Modul-7 Hal-1 PSEA 7- Rangkaian Filter MODUL-7 RANGKAIAN FILTER Tujuan: Setelah mengikuti perkuliahan dengan pokok bahasan ini, mahasiswa akan dapat merancang dan melakukan analisis rangkaian Filter, baik Filter Pasif maupun Filter Aktif, Orde-1 dan Orde-2. Materi: 1. Rangkaian Filter Pasif Orde-1 2. Rangkaian Filter Pasif Orde-2 3. Rangkaian Filter Aktif Orde-1 4. Rangkaian Filter Aktif Orde-2 Rangkaian Filter adalah rangkaian yang berfungsi meloloskan sinyal yang mempunyai frekuensi tertentu yang dikehendaki dan memblok sinyal pada frekuensi yang tidak dikehendaki. Secara umum rangkaian filter dapat dibedakan atas filter pasif dan filter aktif, dan masing-masing mempunyai sifat: Lowpass Filter (Filter yang meloloskan sinyal frekuensi rendah) Highpass Filter (Filter yang meloloskan sinyal frekuensi tinggi) Bandpass Filter (Filter yang meloloskan frekuensi pita) Band Reject Filter (Filter yang menolak frekuensi pita) Ditinjau dari kemiringanya atau ketajamannya, sebuah filter dapat berupa: Filter orde-1, kemiringan=-20 dB/dekade Filter orde-2, kemiringan=-40 dB/dekade Filter orde-3, kemiringan=-60 dB/dekade. 7.1 FILTER PASIF ORDE-1 Low Pass Filter (LPF) Filter pasif jenis Low Pass Filter orde-1, adalah filter yang meloloskan frekuensi bawah, tanpa penguatan dengan kemiringan -20dB/dekade. Rangkaian LPF pasif orde- 1 dapat dilihat pada gambar 7.1. C R Gambar 7.1: Rangkaian LPF Pasif Orde-1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Modul-7 Hal-1
PSEA 7- Rangkaian Filter
MODUL-7
RANGKAIAN FILTER
Tujuan:
Setelah mengikuti perkuliahan dengan pokok bahasan ini, mahasiswa akan
dapat merancang dan melakukan analisis rangkaian Filter, baik Filter Pasif
maupun Filter Aktif, Orde-1 dan Orde-2.
Materi:
1. Rangkaian Filter Pasif Orde-1
2. Rangkaian Filter Pasif Orde-2
3. Rangkaian Filter Aktif Orde-1
4. Rangkaian Filter Aktif Orde-2
Rangkaian Filter adalah rangkaian yang berfungsi meloloskan sinyal yang
mempunyai frekuensi tertentu yang dikehendaki dan memblok sinyal pada frekuensi
yang tidak dikehendaki. Secara umum rangkaian filter dapat dibedakan atas filter
pasif dan filter aktif, dan masing-masing mempunyai sifat:
Lowpass Filter (Filter yang meloloskan sinyal frekuensi rendah)
Highpass Filter (Filter yang meloloskan sinyal frekuensi tinggi)
Bandpass Filter (Filter yang meloloskan frekuensi pita)
Band Reject Filter (Filter yang menolak frekuensi pita)
Ditinjau dari kemiringanya atau ketajamannya, sebuah filter dapat berupa:
Filter orde-1, kemiringan=-20 dB/dekade
Filter orde-2, kemiringan=-40 dB/dekade
Filter orde-3, kemiringan=-60 dB/dekade.
7.1 FILTER PASIF ORDE-1
Low Pass Filter (LPF)
Filter pasif jenis Low Pass Filter orde-1, adalah filter yang meloloskan frekuensi
bawah, tanpa penguatan dengan kemiringan -20dB/dekade. Rangkaian LPF pasif orde-
1 dapat dilihat pada gambar 7.1.
C
R
Gambar 7.1: Rangkaian LPF Pasif Orde-1
Modul-7 Hal-2
PSEA 7- Rangkaian Filter
Analisa untuk rangkaian ini dengan mudah dapat dilakukan. Besarnya tegangan
keluaran rangkaian adalah:
inin
RC
Cout V
RCj
CjV
X
XV
1
1
inout V
RCjV
1
1
Untuk RC
11
0
0
maka
inout V
j
V
0
1
1
Dari persamaan ini,
Jika 0 maka 01
inout VV
Jika 0 maka inout VV
Batas nilai cut-off LPF ditentukan oleh titik -3dB, artinya Vout=0,5 Vin, sehingga
5,0
1
1
0
j
, ini memberikan nilai 0
disini RC
fC
120 atau
RCfC
2
1
Kurva pergeseran fase dapat dihitung sebagai berikut:
Untuk 0 , maka o0)0(tantan 1
0
1
Untuk 0 , maka o45)1(tantan 1
0
1
Untuk 0 , maka o90)(tantan 1
0
1
Gambar 7.2 adalah kurva respon frekuensi terhadap amplitudo dan pergeseran fase
dari rangkaian LPF orde-1 di atas.
Modul-7 Hal-3
PSEA 7- Rangkaian Filter
Gambar 7.2: Respon Frekuensi LPF Pasif Orde-1
High Pass Filter (HPF)
Filter pasif jenis High Pass orde-1, adalah filter yang meloloskan frekuensi
tinggi, tanpa penguatan dengan kemiringan -20dB/dekade. Rangkaian HPF pasif orde-
1 dapat dilihat pada gambar 7.3.
R
C
Gambar 7.3: Rangkaian HPF Pasif Orde-1
Analisis rangkan HPF orde-1 dapat dilakukan sebagai beriku:
inin
C
out V
RCj
RV
RX
RV
1
inout V
RCj
V
11
1
Untuk RC
11
0
0
maka
Modul-7 Hal-4
PSEA 7- Rangkaian Filter
inout V
j
V
1
1
0
Untuk persamaan ini,
Jika 0 maka inout VV
Jika 0 maka 0outV
Batas nilai cut-off HPF ditentukan oleh titik -3dB, artinya Vout=0,5 Vin, sehingga
5,0
1
1
0
j
, ini memberikan nilai 0
disini RC
fC
120 atau
RCfC
2
1
Kurva pergeseran fase dapat dihitung sebagai berikut:
Untuk 0 , maka o90)(tantan 101
Untuk 0 , maka o45)1(tantan 101
Untuk 0 , maka o0)0(tantan 101
Gambar 7.4 adalah kurva respon frekuensi terhadap amplitudo dan pergeseran fase
dari rangkaian HPF orde-1 di atas.
Gambar 7.4: Respon frekuensi HPF orde-1
Modul-7 Hal-5
PSEA 7- Rangkaian Filter
Band Pass Filter (BPF)
BPF dengan mudah dapat dibentuk dari rangkaian LPF dan dilanjutkan dengan
HPF. Namun yang perlu diperhatikan bahwa frekuensi corner untuk HPF (ditandai
dengan fL) harus lebih rendah dari frekuensi corner untuk LPF (ditandai dengan fH),
sehinga ada overlapping frekuensi. Jika ini tidak dipenuhi maka yang terbentuk
bukanlah BPF, tapai Band Reject Filter (BRF). Gambar 7.x di bawah ini meripakan
rangkaian yang domaksud dan kurva frekuensinya. Analisisnya tinggal
menggabungkan analisis dari LPF dan HPF seperti yang telah dierjakan di atas.
R1
R2C1
C2
LPFHPF
Respon Frekuensi
Gambar 7.5: Rangkaian dan Kurva Respon Frekuensi BPF Orde-1
Frekuensi cornernya ditentukan oleh:
Batas frekuensi bawah:
112
1
CRfL
Batas frekuensi bawah:
222
1
CRfH
Modul-7 Hal-6
PSEA 7- Rangkaian Filter
Rangkaian tersebut di atas dapat dimodifikasi menjadi seperti pada gambar 7.5.
Gambar 7.5: Rangkaian BPF Orde-1 yang lain
7.2 FILTER PASIF ORDE-2
Low Pass Filter Orde-2 Pasif
Untuk meningkatkan kecuraman atau kemiringan filter, maka dikembangkanlah
filter orde 2 seperti dinyatakan pada gambar 7.6. Kemiringan kurva filter akan
meningkat dari -20 dB/dekade menjadi -40 dB/dekade.
Tahap-1 Tahap-2
R1
C1
R2
C2
Vin
Vout
V1
Gambar 7.6: Low Pass Filter Pasif Orde-2
Rangkaian ini dapat dianalisis dengan cara yang sama dengan filter orde-1. Untuk
Tahap-1 didapatkan
inV
j
V
1
1
1
1
dengan
11
1
1
CR ;
11
12
1
CRfC
1
2
1
1V
j
Vout
dengan
22
2
1
CR ;
22
22
1
CRfC
Sehingga
ininout V
j
V
jj
V
2121
2
12
1
1
1
1
1
1
Modul-7 Hal-7
PSEA 7- Rangkaian Filter
inout V
j
V
21
12
21
2
1
1
dan nilai frekuensi cornernya adalah:
21212211
212
1
2
1.
2
1.
CCRRCRCRfff CCC
jika R1=R2, dan C1=C2, maka
inout V
j
V
0
2
0
2
21
1
RC
fC2
1
Gambar 7.7: Respon Frekuensi LPF Orde-2
High Pass Filter Pasif Orde-2
Rangkaian HPF Pasif Orde-2 diberikan pada gambar 7.x. Analisis rangkaian
dapat dilakuka dengan cara yang sama seperti sebelum-sebelumnya.
Tahap-1 Tahap-2
R1 R2
Vin
Vout
C1 C2V1
Gambar 7.8: Rangkaian HPF Pasif Orde-2
Modul-7 Hal-8
PSEA 7- Rangkaian Filter
in
C
VRX
RV
11
11
in
CC
out VRX
R
RX
RV
11
1
22
2
inout V
jj
V
1
1
1
1
12
inout V
j
V
21
2
211
1
dan nilai frekuensi cornernya
21212211
212
1
2
1.
2
1.
CCRRCRCRfff CCC
jika R1=R2, dan C1=C2, maka
inout V
j
V
0
2
2
0 21
1
RC
fC2
1
7.3 FILTER AKTIF ORDE-1
Filter pasif yang telah kita bicarakan di atas hanya dapat merespon frekuensi
tanpa adanya penguatan sinyal yang telah di filter. Dalam aplikasi praktif, sinyal hasil
filter perlu untuk dikuatkan beberapa kali agar dapat terbaca oleh perangkat
sesudahnya. Untuk itu diperlukan Filter Aktif.
LPF Aktif Orde-1 (Inverting)
Rangkaian LPF aktif orde-1 dapat dilihat pada gambar 7.9.
C1
R1
R2
Vout
Vin
Av
Gambar 7.9: Filter Aktif LPF Orde-1
Modul-7 Hal-9
PSEA 7- Rangkaian Filter
Analisis rangkaian tersebut di atas adalah sebagai berikut:
in
inf
in
in
f
out VZY
VZ
ZV
1
dimana
CjR
Y f 2
1 dan 1RZin
maka
CRjR
RV
RCjR
V inout
21
2
1
2
1
1
)1
(
1
Untuk CR2
0
1 maka inout V
jR
RV
0
1
2
1
1
Jika 0 maka 0outV
Jika 0 maka inout VR
RV
1
2
Nilai corner LPF ditentukan oleh titik -3dB, artinya Vout=0,5 Vin, sehingga
CR
fC
22
1
Dari sini tampak bahwa tegangan output filter akan dikuatkan secara inverting
sebesar rasio (R2/R1) kali.
HPF Aktif Orde-1 (Inverting)
Untuk HPF aktif orde-1 rangkaiannya dapat dilihat pada gambar 7.10
Gambar 7.10: Filter Aktif HPF Orde-1
Modul-7 Hal-10
PSEA 7- Rangkaian Filter
Dengan cara analisis yang sama didapatkan,
in
in
f
out VZ
ZV
dimana
Cj
RZin
11 dan 2RZ f
maka
CRj
R
RV
CjR
RV inout
1
1
2
1
2
11
1
)1
(
Untuk CR1
0
1 maka inout V
j
R
RV
01
2
1
1
Jika 0 maka inout VR
RV
1
2
Jika 0 maka 0outV
Nilai corner LPF ditentukan oleh titik -3dB, artinya Vout=0,5 Vin, sehingga
CR
fC
22
1
Dari sini tampak bahwa tegangan output filter akan dikuatkan secara inverting
sebesar rasio (R2/R1) kali.
BPF Aktif Orde-1 (Inverting)
Untuk HPF aktif orde-1 rangkaiannya dapat dilihat pada gambar 7.11.
Gambar 7.x: BPF Aktif Orde-1
Modul-7 Hal-11
PSEA 7- Rangkaian Filter
Pada rangkaian ini:
1
1
1
CjRZin
dan 2
2
1Cj
RYf
Dengan cara analisis yang sama didapatkan,
in
fin
out VYZ
V1
inout V
CjRCj
R
V
2
21
1
11
1
inout V
C
C
RCjCjR
R
RV
1
2
21
21
2
1 1
1
inout V
CRjCRj
CR
CRR
RV
11
22
11
221
2
11
1
inout V
CRjCRj
R
RV
22
11
1
2
11
1
1
inout V
j
j
R
RV
2
1
1
2
11
1
1
Untuk 21
Jika 1 maka 0outV
Jika 2 maka 0outV
Jika 21 maka inout VR
RV
1
2
Filter ini mempunyai frekuensi corner:
11
12
1
CRf
dan
22
22
1
CRf
dimana f1<f2
Modul-7 Hal-12
PSEA 7- Rangkaian Filter
7.4 FILTER AKTIF ORDE-2
Untuk Filter Aktif Orde-2 berikut, silahkan untuk dianalisis sendiri.