Top Banner
38

RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-23-Oktober-2016.pdf · menyatakan bahwa apa yang ia teruskan adalah apa yang ia terima (ayat 3). Kata kerja “menerima” (paralambanō) dan “menyampaikan”

Apr 11, 2019

Download

Documents

truongdan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-23-Oktober-2016.pdf · menyatakan bahwa apa yang ia teruskan adalah apa yang ia terima (ayat 3). Kata kerja “menerima” (paralambanō) dan “menyampaikan”
Page 2: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-23-Oktober-2016.pdf · menyatakan bahwa apa yang ia teruskan adalah apa yang ia terima (ayat 3). Kata kerja “menerima” (paralambanō) dan “menyampaikan”

RECA CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER

Panggilan beribadah Pengkhotbah

Votum Pengkhotbah

Bacaan Bertanggapan Liturgos & JemaatPujian Pengakuan Dosa Liturgos & JemaatDoa Pengakuan Dosa Secara Pribadi JemaatDoa Pengakuan Dosa LiturgosBerita Anugerah LiturgosPetunjuk Hidup baru Liturgos & JemaatPujian “Salam Damai” / “Shalom shalom” Liturgos & JemaatPujian Syukur 1 Liturgos & JemaatPujian Syukur 2 Liturgos & JemaatPengakuan Iman Liturgos & JemaatPujian Liturgos & JemaatDoa Firman Tuhan PengkhotbahKhotbah Pengkhotbah

Persembahan Liturgos & Jemaat

Doa Persembahan & Doa Syafaat Petugas DoaPengumuman & Seri Pembinaan PengkhotbahDoxology / “Kami memuji Kebesaran-Mu” Pengkhotbah

Doa berkat PengkhotbahAmin / “Thank You Lord” PengkhotbahTheme Song “Jesus At The Center“ Pengkhotbah

Susunan Liturgi Ibadah Minggu

Hamba Tuhan RECGEMBALA SIDANG SENIOR

Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.MTelp : 0815 5055 985Email: [email protected]

GEMBALA BAVARIAN

Pdt. Reyco Wattimury, S.Th. Telp.081-331515954 Email: [email protected]

2

GEMBALA LOKAL NGINDEN

Ev. Yohanes Dodik Iswanto, M.ATelp : 0812 3378 0070Email: [email protected]

Page 3: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-23-Oktober-2016.pdf · menyatakan bahwa apa yang ia teruskan adalah apa yang ia terima (ayat 3). Kata kerja “menerima” (paralambanō) dan “menyampaikan”

eMAGZ

Khotbah Minggu | #TEACHING

Di ayat 1-2 Paulus menyinggung tentang bagaimana jemaat

Korintus telah menerima injil dan berdiri teguh di dalamnya. Ia juga menegaskan kembali tentang kuasa injil yang menyelamatkan, asalkan jemaat benar-benar mempercayai dan berpegang teguh padanya. Namun, ia belum menerangkan isi injil. Hal ini baru dia lakukan di ayat 3-4. Sebelum mengupas tentang isi tersebut, kita perlu melihat beberapa karakteristik penting dari injil.

Karakteristik injil

Karakter pertama dari injil adalah kuno. Sebagian besar penafsir Alkitab meyakini bahwa peredaksian ayat 3-5 tidak murni buah pemikiran Paulus. Bagian ini kemungkinan besar merupakan sebuah pengakuan iman (kredo) kuno yang sudah beredar luas sejak kekristenan ada. Paulus sedang mengutip kredo tersebut sebagai sebuah strategi persuasi kepada jemaat di Korintus.Ada beberapa alasan yang mengarah ke sana. Paulus sendiri

EKPOSISI 1 KORINTUS 15:3-5(1 Korintus 15:3-5) | Mimbar REC | Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M

3

Page 4: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-23-Oktober-2016.pdf · menyatakan bahwa apa yang ia teruskan adalah apa yang ia terima (ayat 3). Kata kerja “menerima” (paralambanō) dan “menyampaikan”

menyatakan bahwa apa yang ia teruskan adalah

apa yang ia terima (ayat 3). Kata kerja “menerima” (paralambanō) dan “menyampaikan” (paradidōmi) merupakan istilah teknis dalam tradisi Yahudi untuk penerusan sebuah tradisi. Di samping itu, setiap bagian di ayat 3b-5 dimulai dengan kata “bahwa” (hoti). Bahkan ayat 3a dan ayat 4b sama-sama ditutupi dengan kalimat “sesuai dengan kitab suci”. Ini sesuai dengan ciri-ciri sebuah kredo yang menekankan kesejajaran dan keteraturan supaya mudah dihafalkan.

Dengan merujuk balik pada tradisi awal kekristenan, Paulus ingin memperingatkan jemaat Korintus agar tidak lekas bergairah terhadap hal-hal baru yang ditawarkan oleh dunia (bdk. 15:33). Peringatan ini sangat relevan bagi jemaat Korintus. Mereka memang cenderung menggemari hal-hal baru sampai mengabaikan kesamaan esensial mereka dengan jemaat-jemaat lokal lainnya, sehingga Paulus berkali-kali perlu menegaskan bahwa apa yang ia ajarkan adalah ajaran umum di semua jemaat (4:17; 7:17; 11:16).

Penjelasan di atas bermanfaat untuk menjawab tuduhan sebagian orang yang mengatakan bahwa kekristenan (injil) dimulai dari Paulus. Mereka menganggap Paulus sebagai pendiri kekristenan, bukan Yesus Kristus. Pandangan semacam ini tidak didukung oleh bukti yang memadai. Sebaliknya, catatan Alkitab justru menampilkan Paulus sebagai orang yang berhutang pada tradisi. Termasuk di antaranya adalah tentang kematian dan kebangkitan Kristus.

Karakteristik kedua dari injil adalah paling penting. Kata Yunani prōtos (lit. “pertama”) bisa menerangkan urutan waktu (KJV/ASV “first of all”) atau keutamaan (RSV/NASB/NIV/ESV “of first importance”). Sesuai dengan konteks yang ada, Paulus tampaknya memikirkan yang kedua. Ia tidak sedang menegaskan bahwa berita pertama yang ia sampaikan kepada jemaat Korintus dahulu adalah injil. Ia ingin menunjukkan bahwa di antara semua berita yang ia sampaikan, salah satu yang paling penting adalah injil (bdk. bentuk jamak prōtois). Penggunaan kata prōtos menyiratkan bahwa

eMAGZ

Khotbah Minggu | #TEACHING

4

Page 5: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-23-Oktober-2016.pdf · menyatakan bahwa apa yang ia teruskan adalah apa yang ia terima (ayat 3). Kata kerja “menerima” (paralambanō) dan “menyampaikan”

injil bukan hanya sangat penting (kontra LAI:TB),

melainkan juga paling penting.

Isi injil

Salah satu situasi yang memprihatinkan di banyak gereja sekarang ini adalah khotbah yang berpusat pada injil yang benar. Banyak mimbar hanya memberi janji gombal tentang kemakmuran, kesuksesan, dan kesembuhan. Sebagian mimbar yang lain hanya terfokus pada nasihat-nasihat etika yang humanis. Esensi injil menjadi semakin pudar dan kabur.

Tidak demikian dengan Paulus. Di tengah bahaya ajaran sesat yang merasuk ke dalam jemaat (15:12, 33), ia berusaha untuk mengumandangkan isi injil yang murni. Injil yang benar berbicara tentang kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Itu adalah kabar baik yang sungguh-sungguh baik!

Kematian Kristus

Kematian Kristus bagi orang-orang berdosa mengandung dua sisi:

kesejarahan (historicity) dan makna theologis (theological meaning). Kristus mati di atas kayu salib adalah fakta historis. Untuk menebus dosa-dosa kita merupakan makna theologis dari kematian tersebut. Dua sisi ini sama-sama penting.

Sebagian orang menyangkali kematian Kristus di atas kayu salib. Segelintir theolog liberal yang sangat skeptis mencoba meragukan peristiwa ini, walaupun jumlah mereka semakin lama semakin sedikit. Orang-orang Muslim juga membantah fakta salib. Sanggahan semacam ini sangat lemah. Sejumlah penulis sejarah kuno yang non-Kristen menyinggung peristiwa penyaliban Kristus pada zaman Pontius Pilatus. Lagipula sulit dipahami mengapa orang-orang Kristen awal perlu mengarang cerita palsu tentang seorang juruselamat

eMAGZ

Khotbah Minggu | #TEACHING

5

Page 6: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-23-Oktober-2016.pdf · menyatakan bahwa apa yang ia teruskan adalah apa yang ia terima (ayat 3). Kata kerja “menerima” (paralambanō) dan “menyampaikan”

yang mati secara terhina di atas kayu salib. Seandainya

kisah ini adalah sebuah kebohongan, tidakkah mereka akan memilih kisah lain yang lebih spektakuler?

Mengakui historisitas penyaliban Kristus tidaklah cukup. Banyak orang mengakui hal itu, tetapi mereka menilai itu sebagai sebuah tragedi. Berbagai label menyedihkan pun disematkan pada Kristus, misalnya tokoh revolusioner yang gagal atau nabi yang keliru dalam menubuatkan akhir zaman.

Bagi kita, Kristus tidak hanya mati, namun mati karena dosa-dosa kita. Ini adalah pusat pengakuan iman kita (Rm 5:6, 8; 8:32; 1 Kor 8:11; 2 Kor 5:14-15; Ef 5:2; Tit 2:14). Jika Dia mati disalibkan karena kesalahan-Nya sendiri, maka kematian itu sama sekali tidak bermanfaat bagi kita. Puji Tuhan! Dia mati supaya kita tidak hidup di dalam dosa. 2 Korintus 5:21 mengatakan: “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah”.

Frase “Ia telah dikuburkan” muncul secara singkat untuk menandaskan realitas dan finalitas dari kematian Kristus. Ia tidak hanya pingsan atau lemas di atas kayu salib. Ia benar-benar mati dan dikuburkan.

Kebangkitan Kristus

Penegasan tentang realitas kematian Kristus juga diteguhkan melalui pemunculan frase “pada hari ketiga” (ayat 4). Dalam tradisi Yahudi, seseorang dikatakan benar-benar sudah mati tanpa terbantahkan jika ia sudah berada dalam keadaan mati selama tiga hari. Kebangkitan pada hari ketiga menunjukkan bahwa orang yang bangkit itu sebelumnya benar-benar sudah mati.

Bentuk pasif “dibangkitkan” menyiratkan Allah sebagai subjek. Ini merupakan poin yang penting. Walaupun Kristus kadangkala dikatakan bangkit sendiri (Yoh 10:18) atau dibangkitkan oleh Roh (Rm 1:4), bentuk pasif “dibangkitkan” di 1 Korintus 15:4 bermanfaat untuk menegaskan perkenanan Allah atas Kristus. Ia bukanlah nabi palsu atau seorang penghujat. Allah

6

eMAGZ

Khotbah Minggu | #TEACHING

Page 7: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-23-Oktober-2016.pdf · menyatakan bahwa apa yang ia teruskan adalah apa yang ia terima (ayat 3). Kata kerja “menerima” (paralambanō) dan “menyampaikan”

tidak mungkin meninggikan seorang nabi palsu dan penghujat. Kebangkitan oleh Allah membuktikan bahwa kematian Kristus

bukanlah hukuman ilahi atas dosa-dosa Kristus. Sebaliknya, hal itu justru menunjukkan bahwa Allah berkenan kepada karya penebusan Kristus.

Kematian dan kebangkitan Kristus tidak boleh dipisahkan. Tanpa kematian, tidak mungkin ada kebangkitan. Tanpa kebangkitan, kematian menjadi tanpa makna. Jika Kristus hanya mati saja, maka kita masih hidup di dalam dosa-dosa kita (15:17). Kematian-Nya menyelesaikan persoalan terbesar umat manusia, yaitu dosa. Kebangkitan mengalahkan ketakutan terbesar umat manusia, yaitu kematian atau maut. Kematian dan kebangkitan-Nya memberi kelepasan dan kemenangan sempurna dalam kehidupan kita.

Peneguhan injil

Karya penebusan Kristus dan maknanya bagi kita bukanlah sekadar konsep teoritis yang tidak berdasar. Bukan pula sekadar pokok iman yang buta tanpa realita. Iman pada kematian dan kebangkitan Kristus dilandaskan pada dasar yang kokoh.

Peneguhan pertama adalah kitab suci. Dua kali Paulus menyebutkan “sesuai dengan kitab suci”. Bentuk jamak “kitab-kitab suci” (kata tas graphas) dan ketidakadaan kutipan eksplisit di ayat 3-4 mengarhakan kita untuk memahami frase “sesuai kitab-kitab suci” secara lebih umum. Maksudnya, Paulus memang tidak sedang memikirkan sebuah ayat tertentu dalam Perjanjian Lama. Ia hanya merangkum seluruh isi kitab suci (bdk. Luk 24:25-27, 45-46). Kematian Kristus yang bersifat menebus (atoning death) diajarkan di berbagai teks, misalnya Yesaya 52:13-53:12 (lihat 1 Kor 11:25 “yang diserahkan bagi kamu”). Kebangkitan Kristus juga dinubuatkan di beberapa teks, misalnya Mazmur 16:8-11 (dikutip oleh Petrus di Kisah Rasul 2:25-36) atau Mazmur 110:1 (dikutip berkali-kali di Perjanjian Baru).

7

eMAGZ

Khotbah Minggu | #TEACHING

Page 8: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-23-Oktober-2016.pdf · menyatakan bahwa apa yang ia teruskan adalah apa yang ia terima (ayat 3). Kata kerja “menerima” (paralambanō) dan “menyampaikan”

Peneguhan lain adalah para saksi mata. Kehadiran para saksi mata dimaksudkan sebagai penegasan bahwa kebangkitan

Kristus terjadi secara tubuh. Paulus tidak sedang membicarakan tentang kebangkitan secara roh. Di samping itu, pemunculan saksi mata dalam beberapa peristiwa yang berbeda (“Ia menampakkan diri kepada Kefas, dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya”) juga menandaskan historisitas kebangkitan. Kisah ini bukanlah hasil halunisasi maupun wujud depresi para pengikut Yesus. Ini adalah peristiwa yang terulang pada beberapa kesempatan yang berbeda.

Penyebutan Kefas secara eksplisit mungkin didorong oleh pertimbangan bahwa Petrus memang salah satu murid Yesus yang paling menonjol. Alasan lain mungkin berkaitan dengan penyangkalan diri Petrus. Seorang yang dulu penakut dan menyangkali Tuhan, kita telah menjadi tokoh penting dalam kekristenan awal. Titik balik tersebut terjadi pada saat Kefas melihat Kristus yang bangkit. Kebangkitan Kristus menjadi sumber kekuatan dan keberanian bagi Petrus. Soli Deo Gloria.

8

eMAGZ

Khotbah Minggu | #TEACHING

Page 9: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-23-Oktober-2016.pdf · menyatakan bahwa apa yang ia teruskan adalah apa yang ia terima (ayat 3). Kata kerja “menerima” (paralambanō) dan “menyampaikan”

POKOK DOA SYAFAAT

9

eMAGZ

Pokok Doa Syafaat | #TEACHING

1. Doakan untuk seluruh pasangan suami istri di Gereja kita.•Doakan agar pasutri-pasutri ini bertumbuh di dalam hubungan

pernikahan mereka.•Doakan pasutri yang sedang dalam permasalahan agar dapat

diselesaikan dalam takut akan Tuhan.•Doakan  agar pasutri-pasutri dipimpin dengan hikmat Tuhan

dalam menghadapi setiap krisis yang dihadapi.

2. Doakan untuk rencana memulai perintisan REC (Reformed Exodus Community) di Bandung dan Sorong.•Doakan agar Tuhan memberikan seorang gembala lokal yang

tepat dengan kebutuhan di REC Bandung.•Doakan agar Tuhan memberikan orang-orang kunci yang dapat

bergandengan tangan dengan Pdt. Edmon untuk memulai pelayanan di REC Sorong.

Page 10: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-23-Oktober-2016.pdf · menyatakan bahwa apa yang ia teruskan adalah apa yang ia terima (ayat 3). Kata kerja “menerima” (paralambanō) dan “menyampaikan”

KATEKISMUS WESTMINSTER

10

eMAGZ

Katekismus Westminster | #TEACHING

Pertanyaan 85: Apa yang seharusnya kita percayai berkenaan dengan kebangkitan?

Jawaban :

Seharusnya kita percayai bahwa pada hari terakhir akan berlangsung kebangkitan umum semua orang mati, baik yang benar maupun yang tidak benar, sedangkan mereka yang pada saat itu kedapatanhidup akan diubah dalam sekejap mata. Dan tubuh orang mati, yaitu tubuh yang sama seperti yang diletakkan dalam kubur, alan dibangkitkan oleh kuat-kuasa Kristus dan disatukan kembali dengan jiwanya, untuk selama-lamanya. Oleh Roh Kristus, dan oleh kekuatan kebangkitan-Nya sebagai Kepala mereka, tubuh orang benar akan dibangkitkan dengan kuasa-kuasa, manjadi tubuh yang bersifat rohani, tidak dapat binasa, dan dijadikan serupa dengan tubuh-Nya yang telah dimuliakan. Tubuh orang jahat akan dibangkitkan oleh-Nya, sebagai Hakim yang gusar, untuk keaiban.a. Kis 24:15. b. 1Ko 15:51-53; 1Te 4:15-17; Yoh 5:28-29. c. 1Ko 15:21-23, 42- 44; Fil 3:21. d. Yoh 5:27-29; Mat 25:33.

Page 11: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-23-Oktober-2016.pdf · menyatakan bahwa apa yang ia teruskan adalah apa yang ia terima (ayat 3). Kata kerja “menerima” (paralambanō) dan “menyampaikan”

11

eMAGZ

All About Marriage | #CARE

Apa yang anda harapkan?Menebus Realitas Pernikahan | Tetaplah Berdoa

Mungkin di seluruh Alkitab tidak ada perintah yang

lebih penting bagi pernikahan selain daripada “Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu” (1Tes 5:16-18).

Jika pernikahan adalah orang rusak yang hidup dengan orang rusak di dunia yang sudah jatuh, dan jika peperangan pengendalian hati kita masih bergelora, maka kita tidak

dapat dan tidak boleh berhenti mencari pertolongan Allah bagi pernikahan kita. Di bumi ini tidak ada yang lebih penting bagi pernikahan selain berdoa tanpa henti.

Setiap hari kita menghadapi berbagai hal yang tidak kita antisipasi. Setiap hari kita berdosa terhadap pasangan kita dan ditentang oleh pasangan kita dengan cara tertentu. Setiap hari kita disambut dengan suara yang merayu dari kerajaan diri, menggoda kita untuk hidup bagi hal yang tidak lebih besar daripada

Page 12: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-23-Oktober-2016.pdf · menyatakan bahwa apa yang ia teruskan adalah apa yang ia terima (ayat 3). Kata kerja “menerima” (paralambanō) dan “menyampaikan”

12

eMAGZ

All About Marriage | #CARE

keinginan, kebutuhan, dan perasaan kita.

TUJUAN PERNIKAHANPikirkan dengan cara ini: walaupun Anda menikah untuk seumur hidup, pernikahan Anda bukanlah sebuah tujuan. Segala sesuatu yang sedang kita lalui sekarang adalah sarana rancangan Allah dan pengendalian Allah mencapai tujuan-Nya. Anda tidak akan pernah mengerti pergumulan pernikahan Anda dan kebutuhan pribadi Anda di tengah pergumulan itu sampai Anda mengerti hal ini. Jadi Allah tidak hanya sedang bekerja untuk membentuk pernikahan Anda menjadi seperti apa yang Dia rancangkan; pada dasarnya dia sedang bekerja untuk mereformasi Anda menjadi sesuai dengan yang Dia ciptakan. Hanya ketika kita bertumbuh dan berubah, maka pernikahan kita dapat bertumbuh subur.

DOA: KUASA YANG MENGU-BAHKANDi sinilah doa begitu penting dan berkuasa. Doa tidak masuk akal kecuali dua hal ini benar. Pertama,

hidup bukanlah milik kita. Setiap hal yang kita lakukan dan katakan dalam setiap situasi dan relasi yang kita jalin harus dijalankan dalam pengakuan akan keberadaan-Nya dan untuk tujuan bagi kemuliaan-Nya. Kita diciptakan untuk kesenangan-Nya, dan kita dipanggil untuk hidup dalam penyembahan yang terus-menerus kepada Dia.

Kedua, dosa membuat kita secara menyeluruh membutuhkan. Setiap area dari kepribadian kita dengan cara tertentu telah dirusak oleh dosa. Kita tidak menginginkan seperti seharusnya. Kita tidak berpikir seperti seharusnya. Kita memerlukan pertolongan, penyelamatan, hikmat, pengampunan, dan kekuatan.

Page 13: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-23-Oktober-2016.pdf · menyatakan bahwa apa yang ia teruskan adalah apa yang ia terima (ayat 3). Kata kerja “menerima” (paralambanō) dan “menyampaikan”

13

eMAGZ

All About Marriage | #CARE

Jadi, setiap kali Anda berdoa, Anda diingatkan

akan konteks pernikahan Anda. Konteks dari pernikahan Anda bukanlah sebuah situasi ataupun lokasi. Konteks dari pernikahan Anda adalah Allah. Dia di atas, di sekitar, di bawah, dan di dalam Anda. Dia menciptakan segala sesuatu yang membuat keberadaan Anda. Dia mengendalikan setiap situasi dan hubungan di mana Anda berada. Kuasa-Nyalah yang menjaga Anda dan dunia Anda bersama-sama. Dia telah menulis kisah hidup dan pernikahan Anda. Rencana, tujuan, dan kehendak-Nya ditujukan untuk menjadi alasan bagi semua yang Anda kerjakan dalam pernikahan Anda.

Tetapi doa melakukan hal yang lain; doa mengingatkan kita akan realitas pernikahan kita. Realitas pernikahan kita merupakan pergerakan, momen demi momen dari dosa dan anugerah. Dosa adalah alasan bagi semua pergumulan pernikahan, dan anugerah adalah satu-satunya harapan yang bisa diandalkan untuk dapat berhadapan dengan semua pergumulan pernikahan.

Karena fakta bahwa dosa masih tinggal di dalam Anda dan dunia Anda, Anda perlu diperdamaikan dengan Allah setiap hari, dan setiap hari Anda perlu diperdamaikan dengan orang lain. Setiap hari Anda melakukan sesuatu yang melanggar Allah dengan cara tertentu, dan setiap hari Anda melakukan sesuatu yang melanggar satu sama lain.

Kita semua melakukan itu. Bukan kita tiba-tiba berhenti saling mengasihi. Pernikahan tidak biasanya berubah dengan sebuah ledakan. Pernikahan biasanya berubah oleh proses erosi. Masalahnya adalah sementara semua perubahan ini sedang terjadi, kita cenderung tidak mengerjakan tanggung jawab dengan hati-hati. Apa yang dahulu kita komitmenkan untuk hargai dan lindungi secara bertahap telah menjadi hal yang kita remehkan.

Apa kaitan hal ini dengan doa? Doa mengingatkan Anda akan siapa Anda (membutuhkan) dan siapa Allah (murah hati). Doa membangunkan Anda dari tidur Anda dan memanggil Anda untuk memperhatikan lagi. Doa merupakan bagian yang sangat

Page 14: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-23-Oktober-2016.pdf · menyatakan bahwa apa yang ia teruskan adalah apa yang ia terima (ayat 3). Kata kerja “menerima” (paralambanō) dan “menyampaikan”

penting dari gaya hidup menaruh perhatian

KUASA DAN PERLINDUN-GAN DARI DOA DALAM PER-NIKAHANDalam pernikahan kita, doa mendorong kita ke arah yang benar. Doa merupakan bahan yang dibutuhkan untuk pernikahan yang sehat. Berlutut merupakan sikap yang terbaik bagi pernikahan kita. Dengan menggunakan Doa Bapa Kami sebagai model, ini beberapa hal yang doa lakukan di dalam Anda dan yang akan bekerja melalui Anda di hati pasangan Anda.

“Bapa kami yang di sorga …” Doa mengingatkan Anda bahwa Anda telah diberikan anugerah oleh kasih Bapa dan bahwa kasih itu tidak akan membiarkan Anda pergi sampai Anda telah diubahkan dalam setiap cara yang dibutuhkan. “Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.” Doa mengingatkan Anda bahwa tujuan Allah bagi pernikahan Anda selalu lebih besar daripada pernikahan Anda.

“Berikan kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya.” Doa mendorong Anda melihat diri Anda sebagai orang yang membutuhkan, bahwa Anda tergantung pada Allah untuk memenuhi kebutuhan dasar dari kehidupan.

“Ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami.” Sebagaimana doa memanggil Anda untuk mensyukuri pengampunan secara vertikal, doa mendorong Anda menawarkan pengampunan secara horizontal juga.

“Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.” Doa mengingatkan Anda bahwa pergumulan pernikahan terbesar Anda ada di dalam, bukan di luar, diri Anda. Doa yang benar selalu membuat Anda rendah hati karena doa yang benar mendorong Anda mengakui siapa diri Anda sebenarnya.

“Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.”

eMAGZ

All About Marriage | #CARE

14

Page 15: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-23-Oktober-2016.pdf · menyatakan bahwa apa yang ia teruskan adalah apa yang ia terima (ayat 3). Kata kerja “menerima” (paralambanō) dan “menyampaikan”

Doa memanggil Anda menjauhi kerajaan diri,

yang begitu merusak segala sesuatu yang dimaksudkan untuk dicapai oleh pernikahan, dan menyambut Anda kepada kerajaan Allah, di mana Allah dari kasih memerintah dalam kasih.

MASIH DALAM PEPERANGAN, MASIH MENGAKUI KEBUTUHANTidak peduli berapa lama Anda menikah, tidak peduli betapa banyak Anda telah belajar, bertumbuh, dan berubah, Anda harus tetap berada dalam pertempuran (peperangan yang bergelora dalam hati Anda antara kerajaan diri dan kerajaan Allah), dan Anda harus terus mengakui kebutuhan Anda. Peperangan suatu hari akan berakhir dan perjuangan suatu hari akan berakhir, karena dosa suatu hari akan dikalahkan secara final, tetapi hari ini dosa masih hidup di dalam Anda dan peperangan harus tetap diperjuangkan.

Ketika Anda berdoa untuk pernikahan Anda, ingatkan diri Anda bahwa Anda tidak sendirian. Ketika Anda berdoa, ingatkan diri Anda bahwa anugerah telah memasuki pernikahan Anda, dan karena telah terjadi demikian, ada pengharapan. Benar-benar ada.

Ringkasan Bagian Komitmen 6, Bab 16, dari buku:What Did You Expect? Redeeming the Realities of Marriage – Paul David Tripp~ bersambung ~

eMAGZ

All About Marriage | #CARE

15

Page 16: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-23-Oktober-2016.pdf · menyatakan bahwa apa yang ia teruskan adalah apa yang ia terima (ayat 3). Kata kerja “menerima” (paralambanō) dan “menyampaikan”

eMAGZ

Apakah Penggunaan Alat Kontrasepsi Menyalahi Alkitab?|#QandA

(Lanjutan tgl 16 Oktober 2016) Alat kontrasepsi yang aman

Dalam bagian sebelumnya kita sudah mengupas bahwa

pencegahan kehamilan pada dirinya sendiri tidak keliru, sejauh motivasi di balik tindakan tersebut dapat dibenarkan. Walaupun demikian, hal ini tidak berarti bahwa semua jenis alat kontrasepsi boleh digunakan tanpa pemikiran yang matang. Kemajuan teknologi menawarkan

beragam alat kontrasepsi. Beberapa di antaranya secara etis dipersoalkan karena dianggap tergolong pengguguran janin.

Inti persoalan terletak pada dua hal yang saling berhubungan. Pertama, kapan sebuah kehidupan dikatakan sudah ada? Apakah pertemuan sel telur dan sperma merupakan titik awal kehidupan? Kedua, apakah suatu alat kontrasepsi bersifat mencegah pembuahan sel telur oleh

Apakah Penggunaan Alat KontrasepsiMenyalahi Alkitab?

Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M

16

Page 17: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-23-Oktober-2016.pdf · menyatakan bahwa apa yang ia teruskan adalah apa yang ia terima (ayat 3). Kata kerja “menerima” (paralambanō) dan “menyampaikan”

17

eMAGZ

Apakah Penggunaan Alat Kontrasepsi Menyalahi Alkitab?|#QandA

sperma atau merusak pertemuan yang mungkin sudah terjadi? Sehubungan dengan poin ke-1, Alkitab memang tidak

memberikan petunjuk yang detil, konkrit, dan eksplisit. Alkitab hanya mengajarkan bahwa bayi di dalam kandungan merupakan “manusia” (Mzm 139:13-16). Allah telah menjalin relasi dengan bayi di dalam kandungan (Kej 25:22-23; Mzm 22:11; Yes 46:3; Yer 1:5; Gal 1:15). Namun, Alkitab tidak memberi keterangan detil tentang fase tertentu di dalam kandungan yang merupakan permulaan suatu kehidupan. Teknologi zaman dahulu tidak sehebat sekarang yang mampu memonitor setiap detil perkembangan janin.

Di tengah keterbatasan data yang ada, kita perlu memaksimalkan akal budi Kristiani kita dalam menimbang beragam usulan. Sebagian orang meyakini bahwa kehidupan sudah dimulai sejak sel telur dibuahi oleh sperma. Yang lain menolak gagasan ini, karena pada pertemuan awal itu masing-masing sel masih mempertahankan kromosom sendiri-sendiri. Peleburan kromosom baru terjadi pada saat janin itu menempel pada dinding rahim. Sebagian lagi mengusulkan masa antara 112-175 hari, karena pada masa ini seluruh bagian tubuh sudah terbentuk.

Menentukan pilihan mana yang paling tepat merupakan tugas yang sangat rumit. Definisi “permulaan kehidupan” perlu benar-benar dirumuskan, baik dari sisi filosofis maupun medis. Persoalannya, keterkaitan antara aspek medis dan filosofis tidak selalu jelas. Sejauh mana penemuan medis bermanfaat bagi penilaian moral secara filosofis?

Di tengah kerancuan yang ada, saya secara pribadi memandang bijaksana untuk tidak terpaku pada fase detil tertentu. Adalah lebih aman apabila kita menjadikan pertemuan sel telur dan sperma sebagai permulaan kehidupan, terlepas dari bagaimana kondisi janin itu selanjutnya. Seandainya kehidupan ternyata dimulai beberapa saat sesudah pertemuan itu, kita

Page 18: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-23-Oktober-2016.pdf · menyatakan bahwa apa yang ia teruskan adalah apa yang ia terima (ayat 3). Kata kerja “menerima” (paralambanō) dan “menyampaikan”

18

eMAGZ

Apakah Penggunaan Alat Kontrasepsi Menyalahi Alkitab?|#QandA

pun juga tidak akan dianggap bersalah apabila mempercayai fase yang lebih awal sebagai permulaan kehidupan. Kasusnya akan

berbeda apabila kita mengambil posisi sebaliknya.

Dengan berpedoman pada poin ini, beberapa cara atau alat kontrasepsi tergolong “pasti tidak bermasalah,” misalnya berpantang bersetubuh untuk periode tertentu, sistem kalender (hanya berhubungan seks pada waktu isteri tidak dalam kondisi subur), coitus interruptus (menarik penis keluar dari vagina pada saat hendak ejakulasi), atau kondom. Semua cara ini hanya bersifat mencegah pembuahan telur oleh sperma. Dengan pedoman yang sama pula, beberapa alat kontrasepsi “pasti bermasalah,” misalnya operasi pengguguran kandungan, aborsi kimiawi (meminum cairan tertentu) atau pil tertentu yang tergolong abortif (misalnya RU-486). Semua alat ini dimaksudkan untuk menggagalkan pertumbuhan janin yang sudah terjadi.

Bersambung………..

Page 19: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-23-Oktober-2016.pdf · menyatakan bahwa apa yang ia teruskan adalah apa yang ia terima (ayat 3). Kata kerja “menerima” (paralambanō) dan “menyampaikan”

19

eMAGZ

Doctrine Does Matter | #TEACHING

(Lanjutan tgl 16 Oktober2016)Buatan

Paulus menulis bahwa kita adalah “buatan Allah, diciptakan dalam

Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik” (Ef.2:10). Sebagaimana sebuah boneka, atau telpon, atau radio, tidak dapat menolak bahwa dirinya dibuat, begitu juga kita yang adalah buatan Allah yang tidak dapat menolak bahwa kita dibuat.

Setiap ilustrasi Alkitab menganai kelahiran kembali bukan saja

mengajarkan tentang kerusakan total manusia dan ketidakmampuan manusia untuk melakukan yang baik, tetapi juga ketidakmampuan manusia untuk menolak karya Roh Kudus. Dalam pernyataan yang positif, Paulus mengatakan: “betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya” (Ef.1:19). “Kuasa yang ada didalam kita ini,” demikian dilanjutkan oleh surat Ibrani, “adalah kuasa yang digunakan-Nya ketika Ia membangkitkan Kristus dari antara orang mati dan mendudukkan Dia disebelah kanan-Nya di sorga.”

ANUGERAH YANG TIDAK DAPAT DITOLAK

Page 20: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-23-Oktober-2016.pdf · menyatakan bahwa apa yang ia teruskan adalah apa yang ia terima (ayat 3). Kata kerja “menerima” (paralambanō) dan “menyampaikan”

20

eMAGZ

Doctrine Does Matter | #TEACHING

Ayat-ayat ini meneguhkan karya yang penuh kuasa yang dikerjakan oleh Allah

didalam kita.

Marilah kita bersyukur kepada Allah untuk anugerah-Nya yang tidak dapat ditolak. Tanpa anugerah ini, tak seorang pun dapat diselamatkan.

Ada saat-saat dimana Allah mengizinkan manusia mengalamai kesusahan seperti kemiskinan, penghinaan, penyakit, atau kesepian. Bila seseorang berada dalam kesulitan, wajar bila ia meminta pertolongan kepada orang lain; dan wajar bila kita menganggap bahwa manusia yang dalam kesulitan akan datang kepada Allah. Tetapi manusia sedah begitu rusak sehingga ia tak akan pernah datang kepada Allah kecuali bila Roh Kudus mengubah hatinya.

Ada juga saat-saat dimana Allah mendekati manusia bukan denganmembawa cuka, tetapi membawa gula. Ia memberkati seseorang dengan begitu banyak berkat didunia sehingga kita akan menganggap bahwa bila orang itu

mempunyai setitik saja rasa terima kasih, ia akan datang kepada Allah, sumber dari segala berkat yang tealh diterimanya. Tetapi pada kenyataannya, ada orang-orang yang tak pernah hidup kekurangan dan memiliki kesehatan yang prima, menjadi acuh tak acuh serta keras hati terhadap Allah dengan semakin banyaknya berkat yang mereka terima. Apakah sebabnya? Karena Roh Kudus tidak bekerja didalam hidup mereka.

Bahkan ada orang-orang yang sudah melihat mujizat-mujizat Allah tetapi tidak menjadi percaya, karena Roh Kudus tidak ada didalam hidup mereka. Ini yang terjadi ketika orang-orang Farisi melihat Anak Allah mencelikkan mata orang buta, tetapi kemudian mereka menyebut Dia Beelzebul (Mat. 12:24). Bahkan Abraham berkata kepada orang kaya didalam Lukas 16 bahwa bila ada orang yang bangkit dari kematian dan datang kepada mereka, mereka tak akan percaya. Alasannya, orang-orang berdosa tidak dapat menerima perkara-perkara ilahi kecuali bila Roh Kudus mengubah mereka.

Page 21: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-23-Oktober-2016.pdf · menyatakan bahwa apa yang ia teruskan adalah apa yang ia terima (ayat 3). Kata kerja “menerima” (paralambanō) dan “menyampaikan”

21

eMAGZ

Doctrine Does Matter | #TEACHING

Atau seseorang dapat saja mendengar Khotbah mengenai Hari Penghakiman tetapi menertawakan dan mengolok-olok pengkhotbahnya, sebagaimana yang terjadi pada masa Nuh.

Atau orang yang menyampaikan khotbah bisa menyampaikannya dengan cara yang mudah dimengerti, teratur, penuh perasaan, dan masuk akal; tetapi bila Roh Kudus tidak bekerja, maka tidak akan ada yang menjadi percaya.

Bersambung………Sumber: Lima Pokok Calvinisme oleh H. Palmer

Page 22: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-23-Oktober-2016.pdf · menyatakan bahwa apa yang ia teruskan adalah apa yang ia terima (ayat 3). Kata kerja “menerima” (paralambanō) dan “menyampaikan”

22

eMAGZ

Beranak-cuculah dan ber tambah banyaklah|#DOYOUKNOW

(Lanjutan tgl 16 Oktober 2016)

Kejadian 2:25 dan 3:7, 8, 10, 11

Apakah perubahan respon terhadap ketelanjangan mereka,

dari tidak malu (2:25) menjadi malu (3:7), membuktikan bahwa dosalah yang membuat mereka tahu kalau mereka telanjang (3:7)? Apakah ini menjadi petunjuk bahwa seandainya manusia tidak berdosa, mereka tidak akan mendapatkan keturunan, karena mereka seperti dua anak kecil yang telanjang tetapi tidak merasa malu?

Sebelum membahas Kejadian 2:25 secara lebih mendalam, kita terlebih dahulu perlu mewaspadai kesalahan berlogika tentang ayat ini yang terlalu sempit dan subjektif. Apakah “tidak malu” di sini harus berarti tidak memiliki hasrat untuk melakukan hubungan seks seperti sepasang anak kecil? Bukankah sepasang suami-istri juga tidak saling malu ketika mereka telanjang, tetapi bukan berarti mereka tidak memiliki hasrat seksual?

Beranakcuculah dan bertambah banyaklah (Kejadian 1:28)

Page 23: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-23-Oktober-2016.pdf · menyatakan bahwa apa yang ia teruskan adalah apa yang ia terima (ayat 3). Kata kerja “menerima” (paralambanō) dan “menyampaikan”

23

eMAGZ

Beranak-cuculah dan ber tambah banyaklah|#DOYOUKNOW

Untuk menjawab isu dalam bagian ini secara

tuntas kita harus memahami arti kata “malu” (bosh) di 2:25. Dalam Pentateukh kata ini hanya muncul dua kali, yaitu di ayat ini dan Keluaran 32:1. Di Keluaran 32:1 kata ini berarti “tertunda”. Karena pemunculan bosh di Keluaran 32:1 tidak berkaitan dengan isu yang sedang kita bahas, kita perlu melihat pemunculan kata bosh di tempat lain. Di tempat lain, kata bosh seringkali menggambarkan keadaan yang hina dan rendah atau perasaan bersalah (Ay 6:20; Yes 42:17; Yer 14:3; 22:22; Yeh 16:22, 37, 39; 23:29; Hos 2:3; Amos 2:16; Mik 1:8). Berdasarkan hal ini, bosh di 2:25 tidak boleh dipahami sebagai perasaan malu seperti yang biasa kita bayangkan, tetapi lebih kepada perasaan malu yang berhubungan dengan keadaan seseorang yang rendah, hina atau bersalah. Dengan kata lain, bosh di sini lebih mengarah pada keadaan dipermalukan, bukan perasaan malu atau sungkan.

Makna di atas juga didukung oleh penggunaan kata “telanjang” di pasal 2 dan 3. Yang perlu kita ketahui

adalah perbedaan kata Ibrani yang dipakai untuk kata “telanjang” di pasal 2 dan 3. Pasal 2:25 memakai kata ‘arom, sedangkan pasal 3 menggunakan kata ‘erom. Dua kata yang berarti telanjang ini merupakan kata yang sangat jarang muncul di Pentateukh. Kata ‘arom (dalam arti telanjang) hanya muncul di 2:25, sedangkan ‘erom hanya muncul di pasal 3 dan Ulangan 28:48. Dalam Ulangan 28:48 kata ‘erom juga dihubungkan dengan hukuman yang akan diberikan kepada bangsa Israel apabila mereka tidak menaati TUHAN (lihat ayat 47). Musa tentu saja memiliki alasan tertentu mengapa ia mengubah kata ‘arom di 2:25 menjadi ‘erom di 3:7, 8, 10, 11. Ia ingin membandingkan situasi manusia sebelum dan setelah kejatuhan. Akibat dosa bukan membuat manusia tahu bahwa mereka telanjang (‘arom), tetapi bahwa mereka telanjang (‘erom), dalam arti mereka berada di bawah hukuman Allah (Ul 28:48).

Pendapat di atas sesuai dengan 3:7 “maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu bahwa mereka telanjang”. Apakah

Page 24: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-23-Oktober-2016.pdf · menyatakan bahwa apa yang ia teruskan adalah apa yang ia terima (ayat 3). Kata kerja “menerima” (paralambanō) dan “menyampaikan”

24

eMAGZ

Beranak-cuculah dan ber tambah banyaklah|#DOYOUKNOW

sebelumnya mereka tidak tahu kalau mereka telanjang? Bukankah 2:25 menyiratkan ide bahwa mereka sudah tahu

ketelanjangan mereka, tetapi mereka tidak malu? Jadi, ketelanjangan di pasal 3 merupakan sesuatu yang baru, berbeda dengan ketelanjangan di pasal 2, sesuai dengan perbedaan kata Ibrani yang dipakai.

Hal selanjutnya yang perlu didiskusikan adalah objek rasa malu di pasal 2 dan 3. Apakah manusia malu kepada sesamanya atau kepada Allah? Konteks pasal 2-3 dan Pentateukh secara keseluruhan tampaknya mendukung pandangan bahwa mereka malu kepada Allah. Artinya, mereka sadar kalau mereka telanjang di hadapan Allah (berada di bawah hukuman Allah).

Bersambung……...NK_P

Page 25: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-23-Oktober-2016.pdf · menyatakan bahwa apa yang ia teruskan adalah apa yang ia terima (ayat 3). Kata kerja “menerima” (paralambanō) dan “menyampaikan”

25

eMAGZ

BAB I | #MISSION

(Lanjutan tgl 16 Oktober 2016)

Saya teringat kembali dengan rumah misi yang sederhana di

Cina, dengan permadani murah yang menutupi lantai ruang keluarga yang dindingnya terbuat dari papan yang dicat. Saya dapat melihat bagaimana wanita-wanita desa yang datang beribadah, dengan hati-hati mengitari permadani itu, berusaha mencapai kuris-kursi untuk duduk, mereka

berusaha untuk tidak menginjak permadani, karena bagi mereka permadani harusnya ditempatkan di atas tempat tidur bukan di lantai. Mereka juga tercengang dengan alat makan kami yang terbuat dari perak menggantikan sumpit bamboo. Saya pernah medengar tukang masak kami dengan bangga bercerita, bahwa para misionaris memiliki begitu banyak uang, selalu makan roti putih, daging hampir setiap hari dan gula pasir yang begitu banyak.

H A K - H A K K I TA

Page 26: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-23-Oktober-2016.pdf · menyatakan bahwa apa yang ia teruskan adalah apa yang ia terima (ayat 3). Kata kerja “menerima” (paralambanō) dan “menyampaikan”

26

eMAGZ

BAB I | #MISSION

Saat kebaktian Bahasa Inggris selesai dan kami pulang bersama seorang dokter wanita dan seorang perawat dari sebuah misi lain. Mereka mengundang kami untuk makan malam di hari Minggu. Kotbah yang disampaikan oleh seorang misionaris yang ditempatkan di kota. Kotbahnya sangat mengena dan menggugah kami, diambil dari Lukas 8:34, “Yang jatuh di semak duri ialah orang-orang yang telah mendengar firman dan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang. “Ayat ini pasti mengacu kepada para misionaris,” kata pembicara, “sebab dikatakan bahwa setelah mendengar Firman itu, mereka pergi.”

Kemudian ia melanjutkan dengan mendeskripsikan suatu gambaran yang ingin dilukiskannya. Di sekeliling tepinya terdapat “kekuatiran” dan “kekayaan” dan “kenikmatan” yang menghambat pekerjaan Injil dari seorang misionaris. Ia menyebutkan hal-hal yang mengena – seperti ada buku rekening dalam jumlah besar yang menyibukkan si misionaris, sehingga ia tidak mempunyai waktu untuk pelayanan spiritual; sebuah cangkir teh, yang melambangkan kesenangan dan hiburan, rumah para misionaris yang relative besar, dengan perabotannya yang mewah sehingga membutuhkan perhatian lebih dll. Kotbah itu diakhiri dengan khidmat, semua kekuatiran dan kesenangan dan hal-hal yang bukan merupakan yang terbaik dari Allah, mungkin membawa dampak yang menyedihkan, yaitu bahwa sang misionaris “tidak menghasilkan buah yang matang.”

Di meja makan, kami mengadakan diskusi yang menarik mengenai kotbah itu dan implikasinya. Kemudian dokter wanita itu mengucapkan kata-kata yang tidak pernah saya lupakan. Ia berkata, “ketika Frances dan saya menata rumah ini, kami menyepakati satu prinsip yang tidak boleh dilanggar. Kami tidak mau memiliki apapun di dalam rumah kami – baik perabot maupun penataannya – yang bisa membuat rakyat jelata miskin, yang diantara mereka kami bekerja, merasa segan untuk masuk kemari

Page 27: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-23-Oktober-2016.pdf · menyatakan bahwa apa yang ia teruskan adalah apa yang ia terima (ayat 3). Kata kerja “menerima” (paralambanō) dan “menyampaikan”

27

eMAGZ

BAB I | #MISSION

atau membuat mereka canggung di sini.”

Taraf kehidupan – apa dampaknya? Seberapa pentingkah hal ini? Apakah ada bedanya, apabila kita para misionaris tidur di ranjang pegas atau ranjang papan, apakah kita makan dengan sumpit atau dengan tangan maupun garpu; apakah kita mengenakan pakaian dari sutra atau kain tenunan sendiri, apakah kita duduk di kursi atau di lantai. Apakah ada bedanya cara berpakaian maupun cara hidup yang biasa kita jalan dengan mengikut cara berpakaian dan cara hidup orang-orang yang kita datangi?

Mungkin ini yang menjadi persoaan besar bagi diri kita sendiri. Kebanyakan dari kita lebih menyukai kentang dari pada nasi. Artinya, kebanyakan dari kita lebih menyukai keadaan yang sudah biasa kita jalani dari pada keadaan yang berbeda. Bagaimanakah seharusnya perilaku kita di ladang misi? Apakah kita bebas melakukan apa yang kita sukai dan terbiasa dengan apa yang kita jalani sebelumnya? Ataukah kita harus berusaha semaksimal mungkin menyesuaikan diri dengan cara hidup orang-orang yang diantaranya kita diam? Apakah penyesuaian diri kita akan menolong dalam memenangkan jiwa-jiwa bagi Kristus?

Hal pertama yang perlu dikemukakan untuk menjawab petanyaan-pertanyaan ini adalah bahwa taraf kehidupan misionaris niscaya berbeda menurut kondisi setempat.

Bersambung…….

Page 28: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-23-Oktober-2016.pdf · menyatakan bahwa apa yang ia teruskan adalah apa yang ia terima (ayat 3). Kata kerja “menerima” (paralambanō) dan “menyampaikan”

28

eMAGZ

Family Fel lowship | #CARE

RENUNGAN HARIANSenin, 24 Oktober 2016

FOKUS PADA YANG BENAR(Bacaan: Kisah Para Rasul 1:3)

Kehilangan fokus akan membuat seseorang kehilangan kesempatan. Seorang anak muda mendapatkan beasiswa untuk studi di kota surabaya selama 4 tahun. Sayangnya, ia kehilangan fokus untuk studi. Ia menghabiskan waktunya hanya untuk bersenang-senang dengan teman-temannya. Ketika genap 4 tahun beasiswa diberhentikan, apa yang terjadi denganya? ia telah kehilangan kesempatan.

Yesus setelah kebangkitan-Nya, Ia menunjukkan diri-Nya berulang kali selama 40 hari kepada para murid-Nya. Yesus tahu kondisi murid-murid dalam keadaan sedih dan goncang karena kehilangan diri-Nya, oleh karena itu Yesus terus menunjukkan diri-Nya selama 40 hari guna meneguhkan kembali murid-murid akan tugas dan panggilan mereka yang sesungguhya, yaitu fokus pada pelayanan dan pekabaran injil. Yesus tidak ingin para murid kehilangan fokus hanya karena kesedihan yang mereka alami. Para murid harus menyadari bahwa mereka dipanggil bukan untuk hanyut di dalam kesedihan. Tujuan dari semua peristiwa ini, adalah supaya mereka dapat berkarya dengan efektif bagi kerajaan Allah, bukan untk menangisi hidup mereka.

Banyak hal bisa kita alami di dalam hidup kita, Semua yang terjadi berpotensi mengganggu fokus hidup kita. Ingatlah bahwa Tuhan ingin kita mengisi hidup ini dengan efektif. Dengan berfokus pada kesedihan, kehilangan, kegalauan kita hanya akan membuat kita kehilangan hidup ini.

Page 29: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-23-Oktober-2016.pdf · menyatakan bahwa apa yang ia teruskan adalah apa yang ia terima (ayat 3). Kata kerja “menerima” (paralambanō) dan “menyampaikan”

29

eMAGZ

Family Fel lowship | #CARE

Selasa, 25 Oktober 2016MENAATI PANGGILAN ALLAH

(Bacaan: Kisah Para Rasul 26:12-18)

Dipanggil dan diutus untuk sebuah misi yang sulit, menjadi ketakutan bagi banyak orang. Hal ini akan berbeda jika kita tahu siapa yang memanggil kita dan untuk apa kita dipanggil. Paulus Tahu dengan jelas yang memanggil dia adalah Tuhan sendiri dan dia dipanggil untuk misi besar yaitu untuk membuka mata orang-orang agar berbalik dari kegelapan kepada terang.

Bagian ini merupakan kesaksian Paulus di depan raja Agripa. Berada di hadapan raja Agripa sama sekali tidak membuat Paulus gentar. Ia justru gembira (2) karena kasusnya diadili oleh pemimpin tertinggi. Di balik itu, ini merupakan kesempatan untuk mengabarkan Injil kepada sang raja. Ia menceritakan kembali kisah perjumpaannya dengan Tuhan. Awalnya Saulus diberi kuasa penuh dari imam-imam kepala berangkat ke Damsyik untuk menyiksa, menganiaya dan membunuh orang-orang Kristen, namun dalam perjalanan itu Saulus ditangkap dan diubahkan Tuhan. Tugas awalnya menjadi berubah. Tadinya Ia pergi untuk untuk menganiaya orang Kristen tetapi kini berubah menjadi pekabar Injil. Paulus ditetapkan Tuhan sebagai pelayan dan saksi atas segala sesuatu yang dia lihat dari Tuhan dan yang akan diperlihatkan nanti. Kesaksian Paulus ini adalah bagian dari tugas yang telah ia terima dari Allah. Paulus meresponi panggilan Allah dengan ketaatan penuh.

Sama seperti Paulus bahwa kita bukan orang yang layak untuk dipanggil dan dipakai oleh Allah. Kita adalah orang yang mendapatkan anugerah Allah, sama dengan Paulus. Paulus meresponi panggilan Allah dengan ketaatan, sekalipun apa yang akan dia alami sebagai konsekuensi ketaatannya cukup berat. Bagaimana dengan saudara?

Page 30: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-23-Oktober-2016.pdf · menyatakan bahwa apa yang ia teruskan adalah apa yang ia terima (ayat 3). Kata kerja “menerima” (paralambanō) dan “menyampaikan”

30

eMAGZ

Family Fel lowship | #CARE

Rabu, 26 Oktober 2016KESAKSIAN HIDUP YANG BENAR

(Bacaan: Galatia 1:11-24)

Bayangkan jika saudara tidak disukai oleh seseorang. Orang ini bukan hanya tidak menyukai saudara, tetapi ia juga mempengaruhi banyak orang untuk memusuhi saudara dan menolak segala pernyataan apa pun dari saudara. Akhirnya saudara dianggap sebagai seorang yang merugikan kelompok padahal kebenarannya bukan seperti itu, justru saudara menginginkan dan mengupayakan kemajuan bagi kelompok itu. Bagaimana sikap saudara?

Rasul Paulus pun pernah berada dalam posisi seperti ini. Ia pernah difitnah sebagai orang yang mengaku sebagai nabi padahal bukan. Itu sebabnya Paulus dengan tegas menyatakan bahwa ia menjadi rasul Kristus bukan karena manusia tetapi karena Allah sendiri yang memilih (11-16). Ada kelompok orang di Galatia yang sedang berupaya menjelekkan nama Paulus, sehingga mempertanyakan kerasulannya. Di dalam bagian ini Paulus menyatakan identitasnya sebagai seorang rasul dengan tegas. Apa yang ia lakukan di sini bukan karena Paulus takut kehilangan pengikut, tapi supaya dia dan berita Injil yang disampaikan juga diterima oleh jemaat Galatia.

Panggilan kita sebagai orang percaya membuat kita menerima banyak resiko, apalagi ketika kita berada di kelompok orang tidak percaya. Tidak mengapa. Kita hanya perlu menyatakan kesaksian hidup yang benar dan yang sesuai dengan iman kita, sehingga kita menjadi berkat bagi mereka.

Page 31: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-23-Oktober-2016.pdf · menyatakan bahwa apa yang ia teruskan adalah apa yang ia terima (ayat 3). Kata kerja “menerima” (paralambanō) dan “menyampaikan”

31

eMAGZ

Family Fel lowship | #CARE

Kamis, 27 Oktober 2016BERPEGANG TEGUH(Bacaan: Galatia 3:1-5)

Para penganut Yudaisme mengajarkan bahwa seorang percaya perlu untuk melakukan sejumlah Hukum Taurat agar dapat diselamatkan. Ajaran untuk melakukan kebaikan agar dapat diselamatkan ini masih dipegang oleh banyak orang di dunia ini. Apa yang Alkitab ajarkan tentang hal ini?

Segala upaya, kebaikan, ketaatan moral, korban, ketundukan pada aturan dan kepatuhan pada ritual keagamaan, tidak pernah diperhitungkan sebagai pembenaran oleh Allah. Mengapa? karena tidak ada seorang pun yang dapat melakukan kebaikan sejati di luar Kristus. Jemaat Galatia masih terpengaruh pada ajaran Yudaisme. Itu sebabnya mereka mencari pembenaran dengan melakukan Hukum Taurat. Mereka mengandalkan ketaatan terhadap aturan Hukum Taurat sebagai kebenaran mereka di hadapan Allah. Hal inilah yang dikecam oleh Paulus, dan Paulus berusaha menyadarkan mereka atas kekeliruan yang sudah dilakukan dengan memberikan bukti-bukti yang benar. Paulus mengecam mereka sebagai orang yang bodoh (ay. 1) karena meskipun Kristus yang tersalib diberitakan dengan begitu terang dan mereka sendiri sudah menikmati pengalaman mengenai pekerjaan Roh (ay. 1 dan 5), tetapi pikiran mereka tetap buta dan tidak menaati kebenaran. Mereka tidak setia kepada ajaran Injil yang sudah diterima, melainkan mereka berbalik kapada ajaran lain.

Menjadi seorang Kristen yang tahu kebenaran dan mengaku percaya tidaklah cukup. Kita dituntut untuk taat kepada Injil kebenaran dengan sepenuh hati dan teguh berpegang padanya. Sudahkah saudara memegang teguh pada Injil Kristus?

Page 32: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-23-Oktober-2016.pdf · menyatakan bahwa apa yang ia teruskan adalah apa yang ia terima (ayat 3). Kata kerja “menerima” (paralambanō) dan “menyampaikan”

32

eMAGZ

Family Fel lowship | #CARE

Jumat, 28 Oktober 2016PENGENALAN YANG MEMPENGARUHI

(Bacaan:Filipi 3:10-11)

Pengenalan kita akan Allah akan mempengaruhi jalan pikiran dan tindakan-tindakan kita dalam hidup kita. Orang yang tidak mengenal Tuhan akan menjalani kehidupan yang bertentangan dengan kebenaran Tuhan. Seberapa besar pengenalan kita akan Tuhan, maka sebesar itulah kita dapat berpikir, beriman dan mengalami kuasa Tuhan dalam hidup kita.

Paulus menjelaskan tentang pentingnya mengenal kuasa kematian dan kebangkitan (ay. 10-11). Paulus tidak hanya menjelaskan bahwa kelebihan manusia hanya sebuah kesia-siaan belaka (ay. 4-6) dan menyatakan keutamaan pengenalan terhadap Kristus (ay. 7-9). Dia juga menjelaskan apa yang dimaksud dengan pengenalan akan Kristus tersebut. Yang dia maksud dengan pengenalan terhadap Kristus adalah pengenalan terhadap kuasa kebangkitan Kristus. Melalui iman (ay. 9) orang percaya bersekutu dalam kuasa kematian dan kebangkitan. Kuasa inilah yang memampukan orang percaya untuk mati bagi dosa dan hidup bagi Allah (Rm. 6:1-4), karena mereka telah dibangkitkan bersama dengan Kristus (Kol. 3:1; Ef. 2:5-6).

Sudahkah saudara mengenal Kristus, yaitu kuasa kebangkitan Kristus? Jika iya, maka seharusnya kita akan dengan tekun hidup bagi Allah dan mati bagi dosa, sebab Kita telah disatukan dengan kematian dan kebangkitan Kristus yang berkuasa.

Page 33: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-23-Oktober-2016.pdf · menyatakan bahwa apa yang ia teruskan adalah apa yang ia terima (ayat 3). Kata kerja “menerima” (paralambanō) dan “menyampaikan”

33

eMAGZ

Family Fel lowship | #CARE

Sabtu, 29 Oktober 2016PENGHIBURAN BAGI YANG MENDERITA

(Bacaan: 1 Petrus 2:18-25)

Dalam dunia yang sudah jatuh ke dalam dosa, penderitaan menjadi hal biasa bagi kita (Kej 3:16-19). Walaupun demikian, bukan berarti penderitaan mudah untuk ditahan, apalagi dihadapi dengan cara yang benar. Salah satu penderitaan yang terberat adalah diperlakukan secara tidak adil tanpa alasan yang benar.

Bagaimana seharusnya kita meresponi penderitaan kita? Penghiburan pertama yang ia berikan berhubungan dengan penetapan Allah (ay.21a). Penderitaan karena kebenaran bukanlah kecelakaan atau kebetulan, melainkan panggilan. Orang-orang Kristen memang dipanggil untuk itu. Penghiburan selanjutnya berkaitan dengan penderitaan Kristus (ay.21b). Tatkala kita menderita karena kebenaran, kita tidak sendirian. Kita bahkan bukan yang pertama mengalaminya. Penebus kita yang mulia sudah pernah melewatinya. Mengetahui bahwa orang lain sudah melewati dan memenangi pergumulan melawan penderitaan merupakan penghiburan besar.

Apakah Saudara sedang berada dalam penderitaan? Terlepas dari apakah penderitaan itu sebagai akibat kesalahan Saudara atau penderitaan demi kebenaran, prinsip meresponi penderita yang sudah diterangkan tetap berlaku untuk kita. Tidak ada alasan untuk dirundung kesusahan dan diliputi penyesalan. Tidak ada waktu untuk menyalahkan diri sendiri, orang lain, atau keadaan. Pandanglah kepada Allah yang menetapkan dan mengontrol segala sesuatu! Pandanglah kepada Kristus yang sudah lebih dahulu mempersiapkan jalan bagi kita!

Page 34: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-23-Oktober-2016.pdf · menyatakan bahwa apa yang ia teruskan adalah apa yang ia terima (ayat 3). Kata kerja “menerima” (paralambanō) dan “menyampaikan”

34

eMAGZ

PENGUMUMAN

Hari / Tanggal Pukul Keterangan

Senin, 24 Oktober 2016 23.00Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Bahtera Yudha , 96,4 FM

Selasa, 25 Oktober 2016 18.30 STAR : FORMASI SPIRITUAL 2Oleh: Yakub Tri Handoko, Th.MHUT: Bp. Royan Oktavianus Manurung

Rabu, 26 Oktober 2016 19.00 Latihan Musik KU 3Kamis, 27 Oktober 2016 06.00 Doa Pagi

19.00 Latihan Musik KU 1 dan KU 2

Jumat, 28 Oktober 2016 HUT: Sdr. Michael Yohanes WicaksonoHUT: Bp. Teguh M. Nondolesmono

Sabtu, 29 Oktober 2016 06.00 Doa Pemuridan 18.30 Persekutuan Pemuda

22.00Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Mercury, 96 FM

AGENDA MINGGU INI

Page 35: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-23-Oktober-2016.pdf · menyatakan bahwa apa yang ia teruskan adalah apa yang ia terima (ayat 3). Kata kerja “menerima” (paralambanō) dan “menyampaikan”

35

eMAGZ

JADWAL PENATALAYANAN

IBADAH UMUMMinggu, 23 Oktober 2016

Penata-layanan

Ibadah Remaja

(Pk. 09.30 WIB)

Ibadah Umum I(Pk. 07.00)

Ibadah Umum II(Pk. 09.30)

Ibadah Umum

III(Pk. 17.00)

Cab. Ba-varian(07.00)

Cab. Bavar-ian

(Pk. 09.30)

Tema E k s p o s i s i 1 Ko r i n tu sPengkhot-

bahEv. Yohanes Dodik

Iswanto, M.A.Pdt. Yakub Tri Handoko,

Th.M Ev. Edo Walla, M.Div.

Liturgos Sdr. Arka Ibu Wilis

TC REC Bandung

Sdri. Chika

TC REC Bandung

Bp. Yefta

Pelayan Musik

Sdr. Michael

Sdri. Dewi

Sdr. AurelSdr.

Andreas

Bp. Eliazar&

Sdr. Ikhsan

Sdr. GilangSdr. KefasSdr. Waldo

Sdri. RebeccaSdr. AxelSdr. Eka

Sdr. IshakSdr. Haryadi

Sdr. AmirSdr. Willy

Sdr. Hizkia

Pelayan LCD

Sdr. Abraham Sdri. Ririt Sdr. Kevin Sdr. Randy Sdri. Wella

Penyambut Jemaat

Sdri. Michelle E

Sdr. Ikhsan

Ibu VenaIbu Fenissa

Ibu Santi

Bp. SantosoIbu Eriana

Bp. Lipurno

Ibu Hariati

Sdri. Vionatha

Bp. DonnySdr. NobelSdr. Yono

Sdri. NiniSdri. Lina

Sdri. OlinSdri. Clara

Doa Syafaat

Sdr. Aaron Ibu Vena Bp. Santoso Ibu Carla

Ev. Edo Walla Bp. Yefta

Doa Persemba-

hanSdri. Nini Sdri. Clara

Petugas Minggu Ini Ev. Heri Bp. Willy

TW Ev. Heri

Singer Sdri. RistyBp. Stevi

Sdr. IanSdri. Glory

Sdr. IshakSdri. Glory

Sdri. EuniceSdri.

Virgin

Sdri. LinaSdri.

Christine

Page 36: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-23-Oktober-2016.pdf · menyatakan bahwa apa yang ia teruskan adalah apa yang ia terima (ayat 3). Kata kerja “menerima” (paralambanō) dan “menyampaikan”

36

eMAGZ

JADWAL PENATALAYANAN

IBADAH UMUMMinggu, 30 Oktober 2016

Penata-layanan

Ibadah Remaja

(Pk. 09.30 WIB)

Ibadah Umum I(Pk. 07.00)

Ibadah Umum II(Pk. 09.30)

Ibadah Umum

III(Pk. 17.00)

Cab. Ba-varian(07.00)

Cab. Bavar-ian

(Pk. 09.30)

Tema K a s i h i l a h Mu s u h m u ( M at i u s 5 : 4 3 - 4 8 )Pengkhot-

bah

GABUNG IBADAH UMUM

Ev. Yohanes Dodik Iswanto, M.A. Pdt. Reyco Wattimury, S.Th.

Liturgos Ev. Heri Sdri. Laura Sdri. Eunice Sdri. Lia

Pelayan Musik Bp. Willy TW

Sdr. IshakSdr. HizkiaSdr. ToniSdr. Haris

Sdr. IshakBp.

Haryadi

Sdr. IshakSdr. Haryadi

Sdr. AmirSdr. Vino

Sdr. HizkiaPelayan

LCD Sdr. Lutfi Sdri. Ririt Sdr. Yusuf Kwanda Sdri. Marlin

Penyambut Jemaat

Sdr. AlwenSdri. Lisa

InggitaIbu Herlin

Bp. FelixIbu Mei

Bp. EddyIbu Sisca

Sdr. WawanSdri. Sherly

Sdri. Michele

Sdri. Zizi

Sdri. Debby

Sdri. Elvi

Sdri. LinaSdri. Silvi

Doa Syafaat

Sdr. Alwen Ibu MeiEv. Dodik

Sdri. Eunice Sdri. Lia

Doa Persemba-

han

Sdri. Debby Sdr. Eka

Petugas Minggu Ini Ibu Herlin Bp. Hendri

Tj

Singer Ibu VenaSdr. Ikhsan

Sdr. DanielIbu Debby

Sdri. KeziaSdr. Andy

Sdri. Victoria

Sdri. Ester

Sdr. EsauSdri. Virgin

Page 37: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-23-Oktober-2016.pdf · menyatakan bahwa apa yang ia teruskan adalah apa yang ia terima (ayat 3). Kata kerja “menerima” (paralambanō) dan “menyampaikan”

37

eMAGZ

JADWAL PENATALAYANAN

Penatalayanan 23 Oktober 2016(Pk. 09.30 WIB)

30 Oktober 2016(Pk. 09.30 WIB)

Liturgis Kak Vena

PUJIAN GABUNG UMUMPelayan Musik Kak Tika n Naomi

Doa Pra/Pasca SM Kak Tika

Tema Priskilla dan Akwila Perjalanan Paulus yang ke 3

Bahan Alkitab (Kis 18:1-28) (Kis 19:1-41)

Sion Kak Budi Kak Budi

Getsemani Kak Suani Kak Suani

Yerusalem Kak Venna Kak Venna

Nazareth Kak Debby Kak Dessy

Betlehem Kak Kezia Kak Fenny

SEKOLAH MINGGU

KeteranganSabtu, 22 Oktober

2016(Pk. 18.30 WIB)

Sabtu, 29 Oktober 2016

(Pk. 18.30 WIB)

Tema

GABUNG I-MOVE GABUNG I-MOVE

Pengkhotbah

Litrugos

Pelayan Musik

Pelayan LCD

Penyambut Jemaat

Petugas Doa

Singer

IBADAH PEMUDA

Page 38: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-23-Oktober-2016.pdf · menyatakan bahwa apa yang ia teruskan adalah apa yang ia terima (ayat 3). Kata kerja “menerima” (paralambanō) dan “menyampaikan”

38

eMAGZ

Data Kehadiran Jemaat

Ibadah Hari/Tanggal Jumlah Jemaat Keterangan

Umum 1 Minggu, 16 Okt 2016 53 orang

Umum 2 Minggu, 16 Okt 2016 67 orang SM: 32 orang

Umum 3 Minggu, 16 Okt 2016 78 orang

Remaja Minggu, 16 Okt 2016 20 Orang

Pemuda Minggu, 16 Okt 2016 -

Cab. Bavarian KU 1 Minggu, 16 Okt 2016 27 orang SM : -

Cab. Bavarian KU 2 Minggu, 16 Okt 2016 60 orang SM : 1 Orang

POS Batam Minggu, 16 Okt 2016 15 orang SM: 60Remaja: 38

DATA KEHADIRAN JEMAAT