Top Banner
Perbankan Syariah Indonesia Menyongsong Liberalisasi Pasar ASEAN (MEA) : Menghadapi Tantangan dan Menangkap Peluang Nasirwan Ilyas Kepala Divisi Riset Departemen Perbankan Syariah Bank Indonesia The 12 th Sharia Economic Days 2013 Forum Studi Islam – Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Depok, 13 Februari 2013
23

00000_iB Menyongsong MEA 2015-13Feb2013.pptx

Aug 09, 2015

Download

Documents

Handy Suberlin

00000_iB Menyongsong MEA 2015-13Feb2013.pptx
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 00000_iB Menyongsong MEA 2015-13Feb2013.pptx

Perbankan Syariah Indonesia Menyongsong Liberalisasi Pasar ASEAN (MEA) :Menghadapi Tantangan dan Menangkap Peluang

Nasirwan IlyasKepala Divisi RisetDepartemen Perbankan SyariahBank Indonesia

The 12th Sharia Economic Days 2013Forum Studi Islam – Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Depok, 13 Februari 2013

Page 2: 00000_iB Menyongsong MEA 2015-13Feb2013.pptx

2

Outline

1. Overview: MEA Adalah Keniscayaan

2. Sejauh Mana Kesiapan Perbankan Syariah Kita?

3. iB Human Capital Strategic Plan 2011-2015: Mempersiapkan SDM Perbankan Syariah Menghadapi MEA

4. Melindungi Kepentingan Nasional dan Memaksimalkan Manfaat: Persiapan Perbankan Syariah Indonesia dalam Persiapan Menghadapi MEA

5. Arah Kebijakan Perbankan Syariah Tahun 2013

Page 3: 00000_iB Menyongsong MEA 2015-13Feb2013.pptx

3

1. Di bulan Oktober 2012, genap sembilan tahun deklarasi Bali Concord II yang melahirkan Komitmen Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.Implementasi MEA tinggal tiga tahun lagi, namun belum tumbuh kesadaran yang tinggi akan keberadaan MEA.

2. MEA adalah cita-cita luhur para pemimpin ASEAN.a.Pemulihan negara ASEAN yang berjalan lambat pascakrisis Asia

1997

b.Kebangkitan China dan India yg menyedot perhatian & aliran modal dunia

Overview:MEA Adalah Keniscayaan

Page 4: 00000_iB Menyongsong MEA 2015-13Feb2013.pptx

4

3. MEA sejalan dengan Visi ASEAN 2020 Menjadikan ASEAN sebagai kawasan yg stabil, makmur, berdaya saing tinggi dengan pembangunan ekonomi yg berimbang serta pengurangan kemiskinan dan kesenjangan sosial ekonomi.

4. MEA Bukan integrasi ekonomi ala European Union (EU)a. MEA membidik pasar tunggal dan basis produksi menekan biaya transaksi dan maksimalkan manfaat perdagangan.b. Kita “mengijinkan” aliran bebas barang, jasa, investasi, dan tenaga kerja terlatih, serta aliran modal yg lebih bebas antarnegara di ASEAN. c. Ditetapkan 12 sektor prioritas untuk memperoleh quick win integrasi di ASEAN produk pertanian, produk kayu, produk karet, angkutan udara, otomotif, elektronik, tekstil dan produknya, produk perikanan, jasa kesehatan, logistik, turisme, dan E-ASEAN.

Overview:MEA Adalah Keniscayaan

Page 5: 00000_iB Menyongsong MEA 2015-13Feb2013.pptx

5

ASEAN CHARTER

CETAK BIRU MEA 2015

Pasar Tunggal & Kesatuan Basis Produksi

· Melalui aliran bebas di: Barang Jasa Investasi Tenaga kerja terampil Dan aliran modal yang lebih

bebas

· 12 sektor prioritas· Pengembangan sektor

makanan, pertanian & kehutanan

Kawasan Ekonomi yang Berdaya Saing Tinggi

Pertumbuhan Ekonomi yang Merata

Integrasi ke Perekonomian Global

· Kebijakan kompetisi· Perlindungan konsumen· Intellectual Property

Right· Pengembangan

infrastruktur· Perpajakan· E-Commerce

· Pengembangan UKM· Inisiatif Integrasi

· Pendekatan koheren hubungan ekonomi eksternal

· Partisipasi di Global Supply Networks

Penelitian Pengembangan SDMKerangka Institusi Regional

(Sekretariat, Dispute Settlement, HAM)Political will dan Implementasi

5. Peran Penting Indonesia

a. Indonesia sebagai negara terbesar kawasan dan anggota G-20.

b. MEA mendukung peran strategis ASEAN dalam percaturan global agar ASEAN ASEAN Centrality

c. Namun, Indonesia perlu berbenah untuk antisipasi persaingan. Pasalnya, daya saing kita secara umum msh di bawah Singapura, Malaysia, dan Thailand

Overview:MEA Adalah Keniscayaan

Page 6: 00000_iB Menyongsong MEA 2015-13Feb2013.pptx

6

Apa Manfaat MEA bagi Kita?

Potensi terciptanya harga barang dan jasa yang lebih murah sebagai buah dari kompetisi yang meningkat.

Integrasi ekonomi juga akan menguntungkan mengingat akan terdapat variasi kualitas dan pilihan desain produk yang lebih banyak.

Integrasi mendorong stimulasi aliran investasi dan perdagangan di kawasan yang lebih tinggi sehingga memunculkan perusahaan-perusahaan yang mampu bersaing secara global.(Schwarz dan Vilinger, 2004)

Page 7: 00000_iB Menyongsong MEA 2015-13Feb2013.pptx

7

Sektor Perbankan:Tantangan Menyongsong MEA

Value (USD miliar)INA MAL PHI SIN THA ASEAN

Banks 288.7 435.2 135.4 1182.3 400.0 2634.6 Commercial banks 269.6 331.8 118.3 1181.1 311.3 2393.7 Other banks 19.1 103.3 17.1 1.2 88.7 240.8 Non-bank financial institutions

37.2 41.3 12.5 146.0 40.0 284.8

Insurance companies 18.6 39.8 11.4 83.3 39.0 197.1 Other institutions 18.6 1.5 1.1 62.7 1.0 87.7 Total 325.9 476.5 147.9 1328.3 440.0 2919.4 Share (%)

  INA MAL PHI SIN THA ASEAN

Banks 88.6 91.3 91.5 89.0 90.9 90.2 Commercial banks 82.7 69.6 80.0 88.9 70.7 82.0 Other banks 5.9 21.7 11.6 0.1 20.2 8.2 Non-bank financial institutions

11.4 8.7 8.5 11.0 9.1 9.8

Insurance companies 5.7 8.4 7.7 6.3 8.9 6.8 Other institutions 5.7 0.3 0.8 4.7 0.2 3.0 Total 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0

•Daya saing sektor perbankan/keuangan Indonesia.

•Total aset bank dari Indonesia lebih kecil dibanding bank dari Singapore, Malaysia dan Thailand .

•Hanya 5 bank yang masuk dalam ‘Top Banks’.

CountryNumber of

BanksBanks with top 500 brand names

Indonesia 5 Mandiri, BRI, BCA, Bank Danamon, CIMB Niaga

Malaysia 8Maybank, CIMB, Public Bank, RHB, Am Bank, Hong Leong Bank, Hong Leong Group, EON Bank

Philippines 3 Bank of the Philippine Islands, Banco De Oro Unibank, Metrobank

Singapore 3 DBS, United Overseas Bank, OCBC Bank

Thailand 5 Bangkok Bank, SCB, Kasikorn, Bank of Ayudhya, Krung Thai Bank

Bank di ASEAN dalam Global Top 500 Brand Names

Page 8: 00000_iB Menyongsong MEA 2015-13Feb2013.pptx

8

Liberalisasi Perbankan dalam Konteks MEA 2015

Page 9: 00000_iB Menyongsong MEA 2015-13Feb2013.pptx

9

Langkah Persiapan: Inisiatif Bank Indonesia1.Berkoordinasi dengan Pemerintah

Koordinasi BI & Pemerintah melalui Kemenko Perekonomian sebagaimana Instruksi Presiden No.11/2011 tentang Pelaksanaan Komitmen Cetak Biru MEA

2.Mengawal proses liberalisasi untuk area aliran modal, sektor perbankan, sistem pembayaran, & pembiayaan UMKM di forum ASEAN Contoh: BI kini menjadi ketua Taskforce on ASEAN Banking Integration Framework (ABIF) dan ketua Working Committee on Payment and Settlement System (WC-PSS)

3.Kebijakan penguatan sektor-sektor yg menjadi tanggung-jawabnyaContoh: Kebijakan perbankan BI diarahkan pd peningkatan efisiensi perbankan; Kebijakan multi-license yg akan diterbitkan jg dimaksudkan untuk memperkuat struktur biaya operasi dan memperbaiki efisiensi bank perbaikan daya saing

4.Sosialisasi MEA kepada segenap pemangku kepentingan

5.Kajian (strategis) guna mempersiapkan BI menyongsong MEA

Page 10: 00000_iB Menyongsong MEA 2015-13Feb2013.pptx

1010

1. Kajian/penelitian sebanyak 27 buah oleh 9 satuan kerja internal BI dlm periode 2009-2011 MAKROEKONOMI

Dampak MEA 2015 terhadap daya saing makroekonomi Indonesia dan kebijakan terkait.

PERBANKANPeningkatan daya saing dan strategi liberalisasi perbankan Indonesia.

SISTEM PEMBAYARANPenyusunan blue print arsitektur sistem pembayaran nasional menuju MEA 2015.

USAHA KECIL MENENGAHPeningkatan akses UMKM kepada perbankan

2. Sosialisasi kepada perbankan, pelaku usaha, akademisi, instansi terkait, dan masyarakat

Mengidentifikasi dan mengusulkan rumusan langkah ke depan BI dalam rangka mempersiapkan diri menghadapi implementasi MEA 2015 melalui: Mendesak, Peningkatan Daya

Saing Indonesia dlm Menghadapi MEA

Tujuan

Langkah Persiapan: Inisiatif Bank Indonesia

Page 11: 00000_iB Menyongsong MEA 2015-13Feb2013.pptx

Tujuan

Lingkup Bahasan

Lingkup Geografis

1. Kompilasi informas daya saing industri perbankan syariah di kawasan ASEAN mencakup 6 Kriteria Daya Saing

2. Analisa komparasi daya saing industri perbankan syariah nasional di kawasan ASEAN

1. Visi Pengembangan2. Sumber Daya Manusia3. Regulasi4. Data Finansial5. Variasi Produk6. Jaringan

Pelayanan/Teknologi

Kawasan ASEAN, difokuskan pada negara Indonesia, Malaysia, Singapore

dan Brunei Darussalam

Pemetaan Kekuatan Industri

Perbankan Syariah

1. Pemetaan per kriteria daya saing

2. Pemetaan secara umum (final)

Kriteria Daya Saing:

Sejauh Mana Kesiapan Perbankan Syariah Kita? Riset Pemetaan Posisi Daya Saing Perbankan Syariah ASEAN (2009)

Page 12: 00000_iB Menyongsong MEA 2015-13Feb2013.pptx

IDN MAS SIN BRN

Economic size vs Visi Pengembangan 2 3 3 3 Skor - Variabel Visi 25 2.00 3.00 3.00 2.50

Kelengkapan vs Keberadaan Insentif 3 4 1 2 Sharia Governance vs Accounting Practises 4 2 1 1 Skor - Variabel Regulasi 30 3.50 3.00 1.00 1.50

Partisipasi Lembaga Pendidikan Tinggi 3 2 - 1 Variasi Program Studi 3 4 1 3 Kelengkapan Kurikulum 3 4 - - Skor - Variabel SDM* 45 3.00 3.33 2.50 2.00

Skor Driver "X" 2.90 3.15 2.18 1.98

Market Share Asset Vs Nominal Asset (2006) 2 3 1 1 NPF Gross Vs FDR (2006-2007) 3 1 - - Skor - Variabel Keuangan* 25 2.50 2.00 2.00 2.00

Jumlah Institusi Vs Jumlah Jaringan 4 4 1 1 Network Coverage Vs Internet Penetration 1 4 2 4 Skor - Variabel Jaringan 40 2.50 4.00 1.50 2.50

Variasi Produk Pendanaan dan Pembiayaan 1 4 1 2 Internet Penetratin vs Variasi Fasilitas e-banking 3 4 - - Skor - Variabel Variasi Produk* 35 2.00 4.00 2.00 2.00

Skor Driver "Y" 2.33 3.50 1.80 2.20 Keterangan : * Skor SIN dan BRN berdasarkan asumsi

Bobot

Visi

Regulasi

SkorPemetaanAspekDrivers

Driver "X" Eksternal

Driver "Y" Internal

Produk

Jaringan

Keuangan

SDM

CO

MPETIT

IVEN

ESS

MA

PPIN

G :

DETA

IL E

XTER

NA

L &

IN

TER

NA

L FA

CTO

RS

Sejauh Mana Kesiapan Perbankan Syariah Kita? Riset Pemetaan Posisi Daya Saing Perbankan Syariah ASEAN (2009)

Page 13: 00000_iB Menyongsong MEA 2015-13Feb2013.pptx

COMPETITIVENESS MAPPING :ISLAMIC BANKING IN ASEAN

-

0.5

1.0

1.5

2.0

2.5

3.0

3.5

4.0 Authority Vision

Regulation

Product & Technologies

Financial

Network

Training & Education Infrastructure

IDN

MAS

SIN

BRN

Variabel IDN MAS SIN BRN

Authority Vision 2.00 3.00 3.00 2.50 Training & Education Infrastructure 3.00 3.33 2.50 2.00 Regulation 3.50 3.00 1.00 1.50 Product & Technologies 2.00 4.00 2.00 2.00 Financial 2.50 2.00 2.00 2.00 Network 2.50 4.00 1.50 2.50

Financial

Sejauh Mana Kesiapan Perbankan Syariah Kita? Riset Pemetaan Posisi Daya Saing Perbankan Syariah ASEAN (2009)

Page 14: 00000_iB Menyongsong MEA 2015-13Feb2013.pptx

SWOT Perbankan Syariah Indonesia dalam Kerangka ASEAN

STRENGHTS

Baiknya pelaksanaan fungsi intermediasi, terlihat dari FDR yang tinggi

Tersedianya pakar/ulama fiqih keuangan syariah Kuatnya pengajaran teoritis fiqih keuangan

syariah oleh Lembaga Pendidikan Tinggi Lengkapnya perangkat peraturan terkait

prudential banking, shariah complience maupun accounting standard

Luasnya jaringan pelayanan secara fisik Pertumbuhan industri yang masih tinggi

WEAKNESSES Rendahnya pemanfaatan teknologi

mempersempit cakupan layanan efektif Rendahnya angka internet penetration Kurangnya ketersediaan sumber daya manusia

yang handal dan siap pakai Variasi produk masih terbatas Kurangnya dukungan/insentif Pemerintah Rendahnya koordinasi antar instansi Pemerintah

OPPORTUNITIES Potensi pasar domestik yang besar Bertambahnya jumlah bank umum syariah Berlakunya peraturan tax-neutrality mulai Maret

2010 Ketahanan perbankan syariah Indonesia terhadap

krisis keuangan global Menariknya industri perbankan syariah nasional

terkait tingginya angka pertumbuhan

THREATS

Relatif masih rendahnya aset perbankan syariah nasional

Kurangnya koordinasi akan menyebabkan kurang menariknya iklim investasi dibandingkan negara lainnya

Tingginya FDR dapat memperbesar eksposur risiko penurunan kualitas pembiayaan

Page 15: 00000_iB Menyongsong MEA 2015-13Feb2013.pptx

Kesimpulan:• Dari 4 negara yang dipetakan (Indonesia, Malaysia,

Singapura, Brunai) maka Indonesia dan Malaysia merupakan negara dalam kuadran daya saing yang relatif berdekatan dibandingkan Singapura dan Brunai.

• Secara faktor eksternal (visi pengembangan, SDM, regulasi) dan faktor internal (keuangan, jaringan, produk) Indonesia masih dibawah Malaysia, Indonesia hanya sedikit unggul dalam faktor kelengkapan regulasi .

• Faktor kelemahan utama pada aspek visi pengembangan negara (nation vision) menuju regional/global financial center.

• Kelemahan lainnya: aspek SDM (supply dan demand), jaringan (market and electronic penetration), produk (terbatas).

Sejauh Mana Kesiapan Perbankan Syariah Kita? Riset Pemetaan Posisi Daya Saing Perbankan Syariah ASEAN (2009)

Page 16: 00000_iB Menyongsong MEA 2015-13Feb2013.pptx

Rekomendasi: Prioritas Program Penyiapan Perbankan Syariah Nasional Menyongsong MEA1. Peningkatan kualitas Human Capital bagi industri perbankan syariah

Inisiatif Pengembangan Human Capital Perbankan Syariah 2011(model kompetensi, program link-match, regulasi, capacity building).

2. Peningkatan Kualitas Sistem Pengawasan Regulatory convergence – secara konsisten terus menyesuaikan ketentuan-ketentuan pelaksanaan

terhadap standar internasional seperti IFSB, AAOIFI serta Basle. Integrated supervisory platform – melanjutkan penyusunan program pengawasan secara

terintegrasi.

3. Program pengembangan pasar perbankan syariah Program sosialisasi iB Campaign pada 2011 akan tetap mengedepankan PDB (positioning,

differentiation, branding) Market Development Strategic Plan (MDSP). Edukasi publik secara inovatif dan terintegrasi.

4. Peningkatan kualitas pelayanan Mendorong coopetition (cooperation-competition) untuk meningkatkan kualitas layanan bank

syariah kepada masyarakat. Penjajagan kerjasama secara cross sector; Interaksi perbankan syariah dengan sektor keuangan

syariah yang lain seperti kerjasama dengan sektor voluntary (Zakat, Infaq dan Sadaqah).

Page 17: 00000_iB Menyongsong MEA 2015-13Feb2013.pptx

17

2011 2012 2013 2014 2015

- Mengembangkan & Sosialisasi Model Kompetensi

TersedianyaSDI yang

berkualitas

- Menginventarisasi Level of Readiness

- Mengembangkan program pengembangan SDI yang terintegrasi

- Melakukan promosi karir perbankan syariah kepada masyarakat

- Memperluas sumber SDI pengawas - Dewan Pengawas Syariahkat

Tersedianya Lembaga

Pendidikan & Pelatihan yang

berkualitas

- Melakukan sosialisasi tentang kebutuhan pengembangan SDI

- Meningkatkan peran lembaga pendidikan & pelatihan

- Memfasilitasi pengadaan pengajar yang kompeten

Terciptanya budaya & iklim yang

kondusif bagi SDI

- Memfasilitasi perbankan syariah mengembangkan budaya dan iklim sistem yang berorientasi pada kinerja, pembelajaran dan perekat hubungan kekaryawanan

iB Human Capital Strategic Plan 2011-2015:Mempersiapkan SDM Perbankan Syariah Menghadapi MEA

Page 18: 00000_iB Menyongsong MEA 2015-13Feb2013.pptx

18

Counter Measures dan National Safeguard Measures Perbankan Syariah Indonesia dalam Persiapan Menghadapi MEA

1) Posisi perbankan syariah dalam negosiasi MEA harus diletakkan dalam pemahaman tentang sangat besarnya skala pasar Indonesia dibandingkan negara ASEAN lain yang berkepentingan dengan pengembangan perbankan syariah Keuntungan yang diperoleh dari pembukaan akses pasar akan lebih dinikmati oleh negara lain daripada Indonesia sendiri.

2) Dalam konteks ini, kepentingan nasional semestinya diletakkan dalam kerangka memaksimalkan pemanfaatan peluang pasar bank syariah Indonesia bagi pelaku-pelaku bank syariah nasional, dalam rangka mewujudkan sektor perbankan syariah yang sehat, terintegrasi, dan berperan optimal dalam menggerakkan sektor ekonomi riil yang dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat.

Page 19: 00000_iB Menyongsong MEA 2015-13Feb2013.pptx

19

Counter Measures dan National Safeguard Measures Perbankan Syariah Indonesia dalam Persiapan Menghadapi MEA

3) Relatif lebih terbukanya akses pasar perbankan nasional harus dilihat sebagai keunggulan untuk memaksimalkan request bagi pembukaan akses yang lebih luas di negara ASEAN lainnya. Namun demikian, menyadari market size dan jumlah penduduk muslim di kawasan ASEAN kecil dibandingkan Indonesia, strategi memaksimalkan request ini sebenarnya lebih ditujukan sebagai bagian dari counter measures untuk menghambat keinginan pihak-pihak lain di ASEAN bagi pembukaan akses yang lebih luas bagi perbankan syariah mereka di Indonesia.

4) Menyadari besarnya potensi pasar Indonesia bagi perkembangan perbankan syariah di masa depan, dan menyadari keinginan pihak lain di ASEAN (khususnya Malaysia) untuk memanfaatkan peluang besar itu, perlu mempertimbangkan beberapa langkah national safeguard measures yang menguntungkan bagi pelaku perbankan syariah nasional dan menyulitkan bagi gerak maju perbankan syariah bagi pihak lain di ASEAN. National safeguard measures tersebut bisa dibuat dalam konteks penguatan regulasi di bidang kelembagaan, ketenagakerjaan, dan produk/jasa yang menguntungkan bagi pelaku usaha nasional.

Page 20: 00000_iB Menyongsong MEA 2015-13Feb2013.pptx

20

Counter Measures dan National Safeguard Measures Perbankan Syariah Indonesia dalam Persiapan Menghadapi MEA

5) Dengan diimplementasikannya MEA, Indonesia tetap kehilangan sebagian pangsa pasarnya meskipun Indonesia menjalankan strategi defensif. Namun hilangnya pangsa pasar tersebut tidak sebesar jika Indonesia menjalankan strategi ekspansif. Dengan demikian strategi defensif merupakan pilihan yang tepat bagi Indonesia, dimana Indonesia tetap dapat membangun ASEAN dengan semangat kebersamaan dan di sisi lain tidak terlalu dirugikan.

Page 21: 00000_iB Menyongsong MEA 2015-13Feb2013.pptx

21

Pembiayaan Perbankan Syariah yang Lebih Mengarah kepada Sektor Ekonomi Produktif dan Masyarakat yang Lebih Luas.

Pengembangan Produk yang Lebih Memenuhi Kebutuhan Masyarakat dan Sektor Produktif

Transisi Pengawasan yang Tetap Menjaga Kesinambungan Pengembangan Perbankan Syariah

Arah Kebijakan Perbankan Syariah Tahun 2013

Revitalisasi Peningkatan Sinergi Dengan Bank Induk

Peningkatan Edukasi dan Komunikasi dengan Terus Mendorong Peningkatan Kapasitas Perbankan Syariah pada Sektor Produktif serta Komunikasi “parity” dan “distinctiveness” Produk Perbankan Syariah

Page 22: 00000_iB Menyongsong MEA 2015-13Feb2013.pptx

Departemen Perbankan Syariah

Jl. MH. Thamrin No. 2, Jakarta 10110Tlp. 021-3817513 Fax. 021-3501989

Email: [email protected] - http://www.bi.go.id

Perbankan Syariah: “Lebih dari Sekedar Bank”

Akhir Presentasi: Terima Kasih

Page 23: 00000_iB Menyongsong MEA 2015-13Feb2013.pptx

23

PK INISIATIF BI MENUJU “MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015”

Pembangunan Ekonomi yang Seimbang

Makroekonomi

Penlitian 2009:· Implikasi Terhadap Sinkronisasi Business

Cycle dan Konvergensi Harga antar Negara-NegaraASEAN.

· Asesmen dan Identifikasi Ketentuan Lalu Lintas Modal Liberalisasi Portofolio dan FDI.

· Statistik ASEAN dan Indonesia MenujuMEA

2015

Penelitian 2010:· Perilaku dan Implikasi Currency Invoicingdalam

Perdagangan Indonesia dengan ASEAN· Safeguard MeasuresPasar Keuangan

Indonesia Menghadapi Implementasi MEA 2015· Konsep Sistem Statistik ASEAN sebagai Salah

Infrastruktur Pencapaian Target MEA 2015· Identifikasi dan Asesmen Atas Ketentuan

Berkaitan Dengan Aliran Longterm Borrowing· Cross Cutting IssuesDalam Rangka Integrasi

Keuangan ASEAN· Pengaruh MEA 2015 Terhadap Pasar Valas

Domestik dan Stabilitas Nilai Tukar Rupiah.

Perbankan Sistem Pembayaran & Setelemen

Pengembangan UKM

Penelitian 2009:· Pemetaan Peraturan & Industri

Perbankan Negara ASEAN · Pemetaan Kekuatan Industri

Perbankan Syariah di ASEAN.· Peningkatan Daya Saing BPR Melalui

Penguatan Kelembagaan dan Operasional BPR.

Penelitian 2009:· Pengembangan Arsitektur Sistem

Pembayaran Nasional dan settlemen Nasional Sebagai Persiapan Menjelang MEA 2015

Penelitian 2009:· Rumusan Standar Minimum

Laporan Keuangan dan Business Plan untuk UMKM.

· Persyaratan Pembentukan Credit Rating System untuk UMKM di Indonesia.

Pasar Tunggal dan Basis Produksi Internasional

Penelitian 2010:· Persiapan Kompetisi Perbankan

Indoneseia Menghadapi MEA 2015 · Dampak MEA 2015 Terhadap

Industri Perbankan Indonesia· Human Capital Strategic Plan

Perbankan Syariah 2011 – 2015· Komparasi Sistem Hukum dan

Ketentuan Terkait Lalu Lintas Modal, Kelmbagaan dan Insolvansi di Negara-Negara ASEAN.

Penelitian 2010· Kajian Sitem Pembayaran dan

Setelmen ASEAN Menuju MEA 2015· Kajian Sitem Pembayaran dan

Setelmen Nasional Menjelang Implementasi MEA 2015

Penelitian 2010· Kelayakan Pendirian Lembaga Rating

untuk UMKM di Indonesia

Penelitian 2011· Kajian Cetakbiru ASEAN dalam

rangka Working Committee on Payment and Settlement Systems

· Penyusunan Cetakbiru Sistem Pembayaran Nasional dalam rangka Menghadapi MEA 2015

Penelitian 2011· Perumusan Roadmap Liberalisasi

Perbankan Menuju MEA 2015· Kajian Counter Measuresdan Safe

Guard MeasuresPerbankan Syariah Indonesia dalam Kerangka Persiapan Menghadapi MEA

· Aspek Hukum Insolvensi dan Kepailitan Bank di Negara-negara ASEAN

Penelitian 2011· Potensi Dampak Pasar Tunggal terhadap

Ekonomi Indonesia· Seminar Sistem Statistik ASEAN dan Indonesia· Laporan Komprehensif PK Inisiatif Bank

Indonesia dan Arah Kedepan

2009 – 2011 : Sosialisasi Untuk Mendukung Peningkatan Awareness Masyarakat , Pelaku Bisnis, Pemda, Akademisi dan Perbankan

Kajian BI Menuju MEA (2009-2011)