RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMAN 2 Palangka Raya Mata Pelajaran : Fisika Kelas/semester : X/2 Materi Pokok : Listrik Dinamis Submateri Pokok : Hukum Ohm dan Susunan Hambatan Alokasi waktu : 2x45’ (90 menit) I. STANDAR KOMPETENSI 5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi. II. KOMPETENSI DASAR 5.1 Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana (satu loop). III. INDIKATOR A. Kognitif Produk 1. Memformulasikan persamaan Hukum Ohm secara umum. 2. Memformulasikan besaran hambatan dalam rangkaian seri dan paralel. Proses
20
Embed
yuyunsumarni.files.wordpress.com file · Web viewPada persamaan (1) hambatan sebuah penghantar dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara tegangan yang melalui penghantar dan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMAN 2 Palangka Raya
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/semester : X/2
Materi Pokok : Listrik Dinamis
Submateri Pokok : Hukum Ohm dan Susunan Hambatan
Alokasi waktu : 2x45’ (90 menit)
I. STANDAR KOMPETENSI
5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai
produk teknologi.
II. KOMPETENSI DASAR
5.1 Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana (satu loop).
III. INDIKATOR
A. Kognitif
Produk
1. Memformulasikan persamaan Hukum Ohm secara umum.
2. Memformulasikan besaran hambatan dalam rangkaian seri dan paralel.
Proses
1. Membuat kesimpulan berdasarkan materi yang telah disampaikan dalam
pembelajaran.
B. Afektif
1. Perilaku berkarakter : disiplin, religius, dan sopan
2. Keterampilan sosial : bertanya, menyumbangkan ide dan menjadi pendengar
yang aktif.
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Produk
Setelah melakukan pembelajaran ini, siswa diharapkan dapat:
1.1 Menjelaskan konsep Hukum Ohm secara umum tentang kuat arus dan hambatan.
1.2 Menghitung besarnya kuat arus dan hambatan dengan menggunakan hukum ohm.
1.3 Menghitung besarnya hambatan listrik pada rangkaian seri.
1.4 Menghitung besarnya hambatan listrik pada rangkaian paralel.
B. Proses
Setelah melakukan pembelajaran ini, siswa diharapkan dapat:
1.1 Membuat kesimpulan berdasarkan materi yang telah disampaikan dalam
pembelajaran.
C. Afektif
1. Perilaku berkarakter
Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak siswa
dinilai membuat kemajuan dalam menunjukkan karakter disiplin, religius, dan
sopan.
2. Keterampilan sosial
Terlibat dalam proses belajar mengajar yang berpusat pada siswa, paling tidak siswa
dinilai membuat kemajuan dengan memiliki keterampilan sosial berani bertanya,
menyumbangkan ide, dan menjadi pendengar yang aktif.
V. MATERI PEMBELAJARAN
HUKUM OHM DAN HAMBATAN
a) Hukum Ohm
Arus dalam sebuah penghantar ditimbulkan oleh adanya tegangan (tekanan listrik)
yang melalui penghantar. Dengan kata lain, arus ditimbulkan oleh tegangan. Dengan
demikian dalam sebuah konduktor ada hubungan antara tegangan (V) dengan arus
(I). Hubungan antara V dan I pertama kali diselidiki oleh fisikawan asal jerman yang
bernama George Simon Ohm (1787-1854), yang menemukan bahwa V/I konstan
selama suhunya konstan.
Secara matematika dapat dituliskan sebagai berikut.
VI=R ……………… .. (1 )
V=IR ……………… ..(2)
Dengan R adalah konstan. Jika V tetap, menaikkan R akan menurunkan nilai I.
Karena alasan ini R disebut hambatan penghantar. Dari persamaan (1) satuan
hambatan adalah volt/ampere, atau V/I yang disebut ohm (disimbolkan Ω). Sebatang
penghantar yang dibuat dengan nilai R tertentu dinamakan dengan hambatan
(resistor).
Pada persamaan (1) hambatan sebuah penghantar dapat didefinisikan sebagai
perbandingan antara tegangan yang melalui penghantar dan arus yang melewatinya.
Persamaan (1) dan (2) merupakan singkatan dari hukum yang sangat penting dalam
kelistrikan dan itu adalah hukum ohm yang dapat dinyatakan:
“Perbandingan antara tegangan dan arus dalam sebuah penghantar yang suhunya
tetap adalah konstan.”
Atau,
“Arus dalam sebuah penghantar yang bersuhu tetap, sebanding dengan tegangan.”
Bagaimana hambatan pada suatu kawat penghantar?
Pada sebatang kawat, besarnya hambatan bergantung dari panjang l, luas penampang
A, dan jenis kawat itu sendiri. Semakin panjang kawat penghantar maka semakin
besar hambatannya karena gerakan elektron akan lebih banyak mengalami rintangan.
Oleh karena itu, hambatan kawat penghantar R berbanding lurus dengan panjang
kawat l dan berbanding terbalik dengan luas penampang kawat A.
R=ρ lA
……………… ..(3)
Dimana ρ merupakan hambat jenis atau resistivitas yang artinya tergantung pada
jenis bahan penghantar dengan satuan Ohm meter ( Ωm ).
b) Susunan Hambatan
1) Rangkaian Seri
Rangkain seri dua hambatan dilukiskan sebagai berikut.
(gambar 1)c
Akibat beda potensial, arus mengalir melalui R1 dan R2. Kita anggap arus tidak
ada yang hilang sehingga jumlah arus yang mengalir di R1 sama dengan yang
mengalir di R2.
I 1=I2=I ………… ..(4)
Titik a mempunyai potensial lebih tinggi dibandingkan dengan potensial di titik
c. Beda potensial antara titik a dan c dapat dituliskan sebagai berikut.
V a−V c=(V a−V b )+(V b−V c )
V=IR1+ IR2=IR …… …… ..(5)
Dengan R= R1+R2
V=IR memperbolehkan kita menarik kesimpulan bahwa rangkaian pada diatas
(gambar 1) boleh disederhanakan oleh suatu rangkaian pengganti seperti berikut
ini.
(gambar 2)
Pada rangkaian pengganti ini, 2 hambatan R1 dan R2, yang dihubungkan seri
dapat dianggap sebagai satu hambatan R:
R=R1+R2
Jika terdapat sebanyak n hambatan, maka
R=R1+R2+......+Rn ..............(6)
Rumus (6) menunjukkan bahwa pada rangkaian seri, besar hambatan pengganti
selalu lebih besar daripada masing-masing hambatan asal.
2) Rangkaian Paralel
(gambar 3)
Gambar diatas menunjukkan tiga buah hambatan yang disusun paralel. Karena
ujung-ujung hambatan ini dihubungkan dengan potensial yang sama, maka beda
potensial pada ketiga ujung hambatan itu sama besar.