HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG KONSEPEKOSISTEM DENGAN SIKAPSISWA DALAM KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM (Studi Survei di Madrasah Tsanawiyah Darul Muqimien Buara:l Jati Tangerang) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tal'biyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar - Sal'jana Pendidikan Oleh: HA.JI BARKATULLAH 9916015871 RPUSTAI{A/U\! l'iUllFNliJAYATlJLL4f-1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAHDAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1427 H12006 M
122
Embed
! l'iUllFNliJAYATlJLL4f-1...(preservasi), perbaikan (restorosi) dan pcmanfaatan dan pengelolaan yzng berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mctode survei
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG
KONSEPEKOSISTEM DENGAN SIKAPSISWA
DALAM KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM
(Studi Survei di Madrasah Tsanawiyah Darul Muqimien Buara:l Jati Tangerang)
SKRIPSIDiajukan Kepada Fakultas Ilmu Tal'biyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar- Sal'jana Pendidikan
Oleh:
HA.JI BARKATULLAH9916015871
RPUSTAI{A/U\!l'iUllFNliJAYATlJLL4f-1
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGIJURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAHDAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1427 H12006 M
LEMBARPENGESAHAN
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG
KONSEP EKOSISTEM DENGAN SIKAP SlSWA
DALAM KONSERVASI SUMBER ))AV A ALAM
(Studi Survei di Madrasah Tsanawiyah Dantllvfuqimien Huaran Jali Tangerang)
SKRIPSIOiajukan K"pada Fakllltas Hnm Tarbiynh dan Kegurllan
Untllk Memenuhi Syaral-syarat Mencapai (lelmSmjana Ptmdidikan
Oleh:
HAJJ BARKATULLAHNIM.9916015871
Oi bawah Bimbingan :
Drs. J asian Pohan, S.Pd, M.SiNIP: 150805861
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN B10LOG1JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMUTARBIYAHnANKEGURlJANUNIVERSITAS ISLAM NEGERJ (DIN)SYARIF HIDA YATULLAH .JAKARTA
1427 H12006 M
ABSTRAK
lIAJI BARKATULLAlI, Hubungan Antam Pengetahuan Tentang KonseuEkosistem Dengan SikaU Siswa Terhadap Konservasi Smnber Daya Alanl (StudiSurvei di Madrasah Ts.anawiyah Darnl Mugimien Buaran Jati Tangerang), ProgramStudi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan IImu Pengetahuan Alam, fakultas IIwuTarbiyah dan Keguruan, Juti 2006.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungn antarapengetahuan siswa tentang konsep ekosistem dengan sikap siswa terhadap konservasismnber daya alam dengan jumlah responden 30 siswa. Peng-.:tahuan siswa tcntangkonscp ckosistcm bcrdasarkan ranah kognitif, afektif dan konatif tcrdidri atas empatindikator yaitu pengertian ekosistem, satuan-satuan dalam ekosistem, komponenkomponen ekosistem dan hublmgan antal'll komponen ekosistem. Sedangkan sikapsiswa terhadap konservasi smnber daya alam berdasarkan komponcn kognitif, afektifdan konatif terdiri dari tiga tiga aspek yaitu pcmeliharaan dan perlindungan(preservasi), perbaikan (restorosi) dan pcmanfaatan dan pengelolaan yzngberkelanjutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mctode surveidengan teknik korelasional. Data kecenderungan pengctahuan tentang konsepekosistem (variabel X) diperoleh melalui tes kuisiuner yang terdiri dari 30 soal danterdapat 25 soal yang valid, sedangkan sikap siswa terhadap konservasi sumber dayaalam (variabel Y) diperoleh dari koisisuner yang terdiri dari 30 soal dan terdapat 25soal yang valid. HasH pcnelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positifantara pengetahuan siswa tentang konsep ekosistem (X) dengan sikap siswa terhadapkonservasi sumber daya alam (Y), dengan korelasi sebesar 0;142 yang memenuhiperSanlaall regresi Y = 22,45 + 0,983 X, perubahan Y atas X sebesar 0,983 pajakonstanta 22,45, dengan perhitungan koefisien detenninan 55,1 %. Hal inimenunjukkan bahwa pcngetahuan siswa tentang kousep ekosistem memberikankontribusi sebesar 55,1 % terhadap sikap siswa, sementara44,9 % dipcngaruhi olehfaktor lain, sepcrti pengalaman, kebiasaan, tempat tiuggal maupun keluarga.
DAFTARISI
Kata Pengantar .
Abstrak................................................................................................................... III
Daftar lsi iv
Daftar Tabel VII
Daftar Gambar........... ;x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..
B. Identilikasi Masalah........................................................................ 6
C. Pembatasan Masalah......................... 6
D. Perumusan Masalah :................................................................... 6
E. Sistematika PenuJisan 7
BAB II DESKRll)SI TEORI, HASIL PENELlTlAN YANG RELEVAN,
KERANGKA PIKlR DAN PENGAJUAN HlPOTESIS
A. Deskripsi Teori fl
I . Pengetahuan Tentang Konsep Ekosistem............ 8
2. Hakikat Sikap 15
a. Pengerlian dan Ciri-ciri Sikap 15
b. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Sikap......................... 17
2. II1Iblingan anlara Lingkllngan Sekolah. Rlimah dan Masyarakal...................... IX
3. ModelPerlibahan Sikap I'J
4. Model Faktor-Itlktor Penghllbllng sikap............................................................. 20
5. Alur Kerangka Pikir ,......................................................... 32
6. (irafik I listogram Variabel (X' 4X
7. GraJik Polygon Variabel (X) 4X
X. Grati i( Pie Variabcl (Y) 50
'J. GraJi', Ilistogram Variabcl (Y) 51
10. Gra1ik Polygon Variabcl (Y) 51
II. Gralik Rcgrcsi Ilubungan Variabel (X) dcngan (Y)........................................ 5(,
21. Data Perhitungan Idikatur Variabel (Y) 92
22. Data Skor Hasil Penelitian Variabel (Y) 93
23. Uji Lilliefors Variabel (Y) 96
24. Pasangan Data Skor Variabel (X) dengan Variabel (Y) 97
25. Uji Bartlett 98
26. Uji kesamaan Variansi Kelompok Variabel (X) dengan (Y) 99
27. Nukilan Tabel Nilai ' t '................................................................................... 107
28. Nilai-nilai ' r ' Product Moment 108
29. Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 109
30. Distribusi ' f' 110
31. Dallar Distribusi ' f' i 12
BABI
PENDAHULUAN
A. Latal" Bclakang
Indonesia sebagai negara kepulauan yang terletak diantara 2 benua, yaitu Asia
dan Australia dengan lebih dari 17.000 pulau, tclah dianugerahi oleh Tuhan Yang
Maha Esa kekayaan sumber daya alam yang mclimpah.
Kekayaan sumber daya alam ini meliputi sekitar 193 .I uta Ha daratan dan 500
juta Ha lautan. Didalamnya terkandung sumber daya alam hayati berupa lebih dari
25.000 spesies tumbuhan dan 400.000 spesies hewan dari berbagai biota perai~'an
yang belum banyak diketahui orang dan berpntensi dalam mcnun,iang kehidupan
umat manusia pada umumnya dan rakyat Indonesia rada khususnya.
Sumber daya alam tersebut dapat menunjang pembangunan yang
berkelanjlltan apabila dikclola dan dimanltlalkan seearn bijaksana sesliai dengan daya
dllkllngnya, terutama sumber daya alum hayati, karena sumber daya alam hnyali
mempunyai kcmampuan memperbarui dirinya sendiri sehingga dapat dimanfaatkan
untuk menjamin kesinambungan pembangunan.
Masyarakat Indonesia dalam kenyataannya lebih akrab dengan alam
lingkungannya daripada Iingkungan teknologi. Keadaan alam masih lebih
menentukan untuk sebagian besar masyarakat Indonesia darpada upaya teknologi.
f'crkcmbangan tcknologi yang mcngclola sumbcr daya alam harus
mcmheri kan man faat yar.g sebesar-besarnya bagi kescjahtcraan I akyat. Dcngan tctap
memp~rhatikan kesinambungan dan kelestariannya, schingga akan tetap bermanfaat
bagi gcnerasi mendatang.
2
I'cnggunaan tcknologi dalam upaya pcmanlaalan sumbcr daya alam hanlslah
scksama dan lcpat schingga mutu dan kclcstarian slImbcr daya alam dan lingkungan
hidllp dapat diperlahankan lIntllk mcnunjang pembangllnan yang berkesinambllngi~n.
Sum bel' daya alam terbenluk karena kekllatan alamiah. misalnya tanah, air dan
pcrairan, biotis, udara dan ruang, mineral, landscapc (tcntang alam), panas bumida'l
gas bllmi, angina, serta pasang sllrutlarus laut.
Slim bel' daya alam yang ada merupakan unsur dari lingkunga,l hidup yang
mcndukung kchidupan di mllka bllmi dan lanah air Indoncsia. .Il1mlah sumbcr daya
alam yang terbatas merupakan sllatll kendala pembangllnan nasional. Hal ini P0r1U
mendapat perhalian, karena slimbel' daya alam yang ada terulama lanah, hUlan,
perairan dan ruang sudah bcrada dalam keadaan krilis. Begilu juga dengan !lora dan
fauna di Indoncsia mcngalami ancaman, terlltama pada spcsies yang di eksp[oitasi
seem'a bcrlebihan' baik scem'a sadar ataupun tidak sadar.
Pcmanlaatan yang berlebihan dari suatu spesies tentu akan memberi dampak
pada spesies yang lainnya. Dan hal tersebut akan memberikan dampak pula pada
kehidllpan manusia. Sedangkan pemanfaatan sumbel' day~ alam yang bertanggung
.;awab dan bijaksana, atau yan<; kita sebut konservasi, dapat m0njamin sumber daya
alam untuk tetap lestari.
Konservasi adalah pcrlindungan, perbaikan, dan pcmakaian sumbcr daya alam
menurut prinsip-prinsip yang akan menjamin kcuntungan ckonomi atau sosial yang
tinggj seeara les~ari.
3
Sumber daya alam dapat diklasifikasikan menjadi 2, yaitu :
Perlama, sum bel' daya alam yang dapat diperbaharui, terdiri dari; makhluk hidup
(manusia, flora dan fauna), mikroorganisme, air dan oksigcn. ~umber daya alam ini
memiliki kemampuan berkembang biak atau memiliki daur tertentu sehingga dapat
diperbaharui apabila sudah mengalami sedikit penurunan atau kepunahan. Kedua,
sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui lagi, seperti minyak, batu bara, dan
logam, Jika diman faatkan terus menerus maka akan habis dan tidak dapat
diadakan/diperbaharu i lagi.
Sumber claya alam dan lingkungan hidup merupakan komponen ekosistclll
yang mcncntukan kcmampuan clan fungsi ekosistcm l.erscbut clalam Illcndukung
pembangunan. Oleh karena itu, pelllbangunan nasional haruslah pembangunan yang
berwawasan lingkungan dalam arti bahwa dalam sctiap kcgiatan pClllbangunan tidak
boleh Illcrusak kcseimbangan cknsistcm.
Kcscrasian antara kegiatan-kcgiatan manusia dengan ckosistcm yang
Illendukungnya merupakan pengarahan pembangunan yang dircncanakan, Karcna
pembangunan adalah perubahan dari bahan baku menjadi bahan siap pakai. Misalnya
perubahan ketcla mcnjadi tcpung tapioka atau penambangan biji besi clicctak Illcnjadi
lempengan bcsi, itu adalah contoh pembangunan skala keeil.
Pcrubahan lahan hutan 111 cnjacl; lahan untuk tanaman, industri, pcmukiman,
pembuatan wacluk irigasi, I'LTA, pariwisata dan scbagainya. Pcmckaran kota clengan
fasilitas rUlllah toko (ruko), hotcl clan sarana transportasi berupa .ialan raya serta
4
salman drainasenya. Semua itu tentu saja mempunyai efek samping terhadap
keseimbangan ekosistem. 1
Oleh karena ilu seliap warga negara mempllnyai kesadaran dan
tanggungjawab dalam menjaga keseimbangan ekosistem, melestarikan sumber daya
alam dan lingkungan hidup. eara yang paling efektif dalam memasyarakatkan
kesadaran lersebut adalah melalui jalur pendidikan formal mallplln non formal.
Pelajaran Biologi adalah mala pelajaran yang sangal eral kaitannya dengan
masalah sumbel' daya alam dan Iingkungan hidup, yang diberikan clari tingkal SD
sampai pacla lingkat SMU. Dengan demikian, kesadaran clan konsep tentang sllmber
daya alam lclah dipcrkcnalkan scjak dini kcpada anak-anak Iliclailli pcndidikan dari
kclllarga dan sckolah.
Kurikullim 2004 dengan slandar kompetcnsi pada mal2 pcl,\jaran sanlS
Madrasah Tsanawiyah, dibagi menjadi liga bidang, yaitu lisika. kimia dan biologi.
Pada pcltuaran biologi maleri konscrvasi sumber daya alam dan lingkllngan hidllp
diberikan secara terintegrasi dengan lujuan mampu memberikan pemahaman lenlang
berbagai macam gejala alam, prinsip dan konsep sains, teknologi dan keterkaitannya
dengan lingkungan, masyarakal, serta meningkalkan kesaclaran lIntlik mem,;lihara,
meleslarikan lingkungan dan sumber daya alam.
Standar kompetensi yang diharapkan dari topik-topik mata pelajaran biologi,
I Shalahuddin Djalal Tandjung, Lingkungan Hie/up dan Pengelolaannya di Asia TenggaraKhllslIsnya di Indonesia, (Yogyakarla: UGM. 1993), hal 612
2 Drnf Kurikulum 2004 Standar I<ompetensi. Mala Pelajaran Sains, Madrasah Tsanawiyah,(Jakarta: D,;pertemell Agama RI. 2004), h. g-II.
5
I. Mengaplikasikan konsep keanekaragaman makhlllk hidllp berdasarkan ciri
eiri kehidllpan sehingga menyadari akan kebesaran Allah SWT. sebagai
peneipta makhlllk hidup dan Maha Pengatur.
2. Mengidentifikasi komponen ekosistem dan saling katergantungan an tal'
komponen, mengumpulkan data, menyimplilkan penggllnaan dan etck
samping bahan kimia di sekitar bila tidak mengikllti aturan serta dapat
mengkomllnikasikannya. Melakukan lIpaya pengelolaan lingkungan lInlUk
mengatasi peneemaran dan kerusakan lingkllngan.
3. Mengaitkan hllbllngan antara struktur dan fungsi bebcrapa sistem organ
pada manusia dan vertebrata dengan lingkungan, teknologi dan masyarakat
bcrlandaskan ajaran agama Islam.
Tujllan pada silablls pelajaran Biologi di Madrasah Tsanawiyah diatas tampak
jelas adanya penekanan pcngclolaan segala sllmber daya alam dan lingkllngannya
adalah menjadi langgllng jawab masyarakat yang harus berperan secara akti f atauplln
pasif, dalam skala besar atau keeil serta yang bersifat langsllng atau tidak langsllng.
Siswa diharapkan seear" teoretis mallplln praktis sudah mcnguasai materi
mata pcll~aran biologi seeara nyata dan baik. Pada tujllan mauplln rineian materi pada
pokok bahasan dan sub pokok bahasan erat kaitannya dengan tujllan konservasi
sllmber daya alam dan lingkllngan hidllp.
Dcngan adanya kClcrkaitan tcrscbllt di atas, diaslimsikan siswa Madrasl1h
Tsanawiyah yang mempunyai tingkat pengetahuan dalam memahami konsep
ekosislcm dalam mata pclajaran biologi, diharapkan akan "mcmiliki sikap dan
kcsadal'an yang linggi terhadap konscrvasi sllmbcr daya alam.
6
B. Idcntifikasi lVIasalah
Dari latar beJakang masalah tersebut timbul bcrbagai masalah yang dapat
diidentifikasikan sebagai berikllt:
I. Sejallh mana tingkat pengetahuan si~,wa Madrasah Tsanawiyah tentang
konsep ckosistcll1.
2. Adakah terdapat perbedaan antara sikap siswa yang ll1empllnyai
pengctahllan konsep ekosistem yang tinggi dengan sikap siswa yang
mcmiliki pcngetahun konsep ekosistem yang rendah.
3. Adakah terdapat hubllngan antara tingkat pengetahllan tentang konsep
ekosistcm dcngan sikap siswa dalam konservasi slimber daya alam.
C.l'cmbatllsan lVIasahlh
Agar penclitian ini mcnjadi lebih terarah, maka pcnlliis mcmbatasi masalah ini
ha;lya pada: hllbllngan antara tingkat pcngetahllan tcntang konsep ekosistem dcngan
sikap siswa dalam konscfvasi sllmber c1aya alam.
D. Perumusan lVIaslllah
Bcrdasarkan lira ian di atas maka permasalahan yang dibahas dapat
dirumllskan scbagai berikllt:
Adakah terdapat hllbllngan antara tingkat pengetahuan tentang konscp
ekosistem dengan sikap siswa dalam konservasi sumber daya alam.
7
F. Sistcmalilm I'cnulislln
Sistcll1atika pcnuJisan ini dibagi daJall1 5 bab, yang dirinci kc daJall1 sub-bab
yailu:
Bab I. PendahuJuan, yang ll1elipuli; Jatar beJakang, identifikasi ll1asaJah,
pCll1batasanll1asaJah, perull1usan ll1asalah, dan sistell1atika penulisan.
Bab II. Deskripsi teod, hasil penelitian yang reJevan, kerangka pikir dan
pengajuan hipotesis.
Bab III. Metode penelitian. DaJall1 bab inl, diuraikan tcntang: manfaat
penelitian, tell1pat dan waktu penelitian, metode penelitian, populasi dan sampeJ
penelitian, variabel (instrument) penelitian, dan teknik pengull1puJan data dan teknik
anal isis data.
Bab IV. Hasil r.cncJitian dan pCll1bahasan, yang Il1cli:1llti; deskripsi data,
pengujian persyaratan analisis, pengujian hipotesis, pembahasan, dan kcterbatasan
penel itian.
BAB V. Penutup yang Il1cliputi: kesill1pulan dan saran.
BAB II
Dcskripsi Tcori, HlIsil Pcnclitinll ynng Rclcvnn, Kcrangka PHdr dan
Pcngnjunn Hipotcsis
A. Dcskripsi Tcori
1. Pcngetalllllln Tcntang KOllsep Ek0sistcm
Mcnurut Jujun S. Sumantri, pengctahuan pada hakikatnya mClupakan scgcnap
apa yang kita ketahui tentang suatu obyek tertentu, tcrmasuk di dalamnya ilmu.'
Semua manusia mcmiliki pcngctahuan dan mcmiliki rasa ingin tahu tcntang segala
scsuatu. Pcngetahuan merupakan produk kcgiatan berpikir, manusia dapat
mcncmukan dirinya dan mcnghayali hidup dcngan Icbih sClllpurna.'
Pengctahuan berarti mencakup hal yang luas jangkauannya, karcna manusia
mulai dari lahir sampai masa hidupnya alum mClllperolch hal-hal yang baru dalam
pengctahLlan.
Pcngctahuan baik seem'a perseorangan maupUn bersama ternyata berlangsung
dalam dua bcntuk dasar yang bcrbcda, bentuk yang pertama ialah pengetahuan c1emi
pengetahuan saja dan untuk mcnikmati pcngetahuan itu demi untuk mcmuaskan hati
manusia. Sentuk yang kcdua ialah pcngctahuan untuk digunakan dan diterap:<an,
misalnya memperlancar hubungan antara yang salu dcngan yang lain.'
I JLuun S. Sumantri. Filsafat I1mu: ,)~ebllah Penganlar Pop liter (Jakarta: Sinar Harapan, 1985),hal. 104
2 huun S SUl11antl'i, Jlmll da/am Pel'speklif, (JakaJ1a: Yayasan Obor Indonesia, 1991), h. 2.J Verhaak dan Hayollo Imam, Filsqfat Ilmu Pengetahuan, (Jakarta: Gramedia, 1991), h. 4
9
Di hati manusia terdapat keinginan untuk mengetahui dan mengenal, kalau
kita perhatikan apa yang teljadi di luar dan di dalam diri kita, maka ternyata tidak
satu pengetahuan pun mcmuaskan hati/akal budi manu,ia secara tuntas.
Manusia memperoleh pegctahuan yang benar pada dasamya dengan dua cara:'
I. Mcndasarkan diri kepada rasio (akal)
2. Mendasarkan diri kepada pengalaman
Dengan menggliliakan rasionya akan bisa mcmbedakan mana pcngetahuan
yang Denar dan yang salah. Bcgitu pula berkat pengalaman yang pcrnah dirasakannya
akan didapatkan suatu pengalaman baru yang sebelumnya tidak didapatkan.
Buku dcsain inlruksional mengutip pendapat Bloom membagi aspek kognitif
(pengetahuan) ke dalam beberapa kategori mulai dari yang terendah sampai pada
yang tertinggi. Aspek kognitif itu meliputi pcngetahuan, pemahaman, peneraran,
anal isis, sintesis dan evaluasi.'
I(ognitif dalam kategori pengetahuan termasuk di dalamnya aspek
kcmampuan untuk menghafal dan mengungkapkan kcmbali. Pengctahuan ini
mencakup scmua hal dari fakta-fakta yang sangat khusus sampai pada teori yang
kompleks yang diperlukan untuk menyampaikan informasi yang tcpat.
I(ognitif dalam kategori pemahaman mel'upakan kemampuan untuk mengerti,
mcnginterprctasi dan menyatakan kembali dalam bcntuk lain.' Atau dcngan kata lain
kita dihadapkan pada sesuatu yang abstrak ke dalam siluasi yang khusus.
I Jujul1 S sumuntri, Op.cil. h. 50.' Mlldhofir. Teknologi Desain Instruksiona' (Bandllng: Rosyda Karya. 1987) h. I 17··Ibid. h. 118
10
Kognitif dalam kategori anal isis meliputi: menganalisis, menguraikan, dan
menentukan hubungan. 7Misalnya menganalisis suatu masalah yang kompleks dengan
rnembaginya menjadi beberapa bagian keciluntuk ditelaah satu persatu.
Aspek kognitif dalam sintesis mencakup paradoks bentuk komunikasi yang
unik, paradoks rcncana, usulan perangkat operasi dan pencmuan dari perangkat
hubungan yang abstrak', bila dijabarkan dengan bahasa yang sederhana kategori
sintesis ini menggabungkan beberapa bagian ke dalam bentuk atau wadab baru.
Aspek kognitif yang terakhir adalah evaluasi, merupakan kemampuan uptuk
menentukan kriteriz.. ' Evaluasi merupakan tingkatan tertinggi ualam domain kognitit~
siswa bila telah memberikan penilaian berarti siswa lersebut t<:lah menguasainya.
Oleh karenanya di dalam penelitian ini peneliti hanya membatasi aspek
kognitif pada kalegori pengetahuan, pemahaman dan pcnerapan. Hai ini dikarcnakan
adanya kalerbatasdn jangkauan siswa SLTP dalam mcnguasai tingkatan yang lainnya.
Pengetahuan(kognitif) siswa tentang Iingkungan hidup direroleh dari berbagai
mata pelajaran yang terintegrasi pada jenjang pendidikan menengah, bani pada
jenjang pendidikan tinggi akan di dapat materi yang bcrdiri sendiri misalnya tentang
Ekologi,Amdal, Konservasi Sumber Daya Alam, Lingkul1gan Hidup, dan lain-lain.
Benjamin S. Blo'.1111 beranggapan bahwa pengetahuan sangat sedikit nilainya
jika ia tidak digunakan dalam suasana-suasana baru dan untuk proses belajar yang
lebih kompleks. Melihat lujuan pcngctahuan yang lebih menek~:nkan pada mengingal
1 Abdul Gofur, Desain Intruksional: Suafu Lal1gkah Sistematis I'enyusunsn Po/a DasarKegialan Be/Cliar dan Mengajar, (Solo: Tiga Serangkai, 19:39). H. 64
8 Sumadi Suyabrata, Proses Be/qjar Mengajar 1t' Perguruan Tinggi. (Yogyakartn: AndiOffs), 1989 H.
•, Mudhortir, 01'. Cil. H. 118
II
konscp, karena konsep merupakan bcnluk dasar dalam pemecahan masalah yang
lebih kompleks lagi.
Uraian dialas dapal diambil kesimpulan bahwa pengelahuan yang dimiliki
seseorang mcnyebabkan orang lcrsebul berusaha unluk mengelahui dml mempelajari
segala objck yang lerdapat disekital'l1ya, clan objek tersebut dapat kita buat dahl11
bentuk konsepsi, kemuclian digeneralisasikan sampai pada panlulan real ita yang
memadai, clengan demikian pengelahuan yang semula sifalnya abslrak jadi Icbih
mudah dipahami.
Bumi merupakan tempat hidup berbagai macam makhluk hid lip, tidak ada
salu pun makhluk hidup indiviclu mauplln kclompok yang clapal hidup sendiri,
lerpisah clan terasing dari individu alau kelompok lain. Kehidupan semlla jcnis
l11akhlllk hidup saling I11cmpengaruhi dan saling bcrhllbllngan. Ilublingan antar
makhluk bidup itu teljadi pada berbagai tingkalan, seperti populasi, komllnitas,
ekosislem clan biosfer'o.
Ekosistel11, eco.lyslem, secara etimologis berasal clari bahasa Yunani oiko.l'
yang berarti tempal tinggal atau lingkungan, i>yslem yang berarti kesatuan. Secara
lerminologis ekosislem adalah hubungan lil11bal balik anlara komponen hiclup clan tak
hiclup dalal11 suatu lempal yang bekelja secara leralur sebagai salu kesatuan". Alau
kesatuan organisasi sel11ua l11akhluk hidup cli sl.latu tel11pat clengan lingkungan cli
III Tim Pcngelllballg KOlllpclcnsi, l3i%gi SLTP Kelas I, (Jakarta: Sinar (Jralika), 2003, h. 7011 Mujiyono Abdillllh, Agaml1 Rumah Lingkungan (Per.yl'ehrik AI-QuJ"l1n),(Jabrta :
Paramadina, 2001), eel. Ke-I, h.2
12
mana mereka tinggal. Kebun, kolam, sawah, halaman sekolah, sungai, parit dan
lingkungan sekolah merupakan contoh ekosistem l2.
a. Satnan-satnan Makhlnk Hidnp dalam Elwsistem
Semua makhluk hidup di bumi memerlukan tempat hidup dengan syarat-
syarat yang sesuai dengan sifat dan kebutuhannya. Hal itu karena hanya pada tempat
yang sesuailah makhluk hidup tersebut dapat melangsunp,kan hidupnya. Tempat
makhluk hidup biasa tinggal disebut habitat.
Oalam suatu habitat, makhluk hidup tunggal disebut individll. Individu-
individu sejenis akan membentuk POfJlIlasi. Oalam habitat tersebut lcntunya tidak
hanya terdapat satu populasi makhluk hidup saja yang tinggal, tetapi juga dijumpai
populasi makhluk hidup lain. Berbagai populasi Illakhluk hidup yang tinggal di suatu
habitat saling berintcraksi Illclllbcntuk kO/l1unitas. Oalalll kclangsungan hidup
komunitas selalu tetjadi interaksi bukan hanya antar populas! dalam komunitas itu
tetapi juga dengan faktor-faktor geologik, kimia serta Osika lingkungan. Kesatuan
antara komunitas dan lingkungan di suatu wilayah tcrtentu mClllbentuk suatu "istelll
yang dikenal sebagai ekosistem. Seluruh permukaan bUllli yang merupakan telllpat
terdapatnya berbagai jenis makhluk hidup disebut lingkungan dunia (bio.~rer).1J
Setiap ekosistelll Illelllpunyai ciri-eiri khas yang Illenyebabkan suatu
ekosistelll berbeda dengan ekosistelll yang lain, Nalllun, seluruh kOlllponen yang
terdapat dalalll ekosistem tersebut saling ketergantungan, baik seeal'a langsung
12 Tim Pcngembang KOlllpctctlsi, OfJ. Cit, h. 74I, tbid, h. 71
i3
maupun ticlak langsung. Olch karcna makhluk clan lingkungannya mcrupakan satu
kcsatuan clan saling tcrgantung, maka pcrubahan suatu komponcn akan
mcngakibatkan pcrubahan bagi komponen lainnya cia lam seluruh ekosistem.
Berclasarkan proses terbentuknya, ckosistem clibeclakan menjacli clua, yaitu
ekosistem alami dan ekosistem buatan. Ekosistem alami, misalnya: hutan, gurun,
padang rumput, danau, sungai dan Iaut. Seclangkan ekosistem buatan acldah
ekosistem yang dibuat oich manusia, misalnya: sawah, kebun, taman, kol3m,
aquarium, bendungan, clan lain-lain I4.
b. Kompollcll-kompollclI dlliam Ekosistcm
Dalam suatu ekosislcm, tcrdapat dua komponcn utama, yailu kompo'lcn
makhluk hidup yang cliscbut komponcn !Jiolik clan komponcn bukan makhluk hiJup
yang cliscbut abiolik.
I). Komponcn Biolik tcrcliri dari: procloscn. konsumcn dan dckomposcr.
Produsen, yaitu organismc yang mampu mcnghasilkan makann Llntuk
mamanuhi kcbutuhan hidupnya scndiri dan untuk organismc lain. Diantara organismc
yang ada cli alam hanya tumbuhan hijau yang clapat mcnghasilkan makanannya
scndiri. Hal ini tCljacii karcna tumbuhan hijau mcmpunyai klorofil yang clapat
clipergunakan untuk mcmlnwt amilum clari karbonclioksida clan air clcngan bantuan
cahaya matahari mclalui proscs fotosintcsis. Olch karcna itu, tumbuhan hijau clalam
ckosistcm bcrl"ungsi scbagai produscn.
14 Ibid, 11. 70
14
Konsumen adalah organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri.
Oleh karena itu, untllk memenuhi kebutuhan makanannya, baik seeara langsung
atallpun tidak langsung, meraka mempergunakan makanan yang dihasilkan oleh
tumbuhan hijau. Contohnya adalah hewan dan manusia ..
Dekomposer adalah organisme yang berfungsi menguraikan sisa-sisa tubuh
makhluk hidllp yang telah mati. Contohnya jamul' dan bakteri. Seeara tidak langsung,
peranan pengurai bagi lingkungan sangat besar, karena dapat mengcndalikan unsur-
unsur yang lclah diambil produsen dan dimanraalkan olch konsumcn kc Iingkungan
abiotik. 15
2). Komponcn Abiolik adalah komponen yang tcrdiri alas benda mati.
Kcberaclaun komponcn abiolik sangal mcmpcngaruhi komponcn biolik yang bcracla
dalam sual.u ckosislem. Komponen abiotik tcrsebut meliputi caliaya, membenkan
energi bagi semua kehidupan c1iantaranya melalui rotosintesis. sulm, makhluk hioup
c1apat hiclup pacla suhu lcrlcnlll. Air, sebagai raktor yang sangat mcnunjang bagi
kehidupan. Udara, merupakan faklor utama bagi kehiclupan. Tanah, kelembaban dan
lopogr((jl.16
l'engetahuan clan pemahaman tentang ekosistcm merllpakan dasar untuk
menghubungkan leknik-leknik baru c1alam upaya konse"vasi slimber daya alam dan
pengelolaan lingkungan.
15 Ibid, h. 74-7516 Rukmansyah, Mate"; Pakok dan Uji Kampete"si (Biologi SMPlM7:,· Kelas VII, VIII, IX),
(Bandung: Epsilon Orup), 2005. h. 85
15
2. HlIkilmt Silmp
a. Pcngcrtian dan ciri-ciJ·j silmp
Seeara historis, sikap (attitude) pertama kali digunakan olch Herbert Spencer
pada tahun 1862 yang pada saat itu diartikan olehnya sebagai status mental scseorang,
Dimasa-masa awal penggunaan konsep sikap sering dikaitkan dengan konsep
mengenai postur atau posisi tubuh s~seorang,'7Contoh, Si Budi "sikapnya" lemah,
Kakak saya tidak diterima masuk tentara karena "sikap" badanr.ya kurang tegap,IB
Ada beberapa pendapat tentang silmp, antara lain:
Menurut M, Ngalim Purwanto, sikap (attitude) adalah suatu eara bereaksi
terhadap suatu rangsangan, Suatu kceendrungan Ulltuk bercaksi elcngan cara tcncntu
I d ' , d'i d ,'913 , I 'ter 1a ap scsuatu perangsang atau situasl yang 11a apl. agalll1ana rea (51 seseorang
jika ia terkena sesuatu rangsangan baik mengenai orang, benda-benda, ataupun
situasi-silliasi yang mengcnai dirinya, Scbagai contoh dapat dipcrhatikan kalimat-
kalimat berikul : Pak Ahmad bersikap acuh-tak acub tcrbaelap persoalan yang
menyangkut keluarganya, Pak Amin selalu marah-marah jika melihat halaman
Sumber daya alam adalah sumbel' daya yang terbenluk karena kekualan
alamiah misalnya lanah, air, mineral, unsur biotis, udara, gas bumi, arus laulmaupun
tenaga pasang smut.)2
Sumber daya alam adalah sumber daya yang lerbenluk karena kekualan
alamiyah misalnya lanah, air dan perairan, biotis, udara dan ruang, mineral, benlang
alam, 'lanas bumi dan gas bumi, angin, pasang surutlarus laut. ....
Konservasi sumber daya alam menurut UU LH No. 23 Tahun 1997 adalah
pengel'Jlaan sumber daya alam yang menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan
bagi sumber daY8 terbaharui menajamin kesinambungan persediaannya dengan lelap
memelihara dan :neningkatkan kualilas nilai dan keanekaragaman.
Konservasi adalah perlindungan, pe!'baikan, dan pemakaian sumber daya alam
menurul prinsip-prinsip yang akan menjamln keuntungan ekonomi alau social yang
tertinggi secara leslari.
Konservasi memiliki pengerlian memelihara, mengelola, dan memanfatkan
sumber daya alam dan ekosistemnya dengan balk untuk kepentingan jangka panjang
umat manusia. 1'1
Dengan singkal Ian Dasmukh menyatakan bahwa konservasl dalam arli luas
berarli pemanfaatan secara lestarl alau pengawetan berbagai sumbel' daya alam. J5
n Rubini Allllowijoyo, Konservasi Alam dan Pert/nan JVfwyarakul. nwkaJah lokakaryaKSDA-Lf-I di 11<11' Yogyakarta, 1989
33 M. Soerjani, R. Ahmad, R, MUllir (editor), Lingkzmgan : SlIlJIber Daya Alam danKepel/dlldllkan da/am Pembal/glll/an, (Jakarta: Penerbit VI Press, 1987), hal 18.
34 J. Y. Ewusic, Pengantar Ekologi Tropika.,-,Jerj. Usman Ttanuwijaya, (Bandllng: 11'8Bandung, 1990), hal. 336
35 Ian DasIl1ukh, Ekologi dan Biologi Trdpika,Tcrj K. Kartawinata dan S. Danimihardja.(Jakarta: Yayasun Obar Indonesia, 1992), hal 421.
24
Intcrnational Union For The Conscrvation Of Nature (I UCN) mcndcfinisikan
konscrvasi scbagai manajcmcn biospcr olch manusia agar dapat mcmberikan manfaat
yang besar secara bcrkclanjutan bagi gcnerasi sekarang sekaligus mcmclihara potcnsi
biosfci' tcrscbut lIntuk mcmcnuhi bcrbagai kcblltuhan dan aspirasi gcncrasi masa
depan. Jadi konservasi bersifat positif, mencakup penjagaan, pcmcliharaan,
pemanfaatan yang berkelanjutan, perbaikan dan pcningkatan mulU Iingkllngan
hidup.'"
Perkembangan teknologi yang mengclola sumber daya alam harus
memberikan manfa!\t yang sebesar-besarnya bagi kesejahteraail rakyat, dengan tctap
Gambar 10. Polygon skor sikap siswa terhadap konservasi sumber daya alam
52
B. }>cngujhm Pcrsyaratan Analisis Data
Untuk memcnuhi persyaratan analisis, maka sebelumnya dilakuh~l pengujiall
persyaratan anal isis yang meliputi:
1. Uji Kcca.kapan
Pengambilan sampel pada penelitian ini meJalui cara teknik sanlple
random, oleh sebab itu persyaratan kecakapan telah terpenuhi. Sampel merupakan
pasangan data x dan y dengan jumlah 30 orang siswa dalam 2 kelas jadi setiap kelas
diambil 15 orang.
2. Uji ]\ onnalitas
Pengluian ini bertl!juan untuk mengetahui apakah populasi skor yang ada
berdistribusi nOlmaJ. Pengu,;ian normalitas data pengetahuan tentang konsep
ekosistem dan data .,ikap siswa dalam konservasi sumber daya alam menggunakan
qji Lilliefors.'
Tabel 5. Basil Vii normalitas ulltnk Data Skor Pengetahuan Siswa tcntang
Konsep Ekosistem dan si!mp Siswa dalOim Pengelohi<lll sumber daya
alamo
Terima Hi0,161
Variabel -~unliah Lo L Kesimpulanr-o:---:-- Sampel __ '~==_I_:(N).:.:.:i::;la:=i.;,Jo...7T l;.:·i"'ti"'s)'-j--;:;:;--:-_= _
Pengetahuan tentang 30 0,\292 0,\6\ Terima Hi
Konsep Ekosistem 1----.---Sikap dal~m 30 0 15 I Ikonservasl sllinber I 'daya alam ~ ...J. ---' --.J
5 TabeJ uji Li!lielors dapal dilihat pada lampiran 11, hal. 84 dan lampiran 20, hal. 96.
53
Dar;. hasil perhitungan, Lo untuk skor pengetahuan tentang konsep-konsep
ekosistem adalah 0.1292 sedangkan untuk skor sikap terhadar konservasi sumber
daya alam adalah 0.1511. Nilai L tabel untuk n sebesar 30 diperoleh 0,161. Karena
Lo lebih keeil dari pada harga L tabel, bermti populasi berdistribusi normal.
3. Vji Homogenitas
Untuk uji homogenitas menggunakan uji Bartlett.6 Pada UJI tnl
dibandingkan dua kelompo;, g~lat dari dua variatel yang ada.
Tabe! 6. HasH uji hOlllog~nitas untuk Ilclompok ~.;.kap sisw~1 dalam konservasisumber daya alnm (Y) dengan harga k11ompok p,mgetahuan konsepekosistem (X)
Bari 1'S. Abdul, l'eningkatan Peran Serta Masyarakat dalam KSDA-LH, MakalahL,)kakarya KSDA-LH di IKIP Yogyakarta, 1990.
Dasmukh, lan, Ekologi dan Biologi Ti'opika, telj K, Kartawinata dan S. Danimihmja,Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1992, Cel. Ke-1.
Daldjoeni. N, Pedesaan Lingkungan dan Pengembangan, Bandllng : Alumni, 1982,Cel. Ke- J.
Danusaputra, St. Munadjal, Hukum Lingkungan, Buku I: Umum, Jakarta: Bina Cipta,1980, Cet. Ke- I.
Draf Kurikulum :,004 Standar Kompetensi, ,\lata Pelajara" Sains, Madrasah1'sanawiyah., Jakarta: Depertemen Agama Ri, 2004,
Dephut, UU RI No.5 tahu1l1990, 1'entang Konservas, E',umber Daya Alam Hayati danEkc,sistell1nya, pasal I ayat I, Jakarta: Dephll t , 1990.
Frick, Heinz, Arsilcktur dan Lingkungan, Yogyakarta" Kanlsius. 1998, Cel. Ke-I
Gatot P, Soemartono, RM, Mengenal Hukum Indonesia, Jakarta: Sinal' Grafil<a, 1991Cel. Ke-1.
63
Gofur, Abdul, Desain Intruksional: Sualu Langkah Sis/ernali.> Penyusunsn PolaDasar Kegialan Belajar dan Mengl4ar, Solo: Tiga Serangkai, 1989,. Cetke- I.
Hardjosoemantri, Koesnaldi, Hukum Tala Lngkungan, Yogyakarta: Gajah MadaUniversity Press, 1991, Cel. Ke- I
Sumal1i.ri, JlIjun S, Ilmll dalam Per,spektij,' Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1991
Slipeno, Sliprihadi Sasv'o, Manusia alam dU'1 lingkungan, Jakarta: DepartemenPendidika 1 dan Kebudayaan 1984, Cet. Ke-I.
Suyabrata, Sumrdi, Proses Belqjar Mengajar Di Perguruan Tinggi, Yogyakarta:Andi Offs, 1989. Cel. Ke-I.
Tandjung, ~halahllddin Djalal, Lingkung'Jn Hidup dan Pengelolaannya di AsiaTenggara Khususnya di Indonesia, Yogyukarta: 1990, Cel. Ke-1.
Taylor & A. Mulhall, International Journal OJ Educatinal Development, Vietnam:Eiseveir Science Ltd, 21)01, Vol. 21
Tim Pengembang Kompetensi, Diologi SLTP Kelas I, Jakarta: Sinar Grafika, 2003,Cet. Ke-I
Tim Penyusun Pedoman Pelllliisan, Skripsi, Tesis, dan Disertasi, Jakarta: UIN Press,2002, Cel. Ke-2.
Verhaak dan Hayono Imam, Filsa(i/t 1III1u Pengetahllan, Jakarca: Gramedia, 1991,Cel. Ke- J.
Widuri, Rom, "Silmp Anggota Karang taruna Terhadap lingkungan Hidup DitinjauDari Tingkat Pengetahuan Mereka Tentang Ekologi ", Skripsi SmjanaPendicl:kan, Jakarta: Perpustakaan UNJ, 1990
Yount, James R dan Philip, Journal OJ Research in science Tel/ching, Published byJhon wiley & Sons Inc, 1992, Vol. 29
TabellO. Matrik Penyusunan Variabel (Instrument) Penelitian
C'V>
t'".,~~.
~....
I I C'
! I r
I", 30
I
13,19,20,21, I22, 23, 27, 28, I
antara I 29 Idalam
dalal11 i
l11enguraikan
Menginterpretasikan
Ckv:::::!Slci.ll
dan
hubungan
mengurai!-:an
komponen
komponen
komponen
ekosistem
berlangsung dlMadrasah TsanawiyahDarul Muqimien.Tangerang.
mempunyal empat sub pokok Ibahasan, yaitu: pengertian Iekosistem, satuan-satuan dalam Iekosistem, komponen-komponen ekosistem dan I
hubllngan antara kvmpone.. 'ekosistem. Pengajaran materi Iekosistem menuntut siswa I-belajar secara aktif. ,Pen!3.hanlun materi akan lebih !l11ellarik apabila sis\Yz diajak Iuntllk berpikir mcmecahkanmasalah sumber daya alam dan
Ilingkungan yang adadisekita.mya. Ini disebabkan I
I karena· siswa dapat langsung
Imengetahui, memahal11i, I
I menghayati dan melihat hal-hal ,I I 'I -.-L
Variabel I Definisi Operasional,
Landas"•• Teor! I Indikator Instrumen AlatI
II Pengumpul
Data. Pengetahuan o Pendidikan konservasi adalah Siswa dapat: 1,4, 10, 14, 15, Instrumen tesentang konsep upaya secara sadar dan M' I k
I
:kosistem. b 1 I' d'd'k I" enJe as 'an arti 16,24 pilih2n gandaerencana, me a UI pen I I,'an
'/ariabel formal dan nonformal untuk I ekosistem (angket),ebas) I meningkatkan kesadaran 1M' I 1 I
I clan 2, 3, 7, 8, II, III . h' b" • enJeasmn
ImasyaraKal ter aaap lGang I
Ikonservasi alam, terutama pada, menguraikan i 12,26
Ipenduduk dan pengunjung I satuan-satuan dalam I
Ikawasan konservasi.
II ekosistem.. I/0" r ~ n 1"'7 ,0
0000
II
If
I Angket sikap
18, 26, 28,
17,20,24,6,8,
15,
29sumber
1 11 ,16,2,4,5,
19, 13
dan I
sumber I1
pelajaran, baik di kelas maupun I . kd· I I I . mengurata 'an
I uar <e as. II bagaimana
• Pengetahuan tentang 1 1'1. erne I 1araankonservasl sumber dava alam padalah seseorang ~engerti, I perlindunganmateri, ide-ide, fakta-fakta dan I d I
. bib . aya a amteon yang enu ungan denganpengelolaan sumber daya alam
dan bagaimana I M kl'~' 'k• en' aSlflKaSI anmemanfaatkannya secara gbijaksana agar teljamin I tentang perbaikankesinambungan persed;aannya ( .)
. restoraSldengan tetap memehhara dan 'meningkatkan kualitas keaneka daya alamragaman dan nilainya.
Dem.an aa an sum er , --'~ - ,:>yang tepat cen erung a a.ll •
sang::, berpengaruh pada daya alam yangpembinaan sikap secara b k I . 1. er 'e anJu allkeseluruhan terutama slkappositi f dalam upaya konservasisumber daya alam danlingkungan hidup
2. Sikap siswa I perbuatan/tingkah lakuterhadap i sebagai reaksilresponkonservasi I terhadap sesuatusumber daya I rangsangan/stimulus,alam (variabel I yang disertai denganterikat) I pendirian dan atau
1 perasaan oralig itu. (M.
~Ngalim P)Menurut Robert SEllis, yang sangatmemegang perananpenting di dalam s;kapialah faktor perasaan
I atau emosi, dan faktor.
1
kedua adalah Ireaksi/respons atau
I kecenderungan untukI bereaksi.~ Konservasi sumber
daya alam menurut UULH No. 23 Tahun 1997adalah pengelolaansumber daya ::Iam yangmenjaminpemanfaatannya sccara 1
I 1 I 0,5 -0,3012 I I 2 0,3013 1 I 0 04 I I 0,5 -0,3015 I I 2 0)016 I 1 50 1,6997 3 0,33 46 1,6638 3 033 56 1,7489 2 0,5 4,7 0,67210 3 0,33 110 2,041II 2
~- -~0,5 56 1,748
19
S2 = IDl-I)Si2
(ni-I)= ]L12,4
1942.74
B = log 42.74 x 19 = 30.98X2 = InlO (3(;.98~22.895)
t :JI. Raya Mauk Km.14, lluara~·,jati. :;lIk~~iri. Ta~3cr'lng, Uant'~~~~~!.~2clp.(O~) 9~1_4362_,-:;933~~32 __
SURAT KETERANGAN PENELITTANNomoI' : 0811128/lYITs-DMrV12006---
Yang berlanda tangan di bawah ini Kepala Madrasal1 Tsanawiyah (MTs) Daarul
Muqilllien Buar:L1 Jali Mauk Kabupalcn Tangerang. lllencrangkan bahwa :
Nama : HAJI BARKATULLAH
No.Registrasi : 9916015871
Jursan : l'endidikan IPA (ProgramStudi Biologi),
Fakul las : I1mu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayalullah Jakarta
Alamal : .11. Ir. .luanda, Gang SwadayL No. 82c, RT 01/08, Desa
Pisangan. Ciputat
Telah mclakukan peneliti.n/obscrvasi di Madrasab Tsanawiyah (MTs) Darul
Muqimien dad tanggal 19 - 25 Mei 2006, untuk mendapatkan data-data dalam
rangka penyusunan sknpsi yang beljudul "Hubungan Antara l'engetahuan Siswa
Tentang Konsep Ekosistem Dfngan Sikap Siswa Dalam Konservasi Sumbel' Daya
Alam".
Demikian Sumt Keterangan ini kami buat, agar menjadi maklum.
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
lFAKULTAS IIJMU TARBIYAH J)AN KEGURUAN
_.Bn_IilIIIlIIII_1iI1'111!1f
Nom<JrLamp.Hal
: ETITL.02.2/ VlI2006: Outline/Proposal: Pennohonan Izin Penelitian
Kepada Yth.Kepala Mts Darul Mutaqin,Buaran .latiDiTangerang
Assalamu 'a,'aikum WI'. wb.
Cengan hormat kami sampaikan bahwa:
Nama : Haji Barkatullah
adalah benar mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SY-lrifHidayatullah Jakarta:
NIM
Jurusan
Semester
Tahun Ak.ldemik
: 9916015871
: Pendidikan IPA - Biologi
: XIV ( empat bdas )
: 200512006
Sehubungan dengan tugas penyelesaian sl:ripsi yang bel:iudul : "Hubungan An/amPengetahua'l Tentaltg Konsep Ekosis/em Dengan Sikap Siswa TerhadapKOl1servasi Sumber Daya Alam ".
Kami mohon kesediaan Saudara untuk nte'lerima dan membantu mahasiswalitersebut.
Atas perhatian dan hantllan Saudara, kami lIcapkan terima kasih.
Sehubungan c1cngan tugas penyelesaian skripsi yang beljuclul: " Hubullgan AnlaraPengelahuan Tentang Konsep-Konsep Ekosistem Dengan Parlisipasi Siswu DalamKonservasi Sumher Daya Alam ".
Penulisan shipsi mahasifrwa tersebut te lab habis batas waktu yang telahditentl.lkan sejak tanggal 30 Desember 2006 diperpanjang sampai dengan tanggal01 Maret-30 Mei 2006.
Demikianlah, alas kesediaan Saudara kami ucapkan terima kasih.Wassaic. mu 'alaikum WI'. wb.