BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bisnis Bisnis menurut Raymond E Glos yang dikutip oleh Umar (2003, p4) dalam bukunya yang berjudul “Business:its nature and environment: An Introduction” yang dikutip oleh Umar adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industri yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standar serta kualitas hidup mereka. Menurut pendapat Allan Afuah (2004), bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dana menjual barang ataupun jasa agar mendapatkan keuntungan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat dan ada didalam industri. Dari pengertian diatas, dapat penulis simpulkan bahwa bisnis adalah kegiatan yang dilakukan baik oleh individu maupun sekelompok orang yang terorganisir yang menciptakan nilai melalui penciptaan barang dan jasa 6
47
Embed
library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut H.M Yacob Ibrahim dalam buku Studi Kelayakan Bisnis (2003, p133) menyatakan bahwa biaya
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Bisnis
Bisnis menurut Raymond E Glos yang dikutip oleh Umar (2003, p4) dalam
bukunya yang berjudul “Business:its nature and environment: An Introduction” yang
dikutip oleh Umar adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang
yang berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industri yang menyediakan barang
dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standar serta kualitas
hidup mereka.
Menurut pendapat Allan Afuah (2004), bisnis adalah suatu kegiatan usaha
individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dana menjual barang ataupun jasa
agar mendapatkan keuntungan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat dan ada
didalam industri.
Dari pengertian diatas, dapat penulis simpulkan bahwa bisnis adalah kegiatan
yang dilakukan baik oleh individu maupun sekelompok orang yang terorganisir yang
menciptakan nilai melalui penciptaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat dan untuk memperoleh keuntungan melalui transaksi jual beli.
2.2 Investasi
Pengertian investasi menurut William F.S. yang dikutip oleh Kasmir dan Jakfar
(2012, p5) adalah mengorbankan dollar sekarang untuk dollar di masa yang akan
datang.
Menurut H.M Yacob Ibrahim dalam buku Studi Kelayakan Bisnis (2003, p133)
menyatakan bahwa biaya investasi adalah biaya yang diperlukan dalam
6
7
pembangunan proyek, terdiri dari pengadaan tanah, gedung, mesin, peralatan, biaya
pemasangan, feasibility study dan biaya lainnya yang berhubungan dengan
pembangunan proyek.
Investasi adalah menempatkan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh
tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut (Kamaruddin,
2004:3).
Dari berbagai definisi diatas, maka dapat penulis simpulkan bahwa investasi
adalah suatu bentuk penanaman uang atau modal pada sesuatu hal baik itu di pasar
modal ataupun pada bisnis, yang kemudian dapat memberikan keuntungan dimasa
yang akan datang bagi investor.
Menurut Kasmir dan Jakfar (2012, p5) investasi dapat dilakukan dalam berbagai
bidang usaha, oleh karena itu investasi pun dibagi dalam beberapa jenis. Dalam
praktiknya, jenis investasi dibagi dua macam, yaitu:
1. Investasi Nyata (Real Investment)
Investasi nyata atau real investment merupakan investasi yang dibuat dalam
harta tetap (fixed assets) seperti tanah, bangunan, peralatan, atau mesin-
mesin.
2. Investasi Finansial (Financial Investment)
Investasi finansial atau financial investment merupakan investasi dalam
bentuk kontrak kerja, pembelian saham atau obligasi atau surat berharga
lainnya seperti sertifikat deposito.
Investasi dapat diartikan pula sebagai penanaman modal dalam suatu kegiatan
yang memiliki jangka waktu relative panjang dalam bidang usaha. Penanaman modal
yang ditanamkan dalam arti sempit berupa proyek tertentu baik bersifat fisik ataupun
8
non-fisik, seperti proyek pendirian pabrik jalan, jembatan, pembangunan gedung dan
proyek penelitian dan pengembangan.
2.3 Capital Budgeting (Penganggaran Modal)
Menurut Van Horne (2005,P324) penganggaran modal (capital budgeting)
merupakan proses mengidentifikasi, menganalisa dan menyeleksi kegiatan-kegiatan
investasi yang pengembaliannya (arus kas) diharapkan lebih dari satu tahun.
Dengan demikian, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa capital budgeting
adalah proses identifikasi, analisa kegiatan investasi jangka panjang yang dapat
berbentuk pembelian mesin-mesin baru atau perluasan tempat usaha yang bertujuan
untuk memperoleh NPV yang positif dan menghasilkan keuntungan di masa datang.
2.3.1 Capital Expenditure (Pengeluaran Modal)
Menurut Mulyadi (2005, P16) pengeluaran modal (capital expenditure) adalah
biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi (biasanya periode
akuntansi adalah satu tahun kalender).
Horngren et al (2006, P467) menyatakan “Pengeluaran Modal (Capital
Expenditure) adalah pengeluaran yang meningkatkan kapasitas atau efisiensi aktiva
atau yang memperpanjang masa manfaat.
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
pengeluaran modal (capital expenditure) adalah segala macam pengeluaran yang
memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun dengan maksud menghasilkan
keuntungan jangka panjang bagi perusahaan.
9
2.3.2 Cash Flow (Arus Kas)
Menurut Kasmir dan Jakfar (2012, P95) cash flow merupakan arus kas atau aliran
kas yang ada di perusahaan dalam suatu periode tertentu. Cash flow menggambarkan
berapa uang yang masuk (cash in) ke perusahaan dan jenis-jenis pemasukan tersebut.
Cash flow juga menggambarkan berapa uang yang keluar (cash out) serta jenis-jenis
biaya yang dikeluarkan.
Cash flow mengandung dua macam aliran/arus kas, yaitu:
1. Cash Inflow
Cash Inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang
melahirkan keuntungan kas (penerimaan kas). Arus kas masuk (cash inflow)
terdiri dari:
- Hasil penjualan produk/jasa perusahaan.
- Penagihan piutang dari penjualan kredit.
- Penjualan aktiva tetap yang ada.
- Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas.
- Pinjaman/hutang dari pihak lain.
- Penerimaan sewa dan pendapatan lain.
2. Cash outflow
Cash outflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang
mengakibatkan beban pengeluaran kas. Arus kas keluar (cash outflow) terdiri
dari:
- Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik
lain-lain.
- Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan.
- Pembelian aktiva tetap.
10
- Pembayaran hutang-hutang perusahaan.
- Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan.
- Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga.
Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan
pengeluaran kas dari perusahaan dari suatu periode tertentu, dengan
mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan operasi, investasi dan
pendanaan.
Uang masuk dapat berupa pinjaman dari lembaga keuangan atau hibah dari pihak
tertentu. Uang masuk juga dapat diperoleh dari penghasilan atau pendapatan yang
diperoleh dari yang berhubungan langsung dengan usaha yang sedang dijalankan
seperti penjualan. Di samping itu, uang masuk bisa pula berasal dari pendapatan
lainnya yang bukan dari usaha utama.
Uang keluar merupakan sejumlah uang yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu
periode, baik yang langsung berhubungan dengan usaha yang dijalankan, maupun
yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan usaha utama. Uang keluar ini
merupakan biaya-biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk berbagai keperluan
yang berkaitan dengan kegiatan usaha, seperti pembayaran cicilan utang dan bunga
pinjaman, biaya produksi, biaya tenaga kerja, dan biaya lain-lainnya.
Dalam cash flow semua data pendapatan yang akan diterima dan biaya yang akan
dikeluarkan baik jenis, maupun jumlahnya diestimasi sedemikian rupa, sehingga
menggambarkan kondisi pemasukan dan pengeluaran di masa yang akan datang.
Estimasi pendapatan dan biaya merupakan perkiraan berapa pendapatan yang
akan diperoleh dan berapa besarnya biaya yang harus dikeluarkan dalam suatu
periode. Kemudian jenis-jenis pendapatan dan biaya apa saja yang dikeluarjan serta
11
berapa besar pendapatan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan tiap pos. Pada
akhirnya cash flow akan terlihat pada kas akhir yang diterima perusahaan.
Jadi, arus kas adalah jumlah uang yang masuk dan keluar dalam suatu perusahaan
mulai dari investasi dilakukan sampai dengan berakhirnya investasi tersebut. Dalam
hal ini diinvestasikan di suatu usaha. Pentingnya kas akhir bagi investor jika
dibandingkan dengan laba yang diterima perusahaan dikarenakan:
1. Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai sehari-hari.
2. Kas digunakan untuk membayar semua kewajiban yang jatuh tempo.
3. Kas juga digunakan untuk melakukan investasi kembali.
Jenis-jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha terdiri dari:
Initial cash flow atau lebih dikenal kas awal yang merupakan pengeluaran-
pengeluaran pada awal periode untuk investasi. Contoh biaya pra-investasi
adalah pembelian tanah, gedung, mesin peralatan, dan modal kerja.
Operational cash flow merupakan kas yang diterima atau dikeluarkan pada
saat operasi usaha, seperti penghasilan yang diterima dan pengeluaran yang
dikeluarkan pada suatu periode.
Terminal cash flow merupakan uang kas yang diterima pada saat usaha
tersebut berakhir.
2.3.3 Langkah-Langkah dalam Capital Budgeting
Secara konseptual, capital budgeting mencakup lima langkah yaitu:
1. Menghasilkan proposal kegiatan investasi yang sesuai dengan tujuan strategis
perusahaan.
12
2. Memperkirakan arus kas operasi tambahan setelah pajak bagi kegiatan-
kegiatan investasi.
3. Melakukan evaluasi arus kas tambahan dari kegiatan investasi.
4. Memilih kegiatan investasi berdasarkan kriteria nilai yang memaksimalkan
nilai.
5. Melakukan evaluasi setelah kegiatan investasi dilakukan dan melakukan
pemeriksaan audit setelah kegiatan investasi selesai, secara
berkesinambungan.
2.3.4 Kriteria Penetapan Peringkat atas Capital Budgeting
Ada delapan (8) metode utama untuk menetapkan peringkat kegiatan investasi
dan untuk memutuskan apakah kegiatan investasi bersangkutan dinilai layak untuk
dimasukan dalam anggaran modal. Metode pemeringkatan (rangking methods)
adalah metode yang digunakan untuk mengevaluasi usulan pengeluaran untuk
pengadaan modal. Kedelapan metode tersebut adalah:
1. Periode pengembalian atau pelunasan (Payback Period)
2. Periode pengembalian yang didiskontokan (Discounted Payback Period)
3. Tingkat pengembalian akuntansi (Accounting Rate of Return)
4. Nilai tunai netto (Net Present Value)
5. Tingkat pengembalian internal (Internal Rate of Return)
6. Tingkat pengembalian internal modifikasi (Modified Internal Rate of Return)
7. Indeks profitabilitas (Profitability Index)
8. Tingkat pengembalian perpetuitas (Perpeetuity Rate of Return)
13
Metode-metode pemeringkatan (rangking methods) yang digunakan dalam penelitian
ini adalah:
1. Nilai tunai netto (NPV).
2. Periode pengembalian (PP).
3. Tingkat pengembalian hasil internal (IRR).
4. Indeks profitabilitas (PI).
2.3.4.1 Periode Pengembalian (Payback Period = PP)
Periode pengembalian proyek investasi memberitahukan lamanya waktu yang
dibutuhkan untuk memulihkan investasi kas awal berdasarkan arus kas yang
diharapkan dari proyek tersebut, selain itu payback period menggambarkan “Berapa
lama suatu investasi dapat ditutup dengan aliran kas masuk (proceed)” (Koniyo,
2007, p72).
Dalam metode ini faktor yang menentukan penerimaan atau penolakan suatu
usulan investasi adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menutup kembali
investasi. Oleh karena itu, dengan metode ini setiap usulan investasi dinilai
berdasarkan apakah dalam jangka waktu tertentu yang diinginkan oleh manajemen,
jumlah kas masuk atau penghematan tunai yang diperoleh dari investasi dapat
menutup investasi yang direncanakan.
2.3.4.2 Nilai Tunai Netto (Net Present Value = NPV)
Menurut Garrison dan Noreen (2003, p637), NPV adalah perbedaan antara nilai
aliran kas masuk sekarang dengan nilai aliran kas keluar yang tergabung dengan
proyek investasi. Besarnya NPV bila dinyatakan dalam rumus adalah sebagai berikut
14
Dimana :
CF = Aliran kas per tahun pada periode t
I0 = Investasi awal pada tahun 0
K = Suku bunga (discount rate)
Menurut Umar (2003) kriteria penilaian dari metode ini adalah :
Jika NPV > 0, maka usulan proyek diterima
Jika NPV < 0, maka usulan proyek ditolak
Jika NPV = 0, nilai perusahaan tetap walau usulan proyek diterima atau
ditolak.
2.3.4.3 Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return = IRR)
Metode internal rate of return (IRR) adalah metode pemeringkatan usulan
investasi dengan berpatokan pada IRR dari aktiva bersangkutan, dimana IRR
dihitung dengan menyamakan nilai sekarang dari arus kas masuk masa mendatang
dengan nilai sekarang dari biaya investasi. IRR untuk kegiatan investasi merupakan
tingkat diskonto yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di
masa depan (CFs) dengan arus kas keluar kas awal (Initial Cash Outflow = ICO).
Oleh karena itu, IRR dapat diasumsikan sebagai tingkat bunga yang mendiskontokan
aliran arus kas di masa depan untuk menyamakan nilai sekarang arus keluar kas
awal. IRR adalah tingkat diskonto yang menyamakan PV (present value) dari arus
kas masuk kegiatan investasi dengan PV dari biaya kegiatan investasi tersebut.
PV arus kas masuk = PV biaya investasi
15
Dengan mentransposnya, kita mendapatkan:
PV arus kas masuk – PV biaya investasi = 0
Yang bisa dinyatakan sebagai:
Dimana :
P1 = Tingkat bunga ke 1
P2 = Tingkat bunga ke 2
C1 = NPV ke 1
C2 = NPV ke 2
Kriteria Penerimaan
Kriteria penerimaan dalam IRR adalah membandingkan IRR sesungguhnya
dengan IRR yang diminta, hal ini dikenal dengan tingkat batas (hurdle rate).
Selanjutnya diasumsikan tingkat pengembalian yang diminta sudah diketahui. Jika
IRR melebihi tingkat pengembalian yang diminta maka kegiatan investasi akan
diterima, jika tidak kegiatan investasi akan ditolak.
2.3.4.4 Indeks Profitabilitas (Profitability Index = PI)
Indeks profitabilitas atau resiko manfaat biaya dari suatu kegiatan investasi adalah
rasio dari nilai sekarang arus kas bersih dimasa depan terhadap arus keluar kas awal.
“PI hanya menyatakan tingkat keuntungan relatif” (Van Horne, 2005, 346).
Maksudnya, PI menghasilkan suatu ukuran relatif dari hasil yang diinginkan dalam
suatu kegiatan investasi. Hal ini merupakan perbandingan nilai saat ini dari
16
keuntungan yang didapatkan pada masa mendatang dari nilai awalnya. PI dapat
dinyatakan sebagai berikut:
Kriteria penilaian :
Jika PI > 1, maka usulan proyek dikatakan menguntungkan
Jika P1 < 1, maka usulan proyek tidak menguntungkan
2.4 Forecasting (Peramalan)
Ramalan (forecasting) adalah proses aktivitas meramalkan suatu kejadian yang
mungkin terjadi di masa mendatang dengan cara mengkaji data yang ada. (Herdjanto,
2007, p78) .
Berdasarkan horizon waktu, peramalan dapat dikelompokkan dalam tiga bagian,
yaitu peramalan jangka panjang, peramalan jangka menengah, dan peramalan jangka
pendek
1. Peramalan jangka panjang, yaitu yang mencakup waktu lebih besar dari 18
bulan. Misalnya peramalan yang diperlukan dalam kaitannya dengan
penanaman modal, perencanaan fasilitas, dan perencanaan untuk kegiatan
litbang.
2. Peramalan jangka menengah, mencakup waktu antara 3 sampai 18 bulan.
Misalnya peramalan untuk perencanaan penjualan, perencanaan produksi, dan
perencanaan tenaga kerja tidak tetap.
17
3. Peramalan jangka pendek, yaitu untuk jangka waktu kurang dari 3 bulan.
Misalnya, peramalan dalam hubungannya dengan perencanaan pembelian
material, penjadwalan kerja, dan penugasan karyawan.
Menurut Kasmir dan Jakfar (2012, p64) Metode peramalan secara kuantitatif
mendasarkan ramalannya pada metode-metode statistik dan matematik.
- Metode deret waktu (Time Series)
Analisis time series merupakan hubungan antara variabel yang dicari
(independent) dengan variabel yang memengaruhinya (dependent), yang
dikaitkan dengan waktu seperti mingguan, bulan, triwulan, caturwulan,
semester, atau tahun. Dalam analisis time series yang menjadi variabel yang
dicari adalah waktu.
- Metode Regresi
Metode regresi merupakan salah satu metode ramalan yang disusun atas dasar
pola data masa lalu. Penggunaan metode ini didasarkan kepada variabel yang
ada dan yang akan memengaruhi hasil peramalan. Variabel yang diteliti
terdiri dari variabel yang akan dicari (dependent variable) dengan variabel
yang menentukan (independent variable). Dengan metode regresi kita akan
melakukan peramalan dengan melihat pola hubungan yang ada antara
variabel yang dicari dan variabel yang menentukan atau memengaruhinya.
Hal-hal yang perlu diketahui sebelum kita melakukan peramalan dengan metode
regresi adalah mengetahui terlebih dahulu kondisi-kondisi seperti:
a. Adanya informasi masa lalu.
b. Informasi yang ada dapat dibuatkan dalam bentuk data.
c. Diasumsikan bahwa pola data yang ada dari data masa lalu akan
berkelanjutan di masa yang akan datang.
18
Dalam penelitian ini, yang digunakan adalah peramalan regresi dengan time
series, yang merupakan metode yang digunakan baik untuk jangka pendek maupun
jangka panjang. Metode ini merupakan garis tren untuk persamaan matematis.
Metode ini menggunakan data minimal dua tahun dan semakin banyak semakin baik.
Biasanya metode ini digunakan untuk produk baru atau rencana ekspansi.
Menurut Johar (2008), probabilitas adalah angka yang menunjukkan
kemungkinan terjadinya suatu kejadian, nilai probabilitas adalah antara 0 – 1, tabel
Z digunakan untuk mencari selisih dari nilai probabilitas dengan nilai sisa
probabilitas. Tabel ini akan digunakan untuk membantu dalam metode forecasting