Peranan indonesia dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia 1. Peranan indonesia dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia PBB merupakan salah satu organisasi internasional yang anggotanya hampir seluruh Negara di dunia. Tujuannya untuk memfasilitasi hukum internasional, pengamanan internasional lembaga ekonomi dan perlindungan sosial. Pembentukan PBB diawali dengan pembentukan Liga Bangsa-Bangsa pada tanggal 10 Januari 1920 tokohnya adalah presiden Amerika Serikat Wodrow Wilson dengan tujuan untuk mempertahankan perdamaian internasional serta meningkatkan kerjasama internasional. Kehadiran Indonesia dalam lingkup organisasi besar seperti PBB ini juga berperan aktif baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap keberlangungan PBB, funsi dan peranan Indonesia tersebut diantaranaya sebagai berikut; (a) Secara tidak langsung, Indonesia ikut menciptakan perdamaian dunia melalui kerja sama dalam konferensi Asia Afrika, ASEAN, maupun Gerakan Non Blok. (b) Pada tahun 1985 Indonesia membantu PBB yakni memberikan bantuan pangan ke Ethiopia pada waktu dilanda bahaya kelaparan. Bantuan tersebut disampaikan pada peringatan Hari Ulang Tahun FAO ke-40. (c) Indonesia pernah dipilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada tahun 1973-1974. (d) Berdasarkan Frago (Fragmentery Order) Nomor 10/10/08 tanggal 30 Oktober 2008, penambahan Kontingen Indonesia dalam rangka misi perdamaian dunia di Lebanon Selatan. (e) Peran serta Indonesia dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social. (f) Penyumbang pasukan / Polisi / Troops / Police (Contributing Country) dengan jumlah personil sebanyak 1.618. Saat ini Indonesia terlibat aktif 6 UNPKO yang tersebar di 5 Negara. (g) Pengiriman PKD dibawah bendera PBB menunjukkan komitmen kuat bangsa Indonesia sebagai bangsa yang cinta damai. (h) Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Mesir segera mengadakan sidang menteri luar negeri negara-negara Liga Ararb pada 18 Nove,ber 1946. mereka menetapkan tentang pengakuan kemerdekaan TI sebagai negara merdeka dan berdaulat penuh. Pengakuan tersebut adalah pengakuan De Jure menurut hukum internasional.
43
Embed
ppkn34.files.wordpress.com · Web viewTetapi sejak tahun 1945, banyak di daerah Asia Afrika menjadi negara merdeka dan banyak pula yang masih berjuang bagi kemerdekaan negara dan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Peranan indonesia dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia
1. Peranan indonesia dalam rangka mewujudkan perdamaian duniaPBB merupakan salah satu organisasi internasional yang anggotanya hampir seluruh Negara di dunia. Tujuannya untuk memfasilitasi hukum internasional, pengamanan internasional lembaga ekonomi dan perlindungan sosial. Pembentukan PBB diawali dengan pembentukan Liga Bangsa-Bangsa pada tanggal 10 Januari 1920 tokohnya adalah presiden Amerika Serikat Wodrow Wilson dengan tujuan untuk mempertahankan perdamaian internasional serta meningkatkan kerjasama internasional.
Kehadiran Indonesia dalam lingkup organisasi besar seperti PBB ini juga berperan aktif baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap keberlangungan PBB, funsi dan peranan Indonesia tersebut diantaranaya sebagai berikut;
(a) Secara tidak langsung, Indonesia ikut menciptakan perdamaian dunia melalui kerja sama dalam konferensi Asia Afrika, ASEAN, maupun Gerakan Non Blok.
(b) Pada tahun 1985 Indonesia membantu PBB yakni memberikan bantuan pangan ke Ethiopia pada waktu dilanda bahaya kelaparan. Bantuan tersebut disampaikan pada peringatan Hari Ulang Tahun FAO ke-40.
(c) Indonesia pernah dipilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada tahun 1973-1974.
(d) Berdasarkan Frago (Fragmentery Order) Nomor 10/10/08 tanggal 30 Oktober 2008, penambahan Kontingen Indonesia dalam rangka misi perdamaian dunia di Lebanon Selatan.
(e) Peran serta Indonesia dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social.
(f) Penyumbang pasukan / Polisi / Troops / Police (Contributing Country) dengan jumlah personil sebanyak 1.618. Saat ini Indonesia terlibat aktif 6 UNPKO yang tersebar di 5 Negara.
(g) Pengiriman PKD dibawah bendera PBB menunjukkan komitmen kuat bangsa Indonesia sebagai bangsa yang cinta damai.
(h) Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Mesir segera mengadakan sidang menteri luar negeri negara-negara Liga Ararb pada 18 Nove,ber 1946. mereka menetapkan tentang pengakuan kemerdekaan TI sebagai negara merdeka dan berdaulat penuh. Pengakuan tersebut adalah pengakuan De Jure menurut hukum internasional.
(i) Awal pekan ini Indonesia berhasil terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada pemilihan yang dilakukan Majelis Hukum PBB melalui pemungutan suara dengan perolehan 158 suara dukungan dari keseluruhan 192 negara anggota yang memiliki hak pilih.
Selain peran penting yang diberikan Indonesia pada PBB, peran penting Indonesia juga diberikan pada keberlangsungan organisasi se-asia ternggara yakni ASEAN. Peranan Indonesia dalam ASEAN yang sangat besar tersebut diantaranya sebagai berikut :
(a) Indonesia merupakan salah satu negara pemrakarsa berdirinya ASEAN pada tanggal 8 Agustus 1967.
(b) Indonesia berusaha membantu pihak-pihak yang bersengketa untuk mencari penyelesaian dalam masalah Indocina. Indonesia berpendapat bahwa penyelesaian Indocina secara keseluruhan dan Vietnam khususnya sangat penting dalam menciptakan stabilitas di kawasan Asia Tenggara. Pada
tanggal 15-17 Mei 1970 di Jakarta diselenggarakan konferensi untuk membahas penyelesaian pertikaian Kamboja. Dengan demikian Indonesia telah berusaha menyumbangkan jasa-jasa baiknya untuk mengurangi ketegangan-ketegangan dan konflik-konflik bersenjata di Asia Tenggara.
(c) Indonesia sebagai penyelenggara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pertama ASEAN yang berlangsung di Denpasar, Bali pada tanggal 23-24 Februari 1976.
(d) Pada tanggal 7 Juni 1976 Indonesia ditunjuk sebagai tempat kedudukan Sekretariat Tetap ASEAN dan sekaligus ditunjuk sebagai Sekretaris Jendral Pertama adalah Letjen. H.R. Dharsono yang kemudia digantikan oleh Umarjadi Njotowijono.
(e) Indonesia menjadi tempat pembuatan pupuk se-ASEAN, tepatnya di Aceh yang nantinya akan digunakan negara-negara ASEAN, otomatis Indonesia mendapatkan keuntungan dan juga bisa mengurangi pengangguran di Indonesia.
(f) Mengikuti kerja sama regional seperti ini maka akan lebih dihormati negara lain, seperti hanya kerja sama regional yang di Eropa ataupun Timur Tengah, lebih-lebih kalau ASEAN kuar dimata Internasional (sayangnya di Internasional ASEAN kurang dipandang)
(g) AL-TNI sering melakukan latihan bersama dengan Singapura sehingga akan membuktikan pada dunia bahwa militer Indonesia masih kuat, dan Indonesia pun melakukan perjanjian Ekstradisi disemua negara ASEAN, walaupun agak lama untuk mendekati Singapura.
(h) Pada KTT ASEAN ke-9 tanggal 7-8 Oktober 2003 di Bali, Indonesia mengusulkan pembentukan komunitas ASEAN (Asean Community). Komunitas ini mencakup bidang keamanan, sosial – kebudayaan, dan ekonomi.(i) Pada tahun 2004 Indonesia menjadi negara yang memimpin ASEAN. Selama memimpin, Indonesia menyelenggarakan serangkaian pertemuan. Diantara pertemuan itu adalah pertemuan Tingkat Menteri ASEAN (Asean Ministerial Meeting), Forum Kawasan ASEAN (Asean Regional Forum), Pertemuan Kementrian Kawasan mengenai penanggulangan terorisme, dan beberapa pertemuan lainnya.(j) Menjadi tuan rumah pertemuan khusus pasca gempa bumi dan tsunami pada Januari 2005. pertemuan ini bertujuan untuk membicarakan tindakan-tindakan mengatasi bencana tsunami pada 26 Desember 2004.
(k) Pada bulan Agustus 2007 diresmikan Asean Forum 2007 di Jakarta. Forum ini diselenggarakan untuk mendukung terwujudnya Komunitas Asean 2015 diselenggarakan dalam rangka memperingati hari jadi ASEAN ke-40
Peran serta indonesia dalam operasi pemeliharaan perdamaian merupakan amanat pembukaan UUD 1945, yaitu dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilaan social. Harapan untuk hidup damai tampaknya masih menjadi impian yang sulit bagi sebagian bangsa disebagian kawasan. Berakhirnya perang dunia II dan perang dingin yang di tandai dengan pembubaran uni Sovyet tahun 1991, ternyata tidak membuat dunia bebas dari konflik bersenjata. Perang besar antara kedua negara raksasa – AS dan – US memang tidak terjadi, namun perang kecil dan konflik justru berkecamuk dimana-mana. Di wilayah Balkan, balkin dan bekas Unu Sovyet, afrika, timu tengah, perang dan berbagai jenis konflik lain terus berkecamuk.
Untuk menjaga perdamaian kawasan konflik PBB membentuk pasukan perdamaian dalam rangka operasi pemeliharaan perdamaian (OPP). Beberapa conto pasukan perdamaian tersebut. Keikutsertanan Indonesia dalam upaya perdamaian dunia adalah dengan menjadi anggota pasukan perdamaian pada tahun 1957. pesukan perdamaian Indonesia dinamakan kontingen Garuda. Selain keikutsertaan melalui kontingen Garuda dalam upaya pemeliharaan perdamaian PBB, Indonesia tercatat sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB sebanyak tiga kali.yaitu:Periode 1973 – 1974periode 1995 – 1996periode 2007 – 2008
Dukungan yang luas terhadap ke anggotaan Indonesia di Dewan Keamanan ini merupakan cerminan pengakuan masyarakat internasional terhadap peran dan sumbangan selama ini dalam upaya dalam
menciptakan keamanan dan perdamaian baik pada tingkat kawasan maipun global. Peran dan kontribusi Indonesia tersebut mencangkup antara lain keterlibatan pasukan Indonesia di berbagai misi penjagaan perdamaian PBB sejak tahun 1957. upaya perdamaian seperti kamboja dan Filipina selatan dalam konteks ASEAN ikut serta menciptakan tatanan kawasan di bidang perdamaian dan keamanan. Serta peran aktif di berbagai forum pembahasan isu pelucutan dan non-proliferasi nuklir.
Dengan tepilh menjadi anggota, berati indonesia akan mengemban kepercayaan masyarat internasional untuk berpartisipasi menjadi Dewan Keamanan, sebagai badan yang efektif untuk menghadapi tantangan-tantangan global. Di bidang keamanan dan perdamaian dunia. Keanggotaan Indonesia di Dewan keamanan merupakan wujut dari upaya di bidang diplomasi untuk melaksanakan amanat pembukaan UUD 1945 alinea IV, yang memandatkan indonesia untuk turut seta aktif dalam upaya menciptakan ketertiban dunia yang berdasarkan kebebasan, perdamaian abadi, dan keadialan sosial
Makalah Indonesia dan Perdamaian Dunia
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam suatu negara tidak dapat berdiri sendiri. Seperti halnya individu sebagai makhluk sosial. Negara tentunya akan memerlukan negara atau komponen yang lain. Bahkan ada pula negara yang memiliki keterkaitan serta ketergantungan dalam aspek ekonomi, sosial, dan politik. Jika adanya keterkaitan antar negara dengan negara lain tersebut tentunya ada sebuah hubungan yang baik. Salah satunya merupakan negara kita sendiri yaitu negara indonesia dengan negara-negara lain. Dinamakan masyarakat global, ditandai adanya saling ketergantungan antar bangsa, adanya persaingan yang ketat dalam suatu kompetisi dan dunia cenderung berkembang kearah perebutan pengaruh antar bangsa, baik lingkup regional, ataupun lingkup global.
Namun pada kenyataanya masih banyak hubungan yang bertentangan antara negara satu dengan yang lain. Yang mengakibatkan terjadinya konflik dan terusiknya perdamaian dunia. Konflik biasanya dipicu dengan adanya masalah dalam hal sosial, ekonomi, politik, agama maupun kebudayaan. Terjadinya konflik akibat adanya keserakahan, kurang saling menghargai dan mengerti antara satu dengan yang lain. Dari masalah di atas dalam makalah ini akan membahas mengenai apa yang dimaksud dengan perdamaian dunia itu sendiri, cara mewujudkan perdamaian dunia serta partisipasi indonesia dalam perdamaian dunia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana posisi negara dalam era global?
2. Apakah pengertian dari perdamaian dunia?
3. Apakah Indonesia sudah turut serta dalam perdamaian dunia ?
4. Bagaimana cara mewujudkan perdamaian dunia?
5. Lembaga apa yang membantu dalam mewujudkan perdamaian dunia?
6. Bagaimana sistem pertahanan dan keamanan negara?
C. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana posisi negara dalam era global.
2. Mengetahui yang dimaksud perdamaian dunia.
3. Mengetahui partisipasi Indonesia dalam perdamaian dunia.
4. Mengetahui bagaimana cara mewujudkan perdamaian dunia.
5. Mengetahui lembaga-lembaga yang membantu dalam mewujudkan perdamaian dunia.
6. Mengetahui sistem pertahanan dan keamanan negara.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Posisi Negara Dalam Era Global
Sebagai suatu pendekatan, kondisi dan sebuah doktrin dasar nasional, ketahanan nasional merupakan strategi pengembangan kemampuan nasional melalui penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang pada seluruh aspek pendidikan. Kemampuan nasional yang dikembangkan diharapkan mampu menghadapi ancaman yang dapat membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Dalam membahas ketahanan nasional, sekarang ini kita tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh seluruh serta perkembangan kehidupan internasional. Hal ini karena globalisasi dan perkembangan diluar negara turut mempengaruhi kelangsungan hidup bangsa dan negara. Globalisasi adalah proses sosial yang muncul sebagai akibat dari kemajuan dan inovasi tekhnologi serta perkembangan informasi dan komunikasi.
Namun, sebagai sebuah proses, globalisasi memiliki karakteristik sebagai berikut :
1) Terkait erat dengan kemajuan teknologi, arus informasi, dan komunikasi lintas batas negara.
2) Tidak dapat dilepaskan dari adanya akumulasi kapital, tingginya arus investasi, keuangan, dan perdagangan global.
3) Berkaitan dengan semakin tingginya intesitas perpindahan manusia, barang, jasa, dan pertukaran budaya yang lintas batas negara.
4) Ditandai dengan semakin meningkatnya tingkat keterkaitan dan ketergantungan tidak hanya antar bangsa / negara tetapi juga antar masyarakat.
Globalisasi abad XXI diyakini berpengaruh besar terhadap kehidupan suatu bangsa. Globalisasi akan menimbulkan ancaman dan tantangan yang ditengarai bisa berdampak negatif bagi bangsa dan negara. Namun, disisi lain globalisasi memberikan peluang yang akan berdampak positif bagi kemajuan suatu bangsa.
Oleh karena itu, dalam era seluruh ini perlu kita ketahui macam-macam ancaman atau tantangan apa yang diperkirakan dapat melemahkan posisi negara-bangsa. Perlu disadari bersama bahwa globalisasi menghadirkan fenomena-fenomena baru yang sebelumnya belum pernah dihadapi oleh negara-bangsa. Fenomena baru itu misalnya hadirnya perusahaan multinasional, semakin luasnya perdagangan seluruh, dan persoalan lingkungan hidup.
Dalam mengahadapi globalisasi ini, bangsa-bangsa di dunia memberi respons atau tanggapan yang dapat dikategorikan sebagai berikut :
a. Sebagian bangsa menyambut positif globalisasi karena dianggap sebagai jalan keluar baru untuk perbaikan nasib umat manusia.
b. Sebagian masyarakat yang kritis menolak globalisasi karena dianggap sebagai bentuk baru penjajahan (kolonialisme) melalui cara-cara baru yang bersifat transnasional dibidang politik, ekonomi, dan budaya.
c. Sebagian yang lain tetap menerima globalisasi sebagai sebuah keniscayaan akibat perkembangan teknologi informasi dan transportasi, tetapi tetap kritis terhadap akibat negatif globalisasi.
Tampaknya bagi negara-negara Indonesia, globalisasi merupakan sesuatu yang tidak bisa ditolak. Berbagai kebijakan yang dilakukan pemerintah Indonesia menyiratkan bahwa Indonesia ikut serta dalam arus global. Misalnya dengan ikut serta dalam forum WTO, APEC, dan AFTA. Globalisasi perlu diwaspadai dan dihadapi dengan sikap arif bijaksana. Salah satu sisi negatif dari globalisasi adalah semakin menguatnya nilai-nilai materialistik pada masyarakat Indonesia. Disisi lain nilai-nilai solidaritas sosial, kekeluargaan, keramahtamahan sosial dan rasa cinta tanah air yang pernah dianggap sebagai kekuatan kekuatan pemersatu dan ciri khas bangsa Indonesia, makin pudar. Sisi negatif ini dimungkinkan karena masuknya nilai-nilai global. Inilah yang menyebabkan krisis pada jati diri bangsa.
Dalam naskah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2004-2009 telah dimunculkan Program Pengembangan Nilai Budaya. Program ini bertujuan untuk memperkuat jati diri bangsa ( identitas nasional ) dan memantapkan budaya nasional. Tujuan tersebut dicapai antara lain melalui upaya memperkokoh ketahanan budaya nasional sehingga mampu menangkal penetrasi budaya asing yang bernilai negatif dan memfasilitasi proses adopsi dan adaptasi budaya asing yang bernilai positif dan produktif.
Disamping itu, diupayakan pula pembangunan moral bangsa yang mengedepankan nilai-nilai kejujuran, amanah, keteladanan, sportifitas, disiplin, etos kerja, gotong royong, kemandirian, sikap toleransi, rasa malu, dan tanggung jawab. Tujuan tersebut dilaksanakan pula melalui pengarusutamaan nilai-nilai budaya pada setiap aspek pembangunan. Kegiatan pokok yang akan ditempuh antara lain adalah :
1) Aktualisasi nilai moral dan agama.
2) Revitalisasi dan reaktualisasi budaya lokal yang bernilai luhur termasuk didalamnya pengembangan budaya maritim.
3) Transformasi budaya melalui adopsi dan adaptasi nilai-nilai baru yang positif untuk memperkaya dan memperkokoh khazanah budaya bangsa, seperti orientasi pada peningkatan kinerja, budaya kritis, akuntabilitas dan penerapan iptek.
B. Pengertian Perdamaian Dunia
Dalam studi perdamaian, perdamaian dipahami dalam dua pengertian. Pertama, perdamaian adalah kondisi tidak adanya atau berkurangnya segala jenis kekerasan. Kedua, perdamaian adalah transformasi konflik kreatif non-kekerasan. Dari dua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perdamaian adalah apa yang kita miliki ketika transformasi konflik yang kreatif berlangsung secara tanpa kekerasan. Perdamaian selain merupakan sebuah keadaan, juga merupakan suatu proses kreatif tanpa kekerasan yang dialami dalam transformasi (fase perkembangan) suatu konflik. Umumnya pemahaman tentang kekerasan hanya merujuk pada tindakan yang dilakukan secara fisik dan mempunyai akibat secara langsung. Batasan seperti ini terlalu minimalistis karena rujukannya berfokus pada peniadaan atau perusakan fisik semata.
Kendati pun demikian, pengertian perdamaian tidak berhenti di situ. Perdamaian bukan sekedar soal ketiadaan kekerasan atau pun situasi yang anti kekerasan. Lebih jauh dari itu perdamaian seharusnya mengandung pengertian keadilan dan kemajuan. Perdamaian dunia tidak akan dicapai bila tingkat penyebaran penyakit, ketidakadilan, kemiskinan dan keadaan putus harapan tidak diminimalisir. Perdamaian bukan soal penggunaan metode kreatif non-kekerasan terhadap setiap bentuk kekerasan, tapi semestinya dapat menciptakan sebuah situasi yang seimbang dan harmoni, yang tidak berat sebelah bagi pihak yang kuat tetapi sama-sama sederajat dan seimbang bagi semua pihak. Jadi perdamaian dunia merupakan tiadanya kekerasan, kesenjangan, terjadinya konflik antar negara di seluruh dunia.
C. Mewujudkan Perdamaian DuniaKetika ada seseorang ataupun Negara yang lebih suka menyerukan peperangan, mungkin saja hati nuraninya telah mati.
Sebab semua yang hati nuraninya masih berfungsi tentu akan memilih perdamaian. Bukankah perdamaian itu tidak sulit dan lebih memberikan harapan? Mengapa harus kita persulit? Sebenarnya tidak sesulit yang kita bayangkan, andai saja semua orang dan seluruh Negara di dunia ini mau bersama-sama “saling bergandengan tangan” dan berkomitmen untuk terus menyerukan dan mewujudkan perdamaian dunia.
Sudah saatnya kini kita hapuskan paradigma bahwa mewujudkan sebuah perdamaian itu sulit. Paradigma bahwa mewujudkan perdamaian itu sulit hanya akan terus membelenggu fikiran kita dan menjadi batu sandungan yang menjegal segala upaya perdamaian itu sendiri. Penulis terkadang merasa miris, mengapa begitu mudahnya kita serukan konflik dan peperangan? Sementara itu begitu sulit hanya untuk sebuah perdamaian yang mana demi kehidupan bangsa juga seluruh Negara yang lebih baik. Ini tentu menjadi PR untuk bangsa Indonesia khususnya dan seluruh Negara di dunia yang masih bernurani tentunya.
Kita bersama harus yakin bahwa suatu saat nanti perdamaian dunia akan benar-benar terwujudkan. Tentu yakin saja tidak cukup dan tidak akan pernah mengubah keadaan. Harus ada upaya-upaya nyata yang kita lakukan bersama Negara-negara di seluruh penjuru dunia. Selama ini memang sering ada upaya-upaya diplomasi dan pertemuan antar Negara guna menciptakan perdamaian dunia. Pada akhirnya yang dihasilkan seperti biasa yaitu butir-butir kesepakatan atau semacam perjanjian bersama yang selama ini belum banyak mampu merubah keadaan.
Ada beberapa solusi atau upaya menurut Cipto Wardoyo yang harus dilakukan demi mewujudkan perdamaian dunia, antara lain:
1. Melalui Pendekatan Cultural (Budaya)
Untuk mewujudkan perdamaian kita harus mengetahui budaya tiap-tiap masyarakat ataupun sebuah Negara. Jika tidak akan percuma saja segala upaya kita. Dengan mengetahui budaya tiap-tiap masyarakat atau sebuah Negara maka kita bisa memahami karakteristik dari masyarakat atau Negara tersebut. Atas dasar budaya dan karakteristik masyarakat atau suatu Negara, kita bisa
mengambil langkah-langkah yang tepat dan efektif dalam mewujudkan perdamaian disana. Pendekatan budaya ini merupakan cara yang paling efektif dalam mewujudkan perdamaian di masyarakat Indonesia serta dunia.
2. Melalui Pendekatan Sosial dan Ekonomi
Dalam hal ini pendekatan sosial dan ekonomi yang dimaksudkan terkait masalah kesejahteraan dan faktor-faktor sosial di masyarakat yang turut berpengaruh terhadap upaya perwujudan perdamaian dunia. Ketika masyarakatnya kurang sejahtera tentu saja lebih rawan konflik dan kekerasan di dalamnya. Masyarakat atau Negara yang kurang sejahtera biasanya akan “tidak perduli” atas isu dan seruan perdamaian. “Jangankan memikirkan perdamaian dunia, buat makan untuk hidup sehari-hari saja sangat susah”, begitu fikir mereka yang kurang sejahtera. Maka untuk mendukung upaya perwujudan perdamaian dunia yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah meningkatkan pemerataan kesejahteraan seluruh masyarakat dan Negara di dunia ini.
3. Melalui Pendekatan Politik
Melalui pendekatan budaya dan sosial ekonomi saja belum cukup efektif untuk mewujudkan perdamaian dunia. Perlu adanya campur tangan politik, dalam artian ada agenda politik yang menekankan dan menyerukan terwujudnya perdamaian dunia. Terlebih lagi bagi Negara-negara maju dan adidaya yang memiliki power atau pengaruh dimata dunia. Negara-negara maju pada saat-saat tertentu harus berani menggunakan power-nya untuk “melakukan sedikit penekanan” pada Negara-negara yang saling berkonflik agar bersedia berdamai kembali. Bukan justru membuat situasi semakin panas, dengan niatan agar persenjataan mereka terus dibeli.
4. Melalui Pendekatan Religius (Agama)
Pada hakikatnya seluruh umat beragama di dunia ini pasti menginginkan adanya perdamaian. Sebab saya kira tidak ada agama yang mengajarkan kejahatan, kekerasan ataupun peperangan. Semua Negara mengajarkan kebaikan, yang diantaranaya kepedulian dan perdamaian. Maka dari itu setiap kita yang mengaku beragama dan ber-Tuhan tentu harus memiliki kepedulian dalam turut serta mewujudkan perdamaian di masyarakat maupun di kancah dunia. Para tokoh agama yang dianggap memiliki karisma dan pengaruh besar di masyarakat harus ikut serta aktif menyerukan perdamaian.
Di lingkungan masyarakat sekarang ini banyak kita telah menemukan masalah-masalah yang terjadi dan sering menimbulkan masalah di tengah tengah masyarakat yang kurang memahami satu dengan yang lainnya. Sebaiknya agar terjadi perdamaian dunia adalah kesadaran dari diri sendiri dan pemikiran, perbuatan yang tidak semena-mena agar tidak terjadi kesalahpahaman dan konflik atau keributan di tengah masyarakat.
Kita harus memiliki suatu tujuan yang sama dengan orang lain untuk bersatu dan berjuang demi mewujudkan perdamaian dunia. Kita juga harus saling mengalah, tidak egois dan selalu menghargai orang lain. Jika kita hanya berpikir untuk kepentingan kita sendiri tanpa memikirkan dampaknya terhadap orang lain, kebersamaan pun tentu tidak akan terbentuk dengan baik. Dari kebersamaan tersebut, akan menjadi awal mula bisa terbentuknya perdamaian. Setelah terbentuknya kebersamaan juga diiperlukan kesadaran. Maksud dari kesadaran itu adalah kita dituntut untuk sadar terhadap situasi sekitar kita. Contohnya dengan :
Sadar dibentuknya peraturan, kita patut dan wajib mematuhi peraturan.
Sadar terhadap kekurangan dan kelebihan orang lain.
Sadar bahwa kita memiliki perbedaan dengan orang lain seperti suku, adat-istiadat, agama, ras, dan status sosial.
Sadar untuk mengendalikan diri dan menempatkan diri
Jadi dengan semua cara itu, kita dituntut untuk menjalin hubungan sesama dengan baik, sehingga perdamaian dunia akan cepat terwujud.
D. Partisipasi Indonesia bagi Perdamaian Dunia
Tidak hanya lembaga yang membantu dalam perwujudan perdamaian dunia antara lain ASEAN, EEC, BENELUX, APEC, IBRD, IMF, UNDP, IDA dan masih banyak yang lainnya, Indonesia juga peran serta Indonesia dalam operasi pemeliharaan perdamaian merupakan amanat Pembukaan UUD 1945, yaitu dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Disisi lain, konstelasi perubahan dunia akan selalu berpengaruh terhadap kelangsungan bangsa negara Indonesia. Dunia yang aman dan damai tentu saja menjadi harapan semua umat manusia termasuk bangsa Indonesia. Sebagai negara dengan jumlah penduduk yang termasuk lima besar dunia, sudah sepantasnya bangsa Indonesia turut memberikan kontribusi nyata bagi perdamaian dunia. Peran serta Indonesia dalam kancah pemeliharaan perdamaian dunia memang sudah bukan hal yang baru. Sesuai amanat konstitusi, sejak dekade awal kemerdekaan, Indonesia sudah mengirimkan personelnya untuk terlibat aktif melaksanakan ketertiban dunia melalui berbagai misi perdamaian dibawah bendera Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Keseriusan Indonesia untuk terlibat dalam misi perdamaian dunia telah mengalami transformasi yang signifikan seiring dengan perkembangan lingkungan strategis serta komitmen bangsa untuk lebih proaktif dalam menyikapi konflik yang terjadi. Kiprah dan profesionalitas para pejuang perdamaian baik yang tergabung dalam Kontingen Garuda maupun civilian experts telah menjadi bukti nyata bahwa bangsa Indonesia telah mendapatkan kepercayaan dalam mengemban misi mulia tersebut. Dengan tidak mengurangi apresiasi yang tinggi terhadap civilian experts Indonesia yang saat ini bertugas di misi PBB, tulisan ini hanya memberikan gambaran tentang kiprah TNI dalam keterlibatan dan dedikasinya memelihara perdamaian dunia, serta roadmap menuju peacekeeper kelas dunia.
Harapan untuk hidup damai tampaknya masih menjadi impian yang sulit bagi sebagian bangsa di berbagai kawasan. Berakhirnya Perang Dunia II dan perang dingin yang ditandai pembubaran Uni Sovyet tahun 1991, ternyata tidak membuat dunia bebas dari konflik bersenjata. Perang besar antara kedua negara raksasa – AS dengan US – memang tidak terjadi, namun perang kecil dan konflik justru berkecamuk dimana-mana. Di wilayah Balkan, Baltik dan bekas Uni Sovyet, Afrika, Timur Tengah, perang dan berbagai jenis konflik lain terus berkecamuk.
Berdasarkan hal diatas, maka perdamaian menjadi impian sekaligus upaya yang serius diharapkan oleh banyak negara. Oleh karena itulah PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), sebagai organisasi internasional terbesar saat ini memiliki alat kelengkapan yang dinamakan Dewan Keamanan. Dewan Keamanan PBB adalah badan terkuat di PBB. Tugasnya adalah menjaga perdamaian dan keamanan antar negara.
Untuk menjaga perdamaian dikawasan konflik, PBB membentuk pasukan perdamaian dalam rangka Operasi Pemeliharaan Perdamaian (OPP). Beberapa contoh pasukan perdamaian tersebut, sebagai berikut :
a. ICCS (International Commission For Control and Supervision), yaitu pasukan perdamaian PBB untuk perdamaian Vietnam Selatan.
b. UNDOF (United Nations Disengagement Observer Force), yaitu pasukan perdamaian PBB sebagai pengawas pertikaian senjata.
c. UNEF (United Nations Emergency Force), yaitu pasukan perdamaian PBB untuk Timur Tengah, Korea Utara, dan Korsel.
d. UNFICYP (United Nations Peace Keeping Force in Cyprus), yaitu pasukan perdamaian PBB untuk perdamaian di Cyprus.
e. UNMOGIP (United Nations Military Observer Group in India and Pakistan), yaitu pasukan perdamaian PBB untuk perdamaian India dan Pakistan.
f. UNOC (United Nastions Operations for Congo), yaitu pasukan perdamaian PBB untuk Kongo.
g. UNTSO (United Nations Truce Supervision Organization In Palestine), yaitu pasukan perdamaian PBB untuk Palestina.
h. UNCRO (United Nations Confidence Restorations Operation), yaitu pasukan perdamaian PBB di Kroasia.
i. UNPROFOR (United Nations Protection Forces), yaitu pasukan perdamaian PBB di Bosnia Herzegovina.
j. UNPREDEF (United Preventive Deployment Force), yaitu pasukan perdamaian PBB di FYROM (Macedonia).
k. UNMIL (United Nations Mission in Liberia), yaitu pasukan perdamaian PBB di Liberia.
Peran aktif Indonesia di dunia Internasional dalam upaya pemeliharaan perdamaian dunia dilaksanakan berdasarkan pada kebijakan politik, bantuan kemanusiaan maupun peranannya baik dalam bentuk sebagai pengamat militer, staf militer atau Kontingen Satgas operasi pemeliharaan perdamaian sebagai duta bangsa di bawah bendera PBB. Keikutsertaan Indonesia dalam upaya perdamaian dunia adalah dengan menjadi anggota pasukan perdamaian. Keikutsertaan Indonesia dalam operasi pemeliharaan perdamaian sudah dimulai sejak tahun 1957. Pasukan perdamaian dari Indonesia dikenal dengan nama Kontigen Garuda atau Konga. Sejak tahun 1967 sampai saat ini Garuda Indonesia telah diterjunkan keberbagai kawasan konflik bergabung dengan pasukan perdamaian PBB.
Kontigen Garuda 1 diterjunkan ke Mesir pada tanggal 8 Januari 1957. Adapun samapai sekarang ini Kontigen Garuda XIIA terakhir kali diterjunkan ke Libanon sebagai bagian dari UNFIL ( Pasukan Perdamaian PBB di Libanon ) pada September 2006.
Selain keikutsertaan melalui Kontingen Garuda dalam operasi pemeliharaan PBB, Indonesia tercatat sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Sampai saat ini, Indonesia sudah 3 (tiga) kali menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, yaitu :
1. Keanggotaan Pertama Periode 1973 – 1974.
2. Keanggotaan Kedua Periode 1995 – 1996.
3. Keanggotaan Ketiga Periode 2007 – 2008.
Dukungan yang luas terhadap keanggotaan Indonesia di Dewan Keamanan ini merupakan cerminan pengakuan masyarakat internasional terhadap peran dan sumbangan Indonesia selama ini dalam upaya menciptakan keamanan dan perdamaian baik pada tingkat kawasan maupun global. Peran dan kontribusi Indonesia tersebut mencakup antara lain keterlibatan pasukan Indonesia di berbagai misi
penjagaan perdamaian PBB sejak tahun 1957, upaya perdamaian di kawasan seperti Kamboja dan Filipina Selatan, dalam konteks ASEAN ikut serta menciptakan tatanan kawasan dibidang perdamaian dan keamanan, serta peran aktif diberbagai forum pembahasan isu perlucutan senjata dan non-proliferi nuklir.
Dengan terpilih menjadi anggota, berarti Indonesia akan mengemban kepercayaan masyarakat internasional untuk berpatisipasi menjadi Dewan Keamanan sebagai badan yang efektif untuk menghadapi tantangan – tantangan global dibidang perdamaian dan keamanan saat ini.
Keanggotaan Indonesia di Dewan Keamanan merupakan wujud dari upaya dibidang diplomasi untuk melaksanakan amanat Pembukaan UUD 1945 Alenia IV, yang memandatkan Indonesia untuk turut serta secara aktif dalam upaya menciptakan ketertiban dunia yang berdasarkan kebebasan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
E. Keamanan dan Pertahanan Negara
Sistem Pertahanan dan Keamanan negara adalah suatu sistem pertahanan dan keamanan yang komponennya terdiri dari seluruh potensi, kemampuan, dan kekuatan nasional untuk mewujudkan kemampuan dalam upaya pertahanan dan keamanan negara dalam mencapai tujuan nasional. Komponen kekuatannya terdiri dari berikut ini:
1. Komponen utama, yaitu ABRI dan cadangan TNI.
2. Komponen Perlindungan Masyarakat (Linmas).
3. Komponen pendukung, yaitu sumber daya dan prasarana nasional.
Undang-Undang Dasar 1945 Bab XII berjudul "Pertahanan dan Keamanan Negara". Dalam bab itu, Pasal 30 Ayat (1) menyebut tentang hak dan kewajiban tiap warga negara ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Ayat (2) menyebut "usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung".
Keterlibatan pasukan TNI dalam misi pemeliharaan perdamaian dunia sesuai dengan ketentuan hukum nasional. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara menyebutkan bahwa salah satu tugas TNI adalah melaksanakan kebijakan pertahanan negara yang salah satunya ikut serta secara aktif dalam tugas pemeliharaan perdamaian regional dan internasional. Selanjutnya, Undang-Undang No.34 Tahun 2004 tentang TNI lebih mempertegas lagi dimana disebutkan bahwa salah satu tugas pokok TNI dalam Operasi Militer.
Selain Perang adalah Operasi Pemeliharaan Perdamaian Dunia. Tentunya pelaksanaan dari penugasan tersebut selalu dilakukan sesuai dengan kebijakan politik luar negeri Indonesia serta ketentuan yang berlaku dalam hukum nasional.Hakikat pertahanan negara adalah segala upaya pertahanan bersifat semesta, yang penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran atas hak dan kewajiban warga negara serta keyakinan pada kekuatan sendiri. Penyelenggaraan Pertahanan dan Keamanan Negara berdasarkan prinsip-prinsip seperti berikut:
1. Bangsa Indonesia berhak dan wajib membela serta mempertahankan kemerdekaan negara.
2. Bahwa upaya pembelaan negara tersebut merupakan tanggung jawab dan kehormatan setiap warga negara yang dilandasi asas:
a. keyakinan akan kekuatan dan kemampuan sendiri
b. keyakinan akan kemenangan dan tidak kenal menyerah (keuletan)
c. tidak mengandalkan bantuan atau perlindungan negara atau kekuatan asing.
3. Pertentangan yang timbul antara Indonesia dengan bangsa lain akan selalu diusahakan dengan cara-cara damai. Perang adalah jalan terakhir yang dilakukan dalam keadaan terpaksa.
4. Pertahanan dan keamanan keluar bersifat defensif-aktif yang mengandung pengertian tidak agresif dan tidak ekspansif. Ke dalam bersifat preventif-aktif yang mengandung pengertian sedini mungkin mengambil langkah dan tindakan guna mencegah dan mengatasi setiap kemungkinan timbulnya ancaman.
5. Bentuk perlawanan rakyat Indonesia dalam membela serta mempertahankan kemerdekaan bersifat kerakyatan dan kesemestaan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kondisi negara dalam era global dipengaruhi seluruh serta perkembangan kehidupan internasional. Hal ini karena globalisasi dan perkembangan diluar negara turut mempengaruhi kelangsungan hidup bangsa dan negara. Globalisasi
adalah proses sosial yang muncul sebagai akibat dari kemajuan dan inovasi teknologi serta perkembangan informasi dan komunikasi.
Perdamaian dunia merupakan tiadanya kekerasan, kesenjangan, terjadinya konflik antar negara di seluruh dunia. Upaya untuk mewujudkan perdamaian dunia dilakukan dalam pendekatan budaya, pendekatan sosial dan ekonomi, pendekatan politik dan pendekatan kebudayaan. Lembaga yang membantu dalam perwujudan perdamaian dunia antara lain ASEAN, EEC, BENELUX, APEC, IBRD, IMF, UNDP, IDA dan masih banyak yang lainya. Selain itu, dengan melaksanakan amanat Pembukaan UUD 1945 Alenia IV Indonesia berpartisipasi dalam perdamaian dunia.
Dinamika peran Indonesia dalam perdamaian dunia sesuai dengaNo description
by
Raden Levia Asriana on 16 October 2016
3
Comments (0)Please log in to add your comment.Report abuseTranscript of Dinamika peran Indonesia dalam perdamaian dunia sesuai dengaDinamika peran Indonesia dalam perdamaian dunia sesuai dengan UUD 1945Oleh: Raden Levia Asriana“Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia memajukan kesejahteraan umum mencerdasarkan kehidupan bangsa ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial." (UUD 1945, Alinea 4)
Perdamaian Sesuai UUD 1945Perdamaian Menurut Para Pajuang Perdamaian"Tidak ada orang yang terlahir untuk membenci orang lain karena warna kulitnya, latar belakangnya, atau agamanya. Orang harus belajar untuk membenci. Jika bisa belajar untuk membenci, maka mereka bisa diajar untuk mengasihi karena kasih lebih alamiah bagi hati manusia ketimbang sebaliknya."Perserikatan Bangsa-BangsaOrganisasi Perdamaian Dunia"Perdamaian tidak hanya ketiadaan kekerasan tetapi juga kehadiran keadilan"
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau disingkat PBB secara resmi berdiri pada tanggal 24 Oktober 1945. Pemrakarsa berdirinya PBB adalah Presiden Amerika Serikat, Franklin Delano Roosevelt dan Perdana Menteri Inggris Sir Winston Churchill. Badan Khusus PBB 1. FAO (Food and Agriculture Organization) adalah organisasi pangan dan pertanian.2. GATT (General Agreement on Tariff and Trade) adalah persetujuan umum tarif dan perdagangan.3. IAEA (International Atomic Energy Agency) adalah badan tenaga atom internasional.4. IBRD (International Bank of Recontruction and Development) adalah bank rekonstruksi dan
pembangunan internasional.5. ICAO (International Civil Aviation Organization) adalah organisasi penerbangan sipil internasional.6. IDA (International Development Association) adalah perhimpunan pembangunan sipil internasional.7. IFC (International Finance Corporation) adalah koperasi keuangan internasional.8. ILO (International Labour Organization) adalah organisasi perburuhan internasional.9. IMCO (Intergovernment Maritime Consultative Organization) adalah organisasi konsultasi maritim antarpemerintah.10. IMF (International Monetary Fund) adalah lembaga dana internasional.11. ITU (International Telecomunication Union) adalah uni telekomunikasi internasional.12. UNCTAD (United Nations Conference on Trade and Development) adalah konferensi perdagangan dan pembangunan PBB.13. UNESCO (United Nations Educational Scientific and Cultural Organization) adalah organisasi pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan.14. UNICEF (United Nations Children’s Fund) adalah organisasi Perserikatan Bangsa- Bangsa yang khusus menangani masalah anak-anak.15. UNDP (United Nations Development Programme) adalah program pembangunan PBB.16. UNHCR (United Nations High Commisioner for Refuges) adalah komisi tinggi PBB urusan pengungsian.17. WHO (World Health Organization) adalah organisasi kesehatan internasional.Konferensi Asia AfrikaKonferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung merupakan proses awal lahirnya Geakan Non-Blok (GNB). KAA tersebut diselenggarakan pada tanggal 18–24 April 1955 dan dihadiri oleh 29 kepala negara dan kepala pemerintahan dari Benua Asia dan Afrika yang baru saja mencapai kemerdekaannya.
ASEANASEAN atau Association of South East Asia Nations merupakan organisasi internasional yang bersifat regional, yaitu hanya beranggotakan negara-negara Asia Tenggara. ASEAN lahir pada tanggal 8 Agustus 1967 berdasarkan Deklarasi Bangkok.ANGGOTA ASEAN1. Filipina (negara pendiri ASEAN)2. Indonesia (negara pendiri ASEAN)3. Malaysia (negara pendiri ASEAN)4. Singapura (negara pendiri ASEAN)5. Thailand (negara pendiri ASEAN)6. Brunei Darussalam bergabung pada (7 Januari 1984)Vietnam bergabung pada (28 Juli 1995)Laos bergabung pada (23 Juli 1997) (Laos dan Myanmar bergabung pada waktu yang sama)Myanmar bergabung pada (23 Juli 1997) (Laos dan Myanmar bergabung pada waktu yang sama)Kamboja bergabung pada (30 April 1999)
Peran Indonesia Dalam Upaya Menciptakan Perdamaian Dunia
Peran Indonesia Dalam Upaya Menciptakan Perdamaian Dunia1. Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955
Berakhirnya Perang Dunia II pada bulan Agustus 1945, tidak berarti berakhir pula situasi permusuhan di antara
bangsa-bangsa di dunia dan tercipta perdamaian dan keamanan. Ternyata di beberapa pelosok dunia, terutama di
belahan bumi Asia Afrika, masih ada masalah dan muncul masalah baru yang mengakibatkan permusuhan yang
terus berlangsung, bahkan pada tingkat perang terbuka, seperti di Jazirah Korea, Indo Cina, Palestina, Afrika
Selatan, Afrika Utara.
Masalah-masalah tersebut sebagian disebabkan oleh lahirnya dua blok kekuatan yang bertentangan secara ideologi
maupun kepentingan, yaitu Blok Barat dan Blok Timur. Blok Barat dipimpin oleh Amerika Serikat dan Blok Timur
dipimpin oleh Uni Sovyet. Tiap-tiap blok berusaha menarik negara-negara Asia dan Afrika agar menjadi pendukung
mereka. Hal ini mengakibatnkan tetap hidupnya dan bahkan tumbuhnya suasana permusuhan yang terselubung
diantara dua blok itu dan pendukungnya. Suasana permusuhan tersebut dikenal dengan nama “Perang Dingin”.
Pengiriman Pasukan Garuda dalam Misi Perdamaian Dunia
Peran PBB terhadap Indonesia
Peranan PBB terhadap Indonesia adalah sebagai berikut.
a. Membantu Indonesia dalam menyelesaikan persengketaan Indonesia dan Belanda dengan cara:
1) membentuk Komisi Tiga negara (KTN)
2) membentuk United Nations Commission for Indonesia (UNCI)
b. Membantu Indonesia dalam merebut kembali Irian Barat dengan membentuk UNTEA.
c. Bantuan-bantuan lain dalam bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, kebudayaan, kesehatan, pertanian dan
sebagainya
15 Peran Indonesia di Dunia InternasionalAdvertisement
Setiap negara di dunia memiliki falsafah hidup, struktur pemerintahan, tata masyarakat, kepentingan nasional dan potensi ekonomi yang berbeda-beda. Perbedaan itulah yang menjadi alasan perlu dilakukannya hubungan kerjasama dengan Negara lain. Singkatnya, antara Negara yang satu dengan yang lain terdapat hubungan saling kebergantungan.
Agar hubungan antarnegara dapat mendatangkan manfaat bagi kelangsungan hidup dan kedaulatan suatu Negara, maka suatu Negara harus memiliki kebijakan sebagai suatu landasan keterlibatan Negara dalam menjalin hubungan antarnegara. Landasan atau pedoman penting dilakukan karena berdampak pada bangsa dan Negara yang bersangkutan.
Hubungan luar negeri yang dilakukan oleh Indonesia berdasar atas berbagai sumber-sumber hukum yaitu Pancasila dan UUD 1945, RPJM, berbagai kebijakan yang bersifat operasional seperti Keppres dan Kebijakan Menteri Luar Negeri.
Sikap Politik Luar Negeri IndonesiaPolitik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 serta hasil dinamika ketatanegaraan Indonesia sejak Indonesia merdeka. Politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif pertama kali dinyatakan pada tanggal 2 September 1948 sebagai sikap politik pemerintah saat memberikan keterangan di depan Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat.
Sikap politik luar negeri bebas aktif mengandung prinsip-prinsip :
Kebebasan menetukan nasib dan memperjuangkan kepentingan sendiri; Tidak memihak kepada salah satu blok kekuatan dunia namun aktif mewujudkan perdamaian dunia.
Menentang penjajahan dalam segala bentuknya dan bekerja secara saling menguntungkan dalam bidang politik, ekonomi dan sosial;
Hidup berdampingan secara damai dan bertetangga baik dengan menghormati keadaulatan masing-masing serta tidak saling mencampuri urusan dalam negeri masing-masing Negara.
Memajukan hubungan dan kerjasama internasional sebagai perwujudan kebijaksanaan politik luar negeri yang bebas aktif yang diabadikan untuk kepentingan nasional. (Affandi, 1997 : 130)
Kelima prinsip itulah yang menjadi pedoman keterlibatan Indonesia dalam hubungan antarbangsa. Bagi Indonesia, yang menjadi landasan atau pedoman keterlibatan Indonesia dalam menjalin hubungan dengan negara lain adalah prinsip-prinsip politik luar negeri Indonesia. Keterlibatan ini dimanifestasikan melalui keikutsertaan Indonesia dalam berbagai kerjasama internasional dan organisasi internasional.
Berikut adalah beberapa contoh peran indonesia di dunia internasional dalam kerjasama regional terkini-khususnya ASEAN- dalam rangka menunjang kepentingan nasional di berbagai bidang dan sebagai upaya untuk menciptakan perdamaian dunia.
Peran Indonesia dalam ASEAN – terkiniIndonesia bersama-sama dengan Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand mendeklarasikan pendirian ASEAN dan ditandatangani oleh lima Negara tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok. Sebagai soko guru politik luar negeri Indonesia, ASEAN menjadi prioritas utama bagi kebijakan luar negeri Indonesia berdasarkan visi ”Melalui penguatan peran dan kepemimpinan Indonesia dalam kerja sama ASEAN, ikut mendorong proses integrasi Komunitas ASEAN 2015 yang memberikan manfaat bagi Indonesia yang mandiri, maju, bersatu, demokratis, aman, adil, makmur dan sejahtera.”
Artikel terkait :
Tujuan ASEAN Fungsi ASEAN
Peran Indonesia dalam ASEAN
Peran Indonesia dalam ASEAN terkini yang disarikan dari laman Kementerian Luar Negeri Indonesia adalah :
1. Indonesia berperan aktif dalam kerjasama regional di berbagai bidang seperti ASEAN, APEC, FEALAC, Asia Cooperation Dialogue (ACD), Asia Middle-East Dialogue (AMED), New Asian-African Strategic Partnership (NAASP), Southwest Pacific Dialogue (SwPD), dan Indian Ocean Rim Association (IORA).
2. Indonesia kembali menjadi tuan rumah APEC dan terpilih sebagai ketua pada tahun 2013. Indonesia pernah menjadi ketua APEC sebelumnya pada tahun 1994.
3. Indonesia menjadi tuan rumah FEALAC The 6th FEALAC Foreign Ministers Meeting yang diselenggarakan di Bali Tahun 2013.
4. Berpartisipasi aktif dalam kerja sama ASEAN di bidang politik-keamanan, ekonomi, sosial budaya dan pembangunan.
5. Prakarsa pembentukan ASEAN Institute for Peace and Reconciliation (AIPR) oleh Indonesia telah direalisasikan oleh seluruh negara anggota ASEAN dan saat ini Sekretariat AIPR berkedudukan di Jakarta.
Sponsors Link
6. Indonesia memprakarsai pembentukan Badan HAM ASEAN (ASEAN Intergovernmental Committee on Human Rights/AICHR).7. Gagasan Indonesia mengenai Indo-Pacific Treaty, yaitu treaty yang mencakup kawasan Indo-Pasifik yang lebih luas dan
bertujuan untuk menciptakan kawasan yang memiliki mutual trust and confidence
8. Indonesia menjadi Ketua ASEAN tahun 2011
9. Meyakinkan berbagai negara bahwa Myanmar mampu menjadi Ketua ASEAN.
10. Amerika Serikat dan Rusia bergabung dalam East Asia Summit atas upaya Indonesia.
11. Terkait upaya pengembangan hubungan eksternal ASEAN, Indonesia mengusulkan adanya kemitraan yang lebih sejajar dan saling menguntungkan antara ASEAN dengan mitra wicaranya, maupun dengan pihak eksternal lainnya (Second Generation Partnership).
12. Untuk memastikan keberlanjutan pembangunan Masyarakat ASEAN, Indonesia mengusulkan elemen-elemen pokok ASEAN Community’s Post 2015 Vision yang menjadi dasar penyusunan Visi Masyarakat ASEAN Pasca 2015.
13. Di bidang kerja sama ekonomi ASEAN, Indonesia menggagas dibentuknya ASEAN Framework on Equitable Economic Development (AFEED) dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
14. Indonesia menggagas penyusunan Declaration on ASEAN Unity in Cultural Diversity: Towards Strengthening ASEAN Community.
15. Indonesia berperan aktif dalam kerja sama penanggulangan bencana alam di ASEAN melalui pembentukan ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management (AHA Centre) di Jakarta.
Baca juga : Peran Indonesia dalam Organisasi ASEAN dan PBB – Keuntungan Indonesia dengan Bergabung dalam ASEAN. – Peran Indonesia Dalam Gerakan Non Blok – Manfaat AFTA bagi Negara-negara Anggotanya – Manfaat AFTA bagi Perekonomian Indonesia
Masyarakat ASEAN 2015Masyarakat ASEAN 2015 dibentuk dengan tujuan :
untuk menciptakan sebuah masyarakat yang berpandangan maju, hidup dalam lingkungan yang damai, stabil, dan makmur, yang dipersatukan oleh hubungan kemitraan secara dinamis serta
menciptakan masyarakat yang saling peduli.
Pembentukan Masyarakat ASEAN dilandasi oleh tiga pilar, yaitu Pilar Politik-Keamanan, Pilar Ekonomi, dan Pilar Sosial Budaya guna mempererat ASEAN dalam menghadapi perkembangan politik internasional.
Koordinasi kerja sama ketiga pilar tersebut dilakukan melalui Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council/ACC) yang terdiri dari Menteri Luar Negeri ASEAN. ACC bertemu sekurang-kurangnya dua kali setahun dengan tugas mengoordinasikan tiga Dewan Masyarakat ASEAN yang terdiri dari Dewan Masyarakat Politik-Keamanan (ASEAN Political Security Community Council/APSCC), Dewan Masyarakat Ekonomi (ASEAN Economic Community Council/AECC) dan Dewan Masyarakat Sosial Budaya (ASEAN Socio-Cultural Community Council/ASCCC).
Sponsors Link
Tugas Dewan Koordinasi ASEANAdapun tugas Dewan Koordinasi ASEAN, antara lain:
menyiapkan KTT ASEAN, mengoordinasikan pelaksanaan perjanjian dan keputusan KTT ASEAN,
berkoordinasi dengan Dewan Masyarakat ASEAN untuk meningkatkan keterpaduan kebijakan, efisiensi, dan kerja sama antarDewan,
mengoordinasikan laporan Dewan Masyarakat ASEAN kepada KTT ASEAN,
mempertimbangkan laporan tahunan Sekretaris Jenderal mengenai hasil kerja ASEAN,
mempertimbangkan laporan Sekretaris Jenderal mengenai fungsi dan kegiatan Sekretariat ASEAN serta badan relevan lain,
menyetujui pengangkatan dan pengakhiran masa jabatan para Deputi Sekretaris Jenderal ASEAN berdasarkan rekomendasi Sekretaris Jenderal, dan
menjalankan tugas lain yang diatur dalam Piagam ASEAN atau fungsi lainnya seperti yang ditetapkan oleh KTT ASEAN.
Bagaiman peran aktif indonesia dalam rangka turut menjaga ketertiban dan perdamaian dunia ?jelaskan!
Menjaga perdamaian kawasan konflik PBB membentuk pasukan perdamaian dalam rangka operasi pemeliharaan perdamaian (OPP). Beberapa conto pasukan perdamaian tersebut. Keikutsertanan Indonesia dalam upaya perdamaian dunia adalah dengan menjadi anggota pasukan perdamaian pada tahun 1957. pesukan perdamaian Indonesia dinamakan kontingen Garuda. Selain keikutsertaan melalui kontingen Garuda dalam upaya pemeliharaan
perdamaian PBB, Indonesia tercatat sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB sebanyak tiga kali.yaitu:Periode 1973 – 1974periode 1995 – 1996periode 2007 – 2008Dukungan yang luas terhadap ke anggotaan Indonesia di Dewan Keamanan ini merupakan cerminan pengakuan masyarakat internasional terhadap peran dan sumbangan selama ini dalam upaya dalam menciptakan keamanan dan perdamaian baik pada tingkat kawasan maipun global. Peran dan kontribusi Indonesia tersebut mencangkup antara lain keterlibatan pasukan Indonesia di berbagai misi penjagaan perdamaian PBB sejak tahun 1957. upaya perdamaian seperti kamboja dan Filipina selatan dalam konteks ASEAN ikut serta menciptakan tatanan kawasan di bidang perdamaian dan keamanan. Serta peran aktif di berbagai forum pembahasan isu pelucutan dan non-proliferasi nuklir.Dengan tepilh menjadi anggota, berati indonesia akan mengemban kepercayaan masyarat internasional untuk berpartisipasi menjadi Dewan Keamanan, sebagai badan yang efektif untuk menghadapi tantangan-tantangan global. Di bidang keamanan dan perdamaian dunia. Keanggotaan Indonesia di Dewan keamanan merupakan wujut dari upaya di bidang diplomasi untuk melaksanakan amanat pembukaan UUD 1945 alinea IV, yang memandatkan indonesia untuk turut seta aktif dalam upaya menciptakan ketertiban dunia yang berdasarkan kebebasan, perdamaian abadi, dan keadialan social
Peranan indonesia dalam perdamaian duniaPeranan Indonesia diantaranaya sebagai berikut :
(a) Secara tidak langsung, Indonesia ikut menciptakan perdamaian dunia melalui kerja sama dalam konferensi Asia Afrika, ASEAN, maupun Gerakan Non Blok.(b) Pada tahun 1985 Indonesia membantu PBB yakni memberikan bantuan pangan ke Ethiopia pada waktu dilanda bahaya kelaparan. Bantuan tersebut disampaikan pada peringatan Hari Ulang Tahun FAO ke-40.(c) Indonesia pernah dipilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada tahun 1973-1974.(d) Berdasarkan Frago (Fragmentery Order) Nomor 10/10/08 tanggal 30 Oktober 2008, penambahan Kontingen Indonesia dalam rangka misi perdamaian dunia di Lebanon Selatan.(e) Peran serta Indonesia dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social.(f) Penyumbang pasukan / Polisi / Troops / Police (Contributing Country) dengan jumlah personil sebanyak 1.618. Saat ini Indonesia terlibat aktif 6 UNPKO yang tersebar di 5 Negara.(g) Pengiriman PKD dibawah bendera PBB menunjukkan komitmen kuat bangsa Indonesia sebagai bangsa yang cinta damai.
Indonesia Miliki Peran Penting dalam Perdamaian DuniaIndonesia disebut sebagai sebuah negara yang memiliki peran penting dalam perdamaian dunia. Hal ini dikarenakan Indonesia menjadi negara demokrasi terbesar ketiga di dunia. Selain itu, juga menjadi negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, dan menjadi negara penyumbang personel misi pemeliharaan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa terbesar ke-12 dari 122 negara dengan 2.764 personel.
Hal tersebut disampaikan Diana Emilia Sutikno, Kepala Sub-Direktorat Keamanan Internasional pada Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Politik Luar Negeri, saat menyampaikan materinya dalam Seminar Internasional “Emphasizing Soft Power Diplomacy to Achieve Global Peace”. Seminar ini diselenggarakan oleh Korps Mahasiswa Hubungan Internasional (KOMAHI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dalam rangka HI Festival 2015 dan bertempat di gedung AR Fachruddin B lantai 5 Kampus Terpadu UMY, Senin (1/6).
Menurut Diana, Indonesia tidak hanya memiliki peran penting dalam mewujudkan perdamaian dunia karena sistem dan jumlah umat muslimnya yang terbanyak. Akan tetapi, peran tersebut juga turut tercermin pada setiap kedutaan Indonesia di luar negeri. “Dari kedutaan-kedutaan tersebut, tercermin bahwa Indonesia tidak mengklasifikasikan keistimewaan tertentu bagi masing-masing perwakilan negaranya di luar. Dengan adanya kedutaan-kedutaan Indonesia di luar negeri itu pula, sebenarnya kita memiliki kesempatan untuk bisa ikut berperan dalam mewujudkan perdamaian dunia,” ujarnya.
Di samping itu, Diana juga menjelaskan jika dalam politik luar negeri bebas aktif, tujuan dari bebas yaitu untuk menentukan sikap dan kebijaksanaan terhadap permasalahan internasional, dan tidak mengikatkan diri secara apriori pada satu kekuatan dunia. Selain itu, sebuah negara juga memiliki kesempatan untuk turut aktif memberikan sumbangan, baik dalam bentuk pemikiran maupun partisipasi aktif dalam menyelesaikan konflik, sengketa dan permasalahan dunia lainnya, demi terwujudnya ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. “Soft power dalam permasalahan perdamaian dunia tidak hanya tentang kebudayaan saja, tetapi juga tentang berpartisipasi dalam perdamaian dunia, dan turut aktif dalam permasalahan tersebut” paparnya.
Yor Ching Poon Tokuda, selaku Country Director of Global Peace Foundation Indonesia, dalam materinya menjelaskan, Global Peace Foundation memiliki visi sebagai “satu keluarga dibawah Tuhan”, dengan maksud, mereka sebagai NGO yang bergerak dalam bidang kemanusiaan memiliki prinsip penting dalam menyelamatkan, menciptakan, dan menjaga perdamaian dunia. “Fungsi kami bagi dunia yaitu untuk menjaga perdamaian dunia, melalui berbagai aktifitas dan kegiatan-kegiatan sosial yang memiliki peran penting dalam penyelamatan kemanusiaan,” jelasnya.
Sementara itu, Prof. Tulus Warsito, Dosen HI UMY menjelaskan, diplomasi berdasarkan kebudayaan memiliki tiga bentuk, yaitu artifact, socifact, dan mentifact. Artifact merupakan perilaku manusia berdasarkan peninggalan-peninggalan manusia purba. Socifact, merupakan kebudayaan yang menetapkan manusia sebagai anggota masyarakat, sedangkan Mentifact merupakan fakta-fakta yang terjadi di masyarakat berdasarkan kepercayaan dan keyakinan. “Diplomasi dalam kebudayaan merupakan bentuk dari identitas, tradisi, attribute, dan idiom bagi masing-masing negara,”paparnya.
Peran Indonesia Dalam Melaksanakan Ketertiban Dunia
Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial, merupakan salah satu tujuan bangsa Indonesia yang tertuang dalam mukadimah Undang-Undang Dasar 1945. Sebagai bangsa yang besar, sudah barang tentu wajib untuk tetap konsisten da konsekuen terhadap apa yang telah dijanjikannya. Dalam hal melaksanakan dan menciptakan ketertiban dunia, Indonesia telah bersungguh-sungguh dalam mengemban amanat tersebut. Hal ini nampak pada upaya-upaya yang telah dilakukan bangsa Indonesia guna menciptakan dan melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial.Di tahun 1955 bertempat di Bandung, Indonesia, beberapa Kepala Negara Asia dan Afrika, diantaranya Soekarno, dan Mahatma Gandhi, bertemu untuk membahas masalah perang dingin yang terjadi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet, yang berdampak buruk bagi seluruh negara di dunia, untuk mencari solusi yag terbaik. Pertemuan ini disebutkan pula sebagai Konferensi Asia Afrika atau sering disebut sebagai Konferensi Bandung. Konferensi inilah yang menjadi tonggak lahirnya Gerakan Non-Blok. Dalam konferensi tersebut, dihasilkan lima prinsip yang memupuk perdamaian antar negara di dunia. Kelima prinsip tersebut adala:
1. Saling menghormati kedaulatan teritorial2. Tidak saling melakukan agresi3. Tidak saling mencampuri urusa dalam negeri4. Saling menguntungkan, serta5. Hidup berdampingan dengan damai.
Dalam keikut sertaanya Indonesia dalam Gerakan Non-Blok ini, menunjukkan bahwa Indonesia telah turut ambil andil dalam menciptakan perdamaian di dunia.Tidak hanya itu, wujud kepedulian bangsa Indonesia akan terciptanya perdamaian dunia juga nampak pada peran bangsa Indomesia, dalam menyelesaian konflik yang terjadi antara Kamboja dan Vietnam. Dalam hal ini, Indonesia berperan sebagai mediator, guna mencari titik terang penyelesaian konflik perbatasan antar kedua negara tetangga ini. Ketika ituIndonesia berhasil memfasiltasi dan memediasi kedua negara yang sedang bermusuhan tersebut untuk bisa duduk bersama-sama mendiskusikan dan menyelesaikan konflik diantara mereka. Hasilnya, Vietnam menarik pasukannya dari Kamboja dan situasi damai di Kamboja tercipta. Dengan menjadinya Indonesia sebagai mediator dalam konflik yang terjadi antara Kamboja dan Vietnam ini, membuktikan kekonsistensian Indonesia dalam mewujudkan ketertiban dunia.Tak hanya menjadi mediator dalam berbagai konflik yang sifatnya internasional, namun juga ketika Indonesia dilanda konflik interen, seperti konflik dengan Negara tetangga, Malaysia, yang baru-baru ini sering terjadi, bangsa Indonesia tetap memilih penyelesaian masalah secara damai. Dalam hal ini Indonesia lebih memilih melakukan diplomasi dengan negri Jiran tersebut. Dipilihnya jalan diplomasi ini, lantas bukan tanpa alasan. Sebab hubungan Indonesia dan Malaysia memiliki cakupan yang luas dan semuanya berkaitan kepentingan nasional. Berikut beberapa alasan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mengapa bangsa Indonesialebih memilih jalur diplomasi dalam menyelesaikan konlik Indonesia-Malaysia, yang menunjukkan pentignya hubungan antar kedua negara.Pertama, Indonesia dan Malaysia mempunyai hubungan sejarah, budaya, dan kekerabatan yang sangat erat dan mungkin yang paling erat dibanding negara-negara lain. "Kita mempunyai tanggung jawab sejarah, untuk memelihara dan melanjutkan tali persaudaraan ini," katanya dalam pidato menanggapi hubungan Indonesia dan Malaysia di Mabes TNI, Cilangkap, Rabu malam (1/9).Kedua, hubungan Indonesia dan Malaysia adalah pilar penting dalam keluarga besar ASEAN. ASEAN bisa tumbuh pesat selama empat dekade terakhir ini antara lain karena kokohnya pondasi hubungan bilateralIndonesia - Malaysia.Ketiga, ada sekitar 2 juta tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Malaysia baik di perusahaan, di pertanian, dan di berbagai lapangan pekerjaan. Ini adalah jumlah tenaga kerja Indonesia yang terbesar di luar negeri. "Tentu saja keberadaan tenaga kerja Indonesia di Malaysia membawa keuntungan bersama, baik bagi Indonesia maupun Malaysia," imbuh SBY
Keempat, sekitar 13.000 pelajar dan mahasiswa Indonesia belajar di Malaysia, dan 6.000 mahasiswa Malaysia belajar di Indonesia. Ini merupakan asset bangsa yang harus terus kita bina bersama, dan juga modal kemitraan di masa depan.Kelima, Wisatawan Malaysia yang berkunjung ke Indonesia adalah ketiga terbesar dengan jumlah 1,18 juta orang, dari total 6,3 juta wisatawan mancanegara.Keenam, Investasi Malaysia di Indonesia 5 tahun terakhir (2005-2009) telah mencakup 285 proyek investasi dan bernilai US$ 1,2 miliar, sementara investasi Indonesia di Malaysia berjumlah US$ 534 juta. Jumlah perdagangan kedua negara telah mencapai US$ 11,4 Miliar pada tahun 2009. "Hal ini menunjukkan bahwa hubungan ekonomi Indonesia –Malaysia sungguh kuat," tegas SBY.
Mungkin untuk sebagian golongan, penyelesaian masalah secara diplomasi dianggap sebagai jalan pengecut. Namun, perlu dipertimbangakan lagi akan manfaat yang akan didapatkan jika menempuh jalur diplomasi. Kerugian yang akan dituai pun tak akan sebanyak jika kita menempu jalur militer, yang secara nyata akan banyak menimbulkan korban jiwa dan benda. Penyelesaian masalah secara militer pun, tak hanya menimbulkan korban di antara ke dua negara yang sedang bertikai saja, namun juga efek negatif akan dirasakan oleh masyarakat dunia, seperti halnya perang Dunia, baik perang Dunia I ataupun II, perang dingin, ataupun perang-perang yang lain. Hal ini jelas akan sangat mengganggu kehidupan bangsa yang turut andil dalam pertikaian, dan juga bangsa-bangsa lain di dunia. Perdamaian, dan kestabilan kehidupan berbangsa dan bernegara akan sangat terganggu karena timbulnya perang. Oleh sebab itu, mengapa jalur damai secara diplomasi sangat diperlukan unutk mewujudkan kehidupan yang aman dan sejahtera bagi seluruh bangsa di dunia. Dan dalam hal melaksanakan dan mewujudkan perdamaian dunia, peran bangsa Indonesia sudah sangatlah baik. Bangsa Indonesia selalu mencoba untuk menjadi pihak netral, yang tidak memihak pada siapapun. Akan tetapi Indonesia lebih memilih untuk menjadi mediator dalam beberapa konflik yang melibatkan beberapa negara. Dan juga dalam masalah dalam negeri pun, yang hubungannya dengan negara tetangga, Indonesia tetap memilih menempuh jalur diplomasi unutk mendapatkan hasil terbaik, dan dengan tanpa menimbulkan korban jiwa di antara kedua belah pihak.