أَفَرَأَيْتُمْ مَا تَحْرُثُونَ . أَأَنْتُمْ تَزْرَعُونَهُ أَمْ نَحْنُ الزَّارِعُونَ . Maka Terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam . K amukah yang menumbuhkannya atau kamikah yang menumbuhkannya ?. Abu Hurairah ra , Rasul saw: - PowerPoint PPT Presentation
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ث�ون� ر� ا ت�ح� �ي�ت�م� م� أ ر� ار�ع�ون� . أ�ف� ن� الز� ع�ون�ه� أ�م� ن�ح� ر� �ن�ت�م� ت�ز� �أ .أMaka Terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam. Kamukah yang
Janganlah salah seorang diantara kalian mengatakan “Aku telah menumbuhkan” tapi hendaklah dia berkata “Aku telah menanam”, karena yang menumbuhkan itu hanya Allah
swt. Berkata Abu Hurairah ra: Bukankah kalian telah mendengar firman Allah swt yang mengatakan: (…)
Baik bagi setiap mereka yang menanam bibit untuk membaca setelah Membaca al-istiadzah (meminta perlindungan dari Allah swt) dia membaca (afara aitum…), kemudian
dia membaca:(balillahi…)
Tetapi Allah swt yang Maha menumbuhkan dan menyampaikan, ya Allah sholawat dan Salam atas Nabi Muhammad saw. Ya Allah, berikanlah kepada kami buahnya dan
jauhkanlah dari kami bahayanya dan jadikanlah bagi kami atas nikmat-Mu sebagai orang yang bersyukur dan atas kekuasaan-Mu menjadi orang yang berfikir dan
berikanlah keberkahan di dalamnya Ya Allah Pemelihara alam semesta.Dikatakan: Sungguh ini do’a dapat sebagai pengaman bagi tanaman dari segala yang
membahayakan baik dari cacing, belalang, hama atau lainnya. Kami mendengar ini dari orang yang dapat dipercaya dan telah kami coba dan kami merasakan hal itu.
Larangan untuk mengucapkan “Aku telah menanam” bukanlah sebuah hal yang diharamkan tetapi hanya sebagai adab dan petunjuk.Sebagaimana adanya sebuah larangan yang berbunyi:
Janganlah salah seorang diantara kalian mengatakan “Ini hambaku dan ummatku”, tapi hendaklah dia mengatakan “anak laki-laki ku atau anak perempuanku”
Berkata Imam Mawardi rhm:Dalam ayat ini ada dua pelajaran;
• Nikmat yang Allah swt berikan dengan menumbuhkan tanaman yang ditanam sehingga dengannya mereka dapat melangsungkan kehidupannya agar mereka bersyukur atas nikmat tersebut.
• Bukti yang jelas, saat Allah swt mampu menumbuhkan dari biji-bijian yang mereka tanam hingga menjadi tanaman yang hijau tentu menghidupkan dari yang mati akan lebih mampu. Tentu proses kejadian seperti ini akan dapat menjadi bukti nyata akan kekuasaan Allah swt bagi mereka yang memiliki akal.
ون� ك�ه� ا ف�ظ�ل�ت�م� ت�ف� ط�ام# ع�ل�ن�اه� ح� اء� ل�ج� ل�و� ن�ش�Kalau Kami kehendaki, benar-benar Kami jadikan dia hancur dan kering, maka
jadilah kamu heran dan tercengang.
Imam Qurthubi mengatakan:
Dalam ayat ini ada dua hikmah:o Hendaknya setiap orang yang dapat memanen dari pohon yang
ditanamnya bersyukur kepada Allah swt, karena kebaikan dari-Nya pohon itu dapat dinikmati.
Allah swt, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah swt membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-
gumpal; lalu kamu Lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira. (Qs.Ar-
Tidaklah kamu melihat bahwa Allah swt mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka
kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti)
gunung-gunung. Maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat
awan itu Hampir-hampir menghilangkan penglihatan. (Qs.an-Nur,43)
Di dalam tafsir Dzilalu al-Qur’an dikatakan:
ومشهد السحب كالجبال ال يبدو كما يبدو لراكب الطائرة ..وهي تعلو فوق السحب أو تسير بينها، فإذا المشهد مشهد
الجبال حقا، بضخامتها، ومساقطها، وارتفاعاتها وانخفاضاتها. وإنه لتعبير مصور للحقيقة التي لم يرها الناس،
اء�.. م� ، ك�ر�يمg ع�ل�ى أ�ه�ل� الس� د�ور�ه�م� اء� ص� ف� ، و�ش� م� بDه� م� ر� ك�ال�Sungguh ini al-Qur’an bacaan yang mulia, bukan sihir atau ramalan dan bukan dusta tapi dia itu adalah bacaan yang mulian lagi terpuji, Allah swt menjadikannya sebagai mukjizat untuk nabi-Nya saw, dan dia kemuliaan bagi orang Mukmin karena pembicaraan Tuhan mereka, sebagai penyembuhan dada mereka dan kemuliaan bagi pendududk langit…
) ون� ر� ه� إ�ال� ال�م�ط�ه� kد�ع�ا بالصحيفة: )ال ي�م�س ا و� ل� ع�ل�ي�ه� د� د�خ� و�ق�• Yang dimaksud dengan al-Kitab adalah Mushaf yang berada di tangan kita, dan
ini pendapat yang lebih kuat. Berkata Ibnu Umar ra, Rasul saw: “Janganlah kamu menyentuh al-Qur’an kecuali kamu dalam keadaan suci”
Dan berkata saudari Umar kepada Umar saat dia memeluk Islam dan meminta catatan (yang berisikan ayat al-Qur’an) “ Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang
Hakam, Hammad dan Daud bin Ali : Tidak mengapa untuk menyentuhnya orang Muslim atau Kafir, suci atau berhadats, berpegang dengan diperbolehkannya Raja Qisra. (dibantah oleh pengarang): Tapi itu
dalam keadaan dharurat sehingga tidak dapat dijadikan hujjah. ن�ون� ؤ�م� ي� ال�م�
kع�ي اف� ال�كg و�الش� .م� Jumhur: Dilarang menyentuh al-Qur’an tidak dalam keadaan tidak berwudhu,
berpegang dengan hadits dari riwayat Amr bin Hazm. Dan pendapat seperti ini juga merupakan mazhab Ali bin Abi Thalib ra, Ibnu Mas’ud, Sa’ad bin Abi Waqqas, Said bin
Zaid, Atha, Zuhri, Nakha’I, Hakam dan Hammad, serta para ulama ahli fiqih diantaranya Imam Malik dan Syafi’I rhm.
Ada perbedaan riwayat tentang pendapat Imam Hanifah, ada pedapat darinya: Tidak mengapa untuk menyentuhnya orang yang berhadats. Ada yang mengatakan pendapat
seperti ini juga pendapat dari ulama salaf seperti Ibnu Abbas, Sya’bi dan lainnya. Ada yang mengatakan, bahwa Imam Abu Hanifah diperbolehkan untuk menyentuh permukaan atau
د�ث#ا ل�ه� م�ح� م� ..ي�ح�Anak kecil menyentuh al-Qur’an ?
o Dilarang hingga mencapai usia baligho Diperbolehkan…
بD ال�ع�ال�م�ين� ت�ن�ز�يلg م�ن� ر�Diturunkan dari Pemelihara alam semesta.
Ibnu Katsir rhm:
أي: هذا القرآن منزل من ]الله[ رب العالمين، وليس هو كما عر، بل هو الحق.. يقولون: إنه سحر، أو كهانة، أو ش�
Al-Qur’an ini turun dari Allah swt, pemelihara alam semesta dan dia bukanlah sebagaimana yang mereka katakan bahwa al-Qur’an itu adalah
sihir, ramalan atau syair tapi dia itu adalah hak tidak ada keraguan di dalamnya…
ن�ون� د�ه� �ن�ت�م� م� د�يث� أ ذ�ا ال�ح� ب�ه� ف�أ�
Maka Apakah kamu menganggap remeh saja Al-Quran ini ? قال ابن عباس وعطاء وغيرهما. والمدهن الذي ظاهره خالف
باطنهIbnu Abbas ra, Atha dan lainnya; al-Mudhinu yaitu yang dhahirnya berbeda
dengan bathinnya
ع�ل�ون� ت�ج� ك�م�و� ق� �ن�ك�م� ت�ك�ذDب�ون�ر�ز� أKalian menjadikan rezki kalian dengan mendustakan Allah
.قال ابن عباس: تجعلون شكركم التكذيبIbnu Abbsa ra: Mereka menjadikan rasa syukur mereka dengan mendustakan.
.وذكر الهيثم بن عدي:أن من لغة أزد شنوءة ما رزق فالن؟ أي ما شكرهAl-Haitsam bin Adiy: Dalam bahasa Azdi kata “Razaqa” artinya syukur.
د�ي�ة#{ أي لم يكونوا ت�ص� ك�اء# و� ن�د� ال�ب�ي�ت� إ�ال� م� م� ع� الت�ه� ا ك�ان� ص� كقوله تعالى: }و�م� .يصلون ولكنهم كانوا يصفرون ويصفقون مكان الصالة
Sholat yang mereka lakukan di sekitar Baitullah itu, lain tidak hanyalah siulan dan tepukan tangan..(Qs.al-Anfal, 35),
Mereka tidak mendirikan sholat tapi mereka menggantinya dengan siulan dan tepukan tangan sebgai pengganti sholat.
ففيه بيان أن ما أصاب العباد من خير فال ينبغي أن يروه من قبل الوسائط التي جرت العادة بأن تكن أسباب، بل ينبغي أن يروه من قبل الله تعالى، ثم
.يقابلونه بشكر إن كان نعمة، أو صبر إن كان مكروها تعبدا له وتذلالHikmah ayat: Seseorang jika mendapatkan kebaikan janganlah hanya melihat dari sarana saja yang menjadi sebab tapi hendaknya mereka melihat dari sisi Allah swt, kemudian mensikapinya dengan bersyukur bila kenikmatan dan sabar jika sesuatu yang tidak disukai sebagai ibadah dan merendahkan diri kepada-Nya.
وم� ل�ق� �ذ�ا ب�ل�غ�ت� ال�ح� ل�و�ال إ ف�Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan
ال�ن6 د� ك�ان� ل�ف� ق� ك�ذ�ا، و�Seseorang berkata kepada Nabi saw: Ya Rasul, apakah sedekah yang lebih
utama ? Beliau bersabda: Sedekah sedang kamu dalam keadaan sehat dan ada keinginan, bercita-cita kaya dan ada rasa takut miskin, janganlah kamu akhirkan
hingga sampainya nyawa di kerongkongan, lalu kamu katakan: Bagi fulan ini…(HR.Bukhari)
ون� ين�ئ�ذ6 ت�ن�ظ�ر� �ن�ت�م� ح� أ و� Padahal kamu ketika itu melihat
وقال ابن عباس: يريد من حضر من أهل الميت ينتظرون متى تخرج نفسه.
Ibnu Abbas ra: Maksudnya siapa yang hadir dari keluarganya yang melihat saat keluarnya ruh
ون� ر� ل�ك�ن� ال ت�ب�ص� ن�ك�م� و� �ل�ي�ه� م� ب� إ ر� ن� أ�ق� ن�ح� و�Dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada kamu. tetapi kamu tidak melihat
. أي بالقدرة والعلم والرؤية. �م� �ك �ه� م�ن �ي �ل ب� إ �ق�ر� �ح�ن� أ }و�نYaitu dengan kekuasaan, ilmu dan penglihatan.
..قال عامر بن عبد القيس: ما نظر إلى شيء إال رأيت الله تعالى أقرب إلى منهA’mi bin Abdul Qois rhm: Tidak melihat sesuatu kecuali aku melihat Allah swt
lebih dekat darinya.�ك�ن� ال { }و�ل �م� �ك �ه� م�ن �ي �ل ب� إ �ق�ر� �ح�ن� أ وقيل أراد ورسلنا الذين يتولون قبضه }و�ن
ون�{ أي ال ترونهم �ص�ر� �ب تAda yang mengatakan: Yang dimaksud di ayat ini adalah para utusan kami yang
mengurusi pencabutan nyawa. Akan tetapi kalian tidak melihat mereka.
د�ين�ين� ل�و�ال إ�ن� ك�ن�ت�م� غ�ي�ر� م� ف�Maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah)?
ين� اد�ق� ا إ�ن� ك�ن�ت�م� ص� ع�ون�ه� ج� ت�ر�Kamu tidak mengembalikan nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah
Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu dan apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula)
memajukannya. (Qs.Al-A’raf, 34)
ب�ين� ر� ق� ا إ�ن� ك�ان� م�ن� ال�م� م�أ� ف�
Adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),
ن�ة� ن�ع�يم6 انg و�ج� ي�ح� ر� و�حg و� ر� ف�Maka dia memperoleh ketenteraman dan rezki serta jannah kenikmatan.
اب� ال�ي�م�ين� ح� ص�ا إ�ن� ك�ان� م�ن� أ� م�
أ� و�Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan
اب� ال�ي�م�ين� ح� ص�مg ل�ك� م�ن� أ� ال� ف�س�
Maka keselamatanlah bagimu karena kamu dari golongan kanan.Ibnu Katsir rhm:
هذه األحوال الثالثة هي أحوال الناس عند احتضارهم: إما أن يكون من المقربين ، أو يكون ممن دونهم من أصحاب اليمين. وإما أن يكون من
المكذبين الضالين عن الهدى، الجاهلين بأمر الله؛Inilah keadaan orang saat hendak meninggal dunia; Jika bukan dari golongan orang
sangat sholeh, maka dari golongan kanan atau dari golongan yang mendustakan lagi sesat serta bodoh akan perintah Allah swt.
ب�ين� ر� ا إ�ن� ك�ان� م�ن� ال�م�ق� م�أ� ف�
Adapun mereka yang “Muqarrabin” yaitu mereka yang mendirikan kewajiban,sunnah dan meninggalkan hal-hal yang haramkan, makruh dan
sebagian hal yang mubah.
gو�ح ر� انg وف� ي�ح� ن�ة� ن�ع�يم6 �ر� و�ج�Maka dia memperoleh ketenteraman dan rezki serta surga kenikmatan.
Juga mendapatkan kabar gembira dari para Malaikat, sebagaimana disebutkan dalam riwayat Barra bin A’zib ra.
�ح�ان6 { : ورزق ي راحة وريحان، يقول: مستراحة. } و�ر�Ibnu Abbas ra: “Rauh dan Raihan” yaitu Istirahat. “Raihan” adalah rizki
�ر، والسدي: الروح: الفرح. �ي ب ة: الراحة من الدنيا. وقال سعيد بن ج� ر� وقال أبو ح�ز��ح�ان6 { : جنة ورخاء. وقال قتادة: فروح ورحمة ي و�ح6 و�ر� وعن مجاهد: } ف�ر�
Abu Harzah rhm: Istirahat dari kehidupan dunia. Said bin Jubair dan Suddi rhm: Kebahagian dan Mujahid: Surga dan kesenangan, sedang menurut
Qatadah: Rauh itu maksudnya adalah kasih sayang.
Tapi seluruh ulama sepakat mengatakan: Semua ini diperoleh bagi orang yang al-Muqarrab saat menjelang akhir hayatnya.
] [ : : النار؟ أهل من أم هو الجنة أهل أمن يعلم حتى الناس من أحد6 يموت ال كعب بن محمد وقالMuhammad bin Ka’ab rhm: Tidaklah wafat seseorang sehingga dia mengetahui ‘ apakah
termasuk dari penduduk surga atau penghuni neraka ?’.
ة� ر� ي�اة� الدkن�ي�ا و�ف�ي اآلخ� و�ل� الث�اب�ت� ف�ي ال�ح� ن�وا ب�ال�ق� ي�ث�بDت� الل�ه� ال�ذ�ين� آم�Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam
kehidupan di dunia dan di akhirat.. (Qs.Ibrahim, 27)
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan
mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu". 31. Kamilah pelindung-
pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan…(Qs.Fushilat, 30-32)
Abdurrahman bin Abi Laila:
من أحب لقاء الله أحب الله لقاءه، ومن كره لقاء الله كره الله �بكيكم؟" فقالوا: إنا لقاءه". قال: فأكب القوم يبكون فقال: "ما ي
�ان� م�ن� �ن� ك م�ا إ� نكره الموت. قال: "ليس ذاك، ولكنه إذا ح�ض�ر } ف�أ
ر بذلك أحب لقاء Lش� B { ، فإذا ب �ع�يم �ة� ن ن �ح�ان6 و�ج� ي و�ح6 و�ر� �ين� . ف�ر� ب �م�ق�ر� ال�ان� م�ن� �ن� ك م�ا إ
� الله عز وجل، والله، عز وجل، للقائه أحب } و�أر Lش� B[ { فإذا ب �ة� ج�ح�يم �ي �ص�ل B ] و�ت Lين� . ف�نزل6 م�ن� ح�م�يم �ين� الض�ال �ذLب �م�ك ال
بذلك كره لقاء الله، والله للقاءه أكره.Siapa yang suka bertemu dengan Allah swt maka Allah swt suka untuk
bertemu dengannya, dan siapa yang membenci untuk bertemu dengan-Nya maka Allah swt benci untuk bertemu denganya. Maka orang-orang menangis,
lalu beliau bertanya: “Apa yang menyebabkan kalian menangis ?”, mereka berkata: “Kami semua tidak mensukai kematian”, beliau berkata: “bukan
demikian, tapi jika telah hadir kematian (Fa ammaa…) saat diberikan kabar gembira mereka suka untuk bertemu dengan Allah, maka Allah suka untuk
bertemu dengan mereka. Begitu pula sebaliknya,…(HR.Ahmad)