Top Banner

of 38

09. Askep Head Injury Yayan

Jul 05, 2015

Download

Documents

Muncul Wiyana
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

TRAUMA KEPALA

Muncul Wiyana, M.Kep

Epdiemologi Sekitar 40% penderita cedara multiple akan

mengalami cedera susunan syaraf pusat. Kelompok ini akan mengalami angka kematian dua kali lebih tinggi (35% banding 17%) dibandingkan dengan kelompok tanpa cedera SSP. Cedera kepala mencakup 25% dari seluruh kematian akibat trauma dan meliputi setengah dari kematian kecelakaan sepeda motor sebagai mana cedera lain

PENGERTIAN Trauma atau cedera kepala (Brain Injury) adalah salah

satu bentuk trauma yang dapat mengubah kemampuan otak dalam menghasilkan keseimbangan fisik, intelektual, emosional, sosial dan pekerjaan atau dapat dikatakan sebagai bagian dari gangguan traumatik yang dapat menimbulkan perubahan perubahan fungsi otak (Black, 2005)

Menurut konsensus PERDOSI (2006), cedera kepala

yang sinonimnya adalah trauma kapitis = head injury = trauma kranioserebral = traumatic brain injury merupakan trauma mekanik terhadap kepala baik secara langsung ataupun tidak langsung yang menyebabkan gangguan fungsi neurologis yaitu gangguan fisik, kognitif, fungsi psikososial baik bersifat temporer maupun permanen.

Berat/ringannya cedera tergantung pada:Lokasi yang terpengaruh: Cedera kulit Cedera jaringan tulang Cedera jaringan otak

Keadaan kepala saat terjadi benturan

Masalah utama adalah terjadinya peningkatan

tekanan intrakranial ( TIK ) TIK dipertahankan oleh 3 komponen:Volume darah / pembuluh darah ( 75 150 ml ) Volume jaringan otak ( 1200 1400 ml ) Volume LCS ( 75 150 ml )

PENINGGIAN TEKANAN INTRAKRANIAL DAN ISKEMI OTAK.

TIK normal sekitar 10 mmHg (130 mmH2O)

dan dikatakan meningkat bila > 20 mmHg, dan meningkat berat bila > 40 mmHg. Peninggian tekanan intrakranial merupakan penyebab kematian tersering pasien bedah saraf. Peninggian tekanan intrakranial menyebabkan iskemia otak dan sebaliknya.

Tanda TIK Meningkat Subyektif :Nyeri kepala (difus dan konstan), lebih berat pada pagihari, muntah (puasa, proyektil), apati

Tanda Peringatan :Konfusi, gangguan pernapasan, bradikardia, hipertensi, cerebellar fit (opistotonus dan spasme ekstensor lengan dan tungkai), pupil melebar

KLASIFIKASIBerdasarkan mekanisme injury: 1. Trauma tumpul. 2. Trauma tajam (penetrasi) Berdasar beratnya (berdasar GCS). 1. Ringan (GCS 13-15), 2. Sedang (GCS 9-12), 3. Berat (GCS 3-8,). Berdasar morfologi : 1. Fraktura tengkorak. 2. Lesi intrakranial.

Berdasar terbuka tertutupnya luka

Trauma kepala terbukaTulang tengkorak masuk ke dalam jaringan otak dan melukai: Merobek durameter LCS merembes Saraf otak Jaringan otak

Gejala fraktur basis: Battle sign, Hemotympanum, Periorbital , echymosis, Rhinorrhoe, Orthorrhoe, Brill hematom

Trauma kepala tertutup

KomosioCidera kepala ringan, Disfungsi neurologis sementara dan dapat pulih kembali. Hilang kesadaran kurang dari 10 20 menit. Tanpa kerusakan otak permanen. Nyeri kepala, pusing, muntah. Disorientasi sementara. Tidak ada gejala sisa. MRS kurang 48 jam kontrol 24 jam pertama, observasi tanda-tanda vital. Tidak ada terapi khusus.

Istirahat mutlak, setelah keluhan hilang coba mobiliasi brtahap, duduk , berdiri , pulang. Setelah pulang ,kontrol, aktivitas sesuai, istirahat cukup, diet cukup.

KontosioAda memar otak. Perdarahan kecil lokal/difusi gangguan lokal perdarahan. Gejala : Gangguan kesadaran lebih lama Kelainan neurologik positif, reflek patologik positif, lumpuh, konvulsi. Gejala TIK meningkat. Amnesia retrograd lebih nyata

Hematom epiduralPerdarahan antara tulang tengkorak dan durameter. Lokasi terering temporal dan frontal. Kategori talk and die. Sumber: pecahnya pembuluh darah meningen dan sinus venosus Gejala: manifestasinya adanya desak ruang Penurunan kesadaran ringan saat kejadian ,periode Lucid (beberapa menit beberapa jam) ,penurunan kesadaran hebat ,koma, serebrasi, dekortisasi, pupil dan isokor, nyeri kepala hebat, reflek patologik positif.

Hematom subduralPerdarahan antara durameter dan archnoid. Biasanya pecah vena (akut, subakut, kronis). Akut : Gejala 24 48 jam Sering brhubungan dengan cidera otak dan medulla oblongata. TIK meningkat Sakit kepala, kantuk, reflek melambat, bingung, reflek pupil lambat. Sub akut : Berkembang 7 10 hari Kontosio agak berat, adanya gejala TIK meningkat ,kesadaran menurun. Kronis : Ringan, 2 minggu 3-4 bulan Perdarahan kecil-kecil terkumpul pelan dan meluas. Gejala sakit kepala, letargi, kacau mental, kejang, disfgia

Hematom IntrakranialPerdarahan intraserebral 25 cc atau lebih Selalu diikuti oleh kontosio Penyebab: Fraktur depresi, penetrasi peluru, gerakan akselerasi deselerasi mendadak.

Herniasi ancaman nyata, adanya bekuan darah, edema local. Karena adanya kompresi langsung pada batang otak gejala pernapasan abnormal : Chyne stokes Hiperventilasi Apneu

PemeriksaanKeadaan umum. jejas ringan : keadaan sadar-siaga Jalan nafas, respirasi, tekanan darah, keadaan jantung. Kesadaran. Fungsi mental Saraf otak Sistem motorik, Sistem sensorik, otonom, refleks-refleks.

Diagnostic TestsCT MRI Cerebral angiography EEG Tidak Boleh Di lakukan Lumbal Phunksi

PENATALAKSANAAN CEDERA KEPALA Penanganan sejak dari tempat kecelakaan,

selama transportasi, diruang gawat darurat, kamar Ro, sampai ruang operasi, ruang perawatan/ ICU Monitor :derajat kesadaran vital sign kemunduran motorik monitor tekanan intrakranial.

Monitor tekanan intrakranial diperlukan

pada:1. Koma dengan perdarahan intrakranial atau

kontusio otak 2. Skala Koma Glasgow