Top Banner

of 20

02._Naskah_Publikasi_2.rtf

Feb 17, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/23/2019 02._Naskah_Publikasi_2.rtf

    1/20

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S POST CRANIOTOMY

    DENGAN DIAGNOSA CEDERA

    KEPALA BERAT (CKB)

    DI INTENSIVE

    CARE UNIT (ICU)

    RSUD DR. MOEWARDI

    DI SURAKARTA

    NASKAH

    PUBLIKASI

    Diajukan Sebagai Salah Satu

    Syarat Mendapatkan Gelar

    Profesi Ners

    (Ns)

    Disusun

    Ole!

    NADIA CITRA

    SAVITRI

    "#$%&&$%#

    %

    PROGRAM STUDI

    PRO'ESI NERS

    'AKULTAS

    ILMU

    KESEHATAN

    UNIVERSITAS

    M

    U

    H

    A

    M

    M

    A

    D

    I

    Y

    A

    H

    S

    U

    R

    A

    K

    A

    R

    T

    A

    #

    %

    &

  • 7/23/2019 02._Naskah_Publikasi_2.rtf

    2/20

    #

  • 7/23/2019 02._Naskah_Publikasi_2.rtf

    3/20

    NA SKAH PUBLIKASI

  • 7/23/2019 02._Naskah_Publikasi_2.rtf

    4/20

    3

    KARYA TULIS ILMIAH

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S POST CRANIOTOMY DENGAN DIAGNOSA

    CEDERA KEPALA BERAT (CKB) DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RSUD DR.

    MOEWARDI

    Abstrak

    Nadia Citra Savitri*Nanang Sri Mujiono, S.Kep**Ari Setiyajati, S.Kep.,Ns**

    Cedera kepala merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan

    sebagian besar terjadi akibat kecelakaan lalu lintas. Angka kejadian cedera kepala !" laki#laki lebiha banyak dibandingkan perempuan. $al ini dikarenakan mobilitas yang tinggidikalangan usia produkti% sedangkan untuk menjaga keselamatan di jalan masih rendah,disamping itu penanganan terhadap penderita baik di lokasi kejadian maupun selamaperjalanan korban ke rumah sakit yang belum sesuai dan rujukan yang terlambat akanmenyebabkan penderita meninggal dunia, penilaian dan tindakan a&al di ruang ga&atdarurat sangat menentukan penatalaksanaan dan prognosis selanjutnya. Cedera kepalaberat adalah cedera karena tekanan atau benturan benda keras pada kepala yang dapatmenyebabkan hilangnya %ungsi neurology sementara atau menurunnya kesadaransementara, penderita biasanya mengeluh pusing nyeri kepala tanpa adanya kerusakanlainnya. 'ujuan umum dari penulis Karya 'ulis (lmiah ini adalah agar dapat mengetahuikonsep teori, memberikan asuhan kepera&atan dengan benar, tepat dan sesuai dengan

    standart kepera&atan secara pro%esional pada 'n. S post craniotomy dengan cedera kepalaberat. Kesimpulan dari karya tulis ilmiah ini adalah pada pasien 'n. S post craniotomidengan diagnosa cedera kepala berat terjadi permasalahan bersihan jalan na%as tidak e%ekti%yang memerlukan perhatian khusus pera&at dalam penanganannya.

    Kata Kunci: c!"a #$a%a &"at' $t c"anit*+' ,a%an na-a

    Da-ta" Puta#a: / ( /0001/0/)

  • 7/23/2019 02._Naskah_Publikasi_2.rtf

    5/20

    4

    ABSTRACT

    Head injury is a leading cause of death and disability mostly occurs due to trafficaccidents. The incidence of head injuries 58% more men than women. It is caused due tohigh mobility among the productive age while maintaining road safety is low, in addition tothe treatment of patients both at the scene and during the course of the victim to a hospitalthat has not been appropriate and referral fee will cause the patients death, judgment andearly action in the emergency room will determine further management and prognosis.!evere head injury is an injury due to pressure or impact hard objects on the head cancause temporary loss of neurologic function or decreased consciousness temporarily,patients usually complain of di""iness headache without any other damage. The generalobjective of the writer !cientific #riting is to be aware of the concept of theory, providenursing care to the right, proper and in accordance with professional nursing standards inTn. ! post craniotomy with severe head injuries. The conclusions of this scientific paper is$r. patients. ! post craniotomy with severe head injury diagnoses problems occurineffective airway clearance that reuire special attention in handling nursing.

    &eywords' severe head injury, post craniotomy, airway(ibliography' )* +*-*)*

    Pn!a2u%uan

    Lata" &%a#an3 *aa%a2Cedera kepala merupakan salah satu

    penyebab kematian dan kecacatan utamapada kelompok usia produkti% dan sebagianbesar terjadi akibat kecelakaan lalu lintas,selain penanganan di lokasi kejadian danselama perjalanan korban ke rumah sakit,penilaian dan tindakan a&al di ruang ga&at

    darurat sangat menentukan penatalaksanaandan prognosis selanjutnya. 'indakanresusitasi anamnesis dan pemeriksaan %isikumum serta neurologi harus segera dilakukansecara serentak agar dapat mengurangikemungkinan terle&atinya evaluasi unsurvital. Kemudian penanganan selanjutnya diruang pemulihan akan menentukan seberapabesar tingkat keberhasilan pemulihan pasiensetelah dilakukan tindakan medis sepertipembedahan.

    Kematian akibat cedera kepala yang

    dari tahun ke tahun semakin bertambah,pertambahan angka kematian ini antara lainkarena jumlah penderita cedera kepala yangsemakin bertambah dan penanganan yangkurang tepat atau sesuai dengan harapankita. Angka kejadian cedera kepala !" laki#laki lebih banyak dibandingkan perempuan.$al ini diakibatkan karena mobilitas yangtinggi dikalangan usia produkti% sedangkanuntuk menjaga keselamatan di jalan masihrendah, disamping itu penanganan terhadappenderita yang belum sesuai dan rujukan

    yang terlambat akan

    menyebabkan

    penderita meninggal

    dunia.

    )erdasarkandata di (C +Sr. Moe&ardi, daritanggal - uli# -! uli-/0- terdapat 01pasien yang terdiri

    dari 1 &anita dan 0/laki#laki yangmengalami cederakepala sedang danberat. 2enyebabcedera tersebut,mayoritas karenakecelakaan lalulintas.

    'ujuanpenulisan karya tulisini adalah agar

    penulis mampumengetahui konsepteori, memberikanasuhan kepera&atandengan benar, tepatdan sesuai denganstandart kepera&atansecara pro%esionalpada 'n. S postcraniotomy dengancedera kepala berat.

    KERANGK

    A

    TEORITIS

    Pn3"tian

    C!"a

    K$a%a

    B"at

    Cedera kepala beratadalah cedera otakkarena tekanan ataubenturan keras padakepala yang

    menyebabkanhilangnya %ungsineurology ataumenurunnyakesadaran tanpamenyebabkankerusakan lainnya3Smelt4er, -//56.

    Eti%3i C!"aK$a%a

    Menurut )runner 7

    Suddart 3-//16,etiologi dari cederakepala antara lain8

    1. Kecelakaan, jatuh,

    kecelakaan

    kendaraan

    bermotor atau

    sepeda, dan mobil.

    2. Kecelakaan padasaat olah raga,anak dengan

    ketergantungan.3. Cedera akibat

  • 7/23/2019 02._Naskah_Publikasi_2.rtf

    6/20

    kekerasan. 4. Cedera akibat benturan.

  • 7/23/2019 02._Naskah_Publikasi_2.rtf

    7/20

    5

    Pat-ii%3i 5. Anisokor 9tak dapat ber%ungsi dengan baik :. Suhu tubuh yang sulit dikendalikan.

    bila kebutuhan oksigen dan glukosa dapat !. $ilangnya kesadaran kurang dari 1/terpenuhi. ;nergi yang dihasilkan didalam menit atau lebihsel#sel sara% hampir seluruhnya melalui

  • 7/23/2019 02._Naskah_Publikasi_2.rtf

    8/20

    dengan re%leks yang sangat lemah, sangatpucat, napas lambat dan dangkal, nadilemah, serta otot#otot %laksid bahkankadang#kadang pupil medriasis. Keadaan

    ini sering disalahta%sirkan bah&a penderitasudah mati, tetapi dalam &aktu singkattampak lagi %ungsi#%ungsi vitalnya. Saatseperti ini sudah cukup menyebabkanterjadinya hipoksemia, sehingga perlusegera bantuan pernapasan 3)runner 7Suddarth, -//16.

    Dang pertama harus dinilai adalahkelancaran jalan napas 3air&ay6. ikapenderita dapat berbicara maka jalannapas kemungkinan besar dalam keadaanadekuat. 9bstruksi jalan napas sering

    terjadi pada penderita yang tidak sadar,yang disebabkan oleh benda asing,muntahan, jatuhnya pangkal lidah, atauakibat %raktur tulang &ajah. saha untukmembebaskan jalan napas harusmelindungi vertebra servikalis, yaitu tidakboleh melakukan ekstensi, %leksi, ataurotasi yang berlebihan dari leher 3;ster,-//06.

    alam hal ini, kita dapatmelakukan chin li%t atau ja& thrust sambilmerasakan hembusan napas yang keluar

    melalui hidung. )ila ada sumbatan makadapat dihilangkan dengan caramembersihkan dengan jari atau suctionjika tersedia. ntuk menjaga potensi jalannapas selanjutnya dilakukan pemasanganpipa oro%aring. )ila hembusan napas tidakadekuat, perlu bantuan napas. )antuannapas dari mulut ke mulut akan sangatberman%aat. Apabila tersedia, 9- dapatdiberikan dalam jumlah yang memadai.2ada penderita dengan cedera kepalaberat atau jika penguasaan jalan napas

    belum dapat memberikan oksigenasi yangadekuat, bila memungkinkan sebaiknyadilakukan intubasi endotrakheal 3)runner7 Suddarth -//16.

    Status sirkulasi dapat dinilai secaracepat dengan memeriksa tingkatkesadaran dan denyut nadi 3circulation6.'indakan lain yang dapat dilakukan adalahmencari ada tidaknya perdarahaneksternal, menilai &arna serta temperaturkulit, dan mengukur tekanan darah 32rice,-//6.

    enyut nadi peri%er yang teratur,penuh, dan lambat biasanya menunjukkanstatus sirkulasi yang relati% normovolemik.2ada penderita cedera kepala, tekanandarah sistolik sebaiknya dipertahankandiatas 0// mm$g untuk mempertahankanper%usi ke otak yang adekuat. enyut nadidapat digunakan secara kasar untukmemperkirakan tekanan sistolik. )iladenyut arteri radialis dapat teraba makatekanan sistolik lebih dari

  • 7/23/2019 02._Naskah_Publikasi_2.rtf

    9/20

    !

    3)runner 7 Suddarth, -//16. 0. +i&ayat kesehatan8 &aktu kejadian,-. 2enanganan di +umah Sakit 8 penyebab trauma, posisi saat kejadian,

    2enatalaksanaan cedera kepala status kesadaran saat kejadian,berat seyogyanya dilakukan di unit pertolongan yang diberikan segerara&at intensi%. Falaupun sedikit sekali setelah kejadian.yang dapat dilakukan untuk kerusakan -. 2emeriksaan %isik head to toeprimer akibat cedera tetapi setidaknya 1. Sistem respirasi 8 suara na%as, pola na%asdapat mengurangi kerusakan otak 3kusmaull, cheyene stokes, biot,sekunder akibat hipoksia, hipotensi, hiperventilasi, ataksik6, terdiri dari8atau tekanan intra kranial yang a. Air&aymeningkat 3)runner 7 Suddarth, -//16. Kaji adanya obstruksi jalan antara lain0. 2enilaian ulang jalan na%as dan suara stridor, gelisah karena hipoksia,

    ventilasi8 umumnya pasien dengan penggunaan otot bantu perna%asan,stupor atau koma harus diintubasi sianosis.untuk proteksi jalan na%as. b. )reathing

    -. Monitor tekanan darah8 jika pasien (nspeksi %rekuensi na%as, apakahmemperlihatkan tanda terjadi sianosis karena luka tembus

    ketidakstabilan hemodinamik dada, %ail chest, gerakan otot3hipotensi atau hipertensi6, perna%asan tambahan. Kaji adanyapemantauan palingbaik dilakukan suara na%as tambahan seperti ronchi,dengan kateter arteri. &hee4ing.

    1. 2emasangan alat monitor tekanan c. Circulationintrakranial pada pasien dengan skor Kaji adanya tanda#tanda syok seperti8@CS 3@lasgo& Coma Scale6 G !, bila hipotensi, takikardi, takipnea,memungkinkan. hipotermi, pucat, akral dingin, kapilari

    >. 2enatalaksanaan cairan8 hanya re%ill H- detik, penurunan produksi urin.larutan isotonis 3larutan +E6 yang d. isabilitydiberikan kepada pasien dengan Kaji tingkat kesadaran pasien sertacedera kepala. kondisi secara umum.

    . Nutrisi8 cedera kepala berat e. ;ksposuremenimbulkan respons hipermetabolik )uka semua pakaian klien untukdan katabolik, dengan keperluan /# melihat adanya luka.0//" lebih tinggi dari normal. >. Kardiovaskuler8 pengaruh perdarahan2emberian makanan enteral melalui organ atau pengaruh 2'(Kpipa nasogastrik harus diberikan 32eningkatan 'ekanan (ntra Kranial6.sesegera mungkin. . Sistem sara%8 Kesadaran klien 3nilai

    5. 'emperatur badan8 demam @CS6mengeksaserbasi cedera otak dan 5. ?ungsi sara% kranial8 trauma yangharus diobati secara agresi% dengan mengenai=meluas ke batang otak akanasetamino%en atau kompres. melibatkan penurunan %ungsi sara%

    :. 2ro%ilaksis ulkus peptik8 pasien kranial.

    dengan ventilasi mekanik memiliki :. ?ungsi sensori#motor8 adakahresiko ulserasi stres gastrik yang kelumpuhan, rasa baal, nyeri, gangguanmeningkat dan harus mendapat diskriminasi suhu, anestesi, hipertesia,ranitidin /mg intravena setiap ! hiperalgesia, ri&ayat kejang.jam. !. Sistem pencernaan8 bagaimana sensori

    !. C' Scan lanjutan8 umumnya, scan adanya makanan di mulut, re%leksotak lanjutan harus dilakukan -> jam menelan, kemampuan mengunyah,setelah cedera a&al pada pasien adanya re%leks batuk, mudah tersedak.dengan perdarahan intrakranial untuk ika pasien sadar tanyakan polamenilai perdarahan yang progresi%. makanI

    PENGKA4IAN TEORI

  • 7/23/2019 02._Naskah_Publikasi_2.rtf

    10/20

    11. Kemampuan bergerak 8 kerusakan area

    motorik, hemiparesis=plegia, gangguangerak volunter, +9M 3+ange 9% Motion6,kekuatan otot.

    12. Kemampuan komunikasi 8 kerusakanpada hemis%er dominan, dis%agia ataua%asia akibat kerusakan sara%hipoglosus dan sara% %asialis.

    13. 2sikososial 8 ini penting untukmengetahui dukungan yang didapatpasien dari keluarga.

    DIAGNOSA KEPERAWATANiagnosa Kepera&atan Nanda

    3-//6 yang biasanya muncul adalah80. 2ola napas tidak e%ekti% b.d depresi pusat

    napas di otak'ujuan 3N(C6 8 Mempertahankan polanapas yang e%ekti% melalui ventilator. K$3Kriteria $asil68 2enggunaan otot bantunapas tidak ada, sianosis tidak ada atautanda#tanda hipoksia tidak ada dan gasdarah dalam batas#batas normal.+encana tindakan 3N9C6 8

    1. $itung pernapasan pasien dalam satumenit.+asional 8 dengan menghitungperna%asan akan diketahui pernapasan

    yang cepat dari pasien dapatmenimbulkan alkalosis respiratori danpernapasan lambat meningkatkantekanan 2aCo- dan menyebabkanasidosis respiratorik.

    2. Cek pemasangan tube.+asional 8 untuk memberikan ventilasiyang adekuat dalam pemberian tidalvolume.

    3. 9bservasi ratio inspirasi dan ekspirasi.+asional 8 pada %ase ekspirasibiasanya - B lebih panjang dari

    inspirasi, tapi dapat lebih panjangsebagai kompensasi terperangkapnyaudara terhadap gangguan pertukarangas.

    4. 2erhatikan kelembaban dan suhupasien.+asional 8 keadaan dehidrasi dapatmengeringkan sekresi = cairan parusehingga menjadi kental danmeningkatkan resiko in%eksi.

    5. Cek selang ventilator setiap &aktu 30menit6.+asional 8 adanya obstruksi dapatmenimbulkan tidak adekuatnya

    pengaliran volume dan menimbulkanpenyebaran udara yang tidak adekuat.

  • 7/23/2019 02._Naskah_Publikasi_2.rtf

    11/20

    "

    6. Siapkan ambu bag tetap berada di

    dekat pasien.

    +asional 8 membantu memberikanventilasi yang adekuat bila adagangguan pada ventilator.

    2.)ersihan jalan napas tidak e%ekti% b.dpenumpukan sputum.'ujuan 3N(C6 8 Mempertahankanjalan napas dan mencegah aspirasi

    K$ 8 Suara napas bersih, tidakterdapat suara sekret pada selang danbunyi alarm karena peninggian suaramesin, sianosis tidak ada.+encana tindakan 3N9C6 8

    1. Kaji dengan ketat 3tiap 0 menit6kelancaran jalan napas.+asional 8 obstruksi dapat disebabkan

    pengumpulan sputum, perdarahan,bronchospasme atau masalahterhadap tube.

    2. ;valuasi pergerakan dada danauskultasi dada 3tiap 0 jam 6.+asional 8 2ergerakan yang simetrisdan suara napas yang bersih indikasipemasangan tube yang tepat dan tidakadanya penumpukan sputum.

    3. Eakukan pengisapan lendir dengan&aktu G0 detik bila sputum banyak.+asional 8 2engisapan lendir tidakselalu rutin dan &aktu harus dibatasiuntuk mencegah hipoksia.

    4. Eakukan %isioterapi dada setiap - jam.+asional 8 Meningkatkan ventilasiuntuk semua bagian paru dan

    memberikan kelancaran aliran sertapelepasan sputum.

    3. @angguan per%usi jaringan cerebral b.dudem otak'ujuan 3N(C6 8 Mempertahankandan memperbaiki tingkat kesadaran%ungsi motorik.

    Kh 8 'anda#tanda vital stabil,tidak ada peningkatan intrakranial.+encana tindakan 3N9C6 8

    1. Monitor dan catat status neurologismenggunakan @CS.

    +asional 8 mengetahui statusneurologis pasien saat ini

    2. Monitor tanda#tanda vital tiap 1/ menit.

    +asional 8 2eningkatan sistolik dan

    penurunan diastolik serta penurunan

    tingkat kesadaran dan tanda#tanda

    peningkatan tekanan intrakranial.

    Adanya pernapasan yang irreguler

    indikasi terhadap adanya peningkatan

    metabolisme sebagai reaksi terhadap

    in%eksi. ntuk mengetahui tanda# tanda

    keadaan syok akibat perdarahan.

    3. 2ertahankan posisi kepala pada posisi0#1/

    /dan tidak menekan.

    +asioal 8 2erubahan kepala pada satusisi dapat menimbulkan penekananpada vena jugularis dan menghambataliran darah otak, untuk itu dapatmeningkatkan tekanan intrakranial.

    4. 9bservasi kejang dan lindungi pasien

    dari cedera akibat kejang.+asional 8 Kejang terjadi akibat iritasiotak, hipoksia, dan kejang dapatmeningkatkan tekanan intrakranial.

    5. )erikan oksigen sesuai dengan kondisipasien.+asional 8 apat menurunkan hipoksiaotak.

    6. )erikan obat#obatan yang diindikasikandengan tepat dan benar 3kolaborasi6.+asional 8 Membantu menurunkantekanan intrakranial secara biologi =

    kimia seperti osmotik diuretik untukmenarik air dari sel#sel otak sehingga

    dapat menurunkan oedem otak, steroid3deBametason6 untuk menurunkanin%lamasi, menurunkanoedema jaringan. 9bat anti kejanguntuk menurunkan kejang, analgetikuntuk menurunkan rasa nyeri e%eknegati% dari peningkatan tekananintrakranial. Antipiretik untukmenurunkan panas yang dapatmeningkatkan pemakaian oksigenotak.

    >. Nyeri akut b.d agen injuri'ujuan 3N(C6 8 Nyeri teratasi

    K$ 8 Nyeri kepala

    berkurang 3skala nyeri G 16, ;kspresi &ajahklien rileks, tanda# tanda vital8 '8

  • 7/23/2019 02._Naskah_Publikasi_2.rtf

    12/20

    #

    +asional8 untuk mengetahui tingkatrasa nyeri yang dirasakan untukmenegakkan intervensi selanjutnya

    3. 9bservasi ketidaknyamanan nonverbal

    +asional8 sikap klien yangmenunjukkan kegelisahanmenunjukkan rasa tidak nyaman apayang dirasakan saat ini sehinggapera&at harus memberikan terapiatau tindakan untuk menguranginyeri.

    4. )erikan lingkungan yang nyaman,tenang, dan beri akti%itas perlahan.+asional8 sikap klien yangmenunjukkan kegelisahanmenunjukkan rasa tidak nyaman apa

    yang dirasakan saat ini sehinggapera&at harus memberikan terapiatau tindakan untuk menguranginyeri.

    5. )erikan oksigen tambahan dengannasal kanul atau masker, sertaindikasi +asional8 peningkatan rasanyeri akan mengakibatkan pasienkekurangan oksigen sehinggadengan pemberian oksigen padanasal kanul akan mengurangikeluhan nyeri pada pasien

    6. Ajarkan teknik non %armakologi3seperti8 tehnik relaksasi na%as dalamsecara e%ekti%6+asional8 tehnik relaksasi na%asdalam ini mampu mengurangi rasanyeri.

    7. Kolaborasi dengan dokter dalampemberian terapi %armakologi3analgesik6+asional8 alam pemberian analgetikini mampu mengurangi rasa nyerisehingga pasien merasa nyaman dannyeri hilang.

    5. e%isit pera&ataan diri b.d kelemahan%isik'ujuan 3N(C6 8 Kebutuhan dasar pasien dapat terpenuhi secara adekuat.K$ 8 Kebersihan terjaga,kebersihan lingkungan terjaga, nutrisi

    terpenuhi sesuai dengan kebutuhan,oksigen adekuat.+encana 'indakan 3N9C6 8

    1. )erikan penjelasan tiap kali

    melakukan tindakan pada pasien.+asional 8 2enjelasan dapat

    mengurangi kecemasan danmeningkatkan kerja sama yangdilakukan pada pasien dengankesadaran penuh atau menurun.

    2. )eri bantuan untuk memenuhi

  • 7/23/2019 02._Naskah_Publikasi_2.rtf

    13/20

    $%

    kebersihan diri. sedang. Kepala klien terbentur plang dan+asional 8 Kebersihan perorangan, terjatuh ke aspal dengan kepala terbantureliminasi, berpakaian, mandi, terlebih dahulu. 2ada saat itu klienmembersihkan mata dan kuku, mulut, pingsan,tidak muntah, dan tidak kejang.telinga, merupakan kebutuhan dasar 9leh temannya klien diba&a ke +S r.akan kenyamanan yang harus dijaga Soedono Madiun. Klien di in%us, diberioleh pera&at untuk meningkatkan rasa injeksi, diberi obat dan telah dilakukan C'#nyaman, mencegah in%eksi dan Scan kepala. Karena keterbatasan alat, klienkeindahan. di rujuk ke +S* r. Moe&ardi di Surakarta.

    c. )erikan bantuan untuk memenuhi Klien tidak memiliki ri&ayat penyakitkebutuhan nutrisi dan cairan. diabetes, ginjal, asma, jantung, dan alergi.+asional 8 Makanan dan minuman ntuk air&ay klien adalah terdapat sputummerupakan kebutuhan sehari#hari dijalan na%as, bunyi na%as stridor, lidah tidakyang harus dipenuhi untuk menjaga jatuh ke belakang. )reathingnya yaitukelangsungan perolehan energi. %rekuensi perna%asan 1/B=menit, irama na%asiberikan sesuai dengan kebutuhan tidak teratur, na%as cepat dan pendek, tidakpasien baik jumlah, kalori, dan &aktu. menggunakan otot bantu perna%asan, suara

    d. elaskan pada keluarga tindakan yang na%as stridor, Sp9-8

  • 7/23/2019 02._Naskah_Publikasi_2.rtf

    14/20

    $$

    ;kstremitas ba&ah 8 kekuatan otot 3>6, pada kepala yang tertutup hepa%iB, terdapatterpasang ( trans%usi darah 2+C dengan luka jahitan di kepala sebanyak 11 jahitan,golongan darah 9 0 %lash, pada kaki kiri, luka jahitan agak lembab dan bersih,tidak oedema, capillary re%ill 1 detik, terdapat terdapat lesi dan jejas pada &ajah, lukaluka lesi pada kaki kanan dan kiri, terpasang tidak bengkak, luka tidak ada nanah,restrain pada kaki kanan dan kiri. 2ada disekitar luka tidak memerah dan panas,pemeriksaan penunjang C'#Scan luka tidak sakit jika ditekan.didapatkan hasil ;$+egio ?rontal eBtra, PEMBAHASAN KASUStampak de%ect di regio parietal kanan, alam bab ini, penulis akanpanjang 0, cm, lebar /, cm, volume >< cc. membahas diagnosa kepera&atan yangengan data laboratorium pada tanggal : muncul pada 'n. S dengan diagnosa cederauli -/0- antara lain nilai $emoglobin :,! kepala berat dan membandingkan antarag=dl, $ematokrit -1 ", Eeukosit 0/,0 ribu=ul, teori dengan kasus nyata dengan;ritrosit 1,/0 juta=ul, 2$ 5,1,1 menggunakan proses kepera&atan yangmm$g, 29- :-,: mm$g, $co1 -0,/ terdiri dari pengkajian, analisa data,mmol=E. an klien mendapatkan terapi diagnosa kepera&atan, intervensi,

    injeksi dan in%us antara lain (njeksi implementasi dan evaluasi. 2elaksanaanCe%triaBone - gr=-> jam,(njeksi 2iracetam 1 asuhan kepera&atan pada 'n. S ini dimulaigr=! jam,(njeksi +anitidine / mg=0- jam, pada tanggal : uli -/0-.(njeksi Metami4ol // mg=! jam,'ran%usi alam memberikan penatalaksanaandarah 2+C dengan golongan darah 9 -/ kepada pasien cedera kepala, pera&attetes=menit 3tpm6 8 (n%us NaCl dengan harus melakukan asuhan kepera&atan yangkecepatan tetesan 5/ cc=jam 8 (n%us sesuai dengan standar asuhan kepera&atanAmino%usin dengan kecepatan tetesan 5/ atau prosedur tetap penanganan pasiencc=jam 8 (n%us Asering dengan kecepatan 5/ cedera kepala. engan itu klien akancc=jam. tertangani dengan maksimal dan akan

    ari data yang ada maka didapatkan mengurangi tingkat mortilitas. ntuk itubeberapa diagnosa yang muncul yaitu penulis memberikan asuhan kepera&atan

    bersihan jalan na%as tidak e%ekti% kepada pasien cedera kepala dengan tepatberhubungan dengan penumpukan sputum, sesuai standar asuhan kepera&atan yanggangguan per%usi jaringan cerebral ada di +S r. Moe&ardi dan teori.berhubungan dengan oedema otak, nyeri Adapun standar asuhan kepera&atan atauakut berhubungan dengan agen injury, prosedur tetap penanganan pasien cederaresiko in%eksi berhubungan dengan port dL kepala antara lain, yaitu jika terdapat ri&ayatentry, de%isit pera&atan diri berhubungan trauma pada kepala hal yang perlu ditanganidengan kelemahan %isik. adalah Air&ay, )reathing, Circulation,

    Kemudian dari semua tindakan yang melakukan tindakan resusitasi. ntukkami lakukan selama 1 hari pera&atan maka penanganan air&ay yaitu membebaskandidapatkan evaluasi sebagai berikut, yaitu8 saluran na%as dengan posisi, buka mulut,Klien terpasang 9- nasal kanul > lpm, suara bersihkan muntahan, lendir, benda asing,

    na%as klien vesikuler, tidak ada sumbatan pelrhatikan tulang leher, immobilisasi, cegahjalan na%as, produksi sputum berkurang, gerakan hiperekstensi, hiper%leksi, rotasi,klien relaB, @CS ;>M5, posisi kepala semua penderita tidak sadar harus dianggap

    head up 1//, '' ' berkisar antara8 ada cedera tulang leher. ntuk penanganan

    0-/=:/#01/=!/ mm$g, nadiJ /#B=menit, SuhuJ 15#1:/C, klien nasal. ntuk penanganan circulation yaitu

    mengatakan nyeri berkurang, nyeri terasa denyut jantung mungkin cardiact arrestsaat kepala digerakkan, nyeri terasa senut# makak lakukan resusitasi jantung, bila syoksenut dengan skala nyeri 1 dan nyeri terasa 3tensi G

  • 7/23/2019 02._Naskah_Publikasi_2.rtf

    15/20

    sedikit sakit jika dipegang, terdapat balutan perdarahan dari luka terbuka. ntuk

    penanganan dissability yaitu periksakesadaran, periksa bentuk dan besar pupildan periksa bagian tubuh lain secara tepatantara lain nyeri=jejas di dada=perut, tungkai,

    panggul, leher. Kemudian penanganan yangselanjutnya adalah cegah head do&n karenadapat menyebabkan bendungan vena dikepala dan menaikkan tekanan intrakranial,dan posisi yang baik ialah miring 3badanmenumpu pada bahu, panggul dan lututpada satu sisi6, kecuali bila ada %rakturservical. Kemudian untuk pemeriksaandiagnostiknya harus sesuai dengan indikasi3pemeriksaan darah rutin, skull #+ay, C'#Scan6. Kemudian jika pasien yang ditanganiadalah pasien dengan cedera kepala berat,

    ada penanganan dengan dilakukannyaoperasi dan tidak dengan operasi. ikapasien tidak dilakukan operasi itu karenapasien ada indikasi, yaitu karenamemerlukan observasi atau ada inidikasira&at, bisa dira&at di ruangan bedah, danjika sudah pulih bisa dilakukan pera&atan dirumah dan kontrol secara rutin. an untukpasien yang di lakukan operasi maka pasienharus dira&at di ruang (C untukmendapatkan penanganan yang intensivesesuai dengan standar asuhankepera&atan. 9leh karena itu, penulismemberikan penjelasan tentang tahapanyang dilakukan saat menangani pasiencedera kepala di ruang (C +S r.Moe&ardi mulai dari pengkajian hinggaevaluasi yang sudah dilakukan penulis.

    A. Pn3#a,ianMenurut oenges 3-//06,

    pengkajian merupakan tahap a&al dariproses kepera&atan dimana tahap inipenulis berusaha mengkaji secara

    menyeluruh meliputi bio, psiko, sosial,kultural dan spiritual. alam melakukanpengkajian, data yang diperoleh berasaldari hasil &a&ancara, observasilangsung dan bekerjasama dengankeluarga klien dan pera&at ruangan.

    ilihat dari pengkajian pada teoridan kasus nyata ditemukan kesamaanuntuk pengkajian mulai dari identitas,pengkajian primer, pemeriksaan %isik3head to toe6, serta data yangmenunjang lainnya. 2ada pasien cedera

    kepala berat akan mengalamipenurunan kesadaran, sama halnya

    pada kasus nyata, pada pasien jugamengalami penurunan kesadaran.an

  • 7/23/2019 02._Naskah_Publikasi_2.rtf

    16/20

    $&

    akan ditemukan gangguan di pengkajianair&ay dan breathing, yaitu terdapatsumbatan jalan na%as. Karena adanyapenurunan kesadaran maka produksi salivaakan bertambah banyak, dan suara na%asstridor maka didapatkan bersihan jalan na%asklien tidak e%ekti%. 2ada pemeriksaanpenunjang klien didapatkan tampak de%ect diregio parietal deBtra, dengan tebal 0, cm,midline /, cm dengan volume >< cc.

    Secara teori tanda dan gejala cederakepala yang terdiri dari sakit kepala berat,muntah proyektil, papil edema, perubahantipe kesadaran, tekanan darah menurun,anisokor, suhu tubuh yang sulit dikendalikan,hilangnya kesadaran kurang dari 1/menit=lebih, kebingungan, iritabel, pucat,

    pusing kepala, terdapat hematoma,kecemasan, sukar untuk dibangunkan, bila%raktur mungkin adanya cairan serebrospinalyang keluar dari hidung dan telinga bila%raktur tulang temporal. Sedangkan padakasus nyata tanda dan gejala yang munculadalah nyeri kepala, penurunan kesadaran,

    gelisah, suhu tubuh sulit dikendalikan3suhu tubuh tidak stabil6, bradikardi danterdapat hematoma. 2ada tahappengkajian tanda dan gejala menurutteori yang tidak ditemukan pada kasusnyata adalah pucat, anisokor, tekanandarah menurun, papil edema, muntahproyektil. 'anda dan gejala ini tidakmuncul dikarenakan tanda#gejala

    tersebut merupakan tanda gejalapeningkatan tekanan intrakranial3Smelt4er, -//56. Secara teoripemeriksaan diagnostik yaitumenggunakan pemeriksaan C' scankepala, M+( 3magnetic resonaceimaging6, cerebral Angiography, Serial;;@, #+ay, )A;+, 2;', CS?, A)@s,Kadar elektrolit, Screen 'oBicologi.Sedangkan pada kasus dilakukanpemeriksaan diagnostik dengan C'Scan kepala, untuk pemeriksaan

    diagnostik lainnya tidak dilakukankarena tidak ada instruksi dari dokterdan kondisi ekonomi keluarga.

    ?aktor penghambat yang penulistemukan dalam melakukan pengkajianadalah dokumentasi dan pemeriksaan

    penunjang yang kurang lengkap, karenaklien mengalami penurunan kesadaran,

    sehingga sulit mendapatkan data untukmenegakkan diagnosa.

    2emecahan masalahnya adalahmelengkapi pendokumentasian yangmasih kurang lengkap dan pendekatanpada keluarga ditingkatkan denganmenggunakan komunikasi terapiutik.

    B. Dia3na Yan3 Muncu% Pa!a Kau

    !an A!a !i T"i

    iagnosa kepera&atan yangmuncul pada kasus dan ada di teori yaitu

    terdapat diagnosa, antara lain8 bersihanjalan na%as tidak e%ekti% berhubungandengan penumpukan sputum, gangguanper%usi jaringan cerebral berhubungandengan oedem otak, nyeri akutberhubungan dengan agen injury,kerusakan mobilitas %isik berhubungandengan penurunan kesadaran, dan resikoin%eksi berhubungan dengan luka,gangguan integritas kranium.

    ntuk diagnosa pertama yaitubersihan jalan na%as tidak e%ekti%berhubungan dengan penumpukansputum. Menurut Nanda 3-//56 bersihan

    jalan na%as tidak e%ekti% adalahketidakmampuan dalam membersihkansekresi atau obstruksi dari saluranperna%asan untuk menjaga bersihan jalanna%as. ata yang menunjang munculnya

    diagnosa tersebut adalah suara na%asronchi, terdapat produksi sputum dangelisah. iagnosa ini dijadikan prioritaspertama karena bersi%at ga&at dan jikaklien mengalami sumbatan pada jalanna%as maka suplai 9- ke otak mengalamigangguan, sehingga otak tidakmendapatkan 9- secara maksimal danhal ini akan menyebabkan kematianjaringan, selain itu jantung jugamembutuhkan 9- untuk prosesmetabolisme, sehingga intervensi yang

    diutamakan pada bersihan jalan na%as iniadalah kaji kelancaran jalan na%as ataulakukan auskultasi dada, lakukan suction3pengambilan sputum6 dan %isioterapidada. Sedangkan implementasi yangdilakukan antara lain8 mengkaji kelancaranjalan na%as dengan mengauskultasi dadadan evaluasi pergerakan dada, menghisaplendir

  • 7/23/2019 02._Naskah_Publikasi_2.rtf

    17/20

  • 7/23/2019 02._Naskah_Publikasi_2.rtf

    18/20

    $4

    in%eksi adalah peningkatan resiko untuk dengan penumpukan sputum, gangguanterinvasi oleh organisme pathogen. per%usi jaringan otak berhubungan dengan

    iagnosa yang kelima yaitu oedema otak, nyeri akut berhubungande%isit pera&atan diri berhubungan dengan agen injury, resiko in%eksidengan kelemahan %isik. Menurut berhubungan dengan port dLentry dan de%isitCarpenito 3-//-6 de%isit pera&atan diri pera&atan diri berhubungan denganadalah kerusakan kemampuan dalam kelemahan %isik. 2enulis berusahamemenuhi kebutuhan diri yang meliputi memberikan intervensi sesuai dengan teorikebersihan diri, nutrisi, dan toileting. yang didapatkan. Kelima diagnosaC. Dia3na +an3 ti!a# Muncu% Pa!a kepera&atan tersebut ditegakkanKau' ta$i A!a !i T"i berdasarkan Nanda 3-//56 dan Carpenito

    ntuk diagnosa yang tidak 3-//-6 serta telah diberikan intervensimuncul pada kasus namun terdapat sesuai N(C N9C dalam udith 3-//-6.dalam teori hanya 0 diagnosa yang engan kelima diagnosa yang adatidak muncul pada kasus, yaitu pola tersebut maka penulis melakukan intervensi

    na%as tidak e%ekti% yang artinya sebagai berikut, yaitu melakukan auskultasipertukaran udara inspirasi dan ekspirasi dada, melakukan suction, memposisikan

    yang tidak adekuat yang ditandai kepala head up 0#1/

    /

    , monitor tingkatdengan dispnea, penurunan tekanan kesadaran dan tanda#tanda vital, berikaninspirasi=ekspirasi, penurunan ventilasi oksigen sesuai dengan kondisi, kaji

    per menit, menggunakan otot bantu karkteristik nyeri, berikan relaksasi progresi%,na%as, ekspirasi memanjang, na%as berikan lingkungan yang nyaman,

    dengan bibir, na%as pendek dan melakukan pera&atan luka, berikan bantuanortopnea 3Nanda, -//56. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan diri pasien,

    pada kasus nyata, penulis tidak berikan bantuan untuk memenuhi kebutuhanmenemukan data#data aktual yang nutrisi, berikan bantuan untuk memenuhi

    mengarah pada diagnosa pola na%as kebutuhan lingkungan yang aman dantidak e%ekti% berhubungan dengan nyaman, dan kolaborasi dengan dokterdepresi pusat na%as di otak. dalam pemberian terapi %armakologi.

    SIMPULAN DAN SARAN Setelah dilakukan beberapaSIMPULAN intervensi diatas maka evaluasi yang

    )erdasarkan pembahasan diatas, didapat antara lain8 klien terpasang 9- nasalpenulis dapat menyimpulkan bah&a kanul > lpm, suara na%as klien vesikuler,

    masalah kepera&atan yang timbul dalam tidak ada sumbatan jalan na%as, produksiAsuhan kepera&atan pada 'n. S post sputum berkurang, klien relaB, @CS

    Craniotomy dengan Cedera Kepala )erat di ;>M5, posisi kepala head up 1//, '' '

    +uang (C +S r. Moe&ardi, telah berkisar antara8 0-/=:/#01/=!/ mm$g,sesuai dengan teori. Setelah dilakukan nadiJ /#B=menit,

    pengkajian pada 'n. S post craniotomy SuhuJ 15#1:/C, klien mengatakan nyeri

    dengan cedera kepala berat maka berkurang, nyeri terasa saat kepaladidapatkan data sebagai berikut8 klien digerakkan, nyeri terasa senut#senut dengan

    mengalami penurunan kesadaran dengan skala nyeri 1 dan nyeri terasa hilang timbul,@CS < 3;01M6, klien gelisah, suara na%as klien relaB, kepala klien terbalut perban,

    stridor, klien terpasang N+M 9- 0> lpm, terdapat luka jahitan pada kepala,terdapat percikan sekret pada N+M, klien hematoma pada kepala sudah mengecil dan

    terpasang trans%usi darah 2+C, terdapat klien post craniotomy, klien mengatakanhematoma di kepala, hasil C'#Scan ;$, luka di kepala masih terasa sedikit sakit jika

    klien mengerang kesakitan sambil dipegang, terdapat balutan pada kepalamemegangi kepalanya, kepala klien terbalut yang tertutup hepa%iB, terdapat luka jahitan

    perban, terdapat 11 jahitan pada kepala, di kepala sebanyak 11 jahitan, luka jahitanluka lembab, terdapat jejas di tangan dan agak lembab dan bersih, terdapat lesi dan

    kaki kanan kiri, klien bedrest. jejas pada &ajah, luka tidak bengkak, lukaengan adanya data#data diatas, tidak ada nanah, disekitar luka tidak

    maka didapatkan diagnosa yaitu bersihan memerah dan panas, luka tidak sakit jika

    jalan na%as tidak e%ekti% berhubungan ditekan.

  • 7/23/2019 02._Naskah_Publikasi_2.rtf

    19/20

  • 7/23/2019 02._Naskah_Publikasi_2.rtf

    20/20

    $5

    2enulis berusaha untuk melakukan pendidikan dalam mengembangkan danpera&atan secara optimal untuk meningkatkan mutu pendidikan tentang meminimalkankomplikasi. 2enulis juga asuhan kepera&atan pada pasien post berusaha mengevaluasi danmemberikan craniotomi dengan cedera kepala berat. masukan dan saran agar klien dankeluarga

    dapat menghadapi keadaan yang sedang DA5TAR PUSTAKAdialami. Adapun %aktor panghambat yang )runner and Suddarth.-//1. &eperawatanpenulistemukan dalam pengkajian adalah $edical (edah. akarta 8 ;@C dokumentasi klien danperencanaan asuhan Carpenito, E.. -//-. (u/u !a/u 0iagnosakepera&atan yang tidaktercapai yaitu &eperawatan.;disi 5. Alih )ahasa melakukan %isioterapi dada pada klien,Dasmin Asih. ;@C. akarta

    karena keadaan klien yang sedang oenges, M.;. -///, 1encana 2suhanmengalamipenurunan kesadaran, selain &eperawatan, ;@C. akarta

    kondisi klien gelisah dan bicara kurang ;ster, M., -//0, &eperawatan $edi/aldimengertisehingga pera&at susah dalam (edah, ;@C. akarta

    melakukan %isioterapi dada. Eong, ).C. -///, 3erawatan $edi/al (edah,2emecahan masalah adalah olume 1, Dayasan (katan Alumni melengkapi

    pendokumentasian yang masih 2endidikan Kepera&atan 2adjajaran

    kurang lengkap dan pendekatan pada klien )andung

    dan keluarga ditingkatkan dengan Mansjur, Ari%. -//: . &apita !ele/tamenggunakanpendekatan terapiutik dan &edo/teran.Media Aesculapius. ?akultas pera&at juga melakukansuction untuk Kedokteran niversitas (ndonesai. mengurangi sputum yang ada. Muttain, A3-//!6. (u/u 2jar 2suhan

    SARAN &eperawatan 0engan 4angguan !istem)erdasarkan hasil pembahasan dan 3ersyarafan. akarta8 Salemba Medika.

    kesimpulan, maka penulis memberikan Nanda, -//5. (u/u 3anduan 0iagnosissaran8&eperawatan.;@C. akarta

    0. )agi 2enulis Nettina, S.M, -//0, 3edoman 3ra/ti/Agar dapat meningkatkan pengetahuan&eperawatan, ;@C. akarta

    dan pengalaman serta berupaya 9s&ari, ;. -///, )edah dan 2era&atannya, memberikanasuhan kepera&atan ?K(. akarta

    khususnya pada pasein dengan cedera 2rice, S, A. -//. 3atofisiologi &onsep &liniskepala berat dengan tepat. 3roses 3enya/it, 3terjemahan6, ;disi >.

    -. )agi pera&at akarta8 ;@C.

    iharapkan dapat terus meningkatkan Smelt4er, Su4anne. -//5. (u/u 2jar pengalamandan kualitas dalam &eperawatan $edi/al (edah (runner memberikan asuhankepera&atan pada !uddarth. 6d.8. ;@C. akarta

    klien dengan cedera kepala serta dapat 'opcu SD, ?indik SD. -/0-. 2ain membantumengevaluasi dalam upaya Management Nursing8 9%%icial. American meningkatkan mutupelayanan Society o% 2ain Management nurses, 01 kepera&atan bagi pasien dengancedera 306, :#00.

    kepala. * NADIA CITRA SA6ITRI : Ma2ai7a1. )agi (nstansi +umah Sakit mum aerah P"-i N" 5a#u%ta I%*u K2atan

    r. Moe&ardi Un8"ita Mu2a**a!i+a2 Su"a#a"ta

    iharapkan karya tulis ini bisa menjadi ** NANANG SRI MU4IONO' S.K$: Dnmasukan dan sebagai tambahan re%rensi K$"a7atan 5a#u%ta I%*u K2atanuntuklebih meningkatkan mutu Uni8ita Mu2a**a!i+a2 Su"a#a"tapelayanan yangdiberikan pada penderita 99 ARI SETIYA4ATI' S.K$.' N:cedera kepala berat.P*&i*&in3 K%ini# Intni8 Ca" Unit

    >. )agi (nstansi 2endidikan RSUD D". M7a"!i !i Su"a#a"taiharapkan karya tulis ini dapat digunakansebagai in%ormasi bagi institusi