Top Banner
KONSEP ENVIRONMENTAL IMPACT ASSESSMENT KELOMPOK 7 : 1. Susi Susanti Margi J. (0810320151) 2. Nuky Rahma Chinintya (0810320115) 3. Fiska Permata Kusuma (0810320070) 4. Maeyana Dwi Prawati (0810320000) JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
29

 · Web viewAmdal dan perijinan Menurut PP 27 Tahun 1999 ijin melakukan usaha dan/atau kegiatan baru akan diberikan bila hasil dari studi amlda menyatakan bahwa rencana usaha dan/atau

May 07, 2019

Download

Documents

hoangdien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1:  · Web viewAmdal dan perijinan Menurut PP 27 Tahun 1999 ijin melakukan usaha dan/atau kegiatan baru akan diberikan bila hasil dari studi amlda menyatakan bahwa rencana usaha dan/atau

KONSEP ENVIRONMENTAL IMPACT ASSESSMENT

KELOMPOK 7 :

1. Susi Susanti Margi J. (0810320151)

2. Nuky Rahma Chinintya (0810320115)

3. Fiska Permata Kusuma (0810320070)

4. Maeyana Dwi Prawati (0810320000)

JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2011

Page 2:  · Web viewAmdal dan perijinan Menurut PP 27 Tahun 1999 ijin melakukan usaha dan/atau kegiatan baru akan diberikan bila hasil dari studi amlda menyatakan bahwa rencana usaha dan/atau

PENDAHULUAN

Pertumbuhan di berbagai sektor di Indonesia baik meliputi pertumbuhanekonomi serta

bertambahnya jumlah penduduk, secara tidak langsung mempunyaikorelasi positif terhadap

peningkatan permintaan akan sumberdaya alam. Dimanapeningkatan permintaan tersebut

bertujuan untuk mendukung berbagai bentuk dariaktivitas yang ada dalam pertumbuhan di

suatu negara. Salah satu jenis darisumberdaya alam yang mengalami implikasi dari

pertumbuhan tersebut adalahsumberdaya alam yang tidak dapat terbaharui. Sumberdaya alam

yang tidak dapatterbaharui dapat didefinisikan sebagai sumberdaya alam yang

mempunyaikarakteristik volume yang tetap dan tidak dapat diperbaharui lagi.

Secara umum kelompok sumber daya alam ini dapat dikelompokkanmenjadi 2 yaitu :

1.Sumber daya alam yang habis dalam pemakaiannya atau berubah secara kimiawi, seperti

batubara, minyak, dan mineral; serta

2.Sumber daya yang mempunyai skala waktu pemanfaatan yang relatif agak lama dan dapat

dipakaiberulang, seperti logam dan batuan. Pemanfaatan akan sumberdaya alam yangtidak

dapat diperbaharui relatif bervariasi yang ditinjau dari tujuanpenggunaannya, seperti untuk

energi maupun logam yang dimanfaatkan untuk berbagai tujuan yang mendukung kehidupan

manusia.

Page 3:  · Web viewAmdal dan perijinan Menurut PP 27 Tahun 1999 ijin melakukan usaha dan/atau kegiatan baru akan diberikan bila hasil dari studi amlda menyatakan bahwa rencana usaha dan/atau

Analisa dampak lingkungan atau disingkat menjadi Andal sudah dikembangkan oleh

beberapa negara maju sejak tahun 1970 dengan nama Environmental Impact Analysis atau

Environmental Impact Assesment yang kedua-duanya disingkat menjadi EIA.

Di dalam bahasa Indonesia environmental diterjemahkan menjadi lingkungan, analisis pada

permulaannya diterjemahkan menjadi analisa kemudian oleh ahli bahasa disarankan untuk

diterjemahkan menjadi analisis. Terjemahan dan pengertian dari impact agaknya tidak

mudah, karena negara-negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahas nasionalnya

pun masih berbeda-beda mengenai pengertiannya.

Definisi Amdal

Amdal adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau

kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan

keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.

Dasar-dasar hukum Amdal

1. UU No. 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup.

2. PP Nomor 27 Tahun 1999 tentang Amdal

3. Keputusan menteri negara lingkungan hidup No. 17 Tahun 2001 tentang jenis rencana usha

dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Amdal.

4. Keputusan Kepala BAPEDAL (Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup)

Tujuan dan sasaran Amdal

Untuk menjamin suatu usaha dan/atau kegiatan pembangunan dapat berjalan secara

berkesinambungan tanpa merusak lingkungan hidup. Melalui studi Amdal diharapkan

kegiatan pembangunan dapat memanfaatkan dan mengelola sumberdaya alam secara efisien,

meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif terhadap lingkungan

hidup.

Page 4:  · Web viewAmdal dan perijinan Menurut PP 27 Tahun 1999 ijin melakukan usaha dan/atau kegiatan baru akan diberikan bila hasil dari studi amlda menyatakan bahwa rencana usaha dan/atau

Kegiatan wajib Amdal

Studi Amdal hanya diperlukan bagi proyek-proyek yang menimbulkan dampak

penting terhadap lingkungan yang pada umumnya terdapat pada rencana-rencana kegiatan

berskala besar, kompleks serta berlokasi di daerah yang memiliki lingkungan sesitif.

Jenis-jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Amdal adalah

mengacu kepada keputusan menteri lingkungan hidup nomor : 17 tahun 2001 tentangjenis

usaha an/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Amdal.

Kapan studi Amdal dimulai

Sesuai dengan PP 27 Tahun 1999, Amdal merupakan syarat yang harus dipenuhi

untuk mendapatkan ijin melakukan usaha dan/atau kegiatan.

Oleh karena itu Amdal harus disusun segera setelah jelas alternatif lokasi usaha dan/atau

kegiatannya serta alternatif teknologi yang akan digunakan.

Amdal dan perijinan

Menurut PP 27 Tahun 1999 ijin melakukan usaha dan/atau kegiatan baru akan

diberikan bila hasil dari studi amlda menyatakan bahwa rencana usaha dan/atau kegiatan

tersebut layak lingkungan.

Ketentuan dalam berbagai persyaratan dalam dokumen RKL (rencana pengelolaan

lingkungan) dan RPL (rencana pemantauan lingkungan) wajib dicantumkan sebagai

ketentuan ijin.

Prosedur penyusunan Amdal

Proses Amdal mencakup langkah-langkah sebagai berikut :

1. mengindentifikasi dampak dari rencana usaha dan/atau kegaitan;

2. menguraikan rona lingkungan awal;

3. memprediksi dampak besar dan penting;

4. mengevaluasi dampak besar dan penting, merumuskan arahan rencana pengelolaan dan

pemantauan lingkungan

Page 5:  · Web viewAmdal dan perijinan Menurut PP 27 Tahun 1999 ijin melakukan usaha dan/atau kegiatan baru akan diberikan bila hasil dari studi amlda menyatakan bahwa rencana usaha dan/atau

Dokumen Amdal

1. Dokumen kerangka acuan analisis dampak lingkungan hidup (KA-ANDAL);

2. Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL);

3. Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL);

4. Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)

Kriteria pelaksanaan amdal

1. Besarnya wilayah penyebaran dampak (berapa hektar)

2. Luas wilayah penyebaran berlangsung (contoh proyek under pass 1 tahun)

3. Intensitas dampak (berapa dokumen daerah)

4. Banyaknya komponen lingkungan lain yang terkena dampak

5. Sifat kumulatif dampak tersebut.

6. Berbalik (reversible) atau tidak berbalik (irreversible) dampak.

Dasar penetapan dampak

1. Melakukan identifikasi dampak yang terjadi pada komponen lingkungan.

2. Pengukuran/perhitungan dampak yang akan terjadi komponen lingkungan.

3. Penggabungan beberapa komponen lingkungan yang sangat berkaitan kemudian dianalisis

dan digunakan untuk menetapkan refleksi dari dampak komponen-komponen sebagai

indikator menjadi gambaran perubahan lingkungan.

Cakupan Amdal

1. Batas wilayah yang terkena harus diseleksi semua wilayah

2. Rona awal (sebelum kegiatan) kerusakan daerah lingkungan.

3. Rona kegiatan yang akan di usulkan

4. Perkiraan dampak yang mungkin timbul

5. Evaluasi dari berbagai dampak dan alternatir tindakan pengendalian

6. Tata cara prosedur monitoring evaluasi.

Page 6:  · Web viewAmdal dan perijinan Menurut PP 27 Tahun 1999 ijin melakukan usaha dan/atau kegiatan baru akan diberikan bila hasil dari studi amlda menyatakan bahwa rencana usaha dan/atau

Beberapa elemen/komponen lingkungan yang dipertimbangkan :

· Partikel-partikel

· Sulfur dioksida

· Hidrokarbon

· Nitrogen oksida

· Karbon dioksida

· Zat-zat beracun

· Bau

AIR :

· Temperatur

· PH

· Variasi aliran

· Pengaruh pasang surut

· Organic carbon

· Bahan beracun

· Kehidupan akuatik

· Dll

Lahan :

· Pola tataguna tanah

· Erosi tanah

· Stabilitas lahan

· Bencana alam

Ekologi

· Spesies dan populasi hewan

· Spesies yang terancam

· Vegetasi

Page 7:  · Web viewAmdal dan perijinan Menurut PP 27 Tahun 1999 ijin melakukan usaha dan/atau kegiatan baru akan diberikan bila hasil dari studi amlda menyatakan bahwa rencana usaha dan/atau

Beberapa metode Andal yang terkenal

1. Metode Leopolo

Dikenal sebagai matriks leopold atau intrik interaksi dari leopold matriks ini dikenal sejak

tahun 1971 dengan mengetengahkan 100 (seratus) macam aktivitas dari suatu proyek dengan

88 (delapan puluh delapan) komponen lingkungan.

2. Metode matriks dampak dari moore (1973)

Metoda ini memperlihatkan dampak lingkungan dilihat dari sudut dampak pada kelompok-

kelompok yang sudah atau sedang dimanfaatkan oleh manusia atau dapat digambarkan pula

sebagai proyek-proyek pembangunan manusia lainnya.

3. Metode sorenson (1971) merupakan analisa network yang pertama disusun untuk

digunakan pada proyek pengerukan dasar laut.

4. Metode Mac Harg (1968) yang dikenal dengan metda overlya atau teknik overlay. Sesuai

dengan namanya maka metoda ini menggunakan berbagai peta yang digambarkan dalam

lembar-lembar transparansi.

5. Metode fishe anri davies (1973) dikenal sebagai matriks dari fisiter dan davies.

Kekhususan metoda ini ialah tiga macam matrik yang disusun secara bertahap.

· Tahap pertama : Matriks mengenai evaluasi lingkungan sebelum proyek dibangun disebut

keadaan lingkungan (Env. baseline).

· Tahap dua : Matriks dampak lingkugnan (Env. Compatibility matrix).

· Tahap ketiga : Matriks keputusan (decision matrix)

Beberapa negara seperti Kanada dan Australia, misalnya, masih ada yang

menggunakan istilah effect dengan arti yang sama dan sering pula dengan arti yang

berbeda.Impact pada permulaannya hanya dirubah menjadi impak, tetapi kemudian ada yang

menerjemahkan sebagai pengaruh dan dampak. Kalau diambil dari kamus bahasa maka

istilah impact mempunyai arti sama dengan crashing, collision, effect. Sedangkan dampak

mempunyai arti tubrukan, benturan, pengaruh. Setelah menerima berbagai saran

penterjemahan dari berbagai pihak, akhirnya pemerintah, khususnya Kantor Menteri Negara

Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup (PPLH) yang kemudian menjadi Kantor

Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup (KLH), menetapkan terjemahannya

menjadi Analisis Dampak Lingkungan yang pada permulaannya menggunakan singkatan

A.D.L. : singkatannya kemudian rubah pula menjadi ‘Andal’.

Page 8:  · Web viewAmdal dan perijinan Menurut PP 27 Tahun 1999 ijin melakukan usaha dan/atau kegiatan baru akan diberikan bila hasil dari studi amlda menyatakan bahwa rencana usaha dan/atau

Analisis dampak lingkungan adalah telaahan secara cermat dan mendalam tentang

dampak penting suatu kegiatan yang direncanakan, sedang analisis mengenai dampak

lingkungan adalah hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap

lingkungan hidup, yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan. Analisis mengenai

dampak lingkungan atau Amdal dirumuskan sebagai “status analisis mengenai dampak

lingkungan dari suatu proyek yang meliputi pekerjaan evaluasi dan pendugaan dampak

proyek dari bangunannya, prosesnya maupun sistem dari proyek terhadap lingkungan yang

berlanjut ke lingkungan hidup manusia, yang meliputi penyusunan PIL, TOR Andal, RKL

dan RPL”.

Dampak

Impact atau Dampak di sini diartikan ssebagai adanya suatu benturan antar dua kepentingan,

yaitu kepentingan pembangunna proyek dengan kepentingan usaha melestarikan kualitas

lingkungan yang baik.

Dampak yang diartikan dari benturan dua kepentingan antara kegiatan (proyek

pembangunan) yang akan dijalankan di lingkungan

Dalam perkembanan dianalisis bukanlah hanya dampak negatif saja tetapi juga dampak

positifnya dengan bobot analisis yang sama. Apabila didefinisikan maka dampak ialah setiap

perubahan yang terjadi dalam lingkungan akibat adanya aktivitas manusia. Di sini tidak

disebutkan karena adanya proyek, karena sering proyek diartikan sebagai bangunan fisik saja,

sedangkan banyak proyek yang bangunan fisiknya relatif kecil atau tidak ada tetapi

dampaknya dapat besar. Misalnya ialah proyek pasar, proyek satelit komunikasi dan lain

sebagainya.

a. Pendugaan Dampak

Pendugaan ini digunakan sebagai terjemahan dari assessment. Beberapa ahli di indonesia

menggunakan terjemahan perkiraan atau peramalan. Pendugaan dampak dapat didefinisikan

sebagai aktivitas untuk menduga dampak yang akan terjadi di masa yang akan datang akibat

suatu aktivitas manusia (proyek). Dampak yang diduga tersebut merupakan perbedaan nilai

lingkungan atau nilai suatu sumberdaya di masa yang akan datang antara lingkungan tanpa

Page 9:  · Web viewAmdal dan perijinan Menurut PP 27 Tahun 1999 ijin melakukan usaha dan/atau kegiatan baru akan diberikan bila hasil dari studi amlda menyatakan bahwa rencana usaha dan/atau

proyek dan lingkugnan dengan proyek.

b. Penyajian Informasi Lingkungan

Penyajian informasi lingkungan atau PIL adalah suatu proses untuk memperkirakan

kemungkinan terjadinya dampak yang akan digunakan untuk menetapkan apakah proyek

yang diusulkan tersebut perlu Andal atau tidak. Perundangan di indonesia menyebutkan

bahwa PIL adalah suatu telaahan secara garis besar tentang rencana kegiatan yang akan

dilaksanakan; rona lingkungan tempat kegiatan, kemungkinan timbulnya dampak lingkungan

oleh kegiatan tersebut dan rencana tindakan pengendalian dampak negatifnya.

c. Penyajian Evaluasi Lingkungan

Penyajian evaluasi lingkungan atau disingkat menjadi PEL adalah suatu aktivitas

penelaahaan seperti PIL, hanya bedanya PEL dilakukan pada proyek yang sudah berjalan

sedang PIL dilakukan pada proyek yang masih dalam perencanaan.

d. Studi Evaluasi Lingkungan

Istilah studi evaluai lingkungan atau SEL adalah analisis dampak lingkunan yan dilakukan

pada proyek atau aktivitas manusia yang sudah berjalan. Dalam analisis ini rona lingkungan

sebelum proyek berjalan sudah tidak dapat dijumpai.

e. Mengapa Diperlukan Amdal

Mengapa Amdal harus dilakukan ? pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan dua macam

cara sebagai berikut :

1) Amdal harus dilakukan untuk proyek yang akan dibangun karena undang-undang dan

peraturan pemerintah menghendaki demikian. Apabila pemilik atau pemrakarsa proyek tidak

melakukannya, maka akan melanggar undang-undang dan besar kemungkinannya perizinan

untuk membangun proyek tersebut tidak akan didapat, atau akan meghadapi pengadilan yang

dapat memberikan sanksi-sanksi yang tidak ringan.

Page 10:  · Web viewAmdal dan perijinan Menurut PP 27 Tahun 1999 ijin melakukan usaha dan/atau kegiatan baru akan diberikan bila hasil dari studi amlda menyatakan bahwa rencana usaha dan/atau

Jawaban pertama ini sering dapat merupakan cara yang efektif untuk memaksa para

pemilik proyek yang kurang memperhatikan kualitas lingkungan atau pemilik proyek yang

hanya mementingkan keuntungan proyeknya sebesar mungkin tanpa menghiraukan dampak

sampingan yang timbul. Tanpa adanya undang-undang, peraturan pemerintah, pedoman-

pedoman, baku mutu-baku mutu maka dasar hukum dari pelaksanaan Amdal ini tidak ada.

2) Amdal harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak karena adanya proyekproyek

pembangunan. Jawaban kedua ini merupakan jawaban ini merupakan jawaban yang ideal,

tetapi kesadaran mengenai masalah ini tidak mudah ditanamkan pada setiap orang teurtama

para pemrakarsa proyek.

Pada awalnya kebudayaan manusia perubahan pada lingkungan oleh aktivitas manusia

masih dalam kemampuan alam untuk memulihkan diri secara alamiah, tetapi aktivitas

manusia makin lama makin menimbulkan banyak perubahan lingkungan.

Perubahan lingkungan yang sudah terjadi sering masih dapat ditoleransi oleh manusia karena

dianggap tidak menimbulkan kerugian pada manusia secara jelas dan berarti. Tetapi

perubahan yang makin besar akhirnya akan menimbulkan kerugian bagi manusia dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya, kesejahteraannya dan bahkan keselamatan dirinya. Pada saat

inilah manusia mulai berpikir dan meninjau kembali semua aktivitasnya dan berusaha untuk

menghindari aktivitas yang menimbulkan dampak sampingan yang tidak dikehendaki atau

ingin mengetahui dampak apa yang akan merugikan dari aktivitasnya, kemudian akan

mencarikan usaha untuk menghindari timbulnya dampak yang tak disukai tersebut agar

kesejahteraan dan kehidupannya tidak terancam. Keadaan terakhir inilah sebenarnya manusia

lalu melakukan Amdal. Secara skematis hubungan tersebut disajikan dalam gambar No. 2

Untuk menghindari timbulnya dampak lingkungan yang tidak dapat ditoleransi maka perlu

disiapkan rencana pengendalian dampak negatif yang akan terjadi. Untuk dapat

merencanakan pengendalian dampak negatif tentu harus diketahui dampak negatif apa yang

akan terjadi dan untuk mengetahui dampak yang akan terjadi maka perlu dilakukan

pendugaan dampak lingkungan. Langkah ini disebut pendugaan dampak lingkungan atau

environmental impact assessment dan pendugaan ini merupakan proses dalam Amdal. Maka

dari itulah Amdal dilakukan untuk menjamin tujuan proyek-proyek pembangunan yang

bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat tanpa merusak kualitas lingkungan hidup.

Page 11:  · Web viewAmdal dan perijinan Menurut PP 27 Tahun 1999 ijin melakukan usaha dan/atau kegiatan baru akan diberikan bila hasil dari studi amlda menyatakan bahwa rencana usaha dan/atau

C. Siapa yang harus melakukan Amdal

Dengan dasar filosofi bahwa si penyebab timbulnya pencemar yang harus membayar

maka pemrakarsa proyek haruslah membiayai atau menyelenggarakan Amdal. Kalau dilihat

bahwa Amdal merupakan bagian dari perencanaan suatu proyek maka juga jela bahwa harus

dibiayai oleh pemilik proyek.

Begitu pula dalam mengendalikan dampak haruslah sampai batas-batas tertentu yang

ditetapkan oleh pemerintah dalam bentuk Baku Mutu, dan merupakan tanggungjawab yang

harus dibiayai oleh pemrakarsa proyek, karena dirasakan kurang adil kalau masyarakat

disekitar proyek harus membayar akibat adanya dampak negatif proyek tersebut. Misalnya

mengeluarkan biaya tambahan untuk kesehatannya yang diakibatkan proyek, juga

kenyamanannya, keselamatannya bahkan rusaknya sumberdaya alam yang diolahnya.

Sebenarnya dengan adanya proyek tersebut masyarakat juga mendapat keuntungan atau

dampak positif, seperti sumber pekerjaan baru, fasilitas-fasilitas baru yang dapat ikut

dinikmati, sehingga masyarakatnyapun harus ikut mengelola lingkungannya tetapi dampak

positif yang didapat sering jauh lebih kecil dari dampak negatifnya. Apabila proyek tersebut

kurang mampu atau terbatas kemampuannya maka pemerintah pusat ataupun pemerintah

haruslah ikut campur secara aktif untuk mengurangi dampak negatif tersebut.

Tanggung jawab pemilik proyek untuk menyelenggarakan Amdal bukan berarti bahwa

pemrakarsa proyek tersebut harus melakukannya sendiri. Pemilik proyek dapat menyerahkan

pelaksanaan studi Amdal-nya kepada konsultan swasta atau pihak lain atas dasar saran dari

pemerintah.

Di negara-negara berkembang yang biasanya belum memiliki konsultan swasta yang mampu

melaksanakan Amdal dengan baik, maka sering pekerjaan ini dipercayakan kepada

universitas, karena biasanya di universitaslah terkumpul ahli-ahli berbagai bidang yang dapat

melaksanakan Amdal. Dapat pula dibentuk suatu tim gabungan dari berbagai instansi

termasuk staf dari pemilik proyek. Bagaimanapun bentuk tim Amdal, mereka melakukan

Amdal untuk atau atas nama pemilik proyek, dan pemilik proyeklah yang bertanggung jawab

atas penyelenggaraan isi dari laporan dan penyebaran laporannya.

Page 12:  · Web viewAmdal dan perijinan Menurut PP 27 Tahun 1999 ijin melakukan usaha dan/atau kegiatan baru akan diberikan bila hasil dari studi amlda menyatakan bahwa rencana usaha dan/atau

Sebenarnya apabilal pemilik proyek itupun merasa mampu melaksanakannya sendiri,

maka dapat melaksanakan sendiri sepanjang persyaratan pelaksanaan Amdal dipenuhi.

Misalnya tim harus terdiri dari ahli-ahli multidisiplin yang lengkap diperlukan. Apabila

pemilik proyek tidak tahu kepada siapa harus menyerahkan pekerjaan Amdal dipenuhi.

Misalnya tim harus terdiri dari ahli-ahli multidisiplin yang lengkap diperlukan. Apabila

pemilik proyek tidak tahu kepada siapa harus menyerahkan pekerjaan Amdal tersebut maka

dapat menanyakannya pada instansi pemerintah yang berwenang. Apabila peranan konsultan

Amdal swasta makin baik dan berkembang maka peranan universitas akan makin berkurang.

Di Kanada Amdal dapat pula dilakukan oleh staf dari kantor menteri lingkungan, staf

dari departemen yang membidangi proyek tersebut atau suatu kelompok khusus untuk

menangani Amdal suatu proyek di samping menyerahkan kepada konsultan swasta atau

dikerjakan oleh pemilik proyek sendiri (Ministry of the Environment, Ontario, 1973).

Amdal bukanlah suatu proses yang berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian dari proses

Amdal yang lebih besar dan lebih penting sehingga Amdal dapat dikatakan merupakan

bagian dari :

a. Pengelolaan lingkungan

b. Pemantauan lingkungan

c. Pengelolaan proyek

d. Pengambil keputusan

e. Dokumen yang penting

f. Dan lain sebagainya

Page 13:  · Web viewAmdal dan perijinan Menurut PP 27 Tahun 1999 ijin melakukan usaha dan/atau kegiatan baru akan diberikan bila hasil dari studi amlda menyatakan bahwa rencana usaha dan/atau

Peranan Andal Dalam Pengelolaan Lingkungan

Aktivitas pengelolaan lingkungan baru dapat dilakukan apabila telah dapat disusun

rencana pengelolaan lingkungan, sedang rencana pengelolaan lingkungan dapat disusun

apabila telah diketahui dampak lingkungan yang akan terjadi akibat dari proyek-proyek

pembangunan yang akan dibangun.

Pendugaan dampak lingkungan yang digunakan sebagai dasar pengelolaan dapat berbeda

dengan kenyataan dampak yang terjadi setelah proyek berjalan, sehingga program

pengelolaan lingkungan sudah tidak sesuai atau mungkin tak mampu menghindarkan

rusaknya lingkungan.

Page 14:  · Web viewAmdal dan perijinan Menurut PP 27 Tahun 1999 ijin melakukan usaha dan/atau kegiatan baru akan diberikan bila hasil dari studi amlda menyatakan bahwa rencana usaha dan/atau

Perbedaan dari dampak yang diduga dan dampak yang terjadi dapat disebabkan oleh :

a. Penyusun laporan Andal kurang tepat atau kurang baik di dalam melakukan pendugaan

dan biasanya juga disebabkan pula oleh tidak cermatnya para evaluator dari berbagai instansi

pemerintah yang terlibat, sehingga konsep atau draft laporan Amdal yang tidak baik sudah

disetujui menjadi laporan akhir.

b. Pemilik proyek tidak menjalankan proyeknya sesuai dengan apa yang telah tertulis di

dalam laporan Andal yang telah diterima pemerintah terutama saran-saran dan pedoman di

dalam mengendalikan dampak negatif. Misalnya di dalam laporan Andal jelas bahwa proyek

harus membangun pengelolaan air limbah (water treatment plant), tetapi kenyataannya tidak

dilakukan atau, walaupun dilakukan, tidak bekerja dengan baik, dan kalaupun diketahui

dibiarkan saja.

Contoh lain misalnya alat penyerap debu (dust absorber) yang harus diganti atau

dibersihkan tiap dua tahun sekali tetapi sudah lima tahun tidak juga diganti. Hal lain yang

dapat terjadi ialah proses yang terjadi di dalam mesinnya. Pada laporan Andalnya dikatakan

hanya akan membuang suatu bahan kimia pencemar 0,1 ppm, tetapi kenyataannya telah

membuang sampai 5 ppm pada hal Baku Mutu menunjukkan maksimum emisi hanya 0,5

ppm. Kesalahan ini dapat terjadi karena mesin masih dalam taraf percobaan atau karena

kesalahan dalam pengoperasian mesinnya atua memang mesin yang dipakai tersebut tidak

mampu mengurangi limbah yang mengandung 5 ppm.

Untuk menghindari kegagalan pengelolaan lingkungan ini maka pemantauan haruslah

dilakukan sedini mungkin, sejak awal dari pembangunan, secara terus menerus dengan

frekwensi yang teratur, apabila diperlukan sejak pra-pembangunan. Hasil dari pemantauan

kemudian digunakan untuk memperbaiki rencana pengelolaan lingkungan kalau memang

hasil pemantauan tidak sesuai dengan pendugaan dalam Andal. Hasil pemantauan juga dapat

digunakan untuk memperbaiki pendugaan atau untuk melakukan pendugaan ulang.

Page 15:  · Web viewAmdal dan perijinan Menurut PP 27 Tahun 1999 ijin melakukan usaha dan/atau kegiatan baru akan diberikan bila hasil dari studi amlda menyatakan bahwa rencana usaha dan/atau

Apabila suatu Andal tidak diikuti pemantauan dan aktivitas pengelolaan lingkungan, maka

Andal ini berdiri sendiri, kurang atau tidak banyak bermanfaat di dalam menjaga kualitas

lingkungan dari kemunduran atau kerusakan.

Peranan Andal dalam pengelolaan proyek

Untuk dapat mengetahui di mana dan sejauh mana peranan Andal, RKL dan RPL di dalam

pengelolaan proyek terlebih dahulu harus diketahui fase-fase dari pengelolaan proyek. Pada

umumnya fase-fase dapat dibagi sebagai berikut :

a. Fase identifikasi;

b. Fase studi kelayakan;

c. Fase desain kerekayasaan (engineering design) atau disebut juga sebagai fase

rancangan;

d. Fase pembangunan proyek;

e. Fase proyek berjalan atau fase proyek beroperasi;

f. Fase proyek telah berhenti beroperasi atau pasca operasi (post operation)

Terdapat perbedaan pengertian arti ‘proyek’ yang sering digunakan di dalam Andal

dan di dalam teknik pembangunan proyek. Di dalam Andal proyek diartikan sebagai suatu

aktivitas manusia didalam bentuk yang sering disebut sebagai suatu proyek pembangunan

ekonomi, sehingga mulai rencana, pembangunan fisik sampai proyek pembangunan berjalan

dapat disebut sebagai proyek, bahkan sering aktivitas manusia yang tidak banyak

memerlukan bangunan fisik dapat disebut sebagai suatu proyek, misalnya suatu pasar. Jadi

proyek yang ditekankan di dalam Andal adalah aktivitas manusianya. Di dalam bidang teknik

pembangunan sering proyek diartikan sebagai proses pembangunan fisiknya, sehingga

apabila pembangunan fisiknya telah selesai proyek tersebut dianggap selesai dan tidak ada

lagi, sehingga setelah suatu pabrik mulai beroperasi maka tidak lagi disebut sebagai proyek.

Kalau dilihat bahwa Andal merupakan salah satu studi kelayakan lingkungan yang

disyaratkan untuk mendapatkan perizinan selain studi kelayakan teknis dan studi kelayakan

ekonomis, seharusnya Andal dilaksanakan bersama-sama, sehingga dari ketiga studi

kelayakan tersebut dapat saling memberikan masukan sehingga dapat dilakukan optimas

untuk mendapatkan keadaan yang optimum bagi proyek tersebut, terutama dampak

lingkungan dapat dikendalikan melalui pendekatan teknis atau dapat disebut sebagai

penekanan dampak negatif dengan engineering approach, pendekatan ini biasanya akan dapat

menghasilkan biaya pengelolaan dampak yang murah.

Page 16:  · Web viewAmdal dan perijinan Menurut PP 27 Tahun 1999 ijin melakukan usaha dan/atau kegiatan baru akan diberikan bila hasil dari studi amlda menyatakan bahwa rencana usaha dan/atau

Peranan Andal Bagi Pengambil Keputusan

Salah satu tugas dari pemerintah dalam mengarahkan dan mengawasi pembangunan

adalah menghindarkan akibat-akibat yang merugikan dan tidak diinginkan, yaitu terjadinya

dampak negatif dari proyek pembangunan pada lingkungan hidup dan sumberdaya alam

disamping menghindarkan pula terjadinya perselisihan yang dapat timbul antara proyek

dengan proyek pembangunan lainnya.

Sejak awal perencanaan suatu proyek, pemerintah sudah menghendaki diadakan studi

penyajian informasi lingkungan atau PIL. PIL merupakan suatu alat pemerintah untuk

memutuskan apakah proyek yang diusulkan ini perlu Andal atau tidak. Dengan mempelajari

laporan PIL, pemerintah sebagai pengambil keputusan menilai apakah proyek yang diusulkan

ini potensial menimbulkan dampak yang besar atau tidak. Kalau dianggap berpotensi besar

untuk menimbulkan dampak terutama yang negatif, maka pengambil keputusan akan

mengharuskan pemilik proyek melakukan Andal. Sebaliknya apabila dianggap tidak akan

menimbulkan dampak yang berarti, maka pemilik proyek tersebut tidak perlu melakukan

Andal dan dapat mulai membangun proyeknya dengan diberikan pedoman pengelolaan dan

pemantauannya.

Keputusan yang dapat diambil ialah :

a. Proyek tidak boleh dibangun;

b. Proyek boleh dibangun sesuai dengan usulan (tanpa persyaratan);

c. Proyek boleh dibangun tetapi dengan saran-saran tertentu yang harus diikuti pemilik

proyek (dengan syarat);

Dengan mempelajari Andal, pengambil keputusan mencoba melihat :

a. Apakah akan ada dampak pada kualitas lingkungan hidup yang melampaui toleransi yang

sudah ditetapkan;

b. Apakah akan menimbulkan dampak pada proyek lain sehingga dapat menimbulkan

pertentangan;

c. Apakah akan timbul dampak negatif yang tidak akan dapat ditoleransi masyarakat serta

membahayakan keselamatan masyarakat;

d. Sejauhmana pengaruhnya pada pengaturan lingkungan yang lebih luas.

Dan masih banyak lagi pertimbangan yang akan digunakan dan biasanya tiap negara

mempunyai urutan prioritas di dalam menggunakan pertimbangan. Kalau dibuat suatu skema

maka akan berbentuk seperti pada gambar No. 7.

Page 17:  · Web viewAmdal dan perijinan Menurut PP 27 Tahun 1999 ijin melakukan usaha dan/atau kegiatan baru akan diberikan bila hasil dari studi amlda menyatakan bahwa rencana usaha dan/atau

Dalam pengawasan proyek laporan Andal merupakan alat untuk memberikan penilaian dan

keputusan yaitu dengan membandingkan hasil pemantauan dengan apa yang telah tertulis di

dalam laporan Andal. Hasil dari Andal-Andal berbagai proyek yang telah dan akan dibangun

juga dapat dipergunakan sebagai bahan untuk memutuskan tindakan pengaturan proyek-

proyek dan pengelolaan lingkungan hidup.

Peran amdal dalam pemantauan lingkungan

Hasil studi Amdal dinyatakan dalam bentuk Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)

dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL). Dengan adanya RKL dan RPL ini maka

pelaksanaan kegiatan pembangunan akan terikat secara hukum untuk melaksanakan

pengelolaan dan pemantauan lingkungannya, karena dalam RKL dan RPL terdapat prosedur

pengembangan dampak positif dan penanggulangan dampak negatif, serta prosedur 

pemantauan lingkungannya

Dokumen Amdal

Laporan AMDAL merupakan dokumen penting yang merupakan sumber informasi

yang sangat bermanfaat untuk berbagai keperluan :

a) Sebagai informasi pembanding dalam hasil analisis

b) Sebagai sumber informasi yang penting untuk proyek yang akan dilakukan di daerah dekat

lokasi tersebut.

c) Dokumen penting yang dapat digunakan di pengadilan dalam menghadapi tuntutan proyek

lain, masyarakat atau instansi pengawas.

Kegunaan Andal bagi berbagai pihak

Pembagian kegunaan dalam bentuk lain juga dapat disusun berdasarkan pihak yang

mendapatkan kegunaannya, sebagai berikut :

a. Kegunaan bagi pemerintah;

b. Kegunaan bagi pemilik proyek;

c. Kegunaan bagi pemilik modal;

d. Kegunaan bagi masyarakat;

e. Kegunaan lainnya.

Page 18:  · Web viewAmdal dan perijinan Menurut PP 27 Tahun 1999 ijin melakukan usaha dan/atau kegiatan baru akan diberikan bila hasil dari studi amlda menyatakan bahwa rencana usaha dan/atau

Kegunaan bagi pemerintah

Beberapa keuntungan penting bagi pemerintah telah dibahas di bagian depan. Secara singkat

dapat dirumuskan lagi bahwa keuntungan adanya. Andal bagi pemerintah adalah sebagai

berikut :

a. Untuk mencegah agar potensi sumberdaya alam yang dikelola tersebut tidak rusak (khusus

untuk sumberdaya alam yang dapat diperbaharui);

b. Mencegah rusaknya sumberdaya alam lain yang berada di luar lokasi proyek baik yang

diolah proyek lain, diolah masyarakat ataupun yang belum diolah;

c. Menghindarkan perusakan lingkungan hidup seperti timbulnya pencemaran air,

pencemaran udara, kebisingan dan lain sebagainya sehingga tidak mengganggu kesehatan,

kenyamanan dan keselamatan masyarakat;

d. Menghindarkan pertentangan-pertentangan yang mungkin timbul khususnya dengan

masyarakat dan proyek-proyek lain;

e. Sesuai dengan rencana pembangunan daerah, nasional ataupun internasional serta tidak

mengganggu proyek lain;

f. Menjamin manfaat yang jelas bagi masyarakat umum;

g. Sebagai alat pengambil keputusan umum;

h. Dan lain sebagainya.

Kegunaan bagi pemilik proyek

Keuntungan yang diutarakan disini sering kurang dipercaya oleh pemilik proyek yang

menganggap Andal hanya sebagai beban biaya bagi proyek saja. Keuntungan tersebut adalah

sebagai berikut :

a. Untuk melindungi proyek yang melanggar undang-undang atau peraturan-peraturan yang

berlaku;

b. Untuk melindungi proyek dari tuduhan pelanggaran atau suatu dampak negatif yang

sebenarnya tidak dilakukan;

c. Untuk melihat masalah-masalah lingkungan yang akan dihadapi di masa yang akan datang;

d. Mempersiapkan cara-cara pemecahan masalah yang akan dihadapi di masa yang akan

datang;

Page 19:  · Web viewAmdal dan perijinan Menurut PP 27 Tahun 1999 ijin melakukan usaha dan/atau kegiatan baru akan diberikan bila hasil dari studi amlda menyatakan bahwa rencana usaha dan/atau

e. Sebagai sumber informasi lingkungan di sekitar lokasi proyeknya secara kuantitatif,

termasuk informasi sosial-ekonomi dan sosial-budaya;

f. Sebagai bahan untuk analisis pengelolaan dan sasaran proyek;

g. Sebagai bahan penguji secara komprehensif dari perencanaan proyeknya, untuk dapat

menemukan kelemahan dan kekurangan kalau ada untuk segera dipersiapkan

penyempurnaannya.

h. Untuk menemukan keadaan lingkungan yang membahayakan proyeknya (misalnya banjir,

tanah longsor, gempa bumi dan lain sebagainya) dan mencari keadaan lingkungan yang

berguna dan menunjang proyek;

i. Dan lain sebagainya.

Kegunaan bagi pemilik modal

Untuk membangun proyek biasanya modalnya dipinjam dari bank baik bank nasional

atau bank internasional seperti bank dunia (world bank) atau bank pembangunan asia (asia

development bank). Untuk bank internasional biasanya setiap permintaan pinjaman diminta

menyertakan laporan Andal. Bank nasionalpun akan memintakan Andal pula terutama untuk

proyek-proyek yang besar, maka tentu harus ada manfaatnya bagi pemilik modal.

Keuntungan tersebut biasanya dirumuskan sebagai berikut :

a. Untuk dapat menjamin bahwa modal yang dipinjamkan pada proyek dapat mencapai tujuan

dari bank dalam membantu pembangunan atau pemilik modal yang memberikan pinjaman;

b. Untuk dapat menjamin bahwa modal yang dipinjamkan dapat dibayar kembali oleh proyek

sesuai pada waktunya, sehingga modal tidak hilang;

c. Menentukan prioritas peminjaman sesuai dengan misinya;

d. Pengaturan modal dan promosi dari berbagai sumber modal;

e. Menghindari duplikasi dari proyek-proyek lain yang tidak perlu;

f. Dan lain sebagainya

Kegunaan bagi masyarakat.

a. Dapat mengetahui rencana pembanguna di daerahnya, hingga dapat mempersipkan dir di

dalam penyesuaian kehidupannya apabila diperlukan.

b. Mengetahui perubahan lingkungan di masa sesudah proyek di bangun hingga dapat

Page 20:  · Web viewAmdal dan perijinan Menurut PP 27 Tahun 1999 ijin melakukan usaha dan/atau kegiatan baru akan diberikan bila hasil dari studi amlda menyatakan bahwa rencana usaha dan/atau

memanfaatkan kesempatan yang dapat menguntungka dirinya dan menghindarkan diri dari

kerugian-kerugian yang dapat diderita akibat adanya proyek tersebut;

c. Turut serta dalam pembangunna di daerah sejak dari awal, khususnya di dalam

memberikan masukan informasi-informasi ataupun ikut langsung di dalam membangun dan

menjalankan proyek;

d. Pemahaman hal ihwal mengenai proyek secara jelas akan ikut menghindarkan timbulnya

kesalah-pahaman, hingga dapat menggalang kerjasama yang saling menguntungkan;

e. Mengetahui hak dan kewajibannya di dalam hubungan dengan proyek tersebut khususnya

hak dan kewajibannya di dalam ikut menjaga dan mengelola kualitas lingkungan;

f. Dan lain sebagainya.

Kegunaan lainnya

Kegunaan lain ini, umumnya dinikmati oleh ilmuwan dan peneliti, diantaranya

adalah.

a. Kegunaan di dalam analisis, kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan;

b. Kegunaan di dalam penelitian;

c. Kegunaan di dalam meningkatkan keterampilan di dalam penelitian dan meningkakan

pengetahuan;

d. Tumbuhnya konsultan Andal swasta yang baik.

Page 21:  · Web viewAmdal dan perijinan Menurut PP 27 Tahun 1999 ijin melakukan usaha dan/atau kegiatan baru akan diberikan bila hasil dari studi amlda menyatakan bahwa rencana usaha dan/atau