Transcript
Nanda MaulidinahSari Mustikasari
Stase Bedah RSI Pondok Kopi
Bimbingan dr. Amir Lubis Sp.B
TUMOR / ONKOLOGI
Definisi
Onkologi :
adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari berbagai aspek pertumbuhan jaringan sel abnormal yang disebut neoplasma yang dalam bahasa sehari-hari disebut tumor.
Golongan
DEFINISI :
Struktur dan Sifat Serta Perangai
Tumor Ganas = Kanker
Neoplasma adalah penyakit pertumbuhan sel baru yang tidak terbatas, tidak ada koordinasi dengan sekitarnya dan tidak berfungsi fisiologis
Fungsi Utama Sel
Tumor jinaK /
Ganas ???
Sitologik melihat keadaan sel tumor itu sendiri. Histologik melihat hubungan jaringan tumor dengan jaringan yang sehat
Imunohistokimia merupakan penggabungan konsep ikatan kimia dan prinsip imunologik yang dapat menilai sifat sel.
CIRI – CIRI TUMOR GANAS = KANKER
Faktor – faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan kanker
Diagnosis kanker
• Keadaan klinik dan biologi tumor
• Gambaran patologik anatomi dan sitologi
• Pemeriksaan dengan radioimaging
Pengobatan kanker
• Pembedahan • Radioterapi • Kemoerapi
Nanda MaulidinahSari Mustikasari
Stase Bedah RSI Pondok Kopi
Bimbingan dr. Amir S.Lubis Sp.B
KANKER PAYUDARA
KANKER PAYUDARA
EPIDEMIOLOGI
Tinggi pada : Umur 45 – 49 th. (Indonesia) Umur > 50 th (Negara maju)
Laki –laki : 1% Herediter : 5%
Indonesia No. 1 Kanker
Serviks No. 2 Kanker
PayudaraNegara maju : No. 1 Kanker
Payudara No. 2 Kanker
Serviks
Etiologi
Penyebabnya belum diketahui dengan pasti, namun dapat terjadi karena multifaktorial, antara lain :• Genetika• Pengaruh hormon• Virogen• Makanan• Radiasi daerah dada
Umur > 30 tahun Haid pertama dini ( < 12 th ) Menopause lambat Tidak pernah hamil Riwayat keluarga (
+ ) Tidak kawin Melahirkan anak I
> 35 th
FAKTOR RISIKO
FAKTOR RISIKO
FAKTOR RISIKO TINGGI
FAKTOR RISIKO TINGGI
Tidak menyusui anak Pernah operasi
payudara sebelahnya Ada keluarga yang
menderita Pernah radiasi daerah
dada Pernah terapi hormon
yang lama
Gejala & Tanda Terjadi perubahan bentuk
payudara Ada benjolan dengan luka yang
sukar sembuh Retraksi papilla mamma Nipple discharge Kulit payudara berubah warna Peau d’orange Dimpling Ada pembesaran kelenjar
regional Luka lecet di areola yang tidak
sembuh setelah diterapi 2 minggu
PEMERIKSAAN PAYUDARA
Inspeksi Palpasi Posisi Duduk dan baring Periksa dengan Jari-jari Periksa seluruh payudara
PEMERIKSAAN PAYUDARA
Inspeksi : Bentuk payudara Simetris Kelainan di areola Retraksi papilla Peau d’orange Dimpling Warna kulit
PEMERIKSAAN PAYUDARA
Palpasi : Lokalisasi Tumor Ukuran Tumor Konsistensi Tumor Permukaan Tumor Perlekatan dengan
jaringan sekitar Suhu raba Pembesaran kel. limfe
regional
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium Rutin Kimiawi Tumor Marker
Foto Thorax Bone Survey USG Mammografi
FAM FIBROKISTIK Kistasarkoma Filoides - kelainan tumor jinak (45,2%-50%)- konsistensi kenyal, dapat digerakkan, bentuk bulat lonjong, berbatas tegas - Pertumbuhannya lambat- Tidak ada nyeri- umur 15-30 thn- Bilatral/ multipel- Tidak ada metastase
Tx : eksisi tumor
- Multipel/bilateral- Dipengaruhi hormonal - Nyeri saat haid- Ukuran besar saat haid , setelah haid mengecil- tdk berbatas tegas (kecuali soliter)- konsistensi padat kenyal, kistik- payudara teraba padat, permukaan granular
Tx : medikamentosa (simtomatis)
- Seperti FAM besar- Bentuk bulat lonjong, permukaan berbenjol, batas tegas, konsistensi padat kenyal, tidak ada perlengketan, kulit payudara tegang- Tidak bermetastasis (jinak)
TX : mastektomi
DD ??
GALAKTOKEL MASTITIS- Yang timbul massa tumor kistik- Akibat tersumbatnya saluran/ duktus laktiferus pada ibu-ibu yang sedang atau baru selesai masa laktasi-Tumor ini berisi air susu yang mengental- Batas tegas , bulat
- Infeksi pada kelenjar payudara- Terdapat pada wanita yang s sedang menyusui- Tanda radang (+),ditemukan bila sudah menjadi abses
DD ??
SISTEM TNM
T =Tumor N =
Node/(kelenjar ) M = Metastasis jauh
Tx =tumor primer tidak
bisa diketahui To =tumor primer
tidak teraba Tis =carcinoma
insitu T1 =< 2 cm
T2 =>2 - < 5 cm
T3 => 5 cm
T4 =tumor melekat pada
kulit atau otot pectoralis
SISTEM TNM N =kelenjar limfe regional Nx = N tidak dapat ditentukan
No =Tidak ada metastasis ke
kelenjar limfe regional N1 = Metastasis ke kel.
limfe aksila ipsilateral dan mobil N2 =Metastasis ke kel.limfe aksila
ipsilateral dan terfiksir satu dengan lainnya N3 =Metastasis ke kel.limfe infraclavicular ipsilateral atau pada kel.limfe mammaria interna ipsilateral + aksila atau metastasis ke kel. supraclavicular + mammaria int dan aksila
M =Metastasis jauh Mx =Metastasis jauh
belum dapat
dibuktikan Mo =Tidak ada
metastsaia jauh M1 =Ada metastasis
jauh ( termasuk
metastasis ke
kel.supraclavicular ipsilateral )
STADIUM I T1a NON1a Mo Tumor dengan diameter 2 cm atau kurang , tak terfiksir pada kulit tanpa ada metastasis aksila
STADIUM II T0T1a T1b N1b Mo Tumor dengan diameter 2 cm atau kurang dengan metastasis aksila
STADIUM IIIa T3a T3b N0, N1 M0 -Tumor dengan diameter 5 cm dengan atau tanpa metastasis- Tumor dengan metastasis aksila yang meleket
STADIUM IIIb T1a,b T2a,b T3a,bT4a,b
N3
N apa saja
M0 - Tumor dengan metastasis infra/supraklavikula-- Tumor yang telah menginfiltrasi kulit atau dinding thoraks
STADIUM IV T apa saja N apa saja
M1 - Tumor buah dada yang telah mengadakan metastasis jauh
STAGING
Stadium Dini
Stadium
Lanjut
DIAGNOSA PASTI
PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGIS
OperasiKemoterapiRadioterapiHormonal TerapiImmunoterapi
RENCANA TERAPI
PENANGANAN KANKER PAYUDARA
Terapi KuratifTerapi Paliatif
Hormonal Terapi : Bilateral Ovarektomi Adrenalektomi Hypophisektomi Anti Estrogen
PENANGANAN KANKER
PAYUDARA
STADIUM DINI ( KURATIF )
BCT (breast conserving therapy) MRM (Modified Radical
Mastectomy) Adjuvant terapi :
Kemoterapi Radioterapi Hormonal terapi
STADIUM LANJUT ( PALIATIF )
Utama : Hormonal TerapiTambahan :
Radioterapi / Kemoterapi Operasi
PROGNOSIS
PENCEGAHAN DAN DIAGNOSIS DINI
• SADARI sebaiknya dikerjakan setelah menstruasi yaitu hari ke 7 – 10 dari hari menstruasi pertama.
• American cancer Society menganjurkan :- wanita > 20 tahun,lakukan SADARI tiap bulan. - wanita 20 – 40 tahun,tiap 3 tahun.- wanita > 40 tahun,tiap 1 tahun.
TUMOR DAERAH LEHER
KISTA DUKTUS TIROGLOSSUS
• Terjadi akibat penutupan atau proses obliterasi yang tidak komplit dari jalan turun kelenjar tiroid dari foramen sekum hingga daerah preringeal setinggi krikotiroid.
• Di jumpai pada usia 2 – 7 tahun,dapat pula dilakuan pada orang dewasa.
• Ditemukan di garis tengah,umumnya kranial dari kelenjar tiroid hingga daerah dasar lidah.
• Apabila terdapat hubungan dengan rongga mulut maka dapat disertai infeksi.
• Secara klinis sering ditemukan adanya tract dari kista hingga ke hyoid bone.
• Histopatologi- berisi unsur seperti koloid.- epitel skuamos atau kolumnar berisiko.
• TerapiOperasi ekstirpasi, tract diikuti sampai os hyoid dengan memotong os hyoid.
KISTA BRONKIOGENIK
• Kegagalan pertumbuhan normal dari celah insang I dan II.
• Gejala klinisnya berupa kista yang terdapat unilateral dengan lokasi anterior dari m. Sternokleidomastoideus.Bentuk bulat lonjong yang terdapat dapat diikuti sampai daerah setinggi orofaring.kadang-kadang disertai infeksi.
• Histopatologi- epitel berlapis gepeng- epitel berlapis kolumnar- unsur-unsur tulang rawan kunci
diagnostik.- unsur limfoid dibawah epitel folikel
• TerapiEkstirpasi
Limfangioma = Hygroma Sistika
• Tumor jinak dari sistem limfatik.• Berlokasi di seluruh tubuh leher &
aksila.• Secara klinis ditemukan massa yang
lunak,kistik,fluktuasi dan lobulated. Pada transiluminasi diafanoskopi batas tidak tegas.
• Terapi : Pembedahan
KARSINOMA TIROID
Epidemiologi
• Insiden karsinoma tiroid di Indonesia belum diketahui hingga sekarang.
• Berdasarkan distribusi seks,di dapatkan wanita lebih banyak dari laki-laki = 9 : 2
• Berdasarkan distribusi umur, kasus di RSCM Jakarta tersering berkisar pada umur 40 – 60 tahun.
Anatomi
Etiologi
• Kenaikan sekresi hormon TSH dari kelenjar hipofise annterior.
• Radiasi ion pada leher.
• Faktor genetik.
Klasifikasi Karsinoma Tiroid
Adenokarsinoma Papiler
• Tumbuh lambat dan berdifferensiasi baik.
• Biasanya terdapat pada usia < 40 tahun.
• Gambaran histopatologiknya ditemukan struktur papiler dari sel-sel ganas uniform,baik ukuran maupun intinya.
• Kadang disertai adanya struktur folikuler atau psamoma bodies di tengah struktur yang papiler.
Adenokarsinoma Papiler
• Dapat ditemukan pada semua umur,tapi lebih banyak pada usia > 40 tahun.
• Lebih sering unilateral daripada bilateral.
• Histopatologik memperlihatkan struktur sel tiroid yang merupakan folikel-folikel.
• Penyebaran terutama melalui hematogen
Karsinoma Anaplastik
• Perjalanan penyakit cepat dan fatal.
• Keluhan penekanan dan invasi tumor.
• Keadaan umum cepat menurun dan tumor cepat mengadakan metastasis jauh.
• Histopatologik terdiri dari anaplastic spindle yang giant cell atau small cell
Karsinoma Meduler• Sering ditemukan pada usia tua 950 – 60 tahun).
• Karsinoma berasal dari sel C atau parafolikuler kel.tiroid yang banyak mengandung amyloid.
• Di sebut juga sel APUD dan karsinoma solidum.
• Tipe ini bersifat familial dan herditer.
• Penyebaran melalui sistem kelenjar getah bening.
Pemeriksaan
1. Ultrasonogrfi2. Scanning tyroid3. Fine Needle Aspiration Biopsy
(FNAB)4. Biopsy
Cara supresi pada kelenjar Tiroid
• Untuk supresi dapat digunakan : - Triiodothyronine (T3) 75 – 100 mg /hari - Thyronine 0,2 – 0,3 mg/hari - Ekstrak tyroid dengan dosis yang disesuaikan.
• Bila ada kemajuan dapat diteruskan,bila tidak ada respon keganasan.
Penentuan Stadium Klinis
I. A. UnilateralB. Multifokal / Bilateral
II. A. Unilateral lymphonodesB. Bilateral / mediastina
III. Local invasionIV.Distant metastases
SISTEM TNM T =tumor primer To =tidak jelas tumor primerT1 =tumor sampai 1 cm terbatas dalam
kelenjar tiroidT2 =tumor sampai 1 – 4 cm terbatas
dalam kelenjar tiroidT3 = tumor sampai > 4 cm terbatas dalam
kelenjar tiroidT4 = tumor setiap ukuran tapi sudah
menembus kapsul tiroidT1a = tumor 1 cm –solitary tumorT1b = tumor 1 – 4 cm - multifokal
N = kelenjar limfe regionalN0 = N tidak terabaN1a = Metastasis ke kel. limfe leher
ipsilateral N1b = Metastasis ke kel.limfe leher
bilateral atau midline atau leher kontralateral atau
mediastinum
M = Metastasis jauh M0 = Tidak ada metastasis jauh M1 = Ada metastasis jauh
Terapi
• Pembedahan • Non Pembedahan
- Radiasi internal dengan J (131) - Radiasi eksternal dengan Co 60 dengan dosis total 4000 – 5000 rad - Kemoterapi - Hormonal - Lobektomi
Prognosis
• Tipe histopatologi
• stadium klinik patologi
• Lamanya penyakit hingga terdiagnosa dan diberikan pengobatan
• Usia penderita
KARSINOMA RONGGA MULUT
• Keganasan yang relatif jarang.
• 90 – 97 % karsinoma sel skuamosa2 – 3 % adenokarsinoma
1 % lainnya
• Untuk grading dipakai klasifikasi Broders.
Epidemiologi
• Keganasan rongga mulut untuk daerah yang berbeda,insidennya juga berbeda.
• Keganasan rongga mulut 2 – 5 % dari seluruh keganasan pada manusia atau 40 % dari seluruh keganasan kepala – leher.
Etiologi dan Predisposisi
DIAGNOSIS
Gambaran Klinis
Pemeriksaan Lain
Pewarnaan dengan toluidine blue
Sitologi eksfoliatif
Biopsi
PenyebaranPerkontinuitatum,limfogen,dan hematogen.
SISTEM TNM
T1 = tumor lebih kecil atau = 2 cm
T2 = tumor 2 – 4 cm
T3 = tumor > 4 cm
T4 = tumor < 4 cm atau menginvasi ke otot,tulang dan kulit
N1 = pembesaran kelenjar limfe homolateral dan mobile
N2 = pembesaran kelenjar limfe kontralateral dan mobile atau
kelenjar limfe bilateralN3 = kelenjar limfe terfiksir
M0 = Tidak ada metastasis jauh M1 = Adanya metastasis jauh
Prognosis
Letak tumor
Stadium pada saat diagnosis
Derajat differensiasi sel tumor
Terapi
1. Operasi2. Radioterapi3. Kemoterapi4. Kombinasi
top related