VIII - esaglobalhutama.files.wordpress.com · mendapatkan informasi tentang pencegahan dan pengobatan yang berhubungan dengan penyakitnya. ... yang bermutu sesuai dengan standar profesi
Post on 10-Mar-2019
223 Views
Preview:
Transcript
Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) tahun 2009 dinyatakan bahwa untuk
dapat mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya perlu
diselenggarakan berbagai upaya kesehatan dengan pendekatan pencegahan,
peningkatan, pengobatan dan pemulihan. Rumah sakit merupakan sarana
kesehatan yang termasuk dalam Subsistem SKN.
Fungsi rumah sakit adalah melakukan upaya kesehatan perorangan maupun
upaya kesehatan masyarakat, di mana promosi kesehatan merupakan salah
satu upaya pelayanan yang harus dilaksanakan. Untuk itu, maka Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 1114/ MENKES/SKI VIII 2005 tentang Pedoman
Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah juga mencakup pedoman (umum)
tentang pelaksanaan promosi kesehatan di rumah sakit.
Reformasi perumahsakitan di Indonesia sangat diperlukan untuk
meningkatkan pelayanan prima mengingat masih banyaknya rumah sakit
yang hanya menekankan pelayanannya kepada aspek kuratif dan rehabilitatif.
Reformasi perumahsakitan harus diarahkan kepada dua hal penting,
yaitu:
Standar Promosi Kesehatan Rumah Sakit
• Perubahan orientasi rumah sakit ke arah peningkatan perhatian terhadap upaya-upaya promotif, sehingga rumah sakit menjadi Rumah Sakit yang mempromosikan kesehatan (Health Promoting Hospital).
• Peningkatan sumber daya rumah sakit, yang meliputi peningkatan sumber daya manusia, baik secara kuantitatif maupun kualitatif, dan peningkatan sumber daya lain (organisasi , dana, sarana, dan peralatan) menjadikan Rumah Sakit yang mengedepankan upaya pencegahan.
Promosi Kesehatan di Rumah Sakit (PKRS) bertujuan meningkatkan edukasi masyarakat rumah sakit termasuk pasien dan keluarga selain pengunjung rumah sakit, tentang pentingnya menjaga kesehatan. Oleh karena itu, kegiatan Promosi Kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari program pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Kementerian Kesehatan akademisi dari FKM UI, PERSI , KARS dan organisasi profesi, telah mengembangkan Standar Promosi Kesehatan Rumah Sa kit yang merupakan adaptasi dari buku Standards for Health Promotion in Hospitals-WHO. Standar PKRS ini dapat menjadi acuan masing-masing rumah sakit dalam perencanaan kegiatan Promosi Kesehatan.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan Standar PKRS ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Jakarta, September 2011 Kepala Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan
dr. Lily S Sulistyowati, MM
Standar Promosi Kesehatan Rumah Sakit
2
Latar Belakang Oi masa yang lampau sistem kesehatan lebih banyak berorientasi pada penyakit, yaitu hanya menunggu sampai ada yang sakit, barulah kemudian yang bersangkutan diberi pengobatan. Oalam keadaan yang memerlukan , si sakit dirawat di rumah sa kit. Sesudah sembuh dipulangkan, lalu kambuh dengan penyakit yang sama sehingga yang bersangkutan dirawat kembali di rumah sakit. Oemikian siklus ini berlangsung terus, kemudian disadari , bahwa untuk memelihara kesehatan masyarakat diperlukan suatu rangkaian usaha yang lebih luas, di mana perawatan dan pengobatan di rumah sakit hanyalah salah satu bag ian kecil dari rangkaian usaha tersebut.
Efektivitas suatu pengobatan, selain dipengaruhi oleh pol a pelayanan kesehatan yang ada serta sikap dan keterampilan para pelaksananya, juga
Standar Promosl Kesehatan 3 Rumah Sakit
sangat dipengaruhi oleh lingkungan, sikap, pol a hidup pasien dan keluarganya. Selain itu, tergantung juga pada kerjasama yang positif antara petugas kesehatan dengan pasien dan keluarganya. Kalau pasien dan keluarganya memiliki pengetahuan tentang cara-cara penyembuhan dan pencegahan penyakit, serta keluarga pasien mampu dan mau berpartisipasi secara positif, maka hal ini akan membantu peningkatan kualitas kesehatan masyarakat pada umumnya.
Promosi Kesehatan di Rumah Sakit (PKRS) berusaha mengembangkan pengertian pasien, keluarga, dan pengunjung rumah sakit tentang penyakit dan pencegahannya. Selain itu, Promosi kesehatan di Rumah Sakit juga berusaha menggugah kesadaran dan minat pasien, keluarga, dan pengunjung rumah sakit untuk berperan secara positif dalam usaha penyembuhan dan pencegahan penyakit. Oleh karena itu, Promosi Kesehatan di Rumah Sakit merupakan bagian yang tidak terpisah dari program pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Falsafah Setiap tindakan manusia selalu memiliki dasar filosofi yang sering tidak disadari. Dasar pemikiran yang muncul dari filosofi tersebut merupakan pendorong kuat terhadap semua tindakannya. Filosofi yang melandasi Promosi Kesehatan di Rumah Sa kit ialah setiap individu atau kelompok mempunyai hak dan potensi untuk menentukan pilihan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kesehatannya, karena sebagian besar masalah kesehatan muncul akibat dari perilaku individu atau kelompok itu sendiri. Ha ini ditambah dengan insting pada individu atau kelompok untuk mempertahankan diri, merupakan dasar yang kuat untuk melibatkan individu atau kelompok dalam memecahkan masalah kesehatan yang dihadapi.
Standar Promosl Kesehatan Rumah Sakit
4
Rumah sakit dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan setiap orang agar bisa mengendalikan dan memperbaiki kesehatan dirinya serta menjadikan rumah sakit sebagai tempat kerja yang sehat. Hal ini bertujuan untuk menjamin dan menjaga keselamatan hidup pasien, staf, pengunjung dan masyarakat.
Isu Strategis Promosi Kesehatan di Rumah sakit telah diselenggarakan sejak tahun 1994 dengan nama Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS). Seiring dengan perkembangannya, pada tahun 2003, istilah PKMRS berubah menjadi Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS). Berbagai kegiatan telah dilakukan untuk pengembangan PKRS seperti penyusunan pedoman PKRS, advokasi dan sosialisasi PKRS kepada Direktur rumah sakit pemerintah , pelatihan PKRS, pengembangan dan distribusi media serta pengembangan model PKRS antara lain di Rumah sakit Pasar Rebo di Jakarta dan Rumah Sakit Syamsuddin, SH di Sukabumi. Namun pelaksanaan PKRS dalam kurun waktu lebih dari 15 tahun belum memberikan hasil yang maksimal dan kesinambungannya di rumah sakit tidak terjaga dengan baik tergantung pada kuat tidaknya komitmen Direktur rumah sakit
Berdasarkan hal tersebut, beberapa isu strategis yang muncul dalam Promosi Kesehatan di Rumah Sakit, yaitu :
1. Sebagian besar Rumah sakit belum menjadikan PKRS sebagai salah satu kebijakan upaya pelayanan Kesehatan di Rumah sakit.
2. Sebagian besar Rumah sakit belum memberikan hak pasien untuk mendapatkan informasi tentang pencegahan dan pengobatan yang berhubungan dengan penyakitnya.
Standar Pmrnosl Kesehatan Rumah Salol
5
3. Sebagian besar Rumah sakit belum mewujudkan tempat kerja yang aman, bersih dan sehat.
4. Sebagian besar Rumah sakit kurang menggalang kemitraan untuk meningkatkan upaya pelayanan yang bersifat preventif dan promotif.
Dasar Hukum 1. Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
a. Pasal7 Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan edukasi tentang kesehatan yang seimbang dan bertanggungjawab.
b. Pasal8 Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang data kesehatan dirinya termasuk tindakan dan pengobatan yang telah maupun yang akan diterimanya dari tenaga kesehatan.
C. Pasal10 Setiap orang berkewajiban menghormati hak orang lain dalam upaya memperoleh lingkungan yang sehat baik fisik , bi%gi, maupun sosial.
d. Pasal 11 Setiap orang berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk mewujudkan, mempertahankan, dan memajukan kesehatan yang setinggi-tinginya.
e. Pasal17 Pemerintah bertanggungjawab atas ketersediaan akses terhadap informasi , edukasi , dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Standar Promosl Kesehatan Rumah Sa kit
6
f. Pasal 18 Pemerintah bertanggungjawab memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan.
g. Pasal47 Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan.
h. Pasal55 1) Pemerintah wajib menetapkan standar mutu pelayanan kesehatan 2) Standar mutu pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pad a
ayat (1) diatur dengan peraturan Peraturan Pemerintah.
i. Pasal62 1) Peningkatan kesehatan merupakan segala bentuk upaya yang
dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat untuk mengoptimalkan kesehatan melalui kegiatan penyuluhan, penyebarluasan informasi, atau kegiatan lain untuk menunjang tercapainya hidup sehat.
2) Pencegahan penyakit merupakan segala bentuk upaya yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat untuk menghindari atau mengurangi risiko, masalah dan dampak buruk akibat penyakit.
3) Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin dan menyediakan fasilitas untuk kelangsungan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
4) Ketentuan lebih lanjut tentang upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit diatur dengan Peraturan Menteri.
Standar Promosi Kesehalan Rumah Saklt
7
j. Pasal 115 1) Kawasan Tanpa Rokok (KTR) pada fasilitas pelayanan kesehatan 2) Pemerintah Daerah wajib menetapkan Kawasan Tanpa Rokok di
wilayahnya.
k. Pasal168 1) Untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan
efesien diperlukan informasi kesehatan. 2) Informasi kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan melalui sistem informasi dan melalui lintas sektor. 3) Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem informasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
2. Undang-undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit a. Pasal1
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
b. Pasal4 Rumah sakit mempunyai tug as memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.
c. Pasal 10, ayat2 Bangunan Rumah sakit paling sedikit terdiri atas ruang, butir m) ruang penyuluhan kesehatan masyarakat Rumah sakit.
d. Pasal29 Setiap Rumah sakit mempunyai kewajiban; butir a) memberikan informasi yang benar tentang pelayanan Rumah sakit kepada masyarakat.
Standar Promosi Kesehatan Rumah Sakit
8
e. Pasal32 Setiap pasien mempunyai hak, butir d) memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan stan dar prosedur operasional.
3. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 267/MENKES/SKlII/201 0 tentang Penetapan Road Map Reformasi Kesehatan Masyarakat, dimana hal ini tidak terpisahkan dengan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2010-2014. Salah satu Prioritas Reformasi Kesehatan yang dimaksud adalah Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia (World Classs Hospital).
4. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 659/Menkes/perNIII/2009 tentang Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia(World Class Hospital).
Standar Promosl Kesehalan Rumah Sakit
9
BAB2 PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan
kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada
perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan
merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian
khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak,
lanjut usia (Iansia), dan keluarga miskin.
10 Standar Promosl Kesehatan Rumah Sakit
Oleh karena itu Kementerian Kesehatan menetapkan visi yaitu "Masyarakat
Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan". Dalam mencapai visi tersebut
Kementerian Kesehatan juga menetapkan 4 misi yaitu :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan
masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani.
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya
kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan.
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan.
4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.
Untuk mewujudkan visi dan misi Kementerian Kesehatan serta
memperhatikan pencapaian Prioritas Nasional Bidang Kesehatan (PNBK),
maka akan dilaksanakan beberapa strategi antara lain
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat
madani dalam pembangunan kesehatan melalui kerjasama nasional dan
global.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu
dan berkeadilan, serta berbasis bukti; dengan pengutamaan pada upaya
promotif dan preventif.
Rumah sakit merupakan saran a kesehatan yang termasuk dalam Subsistem
Upaya Kesehatan. Rumah sakit tidak boleh dipandang sebagai suatu entitas
yang terpisah dan berdiri sendiri dalam sektor kesehatan. Peran rumah
Standar Promns[ Kesetl;itan 1 \ Rumah Sakll
sakit adalah mendukung pelayanan kesehatan dasar melalui penyediaan
fasilitas rujukan dan mekanisme bantuan. Menurut WHO, "Rumah sakit harus
terintegrasi dalam sistem kesehatan dimana ia berada. Fungsinya adalah
sebagai pusat sumber daya bagi peningkatan kesehatan masyarakat di
wilayah yang bersangkutan." Reformasi perumahsakitan di Indonesia sangat
diperlukan mengingat masih banyaknya rumah sakit yang hanya menekankan
pelayanannya kepada aspek kuratif dan rehabilitatif saja. Padahal keadaan ini
menyebabkan rumah sakit menjadi sarana kesehatan yang 'elit' dan terlepas
dari sistem kesehatan dimana ia berada.
Penerapan paradigm a di atas akan sangat berpengaruh terhadap pendekatan
yang harus dilaksanakan dalam promosi kesehatan . Untuk itu pengembangan
promosi kesehatan di rumah sakit perlu dilakukan sesegera mungkin. Untuk
mempercepat upaya PKRS menjadi bagian dari upaya pelayanan kesehatan
Rumah sakit maka PKRS dirasa penting menjadi salah satu penilaian dalam
Akreditasi Rumah sakit. Oleh karen a itu, dibutuhkan standar PKRS yang
dapat dijadikan acuan dalam penyusunan instrumen akreditasi Rumah sakit di
Indonesia.
12 Standar PrOrnD51 Kdsetlatan Rumah Sakit
Pengertian PKRS
Promosi Kesehatan di Rumah Sakit adalah upaya Rumah Sakit untuk
meningkatkan kemampuan pasien, klien, dan kelompok-kelompok
masyarakat, agar pasien dapat mandiri dalam mempercepat kesembuhan
dan rehabilitasinya, klien dan kelompok-kelompok masyarakat dapat mandiri
dalam meningkatkan kesehatan, mencegah masalah-masalah kesehatan,
dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat, melalui
pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama mereka, sesuai sosial budaya
mereka, serta didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.
Tujuan PKRS
Terciptanya masyarakat rumah sakit yang menerapkan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat melalui perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku pasien RS
serta pemeliharaan lingkungan RS dan termanfaatkannya dengan baik
semua pelayanan yang disediakan RS.
Standar Promosi Kesehatan 13 Rumah Sakit
Sasaran PKRS
Sasaran Promosi Kesehatan di Rumah Sakit adalah masyarakat di rumah sakit, yang terdiri dari
• Petugas • Pasien • Keluarga Pasien • Pengunjung • Masyarakatyang tinggal/berada di sekitar rumah sakit
14 Standar Promosl Kesehatan Rumah Saklt
BAB3 STANDAR PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT
STANDAR 1, KEBIJAKAN MANAJEMEN
Organisasi Rumah Sakit harus memiliki kebijakan tertulis untuk PKRS, Kebijakan ini diimplementasikan sebagai bagian dari peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat Rumah Sakit secara keseluruhan,
Tujuan: Adanya dukungan kebijakan untuk pelaksanaan PKRS sebagai bagian integral peningkatan kualitas manaJemen organisasi,
Siandar Promosi Kesehatan 15 Rumah Saki!
Elemen: 1 . 1 Rumah Sakit memiliki kebijakan tertulis
tentang PKRS. 1 .2 Rumah Sakit membentuk unit kerja PKRS. 1.3 Rumah Sakit memiliki tenaga pengelola
PKRS. 1.4 Rumah Sakit memiliki alokasi anggaran
untuk pelaksanaan PKRS. 1.5 Rumah Sakit memiliki perencanaan PKRS
secara berkala. 1.6 Rumah Sakit memiliki saranaJperalatan
untuk pelaksanaan PKRS. 1.7 Rumah Sakit mensosialisasikan PKRS di
seluruh jajaran Rumah sa kit. 1 .8 Rumah Sakit meningkatkan kapasitas
tenaga pengelola PKRS. 1.9 Rumah Sakit melaksanakan pemantauan
dan evaluasi pelaksanaan PKRS.
STANDAR 2. KAJIAN KEBUTUHAN MASYARAKAT RUMAH SAKIT Rumah Sakit melakukan kajian kebutuhan Promosi Kesehatan untuk pasien, keluarga pasien, pengunjung rumah sakit dan masyarakat sekitar rumah sakit .
Tujuan :
Diperolehnya gambaran tentang informasi yang
16 Stallctar Promosi Kesehatall Rumah Saki!
dibutuhkan pasien, keluarga pasien, pengunjung serta masyarakat sekitar rumah sakit sebagai dasar pelaksanaan Promosi Kesehatan.
Elemen: 1.1 Rumah sakit memiliki instrumen kajian kebutuhan
informasi dari pasien, keluarga pasien, pengunjung rumah sakit, dan masyarakat sekitar rumah sakit, serta media komunikasi yang sesuai untuk mereka.
1.2 Rumah sakit melakukan kajian kebutuhan informasi dari pasien, keluarga pasien, pengunjung rumah sakit, dan masyarakat sekitar rumah sakit, serta media komunikasi yang sesuai untuk mereka.
1 .3 Rumah sakit memiliki rumusan informasi yang dibutuhkan pasien, keluarga pasien, pengunjung rumah sakit, dan masyarakat sekitar rumah sakit, serta media komunikasi yang sesuai untuk mereka.
STANDAR 3. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT RUMAH SAKIT Rumah sakit menjamin adanya upaya pemberdayaan masyarakat yang merupakan salah satu program melalui kegiatan Promosi Kesehatan di Rumah sakit.
Tujuan: Meningkatnya daya dan peran peran serta masyarakat rumah sakit dalam mencegah dan atau mengatasi masalah kesehatan yang dihadapinya.
Elemen: 1.1 Rumah sakit mewajibkan para petugas
rumah sakit melakukan pemberdayaan masyarakat selama bertugas dalam aspek-aspek kuratif, rehabilitatif, preventif, dan pro motif.
1.2 Rumah sakit menyediakan akses di setiap unit pelayanan untuk merespon kebutuhan informasi pasien, keluarga pasien, pengunjung rumah sakit dan masyarakat sekitar rumah sakit.
1.3 Rumah sakit berperan aktif dalam memberdayakan masyarakat di sekitar rumah sakit melalui pengorganisasian masyarakat.
STANDAR 4. RUMAH SAKIT MELAKSANAKAN BINA SUASANA UNTUK MENDUKUNG KEGIATAN PEMBERDAYAAN. Rumah sakit menjamin tempat kerja yang aman, bersih dan sehat. Oleh karen a itu Rumah sakit memastikan upaya-upaya
yang menyangkut kebersihan dan kelengkapan sarana prasarana yang ada untuk melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Tujuan:
Rumah sakit menciptakan suasana yang kondusif agar pasien, keluarga pasien, pengunjung, dan masyarakat sekitar rumah sakit untuk mau dan mampu berperilaku hidup bersih dan sehat.
Elemen:
1.1 Rumah sakit memanfaatkan ruangan dan halaman rumah sakit untuk memasang I menayangkan berbagai media komunikasi.
1.2 Rumah sakit memanfaatkan individu/kelompok di luar rumah sakit untuk bina suasana.
1.3 Rumah sakit memanfaatkan media massa untuk bina suasana.
STANDAR 5. KEMITRAAN
Rumah sakit menggalang kemitraan dengan sektor lain, dunia usaha dan swasta lainnya dalam upaya meningkatkan pelaksanaan PKRS baik di dalam maupun di luar gedung.
Standar Promosi Kesehatan17 Rumah Sakit
Tujuan : Terjalin kerjasama dengan mitra terkait untuk optimalisasi pelaksanaan kegiatan PKRS.
Elemen: 1 . 1 Rumah sakit mengidentifikasi mitra
potensial dalam rangka menggalang kemitraan berkaitan dengan pelaksanaan promosi kesehatan .
1.2 Rumah sakit mempunyai jejaring kemitraan dengan sektor lain, dunia usaha dan swasta lainnya.
1.3 Rumah sakit melaksanakan program kerjasama kemitraan dengan sektor lain , organisasi kemasyarakatan, swasta, dan dunia usaha lainnya.
STANDAR 6. RUMAH SAKIT YANG MEWUJUDKAN TEMPAT KERJA SEHAT Rumah sakit mewujudkan lingkungan tempat kerja/pelayanan yang aman, bersih dan sehat, serta menjamin kecukupan sarana dan prasarana untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
18 Standar Promosi Kesehatan RUmah Sakit
Tujuan:
Terwujudnya tempat kerja yang aman, bersih dan sehat bagi masyarakat Rumah sa kit.
Elemen:
1.1 Rumah sakit menjamin terjaganya keamanan, kebersihan, dan kesehatan lingkungan rumah sakit.
1.2 Rumah sakit menyediakan sarana dan prasarana untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan secara memadai.
1.3 Rumah sakit dinyatakan sebagai kawasan tanpa rokok serta diterapkan peraturannya secara ketat dan disiplin.
Pemantauan dan Evaluasi dilakukan berdasarkan Standar
Promosi Kesehatan di Rumah sakit, seperti yang telah
dijelaskan pada BAB III. Pemantauan dilakukan terhadap
perkembangan dari masukan (input), proses, dan keluaran
(output). Evaluasi dilakukan terhadap dampak dari PKRS
yang telah diselenggarakan.
Standar Promosi Kesehatan 19 Rumah Saki!
A. Indikator masukan (Input) Masukan yang perlu diperhatikan adalah yang berupa komitmen, sumberdaya manusia, saranaiperalatan, dan dana.
B. Indikator Proses
Proses yang dipantau adalah proses pelaksanaan PKRS yang meliputi PKRS untuk pasien, PKRS untuk klien sehat, dan PKRS di luar gedung.
C. Indikator Keluaran (Outpu1) Keluaran yang dipantau adalah keluaran dari kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan baik secara umum maupun secara khusus.
D. Indikator dampak Indikator dampak mengacu kepada tujuan dilaksanakannya PKRS yaitu berubahnya pengetahuan, sikap dan perilaku pasien rumah sakit, serta terpeliharanya lingkungan rumah sa kit dal1 dimanfaatkannya dengan
baik semua pelayanan yang disediakan rumah sakit. Oleh sebab itu kondisi ini sebaiknya dinilai setelah PKRS berjalan beberapa lama yaitu melalui upaya evaluasi.
Secara rinci, indikator masukan, proses, keluaran dan dampak dapat dilihat
pada buku Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1426/Menkes/SK
IXII/2006 (terlampir).
20 Standar Promosi Kesehatan Rumah Sakit
Standar Promosi Kesehatgn Rumah Sakit (PKRS) ini disusun
agar menjadi acuan dalam pengembangan kegiatan PKRS
dan pengembangan Akreditasi Rumah Sakit yang
berhubungan dengan promosi kesehatan. Standar ini
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Petunjuk
Teknis Promosi Kesehatan Rumah sakit (PKRS) sesuai
keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1426/Menkes/SKI
XII/2006
Standar Promosi Kesehatan 21 Rumah Sakit
Tim penyusun
Penanggung Jawab: dr. Lily S.Sulistyowati, MM
Penyusun: Ora. Ruflina Rauf, SKM, M.Si
Dr.lr. Bambang Setiaji, SKM, M.Kes Andi Sari Bunga Untung, SKM, MSc.PH
Kontributor: Dr. Bambang Hartono, M.Sc
Dr. Kodrat Pramudho, SKM, M.Kes Ora. Zuraida SKM, MPH
Dr. Dian Ayubi, SKM, MQIH, dr. MGS.Johan T Saleh
Dr. Sri Handono Poniwati Y, SKM
Widyaningsih dr. Elzarita Arbain, M.Kes
Drg.Enizar, Ora. Hafni Rochmah, M.PH
Marsuli, S.Sos, M.Kes Intan Endang, SKM, M.Kes Yussiana Elza, SKM, M.Si
drg. Yusra, M.Kes drg . Roswita Siregar
Riza Afriani Margaresa, SKM Raden Danu Ramadityo, S.Psi
Mulyana Chandra, S.Si Setio Nugroho, S.Sn
top related