MENYINGKAP KEBENERAN DALAM PENYANGKALAN TEORI EVOLUSI SEBUAH PEMIKIRAN CERDAS HARUN YAHYA DOSEN : DR. VIRGANA Oleh : RAGIL SUPRIYONO DISUSUN SEBAGAI SYARAT UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA TAHUN 2012 Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 1
60
Embed
virgana.files.wordpress.com file · Web viewprogram magister keperawatan. fakultas kedokteran dan kesehatan. universitas muhammadiyah jakarta. tahun 2012. kata pengantar. assalamualikum
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MENYINGKAP KEBENERANDALAM PENYANGKALAN TEORI
EVOLUSI
SEBUAH PEMIKIRAN CERDAS HARUN YAHYA
DOSEN : DR. VIRGANA
Oleh : RAGIL SUPRIYONO
DISUSUN SEBAGAI SYARAT UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL
PROGRAM MAGISTER KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
TAHUN 2012
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 1
KATA PENGANTAR
Assalamualikum……
Siapa pun yang mencari jawaban dari pertanyaan bagaimana makhluk hidup, termasuk
dirinya sendiri, muncul menjadi ada, akan mendapatkan dua penjelasan yang berbeda. Yang
pertama adalah “penciptaan”, yaitu gagasan bahwa semua makhluk hidup muncul menjadi
ada sebagai hasil dari sebuah rancangan cerdas. Penjelasan kedua adalah teori “evolusi”, yang
menyatakan bahwa makhluk hidup bukanlah hasil dari rancangan cerdas, tetapi dari sebab-
sebab yang serba kebetulan dan proses alamiah.
Selama satu setengah abad hingga sekarang, teori evolusi telah menerima dukungan luas
dari masyarakat ilmiah. Ilmu biologi diterangkan dengan penjelasan-penjelasan berdasarkan
pemikiran evolusionis. Itulah mengapa, antara kedua penjelasan mengenai penciptaan dan
evolusi, kebanyakan orang menganggap penjelasan evolusionis sebagai yang ilmiah.
Berdasarkan hal itu, mereka mempercayai evolusi sebagai sebuah teori yang didukung oleh
temuan-temuan ilmiah yang didapatkan melalui pengamatan, sementara penciptaan dianggap
sebagai kepercayaan yang didasarkan pada keimanan. Meskipun demikian, pada
kenyataannya temuan-temuan ilmiah tidak mendukung teori evolusi. Sejumlah temuan
khususnya dalam dua dasawarsa terakhir justru secara terbuka bertentangan dengan anggapan
dasar dari teori ini.
Berikut ini penyusun makalah mencoba menghadirkan sebuah pandangan yang member
jawaban atas teori evolusi yang selama ini kita yakini kebenarannya. Beliau adalah seorang
pemikir cerdas dari Turki, adalah Harun Yahya. Beliau ilmuwan muslim cerdas yang mampu
menjawab teori evolusi yang notabee dianggap bertentangan dengan Kalamulloh…..
Semoga tulisan yang disusun dari berbagai sumber ini dapat member khasanah pemeikiran
baru dalam keiluan modern.
Wassalamualaikum….
Penyusun
“Qui scribit, bis legit”“Barang siapa menulis, ia membaca dua kali”
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 2
BAB IPENADHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Harun Yahya adalah ilmuwan terkemuka yang lahir di Ankara, Turki pada tahun
1956 dengan nama pena Adnan Oktar Sebagai seorang da'i dan ilmuwan beliau sangat
menjunjung tinggi nilai akhlaq dan mengabdikan hidupnya untuk mendakwahkan ajaran
agama kepada masyarakat. Beliau dibesarkan di kota ini hingga lulus SMU. Komitment
beliau terhadap Islam tumbuh semakin kuat ketika beliau duduk di bangku SMU. Pada
periode ini, pengetahuan yang mendalam tentang Islam beliau dapatkan dari membaca
berbagai buku-buku agama. Di samping itu, beliau juga memperoleh pemahaman
tentang fakta-fakta penting lain yang kemudian beliau beritahukan kepada orang-orang
di sekitarnya.
Pada tahun 1979, Adnan Oktar pindah ke Istanbul untuk menuntut ilmu di Universitas
Mimar Sinan. Di masa inilah beliau mulai melaksanakan misi dakwah, menyeru
manusia kepada akhlaq
yang baik dan memerintahkan yang ma’ruf dan mencegah yang munkar.
Sejak sebelum Adnan Oktar memulai kuliah di Universitas Mimar Sinan, Istanbul,
institusi pendidikan tersebut telah berada di bawah pengaruh berbagai organisasi ilegal
berhaluan Marxisme, sehingga pemikiran kekirian tampak jelas mendominasi kampus.
Setiap orang, apakah ia staf di sebuah fakultas ataupun mahasiswa, adalah sosok
materialis yang berpola pikir atheis. Sungguh, para staf pengajar mengambil setiap
kesempatan yang ada untuk menyebarkan filsafat materialistik dan Darwinisme dalam
kuliah-kuliah yang mereka berikan kendatipun dua hal ini tidak ada hubungannya
dengan topik kuliah mereka. Dalam lingkungan dimana ajaran agama dan akhlaq tidak
dipedulikan dan sama sekali ditolak, Adnan Oktar menyeru orang-orang di sekitar
beliau kepada keesaan dan keberadaan Allah. Sebagaimana mungkin telah dimaklumi,
dalam kondisi demikian, Islam tidak diberi kesempatan untuk tumbuh berkembang. Ibu
beliau, Ny. Mediha Oktar, menuturkan bahwa pada masa itu beliau hanya tidur
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 3
beberapa jam saja di malam hari, sebagian besar sisa waktu beliau gunakan untuk
membaca dan membuat banyak catatan serta mengumpulkannya.
.
Beliau membaca ratusan buku, termasuk karya-karya pokok tentang Marxisme,
komunisme dan filsafat materialistik, dan mempelajari buku-buku ideologi kiri,
termasuk karya-karya klasik ataupun literatur-literatur lain yang jarang dibaca orang.
Beliau meneliti karya-karya tersebut, menandai bagian-bagian penting dan membuat
catatan-catatan di bagian belakang buku tersebut. Hal ini membuat beliau sangat tahu
tentang filsafat-filsafat serta ideologi-ideologi tersebut, jauh lebih tahu dibandingkan
para pendukung ideologi itu sendiri. Beliau juga melakukan riset yang mendalam
tentang teori evolusi yang dianggap sebagai landasan ilmiah dari ideologi-ideologi
tersebut dan mengumpulkan berbagai dokumen dan informasi yang berhubungan
dengannya. Setelah mengumpulkan informasi yang berlimpah tentang berbagai
kebuntuan, kontradiksi dan kebohongan yang terdapat dalam filsafat dan ideologi maka
beliau terus memberikan informasi-informasi tentantang hal ini kepada masyarakat.
Hampir ke setiap orang, termasuk para mahasiswa dan staf pengajar di universitas,
beliau mendakwahkan keberadaan dan keesaan Allah, serta Al Qur’an, Kitab Suci yang
diwahyukan Allah, dengan menggunakan bukti-bukti saintifik. Di tengah-tengah
pembicaraan di kantin kampus, di koridor-koridor di saat jam istirahat, seseorang dapat
melihat beliau sedang menjelaskan kelemahan dan kesalahan filsafat materialistik dan
Marxisme dengan mengambil cuplikan dari buku-buku yang menjadi referensi dari
ideologi itu sendiri. Beliau memberikan perhatian khusus kepada teori evolusi. Teori
yang dimunculkan oleh kelompok tertentu untuk melawan fakta penciptaan ini diyakini
sebagai sesuatu yang benar oleh para mahasiswa universitas secara luas. Dengan
menggunakan kedok sains, teori tersebut sebenarnya bertujuan untuk meracuni dan
menghancurkan akidah dan akhlaq dari para pemuda tersebut. Seandainya makar jahat
dari kebohongan ilmiah ini tidak dibongkar, maka akan muncul generasi penerus yang
sama sekali tidak memiliki nilai-nilai spiritual, moral dan religius
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 4
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang singkat tersebut, penyususn mengajukan perumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah teori evolusi itu
2. Apa sajakah pemikiran-pemikiran yang muncul sebagai tanggapan dari teori evolusi di masyarakat?
3. Bagaimanakah analisis Harun Yahya terhadap teori evolusi tersebut?
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 5
BAB II
PEMBAHASAN
A. TEORI EVOLUSI
Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan
suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-
perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan
seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan
kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi.
Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru.
Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar
populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi
gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan
variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini
menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi.
Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan
genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris
yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih
umum dalam suatu populasi - dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih
berkurang.
Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih
berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi
selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini.Setelah beberapa
generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara
terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam.Sementara itu, hanyutan genetik
(Bahasa Inggris: Genetic Drift) merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan
perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan genetik dihasilkan oleh
yang di-sebut koala. Koala membuat rumah di pohon kayu putih, memakan daun-
daunnya dan meminum airnya.
Seperti mamalia lainnya, koala tidak dapat mencerna selulosa yang terkandung dalam
pepohonan. Karenanya, hewan ini bergantung pada mikro organisme pencerna
selulosa. Mikro organisme ini banyak berkumpul pada usus buta (caecum), tempat
pertemuan usus kecil dan usus besar. Usus buta merupakan bagian paling menarik
dari sistem pencernaan koala. Bagian ini berfungsi sebagai ruang fermentasi di mana
mikroba-mikroba mencerna selulosa pada saat penyaluran daun tertahan. Dengan
demikian, koala dapat menetralkan efek racun minyak daun kayu putih.
17. Kemampuan Berburu dalam Posisi Diam
Tanaman sundew Afrika Selatan menjebak serangga dengan bulu rekat. Daun-daun tanaman
ini penuh dengan bulu-bulu panjang berwarna merah. Ujung-ujung bulu diselimuti cairan
sangat lengket dengan bau yang menarik serangga. Serangga yang menghampirinya akan
melekat pada bulu-bulu rekat ini. Tidak lama setelah itu, seluruh daun menutupi serangga
yang telah terjerat, lalu tanaman tersebut menyerap dan mencerna protein yang dibutuhkan
dari mangsanya.
Kiri: Sundew dengan daun terbuka. Kanan: Sundew dengan
daun tertutup
Kemampuan tanaman untuk berburu tanpa bergerak dari tempatnya, tidak diragukan
lagi merupakan bukti adanya suatu rancangan khusus. Mustahil tanaman mampu
mengembangkan gaya berburu seperti itu dengan kesadaran dan kehendak sendiri,
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 27
atau secara kebetulan. Jadi, lebih tidak mungkin lagi mengabaikan keberadaan dan
kekuasaan Sang Pencipta yang telah melengkapinya dengan kemampuan ini.
18. Rancangan pada Bulu Burung
Selintas, struktur bulu burung tampak sangat sederhana. Namun jika diteliti lebih
seksama, kita akan menjumpai struktur bulu yang sangat kompleks, ringan tetapi kuat
dan tahan air.
Agar dapat terbang mudah, tubuh burung
harus seringan mungkin. Bulu-bulu burung
yang terbuat dari protein-protein keratin
memenuhi kebutuhan ini. Pada kedua sisi
tangkai bulunya menempel bendera bulu yang
masing-masing memiliki 400 rambut halus
yang disebut rami. Pada setiap rami terdapat 2
radii, sehingga keseluruhan berjumlah 800 radii. Pada bulu burung kecil, dari masing-
masing radii yang terdapat pada bagian depan, ada 20 radioli. Radioli mengikat dua
bulu satu sama lain seperti dua helai kain yang saling terjahit. Pada satu helai bulu
burung terdapat sekitar 300 juta rambut-rambut halus. Jumlah rambut halus pada
seluruh bulu burung sekitar 700 milyar.
Ada alasan yang sangat penting mengapa bulu-bulu burung terikat erat satu sama
lainnya. Bulu-bulu harus menempel kuat pada burung sehingga tidak lepas saat
bergerak. Adanya rambut-rambut halus dan kaitan-kaitan tidak membuat bulu-bulu
terlepas ketika diterpa angin kuat, hujan atau salju.
Bulu-bulu di bagian perut tidak sama dengan bulu sayap dan bulu ekor. Bulu ekor
terbuat dari bulu yang relatif besar dan berfungsi sebagai kemudi dan rem. Bulu sayap
didesain agar dapat memperluas permukaan saat burung mengepak-kan sayapnya,
sehingga meningkatkan daya angkat.
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 28
19. Kadal Basilisk: Ahli
Berjalan di Atas Air
Ada beberapa hewan yang dapat
berjalan di atas air. Salah satunya
adalah kadal basilisk yang hidup di
Amerika Tengah, seperti tampak
dalam gambar di atas. Di sela-sela
jari kaki belakangnya terdapat
selaput yang membuatnya mampu
menepuk air. Selaput ini
menggulung jika hewan ini berjalan
di darat. Jika menghadapi bahaya, kadal basilisk akan berlari sangat cepat di
permukaan sungai atau danau. Selaput pada kaki belakangnya terbuka dan
menciptakan permukaan yang lebih luas untuk berlari di atas air.Rancangan unik ini
merupakan bukti Penciptaan secara sadar.
20. Fotosintesis
Tidak diragukan bahwa tumbuhan memegang peran utama dalam menjadikan bumi
sebagai tempat yang dapat dihuni. Tumbuhan membersihkan udara untuk kita,
menjaga suhu bumi tetap konstan, dan menjaga keseimbangan proporsi gas-gas di
atmosfir. Oksigen yang kita hirup di udara dihasilkan oleh tumbuhan. Bagian penting
dari makanan kita juga disediakan oleh tumbuhan. Nilai nutrisi tumbuhan, seperti juga
keistimewan tumbuhan lainnya, dihasilkan oleh sel-sel yang dirancang khusus.
Berbeda dari sel manusia dan hewan, sel tumbuhan dapat memanfaatkan langsung
energi matahari. Tumbuhan mengubah energi matahari menjadi energi kimia dan
menyimpannya sebagai nutrisi dengan cara yang sangat khusus. Proses ini disebut
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 29
Kadal basilisk adalah salah satu hewan
langka yang dapat bergerak dengan
menjaga keseimbangan antara air dan
udara.
"fotosintesis". Sebenarnya, proses ini bukan dilakukan oleh sel melainkan oleh
kloroplas, organel sel yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Organel kecil
berwarna hijau ini hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Ia merupakan satu-satunya
laboratorium di bumi yang mampu menyimpan energi matahari dalam zat organik.
Setiap tahun, seluruh tumbuhan di muka bumi
dapat menghasilkan zat-zat atau bahan-bahan
sebanyak 200 miliar ton. Hasil yang sangat penting
bagi semua makhluk hidup ini terealisasi melalui
proses kimia yang sangat rumit. Ribuan pigmen
"klorofil" dalam kloroplas bereaksi terhadap sinar
matahari dalam waktu yang sangat singkat, sekitar
1/1000 detik. Itulah sebabnya mengapa banyak
aktivitas yang terjadi dalam klorofil belum bisa teramati.
Mengubah energi matahari menjadi energi listrik atau energi kimia merupakan
terobosan teknologi terbaru. Untuk melakukannya diperlukan peralatan berteknologi
tinggi. Sebuah sel tumbuhan, yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang,
telah melakukan tugas ini selama jutaan tahun.
Sistem yang sempurna ini lagi-lagi menunjukkan Penciptaan - untuk dilihat seluruh
manusia. Sistem fotosintesis yang sangat kompleks ini merupakan mekanisme yang
di-rancang dan diciptakan oleh Allah. Inilah sebuah pabrik tanpa tanding yang
disusutkan menjadi bidang sangat kecil di dedaunan. Rancangan tanpa cacat ini
hanyalah salah satu dari tanda-tanda yang mengungkapkan bahwa semua makhluk
hidup diciptakan oleh Allah, Pemelihara seluruh alam.
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 30
D. HAKIKAT TEORI EVOLUSI DARWIN ADALAH PERANG TERHADAP AGAMA
Pada jaman sekarang ini, sejumlah kalangan berpandangan bahwa teori evolusi
yang dirumuskan oleh Charles Darwin tidaklah bertentangan dengan agama. Ada juga
yang sebenarnya tidak meyakini teori evolusi tersebut akan tetapi masih juga ikut
andil dalam mengajarkan dan menyebarluaskannya. Hal ini tidak akan terjadi
seandainya mereka benar-benar memahami teori tersebut. Ini adalah akibat
ketidakmampuan dalam memahami dogma utama Darwinisme, termasuk pandangan
paling berbahaya dari teori tersebut yang diindoktrinasikan kepada masyarakat. Oleh
karenanya, bagi mereka yang beriman akan adanya Allah sebagai satu-satunya
Pencipta makhluk hidup, namun pada saat yang sama berpandangan bahwa "Allah
menciptakan beragam makhluk hidup melalui proses evolusi," hendaklah mempelajari
kembali dogma dasar teori tersebut. Tulisan ini ditujukan kepada mereka yang
mengaku beriman akan tetapi salah dalam memahami teori evolusi. Di sini diuraikan
sejumlah penjelasan ilmiah dan logis yang penting yang menunjukkan mengapa teori
evolusi tidak sesuai dengan Islam dan fakta adanya penciptaan.
Orang biasa yang sempat membaca dan mengerti literatur teori evolusi, paham
bahwa inilah yang menjadi dasar klaim kaum evolusionis.
Tidak mengherankan jika Pierre Paul Grassé, seorang ilmuwan evolusionis, mengakui
evolusi sebagai teori yang tidak masuk akal. Dia mengatakan apa arti dari konsep
"kebetulan" bagi para evolusionis:
…'[Konsep] kebetulan' seolah telah menjadi sumber keyakinan [yang sangat
dipercayai] di bawah kedok ateisme. Konsep yang tidak diberi nama ini secara diam-
diam telah disembah. (Pierre Paul Grassé, Evolution of Living Organisms, New
York, Academic Press, 1977, p.107)
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 31
Akan tetapi pernyataan bahwa kehidupan adalah produk samping yang terjadi
secara kebetulan dari senyawa yang terbentuk melalui proses yang melibatkan waktu,
materi dan peristiwa kebetulan, adalah pernyataan yang tidak masuk akal dan tidak
dapat diterima oleh mereka yang beriman akan adanya Allah sebagai satu-satunya
Pencipta seluruh makhluk hidup. Kaum mukmin sudah sepatutnya merasa
bertanggung jawab untuk menyelamatkan masyarakat dari kepercayaan yang salah
dan menyesatkan ini; serta mengingatkan akan bahayanya.
Pernyataan tentang "adanya kebetulan" yang dikemukakan teori evolusi
dibantah oleh ilmu pengetahuan
Fakta lain yang patut mendapat perhatian khusus dalam hal ini adalah bahwa berbagai
penemuan ilmiah ternyata malah sama sekali bertentangan dengan klaim-klaim kaum
evolusionis yang mengatakan bahwa "kehidupan muncul sebagai akibat dari
serentetan peristiwa kebetulan dan fenomena alamiah." Ini dikarenakan dalam
kehidupan terdapat banyak sekali contoh adanya rancangan (design) yang disengaja
dengan bentuk yang sangat rumit dan telah sempurna. Bahkan sel pembentuk suatu
makhluk hidup memiliki rancangan yang sangat menakjubkan yang dengan telak
mematahkan konsep "kebetulan."
Perancangan dan perencanaan yang luar biasa dalam kehidupan ini sudah pasti
merupakan tanda-tanda penciptaan Allah yang khas dan tak tertandingi, serta ilmu dan
kekuasaan-Nya yang Tak Terhingga.
Usaha para evolusionis untuk menjelaskan asal-usul kehidupan dengan menggunakan
konsep kebetulan telah dibantah oleh ilmu pengetahuan abad 20. Bahkan kini, di abad
21, mereka telah mengalami kekalahan telak. (Silahkan baca buku Blunders of
Evolutionists, karya Harun Yahya, terbitan Vural Publishing). Jadi, alasan mengapa
mereka tetap saja menolak adanya penciptaan oleh Allah kendatipun telah melihat
fakta ini adalah adanya keyakinan buta terhadap atheisme.
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 32
Allah tidak menciptakan makhluk hidup melalui proses evolusi
Oleh karena fakta yang menunjukkan adanya penciptaan atau rancangan yang
disengaja pada kehidupan adalah nyata, satu-satunya pertanyaan yang masih tersisa
adalah "melalui proses yang bagaimanakah makhluk hidup diciptakan." Di sinilah
letak kesalahpamahaman yang terjadi di kalangan sejumlah kaum mukmin. Logika
keliru yang mengatakan bahwa "Makhluk hidup mungkin saja diciptakan melalui
proses evolusi dari satu bentuk ke bentuk lain" sebenarnya masih berkaitan dengan
bagaimana proses terjadinya penciptaan makhluk hidup berlangsung.
Sungguh, jika Allah menghendaki, Dia bisa saja menciptakan makhluk hidup
melalui proses evolusi yang berawal dari sebuah ketiadaan sebagaimana pernyataan di
atas. Dan oleh karena ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa makhluk hidup
berevolusi dari satu bentuk ke bentuk yang lain, kita bisa mengatakan bahwa, "Allah
menciptakan kehidupan melalui proses evolusi." Misalnya, jika terdapat bukti bahwa
reptil berevolusi menjadi burung, maka dapat kita katakan,"Allah merubah reptil
menjadi burung dengan perintah-Nya "Kun (Jadilah)!".
Sehingga pada akhirnya kedua makhluk hidup ini masing-masing memililiki
tubuh yang dipenuhi oleh contoh-contoh rancangan yang sempurna yang tidak dapat
dijelaskan dengan konsep kebetulan. Perubahan rancangan ini dari satu bentuk ke
bentuk yang lain - jika hal ini memang benar-benar terjadi - akan sudah barang tentu
bukti lain yang menunjukkan penciptaan.
Akan tetapi, yang terjadi ternyata bukan yang demikian. Bukti-bukti ilmiah
(terutama catatan fosil dan anatomi perbandingan) justru menunjukkan hal yang
sebaliknya: tidak dijumpai satu pun bukti di bumi yang menunjukkan proses evolusi
pernah terjadi. Catatan fosil dengan jelas menunjukkan bahwa spesies makhluk hidup
yang berbeda tidak muncul di muka bumi dengan cara saling berevolusi dari satu
spesies ke spesies yang lain. Tidak ada perubahan bentuk sedikit demi sedikit dari
makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain dalam jangka waktu yang lama.
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 33
Sebaliknya, spesies makhluk hidup yang berbeda satu sama lain muncul secara
serentak dan tiba-tiba dalam bentuknya yang telah sempurna tanpa didahului oleh
nenek moyang yang mirip dengan bentuk-bentuk mereka. Burung bukanlah hasil
evolusi dari reptil, dan ikan tidak berevolusi menjadi hewan darat. Tiap-tiap filum
makhluk hidup diciptakan masing-masing secara terpisah dengan ciri-cirinya yang
khas. Bahkan para evolusionis yang paling terkemuka sekalipun telah terpaksa
menerima kenyataan tersebut dan mengakui bahwa hal ini membuktikan adanya fakta
penciptaan. Misalnya, seorang ahli palaentologi yang juga seorang evolusionis, Mark
Czarnecki mengaku sebagaimana berikut:
Masalah utama yang menjadi kendala dalam pembuktian teori evolusi adalah
catatan fosil; yakni sisa-sisa peninggalan spesies punah yang terawetkan dalam
lapisan-lapisan geologis Bumi. Catatan [fosil] ini belum pernah menunjukkan bukti-
bukti adanya bentuk-bentuk transisi antara yang diramalkan Darwin - sebaliknya
spesies [makhluk hidup] muncul dan punah secara tiba-tiba, dan keanehan ini telah
memperkuat argumentasi kreasionis [=mereka yang mendukung penciptaan] yang
mengatakan bahwa tiap spesies diciptakan oleh Tuhan. (Mark Czarnecki, "The
Revival of the Creationist Crusade", MacLean's, 19 Januari 1981, hal. 56)
Khususnya selama lima puluh tahun terakhir, perkembangan di berbagai bidang
ilmu pengetahuan seperti palaentologi, mikrobiologi, genetika dan anatomi
perbandingan, dan berbagai penemuan menunjukkan bahwa teori evolusi tidak lah
benar. Sebaliknya makhluk hidup muncul di muka bumi secara tiba-tiba dalam
bentuknya yang telah beraneka ragam dan sempurna. Oleh karena itu, tidak ada alasan
untuk mengatakan bahwa Allah menggunakan proses evolusi dalam penciptaan. Allah
telah menciptakan setiap makhluk hidup masing-masing secara khusus dan terpisah,
dan pada saat yang sama, dengan perintah-Nya "Kun (Jadilah)!" Dan ini adalah
sebuah fakta yang nyata dan pasti.
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 34
BAB IIIPENUTUP
A. KESIMPULAN Dogma dasar Darwinisme menyatakan bahwa makhluk hidup muncul menjadi
ada dengan sendirinya secara spontan sebagai akibat peristiwa kebetulan. Pandangan
ini sama sekali bertentangan dengan keyakinan terhadap adanya penciptaan alam oleh
Allah.
Kesalahan terbesar dari mereka yang meyakini bahwa teori evolusi tidak bertentangan
dengan fakta penciptaan adalah anggapan bahwa teori evolusi adalah sekedar
pernyataan bahwa makhluk hidup muncul menjadi ada melalui proses evolusi dari
satu bentuk ke bentuk yang lain. Oleh karenanya, mereka mengatakan: "Bukankah
tidak ada salahnya jika Allah menciptakan semua makhluk hidup melalui proses
evolusi dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain; apa salahnya menolak hal ini?"
Akan tetapi, sebenarnya terdapat hal yang sangat mendasar yang telah diabaikan:
perbedaan mendasar antara para pendukung evolusi (=evolusionis) dan pendukung
penciptaan (=kreasionis) bukanlah terletak pada pertanyaan apakah "makhluk hidup
muncul masing-masing secara terpisah atau melalui proses evolusi dari bentuk satu ke
bentuk yang lain. Pertanyaan yang pokok adalah "apakah makhluk hidup muncul
menjadi ada dengan sendirinya secara kebetulan akibat rentetan peristiwa alam, atau
apakah makhluk hidup tersebut diciptakan secara sengaja?"
Teori evolusi, sebagaimana yang diketahui, mengklaim bahwa senyawa-senyawa
kimia inorganik dengan sendirinya datang bersama-sama pada suatu tempat dan
waktu secara kebetulan dan sebagai akibat dari fenomena alam yang terjadi secara
acak. Mula-mula senyawa-senyawa ini membentuk molekul pembentuk kehidupan,
seterusnya terjadi rentetan peristiwa yang pada akhirnya membentuk kehidupan.
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 35
Oleh sebab itu, pada intinya anggapan ini menerima waktu, materi tak hidup dan
unsur kebetulan sebagai kekuatan yang memiliki daya cipta.
B. SARAN DAN KRITIK
1. Sebaiknya setiap manusia khususnya para ahli atau pemikir menyadari bahwa ilmu diciptakan hanya semata-mata untuk kepentingan bagi kemaslahatan umat manusia.
2. Ilmu bersifat progress dinamis, untuk itu perlu pembuktian secara ilmiah.
3. Saat ini para ilmuwan terpecah atas beberapa pemikiran evolusi, maka perlu dibuktikan dalil-dalil secara kontinyu dalam menelaah fenomena kehidupan.
4. Bagai para pemikir akademisi, sebaiknya jangan mudah terpancing dengan pemikiran yang paternalis, atau menjustifikasi kemutlakan kebenaran tentang ilmu manusia.
5. Sesugguhnya hanay Alloh yang maha memilki ilmu, manusia hanya berusaha atau berkewajiban membaca ayat-ayat Alloh untuk selanjutnya menjadi mahluk yang beriman dan bertaqwa kepada-Nya.
Dosen: Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta Page 36
DAFTAR PUSTAKA
Yahya Harun, Atlas of Creation, Fourth English Edition of March, 2007
Yahya Harun, Bencana Kemanusiaan Akibat Darwinisme, Jakarta.
http://www.turkishdailynews. com.tr/ article.php,enewsid, Tentang Pembantahan Teori Evolusi, dikutip Pada Tanggal 11 Januari 2012, jam 10.00 WIB