“LAPORAN HASIL PENGAMATAN KEGIATAN KEDOKTERAN KERJA” TUGAS SISTEM KEDOKTERAN KOMUNITAS JUDUL : DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT KERJA PADA PENJUAL MAINAN PIKUL KELILING Dosen Pembimbing dr. Pitut Aprilia Oleh : Ade Fauzan NIM 201273001 Tommy Prayoga NIM 2012730105 FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
19
Embed
" LAPORAN HASIL PENGAMATAN KEGIATAN KEDOKTERAN KERJA " TUGAS SISTEM KEDOKTERAN KOMUNITAS JUDUL : DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT KERJA PADA PENJUAL MAINAN PIKUL KELILING
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
“LAPORAN HASIL PENGAMATAN
KEGIATAN KEDOKTERAN KERJA”
TUGAS SISTEM KEDOKTERAN KOMUNITAS JUDUL : DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT KERJA PADA
PENJUAL MAINAN PIKUL KELILING
Dosen Pembimbing
dr. Pitut Aprilia
Oleh :
Ade Fauzan NIM 201273001
Tommy Prayoga NIM 2012730105
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2015
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah SWT, Shalawat dan Salam kami
panjatkan bagi Nabi Besar kita Nabi Muhammad SAW. Dalam mengikuti
kegiatan Sistem Kedokteran Komunitas kami sebagai Mahasiswa di
tuntut agar bisa memahami dan menerapkan ilmu tersebut dalam
praktik kedokteran nanti setelah menyelesaikan masa pendidikan di
bangku perkuliahan.
Dalam laporan ini penulis membahas mengenai Kedokteran
Kerja, yang dijelaskan cara melakukan diagnosis penyakit akibat
kerja, faktor resiko yang dihadapi pekerja, bahaya potensial
akibat jenis pekerjaan yang dilakukan, serta K3 ( Kesehatan dan
Keselamatan Kerja) dengan jenis Alat Pelindung Diri (APD) yang
sesuai kriteria pekerjaannya.
Adapun, unsur yang harus diperhatikan saat mengamati pada
tempat kerja ialah : faktor 1) personnel meliputi, faktor usia,
masa kerja, pendidikan, Indeks masa tubuh, faktor
kesehatan,perilaku 2) Equipment meliputi, alat yang digunakan
yang dapat menyebabkan kecelakaan dalam kerja 3) Material
penggunaan bahan baku yang berbahaya 4) Environment merupakan
dampak dari lingkungan ; faktor fisik, kimawi, ergonomic,
biologis, psikososial.
Penulis berharap semoga hasil dari laporan ini dapat
bermanfaat bagi diri penulis sendiri dan orang lain, sehingga
diharapkan lebih banyak masyarakat yang lebih sadar bahwa setiap
pekerjaan memiliki resiko dan potensi bahaya. Bahwa penting
sekali dalam melakukan pekerjaan diperhatikan aspek-aspek yang
dapat melindungi diri sehingga tidak membawa dampak penyakit
dimasa mendatang sehingga proktuvitas dapat terganggu dan biaya
untuk berobat / perawatan tidak sebanding dengan hasil yang
diperoleh dari tempat kita bekerja.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada
keluarga, dosen-dosen pembimbing dan sahabat – sahabat di
fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Penulis
Jakarta Mei 2012
BAB I
PENDAHULUAN
Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kedokteran yang bermutu
dan manusiawi sudah tidak dapat di tunda lagi. Hal ini mengingat
bahwa pelayanan kedokteran meskipun berkembang pesat, tetapi
semakin terkotak-kotak dengan munculnya berbagai spesialisasi dan
subspesialisasi. Lebih parah lagi, semakin berkembangnya
komersialisasi pelayanan kesehatan dan kedokteran, menurunnya
etos profesionalisme serta banyak di temukan berbagai pelanggaran
norma dan etika kedokteran.
Pelayanan kuratif yang dianggap lebih menguntungkan justru
berkembang pesat. Pendekatan yang di anut lebih ke arah
pendekatan individu, salah satunya adalah Ilmu Kedokteran
Kerja , sebenarnya Ilmu Kedokteran Kerja hampir sama dengan ilmu
kedokteran biasa hanya saja dalam ilmu kedokteran kerja ini
digunakan kemampuan untuk melihat potensi dan faktor resiko dari
pekerjaan yang dapat mengakibatkan penyakit akibat kerja ,serta
dibutuhkan improfisasi dalam melakukan kedokteran kerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen
yang memproteksi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan
masyarakat sekitar dari bahay akibat kecelakaan kerja.
Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi
oleh perusahaan. K3 bertujuan mencegah, mengurangi bahkan
menihilkan resiko kecelakaan kerja (zero accident). Penerapan
konsep ini tidak boleh dianggap sebagai upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang menghabiskan
banyak biaya. Melainkan harus dianggap sebagai bentuk investasi
jangka panjang yang memberikan keuntungan yang berlimpah pada
masa yang akan datang.
K3 dapat melakukan pencegahan dan pemberantasan penyakit
akibat kerja, misalnya kebisingan, pencahayaan (sinar), getran,
kelembaban udara, dan hal-hal lain yang menyebabkan kerusakan
pada pendengaran, gangguan pernapasan, kerusakan paru-paru,
kebutaan, kerusakan jaringan tubuh akibat sinar UV, percikan
benda panas ,dan lain-lain. K3 dalam konteks kerja berkaitan
dengan waktu dan shift dalam bekerja, waktu rekreasi dan libur
dan waktu pergantian dalam shift bekerja.
Diperkirakan kerugian tidak langsung dari seluruh sektor
formal adalah lebih dari Rp.2 triliun di mana sebagian besar
merupakan kerugiandunia usaha. Dengan kata lain inilah hilangnya
produktivitas dunia usaha karena faktor K3. Begitu pula survei
ILO menyatakan bahwa dari tingkat “Competitiveness” karena faktor
K3 indonesia adalah negara ke 2 dari bawah dari lebih 100 negara
Pedagang keliling adalah pedagang yang menjual dagangannyadengan cara berkeliling di perumahan atau perkampungan.Pedagang keliling menjajakan barang dagangannya denganberbagai cara. Ada yang berjalan kaki, menggunakan keranjangyang dipikul, memakai gerobak, atau menggunakan kendaraan.Misalnya, sepeda, sepeda motor, atau mobil. Barang-barang
yang diperjualbelikan di antaranya adalah sayur mayur, roti,jagung rebus, peralatan rumah tangga, dan minuman. Caramenjajakan dagangan yang dilakukan oleh pedagang kelilingada bermacam-macam. Ada yang berkeliling sambil berteriak,menggunakan bunyi dari bel sepeda, atau menggunakan ketukanmangkuk. Cara-cara tersebut dilakukan untuk menarik minatpara pembeli.
Hasil Pengamatan Terhadap Kegiatan Usaha
1. Jenis Pengamatan : Kunjungan
2. Cara Pengamatan : Wawancara dan laporan
3. Jenis Usaha : Pedagang mainan pikul keliling
4. Waktu Pelaksanaan : jumat, 8 mei 2015
5. Lokasi :
Adapun topik yang saya pilih dalam pengerjaan tugas Field
Trip Sistem Kedokteran Komunitas adalah mengenai “Kedokteran
Kerja” yang membahas Diagnosis Penyakit Akibat Kerja (PAK) ,
Pencegahan PAK, Kegiatan Penunjang dalam pencegahan PAK dan
Pengendalian Faktor Resiko Potensial.
Dalam tugas ini saya melakukan diagnosis Penyakit Akibat
Kerja kepada penjual mainan pikul keliling. Dalam sehari beliau
dapat berjalan15 km sehari hanya untuk berdagang mainan. Berikut
ini adalah deskripsi waktu kerja Pak Wawan :
Pagi : pukul 08.00-12.00 WIB
Istirahat : pukul 12.00-13.00 WIB
Siang : pukul 15.00-18.00 WIB
Saat mengamati pekerjaan Pak Wawan hanya menggunakan alat
pelindung diri berupa topi dan sandal jepit. Kemudian saya
mencoba untuk bertanya kepada bapak Wawan, APD (Alat pelindung
Diri) apa yang harusnya bapak gunakan. Pak Wawan berkata “
seharusnya saya bekerja menggunakan baju lengan panjang, masker
dan alas kaki yang memadai.”
Setelah saya bertanya kepada bapak wawan ternyata Bahaya
Potensi akibat berdagang pikul keliling sangat tinggi karena APD
yang digunakan tidak sesuai dan jarang digunakan. Selain itu
karena terlalu lama memikul menyebabkan pegel pegel di bahu dan
karena berjalan jauh menyebabkan nyeri di lutut dan bengkak di
tungkai bawah. Resiko kecelakaan kerja juga cukup tinggi karena
kurangnya kesadaran akan pentingnya menggunakan alat pengaman
diri dalam pekerjaannya, mungkin faktor pendidikan bapak Wawan
kurang mendapatkan informasi bagaimana melakukan tindakan dan
pekerjaan yang aman dan baik.
Kebisaan yang kurang baik untuk menjaga kesehatan pada Pak
Wawan adalah “Kebiasaan Merokok” kebiasaan merokok ini yang akan
menyebabkan kerja dari Pak Wawan menjadi berat sehingga kadang-
kadang mengalami batuk dan sesak nafas.
Terkadang kebiasaan yang kurang minum air putih badan pak
Wawan sering menjadi lemas, terkadang bapak Wawan juga tidak
sarapan pada pagi hari. Jika hal ini dibiarkan kondisi kesehatan
akan terganggu dan produktivitas bekerja bapak wawan akan menurun
serta hal yang tidak diharapkan lainnya seperti kecelakaan saat
bekerja, penyakit yang timbul pada waktu yang lama seperti
2. Riwayat PenyakitKeluhan utama : pegel di bahu, punggung dan kaki sejak6 tahun laluRiwayat penyakit sekarang : setiap hari berdagang mainan
10 jam, mengeluh nyeri punggung ketika memikul mainan dan pegel di kaki ketika berjalan
Riwayat penyakit dahulu : -Riwayat penyakit keluarga : -
3. Riwayat pekerjaan 1. Jenis pekerjaan : Pedagang mainan pikul
Jenis pekerjaan Bahan yangdigunakan
Tempat kerja Lama kerja
Pedagang mainanpikul
Pikul mainan,sandal jepit,
topi
SD 1 Ciputat 10 jam
2. Uraian tugas pekerjaan Bangun jam 07.00. ngopi dan santai santai dengan teman sampai jam 8.00. kemudian jam 9.00 berangkat berdagang dengan jalan kaki ke SD, mangkal di SD sampai jam 11.00, setelah itu makan di warung, biasanya pak Wawan makan mie dan sayur. Jam 12.00 mulai dagang lagi keliling kampung memikul dagangannya kurang lebih 50 kg sejauh 7 km. jam 15.00 istirahat dan mangkal lagi di SD sampai jam 16.30, setelah itu keliling lagi dan pulang ke rumah jam 18.00
3. Bahaya potesial1. Urutan kegiatan : 2. Alat pelindung diri : sandal jepit dan topi3. Bahaya potensial : fisik : cidera otot bahu,punggung,sendi kaki, myalgia
Biologi : batuk, pilek Kimia : keracunan gas monoksida Ergonomi : low back pain, edema pada tungkai bawah Psikososial : stres
4. Gangguan kesehatanyang mungkin timbul : osteoarthritis, pegel, linu, myalgia, edema tungkai bawah