Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
Post on 11-Feb-2018
311 Views
Preview:
Transcript
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
1/73
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang MasalahBahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan
manusia secara kronologis fungsi bahasa adalah untuk menyatakan ekspresi diri,
alat komunikasi, alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial dan sebagai
alat untuk kontrol sosial. Dengan bahasa, seseorang akan melakukan
komunikasi, baik ketika ia akan menyampaikan sesuatu yang ada dalam
benaknya maupun menerima kabar dari orang lain. Bahasa adalah alat
komunikasi yang digunakan manusia untuk berinteraksi dengan sesama. Bahasa
memiliki sifat yang universal sehingga bisa digunakan oleh siapapun tanpa
melihat ras, suku, status sosial, hingga antar bangsa atau benua. Brown
mengemukakan bahwa bahasa juga dipergunakan sebagai alat komunikasi atau
sarana pergaulan sesama manusia.1
Bahasa Arab sebagai bahasa asing di Indonesia menduduki posisi yang
strategis terutama bagi umat Islam Indonesia. Hal ini bukan saja karena Bahasa
Arab digunakan dalam ritual keagamaan seperti shalat, khutbah, kegiatan berdoa
1Tarigan, DJ dan tarigan, HG, Teknik Pengajaran Ketrampilan Berbahasa. (Bandung, Angkasa, 1989).
Halm. 6
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
2/73
2
dan lain-lain. Tetapi juga menjadi bahasa ilmu pengetahuan dan bahasa
pergaulan internasional.2
Bahasa Arab memiliki kaitan yang sangat erat dengan agama islam,
karena semua ajaran islam terhimpun dalam al-Quran dan dilengkapi dengan
penjelasan al-Hadits. Untuk dapat mengkaji dan mendalami ajaran islam,harus
mempelajari al-Quran dan al-Hadits, dan agar dapat mempelajari al-Quran dan
al-Hadits dibutuhkan kemampuan berbahasa Arab yang baik.
Tujuan pembelajaran bahasa Arab secara umum adalah agar siswa
mampu menguasai empat keterampilan (skills) bahasa, yaitu keterampilan
menyimak, keterampilan membaca, keterampilan berPercakapan, dan
keterampilan menulis. Pembelajaran keterampilan berPercakapan perlu
mendapatkan perhatian karena keterampilan berPercakapan tidak bisa diperoleh
secara otomatis, melainkan harus belajar dan berlatih. Untuk melatih
keterampilan berPercakapan siswa perlu adanya metode yang sesuai. Selama ini,
para guru lebih sering memberikan materi pelajaran mengenai kajian tata bahasa
saja dibandingkan dengan keterampilan berPercakapan. Padahal, belajar bahasa
Arab dituntut untuk mampu berPercakapan dengan bahasa Arab. Selama
pembelajaran di kelas para guru selalu monoton dan seringkali siswa kurang
semangat terutama pelajaran bahasa Arab.
Kenyataan yang dihadapi bahwa sesunguhnya kondisi pengajaran Bahasa
Arab di sekolah-sekolah di Indonesia masih dihadapkan pada berbagai kendala
2Abdul Munip, Problematika Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia dalam Al-Arabiyah Jurnal Pendidikan
Bahasa Arab, Vol 1 No. 2 Januari 2005, halm. 1
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
3/73
3
dan tantangan. Kendala atau tantangan tersebut paling tidak dapat terlihat salah
satunya dari segi edukatif. Pengajaran Bahasa Arab masih kurang ditopang oleh
faktor-faktor pendidikan yang memadai. Faktor-faktor disini diantaranya faktor
kurikulum (termasuk didalamnya orientasi dan tujuan, materi dan metodologi
pengajaran serta sistem evaluasi), tenaga edukatif, sarana dan prasarana.
Namun demikian, kurikulum yang selama ini diformat oleh para
pemegang kebijakan pendidikan Bahasa Arab seringkali dinilai kurang produktif
dengan materi tidak terorentasi dengan kompetensi akhir yang harus dmiliki
peserta didik. Syaratnya materi yang harus dipasok ke dalam sel-sel otak peserta
didik, memotivasi para pengajar hanya bertugas sebagai penyampai pokok
bahasan sehingga daya kreasi pengajar tumpul dalam pengayaan strategi
pengajaran. Sehingga pembelajaran Bahasa Arab yang diselenggarakan pada
gilirannya kemudian hanya berpola untuk memindahkan isi (content
transsmission) dari pengajar ke peserta didik. Hal ini tentu membuat proses
belajar mengajar bersifat monoton, satu arah dari pengajar ke peserta didik (one
way communication), tidak diarahkan ke partisipatori total peserta didik
sehingga pola pengajaran menjadi monolog dan menjemukan.
BerPercakapan adalah aktifitas yang dilakukan manusia dalam
berkomunikasi dengan orang lain. Ketika seseorang berPercakapan maka dia
berinteraksi dan menggunakan bahasa untuk mengekpresikan ide atau perasaan
mereka. Kebanyakan peserta didik merasa malu dan takut ketika mereka
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
4/73
4
mencoba untuk berPercakapan bahasa Arab, mereka tidak percaya diri dan ada
perasaan khawatir akan menjadi bahan tertawaan bagi teman-temannya.
Maka berdasarkan permasalahan di atas penulis bermaksud melakukan
penelitian kapada Siswa kelas V di ......................... ......................... Kecamatan
Setu Kota Tangerang Selatan dengan menggunakan teknik bermain peran yang
merupakan pembelajaran yang santai dan menyenangkan. Siswa dihadapkan
pada suatu kondisi kelas berbahasa yang komunikatif dengan materi yang
kontekstual atau teralami oleh siswa.
B. Identifikasi MasalahBerdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dapat
diidentifikasikan permasalahan penelitian sebagai berikut:
1. Pengajaran Bahasa Arab di Indonesia masih belum efektif.2. Kurikulum pembelajaran bahasa Arab di Indonesia masih belum maksimal3. Bahasa Arab yang diselenggarakan hanya berpola untuk memindahkan isi
(content transsmission) dari pengajar ke peserta didik
4. Proses belajar mengajar bersifat monoton, satu arah dari pengajar ke pesertadidik (one way communication).
5. Rasa Percaya diri peserta didik dalam percakapan bahasa Arab masih kurang.
C. Rumusan Masalah
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
5/73
5
Berdasarkan paparan latar belakang di atas, Rumusan masalah penelitian
sebagai berikut:
1.
Bagaimanakah proses pembelajaran Bahasa Arab dengan menggunakan
teknik bermain peran pada siswa kelas V .........................?
2. Bagaimana cara meningkatkan kemampuan berPercakapan bahasa Arabsiswa kelas V .........................?
3. Bagaimanakah langkah-langkah guru dalam meningkatkan kemampuanberPercakapan Bahasa Arab siswa kelas V .........................?
D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah:
a) Untuk mengetahui pembelajaran dengan teknik bermain peran dalammeningkatkan kemampuan berPercakapan bahasa Arab pada siswa kelas
V ......................... Kec. Setu Kota Tangerang Selatan.
b) Untuk mengetahui peningkatan kemampuan berPercakapan BahasaArab siswa kelas V ......................... dengan menggunakan teknik
bermain peran
c) Untuk mengetahui langkah-langkah guru dalam meningkatkankemampuan berPercakapan Bahasa Arab siswa kelas V .........................
2. Manfaat penelitiana. Bagi siswa
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
6/73
6
1) Siswa mampu menggunakan bahasa Arab dengan aktif dalampercakapan sehari-hari
2)
Siswa mampu memahami bahasa Arab dengan cepat dengan
menggunakan Teknik bermain peran.
b. Bagi guru1) Meningkatkan daya kreasi guru dalam mengadakan pengayaan teknik
pengajaran khususnya bahasa Arab
2) Memberikan motivasi guru untuk membina dan mengembangkanketrampilan bahasa Arab
c. Bagi sekolahDari hasil penelitian ini dapat memberikan inspirasi dan masukan
untuk meningkatkan dan pengembangan bahasa Arab di ..........................
E. SistematikaPenulisan Untuk mengetahui gambaran dari skripsi maka disusun sistematika
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN, pada Bab I memuat tentang latar belakang masalah,
pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat
penelitian serta sistematika penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, pada Bab II memuat tentang pengertian ,
berPercakapan, pengertian bermain peran, penerapan pembelajaran
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
7/73
7
berPercakapan bahasa Arab dengan menggunakan teknik bermain peran,
pengertian penelitian tindakan kelas,
BAB III METODE PENELITIAN, bab ini di bahas tentang metode penelitian,
jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, sumber data, teknik pengumpulan
data, metode analisis data, tahap-tahap penelitian dan sistematika pembahasan.
BAB IV HASIL PENELITIAN, dalam bab ini menyajikan langkah-langkah dan
teknik bermain peran yang diuraikan pada siklus 1, siklus 2 dan seterusnya.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN, dalam bab ini Bab ini merupakan
penutup, berisi tentang kesimpulan dari proses penelitian dan saran atau
rekomendasi serta pemanfaatan penelitian akhir ini.
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
8/73
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian BerPercakapanBerPercakapan ialah bentuk komunikasi dengan menggunakan media
bahasa, berPercakapan merupakan proses penuangan gagasan dalam bentuk
ujaran- ujaran. Ujaran-ujaran yang muncul merupakan perwujudan dari gagasan,
pikiran, perasaan menjadi wujud ujaran. BerPercakapan merupakan ekspresi diri,
kemampuan mental motorik, proses simbolik yang terjadi dalam konteks ruang
dan waktu serta keterampilan berbahasa yang produktif.
Di sini perlu disadari bahwa Bahasa berperan penting dalam kehidupan
bermasyarakat, karena tanpa bahasa maka segala jenis kegiatan dalam
masyarakat akan lumpuh3
BerPercakapan adalah salah satu kemampuan khusus manusia. Oleh
karena itu, pemPercakapan seumur dengan bangsa manusia mengatakan bahwa
bahasa dan pemPercakapanan itu muncul, ketika manusia mengungkapkan dan
menyampaikan pikiran kepada manusia lain.4
3 Keraf, Gorys, Komposisi.(Jakarta, Ikrar Mandiri 1991). Halm. 14 Henrikus, Dori Wuwur, Retorika Terampil Berpidato, Berdiskusi, Berargumentasi,
Bernegosiasi (Jakarta, Ladero 1990). Halm. 14
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
9/73
9
Beberapa prinsip umum berPercakapan menurut Tarigan5, yaitu membutuhkan
paling sedikit dua orang dan mempergunakan studi linguistik yang dipahami
bersama dan merupakan suatu pertukaran peran antara pemPercakapan dan
pendengar.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas maka jelas berPercakapan adalah
suatu kegiatan manusia dalam mengungkapakan pikiran dan perasaannnya dalam
suatu aktifitas sosial yang dilakukan paling sedikit oleh dua orang sehingga
terbentuklah suatu komunikasi dua arah.
B. PercakapanPercakapan / diskusi adalah dialog antara dua orang atau lebih.
Membangun komunikasi melalui bahasa lisan (melalui telepon, misalnya) dan
tulisan (di chat room). Percakapan ini bersifat interaktif yaitu komunikasi secara
spontan antara dua atau lebih orang . Dalam sebuah percakapan, kedua
komunikan dan komunikator berinteraksi saling memberikan kontribusi dalam
sebuah komunikasi lisan maupun tulisan, tidak seperti monolog. Diskusi atau
percakapan sama halnya dengan berPercakapan dengan dua orang atau lebih.
Tetapi di saat yang sama, masing-masing komunikator dan komunikan memiliki
giliran dan kesempatan untuk berPercakapan dan yang lainnya mendengar.
Percakapan dapat berputar di sekitar satu subyek atau banyak dan
dikondisikan oleh konteks. Dalam situasi informal, percakapan dapat bervariasi
5 Tarigan, DJ dan tarigan, HG, Teknik Pengajaran Ketrampilan Berbahasa. (Bandung,
Angkasa, 1989). Halm. 6
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
10/73
10
tanpa harus ada pengaturan yang membebani sebuah diskusi. Komunikator dan
komunikan saling berdialog dan dapat mengekspresikan pandangan mereka saat
berdiskusi.
Ada dua macam bentuk percakapan atau diskusi yakni
1. Terstruktur yaitu percakapan yang telah dipersiapkan menggunakan teks,penghapalan dan lain-lain.
2. Tidak terstruktur atau spontan: percakapan ini sering dilakukakn dalamkegiatan sehari-hari tanpa ada bantuan apapun, dan juga tidak mengikuti
aturan apapun.
Jenis lainnya :
1. Percakapan yang bersifat interaktif membutuhkan kontribusi percakapanyakni respon reaksi terhadap apa yang sebelumnya telah dikatakan.
2. Percakapan yang bersifat spontan merupakan percakapan yang biasa tanpaaturan tetapi dilakukan sampai batas tertentu, dan dalam beberapa cara, tak
terduga. Namun, terdapat ruang lingkup spontanitas yang mengharuskan
mengkuti aturan demi tujuan kebijaksanaan,misalnya diskusi dan perdebatan.
3. Percakapan mengikuti aturan etiket karena percakapan adalah interaksisosial, dan karena bergantung pada konvensi sosial. Maka percakapan pun
harus mengikuti aturan-aturan yang diberlakukan seperti tidak saling sindir
menyindir, konten percakapan yang bersifat SARA, adu domba dan lain-lain
yang dapat mengganggu percakapan tersebut.
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
11/73
11
4. Percakapan merupakan bentuk ideal suatu komunikasi, tergantung padamaksud komunikator dan komunikan tersebut. Percakapan mungkin ideal
ketika, misalnya, masing-masing pihak menginginkan pertukaran relatif
sama informasinya, atau ketika salah satu pihak menginginkan untuk
mempertanyakan lain. Di sisi lain, jika komunikasi itu terjalin baik maka
tinjauan informasi dalam bentuk tulisan pun harus dilakukan agar
mendapatkan percakapan yang berkualitas.6
Jenis percakapan dapat dilakukan dengan cara yang berbeda yang dilakukan
berdasarkan 3 hal yaitu : Situasi, keterlibatan pelaku, dan alur pemPercakapanan
Berdasarkan situasi berPercakapan dapat dikelompokan kedalam dua jenis yaitu :
a. Percakapan formal yaitu percakapan yang terikat pada aturan aturan baikaturan tata krama maupun kebahasaan.
b. Percakapan nonformal yaitu percakapan yang tidak terlalu terikat padaaturan-aturan.
Percakapan sebagai suatu ketrampilan berbahasa menurut Tarigan mempunyai lima
peranan sebagai berikut :
1. MenghiburBerPercakapan untuk menghibur dilakukan dengan cara pemPercakapanan
menarik perhatian pendengar dengan berbagai cara seperti humor,
6http://id.shvoong.com/humanities/linguistics/2306378-pengertian-percakapan-
diskusi/#ixzz2Hmg3lQfA
http://id.shvoong.com/humanities/linguistics/2306378-pengertian-percakapan-diskusi/#ixzz2Hmg3lQfAhttp://id.shvoong.com/humanities/linguistics/2306378-pengertian-percakapan-diskusi/#ixzz2Hmg3lQfAhttp://id.shvoong.com/humanities/linguistics/2306378-pengertian-percakapan-diskusi/#ixzz2Hmg3lQfAhttp://id.shvoong.com/humanities/linguistics/2306378-pengertian-percakapan-diskusi/#ixzz2Hmg3lQfAhttp://id.shvoong.com/humanities/linguistics/2306378-pengertian-percakapan-diskusi/#ixzz2Hmg3lQfAhttp://id.shvoong.com/humanities/linguistics/2306378-pengertian-percakapan-diskusi/#ixzz2Hmg3lQfA7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
12/73
12
spontanitas, menggairahkan sehingga pemPercakapanan santai dan penuh
canda.
2.
Menginformasikan
BerPercakapan untuk (1) menjelaskan suatu proses, (2) menguraikan,
menafsirkan atau menginterprestasikan sesuatu, (3) memberi, menyebarkan
pengetahuan, (4) menjelaskan kaitan, hubungan, relasi antar benda, hal atau
peristiwa.
3. MenstimulasiBerPercakapan untuk menstimulasi atau pemPercakapanan berupa untuk
membangkitkan inspirasi, kemauan, atau minat pendengarnya untuk
melaksanakan sesuatu.
4. MeyakinkanBerPercakapan untuk meyakinkan, menuntut pembeicara untuk bisa
meyakinkan suatu hal. Diharapkan sikap pendengar dapat berubah.
5. MenggerakanBerPercakapan untuk menggerakan menuntuk penyimak agar bisa berbuat,
bertindak atau berinteraksi seperti yang dikehendaki pemPercakapan yang
merupakan kelanjutan, pertumbuhan atau perkembangan berPercakapan
untuk meyakinkan. 7
7Tarigan H. G, BerPercakapan Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa, (Bandung, Angkasa 1981).Halm.
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
13/73
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
14/73
14
2) Penggantian sederhana.3) Penggantian berganda4)
Tranformasi penggabungan kalimat dengan penambahan qowaid
5) Latihan Bermakna. Alat peraga: baik berupa benda-benda alamiahmaupun gambar-gambar yang dipakai untuk memberikan makna
pada kalimat-kalimat yang dilatihkan. Situasi kelas: benda-benda
yang ada didalam kelas dapat dimanfaatkan untuk pemberian
makna.
6) Latihan komunikatif. Latihan ini menumbuhkan daya kreasi siswadan merupakan latihan yang sebenarnya.
7) Latihan percakapan, model-model latihan percakapan itu adalahsebagai berikut:
a. Tanya Jawab.b. Menghafalkan Dialog. Guru memberikan suatu model
dialog secara tertulis untuk dihafalkan oleh siswa di rumah
masing-masing. Pada minggu berikutnya siswa diminta
secara berpasangan untuk tampil di depan kelas untuk
memperagakan dialog tersebut.
c. Percakapan Terpimpin. Guru menentukan situasi ataukonteksnya, siswa diharapkan mengembangkan
imajinasinya sendiri dalam percakapan dengan lawan
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
15/73
15
Percakapannya sesuai dengan konteks atau situasi yang
telah ditentukan.
d.
Percakapan Bebas. Guru hanya menentukan topik
pemPercakapanan, siswa diberi kesempatan untuk
melakukan percakapan mengenai topik tersebut secara
bebas.
e. Berceritaf. Diskusi, ada beberapa model diskusi yang bisa dilakukan di
kelas kaitannya dengan latihan berPercakapan, yaitu:
1) Diskusi kelas dengan dua kelompok berhadapan.2) Diskusi kelas bebas. Guru menetapkan topik, siswa
diberi kesempatan untuk mengemukakan
pendapatnya tentang masalah yang menjadi topik
pemPercakapanan tersebut secara bebas.
3) Diskusi kelompok.4) Diskusi panel.
d. Wawancara.e. Dramaf. Berpidato
C. BerPercakapan Bahasa Arab
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
16/73
16
Bahasa merupakan realitas yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan
tumbuh dan berkembangnya manusia pengguna bahsa itu. Realitas bahasa dalam
kehidupan ini semakin menambah eksistensi manusia sebagai mahluk berbudaya
dan beragama. Kekuatan eksistensi manusia sebagai mahluk yang berbudaya dan
beragama antara laian ditunjukan dengan kemampuannya menghasilkan suatu
karya-karya besar.
Bahasa didefinisikan oleh para ahli dengan beragam pengertian,
diantaranya adalah:
1. Al Khuli, menyatakan bahasa adalah sistem suara yang terdiri dari simbol-simbol arbiter (manasuka) yang dipergunakan oleh seseorang atau
sekelompok orang untuk bertukar pikiran.8
2. May Finachiaro menyatakan, bahasa adalah sistem arbiter yang terdiri darisimbol-simbol suara yang digunakan oleh manusia dalam mentransfer budaya
kepada yang lainnya atau mereka yang telah mempelajari budaya dalam
berkomunikasi.9
Dari definisi diatas disimpukan bahwa bahasa adalah suatu cara berkomunikasi
yang dituangkan melalui simbol suara atau sistem arbiter dalam menyampaikan
suatu maksud dan tujuan dan memiliki karakter tersendiri sesuai dengan kultur
dan budaya si pemakai bahasa.
8 Ali Al-Khuli, Muhammad. A Dictionary of Theoritical Linguistics. (Libanon. LibanonLibrary 1982). Halm. 1489
Finocchiaro, M. English as a Second Language: From Theory to Practice. (New York:
Regents Publishing Co,. Inc. 1972). Halm. 3
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
17/73
17
Ketrampilan berbahasa pada umum dapat dikatagorikan ke dalam empat
komponen, yaitu: Ketrampilan menyimah (maharah al istima/ listening skills),
berPercakapan (maharah al kalam/ speaking skills), membaca maharah al
qiraat/ reading skills). Ketrampilan mendengar dan membaca merupakan
ketrampilan reseptif (receptive skills) yaitu ketrampilan menerima bahasa.
Sedangkan ketrampilan berPercakapan dan menulis merupakan ketrampilan
produktif (productive skills), yaitu ketrampilan yang menghasilkan bahasa.
Keterampilan berPercakapan (Maharah al Kalam) adalah kemampuan
mengungkapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan
pikiran berupa ide, pendapat, keinginan, atau perasaan kepada mitra Percakapan.
Dalam makna yang lebih luas, berPercakapan merupakan suatu sistem tanda-
tanda yang dapat didengar dan dilihat yang memanfaatkan sejumlah otot dan
jaringan otottubuh manusia untuk menyampaikan pikiran dalam rangka
memenuhi kebutuhannya. 10
Secara umum keterampilan berPercakapan bertujuan agar para pelajar
mampu berkomunikasi lisan secara baik dan wajar dengan bahasa yang mereka
pelajari. Secara baik dan wajar mengandung arti menyampaikan pesan kepada
orang lain dalam cara yang secara sosial dapat diterima.
Maharah al Kalam yaitu cara menyajikan bahasa pelajaran bahasa Arab melalui
percakapan, dalam percakapan itu dapat terjadi antara guru dan murid dan antara
10 Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. (Bandung, PT Remaja
Rosdakarya, 2011) . Halam. 135-136
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
18/73
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
19/73
19
tenaga tersebut para ahli memberikan istilah yang berbeda, seperti desakan atau
drive, motif atau motive, kebutuhan atau need dan keinginan atau wish.12
D. Pengertian Bermain PeranBermain Peran adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran
melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan
imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai
tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari
satu orang, hal itu bergantung kepada apa yang diperankan.
Role playing atau bermain peran adalah sejenis permainan gerak yang
didalamnya ada tujuan, aturan dan sekaligus melibatkan unsur senang (Jill
Hadfield, 1986). Dalam role playing murid dikondisikan pada situasi tertentu di
luar kelas, meskipun saat itu pembelajaran terjadi di dalam kelas. Selain itu, role
playing sering kali dimaksudkan sebagai suatu bentuk aktivitas dimana
pembelajar membayangkan dirinya seolah-olah berada di luar kelas dan
memainkan peran orang lain (Basri Syamsu, 2000).13
Sudjana mengemukan bahwa teknik bermain peran adalah suatu teknik
kegiatan belajar yang menekankan pada kemampuan penampilan warga belajar
12Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran. (Rosda Karya, Bandung 1995). Hlm. 152
13http://weblogask.blogspot.com/2012/08/model-pembelajaran-role-playing-dan.html
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
20/73
20
untuk memerankan suatu status atau fungsi pihak-pihak lain yang terdapat pada
dunia kehidupan.14
Lebih lanjut prinsip pembelajaran memahami kebebasan berorganisasi,
dan menghargai keputusan bersama, murid akan lebih berhasil jika mereka diberi
kesempatan memainkan peran dalam bermusyawarah, melakukan pemungutan
suara terbanyak dan bersikap mau menerima kekalahan sehingga dengan
melakukan berbagai kegiatan tersebut dan secara aktif berpartisipasi, mereka
akan lebih mudah menguasai apa yang mereka pelajari (Boediono, 2001). Jadi,
dalam pembelajaran murid harus aktif, karena tanpa adanya aktivitas, maka
proses pembelajaran tidak mungkin terjadi.
Prinsip dasar pembelajaran bermain peran, prinsip dasar dalam
pembelajaran bermain sebagai berikut:
a. Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatuyang dikerjakan dalam kelompoknya.
b. Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggotaadalah tim.
c. Kelompok mempunyai tujuan yang sama.d. Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung
jawab yang sama diantara anggota kelompoknya.
e. Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.14
Sudjana. D. Metode dan Teknik Kegiatan Belajar Partisipasi, (Bandung, Rosdakarya,1983). Halm. 78-79
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
21/73
21
f. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan danmembutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses
belajarnya.
g. Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok
bermain
Terdapat lima karakteristik bermain peran, yaitu:
1. Merupakan sesuatu yang menyenangkan dan memiliki nilai yang positifbagi anak.
2. Didasari motivasi yang muncul dari dalam. Jadi anak melakukan kegiatanitu atas kemauannya sendiri.
3. Sifatnya spontan dan sukarela, bukan merupakan kewajiban. Anak merasabebas memilih apa saja yang ingin dijadikan alternatif bagi kegiatan
bermainnya.
4. Senantiasa melibatkan peran aktif dari anak, baik secara fisik maupunmental.
5. Memiliki hubungan sistematik yang khusus dengan sesuatu yang bukanbermain, seperti kemampuan kreatif, memecahkan masalah, kemampian
berbahasa, kemampuan memperoleh teman sebanyak mungkin dan
sebagainya.
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
22/73
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
23/73
23
3. Bersifat spontan dan sukarela tidak ada unsur keterpaksaan dan bebasdipilih oleh anak.
4.
Melibatkan peran aktif keikutsertaan anak.
5. Memiliki hubungan sistematik yang khusus dengan sesuatu yang bukanbermain, seperti misalnya: kreativitas, pemecahan masalah, belajar
bahasa, perkembangan sosial, dan sebagainya.
Bermain peran adalah salah satu bentuk permainan pendidikan yang di
gunakan unutk menjelaskan perasaan, sikap, tingkah laku dan nilai, dengan
tujuan untuk menghayati perasaan, sudut pandangan dan cara berfikir orang
lain.15
Santrock menyatakan bermain peran (role play) ialah suatu kegiatan yang
menyenangkan. Secara lebih lanjut bermain peran merupakan suatu kegiatan
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh kesenangan.16
Role playing
merupakan suatu metode bimbingan dan konseling kelompok yang dilakukan
secara sadar dan diskusi tentang peran dalam kelompok. Di dalam kelas, suatu
masalah diperagakan secara singkat sehingga siswa dapat mengenali karakter
tokoh seperti apa yang siswa peragakan tersebut atau yang menjadi lawan
mainnya memiliki atau kebagian peran seperti apa. Santrock juga menyatakan
bermain peran memungkinkan anak mengatasi frustrasi dan merupakan suatu
15Depdikbud (1999). Penelitian Tindakan Kelas , Jakarta : Depdikbud. Halm. 171
16 Santrock. W. Jhon,Adolescence, (Mc Graw-Hill Education, London 1995), Halm. 272
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
24/73
24
medium bagi ahli terapi untuk menganalisis konflik-konflik anak dan cara-cara
mereka mengatasinya.
Ginnot menyatakan bermain peran diyakini sebagai sarana
perkembangan potensi juga dapat dijadikan sebagai media terapi.17
Terapi
bermain peran khususnya merupakan pendekatan yang sesuai untuk melakukan
konseling dengan anak karena bermain adalah hal yang alami bagi anak. Melalui
manipulasi mainan, anak dapat menunjukkan bagaimana perasaan mengenai
dirinya, orang-orang yang penting serta peristiwa dalam hidupnya secara lebih
memadai daripada melalui kata-kata. Ginnot menegaskan bahwa bermain peran
merupakan seperangkat prosedur yang digunakan untuk melakukan konseling
dengan anak melalui penggunaan secara sistematis dari metode bermain,
permainan, dan alat permainan.18
Proses belajar dengan menggunakan metode bermain peran diharapkan
siswa mampu menghayati tokoh yang dikehendaki, keberhasilan siswa dalam
menghayati peran itu akan menetukan apakah proses pemahaman, penghargaan
dan identifikasi diri terhadap nilai berkembang.19
Kenneth (Sumber Lead Sabda) menyatakan bahwa teknik bermain peran
(role playing) merupakan teknik psikoterapi tahun 1930-an. Role playing yang
18 http://www.psychologymania.com/2012/06/pengertian-bermain-peran-role-play.html19 Hasan S.N (1996) Pendidikan ilmu-ilmu sosial buku 1 dan 2, Bandung, Jurusan
Pendidikan Sejarah UPI. Halm. 266
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
25/73
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
26/73
26
4. Teknik bermain peran berasumsi bahwa proses psikologis yangtersembunyi, berupa sikap, nilai dan sistem keyakinan, dapat diangkat
ke taraf sadar melalui kombinasi pemeranan secara spontan. Dengan
demikian, siswa dapat menguji sikap dan nilainya yang sesuai dengan
orang lain, apakah sikap dan nilai yang dimilikinya perlu
dipertahankan atau diubah. Tanpa bantuan orang lain, para peserta
didik sulit untuk menilai sikap dan nilai yang dimilikinya.
Menurut E. Mulyasa terdapat empat asumsi yang mendasari pembelajaran
bermain peran untuk mengembangkan perilaku dan nilai-nilai social, yang
kedudukannya sejajar dengan model-model mengajar lainnya. Keempat asumsi
tersebut sebagai berikut:
1. Secara implicit bermain peran mendukung sustau situasi belajarberdasarkan pengalaman dengan menitikberatkan isi pelajaran pada
situasi di sini pada saat ini. Model ini percaya bahwa sekelompok
peserta didik dimungkinkan untuk menciptakan analogy mengenai
situasi kehidupan nyata. Terhadap analogy yang diwujudkan dalam
bermain peran, para peserta didik dapat menampilkan respons
emosional sambil belajar dari respons orang lain.
2. Kedua, bermain peran memungkinkan para peserta didik untukmengungkapkan perasaannya yang tidak dapat dikenal tanpa bercermin
pada orang lain. Mengungkapkan perasaan untuk mengurangi beban
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
27/73
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
28/73
28
peran guru yang teralu mendominasi pembelajaran dalam pendekatan
tradisional. Model bermain peran mendorong peserta didik untuk turut
aktif dalam pemecahan masalah sambil menyimak secara seksama
bagaimana orang lain berPercakapan mengenai masalah yang sedang
dihadapi.
4. Model bermain peran berasumsi bahwa proses psikologis yangtersembunyi, berupa sikap, nilai, perasaan dan system keyakinan, dapat
diangkat ke taraf sadar melalui kombinasi pemeranan secara spontan.
Dengan demikian, para pserta didik dapat menguji sikap dan nilainya
yang sesuai dengan orang lain, apakah sikap dan nilai yang dimilikinya
perlu dipertahankan atau diubah. Tanpa bantuan orang lain, para
peserta didik sulit untuk menilai sikap dan nilai yang dimilikinya.21
Terdapat tiga hal yang menentukan kualitas dan keefektifan bermain peran
sebagai model pembelajaran, yakni (1) kualitas pemeranan, (2) analisis dalam
diskusi, (3) pandangan peserta didik terhadap peran yang ditampilkan
dibandingkan dengan situasi kehidupan nyata.
21Dr. E Mulyasa, M. Pd. Menjadi Guru Profesional, (Bandung, Rosda Karya 2004), halm.
141
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
29/73
29
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis PenelitianJenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang bersifat
reflektif, partisipatif, kolaboratif, dan spiral, bertujuan untuk melakukan
perbaikanperbaikan terhadap sistim, cara kerja, proses, isi, dan kompetensi atau
situasi pembelajaran. PTK yaitu suatu kegiatan menguji cobakan suatu ide
dalam praktik atau situasi nyata dalam harapan kegiatan tersebut mampu
memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
30/73
30
B. Waktu dan Tempat PenelitianPenelitian ini dilakukan di ......................... Ds. Keranggang Kota
Tangerang Selatan, adapun waktu pelaksanaan penelitian sejak bulan Juli 2012
sampai dengan September 2012 pada kegiatan semester I Tahun Pelajaran
2012/2013.
C. Subyek PenelitianDalam Penelitian tindakan kelas ini peneliti akan memfokuskan pada
siswa kelas V A yang berjumlah 40 siswa di .......................... Adapun Penelitian
Tindakan Kelas ini meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan
refleksi yang akan menjadi dasar pijakan untuk langkah berikutnya.
D. Penelitian Tindakan KelasPenelitian tindakan kelas merupakan salah satu jenis penelitian yang
dapat dilakukan oleh guru atau pengajar sebagai praktisi dan pengelola program
pendidikan.
Seperti yang dikutip dari Stenhouse dan Hopkin pada buku Kasihana dan
I Wayan Sukarnyana, penelitian tindakan kelas membuat guru dapat meneliti dan
mengkaji sendiri kegiatan praktik pengajaran sehari-hari yang dilakukan di kelas,
sehingga permasalahan yang dihadapi benar-benar permasalahan yang
sebenarnya dan aktual. Dengan demikian guru dapat langsung berbuat sesuatu
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
31/73
31
untuk memperbaiki praktik-praktik pengajaran yang kurang berhasil agar menjadi
lebih baik. Dengan melakukan penelitianberarti guru dilatih untuk lebih dapat
mengendalikan kehidupan profesinya serta terlibat dalam kegiatan akademik
untuk mengembangkan profesi melalui latihan-latihan pengambilan keputusan
secara profesional.22
PTK memiliki karakteristik yang berbeda dengan penelitian formal, PTK
merupakan: (a) an inquiry on practice from within, (b) a collaborative effort
between school teachers and teacher educators, dan (c) a reflective practive
made public. PTK iti bersipat practice driven dan action driven, hal ini berarti
PTK bertujuan memperbaiki pengajaran secara praktis dan secara langsung.
Empat aspek pokok dalam penelitian tindakan kelas adalah sebagai
berikut:
1. Penyusunan rencanaRencana penelitian tindakan kelas merupakan tindakan yang tersusun dan
harus memiliki pandangan jauh ke depan, yakni untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pembelajaran serta hasil belajar siswa.
2. TindakanPengertian tindakan dalam penelitian tindakan kelas adalah tindakan guru
sebagai penelitian yang dilakukan secara sadar dan terkendali dan yang
merupakan variasi praktik yang cermat dan bijaksana.
3. Observasi22
Kasbolah, Sukarnyana, Penelitian Tindakan Kelas, (UNJ, Malang 2006), hlm. 5
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
32/73
32
Observasi atau pengamatan dilakukan oleh guru sebagai peneliti memperoleh
gambaran secara cermat tentang tindakan yang sedang dilakukan dan
kemudian mendokumentasikan pengaruh atau dampak dari tindakan tersebut.
4. RefleksiRefleksi adalah mengingat, merenung, mencermati dan menganalisis kembali
suatu kegiatan atau tindakan yang telah dilakukan sebagaimana yang telah
dicatat dalam observasi.
E. Teknik Pengumpulan DataTeknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan melalui:
1. Data langsungData yang diperoleh melalui hasil pengamatan langsung di lapangan
diantaranya:
1) Test tertulis atau performance2) Pengamatan tindakan di dalam kelas yang dilakukan oleh kolaborator
2. Data tidak langsungData yang diperoleh melalui dokumentasi atau wawancara, diantaranya
melalui:
1) Kuesioner2) Arsip atau dokumentasi
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
33/73
33
F. Prosedur Penelitian Tindakan KelasPenelitian tindakan kelas memiliki tahapan kegiatan yang terdiri dari dua
siklus atau lebih tergantung dalam implementasinya. Setiap tahapan dirancang
dengan melalui tahapan: refleksi, perencanaan/persiapan, tindakan, dan analisis.
1. Refleksi awalDalam refleksi awal, dari pengalaman belajar ditentukan kelemahan dan
kekuatan. Dalam refleksi awal ditemukan masalah bahwa :
a. Pembelajaran belum menggunakan metode yang bervariasi dan cenderunghanya menggunakan metode ceramah.
b. Siswa kurang aktif dalam kegiatan percakapan bahasa Arab.2. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi awal, disusun perencanaan tentang tindakan yang
akan dilakukan dalam penelitian. Langkah dilakukan adalah:
a. Membuat rencana pembelajaran menggunakan metode dan teknik yangbervariatif
b. Membuat lembar observasi (pengamatan) sebagai pedoman atas prosespembelajaran.
3. TindakanTindakan adalah sesuatu pelaksanaan atasrencana yang telah disiapkan. Pada
saat tindakan dilaksanakan, dilakukan observasi terhadap proses belajar
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
34/73
34
mengajar untuk mengetahui perubahan yang terjadi akibat dari tindakan yang
dilakukan.
4.
Observasi
Pengamatan yang dilakukan saat melaksanakan proses tindakan di dalam
kelas sejak dari awal pengajaran hingga akhir pembelajaran.
5. RefleksiPada kegiatan ini dilakukan refleksi dan analisis didasarkan pada hasil
pengamatan. Hasil analisis berupa masukan yang akan digunakan untuk
perbaikan pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus berikutnya. Untuk
memperjelas alur penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.
Gambar 3.1
Alur Penelitian Tindakan Kelas
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
35/73
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
36/73
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
37/73
37
A. Penerapan Pembelajaran BerPercakapan Bahasa Arab DenganMenggunakan Teknik Bermain Peran
Melalui role playing, siswa diharapkan memiliki kesempatan untuk
mengembangkan seluruh pikiran dan minatnya dan juga perilakunya yang
negatif menjadi positif, emosinya yang meledak-ledak menjadi halus dan tidak
emosian, siswa yang tidak dapat berempati menjadi dapat bersikap empati, yang
kurang bertanggung jawab menjadi bisa lebih bertanggung jawab, siswa yang
kendali dirinya lemah dapat menjadi terkendali, siswa yang interpersonal skill
nya rendah bisa menjadi bagus.
Mata pelajaran Bahasa Arab merupakan suatu mata pelajaran yang
diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, dan membina
kemampuan serta menumbuhkan sikap positif terhadap Bahasa Arab baik
reseptif maupun produktif. Kemampuan reseptif yaitu kemampuan untuk
memahami pemPercakapanan orang lain dan memahami bacaan. Kemampuan
produktif yaitu kemampuan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi baik
secara lisan maupun secara tertulis. Kemampuan berbahasa Arab serta sikap
positif terhadap bahasa Arab tersebut sangat penting dalam membantu
memahami sumber ajaran Islam yaitu Al-Quran dan
Hadits, serta kitab-kitab berbahasa Arab yang berkenaan dengan Islam
bagi peserta didik. Untuk itu, bahasa Arab di Madrasah dipersiapkan untuk
pencapaian kompetensi dasar berbahasa, yang mencakup empat keterampilan
berbahasa yang diajarkan secara integral, yaitu menyimak, berPercakapan,
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
38/73
38
membaca, dan menulis. Meskipun begitu, pada tingkat pendidikan dasar
(elementary) dititikberatkan pada kecakapan menyimak dan berPercakapan
sebagai landasan berbahasa.
Pada tingkat pendidikan menengah (intermediate), keempat kecakapan
berbahasa diajarkan secara seimbang. Sedangkan pada tingkat pendidikan lanjut
(advanced) dikonsentrasikan pada kecakapan membaca dan menulis, sehingga
peserta didik diharapkan mampu mengakses berbagai referensi berbahasa Arab.
Mata pelajaran Bahasa Arab memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab, baiklisan maupun tulisan, yang mencakup empat kecakapan berbahasa, yakni
menyimak ( istima), berPercakapan (kalam), membaca (qiraah), dan
menulis (kitabah).
2.
Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya Bahasa Arab sebagai salah
satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam
mengkaji sumber-sumber ajaran Islam.
3. Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara bahasadan budaya serta memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian
peserta didik diharapkan memiliki wawasan lintas budaya dan
melibatkan diri dalam keragaman budaya
Dengan menggunakan teknik bermain peran dalam percakapan bahasa
Arab, diharapkan siswa akan mampu berpartisipasi dan meningkatkan rasa
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
39/73
39
percaya diri mereka ketika memulai suatu percakapan sederhana dengan
memerankan seseorang atau tokoh.
B. Gambaran Umum ......................... Kota Tangerang Selatan......................... adalah sebuah lembaga pendidikan dasar dibawah
Kementrian Agama yang sederajat dengan tingkat SD, stuktur kepemimpinan
dipimpin oleh Bapak ........................., S. Pd.I Sekolah ini beralamat Desa
Keranggan, Kecamatan setu Kota Tangerang Selatan. Berdiri dan beroperasi
sejak tahun 1984, dengan SK Pendirian No. 642.2/710-Pendas Tgl/Bln/Thn :
20/6/1984.
C. Kondisi SekolahSekolah ini memiliki 5 Ruang Kelas, 1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah,
1 ruang Lab Komputer dan perpustakaan serta 1 Ruang mushola.
Adapun rombongan belajar dan prestasi yang telah diraih tergambar pada
masing-masing tabel di bawah ini:
Tabel 4.1
Rombongan Belajar Dan Peserta Menurut Tingkat Dan Jenis Kelamin
Tahun 2011/2012
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
40/73
40
Tingkat I Tingkat II Tingkat III Tingkat IV Tingkat V Tingkat VI Jumlah
RB L P RB L P RB L P RB L P RB L P RB L P419
2 44 31 2 39 43 2 43 35 2 39 38 2 30 25 2 26 26
Sumber di ambil dari Data Daftar I ......................... Tahun 2011/2012
Berdasarkan tabel di atas Jumlah siswa di ......................... adalah 419 siswa, dengan
jumlah rombel pada masing-masing tingkat 12 kelas. Untuk Tingkat I jumlah siswa
sebanyak 75 siswa, Tingkat II 82 siswa, Tingkat III 78 siswa, Tingkat IV 77 siswa,
Tingkat V 55 siswa, dan Tingkat VI 52 siswa.
Sejak berdirinya sekolah ini, telah mengukir prestasi di berbagai bidang,
baik edukatif, religi, olah raga, juga ketrampilan yang diuraikan pada tabel di bawah
ini.
Tabel 4.2
Jenis Prestasi yang Diraih
No. Tahun JenisPrestasi/Penghargaan Lembaga yang memberi
1. 1988 Juara II Bulutangkis SD/MI Putri Din. PendidikanKec. Serpong
2. 1988 Juara III Atletik Din. PendidikanKec. Serpong
3. 1988 Juara II Sepak Bola Din. PendidikanKec. Serpong
4. 1988 Juara III Atletik Din. PendidikanKec. Serpong
5. 1995 Juara III CerdasCermat KepalaDesaMuncul
6. 1995 Juara I CerdasCermat KepalaDesaMuncul
7. 1997 Juara III Lombid IPS PKn Din. PendidikanKec. Serpong
8. 1996 JuaraUmum II PacuPrestasi Din. PendidikanKec. Serpong
9. 1998 Juaraharapan II Lomba MTQ Depag. KecSerpong
10. 1997 Juara II Menulis Din. PendidikanKec. Serpong
11. 1993 Juara II Melukis Din. PendidikanKec. Serpong
12. 1995 Juara II Tarik Tambang KepalaDesaMuncul
13. 1993 Juara III Gerakjalan Putra Din. PendidikanKec. Serpong
14. 1998 Juaraharapan III Kaligrafi SDI Al Azhar BSD
15. 1993 Juara I SKJ Putra Din. PendidikanKec. Serpong
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
41/73
41
16. 2006 Turnamen Futsal Juara I Din. PendidikanKec. Serpong
17. 2007 Turnamen Futsal Juara II Din. PendidikanKec. Serpong
18. 2007 Juara II BuluTangkisPutri Din. PendidikanKec. Serpong
19. 2007 Juara III Futsal Din. PendidikanKec. Serpong
20. 2007 Juara II CeradasCermat YayasanSDICikalHarapan
21. 2007 Juara I IPS Terpadu Din. PendidikanKec. Cisauk
22. 2008 Har I Baca TeksSumpahPemuda Din. PendidikanKecamatanCisauk
23. 2008 Juara Haran II Lukis Din. PendidikanKec. Cisauk
24. 2009 Juara II KompetensiKratifitas Din. PendidikanKec. Setu
25. 2007 Juara II Pidato Din. PendidikanKec. Cisauk
26. 2009 Juaraharapan II SiswatekadanPutri Din. PendidikanKec. Setu
27. 2009 Juara III LombaKetrampilan Din. Pendidikan Kota Tangerang Selatan
28. 2010 Juara I Adzan Putra MI Al Shifakec. Setu
29. 2010 Juara II CerdasCermatPutri MI Al ShifaKec. Setu
30. 2010 Juara III Fut Sal Din. UPT PendidikanKec. Setu
31. 2011 Juara III Ketrampilan Din. Pendidikan Tangerang Selatan
32. 2012 Juara II Adzan Yayasan Al Amanah
Sumber di ambil dari Data Prestasi ......................... Tahun 2011/2012
D. Keadaan GuruJumlah guru di ......................... sebanyak 19 orang, yang terdiri dari 12
guru kelas, 1 guru Penjas, 2 Guru Agama, 2 Guru Mulok, 1 orang Guru Bahasa
Inggris dan 1 orang Guru Ketrampilan.
Adapun latar belakang pendidikan serta tupoksi masing-masing guru dijelaskan
pada tabel berikut ini.
Tabel 4.3
Keadaan Guru
No. Nama Guru-Guru L/P Ijazah/tahun Jabatan
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
42/73
42
Urut Tempat Dan Tanggal Lahir Yang dimilikisekarang
1 ........................., S. Pd L S106 Kepala Sekolah
2 Marfuah, S. Pd. I P S106 Guru Kelas
3 Supriyati, S. Pd P S106 Guru Kelas4 Encih Kuriasih, S. Pd P S106 Guru Kelas
5 Nurmayani, A. Ma P S106 Guru Kelas
6 Ratna Wijiastutik, S. Pd P S106 Guru Kelas
7 Ice Rusmiati, S.TH.I P S106 Gr.B. Inggris
8 Anih,A.Ma P D205 Gr. KTK
9 Euis Susilawati, S. Pd. I P D204 Gr. Agama
10 Nurhanah,A.Ma. P D202 Guru Kelas
11 Siti Hapsah, S. Pd. I P D207 Guru Kelas
12 Yahyudin Maulana A L D207 Guru Penjas
13 Nur Dwi Yanti, S. Pd P S111 Gr.SBK & TIK
14 Hartati, S.Pd P S1.09 Guru B. Inggris15 Sri Rahayu, S.Hi P S109 Guru Kelas
16 Karmila, S. Pd. I P S212 Guru Kelas
17 Alfi Zaenab, S. Ag P S100 Guru Kelas
18 Siti Rohmah, S. Pd P S110 Guru Kelas
19. Ujang Sopyan, S. Pd L S110 Guru AgamaSumber di ambil dari Data Daftar I ......................... Tahun 2011/2012
E. Hasil PenelitianPenelitian dilaksanakan selama kurang lebih satu semester, yaitu pada
semester genap. Kegiatan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan
menggunakan tiga siklus, yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III.
Siklus I
Minggu ke-2 dan ke-3 Bulan Juli 2012
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
43/73
43
Pada siklus I, materi pembelajaran yang disampaikan adalah mengenal
, pelaksanan pembelajaran berlangsung di Kelas V A pada jam
pelajaran pertama. Pada prinsipnya proses pembelajaran mengarah kepada
pendekatan keterampilan dalam pelafalan. Pembelajaran disusun untuk
merangsang adanya respon belajar siswa .
a. Perencanan (Planning)1. Menganalisis Silabus/Kurikulum Pembelajaran dengan teknik
bermain peran
2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakanteknik bermain peran
3. Merancang model pembelajaran melalui penggunaan alat peragaberupa teks percakapan sederhana
4. Mendiskusikan penerapaan teknik bermain peran5.
Menyiapkan instrumen (angket, pedoman observasi dan tes akhir)
6. Menyusun kelompok belajar peserta didik7. Merencanakan tugas kelompok
b. Tindakan (Action)Tindakan yang dilakukan pada siklus I ini berupa pelaksanaan dari
rencana yang telah disiapkan. Sementara tindakan dilaksanakan,
dilakukan observasi bersama observer terhadap proses yang terjadi akibat
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
44/73
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
45/73
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
46/73
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
47/73
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
48/73
48
penelitian. Berdasarkan pengamatan pada siklus II memperlihatkan
bahwa selama proses belajar mengajar berlangsung, siswa mulai
berani dalam menampilkan suatu dialog sederhana dengan
menggunakan kata .
2. Dengan menggunakan instrumen yang telah disiapkan sebelumnyamemperlihatkan bahwa keaktifan dan partisipasi siswa dalam
pembelajaran semakin meningkat. Banyak muncul gagasan dari
siswa di untuk menampilkan suatu percakapan bahasa Arab dengan
tema yang berbeda. Analisis terhadap aktivitas siswa dalam
menjawab pertanyaan dan mengemukakan pendapat tentang hal-hal
yang berkaitan dengan materi pembelajaran menunjukkan bahwa
siswa terlihat antusias dalam pembelajaran yang dilakukan.
3. Pada akhir pelaksanaan tindakan pada siklus II, peneliti melakukanpost tes. Hasil dari post tes menunjukkan bahwa hasil belajar siswa
sesudah diberi pembelajaran pada siklus II dengan menggunakan
media gambar menunjukkan peningkatan. Nilai rekapitulasi siswa
dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Tabel 4.5
Pabel Perolehan Nilai 40 Siswa Pada Siklus II
No. Nama Siswa
Perolehan nilai
Jum Rata-rataTuntas/Blm
TuntasNilai
Awal
Nilai
Akhir
1 Agip Adi Putra 60 60 120 60 Blm Tuntas
2 Fajar Ramadhan 63 60 123 62 Blm Tuntas
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
49/73
49
3 Fitri Handayani 68 70 138 69 Tuntas
4 Nanda Septiana 68 70 138 69 Tuntas
5 Abdul Hapid 66 70 136 68 Tuntas
6 Abdurrajab Suhendra 63 68 131 66 Blm Tuntas
7 Ahamad Abdul Rizqi 65 73 138 69 Tuntas
8 Alfiani Dwi Yanti 65 70 135 68 Tuntas
9 Annisa Jilan Khairana 68 73 141 71 Tuntas
10 Bagas Wiranto 67 70 137 69 Tuntas
11 Bunga Della Aurella 67 72 139 70 Tuntas
12 Didi Riyadi 63 73 136 68 Tuntas
13 Dodi Prio Wibowo 62 72 134 67 Blm Tuntas
14 Fathia Nehla Amalina 64 70 134 67 Blm Tuntas
15 Fiqi Nurhadad 68 75 143 72 Tuntas
16 Ibnu Hapiz Kamil 60 71 131 66 Blm Tuntas
17 Maharani Syaidina 63 68 131 66 Blm Tuntas
18 Muhammad Kaisa 68 70 138 69 Tuntas
19 Muhammad Rafly 73 75 148 74 Tuntas
20 Naila Zahro 60 68 128 64 Blm Tuntas
21 Natswa Fadilatulaila 70 73 143 72 Tuntas
22 Nuraeni Safitri 65 70 135 68 Tuntas
23 Nuramalia Rizkina 73 75 148 74 Tuntas
24 Nurhikmal 73 74 147 74 Tuntas
25 Nuri Aprilia Utami 65 69 134 67 Blm Tuntas
26 Pilyat Wahyuningtias 63 68 131 66 Blm Tuntas
27 Qaisya Az Zahra 73 75 148 74 Tuntas
28 Rifaldi Rahmadan 65 68 133 67 Blm Tuntas
29 Rizki Maulana 70 72 142 71 Tuntas
30 Rizki Fathurozi 68 70 138 69 Tuntas
31 Sabrina Yuliana Pasha 72 75 147 74 Tuntas
32 Septia Aura Nursabitha 60 68 128 64 Blm Tuntas
33 Shelly Shelomita 70 73 143 72 Tuntas
34 Siti Fatimah Az Zahra 66 69 135 68 Tuntas
35 Siti Nurhaliza 73 75 148 74 Tuntas
36 Sulsiah Badru Aeni 60 65 125 63 Blm Tuntas
37 Syfa Fauziah 60 65 125 63 Blm Tuntas
38 Wirda Akila Isnaeni 60 65 125 63 Blm Tuntas
39 Yunita Pebi 60 68 128 64 Blm Tuntas
40 Zaki Fajar Akbar 68 69 137 69 Tuntas
Rata-rata 65,88 70,10 135,975 67,99
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
50/73
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
51/73
51
Selain itu peneliti mengadakan refleksi diri bekerja sama dengan kolaborator
dalam hal ini guru kelas V, untuk mendiskusikan kelemahan-kelemahan apa
yang ditemukan disaat peneliti melakukan proses pengajaran di dalam kelas.
Pada siklus III, materi pembelajaran yang disampaikan masih pokok
bahasan pengenalan kalimat . Proses pembelajaran yang dikembangkan
pada pelaksanaan tindakan pada siklus III masih mengarah kepada
pendekatan keterampilan dengan menggunakan metode demonstrasi.
Tindakan yang dilakukan pada siklus III ini berupa pelaksanaan dari rencana
yang telah disiapkan. Pada saat tindakan dilakukan juga dilakukan pencatatan
data, gagasan kesan-kesan yang muncul dalam penelitian.
Pada siklus III peneliti melakukan kegiatan pembelajaran secara
kelompok, kemudian peneliti menyediakan dialog sederhana yang dibacakan
di depan kelas yang selanjutnya siswa menampilkan kemampuan mereka
dalam bermain peran dengan percakapan sederhana yang telah mereka
siapkan secara berkelompok.
Penulis berharap agar siswa yang melakukan tugas secara kelompok dapat
menimbulkan percaya diri dan keberanian untuk berdiskusi dengan
partnernya.
Hasil yang tampak siswa lebih bersemangat dan ketika pembelajaran
selesai peneliti dapat memperoleh hasil tugas mandiri dari siswa yang
mengalami peningkatan sehingga mencapai kriteria belajar tuntas. Nilai
rekapitulasi siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
52/73
52
Tabel 4.6
Pabel Perolehan Nilai 40 Siswa Pada Siklus III
No. Nama Siswa Bentuk Tes Jum Rata-rata Tuntas/BlmTuntasNilai
Awal
Nilai
Akhir
1 Agip Adi Putra 60 68 128 64 Blm Tuntas
2 Fajar Ramadhan 60 70 130 65 Blm Tuntas
3 Fitri Handayani 70 73 143 72 Tuntas
4 Nanda Septiana 70 73 143 72 Tuntas
5 Abdul Hapid 70 75 145 73 Tuntas
6 Abdurrajab Suhendra 68 70 138 69 Tuntas
7 Ahamad Abdul Rizqi 73 75 148 74 Tuntas
8 Alfiani Dwi Yanti 70 73 143 72 Tuntas
9 Annisa Jilan Khairana 73 75 148 74 Tuntas
10 Bagas Wiranto 70 73 143 72 Tuntas
11 Bunga Della Aurella 72 75 147 74 Tuntas
12 Didi Riyadi 73 75 148 74 Tuntas
13 Dodi Prio Wibowo 72 75 147 74 Tuntas
14 Fathia Nehla Amalina 70 73 143 72 Tuntas
15 Fiqi Nurhadad 75 78 153 77 Tuntas
16 Ibnu Hapiz Kamil 71 73 144 72 Tuntas
17 Maharani Syaidina 68 70 138 69 Tuntas
18 Muhammad Kaisa 70 72 142 71 Tuntas
19 Muhammad Rafly 75 78 153 77 Tuntas
20 Naila Zahro 68 70 138 69 Tuntas
21 Natswa Fadilatulaila 73 75 148 74 Tuntas
22 Nuraeni Safitri 70 73 143 72 Tuntas
23 Nuramalia Rizkina 75 78 153 77 Tuntas
24 Nurhikmal 74 76 150 75 Tuntas
25 Nuri Aprilia Utami 69 70 139 70 Tuntas
26 Pilyat Wahyuningtias 68 70 138 69 Tuntas
27 Qaisya Az Zahra 75 78 153 77 Tuntas
28 Rifaldi Rahmadan 68 70 138 69 Tuntas29 Rizki Maulana 72 75 147 74 Tuntas
30 Rizki Fathurozi 70 73 143 72 Tuntas
31 Sabrina Yuliana Pasha 75 78 153 77 Tuntas
32 Septia Aura Nursabitha 68 70 138 69 Tuntas
33 Shelly Shelomita 73 75 148 74 Tuntas
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
53/73
53
34 Siti Fatimah Az Zahra 69 70 139 70 Tuntas
35 Siti Nurhaliza 75 78 153 77 Tuntas
36 Sulsiah Badru Aeni 65 70 135 68 Tuntas
37 Syfa Fauziah 65 70 135 68 Tuntas
38 Wirda Akila Isnaeni 65 70 135 68 Tuntas
39 Yunita Pebi 68 70 138 69 Tuntas
40 Zaki Fajar Akbar 69 70 139 70 Tuntas
Rata-rata 70,10 73,08 143,175 71,59
Data di atas menunnukan bahwa peningkatan ini sudah sesuai dengan apa
yang diharapkan yang dituangkan dalam hipotesis, dan sesuai dengan prinsip
belajar tuntas. Oleh karena itu peneliti merasa tidak perlu untuk melakukan
siklus selanjutnya, dan penelitian dianggap telah berhasil.
F. Analisis DataHasil pengamatan pada siklus I dengan lembar observasi yang digunakan
oleh peneliti untuk menganalisis siswa selama proses pembelajaran pada Siklus I
menunjukkan perubahan ke arah yang positif. Hal-hal yang mendukung
terjadinya peningkatan kualitas pembelajaran sejarah berdasarkan kejadian
selama proses pembelajaran diantaranya dapat diketahui melalui pendapat dari
siswa. Hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus I menunjukkan adanya
peningkatan dibandingkan sebelum diberi pembelajaran dengan metode dan
pendekatan yang digunakan guru secara lebih variatif akan mendorong siswa
untuk belajar secara aktif, sehingga penyajian materi pelajaran oleh guru akan
lebih menarik.
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
54/73
54
Pada siklus I sebelum diberi pembelajaran, hasil belajar siswa
menunjukkan dari 40 orang siswa kelas V, 35 orang (87.5%) siswa mendapatkan
nilai di bawah 68 dan hanya 5 orang siswa (12.5%) yang mendapat diatas 68.
Sesudah pembelajaran dilakukan hasilnya menjadi 9 orang (22.5%) siswa
mencapai nilai minimal ketuntasan, dan 31 orang (77.5%) siswa belum mencapai
nilai ketuntasan. Secara keseluruhan rata-rata kelas menjadi 61.3 .
Pembelajaran yang sebelumnya bersifat abstrak dan teoretis, sehingga
siswa tidak aktif dalam pembelajaran dan menimbulkan kebosanan terhadap
pembelajaran yang dilakukan berubah menjadi menarik.
Pembelajaran dengan menggunakan media alat peraga juga mengikis
kesan verbalisme dalam pembelajaran percakapan Bahasa Arab. Guru cenderung
lebih mengurangi komunikasi satu arah, sehingga peran aktif siswa dalam
pembelajaran menjadi lebih meningkat. Untuk lebih meningkatkan hasil yang
maksimal dalam suatu proses pembelajaran, serta mengetahui tingkat
kemampuan anak secara maksimal pula diadakan siklus II. Sesudah siklus II
dilakukan hasilnya menjadi 24 orang (60%) siswa mencapai nilai 68 dan 16
orang (40%) siswa belum mencapai nilai 68. Secara keseluruhan rata-rata kelas
menjadi 67.9.
Pada Siklus III hasil belajar siswa sesudah diberi pembelajaran pada
siklus III dengan menggunakan media alat peraga menunjukkan peningkatan.
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
55/73
55
Sesudah siklus III dilakukan hasilnya menjadi 38 orang (95%) siswa mencapai
nilai 68 dan 2 orang (5%) siswa belum mencapai nilai 68. Secara keseluruhan
rata-rata kelas menjadi 71.58.
Peningkatan hasil belajar siswa sesudah siklus III dilakukan disebabkan semakin
baiknya media yang digunakan. Hal ini membuktikan bahwa keberhasilan
pendidikan di sekolah tergantung dari baik tidaknya media yang digunakan dalam
pendidikan yang dirancang.
Dibawah ini merupakan deskripsi peningkatan pada proses pembelajaran
percakapan bahasa Arab setiap siklus, yang menjelaskan bahwa dengan
bervariasi potensi yang tersedia melahirkan media yang baik dalam pendidikan
yang berlainan untuk setiap sekolah.
Gambar 4.1
55.00
60.00
65.00
70.00
75.00
Siklus I Siklus II Siklus III
Rekapitulasi Nilai
Rekapitulasi
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
56/73
56
Gambar 4.2
Pada gambar di atas tampak peningkatan pada masing-masing penilaian yang
dilakukan oleh peneliti.
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
Siklus I Siklus II Siklus III
Nilai Awal 58.60 65.88 70.10
Nilai Akhir 64.00 70.10 73.08
Nilai
Rekapitulasi Nilai Siklus I Sampai Dengan Siklus III
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
57/73
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
58/73
58
pula oleh media pembelajaran berupa teks percakapan sederhana dan
gambar.
3.
Langkah-langkah dalam meningkatkan kemampuan berPercakapan Bahasa
Arab siswa kelas V ......................... yaitu, pertama guru memperkenalkan
makna akan percakapan Bahasa Arab yang kemudian siswa diperkenalkan
apa yang dimaksud teknik bermain peran, tujuan teknik bermain peran yang
akan diterapkan di dalam kelas dan materi apa yang akan disampaikan
dengan menerapkan teknik bermain peran kepada siswa kelas V
..........................
Hasil yang tampak siswa lebih bersemangat dan ketika pembelajaran selesai
peneliti dapat memperoleh hasil tugas mandiri dari siswa yang mengalami
peningkatan sehingga mencapai kriteria belajar tuntas. Peningkatan ini
sudah sesuai dengan apa yang diharapkan yang dituangkan dalam hipotesis,
dan sesuai dengan prinsip belajar tuntas. Oleh karena itu peneliti merasa
tidak perlu untuk melakukan siklus selanjutnya, dan penelitian dianggap
telah berhasil.
B. SaranBerdasarkan kesimpulan yang telah dilakukan maka saran yang dapat diberikan
dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagi Sekolah
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
59/73
59
Hendaknya lembaga pendidikan khususnya ......................... dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa lebih menitikberatkan pada vasriasi
metode dan teknik dalam proses pembelajaran percakapan bahasa Arab.
Sehingga siswa tidak akan merasa jenuh selama proses pembelajaran.
2. Bagi Penelitian SelanjutnyaPenelitian-penelitian lebih lanjut, hendaknya menambah variasi lain yang
dapat meningkatkan pembelajaran percakapan bahasa Arab dalam bentuk
teknik yang menarik dan bervariasi.
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
60/73
60
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran. (Rosda Karya, Bandung 1995).
Abdul Munip, Problematika Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia dalam Al-
Arabiyah Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, Vol 1 No. 2 Januari 2005
Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. (Bandung, PT
Remaja Rosdakarya, 2011).
Ali Al-Khuli, Muhammad. A Dictionary of Theoritical Linguistics. (Libanon.
Libanon Library 1982).
Depdikbud (1999). Penelitian Tindakan Kelas , Jakarta : Depdikbud.
Dr. E Mulyasa, M. Pd. Menjadi Guru Profesional, (Bandung, Rosda Karya
2004)
Finocchiaro, M. English as a Second Language: From Theory to Practice.
(New York: Regents Publishing Co,. Inc. 1972)
Hasan S.N (1996) Pendidikan ilmu-ilmu sosial buku 1 dan 2, Bandung,
Jurusan Pendidikan Sejarah UPI
Henrikus, Dori Wuwur, Retorika Terampil Berpidato, Berdiskusi,
Berargumentasi, Bernegosiasi (Jakarta, Ladero 1990).
http://www.psychologymania.com/2012/06/pengertian-bermain-peran-role-
play.html
http://id.shvoong.com/humanities/linguistics/2306378-pengertian-percakapan-
diskusi/#ixzz2Hmg3lQfA
http://www.psychologymania.com/2012/06/pengertian-bermain-peran-role-play.htmlhttp://www.psychologymania.com/2012/06/pengertian-bermain-peran-role-play.htmlhttp://www.psychologymania.com/2012/06/pengertian-bermain-peran-role-play.htmlhttp://id.shvoong.com/humanities/linguistics/2306378-pengertian-percakapan-diskusi/#ixzz2Hmg3lQfAhttp://id.shvoong.com/humanities/linguistics/2306378-pengertian-percakapan-diskusi/#ixzz2Hmg3lQfAhttp://id.shvoong.com/humanities/linguistics/2306378-pengertian-percakapan-diskusi/#ixzz2Hmg3lQfAhttp://id.shvoong.com/humanities/linguistics/2306378-pengertian-percakapan-diskusi/#ixzz2Hmg3lQfAhttp://id.shvoong.com/humanities/linguistics/2306378-pengertian-percakapan-diskusi/#ixzz2Hmg3lQfAhttp://www.psychologymania.com/2012/06/pengertian-bermain-peran-role-play.htmlhttp://www.psychologymania.com/2012/06/pengertian-bermain-peran-role-play.html7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
61/73
61
Kasbolah, Sukarnyana, Penelitian Tindakan Kelas, (Universitas Negeri Jakarta,
Jakarta 2006),
Keraf, Gorys, Komposisi.(Jakarta, Ikrar Mandiri 1991).
Santrock. W. Jhon,Adolescence, (Mc Graw-Hill Education, London 1995),
Sitikno Sobri,Belajar dan Pembelajara, (Bandung, Propect 2008).
Sudjana. D. Metode dan Teknik Kegiatan Belajar Partisipasi, (Bandung,
Rosdakarya, 1983)
Tarigan, DJ dan tarigan, HG, Teknik Pengajaran Ketrampilan Berbahasa.
(Bandung, Angkasa, 1989).
Tarigan H. G, BerPercakapan Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa,
(Bandung, Angkasa 1981).
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
62/73
62
Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran : Bahasa ArabKelas/Semester : 5/1 (Lima/Satu)
Pertemuan : 6
Alokasi Waktu : 2 x 35 ( Menit )
Standar Kompetensi : Memahami informasi lisan melalui kegiatan
berPercakapan dalam bentuk paparan atau
dialog tentang (2)
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi bunyi huruf hijaiyah dan
ujaran (kata, kalimat) tentang (2)
Indikator :
Melafalkan bunyi huruf hijaiyah dan ujaran (kata,kalimat) tentang (2)
Menghafalkan makna kata, kalimat tentang (2) I. Tujuan pembelajaran :
Siswa melafalkan bunyi huruf hijaiyah dan ujaran (kata,kalimat) tentang (2)
Siswa dapat menghafalkan makna kata, kalimat tentang(2)
II. Majeri ajar : Huruf Hijaiyah dan ujaran (kata, kalimat) tentang(2)
III. Metode pembelajaran : Mendengar dan menirukan ( ) Tanya jawab ( )
IV. Life skills : Self Study skill, Co-coperation, Communication Skills,Problem solving, Having knowledge, Believing in
oneselfe
V. Nilai Multi Cultural : Kerja sama, percaya diri, toleransi, kesetaraan, kasihsayang, tanggun jawab
VI. Alat/Bahan/Sumber Belajar : Buku Ajar Bahasa Arab Hal 2 - 6,
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
63/73
63
VII. Langkah-langkah Pembelajaran :TAHAPAN
KEGIATAN
PEMBELAJARANTM TTS KM WAKTU
Introduction(Perkenalan)
Guru masuk ke dalam kelassambil mengucapkan salam
Guru berusaha menciptakansuasana kelas yang kondusip
Guru memeriksa kehadiransiswa
Guru mengajak siswa untukmengucapkan basmalahsebelum memeulai pelajaran
V
V
01
Connection(Menghubungkan)
Guru menyampaikan bahwakegiatan pembelajaran hari
ini adalah berhubungandengan (2)
V 01
Application(Menerapkan)
Siswa mengamati (kata,kalimat) yang terdapat
dalam buku
Mendengar dan menirukanucapan guru
Mencari informasi tentangarti kata
Mencatat kata dan arti-artikata yang telah diketahui
Menjawab pertanyaantentang arti kata yang telah
dipelajari
Guru menyempurnakanjawaban siswa
1
Reflection
(Merefleksikan) Guru menyimpulkan materi
yang telah dipelajari
V 01
Extension
(Mengembangkan) Guru memberi tugas kepada
siswa untuk menulis kosa
kata yang telah dipelajaridan artinya
Guru memohon maafapabila selama mengajarterdapat hal-hal yang kurang
berkenan di hati siswa
01
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
64/73
64
Guru dan siswa bersama-sama mengahiri pelajarandengan mengucapkan
Alhamdulillah
Keterangan: TM= Tatap Muka, TTS= Tugas tersetruktur, KM= KegiatanMandiri
VIII. Penilaian : Teknik Penilaian : (Tes, Penugasan, Penilaian diri) Aspek yang dinilai : (pengetahuan, praktik, sikap) Bentuk Penilaian : Performance : (Keterampilan berPercakapan,
membaca)
Tulisan: Isian
KKM : 68 Skor Penilaian : Bobot Nilai pada masing-masing soal 20
Nilai Total : 100
Mengetahui,
Kepala Sekolah
........................., S. Pd. I
Peneliti
Masitoh
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
65/73
65
Lampiran 2
Teks Percakapan
Atta`aaruf
nlaPereP
Khalid : Assalaamu alaikum
Abdullah : Waalaikum salaam
Khalid : Kayfa haaluka ?Khalid : Apa Kabar ?
Abdullah : Bikhair Alhamdulillah
Abdullah : Alhamdulillah baik-baik saja
Khalid : Masmuka ?
Khalid : Siapa namamu ?
Abdullah : Ismii Abdullaah, Wanta ?
Abdullah : Nama saya Abdullah, dan nama
kamu ?
Khalid : Ana Khaalid
Khalid : Saya Khalid
Abdullah : Ahlan yaa khaalid
Abdullah : Salam perkenalan denganmu hei
khalid
Khalid : Ma asalamah
Khalid : Sampai jumpa
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
66/73
66
Lembar Kerja Siswa!
Lengkapi kalimat pada percakapan di bawah ini!
1.............................
2. .............................
3...................................
4. ....................................
5. Terjemahkan percakapan di atas dalam bahasa Indonesia!
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
67/73
67
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran : Bahasa Arab
Kelas/Semester : 5/1 (Lima/Satu)
Pertemuan : 6
Alokasi Waktu : 2 x 35 ( Menit )
Standar Kompetensi : Memahami informasi lisan melalui kegiatanberPercakapan dalam bentuk paparan atau
dialog tentang
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi bunyi huruf hijaiyah dan
ujaran (kata, kalimat) tentang
Indikator : Melafalkan bunyi huruf hijaiyah dan ujaran (kata,
kalimat) tentang Menghafalkan makna kata, kalimat tentang
I. Tujuan pembelajaran : Siswa melafalkan bunyi huruf hijaiyah dan ujaran (kata,
kalimat) tentang
Siswa dapat menghafalkan makna kata, kalimat tentang
II. Majeri ajar : Huruf Hijaiyah dan ujaran (kata, kalimat) tentangIII. Metode pembelajaran :
Mendengar dan menirukan ( ) Tanya jawab ( )
IV. Life skills : Self Study skill, Co-coperation, Communication Skills,Problem solving, Having knowledge, Believing in
oneselfeV. Nilai Multi Cultural : Kerja sama, percaya diri, toleransi, kesetaraan, kasihsayang, tanggun jawab
VI. Alat/Bahan/Sumber Belajar : Buku Ajar Bahasa Arab Hal 2 - 6,
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
68/73
68
VII. Langkah-langkah Pembelajaran :TAHAPAN
KEGIATAN
PEMBELAJARANTM TTS KM WAKTU
Introduction(Perkenalan)
Guru masuk ke dalam kelassambil mengucapkan salam
Guru berusaha menciptakansuasana kelas yang kondusip
Guru memeriksa kehadiransiswa
Guru mengajak siswa untukmengucapkan basmalahsebelum memeulai pelajaran
V
V
01
Connection(Menghubungkan)
Guru menyampaikan bahwakegiatan pembelajaran hari
ini adalah berhubungandengan
V 01
Application(Menerapkan)
Siswa mengamati (kata,kalimat) yang terdapat
dalam buku
Mendengar dan menirukanucapan guru
Mencari informasi tentangarti kata
Mencatat kata dan arti-artikata yang telah diketahui
Menjawab pertanyaantentang arti kata yang telah
dipelajari
Guru menyempurnakanjawaban siswa
1
Reflection
(Merefleksikan) Guru menyimpulkan materi
yang telah dipelajari
V 01
Extension
(Mengembangkan) Guru memberi tugas kepada
siswa untuk menulis kosa
kata yang telah dipelajaridan artinya
Guru memohon maafapabila selama mengajarterdapat hal-hal yang kurang
berkenan di hati siswa
01
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
69/73
69
Guru dan siswa bersama-sama mengahiri pelajarandengan mengucapkan
Alhamdulillah
Keterangan: TM= Tatap Muka, TTS= Tugas tersetruktur, KM= KegiatanMandiri
VIII. Penilaian : Teknik Penilaian : (Tes, Penugasan, Penilaian diri) Aspek yang dinilai : (pengetahuan, praktik, sikap) Bentuk Penilaian : Performance : (Keterampilan berPercakapan,
membaca)
Tulisan: Isian
KKM : 68 Skor Penilaian : Bobot Nilai pada masing-masing soal 20
Nilai Total : 100
Mengetahui,
Kepala Sekolah
........................., S. Pd. I
Peneliti
Masitoh
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
70/73
70
Lampiran 4
Profesi
:
:
:
Ini saudariku, dia seorang dokter
:
:
:
Ini saudaraku, dia seorang guru
:
:
Ini temanku, dia seorang insinyur
:
:
Selamat jalan
:
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
71/73
71
Lampiran
Gambar Profesi
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
72/73
72
Lampiran 6
PHOTO SUASANA KEGIATAN PEMBELAJARAN
7/23/2019 Upaya Meningkatkan Kemampuan Percakapan Bahasa Arab Menggunakan Teknik Role Play (Ptk)
73/73
73
top related