PRASARANA WILAYAH DAN KOTA I RP09-1303 Mingguke - 8 JARINGAN AIR BERSIH Oleh: Rulli Pratiwi Setiawan ST M Sc 1 05/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS Rulli Pratiwi Setiawan, ST., M.Sc.
PRASARANA WILAYAH DAN KOTA IRP09-1303
Minggu ke - 8gg e 8
JARINGAN AIR BERSIH
Oleh:
Rulli Pratiwi Setiawan ST M Sc
105/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
Rulli Pratiwi Setiawan, ST., M.Sc.
Materi Kuliah
POKOK BAHASAN
a u a
POKOK BAHASANPengelolaan dan penyediaan air bersih
SUB POKOK BAHASANStandar kebutuhan
Dasar-dasar teknis
Prinsip distribusi
205/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
Water Cyclea y
305/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
Definisi Air Bersih
Air bersih:Air bersih:Air yang memenuhi syarat untuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum
apabila telah dimasak.
(Kepmen Kesehatan No.416/MENKES/PER/IX/1990).
Air baku adalah air yang dapat berasal dari sumber air
permukaan cekungan air tanah dan/atau air hujan yangpermukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yang
memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air
minum.
405/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
minum.
Sumber Air Bersih
Sumber-sumber air bersih:
u b
Sumber sumber air bersih:Air permukaan
Mata air
Air tanah
Air hujan
505/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
Sumber Air Bersih
Air permukaan
u b
Air permukaanSumber air baku yang berasal dari sungai, saluran irigasi,
danau dan waduk.
Sistem pengelolaan air bersih:
1. Sistem gravitasi sederhana
2. Sistem gravitasi saringan pasir lambat (SPL)
3. Sistem non gravitasi
605/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
Sumber Air Bersih
Mata air
u b
Mata airSumber air baku yang berasal dari permunculan air ke
tanah sebagai akibat dari:
a. Adanya tekanan hidrolis yang disebut aliran artesis.
b. Terhalangnya aliran air oleh lapisan tanah kedap air atau
disebut aliran gravitasi kontak.
Ada 2 alternatif sistem pengolahan mata air untuk air
bersih yaitu :bersih, yaitu :
a. Mata air gravitasi dan kran umum
b. Mata air non gravitasi dan hidran umum
705/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
b. Mata air non gravitasi dan hidran umum
Sumber Air Bersih
Air tanah
u b
Air tanahSumber air dalam tanah yang tersimpan dalam lapisan
akifer, yang dibedakan menjadi:
a. Air tanah dangkal; kedalaman muka air tanah kurang
dari 20 meter
b. Air tanah dalam; kedalaman muka air tanah lebih besar
dari 20 meter
Ada tiga sistem pengolahan air tanah:Ada tiga sistem pengolahan air tanah:
a. Sumur Gali
b. Sumur Pompa Tangan Dangkal (SPT Dangkal)
805/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
b. Sumur Pompa Tangan Dangkal (SPT Dangkal)
c. Sumur Pompa Tangan Dalam (SPT Dalam)
Sumber Air Bersih
Air hujan
u b
Air hujanSumber air baku khususnya bagi daerah yang kesulitan
mendapatkan sumber air.
Ada dua alternatif sisitem pengolahan air hujan :
a. Penampungan Air Hujan Individu:
volume sekitar 500 liter (0,5 m³) – 1000 liter (1 m³).
b. Penampungan Air Hujan Komunal:
volume sekitar 30 m³volume sekitar 30 m³.
905/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
Persyaratan Dasar Kualitas Air Bersih
Persyaratan kualitas air:
ya a a a a ua a
Persyaratan kualitas air:Persyaratan fisika
Persyaratan kimia
Persyaratan mikrobiologis
1005/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
Persyaratan Dasar Kualitas Air Bersih
Persyaratan fisika
ya a a a a ua a
Persyaratan fisikaJernih/tidak keruh
Tidak berwarna
Rasanya tawar
Tidak berbau
Temperaturnya normal
Tidak mengandung zat padatan
1105/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
Persyaratan Dasar Kualitas Air Bersih
Persyaratan kimia
ya a a a a ua a
Persyaratan kimiapH (derajat keasaman)
Kesadahan
Besi
Aluminimum
Zat organik
Sulfat
Nitrat dan nitritNitrat dan nitrit
Chlorida
Zink
1205/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
Zink
Persyaratan Dasar Kualitas Air Bersih
Persyaratan mikrobiologis
ya a a a a ua a
Persyaratan mikrobiologisTidak mengandung bakteri patogen, misalnya: bakteri
golongan coli, Salmonella typhi, Vibrio cholera, dll.
Tidak mengandung bakteri non patogen seperti:
Actinomycetes, Phytoplankton coliform, Cladocera, dll.
1305/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
Kebutuhan Air
Kebutuhan air domestik:
bu u a
Kebutuhan air domestik:
Ditentukan oleh jumlah penduduk dan konsumsi per kapita.
Kebutuhan air non domestik:Kebutuhan air non domestik:
Meliputi pemanfaatan untuk kegiatan komersial, kebutuhan
institusi, kegiatan pertanian dan kebutuhan industri., g p
1405/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
Standar Kebutuhan Air
Dirjen Cipta Karya Dep PU membagi lagi standar kebutuhan air
a da bu u a
Dirjen Cipta Karya Dep. PU membagi lagi standar kebutuhan air
minum tersebut berdasarkan lokasi wilayah sebagai berikut:
P d d k b t h 60 lit / k it /h ia. Pedesaan dengan kebutuhan 60 liter/per kapita/hari.
b. Kota Kecil dengan kebutuhan 90 liter/per kapita/hari.
K t S d d k b t h 110 lit / k it /h ic. Kota Sedang dengan kebutuhan 110 liter/per kapita/hari.
d. Kota Besar dengan kebutuhan 130 liter/per kapita/hari.
e. Kota Metropolitan dengan kebutuhan 150 liter/per kapita/hari.
1505/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
Standar Kebutuhan Aira da bu u a
Supply for Households Water Consumption (l/C.d)
Drinking cooking ?Drinking, cooking ?Dishwashing ?Laundry ?Washbasin ?Shower/bath ?Cleaning of rooms ?Flush water for WC ?
TOTAL
1605/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
TOTAL
Prediksi Kebutuhan Air Bersih
Prediksi kebutuhan air:
d bu u a
Prediksi kebutuhan air:
Kebutuhan air yang digunakan untuk menunjang segala
kegiatan manusia, meliputi air bersih domestik dan noneg ata a us a, e put a be s do est da o
domestik, air irigasi baik pertanian maupun perikanan, dan
air untuk penggelontoran kota.p gg
Air bersih digunakan untuk memenuhi kebutuhan:
Kebutuhan air domestik: keperluan rumah tanggap gg
Kebutuhan air non domestik: untuk industri, pariwisata,
tempat ibadah, tempat sosial, serta tempat komersial atau
1705/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
p , p , p
tempat umum lainnya.
Kebocoran Air
Kebocoran air: perbedaan antara jumlah air yang diproduksi
bo o a
Kebocoran air: perbedaan antara jumlah air yang diproduksi
oleh produsen air dengan jumlah air yang terjual kepada
konsumen (Unaccounted for Water/UfW).o su e (U accou ted o ate /U )
Ada 2 jenis kehilangan air:
Kebocoran fisik:Kebocoran fisik:
disebabkan oleh kebocoran pipa, reservoir yang melimpas
keluar, penguapan, dll., p g p ,
Kebocoran administrasi:
disebabkan oleh meter air tanpa registrasi, kesalahan
1805/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
p g ,
dalam sistem pembacaan, dll.
Bangunan Pengolah Air
Bangunan pengolah air terdiri dari:
a gu a go a
Bangunan pengolah air terdiri dari:
Unit pengolahan air (Water Treatment Plant)Jaringan Pipa Transmisi
Jaringan Pipa Distribusi
1905/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
Bangunan Pengolah Air
Unit Pengolah Air (Water Treatment Plant)
a gu a go a
Unit Pengolah Air (Water Treatment Plant)Fungsi WTP adalah untuk mengolah air sungai menjadi air
bersih yang layak untuk didistribusikan kepada pelanggan.
Yang perlu dikontrol:
- Kualitas air
- Konsumsi bahan-bahan kimia
- Penggunaan listrik
Pasokan air secara kontinyu- Pasokan air secara kontinyu
2005/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
Bangunan Pengolah Air
Proses pengolahan air:
a gu a go a
Proses pengolahan air:
1. Mengalirkan air ke dalam bak pengendapan awal (pre-settling tank), dimana larutan khlorin (Cl2) dibubuhkan
ke dalam air untuk membunuh unsur-unsur organik.
2. Kemudian air mengalir ke dalam bak klarifikasi dimana
tawas (Alumunium sulfat) ditambahkan ke dalam air.
Proses ini akan menggumpalkan senyawa ferrous dan
memisahkannya dari air dimana endapannya akanmemisahkannya dari air, dimana endapannya akan
terkumpul di dasar bak. Campuran khlorin juga
ditambahkan dalam proses ini untuk mematikan
2105/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
ditambahkan dalam proses ini untuk mematikan
organisme yang masih ada di dalam air.
Bangunan Pengolah Air
Proses pengolahan air:
a gu a go a
Proses pengolahan air:
3. Proses selanjutnya adalah menyaring air dengan
menggunakan pasir dan kerikil di dalam bak
penyaringan. Sebelum air mengalir menuju reservoir,
larutan kapur (CaOH) ditambahkan ke dalam air untuk
mengontrol keasaman air hingga mencapai pH sekitar 8.
4. Dari reservoir, air dipompa ke pipa transmisi.
2205/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
Bangunan Pengolah Air
Jaringan Pipa Transimisi
a gu a go a
Jaringan Pipa Transimisi
Jaringan pipa transmisi menghubungkan WTP dan stasiun
pompa booster.p p
Di stasiun pompa booster, air dari WTP pertama-tama
dialirkan ke reservoir
Kemudian dengan menggunakan pompa booster, air
dipompakan ke jalur distribusi untuk disalurkan kepada
pelanggan.
2305/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
Bangunan Pengolah Air
Jaringan Pipa Distribusi
a gu a go a
Jaringan Pipa Distribusi
Jaringan pipa distribusi merupakan jaringan pipa yang
langsung tersambung kepada pelanggan.g g g p p gg
Dalam pengoperasiannya, tekanan air yang mengalir
melalui pipa distribusi diatur sesuai dengan konsumsip p g
pelanggan.
2405/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
Bangunan Pengolah Aira gu a go a
2505/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
Bangunan Pengolah Aira gu a go a
2605/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
Proses Pengolahan Airo go a a
Water Treatment Process
2705/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
Standar Pelayanan Minimala da aya a a
Standar PelayananIndikator
yKualitas
Cakupan Tingkat PelayananP d d k l i 55 75% d d k 60 220 l / /h iPenduduk terlayani
Tingkat debit pelayanan/orang
55-75% pendudukterlayani
60-220 lt/org/hari, untuk permukiman dikawasan perkotaan
Tingkat kualitas air minum
30-50 lt/org/hari, untuk lingkunganperumahanp
Memenuhi standar air bersih
2805/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
Sumber: Kepmen Kimpraswil No. 534 Tahun 2001 tentang Standar Pelayanan Minimal
Standar Kebutuhan Air Non Domestik
Sekolah : 10 l/murid/hari
a da bu u a o o
Sekolah : 10 l/murid/hari
Rumah Sakit : 200 l/tempat tidur/hari
Puskesmas : 2 m3/hari
Masjid : sampai 2 m3/hari
Kantor : 10 l/pegawai/hari
Pasar : 12 m3/hektar/hari
Hotel : 150 l/tempat tidur/hari
Rumah Makan : 100 l/tempat duduk/hariRumah Makan : 100 l/tempat duduk/hari
Komplek Militer : 60 l/orang/hari
Kawasan Industri : 0,2 – 0,8 l/dt/ha
2905/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
Kawasan Industri : 0,2 0,8 l/dt/ha
Kawasan Pariwisata : 0,1 – 0,3 l/dt/ha
Penentuan Kebutuhan Air Bersih
Perkiraan jumlah orang untuk setiap kegiatan/sarana
ua bu u a
Perkiraan jumlah orang untuk setiap kegiatan/sarana
Penetapan kebutuhan air bersih domestik dan non domestik.
Kebutuhan domestik terdiri dari Sambungan Rumah (SR) danKebutuhan domestik terdiri dari Sambungan Rumah (SR) dan
Hidran Umum (HU). HU digunakan sebagai air cadangan
pemadam kebakaran. Rasio persentase SR : HU ialah 90% :p p
10%.
Kebutuhan air bersih rata-rata adalah perkiraan jumlah orang
yang menghuni di setiap sarana dikalikan dengan unit
konsumsi air bersih setiap hari (liter/orang/hari).
3005/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
Penentuan Kebutuhan Air Bersih
Faktor Kebocoran dan pemakaian untuk siram tanaman
ua bu u a
Faktor Kebocoran dan pemakaian untuk siram tanaman
dianggap sebesar 20% dari kebutuhan air bersih rata-rata.
Total Kebutuhan air bersih rata-rata ialah kebutuhan air bersih
rata-rata ditambah dengan perkiraan kebocoran.
Kebutuhan air bersih maksimum (puncak) adalah total(p )
kebutuhan air bersih rata-rata yang dikalikan dengan faktor
puncak dari masing-masing sarana.
Keadaan maksimum air bersih terdiri dari harian maksimum
dan jam maksimum, dimana tiap keadaan tersebut mempunyai
3105/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
faktor puncak yang berbeda.
Penentuan Kebutuhan Air Bersih
Faktor puncak terdiri dari faktor puncak harian dan faktor
ua bu u a
Faktor puncak terdiri dari faktor puncak harian dan faktor
puncak jam dengan kriteria sebagai berikut:
- Faktor puncak harian = 1,15 x kebutuhan air bersih rata-rata
- Faktor puncak jam = 2 x kebutuhan air bersih harian puncak
Perkiraan kebutuhan air bersih harian maksimum pada tiap-
tiap sarana, adalah total kebutuhan air bersih rata-rata dikali
faktor puncak yaitu 1,15.
Perkiraan kebutuhan air bersih jam maksimum pada tiap-tiap
sarana, adalah kebutuhan air bersih harian puncak dikali faktor
k it 2
3205/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
puncak yaitu 2.
Perhitungan Kebutuhan Air Bersih
Perhitungan kebutuhan air bersih dilakukan dengan
u ga bu u a
Perhitungan kebutuhan air bersih dilakukan dengan
mempertimbangkan:
1. Jumlah penduduk dan proyeksi perkembangannya (domestik)
2. Non Domestik:
Industri
Pertanian
Fasilitas Komersial
PariwisataPariwisata
3. Jumlah air untuk kebakaran
4. Kebocoran (20 – 30%) T = x + (20%) x
3305/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
4. Kebocoran (20 30%) T x + (20%) x
Perencanaan Jaringan Air Bersih
Jenis-jenis elemen perencanaan pada jaringan air bersih yang
a aa a ga
Jenis jenis elemen perencanaan pada jaringan air bersih yang
harus disediakan pada lingkungan perumahan di perkotaan
adalah:
a. kebutuhan air bersih;
b. jaringan air bersih;
c. kran umum;
d. hidran kebakaran
3405/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
Perencanaan Jaringan Air Bersih
Penyediaan kebutuhan air bersih
a aa a ga
ylingkungan perumahan harus mendapat air bersih yangcukuptiap rumah berhak mendapat sambungan rumah atausambungan halaman
Penyediaan jaringan air bersihPenyediaan jaringan air bersihharus tersedia jaringan kota atau lingkungan sampaidengan sambungan rumahpipa yang ditanam dalam tanah menggunakan pipa PVC,GIP atau fiber glasspipa yang dipasang di atas tanah tanpa perlindungan
3505/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
pipa yang dipasang di atas tanah tanpa perlindunganmenggunakan GIP
Perencanaan Jaringan Air Bersih
Penyediaan kran umum
a aa a ga
Penyediaan kran umum
satu kran umum disediakan untuk jumlah pemakai 250
jiwa;
radius pelayanan maksimum 100 meter;
kapasitas minimum untuk kran umum adalah 30
liter/orang/hari;
ukuran dan konstruksi kran umum sesuai dengan SNI 03-
2399 1991 tentang Tata Cara Perencanaan Bangunan MCK2399-1991 tentang Tata Cara Perencanaan Bangunan MCK
Umum
3605/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
Perencanaan Jaringan Air Bersih
Penyediaan hidran kebakaran
a aa a ga
Penyediaan hidran kebakaran
untuk daerah komersial jarak antara kran kebakaran 100 m
untuk daerah perumahan jarak antara kran maks. 200 m
jarak dengan tepi jalan minimum 3.00 m
apabila tidak dimungkinkan membuat kran diharuskan
membuat sumur-sumur kebakaran
perencanaan hidran kebakaran mengacu pada SNI 03-
1745 1989 tentang Tata Cara Pemasangan Sistem Hidran1745-1989 tentang Tata Cara Pemasangan Sistem Hidran
Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan
Rumah dan Gedung.
3705/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
Rumah dan Gedung.
Konservasi Sumber Daya Air
Konservasi sumber daya air menurut UU No.7/2004:
o a u b aya
Konservasi sumber daya air menurut UU No.7/2004:
Konservasi SDA: upaya memelihara keberadaan serta
keberlanjutan keadaan sifat dan fungsi sumber daya airkeberlanjutan keadaan, sifat, dan fungsi sumber daya air
agar senantiasa tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang
memadai untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup, baikp,
pada waktu sekarang maupun yang akan datang.
Tujuan: untuk menjaga kelangsungan keberadaan dayaujua u u e jaga e a gsu ga ebe adaa daya
dukung, daya tampung, dan fungsi sumber daya air.
3805/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
Konservasi Sumber Daya Air
Konservasi SDA dilakukan melalui kegiatan:
o a u b aya
Konservasi SDA dilakukan melalui kegiatan:
perlindungan dan pelestarian sumber air
pengawetan air,
pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air
3905/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
Konservasi Sumber Daya Air
Perlindungan dan pelestarian sumber air ditujukan untuk
o a u b aya
Perlindungan dan pelestarian sumber air ditujukan untuk
melindungi dan melestarikan sumber air beserta lingkungan
keberadaannya terhadap kerusakan atau gangguan yang
disebabkan oleh daya alam, termasuk kekeringan dan yang
disebabkan oleh tindakan manusia.
Pengawetan air ditujukan untuk memelihara keberadaan dan
ketersediaan air atau kuantitas air, sesuai dengan fungsi dan
fmanfaatnya.
Pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air
dit j k t k t h k d lihk k lit
4005/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
ditujukan untuk mempertahankan dan memulihkan kualitas
air yang masuk dan yang ada pada sumber-sumber air.
Konservasi Sumber Daya Air
Perlindungan dan pelestarian sumber air dilakukan melalui:
o a u b aya
Perlindungan dan pelestarian sumber air dilakukan melalui:
a. pemeliharaan kelangsungan fungsi resapan air dan daerah
tangkapan air;
b. pengendalian pemanfaatan sumber air;
c. pengisian air pada sumber air;
d. pengaturan prasarana dan sarana sanitasi;
e. perlindungan sumber air dalam hubungannya dengan
kegiatan pembangunan dan pemanfaatan lahan padakegiatan pembangunan dan pemanfaatan lahan pada
sumber air;
4105/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
Konservasi Sumber Daya Air
Perlindungan dan pelestarian sumber air dilakukan melalui:
o a u b aya
Perlindungan dan pelestarian sumber air dilakukan melalui:
e. pengendalian pengolahan tanah di daerah hulu;
f. pengaturan daerah sempadan sumber air;
g. rehabilitasi hutan dan lahan; dan/atau
h. pelestarian hutan lindung, kawasan suaka alam, dan
kawasan pelestarian alam.
4205/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
Konservasi Sumber Daya Air
Pengawetan air dilakukan dengan cara:
o a u b aya
Pengawetan air dilakukan dengan cara:
a. menyimpan air yang berlebihan di saat hujan untuk dapat
dimanfaatkan pada waktu diperlukan;
b. menghemat air dengan pemakaian yang efisien dan
efektif; dan/atau
c. mengendalikan penggunaan air tanah.
Pengelolaan kualitas air dilakukan dengan cara memperbaiki
kualitas air pada sumber air dan prasarana sumber daya airkualitas air pada sumber air dan prasarana sumber daya air.
Pengendalian pencemaran air dilakukan dengan cara
mencegah masuknya pencemaran air pada sumber air dan
4305/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
mencegah masuknya pencemaran air pada sumber air dan
prasarana sumber daya air.
Konservasi Sumber Daya Air
Konservasi sumber daya air dilaksanakan pada sungai,
o a u b aya
Konservasi sumber daya air dilaksanakan pada sungai,
danau, waduk, rawa, cekungan air tanah, sistem irigasi,
daerah tangkapan air, kawasan suaka alam, kawasan
pelestarian alam, kawasan hutan, dan kawasan pantai.
4405/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
Konservasi Sumber Daya Air
Pengembangan sumber daya air meliputi:
o a u b aya
Pengembangan sumber daya air meliputi:
a. air permukaan pada sungai, danau, rawa, dan sumber air
permukaan lainnya;
b. air tanah pada cekungan air tanah;
c. air hujan; dan
d. air laut yang berada di darat.
4505/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
Irigasi
Irigasi dalam PP No.20 Tahun 2006:
ga
Irigasi dalam PP No.20 Tahun 2006:
Pemenuhan kebutuhan air baku untuk pertanian dilakukan
dengan pengembangan sistem irigasi.g p g g g
Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan
pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian yang
jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air
bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak.
Irigasi berfungsi mendukung produktivitas usaha tani guna
meningkatkan produksi pertanian dalam rangka ketahanan
pangan nasional dan kesejahteraan masyarakat khususnya
4605/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
pangan nasional dan kesejahteraan masyarakat, khususnya
petani, yang diwujudkan melalui keberlanjutan sistem irigasi.
Irigasi
Sistem irigasi meliputi prasarana irigasi, air irigasi,
ga
Sistem irigasi meliputi prasarana irigasi, air irigasi,
manajemen irigasi, kelembagaan pengelolaan irigasi, dan
sumber daya manusia.
Jaringan irigasi adalah saluran, bangunan, dan bangunan
pelengkapnya yang merupakan satu kesatuan yang
diperlukan untuk penyediaan, pembagian, pemberian,
penggunaan, dan pembuangan air irigasi.
i i i i di i d i j i i i i i k dJaringan irigasi terdiri dari: jaringan irigasi primer, sekunder
dan tersier.
Daerah irigasi adalah kesatuan lahan yang mendapat air dari
4705/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
Daerah irigasi adalah kesatuan lahan yang mendapat air dari
satu jaringan irigasi.
Irigasiga
4805/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
Referensi
1. Kodoatie, R.J. (2003). Manajemen dan Rekayasa Infrastruktur., ( ) j yYogyakarta: Pustaka Pelajar.
2. Minke, R (2005). Water Supply Technology I. Compendium.
Universität Stuttgart.
3. UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
4. PP No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi.4. PP No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi.
5. PP No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan
Air Minum.
6. PP No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air.
7. Kepmen. Kimpraswil No. 534 Tahun 2001 tentang Standar Pelayanan
4905/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS
7. Kepmen. Kimpraswil No. 534 Tahun 2001 tentang Standar Pelayanan
Minimal.
5005/04/12 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ‐ ITS