Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what can we learn from research? Guru dapat membuat peserta didik berperilaku kreatif melalui: • tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban benar, • mentolerir jawaban yang nyeleneh, • menekankan pada proses bukan hanya hasil saja, • memberanikan peserta didik untuk: - mencoba, - menentukan sendiri yang kurang jelas/lengkap informasi, - memiliki interpretasi sendiri terkait pengetahuan/kejadian, 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas
Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what can we learn from research?Guru dapat membuat peserta didik berperilaku kreatif melalui: • tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban benar,
• mentolerir jawaban yang nyeleneh, • menekankan pada proses bukan hanya hasil saja,
• memberanikan peserta didik untuk:- mencoba, - menentukan sendiri yang kurang jelas/lengkap informasi,
- memiliki interpretasi sendiri terkait pengetahuan/kejadian,
• memberikan keseimbangan antara kegiatan terstruktur dan spontan/ekspresif
1
TIMSS membagi soal-soalnya menjadi empat katagori: o Low mengukur kemampuan sampai level knowingo Intermediate mengukur kemampuan sampai level applying
o High mengukur kemampuan sampai level reasoning
o Advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete information
Model Soal TIMSS
2
Hukum Kreativitas Kreativitas adalah menular Kreativitas adalah benda gas
Kreativitas tidak dibatasi oleh sumber daya tetapi oleh imaginasi
Berlaku hukum universal pengetahuan
Pesan Sejalan Dengan Kurikulum 2013 “Education is what survives when what has been learnt has been forgotten.” Skinner (pendidikan adalah sesuatu yang masih teringat ketika apa yang telah dipelajari terlupakan)
“Education is what remains after one has forgotten what one has learned in school.” Einstein (pendidikan adalah sesuatu yang tertinggal setelah apa yang dipelajari)
"A man paints with his brains and not with his hands.“ Michelangelo (manusia menggambar dengan pikiran dan tidak dengan tangan)
“Scientists are not those who gave the right answers, but those who raised the right questions” Levi-Strauss (ilmuwan bukanlah mereka yang memberikan jawaban betul melainkan mereka yang mengajukan persoalan/pertanyaan yang benar)
Perubahan yang Mempengaruhi Pola Pikir
No Rumusan Kurikulum 20131 Pembelajaran disusun seimbang mencakup kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan2 Lintasan yang berbeda untuk proses pembentukan tiap
kompetensi3 Keterampilan ditekankan pada keterampilan berfikir
menuju terbentuknya kreativitas. Kemampuan psikomotorik adalah penunjang keterampilan.
4 Pembelajaran melalui pendekatan scientific: -Mengamati-Menanya-Mencoba-Menalar-Mengkomunikasikan (berlaku untuk semua mapel/tema)
5 Model Pembelajaran:-Discovery learning-Project based learning -Collaborative learning
5
Perubahan Pola Pikir Pembelajaran
No Rumusan Kurikulum 20131. Diawali dengan mengajak siswa untuk mengamati dan
menanya:-Menahan diri untuk memberitahu-Menahan diri untuk tidak banyak bertanya, mengajak siswa untuk bertanya
2. Bahasa Indonesia sebagai penghela pengetahuan3. Keterampilan berbahasa (semi formal dan formal) harus
didahulukan dari keterampilan lainnya4. Keterampilan dapat berbentuk penyajian dan tindakan5. Memberi motivasi, membuat siswa menggemari pelajaran
dan pembelajarannya
6
6. Penguatan pengetahuan prosedural. Semua mapel menekankan pentingnya prosedur: detil, logis, sistematis algoritmis. Kebenaran prosedur lebih penting daripada kebenaran hasil
7. Transisi dari konkret ke abstrak. Semua mapel berangkat dari pengamatan thdp benda/kejadian/kegiatan konkret kemudian dibahas melalui abstraksinya
8. Semua mapel meminta siswa mempraktekkan pengthuan yang telah dipelajarinya
Kerucut Pengalaman Belajar
Mengerjakan Hal yang NyataMelakukan Simulasi
Bermain Peran
Menyajikan/Presentasi
Terlibat dalam Diskusi
Lihat Demonstrasi
Lihat Video/Film
Lihat Gambar/Diagram
Dengarkan
Tingkat KeterlibatanVerbal
Visual
Terlibat
Berbuat
Yang Diingat10%
20%
30%
50%
70%
90%
Baca
“Belajar yang berhasil lahir dari mengerjakannya” (Wyatt & Looper, 1999)
Perubahan Pola PikirNo Pola Pikir1 Guru dan Buku Teks bukan satu-satunya sumber
belajar2 Kelas bukan satu-satunya tempat belajar3 Belajar dapat dari lingkungan sekitar4 Mengajak siswa mencari tahu, bukan diberi tahu5 Membuat siswa suka bertanya, bukan guru yang
sering bertanya6 Menekankan pentingnya kolaborasi Guru dan siswa
adalah rekan belajar7 Proses nomer satu, hasil nomer dua8 Teaching Tutoring9 Siswa memiliki kekhasan masing-masing
8
9
dari Kiri ke KananMulut besar banyak ceramah = Memberi tahu
Mulut kecil sedikit ceramah = siswa banyak mencari tahu
Telunjuk jentik sering menyalahkan = siswa kurang kreatif
Tangan terbuka “welcome” terhadap kesalahan = siswa kreatif
Mata kecil = tidak memperhatikan siswa yang memerlukan motivasi
Mata lebar = memperhatikan siswa yang memerlukan motivasi
Telinga kecil = kurang mendengarkan keluhan dan kebutuhan siswa yang masing-masingnya mempunyai kekhasan
Telinga besar = mendengarkan keluhan dan kebutuhan siswa yang masing-masingnya mempunyai kekhasan