9 BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan Perancangan adalah penggambaran, perencanaan, dan perbuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi (Nafisah, 2003: 2). Perancangan dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa alternatif pemecahan masalah.Dengan demikian, konsep perancangan bisa disebut konsep pendesainan atau konsep pembuatan desain yang wujudnya berupa konsep tertulis atau verbal. Sedangkan pelaksanaan pendesainan atau pembuatan desain berikutnya disebut visualisasi desain. (Sanyoto, 2006). Kusrianto (dalam Kusrianto, 2007: 64) konsep perancangan sesungguhnya bisa disebut “perancangan” atau planning. Oleh karenanya, konsep perancangan komunikasi visual periklanan ini di dalamnya terdiri dari tiga aspek perencanaan yang merupakan paduan dari periklanan, yaitu: 1. Perancangan Media (Media Plan) 2. Perancangan Kreatif (Creative Plan) 3. Perancangan Tata Desain (Design Plan) Media, kreatif dan tata desain adalah paduan dari periklanan (advertising mix). Paduan artinya bahwa periklanan sesungguhnya dibentuk dari tiga aspek perencanaan yang tidak bisa dipisah-pisahkan, dimana wujudnya satu tetapi terbentuk dari tiga komponen. Hubungan ketiganya dapat digambarkan sebagai berikut:
29
Embed
03 BAB II - abstrak.ta.uns.ac.id · terhubung dengan cara membuat informasi pribadi sehingga dapat ... piringan video, dan/atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
9
BAB II KAJIAN TEORI
A. Perancangan
Perancangan adalah penggambaran, perencanaan, dan perbuatan sketsa atau
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh
dan berfungsi (Nafisah, 2003: 2). Perancangan dapat didefinisikan sebagai
penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa alternatif pemecahan
masalah.Dengan demikian, konsep perancangan bisa disebut konsep pendesainan
atau konsep pembuatan desain yang wujudnya berupa konsep tertulis atau verbal.
Sedangkan pelaksanaan pendesainan atau pembuatan desain berikutnya disebut
visualisasi desain. (Sanyoto, 2006).
Kusrianto (dalam Kusrianto, 2007: 64) konsep perancangan sesungguhnya
bisa disebut “perancangan” atau planning. Oleh karenanya, konsep perancangan
komunikasi visual periklanan ini di dalamnya terdiri dari tiga aspek perencanaan
yang merupakan paduan dari periklanan, yaitu:
1. Perancangan Media (Media Plan)
2. Perancangan Kreatif (Creative Plan)
3. Perancangan Tata Desain (Design Plan)
Media, kreatif dan tata desain adalah paduan dari periklanan (advertising
mix). Paduan artinya bahwa periklanan sesungguhnya dibentuk dari tiga aspek
perencanaan yang tidak bisa dipisah-pisahkan, dimana wujudnya satu tetapi
terbentuk dari tiga komponen. Hubungan ketiganya dapat digambarkan sebagai
berikut:
10 1. Media, adalah wadah, alat, atau sarana untuk membawa atau
mengantarkan isi (pesan) kepada target audience.
2. Kreatif, adalah isi (pesan) yang ada di dalam media.
3. Tata desain, adalah tata susun isi (pesan) di dalam media, yang merupakan
bentuk luar (wadah).
Dengan demikian, ketiganya memiliki kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan, sehingga disebut paduan. Pegertian tentang konsep perancangan
dibutuhkan oleh penulis untuk mengerti dan memahami bagaimana penulis bisa
merancang sebuah perancangan. Perancangan yang penulis buat adalah
perancangan promosi melalui media web series.
B. Promosi
Peranan promosi untuk berkomunikasi dengan individu-individu, kelompok-
kelompok, atau organisasi-organisasi, untuk secara langsung atau tidak langsung
membantu pertukaran dengan jalan mempengaruhi salah satu di antara audiensi
tersebut (atau lebih) untuk menerima (membeli) produk yang dihasilkan suatu
organisasi (Winardi, 1992: 104). Dalam marketing mix, promosi menduduki posisi
keempat setelah product, price, dan place.
Lebih lanjut Winardi menjelaskan bahwa dalam melakukan promosi
diperlukan strategi berupa langkah-langkah atau kebijakan-kebijakan untuk
mencapai tujuan promosi yang telah ditetapkan. Paduan promosi (promotion mix)
turut membantu untuk mencapai tujuan promosi. Terdapat empat unsur dalam
paduan promosi, yaitu:
11 1. Publisitas (Publicity)
Publisitas merupakan bentuk komunikasi non-personal dalam bentuk
berita (new story form), sehubungan dengan organisasi tertentu, dan atau
tentang produk-produknya yang ditransmisi melalui perantara sebuah media
massa, dimana tidak dipungut biaya sama sekali.
2. Penjualan Personal (Personal Selling)
Penjualan person adalah proses dimana para pelanggan diberi informasi
dan mereka dipersuasi untuk membeli produk-produk melalui komunikasi
secara personal dalam suatu situasi pertukaran.
3. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi penjualan yaitu sebuah aktivitas dan atau bahan yang bertindak
sebagai perangsang langsung, yang menawarkan nilai tambah atau insentif
untuk produk tertentu kepada pihak yang menjualnya kembali (resellers),
para tenaga penjual, dan para pelanggan.
4. Periklanan (Advertising)
Periklanan yaitu sebuah bentuk komunikasi non-personal yang harus
diberikan imbalan (pembayaran) tentang sebuah organisasi atau produk-
produknya yang ditransmisi kepada sebuah audiensi sasaran dengan bantuan
medium masa. Beberapa medium massa di antaranya adalah TV, radio, surat
kabar, majalah, katalog, selebaran, dan lain sebagainya.
Ahmad S. Adnanputra (dalam Sanyoto 2006: 83) mengemukakan strategi
kreatif adalah kebijakan yang akan dilakukan terhadap paduan kreatif (creative
mix), terdiri dari ‘isi pesan’ dan ‘bentuk pesan’, yang disusun berdasarkan target
12 audience-nya, karena pada dasarnya target audience-lah yang menentukan isi
(content) dan bentuk (form) pesan iklan yang akan disampaikan.
Dilihat dari segi promosi, aplikasi Riliv masih butuh usaha promosi agar
aplikasi Riliv lebih dikenal. Promosi ini berhubungan dengan bentuk
penyampaian pesan tentang aplikasi Riliv melalui berbagai strategi. Selain itu,
tidak hanya bentuk penyampaian, namun juga cara menyampaikan pesan tersebut
agar dapat diterima sekaligus membujuk.Promosi dalam era globalisasi ini telah
dilakukan dengan media-media baru secara online yang lebih luas sehingga
hampir semua orang dapat mengakses dan murahnya biaya dalam mengakses.
C. Media Baru
1. Media Baru
New Media atau media online didefinisikan sebagai produk dari komunikasi
yang termediasi teknologi yang terdapat bersama dengan komputer digital
(Creeber dan Martin, 2009). Definisi lain media online adalah media yang di
dalamnya terdiri dari gabungan berbagai elemen. Itu artinya terdapat konvergensi
media di dalamnya, dimana beberapa media dijadikan satu (Lievrouw, 2011).
Definisi lain mengemukakan, media baru merupakan digitalisasi yang mana
sebuah konsep pemahaman dari perkembangan zaman mengenai teknologi dan
sains, dari semua yang bersifat manual menjadi otomatis dan dari semua yang
bersifat rumit menjadi ringkas. Digital adalah sebuah metode yang kompleks dan
fleksibel yang membuatnya menjadi sesuatu yang pokok dalam kehidupan
manusia. Digital ini juga selalu berhubungan dengan mediakarena media ini
adalah sesuatu yang terus selalu berkembang dari media zaman dahulu (old
13 media) sampai sekarang yang sudah menggunakan digital (modern media/ new
media).
Banyak manfaat yang bisa didapat dalam sebuah promosi menggunakan
media baru. Internet juga dianggap memiliki kapasitas besar sebagai media baru.
Tidak hanya memperkecil jarak dalam mengkomunikasikan pesan, teknologi
komputer dan internet juga telah berkembang dan mengeliminasi penggunaan
koneksi kabel, namun tetap bias memfasilitasi taransmisi informasi yang snagat
cepat ke seluruh dunia (Bagdakian, 2004:114). Menurut Bagdakian, duplikasi dan
penyebaran materi dari internet ini bisa mencapai jangkauan yang sangat luas.
Satu orang bisa mengunduh kemudianmenyebarkannya pada orang-orang dalam
jaringan pertemanan atau jaringan kerjanya. Kemudian pihak yang mendapatkan
sebaran itu bisa menyebarkannya lagi pada orang-orang dalam jaringannya, dan
seterusnya.
2. Media Sosial
Teknologi-teknologi web baru memudahkan semua orang untuk membuat
dan yang terpenting menyebarluaskan konten mereka sendiri. Mem-post sesuatu
di blog, Twitter, atau video di YouTube dapat direproduksi dan dilihat oleh jutaan
orang secara gratis. Pemasang iklan tidak harus membayar banyak uang kepada
penerbit atau distributor untuk memasang iklannya. Sekarang pemasang iklan
dapat membuat konten sendiri yang menarik dan dilihat banyak orang (Zarrella,
2010: 2). Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial
sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas
dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan yang memungkinkan penciptaan dan
pertukaran user-generated content".
14
Teknologi media sosial mengambil berbagai bentuk termasuk majalah,
forum internet, webblog, blog sosial, microblogging, podcast, foto atau gambar,
video, peringkat dan bookmark sosial. Dengan menerapkan satu set teori-teori
dalam bidang media penelitian (kehadiran sosial, media kekayaan) dan proses
sosial (self-presentation, self-disclosure) Kaplan dan Haenlein menciptakan
skema klasifikasi untuk berbagai jenis media sosial dalam artikel Horizons Bisnis
mereka diterbitkan dalam 2010. Menurut Kaplan dan Haenlein ada enam jenis
media sosial:
a. Proyek Kolaborasi Website mengizinkan usernya untuk dapat mengubah,
menambah, ataupun me-remove konten – konten yang ada di website
ini.Contohnya wikipedia.
b. Blog dan microblog User lebih bebas dalam mengekspresikan sesuatu di
blog ini seperti curhat ataupun mengkritik kebijakan pemerintah.
Contohnya Twitter, Blogspot, Tumblr, Path dan lain-lain.
c. Konten Para user dari pengguna website ini saling meng-share konten –
konten media, baik seperti video, ebook, gambar dan lain-lain.
Contohnya Youtube.
d. Situs jejaring sosial Aplikasi yang mengizinkan user untuk dapat
terhubung dengan cara membuat informasi pribadi sehingga dapat
terhubung dengan orang lain. Informasi pribadi itu bisa seperti foto-foto.
Contoh Facebook, Path, Instagram dan lain-lain.
e. Virtual game world Dunia virtual dimana mereplikasikan lingkungan 3D,
di mana user bisa muncul dalam bentuk avatar-avatar yang diinginkan
15
serta berinteraksi dengan orang lain selayaknya di dunia nyata,
contohnya game online.
f. Virtual social world. Dunia virtual yang di mana penggunanya merasa
hidup di dunia virtual, sama seperti virtual game world,
berinteraksidengan yang lain. Namun, Virtual Social World lebih bebas,
dan lebih ke arah kehidupan, contohnya second life.
Dalam menunjang perancangan promosi aplikasi Riliv ini sosial media
memiliki peranan penting karena hampir semua strategi akan dilakukan secara
online melalui media-media sosial tersebut. Konten web series yang
menggunakan media audio visual akan diunggah ke sosial media berbasis video
seperti YouTube untuk melakukan promosi aplikasi Riliv.
3. Web Series
Banyaknya pengguna internet yang mengakses layanan penyedia video
seperti YouTube, Vimeo, Vine dan sejenisnya, melahirkan istilah baru dengan
nama web series. Web series adalah sebuah video berkelanjutan yang tayang
dalam kurun waktu tertentu di internet.(http://dailysocial.id)
Konsep Web Series ini mirip dengan program acara televisi namun dengan
durasi tayang yang relatif pendek, sekitar 5 – 15 menit. Format acaranya bisa
bermacam-macam, seperti sinetron atau FTV (Film Televisi), talkshow, tips dan
trik, tutorial, berita maupun serial video blog/vlog. Suatu Web Series biasanya
terbagi dalam episode-episode dimana waktu penayangannya atau lebih tepatnya:
upload, biasanya mengikuti pola yang ada di televisi. Misalkan episode baru akan
muncul sekali seminggu, tiap hari Senin. Namun patokan itu tidak selalu baku,
16 bisa saja berubah tergantung dari situasi kondisi yang terjadi di lapangan,
misalkan ada kendala.
Dilihat dari pengertian di atas maka web series merupakan bagian dari film.
Film Menurut Marcel Danesi, (2010: 134) film adalah teks yang memuat
serangkaian citra fotografi yang mengakibatkan adanya ilusi gerak dan tindakan
dalam kehidupan nyata.Definisi Film Menurut UU 8/1992, adalah karya cipta seni
dan budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang
dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita
video, piringan video, dan/atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam
segala bentuk, jenis, dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau
proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan dan/atau
ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik, eletronik, dan/atau lainnya.
Film adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi
massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan
direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video, dan/atau bahan hasil
penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran melalui
proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara,
yang dapat dipertunjukkan dan/atau ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik,
elektronik, dan/atau lainnya. (Zulqamar, 2007:29). Film memiliki beberapa jenis
antara lain:
a. Film Cerita (Fiksi)
Film cerita merupakan film yang dibuat atau diproduksi berdasarkan
cerita yang dikarang dan dimainkan oleh aktor dan aktris. Kebanyakan
atau pada umumnya film cerita bersifat komersial. Pengertian komersial
17
diartikan bahwa film dipertontonkan di bioskop dengan harga karcis
tertentu. Artinya, untuk menonton film itu di gedung bioskop, penonton
harus membeli karcis terlebih dulu. Demikian pula bila ditayangkan di
televisi, penayangannya didukung dengan sponsor iklan tertentu pula.
b. Film Non Cerita (Non Fiksi)
Film noncerita adalah film yang mengambil kenyataan sebagai
subyeknya. Film non cerita ini terbagi atas dua kategori, yaitu :
• Film Faktual : menampilkan fakta atau kenyataan yang ada,
dimana kamera sekedar merekam suatu kejadian. Sekarang, film
faktual dikenal sebagai film berita (news-reel), yang
menekankan pada sisi pemberitaan suatu kejadian aktual.
• Film dokumenter : selain fakta, juga mengandung subyektifitas
pembuat yang diartikan sebagai sikap atau opini terhadap
peristiwa, sehingga persepsi tentang kenyataan akan sangat
tergantung pada si pembuat film dokumenter tersebut.
Sedangkan menurut cara pembuatannya film dibagi menjadi beberapa jenis
yaitu:
a. Film Eksperimental
Film Eksperimental adalah film yang dibuat tanpa mengacu pada kaidah-
kaidah pembuatan film yang lazim. Tujuannya adalah untuk mengadakan
eksperimentasi dan mencari cara-cara pengucapan baru lewat film.
Umumnya dibuat oleh sineas yang kritis terhadap perubahan (kalangan
seniman film), tanpa mengutamakan sisi komersialisme, namun lebih
kepada sisi kebebasan berkarya.
18
b. Film Animasi
Film Animasi adalah film yang dibuat dengan memanfaatkan gambar
(lukisan) maupun benda-bendamati yang lain, seperti boneka, meja, dan
kursi yang bisa dihidupkan dengan teknik animasi.
Menurut temanya maka film dibagai sebagai berikut:
a. Drama
Tema ini lebih menekankan pada sisi human interest yang
bertujuan mengajak penonton ikut merasakan kejadian yang dialami
tokohnya, sehingga penonton merasa seakan-akan berada di dalam film
tersebut. Tidak jarang penonton yang merasakan sedih, senang, kecewa,
bahkan ikut marah.
b. Action
Tema action mengetengahkan adegan-adegan perkelahian,
pertempuran dengan senjata, atau kebutkebutan kendaraan antara tokoh
yang baik (protagonis) dengan tokoh yang jahat (antagonis), sehingga
penonton ikut merasakan ketegangan, was-was, takut, bahkan bisa ikut
bangga terhadap kemenangan si tokoh.
c. Komedi
Tema film komedi intinya adalah mengetengahkan tontonan yang
membuat penonton tersenyum, atau bahkan tertawa terbahak-bahak.
Film komedi berbeda dengan lawakan, karena film komeditidak harus
dimainkan oleh pelawak, tetapi pemain biasa pun bisa memerankan
tokoh yang lucu.
19
d. Tragedi
Film yang bertemakan tragedi, umumnya mengetengahkan kondisi
atau nasib yang dialami oleh tokoh utama pada film tersebut. Nasib yang
dialami biasanya membuat penonton merasa kasihan / prihatin / iba.
e. Horor
Film bertemakan horor selalu menampilkan adegan-adegan yang
menyeramkan sehingga membuat penontonnya merinding karena
perasaan takutnya. Hal ini karena film horor selalu berkaitan dengan
dunia gaib / magis, yang dibuat dengan special affect, animasi, atau
langsung dari tokoh-tokoh dalam film tersebut.
Setiap film pasti memiliki sebuah cerita. Oleh karena itu film juga memiliki
unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik film adalah :
a. Judul
Judul merupakan nama suatu film, atau hal apapun. Dalam karya
seni, judul memiliki peranan penting yang dapat menunjukkan isi cerita
secara singkat. Selain itu, dengan melihat judul, kita akan mengetahui
beberapa hal atau jalan cerita dari suatu drama. Judul dapat menunjukkan
siapa tokoh utama dalam drama tersebut, alur cerita, dan sebagainya.
b. Tema
Tema merupakan keseluruhan dari cerita yang dibuat tema adalah
ide pokok yang menjadi dasar atau pokok utama dari film. Dapat
dikatakan tema sebagai “akar” pada suatu film. Dengan bertolakkan dari
tema, unsur-unsur instrinsik drama dikembangkan dan dikarang
20
sedemikian rupa mengikuti tema yang telah ditentukan, seperti alur,
pertokohan, latar, gaya bahasa, judul, dan lainya.
c. Plot atau Alur
Plot atau Alur disebut juga sebagai jalan cerita yang disusun
sedemikian rupa dari tahapan-tahaapan peristiwa sehingga membentuk
rangkaian cerita. Tahapan-tahapan dalam alur meliputi:
1. Tahapan awal. Pada tahapan awal ini merupakan tahap pengenalan
tokoh-tokoh cerita serta perwatakan, latar, dan lain sebagainya.
2. Permunculan konflik. Pada tahap ini konflik yang merupakan bumbu
agar suatu film lebih menarik akan terjadi. Konflik-konflik ini
tentunya melibatkan semua tokoh yang ada pada film. Dalam tahap ini
pula penonton mulai mengenali alur dalam film.
3. Komplikasi. Tahap ini juga disebut tahap peningkatan konflik.
Semakin banyak insiden-insiden yang terjadi. Beberapa konflik
pendukung yang terjadi akan menguatkan konflik utama untuk
muncul.
4. Klimaks. Klimaks merupakan tahap puncak dari konflik yang ada. Di
tahapan ini muncul ketegangan yang terjadi dalam jalan cerita film.
5. Resolusi. Dalam tahap ini mulai ditunjukan jalan keluar dari konflik
yang ada. Teka-teki dalam setiap konflik akan terungkap di tahap
resolusi.
6. Tahapan akhir. Di tahapan akhir menceritakan akhir sebuah film
biasanya semua konflik dalam film sudah terpecahkan. Akhir film bisa
21
menjadi akhir yang bahagia (happy ending) maupun akhir yang
menyedihkan (sad ending).
Ada beberapa jenis alur dalam sebuah film yaitu:
1. Alur Maju (progressive)
Cerita bergerak secara maju dari masa kini ke masa yang akan dating.
2. Alur Mundur (regressive)
Cerita berjalan secara mundur dimana konflik utama pada masa kini
disebabkan konflik-konflik dari masa lalu.
3. Alur campuran
Cerita berjalan dengan mencampurkan masa kini, masa lalu, dan masa
yang akan datang. Biasa juga disebut dengan alur bolak-balik. Cerita
dengan alur ini menceritakan konflik yang belum selesai dari masa
lalu, masa sekarang hingga berujung di masa depan saling terkait satu
sama lain.
d. Tokoh cerita/ Perwatakan
Tokoh cerita meriupakan individu-individuyang memainkan peran,
terlibat dalam cerita atau konflik pada sebuah film. Macam-macam tokoh
dalam sebuah cerita:
1. Berdasarkan peran. Tokoh utama (central) merupakan tokoh
yang dikuatkan dalam cerita. Sedangkan tokoh pembantu
(figuran) merupakan tokoh yang membantu atau mendukung
sebuah jalannya cerita untuk menguatkan konflik tokoh utama.
2. Berdasarkan watak. Tokoh antagonis merupakan tokoh yang
digambarkan dengan unsur negative seperti penuh dengan
22
kelicikan, jahat, dan sebab munculnya sebuah konflik. Tokoh
protagonis adalah tokoh yang mengalami konflik yang
dikarenakan oleh tokoh antagonis.
3. Berdasarkan perkembangan. tokoh statis yaitu tokoh yang
relatif tetap tidak megalami perubahan dari mulai cerita sampai
akhir. Sedangkan tokoh yang berkembang ialah tokoh yang
mengalami perubahan seiring dengan konflik- konflik yang
terjadi pada alur cerita.
e. Dialog
Dialog merupakan serangkaian percakapan dalam cerita. Teknik
dialog sangat penting bagi sebuah cerita. Masing-masing tokoh sangat
dikuatkan denga dialog yang diucapkan serta gaya atau mimik wajah.
f. Konflik
Konflik merupakan masalah, pertikaian, pertentangan yang terjadi
pada suatu drama. Konflik ini dialami oleh tokoh utama dengan dibantu
oleh tokoh-tokoh penunjang. Setiap film atau cerita memliki konflik yang
berbeda-beda. Konflik sebuah film akan menambah ketertarikan para
penonton. Bahkan sebaiknya mampu mengajak penonton seolah-olah
larut dalam pertikaian yang terjadi antar tokoh. Konflik antar tokoh
menyimpan teka-teki yang membuat penonton semakin penasaran
dengan kelanjutan cerita dan bagaimana akhirnya.
g. Latar atau Setting
Merupakan tempat terjadinya setiap peristiwa yang berlangsung
dalam alur cerita. Tak hanya itu, latar mencakup peralatan, waktu,
23
pakaian, budaya, serta yang berhubungan dengan kehidupan para tokoh
dalam cerita.
h. Amanat
Amanat atau pesan moral ini disampaikan secara tersirat artinya
tidak tertulis dalam naskah namun dapat diambil hikmah dari alur
maupun konflik cerita. Ini merupakan bagian amat penting dan tidak
boleh dilupakan dalam sebuah film.
i. Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam sebuah drama memiliki ciri khas
yang mengacu pada budaya, kehidupan sehari-hari, sosial budaya, serta
pendidikan. Bahasa digunakan untuk menghidupkan cerita, agar cerita
senantiasa komunikatif.
Lalu terdapat unsur ekstrinsik dalam film. Unsur ekstrinsik dalam film
adalah unsur yang datang dari luar namun mempengaruhi sebuah cerita yang
disajikan. Artinya, unsur-unsur ekstrinsik tidak terlibat pada jalannya cerita,
namun keberadaan unsur ini sangat mempengaruhi perkembangan sebuah cerita.
Oleh karena itu, dapat dijumpai kasus sebuah drama yang terbengkalai
dikarenakan oleh faktor ini. Yang termasuk unsur ekstrinsik sebuah drama yaitu:
a. Faktor ekonomi
b. Faktor politik
c. Faktor sosial budaya
d. Faktor pendidikan
e. Faktor kesehatan
f. Faktor psikologis pemain dan kru
24
g. Kebijakan pemerintah
Penonton dapat mengakses web series melalui internet dengan
menggunakan komputer, baik desktop maupun laptop, dan juga telepon seluler.
web series ini merupakan suatu produk atau bagian dari televisi web, suatu bentuk
media teknologi tnformasi baru. Umumnya orang meng-upload atau menampilkan
web series di situs penyedia layanan video streaming, seper-
ti YouTube atau Vimeo. Keuntungan yang diberikan situs semacam ini adalah
diberikannya akun khusus yang dinamakan channel, seperti halnya sebuah
channel televisi eksklusif.
4. AplikasiSmartphone
Untuk mengakses media online diperlukan perangkat yang mampu
menggunakan jaringan internet misalnya komputer baik komputer jinjing maupun
desktop. Akan tetapi dengan semakin cepatnya mobilitas dibutuhkan perangkat
yang mampu mengakses media online dari mana saja dan kapan saja. Maka
munculah ponsel pintar atau yang disebut sebagai Smartphone.
Menurut Williams & Sawyer (2011), smartphone adalah telepon selular
dengan mikroprosesor, memori, layar dan modem bawaan. Smartphone
merupakan ponsel multimedia yang menggabungkan fungsionalitas PC dan
handset sehingga menghasilkan gadget yang mewah, di mana terdapat pesan teks,