Top Banner

of 34

03 Perpindahan Panas Konveksi

Jun 02, 2018

Download

Documents

tekkim12
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/10/2019 03 Perpindahan Panas Konveksi

    1/34

    BAB III

    PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI

    Perpindahan panas antara suatu permukaan padat dan suatu fluida

    berlangsung secara konveksi. Konveksi panas dapat dihitung dengan persamaan

    pendinginan Newton:

    )('tan fluidapada

    TThAq (3.1)

    Persamaan (3.1) mendefinisikan tahanan panas terhadap konveksi. Koefisien pindah

    panas permukaan h, bukanlah suatu sifat zat, akan tetapi menyatakan besarnya laju

    pindah panas di daerah dekat pada permukaan itu.

    Fluks Kalor:

    Adalah laju perpindahan panas persatuan luas (q/A). Fluks kalor boleh didasarkan

    atas luas permukaan luar atau dalam pipa.

    Suhu arus rata-rata:

    Adalah suhu yang dicapai apabila keseluruhan fluida yang mengalir melalui

    penampang itu dikeluarkan lalu dicampur secara adiabatik.

  • 8/10/2019 03 Perpindahan Panas Konveksi

    2/34

    Zuhrina/TK-USU/06 3-2

    Koefisien perpindahan kalor menyeluruh:

    Jika terjadi konduksi dan konveksi secara berturutan, maka berbagai tahanan panas

    yang tersangkut dapat dijumlahkan untuk memperoleh koefisien pindah panas

    keseluruhan U. Persamaan perpindahan panas menjadi:

    ).(.)( 21 ch TTAUTTUAq

    Th= suhu fluida panas

    Tc=suhu fluida dingin

    Th Tc = gaya dorong atau beda suhu lokal menyeluruh

    )()( TgayadorongAqFlukskalor

    A = luas permukaan dalam/luar pipa

    U = koefisien pindah panas keseluruhan berdasarkan A = faktor proporsionalitas

    antara q/A dan T

    Jika A = Ao, luas permukaan luar tabung, maka U = Uo, koefisien yang didasarkan

    atas luas permukaan luar.

    Koefisien perpindahan panas individual, h:

    Merupakan koefisien perpindahan panas untuk masing-masing fluida.

    wTT

    Aqh

    /

    T = suhu rata-rata lokal

    Tw= suhu dinding yang dalam kontak dengan fluida

  • 8/10/2019 03 Perpindahan Panas Konveksi

    3/34

    Zuhrina/TK-USU/06 3-3

    Nilai h bila diterapkan:

    Untuk sisi panas (bagian dalam tabung)

    whh

    i

    TT

    Aqh

    /

    Th=suhu fluida panas

    Twh=suhu dinding panas

    Untuk sisi dingin (bagian luar tabung)

    cwc

    oTT

    Aqh

    /

    Tc=suhu fluida dinginTwc=suhu dinding dingin

    Koefisien pindah panas permukaan dapat diperkirakan dari fungsi-fungsi

    empiris, yang tersusun dari bilangan-bilangan tanpa dimensi, dengan bentuk umum:

    Nu = K RepPrqGrr(L/d)s

    dimana

    K = bilangan tetap.

    Nu = angka Nusselt, rasio antara diameter tabung terhadap tebal ekivalen lapisan

    laminar

    x

    D

    k

    DhNu

    .

    h =koefisien konveksi

    k =konduktivitas panas

    D =diameter tabung

    X =tebal lapisan film (lapisan batas laminar)

  • 8/10/2019 03 Perpindahan Panas Konveksi

    4/34

    Zuhrina/TK-USU/06 3-4

    Korelasi untuk menentukan nilai hdipengaruhi oleh:

    Sifat fisika fluida

    Jenis dan kecepatan aliran

    Perbedaan temperatur

    Geometri sistem

    Beberapa nilai hdapat dilihat pada Tabel 4.1-2 Geankoplis, 1987.

    Perpindahan panas konveksi dapat dikelompokkan kepada dua bahagian:

    1. Konveksi bebas/alamiah

    Contohnya adalah pemanasan aliran udara yang melalui radiator,

    pemanasan air dalam ketel.

    Fluida panas yang menerima panas akan naik ke atas, kekosongan tempat

    massa fluida yang telah naik diisi oleh massa fluida yang bersuhu rendah.

    Aliran fluida terjadi akibat perbedaan densitas, dan perbedaan densitas

    akibat adanya gradien suhu di dalam massa fluida itu.

    2.

    Konveksi paksa

    Jika aliran fluida digerakkan oleh piranti mekanik seperti pompa dan

    pengaduk.

    Aliran/perpindahan panas tidak bergantung pada gradien densitas.

    Contohnya aliran kalor melalui pipa panas.

    3.1. Konveksi Alamiah

    Pada perbatasan suatu permukaan dan suatu fluida akan terjadi perpindahan

    panas secara konduksi dan konveksi. Biasanya temperatur permukaan itu cukup

    tinggi untuk menimbulkan pula radiasi. Tanpa adanya aliran yang dipaksakan

  • 8/10/2019 03 Perpindahan Panas Konveksi

    5/34

    Zuhrina/TK-USU/06 3-5

    terhadap fluida, maka sekitar permukaan akan terjadi konveksi secara alamiah.

    Perbedaan temperatur antara bagian-bagian fluida menyebabkan perbedaan densiti

    dan karena itu timbul gerakan dan aliran dalam fluida. Aliran alamiah ini

    memperbesar perpindahan panas yang semula sampai tercapai keadaan yang tecap.

    Cara perpindahan panas semacam ini disebut konveksi alamiah atau konveksi bebas.

    Besarnya koefisien perpindahan panas harus didapat dari hasil percobaan.

    Banyak penyelidikan telah dilakukan untuk menentukan koefisien pindah panas itu.

    Jika berbagai hasil penyelidikan itu dikumpulkan, ternyata dapat diperoleh persamaan

    empiris dalam bilangan-bilangan tanpa dimensi, salah satu di antaranya adalah

    bilangan Grashof, yang dibuat untuk menunjukkan sifat-sifat konveksi bebas .

    Bentuk umum:

    4/1Pr).(GrCNu

    Bilangan-bilangan tanpa dimensi itu adalah:

    2

    33

    TgLGrashofbilanganGr

    k

    Candtlbilangan

    p PrPr

    k

    LhNusseltbilanganNu c

    Dimana:L =panjang pipa

    =viskositas fluida

    =densitas fluidag =percepatan gravitasi

    Cp =kapasitas panas

    =koefisien ekspansi termal

    hc =koefisien konveksik =konduktivitas termal

  • 8/10/2019 03 Perpindahan Panas Konveksi

    6/34

    Zuhrina/TK-USU/06 3-6

    Hasil percobaan itu sering juga dinyatakan sebagai nomogram (alignment

    chart) atau grafik.

    Persamaan empiris dan nomogram itu dapat dipakai guna memperkirakan

    koefisien perpindahan panas untuk konveksi bebas. Karena terdapat berbagai

    persamaan dan nomogram, maka haruslah dicari yang keadaan sistemnya sama

    dengan sistem yang sedang ditinjau.

    Bagaimana beraneka ragamnya persamaan-persamaan itu dapat dilihat dari

    contoh-contoh di bawah ini.

    Untuk bidang tegaklurus dan silinder tegak lurus

    Aliran bergolak:129

    10Pr.10 Gr

    4/1

    2

    33

    13,0

    k

    CpTgL

    k

    Lhc

    Aliran berlapis:

    94

    10Pr.10 Gr 4/1

    2

    33

    59,0

    k

    CpTgL

    k

    Lhc

  • 8/10/2019 03 Perpindahan Panas Konveksi

    7/34

    Zuhrina/TK-USU/06 3-7

    Untuk silinder mendatar

    4/1

    2

    33

    53,0

    k

    CpTgL

    k

    Lhc

    Untuk lempeng mendatar yang dipanaskan, menghadap ke atas, atau lempeng

    mendatar, yang didinginkan, menghadap ke bawah:

    7510.2Pr.10 Gr

    4/1

    2

    33

    54,0

    k

    CpTgL

    k

    Lhc

    Untuk lempeng mendatar yang dipanaskan, menghadap ke bawah atau lempeng

    mendatar, yang didinginkan, menghadap ke atas:

    10510.3Pr.10.3 Gr

    4/1

    2

    33

    23,0

    k

    CpTgL

    k

    Lhc

    3.2. Konveksi Paksa

    Seperti telah diketahui fluida sekitar benda, yang seluruhnya diliputi oleh

    fluida itu, mengalami dua macam hambatan, yaitu hambatan gesekan dan hambatan

    bentuk. Dalam bilangan Reynolds yang sangat rendah hanya hambatan gesekan yang

    berpengaruh. Jika bilangan Reynolds bertambah besar, baik hambatan gesekan

    maupun hambatan bentuk berpengaruh, akan tetapi pengaruh hambatan gesekan

    makin lama makin berkurang dan hambatan bentuk lebih berpengaruh.

  • 8/10/2019 03 Perpindahan Panas Konveksi

    8/34

    Zuhrina/TK-USU/06 3-8

    Pengaruh aliran ini juga terlihat pada perpindahan panas antara fluida dan

    benda-benda yang terendam. Persamaan-persamaan empiris tentang koefisien pindah

    panas antara benda dan fluida hanya berlaku untuk benda dengan bentuk tertentu.

    Jika dalam alat dikehendaki pertukaran panas, maka perpindahan panas selalu terjadi

    secara konveksi paksa; karena laju panas yang dipindahkan naik dengan adanya

    aliran atau pengadukan. Juga di sini pada waktu yang sama berlangsung perpindahan

    panas secara konduksi, konveksi dan radiasi. Dalam hal ini radiasi biasanya terjadi

    pada permukaan luar yang berhubungan dengan lingkungan yang tetap

    temperaturnya.

    Seringkali salah satu fluida dalam sebuah penukar-panas mengalir dalam pipa,

    sedang fluida yang lain mengalir dalam ruang anulus sebuah pipa yang lebih besar

    atau dalam ruang sebuah shell yang memuat banyak pipa, Perpindahan panas

    berlangsung secara radial terhadap pipa. Antara fluida di dalam pipa dan permukaan

    dinding pipa sebelah dalam, panas dipertukarkan secara konveksi, kemudian panas

    menjalar secara konduksi melalui logam dinding pipa. Di luar pipa terjadi lagi

    konveksi.

    Perhitungan dilakukan dengan persamaan yang berikut:

    )( TAUq

    Kalau persamaan di atas diterapkan di satu tempat, maka U adalah koefisien

    perpindahan panas keseluruhan setempat dan T adalah selisih temperatur fluida di

    dalam pipa dan fluida di luar pipa di tempat itu. Luas permukaan perpindahan panas

    A, harus dihitung sesuai dengan keadaan sistem. Begitu juga koefisien perpindahan

    panas keseluruhan harus dihitung melalui penjumlahan masing-masing tahanan

    panas, sesuai dengan persoalannya.

  • 8/10/2019 03 Perpindahan Panas Konveksi

    9/34

    Zuhrina/TK-USU/06 3-9

    Karena terjadi perpindahan panas, maka sepanjang pipa fluida yang panas

    berkurang temperaturnya dan fluida yang dingin naik temperaturnya.

    Pada ujung keluar pipa itu akan terdapat selisih temperatur yang berbeda dengan pada

    ujung awal. Begitu juga besarnya koefisien perpindahan panas konveksi akan

    berubah, karena temperatur fluida berbeda. Untuk menerapkan persamaan pindah

    panas pada satu alat, maka haruslah ada harga yang dirata-ratakan. Biasanya selisih

    temperatur dirata-ratakan secara logaritma antara kedua ujung alat menjadi:

    21

    21

    /ln TT

    TTT

    m

    (Selisih temperatur rata-rata logaritma)

    Dalam hal ini U dianggap tidak berubah banyak antara kedua ujung alat itu. Kalau U

    sangat berbeda di kedua tempat itu, maka dilakukan rata-rata dengan persamaan yang

    berikut:

    22112211

    /ln TUTU

    TUTUAq

    U dihitung dari jumlah tahanan panas keseluruhan. Besarnya koefisien pindah panas

    secara konveksi diperkirakan dari persamaan-persamaan empiris.

    Untuk konveksi dalam pipa sudah tentu persamaan empirisnya lain daripada untuk

    konveksi luar pipa. Banyak buku yang memuat keterangan tentang koefisien pindah

    panas, baik dalam bentuk persamaan, maupun dalam bentuk nomogram.

    Dalam mencari persamaan-persamaan empiris itu harus diperhatikan sifat

    fluida, sifat aliran, jenis perpindahan panas (pemanasan atau pendinginan), letak pipadan lain sebagainya. Sebab untuk keadaan yang berlainan mungkin berlaku

    persamaan yang lain pula, dan haruslah ditemukan persamaan yang keadaan

    berlakunya sama dengan masalah yang dihadapi.

  • 8/10/2019 03 Perpindahan Panas Konveksi

    10/34

    Zuhrina/TK-USU/06 3-10

    Koefisien pindah panas sebuah alat penukar panas mengalami perubahan

    selama pemakaian. Sewaktu masih baru permukaan logam pipa-pipa itu bersih.

    Selama pemakaian pada permukaan itu akan tertentuk lapisan kotoran atau kerak.

    Biarpun tipis lapisan itu merupakan tahanan tambahan terhadap perpindahan panas.

    Lapisan ini terutama timbul pada permukaan yang berhubungan dengan air.

    Besarnya tahanan karena pengotoran itu dapat dihitung dari persamaan yang berikut:

    dd hUU

    111

    di mana Ud adalah koefisien pindah panas keseluruhan untuk alat yang kotor dan

    untuk alat yang bersih, sedang hdkoefisien pindah panas untuk lapisan kotoran atau

    kerak.

    Menurut teori "dua lapisan" pada permukaan yang berhubungan dengan fluida

    terdapat, suatu lapisan tipis fluida, yang keadaan alirannya berlapis, biarpun agak

    berjauhan dari permukaan fluidanya mengalir secara bergolak. Pada dinding pipa

    yang kedua belah permukaannya terdapat fluida, didapati dua lapisan batas itu.

    Karena keadaan dalam lapisan batas itu berlapis, maka tahanan terhadap perpindahan

    panas di 1apisan lebih besar daripada di daerah yang bergolak. Selisih temperaturpun

    lebih besar. Karena itu untuk perhitungan-perhitungan, seluruh tahanan pindah panas

    dianggap berada dalam lapisan batas. Untuk perhitungan selisih temperatur selalu

    diambil antara permukaan dan tengah-tengah aliran yang bergolak.

    Pada dasarnya rumus empiris untuk konveksi paksa meliputi benda

    mempunyai bentuk umum yang sama dengan rumus empiris untuk konveksi dalam

    pipa, yaitu:

    qpCNu Pr.Re.

  • 8/10/2019 03 Perpindahan Panas Konveksi

    11/34

    Zuhrina/TK-USU/06 3-11

    Persamaan-persamaan itu dapat juga disajikan dalam bentuk grafik. Dalam

    menggunakan persamaan-persamaan itu, arah perpindahan panas perlu terus diingat.

    Persamaan empiris hanya memberikan cara untuk memperkirakan besarnya koefisien

    pindah panas. Tahanan panas konveksi digambarkan sebagai terpusat dalam lapisan

    batas fluida pada permukaan padat. Karena itu dalam menggunakan persamaan

    empiris semua sifat fisis fluida dinilai sesuai dengan temperatur lapisan batas itu.

    Karena persamaan empiris itu dinyatakan dengan bilangan tanpa dimensi

    maka sistem satuan mana yang digunakan tidak menjadi soal, asalkan tetap hanya

    satu sistem satuan yang dipakai. Banyak data telah diperoleh dalam percobaan-

    percobaan untuk menentukan koefisien pindah panas h. Data dapat disajikan dalam

    grafik atau sebagai persamaan. Di bawah ini akan diberikan berbagai contoh

    persamaan empiris yang sering dijumpai dengan batas-batas berlakunya.

    Aliran laminar

    Untuk aliran berlapis (laminar) dalam pipa tegak atau datar, di mana konveksi bebas

    dapat diabaikan, berlaku persamaan:

    14,03/1

    .Pr.Re86,1

    w

    ba

    L

    d

    k

    dhNu

    Re < 2100

    Dimana:

    L =adalah panjang pipa di mana terjadi perpindahan panas; m.

    d =diameter pipa; m

    b =viskositas fluida pada suhu rata-rata; Pa.s

    w =viskositas fluida pada suhudinding; Pa.s

    Cp =kapasitas panas; J/kg.K

    hc =koefisien perpindahan panas rata-ratak =konduktivitas termal; W/m.K

    dv..Re

    k

    Cp.

    Pr

  • 8/10/2019 03 Perpindahan Panas Konveksi

    12/34

    Zuhrina/TK-USU/06 3-12

    Faktor (/ w) digunakan sebagai koreksi, jika viskositas fluida di dekat dinding

    dan di tengah pipa terlalu berbeda.

    Semua sifat fluida dihitung pada suhu rata-rata kecuali w

    Untuk fluida masuk dan keluar pada T berbeda, T rata-rata secara aritmetik:

    2

    bowbiwa

    TTTTT

    aa TAhq ..

    Tw= suhu dinding

    Tbi= suhu fluida masuk

    Tbo=suhu fluida keluar

    Aliran turbulen

    Untuk aliran bergolak (turbulen) dalam pipa yang bersih berlaku persamaan:

    60/;700Pr7,0;10Re 4 dL

    14,0

    3/18,0Pr.Re.023,0

    w

    bL

    k

    dhNu

    hL = koefisien konveksi didasarkan pada Tm.

    Beda suhu rata-rata logaritmik,LMTD, Tm

    Merupakan selisih suhu rata-rata secara logaritma pada kedua ujung peralatan.

    1

    2

    12

    lnT

    T

    TTTm

  • 8/10/2019 03 Perpindahan Panas Konveksi

    13/34

    Zuhrina/TK-USU/06 3-13

    Bilangan Grashof tidak ada dalam persamaan di atas, karena nilai bilangan

    Reynolds terlalu tinggi untuk adanya pengaruh konveksi bebas.

    Sifat-sifat fluida harus dinilai pada temperatur rata-rata antara temperatur masuk dan

    keluar.

    Persamaan-persamaan empiris yang ada pada waktu ini belum mencakup

    semua keadaan yang dijumpai dalam praktek. Banyak hal yang tidak dapat di hitung

    koefisiep pindah panasnya. Dalam hal ini hharus diperkirakan dari data empiris, yang

    biasanya dalam buku-buku referensi diberikan sebagai batas-batas nilai. Data yang

    dilaporkan dalam buku maupun dalam majalah banyak berguna dalam

    memperkirakan koefisien pindah panas secara konveksi.

    Nila h untuk udara, Ptotal= 1 atm, aliran turbulen

    2,0

    8,052,3

    d

    vhL

    Nilai h untuk air, T=4-105oC, aliran turbulen

    2,0

    8,0

    .0146,011429d

    vCTh

    o

    L

    Nilai h aliran fluida yang melintasi plat datar

    Aliran laminar : Re < 3.10

    5

    ; Pr > 0,7

    3/15,0 Pr.Re.664,0k

    dhNu L

  • 8/10/2019 03 Perpindahan Panas Konveksi

    14/34

    Zuhrina/TK-USU/06 3-14

    Aliran turbulen: Re > 3.105; Pr > 0,7

    3/18,0 Pr.Re.0366,0k

    dhNu L

    Nilai h untuk aliran melintasi bola

    Sebuah bola yang akan dipanaskan atau didinginkan oleh fluida yang mengalir tegak

    lurus terhadap sumber bola.

    1 < Re < 70.000

    0,6 < Pr < 400

    3/15,0

    Pr.Re6,020 kdh

    Nu L

    Nilai h aliran udara yang mengalir tegak lurus terhadap silinder tunggal dan udara

    yang mengalir tegak lurus pada silinder, digunakan:

    nKNu Re.

    Nilai K dan n diperoleh dari daftar berikut:

    Re n K Nu1-4 0,33 0,891 0,891-1,42

    4-40 0,385 0,821 1,4 3,4

    40-4000 0,466 0,615 3,43 29,6

    4000-40000 0,618 0,174 29,5 121

    40000-250000 0,805 0,0239 121 - 529

    3.3. Gabungan Konduksi dan Konveksi

    Terdapat dua jenis fluida pada kedua sisi permukaan padatan.

    T1= suhu fluida panas

    T2= suhu fluida dingin

  • 8/10/2019 03 Perpindahan Panas Konveksi

    15/34

    Zuhrina/TK-USU/06 3-15

    Laju perpindahan panas (gambar a):

    433221 ... TTAhx

    TTAkTTAhq

    o

    A

    Ai

    AhAk

    x

    Ah

    TT

    R

    TTq

    oA

    A

    i .

    1

    ..

    14141

    Koefisien perpindahan panas menyeluruh, U, gabungan konduksi dan

    konveksi, dihitung melalui penjumlahan masing-masing tahanan panas, sesuai dengan

    persoalannya.

    )( TAUq

    41 TTT

    oA

    A

    i hk

    x

    h

    U11

    1

    U dalam W/m2.K

  • 8/10/2019 03 Perpindahan Panas Konveksi

    16/34

    Zuhrina/TK-USU/06 3-16

    Laju perpindahan panas (gambar b):

    ooAlmA

    o

    ii AhAk

    rr

    Ah

    TTq

    .

    1

    ..

    1 1

    41

    A1= 2p .L.r1= luas permukaan dalam tabung

    Aalm= luas permukaan rata-rata tabung

    Ao= luas permukaan luar tabung

  • 8/10/2019 03 Perpindahan Panas Konveksi

    17/34

    Zuhrina/TK-USU/06 3-17

    Contoh 4.5-1. (Geankoplis, 1987). Pemanasan udara dalam aliran turbulen.

    Udara pada 206,8 kPa dan temperatur rata-rata 477,6 K akan dipanaskan melalui pipa

    dengan ID 25,4 mm dan kecepatan 7,62 m/dt. Sebagai media pemanas digunakan

    steam pada 488,7 K diluar pipa. Karena koefisien konveksi steam besar sedangkan

    tahanan dinding pipa sangat kecil, dianggap temperatur dinding pipa yang kontak

    dengan udara juga 488,7 K.

    Hitung :

    a. Koefisien perpindahan panas untuk L/D > 60.

    b. Fluks panas (q/A)

    Penyelesaian:

    Dari App. A.3. Geankoplis 1987, udara pada 477,6 K:

    mb= 2,6.10-5

    Pa.s

    k = 0,03894 W/m

    Pr = 0,686

    Pada 488,7 K, mw= 2,64.10-5

    Pa.s

    mb= 2,6.10-5

    Pa.s = 2,6.10-5

    kg/m.dt

    3/509,1

    6,477

    2,273

    33,101

    8,206

    414,22

    1)97,28( mkg

    4

    5Re10.122,1

    )10.6,2(

    )0254,0)(62,7)(509,1(..

    DvN

    (a) Aliran turbulen:

    14,0

    3/18,0Pr.Re.023,0

    w

    bL

    k

    dhNu

  • 8/10/2019 03 Perpindahan Panas Konveksi

    18/34

    Zuhrina/TK-USU/06 3-18

    14,0

    3/18,04

    0264,0

    026,0)686,0()10.122,1.(023,0

    03894,0

    )0254,0(

    L

    hNu

    KmWhL ./8,532

    (b)

    2/2,597)6,4777,488(8,53)( mWTThA

    qWL

    Contoh soal 4.5-2 (Geankoplis, 1987). Pemanasan air menggunakan steam dan

    penyelesaian dengantrial and error.

    Air mengalir melalui pipa horizontal 1 sch 40, pipa baja pada temperatur rata-rata

    65,6oC dan kecepatan 2,44 m/dt. Air akan dipanaskan dengan steam pada 107,8

    oC

    diluar dinding pipa. Koefisien sisi uap diperkirakan ho= 10500 W/m2.K.

    a. Hitung hi untuk air didalam pipa.

    b. Hitung U, koefisien perpindahan panas keseluruhan, didasarkan atas

    permukaan dalam pipa.

    c. Hitung q untuk 0,305 m pipa.

    Penyelesaian:

    Dari App. A-5 (Geankoplis, 1987):

    1 sch 40 : ID= 0,0266 m dan OD = 0,0334 m.

    Air pada T = 65,6oC dari App. A.2 : NPr= 2,72

    r = 0,98 (1000) = 980 kg/m3

    k = 0,633 W/m.K

    = 4,32.10-4 Pa.S

  • 8/10/2019 03 Perpindahan Panas Konveksi

    19/34

    Zuhrina/TK-USU/06 3-19

    TRIAL I

    Temperatur dinding pipa diperlukan, dan diasumsikan berada diantara 65,6oC dan

    107,8oC, diambil 80

    oC = Tw.

    w,80oC= 3,56.10-4Pa.s

    Nre air pada temperatur rata-rata:

    5

    4Re10.473,1

    )10.32,4(

    )0266,0)(44,2)(980(..

    DvN

    14,03/18,0

    Pr.Re.023,0

    w

    bL

    k

    dhNu

    14,0

    4

    43/18,05

    10.56,3

    10.32,4)72,2()10.473,1.(023,0

    663,0

    )0266,0(

    LhNu

    KmWhhiL

    ./11350 2

    (b) Untuk L=0,305 m

    20255,0)305,00)(0266,0(.. mLDA ii

    20287,02

    305,0)0334,00266,0(mA

    im

    2

    1 032,0)305,0)(0334,0(.. mLDA oo

    K untuk baja adalah 45 W/m.K

  • 8/10/2019 03 Perpindahan Panas Konveksi

    20/34

    Zuhrina/TK-USU/06 3-20

    Tahanan menjadi:

    003455,0)0255,0)(11350(

    1

    .

    1

    ii

    iAh

    R

    002633,0)0287,0(45

    1.2

    0266,00334,0

    .

    m

    iom

    Ak

    rrR

    002976,0)032,0)(10500(

    1

    .

    1

    oo

    oAh

    R

    009064,0002976,0002633,0003455,0 R KCT o 2,422,42)6,658,107(

    Penurunan temperatur melalui lapisan air:

    KR

    Ri 1,16)2,42( =16,1oC

    Sehingga Tw=65,5+16,1=81,7oC

    Ini sangat dekat dengan nilai Trial I yaitu 80oC. Sifat fisika yang berubah adalah mw

    jika dilakukan Trial II yaitu mw,80oC= 3,56.10

    -4menjadi mw,81,7

    oC=3,53.10

    -4.

    Tetapi efeknya terhadap hi cukup kecil dan dapat diabaikan, sehingga tidak

    diperlukan trial ke-2.

    R

    TTTTAUq ioioii )(

    KmWRA

    Ui

    i ./4237)009064,0(0255,0

    11 2

  • 8/10/2019 03 Perpindahan Panas Konveksi

    21/34

    Zuhrina/TK-USU/06 3-21

    (c)

    KCTT o

    io 2,422,426,658,107

    WTTAUqioii 4656)2,42)(0255,0(4237)(

    Soal latihan.

    Suatu aliran minyak bumi, sebanyak 1 kg/detik, dipanaskan dalam tungku dan keluar

    tungku pada temperatur 300oC melalui pipa baja 4 inci sch. 40, yang terpasang dalam

    udara terbuka. Pipa ini hendak diinsulasi dengan lapisan asbes. Berapa tebal lapisan

    asbes, agar temperatur permukaan asbes dapat mencapai 50oC, dan penurunan

    temperatur minyak bumi besarnya 0,1 oC/m panjang pipa.

    Analisa

    Keadaan masalah digambarkan pada sketsa berikut.

    Arah perpindahan panas adalah radial.

    Perpindahan panas mengikuti persaman:

    4321

    300

    RRRR

    Tq udara

    qr

    50

  • 8/10/2019 03 Perpindahan Panas Konveksi

    22/34

    Zuhrina/TK-USU/06 3-22

    Dimana:

    11

    1.

    1

    AhR

    = tahanan panas konveksi dalam pipa

    1

    12

    . mpAk

    rR

    = tahanan konduksi panas melalui pipa

    2

    23

    . maAk

    rR

    = tahanan konduksi panas melalui asbes

    22

    4.

    1

    AhR

    = tahanan panas konveksi bebas dalam udara

    Untuk menghitung besarnya tahanan panas, perlu dikumpulkan keterangan dan data

    dari pustaka sbb:

    Pipa 4 sch. 40 mempunyai ukuran sbb:

    ID = 102 mm

    OD = 114 mm

    Tebal dinding = 6,02 mm

    Luas permukaan = 0,358 m2/m

    Harga konduktivitas panas, k, ialah:

    Baja (300oC) = 43 W/m.K

    Asbes (100oC) = 0,178 W/m.K

    Keterangan tentang udara:

    K (kering) = 26,6 mW/m.K

    r (lembab) = 1,107 kg/m3

    Cp (lembab) = 1,07 kJ/kg.K

    (lembab) = 19,0 N.detik/m2

    Tf diambil 35oC = 308 K

    = koefisien ekspansi termal = 1/Tf= 1/308

  • 8/10/2019 03 Perpindahan Panas Konveksi

    23/34

    Zuhrina/TK-USU/06 3-23

    Keterangan tentang minyak bumi:

    K = 0,138 W/m.K

    r (100 oC) = 890 kg/m3

    Cp (100oC) = 1,97.103 J/kg.K

    (100 oC) = 0,27.10-3 N.detik/m2

    Pada permukaan luar insulasi asbes terjadi konveksi bebas. Untuk perhitungan

    pertama tahanan konveksi bebas tidak perlu diikut sertakan, karena temperatur

    permukaan diketahui yaitu 50oC.

    Rencana:

    Persaman pokok untuk perpindahan panas adalah:

    R

    Tq

    Yang ditanyakan adalah tebal insulasi. Besaran ini terdapat dalam tahanan panas R.

    Jadi q dan T harus diketahui terlebih dahulu.

    Q diperoleh dari penurunan temperatur minyak bumi sebesar G.Cp. T

    Watt/m.pipa.

    T = 0,1 oC

    T diperoleh dari selisih temperatur keseluruhan 300 50 = 250 oC

    Dari keempat tahanan panas R1 dan R2 dapat dihitung, karena semua keterangan

    diketahui, R4 untuk sementara tidak diperlukan. Substitusi harga besaran-besaran di

    atas ke dalam persamaan perpindahan panas, memberikan harga untuk R3, yang

    kemudian menghasilkan tebal insulasi.

  • 8/10/2019 03 Perpindahan Panas Konveksi

    24/34

    Zuhrina/TK-USU/06 3-24

    Penyelesaian:

    Untuk dapat memilih persamaan empiris untuk menghitung h, maka bilangan

    Reynold harus dihitung. Untuk minyak bumi perhitungan adalah sebagai berikut.

    G = 1 kg/dt

    D = 0,102 m

    m= 0,27 . 10-3N.det/m2

    46200)102,0)()(10.27,0(

    )1(443Re

    D

    GN

    Dipakai persamaan berikut

    4,08,0

    Re (Pr))(023,0 NNu

    Nre= 46.200

    85,3138,0

    )10.97,1)(10.17,0(.Pr

    33

    k

    Cp

    212)85,3()46200(023,0. 4,08,0 kdhNu

    KmWd

    kh ./287

    )102,0(

    )212)(138,0()212( 2

    WKAh

    R /0109,0)1)(102,0)()(287(

    1

    .

    1

    11

    1

    Tahanan konduksi melalui dinding pipa:

    mr 31 10.02,6

    Kp=43 W/m.K

  • 8/10/2019 03 Perpindahan Panas Konveksi

    25/34

    Zuhrina/TK-USU/06 3-25

    )1)(102,0(1 A

    )1)(114,0(2 A

    2

    1 108,0)114,0102,0(2

    1mA

    m

    WKAk

    rR

    mp

    /0004,0)108,0)(43(

    )10.02,6(

    .

    3

    1

    12

    Tahanan konduksi melalui insulasi:

    mdr 2

    ka= 0,178 W/m.K

    )1)(114,0('

    1 A

    )1)(2114,0('2 dA

    2' )114,0()2228,0(2

    1mddA

    m

    WKd

    dR /)114,0()178,0(

    3

    Laju perpindahan panas permeter pipa:

    WTCGq p 197)1,0)(10.97,1)(1(..3'

    R

    Tq

    WKR /27,1

    197

    250

    R = R1 + R2 + R3

    1,27=0,0109+0,0004+R3

  • 8/10/2019 03 Perpindahan Panas Konveksi

    26/34

    Zuhrina/TK-USU/06 3-26

    )114,0(178,026,13

    d

    dR

    7,0)26,1(178,0

    114,0

    d

    d

    d= 0,7 (0,114 + d) = 0,08 + 0,7 d

    d = 0,08/0,3 = 0,267 m

    d ins= 0,114 + (2. 0,267) = 0,647 m

    Penilaian:

    Hasil perhitungan diatas perlu diperiksa dengan tahanan konveksi bebas. Kalau

    dimisalkan temperatur udara 20oC, maka temperatur lapisan batas udara Tf pada

    permukaan insulasi dapat diambil Tf = (50+20) = 35oC

    Perhitungan tahanan konveksi bebas:

    b= 0,647 m

    8

    122

    22

    2

    32

    10.39,4)10)(19)(308(

    )15)(647,0)(81,9)(107,1(

    TgbGr

    76,0)10.2,26(

    )10.07,1)(10.0,19(.Pr

    3

    36

    k

    Cp

    Berlaku 103< Gr.Pr < 10

    9, sehingga dipakai persamaan Nu = 0,525 (Gr.Pr)

    1/4

    KmWd

    Nkh u 24/18

    3

    /92,2)10.34,3)(525,0(647,0

    10.6,26.

    CAhqT o33

    )47,6()92,2(197

    .

    Menurut perhitungan ini temperatur permukaan insulasi besarnya = 20 + 33 = 53oC.

    Perbedaan sebesar 3oC atau lebih kurang 6% masih baik untuk perhitungan

    rancangan seperti ini.

  • 8/10/2019 03 Perpindahan Panas Konveksi

    27/34

  • 8/10/2019 03 Perpindahan Panas Konveksi

    28/34

    Zuhrina/TK-USU/06 3-28

    3. Hitung koefisien perpindahan panas keseluruhan, U

    4. Hitung luas permukaan

    Penyelesaian:

    Semua keterangan didapat dari lampiran atau pustaka.

    Gas CO2dianggap gas ideal.

    1. Laju perpindahan panas

    Berat 1 m3gas pada 2 bar, 60

    oC:

    3/18,3)1,44(4,22

    1.333273.

    013,12 mkg

    Pada kondisi standar:

    P1= 1 atm = 1,013 bar

    V1= 22,415 cm3/mol = 22,415 m

    3/kgmol

    T1= 273,15 K

    N1= 1 kgmol

    Kondisi 2:P2= 2 bar

    V2= 1 m3/n2 kgmol

    T2= 273+60 = 333 K

    N2= kgmol

    Air

    CO2

  • 8/10/2019 03 Perpindahan Panas Konveksi

    29/34

    Zuhrina/TK-USU/06 3-29

    22

    11

    22

    11

    .

    .

    .

    .

    Tn

    Tn

    VP

    VP

    1

    2

    2

    1

    1

    212

    V

    V

    T

    T

    P

    Pnn

    3

    2

    1

    2

    2

    1

    1

    212 1/18,344

    4,22

    1

    333

    273

    013,1

    21. mkgBM

    V

    V

    T

    T

    P

    PnkgCO CO

    Cp CO2diperhitungkan pada temperatur rata-rata = (60+40) = 50oC

    Dengan interpolasi didapat harga = 0,208 Btu/lb.oF = 874 J/kg.

    oC

    Berat keseluruhan gas:

    dtkgmkg /10.4,25)/18,3(10.8 333

    Jadi panas yang dipindahkan:

    Q = 25,4.10-3(874) (60-40) = 445 J/dt

    2. Selisih temperatur

    Luas penampang dalam pipa 1,5 :

    2422 10.03,9)10.39,3(4

    m

    Luas penampang luar pipa 1 :

    2422 10.07,5)10.54,2(4

    m

    Luas penampang anulus :

    9,03.10-4

    5,07.10-4

    = 3,96.10-4

    m2

  • 8/10/2019 03 Perpindahan Panas Konveksi

    30/34

    Zuhrina/TK-USU/06 3-30

    Luas penampang dalam pipa 1 :

    2422 10.53,3)10.12,2(4

    m

    Dengan kecepatan 5,7 m/dt tiap pipa dapat mengalirkan:

    3,53 .10-4(5,7) = 20,1.10-4m3/dt

    Jadi diperlukan pipa sebanyak:

    buah498,310.1,20

    10.84

    3

    Luas total penampang anulus menjadi 4 (3,96 .10-4) = 15,8 . 10-4m2.

    Banyaknya air yang mengalir:

    (15,8 . 10-4

    ) (0,3) (1000) = 0,474 kg/detik

    Cp(25o

    C) air = 4180 J/kg.K

    Kenaikan temperatur air ialah:

    C

    o

    22,0)4180(474,0

    445

    Temperatur keluar air menjadi 25,22 oC

    CT o8,3422,25601

    CT o0,1525402

    CT om 5,23)0,15/8,34ln(

    0,158,34

    3. Koefisien perpindahan panas

    Untuk dapat memilih persamaan empiris yang akan digunakan, selalu perlu diketahui

    apakah aliran laminar atau turbulen. Sehingga Nreharus dihitung.

  • 8/10/2019 03 Perpindahan Panas Konveksi

    31/34

    Zuhrina/TK-USU/06 3-31

    md 210.12,2

    dtmkgv ./5,63)10.53,3(4

    10.54,2. 2

    4

    2

    25

    150 /.10.6,10160,0 mdtNoC

    )(10.8,810.6,1

    )5,63(10.21,2 45

    2

    Re ulenaliranturbN

    Untuk CO2:

    k=0,105 BTU.ft/ft2.oF.jam=0,0105(1,73)=0,0182 W/m.K

    Cp=874 J/kg.oC

    = 1,6.10-5N/dt.m2

    777,00182,0

    )10.6,1(874.Pr

    5

    k

    Cp

    KmWNud

    kh 24,08,0 /154)777,0()88000)(023,0(

    0212,0

    0182,0

    mpipaIDd 210.12,2"1

    Untuk aliran air:

    Luas penampang anulus = 3,96.10-4

    m2

    Diameter anulus = diameter setara de = 4 x faktor bentuk S

    Untuk perpindahan panas

    2

    2

    410.5,0

    )10.54,2(10.96,3

    dipanasiyangkelilingpenampangluasS

    3/1000 mkg

    dtkmv /3,0

  • 8/10/2019 03 Perpindahan Panas Konveksi

    32/34

    Zuhrina/TK-USU/06 3-32

    De=4(0,5.10-2

    )meter=2,0.10-2

    m

    m25 oC= 0,967.10-3

    N.dtk/m2

    630010.95,0

    )10.0,2)(3,0(1000..3

    2

    Re

    dvN

    Persamaan yang akan digunakan:

    28.

    .

    3/1

    14,0

    kCp

    kdh s

    Dengan menggunakan grafik, untuk L/d = 60 (perkiraan) terbaca dari grafik untuk

    absis Nre = 6300:

    Untuk air didapat keterangan:

    d=de=2.10-2

    m

    k= 0,606 W/m.K

    m= 0,967.10-3N.dtk/m2

    Cp = 4,180 J/kg.K

    Faktor

    s

    diperkirakan mendekati 1, karena temperatur pipa diperkirakan hampir

    sama dengan temperatur air.

    88,167,6606,0

    )10.967,0(18,4. 3/133/1

    k

    Cp

    )88,1(28606,0

    10.2 2

    h

    KmWh ./16002

  • 8/10/2019 03 Perpindahan Panas Konveksi

    33/34

    Zuhrina/TK-USU/06 3-33

    Untuk pipa tembaga:

    mr 310.65,1

    KmWk ./387

    Keliling pipa 1 rata-rata:

    m2

    3

    10.3,72

    10).4,252,21(

    Tahanan dinding pipa permeter pipa:

    WK

    Ak

    r

    m

    /10.8,5

    )10.3,7)(387(

    10.65,1

    .

    5

    2

    3

    Tahanan keseluruhan :

    UU 0798,0

    1

    10.54,2..

    12

    Tahanan dinding pipa:

    510.8,5

    Tahanan air:

    0078,0)10.54,2()1600(

    12

    Tahanan gas:

    0971,0)10.12,2(6,154

    12

    1050,00971,00078,010.8,50798,0

    1 5 U

    KmWU ./3,119)0798,0(1050,0

    1 2

    mTAUq ..

    )5,23)((3,119445 A

    A=0,1587 m2

  • 8/10/2019 03 Perpindahan Panas Konveksi

    34/34

    Luas permukaan pipa: 0,080 m2/m

    Panjang pipa yang diperlukan:

    cmm 6,49496,0)080,0(4

    1587,0