LAPORAN MASA KERJA PRAKTIS VIROLOGI PUSAT VETERINER FARMA SURABAYA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa Kerja Praktis Untuk meningkatkan perkembangan teknologi khususnya di bidang kesehatan sebagai seorang ahli madya tenaga analis medis, dituntut mempunyai pengalaman dan keterampilan. Oleh karena itu, dilaksanakan Masa Kerja Praktis (MKP). Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan serta keterampilan bagi mahasiswa analis medis. Setiap mahasiswa yang melakukan Masa Kerja Praktis di Pusat Veteriner Farma (PUSVETMA) Surabaya, diharapkan dapat memperoleh pengalaman kerja sehingga mahasiswa dapat memperoleh bekal dan ilmu yang berguna ke depannya. 1.2 Tujuan Masa Kerja Praktis Membekali mahasiswa untuk menjadi tenaga analis medis yang terampil dan penuh tanggung jawab. PROGRAM STUDI DIII ANALIS MEDIS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN MASA KERJA PRAKTIS VIROLOGI PUSAT VETERINER FARMA SURABAYA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masa Kerja Praktis
Untuk meningkatkan perkembangan teknologi khususnya di bidang
kesehatan sebagai seorang ahli madya tenaga analis medis, dituntut
mempunyai pengalaman dan keterampilan. Oleh karena itu, dilaksanakan
Masa Kerja Praktis (MKP). Hal ini bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan wawasan serta keterampilan bagi mahasiswa analis medis.
Setiap mahasiswa yang melakukan Masa Kerja Praktis di Pusat
Veteriner Farma (PUSVETMA) Surabaya, diharapkan dapat memperoleh
pengalaman kerja sehingga mahasiswa dapat memperoleh bekal dan ilmu
yang berguna ke depannya.
1.2 Tujuan Masa Kerja Praktis
Membekali mahasiswa untuk menjadi tenaga analis medis yang terampil dan
penuh tanggung jawab.
1.3 Manfaat Masa Kerja Praktis
1. Dapat mengaplikasikan secara langsung teori dan praktikum yang
dilakukan ketika kuliah.
2. Menambah keterampilan dan wawasan tentang laboratorium dengan
pemeriksaan-pemeriksaan yang dilaksanakan di PUSVETMA Surabaya.
3. Memberikan berbagai pengalaman sebagai pedoman ketika menghadapi
dunia kerja secara langsung.
PROGRAM STUDI DIII ANALIS MEDIS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
1
LAPORAN MASA KERJA PRAKTIS VIROLOGI PUSAT VETERINER FARMA SURABAYA
BAB II
TINJAUAN UMUM
2.1 Sejarah PUSVETMA
Pusat Veteriner Farma (PUSVETMA) adalah unit pelaksanaan teknis
(UPT) dibidang produksi vaksin, antisera, diagnostika dan bahan biologi lain
dalam lingkungan Departemen Pertanian yang ada dibawah dan pertanggung
jawaban kepala Direktur Jendral Peternakan. Lembaga ini didirikan pada
tahun 1952 dengan nama Balai Penyelidikan Penyakit Mulut dan Kuku
(BPPMK) berlokasi di Jakarta, kemudian pada tahun 1955, berubah menjadi
Lembaga Penyakit Mulut dan Kuku dan berpindah lokasi di surabaya.
Awalnya lembaga ini bertugas menghasilkan vaksin penyakit mulut dan
Kuku (PMK). Kemudian pada tahun 1966 mengalami perubahan nama
menjadi Lembaga Virologi Kehewanan (LVK) yang tugasnya diperluas
menjadi penelitian diagnosa penyakit – penyakit virus sehingga tidak hanya
menangani PMK saja. Pada tahun 1987di tetapkan menjadi unit pelaksanaan
teknis (UPT) di lingkungan Departemen Pertanian bertanggung jawab kepada
Direktorat Jendral Peternakan dan berganti nama menjadi Pusat Veteriner
Farma (PUSVETMA) sampai sekarang dengan SK Menteri Pertanian
No/Kpts/org/1978 tanggal 28 Mei 1978.
Peranan lembaga ini sangat menentukan dalam pembangunan karena
dengan produksi yang telah dihasilkan telah mengurangi wabah penyakit
hewan, dengan jasa dari lembaga ini, indonesia bebas dari Penyakit Mulut
dan Kuku (PMK) sejak tahun 1990 dengan pengakuan interanasional.
PROGRAM STUDI DIII ANALIS MEDIS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2
LAPORAN MASA KERJA PRAKTIS VIROLOGI PUSAT VETERINER FARMA SURABAYA
Dalam perjalanannya Balai Penyelidikan Penyakit Mulut dan Kuku
(BPPMK) berubah nama menjadi Lembaga Penyakit Mulut dan Kuku
(LPMK) yang oleh pemerintah ditetapkan sebagai suatu Laboratorium
Rujukan Nasional Penyakit Mulut dan Kuku yang berkewajiban memberikan
masukan kepada pemerintah dalam hal PMK dan penanggulangannya di
Indonesia, disamping penelitian dan produksi vaksin PMK.
LPM menurut pola bangunannya dapat dikembangkan menjadi pusat
produksi vaksin PMK tidak hanya untuk Indonesia, tetapi juga untuk Negara
Asia tenggara, sehingga dapat menambah devisa negara. Pada tahun 1964
diusulkan kepada pemerintah untuk dapat meningkatkan daya guna (potensi)
yang ada dengan dijadikannya lembaga ini menjadi lembaga penelitian dan
produksi vaksin viral serta diagnostik guna pencegahan atau pemberantasan
penyakit – penyakit virus hewani yang terdapat di Indonesia, yaitu dengan
surat keputusan Menteri Pertanian tanggal 10 Desember 1966 No.
Kep/30/12/66 usulan tersebut diterima, sehingga LPMK berubah nama
menjadi Lembaga Virologi Kehewanan (LVK) dan diresmikan pada tanggal
10 April 1967.
Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan penyakit hewan,
dipandang perlu untuk merumuskan kembali tugas pokok, fungsi, susunan
organisasi dan tata kerja lembaga ini, karena tugas produksi vaksin tidak
hanya vaksin virus saja tetapi juga produksi vaksin bakteri, bahan
diagnostika, dan bahan biologis lainnya. Sehingga pada tahun 1978 dirubah
namanya menjadi Pusat Veteriner Farma melalui Surat Keputusan Menteri
Pertanian No. 317/kpts/org/tahun1978.
PROGRAM STUDI DIII ANALIS MEDIS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3
LAPORAN MASA KERJA PRAKTIS VIROLOGI PUSAT VETERINER FARMA SURABAYA
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 55/KMK.05/2010
tanggal 5 Februari 2010, Pusvetma ditetapkan sebagai institusi yang
menerapkan Pengolahan Keuangan Badan Layanan Umum (PK BLU).
Dimana pada Kementerian Pertanian saat ini baru ada 2 Unit Pelaksanaan
Teknis (UPT) yang ditetapkan sebagai PK BLU dan salah satunya adalah
PUSVETMA.
Moto Pusvetma "HEWAN SEHAT RAKYAT SELAMAT NEGARA
KUAT", Sedangkan janji pelayanan yang merupakan kode etik pegawai
Pusvetma adalah adalah SIAP : Semangat, Inovatif, Amanah, Produktif serta
5 TEPAT : Tepat Mutu, Tepat Waktu, Tepat Jumlah, Tepat Harga dan Tepat
Guna.
2.2 Tugas Pokok PUSVETMA
Melaksanakan pengadaan dan penyaluran vaksin, antisera, diagnostika
dan bahan biologis lain dalam rangka penanggulangan, pengendalian dan
pemberantasan penyakit hewan berdasarkan peraturan dan perundangan yang
berlaku.
2.3 Fungsi PUSVETMA
Fungsi secara umum Pusat Veteriner Farma ( PUSVETMA ) adalah :
1. Memproduksi vaksin, antisera, diagnostika dan bahan biologis lain.
2. Menguji mutu hasil produksi.
3. Melaksanakan penyediaan dan pemeliharaan ssaran produksi serta
distribusi hasil produksi.
4. Melakukan penyidikan guna meningkatkan mutu hasil produksi dan
identifikasi penyakit.
PROGRAM STUDI DIII ANALIS MEDIS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4
LAPORAN MASA KERJA PRAKTIS VIROLOGI PUSAT VETERINER FARMA SURABAYA
2.4 Visi PUSVETMA
Terwujudnya suatu industri biofarma veteriner yang berbasis teknologi
modern berorientasi agribisnis dan berdaya asing.
2.5 Misi PUSVETMA
1. Menghasilkan produksi biofarma veterina yang mampu menumbuhkan
kembangkan industri peternakan nasional dan penemuan kebutuhan
ekspor.
2. Mengembangkan penerapan Teknologi Mutahir.
3. Mengembangkan sumber daya manusia ( SDM ) yang inovatif dan
berperan dalam persaingan global.
4. Mengembangkan jaringan kerja sama internasional dengan instasi yang
terkait dan sejenisnya.
2.6 Sarana dan Prasarana PUSVETMA
Kompleks Pusat Veteriner Farma ( PUSVETMA ) terletak di jalan
Jendral Ahmad Yani No 68 – 70 Surabaya, meliputi areal seluas 130.280 M2
dengan bangunan diatasnya :
1. Laboratorium Vaksin Penyakit Mulut dan Kuku
2. Laboratorium Vaksin Unggas
3. Laboratorium Vaksin Mamalia
4. Laboratorium Vaksin Zoonosis Antigen
5. Laboratorium Pengujian Mutu Produksi
6. Laboratorium Peningkatan Mutu dan Pengembangan Produksi
7. Gedung Administrasi
8. Bangunan untuk sarana Pelayanan Produksi dan Distribusi
PROGRAM STUDI DIII ANALIS MEDIS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5
LAPORAN MASA KERJA PRAKTIS VIROLOGI PUSAT VETERINER FARMA SURABAYA
9. Krematorium
10. Kandang hewan percobaan
11. Perumahan karyawan
12. Poliklinik
13. Tempat ibadah (masjid)
14. Perpustakaan dan sekretariat akreditasi
2.7 Kegiatan PUSVETMA
Bentuk kegiatan yang dilakukan di PUSVETMA meliputi :
1. Produksi Vaksin, antisera, dan bahan biologis lain
2. Pengkajian dalam rangka peningkatan mutu produksi
3. Pengkajian dalam rangka pengembangan produksi – produksi baru
4. Pemantauan mutu produk lapangan
5. Pemantauan PMK
6. Pengujian mutu produk
7. Pengiriman Vaksin, bahan diagnostika ke daerah – daerah.