CT SCAN (Computerized Axial Tomografi) A. PENGERTIAN Computed Tomography ( CT ) Scan adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut kecil dari tulang tengkorak dan otak. Berat badan klien merupakan suatu hal yang harus dipertimbangkan. Berat badan klien yang dapat dilakukan pemeriksaan CT Scan adalah klien dengan berat badan dibawah 145 kg. Hal ini dipertimbangkan dengan tingkat kekuatan scanner. Sebelum dilakukan pemeriksaan CT scan pada klien, harus dilakukan test apakah klien mempunyai kesanggupan untuk diam tanpa mengadakan perubahan selama 20-25 menit, karena hal ini berhubungan dengan lamanya pemeriksaan yang dibutuhkan. Harus dilakukan pengkajian terhadap klien sebelum dilakukan NAMA : GITA PARADISMA NIM : P27820714002 PRODI : D4 GADAR TUGAS : IMPLIKASI
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
CT SCAN (Computerized Axial Tomografi)
A. PENGERTIAN
Computed Tomography ( CT ) Scan adalah suatu prosedur yang digunakan untuk
mendapatkan gambaran dari berbagai sudut kecil dari tulang tengkorak dan otak.
Berat badan klien merupakan suatu hal yang harus dipertimbangkan. Berat badan klien
yang dapat dilakukan pemeriksaan CT Scan adalah klien dengan berat badan dibawah
145 kg. Hal ini dipertimbangkan dengan tingkat kekuatan scanner. Sebelum dilakukan
pemeriksaan CT scan pada klien, harus dilakukan test apakah klien mempunyai
kesanggupan untuk diam tanpa mengadakan perubahan selama 20-25 menit, karena hal
ini berhubungan dengan lamanya pemeriksaan yang dibutuhkan.
Harus dilakukan pengkajian terhadap klien sebelum dilakukan pemeriksaan untuk
menentukan apakah klien bebas dari alergi iodine, sebab pada klien yang akan dilakukan
pemeriksaan CT Scan disuntik dengan zat kontras berupa iodine based kontras material
sebanyak 30 ml. Bila klien ada riwayat alergi atau dalam pemeriksaan ditemukan adanya
alergi maka pemberian zat kontras iodine harus distop pemberiannya. Karena eliminasi
zat kontras sudah harus terjadi dalam 24 jam. Maka ginjal klien harus dalam keadaan
normal.
NAMA : GITA PARADISMA
NIM : P27820714002
PRODI : D4 GADAR
TUGAS : IMPLIKASI
B. TUJUAN
Menemukan patologi otak dan medulla spinalis dengan teknik scanning/pemeriksaan
tanpa radioisotope. Dengan demikian CT scan hampir dapat digunakan untuk menilai
semua organ dalam tubuh, bahkan di luar negeri sudah digunakan sebagai alat skrining
menggantikan foto rontgen dan ultrasonografi. Yang penting pada pemeriksaan CT scan
adalah pasien yang akan melakukan pemeriksaan bersikap kooperatif artinya tenang dan
tidak bergerak saat proses perekaman.
C. INDIKASI
Menilai kondisi pembuluh darah misalnya pada penyakit jantung koroner, emboli
paru, aneurisma (pembesaran pembuluh darah) aorta dan berbagai kelainan
pembuluh darah lainnya.
Menilai tumor atau kanker misalnya metastase (penyebaran kanker), letak kanker, dan
jenis kanker.
Kasus trauma/cidera misalnya trauma kepala, trauma tulang belakang dan trauma
lainnya pada kecelakaan. Biasanya harus dilakukan bila timbul penurunan
kesadaran, muntah, pingsan ,atau timbulnya gejala gangguan saraf lainnya.
Menilai organ dalam, misalnya pada stroke, gangguan organ pencernaan dll.
Membantu proses biopsy jaringan atau proses drainase/pengeluaran cairan yang
menumpuk di tubuh. Disini CT scan berperan sebagai “mata” dokter untuk melihat
lokasi yang tepat untuk melakukan tindakan.
Alat bantu pemeriksaan bila hasil yang dicapai dengan pemeriksaan radiologi lainnya
kurang memuaskan atau ada kondisi yang tidak memungkinkan anda melakukan
pemeriksaan selain CT scan.
Terdapatnya kelainan Gambaran lesi dari tumor, hematoma dan abses; perubahan
vaskuler : malformasi, naik turunnya vaskularisasi dan infark; Brain contusion;
Brain atrofi; Hydrocephalus; dan Inflamasi.
D. PERSIAPANPASIEN
Pasien dan keluarga sebaiknya diberi penjelasan/gambaran tentang prosedur yang
akan dilakukan. Bila perlu dengan menggunakan kaset video atau poster, hal ini
dimaksudkan untuk memberikan pengertian kepada pasien dengan demikian
menguragi stress sebelum waktu prosedur dilakukan. Test awal yang dilakukan
meliputi :
1. Kekuatan untuk diam ditempat ( dimeja scanner ) selama 45 menit.
2. Melakukan pernapasan dengan aba – aba ( untuk keperluan bila ada permintaan
untuk melakukannya ) saat dilakukan pemeriksaan.
3. Mengikuti aturan untuk memudahkan injeksi zat kontras.
4. Penjelasan kepada klien bahwa setelah melakukan injeksi zat kontaras maka
wajah akan nampak merah dan terasa agak panas pada seluruh badan, dan hal ini
merupakan hal yang normal dari reaksi obat tersebut.
5. Perhatikan keadaan klinis klien apakah pasien mengalami alergi terhadap iodine.
Apabila pasien merasakan adanya rasa sakit berikan analgetik dan bila pasien
merasa cemas dapat diberikan minor tranguilizer.
6. Bersihkan rambut pasien dari jelly atau obat-obatan.
7. Rambut tidak boleh dikepang dan tidak boleh memakai wig.
E. PROSEDUR
1. Posisi terlentang dengan tangan terkendali.
2. Meja elektronik masuk ke dalam alat scanner.
3. Dilakukan pemantauan melalui komputer dan pengambilan gambar dari beberapa
sudut yang dicurigai adanya kelainan.
4. Selama prosedur berlangsung pasien harus diam absolut selama 20-45 menit.
5. Pengambilan gambar dilakukan dari berbagai posisi dengan pengaturan komputer.
6. Selama prosedur berlangsung perawat harus menemani pasien dari luar dengan
memakai protektif lead approan.
7. Sesudah pengambilan gambar pasien dirapihkan.
F. CARA KERJA CT SCAN
Film yang menerima proyeksi sinar diganti dengan alat detektor yang dapat
mencatat semua sinar secara berdispensiasi. Pencatatan dilakukan dengan
mengkombinasikan tiga pesawat detektor, dua diantaranya menerima sinar yang telah
menembus tubuh dan yang satu berfungsi sebagai detektor aferen yang mengukur
intensitas sinar rontgen yang telah menembus tubuh dan penyinaran dilakukan menurut
proteksi dari tiga tititk, menurut posisi jam 12, 10 dan jam 02 dengan memakai waktu 4,5
menit.
Sinar-X yang mengalami atenuasi, setelah menembus objek diteruskan ke detektor
yang mempunyai sifat sangat sensitive dalam menangkap perbedaan atenuasi dari sinar-
X yang kemudian mengubah sinar-X tersebut menjadi signal-signal listrik. Kemudian
signal-signal listrik tersebut diperkuat oleh Photomultiplier Tube sinar-X. Data dalam
bentuk signal-signal listrik tersebut diubah kedalam bentuk digital oleh Analog to Digital
Converter (ADC), yang kemudian masuk ke dalam system computer dan diolah oleh
computer. Kemudian Data Acquistion System (DAS) melakukan pengolahan data dalam
bentuk data-data digital atau numerik.
Data-data inilah yang merupakan informasi komputer dengan rumus matematika
atau algoritma yang kemudian direkonstruksi dan hasil rekonstruksi tersebut ditampilkan
pada layar TV monitor berupa irisan tomography dari objek yang dikehendaki yaitu
dalam bentuk gray scale image yaitu suatu skala dari kehitaman dan keputihan. Pada CT
Scanner mempunyai koefisien atenuasi linear yang mutlak dari suatu jaringan yang
diamati, yaitu berupa CT Number. Tulang memiliki nilai besaran CT Number yang
tertinggi yaitu sebesar 1000 HU (Hounsfield Unit), dan udara mempunyai nilai CT
Number yang terendah yaitu -1000 HU (Hounsfield Unit), sedangkan sebagai standar
digunakan air yang memiliki CT Number 0 HU (Hounsfield Unit). Nilai diatas
merupakan nilai pada pesawat CT yang memiliki faktor pembesaran konstan 1000, untuk
memperjelas suatu struktur yang satu dengan struktur yang lainnya yang mempunyai
nilai perbedaan koefisien atenuasi kurang dari 10% maka dapat digunakan window width
untuk memperoleh rentang yang lebih luas.
G. KELEBIHAN
1. Gambar yang dihasilkan memiliki resolusi yang baik dan akurat.
2. Tidak invasive (tindakan non-bedah).
3. Waktu perekaman cepat.
4. Gambar yang direkontruksi dapat dimanipulasi dengan komputer sehingga dapat
dilihat dari berbagai sudut pandang.
H. Kekurangan CT scan
1. Paparan radiasi akibat sinar X yang digunakan yaitu sekitar 4% dari radiasi sinar X
saat melakukan foto rontgen. Jadi ibu hamil wajib memberitahu kondisi kehamilannya
sebelum pemeriksaan dilakukan.
2. Munculnya artefak (gambaran yang seharusnya tidak ada tapi terekam). Hal ini
biasanya timbul karena pasien bergerak selama perekaman, pasien menggunakan
tambalan gigi amalgam atau sendi palsu dari logam, atau kondisi jaringan tubuh
tertentu.
3. Reaksi alergi pada zat kontras yang digunakan untuk membantu tampilan gambar.
I. Hal-hal yang perlu diperhatikan
1. Observasi keadaan alergiterhadap zat kontras yang disuntikan. Bila terjadi alergi
dapat diberikan deladryl 50 mg.
2. Mobilisasi secepatnya karena pasien mungkin kelelahan selama prosedur
berlangsung.
3. Ukur ntake dan out put. Hal ini merupakan tindak lanjut setelah pemberian zat kontras
yang eliminasinya selama 24 jam. Oliguri merupakan gejala gangguan fungsi ginjal,
memerlukan koreksi yang cepat oleh seorang perawat dan dokter.
PET SCAN
A. PENGERTIAN
PET adalah singkatan dari Positron Emission Tomography, yaitu sebuah cara
‘teknis imaging’ (imaging technique) yang digunakan untuk membantu dokter untuk
menegakkan diagnosa dan menentukan terapi apa yang bisa dilakukan terhadap banyak
jenis penyakit, khususnya kanker. PET scan adalah satu jenis tes yang bersifat ‘tidak-
invasif’ (non-invasive), artinya kira-kira: tidak memerlukan cara-cara yang (paling
sedikit) bisa membuat luka jaringan tubuh. PET Scan memberikan gambaran yang
menyeluruh tentang bagaimana organ tubuh dan jaringan tubuh berfungsi. Dengan
informasi ini, dokter akan lebih mudah menegakkan/menentukan diagnosa, melihat
masalah yang menyertai diagnosa tersebut, melihat seberapa besar/luas penyakit yang
ditemukan, menentukan terapi, dan bisa memonitor perkembangan penyakit tersebut.
PET juga dipakai bersamaan dengan test diagnostik lain seperti computed tomography
(CT), untuk mendapatkan informasi yang lebih definitif (terarah) mengenai tumor ganas
(kanker) atau kelainan yang lain. Kombinasi dari penggunaan PET dan CT terbukti
sangat menolong dalam mendiagnosa dan mengobati banyak tipe kanker.