Top Banner
21

eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/32071/10/02. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 3 prestasi belajar Anak kelas II (di SMK Triguna Ciputat Tangerang ). Dorongan dari keluarga terutama orang

Oct 19, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/32071/10/02. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 3 prestasi belajar Anak kelas II (di SMK Triguna Ciputat Tangerang ). Dorongan dari keluarga terutama orang
Page 2: eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/32071/10/02. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 3 prestasi belajar Anak kelas II (di SMK Triguna Ciputat Tangerang ). Dorongan dari keluarga terutama orang
Page 3: eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/32071/10/02. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 3 prestasi belajar Anak kelas II (di SMK Triguna Ciputat Tangerang ). Dorongan dari keluarga terutama orang
Page 4: eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/32071/10/02. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 3 prestasi belajar Anak kelas II (di SMK Triguna Ciputat Tangerang ). Dorongan dari keluarga terutama orang
Page 5: eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/32071/10/02. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 3 prestasi belajar Anak kelas II (di SMK Triguna Ciputat Tangerang ). Dorongan dari keluarga terutama orang

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Prestasi belajar adalah hasil akhir

siswa setelah melakukan proses belajar-

mengajar. Menurut Dalyono faktor- faktor

yang mempengaruhi pencapaian hasil

belajar adalah faktor internal (kesehatan,

intelegensi dan bakat, minat dan motivasi,

cara belajar) faktor eksternal (keluarga,

sekolah, masyarakat, lingkungan sekitar)1.

Dari faktor- faktor ini, yang akan di bahas

adalah perbedaan sistem belajar siswa

yang mempengaruhi prestasi belajar, dan

nilai- nilai hasil dari proses belajar-

mengajar di kelas.

Kurikulum yang digunakan pada

penyelenggraan program Boarding School

di MAN 2 Surakarta meliputi kurikulum

Nasional yakni Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan KTSP (bagi siswa Klas 11)

dan Kurikulum Baru 2013 (bagi Klas 10)

yang diperkaya dengan kurikulum religial

(keagamaan) dengan mempertimbangkan

1 . Dalyono, Psikologi pendidikan, (Jakarta: Rineka

Cipta. 1997). Hlm.55.

muatan lokal dan Entrepreneurial (jiwa

dan semangat wirausaha), sehingga

menghasilkan lulusan yang memiliki daya

saing pada aspek keagamaan, keilmuwan,

karakter (glokalisasi: wawasan global

tanpa meninggalkan kearifan lokal).

Dengan alasan inilah, MAN 2 Surakarta

berusaha menfasilitasi peserta didik demi

kenyamanan belajar untuk mencapai

prestasi .

Berdasarkan uraian di atas, Penulis

bermaksud untuk melakukan penelitian

tentang perbedaan prestasi belajar antara

siswa kelas boarding school dan kelas

regular di MAN 2 Surakarta . Baik

perbedaan dalam sistem yang diatur oleh

pihak sekolah untuk mengetahui adanya

perbedaan dalam prestasi belajar siswa,

dan nilai- nilai hasil belajar siswa kelas

boarding school dan kelas regular.

Penelitian ini fokus untuk para siswa-

siswi kelas sebelas dalam mata pelajaran

agama Islam.

Rumusan Masalah

Page 6: eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/32071/10/02. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 3 prestasi belajar Anak kelas II (di SMK Triguna Ciputat Tangerang ). Dorongan dari keluarga terutama orang

2

Berdasarkan latar belakang dan kerangka

teoritik di atas, maka dalam penelitian ini

penulis mengajukan rumusan masalah

sehingga menarik untuk di teliti, rumusan

masalah tersebut sebagai berikut: “Adakah

perbedaan prestasi belajar antara siswa

kelas boarding school dan kelas regular ?”

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui perbedaan

prestasi belajar antara siswa kelas

boarding school dan regular.

Adapun manfaat dari penelitian ini

adalah

a. Menambah ilmu dan wawasan dalam

hal membedakan prestasi belajar

siswa. Sebagai sumber bacaan bagi

calon pendidik. Manfaat Praktis

b. Dengan di adakannya penelitian ini

maka dapat di ketahui bagaimana

prestasi belajar antara siswa kelas

boarding school dan reguler.

Penelitian ini di harapkan bisa

membantu para guru dalam hal

meningkatkan prestasi belajar siswa.

Sebagai pedoman bagi penulis

berikutnya. Untuk menindak lanjuti

dalam pengembangan penelitian pada

aspek lain.

Tinjauan Pustaka

Fungsi tinjauan pustaka adalah

mengemukakan secara sistematis tentang

hasil- hasil yang di peroleh peneliti

terdahulu, terutama hasil penelitian yang

ada hubungannya dengan permasalahan

yang di angkat dalam penelitian ini. Yaitu :

1. Hendra Dharmaputra, (UMS, 2006),

dalam skripsi yang berjudul

Perbandingan Pembelajaran

Kemuhammadiyahan Pada Kelas

Unggulan dan Non Unggulan (di SMP

muhammadiyah 1 Surakarta). Dalam

penelitian ini, penulis membahas ada

atau tidak adanya perbedaan dan

permasalahan untuk pembelajaran

kemuhammadiyahan di kelas

unggulan dan kelas non unggulan.

2. Rohidin (UIN Syarif Hidayatullah,

2006). Pengaruh Tingkat pendidikan

dan Dorongan orang Tua Terhadap

Page 7: eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/32071/10/02. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 3 prestasi belajar Anak kelas II (di SMK Triguna Ciputat Tangerang ). Dorongan dari keluarga terutama orang

3

prestasi belajar Anak kelas II (di SMK

Triguna Ciputat Tangerang ).

Dorongan dari keluarga terutama

orang tua sangat berpengaruh untuk

prestasi belajar anak, dalam skripsi di

jelaskan secara rinci cara peningkatan

prestasi belajar siswa, peneliti juga

menggunakan angket untuk

melengkapi data- data.

3. Yanar Tri Isnaeni (UNNES, 2005).

Efektifitas Layanan pembelajaran

Bidang Bimbingan Belajar Dalam

Meningkatkan Prestasi Pelajar Siswa

Kelas II SMP Negeri 16 Semarang

Tahun Pelajaran 2004/ 2005. Dalam

skripsi ini, penulis merincikan cara-

cara meningkatkan prestasi belajar

siswa kelas II di SMPN 16 Semarang.

Karena ada perbedaan nilai prestasi

siswa, ada yang di atas rata- rata ada

juga yang di bawah rata- rata. Dari

sinilah penulis tertarik untuk meneliti

bagaimana caranya meningkatkan

prestasi belajar dari semua siswa.

Tinjauan Teoritik

1. Pengertian Prestasi Belajar

Merupakan suatu pencapaian dalam

pendidikan sebagai bukti tercapainya suatu

tujuan pendidikan. Dalam kamus besar

bahasa Indonesia, prestasi yaitu hasil yang

telah di capai2. Belajar yaitu berusaha

mengetahui sesuatu, berusaha memperoleh

ilmu pengetahuan3. Jadi, dapat di

simpulkan bahwa, prestasi belajar adalah

suatu pencapaian hasil belajar untuk

memperoleh ilmu pengetahuan.

a. Upaya Meningkatkan Prestasi

Belajar

Suatu tujuan pasti ada upaya

yang harus di lakukan untuk

meningkatkan prestasi belajar.

Menurut Phil Race (1999: 1)

jangan hanya bekerja keras,

bekerjalah dengan cerdas. Yakinlah

bahwa tiap- tiap komponen bekerja

dengan cerdas merupakan bagian

dari cara belajar anda. Berikut cara-

cara belajar dengan cerdas: 1.

Mencapai hasil belajar yang tinggi 2Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), hlm. 1213 3Ibid, hlm. 23

Page 8: eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/32071/10/02. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 3 prestasi belajar Anak kelas II (di SMK Triguna Ciputat Tangerang ). Dorongan dari keluarga terutama orang

4

(efektif). 2. Efisien dan ekonomis

(manajemen waktu yang baik). 3.

Seimbang (manajemen tugas yang

baik). Bekerja cerdas juga berarti,

1. Menunjukkan anda belajar harus

sukses (dalam komunikasi lisan

atau tulisan). 2. Menyiapkan buah

keberhasilan. 3. Memperoleh

control belajar, dan mengawasinya

sehingga anda dapat

meningkatkannya. 4. Jagalah

perspektif belajar, dan buatlah

menjadi bagian yang alami dalam

kehidupan yang normal4.

b. Faktor yang Mempengaruhi

Prestasi Belajar

Faktor- faktor yang

mempengaruhi proses tersebut,

yaitu: faktor internal dan faktor

external. Berikut penjelasannya:

a. Faktor internal terdiri dari:

1. Kesehatan

2. Intelegensi

3. Motivasi

4. Rice, phil, Meraih Prestasi Puncak Akademis,

(Jakarta:PT INDEKS Kelompok Gramedia, 1990),

hlm. 1

4. Cara belajar

b. Faktor external terdiri dari:

1. Keluarga

2. Sekolah

3. Masyarakat dan lingkungan

sekitar5.

2. Boarding School

a. PengertianBoarding School

Dalam bahasa Indonesia, boarding

school mempunyai arti sekolah asrama.

Dalam suatu lembaga pendidikan (sekolah)

yang di lengkapi dengan boarding school,

di mana, siswa- siswinya di wajibkan

untuk tinggal di asrama. Asrama itu di

lengkapi dengan fasilitas penunjang dan

pelajaran tambahan (tutorial) untuk

meningkatkan kualitas siswa- siswi

tersebut.

Secara global, pendidikan islam di

indonesia adalah podok pesantren dan

madrasah. Pada masa awal berdirinya

sebagian besar madrasah di indonesia lebih

banyak memberikan ilmu- ilmu

5 Fathurrohman Muhammad& Sulistyorini, Belajar

Pembelajaran Meningkatkan Mutu Pembelajaran

Sesuai Standart nasional, (Yogjakarta: Teras,

2012). Hlm. 20

Page 9: eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/32071/10/02. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 3 prestasi belajar Anak kelas II (di SMK Triguna Ciputat Tangerang ). Dorongan dari keluarga terutama orang

5

keagamaan dari pada ilmu- ilmu umum.

Namun terjadilah perubahan yaitu setelah

keluarnya surat keputusan bersama tiga

menteri (SKB 3 Menteri) yaitu, Menteri

Agama, Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan, dan Menteri Dalam Negeri.

Maka, semua madrasah mengubah

kurikulumnya menjadi 70% bidang study

umum, dan 30% bidang study agama. Hal

tersebut berlaku bagi madrasah yang di

kelola Departemen Agama yaitu Madrasah

Negeri (MAN)6.

b. Tujuan Boarding School

Boarding school bisa juga di sebut

dengan pondok pesantren. Adapun tujuan

dari boarding school itu sendiri adalah. 1.

Untuk mencetak generasi muda yang

islami, tidak hanya memberikan pelajaran

umum, tetapi di lengkapi dengan pelajaran

agama yang memadai. 2. Untuk

membentuk kedisiplinan, di dalam

boarding school terdapat peraturan tertulis

yang mengatur para siswa mulai dari

bangun tidur sampai tidur kembali. Semua 6 . Nashir, Ridlwan, Format pendidikan Ideal

Pondok Pesantren di Tengah Arus perubahan.

(Yogjakarta: pustaka belajar, 2005). Hlm. 57

itu merupakan peraturan yang harus di

tepati dan bila di langgar akan

mendapatkan sanksi dari pengurus. 3.

Untuk membentuk generasi yang

berakhlakul karimah, seorang siswa yang

cerdas dan berakhlaq mulia, selalu berfikir

sebelum bertidak7.

3. Belajar dan Pembelajaran

a. Pengertian Belajar dan

Pembelajaran

Belajar menurut pandangan Skinner,

belajar adalah suatu perilaku. Pada saat

orang belajar, maka responya menjadi

lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar

maka responya menurun. Dalam belajar di

temukan adanya hal sebagai berikut: 1.

Kesempatan terjadinya peristiwa yang

menimbulkan respon belajar. 2. Respon

belajar, dan 3. Konsekuensi yang bersifat

respon tersebut. Pemerkuat terjadi pada

stimulus yang menguatkan konsekuansi

tersebut. Sebagai ilustrasi, perilaku respon

dari pembelajar yang baik di beri hadiah.

7 Muhammad Fathurrohman dan Sulistyorini,

Belajar dan Pembelajaran Membantun

Meningkatkan Mutu Pembelajaran Sesuai Standard

Nasional (Yogjakarta: Teras, 2012), hlm. 20

Page 10: eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/32071/10/02. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 3 prestasi belajar Anak kelas II (di SMK Triguna Ciputat Tangerang ). Dorongan dari keluarga terutama orang

6

Sebaliknya, respon yang tidak baik diberi

teguran dan hukuman8.

Pembelajaran dapat di artikan sebagai

kegiatan yang di tujukan untuk

membelajarkan siswa. Pembelajaran di

maksudkan agar tercipta kondisi yang

memungkinkan terjadinya belajar pada diri

siswa. Dalam suatu kegiatan pembelajaran,

terdapat dua aspek penting, yaitu: hasil

belajar berupa perubahan perilaku pada

diri siswa dan proses hasil belajar berupa

sejumlah pengalaman intelektual,

emosional dan fisik pada siswa.

Pembelajaran juga berarti meningkatkan

kemampuan kognitif (daya pikir), afektif

(tingkah laku) dan psikomotorik

(keterampilan siswa), kemampuan tersebut

di kembangkan bersama dengan perolehan

pengalaman- pengalaman belajar9.

Menurut Gagne, belajar merupakan

kegiatan yang kompleks. Hasil belajar

berupa kapabilitas. Setelah belajar orang

8 . Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan

Pembelajaran (Jakarta: Asdi Mahasatya,2006),

hlm, 9 9 . Muhammad Fathurrohman dan Sulistyorini,

Belajar dan Pembelajaran Membantun

Meningkatkan Mutu Pembelajaran Sesuai Standard

Nasional (Yogjakarta: Teras, 2012), hlm. 9

memiliki keterampilan, pengetahuan,

sikap, dan nilai. Timbulnya kapabilitas

tersebut adalah dari, 1. Stimulasi yang

berasal dari lingkungan, 2. Proses kognitif

yang di lakukan oleh pembelajar. Dengan

demikian, belajar adalah seperangkat

proses kognitif yang mengubah sifat

stimulasi lingkungan, melewati

pengolahan informasi, menjadi kapabilitas

baru. Gagne berpendapat bahwa, dalam

belajar terdiri dari tiga tahap yang meliputi

sembilan fase. Tahapan itu sebagai berikut:

1. Persiapan untuk belajar, 2. Pemerolehan

dan unjuk perbuatan (performasi), 3. Alih

belajar. Pada tahap persiapan di lakukan

tindakan mengarahkan perhatian,

pengharapan dan mendapatkan kembali

informasi. Pada tahap pemerolehan dan

performasi digunakan untuk persesi

selektif, sandi semantic, pembangkitan

kembali dan respons, serta penguatan.

Tahap alih belajar meliputi pengisyaratan

untuk pembangkitan, dan pemberlakuan

secara umum. Adanya tahap dan fase

Page 11: eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/32071/10/02. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 3 prestasi belajar Anak kelas II (di SMK Triguna Ciputat Tangerang ). Dorongan dari keluarga terutama orang

7

belajar tersebut mempermudah guru untuk

melakukan pembelajaran10

.

b. Tujuan Belajar

Tujuan belajar di maksudkan untuk

memberikan landasan belajar, yaitu dari

bekal pengetahuan yang sudah dimiliki

peserta didik sampai ke pengetahuan

berikutnya. Tujuan belajar dan

pembelajaran tidak dapat tercapai dengan

mudah begitu saja, tanpa adanya usaha

yang serius dari semua orang yang terlibat

dalam proses tersebut, baik dari orang

yang belajar maupun orang yang

mengajar11

.

c. Perinsip Belajar

Perinsip belajar adalah konsep- konsep

yang haus di terapkan dalam proses

belajar- mengajar. Berkaitan dengan

konsep belajar, pentingnya berusaha demi

tercapainya perubahan juga di ajarkan

dalam islam, seperti yang terdapat dalam

Al- Qur’an surat Ar- ro’du syst 11. Yang

artinya: Bagi manusia dan malaikat-

10

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan

Pembelajaran (Jakarta: Asdi Mahasatya,2006),

hlm. 12 11Ibid. hlm. 13

malaikat yang mengikutinya bergiliran.

Dimuka dan dibelakangnya. Mereka

menjaganya atas perintah Allah.

Sesungguhnya Allah tidak merubah

keadaan sesuatu kaum sehingga mereka

merubah keadaan yang ada pada diri

mereka sendiri. Apabila Allah

menghendaki keburukan terhadap suatu

kaum, maka tak ada yang dapat

menolaknya, dan sekali- kali tak ada

pelindung bagi mereka selain Dia.

Jerome Bruner menekankan bahwa

dalam belajar siswalah yang harus

betindak aktif dan guru hendaknya

memberikan situasi masalah yang

menstimulasi siswa untuk menemukan

struktur masalah subyek untuk diri mereka

sendiri. Ketika siswa benar- benar

memahami struktur dasar, maka mereka

akan mampu untuk mengungkapkan

banyak ide- ide dari pengertian mereka

sendiri. Memang belajar harus di sesuaikan

dari kemampuan masing- masing siswa,

Page 12: eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/32071/10/02. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 3 prestasi belajar Anak kelas II (di SMK Triguna Ciputat Tangerang ). Dorongan dari keluarga terutama orang

8

sesuia tingkat intelegensi siswa itu

sendiri12

.

Demikian juga perintah untuk belajar.

Beberapa hal penting yang berkaitan

dengan belajar, antara lain adalah:

1. Bahwa orang yang belajar akan

dapat memiliki ilmu pengetahuan

yang akan berguna untuk

memecahkan masalah- masalah

yang dihadapi oleh manusia

dalam kehidupan. Sehingga

dengan ilmu pengetahuan yang

didapatkannya itu manusia akan

dapat mempertahankan

kehidupan.

2. Allah melarang manusia untuk

tidak mengetahui segala sesuatu

yang manusia lakukan. Apapun

yang dilakukan, manusia harus

mengetahui kenapa mereka

melakukannya.

3. Dengan ilmu yang demikian

manusia melalui proses belajar,

12

Muhammad Fathurrohman dan Sulistyorini,

Belajar dan Pembelajaran Membantun

Meningkatkan Mutu Pembelajaran Sesuai Standard

Nasional (Yogjakarta: Teras, 2012), hlm. 17

maka Allah akan memberikan

derajat yang lebih tinggi kepada

hambanya13

.

METODE PENELITIAN

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian

lapangan (field researce) karena yang

di teliti adalah sesuatu yang ada di

lapangan langsung. Dalam hal ini,

obyek yang di teliti adalah siswa

Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta

dan Boarding School Madrasah

Aliyah Negeri 2 Surakarta. Penelitian

lapangan dalam hal ini bersifat

kualitatif, yaitu penelitian yang

prosedurnya menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis

atau lisan dari orang-orang dan pelaku

yang diamati.14

2. Tempat dan Subjek Penelitian

Tatang (1998: 93) memberikan

pengertian, bahwa subjek penelitian

adalah sumber tempat memperoleh

informasi, yang didapat dari seseorang

13 . ibid. hlm 30 14

Lexy Melong, Metode Penelitian Kualitatif

(Bandung: Remaja Rosda, 2000), hlm. 3

Page 13: eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/32071/10/02. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 3 prestasi belajar Anak kelas II (di SMK Triguna Ciputat Tangerang ). Dorongan dari keluarga terutama orang

9

maupun sesuatu yang mengenainya

ingin di peroleh keterangan.

Dalam hal ini, yang menjadi

subjek penelitian adalah siswa- siswi

kelas XI di MAN 2 Surakarta, dan

siswa- siswi yang tinggal di asrama

MAN 2 Surakarta dan yang tidak di

asrama15

.

3. Metode Penentuan Obyek

Metode penentuan obyek

dalam penelitian ini menggunakan

metode populasi. Populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek atau subyek yang memiliki

kuantitas dan karakteristik tertentu

yang di tetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian di tarik

kesimpulannya16

.

4. Metode Pengumpulan Data

a. Metode Observasi atau

Pengamatan

Metode observasi adalah

memperhatikan sesuatu dengan

15

. Amirin, Tatang M, Menyusun Rencana

penelitian. (Jakarta: Rajawali Press, 1986), hlm. 56 16 . Sugiyono. Statistika untuk penelitian, (bandung:

Alfabeta 2006), cet. 11,hlm 61

menggunakan mata atau

pengamatan yang meliputi

kegiatan, pemusatan perhatian

terhadap suatu objek dengan

menggunakan seluruh panca

indera17

.

b. Metode Wawancara atau

Interview

Metode wawancara/

interviewadalah sebuah dialog

yang dilakukan oleh

pewawancara (interviewer) untuk

memperoleh informasi dari

terwawancara (interviewee).18

c. Metode Dokumentasi

Dokumentasi merupakan

teknik pengumpulan data yang

ditujukan kepada subyek

penelitian. Dokumen dapat berupa

catatan pribadi, surat pribadi,

buku harian, laporan kerja,

notulen rapat, catatan kasus,

rekaman kaset, rekaman video,

17

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1996),

hlm. 57 18

ibid, hlm. 155

Page 14: eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/32071/10/02. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 3 prestasi belajar Anak kelas II (di SMK Triguna Ciputat Tangerang ). Dorongan dari keluarga terutama orang

10

foto dan lain sebagainya19

. Data

yang diambil tentang prestasi

siswa yang tinggal di asrama dan

yang tidak tinggal di asrama dan

tata- tertib kedisiplinan belajar di

asrama.

5. Metode Analisis Data

Dalam menganalisis data,

penulis menggunakan metode

kualitatif deskriptif yang terdiri

dari tiga kegiatan, diantaranya

adalah penyajian data, reduksi

data, penarikan

kesimpulan/verifikasi. Tahapan

yang pertama yaitu dengan

pengumpulan data dilanjutkan

dengan reduksi data yaitu

menggolongkan, mengarahkan,

membuang yang tidak perlu dan

mengorganisasi data, kemudian

data yang telah direduksi akan

disajikan dalam bentuk narasi

dalam bentuk penarikan

19

Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian

(Yogyakarta: Gajah Mada University, 2006), hlm.

100.

kesimpulan dari data yang

diperoleh.

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Berdasarkan observasi, dokumentasi dan

wawancara yang penulis lakukan di MAN

2 Surakarta, adapun hasil penelitiannya

sebagai berikut:

A. Perbandingan Prestasi belajar Antara

Siswa Kelas Boarding School dan

Reguler

Untuk mengetahui adanya

perbedaan prestasi belajar di kelas

boarding school dan kelas regular

diperlukan adanya penelitian. Metode

yang digunakan dalam penelitian ini

adalah observasi, wawancara dan

dokumentasi. Adapun hasil penelitian

di MAN 2 Surakarta adalah sebagai

berikut:

1. Pelaksanaan Pembelajaran

a. Boarding School

Materi pembelajaran yang

diajarkan di Boarding School

MAN 2 Surakarta terdiri dari

Page 15: eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/32071/10/02. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 3 prestasi belajar Anak kelas II (di SMK Triguna Ciputat Tangerang ). Dorongan dari keluarga terutama orang

11

empat pilar, yaitu: Rumah

tahfidz, Pembinaan karakter

Rosullullah, Orientasi PTN/

PTAIN, Islamic Entrepreneur.

Berikut agenda kegiatan dalam

Boarding School MAN 2

Surakarta: Masa orientasi

peserta didik baru, Masa

ta’aruf santri, Placement test,

mamba’ul ‘ulum in action

(MULIA) ramadhan,

Achevemen motivasion

training, tugas liburan, Study

religion, Tahfidz, English night,

Ulumul Qur’an, Ulumul hadist,

Mufrodat (kosa kata), Fiqh

nisa, Tadarus, Tahajud,

Muhadhoroh/ Muhadatsah,

Tandiful’am, Tahsin, Islamic

Entrepreneurial, Pelatihan

(Matematika, Fisika, Kimia,

Bahasa Inggris, Biologi,

Ekonomi, Geografi, dan

Sosiologi), Pembimbingan

malam, Test standart, Pelatihan

TIK, Diklat vokasional, Outing

class, Transformational

leadership training, Pekan

bakti santri, dan sebagainya20

.

b. Reguler

Materi pembelajaran dalam

kelas regular sebenarya sama

dengan materi pembelajaran di

kelas boarding school.

Beberapa perbedaan terdapat

pada pelajaran tambahan yang

ada di boarding school, seperti

Tahfidz, Tahsin, English Night,

English Week In Village, Study

Religion, Fiqh Nisa, dan

Muhadhoroh/ Muhadastah.

Materi pembelajaran kelas

regular sama dengan sekolah

MAN pada umumnya21

.

2. Metode Pembelajaran

a. Boarding School

Metode pembelajaran

sangat berpengaruh dalam

20 Observasi dan wawancara dengan Bapak Drs. S.

Budiyono, M. Pd tanggal 31 Oktober 2014 21 Observasi dan wawancara dengan Bapak Muh.

Supratman Alamin, S. Ag tanggal 30 Oktober 2014

Page 16: eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/32071/10/02. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 3 prestasi belajar Anak kelas II (di SMK Triguna Ciputat Tangerang ). Dorongan dari keluarga terutama orang

12

mempengaruhi motivasi siswa.

Metode pembelajaran yang

digunakan di kelas boarding

school ini adalah diskusi,

siswa- siswi begitu aktif

bertanya dan pemakalah

menjawab dengan sungguh-

sungguh. Guru hanya

memantau berjalanya diskusi,

dan menyimpulkan hasil

diskusi. Selain berdiskusi,

metode yang digunakan

diantaranya, consept map,

reading guide, indeks card,

hafalan dan lain sebagainya22

.

b. Regular

Metode pembelajaran yang

digunakan dalam kelas regular

sangat bervariasi. Salah satunya

diskusi, saat di lakukan diskusi

di kelas reguler suasana diskusi

lebih gaduh di bandingkan

dengan kelas boarding school.

Siswa- siswi antusias menjawab

22 Observasi dan wawancara dengan Bapak Sutan

Muda Faisal, M. ag tanggal 30 Oktober 2014

pertanyaan dari guru dan sering

bertanya jika ada yang kurang

mengerti tetapi sebagian siswa

banyak yang kurang focus dan

mengobrol sendiri, mungkin

faktor jumlah siswa- siswi

dalam kelas bisa

mempengaruhi, karena jumlah

siswa- siswi kelas boarding

school dengan kelas regular

terdapat perpedaan yang sangat

jauh. Jadi, suasana kelas lebih

ramai kelas reguler23

.

3. Waktu Pelaksanaan Pembelajaran

a. Boarding School

Pengajaran di boarding

school MAN 2 Surakarta di

mulai pukul 04.45 WIB sampai

06.00 WIB. Kemudian 06.30

WIB sampai 13.50 WIB

pembelajaran umum/ KBM

pagi. Kemudian 13.30 WIB

sampai 21.30 WIB

23 Observasi dan wawancara dengan Bapak Muh.

Supratman Alamin, S. Ag tanggal 30 Oktober 2014

Page 17: eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/32071/10/02. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 3 prestasi belajar Anak kelas II (di SMK Triguna Ciputat Tangerang ). Dorongan dari keluarga terutama orang

13

pembelajaran boarding school/

Tutorial24

.

b. Regular

Pengajaran di kelas reguler

MAN 2 Surakarta di mulai

pukul 06. 30 sampai dengan 13.

50 WIB25

.

4. Upaya Guru dalam Meningkatkan

Prestasi Belajar Siswa

a. Boarding School

Upaya yang dilakukan guru

juga harus di bantu oleh siswa,

harus ada kerja sama antara

guru dan siswa untuk

mencapai prestasi belajar yang

maximal. Banyaknya kegiatan

di luar sekolah seperti,

Mamba’ul Ulum in Action

(MULIA) Ramadhan,

Achevemen Motivasion

Training, Tugas Liburan,

Study Religion, dan

sebagainya sangat membantu

24 Dokumentasi pasa profil MAN 2 Surakarta

tanggal 20 Oktober 2014 25 Dokumentasi pasa profil MAN 2 Surakarta

tanggal 20 Oktober 2014

meningkatkan prestasi belajar

siswa. Kegiatan yang positif

menjadikan siswa aktif dan

terbiasa berfikir kritis.

b. Regular

Kelas regular di MAN 2

Surakarta ini, berbeda dengan

kelas boarding school. Tetapi,

para pengajar atau guru

memiliki upaya yang sama

untuk meningkatkan prestasi

semua siswa- siswinya. Tidak

ada istilah pilih kasih, semua

siswa- siswi sama.

5. Faktor yang Mempengaruhi

Prestasi Belajar

Faktor- faktor yang

mempengaruhi proses tersebut,

yaitu: faktor internal dan faktor

external. Berikut penjelasannya:

a. Faktor internal terdiri dari:

1. Kesehatan

2. Intelegensi

3. Motivasi

4. Cara belajar

Page 18: eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/32071/10/02. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 3 prestasi belajar Anak kelas II (di SMK Triguna Ciputat Tangerang ). Dorongan dari keluarga terutama orang

14

b. Faktor external terdiri dari:

1. Keluarga

2. Sekolah

3. Masyarakat dan lingkungan

sekitar.

6. Prestasi Belajar Siswa

Prestasi belajar adalah hasil

akhir dari proses pembejaran.

Prestasi belajar merupakan suatu

pencapaian dalam pendidikan

sebagai bukti tercapainya suatu

tujuan pendidikan. Ukuran prestasi

belajar yang sangat mudah

ditentuka oleh nilai- nilai hasil

Ulangan harian, UTS, dan UAS26

.

a. Boarding School

Instansi pendidikan di

MAN 2 Surakara memiliki

kelas boarding school,

berdasarkan data penelitian

pada bab sebelumnya,

membuktikan bahwa terdapat

perbedaan prestasi antara kelas

boarding school dengan kelas

26 Observasi dan wawancara dengan Bapak Muh.

Supratman Alamin, S. Ag dan Bapak Sutan Muda

Faisal, M. Ag tanggal 30 Oktober 2014

reguler. Kelas boarding school

lebih unggul dalam bidang

akademik. Nilai Ujian Tengah

Semester dikelas XI- A1

Boarding School, rata- rata 90,

5 dengan jumlah siswa 8.

b. Regular

Kelas regular di MAN 2

Surakarta memang berbeda

dengan kelas boarding school.

Walaupun terdapat perbedaan

prestasi akademiknya, bukan

berarti kelas regular kurang

bagus dari kelas boarding

school. Semua memiliki nilai

kelebihan dan kekurangan

masing- masing. Nilai Ujian

Tengah Semester dikelas XI-

A1, rata- rata 80, 5 dengan

jumlah siswa 21.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan

analisis data yang telah diperoleh,

maka penulis dapat menyimpulkan

bahwa:

Page 19: eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/32071/10/02. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 3 prestasi belajar Anak kelas II (di SMK Triguna Ciputat Tangerang ). Dorongan dari keluarga terutama orang

15

1. Perbandingan Prestasi Belajar

antara Siswa Kelas Boarding

School dan Reguler

a. Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran

kelas boarding school di

MAN 2 Surakarta ini terdiri

dri 4 pilar, yaitu Rumah

Tahfidz, Pembinaan Karakter

Rosullullah, Orientasi PTN/

PTAIN, Islamic Interpreneur.

Pembelajaran di dalam kelas

metode pembelajaran yang

digunakan guru sangat

bervariasi, sering mengadakan

diskusi disetiap pelajaran.

Kelas regular terdapat

perbedaan pada mata

pelajaran dan gedung

sekolahnya. Waktu belajarnya

longgar, tidak terbimbing,

kurang intensif, dan tidak

terjadwal seperti di boarding

school.

b. Upaya Guru Meningkatkan

Prestasi Belajar

Berikut beberapa upaya-

upaya yang dilakukan oleh

guru: 1. Guru memiliki

antusias dalam mengajar 2.

Guru menggunakan metode

pembelajaran yang sangat

bervariasi 3. Guru

memberikan evaluasi 4. Guru

memberikan latihan- latihan

soal kepada siswa sesuai

materi yang diajarkan 5. Guru

memberikan bimbingan dan

arahan kepada siswa ketika

siswa mengalami kesulitan.

c. Perbedaan Prestasi Belajar

antara Siswa Kelas Boarding

School dan Reguler

Kelas boarding school lebih

unggul dalam bidang

akademik. Nilai Ujian Tengah

Semester dikelas XI- A1

Boarding School, rata- rata

90, 5 dengan jumlah siswa 8.

41

Page 20: eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/32071/10/02. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 3 prestasi belajar Anak kelas II (di SMK Triguna Ciputat Tangerang ). Dorongan dari keluarga terutama orang

16

Walaupun terdapat

perbedaan prestasi

akademiknya, bukan berarti

kelas regular kurang bagus

dari kelas boarding school.

Semua memiliki nilai

kelebihan dan kekurangan

masing- masing. Nilai Ujian

Tengah Semester dikelas XI-

A1, rata- rata 80, 5 dengan

jumlah siswa 21.

d. Faktor Pendukung dan

Penghambat Pencapaian

Prestasi Belajar antara Siswa

Kelas Boarding School dan

Reguler

1. Faktor Internal

a. Kesehatan

b. Intelegensi

c. Motivasi

d. Cara Belajar

2. Faktor External

a. Keluarga

b. Sekolah

c. Masyarakat dan

Lingkungan Sekitar

DAFTAR PUSTAKA

Al-Barry, Hadi, Sofyan. 2000. Kamus

Ilmiyah Kontemporer. Bandung:

Pustaka Setya

Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur

penelitian Suatu Pendekatan

Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

_________________. 2010. Prosedur

Penelitian Suatu pendekatan

Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, Saifudin. 2010. Metode Penelitian.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dalyono. 1997. Psikologi Pendidikan.

Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan

Pembelajaran. Jakarta: Asdi

Mahasatya.

Fathurrohman Muhammad& Sulistyorini.

2012. Belajar Pembelajaran

Meningkatkan Mutu Pembelajaran

Sesuai Standart nasional.

Yogjakarta: Teras.

Moleong, Lexy. 2000. Metode Penelitian

Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda

Karya.

Nashir, Ridlwan. 2005. Format pendidikan

Ideal Pondok Pesantren di Tengah

Arus perubahan. Yogjakarta:

Pustaka Belajar.

Rice, Phil. 1990. Meraih Prestasi Puncak

Akademis. Jakarta: PT INDEKS

Kelompok Gramedia.

Page 21: eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/32071/10/02. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 3 prestasi belajar Anak kelas II (di SMK Triguna Ciputat Tangerang ). Dorongan dari keluarga terutama orang

17

Sukandarrumidi. 2006. Metode Penelitian.

Yogjakarta: Gajah Mada

University.

.