-
ANALISIS USAHA PETERNAKANSatuan Ternak (ST)Ukuran yang digunakan
untuk menghubungkan berat badan ternak dengan jumlah pakan ternak
yang dipakan
Contoh:4 sapi dewasa sama dengan 4 ST Pakan ternak yang tersedia
2 ST Rasio pakan : ternak = Jadi hanya tersedia pakan dari
kebutuhan.
Padang RumputLahan 5 ha menghasilkan 52 ton rumput segar oleh
karena ST memerlukan 35 kg hijauan per hari maka setahun dibutuhkan
365x 35 kg=12.775 kg rumput. Jadi daya tampng padang rumput
tersebut adalah 52.000:12.775=4,07 ST/tahun atau 4 ekor sapi
dewasa
-
Luas Kandang1 ST memerlukan luas kandang 2 x = 3 m2Contoh : 5
induk sapi = 5 ST 1 pejantan = 1 ST 5 dara = 2,5 ST 6 jantan muda =
3 ST 10 anak sapi = 2,5 ST --------- jumlah = 14 ST= 14x 3 m2 = 42
m2
Contoh : 1 ekor domba/kambing dewasa = 0,14 ST maka pada luasan
kandang 3 m2 (1ST) daya tampung 1:0,14=7 ekor domba/kambing
-
USAHA TERNAK SAPI PERAHSatuan TernakSapi dewasa < 2 tahun = 1
STSapi muda 1-2 tahun = STAnak sapi > 1 tahun = ST
Syarat bibitUmur 1,5-2 tahun (2-4 gigi seri berganti)
Faktor pengelolaan produksiJumlah induk laktasi harus < 80%
dari jumlah induk. Masa laktasi 9-10 bulan, sebaiknya 300
hari/tahun. Interval beranak : 12-13 bulan.
-
Masukan FisikPakan Ternak 1 ST = 35 kg rumput (10% berat induk)
atau 10,5 kg bahan kering/hari (3% berat badan) Konsentrat : 1,4
kg/hari (90,4% berat badan) atau 1 ST=1,4 kg hariKandang 1 ST = 3m2
luas kandangTenaga Kerja 1 ST = 16/thPengobatan 1 ST = 1
unit/th
Hasil FisikHasil produksi susu (dikurangi pemberian pada anak
sapi, dan rusak)Anak sapi jantan 2 bulan (sapi jantan muda 1,5-2
tahun bila dibesarkan)Induk tua/afkirJantan tua/afkir (bila tidak
mamakai AI)Pupuk Kandang : 1 ST = 4 ton/tahun
-
USAHA SAPI POTONG
Bakalan Syarat bakalanSehatUmur 1,5 tahunBerat badan awal
150/175 kgPertambahan berat badan setiap hari tergantung dari
bangsa sapi
Ternak TuaInduk atau jantan yang tua masih dapat digemukkan
sebelum dijualMasa penggemukkan 1-2 bulan
Faktor PengelolaanMasa penggemukan 100 hariBerat jual tergantung
permintaan pasar Disamping hijauan perlu diberi pakan
konsentrat
-
Masukan FisikPakan ternak rumput/hijauan 10% dari berat
hidup/hari atau bahan kering 2,5-5 berat hidupKonsentrat 1,8% berat
hidup/hariKandang 1 ekor= 3m2 luas kandangTenaga kerja 1 ekor = 6
orang/tahun
Hasil FisikPertambahan berat badan Pupuk kandang : 2
ton/ekor
-
ANALISA BREAK EVEN
Adalah tehnik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya
tetap, biayavariable, keuntungan dan volume kegiatan.Maka sering
disebut : C.P.V Analysis (Cost-Profile-Vol Analysis)Biaya
variable,secara totalitas akan berubah-ubah sesuai dengan
volumeproduksi.Biaya tetap, secara totalitas tidak mengalami
perubahan meskipun adaperubahan volume produksiBiaya variable:
bahan mentah,komisi penjualoan, upah lembur.Gaji tetap: gaji,
sewa,bunga hutangBiaya total: biaya variable + biaya tetap
-
CONTRIBUTION MARGIN (CM)Penghasilan penjualan setelah dikurangi
biaya variable tersedia untuk menutupbiaya tetap.
BREAK EVEN POINT (BEP)Hasil volume penjualan tetap sama dengan
biaya total atau BEP akan tercapai pada volume penjualan dimana
contribution margin (CM) sama besarnya dengan biaya tetap. Dalam
mengadakan analisa BE digunakan asumsi dasar sebagai berikut:Biaya
didalam perusahaan terdiri dari biaya variable dan biaya tetapBiaya
variable secara totalitas berubah-ubah secara proporsional dengan
volume produksiBiaya tetap secara totalitas tidak berubah meskipun
ada perubahan volume penjualan. Jadi biaya tetap perunit
berubah-ubahHarga jual perunit tidak berubah-ubah selama periode
yang dianalisaPerusahaan hanya memproduksi 1 macam produk
-
Dalam perencanaan profit analisa break even merupakan Profit
Planning Approach yang didasarkan pada hubungan biaya (Cost) dan
penghasilan penjualan (Revenue). Penghasilan penjualan dikurangi
biaya variable merupakan bagian penghasilan penjualan yang menutup
biaya tetap disebut: Contribution Margin, jadi bila contribution
margin (CM) lebih besar dari pada Fixed Cost (FC), berarti Revenue
lebih besar dari pada Total Cost, jasi perusahaan untung.
-
ANALISIS USAHA PETERNAKANAliran Kas
Anggaran aliran kas adalah rencana, realisasi, dan evaluasi
terhadap uang masuk dan uang keluar. Baik uang masuk berupa
pinjaman maupun uang keluar berupa pengembalian
pinjaman.Laba/rugi
Keuntungan (laba) atau rugi suatu usaha akan diketahui setelah
penerimaan hasil penjualan produk dikurangi dengan harg pokok,
biaya pemasaran, dan biaya umum. Laba ini masih disebut laba kotor.
Laba bersih baru didapat setelah ditambah pendapatan di luar usaha
(misalnya penjualan limbah) dikurangi biaya di luar usaha (misalnya
sumbangan ke Pemda) dan pajak (PPh 25 dan 39).Laba/rugi=(jumlah
produk x harga produk)-total biaya produksi
-
Return cost ratio (R/C)
R/C adalah perbandingan antara penerimaan penjualan dengan
biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi hingga
menghasilkan produk. Usaha peternakan akan menguntungkan apabila
nilai R/C > 1. Semakin besar nilai R/C semakin besar pula
tingkat keuntungan yang akan diperoleh dari usaha tersebut.R/C=
Total penerimaan penjualan produkTotal BiayaBenefit cost ratio
B/C adalah perbandingan antara tingkat keuntungan yang diperoleh
dengan total biaya yang dikeluarkan. Suatu usaha dikatakan layak
dan memberikan manfaat apabila nilai B/C>0. semakin besar nilai
B/C semakin besar pula manfaat yang akan diperoleh dari usaha
tersebut.B/C =Tingkat KeuntunganTotal biaya
-
Break event point
BEP merupakan titik impas usaha. Dari nilai BEP dapat diketahui
pada tingkat produksi dan harga berapa suatu usaha peternakan tidak
memberikan keuntungan dan tidak pula mengalami kerugian.BEP
produksi = Total biaya Harga PenjualanBEP harga = Total BiayaTotal
produksiBerikut ini disajikan beberapa contoh perhitungan biaya,
pendapatan, dan analisis usaha peternakan. Mengenai sumber data
diambil dari beberapa sentra produksi sekitar pertengahan tahun
2001.
-
ANALISIS USAHA PENGGEMUKAN SAPIBeberapa asumsi yang digunakan
dalam analisis usaha penggemukan sapi adalah sebagai
berikut.Penggemukan per unit kandang berisi 96 ekor sapi dengan
pemanenan 12 ekor/minggu.Masa penggemukan 100 hari(1 periode).Berat
awal sapi 250 kg/ekor.Berat badan satu ekor sapi akan naik 1,1
kg/hari atau 110 kg selama satu periode.Harga jual sapi hasil
penggemukan Rp. 12.300,00/kg atau rp. 4.478.000,00/ekor.Umur
ekonomis kandang dan peralatan selama 20 tahun.
-
BIAYA INVESTASI
Uraian Jumlah (Rp) Kandang dan peralatannyaSewa lahan 4.000 m2
per tahun 150.000.000,001.000.000,00 Total 151.000.000,00
-
BIAYA OPERASIONAL PRODUKSI SELAMA 100 HARI
Uraian Jumlah 1. Biaya Tetap Biaya penyusutan kandang dan
peralatannya 2.055.000,00 Sewa Lahan 274.000,00 2. Biaya Tidak
Tetap Biaya bibit @ Rp.3.125.000,00 x 96 300.000.000,00 Biaya
tenaga kerja @ Rp 2.130,00/hari x 100 x 96 ekor 20.448.000,00 Biaya
pakan sapi Rp. 5.500/hari x 100 hari x 96 ekor 52.880.000,00 Biaya
obat-obatan 2.880.000,00 Biaya lain-lain 1.000.000,00 Total Biaya
379.457.000,00
-
Keterangan :
Penyusutan kandang = Total biaya pembangunan kandangPer
periodeUmur ekonomis kandang= Rp. 150.000.000,00 x 100 hari(20
tahun/365 hari)
-
PENERIMAAN
ANALISIS USAHAa) Laba/Rugi Laba/Rugi = Rp 429.888.000,00-Rp
379.457.000,00 = Rp 50.431.000,00 Usaha penggemukan sapi untuk 96
ekor sapi menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 50.431.000,00 per
periode produksi (100 hari) atau Rp.552.300,00 per ekor sapi.b)
Return cost ratio (R/C)R/C = Rp.429.888.000,00 =
1,13Rp.379.457.000,00
Produksi (ekor) Harga (Rp/ekor) Jumlah (Rp) 96 4.478.000,00
429.888.000
-
Berdasarkan hasil analisis R/C bahwa usaha penggemukan sapi
layak diusahakan dan menguntungkan karena nilai R/C sebesar
1,13>1. nilai R/C 1,13 artinya bahwa setiap Rp. 1.000,00 biaya
yang dikeluarkan akan menghasilkan tambahan penerimaan sebesar Rp.
1.130,00.c.) Benefit cost ratio(B/C)B/C = Rp.50.431.000,00 =
0,13Rp.379.457.000,00Dari analisis B/C diperoleh nilai 0,13,
artinya bahwa setiap Rp.1.000,00 biaya yang dikeluarkan, usaha
penggemukan sapi akan menghasilkan manfaat atau keuntungan sebesar
Rp.130,00.d.) Break event pointBEP Produksi = Rp.379.457.000,00 =
84,7(dibulatkan 85ekor) Rp.4.478.000,00BEP Harga =
Rp.379.457.000,00 = 3.952.677,10 96 ekorUsaha penggemukan sapi
tidak mengalami kerugian dan tidak memberikan keuntungan jika
jumlah sapi yang diusahakan sebanyak 85 ekor atau harga sapi hanya
Rp. 3.952.677,10 per ekor.
-
BAB VANALISIS PASAR DAN RENCANA PEMASARANA. ANALISIS PASAR1.
Target pasar produk dijual ke konsumen atau pelanggan dalam bentuk
kambing domba hidup langsung ke pengelola hasil peternakan.2.
Karakteristik produkdalam program penggemukan ini akan diperoleh
hasil akhir berupa kambing domba umur 9 bulan sampai 1 tahun dengan
berat hidup 35 kg. karakteristik produk lebih dikonsentrasikan pada
kambing domba hidup untuk qurban, aqiqah dan regular yang sesuai
dengan standar SyarI dan kesehatan masyarakat veteriner sehingga
layak dan aman dikonsumsi.3. Paket produk - paket hewan qurban :
standar, jasa pengiriman, jasa penyembelihan dan pendistribusian-
paket aqiqah : kambing domba ukuran kecil, sedang, besar dan paket
pemasakan. - paket regular : kambing dan domba untuk konsumsi
-
B. RENCANA PEMASARAN1. Strategi Pasardalam hal pemasaran
mengadakan kerja sama dengan perusahaan pengelola hasil peternakan
dan restoran. Dimana konsumen dapat digolongkan dalam beberapa
segmen yaitu:konsumen dalam negeri
segmen ini merupakan segmen terbesar yang kebutuhan dagingnya
kebanyakan dipenuhi dari pasokan dalam negeri yang masih kurang
memperhatikan kualitas sebagai persyaratan kesehatan maupun
selera.konsumen asing
konsumen asing mencakup keluarga-keluarga diplomat, karyawan
perusahaan asing dan sebagian turis, hal ini porsinya relative
kecil dan tidak signifikan konsumen industri
konsumen industri merupakan pembeli yang menggunakan daging
untuk diolah kembali menjadi produk lain dan kemudian dijual
lagi.
-
2. Penetapan hargaHarga yang ditawarkan bervariasi, disesuaikan
dengan berat hidup. Harga standar untuk kambing domba Rp.
500.000,-/ekor, apabila dijual dalam bentuk karkas Rp. 40.000,-/kg
(dengan prosentasi karkas 45%). Selain itu disediakan harga paket
untuk pembelian skala besar dan paket promosi.3. PromosiMenggunakan
berbagai media berupa brosur, spanduk, paket promosi melaui iklan,
sebagai sponsor pada kegiatan entrepreuner, peternakan, kedokteran
hewan dan kegiatan kemanusiaan.
-
BAB VIANALISIS SWOTKEKUATAN (STRENGTH)ternak kambing dan domba
jumlahnya cukup banyak dan mudah diperoleh.tenaga kerja
tersediakebutuhan asisten penelitian (tenaga ahli) yang
memadaiKELEMAHAN (WEAKNESS)tenaga kerja tidak mempunyai
keterampilan yang memadai terutama dalam proses
penggemukankecanggihan teknologi produksi masih kurang arena
promosi kurangPELUANG (OPPORTUNITY)permintaan akan ternak kambing
domba sebgai hewan qurban oleh masyarakat umum. Sekolah, masjid dan
lembaga professional pengelola qurban terus meningkat.adanya kredit
modal usaha yang disediakan oleh pemerintah bagi usaha peternakan
kecil dan menengah.
-
ANCAMAN (THREATNESS)harga BBM yang meningkat mengakibatkan harga
pakan meningkat sehingga biaya penggemukan terus meningkat.ancaman
utama yang dihadapi oleh usaha ini adalah peternakan kambing domba
yang telah dikenal konsumen sehingga mempunyai pangsa pasar yang
sangat besar, pada umumnya peternakan ini bermodal besar dan
mempunyai system manajemen yang baik sehingga menghasilkan daging
kambing domba yang berkualitas baik.
BAB VIIASPEK FINANSIALANALISIS USAHA PENGGEMUKAN KAMBING
DOMBABeberapa asumsi yang digunakan dalam analisis usaha
penggemukan kambing domba adalah sebagai berikutpenggemukan per
unit kandang berisi 100 ekormasa penggemukan 100 hari (1
periode)berat awal rata-rata 25 kg/ekorberat akhir pemeliharaan
rata-rata 35 kg/ekor dengan prosentase karkas 45% harga karkas Rp.
40.000,-, sedangkan harga jual hasil penggemukan Rp.
500.000,-/ekorharga bibit/bakalan Rp. 250.000/ekorumur ekonomis
kandang dan peralatan selama 20 periode penggemukanharga kotoran
(pupuk) bernilai Rp. 1.000.000/ periode pemeliharaan
-
BIAYA INVESTASI
NO Uraian Jumlah 1Kandang Rp. 15.000.000,- 2Peralatan Rp.
6.000.000,- 3Sewa Lahan Rp. 1.500.000,- totalRp. 22.500.000,-
-
BIAYA OPERASIONAL PRODUKSI SELAMA 100 HARI1. BIAYA TETAP
NO Uraian jumlah1 Penyusutan kandang(Rp.15.000.000:20) Rp.
750.000 2 Penyusutan Peralatan(Rp.6.000.000:20) Rp. 300.000
totalRp. 1.050.000
-
2.BIAYA TIDAK TETAP
NoUraianJumlah1Biaya bibit/bakalan(100 ekorxRp.225.000)
Rp.25.000.000 2Hijauan pakan ternak(100 harix100 ekorx4kgxRp.100)
Rp.4.000.000 3Pakan konsentrat(100 harix100ekorx0,250kgxRp.
700.000) Rp.1.750.000 4Obat-obatan(100 ekorxRp.5.000,-) Rp.500.000
5Upah Tenaga Kerja(2 orangxRp. 1.500.000) Rp.3.000.000 6Listrik
Rp.200.000 7Air Rp.300.000 8Transport Rp.500.000
totalRp.35.250.000
-
3.BIAYA TOTAL : Rp. 36.300.000,-
D. MODAL USAHABiaya investasi + biaya total = Rp.
58.800.000,-
E. PENERIMAAN (HASIL USAHA)
NoProduksi (ekor) Harga (ekor) Jumlah 1100 Rp. 500.000 Rp.
50.000.000 2Kotoran (pupuk) Rp.1.000.000 Rp.1.000.000
TotalRp.51.000.000
-
ANALISA LABA-RUGI
Keuntungan = hasil usaha biaya total =Rp. 14.700.000100 ekor
kambing memberi keuntungan Rp.14.700.000 atau Rp
147.000/ekorKEUNTUNGAN BILA DIJUAL DALAM BENTUK KARKASTambahan
biaya pemotongan (100 ekor x Rp. 25.000,-)=Rp
2.500.000Penerimaan
a. nilai karkas (100 ekor x 0,45 x 35kg x Rp.40.000) =
Rp.63.000.000b. kulit dan jeroan (100 ekor x Rp. 100.000) =
Rp.10.000.000c. nilai kotoran (pupuk) = Rp.1.000.000
Total Rp. 74.000.000Keuntungan
Rp.74.000.000-Rp.2.500.000-Rp.36.300.000= Rp.35.200.000
-
RETURN COST RATIO (R/C)
R/C=Rp.51.000.000 = 1,4 Rp.36.300.000Berdasarkan hasil analisis
R?C bahwa usaha penggemukan kambing domba layak diusahakan dan
menguntungkan karena nilai R/C=1,4 artinya bahwa setiap Rp. 1.000
biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan tambahan penerimaan
sebesar Rp. 1.400,-
BENEFIT COST RATIO (B/C)
B/C=Rp.14.700.000 = 0,4 Rp. 36.300.000Dari analisis B/C
diperoleh nilai 0,4 artinya bahwa setiap Rp.1.000 biaya yang
dikeluarkan untuk usaha penggemukan kambing domba akan menghasilkan
keuntungan Rp. 400,-
-
ANALISIS TINGKAT EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL
ROI = Rp.14.700.000 x 100% = 25% Rp.58.800.000
RATIO KEUNTUNGAN TERHADAP PENERIMAAN
Rp. 14.700.000 x 100% = 28,82%Rp. 51.000.000
ANALISA BREAK EVENT POINT (BEP)BEP produksi = Rp. 36.300.000 =
72,6
Rp. 500.000 BEP harga = Rp. 36.300.000 = Rp. 363.000
100Usaha penggemukan kambing domba tidak mengalami kerugian dan
tidak memberikan keuntungan jika kambing domba yang diproduksi 73
ekor atau harga kambing domba hanya Rp. 363.000/ekor.
-
BAB VIIIASPEK FINANSIALANALISIS USAHA PETERNAKAN KAMBING PERAH
PERANAKAN ETAWA (PE)
Beberapa asumsi yang digunakan dalam analisis usaha penggemukan
kambing domba adalah sebagai berikutper unit kandang berisi 20 ekor
kambing PEumur ekonomis kandang 9 tahun (3 periode
pemeliharaan)harga bibit/bakalan (umur 2,5 tahun) Rp.1.000.000/ekor
dengan produksi 1 liter/ekor/hariharga jual susu Rp.
20.000/literharga pupuk Rp. 1.000.000/periode pemeliharaan (3
tahun)populasi kambing 20 ekor yang laktasi 16 ekorumur afkir
kambing 5,5 tahun
-
B.BIAYA INVESTASI
NoUraian Jumlah 1Kandang Rp. 21.000.000 2Peralatan Rp. 1.500.000
3Sewa Lahan Rp. 11.000.000 TotalRp.33.500.000
-
C.BIAYA OPERASIONAL PRODUKSI SELAMA 3 TAHUN
1. BIAYA TETAP
NoUraian Jumlah 1Penyusutan Kandang(Rp.21.000.000:3)
Rp.7.000.000 2Penyusutan Peralatan(Rp.1.500.000;3) Rp.500.000
TotalRp.7.500.000
-
2.BIAYA TIDAK TETAP
NoUraianJumlah1Biaya bibit(20 ekorxRp.1.000.000) Rp. 20.000.000
2Hijauan Pakan Ternak(dari lahan sendiri) -3Pakan konsentrat(200
grx20 ekorx1095hr) x 1.1001000gr Rp. 4.818.000 4Obat-obatan(20
ekorxRp.500x1095 hr) Rp.10.950.000 5Upah Tenaga Kerja(3
orangxRp.800.000x36 bulan) Rp.86.400.000 6Listrik(Rp.200.000x36
bulan) Rp.7.200.000 7Air(Sumur) -8Transport(Rp. 500.000 x 36 bulan)
Rp. 18.000.000 TotalRp. 147.368.000
-
3. BIAYA TOTAL: Rp. 154.868.000
D. MODAL USAHABiaya investasi + biaya total =
Rp.188.368.000,-
E.PENERIMAAN (HASIL USAHA)
NOProduksi(ekor) Harga Jumlah 11 liter x 16 ekorx 1095 hr Rp.
20.000/liter Rp.350.400.000 2Kotoran (pupuk) Rp. 1.000.000
Rp.1.000.000 TotalRp.351.400.000
-
ANALISA LABA-RUGI
Keuntungan = hasil usaha biaya total = Rp. 196.532.000
RETURN COST RATIO (R/C)
R/C= Rp. 351.400.000 = 1,2 Rp.154.868.000Berdasarkan hasil
analisis R/C bahwa usaha kambing perah layak diusahakan dan
menguntungkan karena nilai R/C= 2,2 artinya bahwa setiap Rp.
1.000,- biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan tambahan
penerimaan sebesar Rp. 2.200,-
ANALISIS TINGKAT EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL
ROI = Rp. 197.032.000 = 1,2 Rp. 154.868.000Dari analisis B/C
diperoleh nilai 1,2 artinya bahwa setiap Rp. 1.000 biaya yang
dikeluarkan untuk usahja penggemukan kambing domba akan
menghasilkan keuntungan Rp. 1.200,-
-
ANALISIS TINGKAT EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL
ROI = Rp.197.032.000 x 100%=104,5% Rp. 188.368.000
RATIO KEUNTUNGAN TERHADAP PENERIMAAN
Rp.197.032.000 x 100%= 56% Rp. 351.400.000ANALISIS BREAK EVENT
POINT (BEP)BEP Produksi = Rp.154.868.000 = 7.743,4 liter
Rp. 20.000BEP harga = Rp. 154.868.000 = Rp. 8.839,-
17.520 literdibulatkan Rp.8.850
Usaha peternakan kambing perah tidak mengalami kerugian dan
tidak memberikan keuntungan jika produksi susu sebanyak 7.743,4
liter atau harga susu per liter Rp. 8.850,-