library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewSistem Informasi Anggaran 2.3.1 Pengertian Anggaran Menurut Nafarin (2007, p11) Anggaran (budget)
Post on 05-Feb-2020
9 Views
Preview:
Transcript
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Informasi
2.1.1 Pengertian Sistem
Menurut O’Brien (2005, p29), sistem adalah sekelompok komponen
yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan
menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang
terartur.
Menurut Romney dan Steinbart (2006, p.4), sistem adalah kumpulan dari
dua atau lebih komponen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem terdiri
dari subsistem yang lebih kecil, masing-masing melaksanakan fungsi penting dan
mendukung sistem yang lebih besar.
Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, sistem
merupakan komponen-komponen yang saling berhubungan yang bertujuan untuk
menghasilkan output.
8
9
2.1.2 Pengertian Informasi
Menurut O’Brien (2005, p38), informasi adalah data yang telah diubah
menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi para pemakai akhir tertentu.
Menurut Romney dan Steinbart (2006, p5), informasi adalah data yang
telah diorganisir dan diproses untuk memberikan arti kepada pengguna.
Pengguna biasanya memerlukan informasi untuk membuat keputusan atau untuk
meningkatkan proses pengambilan keputusan. Sebagai aturan umum, pengguna
dapat membuat keputusan yang lebih baik untuk meningkatkan kuantitas dan
kualitas informasi.
Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, informasi adalah
hasil dari pengolahan data yang sudah terorganisir yang berguna bagi para
penggunanya. Pengguna biasanya menggunakan informasi untuk mengambil
keputusan yang lebih baik.
2.1.3 Pengertian Sistem Informasi
Menurut O’Brien (2005, p5), sistem informasi adalah kombinasi teratur
dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya
data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah
organisasi.
Menurut Satzinger (2007, p7), dalam bukunya Object Oriented Analysis
and Design menyatakan bahwa sistem informasi adalah kumpulan komponen
yang saling terkait yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan
10
menyediakan output informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas
bisnis. Menyelesaikan tugas bisnis biasanya adalah “masalah” yang telah
dibicarakan sebelumnya.
Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, sistem informasi
adalah kombinasi dari komponen-komponen terkait, yang dirancang untuk
mengumpulkan, menyimpan, memproses dan menyediakan output informasi
yang diperlukan oleh pengguna dalam sebuah organisasi.
Dibawah ini adalah gambar dari sistem informasi dan komponennya :
Gambar 2.1 Information System and Components Part. Source : Satzinger
(2007,p8)
11
2.2 Sistem Informasi Akuntansi
2.2.1 Pengertian Akuntansi
Akuntansi menurut Warren, et al. (2005, p8), “Sebuah sistem informasi
yang menyediakan pelaporan-pelaporan kepada pihak yang berkepentingan
tentang aktivitas-aktivitas ekonomi dan kondisi suatu bisnis.”
Menurut Weygandt, et al. (2005, p4), akuntansi adalah “Suatu sistem
informasi yang mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan kejadian
ekonomi suatu organisasi kepada pihak yang berkepentingan.” Jadi akuntansi
sendiri sudah merupakan sistem informasi, yang mana informasi yang
terkandung di dalamnya adalah keadaan-keadaan ekonomi suatu organisasi.
Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, akuntansi adalah
suatu sistem informasi yang mengindentifikasikan, mencatat, dan menyediakan
pelaporan-pelaporan tentang aktivitas ekonomi dan kondisi suatu bisnis kepada
organisasi maupun pihak yang berkepentingan, yang kemudian akan menjadi
sebuah laporan yang berguna untuk pembuatan keputusan.
2.2.2 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Rama dan Jones (2006, p5), sistem Informasi Akuntansi adalah
subsistem dari Sistem Informasi Manajemen yang menyediakan informasi
akuntansi dan keuangan seperti informasi-informasi lainnya yang didapatkan dari
proses transaksi akuntansi rutin.
12
Menurut Romney dan Steinbart (2006, p6), SIA merupakan sistem yang
mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan mengolah data untuk menghasilkan
informasi bagi pengambil keputusan. SIA dapat merupakan proses sederhana
secara manual, proses yang rumit menggunakan komputer dan TI, atau proses
keduanya bila digabungkan. Apapun cara yang digunakan, prosesnya sama. SIA
dan orang-orang yang menggunakannya, harus tetap mengumpulkan,
memasukkan, memproses, menyimpan, dan melaporkan data dan informasi.
Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, SIA adalah
sistem yang mengumpulkan, mencatat, mengolah, menyimpan dan melaporkan
informasi bagi pengambil keputusan terkait dengan aspek keuangan atas
transaksi akuntansi rutin.
2.2.3 Tujuan dan Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi
Tujuan dan kegunaan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) menurut Rama
dan Jones (2006, p6-7), antara lain:
1. Producing External Reports
Perusahaan menggunakan system informasi akuntansi untuk menghasilkan
laporan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi investor, kreditor,
petugas pajak, agen pengatur, dan lain-lain.
13
2. Supporting Routine Activities
Manajer membutuhkan suatu sistem informasi akuntansi untuk menangani
aktivitas operasi rutin dalam siklus operasi perusahaan.
3. Decision Support
Informasi juga dibutuhkan untuk mendukung pengambilan keputusan yang
tidak berjalan rutin pada seluruh tingkat organisasi, seperti termasuk
mengetahui produk mana yang terjual dengan baik dan mana yang paling
banyak dibeli oleh konsumen.
3. Planning and Control
Sistem informasi dibutuhkan pula bagi aktivitas perencanaan dan
pengendalian. Informasi mengenai anggaran dan biaya standar disimpan oleh
system informasi, dan laporan-laporan dirancang untuk menbandingkan
anggaran dengan yang jumlah yang sesungguhnya.
4. Implementing Internal Control
Pengendalian internal termasuk kebijakan, prosedur, dan sistem informasi
yang digunakan untuk melindungi harta perusahaan dari kerugian atau
pencurian untuk memelihara akurasi data keuangan. Membangun
pengendalian ke dalam sebuah sistem informasi akuntansi yang
terkomputerisasi membantu untuk mencapai tujuan tersebut.
14
2.2.4 Komponen-komponen Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Romney dan Steinbart (2006, p6), dapat disimpulkan bahwa
sistem informasi akuntansi memiliki enam komponen, yaitu :
1. Orang
Orang-orang yang mengoperasikan sistem dan menjalankan berbagai fungsi.
2. Prosedur-prosedur dan instruksi-instruksi
Prosedur dan instruksi baik manual maupun terotomatisasi yang terlibat di
dalam kegiatan pengumpulan, pemrosesan, dan penyimpanan data mengenai
kegiatan organisasi.
3. Data
Data mengenai organisasi dan proses bisnis dari organisasi.
4. Software
Software yang digunakan untuk mengolah data organisasi.
5. Infrastruktur teknologi informasi
Infrastruktur teknologi informasi termasuk komputer dan perangkat jaringan
komunikasi yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan
dan mentransmisikan data serta informasi.
6. Pengendalian internal dan langkah pengamanan
Pengendalian yang dilakukan untuk menjaga keamanan data di dalam Sistem
Informasi Akuntansi.
15
2.3 Sistem Informasi Anggaran
2.3.1 Pengertian Anggaran
Menurut Nafarin (2007, p11) Anggaran (budget) merupakan rencana
tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif
untuk jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang, tetapi
dapat juga dinyatakan dalam satuan barang/jasa. Anggaran merupakan alat
manajemen dalam mencapai tujuan. Jadi,anggaran bukan tujuan dan tidak dapat
menggantikan manajemen.
Menurut Mulyadi (2002, p488) Anggaran merupakan suatu rencana kerja
yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter standar
dan satuan ukuran lain, yang mencakup jangka waktu satu tahun.
Menurut Sumarni dan Soeprihanto (2003, h431) Anggaran adalah sebuah
sistem perencanaan dan pengendalian yang terpadu sehingga dapat digunakan
untuk mengkoordinasikan setiap bagian subsistem dalam sistem perusahaan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa anggaran adalah rencana kegiatan yang
akan dijalankan oleh manajemen dalam suatu periode yang tertuang secara
kuantitatif. Informasi yang dapat diperoleh dari anggaran diantaranya jumlah
produk dan harga jualnya untuk tahun depan.
16
2.3.2 Tujuan Penyusunan Anggaran
Menurut Nafarin (2007, p19) “ Tujuan disusunya anggaran adalah:
a. Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan
investasi dana.
b. Mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan.
c. Merinci jenis sumber dana yang dicari meupun jenis investasi dana, sehingga
dapat mempermudah pengawasan.
d. Merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat mencapai hasil yang
maksimal.
e. Menyempurnakan rencana yang telah disusun karena dengan anggaran
menjadi lebih jelas dan nyata terlihat.
f. Menampung dan menganalisis serta memutuskan setiap usulan yang
berkaitan dengan keuangan.”
Tujuan-tujuan lainya dalam Penyusunan Anggaran adalah
1. Perencanaan
Anggaran memberikan arahan bagi penyusunan tujuan dan kebijakan
perusahaan.
2. Koordinasi
Anggaran dapat mempermudah koordinasi antar bagian-bagian dalam
perusahaan.
17
3. Motivasi
Anggaran membuat manajemen dapat menetapkan target-target tertentu yang
harus dicapai oleh perusahaan.
4. Pengendalian
Keberadaan anggaran di perusahaan memungkinkan manajemen untuk
melakukan fungsi pengendalian atas aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan dalam
perusahaan.
2.3.3 Manfaat Anggaran
Menurut Nafarin (2007, p19) “Manfaat anggaran adalah:
a. Semua kegiatan dapat mengarah pada pencapaian tujuan bersama.
b. Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan karyawan.
c. Dapat memotivasi karyawan.
d. Menimbulkan tanggung jawab tertentu pada karyawan.
e. Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu.
f. Sumber daya (seperti tenaga kerja, peralatan, dan dana) dapat dimanfaatkan
seefisien mungkin.
g. Alat pendidikan bagi para manajer. “
18
2.3.4 Jenis-Jenis Anggaran
Menurut Nafarin (2007, p26), perusahaan menyusun anggaran induk
(master budget) yang dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu anggaran
operasional dan anggaran keuangan. Adapun anggaran keuangan terdiri atas
neraca dan anggaran (proforma) neraca.
Anggaran induk terdiri atas :
1. Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan menyajikan jumlah unit barang atau jasa
sekaligus harganya yang diharapkan dapat dijual oleh perusahaan
di masa depan.
2. Anggaran produksi
Anggaran produksi memperlihatkan jumalh barang jadi yang
harus diproduksi oleh perusahaan dalam satu periode anggaran.
3. Anggaran Pemakaian dan Pembelian Bahan Baku
Anggaran pemakaian dan pembelian bahan baku menyajikan dua
informasi berikut :
a. Jumlah kebutuhan pemakaian bahan baku
b. Nilai pembelian bahan baku dalam rupiah
19
4. Anggaran biaya Tenaga kerja langsung
Anggaran ini memperlihatkan jumlah jam tenaga kerja langsung
yang dibutuhkan untuk memproduksi barang jadi yang ditetapkan
dalam anggaran produksi.
5. Anggaran biaya overhead produksi
Anggaran ini memperlihatkan perkiraan biaya overhead produksi
yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk mencapai target
produksi seperti yang ditetapkan dalam anggaran produksi.
6. Anggaran Biaya Produksi
Anggaran ini memperlihatkan seluruh biaya produksi yang akan
dikeluarkan pada suatu tahun anggaran.
7. Anggaran beban operasi
Anggaran beban operasi memperlihatkan perkiraan beban operasi
yang akan dikeluarkan oleh perusahaan dalam satu periode
anggaran.
8. Anggaran kas
Anggaran kas disusun oleh peusahaan agar pihak manajemen
memperoleh informasi tentang likuiditas perusahaan pada periode
mendatang karena anggaran kas menyajikan informasi tentang
20
perkiraan jumlah penerimaan dan pengeluaran kas pada periode
suatu periode anggaran.
2.3.5 Fungsi Anggaran
Menurut Nafarin (2007, p28) , “Fungsi anggaran:
- Fungsi Perencanaan
Anggaran sebagai alat perencanaan juga harus memperhatikan kaitan
anggaran yang satu dengan anggaran yang lain
- Fungsi pelaksanaan
Anggaran sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan, artinya sebelum
pekerjaan dilaksanakan terlebih dahulu mendapat persetujuan yang
berwenang (terutama dalam hal keuangan).
- Fungsi Pengawasan
Anggaran merupakan alat pengawasan atau pengendalian (controlling).
Pengawasan berarti mengevalasi (menilai) terhadap pelaksanaan
pekerjaan, dengan cara:
a. Membandingkan realisasi dengan rencana (anggaran).
b. Melakukan tindakan perbaikan bila dipandang perlu (atau bila terdapat
penyimpanan yang merugikan).
21
2.4 Anggaran Biaya Produksi
2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi
Anggaran merupakan proses pengoperasionalan rencana dalam bentuk
pengekuantifikasian, biasanya dalam unit moneter untuk kurun waktu tertentu.
Hasil dari penyusunan anggaran adalah anggaran.
Definisi anggaran secara umum dapat dikatakan sebagai berikut :
Menurut Henry Simamora (2002, p202), dalam bukunya Akutansi
Manajemen, menyatakan “Anggaran adalah sebuah rencana kuantitatif aktifitas
usaha sebuah organisasi, anggaran mengidentifikasikan sumber daya dan
komitmen yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan tujuan organisasi selama
periode anggaran”
Menurut Matz and Usry (2002, p3), dalam bukunya Cost Accounting
Planing and Control menjelaskan “Anggaran (budget) hanyalah merupakan
suatu rencana yang dinyatakan dengan nilai uang atau satuan kuantitas laninnya.”
Menurut Aliminsyah (2003, p242), Anggaran biaya produksi
(Manufacturing budget) adalah “rencana biaya produksi yang terjadi selama satu
periode tertentu di masa datang.”
Satu periode dalam penyusunan anggaran, umumnya adalah satu tahun
anggaran. Tahun dapat disusun dengan teknik anggaran kontinyu atau anggaran
perpetual yaitu anggaran yang terinci menjadi anggaran bulanan (12 bulan)
22
dimana anggaran setiap bulan yang bersangkutan dan saldo pada akhir bulan
tersebut.
Jadi menurut perusahaan beberapa para ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa anggaran biaya produksi sangat penting peranannya untuk menentukan
dan mengetahui jumlah output, agar perusahaan memiliki keunggulan daya saing.
Salah satu syarat penting yang harus dipenuhi oleh perusahaan adalah
kemampuan dalam meningkatkan laba dan mengendalikan biaya-biaya lainnya.
2.4.2 Klasifikasi Biaya Produksi
1. Bahan Langsung (direct material)
Menurut Garrison Norren (2008), bahan yang digunakan untuk
menghasilkan produk jadi disebut bahan baku (raw material).
Sesungguhnya, bahan baku berkaitan dengan semua jenis bahan yang
digunakan dalam pembuatan produk jadi, dan produk jadi suatu
perusahaan dapat menjadi bahan baku perusahaan yang lainnya.
Bahan langsung (direct material) adalah bahan yang menjadi bagian tak
terpisahkan dari produk jadi, dan dapat ditelusuri secara fisik dan mudah
ke produk tersebut. Bahan tidak langsung (indirect material) adalah yang
dimasukkan dalam biaya overhead pabrik.
23
2. Tenaga Kerja Langsung (direct labor)
Tenaga kerja langsung digunakan untuk biaya tenaga kerja yang dapat
ditelusuri dengan mudah ke produk jadi. Tenaga kerja langsung biasanya
disebut juga tenaga kerja manual (touch labor) karena tenaga kerja
langsung melakukan kerja tangan atas produk pada saat produksi.
Tenaga kerja tidak langsung (inderect labor) merupakan biaya tenaga
kerja yang tidak dapat ditelusuri secara fisik dalam pembuatan produk
dan diperlakukan sebagai bagian biaya overhead pabrik.
3. Overhead (manufacturing overhead)
Elemen ketiga biaya produksi, mencakup seluruh biaya produksi yang
tidak termaksud dalam bahan langsung dan tenaga kerja langsung.
Sejumlah nama lain digunakan untuk biaya overhead pabrik, misalnya
biaya produksi tidak langsung (indirect manufacturing cost), factory
overhead, dan factory burden. Semua itu bersinonim dengan biaya
overhead pabrik.
2.4.3 Anggaran Bahan Baku
Menurut Aliminsyah (2003, p242), Pengertian budget ini ialah budget
yang merencanakan secara lebih terinci jumlah unit bahan mentah yang
diperlukan untuk penyelenggaraan proses produksi secara periode yang akan
datang, sebagai dasar penyusunan anggaran biaya produksi.
24
2.4.4 Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Perusahaan menggunakan tenaga kerjanya untuk mengubah bahan baku
menjadi barang jadi. Atas pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kerjanya,
perusahaan membayarkan upah. Untuk perusahaan manufaktur, tenaga kerja
yang terlibat dalam proses produksi dapat dikelompokkan ke dalam tenaga kerja
langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Tenaga kerja langsung adalah
karyawan yang terlibat dalam kegiatan produksi barang.
Menurut Aliminsyah (2003, p242), Pada dasarnya Budget tenaga kerja
sangat berhubungan erat dengan rencana laba tahunan, mengingat upah tenaga
kerja merupakan pas biaya yang paling besar jika dibandingkan dengan biaya
lainnya. Budget tenaga kerja harus dikembangkan menurut jam kerja langsung
dan biaya kerja langsung dan juga harus dikembangkan menurut tanggung jawab
dan menurut periode. Dan perusahaan juga harus menetapkan sistem upah yang
digunakan, dibawah ini ada beberapa sistem upah :
1. Sistem upah harian
2. Sistem upah per potong
3. Sistem upah bonus
25
2.4.5 Anggaran Overhead
Menurut Aliminsyah (2003, p242), Anggaran biaya yang mempunyai
kerumitan tersendiri adalah anggaran biaya overhead, yaitu anggaran biaya yang
berisikan biaya-biaya selain dari biaya bahan baku dan tenaga kerja, yang ada
pada proses produksi perusahaan.
Kerumitan tersebut disebabkan karena banyaknya jenisnya, terutama
dalam masalah pembebanan yang dilakukkan oleh perusahaan dan dalam
pengendalian biayanya. Disamping itu kerumitan lain adalah bahwa biaya
overhead tersebut tidak dapat ditelusuri dengan gampang dari produknya secara
fisik. Karena kerumitan inilah, maka pihak manajemen harus bijaksana dan hati-
hati membuat keputusan menyangkut masalah biaya overhead ini agar tidak
terjadi penyimpangan yang terlalu besar.
2.5 Object Oriented Analysis and Design (OOAD)
2.5.1 Pengertian Object Oriented Analysis and Design (OOAD)
Whitten (2004, h179) menyatakan bahwa konsep yang digunakan dalam
orientasi objek adalah pembungkusan semua data yang mendeskripsikan orang,
tempat, kejadian dalam suatu wadah, yaitu objek itu sendiri.
Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa object oriented
analysis and design merupakan kegiatan untuk menentukan problem domain dan
kemudian mencari pemecahan masalah yang logical dalam suatu wadah, yaitu
objek itu sendiri.
26
2.5.2 Perencanaan Strategis Sistem Informasi
Setiap perusajaan memiliki tujuan yang ingin dicapai. Untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut, perusahaan perlu melakukan perencanaaan strategis.
Perencanaan strategis dapat menentukan dan menggambarkan kondisi dan posisi
perusahaan saat ini, kemana arah bisnis perusahaa yang akan dituju dimasa
mendatang, serta apa yang harus dilakukan untuk mencapai posisi yang dituju
tersebut.
Salah satu komponen dalam perencanaan strategis adalah perencanaan
strategis sistem informasi. Definisi perencanaan strategis sistem informasi
(information systems strategic planning) menurut Satzinger, Jackson, dan Burd
(2005, p16) adalah sebuah rencana yang menjelaskan teknologi dan aplikasi yang
dibutuhkan oleh fungsi sistem informasi untuk mendukung rencana strategis
perusahaan.
Dalam perencanaan strategis sistem informasi, tim pengembang pada
perusahaan akan menggabungkan dua rencana arsitektur, yaitu application
architecture plan dan technology architecture plan. Menurut Satzinger, Jackson,
dan Burd (2005, p16), application architecture plan merupakan sebuah deskripsi
dari sistem informasi yang terintegrasi yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk
menjalankan fungsi bisnisnya. Sedangkan, masih menurut satzinger, Jackson,
dan Burd (2005, p16) definisi technology architecture plan merupakan sebuah
deskripsi dari hardware, software, dan jaringan komunikasi yang dibutuhkan
untuk mengimplementasi sistem informasi yang telah direncakan.
27
2.5.3 Konsep Object Oriented
Dalam mengembangkan sistem, dapat digunakan pendekatan berorientasi
obyek (object oriented approach). Pendekatan berorientasi obyek sendiri
menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p60) adalah suatu pendekatan
pengembangan sistem yang memandang sistem informasi sebagai kumpulan
obyek yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk menyelesaikan tugas-
tugas
2.5.4 Pengertian UML (Unified Modelling Language)
Menurut Satzinger (2007, p48), dalam bukunya Object Oriented Analysis
and Design menyatakan bahwa Unified Modelling Language (UML) adalah satu
set standar konstruksi model dan notasi yang dikembangkan secara khusus untuk
pengembangan berorientasi objek. Dengan menggungakan UML, analisis dan
pengguna akhir yang dapat menggambarkan dan memahami berbagai diagram
spesifik yang digunakan dalam proyek pengembangan sistem.
Model komponen sistem yang menggunakan Unified Modeling Language
terdiri dari tujuh diagram, yaitu :
1. Use case diagram
2. Class diagram
3. Activity diagram
28
4. Sequence diagram
5. Communication diagram
6. Package diagram
7. Deployement diagram
2.5.5 Aktivitas Utama dalam Object Oriented Analysis and Design
Menurut Satzinger (2007, p61), dalam bukunya Object Oriented Analysis
and Design menyebutkan beberapa aktivitas utama yang dilakukan di dalam
OOAD yakni :
2.5.5.1 Object, Attributes, and Methods
Menurut Satzinger (2007, p61), Sebuah objek dalam sistem informasi
adalah seperti sebuah objek di dunia nyata yaitu sesuatu yang memiliki attributes
dan behaviours. Sebuah sistem informasi dapat memiliki berbagai jenis objek,
seperti User Interface (UI) objek yang membentuk antarmuka pengguna dan
sistem dan masalah objek domain yang menjadi fokus dari tugas lingkungan
pengguna.
Menurut Satzinger (2007, p62) Sebuah User Interface (UI) memiliki
Attributes, yang merupakan karakteristik yang memiliki nilai : ukuran, bentuk,
warna, lokasi, dan keterangan dari tombol atau tabel sebagai contohnya. Sebuah
form pada layar memiliki atribut seperti tinggi dan lebar, gaya perbatasan, dan
29
warna latar belakang. Pengguna UI ini juga memiliki perilaku, atau metode yang
menggambarkan apa yang objek dapat lakukan.
Gambar 2.2 Attributes and Methods of UI Objects. Sumber : Satzinger
(2007,p62)
Objek dari User Interface (UI) adalah yang paling mudah untuk dipahami
karena pengguna dapat melihat mereka dan berinteraksi dengan mereka secara
langsung. Tetapi sistem Object Oriented memuat jenis objek lainnya, yang
disebut domain objek masalah, yang khusus dibuat untuk aplikasi bisnis.
2.5.5.2 Classes
30
Menurut Satzinger (2007, p63), Semua objek dari pelanggan
diklasifikasikan sebagai jenis hal pelanggan, sehinggan dalam pengembangan
Object Oriented, dapat merujuk kepada kelas pelanggan ketika pengguna
membicarakan tentang semua objek pelanggan. Kelas mendefinisikan apa semua
objek dari kelas mewakili. Ketika pengguna bicara tentang pemrograman
komputer dan benda-benda, anda dapat mengacu kepada objek sebagai contoh
kelas.
2.5.5.3 Inheritance and polymorphism
Menurut Satzinger (2007, p66), Mungkin sebuah konsep yang paling
sering digunakan adalah ketika membahas objek kelas adalah objek pewarisan.
Dimana suatu objek kelas mengambil karakteristik kelas lain. Sebagai contoh,
sebuah objek memiliki kelas nasabah mungkin juga sesuatu yang lebih umum,
seperti orang. Oleh karena itu, jika kelas orang sudah didefiniskan, kelas
pelanggan dapat didefinisikan dengan memperluas kelas pelanggan untuk
mengambil atribut yang lebih spesifik dan metode lainnya yang diperlukan
pelanggan.
31
Gambar 2.3 Contoh superclass and subclasses. Sumber : Satzinger (2007, p67)
Atribut tidak hanya memiliki karakteristik dan superclass. Subclasses juga
mewarisi metode dan hubungan asosiasi. Konsep akhir kunci yang terkait untuk
generalisasi hirarki dan warisan metode adalah polymorphism, yang berarti
banyak bentuk. Dalam object oriented, polymorphism mengacu kepada cara
objek yang berbeda yang dapat merespon dengan cara mereka sendiri untuk
pesan yang sama.
2.5.6 System Requirements Analysis
Menurut Satzinger (2007, p129) dalam bukunya Object Oriented Analysis
and Design kebutuhan sistem adalah semua kemampuan yang mengharuskan
sistem baru harus memiliki dan sistem baru harus memenuhi kendalanya.
32
Umumnya, analisis membagi kebutuhan sistem menjadi dua kategori yakni :
kebutuhan fungsional dan non fungsional. Kebutuhan fungsional adalah kegiatan
yang sistem harus melakukannya yaitu penggunaan sistem yang diterapkan.
Biasanya yang berkaitan langsung dengan menggunakan kasus.
2.5.7 Activity Diagram
Menurut Satzinger (2007, p144) Flowcharts dan diagram aktivitas yang
khusus dirancang untuk mewakili aliran kontrol di antara langkah-langkah
pengolahan. Banyak analis menggunakan jenis workflow diagram dan
menyebutnya activity diagram. Suatu activity diagram merupakan gambaran
berbagai pengguna (atau sistem) kegiatan, orang yang melakukan aktivitas
masing-masing, dan aliran sekuensial dari kegiatan tersebut. Symbol yang
digunakan yaitu:
1. Starting Activity (pseudo)
Merupakan simbol untuk menandakan dimulainya aktivitas.
2. Transition Arrow
Merupakan garis penunujuk arah urutan aktivitas yang menggambarkan
transisi dari suatu aktivitas.
3. Activity
Merupakan simbol yang menggambarkan aktivitas.
33
4. Ending Activity (pseudo)
Merupakan simbol untuk menandakan berakhirnya aktivitas.
5. Swimlane
Merupakan area persegi dalam activity diagram yang menunjukkan aktivitas
diselesaikan single agent.
6. Synchronization bar
Merupakan symbol yang digunakan untuk mengontrol pemisahan atau
penyatuan dari jalur berurutan.
7. Diamond
Merupakan simbol poin keputusan dalam alur proses mengikuti satu jalur
atau jalur lainnya.
Gambar 2.4 symbol Activity Diagram. Sumber: Satzinger, Jackson, dan
Burd (2004, p145)
34
2.5.8 Event Table
Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2004, p174), event table
adalah sebuah pedoman use case daftar peristiwa dalam baris dan potongan
kunci informasi setiap peristiwa dalam kolom.
Di dalam event table terdapat tahapan yang harus dilakukan didalam
kolom yakni seperti kolom berikut ini :
Gambar 2.5 Contoh event table menurut Satzinger (2007, p175)
a. Pengertian Event
Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2004, p167), event adalah
kejadian pada waktu dan tempat tertentu, dapat digambarkan, dan harus
diingat oleh sistem.
35
b. Pengertian Trigger
Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2004, p175), trigger adalah
tanda yang memberitahukan sistem bahwa telah terjadi peristiwa. Untuk
peristiwa eksternal, trigger merupakan datangnya data yang harus diproses
oleh sistem. Contohnya, ketika pelanggan melakukan pesanan, maka rincian
pesanan baru sebagai input. Untuk peristiwa sementara, trigger merupakan
titik waktu. Contohnya, pada akhir setiap hari kerja, sistem telah mengetahui
waktu untuk menghasilkan laporan ringkasan transaksi.
c. Pengertian Source
Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2004, p175), source adalah
agen eksternal yang memberikan data ke sistem.
d. Pengertian Response
Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2004, p175), response adalah
output dari sistem. Ketika sistem menghasilkan laporan ringkasan transaksi,
laporan tersebut merupakan outputs. Satu use case dapat menghasilkan
beberapa responses. Contoh, ketika sistem membuat pesanan baru, maka
konfirmasi pesanan diberikan kepada pelanggan, rincian pesanan diberikan
kepada bagian pengiriman, dan catatan transaksi diberikan kepada bank.
e. Pengertian Destination
Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2004, p175), destination
adalah tempat di mana beberapa response telah dikirim. Kadang-kadang use
case tidak menghasilkan response sama sekali. Contoh, jika pelanggan ingin
36
melakukan update informasi akun, informasi tersebut tersimpan dalam
database, tapi tidak dibutuhkan output untuk dihasilkan. Mencatat informasi
dalam database merupakan bagian dari use case.
2.5.9 Use Case
Menurut Satzinger (2007, p215) dalam bukunya Object Oriented
Analysis and Design menjelaskan bahwa sebuah use case itu menunjukan
sebuah tongkat sederhana yang digunakan untuk mewakili aktor (tangan
ditunjukan langsung mengakses ke sistem langsung). Kasus penggunaan
sendiri dilambangkan oleh oval dengan nama use case didalamnya. Garis
yang menghubungkan aktor dengan use case menunjukan bahwa aktor
memanfaatkan penggunaan sistemnya. Pelaku juga dapat menggunakan
sistem lain yang langsung menunjukan antar muka dengan sistem
yang sedang dikembangkan.
Gambar 2.6 Simple use case with an actor. Sumber : Satzinger (2007, p215)
37
Otomatisasi batasan dan organisasi yang ditunjukan di dalam use case diagram
memperluas penggunaan diagram sama halnya dengan aktor-aktor lain dan
menggunakan kasus.
Gambar 2.7 A Use Case Diagram of the Order-Entry Subsystem for RMO,
Showing a System Boundary. Sumber : Satzinger (2007, p216)
2.5.10 Use Case Description
Menurut Satzinger (2007, p220) use case description menjelaskan
tentang suatu penggunaan kasus sistem yang mencakup seluruh urutan langkah
untuk menyelesaikan suatu proses bisnis. Dan sering kali beberapa variansi dari
langkah-langkah bisnis ada dalam kasus penggunaan tunggal.
38
Gambar 2.8 contoh Use Case Description Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd
(2004, p223)
2.5.11 Class Diagram
Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2004, p302), class diagram
memberikan gambaran struktur dan deskripsi kelas, package, dan objek serta
hubungan satu sama lain seperti pewarisan dan asosiasi.
39
Gambar 2.9 Contoh Notasi Class Diagram. Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd
(2004, p304)
Class Diagram memiliki 3 desain, yaitu:
1. First Cut Class Diagram
First Cut Class Diagram dikembangkan dengan memperluas domain model class
diagram. Perluasan ini membutuhkan 2 langkah: (1) melakukan elaborasi atribut
dengan informasi type and initial value dan (2) menambahkan panah navigasi.
Melakukan elaborasi atribut cukup mudah. Semua atribut tetap tak terilhat atau
private, ditunjukkan oleh tanda minus dalam diagram. Gambar 2.6 merupakan
contoh First Cut Class Diagram.
40
Gambar 2.10 Contoh First Cut Diagram sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2004,
p448)
2. Domain Model Class Diagram
Gambar 2.11 Contoh Domain Class Diagram sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd
(2004, p310)
41
3. Updated Design Class Diagram
Gambar 2.12 Contoh Updated Design Class Diagram Sumber: Satzinger, Jackson, dan
Burd (2004, p340)
42
2.5.12 Sequence Diagram
2.5.12.1 System Sequence Diagram
Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2004, p213), system sequence
diagram adalah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara aktor
eksternal dan sistem selama dalam use case atau skenario.
Gambar 2.13 Contoh Notasi System Sequence Diagram sumber : Satzinger, Jackson, dan
Burd (2004, p229)
43
2.5.12.2 Completed Three Layer Design Sequence Diagram
Gambar 2.14 Contoh Completed Three Layer Design Sequence Diagram
Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2004, p487)
2.5.13 Package Diagram
Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2004, p339), package
diagram adalah diagram high-level sederhana yang memungkinkan
perancang menghubungkan semua class dalam grup terkait. Notasi package
diagram dalam bentuk tab persegi panjang. Nama package ditampilkan
dalam tab. Dalam gambar 2.11, semua class dalam package ditempatkan
dalam tab persegi panjang.
44
Gambar 2.15 Contoh Package Diagram sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd
(2004, p341)
2.5.14 User Interface
User Interface menurut Satzinger, JacksonMenurut Satzinger, dan Burd
(2005, p442) adalah bagian dari sistem informasi yang membuutuhkan interaksi
dari user untuk membuat input dan output. menjelaskan bahwa sebuah sistem
informasi baru mempengaruhi banyak sistem informasi yang ada lainnya, dan
analisis harus memastikan bahwa mereka semua bekerja bersama-sama.
Beberapa interface sistem link sistem organisasi internal, merupakan sistem lain
antarmuka dengan sistem eksternal, seperti pemasok atau rumah pelanggan.
Dalam kasus lain, sistem baru perlu berkomunikasi dengan aplikasi bahwa
organisasi telah dibeli dan diinstall. Dalam setiap kasus hanya terdaftar, analisis
45
harus memiliki informasi tentang setiap sistem yang akan menyentuh sistem
baru.
Sistem juga harus berinteraksi dengan pengguna baik didalam maupun
diluar organisasi. User interface yang lebih dari sekedar layar, itu adalah
merupakan pengguna yang datang ke dalam kontrak dengan saat menggunakan
sistem, komseptual, dan fisik.
2.5.15 Component Architecture
Menurut Satzinger (2007) menjelaskan bahwa, dukungan jasa arsitektur
dan penyebaran lingkungan mencakup koleksi yang kompleks dari sebuah
perangkat keras komputer, jaringan, dan perangkat lunak sistem. Kadang-
kadang, sebuah organisasi baik akan kekurangannya layanan dukungan
arsitektur, atau ingin mengganti sistem yang ada. Dalam kebanyakan kasus,
sistem baru akan disesuaikan dengan infrastruktur warisan.
Menurut Hall (2007) menggambarkan component architecture seperti gambar
dibawah ini :
46
Gambar 2.16 component architecture, The component diagram
of the complete system. Sumber Hall (2007)
2.5.16 Deployment Environment
Menurut Satzinger (2007), menjelaskan bahwa deployment
environment terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak sistem, dan
lingkungan jaringan dimana sistem akan beroperasi. Deployment
environment terbagi atas :
- Single Computer
Arsitektur komputer tunggal menggunakan sistem komputer dan perangkat
secara langsung lampirannya. Ini bisa menjadi aplikasi PC yang berdiri
47
sendiri, tetapi dalam konteks ini, kita membahas aplikasi mainframe besar
yang pengguna berinteraksi dengan sistem melalui terminal dummy.
Keuntungan utam dari arsitektur komputer tungggal, adalah
kesederhanaannya. Sistem informasi digunakan pada sistem single-computer
yang relatif mudah untuk merancang,membangun, mengorperasikan, dan
memelihara.
- Multitier architecture
Arsitektur multi-tier menggunakan sistem komputer didalam sebuah upaya
kerja sama untuk memenuhi kebutuhan pemrosesan informasi.
48
2.6 Kerangka Pikir
kerangka pikir menggambarkan dan menjelaskan mengenai penulisan
dari skripsi ini. Pembangunan aplikasi ini menggunakan fase dari pengembangan
system dimana terdapat 4 fase yaitu fase inisiasi, fase analisis, fase perancangan
& pengembangan, dan fase implementasi. Pada fase awal yaitu fase inisiasi,
diawali dengan persiapan dalam mengumpulkan data-data mengenai gambaran
umum perusahaan seperti visi dan misi, tugas dan wewenang.
Selanjutnya data-data yang sudah dikumpulkan kemudian dianalisis.
Analisis data diawali dengan menganalisis kegiatan yang berkaitan dengan
proses pencatatan biaya produksi, kemudian akan ditelusuri aktivitas di dalam
sistem, untuk acuan use case pada fase perancangan.
Desain dilakukan dengan membuat usecase berdasarkan rancangan fitur
yang telah dibuat, kemudian melakukan deskripsi usecase diagram secara detail
yaitu dengan usecase description. Domain class diagram diperoleh dari
pengembangan usecase descrption yang memberikan penjelasan mengenai alur
data pada aplikasi yang akan dirancang. Kemudian dari domain class diagram
tersebut akan dibuat first cut diagram yang lebih menjelaskan mengenai alur data
beserta tipe datanya. Data access sequence diagram menjelaskan apa yang
dilakukan actor pada objek-objek dan database yang akan dirancang. Updated
Class Diagram dan Package diagram dapat dibuat melalui Data access sequence
diagram. Rancangan interface merupakan hasil output dari diagram-diagram
yang telah dirancang. Development dilakukan dengan menggunakan
49
pemograman Microsoft Visual Studio 2008 dengan menggunakan SQL Server
2008.
Implementasi dirancang dengan membuat spesifikasi hardware dan
software diengan menyesuaikan dengan kondisi IT pada PT. Livio Furniture.
Rancangan implementasi (jadwal) dibuat dengan menggunakan Gantt Chart.
top related