7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf
1/43
Fiqih Muamalah
7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf
2/43
tentang islam?
Islam adalah agama samawi yang diturunkan oleh Allah SWT. kepada Nabi
Muhammad saw. untuk mengatur hubungan manusia dengan Allah, dengan
dirinya dan dengan sesamanya.Akidah
Ibadah:
1- Shalat
2- Puasa
3- Zakat
4- Haji , dll.
1- Sistem Pemerintahan
2- Sistem Ekonomi
3- Sistem Sosial
4- Sistem Pendidikan
5- Sistem Sanksi Hukum
6- Politik Luar Negeri
Allah SWT
ManusiaSesama Manusia:
Muamalah (dlm arti luas)
Diri Sendiri:
1- Hukum-hukum Akhlak
2- Hukum Pakaian
3- Hukum Makanan
4- Hukum Minuman
Dan Kami turunkan kepadamu al-Kitab (al-Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu (Q.s. An-Nahl: 89)
7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf
3/43
Pengertian Fiqih Muamalah
Fiqih Muamalah terdiri dari dua kata :(1) Fiqih, dan (2 ) Muamalah.
Fiqih secara bahasa (etimologis)
al-fahmu (memahami)
Fiqih secara istilah (terminologis)
ilmu tentang hukum-hukum syara' yang amaliah
yang digali dari dalil-dalilnya yang terperinci.
7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf
4/43
Cakupan Fiqih Muamalah
Fiqih Muamalah mencakup segala hukum-hukumsyara yang berkaitan denganpengelolaan harta benda
(tasharruf fi al-maal).
Maka, fiqih muamalah sering disebut juga FIQIHMUAMALAH MALIYAH.
Tidak termasuk cakupan Fiqih Muamalah :
1. Hukum-hukum Ibadah, ex sholat, haji.2. Hukum-hukum Uqubat (Jinayat), ex qishash.
3. Hukum-hukum Munakahat, ex talak, rujuk.
4. Hukum-Hukum Siyasah, ex hukum khilafah.
7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf
5/43
Kaidah Syara
Hukum muamalah wajib didasarkan pada dalil syari(al Quran, Hadits, Ijma Shahabat dan Qiyas)
7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf
6/43
Hukum Syariah
Tuntutan(al-iqtidha)
Pilihan(takhyiir)
Kondisi(al-wadhu)
Al-ahkam al-khamsah
1. Wajib2. Sunnah3. Haram4. Makruh
5. Mubah 1. Sabab2. Syarat3. Shihah4. Buthlan5. Fasad
6. Mani7. Azhimah8. Rukhsah
Khithab Taklif Khithab Wadhi
Seruan pembuat hukum (asy-syaari) yang berkaitandengan perbuatan-perbuatan hamba, baik dalam bentuk:
Yang akan dibahas adalah khithab wadhi, karena halitulah yang berhubungan dengan ketentuan suatu akad,apakah akad itu sah, batil atau fasad.
7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf
7/43
KHITHABALLAH DAN RASULNYA
WAJIB SUNNAH MUBAH HARAM MAKRUH
Q O R I N A H
5 HUKUM SYARIAT(AHKAMUL KHAMSAH)
JAZM GHAIRU JAZM JAZM GHAIRU JAZM
PERINTAH LARANGAN
Khithab Taklifi
7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf
8/43
1. As-Sabab
Adalah setiap sifat yang nyata dan kokoh, yang keberadaannya
ditunjukkan oleh dalil syariah sebagai penanda adanya hukum, bukanbagi penetapan/legislasi (tasyri) hukum. Ringkasnya: sesuatu yangmenjadi penanda adanya hukum.
Contohnya, tergelincirnya matahari ditetapkan sebagai penandaadanya sholat.
Dirikanlah oleh kalian sholat sesudah matahari tergelincir
(al-isra [17]: 78)
Contoh lain, ditetapkannya hilal Ramadhan sebagai penanda adanyashaum Ramadhan;
Karena itu, siapa saja diantara kalian hadir (di negeri tempattinggalnya) pada bulan itu, hendaklah ia berpuasa pada bulan itu (Al-
Baqarah [2]: 185)
Khithab Wadhi
7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf
9/43
Contoh lain; AKADmisalnya menjadi
sabab terjadinya prosesperpindahan kepemilikan sipenjual kepada si pembeli.
Jika akad itu ada maka adapula proses perpindahankepemilikan.
Jika akad tidak ada, makatidak ada pula prosesperpindahan kepemilikanitu.
7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf
10/43
2. Asy-Syarath (Syarat)
Adalah sifat yang menyempurnakan apa yang dipersyaratkan dalam
perkara yang dituntut oleh yang dipersyaratkan itu, atau yangdituntut oleh hukum dalam yang dipersyaratkan itu.Contoh; Hauldalam zakat (uang) adalah penyempurna kepemilikan harta
yang telah mencapai nishab. Jadi haul merupakan syarat dalamkepemilikan harta yang telah mencapai nishab sehingga
diwajibkan zakat di dalamnya. Karena itu, haul merupakan perkarayang dituntut oleh yang dipersyaratkan.
IhshanSanksi Rajam. Menutup AuratSholat. WudhuSholat
Ketiadaan syarat memastikan ketiadaan yang dipersyaratkan,
tetapi keberadaannya tidak memastikan adanya yangdipersyaratkan.Wudhu adalah syarat bagi keabsahan sholatJika tidak ada wudlu maka sholat tidak adaNamun, jika ada wudhu tidak serta merta sholat itu ada.
7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf
11/43
3. Al-Mani (Penghalang)
Adalah sebab yang dituntut karena illat yang menafikan illat (sebab)apa yang dilarang.
Artinya, al-mani adalah semua sifat yang kokoh yang ditunjukkanoleh dalil sami bahwa keberadaannya mengharuskan adanya suatualasan yang menafikan sebab sesuatu yang dihalanginya.
Contoh:Hutangpenghalang kewajiban zakat, meskipun terpenuhi nishabdan haulPembunuhanmenjadi penghalang bagi proses pewarisan meskiterdapat sebab pewarisan, yakni hubungan kekerabatan.
Mani terbagi 2:1. Mani yang menghalangi dari tuntutan dan pelaksanaan sekaligus.
Hilang akal karena tidur/gila: menghalangi tuntutan dan
pelaksanaan pelaksanaan akad jual-beli, dll.2. Menghalangi tuntutan (tholab) tetapi tidak menghalangipenunaiannya. Jenis kelamin perempuan menghalangi tuntutan sholat jumat,
tetapi tidak menghalangi penunaiannya Belum baligh adalah penghalang dari tuntutan shaum, tetapi
anak kecil yang melaksanakan shaum diperbolehkan.
7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf
12/43
4. Ash-Shihah (Sah/Absah)
Adalah kesesuaian dengan ketentuan asy-syari. Yang dimaksud dandiinginkan dari sah/absah adalah pengaturan implikasi perbuatan didunia dan juga di akhirat.
Sholatyang memenuhi rukun dan syarat pada diri orang yangmelaksanakannya dan kondisinya adalah sholat yang sah. Artinya,sholat itu berpahala, membebaskan dari tanggungan dan
menggugurkan qadla.
Jual beliyang memenuhi seluruh rukun dan syaratnya adalah jualbeli yang sah. Artinya, memberikan hukum serta kebolehanpemanfaatan dan pengelolaan pada apa yang dimiliki. Implikasi diakhirnya adalah pahala, walaupun tidak tampak menonjol kecuali
dalam perkara ibadah.
Adapun keabsahan dalam perkara muamalah artinya: halal yaknikebolehan pemanfaatan.
7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf
13/43
5. Al-Buthlan (Batil)
Adalah lawan dari ash-shihah, yaitu ketidaksesuaian dengan
ketentuan asy-syari. Artinya, tidak ada penetapan implikasiperbuatan di dunia dan adanya penetapan sanksi di akhirat.Maknanya, perbuatan itu tidak akan berpahala, tidakmembebaskan tanggungan dan tidak menggugurkan kewajibanqadla.
Sholatjika salah satu rukunnya ditinggalkan, statusnya batil.
Syirkah(perseroan/kemitraan bisnis)jika kosong dari salah satu
syarat keabsahannya, statusnya batil.
Contoh: Sekian banyak orang menyimpan uang di bank denganmengklaim sebagai shohibul maal (pemilik modal) dan bank
sebagai mudharib (pengelola) kemudian pihak bank menyerahkanpengelolaanya kepada pihak lain.
Syirkah tersebut batil karena tidak terealisirnya akad danketidakjelasan status masing-masing pihak. Implikasi darikebatilan akad tsb adalah keharaman pemanfaatan dan layakmendapatkan sanksi di akhirat.
7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf
14/43
6. Fasad (Rusak)
Adalah apa saja yang pada asalnya memenuhi ketentuan asy-syari,tetapi sifatnya yang tidak terkait dengan pokok (substansi)menyalahi ketentuan asy-syari.
Fasad tidak terdapat dalam perkara ibadah.
Misal: Akad fasadbisa terjadi karena kemajhulan(ketidakjelasan)harga/kompensasi.
Seperti, jual beli dengan harga yang belum jelas, atau ijarah (ijaratulajiir) atau pemanfaatan jasa seseorang yang upahnya tidakdisebutkan, misalnya
kamu bantu saya menjadi tukang potong rumput di kebun sayaseluas 300 m2, nanti pokoknya ada imbalannya.
7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf
15/43
7. al-Azimah dan ar-Rukhshah
Al-Azimahadalah hukum-hukum yang disyariatkan denganpensyariatan secara umum dan manusia terikat untukmengamalkannya.
Contoh: shaum, membasuh anggota badan dalam wudlu, tidak
menjual buah sebelum layak (konsumsi)
Ar-Rukhshahadalah hukum-hukum yang disyariatkan sebagaikeringanan karena adanya uzur, sementara hukum azimah tetap adadan manusia tidak harus mengamalakannya.
Contoh: shaum bagi yang sakit, mengusap anggota tubuh yang
terluka (dalam wudhu) dan sholat sambil duduk bagi orang yanglemah.
7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf
16/43
Macam MuamalahDari Segi Ada Tidaknya Akad
1. Muamalah tanpa akad (sepihak, tanpa perlu ijab
qabul) seperti hawalah (pengalihan hutang kepada
yang wajib menanggungnya), dhoman (penjaminan),
kafalah (penjaminan utang), washiyat, dll.
2. Muamalah dengan akad seperti jual beli, ijarah,
syirkah, dll.
7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf
17/43
B G IM N L HIRNY
FIQIH MU M L H
Fiqih Muamalah lahir (berasal) dari IJTIHAD ygdilakukan mujtahid dari DALIL-DALIL SYARI(Sumber Hukum).
IJTIHAD : mengerahkan segala kemampuan untukmenggali hukum syara dari dalil-dalil syarinyayang terperinci
(Al-Ijtihad : badzlul wusi fi istinbath al-ahkam al-syariyyah min adillatiha at-tafshiliyah.)
7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf
18/43
B G IM N L HIRNY
FIQIH MU M L H
METODE IJTIHAD :1. Memahami fakta permasalahan.2. Memahami nash-nash syara yang terkait
permasalahan3. Mengistimbath hukum syara dari nash syarauntuk permasalahan yg ada.
SYARAT IJTIHAD :
1. Memahami fakta permasalahan2. Memahami Bahasa Arab.3. Memahami ilmu-ilmu syariah (ex ulumul
Qur`an, tafsir Qur`an, ulumul hadits, hadits,
ushul fiqih)
7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf
19/43
B G IM N PLIK SI
FIQIH MU M L H
ADA TIGA PELAKSANA :1. Individu (ex jual beli, dll)2. Institusi (ex Syirkah, dll)3. Negara (ex Zakat, Jizyah, dll)
SYARAT PELAKSANAAN SCR BAIK
DLM MASYARAKAT :HARUS ADA SISTEM HUKUM ISLAM
(TANPA SISTEM HUKUM YG LAIN)
7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf
20/43
B G IM N PLIK SI
FIQIH MU M L H
ADA TIGA UNSUR SISTEM HUKUM :1. Substansi Hukum (ex hukum Islam, Hukum
Sipil, Hukum Adat)2. Institusi Hukum (ex polisi, kejaksaan,
pengadilan, dll)3. Budaya Hukum (ex kebiasaan, cara berpikir,
opini, dll)
DI INDONESIA BERLAKU SINKRETISMESISTEM HUKUM (=> SYIRIK) :1. Sistem Hukum Sipil (Barat)2. Sistem Hukum Islam
3. Sistem Hukum Adat.
7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf
21/43
Hukum Asal Perbuatan
Sesungguhnya perbuatan manusia hakikatnyamembutuhkan pengetahuan akan statushukumnya sebelum berbuat karena hukum
syara adalah miqyas al-amal (standarperbuatan).
Hukum syara berisi awamir (perintah-perintah) dan nawahiyah (larangan-larangan)
dari Allah taala. Setiap perbuatan manusia harus terikat
(taqoyyudu) dengan hukum Allah.
7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf
22/43
Dalil (bukti)
surat al-Hijr ayat 92:
Maka demi Tuhan-mu, benarlah bahwakami akan meminta pertanggungjawaban
mereka semuanya atas apa yang merekalakukan
7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf
23/43
Surat Yunus ayat 61:
dan tidaklah engkau (hai Muhammad) di dalam suatuperkara dan engkau tidak melihat Quran dan tidaklahkamu melakukan sesuatu perbuatan kecuali kami menjadi
saksi-saksi apabila engkau melakukannya
7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf
24/43
Hadist Rosulillah SAW:
barang siapa yang melakukan sesuatu yang baru di dalamperkara/urusan kami ini (sedangkan) tidak ada (tuntunan)
padanya maka itu tertolak/batal.
Perilaku Shahabat:
dan para sahabat ridhwanullahi alaihim selalu bertanya
kepada Rasulullah SAW tentang aktifitas mereka hinggamengetahui status hukumnya sebelum merekamelakukannya (Atho Ibn Kholil, Taysir al-Wusul ila al-Usul,hal.14)
7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf
25/43
Maka Kaidah Ushul atas amal:
Hukum asal perbuatan manusia adalah terikatdengan hukum Allh.
7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf
26/43
Hukum Asal Benda
Benda bukanlah perbuatan.
Benda adalah obyek yang ditransaksikan manusia dalamperbuatan/amalnya, sedangkan amal/perbuatan adalah
apa yang manusia lakukan termasuk transaksi baik dalambentuk perbuatan, ucapan untuk memenuhi keperluahidupnya, dan biasanya perbuatan tersebut berkaitandengan benda (al-asyya).
Misal: makan adalah perbuatan yang berkaitan denganmakanan (roti), jeruk,dll.
7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf
27/43
Hukum benda pun harus mengharuskan adanyastatus hukum sebagaimana status hukum dariperbuatan.
Hukum syara telah menetapkan bahwa statushukum benda ternyata hanya dua yaitu halal danharam, ini berbeda dengan hukum atas
perbuatan yang terdiri dari 5 (wajib/fardhu,haram, sunah/mandub, makruh, dan mubah).
7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf
28/43
Dalil (bukti)Surat Yunus ayat 59:
Katakanlah (hai Muhammad): terangkanlahkepadaku tentang apa yang Allah turunkankepadamu, lalu kamu menjadikan sebagiannya
haram dan sebagiannya halal, katakanlah: apakahAllah telah mengizinkannya kepadamu atau kamumengada-ada atas namaAllah?
7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf
29/43
Surat an-Nahl ayat 115:
Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu(memakan) bangkai, darah, daging babi dan apa yangdisembelih dengan menyebut nama selain Allah;
Surat al-Arafayat 157:
dan menghalalkan bagi mereka segala yang baikdan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk
7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf
30/43
Dari beberapa nash telah menjelaskan bahwa as-Syari (Allah taala) membolehkan (memubahkan)atau menghalalkan segala sesuatu, danmengharamkan sebagian darinya dengan tetapmembutuhkan nash untuk memperkecualikannyayang hukum asalnya adalah halal/boleh.
7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf
31/43
Kaidah atas Benda
Hukum asal benda adalah mubah selamatidak ada dalil yang mengharamkannya.
7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf
32/43
Wallahu alam bi ash-showabnastaghfirullaha al-azhim
7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf
33/43
Pengertian Akad
Secara bahasa:ikatan (ar-rabthu), pengukuhan (al-ihkam),penguatan (at-taqwiyah).
Aqada al-hablaini, artinya dia mengikat yang satu dengan yg
lain. (Al-Buyu, As-Sabatin, 13
Secara istilah syari:
Ikatan ijab dengan kabul yang sesuai hukum syara yang
menimbulkan akibat hukum pada objek akad.
(Al-Buyu, As-Sabatin, 13)
7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf
34/43
Rukun Akad
1. Al-aqidani (Dua Pihak Yg Berakad)
2. Mahallul Aqad (Objek Akad)
3. Shighat Akad (Ijab Kabul)
7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf
35/43
al-qidni Yaitu dua pihak yang
berakad. Harus layak melangsungkan
akad, yakni baligh dan
berakal, atau minimal
mumayyiz tapi tergantung
izin dari pihak yang
bertanggungjawab atasnya.
Secara syari berwenang
melangsungkan akad.
Salah satu atau keduanya bisaatas nama dirinya sendiri atau
mewakili pihak lain.
Mahall al-Aqd
Sesuatu yang menjadi
obyek akad Sesuatu yang di dalamnya
ditetapkan berlaku
implikasi akad dan hukum-
hukumnya Mis, barang yang dijual
dalam akad bay(jual-beli),
utang yang dijamin dalam
akad kaflah,
proyek/kegiatan bisnisuntuk mendapat
keuntungan dalam akad
syirkah
7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf
36/43
Shighat (Ijab & Qabul)
Ungkapan timbal balik yang menunjukkan kesepakatan keduapihak
Redaksi lafzhiyah yang mengungkapkan kehendak kedua
pihak dalam melangsungkan akad
Harus dinyatakan secara jelas Ijab harus menunjukkan kepastian, karenanya biasa
menggunakan lafal lampau (mdhi), jadi tidak menggunakan
kalimat masa depan, mis: saya akan membeli...
Bisa dengan ucapan, tulisan, praktek yang menunjukkandeal/kesepakatan (bi at-tath), dengan isyarat, dsb.
Ijab dan qabul harus bertaut, dalam satu majelis. Tidak boleh
ada jeda antara ijab dan kabul.
7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf
37/43
Akad Sah & Tidak Sah
Akad Ada Dua Macam :
Akad Yang Sah
(Memenuhi Rukun Akad)
Akad Yang Tidak Sah
(Tidak Memenuhi Rukun Akad)
7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf
38/43
Akad Bathil & Fasid
Akad batil = akad yang cacat (melanggar) pada rukundan atau pada ketentuan akadnya; yaitu cacat salah saturukunnya, atau cacat pada syarat yang wajib melekat padarukun aqad.
Akad seperti ini menjadi batal dengan sendirinya.
Contoh : jual beli yang barangnya tidak jelas (janin)
Akad fasid = akad yang cacat di luar rukun-rukun akad.
Akad seperti ini menjadi sah (sempurna) setelahpenyebab fasad-nya diperbaiki/dihilangkan.
Contoh: Jual beli dengan harga yang tidak jelas.
7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf
39/43
1. Syarat yang Sah dan Mengikat:
Syarat yang diharuskan oleh akad, mis. Syarat jaminan terhadap terhadap
ketiadaan cacat pada barang yang djual, syarat penyerahan upah, dsb
Syarat untuk kemaslahatan salah satu pihak, dimana ia tidak mau
menerima akad kecuali syarat itu terpenuhi. Mis, syarat tentangkarakteristik obyek, waktu dan cara pembayaran
Syarat bukan muqtadha al-aqd(tidak termasuk ketentuan akad) dan
tidak menyalahi muqtadha al-aqddan bagi salah satu atau kedua pihak
terdapat maslahat di dalamnya. Mis, seseorang menjual mobil danmensyaratkan ia kendarai sampai tempat tertentu baru diserahterimakan.
Di masa Rosul, Jabir bin Abdullah mensyaratkan untuk mengendarai unta
yang dijualnya kepada Nabi saw
Status Hukum Syarat dalam Akad
7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf
40/43
2. Syarat Yang Bathil, Sementara Akadnya Tetap
Sah
Yaitu syarat yang menyalahi hukum dan muqtadha al-aqd
Mis, syarat agar pembeli tidak menghibahkan barang yang
dibeli.
7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf
41/43
3. Syarat yang membatalkan akad :
Syarat yang membatalkan akad sejak asalnya. Yaitu syarat yang
berupa akad lain. Mis, saya jual barang ini dengan syarat andamenjadi makelar saya untuk cari pelanggan
Tidak halal salaf dan jual beli dan tidak pula dua syarat dalam
satu jual beli(HR. Nasai, Tirmidzi dan Daruquthni) Syarat yang dengannya tidak terakadkan akad. Mis, syarat
dalam kasus aqd al-muallaq (akad pengaitan). Mis, saya jual
tanah saya ini jika ortu saya setuju.
Syarat yang tak jelas dan tak tertentu. Mis, jual beli sesuatu
dengan syarat bisa mengembalikannya kapan saja tanpa ada
batasan waktu yang jelas. Tak jelas: jual beli atau pinjam
meminjam? Tak tertentu: jika jual beli harus ijab kabul dalam
satu majelis
7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf
42/43
Akad batil karena larangan terhadap akadnya sendiri
Bay al-Munbadzah, JB dg cara saling melempar barang/pakaiannya
Bay al-Mulmasah, JB dg meraba/pegang bayar, tdk ada hak
khiyar/pilihan.
Bay al-Hishah, JB dg melempar batu kerikil pd barang yg ditawarkan
(sighat).
Akad kerja maksiat Akad batil karena larangan atas rukun akad
Bay al-Malqh, JB hewan yg masih di perut induknya (zat)
Bay al-Madhmn, JB air (sperma) yg masih berada di sulbi hewan jantan.
Pembeli (betina), penjual (jantan), anaknya milik pembeli.
Bay al-Janin, JB janin hewan (unta/domba), majhul/tdk jelas. Bay al-Haml, JB janin
Akad batil karena gharar (ketidakjelasan yg tetap ada, sementara transaksi tetap
berlangsung sehingga menyebabkan perselisihan) dan sebagainya
Jual beli susu masih belum diperah
Contoh-Contoh Akad Batil
7/24/2019 01. Fikih Muamalah.pdf
43/43
Akad fasad karena kemajhulan harga/kompensasi
Jual beli dengan harga yang belum jelas, nikah
maharnya tidak jelas, ijarah upahnya tidak
disebutkan.
Akad fasad karena ketidakjelasan waktu
Ijarah sampai datang musim hujan, jual beli
hewan sampai melahirkan.
Contoh-Contoh Akad Fasad