Transcript
Wirausaha yang memiliki motif berprestasi pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut
(Suryana,
2003 : 33-34) :
1. Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada
dirinya.
2. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan
kegagalan.
3. Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi.
4. Berani menghadapi resiko dengan penuh perhitungan.
5. Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang (fifty-fifty). Jika
tugas yang diembannya sangat ringan, maka wirausaha merasa kurang
tantangan, tetapi ia selalu menghindari tantangan yang paling sulit yang
memungkinkan pencapaian keberhasilan sangat rendah.Diterbitkan di: Februari 20, 2011
Lebih lanjut tentang: Wirausaha yang memiliki motif berprestasi
Proses KewirausahaanFAKTOR-FAKTOR PEMICU KEWIRAUSAHAAN
David C. McClelland, mengemukakan bahwa kewirausahaan (entrepreneurship)
ditentukan oleh:
Motif berprestasi (achivement)
Optimisme (optimism)
Sikap-sikap nilai (value attitudes)
Status Kewirausahaan (entrepreneurial status)
Ibnoe Soedjono dan Roopke, menyatakan bahwa proses kewirausahaan atau tindakan
kewirausahaan (entrepreneurial action) merupakan fungsi dari:
Property Right (PR)
Competenc/ability (C)
Incentive (I)
External Environment (E)
Kemampuan berwirausaha (entrprenuerial) merupakan fungsi dari perilaku
kewirausahaan dalam mengkombinasikan kreativitas, inovasi, kerja keras, dan
keberanian dalam menghadapi resiko untuk memperoleh peluang.
MODEL PROSES KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi, didukung oleh kejadian pemicu, di
implementasikan, dan akhirnya tumbuh berkembang.
CIRI-CIRI TAHAP PERMULAAN DAN PERTUMBUHAN KEWIRAUSAHAAN
Pada umumnya proses pertumbuhan kewirausahaan pada usaha kecil memiliki tiga ciri
penting, yaitu:
Tahap imitasi dan duplikasi
Tahap duplikasi dan pengembangan
Tahap menciptakan sendiri barang dan jasa baru yang berbeda
Dari prosesnya, Zimerer, membagi tahap perkembangan kewirausahaan menjadi dua,
yaitu:
Tahap awal (perintisan)
Tahap pertumbuhanTahap Awal (Start-Up) Tahap Pertumbuhan
A. Tujuan dan PerencanaanKesinambungan tujuan dan rencana pokok (menciptakan ide-ide ke pasar).
Tumbuh sederhana, efisiensi, orientasi laba, dan rencana, dan rencana langsung untuk mencapainya.
B. Sifat atau Ciri-ciri Kunci Personal:Memfokuskan pada masa yang akan datang.Pengambilan resiko yang moderat dengan tingkat toleransi yang tinggi terhadap perubahan dan kegagalan.Pengetahuan teknik dan pengalaman inovasi pada bidangnya.
Sama seperti tahap awal.Kapasitas untuk menempa selama pertumbuhan cepat, kemurnian organisasi dan kemampuan berhitung.Pengetahuan manajerial dan pengalaman dengan menggunakan orang lain dan sumber daya yang ada.
C. Struktur pola sederhana dan luas dengan jaringan kerja komunikasi yang luas secara horizontal.
Otoritas pengambilan keputusan dimiliki oleh wirausaha.Informal dan sistem kontrol personal.
Struktur yang fungsional atau vertikal, akan tetapi saluran komunikasi informal sering digunakan.Mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan kepada manajer level keduaKuasi formal (yaitu tidak terlalu kompleks atau bekerja sama) dalam beroperasi.
LANGKAH MENUJU KEBERHASILAN
Memiliki ide atau visi bisnis yang jelas
Kemauan dan keberanian untuk menghadapi resiko baik waktu maupun uang
Membuat perencanaan usah, menorganisasikan, dan menjalankannya
Mengembangkan hubungan,, baik dengan mitar usaha maupun dengan semua
pihak yang terkait dengan kepentingan perusahaan
FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN WIRAUSAHA
Penyebab wirausaha gagal dalam menjalankan usahanya:
Tidak kompeten dalam manajerial
Kurang berpengalaman, baik itu kemampuan teknik, memvisualisasikan usaha,
mengkoordinasikan, mengelola sumber daya
Kurang dapat mengendalikan keuangan
Gagal dalam perencanaan
Lokasi yang kurang memadai
Kurangnya pengawasan peralatan
Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha
Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan
Potensi yang membuat seseorang mundur dari kewirausahaan:
Pendapatan yang tidak menentu
Kerugian akibat hilangnya modal investasi
Perlu kerja keras dan waktu yang lama
Kualitas kehidupan yang tetap rendah meskipun usahanya mantap
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN BERWIRAUSAHA
Keuntungan berwirausaha:
Otonomi
Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi
Kontrol finansial
Kerugian berwirausaha:
Pengorbanan personal
Beban tanggungjawab
Kecilnya margin keuntungan dan kemungkinan gagal
SUMBER
Mata Kuliah Kewirausahaan, Teknik Informatika -Universitas Widyatama
DOWNLOAD
Anda dapat men-download tulisan ini pada link dibawah ini:
1. Proses Kewirausahaan (PDF)
2. http://www.divshare.com/download/4029366-fe9 (PDF)
TULISAN LAIN YANG BERKAITAN
Inovasi dan Kewirausahaan
Fungsi dan Model Peran Usaha
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan
Merintis Usaha dan Model Pengembangannya
Share this:
StumbleUpon
Digg
12 Komentar
Filed under Catatan Kuliah, Kewirausahaan
Tagged as Artikel kewirausahaan, faktor pemicu kewirausahaan, keuntungan dan
kerugian berwirausaha, Kewirausahaan,Langkah Menuju Keberhasilan
Wirausaha, model proses kewirausahaan,Penyebab keberhasilan dan kegagalan
wirausaha, proses kewirausahaan,Wirausaha
SukaBe the first to like this post.
12 Responses to Proses Kewirausahaan
1. Rini Dwi Hastuti
Mei 6, 2008 pukul 10:49 pm
ya …..this good…i read and need this he he
Balas
2. ghanoz2480
Mei 7, 2008 pukul 6:58 pm
bagus klo begitu semoga bermanfaat………..
Balas
3. tika
September 16, 2008 pukul 11:20 am
artikelnya sesuai dengan apa yang saya cari coz sedang saya perlukan untuk skripsi.
mau tanya, kalau bersedia berbagi, pendapat Mc Clelland tentang faktor2 pemicu
kewirausahaan tu dari buku mana? Kalau punya referensi2 lain tentang
kewirausahaan, boleh dibagi?
Balas
4. ghanoz2480
September 17, 2008 pukul 5:19 pm
bagus klo bgitu…..
sukses dengan skripsinya…
nah klo buku itu saya kurang tahu…..
saya waktu itu tidak menanyakan ke dosen saya….
jd saya tidak tahu judul bukunya….begitu…..
oke..nanti klo saya ada referensi2 tentang kewirausahaan..ntar saya kirim ke email
Anda….
thanx….and GoodLuck
Balas
5. haz
Desember 21, 2008 pukul 2:13 am
suwoin cak
Balas
6. Pingback: Hello world! « januputrabawono’s blogs
7. yayukz
September 13, 2009 pukul 10:19 pm
thankz yaw brow,,
tulisannya sgt bermanfaat.
Balas
ghaNOZ 2480September 14, 2009 pukul 8:11 am
Sama2 bro, semoga bermanfaat.
Balas
8. Dikky
September 15, 2009 pukul 8:29 pm
ane baca nih ye!
Balas
9. muzayyanah
November 11, 2009 pukul 8:06 pm
amat bermanfaat sekali karena membuat tugas yang saya cari itu ada..terimakasih
banyak dan semoga bermanfaat bagi yang lain amin
Balas
10. muzayyanah
November 11, 2009 pukul 8:09 pm
amat bermanfaat sekali dan its good,… semoga bermanfaat pula untuk yang
lainnya,..terimakasih sudah membantu tugas yang saya cari.
Balas
11. denny
Maret 3, 2010 pukul 8:20 pm
mantap bermafaat bgt g perlu nyari2 lagi..
Balas
Tinggalkan BalasanAlamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *
Nama *
Email *
Situs web
Anda dapat menambahkan HTML serta atribut-atribut berikut: <a href="" title=""> <abbr
title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <pre> <del
datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>
Beritahu saya mengenai komentar-komentar selanjutnya melalui surel.
Beritahu saya tulisan-tulisan baru melalui surel.
Komentar tulisan
Kewirausahaan
MODUL 1
MEMAHAMI KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN
Pengertian Kewirausahaan
Wirausaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam
menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya atau hidupnya. Ia bebas merancang, menentukan
mengelola, mengendalikan semua usahanya. Sedangkan kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan
orang lain. Kewirausahaan
meruapakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarsa dan
bersaahaja dalam berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegaitan usahanya atau
kiprahnya. Seorang yang memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah
dicapainya. Dari waktu-ke waktu, hari demi hari, minggu demi minggi selalu mencari peluang untuk
meningkatkan usaha dan kehidupannya. Ia selalu berkreasi dan berinovasi tanpa berhenti, karena
dengan berkreasi dan berinovasi lah semua peluang dapat diperolehnya. Wirausaha adalah orang
yang terampil memanfaatkan peluang dalam mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk
meningkatkan kehidupannya.
Pada hakekatnya semua orang adalah wirausaha dalam arti mampu berdiri sendiri dalam emnjalankan
usahanya dan pekerjaannya guna mencapai tujuan pribadinya, keluarganya, msaayarakat , bangsa
dan negaranya, akan tetapi banyak diantara kita yang tidak berkarya dan berkarsa untuk mencapai
prestasi yang lebih baik untuk masa depannya, dan ia menjadi ketergantungan pada orang lain,
kelompok lain dan bahkan bangsa dan Negara lainnya. Istilah kewirausahaan, kata dasarnya berasal
dari terjemahan entrepreneur, yang dalam bahasa Inggris di kenal dengan between taker atau go
between. Pada abad pertengahan istilah entrepreneur digunakan untuk menggambarkan seseorang
actor yang memimpin proyek produksi, Konsep wirausaha secara lengkap dikemukakan oleh Josep
Schumpeter, yaitu sebagai orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan
barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku
baru. Orang tersebut melakukan kegiatannya melalui organisasi bisnis yang baru atau pun yang telah
ada. Dalam definisi tersebut ditekankan bahwa wirausaha adalah orang yang melihat adanya peluang
kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut. Sedangkan proses
kewirausahaan adalah meliputi semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk mengejar dan
memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu organisasi. Istilah wirausaha dan wiraswasta
sering digunakan secara bersamaan, walaupun memiliki substansi yang agak berbeda.
Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993:5) mengemukakan definisi wirausaha
sebagai berikut : “ An entrepreuneur is one who creates a new business in the face of risk and
uncertainty for the perpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and asembling
the necessary resourses to capitalize on those opportunuties”.
Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993:35) wirausaha adalah orang yang mengorganisir,
mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha.
Secara esensi pengertian entrepreneurship adalah suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta
pola pikir dan pola tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya dan selalu
berorientasi kepada pelanggan. Atau dapat juga diartikan sebagai semua tindakan dari seseorang
yang mampu memberi nilai terhadap tugas dan tanggungjawabnya. Adapun kewirausahaan
merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam berusaha untuk memajukan karya
baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu
kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya
untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk
menciptakan seuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan
bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya
kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan
gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.
Dari beberapa konsep yang ada ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut
( Suryana,2003 : 13), yaitu :
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber
daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
(ability to create the new and different) (Drucker, 1959).
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan
persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer. 1996).
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan
perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro, 1997).
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan sesuatu
yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-
sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut
dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru,
menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien,
memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan
kepuasan kepada konsumen.
Berdasarkan keenam konsep diatas, secara ringkas kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai
sesuatu kemampuan kreatif dan inovatif (create new and different) yang dijadikan kiat, dasar, sumber
daya, proses dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan
keberanian untuk menghadapi risiko.
Dari segi karakteristik perilaku, Wirausaha (entepreneur) adalah mereka yang mendirikan, mengelola,
mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri. Wirausaha adalah mereka yang
bisa menciptakan kerja bagi orang lain dengan berswadaya. Definisi ini mengandung asumsi bahwa
setiap orang yang mempunyai kemampuan normal, bisa menjadi wirausaha asal mau dan mempunyai
kesempatan untuk belajar dan berusaha. Berwirausaha melibatkan dua unsur pokok (1) peluang dan,
(2) kemampuan menanggapi peluang, Berdasarkan hal tersebut maka definisi kewirausahaan adalah
“tanggapan terhadap peluang usaha yang terungkap dalam seperangkat tindakan serta membuahkan
hasil berupa organisasi usaha yang melembaga, produktif dan inovatif.” (Pekerti, 1997)
Sejalan dengan pendapat di atas, Salim Siagian (1999) mendefinisikan: “Kewirausahaan adalah
semangat, perilaku, dan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang
memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada
pelanggan/masyarakat; dengan selalu berusaha mencari dan melayani langganan lebih banyak dan
lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara
kerja yang lebih efisien, melalui keberanian mengambil resiko, kreativitas dan inovasi serta
kemampuan manajemen.”
KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN
1. Motif Berprestasi Tinggi
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya motif
tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive). Menurut Gede Anggan Suhanda (dalam
Suryana, 2003 : 32) Motif berprestasi ialah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk
mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. Faktor dasarnya adalah kebutuhan
yang harus dipenuhi. Seperti yang dikemukakan oleh Maslow (1934) tentang teori motivasi yang
dipengaruhi oleh tingkatan kebutuhan kebutuhan, sesuai dengan tingkatan pemuasannya, yaitu
kebutuhan fisik (physiological needs), kebutuhan akan keamanan (security needs), kebutuhan harga
diri (esteem needs), dan kebutuhan akan aktualisasi diri (self-actualiazation needs). Menurut Teori
Herzberg, ada dua faktor motivasi, yaitu:
Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan untuk melakukan sesuatu yang lebih
baik dan lebih efisien dibandingkan sebelumnya. Wirausaha yang memiliki motif berprestasi pada
umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Suryana, 2003 : 33-34)
1. Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya.
2. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan kegagalan.
3. Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi.
4. Berani menghadapi resiko dengan penuh perhitungan.
5. Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang (fiftyfifty). Jika tugas yang
diembannya sangat ringan, maka wirausaha merasa kurang tantangan, tetapi ia selalu menghindari
tantangan yang paling sulit yang memungkinkan pencapaian keberhasilan sangat rendah.
Motivasi (Motivation) berasal dari bahasa latin “movere” yang berarti to move atau menggerakkan,
(Steers and Porter, 1991:5), sedangkan Suriasumantri (hal.92) berpendapat, motivasi merupakan
dorongan, hasrat, atau kebutuhan seseorang. Motif dan motivasi berkaitan erat dengan penghayatan
suatu kebutuhan berperilaku tertentu untuk mencapai tujuan. Motif menghasilkan mobilisasi energi
(semangat) dan menguatkan perilaku seseorang. Secara umum motif sama dengan drive.
Beck (1990: 19), berdasarkan pendekatan regulatoris, menyatakan “drive” sama seperti sebuah
kendaraan yang mempunyai suatu mekanisme untuk membawa dan mengarahkan perilaku
seseorang.
Sejalan dengan itu, berdasarkan teori atribusi Weiner (Gredler, 1991: 452) ada dua lokus penyebab
seseorang berhasil atau berprestasi. Lokus penyebab instrinsik mencakup (1) kemampuan, (2) usaha,
dan (3) suasana hati (mood), seperti kelelahan dan kesehatan. Lokus penyebab ekstrinsik meliputi (1)
sukar tidaknya tugas, (2) nasib baik (keberuntungan), dan (3) pertolongan orang lain. Motivasi
berprestasi mengandung dua aspek, yaitu (1) mencirikan ketahanan dan suatu ketakutan akan
kegagalan dan (2) meningkatkan usaha keras yang berguna dan mengharapkan akan keberhasilan
(McClelland, 1976: 74-75).
Namun, Travers (1982:435) mengatakan bahwa ada dua kategori penting dalam motivasi berprestasi,
yaitu mengharapkan akan sukses dan takut akan kegagalan.
Uraian di atas menunjukkan bahwa setidak-tidaknya ada dua indikator dalam motivasi berprestasi
(tinggi), yaitu kemampuan dan usaha. Namun, bila dibandingkan dengan atribusi intrinsik dari Wainer,
ada tiga indikator motivasi berprestasi tinggi yaitu: kemampuan, usaha, dan suasana hati (kesehatan).
Berdasarkan uraian di atas, hakikat motivasi berprestasi dalam penelitian ini adalah rangsangan-
rangsangan atau daya dorong yang ada dalam diri yang mendasari kita untuk belajar dan berupaya
mencapai prestasi belajar yang diharapkan.
2. Selalu Perspektif
Seorang wirausahawan hendaknya seorang yang mampu menatap masa dengan dengan lebih optimis.
Melihat ke depan dengan berfikir dan berusaha. Usaha memanfaatkan peluang dengan penuh
perhitungan. Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki persepktif dan
pandangan kemasa depan. Karena memiliki pandangan jauh ke masa depan maka ia akan selalu
berusaha untuk berkarsa dan berkarya (Suryana, 2003 : 23). Kuncinya pada kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru serta berbeda dengan yang sudah ada.
Walaupun dengan risiko yang mungkin dapat terjadi, seorang yang perspektif harus tetap tabah dalam
mencari peluang tantangan demi pembaharuan masa depan. Pandangan yang jauh ke depan
membuat wirausaha tidak cepat puas dengan karsa dan karya yang sudah ada. Karena itu ia harus
mempersiapkannya dengan mencari suatu peluang.
2. Selalu Perspektif
Seorang wirausahawan hendaknya seorang yang mampu menatap masa dengan dengan lebih optimis.
Melihat ke depan dengan berfikir dan berusaha. Usaha memanfaatkan peluang dengan penuh
perhitungan. Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki persepktif dan
pandangan kemasa depan. Karena memiliki pandangan jauh ke masa depan maka ia akan selalu
berusaha untuk berkarsa dan berkarya (Suryana, 2003 : 23). Kuncinya pada kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru serta berbeda dengan yang sudah ada.
Walaupun dengan risiko yang mungkin dapat terjadi, seorang yang perspektif harus tetap tabah dalam
mencari peluang tantangan demi pembaharuan masa depan. Pandangan yang jauh ke depan
membuat wirausaha tidak cepat puas dengan karsa dan karya yang sudah ada. Karena itu ia harus
mempersiapkannya dengan mencari suatu peluang.
3 Memiliki Kreatifitas Tinggi
Menurut Teodore Levit, kreativitas adalah kemampuan untuk berfikir yang baru dan berbeda. Menurut
Levit, kreativitas adalah berfikir sesuatu yang baru (thinking new thing), oleh karena itu enurutnya
kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berfikir sesuatu yang lama
dengan cara-cara baru. Menurut Zimmerer dalam buku yang ditulis Suryana (2003 : 24) dengan judul
buku “Entrepreneurship And The New Venture Formation”, mengungkapkan bahwa ide-ide kreativitas
sering muncul ketika wirausaha melihat sesuatu yang lama dan berfikir sesuatu yang baru dan
berbeda. Oleh karena itu kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada
(generating something from nothing). Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam
rangka memecahkan persolan-persolan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan
(inovation isthe ability to apply creative solutions to those problems ang opportunities to enhance or to
enrich people’s live). “Sometimes creativity involves generating something from nothing. However,
creativity is more likely to result in colaborating on the present, in putting old things together in the
new ways, or in taking something away to create something simpler or better”. Dari definisi diatas,
kreativitas mengandung pengertian, yaitu :
1. Kreativitas adalah menciptakan sesuatu yang asalnya tidak ada.
2. Hasil kerjasama masa kini untuk memperbaiki masa lalu dengan cara baru.
3. menggantikan sesuatu dengan sesuatu yang lebih sederhana dan lebih baik.
Menurut Zimmerer(1996:7), “creativity ideas often arise when entrepreuneurs look at something old
and think something new or different”. Ide-ide kreativitas sering muncul ketika wirausaha melihat
sesuatu yang lama dan berpikir sesuatu baru dan berbeda. Oleh karena itu kreativitas adalah
nenciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada (generating something from nothing). Rahasia
kewirausahaan adalah dalam menciptakan nilai tambah barang dan jasa terletak pada penerapan
kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan meraih peluang yang dihadapi tiap hari
(applying creativity and inovation to solve the problems and to exploit opportunities that people face
every day). Berinisiatif ialah mengerjakan sesuatu tanpa menunggu perintah. Kebiasaan berinisiatif
akan melahirkan kreativitas (daya cipta) setelah itu melahirkan inovasi. Menurut Zimmerer ada tujuh
langkah proses berpikir kreatif dalam kewirausahaan, yaitu:
Tahap 1: Persiapan (Preparation)
Tahap 2: Penyelidikan (Investigation)
Tahap 3: Transformasi (Transpormation)
Tahap 4: Penetasan (Incubation)
Tahap 5: Penerangan (Illumination)
Tahap 6: Pengujian (Verification)
Tahap 7: Implementasi (Implementation)
4 Memiliki Perilaku Inovatif Tinggi
Menjadi wirausaha yang handal tidaklah mudah. Tetapi tidaklah sesulit yang dibayangkan banyak
orang, karena setiap orang dalam belajar berwirausaha. Menurut Poppy King, wirausaha muda dari
Australia yang terjun ke bisnis sejak berusia 18 tahun, ada tiga hal yang selalu dihadapi seorang
wirausaha di bidang apapun, yakni: pertama, obstacle (hambatan); kedua, hardship (kesulitan); ketiga,
very rewarding life (imbalan atau hasil bagi kehidupan yang memukau). Sesungguhnya kewirausahaan
dalam batas tertentu adalah untuk semua orang. Mengapa? cukup banyak alasan untuk mengatakan
hal itu. Pertama, setiap orang memiliki cita-cita, impian, atau sekurang-kurangnya harapan untuk
meningkatkan kualitas hidupnya sebagai manusia. Hal ini merupakan semacam “intuisi” yang
mendorong manusia normal untuk bekerja dan berusaha. “Intuisi” ini berkaitan dengan salah satu
potensi kemanusiaan, yakni daya imajinasi kreatif. Karena manusia merupakan satu-satunya mahluk
ciptaan Tuhan yang, antara lain, dianugerahi daya imajinasi kreatif, maka ia dapat menggunakannya
untuk berpikir. Pikiran itu dapat diarahkan ke masa lalu, masa kini, dan masa depan. Dengan berpikir,
ia dapat mencari jawabanjawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan penting seperti: Dari manakah
aku berasal? Dimanakah aku saat ini? Dan kemanakah aku akan pergi? Serta apakah yang akan aku
wariskan kepada dunia ini?
Dalam buku Berwirausaha Dari Nol telah dapat disampaikan bahwa mereka:
1. digerakkan oleh ide dan impian,
2. lebih mengandalkan kreativitas,
3. menunjukkan keberanian,
4. percaya pada hoki, tapi lebih percaya pada usaha nyata,
5. melihat masalah sebagai peluang,
6. memilih usaha sesuai hobi dan minat,
7. mulai dengan modal seadanya,
8. senang mencoba hal baru,
9. selalu bangkit dari kegagalan, dan
10. tak mengandalkan gelar akademis.
Sepuluh kiat sukses itu pada dasarnya sederhana, tidak memerlukan orang-orang yang luar biasa.
Orang dengan IQ tinggi, sedang, sampai rendah dapat (belajar) melakukannya.
5. Selalu Komitmen dalam Pekerjaan, Memiliki Etos Kerja dan Tanggung Jawab
Seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam usahanya
dan tekad yang bulat didalam mencurahkan semua perhatianya pada usaha yang akan digelutinya,
didalam menjalankan usaha tersebut
seorang wirausaha yang sukses terus memiliki tekad yang mengebu-gebu
dan menyala-nyala (semangat tinggi) dalam mengembangkan usahanya,
ia tidak setengah-setengah dalam berusaha, berani menanggung resiko,
bekerja keras, dan tidak takut menghadapi peluang-peluang yang ada
dipasar. Tanpa usaha yang sungguh-sunguh terhadap pekerjaan yang
digelutinya maka wirausaha sehebat apapun pasti menemui jalan
kegagalan dalam usahanya. Oleh karena itu penting sekali bagi seorang
wirausaha untuk komit terhadap usaha dan pekerjaannya.
6 Mandiri atau Tidak Ketergantuangan
Sesuai dengan inti dari jiwa kewirausahaan yaitu kemampuan
untuk menciptakan seuatu yang baru dan berbeda (create new and
different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk
menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup, maka
seorang wirausaha harus mempunyai kemampuan kreatif didalam
mengembangkangkan ide dan pikiranya terutama didalam menciptakan
peluang usaha didalam dirinya, dia dapat mandiri menjalankan usaha
yang digelutinya tanpa harus bergantung pada orang lain, seorang
wirausaha harus dituntut untuk selalu menciptakan hal yang baru
dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber yang ada disekitarnya,
mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru,
menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru
yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan
menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.
7 Berani Menghadapi Risiko
Richard Cantillon, orang pertama yang menggunakan istilah
entrepreneur di awal abad ke-18, mengatakan bahwa wirausaha adalah
seseorang yang menanggung risiko. Wirausaha dalam mengambil
tindakan hendaknya tidak didasari oleh spekulasi, melainkan perhitungan
yang matang. Ia berani mengambil risiko terhadap pekerjaannya karena
sudah diperhitungkan. Oleh sebab itu, wirausaha selalu berani mengambil
risiko yang moderat, artinya risiko yang diambil tidak terlalu tinggi dan
tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi risiko yang didukung
komitmen yang kuat, mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari
peluang sampai memperoleh hasil. Hasil-hasil itu harus nyata/jelas dan
objektif, dan merupakan umpan balik (feedback) bagi kelancaran
kegiatannya (Suryana, 2003 : 14-15).
Kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko merupakan
salah satu nilai utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau
mengambil risiko akan sukar memulai atau berinisiatif. Menurut Angelita S.
Bajaro, “seorang wirausaha yang berani menanggung risiko adalah orang
yang selalu ingin jadi pemenang dan memenangkan dengan cara yang
baik” (Yuyun Wirasasmita, dalam Suryana, 2003 : 21). Wirausaha adalah
orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk
lebih mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang
menantang. Oleh sebab itu, wirausaha kurang menyukai risiko yang
terlalu rendah atau terlalu tinggi. Keberanian untuk menanggung risiko
yang menjadi nilai kewirausahaan adalah pengambilan risiko yang penuh
dengan perhitungan dan realistis. Kepuasan yang besar diperoleh apabila
berhasil dalam melaksanakan tugas-tugasnya secara realistis. Wirausaha
menghindari situasi risiko yang rendah karena tidak ada tantangan, dan
menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin berhasil.
8 Selalu Mencari Peluang
Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang positif terhadap
peluang untuk memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau
pelayanan yang lebih baik pada pelanggan dan masyarakat, cara yang
etis dan produktif untuk mencapai tujuan, serta sikap mental untuk
merealisasikan tanggapan yang positif tersebut. Pengertian itu juga
menampung wirausaha yang pengusaha, yang mengejar keuntungan
secara etis serta wirausaha yang bukan pengusaha, termasuk yang
mengelola organisasi nirlaba yang bertujuan untuk memberikan
pelayanan yang lebih baik bagi pelanggan/masyarakat.
9 Memiliki Jiwa Kepemimpinan
Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat
kepemimpinan, kepeloporan dan keteladanan. Ia selalu ingin tampil
berbeda, lebih dahulu, lebih menonjol. Debgan menggunakan
kemampuan kreativitas dan inovasi, ia selalu menampilkan barang dan
jasa-jasa yang dihasilkanya lebih cepat, lebih dahulu dan segera berada
dipasar. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi pelopor
yang baik dalam proses produksi maupun
prmasaran. Ia selalu memamfaatkan perbedaan sebagai suatu yang
menambah nilai. Karena itu, perbedaan bagi sesorang yang memiliki jiwa
kewirausahaan merupakan sumber pembaharuan untuk menciptakan
nilai. Ia selalu ingin bergaul untuk mencari peluang, terbuka untuk
menerima kritik dan saran yang kemudian dijadikan peluang. Leadership
Ability adalah kemampuan dalam kepemimpinan. Wirausaha yang
berhasil memiliki kemampuan untuk menggunakan pengaruh tanpa
kekuatan (power), seorang pemimpin harus memiliki taktik mediator dan
negotiator daripada diktaktor.
Semangat, perilaku dan kemampuan wirausaha tentunya
bervariasi satu sama lain dan atas dasar itu wirausaha dikelompokkan
menjadi tiga tingkatan yaitu: Wirausaha andal, Wirausaha tangguh,
Wirausaha unggul. Wirausaha yang perilaku dan kemampuannya lebih
menonjol dalam memobilisasi sumber daya dan dana, serta
mentransformasikannya menjadi output dan memasarkannya secara
efisien lazim disebut Administrative Entrepreneur. Sebaliknya, wirausaha
yang perilaku dan kemampuannya menonjol dalam kreativitas, inovasi
serta mengantisipasi dan menghadapi resiko lazim disebut Innovative
Entrepreneur.
10 Memiliki Kemampuan Manajerial
Salah satu jiwa kewirausahaan yang harus dimiliki seorang
wirausaha adalah kemampuan untuk memanagerial usaha yang sedang
digelutinya, seorang wirausaha harus memiliki kemampuan perencanaan
usaha, mengorganisasikan usaha, visualisasikan usaha, mengelola usaha
dan sumber daya manusia, mengontrol usaha, maupun kemampuan
mengintergrasikan operasi perusahaanya yang kesemuanya itu adalah
merupakan kemampuan managerial yang wajib dimiliki dari seorang wirausaha, tanpa itu semua maka
bukan keberhasilan yang diperoleh
tetapi kegagalan uasaha yang diperoleh.
11 Memiliki Kerampilan Personal
Wirausahawan Andal. Wirausahawan andal memiliki ciri-ciri
dan cara-cara sebagai berikut:
Pertama Percaya diri dan mandiri yang tinggi untuk mencari
penghasilan dan keuntungan melalui usaha yang dilaksanakannya.
Kedua, mau dan mampu mencari dan menangkap peluang yang
menguntungkan dan memanfaatkan peluang tersebut.
Ketiga, mau dan mampu bekerja keras dan tekun untuk menghasilkan
barang dan jasa yang lebih tepat dan effisien.
Keempat, mau dan mampu berkomunikasi, tawar menawar dan
musyawarah dengan berbagai pihak, terutama kepada pembeli.
Kelima, menghadapi hidup dan menangani usaha dengan terencana,
jujur, hemat, dan disiplin.
Keenam, mencintai kegiatan usahanya dan perusahaannya secara
lugas dan tangguh tetapi cukup luwes dalam melindunginnya.
Ketujuh, mau dan mampu meningkatkan kapasitas diri sendiri dan
kapasitas perusahaan dengan memanfaatkan dan memotivasi orang lain
(leadership/ managerialship) serta melakukan perluasan dan
pengembangan usaha dgn resiko yang moderat.
Faktor-faktor Yang Menyebabkan Kegagalan Wirausaha
Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa
faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha
barunya:
1. Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak
memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha
merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan
kurang berhasil.
2. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan
mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia,
maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat
berhasil dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan
adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan
penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara aliran kas
akan menghambat operasional perusahan dan mengakibatkan
perusahaan tidak lancar.
4. Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari
suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan
mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
5. Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis
merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat
mengakibatkan perusahaan sukar
beroperasi karena kurang efisien.
6. kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitannya
dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan dapat
mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.
7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang
setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha
yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah
hati, kemungkinan gagal menjadi besar.
8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi
kewirausahaan. Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan
melakukan perubahan, tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil.
Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila
berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan
setiap waktu.
51 Responses to Kewirausahaan
1. Pramono mengatakan:
Maret 2, 2009 pukul 11:53 am
MANTAAAAAAAAAAP!!!!!!!!!!!!!!!!
Balas
2. Pramono mengatakan:
Maret 2, 2009 pukul 11:53 am
saya mau makan mie goreng
Balas
3. mardiyah mengatakan:
Maret 29, 2009 pukul 9:04 am
ass.pak,materi lainnya yang tlah bapak sampaikan di kelas mana?sbentar lagi kan mid.saya belum
punya bahannya.
Balas
4. budi mengatakan:
April 2, 2009 pukul 2:17 am
Assalamualaikum…
Pak Untuk modul kewirausahaan ada yang bisa di download tidak.??
Terimakasih
Balas
5. Junaidi mengatakan:
April 4, 2009 pukul 5:21 pm
numpang lewat….
Balas
6. cheatozz mengatakan:
April 21, 2009 pukul 6:49 pm
terima kasih pak materi nya ….
buat tugas neh ….
Balas
7. ghe-a' mengatakan:
September 3, 2009 pukul 4:43 am
makaci bgt ych pak materix, ini bwt tugas.thnkz a lot
Balas
8. retnooo... mengatakan:
September 29, 2009 pukul 12:10 pm
wah…pas banget ni sama tugas yang lagi saya cari…terima kasih…
Balas
9. fandi mengatakan:
Oktober 12, 2009 pukul 4:39 am
thanx wat blognya tugas q dah selesai…..
makasih bgt
Balas
10. fikri mengatakan:
Oktober 28, 2009 pukul 4:28 am
terima kasih pak materinya buat tugas nich
Balas
11. valent mengatakan:
Oktober 30, 2009 pukul 8:22 am
thengxxx bgd ya..
wat blogna…
akhilna gge ketolong ugaaa,,,
fiuuuff..
Balas
12. yochita mengatakan:
November 3, 2009 pukul 5:28 pm
thx pak.. ..
bahan ujian neh.. ..
Balas
13. andi mengatakan:
November 7, 2009 pukul 11:59 am
uh bete nyari tugas lewat wanret…kerennya sih ke perpus aja…tapi katanya udah ga gaul he he…
but thanks ya pa…
Balas
14. rino mengatakan:
November 8, 2009 pukul 10:43 am
thx bgd,akhirnya aq bz nyelesein tgaz…^rhyno’z^
Balas
15. alya mengatakan:
November 30, 2009 pukul 5:58 am
aku ambil sebagian info utk tugas kul ku,,,maksih ud sediain info…:)
Balas
16. akang 225 mengatakan:
Desember 1, 2009 pukul 4:18 pm
makasih kang atas informasinya
Balas
17. Thie"Nd_Stsetia mengatakan:
Desember 7, 2009 pukul 11:16 am
Aq bnggung ma pljaran satu Ni, tp dha nmuin isinya,,,,,
Thnkz bgd deeechhh……
Balas
18. JULI mengatakan:
Desember 11, 2009 pukul 2:57 am
SD kami sudah menerapkan jiwa kewirausahaan melalui market day dan family gathering bahkan
nilai enterpreunership/kewirausahaan mulai TA ini kami masukkan kedalam muatan lokal. Ada
saran tidak seperti apa penilaian dan materi yang baik untuk Siswa SD ?? tx juli SD Putradarma
Global School
Balas
19. abel mengatakan:
Desember 13, 2009 pukul 6:35 am
mantaab….terima kasih ya gan
Balas
20. erwien mengatakan:
Desember 13, 2009 pukul 3:29 pm
buagus…
Balas
21. wakwaw mengatakan:
Desember 15, 2009 pukul 3:29 am
daftar pustakanya mana ???
Balas
22. Hanif mengatakan:
Desember 19, 2009 pukul 8:00 pm
Weiss… Blognya keren, yg nulis pasti gantenk. =p
Thanks ya.. Aq jdi tmbah bersemangat berwirausaha
Balas
o admin mengatakan:
Januari 4, 2010 pukul 1:21 am
thanx semuanya, smoga bermanfaat
Balas
23. dimas mengatakan:
Januari 10, 2010 pukul 2:20 pm
assmkm: saya punya bbrp pertnyaan tlng d jawab. tmksh
1.Seorang wiusahawan hrs memiliki jiwa kepemimpinan dan kmmpuan manajerial,Mengapa
keduanya pntng dimiliki oleh seorang pngusaha??
2.bagaimana seorang usahawan agar mencapai kesuksesan??
3.Mengapa kewirausahaan diperlukan termasuk dalam dunia IT dan sistem informasi?
4.masalah utama yang dimiliki oleh usahawan pemula dan bagaiman mensiasatinya?
5.Mngp pentingnya inovasi dan kreativitas dlm dunia kewirausahaan??
6.yang harus dilakukan untuk menggali sumber peluang usaha,Pergunakan perspektif
technopreneurship?
7.Mengapa dlm melakukan aktivitas keiwrausahaan memerlukan Business Plan?fungsinya apa?
tolong buat business plan untuk aktivitas technopreneurship yang sesuai dengan bidang keilmuan
saudara???
Tolong jawabanya di kirim ke email saya.. trmksh
wassalam..
Balas
24. Kapan Kewirausahaan Nongol???? « The Reds Mania mengatakan:
Januari 11, 2010 pukul 8:44 am
[...] (http://viewcomputer.wordpress.com/kewirausahaan/). [...]
Balas
25. gokimhock mengatakan:
Januari 18, 2010 pukul 4:02 am
Ayo BANGKIT kan wirausaha di Rantauprapat…
Balas
26. poe mengatakan:
Januari 22, 2010 pukul 10:12 am
hai, salam kenal, kunjungi web poe yah http://iplogodesign.com/. poe bergerak di bidang brand
consultant, menerima pembuatan logo untuk perusahaan maupun UKM
Balas
27. SAUT BOANGMANALU mengatakan:
Januari 28, 2010 pukul 8:17 pm
TERIMAKASIH ATAS INFORMASI DAN TULISANNYA, CUKUP BERMANFAAT BUAT BACAAN/REFRENSI
UNTUK REGENERASI. KUNJUNGI JUGA SEMUA TENTANG PAKPAK DAN UPDATE BERITA-BERITA DARI
KABUPATEN PAKPAK BHARAT DI GETA_PAKPAK.COMhttp://boeangsaoet.wordpress.com
Balas
28. eril mengatakan:
Februari 1, 2010 pukul 4:53 am
panjang banget k
Balas
29. Joni Arda mengatakan:
Februari 16, 2010 pukul 4:06 am
Terima kasih
Informasinya sangat berguna buat kami yang tengah belajar berwirausaha.
Kami sedang mengembangkan sebuah Inkubator Bisnis yang memproduksi kertas seni dan karton,
serta produk kerajanian dengan bahan baku kertas seni dan karton seperti pigura dll.
Balas
30. emy_elite mengatakan:
Maret 3, 2010 pukul 6:27 am
berwira usaha tu bkn cm ingin tp btuuuuuuuh………….
Balas
31. litha chayut n yani cutes mengatakan:
Maret 5, 2010 pukul 12:19 pm
ukheeeeeeeeeeeeeeeeeeeeey
Balas
32. mardjan mengatakan:
Maret 19, 2010 pukul 1:34 pm
terima kasih atas materi yang diberikan semoga bermanfaat bagi kita semua amin
Balas
33. indah mengatakan:
Maret 30, 2010 pukul 9:12 am
makasih ya buat materi nya.
jadi aku punya bahan buat UTS, kalau beli bukunya kan mahal.
jadi thanks banget.
Balas
34. sekar mengatakan:
April 21, 2010 pukul 7:38 am
ini pak amin unas bukan?
Balas
35. A.hakam as-arani mengatakan:
Mei 11, 2010 pukul 5:50 am
Aslm,wrb
terimakasih ya pak atas info kewirausahaan nya…
semoga Bapak.. Mudah rezekinya..
Ya Allah
Ya Rahman
Ya rahim
Balas
36. eryk fitriyadin mengatakan:
Mei 17, 2010 pukul 2:25 am
makasih atas bantuannya karena melalui materi ini saya apat mengerjakan tuygas saya
Balas
37. Maria Astuti mengatakan:
Juni 3, 2010 pukul 6:50 am
Thx ya pak,,, akhirnya aq dapat bhan buat ngrjaen tugaz……
Balas
38. umam mengatakan:
Juli 15, 2010 pukul 8:46 am
KANG MNTAP.
Balas
39. kris mengatakan:
Juli 17, 2010 pukul 1:05 am
jiaahhh.. muantabb.. makasih pak..
Balas
40. aNDRE mengatakan:
Juli 19, 2010 pukul 1:18 pm
5ksih pak!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Balas
41. Suliati Tuti mengatakan:
Agustus 2, 2010 pukul 9:06 am
Terima kasih sangat bermanfaat utk tugas mengajar saya.
Balas
42. dhecky mengatakan:
September 19, 2010 pukul 2:17 pm
trimakasih atas pmbri tahuan nya in sngat brmanfaat bgi saya….
Balas
43. Dan mengatakan:
September 26, 2010 pukul 2:23 pm
Bagus tapi kurang dapus yang dari bukunya mana,kalo bisa di tampilin tuh?
Balas
44. rizka mengatakan:
Oktober 9, 2010 pukul 12:33 am
thanks bgt…
Balas
45. Ayon mengatakan:
Oktober 20, 2010 pukul 1:32 am
sayang, ga ada daftar pustakanya…
jadi ga tw judul buku-bukunya…
Balas
46. titi mengatakan:
Oktober 25, 2010 pukul 2:21 am
maturnuwun sanget………
Balas
47. rizhani mengatakan:
November 9, 2010 pukul 11:48 pm
wah…kriting nie tangan…thanks ya….
Balas
48. cibu mengatakan:
November 12, 2010 pukul 10:16 pm
jiwa wirausaha memang harus dipupuk sejak dini dan harus bisa memanage keuangan kita sendiri.
buat yang mau usaha isi pulsa silahkan kunjungi web ini http://startplus.wordpress.com
Balas
49. eko mengatakan:
Januari 17, 2011 pukul 9:54 am
wah lengkap banget bro…..thank’s
Balas
50. transferfactorformula mengatakan:
Januari 23, 2011 pukul 5:46 am
Entrepreneur itu bicara peluang. Baik secara konvensional, mau pun non konvensional
Balas
Tinggalkan Balasan
Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *
Nama *
Email *
Situs web
Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien dibandingkan sebelumnya. Wirausaha yang memiliki motif berprestasi pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Suryana, 2003 : 33-34) Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya.
Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan kegagalan.
Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi.
Berani menghadapi resiko dengan penuh perhitungan.
Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang (fiftyfifty).
Jika tugas yang diembannya sangat ringan, maka wirausaha merasa kurang tantangan, tetapi ia selalu menghindari tantangan yang paling sulit yang memungkinkan pencapaian keberhasilan sangat rendah.
(viewcomputer.wordpress.com)
MOTIVASI WIRAUSAHAPosted on January 9, 2011 by hilman77
Motivasi adalah suatu faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan
atau kegiatan tertentu, sehingga motivasi dapat diartikan sebagai pendorong perilaku seseorang.
Motivasi orang melakukan bisnis, wirausaha sering berbeda. Keanekaragaman ini menyebabkan
perbedaan dalam perilaku yang berkaitan dengan kebutuhan dan tujuan.
Adanya risiko yang cukup besar, banyaknya waktu dan energi yang dibutuhkan tidak
menurunkan semangat munculnya wirausaha-wirausaha baru. Seorang wirausaha termotivasi
untuk melakukan kegiatan usaha dengan berbagai alasan:
1. Independensi
2. Pengembangan diri
3. Pekerjaan yang tidak memuaskan
4. Penghasilan
5. Keamanan
Berbagai macam teori motivasi juga mampu menjelaskan motivasi orang melakukan kegiatan
usaha sebagai seorang wirausaha:
1. Motif berprestasi kewirausahaan (Teori David McClelland, 1961):
seorang wirausaha melakukan kegiatan usaha didorong oleh ke-
butuhan untuk berprestasi, berhubungan dengan orang lain dan
untuk mendapatkan kekuasaan baik secara finansial maupun secara
sosial.Wirausaha melakukan kegiatan usaha dimotivasi oleh:
a. Motif berprestasi (need for achievement)
Orang melakukan kegiatan kewirausahaan didorong oleh keingginan
mendapatkan prestasi dan pengakuan dari keluarga maupun masyarakat.
b. Motif berafiliasi (need for affiliation)
Orang melakukan kegiatan kewirausahaan didorong oleh keinginan untuk
berhubungan dengan orang lain secara sosial kemasyarakatan.
c. Motif kekuasaan (need for power)
Orang melakukan kegiatan kewirausahaan didorong oleh keingginan
mendapatkan kekuasaan atas sumberdaya yang ada. Peningkatan kekayaan,
pengusahaan pasar sering menjadi pendorong utama wirausaha melakukan
kegiatan usaha.
2. Motif Kebutuhan Maslow (Teori Hirarki Kebutuhan Maslow, 1970):
Teori hirarki kebutuhan Maslow mampu menjelaskan motivasi orang melakukan kegiatan
usaha. Maslow membagi tingkatan motivasi ke dalam hirarki kebutuhan dari kebutuhan
yang rendah sampai yang berprioritas tinggi, di mana kebutuhan tersebut akan
mendorong orang untuk melakukan kegiatan usaha.
3. Physiological Need
Motivasi seorang melakukan kegiatan kewirausahaan didorong untuk mampu memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari, fisiologi seperti; makan, minum, kebutuhan hidup layak se-
cara fisik dan mental.
4. Security need
Motivasi melakukan kegiatan usaha, bisnis untuk memenuhi rasa aman atas sumberdaya
yang dimiliki, seperti: investasi, perumahan, asuransi, dan lain-lain.
5. Social need
Motivasi seseorang melakukan kegiatan usaha, bisnis untuk memenuhi kebutuhan sosial,
berhubungan dengan orang lain dalam suatu komunitas.
6. Esteem need
Motivasi melakukan kegiatan usaha, bisnis untuk memenuhi rasa kebanggaan, diakuinya
potensi yang dimiliki dalam melakukan kegiatan bisnis.
7. Self actualization need
Motivasi melakukan kegiatan usaha untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri.
Keingginan wirausaha untuk menghasilkan sesuatu yang diakui secara umum bahwa hasil
kerjanya dapat diterima dan bermanfaat bagi masyarakat.
top related