Top Banner
PERSONAL HYGINE Disusun oleh Galuh Ayu 22020111110104 Kristinato Dwi 22020111130078 Yeni Kiki 22020111140110 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2011
27

andriansetyo.files.wordpress.com  · Web view(7) Dengan tangan yang lain angkat selang infus dari tiangnya dan masukan dalam lipatan pakaian. Pastikan untuk tidak merendahkan botol

Jun 29, 2019

Download

Documents

phungthuy
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: andriansetyo.files.wordpress.com  · Web view(7) Dengan tangan yang lain angkat selang infus dari tiangnya dan masukan dalam lipatan pakaian. Pastikan untuk tidak merendahkan botol

PERSONAL HYGINE

Disusun oleh

Galuh Ayu 22020111110104

Kristinato Dwi 22020111130078

Yeni Kiki 22020111140110

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

2011

Page 2: andriansetyo.files.wordpress.com  · Web view(7) Dengan tangan yang lain angkat selang infus dari tiangnya dan masukan dalam lipatan pakaian. Pastikan untuk tidak merendahkan botol

PERSONAL HYGINE

Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan

hygiene berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan

dan kesehatan seseoran untuk kesejahteraan fisik dan psikis.

Kebutuhan personal hygine setiap orang dibagi dalam beberapa hal diantaranya adalah

1. MANDI

Mandi adalah membersihkan tubuh dengan menggunakan air bersih

dan sabun (Tim Departemen Kesehatan RI, 1994 : 38).

Memandikan pasien adalah bagian perawatan hygienis total. Keluasan mandi pasien dan

metode yang digunakan untuk mandi berdasarkan pada kemampuan fisik pasien dan

kebutuhan tingkat hygiene yang diperlukan ((Perry, 2005 : 1342).

Lepas dari persoalan dimana atau kapan pasien akan dimandikan, perawat tetap

bertanggung jawab untuk membantu pasien jika diperlukan melihat apakah alat-alat yang

diperlukan sudah ada dan apakah ia mandi dengan cara yang tidak menggangu

keselamatannya. Melindungi pasien dari kemungkinan terluka atau terkena bahaya

termasuk mencegah masuk angin, memastikan bahwa airnya tidak membahayakan

keselamatan jiwanya, dan menyediakan alat-alat untuk mencegah pasien terpeleset di

kamar mandi, (Bouwhuizen, 1996: 65).

A. TUJUAN MANDI

Membersihkan kulit

Pembersihan mengurangi keringat, beberapa bakteri, sebum, dan sel kulit yang mati,

yang meminimalkan iritasi kulit dan menguragi kesempatan infeksi.

Stimulasi sirkulasi

Sirkulasi yang baik ditingkatkan melalui penggunaan air hangat dan usapan yang lembut

pada ekstermitas.

Page 3: andriansetyo.files.wordpress.com  · Web view(7) Dengan tangan yang lain angkat selang infus dari tiangnya dan masukan dalam lipatan pakaian. Pastikan untuk tidak merendahkan botol

Peningkatan citra diri

Mandi meningkatkan relaksasi dan perasaan segar kembali dan kenyamanan.

Pengurangan bau badan

Sekresi keringat yang berlebihan dari kelenjar apokrin berlokasi di area aksila dan putik

menyebabkan bau badan yang tidak homoroid atau fisur.

B. INDIKASI

Indikasi memandikan pasien

a. Semua pasien untuk memenuhi kebutuhan hygienenya

b. Pada pasien tertentu dilakukan terapi untuk menurunkan suhu tubuh

C. KONTRAINDIKASI

Kontraindikasi memandikan pasien

a. Pada pasien yang memiliki luka bakar yang luas

D. PROSEDUR

Persiapan alat

1) 1 set pakaian bersih.

2) Baskom mandi 2 buah, berisi air hangat.

3) 2 buah handuk (1 kecil, 1 besar).

4) Sarung tangan.

5) Selimut mandi.

6) Tempat pakaian kotor.

7) Sabun dan tempatnya.

8) Wash lap 2 buah.

9) Celemek, kalau perlu.

10) Lotion/bedak.

11) Peralatan BAB/BAK.

12) Sampiran/Scherm

Pasien

Pasien diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan dan

Page 4: andriansetyo.files.wordpress.com  · Web view(7) Dengan tangan yang lain angkat selang infus dari tiangnya dan masukan dalam lipatan pakaian. Pastikan untuk tidak merendahkan botol

dianjurkan BAB/BAK dulu

Protap atau pelaksanaan

Lakukan semua tindakan awal prosedur, meliputi:

(1) Mencuci tangan.

(2) Persiapkan alat yang diperlukan.

(3) Memberitahu pasien.

(4) Meminta pengunjung untuk meninggalkan ruangan selama memandikan.

(5) Beri privacy.

(6) Jelaskan prosedur dan komunikasi.

(7) Naikkan tempat tidur dan atur tempat tidur supaya nyaman untuk bekerja.

(8) Jika ada luka terbuka, linen basah atau kemungkinan kontak dengan cairan

tubuh pasien (darah), pakai sarung tangan sebelum menyentuh pasien atau linen.

(9) Alat-alat didekatkan ke pasien.

(10)Tutup pintu, jendela, gorden, kalau perlu pasang sampiran.

(11)Jauhkan barang-barang yang menganggu di tempat tidur (bantal, dan lain-lain).

(12)Tawarkan pasien untuk BAB/BAK.

(13)Buka pakaian atas pasien, letakkan di tempat pakaian kotor.

Bila memakai infus:

(1) Longgarkan pakaian dari bagian leher.

(2) Lepaskan pakaian menuruni lengan.

(3) Pastikan pasien diselimuti dengan selimut mandi.

(4) Mulai lepaskan pakaian dari tubuh kearah bagian yang di infus.

(5) Gulung pakaian yang di infus dan selipkan ke arah bawah melewati lengan dan

lokasi infus.

(6) Hati-hati jangan menganggu selang tersebut. Turunkan pakaian ke ujung kiri.

(7) Dengan tangan yang lain angkat selang infus dari tiangnya dan masukan

dalam lipatan pakaian. Pastikan untuk tidak merendahkan botol infus. Tarik

pakaiannya, kembalikan infus ke tiangnya.

(8) Pasien siap dimandikan.

Page 5: andriansetyo.files.wordpress.com  · Web view(7) Dengan tangan yang lain angkat selang infus dari tiangnya dan masukan dalam lipatan pakaian. Pastikan untuk tidak merendahkan botol

Mandikan pasien dengan urutan:

1. Mencuci muka

a. Bantu pasien untuk bergerak ke tepi tempat tidur.

b. Letakkan handuk di bawah kepala.

c. Basahi wash lap dan basuh muka pasien, telinga, leher.

d. Tanyakan kepada pasien, apakah pasien menggunakan sabun atau

tidak. Jika ya, basuh lagi denganwash lap yang satunya lagi sampai

bersih, lalu keringkan dengan handuk.

2. Mencuci lengan

a. Turunkan selimut mandi. Letakkan handuk di bawah lengan

b. pasien, mulailah dari lengan yang terjauh.

c. Basuh, sabuni, dan bilas lengan mulai dari ujung jari ke ketiak.

Keringkan. Dan lakukan lagi pada lengan lainnya. Kemudian

berikandeodorant di ketiak.

d. Angkat kedua tangan ke atas kepala.

3. Mencuci dada dan perut.

a. Handuk diturunkan ke pinggang.

b. Basuh, sabuni, bilas dan keringkan bagian dada dan perut. Pada

wanita basuh, sabuni,bilas dan keringkan lipatan di bawah payudara.

c. Tutup dada dengan selimut mandi. Lalu angkat handuk dari pasien.

4. Mencuci punggung

a.Bantu pasien untuk miring ke arah yang berlawanan dengan perawat.

b. Letakan handuk memanjang berdekatan dengan punggung pasien.

c.Basuh, sabun, bilas dan keringkan.

d. Berilotion/bedak.

e.Bantu pasien untuk terlentang.

f. Bantu pasien untuk memakai baju. Jika pasien memakai infus, pakaikan

baju mulai dari tangan yang terpasang infus.

Page 6: andriansetyo.files.wordpress.com  · Web view(7) Dengan tangan yang lain angkat selang infus dari tiangnya dan masukan dalam lipatan pakaian. Pastikan untuk tidak merendahkan botol

5. Mencuci kaki

a. Lepaskan pakaian bawah pasien dan simpan di tempat pakaian kotor.

b. Angkat selimut mandi ke atas, letakkan handuk di bawah kaki.

c. Minta pasien untuk menekuk lututnya.

d. Basuh, sabun, bilas dan keringkan. Mulailah membersihkan dari

pangkal paha ke arah jari-jari kaki. Lakukan dari kaki terjauh.

e.

Tindakan penyelesaian

(1) Posisikan pasien dengan nyaman.

(2) Kembalikan posisi tempat tidur seperti semula.

(3) Lakukan evaluasi.

(4) Lakukan perawatan peralatan.

(5) Cuci tangan

(6) Catat/lapor hasil kegiatan.

(7) Beritahukan pengunjung bahwa mereka masuk kembali.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memandikan pasien

(1) Hindari tindakan yang menimbulkan rasa malu pada pasien dan tetap menjaga

kesopanan.

(2) Perhatikan keadaan umum pasien dan kelainan pada badannya (luka, dan lain-

lain).

(3) Menanggalkan pakaian pasien disesuaikan dengan urutan tindakan.

(4) Bila air sudah kotor harus di ganti minimal 2-3 kali.

(5) Wash lap dibasahi secukupnya, tidak perlu basah. Pakai wash lap untuk

masing-masing komponen.

(6) Untuk pasien yang dapat mandi sendiri, petugas menyiapkan peralatan dan

membantu seperlunya.

(7) lakukan komunikasi setiap melakukan tindakan keperawatan

Page 7: andriansetyo.files.wordpress.com  · Web view(7) Dengan tangan yang lain angkat selang infus dari tiangnya dan masukan dalam lipatan pakaian. Pastikan untuk tidak merendahkan botol

2. KEBERSIHAN ORAL/MULUT

Pengertian

Oral/mulut adalah rongga pada bagian muka atau wajah (makhluk hidup) tempat lidah,

gigi, yang fungsinya:

o Tempat melekatnya lidah, gigi.

o Dipakai untuk berbicara.

o Tempat untuk memasukkan makanan sehingga masuk ke saluran pencernaan.

Jadi, kebersihan oral/oralhygiene adalah perawatan gigi dan mulut untuk menghindari

perkembangbiakan mikroorganisme mulut dan gigi.

A. TUJUAN

(a) Menurunkan mikroorganisme dalam mulut dan gigi.

(b) Menurunkan penyakit kavitas dan gusi.

(c) Menurunkan pembentukan residu makanan pada gigi.

(d) Memperbaiki nafsu makan dan rasa pada makanan.

(e) Memudahkan kenyamanan.

(f) Merangsang sirkulasi pada jaringan oral, lidah dan gusi.

(g) Memperbaiki penampilan dan harga diri.

B. INDIKASI

Indikasi oral hygiene

a. Semua pasien untuk memenuhi kebutuhan hygienenya

b. Pada pasien sebelum pemberian obat

C. KONTRAINDIKASI

Kontraindikasi oral hygiene

a. Pada pasien yang mengalami muntah darah akibat suatu penyakit

b. Penggunaan alat-alat tertentu untuk melakukan personal hygiene

Page 8: andriansetyo.files.wordpress.com  · Web view(7) Dengan tangan yang lain angkat selang infus dari tiangnya dan masukan dalam lipatan pakaian. Pastikan untuk tidak merendahkan botol

D. PROSEDUR

1. Persiapan alat dan Bahan

o Sikat gigi

o Pasta gigi

o Aplikator kapas besar.

o Baskom muntah.

o Sarung tangan tidak steril.

o Handuk dan wash lap.

o Cangkir berisi air hangat.

o Krim gigi palsu.

o Cangkir gigi palsu.

o Pembersih gigi palsu.

o Benang gigi palsu (jika perlu).

o Kasa

o Cairan NaCl

o klem

2. . Tata cara

(1) Cuci tangan dan atur peralatan

(2) Berikan penjelasan tentang prosedur pada klien dan pemberi perawatan.

Page 9: andriansetyo.files.wordpress.com  · Web view(7) Dengan tangan yang lain angkat selang infus dari tiangnya dan masukan dalam lipatan pakaian. Pastikan untuk tidak merendahkan botol

(3) Posisikan klien: Terlentang pada sudut lebih dari 45 derajat atau miring.

(4) Jika ada orang lain selain klien yang melakukan prosedur, gunakan sarung

tangan. Gunakan alat pelindung yang tepat jika ada kemungkinan terpecik oleh

darah.

(5) Jika perlu, tutupkan handuk di bawah leher klien dan bantu klien membilas

mulut dengan air.

(6) Bantu klien dalam menyikat gigi: Berikan gelas air, sikat gigi dan pasta gigi,

lembabkan sikat gigi dengan air, berikan pasta gigi pada sikat dan biarkan klien

menyikat gigi, jika mampu.

Jika klien tidak mampu melakukan kegiatan sendiri

(a) Siapkan sikat gigi seperti pada langkah di atas.

(b) Gunakan sarung tangan.

(c) Sikat gigi belakang dan sikat bagian dalam, atas dan luar gigi (sikat dari

belakang kedepan dengan menggunakan gerakan atas bawah).

(d) Ulangi langkah menyikat gigi ini pada sisi mulut yang berlawanan.

(e) Biarkan klien mengeluarkan kelebihan sekresi, atau gunakan spuit bulb untuk

mengisap.

(f) Instruksikan klien untuk mengatupkan gigi, atau menyatukan rahang dan

menekan gigi bawah ke gigi atas; sikat bagian luar gigi depan.

(g) Buka mulut dan sikat bagian atas dan bagian dalam gigi.

(h) Bilas sikat gigi.

(i) Sikat gigi lagi.

(j) Jika penggunaan benang gigi diperlukan, berikan perawatan pada saat ini.

(k) Bantu klien dalam membersihkan rongga mulut:

Berikan aplikator besar yang sudah dibasahi oleh pembersih mulut dan dorong

klien untuk menggosok bagian dalam pipi, bibir, gusi, dan lidah, atau lakukan

tindakan ini untuk klien jika diperlukan.

Jika tindakan ini dilakukan pada klien tidak sadar:

Page 10: andriansetyo.files.wordpress.com  · Web view(7) Dengan tangan yang lain angkat selang infus dari tiangnya dan masukan dalam lipatan pakaian. Pastikan untuk tidak merendahkan botol

(1) Balikkan kepala klien ke salah satu sisi

(2) Pakai sarung tangan

(3) Tuang cairan NaCl pada kasa

(4) Buka mulut klien

(5) Bersihkan gigi klien dengan menekan dan searah dimulai dari sela-sela

gigi

(6) Bersihkan juga kotoran-kotoran pada mulut denan cara agak menekan

(7) Untuk gigi dalam gunakan klem

3. PERAWATAN RAMBUT

Perawatan rambut dibagi mejadi dua yaitu

o Keramas

o Memasnag cup kutu

A. KERAMAS

1. Pengertian

Mengatur rambut dengan serapi-rapinya dengan menggunakan sisir rambut.

2. Tujuan

Membantu memberikan stimulasi sirkulasi darah pada kulit kepala

Membantu mendistribusikan minyak rambut.

Mengkaji atau memonitor masalah-masalah pada rambut dan kulit kepala

Memberikan perasaan senang pada klien

Mencegah terjadinya sarang kutu / kotoran lain

Menambah percaya diri

Page 11: andriansetyo.files.wordpress.com  · Web view(7) Dengan tangan yang lain angkat selang infus dari tiangnya dan masukan dalam lipatan pakaian. Pastikan untuk tidak merendahkan botol

3. Indikasi

Pada klien yang tidak dapat menyisir sendiri

Setiap selesai mandi dan bilamana perlu

4. Kontra indikasi

Pada klien yang mengalami luka bakar lebar di bagian kepala dan sekitar rambut

5. Prosedur

Alat dan bahan

1) Syampo

2) Talang karet

3) Ember

4) Sisir

5) Kasa

6) Bengkok

7) Cawan

8) Gayung

9) Celemek

10) Lap pel

Tata cara dan prosedur

1) Komunikasi dengan pasien

Page 12: andriansetyo.files.wordpress.com  · Web view(7) Dengan tangan yang lain angkat selang infus dari tiangnya dan masukan dalam lipatan pakaian. Pastikan untuk tidak merendahkan botol

Salam, sapa

Memperkenalkan diri kepada klien

Menunjukkan maksut dan tujuan

Menetapkan waktu

Manfaat tindakan

2) Mempersiapkan alat

3) Atur kepala klien di ujung tempat tidur

4) Memasang pengalas dan talang karet di bawah klien dan talang karet

diarahkan pada ember dibawah, sekitar ember diberikan lap pel

5) Pakai celemek

6) Tutup telinga klien dengan kapas

7) Tutup dada dan leher lkien dengan handuk

8) Bilas kepala klien dengan air

9) Tuang shampoo kedalam kasa

10) Oleskan dan gosokkan kasa pada rambut klien secara merata dan berlahan

11) Bilas kepala klien dengan air

12) Keringkan rambut klien dengan handuk

13) Membagi rambut menjadi dua bagian

14) Menyisir rambut mulai dari ujung, makin lama makin keatas, kemudian

dibuang di bengkok kosong

Catatan yag perlu diperhatikan

Setiap melakukan tindakan keperawatan kalukan komunikasi denga klien

Page 13: andriansetyo.files.wordpress.com  · Web view(7) Dengan tangan yang lain angkat selang infus dari tiangnya dan masukan dalam lipatan pakaian. Pastikan untuk tidak merendahkan botol

Setelah mekukan kegiatan, alat-alat yang telah dipakan letakkan pada bengkok

B. PEMASANGAN KUP KUTU

1. Pengertian

Membungkus kepala dan rambut klien setelah diberi obat pembasmi kutu.

2. Tujuan

Membasmi kutu kepala beserta telurnya

Menghindarkan penularan terhadap orang lain

Menghindari kutu kepala berjatuhan

Memelihara rambut

3. Indikasi

Pada kien yang mempunyai kutu, dan keadaan mengijinkan

Untuk menjaga kebersihanrambut klien

4. Kontra Indikasi

Bila ada luka dikepala, kondisi klien lemah/tidak sadar

5. Prosedur

Alat dan bahan

1) Sisir biasa dan sisir kutu

2) Mitelia (pembalut segitiga)

3) Pengalas (perlak atau handuk)

4) Obat pembasmi kutu dalam tempatnya (mis : Peditox)

5) Potongan tissu dan kain kasa dalam tempatnya

6) Dua bengkok : satu kosong, satu berisi lisol 2%

7) Koran

Page 14: andriansetyo.files.wordpress.com  · Web view(7) Dengan tangan yang lain angkat selang infus dari tiangnya dan masukan dalam lipatan pakaian. Pastikan untuk tidak merendahkan botol

8) Dua atau tiga peniti

9) Sarung tangan bersih

10) Celemek dan tutup kepala

11) Ember berisi larutan lisol 2-3%

Tata cara

1) Membawa alat-alat ke dekat klien

2) Menjelaskan mengenai tujuan dan prosedur yang akan dilakukan

3) Mencuci tangan

4) Memakai celemek, tutup kepala, dan sarung tangan

5) Mendudukan klien (jika memungkinkan) dekatkan kepala ke pinggir tempat tidur

6) Memasang alas sampai bahu klien lalu penitikan

7) Meletakkan ember berisi larutan lisol dibelakang klien

8) Meletakkan kertas koran sampai sambungan alas ke ember

9) Memakai sarung tangan

10) Menyisir rambut dengan sisir biasa, kemudian dengan sisir kutu

11) Membersihkan sisir dengan potongan tissu kemudian dimasukkan bersama sisir

kutu ke dalam bengkok yang berisikan larutan lisol

12) Menggosok kulit kepala dan rambut dengan kasa yang telah dibasahi dengan obat

pembasmi kutu, hingga ujung rambut secara merata

13) Menyisir rambut dengan sisir biasa, jalin longgar jika rambut panjang dan

digulung

14) Memasukkan sisir ke dalam bengkok berisi larutan lisol

15) Membungkus kepala klien dengan kain segitiga, telinga jangan sampai tertutup

selama 12-18 jam (sesuai petunjuk)

16) Membuka tutup kepala dan celemek lalu dimasukkan kedalam ember berisi larutan

lisol

17) Melepas sarung tangan lalu dimasukkan kedalam bengkok berisi larutan lisol

18) Merapikan klien

Page 15: andriansetyo.files.wordpress.com  · Web view(7) Dengan tangan yang lain angkat selang infus dari tiangnya dan masukan dalam lipatan pakaian. Pastikan untuk tidak merendahkan botol

19) Membereskan dan membersihkan alat-alat dikemnbalikan/disimpan ke tempat

semula

20) Mencuci tangan

4. VULVA HYGINE

1. Pengertian

Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada pasien

wanita yang sedang nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri.

2. Tujuan

Menjaga kebersiahan dan hyginitas klienUntuk mencegah infeksi

Page 16: andriansetyo.files.wordpress.com  · Web view(7) Dengan tangan yang lain angkat selang infus dari tiangnya dan masukan dalam lipatan pakaian. Pastikan untuk tidak merendahkan botol

Untuk penyembuhan luka jahitan perineum.

Untuk kebersihan perineum, vulva juga memberikan rasa nyaman bagi

klien.

3. Indikasi

Semua pasien untuk memenuhi kebutuhan hygienenya

Dilakukan pada klien yang memiliki resiko besar terkena infeksi missal

klien yang dipasang kateter usine tetap

Klien yang mengalami operasi genetalia dan proses persalinan

4. Kontra Indikasi

5. Prosedur

Alat dan bahan

1) Kapas sublimat

2) Alas pantat

3) Botol cebok berisi larutan desinfektan sesuai dengan kebutuhan

4) Betadin dan kain kasa

5) Bengkok

Tata cara dan prosedur

1) Lakukan komunikasi

Salam, sapa

Memperkenalkan diri kepada klien

Menunjukkan maksut dan tujuan

Menetapkan waktu

Page 17: andriansetyo.files.wordpress.com  · Web view(7) Dengan tangan yang lain angkat selang infus dari tiangnya dan masukan dalam lipatan pakaian. Pastikan untuk tidak merendahkan botol

Manfaat tindakan

2) Tutp semua jendela dan korden

3) Perawat mencuci tangan

4) Pakaian pasien bagian bawah dikeataskan atau dibuka.

5) Pengalas dan dipasang dibawah bokong pasien, sikap pasien dorsal

recumbent

6) Perawat memakai sarung tangan (tangan kiri)

7) Siram vulva dengan air cebok yang berisi larutan desinfektan

8) Kemudian ambil kapas sublimat untuk membuka libia minora. Vulva

dibersihkan mulai dari libia minora kiri, libia minora kanan, libuia mayora

kiri, libia mayora kanan, vestibulum, perineum.

9) Cara mengusap dari atas ke bawah bila masih kotor diusap lagi dengan

kapas sublimat yang baru hingga bersih.

10) Keadaan perineum diperhatikan jahitannya, bagaimana jahitannya apakah

masih basah, apakah ada pembengkakan, iritasi dan sebagainya

11) Jahitan perineum dikompres dengan betadin

12) Setelah selesai pasien dirapihkan dan posisinya diatur kembali

13) Peralatan dibereskan, dibersihkan dan dikembalikan ke tempat semula

Lakukan komunikasi dengan klien setiap melaksanakan tindakan keperawatan

5. PERAWATAN KUKU

Page 18: andriansetyo.files.wordpress.com  · Web view(7) Dengan tangan yang lain angkat selang infus dari tiangnya dan masukan dalam lipatan pakaian. Pastikan untuk tidak merendahkan botol

Pengertian

Merapikan dan memotong bagian kuku yang panjang dan tidak rapi

Tujuan

Menjaga kebersihan tangan dan jari

Menunjukkan kerapian

Menambah kenyamanan klien yang terganggu karena kuku yang panjang

Indikasi

Pada klien yang tidak bias melakukannya sendiri

Kontra Indikasi

Prosedur

Alat dan bahan

1) Baskom

2) Mangkok piala ginjal

3) Waslap

4) Handuk mandi dan handuk muka

5) Pemotong kuku

6) Stik jingga

7) Papan penghalus

8) Lation badan

9) Karpet alas mandi

Page 19: andriansetyo.files.wordpress.com  · Web view(7) Dengan tangan yang lain angkat selang infus dari tiangnya dan masukan dalam lipatan pakaian. Pastikan untuk tidak merendahkan botol

10) Sarung tangan

Tata cara dan prosedur

1) Lakukan komunikasi

Salam, sapa

Memperkenalkan diri kepada klien

Menunjukkan maksut dan tujuan

Menetapkan waktu

Manfaat, periksa suhutindakan

2) Isi baskom denga air hangat, periksa suhu ari, dan etakkan baskom di atas mandi dan

bantu klien meletakkan kali kedalam baskom

3) Intruksikan klien untuk memasukkan jari kedalam air hangat

4) Rendam kaki surang lebih 20 menit

5) Bersihkan denga lembut bagian bawah kuku jari tangan denga stik jingga saat jari-

jari dicelupkan

6) Keringkan tangan dan jari-jari klien

7) Potong kuku klien dengan cara lurus memanjang denan bentuk rata

8) Letakkan kutikula ke belakang secara lembut

Page 20: andriansetyo.files.wordpress.com  · Web view(7) Dengan tangan yang lain angkat selang infus dari tiangnya dan masukan dalam lipatan pakaian. Pastikan untuk tidak merendahkan botol

9) Gunakan waslap dan sarung tangan

10) Gosok daerah kalus pada kali

11) Berihkan secara lembut bagian bawah kuku denga stik jingga , anggat kaki klien dna

keringkan

12) Bersihkan dan potong kuku kaki klien

13) Gunakan lotion pada kaki dan tangan klien, kemudian posisikan klien tidur kembali

Lakukan komunikasi setiap melaksanakan tindakan keperawatan

Letakkan alat-atal ataupun kotorang pada bengkok