PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendorong percepatan pembangunan daerah di bidang kelautan dan perikanan, perlu dana alokasi khusus guna membantu membiayai kegiatan khusus bidang kelautan dan perikanan di daerah tertentu yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional; b. bahwa untuk kelancaran pelaksanaan penggunaan dana alokasi khusus bidang kelautan dan perikanan, serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 59 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan, perlu disusun petunjuk teknis penggunaan dana alokasi khusus bidang kelautan dan perikanan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Draft Juknis DAK 2017 08092016
147
Embed
08092016jdih.kkp.go.id/peraturan/rpermen_dak.pdf · Draft Juknis DAK 2017 08092016 - 2 - Dana Alokasi Khusus Bidang Kelautan dan Perikanan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PERATURAN
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR /PERMEN-KP/2016
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS
BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN
TAHUN 2017
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendorong percepatan
pembangunan daerah di bidang kelautan dan
perikanan, perlu dana alokasi khusus guna
membantu membiayai kegiatan khusus bidang
kelautan dan perikanan di daerah tertentu yang
merupakan urusan daerah dan sesuai dengan
prioritas nasional;
b. bahwa untuk kelancaran pelaksanaan penggunaan
dana alokasi khusus bidang kelautan dan perikanan,
serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 59 ayat
(1) Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005
tentang Dana Perimbangan, perlu disusun petunjuk
teknis penggunaan dana alokasi khusus bidang
kelautan dan perikanan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan tentang Petunjuk Teknis Penggunaan
Draft Juknis DAK 2017 08092016
- 2 -
Dana Alokasi Khusus Bidang Kelautan dan
Perikanan;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
4. UU. Nomor … ttg APBN Tahun 2017
5. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang
Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);
6. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi Kementerian Negara. (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
7. Peraturan Presiden Nomor 137 Tahun 2015 tentang
Rencian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Tahun 2016;
8. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang
Kementerian Kelautan dan Perikanan. (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 111);
9. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.23/MEN/2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan;
- 3 -
10. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.25/MEN/2015 tentang Rencana Strategis
Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2015-
2019
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA
ALOKASI KHUSUS BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN.
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Dana alokasi khusus bidang kelautan dan perikanan
yang selanjutnya disebut DAK bidang Kelautan dan
Perikanan adalah dana yang bersumber dari
anggaran pendapatan dan belanja negara yang
dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan
untuk membantu mendanai kegiatan pembangunan
fisik bidang kelautan dan perikanan yang bersifat
investasi jangka menengah guna menunjang
pelayanan dasar yang merupakan urusan provinsi
atau kabupaten/kota sesuai dengan prioritas
nasional.
2. Instansi/dinas terkait adalah instansi/dinas yang
terkait dengan pelaksanaan DAK bidang kelautan
dan perikanan.
3. Dinas provinsi adalah dinas provinsi yang
membidangi urusan kelautan dan perikanan.
4. Dinas kabupaten/kota adalah dinas/kantor
kabupaten/kota yang membidangi urusan kelautan
dan perikanan dan/atau membidangi urusan
penyuluhan kelautan dan perikanan.
- 4 -
5. Pemerintah provinsi adalah pemerintah daerah di
provinsi.
6. Pemerintah kabupaten/kota adalah pemerintah
daerah di kabupaten/kota.
7. Kementerian adalah Kementerian Kelautan dan
Perikanan.
8. Menteri adalah Menteri Kelautan dan Perikanan.
9. Sekretariat Jenderal adalah Sekretariat Jenderal
Kementerian.
10. Unit Kerja Eselon I adalah Unit Kerja Eselon I
Kementerian.
11. Gubernur adalah Kepala Pemerintah Daerah
Provinsi.
12. Bupati/Walikota adalah Kepala Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
Pasal 2
(1) Petunjuk teknis penggunaan dimaksudkan sebagai
pedoman bagi Kementerian, instansi/dinas terkait,
pemerintah provinsi, dan kabupaten/kota dalam
perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, monitoring
dan evaluasi, serta pelaporan pelaksanaan kegiatan
yang dibiayai melalui DAK bidang Kelautan.
(2) Petunjuk teknis penggunaan ditetapkan dengan
tujuan:
a. menjamin tertib perencanaan, penggunaan dan
pemanfaatan, serta administrasi DAK bidang
kelautan dan perikanan;
b. menjamin terlaksanakannya arah pembangunan
kelautan dan perikanan, yaitu:
1. membangun kedaulatan yang mampu
menopang kemandirian
ekonomi dalam pengelolaan sumberdaya
kelautan dan perikanan.
- 5 -
2. menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan
sumberdaya kelautan dan perikanan yang
bertanggungjawab, berdaya saing, dan
berkelanjutan
3. meningkatkan pemberdayaan dan
kemandirian dalam menjaga keberlanjutan
usaha kelautan dan perikanan.
c. menjamin terlaksananya koordinasi antara
Kementerian, instansi/dinas terkait, pemerintah
provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota dalam
teknis penggunaan DAK bidang kelautan dan
perikanan;
d. meningkatkan efektivitas dan efisiensi
penggunaan DAK bidang kelautan dan
perikanan, serta mensinergikan kegiatan yang
dibiayai DAK dengan kegiatan prioritas
Kementerian;
e. meningkatkan penggunaan prasarana dan
sarana bidang kelautan dan perikanan dalam
rangka meningkatkan pembangunan ekonomi
masyarakat; dan
f. meningkatkan koordinasi antara Kementerian,
instansi/dinas terkait, pemerintah provinsi, dan
kabupaten/kota dalam melakukan monitoring
dan evaluasi penggunaan DAK bidang kelautan
dan perikanan.
Pasal 3
Rencana kegiatan yang dibiayai dengan DAK bidang
Kelautan dan Perikanan merupakan kegiatan yang telah
menjadi urusan daerah dan disesuaikan dengan prioritas
nasional.
- 6 -
Pasal 4
Rencana kegiatan yang dibiayai dengan DAK bidang
Kelautan dan Perikanan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 diarahkan untuk menunjang pencapaian tujuan
pembangunan kelautan dan perikanan.
Pasal 5
Rencana kegiatan DAK bidang Kelautan dan Perikanan
diprioritaskan untuk meningkatkan sarana dan prasarana
produksi, pengolahan dan pemasaran, pengawasan
sumberdaya kelautan dan perikanan, pemberdayaan
nelayan dan pembudidaya, dan kawasan konservasi
dalam rangka mengelola sumber daya kelautan dan
perikanan secara berdaulat, mandiri, dan berkelanjutan
untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat kelautan
dan perikanan.
Pasal 6
(1) Penggunaan DAK bidang Kelautan dan Perikanan
dilakukan sesuai dengan kriteria teknis bidang
kelautan dan perikanan.
(2) Kriteria teknis bidang kelautan dan perikanan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. DAK Bidang Kelautan dan Perikanan provinsi:
1. laporan kinerja;
2. usulan gubernur;
3. luas laut;
4. jumlah pulau-pulau kecil;
5. luas kawasan konservasi.
b. DAK Bidang Kelautan dan Perikanan
kabupaten/kota:
1. laporan kinerja;
2. usulan bupati/walikota;
3. daerah tertinggal, perbatasan dan khusus;
4. produksi perikanan;
- 7 -
5. panjang garis pantai.
(3) Kriteria teknis bidang kelautan dan perikanan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan
sebagai dasar penyusunan rencana kegiatan DAK
bidang kelautan dan perikanan.
Pasal 7
Rencana kegiatan DAK bidang Kelautan dan Perikanan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (4) terdiri atas:
1) DAK bidang Kelautan dan Perikanan provinsi; dan
2) DAK bidang Kelautan dan Perikanan
kabupaten/kota.
Pasal 8
(1) Rencana kegiatan DAK bidang Kelautan dan
Perikanan provinsi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 huruf a ditindaklanjuti dengan penyusunan
rencana penggunaan.
(2) Penyusunan rencana penggunaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan
prioritas nasional bidang kelautan dan perikanan
untuk provinsi yang merupakan kebutuhannya
dengan memperhatikan alokasi DAK Bidang Kelautan
dan Perikanan untuk pemerintah provinsi.
(3) Penyusunan rencana kegiatan bidang kelautan dan
perikanan untuk provinsi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) wajib dikoordinasikan dengan
Kementerian.
(4) Rencana penggunaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) disusun dengan menggunakan format
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
- 8 -
Pasal 9
(1) Rencana kegiatan DAK Bidang Kelautan dan
Perikanan kabupaten/kota sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 huruf b ditindaklanjuti dengan
penyusunan rencana penggunaan.
(2) Penyusunan rencana penggunaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan
prioritas nasional bidang kelautan dan perikanan
untuk kabupaten/kota yang merupakan
kebutuhannya dengan memperhatikan alokasi DAK
Bidang Kelautan dan Perikanan untuk pemerintah
kabupaten/kota.
(3) Penyusunan rencana kegiatan bidang kelautan dan
perikanan untuk kabupaten/kota sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) wajib dikoordinasikan
dengan kementerian dan pemerintah daerah provinsi
setempat melalui dinas provinsi.
(4) Rencana penggunaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) disusun dengan menggunakan format
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
Pasal 10
(1) Dalam hal Pemerintah provinsi melakukan
perubahan rencana penggunaan DAK Bidang
Kelautan dan Perikanan provinsi, maka perubahan
tersebut harus sesuai dengan menu kegiatan yang
telah ditetapkan.
(2) Pemerintah provinsi wajib menyampaikan laporan
perubahan rencana penggunaan DAK sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) kepada Kementerian.
(3) Dalam hal Pemerintah kabupaten/kota melakukan
perubahan rencana penggunaan DAK Bidang
- 9 -
Kelautan dan Perikanan kabupaten/kota, maka
perubahan tersebut harus sesuai dengan menu
kegiatan yang telah ditetapkan.
(4) Pemerintah kabupaten/kota wajib menyampaikan
laporan perubahan rencana penggunaan DAK
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada
Kementerian dan Pemerintah Daerah Provinsi
setempat.
(5) Dalam hal Pemerintah provinsi, Pemerintah
kabupaten/kota melakukan perubahan rencana
penggunaan DAK Bidang Kelautan dan Perikanan
antar rencana kegiatan maka wajib menyampaikan
laporan perubahan rencana penggunaan DAK
sebagaimana dimaksud pada ayat (1 dan 3) kepada
Sekretariat Jenderal Kementerian tembusan kepada
Unit Kerja Eselon I terkait menu kegiatan dimaksud.
(6) Dalam hal Pemerintah provinsi, Pemerintah
kabupaten/kota melakukan perubahan rencana
penggunaan DAK Bidang Kelautan dan Perikanan
dalam satu rencana kegiatan maka wajib
menyampaikan laporan perubahan rencana
penggunaan DAK sebagaimana dimaksud pada ayat
(1 dan 3) kepada Unit Kerja Eselon I Kementerian
tembusan kepada Sekretariat Jenderal Kementerian
terkait menu kegiatan dimaksud.
Pasal 11
DAK Bidang Kelautan dan Perikanan provinsi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a digunakan
untuk penyediaan:
1. Pembangunan/Rehabilitasi fasilitas pokok dan
fungsional Pelabuhan Perikanan (UPTD Provinsi);
- 10 -
2. Pembangunan/Rehabilitasi sarana dan prasarana
pokok Balai Benih Ikan Sentral/BBIS (UPTD
Provinsi);
3. Pengadaan sarana dan prasarana pengawasan
sumber daya kelautan dan perikanan;
4. Pengadaan sarana dan prasarana di wilayah pesisir
dan pulai-pulau kecil dan konservasi perairan;
5. Pengadaan sarana dan prasarana pembinaan mutu
hasil perikanan.
Pasal 12
DAK Bidang Kelautan dan Perikanan kabupaten/kota
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b digunakan
untuk:
1. Pembangunan/Rehabilitasi sarana dan prasarana
Tempat Pelelangan Ikan- (TPI) di luar Pelabuhan
Perikanan (milik UPTD Kab/Kota);
2. Pembangunan/Rehabilitasi sarana dan prasarana
pokok Balai Benih Ikan Lokal/BBIL (milik UPTD
Kab/Kota):
3. Pengadaan sarana dan prasarana pemberdayaan
usaha skala kecil masyarakat pesisir (Nelayan,
Pembudidaya Ikan, Pengolah dan Pemasar Hasil
Perikanan serta Petambak Garam)
Pasal 13
(1) DAK Bidang Kelautan dan Perikanan digunakan
untuk pendanaan terhadap kegiatan yang bersifat
fisik sesuai rencana kegiatan.
(2) DAK bidang kelautan dan perikanan dapat
digunakan maksimal 5 (lima) persen dari pagu
alokasi per daerah untuk mendanai kegiatan
penunjang, yang bersifat non fisik, seperti
- 11 -
perencanaan, pelaksanaan, koordinasi, proses lelang,
monitoring dan evaluasi, pembinaan, pelatihan,
pelaporan, dan kegiatan yang bersifat penunjang
lainnya.
Pasal 14
(1) Berdasarkan rencana kegiatan bidang kelautan dan
perikanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
huruf a, dalam pelaksanaannya Pemerintah Provinsi
menggunakan petunjuk teknis penggunaan DAK
Bidang Kelautan dan Perikanan berdasarkan jenis
kegiatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran III
(tiga) yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.
(2) Berdasarkan rencana kegiatan bidang kelautan dan
perikanan yang diprioritaskan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 huruf b, dalam
pelaksanaannya Pemerintah daerah kabupaten/kota
menggunakan petunjuk teknis penggunaan DAK
Bidang Kelautan dan Perikanan berdasarkan jenis
kegiatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV
(empat) yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 15
(1) Hasil kegiatan berdasarkan penggunaan DAK Bidang
Kelautan dan Perikanan yang telah selesai
dilaksanakan harus dapat dimanfaatkan sesuai
dengan indikator kinerja dan outcome kegiatan DAK
bidang kelautan dan perikanan.
(2) Indikator kinerja dan outcome kegiatan DAK Bidang
Kelautan dan Perikanan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) sebagaimana tercantum dalam
- 12 -
Lampiran V dan Lampiran VI yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 16
(1) Kementerian melakukan pembinaan:
a. program/kegiatan; dan
b. pembinaan teknis.
(2) Pembinaan program/kegiatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan oleh
Sekretariat Jenderal.
(3) Pembinaan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf b dilakukan oleh unit kerja eselon I teknis
terkait di lingkungan Kementerian.
Pasal 17
(1) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
penggunaan DAK bidang Kelautan dan Perikanan
dilakukan oleh Organisasi Pelaksana dan atau Tim
Koordinasi di tingkat Pusat, Provinsi, dan
Kabupaten/Kota sesuai dengan petunjuk teknis
dalam Surat Edaran Bersama (SEB) Menteri Negara
PPN/Kepala Bappenas Menteri Keuangan, dan
Menteri Dalam Negeri Tahun 2008 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pemantauan Teknis Pelaksanaan dan
Evaluasi Pemanfaatan DAK.
(2) Organisasi Pelaksana dan/atau Tim Koordinasi
monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) mempunyai tugas
a. melakukan pemantauan dan evaluasi sesuai
dengan kewenangannya:
b. melakukan koordinasi dengan pemerintah
provinsi dan kabupaten/kota serta instansi/dinas
- 13 -
terkait penggunaan DAK bidang kelautan dan
perikanan; dan
c. menyampaikan laporan hasil monitoring dan
evaluasi kepada Menteri dengan disertai saran
tindak lanjut.
Pasal 18
(1) Pemantauan pelaksanaan DAK Bidang Kelautan dan
Perikanan dilakukan terhadap:
a. aspek teknis; dan
b. aspek keuangan.
(2) Pemantauan aspek teknis sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a meliputi:
a. kesesuaian kegiatan DAK dengan usulan kegiatan
dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD);
b. kesesuaian pemanfaatan DAK dalam dokumen
Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat
Daerah (DPA-SKPD) dengan petunjuk teknis
pelaksanaan; dan
c. realisasi waktu pelaksanaan, lokasi, dan sasaran
1 (satu) paket peralatan panen BBI/BBU/BBUG/BBIP meliputi
: wadah panen fiberglass, tabung oksigen, alat hitung benih,
happa)
4.5. Induk dan Pakan
1 (satu) paket induk dan pakan BBIS/BBU/BBUG/BBIP
meliputi : pengadaan calon induk/induk beserta pakannya.
- 35 -
III. PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA DI WILAYAH PESISIR DAN
PULAU-PULAU KECIL DAN KONSERVASI PERAIRAN
A. Penyediaan Sarana dan Prasarana Kawasan Konservasi Perairan,
Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil
Terkait dengan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi, Provinsi
dengan Kabupaten/Kota memiliki kawasan konservasi dan belum
memiliki sarana dan prasarana dimaksud wajib untuk memilih menu
ini. Provinsi yang memiliki kawasan konservasi adalah sebagai
berikut:
Tabel 2. Provinsi dengan Kabupaten/Kota yang memiliki SK
Pencadangan Kawasan Konservasi Perairan
No Kabupaten/Kota Nama Kawasan
1 Provinsi Aceh
Simeulue Kawasan Konservasi Laut Daerah Perairan Pulau Pinang, Siumat dan Simanaha (Pisisi)
Aceh Jaya Kawasan Konservasi Laut Daerah Kab. NAD Jaya
Aceh Besar Kawasan Konservasi Daerah Kawasan Bina Bahari
Kota Sabang Kawasan Konservasi Perairan Pesisir Timur Pulau Weh Kota Sabang
2 Provinsi Sumatera Utara
Serdang Berdagai Kawasan Konservasi Laut Daerah Serdang Bedagai
Nias Kawasan Konservasi Laut Daerah Nias
Tapanuli Tengah Kawasan Konservasi Laut Daerah Tapanuli Tengah
Nias Selatan Kawasan Konservasi Laut Daerah Nias Selatan
3 Provinsi Sumatera Barat
Pesisir Selatan
Kawasan Pulau Penyu Sungai Batang Pelangai Sebagai Kawasan Konservasi Perairan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan
Pariaman
- Konservasi Terumbu Karang dan Kawasan Wisata bahari Pulau Ujung, Pulau Tangah dan Pulau Angso
- Konservasi Penyu dan Kawasan Wisata Bahari Pulau Kasiak
Pasaman barat Kawasan konservasi perairan payau Jorong Maligi
Kepulauan Mentawai
Kawasan Konservasi Laut Daerah Kep. Mentawai
Padang Pariaman Kawasan Konservasi Suaka Alam Perairan Batang Gasan
Kota Padang Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Sebagai Taman Pulau Kecil Kota Padang
Agam Kawasan Konservasi Perairan Daerah Kab Agam
- 36 -
No Kabupaten/Kota Nama Kawasan
Solok Kawasan Konservasi Perairan Daerah Kab Solok
4 Provinsi Riau
Bengkalis Kawasan Suaka Perikanan Ikan Terubuk
5 Provinsi Jambi
Bungo Kawasan Konservasi Perairan Daerah Kab. Bungo
Sarolangun Kawasan Suaka Perikanan Arwana Kutur
6 Provinsi Bengkulu
Kaur Kawasan Konservasi Laut Daerah Kaur
Mukomuko Kawasan Konservasi Laut Daerah Kabupaten Mukomuko
Bengkulu Utara Kawasan Konservasi Perairan di Kecamatan
Enggano Kab. Bengkulu Utara
7 Provinsi Lampung
Lampung Barat Kawasan Konservasi Laut Daerah Lampung Barat
Tanggamus Taman Wisata Perairan Teluk Kilauan
8 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Belitung Timur
- Kawasan Konservasi Perairan Daerah Kabupaten Belitung Timur
- Taman Wisata Perairan Gugusan Pulau-pulau Momparang dan Laut Sekitarnya
Bangka Barat Daerah Perlindungan Laut Kabupaten Bangka Barat
Belitung Kawasan konservasi Perairan kab Belitung
Bangka Selatan Daerah Perlindungan Laut Kabupaten Bangka Selatan
9 Provinsi Kepulauan Riau
Lingga Wilayah Pengelolaan Terumbu Karang Senayang Lingga
Bintan Kawasan Konservasi laut Daerah Bintan
Batam Marine Management Area Coremap Batam
Natuna - Kawasan Konservasi Laut Natuna - Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil Kabupaten Natuna
10 Provinsi Banten
Pandeglang Kawasan Konservasi Laut Daerah Pandeglang
11 Provinsi Jawa Barat
Indramayu Pulau Biawak dan sekitarnya sebagai kawasan konservasi wisata laut
Pangandaran Kawasan Konservasi Laut Daerah Ciamis
Sukabumi Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KKP3K) Kabupaten Sukabumi dengan status Taman Pesisir
12 Provinsi Jawa Tengah
Batang Kawasan Konservasi Laut Daerah Pantai Ujungnegoro - Roban
Tegal Kawasan Konservasi Perairan Karang Jeruk, Tegal
Brebes Suaka Perikanan Waduk Malahayu dan Waduk Penjalin
Jepara Kawasan Taman Pulau Kecil Pulau Panjang Kab Jepara
Pekalongan Pekalongan
- 37 -
No Kabupaten/Kota Nama Kawasan
13 Provinsi D I Yogyakarta
Gunungkidul Suaka Alam Perairan Kabupaten Gunungkidul
Bantul Kawasan Konservasi Taman Pesisir Di Kabupaten Bantul
14 Provinsi Jawa Timur
Sumenep Kepulauan Sepanjang dan Sekitarnya sebagai Kawasan Konservasi Laut Daerah
Situbondo Taman Wisata Pasir Putih Kabupaten Situbondo
Pasuruan Kawasan Konservasi Perairan Daerah Pasuruan
Sidoarjo Taman Pulau Kecil, P. Kedung, P. Watu, P. Pandansari
15 Provinsi Bali
Klungkung Kawasan Konservasi Perairan Nusa Penida
Buleleng Taman Wisata Perairan Buleleng
Jembrana Kawasan Konservasi Perairan Jembrana
16 Provinsi Nusa Tenggara Barat
Sumbawa Barat Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KKP3K) Kabupaten Sumbawa Barat
Lombok Barat Kawasan Konservasi Laut Daerah Kabupaten Lombok Barat
Dompu Kawasan Konservasi Perairan Kab. Dompu
Lombok Timur Gili Sulat dan Gili Lawang Kecamatan Sambela sebagai Kawasan Konservasi Laut Daerah
Bima Kawasan konservasi laut daerah Bima (Gili Banta)
Lombok Tengah Kawasan Konservasi Laut Daerah Kabupaten Lombok Tengah
Sumbawa Kawasan Konservasi Perairan Pulau Kramat, Pulau Bedil dan Pulau Temudong kab. Sumbawa
17 Provinsi Nusa Tenggara Timur
Alor Kawasan Konservasi Laut Daerah Selat Pantar
Flores Timur Suaka Alam Perairan Kabupaten Flores Timur
Sikka Kawasan Konservasi Perairan Laut Kabupaten Sikka
Lembata
Suaka Perikanan Perairan Pulau Lembata, Daerah Perlindungan Adat Maritim Tanjung Atadei dan Teluk Penikenek, Suaka Pulau Kecil Perairan Laut Pulau Komba
18 Provinsi Kalimantan Barat
Bengkayang Kawasan Konservasi Laut Daerah Bengkayang
19 Provinsi Kalimantan Selatan
Kotabaru Kawasan Konservasi dan Wisata Laut Pulau Laut Barat-Selatan dan P. Sembilan
Tanah Bumbu Kawasan Perlindungan Laut Daerah Kab. Tanah Bumbu
20 Provinsi Kalimantan Timur
Berau Kawasan Konservasi Laut Berau
Bontang Kawasan Konservasi Perairan Wilayah Pesisir Dan Laut Kota Bontang
21 Provinsi Kalimantan Utara
Nunukan - Kawasan Konservasi Flora dan Fauna Pulau
Sinilak
- 38 -
No Kabupaten/Kota Nama Kawasan
- Kawasan Konservasi Perairan Daerah di desa setabu kec. Sebatik barat
22 Provinsi Sulawesi Utara
Minahasa Selatan Kawasan Konservasi Laut Daerah Kab. Minahasa Selatan
Kota Bitung Kawasan konservasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil kota bitung
Minahasa Utara Kawasan Taman Wisata Perairan Kab Minahasa Utara
23 Provinsi Gorontalo
Bone Bolango Kawasan Konservasi Laut Daerah Desa Olele
Boalemo Kawasan Konservasi Perairan Daerah Boalemo
24 Provinsi Sulawesi Tengah
Banggai Kep. Kawasan Konservasi Laut Daerah Banggai Kepulauan
Banggai Kawasan Konservasi Laut Daerah Kabupaten Banggai
Parigi Moutong Kawasan Konservasi Perairan Daerah Teluk Tomini
Morowali Kawasan Konservasi Perairan Daerah Kab Morowali
monitoring dan evaluasi pada triwulan I, II, III dan IV pada
tahun berjalan yang ditujukan ke Ditjen Penguatan Daya
Saing Produk Kelautan dan Perikanan up. Direktorat Bina
Mutu dan Diversifikasi Produk Perikanan.
e) Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan kegiatan Bedah UMK dilaksanakan selama
tiga bulan dalam tahun berjalan dengan rincian sebagai
berikut :
Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3
Perbaikan bangunan V V V
Bantuan peralatan V V V
Waktu pelaksaanaan kegiatan non fisik Bedah UMK melalui
APBD harus diselenggarakan secara simultan dengan kegiatan
fisik Bedah UMK.
- 121 -
4. Pelaksanaan Kegiatan
Spesifikasi teknis standar perbaikan bangunan dan bantuan
peralatan pengolahan adalah sebagai berikut :
a) Perbaikan Bangunan Pindang Ikan, Ikan Asin/Kering, Ikan
Asap dan Abon Ikan
No. Uraian Spesifikasi
1. Lantai Lantai keramik
Kemiringan yang cukup, kedap air,
mudah dibersihkan dan disanitasi, serta dirancang sedemikian rupa
sehingga memudahkan pembuangan air kotor.
2. Dinding Keramik dinding ukuran 30x30 L x T = (50 m x 1,2 m)
Rata permukaannya, mudah dibersihkan dan disanitasi, kuat,
dan kedap air
3. Pintu Kusen
Pintu P x L = 2 m x 0,8 m dan tebal 3mm
Terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, mudah dibersihkan dan
disanitasi, dilengkapi dengan tirai plastik
4. Langit-langit;
atau sambungan
atap
Gypsum dengan luas 50 m2
Mudah dibersihkan, berwarna terang
5. Ventilasi dan
sirkulasi udara Frame alumunium dan kawat kasa
alumunium (uk. 60 cm x 100 cm)
Cukup untuk menghindari
kondensasi, dilengkapi dengan sarana pencegah masuknya serangga
6. Toilet Pemindahan pintu agar tidak menghadap toilet
Perbaikan lantai
Perbaikan closet
Menggunakan sistem water flushing
dan memenuhi sanitasi.
7. Instalasi air Pemasangan pompa air 1 paket
Memenuhi kapasitas debit yang
dibutuhkan, air layak digunakan dalam proses pengolahan
- 122 -
8. Tempat pencuci tangan
Pemasangan wastafel
Dilengkapi sarana sanitasi dan tidak
menyebabkan rekontaminasi
9. Saluran
Pembuangan Pemasangan saluran pembuangan
yang dilengkapi dengan bak kontrol
b) Paket Pengolahan Pindang Ikan (kapasitas 40 kg)
No. Uraian Spesifikasi
1 Meja preparasi stainless steel (1 unit)
Material : Stainless Steel 304 tebal min 1,2 mm
Dimensi (P x L x T) : 180x70x85cm (tinggi disesuaikan dgn kebiasaan pengolah)
2 Chest Freezer (1 unit)
Kapasitas : min. 194 Liter
3 Kompor Gas Mawar 1 Tungku Lengkap (1 unit)
Kompor Gas :
1 tungku
Berpemantik otomatis
Dimensi : P (77) L (41,5) T (16,5) cm
Garansi : 5 tahun Body (Garansi Keropos) ,1 tahun Spare part, 3 tahun Servis
Jenis api : Api lilin
Terbuat dari bahan stainless steel
Bentuk api yang biru, merata dan besar
Full Pressed Body
Tahan beban hingga 100 KG
Dilengkapi sensor panas ( bila api mati di burner/tungku, gas tidak keluar)
Dilengkapi dengan aksesoris:
Tabung Gas Elpiji 12 Kg (produk baru/minimal memiliki waktu kaji ulang yang berakhir pada Mei 2018)
Regulator ber-SNI
Selang ber-SNI
Dilengkapi dengan ring aluminium ber-SNI
4 Coolbox (1 unit)
Kapasitas : <200 Liter
Bahan Plasic : HDPE
5 Fan di ruang pengolahan (1 unit)
Tornado Regency Wallfan TW 45
diameter 18 Inchi
3 kontrol speed
Jaring kipas bahan nikel
Baling-baling dari besi
Bisa berputar ke kiri dan ke kanan
108 Watt
6 Tebal 2 mm T=2,5m, L=2m
- 123 -
7 Lampu dg acrylic cover (2 unit)
Lampu TL LED 2 x 20 Watt
Kap Lampu TL LED 2 x 20 Watt
Tutup cover acrylic bening
Panjang 120 cm
8 Insect killer lamps (2 unit)
Maks. UV Light Tubes 20 Watt x 2 pcs
Min. Coverage Area : 70 m2
4D Entry point : Front/Back/Both Sides
Use to Kill Flies and Mosquitos
Maks. Wattage : 40Watt
Voltage : 220-240V
9 Hand Sealer
(1 unit) Max Input Power : 300 watt
Min Lebar Seal : 2 mm
Body : Iron / Besi
Min Panjang Seal : 20 Cm
10 Tempat sampah berpenutup (2 unit)
Berbahan HDPE plastic
Bukaan tutup: injak
Kapasitas 30 Liter
11 Pallet untuk penirisan (Palet Kecil) (1 unit)
Min Size : 1200 x 1200 x 150 mm Perbaiki ukuran
Material : HDPE
Type : Reversible
Min Statik : 5000 Kg
Min Dynamic : 1500 Kg
Min Racking : 1200 Kg
Accessibility : Forklift entry : 4-wa
Washabl
Durable & reliable
Recyclable
Max Weight : 30 Kg
12 Bahan Kemasan (1 unit)
Plastik PP (Polypropylene) ketebalan min 0,8 mm
13 Timbangan bahan Baku (1 unit)
Display : LED
Power : Baterai/rechargeable
Kapasitas : 300-500 Kg
Min plat form size : 60 cm x 80 cm
14 Timbangan produk (1 unit)
Display : LED
Power : Baterai/rechargeable
Kapasitas : 30 Kg
15 Panci perebusan pindang (4 unit)
Volume 20 kg Bahan : Stainless Steel 304, minimal tebal 3 mm
- 124 -
c) Paket Pengolahan Pindang Ikan (Kapasitas 100 kg)
No. Uraian Spesifikasi
1 Meja preparasi stainless steel (1 unit)
Material : Stainless Steel 304
Ketebalan minimal 1,2 mm
Dimensi (P x L x T) : 180 x 70x
85cm (tinggi disesuaikan dengan kebiasaan pengolah)
2 Chest Freezer (1 unit)
Kapasitas : min. 194 Liter
3 Kompor Gas Mawar 1
Tungku Lengkap (2 unit)
Kompor Gas :
1 tungku
Berpemantik otomatis
Berat : 8,1 kg
Dimensi : P (77) L (41,5) T (16,5)
cm
Garansi : 5 tahun Body (Garansi
Keropos) ,1 tahun Sparepart, 3 tahun Service
Jenis api : Api lilin
Terbuat dari bahan stainless stell
dan
Anti Karat yang tahan lama
terhadap korosi
Bentuk api yang biru, merata dan
besar
Full Pressed Body
Tahan beban hingga 100 KG
Dilengkapi sensor panas ( bila api mati di burner / tungku gas tidak
keluar)
Dilengkapi dengan aksesoris:
Tabung Gas Elpiji 12 Kg :
Produk baru/minimal memiliki
waktu kaji ulang yang berakhir pada Mei 2018
Ber-SNI
Regulator : Ber-SNI Selang :
Dilengkapi dengan ring aluminium
Ber-SNI
4 Coolbox (1 unit)
Kapasitas : <200 Liter
Bahan Plasic : HDPE
- 125 -
5 Fan di ruang
pengolahan (1 unit)
Tornado Regency Wallfan TW 45
diameter 18 Inchi
3 kontrol speed
Jaring kipas bahan nikel
Baling-baling dari besi
Bisa berputar ke kiri dan ke kanan
108 Watt
6 Tirai plastik plastic curtain (2 unit)
Tebal 2 mm T=2,5m, L=2m
7 Lampu dg
acrylic cover (2 unit)
Lampu TL LED 2 x 20 Watt
Kap Lampu TL LED 2 x 20 Watt
Tutup cover acrylic bening
Panjang 120 cm
8 Insect killer
lamps (2 unit)
Maks. UV Light Tubes 20 Watt x 2
pcs
Min. Coverage Area : 70 m2
4D Entry point : Front/Back/Both
Sides
Use to Kill Flies and Mosquitos
Maks. Wattage : 40Watt
Voltage : 220-240V
9 Hand Sealer (1 unit)
Max Input Power : 300 watt
Min Lebar Seal : 2 mm
Body : Iron / Besi
Min Panjang Seal : 20 Cm
10 Tempat sampah
berpenutup (2 unit)
Berbahan HDPE plastic Bukaan tutup: injak
Kapasitas 30 Liter
11 Pallet untuk penirisan
(Palet Kecil) (1 unit)
Min Size : 1200 x 1200 x 150 mm
Perbaiki ukuran
Material : HDPE
Type : Reversible
Min Statik : 5000 Kg
Min Dynamic : 1500 Kg
Min Racking : 1200 Kg]
Accessibility : Forklift entry : 4-way
Washable
Durable & reliable
Recyclable
Max Weight : 30 Kg
12 Bahan
Kemasan (1 unit)
Plastik PP (Polypropylene) ketebalan
min 0,8 mm
- 126 -
13 Timbangan
bahan Baku (1 unit)
Display : LED
Power : Baterai/rechargeable
Kapasitas : 300-500 Kg
Min plat form size : 60 cm x 80 cm
14 Timbangan
produk (1 unit)
Display : LED
Power : Baterai/rechargeable
Kapasitas : 30 Kg
15 Panci perebusan pindang (12 unit)
Volume 20 kg Bahan : Stainless Steel 304, minimal tebal 3 mm
d) Paket Pengolah Ikan Kering dengan Solar Dryer (Kapasitas 100
kg)
No. Uraian Spesifikasi
1 Meja stainless steel
(1 unit)
Material : Stainless Steel 304
Ketebalan minimal 1,2 mm
Dimensi (P x L x T) : 180 x 70 x
85cm
(tinggi disesuaikan dengan
kebiasaan pengolah)
2 Coolbox
(1 unit) Kapasitas : <200 Liter
Bahan Plastik : HDPE
3 Tirai plastik plastic curtain (2 unit)
Tebal 2 mm T=2,5m, L=2m
4 Lampu dg acrylic cover
(2 unit)
Lampu TL LED 2 x 20 Watt
Kap Lampu TL LED 2 x 20 Watt
Tutup cover acrylic bening
Panjang 120 cm
5 Insect killer lamps
(2 unit)
Maks. UV Light Tubes 20 Watt x 2 pcs
Min. Coverage Area : 70 m2
4D Entry point : Front/Back/Both
Sides
Use to Kill Flies and Mosquitos
Maks. Wattage : 40Watt
Voltage : 220-240V
6 Hand Sealer (1 unit)
Max Input Power : 300 watt
Min Lebar Seal : 2 mm
Body : Iron / Besi
Min Panjang Seal : 20 Cm
- 127 -
e) P
a
k
e
t
Pengolah Ikan Kering dengan Solar Dryer (Kapasitas 200 kg)
No. Uraian Spesifikasi
1 Meja stainless steel
(1 unit)
Material : Stainless Steel 304
Ketebalan minimal 1,2 mm
Dimensi (P x L x T) : 180x70x85cm (
tinggi disesuaikan dengan kebiasaan pengolah)
2 Coolbox (1 unit)
Kapasitas : <200 Liter
Bahan Plasic : HDPE
7 Keranjang
Berlubang/Trays (4 unit)
Bahan : plastik
Tidak mudah pecah
Kapasitas : minimal 20 Kg
Dimensi : minimal 62 x 43 x 38 (cm)
Dapat disusun vertical dan berlubang-lubang
8 Tempat sampah
berpenutup (2 unit)
Berbahan HDPE plastic
Bukaan tutup: injak
Kapasitas 30 Liter
9 Pallet untuk
penirisan (Palet Kecil)
(1 unit)
Min Size : 1200 x 1200 x 150 mm
Perbaiki ukuran
Material : HDPE
Type : Reversible
Min Statik : 5000 Kg
Min Dynamic : 1500 Kg
Min Racking : 1200 Kg
Accessibility : Forklift entry : 4-way
Washable
Durable & reliable
Recyclable
Max Weight : 30 Kg
10 Bahan Kemasan
(1 unit)
Plastik PP (Polypropylene) ketebalan
min 0,8 mm
11 Drum
Penyimpanan (2 unit)
Bahan : palstik berpenutup
Ukuran : 50 L
12 Timbangan produk (1 unit)
Display : LED
Power : Baterai/rechargeable
Kapasitas : 30 Kg
13 Talenan (1 unit)
Bahan : acrylic
14 Solar Dryer (1 unit)
Ukuran : 3 m x 6 m
Material :
20 tray, 1 tray = 5 kg
- 128 -
3 Tirai plastik
plastic curtain (2 unit)
Tebal 2 mm T=2,5m, L=2m
4 Lampu dg acrylic cover (2 unit)
Lampu TL LED 2 x 20 Watt
Kap Lampu TL LED 2 x 20 Watt
Tutup cover acrylic bening
Panjang 120 cm
5 Insect killer
lamps (2 unit)
Maks. UV Light Tubes 20 Watt x 2
pcs
Min. Coverage Area : 70 m2
4D Entry point : Front/Back/Both
Sides
Use to Kill Flies and Mosquitos
Maks. Wattage : 40Watt
Voltage : 220-240V
6 Hand Sealer (1 unit)
Max Input Power : 300 watt
Min Lebar Seal : 2 mm
Body : Iron / Besi
Min Panjang Seal : 20 Cm
7 Keranjang Berlubang/Tra
ys
Bahan : plastik
Tidak mudah pecah
Kapasitas : minimal 20 Kg
Dimensi : minimal 62 x 43 x 38 (cm)
Dapat disusun vertical dan
berlubang-lubang
8 Tempat
sampah berpenutup
(2 unit)
Berbahan HDPE plastic
Bukaan tutup: injak
Kapasitas 30 Liter
9 Pallet untuk
penirisan (Palet Kecil) (2 unit)
Min Size : 1200 x 1200 x 150 mm
Perbaiki ukuran
Material : HDPE
Type : Reversible
Min Statik : 5000 Kg
Min Dynamic : 1500 Kg
Min Racking : 1200 Kg
Accessibility : Forklift entry : 4-way
Washable
Durable & reliable
Recyclable
Max Weight : 30 Kg
10 Bahan Kemasan (1 unit)
Plastik PP (Polypropylene) ketebalan min 0,8 mm
11 Drum Penyimpanan
(4 unit)
Bahan : palstik berpenutup
Ukuran : 50 L
- 129 -
12 Timbangan
produk (1 unit)
Display : LED
Power : Baterai/rechargeable
Kapasitas : 30 Kg
13 Talenan
(1 unit) Bahan : acrylic
14 Solar Dryer
(2 unit) Ukuran : 3 m x 6 m
Material :
20 tray, 1 tray = 5 kg
f) Paket Pengolah Ikan Asap dengan Lemari asap
No. Uraian Spesifikasi
1 Meja preparasi stainless steel (1 unit)
Material : Stainless Steel 304
Ketebalan minimal 1,2 mm
Dimensi (P x L x T) : 180x70x85cm ( tinggi disesuaikan dengan
kebiasaan pengolah)
2 Chest Freezer
(1 unit) Kapasitas : min. 194 Liter
3 Lemari asap (1 unit)
Spesifikasi - KM-SH 80
Dimensi : 500 x 465 x 1050 mm
Material : Mild Steel,Stainless Steel
Kapasitas : 80 Liter (20-30
kg/proses)
Kelengkapan : Thermometer Payung
Material Rangka : Mild Steel (Siku 40 x 40 X 4)
Pemanas : Kompor LPG
4 Coolbox
(1 unit) Kapasitas : <200 Liter
Bahan Plasitc : HDPE
5 Exhause di ruang
pengolahan (2 unit)
Exhaust Dinding / atap
Menggunakan " Metal Louver " Sebagai Filter Atau Perangkap
Minyak Goreng Dan Dilengkapi Dengan " Oil Cup " Untuk Menampung Minyak Goreng.
Diameter 10 "
6 Tirai plastik plastic curtain (2 unit)
T=2,5m, L=2m tebal = 5 mm
7 Lampu dg acrylic cover
(2 unit)
Lampu TL LED 2 x 20 Watt
Kap Lampu TL LED 2 x 20 Watt
Tutup cover acrylic bening
Panjang 120 cm
- 130 -
8 Insect killer
lamps (2 unit)
Maks. UV Light Tubes 20 Watt x 2
pcs
Min. Coverage Area : 70 m2
4D Entry point : Front/Back/Both
Sides
Use to Kill Flies and Mosquitos
Maks. Wattage : 40Watt
Voltage : 220-240V
9 Hand Sealer (1 unit)
Max Input Power : 300 watt
Min Lebar Seal : 2 mm
Body : Iron / Besi
Min Panjang Seal : 20 Cm
10 Keranjang Berlubang/Tra
ys (4 unit)
Bahan : plastik
Tidak mudah pecah
Kapasitas : minimal 20 Kg
Dimensi : minimal 62 x 43 x 38 (cm)
Dapat disusun vertical dan
berlubang-lubang
11 Tempat
sampah berpenutup
(2 unit)
Berbahan HDPE plastic
Bukaan tutup: injak
Kapasitas 30 Liter
12 Pallet untuk penirisan (Palet Kecil)
(1 unit)
Min Size : 1200 x 1200 x 150 mm Perbaiki ukuran
Material : HDPE
Type : Reversible
Min Statik : 5000 Kg
Min Dynamic : 1500 Kg
Min Racking : 1200 Kg
Accessibility : Forklift entry : 4-way
Washable
Durable & reliable
Recyclable
Max Weight : 30 Kg
13 Bahan
Kemasan (1 unit)
Plastik PP (Polypropylene) ketebalan
min 0,8 mm
14 Timbangan
produk (1 unit)
Display : LED
Power : Baterai/rechargeable
Kapasitas : 30 Kg
g) Paket Pengolah Ikan Asap dengan Oven
- 131 -
No. Uraian Spesifikasi
1 Meja preparasi stainless steel (1 unit)
Material : Stainless Steel 304
Ketebalan minimal 1,2 mm
Dimensi (P x L x T) : 180x70x85cm (
tinggi disesuaikan dengan kebiasaan pengolah)
2 Chest Freezer
(1 unit) Kapasitas : min. 194 Liter
Power consumption : maks. 168
Watt
3 Oven
(1 unit) Material : Stainless Steel
Kapasitas 25 Kg
4 Coolbox
(1 unit) Kapasitas : <200 Liter
Bahan Plasic : HDPE
5 Exhause di ruang
pengolahan (2 unit)
Exhaust Dinding
Menggunakan " Metal Louver " Sebagai Filter Atau Perangkap
Minyak Goreng Dan Dilengkapi Dengan " Oil Cup " Untuk Menampung Minyak Goreng.
Diameter 10 "
6 Tirai plastik plastic curtain (2 unit)
T=2,5m, L=2m tebal = 5 mm
7 Lampu dg acrylic cover
(2 unit)
Lampu TL LED 2 x 20 Watt
Kap Lampu TL LED 2 x 20 Watt
Tutup cover acrylic bening
Panjang 120 cm
8 Insect killer lamps (2 unit)
Maks. UV Light Tubes 20 Watt x 2 pcs
Min. Coverage Area : 70 m2
4D Entry point : Front/Back/Both
Sides
Use to Kill Flies and Mosquitos
Maks. Wattage : 40Watt
Voltage : 220-240V
9 Hand Sealer
(1 unit) Max Input Power : 300 watt
Min Lebar Seal : 2 mm
Body : Iron / Besi
Min Panjang Seal : 20 Cm
10 Keranjang Berlubang/
Trays (4 unit)
Bahan : plastik
Tidak mudah pecah
Kapasitas : minimal 20 Kg
Dimensi : minimal 62 x 43 x 38 (cm)
Dapat disusun vertical dan
berlubang-lubang
- 132 -
11 Tempat
sampah berpenutup (2 unit)
Berbahan HDPE plastic
Bukaan tutup: injak
Kapasitas 30 Liter
12 Pallet untuk penirisan (Palet Kecil)
(1 unit)
Min Size : 1200 x 1200 x 150 mm Perbaiki ukuran
Material : HDPE
Type : Reversible
Min Statik : 5000 Kg
Min Dynamic : 1500 Kg
Min Racking : 1200 Kg
Accessibility : Forklift entry : 4-way
Washable
Durable & reliable
Recyclable
Max Weight : 30 Kg
13 Bahan
Kemasan (1 unit)
Plastik PP (Polypropylene) ketebalan
min 0,8 mm
14 Timbangan
produk (1 unit)
Display : LED
Power : Baterai/rechargeable
Kapasitas : 30 Kg
h) Paket Pengolah Abon Ikan (Kapasitas 5 kg)
No. Uraian Spesifikasi
1 Meja preparasi stainless steel (1 unit)
Material : Stainless Steel 304
Ketebalan minimal 1,2 mm
Dimensi (P x L x T) : 110 x 70 x 85 cm
2 Kompor Gas Mawar 1
Tungku Lengkap
(1 unit)
Kompor Gas :
1 tungku
Berpemantik otomatis
Dimensi : P (77) L (41,5) T (16,5) cm
Garansi : 5 tahun Body (Garansi Keropos) ,1 tahun Spare part, 3
tahun Servis
Jenis api : Api lilin
Terbuat dari bahan stainless steel
Bentuk api yang biru, merata dan
besar
Full Pressed Body
Tahan beban hingga 100 KG
Dilengkapi sensor panas ( bila api
mati di burner/tungku, gas tidak
keluar)
- 133 -
Dilengkapi dengan aksesoris:
Tabung Gas Elpiji 12 Kg :
Produk baru/minimal memiliki
waktu kaji ulang yang berakhir pada Mei 2018
Regulator ber-SNI
Selang ber-SNI
Dilengkapi dengan ring aluminium ber-SNI
3 Chest Freezer
(1 unit) Kapasitas : min. 194 Liter
Daya min. 168 Watt
4 Coolbox
(1 unit) Kapasitas : <200 Liter
Bahan Plasic : HDPE
5 Exhause di ruang
pengolahan (2 unit)
Exhaust Dinding
Menggunakan " Metal Louver "
Sebagai Filter Atau Perangkap
Minyak Goreng Dan Dilengkapi Dengan " Oil Cup " Untuk Menampung Minyak Goreng.
Warna Putih
25 Aufa
Diameter 10 "
Capacity 835Cmh
Power 34W, 220V, 50Hz.
6 Tirai plastik plastic curtain
(2 unit)
T=2,5m, L=2m
7 Lampu dg
acrylic cover (2 unit)
Lampu TL LED 2 x 20 Watt
Kap Lampu TL LED 2 x 20 Watt
Tutup cover acrylic bening
Panjang 120 cm
8 Insect killer lamps
(2 unit)
Maks. UV Light Tubes 20 Watt x 2
pcs
Min. Coverage Area : 70 m2
4D Entry point : Front/Back/Both Sides
Use to Kill Flies and Mosquitos
Maks. Wattage : 40Watt
Voltage : 220-240V
9 Hand Sealer (2 unit)
Max Input Power : 300 watt
Min Lebar Seal : 2 mm
Body : Iron / Besi
Min Panjang Seal : 20 Cm
- 134 -
10 Baskom
Plastik (4 unit)
Bahan : plastik
Tidak mudah pecah
Kapasitas : minimal 10 Kg
Dimensi : minimal 62 x 43 x 38 (cm)
Dapat disusun vertical dan berlubang-lubang
11 Wadah Plastik berpenutup
(3 unit)
Bahan : plastik
Tidak mudah pecah
Ukuran 5 liter
12 Tempat sampah
berpenutup (2 unit)
Berbahan HDPE plastic
Bukaan tutup: injak
Kapasitas 30 Liter
13 Bahan Kemasan
(1 unit)
Plastik PP (Polypropylene) ketebalan min 0,8 mm
14 Timbangan
produk (1 unit)
Display : LED
Power : Baterai/rechargeable
Kapasitas : 30 Kg
15 Wajan 10 Kg
(1 unit) Bahan panci :stainless steel,
diameter wajan : 60 - 70 cm
16 Kukusan (1 unit)
Bahan : stainless steel (food grade), Diameter : 36-40 cm, tipe : susun 3
17 Spinner
(peniris minyak) (1 unit)
Kapasitas : 10 kg /proses
Listrik yang dibutuhkan : 1/4 HP atau sekitar (200-250) watt, 220 V
Silinder : Stainless Steel
Keranjang : vorporasi stainless steel
Tabung : stainless steel
Regulator pengatur kecepatan (3 level kecepatan)
Bahan Body stainless steel dan besi (gambar)
18 Blender (1 unit)
Bahan plastik dan stainless steel,
Kapasitas 2 liter
mata pisau stainless steel
power : 750 - 800 Watt, 220 V
i) Paket Pengolah Abon Ikan (Kapasitas 10 kg)
No. Uraian Spesifikasi
1 Meja preparasi
stainless steel (1 unit)
Material : Stainless Steel 304
Ketebalan minimal 1,2 mm
Dimensi (P x L x T) : 110 x 70 x 85
cm
- 135 -
2 Kompor Gas
Mawar 1 Tungku Lengkap
(2 unit)
Kompor Gas :
1 tungku
Berpemantik otomatis
Dimensi : P (77) L (41,5) T (16,5) cm
Garansi : 5 tahun Body (Garansi Keropos) ,1 tahun Spare part, 3
tahun Servis
Jenis api : Api lilin
Terbuat dari bahan stainless steel
Bentuk api yang biru, merata dan besar
Full Pressed Body
Tahan beban hingga 100 kg
Dilengkapi sensor panas ( bila api mati di burner/tungku, gas tidak
keluar) Dilengkapi dengan aksesoris:
Tabung Gas Elpiji 12 Kg :
Produk baru/minimal memiliki
waktu kaji ulang yang berakhir pada Mei 2018
Regulator ber-SNI
Selang ber-SNI
Dilengkapi dengan ring aluminium ber-SNI
3 Chest Freezer (1 unit)
Kapasitas : min. 194 Liter
Daya min. 168 Watt
4 Coolbox
(1 unit) Kapasitas : <200 Liter
Bahan Plasic : HDPE
5 Exhause di ruang pengolahan
(2 unit)
Exhaust Dinding
Menggunakan " Metal Louver "
Sebagai Filter Atau Perangkap Minyak Goreng Dan Dilengkapi
Dengan " Oil Cup " Untuk Menampung Minyak Goreng.
Warna Putih
25 Aufa
Diameter 10 "
Capacity 835Cmh
Power 34W, 220V, 50Hz.
6 Tirai plastik plastic curtain
(2 unit)
T=2,5m, L=2m
7 Lampu dg
acrylic cover (4 unit)
Lampu TL LED 2 x 20 Watt
Kap Lampu TL LED 2 x 20 Watt
Tutup cover acrylic bening
Panjang 120 cm
- 136 -
8 Insect killer
lamps (2 unit)
Maks. UV Light Tubes 20 Watt x 2
pcs
Min. Coverage Area : 70 m2
4D Entry point : Front/Back/Both
Sides
Use to Kill Flies and Mosquitos
Maks. Wattage : 40Watt
Voltage : 220-240V
9 Hand Sealer (2 unit)
Max Input Power : 300 watt
Min Lebar Seal : 2 mm
Body : Iron / Besi
Min Panjang Seal : 20 Cm
10 Baskom Plastik
(4 unit)
Bahan : plastik
Tidak mudah pecah
Kapasitas : minimal 10 Kg
Dimensi : minimal 62 x 43 x 38 (cm)
Dapat disusun vertical dan
berlubang-lubang
11 Wadah Plastik
berpenutup (3 unit)
Bahan : plastik
Tidak mudah pecah
Ukuran 5 liter
12 Tempat sampah berpenutup
(2 unit)
Berbahan HDPE plastic
Bukaan tutup: injak
Kapasitas 30 Liter
13 Bahan Kemasan (1 unit)
Plastik PP (Polypropylene) ketebalan min 0,8 mm
14 Timbangan produk
(1 unit)
Display : LED
Power : Baterai/rechargeable
Kapasitas : 30 Kg
15 Wajan 10 Kg
(2 unit) Bahan panci : stainless steel,
diameter wajan : 60 - 70 cm,
16 Kukusan (2 unit)
Bahan : stainless steel (food grade),
Diameter : 36-40 cm
tipe : susun 3
17 Spinner (peniris minyak)
(1 unit)
Kapasitas : 10 kg /proses
Listrik yang dibutuhkan : 1/4 HP
atau sekitar (200-250) watt, 220 V
Silinder : Stainless Steel
Keranjang : vorporasi stainless steel
Tabung : stainless steel
Regulator pengatur kecepatan (3
level kecepatan)
Bahan Body stainless steel dan besi
18 Blender (1 unit)
Bahan plastik, dan stainless steel,
Kapasitas 2 liter
- 137 -
mata pisau stainless steel
power : 750 - 800 Watt, 220 V
D. Sarana Prasarana Usaha Garam Rakyat
1. Pengertian
Sarana Prasarana Usaha Garam Rakyat merupakan kegiatan
untuk meningkatkan meningkatkan jaringan distribusi garam
rakyat, meliputi pembuatan saluran air sekunder, perbaikan jalan
produksi, pembuatan brine tank ( penampungan air baku/air siap
pakai untuk dikristalisasi) dan geomembran.
2. Persyaratan Umum
a. Sarana prasarana usaha garam rakyat dilaksanakan di
wilayah pesisir yang memiliki lahan/tambak garam rakyat
minimal seluas 15 Ha
b. Usaha garam rakyat telah dilaksanakan minimal 2 tahun
terakhir
3. Persyaratan dan Spesifikasi Teknis
Sarana Prasaranan Usaha Garam Rakyat meliputi pembuatan
saluran air sekunder, perbaikan jalan produksi, pembuatan brine
tank dan geomembran.
a. Pembuatan saluran air Sekunder
Saluran air sekunder merupakan saluran yang digunakan
untuk mendistribusikan air baku dari saluran primer ke dalam
hamparan lahan garam.
Spesifikasi teknis saluran air sebagai berikut :
(1) Lebar saluran sebesar 70 cm; kedalaman saluran sebesar
70 cm;
(2) Konstruksi saluran sebagaimana tergambar berikut :
Saluran Sekunder
Jalan Inspeksi
Saluran
hamparan lahan
garam
Jalan Produksi 70 cm
30 cm 70 cm
- 138 -
Konstruksi dinding saluran cor-an batu kali, jalan inspeksi
saluran berupa beton ber-cor.
(3) Panjang saluran disesuaikan panjang jalan produksi
b. Perbaikan jalan produksi
Jalan produksi adalah merupakan prasarana transportasi pada
hamparan/ areal lahan usaha garam rakyat yang terhubung
dengan jalan desa. Jalan akses untuk transportasi
pengangkutan sarana produksi menuju hamparan lahan
tambak garam dan mengangkut hasil dari lahan menuju
pemukiman, tempat penampungan sementara/ pengumpulan
atau tempat lainnya.
Spesifikasi teknis jalan produksi sebagai berikut:
(1) Panjang jalan produksi disesuaikan dengan kebutuhan dan
ketersediaan anggaran.
(2) Jalan produksi lebar minimal 3 m
(3) Konstruksi jalan produksi beton cor /precast dengan
ketebalan 0,50-0,70 cm.
c. Pembuatan brine tank
Brine tank atau kolam penampungan air baku merupakan
kolam penampungan air siap pakai untuk kristalisasi.
Spesifikasi teknis brine tank sebagai berikut :
(1) Panjang brine tank 10 meter, lebar 10 meter dengan
ketinggian 1 meter dari lantai.
(2) Konstruksi lantai beton cor / precast dengan ketebalan 5
cm, penopang dinding terbuat dari tulangan beton besi
diameter 10 mm, dengan lebar coran 15 x 15 cm, dengan
jarak tiap penopang adalah 3,25 ( tiga koma dua puluh
lima ) meter.
- 139 -
Gambar konstruksi sebagai berikut :
(3) Rangka tiang penopang dinding dari besi dengan diameter
10 mm.
(4) Permukaan brine tank dilapisi dengan geomembran;
(5) Bagian atas brine tank diberikan penutup plastik berwarna
putih bening, dengan penopang berupa bambu berbentuk
prisma.
(6) Tinggi sumbu prisma 3 meter dari permukaan lantai.
d. Geomembran
Geomembran adalah membran untuk melapisi lahan garam
yang terbuat dari bahan plastik kedap air untuk meningkatkan
produktivitas dan kualitas garam.
Spesifikasi geomembran sebagai berikut :
Jenis : LDPE (Low Density Poly Ethylene)
Densitas : Minimum 0,900 g/cm3 – Maksimum
0,940 g/cm3
Kandungan
Karbon Hitam
: 2- 3 %
Warna : Hitam pada kedua sisi
50 cm
1 m
lantai
15 x 15 cm
- 140 -
Tebal : Minimal 0,25 mm
Lebar Bentang /
roll
: Minimal 4,4 m
Panjang Bentang
/ roll
: 42 m
Strenght at Break : minimum 6 kN/m
Elongation at
Break
: minimum 160 %
Tear resistence : minimum 20 N
Puncture
resistance
: minimum 60 N
Bahan Baku : tidak menggunakan bahan daur
ulang.
Catatan
: Harus ada identitas barang yang
bersifat Permanen pada geomembran,
sehingga
memudahkan dalam inventarisasi
barang
E. Pembangunan Gudang Sistem Resi Gudang (SRG) dan Sarana
Penunjangnya
1. Pengertian
Pembangunan Gudang Sistem Resi Gudang (SRG) dan Sarana
Penunjangnya merupakan kegiatan fasilitasi pembangunan
gudang SRG dan sarana penunjangnya yang berfungsi menyimpan
stok garam rakyat dengan menerapkan sistem resi gudang.
Sistem resi gudang adalah kegiatan yang berkaitan dengan
penerbitan, pengalihan, penjaminan, dan penyelesaian transaksi.
2. Persyaratan Umum
a) Pembangunan Gudang Sistem Resi Gudang dan Sarana
Penunjangnya dilaksanakan di wilayah pesisir yang memiliki
lahan/tambak garam rakyat minimal 15 Ha.
b) Usaha garam rakyat telah dilaksanakan minimal 2 tahun
terakhir
3. Persyaratan dan Spesifikasi Teknis
Pembangunan Gudang Sistem Resi Gudang dan Sarana
Penunjangnya meliputi pembangunan gudang garam, pos jaga,
- 141 -
jembatan timbang, kantor, gudang peralatan, gerbang, jalan
makadam, parkir/conblock, dan taman.
Spesifikasi Gudang SRG terlampir.
Adapun Spesifikasi Alat Penunjang sebagai berikut :
No Peralatan Spesifikasi
1 Excavator Mini Tail Swing Type - Zero Tail More than 10 attachment for any aplication : breaker, Auger, Ripper, Bucket, Trencher, etc Optional cabin with AC Engine Type: Diesel
Engine Power minimm: 40 HP Operating Weight minimum : 4500 Kg
2 Gravity Conveyor include portable hoverboard
Frame: Alumunium anti korosif Conveyor: Rubber Belt Food Grade Motor: electro motor Tinggi Minimum: 7 m, panjang min 15 m, Sudut ± 30 derajat Protable (dapat dipindah pindah sesuai kebutuhan) *Spesifikasi teknis mengikuti kebutuhan masing – masing gudang
3 NaCl meter Autoranging, Manual Ranging And Range Lock Automatic, Manual And No Temperature Compensation Auto Endpoint; Automatically Freezes Stable Readings On The LCd Display Glp Features Beps; (Battery Error Prevention System) Alerts The User In The Event That Low Battery Power Could Adversely Affect Readings On-Screen User Guides Backlit Display
4 Hygrometer Measuring Temperature Range : -50 C ~ 70 C ( -58 F ~ +158 F ) Temperature Accuracy : +/- 1 C (+/- 2 F) Selectable C or F display Measuring Humidity Range : 10% Rh ~ 99% Rh Humidity Accuracy : +/- 5% Operating Voltage 1.5 V
5 Timbangan Timbangan Duduk Digital Kapasitas : 500 kg Flatform : 500 mm x 500 mm atau 450 mm x 650 mm Sistem : Digital Flatform Minimal: 2500 MM 2
- 142 -
6 Mesin Jahit Karung
Newlong Np7a Made In Japan Keterangan : Revolusi (R.P.M.) 1.700 +200 JahitanPanjang (Mm) 8.5 (3 Per Inch)Tetap Jarum DN X 1 - # 25 Berat (Kg) 6 (13 Lbs) DenganBenangMenggerakkan Motor 65W 50/60Hz, 1-Ph. 12V, 24V, 110V, 220V Atau 240V
7 Pompa Air Jet Pump
DayaListrik = 300 Watt DayaHisap = minimal 24 meter ( Optimal di 15 meter) DayaDorong = min 10 meter Total Head = min 34 meter KapasitasMaks = min 67 liter/menit ( 9 liter/menitpada total head 34m) Garansi = min 1 tahun
8 Genset listrik 3-phase dengandaya 15 Kva Power Output : 15.000 Watt . Voltage : 220 / 380 Volt . Starter Type : Key starter and Manual starter ( Both are available ) . Cooling System : Water Radiator .
- 143 -
LAMPIRAN V
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN
PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR /PERMEN-KP/2016
TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA
ALOKASI KHUSUS BIDANG KELAUTAN DAN
PERIKANAN TAHUN 2017
KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG
KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017
Target PDRB 2017 :
APBD bidang KP 2017 :
(non belanja pegawai dan operasional)
PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS PROVINSI BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017
NO KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
I Pembangunan/Rehabilitasi fasilitas pokok dan fungsional Pelabuhan Perikanan (UPTD Provinsi)
A. Fasilitas Pokok a) Penahan gelombang (breakwater),
turap (reveretment), dan groin b) Dermaga
c) Jetty d) Kolam Pelabuhan e) Alur pelayaran
f) Drainase B. Fasilitas Fungsional
a) Tempat Pelelangan Ikan (TPI) b) Instalasi air bersih c) Instalasi BBM
d) Instalasi listrik e) Instalasi Pengolah Limbah (IPAL)
1. Jumlah produksi perikanan tangkap
...(volume produksi –ton) 2. Nilai produksi perikanan
tangkap... (Rp. Juta) 3. Jumlah pelabuhan
perikanan yang
memenuhi standar operasional... (lokasi)
II Pembangunan/Rehabilitasi sarana dan prasarana pokok Balai Benih Ikan Sentral/BBIS (UPTD Provinsi)
A. Pembangunan kolam B. Peralatan Perbenihan C. Peralatan Perkolaman
D. Peralatan Panen
1. Jumlah produksi perikanan budidaya... (juta ton)
2. Jumlah produksi induk unggul budidaya... (juta ton-non komulatif)
III Pengadaan sarana dan prasarana pengawasan sumber daya kelautan dna perikanan
A. Pengembangan sarana dan 1. Jumlah pemenuhan
- 144 -
prasarana pengawasan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan
a) Pengadaan speedboat pengawasan SDKP (12m dan 16m)
b) Pengadaan garasi speedboat c) Bangunan pengawasan
d) Perlengkapan POKMASWAS
sarana dan prasarana pengawasan yang memadai secara akuntabel
dan tepat waktu... (unit)
IV Pengadaan sarana dan prasarana di wilayah pesisir dan pulau-
pulau kecil dan konservasi perairan
A. Bangunan pengelolaan kawasan
konservasi B. Tambatan perahu/jetty di pulau-
pulau kecil
1. Jumlah luas kawasan
konservasi (juta Ha) 2. Jumlah kawasan pesisir...
(kawasan) dan pulau-pulau kecil... (pulau) yang mandiri
V Pengadaan sarana dan prasarana pembinaan mutu hasil perikanan
A. Peralatan laboratorium
PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS KABUPATEN/KOTA BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017
I Pembangunan/Rehabilitasi sarana dan prasarana Tempat Pelelangan Ikan di luar Pelabuhan Perikanan (milik UPTD kab/kota)
A. Pembuatan/rehabilitasi lantai B. Drainase
C. Instalasi listrik dan penerangan D. Lahan parkir E. Air bersih
1. Jumlah produksi perikanan tangkap...
(volume produksi-ton) 2. Nilai produksi perikanan
tangkap... (Rp.juta)
3. Nilai tukar nelayan (NTN)
II Pembangunan/Rehabilitasi sarana dan prasarana pokok Balai Benih Ikan Lokal/BBIL (milik UPTD Kab/Kota)
A. Pembangunan kolam B. Peralatan perbenihan C. Peralatan perkolaman
D. Peralatan panen
1. Jumlah produksi perikanan budidaya... (juta ton)
2. Jumlah produksi induk unggul di UPTD ... (juta
ekor-non komulatif) 3. Nilai tukar pembudidaya
(NTPi)
III Pengadaan sarama dan prasarana pemberdayaan usaha skala kecil masyarakat pesisiee (Nelayan, Pembudidaya Ikan, Pengolah dan
Pemasar Hasil Perikanan serta Petambak Garam)
A. Kapal penangkapan <3GT beserta
mesin dan alat tangkapnya (laut dan perairan umum daratan)
B. Percontohan budidaya (air tawar,
air payau dan air laut)
1. Kapal perikanan yang
terbangun... (unit) 2. Jumlah alat penangkap
ikan yang terbangun dan
dioperasionalkan... (unit)
- 145 -
C. Pembangunan/Rehabilitasi bedah UKM pengolahan
D. Sarana dan prasarana tambak
garam (saluran air, tandon air tua, bak pencucian dan geomembran serta gudang garam)
3. Jumlah produksi perikanan budidaya... (juta ton)
4. Volume produk hasil olahan perikanan... (juta ton)
5. Nilai produk kelautan dan perikanan (Rp.triliun)
6. Nila tukar pengolah 7. Volume produksi garam ...
(juta ton)
8. Nilai tukar petambak garam
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
SUSI PUDJIASTUTI
LAMPIRAN VI
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2016
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI
KHUSUS BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN
TAHUN 2017
OUTCOME KEGIATAN DAK
BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN 2016-2017
NO INDIKATOR OUTCOME 2016 2017
1. Jumlah produksi perikanan
2. Meningkatnya pendapatan nelayan,
pembudidaya, pengolah dan pemasar hasil perikanan (Rp./orang/bulan)
3. Tingkat konsumsi ikan per kapita (kg/kapita/tahun)
4. Volume dan nilai produk hasil perikanan (ton/Rp.juta)
5. Jumlah produksi jenis ikan
6. Jumlah pulau-pulau kecil yang dikelola
(pulau)
7.
8.
9.
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
SUSI PUDJIASTUTI
- 146 -
LAMPIRAN VII
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN
PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR /PERMEN-KP/2016
TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA
ALOKASI KHUSUS BIDANG KELAUTAN DAN
PERIKANAN TAHUN 2017
LAPORAN KEMAJUAN PER TRIWULAN
DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN
TAHUN ANGGARAN .../...
Provinsi :
Kabupaten/Kota :
No Jenis
Kegiatan
Perencanaan Kegiatan Realisasi
Kesesuaian
Sasaran dan Lokasi
dengan RK
Kesesuaian
antara DPA dengan
Juknis
Kodefikasi Masalah
Sa
t
Vo
l
Jumlah Penerima
Manfaat
Jumlah
Fisik Keuangan Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak DAK (Rp.
juta)
Pendamping
(Rp.juta)
Total (Rp.
juta
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Kodefikasi Masalah :
No Masalah ... , ... ... ... ,2016 1 Permasalahan Terkait dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Kepala Dinas KP 2 Permasalahan Terkait dengan Petunjuk Teknis Prov/Kab/Kota
3 Permasalahan Terkait dengan Rencana Kerja dan Anggaran 4 Permasalahan Terkait dengan DPA 5 Permasalahan Terkait dengan SK Penetapan PPK
6 Permasalahan Terkait dengan Pelaksanaan Tender Pekerjaan Kontrak NIP. ... ... ... ... 7 Permasalahan Terkait dengan Persiapan Pekerjaan Swakelola
8 Permasalahan Terkait dengan Penerbitan SP2D
9 Permasalahan Terkait dengan Pelaksanaan Pekerjaan Kontrak
10 Permasalahan Terkait dengan Pelaksanaan Pekerjaan Swakelola