7 0 Titrasi permanganometri PERCOBAAN III Judul : TITRASI PERMANGANOMETRI Tujuan : 1. Menentukan jumlah air kristal dalam H 2 C 2 O 4 .xH 2 O. 2. Mengamati warna botol penyimpanan terhadap kadar H 2 O 2 . Hari/ Tanggal : Sabtu/15 November 2008. Tempat : Laboratorium Kimia FKIP UNLAM Banjarmasin I. DASAR TEORI Kalium permanganat telah lama digunakan dalam analisa redoks. Hal ini disebabkan karena KMnO 4 merupakan oksidator kuat yang dapat mengoksidasi sebagian besar reduktor secara kuantitatif bila ditambahkan dalam jumlah yang ekivalen. Warna ungu tua ion permanganat menjadikan permanganatnya sendiri sebagai indikator pada titrasinya. Satu tetes berlebih sudah dapat menghasilkan warna yang terang meskipun dalam larutan yang besar volumenya. Kalium permanganat merupakan oksidator kuat dalam larutan yang bersifat asam dan tidak memerlukan indikator. Dalam lingkungan seperti itu ion permanganat Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
31
Embed
alchemist08.files.wordpress.com · Web viewPengaruh botol penyimpanan terhadap kadar air H2O2 Kadar sebelum penyimpanan Diketahui kadar sebelum penyimpanan atau kadar mula-mula H2O2
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
70
Titrasi permanganometri
PERCOBAAN III
Judul : TITRASI PERMANGANOMETRI
Tujuan : 1. Menentukan jumlah air kristal dalam H2C2O4.xH2O.
2. Mengamati warna botol penyimpanan terhadap kadar
H2O2.
Hari/ Tanggal : Sabtu/15 November 2008.
Tempat : Laboratorium Kimia FKIP UNLAM Banjarmasin
I. DASAR TEORI
Kalium permanganat telah lama digunakan dalam analisa redoks. Hal ini
disebabkan karena KMnO4 merupakan oksidator kuat yang dapat mengoksidasi
sebagian besar reduktor secara kuantitatif bila ditambahkan dalam jumlah yang
ekivalen. Warna ungu tua ion permanganat menjadikan permanganatnya sendiri
sebagai indikator pada titrasinya. Satu tetes berlebih sudah dapat menghasilkan
warna yang terang meskipun dalam larutan yang besar volumenya.
Kalium permanganat merupakan oksidator kuat dalam larutan yang
bersifat asam dan tidak memerlukan indikator. Dalam lingkungan seperti itu ion
permanganat tereduksi menjadi mangan bervalensi empat sesuai persamaan
berikut.
MnO4- + 4H+ + 3e- MnO2 + H2O EO = + 1,68 volt
Sebaliknya, dalam larutan yang bersifat basa kuat; ion permanganat akan
bewarna hijau sesuai dengan persamaan berikut :
MnO4- + e- MnO4
2- EO = + 0,67
Selain, kalium permanganat dikenal pula hidrogen peroksida. Hidrogen
peroksida dengan rumus kimia H2O2 ditemukan oleh Louis Jacques Thenard di
tahun 1818. Hidrogen peroksida (H2O2) adalah cairan bening, tidak berwarna,
berbau khas agak keasaman agak lebih kental daripada air dan larut dengan baik
2. Pengaruh Warna Botol Penyimpanan terhadap Kadar H2O2
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
0,63 gram H2C2O4.xH2O
Menimbang
Melarutkan dalam labu ukur 100 mL.
Memipet 25 mL larutan H2C2O4.xH2O
Larutan bening
25 mL larutan H2C2O4.xH2O
Memasukkan dalam Erlenmeyer 250 mL akuadest.
Menambahkan 10 mL H2SO4 4 N dan 25 ml akuades
Memanaskan sampai 70oC.
Menitrasi dengan KMnO4 dalam keadaan panas sampai
warna ungu hilang.
25 ml larutan peroksida
Memasukkan ke dalam erlenmeyer 250 mLMenghitung kadar sebelum diencerkanMengencerkan sampai tanda pada erlenmeyerMenyimpan dalam beberapa botol yang berbeda warnanya
Memasukkan ke dalam erlenmeyer 250 mLMenambahkan 25 mL larutan peroksida*Menitrasi dengan KMnO4 standar sampai munculnya warna merah muda yang permanen
**Larutan berwarna
70
Titrasi permanganometri
1. Datanya kurang banyak
2. Lakukanlah 3-5 kali titrasi, sehingga datanya lebih akurat. Rangenya
sesuai dengan dasar teori (keterulangan data)
3. Buat kondisi yang eksterm, ada cahaya (sangat-sangat terang, sangat-
sangat gelap dan lingkungan biasa)
4. Mengambil zat dari botol ke gelas ukur jangan terlalu lama (jangan lama-
lama disimpan di gelas ukur)
5. Kesimpulan: kemungkinan-kemungkinan yang membuat gagal (indikator
gagal)
Pertanyaan dan Jawaban Dalam Presentasi Final Praktikum
1. Penanya : Perawati (Kelompok 3)
Pertanyaan :
1) Mengapa digunakan H2C2O4 sebagai zat pengoksidasi bukan zat
pereduksi yang lain seperti H2S, SO32- dan I-?
2) Di antara zat-zat tersebut manakah yang paling baik/ kuat daya
pereduksinya untuk digunakan dalam titrasi permanganometri?
Jawaban :
1) Asam oksalat digunakan karena zat tersebut dapat bertindak sebagai
zat pereduksi yang baik. Selain itu, untuk keperluan penentuan jumlah
molekul air yang terikat dalam suatu senyawa sesuai dengan tujuan
praktikum maka diperlukan zat pereduksi yang berbentuk hidrat dan
hanya asam oksalat saja yang memiliki kriteria tersebut.
2) Sudah menjadi aturan yang umum bahwa untuk menentukan daya
pereduksi suatu zat digunakan data harga potensial elektroda. Dalam
hal ini kecenderungan sifat pereduksi suatu zat dalam sebuah reaksi
kimia didasarkan pada potensial elektroda dari potensial yang
dihasilkan oleh suatu reaksi.
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
70
Titrasi permanganometri
Berikut ini urutan daya perduksi dari sejumlah zat pereduksi dalam
titrasi permanganometri (Vogel, 1970 dan Syukri, 1999).
H2S < SO32- < I-
2. Penanya : Dini Misliyati (Kelompok 3)
Pertanyaan :
Apa saja yang harus dilakukan agar dekomposisi H2O2 yang dihasilkan
sesuai dengan teoritis?
Jawaban :
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan agar dekomposisi H2O2 yang
dihasilkan dapat sesuai dengan hasil teoritis diantaranya:
a. H2O2 yang akan digunakan hendaknya berasal dari satu wadah
penyimpanan dan masih relatif tidak merupakan sisa pemakaian yang tidak
terpakai selama beminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. Oleh karena
itu, biasanya zat-zat yang mudah terdekomposisi seperti H2O2 tidak dibeli
dalam jumlah yang banyak agar dapat cepat habis sehingga tidak terlalu
lama disimpan.
b. Meletakkan botol-botol berisi H2O2 yang hendak diujikan di tempat-
tempat tertentu dimana faktor-faktor yang mempengaruhi dekomposisinya
selain radiasi matahari seperti suhu dapat seminimal mungkin
perbedaannya. Misalnya: jika salah satu botol zat diletakkan diluar
ruangan maka botol-botol yang lain juga hendaknya di luar ruangan (tidak
di dalam lemari yang gelap tetapi pengap/ lembab untuk mengkondisikan
tempat penyimpanan yang gelap).
c. Jika hal di atas tidak memungkinkan maka hendaknya kondisi
penyimpanan botol-botol zat dibuat seekstrim mungkin sehingga
dekomposisi H2O2 di tempat terang menjadi lebih banyak dibandingkan
tempat gelap.
3. Penanya : Neno Supriadi (Kelompok 5)
Pertanyaan :
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
70
Titrasi permanganometri
Mengapa dalam percobaan titrasi permanganometri yang telah dilakukan
H2O2 dapat bertindak sebagai pereduksi bukan pengoksidasi padahal harga
potensial elektrodanya lebih positif dari pada permanganat?
Jawaban :
Salah satu kelebihan hidrogen peroksida adalah daya pengoksidasinya
yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Dengan kata lain, daya
pereduksinya dapat dengan mudah diatur. Kemudahan pengaturan daya
pereduksi hidrogen peroksida berkaitan dengan kemudahannya dalam
mengalami dekomposisi.
Seperti yang telah diketahui, harga potensial elektroda yang digunakan
sebagai perbandingan dengan KMnO4 diukur pada kondisi standar (suhu 25 0C, tekanan 1 atm dan konsentrasi ion-ion 1 M). Kemudian seperti apa yang
telah dinyatakan dalam persamaan Nerst bahwa keadaan konsentrasi yang
berbeda akan menghasilkan potensial elektroda yang berbeda begitu pula
terhadap kecenderungan sifat reduktor dan oksidator yang dihasilkan
tergantung potensial reaksi. Dalam hal ini, konsentrasi H2O2 yang digunakan
telah dikondisikan sedemikan rupa sehingga relatif sangat kecil akibat
terdekomposisi. Akibatnya, reaksi redoks yang terjadi justru sebaliknya, H2O2