Top Banner
0 Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis
84

 · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

Mar 02, 2019

Download

Documents

phunghanh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

0

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 2:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

i

PEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIANSMA NEGERI 3 DENPASAR

Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013

Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir SMA Negeri 3 Denpasar

PEMERINTAH KOTA DENPASARDINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

SMA NEGERI 3 DENPASARJalan Nusa Indah No. 20x DenpasarTelp. (0361) 234293 Fax (0361) 221646

Website :www.sman3denpasar.sch.id , Mailto : [email protected]

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 3:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

ii

PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang

Maha Esa) karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan Buku Pedoman Penulisan

Hasil Penelitian ini dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan yang kami miliki.

Buku pedoman ini merupakan buku yang tidak diterbitkan dan hanya digunakan dikalangan

siswa SMA Negeri 3 Denpasar dalam pembuatan penelitian sebagai syarat untuk

mendapatkan rapor (kelas X dan XI) dan nomor peserta ujian nasional untuk kelas XII. Buku

ini merupakan kutipan dari Pedoman Penulisan Tesis Program Pascasarjana Universitas

Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja revisi edisi ke 3 yang kemudian disunting sesuai

dengan keperluan oleh Tim Pembimbing Tugas Akhir SMA Negeri 3 Denpasar.

Secara skematik buku pedoman ini terditi dari 4 bab dengan rincian

1. BAB I PENDAHULUAN

2. BAB II FORMAT PROPOSAL PENELITIAN KELAS X

3. BAB III FORMAT PENULISAN HASIL PENELITIAN KELAS XI DAN XII

4. BAB IV TEKNIK PENULISAN

Semoga buku pedoman ini dapat digunakan dengan baik, namun kami menyadari

bahwa buku ini masih perlu banyak penyempurnaan, untuk itu masukan yang sifatnya

konstruktif akan sangat berguna bagi penyempurnaan (revisi) berikutnya.

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 4:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

iii

DAFTAR ISI

SAMPUL PEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN

PRAKATA ........................................................................................................................ ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Tujuan ......................................................................................................... 1

B. Topik Penelitian........................................................................................... 1

C. Jenis Penelitian ............................................................................................ 2

BAB II FORMAT PROPOSAL PENELITIAN KELAS X

A. Bagian Awal ................................................................................................ 3

B. Bagian Inti ................................................................................................... 6

C. Bagian Akhir ............................................................................................... 20

BAB III FORMAT PENULISAN HASIL PENELITIAN KELAS XI DAN XII

A. Bagian Awal ................................................................................................ 3

B. Bagian Inti ................................................................................................... 6

C. Bagian Akhir ............................................................................................... 20

BAB IV TEKNIK PENULISAN

A. Bahan .......................................................................................................... 22

B. Pengetikan ................................................................................................... 22

C. Penyajian Tabel ........................................................................................... 24

D. Penyajian Gambar ....................................................................................... 25

E. Cara Merujuk Kutipan ................................................................................ 26

F. Cara Menulis Daftar Rujukan ..................................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 35

LAMPIRAN....................................................................................................................36

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 5:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

iv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1 Sampul Luar Tugas Akhir ........................................................................................... 36

2 Sampul Persyaratan Memperoleh No Ujian Nasional ................................................. 37

3 Isi dan Format Lembar Persetujuan Pembimbing ....................................................... 38

4 Lembar Persetujuan Tim Simposium .......................................................................... 39

5 Contoh Lembar Pernyataan ......................................................................................... 40

6 Contoh Prakata ............................................................................................................ 41

7 Contoh Format Abstrak untuk Tugas Akhir ................................................................ 43

8 Contoh Format Daftar Isi ............................................................................................. 44

9 Contoh Format Daftar Tabel ........................................................................................ 46

10 Contoh Format Daftar Gambar .................................................................................... 47

11 Contoh Format Daftar Lampiran ................................................................................. 48

12 Contoh Format Daftar Pustaka .................................................................................... 49

13 Contoh Format Riwayat Hidup Penulis ....................................................................... 50

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 6:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

1

BAB IPENDAHULUAN

Pengembangan kesiswaan pada dasarnya dapat dikelompokkan ke dalam 5 (lima)

bidang yaitu penalaran, minat kegemaran, kesejahteraan siswa, kepedulian sosial, serta

kepemimpinan dan organisasi. Khusus bidang penalaran, melalui kegiatan ini diharapkan

tumbuh kreativitas dan inovasi pemikiran siswa dalam rangka mengembangkan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni yang selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat luas. Mengingat pentingnya bidang ini, pemerintah dalam hal ini

SMAN 3 Denpasar berupaya menyelenggarakan pembinaan tugas akhir berupa penelitian

sebagai prasyarat untuk mendapatkan rapor bagi kelas X dan XI serta untuk mengikuti

mendapatkan Nomor Ujian Nasional (UN) untuk kelas XII.

A. TUJUAN

Tujuan penelitian siswa SMA Negeri 3 Denpasar bertujuan untuk meningkatkan mutu

pendidikan pada umumnya terutama dalam hal sebagai berikut.

1. Cara belajar baru bagi peserta didik, mereka dapat lebih mandiri dengan melakukan

penelitian individu, di mana pembelajaran langsung ke lapangan dapat memberikan

manfaat kepada siswa tersebut.

2. Interaksi antara pendidik dengan peserta didik yang lebih beragam, tidak sekedar

lewat kelas konvensional.

3. Menghayati konstruk dan azas keilmuan sebuah disiplin, sehingga dapat bernalar,

bersikap dan berperilaku sebagai seorang ilmuan bermutu yang mandiri.

B. TOPIK PENELITIAN

Mengacu pada kewenangan akademis dan pembinaan serta pengembangan disiplin

keilmuan, maka topik dan pokok permasalahan karya tulis mengacu pada bidang sains dasar,

sains terapan, sosial-humaniora dan pendidikan. Acuan ini tidak mempersempit ruang

masuknya topik dan pokok permasalahan yang secara substantif mengarah pada

pengembangan disiplin ilmu.

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 7:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

2

C. JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian berbasis pada kajian bidang studi

yang akan dilakukan penelitian. Dengan demikian, pilihan pendekatan dan jenis penelitian

dapat berbentuk penelitian kualitatif, penelitian kuantitatif, penelitian dan pengembangan,

penelitian kebijakan, penelitian eksperimen (baik yang dilakukan di laboratorium maupun di

lapangan) dan jenis penelitian lainnya yang sesuai dengan standar dan kaidah-kaidah

akademis. Dalam hal ini tidak diperkenankan jenis penelitian studi pustaka / kajian pustaka

semata.

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 8:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

3

BAB IIFORMAT PROPOSAL PENELITIAN KELAS X

Format proposal penelitian yang dimaksud dalam pedoman ini adalah menyangkut

susunan, tata letak, tata urutan dan tata cara penulisan termasuk ejaan, ukuran serta jenis

huruf.

Kertas yang digunakan untuk proposal penelitian adalah kertas putih HVS 70 gram,

ukuran A4, sampul cover (kertas buffalo) dengan warna (putih untuk sains dasar, hijau

untuk sains terapan, merah untuk sosial-humaniora, dan biru untuk pendidikan).

Proposal penelitian diketik dengan komputer dalam format huruf Times New Roman ukuran

font 12 dan spasi 1,5. Proposal penelitian merupakan suatu kesatuan utuh, tetapi dapat dibagi

menjadi tiga bagian besar yaitu bagian awal, bagian inti dan bagian akhir. Masing-masing

bagian dapat dibagi lagi menjadi bagian-bagian seperti yang dipaparkan dalam ketentuan

berikut.

A. Bagian Awal

Bagian ini terdiri atas halaman sampul, halaman judul, lembar persetujuan

(pembimbing), surat pernyataan keaslian karya, prakata, daftar isi, daftar tabel (jika ada),

daftar gambar (jika ada), daftar lampiran, dan daftar-daftar lain (jika ada). Ciri khas dari

bagian awal ini ialah penggunaan angka romawi kecil (i, ii, iii, dst) untuk menandai halaman

persetujuan dianggap sebagai halaman berurutan tetapi tidak diberi nomor urut.

1. Halaman Sampul

Halaman sampul berisi: judul karya tulis secara lengkap, nama dan nomor induk

siswa (NIS), lambang SMA Negeri 3 Denpasar, nama sekolah dan tahun. Semua huruf

dicetak dengan huruf kapital, Komposisi huruf dan tata letak masing-masing bagian

diatur simetris, rapi dan serasi (contoh dapat dilihat pada lampiran )

2. Lembar Halaman Judul

Format dan isi halaman halaman sampul, tetapi memuat teks “Proposal penelitian

ini Diajukan kepada SMA Negeri 3 Denpasar untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Rapor. Contohnya dapat dilihat pada lampiran.

3. Halaman Persetujuan

Halaman persetujuan memuat persetujuan dari pembimbing karya tulis. Hal-hal

yang dicantumkan dalam lembar persetujuan pembimbing adalah: (1) teks “Proposal

penelitian oleh….. ini telah diperiksa dan disetujui untuk diserahkan…”, (2) nama

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 9:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

4

lengkap dan nomor induk pegawai (NIP) pembimbing 1 dan pembimbing 2. Contoh

format lembar persetujuan pembimbing yang dimaksud dapat dilihat pada lampiran .

4. Pernyataan Keaslian Karya

Untuk menghindari terjadinya praktik akademis yang melanggar kaidah dan

academic yurisdiction, pada saat penyusunan proposal penelitian oleh siswa, maka

kepada setiap siswa harus melampirkan surat pernyataan keaslian karya yang telah

ditandatangani oleh siswa bersangkutan. (contoh format dapat dilihat pada lampiran )

5. Prakata

Di dalam prakata dicantumkan ucapan terimakasih peneliti yang ditujukan kepada

berbagai pihak. Pihak tersebut dapat berupa individu, pejabat, lembaga, organisasi,

dan atau pihak-pihak lain yang berkontribusi dalam menyiapkan, melaksanakan, dan

menyelesaikan proposal penelitian.

Tulisan prakata diketik dengan huruf kapital, simetris di batas atas bidang

pengetikkan tanpa tanda titik. Teks prakarta diketik dengan spasi ganda (dua spasi).

Panjang teks tidak lebih dari dua halaman kertas ukuran A4. Kemudian, pada akhir

teks dicantumkan kata “Peneliti” yang menyebut nama terang, dan ditempatkan di

pojok kanan bawah.(contoh format dapat dilihat pada lampiran )

6. Daftar Isi

Di dalam halaman daftar isi dimuat: judul lembar pengesahan, surat pernyataan,

daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar-daftar lain (jika ada), judul bab, judul

anak sub bab, dan judul anak sub bab yang disertai dengan nomor halaman tempat

pemuatannya di dalam teks. Semua judul bab diketik dengan huruf kapital, sedangkan

sub bab dan anak sub bab hanya huruf awalnya saja yang diketik dengan huruf

kapital. Daftar isi hendaknya menggambarkan garis organisasi keseluruhan isi

proposal penelitian (lihat lampiran ).

7. Daftar Tabel

Halaman Daftar tabel memuat nomor tabel, judul tabel, dan nomor halaman untuk

setiap tabel yang harus sama dengan judul tabel yang terdapat dalam teks. Judul tabel

yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara tabel yang

satu dengan tabel yang lainnya diberi jarak dua spasi (lihat lampiran ).

8. Daftar Gambar

Pada daftar gambar dicantumkan nomor gambar, judul gambar, dan nomor

halaman tempat pembuatannya dalam teks. Judul gambar yang memerlukan lebih dari

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 10:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

5

satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul gambar dan judul gambar

lainnya diberi jarak dua spasi (lihat lampiran ).

9. Daftar Lampiran

Daftar lampiran memuat nomor lampiran, judul lampiran, dan halaman tempat

lampiran itu berada. Judul lampiran yang memerlukan lebih dari satu baris diketik

dengan spasi tunggal. Antara judul lampiran yang satu dan judul lampiran lainnya

diberi jarak dua spasi (lihat lampiran ).

B. Bagian Inti

Bagian inti proposal penelitian terdiri atas sekurang-kurangnya empat bab, yakni

pendahuluan, landasan teori dan metode penelitian serta Rencana Jadwal Pelaksanaan

Penelitian. Bagian inti ditandai dengan penggunaan huruf kapital/angka (A, B, dst) untuk

menomori urutan, nomor digit untuk menandai urutan sub judul dan sub subnya (paling

banyak 4 digit), no angka Arab (1,2,3,dst)untuk menandai halaman. Nomor digit tidak boleh

digunakan untuk pengganti no urut seperti 1), 2). Dst. Atau huruf a), b), dst. Jika dirumuskan

secara urut maka susunan bagian inti adalah sebagai berikut.

A. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Masalah

1.4 Manfaat Penelitian

1.5 Hipotesis

B. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori (yang berkaitan dengan permasalahan penelitian)

2.2 Kajian Hasil Penelitian yang Relevan (yang terkait dengan penelitian kalian)

C. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

3.2 Rancangan Penelitian

3.3 Populasi dan Sample Penelitian (Sosial-Humaniora-Pendidikan terkadang juga

pada Sains Dasar dan Sains Terapan) atau Bahan dan Alat (Sains Dasar, Sains

Terapan)

3.4 Variabel Penelitian

3.5 Parameter / Indikator Penelitian

3.6 Prosedur Kerja/Metode Pengumpulan Data

3.7 Teknik Analisis Data

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 11:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

6

D. JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN

Bagian inti dari proposal penelitian pada rumusan di atas, masing-masing dapat

dijelaskan seperti pada paparan berikut ini.

1. Latar Belakang Penelitian

Latar belakang yang digunakan dalam usulan sebuah penelitian diperlukan agar orang

dapat memahami konteks atau lingkungan, faktor-faktor yang berkaitan dengan permasalahan

yang akan diteliti. Jadi segala informasi yang berhubungan dengan permasalahan tersebut

dikemukakan dengan maksud agar orang lebih mudah menghayati situasi dan kondisi dimana

masalah-masalah tersebut timbul atau terjadi. Informasi mengenai latar belakang tidak perlu

panjang lebar melainkan singkat tapi jelas agar tidak membosankan.

Pada bagian latar belakang hendaknya dikemukakan secara jelas dan obyektif, rasional

akademis mengapa masalah atau pokok persoalan tersebut penting dikaji dalam penelitian.

Pernyataan urgenitas tersebut harus didukung oleh argument-argumen akademis terkait, yang

melatarbelakangi pentingnya kajian dilakukan. Pada bagian ini juga penting untuk

dikemukakan logika konseptual dan praktis atas pokok persoalan, termasuk penggambaran

terjadinya kesenjangan antara das sollen dan das sein (harapan dan kenyataan), baik secara

teoretik maupun secara praksis. Pernyataan kesenjangan yang dimaksud hendaknya didukung

oleh fakta, data, dokumen, dan bukti-bukti ilmiah lainnya yang bertalian dengan pokok

permasalahan, sehingga siapapun yang membaca menjadi mengerti mengapa hal tersebut

perlu dikaji atau diteliti secara ilmiah.

2. Rumusan Masalah

Masalah penelitian sebaiknya berupa pernyataan yang menunjukkan keterkaitan antara

variabel-variabel yang akan diteliti, baik untuk penelitian yang bersifat deskriptif/ex post

facto maupun yang bersifat eksperimen. Dengan perkataan lain, masalah penelitian

merupakan pernyataan penelitian dan diikuti pertanyaan penelitian yang mendorongnya

untuk mengadakan penelitian. Karena itu, masalah penelitian (research statement) harus

dirumuskan secara spesifik agar dapat menjadi penuntun bagi penelitian di lapangan.

Masalah penelitian yang secara sepintas telah tersirat dalam latar belakang penelitian,

penting untuk dinyatakan secara lebih jelas, operasional, dan terukur dalam rumusan kalimat

- kalimat pernyataan yang terinci yang diikuti pertanyaan penelitian yang akan dicari

jawabannya dalam penelitian. Rumusan masalah hendaknya dituangkan ke dalam kalimat

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 12:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

7

kalimat pernyataan yang singkat, padat, jelas, dan operasional. Rumusan yang baik akan

menampakkan secara jelas variabel yang diteliti, jenis dan sifat hubungan antar variabel,

keterkaitan antargeneralisasi dan bangunan teori sebuah disiplin, serta subjek penelitiannya.

Selain itu, rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empiris, dalam arti, memungkinkan

dikumpulkannya data untuk menjawab rumusan masalah yang diajukan.

3. Tujuan penelitian

Secara ringkas dapat dikatakan bahwa tujuan penelitian adalah menemukan informasi

empiris, objektif, logis mengenai sesuatu atau menentukan keterkaitan di antara variabel-

variabel yang dipermasalahkan. Dengan demikian, maka tujuan penelitian yang dirumuskan

harus mencermikan dan konsisten dengan masalah-masalah yang dikemukakan sebelumnya.

Jelaslah bahwa penelitian yang akan dilaksanakan mengarah pada jawaban-jawaban terhadap

pertanyaan penelitian yang telah dinyatakan dalam masalah penelitian (rumusan masalah).

Tujuan penelitian menyatakan secara jelas, sasaran yang ingin dicapai setelah

pelaksanaan penelitian terhadap masalah yang telah dirumuskan pada bagian sebelumnya. Isi

dan rumusan tujuan penelitian mengacu kepada isi dan rumusan masalah penelitian yang

telah ditetapkan sebelumnya, yang bersifat ringkas, jelas, padat, dan terukur. Tujuan

penelitian biasanya diformulasikan (dirumuskan) dalam bentuk kalimat pernyataan.

4. Manfaat Penelitian

Pada bagian ini ditunjukkan pentingnya (keutamaan) penelitian terutama yang bertalian

dengan pengembangan disiplin keilmuan, pembangunan dalam arti luas dan kepentingan

praksis sebuah bidang kajian. Dengan kata lain, uraian dalam subbab manfaat penelitian

berisi alasan kelayakan akademis dan praksis atas masalah yang diteliti. Perumusan manfaat

penelitian, akan memperkuat dan meningkatkan kelayakan sebuah pokok persoalan atau

masalah untuk dikaji berdasarkan langkah-langkah akademis, sehingga akan melahirkan

adagium tentatif pada kalangan komunitas tertentu (sesuai bidang ilmunya). Sementara itu,

untuk jenis penelitian tindakan atau penelitian tindakan kelas, termasuk penelitian dan

pengembangan di beberapa bagiannya, kebermanfaatan penelitian harus dinyatakan dengan

mengacu kepada siapa, dalam hal apa, dan untuk apa nilai manfaat tersebut.

5. Hipotesis

Hipotesis adalah praduga ataupun asumsi yang harus diuji melalui data atau fakta yang

diperoleh melalui penelitian. Dengan demikian, hipotesis merupakan penuntun bagi peneliti

dalam menggali data yang diinginkan. Sekalipun demikian, perlu diingat, bahwa peneliti

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 13:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

8

harus senantiasa memegang teguh prinsip objektif agar jangan timbul “bias” dalam pencarian

data. Hipotesis merupakan jawaban sementara atau dugaan jawaban terhadap pertanyaan

yang diajukan, yang pada hakikatnya merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang

dikembangkan.

Secara konsep, hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan mengenai keadaan

populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel

penelitian. Secara statistik hipotesis merupakan pernyataan mengenai keadaan parameter

yang akan diuji melalui statistik sampel. Hipotesis biasanya juga mengandung prediksi, dan

ketepatan prediksinya akan sangat tergantung pada tingkat kebenaran dan ketepatan kajian

teori yang mendasarinya. Secara umum, hipotesis sebenarnya menyangkut dua hal yaitu

tentang hubungan dan tentang perbedaan, tetapi perumusannya dapat beraneka ragam.

Dalam penelitian kuantitatif yang paling perlu diperhatikan adalah jenis rumusan

hipotesis tersebut, apakah suatu hipotesis dirumuskan secara direksional atau non direksional.

Hal ini penting diperhatikan karena menyangkut uji signifikansi yang akan diterapkan, yaitu:

uji satu arah (one tail) untuk hipotesis direksional, atau uji dua arah (two tail) untuk hipotesis

non-direksional, di samping kedua jenis rumusan hipotesis dimaksud akan menuntut arah

kajian teori yang berbeda.

Menurut fungsinya, hipotesis terdiri atas hipotesis teoritik dan hipotesis penelitian.

Perlu disadari bahwa penelitian kuantitatif bertujuan untuk menguji teori yang sudah ada.

Teori tersebut kemudian dirumuskan ke dalam hipotesis untuk diuji dengan sampel yang

ditentukan oleh peneliti. Hipotesis yang diuji dalam penelitian adalah hipotesis nol. Hipotesis

nol pada hakikatnya adalah hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungan atau tidak ada

perbedaan (hypothesis of norelation, hypothesis of no difference). Peneliti dalam hubungan

ini mempunyai praduga atau asumsi bahwa data yang diperolehnya akan menunjukkan

sebaliknya. Karena itu hipotesis penelitian akan menyatakan gagasan sebaliknya, yaitu: ada

hubungan atau ada perbedaan.

Berdasarkan pengertian di atas muncul tiga macam pendapat di antara para peneliti,

yaitu: (1) karena hipotesis nol bunyinya selalu sama untuk semua penelitian, maka hipotesis

nol tidak perlu disebutkan dalam usaha penelitian, (2) karena hipotesis penelitian dapat

diketahui dari hipotesis nol dan karena hipotesis nol adalah hipotesis yang diujikan, maka

hipotesis penelitian tidak perlu dicantumkan dan hanya hipotesis nol yang dicantumkan, dan

(3) mencantumkan kedua jenis hipotesis tersebut baik dalam rumusan narasi maupun dalam

rumusan statistiknya. Dalam praktiknya, ketiga pendapat tersebut digunakan tanpa masalah.

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 14:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

9

Dengan demikian, peneliti boleh memilih salah satu dari tiga pendekatan tersebut dan

menggunakannya secara konsisten.

Menurut sifatnya, hipotesis penelitian dapat berupa hipotesis yang mengarah

(directional) dan dapat juga berupa hipotesis yang tidak mengarah (non-directional).

Hipotesis yang mengarah menunjukkan arah asumsi penelitian, misalnya: semakin tinggi IQ

siswa, semakin tinggi prestasi belajarnya. Sebaliknya hipotesis yang tidak mengarah

menunjukkan tidak adanya arah asumsi penelitian, misalnya: terdapat perbedaan antara

kelompok X dengan kelompok Y, tanpa menyebutkan kelompok yang mana yang lebih

tinggi.

Menurut bentuknya: hipotesis dapat berupa pernyataan simbolik dan pernyataan verbal.

Dalam usulan penelitian, kedua bentuk hipotesis ini harus dicantumkan.

6. Kajian Pustaka

Bagian ini terdiri atas kajian teori, kajian penelitian yang relevan. Kajian pustaka

memuat kajian referensi yang relevan dan sesuai dengan penelitian yang dilakukan.

6.1. Kajian Teori (yang berkaitan dengan permasalahan penelitian)

Kajian teori membahasa secara deduktif dan/atau anti tesis sejumlah teori yang pernah

ada, yang pernah digunakan oleh orang untuk menjawab atau menjelaskan masalah-masalah

tertentu. Pemilihan dan penetapan kajian teori dilakukan dengan pertimbangan azas relevansi

dan kemutakhiran. Bagian ini tidak boleh hanya merupakan rangkaian teori-teori atau

kumpulan teori tanpa pemaknaan yang sistematis oleh peneliti. Penetapan dan penggunaan

teori-teori ini seyogyanya mengarah kepada teori yang hendak digunakan dalam mengkaji

masalah yang dirumuskan dan secara eksplisit harus mampu dirumuskan dan ditetapkan suatu

teori dasar (grounded theory) yang nantinya digunakan untuk menakar, membedah, dan

memformulasikan pengujian dan/atau penelaahan variabel penelitian. Jenis teori, batasan

teori, prosedur penggunaan, mekanisme pengujian, dan yang lainnya harus mampu

dirumuskan dan dinyatakan secara jelas pada bagian ini.

Penting dipahami dan dilakukan pada bagian ini, bahwa dalam mengutip, memaknai,

menyenerai, sumber-sumber kepustakaan pada bagian ini hendaknya menggunakan kata-kata

sendiri, dengan menjauhkan kesan menjiplak aslinya. Sesekali memang diperkenankan untuk

mengutip secara utuh sebuah teori, prinsip, generalisasi, konsep, dan fakta dari sumber

aslinya, dengan cara menuliskannya sesuai dengan kaidah-kaidah yang dibenarkan secara

akademis. Pengutipan sebuah sumber atau kepustakaan wajib hukumnya untuk

mencantumkan nama penulis dan tahun penerbitan sumber kepustakaan tersebut. Bilamana

kutipan langsung lebih dari 4 baris, maka penulisannya harus diketik satu spasi dengan

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 15:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

10

mencantumkan nama penulis, tahun penerbit, dan halaman tempat kutipan di buku atau

sumber aslinya.

6.2. Kajian Hasil Penelitian yuang Relevan (yang terkait dengan penelitian

kalian)

Pengkajian dan penelusuran berbagai teori adalah dalam rangka menentukan teori dasar

yang akan digunakan oleh peneliti untuk meneliti variabel yang dikonstruksikan. Setiap

variabel yang akan diteliti seyogyanya memiliki kontruksi dasar teori. Hal ini sangat penting

karena untuk selanjutnya (dalam penelitian kuantitatif) teori yang digunakan akan

menentukan arah penelitian tersebut, baik menyangkut instrumentasi yang digunakan (dalam

proses perancangan maupun validasinya), perumusan hipotesisnya, maupun tahapan

verifikasinya. Setelah penelitian mengemukakan teori-teori yang berhubungan dengan

variabel yang diteliti (masalahnya) maka ia dapat mendeduksikan konsep-konsep yang

terdapat di dalamnya. Setiap teori berisi konsep, karena itu konsep tersebut harus dijelaskan

di dalam bagian ini agar orang mengetahui dasar atau inti teori tersebut. Dalam bagian ini

sering digunakan diagram-diagram untuk menjelaskan konsepnya.

Pada bagian ini, secara jelas dan objektif harus dipaparkan tentang gagasan, konsep,

pemikiran, teori, prinsip, dalil, dan temuan dalam penelitian terdahulu yang bertautan secara

langsung maupun tidak langsung dengan focus masalah yang akan diteliti. Penelitian dapat

memulai dengan mengemukakan penelitian-penelitian yang relevan dengan apa yang akan

diteliti secara kronologis, atau disistematisasikan menurut masalahnya. Berdasarkan kajian

dan telaah terhadap berbagai temuan penelitian tersebut, maka penelitian dapat memetik hal-

hal yang bertalian dengan masalah, teori yang akan digunakan, metode yang digunakan, dan

temuan-temuannya dengan memberikan penguatan, atau komentar, kritik, evaluasi, dan

sebagainya, sehingga tidak memunculkan atau menyiratkan kesan bahwa bagian ini adalah

kumpulan atau penumpukan rangkaian teori semata. Penelitian dituntut untuk mampu

“membahasakan” bagian setiap bagian dari temuan penelitian yang relevan untuk mendukung

gagasan utama atau pokok permasalahan penelitiannya, sehingga jelas “posisi peneliti” di

antara teori atau temuan penelitian yang telah dihasilkan oleh orang lain pada kajian yang

sejenis.

Berdasarkan pola seperti di atas, peneliti dengan tegas dapat mengemukakan bagian-

bagian atau aspek-aspek mana yang berhubungan dan yang tidak berhubungan dengan

bagian-bagian atau aspek-aspek yang akan dikaji sekarang, masalah-masalah mana yang

sudah diteliti orang dan masalah-masalah mana yang belum digarap sehingga peneliti bisa

menempatkan di mana posisi masalah yang akan ditelitinya. Bisa saja terjadi, bahwa fokus

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 16:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

11

masalah yang akan dikajinya sama atau telah dikaji oleh peneliti lain lebih dulu, namun

bilamana metode, pelibatan dan jumlah variabel, objek atau subjek penelitian, serta lokasi

atau latar penelitiannya berbeda, maka penelitian tersebut layak untuk dilanjutkan.

Pada konteks inilah, kejujuran akademis, kedirian akademis siswa, dan gradasi karya

yang akan dihasilkannya dipertaruhkan (dinilai dan ditempatkan pada level tertentu). Kajian

teori dan kepustakaan setiap variabel ditunjang minimal tiga sumber primer dengan

menunjukkan bukti fisik (hard copy).

7. Metode Penelitian

Kandungannya mencakup antara lain: jenis penelitian, subjek penelitian, rancangan

penelitian, metode pengumpulan data, metode analisis data, dan indikator/parameter

penelitian, waktu dan tempat penelitian dan prosedur/tahapan penelitian.

Perlu dicatat, bahwa di dalam bagian ini, penelitian tidak perlu mengemukakan teori-

teori atau batasan-batasan tentang istilah-istilah dalam metodologi. Misalnya, ketika

mengumumkan tentang subjek penelitian, populasi, dan sampel penelitian, tidak perlu

didefinisikan apa itu subjek penelitian, populasi, sampel, dan berbagai hal tentang

penyampelan.

7.1. Rancangan Penelitian

Rancangan (desain) pada hakikatnya mencakup abstraksi isi dan ruang lingkup (the

design is content and scope of the study). Rancangan penelitian tergantung pula pada

pendekatan yang digunakan pada subjek penelitian dalam kaitan dengan eksistensi variabel

yang diteliti. Eksistensi variabel yang dimaksud apakah variabel yang akan diteliti

dimunculkan secara sengaja (dimanipulasi) oleh peneliti dalam suatu eksperimen, atau

variabel yang diteliti adalah variabel yang telah ada secara wajar pada subjek yang diteliti

(ex-post facto), atau variabel yang diteliti adalah sesuatu yang harus diurai lebih lanjut

berdasarkan realitas kekinian temuan di lapangan (etnografi).

Di sisi lain, penggambaran konstelasi rancangan penelitian akan dipengaruhi pula oleh

jumlah (banyaknya) dan status variabel yang dilibatkan dalam penelitian, sehingga akan

terkait dengan identifikasi variabel penelitian dan sudah tentunya juga terkait dengan

hipotesis yang dirumuskan. Berdasarkan rasional tersebut, maka pada bagian ini, siswa

hendaknya mampu dengan tegas menyatakan desain penelitian yang digunakan, sesuai

dengan karakteristik fokus masalah yang hendak dikaji atau diteliti. Pada rancangan

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 17:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

12

penelitian, secara empiris telah dinyatakan rancang bangun penelitian yang akan dilakukan,

sehingga akan memudahkan penelitian dalam melakukan tahapan penelitian selanjutnya.

7.2. Populasi dan Sampel Penelitian

Sejak awal, penelitian harus dengan tegas menentukan populasi penelitiannya. Karena

itu ia harus mendefinisikan populasi agar orang mengetahui ke mana hasil penelitian tersebut

dapat digeneralisasikan. Populasi terdiri atas populasi teoretis dan populasi terjangkau.

Populasi teoretis adalah semua subjek, baik yang secara langsung maupun tidak langsung

akan diteliti dan kemana hasil penelitian dapat digeneralisasikan. Populasi terjangkau adalah

semua subjek yang (bila perlu) dapat dijangkau secara langsung.

Bilamana populasi biasanya terlalu banyak untuk diteliti, maka penelitian dapat

menggunakan sebagian saja dari populasi. Sudah barang tentu sampel tersebut harus dapat

mewakili populasi. Peneliti dapat menggunakan teknik statistik untuk mengetahui apakah

sampel yang digunanakan representatif atau tidak. Dalam kaitan dengan itu, penentuan

sampel dari suatu studi sampling pada hakikatnya selalu mengandung risiko kesalahan

(sampling error), karena generalisasi dari sampel ke populasi selalu mengandung resiko

bahwa terdapat kekeliruan atau ketidaktepatan, karena sampel tidak mungkin mencerminkan

secara persis keadaan populasi.

Secara konseptual, dapat ditegaskan bahwa semakin besar ketidaksamaan sampel

dengan populasi, maka semakin besar pula kemungkinan kekeliruan dalam generalisasi.

Maka dari itu, masalah representatifnya sampel sangat perlu dicermati. Bertalian dengan hal

itu terdapat beberapa teknik penentuan sampel, yang pada dasarnya dapat dikelompokkan

menjadi dua gugus yaitu: (1) penyampelan probabilitas (probability sampling), dan (2)

penyampelan nonprobabilitas sampling (nonprobability sampling). Dari masing-masing

gugus tersebut telah diciptakan berbagai teknik lagi, yang sangat memungkinkan peneliti

memilih sesuai dengan keperluan.

Untuk mendukung penggunaan dari berbagai teknik di atas, dalam rangka

mempertinggi tingkat kerepresentatipan sampel, perlu dipertimbangkan beberapa hal yaitu:

variabilitas populasi, besarnya sampel, teknik penentuan sampel, dan kecermatan

memasukkan ciri-ciri populasi. Mengingat adanya keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti,

maka dapat saja terjadi ketidaksempurnaan pemenuhan keempat hal di atas, sehingga

kesalahan-kesalahan sampling hampir selalu ada.

Berangkat dari logika konseptual di atas, maka muncul kebutuhan untuk

memperhitungkan besar-kecilnya kekeliruan tersebut, yang biasa disebut dengan analisis

kekeliruan atau simpangan baku estimasi atas distribusi penyampelan. Distribusi

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 18:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

13

penyampelan statistic akan normal manakala distribusi skor dalam populasinya merupakan

distribusi normal dan sampel diambil secara rambang (random). Akan tetapi, distribusi suatu

statistic akan mendekati distribusi normal, tidak peduli bentuk distribusi populasinya normal

atau tidak asal sampel penelitiannya cukup besar.

Mengenai gugus penyampelan, seorang peneliti harus mampu memilih teknik

penentuan sampel yang tepat sesuai dengan karakteristik populasi dan kebutuhan data

penelitiannya. Secara umum, teknik tersebut ada yang didasarkan atas probabilitas, ada pula

yang didasarkan atas nonprobabilitas. Probabilitas penyampelan terdiri atas: (1) rambang

sederhana (simple random sampling), (2) rambang strata (stratified random sampling), (3)

kluster (cluster sampling). Penyampelan nonprobabilitas terdiri atas: (1) penyampelan

purposive (purposive sampling), (2) penyampelan kuota (quota sampling), (3) penyampelan

eksidental (accidental sampling).

Berdasarkan argumentasi di atas, maka bilamana subjek penelitian telah ditetapkan,

maka peneliti secara tegas telah dapat menyatakan populasi subjek penelitian itu. Jika dalam

penelitian diperlukan adanya sampel, maka harus dipilih secara tepat teknik dan pendekatan

penyampelannya, sehingga tidak terjadi bias keterwakilan populasi dalam sampel penelitian,

yang pada akhirnya akan berdampak pada validitas temuan penelitian.

7.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Variabel dapat diartikan sebagai suatu totalitas gejala atau objek pengamatan yang akan

diteliti. Maka dari itu, dilihat dari fungsinya, variabel dapat diklasifikasikan menjadi: variabel

bebas (prediktor), variabel control, variabel moderator, variabel penyela, dan variabel

tergantung (kriterium). Bila variabel ini digambarkan dalam suatu model (konstelasi)

penelitian nantinya, penempatan (klasifikasi) variabel sangat ditentukan oleh paradigm teori

yang melandasinya, dan untuk itulah sangat diperlukan wawasan, pengalaman, ketelitian,

serta keterampilan peneliti.

Perumusan definisi variabel, menyangkut perumusan definisi konsep variabel dan

perumusan definisi operasional variabel tersebut. Perumusan definisi konsep variabel harus

konsisten dengan teori pokok (grand theory) yang mendasari penelitian variabel

bersangkutan. Hal tersebut secara konsep akan menyangkut konsep teoretis variabel yang

diteliti, dimensi, dan indikator yang melingkup variabel tersebut. Sementara itu definisi

operasional variabel, menyangkut pengukuran variabel, dan pernyataan peringkat/skala data

yang dikumpulkan (nominal, ordinal, interval, atau rasio). Definisi operasional variabel ini

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 19:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

14

akan sangat menentukan bagaimana suatu instrument variabel itu dirancang, dan bagaimana

rancangan data tersebut dikumpulkan, dan hal tersebut akan memberikan arah bagaimana

formula analisis yang akan digunakan.

Bila ditelusuri lebih jauh, bermacam-macam cara dapat digunakan untuk menyusun

definisi operasional, antara lain: (a) pola I, yaitu definisi yang disusun berdasarkan atas

kegiatan-kegiatan (operasi) yang harus dilakukan agar hal yang didefinisikan itu terjadi.

Contoh: pembelajaran model jigsaw adalah pembelajaran yang dikelola dengan langkah-

langkah umum sebagai berikut………… Hasil pembelajaran tersebut dilihat pada prestasi

belajar peserta didik, yang diukur melalui tes, dan data yang dikumpulkan dalam skala

interval, (b) pola II, yaitu definisi yang disusun atas dasar begaimana hal yang didefinisikan

itu beroperasi. Contoh: intelegensi adalah kemampuan potensial yang dimiliki oleh peserta

didik yang berpengaruh terhadap cara pemecahan masalah yang dihadapi secara cepat, tepat,

dan adequate. Intelegensi peserta didik diukur melalui tes intelegensi standard progressive

matriks dan data yang dikumpulkan dalam skala interval, dan (c) pola III, yaitu definisi yang

dibuat berdasarkan atas bagaimana hal yang didefinisikan itu tampak. Contoh: kecemasan

terhadap sekolah adalah penolakan untuk pergi belajar di sekolah. Kecemasan terhadap

sekolah diukur dengan observasi atau wawacara, dan data yang dikumpulkan dalam skala

nominal (sangat cemas, cemas, dan kurang cemas).

Mengacu pada konsep berpikir di atas, maka hal-hal yang dikemukakan pada bagian ini

ialah identifikasi variabel penelitian, definisi variabel (definisi konsep dan definisi

operasional) serta konstelasi variabel. Uraian mengenai ketiga hal ini dilakukan secara amat

singkat karena maksud utamanya adalah untuk memberikan gambaran utuh dalam bentuknya

yang ringkas mengenai fokus penelitian. Definisi istilah diperlukan apabila diperkirakan akan

timbul perbedaan pengertian atau kekurang-jelasan makna seandainya batasan itu tidak

diberikan. Istilah yang perlu diberikan batasan ialah istilah-istilah yang berhubungan dengan

konsep-konsep pokok yang terdapat dalam karya tulis. Kriteria bahwa suatu istilah

mengandung konsep pokok adalah jika istilah itu terkait erat dengan masalah yang diteliti

atau variabel penelitian. Bagi penelitian-penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif

definisi variabel agar disesuaikan.

7.3. Parameter atau Indikator Penelitian

Pada bagian ini diuraikan paramater atau indikator penelitian apa yang dipakai.

Lengkap dengan satuannya bila ada. Contohnya:

Topiknya: Mengukur pertumbuhan Kacang Merah

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 20:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

15

Indikator/Parameternya adalah: luas daun (cm 2), jumlah daun (buah), tinggi tanaman

tidak dibatasi,dll.

8. Metode Pengumpulan Data/Prosedur Penelitian

Pada bagian ini, yang perlu dirumuskan lebih dulu adalah data apa yang hendak

dikumpulkan dengan mengacu pada fokus masalah dan rumusan masalah yang telah

diformulasikan sebelumnya. Setelah kepastian yang bertalian dengan jenis data yang

diperlukan telah ditetapkan, maka langkah selanjutnya adalah menentukan cara atau metode

yang akan digunakan untuk menjaring atau mengumpulkan data.

Ketepatan pemilihan metode dan alat pengumpulan data sangat menentukan kualitas

data yang didapatkan, dan pada akhirnya akan menentukan kualitas hasil suatu penelitian.

Oleh karena itu, instrumentasi ini harus mendapatkan penggarapan yang cermat, sehingga

memenuhi syarat-syarat sebagai alat ukur yang baik. Untuk itu biasa dituntut validasi

instrumen (yang menyangkut validitas content, concurrent, predictive dan construct, serta

menyangkut tingkat reliabilitas) atas alat pengumpulan data yang akan digunakan.

Peneliti harus cermat memilih dan menggunakan prosedur itu sesuai dengan

karakteristik alat ukurnya. Contoh, misalnya masalah penelitian yang akan diteliti adalah

mengenai “hasil belajar siswa”, maka data yang diperlukan ialah “skor” siswa dalam tes atau

ujian, sehingga metode pengumpulan data yang relevan adalah dengan melaksanakan tes

hasil belajar. Contoh lainnya, peneliti hendak mengumpulkan data tentang “sikap siswa”,

maka jenis data yang diperlukan adalah “pernyataan” atau “perilaku” siswa, sehingga metode

pengumpulan data yang relevan untuk ini adalah dengan wawancara atau dengan

menyebarkan kuesioner.

Metode pengumpulan data semacam itu tentu memerlukan instrumen atau alat

pengumpulan data penelitian, yang biasa berupa: perangkat tes, pedoman wawancara, lembar

observasi, catatan lapangan terstruktur, dan kuesioner. Masing-masing instrumen itu harus

sudah dilampirkan ketika mengajukan usulan penelitian. Di dalam karya tulis harus

dijelaskan, misalnya, siapa dan berapa jumlah subjek yang dites, kapan dan dimana, apa yang

diteskan, dsb. Tentang wawancara dijelaskan siapa yang akan diwawancarai, cara

mewawancarai, kapan, dan dimana. Dijelaskan isi kuisioner, siapa yang diberi kuesioner,

berapa jumlah yang disebarkan dan berapa jumlah yang dikembalikan, dsb. Data yang sudah

dikumpulkan itu kemudian ditata dan diorganisasikan agar mudah diolah dan dianalisis.

Wawancara yang direkam harus ditranskripsikan dulu melalui bahasa tulis. Data tersebut,

misalnya, diklasifikasikan, ditabelkan, diurutkan, dan sebagainya.

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 21:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

16

Jika sekiranya peneliti tinggal memakai alat pengumpulan data yang sudah diakui

validitas dan reliabilitasnya, masih juga merupakan keharusan baginya untuk melaporkan dan

memberikan informasi mengenai tingkat validitas dan reliabilitas penelitian terdahulu atau

mungkin berdasarkan kesepakatan-kesepakatan tertentu. Metode pengumpulan data yang

sering digunakan yaitu sebagai berikut.

a. Metode observasi

Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati secara langsung.

Yang harus peneliti perhatikan dalam metode ini yaitu:

1) Peneliti mengetahui pengetahuan tentang apa yang diobservasi.

2) Menentukan cara untuk melakukan observasi.

3) Menentukan variabel yang akan diamati.

4) Menentukan alat pencatat dan cara penggunaannya.

b. Metode kuesioner

Pengumpulan data dengan menggunakan suatu daftar pertanyaan yang isinya

sesuai dengan tujuan penelitian.

c. Metode wawancara

Pengumpulan data melalui proses tanya jawab dengan responden. Hal yang

harus diperhatikan dalam menggunakan metode ini adalah:

1) Harus netral.

2) Sikap yang sopan.

3) Saat wawancara hanya ada responden saja.

4) Jawaban responden harus dimengerti sebelum dicatat.

5) Hati-hati dengan jawaban tidak tahu.

d. Metode Penelitian Non Experimen

Dalam penelitian ini sering menggunakan metode sebagai berikut.

1) Survei

2) Penelitian naturalis

e. Metode Penelitian Eksperimen

1) Pre experimental

a) One-shot case study

Satu kelompok diberikan perlakuan selanjutnya diobservasi hasilnya

b)One-group pretest-posttest design

Satu kelompok diberikan perlakuan tetapi dilakukan pengukuran

sebelum dan sesudah perlakuan

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 22:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

17

c) Intact-group comparison

Satu kelompok dibagi 2, kemudian satu diberi perlakuan dan satu lagi

sebagai kontrol

2) True Experimental

a) Rancangan percobaan pola sederhana

• RAL

• RAK

b)Rancangan percobaan komplek

• RAK/RAL Pola faktorial

• Split plot

c) Bujur Sangkar Latin

f. Metode kuantitatif

1) Kuantitatif

2) Hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan

instrumen

g. Metode kualitatif

1) Deskriptif

2) Dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan dan tindakan responden, dll.

9. Metode Analisis Data

Setelah data dikumpulkan dan ditata, langkah selanjutnya adalah menganalisis atau mengolah

data tersebut sesuai dengan sifat dan jenis data yang terkumpul. Karena jenis data dalam penelitian

itu mungkin lebih dari satu, maka harus secara cermat dan diteliti dikemukakan bagaimana masing-

masing data itu dianalisis sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian, misalnya:

Masalah Data Dikumpulkan Dianalisis“hasil belajar

siswa” skor hasil belajar dengan tes dengan statistik

“sikap siswa” pernyataan dengan kuesioner diklasifikasikan

a. Metode analisis data

1) Analitik : pola pikir deduktif (umum ke khusus)

Contoh pernyataan Analitik:

a) 1+1=2

b)Pria lajang belum menikah

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 23:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

18

c) Gunung tertinggi lebih tinggi dari gunung-gunung lainnya

2) Metode Analisis (umum ke khusus) melakukan perincian terhadap istilah-

istilah pernyataan kedalam bagian-bagiannya, agar dapat mengharapkan

makna yang di kandungnya.

b. Metode Sintesis

1) Sintesis = Induktif (khusus ke umum)

2) Metode Sintesis: menggabungkan atau mengkompromikan dari pernyataan

satu kepada pernyataan lain untuk memperoleh kesimpulan yang

komprehensif

Contoh :

a) Ilmu adalah aktifitas

b) Ilmu adalah metode

c) Ilmu adalah produk

Kesimpulanya: Ilmu adalah aktifitas, metode dan produk

c. Metode Analisis-Sintesis

1) Gabungan antara metode analisis dan metode sintesis yang saling

melengkapi

2) Proses praktis penyusunan deduksi berawal dengan perumusan suatu

simpulan, lalu pembuktiannya dengan pencarian dua atau lebih asumsi yang

benar yang dapat berfungsi sebagai landasannya.

3) Proses induksi berawal dengan pengumpulan potongan-potongan bukti

empiris, lalu ini digunakan sebagai landasan untuk menarik kesimpulan.

C. Bagian Akhir

Bagian akhir memuat daftar pustaka dan lampiran. Daftar pustaka disusun secara

alfabetis dan diberi nomor halaman sebagaimana bagian inti, sedangkan lampiran yang terdiri

atas surat ijin penelitian, instrument penelitian (pedoman wawancara, kuesioner, dsb), peta

gambar, dsb, tidak perlu diberi nomor halaman.

1. Daftar Pustaka

Daftar pustaka ditulis dengan urutan alfabetis (menurut abjad) nama penulis (tanpa

gelar), bukan hanya alfabetis pada huruf pertama melainkan juga untuk huruf kedua, ketiga,

dst. Karena dalam hal ini kita mengikuti kaidah penulisan secara internasional, maka nama

penulis itu ialah nama akhir dari sederet nama yang dimiliki oleh penulis. Pada prinsipnya,

teknis menulis sebuah sumber pustaka adalah sebagai berikut:

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 24:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

19

Nama akhir, Nama (-nama) depan. Tahun penerbit. Judul buku. Kota penerbit: penerbit.

Nama akhir, Nama (-nama) depan. Tahun Terbit. “Judul artikel (dalam buku)”, dalam Nama Penulis Buku (ed = editor), Judul Buku. Kota Penerbit: Penerbit.

Nama akhir, Nama (-nama) depan. Tahun Penerbitan. “Judul Artikel (dalam jurnal, majalah, koran)”, Namajurnal/majalah/bulletin/koran, Nomor, Volume, Halaman.

Nama akhir, Nama (-nama) depan. Tahun Penerbitan. “Judul Makalah (dalam seminar, ceramah, konvensi, temu ilmiah, diskusi, dsb.)”, (Makalah). Kota, tanggal/bulan. Tahun.

Nama akhir, Nama depan. Tahun Penulisan. Judul tesis/disertasi/orasi). (tesis/disertasi/orasi). Kota: nama institusi/lembaga yang menerbitkan tesis/disertasi/orasi.

Nama akhir, Nama (-nama) depan. Tahun penulisan.judul tulisan/artikel/buku. Nama web. Tanggal, bulan, tahun akses.

2. Lampiran

Lampiran memuat hal-hal yang diperlukan untuk melengkapi paparan yang telah

disajikan pada bagian inti. Lampiran yang jumlahnya lebih dari satu diberi nomor urut.

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 25:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

20

BAB III

FORMAT KARYA

TULIS KELAS XI DAN XII

Format karya tulis yang dimaksud dalam pedoman ini adalah menyangkut susunan,

tata letak, tata urutan dan tata cara penulisan termasuk ejaan, ukuran serta jenis huruf untuk

penulisan karya tulis kelas XI dan XII.

A. BagianAwal

Bagian ini terdiri atas halaman sampul, halaman judul, lembar persetujuan

(pembimbing), surat pernyataan keasliankarya, prakata, abstrak, daftar isi, daftar tabel

(jika ada), daftar gambar (jika ada),daftar lampiran, dan daftar-daftar lain (jika ada). Ciri

khas dari bagian awal ini ialah penggunaan angka romawi kecil (i,ii,iii,dst) untuk menandai

halaman persetujuan dianggap sebagai halaman berurutan tetapi tidak diberi nomor urut.

1. Halaman SampulContoh dapat dilihat pada lampiran

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 26:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

21

2. LembarHalamanJudulContohnya dapat dilihat pada lampiran 2.

3. HalamanPersetujuanContoh format lembar persetujuan pembimbing yang dimaksud dapat dilihat pada

lampiran

4. Pernyataan Keaslian Karyacontoh format dapat dilihat pada lampiran

5. Prakatacontoh format dapat dilihat pada lampiran

6. AbstrakNama penulis abstrak diketik dengan urutan nama akhir diikuti nama awal, nama

tengah (jika ada). Tahun pembuatan karya tulis diketik setelah nama penulis (dalam

kurung) dan diakhiri dengan titik. Judul karya tulis dicetak dengan huruf miring atau tebal

dan diketik dengan huruf kecil kecuali huruf-huruf pertama dari setiap kata. Dalam abstrak

dicantumkan kata kunci yang ditempatkan pada bagian bawah abstrak. Jumlah kata kunci

ini sekitar lima buah. Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah.

Dengan kata kunci kita bisa menemukan judul-judul tesis beserta abstraknya dengan

mudah. Di dalam teks abstrak disajikan secara padat intisari karya tulis yang mencakup

tujuan penelitian, fokus masalah penelitian, metode penelitian, dan simpulan penelitian,

serta (jika ada) saran/ rekomendasi yang diperlukan Teks di dalam abstrak diketik dengan

spasi tunggal (satu spasi) dan panjangnya tidak boleh lebih dari satu halaman kertas ukuran

A4 (maksimum 300 kata) lihat lampiran7. Abstrak dibuat dalam Bahasa Indonesia baku.

7. DaftarIsilihat lampiran

8. DaftarTabellihat lampiran

9. DaftarGambarlihat lampiran

10. DaftarLampiranlihat lampiran

11. DaftarPustakacontohformat dapat dilihat padalampiran

12. Daftar(sesuai dengankeperluan)

B. BagianInti

Bagian inti karya tulis terdiri atas sekurang-kurangnya lima bab, yakni pendahuluan,

landasan teori, metode penelitian, hasilpenelitian, dan penutup. Bagian inti ditandai dengan

penggunaan nomor/ angka Romawi besar (I,II,dst) untuk menomori urutan bab, nomor digit

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 27:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

22

untuk menandai urutan sub judul dan sub-subnya (paling banyak 4 digit), no angka Arab

(1,2,3,dst) untuk menandai halaman. Nomor digit tidak boleh digunakan untuk pengganti

no urut seperti 1), 2). Dst. Atau huruf a), b), dst. Jika dirumuskan secara urut maka susunan

bagian inti adalah:

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian1.2 Rumusan Masalah1.3 Tujuan Masalah1.4 Manfaat Penelitian

BAB II LANDASAN TEORIDAN PERUMUSAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Teori2.2 Kajian Hasil Penelitian yang Relevan2.3 Kerangka Berpikir (Langkah Sistematis dalam Penelitian)2.4 Hipotesis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian3.2. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian3.3 Populasi dan Sample Penelitian (kecenderungan IPS) atau Bahan dan Alat (kecenderungan IPA)3.4 Variabel Penelitian3.5. Parameter/Indikator Penelitian3.6 Metode Pengumpulan Data (Prosedur Kerja)3.7 Analisis Data

BABIV HASILPENELITIANDANPEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian4.2 Pembahasan

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

5.2 Saran

Bagian inti dari karya tulis penelitian pada rumusan di atas, masing-masing

dapat dijelaskan seperti pada paparan berikut ini. Penjelasan untuk Bab I hingga Bab III

mempunyai penjelasan yang sama pada format pedoman proposal untuk kelas X. Untuk itu,

penjelasan bab-bab tersebut tidak dijelaskan pada bagian ini. Bagian ini akan menjelaskan :

Bab IV Hasil dan Pembahasan dan Penutup.

1. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada bagian ini menjadi BAB IV. Bagian ini merupakan laporan hasil penelitian

dengan memyajikan data, fakta, dan temuan berikut pembahasan atau pengembangan dari

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 28:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

23

temuan penelitian. Layaknya sebuah laporan, hasil penelitian disajikan dalam ragam

bahasa tulis yang baik, didukung oleh table, grafik, gambar, foto, atau bentuk lain yang

mampu mempertegas atau mempertajam makna hasil penelitian.

Jika ada hipotesis, bagian ini merupakan“medium”pengujian hipotesis. Untuk itu,

pada bagian ini perlu dikemukakan lagi rumusan hipotesis no ldan hasil pengujiannya

beserta penjelasannya yang dikemukakan secara ringkas dan jelas. Temuan-temuan

penelitian, dengan dukungan data dan fakta juga dikemukakan secara ringkas, padat, dan

jelas. Temuan- temuan ini kemudian dibahas satu demi satu, dengan tujuan: (1)

menjawab masalah penelitian atau menunjukkan bagian tujuan penelitian ini dicapai,

tercapai atau tidak tercapai, (2) menafsirkan temuan-temuan penelitian, (3) memadukan

atau menggolongkan temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah ada

(misalnya, apakah temuan ini sesuai, sejajar, tidak sesuai atau bertentangan dengan hasil

penelitian terdahulu yang tersebut dalam BabII, dan (4) memodifikasi (memperkuat,

mengubah, merevisi) teori yang sudah ada dan menyusun teori baru. Bentuk dan luasnya

pembahasan dapat disesuaikan dengan tujuan tersebut.

Secara singkat, pembahasan merupakan uji kecocokan dan/ atau kesejajaran temuan

penelitian, baik dengan teori maupun temuan penelitian terdahulu (relevan)yang telah

dikaji pada BabII. Dengan demikian, secara akademis dapat dikatakan, bahwa pembahasan

temuan penelitian merupakan penegasan dan pemaknaan kembali fokus masalah penelitian,

sehingga jelas posisinya dalam konstruk teori, baik yang telah ada maupun bagi bangunan

teori yang akan dilakukan berdasarkan hasil penelitian itu sendiri.

2. Penutup

Bab penutup terdiri atas simpulan dan saran. Simpulan mungkin lebih dari satu, lalu

diikuti kemungkinan implikasi-implikasi yang akan terjadi atau diharapkan terjadi, dan

saran bagi individu, kelompok ataupun institusi tertentu.

C. BagianAkhir

Bagian akhir memuat daftar pustaka dan lampiran. Daftar pustaka disusun secara

alfabetis dan diberi nomor halaman sebagaimana bagian inti, sedangkan lampiran yang

terdiri atas surat ijin penelitian, instrument penelitian (pedoman wawancara, kuesioner,

dsb), peta gambar, dsb, tidak perlu diberi nomor halaman.

1. DaftarPustaka

Daftar pustaka ditulis dengan urutan alfabetis (menurut abjad) nama penulis (tanpa

gelar), bukan hanya alfabetis pada huruf pertama melainkan juga untuk huruf kedua,

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 29:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

24

ketiga, dst. Karena dalam hal ini kita mengikuti kaidah penulisan secara internasional,

maka nama penulis itu ialah nama akhir dari sederet nama yang dimiliki oleh penulis. Pada

prinsipnya, teknis menulis sebuah sumber pustaka adalah sebagai berikut:

Namaakhir,Nama (nama) depan. Tahun terbit. Judul buku. Kota penerbit: penerbit.

Nama akhir, Nama(-nama) depan. Tahun Terbit. “Judul artikel (dalam buku)”, dalam Nama Penulis Buku (ed= editor), Judul Buku. Kota Penerbit: Penerbit.

Nama akhir, Nama(-nama) depan. Tahun Penerbitan.“Judul Artikel (dalam jurnal, majalah, koran)”, Nama jurnal/ majalah/ bulletin/ koran, Nomor, Volume, Halaman.

Nama akhir, Nama (-nama) depan.Tahun Penerbitan.“Judul Makalah(dalam seminar, ceramah, konvensi, temu ilmiah, diskusi, dsb.)”, (Makalah). Kota, tanggal/bulan. Tahun.

Nama akhir, Nama depan. Tahun Penulisan. Judul tesis/ disertasi/ orasi). (tesis/ disertasi/ orasi). Kota: nama institusi/ lembaga yang menerbitkan tesis/ disertasi/ orasi.

Nama akhir, Nama(-nama) depan.Tahun penulisan. Judul tulisan/ artikel/ buku. Nama web. Tanggal, bulan, tahun akses.

2. Lampiran

Lampiran memuat hal-hal yang diperlukan untuk melengkapi paparan yang telah

disajikan pada bagian inti. Lampiran yang jumlahnya lebih dari satu diberi nomor urut.

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 30:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

25

BAB IVTEKNIK PENELITIAN

Bagian ini memuat ketentuan tentang jenis, warna, ukuran, berat kertas, tata cara

pengetikan, penggunaan nomor urut, penyajian tabel dan gambar, cara merujuk kutipan, cara

menulis daftar pustaka, bahasa karya tulis ilmiah, dan beberapa catatan penting dalam

penulisan tugas akhir.

A. Bahan

1. Sampul

Sampul karya tulis menggunakan hard cover. Warna sampul mengacu pada

karakteristik jenis penelitian masing-masing, dengan ketentuan sesuai tabel 4.1.

Table 4.1 Warna Sampul Tugas Akhir

WARNA SAMPUL JENIS PENELITIANPutih Sains DasarHijau Sains TerapanMerah Sosial-Humaniora

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 31:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

26

Biru Pendidikan

2. Kertas

Jenis kertas yang digunakan adalah kertas HVS, warna putih, ukuran A4

(21 x 29,7 cm) dengan berat 70 gram.

B. Pengetikan

1. Teknik Pengetikan

Pengetikan menggunakan komputer, dengan paket aplikasi Word, jenis huruf Times

New Roman (TNR), ukuran font 12, dengan tinta hitam dan spasi 1,5. Pada bagian sampul

dan halaman judul boleh digunakan ukuran font yang lebih besar sepanjang tidak merusak

tatanan pemenggalan kata atau kelompok kata.

Huruf miring (italic) digunakan untuk kata-kata serapan dari bahasa asing, istilah asing,

dan hal-hal lain yang dianggap penting. Huruf tebal (bold) digunakan untuk menuliskan

subjudul, dan istilah. Judul bab diketik dengan huruf capital-bold. Lambing atau huruf non-

Latin (Jawa,Bali,Arab, Sansekerta, dll.) yang tidak dapat dikerjakan oleh komputer boleh

ditulis tangan dengan tinta hitam.

2. Jarak Spasi

1) Jarak 4 spasi digunakan pada jarak antara judul bab dengan teks di bagian

bawahnya.

2) Jarak 3 spasi digunakan pada jarak antara judul subbab atau sub-subbab dan baris di

atasnya.

3) Jarak 1,5 spasi digunakan untuk jarak antar baris dalam naskah, jarak antara awal

paragraf dan baris di atasnya dan antara subjudul atau subjudul-subjudul dengan

baris berikutnya.

4) Jarak 1 spasi digunakan (a) jarak antar baris dalam abstrak, (b) jarak antar baris

dalam satu sumber bacaan dalam daftar pustaka, (c) jarak antar baris pada judul

tabel atau judul gambar (jika judul lebih dari satu garis).

3. Margin

Margin atau baris tepi pengetikan diatur dengan jarak sebagai berikut: (1) atas: 4 cm, (2)

bawah: 3 cm, (3): 4 cm, dan (4) kanan: 3 cm.

4. Letak Nomor Halaman

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 32:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

27

Nomor halaman, dengan angka Arab, bisa diletakkan di empat tempat, yaitu tengah-

atas, tengah-bawah, kanan-atas, kanan-bawah. Adapun jarak antara baris teks dan nomor

halaman tersebut adalah 2 cm, dengan catatan bahwa nomor halaman harus terletak di bawah

bagi halaman BAB (Halaman awal setiap bab).

5. Penggunaan Nomor Urut

Karena karya tulis itu bersistem, maka penulis tidak mungkin menghindari adanya

urutan. Paling tidak, di dalam karya tulis ada lima bab berturut-turut yang memerlukan nomor

urut. Di dalam sebuah bab juga terdapat sebuah bagian dan ini pun memerlukan nomor urut.

Mungkin juga di dalam paparan diperlukan urutan itu. Menurut tradisi akademis, untuk

menunjukkan urutan tadi kita dapat menggunakan lambing angka, baik angka Arab (1,2,3

dst) maupun angka romawi, baik Romawi besar (I, II, III dst), maupun Romawi kecil (I, ii,

iii, dst), atau lambing huruf Latin, baik huruf biasa (a, b, c, dst) maupun yang capital (A, B,

C, dst)

1) Angka Romawi

a) Angka Romawi besar digunakan untuk urutan bab.

b) Angka Romawi kecil digunakan untuk halaman-halaman bagian awal karya tulis

(sebelum Bab I).

2) Angka Arab digunakan untuk:

a) Menomori halaman-halaman pada bagian inti karya tulis, dari Bab I sampai denan

Daftar Pustaka dan (jika ada) Indeks.

b) Penomoran sistem digit urutan subjudul (dalam bab) atau subjudul dalam sub-

subjudul, atau bawahannya lagi. Contoh Lihat penomoran pada 5.2 dan nomor-

nomor di bawahnya dan kemungkinan tambahannya.

Contoh:

5.2 Subjudul

5.2.1 Sub-subjudul

5.2.1 Sub-subjudul

5.2.2.1 Sub-sub-subjudul

5.2.2.2 Subjudul bawahan

Dengan catatan, bahwa 4 angka digit tersebut adalah batas angka yang diijinkan.

Perhatikan pula cara penulisan digit: tidak ada titik dibelakang angka terakhir.

c) Sistem digit itu dapat diganti dengan angka biasa atau gabungan antara angka dan

huruf.

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 33:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

28

Contoh:

I. Judul Bab

A. Subjudul Bab

1. Subjudul-subjudul

a. Sub-sub judul bawahan

Jika urutan ke bawah cukup panjang dan bercabang-cabang, maka penggunaan

angka dan huruf bila dilanjutkan menjadi: 1), 2), 3) dst. : (a), (b), (c), dst. : (1), (2),

(3), dst.

C. Penyajian Tabel

Tabel digunakan untuk menyajikan data secara lebih attractif dibandingkan dengan

paparan panjang lebar dengan kata-kata. Tabel yang baik dapat menyampaikan gagasan dan

hubungan-hubungannya dengan tulisan secara efektif. Menurut tradisi Amerika, tabel itu

tanpa garis-garis tegak dan mendatar, tetapi tradisi Eropa dengan garis-garis yang membentuk

kotak-kotak itu tampaknya berpengaruh juga ke Indonesia. Di samping itu, tabel yang rumit

tampaknya memang memerlukan garis-garis tersebut.

Contoh tabel sederhana tanpa garis tegak:

Tabel 4.2 Tingkat Motivasi Berprestasi mahasiswa dari Empat Fakultas Undiksha Tahun 2010

No. Tingkat

Motivasi

FBS FIP FMIPA FIS Jumlah

1 Sangat

Tinggi

50 45 32 67 194

2 Tinggi 45 65 55 62 227

3 Rendah 56 53 46 50 205

4 Sedang 20 25 55 42 97

Catatan: Program Diploma tidak dilibatkan dalam kajian ini.

Perhatikan unsur-unsur tabel di atas!

1) Nomor urut tabel: ditulis dengan angka Arab: angka 4 berarti tabel dalam BAB IV,

angka 1 mengacu pada urutan tabel dalam bab itu.

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 34:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

29

2) Judul atau tajuk tabel: seluruh tajuk dicetak miring: tiap kata berawal dengan capital

(kecuali kata tugas seperti dan, tetap, sebagai, dalam, di, tanpa, dsb): baris kedua

diawali dari titik di bawah huruf pertama baris pertama pada tajuk.

3) Jarak antarbaris dalam tajuk tabel hanya 1 spasi.

4) Jarak antara judul tabel dan garis dibawahnya ialah 3 spasi, begitu pula jarak antara

garis terakhir atau catatan (jika ada) dan baris berikutnya.

5) Singkatan diijinkan: No (nomor), f (frekuensi), N (number = jumlah), % (persen), dsb

6) Garis digunakan untuk mempermudah membaca tabel

7) Catatan kaki untuk tabel diletakkan langsung di bawah tabel; bukan di bagian akhir

halaman.

D. Penyajian Gambar

Penyajian gambar diatur sama dengan penyajian foto, lukisan, bagan, grafik,

konfigurasi, dan langkah-langkah, reaksi kimia, dsb. Sepanjang tidak bisa dicapai dengan

komputer, maka gambar dapat dibuat dengan tangan, dengan tinta hitam.

Judul gambar ditulis dua spasi di bawah gambar, diawali dengan tulisan Gambar …

(nomor gambar dengan angka Arab tanpa titik). Selanjutnya, judul gambar ditulis seperti

judul tabel. Gambar yang dikutip dari sumber lain harus disebutkan sumbernya.

E. Cara Merujuk Kutipan

Ada dua cara mengutip sumber bacaan, yakni kutipan langsung dan kutipan tidak

langsung. Kutipan langsung adalah cara seorang penulis mengutip secara utuh isi sebuah

pendapat ataupun teori yang termuat dalam buku, jurnal, koran, majalah, dan sumber lainnya.

Kutipan tidak langsung adalah cara seorang penulis memaknai kembali sebuah pendapat,

teori, atau generalisasi menurut bahasanya sendiri, tanpa mengurangi makna awal yang

terdapat dalam tulisan itu sendiri.

Untuk kutipan langsung, maka penulis harus mencantumkan nama penulis dan/atau

buku, kemudian tahun penerbitan, dan halaman dimana kutipan tersebut berada pada sumber

yang dikutip. Untuk penulisan karya tulis, sangat dianjurkan untuk melakukan kutipan tidak

langsung karena akan menjadi penanda seberapa paham penulis terhadap apa yang dibaca

atau ditelaah dari sebuah sumber. Disisi lain kutipan tidak langsung akan memberikan warna

“ketokohan akademis” penulis, karena mampu merekonstruksi kembali struktur kalimat

sebuah kutipan dengan bahasanya sendiri, tanpa mengurangi makna dasar atas apa yang

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 35:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

30

dikutipnya. Untuk kutipan tidak langsung, nama penulis sumber dapat disebut di depan, di

tengah, ataupun di belakan gagasan yang dikutip, seperti contoh berikut.

1) Dantes (2009: 221-225) menyatakan bahwa …………………………………

2) Bertalian dengan konsepsi assesmen, Koyan (2011: 21) menyatakan ………………..

3) ……………………………. Sebagaimana dikatakan oleh Bawa (2009: 31)

Realitasnya, dalam penulisan sebuah karya akademis, termasuk di dalamnya penulisan

karya tulis, pengutipan secara langsung tidak dapat dihindari. Kutipan langsung dapat saja

pendek ataupun kutipan panjang. Kutipan pendek langsung ialah kutipan yang

sebanyak-banyaknya berisi 4 baris, atau 40 kata. Kutipan ini ditulis diantara dua tanda

petik rangkap (“………”), tetap masuk ke dalam baris-baris teks karena masih dianggap

sebagai bagian terpadu dari teks. Nama penulis yang diikuti dapat di depan ataupun di

belakang kutipan, seperti contoh berikut:

1) Mengacu pada beberapa generalisasi dan temuan penelitian tenatang pendidikan

multikultur tersebut. Dantes (2009: 29) menegaskan, bahwa konsep multikultur

merupakan “sebuah lukisan social yang senantiasa melekat pada kedirian sebuah

komunitas yang harus dikelola sebagai modalitas sosial menuju kehidupan yang lebih

harmoni”.

2) Simpulan dari kajian empiris di atas adalah bahwa “terdapat korelasi yang signifikan

antara tingkat pemahaman hukum Negara terhadap perilaku melanggar hukum yang

dilakukan oleh masyarakat di daerah perkotaan” (Lasmawan, 2007: 212).

Jika kutipan panjang-panjang lebih dari empat baris, maka kutipan itu ditulis

“terpisah” dari teks, ditulis agak menjorok ke dalam (5 ketukan), jarak satu spasi, tanpa tanda

petik rangkap. Contoh:

Sebagaimana dikatakan Goleman (1999: 46) bahwa: IQ hanya menyajikan sedikit

penjelasan tentang perbedaan nasib orang-orang yang bakat, pendidikan dan peluangnya

kurang lebih sama. Ketika 95 mahasiswa Harvard dari angkatan 1940an… Dilacak sampai

mereka berusia setengah baya, maka mereka yang memperoleh tesnya paling tinggi di

perguruan tinggi tidaklah terlampau sukses dibandingkan rekan-rekannya yang IQ-nya lebih

rendah jika diukur menurut gaji, produktivitas, atau status di bidang pekerjaan mereka.

Nama penulis, berikut tahun penerbitan dan halaman buku dapat juga ditempatkan di

belakang kutipan langsung panjang tersebut, seperti contoh:

Sebagaimana kita ketahui, IQ merupakan ………….. hanya pekerjaan mereka

(Goleman, 2010: 46)

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 36:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

31

Jika penulis karya tulis tidak memperoleh buku asli atau tidak membacanya sendiri,

tetapi mengutipnya dari buku atau karya orang lain, misalnya mengutip tentang konsepsi

pendidikan multikultur dari Prof. Dr. Nroman Dantes, yang dimuat dalam buku karangan

Lasmawan, maka penyebutan nama penulisan asli menjadi sebagai berikut: sebagaimana

dikatakan oleh Dantes (dalam Lasmawan, 2010: 175)

Jika mengenai gagasan tertentu pengutip mendapatkannya dari beberapa sumber, maka

semua sumber itu dapat disebut dengan cara sebagai contoh di bawah ini.

Pendidikan multikultur sudah menjadi kebutuhan bagi setiap bangsa yang menyatakan

dirinya sebagai bangsa yang berbhineka, oleh sebab itu, perencanaan, pelaksanaan, dan

penilaian pembelajaran logikanya mengedepankan pada elaborasi kemultikulturan, sehingga

apa yang diperoleh oleh siswa di sekolah dengan apa yang dialaminya dalam kehidupan

sehari-hari tidak stagnan (Dantes, 2009: 221; Marhaeni, 2009: 93; Lasmawan, 2008: 121 ).

F. Cara Menulis Daftar Rujukan

Mengenai Daftar Pustaka sudah disinggung sepintas pada bagian C. Bagian ini

merupakan paparan yang lebih rinci tentang bagaimana menulis daftar pustaka. Daftar

Pustaka merupakan daftar buku, makalah, artikel, bulletin, jurnal, atau sumber lain yang

ditulis baik secara langsung maupun tidak langsung (semua sumber yang dicantuman di

dalam tulisan atau batang tubuh karya tulis, wajib ditulis di daftar pustaka). Bahan yang

dibaca sendiri, tapi tidak dikutip seyogyanya tidak dicantumkan dalam daftar. Bahan yang

tidak dibaca sendiri, tetapi dipetik dari sumber bacaan yang dibaca, juga tidak perlu ditulis

dalam daftar pustaka.

Pada hakikatnya ada lima unsur yang harus dituliskan dalam daftar pustaka. Urutan

kelima unsur yang dibakukan oleh Pusat Bahasa, sebagaimana tampak dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia (Edisi Ke-3, 2001), dan buku-buku lain terbitan lembaga tersebut, adalah

sebagai berikut:

1) Nama pengarang tanpa gelar akademik dengan urutan: nama akhir (diakhiri dengan

titik), dan (kalau ada) nama depan dan nama tengah (diakhiri dengan titik):

Hasan, Said Mahid. Hilgard, Ernest R. dan Gordon H, Bower Hamalik, Oemar, Alwi,

Hasan dan Dendy Sugono.

Budisantosa Sukamto, Katharina Endriati (ed.)

2) Tahun Penerbitan, menggunakan angka arab, diakhiri dengan titik:

2009.

2010a

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 37:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

32

2010b

3) Judul sumber berupa buku, semua dicetak miring (italic), tiap kata diawali dengan

huruf kapital kecuali kata tugas (kata sambung, dsb), diakhiri dengan titik. Contoh:

Educational Psychology in the Classroom. Untuk sumber yang sumber berupa artikel,

makalah, dsb. Judul diletakkan di antara tanda petik rangkap (“…….”), huruf dicetak

biasa, tiap kata diawali dengan huruf kapital kecuali kata tugas, diakhiri dengan titik.

Contoh: “identifikasi Faktor-faktor Pendorong Timbulnya Sikap Progresif Siswa di

Daerah Perkotaan.”

4) Kota penerbitan, diakhiri dengan titik dua. Contoh: Bandung:

5) Penerbit, dapat nama penerbit atau nama lembaga, akhiri dengan titik. Contoh:

Gramedia.

Kementrian Pendidikan Nasional.

Universitas Pendidika Ganesha.

Kalau penulisan kelima unsur itu melebihi satu baris, maka baris kedua dan

seterusnya diawali pada ketukan ke-5 dari tepi kiri, dan jarak antarbaris adalah satu

spasi. Jarak antara sumber yang satu dan sumber yang lain adalah 1.5 spasi

a. Sumber Berupa Buku

Buku atau sumber lain, dapat ditulis oleh satu orang atau lebih. Orang atau orang-orang

tersebut dapat betul-betul merupakan penulis, dapat pula editor sekian banyak artikel dalam

sebuah buku. Semua itu menyebabkan perbedaan cara penulisan sumber bacaan, sebagaimana

tampak pada contoh-contoh berikut.

1) Penulisan satu orang, menulis hanya satu buku atau artikel:

Dantes, Nyoman. 2010. Statistik Multivariat. Singaraja: Unit Penerbitan Undiksha

2) Penulisan satu orang, menulis lebih dari satu buku dalam satu tahun yang sama

Tilaar, H.R. 2009a. Reformasi Sistim Pendidikan Nasional di Era Otonomi Daerah.

Bandung: Rosdakarya

Tilaar, H.R. 2009b. Menggagas Pembaharuan Managemen Pendidikan Nasional.

Bandung: Rosdakarya

Jika dua buku tersebut terbit dalam tahun yang berbeda, maka huruf di belakang tahun

(a,b) dihilangkan

3) Penulis dua orang: nama orang kedua ditulis menurut urutan biasa, tidak ada

pembalikan nama.

Contoh:

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 38:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

33

Mulyasa, E dan Encep Supriadi.2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung:

Rosdakarya

4) Penulisan 3 orang atau lebih yang ditulis hanya nama orang pertama. Nama-nama

penulis lainnya diganti dengan et.al atau dkk. (dengan kawan-kawan)

Contoh:

Shaver, Robert et.al. 2003. The New Paradigm of Learning. Washington DC.

Singapore. Helsinki: McMonash and Sons.

5) Penulis buku adalah editor: Jika editornya satu orang, di belakang namanya ditambahkan

dengan (ed), jika dua orang atau lebih, tambahannya ialah (eds). Contoh :

Al Muktar, Suwarma (ed.). 2009. Inovasi Pemikiran Pendidikan IPS dan Konstelasi

Keilmuan Disiplin Ilmu-ilmu Sosial. Bandung: UPI Press.

Pederson, James and Mika Milkiapple (eds.). 2008. Handbook of Social Studies. NY:

McMilland.

b. Sumber Berupa Artikel

Sebuah artikel dapat terdapat dalam buku kumpulan karangan, atau bisa juga ada dalam

jurnal, majalah, bulletin, atau koran. Dalam hal ini, judul artikel ditempatkan di antara tanda

petik rangkap (“.......”), hurupnya dicetak biasa.

Contoh :

Dantes, Nyoman. 2007. “Pengembangan Materi dan Model Pendidikan Multikultur

dalam Pembelajaran IPS SMP” (halaman 21-26). Jurnal Penelitian Pendidikan

dan Humaniora. Singaraja: Lembaga Penelitian Undiksha.

Lasmawan, Wayan dkk. 2009. “Vonis Mati Terhadap Mayat: Rekonstruksi Pemaknaan

Adat Istiadat pada Masyarakat Hindhu Bali”. Media Komunikasi Sosial, Volume

3, Tahun ke XVII (halaman 75-79).

Wibisono, Encep. 2009. “Meretas Nilai-nilai Demokrasi dalam Praktek Pendidikan di

Era Otonomi”. Pikiran Rakyat, 21 Januari 2009, halaman 5, kolom 2-6.

Bentuk sumber yang ditulis mirip dengan artikel ialah makalah. Dalam hal makalah,

yang perlu ditambahkan adalah nama temu ilmiah dimana makalah itu disajikan, kota, dan

tanggal penyelenggaraan.

Contoh :

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 39:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

34

Dantes, Nyoman. 2009. “Penelitian Kuantitatif” (Makalah). Disajikan pada Worshop

Penelitian bagi Dosen UNHI Bali, Tanggal 23-24 Oktober 2009.

c. Sumber Lain-lain

Sumber lain yang dimaksud, dapat saja berupa dokumen resmi, seperti: Undang-

undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, Awig-awig Desa Adat, Bisama, Patwa,

Anggaran Dasar, dan dokumen lain yang dibukukan. Dalam hal ini kadang-kadang

penerbitnya tidak disebutkan, atau ada lembaga yang bertanggung jawab menerbitkan, tetapi

pasti bukan penulis perorangan. Untuk itu, cara penulisannya dapat dilakukan sebagaimana

contoh berikut.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2009 tentang Tata Cara

Pengelolaan Keuangan Negara. 2009. Jakarta: Kementrian Keuangan RI.

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan Nasional

Republik Indonesia. 2008. Pedoman Umum Pengelolaan Dana Bantuan

Operasional Sekolah. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional RI.

Sumber lain yang khas adalah karya tulis terjemahan. Dalam hal ini terjemahan, nama

pengarang yang disebut adalah nama pengarang asli, tahun penerbitannya adalah tahun

penerbitan naskah terjemahan, ditambahkan kata terjemahan diikuti nama penerjemah serta

judul naskah asli dan tahun terbitnya, terakhir adalah kata penerbitan dan penerbit

terjemahan.

Polumin, Ivant et.eal. 1979. Kehidupan di dalam Air: Khasanah Pengetahuan Bagi Anak-Anak. Terjemahan Waluta Subani, Underwriter Life. 1979. Jakarta: Tira Pustaka.

Untuk materi atau sumber yang diambil dari internet, maka penulisannya dapat dilakukan

dengan mengacu pada contoh berikut.

Caims, Len. 2008. “Capability Going Beyond Competence”. http://www.lle.mdx.ac.uk/hec/ journal/2-2/3-5.htm. Diunduh tanggal 21 Februari 2009.

Lasmawan, Wayan. 2009. Spektrum Pendidikan IPS. http:www.google.ac.id.lasmawanblogs/2-6/3-6.htm. Diunduh tanggal 10 September 2010.

Untuk materi atau sumber yang diambil dari jurnal, maka penulisannya dapat dilakukan

dengan mengacu pada contoh berikut.

Clark, Cathy Bishop. 1995. Cognitive Style and it’s Effect on the Stages of Programming. Journal of Research on Computing in Education, Volume 27, Number 4, Summer 1995.

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 40:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

35

Natajaya, I Nyoman, Faktor Biaya Sebagai Masukan dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1 Tahun XXXVI Januari 2003.

Untuk materi atau sumber yang diambil dari makalah, maka penulisannya dapar dilakukan

dengan mengacu pada contoh berikut.

Candiasa, I Made, Policy Analysis On the Improvement Of Educational Quality, Paper, disajikan pada Seminar Internasional “Succeeding in a Globalizing World” Tanggal 6-8 November 2007 di Jakarta.

Sadia, Wayan. 2009. Inovasi Pembelajaran dan Pembelajaran Bermakna. Makalah. Disajikan pada Seminar Sehari Dies Natalis Universitas Mahasaraswati Bali, Tanggal 23 Oktober 2009 di Denpasar.

Untuk materi atau sumber yang diambil dari tesis dan/atau disertasi, maka penulisannya dapat

mengacu pada contoh berikut.

Atmadja, Bawa I Nengah. 1998. Memudarnya Demokrasi Desa. Disertasi. (tidak diterbitkan). Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia.

d. Sistem Paragraf

Untuk penyusunan karya tulis ilmiah, sebenarnya ada beberapa model atau sistem

penulisan paragraf, tetapi yang digunakan dalam pedoman ini ialah sistem Eropa,

sebagaimana yang diterapkan dalam penulisan pedoman ini. Intinya, awal paragraf atau

alinea ditulis agak menjorok ke dalam, setelah ketukan ke-5, dan jarak antar paragraf sama

dengan jarak antarbaris. Jika dibagankan menjadi sebagai berikut:

............................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

.................................................................................

............................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

.................................................................................

e. Bahasa Karya Tulis Ilmiah

Karya tulis ilmiah, termasuk tesis, harus ditulis dalam ragam bahasa baku, termasuk

jika tesis ditulis dalam bahasa Indonesia, tidak peduli apa pun latar belakang akademis

penulisnya. Dalam hal bahasa Indoesia baku, ada tiga pedoman yang wajib digunakan yakni

(1) Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan (EYD); (2) Tata Bahasa Baku Bahasa

Indoensia (TBB), Edisi Ketiga; (3) Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Edisi Ketiga.

Buku EYD mencakupi lima hal pokok, yaitu (1) Pemakaian Huruf; (2) Pemakaian

Huruf Kapital dan Huruf Miring; (3) Penulisan Kata; (4) Penulisan Unsur Serapan; (5)

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 41:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

36

Pemakaian Tanda Baca. Berdasarkan pengalaman, tiga hal yang terakhir amat sering

diketahui atau tidak dipatuhi secara benar. Dalam hal penulisan kata, masih banyak

dikacaukan antara awalan di- dan ke- dengan kata. Bandingkan penulisan klitika (sejenis

“awalan” tetapi bermakna seperti kata, dan harus dituliskan seperti awalan, dimana

jumlahnya banyak seperti: antar-, inter-, intra-, ko-, bi-, dwi-, sub-, pra-non-, anti-, mono-,

dll.) berikut ini:

Salah Benar

Diatas, disamping, dibawah,

di mana, keatas, kebawah, ke

mana, tindaklanjut, menindak

lanjuti, olahraga, keolah

ragaan, kerjasama,

antarbacaan, antardaerah

Di atas, di samping, di bawah,

dimana, ke atas, ke bawah,

kemana, tindak lanjut,

menindaklanjuti, olah raga,

keolahragaan, kerja sama, antar

bacaan, antar daerah

Tentang unsur serapan (kata pinjaman) ada kaidah berikut:

1) Kata atau istilah asing yang diserap hakikatnya berorientasi pada tulisan dan bukan pada

ucapannya. Karena itu perhatikan cara penulisan yang benar berikut ini:

Kata Serapan Penulisan yang Salah Penulisan yang Benar

Design Disain Desain

Homogene Homogin Homogen

Theoretic Teoritis Teoretis

Methodology Metodelogi Metodologi

2) Unsur serapan yang ejaannya serupa dengan ejaan bahasa Indonesia, dipandang sebagai

kata Indonesia, misalnya: oral, aural, fatwa, fatom.

3) Unsur serapan yang ejaannya berbeda dari ejaan bahasa Indonesia bisa disesuaikan

dengan pengucapannya (meskipun hanya mirip), misalnya: pick up → pikap, make up →

mikap, boom → bum, capsule → kapsul, dan feature→ fitur

4) Jika unsur serapan itu “masih terasa asingnya” (dan ini mungkin agak subjektif), atau

penulis ragu-ragu, sebaiknya istilah asingnya ditulis di belakang kata serapan, dan

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 42:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

37

diletakkan di dalam kurung dan dicetak miring, seperti: skim(scheme), dan diskursus

(discourse).

5) Kaidah pada no 4) juga berlaku bagi kata-kata yang diterjemahkan dari ungkapan asing,

seperti: rancangan pembelajaran (instructional design), manajemen mutu berbasis

sekolah (school-based quality management).

Dalam pemakaian tanda baca, yang perlu diperhatikan adalah hal-hal berikut ini.

1. Karya ilmiah seperti tesis, sebaiknya menghindari singkatan-singkatan seperti dsb, dll,

dst. Tetapi jika tidak dapat dihindarkan, tiap singkatan harus diakhiri dengan titik,

kecuali jika memang berada di akhir kalimat. Contoh :

1) .......ayam, burung, bebek, dsb, bisa dianggap sebagai unggas,

2) Perhatikan nomor 4 s.d. 8 di atas,

3) Wakil kepala sekolah menandatangani surat atas nama kepala sekolah dengan

menuliskan a.n.

2. Urutan atau rincian yang ditulis secara horizontal tidak perlu memakai tanda baca titik

koma (;), melainkan dengan koma (,) saja.

3. Urutan yang ditulis secara vertikal (dari atas ke bawah) hakikatnya merupakan pengganti

urutan horizontal (sesuai dengan baris kalimat), karena itu hakikatnya urutan vertikal itu

tidak terlalu menyimpang dari logika penulisan horizontal dan diatur sebagai berikut :

1) Nomor urut (dengan angka atau huruf) tidak diakhiri dengan titik.

2) Urutan berupa kata tidak diakhiri dengan tanda baca apa pun, dan yang dideretkan

diawali dengan huruf kecil, misalnya:

i) niat

ii) motivasi

iii) aktivitas

3) Urutan beberapa frase atau kalimat yang masih terkait dengan pernyataan

sebelumnya diakhiri dengan koma, kecuali bagian akhir dari urutan tersebut.

4) Tanda hubung (-) boleh dipakai untuk kata ulang, seperti: rumah-rumah, terus-

menerus, berubah-ubah, tetapi tidak untuk penulisan antara klitika dan kata

berikutnya, seperti: nonkooperatif, antarbacaan, subpokok bahasan.

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 43:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

38

DAFTAR PUSTAKA

Universitas Pendidikan Ganesha.2011. Pedoman Penulisan Tesis: Revisi 3. Singaraja: Program Pascasarjana Undiksha

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2011. Pedoman Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Jakarta: Dirjen Dikti

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 44:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

39

Lampiran 1 Sampul Luar Karya Tulis

CONTOH HALAMAN JUDUL (Sampul Luar)

(DITULIS DENGAN HURUF BESAR SEMUA)

(……….JUDUL KARYA TULIS……….)

(upayakan penulisannya simetris)

KARYA TULIS

Oleh:

…………………………………..

NIS……………………………..

KELAS…………………………

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 45:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

40

(JENIS PENELITIAN)

SMA NEGERI 3 DENPASAR

(Tahun)

Lampiran 2 Sampul Persyaratan Memperoleh No Ujian Nasional dan Rapor

CONTOH HALAMAN JUDUL (Sampul Dalam)

(DITULIS DENGAN HURUF BESAR SEMUA)

(……….JUDUL KARYA TULIS……….)

(upayakan penulisannya simetris)

KARYA TULIS

Diajukan kepadaSMA Negeri 3 Denpasar

Untuk Memenuhi sebagian PersyaratanMemperoleh Nomor Peserta Ujian Nasional (atau Rapor)

Oleh:

…………………………………..

NIS……………………………..

KELAS…………………………

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 46:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

41

(JENIS PENELITIAN)

SMA NEGERI 3 DENPASAR

(Tahun)

Lampiran 3 Isi dan Format Lembar Persetujuan Pembimbing

Karya Tulis oleh: ……………………….. ini telah diperiksa dan disetujui.

Denpasar,…………………………..

Pembimbing I,

…………………………………….

NIP.

Pembimbing II,

…………………………………….

NIP.

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 47:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

42

Lampiran 5 Contoh Lembar Pernyataan

LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa karya tulisyang saya susun sebagai

syarat untuk memperoleh nomor peserta ujian nasional (atau rapor) dari SMA Negeri 3

Denpasar seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.Adapun bagian-bagian tertentu

dalam penulisan tugas akhir yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan

sumbernya secara jelas dan sesuai dengan norma, kaidah, serta etika akademis.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian karya tulis ini bukan hasil

karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima

sanksi-sanksi dari SMA Negeri 3 Denpasar sesuai peraturan yang berlaku di SMA Negeri 3

Denpasar.

Denpasar, (tanggal, bulan, tahun)

Yang membuat pernyataan,

(Nama Siswa)

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

MateraiRp. 6.000,-

Page 48:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

43

Lampiran 6 Contoh Prakata

PRAKATA

Puji dan syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha

Esa, karena atas berkat dan karuniaNya sehingga tugas akhir yang berjudul “Kontribusi

Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja

Guru Rintisan Sekolah Menengah Atas Bertaraf Internasional (RSMABI) di Kota Denpasar”,

dapat diselesaikan sesuai harapan.

Tugas akhir ini penulis susun dengan mengerahkan segala daya dan upaya yang ada,

termasuk bantuan dan bimbingan serta sumbang saran dari berbagai pihak baik langsung

maupun tidak langsung. Untuk itu, terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

penulis sampaikan kepada yang terhormat:

1. Kepala SMA Negeri 3 Denpasar, yang telah memberikan bantuan secara moril dan

memfasilitasi berbagai kepentingan studi, selama penulis menempuh pembelajaran di

SMA Negeri 3 Denpasar;

2. I Made Adi Sukariawan, S.Pd, sebagai pembimbing I yang telah dengan sabar

membimbing, mengarahkan, dan memberikan motivasi yang demikian bermakna,

sehingga penulis mampu melewati berbagai kerikil dalam perjalanan studi dan

penyelesaian tugas akhir ini;

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 49:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

44

3. I Wayan Ananta Wijaya, selaku pembimbing II, yang dengan gaya dan pola komunikasi

yang khas, telah melecut semangat, motivasi, dan harapan penulis selama penelitian dan

penulisan naskah, sehingga tugas akhir ini dapat terwujud dengan baik sesuai harapan;

4. Wakil Kepala Sekolah, yang telah banyak membantu selama penulis mengikuti studi dan

menyelesaikan penulisan tugas akhir ini;

5. Bapak/ibu guru pengajar, yang telah banyak membantu dan memotivasi penulis selama

perjalanan studi dan penyusunan tugas akhir;

6. Rekan-rekan seangkatan di SMA Negeri 3 Denpasar yang dengan karakternya masing-

masing telah banyak berkontribusi membentuk kedirian penulis selama menjalani studi

dan penyelesaian tugas akhir;

7. Bapak…………. Ibu ………….. selaku orang tua penulis, yang telah banyak membantu

secara material dan moral selama perjalanan studi yang penulis lakoni di SMA Negeri 3

Denpasar;

8. Semua pihak yang telah berkontribusi terhadap penyelesaian tugas akhir ini.

Penulis menyadari tugas akhir ini jauh dari kesempurnaan yang disebabkan oleh

keterbatasan penulis dalam pengetahuan, kemampuan, mencari sumber dan pengalaman,

sehingga tulisan ini banyak kekurangan. Semoga tugas akhir ini dapat menambah

pengetahuan dan bermanfaat bagi para pembaca. Akhirnya penulis berharap semoga tugas

akhir yang sederhana ini bisa bermanfaat bagi kita semua.Akhir kata penulis mengucapkan

terimakasih.

Denpasar,9 Nopember 2012

Penulis

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 50:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

45

Lampiran 7 Contoh Format Abstrak untuk Tugas Akhir

ABSTRAK

I B MADE SATYA WARMA YUDA, 2012. Kontribusi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Guru Rintisan Sekolah Menengah Atas Bertaraf Internasional (RSMABI) di Kota Denpasar.Tesis. Singaraja: Program Pascasarjana, Program Studi Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja.

Tesis ini sudah dikoreksi dan diperiksa oleh Pembimbing I: Prof. Dr. I Nyoman Natajaya, M.Pd. dan Pembimbing II: Prof. Dr. Ni Ketut Suarni, MS.

Kata kunci: perilaku kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja guru, disiplin kerja guru, dan kinerja guru.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis: (1) kontribusi perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru, (2) kontribusi motivasiterhadap kinerja guru, (3) kontribusi disiplin terhadap kinerja guru,(4) kontribusi perilaku kepemimpinan kepala sekolah, motivasi dan disiplin secara bersama-sama terhadap kinerja guru RSMABI di Kota Denpasar.

Penelitian ini termasuk penelitian ex-post facto yang berbentuk korelasional dengan sampel mencakup guru-guru RSMABI di Kota Denpasar, yang berjumlah 80 orang. Penelitian ini adalah survei. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner untuk variabel perilaku kepemimpinan kepala sekolah, motivasi, disiplin dan kinerja guru. Penyusunan kuesioner dilakukan dengan menggunakan model skala Likert. Data dianalisis dengan menggunakan regresi sederhana, regresi ganda dan analisis korelasi parsial.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat kontribusi yang signifikan dari perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru RSMABI di Kota Denpasardengan kontribusi sebesar 50,1%, sumbangan efektif (SE) sebesar 21,96%, dan sumbangan relatif sebesar (SR)32,54%, (2) terdapat kontribusi yang signifikan dari motivasi terhadap kinerja guru RSMABI di Kota Denpasarsebesar 55,2%, sumbangan efektif (SE) sebesar 27,11%, dan sumbangan relatif (SR) sebesar 40,16%, (3) terdapat kontribusi yang signifikan dari disiplin terhadap kinerja guru RSMABI di Kota Denpasar dengan kontribusi sebesar 43%, sumbangan efektif (SE) sebesar 18,51%, dan sumbangan relatif (SR) sebesar 27,42%, dan (4)terdapat kontribusi yang signifikan dari perilaku kepemimpinan kepala sekolah, motivasidan disiplin terhadap kinerja guru RSMABI di Kota Denpasar sebesar 67,6%. Berdasarkan temuan tersebut disimpulkan bahwa terdapat kontribusi yang signifikan dari perilaku kepemimpinan kepala sekolah, motivasi, disiplin terhadap kinerja guru RSMABI di Kota Denpasar. Motivasi memberikan kontribusi yang paling besar. Hal ini

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 51:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

46

berarti bahwa motivasi guru merupakan prediktor yang paling dominan dalam meningkatkan kinerja guru RSMABI di Kota Denpasar.

Lampiran 8 Contoh Format Daftar Isi

DAFTAR ISI

(halaman)SAMPUL PERSYARATAN GELAR MAGISTER........................................................... ….

PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................................... ….

PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI................................................................................. ….

LEMBAR PERNYATAAN................................................................................................ ….

ABSTRAK........................................................................................................................... ….

ABSTRACT........................................................................................................................ ….

PRAKATA.......................................................................................................................... ….

DAFTAR ISI....................................................................................................................... ….

DAFTAR TABEL............................................................................................................... ….

DAFTAR GAMBAR........................................................................................................... ….

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................................... ….

BAB V PENDAHULUAN.............................................................................................. ….

G. Latar Belakang............................................................................................. ….

H. Identifikasi Masalah..................................................................................... ….

I. Pembatasan Masalah.................................................................................... ….

J. Perumusan Masalah..................................................................................... ….

K. Tujuan Penelitian......................................................................................... ….

L. Manfaat Penelitian....................................................................................... ….

BAB VI LANDASAN TEORI DANPERUMUSAN HIPOTESIS................................... ….

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 52:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

47

A. Kajian Teori.................................................................................................. ….

B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan........................................................... ….

C. Kerangka Berpikir......................................................................................... ….

D. Hipotesis Penelitian....................................................................................... ….

BAB VII METODE PENELITIAN.................................................................................... ….

A. Rancangan Penelitian.................................................................................... ….

B. Populasi dan Sample Penelitian.................................................................... ….

C. Variabel Penelitian........................................................................................ ….

D. Metode Pengumpulan Data........................................................................... ….

BAB VIIIHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................................. ….

A. Deskripsi data................................................................................................ ….

B. Hasil penelitian............................................................................................. ….

C. Pembahasan................................................................................................... ….

BAB IX PENUTUP........................................................................................................... ….

A. Simpulan....................................................................................................... ….

B. Saran.............................................................................................................. ….

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... ….

LAMPIRAN........................................................................................................................ ….

DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................................................ ….

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 53:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

48

Lampiran 9 Contoh Format Daftar Tabel

DAFTAR TABEL

Tabel(halaman)

1.1 Komponen dan Indikator untuk Mengukur Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah................................................................................. ….

1.2 Komponen dan Indikator untuk Mengukur Motivasi Kerja Guru............................. ….

2.1 Komponen dan Indikator untuk Mengukur Disiplin Kerja Guru.................................................................................................................. ….

3.1 Komponen dan Indikator untuk Mengukur Kinerja Guru.......................................... ….

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 54:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

49

Lampiran 10 Contoh Format Daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR

Gambar (halaman)

2.1 Segi Empat Kepemimpinan dari Universitas Ohio............................................... ….

3.1 Perilaku Kontinum Pemimpin............................................................................... ….

4.1 Managerial Grid..................................................................................................... ….

4.2 Tiga Dimensi Kepemimpinan................................................................................ ….

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 55:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

50

Lampiran 11 Contoh Format Daftar Lampiran

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran (halaman)

1 Cover Instrumen Penelitian.............................................................................. ….

2 Kata Pengantar Permohonan Pengisian Instrumen Penelitian.......................................................................................................... ….

3 Kuisioner Penelitian.......................................................................................... ….

4 Analisis Uji Coba Instrumen............................................................................ ….

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 56:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

51

Lampiran 12 Contoh Format Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

American Pychological Assosiation. 1984. Publication Manual. Washington D.C.: APA.

Fakultas Pascasarjana. 1985. Pedoman Penulisan Tesis Fakultas Pascasarjana. Malang: FPS IKIP Malang.

Ganjar, I., Somadikarta, S., dan B.S. Oemarjati. 1998. Petunjuk Teknis Penyusunan Tesis Sarjana Biologi FPMIPA UI. Jakarta: Jurusan Biologi FPMIPA UI.

Rofi’uddin, Ahmad. 1990. Panduan Penyusunan Makalah. Malang: OPF IKIP Malang.

Deden, Sudirman. 2008. Mencari Makna Bahasa dalam General Education. http://dedencorner.blogspot.com/. Diunduh tanggal 17 Mei 2011.

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis

Page 57:  · Web viewPEDOMAN PENULISAN HASIL PENELITIAN SMA NEGERI 3 DENPASAR Naskah Pedoman Penulisan Hasil Penelitian SMA Negeri 3 Denpasar, Edisi 2013 Editor Tim Pembimbing Tugas Akhir

52

Lampiran 13 Contoh Format Riwayat Hidup

RIWAYAT HIDUP PENULIS

I Made Adi Sukariawandilahirkan di Banjar Munggal, Desa

Kukuh, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan tertanggal 10 Juli

1985 adalah putra ke 2 dari pasangan I Nyoman Karta dengan Ni

Made Sukasih. Pendidikan Sekolah Dasar ditamatkan pada tahun

1998 di SD Negeri 3 Kukuh, Sekolah Menengah Pertama

ditamatkan pada tahun 2001 di SMP Negeri 2 Tabanan, Sekolah Menengah Atas ditamatkan

pada tahun 2004 di SMA Negeri 4 Denpasar. Kemudian melanjutkan ke Universitas

Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja Jurusan Pendidikan Kimia dengan judul skripsi

“Ko-amobilisasi Enzim Lipase dengan Zeolit pada Biosensor Trigliserida ” hingga tamat

tahun 2009.

Pada tahun 2009 menjadi tenaga honorer(guru tidak tetap) di SD Bintang Persada

hingga tahun 2010. Kemudian menjadi tenaga honorer di SMKN 1 Tabanan hingga tahun

2011 dan pada tahun 2011 menjadi tenaga Honorer di SMA Negeri 3 Denpasar hingga

sekarang.

Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis