Tumbuhan Paku (Pteridophyta)

Post on 19-Jun-2015

1390 Views

Category:

Documents

7 Downloads

Preview:

Click to see full reader

Transcript

TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA)

Ciri-ciri

Lapisan pelindung sel terdapat di sekeliling organ reproduksi

Embrio multiseluler yang terdapat dalam arkegonium

Kutikula pada bagian luar Batang tumbuh menjalar dibawah

permukaan tanah (rizom) Hidup di tempat yang lembab

Struktur Tubuh Akar

Akar paku bersifat seperti akar serabut, berupa rhizoma. Ujung akar dilindungi kaliptra yang terdiri atas sel-sel yang dapat dibedakan dengan sel-sel akarnya sendiri.

Batang

Batang pada sebagian besar jenis paku tidak tampak karena terdapat didalam tanah berupa rimpang, mungkin menjalar atau sedikit tegak.

Struktur Tubuh Daun

Daun selalu melingkar dan menggulung pada usia muda. Berdasarkan bentuk, ukuran, dan susunannya, daun paku dibedakan menjadi dua, yaitu:

Mikrofil

Daun ini berbetuk kecil seperti rambut atau sisik, tidak bertangkai dan tidak bertulang daun. Daun ini tidak dapat dibedakan antara epidermis, daging daun, dan tulang daunnya.

Makrofil

Daun yang bentuknya besar, bertangkai dan bertulang daun, serta bercabang-cabang. Dapat dibedakan antara jaringan tiang, jaringan bunga karang, tulang daun serta stomata. Penguapan paku tidak hanya melalui stomata, melainkan juga melalui dinding sel epidermis yang berkutikula tipis.

Fungsi Daun

Tropofil

Daun khusus untuk amilasi atau fotosintesis

Sporofil

Daun untuk menghasilkan spora. Daun ini juga bisa untuk fotosintesis, sehingga disebut troposporofil.

Spora paku dibentuk di dalam kotak spora (sporangium). Pada jenis paku yang berlainan, sporangium memiliki bentuk, ukuran, dan susunan yang berbeda. Kumpulan sporangium disebut sorus. Sorus terdapat di bagian permukaan bawah daun

Sorus muda sering dilindungi oleh selaput yang disebut indusium. Pada gametofit dewasa terdapat struktur pipih kecil berbentuk hati melekat di tanah, disebut protalus. Protalus biasanya menghasilkan anteridium dan arkegonium di bagian bawahnya.

Jenis Spora Homospora (isospora)

Menghasilkan sartu jenis spora , misalnya

Lycopodium (paku kawat)

Metagenesis:

LycopodiumSpora

Sporofit

Zygot

Sperma/Ovum

Protalium

Anteridium/Arkegonium

Jenis Spora Heterospora (anisospora)

Menghasilkan mikrospora dan makrospora, misalnya Selaginella dan semanggi Marsilea crenata

Metagenesis:

Marchantia polumorpha

Jenis Spora Peralihan

Peralihan antara homospora dan heterospora (bentuk dan ukuran sama tetapi beda jenisnya), misalnya Equisetum (Paku ekor kuda)

Equisetum

Metagenesis Tumbuhan Paku

Klasifikasi Tumbuhan Paku

Tumbuhan paku dikelompokan dalam empat divisi, yaitu:

Psilotophyta Lycodophyta

Equisetophyta Pterophyta

Psilotophyta

Psilotophyta tergolong tumbuhan paku tertua dengan susunan tubuh paling primitif. Tubuhnya tidak memiliki daun dan akar sejati. Psilotophyta hanya memiliki rizomyang dilengkapi dengan rizoid, misalnya Psilotum.

Psilotum

Lycodophyta

Lycodophyta telah memiliki akar dan daun sejati, misalnya Lycopodium dan Selaginella.

Selaginella

Equisetophyta

Kebanyakan hidup di tempat basah, seperti rawa. Tumbuhan ini memiliki daun kecil, batang, dan akar sejati. Equisetophyta bersifat homospora. Misalnya Equisetum.

Equisetum

Pterophyta

Pterophyta banyak terdapat di hutan subtropis maupun tropis.Tumbuhan ini mempunyai daun yang lebih besar dibandingkan dengan divisi lainnya. Misalnya, Marsilea crenata (semanggi) dan Asplenium nidus.

Marsilea crenata(kiri), Asplenium nidus(kanan)

Peranan Sebagai tanaman hias, misalnya

Asplenium sp. dan Selaginella sp. Penghasil obat-obatan, misalnya

Lycopodium untuk obat kulit Sebagai sayuran, misalnya Marsilea

crenata Sebagai bahan pupuk hijau, misalnya

Azolla pinnata Fosil tumbuhan paku purab sebagai bahan

utama pembentukan bahan bakar

Source

Erlangga kelas X Yudhistira kelas X

top related