TESIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DASAR DALAM …

Post on 29-Nov-2021

5 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

Transcript

TESIS

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DASAR DALAM PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH ( MBS )

DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN MANUJU KABUPATEN GOWA

THE LEADERSHIP OF THE HEADMASTERSrsquo ELEMENTARY SCHOOL IN APLICATION SCHOOL BASED MANAGEMENT

IN SEVERAL ELEMENTARY SCHOOL OF MANUJU IN GOWA REGENCY

OLEH

JUMIATI 03 07 231 11

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2014

KATA PENGANTAR

BISMILLAHIR RAHMANI RAHIM

Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan tesis penelitian dengan judul ldquo Kepemimpinan Kepala Sekolah

dalam Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah pada Sekolah Dasar di Kecamatan

Manuju Kabupaten Gowardquo

Dalam penulisan tesis penelitian ini penulis tidak luput dari berbagai

rintangan dan hambatan namun berkat bantuan arahan serta petunjuk dan kerja

sama dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis penelitian

ini Oleh karena itu sudah sewajarnyalah pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Prof Dr HMIde Said

DM MPd sebagai Direktur Program Pascasarjana sekaligus Pembimbing I

yang senantiasa memberikan arahan bimbingan serta petunjuk demi selesainya

tesis penelitian ini Dr Abdul Mahsyar MSi sebagai Ketua Program Studi dan

juga sekaligus Pembimbing II di tengah kesibukannya yang dengan penuh

kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis Rektor para dosen dan pihah-

pihak yang terkait dalam proses pendidikan sampai penelitianpenulisan tesis ini

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan tesis penelitian ini

masih jauh dari kesempurnaan Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan

kritikan yang konstruktif serta bimbingan demi kesempurnaan tesis penelitian ini

Gowa Maret 2014

Penulis

ABSTRAK

JUMIATI 2014 Kepemimpinan Kepala Sekolah Dasar dalam Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah ( MBS ) di Sekolah Dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa (dibimbing oleh M Ide Said DM dan Abdul Mahsyar)

Penelitian ini bertujuan mengetahui kepemimpinan Kepala Sekolah dalam penerapan MBS dan untuk mengetahui implementasi MBS sudah sesuai dengan konsep karakteristik MBS di Sekolah Dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa Jumlah Sekolah Dasar di Kecamatan Manuju Kab Gowa 17 buah penelitian ini dilaksanakan di 6 sekolah dasar Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian kualitatif yaitu penelitian yang menggambarkan keadaan sebenarnya dan mengkonparasikan dengan teori yang ada

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan MBS yang meliputi kepala sekolah sebagai edukator leader dan motivator Sedangkan MBS pada Sekolah Dasar di Kecamatan Manuju menunjukkan terbangunnya komitmen bersama yaitu kekompakan kebersamaan dan kekeluargaan terhadap sasaran organisasi serta memberikan kewenangan berupa kepercayaan kepada guru staf dan stakeholder lainnya serta membangun profesionalisme kebijksanaan sekolah dan mendistribusikan kewenangan kepada bawahan sesuai dengan job description Dalam proses pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat botton up dan melalui tahapan- tahapan musyawarah dan rapat pola komunikasi bercorak terbuka dan berlangsung timbal balik sesuai dengan norma yang telah disepakati bersama memberikan kewenangan berupa kepercayaan kepada para guru staf dan stakeholder lainnya untuk mencapai sasaran jalannya organisasi bukan digerakkan oleh birokrasi tetapi oleh kesadaran bersama hal ini sejalan dengan MBS atau sudah sesuai dengan konsepkarakteristik MBS karena kewenangan sekolah dalam pengelolaan sangat luas juga adanya partisipasi aktif

ABSTRACT

JUMIATI 2014 ldquoThe Leadership of the Headmastersrsquo Elementary School in Aplication School Based Management in Several Elementary School of Manuju in Gowa Regencyrdquo under supervisor of M Ide Said And Abdul Mahsyar

The objective of the research was intended to know the real implementation of School based management in Elementary School in Manuju Subdistrict of Gowa Regency Subject in this research was the Elementary School in Manuju Subdistrict where there was seventeen school in there but the researcher just took six school for the research This research used kualitative method as one kind of the research described the fact something based on the theory

The findings of the research showed the leadership of the headmasters in aplication school based management as educator leader and motivator It also showed that the aplication school based management has created coalescence togetherness and friendship in all of school Not only that it has created believeness for the teacher staf organisation and stakeholder and also improved professional wide school according to job description from the botton up Nevertheless the researcher knew that the awareness was needed to achieve that

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip i

HALAMAN PENGESAHAN helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip ii

KATA PENGANTAR helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip iii

DAFTAR ISI helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip iv

BAB I PENDAHULUANhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 1

A Latar Belakang Masalahhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 1

B Rumusan Masalahhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 10

C Tujuan Penulisan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 11

D Manfaat Penulisanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKAhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 13

A Tinjauan Pustakahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 13

1 Kepemimpinanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 13

a Definisi dan Hakekat Kepemimpinanhelliphelliphelliphelliphellip 13

b Pendekatan Kepemimpinan Transformasionalhellip 17

c Fungsi Kepemimpinanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 20

2 Kepemimpinan Kepala Sekolahhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 22

a Sekolah Sebagai Sistemhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 22

b Tugas Pokok dan Fungsi Kepala sekolahhelliphelliphelliphellip 23

c Kepala Sekolah Pengambil Keputusanhelliphelliphelliphelliphellip 24

3 Manajemen Berbasis Sekolahhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 27

a Pengertian MBShelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 27

b Tujuan dan Alasan Menerapkan MBShelliphelliphelliphelliphelliphellip 30

c Strategi Implementasi MBS helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip31

d Karakteristik Manajemen Berbasis Sekolahhelliphelliphelliphelliphelliphellip36

B Kerangka Pikirhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 47

C Definisi Operasional Variabelhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip49

BAB III METODE PENELITIANhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip53

A Desain dan Jenis Penelitianhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip53

B Lokasi dan Waktu Penelitianhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip53

C Fokus Penelitian dan Informan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 53

1 Fokus Penelitianhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 53

2 Informanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 54

D Jenis dan Sumber Datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 55

E Teknik Pengumpulan Datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 56

F Teknik Analisis Datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANhelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 58

A Deskripsi Lokasi Penelitianhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 58

1 Gambaran tentang keadaan sekolah dasar di Kecamatan

Manujuhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 58

2 Kepala sekolahhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 59

a Kepala Sekolah sebagai Edukatorhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 59

b Kepala Sekolah selaku PimpinanLeaderhelliphelliphelliphelliphelliphellip60

c Kepala Sekolah sebagai Motivatorhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 60

B Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan MBShelliphelliphellip62

C Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah pada Sekolah Dasar di

Kecamatan Manujuhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 71

1 Pelimpahan dan Distribusi Kewenanganhelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 71

2 Mekanisme Pembuatan Keputusanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 75

3 Proses Penetapan Kebijakanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 81

4 Membangun Pola Komunikasihelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 84

5 Melakukan Pengawasanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 88

6 Memberikan Motivasi dan Membangun Suasana Kerja

yang Kondusifhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 92

D Pembahasanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 96

BAB V KESIMPULAN DAN SARANhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 100

A Kesimpulanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 100

B Saranhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 101

DAFTAR PUSTAKAhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 102

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah salah satu aspek pembangunan dan sekaligus

syarat mutlak untuk mewujudkan pembangunan nasional Oleh karena itu

pendidikan memiliki posisi strategis dalam segala segi pembangunan bangsa

khusus pada upaya pengembangan sumber daya manusia Dewasa ini keunggulan

suatu bangsa tidak lagi ditandai dengan melimpahnya kekayaan alam melainkan

keunggulan sumber daya manusia (SDM) Mutu SDM berkorelasi positif dengan

mutu pendidikan

Pidarta (1988) mengemukakan bahwa hambatan utama dalam

pengembangan pendidikan bukan pada aspek keuangan tetapi berada pada aspek

mamajemen Manajemen pendidikan merupakan salah satu factor yang perlu

mendapat perhatian dari berbagai pihak dalam meningkatkan mutu pendidikan

Manajemen merupakan ilmu kiat seni dan profesiOleh karena itu upaya

memperbaiki mutu pendidikan harus dimulai dari perbaikan manajemen

pendidikan Sejalan dengan itu Hamalik (1991) menyatakan bahwa manajemen

adalah suatu kekuatan dalam organisasi mengatur atau mengkoordinasikan

kegiatan Suatu proses di mana sumber-sumber yang semula tidak berhubungan

dengan yang lainnya lalu diintegrasikan menjadi suatu system yang menyeluruh

untuk mencapai tujuan organisasiDari beberapa pendapat tersebut maka

kepemimpinan dalam manajemen pendidikan merupakan factor kunci

2

keberhasilan suatu organisasi Maju mundurnya suatu organisasi banyak

dipengaruhi oleh factor kepemimpinannya

Bukti-bukti empiric bahwa kelemahan system pendidikan di Indonesia

adalah lemahnya dalam manajemen pendidikan baik pada level makro meso

maupun mikro Padahal peningkatan mutu pendidikan tidak terjadi begitu saja

Mutu yang diinginkan harus direncanakan dan wajib menggunakan pendekatan

yang sistimatis dengan menggunakan proses perencanaan yang matang

Munculnya paradigmamodel baru tentang manajemen berbasis sekolah

(MBS) yang bertumpu pada penciptaan iklim yang demokratisasi dan pemberian

kepercayaan yang lebih luas kepada sekolah untuk menyelenggarakan pendidikan

secara efisien dan berkualitas Dengan demikian dapat mendorong

profesionalisme guru dan kepala sekolah dalam peranannya sebagai manajer

maupun pemimpin pendidikan di sekolah Hal ini sangat memungkinkan dengan

dikeluarkannya UU Pemerintah No 22 Tahun 1999 selanjutnya diubah dengan

UU No32 Tahun 2004 yaitu Undang-Undang Otonomi Daerah yang kemudian

diatur oleh PP No 33 Tahun 2004 yaitu adanya penggeseran kewenangan dan

pemerintah pusat ke pemda dalam berbagai bidang termasuk bidang pendidikan

Pola bidang pendidikan di atas oleh UU No20 Tahun 2003 tentang sistem

pendidikan nasional dengan pasal 51 menyatakan pengadaan satuan pendidikan

anak usia dini pendidikan dasar dan pendidikan menengah didasarkan pada

standar pelayanan minimum dengan prinsip MBS Kepemimpinan adalah cara

seseorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan agar mau bekerja sama dan

bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi Kepemimpinan akan

berjalan secara efektif dan efisien apabila dilaksanakan oleh pemimpin yang jujur

3

bertanggung jawab transparan cerdas memahami tugas dan kewajibannya

memahami anggotanya mampu memotivasi dan berbagai sifat baik yang terdapat

dalam diri seorang pemimpin Ia sadar bahwa pemimpin memiliki arti sebagai

kemampuan untuk memengaruhi dirinya sendiri dan orang lain melalui

keteladanan nilai-nilai serta prinsip yang akan membawa kebahagiaan dunia dan

akhirat Seorang yang mendapat amanah sebagai eksekutif dan menunjukkan

nilai-nilai moral tersebut sehingga mereka akan memimpin berdasarkan prinsip

(principle centered leadership) Bagi seorang muslim memimpin berarti

memberikan arah atau visi berdasarkan nilai-nilai ruhaniah Mereka menampilkan

diri sebagai teladan dan memberikan aspirasi bagi bawahannya untuk

melaksanakan tugas sebagai keterpanggilan Ilahi Sehingga mereka memimpin

berdasarkan visi atau mampu melihat dan menjangkau ke masa depan (visionary

leadership)

Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang menentukan kesuksesan

implementasi MBS Sebagaimana dikemukakan oleh Nurkolis setidaknya ada

empat alasan kenapa diperlukan figur pemimpin yaitu

1) Banyak orang memerlukan figur pemimpin

2) Dalam beberapa situasi seorang pemimpin perlu tampil mewakili

kelompoknya

3) Sebagai tempat pengambilalihan resiko bila terjadi tekanan terhadap

kelompoknya

4) Sebagai tempat untuk meletakkan kekuasaan

Minarti (201265) menyatakan bahwa MBS memberikan keleluasaan

kepada sekolah untuk mengelola potensi yang dimiliki dengan melibatkan semua

4

unsure stakeholder untuk mencapai peningkatan kualitas sekolah tersebut Karena

sekolah memiliki kewenangan yang sangat luas itu maka kehadiran figure

pemimpin menjadi sangat penting Kepemimpinan yang baik tentunya sangat

berdampak pada tercapainya tujuan organisasi karena pemimpin memiliki

pengaruh terhadap kinerja yang dipimpinya Kemampuan untuk mempengaruhi

suatu kelompok untuk mencapai tujuan merupakan bagian dari kepemimpinan

Konsep kepemimpinan erat sekali hubungannya dengan konsep kekuasaan

Dengan kekuasaan pemimpin memperoleh alat untuk mempengaruhi perilaku para

pengikutnya Terdapat beberapa sumber dan bentuk kekuasaan yaitu kekuasaan

dengan paksaan legitimasi keahlian penghargaan referensi informasi dan

hubungan

Sekolah adalah organisasi yang kompleks dan unik sehingga memerlukan

tingkat koordinasi yang tinggi Oleh sebab itu kepala sekolah yang berhasil yaitu

tercapainya tujuan sekolah serta tujuan dari para individu yang ada di dalam

lingkungan sekolah harus memahami dan menguasai peranan organisasi dan

hubungan kerja sama antara individu Untuk membantu para kepala sekolah di

dalam mengorganisasikan sekolah secara tepat diperlukan adanya satu esensi

pemikiran yang teoritis hierarki kewibawaan dan mekanisme demi pencapaian

kordinasi di lingkungan sekolah Kepala sekolah perlu juga memahami teori

organisasi formal yang akan bermanfaat untuk menggambarkan (depict) hubungan

kerja sama antara struktur dan hasil (outcomes) sebuah sekolah

Upaya meningkatkan mutu hasil belajar kepala sekolah mempunyai

pengaruh yang dominan dan merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap

5

keberhasilan sekolah yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan pendidikan

Setiap tingkah laku kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan diarahkan untuk

membantu pencapaian tujuan pendidikan sehingga kepala sekolah harus mampu

menugasi memeriksa mengukur hasil kerja para guru di sekolah yang

dipimpinnya

Pada Pasal 5 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa setiap warga Negara

mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu

Pendidikan yang bermutu dapat dicapai jika kepala sekolah melakonkan

kepemimpinannya secara efektif Oleh sebab itu maka kepemimpinan yang

menjadi perhatian utama oleh para praktisi dan akademisi Hal ini disebabkan

karena para pemimpin organisasi termasuk di sekolah memiliki posisi sentral

dalam menggerakkan seluruh komponen atau sumber daya untuk mencapai tujuan

organisasi Pandangan yang lebih tegas mengenai pentingnya peran

kepemimpinan dalam rangka pencapaian kinerja organisasi berbicara tentang

kinerja organisasi dalam hal ini sekolah tidak lain sesungguhnya adalah

pencapaian visi organisasi tersebut pencapaian visi sekolah sesungguhnya adalah

kinerja sekolah tersebut Kepala sekolah dalam mewujudkan visi sekolahnya perlu

ditunjang oleh kemampuan kepala sekolah dalam menjalankan roda

kepemimpinannya Oleh sebab itu maka peningkatan mutu pendidikan yang

merupakan kinerja sekolah harus segera dilaksanakan dengan menata faktor-

faktor yang mempengaruhi kinerja kepala sekolah

6

Terkait dengan peran kepala sekolah di atas MBE Project

(httpwwwmbeprojectnetmbe59html) melaporkan bahwa Kepala sekolah

mempunyai dua peran utama pertama sebagai pemimpin institusi bagi para guru

dan kedua memberikan pimpinan dalam manajemen Pembaharuan pendidikan

melalui MBS dan komite sekolah yang diperkenalkan sebagai bagian dari

desentralisasi pendidikan memberikan kepada kepala sekolah kesempatan yang

lebih besar untuk menerapkan dengan lebih mantap berbagai fungsi dari kedua

peran tersebut

Banyak kepala sekolah telah menyesuaikan kinerjanya agar memenuhi

situasi baru di sekolah dan di masyarakat dan menerapkan perubahan-perubahan

Mereka menyadari bahwa mereka harus lebih menjadi kolega dari pada atasan

dari para guru dan bekerjasama lebih erat dengan para guru dan masyarakat dalam

menangani permasalahan-permasalahan pendidikan Beberapa perubahan kinerja

kepala sekolah yang dilaporkan termasuk

(1) manajemen terbuka-menjadi transparan akuntabel dan melibatkan banyak

pihak dalam perencanaan keuangan dan pengembangan program sekolah

bersama sama dengan para guru dan masyarakat luas

(2) menciptakan dan mengelola suasana belajar yang ramah dan positif di

sekolah dan

(3) terbuka dan mendukung inovasi

Kinerja seorang kepala sekolah harus dilihat pada komponen EMASLIM

(Educator Manager Administrator Supervisor Leader Innovator Motivator)

Bahkan ranah Entrepreneurship juga harus menjadi garapan seorang kepala

7

sekolah Sejak dikembangkan MBS di tahun 2000-an seorang kepala sekolah

harus sanggup mengembangkan kegiatan produksijasa sekolah sebagai sumber

belajar harus mampu pula menjadi seorang pelaksana proyek bangunan untuk

swakelola block grant di lingkungan sekolahnya dan peran lainnya yang

terkadang bisa menyebabkan munculnya anggapan bahwa seorang kepala sekolah

sudah melakukan kesalahan dan penyimpangan karena tidak lazimnya ditemui

pada dua dekade yang lalu

Berhubungan dengan peran kepala sekolah di atas hasil kajian

mengungkapkan bahwa kepala sekolah di Kecamatan Manuju kurang

mendapatkan bimbingan khusus tentang pengelolaan manajemen yang terbuka

dan partisipatif serta kurang melakukan kontrol terhadap proses dan hasil yang

dicapai di setiap sekolah Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh kepala

sekolah kurang melibatkan stakeholders sebagai pemangku kepentingan di

sekolah sehingga cenderung masih otoriter padahal sekolah yang mampu

mendorong warganya (guru peserta didik karyawan orang tua peserta didik

tokoh masyarakat) berkontribusi untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan

keputusan terhadap pencapaian tujuan sekolah merupakan suatu proses yang

demokratis Hal ini dilandasi oleh keyakinan bahwa jika seseorang dilibatkan

(berpartisipasi) dalam pengambilan keputusan maka yang bersangkutan akan ada

rdquorasa memilikirdquo terhadap keputusan tersebut sehingga yang bersangkutan juga

akan bertanggungjawab dan berdedikasi sepenuhnya untuk mencapai tujuan

sekolah Semakin besar tingkat partisipasi makin besar pula rasa memiliki makin

besar sara memiliki makin besar pula rasa tanggung jawab makin besar rasa

8

tanggung jawab makin besar pula dedikasinya Tentu saja pelibatan warga

sekolah dalam pengambilan keputusan harus mempertimbangkan keahlian batas

kewenangan dan relevansinya dengan tujuan pengambilan keputusan sekolah

Dalam Perspektif ke depan mengisyaratkan bahwa kepala sekolah juga

harus mampu berperan sebagai figur dan mediator bagi perkembangan

masyarakat dan lingkungannya Pelaksanaan peran fungsi dan tugas tersebut

tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena saling terkait dan saling

mempengaruhi serta menyatu dalam pribadi seorang kepala sekolah yang

profesional Kepala sekolah yang demikianlah yang akan mampu mengelola

sekolah secara efektif dan efisien dan mampu mendorong visi menjadi aksi dalam

paradigma baru manajemen pendidikan

Perkembangan tugas dan tanggung jawab kepala sekolah mensyaratkan

kinerja yang tinggi Program pengembangan kepala sekolah umunnya berdasarkan

pada hasil pengamatan sporadis di lapangan Selain itu penilaian tentang kinerja

kepala sekolah yang dikaitkan dengan faktor-faktor internal yang berpengaruh

terhadap kinerjanya perlu dilakukan Identifikasi faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja kepala sekolah bagaimana hubungan antar faktor tersebut

dan bagaimana pengaruhnya terhadap kinerja kepala sekolah perlu diketahui

dalam usaha rmeningkatkan kinerja mereka sehingga pelaksanaan kegiatan

pendidikan yang berorientasi pada peningkatan mutu segera tercapai

Motivasi kerja serta terjaminnya kerja sama yang harmonis dan

kompetisi secara sehat tidak ada tekanan tumbuhnya keinginan untuk maju dan

9

berprestasi bagi guru dan personil lainnya di sekolah sangat ditentukan oleh

kepemimpinan kepala sekolah

Program kerja sama dengan pihak UNICEF dengan pemerintah Kabupaten

Gowa tentang implementasi Program MBS di sekolah dasar sangat berpengaruh

terhadap kepemimpinan kepala sekolah Program kerja sama yang dilaksanakan

selama ini sejalan dengan pola bidang pendidikan yang diatur dalam UU No20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dengan pasal 51 menyatakan

pengadaan satuan pendidikan anak usia dini dan pendidikan menengah

didasarkan pada standar pelayanan minimum dengan prinsip MBS

Sekolah yang menerapkan manajemen mutu para kepala sekolahnya

memiliki peran yang kuat dalam mengoordinasikan menggerakkan dan

menyerasikan semua sumber daya pendidikan yang tersedia Kepemimpinan

kepala sekolah merupakan salah satu factor yang dapat mendorong untuk dapat

mewujudkan visi misi tujuan sasaran sekolahnya melalui program-program yang

dilaksanakan secara terencana dan bertahap Oleh karena itu kepala sekolah

dituntut mempunyai kemampuan manajemen dan kepemimpinan yang memadai

agar mampu mengambil inisiatifprakarsa untuk meningkatkan mutu sekolah

Sebagai dukungan teori maka berikut ini diuraikan beberapa hasil-hasil

penelitian terdahulu yang relevan sebagai berikut

Budiningsih (2004) dari hasil penelitiannya yang berjudul ldquoPengaruh

Kepemimpinan Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai Dinas

Pendidikan Kabupaten Klatenrdquo menunjukkan bahwa baik secara parsial maupun

stimultan ada pengaruh dan signifikan antara kepemimpinan motivasi dan

10

lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten

Secara variabel berbeda peneliti hanya fokus pada pola pengambilan keputusan

Sudaryanto (2005) meneliti mengenai ldquo Pengaruh pola Kepemimpinan Terhadap

Kinerja Guru dalam Kerangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah

(MPMBS) di Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Jawa Timur bahwa

kepemimpinan dengan MBS dapat meningkatkan kemampuan guru dalam proses

belajar mengajar Sujoko (2006) hasil penelitiannya yang berjudul ldquoPengaruh

Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Lingkungan Kerja dalam penerapan MBS

terhadap Kinerja guru SMU Negeri 3 Sukoharjordquo menunjukkan bahwa baik

secara parsial maupun simultan kepemimpinan kepala sekolah dan lingkungan

kerja berpengaruh terhadap kinerja guru SMU Negeri 3 Sukoharjo

Penelitian yang dilakukan ketiganya tentang kepemimpinan kepala sekolah dalam

penerapan MBS perlu diterapkan oleh seorang pemimpin dalam melaksanakan

tugas Penerapan MBS secara teori memberikan kemungkinan hasil yang lebih

baik dalam kepemimpinan

Berdasarkan masalah dan dukungan teori dari hasil penelitian tersebut di

atas penulis terdorong untuk melakukan penelitian tentang ldquo Kepemimpinan

kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di Kecamatan Manuju

Kabupaten Gowa ldquo

B Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas rumusan masalah

yang dibahas dalam penelitian ini adalah

11

1 Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS di

sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

2 Apakah implementasi MBS sudah sesuai konsepkarakteristik MBS di

sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

C Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah

1 Untuk mengetahui kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS

di sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

2 Untuk mengetahui implementasi MBS sudah sesuai konsepkarakteristik

MBS di sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

D Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun

secara praktis

1 Manfaat Teoretis

a Sebagai masukan untuk menambah perbendaharaan kepemimpinan

kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di Kecamatan

Manuju Kabupaten Gowa

b Sebagai penambah kepustakaan untuk hasil penelitian mengenai

kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS di sekolah

dasar

12

2 Manfaat Praktis

a Hasil penelitian ini digunakan untuk menjadi pedoman bagi para

kepala sekolah sebagai penguat teori kepemimpinan dalam penerapan

MBS

b Bagi peneliti dapat menambah wawasan pengetahuan pengalaman

dan meningkatkan kemampuan dalam melakukan kepemimpinan di

tempat tugas

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Pustaka

1 Kepemimpinan

a Definisi dan Hakikat Kepemimpinan

Definisi sebagai rumusan tentang ruang lingkup dan ciri-ciri suatu konsep

yang menjadi pokok pembicaraan sempat menimbulkan selisih paham para pakar

dari satu pihak berpendapat membicarakan definisi akan sungguh-sungguh

merupakan suatu maut tetapi definisi tentang suatu pokok persoalan diperlukan

Demikian pula walaupun ada di antara para pakar berpendapat definisi suatu

pokok pembicaraan (subject matter) tidak akan dapat membantu banyak tujuan

tetapi satu pendekatan yang memiliki alasan kuat tampil bahwa definisi

memberikan satu landasan pemahaman fenomena untuk dipelajari Dari definisi

sesuatu pokok permasalahan (subject matter) akan dapat diperoleh keterangan

atau frase yang mengungkapkan makna atau ciri-ciri utama dari subject matter

tersebut baik berupa orang benda proses atau kegiatan

Para peneliti biasanya mendefinisikan rdquokepemimpinanldquo menurut

pandangan pribadi mereka serta aspek-aspek fenomena dari kepentingan yang

paling baik bagi para pakar yang bersangkutang Bahkan stogdil membuat

kesimpulan bahwa There are almostas many definitions of leadership as there

are persons who have attempted to define the concept Kepemimpinan

diterjemahkan ke dalam istilah sifat-sifat perilaku pribadi pengaruh terhadap

orang lain pola-pola interaksi hubungan kerja sama antarperan kedudukan dari

14

satu jabatn administratif dan persepsi dari lain-lain tentang legitimasi pengaruh

Dari definisi yang berbeda-beda tersebut mengandung kesamaan asumsi yang

bersifat umum seperti

a di dalam satu fenomena kelompok melibatkan interaksi antara dua orang atau

lebih

b di dalam melibatkan proses mempengaruhi di mana pengaruh yang sengaja

(intentional influence) digunakan oleh pemimpin terhadap para bawahan

Disamping kesamaan asumsi yang umum di dalam definisi tersebut juga

memiliki kelainan sedikit yang bersifat umum pula seperti

a siapa yang mempergunakan pengaruh

b tujuan daripada usaha untuk mempengaruhi dan

c dan cara pengaruh itu dipergunakan

Kepemimpinan memiliki peranan yang dominan dalam sebuah organisasi

Peranan yang dominan tersebut dapat mempengaruhi moral kepuasan kerja

keamanan kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi

Sebagaimana dikatakan (Handoko 1999 286) bahwa pemimpin juga memainkan

peranan kritis dalam membantu kelompok organisasi atau masyarakat untuk

mencapai tujuan Kemampuan dan keterampilan kepemimpinan adalah faktor

penting dan efektifitas seorang manajer Bila organisasi dapat

mengidentifikasikan kualitas yang berhubungan dengan kepemimpinan

kemampuan mengidentifikasikan perilaku dan tehnik-tehnik kepemimpinan

efektif Kepemimpinan dalam bahasa inggris tersebut leadership berarti being a

leader power of leading atau the qualities of leader (Tanjung 2006 8)

15

Secara bahasa makna kepemimpinan itu adalah kekuatan atau kualitas

seseorang pemimpin dalam mengarahkan apa yang dipimpinnya untuk mencapai

tujuan (Handoko1999 293) Seperti halnya manajemen kepemimpinan atau

leadership telah didefinisikan oleh banyak para ahli antaranya adalah Stoner

mengemukakan bahwa kepemimpinan manajerial dapat didefinisikan sebagai

suatu proses mengarahkan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari

sekelompok anggota yang selain berhubungan dengan tugasnya

Ada beberapa pendapat tentang kepemimpinan Menurut Mulyasa

(2002107) kepemimpinan adalah suatu kegiatan untuk mempengaruhi orang-

orang yang diarahkan terhadap pencapaian tujuan organisasi Dharma (2000 42)

menyatakan bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan

seseorang atau kelompok orang untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu

Pendapat Siagian menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan dan

keterampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan suatu kerja

untuk mempengaruhi perilaku orang lain terutama bawahannya untuk berpikir dan

bertindak sehingga melalui perilaku yang positif ia memberikan sumbangsih nyata

dalam pencapaian tujuan organisasi (Anwar2003 66) Transformasi sekolah

bermutu terpadu diawali dengan mengadopsi dedikasi bersama terhadap mutu

oleh dewan sekolah administrator staf siswa guru dan komunitas (Arcaro

2006 10) Oleh karena itu pemimpin seharusnya dapat memandu menuntun

membimbing memberi atau membangun motivasi kerja mengemudikan

organisasi menjalin jaringan komunikasi yang lebih baik sehingga mampu

membawa para bawahan untuk mencapai tujuan yang direncanakan

16

Kartono (dalam Anwar 2003 67) menyatakan bahwa pada setiap

kepemimpinan minimal mencakup tiga unsur yakni 1) ada seorang pemimpin

yang memimpin mempengaruhi dan memberikan bimbingan 2) ada bawahan

yang dikendalikan 3) ada tujuan yang diperjuangkan melalui serangkaian

kegiatan

Seorang pemimpin hendaknya dapat membentuk memperhatikan memelihara

dan menjaga kehendak dan keperluan atasan kepada bawahan dengan baik

mampu bekerja sama mencapai tujuan bersama (keberhasilan tim) Jadi

kepemimpinan dalam pengambilan keputusan merupakan proses mengubah sikap

dan perilaku seseorang atau sekelompok orang baik secara langsung maupun tidak

langsung sehingga terjadi peningkatan dan produktivitas kerjanya lebih baik dan

ada peningkatan Pada dasarnya kepemimpinan dapat dibagi menjadi lima tipe

yaitu 1) otokratik 2) paternalistik 3) kharismatik 4) Laissez Faire dan 5)

demokratik (Djatmiko2002 52-54)

a Tipe otokratik pengambilan keputusan dilakukan sendiri oleh pimpinan

hubungannya dengan bawahan menggunakan pendekatan formal berdasarkan

kedudukan dan status berorientasi pada kekuasaan

b Tipe paternalistic pengambilan keputusan dilakukan sendiri oleh pimpinan

hubungannya dengan bawahan lebih banyak bersifat bapak dan anak

Pemimpin menganggap bawahan sebagai orang yang belum dewasa sehingga

pemimpin bersikap terlalu melindungi bawahan

c Tipe kharimatik menekankan pada dua hal yakni pemimpin berusaha agar

tugas-tugas dapat terselenggara dengan sebaik-baiknya dan memberikan kesan

17

bahwa hubungan dengan bawahan didasarkan pada relasional bukan

kekuasaan

d Tipe laissez faire semua pekerjaan dan tanggung jawab dilakukan sendiri oleh

bawahan Pemimpin hanya merupakan simbol dan tidak memiliki

keterampilan teknis Situasi kerja bawahan tidak terpimpin tidak terkontrol

dan tanpa disiplin kerja

e Tipe demokratik tipe ini dipandang paling ideal Dalam proses pengambilan

keputusan pemimpin mengikut sertakan bawahan Pemimpin cenderung

memperlakukan bawahan sebagai rekan kerja menjaga keseimbangan antara

hubungan formal dan informal juga menjaga keseimbangan antara orientasi

penyelesaian tugas dan orientasi hubungan yang bersifat relasional

Kepemimpinan adalah bagian penting manjemen tetapi tidak sama dengan

manajemen Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang

untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran

Manajemen mencakup kepemimpinan tetapi juga mencakup fungsi lainnya

seperti perencanaan penorganisasian pengawasan dan evaluasi Kepemimpinan

atau leadership dalam pengertian umum menunjukkan suatu proses kegiatan

dalam hal memimpin membimbing mengontrol perilaku perasaan serta tingkah

laku terhadap orang lain yang ada dibawah pengawasannya

b Kepemimpinan Transformational

Kepemimpinan transformasional dapat didefinisikan sebagai gaya

kepemimpinan yang mengutamakan pemberian kesempatan dan atau mendorong

semua unsur yang ada dalam sekolah untuk bekerja atas dasar sistem nilai (values

18

system) yang luhur sehingga semua unsur yang ada di sekolah (guru siswa

pegawai orangtua siswa masyarakat dan sebagainya) bersedia tanpa paksaan

berpartisipasi secara optimal dalam mencapai tujuan ideal sekolah

Secara sederhana kepemimpinan transformasional dapat diartikan sebagai

proses untuk merubah dan mentransformasikan individu agar mau berubah dan

meningkatkan dirinya yang didalamnya melibatkan motif dan pemenuhan

kebutuhan serta penghargaan terhadap para bawahan Terdapat empat faktor untuk

menuju kepemimpinan tranformasional yang dikenal sebutan 4 I yaitu idealized

influence inspirational motivation intellectual stimulation dan individual

consideration

1 Idealized influence kepala sekolah merupakan sosok ideal yang dapat

dijadikan sebagai panutan bagi guru dan karyawannya dipercaya

dihormati dan mampu mengambil keputusan yang terbaik untuk

kepentingan sekolah

2 Inspirational motivation kepala sekolah dapat memotivasi seluruh guru

dan karyawannnya untuk memiliki komitmen terhadap visi organisasi dan

mendukung semangat team dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan di

sekolah

3 Intellectual Stimulation kepala sekolah dapat menumbuhkan kreativitas

dan inovasi di kalangan guru dan stafnya dengan mengembangkan

pemikiran kritis dan pemecahan masalah untuk menjadikan sekolah ke

arah yang lebih baik

19

4 Individual consideration kepala sekolah dapat bertindak sebagai pelatih

dan penasihat bagi guru dan stafnya

Berdasarkan hasil kajian literatur yang dilakukan Northouse (2001)

menyimpulkan bahwa seseorang yang dapat menampilkan kepemimpinan

transformasional ternyata dapat lebih menunjukkan sebagai seorang pemimpin

yang efektif dengan hasil kerja yang lebih baik Oleh karena itu merupakan hal

yang amat menguntungkan jika para kepala sekolah dapat menerapkan

kepemimpinan transformasional di sekolahnya Karena kepemimpinan

transformasional merupakan sebuah rentang yang luas tentang aspek-aspek

kepemimpinan maka untuk bisa menjadi seorang pemimpin transformasional

yang efektif membutuhkan suatu proses dan memerlukan usaha sadar dan

sunggug-sungguh dari yang bersangkutan Northouse (2001) memberikan

beberapa tips untuk menerapkan kepemimpinan transformasional yakni sebagai

berikut

1 Berdayakan seluruh bawahan untuk melakukan hal yang terbaik untuk

organisasi

2 Berusaha menjadi pemimpin yang bisa diteladani yang didasari nilai yang

tinggi

3 Dengarkan semua pemikiran bawahan untuk mengembangkan semangat

kerja sama

4 Ciptakan visi yang dapat diyakini oleh semua orang dalam organisasi

20

5 Bertindak sebagai agen perubahan dalam organisasi dengan memberikan

contoh bagaimana menggagas dan melaksanakan suatu perubahan

6 Menolong organisasi dengan cara menolong orang lain untuk

berkontribusi terhadap organisasi

c Fungsi Kepemimpinan

Dalam kehidupan organisasi fungsi kepemimpinan adalah bagian dari

tugas utama yang harus dilaksanakan Tetapi untuk merumuskan apa yang

dimaksud fungsi kepemimpinan adalah sulit sama sulitnya memberikan definisi

tentang kepemimpinan itu sendiri Kesulitan ini terjadi sebab kepemimpinan

menarik perhatian para pakar untuk menelitinya sehingga melahirkan penelitian

kepemimpinan yang berbeda-beda hamper sebanyak mereka para pakar yang

melakukan penelitian Berbagai macam pendekatan di bidang kepemimpinan

lahirlah pendekatan sifat perilaku situasi dan pendekatan kontigensi untuk lebih

memahami fungsi kepemimpinan lebih lanjut perlu lebih dahulu mempelajari

makna yang terkandung dalam definisi antara lain

a membangkitkan kepercayaan dan loyalitas bawahan

b mengomunikasikan gagasan kepada orang lain

c dengan berbagai cara memengaruhi orang lain

dseorang pemimpin adalah seorang besar yang dikagumi dan mempesona dan

dibanggakan oleh para bawahan

Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi atau

serangkaian tugas-tugas yang harus dilaksanakan seorang pemimpin atau yang

21

lazim disebut fungsi pemimpin menurut pendapat dari pakar adalah sebagai

berikut

a James AFStoner (1982) agar kelompok dapat beoperasi secara efektif seorang

pemimpin mempunyai dua fungsi pokok yaitu

1 task related atau problem solving function dalam fungsi ini pemimpin

memberikan saran dalam pemecahan masalah serta memberikan

sumbangan informasi dan pendapat

2 group maintenance function atau social function meliputi pemimpin

membantu kelompok beroperasi lebih lancer pemimpin memberikan

persetujuan bagi anggota kelompok misalnya menjembatani kelompok

yang sedang berselisih pendapat memerhatikan diskusi kelompok Seorang

pemimpin yang efektif adalah seorang pemimpin mampu menampilkan

kedua fungsi tersebut dengan jelas

b Selznick dalam bukunya Organization Structure and Process (1982176)

mengemukakan ada empat tugas seorang pemimpin

1 mendefinisikan misi dan peranan organisasi (involves the definition of the

institutional organizational mission and role)

2 pengejawantahan tujuan organisasi (the institutional embodiment of

purpose)

3 mempertahankan keutuhan organisasi (to defend the organizationrsquos

integration)

4 mengendalikan konflik internal yang terjadi di dalam organisasi (the

ordering of internal conflict)

22

2 Kepemimpinan Kepala Sekolah

a Sekolah Sebagai Sistem

Sekolah sebagai sistem artinya semua elemen atau unsure yang ada di

sekolah sebagai satu kesatuan yang utuh tidak terpisahkan satu dengan yang lain

seperti siswa guru kepala sekolah gedung alat peraga dan perangkat

pembelajaran dan sebagainya

Dalam era kemandirian sekolah dan era MBS tugas dan tanggung jawab

yang pertama dan yang utama dari para pimpinan sekolah adalah menciptakan

sekolah yang mereka pimpin menjadi semakin efektif dalam arti menjadi semakin

bermanfaat bagi sekolah itu sendiri dan bagi masyarakat luas penggunanya Agar

tugas dan tanggung jawab para pimpinan sekolah tersebut menjadi nyata kiranya

mereka perlu memahami mendalami dan menerapkan beberapa konsep ilmu

manajemen yang dewasa ini telah dikembang-mekarkan oleh pemikir-pemikir

dalam dunia bisnis

Konsep ilmu manajemen tersebut memiliki nilai (dalam arti values) yang

tidak akan menjerumuskan dunia pendidikan kita ke arah bisnis yang dapat

merugikan atau mengecewakan masyarakat luas penggunanya (Thomas B

Santoso 2001) Sekolah sebagai sistem adalah sekolah yang memberdayakan

seluruh komponen yang ada di dalamnya secara terpadu satu sama lain saling

berkaitan erat mendorong kegiatan sekolah untuk mencapai tujuan antara lain

input proses output dan outcome (Depdiknas 20075)

23

b Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Sekolah

Kepemimpinan merupakan salah satu elemen penting dalam mencapai

mempertahankan dan meningkatkan kinerja organisasi Konseptualisasi teori-teori

kepemimpinan telah menarik perhatian dan diskusi panjang para peneliti dan para

praktisi Menurut Pawar dan Eastman (1997) penelitian tentang kepemimpinan

lebih ditekankan pada kepemimpinan transformasional Penelitian di bidang ini

telah dilakukan baik dalam rangka mencari konsepsi yang tepat terhadap gaya

kepemimpinan yang paling efektif maupun prasyarat-prasyarat kontekstual yang

harus diciptakan agar proses kepemimpinan tersebut efektif (Fahruddin Js Pareke

2004)

Menurut Wahyudi (200964) menyatakan bahwa kepala sekolah harus

bertindak sebagai manajer dan pemimpin yang efektif Sebagai manajer ia harus

mampu mengatur agar semua potensi sekolah dapat berfungsi secara optimal Hal

ini dapat dilakukan jika kepala sekolah mampu melakukan fungsi-fungsi

manajemen dengan baik meliputi (1) perencanaan (2) pengorganisasian (3)

pengarahan dan (4) pengawasan Kepala sekolah adalah pelaksana suatu tugas

yang sarat dengan harapan dan pembaharuan kemasan cita-cita mulia pendidikan

kita secara tidak langsung diserahkan kepada kepala sekolah singkatnya kepala

sekolah merupakan tokoh sentral pendidikan Sekolah sebagai suatu komunitas

pendidikan membutuhkan seorang figur pemimpin yang dapat mendayagunakan

semua potensi yang ada dalam sekolah untuk suatu visi dan misi sekolah Pada

level ini kepala sekolah sering dianggap satu atau identik bahkan secara begitu

saja dikatakan bahwa wajah sekolah ada pada kepala sekolahnya Akhirnya

24

kepala sekolah berperanan sebagai manager yang mengelola sekolah sayang

sekali kalau kedua peran itu yakni sebagai tokoh sentral dan manajer dalam

sekolah diharubirukan oleh ketidakmampuan mengatasi aneka krisis yang ada

dalam sekolah (Xaviery 2007)

c Kepala Sekolah sebagai Pengambil Keputusan

Peranan kepala sekolah sebagai pengambil keputusan merupakan peran

yang paling penting dari peranan yang lain seperti informasional dan

interpersonal Ada empat peran sebagai pengambil keputusan yaitu enterpreneur

artinya kepala sekolah berusaha memperbaiki penampilan sekolah Disturbance

handler artinya memperhatikan gangguan yang timbul di sekolah resource

allocater artinya menyediakan segala sumber daya sekolah negotiator roles

artinya kepala sekolah harus mampu untuk mengadakan pembicaraan dan

musyawarah dengan pihak luar (Wahyosumidjo 200294) Lebih lanjut

menambahkan bahwa dalam pengambilan keputusan kepala sekolah berperan

sebagai manajer artinya berperan dalam proses pendayagunaan seluruh sumber

organisasi dan pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan

Adapun tanggung jawab pembinaan dari kepala sekolah antara lain

identifikasi (rekuritmen seleksi) pengangkatan (pekerjaan awal pekerjaan

berikutnya pekerjaan yang dibeda-bedakan) penyesuaian (kurikulum guru-guru

siswa masyarakat) penilaian (waktu alasan sasaran cara) perbaikan (observasi

kelas pertemuan individu kunjungan kelas asosiasi profesi perpustakaan

profesi program mengajar siswa program pelatihan inservice) Di samping

tanggung jawab proses kepala sekolah juga bertanggung jawab atas input

25

sekolah yang mencakup tujuan prioritas dan kontrol sumber daya daya

manusia (human resource) dan sumber material Kepala sekolah sebagai pejabat

formal manajer pemimpin pendidik dan kepala sekolah sebagai staf seperti

halnya pemimpin organisasi yang lain jabatan kepala sekolah juga memerlukan

persyaratan universal yang perlu dimiliki oleh siapapun yang akan menduduki

pemimpin Kepala sekolah mempunyai dua peran utama pertama sebagai

pemimpin institusi bagi para guru dan kedua memberikan pimpinan dalam

manajemen Pembaharuan pendidikan melalui MBS dan komite sekolah yang

diperkenalkan sebagai bagian dari desentralisasi memberikan kepada kepala

sekolah kesempatan yang lebih besar untuk menerapkan dengan lebih mantap

berbagai fungsi-fungsi dari kedua peran yang ada tersebut (Jurnal MBE 2007)

Pada dasarnya seluruh kegiatan yang berlangsung dalam sebuah sekolah

merupakan akibat atau konsekuensi dari berbagai keputusan yang diambil

pimpinan Apakah pada akhirnya sekolah berhasil mencapai sasaran secara efisien

atau sebaliknya mengalami kegagalan ditentukan oleh ketepatan dari berbagai

keputusan yang diambil pimpinan Untuk mendukung proses pengambilan

keputusan yang tepat setiap sekolah perlu memiliki sistem pengelolaan informasi

yang baik karena setiap keputusan memerlukan dukungan informasi yang cepat

tepat dan akurat Kebutuhan sistem seperti itu semakin dirasakan ketika kita

dihadapkan pada persaingan terbuka yang semakin ketat seperti sekarang ini

Dukungan dari berbagai perangkat telekomunikasi dan teknologi informasi

(hardware maupun software) sangat besar artinya dalam mengembangkan sistem

informasi yang handal rapi dan fungsional Satu hal lagi yang perlu dikemukakan

26

kaitannya dengan pengambilan keputusan ialah bahwa tingkat partisipasi anggota

dalam pelaksanaan setiap keputusan yang diambil akan sangat menentukan

keberhasilan pencapaian sasaran keputusan yang bersangkutan Oleh karena itu

sangat bijaksana apabila pimpinan berusaha untuk sejauh mungkin mengambil

keputusan yang bersifat kelompok dengan cara melibatkan bawahan sehingga

tanggungjawab bawahan dalam mengimplementasikan keputusan tersebut

semakin besar dalam interaksi antara kepala dengan guru-guru sebagai bawahan

lebih terlihat sikap subjektif Guru yang sering menemui kepala walau sembrono

dalam mengajar maka itulah yang dianggap baik dan loyal sehingga bisa tinggi

dalam penilaian DP3-nya Sedangkan guru yang biasa saja pada hal sangat

bertanggung jawab dalam pelaksanaan KBM karena kurang ngomong maka

dinilai biasa-biasa saja Jadi inilah akibat kepala sekolah yang malas mengadakan

turba (turun ke bawah) untuk meninjau guru-guru dan sekaligus menjalin

hubungan sosial dan emosional

Seperti yang kita kenal tentang tipe guru secara umum yaitu guru yang

suka menolak gagasan kepala yang karena dianggap kurang tepat dan guru yang

suka lsquonrimorsquo atau guru yang berwatak lsquoyes-manrsquo Guru yang pertama selalu

menghadapi kesukaran karena adanya benturan-benturan pendapat dengan sang

kepala Dan sebetulnya tentang pendekatan ada mereka yang melakukan tapi

caranya kerap kurang mengena Seorang guru wanita mengatakan bahwa ada

kepala yang dekat dengan bawahan tetapi tetap mempunyai wibawa Sebenarnya

inilah kepala yang mempunyai tipe lsquoleadershiprsquo amp ini adalah tipe kepala yang

dapat dijadikan kepala unggulan Dan ada pula kepala yang dekat dengan

27

bawahan tetapi dibawa lalu saja ini terjadi karena ia tidak punya potensi dan

bakat dan berhak untuk dimutasikan sebagai guru biasa saja (Marjohan 2007)

Kepala sekolah dituntut memiliki beberapa kompetensi dasar yang

diisyaratkan oleh Anwar (200377) bahwa kompetensi yang dimiliki kepala

sekolah mengacu pada tiga hal yakni menunjuk pada karakteristik pribadi

pemimpin yang tercermin pada setiap sikap dan tindakannya mengacu pada suatu

kemampuan untuk melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin yang diperoleh

melalui pendidikan dan pelatihan dan menunjuk pada suatu kinerja yang bersifat

rasional dan memenuhi spesifikasi tertentu untuk mendeskripsikan tingkat kinerja

seorang pegawai perlu adanya komponen yang jelas sebagai aspek penilaian

Sebagaimana diungkapkan Umar (2002 104) bahwa komponen kinerja

meliputi kualitas pekerjaan kejujuran inisiatif kehadiran sikap kerjasama

keandalan pengetahuan tentang pekerjaan tanggung jawab dan pemanfaatan

waktu Dalam pendapat lain dinyatakan bahwa indikator kinerja meliputi kualitas

kerja kuantitas etika kreatifitas pengetahuan kemandirian dan tanggung jawab

(Sugiyono 2003 235)

3 Manajemen Berbasis Sekolah

a Pengertian MBS

Secara bahasa MBS berasal dari tiga katayaitu manajemen berbasis dan

sekolah Manajemen adalah proses menggunakan sumber daya secara efektif

untuk mencapai sasaran Berbasis memiliki kata dasar basis yang berarti dasar

atau asas Sekolah adalah lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat untuk

menerima dan memberikan pelajaran Berdasarkan makna leksikal tersebut maka

28

MBS dapat diartikan sebagai penggunaan sumber (Nurkolis 2005 172) daya

yang berasaskan pada sekolah itu sendiri dalam proses pengajaran atau

pembelajaran

Gagasan MBS dalam Bahasa Inggris School-Based Management pada

dewasa ini menjadi perhatian para pengelolaan pendidikan mulai dari tingkat

pusat provinsi kabupatenkota sampai dengan tingkat Sekolah Sebagaimana

dimaklumi gagasan ini semakin mengemuka setelah dikeluarkannya kebijakan

desentralisasi pengelolaan pendidikan seperti disyaratkan oleh UU Nomor 32

Tahun 2004 Produk hukum tersebut mengisyaratkan terjadinya pergeseran

kewenangan dalam pengelolaan pendidikan dan melahirkan wacana akuntabilitas

pendidikan Gagasan MBS perlu dipahami dengan baik oleh seluruh pihak yang

berkepentingan (stakeholder) dalam penyelenggaraan pendidikan khususnya

sekolah karena implementasi MBS tidak sekedar membawa perubahan dalam

kewenangan akademik Sekolah dan tatanan pengelolaan sekolah akan tetapi

membawa perubahan pula dalam pola kebijakan dan orientasi partisipasi orang tua

dan masyarakat dalam pengelolaan sekolah Minarti Sri (201265)

mengemukakan MBS sebagai sistem pengelolaan persekolahan yang memberikan

kewenangan dan kekuasaan kepada institusi sekolah untuk mengatur kehidupan

sesuai dengan potensi tuntutan dan kebutuhan sekolah yang bersangkutan Dalam

MBS sekolah merupakan institusi yang memiliki full authority and responsibility

untuk secara mandiri menetapkan program-program pendidikan (kurikulum) dan

implikasinya terhadap berbagai kebijakan sekolah sesuai dengan visi misi dan

tujuan pendidikan yang hendak dicapai sekolah

29

Dalam konteks manajemen pendidikan menurut MBS berbeda dari

manajemen pendidikan sebelumnya yang semua serba diatur dari pemerintah

pusat Sebaliknya manajemen pendidikan model MBS ini berpusat pada sumber

daya yang ada di sekolah itu sendiri Dengan demikian akan terjadi perubahan

paradigma manajemen sekolah yaitu yang semula diatur oleh birokrasi di luar

sekolah menuju pengelolaan yang berbasis pada potensi internal sekolah itu

sendiri Dari asal usul peristilahan MBS adalah terjemahan langsung dari School-

Based Management (SBM) Istilah ini mula-mula muncul di Amerika Serikat pada

tahun 1970-an sebagai alternatif untuk mereformasi pengelolaan pendidikan atau

sekolah Reformasi itu dapat diperlukan karena kinerja sekolah selama puluhan

tahun tidak dapat menunjukan peningkatan yang berarti dalam memenuhi tuntutan

perubahan lingkungan sekolah Dengan demikian pada hakekatnya MBS

merupakan desentralisasi kewenangan yang memandang sekolah secara

individual Sebagai bentuk alternatif sekolah dalam program desentralisasi bidang

pendidikan maka otonomi diberikan agar sekolah dapat leluasa mengelola

sumberdaya dengan mengalokasikannya sesuai dengan prioritas kebutuhan di

samping agar sekolah lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat Secara umum

manajemen berbasis sekolahSekolah dapat diartikan sebagai model manajemen

yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong

pengambilan keputusan parsitipatif yang melibatkan secara langsung semua

warga sekolah (guru siswa kepala sekolah karyawan orangtua siswa dan

masyarakat) untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan

nasional

30

Menurut Rohiat (201047) bahwa sekolah memiliki kewenangan yang

lebih besar dalam mengelola sekolahnya secara mandiri dan lebih berdaya dalam

mengembangkan program yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang

dimilikinya Demikian juga dengan pengambilan keputusan partisipatif yaitu

pelibatan warga sekolah secara langsung dalam pengambilan keputusan maka

rasa memiliki warga sekolah dapat meningkat Peningkatan rasa memiliki ini akan

menyebabkan peningkatan rasa tanggungjawab dan peningkatan rasa

tanggungjawabdan peningkatan rasa tanggungjawab akan meningkatkan dedikasi

warga sekolah terhadap sekolahnya Inilah esensi pengambilan keputusan

partisipatif Baik peningkatan otonomi sekolah maupun pengambilan keputusan

partisipatif tersebut kesemuanya ditujukan untuk meningkatkan mutu sekolah

berdasarkan kebijakan pendidikan nasional yang berlaku

b Tujuan dan Alasan Menerapkan MBS

MBS di Indonesia yang menggunakan muncul karena beberapa alasan

sebagaimana diungkapkan oleh Nurkolis antara lain pertama sekolah lebih

mengetahui kekeuatan kelemahan peluang dan ancaman bagi dirinya sehingga

sekolah dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia untuk

memajukan sekolahnya Kedua sekolah lebih mengetahui kebutuhannya Ketiga

keterlibatan warga sekolah dan masyarakat dalam pengambilan keputusan dapat

menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat

Menurut bank dunia terdapat beberapa alasan diterapkannya MBS antara

lain alasan ekonomis politis professional efisiensi administrasi finansial

prestasi siswa akuntabilitas dan efektifitas sekolah Tujuan penerapan MBS

31

adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara umum baik itu

menyangkut kualitas pembelajaran kualitas kurikulum kualitas sumber daya

manusia baik guru maupun tenaga kependidikan lainnya dan kualitas pelayanan

pendidikan secara umumBagi sumber daya manusia peningkatan kualitas bukan

hanya meningkatnya pengetahuan dan ketrampilannya melainkan meningkatkan

kesejahteraanya pula Keuntungan-keuntungan penerapan MBS sebagaimana

dikutip dari hasil pertemuan The American Association of School Administration

The National Association of Elementary School Principal The National of

Secondary School Principal Pertama secara formal MBS dapat memahami

keahlian dan kemampuan orang-orang yang bekerja di sekolah

Kedua meningkatkan moral guru Ketiga keputusan yang diambil sekolah

mengalami akuntabilitas Hal ini terjadi karena konstituen sekolah mengalami

andil yang cukup dalam setiap pengambilan kepurusan Keempat menyesuaikan

sumber keuangan terhadap tujuan instruksioanl yang dikembangkan di sekolah

Kelima menstimulasi munculnya pemimpin baru di sekolah Keputusan yang

diambil pada tingkat sekolah tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya peran

seorang pemimpin Keenam meningkatkan kualitas kuantitas dan fleksibilitas

komunikasi tiap komunitas sekolah dalam rangka mencapai kebutuhan sekolah

c Strategi Implementasi MBS

MBS merupakan strategi peningkatan kualitas pendidikan melalui otoritas

pengambilan keputusan dari pemerintah daerah ke sekolah Dalam hal ini sekolah

dipandang sebagai unit dasar pengembangan yang bergantung pada redistribusi

otoritas pengambilan keputusan di dalamnya terkandung desentralisasi

32

kewenangan yang diberikan kepada sekolah untuk membuat keputusan Dengan

demikian pada hakekatnya MBS merupakan desentralisasi kewenangan yang

memandang sekolah secara individual Sebagai bentuk alternative sekolah dalam

program desentralisasi bidang pendidikan maka otonomi diberikan agar sekolah

dapat leluasa mengelola sumber daya dengan mengalokasikannya sesuai dengan

prioritas kebutuhan disamping agar sekolah lebih tanggap terhadap kebutuhan

setempat Merupakan suatu model manajemen yang memberikan otonomi lebih

besar kepada sekolah dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan

keputusan secara partisipatif dalam memenuhi kebutuhan mutu sekolah atau untuk

mencapai sasaran mutu sekolah Keputusan partisipatif yang dimaksud adalah

cara pengambilan keputusan melalui penciptaan lingkungan yang terbuka dan

demokratik dimana warga sekolah (guru siswa karyawan orangtua siswa tokoh

masyarakat) didorong untuk terlibat langsung dalam proses pengambilan

keputusan yang dapat berkonstribusi terhadap pencapaian tujuan sekolah MBS

menyediakan layanan pendidikan yang komprehensif dan tanggap terhadap

kebutuhan masyarakat sekolah setempat Karena siswa biasanya datang dari

berbagai latar belakang kesukuan dan tingkat sosial salah satu perhatian sekolah

harus ditujukan pada asas pemerataan (peluang yang sama untuk memperoleh

kesempatan dalam bidang sosial ekonomi dan politik) di pihak lain Sekolah

juga harus meningkatkan efisiensi partisipasi dan mutu serta bertanggung jawab

kepada masyarakat dan pemerintah Ciri-ciri MBS bisa diketahui antara lain dari

sudut sejauh mana sekolah dapat mengoptimalkan kemampuan manajemen

sekolah terutama dalam pemberdayaan sumber daya yang ada menyangkut

33

sumber daya kepala sekolah dan guru partisipasi masyarakat pendapatan daerah

dan orang tua juga anggaran sekolah

Secara konsepsional MBS diharapkan membawa dampak terhadap

peningkatan kerja sekolah dalam hal mutu efisiensi manajemen keuangan

pemerataan kesempatan dan pencapaian tujuan politik (perkembangan iklim

demokrasi) suatu bangsa lewat perubahan kebijakan desentralisasi di berbagai

aspek seperti politik edukatif administrasi manajemen dan anggaran

pendidikan Konsekuensi penerapan MBS menjadi tanggung jawab dan ditangani

oleh Sekolah secara profesional untuk mencapai tujuan yang diinginkan

Aspek-aspek yang menjadi bidang garapan Sekolah meliputi

a Perencanaan dan evaluasi program Sekolah

b Pengelolaan kurikulum yang bersifat inklusif

c Pengelolaan proses belajar mengajar

d Pengelolaan ketenagaan

e Pengelolaan perlengkapan dan peralatan

f Pengelolaan keuangan

g Pelayanan siswa

h Hubungan Sekolah-masyarakat

i Pengelolaan iklim Sekolah

Seperti telah dinyatakan di atas konsep MBS dalam prakteknya

menggambarkan sifat-sifat otonomi Sekolah dan oleh karenanya sering pula

disebut sebagai Site-Based Management yang merujuk pada perlunya

memperhatikan kondisi dan potensi kelembagaan setempat dalam mengelola

34

sekolah Makna berbasis sekolah dalam konsep MBS sama sekali tidak

meninggalkan kebijakan-kebijakan startegis yang ditetapkan oleh pemerintah

pusat atau daerah otonomi Misalnya standar kompetensi siswa standar materi

pelajaran pokok standar penguasaan minimum standar pelayanan minimum

penetapan kalender pendidikan dan jumlah jam belajar efektif setiap tahun dan

lain-lain (lihat UU No 202003 Pasal 51 PP Nomor 25 Tahun 2000 yang telah

diubah dengan PP Nomor 33 Tahun 2004 tentang Kewenangan Pemerintah Pusat

dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom)

Implementasi MBS akan berlangsung secara efektif dan efesien apabila

didukung oleh sumber daya manusia yang professional untuk mengoperasikan

sekolah dana yang cukup agar sekolah mampu menggaji staf sesuai dengan

fungsinya sarana prasarana yang memadai untuk mendukung proses belajar-

mengajar serta dukungan masyarakat yang tinggiPadahal kondisi sekolah sangat

bervariasi dilihat dari kualitas lokasi sekolah dan partisipasi masyarakat (orang

tua) Kualifikasi sekolah bervariasi dari sekolah yang sangat maju sampai

sekolah yang sangat ketinggalan sedangkan lokasi sekolah bervariasi dari sekolah

yang terletak di perkotaan sampai sekolah yang letaknya di daerah terpencil

Demikian pula partisipasi orang tua bervariasi dari yang partisipasinya tinggi

sampai yang kurang bahkan tidak berpartisipasi sama sekaliOleh karena itu agar

MBS dapat diimplementasikan secara optimal perlu adanya pengelompokkan

sekolah berdasarkan tingkat kemampuan manajemen masing-masing Menurut

Buku pedoman MBS yang diterbitkan Ditjen Kelembagaan Agama Islam 2004

35

ada empat tahapan implementasi MBS yaitu sosialisasi piloting pelaksanaan

dan diseminasi

Tahap sosialisasi merupakan tahap penting mengingat luasnya wilayah nusantara

terutama daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh media informasi baik cetak

maupun elektronik Ini bahkan menjadi lebih sulit karena masyarakat Indonesia

pada umumnya tidak mudah menerima perubahan Banyak perubahan baik

personal maupun organisasional memerlukan pengetahuan dan keterampilan baru

Dalam mengefektifkan pencapaian tujuan perubahan diperlukan kejelasan tujuan

dan cara yang tepat baik menyangkut aspek proses maupun pengembangan

Tahap piloting merupakan tahap uji coba agar penerapan konsep MBS tidak

mengandung resiko Efektifitas model uji coba memerlukan persyaratan dasar

yaitu akseptabilitas akuntabilitas reflikabilitas dan substainabilitas

Akseptabilitas artinya adanya penerimaan dari para tenaga kependidikan

khususnya guru dan kepala sekolah sebagai pelaksana dan penanggungjawab

pendidikan di sekolah

Akuntabilitas artinya bahwa program MBS harus dapat

dipertanggungjawabkan baik secara konsep opersional maupun pendanaannya

Reflikabilitas artinya MBS yang diujicobakan dapat direflikasi di Sekolah lain

sehingga perlakuan yang diberikan kepada sekolah uji coba dapat dilaksanakan di

sekolah lain Sementara sustainabilitas artinya program tersebut dapat dijaga

kesinambungannya setelah dilakukan ujicoba Tahap pelaksanaan merupakan

tahap untuk melakukan berbagai diskusi curah pendapat dan lokakarya mini

antara kelompok kerja MBS dengan berbagai unsur terkait yakni guru kepala

36

sekolah pengawas tokoh agama pengusaha dan para akademisi Sedang tahap

diseminasi merupakan tahapan memasyarakatkan MBS yang telah diujicobakan

ke berbagai sekolah dapat mengimplementasikan secara efektif dan efisien sesuai

dengan kondisi masing-masing

Kewenangan penuh dan luas bagi sekolah untuk mengembangkan lembaga

menjadi sebuah pendidikan yang mandiri maju dan mandiri serta

bertanggungjawab terimplementasikan dalam bentuk manajemen yang berbasis

sekolah Kepala sekolah perlu memiliki pengetahuan perencanaan dan pandangan

yang luas tentang kependidikan yang harus ditumbuhkembangkan dengan

meningkatkan sikap kepedulian semangat belajar disiplin kerja keteladanan dan

hubungan manusiawi sebagai modal perwujudan iklim kerja yang kondusif

Impelementasi MBS di Indonesia perlu didukung oleh perubahan mendasar dalam

kebijakan pengelolaan sekolah dengan memperhatikan iklim yang kondusif

dalam perencanaan pengorganisasian pelaksanaan pengawasan pendidikan

d Karakteristik Manajemen Berbasis Sekolah

MBS memiliki karakteristik yang perlu dipahami oleh sekolah yang

akan menerapkannya Dengan kata lain jika sekolah ingin sukses dalam

menerapkan MBS sejumlah karakteristik MBS perlu dimiliki Karakteristik MBS

tidak dapat dipisahkan dengan karakteristik sekolah efektif Jika MBS merupakan

wadahkerangka sekolah efektif merupakan isinya Oleh karena itu karakteristik

MBS memuat secara inklusif elemen-elemen sekolah efektif yang dikategorikan

menjadi input proses dan output

37

Dalam menguraikan karakteristik MBS pendekatan system yaitu input

proses dan output digunakan untuk memandunya Hal ini didasari oleh pengertian

bahwa sekolah merupakan sebuah system sehingga penguraian karakteristik MBS

(yang juga karakteristik sekolah efektif didasarkan pada input proses dan

output) Uraian berikut dimulai dari output dan diakhiri dengan input karena

output memiliki tingkat kepentingan tertinggi sedangkan proses memiliki tingkat

kepentingan satu tingkat lebih rendah dari output dan input memiliki tingkat

kepentingan dua tingkat lebih rendah dari output

1 Output yang Diharapkan

Sekolah memiliki output yang diharapkan Output sekolah adalah prestasi

sekolah yang dihasilkan melalui proses pembelajaran dan manajemen di sekolah

Pada umummya output dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu output berupa

prestasi akademik (academic achievement) dan output berupa prestasi non-

akademik (nonacademic achievement) Output prestasi akademik misalnya

NUANNUNAS lomba karya ilmiah remaja lomba (Bahasa Inggris Matematika

Fisika) cara berpikir (kritis kreatif divergen nalar rasional induktif deduktif

dan ilmiah) Output nonakademik misalnya akhlakbudi pekerti dan prilaku

social yang baik seperti bebas narkoba kejujuran kerjasama yang baik rasa kasih

sayang yang tinggi terhadap sesama solidaritas yang tinggi toleransi

kedisiplinan kerajinan prestasi olahraga kesenian dan kepramukaan

2 Proses

Sekolah yang efektif pada umumnya memiliki sejumlah karakteristik proses

sebagai berikut

38

a Proses Belajar Mengajar dengan Efektivitas yang Tinggi

Sekolah yang menerapkan MBS memiliki efektifitas proses belajar

mengajar (PBM) yang tinggi Hal ini ditunjukkan oleh sifat PBM yang

menekankan pada pemberdayaan peserta didik PBM bukan sekedar

memorisasi dan recall atau penekanan pada penguasaan pengetahuan

tentang apa yang diajarkan (logos) tetapi lebih menekankan pada

internalisasi tentang apa yang diajarkan sehingga tertanam dan bertanam

dan berfungsi sebagai muatan nurani dan dihayati (ethos) serta

dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari oleh peserta didik (pathos)

PBM yang efektif juga lebih menekankan pada belajar mengetahui

(learning to know) belajar bekerja (learning to do) belajar hidup bersama

(learning to live together) dan belajar menjadi diri sendiri (learning to

be)

b Kepemimpinan sekolah yang kuat

Pada sekolah yang menerapkan MBS kepala sekolah memiliki peran yang

kuat dalam mengoordinasikan menggerakkan dan nenyerasikan semua

sumberdaya pendidikan yang tersedia Kepemimpinan kepala sekolah

merupakan salah satu factor yang dapat mendorong sekolah sekolah untuk

dapat mewujudkan visi misi tujuan dan sasaran sekolahnya melalui

program-program yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap Oleh

karena itu kepala sekolah dituntut memiliki kemampuan manajemen dan

kepemimpinan yang tangguh agar mampu mengambil keputusan dan

inisiatif prakarsa untuk meningkatkan mutu sekolah Secara umum kepala

39

sekolah yang tangguh memiliki kemampuan memobilisasi sumberdaya

sekolah terutama sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan sekolah

c Lingkungan Sekolah yang Aman dan Tertib

Sekolah memiliki lingkungan (iklim) belajar yang aman tertib dan

nyaman sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan

nyaman (enjoyable learning) Karena itu sekolah yang efektif selalu

menciptakan iklim sekolah yang aman nyaman dan tertib melalui

pengupayaan factor-faktor yang dapat menumbuhkan iklim tersebut

Dalam hal ini kepala sekolah memegang peranan yang sangat penting

d Pengelolaan Tenaga Kependidikan yang Efektif

Tenaga kependidikan terutama guru merupakan jiwa dari sekolah

Sekolah hanyalah merupakan wadah dan sekolah yang menerapkan MBS

menyadari tentang hal ini Oleh karena itu pengelolaan tenaga

kependidikan mulai dari analisa kebutuhan perencanaan pengembangan

evaluasi kinerja hubungan kerja hingga imbal jasa merupakan garapan

penting bagi seorang kepala sekolah Pada pengembangan tenaga

kependidikan hal tersebut harus dilakukan secara terus-menerus

mengingat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian

pesat Tenaga kependidikan yang diperlukan untuk menyukseskan MBS

adalah tenaga kependidikan yang mempunyai komitmen tinggi dan selalu

mampu dan sanggup menjalankan tugasnya dengan baik

e Sekolah Memiliki Budaya Mutu

Budaya mutu tertanam di sanubari semua warga sekolah sehingga setiap

perilaku selalu didasari oleh profesionalisme Budaya mutu memiliki

40

elemen-elemen sebagai berikut (a) informasi kualitas harus digunakan

untuk perbaikan bukan untuk mengadilimengontrol orang (b)

kewenangan harus sebatas pada tanggung jawab (c) hasil harus diikuti

penghargaan (rewards) atau sanksi (punishment) (d) kolaborasi dan

sinergi bukan kompetisi harus menjadi basis untuk kerjasama (e) warga

sekolah merasa aman terhadap pekerjaannya (f) atmosfir keadaan

(fairness) harus ditanamkan (g) imbas jasa harus sepadan dengan nilai

pekerjaannya dan (h) warga sekolah merasa memiliki sekolah

f Sekolah Memiliki Teamwork yang Kompak Cerdas dan Dinamis

Kebersamaan (teamwork) merupakan karakteristik yang dituntut oleh

MBS karena output pendidikan merupakan hasil kolektif warga sekolah

bukan hasil individual Olah karena itu budaya kerjasama antar fungsi dan

antar individu dalam sekolah harus menjadi kebiasaan hidup sehari-hari

warga sekolah

g Sekolah Memiliki Kewenangan (Kemandirian)

Sekolah memiliki kewenangan untuk melakukan yang terbaik bagi

sekolahnya sehingga dituntut untuk memiliki kemampuan dan

kesanggupan kerja yang tidak selalu bergantung pada atasan Untuk

menjadi mandiri sekolah harus memiliki sumberdaya yang cukup untuk

menjalankan tugasnya

h Partisipasi yang Tinggi dari Warga Sekolah dan Masyarakat

Sekolah yang menerapkan MBS memiliki karakteristik bahwa partisipasi

warga sekolah dan masyarakat merupakan bagian kehidupannya Hal ini

41

dilandasi oleh keyakinan bahwa makin tinggi tingkat partisipasi makin

besar rasa memiliki makin besar rasa memiliki makin besar pula rasa

tanggungjawab dan makin besar rasa tanggungjawab makin besar pula

tingkat dedikasinya

i Sekolah Memiliki Keterbukaan (Transparansi) Manajemen

Keterbukaantransparansi dalam pengelolaan sekolah merupakan

karakteristik sekolah yang menerapkan MBS Keterbukaantransparansi ini

ditunjukkan dalam pengambilan keputusan perencanaan dan pelaksanaan

kegiatan penggunaan uang dan sebagainya yang selalu melibatkan pihak-

pihak terkait sebagai alat control

j Sekolah Memiliki Kemauan untuk Berubah (Psikologis dan Fisik)

Perubahan harus merupakan sesuatu yang menyenangkan bagi semua

warga sekolah Sebaliknya kemapanan merupakan musuh sekolah Tentu

saja yang dimaksud dengan perubahan adalah peningkatan baik bersifat

fisik maupun psikologis Artinya setiap perubahan dilakukan hasilnya

diharapkan lebih baik dari sebelumnya (ada peningkatan) terutama mutu

peserta didik

k Sekolah Melakukan Evaluasi dan Perbaikan Secara Berkelanjutan

Evaluasi belajar secara teratur bukan hanya ditujukan untuk mengetahui

tingkat daya serap dan kemampuan peserta didik tetapi yang terpenting

adalah bagaimana memanfaatkan hasil evaluasi belajar tersebut untuk

memperbaiki dan menyempurnakan proses belajar mengajar di sekolah

Oleh karena itu fungsi evaluasi menjadi sangat penting dalam rangka

42

meningkatkan mutu peserta didik dan mutu sekolah secara keseluruhan

dan terus menerus Perbaikan secara terus menerus harus menjadi

kebiasaan warga sekolah Tiada hari tanpa perbaikan Oleh karena itu

harus ada system mutu yang baku sebagai acuan bagi perbaikan System

mutu yang dimaksud harus mencakup struktur organisasi tanggung jawab

prosedur proses dan sumberdaya untuk menerapkan manajemen mutu

l Sekolah Responsif dan Antisipatif terhadap Kebutuhan

Sekolah selalu tanggapresponsive terhadap berbagai aspirasi yang muncul

bagi peningkatan mutu Oleh karena itu sekolah harus selalu dapat

membaca lingkungan dan menanggapinya secara cepat dan tepat Sekolah

dituntut untuk tidak hanya mampu menyesuaikan diri terhadap

perubahantuntutan akan tetapi juga mampu mengantisipasi hal-hal yang

mungkin akan terjadi Menjemput bola adalah padanan kata yang tepat

bagi istilah antisipasi

m Memiliki Komunikasi yang Baik

Sekolah yang efektif umumnya memiliki komunikasi yang baik terutama

antar warga sekolah dan juga antara sekolah dan masyarakat sehingga

kegiatan yang dilakukan oleh tiap-tiap warga sekolah dapat diketahui

Dengan cara seperti itu keterpaduan semua kegiatan sekolah dapat

diupayakan untuk mencapai tujuan dan sasaran sekolah yang telah dipatok

Selain itu komunikasi yang baik juag akan membentuk teamwork yang

kuat kompak dan cerdas sehingga berbagai kegiatan sekolah dapat

dilakukan secara merata oleh warga sekolah

43

n Sekolah Memiliki Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah bentuk pertanggungjawaban yang harus dilakukan

sekolah terhadap keberhasilan program yang telah dilaksanakan

Akuntabilitas ini berbentuk laporan prestasi yang dicapai dan dilaporkan

kepada pemerintah orangtua siswa dan masyarakat Berdasarkan laporan

hasil program tersebut pemerintah dapat menilai apakah program MBS

telah mencapai tujuan yang dikehendaki atau tidak Jika berhasil

pemerintah perlu memberikan penghargaan kepada sekolah yang

bersangkutan sehingga dapat menjadi factor pendorong untuk terus

meningkatkan kinerjanya di masa yang akan datang Akan tetapi jika

program tidak berhasil pemerintah perlu memberikan teguran sebagai

hukuman atas kinerjanya yang dianggap tidak memenuhi syarat Demikian

pula para orangtua siswa dan anggota masyarakat dapat memberikan

penilaian apakah program ini dapat meningkatkan prestasi anaknya secara

individual dan kinerja sekolah secara keseluruhan Apabila hal ini berhasil

dilakukan orangtua peserta didik perlu memberikan semangat dan

dorongan untuk peningkatan program yang akan datang Akan tetapi jika

program tersebut kurang berhasil orangtua siswa dan masyarakat berhak

meminta pertanggungjawaban dan penjelasan sekolah atas kegagalan

program MBS yang telah dilakukan Dengan cara seperti ini sekolah tidak

akan main-main dalam melaksanakan program pada tahun-tahun yang

akan datang

o Manajemen Lingkungan Hidup Sekolah Baik

Sekolah efektif melaksanakan manajemen lingkungan hidup sekolah

secara efektif Sekolah memiliki perencanaan pengorganisasian

pelaksanaan pengoordinasian dan pegevaluasian pendidikan kecakapan

hidup (program adiwiyata) yang dikembangkan secara terus menerus dari

waktu ke waktu Sekolah melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan

pengetahuan keterampilan dan kesadaran warga sekolah tentang nilai-

44

nilai lingkungan hidup dan mampu mengubah perilaku dan sikap warga

sekolah untuk menuju lingkungan hidup yang sehat

p Sekolah Memiliki Kemampuan Menjaga Sustainabilitas

Sekolah yang efektif juga memiliki kemampuan untuk menjaga

kelangsungan hidupnya (sustainabilitas) baik dalam program maupun

pendanaannya Sustainabilitas program dapat dilihat dari berkelanjutan

program-program yang telah dirintis sebelumnya dan bahkan berkembang

menjadi program-program baru yang belum pernah ada sebelumnya

Sustainabilitas pendanaan dapat ditunjukkan oleh kemampuan sekolah

dalam mempertahankan besarnya dana yang dimiliki dan bahkan makin

besar jumlahnya Sekolah memiliki kemampuan menggali sumberdana

dari masyarakat dan tidak sepenuhnya menggantungkan subsidi dari

pemerintah bagi sekolah-sekolah negeri

3 Input Pendidikan

a Memiliki Kebijakan Tujuan dan Sasaran Mutu yang Jelas

Secara formal sekolah menyatakan dengan jelas tentang keseluruhan

kebijakan tujuan dan sasaran sekolah yang berkaitan dengan mutu

Kebijakan tujuan dan sasaran mutu tersebut dinyatakan oleh kepala

sekolah dan disosialisasikan kepada semua warga sekolah sehingga

tertanam pemikiran tindakan kebiasaan hingga sampai pada kepemilikan

karakter mutu oleh warga sekolah

b Sunberdaya Tersedia dan Siap

Sumberdaya merupakan input penting yang diperlukan untuk

kelangsungan proses pendidikan di sekolah Tanpa sumberdaya yang

45

memadai proses pendidikan di sekolah tidak akan berlangsung secara

memadai dan pada akhirnya sasaran sekolah tidak akan tercapai

Sunberdaya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu sumberdaya manusia

dan sumberdaya selebihnya (uang peralatan perlengkapan bahan dan

sebagainya) dengan penegasan bahwa sumberdaya selebihnya tidak

memunyai arti apapun bagi perwujudan sasaran sekolah tanpa campur

tangan sumberdaya manusia

Secara umum sekolah yang menerapkan MBS harus memiliki tingkat

kesiapan sumberdaya yang memadai untuk menjalankan proses

pendidikan Artinya segala sumberdaya yang diperlukan untuk

menjalankan proses pendidikan harus tersedia dan dalam keadaan siap Ini

bukan berarti bahwa sumberdaya yang ada harus mahal tetapi sekolah

yang bersangkutan dapat memanfaatlkan keberadaan sumberdaya yang ada

di lingkungan sekolahnya Oleh karena itu diperlukan kepala sekolah

yang mampu memobilisasi sumberdaya yang ada di sekitarnya

c Staf yang Kompeten dan Berdedikasi Tinggi

Meskipun pada butir (b) telah disinggung tentang ketersediaan dan

kesiapan sumberdaya manusia (staf) pada butir ini perlu ditekankan lagi

karena staf merupakan jiwa sekolah Sekolah yang efektif pada umumnya

memiliki staf yang mampu (konpeten) dan berdedikasi tinggi terhadap

sekolahnya Implikasinya jelas yaitu bagi sekolah yang ingin memiliki

efektivitas yang tinggi kepemilikan staf yang kompeten dan berdedikasi

tinggi merupakan suatu keharusan

46

d Memiliki Harapan Prestasi yang Tinggi

Sekolah yang menerapkan MBS mempunyai dorongan dan harapan yang

tinggi untuk meningkatkan prestasi peserta didik dan sekolahnya Kepala

sekolah memiliki komitmen dan motivasi yang kuat untuk meningkatkan

mutu sekolah secara optimal Guru memiliki komitmen dan harapan yang

tinggi bahwa anak didiknya dapat mencapai tingkat prestasi yang

maksimal walaupun dengan segala keterbatasan sumberdaya pendidikan

yang ada di sekolah Peserta didik juga memunyai motivasi untuk selalu

meningkatkan diri untuk berprestasi sesuai dengan bakat dan

kemampuannya Harapan terbesar dari ketiga unsure sekolah ini

merupakan salah satu factor yang menyebabkan sekolah selalu dinamis

untuk menjadi lebih baik dari keadaan sebelumnya

e Focus pada Pelanggan (Khususnya Siswa)

Pelanggan terutama siswa harus menjadi focus dari semua kegiatan

sekolah Artinya semua input dan proses yang dikerahkan di sekolah

tujuan utamanya adalah meningkatkan mutu dan kepuasan peserta didik

Konsekuensi logis dari semua hal tersebut adalah penyiapan input dan

proses belajar mengajar harus benar-benar mewujudkan sosok utuh mutu

dan kepuasan yang diharapkan dari siswa

f Input Manajemen

Sekolah yang menerapkan MBS memiliki input manajemen yang memadai

untuk menjalankan roda sekolah Kepala sekolah dalam mengatur dan

mengurus sekolahnya menggunakan sejumlah input manajemen

47

Kelengkapan dan kejelasan input manajemen akan membantu kepala

sekolah mengelola sekolahnya dengan efektif Input manajemen yang

dimaksud meliputi tugas yang jelas rencana yang rinci dan sistematis

program yang mendukung bagi pelaksanaan rencana ketentuan-ketentuan

(aturan main) yang jelas sebagai panutan bagi warga sekolahnya untuk

bertindak dan adanya system pengendalian mutu yang efektif dan efesien

untuk meyakinkan agar sasaran yang telah disepakati dapat dicapai

B Kerangka Pikir

Kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di

Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa merupakan suatu hal yang harus

dilaksanakan dan tidak terpisahkan sesuai dengan konsep dan karakteristik MBS

MBS yang mengetengahkan prinsip-prinsip yang demokratis partispatif

dan akuntabilitas pada hakekatnya merupakan desentralisasi kewenangan yang

lebih besar dalam mengelolah sekolahnya sehingga sekolah lebih mandiri lebih

berdaya dalam mengembangkan program yang disesuaikan dengan potensi yang

dimilikinya Dalam menerapkan kepemimpinan dalam pekerjaan dengan

subdimensi membangun profesional kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan

kewenangan kepada bawahannya sesuai dengan job description Dalam proses

pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat botton up dan

melalui tahapan-tahapan musyawarah dan rapat pola komunikasi bercorak

terbuka dan berlangsung timbal balik sesuia dengan norma yang telah disepakai

bersama Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru dan

48

tenaga kependidikan dan administratir sangat penting sehingga mereka

bersemangat dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka

meningkatkan mutu pendidikan

Konsep MBS diharapkan dapat menciptakan pemimpin yang dapat

memimpin membimbing mengontrol perilaku dan perasaan orang lain di bawah

kepengawasannya dalam melaksanakan tugas sebagai pemimpin (leadership) di

sekolah

Menurur Suryadi (2009 7) bahwa khusus di sekolah dasar kepala sekolah

selaku pemimpin diharapkan menerapkan MBS dalam melaksanakan program-

program yang ada di sekolah secara mandiri untuk mencapai tujuan dan sasaran

manajemen yang mencakup peran dan fungsi kepala sekolah sebagai

a Edukator yaitu kepala sekolah melakukan bimbingan pengarahan kepada

guru dan siswa dalam melaksanakan tugas atau kewajibannya serta selalu

berusaha mengembangkan profesionalisme pendidik dan menjadi tauladan

yang baik dalam berbagai hal

b Leader yaitu kepala sekolah mampu menampilkan pribadinya memiliki

visi dan misi serta mampu berkomonikasi dan mengmbil keputusan

c Motivator yaitu kepala sekolah sering memberikan motivasi baik fisik

maupun psikis Kepala sekolah tidak pelit memberikan penghargaan

berupa pujian bila melihat bawahannya menerjakan tugas dengan baik dan

menyampaikan teguran secara terhormat untuk perbaikan

49

BAGAN KERANGKA PIKIR

C Definisi Operasional Variabel

1 Kepemimpinan (Ledership) dalam pengertian umum adalah suatu proses

mempengaruhi melalui kekuatan untuk mengarahkan dan mendorong

seseorang atau kelompok agar mengerahkan tenaganya untuk mencapai

sasaran yang dirumuskan bersama dalam hal memimpin membimbing

mengontrol perilaku perasaan terhadap orang lain yang ada dibawah

pengawasannya

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

1 Edukator 2 Leader 3 Motivator

PENERAPAN MBS

1 Pelimpahan dan Distribusi kewenangan

2 Mekanisme pembuatan keputusan

3 Proses penetapan kebijakan

4 Membangun pola komunikasi

5 Melakukan pengawasan

6 Memberikan motivasi dan suasana kerja yang kondusif

50

2 Efektivitas kepemimpinan adalah serangkaian kegiatan yang akan

dilakukan oleh seorang pemimpin untuk mengukur tingkat pencapaian proses

kepeimpinannya

3 Manajemen Berbasis Sekolah adalah sebagai model manajemen yang

memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah memberi

fleksibilitaskeluwesan kepada sekolah dan mendorong partisipasi secara

langsung warga sekolah

4 Pelimpahan dan distribusi kewenangan

Salah satu kompotensi profesional Kepala sekolah adalah menerapkan

kepemimpinan dalam pekerjaandengan subdimensi mengembangkan

profesional kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan kewenangan kepada

bawahannya sesuai dengan job description

5 Mekanisme pembuatan keputusan

Pengambilan keputusan merupakan salah satu hal terpenting dalam

manajemen Pengambilan keputusan tidak dapat dipisahkan dari

kepemimpinan Untuk mengetahui mekanisme pembuatan keputusan yang

dilakukan oleh kepala sekolah sebagai manajer

6 Proses penetapan kebijakan

Dalam mengambil suatu kebijakan kepala sekolah melaksanakan rapat

khusus untuk menampung usulan dan aspirasiSebelum diambil kebijakan

terlebih dahulu disosialisasikan kepada warga sekolah untuk menampung

aspirasi maka dibuatlah kebijakan sambil memantu perkembangannya

51

7 Membangun pola komunikasi

Untuk mengetahui bagaimana kepala sekolah dalam membangun pola

komunikasi yaitu dengan komunikasi dua arah antara orang lain dan dirinya

Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara

dirinya dengan orang lain

8 Melakukan pengawasan

Kepala sekolah memiliki tugas untuk melakukan pengawasan pembinaan

atau bimbingan kepada guru dan tenaga kependidikan serta administrator

9 Memberikan motivasi dan membangun suasana kerja yang kondusif

Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru tenaga

kependidikan dan administratir sangat penting sehingga mereka bersemangat

dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka meningkatkan mutu

pendidikan Motivasi bisa diberikan dalam bentuk hadiah atau hukuman

baik fisik maupun non-fisik Dalam memberikan motivasi kepala sekolah

mempertimbangkan rasa keadilan dan kelayakan karena hal ini penting bagi

kepala sekolah untuk menciptakan iklim yang kondusif

10 Edukator yaitu kepala sekolah melakukan bimbingan pengarahan kepada

guru dan siswa dalam melaksanakan tugas atau kewajibannya serta selalu

berusaha mengembangkan profesionalisme pendidik dan menjadi tauladan

yang baik dalam berbagai halsehingga dapat dicontoh anak didiknya

11 Leader yaitu kepala Sekolah mampu menampilkan pribadinya memiliki visi

dan misi serta mampu berkomonikasi dan mengambil keputusan

52

12 Motivator yaitu kepala sekolah sering memberikan motivasi baik fisik

maupun psikis Kepala sekolah tidak pelit memberikan penghargaan berupa

pujian bila melihat bawahannya mengerjakan tugas dengan baik dan

menyampaikan teguran secara terhormat untuk perbaikan

53

BAB III

METODE PENELITIAN

A Desain dan Jenis Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian kualitatif yaitu

penelitian yang menggambarkan keadaan sebenarnya Dalam menganalisis data

menggunakan model strategi analisis deskriptif

B Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di sekolah yang ada di Kecamatan Manuju

Kabupaten Gowa Adapun yang melatar belakangi sehingga lokasi tersebut

ditetapkan sebagai objek yakni berdasarkan pertimbangan bahwa Kecamatan

Manuju sejak tahun 2005 telah melaksanakan program MBS kerja sama

Pemerintah Kabupaten Gowa dengan UNICEF Penelitian ini dilaksanakan sejak

bulan September sampai bulan Nopember 2013

C Fokus Penelitian dan Informan

1 Fokus Penelitian

Pada dasarnya yang dimaksud dengan fokus penelitian adalah jumlah

keseluruhan objek yang dijadikan sebagai sasaran penelitian Untuk

mendeskripsikan tentang data penelitian diperlukan objek data yang relevan

dengan masalah yang diteliti Cara untuk mengumpulkan data dilakukan dengan

meneliti seluruh anggota atau objek yang diharapkan dapat memberikan

keterangan yang diperlukan seluruh anggota atau objek disebut informan Bila

dikaitkan dengan keadaan objek penelitian ini maka yang menjadi sasaran

54

penelitian adalah 6 kepala sekolah dari 16 kepala sekolah di Kecamatan Manuju

Kabupaten Gowa Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 1

Deskripsi Keadaan Informan Kepala Sekolah

No Nama Kepala Sekolah Umur Pendidikan Tempat Tugas

1 Hj Irnawati SPd 45 Tahun S1 SDI Pattallikang

2 Asrul Bani SPd 51 Tahun S1 SDI Pattiro

3 H Idris Dolo SPd 45 Tahun S1 SDI Tanakaraeng

4 Muh Yunus SPdMSi

44 Tahun S2 SDI Lata

5 Muh Harun SPd 42 Tahun S1 SDI Kananga

6 SudirmanSPdMM 45 Tahun S2 SD Uminda

Data primer bulan September 2013

2 Informan

Informan penelitian adalah sasaran penelitian yang jumlahnya bisa tidak

sama dengan keadaan secara menyeluruh dari fokus penelitian hanya

menggambarkan secara kualitatif penelitian hal ini sesuai dengan penafsiran

secara umum

Berhubung pelaksanaan wawancara mendalam pada penelitian kualitatif

memakai waktu yang lama maka jumlah informan yang dipakai dalam penelitian

biasanya sangat terbatasUntuk mendapatkan informan kunci yang tepat sesuai

dengan fokus penelitianmaka informan diambil berdasarkan perposif sampling

(pengambilan informan sesuai kebutuhan) Sumber informasi dalam penelitian

55

diambil baik dari data primer maupun sekunder Sumber informasi kunci (Key

informan) yaitu kepala sekolah dan sumber informasi penunjang (Supportive

informan )yang terdiri dari gurukomite sekolah dan pengawas dengan perincian

6 orang kepala sekolah 6 orang guru 4 orang komite dan 1 orang pengawas

TKSD

Tabel 2 Deskripsi Keadaan Informan Pengawas Ketua Komite dan Guru

No Nama Informan Umur Jabatan

1 Abd Azis SPd MM 52 tahun Pengawas TKSD

2 N Dg Nakku 60 tahun Ketua komite

3 H Sampara Rate SSos 47 tahun Ketua Komite

4 Mustafa SPdi 40 tahun Ketua Komite

5 Zainuddin 40 tahun Ketua Komite

6 Marliang SPd 44 tahun Guru

7 Muhammadong SPd 35 tahun Guru

8 Basriati SPd 43 tahun Guru

9 Abd RahmanSPd 43 tahun Guru

10 Abd GaffarSPdi 40 tahun Guru

11 Abd HafidSPd 43 tahun Guru Data primer bulan September 2013

D Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder

a Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari

informan misalnya kepala sekolah guru komite sekolah siswa yang

menjadi objek penelitian kepemimpinan

56

b Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui dokumentasi pada sampel

penelitian di Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa seperti daftar hadir dan

hasil kerja lainnya Sumber data adalah para kepala sekolah guru komite

sekolah orang tua siswa dan siswa di Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut

1 Observasi hal ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan tentang

kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS yang menjadi objek

penelitian

2 Wawancara dengan guru komite dan pengawas SD untuk mengungkap

bagaimana proses kepemimpinan kepala sekolah dalam kinerja sekolah

3 Dokumentasi untuk melihat bagaimana kualitas kepemimpinan kepala

sekolah dalam penerapan MBS yang dimaksud dengan melihat dokumen-

dokumen sebagai hasil dari pekerjaannya

4 Kuesioner berupa penyataan tertutup dengan menggunakan skala Likert

untuk mengungkap variabel kepemimpinan kepala sekolah dalam

penerapan MBS

F Teknik Analisis Data

Moleong (2011330) mengemukakan dalam proses analisis data dimulai

dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu

observasi wawancara dokumentasi dan kuesioner Setelah itu mengadakan

reduksi data yang dilakukan dengan membuat abstraksi yaitu usaha membuat

57

rangkuman kemudian menyusunnya dalam satuan-satuan sambil membuat

pengelolaan data Dalam proses analisis data penelitian kualitatif terdapat 3

komponen penting yaitu reduksi data sajian data dan penarikan kesimpulan atau

verifikasi

Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis

interaktif yaitu analisis yang dilakukan dalam bentuk interaktif dari para kepala

sekolah guru-guru dan komite sekolah Peneliti menggunakan analisis interaktif

dengan alasan karena dalam penelitian kualitatif menggunakan proses siklus yaitu

pada waktu pengumpulan data peneliti selalu membuat reduksi data dan sajian

data kemudian data tersebut dikumpulkan berupa notescatatan di lapangan yang

terdiri dari berbagai deskripsi dan refleksi Pemeriksaan keabsahan data dengan

triangulasi Pemeriksaan keabsahan data dengan triangulasi menurut Moleong

(2011330) adalah teknik pemeriksaan data dengan memanfaatkan sesuatu yang

lain untuk membandingkan dari berbagai sudut sehingga dicapai suatu

keabsahan (validitas) yang tinggirdquo Untuk mengecek kebenaran data dalam

penelitian ini digunakan tiga teknik triangulasi yang dikemukakan Sugiyono

(2009125) yaitu Triangulasi sumber triangulasi waktu triangulasi teknik dan

member chek

58

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan ditampilkan data dari pembahasan menyangkut

variabel penelitian sebagai tindak lanjut dari hasil pengumpulan data dengan

instrumen wawancara observasi dan dokumentasi Setelah melakukan penelitian

langsung terhadap sasaran penelitian yang telah ditetapkan dalam batasan dan

rumusan masalah sesuai prosedur metode penelitian yang telah ditetapkan

A Deskripsi Lokasi Penelitian

Data yang disajikan dalam penelitian ini adalah data tentang

Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan MBS di Sekolah Dasar

Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

1Gambaran Tentang Keadaan Sekolah Dasar di Kecamatan Manuju

Berdasarkan hasil wawancara dengan berbagai pihak antara lain kepala

sekolah guru komite sekolah pengawas dan kompenen sekolah lainnya serta hasil

studi dokumentasi diperoleh gambaran umum sekolah dasar yang ada di

Kecamatan Manuju sebagai berikut

a Jumlah sekolah dasar 17 sekolah yang melaksanakan pengelolaan berdasarkan

program kerja yang di tuangkan dalam RKSRKAS yang ditetapkan melalui

rapat kerja tahunan atau musyawarah dengan melibatkan semua komponen

sekolah seperti kepala sekolahgurustaforang tua siswakomite sekolah

dengan pihak-pihak lainnya yang terkait

b Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya sebagai lembaga formal di

bawah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga berupaya dengan

59

Meningkatkan peran dan sekolah dalam pengembangan ilmu

pengetahuan melalui peningkatan kualitas dan sumber daya

kependidikan

Memberikan bekal kemamupuan dasar sebagai perluasan serta

peningkatan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di

sekolah

Mempersiapkan out put untuk mengikuti pendidikan selanjutnya

Dalam melaksanakan tugas pokok tersebuttelah mennyusun sebuah

rencana strategis untuk 4 tahun kedepan yang dijabarkan dalam rencana

kerja sekolah dalam bentuk tahunan (RKT) dengan membuat

visimisitujuan dan sasaran

Salah satu kompotensi profesional kepala sekolah adalah menerapkan

kepemimpinan dalam pekerjaandengan subdimensi mengembangkan profesional

kebijaksanaan sekolahdan mendistribusiakan kewenangan kepada bawahannya

sesuai dengan joc description

2 Kepala sekolah

Kepala sekolah mempunyai tugas memimpin dan bertanggung jawab

terhadap seluruh kegiatan pembelajaran di sekolah Kepala sekolah berfungsi dan

bertugas sebagai edukator pemimpinleader motivator rincian tugasnya sebagai

berikut

1 Kepala sekolah sebagai Edukator

Kepala sekolah selaku edukator bertugas melaksanakan proses belajar

mengajar secara efektif dan efisien (lihat tugas guru)

60

2 Kepala sekolah selaku PimpinanLeader

a Dapat dipercaya jujur dan bertanggungjawab

b Memahami kondisi kondisi guru karyawan dan siswa

c Memiliki visi dan memahami misi sekolah

d Mengambil keputusan urusan intern dan ekstern sekolah

e Membuat mencari dan memilih gagasan baru

3 Kepala sekolah sebagai Motivator

a Mengatur ruang kantor yang konduktif untuk bekerja

b Mengatur ruang kantor yang konduktif untuk KBMBK

c Mengatur ruang laboratorium yang konduktif untuk praktikum

d Mengatur ruang perpustakaan yang konduktif untuk belajar

e Mengatur halamanlingkungan sekolah yang sejuk dan teratur

f Menciptakan hubungan kerja yang harmonis sesama guru dan karyawan

g Menciptakan hubungan kerja yang harmonis antar sekolah dan lingkungan

h Menerapkan prinsip penghargaan dan hukum Dalam melaksanakan

tugasnya kepala sekolah dapat mendelegasikan kepada guru yang

dianggap senior

Untuk mencapai tujuan secara optimal diperlukan adanya jadwal kerja kepala

sekolah yang meliputi kegiatan rutin harian mingguan bulanan

semesteran dan tahunan

1 Kegiatan Harian

a Memeriksa daftar hadir guru tenaga teknis pendidikan dan tenaga tata

usaha

61

b Mengatur dan memeriksa kegiatan 5K di sekolah (Keamanan Kebersihan

Ketertiban Keindahan dan Kekeluargaan)

c Memeriksa program satuan pelajaran guru dan persiapan lainnya yang

menunjang proses belajar mengajar

d Menyelesaikan surat-surat menerima tamu dan menyelenggarakan

pekerjaan kantor lainnya

e Mengatasi kasus yang terjadi pada hari itu

2 Kegiatan Mingguan

a Upacara bendera pada hari Senin dan hari istimewa lainnya

b Memeriksa agenda dan menyelesaikan surat-surat

c Mengadakan rapat dengan guru-guru pada hari Sabtu

d Memeriksa keuangan sekolah

e Mengatur menyediakan perlengkapan lainnya

3 Kegiatan bulanan

a Mengecek penyelesaian kegiatan laporan bulanan rencana keperluan

perlengkapan kantor sekolah dan rencana belanja bulanan

b Melaksanakan pemeriksaan umum antara lain

- Agenda kelas

- Daftar hadir guru dan pegawai tata usaha

- Kumpulan bahan evaluasi berikut bahan analisisnya

- Kumpulan program satuan pelajaran

- Diagram pencapaian kurikulum

- Diagram daya serap muridsiswa

62

- Buku catatan pelaksanaan harian

- Memberikan petunjuk catatan kepada guru-guru tentang siswa

yang perlu diperhatikan kasus yang perlu diketahui dalam rangka

kegiatan pembinaan siswa

c Penutupan buku

d Pertanggung jawaban keuangan

e Evaluasi terhadap persediaan penggunaan dan bahan praktek

f Kegiatan semester

g Menyelenggarakan perbaikan alat sekolah alat kantordan alat

praktek

h Mengecek pengisian buku induk siswa

B Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan MBS

Berikut ini akan diuraikan hasil kajian lapangan yang berkaitan dengan

variabel penelitian yaitu Kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS

Tampilan kepemimpinan kepala sekolah diperoleh dari hasil wawancara langsung

baik dengan kepala sekolah maupun dengan elemen lain yang masih dalam

lingkup sekolah Penerapan MBS merupakan bukti fisik hasil tampilan kepala

sekolah dan komponen lainnya dalam kaitannya dengan pengelolaan pendidikan

Bukti fisik MBS ini dikumpulkan berdasarkan pedoman observasi yang diisi

langsung oleh peneliti pada saat mengadakan uji lapangan

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan kepala sekolah guru

komite sekolahdan pengawas seputar upayanya dalam memajukan sekolah yang

terindikasikan melalui peranan kepala sekolah sebagai edukator leader dan

63

motivator diperoleh jawaban rata-rata positif seperti pertanyaan tentang

peranannya

1 Kepala sekolah sebagai edukator

Kepala sekolah ternyata telah sedang dan terus melakukan upaya

bimbingan pengarahan kepada guru dan siswa dalam melaksanakan tugas atau

kewajibannya serta selalu berusaha mengembangkan profesionalisme pendidik

dan menjadi tauladan yang baik dalam berbagai hal

Pelaksanaan MBS pada tingkat sekolah kepala sekolah sebagai figur

kunci dalam mendorong perkembangan dan kemajuan sekolah Kepala sekolah

sebagai pendidik selain mengatur sekolah secara umum juga memberikan

pembelajaran baik pada guru dan siswai oleh karena itu maka kepala sekolah

juga menjadi guru dalam bidang bimbingan dan penyuluhan Membimbing guru

dalam menyusun melaksanakan program pembelajaran sampai tehnik evaluasi

bagian dari pekerjaan yang dilaksanakan oleh kepala sekolah

Dalam rangka mengarahkan dan membimbing siswa dalam kegiatan ekstra

kuriluler kepala sekolah juga mengirimkan siswai untuk mengikuti perlombaan

hal ini dimaksudkan untuk membekali siswai nya pengetahuan baru dan

pengalaman juga untuk mengembangkan kemampuan komunikasi intra dan

antarpersonal Dalam kerangka mengimplementasikan MBS kepala sekolah juga

menginformasikan apa yang telah diraih oleh sekolah berupa prestasi-prestasi baik

guru atapun siswa sebagai akuntabilitas publik kepada stakeholder di luar sekolah

Dengan demikian peningkatan profesionalisme guru tidak luput dari perhatian

kepala sekolah seperti mengikutsertakan guru-guru dalam berbagai penataran dan

64

pelatihan Peran kepala sekolah sebagai pendidik dalam bingkai pelaksanaan

MBS

Kepala sekolah juga memberi contoh dalam mendidik misalkan dengan

mengajar 6 jam seminggu sebelum mengajar kepala sekolah membuat program

tahunan program semester syllabus rencana pembelajaran analisis sistem

evaluasi Hal ini dilakukan untuk memberi tauladan kepada rekan kerja atau guru-

guru yang lain

2 Kepala sekolah sebagai leader

Mampu menampilkan pribadinya memiliki visimisi serta mampu

berkomunikasi dan mengambil keputusan Salah satu fungsi kepala sekolah adalah

sebagai pemimpin Sifat-sifat kepala sekolah sebagaimana diurai di atas telah

menunjukan sikap sebagai seorang pemimpin yang demokratis misalkan dalam

mengambil keputusan selalu didasarkan pada hasil musyawarah dengan semua

komponen dan dapat mendengarkan suara-suara yang dari bawah Kepala sekolah

sudah melakukan proses pengarahan dan mempengaruhi berbagai aktifitas yang

berhubungan dengan tugas-tugas guru dan semua aktifitas sekolah

Mengatur orang adalah suatu hal yang kompleks karena orang yang diatur

(bawahan) dan orang yang mengatur (pemimpin) sering mempunyai penadapat

pengalaman kematangan jiwa kemauan dan kemampuan menghadapi situasi

yang berbeda Kepala sekolah juga dalam menghadapi keadaan tersebut sering

melihat situasi dan kondisi sebelum mengambil keputusan yang tepat

Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa kepala sekolah memiliki

kematangan baik dari sisi pekerjaan ataupun psikologis Dalam hal ini kepala

65

sekolah dengan kematangan pekerjaannya memiliki pengetahuan dan pengalaman

untuk melaksanakan tugas-tugasnya dan dengan kematangan psikologis dapat

memotivasi orang lain untuk melakukan pekerjaan

Kepala sekolah mempunyai pola kepemimpinan yang bersifat demokratis

dan situasional yang didukung oleh sistem organisasi dengan ciri-ciri antara lain

1) dalam mengambil kebijakan selalu dilakukan musyawarah terlebih dahulu

dengan komponen sekolah 2) organisasi sekolah telah berbadan hukum dalam

bentuk yayasan 3) kegiatan sekolah berjalan secara vertical dan horizontal

Kepemimpinan kepala sekolah tumbuh berkembang atas dasar

kompetensi yang dimiliki berupa

a) kompetensi profesional meliputi menyusun perencanaan madarsah

mengelola kelembagaan sekolah menerapkan kepemimpinan dalam

pekerjaan mengelola sarana dan prasarana mengelola tenaga kependidikan

mengelola hubungan sekolah dan masyarakat mengelola sistem informasi

sekolah mengelola kesiswaan mengelola pengembangan kurikulum dan

kegiatan belajar mengajar mengelola ketatausahaan dan keuangan sekolah

melakukan supervisi melakukan evaluasi dan menciptakan budaya dan iklim

kerja yang kondusif

b) kompetensi wawasan kependidikan dan manajemen meliputi

menguasai landasan pendidikan menguasai kebijakan pendidikan dan

menguasai konsep kepemimpinan dan manajemen pendidikan

c) kompetensi kepribadian berupa bertaqwa kepada Tuhan YME berakhlak

mulia memiliki etos kerja yang tinggi bersikap terbuka berjiwa pemimpin

66

mampu mengendalikan diri mampu mengembangkan diri dan memiliki

integritas kepribadian dan 4) kompetensi sosial meliputi mampu bekerja

sama denganorang lain berpartisipasi dalm kegiatan kelembagaan dan

berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan sesuai dengan job description

yang telah dibuat kepala sekolah mendistribusikan tugas dan kewenangan

kepada komponen-komponen sekolah Hal ini dilakukan untuk mencapai

tujuan secara efektif dan efisien karena kepemimpinan yang efektif dapat

melibatkan dan menggerakan semua komponen atau stakeholders Kepala

sekolah dalam menggerakan komponen-komponen sekolah selain dengan

memberikan petunjuk dan pengarahan juga memberikan contoh kepada

bawahan yang merupakan rekan kerja Beliau sadar bahwa sulit untuk

mencapai visi dan misi sekolah tanpa bekerja sama dan sama-sama kerja

dengan diarahkan dan diberi tauladan Sebagai seorang yang bijaksana dalam

mengambil keputusan Biasanya kepala sekolah mendengarkan masukan-

masukan sebagai data untuk dianalisis Dalam membuat keputusan pada

tingkat sekolah dalam kerangka MBS pertama kepala sekolah berkonsultasi

dengan komite sekolah yang terdiri dari kepala sekolah sendiri pengawas

perwakilan guru orang tua siswa anggota masyarakat dan staf sekolah

Kedua komite melakukan pengukuran kebutuhan sekolah Ketiga komite

mengembangkan perencanaan tindakan yang mencakup tujuan dan sasaran

yang terukur Keempat mengambil keputusan dengan mendengarkan saran-

saran dari komite Untuk mengambil keputusan yang rasional dibutuhkan

kreativitas Kreativitas memungkinkan kepala sekolah lebih menghargai dan

67

memahami masalah termasuk melihat masalah yang tidak dapat dilihat orang

lain

3 Kepala sekolah sebagai motivator

Sering memberikan motivasi baik berupa fisik maupun psikis Kepala

sekolah tidak pelit memberikan penghargaan berupa pujian bila melihat

bawahannya mengerjakan tugas dengan baik dan juga menyampaikan teguran

secara terhormat untuk perbaikan Motivasi merupakan kegiatan yang

mengakibatkan menyalurkan dan memelihara manusia

Kepala sekolah menyadari betul bahwa motivasi subyek yang penting bagi

seorang pemimpinmaka kemudian kepala sekolah berusaha bagaimana dapat

menggerakan orang lain untuk mencapai tujuan Sifat-sifat kepala sekolah juga

cukup dikagumi dengan keikhlasan dan kesabarannya oleh guru-guru hidup yang

sederhana menjadi kepribadiannya bersikap tawakal dan pengabdian yang penuh

dedikasi Dalam menciptakan suasan kerja yang kondusif dan dapat menjadi

panutan bagi komponen sekolah Peranan inovator ditunjukan dalam bentuk

kemampuan membangun inovasi mengadopsi atau memodifikasi gagasan baru

yang berguna bagi kepentingan sekolah Berkaitan perannya sebagai inovator

kepala sekolah mampu mengatur lingkungan sekolah dan menciptakan hubungan

kerja yang harmonis dan kondusif

Hasil wawancara dengan dengan pedoman model kedua berkaitan dengan

pertanyaan seputar kewenangan kepala sekolah mekanisme pembuatan

keputusan proses penetapan keputusan pola komunikasi proses pengawasan

68

proses aktualisasi idesaran pemberian motivasi kondisi kesetiaan dan suasana

kerja Item-item tersebut disampaikan oleh IRN Oktober 2013

Sebagai kepala sekolah ia senantiasa mengedepankan musyawarah dan

konsultasi kepada komite sekolah Pembuatan keputusan dan proses penetapan

kebijakan juga dilakukan berdasarkan masukan dari semua elemen sekolah Pola

komunikasi yang dikembangkan pula bercorak terbuka dan berlangsung timbal

balik sesuai dengan norma yang disepakati bersama

Proses pengawasan bersifat wajar dan sesuai dengan standar norma yang

seharusnya Ide dan saran dari semua urusan terus dikembangkan untuk lebih

menyempurnakan program sekolah Pembagian tugas mengajar dan lainnya

ditetapkan berdasarkan forum rapat yang demokratis Dalam hal pemberian

motivasi kepala sekolah tidak enggan memberikan pujian dan terus mendorong

prestasi para guru dan staf sesuai kemampuan masing-masing Kesetiaan seluruh

aparat kepada kepala sekolah berlangsung secara wajar dengan nuansa

tenggangrasa dan teposeliro Suasana kerja berlangsung penuh kekeluargaan

kompak dan solid dalam menggalang keberhasilan sekolah untuk mencapai

tujuan

Jawaban pengawas seputar kepemimpinan kepala sekolah adalah sebagai

berikut Kewenangan dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar bersifat

luwes dan terbuka artinya kewenangan lebih banyak didelegasikan kepada

bawahan sebatas yang mampu dikerjakan Mekanisme pembuatan keputusan dan

penetapan kebijakn berciri bottom up yang berarti memperhatikan masukan atau

saran dari bawah Pola komunikasi berjalan dua arah (komunikatif) sehingga

69

setiap masalah apapun dapat dipecahkan bersama Proses pengawasan sesuai

dengan job discription tata tertib yang telah disepakati bersama

Aktualisasi idesaran dari semua unsur sekolah terus meningkat seiring

dengan kesempatan yang dibuka secara lebar oleh kepala sekolah Pembuatan

surat keputusan pembagian tugas guru dan staf terlebih dahulu didiskusikan

dengan berbagai pihak terkait agar terus terpelihara tanggungjawab dan rasa

memiliki

Potensi yang dimiliki oleh sumber daya sekolah terus dibina dan

dikembangkan demi optimalnya hasil kinerja yang diraih Kondisi kesetiaan dan

suasana kerja menunjukkan pola kolegialitas dengan merasa ikhlas beramal dan

penuh kesejukan

Salah seorang guru mengemukakan pendapatnya tentang prototype kepala

sekolahnya antara lain meskipun sudah lazim seorang pimpinan memiliki

kewenangan yang luas atau otonom namun beliau lebih menghargai potensi yang

dimiliki stafnya sehingga tidak sedikit terjadi pelimpahan wewenang Proses

pembuatan keputusan dan kebijakan melaui tahapan-tahapan yang kesemuaannya

ditempuh dengan musyawarahrapat komite atau dewan guru Bentuk komunikasi

dijalankan secara dialogis dan multi arah dalam arti mengacu kepada potensi

yang dimiliki oleh komite sekolah atau guru dan staf Proses pengawasan

berlangsung melalui evaluasi tugas mengajar persiapan pemeriksaan mengajar

dan evaluai secara keseluruhan yang berkaitan dengan mutu pendidikan Proses

aktualisasi idesaran antara lain berupa penampungan aspirasi musyawarah

langsung dan evaluasi substansi ide atau saran Mekanisme pembagian tugas

70

bersandarkan pada rencana program dan struktur sekolah yang ada

Terselenggaranya pembagian tugas atas kontrak tugas selama 1 (satu) tahun

ajaran Pemberian motivasi diwarnai oleh penghargaan terhadap staf untuk

mengikuti diklat seminar diskusi panel dan kegiatan positif lainnya Pendapat

Kepala Urusan Tata Usaha tentang figur kepala sekolah adalah Menyangkut

kewenangan beliau tidak menjadikan dirinya pemegang kewenangan mutlak

tetapi tidak sedikit kewenangan yang dilimpahkan kepada bawahannya Proses

pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat bottom up

melalui tahapan musyawarah dan rapat Pola komunikasi yang terjadi antar unsur

sekolah secara timbal balik serta bersifat terbuka sesuai dengan norma yang

disepakati bersama Proses pengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah

mengarah kepada sikap tingkah laku atau perbuatan yang dilakukan oleh guru

staf dan siswa secara wajar sesuai dengan standar Kepala sekolah sangat peduli

terhadap masukan ide dan saran dari semua komponen sekolah karena sangat

berguna dalam menambah referensi pada saat pembuatan keputusan dan

penetapan kebijakan Mekanisme pembagian tugas berjalan menurut permintaan

yang dikaitkan dengan kondisi sekolah melalui forum rapat yang demokratis

Beliau selalu berkesempatan memberikan motivasi dan mendorong prestasi guru

dan staf menuju hasil kerja yang optimal Kepala sekolah membiasakan

mengedepankan tenggang rasa dan tepo seliro sehingga terbangun kondisi

tanggungjawab dan suasana kerja yang kompak solid penuh kekeluargaan saling

percaya serta saling menghormati dan menghargai

71

C Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah

1 Pelimpahan dan Distribusi kewenangan

Salah satu kompotensi profesional kepala sekolah adalah menerapkan

kepemimpinan dalam pekerjaan dengan subdimensi mengembangkan profesional

kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan kewenangan kepada bawahannya

sesuai dengan job description

Dalam hal ini sebagai mana disampaikan informan A sebagai berikut

Saya menggunakan kewenangan sesuai dengan aturan main yang telah disepakati dan tunduk terhadap aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Saya juga menyusun struktur organisasi dan sesuai kewenangan yang saya miliki saya memilih orang yang kompeten untuk menjalankan tugas kemudian saya membuat job deskription dan semua pekerjaan dibagi habis sesuai dengan fungsinya masing-masing

(Wawancara dengan informan IRN Oktober 2013)

Untuk menguatkan pernyataan yang disampaikan oleh informan IRNmaka

dapat dikutip hasil wawancara dengan informan guru yaitu

Kewenangan yang dimiliki oleh kepala sekolah seharusnya kewenangan yang luas dan otonom karena menjadi figur sentral dalam memegang kewenangan yang ada di sekolah sesuai dengan jabatan akan tetapi kepala sekolah tidak demikian beliau lebih menghormati dan menghargai seluruh potensi yang ada dengan melimpahkan sebgaian wewenangnya sesuai dengan tingkatannya

(Wawancara dengan informan MLG Oktober 2013)

Beberapa kewenangan kepala sekolah diantaranya kepala sekolah sebagai

pemimpin formal yakni kepala sekolah dipilih dan diangkat oleh pemerintah

dan diserahi tanggungjawab untuk mengelola segala sesuatu yang melekat pada

72

lembaga tersebut diangkat dengan surat keputusan oleh atasan yang mempunyai

kewenangan dalam pengangkatan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang

berlaku

Secara hirarkis mempunyai atasan atasan yang lebih tinggi dan memilki

bawahan

Memiliki hak kepangkatan gaji dan karier

Terikat oleh kewajiban peraturan dan ketentuan yang berlaku

Berkewajiban dan bertanggungjawab atas keberhasilan sekolah dalam

pencapaian tujuan

Kepala sekolah bertanggungjawab terhadap kelancaran pelaksanaan proses

pembelajaran di sekolah Untuk melaksanakan fungsinya dengan baik maka

kepala sekoah harus memahami menguasai dan mampu menganalisis kebutuhan-

kebutuhan sekolah dalam usaha meningkatkan kualitas proses pembelajaran

Kepala sekolah sebagai pemimpin harus berperan aktif dan kreatif secara optimal

dalam melibatkan berbagai komponen khususnya guru sebagai tenaga pengajar

murid sebagai subjek didik sarana dan fasilitas sekolah lainnya

Kepala sekolah memiliki kewenangan yang luas untuk menyelenggarakan pelaksanaan proses belajar mengajar sesuai dengan aturan yang dibuat oleh segenap keluarga besar tetapi dia tidak bertindak secara otoriter akan tetapi lebih bersifat terbuka dengan banyak mendelegasikan wewenang kepada orang lain atau ldquobawahanrdquo sebatas yang mampu dikerjakan

(wawancara dengan informan AHFD Oktober 2013)

Komite memberi kewenangan penuh kepada kepala sekolah untuk menyelenggarakan pelaksanaan proses belajar mengajar sesuai dengan aturan Komite dilibatkan dalam berbagai keputusan penting yang

73

menyangkut kemajuan kualitas pendidikan di SD (Wawancara dengan informan NDN Oktober 2013)

Kedudukan komite dalam sekolah merupakan unsur yang sangat penting

dan merupakan salah satu pilar MBS Jika dulu masyarakat hanya sebagai objek

atau sasaran pendidikan maka sekarang komite atau masyarakat dijadikan sebagai

mitra atau subjek dengan kata lain pemerintah dan masyarakat bersinerji

membangun pendidikan

Untuk itu komite telah masuk dalam struktur kependidikan di sekolah secara

formal yang ditandai dengan keikutsertaan komite dalam beberapa komponen

administrasi kepala sekolah seperti yang dilakukan di beberapa sekolah di

Kecamatan Manuju

Jadi jika kita sudah memahami komite sebagai bagian dari keluarga besar

pendidikan maka tugas kepala sekolah bersama dengan guru menjalankan

program yang telah disusun bersama sesuai mekanisme Dari hasil wawancara

dengan informan tersebut di atas penulis melihat bahwa sesuai dengan job

description yang telah dibuat kepala sekolah mendistribusikan tugas dan

kewenangan kepada kompon-komponen sekolah Hal ini dilakukan untuk

mencapai tujuan secara efektif dan efisien karena kepemimpinan yang efektif

dapat melibatkan dan menggerakkan semua komponen atau stakeholder

Sekolah dalam menggerakkan komponen-komponen sekolah selain

dengan memberikan petunjuk dan pengarahan juga memberikan contoh kepada

bawahan yang merupakan rekan kerja Kepala sekolah sadar bahwa sulit untuk

mencapai visi dan misi sekolah tanpa bekerja sama dan sama-sama kerja dengan

diarahkan dan diberi tauladan

74

Salah seorang guru mengemukakan pendapatnya tentang protatif kepala

sekolahnya antara lain meskipun sudah lazim seorang pemimpin memiliki

kewenangan yang luas atau otonom namun kepala sekolah lebih menghargai

potensi yang dimiliki stafnya sehingga tidak sedikit terjadi pelimpahan

wewenang Selanjunya mekanisme pembagian tugas berdasarkan pada rencana

program dan struktur sekolah yang ada Terselenggaranya pembagian tugas atas

kontrak selama satu tahun ajaran Mekanisme pembagian tugas berjalan

menurut permintaan yang dikaitkan dengan kondisi sekolah melalui forum rapat

yang demokratis

Dalam kerangka implementasi MBS kepala sekolah melakukan

Pertama Perencanaan dengan matang dengan menentukan tujuan dan strategi

untuk mencapai tujuan Kedua Mengorganisasikan kepala sekolah mendesain

dan membuat struktur organisasi termasuk dalam menjalankan pekerjaan dan

mencari sumber daya pendukung yang paling sesuai seperti Bendahara

pustakawan pembina pramuka pembina UKS dan kepanitiaan baik permanen

maupun temporer

Dari hasil kajian tersebut di atas menurut penulis ada beberapa point yang

dapat diperoleh oleh kepala sekolah bila ia melakukan pelimpahan dan distribusi

kewenangan itu diantaranya adalah

1 Pelimpahan kewenangan memungkinkan manajer (kepala sekolah)

dapat mencapai lebih dari bila ia mengerjakan semuanya dengan

sendiri Delegasi wewenang dari atasan kepada bawahan merupakan

proses yang diperlukan dalam meningkatkan efisiensi penyelesaian

seluruh tugas-tugas dan tanggung dan jawab

75

2 Pelimpahan kewenangan memungkinkan manajer (kepala sekolah)

memusatkan tenaganya pada tugas-tugas prioritas yang lebih penting

3 Pelimpahan kewenangan memungkinkan bawahan (guru pegawai)

untuk tumbuh dan berkembang bahkan dapat digunakan sebagai alat

untuk belajar dari kesalahan

4 Pelimpahan kewenangan dibutuhkan karena manajer tidak selalu

mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan

Mereka mungkin menguasai ldquothe big picturerdquo tetapi tidak cukup

terperinci

Sejalan dengan tiori Sondang P Siagian mengemukakan

ldquoBetapapun seorang eksekutif berusaha untuk melakukan tugasnyadapat

dipastikan bahwa ia tidak akan mampu melakukan semua tugas tersebut

sendirian Bahkan semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi ia

semakin memerlukan bantuan semakin banyak pihak meskipun pada analisa

terakhir tanggungjawab untuk mengambil keputusan dalam mengemudikan

organisasi terletak dipundaknya seorang Hal ini merupakan kenyataan pada

semua bentuk dan jenis organisasi Oleh karena itu salah satu ciri yang perlu

dimiliki oleh seorang eksekutif adalah keberaniannya untuk mendelegasikan

wewenangnya sebagian kepada para eksekutif yang lebih rendah tingkat

kedudukannya dan jabatannya dalam organisasirdquo

2 Mekanisme Pembuatan Keputusan

Pengambilan keputusan merupakan salah satu hal terpenting dalam

manajemen Pengambilan keputusan tidak dapat dipisahkan dari kepemimpinan

Untuk mengetahui mekanisme pembuatan keputusan yang dilakukan oleh kepala

76

sekolah sebagai manajer maka dapat dilihat sebagaimana yang diungkapkan oleh

informan A B adalah sebagai berikut

Langkah-langkah yang biasa saya lakukan adalah melalui musyawarah kecuali dalam hal-hal tertentu yang sifatnya mendesakterpaksa (emergensi) saya mengambil keputusan sebagai seorang pemimpin saya harus sering mengambil keputusan dengan mengambil resiko terkecil dan kemaslahatan yang banyak dengan meminta masukan dari para guru (Wawancara dengan informan A B Oktober 2013)

Menurut penulis tehnik pengambilan keputusan seperti yang dilakukan

oleh beberapa kepala sekolah ini dilandasi oleh keyakinan bahwa jika seseorang

dilibatkan dalam pengambilan keputusan maka yang bersangkutan akan ada rasa

memiliki terhadap keputusan tersebut sehingga yang bersangkutan akan

bertanggungjawab untuk mencapai tujuan sekolah singkatnya makin besar tingkat

partisipasi makin besar pula rasa memiliki dan makin besar rasa memiliki makin

besar pula rasa tanggungjawab dan makin besar rasa tanggungjawab makin besar

pula dedikasinya Tentu saja pelibatan warga sekolah dalam pengambilan

keputusan harus mempertimbangkan keahlian dan relevansinya dengan tujuan

pengambilan keputusan sekolah

Pengambilan keputusan merupakan salah satu konsep dasar dari MBS

Adapun yang dimaksud pengambilan keputusan adalah suatu cara untuk

mengambil keputusan melalui penciptaan lingkungan yang terbuka dan

demokratis dimana warga sekolah didorong untuk terlibat langsung dalam proses

pengambilan keputusan yang dapat berkonstribusi terhadap pencapaian tujuan

sekolah Esensi proses pengambilan keputusan adalah untuk mencari wilayah

kesamaan antara kelompok-kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah

77

yaitu kepala sekolah guru siswa orang tua siswa dan pemerintahyayasan

Wilayah kesamaan inilah yang menjadi modal dasar untuk menumbuhkan rasa

memiliki bagi semua kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah dan ini

dapat dilakukan secara efektif melalui pelibatan semua kelompok kepentingan

dalam proses pengambilan keputusan

Menurut penulis bahwa kepala sekolah sebagai leader mampu

menampilkan pribadinya memiliki visi dan misi serta mampu berkomunikasi dan

mengambil keputusan Salah satu fungsi kepala sekolah adalah sebagai pemimpin

sifat-sifat kepala sekolah sebagaimana diuraikan di atas telah menunjukkan sikap

sebagai seorang pemimpin yang demokratis misalnya dalam mengambil

keputusan selalu didasarkan pada hasil musyawarah dengan semua

komponen dan dapat mendengarkan suara-suara yang dari bawah

Sebagai seorang kepala sekolah memutuskan sesuatu yang menyangkut

sekolah tersebut harus dengan jalan musyawarah sebab sebagaimana telah diatur

dalam mekanisme pendidikan juga telah diamatkan UUD 1945 dimana seluruh

warga negara berhak dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa Keputusan

yang sifatnya insidentil dapat diminimalisir dengan adanya program penyusunan

RKS dan RKAS yang dibuat satu tahun atau lebih sebagai acuan sekolah agar

kegiatan yang nantinya dilaksanakan sistematis dan terkoordinasi Dengan

demikian adanya skedul yang telah disusun dan disahkan oleh sekolah dan pihak

terkait maka diharapkan indikator yang diharapkan dapat tercapai tanpa harus

menerima konsekwensi yang besar sebab semua telah dipetakan dengan baik

Untuk menguatkan pernyataan yang disampaikan oleh informan AB maka dapat

dikutip hasil wawancara dengan informan guru yaitu

78

Pembuatan keputusan cenderung bersifat bottom up dengan mekanisme pertama mengidentifikasi berbagai komponen yang menjadi bahan pembuatan keputusan dari seluruh komunitas sekolah kedua pengumpulan dan pemilihan komponen-komponen sesuai dengan skala prioritas ketiga mempersiapkan draft pembuatan keputusan untuk dibahas pada proses penetapan kebijakan

(Wawancara dengan informan AR Oktober 2013)

Kepala sekolah dalam pandangan guru sebagai seorang yang bijaksana

dalam mengambil keputusan biasanya kepala sekolah mendengarkan masukan-

masukan sebagai data untuk dianalisis Dalam membuat keputusan pada tingkat

sekolah dalam kerangka MBS Pertama kepala sekolah berkonsultasi dengan

komite sekolah yang terdiri dari kepala sekolah sendiri pengawas perwakilan

guru orang tua siswa anggota masyarakat dan staf sekolah Kedua komite

melakukan pengukuran kebutuhan sekolah Ketiga komite mengembangkan

perencanaan tindakan yang mencakup tujuan dan sasaran yang terukur

Keempat mengambil keputusan dengan mendengarkan saran-saran dan komite

Sejak adanya MBS masyarakat bebas mengungkapkan unek-uneknya

kepada pemerintah atau dalam hal ini penyelenggara pendidikan di sekolah yang

diistilahkan dengan aspirasi arus bawah PSM sebagai salah satu pilar MBS

merupakan wadah yang diakui pemerintah Tidak dapat dipungkiri yang namanya

mengelola sebuah institusi pasti ada tantangan dan hambatan Untuk itu sebagai

kepala maupun guru penyelenggara pendidikan harus peka mengamati fenomena-

fenomena sosial yang terjadi dan menyangkut warga sekolah Jadi dalam

mengatasi suatu persoalan harus didasarkan pada beberapa aspek yaitu

menentukan skala prioritas masalahnya karena dengan mengetahui pokok

79

masalah maka kita tentunya dapat mengetahui substansi persoalannya sehingga

jika semua informasi telah lengkap dan akurat barulah diputuskan

Setiap keputusan yang diambil seringnya dilakukan melalui musyawarah hal ini sering saya melihat bahwa kepala sekolah tidak memaksakan keinginannya saja tapi dengan hasil musywarah setelah melalui proses dari bawah Keputusan menjadi salah satu pijakan pelaksanaan organisasi dan sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan

(Wawancara dengan informan MHD Oktober 2013)

Sebagaimana diuraikan pada beberapa komentar di atas bahwa

musyawarah merupakan mekanisme pengambilan keputusan yang terbaik Dalam

musyawarah tidak ada pihak yang diuntungkan maupun yang dirugikan yang ada

adalah masing-masing pihak melahirkan suatu kesepakatan untuk satu tujuan

dan kebaikan bersama Keputusan yang dibuat dari hasil musyawarah tentunya

apapun konsekwensinya menjadi tanggungan bersama sebab semua akibatnya

telah dipertimbangkan bersama-sama Keputusan berdasarkan musyawarah

akan menjadi suatu program yang lebih fundamental untuk diaplikasikan karena

telah disepakati oleh forum yang berkepentingan

Setiap keputusan yang diambil sudah ada mekanismenya dengan

mempertimbangkan hasil masukan dan hasil analisis yang juga

dikonsultasikan kepada kami Kepala sekolah lebih bersifat mendengar

dari pihak lain dan keputusan didasarkan atas pertimbangan itu namun

kami menyerahkan akhirnya kepada beliau yang menentukan

(Wawancara dengan informan SPR Oktober 2013 )

Beberapa kepala sekolah telah melibatkan seluruh personil dalam

menyusun perencanaan sehingga perencanaan yang dibuat dapat diterima oleh

semua pihak dan menyangkut berbagai hal dengan pertimbangan yang matang

80

selanjutnya perencanaan tersebut dilaksanakan melalui berbagai metode demi

optimalisasi pelaksanaan suatu rencana Apabila fungsi manajemen dilaksanakan

maka akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja guru atau pegawai secara

keseluruhan demi pencapaian tujuan organisasi sekolah

Peranan kepala sekolah sebagai pengambil keputusan merupakan peran

yang paling penting dari peranan yang lain seperti informasional dan

interpersonal Ada empat peran sebagai pengambil keputusan yaitu enterpreneur

artinya kepala sekolah berusaha memperbaiki penampilan sekolah Disturbance

handler artinya memperhatikan gangguan yang timbul di sekolah Resource

allocater artinya menyediakan segala sumber daya sekolah Negotiator roles

artinya kepala sekolah harus mampu untuk mengadakan pembicaraan dan

musyawarah dengan pihak luar (Wahyosumidjo 200294) Lebih lanjut

menambahkan bahwa dalam pengambilan keputusan kepala sekolah berperan

sebagai manajer artinya berperan dalam proses pendayagunaan seluruh sumber

organisasi dan pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan

Pada dasarnya seluruh kegiatan yang berlangsung dalam sebuah sekolah

merupakan akibat atau konsekuensi dari berbagai keputusan yang diambil

pimpinan Apakah pada akhirnya sekolah berhasil mencapai sasaran secara

efisien atau sebaliknya mengalami kegagalan ditentukan oleh ketepatan dari

berbagai keputusan yang diambil pimpinan

Untuk mendukung proses pengambilan keputusan yang tepat setiap

sekolah perlu memiliki sistem pengelolaan informasi yang baik karena setiap

keputusan memerlukan dukungan informasi yang cepat tepat dan akurat

81

Kebutuhan sistem seperti itu semakin dirasakan ketika kita dihadapkan pada

persaingan terbuka yang semakin ketat seperti sekarang ini

Dukungan dari berbagai perangkat telekomunikasi dan teknologi

informasi (hardware maupun software) sangat besar artinya dalam

mengembangkan sistem informasi yang handal rapi dan fungsional Satu hal lagi

yang perlu dikemukakan kaitannya dengan pengambilan keputusan ialah bahwa

tingkat partisipasi anggota dalam pelaksanaan setiap keputusan yang diambil akan

sangat menentukan keberhasilan pencapaian sasaran keputusan yang

bersangkutan

Oleh karena itu sangat bijaksana apabila pimpinan berusaha untuk sejauh

mungkin mengambil keputusan yang bersifat kelompok dengan cara melibatkan

bawahan sehingga tanggungjawab bawahan dalam mengimplementasikan

keputusan tersebut semakin besar dalam interaksi antara kepala dengan guru-guru

sebagai bawahan lebih terlihat sikap subjekti

3 Proses Penetapan kebijakan

Dalam mengambil suatu kebijakan kepala sekolah melaksanakan rapat

khusus untuk menampung usulan dan aspirasi Sebelum diambil kebijakan

terlebih dahulu disosialisasikan kepada warga sekolah untuk menampung aspirasi

maka dibuatlah kebijakan sambil memantu perkembangannya Hal ini dikuatkan

oelh informan kepala sekolah sebagai berikut

Untuk menghasilkan kebijakan yang maksimal dalam kerangka MBS saya pastikan dulu untuk mendapatkan informasi yang cukupDalam mengimplementasikan MBS ada 4 lngkah yang saya lakukan antara lain 1)sekolah membentuk dewan sekolah yang terdiri dari kepala sekolah perwakilan guru orang tua siswa anggota masyarakat staf sekolah dan siswa2) selanjutnya dewan sekolah melakukan pengukuran kebutuhan

82

sekolah 3) dewan sekolah mengembangkan perencanaan tindakan yang mencakup tujuan dan sasaran dan 4) mengambil keputusan untuik membuat program-program untuk kemajuan sekolah

(Wawancara dengan informan ID November 2013)

Penerapan MBS sangat ditentukan oleh pola pikir dan sumber daya

manusia yang menjalankannya butuh ide atau gagasan yang cemerlang dalam

menjabarkan apa makna dari beberapa program MBS Untuk itu dalam

penerapannya saya mempunyai 4 formulasi khusus 1)sekolah membentuk

dewan sekolah yang terdiri dari kepala sekolah perwakilan guru orang tua siswa

anggota masyarakat staf sekolah dan siswa artinya kita melakukan

pengorganisasian terhadap beberapa potensi yang dianggap mampu membantu

mengatasi atau mengerjakan kegiatan tersebut 2) selanjutnya dewan sekolah

melakukan pengukuran kebutuhan sekolah dengan kata lain kita harus

menginventarisir komponen apa saja yang kita butuhkan guna menghasilkan

kebijakan tersebut 3) dewan sekolah mengembangkan perencanaan tindakan yang

mencakup tujuan dan sasaran maksudnya adalah tim yang telah kita bentuk

mengidentifikasi merencanakan dan menyusun tindakan yang akan dijalankan

dengan tetap mempertimbangkan esensinya dan 4) mengambil keputusan untuik

membuat program-program untuk kemajuan sekolah Yaitu kebijakan yang

diterapkan nantinya merupakan kebijakan unggulan

Melihat setiap keputusan yang sudah disepakati bersama sebagai bahan muasyawarah Mengundang khusus dan memusyawarahkannya setiap personil terkait terutama orang-orang penting pengambil kebijakan antara lain kepala sekolah SD ketua Komite Sebelum diambil kebijakan terlebih disosialisasikan kepada warga sekolah untuk menampung aspirasi Setelah mempertimbangkan usul dan aspirasi maka dibuatlah kebijakan sambil memantau perkembangannya

83

(Wawancara dengan informan MYS November 2013)

Hasil keputusan yang telah menjadi sebuah kebijakan merupakan

mekanisme yang harus pula dipatuhi oleh setiap anggota musyawarah atau pihak-

pihak yang berkepentingan sebab sebelum keluarnya kebijakan tersebut telah

diundang orang-orang yang mempunyai kepentingan pada lembaga tersebut

seperti komite sekolah dan warga sekolah maupun masyarakat yang terkait baik

secara formal maupun informal Namun pun begitu tetap saja kebijakan

tersebut harus senantiasa dievaluasi implementasinya apakah masih relevan atau

perlu dilakukan suatu perubahan

Sebelum mengambil kebijakan biasanya kepala sekolah mengadakan rapat khusus untuk menampung usulan dan aspirasi kemudian dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan mendengarkan masukan-masukan dari peserta rapat yang kemudian diambil keputusan Setelah itu hasilnya disosialisasikan kepada semua warga sekolah

(Wawancara dengan informan AA November 2013)

Penulis melihat bahwa kepala sekolah juga sering mengadakan rapat

internal antar kepala sekolah dan guru untuk menentukan hari dan tanggal serta

siapa saja yang harus diundang dalam proses pengambilan suatu keputusan

setelah semua disiapkan oleh pihak sekolah maka musyawarahpun dilakukan

yang didahului dengan mendengarkan masukan dari para komite atau warga

masyarakat serta pengawas pendidikan sebagai narasumber membahas penentuan

kebijakan yang akan diputuskan Dan lahirlah sebuah konsensus atau keputusan

bersama dan disosialisasikan kepada warga masyarakat maupun sekolah serta

pihak-pihak yang terkait Ukuran kebijakan yang dibuat oleh kepala sekolah

dalam rangka kepentingan bersama sehingga kepala sekolah dalam hal tertentu

84

mengkonsultasikannya kepada kami dan selalu kami dukung Setiap pengambilan

kebijakan kami selalu diberi tahu hasilnya sambil memberi hasil manfaat dan

mudaratnya

Kebijakan kepala sekolah lahir dari hasil musyawarah Untuk itu sebagai

guru kita berkewajiban menjalankan kebijakan itu sesuai dengan porsinya

Dalam setiap pengambilan keputusan kepala sekolah senantiasa mencari

masukan dari guru sehingga kami pun merasa bagian dari kebijakan tersebut

Seluruh potensi pengambilan kebijakan diikutsertakan dalam musyawarah untuk diminta usulan dan aspirasi dari seluruh peserta rapatHasil pertimbangan yang matang dijadikan suatu kebijakan (Wawancara dengan informan MTF Oktober 2013)

Pengawas kepala sekolah guru komite dan para anggota dan para

undangan lainnya adalah merupakan potensi pengambilan sebuah keputusan Dari

merekalah ide-ide cemerlang diharapkan lahir dalam proses pengambilan sebuah

kebijakan Dan dari ide-ide cemerlang itulah beberapa diantaranya akan dijadikan

sebagai ide pokok menentukan suatu kebijakan yang menjadi sebuah

keputusanSebagai kepala sekolah ia senantiasa mengedepankan musyawarah dan

konsultasi kepada komite sekolah Pembuatan keputusan dan proses penetapan

kebijakan juga dilakukan berdasarkan masukan dari semua elemen sekolah

Pola komunikasi yang dikembangkan pula bercorak terbuka dan

berlangsung timbal balik sesuai dengan norma yang disepakati bersama Proses

pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat bottom up

melalui tahapan musyawarah dan rapat

4 Membangun pola komunikasi

Untuk mengetahui bagaimana kepala sekolah dalam membangun pola

komunikasiyaitu dengan komunikasi dua arah antara orang lain dan dirinya

85

Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara dirinya

dengan orang lain Maka dapat dilihat dari hasil wawancara dengan informan

kepala sekolah sebagai berikut

Saya melakukan komunikasi dua arah dengan baik dengan warga sekolah ataupun denga masyarakat Saya menjelaskan kepada semua stakeholder semua program yang saya telah sedang dan akan dilakukan agar dipahami oleh semua pihak

(Wawancara dengan informan IRN Oktober 2013)

Dalam penerapan MBS kepala sekolah dalam membangun komunikasi

kepala sekolah senantiasa menginformasikan apa yang telah diraih oleh sekolah

berupa prestasi-prestasi baik guru ataupun siswa sebagai akuntabilitas publik

kepada stakeholder di luar sekolah

Sebagaimana telah dijelaskan dalam juknis maupun mekanisme penerapan

MBS bahwa sekolah harus transparan dalam manajemen pelajaran manajemen

pembelajaran dan manajemen administrasi keuangan agar semua pihak tidak

saling mencurigai dan pada akhirnya tercipta akselarasi antar kepala sekolah

guru komite dan masyarakat secara luas

Menurut saya kepala sekolah melakukan komunikasi dengan timbal balik baik yang terjadi antara kepala sekolah dengan guru dan staf ataupun antar mereka Kepala sekolah membangun pola komunikasi terbuka tetapi sesuai dengan norma yang disepakati bersama

(Wawancara dengan informan MHRN Oktober 2013)

Penulis melihat dari beberapa sekolah bahwa kepala sekolah dalam

membangun komunikasi pola komunikasi yang dikembangkan bercorak terbuka

dan berlangsung timbal balik sesuai dengan norma yang disepakati bersama Pola

komunikasi berjalan dua arah (komunikatif) sehingga setiap masalah apapun

86

dapat dipecahkan bersama Bentuk komunikasi dijalankan secara dialogis dan

multi arah dalam arti mengacu kepada potensi yang dimiliki oleh komite sekolah

atau guru dan staf

Menurut penulis komunikasi yang baik antar berbagai personil harus

dikembangkan demikian rupa untuk mencapai hasil seoptimal mungkin Kurang

komunikasi akan mengakibatkan kurangnya hasil yang dapat diwujudkan bahkan

sering gagal dalam mencapai tujuan Dalam suatu sekolah yang hubungan

antarpersonalnya kurang harmunis acuh tak acuh satu sama lain dalam berbagai

masalah pendidikan karena setiap personil menghadapi masalah pekerjaannya

masing-masing dan mencari alternatif pemecahan masalah tersebut sendiri-

sendiri Alangkah berat dan tidak sejalannya pemecahan-pemecahan yang diambil

masing-masing tersebut Karena itu kepala sekolah mempunyai kewajiban untuk

membina komunikasi dengan sebaik-baiknya agar para guru mau dan mampu

bekerja sama untuk meningkatkan kemampuan dan kinerjanya

Kepala sekolah cukup komunikatif dalam menyampaikan segala hal yang berkaitan dengan kepemimpinannya Dia mampu memainkan peranannya sebagai seorang manajer atau pimpinan yang baik Komunikasi yang dipakai dua arah antara orang lain dan dirinya Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara dirinya dengan orang lain Bahkan dia minta dikritik apabila kurang pas bahkan dia membuka layanan surat baik terbuka atau pun rahasia asal sifatnya untuk membangun Dia berani dikoreksi ataupun dimintai saran dan pendapat

(Wawancara dengan informan AGFR September 2013)

Seorang kepala sekolah dituntut untuk memahami betul akan sistem

hubungan komunikasi yang ada agar di dalam melaksanakan tugas-tugas

senantiasa dapat memperkecil kemungkinan timbulnya hambatan yang merugikan

dalam membina kerja sama dalam menyelenggarakan sekolah secara keseluruhan

87

Saya kira kepala sekolah sudah melakukan komunikasi yang cukup efektif berkaitan dengan berbagai hal Komunikasinya yang dipakai dua arah antara orang lain dan dirinya Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara dirinya dengan orang lain Bahkan dia minta dikritik apabila kurang pas bahkan dia membuka layanan surat baik terbuka atau pun rahasia asal sifatnya untuk membangun Dia berani dikoreksi ataupun dimintai saran dan pendapat

(Wawancara dengan informan ZND Nopember 2013)

Dari hasil wawancara dengan beberapa informan tersebut penulis

melihat di beberapa sekolah bahwa pola komunikasi berjalan dua arah

sehingga setiap masalah apapun dapat dipecahkan bersama Bentuk komunikasi

dijalankan secara dialogis dan multi arah dalam arti mengacu kepada potensi

yang dimiliki oleh komite sekolah atau guru dan staf

Menurut penulis keterampilan komunikasi sangat penting bagi kepala

sekolah karena hampir sebagian tugas dan pekerjaan kepala sekolah senantiasa

melibatkan orang lain Komunikasi yang efektif akan sangat membantu

keberhasilan organisasi secara keseluruhan

Dalam pelaksanaan MBS pengembangan komunikasi antar personil yang

sehat harus senantiasa dikembangkan baik oleh kepala sekolah maupun oleh guru

dan personil lainnya Komunikasi yang terbina akan memberikan kemudahan dan

keringanan dalam melaksanakan serta memecahkan pekerjaan di sekolah yang

menjadi tugas bersama

Seorang kepala sekolah harus membangun komunikasi terhadap

bawahan yang dipimpinnya bahkan kepada siapa saja yang dianggap memiliki

hubungan emosional apakah dia masyarakat atau dunia usaha yang kesemuanya

itu merupakan aspek-aspek pendukung sebagai manager Komunikasi dua arah

sangat diperlukan bagi seorang kepala sekolah agar terjadi interaksi yang lebih

88

interaktif sehingga apabila tercipta suasana keakraban maka potensi yang

ada dapat dikembangkan demikian pula dengan persoalan akan dapat diatasi

dengan bantuan semua pihak Pemimpin haruslah menyadari bahwa menjadi

seorang pimpinan tidak sama menjadi seorang raja Tetapi pimpinan adalah

seorang yang diserahi amanah oleh publik untuk sebuah institusi pendidikan

yaitu sekolah

5 Melakukan pengawasan

Kepala sekolah meiliki tugas untuk melakukan pengawasan pembinaan

atau bimbingan kepada guru dan tenaga kependidikan serta administrator

Untuk mengetahui hal ini maka dapat dilihat dari hasil wawancara dengan

informan 3 kepala sekolah sebagai berikut

Dalam kaitannya kepala sekolah dengan supervisi pendidikan saya melakukan langkah-langkah antara lain Melaksanakan program supervisi melalui adanya program supervisi kelas dadakan (inspeksi) dan kegiatan ekstrakurikuler Supervisi dilakukan dengan membuat instrumen guna mengukur tingkat keberhasilannya Saya memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja guru dan karyawan maupun untuk pengembangan Sekolah Hasil supervisi dikomunikasikan agar menjadi timbal balik bagi kepentingan lembaga ataupun kepentingan peningkatan kualitas guru atau karyawan

(Wawancara dengan informan SDR Oktober 2013)

Penulis melihat dibeberapa sekolah bahwa dalam proses pengawasan yang

dilakukan kepala sekolah berlangsung melalui evaluasi tugas mengajar

persiapan permeriksaan mengajar dan evaluasi secara keseluruhan yang

berkaitan dengan mutu pendidikan

Sesuai perkembangan keadaan yang sudah demikian maju maka kepala

sekolah sebagai pemimpin harus berwawasan luas dan memahami menghayati

89

dan melaksanakan fungsi dan kedudukannya sebagai Top Manager pada lembaga

pendidikan formal itu Untuk itu sebelum tim supervisi akademik yang dalam hal

ini pengawas sekolah datang sebaiknya sebagai tuan rumah harus membenahi diri

dengan mengecek semua kelengkapan administrasi pembelajaran dan keuangan

Dengan berbekal informasi dari hasil supervisi tahun lalu kita mendapat

gambaran tentang keadaan yang terjadi sebelumnya untuk dijadikan bahan

rujukan perubahan yang lebih baik ke masa mendatang

Untuk menguatkan pernyataan yang disampaikan oleh informan kepala

sekolah maka dapat dikutip hasil wawancara dengan informan yaitu

Pengawasan terhadap sikap tingkah laku perbuatan atau kegiatan yang dilakukan guru dan staf secara wajar Norma-norma pengawasan sering disosialisasikan kepada guru staf dan seluruh siswa agar dapat dilaksanakan

(Wawancara dengan informan AA Oktober 2013)

Tingkat kemampuan berfikir yang dimiliki oleh kepala sekolah haruslah

memiliki kecerdasan yang tinggi agar dapat menghubungkan antara bagian-bagian

dari pengetahuannya dengan mudah dan menafsirkan kecenderungan-

kecenderungan baik yang ada di internal sekolah maupun di luar sekolah Hal ini

diperlukan dalam menganalisis data dan fakta yang muncul dan berkembang

dalam lingkungan organisasi dan menafsirkan kecenderungan-kecenderungan

yang akan terjadi sehingga mudah direspon diantisipasi untuk kepentingan warga

sekolah

Akan sesuai standar yang pertama dilakukan adalah dengan melihat kepada job yang diberikan kepada masing-masing berbeda antara guru dengan staf Kalau dipandang tugas pokoknya berjalan tak jarang ia

90

memberi semacam pujian dan bagi yang belum berjalan tertib ia memberi support atau memanggilnya dengan gayanya tersendiri sehingga tidak merasa tersinggung termasuk mengawasi dalam hal kecakapan tingkah laku dan sikapnya Terhadap siswa juga dilakukan dengan menerapkan tata tertib yang harus diikuti antara hak siswa dan kewajiban siswa sehingga siswa mempunyai hak dan kewajiban yang tentunya berbeda halnya dengan warga sekolah lainnya

(Wawancara dengan informan BST Oktober 2013)

Kepala sekolah harus pula memiliki kemampuan untuk mengendalikan

perasaannya dalam menghadapi hambatan-hambatan atau masalah-masalah

terutama pada saat-saat kritis yang dihadapi sekolah Jadi kepemimpinan berarti

kemampuan untuk mempengaruhi menggerakkan dan mengarahkan orang lain

untuk mencapai suatu tujuan tertentu Dengan demikian pengertian

kepemimpinan akan timbul dimanapun asalkan unsur-unsurnya terpenuhi yaitu

Orang-orang yang mempengaruhi menggerakkan atau mengarahkan yang

disebut pemimpin termasuk penerapan tata tertib kepada siswa agar sejak dini

siswa mengetahui hak dan kewajibannya

Pengawasan terhadap sikap tingkah laku perbuatan atau kegiatan yang dilakukan guru dan staf secara wajar Aturan-aturan pengawasan sering disosialisasikan kepada guru staf dan seluruh siswa agar dapat dilaksanakan sesuai standar

(Wawancara dengan informan SPROktober 2013 )

Kepala sekolah sebagai manajer pendidikan harus mampu menguasai dan

memiliki keterampilan berkomunikasi demi kelancaran pelaksanaan tugas-

tugasnya Disamping itu harus mampu memahami kondisi dan kemampuan yang

dimiliki sipenerima pesan agar semua aturan yang dibuat baik oleh pemerintah

91

secara umum maupun tata tertib sekolah dapat diterima dengan dan dilaksanakan

dengan penuh dedikasi oleh semua warga sekolah sesuai porsinya

Maka berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan tersebut di

atas maka dapat dikatakan bahwa kepala sekolah sebagai supervisor dalam

melakukan pengawasan ia mampu melaksanakan program-program pengawasan

lewat supervisi untuk meningkatkan kinerja guru dan karyawan sekolah dan

menjadi feed-back bagi kepentingan sekolah Sebagai supervisor maka kepala

sekolah berkewajiban untuk memberikan pembinaan atau bimbingan kepada para

guru dan tenaga kependidikan

Tentunya sebelum melakukan pembinaan kepada orang lain kepala

sekolah terlebih dahulu membina diri sendiri supervisi ini dapat dilakukan di

dalam kelas Hasil kerja supervisi itu kemudian dikomunikasikan dengan pihak

terkait untuk menjadi bahan perbaikan bagi guru maupun untuk kepentingan

sekolah

Kepala sekolah juga telah melaksanakan fungsi dan tugasnya sebagai

seorang manajer ia mampu menyusun program dan mengoptimalkan seluruh

sumber daya yang ada Karena kepala sekolah bukan hanya sebagai pemimpin

saja seperti yang telah dikemukakan di atas Sebagai seorang manajer kepala

sekolah juga memerankan fungsi manajerial dengan melakukan proses

perencanaan pengorganisasian menggerakkan dan pengawasan

Proses pengawasan berlangsung melalui evaluasi tugas mengajar

persiapan pemeriksaan mengajar dan evaluai secara keseluruhan yang berkaitan

dengan mutu pendidikan Proses aktualisasi idesaran antara lain berupa

92

penampungan aspirasi musyawarah langsung dan evaluasi substansi ide atau

saran

6 Memberikan Motivasi Dan Membangun Suasana Kerja Yang Kondusif

Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru tenaga

kependidikan dan administratir sangat penting sehingga mereka bersemangat

dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka meningkatkan mutu

pendidikan Motivasi bisa diberikan dalam bentuk hadiah atau hukuman baik

fisik maupun non-fisik Dalam memberikan motivasi kepala sekolah

mempertimbangkan rasa keadilan dan kelayakan karena hal ini penting bagi

kepala sekolah unutk menciptakan iklim yang kondusif Untuk mengetahui hal ini

dapat dilihat dari hasil wawancara dengan informan ID yaitu

Saya sebagai kepala sekolah dalam kaitannya dengan pemberian motivasi diantaranya dengan memberikan penghargaan baik berupa materil maupun immateril kepada guru staf yang berprestasi Saya juga mendorong guru atau staf untuk selalu mengembangkan diri melalui penyediaan bukudan pelatihan Tapi saya tidak segan menegur dan memberikan sanksi sesuai dengan tingkat kesalahan agar tujuan dapat tercapai

(Wawancara dengan informan ID Oktober 2013)

Penulis melihat bahwa kepala sekolah dalam melaksanakan fungsinya

sebagai seorang motivator sering memberikan motivasi baik berupa fisik maupun

psikis Kepala sekolah tidak pelit memberikan penghargaan berupa pujian bila

melihat bawahannya mengerjakan tugas dengan baik dan juga menyampaikan

teguran secara terhormat untuk perbaikan Berkaitan perannya sebagai motivator

93

kepala sekolah mampu mengatur lingkungan sekolah dan menciptakan hubungan

kerja yang harmonis dan kondusif

Seorang kepala sekolah dituntut untuk memahami betul akan sistem

hubungan komunikasi yang ada agar di dalam melaksanakan tugas-tugas

senantiasa dapat memperkecil kemungkinan timbulnya hambatan yang merugikan

dalam membina kerja sama dalam menyelenggarakan sekolah secara keseluruhan

Kepala sekolah harus kreatif dan mampu memiliki ide-ide dan inisiatif yang

menunjang perkembangan sekolah Ide kreatifnya dapat digunakan untuk

membuat perencanaan melaksanakan program pengajaran dan melaksanakan

pengawasan dan pembinaan serta evaluasi dalam meningkatkan proses belajar

mengajar Jadi jika kesemua hal tersebut berjalan dengan selaras maka seorang

kepala sekolah juga harus menunjukkan penghargaannya dihadapan warga

sekolah apakah dengan memberikan apresiasi positif atau pemberian paket

hadiah Menanggapi hasil wawacara dengan informan tersebut di atas menurut

penulis motivasi yang dilakukan oleh kepala sekolah dengan memberikan

penghargaan ini sangat penting untuk meningkatkan profesionalismne tenaga

kependidikan dan untuk mengurangi kegiatan yang kurang produktif

Melalui penghargaan ini para tenaga kependidikan dapat dirangsang untuk

meningkatkan profesionalisme kerjanya secara positif dan produktif Pelaksanaan

penghargaan dapat dikaitkan dengan prestasi tenaga kependidikan secara terbuka

sehingga mereka memiliki peluang untuk meraihnya Kepala sekolah harus

berusaha menggunakan penghargaan ini secara tepat efektif dan efisien untuk

menghindari dampak negatif yanmg ditimbulkannya

94

Selanjutnya hasil wawancara dengan informan guru yaitu

Tercipta suasana kerja yang penuh kekeluargaan yaitu adanya saling percaya saling menghormati dan saling menghargai seluruh komunitas sekolah selalu kompak dan solid dalam mengusung keberhasilan sekolah untuk mencapai tujuan Kepala sekolah tidak enggan memberikan pujian terhadap hasil kerja yang maksimal tetapi juga tidak canggung dalam menyampaikan kritik terhadap hasil kerja yang belum optimal Kepala sekolah terus mendorong prestasi sempurna para guru dan staf sesuai kemampuan masing-masing

(Wawancara dengan informan AHFD Oktober 2013)

Untuk menjaga normalisasi organisasi maka kepala sekolah harus berperan

aktif dalam membangun komunikasi dengan guru-guru atau pegawai agar

lingkungan sekolah secara internal dapat berjalan tanpa adanya masalah-masalah

yang dapat mengganggu proses belajar mengajar Dengan adanya komunikasi

yang aktif antara guru-guru pegawai dan kepala sekolah akan menyebabkan

masalah-masalah yang ada dapat diselesaikan dengan cepat sehingga tidak

mempengaruhi proses pelaksanaan belajar mengajar di sekolah tersebut Dengan

kata lain kepala sekolah harus objektif dan berimbang dalam menerapkan

kebijakan dan wewenangnya di sekolah serta membagi tugas kepada bawahan

sesuai dengan porsi dan kompetensinya

Kepala sekolah tidak enggan memberikan penghargaan terhadap hasil kerja yang maksimal tetapi juga tidak segan dalam hal mengkoreksi terhadap guru atau karyawan yang lainnya bila melihat hal yang kurang sesuai Kepala sekolah terus mendorong prestasi para guru dan staf sesuai kemampuan masing-masing Kepala sekolah juga berusaha menciptakan suasana kerja yang penuh kekeluargaan yaitu adanya saling percaya saling menghormati dan saling menghargai

(Wawancara dengan informan MLG Oktober 2013 )

95

Kepala sekolah mengembangkan pepatah ing ngarso sung tulodo ing madya mangun karso dan tut wuri handayani sehingga semuanya berjalan bersama dan kerja bersama sehingga hasilnya pun hasil bersama Kepala Sekolah selalu memberi motivasi kepada seluruh potensi yang ada dengan memberi dukungan menumbuhkan kemampuan percaya diri Dengan tampilnya kepercayan diri seluruh kegiatan menjadi tidak canggung untuk dilaksanakan Tidak segan-segan sekali-kali kepala sekolah memberikan pujian terhadap hasil kerja yang dicapainya Kepala sekolah menciptakan suasana yang sejuk dan tenang dan belum pernah ada gejolak jika ada sesuatu hal yang kurang pas ada mekanismenya tersendiri Kepala sekolah menciptakan suasana bahwa di tempat ini kita bekerja dan di tempat ini juga modal ibadah serta di tempat ini kita hidup sehingga tidak ada hal yang membuat tidak nyaman Maka dibangunlah suasana kebersamaan yang penuh kekeluargaa

(Wawancara dengan informan SPR Oktober 2013)

Kepala sekolah adalah sosok pemimpin yang terpandang di lingkungan

masyarakat sekolah ia juga merupakan pusat tauladan bagi masyarakat sekolah

dan warga masyarakat di sekitar sekolah Karena itu penampilan kepala sekolah

harus berperan kreatif dan aktif untuk mengembangkan kebudayaan yang menjadi

tauladan bagi masyarakat sekitarnya Tingkat kemampuan seorang kepala sekolah

dalam melaksanakan fungsinya atau tugas-tugas jabatannya itulah yang akan

menentukan apakah ia dapat menjadi administrator pendidikan di sekolah yang

bertanggngjawab terhadap pelaksanaan perogram pembelajaran dan pendidikan

Seorang kepala sekolah harus berani mengatakan yang benar adalah benar dan

yang salah adalah salah Agar proses inovasi di sekolah dapat berjalan dengan

baik kepala sekolah perlu dan harus bertindak sebagai pemimpin (leader) dan

bukan bertindak sebagai bos Seorang pemimpin terkadang menerima masukan

dari bawahannya melalui diskusi sedangkan seorang bos terkadang memberikan

perintah kepada bawahannya dan biasanya tidak mau menerima masukan dari

96

bawahannya Dengan demikian maka kekeluargaan yang kondusif akan senantiasa

terpelihara bagi semua warga sekolah dan akan menjadi tradisi turun temurun

Sebagai motivator maka kepala sekolah harus selalu memberikan

motivasi kepada guru tenaga kependidikan dan adminnistrator sehingga mereka

bersemangat dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka

meningkatkan mutu pendidikan Motivasi bisa diberikan dalam bentuk hadiah

atau hukumanbaik fisik maupun non fisiknamun dalam memberikan motivasi ini

harus dipertimbangkan rasa keadilan dan kelayakannya Dalam hal ini penting

bagi kepala sekolah untuk menciptakan iklim kondusif ( Nurkolis2005121-122)

Keterampilan komunikasi sangat penting bagi kepala sekolah karena

hampir sebagian tugas dan pekerjaan kepala sekolah senantiasa melibatkan orang

lain Komunikasi yang efektif akan sangat membantu keberhasilan organisasi

secara keseluruhan

D Pembahasan

Kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di

Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa merupakan suatu hal yang harus

dilaksanakan dan tidak terpisahkan sesuai dengan konsep dan karakteristik MBS

MBS yang mengetengahkan prinsip-prinsip yang demokratis partispatif

dan akuntabilitas pada hakekatnya merupakan desentralisasi kewenangan yang

lebih besar dalam mengelolah sekolahnya sehingga sekolah lebih mandiri lebih

berdaya dalam mengembangkan program yang disesuaikan dengan potensi yang

dimilikinya Berdasarkan pengamatan peneliti bahwa para kepala sekolah dasar di

kecamatan Manuju dalam menerapkan kepemimpinan dalam pekerjaan dengan

97

subdimensi membangun profesional kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan

kewenangan kepada bawahannya sesuai dengan job description Dalam proses

pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat botton up dan

melalui tahapan-tahapan musyawarah dan rapat pola komunikasi bercorak

terbuka dan berlangsung timbal balik sesuai dengan norma yang telah disepakai

bersama Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru dan

tenaga kependidikan dan administratif sangat penting sehingga mereka

bersemangat dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka

meningkatkan mutu pendidikan

Konsep MBS diharapkan dapat menciptakan pemimpin yang dapat memimpin

membimbing mengontrol perilaku dan perasaan orang lain di bawah

kepengawasannya dalam melaksanakan tugas sebagai pemimpin (leadership) di

sekolah Kepala sekolah merupakan guru yang memiliki kompetensi tinggi dan

diberi tanggung jawab sebagai pemimpin di satuan pendidikan tertentu Pada

tanggungjawab seorang pemimpin dalam hal ini kepala sekolah melekat

keterampilan-keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin

kependidikan seperti dikemukakan oleh Tim Dosen AP UPI Bandung (2012125)

Keterampilan-keterampilan tersebut adalah 1) keterampilan dalam memimpin 2)

keterampilan dalam hubungan insani 3) keterampilan dalam proses kelompok 4)

keterampilan dalam administrasi personil dan 5) keterampilan dalam menilai

Pada akhirnya dalam diri seorang pemimpin melekat tuntutan kompetensi-

kompetensi yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

98

Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 yakni kompetensi kewirausahaan kompetensi

supervisi kompetensi manejerial kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian

Peneliti melihat bahwa para kepala sekolah dasar di Kecamatan Manuju

telah memiliki keterampilan seperti yang disebutkan di atas Keterampilan dalam

memimpin tampak dalam pertemuan-pertemuan rutin yang dilaksanakan di

berbagai kesempatan baik dalam perencanaan pelaksanaan maupun evaluasi

kegiatan Membagi dan menyerahkan tanggungjawab juga dilakukan dalam

berbagai kegiatan dan kesempatan misalnya dalam rapat pembagian tugas

mengajar Pemberdayaan guru tata usaha sekolah secara maksimal sesuai dengan

bidang yang ditangani (kesiswaan sarana prasarana kurikulum dan hubungan

masyarakat) bukti bahwa pekerjaan tidak ditangani sendiri Keterampilan dalam

hubungan insani yang ada dalam diri kepala sekolah terungkap dalam sikap saling

menghargai Sikap penghargaan ditunjukkan oleh kepala sekolah dengan

perlakuan yang wajar dan penuh sikap hormat kepada bawahan Pada waktu-

waktu tertentu bahkan setiap hari beliau menyempatkan diri untuk bergabung

bersama-sama guru di ruang guru atau dengan staf tata usaha di tata usaha

Kesempatan itu digunakan untuk sekedar menyapa minum atau baca koran

bersama Ada keakraban dalam kekerabatan yang dibangun oleh kepala sekolah

Beliau meupakan pribadi yang luwes ini berarti kepala sekolah telah

melaksanakan peran dan fungsinya sebagai educator leader dan motivator

Untuk mengimplementasikan MBS secara efektif dan efisien kepala

sekolah perlu memiliki pengetahuan kepemimpinan perencanaan dan pandangan

yang luas tentang sekolah dan pendidikan Wibawa kepala sekolah harus

99

ditumbuhkembangkan dengan meningkatkan sikap kepedulian semangat belajar

disiplin kerja keteladanan dan hubungan manusiawi sebagai model perwujudan

iklim kerja yang kondusif Lebih lanjut kepala sekolah dituntut untuk melakukan

supervisi kelas membina dan memberikan saran-saran positif kepada guru

(Mulyasa 200457)

Tuntutan kemandirian dalam pengelolaan sekolah merupakan tuntutan

yang mendesak untuk dilakukan Kemandirian pengelolaannya bagi peneliti

merupakan indicator tersendiri dari keberhasilan pelaksanaan MBS Prinsip

pengelolaan murni dan otonom tanpa ketergantungan sama sekali merupakan

suatu kemustahilan Sekolah dasar di Kecamatan Manuju dalam beberapa hal

masih bergantung kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah Tidak

dipungkiri sama sekali ketergantungan itu menjadi semakin kuat manakala

kepemimpinan tidak terlaksana dengan baik Sehingga peneliti menganggap

bahwa implementasi MBS di Kecamatan Manuju sudah sesuai dengan

konsepkarakteristik MBS

100

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan kepemimpinan kepala

sekolah dalam penerapan Manajemen Berbasis Sekolah di Sekolah Dasar

Kecamatan Manuju Kab Gowa dapat dikemukakan sebagai berikut

A Kesimpulan

1 Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan Manajemen Berbasis

Sekolah yang meliputi Kepala sekolah sebagai

a Edukator yaitu kepala sekolah telah dan sedang dan terus melakukan

bimbingan pengarahan kepada guru dan siswa dalam melaksanakan tugas

atau kewajibannya serta selalu berusaha mengembangkan profesionalisme

pendidik dan menjadi tauladan yang baik dalam berbagai hal

b Leader yaitu kepala sekolah menampilkan pribadinya sebagai seorang

pemimpin memiliki visi dan misi mampu berkomunikasi dan mengambil

keputusan

c Motivator yaitu kepala sekolah sering memberikan motivasi baik berupa

dalam bentuk fisik maupun psikis

2 Penerapan MBS di Sekolah Dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

kepala sekolah dalam berbagai hal membangun komitmen bersama yaitu

Kekompakan Kebersamaan dan Kekeluargaan (3 K) terhadap sasaran

organisasi dan memberikan kewenangan berupa kepercayaan kepada para

pengikutnya yaitu guru staf dan karyawan untuk mencapai sasaran

101

Jalannya organisasi bukan digerakan oleh birokrasi tetapi oleh

kesadaran bersama hal ini sejalan dengan karakteristik MBS dimana

kewenangan sekolah dalam pengelolaan sangat luas juga adanya partisipasi

aktif dari stakeholder Namun tidak dipungkiri bahwa prinsip pengelolaan

murni dan otonom tanpa ketergantungan sama sekali dari pemerintah pusat

dan pemerintah daerah merupakan hal suatu kemustahilan apalagi jika

kepemimpinan kepala sekolah tidak terlaksana dengan baik

B Saran-Saran

1 Kepada para kepala sekolah dasar di Kecamatan Manuju Kab Gowa pada

umumnya dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk terus

mengembangkan lembaga yang dipimpinnya Disarankan agar prestasi yang

sudah dicapai sekarang ini dapat didesiminasikan kepada sekolah lain

sehingga kehadiran sekolah dasar ini dapat memberikan kontribusi yang

positif bagi kemajuan lingkungan di sekitarnya

2 Kepada para kepala sekolah disarankan untuk menjadikan hasil penelitian ini

sebagai salah satu pedoman dalam memimpin sekolahnya Perlu kiranya

dikembangkan MBS yang sehat sesuai dengan tujuan diterapkannya MBS

serta karakteristik MBS

3 Kepada birokrasi disarankan agar selalu memantau kinerja kepala sekolah

serta perkembangan penerapan MBS di wilayahnya karena pada dasarnya

dewan pendidik (kepala sekolah guru) memiliki potensi yang cukup tinggi

untuk berkreasi dan meningkatkan kinerja namun banyak factor yang

menghambat mereka dalam mengembangkan berbagai potensinya secara

optimal Oleh karena itu sangat dirasakan perlunya pembinaan yang kontinu

dan berkesinambungan dengan program yang terarah dan sistematis terhadap

para guru dan personil pendidikan lain di sekolah

102

DAFTAR PUSTAKA

Anwar 2003 Perilaku dalam Pencapaian Tujuan Organisasi Bulan Bintang

Jakarta

Arcaro 2006 Transformasi Sekolah Bermutu Terpadu P T Sarana Panca Karya Bandung

Budiningsih 2004 (Tesis) Pengaruh Kepemimpinan Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten

Depdiknas 2007 Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah Direktorat Pendidikan Menengah Umum Jakarta

Dharma 2000 Kepemimpinan adalah Proses Mempengaruhi Kegiatan Gema Media Jakarta

Ditjen Kelembagaan Agama Islam 2004 Buku Pedoman MBS Balitbang Jakarta

Djatmiko 2002 Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan AV Publisher Jakarta

FachruddinJSPareke 2004 Jurnal Kepemimpinan Transformasional dan Prilaku Kerja bawahan

Hamalik Oemar 1991 Manajemen dan Organisasi Gramedia Jakarta

HandokoTHani 1999 Manajemen edisi 2 BPPEPustaka Karya Jakarta

Marjohan 2007 Artikel Tanggung jawab Kepala Sekolah atas Mutu Pendidikan wwwedu-artcies-com

MBE 2007 Jurnal Peran Kepala Sekolah dan Komite Sekolah http Imberprojectnetmbe 59html

Moleong Lexy J 2011 Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja

Mulyasa Emco 2002 Manajemen Berbasis Sekolah tentang Konsep Strategi dan Implementasi PT Remaja Rosdakarya Bandung

Mulyasa Emco 2004 Manajemen Berbasis Sekolah Rosadakarya Bandung

Mulyasa Emco 2011 Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Jakarta Bumi Aksara

103

Northouse (2001) Transformational leadershipThe Transformation of Managers and associatis

Nurkolis 2005 Manajemen Berbasis Sekolah PT Gramedia Widiasarana Indonesia Jakarta

Pareka FachruddinJS 2004 Jurnal Kepemimpinan Transformasional dan Prilaku Kerja Bawahan

Pawar dan Eastman 1997 Penelitian tentang Kepemimpinan Transformasional

Permendiknas RI Nomor 13 Tahun 2007 tentang Kompetensi Kepala Sekolah

Pidarta 1988 Hambatan-hambatan dalam pengembangan pendidikan Kencana Predana Media Group Jakarta

PP Nomor 33 Tahun 2004 tentang Kewenangan Pemerintah Pusat dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom

Rohiat 2010 Manajemen Sekolah tentang Teori Dasar dan Praktek PT Reftika Aditama Bandung

Santoso Thomas B 2001 Jurnal Manajemen Sekolah di Masa Kini

Setznick 1982 Organization Structure and Process

Siagian Sondang P 1994 Manajemen Strategik Bumi Aksara Bandung

Stoner James AF 1982 Managementsixth edition Mc Graw-Hill Book Company New York

Sudaryanto 2005 (Tesis) Pengaruh Pola Kepemimpinan terhadap Kinerja guru dalam Kerangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Jawa Timur

Sugiyono 2003 Indikator Kinerja PT Gramedia Jakarta

Sugiyono 2009 Memahami Penelitian kualitatif Bandung Alfabeta

Sujoko 2006 (Tesis) Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Lingkungan kerja dalam Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah terhadap Kinerja SMU Negeri 5 Sukoharjo

Suryadi 2009 Manajemen Mutu Berbasis Sekolah tentang Konsep dan Aplikasi PT Sarana Panca Karya Nusa

Tim Dosen Administrasi Pendidikan 2012 Manajemen Pendidikan Alfabeta Bandung

104

Umar 2002 Komponen dan Aspek Kinerja Angkasa Bandung

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Direktorat Depdiknas Jakarta

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Desentralisasi Pengelolaan Pendidikan Direktorat Depdiknas Jakarta

Wahyudi 2009 Kepemimpinan Kepala Sekolah Bandung Alfabeta

Wahyusumidjo 2002 Peranan Kepala Sekolah Sebagai Pengambil Keputusan Rosdakarya Bandung

Xaviery 2007 Jurnal Benarkah Wajah Sekolah Ada pada Kepala Sekolahwwwtikkysuwantiknowordpresscom

  • Sampulpdf (p1-7)
  • Scan Berkaspdf (p8-10)
  • TESIS HJ JUMIATIpdf (p11-114)

    KATA PENGANTAR

    BISMILLAHIR RAHMANI RAHIM

    Puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

    telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

    menyelesaikan tesis penelitian dengan judul ldquo Kepemimpinan Kepala Sekolah

    dalam Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah pada Sekolah Dasar di Kecamatan

    Manuju Kabupaten Gowardquo

    Dalam penulisan tesis penelitian ini penulis tidak luput dari berbagai

    rintangan dan hambatan namun berkat bantuan arahan serta petunjuk dan kerja

    sama dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis penelitian

    ini Oleh karena itu sudah sewajarnyalah pada kesempatan ini penulis

    mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Prof Dr HMIde Said

    DM MPd sebagai Direktur Program Pascasarjana sekaligus Pembimbing I

    yang senantiasa memberikan arahan bimbingan serta petunjuk demi selesainya

    tesis penelitian ini Dr Abdul Mahsyar MSi sebagai Ketua Program Studi dan

    juga sekaligus Pembimbing II di tengah kesibukannya yang dengan penuh

    kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis Rektor para dosen dan pihah-

    pihak yang terkait dalam proses pendidikan sampai penelitianpenulisan tesis ini

    Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan tesis penelitian ini

    masih jauh dari kesempurnaan Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan

    kritikan yang konstruktif serta bimbingan demi kesempurnaan tesis penelitian ini

    Gowa Maret 2014

    Penulis

    ABSTRAK

    JUMIATI 2014 Kepemimpinan Kepala Sekolah Dasar dalam Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah ( MBS ) di Sekolah Dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa (dibimbing oleh M Ide Said DM dan Abdul Mahsyar)

    Penelitian ini bertujuan mengetahui kepemimpinan Kepala Sekolah dalam penerapan MBS dan untuk mengetahui implementasi MBS sudah sesuai dengan konsep karakteristik MBS di Sekolah Dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa Jumlah Sekolah Dasar di Kecamatan Manuju Kab Gowa 17 buah penelitian ini dilaksanakan di 6 sekolah dasar Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian kualitatif yaitu penelitian yang menggambarkan keadaan sebenarnya dan mengkonparasikan dengan teori yang ada

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan MBS yang meliputi kepala sekolah sebagai edukator leader dan motivator Sedangkan MBS pada Sekolah Dasar di Kecamatan Manuju menunjukkan terbangunnya komitmen bersama yaitu kekompakan kebersamaan dan kekeluargaan terhadap sasaran organisasi serta memberikan kewenangan berupa kepercayaan kepada guru staf dan stakeholder lainnya serta membangun profesionalisme kebijksanaan sekolah dan mendistribusikan kewenangan kepada bawahan sesuai dengan job description Dalam proses pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat botton up dan melalui tahapan- tahapan musyawarah dan rapat pola komunikasi bercorak terbuka dan berlangsung timbal balik sesuai dengan norma yang telah disepakati bersama memberikan kewenangan berupa kepercayaan kepada para guru staf dan stakeholder lainnya untuk mencapai sasaran jalannya organisasi bukan digerakkan oleh birokrasi tetapi oleh kesadaran bersama hal ini sejalan dengan MBS atau sudah sesuai dengan konsepkarakteristik MBS karena kewenangan sekolah dalam pengelolaan sangat luas juga adanya partisipasi aktif

    ABSTRACT

    JUMIATI 2014 ldquoThe Leadership of the Headmastersrsquo Elementary School in Aplication School Based Management in Several Elementary School of Manuju in Gowa Regencyrdquo under supervisor of M Ide Said And Abdul Mahsyar

    The objective of the research was intended to know the real implementation of School based management in Elementary School in Manuju Subdistrict of Gowa Regency Subject in this research was the Elementary School in Manuju Subdistrict where there was seventeen school in there but the researcher just took six school for the research This research used kualitative method as one kind of the research described the fact something based on the theory

    The findings of the research showed the leadership of the headmasters in aplication school based management as educator leader and motivator It also showed that the aplication school based management has created coalescence togetherness and friendship in all of school Not only that it has created believeness for the teacher staf organisation and stakeholder and also improved professional wide school according to job description from the botton up Nevertheless the researcher knew that the awareness was needed to achieve that

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip i

    HALAMAN PENGESAHAN helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip ii

    KATA PENGANTAR helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip iii

    DAFTAR ISI helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip iv

    BAB I PENDAHULUANhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 1

    A Latar Belakang Masalahhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 1

    B Rumusan Masalahhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 10

    C Tujuan Penulisan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 11

    D Manfaat Penulisanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 11

    BAB II TINJAUAN PUSTAKAhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 13

    A Tinjauan Pustakahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 13

    1 Kepemimpinanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 13

    a Definisi dan Hakekat Kepemimpinanhelliphelliphelliphelliphellip 13

    b Pendekatan Kepemimpinan Transformasionalhellip 17

    c Fungsi Kepemimpinanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 20

    2 Kepemimpinan Kepala Sekolahhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 22

    a Sekolah Sebagai Sistemhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 22

    b Tugas Pokok dan Fungsi Kepala sekolahhelliphelliphelliphellip 23

    c Kepala Sekolah Pengambil Keputusanhelliphelliphelliphelliphellip 24

    3 Manajemen Berbasis Sekolahhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 27

    a Pengertian MBShelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 27

    b Tujuan dan Alasan Menerapkan MBShelliphelliphelliphelliphelliphellip 30

    c Strategi Implementasi MBS helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip31

    d Karakteristik Manajemen Berbasis Sekolahhelliphelliphelliphelliphelliphellip36

    B Kerangka Pikirhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 47

    C Definisi Operasional Variabelhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip49

    BAB III METODE PENELITIANhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip53

    A Desain dan Jenis Penelitianhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip53

    B Lokasi dan Waktu Penelitianhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip53

    C Fokus Penelitian dan Informan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 53

    1 Fokus Penelitianhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 53

    2 Informanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 54

    D Jenis dan Sumber Datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 55

    E Teknik Pengumpulan Datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 56

    F Teknik Analisis Datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 56

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANhelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 58

    A Deskripsi Lokasi Penelitianhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 58

    1 Gambaran tentang keadaan sekolah dasar di Kecamatan

    Manujuhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 58

    2 Kepala sekolahhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 59

    a Kepala Sekolah sebagai Edukatorhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 59

    b Kepala Sekolah selaku PimpinanLeaderhelliphelliphelliphelliphelliphellip60

    c Kepala Sekolah sebagai Motivatorhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 60

    B Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan MBShelliphelliphellip62

    C Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah pada Sekolah Dasar di

    Kecamatan Manujuhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 71

    1 Pelimpahan dan Distribusi Kewenanganhelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 71

    2 Mekanisme Pembuatan Keputusanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 75

    3 Proses Penetapan Kebijakanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 81

    4 Membangun Pola Komunikasihelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 84

    5 Melakukan Pengawasanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 88

    6 Memberikan Motivasi dan Membangun Suasana Kerja

    yang Kondusifhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 92

    D Pembahasanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 96

    BAB V KESIMPULAN DAN SARANhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 100

    A Kesimpulanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 100

    B Saranhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 101

    DAFTAR PUSTAKAhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 102

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A Latar Belakang

    Pendidikan merupakan salah salah satu aspek pembangunan dan sekaligus

    syarat mutlak untuk mewujudkan pembangunan nasional Oleh karena itu

    pendidikan memiliki posisi strategis dalam segala segi pembangunan bangsa

    khusus pada upaya pengembangan sumber daya manusia Dewasa ini keunggulan

    suatu bangsa tidak lagi ditandai dengan melimpahnya kekayaan alam melainkan

    keunggulan sumber daya manusia (SDM) Mutu SDM berkorelasi positif dengan

    mutu pendidikan

    Pidarta (1988) mengemukakan bahwa hambatan utama dalam

    pengembangan pendidikan bukan pada aspek keuangan tetapi berada pada aspek

    mamajemen Manajemen pendidikan merupakan salah satu factor yang perlu

    mendapat perhatian dari berbagai pihak dalam meningkatkan mutu pendidikan

    Manajemen merupakan ilmu kiat seni dan profesiOleh karena itu upaya

    memperbaiki mutu pendidikan harus dimulai dari perbaikan manajemen

    pendidikan Sejalan dengan itu Hamalik (1991) menyatakan bahwa manajemen

    adalah suatu kekuatan dalam organisasi mengatur atau mengkoordinasikan

    kegiatan Suatu proses di mana sumber-sumber yang semula tidak berhubungan

    dengan yang lainnya lalu diintegrasikan menjadi suatu system yang menyeluruh

    untuk mencapai tujuan organisasiDari beberapa pendapat tersebut maka

    kepemimpinan dalam manajemen pendidikan merupakan factor kunci

    2

    keberhasilan suatu organisasi Maju mundurnya suatu organisasi banyak

    dipengaruhi oleh factor kepemimpinannya

    Bukti-bukti empiric bahwa kelemahan system pendidikan di Indonesia

    adalah lemahnya dalam manajemen pendidikan baik pada level makro meso

    maupun mikro Padahal peningkatan mutu pendidikan tidak terjadi begitu saja

    Mutu yang diinginkan harus direncanakan dan wajib menggunakan pendekatan

    yang sistimatis dengan menggunakan proses perencanaan yang matang

    Munculnya paradigmamodel baru tentang manajemen berbasis sekolah

    (MBS) yang bertumpu pada penciptaan iklim yang demokratisasi dan pemberian

    kepercayaan yang lebih luas kepada sekolah untuk menyelenggarakan pendidikan

    secara efisien dan berkualitas Dengan demikian dapat mendorong

    profesionalisme guru dan kepala sekolah dalam peranannya sebagai manajer

    maupun pemimpin pendidikan di sekolah Hal ini sangat memungkinkan dengan

    dikeluarkannya UU Pemerintah No 22 Tahun 1999 selanjutnya diubah dengan

    UU No32 Tahun 2004 yaitu Undang-Undang Otonomi Daerah yang kemudian

    diatur oleh PP No 33 Tahun 2004 yaitu adanya penggeseran kewenangan dan

    pemerintah pusat ke pemda dalam berbagai bidang termasuk bidang pendidikan

    Pola bidang pendidikan di atas oleh UU No20 Tahun 2003 tentang sistem

    pendidikan nasional dengan pasal 51 menyatakan pengadaan satuan pendidikan

    anak usia dini pendidikan dasar dan pendidikan menengah didasarkan pada

    standar pelayanan minimum dengan prinsip MBS Kepemimpinan adalah cara

    seseorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan agar mau bekerja sama dan

    bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi Kepemimpinan akan

    berjalan secara efektif dan efisien apabila dilaksanakan oleh pemimpin yang jujur

    3

    bertanggung jawab transparan cerdas memahami tugas dan kewajibannya

    memahami anggotanya mampu memotivasi dan berbagai sifat baik yang terdapat

    dalam diri seorang pemimpin Ia sadar bahwa pemimpin memiliki arti sebagai

    kemampuan untuk memengaruhi dirinya sendiri dan orang lain melalui

    keteladanan nilai-nilai serta prinsip yang akan membawa kebahagiaan dunia dan

    akhirat Seorang yang mendapat amanah sebagai eksekutif dan menunjukkan

    nilai-nilai moral tersebut sehingga mereka akan memimpin berdasarkan prinsip

    (principle centered leadership) Bagi seorang muslim memimpin berarti

    memberikan arah atau visi berdasarkan nilai-nilai ruhaniah Mereka menampilkan

    diri sebagai teladan dan memberikan aspirasi bagi bawahannya untuk

    melaksanakan tugas sebagai keterpanggilan Ilahi Sehingga mereka memimpin

    berdasarkan visi atau mampu melihat dan menjangkau ke masa depan (visionary

    leadership)

    Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang menentukan kesuksesan

    implementasi MBS Sebagaimana dikemukakan oleh Nurkolis setidaknya ada

    empat alasan kenapa diperlukan figur pemimpin yaitu

    1) Banyak orang memerlukan figur pemimpin

    2) Dalam beberapa situasi seorang pemimpin perlu tampil mewakili

    kelompoknya

    3) Sebagai tempat pengambilalihan resiko bila terjadi tekanan terhadap

    kelompoknya

    4) Sebagai tempat untuk meletakkan kekuasaan

    Minarti (201265) menyatakan bahwa MBS memberikan keleluasaan

    kepada sekolah untuk mengelola potensi yang dimiliki dengan melibatkan semua

    4

    unsure stakeholder untuk mencapai peningkatan kualitas sekolah tersebut Karena

    sekolah memiliki kewenangan yang sangat luas itu maka kehadiran figure

    pemimpin menjadi sangat penting Kepemimpinan yang baik tentunya sangat

    berdampak pada tercapainya tujuan organisasi karena pemimpin memiliki

    pengaruh terhadap kinerja yang dipimpinya Kemampuan untuk mempengaruhi

    suatu kelompok untuk mencapai tujuan merupakan bagian dari kepemimpinan

    Konsep kepemimpinan erat sekali hubungannya dengan konsep kekuasaan

    Dengan kekuasaan pemimpin memperoleh alat untuk mempengaruhi perilaku para

    pengikutnya Terdapat beberapa sumber dan bentuk kekuasaan yaitu kekuasaan

    dengan paksaan legitimasi keahlian penghargaan referensi informasi dan

    hubungan

    Sekolah adalah organisasi yang kompleks dan unik sehingga memerlukan

    tingkat koordinasi yang tinggi Oleh sebab itu kepala sekolah yang berhasil yaitu

    tercapainya tujuan sekolah serta tujuan dari para individu yang ada di dalam

    lingkungan sekolah harus memahami dan menguasai peranan organisasi dan

    hubungan kerja sama antara individu Untuk membantu para kepala sekolah di

    dalam mengorganisasikan sekolah secara tepat diperlukan adanya satu esensi

    pemikiran yang teoritis hierarki kewibawaan dan mekanisme demi pencapaian

    kordinasi di lingkungan sekolah Kepala sekolah perlu juga memahami teori

    organisasi formal yang akan bermanfaat untuk menggambarkan (depict) hubungan

    kerja sama antara struktur dan hasil (outcomes) sebuah sekolah

    Upaya meningkatkan mutu hasil belajar kepala sekolah mempunyai

    pengaruh yang dominan dan merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap

    5

    keberhasilan sekolah yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan pendidikan

    Setiap tingkah laku kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan diarahkan untuk

    membantu pencapaian tujuan pendidikan sehingga kepala sekolah harus mampu

    menugasi memeriksa mengukur hasil kerja para guru di sekolah yang

    dipimpinnya

    Pada Pasal 5 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

    tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa setiap warga Negara

    mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu

    Pendidikan yang bermutu dapat dicapai jika kepala sekolah melakonkan

    kepemimpinannya secara efektif Oleh sebab itu maka kepemimpinan yang

    menjadi perhatian utama oleh para praktisi dan akademisi Hal ini disebabkan

    karena para pemimpin organisasi termasuk di sekolah memiliki posisi sentral

    dalam menggerakkan seluruh komponen atau sumber daya untuk mencapai tujuan

    organisasi Pandangan yang lebih tegas mengenai pentingnya peran

    kepemimpinan dalam rangka pencapaian kinerja organisasi berbicara tentang

    kinerja organisasi dalam hal ini sekolah tidak lain sesungguhnya adalah

    pencapaian visi organisasi tersebut pencapaian visi sekolah sesungguhnya adalah

    kinerja sekolah tersebut Kepala sekolah dalam mewujudkan visi sekolahnya perlu

    ditunjang oleh kemampuan kepala sekolah dalam menjalankan roda

    kepemimpinannya Oleh sebab itu maka peningkatan mutu pendidikan yang

    merupakan kinerja sekolah harus segera dilaksanakan dengan menata faktor-

    faktor yang mempengaruhi kinerja kepala sekolah

    6

    Terkait dengan peran kepala sekolah di atas MBE Project

    (httpwwwmbeprojectnetmbe59html) melaporkan bahwa Kepala sekolah

    mempunyai dua peran utama pertama sebagai pemimpin institusi bagi para guru

    dan kedua memberikan pimpinan dalam manajemen Pembaharuan pendidikan

    melalui MBS dan komite sekolah yang diperkenalkan sebagai bagian dari

    desentralisasi pendidikan memberikan kepada kepala sekolah kesempatan yang

    lebih besar untuk menerapkan dengan lebih mantap berbagai fungsi dari kedua

    peran tersebut

    Banyak kepala sekolah telah menyesuaikan kinerjanya agar memenuhi

    situasi baru di sekolah dan di masyarakat dan menerapkan perubahan-perubahan

    Mereka menyadari bahwa mereka harus lebih menjadi kolega dari pada atasan

    dari para guru dan bekerjasama lebih erat dengan para guru dan masyarakat dalam

    menangani permasalahan-permasalahan pendidikan Beberapa perubahan kinerja

    kepala sekolah yang dilaporkan termasuk

    (1) manajemen terbuka-menjadi transparan akuntabel dan melibatkan banyak

    pihak dalam perencanaan keuangan dan pengembangan program sekolah

    bersama sama dengan para guru dan masyarakat luas

    (2) menciptakan dan mengelola suasana belajar yang ramah dan positif di

    sekolah dan

    (3) terbuka dan mendukung inovasi

    Kinerja seorang kepala sekolah harus dilihat pada komponen EMASLIM

    (Educator Manager Administrator Supervisor Leader Innovator Motivator)

    Bahkan ranah Entrepreneurship juga harus menjadi garapan seorang kepala

    7

    sekolah Sejak dikembangkan MBS di tahun 2000-an seorang kepala sekolah

    harus sanggup mengembangkan kegiatan produksijasa sekolah sebagai sumber

    belajar harus mampu pula menjadi seorang pelaksana proyek bangunan untuk

    swakelola block grant di lingkungan sekolahnya dan peran lainnya yang

    terkadang bisa menyebabkan munculnya anggapan bahwa seorang kepala sekolah

    sudah melakukan kesalahan dan penyimpangan karena tidak lazimnya ditemui

    pada dua dekade yang lalu

    Berhubungan dengan peran kepala sekolah di atas hasil kajian

    mengungkapkan bahwa kepala sekolah di Kecamatan Manuju kurang

    mendapatkan bimbingan khusus tentang pengelolaan manajemen yang terbuka

    dan partisipatif serta kurang melakukan kontrol terhadap proses dan hasil yang

    dicapai di setiap sekolah Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh kepala

    sekolah kurang melibatkan stakeholders sebagai pemangku kepentingan di

    sekolah sehingga cenderung masih otoriter padahal sekolah yang mampu

    mendorong warganya (guru peserta didik karyawan orang tua peserta didik

    tokoh masyarakat) berkontribusi untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan

    keputusan terhadap pencapaian tujuan sekolah merupakan suatu proses yang

    demokratis Hal ini dilandasi oleh keyakinan bahwa jika seseorang dilibatkan

    (berpartisipasi) dalam pengambilan keputusan maka yang bersangkutan akan ada

    rdquorasa memilikirdquo terhadap keputusan tersebut sehingga yang bersangkutan juga

    akan bertanggungjawab dan berdedikasi sepenuhnya untuk mencapai tujuan

    sekolah Semakin besar tingkat partisipasi makin besar pula rasa memiliki makin

    besar sara memiliki makin besar pula rasa tanggung jawab makin besar rasa

    8

    tanggung jawab makin besar pula dedikasinya Tentu saja pelibatan warga

    sekolah dalam pengambilan keputusan harus mempertimbangkan keahlian batas

    kewenangan dan relevansinya dengan tujuan pengambilan keputusan sekolah

    Dalam Perspektif ke depan mengisyaratkan bahwa kepala sekolah juga

    harus mampu berperan sebagai figur dan mediator bagi perkembangan

    masyarakat dan lingkungannya Pelaksanaan peran fungsi dan tugas tersebut

    tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena saling terkait dan saling

    mempengaruhi serta menyatu dalam pribadi seorang kepala sekolah yang

    profesional Kepala sekolah yang demikianlah yang akan mampu mengelola

    sekolah secara efektif dan efisien dan mampu mendorong visi menjadi aksi dalam

    paradigma baru manajemen pendidikan

    Perkembangan tugas dan tanggung jawab kepala sekolah mensyaratkan

    kinerja yang tinggi Program pengembangan kepala sekolah umunnya berdasarkan

    pada hasil pengamatan sporadis di lapangan Selain itu penilaian tentang kinerja

    kepala sekolah yang dikaitkan dengan faktor-faktor internal yang berpengaruh

    terhadap kinerjanya perlu dilakukan Identifikasi faktor-faktor yang

    mempengaruhi kinerja kepala sekolah bagaimana hubungan antar faktor tersebut

    dan bagaimana pengaruhnya terhadap kinerja kepala sekolah perlu diketahui

    dalam usaha rmeningkatkan kinerja mereka sehingga pelaksanaan kegiatan

    pendidikan yang berorientasi pada peningkatan mutu segera tercapai

    Motivasi kerja serta terjaminnya kerja sama yang harmonis dan

    kompetisi secara sehat tidak ada tekanan tumbuhnya keinginan untuk maju dan

    9

    berprestasi bagi guru dan personil lainnya di sekolah sangat ditentukan oleh

    kepemimpinan kepala sekolah

    Program kerja sama dengan pihak UNICEF dengan pemerintah Kabupaten

    Gowa tentang implementasi Program MBS di sekolah dasar sangat berpengaruh

    terhadap kepemimpinan kepala sekolah Program kerja sama yang dilaksanakan

    selama ini sejalan dengan pola bidang pendidikan yang diatur dalam UU No20

    Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dengan pasal 51 menyatakan

    pengadaan satuan pendidikan anak usia dini dan pendidikan menengah

    didasarkan pada standar pelayanan minimum dengan prinsip MBS

    Sekolah yang menerapkan manajemen mutu para kepala sekolahnya

    memiliki peran yang kuat dalam mengoordinasikan menggerakkan dan

    menyerasikan semua sumber daya pendidikan yang tersedia Kepemimpinan

    kepala sekolah merupakan salah satu factor yang dapat mendorong untuk dapat

    mewujudkan visi misi tujuan sasaran sekolahnya melalui program-program yang

    dilaksanakan secara terencana dan bertahap Oleh karena itu kepala sekolah

    dituntut mempunyai kemampuan manajemen dan kepemimpinan yang memadai

    agar mampu mengambil inisiatifprakarsa untuk meningkatkan mutu sekolah

    Sebagai dukungan teori maka berikut ini diuraikan beberapa hasil-hasil

    penelitian terdahulu yang relevan sebagai berikut

    Budiningsih (2004) dari hasil penelitiannya yang berjudul ldquoPengaruh

    Kepemimpinan Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai Dinas

    Pendidikan Kabupaten Klatenrdquo menunjukkan bahwa baik secara parsial maupun

    stimultan ada pengaruh dan signifikan antara kepemimpinan motivasi dan

    10

    lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten

    Secara variabel berbeda peneliti hanya fokus pada pola pengambilan keputusan

    Sudaryanto (2005) meneliti mengenai ldquo Pengaruh pola Kepemimpinan Terhadap

    Kinerja Guru dalam Kerangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah

    (MPMBS) di Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Jawa Timur bahwa

    kepemimpinan dengan MBS dapat meningkatkan kemampuan guru dalam proses

    belajar mengajar Sujoko (2006) hasil penelitiannya yang berjudul ldquoPengaruh

    Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Lingkungan Kerja dalam penerapan MBS

    terhadap Kinerja guru SMU Negeri 3 Sukoharjordquo menunjukkan bahwa baik

    secara parsial maupun simultan kepemimpinan kepala sekolah dan lingkungan

    kerja berpengaruh terhadap kinerja guru SMU Negeri 3 Sukoharjo

    Penelitian yang dilakukan ketiganya tentang kepemimpinan kepala sekolah dalam

    penerapan MBS perlu diterapkan oleh seorang pemimpin dalam melaksanakan

    tugas Penerapan MBS secara teori memberikan kemungkinan hasil yang lebih

    baik dalam kepemimpinan

    Berdasarkan masalah dan dukungan teori dari hasil penelitian tersebut di

    atas penulis terdorong untuk melakukan penelitian tentang ldquo Kepemimpinan

    kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di Kecamatan Manuju

    Kabupaten Gowa ldquo

    B Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas rumusan masalah

    yang dibahas dalam penelitian ini adalah

    11

    1 Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS di

    sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

    2 Apakah implementasi MBS sudah sesuai konsepkarakteristik MBS di

    sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

    C Tujuan Penelitian

    Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah

    1 Untuk mengetahui kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS

    di sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

    2 Untuk mengetahui implementasi MBS sudah sesuai konsepkarakteristik

    MBS di sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

    D Manfaat Hasil Penelitian

    Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun

    secara praktis

    1 Manfaat Teoretis

    a Sebagai masukan untuk menambah perbendaharaan kepemimpinan

    kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di Kecamatan

    Manuju Kabupaten Gowa

    b Sebagai penambah kepustakaan untuk hasil penelitian mengenai

    kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS di sekolah

    dasar

    12

    2 Manfaat Praktis

    a Hasil penelitian ini digunakan untuk menjadi pedoman bagi para

    kepala sekolah sebagai penguat teori kepemimpinan dalam penerapan

    MBS

    b Bagi peneliti dapat menambah wawasan pengetahuan pengalaman

    dan meningkatkan kemampuan dalam melakukan kepemimpinan di

    tempat tugas

    13

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A Tinjauan Pustaka

    1 Kepemimpinan

    a Definisi dan Hakikat Kepemimpinan

    Definisi sebagai rumusan tentang ruang lingkup dan ciri-ciri suatu konsep

    yang menjadi pokok pembicaraan sempat menimbulkan selisih paham para pakar

    dari satu pihak berpendapat membicarakan definisi akan sungguh-sungguh

    merupakan suatu maut tetapi definisi tentang suatu pokok persoalan diperlukan

    Demikian pula walaupun ada di antara para pakar berpendapat definisi suatu

    pokok pembicaraan (subject matter) tidak akan dapat membantu banyak tujuan

    tetapi satu pendekatan yang memiliki alasan kuat tampil bahwa definisi

    memberikan satu landasan pemahaman fenomena untuk dipelajari Dari definisi

    sesuatu pokok permasalahan (subject matter) akan dapat diperoleh keterangan

    atau frase yang mengungkapkan makna atau ciri-ciri utama dari subject matter

    tersebut baik berupa orang benda proses atau kegiatan

    Para peneliti biasanya mendefinisikan rdquokepemimpinanldquo menurut

    pandangan pribadi mereka serta aspek-aspek fenomena dari kepentingan yang

    paling baik bagi para pakar yang bersangkutang Bahkan stogdil membuat

    kesimpulan bahwa There are almostas many definitions of leadership as there

    are persons who have attempted to define the concept Kepemimpinan

    diterjemahkan ke dalam istilah sifat-sifat perilaku pribadi pengaruh terhadap

    orang lain pola-pola interaksi hubungan kerja sama antarperan kedudukan dari

    14

    satu jabatn administratif dan persepsi dari lain-lain tentang legitimasi pengaruh

    Dari definisi yang berbeda-beda tersebut mengandung kesamaan asumsi yang

    bersifat umum seperti

    a di dalam satu fenomena kelompok melibatkan interaksi antara dua orang atau

    lebih

    b di dalam melibatkan proses mempengaruhi di mana pengaruh yang sengaja

    (intentional influence) digunakan oleh pemimpin terhadap para bawahan

    Disamping kesamaan asumsi yang umum di dalam definisi tersebut juga

    memiliki kelainan sedikit yang bersifat umum pula seperti

    a siapa yang mempergunakan pengaruh

    b tujuan daripada usaha untuk mempengaruhi dan

    c dan cara pengaruh itu dipergunakan

    Kepemimpinan memiliki peranan yang dominan dalam sebuah organisasi

    Peranan yang dominan tersebut dapat mempengaruhi moral kepuasan kerja

    keamanan kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi

    Sebagaimana dikatakan (Handoko 1999 286) bahwa pemimpin juga memainkan

    peranan kritis dalam membantu kelompok organisasi atau masyarakat untuk

    mencapai tujuan Kemampuan dan keterampilan kepemimpinan adalah faktor

    penting dan efektifitas seorang manajer Bila organisasi dapat

    mengidentifikasikan kualitas yang berhubungan dengan kepemimpinan

    kemampuan mengidentifikasikan perilaku dan tehnik-tehnik kepemimpinan

    efektif Kepemimpinan dalam bahasa inggris tersebut leadership berarti being a

    leader power of leading atau the qualities of leader (Tanjung 2006 8)

    15

    Secara bahasa makna kepemimpinan itu adalah kekuatan atau kualitas

    seseorang pemimpin dalam mengarahkan apa yang dipimpinnya untuk mencapai

    tujuan (Handoko1999 293) Seperti halnya manajemen kepemimpinan atau

    leadership telah didefinisikan oleh banyak para ahli antaranya adalah Stoner

    mengemukakan bahwa kepemimpinan manajerial dapat didefinisikan sebagai

    suatu proses mengarahkan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari

    sekelompok anggota yang selain berhubungan dengan tugasnya

    Ada beberapa pendapat tentang kepemimpinan Menurut Mulyasa

    (2002107) kepemimpinan adalah suatu kegiatan untuk mempengaruhi orang-

    orang yang diarahkan terhadap pencapaian tujuan organisasi Dharma (2000 42)

    menyatakan bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan

    seseorang atau kelompok orang untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu

    Pendapat Siagian menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan dan

    keterampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan suatu kerja

    untuk mempengaruhi perilaku orang lain terutama bawahannya untuk berpikir dan

    bertindak sehingga melalui perilaku yang positif ia memberikan sumbangsih nyata

    dalam pencapaian tujuan organisasi (Anwar2003 66) Transformasi sekolah

    bermutu terpadu diawali dengan mengadopsi dedikasi bersama terhadap mutu

    oleh dewan sekolah administrator staf siswa guru dan komunitas (Arcaro

    2006 10) Oleh karena itu pemimpin seharusnya dapat memandu menuntun

    membimbing memberi atau membangun motivasi kerja mengemudikan

    organisasi menjalin jaringan komunikasi yang lebih baik sehingga mampu

    membawa para bawahan untuk mencapai tujuan yang direncanakan

    16

    Kartono (dalam Anwar 2003 67) menyatakan bahwa pada setiap

    kepemimpinan minimal mencakup tiga unsur yakni 1) ada seorang pemimpin

    yang memimpin mempengaruhi dan memberikan bimbingan 2) ada bawahan

    yang dikendalikan 3) ada tujuan yang diperjuangkan melalui serangkaian

    kegiatan

    Seorang pemimpin hendaknya dapat membentuk memperhatikan memelihara

    dan menjaga kehendak dan keperluan atasan kepada bawahan dengan baik

    mampu bekerja sama mencapai tujuan bersama (keberhasilan tim) Jadi

    kepemimpinan dalam pengambilan keputusan merupakan proses mengubah sikap

    dan perilaku seseorang atau sekelompok orang baik secara langsung maupun tidak

    langsung sehingga terjadi peningkatan dan produktivitas kerjanya lebih baik dan

    ada peningkatan Pada dasarnya kepemimpinan dapat dibagi menjadi lima tipe

    yaitu 1) otokratik 2) paternalistik 3) kharismatik 4) Laissez Faire dan 5)

    demokratik (Djatmiko2002 52-54)

    a Tipe otokratik pengambilan keputusan dilakukan sendiri oleh pimpinan

    hubungannya dengan bawahan menggunakan pendekatan formal berdasarkan

    kedudukan dan status berorientasi pada kekuasaan

    b Tipe paternalistic pengambilan keputusan dilakukan sendiri oleh pimpinan

    hubungannya dengan bawahan lebih banyak bersifat bapak dan anak

    Pemimpin menganggap bawahan sebagai orang yang belum dewasa sehingga

    pemimpin bersikap terlalu melindungi bawahan

    c Tipe kharimatik menekankan pada dua hal yakni pemimpin berusaha agar

    tugas-tugas dapat terselenggara dengan sebaik-baiknya dan memberikan kesan

    17

    bahwa hubungan dengan bawahan didasarkan pada relasional bukan

    kekuasaan

    d Tipe laissez faire semua pekerjaan dan tanggung jawab dilakukan sendiri oleh

    bawahan Pemimpin hanya merupakan simbol dan tidak memiliki

    keterampilan teknis Situasi kerja bawahan tidak terpimpin tidak terkontrol

    dan tanpa disiplin kerja

    e Tipe demokratik tipe ini dipandang paling ideal Dalam proses pengambilan

    keputusan pemimpin mengikut sertakan bawahan Pemimpin cenderung

    memperlakukan bawahan sebagai rekan kerja menjaga keseimbangan antara

    hubungan formal dan informal juga menjaga keseimbangan antara orientasi

    penyelesaian tugas dan orientasi hubungan yang bersifat relasional

    Kepemimpinan adalah bagian penting manjemen tetapi tidak sama dengan

    manajemen Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang

    untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran

    Manajemen mencakup kepemimpinan tetapi juga mencakup fungsi lainnya

    seperti perencanaan penorganisasian pengawasan dan evaluasi Kepemimpinan

    atau leadership dalam pengertian umum menunjukkan suatu proses kegiatan

    dalam hal memimpin membimbing mengontrol perilaku perasaan serta tingkah

    laku terhadap orang lain yang ada dibawah pengawasannya

    b Kepemimpinan Transformational

    Kepemimpinan transformasional dapat didefinisikan sebagai gaya

    kepemimpinan yang mengutamakan pemberian kesempatan dan atau mendorong

    semua unsur yang ada dalam sekolah untuk bekerja atas dasar sistem nilai (values

    18

    system) yang luhur sehingga semua unsur yang ada di sekolah (guru siswa

    pegawai orangtua siswa masyarakat dan sebagainya) bersedia tanpa paksaan

    berpartisipasi secara optimal dalam mencapai tujuan ideal sekolah

    Secara sederhana kepemimpinan transformasional dapat diartikan sebagai

    proses untuk merubah dan mentransformasikan individu agar mau berubah dan

    meningkatkan dirinya yang didalamnya melibatkan motif dan pemenuhan

    kebutuhan serta penghargaan terhadap para bawahan Terdapat empat faktor untuk

    menuju kepemimpinan tranformasional yang dikenal sebutan 4 I yaitu idealized

    influence inspirational motivation intellectual stimulation dan individual

    consideration

    1 Idealized influence kepala sekolah merupakan sosok ideal yang dapat

    dijadikan sebagai panutan bagi guru dan karyawannya dipercaya

    dihormati dan mampu mengambil keputusan yang terbaik untuk

    kepentingan sekolah

    2 Inspirational motivation kepala sekolah dapat memotivasi seluruh guru

    dan karyawannnya untuk memiliki komitmen terhadap visi organisasi dan

    mendukung semangat team dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan di

    sekolah

    3 Intellectual Stimulation kepala sekolah dapat menumbuhkan kreativitas

    dan inovasi di kalangan guru dan stafnya dengan mengembangkan

    pemikiran kritis dan pemecahan masalah untuk menjadikan sekolah ke

    arah yang lebih baik

    19

    4 Individual consideration kepala sekolah dapat bertindak sebagai pelatih

    dan penasihat bagi guru dan stafnya

    Berdasarkan hasil kajian literatur yang dilakukan Northouse (2001)

    menyimpulkan bahwa seseorang yang dapat menampilkan kepemimpinan

    transformasional ternyata dapat lebih menunjukkan sebagai seorang pemimpin

    yang efektif dengan hasil kerja yang lebih baik Oleh karena itu merupakan hal

    yang amat menguntungkan jika para kepala sekolah dapat menerapkan

    kepemimpinan transformasional di sekolahnya Karena kepemimpinan

    transformasional merupakan sebuah rentang yang luas tentang aspek-aspek

    kepemimpinan maka untuk bisa menjadi seorang pemimpin transformasional

    yang efektif membutuhkan suatu proses dan memerlukan usaha sadar dan

    sunggug-sungguh dari yang bersangkutan Northouse (2001) memberikan

    beberapa tips untuk menerapkan kepemimpinan transformasional yakni sebagai

    berikut

    1 Berdayakan seluruh bawahan untuk melakukan hal yang terbaik untuk

    organisasi

    2 Berusaha menjadi pemimpin yang bisa diteladani yang didasari nilai yang

    tinggi

    3 Dengarkan semua pemikiran bawahan untuk mengembangkan semangat

    kerja sama

    4 Ciptakan visi yang dapat diyakini oleh semua orang dalam organisasi

    20

    5 Bertindak sebagai agen perubahan dalam organisasi dengan memberikan

    contoh bagaimana menggagas dan melaksanakan suatu perubahan

    6 Menolong organisasi dengan cara menolong orang lain untuk

    berkontribusi terhadap organisasi

    c Fungsi Kepemimpinan

    Dalam kehidupan organisasi fungsi kepemimpinan adalah bagian dari

    tugas utama yang harus dilaksanakan Tetapi untuk merumuskan apa yang

    dimaksud fungsi kepemimpinan adalah sulit sama sulitnya memberikan definisi

    tentang kepemimpinan itu sendiri Kesulitan ini terjadi sebab kepemimpinan

    menarik perhatian para pakar untuk menelitinya sehingga melahirkan penelitian

    kepemimpinan yang berbeda-beda hamper sebanyak mereka para pakar yang

    melakukan penelitian Berbagai macam pendekatan di bidang kepemimpinan

    lahirlah pendekatan sifat perilaku situasi dan pendekatan kontigensi untuk lebih

    memahami fungsi kepemimpinan lebih lanjut perlu lebih dahulu mempelajari

    makna yang terkandung dalam definisi antara lain

    a membangkitkan kepercayaan dan loyalitas bawahan

    b mengomunikasikan gagasan kepada orang lain

    c dengan berbagai cara memengaruhi orang lain

    dseorang pemimpin adalah seorang besar yang dikagumi dan mempesona dan

    dibanggakan oleh para bawahan

    Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi atau

    serangkaian tugas-tugas yang harus dilaksanakan seorang pemimpin atau yang

    21

    lazim disebut fungsi pemimpin menurut pendapat dari pakar adalah sebagai

    berikut

    a James AFStoner (1982) agar kelompok dapat beoperasi secara efektif seorang

    pemimpin mempunyai dua fungsi pokok yaitu

    1 task related atau problem solving function dalam fungsi ini pemimpin

    memberikan saran dalam pemecahan masalah serta memberikan

    sumbangan informasi dan pendapat

    2 group maintenance function atau social function meliputi pemimpin

    membantu kelompok beroperasi lebih lancer pemimpin memberikan

    persetujuan bagi anggota kelompok misalnya menjembatani kelompok

    yang sedang berselisih pendapat memerhatikan diskusi kelompok Seorang

    pemimpin yang efektif adalah seorang pemimpin mampu menampilkan

    kedua fungsi tersebut dengan jelas

    b Selznick dalam bukunya Organization Structure and Process (1982176)

    mengemukakan ada empat tugas seorang pemimpin

    1 mendefinisikan misi dan peranan organisasi (involves the definition of the

    institutional organizational mission and role)

    2 pengejawantahan tujuan organisasi (the institutional embodiment of

    purpose)

    3 mempertahankan keutuhan organisasi (to defend the organizationrsquos

    integration)

    4 mengendalikan konflik internal yang terjadi di dalam organisasi (the

    ordering of internal conflict)

    22

    2 Kepemimpinan Kepala Sekolah

    a Sekolah Sebagai Sistem

    Sekolah sebagai sistem artinya semua elemen atau unsure yang ada di

    sekolah sebagai satu kesatuan yang utuh tidak terpisahkan satu dengan yang lain

    seperti siswa guru kepala sekolah gedung alat peraga dan perangkat

    pembelajaran dan sebagainya

    Dalam era kemandirian sekolah dan era MBS tugas dan tanggung jawab

    yang pertama dan yang utama dari para pimpinan sekolah adalah menciptakan

    sekolah yang mereka pimpin menjadi semakin efektif dalam arti menjadi semakin

    bermanfaat bagi sekolah itu sendiri dan bagi masyarakat luas penggunanya Agar

    tugas dan tanggung jawab para pimpinan sekolah tersebut menjadi nyata kiranya

    mereka perlu memahami mendalami dan menerapkan beberapa konsep ilmu

    manajemen yang dewasa ini telah dikembang-mekarkan oleh pemikir-pemikir

    dalam dunia bisnis

    Konsep ilmu manajemen tersebut memiliki nilai (dalam arti values) yang

    tidak akan menjerumuskan dunia pendidikan kita ke arah bisnis yang dapat

    merugikan atau mengecewakan masyarakat luas penggunanya (Thomas B

    Santoso 2001) Sekolah sebagai sistem adalah sekolah yang memberdayakan

    seluruh komponen yang ada di dalamnya secara terpadu satu sama lain saling

    berkaitan erat mendorong kegiatan sekolah untuk mencapai tujuan antara lain

    input proses output dan outcome (Depdiknas 20075)

    23

    b Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Sekolah

    Kepemimpinan merupakan salah satu elemen penting dalam mencapai

    mempertahankan dan meningkatkan kinerja organisasi Konseptualisasi teori-teori

    kepemimpinan telah menarik perhatian dan diskusi panjang para peneliti dan para

    praktisi Menurut Pawar dan Eastman (1997) penelitian tentang kepemimpinan

    lebih ditekankan pada kepemimpinan transformasional Penelitian di bidang ini

    telah dilakukan baik dalam rangka mencari konsepsi yang tepat terhadap gaya

    kepemimpinan yang paling efektif maupun prasyarat-prasyarat kontekstual yang

    harus diciptakan agar proses kepemimpinan tersebut efektif (Fahruddin Js Pareke

    2004)

    Menurut Wahyudi (200964) menyatakan bahwa kepala sekolah harus

    bertindak sebagai manajer dan pemimpin yang efektif Sebagai manajer ia harus

    mampu mengatur agar semua potensi sekolah dapat berfungsi secara optimal Hal

    ini dapat dilakukan jika kepala sekolah mampu melakukan fungsi-fungsi

    manajemen dengan baik meliputi (1) perencanaan (2) pengorganisasian (3)

    pengarahan dan (4) pengawasan Kepala sekolah adalah pelaksana suatu tugas

    yang sarat dengan harapan dan pembaharuan kemasan cita-cita mulia pendidikan

    kita secara tidak langsung diserahkan kepada kepala sekolah singkatnya kepala

    sekolah merupakan tokoh sentral pendidikan Sekolah sebagai suatu komunitas

    pendidikan membutuhkan seorang figur pemimpin yang dapat mendayagunakan

    semua potensi yang ada dalam sekolah untuk suatu visi dan misi sekolah Pada

    level ini kepala sekolah sering dianggap satu atau identik bahkan secara begitu

    saja dikatakan bahwa wajah sekolah ada pada kepala sekolahnya Akhirnya

    24

    kepala sekolah berperanan sebagai manager yang mengelola sekolah sayang

    sekali kalau kedua peran itu yakni sebagai tokoh sentral dan manajer dalam

    sekolah diharubirukan oleh ketidakmampuan mengatasi aneka krisis yang ada

    dalam sekolah (Xaviery 2007)

    c Kepala Sekolah sebagai Pengambil Keputusan

    Peranan kepala sekolah sebagai pengambil keputusan merupakan peran

    yang paling penting dari peranan yang lain seperti informasional dan

    interpersonal Ada empat peran sebagai pengambil keputusan yaitu enterpreneur

    artinya kepala sekolah berusaha memperbaiki penampilan sekolah Disturbance

    handler artinya memperhatikan gangguan yang timbul di sekolah resource

    allocater artinya menyediakan segala sumber daya sekolah negotiator roles

    artinya kepala sekolah harus mampu untuk mengadakan pembicaraan dan

    musyawarah dengan pihak luar (Wahyosumidjo 200294) Lebih lanjut

    menambahkan bahwa dalam pengambilan keputusan kepala sekolah berperan

    sebagai manajer artinya berperan dalam proses pendayagunaan seluruh sumber

    organisasi dan pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan

    Adapun tanggung jawab pembinaan dari kepala sekolah antara lain

    identifikasi (rekuritmen seleksi) pengangkatan (pekerjaan awal pekerjaan

    berikutnya pekerjaan yang dibeda-bedakan) penyesuaian (kurikulum guru-guru

    siswa masyarakat) penilaian (waktu alasan sasaran cara) perbaikan (observasi

    kelas pertemuan individu kunjungan kelas asosiasi profesi perpustakaan

    profesi program mengajar siswa program pelatihan inservice) Di samping

    tanggung jawab proses kepala sekolah juga bertanggung jawab atas input

    25

    sekolah yang mencakup tujuan prioritas dan kontrol sumber daya daya

    manusia (human resource) dan sumber material Kepala sekolah sebagai pejabat

    formal manajer pemimpin pendidik dan kepala sekolah sebagai staf seperti

    halnya pemimpin organisasi yang lain jabatan kepala sekolah juga memerlukan

    persyaratan universal yang perlu dimiliki oleh siapapun yang akan menduduki

    pemimpin Kepala sekolah mempunyai dua peran utama pertama sebagai

    pemimpin institusi bagi para guru dan kedua memberikan pimpinan dalam

    manajemen Pembaharuan pendidikan melalui MBS dan komite sekolah yang

    diperkenalkan sebagai bagian dari desentralisasi memberikan kepada kepala

    sekolah kesempatan yang lebih besar untuk menerapkan dengan lebih mantap

    berbagai fungsi-fungsi dari kedua peran yang ada tersebut (Jurnal MBE 2007)

    Pada dasarnya seluruh kegiatan yang berlangsung dalam sebuah sekolah

    merupakan akibat atau konsekuensi dari berbagai keputusan yang diambil

    pimpinan Apakah pada akhirnya sekolah berhasil mencapai sasaran secara efisien

    atau sebaliknya mengalami kegagalan ditentukan oleh ketepatan dari berbagai

    keputusan yang diambil pimpinan Untuk mendukung proses pengambilan

    keputusan yang tepat setiap sekolah perlu memiliki sistem pengelolaan informasi

    yang baik karena setiap keputusan memerlukan dukungan informasi yang cepat

    tepat dan akurat Kebutuhan sistem seperti itu semakin dirasakan ketika kita

    dihadapkan pada persaingan terbuka yang semakin ketat seperti sekarang ini

    Dukungan dari berbagai perangkat telekomunikasi dan teknologi informasi

    (hardware maupun software) sangat besar artinya dalam mengembangkan sistem

    informasi yang handal rapi dan fungsional Satu hal lagi yang perlu dikemukakan

    26

    kaitannya dengan pengambilan keputusan ialah bahwa tingkat partisipasi anggota

    dalam pelaksanaan setiap keputusan yang diambil akan sangat menentukan

    keberhasilan pencapaian sasaran keputusan yang bersangkutan Oleh karena itu

    sangat bijaksana apabila pimpinan berusaha untuk sejauh mungkin mengambil

    keputusan yang bersifat kelompok dengan cara melibatkan bawahan sehingga

    tanggungjawab bawahan dalam mengimplementasikan keputusan tersebut

    semakin besar dalam interaksi antara kepala dengan guru-guru sebagai bawahan

    lebih terlihat sikap subjektif Guru yang sering menemui kepala walau sembrono

    dalam mengajar maka itulah yang dianggap baik dan loyal sehingga bisa tinggi

    dalam penilaian DP3-nya Sedangkan guru yang biasa saja pada hal sangat

    bertanggung jawab dalam pelaksanaan KBM karena kurang ngomong maka

    dinilai biasa-biasa saja Jadi inilah akibat kepala sekolah yang malas mengadakan

    turba (turun ke bawah) untuk meninjau guru-guru dan sekaligus menjalin

    hubungan sosial dan emosional

    Seperti yang kita kenal tentang tipe guru secara umum yaitu guru yang

    suka menolak gagasan kepala yang karena dianggap kurang tepat dan guru yang

    suka lsquonrimorsquo atau guru yang berwatak lsquoyes-manrsquo Guru yang pertama selalu

    menghadapi kesukaran karena adanya benturan-benturan pendapat dengan sang

    kepala Dan sebetulnya tentang pendekatan ada mereka yang melakukan tapi

    caranya kerap kurang mengena Seorang guru wanita mengatakan bahwa ada

    kepala yang dekat dengan bawahan tetapi tetap mempunyai wibawa Sebenarnya

    inilah kepala yang mempunyai tipe lsquoleadershiprsquo amp ini adalah tipe kepala yang

    dapat dijadikan kepala unggulan Dan ada pula kepala yang dekat dengan

    27

    bawahan tetapi dibawa lalu saja ini terjadi karena ia tidak punya potensi dan

    bakat dan berhak untuk dimutasikan sebagai guru biasa saja (Marjohan 2007)

    Kepala sekolah dituntut memiliki beberapa kompetensi dasar yang

    diisyaratkan oleh Anwar (200377) bahwa kompetensi yang dimiliki kepala

    sekolah mengacu pada tiga hal yakni menunjuk pada karakteristik pribadi

    pemimpin yang tercermin pada setiap sikap dan tindakannya mengacu pada suatu

    kemampuan untuk melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin yang diperoleh

    melalui pendidikan dan pelatihan dan menunjuk pada suatu kinerja yang bersifat

    rasional dan memenuhi spesifikasi tertentu untuk mendeskripsikan tingkat kinerja

    seorang pegawai perlu adanya komponen yang jelas sebagai aspek penilaian

    Sebagaimana diungkapkan Umar (2002 104) bahwa komponen kinerja

    meliputi kualitas pekerjaan kejujuran inisiatif kehadiran sikap kerjasama

    keandalan pengetahuan tentang pekerjaan tanggung jawab dan pemanfaatan

    waktu Dalam pendapat lain dinyatakan bahwa indikator kinerja meliputi kualitas

    kerja kuantitas etika kreatifitas pengetahuan kemandirian dan tanggung jawab

    (Sugiyono 2003 235)

    3 Manajemen Berbasis Sekolah

    a Pengertian MBS

    Secara bahasa MBS berasal dari tiga katayaitu manajemen berbasis dan

    sekolah Manajemen adalah proses menggunakan sumber daya secara efektif

    untuk mencapai sasaran Berbasis memiliki kata dasar basis yang berarti dasar

    atau asas Sekolah adalah lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat untuk

    menerima dan memberikan pelajaran Berdasarkan makna leksikal tersebut maka

    28

    MBS dapat diartikan sebagai penggunaan sumber (Nurkolis 2005 172) daya

    yang berasaskan pada sekolah itu sendiri dalam proses pengajaran atau

    pembelajaran

    Gagasan MBS dalam Bahasa Inggris School-Based Management pada

    dewasa ini menjadi perhatian para pengelolaan pendidikan mulai dari tingkat

    pusat provinsi kabupatenkota sampai dengan tingkat Sekolah Sebagaimana

    dimaklumi gagasan ini semakin mengemuka setelah dikeluarkannya kebijakan

    desentralisasi pengelolaan pendidikan seperti disyaratkan oleh UU Nomor 32

    Tahun 2004 Produk hukum tersebut mengisyaratkan terjadinya pergeseran

    kewenangan dalam pengelolaan pendidikan dan melahirkan wacana akuntabilitas

    pendidikan Gagasan MBS perlu dipahami dengan baik oleh seluruh pihak yang

    berkepentingan (stakeholder) dalam penyelenggaraan pendidikan khususnya

    sekolah karena implementasi MBS tidak sekedar membawa perubahan dalam

    kewenangan akademik Sekolah dan tatanan pengelolaan sekolah akan tetapi

    membawa perubahan pula dalam pola kebijakan dan orientasi partisipasi orang tua

    dan masyarakat dalam pengelolaan sekolah Minarti Sri (201265)

    mengemukakan MBS sebagai sistem pengelolaan persekolahan yang memberikan

    kewenangan dan kekuasaan kepada institusi sekolah untuk mengatur kehidupan

    sesuai dengan potensi tuntutan dan kebutuhan sekolah yang bersangkutan Dalam

    MBS sekolah merupakan institusi yang memiliki full authority and responsibility

    untuk secara mandiri menetapkan program-program pendidikan (kurikulum) dan

    implikasinya terhadap berbagai kebijakan sekolah sesuai dengan visi misi dan

    tujuan pendidikan yang hendak dicapai sekolah

    29

    Dalam konteks manajemen pendidikan menurut MBS berbeda dari

    manajemen pendidikan sebelumnya yang semua serba diatur dari pemerintah

    pusat Sebaliknya manajemen pendidikan model MBS ini berpusat pada sumber

    daya yang ada di sekolah itu sendiri Dengan demikian akan terjadi perubahan

    paradigma manajemen sekolah yaitu yang semula diatur oleh birokrasi di luar

    sekolah menuju pengelolaan yang berbasis pada potensi internal sekolah itu

    sendiri Dari asal usul peristilahan MBS adalah terjemahan langsung dari School-

    Based Management (SBM) Istilah ini mula-mula muncul di Amerika Serikat pada

    tahun 1970-an sebagai alternatif untuk mereformasi pengelolaan pendidikan atau

    sekolah Reformasi itu dapat diperlukan karena kinerja sekolah selama puluhan

    tahun tidak dapat menunjukan peningkatan yang berarti dalam memenuhi tuntutan

    perubahan lingkungan sekolah Dengan demikian pada hakekatnya MBS

    merupakan desentralisasi kewenangan yang memandang sekolah secara

    individual Sebagai bentuk alternatif sekolah dalam program desentralisasi bidang

    pendidikan maka otonomi diberikan agar sekolah dapat leluasa mengelola

    sumberdaya dengan mengalokasikannya sesuai dengan prioritas kebutuhan di

    samping agar sekolah lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat Secara umum

    manajemen berbasis sekolahSekolah dapat diartikan sebagai model manajemen

    yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong

    pengambilan keputusan parsitipatif yang melibatkan secara langsung semua

    warga sekolah (guru siswa kepala sekolah karyawan orangtua siswa dan

    masyarakat) untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan

    nasional

    30

    Menurut Rohiat (201047) bahwa sekolah memiliki kewenangan yang

    lebih besar dalam mengelola sekolahnya secara mandiri dan lebih berdaya dalam

    mengembangkan program yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang

    dimilikinya Demikian juga dengan pengambilan keputusan partisipatif yaitu

    pelibatan warga sekolah secara langsung dalam pengambilan keputusan maka

    rasa memiliki warga sekolah dapat meningkat Peningkatan rasa memiliki ini akan

    menyebabkan peningkatan rasa tanggungjawab dan peningkatan rasa

    tanggungjawabdan peningkatan rasa tanggungjawab akan meningkatkan dedikasi

    warga sekolah terhadap sekolahnya Inilah esensi pengambilan keputusan

    partisipatif Baik peningkatan otonomi sekolah maupun pengambilan keputusan

    partisipatif tersebut kesemuanya ditujukan untuk meningkatkan mutu sekolah

    berdasarkan kebijakan pendidikan nasional yang berlaku

    b Tujuan dan Alasan Menerapkan MBS

    MBS di Indonesia yang menggunakan muncul karena beberapa alasan

    sebagaimana diungkapkan oleh Nurkolis antara lain pertama sekolah lebih

    mengetahui kekeuatan kelemahan peluang dan ancaman bagi dirinya sehingga

    sekolah dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia untuk

    memajukan sekolahnya Kedua sekolah lebih mengetahui kebutuhannya Ketiga

    keterlibatan warga sekolah dan masyarakat dalam pengambilan keputusan dapat

    menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat

    Menurut bank dunia terdapat beberapa alasan diterapkannya MBS antara

    lain alasan ekonomis politis professional efisiensi administrasi finansial

    prestasi siswa akuntabilitas dan efektifitas sekolah Tujuan penerapan MBS

    31

    adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara umum baik itu

    menyangkut kualitas pembelajaran kualitas kurikulum kualitas sumber daya

    manusia baik guru maupun tenaga kependidikan lainnya dan kualitas pelayanan

    pendidikan secara umumBagi sumber daya manusia peningkatan kualitas bukan

    hanya meningkatnya pengetahuan dan ketrampilannya melainkan meningkatkan

    kesejahteraanya pula Keuntungan-keuntungan penerapan MBS sebagaimana

    dikutip dari hasil pertemuan The American Association of School Administration

    The National Association of Elementary School Principal The National of

    Secondary School Principal Pertama secara formal MBS dapat memahami

    keahlian dan kemampuan orang-orang yang bekerja di sekolah

    Kedua meningkatkan moral guru Ketiga keputusan yang diambil sekolah

    mengalami akuntabilitas Hal ini terjadi karena konstituen sekolah mengalami

    andil yang cukup dalam setiap pengambilan kepurusan Keempat menyesuaikan

    sumber keuangan terhadap tujuan instruksioanl yang dikembangkan di sekolah

    Kelima menstimulasi munculnya pemimpin baru di sekolah Keputusan yang

    diambil pada tingkat sekolah tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya peran

    seorang pemimpin Keenam meningkatkan kualitas kuantitas dan fleksibilitas

    komunikasi tiap komunitas sekolah dalam rangka mencapai kebutuhan sekolah

    c Strategi Implementasi MBS

    MBS merupakan strategi peningkatan kualitas pendidikan melalui otoritas

    pengambilan keputusan dari pemerintah daerah ke sekolah Dalam hal ini sekolah

    dipandang sebagai unit dasar pengembangan yang bergantung pada redistribusi

    otoritas pengambilan keputusan di dalamnya terkandung desentralisasi

    32

    kewenangan yang diberikan kepada sekolah untuk membuat keputusan Dengan

    demikian pada hakekatnya MBS merupakan desentralisasi kewenangan yang

    memandang sekolah secara individual Sebagai bentuk alternative sekolah dalam

    program desentralisasi bidang pendidikan maka otonomi diberikan agar sekolah

    dapat leluasa mengelola sumber daya dengan mengalokasikannya sesuai dengan

    prioritas kebutuhan disamping agar sekolah lebih tanggap terhadap kebutuhan

    setempat Merupakan suatu model manajemen yang memberikan otonomi lebih

    besar kepada sekolah dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan

    keputusan secara partisipatif dalam memenuhi kebutuhan mutu sekolah atau untuk

    mencapai sasaran mutu sekolah Keputusan partisipatif yang dimaksud adalah

    cara pengambilan keputusan melalui penciptaan lingkungan yang terbuka dan

    demokratik dimana warga sekolah (guru siswa karyawan orangtua siswa tokoh

    masyarakat) didorong untuk terlibat langsung dalam proses pengambilan

    keputusan yang dapat berkonstribusi terhadap pencapaian tujuan sekolah MBS

    menyediakan layanan pendidikan yang komprehensif dan tanggap terhadap

    kebutuhan masyarakat sekolah setempat Karena siswa biasanya datang dari

    berbagai latar belakang kesukuan dan tingkat sosial salah satu perhatian sekolah

    harus ditujukan pada asas pemerataan (peluang yang sama untuk memperoleh

    kesempatan dalam bidang sosial ekonomi dan politik) di pihak lain Sekolah

    juga harus meningkatkan efisiensi partisipasi dan mutu serta bertanggung jawab

    kepada masyarakat dan pemerintah Ciri-ciri MBS bisa diketahui antara lain dari

    sudut sejauh mana sekolah dapat mengoptimalkan kemampuan manajemen

    sekolah terutama dalam pemberdayaan sumber daya yang ada menyangkut

    33

    sumber daya kepala sekolah dan guru partisipasi masyarakat pendapatan daerah

    dan orang tua juga anggaran sekolah

    Secara konsepsional MBS diharapkan membawa dampak terhadap

    peningkatan kerja sekolah dalam hal mutu efisiensi manajemen keuangan

    pemerataan kesempatan dan pencapaian tujuan politik (perkembangan iklim

    demokrasi) suatu bangsa lewat perubahan kebijakan desentralisasi di berbagai

    aspek seperti politik edukatif administrasi manajemen dan anggaran

    pendidikan Konsekuensi penerapan MBS menjadi tanggung jawab dan ditangani

    oleh Sekolah secara profesional untuk mencapai tujuan yang diinginkan

    Aspek-aspek yang menjadi bidang garapan Sekolah meliputi

    a Perencanaan dan evaluasi program Sekolah

    b Pengelolaan kurikulum yang bersifat inklusif

    c Pengelolaan proses belajar mengajar

    d Pengelolaan ketenagaan

    e Pengelolaan perlengkapan dan peralatan

    f Pengelolaan keuangan

    g Pelayanan siswa

    h Hubungan Sekolah-masyarakat

    i Pengelolaan iklim Sekolah

    Seperti telah dinyatakan di atas konsep MBS dalam prakteknya

    menggambarkan sifat-sifat otonomi Sekolah dan oleh karenanya sering pula

    disebut sebagai Site-Based Management yang merujuk pada perlunya

    memperhatikan kondisi dan potensi kelembagaan setempat dalam mengelola

    34

    sekolah Makna berbasis sekolah dalam konsep MBS sama sekali tidak

    meninggalkan kebijakan-kebijakan startegis yang ditetapkan oleh pemerintah

    pusat atau daerah otonomi Misalnya standar kompetensi siswa standar materi

    pelajaran pokok standar penguasaan minimum standar pelayanan minimum

    penetapan kalender pendidikan dan jumlah jam belajar efektif setiap tahun dan

    lain-lain (lihat UU No 202003 Pasal 51 PP Nomor 25 Tahun 2000 yang telah

    diubah dengan PP Nomor 33 Tahun 2004 tentang Kewenangan Pemerintah Pusat

    dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom)

    Implementasi MBS akan berlangsung secara efektif dan efesien apabila

    didukung oleh sumber daya manusia yang professional untuk mengoperasikan

    sekolah dana yang cukup agar sekolah mampu menggaji staf sesuai dengan

    fungsinya sarana prasarana yang memadai untuk mendukung proses belajar-

    mengajar serta dukungan masyarakat yang tinggiPadahal kondisi sekolah sangat

    bervariasi dilihat dari kualitas lokasi sekolah dan partisipasi masyarakat (orang

    tua) Kualifikasi sekolah bervariasi dari sekolah yang sangat maju sampai

    sekolah yang sangat ketinggalan sedangkan lokasi sekolah bervariasi dari sekolah

    yang terletak di perkotaan sampai sekolah yang letaknya di daerah terpencil

    Demikian pula partisipasi orang tua bervariasi dari yang partisipasinya tinggi

    sampai yang kurang bahkan tidak berpartisipasi sama sekaliOleh karena itu agar

    MBS dapat diimplementasikan secara optimal perlu adanya pengelompokkan

    sekolah berdasarkan tingkat kemampuan manajemen masing-masing Menurut

    Buku pedoman MBS yang diterbitkan Ditjen Kelembagaan Agama Islam 2004

    35

    ada empat tahapan implementasi MBS yaitu sosialisasi piloting pelaksanaan

    dan diseminasi

    Tahap sosialisasi merupakan tahap penting mengingat luasnya wilayah nusantara

    terutama daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh media informasi baik cetak

    maupun elektronik Ini bahkan menjadi lebih sulit karena masyarakat Indonesia

    pada umumnya tidak mudah menerima perubahan Banyak perubahan baik

    personal maupun organisasional memerlukan pengetahuan dan keterampilan baru

    Dalam mengefektifkan pencapaian tujuan perubahan diperlukan kejelasan tujuan

    dan cara yang tepat baik menyangkut aspek proses maupun pengembangan

    Tahap piloting merupakan tahap uji coba agar penerapan konsep MBS tidak

    mengandung resiko Efektifitas model uji coba memerlukan persyaratan dasar

    yaitu akseptabilitas akuntabilitas reflikabilitas dan substainabilitas

    Akseptabilitas artinya adanya penerimaan dari para tenaga kependidikan

    khususnya guru dan kepala sekolah sebagai pelaksana dan penanggungjawab

    pendidikan di sekolah

    Akuntabilitas artinya bahwa program MBS harus dapat

    dipertanggungjawabkan baik secara konsep opersional maupun pendanaannya

    Reflikabilitas artinya MBS yang diujicobakan dapat direflikasi di Sekolah lain

    sehingga perlakuan yang diberikan kepada sekolah uji coba dapat dilaksanakan di

    sekolah lain Sementara sustainabilitas artinya program tersebut dapat dijaga

    kesinambungannya setelah dilakukan ujicoba Tahap pelaksanaan merupakan

    tahap untuk melakukan berbagai diskusi curah pendapat dan lokakarya mini

    antara kelompok kerja MBS dengan berbagai unsur terkait yakni guru kepala

    36

    sekolah pengawas tokoh agama pengusaha dan para akademisi Sedang tahap

    diseminasi merupakan tahapan memasyarakatkan MBS yang telah diujicobakan

    ke berbagai sekolah dapat mengimplementasikan secara efektif dan efisien sesuai

    dengan kondisi masing-masing

    Kewenangan penuh dan luas bagi sekolah untuk mengembangkan lembaga

    menjadi sebuah pendidikan yang mandiri maju dan mandiri serta

    bertanggungjawab terimplementasikan dalam bentuk manajemen yang berbasis

    sekolah Kepala sekolah perlu memiliki pengetahuan perencanaan dan pandangan

    yang luas tentang kependidikan yang harus ditumbuhkembangkan dengan

    meningkatkan sikap kepedulian semangat belajar disiplin kerja keteladanan dan

    hubungan manusiawi sebagai modal perwujudan iklim kerja yang kondusif

    Impelementasi MBS di Indonesia perlu didukung oleh perubahan mendasar dalam

    kebijakan pengelolaan sekolah dengan memperhatikan iklim yang kondusif

    dalam perencanaan pengorganisasian pelaksanaan pengawasan pendidikan

    d Karakteristik Manajemen Berbasis Sekolah

    MBS memiliki karakteristik yang perlu dipahami oleh sekolah yang

    akan menerapkannya Dengan kata lain jika sekolah ingin sukses dalam

    menerapkan MBS sejumlah karakteristik MBS perlu dimiliki Karakteristik MBS

    tidak dapat dipisahkan dengan karakteristik sekolah efektif Jika MBS merupakan

    wadahkerangka sekolah efektif merupakan isinya Oleh karena itu karakteristik

    MBS memuat secara inklusif elemen-elemen sekolah efektif yang dikategorikan

    menjadi input proses dan output

    37

    Dalam menguraikan karakteristik MBS pendekatan system yaitu input

    proses dan output digunakan untuk memandunya Hal ini didasari oleh pengertian

    bahwa sekolah merupakan sebuah system sehingga penguraian karakteristik MBS

    (yang juga karakteristik sekolah efektif didasarkan pada input proses dan

    output) Uraian berikut dimulai dari output dan diakhiri dengan input karena

    output memiliki tingkat kepentingan tertinggi sedangkan proses memiliki tingkat

    kepentingan satu tingkat lebih rendah dari output dan input memiliki tingkat

    kepentingan dua tingkat lebih rendah dari output

    1 Output yang Diharapkan

    Sekolah memiliki output yang diharapkan Output sekolah adalah prestasi

    sekolah yang dihasilkan melalui proses pembelajaran dan manajemen di sekolah

    Pada umummya output dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu output berupa

    prestasi akademik (academic achievement) dan output berupa prestasi non-

    akademik (nonacademic achievement) Output prestasi akademik misalnya

    NUANNUNAS lomba karya ilmiah remaja lomba (Bahasa Inggris Matematika

    Fisika) cara berpikir (kritis kreatif divergen nalar rasional induktif deduktif

    dan ilmiah) Output nonakademik misalnya akhlakbudi pekerti dan prilaku

    social yang baik seperti bebas narkoba kejujuran kerjasama yang baik rasa kasih

    sayang yang tinggi terhadap sesama solidaritas yang tinggi toleransi

    kedisiplinan kerajinan prestasi olahraga kesenian dan kepramukaan

    2 Proses

    Sekolah yang efektif pada umumnya memiliki sejumlah karakteristik proses

    sebagai berikut

    38

    a Proses Belajar Mengajar dengan Efektivitas yang Tinggi

    Sekolah yang menerapkan MBS memiliki efektifitas proses belajar

    mengajar (PBM) yang tinggi Hal ini ditunjukkan oleh sifat PBM yang

    menekankan pada pemberdayaan peserta didik PBM bukan sekedar

    memorisasi dan recall atau penekanan pada penguasaan pengetahuan

    tentang apa yang diajarkan (logos) tetapi lebih menekankan pada

    internalisasi tentang apa yang diajarkan sehingga tertanam dan bertanam

    dan berfungsi sebagai muatan nurani dan dihayati (ethos) serta

    dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari oleh peserta didik (pathos)

    PBM yang efektif juga lebih menekankan pada belajar mengetahui

    (learning to know) belajar bekerja (learning to do) belajar hidup bersama

    (learning to live together) dan belajar menjadi diri sendiri (learning to

    be)

    b Kepemimpinan sekolah yang kuat

    Pada sekolah yang menerapkan MBS kepala sekolah memiliki peran yang

    kuat dalam mengoordinasikan menggerakkan dan nenyerasikan semua

    sumberdaya pendidikan yang tersedia Kepemimpinan kepala sekolah

    merupakan salah satu factor yang dapat mendorong sekolah sekolah untuk

    dapat mewujudkan visi misi tujuan dan sasaran sekolahnya melalui

    program-program yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap Oleh

    karena itu kepala sekolah dituntut memiliki kemampuan manajemen dan

    kepemimpinan yang tangguh agar mampu mengambil keputusan dan

    inisiatif prakarsa untuk meningkatkan mutu sekolah Secara umum kepala

    39

    sekolah yang tangguh memiliki kemampuan memobilisasi sumberdaya

    sekolah terutama sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan sekolah

    c Lingkungan Sekolah yang Aman dan Tertib

    Sekolah memiliki lingkungan (iklim) belajar yang aman tertib dan

    nyaman sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan

    nyaman (enjoyable learning) Karena itu sekolah yang efektif selalu

    menciptakan iklim sekolah yang aman nyaman dan tertib melalui

    pengupayaan factor-faktor yang dapat menumbuhkan iklim tersebut

    Dalam hal ini kepala sekolah memegang peranan yang sangat penting

    d Pengelolaan Tenaga Kependidikan yang Efektif

    Tenaga kependidikan terutama guru merupakan jiwa dari sekolah

    Sekolah hanyalah merupakan wadah dan sekolah yang menerapkan MBS

    menyadari tentang hal ini Oleh karena itu pengelolaan tenaga

    kependidikan mulai dari analisa kebutuhan perencanaan pengembangan

    evaluasi kinerja hubungan kerja hingga imbal jasa merupakan garapan

    penting bagi seorang kepala sekolah Pada pengembangan tenaga

    kependidikan hal tersebut harus dilakukan secara terus-menerus

    mengingat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian

    pesat Tenaga kependidikan yang diperlukan untuk menyukseskan MBS

    adalah tenaga kependidikan yang mempunyai komitmen tinggi dan selalu

    mampu dan sanggup menjalankan tugasnya dengan baik

    e Sekolah Memiliki Budaya Mutu

    Budaya mutu tertanam di sanubari semua warga sekolah sehingga setiap

    perilaku selalu didasari oleh profesionalisme Budaya mutu memiliki

    40

    elemen-elemen sebagai berikut (a) informasi kualitas harus digunakan

    untuk perbaikan bukan untuk mengadilimengontrol orang (b)

    kewenangan harus sebatas pada tanggung jawab (c) hasil harus diikuti

    penghargaan (rewards) atau sanksi (punishment) (d) kolaborasi dan

    sinergi bukan kompetisi harus menjadi basis untuk kerjasama (e) warga

    sekolah merasa aman terhadap pekerjaannya (f) atmosfir keadaan

    (fairness) harus ditanamkan (g) imbas jasa harus sepadan dengan nilai

    pekerjaannya dan (h) warga sekolah merasa memiliki sekolah

    f Sekolah Memiliki Teamwork yang Kompak Cerdas dan Dinamis

    Kebersamaan (teamwork) merupakan karakteristik yang dituntut oleh

    MBS karena output pendidikan merupakan hasil kolektif warga sekolah

    bukan hasil individual Olah karena itu budaya kerjasama antar fungsi dan

    antar individu dalam sekolah harus menjadi kebiasaan hidup sehari-hari

    warga sekolah

    g Sekolah Memiliki Kewenangan (Kemandirian)

    Sekolah memiliki kewenangan untuk melakukan yang terbaik bagi

    sekolahnya sehingga dituntut untuk memiliki kemampuan dan

    kesanggupan kerja yang tidak selalu bergantung pada atasan Untuk

    menjadi mandiri sekolah harus memiliki sumberdaya yang cukup untuk

    menjalankan tugasnya

    h Partisipasi yang Tinggi dari Warga Sekolah dan Masyarakat

    Sekolah yang menerapkan MBS memiliki karakteristik bahwa partisipasi

    warga sekolah dan masyarakat merupakan bagian kehidupannya Hal ini

    41

    dilandasi oleh keyakinan bahwa makin tinggi tingkat partisipasi makin

    besar rasa memiliki makin besar rasa memiliki makin besar pula rasa

    tanggungjawab dan makin besar rasa tanggungjawab makin besar pula

    tingkat dedikasinya

    i Sekolah Memiliki Keterbukaan (Transparansi) Manajemen

    Keterbukaantransparansi dalam pengelolaan sekolah merupakan

    karakteristik sekolah yang menerapkan MBS Keterbukaantransparansi ini

    ditunjukkan dalam pengambilan keputusan perencanaan dan pelaksanaan

    kegiatan penggunaan uang dan sebagainya yang selalu melibatkan pihak-

    pihak terkait sebagai alat control

    j Sekolah Memiliki Kemauan untuk Berubah (Psikologis dan Fisik)

    Perubahan harus merupakan sesuatu yang menyenangkan bagi semua

    warga sekolah Sebaliknya kemapanan merupakan musuh sekolah Tentu

    saja yang dimaksud dengan perubahan adalah peningkatan baik bersifat

    fisik maupun psikologis Artinya setiap perubahan dilakukan hasilnya

    diharapkan lebih baik dari sebelumnya (ada peningkatan) terutama mutu

    peserta didik

    k Sekolah Melakukan Evaluasi dan Perbaikan Secara Berkelanjutan

    Evaluasi belajar secara teratur bukan hanya ditujukan untuk mengetahui

    tingkat daya serap dan kemampuan peserta didik tetapi yang terpenting

    adalah bagaimana memanfaatkan hasil evaluasi belajar tersebut untuk

    memperbaiki dan menyempurnakan proses belajar mengajar di sekolah

    Oleh karena itu fungsi evaluasi menjadi sangat penting dalam rangka

    42

    meningkatkan mutu peserta didik dan mutu sekolah secara keseluruhan

    dan terus menerus Perbaikan secara terus menerus harus menjadi

    kebiasaan warga sekolah Tiada hari tanpa perbaikan Oleh karena itu

    harus ada system mutu yang baku sebagai acuan bagi perbaikan System

    mutu yang dimaksud harus mencakup struktur organisasi tanggung jawab

    prosedur proses dan sumberdaya untuk menerapkan manajemen mutu

    l Sekolah Responsif dan Antisipatif terhadap Kebutuhan

    Sekolah selalu tanggapresponsive terhadap berbagai aspirasi yang muncul

    bagi peningkatan mutu Oleh karena itu sekolah harus selalu dapat

    membaca lingkungan dan menanggapinya secara cepat dan tepat Sekolah

    dituntut untuk tidak hanya mampu menyesuaikan diri terhadap

    perubahantuntutan akan tetapi juga mampu mengantisipasi hal-hal yang

    mungkin akan terjadi Menjemput bola adalah padanan kata yang tepat

    bagi istilah antisipasi

    m Memiliki Komunikasi yang Baik

    Sekolah yang efektif umumnya memiliki komunikasi yang baik terutama

    antar warga sekolah dan juga antara sekolah dan masyarakat sehingga

    kegiatan yang dilakukan oleh tiap-tiap warga sekolah dapat diketahui

    Dengan cara seperti itu keterpaduan semua kegiatan sekolah dapat

    diupayakan untuk mencapai tujuan dan sasaran sekolah yang telah dipatok

    Selain itu komunikasi yang baik juag akan membentuk teamwork yang

    kuat kompak dan cerdas sehingga berbagai kegiatan sekolah dapat

    dilakukan secara merata oleh warga sekolah

    43

    n Sekolah Memiliki Akuntabilitas

    Akuntabilitas adalah bentuk pertanggungjawaban yang harus dilakukan

    sekolah terhadap keberhasilan program yang telah dilaksanakan

    Akuntabilitas ini berbentuk laporan prestasi yang dicapai dan dilaporkan

    kepada pemerintah orangtua siswa dan masyarakat Berdasarkan laporan

    hasil program tersebut pemerintah dapat menilai apakah program MBS

    telah mencapai tujuan yang dikehendaki atau tidak Jika berhasil

    pemerintah perlu memberikan penghargaan kepada sekolah yang

    bersangkutan sehingga dapat menjadi factor pendorong untuk terus

    meningkatkan kinerjanya di masa yang akan datang Akan tetapi jika

    program tidak berhasil pemerintah perlu memberikan teguran sebagai

    hukuman atas kinerjanya yang dianggap tidak memenuhi syarat Demikian

    pula para orangtua siswa dan anggota masyarakat dapat memberikan

    penilaian apakah program ini dapat meningkatkan prestasi anaknya secara

    individual dan kinerja sekolah secara keseluruhan Apabila hal ini berhasil

    dilakukan orangtua peserta didik perlu memberikan semangat dan

    dorongan untuk peningkatan program yang akan datang Akan tetapi jika

    program tersebut kurang berhasil orangtua siswa dan masyarakat berhak

    meminta pertanggungjawaban dan penjelasan sekolah atas kegagalan

    program MBS yang telah dilakukan Dengan cara seperti ini sekolah tidak

    akan main-main dalam melaksanakan program pada tahun-tahun yang

    akan datang

    o Manajemen Lingkungan Hidup Sekolah Baik

    Sekolah efektif melaksanakan manajemen lingkungan hidup sekolah

    secara efektif Sekolah memiliki perencanaan pengorganisasian

    pelaksanaan pengoordinasian dan pegevaluasian pendidikan kecakapan

    hidup (program adiwiyata) yang dikembangkan secara terus menerus dari

    waktu ke waktu Sekolah melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan

    pengetahuan keterampilan dan kesadaran warga sekolah tentang nilai-

    44

    nilai lingkungan hidup dan mampu mengubah perilaku dan sikap warga

    sekolah untuk menuju lingkungan hidup yang sehat

    p Sekolah Memiliki Kemampuan Menjaga Sustainabilitas

    Sekolah yang efektif juga memiliki kemampuan untuk menjaga

    kelangsungan hidupnya (sustainabilitas) baik dalam program maupun

    pendanaannya Sustainabilitas program dapat dilihat dari berkelanjutan

    program-program yang telah dirintis sebelumnya dan bahkan berkembang

    menjadi program-program baru yang belum pernah ada sebelumnya

    Sustainabilitas pendanaan dapat ditunjukkan oleh kemampuan sekolah

    dalam mempertahankan besarnya dana yang dimiliki dan bahkan makin

    besar jumlahnya Sekolah memiliki kemampuan menggali sumberdana

    dari masyarakat dan tidak sepenuhnya menggantungkan subsidi dari

    pemerintah bagi sekolah-sekolah negeri

    3 Input Pendidikan

    a Memiliki Kebijakan Tujuan dan Sasaran Mutu yang Jelas

    Secara formal sekolah menyatakan dengan jelas tentang keseluruhan

    kebijakan tujuan dan sasaran sekolah yang berkaitan dengan mutu

    Kebijakan tujuan dan sasaran mutu tersebut dinyatakan oleh kepala

    sekolah dan disosialisasikan kepada semua warga sekolah sehingga

    tertanam pemikiran tindakan kebiasaan hingga sampai pada kepemilikan

    karakter mutu oleh warga sekolah

    b Sunberdaya Tersedia dan Siap

    Sumberdaya merupakan input penting yang diperlukan untuk

    kelangsungan proses pendidikan di sekolah Tanpa sumberdaya yang

    45

    memadai proses pendidikan di sekolah tidak akan berlangsung secara

    memadai dan pada akhirnya sasaran sekolah tidak akan tercapai

    Sunberdaya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu sumberdaya manusia

    dan sumberdaya selebihnya (uang peralatan perlengkapan bahan dan

    sebagainya) dengan penegasan bahwa sumberdaya selebihnya tidak

    memunyai arti apapun bagi perwujudan sasaran sekolah tanpa campur

    tangan sumberdaya manusia

    Secara umum sekolah yang menerapkan MBS harus memiliki tingkat

    kesiapan sumberdaya yang memadai untuk menjalankan proses

    pendidikan Artinya segala sumberdaya yang diperlukan untuk

    menjalankan proses pendidikan harus tersedia dan dalam keadaan siap Ini

    bukan berarti bahwa sumberdaya yang ada harus mahal tetapi sekolah

    yang bersangkutan dapat memanfaatlkan keberadaan sumberdaya yang ada

    di lingkungan sekolahnya Oleh karena itu diperlukan kepala sekolah

    yang mampu memobilisasi sumberdaya yang ada di sekitarnya

    c Staf yang Kompeten dan Berdedikasi Tinggi

    Meskipun pada butir (b) telah disinggung tentang ketersediaan dan

    kesiapan sumberdaya manusia (staf) pada butir ini perlu ditekankan lagi

    karena staf merupakan jiwa sekolah Sekolah yang efektif pada umumnya

    memiliki staf yang mampu (konpeten) dan berdedikasi tinggi terhadap

    sekolahnya Implikasinya jelas yaitu bagi sekolah yang ingin memiliki

    efektivitas yang tinggi kepemilikan staf yang kompeten dan berdedikasi

    tinggi merupakan suatu keharusan

    46

    d Memiliki Harapan Prestasi yang Tinggi

    Sekolah yang menerapkan MBS mempunyai dorongan dan harapan yang

    tinggi untuk meningkatkan prestasi peserta didik dan sekolahnya Kepala

    sekolah memiliki komitmen dan motivasi yang kuat untuk meningkatkan

    mutu sekolah secara optimal Guru memiliki komitmen dan harapan yang

    tinggi bahwa anak didiknya dapat mencapai tingkat prestasi yang

    maksimal walaupun dengan segala keterbatasan sumberdaya pendidikan

    yang ada di sekolah Peserta didik juga memunyai motivasi untuk selalu

    meningkatkan diri untuk berprestasi sesuai dengan bakat dan

    kemampuannya Harapan terbesar dari ketiga unsure sekolah ini

    merupakan salah satu factor yang menyebabkan sekolah selalu dinamis

    untuk menjadi lebih baik dari keadaan sebelumnya

    e Focus pada Pelanggan (Khususnya Siswa)

    Pelanggan terutama siswa harus menjadi focus dari semua kegiatan

    sekolah Artinya semua input dan proses yang dikerahkan di sekolah

    tujuan utamanya adalah meningkatkan mutu dan kepuasan peserta didik

    Konsekuensi logis dari semua hal tersebut adalah penyiapan input dan

    proses belajar mengajar harus benar-benar mewujudkan sosok utuh mutu

    dan kepuasan yang diharapkan dari siswa

    f Input Manajemen

    Sekolah yang menerapkan MBS memiliki input manajemen yang memadai

    untuk menjalankan roda sekolah Kepala sekolah dalam mengatur dan

    mengurus sekolahnya menggunakan sejumlah input manajemen

    47

    Kelengkapan dan kejelasan input manajemen akan membantu kepala

    sekolah mengelola sekolahnya dengan efektif Input manajemen yang

    dimaksud meliputi tugas yang jelas rencana yang rinci dan sistematis

    program yang mendukung bagi pelaksanaan rencana ketentuan-ketentuan

    (aturan main) yang jelas sebagai panutan bagi warga sekolahnya untuk

    bertindak dan adanya system pengendalian mutu yang efektif dan efesien

    untuk meyakinkan agar sasaran yang telah disepakati dapat dicapai

    B Kerangka Pikir

    Kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di

    Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa merupakan suatu hal yang harus

    dilaksanakan dan tidak terpisahkan sesuai dengan konsep dan karakteristik MBS

    MBS yang mengetengahkan prinsip-prinsip yang demokratis partispatif

    dan akuntabilitas pada hakekatnya merupakan desentralisasi kewenangan yang

    lebih besar dalam mengelolah sekolahnya sehingga sekolah lebih mandiri lebih

    berdaya dalam mengembangkan program yang disesuaikan dengan potensi yang

    dimilikinya Dalam menerapkan kepemimpinan dalam pekerjaan dengan

    subdimensi membangun profesional kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan

    kewenangan kepada bawahannya sesuai dengan job description Dalam proses

    pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat botton up dan

    melalui tahapan-tahapan musyawarah dan rapat pola komunikasi bercorak

    terbuka dan berlangsung timbal balik sesuia dengan norma yang telah disepakai

    bersama Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru dan

    48

    tenaga kependidikan dan administratir sangat penting sehingga mereka

    bersemangat dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka

    meningkatkan mutu pendidikan

    Konsep MBS diharapkan dapat menciptakan pemimpin yang dapat

    memimpin membimbing mengontrol perilaku dan perasaan orang lain di bawah

    kepengawasannya dalam melaksanakan tugas sebagai pemimpin (leadership) di

    sekolah

    Menurur Suryadi (2009 7) bahwa khusus di sekolah dasar kepala sekolah

    selaku pemimpin diharapkan menerapkan MBS dalam melaksanakan program-

    program yang ada di sekolah secara mandiri untuk mencapai tujuan dan sasaran

    manajemen yang mencakup peran dan fungsi kepala sekolah sebagai

    a Edukator yaitu kepala sekolah melakukan bimbingan pengarahan kepada

    guru dan siswa dalam melaksanakan tugas atau kewajibannya serta selalu

    berusaha mengembangkan profesionalisme pendidik dan menjadi tauladan

    yang baik dalam berbagai hal

    b Leader yaitu kepala sekolah mampu menampilkan pribadinya memiliki

    visi dan misi serta mampu berkomonikasi dan mengmbil keputusan

    c Motivator yaitu kepala sekolah sering memberikan motivasi baik fisik

    maupun psikis Kepala sekolah tidak pelit memberikan penghargaan

    berupa pujian bila melihat bawahannya menerjakan tugas dengan baik dan

    menyampaikan teguran secara terhormat untuk perbaikan

    49

    BAGAN KERANGKA PIKIR

    C Definisi Operasional Variabel

    1 Kepemimpinan (Ledership) dalam pengertian umum adalah suatu proses

    mempengaruhi melalui kekuatan untuk mengarahkan dan mendorong

    seseorang atau kelompok agar mengerahkan tenaganya untuk mencapai

    sasaran yang dirumuskan bersama dalam hal memimpin membimbing

    mengontrol perilaku perasaan terhadap orang lain yang ada dibawah

    pengawasannya

    KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

    1 Edukator 2 Leader 3 Motivator

    PENERAPAN MBS

    1 Pelimpahan dan Distribusi kewenangan

    2 Mekanisme pembuatan keputusan

    3 Proses penetapan kebijakan

    4 Membangun pola komunikasi

    5 Melakukan pengawasan

    6 Memberikan motivasi dan suasana kerja yang kondusif

    50

    2 Efektivitas kepemimpinan adalah serangkaian kegiatan yang akan

    dilakukan oleh seorang pemimpin untuk mengukur tingkat pencapaian proses

    kepeimpinannya

    3 Manajemen Berbasis Sekolah adalah sebagai model manajemen yang

    memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah memberi

    fleksibilitaskeluwesan kepada sekolah dan mendorong partisipasi secara

    langsung warga sekolah

    4 Pelimpahan dan distribusi kewenangan

    Salah satu kompotensi profesional Kepala sekolah adalah menerapkan

    kepemimpinan dalam pekerjaandengan subdimensi mengembangkan

    profesional kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan kewenangan kepada

    bawahannya sesuai dengan job description

    5 Mekanisme pembuatan keputusan

    Pengambilan keputusan merupakan salah satu hal terpenting dalam

    manajemen Pengambilan keputusan tidak dapat dipisahkan dari

    kepemimpinan Untuk mengetahui mekanisme pembuatan keputusan yang

    dilakukan oleh kepala sekolah sebagai manajer

    6 Proses penetapan kebijakan

    Dalam mengambil suatu kebijakan kepala sekolah melaksanakan rapat

    khusus untuk menampung usulan dan aspirasiSebelum diambil kebijakan

    terlebih dahulu disosialisasikan kepada warga sekolah untuk menampung

    aspirasi maka dibuatlah kebijakan sambil memantu perkembangannya

    51

    7 Membangun pola komunikasi

    Untuk mengetahui bagaimana kepala sekolah dalam membangun pola

    komunikasi yaitu dengan komunikasi dua arah antara orang lain dan dirinya

    Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara

    dirinya dengan orang lain

    8 Melakukan pengawasan

    Kepala sekolah memiliki tugas untuk melakukan pengawasan pembinaan

    atau bimbingan kepada guru dan tenaga kependidikan serta administrator

    9 Memberikan motivasi dan membangun suasana kerja yang kondusif

    Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru tenaga

    kependidikan dan administratir sangat penting sehingga mereka bersemangat

    dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka meningkatkan mutu

    pendidikan Motivasi bisa diberikan dalam bentuk hadiah atau hukuman

    baik fisik maupun non-fisik Dalam memberikan motivasi kepala sekolah

    mempertimbangkan rasa keadilan dan kelayakan karena hal ini penting bagi

    kepala sekolah untuk menciptakan iklim yang kondusif

    10 Edukator yaitu kepala sekolah melakukan bimbingan pengarahan kepada

    guru dan siswa dalam melaksanakan tugas atau kewajibannya serta selalu

    berusaha mengembangkan profesionalisme pendidik dan menjadi tauladan

    yang baik dalam berbagai halsehingga dapat dicontoh anak didiknya

    11 Leader yaitu kepala Sekolah mampu menampilkan pribadinya memiliki visi

    dan misi serta mampu berkomonikasi dan mengambil keputusan

    52

    12 Motivator yaitu kepala sekolah sering memberikan motivasi baik fisik

    maupun psikis Kepala sekolah tidak pelit memberikan penghargaan berupa

    pujian bila melihat bawahannya mengerjakan tugas dengan baik dan

    menyampaikan teguran secara terhormat untuk perbaikan

    53

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A Desain dan Jenis Penelitian

    Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian kualitatif yaitu

    penelitian yang menggambarkan keadaan sebenarnya Dalam menganalisis data

    menggunakan model strategi analisis deskriptif

    B Lokasi dan Waktu Penelitian

    Lokasi penelitian dilaksanakan di sekolah yang ada di Kecamatan Manuju

    Kabupaten Gowa Adapun yang melatar belakangi sehingga lokasi tersebut

    ditetapkan sebagai objek yakni berdasarkan pertimbangan bahwa Kecamatan

    Manuju sejak tahun 2005 telah melaksanakan program MBS kerja sama

    Pemerintah Kabupaten Gowa dengan UNICEF Penelitian ini dilaksanakan sejak

    bulan September sampai bulan Nopember 2013

    C Fokus Penelitian dan Informan

    1 Fokus Penelitian

    Pada dasarnya yang dimaksud dengan fokus penelitian adalah jumlah

    keseluruhan objek yang dijadikan sebagai sasaran penelitian Untuk

    mendeskripsikan tentang data penelitian diperlukan objek data yang relevan

    dengan masalah yang diteliti Cara untuk mengumpulkan data dilakukan dengan

    meneliti seluruh anggota atau objek yang diharapkan dapat memberikan

    keterangan yang diperlukan seluruh anggota atau objek disebut informan Bila

    dikaitkan dengan keadaan objek penelitian ini maka yang menjadi sasaran

    54

    penelitian adalah 6 kepala sekolah dari 16 kepala sekolah di Kecamatan Manuju

    Kabupaten Gowa Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut

    Tabel 1

    Deskripsi Keadaan Informan Kepala Sekolah

    No Nama Kepala Sekolah Umur Pendidikan Tempat Tugas

    1 Hj Irnawati SPd 45 Tahun S1 SDI Pattallikang

    2 Asrul Bani SPd 51 Tahun S1 SDI Pattiro

    3 H Idris Dolo SPd 45 Tahun S1 SDI Tanakaraeng

    4 Muh Yunus SPdMSi

    44 Tahun S2 SDI Lata

    5 Muh Harun SPd 42 Tahun S1 SDI Kananga

    6 SudirmanSPdMM 45 Tahun S2 SD Uminda

    Data primer bulan September 2013

    2 Informan

    Informan penelitian adalah sasaran penelitian yang jumlahnya bisa tidak

    sama dengan keadaan secara menyeluruh dari fokus penelitian hanya

    menggambarkan secara kualitatif penelitian hal ini sesuai dengan penafsiran

    secara umum

    Berhubung pelaksanaan wawancara mendalam pada penelitian kualitatif

    memakai waktu yang lama maka jumlah informan yang dipakai dalam penelitian

    biasanya sangat terbatasUntuk mendapatkan informan kunci yang tepat sesuai

    dengan fokus penelitianmaka informan diambil berdasarkan perposif sampling

    (pengambilan informan sesuai kebutuhan) Sumber informasi dalam penelitian

    55

    diambil baik dari data primer maupun sekunder Sumber informasi kunci (Key

    informan) yaitu kepala sekolah dan sumber informasi penunjang (Supportive

    informan )yang terdiri dari gurukomite sekolah dan pengawas dengan perincian

    6 orang kepala sekolah 6 orang guru 4 orang komite dan 1 orang pengawas

    TKSD

    Tabel 2 Deskripsi Keadaan Informan Pengawas Ketua Komite dan Guru

    No Nama Informan Umur Jabatan

    1 Abd Azis SPd MM 52 tahun Pengawas TKSD

    2 N Dg Nakku 60 tahun Ketua komite

    3 H Sampara Rate SSos 47 tahun Ketua Komite

    4 Mustafa SPdi 40 tahun Ketua Komite

    5 Zainuddin 40 tahun Ketua Komite

    6 Marliang SPd 44 tahun Guru

    7 Muhammadong SPd 35 tahun Guru

    8 Basriati SPd 43 tahun Guru

    9 Abd RahmanSPd 43 tahun Guru

    10 Abd GaffarSPdi 40 tahun Guru

    11 Abd HafidSPd 43 tahun Guru Data primer bulan September 2013

    D Jenis dan Sumber Data

    Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder

    a Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari

    informan misalnya kepala sekolah guru komite sekolah siswa yang

    menjadi objek penelitian kepemimpinan

    56

    b Data Sekunder

    Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui dokumentasi pada sampel

    penelitian di Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa seperti daftar hadir dan

    hasil kerja lainnya Sumber data adalah para kepala sekolah guru komite

    sekolah orang tua siswa dan siswa di Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

    E Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut

    1 Observasi hal ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan tentang

    kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS yang menjadi objek

    penelitian

    2 Wawancara dengan guru komite dan pengawas SD untuk mengungkap

    bagaimana proses kepemimpinan kepala sekolah dalam kinerja sekolah

    3 Dokumentasi untuk melihat bagaimana kualitas kepemimpinan kepala

    sekolah dalam penerapan MBS yang dimaksud dengan melihat dokumen-

    dokumen sebagai hasil dari pekerjaannya

    4 Kuesioner berupa penyataan tertutup dengan menggunakan skala Likert

    untuk mengungkap variabel kepemimpinan kepala sekolah dalam

    penerapan MBS

    F Teknik Analisis Data

    Moleong (2011330) mengemukakan dalam proses analisis data dimulai

    dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu

    observasi wawancara dokumentasi dan kuesioner Setelah itu mengadakan

    reduksi data yang dilakukan dengan membuat abstraksi yaitu usaha membuat

    57

    rangkuman kemudian menyusunnya dalam satuan-satuan sambil membuat

    pengelolaan data Dalam proses analisis data penelitian kualitatif terdapat 3

    komponen penting yaitu reduksi data sajian data dan penarikan kesimpulan atau

    verifikasi

    Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis

    interaktif yaitu analisis yang dilakukan dalam bentuk interaktif dari para kepala

    sekolah guru-guru dan komite sekolah Peneliti menggunakan analisis interaktif

    dengan alasan karena dalam penelitian kualitatif menggunakan proses siklus yaitu

    pada waktu pengumpulan data peneliti selalu membuat reduksi data dan sajian

    data kemudian data tersebut dikumpulkan berupa notescatatan di lapangan yang

    terdiri dari berbagai deskripsi dan refleksi Pemeriksaan keabsahan data dengan

    triangulasi Pemeriksaan keabsahan data dengan triangulasi menurut Moleong

    (2011330) adalah teknik pemeriksaan data dengan memanfaatkan sesuatu yang

    lain untuk membandingkan dari berbagai sudut sehingga dicapai suatu

    keabsahan (validitas) yang tinggirdquo Untuk mengecek kebenaran data dalam

    penelitian ini digunakan tiga teknik triangulasi yang dikemukakan Sugiyono

    (2009125) yaitu Triangulasi sumber triangulasi waktu triangulasi teknik dan

    member chek

    58

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    Dalam bab ini akan ditampilkan data dari pembahasan menyangkut

    variabel penelitian sebagai tindak lanjut dari hasil pengumpulan data dengan

    instrumen wawancara observasi dan dokumentasi Setelah melakukan penelitian

    langsung terhadap sasaran penelitian yang telah ditetapkan dalam batasan dan

    rumusan masalah sesuai prosedur metode penelitian yang telah ditetapkan

    A Deskripsi Lokasi Penelitian

    Data yang disajikan dalam penelitian ini adalah data tentang

    Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan MBS di Sekolah Dasar

    Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

    1Gambaran Tentang Keadaan Sekolah Dasar di Kecamatan Manuju

    Berdasarkan hasil wawancara dengan berbagai pihak antara lain kepala

    sekolah guru komite sekolah pengawas dan kompenen sekolah lainnya serta hasil

    studi dokumentasi diperoleh gambaran umum sekolah dasar yang ada di

    Kecamatan Manuju sebagai berikut

    a Jumlah sekolah dasar 17 sekolah yang melaksanakan pengelolaan berdasarkan

    program kerja yang di tuangkan dalam RKSRKAS yang ditetapkan melalui

    rapat kerja tahunan atau musyawarah dengan melibatkan semua komponen

    sekolah seperti kepala sekolahgurustaforang tua siswakomite sekolah

    dengan pihak-pihak lainnya yang terkait

    b Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya sebagai lembaga formal di

    bawah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga berupaya dengan

    59

    Meningkatkan peran dan sekolah dalam pengembangan ilmu

    pengetahuan melalui peningkatan kualitas dan sumber daya

    kependidikan

    Memberikan bekal kemamupuan dasar sebagai perluasan serta

    peningkatan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di

    sekolah

    Mempersiapkan out put untuk mengikuti pendidikan selanjutnya

    Dalam melaksanakan tugas pokok tersebuttelah mennyusun sebuah

    rencana strategis untuk 4 tahun kedepan yang dijabarkan dalam rencana

    kerja sekolah dalam bentuk tahunan (RKT) dengan membuat

    visimisitujuan dan sasaran

    Salah satu kompotensi profesional kepala sekolah adalah menerapkan

    kepemimpinan dalam pekerjaandengan subdimensi mengembangkan profesional

    kebijaksanaan sekolahdan mendistribusiakan kewenangan kepada bawahannya

    sesuai dengan joc description

    2 Kepala sekolah

    Kepala sekolah mempunyai tugas memimpin dan bertanggung jawab

    terhadap seluruh kegiatan pembelajaran di sekolah Kepala sekolah berfungsi dan

    bertugas sebagai edukator pemimpinleader motivator rincian tugasnya sebagai

    berikut

    1 Kepala sekolah sebagai Edukator

    Kepala sekolah selaku edukator bertugas melaksanakan proses belajar

    mengajar secara efektif dan efisien (lihat tugas guru)

    60

    2 Kepala sekolah selaku PimpinanLeader

    a Dapat dipercaya jujur dan bertanggungjawab

    b Memahami kondisi kondisi guru karyawan dan siswa

    c Memiliki visi dan memahami misi sekolah

    d Mengambil keputusan urusan intern dan ekstern sekolah

    e Membuat mencari dan memilih gagasan baru

    3 Kepala sekolah sebagai Motivator

    a Mengatur ruang kantor yang konduktif untuk bekerja

    b Mengatur ruang kantor yang konduktif untuk KBMBK

    c Mengatur ruang laboratorium yang konduktif untuk praktikum

    d Mengatur ruang perpustakaan yang konduktif untuk belajar

    e Mengatur halamanlingkungan sekolah yang sejuk dan teratur

    f Menciptakan hubungan kerja yang harmonis sesama guru dan karyawan

    g Menciptakan hubungan kerja yang harmonis antar sekolah dan lingkungan

    h Menerapkan prinsip penghargaan dan hukum Dalam melaksanakan

    tugasnya kepala sekolah dapat mendelegasikan kepada guru yang

    dianggap senior

    Untuk mencapai tujuan secara optimal diperlukan adanya jadwal kerja kepala

    sekolah yang meliputi kegiatan rutin harian mingguan bulanan

    semesteran dan tahunan

    1 Kegiatan Harian

    a Memeriksa daftar hadir guru tenaga teknis pendidikan dan tenaga tata

    usaha

    61

    b Mengatur dan memeriksa kegiatan 5K di sekolah (Keamanan Kebersihan

    Ketertiban Keindahan dan Kekeluargaan)

    c Memeriksa program satuan pelajaran guru dan persiapan lainnya yang

    menunjang proses belajar mengajar

    d Menyelesaikan surat-surat menerima tamu dan menyelenggarakan

    pekerjaan kantor lainnya

    e Mengatasi kasus yang terjadi pada hari itu

    2 Kegiatan Mingguan

    a Upacara bendera pada hari Senin dan hari istimewa lainnya

    b Memeriksa agenda dan menyelesaikan surat-surat

    c Mengadakan rapat dengan guru-guru pada hari Sabtu

    d Memeriksa keuangan sekolah

    e Mengatur menyediakan perlengkapan lainnya

    3 Kegiatan bulanan

    a Mengecek penyelesaian kegiatan laporan bulanan rencana keperluan

    perlengkapan kantor sekolah dan rencana belanja bulanan

    b Melaksanakan pemeriksaan umum antara lain

    - Agenda kelas

    - Daftar hadir guru dan pegawai tata usaha

    - Kumpulan bahan evaluasi berikut bahan analisisnya

    - Kumpulan program satuan pelajaran

    - Diagram pencapaian kurikulum

    - Diagram daya serap muridsiswa

    62

    - Buku catatan pelaksanaan harian

    - Memberikan petunjuk catatan kepada guru-guru tentang siswa

    yang perlu diperhatikan kasus yang perlu diketahui dalam rangka

    kegiatan pembinaan siswa

    c Penutupan buku

    d Pertanggung jawaban keuangan

    e Evaluasi terhadap persediaan penggunaan dan bahan praktek

    f Kegiatan semester

    g Menyelenggarakan perbaikan alat sekolah alat kantordan alat

    praktek

    h Mengecek pengisian buku induk siswa

    B Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan MBS

    Berikut ini akan diuraikan hasil kajian lapangan yang berkaitan dengan

    variabel penelitian yaitu Kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS

    Tampilan kepemimpinan kepala sekolah diperoleh dari hasil wawancara langsung

    baik dengan kepala sekolah maupun dengan elemen lain yang masih dalam

    lingkup sekolah Penerapan MBS merupakan bukti fisik hasil tampilan kepala

    sekolah dan komponen lainnya dalam kaitannya dengan pengelolaan pendidikan

    Bukti fisik MBS ini dikumpulkan berdasarkan pedoman observasi yang diisi

    langsung oleh peneliti pada saat mengadakan uji lapangan

    Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan kepala sekolah guru

    komite sekolahdan pengawas seputar upayanya dalam memajukan sekolah yang

    terindikasikan melalui peranan kepala sekolah sebagai edukator leader dan

    63

    motivator diperoleh jawaban rata-rata positif seperti pertanyaan tentang

    peranannya

    1 Kepala sekolah sebagai edukator

    Kepala sekolah ternyata telah sedang dan terus melakukan upaya

    bimbingan pengarahan kepada guru dan siswa dalam melaksanakan tugas atau

    kewajibannya serta selalu berusaha mengembangkan profesionalisme pendidik

    dan menjadi tauladan yang baik dalam berbagai hal

    Pelaksanaan MBS pada tingkat sekolah kepala sekolah sebagai figur

    kunci dalam mendorong perkembangan dan kemajuan sekolah Kepala sekolah

    sebagai pendidik selain mengatur sekolah secara umum juga memberikan

    pembelajaran baik pada guru dan siswai oleh karena itu maka kepala sekolah

    juga menjadi guru dalam bidang bimbingan dan penyuluhan Membimbing guru

    dalam menyusun melaksanakan program pembelajaran sampai tehnik evaluasi

    bagian dari pekerjaan yang dilaksanakan oleh kepala sekolah

    Dalam rangka mengarahkan dan membimbing siswa dalam kegiatan ekstra

    kuriluler kepala sekolah juga mengirimkan siswai untuk mengikuti perlombaan

    hal ini dimaksudkan untuk membekali siswai nya pengetahuan baru dan

    pengalaman juga untuk mengembangkan kemampuan komunikasi intra dan

    antarpersonal Dalam kerangka mengimplementasikan MBS kepala sekolah juga

    menginformasikan apa yang telah diraih oleh sekolah berupa prestasi-prestasi baik

    guru atapun siswa sebagai akuntabilitas publik kepada stakeholder di luar sekolah

    Dengan demikian peningkatan profesionalisme guru tidak luput dari perhatian

    kepala sekolah seperti mengikutsertakan guru-guru dalam berbagai penataran dan

    64

    pelatihan Peran kepala sekolah sebagai pendidik dalam bingkai pelaksanaan

    MBS

    Kepala sekolah juga memberi contoh dalam mendidik misalkan dengan

    mengajar 6 jam seminggu sebelum mengajar kepala sekolah membuat program

    tahunan program semester syllabus rencana pembelajaran analisis sistem

    evaluasi Hal ini dilakukan untuk memberi tauladan kepada rekan kerja atau guru-

    guru yang lain

    2 Kepala sekolah sebagai leader

    Mampu menampilkan pribadinya memiliki visimisi serta mampu

    berkomunikasi dan mengambil keputusan Salah satu fungsi kepala sekolah adalah

    sebagai pemimpin Sifat-sifat kepala sekolah sebagaimana diurai di atas telah

    menunjukan sikap sebagai seorang pemimpin yang demokratis misalkan dalam

    mengambil keputusan selalu didasarkan pada hasil musyawarah dengan semua

    komponen dan dapat mendengarkan suara-suara yang dari bawah Kepala sekolah

    sudah melakukan proses pengarahan dan mempengaruhi berbagai aktifitas yang

    berhubungan dengan tugas-tugas guru dan semua aktifitas sekolah

    Mengatur orang adalah suatu hal yang kompleks karena orang yang diatur

    (bawahan) dan orang yang mengatur (pemimpin) sering mempunyai penadapat

    pengalaman kematangan jiwa kemauan dan kemampuan menghadapi situasi

    yang berbeda Kepala sekolah juga dalam menghadapi keadaan tersebut sering

    melihat situasi dan kondisi sebelum mengambil keputusan yang tepat

    Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa kepala sekolah memiliki

    kematangan baik dari sisi pekerjaan ataupun psikologis Dalam hal ini kepala

    65

    sekolah dengan kematangan pekerjaannya memiliki pengetahuan dan pengalaman

    untuk melaksanakan tugas-tugasnya dan dengan kematangan psikologis dapat

    memotivasi orang lain untuk melakukan pekerjaan

    Kepala sekolah mempunyai pola kepemimpinan yang bersifat demokratis

    dan situasional yang didukung oleh sistem organisasi dengan ciri-ciri antara lain

    1) dalam mengambil kebijakan selalu dilakukan musyawarah terlebih dahulu

    dengan komponen sekolah 2) organisasi sekolah telah berbadan hukum dalam

    bentuk yayasan 3) kegiatan sekolah berjalan secara vertical dan horizontal

    Kepemimpinan kepala sekolah tumbuh berkembang atas dasar

    kompetensi yang dimiliki berupa

    a) kompetensi profesional meliputi menyusun perencanaan madarsah

    mengelola kelembagaan sekolah menerapkan kepemimpinan dalam

    pekerjaan mengelola sarana dan prasarana mengelola tenaga kependidikan

    mengelola hubungan sekolah dan masyarakat mengelola sistem informasi

    sekolah mengelola kesiswaan mengelola pengembangan kurikulum dan

    kegiatan belajar mengajar mengelola ketatausahaan dan keuangan sekolah

    melakukan supervisi melakukan evaluasi dan menciptakan budaya dan iklim

    kerja yang kondusif

    b) kompetensi wawasan kependidikan dan manajemen meliputi

    menguasai landasan pendidikan menguasai kebijakan pendidikan dan

    menguasai konsep kepemimpinan dan manajemen pendidikan

    c) kompetensi kepribadian berupa bertaqwa kepada Tuhan YME berakhlak

    mulia memiliki etos kerja yang tinggi bersikap terbuka berjiwa pemimpin

    66

    mampu mengendalikan diri mampu mengembangkan diri dan memiliki

    integritas kepribadian dan 4) kompetensi sosial meliputi mampu bekerja

    sama denganorang lain berpartisipasi dalm kegiatan kelembagaan dan

    berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan sesuai dengan job description

    yang telah dibuat kepala sekolah mendistribusikan tugas dan kewenangan

    kepada komponen-komponen sekolah Hal ini dilakukan untuk mencapai

    tujuan secara efektif dan efisien karena kepemimpinan yang efektif dapat

    melibatkan dan menggerakan semua komponen atau stakeholders Kepala

    sekolah dalam menggerakan komponen-komponen sekolah selain dengan

    memberikan petunjuk dan pengarahan juga memberikan contoh kepada

    bawahan yang merupakan rekan kerja Beliau sadar bahwa sulit untuk

    mencapai visi dan misi sekolah tanpa bekerja sama dan sama-sama kerja

    dengan diarahkan dan diberi tauladan Sebagai seorang yang bijaksana dalam

    mengambil keputusan Biasanya kepala sekolah mendengarkan masukan-

    masukan sebagai data untuk dianalisis Dalam membuat keputusan pada

    tingkat sekolah dalam kerangka MBS pertama kepala sekolah berkonsultasi

    dengan komite sekolah yang terdiri dari kepala sekolah sendiri pengawas

    perwakilan guru orang tua siswa anggota masyarakat dan staf sekolah

    Kedua komite melakukan pengukuran kebutuhan sekolah Ketiga komite

    mengembangkan perencanaan tindakan yang mencakup tujuan dan sasaran

    yang terukur Keempat mengambil keputusan dengan mendengarkan saran-

    saran dari komite Untuk mengambil keputusan yang rasional dibutuhkan

    kreativitas Kreativitas memungkinkan kepala sekolah lebih menghargai dan

    67

    memahami masalah termasuk melihat masalah yang tidak dapat dilihat orang

    lain

    3 Kepala sekolah sebagai motivator

    Sering memberikan motivasi baik berupa fisik maupun psikis Kepala

    sekolah tidak pelit memberikan penghargaan berupa pujian bila melihat

    bawahannya mengerjakan tugas dengan baik dan juga menyampaikan teguran

    secara terhormat untuk perbaikan Motivasi merupakan kegiatan yang

    mengakibatkan menyalurkan dan memelihara manusia

    Kepala sekolah menyadari betul bahwa motivasi subyek yang penting bagi

    seorang pemimpinmaka kemudian kepala sekolah berusaha bagaimana dapat

    menggerakan orang lain untuk mencapai tujuan Sifat-sifat kepala sekolah juga

    cukup dikagumi dengan keikhlasan dan kesabarannya oleh guru-guru hidup yang

    sederhana menjadi kepribadiannya bersikap tawakal dan pengabdian yang penuh

    dedikasi Dalam menciptakan suasan kerja yang kondusif dan dapat menjadi

    panutan bagi komponen sekolah Peranan inovator ditunjukan dalam bentuk

    kemampuan membangun inovasi mengadopsi atau memodifikasi gagasan baru

    yang berguna bagi kepentingan sekolah Berkaitan perannya sebagai inovator

    kepala sekolah mampu mengatur lingkungan sekolah dan menciptakan hubungan

    kerja yang harmonis dan kondusif

    Hasil wawancara dengan dengan pedoman model kedua berkaitan dengan

    pertanyaan seputar kewenangan kepala sekolah mekanisme pembuatan

    keputusan proses penetapan keputusan pola komunikasi proses pengawasan

    68

    proses aktualisasi idesaran pemberian motivasi kondisi kesetiaan dan suasana

    kerja Item-item tersebut disampaikan oleh IRN Oktober 2013

    Sebagai kepala sekolah ia senantiasa mengedepankan musyawarah dan

    konsultasi kepada komite sekolah Pembuatan keputusan dan proses penetapan

    kebijakan juga dilakukan berdasarkan masukan dari semua elemen sekolah Pola

    komunikasi yang dikembangkan pula bercorak terbuka dan berlangsung timbal

    balik sesuai dengan norma yang disepakati bersama

    Proses pengawasan bersifat wajar dan sesuai dengan standar norma yang

    seharusnya Ide dan saran dari semua urusan terus dikembangkan untuk lebih

    menyempurnakan program sekolah Pembagian tugas mengajar dan lainnya

    ditetapkan berdasarkan forum rapat yang demokratis Dalam hal pemberian

    motivasi kepala sekolah tidak enggan memberikan pujian dan terus mendorong

    prestasi para guru dan staf sesuai kemampuan masing-masing Kesetiaan seluruh

    aparat kepada kepala sekolah berlangsung secara wajar dengan nuansa

    tenggangrasa dan teposeliro Suasana kerja berlangsung penuh kekeluargaan

    kompak dan solid dalam menggalang keberhasilan sekolah untuk mencapai

    tujuan

    Jawaban pengawas seputar kepemimpinan kepala sekolah adalah sebagai

    berikut Kewenangan dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar bersifat

    luwes dan terbuka artinya kewenangan lebih banyak didelegasikan kepada

    bawahan sebatas yang mampu dikerjakan Mekanisme pembuatan keputusan dan

    penetapan kebijakn berciri bottom up yang berarti memperhatikan masukan atau

    saran dari bawah Pola komunikasi berjalan dua arah (komunikatif) sehingga

    69

    setiap masalah apapun dapat dipecahkan bersama Proses pengawasan sesuai

    dengan job discription tata tertib yang telah disepakati bersama

    Aktualisasi idesaran dari semua unsur sekolah terus meningkat seiring

    dengan kesempatan yang dibuka secara lebar oleh kepala sekolah Pembuatan

    surat keputusan pembagian tugas guru dan staf terlebih dahulu didiskusikan

    dengan berbagai pihak terkait agar terus terpelihara tanggungjawab dan rasa

    memiliki

    Potensi yang dimiliki oleh sumber daya sekolah terus dibina dan

    dikembangkan demi optimalnya hasil kinerja yang diraih Kondisi kesetiaan dan

    suasana kerja menunjukkan pola kolegialitas dengan merasa ikhlas beramal dan

    penuh kesejukan

    Salah seorang guru mengemukakan pendapatnya tentang prototype kepala

    sekolahnya antara lain meskipun sudah lazim seorang pimpinan memiliki

    kewenangan yang luas atau otonom namun beliau lebih menghargai potensi yang

    dimiliki stafnya sehingga tidak sedikit terjadi pelimpahan wewenang Proses

    pembuatan keputusan dan kebijakan melaui tahapan-tahapan yang kesemuaannya

    ditempuh dengan musyawarahrapat komite atau dewan guru Bentuk komunikasi

    dijalankan secara dialogis dan multi arah dalam arti mengacu kepada potensi

    yang dimiliki oleh komite sekolah atau guru dan staf Proses pengawasan

    berlangsung melalui evaluasi tugas mengajar persiapan pemeriksaan mengajar

    dan evaluai secara keseluruhan yang berkaitan dengan mutu pendidikan Proses

    aktualisasi idesaran antara lain berupa penampungan aspirasi musyawarah

    langsung dan evaluasi substansi ide atau saran Mekanisme pembagian tugas

    70

    bersandarkan pada rencana program dan struktur sekolah yang ada

    Terselenggaranya pembagian tugas atas kontrak tugas selama 1 (satu) tahun

    ajaran Pemberian motivasi diwarnai oleh penghargaan terhadap staf untuk

    mengikuti diklat seminar diskusi panel dan kegiatan positif lainnya Pendapat

    Kepala Urusan Tata Usaha tentang figur kepala sekolah adalah Menyangkut

    kewenangan beliau tidak menjadikan dirinya pemegang kewenangan mutlak

    tetapi tidak sedikit kewenangan yang dilimpahkan kepada bawahannya Proses

    pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat bottom up

    melalui tahapan musyawarah dan rapat Pola komunikasi yang terjadi antar unsur

    sekolah secara timbal balik serta bersifat terbuka sesuai dengan norma yang

    disepakati bersama Proses pengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah

    mengarah kepada sikap tingkah laku atau perbuatan yang dilakukan oleh guru

    staf dan siswa secara wajar sesuai dengan standar Kepala sekolah sangat peduli

    terhadap masukan ide dan saran dari semua komponen sekolah karena sangat

    berguna dalam menambah referensi pada saat pembuatan keputusan dan

    penetapan kebijakan Mekanisme pembagian tugas berjalan menurut permintaan

    yang dikaitkan dengan kondisi sekolah melalui forum rapat yang demokratis

    Beliau selalu berkesempatan memberikan motivasi dan mendorong prestasi guru

    dan staf menuju hasil kerja yang optimal Kepala sekolah membiasakan

    mengedepankan tenggang rasa dan tepo seliro sehingga terbangun kondisi

    tanggungjawab dan suasana kerja yang kompak solid penuh kekeluargaan saling

    percaya serta saling menghormati dan menghargai

    71

    C Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah

    1 Pelimpahan dan Distribusi kewenangan

    Salah satu kompotensi profesional kepala sekolah adalah menerapkan

    kepemimpinan dalam pekerjaan dengan subdimensi mengembangkan profesional

    kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan kewenangan kepada bawahannya

    sesuai dengan job description

    Dalam hal ini sebagai mana disampaikan informan A sebagai berikut

    Saya menggunakan kewenangan sesuai dengan aturan main yang telah disepakati dan tunduk terhadap aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Saya juga menyusun struktur organisasi dan sesuai kewenangan yang saya miliki saya memilih orang yang kompeten untuk menjalankan tugas kemudian saya membuat job deskription dan semua pekerjaan dibagi habis sesuai dengan fungsinya masing-masing

    (Wawancara dengan informan IRN Oktober 2013)

    Untuk menguatkan pernyataan yang disampaikan oleh informan IRNmaka

    dapat dikutip hasil wawancara dengan informan guru yaitu

    Kewenangan yang dimiliki oleh kepala sekolah seharusnya kewenangan yang luas dan otonom karena menjadi figur sentral dalam memegang kewenangan yang ada di sekolah sesuai dengan jabatan akan tetapi kepala sekolah tidak demikian beliau lebih menghormati dan menghargai seluruh potensi yang ada dengan melimpahkan sebgaian wewenangnya sesuai dengan tingkatannya

    (Wawancara dengan informan MLG Oktober 2013)

    Beberapa kewenangan kepala sekolah diantaranya kepala sekolah sebagai

    pemimpin formal yakni kepala sekolah dipilih dan diangkat oleh pemerintah

    dan diserahi tanggungjawab untuk mengelola segala sesuatu yang melekat pada

    72

    lembaga tersebut diangkat dengan surat keputusan oleh atasan yang mempunyai

    kewenangan dalam pengangkatan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang

    berlaku

    Secara hirarkis mempunyai atasan atasan yang lebih tinggi dan memilki

    bawahan

    Memiliki hak kepangkatan gaji dan karier

    Terikat oleh kewajiban peraturan dan ketentuan yang berlaku

    Berkewajiban dan bertanggungjawab atas keberhasilan sekolah dalam

    pencapaian tujuan

    Kepala sekolah bertanggungjawab terhadap kelancaran pelaksanaan proses

    pembelajaran di sekolah Untuk melaksanakan fungsinya dengan baik maka

    kepala sekoah harus memahami menguasai dan mampu menganalisis kebutuhan-

    kebutuhan sekolah dalam usaha meningkatkan kualitas proses pembelajaran

    Kepala sekolah sebagai pemimpin harus berperan aktif dan kreatif secara optimal

    dalam melibatkan berbagai komponen khususnya guru sebagai tenaga pengajar

    murid sebagai subjek didik sarana dan fasilitas sekolah lainnya

    Kepala sekolah memiliki kewenangan yang luas untuk menyelenggarakan pelaksanaan proses belajar mengajar sesuai dengan aturan yang dibuat oleh segenap keluarga besar tetapi dia tidak bertindak secara otoriter akan tetapi lebih bersifat terbuka dengan banyak mendelegasikan wewenang kepada orang lain atau ldquobawahanrdquo sebatas yang mampu dikerjakan

    (wawancara dengan informan AHFD Oktober 2013)

    Komite memberi kewenangan penuh kepada kepala sekolah untuk menyelenggarakan pelaksanaan proses belajar mengajar sesuai dengan aturan Komite dilibatkan dalam berbagai keputusan penting yang

    73

    menyangkut kemajuan kualitas pendidikan di SD (Wawancara dengan informan NDN Oktober 2013)

    Kedudukan komite dalam sekolah merupakan unsur yang sangat penting

    dan merupakan salah satu pilar MBS Jika dulu masyarakat hanya sebagai objek

    atau sasaran pendidikan maka sekarang komite atau masyarakat dijadikan sebagai

    mitra atau subjek dengan kata lain pemerintah dan masyarakat bersinerji

    membangun pendidikan

    Untuk itu komite telah masuk dalam struktur kependidikan di sekolah secara

    formal yang ditandai dengan keikutsertaan komite dalam beberapa komponen

    administrasi kepala sekolah seperti yang dilakukan di beberapa sekolah di

    Kecamatan Manuju

    Jadi jika kita sudah memahami komite sebagai bagian dari keluarga besar

    pendidikan maka tugas kepala sekolah bersama dengan guru menjalankan

    program yang telah disusun bersama sesuai mekanisme Dari hasil wawancara

    dengan informan tersebut di atas penulis melihat bahwa sesuai dengan job

    description yang telah dibuat kepala sekolah mendistribusikan tugas dan

    kewenangan kepada kompon-komponen sekolah Hal ini dilakukan untuk

    mencapai tujuan secara efektif dan efisien karena kepemimpinan yang efektif

    dapat melibatkan dan menggerakkan semua komponen atau stakeholder

    Sekolah dalam menggerakkan komponen-komponen sekolah selain

    dengan memberikan petunjuk dan pengarahan juga memberikan contoh kepada

    bawahan yang merupakan rekan kerja Kepala sekolah sadar bahwa sulit untuk

    mencapai visi dan misi sekolah tanpa bekerja sama dan sama-sama kerja dengan

    diarahkan dan diberi tauladan

    74

    Salah seorang guru mengemukakan pendapatnya tentang protatif kepala

    sekolahnya antara lain meskipun sudah lazim seorang pemimpin memiliki

    kewenangan yang luas atau otonom namun kepala sekolah lebih menghargai

    potensi yang dimiliki stafnya sehingga tidak sedikit terjadi pelimpahan

    wewenang Selanjunya mekanisme pembagian tugas berdasarkan pada rencana

    program dan struktur sekolah yang ada Terselenggaranya pembagian tugas atas

    kontrak selama satu tahun ajaran Mekanisme pembagian tugas berjalan

    menurut permintaan yang dikaitkan dengan kondisi sekolah melalui forum rapat

    yang demokratis

    Dalam kerangka implementasi MBS kepala sekolah melakukan

    Pertama Perencanaan dengan matang dengan menentukan tujuan dan strategi

    untuk mencapai tujuan Kedua Mengorganisasikan kepala sekolah mendesain

    dan membuat struktur organisasi termasuk dalam menjalankan pekerjaan dan

    mencari sumber daya pendukung yang paling sesuai seperti Bendahara

    pustakawan pembina pramuka pembina UKS dan kepanitiaan baik permanen

    maupun temporer

    Dari hasil kajian tersebut di atas menurut penulis ada beberapa point yang

    dapat diperoleh oleh kepala sekolah bila ia melakukan pelimpahan dan distribusi

    kewenangan itu diantaranya adalah

    1 Pelimpahan kewenangan memungkinkan manajer (kepala sekolah)

    dapat mencapai lebih dari bila ia mengerjakan semuanya dengan

    sendiri Delegasi wewenang dari atasan kepada bawahan merupakan

    proses yang diperlukan dalam meningkatkan efisiensi penyelesaian

    seluruh tugas-tugas dan tanggung dan jawab

    75

    2 Pelimpahan kewenangan memungkinkan manajer (kepala sekolah)

    memusatkan tenaganya pada tugas-tugas prioritas yang lebih penting

    3 Pelimpahan kewenangan memungkinkan bawahan (guru pegawai)

    untuk tumbuh dan berkembang bahkan dapat digunakan sebagai alat

    untuk belajar dari kesalahan

    4 Pelimpahan kewenangan dibutuhkan karena manajer tidak selalu

    mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan

    Mereka mungkin menguasai ldquothe big picturerdquo tetapi tidak cukup

    terperinci

    Sejalan dengan tiori Sondang P Siagian mengemukakan

    ldquoBetapapun seorang eksekutif berusaha untuk melakukan tugasnyadapat

    dipastikan bahwa ia tidak akan mampu melakukan semua tugas tersebut

    sendirian Bahkan semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi ia

    semakin memerlukan bantuan semakin banyak pihak meskipun pada analisa

    terakhir tanggungjawab untuk mengambil keputusan dalam mengemudikan

    organisasi terletak dipundaknya seorang Hal ini merupakan kenyataan pada

    semua bentuk dan jenis organisasi Oleh karena itu salah satu ciri yang perlu

    dimiliki oleh seorang eksekutif adalah keberaniannya untuk mendelegasikan

    wewenangnya sebagian kepada para eksekutif yang lebih rendah tingkat

    kedudukannya dan jabatannya dalam organisasirdquo

    2 Mekanisme Pembuatan Keputusan

    Pengambilan keputusan merupakan salah satu hal terpenting dalam

    manajemen Pengambilan keputusan tidak dapat dipisahkan dari kepemimpinan

    Untuk mengetahui mekanisme pembuatan keputusan yang dilakukan oleh kepala

    76

    sekolah sebagai manajer maka dapat dilihat sebagaimana yang diungkapkan oleh

    informan A B adalah sebagai berikut

    Langkah-langkah yang biasa saya lakukan adalah melalui musyawarah kecuali dalam hal-hal tertentu yang sifatnya mendesakterpaksa (emergensi) saya mengambil keputusan sebagai seorang pemimpin saya harus sering mengambil keputusan dengan mengambil resiko terkecil dan kemaslahatan yang banyak dengan meminta masukan dari para guru (Wawancara dengan informan A B Oktober 2013)

    Menurut penulis tehnik pengambilan keputusan seperti yang dilakukan

    oleh beberapa kepala sekolah ini dilandasi oleh keyakinan bahwa jika seseorang

    dilibatkan dalam pengambilan keputusan maka yang bersangkutan akan ada rasa

    memiliki terhadap keputusan tersebut sehingga yang bersangkutan akan

    bertanggungjawab untuk mencapai tujuan sekolah singkatnya makin besar tingkat

    partisipasi makin besar pula rasa memiliki dan makin besar rasa memiliki makin

    besar pula rasa tanggungjawab dan makin besar rasa tanggungjawab makin besar

    pula dedikasinya Tentu saja pelibatan warga sekolah dalam pengambilan

    keputusan harus mempertimbangkan keahlian dan relevansinya dengan tujuan

    pengambilan keputusan sekolah

    Pengambilan keputusan merupakan salah satu konsep dasar dari MBS

    Adapun yang dimaksud pengambilan keputusan adalah suatu cara untuk

    mengambil keputusan melalui penciptaan lingkungan yang terbuka dan

    demokratis dimana warga sekolah didorong untuk terlibat langsung dalam proses

    pengambilan keputusan yang dapat berkonstribusi terhadap pencapaian tujuan

    sekolah Esensi proses pengambilan keputusan adalah untuk mencari wilayah

    kesamaan antara kelompok-kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah

    77

    yaitu kepala sekolah guru siswa orang tua siswa dan pemerintahyayasan

    Wilayah kesamaan inilah yang menjadi modal dasar untuk menumbuhkan rasa

    memiliki bagi semua kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah dan ini

    dapat dilakukan secara efektif melalui pelibatan semua kelompok kepentingan

    dalam proses pengambilan keputusan

    Menurut penulis bahwa kepala sekolah sebagai leader mampu

    menampilkan pribadinya memiliki visi dan misi serta mampu berkomunikasi dan

    mengambil keputusan Salah satu fungsi kepala sekolah adalah sebagai pemimpin

    sifat-sifat kepala sekolah sebagaimana diuraikan di atas telah menunjukkan sikap

    sebagai seorang pemimpin yang demokratis misalnya dalam mengambil

    keputusan selalu didasarkan pada hasil musyawarah dengan semua

    komponen dan dapat mendengarkan suara-suara yang dari bawah

    Sebagai seorang kepala sekolah memutuskan sesuatu yang menyangkut

    sekolah tersebut harus dengan jalan musyawarah sebab sebagaimana telah diatur

    dalam mekanisme pendidikan juga telah diamatkan UUD 1945 dimana seluruh

    warga negara berhak dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa Keputusan

    yang sifatnya insidentil dapat diminimalisir dengan adanya program penyusunan

    RKS dan RKAS yang dibuat satu tahun atau lebih sebagai acuan sekolah agar

    kegiatan yang nantinya dilaksanakan sistematis dan terkoordinasi Dengan

    demikian adanya skedul yang telah disusun dan disahkan oleh sekolah dan pihak

    terkait maka diharapkan indikator yang diharapkan dapat tercapai tanpa harus

    menerima konsekwensi yang besar sebab semua telah dipetakan dengan baik

    Untuk menguatkan pernyataan yang disampaikan oleh informan AB maka dapat

    dikutip hasil wawancara dengan informan guru yaitu

    78

    Pembuatan keputusan cenderung bersifat bottom up dengan mekanisme pertama mengidentifikasi berbagai komponen yang menjadi bahan pembuatan keputusan dari seluruh komunitas sekolah kedua pengumpulan dan pemilihan komponen-komponen sesuai dengan skala prioritas ketiga mempersiapkan draft pembuatan keputusan untuk dibahas pada proses penetapan kebijakan

    (Wawancara dengan informan AR Oktober 2013)

    Kepala sekolah dalam pandangan guru sebagai seorang yang bijaksana

    dalam mengambil keputusan biasanya kepala sekolah mendengarkan masukan-

    masukan sebagai data untuk dianalisis Dalam membuat keputusan pada tingkat

    sekolah dalam kerangka MBS Pertama kepala sekolah berkonsultasi dengan

    komite sekolah yang terdiri dari kepala sekolah sendiri pengawas perwakilan

    guru orang tua siswa anggota masyarakat dan staf sekolah Kedua komite

    melakukan pengukuran kebutuhan sekolah Ketiga komite mengembangkan

    perencanaan tindakan yang mencakup tujuan dan sasaran yang terukur

    Keempat mengambil keputusan dengan mendengarkan saran-saran dan komite

    Sejak adanya MBS masyarakat bebas mengungkapkan unek-uneknya

    kepada pemerintah atau dalam hal ini penyelenggara pendidikan di sekolah yang

    diistilahkan dengan aspirasi arus bawah PSM sebagai salah satu pilar MBS

    merupakan wadah yang diakui pemerintah Tidak dapat dipungkiri yang namanya

    mengelola sebuah institusi pasti ada tantangan dan hambatan Untuk itu sebagai

    kepala maupun guru penyelenggara pendidikan harus peka mengamati fenomena-

    fenomena sosial yang terjadi dan menyangkut warga sekolah Jadi dalam

    mengatasi suatu persoalan harus didasarkan pada beberapa aspek yaitu

    menentukan skala prioritas masalahnya karena dengan mengetahui pokok

    79

    masalah maka kita tentunya dapat mengetahui substansi persoalannya sehingga

    jika semua informasi telah lengkap dan akurat barulah diputuskan

    Setiap keputusan yang diambil seringnya dilakukan melalui musyawarah hal ini sering saya melihat bahwa kepala sekolah tidak memaksakan keinginannya saja tapi dengan hasil musywarah setelah melalui proses dari bawah Keputusan menjadi salah satu pijakan pelaksanaan organisasi dan sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan

    (Wawancara dengan informan MHD Oktober 2013)

    Sebagaimana diuraikan pada beberapa komentar di atas bahwa

    musyawarah merupakan mekanisme pengambilan keputusan yang terbaik Dalam

    musyawarah tidak ada pihak yang diuntungkan maupun yang dirugikan yang ada

    adalah masing-masing pihak melahirkan suatu kesepakatan untuk satu tujuan

    dan kebaikan bersama Keputusan yang dibuat dari hasil musyawarah tentunya

    apapun konsekwensinya menjadi tanggungan bersama sebab semua akibatnya

    telah dipertimbangkan bersama-sama Keputusan berdasarkan musyawarah

    akan menjadi suatu program yang lebih fundamental untuk diaplikasikan karena

    telah disepakati oleh forum yang berkepentingan

    Setiap keputusan yang diambil sudah ada mekanismenya dengan

    mempertimbangkan hasil masukan dan hasil analisis yang juga

    dikonsultasikan kepada kami Kepala sekolah lebih bersifat mendengar

    dari pihak lain dan keputusan didasarkan atas pertimbangan itu namun

    kami menyerahkan akhirnya kepada beliau yang menentukan

    (Wawancara dengan informan SPR Oktober 2013 )

    Beberapa kepala sekolah telah melibatkan seluruh personil dalam

    menyusun perencanaan sehingga perencanaan yang dibuat dapat diterima oleh

    semua pihak dan menyangkut berbagai hal dengan pertimbangan yang matang

    80

    selanjutnya perencanaan tersebut dilaksanakan melalui berbagai metode demi

    optimalisasi pelaksanaan suatu rencana Apabila fungsi manajemen dilaksanakan

    maka akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja guru atau pegawai secara

    keseluruhan demi pencapaian tujuan organisasi sekolah

    Peranan kepala sekolah sebagai pengambil keputusan merupakan peran

    yang paling penting dari peranan yang lain seperti informasional dan

    interpersonal Ada empat peran sebagai pengambil keputusan yaitu enterpreneur

    artinya kepala sekolah berusaha memperbaiki penampilan sekolah Disturbance

    handler artinya memperhatikan gangguan yang timbul di sekolah Resource

    allocater artinya menyediakan segala sumber daya sekolah Negotiator roles

    artinya kepala sekolah harus mampu untuk mengadakan pembicaraan dan

    musyawarah dengan pihak luar (Wahyosumidjo 200294) Lebih lanjut

    menambahkan bahwa dalam pengambilan keputusan kepala sekolah berperan

    sebagai manajer artinya berperan dalam proses pendayagunaan seluruh sumber

    organisasi dan pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan

    Pada dasarnya seluruh kegiatan yang berlangsung dalam sebuah sekolah

    merupakan akibat atau konsekuensi dari berbagai keputusan yang diambil

    pimpinan Apakah pada akhirnya sekolah berhasil mencapai sasaran secara

    efisien atau sebaliknya mengalami kegagalan ditentukan oleh ketepatan dari

    berbagai keputusan yang diambil pimpinan

    Untuk mendukung proses pengambilan keputusan yang tepat setiap

    sekolah perlu memiliki sistem pengelolaan informasi yang baik karena setiap

    keputusan memerlukan dukungan informasi yang cepat tepat dan akurat

    81

    Kebutuhan sistem seperti itu semakin dirasakan ketika kita dihadapkan pada

    persaingan terbuka yang semakin ketat seperti sekarang ini

    Dukungan dari berbagai perangkat telekomunikasi dan teknologi

    informasi (hardware maupun software) sangat besar artinya dalam

    mengembangkan sistem informasi yang handal rapi dan fungsional Satu hal lagi

    yang perlu dikemukakan kaitannya dengan pengambilan keputusan ialah bahwa

    tingkat partisipasi anggota dalam pelaksanaan setiap keputusan yang diambil akan

    sangat menentukan keberhasilan pencapaian sasaran keputusan yang

    bersangkutan

    Oleh karena itu sangat bijaksana apabila pimpinan berusaha untuk sejauh

    mungkin mengambil keputusan yang bersifat kelompok dengan cara melibatkan

    bawahan sehingga tanggungjawab bawahan dalam mengimplementasikan

    keputusan tersebut semakin besar dalam interaksi antara kepala dengan guru-guru

    sebagai bawahan lebih terlihat sikap subjekti

    3 Proses Penetapan kebijakan

    Dalam mengambil suatu kebijakan kepala sekolah melaksanakan rapat

    khusus untuk menampung usulan dan aspirasi Sebelum diambil kebijakan

    terlebih dahulu disosialisasikan kepada warga sekolah untuk menampung aspirasi

    maka dibuatlah kebijakan sambil memantu perkembangannya Hal ini dikuatkan

    oelh informan kepala sekolah sebagai berikut

    Untuk menghasilkan kebijakan yang maksimal dalam kerangka MBS saya pastikan dulu untuk mendapatkan informasi yang cukupDalam mengimplementasikan MBS ada 4 lngkah yang saya lakukan antara lain 1)sekolah membentuk dewan sekolah yang terdiri dari kepala sekolah perwakilan guru orang tua siswa anggota masyarakat staf sekolah dan siswa2) selanjutnya dewan sekolah melakukan pengukuran kebutuhan

    82

    sekolah 3) dewan sekolah mengembangkan perencanaan tindakan yang mencakup tujuan dan sasaran dan 4) mengambil keputusan untuik membuat program-program untuk kemajuan sekolah

    (Wawancara dengan informan ID November 2013)

    Penerapan MBS sangat ditentukan oleh pola pikir dan sumber daya

    manusia yang menjalankannya butuh ide atau gagasan yang cemerlang dalam

    menjabarkan apa makna dari beberapa program MBS Untuk itu dalam

    penerapannya saya mempunyai 4 formulasi khusus 1)sekolah membentuk

    dewan sekolah yang terdiri dari kepala sekolah perwakilan guru orang tua siswa

    anggota masyarakat staf sekolah dan siswa artinya kita melakukan

    pengorganisasian terhadap beberapa potensi yang dianggap mampu membantu

    mengatasi atau mengerjakan kegiatan tersebut 2) selanjutnya dewan sekolah

    melakukan pengukuran kebutuhan sekolah dengan kata lain kita harus

    menginventarisir komponen apa saja yang kita butuhkan guna menghasilkan

    kebijakan tersebut 3) dewan sekolah mengembangkan perencanaan tindakan yang

    mencakup tujuan dan sasaran maksudnya adalah tim yang telah kita bentuk

    mengidentifikasi merencanakan dan menyusun tindakan yang akan dijalankan

    dengan tetap mempertimbangkan esensinya dan 4) mengambil keputusan untuik

    membuat program-program untuk kemajuan sekolah Yaitu kebijakan yang

    diterapkan nantinya merupakan kebijakan unggulan

    Melihat setiap keputusan yang sudah disepakati bersama sebagai bahan muasyawarah Mengundang khusus dan memusyawarahkannya setiap personil terkait terutama orang-orang penting pengambil kebijakan antara lain kepala sekolah SD ketua Komite Sebelum diambil kebijakan terlebih disosialisasikan kepada warga sekolah untuk menampung aspirasi Setelah mempertimbangkan usul dan aspirasi maka dibuatlah kebijakan sambil memantau perkembangannya

    83

    (Wawancara dengan informan MYS November 2013)

    Hasil keputusan yang telah menjadi sebuah kebijakan merupakan

    mekanisme yang harus pula dipatuhi oleh setiap anggota musyawarah atau pihak-

    pihak yang berkepentingan sebab sebelum keluarnya kebijakan tersebut telah

    diundang orang-orang yang mempunyai kepentingan pada lembaga tersebut

    seperti komite sekolah dan warga sekolah maupun masyarakat yang terkait baik

    secara formal maupun informal Namun pun begitu tetap saja kebijakan

    tersebut harus senantiasa dievaluasi implementasinya apakah masih relevan atau

    perlu dilakukan suatu perubahan

    Sebelum mengambil kebijakan biasanya kepala sekolah mengadakan rapat khusus untuk menampung usulan dan aspirasi kemudian dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan mendengarkan masukan-masukan dari peserta rapat yang kemudian diambil keputusan Setelah itu hasilnya disosialisasikan kepada semua warga sekolah

    (Wawancara dengan informan AA November 2013)

    Penulis melihat bahwa kepala sekolah juga sering mengadakan rapat

    internal antar kepala sekolah dan guru untuk menentukan hari dan tanggal serta

    siapa saja yang harus diundang dalam proses pengambilan suatu keputusan

    setelah semua disiapkan oleh pihak sekolah maka musyawarahpun dilakukan

    yang didahului dengan mendengarkan masukan dari para komite atau warga

    masyarakat serta pengawas pendidikan sebagai narasumber membahas penentuan

    kebijakan yang akan diputuskan Dan lahirlah sebuah konsensus atau keputusan

    bersama dan disosialisasikan kepada warga masyarakat maupun sekolah serta

    pihak-pihak yang terkait Ukuran kebijakan yang dibuat oleh kepala sekolah

    dalam rangka kepentingan bersama sehingga kepala sekolah dalam hal tertentu

    84

    mengkonsultasikannya kepada kami dan selalu kami dukung Setiap pengambilan

    kebijakan kami selalu diberi tahu hasilnya sambil memberi hasil manfaat dan

    mudaratnya

    Kebijakan kepala sekolah lahir dari hasil musyawarah Untuk itu sebagai

    guru kita berkewajiban menjalankan kebijakan itu sesuai dengan porsinya

    Dalam setiap pengambilan keputusan kepala sekolah senantiasa mencari

    masukan dari guru sehingga kami pun merasa bagian dari kebijakan tersebut

    Seluruh potensi pengambilan kebijakan diikutsertakan dalam musyawarah untuk diminta usulan dan aspirasi dari seluruh peserta rapatHasil pertimbangan yang matang dijadikan suatu kebijakan (Wawancara dengan informan MTF Oktober 2013)

    Pengawas kepala sekolah guru komite dan para anggota dan para

    undangan lainnya adalah merupakan potensi pengambilan sebuah keputusan Dari

    merekalah ide-ide cemerlang diharapkan lahir dalam proses pengambilan sebuah

    kebijakan Dan dari ide-ide cemerlang itulah beberapa diantaranya akan dijadikan

    sebagai ide pokok menentukan suatu kebijakan yang menjadi sebuah

    keputusanSebagai kepala sekolah ia senantiasa mengedepankan musyawarah dan

    konsultasi kepada komite sekolah Pembuatan keputusan dan proses penetapan

    kebijakan juga dilakukan berdasarkan masukan dari semua elemen sekolah

    Pola komunikasi yang dikembangkan pula bercorak terbuka dan

    berlangsung timbal balik sesuai dengan norma yang disepakati bersama Proses

    pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat bottom up

    melalui tahapan musyawarah dan rapat

    4 Membangun pola komunikasi

    Untuk mengetahui bagaimana kepala sekolah dalam membangun pola

    komunikasiyaitu dengan komunikasi dua arah antara orang lain dan dirinya

    85

    Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara dirinya

    dengan orang lain Maka dapat dilihat dari hasil wawancara dengan informan

    kepala sekolah sebagai berikut

    Saya melakukan komunikasi dua arah dengan baik dengan warga sekolah ataupun denga masyarakat Saya menjelaskan kepada semua stakeholder semua program yang saya telah sedang dan akan dilakukan agar dipahami oleh semua pihak

    (Wawancara dengan informan IRN Oktober 2013)

    Dalam penerapan MBS kepala sekolah dalam membangun komunikasi

    kepala sekolah senantiasa menginformasikan apa yang telah diraih oleh sekolah

    berupa prestasi-prestasi baik guru ataupun siswa sebagai akuntabilitas publik

    kepada stakeholder di luar sekolah

    Sebagaimana telah dijelaskan dalam juknis maupun mekanisme penerapan

    MBS bahwa sekolah harus transparan dalam manajemen pelajaran manajemen

    pembelajaran dan manajemen administrasi keuangan agar semua pihak tidak

    saling mencurigai dan pada akhirnya tercipta akselarasi antar kepala sekolah

    guru komite dan masyarakat secara luas

    Menurut saya kepala sekolah melakukan komunikasi dengan timbal balik baik yang terjadi antara kepala sekolah dengan guru dan staf ataupun antar mereka Kepala sekolah membangun pola komunikasi terbuka tetapi sesuai dengan norma yang disepakati bersama

    (Wawancara dengan informan MHRN Oktober 2013)

    Penulis melihat dari beberapa sekolah bahwa kepala sekolah dalam

    membangun komunikasi pola komunikasi yang dikembangkan bercorak terbuka

    dan berlangsung timbal balik sesuai dengan norma yang disepakati bersama Pola

    komunikasi berjalan dua arah (komunikatif) sehingga setiap masalah apapun

    86

    dapat dipecahkan bersama Bentuk komunikasi dijalankan secara dialogis dan

    multi arah dalam arti mengacu kepada potensi yang dimiliki oleh komite sekolah

    atau guru dan staf

    Menurut penulis komunikasi yang baik antar berbagai personil harus

    dikembangkan demikian rupa untuk mencapai hasil seoptimal mungkin Kurang

    komunikasi akan mengakibatkan kurangnya hasil yang dapat diwujudkan bahkan

    sering gagal dalam mencapai tujuan Dalam suatu sekolah yang hubungan

    antarpersonalnya kurang harmunis acuh tak acuh satu sama lain dalam berbagai

    masalah pendidikan karena setiap personil menghadapi masalah pekerjaannya

    masing-masing dan mencari alternatif pemecahan masalah tersebut sendiri-

    sendiri Alangkah berat dan tidak sejalannya pemecahan-pemecahan yang diambil

    masing-masing tersebut Karena itu kepala sekolah mempunyai kewajiban untuk

    membina komunikasi dengan sebaik-baiknya agar para guru mau dan mampu

    bekerja sama untuk meningkatkan kemampuan dan kinerjanya

    Kepala sekolah cukup komunikatif dalam menyampaikan segala hal yang berkaitan dengan kepemimpinannya Dia mampu memainkan peranannya sebagai seorang manajer atau pimpinan yang baik Komunikasi yang dipakai dua arah antara orang lain dan dirinya Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara dirinya dengan orang lain Bahkan dia minta dikritik apabila kurang pas bahkan dia membuka layanan surat baik terbuka atau pun rahasia asal sifatnya untuk membangun Dia berani dikoreksi ataupun dimintai saran dan pendapat

    (Wawancara dengan informan AGFR September 2013)

    Seorang kepala sekolah dituntut untuk memahami betul akan sistem

    hubungan komunikasi yang ada agar di dalam melaksanakan tugas-tugas

    senantiasa dapat memperkecil kemungkinan timbulnya hambatan yang merugikan

    dalam membina kerja sama dalam menyelenggarakan sekolah secara keseluruhan

    87

    Saya kira kepala sekolah sudah melakukan komunikasi yang cukup efektif berkaitan dengan berbagai hal Komunikasinya yang dipakai dua arah antara orang lain dan dirinya Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara dirinya dengan orang lain Bahkan dia minta dikritik apabila kurang pas bahkan dia membuka layanan surat baik terbuka atau pun rahasia asal sifatnya untuk membangun Dia berani dikoreksi ataupun dimintai saran dan pendapat

    (Wawancara dengan informan ZND Nopember 2013)

    Dari hasil wawancara dengan beberapa informan tersebut penulis

    melihat di beberapa sekolah bahwa pola komunikasi berjalan dua arah

    sehingga setiap masalah apapun dapat dipecahkan bersama Bentuk komunikasi

    dijalankan secara dialogis dan multi arah dalam arti mengacu kepada potensi

    yang dimiliki oleh komite sekolah atau guru dan staf

    Menurut penulis keterampilan komunikasi sangat penting bagi kepala

    sekolah karena hampir sebagian tugas dan pekerjaan kepala sekolah senantiasa

    melibatkan orang lain Komunikasi yang efektif akan sangat membantu

    keberhasilan organisasi secara keseluruhan

    Dalam pelaksanaan MBS pengembangan komunikasi antar personil yang

    sehat harus senantiasa dikembangkan baik oleh kepala sekolah maupun oleh guru

    dan personil lainnya Komunikasi yang terbina akan memberikan kemudahan dan

    keringanan dalam melaksanakan serta memecahkan pekerjaan di sekolah yang

    menjadi tugas bersama

    Seorang kepala sekolah harus membangun komunikasi terhadap

    bawahan yang dipimpinnya bahkan kepada siapa saja yang dianggap memiliki

    hubungan emosional apakah dia masyarakat atau dunia usaha yang kesemuanya

    itu merupakan aspek-aspek pendukung sebagai manager Komunikasi dua arah

    sangat diperlukan bagi seorang kepala sekolah agar terjadi interaksi yang lebih

    88

    interaktif sehingga apabila tercipta suasana keakraban maka potensi yang

    ada dapat dikembangkan demikian pula dengan persoalan akan dapat diatasi

    dengan bantuan semua pihak Pemimpin haruslah menyadari bahwa menjadi

    seorang pimpinan tidak sama menjadi seorang raja Tetapi pimpinan adalah

    seorang yang diserahi amanah oleh publik untuk sebuah institusi pendidikan

    yaitu sekolah

    5 Melakukan pengawasan

    Kepala sekolah meiliki tugas untuk melakukan pengawasan pembinaan

    atau bimbingan kepada guru dan tenaga kependidikan serta administrator

    Untuk mengetahui hal ini maka dapat dilihat dari hasil wawancara dengan

    informan 3 kepala sekolah sebagai berikut

    Dalam kaitannya kepala sekolah dengan supervisi pendidikan saya melakukan langkah-langkah antara lain Melaksanakan program supervisi melalui adanya program supervisi kelas dadakan (inspeksi) dan kegiatan ekstrakurikuler Supervisi dilakukan dengan membuat instrumen guna mengukur tingkat keberhasilannya Saya memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja guru dan karyawan maupun untuk pengembangan Sekolah Hasil supervisi dikomunikasikan agar menjadi timbal balik bagi kepentingan lembaga ataupun kepentingan peningkatan kualitas guru atau karyawan

    (Wawancara dengan informan SDR Oktober 2013)

    Penulis melihat dibeberapa sekolah bahwa dalam proses pengawasan yang

    dilakukan kepala sekolah berlangsung melalui evaluasi tugas mengajar

    persiapan permeriksaan mengajar dan evaluasi secara keseluruhan yang

    berkaitan dengan mutu pendidikan

    Sesuai perkembangan keadaan yang sudah demikian maju maka kepala

    sekolah sebagai pemimpin harus berwawasan luas dan memahami menghayati

    89

    dan melaksanakan fungsi dan kedudukannya sebagai Top Manager pada lembaga

    pendidikan formal itu Untuk itu sebelum tim supervisi akademik yang dalam hal

    ini pengawas sekolah datang sebaiknya sebagai tuan rumah harus membenahi diri

    dengan mengecek semua kelengkapan administrasi pembelajaran dan keuangan

    Dengan berbekal informasi dari hasil supervisi tahun lalu kita mendapat

    gambaran tentang keadaan yang terjadi sebelumnya untuk dijadikan bahan

    rujukan perubahan yang lebih baik ke masa mendatang

    Untuk menguatkan pernyataan yang disampaikan oleh informan kepala

    sekolah maka dapat dikutip hasil wawancara dengan informan yaitu

    Pengawasan terhadap sikap tingkah laku perbuatan atau kegiatan yang dilakukan guru dan staf secara wajar Norma-norma pengawasan sering disosialisasikan kepada guru staf dan seluruh siswa agar dapat dilaksanakan

    (Wawancara dengan informan AA Oktober 2013)

    Tingkat kemampuan berfikir yang dimiliki oleh kepala sekolah haruslah

    memiliki kecerdasan yang tinggi agar dapat menghubungkan antara bagian-bagian

    dari pengetahuannya dengan mudah dan menafsirkan kecenderungan-

    kecenderungan baik yang ada di internal sekolah maupun di luar sekolah Hal ini

    diperlukan dalam menganalisis data dan fakta yang muncul dan berkembang

    dalam lingkungan organisasi dan menafsirkan kecenderungan-kecenderungan

    yang akan terjadi sehingga mudah direspon diantisipasi untuk kepentingan warga

    sekolah

    Akan sesuai standar yang pertama dilakukan adalah dengan melihat kepada job yang diberikan kepada masing-masing berbeda antara guru dengan staf Kalau dipandang tugas pokoknya berjalan tak jarang ia

    90

    memberi semacam pujian dan bagi yang belum berjalan tertib ia memberi support atau memanggilnya dengan gayanya tersendiri sehingga tidak merasa tersinggung termasuk mengawasi dalam hal kecakapan tingkah laku dan sikapnya Terhadap siswa juga dilakukan dengan menerapkan tata tertib yang harus diikuti antara hak siswa dan kewajiban siswa sehingga siswa mempunyai hak dan kewajiban yang tentunya berbeda halnya dengan warga sekolah lainnya

    (Wawancara dengan informan BST Oktober 2013)

    Kepala sekolah harus pula memiliki kemampuan untuk mengendalikan

    perasaannya dalam menghadapi hambatan-hambatan atau masalah-masalah

    terutama pada saat-saat kritis yang dihadapi sekolah Jadi kepemimpinan berarti

    kemampuan untuk mempengaruhi menggerakkan dan mengarahkan orang lain

    untuk mencapai suatu tujuan tertentu Dengan demikian pengertian

    kepemimpinan akan timbul dimanapun asalkan unsur-unsurnya terpenuhi yaitu

    Orang-orang yang mempengaruhi menggerakkan atau mengarahkan yang

    disebut pemimpin termasuk penerapan tata tertib kepada siswa agar sejak dini

    siswa mengetahui hak dan kewajibannya

    Pengawasan terhadap sikap tingkah laku perbuatan atau kegiatan yang dilakukan guru dan staf secara wajar Aturan-aturan pengawasan sering disosialisasikan kepada guru staf dan seluruh siswa agar dapat dilaksanakan sesuai standar

    (Wawancara dengan informan SPROktober 2013 )

    Kepala sekolah sebagai manajer pendidikan harus mampu menguasai dan

    memiliki keterampilan berkomunikasi demi kelancaran pelaksanaan tugas-

    tugasnya Disamping itu harus mampu memahami kondisi dan kemampuan yang

    dimiliki sipenerima pesan agar semua aturan yang dibuat baik oleh pemerintah

    91

    secara umum maupun tata tertib sekolah dapat diterima dengan dan dilaksanakan

    dengan penuh dedikasi oleh semua warga sekolah sesuai porsinya

    Maka berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan tersebut di

    atas maka dapat dikatakan bahwa kepala sekolah sebagai supervisor dalam

    melakukan pengawasan ia mampu melaksanakan program-program pengawasan

    lewat supervisi untuk meningkatkan kinerja guru dan karyawan sekolah dan

    menjadi feed-back bagi kepentingan sekolah Sebagai supervisor maka kepala

    sekolah berkewajiban untuk memberikan pembinaan atau bimbingan kepada para

    guru dan tenaga kependidikan

    Tentunya sebelum melakukan pembinaan kepada orang lain kepala

    sekolah terlebih dahulu membina diri sendiri supervisi ini dapat dilakukan di

    dalam kelas Hasil kerja supervisi itu kemudian dikomunikasikan dengan pihak

    terkait untuk menjadi bahan perbaikan bagi guru maupun untuk kepentingan

    sekolah

    Kepala sekolah juga telah melaksanakan fungsi dan tugasnya sebagai

    seorang manajer ia mampu menyusun program dan mengoptimalkan seluruh

    sumber daya yang ada Karena kepala sekolah bukan hanya sebagai pemimpin

    saja seperti yang telah dikemukakan di atas Sebagai seorang manajer kepala

    sekolah juga memerankan fungsi manajerial dengan melakukan proses

    perencanaan pengorganisasian menggerakkan dan pengawasan

    Proses pengawasan berlangsung melalui evaluasi tugas mengajar

    persiapan pemeriksaan mengajar dan evaluai secara keseluruhan yang berkaitan

    dengan mutu pendidikan Proses aktualisasi idesaran antara lain berupa

    92

    penampungan aspirasi musyawarah langsung dan evaluasi substansi ide atau

    saran

    6 Memberikan Motivasi Dan Membangun Suasana Kerja Yang Kondusif

    Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru tenaga

    kependidikan dan administratir sangat penting sehingga mereka bersemangat

    dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka meningkatkan mutu

    pendidikan Motivasi bisa diberikan dalam bentuk hadiah atau hukuman baik

    fisik maupun non-fisik Dalam memberikan motivasi kepala sekolah

    mempertimbangkan rasa keadilan dan kelayakan karena hal ini penting bagi

    kepala sekolah unutk menciptakan iklim yang kondusif Untuk mengetahui hal ini

    dapat dilihat dari hasil wawancara dengan informan ID yaitu

    Saya sebagai kepala sekolah dalam kaitannya dengan pemberian motivasi diantaranya dengan memberikan penghargaan baik berupa materil maupun immateril kepada guru staf yang berprestasi Saya juga mendorong guru atau staf untuk selalu mengembangkan diri melalui penyediaan bukudan pelatihan Tapi saya tidak segan menegur dan memberikan sanksi sesuai dengan tingkat kesalahan agar tujuan dapat tercapai

    (Wawancara dengan informan ID Oktober 2013)

    Penulis melihat bahwa kepala sekolah dalam melaksanakan fungsinya

    sebagai seorang motivator sering memberikan motivasi baik berupa fisik maupun

    psikis Kepala sekolah tidak pelit memberikan penghargaan berupa pujian bila

    melihat bawahannya mengerjakan tugas dengan baik dan juga menyampaikan

    teguran secara terhormat untuk perbaikan Berkaitan perannya sebagai motivator

    93

    kepala sekolah mampu mengatur lingkungan sekolah dan menciptakan hubungan

    kerja yang harmonis dan kondusif

    Seorang kepala sekolah dituntut untuk memahami betul akan sistem

    hubungan komunikasi yang ada agar di dalam melaksanakan tugas-tugas

    senantiasa dapat memperkecil kemungkinan timbulnya hambatan yang merugikan

    dalam membina kerja sama dalam menyelenggarakan sekolah secara keseluruhan

    Kepala sekolah harus kreatif dan mampu memiliki ide-ide dan inisiatif yang

    menunjang perkembangan sekolah Ide kreatifnya dapat digunakan untuk

    membuat perencanaan melaksanakan program pengajaran dan melaksanakan

    pengawasan dan pembinaan serta evaluasi dalam meningkatkan proses belajar

    mengajar Jadi jika kesemua hal tersebut berjalan dengan selaras maka seorang

    kepala sekolah juga harus menunjukkan penghargaannya dihadapan warga

    sekolah apakah dengan memberikan apresiasi positif atau pemberian paket

    hadiah Menanggapi hasil wawacara dengan informan tersebut di atas menurut

    penulis motivasi yang dilakukan oleh kepala sekolah dengan memberikan

    penghargaan ini sangat penting untuk meningkatkan profesionalismne tenaga

    kependidikan dan untuk mengurangi kegiatan yang kurang produktif

    Melalui penghargaan ini para tenaga kependidikan dapat dirangsang untuk

    meningkatkan profesionalisme kerjanya secara positif dan produktif Pelaksanaan

    penghargaan dapat dikaitkan dengan prestasi tenaga kependidikan secara terbuka

    sehingga mereka memiliki peluang untuk meraihnya Kepala sekolah harus

    berusaha menggunakan penghargaan ini secara tepat efektif dan efisien untuk

    menghindari dampak negatif yanmg ditimbulkannya

    94

    Selanjutnya hasil wawancara dengan informan guru yaitu

    Tercipta suasana kerja yang penuh kekeluargaan yaitu adanya saling percaya saling menghormati dan saling menghargai seluruh komunitas sekolah selalu kompak dan solid dalam mengusung keberhasilan sekolah untuk mencapai tujuan Kepala sekolah tidak enggan memberikan pujian terhadap hasil kerja yang maksimal tetapi juga tidak canggung dalam menyampaikan kritik terhadap hasil kerja yang belum optimal Kepala sekolah terus mendorong prestasi sempurna para guru dan staf sesuai kemampuan masing-masing

    (Wawancara dengan informan AHFD Oktober 2013)

    Untuk menjaga normalisasi organisasi maka kepala sekolah harus berperan

    aktif dalam membangun komunikasi dengan guru-guru atau pegawai agar

    lingkungan sekolah secara internal dapat berjalan tanpa adanya masalah-masalah

    yang dapat mengganggu proses belajar mengajar Dengan adanya komunikasi

    yang aktif antara guru-guru pegawai dan kepala sekolah akan menyebabkan

    masalah-masalah yang ada dapat diselesaikan dengan cepat sehingga tidak

    mempengaruhi proses pelaksanaan belajar mengajar di sekolah tersebut Dengan

    kata lain kepala sekolah harus objektif dan berimbang dalam menerapkan

    kebijakan dan wewenangnya di sekolah serta membagi tugas kepada bawahan

    sesuai dengan porsi dan kompetensinya

    Kepala sekolah tidak enggan memberikan penghargaan terhadap hasil kerja yang maksimal tetapi juga tidak segan dalam hal mengkoreksi terhadap guru atau karyawan yang lainnya bila melihat hal yang kurang sesuai Kepala sekolah terus mendorong prestasi para guru dan staf sesuai kemampuan masing-masing Kepala sekolah juga berusaha menciptakan suasana kerja yang penuh kekeluargaan yaitu adanya saling percaya saling menghormati dan saling menghargai

    (Wawancara dengan informan MLG Oktober 2013 )

    95

    Kepala sekolah mengembangkan pepatah ing ngarso sung tulodo ing madya mangun karso dan tut wuri handayani sehingga semuanya berjalan bersama dan kerja bersama sehingga hasilnya pun hasil bersama Kepala Sekolah selalu memberi motivasi kepada seluruh potensi yang ada dengan memberi dukungan menumbuhkan kemampuan percaya diri Dengan tampilnya kepercayan diri seluruh kegiatan menjadi tidak canggung untuk dilaksanakan Tidak segan-segan sekali-kali kepala sekolah memberikan pujian terhadap hasil kerja yang dicapainya Kepala sekolah menciptakan suasana yang sejuk dan tenang dan belum pernah ada gejolak jika ada sesuatu hal yang kurang pas ada mekanismenya tersendiri Kepala sekolah menciptakan suasana bahwa di tempat ini kita bekerja dan di tempat ini juga modal ibadah serta di tempat ini kita hidup sehingga tidak ada hal yang membuat tidak nyaman Maka dibangunlah suasana kebersamaan yang penuh kekeluargaa

    (Wawancara dengan informan SPR Oktober 2013)

    Kepala sekolah adalah sosok pemimpin yang terpandang di lingkungan

    masyarakat sekolah ia juga merupakan pusat tauladan bagi masyarakat sekolah

    dan warga masyarakat di sekitar sekolah Karena itu penampilan kepala sekolah

    harus berperan kreatif dan aktif untuk mengembangkan kebudayaan yang menjadi

    tauladan bagi masyarakat sekitarnya Tingkat kemampuan seorang kepala sekolah

    dalam melaksanakan fungsinya atau tugas-tugas jabatannya itulah yang akan

    menentukan apakah ia dapat menjadi administrator pendidikan di sekolah yang

    bertanggngjawab terhadap pelaksanaan perogram pembelajaran dan pendidikan

    Seorang kepala sekolah harus berani mengatakan yang benar adalah benar dan

    yang salah adalah salah Agar proses inovasi di sekolah dapat berjalan dengan

    baik kepala sekolah perlu dan harus bertindak sebagai pemimpin (leader) dan

    bukan bertindak sebagai bos Seorang pemimpin terkadang menerima masukan

    dari bawahannya melalui diskusi sedangkan seorang bos terkadang memberikan

    perintah kepada bawahannya dan biasanya tidak mau menerima masukan dari

    96

    bawahannya Dengan demikian maka kekeluargaan yang kondusif akan senantiasa

    terpelihara bagi semua warga sekolah dan akan menjadi tradisi turun temurun

    Sebagai motivator maka kepala sekolah harus selalu memberikan

    motivasi kepada guru tenaga kependidikan dan adminnistrator sehingga mereka

    bersemangat dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka

    meningkatkan mutu pendidikan Motivasi bisa diberikan dalam bentuk hadiah

    atau hukumanbaik fisik maupun non fisiknamun dalam memberikan motivasi ini

    harus dipertimbangkan rasa keadilan dan kelayakannya Dalam hal ini penting

    bagi kepala sekolah untuk menciptakan iklim kondusif ( Nurkolis2005121-122)

    Keterampilan komunikasi sangat penting bagi kepala sekolah karena

    hampir sebagian tugas dan pekerjaan kepala sekolah senantiasa melibatkan orang

    lain Komunikasi yang efektif akan sangat membantu keberhasilan organisasi

    secara keseluruhan

    D Pembahasan

    Kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di

    Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa merupakan suatu hal yang harus

    dilaksanakan dan tidak terpisahkan sesuai dengan konsep dan karakteristik MBS

    MBS yang mengetengahkan prinsip-prinsip yang demokratis partispatif

    dan akuntabilitas pada hakekatnya merupakan desentralisasi kewenangan yang

    lebih besar dalam mengelolah sekolahnya sehingga sekolah lebih mandiri lebih

    berdaya dalam mengembangkan program yang disesuaikan dengan potensi yang

    dimilikinya Berdasarkan pengamatan peneliti bahwa para kepala sekolah dasar di

    kecamatan Manuju dalam menerapkan kepemimpinan dalam pekerjaan dengan

    97

    subdimensi membangun profesional kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan

    kewenangan kepada bawahannya sesuai dengan job description Dalam proses

    pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat botton up dan

    melalui tahapan-tahapan musyawarah dan rapat pola komunikasi bercorak

    terbuka dan berlangsung timbal balik sesuai dengan norma yang telah disepakai

    bersama Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru dan

    tenaga kependidikan dan administratif sangat penting sehingga mereka

    bersemangat dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka

    meningkatkan mutu pendidikan

    Konsep MBS diharapkan dapat menciptakan pemimpin yang dapat memimpin

    membimbing mengontrol perilaku dan perasaan orang lain di bawah

    kepengawasannya dalam melaksanakan tugas sebagai pemimpin (leadership) di

    sekolah Kepala sekolah merupakan guru yang memiliki kompetensi tinggi dan

    diberi tanggung jawab sebagai pemimpin di satuan pendidikan tertentu Pada

    tanggungjawab seorang pemimpin dalam hal ini kepala sekolah melekat

    keterampilan-keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin

    kependidikan seperti dikemukakan oleh Tim Dosen AP UPI Bandung (2012125)

    Keterampilan-keterampilan tersebut adalah 1) keterampilan dalam memimpin 2)

    keterampilan dalam hubungan insani 3) keterampilan dalam proses kelompok 4)

    keterampilan dalam administrasi personil dan 5) keterampilan dalam menilai

    Pada akhirnya dalam diri seorang pemimpin melekat tuntutan kompetensi-

    kompetensi yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

    98

    Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 yakni kompetensi kewirausahaan kompetensi

    supervisi kompetensi manejerial kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian

    Peneliti melihat bahwa para kepala sekolah dasar di Kecamatan Manuju

    telah memiliki keterampilan seperti yang disebutkan di atas Keterampilan dalam

    memimpin tampak dalam pertemuan-pertemuan rutin yang dilaksanakan di

    berbagai kesempatan baik dalam perencanaan pelaksanaan maupun evaluasi

    kegiatan Membagi dan menyerahkan tanggungjawab juga dilakukan dalam

    berbagai kegiatan dan kesempatan misalnya dalam rapat pembagian tugas

    mengajar Pemberdayaan guru tata usaha sekolah secara maksimal sesuai dengan

    bidang yang ditangani (kesiswaan sarana prasarana kurikulum dan hubungan

    masyarakat) bukti bahwa pekerjaan tidak ditangani sendiri Keterampilan dalam

    hubungan insani yang ada dalam diri kepala sekolah terungkap dalam sikap saling

    menghargai Sikap penghargaan ditunjukkan oleh kepala sekolah dengan

    perlakuan yang wajar dan penuh sikap hormat kepada bawahan Pada waktu-

    waktu tertentu bahkan setiap hari beliau menyempatkan diri untuk bergabung

    bersama-sama guru di ruang guru atau dengan staf tata usaha di tata usaha

    Kesempatan itu digunakan untuk sekedar menyapa minum atau baca koran

    bersama Ada keakraban dalam kekerabatan yang dibangun oleh kepala sekolah

    Beliau meupakan pribadi yang luwes ini berarti kepala sekolah telah

    melaksanakan peran dan fungsinya sebagai educator leader dan motivator

    Untuk mengimplementasikan MBS secara efektif dan efisien kepala

    sekolah perlu memiliki pengetahuan kepemimpinan perencanaan dan pandangan

    yang luas tentang sekolah dan pendidikan Wibawa kepala sekolah harus

    99

    ditumbuhkembangkan dengan meningkatkan sikap kepedulian semangat belajar

    disiplin kerja keteladanan dan hubungan manusiawi sebagai model perwujudan

    iklim kerja yang kondusif Lebih lanjut kepala sekolah dituntut untuk melakukan

    supervisi kelas membina dan memberikan saran-saran positif kepada guru

    (Mulyasa 200457)

    Tuntutan kemandirian dalam pengelolaan sekolah merupakan tuntutan

    yang mendesak untuk dilakukan Kemandirian pengelolaannya bagi peneliti

    merupakan indicator tersendiri dari keberhasilan pelaksanaan MBS Prinsip

    pengelolaan murni dan otonom tanpa ketergantungan sama sekali merupakan

    suatu kemustahilan Sekolah dasar di Kecamatan Manuju dalam beberapa hal

    masih bergantung kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah Tidak

    dipungkiri sama sekali ketergantungan itu menjadi semakin kuat manakala

    kepemimpinan tidak terlaksana dengan baik Sehingga peneliti menganggap

    bahwa implementasi MBS di Kecamatan Manuju sudah sesuai dengan

    konsepkarakteristik MBS

    100

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan kepemimpinan kepala

    sekolah dalam penerapan Manajemen Berbasis Sekolah di Sekolah Dasar

    Kecamatan Manuju Kab Gowa dapat dikemukakan sebagai berikut

    A Kesimpulan

    1 Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan Manajemen Berbasis

    Sekolah yang meliputi Kepala sekolah sebagai

    a Edukator yaitu kepala sekolah telah dan sedang dan terus melakukan

    bimbingan pengarahan kepada guru dan siswa dalam melaksanakan tugas

    atau kewajibannya serta selalu berusaha mengembangkan profesionalisme

    pendidik dan menjadi tauladan yang baik dalam berbagai hal

    b Leader yaitu kepala sekolah menampilkan pribadinya sebagai seorang

    pemimpin memiliki visi dan misi mampu berkomunikasi dan mengambil

    keputusan

    c Motivator yaitu kepala sekolah sering memberikan motivasi baik berupa

    dalam bentuk fisik maupun psikis

    2 Penerapan MBS di Sekolah Dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

    kepala sekolah dalam berbagai hal membangun komitmen bersama yaitu

    Kekompakan Kebersamaan dan Kekeluargaan (3 K) terhadap sasaran

    organisasi dan memberikan kewenangan berupa kepercayaan kepada para

    pengikutnya yaitu guru staf dan karyawan untuk mencapai sasaran

    101

    Jalannya organisasi bukan digerakan oleh birokrasi tetapi oleh

    kesadaran bersama hal ini sejalan dengan karakteristik MBS dimana

    kewenangan sekolah dalam pengelolaan sangat luas juga adanya partisipasi

    aktif dari stakeholder Namun tidak dipungkiri bahwa prinsip pengelolaan

    murni dan otonom tanpa ketergantungan sama sekali dari pemerintah pusat

    dan pemerintah daerah merupakan hal suatu kemustahilan apalagi jika

    kepemimpinan kepala sekolah tidak terlaksana dengan baik

    B Saran-Saran

    1 Kepada para kepala sekolah dasar di Kecamatan Manuju Kab Gowa pada

    umumnya dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk terus

    mengembangkan lembaga yang dipimpinnya Disarankan agar prestasi yang

    sudah dicapai sekarang ini dapat didesiminasikan kepada sekolah lain

    sehingga kehadiran sekolah dasar ini dapat memberikan kontribusi yang

    positif bagi kemajuan lingkungan di sekitarnya

    2 Kepada para kepala sekolah disarankan untuk menjadikan hasil penelitian ini

    sebagai salah satu pedoman dalam memimpin sekolahnya Perlu kiranya

    dikembangkan MBS yang sehat sesuai dengan tujuan diterapkannya MBS

    serta karakteristik MBS

    3 Kepada birokrasi disarankan agar selalu memantau kinerja kepala sekolah

    serta perkembangan penerapan MBS di wilayahnya karena pada dasarnya

    dewan pendidik (kepala sekolah guru) memiliki potensi yang cukup tinggi

    untuk berkreasi dan meningkatkan kinerja namun banyak factor yang

    menghambat mereka dalam mengembangkan berbagai potensinya secara

    optimal Oleh karena itu sangat dirasakan perlunya pembinaan yang kontinu

    dan berkesinambungan dengan program yang terarah dan sistematis terhadap

    para guru dan personil pendidikan lain di sekolah

    102

    DAFTAR PUSTAKA

    Anwar 2003 Perilaku dalam Pencapaian Tujuan Organisasi Bulan Bintang

    Jakarta

    Arcaro 2006 Transformasi Sekolah Bermutu Terpadu P T Sarana Panca Karya Bandung

    Budiningsih 2004 (Tesis) Pengaruh Kepemimpinan Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten

    Depdiknas 2007 Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah Direktorat Pendidikan Menengah Umum Jakarta

    Dharma 2000 Kepemimpinan adalah Proses Mempengaruhi Kegiatan Gema Media Jakarta

    Ditjen Kelembagaan Agama Islam 2004 Buku Pedoman MBS Balitbang Jakarta

    Djatmiko 2002 Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan AV Publisher Jakarta

    FachruddinJSPareke 2004 Jurnal Kepemimpinan Transformasional dan Prilaku Kerja bawahan

    Hamalik Oemar 1991 Manajemen dan Organisasi Gramedia Jakarta

    HandokoTHani 1999 Manajemen edisi 2 BPPEPustaka Karya Jakarta

    Marjohan 2007 Artikel Tanggung jawab Kepala Sekolah atas Mutu Pendidikan wwwedu-artcies-com

    MBE 2007 Jurnal Peran Kepala Sekolah dan Komite Sekolah http Imberprojectnetmbe 59html

    Moleong Lexy J 2011 Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja

    Mulyasa Emco 2002 Manajemen Berbasis Sekolah tentang Konsep Strategi dan Implementasi PT Remaja Rosdakarya Bandung

    Mulyasa Emco 2004 Manajemen Berbasis Sekolah Rosadakarya Bandung

    Mulyasa Emco 2011 Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Jakarta Bumi Aksara

    103

    Northouse (2001) Transformational leadershipThe Transformation of Managers and associatis

    Nurkolis 2005 Manajemen Berbasis Sekolah PT Gramedia Widiasarana Indonesia Jakarta

    Pareka FachruddinJS 2004 Jurnal Kepemimpinan Transformasional dan Prilaku Kerja Bawahan

    Pawar dan Eastman 1997 Penelitian tentang Kepemimpinan Transformasional

    Permendiknas RI Nomor 13 Tahun 2007 tentang Kompetensi Kepala Sekolah

    Pidarta 1988 Hambatan-hambatan dalam pengembangan pendidikan Kencana Predana Media Group Jakarta

    PP Nomor 33 Tahun 2004 tentang Kewenangan Pemerintah Pusat dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom

    Rohiat 2010 Manajemen Sekolah tentang Teori Dasar dan Praktek PT Reftika Aditama Bandung

    Santoso Thomas B 2001 Jurnal Manajemen Sekolah di Masa Kini

    Setznick 1982 Organization Structure and Process

    Siagian Sondang P 1994 Manajemen Strategik Bumi Aksara Bandung

    Stoner James AF 1982 Managementsixth edition Mc Graw-Hill Book Company New York

    Sudaryanto 2005 (Tesis) Pengaruh Pola Kepemimpinan terhadap Kinerja guru dalam Kerangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Jawa Timur

    Sugiyono 2003 Indikator Kinerja PT Gramedia Jakarta

    Sugiyono 2009 Memahami Penelitian kualitatif Bandung Alfabeta

    Sujoko 2006 (Tesis) Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Lingkungan kerja dalam Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah terhadap Kinerja SMU Negeri 5 Sukoharjo

    Suryadi 2009 Manajemen Mutu Berbasis Sekolah tentang Konsep dan Aplikasi PT Sarana Panca Karya Nusa

    Tim Dosen Administrasi Pendidikan 2012 Manajemen Pendidikan Alfabeta Bandung

    104

    Umar 2002 Komponen dan Aspek Kinerja Angkasa Bandung

    Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Direktorat Depdiknas Jakarta

    Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Desentralisasi Pengelolaan Pendidikan Direktorat Depdiknas Jakarta

    Wahyudi 2009 Kepemimpinan Kepala Sekolah Bandung Alfabeta

    Wahyusumidjo 2002 Peranan Kepala Sekolah Sebagai Pengambil Keputusan Rosdakarya Bandung

    Xaviery 2007 Jurnal Benarkah Wajah Sekolah Ada pada Kepala Sekolahwwwtikkysuwantiknowordpresscom

    • Sampulpdf (p1-7)
    • Scan Berkaspdf (p8-10)
    • TESIS HJ JUMIATIpdf (p11-114)

      ABSTRAK

      JUMIATI 2014 Kepemimpinan Kepala Sekolah Dasar dalam Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah ( MBS ) di Sekolah Dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa (dibimbing oleh M Ide Said DM dan Abdul Mahsyar)

      Penelitian ini bertujuan mengetahui kepemimpinan Kepala Sekolah dalam penerapan MBS dan untuk mengetahui implementasi MBS sudah sesuai dengan konsep karakteristik MBS di Sekolah Dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa Jumlah Sekolah Dasar di Kecamatan Manuju Kab Gowa 17 buah penelitian ini dilaksanakan di 6 sekolah dasar Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian kualitatif yaitu penelitian yang menggambarkan keadaan sebenarnya dan mengkonparasikan dengan teori yang ada

      Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan MBS yang meliputi kepala sekolah sebagai edukator leader dan motivator Sedangkan MBS pada Sekolah Dasar di Kecamatan Manuju menunjukkan terbangunnya komitmen bersama yaitu kekompakan kebersamaan dan kekeluargaan terhadap sasaran organisasi serta memberikan kewenangan berupa kepercayaan kepada guru staf dan stakeholder lainnya serta membangun profesionalisme kebijksanaan sekolah dan mendistribusikan kewenangan kepada bawahan sesuai dengan job description Dalam proses pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat botton up dan melalui tahapan- tahapan musyawarah dan rapat pola komunikasi bercorak terbuka dan berlangsung timbal balik sesuai dengan norma yang telah disepakati bersama memberikan kewenangan berupa kepercayaan kepada para guru staf dan stakeholder lainnya untuk mencapai sasaran jalannya organisasi bukan digerakkan oleh birokrasi tetapi oleh kesadaran bersama hal ini sejalan dengan MBS atau sudah sesuai dengan konsepkarakteristik MBS karena kewenangan sekolah dalam pengelolaan sangat luas juga adanya partisipasi aktif

      ABSTRACT

      JUMIATI 2014 ldquoThe Leadership of the Headmastersrsquo Elementary School in Aplication School Based Management in Several Elementary School of Manuju in Gowa Regencyrdquo under supervisor of M Ide Said And Abdul Mahsyar

      The objective of the research was intended to know the real implementation of School based management in Elementary School in Manuju Subdistrict of Gowa Regency Subject in this research was the Elementary School in Manuju Subdistrict where there was seventeen school in there but the researcher just took six school for the research This research used kualitative method as one kind of the research described the fact something based on the theory

      The findings of the research showed the leadership of the headmasters in aplication school based management as educator leader and motivator It also showed that the aplication school based management has created coalescence togetherness and friendship in all of school Not only that it has created believeness for the teacher staf organisation and stakeholder and also improved professional wide school according to job description from the botton up Nevertheless the researcher knew that the awareness was needed to achieve that

      DAFTAR ISI

      HALAMAN JUDUL helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip i

      HALAMAN PENGESAHAN helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip ii

      KATA PENGANTAR helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip iii

      DAFTAR ISI helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip iv

      BAB I PENDAHULUANhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 1

      A Latar Belakang Masalahhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 1

      B Rumusan Masalahhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 10

      C Tujuan Penulisan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 11

      D Manfaat Penulisanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 11

      BAB II TINJAUAN PUSTAKAhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 13

      A Tinjauan Pustakahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 13

      1 Kepemimpinanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 13

      a Definisi dan Hakekat Kepemimpinanhelliphelliphelliphelliphellip 13

      b Pendekatan Kepemimpinan Transformasionalhellip 17

      c Fungsi Kepemimpinanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 20

      2 Kepemimpinan Kepala Sekolahhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 22

      a Sekolah Sebagai Sistemhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 22

      b Tugas Pokok dan Fungsi Kepala sekolahhelliphelliphelliphellip 23

      c Kepala Sekolah Pengambil Keputusanhelliphelliphelliphelliphellip 24

      3 Manajemen Berbasis Sekolahhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 27

      a Pengertian MBShelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 27

      b Tujuan dan Alasan Menerapkan MBShelliphelliphelliphelliphelliphellip 30

      c Strategi Implementasi MBS helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip31

      d Karakteristik Manajemen Berbasis Sekolahhelliphelliphelliphelliphelliphellip36

      B Kerangka Pikirhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 47

      C Definisi Operasional Variabelhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip49

      BAB III METODE PENELITIANhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip53

      A Desain dan Jenis Penelitianhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip53

      B Lokasi dan Waktu Penelitianhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip53

      C Fokus Penelitian dan Informan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 53

      1 Fokus Penelitianhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 53

      2 Informanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 54

      D Jenis dan Sumber Datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 55

      E Teknik Pengumpulan Datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 56

      F Teknik Analisis Datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 56

      BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANhelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 58

      A Deskripsi Lokasi Penelitianhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 58

      1 Gambaran tentang keadaan sekolah dasar di Kecamatan

      Manujuhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 58

      2 Kepala sekolahhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 59

      a Kepala Sekolah sebagai Edukatorhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 59

      b Kepala Sekolah selaku PimpinanLeaderhelliphelliphelliphelliphelliphellip60

      c Kepala Sekolah sebagai Motivatorhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 60

      B Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan MBShelliphelliphellip62

      C Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah pada Sekolah Dasar di

      Kecamatan Manujuhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 71

      1 Pelimpahan dan Distribusi Kewenanganhelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 71

      2 Mekanisme Pembuatan Keputusanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 75

      3 Proses Penetapan Kebijakanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 81

      4 Membangun Pola Komunikasihelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 84

      5 Melakukan Pengawasanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 88

      6 Memberikan Motivasi dan Membangun Suasana Kerja

      yang Kondusifhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 92

      D Pembahasanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 96

      BAB V KESIMPULAN DAN SARANhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 100

      A Kesimpulanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 100

      B Saranhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 101

      DAFTAR PUSTAKAhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 102

      LAMPIRAN-LAMPIRAN

      1

      BAB I

      PENDAHULUAN

      A Latar Belakang

      Pendidikan merupakan salah salah satu aspek pembangunan dan sekaligus

      syarat mutlak untuk mewujudkan pembangunan nasional Oleh karena itu

      pendidikan memiliki posisi strategis dalam segala segi pembangunan bangsa

      khusus pada upaya pengembangan sumber daya manusia Dewasa ini keunggulan

      suatu bangsa tidak lagi ditandai dengan melimpahnya kekayaan alam melainkan

      keunggulan sumber daya manusia (SDM) Mutu SDM berkorelasi positif dengan

      mutu pendidikan

      Pidarta (1988) mengemukakan bahwa hambatan utama dalam

      pengembangan pendidikan bukan pada aspek keuangan tetapi berada pada aspek

      mamajemen Manajemen pendidikan merupakan salah satu factor yang perlu

      mendapat perhatian dari berbagai pihak dalam meningkatkan mutu pendidikan

      Manajemen merupakan ilmu kiat seni dan profesiOleh karena itu upaya

      memperbaiki mutu pendidikan harus dimulai dari perbaikan manajemen

      pendidikan Sejalan dengan itu Hamalik (1991) menyatakan bahwa manajemen

      adalah suatu kekuatan dalam organisasi mengatur atau mengkoordinasikan

      kegiatan Suatu proses di mana sumber-sumber yang semula tidak berhubungan

      dengan yang lainnya lalu diintegrasikan menjadi suatu system yang menyeluruh

      untuk mencapai tujuan organisasiDari beberapa pendapat tersebut maka

      kepemimpinan dalam manajemen pendidikan merupakan factor kunci

      2

      keberhasilan suatu organisasi Maju mundurnya suatu organisasi banyak

      dipengaruhi oleh factor kepemimpinannya

      Bukti-bukti empiric bahwa kelemahan system pendidikan di Indonesia

      adalah lemahnya dalam manajemen pendidikan baik pada level makro meso

      maupun mikro Padahal peningkatan mutu pendidikan tidak terjadi begitu saja

      Mutu yang diinginkan harus direncanakan dan wajib menggunakan pendekatan

      yang sistimatis dengan menggunakan proses perencanaan yang matang

      Munculnya paradigmamodel baru tentang manajemen berbasis sekolah

      (MBS) yang bertumpu pada penciptaan iklim yang demokratisasi dan pemberian

      kepercayaan yang lebih luas kepada sekolah untuk menyelenggarakan pendidikan

      secara efisien dan berkualitas Dengan demikian dapat mendorong

      profesionalisme guru dan kepala sekolah dalam peranannya sebagai manajer

      maupun pemimpin pendidikan di sekolah Hal ini sangat memungkinkan dengan

      dikeluarkannya UU Pemerintah No 22 Tahun 1999 selanjutnya diubah dengan

      UU No32 Tahun 2004 yaitu Undang-Undang Otonomi Daerah yang kemudian

      diatur oleh PP No 33 Tahun 2004 yaitu adanya penggeseran kewenangan dan

      pemerintah pusat ke pemda dalam berbagai bidang termasuk bidang pendidikan

      Pola bidang pendidikan di atas oleh UU No20 Tahun 2003 tentang sistem

      pendidikan nasional dengan pasal 51 menyatakan pengadaan satuan pendidikan

      anak usia dini pendidikan dasar dan pendidikan menengah didasarkan pada

      standar pelayanan minimum dengan prinsip MBS Kepemimpinan adalah cara

      seseorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan agar mau bekerja sama dan

      bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi Kepemimpinan akan

      berjalan secara efektif dan efisien apabila dilaksanakan oleh pemimpin yang jujur

      3

      bertanggung jawab transparan cerdas memahami tugas dan kewajibannya

      memahami anggotanya mampu memotivasi dan berbagai sifat baik yang terdapat

      dalam diri seorang pemimpin Ia sadar bahwa pemimpin memiliki arti sebagai

      kemampuan untuk memengaruhi dirinya sendiri dan orang lain melalui

      keteladanan nilai-nilai serta prinsip yang akan membawa kebahagiaan dunia dan

      akhirat Seorang yang mendapat amanah sebagai eksekutif dan menunjukkan

      nilai-nilai moral tersebut sehingga mereka akan memimpin berdasarkan prinsip

      (principle centered leadership) Bagi seorang muslim memimpin berarti

      memberikan arah atau visi berdasarkan nilai-nilai ruhaniah Mereka menampilkan

      diri sebagai teladan dan memberikan aspirasi bagi bawahannya untuk

      melaksanakan tugas sebagai keterpanggilan Ilahi Sehingga mereka memimpin

      berdasarkan visi atau mampu melihat dan menjangkau ke masa depan (visionary

      leadership)

      Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang menentukan kesuksesan

      implementasi MBS Sebagaimana dikemukakan oleh Nurkolis setidaknya ada

      empat alasan kenapa diperlukan figur pemimpin yaitu

      1) Banyak orang memerlukan figur pemimpin

      2) Dalam beberapa situasi seorang pemimpin perlu tampil mewakili

      kelompoknya

      3) Sebagai tempat pengambilalihan resiko bila terjadi tekanan terhadap

      kelompoknya

      4) Sebagai tempat untuk meletakkan kekuasaan

      Minarti (201265) menyatakan bahwa MBS memberikan keleluasaan

      kepada sekolah untuk mengelola potensi yang dimiliki dengan melibatkan semua

      4

      unsure stakeholder untuk mencapai peningkatan kualitas sekolah tersebut Karena

      sekolah memiliki kewenangan yang sangat luas itu maka kehadiran figure

      pemimpin menjadi sangat penting Kepemimpinan yang baik tentunya sangat

      berdampak pada tercapainya tujuan organisasi karena pemimpin memiliki

      pengaruh terhadap kinerja yang dipimpinya Kemampuan untuk mempengaruhi

      suatu kelompok untuk mencapai tujuan merupakan bagian dari kepemimpinan

      Konsep kepemimpinan erat sekali hubungannya dengan konsep kekuasaan

      Dengan kekuasaan pemimpin memperoleh alat untuk mempengaruhi perilaku para

      pengikutnya Terdapat beberapa sumber dan bentuk kekuasaan yaitu kekuasaan

      dengan paksaan legitimasi keahlian penghargaan referensi informasi dan

      hubungan

      Sekolah adalah organisasi yang kompleks dan unik sehingga memerlukan

      tingkat koordinasi yang tinggi Oleh sebab itu kepala sekolah yang berhasil yaitu

      tercapainya tujuan sekolah serta tujuan dari para individu yang ada di dalam

      lingkungan sekolah harus memahami dan menguasai peranan organisasi dan

      hubungan kerja sama antara individu Untuk membantu para kepala sekolah di

      dalam mengorganisasikan sekolah secara tepat diperlukan adanya satu esensi

      pemikiran yang teoritis hierarki kewibawaan dan mekanisme demi pencapaian

      kordinasi di lingkungan sekolah Kepala sekolah perlu juga memahami teori

      organisasi formal yang akan bermanfaat untuk menggambarkan (depict) hubungan

      kerja sama antara struktur dan hasil (outcomes) sebuah sekolah

      Upaya meningkatkan mutu hasil belajar kepala sekolah mempunyai

      pengaruh yang dominan dan merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap

      5

      keberhasilan sekolah yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan pendidikan

      Setiap tingkah laku kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan diarahkan untuk

      membantu pencapaian tujuan pendidikan sehingga kepala sekolah harus mampu

      menugasi memeriksa mengukur hasil kerja para guru di sekolah yang

      dipimpinnya

      Pada Pasal 5 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

      tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa setiap warga Negara

      mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu

      Pendidikan yang bermutu dapat dicapai jika kepala sekolah melakonkan

      kepemimpinannya secara efektif Oleh sebab itu maka kepemimpinan yang

      menjadi perhatian utama oleh para praktisi dan akademisi Hal ini disebabkan

      karena para pemimpin organisasi termasuk di sekolah memiliki posisi sentral

      dalam menggerakkan seluruh komponen atau sumber daya untuk mencapai tujuan

      organisasi Pandangan yang lebih tegas mengenai pentingnya peran

      kepemimpinan dalam rangka pencapaian kinerja organisasi berbicara tentang

      kinerja organisasi dalam hal ini sekolah tidak lain sesungguhnya adalah

      pencapaian visi organisasi tersebut pencapaian visi sekolah sesungguhnya adalah

      kinerja sekolah tersebut Kepala sekolah dalam mewujudkan visi sekolahnya perlu

      ditunjang oleh kemampuan kepala sekolah dalam menjalankan roda

      kepemimpinannya Oleh sebab itu maka peningkatan mutu pendidikan yang

      merupakan kinerja sekolah harus segera dilaksanakan dengan menata faktor-

      faktor yang mempengaruhi kinerja kepala sekolah

      6

      Terkait dengan peran kepala sekolah di atas MBE Project

      (httpwwwmbeprojectnetmbe59html) melaporkan bahwa Kepala sekolah

      mempunyai dua peran utama pertama sebagai pemimpin institusi bagi para guru

      dan kedua memberikan pimpinan dalam manajemen Pembaharuan pendidikan

      melalui MBS dan komite sekolah yang diperkenalkan sebagai bagian dari

      desentralisasi pendidikan memberikan kepada kepala sekolah kesempatan yang

      lebih besar untuk menerapkan dengan lebih mantap berbagai fungsi dari kedua

      peran tersebut

      Banyak kepala sekolah telah menyesuaikan kinerjanya agar memenuhi

      situasi baru di sekolah dan di masyarakat dan menerapkan perubahan-perubahan

      Mereka menyadari bahwa mereka harus lebih menjadi kolega dari pada atasan

      dari para guru dan bekerjasama lebih erat dengan para guru dan masyarakat dalam

      menangani permasalahan-permasalahan pendidikan Beberapa perubahan kinerja

      kepala sekolah yang dilaporkan termasuk

      (1) manajemen terbuka-menjadi transparan akuntabel dan melibatkan banyak

      pihak dalam perencanaan keuangan dan pengembangan program sekolah

      bersama sama dengan para guru dan masyarakat luas

      (2) menciptakan dan mengelola suasana belajar yang ramah dan positif di

      sekolah dan

      (3) terbuka dan mendukung inovasi

      Kinerja seorang kepala sekolah harus dilihat pada komponen EMASLIM

      (Educator Manager Administrator Supervisor Leader Innovator Motivator)

      Bahkan ranah Entrepreneurship juga harus menjadi garapan seorang kepala

      7

      sekolah Sejak dikembangkan MBS di tahun 2000-an seorang kepala sekolah

      harus sanggup mengembangkan kegiatan produksijasa sekolah sebagai sumber

      belajar harus mampu pula menjadi seorang pelaksana proyek bangunan untuk

      swakelola block grant di lingkungan sekolahnya dan peran lainnya yang

      terkadang bisa menyebabkan munculnya anggapan bahwa seorang kepala sekolah

      sudah melakukan kesalahan dan penyimpangan karena tidak lazimnya ditemui

      pada dua dekade yang lalu

      Berhubungan dengan peran kepala sekolah di atas hasil kajian

      mengungkapkan bahwa kepala sekolah di Kecamatan Manuju kurang

      mendapatkan bimbingan khusus tentang pengelolaan manajemen yang terbuka

      dan partisipatif serta kurang melakukan kontrol terhadap proses dan hasil yang

      dicapai di setiap sekolah Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh kepala

      sekolah kurang melibatkan stakeholders sebagai pemangku kepentingan di

      sekolah sehingga cenderung masih otoriter padahal sekolah yang mampu

      mendorong warganya (guru peserta didik karyawan orang tua peserta didik

      tokoh masyarakat) berkontribusi untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan

      keputusan terhadap pencapaian tujuan sekolah merupakan suatu proses yang

      demokratis Hal ini dilandasi oleh keyakinan bahwa jika seseorang dilibatkan

      (berpartisipasi) dalam pengambilan keputusan maka yang bersangkutan akan ada

      rdquorasa memilikirdquo terhadap keputusan tersebut sehingga yang bersangkutan juga

      akan bertanggungjawab dan berdedikasi sepenuhnya untuk mencapai tujuan

      sekolah Semakin besar tingkat partisipasi makin besar pula rasa memiliki makin

      besar sara memiliki makin besar pula rasa tanggung jawab makin besar rasa

      8

      tanggung jawab makin besar pula dedikasinya Tentu saja pelibatan warga

      sekolah dalam pengambilan keputusan harus mempertimbangkan keahlian batas

      kewenangan dan relevansinya dengan tujuan pengambilan keputusan sekolah

      Dalam Perspektif ke depan mengisyaratkan bahwa kepala sekolah juga

      harus mampu berperan sebagai figur dan mediator bagi perkembangan

      masyarakat dan lingkungannya Pelaksanaan peran fungsi dan tugas tersebut

      tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena saling terkait dan saling

      mempengaruhi serta menyatu dalam pribadi seorang kepala sekolah yang

      profesional Kepala sekolah yang demikianlah yang akan mampu mengelola

      sekolah secara efektif dan efisien dan mampu mendorong visi menjadi aksi dalam

      paradigma baru manajemen pendidikan

      Perkembangan tugas dan tanggung jawab kepala sekolah mensyaratkan

      kinerja yang tinggi Program pengembangan kepala sekolah umunnya berdasarkan

      pada hasil pengamatan sporadis di lapangan Selain itu penilaian tentang kinerja

      kepala sekolah yang dikaitkan dengan faktor-faktor internal yang berpengaruh

      terhadap kinerjanya perlu dilakukan Identifikasi faktor-faktor yang

      mempengaruhi kinerja kepala sekolah bagaimana hubungan antar faktor tersebut

      dan bagaimana pengaruhnya terhadap kinerja kepala sekolah perlu diketahui

      dalam usaha rmeningkatkan kinerja mereka sehingga pelaksanaan kegiatan

      pendidikan yang berorientasi pada peningkatan mutu segera tercapai

      Motivasi kerja serta terjaminnya kerja sama yang harmonis dan

      kompetisi secara sehat tidak ada tekanan tumbuhnya keinginan untuk maju dan

      9

      berprestasi bagi guru dan personil lainnya di sekolah sangat ditentukan oleh

      kepemimpinan kepala sekolah

      Program kerja sama dengan pihak UNICEF dengan pemerintah Kabupaten

      Gowa tentang implementasi Program MBS di sekolah dasar sangat berpengaruh

      terhadap kepemimpinan kepala sekolah Program kerja sama yang dilaksanakan

      selama ini sejalan dengan pola bidang pendidikan yang diatur dalam UU No20

      Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dengan pasal 51 menyatakan

      pengadaan satuan pendidikan anak usia dini dan pendidikan menengah

      didasarkan pada standar pelayanan minimum dengan prinsip MBS

      Sekolah yang menerapkan manajemen mutu para kepala sekolahnya

      memiliki peran yang kuat dalam mengoordinasikan menggerakkan dan

      menyerasikan semua sumber daya pendidikan yang tersedia Kepemimpinan

      kepala sekolah merupakan salah satu factor yang dapat mendorong untuk dapat

      mewujudkan visi misi tujuan sasaran sekolahnya melalui program-program yang

      dilaksanakan secara terencana dan bertahap Oleh karena itu kepala sekolah

      dituntut mempunyai kemampuan manajemen dan kepemimpinan yang memadai

      agar mampu mengambil inisiatifprakarsa untuk meningkatkan mutu sekolah

      Sebagai dukungan teori maka berikut ini diuraikan beberapa hasil-hasil

      penelitian terdahulu yang relevan sebagai berikut

      Budiningsih (2004) dari hasil penelitiannya yang berjudul ldquoPengaruh

      Kepemimpinan Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai Dinas

      Pendidikan Kabupaten Klatenrdquo menunjukkan bahwa baik secara parsial maupun

      stimultan ada pengaruh dan signifikan antara kepemimpinan motivasi dan

      10

      lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten

      Secara variabel berbeda peneliti hanya fokus pada pola pengambilan keputusan

      Sudaryanto (2005) meneliti mengenai ldquo Pengaruh pola Kepemimpinan Terhadap

      Kinerja Guru dalam Kerangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah

      (MPMBS) di Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Jawa Timur bahwa

      kepemimpinan dengan MBS dapat meningkatkan kemampuan guru dalam proses

      belajar mengajar Sujoko (2006) hasil penelitiannya yang berjudul ldquoPengaruh

      Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Lingkungan Kerja dalam penerapan MBS

      terhadap Kinerja guru SMU Negeri 3 Sukoharjordquo menunjukkan bahwa baik

      secara parsial maupun simultan kepemimpinan kepala sekolah dan lingkungan

      kerja berpengaruh terhadap kinerja guru SMU Negeri 3 Sukoharjo

      Penelitian yang dilakukan ketiganya tentang kepemimpinan kepala sekolah dalam

      penerapan MBS perlu diterapkan oleh seorang pemimpin dalam melaksanakan

      tugas Penerapan MBS secara teori memberikan kemungkinan hasil yang lebih

      baik dalam kepemimpinan

      Berdasarkan masalah dan dukungan teori dari hasil penelitian tersebut di

      atas penulis terdorong untuk melakukan penelitian tentang ldquo Kepemimpinan

      kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di Kecamatan Manuju

      Kabupaten Gowa ldquo

      B Rumusan Masalah

      Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas rumusan masalah

      yang dibahas dalam penelitian ini adalah

      11

      1 Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS di

      sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

      2 Apakah implementasi MBS sudah sesuai konsepkarakteristik MBS di

      sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

      C Tujuan Penelitian

      Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah

      1 Untuk mengetahui kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS

      di sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

      2 Untuk mengetahui implementasi MBS sudah sesuai konsepkarakteristik

      MBS di sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

      D Manfaat Hasil Penelitian

      Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun

      secara praktis

      1 Manfaat Teoretis

      a Sebagai masukan untuk menambah perbendaharaan kepemimpinan

      kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di Kecamatan

      Manuju Kabupaten Gowa

      b Sebagai penambah kepustakaan untuk hasil penelitian mengenai

      kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS di sekolah

      dasar

      12

      2 Manfaat Praktis

      a Hasil penelitian ini digunakan untuk menjadi pedoman bagi para

      kepala sekolah sebagai penguat teori kepemimpinan dalam penerapan

      MBS

      b Bagi peneliti dapat menambah wawasan pengetahuan pengalaman

      dan meningkatkan kemampuan dalam melakukan kepemimpinan di

      tempat tugas

      13

      BAB II

      TINJAUAN PUSTAKA

      A Tinjauan Pustaka

      1 Kepemimpinan

      a Definisi dan Hakikat Kepemimpinan

      Definisi sebagai rumusan tentang ruang lingkup dan ciri-ciri suatu konsep

      yang menjadi pokok pembicaraan sempat menimbulkan selisih paham para pakar

      dari satu pihak berpendapat membicarakan definisi akan sungguh-sungguh

      merupakan suatu maut tetapi definisi tentang suatu pokok persoalan diperlukan

      Demikian pula walaupun ada di antara para pakar berpendapat definisi suatu

      pokok pembicaraan (subject matter) tidak akan dapat membantu banyak tujuan

      tetapi satu pendekatan yang memiliki alasan kuat tampil bahwa definisi

      memberikan satu landasan pemahaman fenomena untuk dipelajari Dari definisi

      sesuatu pokok permasalahan (subject matter) akan dapat diperoleh keterangan

      atau frase yang mengungkapkan makna atau ciri-ciri utama dari subject matter

      tersebut baik berupa orang benda proses atau kegiatan

      Para peneliti biasanya mendefinisikan rdquokepemimpinanldquo menurut

      pandangan pribadi mereka serta aspek-aspek fenomena dari kepentingan yang

      paling baik bagi para pakar yang bersangkutang Bahkan stogdil membuat

      kesimpulan bahwa There are almostas many definitions of leadership as there

      are persons who have attempted to define the concept Kepemimpinan

      diterjemahkan ke dalam istilah sifat-sifat perilaku pribadi pengaruh terhadap

      orang lain pola-pola interaksi hubungan kerja sama antarperan kedudukan dari

      14

      satu jabatn administratif dan persepsi dari lain-lain tentang legitimasi pengaruh

      Dari definisi yang berbeda-beda tersebut mengandung kesamaan asumsi yang

      bersifat umum seperti

      a di dalam satu fenomena kelompok melibatkan interaksi antara dua orang atau

      lebih

      b di dalam melibatkan proses mempengaruhi di mana pengaruh yang sengaja

      (intentional influence) digunakan oleh pemimpin terhadap para bawahan

      Disamping kesamaan asumsi yang umum di dalam definisi tersebut juga

      memiliki kelainan sedikit yang bersifat umum pula seperti

      a siapa yang mempergunakan pengaruh

      b tujuan daripada usaha untuk mempengaruhi dan

      c dan cara pengaruh itu dipergunakan

      Kepemimpinan memiliki peranan yang dominan dalam sebuah organisasi

      Peranan yang dominan tersebut dapat mempengaruhi moral kepuasan kerja

      keamanan kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi

      Sebagaimana dikatakan (Handoko 1999 286) bahwa pemimpin juga memainkan

      peranan kritis dalam membantu kelompok organisasi atau masyarakat untuk

      mencapai tujuan Kemampuan dan keterampilan kepemimpinan adalah faktor

      penting dan efektifitas seorang manajer Bila organisasi dapat

      mengidentifikasikan kualitas yang berhubungan dengan kepemimpinan

      kemampuan mengidentifikasikan perilaku dan tehnik-tehnik kepemimpinan

      efektif Kepemimpinan dalam bahasa inggris tersebut leadership berarti being a

      leader power of leading atau the qualities of leader (Tanjung 2006 8)

      15

      Secara bahasa makna kepemimpinan itu adalah kekuatan atau kualitas

      seseorang pemimpin dalam mengarahkan apa yang dipimpinnya untuk mencapai

      tujuan (Handoko1999 293) Seperti halnya manajemen kepemimpinan atau

      leadership telah didefinisikan oleh banyak para ahli antaranya adalah Stoner

      mengemukakan bahwa kepemimpinan manajerial dapat didefinisikan sebagai

      suatu proses mengarahkan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari

      sekelompok anggota yang selain berhubungan dengan tugasnya

      Ada beberapa pendapat tentang kepemimpinan Menurut Mulyasa

      (2002107) kepemimpinan adalah suatu kegiatan untuk mempengaruhi orang-

      orang yang diarahkan terhadap pencapaian tujuan organisasi Dharma (2000 42)

      menyatakan bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan

      seseorang atau kelompok orang untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu

      Pendapat Siagian menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan dan

      keterampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan suatu kerja

      untuk mempengaruhi perilaku orang lain terutama bawahannya untuk berpikir dan

      bertindak sehingga melalui perilaku yang positif ia memberikan sumbangsih nyata

      dalam pencapaian tujuan organisasi (Anwar2003 66) Transformasi sekolah

      bermutu terpadu diawali dengan mengadopsi dedikasi bersama terhadap mutu

      oleh dewan sekolah administrator staf siswa guru dan komunitas (Arcaro

      2006 10) Oleh karena itu pemimpin seharusnya dapat memandu menuntun

      membimbing memberi atau membangun motivasi kerja mengemudikan

      organisasi menjalin jaringan komunikasi yang lebih baik sehingga mampu

      membawa para bawahan untuk mencapai tujuan yang direncanakan

      16

      Kartono (dalam Anwar 2003 67) menyatakan bahwa pada setiap

      kepemimpinan minimal mencakup tiga unsur yakni 1) ada seorang pemimpin

      yang memimpin mempengaruhi dan memberikan bimbingan 2) ada bawahan

      yang dikendalikan 3) ada tujuan yang diperjuangkan melalui serangkaian

      kegiatan

      Seorang pemimpin hendaknya dapat membentuk memperhatikan memelihara

      dan menjaga kehendak dan keperluan atasan kepada bawahan dengan baik

      mampu bekerja sama mencapai tujuan bersama (keberhasilan tim) Jadi

      kepemimpinan dalam pengambilan keputusan merupakan proses mengubah sikap

      dan perilaku seseorang atau sekelompok orang baik secara langsung maupun tidak

      langsung sehingga terjadi peningkatan dan produktivitas kerjanya lebih baik dan

      ada peningkatan Pada dasarnya kepemimpinan dapat dibagi menjadi lima tipe

      yaitu 1) otokratik 2) paternalistik 3) kharismatik 4) Laissez Faire dan 5)

      demokratik (Djatmiko2002 52-54)

      a Tipe otokratik pengambilan keputusan dilakukan sendiri oleh pimpinan

      hubungannya dengan bawahan menggunakan pendekatan formal berdasarkan

      kedudukan dan status berorientasi pada kekuasaan

      b Tipe paternalistic pengambilan keputusan dilakukan sendiri oleh pimpinan

      hubungannya dengan bawahan lebih banyak bersifat bapak dan anak

      Pemimpin menganggap bawahan sebagai orang yang belum dewasa sehingga

      pemimpin bersikap terlalu melindungi bawahan

      c Tipe kharimatik menekankan pada dua hal yakni pemimpin berusaha agar

      tugas-tugas dapat terselenggara dengan sebaik-baiknya dan memberikan kesan

      17

      bahwa hubungan dengan bawahan didasarkan pada relasional bukan

      kekuasaan

      d Tipe laissez faire semua pekerjaan dan tanggung jawab dilakukan sendiri oleh

      bawahan Pemimpin hanya merupakan simbol dan tidak memiliki

      keterampilan teknis Situasi kerja bawahan tidak terpimpin tidak terkontrol

      dan tanpa disiplin kerja

      e Tipe demokratik tipe ini dipandang paling ideal Dalam proses pengambilan

      keputusan pemimpin mengikut sertakan bawahan Pemimpin cenderung

      memperlakukan bawahan sebagai rekan kerja menjaga keseimbangan antara

      hubungan formal dan informal juga menjaga keseimbangan antara orientasi

      penyelesaian tugas dan orientasi hubungan yang bersifat relasional

      Kepemimpinan adalah bagian penting manjemen tetapi tidak sama dengan

      manajemen Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang

      untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran

      Manajemen mencakup kepemimpinan tetapi juga mencakup fungsi lainnya

      seperti perencanaan penorganisasian pengawasan dan evaluasi Kepemimpinan

      atau leadership dalam pengertian umum menunjukkan suatu proses kegiatan

      dalam hal memimpin membimbing mengontrol perilaku perasaan serta tingkah

      laku terhadap orang lain yang ada dibawah pengawasannya

      b Kepemimpinan Transformational

      Kepemimpinan transformasional dapat didefinisikan sebagai gaya

      kepemimpinan yang mengutamakan pemberian kesempatan dan atau mendorong

      semua unsur yang ada dalam sekolah untuk bekerja atas dasar sistem nilai (values

      18

      system) yang luhur sehingga semua unsur yang ada di sekolah (guru siswa

      pegawai orangtua siswa masyarakat dan sebagainya) bersedia tanpa paksaan

      berpartisipasi secara optimal dalam mencapai tujuan ideal sekolah

      Secara sederhana kepemimpinan transformasional dapat diartikan sebagai

      proses untuk merubah dan mentransformasikan individu agar mau berubah dan

      meningkatkan dirinya yang didalamnya melibatkan motif dan pemenuhan

      kebutuhan serta penghargaan terhadap para bawahan Terdapat empat faktor untuk

      menuju kepemimpinan tranformasional yang dikenal sebutan 4 I yaitu idealized

      influence inspirational motivation intellectual stimulation dan individual

      consideration

      1 Idealized influence kepala sekolah merupakan sosok ideal yang dapat

      dijadikan sebagai panutan bagi guru dan karyawannya dipercaya

      dihormati dan mampu mengambil keputusan yang terbaik untuk

      kepentingan sekolah

      2 Inspirational motivation kepala sekolah dapat memotivasi seluruh guru

      dan karyawannnya untuk memiliki komitmen terhadap visi organisasi dan

      mendukung semangat team dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan di

      sekolah

      3 Intellectual Stimulation kepala sekolah dapat menumbuhkan kreativitas

      dan inovasi di kalangan guru dan stafnya dengan mengembangkan

      pemikiran kritis dan pemecahan masalah untuk menjadikan sekolah ke

      arah yang lebih baik

      19

      4 Individual consideration kepala sekolah dapat bertindak sebagai pelatih

      dan penasihat bagi guru dan stafnya

      Berdasarkan hasil kajian literatur yang dilakukan Northouse (2001)

      menyimpulkan bahwa seseorang yang dapat menampilkan kepemimpinan

      transformasional ternyata dapat lebih menunjukkan sebagai seorang pemimpin

      yang efektif dengan hasil kerja yang lebih baik Oleh karena itu merupakan hal

      yang amat menguntungkan jika para kepala sekolah dapat menerapkan

      kepemimpinan transformasional di sekolahnya Karena kepemimpinan

      transformasional merupakan sebuah rentang yang luas tentang aspek-aspek

      kepemimpinan maka untuk bisa menjadi seorang pemimpin transformasional

      yang efektif membutuhkan suatu proses dan memerlukan usaha sadar dan

      sunggug-sungguh dari yang bersangkutan Northouse (2001) memberikan

      beberapa tips untuk menerapkan kepemimpinan transformasional yakni sebagai

      berikut

      1 Berdayakan seluruh bawahan untuk melakukan hal yang terbaik untuk

      organisasi

      2 Berusaha menjadi pemimpin yang bisa diteladani yang didasari nilai yang

      tinggi

      3 Dengarkan semua pemikiran bawahan untuk mengembangkan semangat

      kerja sama

      4 Ciptakan visi yang dapat diyakini oleh semua orang dalam organisasi

      20

      5 Bertindak sebagai agen perubahan dalam organisasi dengan memberikan

      contoh bagaimana menggagas dan melaksanakan suatu perubahan

      6 Menolong organisasi dengan cara menolong orang lain untuk

      berkontribusi terhadap organisasi

      c Fungsi Kepemimpinan

      Dalam kehidupan organisasi fungsi kepemimpinan adalah bagian dari

      tugas utama yang harus dilaksanakan Tetapi untuk merumuskan apa yang

      dimaksud fungsi kepemimpinan adalah sulit sama sulitnya memberikan definisi

      tentang kepemimpinan itu sendiri Kesulitan ini terjadi sebab kepemimpinan

      menarik perhatian para pakar untuk menelitinya sehingga melahirkan penelitian

      kepemimpinan yang berbeda-beda hamper sebanyak mereka para pakar yang

      melakukan penelitian Berbagai macam pendekatan di bidang kepemimpinan

      lahirlah pendekatan sifat perilaku situasi dan pendekatan kontigensi untuk lebih

      memahami fungsi kepemimpinan lebih lanjut perlu lebih dahulu mempelajari

      makna yang terkandung dalam definisi antara lain

      a membangkitkan kepercayaan dan loyalitas bawahan

      b mengomunikasikan gagasan kepada orang lain

      c dengan berbagai cara memengaruhi orang lain

      dseorang pemimpin adalah seorang besar yang dikagumi dan mempesona dan

      dibanggakan oleh para bawahan

      Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi atau

      serangkaian tugas-tugas yang harus dilaksanakan seorang pemimpin atau yang

      21

      lazim disebut fungsi pemimpin menurut pendapat dari pakar adalah sebagai

      berikut

      a James AFStoner (1982) agar kelompok dapat beoperasi secara efektif seorang

      pemimpin mempunyai dua fungsi pokok yaitu

      1 task related atau problem solving function dalam fungsi ini pemimpin

      memberikan saran dalam pemecahan masalah serta memberikan

      sumbangan informasi dan pendapat

      2 group maintenance function atau social function meliputi pemimpin

      membantu kelompok beroperasi lebih lancer pemimpin memberikan

      persetujuan bagi anggota kelompok misalnya menjembatani kelompok

      yang sedang berselisih pendapat memerhatikan diskusi kelompok Seorang

      pemimpin yang efektif adalah seorang pemimpin mampu menampilkan

      kedua fungsi tersebut dengan jelas

      b Selznick dalam bukunya Organization Structure and Process (1982176)

      mengemukakan ada empat tugas seorang pemimpin

      1 mendefinisikan misi dan peranan organisasi (involves the definition of the

      institutional organizational mission and role)

      2 pengejawantahan tujuan organisasi (the institutional embodiment of

      purpose)

      3 mempertahankan keutuhan organisasi (to defend the organizationrsquos

      integration)

      4 mengendalikan konflik internal yang terjadi di dalam organisasi (the

      ordering of internal conflict)

      22

      2 Kepemimpinan Kepala Sekolah

      a Sekolah Sebagai Sistem

      Sekolah sebagai sistem artinya semua elemen atau unsure yang ada di

      sekolah sebagai satu kesatuan yang utuh tidak terpisahkan satu dengan yang lain

      seperti siswa guru kepala sekolah gedung alat peraga dan perangkat

      pembelajaran dan sebagainya

      Dalam era kemandirian sekolah dan era MBS tugas dan tanggung jawab

      yang pertama dan yang utama dari para pimpinan sekolah adalah menciptakan

      sekolah yang mereka pimpin menjadi semakin efektif dalam arti menjadi semakin

      bermanfaat bagi sekolah itu sendiri dan bagi masyarakat luas penggunanya Agar

      tugas dan tanggung jawab para pimpinan sekolah tersebut menjadi nyata kiranya

      mereka perlu memahami mendalami dan menerapkan beberapa konsep ilmu

      manajemen yang dewasa ini telah dikembang-mekarkan oleh pemikir-pemikir

      dalam dunia bisnis

      Konsep ilmu manajemen tersebut memiliki nilai (dalam arti values) yang

      tidak akan menjerumuskan dunia pendidikan kita ke arah bisnis yang dapat

      merugikan atau mengecewakan masyarakat luas penggunanya (Thomas B

      Santoso 2001) Sekolah sebagai sistem adalah sekolah yang memberdayakan

      seluruh komponen yang ada di dalamnya secara terpadu satu sama lain saling

      berkaitan erat mendorong kegiatan sekolah untuk mencapai tujuan antara lain

      input proses output dan outcome (Depdiknas 20075)

      23

      b Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Sekolah

      Kepemimpinan merupakan salah satu elemen penting dalam mencapai

      mempertahankan dan meningkatkan kinerja organisasi Konseptualisasi teori-teori

      kepemimpinan telah menarik perhatian dan diskusi panjang para peneliti dan para

      praktisi Menurut Pawar dan Eastman (1997) penelitian tentang kepemimpinan

      lebih ditekankan pada kepemimpinan transformasional Penelitian di bidang ini

      telah dilakukan baik dalam rangka mencari konsepsi yang tepat terhadap gaya

      kepemimpinan yang paling efektif maupun prasyarat-prasyarat kontekstual yang

      harus diciptakan agar proses kepemimpinan tersebut efektif (Fahruddin Js Pareke

      2004)

      Menurut Wahyudi (200964) menyatakan bahwa kepala sekolah harus

      bertindak sebagai manajer dan pemimpin yang efektif Sebagai manajer ia harus

      mampu mengatur agar semua potensi sekolah dapat berfungsi secara optimal Hal

      ini dapat dilakukan jika kepala sekolah mampu melakukan fungsi-fungsi

      manajemen dengan baik meliputi (1) perencanaan (2) pengorganisasian (3)

      pengarahan dan (4) pengawasan Kepala sekolah adalah pelaksana suatu tugas

      yang sarat dengan harapan dan pembaharuan kemasan cita-cita mulia pendidikan

      kita secara tidak langsung diserahkan kepada kepala sekolah singkatnya kepala

      sekolah merupakan tokoh sentral pendidikan Sekolah sebagai suatu komunitas

      pendidikan membutuhkan seorang figur pemimpin yang dapat mendayagunakan

      semua potensi yang ada dalam sekolah untuk suatu visi dan misi sekolah Pada

      level ini kepala sekolah sering dianggap satu atau identik bahkan secara begitu

      saja dikatakan bahwa wajah sekolah ada pada kepala sekolahnya Akhirnya

      24

      kepala sekolah berperanan sebagai manager yang mengelola sekolah sayang

      sekali kalau kedua peran itu yakni sebagai tokoh sentral dan manajer dalam

      sekolah diharubirukan oleh ketidakmampuan mengatasi aneka krisis yang ada

      dalam sekolah (Xaviery 2007)

      c Kepala Sekolah sebagai Pengambil Keputusan

      Peranan kepala sekolah sebagai pengambil keputusan merupakan peran

      yang paling penting dari peranan yang lain seperti informasional dan

      interpersonal Ada empat peran sebagai pengambil keputusan yaitu enterpreneur

      artinya kepala sekolah berusaha memperbaiki penampilan sekolah Disturbance

      handler artinya memperhatikan gangguan yang timbul di sekolah resource

      allocater artinya menyediakan segala sumber daya sekolah negotiator roles

      artinya kepala sekolah harus mampu untuk mengadakan pembicaraan dan

      musyawarah dengan pihak luar (Wahyosumidjo 200294) Lebih lanjut

      menambahkan bahwa dalam pengambilan keputusan kepala sekolah berperan

      sebagai manajer artinya berperan dalam proses pendayagunaan seluruh sumber

      organisasi dan pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan

      Adapun tanggung jawab pembinaan dari kepala sekolah antara lain

      identifikasi (rekuritmen seleksi) pengangkatan (pekerjaan awal pekerjaan

      berikutnya pekerjaan yang dibeda-bedakan) penyesuaian (kurikulum guru-guru

      siswa masyarakat) penilaian (waktu alasan sasaran cara) perbaikan (observasi

      kelas pertemuan individu kunjungan kelas asosiasi profesi perpustakaan

      profesi program mengajar siswa program pelatihan inservice) Di samping

      tanggung jawab proses kepala sekolah juga bertanggung jawab atas input

      25

      sekolah yang mencakup tujuan prioritas dan kontrol sumber daya daya

      manusia (human resource) dan sumber material Kepala sekolah sebagai pejabat

      formal manajer pemimpin pendidik dan kepala sekolah sebagai staf seperti

      halnya pemimpin organisasi yang lain jabatan kepala sekolah juga memerlukan

      persyaratan universal yang perlu dimiliki oleh siapapun yang akan menduduki

      pemimpin Kepala sekolah mempunyai dua peran utama pertama sebagai

      pemimpin institusi bagi para guru dan kedua memberikan pimpinan dalam

      manajemen Pembaharuan pendidikan melalui MBS dan komite sekolah yang

      diperkenalkan sebagai bagian dari desentralisasi memberikan kepada kepala

      sekolah kesempatan yang lebih besar untuk menerapkan dengan lebih mantap

      berbagai fungsi-fungsi dari kedua peran yang ada tersebut (Jurnal MBE 2007)

      Pada dasarnya seluruh kegiatan yang berlangsung dalam sebuah sekolah

      merupakan akibat atau konsekuensi dari berbagai keputusan yang diambil

      pimpinan Apakah pada akhirnya sekolah berhasil mencapai sasaran secara efisien

      atau sebaliknya mengalami kegagalan ditentukan oleh ketepatan dari berbagai

      keputusan yang diambil pimpinan Untuk mendukung proses pengambilan

      keputusan yang tepat setiap sekolah perlu memiliki sistem pengelolaan informasi

      yang baik karena setiap keputusan memerlukan dukungan informasi yang cepat

      tepat dan akurat Kebutuhan sistem seperti itu semakin dirasakan ketika kita

      dihadapkan pada persaingan terbuka yang semakin ketat seperti sekarang ini

      Dukungan dari berbagai perangkat telekomunikasi dan teknologi informasi

      (hardware maupun software) sangat besar artinya dalam mengembangkan sistem

      informasi yang handal rapi dan fungsional Satu hal lagi yang perlu dikemukakan

      26

      kaitannya dengan pengambilan keputusan ialah bahwa tingkat partisipasi anggota

      dalam pelaksanaan setiap keputusan yang diambil akan sangat menentukan

      keberhasilan pencapaian sasaran keputusan yang bersangkutan Oleh karena itu

      sangat bijaksana apabila pimpinan berusaha untuk sejauh mungkin mengambil

      keputusan yang bersifat kelompok dengan cara melibatkan bawahan sehingga

      tanggungjawab bawahan dalam mengimplementasikan keputusan tersebut

      semakin besar dalam interaksi antara kepala dengan guru-guru sebagai bawahan

      lebih terlihat sikap subjektif Guru yang sering menemui kepala walau sembrono

      dalam mengajar maka itulah yang dianggap baik dan loyal sehingga bisa tinggi

      dalam penilaian DP3-nya Sedangkan guru yang biasa saja pada hal sangat

      bertanggung jawab dalam pelaksanaan KBM karena kurang ngomong maka

      dinilai biasa-biasa saja Jadi inilah akibat kepala sekolah yang malas mengadakan

      turba (turun ke bawah) untuk meninjau guru-guru dan sekaligus menjalin

      hubungan sosial dan emosional

      Seperti yang kita kenal tentang tipe guru secara umum yaitu guru yang

      suka menolak gagasan kepala yang karena dianggap kurang tepat dan guru yang

      suka lsquonrimorsquo atau guru yang berwatak lsquoyes-manrsquo Guru yang pertama selalu

      menghadapi kesukaran karena adanya benturan-benturan pendapat dengan sang

      kepala Dan sebetulnya tentang pendekatan ada mereka yang melakukan tapi

      caranya kerap kurang mengena Seorang guru wanita mengatakan bahwa ada

      kepala yang dekat dengan bawahan tetapi tetap mempunyai wibawa Sebenarnya

      inilah kepala yang mempunyai tipe lsquoleadershiprsquo amp ini adalah tipe kepala yang

      dapat dijadikan kepala unggulan Dan ada pula kepala yang dekat dengan

      27

      bawahan tetapi dibawa lalu saja ini terjadi karena ia tidak punya potensi dan

      bakat dan berhak untuk dimutasikan sebagai guru biasa saja (Marjohan 2007)

      Kepala sekolah dituntut memiliki beberapa kompetensi dasar yang

      diisyaratkan oleh Anwar (200377) bahwa kompetensi yang dimiliki kepala

      sekolah mengacu pada tiga hal yakni menunjuk pada karakteristik pribadi

      pemimpin yang tercermin pada setiap sikap dan tindakannya mengacu pada suatu

      kemampuan untuk melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin yang diperoleh

      melalui pendidikan dan pelatihan dan menunjuk pada suatu kinerja yang bersifat

      rasional dan memenuhi spesifikasi tertentu untuk mendeskripsikan tingkat kinerja

      seorang pegawai perlu adanya komponen yang jelas sebagai aspek penilaian

      Sebagaimana diungkapkan Umar (2002 104) bahwa komponen kinerja

      meliputi kualitas pekerjaan kejujuran inisiatif kehadiran sikap kerjasama

      keandalan pengetahuan tentang pekerjaan tanggung jawab dan pemanfaatan

      waktu Dalam pendapat lain dinyatakan bahwa indikator kinerja meliputi kualitas

      kerja kuantitas etika kreatifitas pengetahuan kemandirian dan tanggung jawab

      (Sugiyono 2003 235)

      3 Manajemen Berbasis Sekolah

      a Pengertian MBS

      Secara bahasa MBS berasal dari tiga katayaitu manajemen berbasis dan

      sekolah Manajemen adalah proses menggunakan sumber daya secara efektif

      untuk mencapai sasaran Berbasis memiliki kata dasar basis yang berarti dasar

      atau asas Sekolah adalah lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat untuk

      menerima dan memberikan pelajaran Berdasarkan makna leksikal tersebut maka

      28

      MBS dapat diartikan sebagai penggunaan sumber (Nurkolis 2005 172) daya

      yang berasaskan pada sekolah itu sendiri dalam proses pengajaran atau

      pembelajaran

      Gagasan MBS dalam Bahasa Inggris School-Based Management pada

      dewasa ini menjadi perhatian para pengelolaan pendidikan mulai dari tingkat

      pusat provinsi kabupatenkota sampai dengan tingkat Sekolah Sebagaimana

      dimaklumi gagasan ini semakin mengemuka setelah dikeluarkannya kebijakan

      desentralisasi pengelolaan pendidikan seperti disyaratkan oleh UU Nomor 32

      Tahun 2004 Produk hukum tersebut mengisyaratkan terjadinya pergeseran

      kewenangan dalam pengelolaan pendidikan dan melahirkan wacana akuntabilitas

      pendidikan Gagasan MBS perlu dipahami dengan baik oleh seluruh pihak yang

      berkepentingan (stakeholder) dalam penyelenggaraan pendidikan khususnya

      sekolah karena implementasi MBS tidak sekedar membawa perubahan dalam

      kewenangan akademik Sekolah dan tatanan pengelolaan sekolah akan tetapi

      membawa perubahan pula dalam pola kebijakan dan orientasi partisipasi orang tua

      dan masyarakat dalam pengelolaan sekolah Minarti Sri (201265)

      mengemukakan MBS sebagai sistem pengelolaan persekolahan yang memberikan

      kewenangan dan kekuasaan kepada institusi sekolah untuk mengatur kehidupan

      sesuai dengan potensi tuntutan dan kebutuhan sekolah yang bersangkutan Dalam

      MBS sekolah merupakan institusi yang memiliki full authority and responsibility

      untuk secara mandiri menetapkan program-program pendidikan (kurikulum) dan

      implikasinya terhadap berbagai kebijakan sekolah sesuai dengan visi misi dan

      tujuan pendidikan yang hendak dicapai sekolah

      29

      Dalam konteks manajemen pendidikan menurut MBS berbeda dari

      manajemen pendidikan sebelumnya yang semua serba diatur dari pemerintah

      pusat Sebaliknya manajemen pendidikan model MBS ini berpusat pada sumber

      daya yang ada di sekolah itu sendiri Dengan demikian akan terjadi perubahan

      paradigma manajemen sekolah yaitu yang semula diatur oleh birokrasi di luar

      sekolah menuju pengelolaan yang berbasis pada potensi internal sekolah itu

      sendiri Dari asal usul peristilahan MBS adalah terjemahan langsung dari School-

      Based Management (SBM) Istilah ini mula-mula muncul di Amerika Serikat pada

      tahun 1970-an sebagai alternatif untuk mereformasi pengelolaan pendidikan atau

      sekolah Reformasi itu dapat diperlukan karena kinerja sekolah selama puluhan

      tahun tidak dapat menunjukan peningkatan yang berarti dalam memenuhi tuntutan

      perubahan lingkungan sekolah Dengan demikian pada hakekatnya MBS

      merupakan desentralisasi kewenangan yang memandang sekolah secara

      individual Sebagai bentuk alternatif sekolah dalam program desentralisasi bidang

      pendidikan maka otonomi diberikan agar sekolah dapat leluasa mengelola

      sumberdaya dengan mengalokasikannya sesuai dengan prioritas kebutuhan di

      samping agar sekolah lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat Secara umum

      manajemen berbasis sekolahSekolah dapat diartikan sebagai model manajemen

      yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong

      pengambilan keputusan parsitipatif yang melibatkan secara langsung semua

      warga sekolah (guru siswa kepala sekolah karyawan orangtua siswa dan

      masyarakat) untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan

      nasional

      30

      Menurut Rohiat (201047) bahwa sekolah memiliki kewenangan yang

      lebih besar dalam mengelola sekolahnya secara mandiri dan lebih berdaya dalam

      mengembangkan program yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang

      dimilikinya Demikian juga dengan pengambilan keputusan partisipatif yaitu

      pelibatan warga sekolah secara langsung dalam pengambilan keputusan maka

      rasa memiliki warga sekolah dapat meningkat Peningkatan rasa memiliki ini akan

      menyebabkan peningkatan rasa tanggungjawab dan peningkatan rasa

      tanggungjawabdan peningkatan rasa tanggungjawab akan meningkatkan dedikasi

      warga sekolah terhadap sekolahnya Inilah esensi pengambilan keputusan

      partisipatif Baik peningkatan otonomi sekolah maupun pengambilan keputusan

      partisipatif tersebut kesemuanya ditujukan untuk meningkatkan mutu sekolah

      berdasarkan kebijakan pendidikan nasional yang berlaku

      b Tujuan dan Alasan Menerapkan MBS

      MBS di Indonesia yang menggunakan muncul karena beberapa alasan

      sebagaimana diungkapkan oleh Nurkolis antara lain pertama sekolah lebih

      mengetahui kekeuatan kelemahan peluang dan ancaman bagi dirinya sehingga

      sekolah dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia untuk

      memajukan sekolahnya Kedua sekolah lebih mengetahui kebutuhannya Ketiga

      keterlibatan warga sekolah dan masyarakat dalam pengambilan keputusan dapat

      menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat

      Menurut bank dunia terdapat beberapa alasan diterapkannya MBS antara

      lain alasan ekonomis politis professional efisiensi administrasi finansial

      prestasi siswa akuntabilitas dan efektifitas sekolah Tujuan penerapan MBS

      31

      adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara umum baik itu

      menyangkut kualitas pembelajaran kualitas kurikulum kualitas sumber daya

      manusia baik guru maupun tenaga kependidikan lainnya dan kualitas pelayanan

      pendidikan secara umumBagi sumber daya manusia peningkatan kualitas bukan

      hanya meningkatnya pengetahuan dan ketrampilannya melainkan meningkatkan

      kesejahteraanya pula Keuntungan-keuntungan penerapan MBS sebagaimana

      dikutip dari hasil pertemuan The American Association of School Administration

      The National Association of Elementary School Principal The National of

      Secondary School Principal Pertama secara formal MBS dapat memahami

      keahlian dan kemampuan orang-orang yang bekerja di sekolah

      Kedua meningkatkan moral guru Ketiga keputusan yang diambil sekolah

      mengalami akuntabilitas Hal ini terjadi karena konstituen sekolah mengalami

      andil yang cukup dalam setiap pengambilan kepurusan Keempat menyesuaikan

      sumber keuangan terhadap tujuan instruksioanl yang dikembangkan di sekolah

      Kelima menstimulasi munculnya pemimpin baru di sekolah Keputusan yang

      diambil pada tingkat sekolah tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya peran

      seorang pemimpin Keenam meningkatkan kualitas kuantitas dan fleksibilitas

      komunikasi tiap komunitas sekolah dalam rangka mencapai kebutuhan sekolah

      c Strategi Implementasi MBS

      MBS merupakan strategi peningkatan kualitas pendidikan melalui otoritas

      pengambilan keputusan dari pemerintah daerah ke sekolah Dalam hal ini sekolah

      dipandang sebagai unit dasar pengembangan yang bergantung pada redistribusi

      otoritas pengambilan keputusan di dalamnya terkandung desentralisasi

      32

      kewenangan yang diberikan kepada sekolah untuk membuat keputusan Dengan

      demikian pada hakekatnya MBS merupakan desentralisasi kewenangan yang

      memandang sekolah secara individual Sebagai bentuk alternative sekolah dalam

      program desentralisasi bidang pendidikan maka otonomi diberikan agar sekolah

      dapat leluasa mengelola sumber daya dengan mengalokasikannya sesuai dengan

      prioritas kebutuhan disamping agar sekolah lebih tanggap terhadap kebutuhan

      setempat Merupakan suatu model manajemen yang memberikan otonomi lebih

      besar kepada sekolah dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan

      keputusan secara partisipatif dalam memenuhi kebutuhan mutu sekolah atau untuk

      mencapai sasaran mutu sekolah Keputusan partisipatif yang dimaksud adalah

      cara pengambilan keputusan melalui penciptaan lingkungan yang terbuka dan

      demokratik dimana warga sekolah (guru siswa karyawan orangtua siswa tokoh

      masyarakat) didorong untuk terlibat langsung dalam proses pengambilan

      keputusan yang dapat berkonstribusi terhadap pencapaian tujuan sekolah MBS

      menyediakan layanan pendidikan yang komprehensif dan tanggap terhadap

      kebutuhan masyarakat sekolah setempat Karena siswa biasanya datang dari

      berbagai latar belakang kesukuan dan tingkat sosial salah satu perhatian sekolah

      harus ditujukan pada asas pemerataan (peluang yang sama untuk memperoleh

      kesempatan dalam bidang sosial ekonomi dan politik) di pihak lain Sekolah

      juga harus meningkatkan efisiensi partisipasi dan mutu serta bertanggung jawab

      kepada masyarakat dan pemerintah Ciri-ciri MBS bisa diketahui antara lain dari

      sudut sejauh mana sekolah dapat mengoptimalkan kemampuan manajemen

      sekolah terutama dalam pemberdayaan sumber daya yang ada menyangkut

      33

      sumber daya kepala sekolah dan guru partisipasi masyarakat pendapatan daerah

      dan orang tua juga anggaran sekolah

      Secara konsepsional MBS diharapkan membawa dampak terhadap

      peningkatan kerja sekolah dalam hal mutu efisiensi manajemen keuangan

      pemerataan kesempatan dan pencapaian tujuan politik (perkembangan iklim

      demokrasi) suatu bangsa lewat perubahan kebijakan desentralisasi di berbagai

      aspek seperti politik edukatif administrasi manajemen dan anggaran

      pendidikan Konsekuensi penerapan MBS menjadi tanggung jawab dan ditangani

      oleh Sekolah secara profesional untuk mencapai tujuan yang diinginkan

      Aspek-aspek yang menjadi bidang garapan Sekolah meliputi

      a Perencanaan dan evaluasi program Sekolah

      b Pengelolaan kurikulum yang bersifat inklusif

      c Pengelolaan proses belajar mengajar

      d Pengelolaan ketenagaan

      e Pengelolaan perlengkapan dan peralatan

      f Pengelolaan keuangan

      g Pelayanan siswa

      h Hubungan Sekolah-masyarakat

      i Pengelolaan iklim Sekolah

      Seperti telah dinyatakan di atas konsep MBS dalam prakteknya

      menggambarkan sifat-sifat otonomi Sekolah dan oleh karenanya sering pula

      disebut sebagai Site-Based Management yang merujuk pada perlunya

      memperhatikan kondisi dan potensi kelembagaan setempat dalam mengelola

      34

      sekolah Makna berbasis sekolah dalam konsep MBS sama sekali tidak

      meninggalkan kebijakan-kebijakan startegis yang ditetapkan oleh pemerintah

      pusat atau daerah otonomi Misalnya standar kompetensi siswa standar materi

      pelajaran pokok standar penguasaan minimum standar pelayanan minimum

      penetapan kalender pendidikan dan jumlah jam belajar efektif setiap tahun dan

      lain-lain (lihat UU No 202003 Pasal 51 PP Nomor 25 Tahun 2000 yang telah

      diubah dengan PP Nomor 33 Tahun 2004 tentang Kewenangan Pemerintah Pusat

      dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom)

      Implementasi MBS akan berlangsung secara efektif dan efesien apabila

      didukung oleh sumber daya manusia yang professional untuk mengoperasikan

      sekolah dana yang cukup agar sekolah mampu menggaji staf sesuai dengan

      fungsinya sarana prasarana yang memadai untuk mendukung proses belajar-

      mengajar serta dukungan masyarakat yang tinggiPadahal kondisi sekolah sangat

      bervariasi dilihat dari kualitas lokasi sekolah dan partisipasi masyarakat (orang

      tua) Kualifikasi sekolah bervariasi dari sekolah yang sangat maju sampai

      sekolah yang sangat ketinggalan sedangkan lokasi sekolah bervariasi dari sekolah

      yang terletak di perkotaan sampai sekolah yang letaknya di daerah terpencil

      Demikian pula partisipasi orang tua bervariasi dari yang partisipasinya tinggi

      sampai yang kurang bahkan tidak berpartisipasi sama sekaliOleh karena itu agar

      MBS dapat diimplementasikan secara optimal perlu adanya pengelompokkan

      sekolah berdasarkan tingkat kemampuan manajemen masing-masing Menurut

      Buku pedoman MBS yang diterbitkan Ditjen Kelembagaan Agama Islam 2004

      35

      ada empat tahapan implementasi MBS yaitu sosialisasi piloting pelaksanaan

      dan diseminasi

      Tahap sosialisasi merupakan tahap penting mengingat luasnya wilayah nusantara

      terutama daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh media informasi baik cetak

      maupun elektronik Ini bahkan menjadi lebih sulit karena masyarakat Indonesia

      pada umumnya tidak mudah menerima perubahan Banyak perubahan baik

      personal maupun organisasional memerlukan pengetahuan dan keterampilan baru

      Dalam mengefektifkan pencapaian tujuan perubahan diperlukan kejelasan tujuan

      dan cara yang tepat baik menyangkut aspek proses maupun pengembangan

      Tahap piloting merupakan tahap uji coba agar penerapan konsep MBS tidak

      mengandung resiko Efektifitas model uji coba memerlukan persyaratan dasar

      yaitu akseptabilitas akuntabilitas reflikabilitas dan substainabilitas

      Akseptabilitas artinya adanya penerimaan dari para tenaga kependidikan

      khususnya guru dan kepala sekolah sebagai pelaksana dan penanggungjawab

      pendidikan di sekolah

      Akuntabilitas artinya bahwa program MBS harus dapat

      dipertanggungjawabkan baik secara konsep opersional maupun pendanaannya

      Reflikabilitas artinya MBS yang diujicobakan dapat direflikasi di Sekolah lain

      sehingga perlakuan yang diberikan kepada sekolah uji coba dapat dilaksanakan di

      sekolah lain Sementara sustainabilitas artinya program tersebut dapat dijaga

      kesinambungannya setelah dilakukan ujicoba Tahap pelaksanaan merupakan

      tahap untuk melakukan berbagai diskusi curah pendapat dan lokakarya mini

      antara kelompok kerja MBS dengan berbagai unsur terkait yakni guru kepala

      36

      sekolah pengawas tokoh agama pengusaha dan para akademisi Sedang tahap

      diseminasi merupakan tahapan memasyarakatkan MBS yang telah diujicobakan

      ke berbagai sekolah dapat mengimplementasikan secara efektif dan efisien sesuai

      dengan kondisi masing-masing

      Kewenangan penuh dan luas bagi sekolah untuk mengembangkan lembaga

      menjadi sebuah pendidikan yang mandiri maju dan mandiri serta

      bertanggungjawab terimplementasikan dalam bentuk manajemen yang berbasis

      sekolah Kepala sekolah perlu memiliki pengetahuan perencanaan dan pandangan

      yang luas tentang kependidikan yang harus ditumbuhkembangkan dengan

      meningkatkan sikap kepedulian semangat belajar disiplin kerja keteladanan dan

      hubungan manusiawi sebagai modal perwujudan iklim kerja yang kondusif

      Impelementasi MBS di Indonesia perlu didukung oleh perubahan mendasar dalam

      kebijakan pengelolaan sekolah dengan memperhatikan iklim yang kondusif

      dalam perencanaan pengorganisasian pelaksanaan pengawasan pendidikan

      d Karakteristik Manajemen Berbasis Sekolah

      MBS memiliki karakteristik yang perlu dipahami oleh sekolah yang

      akan menerapkannya Dengan kata lain jika sekolah ingin sukses dalam

      menerapkan MBS sejumlah karakteristik MBS perlu dimiliki Karakteristik MBS

      tidak dapat dipisahkan dengan karakteristik sekolah efektif Jika MBS merupakan

      wadahkerangka sekolah efektif merupakan isinya Oleh karena itu karakteristik

      MBS memuat secara inklusif elemen-elemen sekolah efektif yang dikategorikan

      menjadi input proses dan output

      37

      Dalam menguraikan karakteristik MBS pendekatan system yaitu input

      proses dan output digunakan untuk memandunya Hal ini didasari oleh pengertian

      bahwa sekolah merupakan sebuah system sehingga penguraian karakteristik MBS

      (yang juga karakteristik sekolah efektif didasarkan pada input proses dan

      output) Uraian berikut dimulai dari output dan diakhiri dengan input karena

      output memiliki tingkat kepentingan tertinggi sedangkan proses memiliki tingkat

      kepentingan satu tingkat lebih rendah dari output dan input memiliki tingkat

      kepentingan dua tingkat lebih rendah dari output

      1 Output yang Diharapkan

      Sekolah memiliki output yang diharapkan Output sekolah adalah prestasi

      sekolah yang dihasilkan melalui proses pembelajaran dan manajemen di sekolah

      Pada umummya output dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu output berupa

      prestasi akademik (academic achievement) dan output berupa prestasi non-

      akademik (nonacademic achievement) Output prestasi akademik misalnya

      NUANNUNAS lomba karya ilmiah remaja lomba (Bahasa Inggris Matematika

      Fisika) cara berpikir (kritis kreatif divergen nalar rasional induktif deduktif

      dan ilmiah) Output nonakademik misalnya akhlakbudi pekerti dan prilaku

      social yang baik seperti bebas narkoba kejujuran kerjasama yang baik rasa kasih

      sayang yang tinggi terhadap sesama solidaritas yang tinggi toleransi

      kedisiplinan kerajinan prestasi olahraga kesenian dan kepramukaan

      2 Proses

      Sekolah yang efektif pada umumnya memiliki sejumlah karakteristik proses

      sebagai berikut

      38

      a Proses Belajar Mengajar dengan Efektivitas yang Tinggi

      Sekolah yang menerapkan MBS memiliki efektifitas proses belajar

      mengajar (PBM) yang tinggi Hal ini ditunjukkan oleh sifat PBM yang

      menekankan pada pemberdayaan peserta didik PBM bukan sekedar

      memorisasi dan recall atau penekanan pada penguasaan pengetahuan

      tentang apa yang diajarkan (logos) tetapi lebih menekankan pada

      internalisasi tentang apa yang diajarkan sehingga tertanam dan bertanam

      dan berfungsi sebagai muatan nurani dan dihayati (ethos) serta

      dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari oleh peserta didik (pathos)

      PBM yang efektif juga lebih menekankan pada belajar mengetahui

      (learning to know) belajar bekerja (learning to do) belajar hidup bersama

      (learning to live together) dan belajar menjadi diri sendiri (learning to

      be)

      b Kepemimpinan sekolah yang kuat

      Pada sekolah yang menerapkan MBS kepala sekolah memiliki peran yang

      kuat dalam mengoordinasikan menggerakkan dan nenyerasikan semua

      sumberdaya pendidikan yang tersedia Kepemimpinan kepala sekolah

      merupakan salah satu factor yang dapat mendorong sekolah sekolah untuk

      dapat mewujudkan visi misi tujuan dan sasaran sekolahnya melalui

      program-program yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap Oleh

      karena itu kepala sekolah dituntut memiliki kemampuan manajemen dan

      kepemimpinan yang tangguh agar mampu mengambil keputusan dan

      inisiatif prakarsa untuk meningkatkan mutu sekolah Secara umum kepala

      39

      sekolah yang tangguh memiliki kemampuan memobilisasi sumberdaya

      sekolah terutama sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan sekolah

      c Lingkungan Sekolah yang Aman dan Tertib

      Sekolah memiliki lingkungan (iklim) belajar yang aman tertib dan

      nyaman sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan

      nyaman (enjoyable learning) Karena itu sekolah yang efektif selalu

      menciptakan iklim sekolah yang aman nyaman dan tertib melalui

      pengupayaan factor-faktor yang dapat menumbuhkan iklim tersebut

      Dalam hal ini kepala sekolah memegang peranan yang sangat penting

      d Pengelolaan Tenaga Kependidikan yang Efektif

      Tenaga kependidikan terutama guru merupakan jiwa dari sekolah

      Sekolah hanyalah merupakan wadah dan sekolah yang menerapkan MBS

      menyadari tentang hal ini Oleh karena itu pengelolaan tenaga

      kependidikan mulai dari analisa kebutuhan perencanaan pengembangan

      evaluasi kinerja hubungan kerja hingga imbal jasa merupakan garapan

      penting bagi seorang kepala sekolah Pada pengembangan tenaga

      kependidikan hal tersebut harus dilakukan secara terus-menerus

      mengingat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian

      pesat Tenaga kependidikan yang diperlukan untuk menyukseskan MBS

      adalah tenaga kependidikan yang mempunyai komitmen tinggi dan selalu

      mampu dan sanggup menjalankan tugasnya dengan baik

      e Sekolah Memiliki Budaya Mutu

      Budaya mutu tertanam di sanubari semua warga sekolah sehingga setiap

      perilaku selalu didasari oleh profesionalisme Budaya mutu memiliki

      40

      elemen-elemen sebagai berikut (a) informasi kualitas harus digunakan

      untuk perbaikan bukan untuk mengadilimengontrol orang (b)

      kewenangan harus sebatas pada tanggung jawab (c) hasil harus diikuti

      penghargaan (rewards) atau sanksi (punishment) (d) kolaborasi dan

      sinergi bukan kompetisi harus menjadi basis untuk kerjasama (e) warga

      sekolah merasa aman terhadap pekerjaannya (f) atmosfir keadaan

      (fairness) harus ditanamkan (g) imbas jasa harus sepadan dengan nilai

      pekerjaannya dan (h) warga sekolah merasa memiliki sekolah

      f Sekolah Memiliki Teamwork yang Kompak Cerdas dan Dinamis

      Kebersamaan (teamwork) merupakan karakteristik yang dituntut oleh

      MBS karena output pendidikan merupakan hasil kolektif warga sekolah

      bukan hasil individual Olah karena itu budaya kerjasama antar fungsi dan

      antar individu dalam sekolah harus menjadi kebiasaan hidup sehari-hari

      warga sekolah

      g Sekolah Memiliki Kewenangan (Kemandirian)

      Sekolah memiliki kewenangan untuk melakukan yang terbaik bagi

      sekolahnya sehingga dituntut untuk memiliki kemampuan dan

      kesanggupan kerja yang tidak selalu bergantung pada atasan Untuk

      menjadi mandiri sekolah harus memiliki sumberdaya yang cukup untuk

      menjalankan tugasnya

      h Partisipasi yang Tinggi dari Warga Sekolah dan Masyarakat

      Sekolah yang menerapkan MBS memiliki karakteristik bahwa partisipasi

      warga sekolah dan masyarakat merupakan bagian kehidupannya Hal ini

      41

      dilandasi oleh keyakinan bahwa makin tinggi tingkat partisipasi makin

      besar rasa memiliki makin besar rasa memiliki makin besar pula rasa

      tanggungjawab dan makin besar rasa tanggungjawab makin besar pula

      tingkat dedikasinya

      i Sekolah Memiliki Keterbukaan (Transparansi) Manajemen

      Keterbukaantransparansi dalam pengelolaan sekolah merupakan

      karakteristik sekolah yang menerapkan MBS Keterbukaantransparansi ini

      ditunjukkan dalam pengambilan keputusan perencanaan dan pelaksanaan

      kegiatan penggunaan uang dan sebagainya yang selalu melibatkan pihak-

      pihak terkait sebagai alat control

      j Sekolah Memiliki Kemauan untuk Berubah (Psikologis dan Fisik)

      Perubahan harus merupakan sesuatu yang menyenangkan bagi semua

      warga sekolah Sebaliknya kemapanan merupakan musuh sekolah Tentu

      saja yang dimaksud dengan perubahan adalah peningkatan baik bersifat

      fisik maupun psikologis Artinya setiap perubahan dilakukan hasilnya

      diharapkan lebih baik dari sebelumnya (ada peningkatan) terutama mutu

      peserta didik

      k Sekolah Melakukan Evaluasi dan Perbaikan Secara Berkelanjutan

      Evaluasi belajar secara teratur bukan hanya ditujukan untuk mengetahui

      tingkat daya serap dan kemampuan peserta didik tetapi yang terpenting

      adalah bagaimana memanfaatkan hasil evaluasi belajar tersebut untuk

      memperbaiki dan menyempurnakan proses belajar mengajar di sekolah

      Oleh karena itu fungsi evaluasi menjadi sangat penting dalam rangka

      42

      meningkatkan mutu peserta didik dan mutu sekolah secara keseluruhan

      dan terus menerus Perbaikan secara terus menerus harus menjadi

      kebiasaan warga sekolah Tiada hari tanpa perbaikan Oleh karena itu

      harus ada system mutu yang baku sebagai acuan bagi perbaikan System

      mutu yang dimaksud harus mencakup struktur organisasi tanggung jawab

      prosedur proses dan sumberdaya untuk menerapkan manajemen mutu

      l Sekolah Responsif dan Antisipatif terhadap Kebutuhan

      Sekolah selalu tanggapresponsive terhadap berbagai aspirasi yang muncul

      bagi peningkatan mutu Oleh karena itu sekolah harus selalu dapat

      membaca lingkungan dan menanggapinya secara cepat dan tepat Sekolah

      dituntut untuk tidak hanya mampu menyesuaikan diri terhadap

      perubahantuntutan akan tetapi juga mampu mengantisipasi hal-hal yang

      mungkin akan terjadi Menjemput bola adalah padanan kata yang tepat

      bagi istilah antisipasi

      m Memiliki Komunikasi yang Baik

      Sekolah yang efektif umumnya memiliki komunikasi yang baik terutama

      antar warga sekolah dan juga antara sekolah dan masyarakat sehingga

      kegiatan yang dilakukan oleh tiap-tiap warga sekolah dapat diketahui

      Dengan cara seperti itu keterpaduan semua kegiatan sekolah dapat

      diupayakan untuk mencapai tujuan dan sasaran sekolah yang telah dipatok

      Selain itu komunikasi yang baik juag akan membentuk teamwork yang

      kuat kompak dan cerdas sehingga berbagai kegiatan sekolah dapat

      dilakukan secara merata oleh warga sekolah

      43

      n Sekolah Memiliki Akuntabilitas

      Akuntabilitas adalah bentuk pertanggungjawaban yang harus dilakukan

      sekolah terhadap keberhasilan program yang telah dilaksanakan

      Akuntabilitas ini berbentuk laporan prestasi yang dicapai dan dilaporkan

      kepada pemerintah orangtua siswa dan masyarakat Berdasarkan laporan

      hasil program tersebut pemerintah dapat menilai apakah program MBS

      telah mencapai tujuan yang dikehendaki atau tidak Jika berhasil

      pemerintah perlu memberikan penghargaan kepada sekolah yang

      bersangkutan sehingga dapat menjadi factor pendorong untuk terus

      meningkatkan kinerjanya di masa yang akan datang Akan tetapi jika

      program tidak berhasil pemerintah perlu memberikan teguran sebagai

      hukuman atas kinerjanya yang dianggap tidak memenuhi syarat Demikian

      pula para orangtua siswa dan anggota masyarakat dapat memberikan

      penilaian apakah program ini dapat meningkatkan prestasi anaknya secara

      individual dan kinerja sekolah secara keseluruhan Apabila hal ini berhasil

      dilakukan orangtua peserta didik perlu memberikan semangat dan

      dorongan untuk peningkatan program yang akan datang Akan tetapi jika

      program tersebut kurang berhasil orangtua siswa dan masyarakat berhak

      meminta pertanggungjawaban dan penjelasan sekolah atas kegagalan

      program MBS yang telah dilakukan Dengan cara seperti ini sekolah tidak

      akan main-main dalam melaksanakan program pada tahun-tahun yang

      akan datang

      o Manajemen Lingkungan Hidup Sekolah Baik

      Sekolah efektif melaksanakan manajemen lingkungan hidup sekolah

      secara efektif Sekolah memiliki perencanaan pengorganisasian

      pelaksanaan pengoordinasian dan pegevaluasian pendidikan kecakapan

      hidup (program adiwiyata) yang dikembangkan secara terus menerus dari

      waktu ke waktu Sekolah melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan

      pengetahuan keterampilan dan kesadaran warga sekolah tentang nilai-

      44

      nilai lingkungan hidup dan mampu mengubah perilaku dan sikap warga

      sekolah untuk menuju lingkungan hidup yang sehat

      p Sekolah Memiliki Kemampuan Menjaga Sustainabilitas

      Sekolah yang efektif juga memiliki kemampuan untuk menjaga

      kelangsungan hidupnya (sustainabilitas) baik dalam program maupun

      pendanaannya Sustainabilitas program dapat dilihat dari berkelanjutan

      program-program yang telah dirintis sebelumnya dan bahkan berkembang

      menjadi program-program baru yang belum pernah ada sebelumnya

      Sustainabilitas pendanaan dapat ditunjukkan oleh kemampuan sekolah

      dalam mempertahankan besarnya dana yang dimiliki dan bahkan makin

      besar jumlahnya Sekolah memiliki kemampuan menggali sumberdana

      dari masyarakat dan tidak sepenuhnya menggantungkan subsidi dari

      pemerintah bagi sekolah-sekolah negeri

      3 Input Pendidikan

      a Memiliki Kebijakan Tujuan dan Sasaran Mutu yang Jelas

      Secara formal sekolah menyatakan dengan jelas tentang keseluruhan

      kebijakan tujuan dan sasaran sekolah yang berkaitan dengan mutu

      Kebijakan tujuan dan sasaran mutu tersebut dinyatakan oleh kepala

      sekolah dan disosialisasikan kepada semua warga sekolah sehingga

      tertanam pemikiran tindakan kebiasaan hingga sampai pada kepemilikan

      karakter mutu oleh warga sekolah

      b Sunberdaya Tersedia dan Siap

      Sumberdaya merupakan input penting yang diperlukan untuk

      kelangsungan proses pendidikan di sekolah Tanpa sumberdaya yang

      45

      memadai proses pendidikan di sekolah tidak akan berlangsung secara

      memadai dan pada akhirnya sasaran sekolah tidak akan tercapai

      Sunberdaya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu sumberdaya manusia

      dan sumberdaya selebihnya (uang peralatan perlengkapan bahan dan

      sebagainya) dengan penegasan bahwa sumberdaya selebihnya tidak

      memunyai arti apapun bagi perwujudan sasaran sekolah tanpa campur

      tangan sumberdaya manusia

      Secara umum sekolah yang menerapkan MBS harus memiliki tingkat

      kesiapan sumberdaya yang memadai untuk menjalankan proses

      pendidikan Artinya segala sumberdaya yang diperlukan untuk

      menjalankan proses pendidikan harus tersedia dan dalam keadaan siap Ini

      bukan berarti bahwa sumberdaya yang ada harus mahal tetapi sekolah

      yang bersangkutan dapat memanfaatlkan keberadaan sumberdaya yang ada

      di lingkungan sekolahnya Oleh karena itu diperlukan kepala sekolah

      yang mampu memobilisasi sumberdaya yang ada di sekitarnya

      c Staf yang Kompeten dan Berdedikasi Tinggi

      Meskipun pada butir (b) telah disinggung tentang ketersediaan dan

      kesiapan sumberdaya manusia (staf) pada butir ini perlu ditekankan lagi

      karena staf merupakan jiwa sekolah Sekolah yang efektif pada umumnya

      memiliki staf yang mampu (konpeten) dan berdedikasi tinggi terhadap

      sekolahnya Implikasinya jelas yaitu bagi sekolah yang ingin memiliki

      efektivitas yang tinggi kepemilikan staf yang kompeten dan berdedikasi

      tinggi merupakan suatu keharusan

      46

      d Memiliki Harapan Prestasi yang Tinggi

      Sekolah yang menerapkan MBS mempunyai dorongan dan harapan yang

      tinggi untuk meningkatkan prestasi peserta didik dan sekolahnya Kepala

      sekolah memiliki komitmen dan motivasi yang kuat untuk meningkatkan

      mutu sekolah secara optimal Guru memiliki komitmen dan harapan yang

      tinggi bahwa anak didiknya dapat mencapai tingkat prestasi yang

      maksimal walaupun dengan segala keterbatasan sumberdaya pendidikan

      yang ada di sekolah Peserta didik juga memunyai motivasi untuk selalu

      meningkatkan diri untuk berprestasi sesuai dengan bakat dan

      kemampuannya Harapan terbesar dari ketiga unsure sekolah ini

      merupakan salah satu factor yang menyebabkan sekolah selalu dinamis

      untuk menjadi lebih baik dari keadaan sebelumnya

      e Focus pada Pelanggan (Khususnya Siswa)

      Pelanggan terutama siswa harus menjadi focus dari semua kegiatan

      sekolah Artinya semua input dan proses yang dikerahkan di sekolah

      tujuan utamanya adalah meningkatkan mutu dan kepuasan peserta didik

      Konsekuensi logis dari semua hal tersebut adalah penyiapan input dan

      proses belajar mengajar harus benar-benar mewujudkan sosok utuh mutu

      dan kepuasan yang diharapkan dari siswa

      f Input Manajemen

      Sekolah yang menerapkan MBS memiliki input manajemen yang memadai

      untuk menjalankan roda sekolah Kepala sekolah dalam mengatur dan

      mengurus sekolahnya menggunakan sejumlah input manajemen

      47

      Kelengkapan dan kejelasan input manajemen akan membantu kepala

      sekolah mengelola sekolahnya dengan efektif Input manajemen yang

      dimaksud meliputi tugas yang jelas rencana yang rinci dan sistematis

      program yang mendukung bagi pelaksanaan rencana ketentuan-ketentuan

      (aturan main) yang jelas sebagai panutan bagi warga sekolahnya untuk

      bertindak dan adanya system pengendalian mutu yang efektif dan efesien

      untuk meyakinkan agar sasaran yang telah disepakati dapat dicapai

      B Kerangka Pikir

      Kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di

      Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa merupakan suatu hal yang harus

      dilaksanakan dan tidak terpisahkan sesuai dengan konsep dan karakteristik MBS

      MBS yang mengetengahkan prinsip-prinsip yang demokratis partispatif

      dan akuntabilitas pada hakekatnya merupakan desentralisasi kewenangan yang

      lebih besar dalam mengelolah sekolahnya sehingga sekolah lebih mandiri lebih

      berdaya dalam mengembangkan program yang disesuaikan dengan potensi yang

      dimilikinya Dalam menerapkan kepemimpinan dalam pekerjaan dengan

      subdimensi membangun profesional kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan

      kewenangan kepada bawahannya sesuai dengan job description Dalam proses

      pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat botton up dan

      melalui tahapan-tahapan musyawarah dan rapat pola komunikasi bercorak

      terbuka dan berlangsung timbal balik sesuia dengan norma yang telah disepakai

      bersama Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru dan

      48

      tenaga kependidikan dan administratir sangat penting sehingga mereka

      bersemangat dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka

      meningkatkan mutu pendidikan

      Konsep MBS diharapkan dapat menciptakan pemimpin yang dapat

      memimpin membimbing mengontrol perilaku dan perasaan orang lain di bawah

      kepengawasannya dalam melaksanakan tugas sebagai pemimpin (leadership) di

      sekolah

      Menurur Suryadi (2009 7) bahwa khusus di sekolah dasar kepala sekolah

      selaku pemimpin diharapkan menerapkan MBS dalam melaksanakan program-

      program yang ada di sekolah secara mandiri untuk mencapai tujuan dan sasaran

      manajemen yang mencakup peran dan fungsi kepala sekolah sebagai

      a Edukator yaitu kepala sekolah melakukan bimbingan pengarahan kepada

      guru dan siswa dalam melaksanakan tugas atau kewajibannya serta selalu

      berusaha mengembangkan profesionalisme pendidik dan menjadi tauladan

      yang baik dalam berbagai hal

      b Leader yaitu kepala sekolah mampu menampilkan pribadinya memiliki

      visi dan misi serta mampu berkomonikasi dan mengmbil keputusan

      c Motivator yaitu kepala sekolah sering memberikan motivasi baik fisik

      maupun psikis Kepala sekolah tidak pelit memberikan penghargaan

      berupa pujian bila melihat bawahannya menerjakan tugas dengan baik dan

      menyampaikan teguran secara terhormat untuk perbaikan

      49

      BAGAN KERANGKA PIKIR

      C Definisi Operasional Variabel

      1 Kepemimpinan (Ledership) dalam pengertian umum adalah suatu proses

      mempengaruhi melalui kekuatan untuk mengarahkan dan mendorong

      seseorang atau kelompok agar mengerahkan tenaganya untuk mencapai

      sasaran yang dirumuskan bersama dalam hal memimpin membimbing

      mengontrol perilaku perasaan terhadap orang lain yang ada dibawah

      pengawasannya

      KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

      1 Edukator 2 Leader 3 Motivator

      PENERAPAN MBS

      1 Pelimpahan dan Distribusi kewenangan

      2 Mekanisme pembuatan keputusan

      3 Proses penetapan kebijakan

      4 Membangun pola komunikasi

      5 Melakukan pengawasan

      6 Memberikan motivasi dan suasana kerja yang kondusif

      50

      2 Efektivitas kepemimpinan adalah serangkaian kegiatan yang akan

      dilakukan oleh seorang pemimpin untuk mengukur tingkat pencapaian proses

      kepeimpinannya

      3 Manajemen Berbasis Sekolah adalah sebagai model manajemen yang

      memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah memberi

      fleksibilitaskeluwesan kepada sekolah dan mendorong partisipasi secara

      langsung warga sekolah

      4 Pelimpahan dan distribusi kewenangan

      Salah satu kompotensi profesional Kepala sekolah adalah menerapkan

      kepemimpinan dalam pekerjaandengan subdimensi mengembangkan

      profesional kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan kewenangan kepada

      bawahannya sesuai dengan job description

      5 Mekanisme pembuatan keputusan

      Pengambilan keputusan merupakan salah satu hal terpenting dalam

      manajemen Pengambilan keputusan tidak dapat dipisahkan dari

      kepemimpinan Untuk mengetahui mekanisme pembuatan keputusan yang

      dilakukan oleh kepala sekolah sebagai manajer

      6 Proses penetapan kebijakan

      Dalam mengambil suatu kebijakan kepala sekolah melaksanakan rapat

      khusus untuk menampung usulan dan aspirasiSebelum diambil kebijakan

      terlebih dahulu disosialisasikan kepada warga sekolah untuk menampung

      aspirasi maka dibuatlah kebijakan sambil memantu perkembangannya

      51

      7 Membangun pola komunikasi

      Untuk mengetahui bagaimana kepala sekolah dalam membangun pola

      komunikasi yaitu dengan komunikasi dua arah antara orang lain dan dirinya

      Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara

      dirinya dengan orang lain

      8 Melakukan pengawasan

      Kepala sekolah memiliki tugas untuk melakukan pengawasan pembinaan

      atau bimbingan kepada guru dan tenaga kependidikan serta administrator

      9 Memberikan motivasi dan membangun suasana kerja yang kondusif

      Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru tenaga

      kependidikan dan administratir sangat penting sehingga mereka bersemangat

      dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka meningkatkan mutu

      pendidikan Motivasi bisa diberikan dalam bentuk hadiah atau hukuman

      baik fisik maupun non-fisik Dalam memberikan motivasi kepala sekolah

      mempertimbangkan rasa keadilan dan kelayakan karena hal ini penting bagi

      kepala sekolah untuk menciptakan iklim yang kondusif

      10 Edukator yaitu kepala sekolah melakukan bimbingan pengarahan kepada

      guru dan siswa dalam melaksanakan tugas atau kewajibannya serta selalu

      berusaha mengembangkan profesionalisme pendidik dan menjadi tauladan

      yang baik dalam berbagai halsehingga dapat dicontoh anak didiknya

      11 Leader yaitu kepala Sekolah mampu menampilkan pribadinya memiliki visi

      dan misi serta mampu berkomonikasi dan mengambil keputusan

      52

      12 Motivator yaitu kepala sekolah sering memberikan motivasi baik fisik

      maupun psikis Kepala sekolah tidak pelit memberikan penghargaan berupa

      pujian bila melihat bawahannya mengerjakan tugas dengan baik dan

      menyampaikan teguran secara terhormat untuk perbaikan

      53

      BAB III

      METODE PENELITIAN

      A Desain dan Jenis Penelitian

      Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian kualitatif yaitu

      penelitian yang menggambarkan keadaan sebenarnya Dalam menganalisis data

      menggunakan model strategi analisis deskriptif

      B Lokasi dan Waktu Penelitian

      Lokasi penelitian dilaksanakan di sekolah yang ada di Kecamatan Manuju

      Kabupaten Gowa Adapun yang melatar belakangi sehingga lokasi tersebut

      ditetapkan sebagai objek yakni berdasarkan pertimbangan bahwa Kecamatan

      Manuju sejak tahun 2005 telah melaksanakan program MBS kerja sama

      Pemerintah Kabupaten Gowa dengan UNICEF Penelitian ini dilaksanakan sejak

      bulan September sampai bulan Nopember 2013

      C Fokus Penelitian dan Informan

      1 Fokus Penelitian

      Pada dasarnya yang dimaksud dengan fokus penelitian adalah jumlah

      keseluruhan objek yang dijadikan sebagai sasaran penelitian Untuk

      mendeskripsikan tentang data penelitian diperlukan objek data yang relevan

      dengan masalah yang diteliti Cara untuk mengumpulkan data dilakukan dengan

      meneliti seluruh anggota atau objek yang diharapkan dapat memberikan

      keterangan yang diperlukan seluruh anggota atau objek disebut informan Bila

      dikaitkan dengan keadaan objek penelitian ini maka yang menjadi sasaran

      54

      penelitian adalah 6 kepala sekolah dari 16 kepala sekolah di Kecamatan Manuju

      Kabupaten Gowa Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut

      Tabel 1

      Deskripsi Keadaan Informan Kepala Sekolah

      No Nama Kepala Sekolah Umur Pendidikan Tempat Tugas

      1 Hj Irnawati SPd 45 Tahun S1 SDI Pattallikang

      2 Asrul Bani SPd 51 Tahun S1 SDI Pattiro

      3 H Idris Dolo SPd 45 Tahun S1 SDI Tanakaraeng

      4 Muh Yunus SPdMSi

      44 Tahun S2 SDI Lata

      5 Muh Harun SPd 42 Tahun S1 SDI Kananga

      6 SudirmanSPdMM 45 Tahun S2 SD Uminda

      Data primer bulan September 2013

      2 Informan

      Informan penelitian adalah sasaran penelitian yang jumlahnya bisa tidak

      sama dengan keadaan secara menyeluruh dari fokus penelitian hanya

      menggambarkan secara kualitatif penelitian hal ini sesuai dengan penafsiran

      secara umum

      Berhubung pelaksanaan wawancara mendalam pada penelitian kualitatif

      memakai waktu yang lama maka jumlah informan yang dipakai dalam penelitian

      biasanya sangat terbatasUntuk mendapatkan informan kunci yang tepat sesuai

      dengan fokus penelitianmaka informan diambil berdasarkan perposif sampling

      (pengambilan informan sesuai kebutuhan) Sumber informasi dalam penelitian

      55

      diambil baik dari data primer maupun sekunder Sumber informasi kunci (Key

      informan) yaitu kepala sekolah dan sumber informasi penunjang (Supportive

      informan )yang terdiri dari gurukomite sekolah dan pengawas dengan perincian

      6 orang kepala sekolah 6 orang guru 4 orang komite dan 1 orang pengawas

      TKSD

      Tabel 2 Deskripsi Keadaan Informan Pengawas Ketua Komite dan Guru

      No Nama Informan Umur Jabatan

      1 Abd Azis SPd MM 52 tahun Pengawas TKSD

      2 N Dg Nakku 60 tahun Ketua komite

      3 H Sampara Rate SSos 47 tahun Ketua Komite

      4 Mustafa SPdi 40 tahun Ketua Komite

      5 Zainuddin 40 tahun Ketua Komite

      6 Marliang SPd 44 tahun Guru

      7 Muhammadong SPd 35 tahun Guru

      8 Basriati SPd 43 tahun Guru

      9 Abd RahmanSPd 43 tahun Guru

      10 Abd GaffarSPdi 40 tahun Guru

      11 Abd HafidSPd 43 tahun Guru Data primer bulan September 2013

      D Jenis dan Sumber Data

      Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder

      a Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari

      informan misalnya kepala sekolah guru komite sekolah siswa yang

      menjadi objek penelitian kepemimpinan

      56

      b Data Sekunder

      Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui dokumentasi pada sampel

      penelitian di Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa seperti daftar hadir dan

      hasil kerja lainnya Sumber data adalah para kepala sekolah guru komite

      sekolah orang tua siswa dan siswa di Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

      E Teknik Pengumpulan Data

      Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut

      1 Observasi hal ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan tentang

      kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS yang menjadi objek

      penelitian

      2 Wawancara dengan guru komite dan pengawas SD untuk mengungkap

      bagaimana proses kepemimpinan kepala sekolah dalam kinerja sekolah

      3 Dokumentasi untuk melihat bagaimana kualitas kepemimpinan kepala

      sekolah dalam penerapan MBS yang dimaksud dengan melihat dokumen-

      dokumen sebagai hasil dari pekerjaannya

      4 Kuesioner berupa penyataan tertutup dengan menggunakan skala Likert

      untuk mengungkap variabel kepemimpinan kepala sekolah dalam

      penerapan MBS

      F Teknik Analisis Data

      Moleong (2011330) mengemukakan dalam proses analisis data dimulai

      dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu

      observasi wawancara dokumentasi dan kuesioner Setelah itu mengadakan

      reduksi data yang dilakukan dengan membuat abstraksi yaitu usaha membuat

      57

      rangkuman kemudian menyusunnya dalam satuan-satuan sambil membuat

      pengelolaan data Dalam proses analisis data penelitian kualitatif terdapat 3

      komponen penting yaitu reduksi data sajian data dan penarikan kesimpulan atau

      verifikasi

      Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis

      interaktif yaitu analisis yang dilakukan dalam bentuk interaktif dari para kepala

      sekolah guru-guru dan komite sekolah Peneliti menggunakan analisis interaktif

      dengan alasan karena dalam penelitian kualitatif menggunakan proses siklus yaitu

      pada waktu pengumpulan data peneliti selalu membuat reduksi data dan sajian

      data kemudian data tersebut dikumpulkan berupa notescatatan di lapangan yang

      terdiri dari berbagai deskripsi dan refleksi Pemeriksaan keabsahan data dengan

      triangulasi Pemeriksaan keabsahan data dengan triangulasi menurut Moleong

      (2011330) adalah teknik pemeriksaan data dengan memanfaatkan sesuatu yang

      lain untuk membandingkan dari berbagai sudut sehingga dicapai suatu

      keabsahan (validitas) yang tinggirdquo Untuk mengecek kebenaran data dalam

      penelitian ini digunakan tiga teknik triangulasi yang dikemukakan Sugiyono

      (2009125) yaitu Triangulasi sumber triangulasi waktu triangulasi teknik dan

      member chek

      58

      BAB IV

      HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

      Dalam bab ini akan ditampilkan data dari pembahasan menyangkut

      variabel penelitian sebagai tindak lanjut dari hasil pengumpulan data dengan

      instrumen wawancara observasi dan dokumentasi Setelah melakukan penelitian

      langsung terhadap sasaran penelitian yang telah ditetapkan dalam batasan dan

      rumusan masalah sesuai prosedur metode penelitian yang telah ditetapkan

      A Deskripsi Lokasi Penelitian

      Data yang disajikan dalam penelitian ini adalah data tentang

      Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan MBS di Sekolah Dasar

      Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

      1Gambaran Tentang Keadaan Sekolah Dasar di Kecamatan Manuju

      Berdasarkan hasil wawancara dengan berbagai pihak antara lain kepala

      sekolah guru komite sekolah pengawas dan kompenen sekolah lainnya serta hasil

      studi dokumentasi diperoleh gambaran umum sekolah dasar yang ada di

      Kecamatan Manuju sebagai berikut

      a Jumlah sekolah dasar 17 sekolah yang melaksanakan pengelolaan berdasarkan

      program kerja yang di tuangkan dalam RKSRKAS yang ditetapkan melalui

      rapat kerja tahunan atau musyawarah dengan melibatkan semua komponen

      sekolah seperti kepala sekolahgurustaforang tua siswakomite sekolah

      dengan pihak-pihak lainnya yang terkait

      b Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya sebagai lembaga formal di

      bawah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga berupaya dengan

      59

      Meningkatkan peran dan sekolah dalam pengembangan ilmu

      pengetahuan melalui peningkatan kualitas dan sumber daya

      kependidikan

      Memberikan bekal kemamupuan dasar sebagai perluasan serta

      peningkatan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di

      sekolah

      Mempersiapkan out put untuk mengikuti pendidikan selanjutnya

      Dalam melaksanakan tugas pokok tersebuttelah mennyusun sebuah

      rencana strategis untuk 4 tahun kedepan yang dijabarkan dalam rencana

      kerja sekolah dalam bentuk tahunan (RKT) dengan membuat

      visimisitujuan dan sasaran

      Salah satu kompotensi profesional kepala sekolah adalah menerapkan

      kepemimpinan dalam pekerjaandengan subdimensi mengembangkan profesional

      kebijaksanaan sekolahdan mendistribusiakan kewenangan kepada bawahannya

      sesuai dengan joc description

      2 Kepala sekolah

      Kepala sekolah mempunyai tugas memimpin dan bertanggung jawab

      terhadap seluruh kegiatan pembelajaran di sekolah Kepala sekolah berfungsi dan

      bertugas sebagai edukator pemimpinleader motivator rincian tugasnya sebagai

      berikut

      1 Kepala sekolah sebagai Edukator

      Kepala sekolah selaku edukator bertugas melaksanakan proses belajar

      mengajar secara efektif dan efisien (lihat tugas guru)

      60

      2 Kepala sekolah selaku PimpinanLeader

      a Dapat dipercaya jujur dan bertanggungjawab

      b Memahami kondisi kondisi guru karyawan dan siswa

      c Memiliki visi dan memahami misi sekolah

      d Mengambil keputusan urusan intern dan ekstern sekolah

      e Membuat mencari dan memilih gagasan baru

      3 Kepala sekolah sebagai Motivator

      a Mengatur ruang kantor yang konduktif untuk bekerja

      b Mengatur ruang kantor yang konduktif untuk KBMBK

      c Mengatur ruang laboratorium yang konduktif untuk praktikum

      d Mengatur ruang perpustakaan yang konduktif untuk belajar

      e Mengatur halamanlingkungan sekolah yang sejuk dan teratur

      f Menciptakan hubungan kerja yang harmonis sesama guru dan karyawan

      g Menciptakan hubungan kerja yang harmonis antar sekolah dan lingkungan

      h Menerapkan prinsip penghargaan dan hukum Dalam melaksanakan

      tugasnya kepala sekolah dapat mendelegasikan kepada guru yang

      dianggap senior

      Untuk mencapai tujuan secara optimal diperlukan adanya jadwal kerja kepala

      sekolah yang meliputi kegiatan rutin harian mingguan bulanan

      semesteran dan tahunan

      1 Kegiatan Harian

      a Memeriksa daftar hadir guru tenaga teknis pendidikan dan tenaga tata

      usaha

      61

      b Mengatur dan memeriksa kegiatan 5K di sekolah (Keamanan Kebersihan

      Ketertiban Keindahan dan Kekeluargaan)

      c Memeriksa program satuan pelajaran guru dan persiapan lainnya yang

      menunjang proses belajar mengajar

      d Menyelesaikan surat-surat menerima tamu dan menyelenggarakan

      pekerjaan kantor lainnya

      e Mengatasi kasus yang terjadi pada hari itu

      2 Kegiatan Mingguan

      a Upacara bendera pada hari Senin dan hari istimewa lainnya

      b Memeriksa agenda dan menyelesaikan surat-surat

      c Mengadakan rapat dengan guru-guru pada hari Sabtu

      d Memeriksa keuangan sekolah

      e Mengatur menyediakan perlengkapan lainnya

      3 Kegiatan bulanan

      a Mengecek penyelesaian kegiatan laporan bulanan rencana keperluan

      perlengkapan kantor sekolah dan rencana belanja bulanan

      b Melaksanakan pemeriksaan umum antara lain

      - Agenda kelas

      - Daftar hadir guru dan pegawai tata usaha

      - Kumpulan bahan evaluasi berikut bahan analisisnya

      - Kumpulan program satuan pelajaran

      - Diagram pencapaian kurikulum

      - Diagram daya serap muridsiswa

      62

      - Buku catatan pelaksanaan harian

      - Memberikan petunjuk catatan kepada guru-guru tentang siswa

      yang perlu diperhatikan kasus yang perlu diketahui dalam rangka

      kegiatan pembinaan siswa

      c Penutupan buku

      d Pertanggung jawaban keuangan

      e Evaluasi terhadap persediaan penggunaan dan bahan praktek

      f Kegiatan semester

      g Menyelenggarakan perbaikan alat sekolah alat kantordan alat

      praktek

      h Mengecek pengisian buku induk siswa

      B Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan MBS

      Berikut ini akan diuraikan hasil kajian lapangan yang berkaitan dengan

      variabel penelitian yaitu Kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS

      Tampilan kepemimpinan kepala sekolah diperoleh dari hasil wawancara langsung

      baik dengan kepala sekolah maupun dengan elemen lain yang masih dalam

      lingkup sekolah Penerapan MBS merupakan bukti fisik hasil tampilan kepala

      sekolah dan komponen lainnya dalam kaitannya dengan pengelolaan pendidikan

      Bukti fisik MBS ini dikumpulkan berdasarkan pedoman observasi yang diisi

      langsung oleh peneliti pada saat mengadakan uji lapangan

      Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan kepala sekolah guru

      komite sekolahdan pengawas seputar upayanya dalam memajukan sekolah yang

      terindikasikan melalui peranan kepala sekolah sebagai edukator leader dan

      63

      motivator diperoleh jawaban rata-rata positif seperti pertanyaan tentang

      peranannya

      1 Kepala sekolah sebagai edukator

      Kepala sekolah ternyata telah sedang dan terus melakukan upaya

      bimbingan pengarahan kepada guru dan siswa dalam melaksanakan tugas atau

      kewajibannya serta selalu berusaha mengembangkan profesionalisme pendidik

      dan menjadi tauladan yang baik dalam berbagai hal

      Pelaksanaan MBS pada tingkat sekolah kepala sekolah sebagai figur

      kunci dalam mendorong perkembangan dan kemajuan sekolah Kepala sekolah

      sebagai pendidik selain mengatur sekolah secara umum juga memberikan

      pembelajaran baik pada guru dan siswai oleh karena itu maka kepala sekolah

      juga menjadi guru dalam bidang bimbingan dan penyuluhan Membimbing guru

      dalam menyusun melaksanakan program pembelajaran sampai tehnik evaluasi

      bagian dari pekerjaan yang dilaksanakan oleh kepala sekolah

      Dalam rangka mengarahkan dan membimbing siswa dalam kegiatan ekstra

      kuriluler kepala sekolah juga mengirimkan siswai untuk mengikuti perlombaan

      hal ini dimaksudkan untuk membekali siswai nya pengetahuan baru dan

      pengalaman juga untuk mengembangkan kemampuan komunikasi intra dan

      antarpersonal Dalam kerangka mengimplementasikan MBS kepala sekolah juga

      menginformasikan apa yang telah diraih oleh sekolah berupa prestasi-prestasi baik

      guru atapun siswa sebagai akuntabilitas publik kepada stakeholder di luar sekolah

      Dengan demikian peningkatan profesionalisme guru tidak luput dari perhatian

      kepala sekolah seperti mengikutsertakan guru-guru dalam berbagai penataran dan

      64

      pelatihan Peran kepala sekolah sebagai pendidik dalam bingkai pelaksanaan

      MBS

      Kepala sekolah juga memberi contoh dalam mendidik misalkan dengan

      mengajar 6 jam seminggu sebelum mengajar kepala sekolah membuat program

      tahunan program semester syllabus rencana pembelajaran analisis sistem

      evaluasi Hal ini dilakukan untuk memberi tauladan kepada rekan kerja atau guru-

      guru yang lain

      2 Kepala sekolah sebagai leader

      Mampu menampilkan pribadinya memiliki visimisi serta mampu

      berkomunikasi dan mengambil keputusan Salah satu fungsi kepala sekolah adalah

      sebagai pemimpin Sifat-sifat kepala sekolah sebagaimana diurai di atas telah

      menunjukan sikap sebagai seorang pemimpin yang demokratis misalkan dalam

      mengambil keputusan selalu didasarkan pada hasil musyawarah dengan semua

      komponen dan dapat mendengarkan suara-suara yang dari bawah Kepala sekolah

      sudah melakukan proses pengarahan dan mempengaruhi berbagai aktifitas yang

      berhubungan dengan tugas-tugas guru dan semua aktifitas sekolah

      Mengatur orang adalah suatu hal yang kompleks karena orang yang diatur

      (bawahan) dan orang yang mengatur (pemimpin) sering mempunyai penadapat

      pengalaman kematangan jiwa kemauan dan kemampuan menghadapi situasi

      yang berbeda Kepala sekolah juga dalam menghadapi keadaan tersebut sering

      melihat situasi dan kondisi sebelum mengambil keputusan yang tepat

      Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa kepala sekolah memiliki

      kematangan baik dari sisi pekerjaan ataupun psikologis Dalam hal ini kepala

      65

      sekolah dengan kematangan pekerjaannya memiliki pengetahuan dan pengalaman

      untuk melaksanakan tugas-tugasnya dan dengan kematangan psikologis dapat

      memotivasi orang lain untuk melakukan pekerjaan

      Kepala sekolah mempunyai pola kepemimpinan yang bersifat demokratis

      dan situasional yang didukung oleh sistem organisasi dengan ciri-ciri antara lain

      1) dalam mengambil kebijakan selalu dilakukan musyawarah terlebih dahulu

      dengan komponen sekolah 2) organisasi sekolah telah berbadan hukum dalam

      bentuk yayasan 3) kegiatan sekolah berjalan secara vertical dan horizontal

      Kepemimpinan kepala sekolah tumbuh berkembang atas dasar

      kompetensi yang dimiliki berupa

      a) kompetensi profesional meliputi menyusun perencanaan madarsah

      mengelola kelembagaan sekolah menerapkan kepemimpinan dalam

      pekerjaan mengelola sarana dan prasarana mengelola tenaga kependidikan

      mengelola hubungan sekolah dan masyarakat mengelola sistem informasi

      sekolah mengelola kesiswaan mengelola pengembangan kurikulum dan

      kegiatan belajar mengajar mengelola ketatausahaan dan keuangan sekolah

      melakukan supervisi melakukan evaluasi dan menciptakan budaya dan iklim

      kerja yang kondusif

      b) kompetensi wawasan kependidikan dan manajemen meliputi

      menguasai landasan pendidikan menguasai kebijakan pendidikan dan

      menguasai konsep kepemimpinan dan manajemen pendidikan

      c) kompetensi kepribadian berupa bertaqwa kepada Tuhan YME berakhlak

      mulia memiliki etos kerja yang tinggi bersikap terbuka berjiwa pemimpin

      66

      mampu mengendalikan diri mampu mengembangkan diri dan memiliki

      integritas kepribadian dan 4) kompetensi sosial meliputi mampu bekerja

      sama denganorang lain berpartisipasi dalm kegiatan kelembagaan dan

      berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan sesuai dengan job description

      yang telah dibuat kepala sekolah mendistribusikan tugas dan kewenangan

      kepada komponen-komponen sekolah Hal ini dilakukan untuk mencapai

      tujuan secara efektif dan efisien karena kepemimpinan yang efektif dapat

      melibatkan dan menggerakan semua komponen atau stakeholders Kepala

      sekolah dalam menggerakan komponen-komponen sekolah selain dengan

      memberikan petunjuk dan pengarahan juga memberikan contoh kepada

      bawahan yang merupakan rekan kerja Beliau sadar bahwa sulit untuk

      mencapai visi dan misi sekolah tanpa bekerja sama dan sama-sama kerja

      dengan diarahkan dan diberi tauladan Sebagai seorang yang bijaksana dalam

      mengambil keputusan Biasanya kepala sekolah mendengarkan masukan-

      masukan sebagai data untuk dianalisis Dalam membuat keputusan pada

      tingkat sekolah dalam kerangka MBS pertama kepala sekolah berkonsultasi

      dengan komite sekolah yang terdiri dari kepala sekolah sendiri pengawas

      perwakilan guru orang tua siswa anggota masyarakat dan staf sekolah

      Kedua komite melakukan pengukuran kebutuhan sekolah Ketiga komite

      mengembangkan perencanaan tindakan yang mencakup tujuan dan sasaran

      yang terukur Keempat mengambil keputusan dengan mendengarkan saran-

      saran dari komite Untuk mengambil keputusan yang rasional dibutuhkan

      kreativitas Kreativitas memungkinkan kepala sekolah lebih menghargai dan

      67

      memahami masalah termasuk melihat masalah yang tidak dapat dilihat orang

      lain

      3 Kepala sekolah sebagai motivator

      Sering memberikan motivasi baik berupa fisik maupun psikis Kepala

      sekolah tidak pelit memberikan penghargaan berupa pujian bila melihat

      bawahannya mengerjakan tugas dengan baik dan juga menyampaikan teguran

      secara terhormat untuk perbaikan Motivasi merupakan kegiatan yang

      mengakibatkan menyalurkan dan memelihara manusia

      Kepala sekolah menyadari betul bahwa motivasi subyek yang penting bagi

      seorang pemimpinmaka kemudian kepala sekolah berusaha bagaimana dapat

      menggerakan orang lain untuk mencapai tujuan Sifat-sifat kepala sekolah juga

      cukup dikagumi dengan keikhlasan dan kesabarannya oleh guru-guru hidup yang

      sederhana menjadi kepribadiannya bersikap tawakal dan pengabdian yang penuh

      dedikasi Dalam menciptakan suasan kerja yang kondusif dan dapat menjadi

      panutan bagi komponen sekolah Peranan inovator ditunjukan dalam bentuk

      kemampuan membangun inovasi mengadopsi atau memodifikasi gagasan baru

      yang berguna bagi kepentingan sekolah Berkaitan perannya sebagai inovator

      kepala sekolah mampu mengatur lingkungan sekolah dan menciptakan hubungan

      kerja yang harmonis dan kondusif

      Hasil wawancara dengan dengan pedoman model kedua berkaitan dengan

      pertanyaan seputar kewenangan kepala sekolah mekanisme pembuatan

      keputusan proses penetapan keputusan pola komunikasi proses pengawasan

      68

      proses aktualisasi idesaran pemberian motivasi kondisi kesetiaan dan suasana

      kerja Item-item tersebut disampaikan oleh IRN Oktober 2013

      Sebagai kepala sekolah ia senantiasa mengedepankan musyawarah dan

      konsultasi kepada komite sekolah Pembuatan keputusan dan proses penetapan

      kebijakan juga dilakukan berdasarkan masukan dari semua elemen sekolah Pola

      komunikasi yang dikembangkan pula bercorak terbuka dan berlangsung timbal

      balik sesuai dengan norma yang disepakati bersama

      Proses pengawasan bersifat wajar dan sesuai dengan standar norma yang

      seharusnya Ide dan saran dari semua urusan terus dikembangkan untuk lebih

      menyempurnakan program sekolah Pembagian tugas mengajar dan lainnya

      ditetapkan berdasarkan forum rapat yang demokratis Dalam hal pemberian

      motivasi kepala sekolah tidak enggan memberikan pujian dan terus mendorong

      prestasi para guru dan staf sesuai kemampuan masing-masing Kesetiaan seluruh

      aparat kepada kepala sekolah berlangsung secara wajar dengan nuansa

      tenggangrasa dan teposeliro Suasana kerja berlangsung penuh kekeluargaan

      kompak dan solid dalam menggalang keberhasilan sekolah untuk mencapai

      tujuan

      Jawaban pengawas seputar kepemimpinan kepala sekolah adalah sebagai

      berikut Kewenangan dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar bersifat

      luwes dan terbuka artinya kewenangan lebih banyak didelegasikan kepada

      bawahan sebatas yang mampu dikerjakan Mekanisme pembuatan keputusan dan

      penetapan kebijakn berciri bottom up yang berarti memperhatikan masukan atau

      saran dari bawah Pola komunikasi berjalan dua arah (komunikatif) sehingga

      69

      setiap masalah apapun dapat dipecahkan bersama Proses pengawasan sesuai

      dengan job discription tata tertib yang telah disepakati bersama

      Aktualisasi idesaran dari semua unsur sekolah terus meningkat seiring

      dengan kesempatan yang dibuka secara lebar oleh kepala sekolah Pembuatan

      surat keputusan pembagian tugas guru dan staf terlebih dahulu didiskusikan

      dengan berbagai pihak terkait agar terus terpelihara tanggungjawab dan rasa

      memiliki

      Potensi yang dimiliki oleh sumber daya sekolah terus dibina dan

      dikembangkan demi optimalnya hasil kinerja yang diraih Kondisi kesetiaan dan

      suasana kerja menunjukkan pola kolegialitas dengan merasa ikhlas beramal dan

      penuh kesejukan

      Salah seorang guru mengemukakan pendapatnya tentang prototype kepala

      sekolahnya antara lain meskipun sudah lazim seorang pimpinan memiliki

      kewenangan yang luas atau otonom namun beliau lebih menghargai potensi yang

      dimiliki stafnya sehingga tidak sedikit terjadi pelimpahan wewenang Proses

      pembuatan keputusan dan kebijakan melaui tahapan-tahapan yang kesemuaannya

      ditempuh dengan musyawarahrapat komite atau dewan guru Bentuk komunikasi

      dijalankan secara dialogis dan multi arah dalam arti mengacu kepada potensi

      yang dimiliki oleh komite sekolah atau guru dan staf Proses pengawasan

      berlangsung melalui evaluasi tugas mengajar persiapan pemeriksaan mengajar

      dan evaluai secara keseluruhan yang berkaitan dengan mutu pendidikan Proses

      aktualisasi idesaran antara lain berupa penampungan aspirasi musyawarah

      langsung dan evaluasi substansi ide atau saran Mekanisme pembagian tugas

      70

      bersandarkan pada rencana program dan struktur sekolah yang ada

      Terselenggaranya pembagian tugas atas kontrak tugas selama 1 (satu) tahun

      ajaran Pemberian motivasi diwarnai oleh penghargaan terhadap staf untuk

      mengikuti diklat seminar diskusi panel dan kegiatan positif lainnya Pendapat

      Kepala Urusan Tata Usaha tentang figur kepala sekolah adalah Menyangkut

      kewenangan beliau tidak menjadikan dirinya pemegang kewenangan mutlak

      tetapi tidak sedikit kewenangan yang dilimpahkan kepada bawahannya Proses

      pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat bottom up

      melalui tahapan musyawarah dan rapat Pola komunikasi yang terjadi antar unsur

      sekolah secara timbal balik serta bersifat terbuka sesuai dengan norma yang

      disepakati bersama Proses pengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah

      mengarah kepada sikap tingkah laku atau perbuatan yang dilakukan oleh guru

      staf dan siswa secara wajar sesuai dengan standar Kepala sekolah sangat peduli

      terhadap masukan ide dan saran dari semua komponen sekolah karena sangat

      berguna dalam menambah referensi pada saat pembuatan keputusan dan

      penetapan kebijakan Mekanisme pembagian tugas berjalan menurut permintaan

      yang dikaitkan dengan kondisi sekolah melalui forum rapat yang demokratis

      Beliau selalu berkesempatan memberikan motivasi dan mendorong prestasi guru

      dan staf menuju hasil kerja yang optimal Kepala sekolah membiasakan

      mengedepankan tenggang rasa dan tepo seliro sehingga terbangun kondisi

      tanggungjawab dan suasana kerja yang kompak solid penuh kekeluargaan saling

      percaya serta saling menghormati dan menghargai

      71

      C Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah

      1 Pelimpahan dan Distribusi kewenangan

      Salah satu kompotensi profesional kepala sekolah adalah menerapkan

      kepemimpinan dalam pekerjaan dengan subdimensi mengembangkan profesional

      kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan kewenangan kepada bawahannya

      sesuai dengan job description

      Dalam hal ini sebagai mana disampaikan informan A sebagai berikut

      Saya menggunakan kewenangan sesuai dengan aturan main yang telah disepakati dan tunduk terhadap aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Saya juga menyusun struktur organisasi dan sesuai kewenangan yang saya miliki saya memilih orang yang kompeten untuk menjalankan tugas kemudian saya membuat job deskription dan semua pekerjaan dibagi habis sesuai dengan fungsinya masing-masing

      (Wawancara dengan informan IRN Oktober 2013)

      Untuk menguatkan pernyataan yang disampaikan oleh informan IRNmaka

      dapat dikutip hasil wawancara dengan informan guru yaitu

      Kewenangan yang dimiliki oleh kepala sekolah seharusnya kewenangan yang luas dan otonom karena menjadi figur sentral dalam memegang kewenangan yang ada di sekolah sesuai dengan jabatan akan tetapi kepala sekolah tidak demikian beliau lebih menghormati dan menghargai seluruh potensi yang ada dengan melimpahkan sebgaian wewenangnya sesuai dengan tingkatannya

      (Wawancara dengan informan MLG Oktober 2013)

      Beberapa kewenangan kepala sekolah diantaranya kepala sekolah sebagai

      pemimpin formal yakni kepala sekolah dipilih dan diangkat oleh pemerintah

      dan diserahi tanggungjawab untuk mengelola segala sesuatu yang melekat pada

      72

      lembaga tersebut diangkat dengan surat keputusan oleh atasan yang mempunyai

      kewenangan dalam pengangkatan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang

      berlaku

      Secara hirarkis mempunyai atasan atasan yang lebih tinggi dan memilki

      bawahan

      Memiliki hak kepangkatan gaji dan karier

      Terikat oleh kewajiban peraturan dan ketentuan yang berlaku

      Berkewajiban dan bertanggungjawab atas keberhasilan sekolah dalam

      pencapaian tujuan

      Kepala sekolah bertanggungjawab terhadap kelancaran pelaksanaan proses

      pembelajaran di sekolah Untuk melaksanakan fungsinya dengan baik maka

      kepala sekoah harus memahami menguasai dan mampu menganalisis kebutuhan-

      kebutuhan sekolah dalam usaha meningkatkan kualitas proses pembelajaran

      Kepala sekolah sebagai pemimpin harus berperan aktif dan kreatif secara optimal

      dalam melibatkan berbagai komponen khususnya guru sebagai tenaga pengajar

      murid sebagai subjek didik sarana dan fasilitas sekolah lainnya

      Kepala sekolah memiliki kewenangan yang luas untuk menyelenggarakan pelaksanaan proses belajar mengajar sesuai dengan aturan yang dibuat oleh segenap keluarga besar tetapi dia tidak bertindak secara otoriter akan tetapi lebih bersifat terbuka dengan banyak mendelegasikan wewenang kepada orang lain atau ldquobawahanrdquo sebatas yang mampu dikerjakan

      (wawancara dengan informan AHFD Oktober 2013)

      Komite memberi kewenangan penuh kepada kepala sekolah untuk menyelenggarakan pelaksanaan proses belajar mengajar sesuai dengan aturan Komite dilibatkan dalam berbagai keputusan penting yang

      73

      menyangkut kemajuan kualitas pendidikan di SD (Wawancara dengan informan NDN Oktober 2013)

      Kedudukan komite dalam sekolah merupakan unsur yang sangat penting

      dan merupakan salah satu pilar MBS Jika dulu masyarakat hanya sebagai objek

      atau sasaran pendidikan maka sekarang komite atau masyarakat dijadikan sebagai

      mitra atau subjek dengan kata lain pemerintah dan masyarakat bersinerji

      membangun pendidikan

      Untuk itu komite telah masuk dalam struktur kependidikan di sekolah secara

      formal yang ditandai dengan keikutsertaan komite dalam beberapa komponen

      administrasi kepala sekolah seperti yang dilakukan di beberapa sekolah di

      Kecamatan Manuju

      Jadi jika kita sudah memahami komite sebagai bagian dari keluarga besar

      pendidikan maka tugas kepala sekolah bersama dengan guru menjalankan

      program yang telah disusun bersama sesuai mekanisme Dari hasil wawancara

      dengan informan tersebut di atas penulis melihat bahwa sesuai dengan job

      description yang telah dibuat kepala sekolah mendistribusikan tugas dan

      kewenangan kepada kompon-komponen sekolah Hal ini dilakukan untuk

      mencapai tujuan secara efektif dan efisien karena kepemimpinan yang efektif

      dapat melibatkan dan menggerakkan semua komponen atau stakeholder

      Sekolah dalam menggerakkan komponen-komponen sekolah selain

      dengan memberikan petunjuk dan pengarahan juga memberikan contoh kepada

      bawahan yang merupakan rekan kerja Kepala sekolah sadar bahwa sulit untuk

      mencapai visi dan misi sekolah tanpa bekerja sama dan sama-sama kerja dengan

      diarahkan dan diberi tauladan

      74

      Salah seorang guru mengemukakan pendapatnya tentang protatif kepala

      sekolahnya antara lain meskipun sudah lazim seorang pemimpin memiliki

      kewenangan yang luas atau otonom namun kepala sekolah lebih menghargai

      potensi yang dimiliki stafnya sehingga tidak sedikit terjadi pelimpahan

      wewenang Selanjunya mekanisme pembagian tugas berdasarkan pada rencana

      program dan struktur sekolah yang ada Terselenggaranya pembagian tugas atas

      kontrak selama satu tahun ajaran Mekanisme pembagian tugas berjalan

      menurut permintaan yang dikaitkan dengan kondisi sekolah melalui forum rapat

      yang demokratis

      Dalam kerangka implementasi MBS kepala sekolah melakukan

      Pertama Perencanaan dengan matang dengan menentukan tujuan dan strategi

      untuk mencapai tujuan Kedua Mengorganisasikan kepala sekolah mendesain

      dan membuat struktur organisasi termasuk dalam menjalankan pekerjaan dan

      mencari sumber daya pendukung yang paling sesuai seperti Bendahara

      pustakawan pembina pramuka pembina UKS dan kepanitiaan baik permanen

      maupun temporer

      Dari hasil kajian tersebut di atas menurut penulis ada beberapa point yang

      dapat diperoleh oleh kepala sekolah bila ia melakukan pelimpahan dan distribusi

      kewenangan itu diantaranya adalah

      1 Pelimpahan kewenangan memungkinkan manajer (kepala sekolah)

      dapat mencapai lebih dari bila ia mengerjakan semuanya dengan

      sendiri Delegasi wewenang dari atasan kepada bawahan merupakan

      proses yang diperlukan dalam meningkatkan efisiensi penyelesaian

      seluruh tugas-tugas dan tanggung dan jawab

      75

      2 Pelimpahan kewenangan memungkinkan manajer (kepala sekolah)

      memusatkan tenaganya pada tugas-tugas prioritas yang lebih penting

      3 Pelimpahan kewenangan memungkinkan bawahan (guru pegawai)

      untuk tumbuh dan berkembang bahkan dapat digunakan sebagai alat

      untuk belajar dari kesalahan

      4 Pelimpahan kewenangan dibutuhkan karena manajer tidak selalu

      mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan

      Mereka mungkin menguasai ldquothe big picturerdquo tetapi tidak cukup

      terperinci

      Sejalan dengan tiori Sondang P Siagian mengemukakan

      ldquoBetapapun seorang eksekutif berusaha untuk melakukan tugasnyadapat

      dipastikan bahwa ia tidak akan mampu melakukan semua tugas tersebut

      sendirian Bahkan semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi ia

      semakin memerlukan bantuan semakin banyak pihak meskipun pada analisa

      terakhir tanggungjawab untuk mengambil keputusan dalam mengemudikan

      organisasi terletak dipundaknya seorang Hal ini merupakan kenyataan pada

      semua bentuk dan jenis organisasi Oleh karena itu salah satu ciri yang perlu

      dimiliki oleh seorang eksekutif adalah keberaniannya untuk mendelegasikan

      wewenangnya sebagian kepada para eksekutif yang lebih rendah tingkat

      kedudukannya dan jabatannya dalam organisasirdquo

      2 Mekanisme Pembuatan Keputusan

      Pengambilan keputusan merupakan salah satu hal terpenting dalam

      manajemen Pengambilan keputusan tidak dapat dipisahkan dari kepemimpinan

      Untuk mengetahui mekanisme pembuatan keputusan yang dilakukan oleh kepala

      76

      sekolah sebagai manajer maka dapat dilihat sebagaimana yang diungkapkan oleh

      informan A B adalah sebagai berikut

      Langkah-langkah yang biasa saya lakukan adalah melalui musyawarah kecuali dalam hal-hal tertentu yang sifatnya mendesakterpaksa (emergensi) saya mengambil keputusan sebagai seorang pemimpin saya harus sering mengambil keputusan dengan mengambil resiko terkecil dan kemaslahatan yang banyak dengan meminta masukan dari para guru (Wawancara dengan informan A B Oktober 2013)

      Menurut penulis tehnik pengambilan keputusan seperti yang dilakukan

      oleh beberapa kepala sekolah ini dilandasi oleh keyakinan bahwa jika seseorang

      dilibatkan dalam pengambilan keputusan maka yang bersangkutan akan ada rasa

      memiliki terhadap keputusan tersebut sehingga yang bersangkutan akan

      bertanggungjawab untuk mencapai tujuan sekolah singkatnya makin besar tingkat

      partisipasi makin besar pula rasa memiliki dan makin besar rasa memiliki makin

      besar pula rasa tanggungjawab dan makin besar rasa tanggungjawab makin besar

      pula dedikasinya Tentu saja pelibatan warga sekolah dalam pengambilan

      keputusan harus mempertimbangkan keahlian dan relevansinya dengan tujuan

      pengambilan keputusan sekolah

      Pengambilan keputusan merupakan salah satu konsep dasar dari MBS

      Adapun yang dimaksud pengambilan keputusan adalah suatu cara untuk

      mengambil keputusan melalui penciptaan lingkungan yang terbuka dan

      demokratis dimana warga sekolah didorong untuk terlibat langsung dalam proses

      pengambilan keputusan yang dapat berkonstribusi terhadap pencapaian tujuan

      sekolah Esensi proses pengambilan keputusan adalah untuk mencari wilayah

      kesamaan antara kelompok-kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah

      77

      yaitu kepala sekolah guru siswa orang tua siswa dan pemerintahyayasan

      Wilayah kesamaan inilah yang menjadi modal dasar untuk menumbuhkan rasa

      memiliki bagi semua kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah dan ini

      dapat dilakukan secara efektif melalui pelibatan semua kelompok kepentingan

      dalam proses pengambilan keputusan

      Menurut penulis bahwa kepala sekolah sebagai leader mampu

      menampilkan pribadinya memiliki visi dan misi serta mampu berkomunikasi dan

      mengambil keputusan Salah satu fungsi kepala sekolah adalah sebagai pemimpin

      sifat-sifat kepala sekolah sebagaimana diuraikan di atas telah menunjukkan sikap

      sebagai seorang pemimpin yang demokratis misalnya dalam mengambil

      keputusan selalu didasarkan pada hasil musyawarah dengan semua

      komponen dan dapat mendengarkan suara-suara yang dari bawah

      Sebagai seorang kepala sekolah memutuskan sesuatu yang menyangkut

      sekolah tersebut harus dengan jalan musyawarah sebab sebagaimana telah diatur

      dalam mekanisme pendidikan juga telah diamatkan UUD 1945 dimana seluruh

      warga negara berhak dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa Keputusan

      yang sifatnya insidentil dapat diminimalisir dengan adanya program penyusunan

      RKS dan RKAS yang dibuat satu tahun atau lebih sebagai acuan sekolah agar

      kegiatan yang nantinya dilaksanakan sistematis dan terkoordinasi Dengan

      demikian adanya skedul yang telah disusun dan disahkan oleh sekolah dan pihak

      terkait maka diharapkan indikator yang diharapkan dapat tercapai tanpa harus

      menerima konsekwensi yang besar sebab semua telah dipetakan dengan baik

      Untuk menguatkan pernyataan yang disampaikan oleh informan AB maka dapat

      dikutip hasil wawancara dengan informan guru yaitu

      78

      Pembuatan keputusan cenderung bersifat bottom up dengan mekanisme pertama mengidentifikasi berbagai komponen yang menjadi bahan pembuatan keputusan dari seluruh komunitas sekolah kedua pengumpulan dan pemilihan komponen-komponen sesuai dengan skala prioritas ketiga mempersiapkan draft pembuatan keputusan untuk dibahas pada proses penetapan kebijakan

      (Wawancara dengan informan AR Oktober 2013)

      Kepala sekolah dalam pandangan guru sebagai seorang yang bijaksana

      dalam mengambil keputusan biasanya kepala sekolah mendengarkan masukan-

      masukan sebagai data untuk dianalisis Dalam membuat keputusan pada tingkat

      sekolah dalam kerangka MBS Pertama kepala sekolah berkonsultasi dengan

      komite sekolah yang terdiri dari kepala sekolah sendiri pengawas perwakilan

      guru orang tua siswa anggota masyarakat dan staf sekolah Kedua komite

      melakukan pengukuran kebutuhan sekolah Ketiga komite mengembangkan

      perencanaan tindakan yang mencakup tujuan dan sasaran yang terukur

      Keempat mengambil keputusan dengan mendengarkan saran-saran dan komite

      Sejak adanya MBS masyarakat bebas mengungkapkan unek-uneknya

      kepada pemerintah atau dalam hal ini penyelenggara pendidikan di sekolah yang

      diistilahkan dengan aspirasi arus bawah PSM sebagai salah satu pilar MBS

      merupakan wadah yang diakui pemerintah Tidak dapat dipungkiri yang namanya

      mengelola sebuah institusi pasti ada tantangan dan hambatan Untuk itu sebagai

      kepala maupun guru penyelenggara pendidikan harus peka mengamati fenomena-

      fenomena sosial yang terjadi dan menyangkut warga sekolah Jadi dalam

      mengatasi suatu persoalan harus didasarkan pada beberapa aspek yaitu

      menentukan skala prioritas masalahnya karena dengan mengetahui pokok

      79

      masalah maka kita tentunya dapat mengetahui substansi persoalannya sehingga

      jika semua informasi telah lengkap dan akurat barulah diputuskan

      Setiap keputusan yang diambil seringnya dilakukan melalui musyawarah hal ini sering saya melihat bahwa kepala sekolah tidak memaksakan keinginannya saja tapi dengan hasil musywarah setelah melalui proses dari bawah Keputusan menjadi salah satu pijakan pelaksanaan organisasi dan sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan

      (Wawancara dengan informan MHD Oktober 2013)

      Sebagaimana diuraikan pada beberapa komentar di atas bahwa

      musyawarah merupakan mekanisme pengambilan keputusan yang terbaik Dalam

      musyawarah tidak ada pihak yang diuntungkan maupun yang dirugikan yang ada

      adalah masing-masing pihak melahirkan suatu kesepakatan untuk satu tujuan

      dan kebaikan bersama Keputusan yang dibuat dari hasil musyawarah tentunya

      apapun konsekwensinya menjadi tanggungan bersama sebab semua akibatnya

      telah dipertimbangkan bersama-sama Keputusan berdasarkan musyawarah

      akan menjadi suatu program yang lebih fundamental untuk diaplikasikan karena

      telah disepakati oleh forum yang berkepentingan

      Setiap keputusan yang diambil sudah ada mekanismenya dengan

      mempertimbangkan hasil masukan dan hasil analisis yang juga

      dikonsultasikan kepada kami Kepala sekolah lebih bersifat mendengar

      dari pihak lain dan keputusan didasarkan atas pertimbangan itu namun

      kami menyerahkan akhirnya kepada beliau yang menentukan

      (Wawancara dengan informan SPR Oktober 2013 )

      Beberapa kepala sekolah telah melibatkan seluruh personil dalam

      menyusun perencanaan sehingga perencanaan yang dibuat dapat diterima oleh

      semua pihak dan menyangkut berbagai hal dengan pertimbangan yang matang

      80

      selanjutnya perencanaan tersebut dilaksanakan melalui berbagai metode demi

      optimalisasi pelaksanaan suatu rencana Apabila fungsi manajemen dilaksanakan

      maka akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja guru atau pegawai secara

      keseluruhan demi pencapaian tujuan organisasi sekolah

      Peranan kepala sekolah sebagai pengambil keputusan merupakan peran

      yang paling penting dari peranan yang lain seperti informasional dan

      interpersonal Ada empat peran sebagai pengambil keputusan yaitu enterpreneur

      artinya kepala sekolah berusaha memperbaiki penampilan sekolah Disturbance

      handler artinya memperhatikan gangguan yang timbul di sekolah Resource

      allocater artinya menyediakan segala sumber daya sekolah Negotiator roles

      artinya kepala sekolah harus mampu untuk mengadakan pembicaraan dan

      musyawarah dengan pihak luar (Wahyosumidjo 200294) Lebih lanjut

      menambahkan bahwa dalam pengambilan keputusan kepala sekolah berperan

      sebagai manajer artinya berperan dalam proses pendayagunaan seluruh sumber

      organisasi dan pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan

      Pada dasarnya seluruh kegiatan yang berlangsung dalam sebuah sekolah

      merupakan akibat atau konsekuensi dari berbagai keputusan yang diambil

      pimpinan Apakah pada akhirnya sekolah berhasil mencapai sasaran secara

      efisien atau sebaliknya mengalami kegagalan ditentukan oleh ketepatan dari

      berbagai keputusan yang diambil pimpinan

      Untuk mendukung proses pengambilan keputusan yang tepat setiap

      sekolah perlu memiliki sistem pengelolaan informasi yang baik karena setiap

      keputusan memerlukan dukungan informasi yang cepat tepat dan akurat

      81

      Kebutuhan sistem seperti itu semakin dirasakan ketika kita dihadapkan pada

      persaingan terbuka yang semakin ketat seperti sekarang ini

      Dukungan dari berbagai perangkat telekomunikasi dan teknologi

      informasi (hardware maupun software) sangat besar artinya dalam

      mengembangkan sistem informasi yang handal rapi dan fungsional Satu hal lagi

      yang perlu dikemukakan kaitannya dengan pengambilan keputusan ialah bahwa

      tingkat partisipasi anggota dalam pelaksanaan setiap keputusan yang diambil akan

      sangat menentukan keberhasilan pencapaian sasaran keputusan yang

      bersangkutan

      Oleh karena itu sangat bijaksana apabila pimpinan berusaha untuk sejauh

      mungkin mengambil keputusan yang bersifat kelompok dengan cara melibatkan

      bawahan sehingga tanggungjawab bawahan dalam mengimplementasikan

      keputusan tersebut semakin besar dalam interaksi antara kepala dengan guru-guru

      sebagai bawahan lebih terlihat sikap subjekti

      3 Proses Penetapan kebijakan

      Dalam mengambil suatu kebijakan kepala sekolah melaksanakan rapat

      khusus untuk menampung usulan dan aspirasi Sebelum diambil kebijakan

      terlebih dahulu disosialisasikan kepada warga sekolah untuk menampung aspirasi

      maka dibuatlah kebijakan sambil memantu perkembangannya Hal ini dikuatkan

      oelh informan kepala sekolah sebagai berikut

      Untuk menghasilkan kebijakan yang maksimal dalam kerangka MBS saya pastikan dulu untuk mendapatkan informasi yang cukupDalam mengimplementasikan MBS ada 4 lngkah yang saya lakukan antara lain 1)sekolah membentuk dewan sekolah yang terdiri dari kepala sekolah perwakilan guru orang tua siswa anggota masyarakat staf sekolah dan siswa2) selanjutnya dewan sekolah melakukan pengukuran kebutuhan

      82

      sekolah 3) dewan sekolah mengembangkan perencanaan tindakan yang mencakup tujuan dan sasaran dan 4) mengambil keputusan untuik membuat program-program untuk kemajuan sekolah

      (Wawancara dengan informan ID November 2013)

      Penerapan MBS sangat ditentukan oleh pola pikir dan sumber daya

      manusia yang menjalankannya butuh ide atau gagasan yang cemerlang dalam

      menjabarkan apa makna dari beberapa program MBS Untuk itu dalam

      penerapannya saya mempunyai 4 formulasi khusus 1)sekolah membentuk

      dewan sekolah yang terdiri dari kepala sekolah perwakilan guru orang tua siswa

      anggota masyarakat staf sekolah dan siswa artinya kita melakukan

      pengorganisasian terhadap beberapa potensi yang dianggap mampu membantu

      mengatasi atau mengerjakan kegiatan tersebut 2) selanjutnya dewan sekolah

      melakukan pengukuran kebutuhan sekolah dengan kata lain kita harus

      menginventarisir komponen apa saja yang kita butuhkan guna menghasilkan

      kebijakan tersebut 3) dewan sekolah mengembangkan perencanaan tindakan yang

      mencakup tujuan dan sasaran maksudnya adalah tim yang telah kita bentuk

      mengidentifikasi merencanakan dan menyusun tindakan yang akan dijalankan

      dengan tetap mempertimbangkan esensinya dan 4) mengambil keputusan untuik

      membuat program-program untuk kemajuan sekolah Yaitu kebijakan yang

      diterapkan nantinya merupakan kebijakan unggulan

      Melihat setiap keputusan yang sudah disepakati bersama sebagai bahan muasyawarah Mengundang khusus dan memusyawarahkannya setiap personil terkait terutama orang-orang penting pengambil kebijakan antara lain kepala sekolah SD ketua Komite Sebelum diambil kebijakan terlebih disosialisasikan kepada warga sekolah untuk menampung aspirasi Setelah mempertimbangkan usul dan aspirasi maka dibuatlah kebijakan sambil memantau perkembangannya

      83

      (Wawancara dengan informan MYS November 2013)

      Hasil keputusan yang telah menjadi sebuah kebijakan merupakan

      mekanisme yang harus pula dipatuhi oleh setiap anggota musyawarah atau pihak-

      pihak yang berkepentingan sebab sebelum keluarnya kebijakan tersebut telah

      diundang orang-orang yang mempunyai kepentingan pada lembaga tersebut

      seperti komite sekolah dan warga sekolah maupun masyarakat yang terkait baik

      secara formal maupun informal Namun pun begitu tetap saja kebijakan

      tersebut harus senantiasa dievaluasi implementasinya apakah masih relevan atau

      perlu dilakukan suatu perubahan

      Sebelum mengambil kebijakan biasanya kepala sekolah mengadakan rapat khusus untuk menampung usulan dan aspirasi kemudian dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan mendengarkan masukan-masukan dari peserta rapat yang kemudian diambil keputusan Setelah itu hasilnya disosialisasikan kepada semua warga sekolah

      (Wawancara dengan informan AA November 2013)

      Penulis melihat bahwa kepala sekolah juga sering mengadakan rapat

      internal antar kepala sekolah dan guru untuk menentukan hari dan tanggal serta

      siapa saja yang harus diundang dalam proses pengambilan suatu keputusan

      setelah semua disiapkan oleh pihak sekolah maka musyawarahpun dilakukan

      yang didahului dengan mendengarkan masukan dari para komite atau warga

      masyarakat serta pengawas pendidikan sebagai narasumber membahas penentuan

      kebijakan yang akan diputuskan Dan lahirlah sebuah konsensus atau keputusan

      bersama dan disosialisasikan kepada warga masyarakat maupun sekolah serta

      pihak-pihak yang terkait Ukuran kebijakan yang dibuat oleh kepala sekolah

      dalam rangka kepentingan bersama sehingga kepala sekolah dalam hal tertentu

      84

      mengkonsultasikannya kepada kami dan selalu kami dukung Setiap pengambilan

      kebijakan kami selalu diberi tahu hasilnya sambil memberi hasil manfaat dan

      mudaratnya

      Kebijakan kepala sekolah lahir dari hasil musyawarah Untuk itu sebagai

      guru kita berkewajiban menjalankan kebijakan itu sesuai dengan porsinya

      Dalam setiap pengambilan keputusan kepala sekolah senantiasa mencari

      masukan dari guru sehingga kami pun merasa bagian dari kebijakan tersebut

      Seluruh potensi pengambilan kebijakan diikutsertakan dalam musyawarah untuk diminta usulan dan aspirasi dari seluruh peserta rapatHasil pertimbangan yang matang dijadikan suatu kebijakan (Wawancara dengan informan MTF Oktober 2013)

      Pengawas kepala sekolah guru komite dan para anggota dan para

      undangan lainnya adalah merupakan potensi pengambilan sebuah keputusan Dari

      merekalah ide-ide cemerlang diharapkan lahir dalam proses pengambilan sebuah

      kebijakan Dan dari ide-ide cemerlang itulah beberapa diantaranya akan dijadikan

      sebagai ide pokok menentukan suatu kebijakan yang menjadi sebuah

      keputusanSebagai kepala sekolah ia senantiasa mengedepankan musyawarah dan

      konsultasi kepada komite sekolah Pembuatan keputusan dan proses penetapan

      kebijakan juga dilakukan berdasarkan masukan dari semua elemen sekolah

      Pola komunikasi yang dikembangkan pula bercorak terbuka dan

      berlangsung timbal balik sesuai dengan norma yang disepakati bersama Proses

      pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat bottom up

      melalui tahapan musyawarah dan rapat

      4 Membangun pola komunikasi

      Untuk mengetahui bagaimana kepala sekolah dalam membangun pola

      komunikasiyaitu dengan komunikasi dua arah antara orang lain dan dirinya

      85

      Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara dirinya

      dengan orang lain Maka dapat dilihat dari hasil wawancara dengan informan

      kepala sekolah sebagai berikut

      Saya melakukan komunikasi dua arah dengan baik dengan warga sekolah ataupun denga masyarakat Saya menjelaskan kepada semua stakeholder semua program yang saya telah sedang dan akan dilakukan agar dipahami oleh semua pihak

      (Wawancara dengan informan IRN Oktober 2013)

      Dalam penerapan MBS kepala sekolah dalam membangun komunikasi

      kepala sekolah senantiasa menginformasikan apa yang telah diraih oleh sekolah

      berupa prestasi-prestasi baik guru ataupun siswa sebagai akuntabilitas publik

      kepada stakeholder di luar sekolah

      Sebagaimana telah dijelaskan dalam juknis maupun mekanisme penerapan

      MBS bahwa sekolah harus transparan dalam manajemen pelajaran manajemen

      pembelajaran dan manajemen administrasi keuangan agar semua pihak tidak

      saling mencurigai dan pada akhirnya tercipta akselarasi antar kepala sekolah

      guru komite dan masyarakat secara luas

      Menurut saya kepala sekolah melakukan komunikasi dengan timbal balik baik yang terjadi antara kepala sekolah dengan guru dan staf ataupun antar mereka Kepala sekolah membangun pola komunikasi terbuka tetapi sesuai dengan norma yang disepakati bersama

      (Wawancara dengan informan MHRN Oktober 2013)

      Penulis melihat dari beberapa sekolah bahwa kepala sekolah dalam

      membangun komunikasi pola komunikasi yang dikembangkan bercorak terbuka

      dan berlangsung timbal balik sesuai dengan norma yang disepakati bersama Pola

      komunikasi berjalan dua arah (komunikatif) sehingga setiap masalah apapun

      86

      dapat dipecahkan bersama Bentuk komunikasi dijalankan secara dialogis dan

      multi arah dalam arti mengacu kepada potensi yang dimiliki oleh komite sekolah

      atau guru dan staf

      Menurut penulis komunikasi yang baik antar berbagai personil harus

      dikembangkan demikian rupa untuk mencapai hasil seoptimal mungkin Kurang

      komunikasi akan mengakibatkan kurangnya hasil yang dapat diwujudkan bahkan

      sering gagal dalam mencapai tujuan Dalam suatu sekolah yang hubungan

      antarpersonalnya kurang harmunis acuh tak acuh satu sama lain dalam berbagai

      masalah pendidikan karena setiap personil menghadapi masalah pekerjaannya

      masing-masing dan mencari alternatif pemecahan masalah tersebut sendiri-

      sendiri Alangkah berat dan tidak sejalannya pemecahan-pemecahan yang diambil

      masing-masing tersebut Karena itu kepala sekolah mempunyai kewajiban untuk

      membina komunikasi dengan sebaik-baiknya agar para guru mau dan mampu

      bekerja sama untuk meningkatkan kemampuan dan kinerjanya

      Kepala sekolah cukup komunikatif dalam menyampaikan segala hal yang berkaitan dengan kepemimpinannya Dia mampu memainkan peranannya sebagai seorang manajer atau pimpinan yang baik Komunikasi yang dipakai dua arah antara orang lain dan dirinya Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara dirinya dengan orang lain Bahkan dia minta dikritik apabila kurang pas bahkan dia membuka layanan surat baik terbuka atau pun rahasia asal sifatnya untuk membangun Dia berani dikoreksi ataupun dimintai saran dan pendapat

      (Wawancara dengan informan AGFR September 2013)

      Seorang kepala sekolah dituntut untuk memahami betul akan sistem

      hubungan komunikasi yang ada agar di dalam melaksanakan tugas-tugas

      senantiasa dapat memperkecil kemungkinan timbulnya hambatan yang merugikan

      dalam membina kerja sama dalam menyelenggarakan sekolah secara keseluruhan

      87

      Saya kira kepala sekolah sudah melakukan komunikasi yang cukup efektif berkaitan dengan berbagai hal Komunikasinya yang dipakai dua arah antara orang lain dan dirinya Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara dirinya dengan orang lain Bahkan dia minta dikritik apabila kurang pas bahkan dia membuka layanan surat baik terbuka atau pun rahasia asal sifatnya untuk membangun Dia berani dikoreksi ataupun dimintai saran dan pendapat

      (Wawancara dengan informan ZND Nopember 2013)

      Dari hasil wawancara dengan beberapa informan tersebut penulis

      melihat di beberapa sekolah bahwa pola komunikasi berjalan dua arah

      sehingga setiap masalah apapun dapat dipecahkan bersama Bentuk komunikasi

      dijalankan secara dialogis dan multi arah dalam arti mengacu kepada potensi

      yang dimiliki oleh komite sekolah atau guru dan staf

      Menurut penulis keterampilan komunikasi sangat penting bagi kepala

      sekolah karena hampir sebagian tugas dan pekerjaan kepala sekolah senantiasa

      melibatkan orang lain Komunikasi yang efektif akan sangat membantu

      keberhasilan organisasi secara keseluruhan

      Dalam pelaksanaan MBS pengembangan komunikasi antar personil yang

      sehat harus senantiasa dikembangkan baik oleh kepala sekolah maupun oleh guru

      dan personil lainnya Komunikasi yang terbina akan memberikan kemudahan dan

      keringanan dalam melaksanakan serta memecahkan pekerjaan di sekolah yang

      menjadi tugas bersama

      Seorang kepala sekolah harus membangun komunikasi terhadap

      bawahan yang dipimpinnya bahkan kepada siapa saja yang dianggap memiliki

      hubungan emosional apakah dia masyarakat atau dunia usaha yang kesemuanya

      itu merupakan aspek-aspek pendukung sebagai manager Komunikasi dua arah

      sangat diperlukan bagi seorang kepala sekolah agar terjadi interaksi yang lebih

      88

      interaktif sehingga apabila tercipta suasana keakraban maka potensi yang

      ada dapat dikembangkan demikian pula dengan persoalan akan dapat diatasi

      dengan bantuan semua pihak Pemimpin haruslah menyadari bahwa menjadi

      seorang pimpinan tidak sama menjadi seorang raja Tetapi pimpinan adalah

      seorang yang diserahi amanah oleh publik untuk sebuah institusi pendidikan

      yaitu sekolah

      5 Melakukan pengawasan

      Kepala sekolah meiliki tugas untuk melakukan pengawasan pembinaan

      atau bimbingan kepada guru dan tenaga kependidikan serta administrator

      Untuk mengetahui hal ini maka dapat dilihat dari hasil wawancara dengan

      informan 3 kepala sekolah sebagai berikut

      Dalam kaitannya kepala sekolah dengan supervisi pendidikan saya melakukan langkah-langkah antara lain Melaksanakan program supervisi melalui adanya program supervisi kelas dadakan (inspeksi) dan kegiatan ekstrakurikuler Supervisi dilakukan dengan membuat instrumen guna mengukur tingkat keberhasilannya Saya memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja guru dan karyawan maupun untuk pengembangan Sekolah Hasil supervisi dikomunikasikan agar menjadi timbal balik bagi kepentingan lembaga ataupun kepentingan peningkatan kualitas guru atau karyawan

      (Wawancara dengan informan SDR Oktober 2013)

      Penulis melihat dibeberapa sekolah bahwa dalam proses pengawasan yang

      dilakukan kepala sekolah berlangsung melalui evaluasi tugas mengajar

      persiapan permeriksaan mengajar dan evaluasi secara keseluruhan yang

      berkaitan dengan mutu pendidikan

      Sesuai perkembangan keadaan yang sudah demikian maju maka kepala

      sekolah sebagai pemimpin harus berwawasan luas dan memahami menghayati

      89

      dan melaksanakan fungsi dan kedudukannya sebagai Top Manager pada lembaga

      pendidikan formal itu Untuk itu sebelum tim supervisi akademik yang dalam hal

      ini pengawas sekolah datang sebaiknya sebagai tuan rumah harus membenahi diri

      dengan mengecek semua kelengkapan administrasi pembelajaran dan keuangan

      Dengan berbekal informasi dari hasil supervisi tahun lalu kita mendapat

      gambaran tentang keadaan yang terjadi sebelumnya untuk dijadikan bahan

      rujukan perubahan yang lebih baik ke masa mendatang

      Untuk menguatkan pernyataan yang disampaikan oleh informan kepala

      sekolah maka dapat dikutip hasil wawancara dengan informan yaitu

      Pengawasan terhadap sikap tingkah laku perbuatan atau kegiatan yang dilakukan guru dan staf secara wajar Norma-norma pengawasan sering disosialisasikan kepada guru staf dan seluruh siswa agar dapat dilaksanakan

      (Wawancara dengan informan AA Oktober 2013)

      Tingkat kemampuan berfikir yang dimiliki oleh kepala sekolah haruslah

      memiliki kecerdasan yang tinggi agar dapat menghubungkan antara bagian-bagian

      dari pengetahuannya dengan mudah dan menafsirkan kecenderungan-

      kecenderungan baik yang ada di internal sekolah maupun di luar sekolah Hal ini

      diperlukan dalam menganalisis data dan fakta yang muncul dan berkembang

      dalam lingkungan organisasi dan menafsirkan kecenderungan-kecenderungan

      yang akan terjadi sehingga mudah direspon diantisipasi untuk kepentingan warga

      sekolah

      Akan sesuai standar yang pertama dilakukan adalah dengan melihat kepada job yang diberikan kepada masing-masing berbeda antara guru dengan staf Kalau dipandang tugas pokoknya berjalan tak jarang ia

      90

      memberi semacam pujian dan bagi yang belum berjalan tertib ia memberi support atau memanggilnya dengan gayanya tersendiri sehingga tidak merasa tersinggung termasuk mengawasi dalam hal kecakapan tingkah laku dan sikapnya Terhadap siswa juga dilakukan dengan menerapkan tata tertib yang harus diikuti antara hak siswa dan kewajiban siswa sehingga siswa mempunyai hak dan kewajiban yang tentunya berbeda halnya dengan warga sekolah lainnya

      (Wawancara dengan informan BST Oktober 2013)

      Kepala sekolah harus pula memiliki kemampuan untuk mengendalikan

      perasaannya dalam menghadapi hambatan-hambatan atau masalah-masalah

      terutama pada saat-saat kritis yang dihadapi sekolah Jadi kepemimpinan berarti

      kemampuan untuk mempengaruhi menggerakkan dan mengarahkan orang lain

      untuk mencapai suatu tujuan tertentu Dengan demikian pengertian

      kepemimpinan akan timbul dimanapun asalkan unsur-unsurnya terpenuhi yaitu

      Orang-orang yang mempengaruhi menggerakkan atau mengarahkan yang

      disebut pemimpin termasuk penerapan tata tertib kepada siswa agar sejak dini

      siswa mengetahui hak dan kewajibannya

      Pengawasan terhadap sikap tingkah laku perbuatan atau kegiatan yang dilakukan guru dan staf secara wajar Aturan-aturan pengawasan sering disosialisasikan kepada guru staf dan seluruh siswa agar dapat dilaksanakan sesuai standar

      (Wawancara dengan informan SPROktober 2013 )

      Kepala sekolah sebagai manajer pendidikan harus mampu menguasai dan

      memiliki keterampilan berkomunikasi demi kelancaran pelaksanaan tugas-

      tugasnya Disamping itu harus mampu memahami kondisi dan kemampuan yang

      dimiliki sipenerima pesan agar semua aturan yang dibuat baik oleh pemerintah

      91

      secara umum maupun tata tertib sekolah dapat diterima dengan dan dilaksanakan

      dengan penuh dedikasi oleh semua warga sekolah sesuai porsinya

      Maka berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan tersebut di

      atas maka dapat dikatakan bahwa kepala sekolah sebagai supervisor dalam

      melakukan pengawasan ia mampu melaksanakan program-program pengawasan

      lewat supervisi untuk meningkatkan kinerja guru dan karyawan sekolah dan

      menjadi feed-back bagi kepentingan sekolah Sebagai supervisor maka kepala

      sekolah berkewajiban untuk memberikan pembinaan atau bimbingan kepada para

      guru dan tenaga kependidikan

      Tentunya sebelum melakukan pembinaan kepada orang lain kepala

      sekolah terlebih dahulu membina diri sendiri supervisi ini dapat dilakukan di

      dalam kelas Hasil kerja supervisi itu kemudian dikomunikasikan dengan pihak

      terkait untuk menjadi bahan perbaikan bagi guru maupun untuk kepentingan

      sekolah

      Kepala sekolah juga telah melaksanakan fungsi dan tugasnya sebagai

      seorang manajer ia mampu menyusun program dan mengoptimalkan seluruh

      sumber daya yang ada Karena kepala sekolah bukan hanya sebagai pemimpin

      saja seperti yang telah dikemukakan di atas Sebagai seorang manajer kepala

      sekolah juga memerankan fungsi manajerial dengan melakukan proses

      perencanaan pengorganisasian menggerakkan dan pengawasan

      Proses pengawasan berlangsung melalui evaluasi tugas mengajar

      persiapan pemeriksaan mengajar dan evaluai secara keseluruhan yang berkaitan

      dengan mutu pendidikan Proses aktualisasi idesaran antara lain berupa

      92

      penampungan aspirasi musyawarah langsung dan evaluasi substansi ide atau

      saran

      6 Memberikan Motivasi Dan Membangun Suasana Kerja Yang Kondusif

      Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru tenaga

      kependidikan dan administratir sangat penting sehingga mereka bersemangat

      dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka meningkatkan mutu

      pendidikan Motivasi bisa diberikan dalam bentuk hadiah atau hukuman baik

      fisik maupun non-fisik Dalam memberikan motivasi kepala sekolah

      mempertimbangkan rasa keadilan dan kelayakan karena hal ini penting bagi

      kepala sekolah unutk menciptakan iklim yang kondusif Untuk mengetahui hal ini

      dapat dilihat dari hasil wawancara dengan informan ID yaitu

      Saya sebagai kepala sekolah dalam kaitannya dengan pemberian motivasi diantaranya dengan memberikan penghargaan baik berupa materil maupun immateril kepada guru staf yang berprestasi Saya juga mendorong guru atau staf untuk selalu mengembangkan diri melalui penyediaan bukudan pelatihan Tapi saya tidak segan menegur dan memberikan sanksi sesuai dengan tingkat kesalahan agar tujuan dapat tercapai

      (Wawancara dengan informan ID Oktober 2013)

      Penulis melihat bahwa kepala sekolah dalam melaksanakan fungsinya

      sebagai seorang motivator sering memberikan motivasi baik berupa fisik maupun

      psikis Kepala sekolah tidak pelit memberikan penghargaan berupa pujian bila

      melihat bawahannya mengerjakan tugas dengan baik dan juga menyampaikan

      teguran secara terhormat untuk perbaikan Berkaitan perannya sebagai motivator

      93

      kepala sekolah mampu mengatur lingkungan sekolah dan menciptakan hubungan

      kerja yang harmonis dan kondusif

      Seorang kepala sekolah dituntut untuk memahami betul akan sistem

      hubungan komunikasi yang ada agar di dalam melaksanakan tugas-tugas

      senantiasa dapat memperkecil kemungkinan timbulnya hambatan yang merugikan

      dalam membina kerja sama dalam menyelenggarakan sekolah secara keseluruhan

      Kepala sekolah harus kreatif dan mampu memiliki ide-ide dan inisiatif yang

      menunjang perkembangan sekolah Ide kreatifnya dapat digunakan untuk

      membuat perencanaan melaksanakan program pengajaran dan melaksanakan

      pengawasan dan pembinaan serta evaluasi dalam meningkatkan proses belajar

      mengajar Jadi jika kesemua hal tersebut berjalan dengan selaras maka seorang

      kepala sekolah juga harus menunjukkan penghargaannya dihadapan warga

      sekolah apakah dengan memberikan apresiasi positif atau pemberian paket

      hadiah Menanggapi hasil wawacara dengan informan tersebut di atas menurut

      penulis motivasi yang dilakukan oleh kepala sekolah dengan memberikan

      penghargaan ini sangat penting untuk meningkatkan profesionalismne tenaga

      kependidikan dan untuk mengurangi kegiatan yang kurang produktif

      Melalui penghargaan ini para tenaga kependidikan dapat dirangsang untuk

      meningkatkan profesionalisme kerjanya secara positif dan produktif Pelaksanaan

      penghargaan dapat dikaitkan dengan prestasi tenaga kependidikan secara terbuka

      sehingga mereka memiliki peluang untuk meraihnya Kepala sekolah harus

      berusaha menggunakan penghargaan ini secara tepat efektif dan efisien untuk

      menghindari dampak negatif yanmg ditimbulkannya

      94

      Selanjutnya hasil wawancara dengan informan guru yaitu

      Tercipta suasana kerja yang penuh kekeluargaan yaitu adanya saling percaya saling menghormati dan saling menghargai seluruh komunitas sekolah selalu kompak dan solid dalam mengusung keberhasilan sekolah untuk mencapai tujuan Kepala sekolah tidak enggan memberikan pujian terhadap hasil kerja yang maksimal tetapi juga tidak canggung dalam menyampaikan kritik terhadap hasil kerja yang belum optimal Kepala sekolah terus mendorong prestasi sempurna para guru dan staf sesuai kemampuan masing-masing

      (Wawancara dengan informan AHFD Oktober 2013)

      Untuk menjaga normalisasi organisasi maka kepala sekolah harus berperan

      aktif dalam membangun komunikasi dengan guru-guru atau pegawai agar

      lingkungan sekolah secara internal dapat berjalan tanpa adanya masalah-masalah

      yang dapat mengganggu proses belajar mengajar Dengan adanya komunikasi

      yang aktif antara guru-guru pegawai dan kepala sekolah akan menyebabkan

      masalah-masalah yang ada dapat diselesaikan dengan cepat sehingga tidak

      mempengaruhi proses pelaksanaan belajar mengajar di sekolah tersebut Dengan

      kata lain kepala sekolah harus objektif dan berimbang dalam menerapkan

      kebijakan dan wewenangnya di sekolah serta membagi tugas kepada bawahan

      sesuai dengan porsi dan kompetensinya

      Kepala sekolah tidak enggan memberikan penghargaan terhadap hasil kerja yang maksimal tetapi juga tidak segan dalam hal mengkoreksi terhadap guru atau karyawan yang lainnya bila melihat hal yang kurang sesuai Kepala sekolah terus mendorong prestasi para guru dan staf sesuai kemampuan masing-masing Kepala sekolah juga berusaha menciptakan suasana kerja yang penuh kekeluargaan yaitu adanya saling percaya saling menghormati dan saling menghargai

      (Wawancara dengan informan MLG Oktober 2013 )

      95

      Kepala sekolah mengembangkan pepatah ing ngarso sung tulodo ing madya mangun karso dan tut wuri handayani sehingga semuanya berjalan bersama dan kerja bersama sehingga hasilnya pun hasil bersama Kepala Sekolah selalu memberi motivasi kepada seluruh potensi yang ada dengan memberi dukungan menumbuhkan kemampuan percaya diri Dengan tampilnya kepercayan diri seluruh kegiatan menjadi tidak canggung untuk dilaksanakan Tidak segan-segan sekali-kali kepala sekolah memberikan pujian terhadap hasil kerja yang dicapainya Kepala sekolah menciptakan suasana yang sejuk dan tenang dan belum pernah ada gejolak jika ada sesuatu hal yang kurang pas ada mekanismenya tersendiri Kepala sekolah menciptakan suasana bahwa di tempat ini kita bekerja dan di tempat ini juga modal ibadah serta di tempat ini kita hidup sehingga tidak ada hal yang membuat tidak nyaman Maka dibangunlah suasana kebersamaan yang penuh kekeluargaa

      (Wawancara dengan informan SPR Oktober 2013)

      Kepala sekolah adalah sosok pemimpin yang terpandang di lingkungan

      masyarakat sekolah ia juga merupakan pusat tauladan bagi masyarakat sekolah

      dan warga masyarakat di sekitar sekolah Karena itu penampilan kepala sekolah

      harus berperan kreatif dan aktif untuk mengembangkan kebudayaan yang menjadi

      tauladan bagi masyarakat sekitarnya Tingkat kemampuan seorang kepala sekolah

      dalam melaksanakan fungsinya atau tugas-tugas jabatannya itulah yang akan

      menentukan apakah ia dapat menjadi administrator pendidikan di sekolah yang

      bertanggngjawab terhadap pelaksanaan perogram pembelajaran dan pendidikan

      Seorang kepala sekolah harus berani mengatakan yang benar adalah benar dan

      yang salah adalah salah Agar proses inovasi di sekolah dapat berjalan dengan

      baik kepala sekolah perlu dan harus bertindak sebagai pemimpin (leader) dan

      bukan bertindak sebagai bos Seorang pemimpin terkadang menerima masukan

      dari bawahannya melalui diskusi sedangkan seorang bos terkadang memberikan

      perintah kepada bawahannya dan biasanya tidak mau menerima masukan dari

      96

      bawahannya Dengan demikian maka kekeluargaan yang kondusif akan senantiasa

      terpelihara bagi semua warga sekolah dan akan menjadi tradisi turun temurun

      Sebagai motivator maka kepala sekolah harus selalu memberikan

      motivasi kepada guru tenaga kependidikan dan adminnistrator sehingga mereka

      bersemangat dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka

      meningkatkan mutu pendidikan Motivasi bisa diberikan dalam bentuk hadiah

      atau hukumanbaik fisik maupun non fisiknamun dalam memberikan motivasi ini

      harus dipertimbangkan rasa keadilan dan kelayakannya Dalam hal ini penting

      bagi kepala sekolah untuk menciptakan iklim kondusif ( Nurkolis2005121-122)

      Keterampilan komunikasi sangat penting bagi kepala sekolah karena

      hampir sebagian tugas dan pekerjaan kepala sekolah senantiasa melibatkan orang

      lain Komunikasi yang efektif akan sangat membantu keberhasilan organisasi

      secara keseluruhan

      D Pembahasan

      Kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di

      Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa merupakan suatu hal yang harus

      dilaksanakan dan tidak terpisahkan sesuai dengan konsep dan karakteristik MBS

      MBS yang mengetengahkan prinsip-prinsip yang demokratis partispatif

      dan akuntabilitas pada hakekatnya merupakan desentralisasi kewenangan yang

      lebih besar dalam mengelolah sekolahnya sehingga sekolah lebih mandiri lebih

      berdaya dalam mengembangkan program yang disesuaikan dengan potensi yang

      dimilikinya Berdasarkan pengamatan peneliti bahwa para kepala sekolah dasar di

      kecamatan Manuju dalam menerapkan kepemimpinan dalam pekerjaan dengan

      97

      subdimensi membangun profesional kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan

      kewenangan kepada bawahannya sesuai dengan job description Dalam proses

      pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat botton up dan

      melalui tahapan-tahapan musyawarah dan rapat pola komunikasi bercorak

      terbuka dan berlangsung timbal balik sesuai dengan norma yang telah disepakai

      bersama Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru dan

      tenaga kependidikan dan administratif sangat penting sehingga mereka

      bersemangat dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka

      meningkatkan mutu pendidikan

      Konsep MBS diharapkan dapat menciptakan pemimpin yang dapat memimpin

      membimbing mengontrol perilaku dan perasaan orang lain di bawah

      kepengawasannya dalam melaksanakan tugas sebagai pemimpin (leadership) di

      sekolah Kepala sekolah merupakan guru yang memiliki kompetensi tinggi dan

      diberi tanggung jawab sebagai pemimpin di satuan pendidikan tertentu Pada

      tanggungjawab seorang pemimpin dalam hal ini kepala sekolah melekat

      keterampilan-keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin

      kependidikan seperti dikemukakan oleh Tim Dosen AP UPI Bandung (2012125)

      Keterampilan-keterampilan tersebut adalah 1) keterampilan dalam memimpin 2)

      keterampilan dalam hubungan insani 3) keterampilan dalam proses kelompok 4)

      keterampilan dalam administrasi personil dan 5) keterampilan dalam menilai

      Pada akhirnya dalam diri seorang pemimpin melekat tuntutan kompetensi-

      kompetensi yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

      98

      Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 yakni kompetensi kewirausahaan kompetensi

      supervisi kompetensi manejerial kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian

      Peneliti melihat bahwa para kepala sekolah dasar di Kecamatan Manuju

      telah memiliki keterampilan seperti yang disebutkan di atas Keterampilan dalam

      memimpin tampak dalam pertemuan-pertemuan rutin yang dilaksanakan di

      berbagai kesempatan baik dalam perencanaan pelaksanaan maupun evaluasi

      kegiatan Membagi dan menyerahkan tanggungjawab juga dilakukan dalam

      berbagai kegiatan dan kesempatan misalnya dalam rapat pembagian tugas

      mengajar Pemberdayaan guru tata usaha sekolah secara maksimal sesuai dengan

      bidang yang ditangani (kesiswaan sarana prasarana kurikulum dan hubungan

      masyarakat) bukti bahwa pekerjaan tidak ditangani sendiri Keterampilan dalam

      hubungan insani yang ada dalam diri kepala sekolah terungkap dalam sikap saling

      menghargai Sikap penghargaan ditunjukkan oleh kepala sekolah dengan

      perlakuan yang wajar dan penuh sikap hormat kepada bawahan Pada waktu-

      waktu tertentu bahkan setiap hari beliau menyempatkan diri untuk bergabung

      bersama-sama guru di ruang guru atau dengan staf tata usaha di tata usaha

      Kesempatan itu digunakan untuk sekedar menyapa minum atau baca koran

      bersama Ada keakraban dalam kekerabatan yang dibangun oleh kepala sekolah

      Beliau meupakan pribadi yang luwes ini berarti kepala sekolah telah

      melaksanakan peran dan fungsinya sebagai educator leader dan motivator

      Untuk mengimplementasikan MBS secara efektif dan efisien kepala

      sekolah perlu memiliki pengetahuan kepemimpinan perencanaan dan pandangan

      yang luas tentang sekolah dan pendidikan Wibawa kepala sekolah harus

      99

      ditumbuhkembangkan dengan meningkatkan sikap kepedulian semangat belajar

      disiplin kerja keteladanan dan hubungan manusiawi sebagai model perwujudan

      iklim kerja yang kondusif Lebih lanjut kepala sekolah dituntut untuk melakukan

      supervisi kelas membina dan memberikan saran-saran positif kepada guru

      (Mulyasa 200457)

      Tuntutan kemandirian dalam pengelolaan sekolah merupakan tuntutan

      yang mendesak untuk dilakukan Kemandirian pengelolaannya bagi peneliti

      merupakan indicator tersendiri dari keberhasilan pelaksanaan MBS Prinsip

      pengelolaan murni dan otonom tanpa ketergantungan sama sekali merupakan

      suatu kemustahilan Sekolah dasar di Kecamatan Manuju dalam beberapa hal

      masih bergantung kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah Tidak

      dipungkiri sama sekali ketergantungan itu menjadi semakin kuat manakala

      kepemimpinan tidak terlaksana dengan baik Sehingga peneliti menganggap

      bahwa implementasi MBS di Kecamatan Manuju sudah sesuai dengan

      konsepkarakteristik MBS

      100

      BAB V

      KESIMPULAN DAN SARAN

      Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan kepemimpinan kepala

      sekolah dalam penerapan Manajemen Berbasis Sekolah di Sekolah Dasar

      Kecamatan Manuju Kab Gowa dapat dikemukakan sebagai berikut

      A Kesimpulan

      1 Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan Manajemen Berbasis

      Sekolah yang meliputi Kepala sekolah sebagai

      a Edukator yaitu kepala sekolah telah dan sedang dan terus melakukan

      bimbingan pengarahan kepada guru dan siswa dalam melaksanakan tugas

      atau kewajibannya serta selalu berusaha mengembangkan profesionalisme

      pendidik dan menjadi tauladan yang baik dalam berbagai hal

      b Leader yaitu kepala sekolah menampilkan pribadinya sebagai seorang

      pemimpin memiliki visi dan misi mampu berkomunikasi dan mengambil

      keputusan

      c Motivator yaitu kepala sekolah sering memberikan motivasi baik berupa

      dalam bentuk fisik maupun psikis

      2 Penerapan MBS di Sekolah Dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

      kepala sekolah dalam berbagai hal membangun komitmen bersama yaitu

      Kekompakan Kebersamaan dan Kekeluargaan (3 K) terhadap sasaran

      organisasi dan memberikan kewenangan berupa kepercayaan kepada para

      pengikutnya yaitu guru staf dan karyawan untuk mencapai sasaran

      101

      Jalannya organisasi bukan digerakan oleh birokrasi tetapi oleh

      kesadaran bersama hal ini sejalan dengan karakteristik MBS dimana

      kewenangan sekolah dalam pengelolaan sangat luas juga adanya partisipasi

      aktif dari stakeholder Namun tidak dipungkiri bahwa prinsip pengelolaan

      murni dan otonom tanpa ketergantungan sama sekali dari pemerintah pusat

      dan pemerintah daerah merupakan hal suatu kemustahilan apalagi jika

      kepemimpinan kepala sekolah tidak terlaksana dengan baik

      B Saran-Saran

      1 Kepada para kepala sekolah dasar di Kecamatan Manuju Kab Gowa pada

      umumnya dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk terus

      mengembangkan lembaga yang dipimpinnya Disarankan agar prestasi yang

      sudah dicapai sekarang ini dapat didesiminasikan kepada sekolah lain

      sehingga kehadiran sekolah dasar ini dapat memberikan kontribusi yang

      positif bagi kemajuan lingkungan di sekitarnya

      2 Kepada para kepala sekolah disarankan untuk menjadikan hasil penelitian ini

      sebagai salah satu pedoman dalam memimpin sekolahnya Perlu kiranya

      dikembangkan MBS yang sehat sesuai dengan tujuan diterapkannya MBS

      serta karakteristik MBS

      3 Kepada birokrasi disarankan agar selalu memantau kinerja kepala sekolah

      serta perkembangan penerapan MBS di wilayahnya karena pada dasarnya

      dewan pendidik (kepala sekolah guru) memiliki potensi yang cukup tinggi

      untuk berkreasi dan meningkatkan kinerja namun banyak factor yang

      menghambat mereka dalam mengembangkan berbagai potensinya secara

      optimal Oleh karena itu sangat dirasakan perlunya pembinaan yang kontinu

      dan berkesinambungan dengan program yang terarah dan sistematis terhadap

      para guru dan personil pendidikan lain di sekolah

      102

      DAFTAR PUSTAKA

      Anwar 2003 Perilaku dalam Pencapaian Tujuan Organisasi Bulan Bintang

      Jakarta

      Arcaro 2006 Transformasi Sekolah Bermutu Terpadu P T Sarana Panca Karya Bandung

      Budiningsih 2004 (Tesis) Pengaruh Kepemimpinan Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten

      Depdiknas 2007 Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah Direktorat Pendidikan Menengah Umum Jakarta

      Dharma 2000 Kepemimpinan adalah Proses Mempengaruhi Kegiatan Gema Media Jakarta

      Ditjen Kelembagaan Agama Islam 2004 Buku Pedoman MBS Balitbang Jakarta

      Djatmiko 2002 Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan AV Publisher Jakarta

      FachruddinJSPareke 2004 Jurnal Kepemimpinan Transformasional dan Prilaku Kerja bawahan

      Hamalik Oemar 1991 Manajemen dan Organisasi Gramedia Jakarta

      HandokoTHani 1999 Manajemen edisi 2 BPPEPustaka Karya Jakarta

      Marjohan 2007 Artikel Tanggung jawab Kepala Sekolah atas Mutu Pendidikan wwwedu-artcies-com

      MBE 2007 Jurnal Peran Kepala Sekolah dan Komite Sekolah http Imberprojectnetmbe 59html

      Moleong Lexy J 2011 Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja

      Mulyasa Emco 2002 Manajemen Berbasis Sekolah tentang Konsep Strategi dan Implementasi PT Remaja Rosdakarya Bandung

      Mulyasa Emco 2004 Manajemen Berbasis Sekolah Rosadakarya Bandung

      Mulyasa Emco 2011 Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Jakarta Bumi Aksara

      103

      Northouse (2001) Transformational leadershipThe Transformation of Managers and associatis

      Nurkolis 2005 Manajemen Berbasis Sekolah PT Gramedia Widiasarana Indonesia Jakarta

      Pareka FachruddinJS 2004 Jurnal Kepemimpinan Transformasional dan Prilaku Kerja Bawahan

      Pawar dan Eastman 1997 Penelitian tentang Kepemimpinan Transformasional

      Permendiknas RI Nomor 13 Tahun 2007 tentang Kompetensi Kepala Sekolah

      Pidarta 1988 Hambatan-hambatan dalam pengembangan pendidikan Kencana Predana Media Group Jakarta

      PP Nomor 33 Tahun 2004 tentang Kewenangan Pemerintah Pusat dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom

      Rohiat 2010 Manajemen Sekolah tentang Teori Dasar dan Praktek PT Reftika Aditama Bandung

      Santoso Thomas B 2001 Jurnal Manajemen Sekolah di Masa Kini

      Setznick 1982 Organization Structure and Process

      Siagian Sondang P 1994 Manajemen Strategik Bumi Aksara Bandung

      Stoner James AF 1982 Managementsixth edition Mc Graw-Hill Book Company New York

      Sudaryanto 2005 (Tesis) Pengaruh Pola Kepemimpinan terhadap Kinerja guru dalam Kerangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Jawa Timur

      Sugiyono 2003 Indikator Kinerja PT Gramedia Jakarta

      Sugiyono 2009 Memahami Penelitian kualitatif Bandung Alfabeta

      Sujoko 2006 (Tesis) Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Lingkungan kerja dalam Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah terhadap Kinerja SMU Negeri 5 Sukoharjo

      Suryadi 2009 Manajemen Mutu Berbasis Sekolah tentang Konsep dan Aplikasi PT Sarana Panca Karya Nusa

      Tim Dosen Administrasi Pendidikan 2012 Manajemen Pendidikan Alfabeta Bandung

      104

      Umar 2002 Komponen dan Aspek Kinerja Angkasa Bandung

      Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Direktorat Depdiknas Jakarta

      Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Desentralisasi Pengelolaan Pendidikan Direktorat Depdiknas Jakarta

      Wahyudi 2009 Kepemimpinan Kepala Sekolah Bandung Alfabeta

      Wahyusumidjo 2002 Peranan Kepala Sekolah Sebagai Pengambil Keputusan Rosdakarya Bandung

      Xaviery 2007 Jurnal Benarkah Wajah Sekolah Ada pada Kepala Sekolahwwwtikkysuwantiknowordpresscom

      • Sampulpdf (p1-7)
      • Scan Berkaspdf (p8-10)
      • TESIS HJ JUMIATIpdf (p11-114)

        ABSTRACT

        JUMIATI 2014 ldquoThe Leadership of the Headmastersrsquo Elementary School in Aplication School Based Management in Several Elementary School of Manuju in Gowa Regencyrdquo under supervisor of M Ide Said And Abdul Mahsyar

        The objective of the research was intended to know the real implementation of School based management in Elementary School in Manuju Subdistrict of Gowa Regency Subject in this research was the Elementary School in Manuju Subdistrict where there was seventeen school in there but the researcher just took six school for the research This research used kualitative method as one kind of the research described the fact something based on the theory

        The findings of the research showed the leadership of the headmasters in aplication school based management as educator leader and motivator It also showed that the aplication school based management has created coalescence togetherness and friendship in all of school Not only that it has created believeness for the teacher staf organisation and stakeholder and also improved professional wide school according to job description from the botton up Nevertheless the researcher knew that the awareness was needed to achieve that

        DAFTAR ISI

        HALAMAN JUDUL helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip i

        HALAMAN PENGESAHAN helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip ii

        KATA PENGANTAR helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip iii

        DAFTAR ISI helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip iv

        BAB I PENDAHULUANhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 1

        A Latar Belakang Masalahhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 1

        B Rumusan Masalahhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 10

        C Tujuan Penulisan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 11

        D Manfaat Penulisanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 11

        BAB II TINJAUAN PUSTAKAhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 13

        A Tinjauan Pustakahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 13

        1 Kepemimpinanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 13

        a Definisi dan Hakekat Kepemimpinanhelliphelliphelliphelliphellip 13

        b Pendekatan Kepemimpinan Transformasionalhellip 17

        c Fungsi Kepemimpinanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 20

        2 Kepemimpinan Kepala Sekolahhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 22

        a Sekolah Sebagai Sistemhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 22

        b Tugas Pokok dan Fungsi Kepala sekolahhelliphelliphelliphellip 23

        c Kepala Sekolah Pengambil Keputusanhelliphelliphelliphelliphellip 24

        3 Manajemen Berbasis Sekolahhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 27

        a Pengertian MBShelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 27

        b Tujuan dan Alasan Menerapkan MBShelliphelliphelliphelliphelliphellip 30

        c Strategi Implementasi MBS helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip31

        d Karakteristik Manajemen Berbasis Sekolahhelliphelliphelliphelliphelliphellip36

        B Kerangka Pikirhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 47

        C Definisi Operasional Variabelhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip49

        BAB III METODE PENELITIANhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip53

        A Desain dan Jenis Penelitianhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip53

        B Lokasi dan Waktu Penelitianhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip53

        C Fokus Penelitian dan Informan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 53

        1 Fokus Penelitianhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 53

        2 Informanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 54

        D Jenis dan Sumber Datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 55

        E Teknik Pengumpulan Datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 56

        F Teknik Analisis Datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 56

        BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANhelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 58

        A Deskripsi Lokasi Penelitianhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 58

        1 Gambaran tentang keadaan sekolah dasar di Kecamatan

        Manujuhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 58

        2 Kepala sekolahhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 59

        a Kepala Sekolah sebagai Edukatorhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 59

        b Kepala Sekolah selaku PimpinanLeaderhelliphelliphelliphelliphelliphellip60

        c Kepala Sekolah sebagai Motivatorhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 60

        B Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan MBShelliphelliphellip62

        C Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah pada Sekolah Dasar di

        Kecamatan Manujuhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 71

        1 Pelimpahan dan Distribusi Kewenanganhelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 71

        2 Mekanisme Pembuatan Keputusanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 75

        3 Proses Penetapan Kebijakanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 81

        4 Membangun Pola Komunikasihelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 84

        5 Melakukan Pengawasanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 88

        6 Memberikan Motivasi dan Membangun Suasana Kerja

        yang Kondusifhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 92

        D Pembahasanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 96

        BAB V KESIMPULAN DAN SARANhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 100

        A Kesimpulanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 100

        B Saranhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 101

        DAFTAR PUSTAKAhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 102

        LAMPIRAN-LAMPIRAN

        1

        BAB I

        PENDAHULUAN

        A Latar Belakang

        Pendidikan merupakan salah salah satu aspek pembangunan dan sekaligus

        syarat mutlak untuk mewujudkan pembangunan nasional Oleh karena itu

        pendidikan memiliki posisi strategis dalam segala segi pembangunan bangsa

        khusus pada upaya pengembangan sumber daya manusia Dewasa ini keunggulan

        suatu bangsa tidak lagi ditandai dengan melimpahnya kekayaan alam melainkan

        keunggulan sumber daya manusia (SDM) Mutu SDM berkorelasi positif dengan

        mutu pendidikan

        Pidarta (1988) mengemukakan bahwa hambatan utama dalam

        pengembangan pendidikan bukan pada aspek keuangan tetapi berada pada aspek

        mamajemen Manajemen pendidikan merupakan salah satu factor yang perlu

        mendapat perhatian dari berbagai pihak dalam meningkatkan mutu pendidikan

        Manajemen merupakan ilmu kiat seni dan profesiOleh karena itu upaya

        memperbaiki mutu pendidikan harus dimulai dari perbaikan manajemen

        pendidikan Sejalan dengan itu Hamalik (1991) menyatakan bahwa manajemen

        adalah suatu kekuatan dalam organisasi mengatur atau mengkoordinasikan

        kegiatan Suatu proses di mana sumber-sumber yang semula tidak berhubungan

        dengan yang lainnya lalu diintegrasikan menjadi suatu system yang menyeluruh

        untuk mencapai tujuan organisasiDari beberapa pendapat tersebut maka

        kepemimpinan dalam manajemen pendidikan merupakan factor kunci

        2

        keberhasilan suatu organisasi Maju mundurnya suatu organisasi banyak

        dipengaruhi oleh factor kepemimpinannya

        Bukti-bukti empiric bahwa kelemahan system pendidikan di Indonesia

        adalah lemahnya dalam manajemen pendidikan baik pada level makro meso

        maupun mikro Padahal peningkatan mutu pendidikan tidak terjadi begitu saja

        Mutu yang diinginkan harus direncanakan dan wajib menggunakan pendekatan

        yang sistimatis dengan menggunakan proses perencanaan yang matang

        Munculnya paradigmamodel baru tentang manajemen berbasis sekolah

        (MBS) yang bertumpu pada penciptaan iklim yang demokratisasi dan pemberian

        kepercayaan yang lebih luas kepada sekolah untuk menyelenggarakan pendidikan

        secara efisien dan berkualitas Dengan demikian dapat mendorong

        profesionalisme guru dan kepala sekolah dalam peranannya sebagai manajer

        maupun pemimpin pendidikan di sekolah Hal ini sangat memungkinkan dengan

        dikeluarkannya UU Pemerintah No 22 Tahun 1999 selanjutnya diubah dengan

        UU No32 Tahun 2004 yaitu Undang-Undang Otonomi Daerah yang kemudian

        diatur oleh PP No 33 Tahun 2004 yaitu adanya penggeseran kewenangan dan

        pemerintah pusat ke pemda dalam berbagai bidang termasuk bidang pendidikan

        Pola bidang pendidikan di atas oleh UU No20 Tahun 2003 tentang sistem

        pendidikan nasional dengan pasal 51 menyatakan pengadaan satuan pendidikan

        anak usia dini pendidikan dasar dan pendidikan menengah didasarkan pada

        standar pelayanan minimum dengan prinsip MBS Kepemimpinan adalah cara

        seseorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan agar mau bekerja sama dan

        bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi Kepemimpinan akan

        berjalan secara efektif dan efisien apabila dilaksanakan oleh pemimpin yang jujur

        3

        bertanggung jawab transparan cerdas memahami tugas dan kewajibannya

        memahami anggotanya mampu memotivasi dan berbagai sifat baik yang terdapat

        dalam diri seorang pemimpin Ia sadar bahwa pemimpin memiliki arti sebagai

        kemampuan untuk memengaruhi dirinya sendiri dan orang lain melalui

        keteladanan nilai-nilai serta prinsip yang akan membawa kebahagiaan dunia dan

        akhirat Seorang yang mendapat amanah sebagai eksekutif dan menunjukkan

        nilai-nilai moral tersebut sehingga mereka akan memimpin berdasarkan prinsip

        (principle centered leadership) Bagi seorang muslim memimpin berarti

        memberikan arah atau visi berdasarkan nilai-nilai ruhaniah Mereka menampilkan

        diri sebagai teladan dan memberikan aspirasi bagi bawahannya untuk

        melaksanakan tugas sebagai keterpanggilan Ilahi Sehingga mereka memimpin

        berdasarkan visi atau mampu melihat dan menjangkau ke masa depan (visionary

        leadership)

        Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang menentukan kesuksesan

        implementasi MBS Sebagaimana dikemukakan oleh Nurkolis setidaknya ada

        empat alasan kenapa diperlukan figur pemimpin yaitu

        1) Banyak orang memerlukan figur pemimpin

        2) Dalam beberapa situasi seorang pemimpin perlu tampil mewakili

        kelompoknya

        3) Sebagai tempat pengambilalihan resiko bila terjadi tekanan terhadap

        kelompoknya

        4) Sebagai tempat untuk meletakkan kekuasaan

        Minarti (201265) menyatakan bahwa MBS memberikan keleluasaan

        kepada sekolah untuk mengelola potensi yang dimiliki dengan melibatkan semua

        4

        unsure stakeholder untuk mencapai peningkatan kualitas sekolah tersebut Karena

        sekolah memiliki kewenangan yang sangat luas itu maka kehadiran figure

        pemimpin menjadi sangat penting Kepemimpinan yang baik tentunya sangat

        berdampak pada tercapainya tujuan organisasi karena pemimpin memiliki

        pengaruh terhadap kinerja yang dipimpinya Kemampuan untuk mempengaruhi

        suatu kelompok untuk mencapai tujuan merupakan bagian dari kepemimpinan

        Konsep kepemimpinan erat sekali hubungannya dengan konsep kekuasaan

        Dengan kekuasaan pemimpin memperoleh alat untuk mempengaruhi perilaku para

        pengikutnya Terdapat beberapa sumber dan bentuk kekuasaan yaitu kekuasaan

        dengan paksaan legitimasi keahlian penghargaan referensi informasi dan

        hubungan

        Sekolah adalah organisasi yang kompleks dan unik sehingga memerlukan

        tingkat koordinasi yang tinggi Oleh sebab itu kepala sekolah yang berhasil yaitu

        tercapainya tujuan sekolah serta tujuan dari para individu yang ada di dalam

        lingkungan sekolah harus memahami dan menguasai peranan organisasi dan

        hubungan kerja sama antara individu Untuk membantu para kepala sekolah di

        dalam mengorganisasikan sekolah secara tepat diperlukan adanya satu esensi

        pemikiran yang teoritis hierarki kewibawaan dan mekanisme demi pencapaian

        kordinasi di lingkungan sekolah Kepala sekolah perlu juga memahami teori

        organisasi formal yang akan bermanfaat untuk menggambarkan (depict) hubungan

        kerja sama antara struktur dan hasil (outcomes) sebuah sekolah

        Upaya meningkatkan mutu hasil belajar kepala sekolah mempunyai

        pengaruh yang dominan dan merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap

        5

        keberhasilan sekolah yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan pendidikan

        Setiap tingkah laku kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan diarahkan untuk

        membantu pencapaian tujuan pendidikan sehingga kepala sekolah harus mampu

        menugasi memeriksa mengukur hasil kerja para guru di sekolah yang

        dipimpinnya

        Pada Pasal 5 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

        tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa setiap warga Negara

        mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu

        Pendidikan yang bermutu dapat dicapai jika kepala sekolah melakonkan

        kepemimpinannya secara efektif Oleh sebab itu maka kepemimpinan yang

        menjadi perhatian utama oleh para praktisi dan akademisi Hal ini disebabkan

        karena para pemimpin organisasi termasuk di sekolah memiliki posisi sentral

        dalam menggerakkan seluruh komponen atau sumber daya untuk mencapai tujuan

        organisasi Pandangan yang lebih tegas mengenai pentingnya peran

        kepemimpinan dalam rangka pencapaian kinerja organisasi berbicara tentang

        kinerja organisasi dalam hal ini sekolah tidak lain sesungguhnya adalah

        pencapaian visi organisasi tersebut pencapaian visi sekolah sesungguhnya adalah

        kinerja sekolah tersebut Kepala sekolah dalam mewujudkan visi sekolahnya perlu

        ditunjang oleh kemampuan kepala sekolah dalam menjalankan roda

        kepemimpinannya Oleh sebab itu maka peningkatan mutu pendidikan yang

        merupakan kinerja sekolah harus segera dilaksanakan dengan menata faktor-

        faktor yang mempengaruhi kinerja kepala sekolah

        6

        Terkait dengan peran kepala sekolah di atas MBE Project

        (httpwwwmbeprojectnetmbe59html) melaporkan bahwa Kepala sekolah

        mempunyai dua peran utama pertama sebagai pemimpin institusi bagi para guru

        dan kedua memberikan pimpinan dalam manajemen Pembaharuan pendidikan

        melalui MBS dan komite sekolah yang diperkenalkan sebagai bagian dari

        desentralisasi pendidikan memberikan kepada kepala sekolah kesempatan yang

        lebih besar untuk menerapkan dengan lebih mantap berbagai fungsi dari kedua

        peran tersebut

        Banyak kepala sekolah telah menyesuaikan kinerjanya agar memenuhi

        situasi baru di sekolah dan di masyarakat dan menerapkan perubahan-perubahan

        Mereka menyadari bahwa mereka harus lebih menjadi kolega dari pada atasan

        dari para guru dan bekerjasama lebih erat dengan para guru dan masyarakat dalam

        menangani permasalahan-permasalahan pendidikan Beberapa perubahan kinerja

        kepala sekolah yang dilaporkan termasuk

        (1) manajemen terbuka-menjadi transparan akuntabel dan melibatkan banyak

        pihak dalam perencanaan keuangan dan pengembangan program sekolah

        bersama sama dengan para guru dan masyarakat luas

        (2) menciptakan dan mengelola suasana belajar yang ramah dan positif di

        sekolah dan

        (3) terbuka dan mendukung inovasi

        Kinerja seorang kepala sekolah harus dilihat pada komponen EMASLIM

        (Educator Manager Administrator Supervisor Leader Innovator Motivator)

        Bahkan ranah Entrepreneurship juga harus menjadi garapan seorang kepala

        7

        sekolah Sejak dikembangkan MBS di tahun 2000-an seorang kepala sekolah

        harus sanggup mengembangkan kegiatan produksijasa sekolah sebagai sumber

        belajar harus mampu pula menjadi seorang pelaksana proyek bangunan untuk

        swakelola block grant di lingkungan sekolahnya dan peran lainnya yang

        terkadang bisa menyebabkan munculnya anggapan bahwa seorang kepala sekolah

        sudah melakukan kesalahan dan penyimpangan karena tidak lazimnya ditemui

        pada dua dekade yang lalu

        Berhubungan dengan peran kepala sekolah di atas hasil kajian

        mengungkapkan bahwa kepala sekolah di Kecamatan Manuju kurang

        mendapatkan bimbingan khusus tentang pengelolaan manajemen yang terbuka

        dan partisipatif serta kurang melakukan kontrol terhadap proses dan hasil yang

        dicapai di setiap sekolah Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh kepala

        sekolah kurang melibatkan stakeholders sebagai pemangku kepentingan di

        sekolah sehingga cenderung masih otoriter padahal sekolah yang mampu

        mendorong warganya (guru peserta didik karyawan orang tua peserta didik

        tokoh masyarakat) berkontribusi untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan

        keputusan terhadap pencapaian tujuan sekolah merupakan suatu proses yang

        demokratis Hal ini dilandasi oleh keyakinan bahwa jika seseorang dilibatkan

        (berpartisipasi) dalam pengambilan keputusan maka yang bersangkutan akan ada

        rdquorasa memilikirdquo terhadap keputusan tersebut sehingga yang bersangkutan juga

        akan bertanggungjawab dan berdedikasi sepenuhnya untuk mencapai tujuan

        sekolah Semakin besar tingkat partisipasi makin besar pula rasa memiliki makin

        besar sara memiliki makin besar pula rasa tanggung jawab makin besar rasa

        8

        tanggung jawab makin besar pula dedikasinya Tentu saja pelibatan warga

        sekolah dalam pengambilan keputusan harus mempertimbangkan keahlian batas

        kewenangan dan relevansinya dengan tujuan pengambilan keputusan sekolah

        Dalam Perspektif ke depan mengisyaratkan bahwa kepala sekolah juga

        harus mampu berperan sebagai figur dan mediator bagi perkembangan

        masyarakat dan lingkungannya Pelaksanaan peran fungsi dan tugas tersebut

        tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena saling terkait dan saling

        mempengaruhi serta menyatu dalam pribadi seorang kepala sekolah yang

        profesional Kepala sekolah yang demikianlah yang akan mampu mengelola

        sekolah secara efektif dan efisien dan mampu mendorong visi menjadi aksi dalam

        paradigma baru manajemen pendidikan

        Perkembangan tugas dan tanggung jawab kepala sekolah mensyaratkan

        kinerja yang tinggi Program pengembangan kepala sekolah umunnya berdasarkan

        pada hasil pengamatan sporadis di lapangan Selain itu penilaian tentang kinerja

        kepala sekolah yang dikaitkan dengan faktor-faktor internal yang berpengaruh

        terhadap kinerjanya perlu dilakukan Identifikasi faktor-faktor yang

        mempengaruhi kinerja kepala sekolah bagaimana hubungan antar faktor tersebut

        dan bagaimana pengaruhnya terhadap kinerja kepala sekolah perlu diketahui

        dalam usaha rmeningkatkan kinerja mereka sehingga pelaksanaan kegiatan

        pendidikan yang berorientasi pada peningkatan mutu segera tercapai

        Motivasi kerja serta terjaminnya kerja sama yang harmonis dan

        kompetisi secara sehat tidak ada tekanan tumbuhnya keinginan untuk maju dan

        9

        berprestasi bagi guru dan personil lainnya di sekolah sangat ditentukan oleh

        kepemimpinan kepala sekolah

        Program kerja sama dengan pihak UNICEF dengan pemerintah Kabupaten

        Gowa tentang implementasi Program MBS di sekolah dasar sangat berpengaruh

        terhadap kepemimpinan kepala sekolah Program kerja sama yang dilaksanakan

        selama ini sejalan dengan pola bidang pendidikan yang diatur dalam UU No20

        Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dengan pasal 51 menyatakan

        pengadaan satuan pendidikan anak usia dini dan pendidikan menengah

        didasarkan pada standar pelayanan minimum dengan prinsip MBS

        Sekolah yang menerapkan manajemen mutu para kepala sekolahnya

        memiliki peran yang kuat dalam mengoordinasikan menggerakkan dan

        menyerasikan semua sumber daya pendidikan yang tersedia Kepemimpinan

        kepala sekolah merupakan salah satu factor yang dapat mendorong untuk dapat

        mewujudkan visi misi tujuan sasaran sekolahnya melalui program-program yang

        dilaksanakan secara terencana dan bertahap Oleh karena itu kepala sekolah

        dituntut mempunyai kemampuan manajemen dan kepemimpinan yang memadai

        agar mampu mengambil inisiatifprakarsa untuk meningkatkan mutu sekolah

        Sebagai dukungan teori maka berikut ini diuraikan beberapa hasil-hasil

        penelitian terdahulu yang relevan sebagai berikut

        Budiningsih (2004) dari hasil penelitiannya yang berjudul ldquoPengaruh

        Kepemimpinan Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai Dinas

        Pendidikan Kabupaten Klatenrdquo menunjukkan bahwa baik secara parsial maupun

        stimultan ada pengaruh dan signifikan antara kepemimpinan motivasi dan

        10

        lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten

        Secara variabel berbeda peneliti hanya fokus pada pola pengambilan keputusan

        Sudaryanto (2005) meneliti mengenai ldquo Pengaruh pola Kepemimpinan Terhadap

        Kinerja Guru dalam Kerangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah

        (MPMBS) di Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Jawa Timur bahwa

        kepemimpinan dengan MBS dapat meningkatkan kemampuan guru dalam proses

        belajar mengajar Sujoko (2006) hasil penelitiannya yang berjudul ldquoPengaruh

        Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Lingkungan Kerja dalam penerapan MBS

        terhadap Kinerja guru SMU Negeri 3 Sukoharjordquo menunjukkan bahwa baik

        secara parsial maupun simultan kepemimpinan kepala sekolah dan lingkungan

        kerja berpengaruh terhadap kinerja guru SMU Negeri 3 Sukoharjo

        Penelitian yang dilakukan ketiganya tentang kepemimpinan kepala sekolah dalam

        penerapan MBS perlu diterapkan oleh seorang pemimpin dalam melaksanakan

        tugas Penerapan MBS secara teori memberikan kemungkinan hasil yang lebih

        baik dalam kepemimpinan

        Berdasarkan masalah dan dukungan teori dari hasil penelitian tersebut di

        atas penulis terdorong untuk melakukan penelitian tentang ldquo Kepemimpinan

        kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di Kecamatan Manuju

        Kabupaten Gowa ldquo

        B Rumusan Masalah

        Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas rumusan masalah

        yang dibahas dalam penelitian ini adalah

        11

        1 Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS di

        sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

        2 Apakah implementasi MBS sudah sesuai konsepkarakteristik MBS di

        sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

        C Tujuan Penelitian

        Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah

        1 Untuk mengetahui kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS

        di sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

        2 Untuk mengetahui implementasi MBS sudah sesuai konsepkarakteristik

        MBS di sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

        D Manfaat Hasil Penelitian

        Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun

        secara praktis

        1 Manfaat Teoretis

        a Sebagai masukan untuk menambah perbendaharaan kepemimpinan

        kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di Kecamatan

        Manuju Kabupaten Gowa

        b Sebagai penambah kepustakaan untuk hasil penelitian mengenai

        kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS di sekolah

        dasar

        12

        2 Manfaat Praktis

        a Hasil penelitian ini digunakan untuk menjadi pedoman bagi para

        kepala sekolah sebagai penguat teori kepemimpinan dalam penerapan

        MBS

        b Bagi peneliti dapat menambah wawasan pengetahuan pengalaman

        dan meningkatkan kemampuan dalam melakukan kepemimpinan di

        tempat tugas

        13

        BAB II

        TINJAUAN PUSTAKA

        A Tinjauan Pustaka

        1 Kepemimpinan

        a Definisi dan Hakikat Kepemimpinan

        Definisi sebagai rumusan tentang ruang lingkup dan ciri-ciri suatu konsep

        yang menjadi pokok pembicaraan sempat menimbulkan selisih paham para pakar

        dari satu pihak berpendapat membicarakan definisi akan sungguh-sungguh

        merupakan suatu maut tetapi definisi tentang suatu pokok persoalan diperlukan

        Demikian pula walaupun ada di antara para pakar berpendapat definisi suatu

        pokok pembicaraan (subject matter) tidak akan dapat membantu banyak tujuan

        tetapi satu pendekatan yang memiliki alasan kuat tampil bahwa definisi

        memberikan satu landasan pemahaman fenomena untuk dipelajari Dari definisi

        sesuatu pokok permasalahan (subject matter) akan dapat diperoleh keterangan

        atau frase yang mengungkapkan makna atau ciri-ciri utama dari subject matter

        tersebut baik berupa orang benda proses atau kegiatan

        Para peneliti biasanya mendefinisikan rdquokepemimpinanldquo menurut

        pandangan pribadi mereka serta aspek-aspek fenomena dari kepentingan yang

        paling baik bagi para pakar yang bersangkutang Bahkan stogdil membuat

        kesimpulan bahwa There are almostas many definitions of leadership as there

        are persons who have attempted to define the concept Kepemimpinan

        diterjemahkan ke dalam istilah sifat-sifat perilaku pribadi pengaruh terhadap

        orang lain pola-pola interaksi hubungan kerja sama antarperan kedudukan dari

        14

        satu jabatn administratif dan persepsi dari lain-lain tentang legitimasi pengaruh

        Dari definisi yang berbeda-beda tersebut mengandung kesamaan asumsi yang

        bersifat umum seperti

        a di dalam satu fenomena kelompok melibatkan interaksi antara dua orang atau

        lebih

        b di dalam melibatkan proses mempengaruhi di mana pengaruh yang sengaja

        (intentional influence) digunakan oleh pemimpin terhadap para bawahan

        Disamping kesamaan asumsi yang umum di dalam definisi tersebut juga

        memiliki kelainan sedikit yang bersifat umum pula seperti

        a siapa yang mempergunakan pengaruh

        b tujuan daripada usaha untuk mempengaruhi dan

        c dan cara pengaruh itu dipergunakan

        Kepemimpinan memiliki peranan yang dominan dalam sebuah organisasi

        Peranan yang dominan tersebut dapat mempengaruhi moral kepuasan kerja

        keamanan kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi

        Sebagaimana dikatakan (Handoko 1999 286) bahwa pemimpin juga memainkan

        peranan kritis dalam membantu kelompok organisasi atau masyarakat untuk

        mencapai tujuan Kemampuan dan keterampilan kepemimpinan adalah faktor

        penting dan efektifitas seorang manajer Bila organisasi dapat

        mengidentifikasikan kualitas yang berhubungan dengan kepemimpinan

        kemampuan mengidentifikasikan perilaku dan tehnik-tehnik kepemimpinan

        efektif Kepemimpinan dalam bahasa inggris tersebut leadership berarti being a

        leader power of leading atau the qualities of leader (Tanjung 2006 8)

        15

        Secara bahasa makna kepemimpinan itu adalah kekuatan atau kualitas

        seseorang pemimpin dalam mengarahkan apa yang dipimpinnya untuk mencapai

        tujuan (Handoko1999 293) Seperti halnya manajemen kepemimpinan atau

        leadership telah didefinisikan oleh banyak para ahli antaranya adalah Stoner

        mengemukakan bahwa kepemimpinan manajerial dapat didefinisikan sebagai

        suatu proses mengarahkan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari

        sekelompok anggota yang selain berhubungan dengan tugasnya

        Ada beberapa pendapat tentang kepemimpinan Menurut Mulyasa

        (2002107) kepemimpinan adalah suatu kegiatan untuk mempengaruhi orang-

        orang yang diarahkan terhadap pencapaian tujuan organisasi Dharma (2000 42)

        menyatakan bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan

        seseorang atau kelompok orang untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu

        Pendapat Siagian menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan dan

        keterampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan suatu kerja

        untuk mempengaruhi perilaku orang lain terutama bawahannya untuk berpikir dan

        bertindak sehingga melalui perilaku yang positif ia memberikan sumbangsih nyata

        dalam pencapaian tujuan organisasi (Anwar2003 66) Transformasi sekolah

        bermutu terpadu diawali dengan mengadopsi dedikasi bersama terhadap mutu

        oleh dewan sekolah administrator staf siswa guru dan komunitas (Arcaro

        2006 10) Oleh karena itu pemimpin seharusnya dapat memandu menuntun

        membimbing memberi atau membangun motivasi kerja mengemudikan

        organisasi menjalin jaringan komunikasi yang lebih baik sehingga mampu

        membawa para bawahan untuk mencapai tujuan yang direncanakan

        16

        Kartono (dalam Anwar 2003 67) menyatakan bahwa pada setiap

        kepemimpinan minimal mencakup tiga unsur yakni 1) ada seorang pemimpin

        yang memimpin mempengaruhi dan memberikan bimbingan 2) ada bawahan

        yang dikendalikan 3) ada tujuan yang diperjuangkan melalui serangkaian

        kegiatan

        Seorang pemimpin hendaknya dapat membentuk memperhatikan memelihara

        dan menjaga kehendak dan keperluan atasan kepada bawahan dengan baik

        mampu bekerja sama mencapai tujuan bersama (keberhasilan tim) Jadi

        kepemimpinan dalam pengambilan keputusan merupakan proses mengubah sikap

        dan perilaku seseorang atau sekelompok orang baik secara langsung maupun tidak

        langsung sehingga terjadi peningkatan dan produktivitas kerjanya lebih baik dan

        ada peningkatan Pada dasarnya kepemimpinan dapat dibagi menjadi lima tipe

        yaitu 1) otokratik 2) paternalistik 3) kharismatik 4) Laissez Faire dan 5)

        demokratik (Djatmiko2002 52-54)

        a Tipe otokratik pengambilan keputusan dilakukan sendiri oleh pimpinan

        hubungannya dengan bawahan menggunakan pendekatan formal berdasarkan

        kedudukan dan status berorientasi pada kekuasaan

        b Tipe paternalistic pengambilan keputusan dilakukan sendiri oleh pimpinan

        hubungannya dengan bawahan lebih banyak bersifat bapak dan anak

        Pemimpin menganggap bawahan sebagai orang yang belum dewasa sehingga

        pemimpin bersikap terlalu melindungi bawahan

        c Tipe kharimatik menekankan pada dua hal yakni pemimpin berusaha agar

        tugas-tugas dapat terselenggara dengan sebaik-baiknya dan memberikan kesan

        17

        bahwa hubungan dengan bawahan didasarkan pada relasional bukan

        kekuasaan

        d Tipe laissez faire semua pekerjaan dan tanggung jawab dilakukan sendiri oleh

        bawahan Pemimpin hanya merupakan simbol dan tidak memiliki

        keterampilan teknis Situasi kerja bawahan tidak terpimpin tidak terkontrol

        dan tanpa disiplin kerja

        e Tipe demokratik tipe ini dipandang paling ideal Dalam proses pengambilan

        keputusan pemimpin mengikut sertakan bawahan Pemimpin cenderung

        memperlakukan bawahan sebagai rekan kerja menjaga keseimbangan antara

        hubungan formal dan informal juga menjaga keseimbangan antara orientasi

        penyelesaian tugas dan orientasi hubungan yang bersifat relasional

        Kepemimpinan adalah bagian penting manjemen tetapi tidak sama dengan

        manajemen Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang

        untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran

        Manajemen mencakup kepemimpinan tetapi juga mencakup fungsi lainnya

        seperti perencanaan penorganisasian pengawasan dan evaluasi Kepemimpinan

        atau leadership dalam pengertian umum menunjukkan suatu proses kegiatan

        dalam hal memimpin membimbing mengontrol perilaku perasaan serta tingkah

        laku terhadap orang lain yang ada dibawah pengawasannya

        b Kepemimpinan Transformational

        Kepemimpinan transformasional dapat didefinisikan sebagai gaya

        kepemimpinan yang mengutamakan pemberian kesempatan dan atau mendorong

        semua unsur yang ada dalam sekolah untuk bekerja atas dasar sistem nilai (values

        18

        system) yang luhur sehingga semua unsur yang ada di sekolah (guru siswa

        pegawai orangtua siswa masyarakat dan sebagainya) bersedia tanpa paksaan

        berpartisipasi secara optimal dalam mencapai tujuan ideal sekolah

        Secara sederhana kepemimpinan transformasional dapat diartikan sebagai

        proses untuk merubah dan mentransformasikan individu agar mau berubah dan

        meningkatkan dirinya yang didalamnya melibatkan motif dan pemenuhan

        kebutuhan serta penghargaan terhadap para bawahan Terdapat empat faktor untuk

        menuju kepemimpinan tranformasional yang dikenal sebutan 4 I yaitu idealized

        influence inspirational motivation intellectual stimulation dan individual

        consideration

        1 Idealized influence kepala sekolah merupakan sosok ideal yang dapat

        dijadikan sebagai panutan bagi guru dan karyawannya dipercaya

        dihormati dan mampu mengambil keputusan yang terbaik untuk

        kepentingan sekolah

        2 Inspirational motivation kepala sekolah dapat memotivasi seluruh guru

        dan karyawannnya untuk memiliki komitmen terhadap visi organisasi dan

        mendukung semangat team dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan di

        sekolah

        3 Intellectual Stimulation kepala sekolah dapat menumbuhkan kreativitas

        dan inovasi di kalangan guru dan stafnya dengan mengembangkan

        pemikiran kritis dan pemecahan masalah untuk menjadikan sekolah ke

        arah yang lebih baik

        19

        4 Individual consideration kepala sekolah dapat bertindak sebagai pelatih

        dan penasihat bagi guru dan stafnya

        Berdasarkan hasil kajian literatur yang dilakukan Northouse (2001)

        menyimpulkan bahwa seseorang yang dapat menampilkan kepemimpinan

        transformasional ternyata dapat lebih menunjukkan sebagai seorang pemimpin

        yang efektif dengan hasil kerja yang lebih baik Oleh karena itu merupakan hal

        yang amat menguntungkan jika para kepala sekolah dapat menerapkan

        kepemimpinan transformasional di sekolahnya Karena kepemimpinan

        transformasional merupakan sebuah rentang yang luas tentang aspek-aspek

        kepemimpinan maka untuk bisa menjadi seorang pemimpin transformasional

        yang efektif membutuhkan suatu proses dan memerlukan usaha sadar dan

        sunggug-sungguh dari yang bersangkutan Northouse (2001) memberikan

        beberapa tips untuk menerapkan kepemimpinan transformasional yakni sebagai

        berikut

        1 Berdayakan seluruh bawahan untuk melakukan hal yang terbaik untuk

        organisasi

        2 Berusaha menjadi pemimpin yang bisa diteladani yang didasari nilai yang

        tinggi

        3 Dengarkan semua pemikiran bawahan untuk mengembangkan semangat

        kerja sama

        4 Ciptakan visi yang dapat diyakini oleh semua orang dalam organisasi

        20

        5 Bertindak sebagai agen perubahan dalam organisasi dengan memberikan

        contoh bagaimana menggagas dan melaksanakan suatu perubahan

        6 Menolong organisasi dengan cara menolong orang lain untuk

        berkontribusi terhadap organisasi

        c Fungsi Kepemimpinan

        Dalam kehidupan organisasi fungsi kepemimpinan adalah bagian dari

        tugas utama yang harus dilaksanakan Tetapi untuk merumuskan apa yang

        dimaksud fungsi kepemimpinan adalah sulit sama sulitnya memberikan definisi

        tentang kepemimpinan itu sendiri Kesulitan ini terjadi sebab kepemimpinan

        menarik perhatian para pakar untuk menelitinya sehingga melahirkan penelitian

        kepemimpinan yang berbeda-beda hamper sebanyak mereka para pakar yang

        melakukan penelitian Berbagai macam pendekatan di bidang kepemimpinan

        lahirlah pendekatan sifat perilaku situasi dan pendekatan kontigensi untuk lebih

        memahami fungsi kepemimpinan lebih lanjut perlu lebih dahulu mempelajari

        makna yang terkandung dalam definisi antara lain

        a membangkitkan kepercayaan dan loyalitas bawahan

        b mengomunikasikan gagasan kepada orang lain

        c dengan berbagai cara memengaruhi orang lain

        dseorang pemimpin adalah seorang besar yang dikagumi dan mempesona dan

        dibanggakan oleh para bawahan

        Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi atau

        serangkaian tugas-tugas yang harus dilaksanakan seorang pemimpin atau yang

        21

        lazim disebut fungsi pemimpin menurut pendapat dari pakar adalah sebagai

        berikut

        a James AFStoner (1982) agar kelompok dapat beoperasi secara efektif seorang

        pemimpin mempunyai dua fungsi pokok yaitu

        1 task related atau problem solving function dalam fungsi ini pemimpin

        memberikan saran dalam pemecahan masalah serta memberikan

        sumbangan informasi dan pendapat

        2 group maintenance function atau social function meliputi pemimpin

        membantu kelompok beroperasi lebih lancer pemimpin memberikan

        persetujuan bagi anggota kelompok misalnya menjembatani kelompok

        yang sedang berselisih pendapat memerhatikan diskusi kelompok Seorang

        pemimpin yang efektif adalah seorang pemimpin mampu menampilkan

        kedua fungsi tersebut dengan jelas

        b Selznick dalam bukunya Organization Structure and Process (1982176)

        mengemukakan ada empat tugas seorang pemimpin

        1 mendefinisikan misi dan peranan organisasi (involves the definition of the

        institutional organizational mission and role)

        2 pengejawantahan tujuan organisasi (the institutional embodiment of

        purpose)

        3 mempertahankan keutuhan organisasi (to defend the organizationrsquos

        integration)

        4 mengendalikan konflik internal yang terjadi di dalam organisasi (the

        ordering of internal conflict)

        22

        2 Kepemimpinan Kepala Sekolah

        a Sekolah Sebagai Sistem

        Sekolah sebagai sistem artinya semua elemen atau unsure yang ada di

        sekolah sebagai satu kesatuan yang utuh tidak terpisahkan satu dengan yang lain

        seperti siswa guru kepala sekolah gedung alat peraga dan perangkat

        pembelajaran dan sebagainya

        Dalam era kemandirian sekolah dan era MBS tugas dan tanggung jawab

        yang pertama dan yang utama dari para pimpinan sekolah adalah menciptakan

        sekolah yang mereka pimpin menjadi semakin efektif dalam arti menjadi semakin

        bermanfaat bagi sekolah itu sendiri dan bagi masyarakat luas penggunanya Agar

        tugas dan tanggung jawab para pimpinan sekolah tersebut menjadi nyata kiranya

        mereka perlu memahami mendalami dan menerapkan beberapa konsep ilmu

        manajemen yang dewasa ini telah dikembang-mekarkan oleh pemikir-pemikir

        dalam dunia bisnis

        Konsep ilmu manajemen tersebut memiliki nilai (dalam arti values) yang

        tidak akan menjerumuskan dunia pendidikan kita ke arah bisnis yang dapat

        merugikan atau mengecewakan masyarakat luas penggunanya (Thomas B

        Santoso 2001) Sekolah sebagai sistem adalah sekolah yang memberdayakan

        seluruh komponen yang ada di dalamnya secara terpadu satu sama lain saling

        berkaitan erat mendorong kegiatan sekolah untuk mencapai tujuan antara lain

        input proses output dan outcome (Depdiknas 20075)

        23

        b Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Sekolah

        Kepemimpinan merupakan salah satu elemen penting dalam mencapai

        mempertahankan dan meningkatkan kinerja organisasi Konseptualisasi teori-teori

        kepemimpinan telah menarik perhatian dan diskusi panjang para peneliti dan para

        praktisi Menurut Pawar dan Eastman (1997) penelitian tentang kepemimpinan

        lebih ditekankan pada kepemimpinan transformasional Penelitian di bidang ini

        telah dilakukan baik dalam rangka mencari konsepsi yang tepat terhadap gaya

        kepemimpinan yang paling efektif maupun prasyarat-prasyarat kontekstual yang

        harus diciptakan agar proses kepemimpinan tersebut efektif (Fahruddin Js Pareke

        2004)

        Menurut Wahyudi (200964) menyatakan bahwa kepala sekolah harus

        bertindak sebagai manajer dan pemimpin yang efektif Sebagai manajer ia harus

        mampu mengatur agar semua potensi sekolah dapat berfungsi secara optimal Hal

        ini dapat dilakukan jika kepala sekolah mampu melakukan fungsi-fungsi

        manajemen dengan baik meliputi (1) perencanaan (2) pengorganisasian (3)

        pengarahan dan (4) pengawasan Kepala sekolah adalah pelaksana suatu tugas

        yang sarat dengan harapan dan pembaharuan kemasan cita-cita mulia pendidikan

        kita secara tidak langsung diserahkan kepada kepala sekolah singkatnya kepala

        sekolah merupakan tokoh sentral pendidikan Sekolah sebagai suatu komunitas

        pendidikan membutuhkan seorang figur pemimpin yang dapat mendayagunakan

        semua potensi yang ada dalam sekolah untuk suatu visi dan misi sekolah Pada

        level ini kepala sekolah sering dianggap satu atau identik bahkan secara begitu

        saja dikatakan bahwa wajah sekolah ada pada kepala sekolahnya Akhirnya

        24

        kepala sekolah berperanan sebagai manager yang mengelola sekolah sayang

        sekali kalau kedua peran itu yakni sebagai tokoh sentral dan manajer dalam

        sekolah diharubirukan oleh ketidakmampuan mengatasi aneka krisis yang ada

        dalam sekolah (Xaviery 2007)

        c Kepala Sekolah sebagai Pengambil Keputusan

        Peranan kepala sekolah sebagai pengambil keputusan merupakan peran

        yang paling penting dari peranan yang lain seperti informasional dan

        interpersonal Ada empat peran sebagai pengambil keputusan yaitu enterpreneur

        artinya kepala sekolah berusaha memperbaiki penampilan sekolah Disturbance

        handler artinya memperhatikan gangguan yang timbul di sekolah resource

        allocater artinya menyediakan segala sumber daya sekolah negotiator roles

        artinya kepala sekolah harus mampu untuk mengadakan pembicaraan dan

        musyawarah dengan pihak luar (Wahyosumidjo 200294) Lebih lanjut

        menambahkan bahwa dalam pengambilan keputusan kepala sekolah berperan

        sebagai manajer artinya berperan dalam proses pendayagunaan seluruh sumber

        organisasi dan pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan

        Adapun tanggung jawab pembinaan dari kepala sekolah antara lain

        identifikasi (rekuritmen seleksi) pengangkatan (pekerjaan awal pekerjaan

        berikutnya pekerjaan yang dibeda-bedakan) penyesuaian (kurikulum guru-guru

        siswa masyarakat) penilaian (waktu alasan sasaran cara) perbaikan (observasi

        kelas pertemuan individu kunjungan kelas asosiasi profesi perpustakaan

        profesi program mengajar siswa program pelatihan inservice) Di samping

        tanggung jawab proses kepala sekolah juga bertanggung jawab atas input

        25

        sekolah yang mencakup tujuan prioritas dan kontrol sumber daya daya

        manusia (human resource) dan sumber material Kepala sekolah sebagai pejabat

        formal manajer pemimpin pendidik dan kepala sekolah sebagai staf seperti

        halnya pemimpin organisasi yang lain jabatan kepala sekolah juga memerlukan

        persyaratan universal yang perlu dimiliki oleh siapapun yang akan menduduki

        pemimpin Kepala sekolah mempunyai dua peran utama pertama sebagai

        pemimpin institusi bagi para guru dan kedua memberikan pimpinan dalam

        manajemen Pembaharuan pendidikan melalui MBS dan komite sekolah yang

        diperkenalkan sebagai bagian dari desentralisasi memberikan kepada kepala

        sekolah kesempatan yang lebih besar untuk menerapkan dengan lebih mantap

        berbagai fungsi-fungsi dari kedua peran yang ada tersebut (Jurnal MBE 2007)

        Pada dasarnya seluruh kegiatan yang berlangsung dalam sebuah sekolah

        merupakan akibat atau konsekuensi dari berbagai keputusan yang diambil

        pimpinan Apakah pada akhirnya sekolah berhasil mencapai sasaran secara efisien

        atau sebaliknya mengalami kegagalan ditentukan oleh ketepatan dari berbagai

        keputusan yang diambil pimpinan Untuk mendukung proses pengambilan

        keputusan yang tepat setiap sekolah perlu memiliki sistem pengelolaan informasi

        yang baik karena setiap keputusan memerlukan dukungan informasi yang cepat

        tepat dan akurat Kebutuhan sistem seperti itu semakin dirasakan ketika kita

        dihadapkan pada persaingan terbuka yang semakin ketat seperti sekarang ini

        Dukungan dari berbagai perangkat telekomunikasi dan teknologi informasi

        (hardware maupun software) sangat besar artinya dalam mengembangkan sistem

        informasi yang handal rapi dan fungsional Satu hal lagi yang perlu dikemukakan

        26

        kaitannya dengan pengambilan keputusan ialah bahwa tingkat partisipasi anggota

        dalam pelaksanaan setiap keputusan yang diambil akan sangat menentukan

        keberhasilan pencapaian sasaran keputusan yang bersangkutan Oleh karena itu

        sangat bijaksana apabila pimpinan berusaha untuk sejauh mungkin mengambil

        keputusan yang bersifat kelompok dengan cara melibatkan bawahan sehingga

        tanggungjawab bawahan dalam mengimplementasikan keputusan tersebut

        semakin besar dalam interaksi antara kepala dengan guru-guru sebagai bawahan

        lebih terlihat sikap subjektif Guru yang sering menemui kepala walau sembrono

        dalam mengajar maka itulah yang dianggap baik dan loyal sehingga bisa tinggi

        dalam penilaian DP3-nya Sedangkan guru yang biasa saja pada hal sangat

        bertanggung jawab dalam pelaksanaan KBM karena kurang ngomong maka

        dinilai biasa-biasa saja Jadi inilah akibat kepala sekolah yang malas mengadakan

        turba (turun ke bawah) untuk meninjau guru-guru dan sekaligus menjalin

        hubungan sosial dan emosional

        Seperti yang kita kenal tentang tipe guru secara umum yaitu guru yang

        suka menolak gagasan kepala yang karena dianggap kurang tepat dan guru yang

        suka lsquonrimorsquo atau guru yang berwatak lsquoyes-manrsquo Guru yang pertama selalu

        menghadapi kesukaran karena adanya benturan-benturan pendapat dengan sang

        kepala Dan sebetulnya tentang pendekatan ada mereka yang melakukan tapi

        caranya kerap kurang mengena Seorang guru wanita mengatakan bahwa ada

        kepala yang dekat dengan bawahan tetapi tetap mempunyai wibawa Sebenarnya

        inilah kepala yang mempunyai tipe lsquoleadershiprsquo amp ini adalah tipe kepala yang

        dapat dijadikan kepala unggulan Dan ada pula kepala yang dekat dengan

        27

        bawahan tetapi dibawa lalu saja ini terjadi karena ia tidak punya potensi dan

        bakat dan berhak untuk dimutasikan sebagai guru biasa saja (Marjohan 2007)

        Kepala sekolah dituntut memiliki beberapa kompetensi dasar yang

        diisyaratkan oleh Anwar (200377) bahwa kompetensi yang dimiliki kepala

        sekolah mengacu pada tiga hal yakni menunjuk pada karakteristik pribadi

        pemimpin yang tercermin pada setiap sikap dan tindakannya mengacu pada suatu

        kemampuan untuk melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin yang diperoleh

        melalui pendidikan dan pelatihan dan menunjuk pada suatu kinerja yang bersifat

        rasional dan memenuhi spesifikasi tertentu untuk mendeskripsikan tingkat kinerja

        seorang pegawai perlu adanya komponen yang jelas sebagai aspek penilaian

        Sebagaimana diungkapkan Umar (2002 104) bahwa komponen kinerja

        meliputi kualitas pekerjaan kejujuran inisiatif kehadiran sikap kerjasama

        keandalan pengetahuan tentang pekerjaan tanggung jawab dan pemanfaatan

        waktu Dalam pendapat lain dinyatakan bahwa indikator kinerja meliputi kualitas

        kerja kuantitas etika kreatifitas pengetahuan kemandirian dan tanggung jawab

        (Sugiyono 2003 235)

        3 Manajemen Berbasis Sekolah

        a Pengertian MBS

        Secara bahasa MBS berasal dari tiga katayaitu manajemen berbasis dan

        sekolah Manajemen adalah proses menggunakan sumber daya secara efektif

        untuk mencapai sasaran Berbasis memiliki kata dasar basis yang berarti dasar

        atau asas Sekolah adalah lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat untuk

        menerima dan memberikan pelajaran Berdasarkan makna leksikal tersebut maka

        28

        MBS dapat diartikan sebagai penggunaan sumber (Nurkolis 2005 172) daya

        yang berasaskan pada sekolah itu sendiri dalam proses pengajaran atau

        pembelajaran

        Gagasan MBS dalam Bahasa Inggris School-Based Management pada

        dewasa ini menjadi perhatian para pengelolaan pendidikan mulai dari tingkat

        pusat provinsi kabupatenkota sampai dengan tingkat Sekolah Sebagaimana

        dimaklumi gagasan ini semakin mengemuka setelah dikeluarkannya kebijakan

        desentralisasi pengelolaan pendidikan seperti disyaratkan oleh UU Nomor 32

        Tahun 2004 Produk hukum tersebut mengisyaratkan terjadinya pergeseran

        kewenangan dalam pengelolaan pendidikan dan melahirkan wacana akuntabilitas

        pendidikan Gagasan MBS perlu dipahami dengan baik oleh seluruh pihak yang

        berkepentingan (stakeholder) dalam penyelenggaraan pendidikan khususnya

        sekolah karena implementasi MBS tidak sekedar membawa perubahan dalam

        kewenangan akademik Sekolah dan tatanan pengelolaan sekolah akan tetapi

        membawa perubahan pula dalam pola kebijakan dan orientasi partisipasi orang tua

        dan masyarakat dalam pengelolaan sekolah Minarti Sri (201265)

        mengemukakan MBS sebagai sistem pengelolaan persekolahan yang memberikan

        kewenangan dan kekuasaan kepada institusi sekolah untuk mengatur kehidupan

        sesuai dengan potensi tuntutan dan kebutuhan sekolah yang bersangkutan Dalam

        MBS sekolah merupakan institusi yang memiliki full authority and responsibility

        untuk secara mandiri menetapkan program-program pendidikan (kurikulum) dan

        implikasinya terhadap berbagai kebijakan sekolah sesuai dengan visi misi dan

        tujuan pendidikan yang hendak dicapai sekolah

        29

        Dalam konteks manajemen pendidikan menurut MBS berbeda dari

        manajemen pendidikan sebelumnya yang semua serba diatur dari pemerintah

        pusat Sebaliknya manajemen pendidikan model MBS ini berpusat pada sumber

        daya yang ada di sekolah itu sendiri Dengan demikian akan terjadi perubahan

        paradigma manajemen sekolah yaitu yang semula diatur oleh birokrasi di luar

        sekolah menuju pengelolaan yang berbasis pada potensi internal sekolah itu

        sendiri Dari asal usul peristilahan MBS adalah terjemahan langsung dari School-

        Based Management (SBM) Istilah ini mula-mula muncul di Amerika Serikat pada

        tahun 1970-an sebagai alternatif untuk mereformasi pengelolaan pendidikan atau

        sekolah Reformasi itu dapat diperlukan karena kinerja sekolah selama puluhan

        tahun tidak dapat menunjukan peningkatan yang berarti dalam memenuhi tuntutan

        perubahan lingkungan sekolah Dengan demikian pada hakekatnya MBS

        merupakan desentralisasi kewenangan yang memandang sekolah secara

        individual Sebagai bentuk alternatif sekolah dalam program desentralisasi bidang

        pendidikan maka otonomi diberikan agar sekolah dapat leluasa mengelola

        sumberdaya dengan mengalokasikannya sesuai dengan prioritas kebutuhan di

        samping agar sekolah lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat Secara umum

        manajemen berbasis sekolahSekolah dapat diartikan sebagai model manajemen

        yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong

        pengambilan keputusan parsitipatif yang melibatkan secara langsung semua

        warga sekolah (guru siswa kepala sekolah karyawan orangtua siswa dan

        masyarakat) untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan

        nasional

        30

        Menurut Rohiat (201047) bahwa sekolah memiliki kewenangan yang

        lebih besar dalam mengelola sekolahnya secara mandiri dan lebih berdaya dalam

        mengembangkan program yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang

        dimilikinya Demikian juga dengan pengambilan keputusan partisipatif yaitu

        pelibatan warga sekolah secara langsung dalam pengambilan keputusan maka

        rasa memiliki warga sekolah dapat meningkat Peningkatan rasa memiliki ini akan

        menyebabkan peningkatan rasa tanggungjawab dan peningkatan rasa

        tanggungjawabdan peningkatan rasa tanggungjawab akan meningkatkan dedikasi

        warga sekolah terhadap sekolahnya Inilah esensi pengambilan keputusan

        partisipatif Baik peningkatan otonomi sekolah maupun pengambilan keputusan

        partisipatif tersebut kesemuanya ditujukan untuk meningkatkan mutu sekolah

        berdasarkan kebijakan pendidikan nasional yang berlaku

        b Tujuan dan Alasan Menerapkan MBS

        MBS di Indonesia yang menggunakan muncul karena beberapa alasan

        sebagaimana diungkapkan oleh Nurkolis antara lain pertama sekolah lebih

        mengetahui kekeuatan kelemahan peluang dan ancaman bagi dirinya sehingga

        sekolah dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia untuk

        memajukan sekolahnya Kedua sekolah lebih mengetahui kebutuhannya Ketiga

        keterlibatan warga sekolah dan masyarakat dalam pengambilan keputusan dapat

        menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat

        Menurut bank dunia terdapat beberapa alasan diterapkannya MBS antara

        lain alasan ekonomis politis professional efisiensi administrasi finansial

        prestasi siswa akuntabilitas dan efektifitas sekolah Tujuan penerapan MBS

        31

        adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara umum baik itu

        menyangkut kualitas pembelajaran kualitas kurikulum kualitas sumber daya

        manusia baik guru maupun tenaga kependidikan lainnya dan kualitas pelayanan

        pendidikan secara umumBagi sumber daya manusia peningkatan kualitas bukan

        hanya meningkatnya pengetahuan dan ketrampilannya melainkan meningkatkan

        kesejahteraanya pula Keuntungan-keuntungan penerapan MBS sebagaimana

        dikutip dari hasil pertemuan The American Association of School Administration

        The National Association of Elementary School Principal The National of

        Secondary School Principal Pertama secara formal MBS dapat memahami

        keahlian dan kemampuan orang-orang yang bekerja di sekolah

        Kedua meningkatkan moral guru Ketiga keputusan yang diambil sekolah

        mengalami akuntabilitas Hal ini terjadi karena konstituen sekolah mengalami

        andil yang cukup dalam setiap pengambilan kepurusan Keempat menyesuaikan

        sumber keuangan terhadap tujuan instruksioanl yang dikembangkan di sekolah

        Kelima menstimulasi munculnya pemimpin baru di sekolah Keputusan yang

        diambil pada tingkat sekolah tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya peran

        seorang pemimpin Keenam meningkatkan kualitas kuantitas dan fleksibilitas

        komunikasi tiap komunitas sekolah dalam rangka mencapai kebutuhan sekolah

        c Strategi Implementasi MBS

        MBS merupakan strategi peningkatan kualitas pendidikan melalui otoritas

        pengambilan keputusan dari pemerintah daerah ke sekolah Dalam hal ini sekolah

        dipandang sebagai unit dasar pengembangan yang bergantung pada redistribusi

        otoritas pengambilan keputusan di dalamnya terkandung desentralisasi

        32

        kewenangan yang diberikan kepada sekolah untuk membuat keputusan Dengan

        demikian pada hakekatnya MBS merupakan desentralisasi kewenangan yang

        memandang sekolah secara individual Sebagai bentuk alternative sekolah dalam

        program desentralisasi bidang pendidikan maka otonomi diberikan agar sekolah

        dapat leluasa mengelola sumber daya dengan mengalokasikannya sesuai dengan

        prioritas kebutuhan disamping agar sekolah lebih tanggap terhadap kebutuhan

        setempat Merupakan suatu model manajemen yang memberikan otonomi lebih

        besar kepada sekolah dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan

        keputusan secara partisipatif dalam memenuhi kebutuhan mutu sekolah atau untuk

        mencapai sasaran mutu sekolah Keputusan partisipatif yang dimaksud adalah

        cara pengambilan keputusan melalui penciptaan lingkungan yang terbuka dan

        demokratik dimana warga sekolah (guru siswa karyawan orangtua siswa tokoh

        masyarakat) didorong untuk terlibat langsung dalam proses pengambilan

        keputusan yang dapat berkonstribusi terhadap pencapaian tujuan sekolah MBS

        menyediakan layanan pendidikan yang komprehensif dan tanggap terhadap

        kebutuhan masyarakat sekolah setempat Karena siswa biasanya datang dari

        berbagai latar belakang kesukuan dan tingkat sosial salah satu perhatian sekolah

        harus ditujukan pada asas pemerataan (peluang yang sama untuk memperoleh

        kesempatan dalam bidang sosial ekonomi dan politik) di pihak lain Sekolah

        juga harus meningkatkan efisiensi partisipasi dan mutu serta bertanggung jawab

        kepada masyarakat dan pemerintah Ciri-ciri MBS bisa diketahui antara lain dari

        sudut sejauh mana sekolah dapat mengoptimalkan kemampuan manajemen

        sekolah terutama dalam pemberdayaan sumber daya yang ada menyangkut

        33

        sumber daya kepala sekolah dan guru partisipasi masyarakat pendapatan daerah

        dan orang tua juga anggaran sekolah

        Secara konsepsional MBS diharapkan membawa dampak terhadap

        peningkatan kerja sekolah dalam hal mutu efisiensi manajemen keuangan

        pemerataan kesempatan dan pencapaian tujuan politik (perkembangan iklim

        demokrasi) suatu bangsa lewat perubahan kebijakan desentralisasi di berbagai

        aspek seperti politik edukatif administrasi manajemen dan anggaran

        pendidikan Konsekuensi penerapan MBS menjadi tanggung jawab dan ditangani

        oleh Sekolah secara profesional untuk mencapai tujuan yang diinginkan

        Aspek-aspek yang menjadi bidang garapan Sekolah meliputi

        a Perencanaan dan evaluasi program Sekolah

        b Pengelolaan kurikulum yang bersifat inklusif

        c Pengelolaan proses belajar mengajar

        d Pengelolaan ketenagaan

        e Pengelolaan perlengkapan dan peralatan

        f Pengelolaan keuangan

        g Pelayanan siswa

        h Hubungan Sekolah-masyarakat

        i Pengelolaan iklim Sekolah

        Seperti telah dinyatakan di atas konsep MBS dalam prakteknya

        menggambarkan sifat-sifat otonomi Sekolah dan oleh karenanya sering pula

        disebut sebagai Site-Based Management yang merujuk pada perlunya

        memperhatikan kondisi dan potensi kelembagaan setempat dalam mengelola

        34

        sekolah Makna berbasis sekolah dalam konsep MBS sama sekali tidak

        meninggalkan kebijakan-kebijakan startegis yang ditetapkan oleh pemerintah

        pusat atau daerah otonomi Misalnya standar kompetensi siswa standar materi

        pelajaran pokok standar penguasaan minimum standar pelayanan minimum

        penetapan kalender pendidikan dan jumlah jam belajar efektif setiap tahun dan

        lain-lain (lihat UU No 202003 Pasal 51 PP Nomor 25 Tahun 2000 yang telah

        diubah dengan PP Nomor 33 Tahun 2004 tentang Kewenangan Pemerintah Pusat

        dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom)

        Implementasi MBS akan berlangsung secara efektif dan efesien apabila

        didukung oleh sumber daya manusia yang professional untuk mengoperasikan

        sekolah dana yang cukup agar sekolah mampu menggaji staf sesuai dengan

        fungsinya sarana prasarana yang memadai untuk mendukung proses belajar-

        mengajar serta dukungan masyarakat yang tinggiPadahal kondisi sekolah sangat

        bervariasi dilihat dari kualitas lokasi sekolah dan partisipasi masyarakat (orang

        tua) Kualifikasi sekolah bervariasi dari sekolah yang sangat maju sampai

        sekolah yang sangat ketinggalan sedangkan lokasi sekolah bervariasi dari sekolah

        yang terletak di perkotaan sampai sekolah yang letaknya di daerah terpencil

        Demikian pula partisipasi orang tua bervariasi dari yang partisipasinya tinggi

        sampai yang kurang bahkan tidak berpartisipasi sama sekaliOleh karena itu agar

        MBS dapat diimplementasikan secara optimal perlu adanya pengelompokkan

        sekolah berdasarkan tingkat kemampuan manajemen masing-masing Menurut

        Buku pedoman MBS yang diterbitkan Ditjen Kelembagaan Agama Islam 2004

        35

        ada empat tahapan implementasi MBS yaitu sosialisasi piloting pelaksanaan

        dan diseminasi

        Tahap sosialisasi merupakan tahap penting mengingat luasnya wilayah nusantara

        terutama daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh media informasi baik cetak

        maupun elektronik Ini bahkan menjadi lebih sulit karena masyarakat Indonesia

        pada umumnya tidak mudah menerima perubahan Banyak perubahan baik

        personal maupun organisasional memerlukan pengetahuan dan keterampilan baru

        Dalam mengefektifkan pencapaian tujuan perubahan diperlukan kejelasan tujuan

        dan cara yang tepat baik menyangkut aspek proses maupun pengembangan

        Tahap piloting merupakan tahap uji coba agar penerapan konsep MBS tidak

        mengandung resiko Efektifitas model uji coba memerlukan persyaratan dasar

        yaitu akseptabilitas akuntabilitas reflikabilitas dan substainabilitas

        Akseptabilitas artinya adanya penerimaan dari para tenaga kependidikan

        khususnya guru dan kepala sekolah sebagai pelaksana dan penanggungjawab

        pendidikan di sekolah

        Akuntabilitas artinya bahwa program MBS harus dapat

        dipertanggungjawabkan baik secara konsep opersional maupun pendanaannya

        Reflikabilitas artinya MBS yang diujicobakan dapat direflikasi di Sekolah lain

        sehingga perlakuan yang diberikan kepada sekolah uji coba dapat dilaksanakan di

        sekolah lain Sementara sustainabilitas artinya program tersebut dapat dijaga

        kesinambungannya setelah dilakukan ujicoba Tahap pelaksanaan merupakan

        tahap untuk melakukan berbagai diskusi curah pendapat dan lokakarya mini

        antara kelompok kerja MBS dengan berbagai unsur terkait yakni guru kepala

        36

        sekolah pengawas tokoh agama pengusaha dan para akademisi Sedang tahap

        diseminasi merupakan tahapan memasyarakatkan MBS yang telah diujicobakan

        ke berbagai sekolah dapat mengimplementasikan secara efektif dan efisien sesuai

        dengan kondisi masing-masing

        Kewenangan penuh dan luas bagi sekolah untuk mengembangkan lembaga

        menjadi sebuah pendidikan yang mandiri maju dan mandiri serta

        bertanggungjawab terimplementasikan dalam bentuk manajemen yang berbasis

        sekolah Kepala sekolah perlu memiliki pengetahuan perencanaan dan pandangan

        yang luas tentang kependidikan yang harus ditumbuhkembangkan dengan

        meningkatkan sikap kepedulian semangat belajar disiplin kerja keteladanan dan

        hubungan manusiawi sebagai modal perwujudan iklim kerja yang kondusif

        Impelementasi MBS di Indonesia perlu didukung oleh perubahan mendasar dalam

        kebijakan pengelolaan sekolah dengan memperhatikan iklim yang kondusif

        dalam perencanaan pengorganisasian pelaksanaan pengawasan pendidikan

        d Karakteristik Manajemen Berbasis Sekolah

        MBS memiliki karakteristik yang perlu dipahami oleh sekolah yang

        akan menerapkannya Dengan kata lain jika sekolah ingin sukses dalam

        menerapkan MBS sejumlah karakteristik MBS perlu dimiliki Karakteristik MBS

        tidak dapat dipisahkan dengan karakteristik sekolah efektif Jika MBS merupakan

        wadahkerangka sekolah efektif merupakan isinya Oleh karena itu karakteristik

        MBS memuat secara inklusif elemen-elemen sekolah efektif yang dikategorikan

        menjadi input proses dan output

        37

        Dalam menguraikan karakteristik MBS pendekatan system yaitu input

        proses dan output digunakan untuk memandunya Hal ini didasari oleh pengertian

        bahwa sekolah merupakan sebuah system sehingga penguraian karakteristik MBS

        (yang juga karakteristik sekolah efektif didasarkan pada input proses dan

        output) Uraian berikut dimulai dari output dan diakhiri dengan input karena

        output memiliki tingkat kepentingan tertinggi sedangkan proses memiliki tingkat

        kepentingan satu tingkat lebih rendah dari output dan input memiliki tingkat

        kepentingan dua tingkat lebih rendah dari output

        1 Output yang Diharapkan

        Sekolah memiliki output yang diharapkan Output sekolah adalah prestasi

        sekolah yang dihasilkan melalui proses pembelajaran dan manajemen di sekolah

        Pada umummya output dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu output berupa

        prestasi akademik (academic achievement) dan output berupa prestasi non-

        akademik (nonacademic achievement) Output prestasi akademik misalnya

        NUANNUNAS lomba karya ilmiah remaja lomba (Bahasa Inggris Matematika

        Fisika) cara berpikir (kritis kreatif divergen nalar rasional induktif deduktif

        dan ilmiah) Output nonakademik misalnya akhlakbudi pekerti dan prilaku

        social yang baik seperti bebas narkoba kejujuran kerjasama yang baik rasa kasih

        sayang yang tinggi terhadap sesama solidaritas yang tinggi toleransi

        kedisiplinan kerajinan prestasi olahraga kesenian dan kepramukaan

        2 Proses

        Sekolah yang efektif pada umumnya memiliki sejumlah karakteristik proses

        sebagai berikut

        38

        a Proses Belajar Mengajar dengan Efektivitas yang Tinggi

        Sekolah yang menerapkan MBS memiliki efektifitas proses belajar

        mengajar (PBM) yang tinggi Hal ini ditunjukkan oleh sifat PBM yang

        menekankan pada pemberdayaan peserta didik PBM bukan sekedar

        memorisasi dan recall atau penekanan pada penguasaan pengetahuan

        tentang apa yang diajarkan (logos) tetapi lebih menekankan pada

        internalisasi tentang apa yang diajarkan sehingga tertanam dan bertanam

        dan berfungsi sebagai muatan nurani dan dihayati (ethos) serta

        dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari oleh peserta didik (pathos)

        PBM yang efektif juga lebih menekankan pada belajar mengetahui

        (learning to know) belajar bekerja (learning to do) belajar hidup bersama

        (learning to live together) dan belajar menjadi diri sendiri (learning to

        be)

        b Kepemimpinan sekolah yang kuat

        Pada sekolah yang menerapkan MBS kepala sekolah memiliki peran yang

        kuat dalam mengoordinasikan menggerakkan dan nenyerasikan semua

        sumberdaya pendidikan yang tersedia Kepemimpinan kepala sekolah

        merupakan salah satu factor yang dapat mendorong sekolah sekolah untuk

        dapat mewujudkan visi misi tujuan dan sasaran sekolahnya melalui

        program-program yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap Oleh

        karena itu kepala sekolah dituntut memiliki kemampuan manajemen dan

        kepemimpinan yang tangguh agar mampu mengambil keputusan dan

        inisiatif prakarsa untuk meningkatkan mutu sekolah Secara umum kepala

        39

        sekolah yang tangguh memiliki kemampuan memobilisasi sumberdaya

        sekolah terutama sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan sekolah

        c Lingkungan Sekolah yang Aman dan Tertib

        Sekolah memiliki lingkungan (iklim) belajar yang aman tertib dan

        nyaman sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan

        nyaman (enjoyable learning) Karena itu sekolah yang efektif selalu

        menciptakan iklim sekolah yang aman nyaman dan tertib melalui

        pengupayaan factor-faktor yang dapat menumbuhkan iklim tersebut

        Dalam hal ini kepala sekolah memegang peranan yang sangat penting

        d Pengelolaan Tenaga Kependidikan yang Efektif

        Tenaga kependidikan terutama guru merupakan jiwa dari sekolah

        Sekolah hanyalah merupakan wadah dan sekolah yang menerapkan MBS

        menyadari tentang hal ini Oleh karena itu pengelolaan tenaga

        kependidikan mulai dari analisa kebutuhan perencanaan pengembangan

        evaluasi kinerja hubungan kerja hingga imbal jasa merupakan garapan

        penting bagi seorang kepala sekolah Pada pengembangan tenaga

        kependidikan hal tersebut harus dilakukan secara terus-menerus

        mengingat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian

        pesat Tenaga kependidikan yang diperlukan untuk menyukseskan MBS

        adalah tenaga kependidikan yang mempunyai komitmen tinggi dan selalu

        mampu dan sanggup menjalankan tugasnya dengan baik

        e Sekolah Memiliki Budaya Mutu

        Budaya mutu tertanam di sanubari semua warga sekolah sehingga setiap

        perilaku selalu didasari oleh profesionalisme Budaya mutu memiliki

        40

        elemen-elemen sebagai berikut (a) informasi kualitas harus digunakan

        untuk perbaikan bukan untuk mengadilimengontrol orang (b)

        kewenangan harus sebatas pada tanggung jawab (c) hasil harus diikuti

        penghargaan (rewards) atau sanksi (punishment) (d) kolaborasi dan

        sinergi bukan kompetisi harus menjadi basis untuk kerjasama (e) warga

        sekolah merasa aman terhadap pekerjaannya (f) atmosfir keadaan

        (fairness) harus ditanamkan (g) imbas jasa harus sepadan dengan nilai

        pekerjaannya dan (h) warga sekolah merasa memiliki sekolah

        f Sekolah Memiliki Teamwork yang Kompak Cerdas dan Dinamis

        Kebersamaan (teamwork) merupakan karakteristik yang dituntut oleh

        MBS karena output pendidikan merupakan hasil kolektif warga sekolah

        bukan hasil individual Olah karena itu budaya kerjasama antar fungsi dan

        antar individu dalam sekolah harus menjadi kebiasaan hidup sehari-hari

        warga sekolah

        g Sekolah Memiliki Kewenangan (Kemandirian)

        Sekolah memiliki kewenangan untuk melakukan yang terbaik bagi

        sekolahnya sehingga dituntut untuk memiliki kemampuan dan

        kesanggupan kerja yang tidak selalu bergantung pada atasan Untuk

        menjadi mandiri sekolah harus memiliki sumberdaya yang cukup untuk

        menjalankan tugasnya

        h Partisipasi yang Tinggi dari Warga Sekolah dan Masyarakat

        Sekolah yang menerapkan MBS memiliki karakteristik bahwa partisipasi

        warga sekolah dan masyarakat merupakan bagian kehidupannya Hal ini

        41

        dilandasi oleh keyakinan bahwa makin tinggi tingkat partisipasi makin

        besar rasa memiliki makin besar rasa memiliki makin besar pula rasa

        tanggungjawab dan makin besar rasa tanggungjawab makin besar pula

        tingkat dedikasinya

        i Sekolah Memiliki Keterbukaan (Transparansi) Manajemen

        Keterbukaantransparansi dalam pengelolaan sekolah merupakan

        karakteristik sekolah yang menerapkan MBS Keterbukaantransparansi ini

        ditunjukkan dalam pengambilan keputusan perencanaan dan pelaksanaan

        kegiatan penggunaan uang dan sebagainya yang selalu melibatkan pihak-

        pihak terkait sebagai alat control

        j Sekolah Memiliki Kemauan untuk Berubah (Psikologis dan Fisik)

        Perubahan harus merupakan sesuatu yang menyenangkan bagi semua

        warga sekolah Sebaliknya kemapanan merupakan musuh sekolah Tentu

        saja yang dimaksud dengan perubahan adalah peningkatan baik bersifat

        fisik maupun psikologis Artinya setiap perubahan dilakukan hasilnya

        diharapkan lebih baik dari sebelumnya (ada peningkatan) terutama mutu

        peserta didik

        k Sekolah Melakukan Evaluasi dan Perbaikan Secara Berkelanjutan

        Evaluasi belajar secara teratur bukan hanya ditujukan untuk mengetahui

        tingkat daya serap dan kemampuan peserta didik tetapi yang terpenting

        adalah bagaimana memanfaatkan hasil evaluasi belajar tersebut untuk

        memperbaiki dan menyempurnakan proses belajar mengajar di sekolah

        Oleh karena itu fungsi evaluasi menjadi sangat penting dalam rangka

        42

        meningkatkan mutu peserta didik dan mutu sekolah secara keseluruhan

        dan terus menerus Perbaikan secara terus menerus harus menjadi

        kebiasaan warga sekolah Tiada hari tanpa perbaikan Oleh karena itu

        harus ada system mutu yang baku sebagai acuan bagi perbaikan System

        mutu yang dimaksud harus mencakup struktur organisasi tanggung jawab

        prosedur proses dan sumberdaya untuk menerapkan manajemen mutu

        l Sekolah Responsif dan Antisipatif terhadap Kebutuhan

        Sekolah selalu tanggapresponsive terhadap berbagai aspirasi yang muncul

        bagi peningkatan mutu Oleh karena itu sekolah harus selalu dapat

        membaca lingkungan dan menanggapinya secara cepat dan tepat Sekolah

        dituntut untuk tidak hanya mampu menyesuaikan diri terhadap

        perubahantuntutan akan tetapi juga mampu mengantisipasi hal-hal yang

        mungkin akan terjadi Menjemput bola adalah padanan kata yang tepat

        bagi istilah antisipasi

        m Memiliki Komunikasi yang Baik

        Sekolah yang efektif umumnya memiliki komunikasi yang baik terutama

        antar warga sekolah dan juga antara sekolah dan masyarakat sehingga

        kegiatan yang dilakukan oleh tiap-tiap warga sekolah dapat diketahui

        Dengan cara seperti itu keterpaduan semua kegiatan sekolah dapat

        diupayakan untuk mencapai tujuan dan sasaran sekolah yang telah dipatok

        Selain itu komunikasi yang baik juag akan membentuk teamwork yang

        kuat kompak dan cerdas sehingga berbagai kegiatan sekolah dapat

        dilakukan secara merata oleh warga sekolah

        43

        n Sekolah Memiliki Akuntabilitas

        Akuntabilitas adalah bentuk pertanggungjawaban yang harus dilakukan

        sekolah terhadap keberhasilan program yang telah dilaksanakan

        Akuntabilitas ini berbentuk laporan prestasi yang dicapai dan dilaporkan

        kepada pemerintah orangtua siswa dan masyarakat Berdasarkan laporan

        hasil program tersebut pemerintah dapat menilai apakah program MBS

        telah mencapai tujuan yang dikehendaki atau tidak Jika berhasil

        pemerintah perlu memberikan penghargaan kepada sekolah yang

        bersangkutan sehingga dapat menjadi factor pendorong untuk terus

        meningkatkan kinerjanya di masa yang akan datang Akan tetapi jika

        program tidak berhasil pemerintah perlu memberikan teguran sebagai

        hukuman atas kinerjanya yang dianggap tidak memenuhi syarat Demikian

        pula para orangtua siswa dan anggota masyarakat dapat memberikan

        penilaian apakah program ini dapat meningkatkan prestasi anaknya secara

        individual dan kinerja sekolah secara keseluruhan Apabila hal ini berhasil

        dilakukan orangtua peserta didik perlu memberikan semangat dan

        dorongan untuk peningkatan program yang akan datang Akan tetapi jika

        program tersebut kurang berhasil orangtua siswa dan masyarakat berhak

        meminta pertanggungjawaban dan penjelasan sekolah atas kegagalan

        program MBS yang telah dilakukan Dengan cara seperti ini sekolah tidak

        akan main-main dalam melaksanakan program pada tahun-tahun yang

        akan datang

        o Manajemen Lingkungan Hidup Sekolah Baik

        Sekolah efektif melaksanakan manajemen lingkungan hidup sekolah

        secara efektif Sekolah memiliki perencanaan pengorganisasian

        pelaksanaan pengoordinasian dan pegevaluasian pendidikan kecakapan

        hidup (program adiwiyata) yang dikembangkan secara terus menerus dari

        waktu ke waktu Sekolah melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan

        pengetahuan keterampilan dan kesadaran warga sekolah tentang nilai-

        44

        nilai lingkungan hidup dan mampu mengubah perilaku dan sikap warga

        sekolah untuk menuju lingkungan hidup yang sehat

        p Sekolah Memiliki Kemampuan Menjaga Sustainabilitas

        Sekolah yang efektif juga memiliki kemampuan untuk menjaga

        kelangsungan hidupnya (sustainabilitas) baik dalam program maupun

        pendanaannya Sustainabilitas program dapat dilihat dari berkelanjutan

        program-program yang telah dirintis sebelumnya dan bahkan berkembang

        menjadi program-program baru yang belum pernah ada sebelumnya

        Sustainabilitas pendanaan dapat ditunjukkan oleh kemampuan sekolah

        dalam mempertahankan besarnya dana yang dimiliki dan bahkan makin

        besar jumlahnya Sekolah memiliki kemampuan menggali sumberdana

        dari masyarakat dan tidak sepenuhnya menggantungkan subsidi dari

        pemerintah bagi sekolah-sekolah negeri

        3 Input Pendidikan

        a Memiliki Kebijakan Tujuan dan Sasaran Mutu yang Jelas

        Secara formal sekolah menyatakan dengan jelas tentang keseluruhan

        kebijakan tujuan dan sasaran sekolah yang berkaitan dengan mutu

        Kebijakan tujuan dan sasaran mutu tersebut dinyatakan oleh kepala

        sekolah dan disosialisasikan kepada semua warga sekolah sehingga

        tertanam pemikiran tindakan kebiasaan hingga sampai pada kepemilikan

        karakter mutu oleh warga sekolah

        b Sunberdaya Tersedia dan Siap

        Sumberdaya merupakan input penting yang diperlukan untuk

        kelangsungan proses pendidikan di sekolah Tanpa sumberdaya yang

        45

        memadai proses pendidikan di sekolah tidak akan berlangsung secara

        memadai dan pada akhirnya sasaran sekolah tidak akan tercapai

        Sunberdaya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu sumberdaya manusia

        dan sumberdaya selebihnya (uang peralatan perlengkapan bahan dan

        sebagainya) dengan penegasan bahwa sumberdaya selebihnya tidak

        memunyai arti apapun bagi perwujudan sasaran sekolah tanpa campur

        tangan sumberdaya manusia

        Secara umum sekolah yang menerapkan MBS harus memiliki tingkat

        kesiapan sumberdaya yang memadai untuk menjalankan proses

        pendidikan Artinya segala sumberdaya yang diperlukan untuk

        menjalankan proses pendidikan harus tersedia dan dalam keadaan siap Ini

        bukan berarti bahwa sumberdaya yang ada harus mahal tetapi sekolah

        yang bersangkutan dapat memanfaatlkan keberadaan sumberdaya yang ada

        di lingkungan sekolahnya Oleh karena itu diperlukan kepala sekolah

        yang mampu memobilisasi sumberdaya yang ada di sekitarnya

        c Staf yang Kompeten dan Berdedikasi Tinggi

        Meskipun pada butir (b) telah disinggung tentang ketersediaan dan

        kesiapan sumberdaya manusia (staf) pada butir ini perlu ditekankan lagi

        karena staf merupakan jiwa sekolah Sekolah yang efektif pada umumnya

        memiliki staf yang mampu (konpeten) dan berdedikasi tinggi terhadap

        sekolahnya Implikasinya jelas yaitu bagi sekolah yang ingin memiliki

        efektivitas yang tinggi kepemilikan staf yang kompeten dan berdedikasi

        tinggi merupakan suatu keharusan

        46

        d Memiliki Harapan Prestasi yang Tinggi

        Sekolah yang menerapkan MBS mempunyai dorongan dan harapan yang

        tinggi untuk meningkatkan prestasi peserta didik dan sekolahnya Kepala

        sekolah memiliki komitmen dan motivasi yang kuat untuk meningkatkan

        mutu sekolah secara optimal Guru memiliki komitmen dan harapan yang

        tinggi bahwa anak didiknya dapat mencapai tingkat prestasi yang

        maksimal walaupun dengan segala keterbatasan sumberdaya pendidikan

        yang ada di sekolah Peserta didik juga memunyai motivasi untuk selalu

        meningkatkan diri untuk berprestasi sesuai dengan bakat dan

        kemampuannya Harapan terbesar dari ketiga unsure sekolah ini

        merupakan salah satu factor yang menyebabkan sekolah selalu dinamis

        untuk menjadi lebih baik dari keadaan sebelumnya

        e Focus pada Pelanggan (Khususnya Siswa)

        Pelanggan terutama siswa harus menjadi focus dari semua kegiatan

        sekolah Artinya semua input dan proses yang dikerahkan di sekolah

        tujuan utamanya adalah meningkatkan mutu dan kepuasan peserta didik

        Konsekuensi logis dari semua hal tersebut adalah penyiapan input dan

        proses belajar mengajar harus benar-benar mewujudkan sosok utuh mutu

        dan kepuasan yang diharapkan dari siswa

        f Input Manajemen

        Sekolah yang menerapkan MBS memiliki input manajemen yang memadai

        untuk menjalankan roda sekolah Kepala sekolah dalam mengatur dan

        mengurus sekolahnya menggunakan sejumlah input manajemen

        47

        Kelengkapan dan kejelasan input manajemen akan membantu kepala

        sekolah mengelola sekolahnya dengan efektif Input manajemen yang

        dimaksud meliputi tugas yang jelas rencana yang rinci dan sistematis

        program yang mendukung bagi pelaksanaan rencana ketentuan-ketentuan

        (aturan main) yang jelas sebagai panutan bagi warga sekolahnya untuk

        bertindak dan adanya system pengendalian mutu yang efektif dan efesien

        untuk meyakinkan agar sasaran yang telah disepakati dapat dicapai

        B Kerangka Pikir

        Kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di

        Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa merupakan suatu hal yang harus

        dilaksanakan dan tidak terpisahkan sesuai dengan konsep dan karakteristik MBS

        MBS yang mengetengahkan prinsip-prinsip yang demokratis partispatif

        dan akuntabilitas pada hakekatnya merupakan desentralisasi kewenangan yang

        lebih besar dalam mengelolah sekolahnya sehingga sekolah lebih mandiri lebih

        berdaya dalam mengembangkan program yang disesuaikan dengan potensi yang

        dimilikinya Dalam menerapkan kepemimpinan dalam pekerjaan dengan

        subdimensi membangun profesional kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan

        kewenangan kepada bawahannya sesuai dengan job description Dalam proses

        pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat botton up dan

        melalui tahapan-tahapan musyawarah dan rapat pola komunikasi bercorak

        terbuka dan berlangsung timbal balik sesuia dengan norma yang telah disepakai

        bersama Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru dan

        48

        tenaga kependidikan dan administratir sangat penting sehingga mereka

        bersemangat dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka

        meningkatkan mutu pendidikan

        Konsep MBS diharapkan dapat menciptakan pemimpin yang dapat

        memimpin membimbing mengontrol perilaku dan perasaan orang lain di bawah

        kepengawasannya dalam melaksanakan tugas sebagai pemimpin (leadership) di

        sekolah

        Menurur Suryadi (2009 7) bahwa khusus di sekolah dasar kepala sekolah

        selaku pemimpin diharapkan menerapkan MBS dalam melaksanakan program-

        program yang ada di sekolah secara mandiri untuk mencapai tujuan dan sasaran

        manajemen yang mencakup peran dan fungsi kepala sekolah sebagai

        a Edukator yaitu kepala sekolah melakukan bimbingan pengarahan kepada

        guru dan siswa dalam melaksanakan tugas atau kewajibannya serta selalu

        berusaha mengembangkan profesionalisme pendidik dan menjadi tauladan

        yang baik dalam berbagai hal

        b Leader yaitu kepala sekolah mampu menampilkan pribadinya memiliki

        visi dan misi serta mampu berkomonikasi dan mengmbil keputusan

        c Motivator yaitu kepala sekolah sering memberikan motivasi baik fisik

        maupun psikis Kepala sekolah tidak pelit memberikan penghargaan

        berupa pujian bila melihat bawahannya menerjakan tugas dengan baik dan

        menyampaikan teguran secara terhormat untuk perbaikan

        49

        BAGAN KERANGKA PIKIR

        C Definisi Operasional Variabel

        1 Kepemimpinan (Ledership) dalam pengertian umum adalah suatu proses

        mempengaruhi melalui kekuatan untuk mengarahkan dan mendorong

        seseorang atau kelompok agar mengerahkan tenaganya untuk mencapai

        sasaran yang dirumuskan bersama dalam hal memimpin membimbing

        mengontrol perilaku perasaan terhadap orang lain yang ada dibawah

        pengawasannya

        KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

        1 Edukator 2 Leader 3 Motivator

        PENERAPAN MBS

        1 Pelimpahan dan Distribusi kewenangan

        2 Mekanisme pembuatan keputusan

        3 Proses penetapan kebijakan

        4 Membangun pola komunikasi

        5 Melakukan pengawasan

        6 Memberikan motivasi dan suasana kerja yang kondusif

        50

        2 Efektivitas kepemimpinan adalah serangkaian kegiatan yang akan

        dilakukan oleh seorang pemimpin untuk mengukur tingkat pencapaian proses

        kepeimpinannya

        3 Manajemen Berbasis Sekolah adalah sebagai model manajemen yang

        memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah memberi

        fleksibilitaskeluwesan kepada sekolah dan mendorong partisipasi secara

        langsung warga sekolah

        4 Pelimpahan dan distribusi kewenangan

        Salah satu kompotensi profesional Kepala sekolah adalah menerapkan

        kepemimpinan dalam pekerjaandengan subdimensi mengembangkan

        profesional kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan kewenangan kepada

        bawahannya sesuai dengan job description

        5 Mekanisme pembuatan keputusan

        Pengambilan keputusan merupakan salah satu hal terpenting dalam

        manajemen Pengambilan keputusan tidak dapat dipisahkan dari

        kepemimpinan Untuk mengetahui mekanisme pembuatan keputusan yang

        dilakukan oleh kepala sekolah sebagai manajer

        6 Proses penetapan kebijakan

        Dalam mengambil suatu kebijakan kepala sekolah melaksanakan rapat

        khusus untuk menampung usulan dan aspirasiSebelum diambil kebijakan

        terlebih dahulu disosialisasikan kepada warga sekolah untuk menampung

        aspirasi maka dibuatlah kebijakan sambil memantu perkembangannya

        51

        7 Membangun pola komunikasi

        Untuk mengetahui bagaimana kepala sekolah dalam membangun pola

        komunikasi yaitu dengan komunikasi dua arah antara orang lain dan dirinya

        Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara

        dirinya dengan orang lain

        8 Melakukan pengawasan

        Kepala sekolah memiliki tugas untuk melakukan pengawasan pembinaan

        atau bimbingan kepada guru dan tenaga kependidikan serta administrator

        9 Memberikan motivasi dan membangun suasana kerja yang kondusif

        Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru tenaga

        kependidikan dan administratir sangat penting sehingga mereka bersemangat

        dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka meningkatkan mutu

        pendidikan Motivasi bisa diberikan dalam bentuk hadiah atau hukuman

        baik fisik maupun non-fisik Dalam memberikan motivasi kepala sekolah

        mempertimbangkan rasa keadilan dan kelayakan karena hal ini penting bagi

        kepala sekolah untuk menciptakan iklim yang kondusif

        10 Edukator yaitu kepala sekolah melakukan bimbingan pengarahan kepada

        guru dan siswa dalam melaksanakan tugas atau kewajibannya serta selalu

        berusaha mengembangkan profesionalisme pendidik dan menjadi tauladan

        yang baik dalam berbagai halsehingga dapat dicontoh anak didiknya

        11 Leader yaitu kepala Sekolah mampu menampilkan pribadinya memiliki visi

        dan misi serta mampu berkomonikasi dan mengambil keputusan

        52

        12 Motivator yaitu kepala sekolah sering memberikan motivasi baik fisik

        maupun psikis Kepala sekolah tidak pelit memberikan penghargaan berupa

        pujian bila melihat bawahannya mengerjakan tugas dengan baik dan

        menyampaikan teguran secara terhormat untuk perbaikan

        53

        BAB III

        METODE PENELITIAN

        A Desain dan Jenis Penelitian

        Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian kualitatif yaitu

        penelitian yang menggambarkan keadaan sebenarnya Dalam menganalisis data

        menggunakan model strategi analisis deskriptif

        B Lokasi dan Waktu Penelitian

        Lokasi penelitian dilaksanakan di sekolah yang ada di Kecamatan Manuju

        Kabupaten Gowa Adapun yang melatar belakangi sehingga lokasi tersebut

        ditetapkan sebagai objek yakni berdasarkan pertimbangan bahwa Kecamatan

        Manuju sejak tahun 2005 telah melaksanakan program MBS kerja sama

        Pemerintah Kabupaten Gowa dengan UNICEF Penelitian ini dilaksanakan sejak

        bulan September sampai bulan Nopember 2013

        C Fokus Penelitian dan Informan

        1 Fokus Penelitian

        Pada dasarnya yang dimaksud dengan fokus penelitian adalah jumlah

        keseluruhan objek yang dijadikan sebagai sasaran penelitian Untuk

        mendeskripsikan tentang data penelitian diperlukan objek data yang relevan

        dengan masalah yang diteliti Cara untuk mengumpulkan data dilakukan dengan

        meneliti seluruh anggota atau objek yang diharapkan dapat memberikan

        keterangan yang diperlukan seluruh anggota atau objek disebut informan Bila

        dikaitkan dengan keadaan objek penelitian ini maka yang menjadi sasaran

        54

        penelitian adalah 6 kepala sekolah dari 16 kepala sekolah di Kecamatan Manuju

        Kabupaten Gowa Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut

        Tabel 1

        Deskripsi Keadaan Informan Kepala Sekolah

        No Nama Kepala Sekolah Umur Pendidikan Tempat Tugas

        1 Hj Irnawati SPd 45 Tahun S1 SDI Pattallikang

        2 Asrul Bani SPd 51 Tahun S1 SDI Pattiro

        3 H Idris Dolo SPd 45 Tahun S1 SDI Tanakaraeng

        4 Muh Yunus SPdMSi

        44 Tahun S2 SDI Lata

        5 Muh Harun SPd 42 Tahun S1 SDI Kananga

        6 SudirmanSPdMM 45 Tahun S2 SD Uminda

        Data primer bulan September 2013

        2 Informan

        Informan penelitian adalah sasaran penelitian yang jumlahnya bisa tidak

        sama dengan keadaan secara menyeluruh dari fokus penelitian hanya

        menggambarkan secara kualitatif penelitian hal ini sesuai dengan penafsiran

        secara umum

        Berhubung pelaksanaan wawancara mendalam pada penelitian kualitatif

        memakai waktu yang lama maka jumlah informan yang dipakai dalam penelitian

        biasanya sangat terbatasUntuk mendapatkan informan kunci yang tepat sesuai

        dengan fokus penelitianmaka informan diambil berdasarkan perposif sampling

        (pengambilan informan sesuai kebutuhan) Sumber informasi dalam penelitian

        55

        diambil baik dari data primer maupun sekunder Sumber informasi kunci (Key

        informan) yaitu kepala sekolah dan sumber informasi penunjang (Supportive

        informan )yang terdiri dari gurukomite sekolah dan pengawas dengan perincian

        6 orang kepala sekolah 6 orang guru 4 orang komite dan 1 orang pengawas

        TKSD

        Tabel 2 Deskripsi Keadaan Informan Pengawas Ketua Komite dan Guru

        No Nama Informan Umur Jabatan

        1 Abd Azis SPd MM 52 tahun Pengawas TKSD

        2 N Dg Nakku 60 tahun Ketua komite

        3 H Sampara Rate SSos 47 tahun Ketua Komite

        4 Mustafa SPdi 40 tahun Ketua Komite

        5 Zainuddin 40 tahun Ketua Komite

        6 Marliang SPd 44 tahun Guru

        7 Muhammadong SPd 35 tahun Guru

        8 Basriati SPd 43 tahun Guru

        9 Abd RahmanSPd 43 tahun Guru

        10 Abd GaffarSPdi 40 tahun Guru

        11 Abd HafidSPd 43 tahun Guru Data primer bulan September 2013

        D Jenis dan Sumber Data

        Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder

        a Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari

        informan misalnya kepala sekolah guru komite sekolah siswa yang

        menjadi objek penelitian kepemimpinan

        56

        b Data Sekunder

        Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui dokumentasi pada sampel

        penelitian di Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa seperti daftar hadir dan

        hasil kerja lainnya Sumber data adalah para kepala sekolah guru komite

        sekolah orang tua siswa dan siswa di Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

        E Teknik Pengumpulan Data

        Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut

        1 Observasi hal ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan tentang

        kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS yang menjadi objek

        penelitian

        2 Wawancara dengan guru komite dan pengawas SD untuk mengungkap

        bagaimana proses kepemimpinan kepala sekolah dalam kinerja sekolah

        3 Dokumentasi untuk melihat bagaimana kualitas kepemimpinan kepala

        sekolah dalam penerapan MBS yang dimaksud dengan melihat dokumen-

        dokumen sebagai hasil dari pekerjaannya

        4 Kuesioner berupa penyataan tertutup dengan menggunakan skala Likert

        untuk mengungkap variabel kepemimpinan kepala sekolah dalam

        penerapan MBS

        F Teknik Analisis Data

        Moleong (2011330) mengemukakan dalam proses analisis data dimulai

        dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu

        observasi wawancara dokumentasi dan kuesioner Setelah itu mengadakan

        reduksi data yang dilakukan dengan membuat abstraksi yaitu usaha membuat

        57

        rangkuman kemudian menyusunnya dalam satuan-satuan sambil membuat

        pengelolaan data Dalam proses analisis data penelitian kualitatif terdapat 3

        komponen penting yaitu reduksi data sajian data dan penarikan kesimpulan atau

        verifikasi

        Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis

        interaktif yaitu analisis yang dilakukan dalam bentuk interaktif dari para kepala

        sekolah guru-guru dan komite sekolah Peneliti menggunakan analisis interaktif

        dengan alasan karena dalam penelitian kualitatif menggunakan proses siklus yaitu

        pada waktu pengumpulan data peneliti selalu membuat reduksi data dan sajian

        data kemudian data tersebut dikumpulkan berupa notescatatan di lapangan yang

        terdiri dari berbagai deskripsi dan refleksi Pemeriksaan keabsahan data dengan

        triangulasi Pemeriksaan keabsahan data dengan triangulasi menurut Moleong

        (2011330) adalah teknik pemeriksaan data dengan memanfaatkan sesuatu yang

        lain untuk membandingkan dari berbagai sudut sehingga dicapai suatu

        keabsahan (validitas) yang tinggirdquo Untuk mengecek kebenaran data dalam

        penelitian ini digunakan tiga teknik triangulasi yang dikemukakan Sugiyono

        (2009125) yaitu Triangulasi sumber triangulasi waktu triangulasi teknik dan

        member chek

        58

        BAB IV

        HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

        Dalam bab ini akan ditampilkan data dari pembahasan menyangkut

        variabel penelitian sebagai tindak lanjut dari hasil pengumpulan data dengan

        instrumen wawancara observasi dan dokumentasi Setelah melakukan penelitian

        langsung terhadap sasaran penelitian yang telah ditetapkan dalam batasan dan

        rumusan masalah sesuai prosedur metode penelitian yang telah ditetapkan

        A Deskripsi Lokasi Penelitian

        Data yang disajikan dalam penelitian ini adalah data tentang

        Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan MBS di Sekolah Dasar

        Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

        1Gambaran Tentang Keadaan Sekolah Dasar di Kecamatan Manuju

        Berdasarkan hasil wawancara dengan berbagai pihak antara lain kepala

        sekolah guru komite sekolah pengawas dan kompenen sekolah lainnya serta hasil

        studi dokumentasi diperoleh gambaran umum sekolah dasar yang ada di

        Kecamatan Manuju sebagai berikut

        a Jumlah sekolah dasar 17 sekolah yang melaksanakan pengelolaan berdasarkan

        program kerja yang di tuangkan dalam RKSRKAS yang ditetapkan melalui

        rapat kerja tahunan atau musyawarah dengan melibatkan semua komponen

        sekolah seperti kepala sekolahgurustaforang tua siswakomite sekolah

        dengan pihak-pihak lainnya yang terkait

        b Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya sebagai lembaga formal di

        bawah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga berupaya dengan

        59

        Meningkatkan peran dan sekolah dalam pengembangan ilmu

        pengetahuan melalui peningkatan kualitas dan sumber daya

        kependidikan

        Memberikan bekal kemamupuan dasar sebagai perluasan serta

        peningkatan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di

        sekolah

        Mempersiapkan out put untuk mengikuti pendidikan selanjutnya

        Dalam melaksanakan tugas pokok tersebuttelah mennyusun sebuah

        rencana strategis untuk 4 tahun kedepan yang dijabarkan dalam rencana

        kerja sekolah dalam bentuk tahunan (RKT) dengan membuat

        visimisitujuan dan sasaran

        Salah satu kompotensi profesional kepala sekolah adalah menerapkan

        kepemimpinan dalam pekerjaandengan subdimensi mengembangkan profesional

        kebijaksanaan sekolahdan mendistribusiakan kewenangan kepada bawahannya

        sesuai dengan joc description

        2 Kepala sekolah

        Kepala sekolah mempunyai tugas memimpin dan bertanggung jawab

        terhadap seluruh kegiatan pembelajaran di sekolah Kepala sekolah berfungsi dan

        bertugas sebagai edukator pemimpinleader motivator rincian tugasnya sebagai

        berikut

        1 Kepala sekolah sebagai Edukator

        Kepala sekolah selaku edukator bertugas melaksanakan proses belajar

        mengajar secara efektif dan efisien (lihat tugas guru)

        60

        2 Kepala sekolah selaku PimpinanLeader

        a Dapat dipercaya jujur dan bertanggungjawab

        b Memahami kondisi kondisi guru karyawan dan siswa

        c Memiliki visi dan memahami misi sekolah

        d Mengambil keputusan urusan intern dan ekstern sekolah

        e Membuat mencari dan memilih gagasan baru

        3 Kepala sekolah sebagai Motivator

        a Mengatur ruang kantor yang konduktif untuk bekerja

        b Mengatur ruang kantor yang konduktif untuk KBMBK

        c Mengatur ruang laboratorium yang konduktif untuk praktikum

        d Mengatur ruang perpustakaan yang konduktif untuk belajar

        e Mengatur halamanlingkungan sekolah yang sejuk dan teratur

        f Menciptakan hubungan kerja yang harmonis sesama guru dan karyawan

        g Menciptakan hubungan kerja yang harmonis antar sekolah dan lingkungan

        h Menerapkan prinsip penghargaan dan hukum Dalam melaksanakan

        tugasnya kepala sekolah dapat mendelegasikan kepada guru yang

        dianggap senior

        Untuk mencapai tujuan secara optimal diperlukan adanya jadwal kerja kepala

        sekolah yang meliputi kegiatan rutin harian mingguan bulanan

        semesteran dan tahunan

        1 Kegiatan Harian

        a Memeriksa daftar hadir guru tenaga teknis pendidikan dan tenaga tata

        usaha

        61

        b Mengatur dan memeriksa kegiatan 5K di sekolah (Keamanan Kebersihan

        Ketertiban Keindahan dan Kekeluargaan)

        c Memeriksa program satuan pelajaran guru dan persiapan lainnya yang

        menunjang proses belajar mengajar

        d Menyelesaikan surat-surat menerima tamu dan menyelenggarakan

        pekerjaan kantor lainnya

        e Mengatasi kasus yang terjadi pada hari itu

        2 Kegiatan Mingguan

        a Upacara bendera pada hari Senin dan hari istimewa lainnya

        b Memeriksa agenda dan menyelesaikan surat-surat

        c Mengadakan rapat dengan guru-guru pada hari Sabtu

        d Memeriksa keuangan sekolah

        e Mengatur menyediakan perlengkapan lainnya

        3 Kegiatan bulanan

        a Mengecek penyelesaian kegiatan laporan bulanan rencana keperluan

        perlengkapan kantor sekolah dan rencana belanja bulanan

        b Melaksanakan pemeriksaan umum antara lain

        - Agenda kelas

        - Daftar hadir guru dan pegawai tata usaha

        - Kumpulan bahan evaluasi berikut bahan analisisnya

        - Kumpulan program satuan pelajaran

        - Diagram pencapaian kurikulum

        - Diagram daya serap muridsiswa

        62

        - Buku catatan pelaksanaan harian

        - Memberikan petunjuk catatan kepada guru-guru tentang siswa

        yang perlu diperhatikan kasus yang perlu diketahui dalam rangka

        kegiatan pembinaan siswa

        c Penutupan buku

        d Pertanggung jawaban keuangan

        e Evaluasi terhadap persediaan penggunaan dan bahan praktek

        f Kegiatan semester

        g Menyelenggarakan perbaikan alat sekolah alat kantordan alat

        praktek

        h Mengecek pengisian buku induk siswa

        B Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan MBS

        Berikut ini akan diuraikan hasil kajian lapangan yang berkaitan dengan

        variabel penelitian yaitu Kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS

        Tampilan kepemimpinan kepala sekolah diperoleh dari hasil wawancara langsung

        baik dengan kepala sekolah maupun dengan elemen lain yang masih dalam

        lingkup sekolah Penerapan MBS merupakan bukti fisik hasil tampilan kepala

        sekolah dan komponen lainnya dalam kaitannya dengan pengelolaan pendidikan

        Bukti fisik MBS ini dikumpulkan berdasarkan pedoman observasi yang diisi

        langsung oleh peneliti pada saat mengadakan uji lapangan

        Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan kepala sekolah guru

        komite sekolahdan pengawas seputar upayanya dalam memajukan sekolah yang

        terindikasikan melalui peranan kepala sekolah sebagai edukator leader dan

        63

        motivator diperoleh jawaban rata-rata positif seperti pertanyaan tentang

        peranannya

        1 Kepala sekolah sebagai edukator

        Kepala sekolah ternyata telah sedang dan terus melakukan upaya

        bimbingan pengarahan kepada guru dan siswa dalam melaksanakan tugas atau

        kewajibannya serta selalu berusaha mengembangkan profesionalisme pendidik

        dan menjadi tauladan yang baik dalam berbagai hal

        Pelaksanaan MBS pada tingkat sekolah kepala sekolah sebagai figur

        kunci dalam mendorong perkembangan dan kemajuan sekolah Kepala sekolah

        sebagai pendidik selain mengatur sekolah secara umum juga memberikan

        pembelajaran baik pada guru dan siswai oleh karena itu maka kepala sekolah

        juga menjadi guru dalam bidang bimbingan dan penyuluhan Membimbing guru

        dalam menyusun melaksanakan program pembelajaran sampai tehnik evaluasi

        bagian dari pekerjaan yang dilaksanakan oleh kepala sekolah

        Dalam rangka mengarahkan dan membimbing siswa dalam kegiatan ekstra

        kuriluler kepala sekolah juga mengirimkan siswai untuk mengikuti perlombaan

        hal ini dimaksudkan untuk membekali siswai nya pengetahuan baru dan

        pengalaman juga untuk mengembangkan kemampuan komunikasi intra dan

        antarpersonal Dalam kerangka mengimplementasikan MBS kepala sekolah juga

        menginformasikan apa yang telah diraih oleh sekolah berupa prestasi-prestasi baik

        guru atapun siswa sebagai akuntabilitas publik kepada stakeholder di luar sekolah

        Dengan demikian peningkatan profesionalisme guru tidak luput dari perhatian

        kepala sekolah seperti mengikutsertakan guru-guru dalam berbagai penataran dan

        64

        pelatihan Peran kepala sekolah sebagai pendidik dalam bingkai pelaksanaan

        MBS

        Kepala sekolah juga memberi contoh dalam mendidik misalkan dengan

        mengajar 6 jam seminggu sebelum mengajar kepala sekolah membuat program

        tahunan program semester syllabus rencana pembelajaran analisis sistem

        evaluasi Hal ini dilakukan untuk memberi tauladan kepada rekan kerja atau guru-

        guru yang lain

        2 Kepala sekolah sebagai leader

        Mampu menampilkan pribadinya memiliki visimisi serta mampu

        berkomunikasi dan mengambil keputusan Salah satu fungsi kepala sekolah adalah

        sebagai pemimpin Sifat-sifat kepala sekolah sebagaimana diurai di atas telah

        menunjukan sikap sebagai seorang pemimpin yang demokratis misalkan dalam

        mengambil keputusan selalu didasarkan pada hasil musyawarah dengan semua

        komponen dan dapat mendengarkan suara-suara yang dari bawah Kepala sekolah

        sudah melakukan proses pengarahan dan mempengaruhi berbagai aktifitas yang

        berhubungan dengan tugas-tugas guru dan semua aktifitas sekolah

        Mengatur orang adalah suatu hal yang kompleks karena orang yang diatur

        (bawahan) dan orang yang mengatur (pemimpin) sering mempunyai penadapat

        pengalaman kematangan jiwa kemauan dan kemampuan menghadapi situasi

        yang berbeda Kepala sekolah juga dalam menghadapi keadaan tersebut sering

        melihat situasi dan kondisi sebelum mengambil keputusan yang tepat

        Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa kepala sekolah memiliki

        kematangan baik dari sisi pekerjaan ataupun psikologis Dalam hal ini kepala

        65

        sekolah dengan kematangan pekerjaannya memiliki pengetahuan dan pengalaman

        untuk melaksanakan tugas-tugasnya dan dengan kematangan psikologis dapat

        memotivasi orang lain untuk melakukan pekerjaan

        Kepala sekolah mempunyai pola kepemimpinan yang bersifat demokratis

        dan situasional yang didukung oleh sistem organisasi dengan ciri-ciri antara lain

        1) dalam mengambil kebijakan selalu dilakukan musyawarah terlebih dahulu

        dengan komponen sekolah 2) organisasi sekolah telah berbadan hukum dalam

        bentuk yayasan 3) kegiatan sekolah berjalan secara vertical dan horizontal

        Kepemimpinan kepala sekolah tumbuh berkembang atas dasar

        kompetensi yang dimiliki berupa

        a) kompetensi profesional meliputi menyusun perencanaan madarsah

        mengelola kelembagaan sekolah menerapkan kepemimpinan dalam

        pekerjaan mengelola sarana dan prasarana mengelola tenaga kependidikan

        mengelola hubungan sekolah dan masyarakat mengelola sistem informasi

        sekolah mengelola kesiswaan mengelola pengembangan kurikulum dan

        kegiatan belajar mengajar mengelola ketatausahaan dan keuangan sekolah

        melakukan supervisi melakukan evaluasi dan menciptakan budaya dan iklim

        kerja yang kondusif

        b) kompetensi wawasan kependidikan dan manajemen meliputi

        menguasai landasan pendidikan menguasai kebijakan pendidikan dan

        menguasai konsep kepemimpinan dan manajemen pendidikan

        c) kompetensi kepribadian berupa bertaqwa kepada Tuhan YME berakhlak

        mulia memiliki etos kerja yang tinggi bersikap terbuka berjiwa pemimpin

        66

        mampu mengendalikan diri mampu mengembangkan diri dan memiliki

        integritas kepribadian dan 4) kompetensi sosial meliputi mampu bekerja

        sama denganorang lain berpartisipasi dalm kegiatan kelembagaan dan

        berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan sesuai dengan job description

        yang telah dibuat kepala sekolah mendistribusikan tugas dan kewenangan

        kepada komponen-komponen sekolah Hal ini dilakukan untuk mencapai

        tujuan secara efektif dan efisien karena kepemimpinan yang efektif dapat

        melibatkan dan menggerakan semua komponen atau stakeholders Kepala

        sekolah dalam menggerakan komponen-komponen sekolah selain dengan

        memberikan petunjuk dan pengarahan juga memberikan contoh kepada

        bawahan yang merupakan rekan kerja Beliau sadar bahwa sulit untuk

        mencapai visi dan misi sekolah tanpa bekerja sama dan sama-sama kerja

        dengan diarahkan dan diberi tauladan Sebagai seorang yang bijaksana dalam

        mengambil keputusan Biasanya kepala sekolah mendengarkan masukan-

        masukan sebagai data untuk dianalisis Dalam membuat keputusan pada

        tingkat sekolah dalam kerangka MBS pertama kepala sekolah berkonsultasi

        dengan komite sekolah yang terdiri dari kepala sekolah sendiri pengawas

        perwakilan guru orang tua siswa anggota masyarakat dan staf sekolah

        Kedua komite melakukan pengukuran kebutuhan sekolah Ketiga komite

        mengembangkan perencanaan tindakan yang mencakup tujuan dan sasaran

        yang terukur Keempat mengambil keputusan dengan mendengarkan saran-

        saran dari komite Untuk mengambil keputusan yang rasional dibutuhkan

        kreativitas Kreativitas memungkinkan kepala sekolah lebih menghargai dan

        67

        memahami masalah termasuk melihat masalah yang tidak dapat dilihat orang

        lain

        3 Kepala sekolah sebagai motivator

        Sering memberikan motivasi baik berupa fisik maupun psikis Kepala

        sekolah tidak pelit memberikan penghargaan berupa pujian bila melihat

        bawahannya mengerjakan tugas dengan baik dan juga menyampaikan teguran

        secara terhormat untuk perbaikan Motivasi merupakan kegiatan yang

        mengakibatkan menyalurkan dan memelihara manusia

        Kepala sekolah menyadari betul bahwa motivasi subyek yang penting bagi

        seorang pemimpinmaka kemudian kepala sekolah berusaha bagaimana dapat

        menggerakan orang lain untuk mencapai tujuan Sifat-sifat kepala sekolah juga

        cukup dikagumi dengan keikhlasan dan kesabarannya oleh guru-guru hidup yang

        sederhana menjadi kepribadiannya bersikap tawakal dan pengabdian yang penuh

        dedikasi Dalam menciptakan suasan kerja yang kondusif dan dapat menjadi

        panutan bagi komponen sekolah Peranan inovator ditunjukan dalam bentuk

        kemampuan membangun inovasi mengadopsi atau memodifikasi gagasan baru

        yang berguna bagi kepentingan sekolah Berkaitan perannya sebagai inovator

        kepala sekolah mampu mengatur lingkungan sekolah dan menciptakan hubungan

        kerja yang harmonis dan kondusif

        Hasil wawancara dengan dengan pedoman model kedua berkaitan dengan

        pertanyaan seputar kewenangan kepala sekolah mekanisme pembuatan

        keputusan proses penetapan keputusan pola komunikasi proses pengawasan

        68

        proses aktualisasi idesaran pemberian motivasi kondisi kesetiaan dan suasana

        kerja Item-item tersebut disampaikan oleh IRN Oktober 2013

        Sebagai kepala sekolah ia senantiasa mengedepankan musyawarah dan

        konsultasi kepada komite sekolah Pembuatan keputusan dan proses penetapan

        kebijakan juga dilakukan berdasarkan masukan dari semua elemen sekolah Pola

        komunikasi yang dikembangkan pula bercorak terbuka dan berlangsung timbal

        balik sesuai dengan norma yang disepakati bersama

        Proses pengawasan bersifat wajar dan sesuai dengan standar norma yang

        seharusnya Ide dan saran dari semua urusan terus dikembangkan untuk lebih

        menyempurnakan program sekolah Pembagian tugas mengajar dan lainnya

        ditetapkan berdasarkan forum rapat yang demokratis Dalam hal pemberian

        motivasi kepala sekolah tidak enggan memberikan pujian dan terus mendorong

        prestasi para guru dan staf sesuai kemampuan masing-masing Kesetiaan seluruh

        aparat kepada kepala sekolah berlangsung secara wajar dengan nuansa

        tenggangrasa dan teposeliro Suasana kerja berlangsung penuh kekeluargaan

        kompak dan solid dalam menggalang keberhasilan sekolah untuk mencapai

        tujuan

        Jawaban pengawas seputar kepemimpinan kepala sekolah adalah sebagai

        berikut Kewenangan dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar bersifat

        luwes dan terbuka artinya kewenangan lebih banyak didelegasikan kepada

        bawahan sebatas yang mampu dikerjakan Mekanisme pembuatan keputusan dan

        penetapan kebijakn berciri bottom up yang berarti memperhatikan masukan atau

        saran dari bawah Pola komunikasi berjalan dua arah (komunikatif) sehingga

        69

        setiap masalah apapun dapat dipecahkan bersama Proses pengawasan sesuai

        dengan job discription tata tertib yang telah disepakati bersama

        Aktualisasi idesaran dari semua unsur sekolah terus meningkat seiring

        dengan kesempatan yang dibuka secara lebar oleh kepala sekolah Pembuatan

        surat keputusan pembagian tugas guru dan staf terlebih dahulu didiskusikan

        dengan berbagai pihak terkait agar terus terpelihara tanggungjawab dan rasa

        memiliki

        Potensi yang dimiliki oleh sumber daya sekolah terus dibina dan

        dikembangkan demi optimalnya hasil kinerja yang diraih Kondisi kesetiaan dan

        suasana kerja menunjukkan pola kolegialitas dengan merasa ikhlas beramal dan

        penuh kesejukan

        Salah seorang guru mengemukakan pendapatnya tentang prototype kepala

        sekolahnya antara lain meskipun sudah lazim seorang pimpinan memiliki

        kewenangan yang luas atau otonom namun beliau lebih menghargai potensi yang

        dimiliki stafnya sehingga tidak sedikit terjadi pelimpahan wewenang Proses

        pembuatan keputusan dan kebijakan melaui tahapan-tahapan yang kesemuaannya

        ditempuh dengan musyawarahrapat komite atau dewan guru Bentuk komunikasi

        dijalankan secara dialogis dan multi arah dalam arti mengacu kepada potensi

        yang dimiliki oleh komite sekolah atau guru dan staf Proses pengawasan

        berlangsung melalui evaluasi tugas mengajar persiapan pemeriksaan mengajar

        dan evaluai secara keseluruhan yang berkaitan dengan mutu pendidikan Proses

        aktualisasi idesaran antara lain berupa penampungan aspirasi musyawarah

        langsung dan evaluasi substansi ide atau saran Mekanisme pembagian tugas

        70

        bersandarkan pada rencana program dan struktur sekolah yang ada

        Terselenggaranya pembagian tugas atas kontrak tugas selama 1 (satu) tahun

        ajaran Pemberian motivasi diwarnai oleh penghargaan terhadap staf untuk

        mengikuti diklat seminar diskusi panel dan kegiatan positif lainnya Pendapat

        Kepala Urusan Tata Usaha tentang figur kepala sekolah adalah Menyangkut

        kewenangan beliau tidak menjadikan dirinya pemegang kewenangan mutlak

        tetapi tidak sedikit kewenangan yang dilimpahkan kepada bawahannya Proses

        pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat bottom up

        melalui tahapan musyawarah dan rapat Pola komunikasi yang terjadi antar unsur

        sekolah secara timbal balik serta bersifat terbuka sesuai dengan norma yang

        disepakati bersama Proses pengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah

        mengarah kepada sikap tingkah laku atau perbuatan yang dilakukan oleh guru

        staf dan siswa secara wajar sesuai dengan standar Kepala sekolah sangat peduli

        terhadap masukan ide dan saran dari semua komponen sekolah karena sangat

        berguna dalam menambah referensi pada saat pembuatan keputusan dan

        penetapan kebijakan Mekanisme pembagian tugas berjalan menurut permintaan

        yang dikaitkan dengan kondisi sekolah melalui forum rapat yang demokratis

        Beliau selalu berkesempatan memberikan motivasi dan mendorong prestasi guru

        dan staf menuju hasil kerja yang optimal Kepala sekolah membiasakan

        mengedepankan tenggang rasa dan tepo seliro sehingga terbangun kondisi

        tanggungjawab dan suasana kerja yang kompak solid penuh kekeluargaan saling

        percaya serta saling menghormati dan menghargai

        71

        C Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah

        1 Pelimpahan dan Distribusi kewenangan

        Salah satu kompotensi profesional kepala sekolah adalah menerapkan

        kepemimpinan dalam pekerjaan dengan subdimensi mengembangkan profesional

        kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan kewenangan kepada bawahannya

        sesuai dengan job description

        Dalam hal ini sebagai mana disampaikan informan A sebagai berikut

        Saya menggunakan kewenangan sesuai dengan aturan main yang telah disepakati dan tunduk terhadap aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Saya juga menyusun struktur organisasi dan sesuai kewenangan yang saya miliki saya memilih orang yang kompeten untuk menjalankan tugas kemudian saya membuat job deskription dan semua pekerjaan dibagi habis sesuai dengan fungsinya masing-masing

        (Wawancara dengan informan IRN Oktober 2013)

        Untuk menguatkan pernyataan yang disampaikan oleh informan IRNmaka

        dapat dikutip hasil wawancara dengan informan guru yaitu

        Kewenangan yang dimiliki oleh kepala sekolah seharusnya kewenangan yang luas dan otonom karena menjadi figur sentral dalam memegang kewenangan yang ada di sekolah sesuai dengan jabatan akan tetapi kepala sekolah tidak demikian beliau lebih menghormati dan menghargai seluruh potensi yang ada dengan melimpahkan sebgaian wewenangnya sesuai dengan tingkatannya

        (Wawancara dengan informan MLG Oktober 2013)

        Beberapa kewenangan kepala sekolah diantaranya kepala sekolah sebagai

        pemimpin formal yakni kepala sekolah dipilih dan diangkat oleh pemerintah

        dan diserahi tanggungjawab untuk mengelola segala sesuatu yang melekat pada

        72

        lembaga tersebut diangkat dengan surat keputusan oleh atasan yang mempunyai

        kewenangan dalam pengangkatan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang

        berlaku

        Secara hirarkis mempunyai atasan atasan yang lebih tinggi dan memilki

        bawahan

        Memiliki hak kepangkatan gaji dan karier

        Terikat oleh kewajiban peraturan dan ketentuan yang berlaku

        Berkewajiban dan bertanggungjawab atas keberhasilan sekolah dalam

        pencapaian tujuan

        Kepala sekolah bertanggungjawab terhadap kelancaran pelaksanaan proses

        pembelajaran di sekolah Untuk melaksanakan fungsinya dengan baik maka

        kepala sekoah harus memahami menguasai dan mampu menganalisis kebutuhan-

        kebutuhan sekolah dalam usaha meningkatkan kualitas proses pembelajaran

        Kepala sekolah sebagai pemimpin harus berperan aktif dan kreatif secara optimal

        dalam melibatkan berbagai komponen khususnya guru sebagai tenaga pengajar

        murid sebagai subjek didik sarana dan fasilitas sekolah lainnya

        Kepala sekolah memiliki kewenangan yang luas untuk menyelenggarakan pelaksanaan proses belajar mengajar sesuai dengan aturan yang dibuat oleh segenap keluarga besar tetapi dia tidak bertindak secara otoriter akan tetapi lebih bersifat terbuka dengan banyak mendelegasikan wewenang kepada orang lain atau ldquobawahanrdquo sebatas yang mampu dikerjakan

        (wawancara dengan informan AHFD Oktober 2013)

        Komite memberi kewenangan penuh kepada kepala sekolah untuk menyelenggarakan pelaksanaan proses belajar mengajar sesuai dengan aturan Komite dilibatkan dalam berbagai keputusan penting yang

        73

        menyangkut kemajuan kualitas pendidikan di SD (Wawancara dengan informan NDN Oktober 2013)

        Kedudukan komite dalam sekolah merupakan unsur yang sangat penting

        dan merupakan salah satu pilar MBS Jika dulu masyarakat hanya sebagai objek

        atau sasaran pendidikan maka sekarang komite atau masyarakat dijadikan sebagai

        mitra atau subjek dengan kata lain pemerintah dan masyarakat bersinerji

        membangun pendidikan

        Untuk itu komite telah masuk dalam struktur kependidikan di sekolah secara

        formal yang ditandai dengan keikutsertaan komite dalam beberapa komponen

        administrasi kepala sekolah seperti yang dilakukan di beberapa sekolah di

        Kecamatan Manuju

        Jadi jika kita sudah memahami komite sebagai bagian dari keluarga besar

        pendidikan maka tugas kepala sekolah bersama dengan guru menjalankan

        program yang telah disusun bersama sesuai mekanisme Dari hasil wawancara

        dengan informan tersebut di atas penulis melihat bahwa sesuai dengan job

        description yang telah dibuat kepala sekolah mendistribusikan tugas dan

        kewenangan kepada kompon-komponen sekolah Hal ini dilakukan untuk

        mencapai tujuan secara efektif dan efisien karena kepemimpinan yang efektif

        dapat melibatkan dan menggerakkan semua komponen atau stakeholder

        Sekolah dalam menggerakkan komponen-komponen sekolah selain

        dengan memberikan petunjuk dan pengarahan juga memberikan contoh kepada

        bawahan yang merupakan rekan kerja Kepala sekolah sadar bahwa sulit untuk

        mencapai visi dan misi sekolah tanpa bekerja sama dan sama-sama kerja dengan

        diarahkan dan diberi tauladan

        74

        Salah seorang guru mengemukakan pendapatnya tentang protatif kepala

        sekolahnya antara lain meskipun sudah lazim seorang pemimpin memiliki

        kewenangan yang luas atau otonom namun kepala sekolah lebih menghargai

        potensi yang dimiliki stafnya sehingga tidak sedikit terjadi pelimpahan

        wewenang Selanjunya mekanisme pembagian tugas berdasarkan pada rencana

        program dan struktur sekolah yang ada Terselenggaranya pembagian tugas atas

        kontrak selama satu tahun ajaran Mekanisme pembagian tugas berjalan

        menurut permintaan yang dikaitkan dengan kondisi sekolah melalui forum rapat

        yang demokratis

        Dalam kerangka implementasi MBS kepala sekolah melakukan

        Pertama Perencanaan dengan matang dengan menentukan tujuan dan strategi

        untuk mencapai tujuan Kedua Mengorganisasikan kepala sekolah mendesain

        dan membuat struktur organisasi termasuk dalam menjalankan pekerjaan dan

        mencari sumber daya pendukung yang paling sesuai seperti Bendahara

        pustakawan pembina pramuka pembina UKS dan kepanitiaan baik permanen

        maupun temporer

        Dari hasil kajian tersebut di atas menurut penulis ada beberapa point yang

        dapat diperoleh oleh kepala sekolah bila ia melakukan pelimpahan dan distribusi

        kewenangan itu diantaranya adalah

        1 Pelimpahan kewenangan memungkinkan manajer (kepala sekolah)

        dapat mencapai lebih dari bila ia mengerjakan semuanya dengan

        sendiri Delegasi wewenang dari atasan kepada bawahan merupakan

        proses yang diperlukan dalam meningkatkan efisiensi penyelesaian

        seluruh tugas-tugas dan tanggung dan jawab

        75

        2 Pelimpahan kewenangan memungkinkan manajer (kepala sekolah)

        memusatkan tenaganya pada tugas-tugas prioritas yang lebih penting

        3 Pelimpahan kewenangan memungkinkan bawahan (guru pegawai)

        untuk tumbuh dan berkembang bahkan dapat digunakan sebagai alat

        untuk belajar dari kesalahan

        4 Pelimpahan kewenangan dibutuhkan karena manajer tidak selalu

        mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan

        Mereka mungkin menguasai ldquothe big picturerdquo tetapi tidak cukup

        terperinci

        Sejalan dengan tiori Sondang P Siagian mengemukakan

        ldquoBetapapun seorang eksekutif berusaha untuk melakukan tugasnyadapat

        dipastikan bahwa ia tidak akan mampu melakukan semua tugas tersebut

        sendirian Bahkan semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi ia

        semakin memerlukan bantuan semakin banyak pihak meskipun pada analisa

        terakhir tanggungjawab untuk mengambil keputusan dalam mengemudikan

        organisasi terletak dipundaknya seorang Hal ini merupakan kenyataan pada

        semua bentuk dan jenis organisasi Oleh karena itu salah satu ciri yang perlu

        dimiliki oleh seorang eksekutif adalah keberaniannya untuk mendelegasikan

        wewenangnya sebagian kepada para eksekutif yang lebih rendah tingkat

        kedudukannya dan jabatannya dalam organisasirdquo

        2 Mekanisme Pembuatan Keputusan

        Pengambilan keputusan merupakan salah satu hal terpenting dalam

        manajemen Pengambilan keputusan tidak dapat dipisahkan dari kepemimpinan

        Untuk mengetahui mekanisme pembuatan keputusan yang dilakukan oleh kepala

        76

        sekolah sebagai manajer maka dapat dilihat sebagaimana yang diungkapkan oleh

        informan A B adalah sebagai berikut

        Langkah-langkah yang biasa saya lakukan adalah melalui musyawarah kecuali dalam hal-hal tertentu yang sifatnya mendesakterpaksa (emergensi) saya mengambil keputusan sebagai seorang pemimpin saya harus sering mengambil keputusan dengan mengambil resiko terkecil dan kemaslahatan yang banyak dengan meminta masukan dari para guru (Wawancara dengan informan A B Oktober 2013)

        Menurut penulis tehnik pengambilan keputusan seperti yang dilakukan

        oleh beberapa kepala sekolah ini dilandasi oleh keyakinan bahwa jika seseorang

        dilibatkan dalam pengambilan keputusan maka yang bersangkutan akan ada rasa

        memiliki terhadap keputusan tersebut sehingga yang bersangkutan akan

        bertanggungjawab untuk mencapai tujuan sekolah singkatnya makin besar tingkat

        partisipasi makin besar pula rasa memiliki dan makin besar rasa memiliki makin

        besar pula rasa tanggungjawab dan makin besar rasa tanggungjawab makin besar

        pula dedikasinya Tentu saja pelibatan warga sekolah dalam pengambilan

        keputusan harus mempertimbangkan keahlian dan relevansinya dengan tujuan

        pengambilan keputusan sekolah

        Pengambilan keputusan merupakan salah satu konsep dasar dari MBS

        Adapun yang dimaksud pengambilan keputusan adalah suatu cara untuk

        mengambil keputusan melalui penciptaan lingkungan yang terbuka dan

        demokratis dimana warga sekolah didorong untuk terlibat langsung dalam proses

        pengambilan keputusan yang dapat berkonstribusi terhadap pencapaian tujuan

        sekolah Esensi proses pengambilan keputusan adalah untuk mencari wilayah

        kesamaan antara kelompok-kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah

        77

        yaitu kepala sekolah guru siswa orang tua siswa dan pemerintahyayasan

        Wilayah kesamaan inilah yang menjadi modal dasar untuk menumbuhkan rasa

        memiliki bagi semua kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah dan ini

        dapat dilakukan secara efektif melalui pelibatan semua kelompok kepentingan

        dalam proses pengambilan keputusan

        Menurut penulis bahwa kepala sekolah sebagai leader mampu

        menampilkan pribadinya memiliki visi dan misi serta mampu berkomunikasi dan

        mengambil keputusan Salah satu fungsi kepala sekolah adalah sebagai pemimpin

        sifat-sifat kepala sekolah sebagaimana diuraikan di atas telah menunjukkan sikap

        sebagai seorang pemimpin yang demokratis misalnya dalam mengambil

        keputusan selalu didasarkan pada hasil musyawarah dengan semua

        komponen dan dapat mendengarkan suara-suara yang dari bawah

        Sebagai seorang kepala sekolah memutuskan sesuatu yang menyangkut

        sekolah tersebut harus dengan jalan musyawarah sebab sebagaimana telah diatur

        dalam mekanisme pendidikan juga telah diamatkan UUD 1945 dimana seluruh

        warga negara berhak dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa Keputusan

        yang sifatnya insidentil dapat diminimalisir dengan adanya program penyusunan

        RKS dan RKAS yang dibuat satu tahun atau lebih sebagai acuan sekolah agar

        kegiatan yang nantinya dilaksanakan sistematis dan terkoordinasi Dengan

        demikian adanya skedul yang telah disusun dan disahkan oleh sekolah dan pihak

        terkait maka diharapkan indikator yang diharapkan dapat tercapai tanpa harus

        menerima konsekwensi yang besar sebab semua telah dipetakan dengan baik

        Untuk menguatkan pernyataan yang disampaikan oleh informan AB maka dapat

        dikutip hasil wawancara dengan informan guru yaitu

        78

        Pembuatan keputusan cenderung bersifat bottom up dengan mekanisme pertama mengidentifikasi berbagai komponen yang menjadi bahan pembuatan keputusan dari seluruh komunitas sekolah kedua pengumpulan dan pemilihan komponen-komponen sesuai dengan skala prioritas ketiga mempersiapkan draft pembuatan keputusan untuk dibahas pada proses penetapan kebijakan

        (Wawancara dengan informan AR Oktober 2013)

        Kepala sekolah dalam pandangan guru sebagai seorang yang bijaksana

        dalam mengambil keputusan biasanya kepala sekolah mendengarkan masukan-

        masukan sebagai data untuk dianalisis Dalam membuat keputusan pada tingkat

        sekolah dalam kerangka MBS Pertama kepala sekolah berkonsultasi dengan

        komite sekolah yang terdiri dari kepala sekolah sendiri pengawas perwakilan

        guru orang tua siswa anggota masyarakat dan staf sekolah Kedua komite

        melakukan pengukuran kebutuhan sekolah Ketiga komite mengembangkan

        perencanaan tindakan yang mencakup tujuan dan sasaran yang terukur

        Keempat mengambil keputusan dengan mendengarkan saran-saran dan komite

        Sejak adanya MBS masyarakat bebas mengungkapkan unek-uneknya

        kepada pemerintah atau dalam hal ini penyelenggara pendidikan di sekolah yang

        diistilahkan dengan aspirasi arus bawah PSM sebagai salah satu pilar MBS

        merupakan wadah yang diakui pemerintah Tidak dapat dipungkiri yang namanya

        mengelola sebuah institusi pasti ada tantangan dan hambatan Untuk itu sebagai

        kepala maupun guru penyelenggara pendidikan harus peka mengamati fenomena-

        fenomena sosial yang terjadi dan menyangkut warga sekolah Jadi dalam

        mengatasi suatu persoalan harus didasarkan pada beberapa aspek yaitu

        menentukan skala prioritas masalahnya karena dengan mengetahui pokok

        79

        masalah maka kita tentunya dapat mengetahui substansi persoalannya sehingga

        jika semua informasi telah lengkap dan akurat barulah diputuskan

        Setiap keputusan yang diambil seringnya dilakukan melalui musyawarah hal ini sering saya melihat bahwa kepala sekolah tidak memaksakan keinginannya saja tapi dengan hasil musywarah setelah melalui proses dari bawah Keputusan menjadi salah satu pijakan pelaksanaan organisasi dan sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan

        (Wawancara dengan informan MHD Oktober 2013)

        Sebagaimana diuraikan pada beberapa komentar di atas bahwa

        musyawarah merupakan mekanisme pengambilan keputusan yang terbaik Dalam

        musyawarah tidak ada pihak yang diuntungkan maupun yang dirugikan yang ada

        adalah masing-masing pihak melahirkan suatu kesepakatan untuk satu tujuan

        dan kebaikan bersama Keputusan yang dibuat dari hasil musyawarah tentunya

        apapun konsekwensinya menjadi tanggungan bersama sebab semua akibatnya

        telah dipertimbangkan bersama-sama Keputusan berdasarkan musyawarah

        akan menjadi suatu program yang lebih fundamental untuk diaplikasikan karena

        telah disepakati oleh forum yang berkepentingan

        Setiap keputusan yang diambil sudah ada mekanismenya dengan

        mempertimbangkan hasil masukan dan hasil analisis yang juga

        dikonsultasikan kepada kami Kepala sekolah lebih bersifat mendengar

        dari pihak lain dan keputusan didasarkan atas pertimbangan itu namun

        kami menyerahkan akhirnya kepada beliau yang menentukan

        (Wawancara dengan informan SPR Oktober 2013 )

        Beberapa kepala sekolah telah melibatkan seluruh personil dalam

        menyusun perencanaan sehingga perencanaan yang dibuat dapat diterima oleh

        semua pihak dan menyangkut berbagai hal dengan pertimbangan yang matang

        80

        selanjutnya perencanaan tersebut dilaksanakan melalui berbagai metode demi

        optimalisasi pelaksanaan suatu rencana Apabila fungsi manajemen dilaksanakan

        maka akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja guru atau pegawai secara

        keseluruhan demi pencapaian tujuan organisasi sekolah

        Peranan kepala sekolah sebagai pengambil keputusan merupakan peran

        yang paling penting dari peranan yang lain seperti informasional dan

        interpersonal Ada empat peran sebagai pengambil keputusan yaitu enterpreneur

        artinya kepala sekolah berusaha memperbaiki penampilan sekolah Disturbance

        handler artinya memperhatikan gangguan yang timbul di sekolah Resource

        allocater artinya menyediakan segala sumber daya sekolah Negotiator roles

        artinya kepala sekolah harus mampu untuk mengadakan pembicaraan dan

        musyawarah dengan pihak luar (Wahyosumidjo 200294) Lebih lanjut

        menambahkan bahwa dalam pengambilan keputusan kepala sekolah berperan

        sebagai manajer artinya berperan dalam proses pendayagunaan seluruh sumber

        organisasi dan pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan

        Pada dasarnya seluruh kegiatan yang berlangsung dalam sebuah sekolah

        merupakan akibat atau konsekuensi dari berbagai keputusan yang diambil

        pimpinan Apakah pada akhirnya sekolah berhasil mencapai sasaran secara

        efisien atau sebaliknya mengalami kegagalan ditentukan oleh ketepatan dari

        berbagai keputusan yang diambil pimpinan

        Untuk mendukung proses pengambilan keputusan yang tepat setiap

        sekolah perlu memiliki sistem pengelolaan informasi yang baik karena setiap

        keputusan memerlukan dukungan informasi yang cepat tepat dan akurat

        81

        Kebutuhan sistem seperti itu semakin dirasakan ketika kita dihadapkan pada

        persaingan terbuka yang semakin ketat seperti sekarang ini

        Dukungan dari berbagai perangkat telekomunikasi dan teknologi

        informasi (hardware maupun software) sangat besar artinya dalam

        mengembangkan sistem informasi yang handal rapi dan fungsional Satu hal lagi

        yang perlu dikemukakan kaitannya dengan pengambilan keputusan ialah bahwa

        tingkat partisipasi anggota dalam pelaksanaan setiap keputusan yang diambil akan

        sangat menentukan keberhasilan pencapaian sasaran keputusan yang

        bersangkutan

        Oleh karena itu sangat bijaksana apabila pimpinan berusaha untuk sejauh

        mungkin mengambil keputusan yang bersifat kelompok dengan cara melibatkan

        bawahan sehingga tanggungjawab bawahan dalam mengimplementasikan

        keputusan tersebut semakin besar dalam interaksi antara kepala dengan guru-guru

        sebagai bawahan lebih terlihat sikap subjekti

        3 Proses Penetapan kebijakan

        Dalam mengambil suatu kebijakan kepala sekolah melaksanakan rapat

        khusus untuk menampung usulan dan aspirasi Sebelum diambil kebijakan

        terlebih dahulu disosialisasikan kepada warga sekolah untuk menampung aspirasi

        maka dibuatlah kebijakan sambil memantu perkembangannya Hal ini dikuatkan

        oelh informan kepala sekolah sebagai berikut

        Untuk menghasilkan kebijakan yang maksimal dalam kerangka MBS saya pastikan dulu untuk mendapatkan informasi yang cukupDalam mengimplementasikan MBS ada 4 lngkah yang saya lakukan antara lain 1)sekolah membentuk dewan sekolah yang terdiri dari kepala sekolah perwakilan guru orang tua siswa anggota masyarakat staf sekolah dan siswa2) selanjutnya dewan sekolah melakukan pengukuran kebutuhan

        82

        sekolah 3) dewan sekolah mengembangkan perencanaan tindakan yang mencakup tujuan dan sasaran dan 4) mengambil keputusan untuik membuat program-program untuk kemajuan sekolah

        (Wawancara dengan informan ID November 2013)

        Penerapan MBS sangat ditentukan oleh pola pikir dan sumber daya

        manusia yang menjalankannya butuh ide atau gagasan yang cemerlang dalam

        menjabarkan apa makna dari beberapa program MBS Untuk itu dalam

        penerapannya saya mempunyai 4 formulasi khusus 1)sekolah membentuk

        dewan sekolah yang terdiri dari kepala sekolah perwakilan guru orang tua siswa

        anggota masyarakat staf sekolah dan siswa artinya kita melakukan

        pengorganisasian terhadap beberapa potensi yang dianggap mampu membantu

        mengatasi atau mengerjakan kegiatan tersebut 2) selanjutnya dewan sekolah

        melakukan pengukuran kebutuhan sekolah dengan kata lain kita harus

        menginventarisir komponen apa saja yang kita butuhkan guna menghasilkan

        kebijakan tersebut 3) dewan sekolah mengembangkan perencanaan tindakan yang

        mencakup tujuan dan sasaran maksudnya adalah tim yang telah kita bentuk

        mengidentifikasi merencanakan dan menyusun tindakan yang akan dijalankan

        dengan tetap mempertimbangkan esensinya dan 4) mengambil keputusan untuik

        membuat program-program untuk kemajuan sekolah Yaitu kebijakan yang

        diterapkan nantinya merupakan kebijakan unggulan

        Melihat setiap keputusan yang sudah disepakati bersama sebagai bahan muasyawarah Mengundang khusus dan memusyawarahkannya setiap personil terkait terutama orang-orang penting pengambil kebijakan antara lain kepala sekolah SD ketua Komite Sebelum diambil kebijakan terlebih disosialisasikan kepada warga sekolah untuk menampung aspirasi Setelah mempertimbangkan usul dan aspirasi maka dibuatlah kebijakan sambil memantau perkembangannya

        83

        (Wawancara dengan informan MYS November 2013)

        Hasil keputusan yang telah menjadi sebuah kebijakan merupakan

        mekanisme yang harus pula dipatuhi oleh setiap anggota musyawarah atau pihak-

        pihak yang berkepentingan sebab sebelum keluarnya kebijakan tersebut telah

        diundang orang-orang yang mempunyai kepentingan pada lembaga tersebut

        seperti komite sekolah dan warga sekolah maupun masyarakat yang terkait baik

        secara formal maupun informal Namun pun begitu tetap saja kebijakan

        tersebut harus senantiasa dievaluasi implementasinya apakah masih relevan atau

        perlu dilakukan suatu perubahan

        Sebelum mengambil kebijakan biasanya kepala sekolah mengadakan rapat khusus untuk menampung usulan dan aspirasi kemudian dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan mendengarkan masukan-masukan dari peserta rapat yang kemudian diambil keputusan Setelah itu hasilnya disosialisasikan kepada semua warga sekolah

        (Wawancara dengan informan AA November 2013)

        Penulis melihat bahwa kepala sekolah juga sering mengadakan rapat

        internal antar kepala sekolah dan guru untuk menentukan hari dan tanggal serta

        siapa saja yang harus diundang dalam proses pengambilan suatu keputusan

        setelah semua disiapkan oleh pihak sekolah maka musyawarahpun dilakukan

        yang didahului dengan mendengarkan masukan dari para komite atau warga

        masyarakat serta pengawas pendidikan sebagai narasumber membahas penentuan

        kebijakan yang akan diputuskan Dan lahirlah sebuah konsensus atau keputusan

        bersama dan disosialisasikan kepada warga masyarakat maupun sekolah serta

        pihak-pihak yang terkait Ukuran kebijakan yang dibuat oleh kepala sekolah

        dalam rangka kepentingan bersama sehingga kepala sekolah dalam hal tertentu

        84

        mengkonsultasikannya kepada kami dan selalu kami dukung Setiap pengambilan

        kebijakan kami selalu diberi tahu hasilnya sambil memberi hasil manfaat dan

        mudaratnya

        Kebijakan kepala sekolah lahir dari hasil musyawarah Untuk itu sebagai

        guru kita berkewajiban menjalankan kebijakan itu sesuai dengan porsinya

        Dalam setiap pengambilan keputusan kepala sekolah senantiasa mencari

        masukan dari guru sehingga kami pun merasa bagian dari kebijakan tersebut

        Seluruh potensi pengambilan kebijakan diikutsertakan dalam musyawarah untuk diminta usulan dan aspirasi dari seluruh peserta rapatHasil pertimbangan yang matang dijadikan suatu kebijakan (Wawancara dengan informan MTF Oktober 2013)

        Pengawas kepala sekolah guru komite dan para anggota dan para

        undangan lainnya adalah merupakan potensi pengambilan sebuah keputusan Dari

        merekalah ide-ide cemerlang diharapkan lahir dalam proses pengambilan sebuah

        kebijakan Dan dari ide-ide cemerlang itulah beberapa diantaranya akan dijadikan

        sebagai ide pokok menentukan suatu kebijakan yang menjadi sebuah

        keputusanSebagai kepala sekolah ia senantiasa mengedepankan musyawarah dan

        konsultasi kepada komite sekolah Pembuatan keputusan dan proses penetapan

        kebijakan juga dilakukan berdasarkan masukan dari semua elemen sekolah

        Pola komunikasi yang dikembangkan pula bercorak terbuka dan

        berlangsung timbal balik sesuai dengan norma yang disepakati bersama Proses

        pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat bottom up

        melalui tahapan musyawarah dan rapat

        4 Membangun pola komunikasi

        Untuk mengetahui bagaimana kepala sekolah dalam membangun pola

        komunikasiyaitu dengan komunikasi dua arah antara orang lain dan dirinya

        85

        Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara dirinya

        dengan orang lain Maka dapat dilihat dari hasil wawancara dengan informan

        kepala sekolah sebagai berikut

        Saya melakukan komunikasi dua arah dengan baik dengan warga sekolah ataupun denga masyarakat Saya menjelaskan kepada semua stakeholder semua program yang saya telah sedang dan akan dilakukan agar dipahami oleh semua pihak

        (Wawancara dengan informan IRN Oktober 2013)

        Dalam penerapan MBS kepala sekolah dalam membangun komunikasi

        kepala sekolah senantiasa menginformasikan apa yang telah diraih oleh sekolah

        berupa prestasi-prestasi baik guru ataupun siswa sebagai akuntabilitas publik

        kepada stakeholder di luar sekolah

        Sebagaimana telah dijelaskan dalam juknis maupun mekanisme penerapan

        MBS bahwa sekolah harus transparan dalam manajemen pelajaran manajemen

        pembelajaran dan manajemen administrasi keuangan agar semua pihak tidak

        saling mencurigai dan pada akhirnya tercipta akselarasi antar kepala sekolah

        guru komite dan masyarakat secara luas

        Menurut saya kepala sekolah melakukan komunikasi dengan timbal balik baik yang terjadi antara kepala sekolah dengan guru dan staf ataupun antar mereka Kepala sekolah membangun pola komunikasi terbuka tetapi sesuai dengan norma yang disepakati bersama

        (Wawancara dengan informan MHRN Oktober 2013)

        Penulis melihat dari beberapa sekolah bahwa kepala sekolah dalam

        membangun komunikasi pola komunikasi yang dikembangkan bercorak terbuka

        dan berlangsung timbal balik sesuai dengan norma yang disepakati bersama Pola

        komunikasi berjalan dua arah (komunikatif) sehingga setiap masalah apapun

        86

        dapat dipecahkan bersama Bentuk komunikasi dijalankan secara dialogis dan

        multi arah dalam arti mengacu kepada potensi yang dimiliki oleh komite sekolah

        atau guru dan staf

        Menurut penulis komunikasi yang baik antar berbagai personil harus

        dikembangkan demikian rupa untuk mencapai hasil seoptimal mungkin Kurang

        komunikasi akan mengakibatkan kurangnya hasil yang dapat diwujudkan bahkan

        sering gagal dalam mencapai tujuan Dalam suatu sekolah yang hubungan

        antarpersonalnya kurang harmunis acuh tak acuh satu sama lain dalam berbagai

        masalah pendidikan karena setiap personil menghadapi masalah pekerjaannya

        masing-masing dan mencari alternatif pemecahan masalah tersebut sendiri-

        sendiri Alangkah berat dan tidak sejalannya pemecahan-pemecahan yang diambil

        masing-masing tersebut Karena itu kepala sekolah mempunyai kewajiban untuk

        membina komunikasi dengan sebaik-baiknya agar para guru mau dan mampu

        bekerja sama untuk meningkatkan kemampuan dan kinerjanya

        Kepala sekolah cukup komunikatif dalam menyampaikan segala hal yang berkaitan dengan kepemimpinannya Dia mampu memainkan peranannya sebagai seorang manajer atau pimpinan yang baik Komunikasi yang dipakai dua arah antara orang lain dan dirinya Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara dirinya dengan orang lain Bahkan dia minta dikritik apabila kurang pas bahkan dia membuka layanan surat baik terbuka atau pun rahasia asal sifatnya untuk membangun Dia berani dikoreksi ataupun dimintai saran dan pendapat

        (Wawancara dengan informan AGFR September 2013)

        Seorang kepala sekolah dituntut untuk memahami betul akan sistem

        hubungan komunikasi yang ada agar di dalam melaksanakan tugas-tugas

        senantiasa dapat memperkecil kemungkinan timbulnya hambatan yang merugikan

        dalam membina kerja sama dalam menyelenggarakan sekolah secara keseluruhan

        87

        Saya kira kepala sekolah sudah melakukan komunikasi yang cukup efektif berkaitan dengan berbagai hal Komunikasinya yang dipakai dua arah antara orang lain dan dirinya Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara dirinya dengan orang lain Bahkan dia minta dikritik apabila kurang pas bahkan dia membuka layanan surat baik terbuka atau pun rahasia asal sifatnya untuk membangun Dia berani dikoreksi ataupun dimintai saran dan pendapat

        (Wawancara dengan informan ZND Nopember 2013)

        Dari hasil wawancara dengan beberapa informan tersebut penulis

        melihat di beberapa sekolah bahwa pola komunikasi berjalan dua arah

        sehingga setiap masalah apapun dapat dipecahkan bersama Bentuk komunikasi

        dijalankan secara dialogis dan multi arah dalam arti mengacu kepada potensi

        yang dimiliki oleh komite sekolah atau guru dan staf

        Menurut penulis keterampilan komunikasi sangat penting bagi kepala

        sekolah karena hampir sebagian tugas dan pekerjaan kepala sekolah senantiasa

        melibatkan orang lain Komunikasi yang efektif akan sangat membantu

        keberhasilan organisasi secara keseluruhan

        Dalam pelaksanaan MBS pengembangan komunikasi antar personil yang

        sehat harus senantiasa dikembangkan baik oleh kepala sekolah maupun oleh guru

        dan personil lainnya Komunikasi yang terbina akan memberikan kemudahan dan

        keringanan dalam melaksanakan serta memecahkan pekerjaan di sekolah yang

        menjadi tugas bersama

        Seorang kepala sekolah harus membangun komunikasi terhadap

        bawahan yang dipimpinnya bahkan kepada siapa saja yang dianggap memiliki

        hubungan emosional apakah dia masyarakat atau dunia usaha yang kesemuanya

        itu merupakan aspek-aspek pendukung sebagai manager Komunikasi dua arah

        sangat diperlukan bagi seorang kepala sekolah agar terjadi interaksi yang lebih

        88

        interaktif sehingga apabila tercipta suasana keakraban maka potensi yang

        ada dapat dikembangkan demikian pula dengan persoalan akan dapat diatasi

        dengan bantuan semua pihak Pemimpin haruslah menyadari bahwa menjadi

        seorang pimpinan tidak sama menjadi seorang raja Tetapi pimpinan adalah

        seorang yang diserahi amanah oleh publik untuk sebuah institusi pendidikan

        yaitu sekolah

        5 Melakukan pengawasan

        Kepala sekolah meiliki tugas untuk melakukan pengawasan pembinaan

        atau bimbingan kepada guru dan tenaga kependidikan serta administrator

        Untuk mengetahui hal ini maka dapat dilihat dari hasil wawancara dengan

        informan 3 kepala sekolah sebagai berikut

        Dalam kaitannya kepala sekolah dengan supervisi pendidikan saya melakukan langkah-langkah antara lain Melaksanakan program supervisi melalui adanya program supervisi kelas dadakan (inspeksi) dan kegiatan ekstrakurikuler Supervisi dilakukan dengan membuat instrumen guna mengukur tingkat keberhasilannya Saya memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja guru dan karyawan maupun untuk pengembangan Sekolah Hasil supervisi dikomunikasikan agar menjadi timbal balik bagi kepentingan lembaga ataupun kepentingan peningkatan kualitas guru atau karyawan

        (Wawancara dengan informan SDR Oktober 2013)

        Penulis melihat dibeberapa sekolah bahwa dalam proses pengawasan yang

        dilakukan kepala sekolah berlangsung melalui evaluasi tugas mengajar

        persiapan permeriksaan mengajar dan evaluasi secara keseluruhan yang

        berkaitan dengan mutu pendidikan

        Sesuai perkembangan keadaan yang sudah demikian maju maka kepala

        sekolah sebagai pemimpin harus berwawasan luas dan memahami menghayati

        89

        dan melaksanakan fungsi dan kedudukannya sebagai Top Manager pada lembaga

        pendidikan formal itu Untuk itu sebelum tim supervisi akademik yang dalam hal

        ini pengawas sekolah datang sebaiknya sebagai tuan rumah harus membenahi diri

        dengan mengecek semua kelengkapan administrasi pembelajaran dan keuangan

        Dengan berbekal informasi dari hasil supervisi tahun lalu kita mendapat

        gambaran tentang keadaan yang terjadi sebelumnya untuk dijadikan bahan

        rujukan perubahan yang lebih baik ke masa mendatang

        Untuk menguatkan pernyataan yang disampaikan oleh informan kepala

        sekolah maka dapat dikutip hasil wawancara dengan informan yaitu

        Pengawasan terhadap sikap tingkah laku perbuatan atau kegiatan yang dilakukan guru dan staf secara wajar Norma-norma pengawasan sering disosialisasikan kepada guru staf dan seluruh siswa agar dapat dilaksanakan

        (Wawancara dengan informan AA Oktober 2013)

        Tingkat kemampuan berfikir yang dimiliki oleh kepala sekolah haruslah

        memiliki kecerdasan yang tinggi agar dapat menghubungkan antara bagian-bagian

        dari pengetahuannya dengan mudah dan menafsirkan kecenderungan-

        kecenderungan baik yang ada di internal sekolah maupun di luar sekolah Hal ini

        diperlukan dalam menganalisis data dan fakta yang muncul dan berkembang

        dalam lingkungan organisasi dan menafsirkan kecenderungan-kecenderungan

        yang akan terjadi sehingga mudah direspon diantisipasi untuk kepentingan warga

        sekolah

        Akan sesuai standar yang pertama dilakukan adalah dengan melihat kepada job yang diberikan kepada masing-masing berbeda antara guru dengan staf Kalau dipandang tugas pokoknya berjalan tak jarang ia

        90

        memberi semacam pujian dan bagi yang belum berjalan tertib ia memberi support atau memanggilnya dengan gayanya tersendiri sehingga tidak merasa tersinggung termasuk mengawasi dalam hal kecakapan tingkah laku dan sikapnya Terhadap siswa juga dilakukan dengan menerapkan tata tertib yang harus diikuti antara hak siswa dan kewajiban siswa sehingga siswa mempunyai hak dan kewajiban yang tentunya berbeda halnya dengan warga sekolah lainnya

        (Wawancara dengan informan BST Oktober 2013)

        Kepala sekolah harus pula memiliki kemampuan untuk mengendalikan

        perasaannya dalam menghadapi hambatan-hambatan atau masalah-masalah

        terutama pada saat-saat kritis yang dihadapi sekolah Jadi kepemimpinan berarti

        kemampuan untuk mempengaruhi menggerakkan dan mengarahkan orang lain

        untuk mencapai suatu tujuan tertentu Dengan demikian pengertian

        kepemimpinan akan timbul dimanapun asalkan unsur-unsurnya terpenuhi yaitu

        Orang-orang yang mempengaruhi menggerakkan atau mengarahkan yang

        disebut pemimpin termasuk penerapan tata tertib kepada siswa agar sejak dini

        siswa mengetahui hak dan kewajibannya

        Pengawasan terhadap sikap tingkah laku perbuatan atau kegiatan yang dilakukan guru dan staf secara wajar Aturan-aturan pengawasan sering disosialisasikan kepada guru staf dan seluruh siswa agar dapat dilaksanakan sesuai standar

        (Wawancara dengan informan SPROktober 2013 )

        Kepala sekolah sebagai manajer pendidikan harus mampu menguasai dan

        memiliki keterampilan berkomunikasi demi kelancaran pelaksanaan tugas-

        tugasnya Disamping itu harus mampu memahami kondisi dan kemampuan yang

        dimiliki sipenerima pesan agar semua aturan yang dibuat baik oleh pemerintah

        91

        secara umum maupun tata tertib sekolah dapat diterima dengan dan dilaksanakan

        dengan penuh dedikasi oleh semua warga sekolah sesuai porsinya

        Maka berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan tersebut di

        atas maka dapat dikatakan bahwa kepala sekolah sebagai supervisor dalam

        melakukan pengawasan ia mampu melaksanakan program-program pengawasan

        lewat supervisi untuk meningkatkan kinerja guru dan karyawan sekolah dan

        menjadi feed-back bagi kepentingan sekolah Sebagai supervisor maka kepala

        sekolah berkewajiban untuk memberikan pembinaan atau bimbingan kepada para

        guru dan tenaga kependidikan

        Tentunya sebelum melakukan pembinaan kepada orang lain kepala

        sekolah terlebih dahulu membina diri sendiri supervisi ini dapat dilakukan di

        dalam kelas Hasil kerja supervisi itu kemudian dikomunikasikan dengan pihak

        terkait untuk menjadi bahan perbaikan bagi guru maupun untuk kepentingan

        sekolah

        Kepala sekolah juga telah melaksanakan fungsi dan tugasnya sebagai

        seorang manajer ia mampu menyusun program dan mengoptimalkan seluruh

        sumber daya yang ada Karena kepala sekolah bukan hanya sebagai pemimpin

        saja seperti yang telah dikemukakan di atas Sebagai seorang manajer kepala

        sekolah juga memerankan fungsi manajerial dengan melakukan proses

        perencanaan pengorganisasian menggerakkan dan pengawasan

        Proses pengawasan berlangsung melalui evaluasi tugas mengajar

        persiapan pemeriksaan mengajar dan evaluai secara keseluruhan yang berkaitan

        dengan mutu pendidikan Proses aktualisasi idesaran antara lain berupa

        92

        penampungan aspirasi musyawarah langsung dan evaluasi substansi ide atau

        saran

        6 Memberikan Motivasi Dan Membangun Suasana Kerja Yang Kondusif

        Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru tenaga

        kependidikan dan administratir sangat penting sehingga mereka bersemangat

        dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka meningkatkan mutu

        pendidikan Motivasi bisa diberikan dalam bentuk hadiah atau hukuman baik

        fisik maupun non-fisik Dalam memberikan motivasi kepala sekolah

        mempertimbangkan rasa keadilan dan kelayakan karena hal ini penting bagi

        kepala sekolah unutk menciptakan iklim yang kondusif Untuk mengetahui hal ini

        dapat dilihat dari hasil wawancara dengan informan ID yaitu

        Saya sebagai kepala sekolah dalam kaitannya dengan pemberian motivasi diantaranya dengan memberikan penghargaan baik berupa materil maupun immateril kepada guru staf yang berprestasi Saya juga mendorong guru atau staf untuk selalu mengembangkan diri melalui penyediaan bukudan pelatihan Tapi saya tidak segan menegur dan memberikan sanksi sesuai dengan tingkat kesalahan agar tujuan dapat tercapai

        (Wawancara dengan informan ID Oktober 2013)

        Penulis melihat bahwa kepala sekolah dalam melaksanakan fungsinya

        sebagai seorang motivator sering memberikan motivasi baik berupa fisik maupun

        psikis Kepala sekolah tidak pelit memberikan penghargaan berupa pujian bila

        melihat bawahannya mengerjakan tugas dengan baik dan juga menyampaikan

        teguran secara terhormat untuk perbaikan Berkaitan perannya sebagai motivator

        93

        kepala sekolah mampu mengatur lingkungan sekolah dan menciptakan hubungan

        kerja yang harmonis dan kondusif

        Seorang kepala sekolah dituntut untuk memahami betul akan sistem

        hubungan komunikasi yang ada agar di dalam melaksanakan tugas-tugas

        senantiasa dapat memperkecil kemungkinan timbulnya hambatan yang merugikan

        dalam membina kerja sama dalam menyelenggarakan sekolah secara keseluruhan

        Kepala sekolah harus kreatif dan mampu memiliki ide-ide dan inisiatif yang

        menunjang perkembangan sekolah Ide kreatifnya dapat digunakan untuk

        membuat perencanaan melaksanakan program pengajaran dan melaksanakan

        pengawasan dan pembinaan serta evaluasi dalam meningkatkan proses belajar

        mengajar Jadi jika kesemua hal tersebut berjalan dengan selaras maka seorang

        kepala sekolah juga harus menunjukkan penghargaannya dihadapan warga

        sekolah apakah dengan memberikan apresiasi positif atau pemberian paket

        hadiah Menanggapi hasil wawacara dengan informan tersebut di atas menurut

        penulis motivasi yang dilakukan oleh kepala sekolah dengan memberikan

        penghargaan ini sangat penting untuk meningkatkan profesionalismne tenaga

        kependidikan dan untuk mengurangi kegiatan yang kurang produktif

        Melalui penghargaan ini para tenaga kependidikan dapat dirangsang untuk

        meningkatkan profesionalisme kerjanya secara positif dan produktif Pelaksanaan

        penghargaan dapat dikaitkan dengan prestasi tenaga kependidikan secara terbuka

        sehingga mereka memiliki peluang untuk meraihnya Kepala sekolah harus

        berusaha menggunakan penghargaan ini secara tepat efektif dan efisien untuk

        menghindari dampak negatif yanmg ditimbulkannya

        94

        Selanjutnya hasil wawancara dengan informan guru yaitu

        Tercipta suasana kerja yang penuh kekeluargaan yaitu adanya saling percaya saling menghormati dan saling menghargai seluruh komunitas sekolah selalu kompak dan solid dalam mengusung keberhasilan sekolah untuk mencapai tujuan Kepala sekolah tidak enggan memberikan pujian terhadap hasil kerja yang maksimal tetapi juga tidak canggung dalam menyampaikan kritik terhadap hasil kerja yang belum optimal Kepala sekolah terus mendorong prestasi sempurna para guru dan staf sesuai kemampuan masing-masing

        (Wawancara dengan informan AHFD Oktober 2013)

        Untuk menjaga normalisasi organisasi maka kepala sekolah harus berperan

        aktif dalam membangun komunikasi dengan guru-guru atau pegawai agar

        lingkungan sekolah secara internal dapat berjalan tanpa adanya masalah-masalah

        yang dapat mengganggu proses belajar mengajar Dengan adanya komunikasi

        yang aktif antara guru-guru pegawai dan kepala sekolah akan menyebabkan

        masalah-masalah yang ada dapat diselesaikan dengan cepat sehingga tidak

        mempengaruhi proses pelaksanaan belajar mengajar di sekolah tersebut Dengan

        kata lain kepala sekolah harus objektif dan berimbang dalam menerapkan

        kebijakan dan wewenangnya di sekolah serta membagi tugas kepada bawahan

        sesuai dengan porsi dan kompetensinya

        Kepala sekolah tidak enggan memberikan penghargaan terhadap hasil kerja yang maksimal tetapi juga tidak segan dalam hal mengkoreksi terhadap guru atau karyawan yang lainnya bila melihat hal yang kurang sesuai Kepala sekolah terus mendorong prestasi para guru dan staf sesuai kemampuan masing-masing Kepala sekolah juga berusaha menciptakan suasana kerja yang penuh kekeluargaan yaitu adanya saling percaya saling menghormati dan saling menghargai

        (Wawancara dengan informan MLG Oktober 2013 )

        95

        Kepala sekolah mengembangkan pepatah ing ngarso sung tulodo ing madya mangun karso dan tut wuri handayani sehingga semuanya berjalan bersama dan kerja bersama sehingga hasilnya pun hasil bersama Kepala Sekolah selalu memberi motivasi kepada seluruh potensi yang ada dengan memberi dukungan menumbuhkan kemampuan percaya diri Dengan tampilnya kepercayan diri seluruh kegiatan menjadi tidak canggung untuk dilaksanakan Tidak segan-segan sekali-kali kepala sekolah memberikan pujian terhadap hasil kerja yang dicapainya Kepala sekolah menciptakan suasana yang sejuk dan tenang dan belum pernah ada gejolak jika ada sesuatu hal yang kurang pas ada mekanismenya tersendiri Kepala sekolah menciptakan suasana bahwa di tempat ini kita bekerja dan di tempat ini juga modal ibadah serta di tempat ini kita hidup sehingga tidak ada hal yang membuat tidak nyaman Maka dibangunlah suasana kebersamaan yang penuh kekeluargaa

        (Wawancara dengan informan SPR Oktober 2013)

        Kepala sekolah adalah sosok pemimpin yang terpandang di lingkungan

        masyarakat sekolah ia juga merupakan pusat tauladan bagi masyarakat sekolah

        dan warga masyarakat di sekitar sekolah Karena itu penampilan kepala sekolah

        harus berperan kreatif dan aktif untuk mengembangkan kebudayaan yang menjadi

        tauladan bagi masyarakat sekitarnya Tingkat kemampuan seorang kepala sekolah

        dalam melaksanakan fungsinya atau tugas-tugas jabatannya itulah yang akan

        menentukan apakah ia dapat menjadi administrator pendidikan di sekolah yang

        bertanggngjawab terhadap pelaksanaan perogram pembelajaran dan pendidikan

        Seorang kepala sekolah harus berani mengatakan yang benar adalah benar dan

        yang salah adalah salah Agar proses inovasi di sekolah dapat berjalan dengan

        baik kepala sekolah perlu dan harus bertindak sebagai pemimpin (leader) dan

        bukan bertindak sebagai bos Seorang pemimpin terkadang menerima masukan

        dari bawahannya melalui diskusi sedangkan seorang bos terkadang memberikan

        perintah kepada bawahannya dan biasanya tidak mau menerima masukan dari

        96

        bawahannya Dengan demikian maka kekeluargaan yang kondusif akan senantiasa

        terpelihara bagi semua warga sekolah dan akan menjadi tradisi turun temurun

        Sebagai motivator maka kepala sekolah harus selalu memberikan

        motivasi kepada guru tenaga kependidikan dan adminnistrator sehingga mereka

        bersemangat dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka

        meningkatkan mutu pendidikan Motivasi bisa diberikan dalam bentuk hadiah

        atau hukumanbaik fisik maupun non fisiknamun dalam memberikan motivasi ini

        harus dipertimbangkan rasa keadilan dan kelayakannya Dalam hal ini penting

        bagi kepala sekolah untuk menciptakan iklim kondusif ( Nurkolis2005121-122)

        Keterampilan komunikasi sangat penting bagi kepala sekolah karena

        hampir sebagian tugas dan pekerjaan kepala sekolah senantiasa melibatkan orang

        lain Komunikasi yang efektif akan sangat membantu keberhasilan organisasi

        secara keseluruhan

        D Pembahasan

        Kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di

        Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa merupakan suatu hal yang harus

        dilaksanakan dan tidak terpisahkan sesuai dengan konsep dan karakteristik MBS

        MBS yang mengetengahkan prinsip-prinsip yang demokratis partispatif

        dan akuntabilitas pada hakekatnya merupakan desentralisasi kewenangan yang

        lebih besar dalam mengelolah sekolahnya sehingga sekolah lebih mandiri lebih

        berdaya dalam mengembangkan program yang disesuaikan dengan potensi yang

        dimilikinya Berdasarkan pengamatan peneliti bahwa para kepala sekolah dasar di

        kecamatan Manuju dalam menerapkan kepemimpinan dalam pekerjaan dengan

        97

        subdimensi membangun profesional kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan

        kewenangan kepada bawahannya sesuai dengan job description Dalam proses

        pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat botton up dan

        melalui tahapan-tahapan musyawarah dan rapat pola komunikasi bercorak

        terbuka dan berlangsung timbal balik sesuai dengan norma yang telah disepakai

        bersama Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru dan

        tenaga kependidikan dan administratif sangat penting sehingga mereka

        bersemangat dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka

        meningkatkan mutu pendidikan

        Konsep MBS diharapkan dapat menciptakan pemimpin yang dapat memimpin

        membimbing mengontrol perilaku dan perasaan orang lain di bawah

        kepengawasannya dalam melaksanakan tugas sebagai pemimpin (leadership) di

        sekolah Kepala sekolah merupakan guru yang memiliki kompetensi tinggi dan

        diberi tanggung jawab sebagai pemimpin di satuan pendidikan tertentu Pada

        tanggungjawab seorang pemimpin dalam hal ini kepala sekolah melekat

        keterampilan-keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin

        kependidikan seperti dikemukakan oleh Tim Dosen AP UPI Bandung (2012125)

        Keterampilan-keterampilan tersebut adalah 1) keterampilan dalam memimpin 2)

        keterampilan dalam hubungan insani 3) keterampilan dalam proses kelompok 4)

        keterampilan dalam administrasi personil dan 5) keterampilan dalam menilai

        Pada akhirnya dalam diri seorang pemimpin melekat tuntutan kompetensi-

        kompetensi yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

        98

        Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 yakni kompetensi kewirausahaan kompetensi

        supervisi kompetensi manejerial kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian

        Peneliti melihat bahwa para kepala sekolah dasar di Kecamatan Manuju

        telah memiliki keterampilan seperti yang disebutkan di atas Keterampilan dalam

        memimpin tampak dalam pertemuan-pertemuan rutin yang dilaksanakan di

        berbagai kesempatan baik dalam perencanaan pelaksanaan maupun evaluasi

        kegiatan Membagi dan menyerahkan tanggungjawab juga dilakukan dalam

        berbagai kegiatan dan kesempatan misalnya dalam rapat pembagian tugas

        mengajar Pemberdayaan guru tata usaha sekolah secara maksimal sesuai dengan

        bidang yang ditangani (kesiswaan sarana prasarana kurikulum dan hubungan

        masyarakat) bukti bahwa pekerjaan tidak ditangani sendiri Keterampilan dalam

        hubungan insani yang ada dalam diri kepala sekolah terungkap dalam sikap saling

        menghargai Sikap penghargaan ditunjukkan oleh kepala sekolah dengan

        perlakuan yang wajar dan penuh sikap hormat kepada bawahan Pada waktu-

        waktu tertentu bahkan setiap hari beliau menyempatkan diri untuk bergabung

        bersama-sama guru di ruang guru atau dengan staf tata usaha di tata usaha

        Kesempatan itu digunakan untuk sekedar menyapa minum atau baca koran

        bersama Ada keakraban dalam kekerabatan yang dibangun oleh kepala sekolah

        Beliau meupakan pribadi yang luwes ini berarti kepala sekolah telah

        melaksanakan peran dan fungsinya sebagai educator leader dan motivator

        Untuk mengimplementasikan MBS secara efektif dan efisien kepala

        sekolah perlu memiliki pengetahuan kepemimpinan perencanaan dan pandangan

        yang luas tentang sekolah dan pendidikan Wibawa kepala sekolah harus

        99

        ditumbuhkembangkan dengan meningkatkan sikap kepedulian semangat belajar

        disiplin kerja keteladanan dan hubungan manusiawi sebagai model perwujudan

        iklim kerja yang kondusif Lebih lanjut kepala sekolah dituntut untuk melakukan

        supervisi kelas membina dan memberikan saran-saran positif kepada guru

        (Mulyasa 200457)

        Tuntutan kemandirian dalam pengelolaan sekolah merupakan tuntutan

        yang mendesak untuk dilakukan Kemandirian pengelolaannya bagi peneliti

        merupakan indicator tersendiri dari keberhasilan pelaksanaan MBS Prinsip

        pengelolaan murni dan otonom tanpa ketergantungan sama sekali merupakan

        suatu kemustahilan Sekolah dasar di Kecamatan Manuju dalam beberapa hal

        masih bergantung kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah Tidak

        dipungkiri sama sekali ketergantungan itu menjadi semakin kuat manakala

        kepemimpinan tidak terlaksana dengan baik Sehingga peneliti menganggap

        bahwa implementasi MBS di Kecamatan Manuju sudah sesuai dengan

        konsepkarakteristik MBS

        100

        BAB V

        KESIMPULAN DAN SARAN

        Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan kepemimpinan kepala

        sekolah dalam penerapan Manajemen Berbasis Sekolah di Sekolah Dasar

        Kecamatan Manuju Kab Gowa dapat dikemukakan sebagai berikut

        A Kesimpulan

        1 Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan Manajemen Berbasis

        Sekolah yang meliputi Kepala sekolah sebagai

        a Edukator yaitu kepala sekolah telah dan sedang dan terus melakukan

        bimbingan pengarahan kepada guru dan siswa dalam melaksanakan tugas

        atau kewajibannya serta selalu berusaha mengembangkan profesionalisme

        pendidik dan menjadi tauladan yang baik dalam berbagai hal

        b Leader yaitu kepala sekolah menampilkan pribadinya sebagai seorang

        pemimpin memiliki visi dan misi mampu berkomunikasi dan mengambil

        keputusan

        c Motivator yaitu kepala sekolah sering memberikan motivasi baik berupa

        dalam bentuk fisik maupun psikis

        2 Penerapan MBS di Sekolah Dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

        kepala sekolah dalam berbagai hal membangun komitmen bersama yaitu

        Kekompakan Kebersamaan dan Kekeluargaan (3 K) terhadap sasaran

        organisasi dan memberikan kewenangan berupa kepercayaan kepada para

        pengikutnya yaitu guru staf dan karyawan untuk mencapai sasaran

        101

        Jalannya organisasi bukan digerakan oleh birokrasi tetapi oleh

        kesadaran bersama hal ini sejalan dengan karakteristik MBS dimana

        kewenangan sekolah dalam pengelolaan sangat luas juga adanya partisipasi

        aktif dari stakeholder Namun tidak dipungkiri bahwa prinsip pengelolaan

        murni dan otonom tanpa ketergantungan sama sekali dari pemerintah pusat

        dan pemerintah daerah merupakan hal suatu kemustahilan apalagi jika

        kepemimpinan kepala sekolah tidak terlaksana dengan baik

        B Saran-Saran

        1 Kepada para kepala sekolah dasar di Kecamatan Manuju Kab Gowa pada

        umumnya dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk terus

        mengembangkan lembaga yang dipimpinnya Disarankan agar prestasi yang

        sudah dicapai sekarang ini dapat didesiminasikan kepada sekolah lain

        sehingga kehadiran sekolah dasar ini dapat memberikan kontribusi yang

        positif bagi kemajuan lingkungan di sekitarnya

        2 Kepada para kepala sekolah disarankan untuk menjadikan hasil penelitian ini

        sebagai salah satu pedoman dalam memimpin sekolahnya Perlu kiranya

        dikembangkan MBS yang sehat sesuai dengan tujuan diterapkannya MBS

        serta karakteristik MBS

        3 Kepada birokrasi disarankan agar selalu memantau kinerja kepala sekolah

        serta perkembangan penerapan MBS di wilayahnya karena pada dasarnya

        dewan pendidik (kepala sekolah guru) memiliki potensi yang cukup tinggi

        untuk berkreasi dan meningkatkan kinerja namun banyak factor yang

        menghambat mereka dalam mengembangkan berbagai potensinya secara

        optimal Oleh karena itu sangat dirasakan perlunya pembinaan yang kontinu

        dan berkesinambungan dengan program yang terarah dan sistematis terhadap

        para guru dan personil pendidikan lain di sekolah

        102

        DAFTAR PUSTAKA

        Anwar 2003 Perilaku dalam Pencapaian Tujuan Organisasi Bulan Bintang

        Jakarta

        Arcaro 2006 Transformasi Sekolah Bermutu Terpadu P T Sarana Panca Karya Bandung

        Budiningsih 2004 (Tesis) Pengaruh Kepemimpinan Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten

        Depdiknas 2007 Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah Direktorat Pendidikan Menengah Umum Jakarta

        Dharma 2000 Kepemimpinan adalah Proses Mempengaruhi Kegiatan Gema Media Jakarta

        Ditjen Kelembagaan Agama Islam 2004 Buku Pedoman MBS Balitbang Jakarta

        Djatmiko 2002 Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan AV Publisher Jakarta

        FachruddinJSPareke 2004 Jurnal Kepemimpinan Transformasional dan Prilaku Kerja bawahan

        Hamalik Oemar 1991 Manajemen dan Organisasi Gramedia Jakarta

        HandokoTHani 1999 Manajemen edisi 2 BPPEPustaka Karya Jakarta

        Marjohan 2007 Artikel Tanggung jawab Kepala Sekolah atas Mutu Pendidikan wwwedu-artcies-com

        MBE 2007 Jurnal Peran Kepala Sekolah dan Komite Sekolah http Imberprojectnetmbe 59html

        Moleong Lexy J 2011 Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja

        Mulyasa Emco 2002 Manajemen Berbasis Sekolah tentang Konsep Strategi dan Implementasi PT Remaja Rosdakarya Bandung

        Mulyasa Emco 2004 Manajemen Berbasis Sekolah Rosadakarya Bandung

        Mulyasa Emco 2011 Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Jakarta Bumi Aksara

        103

        Northouse (2001) Transformational leadershipThe Transformation of Managers and associatis

        Nurkolis 2005 Manajemen Berbasis Sekolah PT Gramedia Widiasarana Indonesia Jakarta

        Pareka FachruddinJS 2004 Jurnal Kepemimpinan Transformasional dan Prilaku Kerja Bawahan

        Pawar dan Eastman 1997 Penelitian tentang Kepemimpinan Transformasional

        Permendiknas RI Nomor 13 Tahun 2007 tentang Kompetensi Kepala Sekolah

        Pidarta 1988 Hambatan-hambatan dalam pengembangan pendidikan Kencana Predana Media Group Jakarta

        PP Nomor 33 Tahun 2004 tentang Kewenangan Pemerintah Pusat dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom

        Rohiat 2010 Manajemen Sekolah tentang Teori Dasar dan Praktek PT Reftika Aditama Bandung

        Santoso Thomas B 2001 Jurnal Manajemen Sekolah di Masa Kini

        Setznick 1982 Organization Structure and Process

        Siagian Sondang P 1994 Manajemen Strategik Bumi Aksara Bandung

        Stoner James AF 1982 Managementsixth edition Mc Graw-Hill Book Company New York

        Sudaryanto 2005 (Tesis) Pengaruh Pola Kepemimpinan terhadap Kinerja guru dalam Kerangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Jawa Timur

        Sugiyono 2003 Indikator Kinerja PT Gramedia Jakarta

        Sugiyono 2009 Memahami Penelitian kualitatif Bandung Alfabeta

        Sujoko 2006 (Tesis) Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Lingkungan kerja dalam Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah terhadap Kinerja SMU Negeri 5 Sukoharjo

        Suryadi 2009 Manajemen Mutu Berbasis Sekolah tentang Konsep dan Aplikasi PT Sarana Panca Karya Nusa

        Tim Dosen Administrasi Pendidikan 2012 Manajemen Pendidikan Alfabeta Bandung

        104

        Umar 2002 Komponen dan Aspek Kinerja Angkasa Bandung

        Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Direktorat Depdiknas Jakarta

        Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Desentralisasi Pengelolaan Pendidikan Direktorat Depdiknas Jakarta

        Wahyudi 2009 Kepemimpinan Kepala Sekolah Bandung Alfabeta

        Wahyusumidjo 2002 Peranan Kepala Sekolah Sebagai Pengambil Keputusan Rosdakarya Bandung

        Xaviery 2007 Jurnal Benarkah Wajah Sekolah Ada pada Kepala Sekolahwwwtikkysuwantiknowordpresscom

        • Sampulpdf (p1-7)
        • Scan Berkaspdf (p8-10)
        • TESIS HJ JUMIATIpdf (p11-114)

          DAFTAR ISI

          HALAMAN JUDUL helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip i

          HALAMAN PENGESAHAN helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip ii

          KATA PENGANTAR helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip iii

          DAFTAR ISI helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip iv

          BAB I PENDAHULUANhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 1

          A Latar Belakang Masalahhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 1

          B Rumusan Masalahhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 10

          C Tujuan Penulisan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 11

          D Manfaat Penulisanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 11

          BAB II TINJAUAN PUSTAKAhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 13

          A Tinjauan Pustakahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 13

          1 Kepemimpinanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 13

          a Definisi dan Hakekat Kepemimpinanhelliphelliphelliphelliphellip 13

          b Pendekatan Kepemimpinan Transformasionalhellip 17

          c Fungsi Kepemimpinanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 20

          2 Kepemimpinan Kepala Sekolahhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 22

          a Sekolah Sebagai Sistemhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 22

          b Tugas Pokok dan Fungsi Kepala sekolahhelliphelliphelliphellip 23

          c Kepala Sekolah Pengambil Keputusanhelliphelliphelliphelliphellip 24

          3 Manajemen Berbasis Sekolahhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 27

          a Pengertian MBShelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 27

          b Tujuan dan Alasan Menerapkan MBShelliphelliphelliphelliphelliphellip 30

          c Strategi Implementasi MBS helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip31

          d Karakteristik Manajemen Berbasis Sekolahhelliphelliphelliphelliphelliphellip36

          B Kerangka Pikirhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 47

          C Definisi Operasional Variabelhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip49

          BAB III METODE PENELITIANhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip53

          A Desain dan Jenis Penelitianhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip53

          B Lokasi dan Waktu Penelitianhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip53

          C Fokus Penelitian dan Informan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 53

          1 Fokus Penelitianhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 53

          2 Informanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 54

          D Jenis dan Sumber Datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 55

          E Teknik Pengumpulan Datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 56

          F Teknik Analisis Datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 56

          BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANhelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 58

          A Deskripsi Lokasi Penelitianhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 58

          1 Gambaran tentang keadaan sekolah dasar di Kecamatan

          Manujuhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 58

          2 Kepala sekolahhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 59

          a Kepala Sekolah sebagai Edukatorhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 59

          b Kepala Sekolah selaku PimpinanLeaderhelliphelliphelliphelliphelliphellip60

          c Kepala Sekolah sebagai Motivatorhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 60

          B Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan MBShelliphelliphellip62

          C Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah pada Sekolah Dasar di

          Kecamatan Manujuhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 71

          1 Pelimpahan dan Distribusi Kewenanganhelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 71

          2 Mekanisme Pembuatan Keputusanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 75

          3 Proses Penetapan Kebijakanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 81

          4 Membangun Pola Komunikasihelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 84

          5 Melakukan Pengawasanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 88

          6 Memberikan Motivasi dan Membangun Suasana Kerja

          yang Kondusifhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 92

          D Pembahasanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 96

          BAB V KESIMPULAN DAN SARANhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 100

          A Kesimpulanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 100

          B Saranhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 101

          DAFTAR PUSTAKAhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 102

          LAMPIRAN-LAMPIRAN

          1

          BAB I

          PENDAHULUAN

          A Latar Belakang

          Pendidikan merupakan salah salah satu aspek pembangunan dan sekaligus

          syarat mutlak untuk mewujudkan pembangunan nasional Oleh karena itu

          pendidikan memiliki posisi strategis dalam segala segi pembangunan bangsa

          khusus pada upaya pengembangan sumber daya manusia Dewasa ini keunggulan

          suatu bangsa tidak lagi ditandai dengan melimpahnya kekayaan alam melainkan

          keunggulan sumber daya manusia (SDM) Mutu SDM berkorelasi positif dengan

          mutu pendidikan

          Pidarta (1988) mengemukakan bahwa hambatan utama dalam

          pengembangan pendidikan bukan pada aspek keuangan tetapi berada pada aspek

          mamajemen Manajemen pendidikan merupakan salah satu factor yang perlu

          mendapat perhatian dari berbagai pihak dalam meningkatkan mutu pendidikan

          Manajemen merupakan ilmu kiat seni dan profesiOleh karena itu upaya

          memperbaiki mutu pendidikan harus dimulai dari perbaikan manajemen

          pendidikan Sejalan dengan itu Hamalik (1991) menyatakan bahwa manajemen

          adalah suatu kekuatan dalam organisasi mengatur atau mengkoordinasikan

          kegiatan Suatu proses di mana sumber-sumber yang semula tidak berhubungan

          dengan yang lainnya lalu diintegrasikan menjadi suatu system yang menyeluruh

          untuk mencapai tujuan organisasiDari beberapa pendapat tersebut maka

          kepemimpinan dalam manajemen pendidikan merupakan factor kunci

          2

          keberhasilan suatu organisasi Maju mundurnya suatu organisasi banyak

          dipengaruhi oleh factor kepemimpinannya

          Bukti-bukti empiric bahwa kelemahan system pendidikan di Indonesia

          adalah lemahnya dalam manajemen pendidikan baik pada level makro meso

          maupun mikro Padahal peningkatan mutu pendidikan tidak terjadi begitu saja

          Mutu yang diinginkan harus direncanakan dan wajib menggunakan pendekatan

          yang sistimatis dengan menggunakan proses perencanaan yang matang

          Munculnya paradigmamodel baru tentang manajemen berbasis sekolah

          (MBS) yang bertumpu pada penciptaan iklim yang demokratisasi dan pemberian

          kepercayaan yang lebih luas kepada sekolah untuk menyelenggarakan pendidikan

          secara efisien dan berkualitas Dengan demikian dapat mendorong

          profesionalisme guru dan kepala sekolah dalam peranannya sebagai manajer

          maupun pemimpin pendidikan di sekolah Hal ini sangat memungkinkan dengan

          dikeluarkannya UU Pemerintah No 22 Tahun 1999 selanjutnya diubah dengan

          UU No32 Tahun 2004 yaitu Undang-Undang Otonomi Daerah yang kemudian

          diatur oleh PP No 33 Tahun 2004 yaitu adanya penggeseran kewenangan dan

          pemerintah pusat ke pemda dalam berbagai bidang termasuk bidang pendidikan

          Pola bidang pendidikan di atas oleh UU No20 Tahun 2003 tentang sistem

          pendidikan nasional dengan pasal 51 menyatakan pengadaan satuan pendidikan

          anak usia dini pendidikan dasar dan pendidikan menengah didasarkan pada

          standar pelayanan minimum dengan prinsip MBS Kepemimpinan adalah cara

          seseorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan agar mau bekerja sama dan

          bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi Kepemimpinan akan

          berjalan secara efektif dan efisien apabila dilaksanakan oleh pemimpin yang jujur

          3

          bertanggung jawab transparan cerdas memahami tugas dan kewajibannya

          memahami anggotanya mampu memotivasi dan berbagai sifat baik yang terdapat

          dalam diri seorang pemimpin Ia sadar bahwa pemimpin memiliki arti sebagai

          kemampuan untuk memengaruhi dirinya sendiri dan orang lain melalui

          keteladanan nilai-nilai serta prinsip yang akan membawa kebahagiaan dunia dan

          akhirat Seorang yang mendapat amanah sebagai eksekutif dan menunjukkan

          nilai-nilai moral tersebut sehingga mereka akan memimpin berdasarkan prinsip

          (principle centered leadership) Bagi seorang muslim memimpin berarti

          memberikan arah atau visi berdasarkan nilai-nilai ruhaniah Mereka menampilkan

          diri sebagai teladan dan memberikan aspirasi bagi bawahannya untuk

          melaksanakan tugas sebagai keterpanggilan Ilahi Sehingga mereka memimpin

          berdasarkan visi atau mampu melihat dan menjangkau ke masa depan (visionary

          leadership)

          Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang menentukan kesuksesan

          implementasi MBS Sebagaimana dikemukakan oleh Nurkolis setidaknya ada

          empat alasan kenapa diperlukan figur pemimpin yaitu

          1) Banyak orang memerlukan figur pemimpin

          2) Dalam beberapa situasi seorang pemimpin perlu tampil mewakili

          kelompoknya

          3) Sebagai tempat pengambilalihan resiko bila terjadi tekanan terhadap

          kelompoknya

          4) Sebagai tempat untuk meletakkan kekuasaan

          Minarti (201265) menyatakan bahwa MBS memberikan keleluasaan

          kepada sekolah untuk mengelola potensi yang dimiliki dengan melibatkan semua

          4

          unsure stakeholder untuk mencapai peningkatan kualitas sekolah tersebut Karena

          sekolah memiliki kewenangan yang sangat luas itu maka kehadiran figure

          pemimpin menjadi sangat penting Kepemimpinan yang baik tentunya sangat

          berdampak pada tercapainya tujuan organisasi karena pemimpin memiliki

          pengaruh terhadap kinerja yang dipimpinya Kemampuan untuk mempengaruhi

          suatu kelompok untuk mencapai tujuan merupakan bagian dari kepemimpinan

          Konsep kepemimpinan erat sekali hubungannya dengan konsep kekuasaan

          Dengan kekuasaan pemimpin memperoleh alat untuk mempengaruhi perilaku para

          pengikutnya Terdapat beberapa sumber dan bentuk kekuasaan yaitu kekuasaan

          dengan paksaan legitimasi keahlian penghargaan referensi informasi dan

          hubungan

          Sekolah adalah organisasi yang kompleks dan unik sehingga memerlukan

          tingkat koordinasi yang tinggi Oleh sebab itu kepala sekolah yang berhasil yaitu

          tercapainya tujuan sekolah serta tujuan dari para individu yang ada di dalam

          lingkungan sekolah harus memahami dan menguasai peranan organisasi dan

          hubungan kerja sama antara individu Untuk membantu para kepala sekolah di

          dalam mengorganisasikan sekolah secara tepat diperlukan adanya satu esensi

          pemikiran yang teoritis hierarki kewibawaan dan mekanisme demi pencapaian

          kordinasi di lingkungan sekolah Kepala sekolah perlu juga memahami teori

          organisasi formal yang akan bermanfaat untuk menggambarkan (depict) hubungan

          kerja sama antara struktur dan hasil (outcomes) sebuah sekolah

          Upaya meningkatkan mutu hasil belajar kepala sekolah mempunyai

          pengaruh yang dominan dan merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap

          5

          keberhasilan sekolah yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan pendidikan

          Setiap tingkah laku kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan diarahkan untuk

          membantu pencapaian tujuan pendidikan sehingga kepala sekolah harus mampu

          menugasi memeriksa mengukur hasil kerja para guru di sekolah yang

          dipimpinnya

          Pada Pasal 5 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

          tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa setiap warga Negara

          mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu

          Pendidikan yang bermutu dapat dicapai jika kepala sekolah melakonkan

          kepemimpinannya secara efektif Oleh sebab itu maka kepemimpinan yang

          menjadi perhatian utama oleh para praktisi dan akademisi Hal ini disebabkan

          karena para pemimpin organisasi termasuk di sekolah memiliki posisi sentral

          dalam menggerakkan seluruh komponen atau sumber daya untuk mencapai tujuan

          organisasi Pandangan yang lebih tegas mengenai pentingnya peran

          kepemimpinan dalam rangka pencapaian kinerja organisasi berbicara tentang

          kinerja organisasi dalam hal ini sekolah tidak lain sesungguhnya adalah

          pencapaian visi organisasi tersebut pencapaian visi sekolah sesungguhnya adalah

          kinerja sekolah tersebut Kepala sekolah dalam mewujudkan visi sekolahnya perlu

          ditunjang oleh kemampuan kepala sekolah dalam menjalankan roda

          kepemimpinannya Oleh sebab itu maka peningkatan mutu pendidikan yang

          merupakan kinerja sekolah harus segera dilaksanakan dengan menata faktor-

          faktor yang mempengaruhi kinerja kepala sekolah

          6

          Terkait dengan peran kepala sekolah di atas MBE Project

          (httpwwwmbeprojectnetmbe59html) melaporkan bahwa Kepala sekolah

          mempunyai dua peran utama pertama sebagai pemimpin institusi bagi para guru

          dan kedua memberikan pimpinan dalam manajemen Pembaharuan pendidikan

          melalui MBS dan komite sekolah yang diperkenalkan sebagai bagian dari

          desentralisasi pendidikan memberikan kepada kepala sekolah kesempatan yang

          lebih besar untuk menerapkan dengan lebih mantap berbagai fungsi dari kedua

          peran tersebut

          Banyak kepala sekolah telah menyesuaikan kinerjanya agar memenuhi

          situasi baru di sekolah dan di masyarakat dan menerapkan perubahan-perubahan

          Mereka menyadari bahwa mereka harus lebih menjadi kolega dari pada atasan

          dari para guru dan bekerjasama lebih erat dengan para guru dan masyarakat dalam

          menangani permasalahan-permasalahan pendidikan Beberapa perubahan kinerja

          kepala sekolah yang dilaporkan termasuk

          (1) manajemen terbuka-menjadi transparan akuntabel dan melibatkan banyak

          pihak dalam perencanaan keuangan dan pengembangan program sekolah

          bersama sama dengan para guru dan masyarakat luas

          (2) menciptakan dan mengelola suasana belajar yang ramah dan positif di

          sekolah dan

          (3) terbuka dan mendukung inovasi

          Kinerja seorang kepala sekolah harus dilihat pada komponen EMASLIM

          (Educator Manager Administrator Supervisor Leader Innovator Motivator)

          Bahkan ranah Entrepreneurship juga harus menjadi garapan seorang kepala

          7

          sekolah Sejak dikembangkan MBS di tahun 2000-an seorang kepala sekolah

          harus sanggup mengembangkan kegiatan produksijasa sekolah sebagai sumber

          belajar harus mampu pula menjadi seorang pelaksana proyek bangunan untuk

          swakelola block grant di lingkungan sekolahnya dan peran lainnya yang

          terkadang bisa menyebabkan munculnya anggapan bahwa seorang kepala sekolah

          sudah melakukan kesalahan dan penyimpangan karena tidak lazimnya ditemui

          pada dua dekade yang lalu

          Berhubungan dengan peran kepala sekolah di atas hasil kajian

          mengungkapkan bahwa kepala sekolah di Kecamatan Manuju kurang

          mendapatkan bimbingan khusus tentang pengelolaan manajemen yang terbuka

          dan partisipatif serta kurang melakukan kontrol terhadap proses dan hasil yang

          dicapai di setiap sekolah Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh kepala

          sekolah kurang melibatkan stakeholders sebagai pemangku kepentingan di

          sekolah sehingga cenderung masih otoriter padahal sekolah yang mampu

          mendorong warganya (guru peserta didik karyawan orang tua peserta didik

          tokoh masyarakat) berkontribusi untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan

          keputusan terhadap pencapaian tujuan sekolah merupakan suatu proses yang

          demokratis Hal ini dilandasi oleh keyakinan bahwa jika seseorang dilibatkan

          (berpartisipasi) dalam pengambilan keputusan maka yang bersangkutan akan ada

          rdquorasa memilikirdquo terhadap keputusan tersebut sehingga yang bersangkutan juga

          akan bertanggungjawab dan berdedikasi sepenuhnya untuk mencapai tujuan

          sekolah Semakin besar tingkat partisipasi makin besar pula rasa memiliki makin

          besar sara memiliki makin besar pula rasa tanggung jawab makin besar rasa

          8

          tanggung jawab makin besar pula dedikasinya Tentu saja pelibatan warga

          sekolah dalam pengambilan keputusan harus mempertimbangkan keahlian batas

          kewenangan dan relevansinya dengan tujuan pengambilan keputusan sekolah

          Dalam Perspektif ke depan mengisyaratkan bahwa kepala sekolah juga

          harus mampu berperan sebagai figur dan mediator bagi perkembangan

          masyarakat dan lingkungannya Pelaksanaan peran fungsi dan tugas tersebut

          tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena saling terkait dan saling

          mempengaruhi serta menyatu dalam pribadi seorang kepala sekolah yang

          profesional Kepala sekolah yang demikianlah yang akan mampu mengelola

          sekolah secara efektif dan efisien dan mampu mendorong visi menjadi aksi dalam

          paradigma baru manajemen pendidikan

          Perkembangan tugas dan tanggung jawab kepala sekolah mensyaratkan

          kinerja yang tinggi Program pengembangan kepala sekolah umunnya berdasarkan

          pada hasil pengamatan sporadis di lapangan Selain itu penilaian tentang kinerja

          kepala sekolah yang dikaitkan dengan faktor-faktor internal yang berpengaruh

          terhadap kinerjanya perlu dilakukan Identifikasi faktor-faktor yang

          mempengaruhi kinerja kepala sekolah bagaimana hubungan antar faktor tersebut

          dan bagaimana pengaruhnya terhadap kinerja kepala sekolah perlu diketahui

          dalam usaha rmeningkatkan kinerja mereka sehingga pelaksanaan kegiatan

          pendidikan yang berorientasi pada peningkatan mutu segera tercapai

          Motivasi kerja serta terjaminnya kerja sama yang harmonis dan

          kompetisi secara sehat tidak ada tekanan tumbuhnya keinginan untuk maju dan

          9

          berprestasi bagi guru dan personil lainnya di sekolah sangat ditentukan oleh

          kepemimpinan kepala sekolah

          Program kerja sama dengan pihak UNICEF dengan pemerintah Kabupaten

          Gowa tentang implementasi Program MBS di sekolah dasar sangat berpengaruh

          terhadap kepemimpinan kepala sekolah Program kerja sama yang dilaksanakan

          selama ini sejalan dengan pola bidang pendidikan yang diatur dalam UU No20

          Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dengan pasal 51 menyatakan

          pengadaan satuan pendidikan anak usia dini dan pendidikan menengah

          didasarkan pada standar pelayanan minimum dengan prinsip MBS

          Sekolah yang menerapkan manajemen mutu para kepala sekolahnya

          memiliki peran yang kuat dalam mengoordinasikan menggerakkan dan

          menyerasikan semua sumber daya pendidikan yang tersedia Kepemimpinan

          kepala sekolah merupakan salah satu factor yang dapat mendorong untuk dapat

          mewujudkan visi misi tujuan sasaran sekolahnya melalui program-program yang

          dilaksanakan secara terencana dan bertahap Oleh karena itu kepala sekolah

          dituntut mempunyai kemampuan manajemen dan kepemimpinan yang memadai

          agar mampu mengambil inisiatifprakarsa untuk meningkatkan mutu sekolah

          Sebagai dukungan teori maka berikut ini diuraikan beberapa hasil-hasil

          penelitian terdahulu yang relevan sebagai berikut

          Budiningsih (2004) dari hasil penelitiannya yang berjudul ldquoPengaruh

          Kepemimpinan Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai Dinas

          Pendidikan Kabupaten Klatenrdquo menunjukkan bahwa baik secara parsial maupun

          stimultan ada pengaruh dan signifikan antara kepemimpinan motivasi dan

          10

          lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten

          Secara variabel berbeda peneliti hanya fokus pada pola pengambilan keputusan

          Sudaryanto (2005) meneliti mengenai ldquo Pengaruh pola Kepemimpinan Terhadap

          Kinerja Guru dalam Kerangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah

          (MPMBS) di Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Jawa Timur bahwa

          kepemimpinan dengan MBS dapat meningkatkan kemampuan guru dalam proses

          belajar mengajar Sujoko (2006) hasil penelitiannya yang berjudul ldquoPengaruh

          Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Lingkungan Kerja dalam penerapan MBS

          terhadap Kinerja guru SMU Negeri 3 Sukoharjordquo menunjukkan bahwa baik

          secara parsial maupun simultan kepemimpinan kepala sekolah dan lingkungan

          kerja berpengaruh terhadap kinerja guru SMU Negeri 3 Sukoharjo

          Penelitian yang dilakukan ketiganya tentang kepemimpinan kepala sekolah dalam

          penerapan MBS perlu diterapkan oleh seorang pemimpin dalam melaksanakan

          tugas Penerapan MBS secara teori memberikan kemungkinan hasil yang lebih

          baik dalam kepemimpinan

          Berdasarkan masalah dan dukungan teori dari hasil penelitian tersebut di

          atas penulis terdorong untuk melakukan penelitian tentang ldquo Kepemimpinan

          kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di Kecamatan Manuju

          Kabupaten Gowa ldquo

          B Rumusan Masalah

          Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas rumusan masalah

          yang dibahas dalam penelitian ini adalah

          11

          1 Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS di

          sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

          2 Apakah implementasi MBS sudah sesuai konsepkarakteristik MBS di

          sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

          C Tujuan Penelitian

          Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah

          1 Untuk mengetahui kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS

          di sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

          2 Untuk mengetahui implementasi MBS sudah sesuai konsepkarakteristik

          MBS di sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

          D Manfaat Hasil Penelitian

          Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun

          secara praktis

          1 Manfaat Teoretis

          a Sebagai masukan untuk menambah perbendaharaan kepemimpinan

          kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di Kecamatan

          Manuju Kabupaten Gowa

          b Sebagai penambah kepustakaan untuk hasil penelitian mengenai

          kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS di sekolah

          dasar

          12

          2 Manfaat Praktis

          a Hasil penelitian ini digunakan untuk menjadi pedoman bagi para

          kepala sekolah sebagai penguat teori kepemimpinan dalam penerapan

          MBS

          b Bagi peneliti dapat menambah wawasan pengetahuan pengalaman

          dan meningkatkan kemampuan dalam melakukan kepemimpinan di

          tempat tugas

          13

          BAB II

          TINJAUAN PUSTAKA

          A Tinjauan Pustaka

          1 Kepemimpinan

          a Definisi dan Hakikat Kepemimpinan

          Definisi sebagai rumusan tentang ruang lingkup dan ciri-ciri suatu konsep

          yang menjadi pokok pembicaraan sempat menimbulkan selisih paham para pakar

          dari satu pihak berpendapat membicarakan definisi akan sungguh-sungguh

          merupakan suatu maut tetapi definisi tentang suatu pokok persoalan diperlukan

          Demikian pula walaupun ada di antara para pakar berpendapat definisi suatu

          pokok pembicaraan (subject matter) tidak akan dapat membantu banyak tujuan

          tetapi satu pendekatan yang memiliki alasan kuat tampil bahwa definisi

          memberikan satu landasan pemahaman fenomena untuk dipelajari Dari definisi

          sesuatu pokok permasalahan (subject matter) akan dapat diperoleh keterangan

          atau frase yang mengungkapkan makna atau ciri-ciri utama dari subject matter

          tersebut baik berupa orang benda proses atau kegiatan

          Para peneliti biasanya mendefinisikan rdquokepemimpinanldquo menurut

          pandangan pribadi mereka serta aspek-aspek fenomena dari kepentingan yang

          paling baik bagi para pakar yang bersangkutang Bahkan stogdil membuat

          kesimpulan bahwa There are almostas many definitions of leadership as there

          are persons who have attempted to define the concept Kepemimpinan

          diterjemahkan ke dalam istilah sifat-sifat perilaku pribadi pengaruh terhadap

          orang lain pola-pola interaksi hubungan kerja sama antarperan kedudukan dari

          14

          satu jabatn administratif dan persepsi dari lain-lain tentang legitimasi pengaruh

          Dari definisi yang berbeda-beda tersebut mengandung kesamaan asumsi yang

          bersifat umum seperti

          a di dalam satu fenomena kelompok melibatkan interaksi antara dua orang atau

          lebih

          b di dalam melibatkan proses mempengaruhi di mana pengaruh yang sengaja

          (intentional influence) digunakan oleh pemimpin terhadap para bawahan

          Disamping kesamaan asumsi yang umum di dalam definisi tersebut juga

          memiliki kelainan sedikit yang bersifat umum pula seperti

          a siapa yang mempergunakan pengaruh

          b tujuan daripada usaha untuk mempengaruhi dan

          c dan cara pengaruh itu dipergunakan

          Kepemimpinan memiliki peranan yang dominan dalam sebuah organisasi

          Peranan yang dominan tersebut dapat mempengaruhi moral kepuasan kerja

          keamanan kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi

          Sebagaimana dikatakan (Handoko 1999 286) bahwa pemimpin juga memainkan

          peranan kritis dalam membantu kelompok organisasi atau masyarakat untuk

          mencapai tujuan Kemampuan dan keterampilan kepemimpinan adalah faktor

          penting dan efektifitas seorang manajer Bila organisasi dapat

          mengidentifikasikan kualitas yang berhubungan dengan kepemimpinan

          kemampuan mengidentifikasikan perilaku dan tehnik-tehnik kepemimpinan

          efektif Kepemimpinan dalam bahasa inggris tersebut leadership berarti being a

          leader power of leading atau the qualities of leader (Tanjung 2006 8)

          15

          Secara bahasa makna kepemimpinan itu adalah kekuatan atau kualitas

          seseorang pemimpin dalam mengarahkan apa yang dipimpinnya untuk mencapai

          tujuan (Handoko1999 293) Seperti halnya manajemen kepemimpinan atau

          leadership telah didefinisikan oleh banyak para ahli antaranya adalah Stoner

          mengemukakan bahwa kepemimpinan manajerial dapat didefinisikan sebagai

          suatu proses mengarahkan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari

          sekelompok anggota yang selain berhubungan dengan tugasnya

          Ada beberapa pendapat tentang kepemimpinan Menurut Mulyasa

          (2002107) kepemimpinan adalah suatu kegiatan untuk mempengaruhi orang-

          orang yang diarahkan terhadap pencapaian tujuan organisasi Dharma (2000 42)

          menyatakan bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan

          seseorang atau kelompok orang untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu

          Pendapat Siagian menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan dan

          keterampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan suatu kerja

          untuk mempengaruhi perilaku orang lain terutama bawahannya untuk berpikir dan

          bertindak sehingga melalui perilaku yang positif ia memberikan sumbangsih nyata

          dalam pencapaian tujuan organisasi (Anwar2003 66) Transformasi sekolah

          bermutu terpadu diawali dengan mengadopsi dedikasi bersama terhadap mutu

          oleh dewan sekolah administrator staf siswa guru dan komunitas (Arcaro

          2006 10) Oleh karena itu pemimpin seharusnya dapat memandu menuntun

          membimbing memberi atau membangun motivasi kerja mengemudikan

          organisasi menjalin jaringan komunikasi yang lebih baik sehingga mampu

          membawa para bawahan untuk mencapai tujuan yang direncanakan

          16

          Kartono (dalam Anwar 2003 67) menyatakan bahwa pada setiap

          kepemimpinan minimal mencakup tiga unsur yakni 1) ada seorang pemimpin

          yang memimpin mempengaruhi dan memberikan bimbingan 2) ada bawahan

          yang dikendalikan 3) ada tujuan yang diperjuangkan melalui serangkaian

          kegiatan

          Seorang pemimpin hendaknya dapat membentuk memperhatikan memelihara

          dan menjaga kehendak dan keperluan atasan kepada bawahan dengan baik

          mampu bekerja sama mencapai tujuan bersama (keberhasilan tim) Jadi

          kepemimpinan dalam pengambilan keputusan merupakan proses mengubah sikap

          dan perilaku seseorang atau sekelompok orang baik secara langsung maupun tidak

          langsung sehingga terjadi peningkatan dan produktivitas kerjanya lebih baik dan

          ada peningkatan Pada dasarnya kepemimpinan dapat dibagi menjadi lima tipe

          yaitu 1) otokratik 2) paternalistik 3) kharismatik 4) Laissez Faire dan 5)

          demokratik (Djatmiko2002 52-54)

          a Tipe otokratik pengambilan keputusan dilakukan sendiri oleh pimpinan

          hubungannya dengan bawahan menggunakan pendekatan formal berdasarkan

          kedudukan dan status berorientasi pada kekuasaan

          b Tipe paternalistic pengambilan keputusan dilakukan sendiri oleh pimpinan

          hubungannya dengan bawahan lebih banyak bersifat bapak dan anak

          Pemimpin menganggap bawahan sebagai orang yang belum dewasa sehingga

          pemimpin bersikap terlalu melindungi bawahan

          c Tipe kharimatik menekankan pada dua hal yakni pemimpin berusaha agar

          tugas-tugas dapat terselenggara dengan sebaik-baiknya dan memberikan kesan

          17

          bahwa hubungan dengan bawahan didasarkan pada relasional bukan

          kekuasaan

          d Tipe laissez faire semua pekerjaan dan tanggung jawab dilakukan sendiri oleh

          bawahan Pemimpin hanya merupakan simbol dan tidak memiliki

          keterampilan teknis Situasi kerja bawahan tidak terpimpin tidak terkontrol

          dan tanpa disiplin kerja

          e Tipe demokratik tipe ini dipandang paling ideal Dalam proses pengambilan

          keputusan pemimpin mengikut sertakan bawahan Pemimpin cenderung

          memperlakukan bawahan sebagai rekan kerja menjaga keseimbangan antara

          hubungan formal dan informal juga menjaga keseimbangan antara orientasi

          penyelesaian tugas dan orientasi hubungan yang bersifat relasional

          Kepemimpinan adalah bagian penting manjemen tetapi tidak sama dengan

          manajemen Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang

          untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran

          Manajemen mencakup kepemimpinan tetapi juga mencakup fungsi lainnya

          seperti perencanaan penorganisasian pengawasan dan evaluasi Kepemimpinan

          atau leadership dalam pengertian umum menunjukkan suatu proses kegiatan

          dalam hal memimpin membimbing mengontrol perilaku perasaan serta tingkah

          laku terhadap orang lain yang ada dibawah pengawasannya

          b Kepemimpinan Transformational

          Kepemimpinan transformasional dapat didefinisikan sebagai gaya

          kepemimpinan yang mengutamakan pemberian kesempatan dan atau mendorong

          semua unsur yang ada dalam sekolah untuk bekerja atas dasar sistem nilai (values

          18

          system) yang luhur sehingga semua unsur yang ada di sekolah (guru siswa

          pegawai orangtua siswa masyarakat dan sebagainya) bersedia tanpa paksaan

          berpartisipasi secara optimal dalam mencapai tujuan ideal sekolah

          Secara sederhana kepemimpinan transformasional dapat diartikan sebagai

          proses untuk merubah dan mentransformasikan individu agar mau berubah dan

          meningkatkan dirinya yang didalamnya melibatkan motif dan pemenuhan

          kebutuhan serta penghargaan terhadap para bawahan Terdapat empat faktor untuk

          menuju kepemimpinan tranformasional yang dikenal sebutan 4 I yaitu idealized

          influence inspirational motivation intellectual stimulation dan individual

          consideration

          1 Idealized influence kepala sekolah merupakan sosok ideal yang dapat

          dijadikan sebagai panutan bagi guru dan karyawannya dipercaya

          dihormati dan mampu mengambil keputusan yang terbaik untuk

          kepentingan sekolah

          2 Inspirational motivation kepala sekolah dapat memotivasi seluruh guru

          dan karyawannnya untuk memiliki komitmen terhadap visi organisasi dan

          mendukung semangat team dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan di

          sekolah

          3 Intellectual Stimulation kepala sekolah dapat menumbuhkan kreativitas

          dan inovasi di kalangan guru dan stafnya dengan mengembangkan

          pemikiran kritis dan pemecahan masalah untuk menjadikan sekolah ke

          arah yang lebih baik

          19

          4 Individual consideration kepala sekolah dapat bertindak sebagai pelatih

          dan penasihat bagi guru dan stafnya

          Berdasarkan hasil kajian literatur yang dilakukan Northouse (2001)

          menyimpulkan bahwa seseorang yang dapat menampilkan kepemimpinan

          transformasional ternyata dapat lebih menunjukkan sebagai seorang pemimpin

          yang efektif dengan hasil kerja yang lebih baik Oleh karena itu merupakan hal

          yang amat menguntungkan jika para kepala sekolah dapat menerapkan

          kepemimpinan transformasional di sekolahnya Karena kepemimpinan

          transformasional merupakan sebuah rentang yang luas tentang aspek-aspek

          kepemimpinan maka untuk bisa menjadi seorang pemimpin transformasional

          yang efektif membutuhkan suatu proses dan memerlukan usaha sadar dan

          sunggug-sungguh dari yang bersangkutan Northouse (2001) memberikan

          beberapa tips untuk menerapkan kepemimpinan transformasional yakni sebagai

          berikut

          1 Berdayakan seluruh bawahan untuk melakukan hal yang terbaik untuk

          organisasi

          2 Berusaha menjadi pemimpin yang bisa diteladani yang didasari nilai yang

          tinggi

          3 Dengarkan semua pemikiran bawahan untuk mengembangkan semangat

          kerja sama

          4 Ciptakan visi yang dapat diyakini oleh semua orang dalam organisasi

          20

          5 Bertindak sebagai agen perubahan dalam organisasi dengan memberikan

          contoh bagaimana menggagas dan melaksanakan suatu perubahan

          6 Menolong organisasi dengan cara menolong orang lain untuk

          berkontribusi terhadap organisasi

          c Fungsi Kepemimpinan

          Dalam kehidupan organisasi fungsi kepemimpinan adalah bagian dari

          tugas utama yang harus dilaksanakan Tetapi untuk merumuskan apa yang

          dimaksud fungsi kepemimpinan adalah sulit sama sulitnya memberikan definisi

          tentang kepemimpinan itu sendiri Kesulitan ini terjadi sebab kepemimpinan

          menarik perhatian para pakar untuk menelitinya sehingga melahirkan penelitian

          kepemimpinan yang berbeda-beda hamper sebanyak mereka para pakar yang

          melakukan penelitian Berbagai macam pendekatan di bidang kepemimpinan

          lahirlah pendekatan sifat perilaku situasi dan pendekatan kontigensi untuk lebih

          memahami fungsi kepemimpinan lebih lanjut perlu lebih dahulu mempelajari

          makna yang terkandung dalam definisi antara lain

          a membangkitkan kepercayaan dan loyalitas bawahan

          b mengomunikasikan gagasan kepada orang lain

          c dengan berbagai cara memengaruhi orang lain

          dseorang pemimpin adalah seorang besar yang dikagumi dan mempesona dan

          dibanggakan oleh para bawahan

          Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi atau

          serangkaian tugas-tugas yang harus dilaksanakan seorang pemimpin atau yang

          21

          lazim disebut fungsi pemimpin menurut pendapat dari pakar adalah sebagai

          berikut

          a James AFStoner (1982) agar kelompok dapat beoperasi secara efektif seorang

          pemimpin mempunyai dua fungsi pokok yaitu

          1 task related atau problem solving function dalam fungsi ini pemimpin

          memberikan saran dalam pemecahan masalah serta memberikan

          sumbangan informasi dan pendapat

          2 group maintenance function atau social function meliputi pemimpin

          membantu kelompok beroperasi lebih lancer pemimpin memberikan

          persetujuan bagi anggota kelompok misalnya menjembatani kelompok

          yang sedang berselisih pendapat memerhatikan diskusi kelompok Seorang

          pemimpin yang efektif adalah seorang pemimpin mampu menampilkan

          kedua fungsi tersebut dengan jelas

          b Selznick dalam bukunya Organization Structure and Process (1982176)

          mengemukakan ada empat tugas seorang pemimpin

          1 mendefinisikan misi dan peranan organisasi (involves the definition of the

          institutional organizational mission and role)

          2 pengejawantahan tujuan organisasi (the institutional embodiment of

          purpose)

          3 mempertahankan keutuhan organisasi (to defend the organizationrsquos

          integration)

          4 mengendalikan konflik internal yang terjadi di dalam organisasi (the

          ordering of internal conflict)

          22

          2 Kepemimpinan Kepala Sekolah

          a Sekolah Sebagai Sistem

          Sekolah sebagai sistem artinya semua elemen atau unsure yang ada di

          sekolah sebagai satu kesatuan yang utuh tidak terpisahkan satu dengan yang lain

          seperti siswa guru kepala sekolah gedung alat peraga dan perangkat

          pembelajaran dan sebagainya

          Dalam era kemandirian sekolah dan era MBS tugas dan tanggung jawab

          yang pertama dan yang utama dari para pimpinan sekolah adalah menciptakan

          sekolah yang mereka pimpin menjadi semakin efektif dalam arti menjadi semakin

          bermanfaat bagi sekolah itu sendiri dan bagi masyarakat luas penggunanya Agar

          tugas dan tanggung jawab para pimpinan sekolah tersebut menjadi nyata kiranya

          mereka perlu memahami mendalami dan menerapkan beberapa konsep ilmu

          manajemen yang dewasa ini telah dikembang-mekarkan oleh pemikir-pemikir

          dalam dunia bisnis

          Konsep ilmu manajemen tersebut memiliki nilai (dalam arti values) yang

          tidak akan menjerumuskan dunia pendidikan kita ke arah bisnis yang dapat

          merugikan atau mengecewakan masyarakat luas penggunanya (Thomas B

          Santoso 2001) Sekolah sebagai sistem adalah sekolah yang memberdayakan

          seluruh komponen yang ada di dalamnya secara terpadu satu sama lain saling

          berkaitan erat mendorong kegiatan sekolah untuk mencapai tujuan antara lain

          input proses output dan outcome (Depdiknas 20075)

          23

          b Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Sekolah

          Kepemimpinan merupakan salah satu elemen penting dalam mencapai

          mempertahankan dan meningkatkan kinerja organisasi Konseptualisasi teori-teori

          kepemimpinan telah menarik perhatian dan diskusi panjang para peneliti dan para

          praktisi Menurut Pawar dan Eastman (1997) penelitian tentang kepemimpinan

          lebih ditekankan pada kepemimpinan transformasional Penelitian di bidang ini

          telah dilakukan baik dalam rangka mencari konsepsi yang tepat terhadap gaya

          kepemimpinan yang paling efektif maupun prasyarat-prasyarat kontekstual yang

          harus diciptakan agar proses kepemimpinan tersebut efektif (Fahruddin Js Pareke

          2004)

          Menurut Wahyudi (200964) menyatakan bahwa kepala sekolah harus

          bertindak sebagai manajer dan pemimpin yang efektif Sebagai manajer ia harus

          mampu mengatur agar semua potensi sekolah dapat berfungsi secara optimal Hal

          ini dapat dilakukan jika kepala sekolah mampu melakukan fungsi-fungsi

          manajemen dengan baik meliputi (1) perencanaan (2) pengorganisasian (3)

          pengarahan dan (4) pengawasan Kepala sekolah adalah pelaksana suatu tugas

          yang sarat dengan harapan dan pembaharuan kemasan cita-cita mulia pendidikan

          kita secara tidak langsung diserahkan kepada kepala sekolah singkatnya kepala

          sekolah merupakan tokoh sentral pendidikan Sekolah sebagai suatu komunitas

          pendidikan membutuhkan seorang figur pemimpin yang dapat mendayagunakan

          semua potensi yang ada dalam sekolah untuk suatu visi dan misi sekolah Pada

          level ini kepala sekolah sering dianggap satu atau identik bahkan secara begitu

          saja dikatakan bahwa wajah sekolah ada pada kepala sekolahnya Akhirnya

          24

          kepala sekolah berperanan sebagai manager yang mengelola sekolah sayang

          sekali kalau kedua peran itu yakni sebagai tokoh sentral dan manajer dalam

          sekolah diharubirukan oleh ketidakmampuan mengatasi aneka krisis yang ada

          dalam sekolah (Xaviery 2007)

          c Kepala Sekolah sebagai Pengambil Keputusan

          Peranan kepala sekolah sebagai pengambil keputusan merupakan peran

          yang paling penting dari peranan yang lain seperti informasional dan

          interpersonal Ada empat peran sebagai pengambil keputusan yaitu enterpreneur

          artinya kepala sekolah berusaha memperbaiki penampilan sekolah Disturbance

          handler artinya memperhatikan gangguan yang timbul di sekolah resource

          allocater artinya menyediakan segala sumber daya sekolah negotiator roles

          artinya kepala sekolah harus mampu untuk mengadakan pembicaraan dan

          musyawarah dengan pihak luar (Wahyosumidjo 200294) Lebih lanjut

          menambahkan bahwa dalam pengambilan keputusan kepala sekolah berperan

          sebagai manajer artinya berperan dalam proses pendayagunaan seluruh sumber

          organisasi dan pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan

          Adapun tanggung jawab pembinaan dari kepala sekolah antara lain

          identifikasi (rekuritmen seleksi) pengangkatan (pekerjaan awal pekerjaan

          berikutnya pekerjaan yang dibeda-bedakan) penyesuaian (kurikulum guru-guru

          siswa masyarakat) penilaian (waktu alasan sasaran cara) perbaikan (observasi

          kelas pertemuan individu kunjungan kelas asosiasi profesi perpustakaan

          profesi program mengajar siswa program pelatihan inservice) Di samping

          tanggung jawab proses kepala sekolah juga bertanggung jawab atas input

          25

          sekolah yang mencakup tujuan prioritas dan kontrol sumber daya daya

          manusia (human resource) dan sumber material Kepala sekolah sebagai pejabat

          formal manajer pemimpin pendidik dan kepala sekolah sebagai staf seperti

          halnya pemimpin organisasi yang lain jabatan kepala sekolah juga memerlukan

          persyaratan universal yang perlu dimiliki oleh siapapun yang akan menduduki

          pemimpin Kepala sekolah mempunyai dua peran utama pertama sebagai

          pemimpin institusi bagi para guru dan kedua memberikan pimpinan dalam

          manajemen Pembaharuan pendidikan melalui MBS dan komite sekolah yang

          diperkenalkan sebagai bagian dari desentralisasi memberikan kepada kepala

          sekolah kesempatan yang lebih besar untuk menerapkan dengan lebih mantap

          berbagai fungsi-fungsi dari kedua peran yang ada tersebut (Jurnal MBE 2007)

          Pada dasarnya seluruh kegiatan yang berlangsung dalam sebuah sekolah

          merupakan akibat atau konsekuensi dari berbagai keputusan yang diambil

          pimpinan Apakah pada akhirnya sekolah berhasil mencapai sasaran secara efisien

          atau sebaliknya mengalami kegagalan ditentukan oleh ketepatan dari berbagai

          keputusan yang diambil pimpinan Untuk mendukung proses pengambilan

          keputusan yang tepat setiap sekolah perlu memiliki sistem pengelolaan informasi

          yang baik karena setiap keputusan memerlukan dukungan informasi yang cepat

          tepat dan akurat Kebutuhan sistem seperti itu semakin dirasakan ketika kita

          dihadapkan pada persaingan terbuka yang semakin ketat seperti sekarang ini

          Dukungan dari berbagai perangkat telekomunikasi dan teknologi informasi

          (hardware maupun software) sangat besar artinya dalam mengembangkan sistem

          informasi yang handal rapi dan fungsional Satu hal lagi yang perlu dikemukakan

          26

          kaitannya dengan pengambilan keputusan ialah bahwa tingkat partisipasi anggota

          dalam pelaksanaan setiap keputusan yang diambil akan sangat menentukan

          keberhasilan pencapaian sasaran keputusan yang bersangkutan Oleh karena itu

          sangat bijaksana apabila pimpinan berusaha untuk sejauh mungkin mengambil

          keputusan yang bersifat kelompok dengan cara melibatkan bawahan sehingga

          tanggungjawab bawahan dalam mengimplementasikan keputusan tersebut

          semakin besar dalam interaksi antara kepala dengan guru-guru sebagai bawahan

          lebih terlihat sikap subjektif Guru yang sering menemui kepala walau sembrono

          dalam mengajar maka itulah yang dianggap baik dan loyal sehingga bisa tinggi

          dalam penilaian DP3-nya Sedangkan guru yang biasa saja pada hal sangat

          bertanggung jawab dalam pelaksanaan KBM karena kurang ngomong maka

          dinilai biasa-biasa saja Jadi inilah akibat kepala sekolah yang malas mengadakan

          turba (turun ke bawah) untuk meninjau guru-guru dan sekaligus menjalin

          hubungan sosial dan emosional

          Seperti yang kita kenal tentang tipe guru secara umum yaitu guru yang

          suka menolak gagasan kepala yang karena dianggap kurang tepat dan guru yang

          suka lsquonrimorsquo atau guru yang berwatak lsquoyes-manrsquo Guru yang pertama selalu

          menghadapi kesukaran karena adanya benturan-benturan pendapat dengan sang

          kepala Dan sebetulnya tentang pendekatan ada mereka yang melakukan tapi

          caranya kerap kurang mengena Seorang guru wanita mengatakan bahwa ada

          kepala yang dekat dengan bawahan tetapi tetap mempunyai wibawa Sebenarnya

          inilah kepala yang mempunyai tipe lsquoleadershiprsquo amp ini adalah tipe kepala yang

          dapat dijadikan kepala unggulan Dan ada pula kepala yang dekat dengan

          27

          bawahan tetapi dibawa lalu saja ini terjadi karena ia tidak punya potensi dan

          bakat dan berhak untuk dimutasikan sebagai guru biasa saja (Marjohan 2007)

          Kepala sekolah dituntut memiliki beberapa kompetensi dasar yang

          diisyaratkan oleh Anwar (200377) bahwa kompetensi yang dimiliki kepala

          sekolah mengacu pada tiga hal yakni menunjuk pada karakteristik pribadi

          pemimpin yang tercermin pada setiap sikap dan tindakannya mengacu pada suatu

          kemampuan untuk melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin yang diperoleh

          melalui pendidikan dan pelatihan dan menunjuk pada suatu kinerja yang bersifat

          rasional dan memenuhi spesifikasi tertentu untuk mendeskripsikan tingkat kinerja

          seorang pegawai perlu adanya komponen yang jelas sebagai aspek penilaian

          Sebagaimana diungkapkan Umar (2002 104) bahwa komponen kinerja

          meliputi kualitas pekerjaan kejujuran inisiatif kehadiran sikap kerjasama

          keandalan pengetahuan tentang pekerjaan tanggung jawab dan pemanfaatan

          waktu Dalam pendapat lain dinyatakan bahwa indikator kinerja meliputi kualitas

          kerja kuantitas etika kreatifitas pengetahuan kemandirian dan tanggung jawab

          (Sugiyono 2003 235)

          3 Manajemen Berbasis Sekolah

          a Pengertian MBS

          Secara bahasa MBS berasal dari tiga katayaitu manajemen berbasis dan

          sekolah Manajemen adalah proses menggunakan sumber daya secara efektif

          untuk mencapai sasaran Berbasis memiliki kata dasar basis yang berarti dasar

          atau asas Sekolah adalah lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat untuk

          menerima dan memberikan pelajaran Berdasarkan makna leksikal tersebut maka

          28

          MBS dapat diartikan sebagai penggunaan sumber (Nurkolis 2005 172) daya

          yang berasaskan pada sekolah itu sendiri dalam proses pengajaran atau

          pembelajaran

          Gagasan MBS dalam Bahasa Inggris School-Based Management pada

          dewasa ini menjadi perhatian para pengelolaan pendidikan mulai dari tingkat

          pusat provinsi kabupatenkota sampai dengan tingkat Sekolah Sebagaimana

          dimaklumi gagasan ini semakin mengemuka setelah dikeluarkannya kebijakan

          desentralisasi pengelolaan pendidikan seperti disyaratkan oleh UU Nomor 32

          Tahun 2004 Produk hukum tersebut mengisyaratkan terjadinya pergeseran

          kewenangan dalam pengelolaan pendidikan dan melahirkan wacana akuntabilitas

          pendidikan Gagasan MBS perlu dipahami dengan baik oleh seluruh pihak yang

          berkepentingan (stakeholder) dalam penyelenggaraan pendidikan khususnya

          sekolah karena implementasi MBS tidak sekedar membawa perubahan dalam

          kewenangan akademik Sekolah dan tatanan pengelolaan sekolah akan tetapi

          membawa perubahan pula dalam pola kebijakan dan orientasi partisipasi orang tua

          dan masyarakat dalam pengelolaan sekolah Minarti Sri (201265)

          mengemukakan MBS sebagai sistem pengelolaan persekolahan yang memberikan

          kewenangan dan kekuasaan kepada institusi sekolah untuk mengatur kehidupan

          sesuai dengan potensi tuntutan dan kebutuhan sekolah yang bersangkutan Dalam

          MBS sekolah merupakan institusi yang memiliki full authority and responsibility

          untuk secara mandiri menetapkan program-program pendidikan (kurikulum) dan

          implikasinya terhadap berbagai kebijakan sekolah sesuai dengan visi misi dan

          tujuan pendidikan yang hendak dicapai sekolah

          29

          Dalam konteks manajemen pendidikan menurut MBS berbeda dari

          manajemen pendidikan sebelumnya yang semua serba diatur dari pemerintah

          pusat Sebaliknya manajemen pendidikan model MBS ini berpusat pada sumber

          daya yang ada di sekolah itu sendiri Dengan demikian akan terjadi perubahan

          paradigma manajemen sekolah yaitu yang semula diatur oleh birokrasi di luar

          sekolah menuju pengelolaan yang berbasis pada potensi internal sekolah itu

          sendiri Dari asal usul peristilahan MBS adalah terjemahan langsung dari School-

          Based Management (SBM) Istilah ini mula-mula muncul di Amerika Serikat pada

          tahun 1970-an sebagai alternatif untuk mereformasi pengelolaan pendidikan atau

          sekolah Reformasi itu dapat diperlukan karena kinerja sekolah selama puluhan

          tahun tidak dapat menunjukan peningkatan yang berarti dalam memenuhi tuntutan

          perubahan lingkungan sekolah Dengan demikian pada hakekatnya MBS

          merupakan desentralisasi kewenangan yang memandang sekolah secara

          individual Sebagai bentuk alternatif sekolah dalam program desentralisasi bidang

          pendidikan maka otonomi diberikan agar sekolah dapat leluasa mengelola

          sumberdaya dengan mengalokasikannya sesuai dengan prioritas kebutuhan di

          samping agar sekolah lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat Secara umum

          manajemen berbasis sekolahSekolah dapat diartikan sebagai model manajemen

          yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong

          pengambilan keputusan parsitipatif yang melibatkan secara langsung semua

          warga sekolah (guru siswa kepala sekolah karyawan orangtua siswa dan

          masyarakat) untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan

          nasional

          30

          Menurut Rohiat (201047) bahwa sekolah memiliki kewenangan yang

          lebih besar dalam mengelola sekolahnya secara mandiri dan lebih berdaya dalam

          mengembangkan program yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang

          dimilikinya Demikian juga dengan pengambilan keputusan partisipatif yaitu

          pelibatan warga sekolah secara langsung dalam pengambilan keputusan maka

          rasa memiliki warga sekolah dapat meningkat Peningkatan rasa memiliki ini akan

          menyebabkan peningkatan rasa tanggungjawab dan peningkatan rasa

          tanggungjawabdan peningkatan rasa tanggungjawab akan meningkatkan dedikasi

          warga sekolah terhadap sekolahnya Inilah esensi pengambilan keputusan

          partisipatif Baik peningkatan otonomi sekolah maupun pengambilan keputusan

          partisipatif tersebut kesemuanya ditujukan untuk meningkatkan mutu sekolah

          berdasarkan kebijakan pendidikan nasional yang berlaku

          b Tujuan dan Alasan Menerapkan MBS

          MBS di Indonesia yang menggunakan muncul karena beberapa alasan

          sebagaimana diungkapkan oleh Nurkolis antara lain pertama sekolah lebih

          mengetahui kekeuatan kelemahan peluang dan ancaman bagi dirinya sehingga

          sekolah dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia untuk

          memajukan sekolahnya Kedua sekolah lebih mengetahui kebutuhannya Ketiga

          keterlibatan warga sekolah dan masyarakat dalam pengambilan keputusan dapat

          menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat

          Menurut bank dunia terdapat beberapa alasan diterapkannya MBS antara

          lain alasan ekonomis politis professional efisiensi administrasi finansial

          prestasi siswa akuntabilitas dan efektifitas sekolah Tujuan penerapan MBS

          31

          adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara umum baik itu

          menyangkut kualitas pembelajaran kualitas kurikulum kualitas sumber daya

          manusia baik guru maupun tenaga kependidikan lainnya dan kualitas pelayanan

          pendidikan secara umumBagi sumber daya manusia peningkatan kualitas bukan

          hanya meningkatnya pengetahuan dan ketrampilannya melainkan meningkatkan

          kesejahteraanya pula Keuntungan-keuntungan penerapan MBS sebagaimana

          dikutip dari hasil pertemuan The American Association of School Administration

          The National Association of Elementary School Principal The National of

          Secondary School Principal Pertama secara formal MBS dapat memahami

          keahlian dan kemampuan orang-orang yang bekerja di sekolah

          Kedua meningkatkan moral guru Ketiga keputusan yang diambil sekolah

          mengalami akuntabilitas Hal ini terjadi karena konstituen sekolah mengalami

          andil yang cukup dalam setiap pengambilan kepurusan Keempat menyesuaikan

          sumber keuangan terhadap tujuan instruksioanl yang dikembangkan di sekolah

          Kelima menstimulasi munculnya pemimpin baru di sekolah Keputusan yang

          diambil pada tingkat sekolah tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya peran

          seorang pemimpin Keenam meningkatkan kualitas kuantitas dan fleksibilitas

          komunikasi tiap komunitas sekolah dalam rangka mencapai kebutuhan sekolah

          c Strategi Implementasi MBS

          MBS merupakan strategi peningkatan kualitas pendidikan melalui otoritas

          pengambilan keputusan dari pemerintah daerah ke sekolah Dalam hal ini sekolah

          dipandang sebagai unit dasar pengembangan yang bergantung pada redistribusi

          otoritas pengambilan keputusan di dalamnya terkandung desentralisasi

          32

          kewenangan yang diberikan kepada sekolah untuk membuat keputusan Dengan

          demikian pada hakekatnya MBS merupakan desentralisasi kewenangan yang

          memandang sekolah secara individual Sebagai bentuk alternative sekolah dalam

          program desentralisasi bidang pendidikan maka otonomi diberikan agar sekolah

          dapat leluasa mengelola sumber daya dengan mengalokasikannya sesuai dengan

          prioritas kebutuhan disamping agar sekolah lebih tanggap terhadap kebutuhan

          setempat Merupakan suatu model manajemen yang memberikan otonomi lebih

          besar kepada sekolah dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan

          keputusan secara partisipatif dalam memenuhi kebutuhan mutu sekolah atau untuk

          mencapai sasaran mutu sekolah Keputusan partisipatif yang dimaksud adalah

          cara pengambilan keputusan melalui penciptaan lingkungan yang terbuka dan

          demokratik dimana warga sekolah (guru siswa karyawan orangtua siswa tokoh

          masyarakat) didorong untuk terlibat langsung dalam proses pengambilan

          keputusan yang dapat berkonstribusi terhadap pencapaian tujuan sekolah MBS

          menyediakan layanan pendidikan yang komprehensif dan tanggap terhadap

          kebutuhan masyarakat sekolah setempat Karena siswa biasanya datang dari

          berbagai latar belakang kesukuan dan tingkat sosial salah satu perhatian sekolah

          harus ditujukan pada asas pemerataan (peluang yang sama untuk memperoleh

          kesempatan dalam bidang sosial ekonomi dan politik) di pihak lain Sekolah

          juga harus meningkatkan efisiensi partisipasi dan mutu serta bertanggung jawab

          kepada masyarakat dan pemerintah Ciri-ciri MBS bisa diketahui antara lain dari

          sudut sejauh mana sekolah dapat mengoptimalkan kemampuan manajemen

          sekolah terutama dalam pemberdayaan sumber daya yang ada menyangkut

          33

          sumber daya kepala sekolah dan guru partisipasi masyarakat pendapatan daerah

          dan orang tua juga anggaran sekolah

          Secara konsepsional MBS diharapkan membawa dampak terhadap

          peningkatan kerja sekolah dalam hal mutu efisiensi manajemen keuangan

          pemerataan kesempatan dan pencapaian tujuan politik (perkembangan iklim

          demokrasi) suatu bangsa lewat perubahan kebijakan desentralisasi di berbagai

          aspek seperti politik edukatif administrasi manajemen dan anggaran

          pendidikan Konsekuensi penerapan MBS menjadi tanggung jawab dan ditangani

          oleh Sekolah secara profesional untuk mencapai tujuan yang diinginkan

          Aspek-aspek yang menjadi bidang garapan Sekolah meliputi

          a Perencanaan dan evaluasi program Sekolah

          b Pengelolaan kurikulum yang bersifat inklusif

          c Pengelolaan proses belajar mengajar

          d Pengelolaan ketenagaan

          e Pengelolaan perlengkapan dan peralatan

          f Pengelolaan keuangan

          g Pelayanan siswa

          h Hubungan Sekolah-masyarakat

          i Pengelolaan iklim Sekolah

          Seperti telah dinyatakan di atas konsep MBS dalam prakteknya

          menggambarkan sifat-sifat otonomi Sekolah dan oleh karenanya sering pula

          disebut sebagai Site-Based Management yang merujuk pada perlunya

          memperhatikan kondisi dan potensi kelembagaan setempat dalam mengelola

          34

          sekolah Makna berbasis sekolah dalam konsep MBS sama sekali tidak

          meninggalkan kebijakan-kebijakan startegis yang ditetapkan oleh pemerintah

          pusat atau daerah otonomi Misalnya standar kompetensi siswa standar materi

          pelajaran pokok standar penguasaan minimum standar pelayanan minimum

          penetapan kalender pendidikan dan jumlah jam belajar efektif setiap tahun dan

          lain-lain (lihat UU No 202003 Pasal 51 PP Nomor 25 Tahun 2000 yang telah

          diubah dengan PP Nomor 33 Tahun 2004 tentang Kewenangan Pemerintah Pusat

          dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom)

          Implementasi MBS akan berlangsung secara efektif dan efesien apabila

          didukung oleh sumber daya manusia yang professional untuk mengoperasikan

          sekolah dana yang cukup agar sekolah mampu menggaji staf sesuai dengan

          fungsinya sarana prasarana yang memadai untuk mendukung proses belajar-

          mengajar serta dukungan masyarakat yang tinggiPadahal kondisi sekolah sangat

          bervariasi dilihat dari kualitas lokasi sekolah dan partisipasi masyarakat (orang

          tua) Kualifikasi sekolah bervariasi dari sekolah yang sangat maju sampai

          sekolah yang sangat ketinggalan sedangkan lokasi sekolah bervariasi dari sekolah

          yang terletak di perkotaan sampai sekolah yang letaknya di daerah terpencil

          Demikian pula partisipasi orang tua bervariasi dari yang partisipasinya tinggi

          sampai yang kurang bahkan tidak berpartisipasi sama sekaliOleh karena itu agar

          MBS dapat diimplementasikan secara optimal perlu adanya pengelompokkan

          sekolah berdasarkan tingkat kemampuan manajemen masing-masing Menurut

          Buku pedoman MBS yang diterbitkan Ditjen Kelembagaan Agama Islam 2004

          35

          ada empat tahapan implementasi MBS yaitu sosialisasi piloting pelaksanaan

          dan diseminasi

          Tahap sosialisasi merupakan tahap penting mengingat luasnya wilayah nusantara

          terutama daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh media informasi baik cetak

          maupun elektronik Ini bahkan menjadi lebih sulit karena masyarakat Indonesia

          pada umumnya tidak mudah menerima perubahan Banyak perubahan baik

          personal maupun organisasional memerlukan pengetahuan dan keterampilan baru

          Dalam mengefektifkan pencapaian tujuan perubahan diperlukan kejelasan tujuan

          dan cara yang tepat baik menyangkut aspek proses maupun pengembangan

          Tahap piloting merupakan tahap uji coba agar penerapan konsep MBS tidak

          mengandung resiko Efektifitas model uji coba memerlukan persyaratan dasar

          yaitu akseptabilitas akuntabilitas reflikabilitas dan substainabilitas

          Akseptabilitas artinya adanya penerimaan dari para tenaga kependidikan

          khususnya guru dan kepala sekolah sebagai pelaksana dan penanggungjawab

          pendidikan di sekolah

          Akuntabilitas artinya bahwa program MBS harus dapat

          dipertanggungjawabkan baik secara konsep opersional maupun pendanaannya

          Reflikabilitas artinya MBS yang diujicobakan dapat direflikasi di Sekolah lain

          sehingga perlakuan yang diberikan kepada sekolah uji coba dapat dilaksanakan di

          sekolah lain Sementara sustainabilitas artinya program tersebut dapat dijaga

          kesinambungannya setelah dilakukan ujicoba Tahap pelaksanaan merupakan

          tahap untuk melakukan berbagai diskusi curah pendapat dan lokakarya mini

          antara kelompok kerja MBS dengan berbagai unsur terkait yakni guru kepala

          36

          sekolah pengawas tokoh agama pengusaha dan para akademisi Sedang tahap

          diseminasi merupakan tahapan memasyarakatkan MBS yang telah diujicobakan

          ke berbagai sekolah dapat mengimplementasikan secara efektif dan efisien sesuai

          dengan kondisi masing-masing

          Kewenangan penuh dan luas bagi sekolah untuk mengembangkan lembaga

          menjadi sebuah pendidikan yang mandiri maju dan mandiri serta

          bertanggungjawab terimplementasikan dalam bentuk manajemen yang berbasis

          sekolah Kepala sekolah perlu memiliki pengetahuan perencanaan dan pandangan

          yang luas tentang kependidikan yang harus ditumbuhkembangkan dengan

          meningkatkan sikap kepedulian semangat belajar disiplin kerja keteladanan dan

          hubungan manusiawi sebagai modal perwujudan iklim kerja yang kondusif

          Impelementasi MBS di Indonesia perlu didukung oleh perubahan mendasar dalam

          kebijakan pengelolaan sekolah dengan memperhatikan iklim yang kondusif

          dalam perencanaan pengorganisasian pelaksanaan pengawasan pendidikan

          d Karakteristik Manajemen Berbasis Sekolah

          MBS memiliki karakteristik yang perlu dipahami oleh sekolah yang

          akan menerapkannya Dengan kata lain jika sekolah ingin sukses dalam

          menerapkan MBS sejumlah karakteristik MBS perlu dimiliki Karakteristik MBS

          tidak dapat dipisahkan dengan karakteristik sekolah efektif Jika MBS merupakan

          wadahkerangka sekolah efektif merupakan isinya Oleh karena itu karakteristik

          MBS memuat secara inklusif elemen-elemen sekolah efektif yang dikategorikan

          menjadi input proses dan output

          37

          Dalam menguraikan karakteristik MBS pendekatan system yaitu input

          proses dan output digunakan untuk memandunya Hal ini didasari oleh pengertian

          bahwa sekolah merupakan sebuah system sehingga penguraian karakteristik MBS

          (yang juga karakteristik sekolah efektif didasarkan pada input proses dan

          output) Uraian berikut dimulai dari output dan diakhiri dengan input karena

          output memiliki tingkat kepentingan tertinggi sedangkan proses memiliki tingkat

          kepentingan satu tingkat lebih rendah dari output dan input memiliki tingkat

          kepentingan dua tingkat lebih rendah dari output

          1 Output yang Diharapkan

          Sekolah memiliki output yang diharapkan Output sekolah adalah prestasi

          sekolah yang dihasilkan melalui proses pembelajaran dan manajemen di sekolah

          Pada umummya output dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu output berupa

          prestasi akademik (academic achievement) dan output berupa prestasi non-

          akademik (nonacademic achievement) Output prestasi akademik misalnya

          NUANNUNAS lomba karya ilmiah remaja lomba (Bahasa Inggris Matematika

          Fisika) cara berpikir (kritis kreatif divergen nalar rasional induktif deduktif

          dan ilmiah) Output nonakademik misalnya akhlakbudi pekerti dan prilaku

          social yang baik seperti bebas narkoba kejujuran kerjasama yang baik rasa kasih

          sayang yang tinggi terhadap sesama solidaritas yang tinggi toleransi

          kedisiplinan kerajinan prestasi olahraga kesenian dan kepramukaan

          2 Proses

          Sekolah yang efektif pada umumnya memiliki sejumlah karakteristik proses

          sebagai berikut

          38

          a Proses Belajar Mengajar dengan Efektivitas yang Tinggi

          Sekolah yang menerapkan MBS memiliki efektifitas proses belajar

          mengajar (PBM) yang tinggi Hal ini ditunjukkan oleh sifat PBM yang

          menekankan pada pemberdayaan peserta didik PBM bukan sekedar

          memorisasi dan recall atau penekanan pada penguasaan pengetahuan

          tentang apa yang diajarkan (logos) tetapi lebih menekankan pada

          internalisasi tentang apa yang diajarkan sehingga tertanam dan bertanam

          dan berfungsi sebagai muatan nurani dan dihayati (ethos) serta

          dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari oleh peserta didik (pathos)

          PBM yang efektif juga lebih menekankan pada belajar mengetahui

          (learning to know) belajar bekerja (learning to do) belajar hidup bersama

          (learning to live together) dan belajar menjadi diri sendiri (learning to

          be)

          b Kepemimpinan sekolah yang kuat

          Pada sekolah yang menerapkan MBS kepala sekolah memiliki peran yang

          kuat dalam mengoordinasikan menggerakkan dan nenyerasikan semua

          sumberdaya pendidikan yang tersedia Kepemimpinan kepala sekolah

          merupakan salah satu factor yang dapat mendorong sekolah sekolah untuk

          dapat mewujudkan visi misi tujuan dan sasaran sekolahnya melalui

          program-program yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap Oleh

          karena itu kepala sekolah dituntut memiliki kemampuan manajemen dan

          kepemimpinan yang tangguh agar mampu mengambil keputusan dan

          inisiatif prakarsa untuk meningkatkan mutu sekolah Secara umum kepala

          39

          sekolah yang tangguh memiliki kemampuan memobilisasi sumberdaya

          sekolah terutama sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan sekolah

          c Lingkungan Sekolah yang Aman dan Tertib

          Sekolah memiliki lingkungan (iklim) belajar yang aman tertib dan

          nyaman sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan

          nyaman (enjoyable learning) Karena itu sekolah yang efektif selalu

          menciptakan iklim sekolah yang aman nyaman dan tertib melalui

          pengupayaan factor-faktor yang dapat menumbuhkan iklim tersebut

          Dalam hal ini kepala sekolah memegang peranan yang sangat penting

          d Pengelolaan Tenaga Kependidikan yang Efektif

          Tenaga kependidikan terutama guru merupakan jiwa dari sekolah

          Sekolah hanyalah merupakan wadah dan sekolah yang menerapkan MBS

          menyadari tentang hal ini Oleh karena itu pengelolaan tenaga

          kependidikan mulai dari analisa kebutuhan perencanaan pengembangan

          evaluasi kinerja hubungan kerja hingga imbal jasa merupakan garapan

          penting bagi seorang kepala sekolah Pada pengembangan tenaga

          kependidikan hal tersebut harus dilakukan secara terus-menerus

          mengingat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian

          pesat Tenaga kependidikan yang diperlukan untuk menyukseskan MBS

          adalah tenaga kependidikan yang mempunyai komitmen tinggi dan selalu

          mampu dan sanggup menjalankan tugasnya dengan baik

          e Sekolah Memiliki Budaya Mutu

          Budaya mutu tertanam di sanubari semua warga sekolah sehingga setiap

          perilaku selalu didasari oleh profesionalisme Budaya mutu memiliki

          40

          elemen-elemen sebagai berikut (a) informasi kualitas harus digunakan

          untuk perbaikan bukan untuk mengadilimengontrol orang (b)

          kewenangan harus sebatas pada tanggung jawab (c) hasil harus diikuti

          penghargaan (rewards) atau sanksi (punishment) (d) kolaborasi dan

          sinergi bukan kompetisi harus menjadi basis untuk kerjasama (e) warga

          sekolah merasa aman terhadap pekerjaannya (f) atmosfir keadaan

          (fairness) harus ditanamkan (g) imbas jasa harus sepadan dengan nilai

          pekerjaannya dan (h) warga sekolah merasa memiliki sekolah

          f Sekolah Memiliki Teamwork yang Kompak Cerdas dan Dinamis

          Kebersamaan (teamwork) merupakan karakteristik yang dituntut oleh

          MBS karena output pendidikan merupakan hasil kolektif warga sekolah

          bukan hasil individual Olah karena itu budaya kerjasama antar fungsi dan

          antar individu dalam sekolah harus menjadi kebiasaan hidup sehari-hari

          warga sekolah

          g Sekolah Memiliki Kewenangan (Kemandirian)

          Sekolah memiliki kewenangan untuk melakukan yang terbaik bagi

          sekolahnya sehingga dituntut untuk memiliki kemampuan dan

          kesanggupan kerja yang tidak selalu bergantung pada atasan Untuk

          menjadi mandiri sekolah harus memiliki sumberdaya yang cukup untuk

          menjalankan tugasnya

          h Partisipasi yang Tinggi dari Warga Sekolah dan Masyarakat

          Sekolah yang menerapkan MBS memiliki karakteristik bahwa partisipasi

          warga sekolah dan masyarakat merupakan bagian kehidupannya Hal ini

          41

          dilandasi oleh keyakinan bahwa makin tinggi tingkat partisipasi makin

          besar rasa memiliki makin besar rasa memiliki makin besar pula rasa

          tanggungjawab dan makin besar rasa tanggungjawab makin besar pula

          tingkat dedikasinya

          i Sekolah Memiliki Keterbukaan (Transparansi) Manajemen

          Keterbukaantransparansi dalam pengelolaan sekolah merupakan

          karakteristik sekolah yang menerapkan MBS Keterbukaantransparansi ini

          ditunjukkan dalam pengambilan keputusan perencanaan dan pelaksanaan

          kegiatan penggunaan uang dan sebagainya yang selalu melibatkan pihak-

          pihak terkait sebagai alat control

          j Sekolah Memiliki Kemauan untuk Berubah (Psikologis dan Fisik)

          Perubahan harus merupakan sesuatu yang menyenangkan bagi semua

          warga sekolah Sebaliknya kemapanan merupakan musuh sekolah Tentu

          saja yang dimaksud dengan perubahan adalah peningkatan baik bersifat

          fisik maupun psikologis Artinya setiap perubahan dilakukan hasilnya

          diharapkan lebih baik dari sebelumnya (ada peningkatan) terutama mutu

          peserta didik

          k Sekolah Melakukan Evaluasi dan Perbaikan Secara Berkelanjutan

          Evaluasi belajar secara teratur bukan hanya ditujukan untuk mengetahui

          tingkat daya serap dan kemampuan peserta didik tetapi yang terpenting

          adalah bagaimana memanfaatkan hasil evaluasi belajar tersebut untuk

          memperbaiki dan menyempurnakan proses belajar mengajar di sekolah

          Oleh karena itu fungsi evaluasi menjadi sangat penting dalam rangka

          42

          meningkatkan mutu peserta didik dan mutu sekolah secara keseluruhan

          dan terus menerus Perbaikan secara terus menerus harus menjadi

          kebiasaan warga sekolah Tiada hari tanpa perbaikan Oleh karena itu

          harus ada system mutu yang baku sebagai acuan bagi perbaikan System

          mutu yang dimaksud harus mencakup struktur organisasi tanggung jawab

          prosedur proses dan sumberdaya untuk menerapkan manajemen mutu

          l Sekolah Responsif dan Antisipatif terhadap Kebutuhan

          Sekolah selalu tanggapresponsive terhadap berbagai aspirasi yang muncul

          bagi peningkatan mutu Oleh karena itu sekolah harus selalu dapat

          membaca lingkungan dan menanggapinya secara cepat dan tepat Sekolah

          dituntut untuk tidak hanya mampu menyesuaikan diri terhadap

          perubahantuntutan akan tetapi juga mampu mengantisipasi hal-hal yang

          mungkin akan terjadi Menjemput bola adalah padanan kata yang tepat

          bagi istilah antisipasi

          m Memiliki Komunikasi yang Baik

          Sekolah yang efektif umumnya memiliki komunikasi yang baik terutama

          antar warga sekolah dan juga antara sekolah dan masyarakat sehingga

          kegiatan yang dilakukan oleh tiap-tiap warga sekolah dapat diketahui

          Dengan cara seperti itu keterpaduan semua kegiatan sekolah dapat

          diupayakan untuk mencapai tujuan dan sasaran sekolah yang telah dipatok

          Selain itu komunikasi yang baik juag akan membentuk teamwork yang

          kuat kompak dan cerdas sehingga berbagai kegiatan sekolah dapat

          dilakukan secara merata oleh warga sekolah

          43

          n Sekolah Memiliki Akuntabilitas

          Akuntabilitas adalah bentuk pertanggungjawaban yang harus dilakukan

          sekolah terhadap keberhasilan program yang telah dilaksanakan

          Akuntabilitas ini berbentuk laporan prestasi yang dicapai dan dilaporkan

          kepada pemerintah orangtua siswa dan masyarakat Berdasarkan laporan

          hasil program tersebut pemerintah dapat menilai apakah program MBS

          telah mencapai tujuan yang dikehendaki atau tidak Jika berhasil

          pemerintah perlu memberikan penghargaan kepada sekolah yang

          bersangkutan sehingga dapat menjadi factor pendorong untuk terus

          meningkatkan kinerjanya di masa yang akan datang Akan tetapi jika

          program tidak berhasil pemerintah perlu memberikan teguran sebagai

          hukuman atas kinerjanya yang dianggap tidak memenuhi syarat Demikian

          pula para orangtua siswa dan anggota masyarakat dapat memberikan

          penilaian apakah program ini dapat meningkatkan prestasi anaknya secara

          individual dan kinerja sekolah secara keseluruhan Apabila hal ini berhasil

          dilakukan orangtua peserta didik perlu memberikan semangat dan

          dorongan untuk peningkatan program yang akan datang Akan tetapi jika

          program tersebut kurang berhasil orangtua siswa dan masyarakat berhak

          meminta pertanggungjawaban dan penjelasan sekolah atas kegagalan

          program MBS yang telah dilakukan Dengan cara seperti ini sekolah tidak

          akan main-main dalam melaksanakan program pada tahun-tahun yang

          akan datang

          o Manajemen Lingkungan Hidup Sekolah Baik

          Sekolah efektif melaksanakan manajemen lingkungan hidup sekolah

          secara efektif Sekolah memiliki perencanaan pengorganisasian

          pelaksanaan pengoordinasian dan pegevaluasian pendidikan kecakapan

          hidup (program adiwiyata) yang dikembangkan secara terus menerus dari

          waktu ke waktu Sekolah melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan

          pengetahuan keterampilan dan kesadaran warga sekolah tentang nilai-

          44

          nilai lingkungan hidup dan mampu mengubah perilaku dan sikap warga

          sekolah untuk menuju lingkungan hidup yang sehat

          p Sekolah Memiliki Kemampuan Menjaga Sustainabilitas

          Sekolah yang efektif juga memiliki kemampuan untuk menjaga

          kelangsungan hidupnya (sustainabilitas) baik dalam program maupun

          pendanaannya Sustainabilitas program dapat dilihat dari berkelanjutan

          program-program yang telah dirintis sebelumnya dan bahkan berkembang

          menjadi program-program baru yang belum pernah ada sebelumnya

          Sustainabilitas pendanaan dapat ditunjukkan oleh kemampuan sekolah

          dalam mempertahankan besarnya dana yang dimiliki dan bahkan makin

          besar jumlahnya Sekolah memiliki kemampuan menggali sumberdana

          dari masyarakat dan tidak sepenuhnya menggantungkan subsidi dari

          pemerintah bagi sekolah-sekolah negeri

          3 Input Pendidikan

          a Memiliki Kebijakan Tujuan dan Sasaran Mutu yang Jelas

          Secara formal sekolah menyatakan dengan jelas tentang keseluruhan

          kebijakan tujuan dan sasaran sekolah yang berkaitan dengan mutu

          Kebijakan tujuan dan sasaran mutu tersebut dinyatakan oleh kepala

          sekolah dan disosialisasikan kepada semua warga sekolah sehingga

          tertanam pemikiran tindakan kebiasaan hingga sampai pada kepemilikan

          karakter mutu oleh warga sekolah

          b Sunberdaya Tersedia dan Siap

          Sumberdaya merupakan input penting yang diperlukan untuk

          kelangsungan proses pendidikan di sekolah Tanpa sumberdaya yang

          45

          memadai proses pendidikan di sekolah tidak akan berlangsung secara

          memadai dan pada akhirnya sasaran sekolah tidak akan tercapai

          Sunberdaya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu sumberdaya manusia

          dan sumberdaya selebihnya (uang peralatan perlengkapan bahan dan

          sebagainya) dengan penegasan bahwa sumberdaya selebihnya tidak

          memunyai arti apapun bagi perwujudan sasaran sekolah tanpa campur

          tangan sumberdaya manusia

          Secara umum sekolah yang menerapkan MBS harus memiliki tingkat

          kesiapan sumberdaya yang memadai untuk menjalankan proses

          pendidikan Artinya segala sumberdaya yang diperlukan untuk

          menjalankan proses pendidikan harus tersedia dan dalam keadaan siap Ini

          bukan berarti bahwa sumberdaya yang ada harus mahal tetapi sekolah

          yang bersangkutan dapat memanfaatlkan keberadaan sumberdaya yang ada

          di lingkungan sekolahnya Oleh karena itu diperlukan kepala sekolah

          yang mampu memobilisasi sumberdaya yang ada di sekitarnya

          c Staf yang Kompeten dan Berdedikasi Tinggi

          Meskipun pada butir (b) telah disinggung tentang ketersediaan dan

          kesiapan sumberdaya manusia (staf) pada butir ini perlu ditekankan lagi

          karena staf merupakan jiwa sekolah Sekolah yang efektif pada umumnya

          memiliki staf yang mampu (konpeten) dan berdedikasi tinggi terhadap

          sekolahnya Implikasinya jelas yaitu bagi sekolah yang ingin memiliki

          efektivitas yang tinggi kepemilikan staf yang kompeten dan berdedikasi

          tinggi merupakan suatu keharusan

          46

          d Memiliki Harapan Prestasi yang Tinggi

          Sekolah yang menerapkan MBS mempunyai dorongan dan harapan yang

          tinggi untuk meningkatkan prestasi peserta didik dan sekolahnya Kepala

          sekolah memiliki komitmen dan motivasi yang kuat untuk meningkatkan

          mutu sekolah secara optimal Guru memiliki komitmen dan harapan yang

          tinggi bahwa anak didiknya dapat mencapai tingkat prestasi yang

          maksimal walaupun dengan segala keterbatasan sumberdaya pendidikan

          yang ada di sekolah Peserta didik juga memunyai motivasi untuk selalu

          meningkatkan diri untuk berprestasi sesuai dengan bakat dan

          kemampuannya Harapan terbesar dari ketiga unsure sekolah ini

          merupakan salah satu factor yang menyebabkan sekolah selalu dinamis

          untuk menjadi lebih baik dari keadaan sebelumnya

          e Focus pada Pelanggan (Khususnya Siswa)

          Pelanggan terutama siswa harus menjadi focus dari semua kegiatan

          sekolah Artinya semua input dan proses yang dikerahkan di sekolah

          tujuan utamanya adalah meningkatkan mutu dan kepuasan peserta didik

          Konsekuensi logis dari semua hal tersebut adalah penyiapan input dan

          proses belajar mengajar harus benar-benar mewujudkan sosok utuh mutu

          dan kepuasan yang diharapkan dari siswa

          f Input Manajemen

          Sekolah yang menerapkan MBS memiliki input manajemen yang memadai

          untuk menjalankan roda sekolah Kepala sekolah dalam mengatur dan

          mengurus sekolahnya menggunakan sejumlah input manajemen

          47

          Kelengkapan dan kejelasan input manajemen akan membantu kepala

          sekolah mengelola sekolahnya dengan efektif Input manajemen yang

          dimaksud meliputi tugas yang jelas rencana yang rinci dan sistematis

          program yang mendukung bagi pelaksanaan rencana ketentuan-ketentuan

          (aturan main) yang jelas sebagai panutan bagi warga sekolahnya untuk

          bertindak dan adanya system pengendalian mutu yang efektif dan efesien

          untuk meyakinkan agar sasaran yang telah disepakati dapat dicapai

          B Kerangka Pikir

          Kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di

          Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa merupakan suatu hal yang harus

          dilaksanakan dan tidak terpisahkan sesuai dengan konsep dan karakteristik MBS

          MBS yang mengetengahkan prinsip-prinsip yang demokratis partispatif

          dan akuntabilitas pada hakekatnya merupakan desentralisasi kewenangan yang

          lebih besar dalam mengelolah sekolahnya sehingga sekolah lebih mandiri lebih

          berdaya dalam mengembangkan program yang disesuaikan dengan potensi yang

          dimilikinya Dalam menerapkan kepemimpinan dalam pekerjaan dengan

          subdimensi membangun profesional kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan

          kewenangan kepada bawahannya sesuai dengan job description Dalam proses

          pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat botton up dan

          melalui tahapan-tahapan musyawarah dan rapat pola komunikasi bercorak

          terbuka dan berlangsung timbal balik sesuia dengan norma yang telah disepakai

          bersama Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru dan

          48

          tenaga kependidikan dan administratir sangat penting sehingga mereka

          bersemangat dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka

          meningkatkan mutu pendidikan

          Konsep MBS diharapkan dapat menciptakan pemimpin yang dapat

          memimpin membimbing mengontrol perilaku dan perasaan orang lain di bawah

          kepengawasannya dalam melaksanakan tugas sebagai pemimpin (leadership) di

          sekolah

          Menurur Suryadi (2009 7) bahwa khusus di sekolah dasar kepala sekolah

          selaku pemimpin diharapkan menerapkan MBS dalam melaksanakan program-

          program yang ada di sekolah secara mandiri untuk mencapai tujuan dan sasaran

          manajemen yang mencakup peran dan fungsi kepala sekolah sebagai

          a Edukator yaitu kepala sekolah melakukan bimbingan pengarahan kepada

          guru dan siswa dalam melaksanakan tugas atau kewajibannya serta selalu

          berusaha mengembangkan profesionalisme pendidik dan menjadi tauladan

          yang baik dalam berbagai hal

          b Leader yaitu kepala sekolah mampu menampilkan pribadinya memiliki

          visi dan misi serta mampu berkomonikasi dan mengmbil keputusan

          c Motivator yaitu kepala sekolah sering memberikan motivasi baik fisik

          maupun psikis Kepala sekolah tidak pelit memberikan penghargaan

          berupa pujian bila melihat bawahannya menerjakan tugas dengan baik dan

          menyampaikan teguran secara terhormat untuk perbaikan

          49

          BAGAN KERANGKA PIKIR

          C Definisi Operasional Variabel

          1 Kepemimpinan (Ledership) dalam pengertian umum adalah suatu proses

          mempengaruhi melalui kekuatan untuk mengarahkan dan mendorong

          seseorang atau kelompok agar mengerahkan tenaganya untuk mencapai

          sasaran yang dirumuskan bersama dalam hal memimpin membimbing

          mengontrol perilaku perasaan terhadap orang lain yang ada dibawah

          pengawasannya

          KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

          1 Edukator 2 Leader 3 Motivator

          PENERAPAN MBS

          1 Pelimpahan dan Distribusi kewenangan

          2 Mekanisme pembuatan keputusan

          3 Proses penetapan kebijakan

          4 Membangun pola komunikasi

          5 Melakukan pengawasan

          6 Memberikan motivasi dan suasana kerja yang kondusif

          50

          2 Efektivitas kepemimpinan adalah serangkaian kegiatan yang akan

          dilakukan oleh seorang pemimpin untuk mengukur tingkat pencapaian proses

          kepeimpinannya

          3 Manajemen Berbasis Sekolah adalah sebagai model manajemen yang

          memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah memberi

          fleksibilitaskeluwesan kepada sekolah dan mendorong partisipasi secara

          langsung warga sekolah

          4 Pelimpahan dan distribusi kewenangan

          Salah satu kompotensi profesional Kepala sekolah adalah menerapkan

          kepemimpinan dalam pekerjaandengan subdimensi mengembangkan

          profesional kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan kewenangan kepada

          bawahannya sesuai dengan job description

          5 Mekanisme pembuatan keputusan

          Pengambilan keputusan merupakan salah satu hal terpenting dalam

          manajemen Pengambilan keputusan tidak dapat dipisahkan dari

          kepemimpinan Untuk mengetahui mekanisme pembuatan keputusan yang

          dilakukan oleh kepala sekolah sebagai manajer

          6 Proses penetapan kebijakan

          Dalam mengambil suatu kebijakan kepala sekolah melaksanakan rapat

          khusus untuk menampung usulan dan aspirasiSebelum diambil kebijakan

          terlebih dahulu disosialisasikan kepada warga sekolah untuk menampung

          aspirasi maka dibuatlah kebijakan sambil memantu perkembangannya

          51

          7 Membangun pola komunikasi

          Untuk mengetahui bagaimana kepala sekolah dalam membangun pola

          komunikasi yaitu dengan komunikasi dua arah antara orang lain dan dirinya

          Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara

          dirinya dengan orang lain

          8 Melakukan pengawasan

          Kepala sekolah memiliki tugas untuk melakukan pengawasan pembinaan

          atau bimbingan kepada guru dan tenaga kependidikan serta administrator

          9 Memberikan motivasi dan membangun suasana kerja yang kondusif

          Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru tenaga

          kependidikan dan administratir sangat penting sehingga mereka bersemangat

          dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka meningkatkan mutu

          pendidikan Motivasi bisa diberikan dalam bentuk hadiah atau hukuman

          baik fisik maupun non-fisik Dalam memberikan motivasi kepala sekolah

          mempertimbangkan rasa keadilan dan kelayakan karena hal ini penting bagi

          kepala sekolah untuk menciptakan iklim yang kondusif

          10 Edukator yaitu kepala sekolah melakukan bimbingan pengarahan kepada

          guru dan siswa dalam melaksanakan tugas atau kewajibannya serta selalu

          berusaha mengembangkan profesionalisme pendidik dan menjadi tauladan

          yang baik dalam berbagai halsehingga dapat dicontoh anak didiknya

          11 Leader yaitu kepala Sekolah mampu menampilkan pribadinya memiliki visi

          dan misi serta mampu berkomonikasi dan mengambil keputusan

          52

          12 Motivator yaitu kepala sekolah sering memberikan motivasi baik fisik

          maupun psikis Kepala sekolah tidak pelit memberikan penghargaan berupa

          pujian bila melihat bawahannya mengerjakan tugas dengan baik dan

          menyampaikan teguran secara terhormat untuk perbaikan

          53

          BAB III

          METODE PENELITIAN

          A Desain dan Jenis Penelitian

          Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian kualitatif yaitu

          penelitian yang menggambarkan keadaan sebenarnya Dalam menganalisis data

          menggunakan model strategi analisis deskriptif

          B Lokasi dan Waktu Penelitian

          Lokasi penelitian dilaksanakan di sekolah yang ada di Kecamatan Manuju

          Kabupaten Gowa Adapun yang melatar belakangi sehingga lokasi tersebut

          ditetapkan sebagai objek yakni berdasarkan pertimbangan bahwa Kecamatan

          Manuju sejak tahun 2005 telah melaksanakan program MBS kerja sama

          Pemerintah Kabupaten Gowa dengan UNICEF Penelitian ini dilaksanakan sejak

          bulan September sampai bulan Nopember 2013

          C Fokus Penelitian dan Informan

          1 Fokus Penelitian

          Pada dasarnya yang dimaksud dengan fokus penelitian adalah jumlah

          keseluruhan objek yang dijadikan sebagai sasaran penelitian Untuk

          mendeskripsikan tentang data penelitian diperlukan objek data yang relevan

          dengan masalah yang diteliti Cara untuk mengumpulkan data dilakukan dengan

          meneliti seluruh anggota atau objek yang diharapkan dapat memberikan

          keterangan yang diperlukan seluruh anggota atau objek disebut informan Bila

          dikaitkan dengan keadaan objek penelitian ini maka yang menjadi sasaran

          54

          penelitian adalah 6 kepala sekolah dari 16 kepala sekolah di Kecamatan Manuju

          Kabupaten Gowa Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut

          Tabel 1

          Deskripsi Keadaan Informan Kepala Sekolah

          No Nama Kepala Sekolah Umur Pendidikan Tempat Tugas

          1 Hj Irnawati SPd 45 Tahun S1 SDI Pattallikang

          2 Asrul Bani SPd 51 Tahun S1 SDI Pattiro

          3 H Idris Dolo SPd 45 Tahun S1 SDI Tanakaraeng

          4 Muh Yunus SPdMSi

          44 Tahun S2 SDI Lata

          5 Muh Harun SPd 42 Tahun S1 SDI Kananga

          6 SudirmanSPdMM 45 Tahun S2 SD Uminda

          Data primer bulan September 2013

          2 Informan

          Informan penelitian adalah sasaran penelitian yang jumlahnya bisa tidak

          sama dengan keadaan secara menyeluruh dari fokus penelitian hanya

          menggambarkan secara kualitatif penelitian hal ini sesuai dengan penafsiran

          secara umum

          Berhubung pelaksanaan wawancara mendalam pada penelitian kualitatif

          memakai waktu yang lama maka jumlah informan yang dipakai dalam penelitian

          biasanya sangat terbatasUntuk mendapatkan informan kunci yang tepat sesuai

          dengan fokus penelitianmaka informan diambil berdasarkan perposif sampling

          (pengambilan informan sesuai kebutuhan) Sumber informasi dalam penelitian

          55

          diambil baik dari data primer maupun sekunder Sumber informasi kunci (Key

          informan) yaitu kepala sekolah dan sumber informasi penunjang (Supportive

          informan )yang terdiri dari gurukomite sekolah dan pengawas dengan perincian

          6 orang kepala sekolah 6 orang guru 4 orang komite dan 1 orang pengawas

          TKSD

          Tabel 2 Deskripsi Keadaan Informan Pengawas Ketua Komite dan Guru

          No Nama Informan Umur Jabatan

          1 Abd Azis SPd MM 52 tahun Pengawas TKSD

          2 N Dg Nakku 60 tahun Ketua komite

          3 H Sampara Rate SSos 47 tahun Ketua Komite

          4 Mustafa SPdi 40 tahun Ketua Komite

          5 Zainuddin 40 tahun Ketua Komite

          6 Marliang SPd 44 tahun Guru

          7 Muhammadong SPd 35 tahun Guru

          8 Basriati SPd 43 tahun Guru

          9 Abd RahmanSPd 43 tahun Guru

          10 Abd GaffarSPdi 40 tahun Guru

          11 Abd HafidSPd 43 tahun Guru Data primer bulan September 2013

          D Jenis dan Sumber Data

          Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder

          a Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari

          informan misalnya kepala sekolah guru komite sekolah siswa yang

          menjadi objek penelitian kepemimpinan

          56

          b Data Sekunder

          Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui dokumentasi pada sampel

          penelitian di Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa seperti daftar hadir dan

          hasil kerja lainnya Sumber data adalah para kepala sekolah guru komite

          sekolah orang tua siswa dan siswa di Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

          E Teknik Pengumpulan Data

          Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut

          1 Observasi hal ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan tentang

          kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS yang menjadi objek

          penelitian

          2 Wawancara dengan guru komite dan pengawas SD untuk mengungkap

          bagaimana proses kepemimpinan kepala sekolah dalam kinerja sekolah

          3 Dokumentasi untuk melihat bagaimana kualitas kepemimpinan kepala

          sekolah dalam penerapan MBS yang dimaksud dengan melihat dokumen-

          dokumen sebagai hasil dari pekerjaannya

          4 Kuesioner berupa penyataan tertutup dengan menggunakan skala Likert

          untuk mengungkap variabel kepemimpinan kepala sekolah dalam

          penerapan MBS

          F Teknik Analisis Data

          Moleong (2011330) mengemukakan dalam proses analisis data dimulai

          dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu

          observasi wawancara dokumentasi dan kuesioner Setelah itu mengadakan

          reduksi data yang dilakukan dengan membuat abstraksi yaitu usaha membuat

          57

          rangkuman kemudian menyusunnya dalam satuan-satuan sambil membuat

          pengelolaan data Dalam proses analisis data penelitian kualitatif terdapat 3

          komponen penting yaitu reduksi data sajian data dan penarikan kesimpulan atau

          verifikasi

          Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis

          interaktif yaitu analisis yang dilakukan dalam bentuk interaktif dari para kepala

          sekolah guru-guru dan komite sekolah Peneliti menggunakan analisis interaktif

          dengan alasan karena dalam penelitian kualitatif menggunakan proses siklus yaitu

          pada waktu pengumpulan data peneliti selalu membuat reduksi data dan sajian

          data kemudian data tersebut dikumpulkan berupa notescatatan di lapangan yang

          terdiri dari berbagai deskripsi dan refleksi Pemeriksaan keabsahan data dengan

          triangulasi Pemeriksaan keabsahan data dengan triangulasi menurut Moleong

          (2011330) adalah teknik pemeriksaan data dengan memanfaatkan sesuatu yang

          lain untuk membandingkan dari berbagai sudut sehingga dicapai suatu

          keabsahan (validitas) yang tinggirdquo Untuk mengecek kebenaran data dalam

          penelitian ini digunakan tiga teknik triangulasi yang dikemukakan Sugiyono

          (2009125) yaitu Triangulasi sumber triangulasi waktu triangulasi teknik dan

          member chek

          58

          BAB IV

          HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

          Dalam bab ini akan ditampilkan data dari pembahasan menyangkut

          variabel penelitian sebagai tindak lanjut dari hasil pengumpulan data dengan

          instrumen wawancara observasi dan dokumentasi Setelah melakukan penelitian

          langsung terhadap sasaran penelitian yang telah ditetapkan dalam batasan dan

          rumusan masalah sesuai prosedur metode penelitian yang telah ditetapkan

          A Deskripsi Lokasi Penelitian

          Data yang disajikan dalam penelitian ini adalah data tentang

          Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan MBS di Sekolah Dasar

          Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

          1Gambaran Tentang Keadaan Sekolah Dasar di Kecamatan Manuju

          Berdasarkan hasil wawancara dengan berbagai pihak antara lain kepala

          sekolah guru komite sekolah pengawas dan kompenen sekolah lainnya serta hasil

          studi dokumentasi diperoleh gambaran umum sekolah dasar yang ada di

          Kecamatan Manuju sebagai berikut

          a Jumlah sekolah dasar 17 sekolah yang melaksanakan pengelolaan berdasarkan

          program kerja yang di tuangkan dalam RKSRKAS yang ditetapkan melalui

          rapat kerja tahunan atau musyawarah dengan melibatkan semua komponen

          sekolah seperti kepala sekolahgurustaforang tua siswakomite sekolah

          dengan pihak-pihak lainnya yang terkait

          b Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya sebagai lembaga formal di

          bawah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga berupaya dengan

          59

          Meningkatkan peran dan sekolah dalam pengembangan ilmu

          pengetahuan melalui peningkatan kualitas dan sumber daya

          kependidikan

          Memberikan bekal kemamupuan dasar sebagai perluasan serta

          peningkatan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di

          sekolah

          Mempersiapkan out put untuk mengikuti pendidikan selanjutnya

          Dalam melaksanakan tugas pokok tersebuttelah mennyusun sebuah

          rencana strategis untuk 4 tahun kedepan yang dijabarkan dalam rencana

          kerja sekolah dalam bentuk tahunan (RKT) dengan membuat

          visimisitujuan dan sasaran

          Salah satu kompotensi profesional kepala sekolah adalah menerapkan

          kepemimpinan dalam pekerjaandengan subdimensi mengembangkan profesional

          kebijaksanaan sekolahdan mendistribusiakan kewenangan kepada bawahannya

          sesuai dengan joc description

          2 Kepala sekolah

          Kepala sekolah mempunyai tugas memimpin dan bertanggung jawab

          terhadap seluruh kegiatan pembelajaran di sekolah Kepala sekolah berfungsi dan

          bertugas sebagai edukator pemimpinleader motivator rincian tugasnya sebagai

          berikut

          1 Kepala sekolah sebagai Edukator

          Kepala sekolah selaku edukator bertugas melaksanakan proses belajar

          mengajar secara efektif dan efisien (lihat tugas guru)

          60

          2 Kepala sekolah selaku PimpinanLeader

          a Dapat dipercaya jujur dan bertanggungjawab

          b Memahami kondisi kondisi guru karyawan dan siswa

          c Memiliki visi dan memahami misi sekolah

          d Mengambil keputusan urusan intern dan ekstern sekolah

          e Membuat mencari dan memilih gagasan baru

          3 Kepala sekolah sebagai Motivator

          a Mengatur ruang kantor yang konduktif untuk bekerja

          b Mengatur ruang kantor yang konduktif untuk KBMBK

          c Mengatur ruang laboratorium yang konduktif untuk praktikum

          d Mengatur ruang perpustakaan yang konduktif untuk belajar

          e Mengatur halamanlingkungan sekolah yang sejuk dan teratur

          f Menciptakan hubungan kerja yang harmonis sesama guru dan karyawan

          g Menciptakan hubungan kerja yang harmonis antar sekolah dan lingkungan

          h Menerapkan prinsip penghargaan dan hukum Dalam melaksanakan

          tugasnya kepala sekolah dapat mendelegasikan kepada guru yang

          dianggap senior

          Untuk mencapai tujuan secara optimal diperlukan adanya jadwal kerja kepala

          sekolah yang meliputi kegiatan rutin harian mingguan bulanan

          semesteran dan tahunan

          1 Kegiatan Harian

          a Memeriksa daftar hadir guru tenaga teknis pendidikan dan tenaga tata

          usaha

          61

          b Mengatur dan memeriksa kegiatan 5K di sekolah (Keamanan Kebersihan

          Ketertiban Keindahan dan Kekeluargaan)

          c Memeriksa program satuan pelajaran guru dan persiapan lainnya yang

          menunjang proses belajar mengajar

          d Menyelesaikan surat-surat menerima tamu dan menyelenggarakan

          pekerjaan kantor lainnya

          e Mengatasi kasus yang terjadi pada hari itu

          2 Kegiatan Mingguan

          a Upacara bendera pada hari Senin dan hari istimewa lainnya

          b Memeriksa agenda dan menyelesaikan surat-surat

          c Mengadakan rapat dengan guru-guru pada hari Sabtu

          d Memeriksa keuangan sekolah

          e Mengatur menyediakan perlengkapan lainnya

          3 Kegiatan bulanan

          a Mengecek penyelesaian kegiatan laporan bulanan rencana keperluan

          perlengkapan kantor sekolah dan rencana belanja bulanan

          b Melaksanakan pemeriksaan umum antara lain

          - Agenda kelas

          - Daftar hadir guru dan pegawai tata usaha

          - Kumpulan bahan evaluasi berikut bahan analisisnya

          - Kumpulan program satuan pelajaran

          - Diagram pencapaian kurikulum

          - Diagram daya serap muridsiswa

          62

          - Buku catatan pelaksanaan harian

          - Memberikan petunjuk catatan kepada guru-guru tentang siswa

          yang perlu diperhatikan kasus yang perlu diketahui dalam rangka

          kegiatan pembinaan siswa

          c Penutupan buku

          d Pertanggung jawaban keuangan

          e Evaluasi terhadap persediaan penggunaan dan bahan praktek

          f Kegiatan semester

          g Menyelenggarakan perbaikan alat sekolah alat kantordan alat

          praktek

          h Mengecek pengisian buku induk siswa

          B Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan MBS

          Berikut ini akan diuraikan hasil kajian lapangan yang berkaitan dengan

          variabel penelitian yaitu Kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS

          Tampilan kepemimpinan kepala sekolah diperoleh dari hasil wawancara langsung

          baik dengan kepala sekolah maupun dengan elemen lain yang masih dalam

          lingkup sekolah Penerapan MBS merupakan bukti fisik hasil tampilan kepala

          sekolah dan komponen lainnya dalam kaitannya dengan pengelolaan pendidikan

          Bukti fisik MBS ini dikumpulkan berdasarkan pedoman observasi yang diisi

          langsung oleh peneliti pada saat mengadakan uji lapangan

          Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan kepala sekolah guru

          komite sekolahdan pengawas seputar upayanya dalam memajukan sekolah yang

          terindikasikan melalui peranan kepala sekolah sebagai edukator leader dan

          63

          motivator diperoleh jawaban rata-rata positif seperti pertanyaan tentang

          peranannya

          1 Kepala sekolah sebagai edukator

          Kepala sekolah ternyata telah sedang dan terus melakukan upaya

          bimbingan pengarahan kepada guru dan siswa dalam melaksanakan tugas atau

          kewajibannya serta selalu berusaha mengembangkan profesionalisme pendidik

          dan menjadi tauladan yang baik dalam berbagai hal

          Pelaksanaan MBS pada tingkat sekolah kepala sekolah sebagai figur

          kunci dalam mendorong perkembangan dan kemajuan sekolah Kepala sekolah

          sebagai pendidik selain mengatur sekolah secara umum juga memberikan

          pembelajaran baik pada guru dan siswai oleh karena itu maka kepala sekolah

          juga menjadi guru dalam bidang bimbingan dan penyuluhan Membimbing guru

          dalam menyusun melaksanakan program pembelajaran sampai tehnik evaluasi

          bagian dari pekerjaan yang dilaksanakan oleh kepala sekolah

          Dalam rangka mengarahkan dan membimbing siswa dalam kegiatan ekstra

          kuriluler kepala sekolah juga mengirimkan siswai untuk mengikuti perlombaan

          hal ini dimaksudkan untuk membekali siswai nya pengetahuan baru dan

          pengalaman juga untuk mengembangkan kemampuan komunikasi intra dan

          antarpersonal Dalam kerangka mengimplementasikan MBS kepala sekolah juga

          menginformasikan apa yang telah diraih oleh sekolah berupa prestasi-prestasi baik

          guru atapun siswa sebagai akuntabilitas publik kepada stakeholder di luar sekolah

          Dengan demikian peningkatan profesionalisme guru tidak luput dari perhatian

          kepala sekolah seperti mengikutsertakan guru-guru dalam berbagai penataran dan

          64

          pelatihan Peran kepala sekolah sebagai pendidik dalam bingkai pelaksanaan

          MBS

          Kepala sekolah juga memberi contoh dalam mendidik misalkan dengan

          mengajar 6 jam seminggu sebelum mengajar kepala sekolah membuat program

          tahunan program semester syllabus rencana pembelajaran analisis sistem

          evaluasi Hal ini dilakukan untuk memberi tauladan kepada rekan kerja atau guru-

          guru yang lain

          2 Kepala sekolah sebagai leader

          Mampu menampilkan pribadinya memiliki visimisi serta mampu

          berkomunikasi dan mengambil keputusan Salah satu fungsi kepala sekolah adalah

          sebagai pemimpin Sifat-sifat kepala sekolah sebagaimana diurai di atas telah

          menunjukan sikap sebagai seorang pemimpin yang demokratis misalkan dalam

          mengambil keputusan selalu didasarkan pada hasil musyawarah dengan semua

          komponen dan dapat mendengarkan suara-suara yang dari bawah Kepala sekolah

          sudah melakukan proses pengarahan dan mempengaruhi berbagai aktifitas yang

          berhubungan dengan tugas-tugas guru dan semua aktifitas sekolah

          Mengatur orang adalah suatu hal yang kompleks karena orang yang diatur

          (bawahan) dan orang yang mengatur (pemimpin) sering mempunyai penadapat

          pengalaman kematangan jiwa kemauan dan kemampuan menghadapi situasi

          yang berbeda Kepala sekolah juga dalam menghadapi keadaan tersebut sering

          melihat situasi dan kondisi sebelum mengambil keputusan yang tepat

          Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa kepala sekolah memiliki

          kematangan baik dari sisi pekerjaan ataupun psikologis Dalam hal ini kepala

          65

          sekolah dengan kematangan pekerjaannya memiliki pengetahuan dan pengalaman

          untuk melaksanakan tugas-tugasnya dan dengan kematangan psikologis dapat

          memotivasi orang lain untuk melakukan pekerjaan

          Kepala sekolah mempunyai pola kepemimpinan yang bersifat demokratis

          dan situasional yang didukung oleh sistem organisasi dengan ciri-ciri antara lain

          1) dalam mengambil kebijakan selalu dilakukan musyawarah terlebih dahulu

          dengan komponen sekolah 2) organisasi sekolah telah berbadan hukum dalam

          bentuk yayasan 3) kegiatan sekolah berjalan secara vertical dan horizontal

          Kepemimpinan kepala sekolah tumbuh berkembang atas dasar

          kompetensi yang dimiliki berupa

          a) kompetensi profesional meliputi menyusun perencanaan madarsah

          mengelola kelembagaan sekolah menerapkan kepemimpinan dalam

          pekerjaan mengelola sarana dan prasarana mengelola tenaga kependidikan

          mengelola hubungan sekolah dan masyarakat mengelola sistem informasi

          sekolah mengelola kesiswaan mengelola pengembangan kurikulum dan

          kegiatan belajar mengajar mengelola ketatausahaan dan keuangan sekolah

          melakukan supervisi melakukan evaluasi dan menciptakan budaya dan iklim

          kerja yang kondusif

          b) kompetensi wawasan kependidikan dan manajemen meliputi

          menguasai landasan pendidikan menguasai kebijakan pendidikan dan

          menguasai konsep kepemimpinan dan manajemen pendidikan

          c) kompetensi kepribadian berupa bertaqwa kepada Tuhan YME berakhlak

          mulia memiliki etos kerja yang tinggi bersikap terbuka berjiwa pemimpin

          66

          mampu mengendalikan diri mampu mengembangkan diri dan memiliki

          integritas kepribadian dan 4) kompetensi sosial meliputi mampu bekerja

          sama denganorang lain berpartisipasi dalm kegiatan kelembagaan dan

          berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan sesuai dengan job description

          yang telah dibuat kepala sekolah mendistribusikan tugas dan kewenangan

          kepada komponen-komponen sekolah Hal ini dilakukan untuk mencapai

          tujuan secara efektif dan efisien karena kepemimpinan yang efektif dapat

          melibatkan dan menggerakan semua komponen atau stakeholders Kepala

          sekolah dalam menggerakan komponen-komponen sekolah selain dengan

          memberikan petunjuk dan pengarahan juga memberikan contoh kepada

          bawahan yang merupakan rekan kerja Beliau sadar bahwa sulit untuk

          mencapai visi dan misi sekolah tanpa bekerja sama dan sama-sama kerja

          dengan diarahkan dan diberi tauladan Sebagai seorang yang bijaksana dalam

          mengambil keputusan Biasanya kepala sekolah mendengarkan masukan-

          masukan sebagai data untuk dianalisis Dalam membuat keputusan pada

          tingkat sekolah dalam kerangka MBS pertama kepala sekolah berkonsultasi

          dengan komite sekolah yang terdiri dari kepala sekolah sendiri pengawas

          perwakilan guru orang tua siswa anggota masyarakat dan staf sekolah

          Kedua komite melakukan pengukuran kebutuhan sekolah Ketiga komite

          mengembangkan perencanaan tindakan yang mencakup tujuan dan sasaran

          yang terukur Keempat mengambil keputusan dengan mendengarkan saran-

          saran dari komite Untuk mengambil keputusan yang rasional dibutuhkan

          kreativitas Kreativitas memungkinkan kepala sekolah lebih menghargai dan

          67

          memahami masalah termasuk melihat masalah yang tidak dapat dilihat orang

          lain

          3 Kepala sekolah sebagai motivator

          Sering memberikan motivasi baik berupa fisik maupun psikis Kepala

          sekolah tidak pelit memberikan penghargaan berupa pujian bila melihat

          bawahannya mengerjakan tugas dengan baik dan juga menyampaikan teguran

          secara terhormat untuk perbaikan Motivasi merupakan kegiatan yang

          mengakibatkan menyalurkan dan memelihara manusia

          Kepala sekolah menyadari betul bahwa motivasi subyek yang penting bagi

          seorang pemimpinmaka kemudian kepala sekolah berusaha bagaimana dapat

          menggerakan orang lain untuk mencapai tujuan Sifat-sifat kepala sekolah juga

          cukup dikagumi dengan keikhlasan dan kesabarannya oleh guru-guru hidup yang

          sederhana menjadi kepribadiannya bersikap tawakal dan pengabdian yang penuh

          dedikasi Dalam menciptakan suasan kerja yang kondusif dan dapat menjadi

          panutan bagi komponen sekolah Peranan inovator ditunjukan dalam bentuk

          kemampuan membangun inovasi mengadopsi atau memodifikasi gagasan baru

          yang berguna bagi kepentingan sekolah Berkaitan perannya sebagai inovator

          kepala sekolah mampu mengatur lingkungan sekolah dan menciptakan hubungan

          kerja yang harmonis dan kondusif

          Hasil wawancara dengan dengan pedoman model kedua berkaitan dengan

          pertanyaan seputar kewenangan kepala sekolah mekanisme pembuatan

          keputusan proses penetapan keputusan pola komunikasi proses pengawasan

          68

          proses aktualisasi idesaran pemberian motivasi kondisi kesetiaan dan suasana

          kerja Item-item tersebut disampaikan oleh IRN Oktober 2013

          Sebagai kepala sekolah ia senantiasa mengedepankan musyawarah dan

          konsultasi kepada komite sekolah Pembuatan keputusan dan proses penetapan

          kebijakan juga dilakukan berdasarkan masukan dari semua elemen sekolah Pola

          komunikasi yang dikembangkan pula bercorak terbuka dan berlangsung timbal

          balik sesuai dengan norma yang disepakati bersama

          Proses pengawasan bersifat wajar dan sesuai dengan standar norma yang

          seharusnya Ide dan saran dari semua urusan terus dikembangkan untuk lebih

          menyempurnakan program sekolah Pembagian tugas mengajar dan lainnya

          ditetapkan berdasarkan forum rapat yang demokratis Dalam hal pemberian

          motivasi kepala sekolah tidak enggan memberikan pujian dan terus mendorong

          prestasi para guru dan staf sesuai kemampuan masing-masing Kesetiaan seluruh

          aparat kepada kepala sekolah berlangsung secara wajar dengan nuansa

          tenggangrasa dan teposeliro Suasana kerja berlangsung penuh kekeluargaan

          kompak dan solid dalam menggalang keberhasilan sekolah untuk mencapai

          tujuan

          Jawaban pengawas seputar kepemimpinan kepala sekolah adalah sebagai

          berikut Kewenangan dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar bersifat

          luwes dan terbuka artinya kewenangan lebih banyak didelegasikan kepada

          bawahan sebatas yang mampu dikerjakan Mekanisme pembuatan keputusan dan

          penetapan kebijakn berciri bottom up yang berarti memperhatikan masukan atau

          saran dari bawah Pola komunikasi berjalan dua arah (komunikatif) sehingga

          69

          setiap masalah apapun dapat dipecahkan bersama Proses pengawasan sesuai

          dengan job discription tata tertib yang telah disepakati bersama

          Aktualisasi idesaran dari semua unsur sekolah terus meningkat seiring

          dengan kesempatan yang dibuka secara lebar oleh kepala sekolah Pembuatan

          surat keputusan pembagian tugas guru dan staf terlebih dahulu didiskusikan

          dengan berbagai pihak terkait agar terus terpelihara tanggungjawab dan rasa

          memiliki

          Potensi yang dimiliki oleh sumber daya sekolah terus dibina dan

          dikembangkan demi optimalnya hasil kinerja yang diraih Kondisi kesetiaan dan

          suasana kerja menunjukkan pola kolegialitas dengan merasa ikhlas beramal dan

          penuh kesejukan

          Salah seorang guru mengemukakan pendapatnya tentang prototype kepala

          sekolahnya antara lain meskipun sudah lazim seorang pimpinan memiliki

          kewenangan yang luas atau otonom namun beliau lebih menghargai potensi yang

          dimiliki stafnya sehingga tidak sedikit terjadi pelimpahan wewenang Proses

          pembuatan keputusan dan kebijakan melaui tahapan-tahapan yang kesemuaannya

          ditempuh dengan musyawarahrapat komite atau dewan guru Bentuk komunikasi

          dijalankan secara dialogis dan multi arah dalam arti mengacu kepada potensi

          yang dimiliki oleh komite sekolah atau guru dan staf Proses pengawasan

          berlangsung melalui evaluasi tugas mengajar persiapan pemeriksaan mengajar

          dan evaluai secara keseluruhan yang berkaitan dengan mutu pendidikan Proses

          aktualisasi idesaran antara lain berupa penampungan aspirasi musyawarah

          langsung dan evaluasi substansi ide atau saran Mekanisme pembagian tugas

          70

          bersandarkan pada rencana program dan struktur sekolah yang ada

          Terselenggaranya pembagian tugas atas kontrak tugas selama 1 (satu) tahun

          ajaran Pemberian motivasi diwarnai oleh penghargaan terhadap staf untuk

          mengikuti diklat seminar diskusi panel dan kegiatan positif lainnya Pendapat

          Kepala Urusan Tata Usaha tentang figur kepala sekolah adalah Menyangkut

          kewenangan beliau tidak menjadikan dirinya pemegang kewenangan mutlak

          tetapi tidak sedikit kewenangan yang dilimpahkan kepada bawahannya Proses

          pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat bottom up

          melalui tahapan musyawarah dan rapat Pola komunikasi yang terjadi antar unsur

          sekolah secara timbal balik serta bersifat terbuka sesuai dengan norma yang

          disepakati bersama Proses pengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah

          mengarah kepada sikap tingkah laku atau perbuatan yang dilakukan oleh guru

          staf dan siswa secara wajar sesuai dengan standar Kepala sekolah sangat peduli

          terhadap masukan ide dan saran dari semua komponen sekolah karena sangat

          berguna dalam menambah referensi pada saat pembuatan keputusan dan

          penetapan kebijakan Mekanisme pembagian tugas berjalan menurut permintaan

          yang dikaitkan dengan kondisi sekolah melalui forum rapat yang demokratis

          Beliau selalu berkesempatan memberikan motivasi dan mendorong prestasi guru

          dan staf menuju hasil kerja yang optimal Kepala sekolah membiasakan

          mengedepankan tenggang rasa dan tepo seliro sehingga terbangun kondisi

          tanggungjawab dan suasana kerja yang kompak solid penuh kekeluargaan saling

          percaya serta saling menghormati dan menghargai

          71

          C Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah

          1 Pelimpahan dan Distribusi kewenangan

          Salah satu kompotensi profesional kepala sekolah adalah menerapkan

          kepemimpinan dalam pekerjaan dengan subdimensi mengembangkan profesional

          kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan kewenangan kepada bawahannya

          sesuai dengan job description

          Dalam hal ini sebagai mana disampaikan informan A sebagai berikut

          Saya menggunakan kewenangan sesuai dengan aturan main yang telah disepakati dan tunduk terhadap aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Saya juga menyusun struktur organisasi dan sesuai kewenangan yang saya miliki saya memilih orang yang kompeten untuk menjalankan tugas kemudian saya membuat job deskription dan semua pekerjaan dibagi habis sesuai dengan fungsinya masing-masing

          (Wawancara dengan informan IRN Oktober 2013)

          Untuk menguatkan pernyataan yang disampaikan oleh informan IRNmaka

          dapat dikutip hasil wawancara dengan informan guru yaitu

          Kewenangan yang dimiliki oleh kepala sekolah seharusnya kewenangan yang luas dan otonom karena menjadi figur sentral dalam memegang kewenangan yang ada di sekolah sesuai dengan jabatan akan tetapi kepala sekolah tidak demikian beliau lebih menghormati dan menghargai seluruh potensi yang ada dengan melimpahkan sebgaian wewenangnya sesuai dengan tingkatannya

          (Wawancara dengan informan MLG Oktober 2013)

          Beberapa kewenangan kepala sekolah diantaranya kepala sekolah sebagai

          pemimpin formal yakni kepala sekolah dipilih dan diangkat oleh pemerintah

          dan diserahi tanggungjawab untuk mengelola segala sesuatu yang melekat pada

          72

          lembaga tersebut diangkat dengan surat keputusan oleh atasan yang mempunyai

          kewenangan dalam pengangkatan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang

          berlaku

          Secara hirarkis mempunyai atasan atasan yang lebih tinggi dan memilki

          bawahan

          Memiliki hak kepangkatan gaji dan karier

          Terikat oleh kewajiban peraturan dan ketentuan yang berlaku

          Berkewajiban dan bertanggungjawab atas keberhasilan sekolah dalam

          pencapaian tujuan

          Kepala sekolah bertanggungjawab terhadap kelancaran pelaksanaan proses

          pembelajaran di sekolah Untuk melaksanakan fungsinya dengan baik maka

          kepala sekoah harus memahami menguasai dan mampu menganalisis kebutuhan-

          kebutuhan sekolah dalam usaha meningkatkan kualitas proses pembelajaran

          Kepala sekolah sebagai pemimpin harus berperan aktif dan kreatif secara optimal

          dalam melibatkan berbagai komponen khususnya guru sebagai tenaga pengajar

          murid sebagai subjek didik sarana dan fasilitas sekolah lainnya

          Kepala sekolah memiliki kewenangan yang luas untuk menyelenggarakan pelaksanaan proses belajar mengajar sesuai dengan aturan yang dibuat oleh segenap keluarga besar tetapi dia tidak bertindak secara otoriter akan tetapi lebih bersifat terbuka dengan banyak mendelegasikan wewenang kepada orang lain atau ldquobawahanrdquo sebatas yang mampu dikerjakan

          (wawancara dengan informan AHFD Oktober 2013)

          Komite memberi kewenangan penuh kepada kepala sekolah untuk menyelenggarakan pelaksanaan proses belajar mengajar sesuai dengan aturan Komite dilibatkan dalam berbagai keputusan penting yang

          73

          menyangkut kemajuan kualitas pendidikan di SD (Wawancara dengan informan NDN Oktober 2013)

          Kedudukan komite dalam sekolah merupakan unsur yang sangat penting

          dan merupakan salah satu pilar MBS Jika dulu masyarakat hanya sebagai objek

          atau sasaran pendidikan maka sekarang komite atau masyarakat dijadikan sebagai

          mitra atau subjek dengan kata lain pemerintah dan masyarakat bersinerji

          membangun pendidikan

          Untuk itu komite telah masuk dalam struktur kependidikan di sekolah secara

          formal yang ditandai dengan keikutsertaan komite dalam beberapa komponen

          administrasi kepala sekolah seperti yang dilakukan di beberapa sekolah di

          Kecamatan Manuju

          Jadi jika kita sudah memahami komite sebagai bagian dari keluarga besar

          pendidikan maka tugas kepala sekolah bersama dengan guru menjalankan

          program yang telah disusun bersama sesuai mekanisme Dari hasil wawancara

          dengan informan tersebut di atas penulis melihat bahwa sesuai dengan job

          description yang telah dibuat kepala sekolah mendistribusikan tugas dan

          kewenangan kepada kompon-komponen sekolah Hal ini dilakukan untuk

          mencapai tujuan secara efektif dan efisien karena kepemimpinan yang efektif

          dapat melibatkan dan menggerakkan semua komponen atau stakeholder

          Sekolah dalam menggerakkan komponen-komponen sekolah selain

          dengan memberikan petunjuk dan pengarahan juga memberikan contoh kepada

          bawahan yang merupakan rekan kerja Kepala sekolah sadar bahwa sulit untuk

          mencapai visi dan misi sekolah tanpa bekerja sama dan sama-sama kerja dengan

          diarahkan dan diberi tauladan

          74

          Salah seorang guru mengemukakan pendapatnya tentang protatif kepala

          sekolahnya antara lain meskipun sudah lazim seorang pemimpin memiliki

          kewenangan yang luas atau otonom namun kepala sekolah lebih menghargai

          potensi yang dimiliki stafnya sehingga tidak sedikit terjadi pelimpahan

          wewenang Selanjunya mekanisme pembagian tugas berdasarkan pada rencana

          program dan struktur sekolah yang ada Terselenggaranya pembagian tugas atas

          kontrak selama satu tahun ajaran Mekanisme pembagian tugas berjalan

          menurut permintaan yang dikaitkan dengan kondisi sekolah melalui forum rapat

          yang demokratis

          Dalam kerangka implementasi MBS kepala sekolah melakukan

          Pertama Perencanaan dengan matang dengan menentukan tujuan dan strategi

          untuk mencapai tujuan Kedua Mengorganisasikan kepala sekolah mendesain

          dan membuat struktur organisasi termasuk dalam menjalankan pekerjaan dan

          mencari sumber daya pendukung yang paling sesuai seperti Bendahara

          pustakawan pembina pramuka pembina UKS dan kepanitiaan baik permanen

          maupun temporer

          Dari hasil kajian tersebut di atas menurut penulis ada beberapa point yang

          dapat diperoleh oleh kepala sekolah bila ia melakukan pelimpahan dan distribusi

          kewenangan itu diantaranya adalah

          1 Pelimpahan kewenangan memungkinkan manajer (kepala sekolah)

          dapat mencapai lebih dari bila ia mengerjakan semuanya dengan

          sendiri Delegasi wewenang dari atasan kepada bawahan merupakan

          proses yang diperlukan dalam meningkatkan efisiensi penyelesaian

          seluruh tugas-tugas dan tanggung dan jawab

          75

          2 Pelimpahan kewenangan memungkinkan manajer (kepala sekolah)

          memusatkan tenaganya pada tugas-tugas prioritas yang lebih penting

          3 Pelimpahan kewenangan memungkinkan bawahan (guru pegawai)

          untuk tumbuh dan berkembang bahkan dapat digunakan sebagai alat

          untuk belajar dari kesalahan

          4 Pelimpahan kewenangan dibutuhkan karena manajer tidak selalu

          mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan

          Mereka mungkin menguasai ldquothe big picturerdquo tetapi tidak cukup

          terperinci

          Sejalan dengan tiori Sondang P Siagian mengemukakan

          ldquoBetapapun seorang eksekutif berusaha untuk melakukan tugasnyadapat

          dipastikan bahwa ia tidak akan mampu melakukan semua tugas tersebut

          sendirian Bahkan semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi ia

          semakin memerlukan bantuan semakin banyak pihak meskipun pada analisa

          terakhir tanggungjawab untuk mengambil keputusan dalam mengemudikan

          organisasi terletak dipundaknya seorang Hal ini merupakan kenyataan pada

          semua bentuk dan jenis organisasi Oleh karena itu salah satu ciri yang perlu

          dimiliki oleh seorang eksekutif adalah keberaniannya untuk mendelegasikan

          wewenangnya sebagian kepada para eksekutif yang lebih rendah tingkat

          kedudukannya dan jabatannya dalam organisasirdquo

          2 Mekanisme Pembuatan Keputusan

          Pengambilan keputusan merupakan salah satu hal terpenting dalam

          manajemen Pengambilan keputusan tidak dapat dipisahkan dari kepemimpinan

          Untuk mengetahui mekanisme pembuatan keputusan yang dilakukan oleh kepala

          76

          sekolah sebagai manajer maka dapat dilihat sebagaimana yang diungkapkan oleh

          informan A B adalah sebagai berikut

          Langkah-langkah yang biasa saya lakukan adalah melalui musyawarah kecuali dalam hal-hal tertentu yang sifatnya mendesakterpaksa (emergensi) saya mengambil keputusan sebagai seorang pemimpin saya harus sering mengambil keputusan dengan mengambil resiko terkecil dan kemaslahatan yang banyak dengan meminta masukan dari para guru (Wawancara dengan informan A B Oktober 2013)

          Menurut penulis tehnik pengambilan keputusan seperti yang dilakukan

          oleh beberapa kepala sekolah ini dilandasi oleh keyakinan bahwa jika seseorang

          dilibatkan dalam pengambilan keputusan maka yang bersangkutan akan ada rasa

          memiliki terhadap keputusan tersebut sehingga yang bersangkutan akan

          bertanggungjawab untuk mencapai tujuan sekolah singkatnya makin besar tingkat

          partisipasi makin besar pula rasa memiliki dan makin besar rasa memiliki makin

          besar pula rasa tanggungjawab dan makin besar rasa tanggungjawab makin besar

          pula dedikasinya Tentu saja pelibatan warga sekolah dalam pengambilan

          keputusan harus mempertimbangkan keahlian dan relevansinya dengan tujuan

          pengambilan keputusan sekolah

          Pengambilan keputusan merupakan salah satu konsep dasar dari MBS

          Adapun yang dimaksud pengambilan keputusan adalah suatu cara untuk

          mengambil keputusan melalui penciptaan lingkungan yang terbuka dan

          demokratis dimana warga sekolah didorong untuk terlibat langsung dalam proses

          pengambilan keputusan yang dapat berkonstribusi terhadap pencapaian tujuan

          sekolah Esensi proses pengambilan keputusan adalah untuk mencari wilayah

          kesamaan antara kelompok-kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah

          77

          yaitu kepala sekolah guru siswa orang tua siswa dan pemerintahyayasan

          Wilayah kesamaan inilah yang menjadi modal dasar untuk menumbuhkan rasa

          memiliki bagi semua kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah dan ini

          dapat dilakukan secara efektif melalui pelibatan semua kelompok kepentingan

          dalam proses pengambilan keputusan

          Menurut penulis bahwa kepala sekolah sebagai leader mampu

          menampilkan pribadinya memiliki visi dan misi serta mampu berkomunikasi dan

          mengambil keputusan Salah satu fungsi kepala sekolah adalah sebagai pemimpin

          sifat-sifat kepala sekolah sebagaimana diuraikan di atas telah menunjukkan sikap

          sebagai seorang pemimpin yang demokratis misalnya dalam mengambil

          keputusan selalu didasarkan pada hasil musyawarah dengan semua

          komponen dan dapat mendengarkan suara-suara yang dari bawah

          Sebagai seorang kepala sekolah memutuskan sesuatu yang menyangkut

          sekolah tersebut harus dengan jalan musyawarah sebab sebagaimana telah diatur

          dalam mekanisme pendidikan juga telah diamatkan UUD 1945 dimana seluruh

          warga negara berhak dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa Keputusan

          yang sifatnya insidentil dapat diminimalisir dengan adanya program penyusunan

          RKS dan RKAS yang dibuat satu tahun atau lebih sebagai acuan sekolah agar

          kegiatan yang nantinya dilaksanakan sistematis dan terkoordinasi Dengan

          demikian adanya skedul yang telah disusun dan disahkan oleh sekolah dan pihak

          terkait maka diharapkan indikator yang diharapkan dapat tercapai tanpa harus

          menerima konsekwensi yang besar sebab semua telah dipetakan dengan baik

          Untuk menguatkan pernyataan yang disampaikan oleh informan AB maka dapat

          dikutip hasil wawancara dengan informan guru yaitu

          78

          Pembuatan keputusan cenderung bersifat bottom up dengan mekanisme pertama mengidentifikasi berbagai komponen yang menjadi bahan pembuatan keputusan dari seluruh komunitas sekolah kedua pengumpulan dan pemilihan komponen-komponen sesuai dengan skala prioritas ketiga mempersiapkan draft pembuatan keputusan untuk dibahas pada proses penetapan kebijakan

          (Wawancara dengan informan AR Oktober 2013)

          Kepala sekolah dalam pandangan guru sebagai seorang yang bijaksana

          dalam mengambil keputusan biasanya kepala sekolah mendengarkan masukan-

          masukan sebagai data untuk dianalisis Dalam membuat keputusan pada tingkat

          sekolah dalam kerangka MBS Pertama kepala sekolah berkonsultasi dengan

          komite sekolah yang terdiri dari kepala sekolah sendiri pengawas perwakilan

          guru orang tua siswa anggota masyarakat dan staf sekolah Kedua komite

          melakukan pengukuran kebutuhan sekolah Ketiga komite mengembangkan

          perencanaan tindakan yang mencakup tujuan dan sasaran yang terukur

          Keempat mengambil keputusan dengan mendengarkan saran-saran dan komite

          Sejak adanya MBS masyarakat bebas mengungkapkan unek-uneknya

          kepada pemerintah atau dalam hal ini penyelenggara pendidikan di sekolah yang

          diistilahkan dengan aspirasi arus bawah PSM sebagai salah satu pilar MBS

          merupakan wadah yang diakui pemerintah Tidak dapat dipungkiri yang namanya

          mengelola sebuah institusi pasti ada tantangan dan hambatan Untuk itu sebagai

          kepala maupun guru penyelenggara pendidikan harus peka mengamati fenomena-

          fenomena sosial yang terjadi dan menyangkut warga sekolah Jadi dalam

          mengatasi suatu persoalan harus didasarkan pada beberapa aspek yaitu

          menentukan skala prioritas masalahnya karena dengan mengetahui pokok

          79

          masalah maka kita tentunya dapat mengetahui substansi persoalannya sehingga

          jika semua informasi telah lengkap dan akurat barulah diputuskan

          Setiap keputusan yang diambil seringnya dilakukan melalui musyawarah hal ini sering saya melihat bahwa kepala sekolah tidak memaksakan keinginannya saja tapi dengan hasil musywarah setelah melalui proses dari bawah Keputusan menjadi salah satu pijakan pelaksanaan organisasi dan sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan

          (Wawancara dengan informan MHD Oktober 2013)

          Sebagaimana diuraikan pada beberapa komentar di atas bahwa

          musyawarah merupakan mekanisme pengambilan keputusan yang terbaik Dalam

          musyawarah tidak ada pihak yang diuntungkan maupun yang dirugikan yang ada

          adalah masing-masing pihak melahirkan suatu kesepakatan untuk satu tujuan

          dan kebaikan bersama Keputusan yang dibuat dari hasil musyawarah tentunya

          apapun konsekwensinya menjadi tanggungan bersama sebab semua akibatnya

          telah dipertimbangkan bersama-sama Keputusan berdasarkan musyawarah

          akan menjadi suatu program yang lebih fundamental untuk diaplikasikan karena

          telah disepakati oleh forum yang berkepentingan

          Setiap keputusan yang diambil sudah ada mekanismenya dengan

          mempertimbangkan hasil masukan dan hasil analisis yang juga

          dikonsultasikan kepada kami Kepala sekolah lebih bersifat mendengar

          dari pihak lain dan keputusan didasarkan atas pertimbangan itu namun

          kami menyerahkan akhirnya kepada beliau yang menentukan

          (Wawancara dengan informan SPR Oktober 2013 )

          Beberapa kepala sekolah telah melibatkan seluruh personil dalam

          menyusun perencanaan sehingga perencanaan yang dibuat dapat diterima oleh

          semua pihak dan menyangkut berbagai hal dengan pertimbangan yang matang

          80

          selanjutnya perencanaan tersebut dilaksanakan melalui berbagai metode demi

          optimalisasi pelaksanaan suatu rencana Apabila fungsi manajemen dilaksanakan

          maka akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja guru atau pegawai secara

          keseluruhan demi pencapaian tujuan organisasi sekolah

          Peranan kepala sekolah sebagai pengambil keputusan merupakan peran

          yang paling penting dari peranan yang lain seperti informasional dan

          interpersonal Ada empat peran sebagai pengambil keputusan yaitu enterpreneur

          artinya kepala sekolah berusaha memperbaiki penampilan sekolah Disturbance

          handler artinya memperhatikan gangguan yang timbul di sekolah Resource

          allocater artinya menyediakan segala sumber daya sekolah Negotiator roles

          artinya kepala sekolah harus mampu untuk mengadakan pembicaraan dan

          musyawarah dengan pihak luar (Wahyosumidjo 200294) Lebih lanjut

          menambahkan bahwa dalam pengambilan keputusan kepala sekolah berperan

          sebagai manajer artinya berperan dalam proses pendayagunaan seluruh sumber

          organisasi dan pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan

          Pada dasarnya seluruh kegiatan yang berlangsung dalam sebuah sekolah

          merupakan akibat atau konsekuensi dari berbagai keputusan yang diambil

          pimpinan Apakah pada akhirnya sekolah berhasil mencapai sasaran secara

          efisien atau sebaliknya mengalami kegagalan ditentukan oleh ketepatan dari

          berbagai keputusan yang diambil pimpinan

          Untuk mendukung proses pengambilan keputusan yang tepat setiap

          sekolah perlu memiliki sistem pengelolaan informasi yang baik karena setiap

          keputusan memerlukan dukungan informasi yang cepat tepat dan akurat

          81

          Kebutuhan sistem seperti itu semakin dirasakan ketika kita dihadapkan pada

          persaingan terbuka yang semakin ketat seperti sekarang ini

          Dukungan dari berbagai perangkat telekomunikasi dan teknologi

          informasi (hardware maupun software) sangat besar artinya dalam

          mengembangkan sistem informasi yang handal rapi dan fungsional Satu hal lagi

          yang perlu dikemukakan kaitannya dengan pengambilan keputusan ialah bahwa

          tingkat partisipasi anggota dalam pelaksanaan setiap keputusan yang diambil akan

          sangat menentukan keberhasilan pencapaian sasaran keputusan yang

          bersangkutan

          Oleh karena itu sangat bijaksana apabila pimpinan berusaha untuk sejauh

          mungkin mengambil keputusan yang bersifat kelompok dengan cara melibatkan

          bawahan sehingga tanggungjawab bawahan dalam mengimplementasikan

          keputusan tersebut semakin besar dalam interaksi antara kepala dengan guru-guru

          sebagai bawahan lebih terlihat sikap subjekti

          3 Proses Penetapan kebijakan

          Dalam mengambil suatu kebijakan kepala sekolah melaksanakan rapat

          khusus untuk menampung usulan dan aspirasi Sebelum diambil kebijakan

          terlebih dahulu disosialisasikan kepada warga sekolah untuk menampung aspirasi

          maka dibuatlah kebijakan sambil memantu perkembangannya Hal ini dikuatkan

          oelh informan kepala sekolah sebagai berikut

          Untuk menghasilkan kebijakan yang maksimal dalam kerangka MBS saya pastikan dulu untuk mendapatkan informasi yang cukupDalam mengimplementasikan MBS ada 4 lngkah yang saya lakukan antara lain 1)sekolah membentuk dewan sekolah yang terdiri dari kepala sekolah perwakilan guru orang tua siswa anggota masyarakat staf sekolah dan siswa2) selanjutnya dewan sekolah melakukan pengukuran kebutuhan

          82

          sekolah 3) dewan sekolah mengembangkan perencanaan tindakan yang mencakup tujuan dan sasaran dan 4) mengambil keputusan untuik membuat program-program untuk kemajuan sekolah

          (Wawancara dengan informan ID November 2013)

          Penerapan MBS sangat ditentukan oleh pola pikir dan sumber daya

          manusia yang menjalankannya butuh ide atau gagasan yang cemerlang dalam

          menjabarkan apa makna dari beberapa program MBS Untuk itu dalam

          penerapannya saya mempunyai 4 formulasi khusus 1)sekolah membentuk

          dewan sekolah yang terdiri dari kepala sekolah perwakilan guru orang tua siswa

          anggota masyarakat staf sekolah dan siswa artinya kita melakukan

          pengorganisasian terhadap beberapa potensi yang dianggap mampu membantu

          mengatasi atau mengerjakan kegiatan tersebut 2) selanjutnya dewan sekolah

          melakukan pengukuran kebutuhan sekolah dengan kata lain kita harus

          menginventarisir komponen apa saja yang kita butuhkan guna menghasilkan

          kebijakan tersebut 3) dewan sekolah mengembangkan perencanaan tindakan yang

          mencakup tujuan dan sasaran maksudnya adalah tim yang telah kita bentuk

          mengidentifikasi merencanakan dan menyusun tindakan yang akan dijalankan

          dengan tetap mempertimbangkan esensinya dan 4) mengambil keputusan untuik

          membuat program-program untuk kemajuan sekolah Yaitu kebijakan yang

          diterapkan nantinya merupakan kebijakan unggulan

          Melihat setiap keputusan yang sudah disepakati bersama sebagai bahan muasyawarah Mengundang khusus dan memusyawarahkannya setiap personil terkait terutama orang-orang penting pengambil kebijakan antara lain kepala sekolah SD ketua Komite Sebelum diambil kebijakan terlebih disosialisasikan kepada warga sekolah untuk menampung aspirasi Setelah mempertimbangkan usul dan aspirasi maka dibuatlah kebijakan sambil memantau perkembangannya

          83

          (Wawancara dengan informan MYS November 2013)

          Hasil keputusan yang telah menjadi sebuah kebijakan merupakan

          mekanisme yang harus pula dipatuhi oleh setiap anggota musyawarah atau pihak-

          pihak yang berkepentingan sebab sebelum keluarnya kebijakan tersebut telah

          diundang orang-orang yang mempunyai kepentingan pada lembaga tersebut

          seperti komite sekolah dan warga sekolah maupun masyarakat yang terkait baik

          secara formal maupun informal Namun pun begitu tetap saja kebijakan

          tersebut harus senantiasa dievaluasi implementasinya apakah masih relevan atau

          perlu dilakukan suatu perubahan

          Sebelum mengambil kebijakan biasanya kepala sekolah mengadakan rapat khusus untuk menampung usulan dan aspirasi kemudian dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan mendengarkan masukan-masukan dari peserta rapat yang kemudian diambil keputusan Setelah itu hasilnya disosialisasikan kepada semua warga sekolah

          (Wawancara dengan informan AA November 2013)

          Penulis melihat bahwa kepala sekolah juga sering mengadakan rapat

          internal antar kepala sekolah dan guru untuk menentukan hari dan tanggal serta

          siapa saja yang harus diundang dalam proses pengambilan suatu keputusan

          setelah semua disiapkan oleh pihak sekolah maka musyawarahpun dilakukan

          yang didahului dengan mendengarkan masukan dari para komite atau warga

          masyarakat serta pengawas pendidikan sebagai narasumber membahas penentuan

          kebijakan yang akan diputuskan Dan lahirlah sebuah konsensus atau keputusan

          bersama dan disosialisasikan kepada warga masyarakat maupun sekolah serta

          pihak-pihak yang terkait Ukuran kebijakan yang dibuat oleh kepala sekolah

          dalam rangka kepentingan bersama sehingga kepala sekolah dalam hal tertentu

          84

          mengkonsultasikannya kepada kami dan selalu kami dukung Setiap pengambilan

          kebijakan kami selalu diberi tahu hasilnya sambil memberi hasil manfaat dan

          mudaratnya

          Kebijakan kepala sekolah lahir dari hasil musyawarah Untuk itu sebagai

          guru kita berkewajiban menjalankan kebijakan itu sesuai dengan porsinya

          Dalam setiap pengambilan keputusan kepala sekolah senantiasa mencari

          masukan dari guru sehingga kami pun merasa bagian dari kebijakan tersebut

          Seluruh potensi pengambilan kebijakan diikutsertakan dalam musyawarah untuk diminta usulan dan aspirasi dari seluruh peserta rapatHasil pertimbangan yang matang dijadikan suatu kebijakan (Wawancara dengan informan MTF Oktober 2013)

          Pengawas kepala sekolah guru komite dan para anggota dan para

          undangan lainnya adalah merupakan potensi pengambilan sebuah keputusan Dari

          merekalah ide-ide cemerlang diharapkan lahir dalam proses pengambilan sebuah

          kebijakan Dan dari ide-ide cemerlang itulah beberapa diantaranya akan dijadikan

          sebagai ide pokok menentukan suatu kebijakan yang menjadi sebuah

          keputusanSebagai kepala sekolah ia senantiasa mengedepankan musyawarah dan

          konsultasi kepada komite sekolah Pembuatan keputusan dan proses penetapan

          kebijakan juga dilakukan berdasarkan masukan dari semua elemen sekolah

          Pola komunikasi yang dikembangkan pula bercorak terbuka dan

          berlangsung timbal balik sesuai dengan norma yang disepakati bersama Proses

          pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat bottom up

          melalui tahapan musyawarah dan rapat

          4 Membangun pola komunikasi

          Untuk mengetahui bagaimana kepala sekolah dalam membangun pola

          komunikasiyaitu dengan komunikasi dua arah antara orang lain dan dirinya

          85

          Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara dirinya

          dengan orang lain Maka dapat dilihat dari hasil wawancara dengan informan

          kepala sekolah sebagai berikut

          Saya melakukan komunikasi dua arah dengan baik dengan warga sekolah ataupun denga masyarakat Saya menjelaskan kepada semua stakeholder semua program yang saya telah sedang dan akan dilakukan agar dipahami oleh semua pihak

          (Wawancara dengan informan IRN Oktober 2013)

          Dalam penerapan MBS kepala sekolah dalam membangun komunikasi

          kepala sekolah senantiasa menginformasikan apa yang telah diraih oleh sekolah

          berupa prestasi-prestasi baik guru ataupun siswa sebagai akuntabilitas publik

          kepada stakeholder di luar sekolah

          Sebagaimana telah dijelaskan dalam juknis maupun mekanisme penerapan

          MBS bahwa sekolah harus transparan dalam manajemen pelajaran manajemen

          pembelajaran dan manajemen administrasi keuangan agar semua pihak tidak

          saling mencurigai dan pada akhirnya tercipta akselarasi antar kepala sekolah

          guru komite dan masyarakat secara luas

          Menurut saya kepala sekolah melakukan komunikasi dengan timbal balik baik yang terjadi antara kepala sekolah dengan guru dan staf ataupun antar mereka Kepala sekolah membangun pola komunikasi terbuka tetapi sesuai dengan norma yang disepakati bersama

          (Wawancara dengan informan MHRN Oktober 2013)

          Penulis melihat dari beberapa sekolah bahwa kepala sekolah dalam

          membangun komunikasi pola komunikasi yang dikembangkan bercorak terbuka

          dan berlangsung timbal balik sesuai dengan norma yang disepakati bersama Pola

          komunikasi berjalan dua arah (komunikatif) sehingga setiap masalah apapun

          86

          dapat dipecahkan bersama Bentuk komunikasi dijalankan secara dialogis dan

          multi arah dalam arti mengacu kepada potensi yang dimiliki oleh komite sekolah

          atau guru dan staf

          Menurut penulis komunikasi yang baik antar berbagai personil harus

          dikembangkan demikian rupa untuk mencapai hasil seoptimal mungkin Kurang

          komunikasi akan mengakibatkan kurangnya hasil yang dapat diwujudkan bahkan

          sering gagal dalam mencapai tujuan Dalam suatu sekolah yang hubungan

          antarpersonalnya kurang harmunis acuh tak acuh satu sama lain dalam berbagai

          masalah pendidikan karena setiap personil menghadapi masalah pekerjaannya

          masing-masing dan mencari alternatif pemecahan masalah tersebut sendiri-

          sendiri Alangkah berat dan tidak sejalannya pemecahan-pemecahan yang diambil

          masing-masing tersebut Karena itu kepala sekolah mempunyai kewajiban untuk

          membina komunikasi dengan sebaik-baiknya agar para guru mau dan mampu

          bekerja sama untuk meningkatkan kemampuan dan kinerjanya

          Kepala sekolah cukup komunikatif dalam menyampaikan segala hal yang berkaitan dengan kepemimpinannya Dia mampu memainkan peranannya sebagai seorang manajer atau pimpinan yang baik Komunikasi yang dipakai dua arah antara orang lain dan dirinya Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara dirinya dengan orang lain Bahkan dia minta dikritik apabila kurang pas bahkan dia membuka layanan surat baik terbuka atau pun rahasia asal sifatnya untuk membangun Dia berani dikoreksi ataupun dimintai saran dan pendapat

          (Wawancara dengan informan AGFR September 2013)

          Seorang kepala sekolah dituntut untuk memahami betul akan sistem

          hubungan komunikasi yang ada agar di dalam melaksanakan tugas-tugas

          senantiasa dapat memperkecil kemungkinan timbulnya hambatan yang merugikan

          dalam membina kerja sama dalam menyelenggarakan sekolah secara keseluruhan

          87

          Saya kira kepala sekolah sudah melakukan komunikasi yang cukup efektif berkaitan dengan berbagai hal Komunikasinya yang dipakai dua arah antara orang lain dan dirinya Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara dirinya dengan orang lain Bahkan dia minta dikritik apabila kurang pas bahkan dia membuka layanan surat baik terbuka atau pun rahasia asal sifatnya untuk membangun Dia berani dikoreksi ataupun dimintai saran dan pendapat

          (Wawancara dengan informan ZND Nopember 2013)

          Dari hasil wawancara dengan beberapa informan tersebut penulis

          melihat di beberapa sekolah bahwa pola komunikasi berjalan dua arah

          sehingga setiap masalah apapun dapat dipecahkan bersama Bentuk komunikasi

          dijalankan secara dialogis dan multi arah dalam arti mengacu kepada potensi

          yang dimiliki oleh komite sekolah atau guru dan staf

          Menurut penulis keterampilan komunikasi sangat penting bagi kepala

          sekolah karena hampir sebagian tugas dan pekerjaan kepala sekolah senantiasa

          melibatkan orang lain Komunikasi yang efektif akan sangat membantu

          keberhasilan organisasi secara keseluruhan

          Dalam pelaksanaan MBS pengembangan komunikasi antar personil yang

          sehat harus senantiasa dikembangkan baik oleh kepala sekolah maupun oleh guru

          dan personil lainnya Komunikasi yang terbina akan memberikan kemudahan dan

          keringanan dalam melaksanakan serta memecahkan pekerjaan di sekolah yang

          menjadi tugas bersama

          Seorang kepala sekolah harus membangun komunikasi terhadap

          bawahan yang dipimpinnya bahkan kepada siapa saja yang dianggap memiliki

          hubungan emosional apakah dia masyarakat atau dunia usaha yang kesemuanya

          itu merupakan aspek-aspek pendukung sebagai manager Komunikasi dua arah

          sangat diperlukan bagi seorang kepala sekolah agar terjadi interaksi yang lebih

          88

          interaktif sehingga apabila tercipta suasana keakraban maka potensi yang

          ada dapat dikembangkan demikian pula dengan persoalan akan dapat diatasi

          dengan bantuan semua pihak Pemimpin haruslah menyadari bahwa menjadi

          seorang pimpinan tidak sama menjadi seorang raja Tetapi pimpinan adalah

          seorang yang diserahi amanah oleh publik untuk sebuah institusi pendidikan

          yaitu sekolah

          5 Melakukan pengawasan

          Kepala sekolah meiliki tugas untuk melakukan pengawasan pembinaan

          atau bimbingan kepada guru dan tenaga kependidikan serta administrator

          Untuk mengetahui hal ini maka dapat dilihat dari hasil wawancara dengan

          informan 3 kepala sekolah sebagai berikut

          Dalam kaitannya kepala sekolah dengan supervisi pendidikan saya melakukan langkah-langkah antara lain Melaksanakan program supervisi melalui adanya program supervisi kelas dadakan (inspeksi) dan kegiatan ekstrakurikuler Supervisi dilakukan dengan membuat instrumen guna mengukur tingkat keberhasilannya Saya memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja guru dan karyawan maupun untuk pengembangan Sekolah Hasil supervisi dikomunikasikan agar menjadi timbal balik bagi kepentingan lembaga ataupun kepentingan peningkatan kualitas guru atau karyawan

          (Wawancara dengan informan SDR Oktober 2013)

          Penulis melihat dibeberapa sekolah bahwa dalam proses pengawasan yang

          dilakukan kepala sekolah berlangsung melalui evaluasi tugas mengajar

          persiapan permeriksaan mengajar dan evaluasi secara keseluruhan yang

          berkaitan dengan mutu pendidikan

          Sesuai perkembangan keadaan yang sudah demikian maju maka kepala

          sekolah sebagai pemimpin harus berwawasan luas dan memahami menghayati

          89

          dan melaksanakan fungsi dan kedudukannya sebagai Top Manager pada lembaga

          pendidikan formal itu Untuk itu sebelum tim supervisi akademik yang dalam hal

          ini pengawas sekolah datang sebaiknya sebagai tuan rumah harus membenahi diri

          dengan mengecek semua kelengkapan administrasi pembelajaran dan keuangan

          Dengan berbekal informasi dari hasil supervisi tahun lalu kita mendapat

          gambaran tentang keadaan yang terjadi sebelumnya untuk dijadikan bahan

          rujukan perubahan yang lebih baik ke masa mendatang

          Untuk menguatkan pernyataan yang disampaikan oleh informan kepala

          sekolah maka dapat dikutip hasil wawancara dengan informan yaitu

          Pengawasan terhadap sikap tingkah laku perbuatan atau kegiatan yang dilakukan guru dan staf secara wajar Norma-norma pengawasan sering disosialisasikan kepada guru staf dan seluruh siswa agar dapat dilaksanakan

          (Wawancara dengan informan AA Oktober 2013)

          Tingkat kemampuan berfikir yang dimiliki oleh kepala sekolah haruslah

          memiliki kecerdasan yang tinggi agar dapat menghubungkan antara bagian-bagian

          dari pengetahuannya dengan mudah dan menafsirkan kecenderungan-

          kecenderungan baik yang ada di internal sekolah maupun di luar sekolah Hal ini

          diperlukan dalam menganalisis data dan fakta yang muncul dan berkembang

          dalam lingkungan organisasi dan menafsirkan kecenderungan-kecenderungan

          yang akan terjadi sehingga mudah direspon diantisipasi untuk kepentingan warga

          sekolah

          Akan sesuai standar yang pertama dilakukan adalah dengan melihat kepada job yang diberikan kepada masing-masing berbeda antara guru dengan staf Kalau dipandang tugas pokoknya berjalan tak jarang ia

          90

          memberi semacam pujian dan bagi yang belum berjalan tertib ia memberi support atau memanggilnya dengan gayanya tersendiri sehingga tidak merasa tersinggung termasuk mengawasi dalam hal kecakapan tingkah laku dan sikapnya Terhadap siswa juga dilakukan dengan menerapkan tata tertib yang harus diikuti antara hak siswa dan kewajiban siswa sehingga siswa mempunyai hak dan kewajiban yang tentunya berbeda halnya dengan warga sekolah lainnya

          (Wawancara dengan informan BST Oktober 2013)

          Kepala sekolah harus pula memiliki kemampuan untuk mengendalikan

          perasaannya dalam menghadapi hambatan-hambatan atau masalah-masalah

          terutama pada saat-saat kritis yang dihadapi sekolah Jadi kepemimpinan berarti

          kemampuan untuk mempengaruhi menggerakkan dan mengarahkan orang lain

          untuk mencapai suatu tujuan tertentu Dengan demikian pengertian

          kepemimpinan akan timbul dimanapun asalkan unsur-unsurnya terpenuhi yaitu

          Orang-orang yang mempengaruhi menggerakkan atau mengarahkan yang

          disebut pemimpin termasuk penerapan tata tertib kepada siswa agar sejak dini

          siswa mengetahui hak dan kewajibannya

          Pengawasan terhadap sikap tingkah laku perbuatan atau kegiatan yang dilakukan guru dan staf secara wajar Aturan-aturan pengawasan sering disosialisasikan kepada guru staf dan seluruh siswa agar dapat dilaksanakan sesuai standar

          (Wawancara dengan informan SPROktober 2013 )

          Kepala sekolah sebagai manajer pendidikan harus mampu menguasai dan

          memiliki keterampilan berkomunikasi demi kelancaran pelaksanaan tugas-

          tugasnya Disamping itu harus mampu memahami kondisi dan kemampuan yang

          dimiliki sipenerima pesan agar semua aturan yang dibuat baik oleh pemerintah

          91

          secara umum maupun tata tertib sekolah dapat diterima dengan dan dilaksanakan

          dengan penuh dedikasi oleh semua warga sekolah sesuai porsinya

          Maka berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan tersebut di

          atas maka dapat dikatakan bahwa kepala sekolah sebagai supervisor dalam

          melakukan pengawasan ia mampu melaksanakan program-program pengawasan

          lewat supervisi untuk meningkatkan kinerja guru dan karyawan sekolah dan

          menjadi feed-back bagi kepentingan sekolah Sebagai supervisor maka kepala

          sekolah berkewajiban untuk memberikan pembinaan atau bimbingan kepada para

          guru dan tenaga kependidikan

          Tentunya sebelum melakukan pembinaan kepada orang lain kepala

          sekolah terlebih dahulu membina diri sendiri supervisi ini dapat dilakukan di

          dalam kelas Hasil kerja supervisi itu kemudian dikomunikasikan dengan pihak

          terkait untuk menjadi bahan perbaikan bagi guru maupun untuk kepentingan

          sekolah

          Kepala sekolah juga telah melaksanakan fungsi dan tugasnya sebagai

          seorang manajer ia mampu menyusun program dan mengoptimalkan seluruh

          sumber daya yang ada Karena kepala sekolah bukan hanya sebagai pemimpin

          saja seperti yang telah dikemukakan di atas Sebagai seorang manajer kepala

          sekolah juga memerankan fungsi manajerial dengan melakukan proses

          perencanaan pengorganisasian menggerakkan dan pengawasan

          Proses pengawasan berlangsung melalui evaluasi tugas mengajar

          persiapan pemeriksaan mengajar dan evaluai secara keseluruhan yang berkaitan

          dengan mutu pendidikan Proses aktualisasi idesaran antara lain berupa

          92

          penampungan aspirasi musyawarah langsung dan evaluasi substansi ide atau

          saran

          6 Memberikan Motivasi Dan Membangun Suasana Kerja Yang Kondusif

          Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru tenaga

          kependidikan dan administratir sangat penting sehingga mereka bersemangat

          dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka meningkatkan mutu

          pendidikan Motivasi bisa diberikan dalam bentuk hadiah atau hukuman baik

          fisik maupun non-fisik Dalam memberikan motivasi kepala sekolah

          mempertimbangkan rasa keadilan dan kelayakan karena hal ini penting bagi

          kepala sekolah unutk menciptakan iklim yang kondusif Untuk mengetahui hal ini

          dapat dilihat dari hasil wawancara dengan informan ID yaitu

          Saya sebagai kepala sekolah dalam kaitannya dengan pemberian motivasi diantaranya dengan memberikan penghargaan baik berupa materil maupun immateril kepada guru staf yang berprestasi Saya juga mendorong guru atau staf untuk selalu mengembangkan diri melalui penyediaan bukudan pelatihan Tapi saya tidak segan menegur dan memberikan sanksi sesuai dengan tingkat kesalahan agar tujuan dapat tercapai

          (Wawancara dengan informan ID Oktober 2013)

          Penulis melihat bahwa kepala sekolah dalam melaksanakan fungsinya

          sebagai seorang motivator sering memberikan motivasi baik berupa fisik maupun

          psikis Kepala sekolah tidak pelit memberikan penghargaan berupa pujian bila

          melihat bawahannya mengerjakan tugas dengan baik dan juga menyampaikan

          teguran secara terhormat untuk perbaikan Berkaitan perannya sebagai motivator

          93

          kepala sekolah mampu mengatur lingkungan sekolah dan menciptakan hubungan

          kerja yang harmonis dan kondusif

          Seorang kepala sekolah dituntut untuk memahami betul akan sistem

          hubungan komunikasi yang ada agar di dalam melaksanakan tugas-tugas

          senantiasa dapat memperkecil kemungkinan timbulnya hambatan yang merugikan

          dalam membina kerja sama dalam menyelenggarakan sekolah secara keseluruhan

          Kepala sekolah harus kreatif dan mampu memiliki ide-ide dan inisiatif yang

          menunjang perkembangan sekolah Ide kreatifnya dapat digunakan untuk

          membuat perencanaan melaksanakan program pengajaran dan melaksanakan

          pengawasan dan pembinaan serta evaluasi dalam meningkatkan proses belajar

          mengajar Jadi jika kesemua hal tersebut berjalan dengan selaras maka seorang

          kepala sekolah juga harus menunjukkan penghargaannya dihadapan warga

          sekolah apakah dengan memberikan apresiasi positif atau pemberian paket

          hadiah Menanggapi hasil wawacara dengan informan tersebut di atas menurut

          penulis motivasi yang dilakukan oleh kepala sekolah dengan memberikan

          penghargaan ini sangat penting untuk meningkatkan profesionalismne tenaga

          kependidikan dan untuk mengurangi kegiatan yang kurang produktif

          Melalui penghargaan ini para tenaga kependidikan dapat dirangsang untuk

          meningkatkan profesionalisme kerjanya secara positif dan produktif Pelaksanaan

          penghargaan dapat dikaitkan dengan prestasi tenaga kependidikan secara terbuka

          sehingga mereka memiliki peluang untuk meraihnya Kepala sekolah harus

          berusaha menggunakan penghargaan ini secara tepat efektif dan efisien untuk

          menghindari dampak negatif yanmg ditimbulkannya

          94

          Selanjutnya hasil wawancara dengan informan guru yaitu

          Tercipta suasana kerja yang penuh kekeluargaan yaitu adanya saling percaya saling menghormati dan saling menghargai seluruh komunitas sekolah selalu kompak dan solid dalam mengusung keberhasilan sekolah untuk mencapai tujuan Kepala sekolah tidak enggan memberikan pujian terhadap hasil kerja yang maksimal tetapi juga tidak canggung dalam menyampaikan kritik terhadap hasil kerja yang belum optimal Kepala sekolah terus mendorong prestasi sempurna para guru dan staf sesuai kemampuan masing-masing

          (Wawancara dengan informan AHFD Oktober 2013)

          Untuk menjaga normalisasi organisasi maka kepala sekolah harus berperan

          aktif dalam membangun komunikasi dengan guru-guru atau pegawai agar

          lingkungan sekolah secara internal dapat berjalan tanpa adanya masalah-masalah

          yang dapat mengganggu proses belajar mengajar Dengan adanya komunikasi

          yang aktif antara guru-guru pegawai dan kepala sekolah akan menyebabkan

          masalah-masalah yang ada dapat diselesaikan dengan cepat sehingga tidak

          mempengaruhi proses pelaksanaan belajar mengajar di sekolah tersebut Dengan

          kata lain kepala sekolah harus objektif dan berimbang dalam menerapkan

          kebijakan dan wewenangnya di sekolah serta membagi tugas kepada bawahan

          sesuai dengan porsi dan kompetensinya

          Kepala sekolah tidak enggan memberikan penghargaan terhadap hasil kerja yang maksimal tetapi juga tidak segan dalam hal mengkoreksi terhadap guru atau karyawan yang lainnya bila melihat hal yang kurang sesuai Kepala sekolah terus mendorong prestasi para guru dan staf sesuai kemampuan masing-masing Kepala sekolah juga berusaha menciptakan suasana kerja yang penuh kekeluargaan yaitu adanya saling percaya saling menghormati dan saling menghargai

          (Wawancara dengan informan MLG Oktober 2013 )

          95

          Kepala sekolah mengembangkan pepatah ing ngarso sung tulodo ing madya mangun karso dan tut wuri handayani sehingga semuanya berjalan bersama dan kerja bersama sehingga hasilnya pun hasil bersama Kepala Sekolah selalu memberi motivasi kepada seluruh potensi yang ada dengan memberi dukungan menumbuhkan kemampuan percaya diri Dengan tampilnya kepercayan diri seluruh kegiatan menjadi tidak canggung untuk dilaksanakan Tidak segan-segan sekali-kali kepala sekolah memberikan pujian terhadap hasil kerja yang dicapainya Kepala sekolah menciptakan suasana yang sejuk dan tenang dan belum pernah ada gejolak jika ada sesuatu hal yang kurang pas ada mekanismenya tersendiri Kepala sekolah menciptakan suasana bahwa di tempat ini kita bekerja dan di tempat ini juga modal ibadah serta di tempat ini kita hidup sehingga tidak ada hal yang membuat tidak nyaman Maka dibangunlah suasana kebersamaan yang penuh kekeluargaa

          (Wawancara dengan informan SPR Oktober 2013)

          Kepala sekolah adalah sosok pemimpin yang terpandang di lingkungan

          masyarakat sekolah ia juga merupakan pusat tauladan bagi masyarakat sekolah

          dan warga masyarakat di sekitar sekolah Karena itu penampilan kepala sekolah

          harus berperan kreatif dan aktif untuk mengembangkan kebudayaan yang menjadi

          tauladan bagi masyarakat sekitarnya Tingkat kemampuan seorang kepala sekolah

          dalam melaksanakan fungsinya atau tugas-tugas jabatannya itulah yang akan

          menentukan apakah ia dapat menjadi administrator pendidikan di sekolah yang

          bertanggngjawab terhadap pelaksanaan perogram pembelajaran dan pendidikan

          Seorang kepala sekolah harus berani mengatakan yang benar adalah benar dan

          yang salah adalah salah Agar proses inovasi di sekolah dapat berjalan dengan

          baik kepala sekolah perlu dan harus bertindak sebagai pemimpin (leader) dan

          bukan bertindak sebagai bos Seorang pemimpin terkadang menerima masukan

          dari bawahannya melalui diskusi sedangkan seorang bos terkadang memberikan

          perintah kepada bawahannya dan biasanya tidak mau menerima masukan dari

          96

          bawahannya Dengan demikian maka kekeluargaan yang kondusif akan senantiasa

          terpelihara bagi semua warga sekolah dan akan menjadi tradisi turun temurun

          Sebagai motivator maka kepala sekolah harus selalu memberikan

          motivasi kepada guru tenaga kependidikan dan adminnistrator sehingga mereka

          bersemangat dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka

          meningkatkan mutu pendidikan Motivasi bisa diberikan dalam bentuk hadiah

          atau hukumanbaik fisik maupun non fisiknamun dalam memberikan motivasi ini

          harus dipertimbangkan rasa keadilan dan kelayakannya Dalam hal ini penting

          bagi kepala sekolah untuk menciptakan iklim kondusif ( Nurkolis2005121-122)

          Keterampilan komunikasi sangat penting bagi kepala sekolah karena

          hampir sebagian tugas dan pekerjaan kepala sekolah senantiasa melibatkan orang

          lain Komunikasi yang efektif akan sangat membantu keberhasilan organisasi

          secara keseluruhan

          D Pembahasan

          Kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di

          Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa merupakan suatu hal yang harus

          dilaksanakan dan tidak terpisahkan sesuai dengan konsep dan karakteristik MBS

          MBS yang mengetengahkan prinsip-prinsip yang demokratis partispatif

          dan akuntabilitas pada hakekatnya merupakan desentralisasi kewenangan yang

          lebih besar dalam mengelolah sekolahnya sehingga sekolah lebih mandiri lebih

          berdaya dalam mengembangkan program yang disesuaikan dengan potensi yang

          dimilikinya Berdasarkan pengamatan peneliti bahwa para kepala sekolah dasar di

          kecamatan Manuju dalam menerapkan kepemimpinan dalam pekerjaan dengan

          97

          subdimensi membangun profesional kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan

          kewenangan kepada bawahannya sesuai dengan job description Dalam proses

          pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat botton up dan

          melalui tahapan-tahapan musyawarah dan rapat pola komunikasi bercorak

          terbuka dan berlangsung timbal balik sesuai dengan norma yang telah disepakai

          bersama Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru dan

          tenaga kependidikan dan administratif sangat penting sehingga mereka

          bersemangat dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka

          meningkatkan mutu pendidikan

          Konsep MBS diharapkan dapat menciptakan pemimpin yang dapat memimpin

          membimbing mengontrol perilaku dan perasaan orang lain di bawah

          kepengawasannya dalam melaksanakan tugas sebagai pemimpin (leadership) di

          sekolah Kepala sekolah merupakan guru yang memiliki kompetensi tinggi dan

          diberi tanggung jawab sebagai pemimpin di satuan pendidikan tertentu Pada

          tanggungjawab seorang pemimpin dalam hal ini kepala sekolah melekat

          keterampilan-keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin

          kependidikan seperti dikemukakan oleh Tim Dosen AP UPI Bandung (2012125)

          Keterampilan-keterampilan tersebut adalah 1) keterampilan dalam memimpin 2)

          keterampilan dalam hubungan insani 3) keterampilan dalam proses kelompok 4)

          keterampilan dalam administrasi personil dan 5) keterampilan dalam menilai

          Pada akhirnya dalam diri seorang pemimpin melekat tuntutan kompetensi-

          kompetensi yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

          98

          Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 yakni kompetensi kewirausahaan kompetensi

          supervisi kompetensi manejerial kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian

          Peneliti melihat bahwa para kepala sekolah dasar di Kecamatan Manuju

          telah memiliki keterampilan seperti yang disebutkan di atas Keterampilan dalam

          memimpin tampak dalam pertemuan-pertemuan rutin yang dilaksanakan di

          berbagai kesempatan baik dalam perencanaan pelaksanaan maupun evaluasi

          kegiatan Membagi dan menyerahkan tanggungjawab juga dilakukan dalam

          berbagai kegiatan dan kesempatan misalnya dalam rapat pembagian tugas

          mengajar Pemberdayaan guru tata usaha sekolah secara maksimal sesuai dengan

          bidang yang ditangani (kesiswaan sarana prasarana kurikulum dan hubungan

          masyarakat) bukti bahwa pekerjaan tidak ditangani sendiri Keterampilan dalam

          hubungan insani yang ada dalam diri kepala sekolah terungkap dalam sikap saling

          menghargai Sikap penghargaan ditunjukkan oleh kepala sekolah dengan

          perlakuan yang wajar dan penuh sikap hormat kepada bawahan Pada waktu-

          waktu tertentu bahkan setiap hari beliau menyempatkan diri untuk bergabung

          bersama-sama guru di ruang guru atau dengan staf tata usaha di tata usaha

          Kesempatan itu digunakan untuk sekedar menyapa minum atau baca koran

          bersama Ada keakraban dalam kekerabatan yang dibangun oleh kepala sekolah

          Beliau meupakan pribadi yang luwes ini berarti kepala sekolah telah

          melaksanakan peran dan fungsinya sebagai educator leader dan motivator

          Untuk mengimplementasikan MBS secara efektif dan efisien kepala

          sekolah perlu memiliki pengetahuan kepemimpinan perencanaan dan pandangan

          yang luas tentang sekolah dan pendidikan Wibawa kepala sekolah harus

          99

          ditumbuhkembangkan dengan meningkatkan sikap kepedulian semangat belajar

          disiplin kerja keteladanan dan hubungan manusiawi sebagai model perwujudan

          iklim kerja yang kondusif Lebih lanjut kepala sekolah dituntut untuk melakukan

          supervisi kelas membina dan memberikan saran-saran positif kepada guru

          (Mulyasa 200457)

          Tuntutan kemandirian dalam pengelolaan sekolah merupakan tuntutan

          yang mendesak untuk dilakukan Kemandirian pengelolaannya bagi peneliti

          merupakan indicator tersendiri dari keberhasilan pelaksanaan MBS Prinsip

          pengelolaan murni dan otonom tanpa ketergantungan sama sekali merupakan

          suatu kemustahilan Sekolah dasar di Kecamatan Manuju dalam beberapa hal

          masih bergantung kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah Tidak

          dipungkiri sama sekali ketergantungan itu menjadi semakin kuat manakala

          kepemimpinan tidak terlaksana dengan baik Sehingga peneliti menganggap

          bahwa implementasi MBS di Kecamatan Manuju sudah sesuai dengan

          konsepkarakteristik MBS

          100

          BAB V

          KESIMPULAN DAN SARAN

          Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan kepemimpinan kepala

          sekolah dalam penerapan Manajemen Berbasis Sekolah di Sekolah Dasar

          Kecamatan Manuju Kab Gowa dapat dikemukakan sebagai berikut

          A Kesimpulan

          1 Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan Manajemen Berbasis

          Sekolah yang meliputi Kepala sekolah sebagai

          a Edukator yaitu kepala sekolah telah dan sedang dan terus melakukan

          bimbingan pengarahan kepada guru dan siswa dalam melaksanakan tugas

          atau kewajibannya serta selalu berusaha mengembangkan profesionalisme

          pendidik dan menjadi tauladan yang baik dalam berbagai hal

          b Leader yaitu kepala sekolah menampilkan pribadinya sebagai seorang

          pemimpin memiliki visi dan misi mampu berkomunikasi dan mengambil

          keputusan

          c Motivator yaitu kepala sekolah sering memberikan motivasi baik berupa

          dalam bentuk fisik maupun psikis

          2 Penerapan MBS di Sekolah Dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

          kepala sekolah dalam berbagai hal membangun komitmen bersama yaitu

          Kekompakan Kebersamaan dan Kekeluargaan (3 K) terhadap sasaran

          organisasi dan memberikan kewenangan berupa kepercayaan kepada para

          pengikutnya yaitu guru staf dan karyawan untuk mencapai sasaran

          101

          Jalannya organisasi bukan digerakan oleh birokrasi tetapi oleh

          kesadaran bersama hal ini sejalan dengan karakteristik MBS dimana

          kewenangan sekolah dalam pengelolaan sangat luas juga adanya partisipasi

          aktif dari stakeholder Namun tidak dipungkiri bahwa prinsip pengelolaan

          murni dan otonom tanpa ketergantungan sama sekali dari pemerintah pusat

          dan pemerintah daerah merupakan hal suatu kemustahilan apalagi jika

          kepemimpinan kepala sekolah tidak terlaksana dengan baik

          B Saran-Saran

          1 Kepada para kepala sekolah dasar di Kecamatan Manuju Kab Gowa pada

          umumnya dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk terus

          mengembangkan lembaga yang dipimpinnya Disarankan agar prestasi yang

          sudah dicapai sekarang ini dapat didesiminasikan kepada sekolah lain

          sehingga kehadiran sekolah dasar ini dapat memberikan kontribusi yang

          positif bagi kemajuan lingkungan di sekitarnya

          2 Kepada para kepala sekolah disarankan untuk menjadikan hasil penelitian ini

          sebagai salah satu pedoman dalam memimpin sekolahnya Perlu kiranya

          dikembangkan MBS yang sehat sesuai dengan tujuan diterapkannya MBS

          serta karakteristik MBS

          3 Kepada birokrasi disarankan agar selalu memantau kinerja kepala sekolah

          serta perkembangan penerapan MBS di wilayahnya karena pada dasarnya

          dewan pendidik (kepala sekolah guru) memiliki potensi yang cukup tinggi

          untuk berkreasi dan meningkatkan kinerja namun banyak factor yang

          menghambat mereka dalam mengembangkan berbagai potensinya secara

          optimal Oleh karena itu sangat dirasakan perlunya pembinaan yang kontinu

          dan berkesinambungan dengan program yang terarah dan sistematis terhadap

          para guru dan personil pendidikan lain di sekolah

          102

          DAFTAR PUSTAKA

          Anwar 2003 Perilaku dalam Pencapaian Tujuan Organisasi Bulan Bintang

          Jakarta

          Arcaro 2006 Transformasi Sekolah Bermutu Terpadu P T Sarana Panca Karya Bandung

          Budiningsih 2004 (Tesis) Pengaruh Kepemimpinan Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten

          Depdiknas 2007 Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah Direktorat Pendidikan Menengah Umum Jakarta

          Dharma 2000 Kepemimpinan adalah Proses Mempengaruhi Kegiatan Gema Media Jakarta

          Ditjen Kelembagaan Agama Islam 2004 Buku Pedoman MBS Balitbang Jakarta

          Djatmiko 2002 Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan AV Publisher Jakarta

          FachruddinJSPareke 2004 Jurnal Kepemimpinan Transformasional dan Prilaku Kerja bawahan

          Hamalik Oemar 1991 Manajemen dan Organisasi Gramedia Jakarta

          HandokoTHani 1999 Manajemen edisi 2 BPPEPustaka Karya Jakarta

          Marjohan 2007 Artikel Tanggung jawab Kepala Sekolah atas Mutu Pendidikan wwwedu-artcies-com

          MBE 2007 Jurnal Peran Kepala Sekolah dan Komite Sekolah http Imberprojectnetmbe 59html

          Moleong Lexy J 2011 Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja

          Mulyasa Emco 2002 Manajemen Berbasis Sekolah tentang Konsep Strategi dan Implementasi PT Remaja Rosdakarya Bandung

          Mulyasa Emco 2004 Manajemen Berbasis Sekolah Rosadakarya Bandung

          Mulyasa Emco 2011 Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Jakarta Bumi Aksara

          103

          Northouse (2001) Transformational leadershipThe Transformation of Managers and associatis

          Nurkolis 2005 Manajemen Berbasis Sekolah PT Gramedia Widiasarana Indonesia Jakarta

          Pareka FachruddinJS 2004 Jurnal Kepemimpinan Transformasional dan Prilaku Kerja Bawahan

          Pawar dan Eastman 1997 Penelitian tentang Kepemimpinan Transformasional

          Permendiknas RI Nomor 13 Tahun 2007 tentang Kompetensi Kepala Sekolah

          Pidarta 1988 Hambatan-hambatan dalam pengembangan pendidikan Kencana Predana Media Group Jakarta

          PP Nomor 33 Tahun 2004 tentang Kewenangan Pemerintah Pusat dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom

          Rohiat 2010 Manajemen Sekolah tentang Teori Dasar dan Praktek PT Reftika Aditama Bandung

          Santoso Thomas B 2001 Jurnal Manajemen Sekolah di Masa Kini

          Setznick 1982 Organization Structure and Process

          Siagian Sondang P 1994 Manajemen Strategik Bumi Aksara Bandung

          Stoner James AF 1982 Managementsixth edition Mc Graw-Hill Book Company New York

          Sudaryanto 2005 (Tesis) Pengaruh Pola Kepemimpinan terhadap Kinerja guru dalam Kerangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Jawa Timur

          Sugiyono 2003 Indikator Kinerja PT Gramedia Jakarta

          Sugiyono 2009 Memahami Penelitian kualitatif Bandung Alfabeta

          Sujoko 2006 (Tesis) Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Lingkungan kerja dalam Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah terhadap Kinerja SMU Negeri 5 Sukoharjo

          Suryadi 2009 Manajemen Mutu Berbasis Sekolah tentang Konsep dan Aplikasi PT Sarana Panca Karya Nusa

          Tim Dosen Administrasi Pendidikan 2012 Manajemen Pendidikan Alfabeta Bandung

          104

          Umar 2002 Komponen dan Aspek Kinerja Angkasa Bandung

          Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Direktorat Depdiknas Jakarta

          Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Desentralisasi Pengelolaan Pendidikan Direktorat Depdiknas Jakarta

          Wahyudi 2009 Kepemimpinan Kepala Sekolah Bandung Alfabeta

          Wahyusumidjo 2002 Peranan Kepala Sekolah Sebagai Pengambil Keputusan Rosdakarya Bandung

          Xaviery 2007 Jurnal Benarkah Wajah Sekolah Ada pada Kepala Sekolahwwwtikkysuwantiknowordpresscom

          • Sampulpdf (p1-7)
          • Scan Berkaspdf (p8-10)
          • TESIS HJ JUMIATIpdf (p11-114)

            b Tujuan dan Alasan Menerapkan MBShelliphelliphelliphelliphelliphellip 30

            c Strategi Implementasi MBS helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip31

            d Karakteristik Manajemen Berbasis Sekolahhelliphelliphelliphelliphelliphellip36

            B Kerangka Pikirhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 47

            C Definisi Operasional Variabelhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip49

            BAB III METODE PENELITIANhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip53

            A Desain dan Jenis Penelitianhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip53

            B Lokasi dan Waktu Penelitianhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip53

            C Fokus Penelitian dan Informan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 53

            1 Fokus Penelitianhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 53

            2 Informanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 54

            D Jenis dan Sumber Datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 55

            E Teknik Pengumpulan Datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 56

            F Teknik Analisis Datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 56

            BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANhelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 58

            A Deskripsi Lokasi Penelitianhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 58

            1 Gambaran tentang keadaan sekolah dasar di Kecamatan

            Manujuhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 58

            2 Kepala sekolahhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 59

            a Kepala Sekolah sebagai Edukatorhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 59

            b Kepala Sekolah selaku PimpinanLeaderhelliphelliphelliphelliphelliphellip60

            c Kepala Sekolah sebagai Motivatorhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 60

            B Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan MBShelliphelliphellip62

            C Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah pada Sekolah Dasar di

            Kecamatan Manujuhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 71

            1 Pelimpahan dan Distribusi Kewenanganhelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 71

            2 Mekanisme Pembuatan Keputusanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 75

            3 Proses Penetapan Kebijakanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 81

            4 Membangun Pola Komunikasihelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 84

            5 Melakukan Pengawasanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 88

            6 Memberikan Motivasi dan Membangun Suasana Kerja

            yang Kondusifhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 92

            D Pembahasanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 96

            BAB V KESIMPULAN DAN SARANhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 100

            A Kesimpulanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 100

            B Saranhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 101

            DAFTAR PUSTAKAhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 102

            LAMPIRAN-LAMPIRAN

            1

            BAB I

            PENDAHULUAN

            A Latar Belakang

            Pendidikan merupakan salah salah satu aspek pembangunan dan sekaligus

            syarat mutlak untuk mewujudkan pembangunan nasional Oleh karena itu

            pendidikan memiliki posisi strategis dalam segala segi pembangunan bangsa

            khusus pada upaya pengembangan sumber daya manusia Dewasa ini keunggulan

            suatu bangsa tidak lagi ditandai dengan melimpahnya kekayaan alam melainkan

            keunggulan sumber daya manusia (SDM) Mutu SDM berkorelasi positif dengan

            mutu pendidikan

            Pidarta (1988) mengemukakan bahwa hambatan utama dalam

            pengembangan pendidikan bukan pada aspek keuangan tetapi berada pada aspek

            mamajemen Manajemen pendidikan merupakan salah satu factor yang perlu

            mendapat perhatian dari berbagai pihak dalam meningkatkan mutu pendidikan

            Manajemen merupakan ilmu kiat seni dan profesiOleh karena itu upaya

            memperbaiki mutu pendidikan harus dimulai dari perbaikan manajemen

            pendidikan Sejalan dengan itu Hamalik (1991) menyatakan bahwa manajemen

            adalah suatu kekuatan dalam organisasi mengatur atau mengkoordinasikan

            kegiatan Suatu proses di mana sumber-sumber yang semula tidak berhubungan

            dengan yang lainnya lalu diintegrasikan menjadi suatu system yang menyeluruh

            untuk mencapai tujuan organisasiDari beberapa pendapat tersebut maka

            kepemimpinan dalam manajemen pendidikan merupakan factor kunci

            2

            keberhasilan suatu organisasi Maju mundurnya suatu organisasi banyak

            dipengaruhi oleh factor kepemimpinannya

            Bukti-bukti empiric bahwa kelemahan system pendidikan di Indonesia

            adalah lemahnya dalam manajemen pendidikan baik pada level makro meso

            maupun mikro Padahal peningkatan mutu pendidikan tidak terjadi begitu saja

            Mutu yang diinginkan harus direncanakan dan wajib menggunakan pendekatan

            yang sistimatis dengan menggunakan proses perencanaan yang matang

            Munculnya paradigmamodel baru tentang manajemen berbasis sekolah

            (MBS) yang bertumpu pada penciptaan iklim yang demokratisasi dan pemberian

            kepercayaan yang lebih luas kepada sekolah untuk menyelenggarakan pendidikan

            secara efisien dan berkualitas Dengan demikian dapat mendorong

            profesionalisme guru dan kepala sekolah dalam peranannya sebagai manajer

            maupun pemimpin pendidikan di sekolah Hal ini sangat memungkinkan dengan

            dikeluarkannya UU Pemerintah No 22 Tahun 1999 selanjutnya diubah dengan

            UU No32 Tahun 2004 yaitu Undang-Undang Otonomi Daerah yang kemudian

            diatur oleh PP No 33 Tahun 2004 yaitu adanya penggeseran kewenangan dan

            pemerintah pusat ke pemda dalam berbagai bidang termasuk bidang pendidikan

            Pola bidang pendidikan di atas oleh UU No20 Tahun 2003 tentang sistem

            pendidikan nasional dengan pasal 51 menyatakan pengadaan satuan pendidikan

            anak usia dini pendidikan dasar dan pendidikan menengah didasarkan pada

            standar pelayanan minimum dengan prinsip MBS Kepemimpinan adalah cara

            seseorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan agar mau bekerja sama dan

            bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi Kepemimpinan akan

            berjalan secara efektif dan efisien apabila dilaksanakan oleh pemimpin yang jujur

            3

            bertanggung jawab transparan cerdas memahami tugas dan kewajibannya

            memahami anggotanya mampu memotivasi dan berbagai sifat baik yang terdapat

            dalam diri seorang pemimpin Ia sadar bahwa pemimpin memiliki arti sebagai

            kemampuan untuk memengaruhi dirinya sendiri dan orang lain melalui

            keteladanan nilai-nilai serta prinsip yang akan membawa kebahagiaan dunia dan

            akhirat Seorang yang mendapat amanah sebagai eksekutif dan menunjukkan

            nilai-nilai moral tersebut sehingga mereka akan memimpin berdasarkan prinsip

            (principle centered leadership) Bagi seorang muslim memimpin berarti

            memberikan arah atau visi berdasarkan nilai-nilai ruhaniah Mereka menampilkan

            diri sebagai teladan dan memberikan aspirasi bagi bawahannya untuk

            melaksanakan tugas sebagai keterpanggilan Ilahi Sehingga mereka memimpin

            berdasarkan visi atau mampu melihat dan menjangkau ke masa depan (visionary

            leadership)

            Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang menentukan kesuksesan

            implementasi MBS Sebagaimana dikemukakan oleh Nurkolis setidaknya ada

            empat alasan kenapa diperlukan figur pemimpin yaitu

            1) Banyak orang memerlukan figur pemimpin

            2) Dalam beberapa situasi seorang pemimpin perlu tampil mewakili

            kelompoknya

            3) Sebagai tempat pengambilalihan resiko bila terjadi tekanan terhadap

            kelompoknya

            4) Sebagai tempat untuk meletakkan kekuasaan

            Minarti (201265) menyatakan bahwa MBS memberikan keleluasaan

            kepada sekolah untuk mengelola potensi yang dimiliki dengan melibatkan semua

            4

            unsure stakeholder untuk mencapai peningkatan kualitas sekolah tersebut Karena

            sekolah memiliki kewenangan yang sangat luas itu maka kehadiran figure

            pemimpin menjadi sangat penting Kepemimpinan yang baik tentunya sangat

            berdampak pada tercapainya tujuan organisasi karena pemimpin memiliki

            pengaruh terhadap kinerja yang dipimpinya Kemampuan untuk mempengaruhi

            suatu kelompok untuk mencapai tujuan merupakan bagian dari kepemimpinan

            Konsep kepemimpinan erat sekali hubungannya dengan konsep kekuasaan

            Dengan kekuasaan pemimpin memperoleh alat untuk mempengaruhi perilaku para

            pengikutnya Terdapat beberapa sumber dan bentuk kekuasaan yaitu kekuasaan

            dengan paksaan legitimasi keahlian penghargaan referensi informasi dan

            hubungan

            Sekolah adalah organisasi yang kompleks dan unik sehingga memerlukan

            tingkat koordinasi yang tinggi Oleh sebab itu kepala sekolah yang berhasil yaitu

            tercapainya tujuan sekolah serta tujuan dari para individu yang ada di dalam

            lingkungan sekolah harus memahami dan menguasai peranan organisasi dan

            hubungan kerja sama antara individu Untuk membantu para kepala sekolah di

            dalam mengorganisasikan sekolah secara tepat diperlukan adanya satu esensi

            pemikiran yang teoritis hierarki kewibawaan dan mekanisme demi pencapaian

            kordinasi di lingkungan sekolah Kepala sekolah perlu juga memahami teori

            organisasi formal yang akan bermanfaat untuk menggambarkan (depict) hubungan

            kerja sama antara struktur dan hasil (outcomes) sebuah sekolah

            Upaya meningkatkan mutu hasil belajar kepala sekolah mempunyai

            pengaruh yang dominan dan merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap

            5

            keberhasilan sekolah yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan pendidikan

            Setiap tingkah laku kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan diarahkan untuk

            membantu pencapaian tujuan pendidikan sehingga kepala sekolah harus mampu

            menugasi memeriksa mengukur hasil kerja para guru di sekolah yang

            dipimpinnya

            Pada Pasal 5 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

            tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa setiap warga Negara

            mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu

            Pendidikan yang bermutu dapat dicapai jika kepala sekolah melakonkan

            kepemimpinannya secara efektif Oleh sebab itu maka kepemimpinan yang

            menjadi perhatian utama oleh para praktisi dan akademisi Hal ini disebabkan

            karena para pemimpin organisasi termasuk di sekolah memiliki posisi sentral

            dalam menggerakkan seluruh komponen atau sumber daya untuk mencapai tujuan

            organisasi Pandangan yang lebih tegas mengenai pentingnya peran

            kepemimpinan dalam rangka pencapaian kinerja organisasi berbicara tentang

            kinerja organisasi dalam hal ini sekolah tidak lain sesungguhnya adalah

            pencapaian visi organisasi tersebut pencapaian visi sekolah sesungguhnya adalah

            kinerja sekolah tersebut Kepala sekolah dalam mewujudkan visi sekolahnya perlu

            ditunjang oleh kemampuan kepala sekolah dalam menjalankan roda

            kepemimpinannya Oleh sebab itu maka peningkatan mutu pendidikan yang

            merupakan kinerja sekolah harus segera dilaksanakan dengan menata faktor-

            faktor yang mempengaruhi kinerja kepala sekolah

            6

            Terkait dengan peran kepala sekolah di atas MBE Project

            (httpwwwmbeprojectnetmbe59html) melaporkan bahwa Kepala sekolah

            mempunyai dua peran utama pertama sebagai pemimpin institusi bagi para guru

            dan kedua memberikan pimpinan dalam manajemen Pembaharuan pendidikan

            melalui MBS dan komite sekolah yang diperkenalkan sebagai bagian dari

            desentralisasi pendidikan memberikan kepada kepala sekolah kesempatan yang

            lebih besar untuk menerapkan dengan lebih mantap berbagai fungsi dari kedua

            peran tersebut

            Banyak kepala sekolah telah menyesuaikan kinerjanya agar memenuhi

            situasi baru di sekolah dan di masyarakat dan menerapkan perubahan-perubahan

            Mereka menyadari bahwa mereka harus lebih menjadi kolega dari pada atasan

            dari para guru dan bekerjasama lebih erat dengan para guru dan masyarakat dalam

            menangani permasalahan-permasalahan pendidikan Beberapa perubahan kinerja

            kepala sekolah yang dilaporkan termasuk

            (1) manajemen terbuka-menjadi transparan akuntabel dan melibatkan banyak

            pihak dalam perencanaan keuangan dan pengembangan program sekolah

            bersama sama dengan para guru dan masyarakat luas

            (2) menciptakan dan mengelola suasana belajar yang ramah dan positif di

            sekolah dan

            (3) terbuka dan mendukung inovasi

            Kinerja seorang kepala sekolah harus dilihat pada komponen EMASLIM

            (Educator Manager Administrator Supervisor Leader Innovator Motivator)

            Bahkan ranah Entrepreneurship juga harus menjadi garapan seorang kepala

            7

            sekolah Sejak dikembangkan MBS di tahun 2000-an seorang kepala sekolah

            harus sanggup mengembangkan kegiatan produksijasa sekolah sebagai sumber

            belajar harus mampu pula menjadi seorang pelaksana proyek bangunan untuk

            swakelola block grant di lingkungan sekolahnya dan peran lainnya yang

            terkadang bisa menyebabkan munculnya anggapan bahwa seorang kepala sekolah

            sudah melakukan kesalahan dan penyimpangan karena tidak lazimnya ditemui

            pada dua dekade yang lalu

            Berhubungan dengan peran kepala sekolah di atas hasil kajian

            mengungkapkan bahwa kepala sekolah di Kecamatan Manuju kurang

            mendapatkan bimbingan khusus tentang pengelolaan manajemen yang terbuka

            dan partisipatif serta kurang melakukan kontrol terhadap proses dan hasil yang

            dicapai di setiap sekolah Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh kepala

            sekolah kurang melibatkan stakeholders sebagai pemangku kepentingan di

            sekolah sehingga cenderung masih otoriter padahal sekolah yang mampu

            mendorong warganya (guru peserta didik karyawan orang tua peserta didik

            tokoh masyarakat) berkontribusi untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan

            keputusan terhadap pencapaian tujuan sekolah merupakan suatu proses yang

            demokratis Hal ini dilandasi oleh keyakinan bahwa jika seseorang dilibatkan

            (berpartisipasi) dalam pengambilan keputusan maka yang bersangkutan akan ada

            rdquorasa memilikirdquo terhadap keputusan tersebut sehingga yang bersangkutan juga

            akan bertanggungjawab dan berdedikasi sepenuhnya untuk mencapai tujuan

            sekolah Semakin besar tingkat partisipasi makin besar pula rasa memiliki makin

            besar sara memiliki makin besar pula rasa tanggung jawab makin besar rasa

            8

            tanggung jawab makin besar pula dedikasinya Tentu saja pelibatan warga

            sekolah dalam pengambilan keputusan harus mempertimbangkan keahlian batas

            kewenangan dan relevansinya dengan tujuan pengambilan keputusan sekolah

            Dalam Perspektif ke depan mengisyaratkan bahwa kepala sekolah juga

            harus mampu berperan sebagai figur dan mediator bagi perkembangan

            masyarakat dan lingkungannya Pelaksanaan peran fungsi dan tugas tersebut

            tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena saling terkait dan saling

            mempengaruhi serta menyatu dalam pribadi seorang kepala sekolah yang

            profesional Kepala sekolah yang demikianlah yang akan mampu mengelola

            sekolah secara efektif dan efisien dan mampu mendorong visi menjadi aksi dalam

            paradigma baru manajemen pendidikan

            Perkembangan tugas dan tanggung jawab kepala sekolah mensyaratkan

            kinerja yang tinggi Program pengembangan kepala sekolah umunnya berdasarkan

            pada hasil pengamatan sporadis di lapangan Selain itu penilaian tentang kinerja

            kepala sekolah yang dikaitkan dengan faktor-faktor internal yang berpengaruh

            terhadap kinerjanya perlu dilakukan Identifikasi faktor-faktor yang

            mempengaruhi kinerja kepala sekolah bagaimana hubungan antar faktor tersebut

            dan bagaimana pengaruhnya terhadap kinerja kepala sekolah perlu diketahui

            dalam usaha rmeningkatkan kinerja mereka sehingga pelaksanaan kegiatan

            pendidikan yang berorientasi pada peningkatan mutu segera tercapai

            Motivasi kerja serta terjaminnya kerja sama yang harmonis dan

            kompetisi secara sehat tidak ada tekanan tumbuhnya keinginan untuk maju dan

            9

            berprestasi bagi guru dan personil lainnya di sekolah sangat ditentukan oleh

            kepemimpinan kepala sekolah

            Program kerja sama dengan pihak UNICEF dengan pemerintah Kabupaten

            Gowa tentang implementasi Program MBS di sekolah dasar sangat berpengaruh

            terhadap kepemimpinan kepala sekolah Program kerja sama yang dilaksanakan

            selama ini sejalan dengan pola bidang pendidikan yang diatur dalam UU No20

            Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dengan pasal 51 menyatakan

            pengadaan satuan pendidikan anak usia dini dan pendidikan menengah

            didasarkan pada standar pelayanan minimum dengan prinsip MBS

            Sekolah yang menerapkan manajemen mutu para kepala sekolahnya

            memiliki peran yang kuat dalam mengoordinasikan menggerakkan dan

            menyerasikan semua sumber daya pendidikan yang tersedia Kepemimpinan

            kepala sekolah merupakan salah satu factor yang dapat mendorong untuk dapat

            mewujudkan visi misi tujuan sasaran sekolahnya melalui program-program yang

            dilaksanakan secara terencana dan bertahap Oleh karena itu kepala sekolah

            dituntut mempunyai kemampuan manajemen dan kepemimpinan yang memadai

            agar mampu mengambil inisiatifprakarsa untuk meningkatkan mutu sekolah

            Sebagai dukungan teori maka berikut ini diuraikan beberapa hasil-hasil

            penelitian terdahulu yang relevan sebagai berikut

            Budiningsih (2004) dari hasil penelitiannya yang berjudul ldquoPengaruh

            Kepemimpinan Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai Dinas

            Pendidikan Kabupaten Klatenrdquo menunjukkan bahwa baik secara parsial maupun

            stimultan ada pengaruh dan signifikan antara kepemimpinan motivasi dan

            10

            lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten

            Secara variabel berbeda peneliti hanya fokus pada pola pengambilan keputusan

            Sudaryanto (2005) meneliti mengenai ldquo Pengaruh pola Kepemimpinan Terhadap

            Kinerja Guru dalam Kerangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah

            (MPMBS) di Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Jawa Timur bahwa

            kepemimpinan dengan MBS dapat meningkatkan kemampuan guru dalam proses

            belajar mengajar Sujoko (2006) hasil penelitiannya yang berjudul ldquoPengaruh

            Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Lingkungan Kerja dalam penerapan MBS

            terhadap Kinerja guru SMU Negeri 3 Sukoharjordquo menunjukkan bahwa baik

            secara parsial maupun simultan kepemimpinan kepala sekolah dan lingkungan

            kerja berpengaruh terhadap kinerja guru SMU Negeri 3 Sukoharjo

            Penelitian yang dilakukan ketiganya tentang kepemimpinan kepala sekolah dalam

            penerapan MBS perlu diterapkan oleh seorang pemimpin dalam melaksanakan

            tugas Penerapan MBS secara teori memberikan kemungkinan hasil yang lebih

            baik dalam kepemimpinan

            Berdasarkan masalah dan dukungan teori dari hasil penelitian tersebut di

            atas penulis terdorong untuk melakukan penelitian tentang ldquo Kepemimpinan

            kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di Kecamatan Manuju

            Kabupaten Gowa ldquo

            B Rumusan Masalah

            Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas rumusan masalah

            yang dibahas dalam penelitian ini adalah

            11

            1 Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS di

            sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

            2 Apakah implementasi MBS sudah sesuai konsepkarakteristik MBS di

            sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

            C Tujuan Penelitian

            Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah

            1 Untuk mengetahui kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS

            di sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

            2 Untuk mengetahui implementasi MBS sudah sesuai konsepkarakteristik

            MBS di sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

            D Manfaat Hasil Penelitian

            Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun

            secara praktis

            1 Manfaat Teoretis

            a Sebagai masukan untuk menambah perbendaharaan kepemimpinan

            kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di Kecamatan

            Manuju Kabupaten Gowa

            b Sebagai penambah kepustakaan untuk hasil penelitian mengenai

            kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS di sekolah

            dasar

            12

            2 Manfaat Praktis

            a Hasil penelitian ini digunakan untuk menjadi pedoman bagi para

            kepala sekolah sebagai penguat teori kepemimpinan dalam penerapan

            MBS

            b Bagi peneliti dapat menambah wawasan pengetahuan pengalaman

            dan meningkatkan kemampuan dalam melakukan kepemimpinan di

            tempat tugas

            13

            BAB II

            TINJAUAN PUSTAKA

            A Tinjauan Pustaka

            1 Kepemimpinan

            a Definisi dan Hakikat Kepemimpinan

            Definisi sebagai rumusan tentang ruang lingkup dan ciri-ciri suatu konsep

            yang menjadi pokok pembicaraan sempat menimbulkan selisih paham para pakar

            dari satu pihak berpendapat membicarakan definisi akan sungguh-sungguh

            merupakan suatu maut tetapi definisi tentang suatu pokok persoalan diperlukan

            Demikian pula walaupun ada di antara para pakar berpendapat definisi suatu

            pokok pembicaraan (subject matter) tidak akan dapat membantu banyak tujuan

            tetapi satu pendekatan yang memiliki alasan kuat tampil bahwa definisi

            memberikan satu landasan pemahaman fenomena untuk dipelajari Dari definisi

            sesuatu pokok permasalahan (subject matter) akan dapat diperoleh keterangan

            atau frase yang mengungkapkan makna atau ciri-ciri utama dari subject matter

            tersebut baik berupa orang benda proses atau kegiatan

            Para peneliti biasanya mendefinisikan rdquokepemimpinanldquo menurut

            pandangan pribadi mereka serta aspek-aspek fenomena dari kepentingan yang

            paling baik bagi para pakar yang bersangkutang Bahkan stogdil membuat

            kesimpulan bahwa There are almostas many definitions of leadership as there

            are persons who have attempted to define the concept Kepemimpinan

            diterjemahkan ke dalam istilah sifat-sifat perilaku pribadi pengaruh terhadap

            orang lain pola-pola interaksi hubungan kerja sama antarperan kedudukan dari

            14

            satu jabatn administratif dan persepsi dari lain-lain tentang legitimasi pengaruh

            Dari definisi yang berbeda-beda tersebut mengandung kesamaan asumsi yang

            bersifat umum seperti

            a di dalam satu fenomena kelompok melibatkan interaksi antara dua orang atau

            lebih

            b di dalam melibatkan proses mempengaruhi di mana pengaruh yang sengaja

            (intentional influence) digunakan oleh pemimpin terhadap para bawahan

            Disamping kesamaan asumsi yang umum di dalam definisi tersebut juga

            memiliki kelainan sedikit yang bersifat umum pula seperti

            a siapa yang mempergunakan pengaruh

            b tujuan daripada usaha untuk mempengaruhi dan

            c dan cara pengaruh itu dipergunakan

            Kepemimpinan memiliki peranan yang dominan dalam sebuah organisasi

            Peranan yang dominan tersebut dapat mempengaruhi moral kepuasan kerja

            keamanan kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi

            Sebagaimana dikatakan (Handoko 1999 286) bahwa pemimpin juga memainkan

            peranan kritis dalam membantu kelompok organisasi atau masyarakat untuk

            mencapai tujuan Kemampuan dan keterampilan kepemimpinan adalah faktor

            penting dan efektifitas seorang manajer Bila organisasi dapat

            mengidentifikasikan kualitas yang berhubungan dengan kepemimpinan

            kemampuan mengidentifikasikan perilaku dan tehnik-tehnik kepemimpinan

            efektif Kepemimpinan dalam bahasa inggris tersebut leadership berarti being a

            leader power of leading atau the qualities of leader (Tanjung 2006 8)

            15

            Secara bahasa makna kepemimpinan itu adalah kekuatan atau kualitas

            seseorang pemimpin dalam mengarahkan apa yang dipimpinnya untuk mencapai

            tujuan (Handoko1999 293) Seperti halnya manajemen kepemimpinan atau

            leadership telah didefinisikan oleh banyak para ahli antaranya adalah Stoner

            mengemukakan bahwa kepemimpinan manajerial dapat didefinisikan sebagai

            suatu proses mengarahkan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari

            sekelompok anggota yang selain berhubungan dengan tugasnya

            Ada beberapa pendapat tentang kepemimpinan Menurut Mulyasa

            (2002107) kepemimpinan adalah suatu kegiatan untuk mempengaruhi orang-

            orang yang diarahkan terhadap pencapaian tujuan organisasi Dharma (2000 42)

            menyatakan bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan

            seseorang atau kelompok orang untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu

            Pendapat Siagian menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan dan

            keterampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan suatu kerja

            untuk mempengaruhi perilaku orang lain terutama bawahannya untuk berpikir dan

            bertindak sehingga melalui perilaku yang positif ia memberikan sumbangsih nyata

            dalam pencapaian tujuan organisasi (Anwar2003 66) Transformasi sekolah

            bermutu terpadu diawali dengan mengadopsi dedikasi bersama terhadap mutu

            oleh dewan sekolah administrator staf siswa guru dan komunitas (Arcaro

            2006 10) Oleh karena itu pemimpin seharusnya dapat memandu menuntun

            membimbing memberi atau membangun motivasi kerja mengemudikan

            organisasi menjalin jaringan komunikasi yang lebih baik sehingga mampu

            membawa para bawahan untuk mencapai tujuan yang direncanakan

            16

            Kartono (dalam Anwar 2003 67) menyatakan bahwa pada setiap

            kepemimpinan minimal mencakup tiga unsur yakni 1) ada seorang pemimpin

            yang memimpin mempengaruhi dan memberikan bimbingan 2) ada bawahan

            yang dikendalikan 3) ada tujuan yang diperjuangkan melalui serangkaian

            kegiatan

            Seorang pemimpin hendaknya dapat membentuk memperhatikan memelihara

            dan menjaga kehendak dan keperluan atasan kepada bawahan dengan baik

            mampu bekerja sama mencapai tujuan bersama (keberhasilan tim) Jadi

            kepemimpinan dalam pengambilan keputusan merupakan proses mengubah sikap

            dan perilaku seseorang atau sekelompok orang baik secara langsung maupun tidak

            langsung sehingga terjadi peningkatan dan produktivitas kerjanya lebih baik dan

            ada peningkatan Pada dasarnya kepemimpinan dapat dibagi menjadi lima tipe

            yaitu 1) otokratik 2) paternalistik 3) kharismatik 4) Laissez Faire dan 5)

            demokratik (Djatmiko2002 52-54)

            a Tipe otokratik pengambilan keputusan dilakukan sendiri oleh pimpinan

            hubungannya dengan bawahan menggunakan pendekatan formal berdasarkan

            kedudukan dan status berorientasi pada kekuasaan

            b Tipe paternalistic pengambilan keputusan dilakukan sendiri oleh pimpinan

            hubungannya dengan bawahan lebih banyak bersifat bapak dan anak

            Pemimpin menganggap bawahan sebagai orang yang belum dewasa sehingga

            pemimpin bersikap terlalu melindungi bawahan

            c Tipe kharimatik menekankan pada dua hal yakni pemimpin berusaha agar

            tugas-tugas dapat terselenggara dengan sebaik-baiknya dan memberikan kesan

            17

            bahwa hubungan dengan bawahan didasarkan pada relasional bukan

            kekuasaan

            d Tipe laissez faire semua pekerjaan dan tanggung jawab dilakukan sendiri oleh

            bawahan Pemimpin hanya merupakan simbol dan tidak memiliki

            keterampilan teknis Situasi kerja bawahan tidak terpimpin tidak terkontrol

            dan tanpa disiplin kerja

            e Tipe demokratik tipe ini dipandang paling ideal Dalam proses pengambilan

            keputusan pemimpin mengikut sertakan bawahan Pemimpin cenderung

            memperlakukan bawahan sebagai rekan kerja menjaga keseimbangan antara

            hubungan formal dan informal juga menjaga keseimbangan antara orientasi

            penyelesaian tugas dan orientasi hubungan yang bersifat relasional

            Kepemimpinan adalah bagian penting manjemen tetapi tidak sama dengan

            manajemen Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang

            untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran

            Manajemen mencakup kepemimpinan tetapi juga mencakup fungsi lainnya

            seperti perencanaan penorganisasian pengawasan dan evaluasi Kepemimpinan

            atau leadership dalam pengertian umum menunjukkan suatu proses kegiatan

            dalam hal memimpin membimbing mengontrol perilaku perasaan serta tingkah

            laku terhadap orang lain yang ada dibawah pengawasannya

            b Kepemimpinan Transformational

            Kepemimpinan transformasional dapat didefinisikan sebagai gaya

            kepemimpinan yang mengutamakan pemberian kesempatan dan atau mendorong

            semua unsur yang ada dalam sekolah untuk bekerja atas dasar sistem nilai (values

            18

            system) yang luhur sehingga semua unsur yang ada di sekolah (guru siswa

            pegawai orangtua siswa masyarakat dan sebagainya) bersedia tanpa paksaan

            berpartisipasi secara optimal dalam mencapai tujuan ideal sekolah

            Secara sederhana kepemimpinan transformasional dapat diartikan sebagai

            proses untuk merubah dan mentransformasikan individu agar mau berubah dan

            meningkatkan dirinya yang didalamnya melibatkan motif dan pemenuhan

            kebutuhan serta penghargaan terhadap para bawahan Terdapat empat faktor untuk

            menuju kepemimpinan tranformasional yang dikenal sebutan 4 I yaitu idealized

            influence inspirational motivation intellectual stimulation dan individual

            consideration

            1 Idealized influence kepala sekolah merupakan sosok ideal yang dapat

            dijadikan sebagai panutan bagi guru dan karyawannya dipercaya

            dihormati dan mampu mengambil keputusan yang terbaik untuk

            kepentingan sekolah

            2 Inspirational motivation kepala sekolah dapat memotivasi seluruh guru

            dan karyawannnya untuk memiliki komitmen terhadap visi organisasi dan

            mendukung semangat team dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan di

            sekolah

            3 Intellectual Stimulation kepala sekolah dapat menumbuhkan kreativitas

            dan inovasi di kalangan guru dan stafnya dengan mengembangkan

            pemikiran kritis dan pemecahan masalah untuk menjadikan sekolah ke

            arah yang lebih baik

            19

            4 Individual consideration kepala sekolah dapat bertindak sebagai pelatih

            dan penasihat bagi guru dan stafnya

            Berdasarkan hasil kajian literatur yang dilakukan Northouse (2001)

            menyimpulkan bahwa seseorang yang dapat menampilkan kepemimpinan

            transformasional ternyata dapat lebih menunjukkan sebagai seorang pemimpin

            yang efektif dengan hasil kerja yang lebih baik Oleh karena itu merupakan hal

            yang amat menguntungkan jika para kepala sekolah dapat menerapkan

            kepemimpinan transformasional di sekolahnya Karena kepemimpinan

            transformasional merupakan sebuah rentang yang luas tentang aspek-aspek

            kepemimpinan maka untuk bisa menjadi seorang pemimpin transformasional

            yang efektif membutuhkan suatu proses dan memerlukan usaha sadar dan

            sunggug-sungguh dari yang bersangkutan Northouse (2001) memberikan

            beberapa tips untuk menerapkan kepemimpinan transformasional yakni sebagai

            berikut

            1 Berdayakan seluruh bawahan untuk melakukan hal yang terbaik untuk

            organisasi

            2 Berusaha menjadi pemimpin yang bisa diteladani yang didasari nilai yang

            tinggi

            3 Dengarkan semua pemikiran bawahan untuk mengembangkan semangat

            kerja sama

            4 Ciptakan visi yang dapat diyakini oleh semua orang dalam organisasi

            20

            5 Bertindak sebagai agen perubahan dalam organisasi dengan memberikan

            contoh bagaimana menggagas dan melaksanakan suatu perubahan

            6 Menolong organisasi dengan cara menolong orang lain untuk

            berkontribusi terhadap organisasi

            c Fungsi Kepemimpinan

            Dalam kehidupan organisasi fungsi kepemimpinan adalah bagian dari

            tugas utama yang harus dilaksanakan Tetapi untuk merumuskan apa yang

            dimaksud fungsi kepemimpinan adalah sulit sama sulitnya memberikan definisi

            tentang kepemimpinan itu sendiri Kesulitan ini terjadi sebab kepemimpinan

            menarik perhatian para pakar untuk menelitinya sehingga melahirkan penelitian

            kepemimpinan yang berbeda-beda hamper sebanyak mereka para pakar yang

            melakukan penelitian Berbagai macam pendekatan di bidang kepemimpinan

            lahirlah pendekatan sifat perilaku situasi dan pendekatan kontigensi untuk lebih

            memahami fungsi kepemimpinan lebih lanjut perlu lebih dahulu mempelajari

            makna yang terkandung dalam definisi antara lain

            a membangkitkan kepercayaan dan loyalitas bawahan

            b mengomunikasikan gagasan kepada orang lain

            c dengan berbagai cara memengaruhi orang lain

            dseorang pemimpin adalah seorang besar yang dikagumi dan mempesona dan

            dibanggakan oleh para bawahan

            Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi atau

            serangkaian tugas-tugas yang harus dilaksanakan seorang pemimpin atau yang

            21

            lazim disebut fungsi pemimpin menurut pendapat dari pakar adalah sebagai

            berikut

            a James AFStoner (1982) agar kelompok dapat beoperasi secara efektif seorang

            pemimpin mempunyai dua fungsi pokok yaitu

            1 task related atau problem solving function dalam fungsi ini pemimpin

            memberikan saran dalam pemecahan masalah serta memberikan

            sumbangan informasi dan pendapat

            2 group maintenance function atau social function meliputi pemimpin

            membantu kelompok beroperasi lebih lancer pemimpin memberikan

            persetujuan bagi anggota kelompok misalnya menjembatani kelompok

            yang sedang berselisih pendapat memerhatikan diskusi kelompok Seorang

            pemimpin yang efektif adalah seorang pemimpin mampu menampilkan

            kedua fungsi tersebut dengan jelas

            b Selznick dalam bukunya Organization Structure and Process (1982176)

            mengemukakan ada empat tugas seorang pemimpin

            1 mendefinisikan misi dan peranan organisasi (involves the definition of the

            institutional organizational mission and role)

            2 pengejawantahan tujuan organisasi (the institutional embodiment of

            purpose)

            3 mempertahankan keutuhan organisasi (to defend the organizationrsquos

            integration)

            4 mengendalikan konflik internal yang terjadi di dalam organisasi (the

            ordering of internal conflict)

            22

            2 Kepemimpinan Kepala Sekolah

            a Sekolah Sebagai Sistem

            Sekolah sebagai sistem artinya semua elemen atau unsure yang ada di

            sekolah sebagai satu kesatuan yang utuh tidak terpisahkan satu dengan yang lain

            seperti siswa guru kepala sekolah gedung alat peraga dan perangkat

            pembelajaran dan sebagainya

            Dalam era kemandirian sekolah dan era MBS tugas dan tanggung jawab

            yang pertama dan yang utama dari para pimpinan sekolah adalah menciptakan

            sekolah yang mereka pimpin menjadi semakin efektif dalam arti menjadi semakin

            bermanfaat bagi sekolah itu sendiri dan bagi masyarakat luas penggunanya Agar

            tugas dan tanggung jawab para pimpinan sekolah tersebut menjadi nyata kiranya

            mereka perlu memahami mendalami dan menerapkan beberapa konsep ilmu

            manajemen yang dewasa ini telah dikembang-mekarkan oleh pemikir-pemikir

            dalam dunia bisnis

            Konsep ilmu manajemen tersebut memiliki nilai (dalam arti values) yang

            tidak akan menjerumuskan dunia pendidikan kita ke arah bisnis yang dapat

            merugikan atau mengecewakan masyarakat luas penggunanya (Thomas B

            Santoso 2001) Sekolah sebagai sistem adalah sekolah yang memberdayakan

            seluruh komponen yang ada di dalamnya secara terpadu satu sama lain saling

            berkaitan erat mendorong kegiatan sekolah untuk mencapai tujuan antara lain

            input proses output dan outcome (Depdiknas 20075)

            23

            b Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Sekolah

            Kepemimpinan merupakan salah satu elemen penting dalam mencapai

            mempertahankan dan meningkatkan kinerja organisasi Konseptualisasi teori-teori

            kepemimpinan telah menarik perhatian dan diskusi panjang para peneliti dan para

            praktisi Menurut Pawar dan Eastman (1997) penelitian tentang kepemimpinan

            lebih ditekankan pada kepemimpinan transformasional Penelitian di bidang ini

            telah dilakukan baik dalam rangka mencari konsepsi yang tepat terhadap gaya

            kepemimpinan yang paling efektif maupun prasyarat-prasyarat kontekstual yang

            harus diciptakan agar proses kepemimpinan tersebut efektif (Fahruddin Js Pareke

            2004)

            Menurut Wahyudi (200964) menyatakan bahwa kepala sekolah harus

            bertindak sebagai manajer dan pemimpin yang efektif Sebagai manajer ia harus

            mampu mengatur agar semua potensi sekolah dapat berfungsi secara optimal Hal

            ini dapat dilakukan jika kepala sekolah mampu melakukan fungsi-fungsi

            manajemen dengan baik meliputi (1) perencanaan (2) pengorganisasian (3)

            pengarahan dan (4) pengawasan Kepala sekolah adalah pelaksana suatu tugas

            yang sarat dengan harapan dan pembaharuan kemasan cita-cita mulia pendidikan

            kita secara tidak langsung diserahkan kepada kepala sekolah singkatnya kepala

            sekolah merupakan tokoh sentral pendidikan Sekolah sebagai suatu komunitas

            pendidikan membutuhkan seorang figur pemimpin yang dapat mendayagunakan

            semua potensi yang ada dalam sekolah untuk suatu visi dan misi sekolah Pada

            level ini kepala sekolah sering dianggap satu atau identik bahkan secara begitu

            saja dikatakan bahwa wajah sekolah ada pada kepala sekolahnya Akhirnya

            24

            kepala sekolah berperanan sebagai manager yang mengelola sekolah sayang

            sekali kalau kedua peran itu yakni sebagai tokoh sentral dan manajer dalam

            sekolah diharubirukan oleh ketidakmampuan mengatasi aneka krisis yang ada

            dalam sekolah (Xaviery 2007)

            c Kepala Sekolah sebagai Pengambil Keputusan

            Peranan kepala sekolah sebagai pengambil keputusan merupakan peran

            yang paling penting dari peranan yang lain seperti informasional dan

            interpersonal Ada empat peran sebagai pengambil keputusan yaitu enterpreneur

            artinya kepala sekolah berusaha memperbaiki penampilan sekolah Disturbance

            handler artinya memperhatikan gangguan yang timbul di sekolah resource

            allocater artinya menyediakan segala sumber daya sekolah negotiator roles

            artinya kepala sekolah harus mampu untuk mengadakan pembicaraan dan

            musyawarah dengan pihak luar (Wahyosumidjo 200294) Lebih lanjut

            menambahkan bahwa dalam pengambilan keputusan kepala sekolah berperan

            sebagai manajer artinya berperan dalam proses pendayagunaan seluruh sumber

            organisasi dan pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan

            Adapun tanggung jawab pembinaan dari kepala sekolah antara lain

            identifikasi (rekuritmen seleksi) pengangkatan (pekerjaan awal pekerjaan

            berikutnya pekerjaan yang dibeda-bedakan) penyesuaian (kurikulum guru-guru

            siswa masyarakat) penilaian (waktu alasan sasaran cara) perbaikan (observasi

            kelas pertemuan individu kunjungan kelas asosiasi profesi perpustakaan

            profesi program mengajar siswa program pelatihan inservice) Di samping

            tanggung jawab proses kepala sekolah juga bertanggung jawab atas input

            25

            sekolah yang mencakup tujuan prioritas dan kontrol sumber daya daya

            manusia (human resource) dan sumber material Kepala sekolah sebagai pejabat

            formal manajer pemimpin pendidik dan kepala sekolah sebagai staf seperti

            halnya pemimpin organisasi yang lain jabatan kepala sekolah juga memerlukan

            persyaratan universal yang perlu dimiliki oleh siapapun yang akan menduduki

            pemimpin Kepala sekolah mempunyai dua peran utama pertama sebagai

            pemimpin institusi bagi para guru dan kedua memberikan pimpinan dalam

            manajemen Pembaharuan pendidikan melalui MBS dan komite sekolah yang

            diperkenalkan sebagai bagian dari desentralisasi memberikan kepada kepala

            sekolah kesempatan yang lebih besar untuk menerapkan dengan lebih mantap

            berbagai fungsi-fungsi dari kedua peran yang ada tersebut (Jurnal MBE 2007)

            Pada dasarnya seluruh kegiatan yang berlangsung dalam sebuah sekolah

            merupakan akibat atau konsekuensi dari berbagai keputusan yang diambil

            pimpinan Apakah pada akhirnya sekolah berhasil mencapai sasaran secara efisien

            atau sebaliknya mengalami kegagalan ditentukan oleh ketepatan dari berbagai

            keputusan yang diambil pimpinan Untuk mendukung proses pengambilan

            keputusan yang tepat setiap sekolah perlu memiliki sistem pengelolaan informasi

            yang baik karena setiap keputusan memerlukan dukungan informasi yang cepat

            tepat dan akurat Kebutuhan sistem seperti itu semakin dirasakan ketika kita

            dihadapkan pada persaingan terbuka yang semakin ketat seperti sekarang ini

            Dukungan dari berbagai perangkat telekomunikasi dan teknologi informasi

            (hardware maupun software) sangat besar artinya dalam mengembangkan sistem

            informasi yang handal rapi dan fungsional Satu hal lagi yang perlu dikemukakan

            26

            kaitannya dengan pengambilan keputusan ialah bahwa tingkat partisipasi anggota

            dalam pelaksanaan setiap keputusan yang diambil akan sangat menentukan

            keberhasilan pencapaian sasaran keputusan yang bersangkutan Oleh karena itu

            sangat bijaksana apabila pimpinan berusaha untuk sejauh mungkin mengambil

            keputusan yang bersifat kelompok dengan cara melibatkan bawahan sehingga

            tanggungjawab bawahan dalam mengimplementasikan keputusan tersebut

            semakin besar dalam interaksi antara kepala dengan guru-guru sebagai bawahan

            lebih terlihat sikap subjektif Guru yang sering menemui kepala walau sembrono

            dalam mengajar maka itulah yang dianggap baik dan loyal sehingga bisa tinggi

            dalam penilaian DP3-nya Sedangkan guru yang biasa saja pada hal sangat

            bertanggung jawab dalam pelaksanaan KBM karena kurang ngomong maka

            dinilai biasa-biasa saja Jadi inilah akibat kepala sekolah yang malas mengadakan

            turba (turun ke bawah) untuk meninjau guru-guru dan sekaligus menjalin

            hubungan sosial dan emosional

            Seperti yang kita kenal tentang tipe guru secara umum yaitu guru yang

            suka menolak gagasan kepala yang karena dianggap kurang tepat dan guru yang

            suka lsquonrimorsquo atau guru yang berwatak lsquoyes-manrsquo Guru yang pertama selalu

            menghadapi kesukaran karena adanya benturan-benturan pendapat dengan sang

            kepala Dan sebetulnya tentang pendekatan ada mereka yang melakukan tapi

            caranya kerap kurang mengena Seorang guru wanita mengatakan bahwa ada

            kepala yang dekat dengan bawahan tetapi tetap mempunyai wibawa Sebenarnya

            inilah kepala yang mempunyai tipe lsquoleadershiprsquo amp ini adalah tipe kepala yang

            dapat dijadikan kepala unggulan Dan ada pula kepala yang dekat dengan

            27

            bawahan tetapi dibawa lalu saja ini terjadi karena ia tidak punya potensi dan

            bakat dan berhak untuk dimutasikan sebagai guru biasa saja (Marjohan 2007)

            Kepala sekolah dituntut memiliki beberapa kompetensi dasar yang

            diisyaratkan oleh Anwar (200377) bahwa kompetensi yang dimiliki kepala

            sekolah mengacu pada tiga hal yakni menunjuk pada karakteristik pribadi

            pemimpin yang tercermin pada setiap sikap dan tindakannya mengacu pada suatu

            kemampuan untuk melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin yang diperoleh

            melalui pendidikan dan pelatihan dan menunjuk pada suatu kinerja yang bersifat

            rasional dan memenuhi spesifikasi tertentu untuk mendeskripsikan tingkat kinerja

            seorang pegawai perlu adanya komponen yang jelas sebagai aspek penilaian

            Sebagaimana diungkapkan Umar (2002 104) bahwa komponen kinerja

            meliputi kualitas pekerjaan kejujuran inisiatif kehadiran sikap kerjasama

            keandalan pengetahuan tentang pekerjaan tanggung jawab dan pemanfaatan

            waktu Dalam pendapat lain dinyatakan bahwa indikator kinerja meliputi kualitas

            kerja kuantitas etika kreatifitas pengetahuan kemandirian dan tanggung jawab

            (Sugiyono 2003 235)

            3 Manajemen Berbasis Sekolah

            a Pengertian MBS

            Secara bahasa MBS berasal dari tiga katayaitu manajemen berbasis dan

            sekolah Manajemen adalah proses menggunakan sumber daya secara efektif

            untuk mencapai sasaran Berbasis memiliki kata dasar basis yang berarti dasar

            atau asas Sekolah adalah lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat untuk

            menerima dan memberikan pelajaran Berdasarkan makna leksikal tersebut maka

            28

            MBS dapat diartikan sebagai penggunaan sumber (Nurkolis 2005 172) daya

            yang berasaskan pada sekolah itu sendiri dalam proses pengajaran atau

            pembelajaran

            Gagasan MBS dalam Bahasa Inggris School-Based Management pada

            dewasa ini menjadi perhatian para pengelolaan pendidikan mulai dari tingkat

            pusat provinsi kabupatenkota sampai dengan tingkat Sekolah Sebagaimana

            dimaklumi gagasan ini semakin mengemuka setelah dikeluarkannya kebijakan

            desentralisasi pengelolaan pendidikan seperti disyaratkan oleh UU Nomor 32

            Tahun 2004 Produk hukum tersebut mengisyaratkan terjadinya pergeseran

            kewenangan dalam pengelolaan pendidikan dan melahirkan wacana akuntabilitas

            pendidikan Gagasan MBS perlu dipahami dengan baik oleh seluruh pihak yang

            berkepentingan (stakeholder) dalam penyelenggaraan pendidikan khususnya

            sekolah karena implementasi MBS tidak sekedar membawa perubahan dalam

            kewenangan akademik Sekolah dan tatanan pengelolaan sekolah akan tetapi

            membawa perubahan pula dalam pola kebijakan dan orientasi partisipasi orang tua

            dan masyarakat dalam pengelolaan sekolah Minarti Sri (201265)

            mengemukakan MBS sebagai sistem pengelolaan persekolahan yang memberikan

            kewenangan dan kekuasaan kepada institusi sekolah untuk mengatur kehidupan

            sesuai dengan potensi tuntutan dan kebutuhan sekolah yang bersangkutan Dalam

            MBS sekolah merupakan institusi yang memiliki full authority and responsibility

            untuk secara mandiri menetapkan program-program pendidikan (kurikulum) dan

            implikasinya terhadap berbagai kebijakan sekolah sesuai dengan visi misi dan

            tujuan pendidikan yang hendak dicapai sekolah

            29

            Dalam konteks manajemen pendidikan menurut MBS berbeda dari

            manajemen pendidikan sebelumnya yang semua serba diatur dari pemerintah

            pusat Sebaliknya manajemen pendidikan model MBS ini berpusat pada sumber

            daya yang ada di sekolah itu sendiri Dengan demikian akan terjadi perubahan

            paradigma manajemen sekolah yaitu yang semula diatur oleh birokrasi di luar

            sekolah menuju pengelolaan yang berbasis pada potensi internal sekolah itu

            sendiri Dari asal usul peristilahan MBS adalah terjemahan langsung dari School-

            Based Management (SBM) Istilah ini mula-mula muncul di Amerika Serikat pada

            tahun 1970-an sebagai alternatif untuk mereformasi pengelolaan pendidikan atau

            sekolah Reformasi itu dapat diperlukan karena kinerja sekolah selama puluhan

            tahun tidak dapat menunjukan peningkatan yang berarti dalam memenuhi tuntutan

            perubahan lingkungan sekolah Dengan demikian pada hakekatnya MBS

            merupakan desentralisasi kewenangan yang memandang sekolah secara

            individual Sebagai bentuk alternatif sekolah dalam program desentralisasi bidang

            pendidikan maka otonomi diberikan agar sekolah dapat leluasa mengelola

            sumberdaya dengan mengalokasikannya sesuai dengan prioritas kebutuhan di

            samping agar sekolah lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat Secara umum

            manajemen berbasis sekolahSekolah dapat diartikan sebagai model manajemen

            yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong

            pengambilan keputusan parsitipatif yang melibatkan secara langsung semua

            warga sekolah (guru siswa kepala sekolah karyawan orangtua siswa dan

            masyarakat) untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan

            nasional

            30

            Menurut Rohiat (201047) bahwa sekolah memiliki kewenangan yang

            lebih besar dalam mengelola sekolahnya secara mandiri dan lebih berdaya dalam

            mengembangkan program yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang

            dimilikinya Demikian juga dengan pengambilan keputusan partisipatif yaitu

            pelibatan warga sekolah secara langsung dalam pengambilan keputusan maka

            rasa memiliki warga sekolah dapat meningkat Peningkatan rasa memiliki ini akan

            menyebabkan peningkatan rasa tanggungjawab dan peningkatan rasa

            tanggungjawabdan peningkatan rasa tanggungjawab akan meningkatkan dedikasi

            warga sekolah terhadap sekolahnya Inilah esensi pengambilan keputusan

            partisipatif Baik peningkatan otonomi sekolah maupun pengambilan keputusan

            partisipatif tersebut kesemuanya ditujukan untuk meningkatkan mutu sekolah

            berdasarkan kebijakan pendidikan nasional yang berlaku

            b Tujuan dan Alasan Menerapkan MBS

            MBS di Indonesia yang menggunakan muncul karena beberapa alasan

            sebagaimana diungkapkan oleh Nurkolis antara lain pertama sekolah lebih

            mengetahui kekeuatan kelemahan peluang dan ancaman bagi dirinya sehingga

            sekolah dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia untuk

            memajukan sekolahnya Kedua sekolah lebih mengetahui kebutuhannya Ketiga

            keterlibatan warga sekolah dan masyarakat dalam pengambilan keputusan dapat

            menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat

            Menurut bank dunia terdapat beberapa alasan diterapkannya MBS antara

            lain alasan ekonomis politis professional efisiensi administrasi finansial

            prestasi siswa akuntabilitas dan efektifitas sekolah Tujuan penerapan MBS

            31

            adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara umum baik itu

            menyangkut kualitas pembelajaran kualitas kurikulum kualitas sumber daya

            manusia baik guru maupun tenaga kependidikan lainnya dan kualitas pelayanan

            pendidikan secara umumBagi sumber daya manusia peningkatan kualitas bukan

            hanya meningkatnya pengetahuan dan ketrampilannya melainkan meningkatkan

            kesejahteraanya pula Keuntungan-keuntungan penerapan MBS sebagaimana

            dikutip dari hasil pertemuan The American Association of School Administration

            The National Association of Elementary School Principal The National of

            Secondary School Principal Pertama secara formal MBS dapat memahami

            keahlian dan kemampuan orang-orang yang bekerja di sekolah

            Kedua meningkatkan moral guru Ketiga keputusan yang diambil sekolah

            mengalami akuntabilitas Hal ini terjadi karena konstituen sekolah mengalami

            andil yang cukup dalam setiap pengambilan kepurusan Keempat menyesuaikan

            sumber keuangan terhadap tujuan instruksioanl yang dikembangkan di sekolah

            Kelima menstimulasi munculnya pemimpin baru di sekolah Keputusan yang

            diambil pada tingkat sekolah tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya peran

            seorang pemimpin Keenam meningkatkan kualitas kuantitas dan fleksibilitas

            komunikasi tiap komunitas sekolah dalam rangka mencapai kebutuhan sekolah

            c Strategi Implementasi MBS

            MBS merupakan strategi peningkatan kualitas pendidikan melalui otoritas

            pengambilan keputusan dari pemerintah daerah ke sekolah Dalam hal ini sekolah

            dipandang sebagai unit dasar pengembangan yang bergantung pada redistribusi

            otoritas pengambilan keputusan di dalamnya terkandung desentralisasi

            32

            kewenangan yang diberikan kepada sekolah untuk membuat keputusan Dengan

            demikian pada hakekatnya MBS merupakan desentralisasi kewenangan yang

            memandang sekolah secara individual Sebagai bentuk alternative sekolah dalam

            program desentralisasi bidang pendidikan maka otonomi diberikan agar sekolah

            dapat leluasa mengelola sumber daya dengan mengalokasikannya sesuai dengan

            prioritas kebutuhan disamping agar sekolah lebih tanggap terhadap kebutuhan

            setempat Merupakan suatu model manajemen yang memberikan otonomi lebih

            besar kepada sekolah dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan

            keputusan secara partisipatif dalam memenuhi kebutuhan mutu sekolah atau untuk

            mencapai sasaran mutu sekolah Keputusan partisipatif yang dimaksud adalah

            cara pengambilan keputusan melalui penciptaan lingkungan yang terbuka dan

            demokratik dimana warga sekolah (guru siswa karyawan orangtua siswa tokoh

            masyarakat) didorong untuk terlibat langsung dalam proses pengambilan

            keputusan yang dapat berkonstribusi terhadap pencapaian tujuan sekolah MBS

            menyediakan layanan pendidikan yang komprehensif dan tanggap terhadap

            kebutuhan masyarakat sekolah setempat Karena siswa biasanya datang dari

            berbagai latar belakang kesukuan dan tingkat sosial salah satu perhatian sekolah

            harus ditujukan pada asas pemerataan (peluang yang sama untuk memperoleh

            kesempatan dalam bidang sosial ekonomi dan politik) di pihak lain Sekolah

            juga harus meningkatkan efisiensi partisipasi dan mutu serta bertanggung jawab

            kepada masyarakat dan pemerintah Ciri-ciri MBS bisa diketahui antara lain dari

            sudut sejauh mana sekolah dapat mengoptimalkan kemampuan manajemen

            sekolah terutama dalam pemberdayaan sumber daya yang ada menyangkut

            33

            sumber daya kepala sekolah dan guru partisipasi masyarakat pendapatan daerah

            dan orang tua juga anggaran sekolah

            Secara konsepsional MBS diharapkan membawa dampak terhadap

            peningkatan kerja sekolah dalam hal mutu efisiensi manajemen keuangan

            pemerataan kesempatan dan pencapaian tujuan politik (perkembangan iklim

            demokrasi) suatu bangsa lewat perubahan kebijakan desentralisasi di berbagai

            aspek seperti politik edukatif administrasi manajemen dan anggaran

            pendidikan Konsekuensi penerapan MBS menjadi tanggung jawab dan ditangani

            oleh Sekolah secara profesional untuk mencapai tujuan yang diinginkan

            Aspek-aspek yang menjadi bidang garapan Sekolah meliputi

            a Perencanaan dan evaluasi program Sekolah

            b Pengelolaan kurikulum yang bersifat inklusif

            c Pengelolaan proses belajar mengajar

            d Pengelolaan ketenagaan

            e Pengelolaan perlengkapan dan peralatan

            f Pengelolaan keuangan

            g Pelayanan siswa

            h Hubungan Sekolah-masyarakat

            i Pengelolaan iklim Sekolah

            Seperti telah dinyatakan di atas konsep MBS dalam prakteknya

            menggambarkan sifat-sifat otonomi Sekolah dan oleh karenanya sering pula

            disebut sebagai Site-Based Management yang merujuk pada perlunya

            memperhatikan kondisi dan potensi kelembagaan setempat dalam mengelola

            34

            sekolah Makna berbasis sekolah dalam konsep MBS sama sekali tidak

            meninggalkan kebijakan-kebijakan startegis yang ditetapkan oleh pemerintah

            pusat atau daerah otonomi Misalnya standar kompetensi siswa standar materi

            pelajaran pokok standar penguasaan minimum standar pelayanan minimum

            penetapan kalender pendidikan dan jumlah jam belajar efektif setiap tahun dan

            lain-lain (lihat UU No 202003 Pasal 51 PP Nomor 25 Tahun 2000 yang telah

            diubah dengan PP Nomor 33 Tahun 2004 tentang Kewenangan Pemerintah Pusat

            dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom)

            Implementasi MBS akan berlangsung secara efektif dan efesien apabila

            didukung oleh sumber daya manusia yang professional untuk mengoperasikan

            sekolah dana yang cukup agar sekolah mampu menggaji staf sesuai dengan

            fungsinya sarana prasarana yang memadai untuk mendukung proses belajar-

            mengajar serta dukungan masyarakat yang tinggiPadahal kondisi sekolah sangat

            bervariasi dilihat dari kualitas lokasi sekolah dan partisipasi masyarakat (orang

            tua) Kualifikasi sekolah bervariasi dari sekolah yang sangat maju sampai

            sekolah yang sangat ketinggalan sedangkan lokasi sekolah bervariasi dari sekolah

            yang terletak di perkotaan sampai sekolah yang letaknya di daerah terpencil

            Demikian pula partisipasi orang tua bervariasi dari yang partisipasinya tinggi

            sampai yang kurang bahkan tidak berpartisipasi sama sekaliOleh karena itu agar

            MBS dapat diimplementasikan secara optimal perlu adanya pengelompokkan

            sekolah berdasarkan tingkat kemampuan manajemen masing-masing Menurut

            Buku pedoman MBS yang diterbitkan Ditjen Kelembagaan Agama Islam 2004

            35

            ada empat tahapan implementasi MBS yaitu sosialisasi piloting pelaksanaan

            dan diseminasi

            Tahap sosialisasi merupakan tahap penting mengingat luasnya wilayah nusantara

            terutama daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh media informasi baik cetak

            maupun elektronik Ini bahkan menjadi lebih sulit karena masyarakat Indonesia

            pada umumnya tidak mudah menerima perubahan Banyak perubahan baik

            personal maupun organisasional memerlukan pengetahuan dan keterampilan baru

            Dalam mengefektifkan pencapaian tujuan perubahan diperlukan kejelasan tujuan

            dan cara yang tepat baik menyangkut aspek proses maupun pengembangan

            Tahap piloting merupakan tahap uji coba agar penerapan konsep MBS tidak

            mengandung resiko Efektifitas model uji coba memerlukan persyaratan dasar

            yaitu akseptabilitas akuntabilitas reflikabilitas dan substainabilitas

            Akseptabilitas artinya adanya penerimaan dari para tenaga kependidikan

            khususnya guru dan kepala sekolah sebagai pelaksana dan penanggungjawab

            pendidikan di sekolah

            Akuntabilitas artinya bahwa program MBS harus dapat

            dipertanggungjawabkan baik secara konsep opersional maupun pendanaannya

            Reflikabilitas artinya MBS yang diujicobakan dapat direflikasi di Sekolah lain

            sehingga perlakuan yang diberikan kepada sekolah uji coba dapat dilaksanakan di

            sekolah lain Sementara sustainabilitas artinya program tersebut dapat dijaga

            kesinambungannya setelah dilakukan ujicoba Tahap pelaksanaan merupakan

            tahap untuk melakukan berbagai diskusi curah pendapat dan lokakarya mini

            antara kelompok kerja MBS dengan berbagai unsur terkait yakni guru kepala

            36

            sekolah pengawas tokoh agama pengusaha dan para akademisi Sedang tahap

            diseminasi merupakan tahapan memasyarakatkan MBS yang telah diujicobakan

            ke berbagai sekolah dapat mengimplementasikan secara efektif dan efisien sesuai

            dengan kondisi masing-masing

            Kewenangan penuh dan luas bagi sekolah untuk mengembangkan lembaga

            menjadi sebuah pendidikan yang mandiri maju dan mandiri serta

            bertanggungjawab terimplementasikan dalam bentuk manajemen yang berbasis

            sekolah Kepala sekolah perlu memiliki pengetahuan perencanaan dan pandangan

            yang luas tentang kependidikan yang harus ditumbuhkembangkan dengan

            meningkatkan sikap kepedulian semangat belajar disiplin kerja keteladanan dan

            hubungan manusiawi sebagai modal perwujudan iklim kerja yang kondusif

            Impelementasi MBS di Indonesia perlu didukung oleh perubahan mendasar dalam

            kebijakan pengelolaan sekolah dengan memperhatikan iklim yang kondusif

            dalam perencanaan pengorganisasian pelaksanaan pengawasan pendidikan

            d Karakteristik Manajemen Berbasis Sekolah

            MBS memiliki karakteristik yang perlu dipahami oleh sekolah yang

            akan menerapkannya Dengan kata lain jika sekolah ingin sukses dalam

            menerapkan MBS sejumlah karakteristik MBS perlu dimiliki Karakteristik MBS

            tidak dapat dipisahkan dengan karakteristik sekolah efektif Jika MBS merupakan

            wadahkerangka sekolah efektif merupakan isinya Oleh karena itu karakteristik

            MBS memuat secara inklusif elemen-elemen sekolah efektif yang dikategorikan

            menjadi input proses dan output

            37

            Dalam menguraikan karakteristik MBS pendekatan system yaitu input

            proses dan output digunakan untuk memandunya Hal ini didasari oleh pengertian

            bahwa sekolah merupakan sebuah system sehingga penguraian karakteristik MBS

            (yang juga karakteristik sekolah efektif didasarkan pada input proses dan

            output) Uraian berikut dimulai dari output dan diakhiri dengan input karena

            output memiliki tingkat kepentingan tertinggi sedangkan proses memiliki tingkat

            kepentingan satu tingkat lebih rendah dari output dan input memiliki tingkat

            kepentingan dua tingkat lebih rendah dari output

            1 Output yang Diharapkan

            Sekolah memiliki output yang diharapkan Output sekolah adalah prestasi

            sekolah yang dihasilkan melalui proses pembelajaran dan manajemen di sekolah

            Pada umummya output dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu output berupa

            prestasi akademik (academic achievement) dan output berupa prestasi non-

            akademik (nonacademic achievement) Output prestasi akademik misalnya

            NUANNUNAS lomba karya ilmiah remaja lomba (Bahasa Inggris Matematika

            Fisika) cara berpikir (kritis kreatif divergen nalar rasional induktif deduktif

            dan ilmiah) Output nonakademik misalnya akhlakbudi pekerti dan prilaku

            social yang baik seperti bebas narkoba kejujuran kerjasama yang baik rasa kasih

            sayang yang tinggi terhadap sesama solidaritas yang tinggi toleransi

            kedisiplinan kerajinan prestasi olahraga kesenian dan kepramukaan

            2 Proses

            Sekolah yang efektif pada umumnya memiliki sejumlah karakteristik proses

            sebagai berikut

            38

            a Proses Belajar Mengajar dengan Efektivitas yang Tinggi

            Sekolah yang menerapkan MBS memiliki efektifitas proses belajar

            mengajar (PBM) yang tinggi Hal ini ditunjukkan oleh sifat PBM yang

            menekankan pada pemberdayaan peserta didik PBM bukan sekedar

            memorisasi dan recall atau penekanan pada penguasaan pengetahuan

            tentang apa yang diajarkan (logos) tetapi lebih menekankan pada

            internalisasi tentang apa yang diajarkan sehingga tertanam dan bertanam

            dan berfungsi sebagai muatan nurani dan dihayati (ethos) serta

            dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari oleh peserta didik (pathos)

            PBM yang efektif juga lebih menekankan pada belajar mengetahui

            (learning to know) belajar bekerja (learning to do) belajar hidup bersama

            (learning to live together) dan belajar menjadi diri sendiri (learning to

            be)

            b Kepemimpinan sekolah yang kuat

            Pada sekolah yang menerapkan MBS kepala sekolah memiliki peran yang

            kuat dalam mengoordinasikan menggerakkan dan nenyerasikan semua

            sumberdaya pendidikan yang tersedia Kepemimpinan kepala sekolah

            merupakan salah satu factor yang dapat mendorong sekolah sekolah untuk

            dapat mewujudkan visi misi tujuan dan sasaran sekolahnya melalui

            program-program yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap Oleh

            karena itu kepala sekolah dituntut memiliki kemampuan manajemen dan

            kepemimpinan yang tangguh agar mampu mengambil keputusan dan

            inisiatif prakarsa untuk meningkatkan mutu sekolah Secara umum kepala

            39

            sekolah yang tangguh memiliki kemampuan memobilisasi sumberdaya

            sekolah terutama sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan sekolah

            c Lingkungan Sekolah yang Aman dan Tertib

            Sekolah memiliki lingkungan (iklim) belajar yang aman tertib dan

            nyaman sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan

            nyaman (enjoyable learning) Karena itu sekolah yang efektif selalu

            menciptakan iklim sekolah yang aman nyaman dan tertib melalui

            pengupayaan factor-faktor yang dapat menumbuhkan iklim tersebut

            Dalam hal ini kepala sekolah memegang peranan yang sangat penting

            d Pengelolaan Tenaga Kependidikan yang Efektif

            Tenaga kependidikan terutama guru merupakan jiwa dari sekolah

            Sekolah hanyalah merupakan wadah dan sekolah yang menerapkan MBS

            menyadari tentang hal ini Oleh karena itu pengelolaan tenaga

            kependidikan mulai dari analisa kebutuhan perencanaan pengembangan

            evaluasi kinerja hubungan kerja hingga imbal jasa merupakan garapan

            penting bagi seorang kepala sekolah Pada pengembangan tenaga

            kependidikan hal tersebut harus dilakukan secara terus-menerus

            mengingat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian

            pesat Tenaga kependidikan yang diperlukan untuk menyukseskan MBS

            adalah tenaga kependidikan yang mempunyai komitmen tinggi dan selalu

            mampu dan sanggup menjalankan tugasnya dengan baik

            e Sekolah Memiliki Budaya Mutu

            Budaya mutu tertanam di sanubari semua warga sekolah sehingga setiap

            perilaku selalu didasari oleh profesionalisme Budaya mutu memiliki

            40

            elemen-elemen sebagai berikut (a) informasi kualitas harus digunakan

            untuk perbaikan bukan untuk mengadilimengontrol orang (b)

            kewenangan harus sebatas pada tanggung jawab (c) hasil harus diikuti

            penghargaan (rewards) atau sanksi (punishment) (d) kolaborasi dan

            sinergi bukan kompetisi harus menjadi basis untuk kerjasama (e) warga

            sekolah merasa aman terhadap pekerjaannya (f) atmosfir keadaan

            (fairness) harus ditanamkan (g) imbas jasa harus sepadan dengan nilai

            pekerjaannya dan (h) warga sekolah merasa memiliki sekolah

            f Sekolah Memiliki Teamwork yang Kompak Cerdas dan Dinamis

            Kebersamaan (teamwork) merupakan karakteristik yang dituntut oleh

            MBS karena output pendidikan merupakan hasil kolektif warga sekolah

            bukan hasil individual Olah karena itu budaya kerjasama antar fungsi dan

            antar individu dalam sekolah harus menjadi kebiasaan hidup sehari-hari

            warga sekolah

            g Sekolah Memiliki Kewenangan (Kemandirian)

            Sekolah memiliki kewenangan untuk melakukan yang terbaik bagi

            sekolahnya sehingga dituntut untuk memiliki kemampuan dan

            kesanggupan kerja yang tidak selalu bergantung pada atasan Untuk

            menjadi mandiri sekolah harus memiliki sumberdaya yang cukup untuk

            menjalankan tugasnya

            h Partisipasi yang Tinggi dari Warga Sekolah dan Masyarakat

            Sekolah yang menerapkan MBS memiliki karakteristik bahwa partisipasi

            warga sekolah dan masyarakat merupakan bagian kehidupannya Hal ini

            41

            dilandasi oleh keyakinan bahwa makin tinggi tingkat partisipasi makin

            besar rasa memiliki makin besar rasa memiliki makin besar pula rasa

            tanggungjawab dan makin besar rasa tanggungjawab makin besar pula

            tingkat dedikasinya

            i Sekolah Memiliki Keterbukaan (Transparansi) Manajemen

            Keterbukaantransparansi dalam pengelolaan sekolah merupakan

            karakteristik sekolah yang menerapkan MBS Keterbukaantransparansi ini

            ditunjukkan dalam pengambilan keputusan perencanaan dan pelaksanaan

            kegiatan penggunaan uang dan sebagainya yang selalu melibatkan pihak-

            pihak terkait sebagai alat control

            j Sekolah Memiliki Kemauan untuk Berubah (Psikologis dan Fisik)

            Perubahan harus merupakan sesuatu yang menyenangkan bagi semua

            warga sekolah Sebaliknya kemapanan merupakan musuh sekolah Tentu

            saja yang dimaksud dengan perubahan adalah peningkatan baik bersifat

            fisik maupun psikologis Artinya setiap perubahan dilakukan hasilnya

            diharapkan lebih baik dari sebelumnya (ada peningkatan) terutama mutu

            peserta didik

            k Sekolah Melakukan Evaluasi dan Perbaikan Secara Berkelanjutan

            Evaluasi belajar secara teratur bukan hanya ditujukan untuk mengetahui

            tingkat daya serap dan kemampuan peserta didik tetapi yang terpenting

            adalah bagaimana memanfaatkan hasil evaluasi belajar tersebut untuk

            memperbaiki dan menyempurnakan proses belajar mengajar di sekolah

            Oleh karena itu fungsi evaluasi menjadi sangat penting dalam rangka

            42

            meningkatkan mutu peserta didik dan mutu sekolah secara keseluruhan

            dan terus menerus Perbaikan secara terus menerus harus menjadi

            kebiasaan warga sekolah Tiada hari tanpa perbaikan Oleh karena itu

            harus ada system mutu yang baku sebagai acuan bagi perbaikan System

            mutu yang dimaksud harus mencakup struktur organisasi tanggung jawab

            prosedur proses dan sumberdaya untuk menerapkan manajemen mutu

            l Sekolah Responsif dan Antisipatif terhadap Kebutuhan

            Sekolah selalu tanggapresponsive terhadap berbagai aspirasi yang muncul

            bagi peningkatan mutu Oleh karena itu sekolah harus selalu dapat

            membaca lingkungan dan menanggapinya secara cepat dan tepat Sekolah

            dituntut untuk tidak hanya mampu menyesuaikan diri terhadap

            perubahantuntutan akan tetapi juga mampu mengantisipasi hal-hal yang

            mungkin akan terjadi Menjemput bola adalah padanan kata yang tepat

            bagi istilah antisipasi

            m Memiliki Komunikasi yang Baik

            Sekolah yang efektif umumnya memiliki komunikasi yang baik terutama

            antar warga sekolah dan juga antara sekolah dan masyarakat sehingga

            kegiatan yang dilakukan oleh tiap-tiap warga sekolah dapat diketahui

            Dengan cara seperti itu keterpaduan semua kegiatan sekolah dapat

            diupayakan untuk mencapai tujuan dan sasaran sekolah yang telah dipatok

            Selain itu komunikasi yang baik juag akan membentuk teamwork yang

            kuat kompak dan cerdas sehingga berbagai kegiatan sekolah dapat

            dilakukan secara merata oleh warga sekolah

            43

            n Sekolah Memiliki Akuntabilitas

            Akuntabilitas adalah bentuk pertanggungjawaban yang harus dilakukan

            sekolah terhadap keberhasilan program yang telah dilaksanakan

            Akuntabilitas ini berbentuk laporan prestasi yang dicapai dan dilaporkan

            kepada pemerintah orangtua siswa dan masyarakat Berdasarkan laporan

            hasil program tersebut pemerintah dapat menilai apakah program MBS

            telah mencapai tujuan yang dikehendaki atau tidak Jika berhasil

            pemerintah perlu memberikan penghargaan kepada sekolah yang

            bersangkutan sehingga dapat menjadi factor pendorong untuk terus

            meningkatkan kinerjanya di masa yang akan datang Akan tetapi jika

            program tidak berhasil pemerintah perlu memberikan teguran sebagai

            hukuman atas kinerjanya yang dianggap tidak memenuhi syarat Demikian

            pula para orangtua siswa dan anggota masyarakat dapat memberikan

            penilaian apakah program ini dapat meningkatkan prestasi anaknya secara

            individual dan kinerja sekolah secara keseluruhan Apabila hal ini berhasil

            dilakukan orangtua peserta didik perlu memberikan semangat dan

            dorongan untuk peningkatan program yang akan datang Akan tetapi jika

            program tersebut kurang berhasil orangtua siswa dan masyarakat berhak

            meminta pertanggungjawaban dan penjelasan sekolah atas kegagalan

            program MBS yang telah dilakukan Dengan cara seperti ini sekolah tidak

            akan main-main dalam melaksanakan program pada tahun-tahun yang

            akan datang

            o Manajemen Lingkungan Hidup Sekolah Baik

            Sekolah efektif melaksanakan manajemen lingkungan hidup sekolah

            secara efektif Sekolah memiliki perencanaan pengorganisasian

            pelaksanaan pengoordinasian dan pegevaluasian pendidikan kecakapan

            hidup (program adiwiyata) yang dikembangkan secara terus menerus dari

            waktu ke waktu Sekolah melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan

            pengetahuan keterampilan dan kesadaran warga sekolah tentang nilai-

            44

            nilai lingkungan hidup dan mampu mengubah perilaku dan sikap warga

            sekolah untuk menuju lingkungan hidup yang sehat

            p Sekolah Memiliki Kemampuan Menjaga Sustainabilitas

            Sekolah yang efektif juga memiliki kemampuan untuk menjaga

            kelangsungan hidupnya (sustainabilitas) baik dalam program maupun

            pendanaannya Sustainabilitas program dapat dilihat dari berkelanjutan

            program-program yang telah dirintis sebelumnya dan bahkan berkembang

            menjadi program-program baru yang belum pernah ada sebelumnya

            Sustainabilitas pendanaan dapat ditunjukkan oleh kemampuan sekolah

            dalam mempertahankan besarnya dana yang dimiliki dan bahkan makin

            besar jumlahnya Sekolah memiliki kemampuan menggali sumberdana

            dari masyarakat dan tidak sepenuhnya menggantungkan subsidi dari

            pemerintah bagi sekolah-sekolah negeri

            3 Input Pendidikan

            a Memiliki Kebijakan Tujuan dan Sasaran Mutu yang Jelas

            Secara formal sekolah menyatakan dengan jelas tentang keseluruhan

            kebijakan tujuan dan sasaran sekolah yang berkaitan dengan mutu

            Kebijakan tujuan dan sasaran mutu tersebut dinyatakan oleh kepala

            sekolah dan disosialisasikan kepada semua warga sekolah sehingga

            tertanam pemikiran tindakan kebiasaan hingga sampai pada kepemilikan

            karakter mutu oleh warga sekolah

            b Sunberdaya Tersedia dan Siap

            Sumberdaya merupakan input penting yang diperlukan untuk

            kelangsungan proses pendidikan di sekolah Tanpa sumberdaya yang

            45

            memadai proses pendidikan di sekolah tidak akan berlangsung secara

            memadai dan pada akhirnya sasaran sekolah tidak akan tercapai

            Sunberdaya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu sumberdaya manusia

            dan sumberdaya selebihnya (uang peralatan perlengkapan bahan dan

            sebagainya) dengan penegasan bahwa sumberdaya selebihnya tidak

            memunyai arti apapun bagi perwujudan sasaran sekolah tanpa campur

            tangan sumberdaya manusia

            Secara umum sekolah yang menerapkan MBS harus memiliki tingkat

            kesiapan sumberdaya yang memadai untuk menjalankan proses

            pendidikan Artinya segala sumberdaya yang diperlukan untuk

            menjalankan proses pendidikan harus tersedia dan dalam keadaan siap Ini

            bukan berarti bahwa sumberdaya yang ada harus mahal tetapi sekolah

            yang bersangkutan dapat memanfaatlkan keberadaan sumberdaya yang ada

            di lingkungan sekolahnya Oleh karena itu diperlukan kepala sekolah

            yang mampu memobilisasi sumberdaya yang ada di sekitarnya

            c Staf yang Kompeten dan Berdedikasi Tinggi

            Meskipun pada butir (b) telah disinggung tentang ketersediaan dan

            kesiapan sumberdaya manusia (staf) pada butir ini perlu ditekankan lagi

            karena staf merupakan jiwa sekolah Sekolah yang efektif pada umumnya

            memiliki staf yang mampu (konpeten) dan berdedikasi tinggi terhadap

            sekolahnya Implikasinya jelas yaitu bagi sekolah yang ingin memiliki

            efektivitas yang tinggi kepemilikan staf yang kompeten dan berdedikasi

            tinggi merupakan suatu keharusan

            46

            d Memiliki Harapan Prestasi yang Tinggi

            Sekolah yang menerapkan MBS mempunyai dorongan dan harapan yang

            tinggi untuk meningkatkan prestasi peserta didik dan sekolahnya Kepala

            sekolah memiliki komitmen dan motivasi yang kuat untuk meningkatkan

            mutu sekolah secara optimal Guru memiliki komitmen dan harapan yang

            tinggi bahwa anak didiknya dapat mencapai tingkat prestasi yang

            maksimal walaupun dengan segala keterbatasan sumberdaya pendidikan

            yang ada di sekolah Peserta didik juga memunyai motivasi untuk selalu

            meningkatkan diri untuk berprestasi sesuai dengan bakat dan

            kemampuannya Harapan terbesar dari ketiga unsure sekolah ini

            merupakan salah satu factor yang menyebabkan sekolah selalu dinamis

            untuk menjadi lebih baik dari keadaan sebelumnya

            e Focus pada Pelanggan (Khususnya Siswa)

            Pelanggan terutama siswa harus menjadi focus dari semua kegiatan

            sekolah Artinya semua input dan proses yang dikerahkan di sekolah

            tujuan utamanya adalah meningkatkan mutu dan kepuasan peserta didik

            Konsekuensi logis dari semua hal tersebut adalah penyiapan input dan

            proses belajar mengajar harus benar-benar mewujudkan sosok utuh mutu

            dan kepuasan yang diharapkan dari siswa

            f Input Manajemen

            Sekolah yang menerapkan MBS memiliki input manajemen yang memadai

            untuk menjalankan roda sekolah Kepala sekolah dalam mengatur dan

            mengurus sekolahnya menggunakan sejumlah input manajemen

            47

            Kelengkapan dan kejelasan input manajemen akan membantu kepala

            sekolah mengelola sekolahnya dengan efektif Input manajemen yang

            dimaksud meliputi tugas yang jelas rencana yang rinci dan sistematis

            program yang mendukung bagi pelaksanaan rencana ketentuan-ketentuan

            (aturan main) yang jelas sebagai panutan bagi warga sekolahnya untuk

            bertindak dan adanya system pengendalian mutu yang efektif dan efesien

            untuk meyakinkan agar sasaran yang telah disepakati dapat dicapai

            B Kerangka Pikir

            Kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di

            Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa merupakan suatu hal yang harus

            dilaksanakan dan tidak terpisahkan sesuai dengan konsep dan karakteristik MBS

            MBS yang mengetengahkan prinsip-prinsip yang demokratis partispatif

            dan akuntabilitas pada hakekatnya merupakan desentralisasi kewenangan yang

            lebih besar dalam mengelolah sekolahnya sehingga sekolah lebih mandiri lebih

            berdaya dalam mengembangkan program yang disesuaikan dengan potensi yang

            dimilikinya Dalam menerapkan kepemimpinan dalam pekerjaan dengan

            subdimensi membangun profesional kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan

            kewenangan kepada bawahannya sesuai dengan job description Dalam proses

            pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat botton up dan

            melalui tahapan-tahapan musyawarah dan rapat pola komunikasi bercorak

            terbuka dan berlangsung timbal balik sesuia dengan norma yang telah disepakai

            bersama Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru dan

            48

            tenaga kependidikan dan administratir sangat penting sehingga mereka

            bersemangat dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka

            meningkatkan mutu pendidikan

            Konsep MBS diharapkan dapat menciptakan pemimpin yang dapat

            memimpin membimbing mengontrol perilaku dan perasaan orang lain di bawah

            kepengawasannya dalam melaksanakan tugas sebagai pemimpin (leadership) di

            sekolah

            Menurur Suryadi (2009 7) bahwa khusus di sekolah dasar kepala sekolah

            selaku pemimpin diharapkan menerapkan MBS dalam melaksanakan program-

            program yang ada di sekolah secara mandiri untuk mencapai tujuan dan sasaran

            manajemen yang mencakup peran dan fungsi kepala sekolah sebagai

            a Edukator yaitu kepala sekolah melakukan bimbingan pengarahan kepada

            guru dan siswa dalam melaksanakan tugas atau kewajibannya serta selalu

            berusaha mengembangkan profesionalisme pendidik dan menjadi tauladan

            yang baik dalam berbagai hal

            b Leader yaitu kepala sekolah mampu menampilkan pribadinya memiliki

            visi dan misi serta mampu berkomonikasi dan mengmbil keputusan

            c Motivator yaitu kepala sekolah sering memberikan motivasi baik fisik

            maupun psikis Kepala sekolah tidak pelit memberikan penghargaan

            berupa pujian bila melihat bawahannya menerjakan tugas dengan baik dan

            menyampaikan teguran secara terhormat untuk perbaikan

            49

            BAGAN KERANGKA PIKIR

            C Definisi Operasional Variabel

            1 Kepemimpinan (Ledership) dalam pengertian umum adalah suatu proses

            mempengaruhi melalui kekuatan untuk mengarahkan dan mendorong

            seseorang atau kelompok agar mengerahkan tenaganya untuk mencapai

            sasaran yang dirumuskan bersama dalam hal memimpin membimbing

            mengontrol perilaku perasaan terhadap orang lain yang ada dibawah

            pengawasannya

            KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

            1 Edukator 2 Leader 3 Motivator

            PENERAPAN MBS

            1 Pelimpahan dan Distribusi kewenangan

            2 Mekanisme pembuatan keputusan

            3 Proses penetapan kebijakan

            4 Membangun pola komunikasi

            5 Melakukan pengawasan

            6 Memberikan motivasi dan suasana kerja yang kondusif

            50

            2 Efektivitas kepemimpinan adalah serangkaian kegiatan yang akan

            dilakukan oleh seorang pemimpin untuk mengukur tingkat pencapaian proses

            kepeimpinannya

            3 Manajemen Berbasis Sekolah adalah sebagai model manajemen yang

            memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah memberi

            fleksibilitaskeluwesan kepada sekolah dan mendorong partisipasi secara

            langsung warga sekolah

            4 Pelimpahan dan distribusi kewenangan

            Salah satu kompotensi profesional Kepala sekolah adalah menerapkan

            kepemimpinan dalam pekerjaandengan subdimensi mengembangkan

            profesional kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan kewenangan kepada

            bawahannya sesuai dengan job description

            5 Mekanisme pembuatan keputusan

            Pengambilan keputusan merupakan salah satu hal terpenting dalam

            manajemen Pengambilan keputusan tidak dapat dipisahkan dari

            kepemimpinan Untuk mengetahui mekanisme pembuatan keputusan yang

            dilakukan oleh kepala sekolah sebagai manajer

            6 Proses penetapan kebijakan

            Dalam mengambil suatu kebijakan kepala sekolah melaksanakan rapat

            khusus untuk menampung usulan dan aspirasiSebelum diambil kebijakan

            terlebih dahulu disosialisasikan kepada warga sekolah untuk menampung

            aspirasi maka dibuatlah kebijakan sambil memantu perkembangannya

            51

            7 Membangun pola komunikasi

            Untuk mengetahui bagaimana kepala sekolah dalam membangun pola

            komunikasi yaitu dengan komunikasi dua arah antara orang lain dan dirinya

            Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara

            dirinya dengan orang lain

            8 Melakukan pengawasan

            Kepala sekolah memiliki tugas untuk melakukan pengawasan pembinaan

            atau bimbingan kepada guru dan tenaga kependidikan serta administrator

            9 Memberikan motivasi dan membangun suasana kerja yang kondusif

            Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru tenaga

            kependidikan dan administratir sangat penting sehingga mereka bersemangat

            dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka meningkatkan mutu

            pendidikan Motivasi bisa diberikan dalam bentuk hadiah atau hukuman

            baik fisik maupun non-fisik Dalam memberikan motivasi kepala sekolah

            mempertimbangkan rasa keadilan dan kelayakan karena hal ini penting bagi

            kepala sekolah untuk menciptakan iklim yang kondusif

            10 Edukator yaitu kepala sekolah melakukan bimbingan pengarahan kepada

            guru dan siswa dalam melaksanakan tugas atau kewajibannya serta selalu

            berusaha mengembangkan profesionalisme pendidik dan menjadi tauladan

            yang baik dalam berbagai halsehingga dapat dicontoh anak didiknya

            11 Leader yaitu kepala Sekolah mampu menampilkan pribadinya memiliki visi

            dan misi serta mampu berkomonikasi dan mengambil keputusan

            52

            12 Motivator yaitu kepala sekolah sering memberikan motivasi baik fisik

            maupun psikis Kepala sekolah tidak pelit memberikan penghargaan berupa

            pujian bila melihat bawahannya mengerjakan tugas dengan baik dan

            menyampaikan teguran secara terhormat untuk perbaikan

            53

            BAB III

            METODE PENELITIAN

            A Desain dan Jenis Penelitian

            Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian kualitatif yaitu

            penelitian yang menggambarkan keadaan sebenarnya Dalam menganalisis data

            menggunakan model strategi analisis deskriptif

            B Lokasi dan Waktu Penelitian

            Lokasi penelitian dilaksanakan di sekolah yang ada di Kecamatan Manuju

            Kabupaten Gowa Adapun yang melatar belakangi sehingga lokasi tersebut

            ditetapkan sebagai objek yakni berdasarkan pertimbangan bahwa Kecamatan

            Manuju sejak tahun 2005 telah melaksanakan program MBS kerja sama

            Pemerintah Kabupaten Gowa dengan UNICEF Penelitian ini dilaksanakan sejak

            bulan September sampai bulan Nopember 2013

            C Fokus Penelitian dan Informan

            1 Fokus Penelitian

            Pada dasarnya yang dimaksud dengan fokus penelitian adalah jumlah

            keseluruhan objek yang dijadikan sebagai sasaran penelitian Untuk

            mendeskripsikan tentang data penelitian diperlukan objek data yang relevan

            dengan masalah yang diteliti Cara untuk mengumpulkan data dilakukan dengan

            meneliti seluruh anggota atau objek yang diharapkan dapat memberikan

            keterangan yang diperlukan seluruh anggota atau objek disebut informan Bila

            dikaitkan dengan keadaan objek penelitian ini maka yang menjadi sasaran

            54

            penelitian adalah 6 kepala sekolah dari 16 kepala sekolah di Kecamatan Manuju

            Kabupaten Gowa Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut

            Tabel 1

            Deskripsi Keadaan Informan Kepala Sekolah

            No Nama Kepala Sekolah Umur Pendidikan Tempat Tugas

            1 Hj Irnawati SPd 45 Tahun S1 SDI Pattallikang

            2 Asrul Bani SPd 51 Tahun S1 SDI Pattiro

            3 H Idris Dolo SPd 45 Tahun S1 SDI Tanakaraeng

            4 Muh Yunus SPdMSi

            44 Tahun S2 SDI Lata

            5 Muh Harun SPd 42 Tahun S1 SDI Kananga

            6 SudirmanSPdMM 45 Tahun S2 SD Uminda

            Data primer bulan September 2013

            2 Informan

            Informan penelitian adalah sasaran penelitian yang jumlahnya bisa tidak

            sama dengan keadaan secara menyeluruh dari fokus penelitian hanya

            menggambarkan secara kualitatif penelitian hal ini sesuai dengan penafsiran

            secara umum

            Berhubung pelaksanaan wawancara mendalam pada penelitian kualitatif

            memakai waktu yang lama maka jumlah informan yang dipakai dalam penelitian

            biasanya sangat terbatasUntuk mendapatkan informan kunci yang tepat sesuai

            dengan fokus penelitianmaka informan diambil berdasarkan perposif sampling

            (pengambilan informan sesuai kebutuhan) Sumber informasi dalam penelitian

            55

            diambil baik dari data primer maupun sekunder Sumber informasi kunci (Key

            informan) yaitu kepala sekolah dan sumber informasi penunjang (Supportive

            informan )yang terdiri dari gurukomite sekolah dan pengawas dengan perincian

            6 orang kepala sekolah 6 orang guru 4 orang komite dan 1 orang pengawas

            TKSD

            Tabel 2 Deskripsi Keadaan Informan Pengawas Ketua Komite dan Guru

            No Nama Informan Umur Jabatan

            1 Abd Azis SPd MM 52 tahun Pengawas TKSD

            2 N Dg Nakku 60 tahun Ketua komite

            3 H Sampara Rate SSos 47 tahun Ketua Komite

            4 Mustafa SPdi 40 tahun Ketua Komite

            5 Zainuddin 40 tahun Ketua Komite

            6 Marliang SPd 44 tahun Guru

            7 Muhammadong SPd 35 tahun Guru

            8 Basriati SPd 43 tahun Guru

            9 Abd RahmanSPd 43 tahun Guru

            10 Abd GaffarSPdi 40 tahun Guru

            11 Abd HafidSPd 43 tahun Guru Data primer bulan September 2013

            D Jenis dan Sumber Data

            Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder

            a Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari

            informan misalnya kepala sekolah guru komite sekolah siswa yang

            menjadi objek penelitian kepemimpinan

            56

            b Data Sekunder

            Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui dokumentasi pada sampel

            penelitian di Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa seperti daftar hadir dan

            hasil kerja lainnya Sumber data adalah para kepala sekolah guru komite

            sekolah orang tua siswa dan siswa di Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

            E Teknik Pengumpulan Data

            Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut

            1 Observasi hal ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan tentang

            kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS yang menjadi objek

            penelitian

            2 Wawancara dengan guru komite dan pengawas SD untuk mengungkap

            bagaimana proses kepemimpinan kepala sekolah dalam kinerja sekolah

            3 Dokumentasi untuk melihat bagaimana kualitas kepemimpinan kepala

            sekolah dalam penerapan MBS yang dimaksud dengan melihat dokumen-

            dokumen sebagai hasil dari pekerjaannya

            4 Kuesioner berupa penyataan tertutup dengan menggunakan skala Likert

            untuk mengungkap variabel kepemimpinan kepala sekolah dalam

            penerapan MBS

            F Teknik Analisis Data

            Moleong (2011330) mengemukakan dalam proses analisis data dimulai

            dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu

            observasi wawancara dokumentasi dan kuesioner Setelah itu mengadakan

            reduksi data yang dilakukan dengan membuat abstraksi yaitu usaha membuat

            57

            rangkuman kemudian menyusunnya dalam satuan-satuan sambil membuat

            pengelolaan data Dalam proses analisis data penelitian kualitatif terdapat 3

            komponen penting yaitu reduksi data sajian data dan penarikan kesimpulan atau

            verifikasi

            Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis

            interaktif yaitu analisis yang dilakukan dalam bentuk interaktif dari para kepala

            sekolah guru-guru dan komite sekolah Peneliti menggunakan analisis interaktif

            dengan alasan karena dalam penelitian kualitatif menggunakan proses siklus yaitu

            pada waktu pengumpulan data peneliti selalu membuat reduksi data dan sajian

            data kemudian data tersebut dikumpulkan berupa notescatatan di lapangan yang

            terdiri dari berbagai deskripsi dan refleksi Pemeriksaan keabsahan data dengan

            triangulasi Pemeriksaan keabsahan data dengan triangulasi menurut Moleong

            (2011330) adalah teknik pemeriksaan data dengan memanfaatkan sesuatu yang

            lain untuk membandingkan dari berbagai sudut sehingga dicapai suatu

            keabsahan (validitas) yang tinggirdquo Untuk mengecek kebenaran data dalam

            penelitian ini digunakan tiga teknik triangulasi yang dikemukakan Sugiyono

            (2009125) yaitu Triangulasi sumber triangulasi waktu triangulasi teknik dan

            member chek

            58

            BAB IV

            HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

            Dalam bab ini akan ditampilkan data dari pembahasan menyangkut

            variabel penelitian sebagai tindak lanjut dari hasil pengumpulan data dengan

            instrumen wawancara observasi dan dokumentasi Setelah melakukan penelitian

            langsung terhadap sasaran penelitian yang telah ditetapkan dalam batasan dan

            rumusan masalah sesuai prosedur metode penelitian yang telah ditetapkan

            A Deskripsi Lokasi Penelitian

            Data yang disajikan dalam penelitian ini adalah data tentang

            Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan MBS di Sekolah Dasar

            Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

            1Gambaran Tentang Keadaan Sekolah Dasar di Kecamatan Manuju

            Berdasarkan hasil wawancara dengan berbagai pihak antara lain kepala

            sekolah guru komite sekolah pengawas dan kompenen sekolah lainnya serta hasil

            studi dokumentasi diperoleh gambaran umum sekolah dasar yang ada di

            Kecamatan Manuju sebagai berikut

            a Jumlah sekolah dasar 17 sekolah yang melaksanakan pengelolaan berdasarkan

            program kerja yang di tuangkan dalam RKSRKAS yang ditetapkan melalui

            rapat kerja tahunan atau musyawarah dengan melibatkan semua komponen

            sekolah seperti kepala sekolahgurustaforang tua siswakomite sekolah

            dengan pihak-pihak lainnya yang terkait

            b Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya sebagai lembaga formal di

            bawah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga berupaya dengan

            59

            Meningkatkan peran dan sekolah dalam pengembangan ilmu

            pengetahuan melalui peningkatan kualitas dan sumber daya

            kependidikan

            Memberikan bekal kemamupuan dasar sebagai perluasan serta

            peningkatan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di

            sekolah

            Mempersiapkan out put untuk mengikuti pendidikan selanjutnya

            Dalam melaksanakan tugas pokok tersebuttelah mennyusun sebuah

            rencana strategis untuk 4 tahun kedepan yang dijabarkan dalam rencana

            kerja sekolah dalam bentuk tahunan (RKT) dengan membuat

            visimisitujuan dan sasaran

            Salah satu kompotensi profesional kepala sekolah adalah menerapkan

            kepemimpinan dalam pekerjaandengan subdimensi mengembangkan profesional

            kebijaksanaan sekolahdan mendistribusiakan kewenangan kepada bawahannya

            sesuai dengan joc description

            2 Kepala sekolah

            Kepala sekolah mempunyai tugas memimpin dan bertanggung jawab

            terhadap seluruh kegiatan pembelajaran di sekolah Kepala sekolah berfungsi dan

            bertugas sebagai edukator pemimpinleader motivator rincian tugasnya sebagai

            berikut

            1 Kepala sekolah sebagai Edukator

            Kepala sekolah selaku edukator bertugas melaksanakan proses belajar

            mengajar secara efektif dan efisien (lihat tugas guru)

            60

            2 Kepala sekolah selaku PimpinanLeader

            a Dapat dipercaya jujur dan bertanggungjawab

            b Memahami kondisi kondisi guru karyawan dan siswa

            c Memiliki visi dan memahami misi sekolah

            d Mengambil keputusan urusan intern dan ekstern sekolah

            e Membuat mencari dan memilih gagasan baru

            3 Kepala sekolah sebagai Motivator

            a Mengatur ruang kantor yang konduktif untuk bekerja

            b Mengatur ruang kantor yang konduktif untuk KBMBK

            c Mengatur ruang laboratorium yang konduktif untuk praktikum

            d Mengatur ruang perpustakaan yang konduktif untuk belajar

            e Mengatur halamanlingkungan sekolah yang sejuk dan teratur

            f Menciptakan hubungan kerja yang harmonis sesama guru dan karyawan

            g Menciptakan hubungan kerja yang harmonis antar sekolah dan lingkungan

            h Menerapkan prinsip penghargaan dan hukum Dalam melaksanakan

            tugasnya kepala sekolah dapat mendelegasikan kepada guru yang

            dianggap senior

            Untuk mencapai tujuan secara optimal diperlukan adanya jadwal kerja kepala

            sekolah yang meliputi kegiatan rutin harian mingguan bulanan

            semesteran dan tahunan

            1 Kegiatan Harian

            a Memeriksa daftar hadir guru tenaga teknis pendidikan dan tenaga tata

            usaha

            61

            b Mengatur dan memeriksa kegiatan 5K di sekolah (Keamanan Kebersihan

            Ketertiban Keindahan dan Kekeluargaan)

            c Memeriksa program satuan pelajaran guru dan persiapan lainnya yang

            menunjang proses belajar mengajar

            d Menyelesaikan surat-surat menerima tamu dan menyelenggarakan

            pekerjaan kantor lainnya

            e Mengatasi kasus yang terjadi pada hari itu

            2 Kegiatan Mingguan

            a Upacara bendera pada hari Senin dan hari istimewa lainnya

            b Memeriksa agenda dan menyelesaikan surat-surat

            c Mengadakan rapat dengan guru-guru pada hari Sabtu

            d Memeriksa keuangan sekolah

            e Mengatur menyediakan perlengkapan lainnya

            3 Kegiatan bulanan

            a Mengecek penyelesaian kegiatan laporan bulanan rencana keperluan

            perlengkapan kantor sekolah dan rencana belanja bulanan

            b Melaksanakan pemeriksaan umum antara lain

            - Agenda kelas

            - Daftar hadir guru dan pegawai tata usaha

            - Kumpulan bahan evaluasi berikut bahan analisisnya

            - Kumpulan program satuan pelajaran

            - Diagram pencapaian kurikulum

            - Diagram daya serap muridsiswa

            62

            - Buku catatan pelaksanaan harian

            - Memberikan petunjuk catatan kepada guru-guru tentang siswa

            yang perlu diperhatikan kasus yang perlu diketahui dalam rangka

            kegiatan pembinaan siswa

            c Penutupan buku

            d Pertanggung jawaban keuangan

            e Evaluasi terhadap persediaan penggunaan dan bahan praktek

            f Kegiatan semester

            g Menyelenggarakan perbaikan alat sekolah alat kantordan alat

            praktek

            h Mengecek pengisian buku induk siswa

            B Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan MBS

            Berikut ini akan diuraikan hasil kajian lapangan yang berkaitan dengan

            variabel penelitian yaitu Kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS

            Tampilan kepemimpinan kepala sekolah diperoleh dari hasil wawancara langsung

            baik dengan kepala sekolah maupun dengan elemen lain yang masih dalam

            lingkup sekolah Penerapan MBS merupakan bukti fisik hasil tampilan kepala

            sekolah dan komponen lainnya dalam kaitannya dengan pengelolaan pendidikan

            Bukti fisik MBS ini dikumpulkan berdasarkan pedoman observasi yang diisi

            langsung oleh peneliti pada saat mengadakan uji lapangan

            Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan kepala sekolah guru

            komite sekolahdan pengawas seputar upayanya dalam memajukan sekolah yang

            terindikasikan melalui peranan kepala sekolah sebagai edukator leader dan

            63

            motivator diperoleh jawaban rata-rata positif seperti pertanyaan tentang

            peranannya

            1 Kepala sekolah sebagai edukator

            Kepala sekolah ternyata telah sedang dan terus melakukan upaya

            bimbingan pengarahan kepada guru dan siswa dalam melaksanakan tugas atau

            kewajibannya serta selalu berusaha mengembangkan profesionalisme pendidik

            dan menjadi tauladan yang baik dalam berbagai hal

            Pelaksanaan MBS pada tingkat sekolah kepala sekolah sebagai figur

            kunci dalam mendorong perkembangan dan kemajuan sekolah Kepala sekolah

            sebagai pendidik selain mengatur sekolah secara umum juga memberikan

            pembelajaran baik pada guru dan siswai oleh karena itu maka kepala sekolah

            juga menjadi guru dalam bidang bimbingan dan penyuluhan Membimbing guru

            dalam menyusun melaksanakan program pembelajaran sampai tehnik evaluasi

            bagian dari pekerjaan yang dilaksanakan oleh kepala sekolah

            Dalam rangka mengarahkan dan membimbing siswa dalam kegiatan ekstra

            kuriluler kepala sekolah juga mengirimkan siswai untuk mengikuti perlombaan

            hal ini dimaksudkan untuk membekali siswai nya pengetahuan baru dan

            pengalaman juga untuk mengembangkan kemampuan komunikasi intra dan

            antarpersonal Dalam kerangka mengimplementasikan MBS kepala sekolah juga

            menginformasikan apa yang telah diraih oleh sekolah berupa prestasi-prestasi baik

            guru atapun siswa sebagai akuntabilitas publik kepada stakeholder di luar sekolah

            Dengan demikian peningkatan profesionalisme guru tidak luput dari perhatian

            kepala sekolah seperti mengikutsertakan guru-guru dalam berbagai penataran dan

            64

            pelatihan Peran kepala sekolah sebagai pendidik dalam bingkai pelaksanaan

            MBS

            Kepala sekolah juga memberi contoh dalam mendidik misalkan dengan

            mengajar 6 jam seminggu sebelum mengajar kepala sekolah membuat program

            tahunan program semester syllabus rencana pembelajaran analisis sistem

            evaluasi Hal ini dilakukan untuk memberi tauladan kepada rekan kerja atau guru-

            guru yang lain

            2 Kepala sekolah sebagai leader

            Mampu menampilkan pribadinya memiliki visimisi serta mampu

            berkomunikasi dan mengambil keputusan Salah satu fungsi kepala sekolah adalah

            sebagai pemimpin Sifat-sifat kepala sekolah sebagaimana diurai di atas telah

            menunjukan sikap sebagai seorang pemimpin yang demokratis misalkan dalam

            mengambil keputusan selalu didasarkan pada hasil musyawarah dengan semua

            komponen dan dapat mendengarkan suara-suara yang dari bawah Kepala sekolah

            sudah melakukan proses pengarahan dan mempengaruhi berbagai aktifitas yang

            berhubungan dengan tugas-tugas guru dan semua aktifitas sekolah

            Mengatur orang adalah suatu hal yang kompleks karena orang yang diatur

            (bawahan) dan orang yang mengatur (pemimpin) sering mempunyai penadapat

            pengalaman kematangan jiwa kemauan dan kemampuan menghadapi situasi

            yang berbeda Kepala sekolah juga dalam menghadapi keadaan tersebut sering

            melihat situasi dan kondisi sebelum mengambil keputusan yang tepat

            Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa kepala sekolah memiliki

            kematangan baik dari sisi pekerjaan ataupun psikologis Dalam hal ini kepala

            65

            sekolah dengan kematangan pekerjaannya memiliki pengetahuan dan pengalaman

            untuk melaksanakan tugas-tugasnya dan dengan kematangan psikologis dapat

            memotivasi orang lain untuk melakukan pekerjaan

            Kepala sekolah mempunyai pola kepemimpinan yang bersifat demokratis

            dan situasional yang didukung oleh sistem organisasi dengan ciri-ciri antara lain

            1) dalam mengambil kebijakan selalu dilakukan musyawarah terlebih dahulu

            dengan komponen sekolah 2) organisasi sekolah telah berbadan hukum dalam

            bentuk yayasan 3) kegiatan sekolah berjalan secara vertical dan horizontal

            Kepemimpinan kepala sekolah tumbuh berkembang atas dasar

            kompetensi yang dimiliki berupa

            a) kompetensi profesional meliputi menyusun perencanaan madarsah

            mengelola kelembagaan sekolah menerapkan kepemimpinan dalam

            pekerjaan mengelola sarana dan prasarana mengelola tenaga kependidikan

            mengelola hubungan sekolah dan masyarakat mengelola sistem informasi

            sekolah mengelola kesiswaan mengelola pengembangan kurikulum dan

            kegiatan belajar mengajar mengelola ketatausahaan dan keuangan sekolah

            melakukan supervisi melakukan evaluasi dan menciptakan budaya dan iklim

            kerja yang kondusif

            b) kompetensi wawasan kependidikan dan manajemen meliputi

            menguasai landasan pendidikan menguasai kebijakan pendidikan dan

            menguasai konsep kepemimpinan dan manajemen pendidikan

            c) kompetensi kepribadian berupa bertaqwa kepada Tuhan YME berakhlak

            mulia memiliki etos kerja yang tinggi bersikap terbuka berjiwa pemimpin

            66

            mampu mengendalikan diri mampu mengembangkan diri dan memiliki

            integritas kepribadian dan 4) kompetensi sosial meliputi mampu bekerja

            sama denganorang lain berpartisipasi dalm kegiatan kelembagaan dan

            berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan sesuai dengan job description

            yang telah dibuat kepala sekolah mendistribusikan tugas dan kewenangan

            kepada komponen-komponen sekolah Hal ini dilakukan untuk mencapai

            tujuan secara efektif dan efisien karena kepemimpinan yang efektif dapat

            melibatkan dan menggerakan semua komponen atau stakeholders Kepala

            sekolah dalam menggerakan komponen-komponen sekolah selain dengan

            memberikan petunjuk dan pengarahan juga memberikan contoh kepada

            bawahan yang merupakan rekan kerja Beliau sadar bahwa sulit untuk

            mencapai visi dan misi sekolah tanpa bekerja sama dan sama-sama kerja

            dengan diarahkan dan diberi tauladan Sebagai seorang yang bijaksana dalam

            mengambil keputusan Biasanya kepala sekolah mendengarkan masukan-

            masukan sebagai data untuk dianalisis Dalam membuat keputusan pada

            tingkat sekolah dalam kerangka MBS pertama kepala sekolah berkonsultasi

            dengan komite sekolah yang terdiri dari kepala sekolah sendiri pengawas

            perwakilan guru orang tua siswa anggota masyarakat dan staf sekolah

            Kedua komite melakukan pengukuran kebutuhan sekolah Ketiga komite

            mengembangkan perencanaan tindakan yang mencakup tujuan dan sasaran

            yang terukur Keempat mengambil keputusan dengan mendengarkan saran-

            saran dari komite Untuk mengambil keputusan yang rasional dibutuhkan

            kreativitas Kreativitas memungkinkan kepala sekolah lebih menghargai dan

            67

            memahami masalah termasuk melihat masalah yang tidak dapat dilihat orang

            lain

            3 Kepala sekolah sebagai motivator

            Sering memberikan motivasi baik berupa fisik maupun psikis Kepala

            sekolah tidak pelit memberikan penghargaan berupa pujian bila melihat

            bawahannya mengerjakan tugas dengan baik dan juga menyampaikan teguran

            secara terhormat untuk perbaikan Motivasi merupakan kegiatan yang

            mengakibatkan menyalurkan dan memelihara manusia

            Kepala sekolah menyadari betul bahwa motivasi subyek yang penting bagi

            seorang pemimpinmaka kemudian kepala sekolah berusaha bagaimana dapat

            menggerakan orang lain untuk mencapai tujuan Sifat-sifat kepala sekolah juga

            cukup dikagumi dengan keikhlasan dan kesabarannya oleh guru-guru hidup yang

            sederhana menjadi kepribadiannya bersikap tawakal dan pengabdian yang penuh

            dedikasi Dalam menciptakan suasan kerja yang kondusif dan dapat menjadi

            panutan bagi komponen sekolah Peranan inovator ditunjukan dalam bentuk

            kemampuan membangun inovasi mengadopsi atau memodifikasi gagasan baru

            yang berguna bagi kepentingan sekolah Berkaitan perannya sebagai inovator

            kepala sekolah mampu mengatur lingkungan sekolah dan menciptakan hubungan

            kerja yang harmonis dan kondusif

            Hasil wawancara dengan dengan pedoman model kedua berkaitan dengan

            pertanyaan seputar kewenangan kepala sekolah mekanisme pembuatan

            keputusan proses penetapan keputusan pola komunikasi proses pengawasan

            68

            proses aktualisasi idesaran pemberian motivasi kondisi kesetiaan dan suasana

            kerja Item-item tersebut disampaikan oleh IRN Oktober 2013

            Sebagai kepala sekolah ia senantiasa mengedepankan musyawarah dan

            konsultasi kepada komite sekolah Pembuatan keputusan dan proses penetapan

            kebijakan juga dilakukan berdasarkan masukan dari semua elemen sekolah Pola

            komunikasi yang dikembangkan pula bercorak terbuka dan berlangsung timbal

            balik sesuai dengan norma yang disepakati bersama

            Proses pengawasan bersifat wajar dan sesuai dengan standar norma yang

            seharusnya Ide dan saran dari semua urusan terus dikembangkan untuk lebih

            menyempurnakan program sekolah Pembagian tugas mengajar dan lainnya

            ditetapkan berdasarkan forum rapat yang demokratis Dalam hal pemberian

            motivasi kepala sekolah tidak enggan memberikan pujian dan terus mendorong

            prestasi para guru dan staf sesuai kemampuan masing-masing Kesetiaan seluruh

            aparat kepada kepala sekolah berlangsung secara wajar dengan nuansa

            tenggangrasa dan teposeliro Suasana kerja berlangsung penuh kekeluargaan

            kompak dan solid dalam menggalang keberhasilan sekolah untuk mencapai

            tujuan

            Jawaban pengawas seputar kepemimpinan kepala sekolah adalah sebagai

            berikut Kewenangan dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar bersifat

            luwes dan terbuka artinya kewenangan lebih banyak didelegasikan kepada

            bawahan sebatas yang mampu dikerjakan Mekanisme pembuatan keputusan dan

            penetapan kebijakn berciri bottom up yang berarti memperhatikan masukan atau

            saran dari bawah Pola komunikasi berjalan dua arah (komunikatif) sehingga

            69

            setiap masalah apapun dapat dipecahkan bersama Proses pengawasan sesuai

            dengan job discription tata tertib yang telah disepakati bersama

            Aktualisasi idesaran dari semua unsur sekolah terus meningkat seiring

            dengan kesempatan yang dibuka secara lebar oleh kepala sekolah Pembuatan

            surat keputusan pembagian tugas guru dan staf terlebih dahulu didiskusikan

            dengan berbagai pihak terkait agar terus terpelihara tanggungjawab dan rasa

            memiliki

            Potensi yang dimiliki oleh sumber daya sekolah terus dibina dan

            dikembangkan demi optimalnya hasil kinerja yang diraih Kondisi kesetiaan dan

            suasana kerja menunjukkan pola kolegialitas dengan merasa ikhlas beramal dan

            penuh kesejukan

            Salah seorang guru mengemukakan pendapatnya tentang prototype kepala

            sekolahnya antara lain meskipun sudah lazim seorang pimpinan memiliki

            kewenangan yang luas atau otonom namun beliau lebih menghargai potensi yang

            dimiliki stafnya sehingga tidak sedikit terjadi pelimpahan wewenang Proses

            pembuatan keputusan dan kebijakan melaui tahapan-tahapan yang kesemuaannya

            ditempuh dengan musyawarahrapat komite atau dewan guru Bentuk komunikasi

            dijalankan secara dialogis dan multi arah dalam arti mengacu kepada potensi

            yang dimiliki oleh komite sekolah atau guru dan staf Proses pengawasan

            berlangsung melalui evaluasi tugas mengajar persiapan pemeriksaan mengajar

            dan evaluai secara keseluruhan yang berkaitan dengan mutu pendidikan Proses

            aktualisasi idesaran antara lain berupa penampungan aspirasi musyawarah

            langsung dan evaluasi substansi ide atau saran Mekanisme pembagian tugas

            70

            bersandarkan pada rencana program dan struktur sekolah yang ada

            Terselenggaranya pembagian tugas atas kontrak tugas selama 1 (satu) tahun

            ajaran Pemberian motivasi diwarnai oleh penghargaan terhadap staf untuk

            mengikuti diklat seminar diskusi panel dan kegiatan positif lainnya Pendapat

            Kepala Urusan Tata Usaha tentang figur kepala sekolah adalah Menyangkut

            kewenangan beliau tidak menjadikan dirinya pemegang kewenangan mutlak

            tetapi tidak sedikit kewenangan yang dilimpahkan kepada bawahannya Proses

            pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat bottom up

            melalui tahapan musyawarah dan rapat Pola komunikasi yang terjadi antar unsur

            sekolah secara timbal balik serta bersifat terbuka sesuai dengan norma yang

            disepakati bersama Proses pengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah

            mengarah kepada sikap tingkah laku atau perbuatan yang dilakukan oleh guru

            staf dan siswa secara wajar sesuai dengan standar Kepala sekolah sangat peduli

            terhadap masukan ide dan saran dari semua komponen sekolah karena sangat

            berguna dalam menambah referensi pada saat pembuatan keputusan dan

            penetapan kebijakan Mekanisme pembagian tugas berjalan menurut permintaan

            yang dikaitkan dengan kondisi sekolah melalui forum rapat yang demokratis

            Beliau selalu berkesempatan memberikan motivasi dan mendorong prestasi guru

            dan staf menuju hasil kerja yang optimal Kepala sekolah membiasakan

            mengedepankan tenggang rasa dan tepo seliro sehingga terbangun kondisi

            tanggungjawab dan suasana kerja yang kompak solid penuh kekeluargaan saling

            percaya serta saling menghormati dan menghargai

            71

            C Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah

            1 Pelimpahan dan Distribusi kewenangan

            Salah satu kompotensi profesional kepala sekolah adalah menerapkan

            kepemimpinan dalam pekerjaan dengan subdimensi mengembangkan profesional

            kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan kewenangan kepada bawahannya

            sesuai dengan job description

            Dalam hal ini sebagai mana disampaikan informan A sebagai berikut

            Saya menggunakan kewenangan sesuai dengan aturan main yang telah disepakati dan tunduk terhadap aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Saya juga menyusun struktur organisasi dan sesuai kewenangan yang saya miliki saya memilih orang yang kompeten untuk menjalankan tugas kemudian saya membuat job deskription dan semua pekerjaan dibagi habis sesuai dengan fungsinya masing-masing

            (Wawancara dengan informan IRN Oktober 2013)

            Untuk menguatkan pernyataan yang disampaikan oleh informan IRNmaka

            dapat dikutip hasil wawancara dengan informan guru yaitu

            Kewenangan yang dimiliki oleh kepala sekolah seharusnya kewenangan yang luas dan otonom karena menjadi figur sentral dalam memegang kewenangan yang ada di sekolah sesuai dengan jabatan akan tetapi kepala sekolah tidak demikian beliau lebih menghormati dan menghargai seluruh potensi yang ada dengan melimpahkan sebgaian wewenangnya sesuai dengan tingkatannya

            (Wawancara dengan informan MLG Oktober 2013)

            Beberapa kewenangan kepala sekolah diantaranya kepala sekolah sebagai

            pemimpin formal yakni kepala sekolah dipilih dan diangkat oleh pemerintah

            dan diserahi tanggungjawab untuk mengelola segala sesuatu yang melekat pada

            72

            lembaga tersebut diangkat dengan surat keputusan oleh atasan yang mempunyai

            kewenangan dalam pengangkatan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang

            berlaku

            Secara hirarkis mempunyai atasan atasan yang lebih tinggi dan memilki

            bawahan

            Memiliki hak kepangkatan gaji dan karier

            Terikat oleh kewajiban peraturan dan ketentuan yang berlaku

            Berkewajiban dan bertanggungjawab atas keberhasilan sekolah dalam

            pencapaian tujuan

            Kepala sekolah bertanggungjawab terhadap kelancaran pelaksanaan proses

            pembelajaran di sekolah Untuk melaksanakan fungsinya dengan baik maka

            kepala sekoah harus memahami menguasai dan mampu menganalisis kebutuhan-

            kebutuhan sekolah dalam usaha meningkatkan kualitas proses pembelajaran

            Kepala sekolah sebagai pemimpin harus berperan aktif dan kreatif secara optimal

            dalam melibatkan berbagai komponen khususnya guru sebagai tenaga pengajar

            murid sebagai subjek didik sarana dan fasilitas sekolah lainnya

            Kepala sekolah memiliki kewenangan yang luas untuk menyelenggarakan pelaksanaan proses belajar mengajar sesuai dengan aturan yang dibuat oleh segenap keluarga besar tetapi dia tidak bertindak secara otoriter akan tetapi lebih bersifat terbuka dengan banyak mendelegasikan wewenang kepada orang lain atau ldquobawahanrdquo sebatas yang mampu dikerjakan

            (wawancara dengan informan AHFD Oktober 2013)

            Komite memberi kewenangan penuh kepada kepala sekolah untuk menyelenggarakan pelaksanaan proses belajar mengajar sesuai dengan aturan Komite dilibatkan dalam berbagai keputusan penting yang

            73

            menyangkut kemajuan kualitas pendidikan di SD (Wawancara dengan informan NDN Oktober 2013)

            Kedudukan komite dalam sekolah merupakan unsur yang sangat penting

            dan merupakan salah satu pilar MBS Jika dulu masyarakat hanya sebagai objek

            atau sasaran pendidikan maka sekarang komite atau masyarakat dijadikan sebagai

            mitra atau subjek dengan kata lain pemerintah dan masyarakat bersinerji

            membangun pendidikan

            Untuk itu komite telah masuk dalam struktur kependidikan di sekolah secara

            formal yang ditandai dengan keikutsertaan komite dalam beberapa komponen

            administrasi kepala sekolah seperti yang dilakukan di beberapa sekolah di

            Kecamatan Manuju

            Jadi jika kita sudah memahami komite sebagai bagian dari keluarga besar

            pendidikan maka tugas kepala sekolah bersama dengan guru menjalankan

            program yang telah disusun bersama sesuai mekanisme Dari hasil wawancara

            dengan informan tersebut di atas penulis melihat bahwa sesuai dengan job

            description yang telah dibuat kepala sekolah mendistribusikan tugas dan

            kewenangan kepada kompon-komponen sekolah Hal ini dilakukan untuk

            mencapai tujuan secara efektif dan efisien karena kepemimpinan yang efektif

            dapat melibatkan dan menggerakkan semua komponen atau stakeholder

            Sekolah dalam menggerakkan komponen-komponen sekolah selain

            dengan memberikan petunjuk dan pengarahan juga memberikan contoh kepada

            bawahan yang merupakan rekan kerja Kepala sekolah sadar bahwa sulit untuk

            mencapai visi dan misi sekolah tanpa bekerja sama dan sama-sama kerja dengan

            diarahkan dan diberi tauladan

            74

            Salah seorang guru mengemukakan pendapatnya tentang protatif kepala

            sekolahnya antara lain meskipun sudah lazim seorang pemimpin memiliki

            kewenangan yang luas atau otonom namun kepala sekolah lebih menghargai

            potensi yang dimiliki stafnya sehingga tidak sedikit terjadi pelimpahan

            wewenang Selanjunya mekanisme pembagian tugas berdasarkan pada rencana

            program dan struktur sekolah yang ada Terselenggaranya pembagian tugas atas

            kontrak selama satu tahun ajaran Mekanisme pembagian tugas berjalan

            menurut permintaan yang dikaitkan dengan kondisi sekolah melalui forum rapat

            yang demokratis

            Dalam kerangka implementasi MBS kepala sekolah melakukan

            Pertama Perencanaan dengan matang dengan menentukan tujuan dan strategi

            untuk mencapai tujuan Kedua Mengorganisasikan kepala sekolah mendesain

            dan membuat struktur organisasi termasuk dalam menjalankan pekerjaan dan

            mencari sumber daya pendukung yang paling sesuai seperti Bendahara

            pustakawan pembina pramuka pembina UKS dan kepanitiaan baik permanen

            maupun temporer

            Dari hasil kajian tersebut di atas menurut penulis ada beberapa point yang

            dapat diperoleh oleh kepala sekolah bila ia melakukan pelimpahan dan distribusi

            kewenangan itu diantaranya adalah

            1 Pelimpahan kewenangan memungkinkan manajer (kepala sekolah)

            dapat mencapai lebih dari bila ia mengerjakan semuanya dengan

            sendiri Delegasi wewenang dari atasan kepada bawahan merupakan

            proses yang diperlukan dalam meningkatkan efisiensi penyelesaian

            seluruh tugas-tugas dan tanggung dan jawab

            75

            2 Pelimpahan kewenangan memungkinkan manajer (kepala sekolah)

            memusatkan tenaganya pada tugas-tugas prioritas yang lebih penting

            3 Pelimpahan kewenangan memungkinkan bawahan (guru pegawai)

            untuk tumbuh dan berkembang bahkan dapat digunakan sebagai alat

            untuk belajar dari kesalahan

            4 Pelimpahan kewenangan dibutuhkan karena manajer tidak selalu

            mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan

            Mereka mungkin menguasai ldquothe big picturerdquo tetapi tidak cukup

            terperinci

            Sejalan dengan tiori Sondang P Siagian mengemukakan

            ldquoBetapapun seorang eksekutif berusaha untuk melakukan tugasnyadapat

            dipastikan bahwa ia tidak akan mampu melakukan semua tugas tersebut

            sendirian Bahkan semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi ia

            semakin memerlukan bantuan semakin banyak pihak meskipun pada analisa

            terakhir tanggungjawab untuk mengambil keputusan dalam mengemudikan

            organisasi terletak dipundaknya seorang Hal ini merupakan kenyataan pada

            semua bentuk dan jenis organisasi Oleh karena itu salah satu ciri yang perlu

            dimiliki oleh seorang eksekutif adalah keberaniannya untuk mendelegasikan

            wewenangnya sebagian kepada para eksekutif yang lebih rendah tingkat

            kedudukannya dan jabatannya dalam organisasirdquo

            2 Mekanisme Pembuatan Keputusan

            Pengambilan keputusan merupakan salah satu hal terpenting dalam

            manajemen Pengambilan keputusan tidak dapat dipisahkan dari kepemimpinan

            Untuk mengetahui mekanisme pembuatan keputusan yang dilakukan oleh kepala

            76

            sekolah sebagai manajer maka dapat dilihat sebagaimana yang diungkapkan oleh

            informan A B adalah sebagai berikut

            Langkah-langkah yang biasa saya lakukan adalah melalui musyawarah kecuali dalam hal-hal tertentu yang sifatnya mendesakterpaksa (emergensi) saya mengambil keputusan sebagai seorang pemimpin saya harus sering mengambil keputusan dengan mengambil resiko terkecil dan kemaslahatan yang banyak dengan meminta masukan dari para guru (Wawancara dengan informan A B Oktober 2013)

            Menurut penulis tehnik pengambilan keputusan seperti yang dilakukan

            oleh beberapa kepala sekolah ini dilandasi oleh keyakinan bahwa jika seseorang

            dilibatkan dalam pengambilan keputusan maka yang bersangkutan akan ada rasa

            memiliki terhadap keputusan tersebut sehingga yang bersangkutan akan

            bertanggungjawab untuk mencapai tujuan sekolah singkatnya makin besar tingkat

            partisipasi makin besar pula rasa memiliki dan makin besar rasa memiliki makin

            besar pula rasa tanggungjawab dan makin besar rasa tanggungjawab makin besar

            pula dedikasinya Tentu saja pelibatan warga sekolah dalam pengambilan

            keputusan harus mempertimbangkan keahlian dan relevansinya dengan tujuan

            pengambilan keputusan sekolah

            Pengambilan keputusan merupakan salah satu konsep dasar dari MBS

            Adapun yang dimaksud pengambilan keputusan adalah suatu cara untuk

            mengambil keputusan melalui penciptaan lingkungan yang terbuka dan

            demokratis dimana warga sekolah didorong untuk terlibat langsung dalam proses

            pengambilan keputusan yang dapat berkonstribusi terhadap pencapaian tujuan

            sekolah Esensi proses pengambilan keputusan adalah untuk mencari wilayah

            kesamaan antara kelompok-kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah

            77

            yaitu kepala sekolah guru siswa orang tua siswa dan pemerintahyayasan

            Wilayah kesamaan inilah yang menjadi modal dasar untuk menumbuhkan rasa

            memiliki bagi semua kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah dan ini

            dapat dilakukan secara efektif melalui pelibatan semua kelompok kepentingan

            dalam proses pengambilan keputusan

            Menurut penulis bahwa kepala sekolah sebagai leader mampu

            menampilkan pribadinya memiliki visi dan misi serta mampu berkomunikasi dan

            mengambil keputusan Salah satu fungsi kepala sekolah adalah sebagai pemimpin

            sifat-sifat kepala sekolah sebagaimana diuraikan di atas telah menunjukkan sikap

            sebagai seorang pemimpin yang demokratis misalnya dalam mengambil

            keputusan selalu didasarkan pada hasil musyawarah dengan semua

            komponen dan dapat mendengarkan suara-suara yang dari bawah

            Sebagai seorang kepala sekolah memutuskan sesuatu yang menyangkut

            sekolah tersebut harus dengan jalan musyawarah sebab sebagaimana telah diatur

            dalam mekanisme pendidikan juga telah diamatkan UUD 1945 dimana seluruh

            warga negara berhak dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa Keputusan

            yang sifatnya insidentil dapat diminimalisir dengan adanya program penyusunan

            RKS dan RKAS yang dibuat satu tahun atau lebih sebagai acuan sekolah agar

            kegiatan yang nantinya dilaksanakan sistematis dan terkoordinasi Dengan

            demikian adanya skedul yang telah disusun dan disahkan oleh sekolah dan pihak

            terkait maka diharapkan indikator yang diharapkan dapat tercapai tanpa harus

            menerima konsekwensi yang besar sebab semua telah dipetakan dengan baik

            Untuk menguatkan pernyataan yang disampaikan oleh informan AB maka dapat

            dikutip hasil wawancara dengan informan guru yaitu

            78

            Pembuatan keputusan cenderung bersifat bottom up dengan mekanisme pertama mengidentifikasi berbagai komponen yang menjadi bahan pembuatan keputusan dari seluruh komunitas sekolah kedua pengumpulan dan pemilihan komponen-komponen sesuai dengan skala prioritas ketiga mempersiapkan draft pembuatan keputusan untuk dibahas pada proses penetapan kebijakan

            (Wawancara dengan informan AR Oktober 2013)

            Kepala sekolah dalam pandangan guru sebagai seorang yang bijaksana

            dalam mengambil keputusan biasanya kepala sekolah mendengarkan masukan-

            masukan sebagai data untuk dianalisis Dalam membuat keputusan pada tingkat

            sekolah dalam kerangka MBS Pertama kepala sekolah berkonsultasi dengan

            komite sekolah yang terdiri dari kepala sekolah sendiri pengawas perwakilan

            guru orang tua siswa anggota masyarakat dan staf sekolah Kedua komite

            melakukan pengukuran kebutuhan sekolah Ketiga komite mengembangkan

            perencanaan tindakan yang mencakup tujuan dan sasaran yang terukur

            Keempat mengambil keputusan dengan mendengarkan saran-saran dan komite

            Sejak adanya MBS masyarakat bebas mengungkapkan unek-uneknya

            kepada pemerintah atau dalam hal ini penyelenggara pendidikan di sekolah yang

            diistilahkan dengan aspirasi arus bawah PSM sebagai salah satu pilar MBS

            merupakan wadah yang diakui pemerintah Tidak dapat dipungkiri yang namanya

            mengelola sebuah institusi pasti ada tantangan dan hambatan Untuk itu sebagai

            kepala maupun guru penyelenggara pendidikan harus peka mengamati fenomena-

            fenomena sosial yang terjadi dan menyangkut warga sekolah Jadi dalam

            mengatasi suatu persoalan harus didasarkan pada beberapa aspek yaitu

            menentukan skala prioritas masalahnya karena dengan mengetahui pokok

            79

            masalah maka kita tentunya dapat mengetahui substansi persoalannya sehingga

            jika semua informasi telah lengkap dan akurat barulah diputuskan

            Setiap keputusan yang diambil seringnya dilakukan melalui musyawarah hal ini sering saya melihat bahwa kepala sekolah tidak memaksakan keinginannya saja tapi dengan hasil musywarah setelah melalui proses dari bawah Keputusan menjadi salah satu pijakan pelaksanaan organisasi dan sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan

            (Wawancara dengan informan MHD Oktober 2013)

            Sebagaimana diuraikan pada beberapa komentar di atas bahwa

            musyawarah merupakan mekanisme pengambilan keputusan yang terbaik Dalam

            musyawarah tidak ada pihak yang diuntungkan maupun yang dirugikan yang ada

            adalah masing-masing pihak melahirkan suatu kesepakatan untuk satu tujuan

            dan kebaikan bersama Keputusan yang dibuat dari hasil musyawarah tentunya

            apapun konsekwensinya menjadi tanggungan bersama sebab semua akibatnya

            telah dipertimbangkan bersama-sama Keputusan berdasarkan musyawarah

            akan menjadi suatu program yang lebih fundamental untuk diaplikasikan karena

            telah disepakati oleh forum yang berkepentingan

            Setiap keputusan yang diambil sudah ada mekanismenya dengan

            mempertimbangkan hasil masukan dan hasil analisis yang juga

            dikonsultasikan kepada kami Kepala sekolah lebih bersifat mendengar

            dari pihak lain dan keputusan didasarkan atas pertimbangan itu namun

            kami menyerahkan akhirnya kepada beliau yang menentukan

            (Wawancara dengan informan SPR Oktober 2013 )

            Beberapa kepala sekolah telah melibatkan seluruh personil dalam

            menyusun perencanaan sehingga perencanaan yang dibuat dapat diterima oleh

            semua pihak dan menyangkut berbagai hal dengan pertimbangan yang matang

            80

            selanjutnya perencanaan tersebut dilaksanakan melalui berbagai metode demi

            optimalisasi pelaksanaan suatu rencana Apabila fungsi manajemen dilaksanakan

            maka akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja guru atau pegawai secara

            keseluruhan demi pencapaian tujuan organisasi sekolah

            Peranan kepala sekolah sebagai pengambil keputusan merupakan peran

            yang paling penting dari peranan yang lain seperti informasional dan

            interpersonal Ada empat peran sebagai pengambil keputusan yaitu enterpreneur

            artinya kepala sekolah berusaha memperbaiki penampilan sekolah Disturbance

            handler artinya memperhatikan gangguan yang timbul di sekolah Resource

            allocater artinya menyediakan segala sumber daya sekolah Negotiator roles

            artinya kepala sekolah harus mampu untuk mengadakan pembicaraan dan

            musyawarah dengan pihak luar (Wahyosumidjo 200294) Lebih lanjut

            menambahkan bahwa dalam pengambilan keputusan kepala sekolah berperan

            sebagai manajer artinya berperan dalam proses pendayagunaan seluruh sumber

            organisasi dan pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan

            Pada dasarnya seluruh kegiatan yang berlangsung dalam sebuah sekolah

            merupakan akibat atau konsekuensi dari berbagai keputusan yang diambil

            pimpinan Apakah pada akhirnya sekolah berhasil mencapai sasaran secara

            efisien atau sebaliknya mengalami kegagalan ditentukan oleh ketepatan dari

            berbagai keputusan yang diambil pimpinan

            Untuk mendukung proses pengambilan keputusan yang tepat setiap

            sekolah perlu memiliki sistem pengelolaan informasi yang baik karena setiap

            keputusan memerlukan dukungan informasi yang cepat tepat dan akurat

            81

            Kebutuhan sistem seperti itu semakin dirasakan ketika kita dihadapkan pada

            persaingan terbuka yang semakin ketat seperti sekarang ini

            Dukungan dari berbagai perangkat telekomunikasi dan teknologi

            informasi (hardware maupun software) sangat besar artinya dalam

            mengembangkan sistem informasi yang handal rapi dan fungsional Satu hal lagi

            yang perlu dikemukakan kaitannya dengan pengambilan keputusan ialah bahwa

            tingkat partisipasi anggota dalam pelaksanaan setiap keputusan yang diambil akan

            sangat menentukan keberhasilan pencapaian sasaran keputusan yang

            bersangkutan

            Oleh karena itu sangat bijaksana apabila pimpinan berusaha untuk sejauh

            mungkin mengambil keputusan yang bersifat kelompok dengan cara melibatkan

            bawahan sehingga tanggungjawab bawahan dalam mengimplementasikan

            keputusan tersebut semakin besar dalam interaksi antara kepala dengan guru-guru

            sebagai bawahan lebih terlihat sikap subjekti

            3 Proses Penetapan kebijakan

            Dalam mengambil suatu kebijakan kepala sekolah melaksanakan rapat

            khusus untuk menampung usulan dan aspirasi Sebelum diambil kebijakan

            terlebih dahulu disosialisasikan kepada warga sekolah untuk menampung aspirasi

            maka dibuatlah kebijakan sambil memantu perkembangannya Hal ini dikuatkan

            oelh informan kepala sekolah sebagai berikut

            Untuk menghasilkan kebijakan yang maksimal dalam kerangka MBS saya pastikan dulu untuk mendapatkan informasi yang cukupDalam mengimplementasikan MBS ada 4 lngkah yang saya lakukan antara lain 1)sekolah membentuk dewan sekolah yang terdiri dari kepala sekolah perwakilan guru orang tua siswa anggota masyarakat staf sekolah dan siswa2) selanjutnya dewan sekolah melakukan pengukuran kebutuhan

            82

            sekolah 3) dewan sekolah mengembangkan perencanaan tindakan yang mencakup tujuan dan sasaran dan 4) mengambil keputusan untuik membuat program-program untuk kemajuan sekolah

            (Wawancara dengan informan ID November 2013)

            Penerapan MBS sangat ditentukan oleh pola pikir dan sumber daya

            manusia yang menjalankannya butuh ide atau gagasan yang cemerlang dalam

            menjabarkan apa makna dari beberapa program MBS Untuk itu dalam

            penerapannya saya mempunyai 4 formulasi khusus 1)sekolah membentuk

            dewan sekolah yang terdiri dari kepala sekolah perwakilan guru orang tua siswa

            anggota masyarakat staf sekolah dan siswa artinya kita melakukan

            pengorganisasian terhadap beberapa potensi yang dianggap mampu membantu

            mengatasi atau mengerjakan kegiatan tersebut 2) selanjutnya dewan sekolah

            melakukan pengukuran kebutuhan sekolah dengan kata lain kita harus

            menginventarisir komponen apa saja yang kita butuhkan guna menghasilkan

            kebijakan tersebut 3) dewan sekolah mengembangkan perencanaan tindakan yang

            mencakup tujuan dan sasaran maksudnya adalah tim yang telah kita bentuk

            mengidentifikasi merencanakan dan menyusun tindakan yang akan dijalankan

            dengan tetap mempertimbangkan esensinya dan 4) mengambil keputusan untuik

            membuat program-program untuk kemajuan sekolah Yaitu kebijakan yang

            diterapkan nantinya merupakan kebijakan unggulan

            Melihat setiap keputusan yang sudah disepakati bersama sebagai bahan muasyawarah Mengundang khusus dan memusyawarahkannya setiap personil terkait terutama orang-orang penting pengambil kebijakan antara lain kepala sekolah SD ketua Komite Sebelum diambil kebijakan terlebih disosialisasikan kepada warga sekolah untuk menampung aspirasi Setelah mempertimbangkan usul dan aspirasi maka dibuatlah kebijakan sambil memantau perkembangannya

            83

            (Wawancara dengan informan MYS November 2013)

            Hasil keputusan yang telah menjadi sebuah kebijakan merupakan

            mekanisme yang harus pula dipatuhi oleh setiap anggota musyawarah atau pihak-

            pihak yang berkepentingan sebab sebelum keluarnya kebijakan tersebut telah

            diundang orang-orang yang mempunyai kepentingan pada lembaga tersebut

            seperti komite sekolah dan warga sekolah maupun masyarakat yang terkait baik

            secara formal maupun informal Namun pun begitu tetap saja kebijakan

            tersebut harus senantiasa dievaluasi implementasinya apakah masih relevan atau

            perlu dilakukan suatu perubahan

            Sebelum mengambil kebijakan biasanya kepala sekolah mengadakan rapat khusus untuk menampung usulan dan aspirasi kemudian dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan mendengarkan masukan-masukan dari peserta rapat yang kemudian diambil keputusan Setelah itu hasilnya disosialisasikan kepada semua warga sekolah

            (Wawancara dengan informan AA November 2013)

            Penulis melihat bahwa kepala sekolah juga sering mengadakan rapat

            internal antar kepala sekolah dan guru untuk menentukan hari dan tanggal serta

            siapa saja yang harus diundang dalam proses pengambilan suatu keputusan

            setelah semua disiapkan oleh pihak sekolah maka musyawarahpun dilakukan

            yang didahului dengan mendengarkan masukan dari para komite atau warga

            masyarakat serta pengawas pendidikan sebagai narasumber membahas penentuan

            kebijakan yang akan diputuskan Dan lahirlah sebuah konsensus atau keputusan

            bersama dan disosialisasikan kepada warga masyarakat maupun sekolah serta

            pihak-pihak yang terkait Ukuran kebijakan yang dibuat oleh kepala sekolah

            dalam rangka kepentingan bersama sehingga kepala sekolah dalam hal tertentu

            84

            mengkonsultasikannya kepada kami dan selalu kami dukung Setiap pengambilan

            kebijakan kami selalu diberi tahu hasilnya sambil memberi hasil manfaat dan

            mudaratnya

            Kebijakan kepala sekolah lahir dari hasil musyawarah Untuk itu sebagai

            guru kita berkewajiban menjalankan kebijakan itu sesuai dengan porsinya

            Dalam setiap pengambilan keputusan kepala sekolah senantiasa mencari

            masukan dari guru sehingga kami pun merasa bagian dari kebijakan tersebut

            Seluruh potensi pengambilan kebijakan diikutsertakan dalam musyawarah untuk diminta usulan dan aspirasi dari seluruh peserta rapatHasil pertimbangan yang matang dijadikan suatu kebijakan (Wawancara dengan informan MTF Oktober 2013)

            Pengawas kepala sekolah guru komite dan para anggota dan para

            undangan lainnya adalah merupakan potensi pengambilan sebuah keputusan Dari

            merekalah ide-ide cemerlang diharapkan lahir dalam proses pengambilan sebuah

            kebijakan Dan dari ide-ide cemerlang itulah beberapa diantaranya akan dijadikan

            sebagai ide pokok menentukan suatu kebijakan yang menjadi sebuah

            keputusanSebagai kepala sekolah ia senantiasa mengedepankan musyawarah dan

            konsultasi kepada komite sekolah Pembuatan keputusan dan proses penetapan

            kebijakan juga dilakukan berdasarkan masukan dari semua elemen sekolah

            Pola komunikasi yang dikembangkan pula bercorak terbuka dan

            berlangsung timbal balik sesuai dengan norma yang disepakati bersama Proses

            pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat bottom up

            melalui tahapan musyawarah dan rapat

            4 Membangun pola komunikasi

            Untuk mengetahui bagaimana kepala sekolah dalam membangun pola

            komunikasiyaitu dengan komunikasi dua arah antara orang lain dan dirinya

            85

            Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara dirinya

            dengan orang lain Maka dapat dilihat dari hasil wawancara dengan informan

            kepala sekolah sebagai berikut

            Saya melakukan komunikasi dua arah dengan baik dengan warga sekolah ataupun denga masyarakat Saya menjelaskan kepada semua stakeholder semua program yang saya telah sedang dan akan dilakukan agar dipahami oleh semua pihak

            (Wawancara dengan informan IRN Oktober 2013)

            Dalam penerapan MBS kepala sekolah dalam membangun komunikasi

            kepala sekolah senantiasa menginformasikan apa yang telah diraih oleh sekolah

            berupa prestasi-prestasi baik guru ataupun siswa sebagai akuntabilitas publik

            kepada stakeholder di luar sekolah

            Sebagaimana telah dijelaskan dalam juknis maupun mekanisme penerapan

            MBS bahwa sekolah harus transparan dalam manajemen pelajaran manajemen

            pembelajaran dan manajemen administrasi keuangan agar semua pihak tidak

            saling mencurigai dan pada akhirnya tercipta akselarasi antar kepala sekolah

            guru komite dan masyarakat secara luas

            Menurut saya kepala sekolah melakukan komunikasi dengan timbal balik baik yang terjadi antara kepala sekolah dengan guru dan staf ataupun antar mereka Kepala sekolah membangun pola komunikasi terbuka tetapi sesuai dengan norma yang disepakati bersama

            (Wawancara dengan informan MHRN Oktober 2013)

            Penulis melihat dari beberapa sekolah bahwa kepala sekolah dalam

            membangun komunikasi pola komunikasi yang dikembangkan bercorak terbuka

            dan berlangsung timbal balik sesuai dengan norma yang disepakati bersama Pola

            komunikasi berjalan dua arah (komunikatif) sehingga setiap masalah apapun

            86

            dapat dipecahkan bersama Bentuk komunikasi dijalankan secara dialogis dan

            multi arah dalam arti mengacu kepada potensi yang dimiliki oleh komite sekolah

            atau guru dan staf

            Menurut penulis komunikasi yang baik antar berbagai personil harus

            dikembangkan demikian rupa untuk mencapai hasil seoptimal mungkin Kurang

            komunikasi akan mengakibatkan kurangnya hasil yang dapat diwujudkan bahkan

            sering gagal dalam mencapai tujuan Dalam suatu sekolah yang hubungan

            antarpersonalnya kurang harmunis acuh tak acuh satu sama lain dalam berbagai

            masalah pendidikan karena setiap personil menghadapi masalah pekerjaannya

            masing-masing dan mencari alternatif pemecahan masalah tersebut sendiri-

            sendiri Alangkah berat dan tidak sejalannya pemecahan-pemecahan yang diambil

            masing-masing tersebut Karena itu kepala sekolah mempunyai kewajiban untuk

            membina komunikasi dengan sebaik-baiknya agar para guru mau dan mampu

            bekerja sama untuk meningkatkan kemampuan dan kinerjanya

            Kepala sekolah cukup komunikatif dalam menyampaikan segala hal yang berkaitan dengan kepemimpinannya Dia mampu memainkan peranannya sebagai seorang manajer atau pimpinan yang baik Komunikasi yang dipakai dua arah antara orang lain dan dirinya Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara dirinya dengan orang lain Bahkan dia minta dikritik apabila kurang pas bahkan dia membuka layanan surat baik terbuka atau pun rahasia asal sifatnya untuk membangun Dia berani dikoreksi ataupun dimintai saran dan pendapat

            (Wawancara dengan informan AGFR September 2013)

            Seorang kepala sekolah dituntut untuk memahami betul akan sistem

            hubungan komunikasi yang ada agar di dalam melaksanakan tugas-tugas

            senantiasa dapat memperkecil kemungkinan timbulnya hambatan yang merugikan

            dalam membina kerja sama dalam menyelenggarakan sekolah secara keseluruhan

            87

            Saya kira kepala sekolah sudah melakukan komunikasi yang cukup efektif berkaitan dengan berbagai hal Komunikasinya yang dipakai dua arah antara orang lain dan dirinya Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara dirinya dengan orang lain Bahkan dia minta dikritik apabila kurang pas bahkan dia membuka layanan surat baik terbuka atau pun rahasia asal sifatnya untuk membangun Dia berani dikoreksi ataupun dimintai saran dan pendapat

            (Wawancara dengan informan ZND Nopember 2013)

            Dari hasil wawancara dengan beberapa informan tersebut penulis

            melihat di beberapa sekolah bahwa pola komunikasi berjalan dua arah

            sehingga setiap masalah apapun dapat dipecahkan bersama Bentuk komunikasi

            dijalankan secara dialogis dan multi arah dalam arti mengacu kepada potensi

            yang dimiliki oleh komite sekolah atau guru dan staf

            Menurut penulis keterampilan komunikasi sangat penting bagi kepala

            sekolah karena hampir sebagian tugas dan pekerjaan kepala sekolah senantiasa

            melibatkan orang lain Komunikasi yang efektif akan sangat membantu

            keberhasilan organisasi secara keseluruhan

            Dalam pelaksanaan MBS pengembangan komunikasi antar personil yang

            sehat harus senantiasa dikembangkan baik oleh kepala sekolah maupun oleh guru

            dan personil lainnya Komunikasi yang terbina akan memberikan kemudahan dan

            keringanan dalam melaksanakan serta memecahkan pekerjaan di sekolah yang

            menjadi tugas bersama

            Seorang kepala sekolah harus membangun komunikasi terhadap

            bawahan yang dipimpinnya bahkan kepada siapa saja yang dianggap memiliki

            hubungan emosional apakah dia masyarakat atau dunia usaha yang kesemuanya

            itu merupakan aspek-aspek pendukung sebagai manager Komunikasi dua arah

            sangat diperlukan bagi seorang kepala sekolah agar terjadi interaksi yang lebih

            88

            interaktif sehingga apabila tercipta suasana keakraban maka potensi yang

            ada dapat dikembangkan demikian pula dengan persoalan akan dapat diatasi

            dengan bantuan semua pihak Pemimpin haruslah menyadari bahwa menjadi

            seorang pimpinan tidak sama menjadi seorang raja Tetapi pimpinan adalah

            seorang yang diserahi amanah oleh publik untuk sebuah institusi pendidikan

            yaitu sekolah

            5 Melakukan pengawasan

            Kepala sekolah meiliki tugas untuk melakukan pengawasan pembinaan

            atau bimbingan kepada guru dan tenaga kependidikan serta administrator

            Untuk mengetahui hal ini maka dapat dilihat dari hasil wawancara dengan

            informan 3 kepala sekolah sebagai berikut

            Dalam kaitannya kepala sekolah dengan supervisi pendidikan saya melakukan langkah-langkah antara lain Melaksanakan program supervisi melalui adanya program supervisi kelas dadakan (inspeksi) dan kegiatan ekstrakurikuler Supervisi dilakukan dengan membuat instrumen guna mengukur tingkat keberhasilannya Saya memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja guru dan karyawan maupun untuk pengembangan Sekolah Hasil supervisi dikomunikasikan agar menjadi timbal balik bagi kepentingan lembaga ataupun kepentingan peningkatan kualitas guru atau karyawan

            (Wawancara dengan informan SDR Oktober 2013)

            Penulis melihat dibeberapa sekolah bahwa dalam proses pengawasan yang

            dilakukan kepala sekolah berlangsung melalui evaluasi tugas mengajar

            persiapan permeriksaan mengajar dan evaluasi secara keseluruhan yang

            berkaitan dengan mutu pendidikan

            Sesuai perkembangan keadaan yang sudah demikian maju maka kepala

            sekolah sebagai pemimpin harus berwawasan luas dan memahami menghayati

            89

            dan melaksanakan fungsi dan kedudukannya sebagai Top Manager pada lembaga

            pendidikan formal itu Untuk itu sebelum tim supervisi akademik yang dalam hal

            ini pengawas sekolah datang sebaiknya sebagai tuan rumah harus membenahi diri

            dengan mengecek semua kelengkapan administrasi pembelajaran dan keuangan

            Dengan berbekal informasi dari hasil supervisi tahun lalu kita mendapat

            gambaran tentang keadaan yang terjadi sebelumnya untuk dijadikan bahan

            rujukan perubahan yang lebih baik ke masa mendatang

            Untuk menguatkan pernyataan yang disampaikan oleh informan kepala

            sekolah maka dapat dikutip hasil wawancara dengan informan yaitu

            Pengawasan terhadap sikap tingkah laku perbuatan atau kegiatan yang dilakukan guru dan staf secara wajar Norma-norma pengawasan sering disosialisasikan kepada guru staf dan seluruh siswa agar dapat dilaksanakan

            (Wawancara dengan informan AA Oktober 2013)

            Tingkat kemampuan berfikir yang dimiliki oleh kepala sekolah haruslah

            memiliki kecerdasan yang tinggi agar dapat menghubungkan antara bagian-bagian

            dari pengetahuannya dengan mudah dan menafsirkan kecenderungan-

            kecenderungan baik yang ada di internal sekolah maupun di luar sekolah Hal ini

            diperlukan dalam menganalisis data dan fakta yang muncul dan berkembang

            dalam lingkungan organisasi dan menafsirkan kecenderungan-kecenderungan

            yang akan terjadi sehingga mudah direspon diantisipasi untuk kepentingan warga

            sekolah

            Akan sesuai standar yang pertama dilakukan adalah dengan melihat kepada job yang diberikan kepada masing-masing berbeda antara guru dengan staf Kalau dipandang tugas pokoknya berjalan tak jarang ia

            90

            memberi semacam pujian dan bagi yang belum berjalan tertib ia memberi support atau memanggilnya dengan gayanya tersendiri sehingga tidak merasa tersinggung termasuk mengawasi dalam hal kecakapan tingkah laku dan sikapnya Terhadap siswa juga dilakukan dengan menerapkan tata tertib yang harus diikuti antara hak siswa dan kewajiban siswa sehingga siswa mempunyai hak dan kewajiban yang tentunya berbeda halnya dengan warga sekolah lainnya

            (Wawancara dengan informan BST Oktober 2013)

            Kepala sekolah harus pula memiliki kemampuan untuk mengendalikan

            perasaannya dalam menghadapi hambatan-hambatan atau masalah-masalah

            terutama pada saat-saat kritis yang dihadapi sekolah Jadi kepemimpinan berarti

            kemampuan untuk mempengaruhi menggerakkan dan mengarahkan orang lain

            untuk mencapai suatu tujuan tertentu Dengan demikian pengertian

            kepemimpinan akan timbul dimanapun asalkan unsur-unsurnya terpenuhi yaitu

            Orang-orang yang mempengaruhi menggerakkan atau mengarahkan yang

            disebut pemimpin termasuk penerapan tata tertib kepada siswa agar sejak dini

            siswa mengetahui hak dan kewajibannya

            Pengawasan terhadap sikap tingkah laku perbuatan atau kegiatan yang dilakukan guru dan staf secara wajar Aturan-aturan pengawasan sering disosialisasikan kepada guru staf dan seluruh siswa agar dapat dilaksanakan sesuai standar

            (Wawancara dengan informan SPROktober 2013 )

            Kepala sekolah sebagai manajer pendidikan harus mampu menguasai dan

            memiliki keterampilan berkomunikasi demi kelancaran pelaksanaan tugas-

            tugasnya Disamping itu harus mampu memahami kondisi dan kemampuan yang

            dimiliki sipenerima pesan agar semua aturan yang dibuat baik oleh pemerintah

            91

            secara umum maupun tata tertib sekolah dapat diterima dengan dan dilaksanakan

            dengan penuh dedikasi oleh semua warga sekolah sesuai porsinya

            Maka berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan tersebut di

            atas maka dapat dikatakan bahwa kepala sekolah sebagai supervisor dalam

            melakukan pengawasan ia mampu melaksanakan program-program pengawasan

            lewat supervisi untuk meningkatkan kinerja guru dan karyawan sekolah dan

            menjadi feed-back bagi kepentingan sekolah Sebagai supervisor maka kepala

            sekolah berkewajiban untuk memberikan pembinaan atau bimbingan kepada para

            guru dan tenaga kependidikan

            Tentunya sebelum melakukan pembinaan kepada orang lain kepala

            sekolah terlebih dahulu membina diri sendiri supervisi ini dapat dilakukan di

            dalam kelas Hasil kerja supervisi itu kemudian dikomunikasikan dengan pihak

            terkait untuk menjadi bahan perbaikan bagi guru maupun untuk kepentingan

            sekolah

            Kepala sekolah juga telah melaksanakan fungsi dan tugasnya sebagai

            seorang manajer ia mampu menyusun program dan mengoptimalkan seluruh

            sumber daya yang ada Karena kepala sekolah bukan hanya sebagai pemimpin

            saja seperti yang telah dikemukakan di atas Sebagai seorang manajer kepala

            sekolah juga memerankan fungsi manajerial dengan melakukan proses

            perencanaan pengorganisasian menggerakkan dan pengawasan

            Proses pengawasan berlangsung melalui evaluasi tugas mengajar

            persiapan pemeriksaan mengajar dan evaluai secara keseluruhan yang berkaitan

            dengan mutu pendidikan Proses aktualisasi idesaran antara lain berupa

            92

            penampungan aspirasi musyawarah langsung dan evaluasi substansi ide atau

            saran

            6 Memberikan Motivasi Dan Membangun Suasana Kerja Yang Kondusif

            Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru tenaga

            kependidikan dan administratir sangat penting sehingga mereka bersemangat

            dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka meningkatkan mutu

            pendidikan Motivasi bisa diberikan dalam bentuk hadiah atau hukuman baik

            fisik maupun non-fisik Dalam memberikan motivasi kepala sekolah

            mempertimbangkan rasa keadilan dan kelayakan karena hal ini penting bagi

            kepala sekolah unutk menciptakan iklim yang kondusif Untuk mengetahui hal ini

            dapat dilihat dari hasil wawancara dengan informan ID yaitu

            Saya sebagai kepala sekolah dalam kaitannya dengan pemberian motivasi diantaranya dengan memberikan penghargaan baik berupa materil maupun immateril kepada guru staf yang berprestasi Saya juga mendorong guru atau staf untuk selalu mengembangkan diri melalui penyediaan bukudan pelatihan Tapi saya tidak segan menegur dan memberikan sanksi sesuai dengan tingkat kesalahan agar tujuan dapat tercapai

            (Wawancara dengan informan ID Oktober 2013)

            Penulis melihat bahwa kepala sekolah dalam melaksanakan fungsinya

            sebagai seorang motivator sering memberikan motivasi baik berupa fisik maupun

            psikis Kepala sekolah tidak pelit memberikan penghargaan berupa pujian bila

            melihat bawahannya mengerjakan tugas dengan baik dan juga menyampaikan

            teguran secara terhormat untuk perbaikan Berkaitan perannya sebagai motivator

            93

            kepala sekolah mampu mengatur lingkungan sekolah dan menciptakan hubungan

            kerja yang harmonis dan kondusif

            Seorang kepala sekolah dituntut untuk memahami betul akan sistem

            hubungan komunikasi yang ada agar di dalam melaksanakan tugas-tugas

            senantiasa dapat memperkecil kemungkinan timbulnya hambatan yang merugikan

            dalam membina kerja sama dalam menyelenggarakan sekolah secara keseluruhan

            Kepala sekolah harus kreatif dan mampu memiliki ide-ide dan inisiatif yang

            menunjang perkembangan sekolah Ide kreatifnya dapat digunakan untuk

            membuat perencanaan melaksanakan program pengajaran dan melaksanakan

            pengawasan dan pembinaan serta evaluasi dalam meningkatkan proses belajar

            mengajar Jadi jika kesemua hal tersebut berjalan dengan selaras maka seorang

            kepala sekolah juga harus menunjukkan penghargaannya dihadapan warga

            sekolah apakah dengan memberikan apresiasi positif atau pemberian paket

            hadiah Menanggapi hasil wawacara dengan informan tersebut di atas menurut

            penulis motivasi yang dilakukan oleh kepala sekolah dengan memberikan

            penghargaan ini sangat penting untuk meningkatkan profesionalismne tenaga

            kependidikan dan untuk mengurangi kegiatan yang kurang produktif

            Melalui penghargaan ini para tenaga kependidikan dapat dirangsang untuk

            meningkatkan profesionalisme kerjanya secara positif dan produktif Pelaksanaan

            penghargaan dapat dikaitkan dengan prestasi tenaga kependidikan secara terbuka

            sehingga mereka memiliki peluang untuk meraihnya Kepala sekolah harus

            berusaha menggunakan penghargaan ini secara tepat efektif dan efisien untuk

            menghindari dampak negatif yanmg ditimbulkannya

            94

            Selanjutnya hasil wawancara dengan informan guru yaitu

            Tercipta suasana kerja yang penuh kekeluargaan yaitu adanya saling percaya saling menghormati dan saling menghargai seluruh komunitas sekolah selalu kompak dan solid dalam mengusung keberhasilan sekolah untuk mencapai tujuan Kepala sekolah tidak enggan memberikan pujian terhadap hasil kerja yang maksimal tetapi juga tidak canggung dalam menyampaikan kritik terhadap hasil kerja yang belum optimal Kepala sekolah terus mendorong prestasi sempurna para guru dan staf sesuai kemampuan masing-masing

            (Wawancara dengan informan AHFD Oktober 2013)

            Untuk menjaga normalisasi organisasi maka kepala sekolah harus berperan

            aktif dalam membangun komunikasi dengan guru-guru atau pegawai agar

            lingkungan sekolah secara internal dapat berjalan tanpa adanya masalah-masalah

            yang dapat mengganggu proses belajar mengajar Dengan adanya komunikasi

            yang aktif antara guru-guru pegawai dan kepala sekolah akan menyebabkan

            masalah-masalah yang ada dapat diselesaikan dengan cepat sehingga tidak

            mempengaruhi proses pelaksanaan belajar mengajar di sekolah tersebut Dengan

            kata lain kepala sekolah harus objektif dan berimbang dalam menerapkan

            kebijakan dan wewenangnya di sekolah serta membagi tugas kepada bawahan

            sesuai dengan porsi dan kompetensinya

            Kepala sekolah tidak enggan memberikan penghargaan terhadap hasil kerja yang maksimal tetapi juga tidak segan dalam hal mengkoreksi terhadap guru atau karyawan yang lainnya bila melihat hal yang kurang sesuai Kepala sekolah terus mendorong prestasi para guru dan staf sesuai kemampuan masing-masing Kepala sekolah juga berusaha menciptakan suasana kerja yang penuh kekeluargaan yaitu adanya saling percaya saling menghormati dan saling menghargai

            (Wawancara dengan informan MLG Oktober 2013 )

            95

            Kepala sekolah mengembangkan pepatah ing ngarso sung tulodo ing madya mangun karso dan tut wuri handayani sehingga semuanya berjalan bersama dan kerja bersama sehingga hasilnya pun hasil bersama Kepala Sekolah selalu memberi motivasi kepada seluruh potensi yang ada dengan memberi dukungan menumbuhkan kemampuan percaya diri Dengan tampilnya kepercayan diri seluruh kegiatan menjadi tidak canggung untuk dilaksanakan Tidak segan-segan sekali-kali kepala sekolah memberikan pujian terhadap hasil kerja yang dicapainya Kepala sekolah menciptakan suasana yang sejuk dan tenang dan belum pernah ada gejolak jika ada sesuatu hal yang kurang pas ada mekanismenya tersendiri Kepala sekolah menciptakan suasana bahwa di tempat ini kita bekerja dan di tempat ini juga modal ibadah serta di tempat ini kita hidup sehingga tidak ada hal yang membuat tidak nyaman Maka dibangunlah suasana kebersamaan yang penuh kekeluargaa

            (Wawancara dengan informan SPR Oktober 2013)

            Kepala sekolah adalah sosok pemimpin yang terpandang di lingkungan

            masyarakat sekolah ia juga merupakan pusat tauladan bagi masyarakat sekolah

            dan warga masyarakat di sekitar sekolah Karena itu penampilan kepala sekolah

            harus berperan kreatif dan aktif untuk mengembangkan kebudayaan yang menjadi

            tauladan bagi masyarakat sekitarnya Tingkat kemampuan seorang kepala sekolah

            dalam melaksanakan fungsinya atau tugas-tugas jabatannya itulah yang akan

            menentukan apakah ia dapat menjadi administrator pendidikan di sekolah yang

            bertanggngjawab terhadap pelaksanaan perogram pembelajaran dan pendidikan

            Seorang kepala sekolah harus berani mengatakan yang benar adalah benar dan

            yang salah adalah salah Agar proses inovasi di sekolah dapat berjalan dengan

            baik kepala sekolah perlu dan harus bertindak sebagai pemimpin (leader) dan

            bukan bertindak sebagai bos Seorang pemimpin terkadang menerima masukan

            dari bawahannya melalui diskusi sedangkan seorang bos terkadang memberikan

            perintah kepada bawahannya dan biasanya tidak mau menerima masukan dari

            96

            bawahannya Dengan demikian maka kekeluargaan yang kondusif akan senantiasa

            terpelihara bagi semua warga sekolah dan akan menjadi tradisi turun temurun

            Sebagai motivator maka kepala sekolah harus selalu memberikan

            motivasi kepada guru tenaga kependidikan dan adminnistrator sehingga mereka

            bersemangat dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka

            meningkatkan mutu pendidikan Motivasi bisa diberikan dalam bentuk hadiah

            atau hukumanbaik fisik maupun non fisiknamun dalam memberikan motivasi ini

            harus dipertimbangkan rasa keadilan dan kelayakannya Dalam hal ini penting

            bagi kepala sekolah untuk menciptakan iklim kondusif ( Nurkolis2005121-122)

            Keterampilan komunikasi sangat penting bagi kepala sekolah karena

            hampir sebagian tugas dan pekerjaan kepala sekolah senantiasa melibatkan orang

            lain Komunikasi yang efektif akan sangat membantu keberhasilan organisasi

            secara keseluruhan

            D Pembahasan

            Kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di

            Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa merupakan suatu hal yang harus

            dilaksanakan dan tidak terpisahkan sesuai dengan konsep dan karakteristik MBS

            MBS yang mengetengahkan prinsip-prinsip yang demokratis partispatif

            dan akuntabilitas pada hakekatnya merupakan desentralisasi kewenangan yang

            lebih besar dalam mengelolah sekolahnya sehingga sekolah lebih mandiri lebih

            berdaya dalam mengembangkan program yang disesuaikan dengan potensi yang

            dimilikinya Berdasarkan pengamatan peneliti bahwa para kepala sekolah dasar di

            kecamatan Manuju dalam menerapkan kepemimpinan dalam pekerjaan dengan

            97

            subdimensi membangun profesional kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan

            kewenangan kepada bawahannya sesuai dengan job description Dalam proses

            pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat botton up dan

            melalui tahapan-tahapan musyawarah dan rapat pola komunikasi bercorak

            terbuka dan berlangsung timbal balik sesuai dengan norma yang telah disepakai

            bersama Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru dan

            tenaga kependidikan dan administratif sangat penting sehingga mereka

            bersemangat dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka

            meningkatkan mutu pendidikan

            Konsep MBS diharapkan dapat menciptakan pemimpin yang dapat memimpin

            membimbing mengontrol perilaku dan perasaan orang lain di bawah

            kepengawasannya dalam melaksanakan tugas sebagai pemimpin (leadership) di

            sekolah Kepala sekolah merupakan guru yang memiliki kompetensi tinggi dan

            diberi tanggung jawab sebagai pemimpin di satuan pendidikan tertentu Pada

            tanggungjawab seorang pemimpin dalam hal ini kepala sekolah melekat

            keterampilan-keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin

            kependidikan seperti dikemukakan oleh Tim Dosen AP UPI Bandung (2012125)

            Keterampilan-keterampilan tersebut adalah 1) keterampilan dalam memimpin 2)

            keterampilan dalam hubungan insani 3) keterampilan dalam proses kelompok 4)

            keterampilan dalam administrasi personil dan 5) keterampilan dalam menilai

            Pada akhirnya dalam diri seorang pemimpin melekat tuntutan kompetensi-

            kompetensi yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

            98

            Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 yakni kompetensi kewirausahaan kompetensi

            supervisi kompetensi manejerial kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian

            Peneliti melihat bahwa para kepala sekolah dasar di Kecamatan Manuju

            telah memiliki keterampilan seperti yang disebutkan di atas Keterampilan dalam

            memimpin tampak dalam pertemuan-pertemuan rutin yang dilaksanakan di

            berbagai kesempatan baik dalam perencanaan pelaksanaan maupun evaluasi

            kegiatan Membagi dan menyerahkan tanggungjawab juga dilakukan dalam

            berbagai kegiatan dan kesempatan misalnya dalam rapat pembagian tugas

            mengajar Pemberdayaan guru tata usaha sekolah secara maksimal sesuai dengan

            bidang yang ditangani (kesiswaan sarana prasarana kurikulum dan hubungan

            masyarakat) bukti bahwa pekerjaan tidak ditangani sendiri Keterampilan dalam

            hubungan insani yang ada dalam diri kepala sekolah terungkap dalam sikap saling

            menghargai Sikap penghargaan ditunjukkan oleh kepala sekolah dengan

            perlakuan yang wajar dan penuh sikap hormat kepada bawahan Pada waktu-

            waktu tertentu bahkan setiap hari beliau menyempatkan diri untuk bergabung

            bersama-sama guru di ruang guru atau dengan staf tata usaha di tata usaha

            Kesempatan itu digunakan untuk sekedar menyapa minum atau baca koran

            bersama Ada keakraban dalam kekerabatan yang dibangun oleh kepala sekolah

            Beliau meupakan pribadi yang luwes ini berarti kepala sekolah telah

            melaksanakan peran dan fungsinya sebagai educator leader dan motivator

            Untuk mengimplementasikan MBS secara efektif dan efisien kepala

            sekolah perlu memiliki pengetahuan kepemimpinan perencanaan dan pandangan

            yang luas tentang sekolah dan pendidikan Wibawa kepala sekolah harus

            99

            ditumbuhkembangkan dengan meningkatkan sikap kepedulian semangat belajar

            disiplin kerja keteladanan dan hubungan manusiawi sebagai model perwujudan

            iklim kerja yang kondusif Lebih lanjut kepala sekolah dituntut untuk melakukan

            supervisi kelas membina dan memberikan saran-saran positif kepada guru

            (Mulyasa 200457)

            Tuntutan kemandirian dalam pengelolaan sekolah merupakan tuntutan

            yang mendesak untuk dilakukan Kemandirian pengelolaannya bagi peneliti

            merupakan indicator tersendiri dari keberhasilan pelaksanaan MBS Prinsip

            pengelolaan murni dan otonom tanpa ketergantungan sama sekali merupakan

            suatu kemustahilan Sekolah dasar di Kecamatan Manuju dalam beberapa hal

            masih bergantung kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah Tidak

            dipungkiri sama sekali ketergantungan itu menjadi semakin kuat manakala

            kepemimpinan tidak terlaksana dengan baik Sehingga peneliti menganggap

            bahwa implementasi MBS di Kecamatan Manuju sudah sesuai dengan

            konsepkarakteristik MBS

            100

            BAB V

            KESIMPULAN DAN SARAN

            Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan kepemimpinan kepala

            sekolah dalam penerapan Manajemen Berbasis Sekolah di Sekolah Dasar

            Kecamatan Manuju Kab Gowa dapat dikemukakan sebagai berikut

            A Kesimpulan

            1 Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan Manajemen Berbasis

            Sekolah yang meliputi Kepala sekolah sebagai

            a Edukator yaitu kepala sekolah telah dan sedang dan terus melakukan

            bimbingan pengarahan kepada guru dan siswa dalam melaksanakan tugas

            atau kewajibannya serta selalu berusaha mengembangkan profesionalisme

            pendidik dan menjadi tauladan yang baik dalam berbagai hal

            b Leader yaitu kepala sekolah menampilkan pribadinya sebagai seorang

            pemimpin memiliki visi dan misi mampu berkomunikasi dan mengambil

            keputusan

            c Motivator yaitu kepala sekolah sering memberikan motivasi baik berupa

            dalam bentuk fisik maupun psikis

            2 Penerapan MBS di Sekolah Dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

            kepala sekolah dalam berbagai hal membangun komitmen bersama yaitu

            Kekompakan Kebersamaan dan Kekeluargaan (3 K) terhadap sasaran

            organisasi dan memberikan kewenangan berupa kepercayaan kepada para

            pengikutnya yaitu guru staf dan karyawan untuk mencapai sasaran

            101

            Jalannya organisasi bukan digerakan oleh birokrasi tetapi oleh

            kesadaran bersama hal ini sejalan dengan karakteristik MBS dimana

            kewenangan sekolah dalam pengelolaan sangat luas juga adanya partisipasi

            aktif dari stakeholder Namun tidak dipungkiri bahwa prinsip pengelolaan

            murni dan otonom tanpa ketergantungan sama sekali dari pemerintah pusat

            dan pemerintah daerah merupakan hal suatu kemustahilan apalagi jika

            kepemimpinan kepala sekolah tidak terlaksana dengan baik

            B Saran-Saran

            1 Kepada para kepala sekolah dasar di Kecamatan Manuju Kab Gowa pada

            umumnya dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk terus

            mengembangkan lembaga yang dipimpinnya Disarankan agar prestasi yang

            sudah dicapai sekarang ini dapat didesiminasikan kepada sekolah lain

            sehingga kehadiran sekolah dasar ini dapat memberikan kontribusi yang

            positif bagi kemajuan lingkungan di sekitarnya

            2 Kepada para kepala sekolah disarankan untuk menjadikan hasil penelitian ini

            sebagai salah satu pedoman dalam memimpin sekolahnya Perlu kiranya

            dikembangkan MBS yang sehat sesuai dengan tujuan diterapkannya MBS

            serta karakteristik MBS

            3 Kepada birokrasi disarankan agar selalu memantau kinerja kepala sekolah

            serta perkembangan penerapan MBS di wilayahnya karena pada dasarnya

            dewan pendidik (kepala sekolah guru) memiliki potensi yang cukup tinggi

            untuk berkreasi dan meningkatkan kinerja namun banyak factor yang

            menghambat mereka dalam mengembangkan berbagai potensinya secara

            optimal Oleh karena itu sangat dirasakan perlunya pembinaan yang kontinu

            dan berkesinambungan dengan program yang terarah dan sistematis terhadap

            para guru dan personil pendidikan lain di sekolah

            102

            DAFTAR PUSTAKA

            Anwar 2003 Perilaku dalam Pencapaian Tujuan Organisasi Bulan Bintang

            Jakarta

            Arcaro 2006 Transformasi Sekolah Bermutu Terpadu P T Sarana Panca Karya Bandung

            Budiningsih 2004 (Tesis) Pengaruh Kepemimpinan Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten

            Depdiknas 2007 Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah Direktorat Pendidikan Menengah Umum Jakarta

            Dharma 2000 Kepemimpinan adalah Proses Mempengaruhi Kegiatan Gema Media Jakarta

            Ditjen Kelembagaan Agama Islam 2004 Buku Pedoman MBS Balitbang Jakarta

            Djatmiko 2002 Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan AV Publisher Jakarta

            FachruddinJSPareke 2004 Jurnal Kepemimpinan Transformasional dan Prilaku Kerja bawahan

            Hamalik Oemar 1991 Manajemen dan Organisasi Gramedia Jakarta

            HandokoTHani 1999 Manajemen edisi 2 BPPEPustaka Karya Jakarta

            Marjohan 2007 Artikel Tanggung jawab Kepala Sekolah atas Mutu Pendidikan wwwedu-artcies-com

            MBE 2007 Jurnal Peran Kepala Sekolah dan Komite Sekolah http Imberprojectnetmbe 59html

            Moleong Lexy J 2011 Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja

            Mulyasa Emco 2002 Manajemen Berbasis Sekolah tentang Konsep Strategi dan Implementasi PT Remaja Rosdakarya Bandung

            Mulyasa Emco 2004 Manajemen Berbasis Sekolah Rosadakarya Bandung

            Mulyasa Emco 2011 Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Jakarta Bumi Aksara

            103

            Northouse (2001) Transformational leadershipThe Transformation of Managers and associatis

            Nurkolis 2005 Manajemen Berbasis Sekolah PT Gramedia Widiasarana Indonesia Jakarta

            Pareka FachruddinJS 2004 Jurnal Kepemimpinan Transformasional dan Prilaku Kerja Bawahan

            Pawar dan Eastman 1997 Penelitian tentang Kepemimpinan Transformasional

            Permendiknas RI Nomor 13 Tahun 2007 tentang Kompetensi Kepala Sekolah

            Pidarta 1988 Hambatan-hambatan dalam pengembangan pendidikan Kencana Predana Media Group Jakarta

            PP Nomor 33 Tahun 2004 tentang Kewenangan Pemerintah Pusat dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom

            Rohiat 2010 Manajemen Sekolah tentang Teori Dasar dan Praktek PT Reftika Aditama Bandung

            Santoso Thomas B 2001 Jurnal Manajemen Sekolah di Masa Kini

            Setznick 1982 Organization Structure and Process

            Siagian Sondang P 1994 Manajemen Strategik Bumi Aksara Bandung

            Stoner James AF 1982 Managementsixth edition Mc Graw-Hill Book Company New York

            Sudaryanto 2005 (Tesis) Pengaruh Pola Kepemimpinan terhadap Kinerja guru dalam Kerangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Jawa Timur

            Sugiyono 2003 Indikator Kinerja PT Gramedia Jakarta

            Sugiyono 2009 Memahami Penelitian kualitatif Bandung Alfabeta

            Sujoko 2006 (Tesis) Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Lingkungan kerja dalam Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah terhadap Kinerja SMU Negeri 5 Sukoharjo

            Suryadi 2009 Manajemen Mutu Berbasis Sekolah tentang Konsep dan Aplikasi PT Sarana Panca Karya Nusa

            Tim Dosen Administrasi Pendidikan 2012 Manajemen Pendidikan Alfabeta Bandung

            104

            Umar 2002 Komponen dan Aspek Kinerja Angkasa Bandung

            Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Direktorat Depdiknas Jakarta

            Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Desentralisasi Pengelolaan Pendidikan Direktorat Depdiknas Jakarta

            Wahyudi 2009 Kepemimpinan Kepala Sekolah Bandung Alfabeta

            Wahyusumidjo 2002 Peranan Kepala Sekolah Sebagai Pengambil Keputusan Rosdakarya Bandung

            Xaviery 2007 Jurnal Benarkah Wajah Sekolah Ada pada Kepala Sekolahwwwtikkysuwantiknowordpresscom

            • Sampulpdf (p1-7)
            • Scan Berkaspdf (p8-10)
            • TESIS HJ JUMIATIpdf (p11-114)

              C Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah pada Sekolah Dasar di

              Kecamatan Manujuhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 71

              1 Pelimpahan dan Distribusi Kewenanganhelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 71

              2 Mekanisme Pembuatan Keputusanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 75

              3 Proses Penetapan Kebijakanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 81

              4 Membangun Pola Komunikasihelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 84

              5 Melakukan Pengawasanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 88

              6 Memberikan Motivasi dan Membangun Suasana Kerja

              yang Kondusifhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 92

              D Pembahasanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 96

              BAB V KESIMPULAN DAN SARANhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 100

              A Kesimpulanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 100

              B Saranhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 101

              DAFTAR PUSTAKAhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 102

              LAMPIRAN-LAMPIRAN

              1

              BAB I

              PENDAHULUAN

              A Latar Belakang

              Pendidikan merupakan salah salah satu aspek pembangunan dan sekaligus

              syarat mutlak untuk mewujudkan pembangunan nasional Oleh karena itu

              pendidikan memiliki posisi strategis dalam segala segi pembangunan bangsa

              khusus pada upaya pengembangan sumber daya manusia Dewasa ini keunggulan

              suatu bangsa tidak lagi ditandai dengan melimpahnya kekayaan alam melainkan

              keunggulan sumber daya manusia (SDM) Mutu SDM berkorelasi positif dengan

              mutu pendidikan

              Pidarta (1988) mengemukakan bahwa hambatan utama dalam

              pengembangan pendidikan bukan pada aspek keuangan tetapi berada pada aspek

              mamajemen Manajemen pendidikan merupakan salah satu factor yang perlu

              mendapat perhatian dari berbagai pihak dalam meningkatkan mutu pendidikan

              Manajemen merupakan ilmu kiat seni dan profesiOleh karena itu upaya

              memperbaiki mutu pendidikan harus dimulai dari perbaikan manajemen

              pendidikan Sejalan dengan itu Hamalik (1991) menyatakan bahwa manajemen

              adalah suatu kekuatan dalam organisasi mengatur atau mengkoordinasikan

              kegiatan Suatu proses di mana sumber-sumber yang semula tidak berhubungan

              dengan yang lainnya lalu diintegrasikan menjadi suatu system yang menyeluruh

              untuk mencapai tujuan organisasiDari beberapa pendapat tersebut maka

              kepemimpinan dalam manajemen pendidikan merupakan factor kunci

              2

              keberhasilan suatu organisasi Maju mundurnya suatu organisasi banyak

              dipengaruhi oleh factor kepemimpinannya

              Bukti-bukti empiric bahwa kelemahan system pendidikan di Indonesia

              adalah lemahnya dalam manajemen pendidikan baik pada level makro meso

              maupun mikro Padahal peningkatan mutu pendidikan tidak terjadi begitu saja

              Mutu yang diinginkan harus direncanakan dan wajib menggunakan pendekatan

              yang sistimatis dengan menggunakan proses perencanaan yang matang

              Munculnya paradigmamodel baru tentang manajemen berbasis sekolah

              (MBS) yang bertumpu pada penciptaan iklim yang demokratisasi dan pemberian

              kepercayaan yang lebih luas kepada sekolah untuk menyelenggarakan pendidikan

              secara efisien dan berkualitas Dengan demikian dapat mendorong

              profesionalisme guru dan kepala sekolah dalam peranannya sebagai manajer

              maupun pemimpin pendidikan di sekolah Hal ini sangat memungkinkan dengan

              dikeluarkannya UU Pemerintah No 22 Tahun 1999 selanjutnya diubah dengan

              UU No32 Tahun 2004 yaitu Undang-Undang Otonomi Daerah yang kemudian

              diatur oleh PP No 33 Tahun 2004 yaitu adanya penggeseran kewenangan dan

              pemerintah pusat ke pemda dalam berbagai bidang termasuk bidang pendidikan

              Pola bidang pendidikan di atas oleh UU No20 Tahun 2003 tentang sistem

              pendidikan nasional dengan pasal 51 menyatakan pengadaan satuan pendidikan

              anak usia dini pendidikan dasar dan pendidikan menengah didasarkan pada

              standar pelayanan minimum dengan prinsip MBS Kepemimpinan adalah cara

              seseorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan agar mau bekerja sama dan

              bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi Kepemimpinan akan

              berjalan secara efektif dan efisien apabila dilaksanakan oleh pemimpin yang jujur

              3

              bertanggung jawab transparan cerdas memahami tugas dan kewajibannya

              memahami anggotanya mampu memotivasi dan berbagai sifat baik yang terdapat

              dalam diri seorang pemimpin Ia sadar bahwa pemimpin memiliki arti sebagai

              kemampuan untuk memengaruhi dirinya sendiri dan orang lain melalui

              keteladanan nilai-nilai serta prinsip yang akan membawa kebahagiaan dunia dan

              akhirat Seorang yang mendapat amanah sebagai eksekutif dan menunjukkan

              nilai-nilai moral tersebut sehingga mereka akan memimpin berdasarkan prinsip

              (principle centered leadership) Bagi seorang muslim memimpin berarti

              memberikan arah atau visi berdasarkan nilai-nilai ruhaniah Mereka menampilkan

              diri sebagai teladan dan memberikan aspirasi bagi bawahannya untuk

              melaksanakan tugas sebagai keterpanggilan Ilahi Sehingga mereka memimpin

              berdasarkan visi atau mampu melihat dan menjangkau ke masa depan (visionary

              leadership)

              Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang menentukan kesuksesan

              implementasi MBS Sebagaimana dikemukakan oleh Nurkolis setidaknya ada

              empat alasan kenapa diperlukan figur pemimpin yaitu

              1) Banyak orang memerlukan figur pemimpin

              2) Dalam beberapa situasi seorang pemimpin perlu tampil mewakili

              kelompoknya

              3) Sebagai tempat pengambilalihan resiko bila terjadi tekanan terhadap

              kelompoknya

              4) Sebagai tempat untuk meletakkan kekuasaan

              Minarti (201265) menyatakan bahwa MBS memberikan keleluasaan

              kepada sekolah untuk mengelola potensi yang dimiliki dengan melibatkan semua

              4

              unsure stakeholder untuk mencapai peningkatan kualitas sekolah tersebut Karena

              sekolah memiliki kewenangan yang sangat luas itu maka kehadiran figure

              pemimpin menjadi sangat penting Kepemimpinan yang baik tentunya sangat

              berdampak pada tercapainya tujuan organisasi karena pemimpin memiliki

              pengaruh terhadap kinerja yang dipimpinya Kemampuan untuk mempengaruhi

              suatu kelompok untuk mencapai tujuan merupakan bagian dari kepemimpinan

              Konsep kepemimpinan erat sekali hubungannya dengan konsep kekuasaan

              Dengan kekuasaan pemimpin memperoleh alat untuk mempengaruhi perilaku para

              pengikutnya Terdapat beberapa sumber dan bentuk kekuasaan yaitu kekuasaan

              dengan paksaan legitimasi keahlian penghargaan referensi informasi dan

              hubungan

              Sekolah adalah organisasi yang kompleks dan unik sehingga memerlukan

              tingkat koordinasi yang tinggi Oleh sebab itu kepala sekolah yang berhasil yaitu

              tercapainya tujuan sekolah serta tujuan dari para individu yang ada di dalam

              lingkungan sekolah harus memahami dan menguasai peranan organisasi dan

              hubungan kerja sama antara individu Untuk membantu para kepala sekolah di

              dalam mengorganisasikan sekolah secara tepat diperlukan adanya satu esensi

              pemikiran yang teoritis hierarki kewibawaan dan mekanisme demi pencapaian

              kordinasi di lingkungan sekolah Kepala sekolah perlu juga memahami teori

              organisasi formal yang akan bermanfaat untuk menggambarkan (depict) hubungan

              kerja sama antara struktur dan hasil (outcomes) sebuah sekolah

              Upaya meningkatkan mutu hasil belajar kepala sekolah mempunyai

              pengaruh yang dominan dan merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap

              5

              keberhasilan sekolah yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan pendidikan

              Setiap tingkah laku kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan diarahkan untuk

              membantu pencapaian tujuan pendidikan sehingga kepala sekolah harus mampu

              menugasi memeriksa mengukur hasil kerja para guru di sekolah yang

              dipimpinnya

              Pada Pasal 5 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

              tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa setiap warga Negara

              mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu

              Pendidikan yang bermutu dapat dicapai jika kepala sekolah melakonkan

              kepemimpinannya secara efektif Oleh sebab itu maka kepemimpinan yang

              menjadi perhatian utama oleh para praktisi dan akademisi Hal ini disebabkan

              karena para pemimpin organisasi termasuk di sekolah memiliki posisi sentral

              dalam menggerakkan seluruh komponen atau sumber daya untuk mencapai tujuan

              organisasi Pandangan yang lebih tegas mengenai pentingnya peran

              kepemimpinan dalam rangka pencapaian kinerja organisasi berbicara tentang

              kinerja organisasi dalam hal ini sekolah tidak lain sesungguhnya adalah

              pencapaian visi organisasi tersebut pencapaian visi sekolah sesungguhnya adalah

              kinerja sekolah tersebut Kepala sekolah dalam mewujudkan visi sekolahnya perlu

              ditunjang oleh kemampuan kepala sekolah dalam menjalankan roda

              kepemimpinannya Oleh sebab itu maka peningkatan mutu pendidikan yang

              merupakan kinerja sekolah harus segera dilaksanakan dengan menata faktor-

              faktor yang mempengaruhi kinerja kepala sekolah

              6

              Terkait dengan peran kepala sekolah di atas MBE Project

              (httpwwwmbeprojectnetmbe59html) melaporkan bahwa Kepala sekolah

              mempunyai dua peran utama pertama sebagai pemimpin institusi bagi para guru

              dan kedua memberikan pimpinan dalam manajemen Pembaharuan pendidikan

              melalui MBS dan komite sekolah yang diperkenalkan sebagai bagian dari

              desentralisasi pendidikan memberikan kepada kepala sekolah kesempatan yang

              lebih besar untuk menerapkan dengan lebih mantap berbagai fungsi dari kedua

              peran tersebut

              Banyak kepala sekolah telah menyesuaikan kinerjanya agar memenuhi

              situasi baru di sekolah dan di masyarakat dan menerapkan perubahan-perubahan

              Mereka menyadari bahwa mereka harus lebih menjadi kolega dari pada atasan

              dari para guru dan bekerjasama lebih erat dengan para guru dan masyarakat dalam

              menangani permasalahan-permasalahan pendidikan Beberapa perubahan kinerja

              kepala sekolah yang dilaporkan termasuk

              (1) manajemen terbuka-menjadi transparan akuntabel dan melibatkan banyak

              pihak dalam perencanaan keuangan dan pengembangan program sekolah

              bersama sama dengan para guru dan masyarakat luas

              (2) menciptakan dan mengelola suasana belajar yang ramah dan positif di

              sekolah dan

              (3) terbuka dan mendukung inovasi

              Kinerja seorang kepala sekolah harus dilihat pada komponen EMASLIM

              (Educator Manager Administrator Supervisor Leader Innovator Motivator)

              Bahkan ranah Entrepreneurship juga harus menjadi garapan seorang kepala

              7

              sekolah Sejak dikembangkan MBS di tahun 2000-an seorang kepala sekolah

              harus sanggup mengembangkan kegiatan produksijasa sekolah sebagai sumber

              belajar harus mampu pula menjadi seorang pelaksana proyek bangunan untuk

              swakelola block grant di lingkungan sekolahnya dan peran lainnya yang

              terkadang bisa menyebabkan munculnya anggapan bahwa seorang kepala sekolah

              sudah melakukan kesalahan dan penyimpangan karena tidak lazimnya ditemui

              pada dua dekade yang lalu

              Berhubungan dengan peran kepala sekolah di atas hasil kajian

              mengungkapkan bahwa kepala sekolah di Kecamatan Manuju kurang

              mendapatkan bimbingan khusus tentang pengelolaan manajemen yang terbuka

              dan partisipatif serta kurang melakukan kontrol terhadap proses dan hasil yang

              dicapai di setiap sekolah Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh kepala

              sekolah kurang melibatkan stakeholders sebagai pemangku kepentingan di

              sekolah sehingga cenderung masih otoriter padahal sekolah yang mampu

              mendorong warganya (guru peserta didik karyawan orang tua peserta didik

              tokoh masyarakat) berkontribusi untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan

              keputusan terhadap pencapaian tujuan sekolah merupakan suatu proses yang

              demokratis Hal ini dilandasi oleh keyakinan bahwa jika seseorang dilibatkan

              (berpartisipasi) dalam pengambilan keputusan maka yang bersangkutan akan ada

              rdquorasa memilikirdquo terhadap keputusan tersebut sehingga yang bersangkutan juga

              akan bertanggungjawab dan berdedikasi sepenuhnya untuk mencapai tujuan

              sekolah Semakin besar tingkat partisipasi makin besar pula rasa memiliki makin

              besar sara memiliki makin besar pula rasa tanggung jawab makin besar rasa

              8

              tanggung jawab makin besar pula dedikasinya Tentu saja pelibatan warga

              sekolah dalam pengambilan keputusan harus mempertimbangkan keahlian batas

              kewenangan dan relevansinya dengan tujuan pengambilan keputusan sekolah

              Dalam Perspektif ke depan mengisyaratkan bahwa kepala sekolah juga

              harus mampu berperan sebagai figur dan mediator bagi perkembangan

              masyarakat dan lingkungannya Pelaksanaan peran fungsi dan tugas tersebut

              tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena saling terkait dan saling

              mempengaruhi serta menyatu dalam pribadi seorang kepala sekolah yang

              profesional Kepala sekolah yang demikianlah yang akan mampu mengelola

              sekolah secara efektif dan efisien dan mampu mendorong visi menjadi aksi dalam

              paradigma baru manajemen pendidikan

              Perkembangan tugas dan tanggung jawab kepala sekolah mensyaratkan

              kinerja yang tinggi Program pengembangan kepala sekolah umunnya berdasarkan

              pada hasil pengamatan sporadis di lapangan Selain itu penilaian tentang kinerja

              kepala sekolah yang dikaitkan dengan faktor-faktor internal yang berpengaruh

              terhadap kinerjanya perlu dilakukan Identifikasi faktor-faktor yang

              mempengaruhi kinerja kepala sekolah bagaimana hubungan antar faktor tersebut

              dan bagaimana pengaruhnya terhadap kinerja kepala sekolah perlu diketahui

              dalam usaha rmeningkatkan kinerja mereka sehingga pelaksanaan kegiatan

              pendidikan yang berorientasi pada peningkatan mutu segera tercapai

              Motivasi kerja serta terjaminnya kerja sama yang harmonis dan

              kompetisi secara sehat tidak ada tekanan tumbuhnya keinginan untuk maju dan

              9

              berprestasi bagi guru dan personil lainnya di sekolah sangat ditentukan oleh

              kepemimpinan kepala sekolah

              Program kerja sama dengan pihak UNICEF dengan pemerintah Kabupaten

              Gowa tentang implementasi Program MBS di sekolah dasar sangat berpengaruh

              terhadap kepemimpinan kepala sekolah Program kerja sama yang dilaksanakan

              selama ini sejalan dengan pola bidang pendidikan yang diatur dalam UU No20

              Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dengan pasal 51 menyatakan

              pengadaan satuan pendidikan anak usia dini dan pendidikan menengah

              didasarkan pada standar pelayanan minimum dengan prinsip MBS

              Sekolah yang menerapkan manajemen mutu para kepala sekolahnya

              memiliki peran yang kuat dalam mengoordinasikan menggerakkan dan

              menyerasikan semua sumber daya pendidikan yang tersedia Kepemimpinan

              kepala sekolah merupakan salah satu factor yang dapat mendorong untuk dapat

              mewujudkan visi misi tujuan sasaran sekolahnya melalui program-program yang

              dilaksanakan secara terencana dan bertahap Oleh karena itu kepala sekolah

              dituntut mempunyai kemampuan manajemen dan kepemimpinan yang memadai

              agar mampu mengambil inisiatifprakarsa untuk meningkatkan mutu sekolah

              Sebagai dukungan teori maka berikut ini diuraikan beberapa hasil-hasil

              penelitian terdahulu yang relevan sebagai berikut

              Budiningsih (2004) dari hasil penelitiannya yang berjudul ldquoPengaruh

              Kepemimpinan Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai Dinas

              Pendidikan Kabupaten Klatenrdquo menunjukkan bahwa baik secara parsial maupun

              stimultan ada pengaruh dan signifikan antara kepemimpinan motivasi dan

              10

              lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten

              Secara variabel berbeda peneliti hanya fokus pada pola pengambilan keputusan

              Sudaryanto (2005) meneliti mengenai ldquo Pengaruh pola Kepemimpinan Terhadap

              Kinerja Guru dalam Kerangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah

              (MPMBS) di Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Jawa Timur bahwa

              kepemimpinan dengan MBS dapat meningkatkan kemampuan guru dalam proses

              belajar mengajar Sujoko (2006) hasil penelitiannya yang berjudul ldquoPengaruh

              Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Lingkungan Kerja dalam penerapan MBS

              terhadap Kinerja guru SMU Negeri 3 Sukoharjordquo menunjukkan bahwa baik

              secara parsial maupun simultan kepemimpinan kepala sekolah dan lingkungan

              kerja berpengaruh terhadap kinerja guru SMU Negeri 3 Sukoharjo

              Penelitian yang dilakukan ketiganya tentang kepemimpinan kepala sekolah dalam

              penerapan MBS perlu diterapkan oleh seorang pemimpin dalam melaksanakan

              tugas Penerapan MBS secara teori memberikan kemungkinan hasil yang lebih

              baik dalam kepemimpinan

              Berdasarkan masalah dan dukungan teori dari hasil penelitian tersebut di

              atas penulis terdorong untuk melakukan penelitian tentang ldquo Kepemimpinan

              kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di Kecamatan Manuju

              Kabupaten Gowa ldquo

              B Rumusan Masalah

              Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas rumusan masalah

              yang dibahas dalam penelitian ini adalah

              11

              1 Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS di

              sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

              2 Apakah implementasi MBS sudah sesuai konsepkarakteristik MBS di

              sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

              C Tujuan Penelitian

              Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah

              1 Untuk mengetahui kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS

              di sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

              2 Untuk mengetahui implementasi MBS sudah sesuai konsepkarakteristik

              MBS di sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

              D Manfaat Hasil Penelitian

              Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun

              secara praktis

              1 Manfaat Teoretis

              a Sebagai masukan untuk menambah perbendaharaan kepemimpinan

              kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di Kecamatan

              Manuju Kabupaten Gowa

              b Sebagai penambah kepustakaan untuk hasil penelitian mengenai

              kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS di sekolah

              dasar

              12

              2 Manfaat Praktis

              a Hasil penelitian ini digunakan untuk menjadi pedoman bagi para

              kepala sekolah sebagai penguat teori kepemimpinan dalam penerapan

              MBS

              b Bagi peneliti dapat menambah wawasan pengetahuan pengalaman

              dan meningkatkan kemampuan dalam melakukan kepemimpinan di

              tempat tugas

              13

              BAB II

              TINJAUAN PUSTAKA

              A Tinjauan Pustaka

              1 Kepemimpinan

              a Definisi dan Hakikat Kepemimpinan

              Definisi sebagai rumusan tentang ruang lingkup dan ciri-ciri suatu konsep

              yang menjadi pokok pembicaraan sempat menimbulkan selisih paham para pakar

              dari satu pihak berpendapat membicarakan definisi akan sungguh-sungguh

              merupakan suatu maut tetapi definisi tentang suatu pokok persoalan diperlukan

              Demikian pula walaupun ada di antara para pakar berpendapat definisi suatu

              pokok pembicaraan (subject matter) tidak akan dapat membantu banyak tujuan

              tetapi satu pendekatan yang memiliki alasan kuat tampil bahwa definisi

              memberikan satu landasan pemahaman fenomena untuk dipelajari Dari definisi

              sesuatu pokok permasalahan (subject matter) akan dapat diperoleh keterangan

              atau frase yang mengungkapkan makna atau ciri-ciri utama dari subject matter

              tersebut baik berupa orang benda proses atau kegiatan

              Para peneliti biasanya mendefinisikan rdquokepemimpinanldquo menurut

              pandangan pribadi mereka serta aspek-aspek fenomena dari kepentingan yang

              paling baik bagi para pakar yang bersangkutang Bahkan stogdil membuat

              kesimpulan bahwa There are almostas many definitions of leadership as there

              are persons who have attempted to define the concept Kepemimpinan

              diterjemahkan ke dalam istilah sifat-sifat perilaku pribadi pengaruh terhadap

              orang lain pola-pola interaksi hubungan kerja sama antarperan kedudukan dari

              14

              satu jabatn administratif dan persepsi dari lain-lain tentang legitimasi pengaruh

              Dari definisi yang berbeda-beda tersebut mengandung kesamaan asumsi yang

              bersifat umum seperti

              a di dalam satu fenomena kelompok melibatkan interaksi antara dua orang atau

              lebih

              b di dalam melibatkan proses mempengaruhi di mana pengaruh yang sengaja

              (intentional influence) digunakan oleh pemimpin terhadap para bawahan

              Disamping kesamaan asumsi yang umum di dalam definisi tersebut juga

              memiliki kelainan sedikit yang bersifat umum pula seperti

              a siapa yang mempergunakan pengaruh

              b tujuan daripada usaha untuk mempengaruhi dan

              c dan cara pengaruh itu dipergunakan

              Kepemimpinan memiliki peranan yang dominan dalam sebuah organisasi

              Peranan yang dominan tersebut dapat mempengaruhi moral kepuasan kerja

              keamanan kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi

              Sebagaimana dikatakan (Handoko 1999 286) bahwa pemimpin juga memainkan

              peranan kritis dalam membantu kelompok organisasi atau masyarakat untuk

              mencapai tujuan Kemampuan dan keterampilan kepemimpinan adalah faktor

              penting dan efektifitas seorang manajer Bila organisasi dapat

              mengidentifikasikan kualitas yang berhubungan dengan kepemimpinan

              kemampuan mengidentifikasikan perilaku dan tehnik-tehnik kepemimpinan

              efektif Kepemimpinan dalam bahasa inggris tersebut leadership berarti being a

              leader power of leading atau the qualities of leader (Tanjung 2006 8)

              15

              Secara bahasa makna kepemimpinan itu adalah kekuatan atau kualitas

              seseorang pemimpin dalam mengarahkan apa yang dipimpinnya untuk mencapai

              tujuan (Handoko1999 293) Seperti halnya manajemen kepemimpinan atau

              leadership telah didefinisikan oleh banyak para ahli antaranya adalah Stoner

              mengemukakan bahwa kepemimpinan manajerial dapat didefinisikan sebagai

              suatu proses mengarahkan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari

              sekelompok anggota yang selain berhubungan dengan tugasnya

              Ada beberapa pendapat tentang kepemimpinan Menurut Mulyasa

              (2002107) kepemimpinan adalah suatu kegiatan untuk mempengaruhi orang-

              orang yang diarahkan terhadap pencapaian tujuan organisasi Dharma (2000 42)

              menyatakan bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan

              seseorang atau kelompok orang untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu

              Pendapat Siagian menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan dan

              keterampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan suatu kerja

              untuk mempengaruhi perilaku orang lain terutama bawahannya untuk berpikir dan

              bertindak sehingga melalui perilaku yang positif ia memberikan sumbangsih nyata

              dalam pencapaian tujuan organisasi (Anwar2003 66) Transformasi sekolah

              bermutu terpadu diawali dengan mengadopsi dedikasi bersama terhadap mutu

              oleh dewan sekolah administrator staf siswa guru dan komunitas (Arcaro

              2006 10) Oleh karena itu pemimpin seharusnya dapat memandu menuntun

              membimbing memberi atau membangun motivasi kerja mengemudikan

              organisasi menjalin jaringan komunikasi yang lebih baik sehingga mampu

              membawa para bawahan untuk mencapai tujuan yang direncanakan

              16

              Kartono (dalam Anwar 2003 67) menyatakan bahwa pada setiap

              kepemimpinan minimal mencakup tiga unsur yakni 1) ada seorang pemimpin

              yang memimpin mempengaruhi dan memberikan bimbingan 2) ada bawahan

              yang dikendalikan 3) ada tujuan yang diperjuangkan melalui serangkaian

              kegiatan

              Seorang pemimpin hendaknya dapat membentuk memperhatikan memelihara

              dan menjaga kehendak dan keperluan atasan kepada bawahan dengan baik

              mampu bekerja sama mencapai tujuan bersama (keberhasilan tim) Jadi

              kepemimpinan dalam pengambilan keputusan merupakan proses mengubah sikap

              dan perilaku seseorang atau sekelompok orang baik secara langsung maupun tidak

              langsung sehingga terjadi peningkatan dan produktivitas kerjanya lebih baik dan

              ada peningkatan Pada dasarnya kepemimpinan dapat dibagi menjadi lima tipe

              yaitu 1) otokratik 2) paternalistik 3) kharismatik 4) Laissez Faire dan 5)

              demokratik (Djatmiko2002 52-54)

              a Tipe otokratik pengambilan keputusan dilakukan sendiri oleh pimpinan

              hubungannya dengan bawahan menggunakan pendekatan formal berdasarkan

              kedudukan dan status berorientasi pada kekuasaan

              b Tipe paternalistic pengambilan keputusan dilakukan sendiri oleh pimpinan

              hubungannya dengan bawahan lebih banyak bersifat bapak dan anak

              Pemimpin menganggap bawahan sebagai orang yang belum dewasa sehingga

              pemimpin bersikap terlalu melindungi bawahan

              c Tipe kharimatik menekankan pada dua hal yakni pemimpin berusaha agar

              tugas-tugas dapat terselenggara dengan sebaik-baiknya dan memberikan kesan

              17

              bahwa hubungan dengan bawahan didasarkan pada relasional bukan

              kekuasaan

              d Tipe laissez faire semua pekerjaan dan tanggung jawab dilakukan sendiri oleh

              bawahan Pemimpin hanya merupakan simbol dan tidak memiliki

              keterampilan teknis Situasi kerja bawahan tidak terpimpin tidak terkontrol

              dan tanpa disiplin kerja

              e Tipe demokratik tipe ini dipandang paling ideal Dalam proses pengambilan

              keputusan pemimpin mengikut sertakan bawahan Pemimpin cenderung

              memperlakukan bawahan sebagai rekan kerja menjaga keseimbangan antara

              hubungan formal dan informal juga menjaga keseimbangan antara orientasi

              penyelesaian tugas dan orientasi hubungan yang bersifat relasional

              Kepemimpinan adalah bagian penting manjemen tetapi tidak sama dengan

              manajemen Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang

              untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran

              Manajemen mencakup kepemimpinan tetapi juga mencakup fungsi lainnya

              seperti perencanaan penorganisasian pengawasan dan evaluasi Kepemimpinan

              atau leadership dalam pengertian umum menunjukkan suatu proses kegiatan

              dalam hal memimpin membimbing mengontrol perilaku perasaan serta tingkah

              laku terhadap orang lain yang ada dibawah pengawasannya

              b Kepemimpinan Transformational

              Kepemimpinan transformasional dapat didefinisikan sebagai gaya

              kepemimpinan yang mengutamakan pemberian kesempatan dan atau mendorong

              semua unsur yang ada dalam sekolah untuk bekerja atas dasar sistem nilai (values

              18

              system) yang luhur sehingga semua unsur yang ada di sekolah (guru siswa

              pegawai orangtua siswa masyarakat dan sebagainya) bersedia tanpa paksaan

              berpartisipasi secara optimal dalam mencapai tujuan ideal sekolah

              Secara sederhana kepemimpinan transformasional dapat diartikan sebagai

              proses untuk merubah dan mentransformasikan individu agar mau berubah dan

              meningkatkan dirinya yang didalamnya melibatkan motif dan pemenuhan

              kebutuhan serta penghargaan terhadap para bawahan Terdapat empat faktor untuk

              menuju kepemimpinan tranformasional yang dikenal sebutan 4 I yaitu idealized

              influence inspirational motivation intellectual stimulation dan individual

              consideration

              1 Idealized influence kepala sekolah merupakan sosok ideal yang dapat

              dijadikan sebagai panutan bagi guru dan karyawannya dipercaya

              dihormati dan mampu mengambil keputusan yang terbaik untuk

              kepentingan sekolah

              2 Inspirational motivation kepala sekolah dapat memotivasi seluruh guru

              dan karyawannnya untuk memiliki komitmen terhadap visi organisasi dan

              mendukung semangat team dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan di

              sekolah

              3 Intellectual Stimulation kepala sekolah dapat menumbuhkan kreativitas

              dan inovasi di kalangan guru dan stafnya dengan mengembangkan

              pemikiran kritis dan pemecahan masalah untuk menjadikan sekolah ke

              arah yang lebih baik

              19

              4 Individual consideration kepala sekolah dapat bertindak sebagai pelatih

              dan penasihat bagi guru dan stafnya

              Berdasarkan hasil kajian literatur yang dilakukan Northouse (2001)

              menyimpulkan bahwa seseorang yang dapat menampilkan kepemimpinan

              transformasional ternyata dapat lebih menunjukkan sebagai seorang pemimpin

              yang efektif dengan hasil kerja yang lebih baik Oleh karena itu merupakan hal

              yang amat menguntungkan jika para kepala sekolah dapat menerapkan

              kepemimpinan transformasional di sekolahnya Karena kepemimpinan

              transformasional merupakan sebuah rentang yang luas tentang aspek-aspek

              kepemimpinan maka untuk bisa menjadi seorang pemimpin transformasional

              yang efektif membutuhkan suatu proses dan memerlukan usaha sadar dan

              sunggug-sungguh dari yang bersangkutan Northouse (2001) memberikan

              beberapa tips untuk menerapkan kepemimpinan transformasional yakni sebagai

              berikut

              1 Berdayakan seluruh bawahan untuk melakukan hal yang terbaik untuk

              organisasi

              2 Berusaha menjadi pemimpin yang bisa diteladani yang didasari nilai yang

              tinggi

              3 Dengarkan semua pemikiran bawahan untuk mengembangkan semangat

              kerja sama

              4 Ciptakan visi yang dapat diyakini oleh semua orang dalam organisasi

              20

              5 Bertindak sebagai agen perubahan dalam organisasi dengan memberikan

              contoh bagaimana menggagas dan melaksanakan suatu perubahan

              6 Menolong organisasi dengan cara menolong orang lain untuk

              berkontribusi terhadap organisasi

              c Fungsi Kepemimpinan

              Dalam kehidupan organisasi fungsi kepemimpinan adalah bagian dari

              tugas utama yang harus dilaksanakan Tetapi untuk merumuskan apa yang

              dimaksud fungsi kepemimpinan adalah sulit sama sulitnya memberikan definisi

              tentang kepemimpinan itu sendiri Kesulitan ini terjadi sebab kepemimpinan

              menarik perhatian para pakar untuk menelitinya sehingga melahirkan penelitian

              kepemimpinan yang berbeda-beda hamper sebanyak mereka para pakar yang

              melakukan penelitian Berbagai macam pendekatan di bidang kepemimpinan

              lahirlah pendekatan sifat perilaku situasi dan pendekatan kontigensi untuk lebih

              memahami fungsi kepemimpinan lebih lanjut perlu lebih dahulu mempelajari

              makna yang terkandung dalam definisi antara lain

              a membangkitkan kepercayaan dan loyalitas bawahan

              b mengomunikasikan gagasan kepada orang lain

              c dengan berbagai cara memengaruhi orang lain

              dseorang pemimpin adalah seorang besar yang dikagumi dan mempesona dan

              dibanggakan oleh para bawahan

              Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi atau

              serangkaian tugas-tugas yang harus dilaksanakan seorang pemimpin atau yang

              21

              lazim disebut fungsi pemimpin menurut pendapat dari pakar adalah sebagai

              berikut

              a James AFStoner (1982) agar kelompok dapat beoperasi secara efektif seorang

              pemimpin mempunyai dua fungsi pokok yaitu

              1 task related atau problem solving function dalam fungsi ini pemimpin

              memberikan saran dalam pemecahan masalah serta memberikan

              sumbangan informasi dan pendapat

              2 group maintenance function atau social function meliputi pemimpin

              membantu kelompok beroperasi lebih lancer pemimpin memberikan

              persetujuan bagi anggota kelompok misalnya menjembatani kelompok

              yang sedang berselisih pendapat memerhatikan diskusi kelompok Seorang

              pemimpin yang efektif adalah seorang pemimpin mampu menampilkan

              kedua fungsi tersebut dengan jelas

              b Selznick dalam bukunya Organization Structure and Process (1982176)

              mengemukakan ada empat tugas seorang pemimpin

              1 mendefinisikan misi dan peranan organisasi (involves the definition of the

              institutional organizational mission and role)

              2 pengejawantahan tujuan organisasi (the institutional embodiment of

              purpose)

              3 mempertahankan keutuhan organisasi (to defend the organizationrsquos

              integration)

              4 mengendalikan konflik internal yang terjadi di dalam organisasi (the

              ordering of internal conflict)

              22

              2 Kepemimpinan Kepala Sekolah

              a Sekolah Sebagai Sistem

              Sekolah sebagai sistem artinya semua elemen atau unsure yang ada di

              sekolah sebagai satu kesatuan yang utuh tidak terpisahkan satu dengan yang lain

              seperti siswa guru kepala sekolah gedung alat peraga dan perangkat

              pembelajaran dan sebagainya

              Dalam era kemandirian sekolah dan era MBS tugas dan tanggung jawab

              yang pertama dan yang utama dari para pimpinan sekolah adalah menciptakan

              sekolah yang mereka pimpin menjadi semakin efektif dalam arti menjadi semakin

              bermanfaat bagi sekolah itu sendiri dan bagi masyarakat luas penggunanya Agar

              tugas dan tanggung jawab para pimpinan sekolah tersebut menjadi nyata kiranya

              mereka perlu memahami mendalami dan menerapkan beberapa konsep ilmu

              manajemen yang dewasa ini telah dikembang-mekarkan oleh pemikir-pemikir

              dalam dunia bisnis

              Konsep ilmu manajemen tersebut memiliki nilai (dalam arti values) yang

              tidak akan menjerumuskan dunia pendidikan kita ke arah bisnis yang dapat

              merugikan atau mengecewakan masyarakat luas penggunanya (Thomas B

              Santoso 2001) Sekolah sebagai sistem adalah sekolah yang memberdayakan

              seluruh komponen yang ada di dalamnya secara terpadu satu sama lain saling

              berkaitan erat mendorong kegiatan sekolah untuk mencapai tujuan antara lain

              input proses output dan outcome (Depdiknas 20075)

              23

              b Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Sekolah

              Kepemimpinan merupakan salah satu elemen penting dalam mencapai

              mempertahankan dan meningkatkan kinerja organisasi Konseptualisasi teori-teori

              kepemimpinan telah menarik perhatian dan diskusi panjang para peneliti dan para

              praktisi Menurut Pawar dan Eastman (1997) penelitian tentang kepemimpinan

              lebih ditekankan pada kepemimpinan transformasional Penelitian di bidang ini

              telah dilakukan baik dalam rangka mencari konsepsi yang tepat terhadap gaya

              kepemimpinan yang paling efektif maupun prasyarat-prasyarat kontekstual yang

              harus diciptakan agar proses kepemimpinan tersebut efektif (Fahruddin Js Pareke

              2004)

              Menurut Wahyudi (200964) menyatakan bahwa kepala sekolah harus

              bertindak sebagai manajer dan pemimpin yang efektif Sebagai manajer ia harus

              mampu mengatur agar semua potensi sekolah dapat berfungsi secara optimal Hal

              ini dapat dilakukan jika kepala sekolah mampu melakukan fungsi-fungsi

              manajemen dengan baik meliputi (1) perencanaan (2) pengorganisasian (3)

              pengarahan dan (4) pengawasan Kepala sekolah adalah pelaksana suatu tugas

              yang sarat dengan harapan dan pembaharuan kemasan cita-cita mulia pendidikan

              kita secara tidak langsung diserahkan kepada kepala sekolah singkatnya kepala

              sekolah merupakan tokoh sentral pendidikan Sekolah sebagai suatu komunitas

              pendidikan membutuhkan seorang figur pemimpin yang dapat mendayagunakan

              semua potensi yang ada dalam sekolah untuk suatu visi dan misi sekolah Pada

              level ini kepala sekolah sering dianggap satu atau identik bahkan secara begitu

              saja dikatakan bahwa wajah sekolah ada pada kepala sekolahnya Akhirnya

              24

              kepala sekolah berperanan sebagai manager yang mengelola sekolah sayang

              sekali kalau kedua peran itu yakni sebagai tokoh sentral dan manajer dalam

              sekolah diharubirukan oleh ketidakmampuan mengatasi aneka krisis yang ada

              dalam sekolah (Xaviery 2007)

              c Kepala Sekolah sebagai Pengambil Keputusan

              Peranan kepala sekolah sebagai pengambil keputusan merupakan peran

              yang paling penting dari peranan yang lain seperti informasional dan

              interpersonal Ada empat peran sebagai pengambil keputusan yaitu enterpreneur

              artinya kepala sekolah berusaha memperbaiki penampilan sekolah Disturbance

              handler artinya memperhatikan gangguan yang timbul di sekolah resource

              allocater artinya menyediakan segala sumber daya sekolah negotiator roles

              artinya kepala sekolah harus mampu untuk mengadakan pembicaraan dan

              musyawarah dengan pihak luar (Wahyosumidjo 200294) Lebih lanjut

              menambahkan bahwa dalam pengambilan keputusan kepala sekolah berperan

              sebagai manajer artinya berperan dalam proses pendayagunaan seluruh sumber

              organisasi dan pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan

              Adapun tanggung jawab pembinaan dari kepala sekolah antara lain

              identifikasi (rekuritmen seleksi) pengangkatan (pekerjaan awal pekerjaan

              berikutnya pekerjaan yang dibeda-bedakan) penyesuaian (kurikulum guru-guru

              siswa masyarakat) penilaian (waktu alasan sasaran cara) perbaikan (observasi

              kelas pertemuan individu kunjungan kelas asosiasi profesi perpustakaan

              profesi program mengajar siswa program pelatihan inservice) Di samping

              tanggung jawab proses kepala sekolah juga bertanggung jawab atas input

              25

              sekolah yang mencakup tujuan prioritas dan kontrol sumber daya daya

              manusia (human resource) dan sumber material Kepala sekolah sebagai pejabat

              formal manajer pemimpin pendidik dan kepala sekolah sebagai staf seperti

              halnya pemimpin organisasi yang lain jabatan kepala sekolah juga memerlukan

              persyaratan universal yang perlu dimiliki oleh siapapun yang akan menduduki

              pemimpin Kepala sekolah mempunyai dua peran utama pertama sebagai

              pemimpin institusi bagi para guru dan kedua memberikan pimpinan dalam

              manajemen Pembaharuan pendidikan melalui MBS dan komite sekolah yang

              diperkenalkan sebagai bagian dari desentralisasi memberikan kepada kepala

              sekolah kesempatan yang lebih besar untuk menerapkan dengan lebih mantap

              berbagai fungsi-fungsi dari kedua peran yang ada tersebut (Jurnal MBE 2007)

              Pada dasarnya seluruh kegiatan yang berlangsung dalam sebuah sekolah

              merupakan akibat atau konsekuensi dari berbagai keputusan yang diambil

              pimpinan Apakah pada akhirnya sekolah berhasil mencapai sasaran secara efisien

              atau sebaliknya mengalami kegagalan ditentukan oleh ketepatan dari berbagai

              keputusan yang diambil pimpinan Untuk mendukung proses pengambilan

              keputusan yang tepat setiap sekolah perlu memiliki sistem pengelolaan informasi

              yang baik karena setiap keputusan memerlukan dukungan informasi yang cepat

              tepat dan akurat Kebutuhan sistem seperti itu semakin dirasakan ketika kita

              dihadapkan pada persaingan terbuka yang semakin ketat seperti sekarang ini

              Dukungan dari berbagai perangkat telekomunikasi dan teknologi informasi

              (hardware maupun software) sangat besar artinya dalam mengembangkan sistem

              informasi yang handal rapi dan fungsional Satu hal lagi yang perlu dikemukakan

              26

              kaitannya dengan pengambilan keputusan ialah bahwa tingkat partisipasi anggota

              dalam pelaksanaan setiap keputusan yang diambil akan sangat menentukan

              keberhasilan pencapaian sasaran keputusan yang bersangkutan Oleh karena itu

              sangat bijaksana apabila pimpinan berusaha untuk sejauh mungkin mengambil

              keputusan yang bersifat kelompok dengan cara melibatkan bawahan sehingga

              tanggungjawab bawahan dalam mengimplementasikan keputusan tersebut

              semakin besar dalam interaksi antara kepala dengan guru-guru sebagai bawahan

              lebih terlihat sikap subjektif Guru yang sering menemui kepala walau sembrono

              dalam mengajar maka itulah yang dianggap baik dan loyal sehingga bisa tinggi

              dalam penilaian DP3-nya Sedangkan guru yang biasa saja pada hal sangat

              bertanggung jawab dalam pelaksanaan KBM karena kurang ngomong maka

              dinilai biasa-biasa saja Jadi inilah akibat kepala sekolah yang malas mengadakan

              turba (turun ke bawah) untuk meninjau guru-guru dan sekaligus menjalin

              hubungan sosial dan emosional

              Seperti yang kita kenal tentang tipe guru secara umum yaitu guru yang

              suka menolak gagasan kepala yang karena dianggap kurang tepat dan guru yang

              suka lsquonrimorsquo atau guru yang berwatak lsquoyes-manrsquo Guru yang pertama selalu

              menghadapi kesukaran karena adanya benturan-benturan pendapat dengan sang

              kepala Dan sebetulnya tentang pendekatan ada mereka yang melakukan tapi

              caranya kerap kurang mengena Seorang guru wanita mengatakan bahwa ada

              kepala yang dekat dengan bawahan tetapi tetap mempunyai wibawa Sebenarnya

              inilah kepala yang mempunyai tipe lsquoleadershiprsquo amp ini adalah tipe kepala yang

              dapat dijadikan kepala unggulan Dan ada pula kepala yang dekat dengan

              27

              bawahan tetapi dibawa lalu saja ini terjadi karena ia tidak punya potensi dan

              bakat dan berhak untuk dimutasikan sebagai guru biasa saja (Marjohan 2007)

              Kepala sekolah dituntut memiliki beberapa kompetensi dasar yang

              diisyaratkan oleh Anwar (200377) bahwa kompetensi yang dimiliki kepala

              sekolah mengacu pada tiga hal yakni menunjuk pada karakteristik pribadi

              pemimpin yang tercermin pada setiap sikap dan tindakannya mengacu pada suatu

              kemampuan untuk melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin yang diperoleh

              melalui pendidikan dan pelatihan dan menunjuk pada suatu kinerja yang bersifat

              rasional dan memenuhi spesifikasi tertentu untuk mendeskripsikan tingkat kinerja

              seorang pegawai perlu adanya komponen yang jelas sebagai aspek penilaian

              Sebagaimana diungkapkan Umar (2002 104) bahwa komponen kinerja

              meliputi kualitas pekerjaan kejujuran inisiatif kehadiran sikap kerjasama

              keandalan pengetahuan tentang pekerjaan tanggung jawab dan pemanfaatan

              waktu Dalam pendapat lain dinyatakan bahwa indikator kinerja meliputi kualitas

              kerja kuantitas etika kreatifitas pengetahuan kemandirian dan tanggung jawab

              (Sugiyono 2003 235)

              3 Manajemen Berbasis Sekolah

              a Pengertian MBS

              Secara bahasa MBS berasal dari tiga katayaitu manajemen berbasis dan

              sekolah Manajemen adalah proses menggunakan sumber daya secara efektif

              untuk mencapai sasaran Berbasis memiliki kata dasar basis yang berarti dasar

              atau asas Sekolah adalah lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat untuk

              menerima dan memberikan pelajaran Berdasarkan makna leksikal tersebut maka

              28

              MBS dapat diartikan sebagai penggunaan sumber (Nurkolis 2005 172) daya

              yang berasaskan pada sekolah itu sendiri dalam proses pengajaran atau

              pembelajaran

              Gagasan MBS dalam Bahasa Inggris School-Based Management pada

              dewasa ini menjadi perhatian para pengelolaan pendidikan mulai dari tingkat

              pusat provinsi kabupatenkota sampai dengan tingkat Sekolah Sebagaimana

              dimaklumi gagasan ini semakin mengemuka setelah dikeluarkannya kebijakan

              desentralisasi pengelolaan pendidikan seperti disyaratkan oleh UU Nomor 32

              Tahun 2004 Produk hukum tersebut mengisyaratkan terjadinya pergeseran

              kewenangan dalam pengelolaan pendidikan dan melahirkan wacana akuntabilitas

              pendidikan Gagasan MBS perlu dipahami dengan baik oleh seluruh pihak yang

              berkepentingan (stakeholder) dalam penyelenggaraan pendidikan khususnya

              sekolah karena implementasi MBS tidak sekedar membawa perubahan dalam

              kewenangan akademik Sekolah dan tatanan pengelolaan sekolah akan tetapi

              membawa perubahan pula dalam pola kebijakan dan orientasi partisipasi orang tua

              dan masyarakat dalam pengelolaan sekolah Minarti Sri (201265)

              mengemukakan MBS sebagai sistem pengelolaan persekolahan yang memberikan

              kewenangan dan kekuasaan kepada institusi sekolah untuk mengatur kehidupan

              sesuai dengan potensi tuntutan dan kebutuhan sekolah yang bersangkutan Dalam

              MBS sekolah merupakan institusi yang memiliki full authority and responsibility

              untuk secara mandiri menetapkan program-program pendidikan (kurikulum) dan

              implikasinya terhadap berbagai kebijakan sekolah sesuai dengan visi misi dan

              tujuan pendidikan yang hendak dicapai sekolah

              29

              Dalam konteks manajemen pendidikan menurut MBS berbeda dari

              manajemen pendidikan sebelumnya yang semua serba diatur dari pemerintah

              pusat Sebaliknya manajemen pendidikan model MBS ini berpusat pada sumber

              daya yang ada di sekolah itu sendiri Dengan demikian akan terjadi perubahan

              paradigma manajemen sekolah yaitu yang semula diatur oleh birokrasi di luar

              sekolah menuju pengelolaan yang berbasis pada potensi internal sekolah itu

              sendiri Dari asal usul peristilahan MBS adalah terjemahan langsung dari School-

              Based Management (SBM) Istilah ini mula-mula muncul di Amerika Serikat pada

              tahun 1970-an sebagai alternatif untuk mereformasi pengelolaan pendidikan atau

              sekolah Reformasi itu dapat diperlukan karena kinerja sekolah selama puluhan

              tahun tidak dapat menunjukan peningkatan yang berarti dalam memenuhi tuntutan

              perubahan lingkungan sekolah Dengan demikian pada hakekatnya MBS

              merupakan desentralisasi kewenangan yang memandang sekolah secara

              individual Sebagai bentuk alternatif sekolah dalam program desentralisasi bidang

              pendidikan maka otonomi diberikan agar sekolah dapat leluasa mengelola

              sumberdaya dengan mengalokasikannya sesuai dengan prioritas kebutuhan di

              samping agar sekolah lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat Secara umum

              manajemen berbasis sekolahSekolah dapat diartikan sebagai model manajemen

              yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong

              pengambilan keputusan parsitipatif yang melibatkan secara langsung semua

              warga sekolah (guru siswa kepala sekolah karyawan orangtua siswa dan

              masyarakat) untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan

              nasional

              30

              Menurut Rohiat (201047) bahwa sekolah memiliki kewenangan yang

              lebih besar dalam mengelola sekolahnya secara mandiri dan lebih berdaya dalam

              mengembangkan program yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang

              dimilikinya Demikian juga dengan pengambilan keputusan partisipatif yaitu

              pelibatan warga sekolah secara langsung dalam pengambilan keputusan maka

              rasa memiliki warga sekolah dapat meningkat Peningkatan rasa memiliki ini akan

              menyebabkan peningkatan rasa tanggungjawab dan peningkatan rasa

              tanggungjawabdan peningkatan rasa tanggungjawab akan meningkatkan dedikasi

              warga sekolah terhadap sekolahnya Inilah esensi pengambilan keputusan

              partisipatif Baik peningkatan otonomi sekolah maupun pengambilan keputusan

              partisipatif tersebut kesemuanya ditujukan untuk meningkatkan mutu sekolah

              berdasarkan kebijakan pendidikan nasional yang berlaku

              b Tujuan dan Alasan Menerapkan MBS

              MBS di Indonesia yang menggunakan muncul karena beberapa alasan

              sebagaimana diungkapkan oleh Nurkolis antara lain pertama sekolah lebih

              mengetahui kekeuatan kelemahan peluang dan ancaman bagi dirinya sehingga

              sekolah dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia untuk

              memajukan sekolahnya Kedua sekolah lebih mengetahui kebutuhannya Ketiga

              keterlibatan warga sekolah dan masyarakat dalam pengambilan keputusan dapat

              menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat

              Menurut bank dunia terdapat beberapa alasan diterapkannya MBS antara

              lain alasan ekonomis politis professional efisiensi administrasi finansial

              prestasi siswa akuntabilitas dan efektifitas sekolah Tujuan penerapan MBS

              31

              adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara umum baik itu

              menyangkut kualitas pembelajaran kualitas kurikulum kualitas sumber daya

              manusia baik guru maupun tenaga kependidikan lainnya dan kualitas pelayanan

              pendidikan secara umumBagi sumber daya manusia peningkatan kualitas bukan

              hanya meningkatnya pengetahuan dan ketrampilannya melainkan meningkatkan

              kesejahteraanya pula Keuntungan-keuntungan penerapan MBS sebagaimana

              dikutip dari hasil pertemuan The American Association of School Administration

              The National Association of Elementary School Principal The National of

              Secondary School Principal Pertama secara formal MBS dapat memahami

              keahlian dan kemampuan orang-orang yang bekerja di sekolah

              Kedua meningkatkan moral guru Ketiga keputusan yang diambil sekolah

              mengalami akuntabilitas Hal ini terjadi karena konstituen sekolah mengalami

              andil yang cukup dalam setiap pengambilan kepurusan Keempat menyesuaikan

              sumber keuangan terhadap tujuan instruksioanl yang dikembangkan di sekolah

              Kelima menstimulasi munculnya pemimpin baru di sekolah Keputusan yang

              diambil pada tingkat sekolah tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya peran

              seorang pemimpin Keenam meningkatkan kualitas kuantitas dan fleksibilitas

              komunikasi tiap komunitas sekolah dalam rangka mencapai kebutuhan sekolah

              c Strategi Implementasi MBS

              MBS merupakan strategi peningkatan kualitas pendidikan melalui otoritas

              pengambilan keputusan dari pemerintah daerah ke sekolah Dalam hal ini sekolah

              dipandang sebagai unit dasar pengembangan yang bergantung pada redistribusi

              otoritas pengambilan keputusan di dalamnya terkandung desentralisasi

              32

              kewenangan yang diberikan kepada sekolah untuk membuat keputusan Dengan

              demikian pada hakekatnya MBS merupakan desentralisasi kewenangan yang

              memandang sekolah secara individual Sebagai bentuk alternative sekolah dalam

              program desentralisasi bidang pendidikan maka otonomi diberikan agar sekolah

              dapat leluasa mengelola sumber daya dengan mengalokasikannya sesuai dengan

              prioritas kebutuhan disamping agar sekolah lebih tanggap terhadap kebutuhan

              setempat Merupakan suatu model manajemen yang memberikan otonomi lebih

              besar kepada sekolah dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan

              keputusan secara partisipatif dalam memenuhi kebutuhan mutu sekolah atau untuk

              mencapai sasaran mutu sekolah Keputusan partisipatif yang dimaksud adalah

              cara pengambilan keputusan melalui penciptaan lingkungan yang terbuka dan

              demokratik dimana warga sekolah (guru siswa karyawan orangtua siswa tokoh

              masyarakat) didorong untuk terlibat langsung dalam proses pengambilan

              keputusan yang dapat berkonstribusi terhadap pencapaian tujuan sekolah MBS

              menyediakan layanan pendidikan yang komprehensif dan tanggap terhadap

              kebutuhan masyarakat sekolah setempat Karena siswa biasanya datang dari

              berbagai latar belakang kesukuan dan tingkat sosial salah satu perhatian sekolah

              harus ditujukan pada asas pemerataan (peluang yang sama untuk memperoleh

              kesempatan dalam bidang sosial ekonomi dan politik) di pihak lain Sekolah

              juga harus meningkatkan efisiensi partisipasi dan mutu serta bertanggung jawab

              kepada masyarakat dan pemerintah Ciri-ciri MBS bisa diketahui antara lain dari

              sudut sejauh mana sekolah dapat mengoptimalkan kemampuan manajemen

              sekolah terutama dalam pemberdayaan sumber daya yang ada menyangkut

              33

              sumber daya kepala sekolah dan guru partisipasi masyarakat pendapatan daerah

              dan orang tua juga anggaran sekolah

              Secara konsepsional MBS diharapkan membawa dampak terhadap

              peningkatan kerja sekolah dalam hal mutu efisiensi manajemen keuangan

              pemerataan kesempatan dan pencapaian tujuan politik (perkembangan iklim

              demokrasi) suatu bangsa lewat perubahan kebijakan desentralisasi di berbagai

              aspek seperti politik edukatif administrasi manajemen dan anggaran

              pendidikan Konsekuensi penerapan MBS menjadi tanggung jawab dan ditangani

              oleh Sekolah secara profesional untuk mencapai tujuan yang diinginkan

              Aspek-aspek yang menjadi bidang garapan Sekolah meliputi

              a Perencanaan dan evaluasi program Sekolah

              b Pengelolaan kurikulum yang bersifat inklusif

              c Pengelolaan proses belajar mengajar

              d Pengelolaan ketenagaan

              e Pengelolaan perlengkapan dan peralatan

              f Pengelolaan keuangan

              g Pelayanan siswa

              h Hubungan Sekolah-masyarakat

              i Pengelolaan iklim Sekolah

              Seperti telah dinyatakan di atas konsep MBS dalam prakteknya

              menggambarkan sifat-sifat otonomi Sekolah dan oleh karenanya sering pula

              disebut sebagai Site-Based Management yang merujuk pada perlunya

              memperhatikan kondisi dan potensi kelembagaan setempat dalam mengelola

              34

              sekolah Makna berbasis sekolah dalam konsep MBS sama sekali tidak

              meninggalkan kebijakan-kebijakan startegis yang ditetapkan oleh pemerintah

              pusat atau daerah otonomi Misalnya standar kompetensi siswa standar materi

              pelajaran pokok standar penguasaan minimum standar pelayanan minimum

              penetapan kalender pendidikan dan jumlah jam belajar efektif setiap tahun dan

              lain-lain (lihat UU No 202003 Pasal 51 PP Nomor 25 Tahun 2000 yang telah

              diubah dengan PP Nomor 33 Tahun 2004 tentang Kewenangan Pemerintah Pusat

              dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom)

              Implementasi MBS akan berlangsung secara efektif dan efesien apabila

              didukung oleh sumber daya manusia yang professional untuk mengoperasikan

              sekolah dana yang cukup agar sekolah mampu menggaji staf sesuai dengan

              fungsinya sarana prasarana yang memadai untuk mendukung proses belajar-

              mengajar serta dukungan masyarakat yang tinggiPadahal kondisi sekolah sangat

              bervariasi dilihat dari kualitas lokasi sekolah dan partisipasi masyarakat (orang

              tua) Kualifikasi sekolah bervariasi dari sekolah yang sangat maju sampai

              sekolah yang sangat ketinggalan sedangkan lokasi sekolah bervariasi dari sekolah

              yang terletak di perkotaan sampai sekolah yang letaknya di daerah terpencil

              Demikian pula partisipasi orang tua bervariasi dari yang partisipasinya tinggi

              sampai yang kurang bahkan tidak berpartisipasi sama sekaliOleh karena itu agar

              MBS dapat diimplementasikan secara optimal perlu adanya pengelompokkan

              sekolah berdasarkan tingkat kemampuan manajemen masing-masing Menurut

              Buku pedoman MBS yang diterbitkan Ditjen Kelembagaan Agama Islam 2004

              35

              ada empat tahapan implementasi MBS yaitu sosialisasi piloting pelaksanaan

              dan diseminasi

              Tahap sosialisasi merupakan tahap penting mengingat luasnya wilayah nusantara

              terutama daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh media informasi baik cetak

              maupun elektronik Ini bahkan menjadi lebih sulit karena masyarakat Indonesia

              pada umumnya tidak mudah menerima perubahan Banyak perubahan baik

              personal maupun organisasional memerlukan pengetahuan dan keterampilan baru

              Dalam mengefektifkan pencapaian tujuan perubahan diperlukan kejelasan tujuan

              dan cara yang tepat baik menyangkut aspek proses maupun pengembangan

              Tahap piloting merupakan tahap uji coba agar penerapan konsep MBS tidak

              mengandung resiko Efektifitas model uji coba memerlukan persyaratan dasar

              yaitu akseptabilitas akuntabilitas reflikabilitas dan substainabilitas

              Akseptabilitas artinya adanya penerimaan dari para tenaga kependidikan

              khususnya guru dan kepala sekolah sebagai pelaksana dan penanggungjawab

              pendidikan di sekolah

              Akuntabilitas artinya bahwa program MBS harus dapat

              dipertanggungjawabkan baik secara konsep opersional maupun pendanaannya

              Reflikabilitas artinya MBS yang diujicobakan dapat direflikasi di Sekolah lain

              sehingga perlakuan yang diberikan kepada sekolah uji coba dapat dilaksanakan di

              sekolah lain Sementara sustainabilitas artinya program tersebut dapat dijaga

              kesinambungannya setelah dilakukan ujicoba Tahap pelaksanaan merupakan

              tahap untuk melakukan berbagai diskusi curah pendapat dan lokakarya mini

              antara kelompok kerja MBS dengan berbagai unsur terkait yakni guru kepala

              36

              sekolah pengawas tokoh agama pengusaha dan para akademisi Sedang tahap

              diseminasi merupakan tahapan memasyarakatkan MBS yang telah diujicobakan

              ke berbagai sekolah dapat mengimplementasikan secara efektif dan efisien sesuai

              dengan kondisi masing-masing

              Kewenangan penuh dan luas bagi sekolah untuk mengembangkan lembaga

              menjadi sebuah pendidikan yang mandiri maju dan mandiri serta

              bertanggungjawab terimplementasikan dalam bentuk manajemen yang berbasis

              sekolah Kepala sekolah perlu memiliki pengetahuan perencanaan dan pandangan

              yang luas tentang kependidikan yang harus ditumbuhkembangkan dengan

              meningkatkan sikap kepedulian semangat belajar disiplin kerja keteladanan dan

              hubungan manusiawi sebagai modal perwujudan iklim kerja yang kondusif

              Impelementasi MBS di Indonesia perlu didukung oleh perubahan mendasar dalam

              kebijakan pengelolaan sekolah dengan memperhatikan iklim yang kondusif

              dalam perencanaan pengorganisasian pelaksanaan pengawasan pendidikan

              d Karakteristik Manajemen Berbasis Sekolah

              MBS memiliki karakteristik yang perlu dipahami oleh sekolah yang

              akan menerapkannya Dengan kata lain jika sekolah ingin sukses dalam

              menerapkan MBS sejumlah karakteristik MBS perlu dimiliki Karakteristik MBS

              tidak dapat dipisahkan dengan karakteristik sekolah efektif Jika MBS merupakan

              wadahkerangka sekolah efektif merupakan isinya Oleh karena itu karakteristik

              MBS memuat secara inklusif elemen-elemen sekolah efektif yang dikategorikan

              menjadi input proses dan output

              37

              Dalam menguraikan karakteristik MBS pendekatan system yaitu input

              proses dan output digunakan untuk memandunya Hal ini didasari oleh pengertian

              bahwa sekolah merupakan sebuah system sehingga penguraian karakteristik MBS

              (yang juga karakteristik sekolah efektif didasarkan pada input proses dan

              output) Uraian berikut dimulai dari output dan diakhiri dengan input karena

              output memiliki tingkat kepentingan tertinggi sedangkan proses memiliki tingkat

              kepentingan satu tingkat lebih rendah dari output dan input memiliki tingkat

              kepentingan dua tingkat lebih rendah dari output

              1 Output yang Diharapkan

              Sekolah memiliki output yang diharapkan Output sekolah adalah prestasi

              sekolah yang dihasilkan melalui proses pembelajaran dan manajemen di sekolah

              Pada umummya output dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu output berupa

              prestasi akademik (academic achievement) dan output berupa prestasi non-

              akademik (nonacademic achievement) Output prestasi akademik misalnya

              NUANNUNAS lomba karya ilmiah remaja lomba (Bahasa Inggris Matematika

              Fisika) cara berpikir (kritis kreatif divergen nalar rasional induktif deduktif

              dan ilmiah) Output nonakademik misalnya akhlakbudi pekerti dan prilaku

              social yang baik seperti bebas narkoba kejujuran kerjasama yang baik rasa kasih

              sayang yang tinggi terhadap sesama solidaritas yang tinggi toleransi

              kedisiplinan kerajinan prestasi olahraga kesenian dan kepramukaan

              2 Proses

              Sekolah yang efektif pada umumnya memiliki sejumlah karakteristik proses

              sebagai berikut

              38

              a Proses Belajar Mengajar dengan Efektivitas yang Tinggi

              Sekolah yang menerapkan MBS memiliki efektifitas proses belajar

              mengajar (PBM) yang tinggi Hal ini ditunjukkan oleh sifat PBM yang

              menekankan pada pemberdayaan peserta didik PBM bukan sekedar

              memorisasi dan recall atau penekanan pada penguasaan pengetahuan

              tentang apa yang diajarkan (logos) tetapi lebih menekankan pada

              internalisasi tentang apa yang diajarkan sehingga tertanam dan bertanam

              dan berfungsi sebagai muatan nurani dan dihayati (ethos) serta

              dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari oleh peserta didik (pathos)

              PBM yang efektif juga lebih menekankan pada belajar mengetahui

              (learning to know) belajar bekerja (learning to do) belajar hidup bersama

              (learning to live together) dan belajar menjadi diri sendiri (learning to

              be)

              b Kepemimpinan sekolah yang kuat

              Pada sekolah yang menerapkan MBS kepala sekolah memiliki peran yang

              kuat dalam mengoordinasikan menggerakkan dan nenyerasikan semua

              sumberdaya pendidikan yang tersedia Kepemimpinan kepala sekolah

              merupakan salah satu factor yang dapat mendorong sekolah sekolah untuk

              dapat mewujudkan visi misi tujuan dan sasaran sekolahnya melalui

              program-program yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap Oleh

              karena itu kepala sekolah dituntut memiliki kemampuan manajemen dan

              kepemimpinan yang tangguh agar mampu mengambil keputusan dan

              inisiatif prakarsa untuk meningkatkan mutu sekolah Secara umum kepala

              39

              sekolah yang tangguh memiliki kemampuan memobilisasi sumberdaya

              sekolah terutama sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan sekolah

              c Lingkungan Sekolah yang Aman dan Tertib

              Sekolah memiliki lingkungan (iklim) belajar yang aman tertib dan

              nyaman sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan

              nyaman (enjoyable learning) Karena itu sekolah yang efektif selalu

              menciptakan iklim sekolah yang aman nyaman dan tertib melalui

              pengupayaan factor-faktor yang dapat menumbuhkan iklim tersebut

              Dalam hal ini kepala sekolah memegang peranan yang sangat penting

              d Pengelolaan Tenaga Kependidikan yang Efektif

              Tenaga kependidikan terutama guru merupakan jiwa dari sekolah

              Sekolah hanyalah merupakan wadah dan sekolah yang menerapkan MBS

              menyadari tentang hal ini Oleh karena itu pengelolaan tenaga

              kependidikan mulai dari analisa kebutuhan perencanaan pengembangan

              evaluasi kinerja hubungan kerja hingga imbal jasa merupakan garapan

              penting bagi seorang kepala sekolah Pada pengembangan tenaga

              kependidikan hal tersebut harus dilakukan secara terus-menerus

              mengingat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian

              pesat Tenaga kependidikan yang diperlukan untuk menyukseskan MBS

              adalah tenaga kependidikan yang mempunyai komitmen tinggi dan selalu

              mampu dan sanggup menjalankan tugasnya dengan baik

              e Sekolah Memiliki Budaya Mutu

              Budaya mutu tertanam di sanubari semua warga sekolah sehingga setiap

              perilaku selalu didasari oleh profesionalisme Budaya mutu memiliki

              40

              elemen-elemen sebagai berikut (a) informasi kualitas harus digunakan

              untuk perbaikan bukan untuk mengadilimengontrol orang (b)

              kewenangan harus sebatas pada tanggung jawab (c) hasil harus diikuti

              penghargaan (rewards) atau sanksi (punishment) (d) kolaborasi dan

              sinergi bukan kompetisi harus menjadi basis untuk kerjasama (e) warga

              sekolah merasa aman terhadap pekerjaannya (f) atmosfir keadaan

              (fairness) harus ditanamkan (g) imbas jasa harus sepadan dengan nilai

              pekerjaannya dan (h) warga sekolah merasa memiliki sekolah

              f Sekolah Memiliki Teamwork yang Kompak Cerdas dan Dinamis

              Kebersamaan (teamwork) merupakan karakteristik yang dituntut oleh

              MBS karena output pendidikan merupakan hasil kolektif warga sekolah

              bukan hasil individual Olah karena itu budaya kerjasama antar fungsi dan

              antar individu dalam sekolah harus menjadi kebiasaan hidup sehari-hari

              warga sekolah

              g Sekolah Memiliki Kewenangan (Kemandirian)

              Sekolah memiliki kewenangan untuk melakukan yang terbaik bagi

              sekolahnya sehingga dituntut untuk memiliki kemampuan dan

              kesanggupan kerja yang tidak selalu bergantung pada atasan Untuk

              menjadi mandiri sekolah harus memiliki sumberdaya yang cukup untuk

              menjalankan tugasnya

              h Partisipasi yang Tinggi dari Warga Sekolah dan Masyarakat

              Sekolah yang menerapkan MBS memiliki karakteristik bahwa partisipasi

              warga sekolah dan masyarakat merupakan bagian kehidupannya Hal ini

              41

              dilandasi oleh keyakinan bahwa makin tinggi tingkat partisipasi makin

              besar rasa memiliki makin besar rasa memiliki makin besar pula rasa

              tanggungjawab dan makin besar rasa tanggungjawab makin besar pula

              tingkat dedikasinya

              i Sekolah Memiliki Keterbukaan (Transparansi) Manajemen

              Keterbukaantransparansi dalam pengelolaan sekolah merupakan

              karakteristik sekolah yang menerapkan MBS Keterbukaantransparansi ini

              ditunjukkan dalam pengambilan keputusan perencanaan dan pelaksanaan

              kegiatan penggunaan uang dan sebagainya yang selalu melibatkan pihak-

              pihak terkait sebagai alat control

              j Sekolah Memiliki Kemauan untuk Berubah (Psikologis dan Fisik)

              Perubahan harus merupakan sesuatu yang menyenangkan bagi semua

              warga sekolah Sebaliknya kemapanan merupakan musuh sekolah Tentu

              saja yang dimaksud dengan perubahan adalah peningkatan baik bersifat

              fisik maupun psikologis Artinya setiap perubahan dilakukan hasilnya

              diharapkan lebih baik dari sebelumnya (ada peningkatan) terutama mutu

              peserta didik

              k Sekolah Melakukan Evaluasi dan Perbaikan Secara Berkelanjutan

              Evaluasi belajar secara teratur bukan hanya ditujukan untuk mengetahui

              tingkat daya serap dan kemampuan peserta didik tetapi yang terpenting

              adalah bagaimana memanfaatkan hasil evaluasi belajar tersebut untuk

              memperbaiki dan menyempurnakan proses belajar mengajar di sekolah

              Oleh karena itu fungsi evaluasi menjadi sangat penting dalam rangka

              42

              meningkatkan mutu peserta didik dan mutu sekolah secara keseluruhan

              dan terus menerus Perbaikan secara terus menerus harus menjadi

              kebiasaan warga sekolah Tiada hari tanpa perbaikan Oleh karena itu

              harus ada system mutu yang baku sebagai acuan bagi perbaikan System

              mutu yang dimaksud harus mencakup struktur organisasi tanggung jawab

              prosedur proses dan sumberdaya untuk menerapkan manajemen mutu

              l Sekolah Responsif dan Antisipatif terhadap Kebutuhan

              Sekolah selalu tanggapresponsive terhadap berbagai aspirasi yang muncul

              bagi peningkatan mutu Oleh karena itu sekolah harus selalu dapat

              membaca lingkungan dan menanggapinya secara cepat dan tepat Sekolah

              dituntut untuk tidak hanya mampu menyesuaikan diri terhadap

              perubahantuntutan akan tetapi juga mampu mengantisipasi hal-hal yang

              mungkin akan terjadi Menjemput bola adalah padanan kata yang tepat

              bagi istilah antisipasi

              m Memiliki Komunikasi yang Baik

              Sekolah yang efektif umumnya memiliki komunikasi yang baik terutama

              antar warga sekolah dan juga antara sekolah dan masyarakat sehingga

              kegiatan yang dilakukan oleh tiap-tiap warga sekolah dapat diketahui

              Dengan cara seperti itu keterpaduan semua kegiatan sekolah dapat

              diupayakan untuk mencapai tujuan dan sasaran sekolah yang telah dipatok

              Selain itu komunikasi yang baik juag akan membentuk teamwork yang

              kuat kompak dan cerdas sehingga berbagai kegiatan sekolah dapat

              dilakukan secara merata oleh warga sekolah

              43

              n Sekolah Memiliki Akuntabilitas

              Akuntabilitas adalah bentuk pertanggungjawaban yang harus dilakukan

              sekolah terhadap keberhasilan program yang telah dilaksanakan

              Akuntabilitas ini berbentuk laporan prestasi yang dicapai dan dilaporkan

              kepada pemerintah orangtua siswa dan masyarakat Berdasarkan laporan

              hasil program tersebut pemerintah dapat menilai apakah program MBS

              telah mencapai tujuan yang dikehendaki atau tidak Jika berhasil

              pemerintah perlu memberikan penghargaan kepada sekolah yang

              bersangkutan sehingga dapat menjadi factor pendorong untuk terus

              meningkatkan kinerjanya di masa yang akan datang Akan tetapi jika

              program tidak berhasil pemerintah perlu memberikan teguran sebagai

              hukuman atas kinerjanya yang dianggap tidak memenuhi syarat Demikian

              pula para orangtua siswa dan anggota masyarakat dapat memberikan

              penilaian apakah program ini dapat meningkatkan prestasi anaknya secara

              individual dan kinerja sekolah secara keseluruhan Apabila hal ini berhasil

              dilakukan orangtua peserta didik perlu memberikan semangat dan

              dorongan untuk peningkatan program yang akan datang Akan tetapi jika

              program tersebut kurang berhasil orangtua siswa dan masyarakat berhak

              meminta pertanggungjawaban dan penjelasan sekolah atas kegagalan

              program MBS yang telah dilakukan Dengan cara seperti ini sekolah tidak

              akan main-main dalam melaksanakan program pada tahun-tahun yang

              akan datang

              o Manajemen Lingkungan Hidup Sekolah Baik

              Sekolah efektif melaksanakan manajemen lingkungan hidup sekolah

              secara efektif Sekolah memiliki perencanaan pengorganisasian

              pelaksanaan pengoordinasian dan pegevaluasian pendidikan kecakapan

              hidup (program adiwiyata) yang dikembangkan secara terus menerus dari

              waktu ke waktu Sekolah melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan

              pengetahuan keterampilan dan kesadaran warga sekolah tentang nilai-

              44

              nilai lingkungan hidup dan mampu mengubah perilaku dan sikap warga

              sekolah untuk menuju lingkungan hidup yang sehat

              p Sekolah Memiliki Kemampuan Menjaga Sustainabilitas

              Sekolah yang efektif juga memiliki kemampuan untuk menjaga

              kelangsungan hidupnya (sustainabilitas) baik dalam program maupun

              pendanaannya Sustainabilitas program dapat dilihat dari berkelanjutan

              program-program yang telah dirintis sebelumnya dan bahkan berkembang

              menjadi program-program baru yang belum pernah ada sebelumnya

              Sustainabilitas pendanaan dapat ditunjukkan oleh kemampuan sekolah

              dalam mempertahankan besarnya dana yang dimiliki dan bahkan makin

              besar jumlahnya Sekolah memiliki kemampuan menggali sumberdana

              dari masyarakat dan tidak sepenuhnya menggantungkan subsidi dari

              pemerintah bagi sekolah-sekolah negeri

              3 Input Pendidikan

              a Memiliki Kebijakan Tujuan dan Sasaran Mutu yang Jelas

              Secara formal sekolah menyatakan dengan jelas tentang keseluruhan

              kebijakan tujuan dan sasaran sekolah yang berkaitan dengan mutu

              Kebijakan tujuan dan sasaran mutu tersebut dinyatakan oleh kepala

              sekolah dan disosialisasikan kepada semua warga sekolah sehingga

              tertanam pemikiran tindakan kebiasaan hingga sampai pada kepemilikan

              karakter mutu oleh warga sekolah

              b Sunberdaya Tersedia dan Siap

              Sumberdaya merupakan input penting yang diperlukan untuk

              kelangsungan proses pendidikan di sekolah Tanpa sumberdaya yang

              45

              memadai proses pendidikan di sekolah tidak akan berlangsung secara

              memadai dan pada akhirnya sasaran sekolah tidak akan tercapai

              Sunberdaya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu sumberdaya manusia

              dan sumberdaya selebihnya (uang peralatan perlengkapan bahan dan

              sebagainya) dengan penegasan bahwa sumberdaya selebihnya tidak

              memunyai arti apapun bagi perwujudan sasaran sekolah tanpa campur

              tangan sumberdaya manusia

              Secara umum sekolah yang menerapkan MBS harus memiliki tingkat

              kesiapan sumberdaya yang memadai untuk menjalankan proses

              pendidikan Artinya segala sumberdaya yang diperlukan untuk

              menjalankan proses pendidikan harus tersedia dan dalam keadaan siap Ini

              bukan berarti bahwa sumberdaya yang ada harus mahal tetapi sekolah

              yang bersangkutan dapat memanfaatlkan keberadaan sumberdaya yang ada

              di lingkungan sekolahnya Oleh karena itu diperlukan kepala sekolah

              yang mampu memobilisasi sumberdaya yang ada di sekitarnya

              c Staf yang Kompeten dan Berdedikasi Tinggi

              Meskipun pada butir (b) telah disinggung tentang ketersediaan dan

              kesiapan sumberdaya manusia (staf) pada butir ini perlu ditekankan lagi

              karena staf merupakan jiwa sekolah Sekolah yang efektif pada umumnya

              memiliki staf yang mampu (konpeten) dan berdedikasi tinggi terhadap

              sekolahnya Implikasinya jelas yaitu bagi sekolah yang ingin memiliki

              efektivitas yang tinggi kepemilikan staf yang kompeten dan berdedikasi

              tinggi merupakan suatu keharusan

              46

              d Memiliki Harapan Prestasi yang Tinggi

              Sekolah yang menerapkan MBS mempunyai dorongan dan harapan yang

              tinggi untuk meningkatkan prestasi peserta didik dan sekolahnya Kepala

              sekolah memiliki komitmen dan motivasi yang kuat untuk meningkatkan

              mutu sekolah secara optimal Guru memiliki komitmen dan harapan yang

              tinggi bahwa anak didiknya dapat mencapai tingkat prestasi yang

              maksimal walaupun dengan segala keterbatasan sumberdaya pendidikan

              yang ada di sekolah Peserta didik juga memunyai motivasi untuk selalu

              meningkatkan diri untuk berprestasi sesuai dengan bakat dan

              kemampuannya Harapan terbesar dari ketiga unsure sekolah ini

              merupakan salah satu factor yang menyebabkan sekolah selalu dinamis

              untuk menjadi lebih baik dari keadaan sebelumnya

              e Focus pada Pelanggan (Khususnya Siswa)

              Pelanggan terutama siswa harus menjadi focus dari semua kegiatan

              sekolah Artinya semua input dan proses yang dikerahkan di sekolah

              tujuan utamanya adalah meningkatkan mutu dan kepuasan peserta didik

              Konsekuensi logis dari semua hal tersebut adalah penyiapan input dan

              proses belajar mengajar harus benar-benar mewujudkan sosok utuh mutu

              dan kepuasan yang diharapkan dari siswa

              f Input Manajemen

              Sekolah yang menerapkan MBS memiliki input manajemen yang memadai

              untuk menjalankan roda sekolah Kepala sekolah dalam mengatur dan

              mengurus sekolahnya menggunakan sejumlah input manajemen

              47

              Kelengkapan dan kejelasan input manajemen akan membantu kepala

              sekolah mengelola sekolahnya dengan efektif Input manajemen yang

              dimaksud meliputi tugas yang jelas rencana yang rinci dan sistematis

              program yang mendukung bagi pelaksanaan rencana ketentuan-ketentuan

              (aturan main) yang jelas sebagai panutan bagi warga sekolahnya untuk

              bertindak dan adanya system pengendalian mutu yang efektif dan efesien

              untuk meyakinkan agar sasaran yang telah disepakati dapat dicapai

              B Kerangka Pikir

              Kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di

              Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa merupakan suatu hal yang harus

              dilaksanakan dan tidak terpisahkan sesuai dengan konsep dan karakteristik MBS

              MBS yang mengetengahkan prinsip-prinsip yang demokratis partispatif

              dan akuntabilitas pada hakekatnya merupakan desentralisasi kewenangan yang

              lebih besar dalam mengelolah sekolahnya sehingga sekolah lebih mandiri lebih

              berdaya dalam mengembangkan program yang disesuaikan dengan potensi yang

              dimilikinya Dalam menerapkan kepemimpinan dalam pekerjaan dengan

              subdimensi membangun profesional kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan

              kewenangan kepada bawahannya sesuai dengan job description Dalam proses

              pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat botton up dan

              melalui tahapan-tahapan musyawarah dan rapat pola komunikasi bercorak

              terbuka dan berlangsung timbal balik sesuia dengan norma yang telah disepakai

              bersama Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru dan

              48

              tenaga kependidikan dan administratir sangat penting sehingga mereka

              bersemangat dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka

              meningkatkan mutu pendidikan

              Konsep MBS diharapkan dapat menciptakan pemimpin yang dapat

              memimpin membimbing mengontrol perilaku dan perasaan orang lain di bawah

              kepengawasannya dalam melaksanakan tugas sebagai pemimpin (leadership) di

              sekolah

              Menurur Suryadi (2009 7) bahwa khusus di sekolah dasar kepala sekolah

              selaku pemimpin diharapkan menerapkan MBS dalam melaksanakan program-

              program yang ada di sekolah secara mandiri untuk mencapai tujuan dan sasaran

              manajemen yang mencakup peran dan fungsi kepala sekolah sebagai

              a Edukator yaitu kepala sekolah melakukan bimbingan pengarahan kepada

              guru dan siswa dalam melaksanakan tugas atau kewajibannya serta selalu

              berusaha mengembangkan profesionalisme pendidik dan menjadi tauladan

              yang baik dalam berbagai hal

              b Leader yaitu kepala sekolah mampu menampilkan pribadinya memiliki

              visi dan misi serta mampu berkomonikasi dan mengmbil keputusan

              c Motivator yaitu kepala sekolah sering memberikan motivasi baik fisik

              maupun psikis Kepala sekolah tidak pelit memberikan penghargaan

              berupa pujian bila melihat bawahannya menerjakan tugas dengan baik dan

              menyampaikan teguran secara terhormat untuk perbaikan

              49

              BAGAN KERANGKA PIKIR

              C Definisi Operasional Variabel

              1 Kepemimpinan (Ledership) dalam pengertian umum adalah suatu proses

              mempengaruhi melalui kekuatan untuk mengarahkan dan mendorong

              seseorang atau kelompok agar mengerahkan tenaganya untuk mencapai

              sasaran yang dirumuskan bersama dalam hal memimpin membimbing

              mengontrol perilaku perasaan terhadap orang lain yang ada dibawah

              pengawasannya

              KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

              1 Edukator 2 Leader 3 Motivator

              PENERAPAN MBS

              1 Pelimpahan dan Distribusi kewenangan

              2 Mekanisme pembuatan keputusan

              3 Proses penetapan kebijakan

              4 Membangun pola komunikasi

              5 Melakukan pengawasan

              6 Memberikan motivasi dan suasana kerja yang kondusif

              50

              2 Efektivitas kepemimpinan adalah serangkaian kegiatan yang akan

              dilakukan oleh seorang pemimpin untuk mengukur tingkat pencapaian proses

              kepeimpinannya

              3 Manajemen Berbasis Sekolah adalah sebagai model manajemen yang

              memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah memberi

              fleksibilitaskeluwesan kepada sekolah dan mendorong partisipasi secara

              langsung warga sekolah

              4 Pelimpahan dan distribusi kewenangan

              Salah satu kompotensi profesional Kepala sekolah adalah menerapkan

              kepemimpinan dalam pekerjaandengan subdimensi mengembangkan

              profesional kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan kewenangan kepada

              bawahannya sesuai dengan job description

              5 Mekanisme pembuatan keputusan

              Pengambilan keputusan merupakan salah satu hal terpenting dalam

              manajemen Pengambilan keputusan tidak dapat dipisahkan dari

              kepemimpinan Untuk mengetahui mekanisme pembuatan keputusan yang

              dilakukan oleh kepala sekolah sebagai manajer

              6 Proses penetapan kebijakan

              Dalam mengambil suatu kebijakan kepala sekolah melaksanakan rapat

              khusus untuk menampung usulan dan aspirasiSebelum diambil kebijakan

              terlebih dahulu disosialisasikan kepada warga sekolah untuk menampung

              aspirasi maka dibuatlah kebijakan sambil memantu perkembangannya

              51

              7 Membangun pola komunikasi

              Untuk mengetahui bagaimana kepala sekolah dalam membangun pola

              komunikasi yaitu dengan komunikasi dua arah antara orang lain dan dirinya

              Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara

              dirinya dengan orang lain

              8 Melakukan pengawasan

              Kepala sekolah memiliki tugas untuk melakukan pengawasan pembinaan

              atau bimbingan kepada guru dan tenaga kependidikan serta administrator

              9 Memberikan motivasi dan membangun suasana kerja yang kondusif

              Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru tenaga

              kependidikan dan administratir sangat penting sehingga mereka bersemangat

              dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka meningkatkan mutu

              pendidikan Motivasi bisa diberikan dalam bentuk hadiah atau hukuman

              baik fisik maupun non-fisik Dalam memberikan motivasi kepala sekolah

              mempertimbangkan rasa keadilan dan kelayakan karena hal ini penting bagi

              kepala sekolah untuk menciptakan iklim yang kondusif

              10 Edukator yaitu kepala sekolah melakukan bimbingan pengarahan kepada

              guru dan siswa dalam melaksanakan tugas atau kewajibannya serta selalu

              berusaha mengembangkan profesionalisme pendidik dan menjadi tauladan

              yang baik dalam berbagai halsehingga dapat dicontoh anak didiknya

              11 Leader yaitu kepala Sekolah mampu menampilkan pribadinya memiliki visi

              dan misi serta mampu berkomonikasi dan mengambil keputusan

              52

              12 Motivator yaitu kepala sekolah sering memberikan motivasi baik fisik

              maupun psikis Kepala sekolah tidak pelit memberikan penghargaan berupa

              pujian bila melihat bawahannya mengerjakan tugas dengan baik dan

              menyampaikan teguran secara terhormat untuk perbaikan

              53

              BAB III

              METODE PENELITIAN

              A Desain dan Jenis Penelitian

              Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian kualitatif yaitu

              penelitian yang menggambarkan keadaan sebenarnya Dalam menganalisis data

              menggunakan model strategi analisis deskriptif

              B Lokasi dan Waktu Penelitian

              Lokasi penelitian dilaksanakan di sekolah yang ada di Kecamatan Manuju

              Kabupaten Gowa Adapun yang melatar belakangi sehingga lokasi tersebut

              ditetapkan sebagai objek yakni berdasarkan pertimbangan bahwa Kecamatan

              Manuju sejak tahun 2005 telah melaksanakan program MBS kerja sama

              Pemerintah Kabupaten Gowa dengan UNICEF Penelitian ini dilaksanakan sejak

              bulan September sampai bulan Nopember 2013

              C Fokus Penelitian dan Informan

              1 Fokus Penelitian

              Pada dasarnya yang dimaksud dengan fokus penelitian adalah jumlah

              keseluruhan objek yang dijadikan sebagai sasaran penelitian Untuk

              mendeskripsikan tentang data penelitian diperlukan objek data yang relevan

              dengan masalah yang diteliti Cara untuk mengumpulkan data dilakukan dengan

              meneliti seluruh anggota atau objek yang diharapkan dapat memberikan

              keterangan yang diperlukan seluruh anggota atau objek disebut informan Bila

              dikaitkan dengan keadaan objek penelitian ini maka yang menjadi sasaran

              54

              penelitian adalah 6 kepala sekolah dari 16 kepala sekolah di Kecamatan Manuju

              Kabupaten Gowa Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut

              Tabel 1

              Deskripsi Keadaan Informan Kepala Sekolah

              No Nama Kepala Sekolah Umur Pendidikan Tempat Tugas

              1 Hj Irnawati SPd 45 Tahun S1 SDI Pattallikang

              2 Asrul Bani SPd 51 Tahun S1 SDI Pattiro

              3 H Idris Dolo SPd 45 Tahun S1 SDI Tanakaraeng

              4 Muh Yunus SPdMSi

              44 Tahun S2 SDI Lata

              5 Muh Harun SPd 42 Tahun S1 SDI Kananga

              6 SudirmanSPdMM 45 Tahun S2 SD Uminda

              Data primer bulan September 2013

              2 Informan

              Informan penelitian adalah sasaran penelitian yang jumlahnya bisa tidak

              sama dengan keadaan secara menyeluruh dari fokus penelitian hanya

              menggambarkan secara kualitatif penelitian hal ini sesuai dengan penafsiran

              secara umum

              Berhubung pelaksanaan wawancara mendalam pada penelitian kualitatif

              memakai waktu yang lama maka jumlah informan yang dipakai dalam penelitian

              biasanya sangat terbatasUntuk mendapatkan informan kunci yang tepat sesuai

              dengan fokus penelitianmaka informan diambil berdasarkan perposif sampling

              (pengambilan informan sesuai kebutuhan) Sumber informasi dalam penelitian

              55

              diambil baik dari data primer maupun sekunder Sumber informasi kunci (Key

              informan) yaitu kepala sekolah dan sumber informasi penunjang (Supportive

              informan )yang terdiri dari gurukomite sekolah dan pengawas dengan perincian

              6 orang kepala sekolah 6 orang guru 4 orang komite dan 1 orang pengawas

              TKSD

              Tabel 2 Deskripsi Keadaan Informan Pengawas Ketua Komite dan Guru

              No Nama Informan Umur Jabatan

              1 Abd Azis SPd MM 52 tahun Pengawas TKSD

              2 N Dg Nakku 60 tahun Ketua komite

              3 H Sampara Rate SSos 47 tahun Ketua Komite

              4 Mustafa SPdi 40 tahun Ketua Komite

              5 Zainuddin 40 tahun Ketua Komite

              6 Marliang SPd 44 tahun Guru

              7 Muhammadong SPd 35 tahun Guru

              8 Basriati SPd 43 tahun Guru

              9 Abd RahmanSPd 43 tahun Guru

              10 Abd GaffarSPdi 40 tahun Guru

              11 Abd HafidSPd 43 tahun Guru Data primer bulan September 2013

              D Jenis dan Sumber Data

              Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder

              a Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari

              informan misalnya kepala sekolah guru komite sekolah siswa yang

              menjadi objek penelitian kepemimpinan

              56

              b Data Sekunder

              Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui dokumentasi pada sampel

              penelitian di Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa seperti daftar hadir dan

              hasil kerja lainnya Sumber data adalah para kepala sekolah guru komite

              sekolah orang tua siswa dan siswa di Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

              E Teknik Pengumpulan Data

              Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut

              1 Observasi hal ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan tentang

              kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS yang menjadi objek

              penelitian

              2 Wawancara dengan guru komite dan pengawas SD untuk mengungkap

              bagaimana proses kepemimpinan kepala sekolah dalam kinerja sekolah

              3 Dokumentasi untuk melihat bagaimana kualitas kepemimpinan kepala

              sekolah dalam penerapan MBS yang dimaksud dengan melihat dokumen-

              dokumen sebagai hasil dari pekerjaannya

              4 Kuesioner berupa penyataan tertutup dengan menggunakan skala Likert

              untuk mengungkap variabel kepemimpinan kepala sekolah dalam

              penerapan MBS

              F Teknik Analisis Data

              Moleong (2011330) mengemukakan dalam proses analisis data dimulai

              dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu

              observasi wawancara dokumentasi dan kuesioner Setelah itu mengadakan

              reduksi data yang dilakukan dengan membuat abstraksi yaitu usaha membuat

              57

              rangkuman kemudian menyusunnya dalam satuan-satuan sambil membuat

              pengelolaan data Dalam proses analisis data penelitian kualitatif terdapat 3

              komponen penting yaitu reduksi data sajian data dan penarikan kesimpulan atau

              verifikasi

              Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis

              interaktif yaitu analisis yang dilakukan dalam bentuk interaktif dari para kepala

              sekolah guru-guru dan komite sekolah Peneliti menggunakan analisis interaktif

              dengan alasan karena dalam penelitian kualitatif menggunakan proses siklus yaitu

              pada waktu pengumpulan data peneliti selalu membuat reduksi data dan sajian

              data kemudian data tersebut dikumpulkan berupa notescatatan di lapangan yang

              terdiri dari berbagai deskripsi dan refleksi Pemeriksaan keabsahan data dengan

              triangulasi Pemeriksaan keabsahan data dengan triangulasi menurut Moleong

              (2011330) adalah teknik pemeriksaan data dengan memanfaatkan sesuatu yang

              lain untuk membandingkan dari berbagai sudut sehingga dicapai suatu

              keabsahan (validitas) yang tinggirdquo Untuk mengecek kebenaran data dalam

              penelitian ini digunakan tiga teknik triangulasi yang dikemukakan Sugiyono

              (2009125) yaitu Triangulasi sumber triangulasi waktu triangulasi teknik dan

              member chek

              58

              BAB IV

              HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

              Dalam bab ini akan ditampilkan data dari pembahasan menyangkut

              variabel penelitian sebagai tindak lanjut dari hasil pengumpulan data dengan

              instrumen wawancara observasi dan dokumentasi Setelah melakukan penelitian

              langsung terhadap sasaran penelitian yang telah ditetapkan dalam batasan dan

              rumusan masalah sesuai prosedur metode penelitian yang telah ditetapkan

              A Deskripsi Lokasi Penelitian

              Data yang disajikan dalam penelitian ini adalah data tentang

              Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan MBS di Sekolah Dasar

              Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

              1Gambaran Tentang Keadaan Sekolah Dasar di Kecamatan Manuju

              Berdasarkan hasil wawancara dengan berbagai pihak antara lain kepala

              sekolah guru komite sekolah pengawas dan kompenen sekolah lainnya serta hasil

              studi dokumentasi diperoleh gambaran umum sekolah dasar yang ada di

              Kecamatan Manuju sebagai berikut

              a Jumlah sekolah dasar 17 sekolah yang melaksanakan pengelolaan berdasarkan

              program kerja yang di tuangkan dalam RKSRKAS yang ditetapkan melalui

              rapat kerja tahunan atau musyawarah dengan melibatkan semua komponen

              sekolah seperti kepala sekolahgurustaforang tua siswakomite sekolah

              dengan pihak-pihak lainnya yang terkait

              b Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya sebagai lembaga formal di

              bawah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga berupaya dengan

              59

              Meningkatkan peran dan sekolah dalam pengembangan ilmu

              pengetahuan melalui peningkatan kualitas dan sumber daya

              kependidikan

              Memberikan bekal kemamupuan dasar sebagai perluasan serta

              peningkatan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di

              sekolah

              Mempersiapkan out put untuk mengikuti pendidikan selanjutnya

              Dalam melaksanakan tugas pokok tersebuttelah mennyusun sebuah

              rencana strategis untuk 4 tahun kedepan yang dijabarkan dalam rencana

              kerja sekolah dalam bentuk tahunan (RKT) dengan membuat

              visimisitujuan dan sasaran

              Salah satu kompotensi profesional kepala sekolah adalah menerapkan

              kepemimpinan dalam pekerjaandengan subdimensi mengembangkan profesional

              kebijaksanaan sekolahdan mendistribusiakan kewenangan kepada bawahannya

              sesuai dengan joc description

              2 Kepala sekolah

              Kepala sekolah mempunyai tugas memimpin dan bertanggung jawab

              terhadap seluruh kegiatan pembelajaran di sekolah Kepala sekolah berfungsi dan

              bertugas sebagai edukator pemimpinleader motivator rincian tugasnya sebagai

              berikut

              1 Kepala sekolah sebagai Edukator

              Kepala sekolah selaku edukator bertugas melaksanakan proses belajar

              mengajar secara efektif dan efisien (lihat tugas guru)

              60

              2 Kepala sekolah selaku PimpinanLeader

              a Dapat dipercaya jujur dan bertanggungjawab

              b Memahami kondisi kondisi guru karyawan dan siswa

              c Memiliki visi dan memahami misi sekolah

              d Mengambil keputusan urusan intern dan ekstern sekolah

              e Membuat mencari dan memilih gagasan baru

              3 Kepala sekolah sebagai Motivator

              a Mengatur ruang kantor yang konduktif untuk bekerja

              b Mengatur ruang kantor yang konduktif untuk KBMBK

              c Mengatur ruang laboratorium yang konduktif untuk praktikum

              d Mengatur ruang perpustakaan yang konduktif untuk belajar

              e Mengatur halamanlingkungan sekolah yang sejuk dan teratur

              f Menciptakan hubungan kerja yang harmonis sesama guru dan karyawan

              g Menciptakan hubungan kerja yang harmonis antar sekolah dan lingkungan

              h Menerapkan prinsip penghargaan dan hukum Dalam melaksanakan

              tugasnya kepala sekolah dapat mendelegasikan kepada guru yang

              dianggap senior

              Untuk mencapai tujuan secara optimal diperlukan adanya jadwal kerja kepala

              sekolah yang meliputi kegiatan rutin harian mingguan bulanan

              semesteran dan tahunan

              1 Kegiatan Harian

              a Memeriksa daftar hadir guru tenaga teknis pendidikan dan tenaga tata

              usaha

              61

              b Mengatur dan memeriksa kegiatan 5K di sekolah (Keamanan Kebersihan

              Ketertiban Keindahan dan Kekeluargaan)

              c Memeriksa program satuan pelajaran guru dan persiapan lainnya yang

              menunjang proses belajar mengajar

              d Menyelesaikan surat-surat menerima tamu dan menyelenggarakan

              pekerjaan kantor lainnya

              e Mengatasi kasus yang terjadi pada hari itu

              2 Kegiatan Mingguan

              a Upacara bendera pada hari Senin dan hari istimewa lainnya

              b Memeriksa agenda dan menyelesaikan surat-surat

              c Mengadakan rapat dengan guru-guru pada hari Sabtu

              d Memeriksa keuangan sekolah

              e Mengatur menyediakan perlengkapan lainnya

              3 Kegiatan bulanan

              a Mengecek penyelesaian kegiatan laporan bulanan rencana keperluan

              perlengkapan kantor sekolah dan rencana belanja bulanan

              b Melaksanakan pemeriksaan umum antara lain

              - Agenda kelas

              - Daftar hadir guru dan pegawai tata usaha

              - Kumpulan bahan evaluasi berikut bahan analisisnya

              - Kumpulan program satuan pelajaran

              - Diagram pencapaian kurikulum

              - Diagram daya serap muridsiswa

              62

              - Buku catatan pelaksanaan harian

              - Memberikan petunjuk catatan kepada guru-guru tentang siswa

              yang perlu diperhatikan kasus yang perlu diketahui dalam rangka

              kegiatan pembinaan siswa

              c Penutupan buku

              d Pertanggung jawaban keuangan

              e Evaluasi terhadap persediaan penggunaan dan bahan praktek

              f Kegiatan semester

              g Menyelenggarakan perbaikan alat sekolah alat kantordan alat

              praktek

              h Mengecek pengisian buku induk siswa

              B Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan MBS

              Berikut ini akan diuraikan hasil kajian lapangan yang berkaitan dengan

              variabel penelitian yaitu Kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS

              Tampilan kepemimpinan kepala sekolah diperoleh dari hasil wawancara langsung

              baik dengan kepala sekolah maupun dengan elemen lain yang masih dalam

              lingkup sekolah Penerapan MBS merupakan bukti fisik hasil tampilan kepala

              sekolah dan komponen lainnya dalam kaitannya dengan pengelolaan pendidikan

              Bukti fisik MBS ini dikumpulkan berdasarkan pedoman observasi yang diisi

              langsung oleh peneliti pada saat mengadakan uji lapangan

              Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan kepala sekolah guru

              komite sekolahdan pengawas seputar upayanya dalam memajukan sekolah yang

              terindikasikan melalui peranan kepala sekolah sebagai edukator leader dan

              63

              motivator diperoleh jawaban rata-rata positif seperti pertanyaan tentang

              peranannya

              1 Kepala sekolah sebagai edukator

              Kepala sekolah ternyata telah sedang dan terus melakukan upaya

              bimbingan pengarahan kepada guru dan siswa dalam melaksanakan tugas atau

              kewajibannya serta selalu berusaha mengembangkan profesionalisme pendidik

              dan menjadi tauladan yang baik dalam berbagai hal

              Pelaksanaan MBS pada tingkat sekolah kepala sekolah sebagai figur

              kunci dalam mendorong perkembangan dan kemajuan sekolah Kepala sekolah

              sebagai pendidik selain mengatur sekolah secara umum juga memberikan

              pembelajaran baik pada guru dan siswai oleh karena itu maka kepala sekolah

              juga menjadi guru dalam bidang bimbingan dan penyuluhan Membimbing guru

              dalam menyusun melaksanakan program pembelajaran sampai tehnik evaluasi

              bagian dari pekerjaan yang dilaksanakan oleh kepala sekolah

              Dalam rangka mengarahkan dan membimbing siswa dalam kegiatan ekstra

              kuriluler kepala sekolah juga mengirimkan siswai untuk mengikuti perlombaan

              hal ini dimaksudkan untuk membekali siswai nya pengetahuan baru dan

              pengalaman juga untuk mengembangkan kemampuan komunikasi intra dan

              antarpersonal Dalam kerangka mengimplementasikan MBS kepala sekolah juga

              menginformasikan apa yang telah diraih oleh sekolah berupa prestasi-prestasi baik

              guru atapun siswa sebagai akuntabilitas publik kepada stakeholder di luar sekolah

              Dengan demikian peningkatan profesionalisme guru tidak luput dari perhatian

              kepala sekolah seperti mengikutsertakan guru-guru dalam berbagai penataran dan

              64

              pelatihan Peran kepala sekolah sebagai pendidik dalam bingkai pelaksanaan

              MBS

              Kepala sekolah juga memberi contoh dalam mendidik misalkan dengan

              mengajar 6 jam seminggu sebelum mengajar kepala sekolah membuat program

              tahunan program semester syllabus rencana pembelajaran analisis sistem

              evaluasi Hal ini dilakukan untuk memberi tauladan kepada rekan kerja atau guru-

              guru yang lain

              2 Kepala sekolah sebagai leader

              Mampu menampilkan pribadinya memiliki visimisi serta mampu

              berkomunikasi dan mengambil keputusan Salah satu fungsi kepala sekolah adalah

              sebagai pemimpin Sifat-sifat kepala sekolah sebagaimana diurai di atas telah

              menunjukan sikap sebagai seorang pemimpin yang demokratis misalkan dalam

              mengambil keputusan selalu didasarkan pada hasil musyawarah dengan semua

              komponen dan dapat mendengarkan suara-suara yang dari bawah Kepala sekolah

              sudah melakukan proses pengarahan dan mempengaruhi berbagai aktifitas yang

              berhubungan dengan tugas-tugas guru dan semua aktifitas sekolah

              Mengatur orang adalah suatu hal yang kompleks karena orang yang diatur

              (bawahan) dan orang yang mengatur (pemimpin) sering mempunyai penadapat

              pengalaman kematangan jiwa kemauan dan kemampuan menghadapi situasi

              yang berbeda Kepala sekolah juga dalam menghadapi keadaan tersebut sering

              melihat situasi dan kondisi sebelum mengambil keputusan yang tepat

              Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa kepala sekolah memiliki

              kematangan baik dari sisi pekerjaan ataupun psikologis Dalam hal ini kepala

              65

              sekolah dengan kematangan pekerjaannya memiliki pengetahuan dan pengalaman

              untuk melaksanakan tugas-tugasnya dan dengan kematangan psikologis dapat

              memotivasi orang lain untuk melakukan pekerjaan

              Kepala sekolah mempunyai pola kepemimpinan yang bersifat demokratis

              dan situasional yang didukung oleh sistem organisasi dengan ciri-ciri antara lain

              1) dalam mengambil kebijakan selalu dilakukan musyawarah terlebih dahulu

              dengan komponen sekolah 2) organisasi sekolah telah berbadan hukum dalam

              bentuk yayasan 3) kegiatan sekolah berjalan secara vertical dan horizontal

              Kepemimpinan kepala sekolah tumbuh berkembang atas dasar

              kompetensi yang dimiliki berupa

              a) kompetensi profesional meliputi menyusun perencanaan madarsah

              mengelola kelembagaan sekolah menerapkan kepemimpinan dalam

              pekerjaan mengelola sarana dan prasarana mengelola tenaga kependidikan

              mengelola hubungan sekolah dan masyarakat mengelola sistem informasi

              sekolah mengelola kesiswaan mengelola pengembangan kurikulum dan

              kegiatan belajar mengajar mengelola ketatausahaan dan keuangan sekolah

              melakukan supervisi melakukan evaluasi dan menciptakan budaya dan iklim

              kerja yang kondusif

              b) kompetensi wawasan kependidikan dan manajemen meliputi

              menguasai landasan pendidikan menguasai kebijakan pendidikan dan

              menguasai konsep kepemimpinan dan manajemen pendidikan

              c) kompetensi kepribadian berupa bertaqwa kepada Tuhan YME berakhlak

              mulia memiliki etos kerja yang tinggi bersikap terbuka berjiwa pemimpin

              66

              mampu mengendalikan diri mampu mengembangkan diri dan memiliki

              integritas kepribadian dan 4) kompetensi sosial meliputi mampu bekerja

              sama denganorang lain berpartisipasi dalm kegiatan kelembagaan dan

              berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan sesuai dengan job description

              yang telah dibuat kepala sekolah mendistribusikan tugas dan kewenangan

              kepada komponen-komponen sekolah Hal ini dilakukan untuk mencapai

              tujuan secara efektif dan efisien karena kepemimpinan yang efektif dapat

              melibatkan dan menggerakan semua komponen atau stakeholders Kepala

              sekolah dalam menggerakan komponen-komponen sekolah selain dengan

              memberikan petunjuk dan pengarahan juga memberikan contoh kepada

              bawahan yang merupakan rekan kerja Beliau sadar bahwa sulit untuk

              mencapai visi dan misi sekolah tanpa bekerja sama dan sama-sama kerja

              dengan diarahkan dan diberi tauladan Sebagai seorang yang bijaksana dalam

              mengambil keputusan Biasanya kepala sekolah mendengarkan masukan-

              masukan sebagai data untuk dianalisis Dalam membuat keputusan pada

              tingkat sekolah dalam kerangka MBS pertama kepala sekolah berkonsultasi

              dengan komite sekolah yang terdiri dari kepala sekolah sendiri pengawas

              perwakilan guru orang tua siswa anggota masyarakat dan staf sekolah

              Kedua komite melakukan pengukuran kebutuhan sekolah Ketiga komite

              mengembangkan perencanaan tindakan yang mencakup tujuan dan sasaran

              yang terukur Keempat mengambil keputusan dengan mendengarkan saran-

              saran dari komite Untuk mengambil keputusan yang rasional dibutuhkan

              kreativitas Kreativitas memungkinkan kepala sekolah lebih menghargai dan

              67

              memahami masalah termasuk melihat masalah yang tidak dapat dilihat orang

              lain

              3 Kepala sekolah sebagai motivator

              Sering memberikan motivasi baik berupa fisik maupun psikis Kepala

              sekolah tidak pelit memberikan penghargaan berupa pujian bila melihat

              bawahannya mengerjakan tugas dengan baik dan juga menyampaikan teguran

              secara terhormat untuk perbaikan Motivasi merupakan kegiatan yang

              mengakibatkan menyalurkan dan memelihara manusia

              Kepala sekolah menyadari betul bahwa motivasi subyek yang penting bagi

              seorang pemimpinmaka kemudian kepala sekolah berusaha bagaimana dapat

              menggerakan orang lain untuk mencapai tujuan Sifat-sifat kepala sekolah juga

              cukup dikagumi dengan keikhlasan dan kesabarannya oleh guru-guru hidup yang

              sederhana menjadi kepribadiannya bersikap tawakal dan pengabdian yang penuh

              dedikasi Dalam menciptakan suasan kerja yang kondusif dan dapat menjadi

              panutan bagi komponen sekolah Peranan inovator ditunjukan dalam bentuk

              kemampuan membangun inovasi mengadopsi atau memodifikasi gagasan baru

              yang berguna bagi kepentingan sekolah Berkaitan perannya sebagai inovator

              kepala sekolah mampu mengatur lingkungan sekolah dan menciptakan hubungan

              kerja yang harmonis dan kondusif

              Hasil wawancara dengan dengan pedoman model kedua berkaitan dengan

              pertanyaan seputar kewenangan kepala sekolah mekanisme pembuatan

              keputusan proses penetapan keputusan pola komunikasi proses pengawasan

              68

              proses aktualisasi idesaran pemberian motivasi kondisi kesetiaan dan suasana

              kerja Item-item tersebut disampaikan oleh IRN Oktober 2013

              Sebagai kepala sekolah ia senantiasa mengedepankan musyawarah dan

              konsultasi kepada komite sekolah Pembuatan keputusan dan proses penetapan

              kebijakan juga dilakukan berdasarkan masukan dari semua elemen sekolah Pola

              komunikasi yang dikembangkan pula bercorak terbuka dan berlangsung timbal

              balik sesuai dengan norma yang disepakati bersama

              Proses pengawasan bersifat wajar dan sesuai dengan standar norma yang

              seharusnya Ide dan saran dari semua urusan terus dikembangkan untuk lebih

              menyempurnakan program sekolah Pembagian tugas mengajar dan lainnya

              ditetapkan berdasarkan forum rapat yang demokratis Dalam hal pemberian

              motivasi kepala sekolah tidak enggan memberikan pujian dan terus mendorong

              prestasi para guru dan staf sesuai kemampuan masing-masing Kesetiaan seluruh

              aparat kepada kepala sekolah berlangsung secara wajar dengan nuansa

              tenggangrasa dan teposeliro Suasana kerja berlangsung penuh kekeluargaan

              kompak dan solid dalam menggalang keberhasilan sekolah untuk mencapai

              tujuan

              Jawaban pengawas seputar kepemimpinan kepala sekolah adalah sebagai

              berikut Kewenangan dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar bersifat

              luwes dan terbuka artinya kewenangan lebih banyak didelegasikan kepada

              bawahan sebatas yang mampu dikerjakan Mekanisme pembuatan keputusan dan

              penetapan kebijakn berciri bottom up yang berarti memperhatikan masukan atau

              saran dari bawah Pola komunikasi berjalan dua arah (komunikatif) sehingga

              69

              setiap masalah apapun dapat dipecahkan bersama Proses pengawasan sesuai

              dengan job discription tata tertib yang telah disepakati bersama

              Aktualisasi idesaran dari semua unsur sekolah terus meningkat seiring

              dengan kesempatan yang dibuka secara lebar oleh kepala sekolah Pembuatan

              surat keputusan pembagian tugas guru dan staf terlebih dahulu didiskusikan

              dengan berbagai pihak terkait agar terus terpelihara tanggungjawab dan rasa

              memiliki

              Potensi yang dimiliki oleh sumber daya sekolah terus dibina dan

              dikembangkan demi optimalnya hasil kinerja yang diraih Kondisi kesetiaan dan

              suasana kerja menunjukkan pola kolegialitas dengan merasa ikhlas beramal dan

              penuh kesejukan

              Salah seorang guru mengemukakan pendapatnya tentang prototype kepala

              sekolahnya antara lain meskipun sudah lazim seorang pimpinan memiliki

              kewenangan yang luas atau otonom namun beliau lebih menghargai potensi yang

              dimiliki stafnya sehingga tidak sedikit terjadi pelimpahan wewenang Proses

              pembuatan keputusan dan kebijakan melaui tahapan-tahapan yang kesemuaannya

              ditempuh dengan musyawarahrapat komite atau dewan guru Bentuk komunikasi

              dijalankan secara dialogis dan multi arah dalam arti mengacu kepada potensi

              yang dimiliki oleh komite sekolah atau guru dan staf Proses pengawasan

              berlangsung melalui evaluasi tugas mengajar persiapan pemeriksaan mengajar

              dan evaluai secara keseluruhan yang berkaitan dengan mutu pendidikan Proses

              aktualisasi idesaran antara lain berupa penampungan aspirasi musyawarah

              langsung dan evaluasi substansi ide atau saran Mekanisme pembagian tugas

              70

              bersandarkan pada rencana program dan struktur sekolah yang ada

              Terselenggaranya pembagian tugas atas kontrak tugas selama 1 (satu) tahun

              ajaran Pemberian motivasi diwarnai oleh penghargaan terhadap staf untuk

              mengikuti diklat seminar diskusi panel dan kegiatan positif lainnya Pendapat

              Kepala Urusan Tata Usaha tentang figur kepala sekolah adalah Menyangkut

              kewenangan beliau tidak menjadikan dirinya pemegang kewenangan mutlak

              tetapi tidak sedikit kewenangan yang dilimpahkan kepada bawahannya Proses

              pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat bottom up

              melalui tahapan musyawarah dan rapat Pola komunikasi yang terjadi antar unsur

              sekolah secara timbal balik serta bersifat terbuka sesuai dengan norma yang

              disepakati bersama Proses pengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah

              mengarah kepada sikap tingkah laku atau perbuatan yang dilakukan oleh guru

              staf dan siswa secara wajar sesuai dengan standar Kepala sekolah sangat peduli

              terhadap masukan ide dan saran dari semua komponen sekolah karena sangat

              berguna dalam menambah referensi pada saat pembuatan keputusan dan

              penetapan kebijakan Mekanisme pembagian tugas berjalan menurut permintaan

              yang dikaitkan dengan kondisi sekolah melalui forum rapat yang demokratis

              Beliau selalu berkesempatan memberikan motivasi dan mendorong prestasi guru

              dan staf menuju hasil kerja yang optimal Kepala sekolah membiasakan

              mengedepankan tenggang rasa dan tepo seliro sehingga terbangun kondisi

              tanggungjawab dan suasana kerja yang kompak solid penuh kekeluargaan saling

              percaya serta saling menghormati dan menghargai

              71

              C Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah

              1 Pelimpahan dan Distribusi kewenangan

              Salah satu kompotensi profesional kepala sekolah adalah menerapkan

              kepemimpinan dalam pekerjaan dengan subdimensi mengembangkan profesional

              kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan kewenangan kepada bawahannya

              sesuai dengan job description

              Dalam hal ini sebagai mana disampaikan informan A sebagai berikut

              Saya menggunakan kewenangan sesuai dengan aturan main yang telah disepakati dan tunduk terhadap aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Saya juga menyusun struktur organisasi dan sesuai kewenangan yang saya miliki saya memilih orang yang kompeten untuk menjalankan tugas kemudian saya membuat job deskription dan semua pekerjaan dibagi habis sesuai dengan fungsinya masing-masing

              (Wawancara dengan informan IRN Oktober 2013)

              Untuk menguatkan pernyataan yang disampaikan oleh informan IRNmaka

              dapat dikutip hasil wawancara dengan informan guru yaitu

              Kewenangan yang dimiliki oleh kepala sekolah seharusnya kewenangan yang luas dan otonom karena menjadi figur sentral dalam memegang kewenangan yang ada di sekolah sesuai dengan jabatan akan tetapi kepala sekolah tidak demikian beliau lebih menghormati dan menghargai seluruh potensi yang ada dengan melimpahkan sebgaian wewenangnya sesuai dengan tingkatannya

              (Wawancara dengan informan MLG Oktober 2013)

              Beberapa kewenangan kepala sekolah diantaranya kepala sekolah sebagai

              pemimpin formal yakni kepala sekolah dipilih dan diangkat oleh pemerintah

              dan diserahi tanggungjawab untuk mengelola segala sesuatu yang melekat pada

              72

              lembaga tersebut diangkat dengan surat keputusan oleh atasan yang mempunyai

              kewenangan dalam pengangkatan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang

              berlaku

              Secara hirarkis mempunyai atasan atasan yang lebih tinggi dan memilki

              bawahan

              Memiliki hak kepangkatan gaji dan karier

              Terikat oleh kewajiban peraturan dan ketentuan yang berlaku

              Berkewajiban dan bertanggungjawab atas keberhasilan sekolah dalam

              pencapaian tujuan

              Kepala sekolah bertanggungjawab terhadap kelancaran pelaksanaan proses

              pembelajaran di sekolah Untuk melaksanakan fungsinya dengan baik maka

              kepala sekoah harus memahami menguasai dan mampu menganalisis kebutuhan-

              kebutuhan sekolah dalam usaha meningkatkan kualitas proses pembelajaran

              Kepala sekolah sebagai pemimpin harus berperan aktif dan kreatif secara optimal

              dalam melibatkan berbagai komponen khususnya guru sebagai tenaga pengajar

              murid sebagai subjek didik sarana dan fasilitas sekolah lainnya

              Kepala sekolah memiliki kewenangan yang luas untuk menyelenggarakan pelaksanaan proses belajar mengajar sesuai dengan aturan yang dibuat oleh segenap keluarga besar tetapi dia tidak bertindak secara otoriter akan tetapi lebih bersifat terbuka dengan banyak mendelegasikan wewenang kepada orang lain atau ldquobawahanrdquo sebatas yang mampu dikerjakan

              (wawancara dengan informan AHFD Oktober 2013)

              Komite memberi kewenangan penuh kepada kepala sekolah untuk menyelenggarakan pelaksanaan proses belajar mengajar sesuai dengan aturan Komite dilibatkan dalam berbagai keputusan penting yang

              73

              menyangkut kemajuan kualitas pendidikan di SD (Wawancara dengan informan NDN Oktober 2013)

              Kedudukan komite dalam sekolah merupakan unsur yang sangat penting

              dan merupakan salah satu pilar MBS Jika dulu masyarakat hanya sebagai objek

              atau sasaran pendidikan maka sekarang komite atau masyarakat dijadikan sebagai

              mitra atau subjek dengan kata lain pemerintah dan masyarakat bersinerji

              membangun pendidikan

              Untuk itu komite telah masuk dalam struktur kependidikan di sekolah secara

              formal yang ditandai dengan keikutsertaan komite dalam beberapa komponen

              administrasi kepala sekolah seperti yang dilakukan di beberapa sekolah di

              Kecamatan Manuju

              Jadi jika kita sudah memahami komite sebagai bagian dari keluarga besar

              pendidikan maka tugas kepala sekolah bersama dengan guru menjalankan

              program yang telah disusun bersama sesuai mekanisme Dari hasil wawancara

              dengan informan tersebut di atas penulis melihat bahwa sesuai dengan job

              description yang telah dibuat kepala sekolah mendistribusikan tugas dan

              kewenangan kepada kompon-komponen sekolah Hal ini dilakukan untuk

              mencapai tujuan secara efektif dan efisien karena kepemimpinan yang efektif

              dapat melibatkan dan menggerakkan semua komponen atau stakeholder

              Sekolah dalam menggerakkan komponen-komponen sekolah selain

              dengan memberikan petunjuk dan pengarahan juga memberikan contoh kepada

              bawahan yang merupakan rekan kerja Kepala sekolah sadar bahwa sulit untuk

              mencapai visi dan misi sekolah tanpa bekerja sama dan sama-sama kerja dengan

              diarahkan dan diberi tauladan

              74

              Salah seorang guru mengemukakan pendapatnya tentang protatif kepala

              sekolahnya antara lain meskipun sudah lazim seorang pemimpin memiliki

              kewenangan yang luas atau otonom namun kepala sekolah lebih menghargai

              potensi yang dimiliki stafnya sehingga tidak sedikit terjadi pelimpahan

              wewenang Selanjunya mekanisme pembagian tugas berdasarkan pada rencana

              program dan struktur sekolah yang ada Terselenggaranya pembagian tugas atas

              kontrak selama satu tahun ajaran Mekanisme pembagian tugas berjalan

              menurut permintaan yang dikaitkan dengan kondisi sekolah melalui forum rapat

              yang demokratis

              Dalam kerangka implementasi MBS kepala sekolah melakukan

              Pertama Perencanaan dengan matang dengan menentukan tujuan dan strategi

              untuk mencapai tujuan Kedua Mengorganisasikan kepala sekolah mendesain

              dan membuat struktur organisasi termasuk dalam menjalankan pekerjaan dan

              mencari sumber daya pendukung yang paling sesuai seperti Bendahara

              pustakawan pembina pramuka pembina UKS dan kepanitiaan baik permanen

              maupun temporer

              Dari hasil kajian tersebut di atas menurut penulis ada beberapa point yang

              dapat diperoleh oleh kepala sekolah bila ia melakukan pelimpahan dan distribusi

              kewenangan itu diantaranya adalah

              1 Pelimpahan kewenangan memungkinkan manajer (kepala sekolah)

              dapat mencapai lebih dari bila ia mengerjakan semuanya dengan

              sendiri Delegasi wewenang dari atasan kepada bawahan merupakan

              proses yang diperlukan dalam meningkatkan efisiensi penyelesaian

              seluruh tugas-tugas dan tanggung dan jawab

              75

              2 Pelimpahan kewenangan memungkinkan manajer (kepala sekolah)

              memusatkan tenaganya pada tugas-tugas prioritas yang lebih penting

              3 Pelimpahan kewenangan memungkinkan bawahan (guru pegawai)

              untuk tumbuh dan berkembang bahkan dapat digunakan sebagai alat

              untuk belajar dari kesalahan

              4 Pelimpahan kewenangan dibutuhkan karena manajer tidak selalu

              mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan

              Mereka mungkin menguasai ldquothe big picturerdquo tetapi tidak cukup

              terperinci

              Sejalan dengan tiori Sondang P Siagian mengemukakan

              ldquoBetapapun seorang eksekutif berusaha untuk melakukan tugasnyadapat

              dipastikan bahwa ia tidak akan mampu melakukan semua tugas tersebut

              sendirian Bahkan semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi ia

              semakin memerlukan bantuan semakin banyak pihak meskipun pada analisa

              terakhir tanggungjawab untuk mengambil keputusan dalam mengemudikan

              organisasi terletak dipundaknya seorang Hal ini merupakan kenyataan pada

              semua bentuk dan jenis organisasi Oleh karena itu salah satu ciri yang perlu

              dimiliki oleh seorang eksekutif adalah keberaniannya untuk mendelegasikan

              wewenangnya sebagian kepada para eksekutif yang lebih rendah tingkat

              kedudukannya dan jabatannya dalam organisasirdquo

              2 Mekanisme Pembuatan Keputusan

              Pengambilan keputusan merupakan salah satu hal terpenting dalam

              manajemen Pengambilan keputusan tidak dapat dipisahkan dari kepemimpinan

              Untuk mengetahui mekanisme pembuatan keputusan yang dilakukan oleh kepala

              76

              sekolah sebagai manajer maka dapat dilihat sebagaimana yang diungkapkan oleh

              informan A B adalah sebagai berikut

              Langkah-langkah yang biasa saya lakukan adalah melalui musyawarah kecuali dalam hal-hal tertentu yang sifatnya mendesakterpaksa (emergensi) saya mengambil keputusan sebagai seorang pemimpin saya harus sering mengambil keputusan dengan mengambil resiko terkecil dan kemaslahatan yang banyak dengan meminta masukan dari para guru (Wawancara dengan informan A B Oktober 2013)

              Menurut penulis tehnik pengambilan keputusan seperti yang dilakukan

              oleh beberapa kepala sekolah ini dilandasi oleh keyakinan bahwa jika seseorang

              dilibatkan dalam pengambilan keputusan maka yang bersangkutan akan ada rasa

              memiliki terhadap keputusan tersebut sehingga yang bersangkutan akan

              bertanggungjawab untuk mencapai tujuan sekolah singkatnya makin besar tingkat

              partisipasi makin besar pula rasa memiliki dan makin besar rasa memiliki makin

              besar pula rasa tanggungjawab dan makin besar rasa tanggungjawab makin besar

              pula dedikasinya Tentu saja pelibatan warga sekolah dalam pengambilan

              keputusan harus mempertimbangkan keahlian dan relevansinya dengan tujuan

              pengambilan keputusan sekolah

              Pengambilan keputusan merupakan salah satu konsep dasar dari MBS

              Adapun yang dimaksud pengambilan keputusan adalah suatu cara untuk

              mengambil keputusan melalui penciptaan lingkungan yang terbuka dan

              demokratis dimana warga sekolah didorong untuk terlibat langsung dalam proses

              pengambilan keputusan yang dapat berkonstribusi terhadap pencapaian tujuan

              sekolah Esensi proses pengambilan keputusan adalah untuk mencari wilayah

              kesamaan antara kelompok-kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah

              77

              yaitu kepala sekolah guru siswa orang tua siswa dan pemerintahyayasan

              Wilayah kesamaan inilah yang menjadi modal dasar untuk menumbuhkan rasa

              memiliki bagi semua kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah dan ini

              dapat dilakukan secara efektif melalui pelibatan semua kelompok kepentingan

              dalam proses pengambilan keputusan

              Menurut penulis bahwa kepala sekolah sebagai leader mampu

              menampilkan pribadinya memiliki visi dan misi serta mampu berkomunikasi dan

              mengambil keputusan Salah satu fungsi kepala sekolah adalah sebagai pemimpin

              sifat-sifat kepala sekolah sebagaimana diuraikan di atas telah menunjukkan sikap

              sebagai seorang pemimpin yang demokratis misalnya dalam mengambil

              keputusan selalu didasarkan pada hasil musyawarah dengan semua

              komponen dan dapat mendengarkan suara-suara yang dari bawah

              Sebagai seorang kepala sekolah memutuskan sesuatu yang menyangkut

              sekolah tersebut harus dengan jalan musyawarah sebab sebagaimana telah diatur

              dalam mekanisme pendidikan juga telah diamatkan UUD 1945 dimana seluruh

              warga negara berhak dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa Keputusan

              yang sifatnya insidentil dapat diminimalisir dengan adanya program penyusunan

              RKS dan RKAS yang dibuat satu tahun atau lebih sebagai acuan sekolah agar

              kegiatan yang nantinya dilaksanakan sistematis dan terkoordinasi Dengan

              demikian adanya skedul yang telah disusun dan disahkan oleh sekolah dan pihak

              terkait maka diharapkan indikator yang diharapkan dapat tercapai tanpa harus

              menerima konsekwensi yang besar sebab semua telah dipetakan dengan baik

              Untuk menguatkan pernyataan yang disampaikan oleh informan AB maka dapat

              dikutip hasil wawancara dengan informan guru yaitu

              78

              Pembuatan keputusan cenderung bersifat bottom up dengan mekanisme pertama mengidentifikasi berbagai komponen yang menjadi bahan pembuatan keputusan dari seluruh komunitas sekolah kedua pengumpulan dan pemilihan komponen-komponen sesuai dengan skala prioritas ketiga mempersiapkan draft pembuatan keputusan untuk dibahas pada proses penetapan kebijakan

              (Wawancara dengan informan AR Oktober 2013)

              Kepala sekolah dalam pandangan guru sebagai seorang yang bijaksana

              dalam mengambil keputusan biasanya kepala sekolah mendengarkan masukan-

              masukan sebagai data untuk dianalisis Dalam membuat keputusan pada tingkat

              sekolah dalam kerangka MBS Pertama kepala sekolah berkonsultasi dengan

              komite sekolah yang terdiri dari kepala sekolah sendiri pengawas perwakilan

              guru orang tua siswa anggota masyarakat dan staf sekolah Kedua komite

              melakukan pengukuran kebutuhan sekolah Ketiga komite mengembangkan

              perencanaan tindakan yang mencakup tujuan dan sasaran yang terukur

              Keempat mengambil keputusan dengan mendengarkan saran-saran dan komite

              Sejak adanya MBS masyarakat bebas mengungkapkan unek-uneknya

              kepada pemerintah atau dalam hal ini penyelenggara pendidikan di sekolah yang

              diistilahkan dengan aspirasi arus bawah PSM sebagai salah satu pilar MBS

              merupakan wadah yang diakui pemerintah Tidak dapat dipungkiri yang namanya

              mengelola sebuah institusi pasti ada tantangan dan hambatan Untuk itu sebagai

              kepala maupun guru penyelenggara pendidikan harus peka mengamati fenomena-

              fenomena sosial yang terjadi dan menyangkut warga sekolah Jadi dalam

              mengatasi suatu persoalan harus didasarkan pada beberapa aspek yaitu

              menentukan skala prioritas masalahnya karena dengan mengetahui pokok

              79

              masalah maka kita tentunya dapat mengetahui substansi persoalannya sehingga

              jika semua informasi telah lengkap dan akurat barulah diputuskan

              Setiap keputusan yang diambil seringnya dilakukan melalui musyawarah hal ini sering saya melihat bahwa kepala sekolah tidak memaksakan keinginannya saja tapi dengan hasil musywarah setelah melalui proses dari bawah Keputusan menjadi salah satu pijakan pelaksanaan organisasi dan sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan

              (Wawancara dengan informan MHD Oktober 2013)

              Sebagaimana diuraikan pada beberapa komentar di atas bahwa

              musyawarah merupakan mekanisme pengambilan keputusan yang terbaik Dalam

              musyawarah tidak ada pihak yang diuntungkan maupun yang dirugikan yang ada

              adalah masing-masing pihak melahirkan suatu kesepakatan untuk satu tujuan

              dan kebaikan bersama Keputusan yang dibuat dari hasil musyawarah tentunya

              apapun konsekwensinya menjadi tanggungan bersama sebab semua akibatnya

              telah dipertimbangkan bersama-sama Keputusan berdasarkan musyawarah

              akan menjadi suatu program yang lebih fundamental untuk diaplikasikan karena

              telah disepakati oleh forum yang berkepentingan

              Setiap keputusan yang diambil sudah ada mekanismenya dengan

              mempertimbangkan hasil masukan dan hasil analisis yang juga

              dikonsultasikan kepada kami Kepala sekolah lebih bersifat mendengar

              dari pihak lain dan keputusan didasarkan atas pertimbangan itu namun

              kami menyerahkan akhirnya kepada beliau yang menentukan

              (Wawancara dengan informan SPR Oktober 2013 )

              Beberapa kepala sekolah telah melibatkan seluruh personil dalam

              menyusun perencanaan sehingga perencanaan yang dibuat dapat diterima oleh

              semua pihak dan menyangkut berbagai hal dengan pertimbangan yang matang

              80

              selanjutnya perencanaan tersebut dilaksanakan melalui berbagai metode demi

              optimalisasi pelaksanaan suatu rencana Apabila fungsi manajemen dilaksanakan

              maka akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja guru atau pegawai secara

              keseluruhan demi pencapaian tujuan organisasi sekolah

              Peranan kepala sekolah sebagai pengambil keputusan merupakan peran

              yang paling penting dari peranan yang lain seperti informasional dan

              interpersonal Ada empat peran sebagai pengambil keputusan yaitu enterpreneur

              artinya kepala sekolah berusaha memperbaiki penampilan sekolah Disturbance

              handler artinya memperhatikan gangguan yang timbul di sekolah Resource

              allocater artinya menyediakan segala sumber daya sekolah Negotiator roles

              artinya kepala sekolah harus mampu untuk mengadakan pembicaraan dan

              musyawarah dengan pihak luar (Wahyosumidjo 200294) Lebih lanjut

              menambahkan bahwa dalam pengambilan keputusan kepala sekolah berperan

              sebagai manajer artinya berperan dalam proses pendayagunaan seluruh sumber

              organisasi dan pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan

              Pada dasarnya seluruh kegiatan yang berlangsung dalam sebuah sekolah

              merupakan akibat atau konsekuensi dari berbagai keputusan yang diambil

              pimpinan Apakah pada akhirnya sekolah berhasil mencapai sasaran secara

              efisien atau sebaliknya mengalami kegagalan ditentukan oleh ketepatan dari

              berbagai keputusan yang diambil pimpinan

              Untuk mendukung proses pengambilan keputusan yang tepat setiap

              sekolah perlu memiliki sistem pengelolaan informasi yang baik karena setiap

              keputusan memerlukan dukungan informasi yang cepat tepat dan akurat

              81

              Kebutuhan sistem seperti itu semakin dirasakan ketika kita dihadapkan pada

              persaingan terbuka yang semakin ketat seperti sekarang ini

              Dukungan dari berbagai perangkat telekomunikasi dan teknologi

              informasi (hardware maupun software) sangat besar artinya dalam

              mengembangkan sistem informasi yang handal rapi dan fungsional Satu hal lagi

              yang perlu dikemukakan kaitannya dengan pengambilan keputusan ialah bahwa

              tingkat partisipasi anggota dalam pelaksanaan setiap keputusan yang diambil akan

              sangat menentukan keberhasilan pencapaian sasaran keputusan yang

              bersangkutan

              Oleh karena itu sangat bijaksana apabila pimpinan berusaha untuk sejauh

              mungkin mengambil keputusan yang bersifat kelompok dengan cara melibatkan

              bawahan sehingga tanggungjawab bawahan dalam mengimplementasikan

              keputusan tersebut semakin besar dalam interaksi antara kepala dengan guru-guru

              sebagai bawahan lebih terlihat sikap subjekti

              3 Proses Penetapan kebijakan

              Dalam mengambil suatu kebijakan kepala sekolah melaksanakan rapat

              khusus untuk menampung usulan dan aspirasi Sebelum diambil kebijakan

              terlebih dahulu disosialisasikan kepada warga sekolah untuk menampung aspirasi

              maka dibuatlah kebijakan sambil memantu perkembangannya Hal ini dikuatkan

              oelh informan kepala sekolah sebagai berikut

              Untuk menghasilkan kebijakan yang maksimal dalam kerangka MBS saya pastikan dulu untuk mendapatkan informasi yang cukupDalam mengimplementasikan MBS ada 4 lngkah yang saya lakukan antara lain 1)sekolah membentuk dewan sekolah yang terdiri dari kepala sekolah perwakilan guru orang tua siswa anggota masyarakat staf sekolah dan siswa2) selanjutnya dewan sekolah melakukan pengukuran kebutuhan

              82

              sekolah 3) dewan sekolah mengembangkan perencanaan tindakan yang mencakup tujuan dan sasaran dan 4) mengambil keputusan untuik membuat program-program untuk kemajuan sekolah

              (Wawancara dengan informan ID November 2013)

              Penerapan MBS sangat ditentukan oleh pola pikir dan sumber daya

              manusia yang menjalankannya butuh ide atau gagasan yang cemerlang dalam

              menjabarkan apa makna dari beberapa program MBS Untuk itu dalam

              penerapannya saya mempunyai 4 formulasi khusus 1)sekolah membentuk

              dewan sekolah yang terdiri dari kepala sekolah perwakilan guru orang tua siswa

              anggota masyarakat staf sekolah dan siswa artinya kita melakukan

              pengorganisasian terhadap beberapa potensi yang dianggap mampu membantu

              mengatasi atau mengerjakan kegiatan tersebut 2) selanjutnya dewan sekolah

              melakukan pengukuran kebutuhan sekolah dengan kata lain kita harus

              menginventarisir komponen apa saja yang kita butuhkan guna menghasilkan

              kebijakan tersebut 3) dewan sekolah mengembangkan perencanaan tindakan yang

              mencakup tujuan dan sasaran maksudnya adalah tim yang telah kita bentuk

              mengidentifikasi merencanakan dan menyusun tindakan yang akan dijalankan

              dengan tetap mempertimbangkan esensinya dan 4) mengambil keputusan untuik

              membuat program-program untuk kemajuan sekolah Yaitu kebijakan yang

              diterapkan nantinya merupakan kebijakan unggulan

              Melihat setiap keputusan yang sudah disepakati bersama sebagai bahan muasyawarah Mengundang khusus dan memusyawarahkannya setiap personil terkait terutama orang-orang penting pengambil kebijakan antara lain kepala sekolah SD ketua Komite Sebelum diambil kebijakan terlebih disosialisasikan kepada warga sekolah untuk menampung aspirasi Setelah mempertimbangkan usul dan aspirasi maka dibuatlah kebijakan sambil memantau perkembangannya

              83

              (Wawancara dengan informan MYS November 2013)

              Hasil keputusan yang telah menjadi sebuah kebijakan merupakan

              mekanisme yang harus pula dipatuhi oleh setiap anggota musyawarah atau pihak-

              pihak yang berkepentingan sebab sebelum keluarnya kebijakan tersebut telah

              diundang orang-orang yang mempunyai kepentingan pada lembaga tersebut

              seperti komite sekolah dan warga sekolah maupun masyarakat yang terkait baik

              secara formal maupun informal Namun pun begitu tetap saja kebijakan

              tersebut harus senantiasa dievaluasi implementasinya apakah masih relevan atau

              perlu dilakukan suatu perubahan

              Sebelum mengambil kebijakan biasanya kepala sekolah mengadakan rapat khusus untuk menampung usulan dan aspirasi kemudian dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan mendengarkan masukan-masukan dari peserta rapat yang kemudian diambil keputusan Setelah itu hasilnya disosialisasikan kepada semua warga sekolah

              (Wawancara dengan informan AA November 2013)

              Penulis melihat bahwa kepala sekolah juga sering mengadakan rapat

              internal antar kepala sekolah dan guru untuk menentukan hari dan tanggal serta

              siapa saja yang harus diundang dalam proses pengambilan suatu keputusan

              setelah semua disiapkan oleh pihak sekolah maka musyawarahpun dilakukan

              yang didahului dengan mendengarkan masukan dari para komite atau warga

              masyarakat serta pengawas pendidikan sebagai narasumber membahas penentuan

              kebijakan yang akan diputuskan Dan lahirlah sebuah konsensus atau keputusan

              bersama dan disosialisasikan kepada warga masyarakat maupun sekolah serta

              pihak-pihak yang terkait Ukuran kebijakan yang dibuat oleh kepala sekolah

              dalam rangka kepentingan bersama sehingga kepala sekolah dalam hal tertentu

              84

              mengkonsultasikannya kepada kami dan selalu kami dukung Setiap pengambilan

              kebijakan kami selalu diberi tahu hasilnya sambil memberi hasil manfaat dan

              mudaratnya

              Kebijakan kepala sekolah lahir dari hasil musyawarah Untuk itu sebagai

              guru kita berkewajiban menjalankan kebijakan itu sesuai dengan porsinya

              Dalam setiap pengambilan keputusan kepala sekolah senantiasa mencari

              masukan dari guru sehingga kami pun merasa bagian dari kebijakan tersebut

              Seluruh potensi pengambilan kebijakan diikutsertakan dalam musyawarah untuk diminta usulan dan aspirasi dari seluruh peserta rapatHasil pertimbangan yang matang dijadikan suatu kebijakan (Wawancara dengan informan MTF Oktober 2013)

              Pengawas kepala sekolah guru komite dan para anggota dan para

              undangan lainnya adalah merupakan potensi pengambilan sebuah keputusan Dari

              merekalah ide-ide cemerlang diharapkan lahir dalam proses pengambilan sebuah

              kebijakan Dan dari ide-ide cemerlang itulah beberapa diantaranya akan dijadikan

              sebagai ide pokok menentukan suatu kebijakan yang menjadi sebuah

              keputusanSebagai kepala sekolah ia senantiasa mengedepankan musyawarah dan

              konsultasi kepada komite sekolah Pembuatan keputusan dan proses penetapan

              kebijakan juga dilakukan berdasarkan masukan dari semua elemen sekolah

              Pola komunikasi yang dikembangkan pula bercorak terbuka dan

              berlangsung timbal balik sesuai dengan norma yang disepakati bersama Proses

              pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat bottom up

              melalui tahapan musyawarah dan rapat

              4 Membangun pola komunikasi

              Untuk mengetahui bagaimana kepala sekolah dalam membangun pola

              komunikasiyaitu dengan komunikasi dua arah antara orang lain dan dirinya

              85

              Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara dirinya

              dengan orang lain Maka dapat dilihat dari hasil wawancara dengan informan

              kepala sekolah sebagai berikut

              Saya melakukan komunikasi dua arah dengan baik dengan warga sekolah ataupun denga masyarakat Saya menjelaskan kepada semua stakeholder semua program yang saya telah sedang dan akan dilakukan agar dipahami oleh semua pihak

              (Wawancara dengan informan IRN Oktober 2013)

              Dalam penerapan MBS kepala sekolah dalam membangun komunikasi

              kepala sekolah senantiasa menginformasikan apa yang telah diraih oleh sekolah

              berupa prestasi-prestasi baik guru ataupun siswa sebagai akuntabilitas publik

              kepada stakeholder di luar sekolah

              Sebagaimana telah dijelaskan dalam juknis maupun mekanisme penerapan

              MBS bahwa sekolah harus transparan dalam manajemen pelajaran manajemen

              pembelajaran dan manajemen administrasi keuangan agar semua pihak tidak

              saling mencurigai dan pada akhirnya tercipta akselarasi antar kepala sekolah

              guru komite dan masyarakat secara luas

              Menurut saya kepala sekolah melakukan komunikasi dengan timbal balik baik yang terjadi antara kepala sekolah dengan guru dan staf ataupun antar mereka Kepala sekolah membangun pola komunikasi terbuka tetapi sesuai dengan norma yang disepakati bersama

              (Wawancara dengan informan MHRN Oktober 2013)

              Penulis melihat dari beberapa sekolah bahwa kepala sekolah dalam

              membangun komunikasi pola komunikasi yang dikembangkan bercorak terbuka

              dan berlangsung timbal balik sesuai dengan norma yang disepakati bersama Pola

              komunikasi berjalan dua arah (komunikatif) sehingga setiap masalah apapun

              86

              dapat dipecahkan bersama Bentuk komunikasi dijalankan secara dialogis dan

              multi arah dalam arti mengacu kepada potensi yang dimiliki oleh komite sekolah

              atau guru dan staf

              Menurut penulis komunikasi yang baik antar berbagai personil harus

              dikembangkan demikian rupa untuk mencapai hasil seoptimal mungkin Kurang

              komunikasi akan mengakibatkan kurangnya hasil yang dapat diwujudkan bahkan

              sering gagal dalam mencapai tujuan Dalam suatu sekolah yang hubungan

              antarpersonalnya kurang harmunis acuh tak acuh satu sama lain dalam berbagai

              masalah pendidikan karena setiap personil menghadapi masalah pekerjaannya

              masing-masing dan mencari alternatif pemecahan masalah tersebut sendiri-

              sendiri Alangkah berat dan tidak sejalannya pemecahan-pemecahan yang diambil

              masing-masing tersebut Karena itu kepala sekolah mempunyai kewajiban untuk

              membina komunikasi dengan sebaik-baiknya agar para guru mau dan mampu

              bekerja sama untuk meningkatkan kemampuan dan kinerjanya

              Kepala sekolah cukup komunikatif dalam menyampaikan segala hal yang berkaitan dengan kepemimpinannya Dia mampu memainkan peranannya sebagai seorang manajer atau pimpinan yang baik Komunikasi yang dipakai dua arah antara orang lain dan dirinya Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara dirinya dengan orang lain Bahkan dia minta dikritik apabila kurang pas bahkan dia membuka layanan surat baik terbuka atau pun rahasia asal sifatnya untuk membangun Dia berani dikoreksi ataupun dimintai saran dan pendapat

              (Wawancara dengan informan AGFR September 2013)

              Seorang kepala sekolah dituntut untuk memahami betul akan sistem

              hubungan komunikasi yang ada agar di dalam melaksanakan tugas-tugas

              senantiasa dapat memperkecil kemungkinan timbulnya hambatan yang merugikan

              dalam membina kerja sama dalam menyelenggarakan sekolah secara keseluruhan

              87

              Saya kira kepala sekolah sudah melakukan komunikasi yang cukup efektif berkaitan dengan berbagai hal Komunikasinya yang dipakai dua arah antara orang lain dan dirinya Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara dirinya dengan orang lain Bahkan dia minta dikritik apabila kurang pas bahkan dia membuka layanan surat baik terbuka atau pun rahasia asal sifatnya untuk membangun Dia berani dikoreksi ataupun dimintai saran dan pendapat

              (Wawancara dengan informan ZND Nopember 2013)

              Dari hasil wawancara dengan beberapa informan tersebut penulis

              melihat di beberapa sekolah bahwa pola komunikasi berjalan dua arah

              sehingga setiap masalah apapun dapat dipecahkan bersama Bentuk komunikasi

              dijalankan secara dialogis dan multi arah dalam arti mengacu kepada potensi

              yang dimiliki oleh komite sekolah atau guru dan staf

              Menurut penulis keterampilan komunikasi sangat penting bagi kepala

              sekolah karena hampir sebagian tugas dan pekerjaan kepala sekolah senantiasa

              melibatkan orang lain Komunikasi yang efektif akan sangat membantu

              keberhasilan organisasi secara keseluruhan

              Dalam pelaksanaan MBS pengembangan komunikasi antar personil yang

              sehat harus senantiasa dikembangkan baik oleh kepala sekolah maupun oleh guru

              dan personil lainnya Komunikasi yang terbina akan memberikan kemudahan dan

              keringanan dalam melaksanakan serta memecahkan pekerjaan di sekolah yang

              menjadi tugas bersama

              Seorang kepala sekolah harus membangun komunikasi terhadap

              bawahan yang dipimpinnya bahkan kepada siapa saja yang dianggap memiliki

              hubungan emosional apakah dia masyarakat atau dunia usaha yang kesemuanya

              itu merupakan aspek-aspek pendukung sebagai manager Komunikasi dua arah

              sangat diperlukan bagi seorang kepala sekolah agar terjadi interaksi yang lebih

              88

              interaktif sehingga apabila tercipta suasana keakraban maka potensi yang

              ada dapat dikembangkan demikian pula dengan persoalan akan dapat diatasi

              dengan bantuan semua pihak Pemimpin haruslah menyadari bahwa menjadi

              seorang pimpinan tidak sama menjadi seorang raja Tetapi pimpinan adalah

              seorang yang diserahi amanah oleh publik untuk sebuah institusi pendidikan

              yaitu sekolah

              5 Melakukan pengawasan

              Kepala sekolah meiliki tugas untuk melakukan pengawasan pembinaan

              atau bimbingan kepada guru dan tenaga kependidikan serta administrator

              Untuk mengetahui hal ini maka dapat dilihat dari hasil wawancara dengan

              informan 3 kepala sekolah sebagai berikut

              Dalam kaitannya kepala sekolah dengan supervisi pendidikan saya melakukan langkah-langkah antara lain Melaksanakan program supervisi melalui adanya program supervisi kelas dadakan (inspeksi) dan kegiatan ekstrakurikuler Supervisi dilakukan dengan membuat instrumen guna mengukur tingkat keberhasilannya Saya memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja guru dan karyawan maupun untuk pengembangan Sekolah Hasil supervisi dikomunikasikan agar menjadi timbal balik bagi kepentingan lembaga ataupun kepentingan peningkatan kualitas guru atau karyawan

              (Wawancara dengan informan SDR Oktober 2013)

              Penulis melihat dibeberapa sekolah bahwa dalam proses pengawasan yang

              dilakukan kepala sekolah berlangsung melalui evaluasi tugas mengajar

              persiapan permeriksaan mengajar dan evaluasi secara keseluruhan yang

              berkaitan dengan mutu pendidikan

              Sesuai perkembangan keadaan yang sudah demikian maju maka kepala

              sekolah sebagai pemimpin harus berwawasan luas dan memahami menghayati

              89

              dan melaksanakan fungsi dan kedudukannya sebagai Top Manager pada lembaga

              pendidikan formal itu Untuk itu sebelum tim supervisi akademik yang dalam hal

              ini pengawas sekolah datang sebaiknya sebagai tuan rumah harus membenahi diri

              dengan mengecek semua kelengkapan administrasi pembelajaran dan keuangan

              Dengan berbekal informasi dari hasil supervisi tahun lalu kita mendapat

              gambaran tentang keadaan yang terjadi sebelumnya untuk dijadikan bahan

              rujukan perubahan yang lebih baik ke masa mendatang

              Untuk menguatkan pernyataan yang disampaikan oleh informan kepala

              sekolah maka dapat dikutip hasil wawancara dengan informan yaitu

              Pengawasan terhadap sikap tingkah laku perbuatan atau kegiatan yang dilakukan guru dan staf secara wajar Norma-norma pengawasan sering disosialisasikan kepada guru staf dan seluruh siswa agar dapat dilaksanakan

              (Wawancara dengan informan AA Oktober 2013)

              Tingkat kemampuan berfikir yang dimiliki oleh kepala sekolah haruslah

              memiliki kecerdasan yang tinggi agar dapat menghubungkan antara bagian-bagian

              dari pengetahuannya dengan mudah dan menafsirkan kecenderungan-

              kecenderungan baik yang ada di internal sekolah maupun di luar sekolah Hal ini

              diperlukan dalam menganalisis data dan fakta yang muncul dan berkembang

              dalam lingkungan organisasi dan menafsirkan kecenderungan-kecenderungan

              yang akan terjadi sehingga mudah direspon diantisipasi untuk kepentingan warga

              sekolah

              Akan sesuai standar yang pertama dilakukan adalah dengan melihat kepada job yang diberikan kepada masing-masing berbeda antara guru dengan staf Kalau dipandang tugas pokoknya berjalan tak jarang ia

              90

              memberi semacam pujian dan bagi yang belum berjalan tertib ia memberi support atau memanggilnya dengan gayanya tersendiri sehingga tidak merasa tersinggung termasuk mengawasi dalam hal kecakapan tingkah laku dan sikapnya Terhadap siswa juga dilakukan dengan menerapkan tata tertib yang harus diikuti antara hak siswa dan kewajiban siswa sehingga siswa mempunyai hak dan kewajiban yang tentunya berbeda halnya dengan warga sekolah lainnya

              (Wawancara dengan informan BST Oktober 2013)

              Kepala sekolah harus pula memiliki kemampuan untuk mengendalikan

              perasaannya dalam menghadapi hambatan-hambatan atau masalah-masalah

              terutama pada saat-saat kritis yang dihadapi sekolah Jadi kepemimpinan berarti

              kemampuan untuk mempengaruhi menggerakkan dan mengarahkan orang lain

              untuk mencapai suatu tujuan tertentu Dengan demikian pengertian

              kepemimpinan akan timbul dimanapun asalkan unsur-unsurnya terpenuhi yaitu

              Orang-orang yang mempengaruhi menggerakkan atau mengarahkan yang

              disebut pemimpin termasuk penerapan tata tertib kepada siswa agar sejak dini

              siswa mengetahui hak dan kewajibannya

              Pengawasan terhadap sikap tingkah laku perbuatan atau kegiatan yang dilakukan guru dan staf secara wajar Aturan-aturan pengawasan sering disosialisasikan kepada guru staf dan seluruh siswa agar dapat dilaksanakan sesuai standar

              (Wawancara dengan informan SPROktober 2013 )

              Kepala sekolah sebagai manajer pendidikan harus mampu menguasai dan

              memiliki keterampilan berkomunikasi demi kelancaran pelaksanaan tugas-

              tugasnya Disamping itu harus mampu memahami kondisi dan kemampuan yang

              dimiliki sipenerima pesan agar semua aturan yang dibuat baik oleh pemerintah

              91

              secara umum maupun tata tertib sekolah dapat diterima dengan dan dilaksanakan

              dengan penuh dedikasi oleh semua warga sekolah sesuai porsinya

              Maka berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan tersebut di

              atas maka dapat dikatakan bahwa kepala sekolah sebagai supervisor dalam

              melakukan pengawasan ia mampu melaksanakan program-program pengawasan

              lewat supervisi untuk meningkatkan kinerja guru dan karyawan sekolah dan

              menjadi feed-back bagi kepentingan sekolah Sebagai supervisor maka kepala

              sekolah berkewajiban untuk memberikan pembinaan atau bimbingan kepada para

              guru dan tenaga kependidikan

              Tentunya sebelum melakukan pembinaan kepada orang lain kepala

              sekolah terlebih dahulu membina diri sendiri supervisi ini dapat dilakukan di

              dalam kelas Hasil kerja supervisi itu kemudian dikomunikasikan dengan pihak

              terkait untuk menjadi bahan perbaikan bagi guru maupun untuk kepentingan

              sekolah

              Kepala sekolah juga telah melaksanakan fungsi dan tugasnya sebagai

              seorang manajer ia mampu menyusun program dan mengoptimalkan seluruh

              sumber daya yang ada Karena kepala sekolah bukan hanya sebagai pemimpin

              saja seperti yang telah dikemukakan di atas Sebagai seorang manajer kepala

              sekolah juga memerankan fungsi manajerial dengan melakukan proses

              perencanaan pengorganisasian menggerakkan dan pengawasan

              Proses pengawasan berlangsung melalui evaluasi tugas mengajar

              persiapan pemeriksaan mengajar dan evaluai secara keseluruhan yang berkaitan

              dengan mutu pendidikan Proses aktualisasi idesaran antara lain berupa

              92

              penampungan aspirasi musyawarah langsung dan evaluasi substansi ide atau

              saran

              6 Memberikan Motivasi Dan Membangun Suasana Kerja Yang Kondusif

              Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru tenaga

              kependidikan dan administratir sangat penting sehingga mereka bersemangat

              dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka meningkatkan mutu

              pendidikan Motivasi bisa diberikan dalam bentuk hadiah atau hukuman baik

              fisik maupun non-fisik Dalam memberikan motivasi kepala sekolah

              mempertimbangkan rasa keadilan dan kelayakan karena hal ini penting bagi

              kepala sekolah unutk menciptakan iklim yang kondusif Untuk mengetahui hal ini

              dapat dilihat dari hasil wawancara dengan informan ID yaitu

              Saya sebagai kepala sekolah dalam kaitannya dengan pemberian motivasi diantaranya dengan memberikan penghargaan baik berupa materil maupun immateril kepada guru staf yang berprestasi Saya juga mendorong guru atau staf untuk selalu mengembangkan diri melalui penyediaan bukudan pelatihan Tapi saya tidak segan menegur dan memberikan sanksi sesuai dengan tingkat kesalahan agar tujuan dapat tercapai

              (Wawancara dengan informan ID Oktober 2013)

              Penulis melihat bahwa kepala sekolah dalam melaksanakan fungsinya

              sebagai seorang motivator sering memberikan motivasi baik berupa fisik maupun

              psikis Kepala sekolah tidak pelit memberikan penghargaan berupa pujian bila

              melihat bawahannya mengerjakan tugas dengan baik dan juga menyampaikan

              teguran secara terhormat untuk perbaikan Berkaitan perannya sebagai motivator

              93

              kepala sekolah mampu mengatur lingkungan sekolah dan menciptakan hubungan

              kerja yang harmonis dan kondusif

              Seorang kepala sekolah dituntut untuk memahami betul akan sistem

              hubungan komunikasi yang ada agar di dalam melaksanakan tugas-tugas

              senantiasa dapat memperkecil kemungkinan timbulnya hambatan yang merugikan

              dalam membina kerja sama dalam menyelenggarakan sekolah secara keseluruhan

              Kepala sekolah harus kreatif dan mampu memiliki ide-ide dan inisiatif yang

              menunjang perkembangan sekolah Ide kreatifnya dapat digunakan untuk

              membuat perencanaan melaksanakan program pengajaran dan melaksanakan

              pengawasan dan pembinaan serta evaluasi dalam meningkatkan proses belajar

              mengajar Jadi jika kesemua hal tersebut berjalan dengan selaras maka seorang

              kepala sekolah juga harus menunjukkan penghargaannya dihadapan warga

              sekolah apakah dengan memberikan apresiasi positif atau pemberian paket

              hadiah Menanggapi hasil wawacara dengan informan tersebut di atas menurut

              penulis motivasi yang dilakukan oleh kepala sekolah dengan memberikan

              penghargaan ini sangat penting untuk meningkatkan profesionalismne tenaga

              kependidikan dan untuk mengurangi kegiatan yang kurang produktif

              Melalui penghargaan ini para tenaga kependidikan dapat dirangsang untuk

              meningkatkan profesionalisme kerjanya secara positif dan produktif Pelaksanaan

              penghargaan dapat dikaitkan dengan prestasi tenaga kependidikan secara terbuka

              sehingga mereka memiliki peluang untuk meraihnya Kepala sekolah harus

              berusaha menggunakan penghargaan ini secara tepat efektif dan efisien untuk

              menghindari dampak negatif yanmg ditimbulkannya

              94

              Selanjutnya hasil wawancara dengan informan guru yaitu

              Tercipta suasana kerja yang penuh kekeluargaan yaitu adanya saling percaya saling menghormati dan saling menghargai seluruh komunitas sekolah selalu kompak dan solid dalam mengusung keberhasilan sekolah untuk mencapai tujuan Kepala sekolah tidak enggan memberikan pujian terhadap hasil kerja yang maksimal tetapi juga tidak canggung dalam menyampaikan kritik terhadap hasil kerja yang belum optimal Kepala sekolah terus mendorong prestasi sempurna para guru dan staf sesuai kemampuan masing-masing

              (Wawancara dengan informan AHFD Oktober 2013)

              Untuk menjaga normalisasi organisasi maka kepala sekolah harus berperan

              aktif dalam membangun komunikasi dengan guru-guru atau pegawai agar

              lingkungan sekolah secara internal dapat berjalan tanpa adanya masalah-masalah

              yang dapat mengganggu proses belajar mengajar Dengan adanya komunikasi

              yang aktif antara guru-guru pegawai dan kepala sekolah akan menyebabkan

              masalah-masalah yang ada dapat diselesaikan dengan cepat sehingga tidak

              mempengaruhi proses pelaksanaan belajar mengajar di sekolah tersebut Dengan

              kata lain kepala sekolah harus objektif dan berimbang dalam menerapkan

              kebijakan dan wewenangnya di sekolah serta membagi tugas kepada bawahan

              sesuai dengan porsi dan kompetensinya

              Kepala sekolah tidak enggan memberikan penghargaan terhadap hasil kerja yang maksimal tetapi juga tidak segan dalam hal mengkoreksi terhadap guru atau karyawan yang lainnya bila melihat hal yang kurang sesuai Kepala sekolah terus mendorong prestasi para guru dan staf sesuai kemampuan masing-masing Kepala sekolah juga berusaha menciptakan suasana kerja yang penuh kekeluargaan yaitu adanya saling percaya saling menghormati dan saling menghargai

              (Wawancara dengan informan MLG Oktober 2013 )

              95

              Kepala sekolah mengembangkan pepatah ing ngarso sung tulodo ing madya mangun karso dan tut wuri handayani sehingga semuanya berjalan bersama dan kerja bersama sehingga hasilnya pun hasil bersama Kepala Sekolah selalu memberi motivasi kepada seluruh potensi yang ada dengan memberi dukungan menumbuhkan kemampuan percaya diri Dengan tampilnya kepercayan diri seluruh kegiatan menjadi tidak canggung untuk dilaksanakan Tidak segan-segan sekali-kali kepala sekolah memberikan pujian terhadap hasil kerja yang dicapainya Kepala sekolah menciptakan suasana yang sejuk dan tenang dan belum pernah ada gejolak jika ada sesuatu hal yang kurang pas ada mekanismenya tersendiri Kepala sekolah menciptakan suasana bahwa di tempat ini kita bekerja dan di tempat ini juga modal ibadah serta di tempat ini kita hidup sehingga tidak ada hal yang membuat tidak nyaman Maka dibangunlah suasana kebersamaan yang penuh kekeluargaa

              (Wawancara dengan informan SPR Oktober 2013)

              Kepala sekolah adalah sosok pemimpin yang terpandang di lingkungan

              masyarakat sekolah ia juga merupakan pusat tauladan bagi masyarakat sekolah

              dan warga masyarakat di sekitar sekolah Karena itu penampilan kepala sekolah

              harus berperan kreatif dan aktif untuk mengembangkan kebudayaan yang menjadi

              tauladan bagi masyarakat sekitarnya Tingkat kemampuan seorang kepala sekolah

              dalam melaksanakan fungsinya atau tugas-tugas jabatannya itulah yang akan

              menentukan apakah ia dapat menjadi administrator pendidikan di sekolah yang

              bertanggngjawab terhadap pelaksanaan perogram pembelajaran dan pendidikan

              Seorang kepala sekolah harus berani mengatakan yang benar adalah benar dan

              yang salah adalah salah Agar proses inovasi di sekolah dapat berjalan dengan

              baik kepala sekolah perlu dan harus bertindak sebagai pemimpin (leader) dan

              bukan bertindak sebagai bos Seorang pemimpin terkadang menerima masukan

              dari bawahannya melalui diskusi sedangkan seorang bos terkadang memberikan

              perintah kepada bawahannya dan biasanya tidak mau menerima masukan dari

              96

              bawahannya Dengan demikian maka kekeluargaan yang kondusif akan senantiasa

              terpelihara bagi semua warga sekolah dan akan menjadi tradisi turun temurun

              Sebagai motivator maka kepala sekolah harus selalu memberikan

              motivasi kepada guru tenaga kependidikan dan adminnistrator sehingga mereka

              bersemangat dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka

              meningkatkan mutu pendidikan Motivasi bisa diberikan dalam bentuk hadiah

              atau hukumanbaik fisik maupun non fisiknamun dalam memberikan motivasi ini

              harus dipertimbangkan rasa keadilan dan kelayakannya Dalam hal ini penting

              bagi kepala sekolah untuk menciptakan iklim kondusif ( Nurkolis2005121-122)

              Keterampilan komunikasi sangat penting bagi kepala sekolah karena

              hampir sebagian tugas dan pekerjaan kepala sekolah senantiasa melibatkan orang

              lain Komunikasi yang efektif akan sangat membantu keberhasilan organisasi

              secara keseluruhan

              D Pembahasan

              Kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di

              Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa merupakan suatu hal yang harus

              dilaksanakan dan tidak terpisahkan sesuai dengan konsep dan karakteristik MBS

              MBS yang mengetengahkan prinsip-prinsip yang demokratis partispatif

              dan akuntabilitas pada hakekatnya merupakan desentralisasi kewenangan yang

              lebih besar dalam mengelolah sekolahnya sehingga sekolah lebih mandiri lebih

              berdaya dalam mengembangkan program yang disesuaikan dengan potensi yang

              dimilikinya Berdasarkan pengamatan peneliti bahwa para kepala sekolah dasar di

              kecamatan Manuju dalam menerapkan kepemimpinan dalam pekerjaan dengan

              97

              subdimensi membangun profesional kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan

              kewenangan kepada bawahannya sesuai dengan job description Dalam proses

              pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat botton up dan

              melalui tahapan-tahapan musyawarah dan rapat pola komunikasi bercorak

              terbuka dan berlangsung timbal balik sesuai dengan norma yang telah disepakai

              bersama Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru dan

              tenaga kependidikan dan administratif sangat penting sehingga mereka

              bersemangat dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka

              meningkatkan mutu pendidikan

              Konsep MBS diharapkan dapat menciptakan pemimpin yang dapat memimpin

              membimbing mengontrol perilaku dan perasaan orang lain di bawah

              kepengawasannya dalam melaksanakan tugas sebagai pemimpin (leadership) di

              sekolah Kepala sekolah merupakan guru yang memiliki kompetensi tinggi dan

              diberi tanggung jawab sebagai pemimpin di satuan pendidikan tertentu Pada

              tanggungjawab seorang pemimpin dalam hal ini kepala sekolah melekat

              keterampilan-keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin

              kependidikan seperti dikemukakan oleh Tim Dosen AP UPI Bandung (2012125)

              Keterampilan-keterampilan tersebut adalah 1) keterampilan dalam memimpin 2)

              keterampilan dalam hubungan insani 3) keterampilan dalam proses kelompok 4)

              keterampilan dalam administrasi personil dan 5) keterampilan dalam menilai

              Pada akhirnya dalam diri seorang pemimpin melekat tuntutan kompetensi-

              kompetensi yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

              98

              Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 yakni kompetensi kewirausahaan kompetensi

              supervisi kompetensi manejerial kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian

              Peneliti melihat bahwa para kepala sekolah dasar di Kecamatan Manuju

              telah memiliki keterampilan seperti yang disebutkan di atas Keterampilan dalam

              memimpin tampak dalam pertemuan-pertemuan rutin yang dilaksanakan di

              berbagai kesempatan baik dalam perencanaan pelaksanaan maupun evaluasi

              kegiatan Membagi dan menyerahkan tanggungjawab juga dilakukan dalam

              berbagai kegiatan dan kesempatan misalnya dalam rapat pembagian tugas

              mengajar Pemberdayaan guru tata usaha sekolah secara maksimal sesuai dengan

              bidang yang ditangani (kesiswaan sarana prasarana kurikulum dan hubungan

              masyarakat) bukti bahwa pekerjaan tidak ditangani sendiri Keterampilan dalam

              hubungan insani yang ada dalam diri kepala sekolah terungkap dalam sikap saling

              menghargai Sikap penghargaan ditunjukkan oleh kepala sekolah dengan

              perlakuan yang wajar dan penuh sikap hormat kepada bawahan Pada waktu-

              waktu tertentu bahkan setiap hari beliau menyempatkan diri untuk bergabung

              bersama-sama guru di ruang guru atau dengan staf tata usaha di tata usaha

              Kesempatan itu digunakan untuk sekedar menyapa minum atau baca koran

              bersama Ada keakraban dalam kekerabatan yang dibangun oleh kepala sekolah

              Beliau meupakan pribadi yang luwes ini berarti kepala sekolah telah

              melaksanakan peran dan fungsinya sebagai educator leader dan motivator

              Untuk mengimplementasikan MBS secara efektif dan efisien kepala

              sekolah perlu memiliki pengetahuan kepemimpinan perencanaan dan pandangan

              yang luas tentang sekolah dan pendidikan Wibawa kepala sekolah harus

              99

              ditumbuhkembangkan dengan meningkatkan sikap kepedulian semangat belajar

              disiplin kerja keteladanan dan hubungan manusiawi sebagai model perwujudan

              iklim kerja yang kondusif Lebih lanjut kepala sekolah dituntut untuk melakukan

              supervisi kelas membina dan memberikan saran-saran positif kepada guru

              (Mulyasa 200457)

              Tuntutan kemandirian dalam pengelolaan sekolah merupakan tuntutan

              yang mendesak untuk dilakukan Kemandirian pengelolaannya bagi peneliti

              merupakan indicator tersendiri dari keberhasilan pelaksanaan MBS Prinsip

              pengelolaan murni dan otonom tanpa ketergantungan sama sekali merupakan

              suatu kemustahilan Sekolah dasar di Kecamatan Manuju dalam beberapa hal

              masih bergantung kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah Tidak

              dipungkiri sama sekali ketergantungan itu menjadi semakin kuat manakala

              kepemimpinan tidak terlaksana dengan baik Sehingga peneliti menganggap

              bahwa implementasi MBS di Kecamatan Manuju sudah sesuai dengan

              konsepkarakteristik MBS

              100

              BAB V

              KESIMPULAN DAN SARAN

              Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan kepemimpinan kepala

              sekolah dalam penerapan Manajemen Berbasis Sekolah di Sekolah Dasar

              Kecamatan Manuju Kab Gowa dapat dikemukakan sebagai berikut

              A Kesimpulan

              1 Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan Manajemen Berbasis

              Sekolah yang meliputi Kepala sekolah sebagai

              a Edukator yaitu kepala sekolah telah dan sedang dan terus melakukan

              bimbingan pengarahan kepada guru dan siswa dalam melaksanakan tugas

              atau kewajibannya serta selalu berusaha mengembangkan profesionalisme

              pendidik dan menjadi tauladan yang baik dalam berbagai hal

              b Leader yaitu kepala sekolah menampilkan pribadinya sebagai seorang

              pemimpin memiliki visi dan misi mampu berkomunikasi dan mengambil

              keputusan

              c Motivator yaitu kepala sekolah sering memberikan motivasi baik berupa

              dalam bentuk fisik maupun psikis

              2 Penerapan MBS di Sekolah Dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

              kepala sekolah dalam berbagai hal membangun komitmen bersama yaitu

              Kekompakan Kebersamaan dan Kekeluargaan (3 K) terhadap sasaran

              organisasi dan memberikan kewenangan berupa kepercayaan kepada para

              pengikutnya yaitu guru staf dan karyawan untuk mencapai sasaran

              101

              Jalannya organisasi bukan digerakan oleh birokrasi tetapi oleh

              kesadaran bersama hal ini sejalan dengan karakteristik MBS dimana

              kewenangan sekolah dalam pengelolaan sangat luas juga adanya partisipasi

              aktif dari stakeholder Namun tidak dipungkiri bahwa prinsip pengelolaan

              murni dan otonom tanpa ketergantungan sama sekali dari pemerintah pusat

              dan pemerintah daerah merupakan hal suatu kemustahilan apalagi jika

              kepemimpinan kepala sekolah tidak terlaksana dengan baik

              B Saran-Saran

              1 Kepada para kepala sekolah dasar di Kecamatan Manuju Kab Gowa pada

              umumnya dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk terus

              mengembangkan lembaga yang dipimpinnya Disarankan agar prestasi yang

              sudah dicapai sekarang ini dapat didesiminasikan kepada sekolah lain

              sehingga kehadiran sekolah dasar ini dapat memberikan kontribusi yang

              positif bagi kemajuan lingkungan di sekitarnya

              2 Kepada para kepala sekolah disarankan untuk menjadikan hasil penelitian ini

              sebagai salah satu pedoman dalam memimpin sekolahnya Perlu kiranya

              dikembangkan MBS yang sehat sesuai dengan tujuan diterapkannya MBS

              serta karakteristik MBS

              3 Kepada birokrasi disarankan agar selalu memantau kinerja kepala sekolah

              serta perkembangan penerapan MBS di wilayahnya karena pada dasarnya

              dewan pendidik (kepala sekolah guru) memiliki potensi yang cukup tinggi

              untuk berkreasi dan meningkatkan kinerja namun banyak factor yang

              menghambat mereka dalam mengembangkan berbagai potensinya secara

              optimal Oleh karena itu sangat dirasakan perlunya pembinaan yang kontinu

              dan berkesinambungan dengan program yang terarah dan sistematis terhadap

              para guru dan personil pendidikan lain di sekolah

              102

              DAFTAR PUSTAKA

              Anwar 2003 Perilaku dalam Pencapaian Tujuan Organisasi Bulan Bintang

              Jakarta

              Arcaro 2006 Transformasi Sekolah Bermutu Terpadu P T Sarana Panca Karya Bandung

              Budiningsih 2004 (Tesis) Pengaruh Kepemimpinan Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten

              Depdiknas 2007 Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah Direktorat Pendidikan Menengah Umum Jakarta

              Dharma 2000 Kepemimpinan adalah Proses Mempengaruhi Kegiatan Gema Media Jakarta

              Ditjen Kelembagaan Agama Islam 2004 Buku Pedoman MBS Balitbang Jakarta

              Djatmiko 2002 Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan AV Publisher Jakarta

              FachruddinJSPareke 2004 Jurnal Kepemimpinan Transformasional dan Prilaku Kerja bawahan

              Hamalik Oemar 1991 Manajemen dan Organisasi Gramedia Jakarta

              HandokoTHani 1999 Manajemen edisi 2 BPPEPustaka Karya Jakarta

              Marjohan 2007 Artikel Tanggung jawab Kepala Sekolah atas Mutu Pendidikan wwwedu-artcies-com

              MBE 2007 Jurnal Peran Kepala Sekolah dan Komite Sekolah http Imberprojectnetmbe 59html

              Moleong Lexy J 2011 Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja

              Mulyasa Emco 2002 Manajemen Berbasis Sekolah tentang Konsep Strategi dan Implementasi PT Remaja Rosdakarya Bandung

              Mulyasa Emco 2004 Manajemen Berbasis Sekolah Rosadakarya Bandung

              Mulyasa Emco 2011 Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Jakarta Bumi Aksara

              103

              Northouse (2001) Transformational leadershipThe Transformation of Managers and associatis

              Nurkolis 2005 Manajemen Berbasis Sekolah PT Gramedia Widiasarana Indonesia Jakarta

              Pareka FachruddinJS 2004 Jurnal Kepemimpinan Transformasional dan Prilaku Kerja Bawahan

              Pawar dan Eastman 1997 Penelitian tentang Kepemimpinan Transformasional

              Permendiknas RI Nomor 13 Tahun 2007 tentang Kompetensi Kepala Sekolah

              Pidarta 1988 Hambatan-hambatan dalam pengembangan pendidikan Kencana Predana Media Group Jakarta

              PP Nomor 33 Tahun 2004 tentang Kewenangan Pemerintah Pusat dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom

              Rohiat 2010 Manajemen Sekolah tentang Teori Dasar dan Praktek PT Reftika Aditama Bandung

              Santoso Thomas B 2001 Jurnal Manajemen Sekolah di Masa Kini

              Setznick 1982 Organization Structure and Process

              Siagian Sondang P 1994 Manajemen Strategik Bumi Aksara Bandung

              Stoner James AF 1982 Managementsixth edition Mc Graw-Hill Book Company New York

              Sudaryanto 2005 (Tesis) Pengaruh Pola Kepemimpinan terhadap Kinerja guru dalam Kerangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Jawa Timur

              Sugiyono 2003 Indikator Kinerja PT Gramedia Jakarta

              Sugiyono 2009 Memahami Penelitian kualitatif Bandung Alfabeta

              Sujoko 2006 (Tesis) Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Lingkungan kerja dalam Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah terhadap Kinerja SMU Negeri 5 Sukoharjo

              Suryadi 2009 Manajemen Mutu Berbasis Sekolah tentang Konsep dan Aplikasi PT Sarana Panca Karya Nusa

              Tim Dosen Administrasi Pendidikan 2012 Manajemen Pendidikan Alfabeta Bandung

              104

              Umar 2002 Komponen dan Aspek Kinerja Angkasa Bandung

              Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Direktorat Depdiknas Jakarta

              Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Desentralisasi Pengelolaan Pendidikan Direktorat Depdiknas Jakarta

              Wahyudi 2009 Kepemimpinan Kepala Sekolah Bandung Alfabeta

              Wahyusumidjo 2002 Peranan Kepala Sekolah Sebagai Pengambil Keputusan Rosdakarya Bandung

              Xaviery 2007 Jurnal Benarkah Wajah Sekolah Ada pada Kepala Sekolahwwwtikkysuwantiknowordpresscom

              • Sampulpdf (p1-7)
              • Scan Berkaspdf (p8-10)
              • TESIS HJ JUMIATIpdf (p11-114)

                1

                BAB I

                PENDAHULUAN

                A Latar Belakang

                Pendidikan merupakan salah salah satu aspek pembangunan dan sekaligus

                syarat mutlak untuk mewujudkan pembangunan nasional Oleh karena itu

                pendidikan memiliki posisi strategis dalam segala segi pembangunan bangsa

                khusus pada upaya pengembangan sumber daya manusia Dewasa ini keunggulan

                suatu bangsa tidak lagi ditandai dengan melimpahnya kekayaan alam melainkan

                keunggulan sumber daya manusia (SDM) Mutu SDM berkorelasi positif dengan

                mutu pendidikan

                Pidarta (1988) mengemukakan bahwa hambatan utama dalam

                pengembangan pendidikan bukan pada aspek keuangan tetapi berada pada aspek

                mamajemen Manajemen pendidikan merupakan salah satu factor yang perlu

                mendapat perhatian dari berbagai pihak dalam meningkatkan mutu pendidikan

                Manajemen merupakan ilmu kiat seni dan profesiOleh karena itu upaya

                memperbaiki mutu pendidikan harus dimulai dari perbaikan manajemen

                pendidikan Sejalan dengan itu Hamalik (1991) menyatakan bahwa manajemen

                adalah suatu kekuatan dalam organisasi mengatur atau mengkoordinasikan

                kegiatan Suatu proses di mana sumber-sumber yang semula tidak berhubungan

                dengan yang lainnya lalu diintegrasikan menjadi suatu system yang menyeluruh

                untuk mencapai tujuan organisasiDari beberapa pendapat tersebut maka

                kepemimpinan dalam manajemen pendidikan merupakan factor kunci

                2

                keberhasilan suatu organisasi Maju mundurnya suatu organisasi banyak

                dipengaruhi oleh factor kepemimpinannya

                Bukti-bukti empiric bahwa kelemahan system pendidikan di Indonesia

                adalah lemahnya dalam manajemen pendidikan baik pada level makro meso

                maupun mikro Padahal peningkatan mutu pendidikan tidak terjadi begitu saja

                Mutu yang diinginkan harus direncanakan dan wajib menggunakan pendekatan

                yang sistimatis dengan menggunakan proses perencanaan yang matang

                Munculnya paradigmamodel baru tentang manajemen berbasis sekolah

                (MBS) yang bertumpu pada penciptaan iklim yang demokratisasi dan pemberian

                kepercayaan yang lebih luas kepada sekolah untuk menyelenggarakan pendidikan

                secara efisien dan berkualitas Dengan demikian dapat mendorong

                profesionalisme guru dan kepala sekolah dalam peranannya sebagai manajer

                maupun pemimpin pendidikan di sekolah Hal ini sangat memungkinkan dengan

                dikeluarkannya UU Pemerintah No 22 Tahun 1999 selanjutnya diubah dengan

                UU No32 Tahun 2004 yaitu Undang-Undang Otonomi Daerah yang kemudian

                diatur oleh PP No 33 Tahun 2004 yaitu adanya penggeseran kewenangan dan

                pemerintah pusat ke pemda dalam berbagai bidang termasuk bidang pendidikan

                Pola bidang pendidikan di atas oleh UU No20 Tahun 2003 tentang sistem

                pendidikan nasional dengan pasal 51 menyatakan pengadaan satuan pendidikan

                anak usia dini pendidikan dasar dan pendidikan menengah didasarkan pada

                standar pelayanan minimum dengan prinsip MBS Kepemimpinan adalah cara

                seseorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan agar mau bekerja sama dan

                bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi Kepemimpinan akan

                berjalan secara efektif dan efisien apabila dilaksanakan oleh pemimpin yang jujur

                3

                bertanggung jawab transparan cerdas memahami tugas dan kewajibannya

                memahami anggotanya mampu memotivasi dan berbagai sifat baik yang terdapat

                dalam diri seorang pemimpin Ia sadar bahwa pemimpin memiliki arti sebagai

                kemampuan untuk memengaruhi dirinya sendiri dan orang lain melalui

                keteladanan nilai-nilai serta prinsip yang akan membawa kebahagiaan dunia dan

                akhirat Seorang yang mendapat amanah sebagai eksekutif dan menunjukkan

                nilai-nilai moral tersebut sehingga mereka akan memimpin berdasarkan prinsip

                (principle centered leadership) Bagi seorang muslim memimpin berarti

                memberikan arah atau visi berdasarkan nilai-nilai ruhaniah Mereka menampilkan

                diri sebagai teladan dan memberikan aspirasi bagi bawahannya untuk

                melaksanakan tugas sebagai keterpanggilan Ilahi Sehingga mereka memimpin

                berdasarkan visi atau mampu melihat dan menjangkau ke masa depan (visionary

                leadership)

                Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang menentukan kesuksesan

                implementasi MBS Sebagaimana dikemukakan oleh Nurkolis setidaknya ada

                empat alasan kenapa diperlukan figur pemimpin yaitu

                1) Banyak orang memerlukan figur pemimpin

                2) Dalam beberapa situasi seorang pemimpin perlu tampil mewakili

                kelompoknya

                3) Sebagai tempat pengambilalihan resiko bila terjadi tekanan terhadap

                kelompoknya

                4) Sebagai tempat untuk meletakkan kekuasaan

                Minarti (201265) menyatakan bahwa MBS memberikan keleluasaan

                kepada sekolah untuk mengelola potensi yang dimiliki dengan melibatkan semua

                4

                unsure stakeholder untuk mencapai peningkatan kualitas sekolah tersebut Karena

                sekolah memiliki kewenangan yang sangat luas itu maka kehadiran figure

                pemimpin menjadi sangat penting Kepemimpinan yang baik tentunya sangat

                berdampak pada tercapainya tujuan organisasi karena pemimpin memiliki

                pengaruh terhadap kinerja yang dipimpinya Kemampuan untuk mempengaruhi

                suatu kelompok untuk mencapai tujuan merupakan bagian dari kepemimpinan

                Konsep kepemimpinan erat sekali hubungannya dengan konsep kekuasaan

                Dengan kekuasaan pemimpin memperoleh alat untuk mempengaruhi perilaku para

                pengikutnya Terdapat beberapa sumber dan bentuk kekuasaan yaitu kekuasaan

                dengan paksaan legitimasi keahlian penghargaan referensi informasi dan

                hubungan

                Sekolah adalah organisasi yang kompleks dan unik sehingga memerlukan

                tingkat koordinasi yang tinggi Oleh sebab itu kepala sekolah yang berhasil yaitu

                tercapainya tujuan sekolah serta tujuan dari para individu yang ada di dalam

                lingkungan sekolah harus memahami dan menguasai peranan organisasi dan

                hubungan kerja sama antara individu Untuk membantu para kepala sekolah di

                dalam mengorganisasikan sekolah secara tepat diperlukan adanya satu esensi

                pemikiran yang teoritis hierarki kewibawaan dan mekanisme demi pencapaian

                kordinasi di lingkungan sekolah Kepala sekolah perlu juga memahami teori

                organisasi formal yang akan bermanfaat untuk menggambarkan (depict) hubungan

                kerja sama antara struktur dan hasil (outcomes) sebuah sekolah

                Upaya meningkatkan mutu hasil belajar kepala sekolah mempunyai

                pengaruh yang dominan dan merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap

                5

                keberhasilan sekolah yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan pendidikan

                Setiap tingkah laku kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan diarahkan untuk

                membantu pencapaian tujuan pendidikan sehingga kepala sekolah harus mampu

                menugasi memeriksa mengukur hasil kerja para guru di sekolah yang

                dipimpinnya

                Pada Pasal 5 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

                tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa setiap warga Negara

                mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu

                Pendidikan yang bermutu dapat dicapai jika kepala sekolah melakonkan

                kepemimpinannya secara efektif Oleh sebab itu maka kepemimpinan yang

                menjadi perhatian utama oleh para praktisi dan akademisi Hal ini disebabkan

                karena para pemimpin organisasi termasuk di sekolah memiliki posisi sentral

                dalam menggerakkan seluruh komponen atau sumber daya untuk mencapai tujuan

                organisasi Pandangan yang lebih tegas mengenai pentingnya peran

                kepemimpinan dalam rangka pencapaian kinerja organisasi berbicara tentang

                kinerja organisasi dalam hal ini sekolah tidak lain sesungguhnya adalah

                pencapaian visi organisasi tersebut pencapaian visi sekolah sesungguhnya adalah

                kinerja sekolah tersebut Kepala sekolah dalam mewujudkan visi sekolahnya perlu

                ditunjang oleh kemampuan kepala sekolah dalam menjalankan roda

                kepemimpinannya Oleh sebab itu maka peningkatan mutu pendidikan yang

                merupakan kinerja sekolah harus segera dilaksanakan dengan menata faktor-

                faktor yang mempengaruhi kinerja kepala sekolah

                6

                Terkait dengan peran kepala sekolah di atas MBE Project

                (httpwwwmbeprojectnetmbe59html) melaporkan bahwa Kepala sekolah

                mempunyai dua peran utama pertama sebagai pemimpin institusi bagi para guru

                dan kedua memberikan pimpinan dalam manajemen Pembaharuan pendidikan

                melalui MBS dan komite sekolah yang diperkenalkan sebagai bagian dari

                desentralisasi pendidikan memberikan kepada kepala sekolah kesempatan yang

                lebih besar untuk menerapkan dengan lebih mantap berbagai fungsi dari kedua

                peran tersebut

                Banyak kepala sekolah telah menyesuaikan kinerjanya agar memenuhi

                situasi baru di sekolah dan di masyarakat dan menerapkan perubahan-perubahan

                Mereka menyadari bahwa mereka harus lebih menjadi kolega dari pada atasan

                dari para guru dan bekerjasama lebih erat dengan para guru dan masyarakat dalam

                menangani permasalahan-permasalahan pendidikan Beberapa perubahan kinerja

                kepala sekolah yang dilaporkan termasuk

                (1) manajemen terbuka-menjadi transparan akuntabel dan melibatkan banyak

                pihak dalam perencanaan keuangan dan pengembangan program sekolah

                bersama sama dengan para guru dan masyarakat luas

                (2) menciptakan dan mengelola suasana belajar yang ramah dan positif di

                sekolah dan

                (3) terbuka dan mendukung inovasi

                Kinerja seorang kepala sekolah harus dilihat pada komponen EMASLIM

                (Educator Manager Administrator Supervisor Leader Innovator Motivator)

                Bahkan ranah Entrepreneurship juga harus menjadi garapan seorang kepala

                7

                sekolah Sejak dikembangkan MBS di tahun 2000-an seorang kepala sekolah

                harus sanggup mengembangkan kegiatan produksijasa sekolah sebagai sumber

                belajar harus mampu pula menjadi seorang pelaksana proyek bangunan untuk

                swakelola block grant di lingkungan sekolahnya dan peran lainnya yang

                terkadang bisa menyebabkan munculnya anggapan bahwa seorang kepala sekolah

                sudah melakukan kesalahan dan penyimpangan karena tidak lazimnya ditemui

                pada dua dekade yang lalu

                Berhubungan dengan peran kepala sekolah di atas hasil kajian

                mengungkapkan bahwa kepala sekolah di Kecamatan Manuju kurang

                mendapatkan bimbingan khusus tentang pengelolaan manajemen yang terbuka

                dan partisipatif serta kurang melakukan kontrol terhadap proses dan hasil yang

                dicapai di setiap sekolah Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh kepala

                sekolah kurang melibatkan stakeholders sebagai pemangku kepentingan di

                sekolah sehingga cenderung masih otoriter padahal sekolah yang mampu

                mendorong warganya (guru peserta didik karyawan orang tua peserta didik

                tokoh masyarakat) berkontribusi untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan

                keputusan terhadap pencapaian tujuan sekolah merupakan suatu proses yang

                demokratis Hal ini dilandasi oleh keyakinan bahwa jika seseorang dilibatkan

                (berpartisipasi) dalam pengambilan keputusan maka yang bersangkutan akan ada

                rdquorasa memilikirdquo terhadap keputusan tersebut sehingga yang bersangkutan juga

                akan bertanggungjawab dan berdedikasi sepenuhnya untuk mencapai tujuan

                sekolah Semakin besar tingkat partisipasi makin besar pula rasa memiliki makin

                besar sara memiliki makin besar pula rasa tanggung jawab makin besar rasa

                8

                tanggung jawab makin besar pula dedikasinya Tentu saja pelibatan warga

                sekolah dalam pengambilan keputusan harus mempertimbangkan keahlian batas

                kewenangan dan relevansinya dengan tujuan pengambilan keputusan sekolah

                Dalam Perspektif ke depan mengisyaratkan bahwa kepala sekolah juga

                harus mampu berperan sebagai figur dan mediator bagi perkembangan

                masyarakat dan lingkungannya Pelaksanaan peran fungsi dan tugas tersebut

                tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena saling terkait dan saling

                mempengaruhi serta menyatu dalam pribadi seorang kepala sekolah yang

                profesional Kepala sekolah yang demikianlah yang akan mampu mengelola

                sekolah secara efektif dan efisien dan mampu mendorong visi menjadi aksi dalam

                paradigma baru manajemen pendidikan

                Perkembangan tugas dan tanggung jawab kepala sekolah mensyaratkan

                kinerja yang tinggi Program pengembangan kepala sekolah umunnya berdasarkan

                pada hasil pengamatan sporadis di lapangan Selain itu penilaian tentang kinerja

                kepala sekolah yang dikaitkan dengan faktor-faktor internal yang berpengaruh

                terhadap kinerjanya perlu dilakukan Identifikasi faktor-faktor yang

                mempengaruhi kinerja kepala sekolah bagaimana hubungan antar faktor tersebut

                dan bagaimana pengaruhnya terhadap kinerja kepala sekolah perlu diketahui

                dalam usaha rmeningkatkan kinerja mereka sehingga pelaksanaan kegiatan

                pendidikan yang berorientasi pada peningkatan mutu segera tercapai

                Motivasi kerja serta terjaminnya kerja sama yang harmonis dan

                kompetisi secara sehat tidak ada tekanan tumbuhnya keinginan untuk maju dan

                9

                berprestasi bagi guru dan personil lainnya di sekolah sangat ditentukan oleh

                kepemimpinan kepala sekolah

                Program kerja sama dengan pihak UNICEF dengan pemerintah Kabupaten

                Gowa tentang implementasi Program MBS di sekolah dasar sangat berpengaruh

                terhadap kepemimpinan kepala sekolah Program kerja sama yang dilaksanakan

                selama ini sejalan dengan pola bidang pendidikan yang diatur dalam UU No20

                Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dengan pasal 51 menyatakan

                pengadaan satuan pendidikan anak usia dini dan pendidikan menengah

                didasarkan pada standar pelayanan minimum dengan prinsip MBS

                Sekolah yang menerapkan manajemen mutu para kepala sekolahnya

                memiliki peran yang kuat dalam mengoordinasikan menggerakkan dan

                menyerasikan semua sumber daya pendidikan yang tersedia Kepemimpinan

                kepala sekolah merupakan salah satu factor yang dapat mendorong untuk dapat

                mewujudkan visi misi tujuan sasaran sekolahnya melalui program-program yang

                dilaksanakan secara terencana dan bertahap Oleh karena itu kepala sekolah

                dituntut mempunyai kemampuan manajemen dan kepemimpinan yang memadai

                agar mampu mengambil inisiatifprakarsa untuk meningkatkan mutu sekolah

                Sebagai dukungan teori maka berikut ini diuraikan beberapa hasil-hasil

                penelitian terdahulu yang relevan sebagai berikut

                Budiningsih (2004) dari hasil penelitiannya yang berjudul ldquoPengaruh

                Kepemimpinan Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai Dinas

                Pendidikan Kabupaten Klatenrdquo menunjukkan bahwa baik secara parsial maupun

                stimultan ada pengaruh dan signifikan antara kepemimpinan motivasi dan

                10

                lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten

                Secara variabel berbeda peneliti hanya fokus pada pola pengambilan keputusan

                Sudaryanto (2005) meneliti mengenai ldquo Pengaruh pola Kepemimpinan Terhadap

                Kinerja Guru dalam Kerangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah

                (MPMBS) di Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Jawa Timur bahwa

                kepemimpinan dengan MBS dapat meningkatkan kemampuan guru dalam proses

                belajar mengajar Sujoko (2006) hasil penelitiannya yang berjudul ldquoPengaruh

                Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Lingkungan Kerja dalam penerapan MBS

                terhadap Kinerja guru SMU Negeri 3 Sukoharjordquo menunjukkan bahwa baik

                secara parsial maupun simultan kepemimpinan kepala sekolah dan lingkungan

                kerja berpengaruh terhadap kinerja guru SMU Negeri 3 Sukoharjo

                Penelitian yang dilakukan ketiganya tentang kepemimpinan kepala sekolah dalam

                penerapan MBS perlu diterapkan oleh seorang pemimpin dalam melaksanakan

                tugas Penerapan MBS secara teori memberikan kemungkinan hasil yang lebih

                baik dalam kepemimpinan

                Berdasarkan masalah dan dukungan teori dari hasil penelitian tersebut di

                atas penulis terdorong untuk melakukan penelitian tentang ldquo Kepemimpinan

                kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di Kecamatan Manuju

                Kabupaten Gowa ldquo

                B Rumusan Masalah

                Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas rumusan masalah

                yang dibahas dalam penelitian ini adalah

                11

                1 Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS di

                sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

                2 Apakah implementasi MBS sudah sesuai konsepkarakteristik MBS di

                sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

                C Tujuan Penelitian

                Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah

                1 Untuk mengetahui kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS

                di sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

                2 Untuk mengetahui implementasi MBS sudah sesuai konsepkarakteristik

                MBS di sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

                D Manfaat Hasil Penelitian

                Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun

                secara praktis

                1 Manfaat Teoretis

                a Sebagai masukan untuk menambah perbendaharaan kepemimpinan

                kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di Kecamatan

                Manuju Kabupaten Gowa

                b Sebagai penambah kepustakaan untuk hasil penelitian mengenai

                kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS di sekolah

                dasar

                12

                2 Manfaat Praktis

                a Hasil penelitian ini digunakan untuk menjadi pedoman bagi para

                kepala sekolah sebagai penguat teori kepemimpinan dalam penerapan

                MBS

                b Bagi peneliti dapat menambah wawasan pengetahuan pengalaman

                dan meningkatkan kemampuan dalam melakukan kepemimpinan di

                tempat tugas

                13

                BAB II

                TINJAUAN PUSTAKA

                A Tinjauan Pustaka

                1 Kepemimpinan

                a Definisi dan Hakikat Kepemimpinan

                Definisi sebagai rumusan tentang ruang lingkup dan ciri-ciri suatu konsep

                yang menjadi pokok pembicaraan sempat menimbulkan selisih paham para pakar

                dari satu pihak berpendapat membicarakan definisi akan sungguh-sungguh

                merupakan suatu maut tetapi definisi tentang suatu pokok persoalan diperlukan

                Demikian pula walaupun ada di antara para pakar berpendapat definisi suatu

                pokok pembicaraan (subject matter) tidak akan dapat membantu banyak tujuan

                tetapi satu pendekatan yang memiliki alasan kuat tampil bahwa definisi

                memberikan satu landasan pemahaman fenomena untuk dipelajari Dari definisi

                sesuatu pokok permasalahan (subject matter) akan dapat diperoleh keterangan

                atau frase yang mengungkapkan makna atau ciri-ciri utama dari subject matter

                tersebut baik berupa orang benda proses atau kegiatan

                Para peneliti biasanya mendefinisikan rdquokepemimpinanldquo menurut

                pandangan pribadi mereka serta aspek-aspek fenomena dari kepentingan yang

                paling baik bagi para pakar yang bersangkutang Bahkan stogdil membuat

                kesimpulan bahwa There are almostas many definitions of leadership as there

                are persons who have attempted to define the concept Kepemimpinan

                diterjemahkan ke dalam istilah sifat-sifat perilaku pribadi pengaruh terhadap

                orang lain pola-pola interaksi hubungan kerja sama antarperan kedudukan dari

                14

                satu jabatn administratif dan persepsi dari lain-lain tentang legitimasi pengaruh

                Dari definisi yang berbeda-beda tersebut mengandung kesamaan asumsi yang

                bersifat umum seperti

                a di dalam satu fenomena kelompok melibatkan interaksi antara dua orang atau

                lebih

                b di dalam melibatkan proses mempengaruhi di mana pengaruh yang sengaja

                (intentional influence) digunakan oleh pemimpin terhadap para bawahan

                Disamping kesamaan asumsi yang umum di dalam definisi tersebut juga

                memiliki kelainan sedikit yang bersifat umum pula seperti

                a siapa yang mempergunakan pengaruh

                b tujuan daripada usaha untuk mempengaruhi dan

                c dan cara pengaruh itu dipergunakan

                Kepemimpinan memiliki peranan yang dominan dalam sebuah organisasi

                Peranan yang dominan tersebut dapat mempengaruhi moral kepuasan kerja

                keamanan kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi

                Sebagaimana dikatakan (Handoko 1999 286) bahwa pemimpin juga memainkan

                peranan kritis dalam membantu kelompok organisasi atau masyarakat untuk

                mencapai tujuan Kemampuan dan keterampilan kepemimpinan adalah faktor

                penting dan efektifitas seorang manajer Bila organisasi dapat

                mengidentifikasikan kualitas yang berhubungan dengan kepemimpinan

                kemampuan mengidentifikasikan perilaku dan tehnik-tehnik kepemimpinan

                efektif Kepemimpinan dalam bahasa inggris tersebut leadership berarti being a

                leader power of leading atau the qualities of leader (Tanjung 2006 8)

                15

                Secara bahasa makna kepemimpinan itu adalah kekuatan atau kualitas

                seseorang pemimpin dalam mengarahkan apa yang dipimpinnya untuk mencapai

                tujuan (Handoko1999 293) Seperti halnya manajemen kepemimpinan atau

                leadership telah didefinisikan oleh banyak para ahli antaranya adalah Stoner

                mengemukakan bahwa kepemimpinan manajerial dapat didefinisikan sebagai

                suatu proses mengarahkan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari

                sekelompok anggota yang selain berhubungan dengan tugasnya

                Ada beberapa pendapat tentang kepemimpinan Menurut Mulyasa

                (2002107) kepemimpinan adalah suatu kegiatan untuk mempengaruhi orang-

                orang yang diarahkan terhadap pencapaian tujuan organisasi Dharma (2000 42)

                menyatakan bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan

                seseorang atau kelompok orang untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu

                Pendapat Siagian menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan dan

                keterampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan suatu kerja

                untuk mempengaruhi perilaku orang lain terutama bawahannya untuk berpikir dan

                bertindak sehingga melalui perilaku yang positif ia memberikan sumbangsih nyata

                dalam pencapaian tujuan organisasi (Anwar2003 66) Transformasi sekolah

                bermutu terpadu diawali dengan mengadopsi dedikasi bersama terhadap mutu

                oleh dewan sekolah administrator staf siswa guru dan komunitas (Arcaro

                2006 10) Oleh karena itu pemimpin seharusnya dapat memandu menuntun

                membimbing memberi atau membangun motivasi kerja mengemudikan

                organisasi menjalin jaringan komunikasi yang lebih baik sehingga mampu

                membawa para bawahan untuk mencapai tujuan yang direncanakan

                16

                Kartono (dalam Anwar 2003 67) menyatakan bahwa pada setiap

                kepemimpinan minimal mencakup tiga unsur yakni 1) ada seorang pemimpin

                yang memimpin mempengaruhi dan memberikan bimbingan 2) ada bawahan

                yang dikendalikan 3) ada tujuan yang diperjuangkan melalui serangkaian

                kegiatan

                Seorang pemimpin hendaknya dapat membentuk memperhatikan memelihara

                dan menjaga kehendak dan keperluan atasan kepada bawahan dengan baik

                mampu bekerja sama mencapai tujuan bersama (keberhasilan tim) Jadi

                kepemimpinan dalam pengambilan keputusan merupakan proses mengubah sikap

                dan perilaku seseorang atau sekelompok orang baik secara langsung maupun tidak

                langsung sehingga terjadi peningkatan dan produktivitas kerjanya lebih baik dan

                ada peningkatan Pada dasarnya kepemimpinan dapat dibagi menjadi lima tipe

                yaitu 1) otokratik 2) paternalistik 3) kharismatik 4) Laissez Faire dan 5)

                demokratik (Djatmiko2002 52-54)

                a Tipe otokratik pengambilan keputusan dilakukan sendiri oleh pimpinan

                hubungannya dengan bawahan menggunakan pendekatan formal berdasarkan

                kedudukan dan status berorientasi pada kekuasaan

                b Tipe paternalistic pengambilan keputusan dilakukan sendiri oleh pimpinan

                hubungannya dengan bawahan lebih banyak bersifat bapak dan anak

                Pemimpin menganggap bawahan sebagai orang yang belum dewasa sehingga

                pemimpin bersikap terlalu melindungi bawahan

                c Tipe kharimatik menekankan pada dua hal yakni pemimpin berusaha agar

                tugas-tugas dapat terselenggara dengan sebaik-baiknya dan memberikan kesan

                17

                bahwa hubungan dengan bawahan didasarkan pada relasional bukan

                kekuasaan

                d Tipe laissez faire semua pekerjaan dan tanggung jawab dilakukan sendiri oleh

                bawahan Pemimpin hanya merupakan simbol dan tidak memiliki

                keterampilan teknis Situasi kerja bawahan tidak terpimpin tidak terkontrol

                dan tanpa disiplin kerja

                e Tipe demokratik tipe ini dipandang paling ideal Dalam proses pengambilan

                keputusan pemimpin mengikut sertakan bawahan Pemimpin cenderung

                memperlakukan bawahan sebagai rekan kerja menjaga keseimbangan antara

                hubungan formal dan informal juga menjaga keseimbangan antara orientasi

                penyelesaian tugas dan orientasi hubungan yang bersifat relasional

                Kepemimpinan adalah bagian penting manjemen tetapi tidak sama dengan

                manajemen Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang

                untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran

                Manajemen mencakup kepemimpinan tetapi juga mencakup fungsi lainnya

                seperti perencanaan penorganisasian pengawasan dan evaluasi Kepemimpinan

                atau leadership dalam pengertian umum menunjukkan suatu proses kegiatan

                dalam hal memimpin membimbing mengontrol perilaku perasaan serta tingkah

                laku terhadap orang lain yang ada dibawah pengawasannya

                b Kepemimpinan Transformational

                Kepemimpinan transformasional dapat didefinisikan sebagai gaya

                kepemimpinan yang mengutamakan pemberian kesempatan dan atau mendorong

                semua unsur yang ada dalam sekolah untuk bekerja atas dasar sistem nilai (values

                18

                system) yang luhur sehingga semua unsur yang ada di sekolah (guru siswa

                pegawai orangtua siswa masyarakat dan sebagainya) bersedia tanpa paksaan

                berpartisipasi secara optimal dalam mencapai tujuan ideal sekolah

                Secara sederhana kepemimpinan transformasional dapat diartikan sebagai

                proses untuk merubah dan mentransformasikan individu agar mau berubah dan

                meningkatkan dirinya yang didalamnya melibatkan motif dan pemenuhan

                kebutuhan serta penghargaan terhadap para bawahan Terdapat empat faktor untuk

                menuju kepemimpinan tranformasional yang dikenal sebutan 4 I yaitu idealized

                influence inspirational motivation intellectual stimulation dan individual

                consideration

                1 Idealized influence kepala sekolah merupakan sosok ideal yang dapat

                dijadikan sebagai panutan bagi guru dan karyawannya dipercaya

                dihormati dan mampu mengambil keputusan yang terbaik untuk

                kepentingan sekolah

                2 Inspirational motivation kepala sekolah dapat memotivasi seluruh guru

                dan karyawannnya untuk memiliki komitmen terhadap visi organisasi dan

                mendukung semangat team dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan di

                sekolah

                3 Intellectual Stimulation kepala sekolah dapat menumbuhkan kreativitas

                dan inovasi di kalangan guru dan stafnya dengan mengembangkan

                pemikiran kritis dan pemecahan masalah untuk menjadikan sekolah ke

                arah yang lebih baik

                19

                4 Individual consideration kepala sekolah dapat bertindak sebagai pelatih

                dan penasihat bagi guru dan stafnya

                Berdasarkan hasil kajian literatur yang dilakukan Northouse (2001)

                menyimpulkan bahwa seseorang yang dapat menampilkan kepemimpinan

                transformasional ternyata dapat lebih menunjukkan sebagai seorang pemimpin

                yang efektif dengan hasil kerja yang lebih baik Oleh karena itu merupakan hal

                yang amat menguntungkan jika para kepala sekolah dapat menerapkan

                kepemimpinan transformasional di sekolahnya Karena kepemimpinan

                transformasional merupakan sebuah rentang yang luas tentang aspek-aspek

                kepemimpinan maka untuk bisa menjadi seorang pemimpin transformasional

                yang efektif membutuhkan suatu proses dan memerlukan usaha sadar dan

                sunggug-sungguh dari yang bersangkutan Northouse (2001) memberikan

                beberapa tips untuk menerapkan kepemimpinan transformasional yakni sebagai

                berikut

                1 Berdayakan seluruh bawahan untuk melakukan hal yang terbaik untuk

                organisasi

                2 Berusaha menjadi pemimpin yang bisa diteladani yang didasari nilai yang

                tinggi

                3 Dengarkan semua pemikiran bawahan untuk mengembangkan semangat

                kerja sama

                4 Ciptakan visi yang dapat diyakini oleh semua orang dalam organisasi

                20

                5 Bertindak sebagai agen perubahan dalam organisasi dengan memberikan

                contoh bagaimana menggagas dan melaksanakan suatu perubahan

                6 Menolong organisasi dengan cara menolong orang lain untuk

                berkontribusi terhadap organisasi

                c Fungsi Kepemimpinan

                Dalam kehidupan organisasi fungsi kepemimpinan adalah bagian dari

                tugas utama yang harus dilaksanakan Tetapi untuk merumuskan apa yang

                dimaksud fungsi kepemimpinan adalah sulit sama sulitnya memberikan definisi

                tentang kepemimpinan itu sendiri Kesulitan ini terjadi sebab kepemimpinan

                menarik perhatian para pakar untuk menelitinya sehingga melahirkan penelitian

                kepemimpinan yang berbeda-beda hamper sebanyak mereka para pakar yang

                melakukan penelitian Berbagai macam pendekatan di bidang kepemimpinan

                lahirlah pendekatan sifat perilaku situasi dan pendekatan kontigensi untuk lebih

                memahami fungsi kepemimpinan lebih lanjut perlu lebih dahulu mempelajari

                makna yang terkandung dalam definisi antara lain

                a membangkitkan kepercayaan dan loyalitas bawahan

                b mengomunikasikan gagasan kepada orang lain

                c dengan berbagai cara memengaruhi orang lain

                dseorang pemimpin adalah seorang besar yang dikagumi dan mempesona dan

                dibanggakan oleh para bawahan

                Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi atau

                serangkaian tugas-tugas yang harus dilaksanakan seorang pemimpin atau yang

                21

                lazim disebut fungsi pemimpin menurut pendapat dari pakar adalah sebagai

                berikut

                a James AFStoner (1982) agar kelompok dapat beoperasi secara efektif seorang

                pemimpin mempunyai dua fungsi pokok yaitu

                1 task related atau problem solving function dalam fungsi ini pemimpin

                memberikan saran dalam pemecahan masalah serta memberikan

                sumbangan informasi dan pendapat

                2 group maintenance function atau social function meliputi pemimpin

                membantu kelompok beroperasi lebih lancer pemimpin memberikan

                persetujuan bagi anggota kelompok misalnya menjembatani kelompok

                yang sedang berselisih pendapat memerhatikan diskusi kelompok Seorang

                pemimpin yang efektif adalah seorang pemimpin mampu menampilkan

                kedua fungsi tersebut dengan jelas

                b Selznick dalam bukunya Organization Structure and Process (1982176)

                mengemukakan ada empat tugas seorang pemimpin

                1 mendefinisikan misi dan peranan organisasi (involves the definition of the

                institutional organizational mission and role)

                2 pengejawantahan tujuan organisasi (the institutional embodiment of

                purpose)

                3 mempertahankan keutuhan organisasi (to defend the organizationrsquos

                integration)

                4 mengendalikan konflik internal yang terjadi di dalam organisasi (the

                ordering of internal conflict)

                22

                2 Kepemimpinan Kepala Sekolah

                a Sekolah Sebagai Sistem

                Sekolah sebagai sistem artinya semua elemen atau unsure yang ada di

                sekolah sebagai satu kesatuan yang utuh tidak terpisahkan satu dengan yang lain

                seperti siswa guru kepala sekolah gedung alat peraga dan perangkat

                pembelajaran dan sebagainya

                Dalam era kemandirian sekolah dan era MBS tugas dan tanggung jawab

                yang pertama dan yang utama dari para pimpinan sekolah adalah menciptakan

                sekolah yang mereka pimpin menjadi semakin efektif dalam arti menjadi semakin

                bermanfaat bagi sekolah itu sendiri dan bagi masyarakat luas penggunanya Agar

                tugas dan tanggung jawab para pimpinan sekolah tersebut menjadi nyata kiranya

                mereka perlu memahami mendalami dan menerapkan beberapa konsep ilmu

                manajemen yang dewasa ini telah dikembang-mekarkan oleh pemikir-pemikir

                dalam dunia bisnis

                Konsep ilmu manajemen tersebut memiliki nilai (dalam arti values) yang

                tidak akan menjerumuskan dunia pendidikan kita ke arah bisnis yang dapat

                merugikan atau mengecewakan masyarakat luas penggunanya (Thomas B

                Santoso 2001) Sekolah sebagai sistem adalah sekolah yang memberdayakan

                seluruh komponen yang ada di dalamnya secara terpadu satu sama lain saling

                berkaitan erat mendorong kegiatan sekolah untuk mencapai tujuan antara lain

                input proses output dan outcome (Depdiknas 20075)

                23

                b Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Sekolah

                Kepemimpinan merupakan salah satu elemen penting dalam mencapai

                mempertahankan dan meningkatkan kinerja organisasi Konseptualisasi teori-teori

                kepemimpinan telah menarik perhatian dan diskusi panjang para peneliti dan para

                praktisi Menurut Pawar dan Eastman (1997) penelitian tentang kepemimpinan

                lebih ditekankan pada kepemimpinan transformasional Penelitian di bidang ini

                telah dilakukan baik dalam rangka mencari konsepsi yang tepat terhadap gaya

                kepemimpinan yang paling efektif maupun prasyarat-prasyarat kontekstual yang

                harus diciptakan agar proses kepemimpinan tersebut efektif (Fahruddin Js Pareke

                2004)

                Menurut Wahyudi (200964) menyatakan bahwa kepala sekolah harus

                bertindak sebagai manajer dan pemimpin yang efektif Sebagai manajer ia harus

                mampu mengatur agar semua potensi sekolah dapat berfungsi secara optimal Hal

                ini dapat dilakukan jika kepala sekolah mampu melakukan fungsi-fungsi

                manajemen dengan baik meliputi (1) perencanaan (2) pengorganisasian (3)

                pengarahan dan (4) pengawasan Kepala sekolah adalah pelaksana suatu tugas

                yang sarat dengan harapan dan pembaharuan kemasan cita-cita mulia pendidikan

                kita secara tidak langsung diserahkan kepada kepala sekolah singkatnya kepala

                sekolah merupakan tokoh sentral pendidikan Sekolah sebagai suatu komunitas

                pendidikan membutuhkan seorang figur pemimpin yang dapat mendayagunakan

                semua potensi yang ada dalam sekolah untuk suatu visi dan misi sekolah Pada

                level ini kepala sekolah sering dianggap satu atau identik bahkan secara begitu

                saja dikatakan bahwa wajah sekolah ada pada kepala sekolahnya Akhirnya

                24

                kepala sekolah berperanan sebagai manager yang mengelola sekolah sayang

                sekali kalau kedua peran itu yakni sebagai tokoh sentral dan manajer dalam

                sekolah diharubirukan oleh ketidakmampuan mengatasi aneka krisis yang ada

                dalam sekolah (Xaviery 2007)

                c Kepala Sekolah sebagai Pengambil Keputusan

                Peranan kepala sekolah sebagai pengambil keputusan merupakan peran

                yang paling penting dari peranan yang lain seperti informasional dan

                interpersonal Ada empat peran sebagai pengambil keputusan yaitu enterpreneur

                artinya kepala sekolah berusaha memperbaiki penampilan sekolah Disturbance

                handler artinya memperhatikan gangguan yang timbul di sekolah resource

                allocater artinya menyediakan segala sumber daya sekolah negotiator roles

                artinya kepala sekolah harus mampu untuk mengadakan pembicaraan dan

                musyawarah dengan pihak luar (Wahyosumidjo 200294) Lebih lanjut

                menambahkan bahwa dalam pengambilan keputusan kepala sekolah berperan

                sebagai manajer artinya berperan dalam proses pendayagunaan seluruh sumber

                organisasi dan pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan

                Adapun tanggung jawab pembinaan dari kepala sekolah antara lain

                identifikasi (rekuritmen seleksi) pengangkatan (pekerjaan awal pekerjaan

                berikutnya pekerjaan yang dibeda-bedakan) penyesuaian (kurikulum guru-guru

                siswa masyarakat) penilaian (waktu alasan sasaran cara) perbaikan (observasi

                kelas pertemuan individu kunjungan kelas asosiasi profesi perpustakaan

                profesi program mengajar siswa program pelatihan inservice) Di samping

                tanggung jawab proses kepala sekolah juga bertanggung jawab atas input

                25

                sekolah yang mencakup tujuan prioritas dan kontrol sumber daya daya

                manusia (human resource) dan sumber material Kepala sekolah sebagai pejabat

                formal manajer pemimpin pendidik dan kepala sekolah sebagai staf seperti

                halnya pemimpin organisasi yang lain jabatan kepala sekolah juga memerlukan

                persyaratan universal yang perlu dimiliki oleh siapapun yang akan menduduki

                pemimpin Kepala sekolah mempunyai dua peran utama pertama sebagai

                pemimpin institusi bagi para guru dan kedua memberikan pimpinan dalam

                manajemen Pembaharuan pendidikan melalui MBS dan komite sekolah yang

                diperkenalkan sebagai bagian dari desentralisasi memberikan kepada kepala

                sekolah kesempatan yang lebih besar untuk menerapkan dengan lebih mantap

                berbagai fungsi-fungsi dari kedua peran yang ada tersebut (Jurnal MBE 2007)

                Pada dasarnya seluruh kegiatan yang berlangsung dalam sebuah sekolah

                merupakan akibat atau konsekuensi dari berbagai keputusan yang diambil

                pimpinan Apakah pada akhirnya sekolah berhasil mencapai sasaran secara efisien

                atau sebaliknya mengalami kegagalan ditentukan oleh ketepatan dari berbagai

                keputusan yang diambil pimpinan Untuk mendukung proses pengambilan

                keputusan yang tepat setiap sekolah perlu memiliki sistem pengelolaan informasi

                yang baik karena setiap keputusan memerlukan dukungan informasi yang cepat

                tepat dan akurat Kebutuhan sistem seperti itu semakin dirasakan ketika kita

                dihadapkan pada persaingan terbuka yang semakin ketat seperti sekarang ini

                Dukungan dari berbagai perangkat telekomunikasi dan teknologi informasi

                (hardware maupun software) sangat besar artinya dalam mengembangkan sistem

                informasi yang handal rapi dan fungsional Satu hal lagi yang perlu dikemukakan

                26

                kaitannya dengan pengambilan keputusan ialah bahwa tingkat partisipasi anggota

                dalam pelaksanaan setiap keputusan yang diambil akan sangat menentukan

                keberhasilan pencapaian sasaran keputusan yang bersangkutan Oleh karena itu

                sangat bijaksana apabila pimpinan berusaha untuk sejauh mungkin mengambil

                keputusan yang bersifat kelompok dengan cara melibatkan bawahan sehingga

                tanggungjawab bawahan dalam mengimplementasikan keputusan tersebut

                semakin besar dalam interaksi antara kepala dengan guru-guru sebagai bawahan

                lebih terlihat sikap subjektif Guru yang sering menemui kepala walau sembrono

                dalam mengajar maka itulah yang dianggap baik dan loyal sehingga bisa tinggi

                dalam penilaian DP3-nya Sedangkan guru yang biasa saja pada hal sangat

                bertanggung jawab dalam pelaksanaan KBM karena kurang ngomong maka

                dinilai biasa-biasa saja Jadi inilah akibat kepala sekolah yang malas mengadakan

                turba (turun ke bawah) untuk meninjau guru-guru dan sekaligus menjalin

                hubungan sosial dan emosional

                Seperti yang kita kenal tentang tipe guru secara umum yaitu guru yang

                suka menolak gagasan kepala yang karena dianggap kurang tepat dan guru yang

                suka lsquonrimorsquo atau guru yang berwatak lsquoyes-manrsquo Guru yang pertama selalu

                menghadapi kesukaran karena adanya benturan-benturan pendapat dengan sang

                kepala Dan sebetulnya tentang pendekatan ada mereka yang melakukan tapi

                caranya kerap kurang mengena Seorang guru wanita mengatakan bahwa ada

                kepala yang dekat dengan bawahan tetapi tetap mempunyai wibawa Sebenarnya

                inilah kepala yang mempunyai tipe lsquoleadershiprsquo amp ini adalah tipe kepala yang

                dapat dijadikan kepala unggulan Dan ada pula kepala yang dekat dengan

                27

                bawahan tetapi dibawa lalu saja ini terjadi karena ia tidak punya potensi dan

                bakat dan berhak untuk dimutasikan sebagai guru biasa saja (Marjohan 2007)

                Kepala sekolah dituntut memiliki beberapa kompetensi dasar yang

                diisyaratkan oleh Anwar (200377) bahwa kompetensi yang dimiliki kepala

                sekolah mengacu pada tiga hal yakni menunjuk pada karakteristik pribadi

                pemimpin yang tercermin pada setiap sikap dan tindakannya mengacu pada suatu

                kemampuan untuk melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin yang diperoleh

                melalui pendidikan dan pelatihan dan menunjuk pada suatu kinerja yang bersifat

                rasional dan memenuhi spesifikasi tertentu untuk mendeskripsikan tingkat kinerja

                seorang pegawai perlu adanya komponen yang jelas sebagai aspek penilaian

                Sebagaimana diungkapkan Umar (2002 104) bahwa komponen kinerja

                meliputi kualitas pekerjaan kejujuran inisiatif kehadiran sikap kerjasama

                keandalan pengetahuan tentang pekerjaan tanggung jawab dan pemanfaatan

                waktu Dalam pendapat lain dinyatakan bahwa indikator kinerja meliputi kualitas

                kerja kuantitas etika kreatifitas pengetahuan kemandirian dan tanggung jawab

                (Sugiyono 2003 235)

                3 Manajemen Berbasis Sekolah

                a Pengertian MBS

                Secara bahasa MBS berasal dari tiga katayaitu manajemen berbasis dan

                sekolah Manajemen adalah proses menggunakan sumber daya secara efektif

                untuk mencapai sasaran Berbasis memiliki kata dasar basis yang berarti dasar

                atau asas Sekolah adalah lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat untuk

                menerima dan memberikan pelajaran Berdasarkan makna leksikal tersebut maka

                28

                MBS dapat diartikan sebagai penggunaan sumber (Nurkolis 2005 172) daya

                yang berasaskan pada sekolah itu sendiri dalam proses pengajaran atau

                pembelajaran

                Gagasan MBS dalam Bahasa Inggris School-Based Management pada

                dewasa ini menjadi perhatian para pengelolaan pendidikan mulai dari tingkat

                pusat provinsi kabupatenkota sampai dengan tingkat Sekolah Sebagaimana

                dimaklumi gagasan ini semakin mengemuka setelah dikeluarkannya kebijakan

                desentralisasi pengelolaan pendidikan seperti disyaratkan oleh UU Nomor 32

                Tahun 2004 Produk hukum tersebut mengisyaratkan terjadinya pergeseran

                kewenangan dalam pengelolaan pendidikan dan melahirkan wacana akuntabilitas

                pendidikan Gagasan MBS perlu dipahami dengan baik oleh seluruh pihak yang

                berkepentingan (stakeholder) dalam penyelenggaraan pendidikan khususnya

                sekolah karena implementasi MBS tidak sekedar membawa perubahan dalam

                kewenangan akademik Sekolah dan tatanan pengelolaan sekolah akan tetapi

                membawa perubahan pula dalam pola kebijakan dan orientasi partisipasi orang tua

                dan masyarakat dalam pengelolaan sekolah Minarti Sri (201265)

                mengemukakan MBS sebagai sistem pengelolaan persekolahan yang memberikan

                kewenangan dan kekuasaan kepada institusi sekolah untuk mengatur kehidupan

                sesuai dengan potensi tuntutan dan kebutuhan sekolah yang bersangkutan Dalam

                MBS sekolah merupakan institusi yang memiliki full authority and responsibility

                untuk secara mandiri menetapkan program-program pendidikan (kurikulum) dan

                implikasinya terhadap berbagai kebijakan sekolah sesuai dengan visi misi dan

                tujuan pendidikan yang hendak dicapai sekolah

                29

                Dalam konteks manajemen pendidikan menurut MBS berbeda dari

                manajemen pendidikan sebelumnya yang semua serba diatur dari pemerintah

                pusat Sebaliknya manajemen pendidikan model MBS ini berpusat pada sumber

                daya yang ada di sekolah itu sendiri Dengan demikian akan terjadi perubahan

                paradigma manajemen sekolah yaitu yang semula diatur oleh birokrasi di luar

                sekolah menuju pengelolaan yang berbasis pada potensi internal sekolah itu

                sendiri Dari asal usul peristilahan MBS adalah terjemahan langsung dari School-

                Based Management (SBM) Istilah ini mula-mula muncul di Amerika Serikat pada

                tahun 1970-an sebagai alternatif untuk mereformasi pengelolaan pendidikan atau

                sekolah Reformasi itu dapat diperlukan karena kinerja sekolah selama puluhan

                tahun tidak dapat menunjukan peningkatan yang berarti dalam memenuhi tuntutan

                perubahan lingkungan sekolah Dengan demikian pada hakekatnya MBS

                merupakan desentralisasi kewenangan yang memandang sekolah secara

                individual Sebagai bentuk alternatif sekolah dalam program desentralisasi bidang

                pendidikan maka otonomi diberikan agar sekolah dapat leluasa mengelola

                sumberdaya dengan mengalokasikannya sesuai dengan prioritas kebutuhan di

                samping agar sekolah lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat Secara umum

                manajemen berbasis sekolahSekolah dapat diartikan sebagai model manajemen

                yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong

                pengambilan keputusan parsitipatif yang melibatkan secara langsung semua

                warga sekolah (guru siswa kepala sekolah karyawan orangtua siswa dan

                masyarakat) untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan

                nasional

                30

                Menurut Rohiat (201047) bahwa sekolah memiliki kewenangan yang

                lebih besar dalam mengelola sekolahnya secara mandiri dan lebih berdaya dalam

                mengembangkan program yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang

                dimilikinya Demikian juga dengan pengambilan keputusan partisipatif yaitu

                pelibatan warga sekolah secara langsung dalam pengambilan keputusan maka

                rasa memiliki warga sekolah dapat meningkat Peningkatan rasa memiliki ini akan

                menyebabkan peningkatan rasa tanggungjawab dan peningkatan rasa

                tanggungjawabdan peningkatan rasa tanggungjawab akan meningkatkan dedikasi

                warga sekolah terhadap sekolahnya Inilah esensi pengambilan keputusan

                partisipatif Baik peningkatan otonomi sekolah maupun pengambilan keputusan

                partisipatif tersebut kesemuanya ditujukan untuk meningkatkan mutu sekolah

                berdasarkan kebijakan pendidikan nasional yang berlaku

                b Tujuan dan Alasan Menerapkan MBS

                MBS di Indonesia yang menggunakan muncul karena beberapa alasan

                sebagaimana diungkapkan oleh Nurkolis antara lain pertama sekolah lebih

                mengetahui kekeuatan kelemahan peluang dan ancaman bagi dirinya sehingga

                sekolah dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia untuk

                memajukan sekolahnya Kedua sekolah lebih mengetahui kebutuhannya Ketiga

                keterlibatan warga sekolah dan masyarakat dalam pengambilan keputusan dapat

                menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat

                Menurut bank dunia terdapat beberapa alasan diterapkannya MBS antara

                lain alasan ekonomis politis professional efisiensi administrasi finansial

                prestasi siswa akuntabilitas dan efektifitas sekolah Tujuan penerapan MBS

                31

                adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara umum baik itu

                menyangkut kualitas pembelajaran kualitas kurikulum kualitas sumber daya

                manusia baik guru maupun tenaga kependidikan lainnya dan kualitas pelayanan

                pendidikan secara umumBagi sumber daya manusia peningkatan kualitas bukan

                hanya meningkatnya pengetahuan dan ketrampilannya melainkan meningkatkan

                kesejahteraanya pula Keuntungan-keuntungan penerapan MBS sebagaimana

                dikutip dari hasil pertemuan The American Association of School Administration

                The National Association of Elementary School Principal The National of

                Secondary School Principal Pertama secara formal MBS dapat memahami

                keahlian dan kemampuan orang-orang yang bekerja di sekolah

                Kedua meningkatkan moral guru Ketiga keputusan yang diambil sekolah

                mengalami akuntabilitas Hal ini terjadi karena konstituen sekolah mengalami

                andil yang cukup dalam setiap pengambilan kepurusan Keempat menyesuaikan

                sumber keuangan terhadap tujuan instruksioanl yang dikembangkan di sekolah

                Kelima menstimulasi munculnya pemimpin baru di sekolah Keputusan yang

                diambil pada tingkat sekolah tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya peran

                seorang pemimpin Keenam meningkatkan kualitas kuantitas dan fleksibilitas

                komunikasi tiap komunitas sekolah dalam rangka mencapai kebutuhan sekolah

                c Strategi Implementasi MBS

                MBS merupakan strategi peningkatan kualitas pendidikan melalui otoritas

                pengambilan keputusan dari pemerintah daerah ke sekolah Dalam hal ini sekolah

                dipandang sebagai unit dasar pengembangan yang bergantung pada redistribusi

                otoritas pengambilan keputusan di dalamnya terkandung desentralisasi

                32

                kewenangan yang diberikan kepada sekolah untuk membuat keputusan Dengan

                demikian pada hakekatnya MBS merupakan desentralisasi kewenangan yang

                memandang sekolah secara individual Sebagai bentuk alternative sekolah dalam

                program desentralisasi bidang pendidikan maka otonomi diberikan agar sekolah

                dapat leluasa mengelola sumber daya dengan mengalokasikannya sesuai dengan

                prioritas kebutuhan disamping agar sekolah lebih tanggap terhadap kebutuhan

                setempat Merupakan suatu model manajemen yang memberikan otonomi lebih

                besar kepada sekolah dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan

                keputusan secara partisipatif dalam memenuhi kebutuhan mutu sekolah atau untuk

                mencapai sasaran mutu sekolah Keputusan partisipatif yang dimaksud adalah

                cara pengambilan keputusan melalui penciptaan lingkungan yang terbuka dan

                demokratik dimana warga sekolah (guru siswa karyawan orangtua siswa tokoh

                masyarakat) didorong untuk terlibat langsung dalam proses pengambilan

                keputusan yang dapat berkonstribusi terhadap pencapaian tujuan sekolah MBS

                menyediakan layanan pendidikan yang komprehensif dan tanggap terhadap

                kebutuhan masyarakat sekolah setempat Karena siswa biasanya datang dari

                berbagai latar belakang kesukuan dan tingkat sosial salah satu perhatian sekolah

                harus ditujukan pada asas pemerataan (peluang yang sama untuk memperoleh

                kesempatan dalam bidang sosial ekonomi dan politik) di pihak lain Sekolah

                juga harus meningkatkan efisiensi partisipasi dan mutu serta bertanggung jawab

                kepada masyarakat dan pemerintah Ciri-ciri MBS bisa diketahui antara lain dari

                sudut sejauh mana sekolah dapat mengoptimalkan kemampuan manajemen

                sekolah terutama dalam pemberdayaan sumber daya yang ada menyangkut

                33

                sumber daya kepala sekolah dan guru partisipasi masyarakat pendapatan daerah

                dan orang tua juga anggaran sekolah

                Secara konsepsional MBS diharapkan membawa dampak terhadap

                peningkatan kerja sekolah dalam hal mutu efisiensi manajemen keuangan

                pemerataan kesempatan dan pencapaian tujuan politik (perkembangan iklim

                demokrasi) suatu bangsa lewat perubahan kebijakan desentralisasi di berbagai

                aspek seperti politik edukatif administrasi manajemen dan anggaran

                pendidikan Konsekuensi penerapan MBS menjadi tanggung jawab dan ditangani

                oleh Sekolah secara profesional untuk mencapai tujuan yang diinginkan

                Aspek-aspek yang menjadi bidang garapan Sekolah meliputi

                a Perencanaan dan evaluasi program Sekolah

                b Pengelolaan kurikulum yang bersifat inklusif

                c Pengelolaan proses belajar mengajar

                d Pengelolaan ketenagaan

                e Pengelolaan perlengkapan dan peralatan

                f Pengelolaan keuangan

                g Pelayanan siswa

                h Hubungan Sekolah-masyarakat

                i Pengelolaan iklim Sekolah

                Seperti telah dinyatakan di atas konsep MBS dalam prakteknya

                menggambarkan sifat-sifat otonomi Sekolah dan oleh karenanya sering pula

                disebut sebagai Site-Based Management yang merujuk pada perlunya

                memperhatikan kondisi dan potensi kelembagaan setempat dalam mengelola

                34

                sekolah Makna berbasis sekolah dalam konsep MBS sama sekali tidak

                meninggalkan kebijakan-kebijakan startegis yang ditetapkan oleh pemerintah

                pusat atau daerah otonomi Misalnya standar kompetensi siswa standar materi

                pelajaran pokok standar penguasaan minimum standar pelayanan minimum

                penetapan kalender pendidikan dan jumlah jam belajar efektif setiap tahun dan

                lain-lain (lihat UU No 202003 Pasal 51 PP Nomor 25 Tahun 2000 yang telah

                diubah dengan PP Nomor 33 Tahun 2004 tentang Kewenangan Pemerintah Pusat

                dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom)

                Implementasi MBS akan berlangsung secara efektif dan efesien apabila

                didukung oleh sumber daya manusia yang professional untuk mengoperasikan

                sekolah dana yang cukup agar sekolah mampu menggaji staf sesuai dengan

                fungsinya sarana prasarana yang memadai untuk mendukung proses belajar-

                mengajar serta dukungan masyarakat yang tinggiPadahal kondisi sekolah sangat

                bervariasi dilihat dari kualitas lokasi sekolah dan partisipasi masyarakat (orang

                tua) Kualifikasi sekolah bervariasi dari sekolah yang sangat maju sampai

                sekolah yang sangat ketinggalan sedangkan lokasi sekolah bervariasi dari sekolah

                yang terletak di perkotaan sampai sekolah yang letaknya di daerah terpencil

                Demikian pula partisipasi orang tua bervariasi dari yang partisipasinya tinggi

                sampai yang kurang bahkan tidak berpartisipasi sama sekaliOleh karena itu agar

                MBS dapat diimplementasikan secara optimal perlu adanya pengelompokkan

                sekolah berdasarkan tingkat kemampuan manajemen masing-masing Menurut

                Buku pedoman MBS yang diterbitkan Ditjen Kelembagaan Agama Islam 2004

                35

                ada empat tahapan implementasi MBS yaitu sosialisasi piloting pelaksanaan

                dan diseminasi

                Tahap sosialisasi merupakan tahap penting mengingat luasnya wilayah nusantara

                terutama daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh media informasi baik cetak

                maupun elektronik Ini bahkan menjadi lebih sulit karena masyarakat Indonesia

                pada umumnya tidak mudah menerima perubahan Banyak perubahan baik

                personal maupun organisasional memerlukan pengetahuan dan keterampilan baru

                Dalam mengefektifkan pencapaian tujuan perubahan diperlukan kejelasan tujuan

                dan cara yang tepat baik menyangkut aspek proses maupun pengembangan

                Tahap piloting merupakan tahap uji coba agar penerapan konsep MBS tidak

                mengandung resiko Efektifitas model uji coba memerlukan persyaratan dasar

                yaitu akseptabilitas akuntabilitas reflikabilitas dan substainabilitas

                Akseptabilitas artinya adanya penerimaan dari para tenaga kependidikan

                khususnya guru dan kepala sekolah sebagai pelaksana dan penanggungjawab

                pendidikan di sekolah

                Akuntabilitas artinya bahwa program MBS harus dapat

                dipertanggungjawabkan baik secara konsep opersional maupun pendanaannya

                Reflikabilitas artinya MBS yang diujicobakan dapat direflikasi di Sekolah lain

                sehingga perlakuan yang diberikan kepada sekolah uji coba dapat dilaksanakan di

                sekolah lain Sementara sustainabilitas artinya program tersebut dapat dijaga

                kesinambungannya setelah dilakukan ujicoba Tahap pelaksanaan merupakan

                tahap untuk melakukan berbagai diskusi curah pendapat dan lokakarya mini

                antara kelompok kerja MBS dengan berbagai unsur terkait yakni guru kepala

                36

                sekolah pengawas tokoh agama pengusaha dan para akademisi Sedang tahap

                diseminasi merupakan tahapan memasyarakatkan MBS yang telah diujicobakan

                ke berbagai sekolah dapat mengimplementasikan secara efektif dan efisien sesuai

                dengan kondisi masing-masing

                Kewenangan penuh dan luas bagi sekolah untuk mengembangkan lembaga

                menjadi sebuah pendidikan yang mandiri maju dan mandiri serta

                bertanggungjawab terimplementasikan dalam bentuk manajemen yang berbasis

                sekolah Kepala sekolah perlu memiliki pengetahuan perencanaan dan pandangan

                yang luas tentang kependidikan yang harus ditumbuhkembangkan dengan

                meningkatkan sikap kepedulian semangat belajar disiplin kerja keteladanan dan

                hubungan manusiawi sebagai modal perwujudan iklim kerja yang kondusif

                Impelementasi MBS di Indonesia perlu didukung oleh perubahan mendasar dalam

                kebijakan pengelolaan sekolah dengan memperhatikan iklim yang kondusif

                dalam perencanaan pengorganisasian pelaksanaan pengawasan pendidikan

                d Karakteristik Manajemen Berbasis Sekolah

                MBS memiliki karakteristik yang perlu dipahami oleh sekolah yang

                akan menerapkannya Dengan kata lain jika sekolah ingin sukses dalam

                menerapkan MBS sejumlah karakteristik MBS perlu dimiliki Karakteristik MBS

                tidak dapat dipisahkan dengan karakteristik sekolah efektif Jika MBS merupakan

                wadahkerangka sekolah efektif merupakan isinya Oleh karena itu karakteristik

                MBS memuat secara inklusif elemen-elemen sekolah efektif yang dikategorikan

                menjadi input proses dan output

                37

                Dalam menguraikan karakteristik MBS pendekatan system yaitu input

                proses dan output digunakan untuk memandunya Hal ini didasari oleh pengertian

                bahwa sekolah merupakan sebuah system sehingga penguraian karakteristik MBS

                (yang juga karakteristik sekolah efektif didasarkan pada input proses dan

                output) Uraian berikut dimulai dari output dan diakhiri dengan input karena

                output memiliki tingkat kepentingan tertinggi sedangkan proses memiliki tingkat

                kepentingan satu tingkat lebih rendah dari output dan input memiliki tingkat

                kepentingan dua tingkat lebih rendah dari output

                1 Output yang Diharapkan

                Sekolah memiliki output yang diharapkan Output sekolah adalah prestasi

                sekolah yang dihasilkan melalui proses pembelajaran dan manajemen di sekolah

                Pada umummya output dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu output berupa

                prestasi akademik (academic achievement) dan output berupa prestasi non-

                akademik (nonacademic achievement) Output prestasi akademik misalnya

                NUANNUNAS lomba karya ilmiah remaja lomba (Bahasa Inggris Matematika

                Fisika) cara berpikir (kritis kreatif divergen nalar rasional induktif deduktif

                dan ilmiah) Output nonakademik misalnya akhlakbudi pekerti dan prilaku

                social yang baik seperti bebas narkoba kejujuran kerjasama yang baik rasa kasih

                sayang yang tinggi terhadap sesama solidaritas yang tinggi toleransi

                kedisiplinan kerajinan prestasi olahraga kesenian dan kepramukaan

                2 Proses

                Sekolah yang efektif pada umumnya memiliki sejumlah karakteristik proses

                sebagai berikut

                38

                a Proses Belajar Mengajar dengan Efektivitas yang Tinggi

                Sekolah yang menerapkan MBS memiliki efektifitas proses belajar

                mengajar (PBM) yang tinggi Hal ini ditunjukkan oleh sifat PBM yang

                menekankan pada pemberdayaan peserta didik PBM bukan sekedar

                memorisasi dan recall atau penekanan pada penguasaan pengetahuan

                tentang apa yang diajarkan (logos) tetapi lebih menekankan pada

                internalisasi tentang apa yang diajarkan sehingga tertanam dan bertanam

                dan berfungsi sebagai muatan nurani dan dihayati (ethos) serta

                dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari oleh peserta didik (pathos)

                PBM yang efektif juga lebih menekankan pada belajar mengetahui

                (learning to know) belajar bekerja (learning to do) belajar hidup bersama

                (learning to live together) dan belajar menjadi diri sendiri (learning to

                be)

                b Kepemimpinan sekolah yang kuat

                Pada sekolah yang menerapkan MBS kepala sekolah memiliki peran yang

                kuat dalam mengoordinasikan menggerakkan dan nenyerasikan semua

                sumberdaya pendidikan yang tersedia Kepemimpinan kepala sekolah

                merupakan salah satu factor yang dapat mendorong sekolah sekolah untuk

                dapat mewujudkan visi misi tujuan dan sasaran sekolahnya melalui

                program-program yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap Oleh

                karena itu kepala sekolah dituntut memiliki kemampuan manajemen dan

                kepemimpinan yang tangguh agar mampu mengambil keputusan dan

                inisiatif prakarsa untuk meningkatkan mutu sekolah Secara umum kepala

                39

                sekolah yang tangguh memiliki kemampuan memobilisasi sumberdaya

                sekolah terutama sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan sekolah

                c Lingkungan Sekolah yang Aman dan Tertib

                Sekolah memiliki lingkungan (iklim) belajar yang aman tertib dan

                nyaman sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan

                nyaman (enjoyable learning) Karena itu sekolah yang efektif selalu

                menciptakan iklim sekolah yang aman nyaman dan tertib melalui

                pengupayaan factor-faktor yang dapat menumbuhkan iklim tersebut

                Dalam hal ini kepala sekolah memegang peranan yang sangat penting

                d Pengelolaan Tenaga Kependidikan yang Efektif

                Tenaga kependidikan terutama guru merupakan jiwa dari sekolah

                Sekolah hanyalah merupakan wadah dan sekolah yang menerapkan MBS

                menyadari tentang hal ini Oleh karena itu pengelolaan tenaga

                kependidikan mulai dari analisa kebutuhan perencanaan pengembangan

                evaluasi kinerja hubungan kerja hingga imbal jasa merupakan garapan

                penting bagi seorang kepala sekolah Pada pengembangan tenaga

                kependidikan hal tersebut harus dilakukan secara terus-menerus

                mengingat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian

                pesat Tenaga kependidikan yang diperlukan untuk menyukseskan MBS

                adalah tenaga kependidikan yang mempunyai komitmen tinggi dan selalu

                mampu dan sanggup menjalankan tugasnya dengan baik

                e Sekolah Memiliki Budaya Mutu

                Budaya mutu tertanam di sanubari semua warga sekolah sehingga setiap

                perilaku selalu didasari oleh profesionalisme Budaya mutu memiliki

                40

                elemen-elemen sebagai berikut (a) informasi kualitas harus digunakan

                untuk perbaikan bukan untuk mengadilimengontrol orang (b)

                kewenangan harus sebatas pada tanggung jawab (c) hasil harus diikuti

                penghargaan (rewards) atau sanksi (punishment) (d) kolaborasi dan

                sinergi bukan kompetisi harus menjadi basis untuk kerjasama (e) warga

                sekolah merasa aman terhadap pekerjaannya (f) atmosfir keadaan

                (fairness) harus ditanamkan (g) imbas jasa harus sepadan dengan nilai

                pekerjaannya dan (h) warga sekolah merasa memiliki sekolah

                f Sekolah Memiliki Teamwork yang Kompak Cerdas dan Dinamis

                Kebersamaan (teamwork) merupakan karakteristik yang dituntut oleh

                MBS karena output pendidikan merupakan hasil kolektif warga sekolah

                bukan hasil individual Olah karena itu budaya kerjasama antar fungsi dan

                antar individu dalam sekolah harus menjadi kebiasaan hidup sehari-hari

                warga sekolah

                g Sekolah Memiliki Kewenangan (Kemandirian)

                Sekolah memiliki kewenangan untuk melakukan yang terbaik bagi

                sekolahnya sehingga dituntut untuk memiliki kemampuan dan

                kesanggupan kerja yang tidak selalu bergantung pada atasan Untuk

                menjadi mandiri sekolah harus memiliki sumberdaya yang cukup untuk

                menjalankan tugasnya

                h Partisipasi yang Tinggi dari Warga Sekolah dan Masyarakat

                Sekolah yang menerapkan MBS memiliki karakteristik bahwa partisipasi

                warga sekolah dan masyarakat merupakan bagian kehidupannya Hal ini

                41

                dilandasi oleh keyakinan bahwa makin tinggi tingkat partisipasi makin

                besar rasa memiliki makin besar rasa memiliki makin besar pula rasa

                tanggungjawab dan makin besar rasa tanggungjawab makin besar pula

                tingkat dedikasinya

                i Sekolah Memiliki Keterbukaan (Transparansi) Manajemen

                Keterbukaantransparansi dalam pengelolaan sekolah merupakan

                karakteristik sekolah yang menerapkan MBS Keterbukaantransparansi ini

                ditunjukkan dalam pengambilan keputusan perencanaan dan pelaksanaan

                kegiatan penggunaan uang dan sebagainya yang selalu melibatkan pihak-

                pihak terkait sebagai alat control

                j Sekolah Memiliki Kemauan untuk Berubah (Psikologis dan Fisik)

                Perubahan harus merupakan sesuatu yang menyenangkan bagi semua

                warga sekolah Sebaliknya kemapanan merupakan musuh sekolah Tentu

                saja yang dimaksud dengan perubahan adalah peningkatan baik bersifat

                fisik maupun psikologis Artinya setiap perubahan dilakukan hasilnya

                diharapkan lebih baik dari sebelumnya (ada peningkatan) terutama mutu

                peserta didik

                k Sekolah Melakukan Evaluasi dan Perbaikan Secara Berkelanjutan

                Evaluasi belajar secara teratur bukan hanya ditujukan untuk mengetahui

                tingkat daya serap dan kemampuan peserta didik tetapi yang terpenting

                adalah bagaimana memanfaatkan hasil evaluasi belajar tersebut untuk

                memperbaiki dan menyempurnakan proses belajar mengajar di sekolah

                Oleh karena itu fungsi evaluasi menjadi sangat penting dalam rangka

                42

                meningkatkan mutu peserta didik dan mutu sekolah secara keseluruhan

                dan terus menerus Perbaikan secara terus menerus harus menjadi

                kebiasaan warga sekolah Tiada hari tanpa perbaikan Oleh karena itu

                harus ada system mutu yang baku sebagai acuan bagi perbaikan System

                mutu yang dimaksud harus mencakup struktur organisasi tanggung jawab

                prosedur proses dan sumberdaya untuk menerapkan manajemen mutu

                l Sekolah Responsif dan Antisipatif terhadap Kebutuhan

                Sekolah selalu tanggapresponsive terhadap berbagai aspirasi yang muncul

                bagi peningkatan mutu Oleh karena itu sekolah harus selalu dapat

                membaca lingkungan dan menanggapinya secara cepat dan tepat Sekolah

                dituntut untuk tidak hanya mampu menyesuaikan diri terhadap

                perubahantuntutan akan tetapi juga mampu mengantisipasi hal-hal yang

                mungkin akan terjadi Menjemput bola adalah padanan kata yang tepat

                bagi istilah antisipasi

                m Memiliki Komunikasi yang Baik

                Sekolah yang efektif umumnya memiliki komunikasi yang baik terutama

                antar warga sekolah dan juga antara sekolah dan masyarakat sehingga

                kegiatan yang dilakukan oleh tiap-tiap warga sekolah dapat diketahui

                Dengan cara seperti itu keterpaduan semua kegiatan sekolah dapat

                diupayakan untuk mencapai tujuan dan sasaran sekolah yang telah dipatok

                Selain itu komunikasi yang baik juag akan membentuk teamwork yang

                kuat kompak dan cerdas sehingga berbagai kegiatan sekolah dapat

                dilakukan secara merata oleh warga sekolah

                43

                n Sekolah Memiliki Akuntabilitas

                Akuntabilitas adalah bentuk pertanggungjawaban yang harus dilakukan

                sekolah terhadap keberhasilan program yang telah dilaksanakan

                Akuntabilitas ini berbentuk laporan prestasi yang dicapai dan dilaporkan

                kepada pemerintah orangtua siswa dan masyarakat Berdasarkan laporan

                hasil program tersebut pemerintah dapat menilai apakah program MBS

                telah mencapai tujuan yang dikehendaki atau tidak Jika berhasil

                pemerintah perlu memberikan penghargaan kepada sekolah yang

                bersangkutan sehingga dapat menjadi factor pendorong untuk terus

                meningkatkan kinerjanya di masa yang akan datang Akan tetapi jika

                program tidak berhasil pemerintah perlu memberikan teguran sebagai

                hukuman atas kinerjanya yang dianggap tidak memenuhi syarat Demikian

                pula para orangtua siswa dan anggota masyarakat dapat memberikan

                penilaian apakah program ini dapat meningkatkan prestasi anaknya secara

                individual dan kinerja sekolah secara keseluruhan Apabila hal ini berhasil

                dilakukan orangtua peserta didik perlu memberikan semangat dan

                dorongan untuk peningkatan program yang akan datang Akan tetapi jika

                program tersebut kurang berhasil orangtua siswa dan masyarakat berhak

                meminta pertanggungjawaban dan penjelasan sekolah atas kegagalan

                program MBS yang telah dilakukan Dengan cara seperti ini sekolah tidak

                akan main-main dalam melaksanakan program pada tahun-tahun yang

                akan datang

                o Manajemen Lingkungan Hidup Sekolah Baik

                Sekolah efektif melaksanakan manajemen lingkungan hidup sekolah

                secara efektif Sekolah memiliki perencanaan pengorganisasian

                pelaksanaan pengoordinasian dan pegevaluasian pendidikan kecakapan

                hidup (program adiwiyata) yang dikembangkan secara terus menerus dari

                waktu ke waktu Sekolah melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan

                pengetahuan keterampilan dan kesadaran warga sekolah tentang nilai-

                44

                nilai lingkungan hidup dan mampu mengubah perilaku dan sikap warga

                sekolah untuk menuju lingkungan hidup yang sehat

                p Sekolah Memiliki Kemampuan Menjaga Sustainabilitas

                Sekolah yang efektif juga memiliki kemampuan untuk menjaga

                kelangsungan hidupnya (sustainabilitas) baik dalam program maupun

                pendanaannya Sustainabilitas program dapat dilihat dari berkelanjutan

                program-program yang telah dirintis sebelumnya dan bahkan berkembang

                menjadi program-program baru yang belum pernah ada sebelumnya

                Sustainabilitas pendanaan dapat ditunjukkan oleh kemampuan sekolah

                dalam mempertahankan besarnya dana yang dimiliki dan bahkan makin

                besar jumlahnya Sekolah memiliki kemampuan menggali sumberdana

                dari masyarakat dan tidak sepenuhnya menggantungkan subsidi dari

                pemerintah bagi sekolah-sekolah negeri

                3 Input Pendidikan

                a Memiliki Kebijakan Tujuan dan Sasaran Mutu yang Jelas

                Secara formal sekolah menyatakan dengan jelas tentang keseluruhan

                kebijakan tujuan dan sasaran sekolah yang berkaitan dengan mutu

                Kebijakan tujuan dan sasaran mutu tersebut dinyatakan oleh kepala

                sekolah dan disosialisasikan kepada semua warga sekolah sehingga

                tertanam pemikiran tindakan kebiasaan hingga sampai pada kepemilikan

                karakter mutu oleh warga sekolah

                b Sunberdaya Tersedia dan Siap

                Sumberdaya merupakan input penting yang diperlukan untuk

                kelangsungan proses pendidikan di sekolah Tanpa sumberdaya yang

                45

                memadai proses pendidikan di sekolah tidak akan berlangsung secara

                memadai dan pada akhirnya sasaran sekolah tidak akan tercapai

                Sunberdaya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu sumberdaya manusia

                dan sumberdaya selebihnya (uang peralatan perlengkapan bahan dan

                sebagainya) dengan penegasan bahwa sumberdaya selebihnya tidak

                memunyai arti apapun bagi perwujudan sasaran sekolah tanpa campur

                tangan sumberdaya manusia

                Secara umum sekolah yang menerapkan MBS harus memiliki tingkat

                kesiapan sumberdaya yang memadai untuk menjalankan proses

                pendidikan Artinya segala sumberdaya yang diperlukan untuk

                menjalankan proses pendidikan harus tersedia dan dalam keadaan siap Ini

                bukan berarti bahwa sumberdaya yang ada harus mahal tetapi sekolah

                yang bersangkutan dapat memanfaatlkan keberadaan sumberdaya yang ada

                di lingkungan sekolahnya Oleh karena itu diperlukan kepala sekolah

                yang mampu memobilisasi sumberdaya yang ada di sekitarnya

                c Staf yang Kompeten dan Berdedikasi Tinggi

                Meskipun pada butir (b) telah disinggung tentang ketersediaan dan

                kesiapan sumberdaya manusia (staf) pada butir ini perlu ditekankan lagi

                karena staf merupakan jiwa sekolah Sekolah yang efektif pada umumnya

                memiliki staf yang mampu (konpeten) dan berdedikasi tinggi terhadap

                sekolahnya Implikasinya jelas yaitu bagi sekolah yang ingin memiliki

                efektivitas yang tinggi kepemilikan staf yang kompeten dan berdedikasi

                tinggi merupakan suatu keharusan

                46

                d Memiliki Harapan Prestasi yang Tinggi

                Sekolah yang menerapkan MBS mempunyai dorongan dan harapan yang

                tinggi untuk meningkatkan prestasi peserta didik dan sekolahnya Kepala

                sekolah memiliki komitmen dan motivasi yang kuat untuk meningkatkan

                mutu sekolah secara optimal Guru memiliki komitmen dan harapan yang

                tinggi bahwa anak didiknya dapat mencapai tingkat prestasi yang

                maksimal walaupun dengan segala keterbatasan sumberdaya pendidikan

                yang ada di sekolah Peserta didik juga memunyai motivasi untuk selalu

                meningkatkan diri untuk berprestasi sesuai dengan bakat dan

                kemampuannya Harapan terbesar dari ketiga unsure sekolah ini

                merupakan salah satu factor yang menyebabkan sekolah selalu dinamis

                untuk menjadi lebih baik dari keadaan sebelumnya

                e Focus pada Pelanggan (Khususnya Siswa)

                Pelanggan terutama siswa harus menjadi focus dari semua kegiatan

                sekolah Artinya semua input dan proses yang dikerahkan di sekolah

                tujuan utamanya adalah meningkatkan mutu dan kepuasan peserta didik

                Konsekuensi logis dari semua hal tersebut adalah penyiapan input dan

                proses belajar mengajar harus benar-benar mewujudkan sosok utuh mutu

                dan kepuasan yang diharapkan dari siswa

                f Input Manajemen

                Sekolah yang menerapkan MBS memiliki input manajemen yang memadai

                untuk menjalankan roda sekolah Kepala sekolah dalam mengatur dan

                mengurus sekolahnya menggunakan sejumlah input manajemen

                47

                Kelengkapan dan kejelasan input manajemen akan membantu kepala

                sekolah mengelola sekolahnya dengan efektif Input manajemen yang

                dimaksud meliputi tugas yang jelas rencana yang rinci dan sistematis

                program yang mendukung bagi pelaksanaan rencana ketentuan-ketentuan

                (aturan main) yang jelas sebagai panutan bagi warga sekolahnya untuk

                bertindak dan adanya system pengendalian mutu yang efektif dan efesien

                untuk meyakinkan agar sasaran yang telah disepakati dapat dicapai

                B Kerangka Pikir

                Kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di

                Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa merupakan suatu hal yang harus

                dilaksanakan dan tidak terpisahkan sesuai dengan konsep dan karakteristik MBS

                MBS yang mengetengahkan prinsip-prinsip yang demokratis partispatif

                dan akuntabilitas pada hakekatnya merupakan desentralisasi kewenangan yang

                lebih besar dalam mengelolah sekolahnya sehingga sekolah lebih mandiri lebih

                berdaya dalam mengembangkan program yang disesuaikan dengan potensi yang

                dimilikinya Dalam menerapkan kepemimpinan dalam pekerjaan dengan

                subdimensi membangun profesional kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan

                kewenangan kepada bawahannya sesuai dengan job description Dalam proses

                pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat botton up dan

                melalui tahapan-tahapan musyawarah dan rapat pola komunikasi bercorak

                terbuka dan berlangsung timbal balik sesuia dengan norma yang telah disepakai

                bersama Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru dan

                48

                tenaga kependidikan dan administratir sangat penting sehingga mereka

                bersemangat dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka

                meningkatkan mutu pendidikan

                Konsep MBS diharapkan dapat menciptakan pemimpin yang dapat

                memimpin membimbing mengontrol perilaku dan perasaan orang lain di bawah

                kepengawasannya dalam melaksanakan tugas sebagai pemimpin (leadership) di

                sekolah

                Menurur Suryadi (2009 7) bahwa khusus di sekolah dasar kepala sekolah

                selaku pemimpin diharapkan menerapkan MBS dalam melaksanakan program-

                program yang ada di sekolah secara mandiri untuk mencapai tujuan dan sasaran

                manajemen yang mencakup peran dan fungsi kepala sekolah sebagai

                a Edukator yaitu kepala sekolah melakukan bimbingan pengarahan kepada

                guru dan siswa dalam melaksanakan tugas atau kewajibannya serta selalu

                berusaha mengembangkan profesionalisme pendidik dan menjadi tauladan

                yang baik dalam berbagai hal

                b Leader yaitu kepala sekolah mampu menampilkan pribadinya memiliki

                visi dan misi serta mampu berkomonikasi dan mengmbil keputusan

                c Motivator yaitu kepala sekolah sering memberikan motivasi baik fisik

                maupun psikis Kepala sekolah tidak pelit memberikan penghargaan

                berupa pujian bila melihat bawahannya menerjakan tugas dengan baik dan

                menyampaikan teguran secara terhormat untuk perbaikan

                49

                BAGAN KERANGKA PIKIR

                C Definisi Operasional Variabel

                1 Kepemimpinan (Ledership) dalam pengertian umum adalah suatu proses

                mempengaruhi melalui kekuatan untuk mengarahkan dan mendorong

                seseorang atau kelompok agar mengerahkan tenaganya untuk mencapai

                sasaran yang dirumuskan bersama dalam hal memimpin membimbing

                mengontrol perilaku perasaan terhadap orang lain yang ada dibawah

                pengawasannya

                KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

                1 Edukator 2 Leader 3 Motivator

                PENERAPAN MBS

                1 Pelimpahan dan Distribusi kewenangan

                2 Mekanisme pembuatan keputusan

                3 Proses penetapan kebijakan

                4 Membangun pola komunikasi

                5 Melakukan pengawasan

                6 Memberikan motivasi dan suasana kerja yang kondusif

                50

                2 Efektivitas kepemimpinan adalah serangkaian kegiatan yang akan

                dilakukan oleh seorang pemimpin untuk mengukur tingkat pencapaian proses

                kepeimpinannya

                3 Manajemen Berbasis Sekolah adalah sebagai model manajemen yang

                memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah memberi

                fleksibilitaskeluwesan kepada sekolah dan mendorong partisipasi secara

                langsung warga sekolah

                4 Pelimpahan dan distribusi kewenangan

                Salah satu kompotensi profesional Kepala sekolah adalah menerapkan

                kepemimpinan dalam pekerjaandengan subdimensi mengembangkan

                profesional kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan kewenangan kepada

                bawahannya sesuai dengan job description

                5 Mekanisme pembuatan keputusan

                Pengambilan keputusan merupakan salah satu hal terpenting dalam

                manajemen Pengambilan keputusan tidak dapat dipisahkan dari

                kepemimpinan Untuk mengetahui mekanisme pembuatan keputusan yang

                dilakukan oleh kepala sekolah sebagai manajer

                6 Proses penetapan kebijakan

                Dalam mengambil suatu kebijakan kepala sekolah melaksanakan rapat

                khusus untuk menampung usulan dan aspirasiSebelum diambil kebijakan

                terlebih dahulu disosialisasikan kepada warga sekolah untuk menampung

                aspirasi maka dibuatlah kebijakan sambil memantu perkembangannya

                51

                7 Membangun pola komunikasi

                Untuk mengetahui bagaimana kepala sekolah dalam membangun pola

                komunikasi yaitu dengan komunikasi dua arah antara orang lain dan dirinya

                Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara

                dirinya dengan orang lain

                8 Melakukan pengawasan

                Kepala sekolah memiliki tugas untuk melakukan pengawasan pembinaan

                atau bimbingan kepada guru dan tenaga kependidikan serta administrator

                9 Memberikan motivasi dan membangun suasana kerja yang kondusif

                Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru tenaga

                kependidikan dan administratir sangat penting sehingga mereka bersemangat

                dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka meningkatkan mutu

                pendidikan Motivasi bisa diberikan dalam bentuk hadiah atau hukuman

                baik fisik maupun non-fisik Dalam memberikan motivasi kepala sekolah

                mempertimbangkan rasa keadilan dan kelayakan karena hal ini penting bagi

                kepala sekolah untuk menciptakan iklim yang kondusif

                10 Edukator yaitu kepala sekolah melakukan bimbingan pengarahan kepada

                guru dan siswa dalam melaksanakan tugas atau kewajibannya serta selalu

                berusaha mengembangkan profesionalisme pendidik dan menjadi tauladan

                yang baik dalam berbagai halsehingga dapat dicontoh anak didiknya

                11 Leader yaitu kepala Sekolah mampu menampilkan pribadinya memiliki visi

                dan misi serta mampu berkomonikasi dan mengambil keputusan

                52

                12 Motivator yaitu kepala sekolah sering memberikan motivasi baik fisik

                maupun psikis Kepala sekolah tidak pelit memberikan penghargaan berupa

                pujian bila melihat bawahannya mengerjakan tugas dengan baik dan

                menyampaikan teguran secara terhormat untuk perbaikan

                53

                BAB III

                METODE PENELITIAN

                A Desain dan Jenis Penelitian

                Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian kualitatif yaitu

                penelitian yang menggambarkan keadaan sebenarnya Dalam menganalisis data

                menggunakan model strategi analisis deskriptif

                B Lokasi dan Waktu Penelitian

                Lokasi penelitian dilaksanakan di sekolah yang ada di Kecamatan Manuju

                Kabupaten Gowa Adapun yang melatar belakangi sehingga lokasi tersebut

                ditetapkan sebagai objek yakni berdasarkan pertimbangan bahwa Kecamatan

                Manuju sejak tahun 2005 telah melaksanakan program MBS kerja sama

                Pemerintah Kabupaten Gowa dengan UNICEF Penelitian ini dilaksanakan sejak

                bulan September sampai bulan Nopember 2013

                C Fokus Penelitian dan Informan

                1 Fokus Penelitian

                Pada dasarnya yang dimaksud dengan fokus penelitian adalah jumlah

                keseluruhan objek yang dijadikan sebagai sasaran penelitian Untuk

                mendeskripsikan tentang data penelitian diperlukan objek data yang relevan

                dengan masalah yang diteliti Cara untuk mengumpulkan data dilakukan dengan

                meneliti seluruh anggota atau objek yang diharapkan dapat memberikan

                keterangan yang diperlukan seluruh anggota atau objek disebut informan Bila

                dikaitkan dengan keadaan objek penelitian ini maka yang menjadi sasaran

                54

                penelitian adalah 6 kepala sekolah dari 16 kepala sekolah di Kecamatan Manuju

                Kabupaten Gowa Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut

                Tabel 1

                Deskripsi Keadaan Informan Kepala Sekolah

                No Nama Kepala Sekolah Umur Pendidikan Tempat Tugas

                1 Hj Irnawati SPd 45 Tahun S1 SDI Pattallikang

                2 Asrul Bani SPd 51 Tahun S1 SDI Pattiro

                3 H Idris Dolo SPd 45 Tahun S1 SDI Tanakaraeng

                4 Muh Yunus SPdMSi

                44 Tahun S2 SDI Lata

                5 Muh Harun SPd 42 Tahun S1 SDI Kananga

                6 SudirmanSPdMM 45 Tahun S2 SD Uminda

                Data primer bulan September 2013

                2 Informan

                Informan penelitian adalah sasaran penelitian yang jumlahnya bisa tidak

                sama dengan keadaan secara menyeluruh dari fokus penelitian hanya

                menggambarkan secara kualitatif penelitian hal ini sesuai dengan penafsiran

                secara umum

                Berhubung pelaksanaan wawancara mendalam pada penelitian kualitatif

                memakai waktu yang lama maka jumlah informan yang dipakai dalam penelitian

                biasanya sangat terbatasUntuk mendapatkan informan kunci yang tepat sesuai

                dengan fokus penelitianmaka informan diambil berdasarkan perposif sampling

                (pengambilan informan sesuai kebutuhan) Sumber informasi dalam penelitian

                55

                diambil baik dari data primer maupun sekunder Sumber informasi kunci (Key

                informan) yaitu kepala sekolah dan sumber informasi penunjang (Supportive

                informan )yang terdiri dari gurukomite sekolah dan pengawas dengan perincian

                6 orang kepala sekolah 6 orang guru 4 orang komite dan 1 orang pengawas

                TKSD

                Tabel 2 Deskripsi Keadaan Informan Pengawas Ketua Komite dan Guru

                No Nama Informan Umur Jabatan

                1 Abd Azis SPd MM 52 tahun Pengawas TKSD

                2 N Dg Nakku 60 tahun Ketua komite

                3 H Sampara Rate SSos 47 tahun Ketua Komite

                4 Mustafa SPdi 40 tahun Ketua Komite

                5 Zainuddin 40 tahun Ketua Komite

                6 Marliang SPd 44 tahun Guru

                7 Muhammadong SPd 35 tahun Guru

                8 Basriati SPd 43 tahun Guru

                9 Abd RahmanSPd 43 tahun Guru

                10 Abd GaffarSPdi 40 tahun Guru

                11 Abd HafidSPd 43 tahun Guru Data primer bulan September 2013

                D Jenis dan Sumber Data

                Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder

                a Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari

                informan misalnya kepala sekolah guru komite sekolah siswa yang

                menjadi objek penelitian kepemimpinan

                56

                b Data Sekunder

                Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui dokumentasi pada sampel

                penelitian di Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa seperti daftar hadir dan

                hasil kerja lainnya Sumber data adalah para kepala sekolah guru komite

                sekolah orang tua siswa dan siswa di Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

                E Teknik Pengumpulan Data

                Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut

                1 Observasi hal ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan tentang

                kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS yang menjadi objek

                penelitian

                2 Wawancara dengan guru komite dan pengawas SD untuk mengungkap

                bagaimana proses kepemimpinan kepala sekolah dalam kinerja sekolah

                3 Dokumentasi untuk melihat bagaimana kualitas kepemimpinan kepala

                sekolah dalam penerapan MBS yang dimaksud dengan melihat dokumen-

                dokumen sebagai hasil dari pekerjaannya

                4 Kuesioner berupa penyataan tertutup dengan menggunakan skala Likert

                untuk mengungkap variabel kepemimpinan kepala sekolah dalam

                penerapan MBS

                F Teknik Analisis Data

                Moleong (2011330) mengemukakan dalam proses analisis data dimulai

                dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu

                observasi wawancara dokumentasi dan kuesioner Setelah itu mengadakan

                reduksi data yang dilakukan dengan membuat abstraksi yaitu usaha membuat

                57

                rangkuman kemudian menyusunnya dalam satuan-satuan sambil membuat

                pengelolaan data Dalam proses analisis data penelitian kualitatif terdapat 3

                komponen penting yaitu reduksi data sajian data dan penarikan kesimpulan atau

                verifikasi

                Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis

                interaktif yaitu analisis yang dilakukan dalam bentuk interaktif dari para kepala

                sekolah guru-guru dan komite sekolah Peneliti menggunakan analisis interaktif

                dengan alasan karena dalam penelitian kualitatif menggunakan proses siklus yaitu

                pada waktu pengumpulan data peneliti selalu membuat reduksi data dan sajian

                data kemudian data tersebut dikumpulkan berupa notescatatan di lapangan yang

                terdiri dari berbagai deskripsi dan refleksi Pemeriksaan keabsahan data dengan

                triangulasi Pemeriksaan keabsahan data dengan triangulasi menurut Moleong

                (2011330) adalah teknik pemeriksaan data dengan memanfaatkan sesuatu yang

                lain untuk membandingkan dari berbagai sudut sehingga dicapai suatu

                keabsahan (validitas) yang tinggirdquo Untuk mengecek kebenaran data dalam

                penelitian ini digunakan tiga teknik triangulasi yang dikemukakan Sugiyono

                (2009125) yaitu Triangulasi sumber triangulasi waktu triangulasi teknik dan

                member chek

                58

                BAB IV

                HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

                Dalam bab ini akan ditampilkan data dari pembahasan menyangkut

                variabel penelitian sebagai tindak lanjut dari hasil pengumpulan data dengan

                instrumen wawancara observasi dan dokumentasi Setelah melakukan penelitian

                langsung terhadap sasaran penelitian yang telah ditetapkan dalam batasan dan

                rumusan masalah sesuai prosedur metode penelitian yang telah ditetapkan

                A Deskripsi Lokasi Penelitian

                Data yang disajikan dalam penelitian ini adalah data tentang

                Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan MBS di Sekolah Dasar

                Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

                1Gambaran Tentang Keadaan Sekolah Dasar di Kecamatan Manuju

                Berdasarkan hasil wawancara dengan berbagai pihak antara lain kepala

                sekolah guru komite sekolah pengawas dan kompenen sekolah lainnya serta hasil

                studi dokumentasi diperoleh gambaran umum sekolah dasar yang ada di

                Kecamatan Manuju sebagai berikut

                a Jumlah sekolah dasar 17 sekolah yang melaksanakan pengelolaan berdasarkan

                program kerja yang di tuangkan dalam RKSRKAS yang ditetapkan melalui

                rapat kerja tahunan atau musyawarah dengan melibatkan semua komponen

                sekolah seperti kepala sekolahgurustaforang tua siswakomite sekolah

                dengan pihak-pihak lainnya yang terkait

                b Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya sebagai lembaga formal di

                bawah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga berupaya dengan

                59

                Meningkatkan peran dan sekolah dalam pengembangan ilmu

                pengetahuan melalui peningkatan kualitas dan sumber daya

                kependidikan

                Memberikan bekal kemamupuan dasar sebagai perluasan serta

                peningkatan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di

                sekolah

                Mempersiapkan out put untuk mengikuti pendidikan selanjutnya

                Dalam melaksanakan tugas pokok tersebuttelah mennyusun sebuah

                rencana strategis untuk 4 tahun kedepan yang dijabarkan dalam rencana

                kerja sekolah dalam bentuk tahunan (RKT) dengan membuat

                visimisitujuan dan sasaran

                Salah satu kompotensi profesional kepala sekolah adalah menerapkan

                kepemimpinan dalam pekerjaandengan subdimensi mengembangkan profesional

                kebijaksanaan sekolahdan mendistribusiakan kewenangan kepada bawahannya

                sesuai dengan joc description

                2 Kepala sekolah

                Kepala sekolah mempunyai tugas memimpin dan bertanggung jawab

                terhadap seluruh kegiatan pembelajaran di sekolah Kepala sekolah berfungsi dan

                bertugas sebagai edukator pemimpinleader motivator rincian tugasnya sebagai

                berikut

                1 Kepala sekolah sebagai Edukator

                Kepala sekolah selaku edukator bertugas melaksanakan proses belajar

                mengajar secara efektif dan efisien (lihat tugas guru)

                60

                2 Kepala sekolah selaku PimpinanLeader

                a Dapat dipercaya jujur dan bertanggungjawab

                b Memahami kondisi kondisi guru karyawan dan siswa

                c Memiliki visi dan memahami misi sekolah

                d Mengambil keputusan urusan intern dan ekstern sekolah

                e Membuat mencari dan memilih gagasan baru

                3 Kepala sekolah sebagai Motivator

                a Mengatur ruang kantor yang konduktif untuk bekerja

                b Mengatur ruang kantor yang konduktif untuk KBMBK

                c Mengatur ruang laboratorium yang konduktif untuk praktikum

                d Mengatur ruang perpustakaan yang konduktif untuk belajar

                e Mengatur halamanlingkungan sekolah yang sejuk dan teratur

                f Menciptakan hubungan kerja yang harmonis sesama guru dan karyawan

                g Menciptakan hubungan kerja yang harmonis antar sekolah dan lingkungan

                h Menerapkan prinsip penghargaan dan hukum Dalam melaksanakan

                tugasnya kepala sekolah dapat mendelegasikan kepada guru yang

                dianggap senior

                Untuk mencapai tujuan secara optimal diperlukan adanya jadwal kerja kepala

                sekolah yang meliputi kegiatan rutin harian mingguan bulanan

                semesteran dan tahunan

                1 Kegiatan Harian

                a Memeriksa daftar hadir guru tenaga teknis pendidikan dan tenaga tata

                usaha

                61

                b Mengatur dan memeriksa kegiatan 5K di sekolah (Keamanan Kebersihan

                Ketertiban Keindahan dan Kekeluargaan)

                c Memeriksa program satuan pelajaran guru dan persiapan lainnya yang

                menunjang proses belajar mengajar

                d Menyelesaikan surat-surat menerima tamu dan menyelenggarakan

                pekerjaan kantor lainnya

                e Mengatasi kasus yang terjadi pada hari itu

                2 Kegiatan Mingguan

                a Upacara bendera pada hari Senin dan hari istimewa lainnya

                b Memeriksa agenda dan menyelesaikan surat-surat

                c Mengadakan rapat dengan guru-guru pada hari Sabtu

                d Memeriksa keuangan sekolah

                e Mengatur menyediakan perlengkapan lainnya

                3 Kegiatan bulanan

                a Mengecek penyelesaian kegiatan laporan bulanan rencana keperluan

                perlengkapan kantor sekolah dan rencana belanja bulanan

                b Melaksanakan pemeriksaan umum antara lain

                - Agenda kelas

                - Daftar hadir guru dan pegawai tata usaha

                - Kumpulan bahan evaluasi berikut bahan analisisnya

                - Kumpulan program satuan pelajaran

                - Diagram pencapaian kurikulum

                - Diagram daya serap muridsiswa

                62

                - Buku catatan pelaksanaan harian

                - Memberikan petunjuk catatan kepada guru-guru tentang siswa

                yang perlu diperhatikan kasus yang perlu diketahui dalam rangka

                kegiatan pembinaan siswa

                c Penutupan buku

                d Pertanggung jawaban keuangan

                e Evaluasi terhadap persediaan penggunaan dan bahan praktek

                f Kegiatan semester

                g Menyelenggarakan perbaikan alat sekolah alat kantordan alat

                praktek

                h Mengecek pengisian buku induk siswa

                B Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan MBS

                Berikut ini akan diuraikan hasil kajian lapangan yang berkaitan dengan

                variabel penelitian yaitu Kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS

                Tampilan kepemimpinan kepala sekolah diperoleh dari hasil wawancara langsung

                baik dengan kepala sekolah maupun dengan elemen lain yang masih dalam

                lingkup sekolah Penerapan MBS merupakan bukti fisik hasil tampilan kepala

                sekolah dan komponen lainnya dalam kaitannya dengan pengelolaan pendidikan

                Bukti fisik MBS ini dikumpulkan berdasarkan pedoman observasi yang diisi

                langsung oleh peneliti pada saat mengadakan uji lapangan

                Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan kepala sekolah guru

                komite sekolahdan pengawas seputar upayanya dalam memajukan sekolah yang

                terindikasikan melalui peranan kepala sekolah sebagai edukator leader dan

                63

                motivator diperoleh jawaban rata-rata positif seperti pertanyaan tentang

                peranannya

                1 Kepala sekolah sebagai edukator

                Kepala sekolah ternyata telah sedang dan terus melakukan upaya

                bimbingan pengarahan kepada guru dan siswa dalam melaksanakan tugas atau

                kewajibannya serta selalu berusaha mengembangkan profesionalisme pendidik

                dan menjadi tauladan yang baik dalam berbagai hal

                Pelaksanaan MBS pada tingkat sekolah kepala sekolah sebagai figur

                kunci dalam mendorong perkembangan dan kemajuan sekolah Kepala sekolah

                sebagai pendidik selain mengatur sekolah secara umum juga memberikan

                pembelajaran baik pada guru dan siswai oleh karena itu maka kepala sekolah

                juga menjadi guru dalam bidang bimbingan dan penyuluhan Membimbing guru

                dalam menyusun melaksanakan program pembelajaran sampai tehnik evaluasi

                bagian dari pekerjaan yang dilaksanakan oleh kepala sekolah

                Dalam rangka mengarahkan dan membimbing siswa dalam kegiatan ekstra

                kuriluler kepala sekolah juga mengirimkan siswai untuk mengikuti perlombaan

                hal ini dimaksudkan untuk membekali siswai nya pengetahuan baru dan

                pengalaman juga untuk mengembangkan kemampuan komunikasi intra dan

                antarpersonal Dalam kerangka mengimplementasikan MBS kepala sekolah juga

                menginformasikan apa yang telah diraih oleh sekolah berupa prestasi-prestasi baik

                guru atapun siswa sebagai akuntabilitas publik kepada stakeholder di luar sekolah

                Dengan demikian peningkatan profesionalisme guru tidak luput dari perhatian

                kepala sekolah seperti mengikutsertakan guru-guru dalam berbagai penataran dan

                64

                pelatihan Peran kepala sekolah sebagai pendidik dalam bingkai pelaksanaan

                MBS

                Kepala sekolah juga memberi contoh dalam mendidik misalkan dengan

                mengajar 6 jam seminggu sebelum mengajar kepala sekolah membuat program

                tahunan program semester syllabus rencana pembelajaran analisis sistem

                evaluasi Hal ini dilakukan untuk memberi tauladan kepada rekan kerja atau guru-

                guru yang lain

                2 Kepala sekolah sebagai leader

                Mampu menampilkan pribadinya memiliki visimisi serta mampu

                berkomunikasi dan mengambil keputusan Salah satu fungsi kepala sekolah adalah

                sebagai pemimpin Sifat-sifat kepala sekolah sebagaimana diurai di atas telah

                menunjukan sikap sebagai seorang pemimpin yang demokratis misalkan dalam

                mengambil keputusan selalu didasarkan pada hasil musyawarah dengan semua

                komponen dan dapat mendengarkan suara-suara yang dari bawah Kepala sekolah

                sudah melakukan proses pengarahan dan mempengaruhi berbagai aktifitas yang

                berhubungan dengan tugas-tugas guru dan semua aktifitas sekolah

                Mengatur orang adalah suatu hal yang kompleks karena orang yang diatur

                (bawahan) dan orang yang mengatur (pemimpin) sering mempunyai penadapat

                pengalaman kematangan jiwa kemauan dan kemampuan menghadapi situasi

                yang berbeda Kepala sekolah juga dalam menghadapi keadaan tersebut sering

                melihat situasi dan kondisi sebelum mengambil keputusan yang tepat

                Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa kepala sekolah memiliki

                kematangan baik dari sisi pekerjaan ataupun psikologis Dalam hal ini kepala

                65

                sekolah dengan kematangan pekerjaannya memiliki pengetahuan dan pengalaman

                untuk melaksanakan tugas-tugasnya dan dengan kematangan psikologis dapat

                memotivasi orang lain untuk melakukan pekerjaan

                Kepala sekolah mempunyai pola kepemimpinan yang bersifat demokratis

                dan situasional yang didukung oleh sistem organisasi dengan ciri-ciri antara lain

                1) dalam mengambil kebijakan selalu dilakukan musyawarah terlebih dahulu

                dengan komponen sekolah 2) organisasi sekolah telah berbadan hukum dalam

                bentuk yayasan 3) kegiatan sekolah berjalan secara vertical dan horizontal

                Kepemimpinan kepala sekolah tumbuh berkembang atas dasar

                kompetensi yang dimiliki berupa

                a) kompetensi profesional meliputi menyusun perencanaan madarsah

                mengelola kelembagaan sekolah menerapkan kepemimpinan dalam

                pekerjaan mengelola sarana dan prasarana mengelola tenaga kependidikan

                mengelola hubungan sekolah dan masyarakat mengelola sistem informasi

                sekolah mengelola kesiswaan mengelola pengembangan kurikulum dan

                kegiatan belajar mengajar mengelola ketatausahaan dan keuangan sekolah

                melakukan supervisi melakukan evaluasi dan menciptakan budaya dan iklim

                kerja yang kondusif

                b) kompetensi wawasan kependidikan dan manajemen meliputi

                menguasai landasan pendidikan menguasai kebijakan pendidikan dan

                menguasai konsep kepemimpinan dan manajemen pendidikan

                c) kompetensi kepribadian berupa bertaqwa kepada Tuhan YME berakhlak

                mulia memiliki etos kerja yang tinggi bersikap terbuka berjiwa pemimpin

                66

                mampu mengendalikan diri mampu mengembangkan diri dan memiliki

                integritas kepribadian dan 4) kompetensi sosial meliputi mampu bekerja

                sama denganorang lain berpartisipasi dalm kegiatan kelembagaan dan

                berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan sesuai dengan job description

                yang telah dibuat kepala sekolah mendistribusikan tugas dan kewenangan

                kepada komponen-komponen sekolah Hal ini dilakukan untuk mencapai

                tujuan secara efektif dan efisien karena kepemimpinan yang efektif dapat

                melibatkan dan menggerakan semua komponen atau stakeholders Kepala

                sekolah dalam menggerakan komponen-komponen sekolah selain dengan

                memberikan petunjuk dan pengarahan juga memberikan contoh kepada

                bawahan yang merupakan rekan kerja Beliau sadar bahwa sulit untuk

                mencapai visi dan misi sekolah tanpa bekerja sama dan sama-sama kerja

                dengan diarahkan dan diberi tauladan Sebagai seorang yang bijaksana dalam

                mengambil keputusan Biasanya kepala sekolah mendengarkan masukan-

                masukan sebagai data untuk dianalisis Dalam membuat keputusan pada

                tingkat sekolah dalam kerangka MBS pertama kepala sekolah berkonsultasi

                dengan komite sekolah yang terdiri dari kepala sekolah sendiri pengawas

                perwakilan guru orang tua siswa anggota masyarakat dan staf sekolah

                Kedua komite melakukan pengukuran kebutuhan sekolah Ketiga komite

                mengembangkan perencanaan tindakan yang mencakup tujuan dan sasaran

                yang terukur Keempat mengambil keputusan dengan mendengarkan saran-

                saran dari komite Untuk mengambil keputusan yang rasional dibutuhkan

                kreativitas Kreativitas memungkinkan kepala sekolah lebih menghargai dan

                67

                memahami masalah termasuk melihat masalah yang tidak dapat dilihat orang

                lain

                3 Kepala sekolah sebagai motivator

                Sering memberikan motivasi baik berupa fisik maupun psikis Kepala

                sekolah tidak pelit memberikan penghargaan berupa pujian bila melihat

                bawahannya mengerjakan tugas dengan baik dan juga menyampaikan teguran

                secara terhormat untuk perbaikan Motivasi merupakan kegiatan yang

                mengakibatkan menyalurkan dan memelihara manusia

                Kepala sekolah menyadari betul bahwa motivasi subyek yang penting bagi

                seorang pemimpinmaka kemudian kepala sekolah berusaha bagaimana dapat

                menggerakan orang lain untuk mencapai tujuan Sifat-sifat kepala sekolah juga

                cukup dikagumi dengan keikhlasan dan kesabarannya oleh guru-guru hidup yang

                sederhana menjadi kepribadiannya bersikap tawakal dan pengabdian yang penuh

                dedikasi Dalam menciptakan suasan kerja yang kondusif dan dapat menjadi

                panutan bagi komponen sekolah Peranan inovator ditunjukan dalam bentuk

                kemampuan membangun inovasi mengadopsi atau memodifikasi gagasan baru

                yang berguna bagi kepentingan sekolah Berkaitan perannya sebagai inovator

                kepala sekolah mampu mengatur lingkungan sekolah dan menciptakan hubungan

                kerja yang harmonis dan kondusif

                Hasil wawancara dengan dengan pedoman model kedua berkaitan dengan

                pertanyaan seputar kewenangan kepala sekolah mekanisme pembuatan

                keputusan proses penetapan keputusan pola komunikasi proses pengawasan

                68

                proses aktualisasi idesaran pemberian motivasi kondisi kesetiaan dan suasana

                kerja Item-item tersebut disampaikan oleh IRN Oktober 2013

                Sebagai kepala sekolah ia senantiasa mengedepankan musyawarah dan

                konsultasi kepada komite sekolah Pembuatan keputusan dan proses penetapan

                kebijakan juga dilakukan berdasarkan masukan dari semua elemen sekolah Pola

                komunikasi yang dikembangkan pula bercorak terbuka dan berlangsung timbal

                balik sesuai dengan norma yang disepakati bersama

                Proses pengawasan bersifat wajar dan sesuai dengan standar norma yang

                seharusnya Ide dan saran dari semua urusan terus dikembangkan untuk lebih

                menyempurnakan program sekolah Pembagian tugas mengajar dan lainnya

                ditetapkan berdasarkan forum rapat yang demokratis Dalam hal pemberian

                motivasi kepala sekolah tidak enggan memberikan pujian dan terus mendorong

                prestasi para guru dan staf sesuai kemampuan masing-masing Kesetiaan seluruh

                aparat kepada kepala sekolah berlangsung secara wajar dengan nuansa

                tenggangrasa dan teposeliro Suasana kerja berlangsung penuh kekeluargaan

                kompak dan solid dalam menggalang keberhasilan sekolah untuk mencapai

                tujuan

                Jawaban pengawas seputar kepemimpinan kepala sekolah adalah sebagai

                berikut Kewenangan dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar bersifat

                luwes dan terbuka artinya kewenangan lebih banyak didelegasikan kepada

                bawahan sebatas yang mampu dikerjakan Mekanisme pembuatan keputusan dan

                penetapan kebijakn berciri bottom up yang berarti memperhatikan masukan atau

                saran dari bawah Pola komunikasi berjalan dua arah (komunikatif) sehingga

                69

                setiap masalah apapun dapat dipecahkan bersama Proses pengawasan sesuai

                dengan job discription tata tertib yang telah disepakati bersama

                Aktualisasi idesaran dari semua unsur sekolah terus meningkat seiring

                dengan kesempatan yang dibuka secara lebar oleh kepala sekolah Pembuatan

                surat keputusan pembagian tugas guru dan staf terlebih dahulu didiskusikan

                dengan berbagai pihak terkait agar terus terpelihara tanggungjawab dan rasa

                memiliki

                Potensi yang dimiliki oleh sumber daya sekolah terus dibina dan

                dikembangkan demi optimalnya hasil kinerja yang diraih Kondisi kesetiaan dan

                suasana kerja menunjukkan pola kolegialitas dengan merasa ikhlas beramal dan

                penuh kesejukan

                Salah seorang guru mengemukakan pendapatnya tentang prototype kepala

                sekolahnya antara lain meskipun sudah lazim seorang pimpinan memiliki

                kewenangan yang luas atau otonom namun beliau lebih menghargai potensi yang

                dimiliki stafnya sehingga tidak sedikit terjadi pelimpahan wewenang Proses

                pembuatan keputusan dan kebijakan melaui tahapan-tahapan yang kesemuaannya

                ditempuh dengan musyawarahrapat komite atau dewan guru Bentuk komunikasi

                dijalankan secara dialogis dan multi arah dalam arti mengacu kepada potensi

                yang dimiliki oleh komite sekolah atau guru dan staf Proses pengawasan

                berlangsung melalui evaluasi tugas mengajar persiapan pemeriksaan mengajar

                dan evaluai secara keseluruhan yang berkaitan dengan mutu pendidikan Proses

                aktualisasi idesaran antara lain berupa penampungan aspirasi musyawarah

                langsung dan evaluasi substansi ide atau saran Mekanisme pembagian tugas

                70

                bersandarkan pada rencana program dan struktur sekolah yang ada

                Terselenggaranya pembagian tugas atas kontrak tugas selama 1 (satu) tahun

                ajaran Pemberian motivasi diwarnai oleh penghargaan terhadap staf untuk

                mengikuti diklat seminar diskusi panel dan kegiatan positif lainnya Pendapat

                Kepala Urusan Tata Usaha tentang figur kepala sekolah adalah Menyangkut

                kewenangan beliau tidak menjadikan dirinya pemegang kewenangan mutlak

                tetapi tidak sedikit kewenangan yang dilimpahkan kepada bawahannya Proses

                pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat bottom up

                melalui tahapan musyawarah dan rapat Pola komunikasi yang terjadi antar unsur

                sekolah secara timbal balik serta bersifat terbuka sesuai dengan norma yang

                disepakati bersama Proses pengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah

                mengarah kepada sikap tingkah laku atau perbuatan yang dilakukan oleh guru

                staf dan siswa secara wajar sesuai dengan standar Kepala sekolah sangat peduli

                terhadap masukan ide dan saran dari semua komponen sekolah karena sangat

                berguna dalam menambah referensi pada saat pembuatan keputusan dan

                penetapan kebijakan Mekanisme pembagian tugas berjalan menurut permintaan

                yang dikaitkan dengan kondisi sekolah melalui forum rapat yang demokratis

                Beliau selalu berkesempatan memberikan motivasi dan mendorong prestasi guru

                dan staf menuju hasil kerja yang optimal Kepala sekolah membiasakan

                mengedepankan tenggang rasa dan tepo seliro sehingga terbangun kondisi

                tanggungjawab dan suasana kerja yang kompak solid penuh kekeluargaan saling

                percaya serta saling menghormati dan menghargai

                71

                C Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah

                1 Pelimpahan dan Distribusi kewenangan

                Salah satu kompotensi profesional kepala sekolah adalah menerapkan

                kepemimpinan dalam pekerjaan dengan subdimensi mengembangkan profesional

                kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan kewenangan kepada bawahannya

                sesuai dengan job description

                Dalam hal ini sebagai mana disampaikan informan A sebagai berikut

                Saya menggunakan kewenangan sesuai dengan aturan main yang telah disepakati dan tunduk terhadap aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Saya juga menyusun struktur organisasi dan sesuai kewenangan yang saya miliki saya memilih orang yang kompeten untuk menjalankan tugas kemudian saya membuat job deskription dan semua pekerjaan dibagi habis sesuai dengan fungsinya masing-masing

                (Wawancara dengan informan IRN Oktober 2013)

                Untuk menguatkan pernyataan yang disampaikan oleh informan IRNmaka

                dapat dikutip hasil wawancara dengan informan guru yaitu

                Kewenangan yang dimiliki oleh kepala sekolah seharusnya kewenangan yang luas dan otonom karena menjadi figur sentral dalam memegang kewenangan yang ada di sekolah sesuai dengan jabatan akan tetapi kepala sekolah tidak demikian beliau lebih menghormati dan menghargai seluruh potensi yang ada dengan melimpahkan sebgaian wewenangnya sesuai dengan tingkatannya

                (Wawancara dengan informan MLG Oktober 2013)

                Beberapa kewenangan kepala sekolah diantaranya kepala sekolah sebagai

                pemimpin formal yakni kepala sekolah dipilih dan diangkat oleh pemerintah

                dan diserahi tanggungjawab untuk mengelola segala sesuatu yang melekat pada

                72

                lembaga tersebut diangkat dengan surat keputusan oleh atasan yang mempunyai

                kewenangan dalam pengangkatan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang

                berlaku

                Secara hirarkis mempunyai atasan atasan yang lebih tinggi dan memilki

                bawahan

                Memiliki hak kepangkatan gaji dan karier

                Terikat oleh kewajiban peraturan dan ketentuan yang berlaku

                Berkewajiban dan bertanggungjawab atas keberhasilan sekolah dalam

                pencapaian tujuan

                Kepala sekolah bertanggungjawab terhadap kelancaran pelaksanaan proses

                pembelajaran di sekolah Untuk melaksanakan fungsinya dengan baik maka

                kepala sekoah harus memahami menguasai dan mampu menganalisis kebutuhan-

                kebutuhan sekolah dalam usaha meningkatkan kualitas proses pembelajaran

                Kepala sekolah sebagai pemimpin harus berperan aktif dan kreatif secara optimal

                dalam melibatkan berbagai komponen khususnya guru sebagai tenaga pengajar

                murid sebagai subjek didik sarana dan fasilitas sekolah lainnya

                Kepala sekolah memiliki kewenangan yang luas untuk menyelenggarakan pelaksanaan proses belajar mengajar sesuai dengan aturan yang dibuat oleh segenap keluarga besar tetapi dia tidak bertindak secara otoriter akan tetapi lebih bersifat terbuka dengan banyak mendelegasikan wewenang kepada orang lain atau ldquobawahanrdquo sebatas yang mampu dikerjakan

                (wawancara dengan informan AHFD Oktober 2013)

                Komite memberi kewenangan penuh kepada kepala sekolah untuk menyelenggarakan pelaksanaan proses belajar mengajar sesuai dengan aturan Komite dilibatkan dalam berbagai keputusan penting yang

                73

                menyangkut kemajuan kualitas pendidikan di SD (Wawancara dengan informan NDN Oktober 2013)

                Kedudukan komite dalam sekolah merupakan unsur yang sangat penting

                dan merupakan salah satu pilar MBS Jika dulu masyarakat hanya sebagai objek

                atau sasaran pendidikan maka sekarang komite atau masyarakat dijadikan sebagai

                mitra atau subjek dengan kata lain pemerintah dan masyarakat bersinerji

                membangun pendidikan

                Untuk itu komite telah masuk dalam struktur kependidikan di sekolah secara

                formal yang ditandai dengan keikutsertaan komite dalam beberapa komponen

                administrasi kepala sekolah seperti yang dilakukan di beberapa sekolah di

                Kecamatan Manuju

                Jadi jika kita sudah memahami komite sebagai bagian dari keluarga besar

                pendidikan maka tugas kepala sekolah bersama dengan guru menjalankan

                program yang telah disusun bersama sesuai mekanisme Dari hasil wawancara

                dengan informan tersebut di atas penulis melihat bahwa sesuai dengan job

                description yang telah dibuat kepala sekolah mendistribusikan tugas dan

                kewenangan kepada kompon-komponen sekolah Hal ini dilakukan untuk

                mencapai tujuan secara efektif dan efisien karena kepemimpinan yang efektif

                dapat melibatkan dan menggerakkan semua komponen atau stakeholder

                Sekolah dalam menggerakkan komponen-komponen sekolah selain

                dengan memberikan petunjuk dan pengarahan juga memberikan contoh kepada

                bawahan yang merupakan rekan kerja Kepala sekolah sadar bahwa sulit untuk

                mencapai visi dan misi sekolah tanpa bekerja sama dan sama-sama kerja dengan

                diarahkan dan diberi tauladan

                74

                Salah seorang guru mengemukakan pendapatnya tentang protatif kepala

                sekolahnya antara lain meskipun sudah lazim seorang pemimpin memiliki

                kewenangan yang luas atau otonom namun kepala sekolah lebih menghargai

                potensi yang dimiliki stafnya sehingga tidak sedikit terjadi pelimpahan

                wewenang Selanjunya mekanisme pembagian tugas berdasarkan pada rencana

                program dan struktur sekolah yang ada Terselenggaranya pembagian tugas atas

                kontrak selama satu tahun ajaran Mekanisme pembagian tugas berjalan

                menurut permintaan yang dikaitkan dengan kondisi sekolah melalui forum rapat

                yang demokratis

                Dalam kerangka implementasi MBS kepala sekolah melakukan

                Pertama Perencanaan dengan matang dengan menentukan tujuan dan strategi

                untuk mencapai tujuan Kedua Mengorganisasikan kepala sekolah mendesain

                dan membuat struktur organisasi termasuk dalam menjalankan pekerjaan dan

                mencari sumber daya pendukung yang paling sesuai seperti Bendahara

                pustakawan pembina pramuka pembina UKS dan kepanitiaan baik permanen

                maupun temporer

                Dari hasil kajian tersebut di atas menurut penulis ada beberapa point yang

                dapat diperoleh oleh kepala sekolah bila ia melakukan pelimpahan dan distribusi

                kewenangan itu diantaranya adalah

                1 Pelimpahan kewenangan memungkinkan manajer (kepala sekolah)

                dapat mencapai lebih dari bila ia mengerjakan semuanya dengan

                sendiri Delegasi wewenang dari atasan kepada bawahan merupakan

                proses yang diperlukan dalam meningkatkan efisiensi penyelesaian

                seluruh tugas-tugas dan tanggung dan jawab

                75

                2 Pelimpahan kewenangan memungkinkan manajer (kepala sekolah)

                memusatkan tenaganya pada tugas-tugas prioritas yang lebih penting

                3 Pelimpahan kewenangan memungkinkan bawahan (guru pegawai)

                untuk tumbuh dan berkembang bahkan dapat digunakan sebagai alat

                untuk belajar dari kesalahan

                4 Pelimpahan kewenangan dibutuhkan karena manajer tidak selalu

                mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan

                Mereka mungkin menguasai ldquothe big picturerdquo tetapi tidak cukup

                terperinci

                Sejalan dengan tiori Sondang P Siagian mengemukakan

                ldquoBetapapun seorang eksekutif berusaha untuk melakukan tugasnyadapat

                dipastikan bahwa ia tidak akan mampu melakukan semua tugas tersebut

                sendirian Bahkan semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi ia

                semakin memerlukan bantuan semakin banyak pihak meskipun pada analisa

                terakhir tanggungjawab untuk mengambil keputusan dalam mengemudikan

                organisasi terletak dipundaknya seorang Hal ini merupakan kenyataan pada

                semua bentuk dan jenis organisasi Oleh karena itu salah satu ciri yang perlu

                dimiliki oleh seorang eksekutif adalah keberaniannya untuk mendelegasikan

                wewenangnya sebagian kepada para eksekutif yang lebih rendah tingkat

                kedudukannya dan jabatannya dalam organisasirdquo

                2 Mekanisme Pembuatan Keputusan

                Pengambilan keputusan merupakan salah satu hal terpenting dalam

                manajemen Pengambilan keputusan tidak dapat dipisahkan dari kepemimpinan

                Untuk mengetahui mekanisme pembuatan keputusan yang dilakukan oleh kepala

                76

                sekolah sebagai manajer maka dapat dilihat sebagaimana yang diungkapkan oleh

                informan A B adalah sebagai berikut

                Langkah-langkah yang biasa saya lakukan adalah melalui musyawarah kecuali dalam hal-hal tertentu yang sifatnya mendesakterpaksa (emergensi) saya mengambil keputusan sebagai seorang pemimpin saya harus sering mengambil keputusan dengan mengambil resiko terkecil dan kemaslahatan yang banyak dengan meminta masukan dari para guru (Wawancara dengan informan A B Oktober 2013)

                Menurut penulis tehnik pengambilan keputusan seperti yang dilakukan

                oleh beberapa kepala sekolah ini dilandasi oleh keyakinan bahwa jika seseorang

                dilibatkan dalam pengambilan keputusan maka yang bersangkutan akan ada rasa

                memiliki terhadap keputusan tersebut sehingga yang bersangkutan akan

                bertanggungjawab untuk mencapai tujuan sekolah singkatnya makin besar tingkat

                partisipasi makin besar pula rasa memiliki dan makin besar rasa memiliki makin

                besar pula rasa tanggungjawab dan makin besar rasa tanggungjawab makin besar

                pula dedikasinya Tentu saja pelibatan warga sekolah dalam pengambilan

                keputusan harus mempertimbangkan keahlian dan relevansinya dengan tujuan

                pengambilan keputusan sekolah

                Pengambilan keputusan merupakan salah satu konsep dasar dari MBS

                Adapun yang dimaksud pengambilan keputusan adalah suatu cara untuk

                mengambil keputusan melalui penciptaan lingkungan yang terbuka dan

                demokratis dimana warga sekolah didorong untuk terlibat langsung dalam proses

                pengambilan keputusan yang dapat berkonstribusi terhadap pencapaian tujuan

                sekolah Esensi proses pengambilan keputusan adalah untuk mencari wilayah

                kesamaan antara kelompok-kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah

                77

                yaitu kepala sekolah guru siswa orang tua siswa dan pemerintahyayasan

                Wilayah kesamaan inilah yang menjadi modal dasar untuk menumbuhkan rasa

                memiliki bagi semua kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah dan ini

                dapat dilakukan secara efektif melalui pelibatan semua kelompok kepentingan

                dalam proses pengambilan keputusan

                Menurut penulis bahwa kepala sekolah sebagai leader mampu

                menampilkan pribadinya memiliki visi dan misi serta mampu berkomunikasi dan

                mengambil keputusan Salah satu fungsi kepala sekolah adalah sebagai pemimpin

                sifat-sifat kepala sekolah sebagaimana diuraikan di atas telah menunjukkan sikap

                sebagai seorang pemimpin yang demokratis misalnya dalam mengambil

                keputusan selalu didasarkan pada hasil musyawarah dengan semua

                komponen dan dapat mendengarkan suara-suara yang dari bawah

                Sebagai seorang kepala sekolah memutuskan sesuatu yang menyangkut

                sekolah tersebut harus dengan jalan musyawarah sebab sebagaimana telah diatur

                dalam mekanisme pendidikan juga telah diamatkan UUD 1945 dimana seluruh

                warga negara berhak dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa Keputusan

                yang sifatnya insidentil dapat diminimalisir dengan adanya program penyusunan

                RKS dan RKAS yang dibuat satu tahun atau lebih sebagai acuan sekolah agar

                kegiatan yang nantinya dilaksanakan sistematis dan terkoordinasi Dengan

                demikian adanya skedul yang telah disusun dan disahkan oleh sekolah dan pihak

                terkait maka diharapkan indikator yang diharapkan dapat tercapai tanpa harus

                menerima konsekwensi yang besar sebab semua telah dipetakan dengan baik

                Untuk menguatkan pernyataan yang disampaikan oleh informan AB maka dapat

                dikutip hasil wawancara dengan informan guru yaitu

                78

                Pembuatan keputusan cenderung bersifat bottom up dengan mekanisme pertama mengidentifikasi berbagai komponen yang menjadi bahan pembuatan keputusan dari seluruh komunitas sekolah kedua pengumpulan dan pemilihan komponen-komponen sesuai dengan skala prioritas ketiga mempersiapkan draft pembuatan keputusan untuk dibahas pada proses penetapan kebijakan

                (Wawancara dengan informan AR Oktober 2013)

                Kepala sekolah dalam pandangan guru sebagai seorang yang bijaksana

                dalam mengambil keputusan biasanya kepala sekolah mendengarkan masukan-

                masukan sebagai data untuk dianalisis Dalam membuat keputusan pada tingkat

                sekolah dalam kerangka MBS Pertama kepala sekolah berkonsultasi dengan

                komite sekolah yang terdiri dari kepala sekolah sendiri pengawas perwakilan

                guru orang tua siswa anggota masyarakat dan staf sekolah Kedua komite

                melakukan pengukuran kebutuhan sekolah Ketiga komite mengembangkan

                perencanaan tindakan yang mencakup tujuan dan sasaran yang terukur

                Keempat mengambil keputusan dengan mendengarkan saran-saran dan komite

                Sejak adanya MBS masyarakat bebas mengungkapkan unek-uneknya

                kepada pemerintah atau dalam hal ini penyelenggara pendidikan di sekolah yang

                diistilahkan dengan aspirasi arus bawah PSM sebagai salah satu pilar MBS

                merupakan wadah yang diakui pemerintah Tidak dapat dipungkiri yang namanya

                mengelola sebuah institusi pasti ada tantangan dan hambatan Untuk itu sebagai

                kepala maupun guru penyelenggara pendidikan harus peka mengamati fenomena-

                fenomena sosial yang terjadi dan menyangkut warga sekolah Jadi dalam

                mengatasi suatu persoalan harus didasarkan pada beberapa aspek yaitu

                menentukan skala prioritas masalahnya karena dengan mengetahui pokok

                79

                masalah maka kita tentunya dapat mengetahui substansi persoalannya sehingga

                jika semua informasi telah lengkap dan akurat barulah diputuskan

                Setiap keputusan yang diambil seringnya dilakukan melalui musyawarah hal ini sering saya melihat bahwa kepala sekolah tidak memaksakan keinginannya saja tapi dengan hasil musywarah setelah melalui proses dari bawah Keputusan menjadi salah satu pijakan pelaksanaan organisasi dan sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan

                (Wawancara dengan informan MHD Oktober 2013)

                Sebagaimana diuraikan pada beberapa komentar di atas bahwa

                musyawarah merupakan mekanisme pengambilan keputusan yang terbaik Dalam

                musyawarah tidak ada pihak yang diuntungkan maupun yang dirugikan yang ada

                adalah masing-masing pihak melahirkan suatu kesepakatan untuk satu tujuan

                dan kebaikan bersama Keputusan yang dibuat dari hasil musyawarah tentunya

                apapun konsekwensinya menjadi tanggungan bersama sebab semua akibatnya

                telah dipertimbangkan bersama-sama Keputusan berdasarkan musyawarah

                akan menjadi suatu program yang lebih fundamental untuk diaplikasikan karena

                telah disepakati oleh forum yang berkepentingan

                Setiap keputusan yang diambil sudah ada mekanismenya dengan

                mempertimbangkan hasil masukan dan hasil analisis yang juga

                dikonsultasikan kepada kami Kepala sekolah lebih bersifat mendengar

                dari pihak lain dan keputusan didasarkan atas pertimbangan itu namun

                kami menyerahkan akhirnya kepada beliau yang menentukan

                (Wawancara dengan informan SPR Oktober 2013 )

                Beberapa kepala sekolah telah melibatkan seluruh personil dalam

                menyusun perencanaan sehingga perencanaan yang dibuat dapat diterima oleh

                semua pihak dan menyangkut berbagai hal dengan pertimbangan yang matang

                80

                selanjutnya perencanaan tersebut dilaksanakan melalui berbagai metode demi

                optimalisasi pelaksanaan suatu rencana Apabila fungsi manajemen dilaksanakan

                maka akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja guru atau pegawai secara

                keseluruhan demi pencapaian tujuan organisasi sekolah

                Peranan kepala sekolah sebagai pengambil keputusan merupakan peran

                yang paling penting dari peranan yang lain seperti informasional dan

                interpersonal Ada empat peran sebagai pengambil keputusan yaitu enterpreneur

                artinya kepala sekolah berusaha memperbaiki penampilan sekolah Disturbance

                handler artinya memperhatikan gangguan yang timbul di sekolah Resource

                allocater artinya menyediakan segala sumber daya sekolah Negotiator roles

                artinya kepala sekolah harus mampu untuk mengadakan pembicaraan dan

                musyawarah dengan pihak luar (Wahyosumidjo 200294) Lebih lanjut

                menambahkan bahwa dalam pengambilan keputusan kepala sekolah berperan

                sebagai manajer artinya berperan dalam proses pendayagunaan seluruh sumber

                organisasi dan pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan

                Pada dasarnya seluruh kegiatan yang berlangsung dalam sebuah sekolah

                merupakan akibat atau konsekuensi dari berbagai keputusan yang diambil

                pimpinan Apakah pada akhirnya sekolah berhasil mencapai sasaran secara

                efisien atau sebaliknya mengalami kegagalan ditentukan oleh ketepatan dari

                berbagai keputusan yang diambil pimpinan

                Untuk mendukung proses pengambilan keputusan yang tepat setiap

                sekolah perlu memiliki sistem pengelolaan informasi yang baik karena setiap

                keputusan memerlukan dukungan informasi yang cepat tepat dan akurat

                81

                Kebutuhan sistem seperti itu semakin dirasakan ketika kita dihadapkan pada

                persaingan terbuka yang semakin ketat seperti sekarang ini

                Dukungan dari berbagai perangkat telekomunikasi dan teknologi

                informasi (hardware maupun software) sangat besar artinya dalam

                mengembangkan sistem informasi yang handal rapi dan fungsional Satu hal lagi

                yang perlu dikemukakan kaitannya dengan pengambilan keputusan ialah bahwa

                tingkat partisipasi anggota dalam pelaksanaan setiap keputusan yang diambil akan

                sangat menentukan keberhasilan pencapaian sasaran keputusan yang

                bersangkutan

                Oleh karena itu sangat bijaksana apabila pimpinan berusaha untuk sejauh

                mungkin mengambil keputusan yang bersifat kelompok dengan cara melibatkan

                bawahan sehingga tanggungjawab bawahan dalam mengimplementasikan

                keputusan tersebut semakin besar dalam interaksi antara kepala dengan guru-guru

                sebagai bawahan lebih terlihat sikap subjekti

                3 Proses Penetapan kebijakan

                Dalam mengambil suatu kebijakan kepala sekolah melaksanakan rapat

                khusus untuk menampung usulan dan aspirasi Sebelum diambil kebijakan

                terlebih dahulu disosialisasikan kepada warga sekolah untuk menampung aspirasi

                maka dibuatlah kebijakan sambil memantu perkembangannya Hal ini dikuatkan

                oelh informan kepala sekolah sebagai berikut

                Untuk menghasilkan kebijakan yang maksimal dalam kerangka MBS saya pastikan dulu untuk mendapatkan informasi yang cukupDalam mengimplementasikan MBS ada 4 lngkah yang saya lakukan antara lain 1)sekolah membentuk dewan sekolah yang terdiri dari kepala sekolah perwakilan guru orang tua siswa anggota masyarakat staf sekolah dan siswa2) selanjutnya dewan sekolah melakukan pengukuran kebutuhan

                82

                sekolah 3) dewan sekolah mengembangkan perencanaan tindakan yang mencakup tujuan dan sasaran dan 4) mengambil keputusan untuik membuat program-program untuk kemajuan sekolah

                (Wawancara dengan informan ID November 2013)

                Penerapan MBS sangat ditentukan oleh pola pikir dan sumber daya

                manusia yang menjalankannya butuh ide atau gagasan yang cemerlang dalam

                menjabarkan apa makna dari beberapa program MBS Untuk itu dalam

                penerapannya saya mempunyai 4 formulasi khusus 1)sekolah membentuk

                dewan sekolah yang terdiri dari kepala sekolah perwakilan guru orang tua siswa

                anggota masyarakat staf sekolah dan siswa artinya kita melakukan

                pengorganisasian terhadap beberapa potensi yang dianggap mampu membantu

                mengatasi atau mengerjakan kegiatan tersebut 2) selanjutnya dewan sekolah

                melakukan pengukuran kebutuhan sekolah dengan kata lain kita harus

                menginventarisir komponen apa saja yang kita butuhkan guna menghasilkan

                kebijakan tersebut 3) dewan sekolah mengembangkan perencanaan tindakan yang

                mencakup tujuan dan sasaran maksudnya adalah tim yang telah kita bentuk

                mengidentifikasi merencanakan dan menyusun tindakan yang akan dijalankan

                dengan tetap mempertimbangkan esensinya dan 4) mengambil keputusan untuik

                membuat program-program untuk kemajuan sekolah Yaitu kebijakan yang

                diterapkan nantinya merupakan kebijakan unggulan

                Melihat setiap keputusan yang sudah disepakati bersama sebagai bahan muasyawarah Mengundang khusus dan memusyawarahkannya setiap personil terkait terutama orang-orang penting pengambil kebijakan antara lain kepala sekolah SD ketua Komite Sebelum diambil kebijakan terlebih disosialisasikan kepada warga sekolah untuk menampung aspirasi Setelah mempertimbangkan usul dan aspirasi maka dibuatlah kebijakan sambil memantau perkembangannya

                83

                (Wawancara dengan informan MYS November 2013)

                Hasil keputusan yang telah menjadi sebuah kebijakan merupakan

                mekanisme yang harus pula dipatuhi oleh setiap anggota musyawarah atau pihak-

                pihak yang berkepentingan sebab sebelum keluarnya kebijakan tersebut telah

                diundang orang-orang yang mempunyai kepentingan pada lembaga tersebut

                seperti komite sekolah dan warga sekolah maupun masyarakat yang terkait baik

                secara formal maupun informal Namun pun begitu tetap saja kebijakan

                tersebut harus senantiasa dievaluasi implementasinya apakah masih relevan atau

                perlu dilakukan suatu perubahan

                Sebelum mengambil kebijakan biasanya kepala sekolah mengadakan rapat khusus untuk menampung usulan dan aspirasi kemudian dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan mendengarkan masukan-masukan dari peserta rapat yang kemudian diambil keputusan Setelah itu hasilnya disosialisasikan kepada semua warga sekolah

                (Wawancara dengan informan AA November 2013)

                Penulis melihat bahwa kepala sekolah juga sering mengadakan rapat

                internal antar kepala sekolah dan guru untuk menentukan hari dan tanggal serta

                siapa saja yang harus diundang dalam proses pengambilan suatu keputusan

                setelah semua disiapkan oleh pihak sekolah maka musyawarahpun dilakukan

                yang didahului dengan mendengarkan masukan dari para komite atau warga

                masyarakat serta pengawas pendidikan sebagai narasumber membahas penentuan

                kebijakan yang akan diputuskan Dan lahirlah sebuah konsensus atau keputusan

                bersama dan disosialisasikan kepada warga masyarakat maupun sekolah serta

                pihak-pihak yang terkait Ukuran kebijakan yang dibuat oleh kepala sekolah

                dalam rangka kepentingan bersama sehingga kepala sekolah dalam hal tertentu

                84

                mengkonsultasikannya kepada kami dan selalu kami dukung Setiap pengambilan

                kebijakan kami selalu diberi tahu hasilnya sambil memberi hasil manfaat dan

                mudaratnya

                Kebijakan kepala sekolah lahir dari hasil musyawarah Untuk itu sebagai

                guru kita berkewajiban menjalankan kebijakan itu sesuai dengan porsinya

                Dalam setiap pengambilan keputusan kepala sekolah senantiasa mencari

                masukan dari guru sehingga kami pun merasa bagian dari kebijakan tersebut

                Seluruh potensi pengambilan kebijakan diikutsertakan dalam musyawarah untuk diminta usulan dan aspirasi dari seluruh peserta rapatHasil pertimbangan yang matang dijadikan suatu kebijakan (Wawancara dengan informan MTF Oktober 2013)

                Pengawas kepala sekolah guru komite dan para anggota dan para

                undangan lainnya adalah merupakan potensi pengambilan sebuah keputusan Dari

                merekalah ide-ide cemerlang diharapkan lahir dalam proses pengambilan sebuah

                kebijakan Dan dari ide-ide cemerlang itulah beberapa diantaranya akan dijadikan

                sebagai ide pokok menentukan suatu kebijakan yang menjadi sebuah

                keputusanSebagai kepala sekolah ia senantiasa mengedepankan musyawarah dan

                konsultasi kepada komite sekolah Pembuatan keputusan dan proses penetapan

                kebijakan juga dilakukan berdasarkan masukan dari semua elemen sekolah

                Pola komunikasi yang dikembangkan pula bercorak terbuka dan

                berlangsung timbal balik sesuai dengan norma yang disepakati bersama Proses

                pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat bottom up

                melalui tahapan musyawarah dan rapat

                4 Membangun pola komunikasi

                Untuk mengetahui bagaimana kepala sekolah dalam membangun pola

                komunikasiyaitu dengan komunikasi dua arah antara orang lain dan dirinya

                85

                Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara dirinya

                dengan orang lain Maka dapat dilihat dari hasil wawancara dengan informan

                kepala sekolah sebagai berikut

                Saya melakukan komunikasi dua arah dengan baik dengan warga sekolah ataupun denga masyarakat Saya menjelaskan kepada semua stakeholder semua program yang saya telah sedang dan akan dilakukan agar dipahami oleh semua pihak

                (Wawancara dengan informan IRN Oktober 2013)

                Dalam penerapan MBS kepala sekolah dalam membangun komunikasi

                kepala sekolah senantiasa menginformasikan apa yang telah diraih oleh sekolah

                berupa prestasi-prestasi baik guru ataupun siswa sebagai akuntabilitas publik

                kepada stakeholder di luar sekolah

                Sebagaimana telah dijelaskan dalam juknis maupun mekanisme penerapan

                MBS bahwa sekolah harus transparan dalam manajemen pelajaran manajemen

                pembelajaran dan manajemen administrasi keuangan agar semua pihak tidak

                saling mencurigai dan pada akhirnya tercipta akselarasi antar kepala sekolah

                guru komite dan masyarakat secara luas

                Menurut saya kepala sekolah melakukan komunikasi dengan timbal balik baik yang terjadi antara kepala sekolah dengan guru dan staf ataupun antar mereka Kepala sekolah membangun pola komunikasi terbuka tetapi sesuai dengan norma yang disepakati bersama

                (Wawancara dengan informan MHRN Oktober 2013)

                Penulis melihat dari beberapa sekolah bahwa kepala sekolah dalam

                membangun komunikasi pola komunikasi yang dikembangkan bercorak terbuka

                dan berlangsung timbal balik sesuai dengan norma yang disepakati bersama Pola

                komunikasi berjalan dua arah (komunikatif) sehingga setiap masalah apapun

                86

                dapat dipecahkan bersama Bentuk komunikasi dijalankan secara dialogis dan

                multi arah dalam arti mengacu kepada potensi yang dimiliki oleh komite sekolah

                atau guru dan staf

                Menurut penulis komunikasi yang baik antar berbagai personil harus

                dikembangkan demikian rupa untuk mencapai hasil seoptimal mungkin Kurang

                komunikasi akan mengakibatkan kurangnya hasil yang dapat diwujudkan bahkan

                sering gagal dalam mencapai tujuan Dalam suatu sekolah yang hubungan

                antarpersonalnya kurang harmunis acuh tak acuh satu sama lain dalam berbagai

                masalah pendidikan karena setiap personil menghadapi masalah pekerjaannya

                masing-masing dan mencari alternatif pemecahan masalah tersebut sendiri-

                sendiri Alangkah berat dan tidak sejalannya pemecahan-pemecahan yang diambil

                masing-masing tersebut Karena itu kepala sekolah mempunyai kewajiban untuk

                membina komunikasi dengan sebaik-baiknya agar para guru mau dan mampu

                bekerja sama untuk meningkatkan kemampuan dan kinerjanya

                Kepala sekolah cukup komunikatif dalam menyampaikan segala hal yang berkaitan dengan kepemimpinannya Dia mampu memainkan peranannya sebagai seorang manajer atau pimpinan yang baik Komunikasi yang dipakai dua arah antara orang lain dan dirinya Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara dirinya dengan orang lain Bahkan dia minta dikritik apabila kurang pas bahkan dia membuka layanan surat baik terbuka atau pun rahasia asal sifatnya untuk membangun Dia berani dikoreksi ataupun dimintai saran dan pendapat

                (Wawancara dengan informan AGFR September 2013)

                Seorang kepala sekolah dituntut untuk memahami betul akan sistem

                hubungan komunikasi yang ada agar di dalam melaksanakan tugas-tugas

                senantiasa dapat memperkecil kemungkinan timbulnya hambatan yang merugikan

                dalam membina kerja sama dalam menyelenggarakan sekolah secara keseluruhan

                87

                Saya kira kepala sekolah sudah melakukan komunikasi yang cukup efektif berkaitan dengan berbagai hal Komunikasinya yang dipakai dua arah antara orang lain dan dirinya Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara dirinya dengan orang lain Bahkan dia minta dikritik apabila kurang pas bahkan dia membuka layanan surat baik terbuka atau pun rahasia asal sifatnya untuk membangun Dia berani dikoreksi ataupun dimintai saran dan pendapat

                (Wawancara dengan informan ZND Nopember 2013)

                Dari hasil wawancara dengan beberapa informan tersebut penulis

                melihat di beberapa sekolah bahwa pola komunikasi berjalan dua arah

                sehingga setiap masalah apapun dapat dipecahkan bersama Bentuk komunikasi

                dijalankan secara dialogis dan multi arah dalam arti mengacu kepada potensi

                yang dimiliki oleh komite sekolah atau guru dan staf

                Menurut penulis keterampilan komunikasi sangat penting bagi kepala

                sekolah karena hampir sebagian tugas dan pekerjaan kepala sekolah senantiasa

                melibatkan orang lain Komunikasi yang efektif akan sangat membantu

                keberhasilan organisasi secara keseluruhan

                Dalam pelaksanaan MBS pengembangan komunikasi antar personil yang

                sehat harus senantiasa dikembangkan baik oleh kepala sekolah maupun oleh guru

                dan personil lainnya Komunikasi yang terbina akan memberikan kemudahan dan

                keringanan dalam melaksanakan serta memecahkan pekerjaan di sekolah yang

                menjadi tugas bersama

                Seorang kepala sekolah harus membangun komunikasi terhadap

                bawahan yang dipimpinnya bahkan kepada siapa saja yang dianggap memiliki

                hubungan emosional apakah dia masyarakat atau dunia usaha yang kesemuanya

                itu merupakan aspek-aspek pendukung sebagai manager Komunikasi dua arah

                sangat diperlukan bagi seorang kepala sekolah agar terjadi interaksi yang lebih

                88

                interaktif sehingga apabila tercipta suasana keakraban maka potensi yang

                ada dapat dikembangkan demikian pula dengan persoalan akan dapat diatasi

                dengan bantuan semua pihak Pemimpin haruslah menyadari bahwa menjadi

                seorang pimpinan tidak sama menjadi seorang raja Tetapi pimpinan adalah

                seorang yang diserahi amanah oleh publik untuk sebuah institusi pendidikan

                yaitu sekolah

                5 Melakukan pengawasan

                Kepala sekolah meiliki tugas untuk melakukan pengawasan pembinaan

                atau bimbingan kepada guru dan tenaga kependidikan serta administrator

                Untuk mengetahui hal ini maka dapat dilihat dari hasil wawancara dengan

                informan 3 kepala sekolah sebagai berikut

                Dalam kaitannya kepala sekolah dengan supervisi pendidikan saya melakukan langkah-langkah antara lain Melaksanakan program supervisi melalui adanya program supervisi kelas dadakan (inspeksi) dan kegiatan ekstrakurikuler Supervisi dilakukan dengan membuat instrumen guna mengukur tingkat keberhasilannya Saya memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja guru dan karyawan maupun untuk pengembangan Sekolah Hasil supervisi dikomunikasikan agar menjadi timbal balik bagi kepentingan lembaga ataupun kepentingan peningkatan kualitas guru atau karyawan

                (Wawancara dengan informan SDR Oktober 2013)

                Penulis melihat dibeberapa sekolah bahwa dalam proses pengawasan yang

                dilakukan kepala sekolah berlangsung melalui evaluasi tugas mengajar

                persiapan permeriksaan mengajar dan evaluasi secara keseluruhan yang

                berkaitan dengan mutu pendidikan

                Sesuai perkembangan keadaan yang sudah demikian maju maka kepala

                sekolah sebagai pemimpin harus berwawasan luas dan memahami menghayati

                89

                dan melaksanakan fungsi dan kedudukannya sebagai Top Manager pada lembaga

                pendidikan formal itu Untuk itu sebelum tim supervisi akademik yang dalam hal

                ini pengawas sekolah datang sebaiknya sebagai tuan rumah harus membenahi diri

                dengan mengecek semua kelengkapan administrasi pembelajaran dan keuangan

                Dengan berbekal informasi dari hasil supervisi tahun lalu kita mendapat

                gambaran tentang keadaan yang terjadi sebelumnya untuk dijadikan bahan

                rujukan perubahan yang lebih baik ke masa mendatang

                Untuk menguatkan pernyataan yang disampaikan oleh informan kepala

                sekolah maka dapat dikutip hasil wawancara dengan informan yaitu

                Pengawasan terhadap sikap tingkah laku perbuatan atau kegiatan yang dilakukan guru dan staf secara wajar Norma-norma pengawasan sering disosialisasikan kepada guru staf dan seluruh siswa agar dapat dilaksanakan

                (Wawancara dengan informan AA Oktober 2013)

                Tingkat kemampuan berfikir yang dimiliki oleh kepala sekolah haruslah

                memiliki kecerdasan yang tinggi agar dapat menghubungkan antara bagian-bagian

                dari pengetahuannya dengan mudah dan menafsirkan kecenderungan-

                kecenderungan baik yang ada di internal sekolah maupun di luar sekolah Hal ini

                diperlukan dalam menganalisis data dan fakta yang muncul dan berkembang

                dalam lingkungan organisasi dan menafsirkan kecenderungan-kecenderungan

                yang akan terjadi sehingga mudah direspon diantisipasi untuk kepentingan warga

                sekolah

                Akan sesuai standar yang pertama dilakukan adalah dengan melihat kepada job yang diberikan kepada masing-masing berbeda antara guru dengan staf Kalau dipandang tugas pokoknya berjalan tak jarang ia

                90

                memberi semacam pujian dan bagi yang belum berjalan tertib ia memberi support atau memanggilnya dengan gayanya tersendiri sehingga tidak merasa tersinggung termasuk mengawasi dalam hal kecakapan tingkah laku dan sikapnya Terhadap siswa juga dilakukan dengan menerapkan tata tertib yang harus diikuti antara hak siswa dan kewajiban siswa sehingga siswa mempunyai hak dan kewajiban yang tentunya berbeda halnya dengan warga sekolah lainnya

                (Wawancara dengan informan BST Oktober 2013)

                Kepala sekolah harus pula memiliki kemampuan untuk mengendalikan

                perasaannya dalam menghadapi hambatan-hambatan atau masalah-masalah

                terutama pada saat-saat kritis yang dihadapi sekolah Jadi kepemimpinan berarti

                kemampuan untuk mempengaruhi menggerakkan dan mengarahkan orang lain

                untuk mencapai suatu tujuan tertentu Dengan demikian pengertian

                kepemimpinan akan timbul dimanapun asalkan unsur-unsurnya terpenuhi yaitu

                Orang-orang yang mempengaruhi menggerakkan atau mengarahkan yang

                disebut pemimpin termasuk penerapan tata tertib kepada siswa agar sejak dini

                siswa mengetahui hak dan kewajibannya

                Pengawasan terhadap sikap tingkah laku perbuatan atau kegiatan yang dilakukan guru dan staf secara wajar Aturan-aturan pengawasan sering disosialisasikan kepada guru staf dan seluruh siswa agar dapat dilaksanakan sesuai standar

                (Wawancara dengan informan SPROktober 2013 )

                Kepala sekolah sebagai manajer pendidikan harus mampu menguasai dan

                memiliki keterampilan berkomunikasi demi kelancaran pelaksanaan tugas-

                tugasnya Disamping itu harus mampu memahami kondisi dan kemampuan yang

                dimiliki sipenerima pesan agar semua aturan yang dibuat baik oleh pemerintah

                91

                secara umum maupun tata tertib sekolah dapat diterima dengan dan dilaksanakan

                dengan penuh dedikasi oleh semua warga sekolah sesuai porsinya

                Maka berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan tersebut di

                atas maka dapat dikatakan bahwa kepala sekolah sebagai supervisor dalam

                melakukan pengawasan ia mampu melaksanakan program-program pengawasan

                lewat supervisi untuk meningkatkan kinerja guru dan karyawan sekolah dan

                menjadi feed-back bagi kepentingan sekolah Sebagai supervisor maka kepala

                sekolah berkewajiban untuk memberikan pembinaan atau bimbingan kepada para

                guru dan tenaga kependidikan

                Tentunya sebelum melakukan pembinaan kepada orang lain kepala

                sekolah terlebih dahulu membina diri sendiri supervisi ini dapat dilakukan di

                dalam kelas Hasil kerja supervisi itu kemudian dikomunikasikan dengan pihak

                terkait untuk menjadi bahan perbaikan bagi guru maupun untuk kepentingan

                sekolah

                Kepala sekolah juga telah melaksanakan fungsi dan tugasnya sebagai

                seorang manajer ia mampu menyusun program dan mengoptimalkan seluruh

                sumber daya yang ada Karena kepala sekolah bukan hanya sebagai pemimpin

                saja seperti yang telah dikemukakan di atas Sebagai seorang manajer kepala

                sekolah juga memerankan fungsi manajerial dengan melakukan proses

                perencanaan pengorganisasian menggerakkan dan pengawasan

                Proses pengawasan berlangsung melalui evaluasi tugas mengajar

                persiapan pemeriksaan mengajar dan evaluai secara keseluruhan yang berkaitan

                dengan mutu pendidikan Proses aktualisasi idesaran antara lain berupa

                92

                penampungan aspirasi musyawarah langsung dan evaluasi substansi ide atau

                saran

                6 Memberikan Motivasi Dan Membangun Suasana Kerja Yang Kondusif

                Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru tenaga

                kependidikan dan administratir sangat penting sehingga mereka bersemangat

                dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka meningkatkan mutu

                pendidikan Motivasi bisa diberikan dalam bentuk hadiah atau hukuman baik

                fisik maupun non-fisik Dalam memberikan motivasi kepala sekolah

                mempertimbangkan rasa keadilan dan kelayakan karena hal ini penting bagi

                kepala sekolah unutk menciptakan iklim yang kondusif Untuk mengetahui hal ini

                dapat dilihat dari hasil wawancara dengan informan ID yaitu

                Saya sebagai kepala sekolah dalam kaitannya dengan pemberian motivasi diantaranya dengan memberikan penghargaan baik berupa materil maupun immateril kepada guru staf yang berprestasi Saya juga mendorong guru atau staf untuk selalu mengembangkan diri melalui penyediaan bukudan pelatihan Tapi saya tidak segan menegur dan memberikan sanksi sesuai dengan tingkat kesalahan agar tujuan dapat tercapai

                (Wawancara dengan informan ID Oktober 2013)

                Penulis melihat bahwa kepala sekolah dalam melaksanakan fungsinya

                sebagai seorang motivator sering memberikan motivasi baik berupa fisik maupun

                psikis Kepala sekolah tidak pelit memberikan penghargaan berupa pujian bila

                melihat bawahannya mengerjakan tugas dengan baik dan juga menyampaikan

                teguran secara terhormat untuk perbaikan Berkaitan perannya sebagai motivator

                93

                kepala sekolah mampu mengatur lingkungan sekolah dan menciptakan hubungan

                kerja yang harmonis dan kondusif

                Seorang kepala sekolah dituntut untuk memahami betul akan sistem

                hubungan komunikasi yang ada agar di dalam melaksanakan tugas-tugas

                senantiasa dapat memperkecil kemungkinan timbulnya hambatan yang merugikan

                dalam membina kerja sama dalam menyelenggarakan sekolah secara keseluruhan

                Kepala sekolah harus kreatif dan mampu memiliki ide-ide dan inisiatif yang

                menunjang perkembangan sekolah Ide kreatifnya dapat digunakan untuk

                membuat perencanaan melaksanakan program pengajaran dan melaksanakan

                pengawasan dan pembinaan serta evaluasi dalam meningkatkan proses belajar

                mengajar Jadi jika kesemua hal tersebut berjalan dengan selaras maka seorang

                kepala sekolah juga harus menunjukkan penghargaannya dihadapan warga

                sekolah apakah dengan memberikan apresiasi positif atau pemberian paket

                hadiah Menanggapi hasil wawacara dengan informan tersebut di atas menurut

                penulis motivasi yang dilakukan oleh kepala sekolah dengan memberikan

                penghargaan ini sangat penting untuk meningkatkan profesionalismne tenaga

                kependidikan dan untuk mengurangi kegiatan yang kurang produktif

                Melalui penghargaan ini para tenaga kependidikan dapat dirangsang untuk

                meningkatkan profesionalisme kerjanya secara positif dan produktif Pelaksanaan

                penghargaan dapat dikaitkan dengan prestasi tenaga kependidikan secara terbuka

                sehingga mereka memiliki peluang untuk meraihnya Kepala sekolah harus

                berusaha menggunakan penghargaan ini secara tepat efektif dan efisien untuk

                menghindari dampak negatif yanmg ditimbulkannya

                94

                Selanjutnya hasil wawancara dengan informan guru yaitu

                Tercipta suasana kerja yang penuh kekeluargaan yaitu adanya saling percaya saling menghormati dan saling menghargai seluruh komunitas sekolah selalu kompak dan solid dalam mengusung keberhasilan sekolah untuk mencapai tujuan Kepala sekolah tidak enggan memberikan pujian terhadap hasil kerja yang maksimal tetapi juga tidak canggung dalam menyampaikan kritik terhadap hasil kerja yang belum optimal Kepala sekolah terus mendorong prestasi sempurna para guru dan staf sesuai kemampuan masing-masing

                (Wawancara dengan informan AHFD Oktober 2013)

                Untuk menjaga normalisasi organisasi maka kepala sekolah harus berperan

                aktif dalam membangun komunikasi dengan guru-guru atau pegawai agar

                lingkungan sekolah secara internal dapat berjalan tanpa adanya masalah-masalah

                yang dapat mengganggu proses belajar mengajar Dengan adanya komunikasi

                yang aktif antara guru-guru pegawai dan kepala sekolah akan menyebabkan

                masalah-masalah yang ada dapat diselesaikan dengan cepat sehingga tidak

                mempengaruhi proses pelaksanaan belajar mengajar di sekolah tersebut Dengan

                kata lain kepala sekolah harus objektif dan berimbang dalam menerapkan

                kebijakan dan wewenangnya di sekolah serta membagi tugas kepada bawahan

                sesuai dengan porsi dan kompetensinya

                Kepala sekolah tidak enggan memberikan penghargaan terhadap hasil kerja yang maksimal tetapi juga tidak segan dalam hal mengkoreksi terhadap guru atau karyawan yang lainnya bila melihat hal yang kurang sesuai Kepala sekolah terus mendorong prestasi para guru dan staf sesuai kemampuan masing-masing Kepala sekolah juga berusaha menciptakan suasana kerja yang penuh kekeluargaan yaitu adanya saling percaya saling menghormati dan saling menghargai

                (Wawancara dengan informan MLG Oktober 2013 )

                95

                Kepala sekolah mengembangkan pepatah ing ngarso sung tulodo ing madya mangun karso dan tut wuri handayani sehingga semuanya berjalan bersama dan kerja bersama sehingga hasilnya pun hasil bersama Kepala Sekolah selalu memberi motivasi kepada seluruh potensi yang ada dengan memberi dukungan menumbuhkan kemampuan percaya diri Dengan tampilnya kepercayan diri seluruh kegiatan menjadi tidak canggung untuk dilaksanakan Tidak segan-segan sekali-kali kepala sekolah memberikan pujian terhadap hasil kerja yang dicapainya Kepala sekolah menciptakan suasana yang sejuk dan tenang dan belum pernah ada gejolak jika ada sesuatu hal yang kurang pas ada mekanismenya tersendiri Kepala sekolah menciptakan suasana bahwa di tempat ini kita bekerja dan di tempat ini juga modal ibadah serta di tempat ini kita hidup sehingga tidak ada hal yang membuat tidak nyaman Maka dibangunlah suasana kebersamaan yang penuh kekeluargaa

                (Wawancara dengan informan SPR Oktober 2013)

                Kepala sekolah adalah sosok pemimpin yang terpandang di lingkungan

                masyarakat sekolah ia juga merupakan pusat tauladan bagi masyarakat sekolah

                dan warga masyarakat di sekitar sekolah Karena itu penampilan kepala sekolah

                harus berperan kreatif dan aktif untuk mengembangkan kebudayaan yang menjadi

                tauladan bagi masyarakat sekitarnya Tingkat kemampuan seorang kepala sekolah

                dalam melaksanakan fungsinya atau tugas-tugas jabatannya itulah yang akan

                menentukan apakah ia dapat menjadi administrator pendidikan di sekolah yang

                bertanggngjawab terhadap pelaksanaan perogram pembelajaran dan pendidikan

                Seorang kepala sekolah harus berani mengatakan yang benar adalah benar dan

                yang salah adalah salah Agar proses inovasi di sekolah dapat berjalan dengan

                baik kepala sekolah perlu dan harus bertindak sebagai pemimpin (leader) dan

                bukan bertindak sebagai bos Seorang pemimpin terkadang menerima masukan

                dari bawahannya melalui diskusi sedangkan seorang bos terkadang memberikan

                perintah kepada bawahannya dan biasanya tidak mau menerima masukan dari

                96

                bawahannya Dengan demikian maka kekeluargaan yang kondusif akan senantiasa

                terpelihara bagi semua warga sekolah dan akan menjadi tradisi turun temurun

                Sebagai motivator maka kepala sekolah harus selalu memberikan

                motivasi kepada guru tenaga kependidikan dan adminnistrator sehingga mereka

                bersemangat dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka

                meningkatkan mutu pendidikan Motivasi bisa diberikan dalam bentuk hadiah

                atau hukumanbaik fisik maupun non fisiknamun dalam memberikan motivasi ini

                harus dipertimbangkan rasa keadilan dan kelayakannya Dalam hal ini penting

                bagi kepala sekolah untuk menciptakan iklim kondusif ( Nurkolis2005121-122)

                Keterampilan komunikasi sangat penting bagi kepala sekolah karena

                hampir sebagian tugas dan pekerjaan kepala sekolah senantiasa melibatkan orang

                lain Komunikasi yang efektif akan sangat membantu keberhasilan organisasi

                secara keseluruhan

                D Pembahasan

                Kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di

                Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa merupakan suatu hal yang harus

                dilaksanakan dan tidak terpisahkan sesuai dengan konsep dan karakteristik MBS

                MBS yang mengetengahkan prinsip-prinsip yang demokratis partispatif

                dan akuntabilitas pada hakekatnya merupakan desentralisasi kewenangan yang

                lebih besar dalam mengelolah sekolahnya sehingga sekolah lebih mandiri lebih

                berdaya dalam mengembangkan program yang disesuaikan dengan potensi yang

                dimilikinya Berdasarkan pengamatan peneliti bahwa para kepala sekolah dasar di

                kecamatan Manuju dalam menerapkan kepemimpinan dalam pekerjaan dengan

                97

                subdimensi membangun profesional kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan

                kewenangan kepada bawahannya sesuai dengan job description Dalam proses

                pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat botton up dan

                melalui tahapan-tahapan musyawarah dan rapat pola komunikasi bercorak

                terbuka dan berlangsung timbal balik sesuai dengan norma yang telah disepakai

                bersama Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru dan

                tenaga kependidikan dan administratif sangat penting sehingga mereka

                bersemangat dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka

                meningkatkan mutu pendidikan

                Konsep MBS diharapkan dapat menciptakan pemimpin yang dapat memimpin

                membimbing mengontrol perilaku dan perasaan orang lain di bawah

                kepengawasannya dalam melaksanakan tugas sebagai pemimpin (leadership) di

                sekolah Kepala sekolah merupakan guru yang memiliki kompetensi tinggi dan

                diberi tanggung jawab sebagai pemimpin di satuan pendidikan tertentu Pada

                tanggungjawab seorang pemimpin dalam hal ini kepala sekolah melekat

                keterampilan-keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin

                kependidikan seperti dikemukakan oleh Tim Dosen AP UPI Bandung (2012125)

                Keterampilan-keterampilan tersebut adalah 1) keterampilan dalam memimpin 2)

                keterampilan dalam hubungan insani 3) keterampilan dalam proses kelompok 4)

                keterampilan dalam administrasi personil dan 5) keterampilan dalam menilai

                Pada akhirnya dalam diri seorang pemimpin melekat tuntutan kompetensi-

                kompetensi yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

                98

                Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 yakni kompetensi kewirausahaan kompetensi

                supervisi kompetensi manejerial kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian

                Peneliti melihat bahwa para kepala sekolah dasar di Kecamatan Manuju

                telah memiliki keterampilan seperti yang disebutkan di atas Keterampilan dalam

                memimpin tampak dalam pertemuan-pertemuan rutin yang dilaksanakan di

                berbagai kesempatan baik dalam perencanaan pelaksanaan maupun evaluasi

                kegiatan Membagi dan menyerahkan tanggungjawab juga dilakukan dalam

                berbagai kegiatan dan kesempatan misalnya dalam rapat pembagian tugas

                mengajar Pemberdayaan guru tata usaha sekolah secara maksimal sesuai dengan

                bidang yang ditangani (kesiswaan sarana prasarana kurikulum dan hubungan

                masyarakat) bukti bahwa pekerjaan tidak ditangani sendiri Keterampilan dalam

                hubungan insani yang ada dalam diri kepala sekolah terungkap dalam sikap saling

                menghargai Sikap penghargaan ditunjukkan oleh kepala sekolah dengan

                perlakuan yang wajar dan penuh sikap hormat kepada bawahan Pada waktu-

                waktu tertentu bahkan setiap hari beliau menyempatkan diri untuk bergabung

                bersama-sama guru di ruang guru atau dengan staf tata usaha di tata usaha

                Kesempatan itu digunakan untuk sekedar menyapa minum atau baca koran

                bersama Ada keakraban dalam kekerabatan yang dibangun oleh kepala sekolah

                Beliau meupakan pribadi yang luwes ini berarti kepala sekolah telah

                melaksanakan peran dan fungsinya sebagai educator leader dan motivator

                Untuk mengimplementasikan MBS secara efektif dan efisien kepala

                sekolah perlu memiliki pengetahuan kepemimpinan perencanaan dan pandangan

                yang luas tentang sekolah dan pendidikan Wibawa kepala sekolah harus

                99

                ditumbuhkembangkan dengan meningkatkan sikap kepedulian semangat belajar

                disiplin kerja keteladanan dan hubungan manusiawi sebagai model perwujudan

                iklim kerja yang kondusif Lebih lanjut kepala sekolah dituntut untuk melakukan

                supervisi kelas membina dan memberikan saran-saran positif kepada guru

                (Mulyasa 200457)

                Tuntutan kemandirian dalam pengelolaan sekolah merupakan tuntutan

                yang mendesak untuk dilakukan Kemandirian pengelolaannya bagi peneliti

                merupakan indicator tersendiri dari keberhasilan pelaksanaan MBS Prinsip

                pengelolaan murni dan otonom tanpa ketergantungan sama sekali merupakan

                suatu kemustahilan Sekolah dasar di Kecamatan Manuju dalam beberapa hal

                masih bergantung kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah Tidak

                dipungkiri sama sekali ketergantungan itu menjadi semakin kuat manakala

                kepemimpinan tidak terlaksana dengan baik Sehingga peneliti menganggap

                bahwa implementasi MBS di Kecamatan Manuju sudah sesuai dengan

                konsepkarakteristik MBS

                100

                BAB V

                KESIMPULAN DAN SARAN

                Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan kepemimpinan kepala

                sekolah dalam penerapan Manajemen Berbasis Sekolah di Sekolah Dasar

                Kecamatan Manuju Kab Gowa dapat dikemukakan sebagai berikut

                A Kesimpulan

                1 Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan Manajemen Berbasis

                Sekolah yang meliputi Kepala sekolah sebagai

                a Edukator yaitu kepala sekolah telah dan sedang dan terus melakukan

                bimbingan pengarahan kepada guru dan siswa dalam melaksanakan tugas

                atau kewajibannya serta selalu berusaha mengembangkan profesionalisme

                pendidik dan menjadi tauladan yang baik dalam berbagai hal

                b Leader yaitu kepala sekolah menampilkan pribadinya sebagai seorang

                pemimpin memiliki visi dan misi mampu berkomunikasi dan mengambil

                keputusan

                c Motivator yaitu kepala sekolah sering memberikan motivasi baik berupa

                dalam bentuk fisik maupun psikis

                2 Penerapan MBS di Sekolah Dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

                kepala sekolah dalam berbagai hal membangun komitmen bersama yaitu

                Kekompakan Kebersamaan dan Kekeluargaan (3 K) terhadap sasaran

                organisasi dan memberikan kewenangan berupa kepercayaan kepada para

                pengikutnya yaitu guru staf dan karyawan untuk mencapai sasaran

                101

                Jalannya organisasi bukan digerakan oleh birokrasi tetapi oleh

                kesadaran bersama hal ini sejalan dengan karakteristik MBS dimana

                kewenangan sekolah dalam pengelolaan sangat luas juga adanya partisipasi

                aktif dari stakeholder Namun tidak dipungkiri bahwa prinsip pengelolaan

                murni dan otonom tanpa ketergantungan sama sekali dari pemerintah pusat

                dan pemerintah daerah merupakan hal suatu kemustahilan apalagi jika

                kepemimpinan kepala sekolah tidak terlaksana dengan baik

                B Saran-Saran

                1 Kepada para kepala sekolah dasar di Kecamatan Manuju Kab Gowa pada

                umumnya dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk terus

                mengembangkan lembaga yang dipimpinnya Disarankan agar prestasi yang

                sudah dicapai sekarang ini dapat didesiminasikan kepada sekolah lain

                sehingga kehadiran sekolah dasar ini dapat memberikan kontribusi yang

                positif bagi kemajuan lingkungan di sekitarnya

                2 Kepada para kepala sekolah disarankan untuk menjadikan hasil penelitian ini

                sebagai salah satu pedoman dalam memimpin sekolahnya Perlu kiranya

                dikembangkan MBS yang sehat sesuai dengan tujuan diterapkannya MBS

                serta karakteristik MBS

                3 Kepada birokrasi disarankan agar selalu memantau kinerja kepala sekolah

                serta perkembangan penerapan MBS di wilayahnya karena pada dasarnya

                dewan pendidik (kepala sekolah guru) memiliki potensi yang cukup tinggi

                untuk berkreasi dan meningkatkan kinerja namun banyak factor yang

                menghambat mereka dalam mengembangkan berbagai potensinya secara

                optimal Oleh karena itu sangat dirasakan perlunya pembinaan yang kontinu

                dan berkesinambungan dengan program yang terarah dan sistematis terhadap

                para guru dan personil pendidikan lain di sekolah

                102

                DAFTAR PUSTAKA

                Anwar 2003 Perilaku dalam Pencapaian Tujuan Organisasi Bulan Bintang

                Jakarta

                Arcaro 2006 Transformasi Sekolah Bermutu Terpadu P T Sarana Panca Karya Bandung

                Budiningsih 2004 (Tesis) Pengaruh Kepemimpinan Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten

                Depdiknas 2007 Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah Direktorat Pendidikan Menengah Umum Jakarta

                Dharma 2000 Kepemimpinan adalah Proses Mempengaruhi Kegiatan Gema Media Jakarta

                Ditjen Kelembagaan Agama Islam 2004 Buku Pedoman MBS Balitbang Jakarta

                Djatmiko 2002 Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan AV Publisher Jakarta

                FachruddinJSPareke 2004 Jurnal Kepemimpinan Transformasional dan Prilaku Kerja bawahan

                Hamalik Oemar 1991 Manajemen dan Organisasi Gramedia Jakarta

                HandokoTHani 1999 Manajemen edisi 2 BPPEPustaka Karya Jakarta

                Marjohan 2007 Artikel Tanggung jawab Kepala Sekolah atas Mutu Pendidikan wwwedu-artcies-com

                MBE 2007 Jurnal Peran Kepala Sekolah dan Komite Sekolah http Imberprojectnetmbe 59html

                Moleong Lexy J 2011 Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja

                Mulyasa Emco 2002 Manajemen Berbasis Sekolah tentang Konsep Strategi dan Implementasi PT Remaja Rosdakarya Bandung

                Mulyasa Emco 2004 Manajemen Berbasis Sekolah Rosadakarya Bandung

                Mulyasa Emco 2011 Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Jakarta Bumi Aksara

                103

                Northouse (2001) Transformational leadershipThe Transformation of Managers and associatis

                Nurkolis 2005 Manajemen Berbasis Sekolah PT Gramedia Widiasarana Indonesia Jakarta

                Pareka FachruddinJS 2004 Jurnal Kepemimpinan Transformasional dan Prilaku Kerja Bawahan

                Pawar dan Eastman 1997 Penelitian tentang Kepemimpinan Transformasional

                Permendiknas RI Nomor 13 Tahun 2007 tentang Kompetensi Kepala Sekolah

                Pidarta 1988 Hambatan-hambatan dalam pengembangan pendidikan Kencana Predana Media Group Jakarta

                PP Nomor 33 Tahun 2004 tentang Kewenangan Pemerintah Pusat dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom

                Rohiat 2010 Manajemen Sekolah tentang Teori Dasar dan Praktek PT Reftika Aditama Bandung

                Santoso Thomas B 2001 Jurnal Manajemen Sekolah di Masa Kini

                Setznick 1982 Organization Structure and Process

                Siagian Sondang P 1994 Manajemen Strategik Bumi Aksara Bandung

                Stoner James AF 1982 Managementsixth edition Mc Graw-Hill Book Company New York

                Sudaryanto 2005 (Tesis) Pengaruh Pola Kepemimpinan terhadap Kinerja guru dalam Kerangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Jawa Timur

                Sugiyono 2003 Indikator Kinerja PT Gramedia Jakarta

                Sugiyono 2009 Memahami Penelitian kualitatif Bandung Alfabeta

                Sujoko 2006 (Tesis) Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Lingkungan kerja dalam Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah terhadap Kinerja SMU Negeri 5 Sukoharjo

                Suryadi 2009 Manajemen Mutu Berbasis Sekolah tentang Konsep dan Aplikasi PT Sarana Panca Karya Nusa

                Tim Dosen Administrasi Pendidikan 2012 Manajemen Pendidikan Alfabeta Bandung

                104

                Umar 2002 Komponen dan Aspek Kinerja Angkasa Bandung

                Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Direktorat Depdiknas Jakarta

                Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Desentralisasi Pengelolaan Pendidikan Direktorat Depdiknas Jakarta

                Wahyudi 2009 Kepemimpinan Kepala Sekolah Bandung Alfabeta

                Wahyusumidjo 2002 Peranan Kepala Sekolah Sebagai Pengambil Keputusan Rosdakarya Bandung

                Xaviery 2007 Jurnal Benarkah Wajah Sekolah Ada pada Kepala Sekolahwwwtikkysuwantiknowordpresscom

                • Sampulpdf (p1-7)
                • Scan Berkaspdf (p8-10)
                • TESIS HJ JUMIATIpdf (p11-114)

                  2

                  keberhasilan suatu organisasi Maju mundurnya suatu organisasi banyak

                  dipengaruhi oleh factor kepemimpinannya

                  Bukti-bukti empiric bahwa kelemahan system pendidikan di Indonesia

                  adalah lemahnya dalam manajemen pendidikan baik pada level makro meso

                  maupun mikro Padahal peningkatan mutu pendidikan tidak terjadi begitu saja

                  Mutu yang diinginkan harus direncanakan dan wajib menggunakan pendekatan

                  yang sistimatis dengan menggunakan proses perencanaan yang matang

                  Munculnya paradigmamodel baru tentang manajemen berbasis sekolah

                  (MBS) yang bertumpu pada penciptaan iklim yang demokratisasi dan pemberian

                  kepercayaan yang lebih luas kepada sekolah untuk menyelenggarakan pendidikan

                  secara efisien dan berkualitas Dengan demikian dapat mendorong

                  profesionalisme guru dan kepala sekolah dalam peranannya sebagai manajer

                  maupun pemimpin pendidikan di sekolah Hal ini sangat memungkinkan dengan

                  dikeluarkannya UU Pemerintah No 22 Tahun 1999 selanjutnya diubah dengan

                  UU No32 Tahun 2004 yaitu Undang-Undang Otonomi Daerah yang kemudian

                  diatur oleh PP No 33 Tahun 2004 yaitu adanya penggeseran kewenangan dan

                  pemerintah pusat ke pemda dalam berbagai bidang termasuk bidang pendidikan

                  Pola bidang pendidikan di atas oleh UU No20 Tahun 2003 tentang sistem

                  pendidikan nasional dengan pasal 51 menyatakan pengadaan satuan pendidikan

                  anak usia dini pendidikan dasar dan pendidikan menengah didasarkan pada

                  standar pelayanan minimum dengan prinsip MBS Kepemimpinan adalah cara

                  seseorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan agar mau bekerja sama dan

                  bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi Kepemimpinan akan

                  berjalan secara efektif dan efisien apabila dilaksanakan oleh pemimpin yang jujur

                  3

                  bertanggung jawab transparan cerdas memahami tugas dan kewajibannya

                  memahami anggotanya mampu memotivasi dan berbagai sifat baik yang terdapat

                  dalam diri seorang pemimpin Ia sadar bahwa pemimpin memiliki arti sebagai

                  kemampuan untuk memengaruhi dirinya sendiri dan orang lain melalui

                  keteladanan nilai-nilai serta prinsip yang akan membawa kebahagiaan dunia dan

                  akhirat Seorang yang mendapat amanah sebagai eksekutif dan menunjukkan

                  nilai-nilai moral tersebut sehingga mereka akan memimpin berdasarkan prinsip

                  (principle centered leadership) Bagi seorang muslim memimpin berarti

                  memberikan arah atau visi berdasarkan nilai-nilai ruhaniah Mereka menampilkan

                  diri sebagai teladan dan memberikan aspirasi bagi bawahannya untuk

                  melaksanakan tugas sebagai keterpanggilan Ilahi Sehingga mereka memimpin

                  berdasarkan visi atau mampu melihat dan menjangkau ke masa depan (visionary

                  leadership)

                  Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang menentukan kesuksesan

                  implementasi MBS Sebagaimana dikemukakan oleh Nurkolis setidaknya ada

                  empat alasan kenapa diperlukan figur pemimpin yaitu

                  1) Banyak orang memerlukan figur pemimpin

                  2) Dalam beberapa situasi seorang pemimpin perlu tampil mewakili

                  kelompoknya

                  3) Sebagai tempat pengambilalihan resiko bila terjadi tekanan terhadap

                  kelompoknya

                  4) Sebagai tempat untuk meletakkan kekuasaan

                  Minarti (201265) menyatakan bahwa MBS memberikan keleluasaan

                  kepada sekolah untuk mengelola potensi yang dimiliki dengan melibatkan semua

                  4

                  unsure stakeholder untuk mencapai peningkatan kualitas sekolah tersebut Karena

                  sekolah memiliki kewenangan yang sangat luas itu maka kehadiran figure

                  pemimpin menjadi sangat penting Kepemimpinan yang baik tentunya sangat

                  berdampak pada tercapainya tujuan organisasi karena pemimpin memiliki

                  pengaruh terhadap kinerja yang dipimpinya Kemampuan untuk mempengaruhi

                  suatu kelompok untuk mencapai tujuan merupakan bagian dari kepemimpinan

                  Konsep kepemimpinan erat sekali hubungannya dengan konsep kekuasaan

                  Dengan kekuasaan pemimpin memperoleh alat untuk mempengaruhi perilaku para

                  pengikutnya Terdapat beberapa sumber dan bentuk kekuasaan yaitu kekuasaan

                  dengan paksaan legitimasi keahlian penghargaan referensi informasi dan

                  hubungan

                  Sekolah adalah organisasi yang kompleks dan unik sehingga memerlukan

                  tingkat koordinasi yang tinggi Oleh sebab itu kepala sekolah yang berhasil yaitu

                  tercapainya tujuan sekolah serta tujuan dari para individu yang ada di dalam

                  lingkungan sekolah harus memahami dan menguasai peranan organisasi dan

                  hubungan kerja sama antara individu Untuk membantu para kepala sekolah di

                  dalam mengorganisasikan sekolah secara tepat diperlukan adanya satu esensi

                  pemikiran yang teoritis hierarki kewibawaan dan mekanisme demi pencapaian

                  kordinasi di lingkungan sekolah Kepala sekolah perlu juga memahami teori

                  organisasi formal yang akan bermanfaat untuk menggambarkan (depict) hubungan

                  kerja sama antara struktur dan hasil (outcomes) sebuah sekolah

                  Upaya meningkatkan mutu hasil belajar kepala sekolah mempunyai

                  pengaruh yang dominan dan merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap

                  5

                  keberhasilan sekolah yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan pendidikan

                  Setiap tingkah laku kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan diarahkan untuk

                  membantu pencapaian tujuan pendidikan sehingga kepala sekolah harus mampu

                  menugasi memeriksa mengukur hasil kerja para guru di sekolah yang

                  dipimpinnya

                  Pada Pasal 5 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

                  tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa setiap warga Negara

                  mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu

                  Pendidikan yang bermutu dapat dicapai jika kepala sekolah melakonkan

                  kepemimpinannya secara efektif Oleh sebab itu maka kepemimpinan yang

                  menjadi perhatian utama oleh para praktisi dan akademisi Hal ini disebabkan

                  karena para pemimpin organisasi termasuk di sekolah memiliki posisi sentral

                  dalam menggerakkan seluruh komponen atau sumber daya untuk mencapai tujuan

                  organisasi Pandangan yang lebih tegas mengenai pentingnya peran

                  kepemimpinan dalam rangka pencapaian kinerja organisasi berbicara tentang

                  kinerja organisasi dalam hal ini sekolah tidak lain sesungguhnya adalah

                  pencapaian visi organisasi tersebut pencapaian visi sekolah sesungguhnya adalah

                  kinerja sekolah tersebut Kepala sekolah dalam mewujudkan visi sekolahnya perlu

                  ditunjang oleh kemampuan kepala sekolah dalam menjalankan roda

                  kepemimpinannya Oleh sebab itu maka peningkatan mutu pendidikan yang

                  merupakan kinerja sekolah harus segera dilaksanakan dengan menata faktor-

                  faktor yang mempengaruhi kinerja kepala sekolah

                  6

                  Terkait dengan peran kepala sekolah di atas MBE Project

                  (httpwwwmbeprojectnetmbe59html) melaporkan bahwa Kepala sekolah

                  mempunyai dua peran utama pertama sebagai pemimpin institusi bagi para guru

                  dan kedua memberikan pimpinan dalam manajemen Pembaharuan pendidikan

                  melalui MBS dan komite sekolah yang diperkenalkan sebagai bagian dari

                  desentralisasi pendidikan memberikan kepada kepala sekolah kesempatan yang

                  lebih besar untuk menerapkan dengan lebih mantap berbagai fungsi dari kedua

                  peran tersebut

                  Banyak kepala sekolah telah menyesuaikan kinerjanya agar memenuhi

                  situasi baru di sekolah dan di masyarakat dan menerapkan perubahan-perubahan

                  Mereka menyadari bahwa mereka harus lebih menjadi kolega dari pada atasan

                  dari para guru dan bekerjasama lebih erat dengan para guru dan masyarakat dalam

                  menangani permasalahan-permasalahan pendidikan Beberapa perubahan kinerja

                  kepala sekolah yang dilaporkan termasuk

                  (1) manajemen terbuka-menjadi transparan akuntabel dan melibatkan banyak

                  pihak dalam perencanaan keuangan dan pengembangan program sekolah

                  bersama sama dengan para guru dan masyarakat luas

                  (2) menciptakan dan mengelola suasana belajar yang ramah dan positif di

                  sekolah dan

                  (3) terbuka dan mendukung inovasi

                  Kinerja seorang kepala sekolah harus dilihat pada komponen EMASLIM

                  (Educator Manager Administrator Supervisor Leader Innovator Motivator)

                  Bahkan ranah Entrepreneurship juga harus menjadi garapan seorang kepala

                  7

                  sekolah Sejak dikembangkan MBS di tahun 2000-an seorang kepala sekolah

                  harus sanggup mengembangkan kegiatan produksijasa sekolah sebagai sumber

                  belajar harus mampu pula menjadi seorang pelaksana proyek bangunan untuk

                  swakelola block grant di lingkungan sekolahnya dan peran lainnya yang

                  terkadang bisa menyebabkan munculnya anggapan bahwa seorang kepala sekolah

                  sudah melakukan kesalahan dan penyimpangan karena tidak lazimnya ditemui

                  pada dua dekade yang lalu

                  Berhubungan dengan peran kepala sekolah di atas hasil kajian

                  mengungkapkan bahwa kepala sekolah di Kecamatan Manuju kurang

                  mendapatkan bimbingan khusus tentang pengelolaan manajemen yang terbuka

                  dan partisipatif serta kurang melakukan kontrol terhadap proses dan hasil yang

                  dicapai di setiap sekolah Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh kepala

                  sekolah kurang melibatkan stakeholders sebagai pemangku kepentingan di

                  sekolah sehingga cenderung masih otoriter padahal sekolah yang mampu

                  mendorong warganya (guru peserta didik karyawan orang tua peserta didik

                  tokoh masyarakat) berkontribusi untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan

                  keputusan terhadap pencapaian tujuan sekolah merupakan suatu proses yang

                  demokratis Hal ini dilandasi oleh keyakinan bahwa jika seseorang dilibatkan

                  (berpartisipasi) dalam pengambilan keputusan maka yang bersangkutan akan ada

                  rdquorasa memilikirdquo terhadap keputusan tersebut sehingga yang bersangkutan juga

                  akan bertanggungjawab dan berdedikasi sepenuhnya untuk mencapai tujuan

                  sekolah Semakin besar tingkat partisipasi makin besar pula rasa memiliki makin

                  besar sara memiliki makin besar pula rasa tanggung jawab makin besar rasa

                  8

                  tanggung jawab makin besar pula dedikasinya Tentu saja pelibatan warga

                  sekolah dalam pengambilan keputusan harus mempertimbangkan keahlian batas

                  kewenangan dan relevansinya dengan tujuan pengambilan keputusan sekolah

                  Dalam Perspektif ke depan mengisyaratkan bahwa kepala sekolah juga

                  harus mampu berperan sebagai figur dan mediator bagi perkembangan

                  masyarakat dan lingkungannya Pelaksanaan peran fungsi dan tugas tersebut

                  tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena saling terkait dan saling

                  mempengaruhi serta menyatu dalam pribadi seorang kepala sekolah yang

                  profesional Kepala sekolah yang demikianlah yang akan mampu mengelola

                  sekolah secara efektif dan efisien dan mampu mendorong visi menjadi aksi dalam

                  paradigma baru manajemen pendidikan

                  Perkembangan tugas dan tanggung jawab kepala sekolah mensyaratkan

                  kinerja yang tinggi Program pengembangan kepala sekolah umunnya berdasarkan

                  pada hasil pengamatan sporadis di lapangan Selain itu penilaian tentang kinerja

                  kepala sekolah yang dikaitkan dengan faktor-faktor internal yang berpengaruh

                  terhadap kinerjanya perlu dilakukan Identifikasi faktor-faktor yang

                  mempengaruhi kinerja kepala sekolah bagaimana hubungan antar faktor tersebut

                  dan bagaimana pengaruhnya terhadap kinerja kepala sekolah perlu diketahui

                  dalam usaha rmeningkatkan kinerja mereka sehingga pelaksanaan kegiatan

                  pendidikan yang berorientasi pada peningkatan mutu segera tercapai

                  Motivasi kerja serta terjaminnya kerja sama yang harmonis dan

                  kompetisi secara sehat tidak ada tekanan tumbuhnya keinginan untuk maju dan

                  9

                  berprestasi bagi guru dan personil lainnya di sekolah sangat ditentukan oleh

                  kepemimpinan kepala sekolah

                  Program kerja sama dengan pihak UNICEF dengan pemerintah Kabupaten

                  Gowa tentang implementasi Program MBS di sekolah dasar sangat berpengaruh

                  terhadap kepemimpinan kepala sekolah Program kerja sama yang dilaksanakan

                  selama ini sejalan dengan pola bidang pendidikan yang diatur dalam UU No20

                  Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dengan pasal 51 menyatakan

                  pengadaan satuan pendidikan anak usia dini dan pendidikan menengah

                  didasarkan pada standar pelayanan minimum dengan prinsip MBS

                  Sekolah yang menerapkan manajemen mutu para kepala sekolahnya

                  memiliki peran yang kuat dalam mengoordinasikan menggerakkan dan

                  menyerasikan semua sumber daya pendidikan yang tersedia Kepemimpinan

                  kepala sekolah merupakan salah satu factor yang dapat mendorong untuk dapat

                  mewujudkan visi misi tujuan sasaran sekolahnya melalui program-program yang

                  dilaksanakan secara terencana dan bertahap Oleh karena itu kepala sekolah

                  dituntut mempunyai kemampuan manajemen dan kepemimpinan yang memadai

                  agar mampu mengambil inisiatifprakarsa untuk meningkatkan mutu sekolah

                  Sebagai dukungan teori maka berikut ini diuraikan beberapa hasil-hasil

                  penelitian terdahulu yang relevan sebagai berikut

                  Budiningsih (2004) dari hasil penelitiannya yang berjudul ldquoPengaruh

                  Kepemimpinan Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai Dinas

                  Pendidikan Kabupaten Klatenrdquo menunjukkan bahwa baik secara parsial maupun

                  stimultan ada pengaruh dan signifikan antara kepemimpinan motivasi dan

                  10

                  lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten

                  Secara variabel berbeda peneliti hanya fokus pada pola pengambilan keputusan

                  Sudaryanto (2005) meneliti mengenai ldquo Pengaruh pola Kepemimpinan Terhadap

                  Kinerja Guru dalam Kerangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah

                  (MPMBS) di Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Jawa Timur bahwa

                  kepemimpinan dengan MBS dapat meningkatkan kemampuan guru dalam proses

                  belajar mengajar Sujoko (2006) hasil penelitiannya yang berjudul ldquoPengaruh

                  Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Lingkungan Kerja dalam penerapan MBS

                  terhadap Kinerja guru SMU Negeri 3 Sukoharjordquo menunjukkan bahwa baik

                  secara parsial maupun simultan kepemimpinan kepala sekolah dan lingkungan

                  kerja berpengaruh terhadap kinerja guru SMU Negeri 3 Sukoharjo

                  Penelitian yang dilakukan ketiganya tentang kepemimpinan kepala sekolah dalam

                  penerapan MBS perlu diterapkan oleh seorang pemimpin dalam melaksanakan

                  tugas Penerapan MBS secara teori memberikan kemungkinan hasil yang lebih

                  baik dalam kepemimpinan

                  Berdasarkan masalah dan dukungan teori dari hasil penelitian tersebut di

                  atas penulis terdorong untuk melakukan penelitian tentang ldquo Kepemimpinan

                  kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di Kecamatan Manuju

                  Kabupaten Gowa ldquo

                  B Rumusan Masalah

                  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas rumusan masalah

                  yang dibahas dalam penelitian ini adalah

                  11

                  1 Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS di

                  sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

                  2 Apakah implementasi MBS sudah sesuai konsepkarakteristik MBS di

                  sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

                  C Tujuan Penelitian

                  Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah

                  1 Untuk mengetahui kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS

                  di sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

                  2 Untuk mengetahui implementasi MBS sudah sesuai konsepkarakteristik

                  MBS di sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

                  D Manfaat Hasil Penelitian

                  Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun

                  secara praktis

                  1 Manfaat Teoretis

                  a Sebagai masukan untuk menambah perbendaharaan kepemimpinan

                  kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di Kecamatan

                  Manuju Kabupaten Gowa

                  b Sebagai penambah kepustakaan untuk hasil penelitian mengenai

                  kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS di sekolah

                  dasar

                  12

                  2 Manfaat Praktis

                  a Hasil penelitian ini digunakan untuk menjadi pedoman bagi para

                  kepala sekolah sebagai penguat teori kepemimpinan dalam penerapan

                  MBS

                  b Bagi peneliti dapat menambah wawasan pengetahuan pengalaman

                  dan meningkatkan kemampuan dalam melakukan kepemimpinan di

                  tempat tugas

                  13

                  BAB II

                  TINJAUAN PUSTAKA

                  A Tinjauan Pustaka

                  1 Kepemimpinan

                  a Definisi dan Hakikat Kepemimpinan

                  Definisi sebagai rumusan tentang ruang lingkup dan ciri-ciri suatu konsep

                  yang menjadi pokok pembicaraan sempat menimbulkan selisih paham para pakar

                  dari satu pihak berpendapat membicarakan definisi akan sungguh-sungguh

                  merupakan suatu maut tetapi definisi tentang suatu pokok persoalan diperlukan

                  Demikian pula walaupun ada di antara para pakar berpendapat definisi suatu

                  pokok pembicaraan (subject matter) tidak akan dapat membantu banyak tujuan

                  tetapi satu pendekatan yang memiliki alasan kuat tampil bahwa definisi

                  memberikan satu landasan pemahaman fenomena untuk dipelajari Dari definisi

                  sesuatu pokok permasalahan (subject matter) akan dapat diperoleh keterangan

                  atau frase yang mengungkapkan makna atau ciri-ciri utama dari subject matter

                  tersebut baik berupa orang benda proses atau kegiatan

                  Para peneliti biasanya mendefinisikan rdquokepemimpinanldquo menurut

                  pandangan pribadi mereka serta aspek-aspek fenomena dari kepentingan yang

                  paling baik bagi para pakar yang bersangkutang Bahkan stogdil membuat

                  kesimpulan bahwa There are almostas many definitions of leadership as there

                  are persons who have attempted to define the concept Kepemimpinan

                  diterjemahkan ke dalam istilah sifat-sifat perilaku pribadi pengaruh terhadap

                  orang lain pola-pola interaksi hubungan kerja sama antarperan kedudukan dari

                  14

                  satu jabatn administratif dan persepsi dari lain-lain tentang legitimasi pengaruh

                  Dari definisi yang berbeda-beda tersebut mengandung kesamaan asumsi yang

                  bersifat umum seperti

                  a di dalam satu fenomena kelompok melibatkan interaksi antara dua orang atau

                  lebih

                  b di dalam melibatkan proses mempengaruhi di mana pengaruh yang sengaja

                  (intentional influence) digunakan oleh pemimpin terhadap para bawahan

                  Disamping kesamaan asumsi yang umum di dalam definisi tersebut juga

                  memiliki kelainan sedikit yang bersifat umum pula seperti

                  a siapa yang mempergunakan pengaruh

                  b tujuan daripada usaha untuk mempengaruhi dan

                  c dan cara pengaruh itu dipergunakan

                  Kepemimpinan memiliki peranan yang dominan dalam sebuah organisasi

                  Peranan yang dominan tersebut dapat mempengaruhi moral kepuasan kerja

                  keamanan kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi

                  Sebagaimana dikatakan (Handoko 1999 286) bahwa pemimpin juga memainkan

                  peranan kritis dalam membantu kelompok organisasi atau masyarakat untuk

                  mencapai tujuan Kemampuan dan keterampilan kepemimpinan adalah faktor

                  penting dan efektifitas seorang manajer Bila organisasi dapat

                  mengidentifikasikan kualitas yang berhubungan dengan kepemimpinan

                  kemampuan mengidentifikasikan perilaku dan tehnik-tehnik kepemimpinan

                  efektif Kepemimpinan dalam bahasa inggris tersebut leadership berarti being a

                  leader power of leading atau the qualities of leader (Tanjung 2006 8)

                  15

                  Secara bahasa makna kepemimpinan itu adalah kekuatan atau kualitas

                  seseorang pemimpin dalam mengarahkan apa yang dipimpinnya untuk mencapai

                  tujuan (Handoko1999 293) Seperti halnya manajemen kepemimpinan atau

                  leadership telah didefinisikan oleh banyak para ahli antaranya adalah Stoner

                  mengemukakan bahwa kepemimpinan manajerial dapat didefinisikan sebagai

                  suatu proses mengarahkan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari

                  sekelompok anggota yang selain berhubungan dengan tugasnya

                  Ada beberapa pendapat tentang kepemimpinan Menurut Mulyasa

                  (2002107) kepemimpinan adalah suatu kegiatan untuk mempengaruhi orang-

                  orang yang diarahkan terhadap pencapaian tujuan organisasi Dharma (2000 42)

                  menyatakan bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan

                  seseorang atau kelompok orang untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu

                  Pendapat Siagian menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan dan

                  keterampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan suatu kerja

                  untuk mempengaruhi perilaku orang lain terutama bawahannya untuk berpikir dan

                  bertindak sehingga melalui perilaku yang positif ia memberikan sumbangsih nyata

                  dalam pencapaian tujuan organisasi (Anwar2003 66) Transformasi sekolah

                  bermutu terpadu diawali dengan mengadopsi dedikasi bersama terhadap mutu

                  oleh dewan sekolah administrator staf siswa guru dan komunitas (Arcaro

                  2006 10) Oleh karena itu pemimpin seharusnya dapat memandu menuntun

                  membimbing memberi atau membangun motivasi kerja mengemudikan

                  organisasi menjalin jaringan komunikasi yang lebih baik sehingga mampu

                  membawa para bawahan untuk mencapai tujuan yang direncanakan

                  16

                  Kartono (dalam Anwar 2003 67) menyatakan bahwa pada setiap

                  kepemimpinan minimal mencakup tiga unsur yakni 1) ada seorang pemimpin

                  yang memimpin mempengaruhi dan memberikan bimbingan 2) ada bawahan

                  yang dikendalikan 3) ada tujuan yang diperjuangkan melalui serangkaian

                  kegiatan

                  Seorang pemimpin hendaknya dapat membentuk memperhatikan memelihara

                  dan menjaga kehendak dan keperluan atasan kepada bawahan dengan baik

                  mampu bekerja sama mencapai tujuan bersama (keberhasilan tim) Jadi

                  kepemimpinan dalam pengambilan keputusan merupakan proses mengubah sikap

                  dan perilaku seseorang atau sekelompok orang baik secara langsung maupun tidak

                  langsung sehingga terjadi peningkatan dan produktivitas kerjanya lebih baik dan

                  ada peningkatan Pada dasarnya kepemimpinan dapat dibagi menjadi lima tipe

                  yaitu 1) otokratik 2) paternalistik 3) kharismatik 4) Laissez Faire dan 5)

                  demokratik (Djatmiko2002 52-54)

                  a Tipe otokratik pengambilan keputusan dilakukan sendiri oleh pimpinan

                  hubungannya dengan bawahan menggunakan pendekatan formal berdasarkan

                  kedudukan dan status berorientasi pada kekuasaan

                  b Tipe paternalistic pengambilan keputusan dilakukan sendiri oleh pimpinan

                  hubungannya dengan bawahan lebih banyak bersifat bapak dan anak

                  Pemimpin menganggap bawahan sebagai orang yang belum dewasa sehingga

                  pemimpin bersikap terlalu melindungi bawahan

                  c Tipe kharimatik menekankan pada dua hal yakni pemimpin berusaha agar

                  tugas-tugas dapat terselenggara dengan sebaik-baiknya dan memberikan kesan

                  17

                  bahwa hubungan dengan bawahan didasarkan pada relasional bukan

                  kekuasaan

                  d Tipe laissez faire semua pekerjaan dan tanggung jawab dilakukan sendiri oleh

                  bawahan Pemimpin hanya merupakan simbol dan tidak memiliki

                  keterampilan teknis Situasi kerja bawahan tidak terpimpin tidak terkontrol

                  dan tanpa disiplin kerja

                  e Tipe demokratik tipe ini dipandang paling ideal Dalam proses pengambilan

                  keputusan pemimpin mengikut sertakan bawahan Pemimpin cenderung

                  memperlakukan bawahan sebagai rekan kerja menjaga keseimbangan antara

                  hubungan formal dan informal juga menjaga keseimbangan antara orientasi

                  penyelesaian tugas dan orientasi hubungan yang bersifat relasional

                  Kepemimpinan adalah bagian penting manjemen tetapi tidak sama dengan

                  manajemen Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang

                  untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran

                  Manajemen mencakup kepemimpinan tetapi juga mencakup fungsi lainnya

                  seperti perencanaan penorganisasian pengawasan dan evaluasi Kepemimpinan

                  atau leadership dalam pengertian umum menunjukkan suatu proses kegiatan

                  dalam hal memimpin membimbing mengontrol perilaku perasaan serta tingkah

                  laku terhadap orang lain yang ada dibawah pengawasannya

                  b Kepemimpinan Transformational

                  Kepemimpinan transformasional dapat didefinisikan sebagai gaya

                  kepemimpinan yang mengutamakan pemberian kesempatan dan atau mendorong

                  semua unsur yang ada dalam sekolah untuk bekerja atas dasar sistem nilai (values

                  18

                  system) yang luhur sehingga semua unsur yang ada di sekolah (guru siswa

                  pegawai orangtua siswa masyarakat dan sebagainya) bersedia tanpa paksaan

                  berpartisipasi secara optimal dalam mencapai tujuan ideal sekolah

                  Secara sederhana kepemimpinan transformasional dapat diartikan sebagai

                  proses untuk merubah dan mentransformasikan individu agar mau berubah dan

                  meningkatkan dirinya yang didalamnya melibatkan motif dan pemenuhan

                  kebutuhan serta penghargaan terhadap para bawahan Terdapat empat faktor untuk

                  menuju kepemimpinan tranformasional yang dikenal sebutan 4 I yaitu idealized

                  influence inspirational motivation intellectual stimulation dan individual

                  consideration

                  1 Idealized influence kepala sekolah merupakan sosok ideal yang dapat

                  dijadikan sebagai panutan bagi guru dan karyawannya dipercaya

                  dihormati dan mampu mengambil keputusan yang terbaik untuk

                  kepentingan sekolah

                  2 Inspirational motivation kepala sekolah dapat memotivasi seluruh guru

                  dan karyawannnya untuk memiliki komitmen terhadap visi organisasi dan

                  mendukung semangat team dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan di

                  sekolah

                  3 Intellectual Stimulation kepala sekolah dapat menumbuhkan kreativitas

                  dan inovasi di kalangan guru dan stafnya dengan mengembangkan

                  pemikiran kritis dan pemecahan masalah untuk menjadikan sekolah ke

                  arah yang lebih baik

                  19

                  4 Individual consideration kepala sekolah dapat bertindak sebagai pelatih

                  dan penasihat bagi guru dan stafnya

                  Berdasarkan hasil kajian literatur yang dilakukan Northouse (2001)

                  menyimpulkan bahwa seseorang yang dapat menampilkan kepemimpinan

                  transformasional ternyata dapat lebih menunjukkan sebagai seorang pemimpin

                  yang efektif dengan hasil kerja yang lebih baik Oleh karena itu merupakan hal

                  yang amat menguntungkan jika para kepala sekolah dapat menerapkan

                  kepemimpinan transformasional di sekolahnya Karena kepemimpinan

                  transformasional merupakan sebuah rentang yang luas tentang aspek-aspek

                  kepemimpinan maka untuk bisa menjadi seorang pemimpin transformasional

                  yang efektif membutuhkan suatu proses dan memerlukan usaha sadar dan

                  sunggug-sungguh dari yang bersangkutan Northouse (2001) memberikan

                  beberapa tips untuk menerapkan kepemimpinan transformasional yakni sebagai

                  berikut

                  1 Berdayakan seluruh bawahan untuk melakukan hal yang terbaik untuk

                  organisasi

                  2 Berusaha menjadi pemimpin yang bisa diteladani yang didasari nilai yang

                  tinggi

                  3 Dengarkan semua pemikiran bawahan untuk mengembangkan semangat

                  kerja sama

                  4 Ciptakan visi yang dapat diyakini oleh semua orang dalam organisasi

                  20

                  5 Bertindak sebagai agen perubahan dalam organisasi dengan memberikan

                  contoh bagaimana menggagas dan melaksanakan suatu perubahan

                  6 Menolong organisasi dengan cara menolong orang lain untuk

                  berkontribusi terhadap organisasi

                  c Fungsi Kepemimpinan

                  Dalam kehidupan organisasi fungsi kepemimpinan adalah bagian dari

                  tugas utama yang harus dilaksanakan Tetapi untuk merumuskan apa yang

                  dimaksud fungsi kepemimpinan adalah sulit sama sulitnya memberikan definisi

                  tentang kepemimpinan itu sendiri Kesulitan ini terjadi sebab kepemimpinan

                  menarik perhatian para pakar untuk menelitinya sehingga melahirkan penelitian

                  kepemimpinan yang berbeda-beda hamper sebanyak mereka para pakar yang

                  melakukan penelitian Berbagai macam pendekatan di bidang kepemimpinan

                  lahirlah pendekatan sifat perilaku situasi dan pendekatan kontigensi untuk lebih

                  memahami fungsi kepemimpinan lebih lanjut perlu lebih dahulu mempelajari

                  makna yang terkandung dalam definisi antara lain

                  a membangkitkan kepercayaan dan loyalitas bawahan

                  b mengomunikasikan gagasan kepada orang lain

                  c dengan berbagai cara memengaruhi orang lain

                  dseorang pemimpin adalah seorang besar yang dikagumi dan mempesona dan

                  dibanggakan oleh para bawahan

                  Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi atau

                  serangkaian tugas-tugas yang harus dilaksanakan seorang pemimpin atau yang

                  21

                  lazim disebut fungsi pemimpin menurut pendapat dari pakar adalah sebagai

                  berikut

                  a James AFStoner (1982) agar kelompok dapat beoperasi secara efektif seorang

                  pemimpin mempunyai dua fungsi pokok yaitu

                  1 task related atau problem solving function dalam fungsi ini pemimpin

                  memberikan saran dalam pemecahan masalah serta memberikan

                  sumbangan informasi dan pendapat

                  2 group maintenance function atau social function meliputi pemimpin

                  membantu kelompok beroperasi lebih lancer pemimpin memberikan

                  persetujuan bagi anggota kelompok misalnya menjembatani kelompok

                  yang sedang berselisih pendapat memerhatikan diskusi kelompok Seorang

                  pemimpin yang efektif adalah seorang pemimpin mampu menampilkan

                  kedua fungsi tersebut dengan jelas

                  b Selznick dalam bukunya Organization Structure and Process (1982176)

                  mengemukakan ada empat tugas seorang pemimpin

                  1 mendefinisikan misi dan peranan organisasi (involves the definition of the

                  institutional organizational mission and role)

                  2 pengejawantahan tujuan organisasi (the institutional embodiment of

                  purpose)

                  3 mempertahankan keutuhan organisasi (to defend the organizationrsquos

                  integration)

                  4 mengendalikan konflik internal yang terjadi di dalam organisasi (the

                  ordering of internal conflict)

                  22

                  2 Kepemimpinan Kepala Sekolah

                  a Sekolah Sebagai Sistem

                  Sekolah sebagai sistem artinya semua elemen atau unsure yang ada di

                  sekolah sebagai satu kesatuan yang utuh tidak terpisahkan satu dengan yang lain

                  seperti siswa guru kepala sekolah gedung alat peraga dan perangkat

                  pembelajaran dan sebagainya

                  Dalam era kemandirian sekolah dan era MBS tugas dan tanggung jawab

                  yang pertama dan yang utama dari para pimpinan sekolah adalah menciptakan

                  sekolah yang mereka pimpin menjadi semakin efektif dalam arti menjadi semakin

                  bermanfaat bagi sekolah itu sendiri dan bagi masyarakat luas penggunanya Agar

                  tugas dan tanggung jawab para pimpinan sekolah tersebut menjadi nyata kiranya

                  mereka perlu memahami mendalami dan menerapkan beberapa konsep ilmu

                  manajemen yang dewasa ini telah dikembang-mekarkan oleh pemikir-pemikir

                  dalam dunia bisnis

                  Konsep ilmu manajemen tersebut memiliki nilai (dalam arti values) yang

                  tidak akan menjerumuskan dunia pendidikan kita ke arah bisnis yang dapat

                  merugikan atau mengecewakan masyarakat luas penggunanya (Thomas B

                  Santoso 2001) Sekolah sebagai sistem adalah sekolah yang memberdayakan

                  seluruh komponen yang ada di dalamnya secara terpadu satu sama lain saling

                  berkaitan erat mendorong kegiatan sekolah untuk mencapai tujuan antara lain

                  input proses output dan outcome (Depdiknas 20075)

                  23

                  b Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Sekolah

                  Kepemimpinan merupakan salah satu elemen penting dalam mencapai

                  mempertahankan dan meningkatkan kinerja organisasi Konseptualisasi teori-teori

                  kepemimpinan telah menarik perhatian dan diskusi panjang para peneliti dan para

                  praktisi Menurut Pawar dan Eastman (1997) penelitian tentang kepemimpinan

                  lebih ditekankan pada kepemimpinan transformasional Penelitian di bidang ini

                  telah dilakukan baik dalam rangka mencari konsepsi yang tepat terhadap gaya

                  kepemimpinan yang paling efektif maupun prasyarat-prasyarat kontekstual yang

                  harus diciptakan agar proses kepemimpinan tersebut efektif (Fahruddin Js Pareke

                  2004)

                  Menurut Wahyudi (200964) menyatakan bahwa kepala sekolah harus

                  bertindak sebagai manajer dan pemimpin yang efektif Sebagai manajer ia harus

                  mampu mengatur agar semua potensi sekolah dapat berfungsi secara optimal Hal

                  ini dapat dilakukan jika kepala sekolah mampu melakukan fungsi-fungsi

                  manajemen dengan baik meliputi (1) perencanaan (2) pengorganisasian (3)

                  pengarahan dan (4) pengawasan Kepala sekolah adalah pelaksana suatu tugas

                  yang sarat dengan harapan dan pembaharuan kemasan cita-cita mulia pendidikan

                  kita secara tidak langsung diserahkan kepada kepala sekolah singkatnya kepala

                  sekolah merupakan tokoh sentral pendidikan Sekolah sebagai suatu komunitas

                  pendidikan membutuhkan seorang figur pemimpin yang dapat mendayagunakan

                  semua potensi yang ada dalam sekolah untuk suatu visi dan misi sekolah Pada

                  level ini kepala sekolah sering dianggap satu atau identik bahkan secara begitu

                  saja dikatakan bahwa wajah sekolah ada pada kepala sekolahnya Akhirnya

                  24

                  kepala sekolah berperanan sebagai manager yang mengelola sekolah sayang

                  sekali kalau kedua peran itu yakni sebagai tokoh sentral dan manajer dalam

                  sekolah diharubirukan oleh ketidakmampuan mengatasi aneka krisis yang ada

                  dalam sekolah (Xaviery 2007)

                  c Kepala Sekolah sebagai Pengambil Keputusan

                  Peranan kepala sekolah sebagai pengambil keputusan merupakan peran

                  yang paling penting dari peranan yang lain seperti informasional dan

                  interpersonal Ada empat peran sebagai pengambil keputusan yaitu enterpreneur

                  artinya kepala sekolah berusaha memperbaiki penampilan sekolah Disturbance

                  handler artinya memperhatikan gangguan yang timbul di sekolah resource

                  allocater artinya menyediakan segala sumber daya sekolah negotiator roles

                  artinya kepala sekolah harus mampu untuk mengadakan pembicaraan dan

                  musyawarah dengan pihak luar (Wahyosumidjo 200294) Lebih lanjut

                  menambahkan bahwa dalam pengambilan keputusan kepala sekolah berperan

                  sebagai manajer artinya berperan dalam proses pendayagunaan seluruh sumber

                  organisasi dan pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan

                  Adapun tanggung jawab pembinaan dari kepala sekolah antara lain

                  identifikasi (rekuritmen seleksi) pengangkatan (pekerjaan awal pekerjaan

                  berikutnya pekerjaan yang dibeda-bedakan) penyesuaian (kurikulum guru-guru

                  siswa masyarakat) penilaian (waktu alasan sasaran cara) perbaikan (observasi

                  kelas pertemuan individu kunjungan kelas asosiasi profesi perpustakaan

                  profesi program mengajar siswa program pelatihan inservice) Di samping

                  tanggung jawab proses kepala sekolah juga bertanggung jawab atas input

                  25

                  sekolah yang mencakup tujuan prioritas dan kontrol sumber daya daya

                  manusia (human resource) dan sumber material Kepala sekolah sebagai pejabat

                  formal manajer pemimpin pendidik dan kepala sekolah sebagai staf seperti

                  halnya pemimpin organisasi yang lain jabatan kepala sekolah juga memerlukan

                  persyaratan universal yang perlu dimiliki oleh siapapun yang akan menduduki

                  pemimpin Kepala sekolah mempunyai dua peran utama pertama sebagai

                  pemimpin institusi bagi para guru dan kedua memberikan pimpinan dalam

                  manajemen Pembaharuan pendidikan melalui MBS dan komite sekolah yang

                  diperkenalkan sebagai bagian dari desentralisasi memberikan kepada kepala

                  sekolah kesempatan yang lebih besar untuk menerapkan dengan lebih mantap

                  berbagai fungsi-fungsi dari kedua peran yang ada tersebut (Jurnal MBE 2007)

                  Pada dasarnya seluruh kegiatan yang berlangsung dalam sebuah sekolah

                  merupakan akibat atau konsekuensi dari berbagai keputusan yang diambil

                  pimpinan Apakah pada akhirnya sekolah berhasil mencapai sasaran secara efisien

                  atau sebaliknya mengalami kegagalan ditentukan oleh ketepatan dari berbagai

                  keputusan yang diambil pimpinan Untuk mendukung proses pengambilan

                  keputusan yang tepat setiap sekolah perlu memiliki sistem pengelolaan informasi

                  yang baik karena setiap keputusan memerlukan dukungan informasi yang cepat

                  tepat dan akurat Kebutuhan sistem seperti itu semakin dirasakan ketika kita

                  dihadapkan pada persaingan terbuka yang semakin ketat seperti sekarang ini

                  Dukungan dari berbagai perangkat telekomunikasi dan teknologi informasi

                  (hardware maupun software) sangat besar artinya dalam mengembangkan sistem

                  informasi yang handal rapi dan fungsional Satu hal lagi yang perlu dikemukakan

                  26

                  kaitannya dengan pengambilan keputusan ialah bahwa tingkat partisipasi anggota

                  dalam pelaksanaan setiap keputusan yang diambil akan sangat menentukan

                  keberhasilan pencapaian sasaran keputusan yang bersangkutan Oleh karena itu

                  sangat bijaksana apabila pimpinan berusaha untuk sejauh mungkin mengambil

                  keputusan yang bersifat kelompok dengan cara melibatkan bawahan sehingga

                  tanggungjawab bawahan dalam mengimplementasikan keputusan tersebut

                  semakin besar dalam interaksi antara kepala dengan guru-guru sebagai bawahan

                  lebih terlihat sikap subjektif Guru yang sering menemui kepala walau sembrono

                  dalam mengajar maka itulah yang dianggap baik dan loyal sehingga bisa tinggi

                  dalam penilaian DP3-nya Sedangkan guru yang biasa saja pada hal sangat

                  bertanggung jawab dalam pelaksanaan KBM karena kurang ngomong maka

                  dinilai biasa-biasa saja Jadi inilah akibat kepala sekolah yang malas mengadakan

                  turba (turun ke bawah) untuk meninjau guru-guru dan sekaligus menjalin

                  hubungan sosial dan emosional

                  Seperti yang kita kenal tentang tipe guru secara umum yaitu guru yang

                  suka menolak gagasan kepala yang karena dianggap kurang tepat dan guru yang

                  suka lsquonrimorsquo atau guru yang berwatak lsquoyes-manrsquo Guru yang pertama selalu

                  menghadapi kesukaran karena adanya benturan-benturan pendapat dengan sang

                  kepala Dan sebetulnya tentang pendekatan ada mereka yang melakukan tapi

                  caranya kerap kurang mengena Seorang guru wanita mengatakan bahwa ada

                  kepala yang dekat dengan bawahan tetapi tetap mempunyai wibawa Sebenarnya

                  inilah kepala yang mempunyai tipe lsquoleadershiprsquo amp ini adalah tipe kepala yang

                  dapat dijadikan kepala unggulan Dan ada pula kepala yang dekat dengan

                  27

                  bawahan tetapi dibawa lalu saja ini terjadi karena ia tidak punya potensi dan

                  bakat dan berhak untuk dimutasikan sebagai guru biasa saja (Marjohan 2007)

                  Kepala sekolah dituntut memiliki beberapa kompetensi dasar yang

                  diisyaratkan oleh Anwar (200377) bahwa kompetensi yang dimiliki kepala

                  sekolah mengacu pada tiga hal yakni menunjuk pada karakteristik pribadi

                  pemimpin yang tercermin pada setiap sikap dan tindakannya mengacu pada suatu

                  kemampuan untuk melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin yang diperoleh

                  melalui pendidikan dan pelatihan dan menunjuk pada suatu kinerja yang bersifat

                  rasional dan memenuhi spesifikasi tertentu untuk mendeskripsikan tingkat kinerja

                  seorang pegawai perlu adanya komponen yang jelas sebagai aspek penilaian

                  Sebagaimana diungkapkan Umar (2002 104) bahwa komponen kinerja

                  meliputi kualitas pekerjaan kejujuran inisiatif kehadiran sikap kerjasama

                  keandalan pengetahuan tentang pekerjaan tanggung jawab dan pemanfaatan

                  waktu Dalam pendapat lain dinyatakan bahwa indikator kinerja meliputi kualitas

                  kerja kuantitas etika kreatifitas pengetahuan kemandirian dan tanggung jawab

                  (Sugiyono 2003 235)

                  3 Manajemen Berbasis Sekolah

                  a Pengertian MBS

                  Secara bahasa MBS berasal dari tiga katayaitu manajemen berbasis dan

                  sekolah Manajemen adalah proses menggunakan sumber daya secara efektif

                  untuk mencapai sasaran Berbasis memiliki kata dasar basis yang berarti dasar

                  atau asas Sekolah adalah lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat untuk

                  menerima dan memberikan pelajaran Berdasarkan makna leksikal tersebut maka

                  28

                  MBS dapat diartikan sebagai penggunaan sumber (Nurkolis 2005 172) daya

                  yang berasaskan pada sekolah itu sendiri dalam proses pengajaran atau

                  pembelajaran

                  Gagasan MBS dalam Bahasa Inggris School-Based Management pada

                  dewasa ini menjadi perhatian para pengelolaan pendidikan mulai dari tingkat

                  pusat provinsi kabupatenkota sampai dengan tingkat Sekolah Sebagaimana

                  dimaklumi gagasan ini semakin mengemuka setelah dikeluarkannya kebijakan

                  desentralisasi pengelolaan pendidikan seperti disyaratkan oleh UU Nomor 32

                  Tahun 2004 Produk hukum tersebut mengisyaratkan terjadinya pergeseran

                  kewenangan dalam pengelolaan pendidikan dan melahirkan wacana akuntabilitas

                  pendidikan Gagasan MBS perlu dipahami dengan baik oleh seluruh pihak yang

                  berkepentingan (stakeholder) dalam penyelenggaraan pendidikan khususnya

                  sekolah karena implementasi MBS tidak sekedar membawa perubahan dalam

                  kewenangan akademik Sekolah dan tatanan pengelolaan sekolah akan tetapi

                  membawa perubahan pula dalam pola kebijakan dan orientasi partisipasi orang tua

                  dan masyarakat dalam pengelolaan sekolah Minarti Sri (201265)

                  mengemukakan MBS sebagai sistem pengelolaan persekolahan yang memberikan

                  kewenangan dan kekuasaan kepada institusi sekolah untuk mengatur kehidupan

                  sesuai dengan potensi tuntutan dan kebutuhan sekolah yang bersangkutan Dalam

                  MBS sekolah merupakan institusi yang memiliki full authority and responsibility

                  untuk secara mandiri menetapkan program-program pendidikan (kurikulum) dan

                  implikasinya terhadap berbagai kebijakan sekolah sesuai dengan visi misi dan

                  tujuan pendidikan yang hendak dicapai sekolah

                  29

                  Dalam konteks manajemen pendidikan menurut MBS berbeda dari

                  manajemen pendidikan sebelumnya yang semua serba diatur dari pemerintah

                  pusat Sebaliknya manajemen pendidikan model MBS ini berpusat pada sumber

                  daya yang ada di sekolah itu sendiri Dengan demikian akan terjadi perubahan

                  paradigma manajemen sekolah yaitu yang semula diatur oleh birokrasi di luar

                  sekolah menuju pengelolaan yang berbasis pada potensi internal sekolah itu

                  sendiri Dari asal usul peristilahan MBS adalah terjemahan langsung dari School-

                  Based Management (SBM) Istilah ini mula-mula muncul di Amerika Serikat pada

                  tahun 1970-an sebagai alternatif untuk mereformasi pengelolaan pendidikan atau

                  sekolah Reformasi itu dapat diperlukan karena kinerja sekolah selama puluhan

                  tahun tidak dapat menunjukan peningkatan yang berarti dalam memenuhi tuntutan

                  perubahan lingkungan sekolah Dengan demikian pada hakekatnya MBS

                  merupakan desentralisasi kewenangan yang memandang sekolah secara

                  individual Sebagai bentuk alternatif sekolah dalam program desentralisasi bidang

                  pendidikan maka otonomi diberikan agar sekolah dapat leluasa mengelola

                  sumberdaya dengan mengalokasikannya sesuai dengan prioritas kebutuhan di

                  samping agar sekolah lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat Secara umum

                  manajemen berbasis sekolahSekolah dapat diartikan sebagai model manajemen

                  yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong

                  pengambilan keputusan parsitipatif yang melibatkan secara langsung semua

                  warga sekolah (guru siswa kepala sekolah karyawan orangtua siswa dan

                  masyarakat) untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan

                  nasional

                  30

                  Menurut Rohiat (201047) bahwa sekolah memiliki kewenangan yang

                  lebih besar dalam mengelola sekolahnya secara mandiri dan lebih berdaya dalam

                  mengembangkan program yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang

                  dimilikinya Demikian juga dengan pengambilan keputusan partisipatif yaitu

                  pelibatan warga sekolah secara langsung dalam pengambilan keputusan maka

                  rasa memiliki warga sekolah dapat meningkat Peningkatan rasa memiliki ini akan

                  menyebabkan peningkatan rasa tanggungjawab dan peningkatan rasa

                  tanggungjawabdan peningkatan rasa tanggungjawab akan meningkatkan dedikasi

                  warga sekolah terhadap sekolahnya Inilah esensi pengambilan keputusan

                  partisipatif Baik peningkatan otonomi sekolah maupun pengambilan keputusan

                  partisipatif tersebut kesemuanya ditujukan untuk meningkatkan mutu sekolah

                  berdasarkan kebijakan pendidikan nasional yang berlaku

                  b Tujuan dan Alasan Menerapkan MBS

                  MBS di Indonesia yang menggunakan muncul karena beberapa alasan

                  sebagaimana diungkapkan oleh Nurkolis antara lain pertama sekolah lebih

                  mengetahui kekeuatan kelemahan peluang dan ancaman bagi dirinya sehingga

                  sekolah dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia untuk

                  memajukan sekolahnya Kedua sekolah lebih mengetahui kebutuhannya Ketiga

                  keterlibatan warga sekolah dan masyarakat dalam pengambilan keputusan dapat

                  menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat

                  Menurut bank dunia terdapat beberapa alasan diterapkannya MBS antara

                  lain alasan ekonomis politis professional efisiensi administrasi finansial

                  prestasi siswa akuntabilitas dan efektifitas sekolah Tujuan penerapan MBS

                  31

                  adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara umum baik itu

                  menyangkut kualitas pembelajaran kualitas kurikulum kualitas sumber daya

                  manusia baik guru maupun tenaga kependidikan lainnya dan kualitas pelayanan

                  pendidikan secara umumBagi sumber daya manusia peningkatan kualitas bukan

                  hanya meningkatnya pengetahuan dan ketrampilannya melainkan meningkatkan

                  kesejahteraanya pula Keuntungan-keuntungan penerapan MBS sebagaimana

                  dikutip dari hasil pertemuan The American Association of School Administration

                  The National Association of Elementary School Principal The National of

                  Secondary School Principal Pertama secara formal MBS dapat memahami

                  keahlian dan kemampuan orang-orang yang bekerja di sekolah

                  Kedua meningkatkan moral guru Ketiga keputusan yang diambil sekolah

                  mengalami akuntabilitas Hal ini terjadi karena konstituen sekolah mengalami

                  andil yang cukup dalam setiap pengambilan kepurusan Keempat menyesuaikan

                  sumber keuangan terhadap tujuan instruksioanl yang dikembangkan di sekolah

                  Kelima menstimulasi munculnya pemimpin baru di sekolah Keputusan yang

                  diambil pada tingkat sekolah tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya peran

                  seorang pemimpin Keenam meningkatkan kualitas kuantitas dan fleksibilitas

                  komunikasi tiap komunitas sekolah dalam rangka mencapai kebutuhan sekolah

                  c Strategi Implementasi MBS

                  MBS merupakan strategi peningkatan kualitas pendidikan melalui otoritas

                  pengambilan keputusan dari pemerintah daerah ke sekolah Dalam hal ini sekolah

                  dipandang sebagai unit dasar pengembangan yang bergantung pada redistribusi

                  otoritas pengambilan keputusan di dalamnya terkandung desentralisasi

                  32

                  kewenangan yang diberikan kepada sekolah untuk membuat keputusan Dengan

                  demikian pada hakekatnya MBS merupakan desentralisasi kewenangan yang

                  memandang sekolah secara individual Sebagai bentuk alternative sekolah dalam

                  program desentralisasi bidang pendidikan maka otonomi diberikan agar sekolah

                  dapat leluasa mengelola sumber daya dengan mengalokasikannya sesuai dengan

                  prioritas kebutuhan disamping agar sekolah lebih tanggap terhadap kebutuhan

                  setempat Merupakan suatu model manajemen yang memberikan otonomi lebih

                  besar kepada sekolah dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan

                  keputusan secara partisipatif dalam memenuhi kebutuhan mutu sekolah atau untuk

                  mencapai sasaran mutu sekolah Keputusan partisipatif yang dimaksud adalah

                  cara pengambilan keputusan melalui penciptaan lingkungan yang terbuka dan

                  demokratik dimana warga sekolah (guru siswa karyawan orangtua siswa tokoh

                  masyarakat) didorong untuk terlibat langsung dalam proses pengambilan

                  keputusan yang dapat berkonstribusi terhadap pencapaian tujuan sekolah MBS

                  menyediakan layanan pendidikan yang komprehensif dan tanggap terhadap

                  kebutuhan masyarakat sekolah setempat Karena siswa biasanya datang dari

                  berbagai latar belakang kesukuan dan tingkat sosial salah satu perhatian sekolah

                  harus ditujukan pada asas pemerataan (peluang yang sama untuk memperoleh

                  kesempatan dalam bidang sosial ekonomi dan politik) di pihak lain Sekolah

                  juga harus meningkatkan efisiensi partisipasi dan mutu serta bertanggung jawab

                  kepada masyarakat dan pemerintah Ciri-ciri MBS bisa diketahui antara lain dari

                  sudut sejauh mana sekolah dapat mengoptimalkan kemampuan manajemen

                  sekolah terutama dalam pemberdayaan sumber daya yang ada menyangkut

                  33

                  sumber daya kepala sekolah dan guru partisipasi masyarakat pendapatan daerah

                  dan orang tua juga anggaran sekolah

                  Secara konsepsional MBS diharapkan membawa dampak terhadap

                  peningkatan kerja sekolah dalam hal mutu efisiensi manajemen keuangan

                  pemerataan kesempatan dan pencapaian tujuan politik (perkembangan iklim

                  demokrasi) suatu bangsa lewat perubahan kebijakan desentralisasi di berbagai

                  aspek seperti politik edukatif administrasi manajemen dan anggaran

                  pendidikan Konsekuensi penerapan MBS menjadi tanggung jawab dan ditangani

                  oleh Sekolah secara profesional untuk mencapai tujuan yang diinginkan

                  Aspek-aspek yang menjadi bidang garapan Sekolah meliputi

                  a Perencanaan dan evaluasi program Sekolah

                  b Pengelolaan kurikulum yang bersifat inklusif

                  c Pengelolaan proses belajar mengajar

                  d Pengelolaan ketenagaan

                  e Pengelolaan perlengkapan dan peralatan

                  f Pengelolaan keuangan

                  g Pelayanan siswa

                  h Hubungan Sekolah-masyarakat

                  i Pengelolaan iklim Sekolah

                  Seperti telah dinyatakan di atas konsep MBS dalam prakteknya

                  menggambarkan sifat-sifat otonomi Sekolah dan oleh karenanya sering pula

                  disebut sebagai Site-Based Management yang merujuk pada perlunya

                  memperhatikan kondisi dan potensi kelembagaan setempat dalam mengelola

                  34

                  sekolah Makna berbasis sekolah dalam konsep MBS sama sekali tidak

                  meninggalkan kebijakan-kebijakan startegis yang ditetapkan oleh pemerintah

                  pusat atau daerah otonomi Misalnya standar kompetensi siswa standar materi

                  pelajaran pokok standar penguasaan minimum standar pelayanan minimum

                  penetapan kalender pendidikan dan jumlah jam belajar efektif setiap tahun dan

                  lain-lain (lihat UU No 202003 Pasal 51 PP Nomor 25 Tahun 2000 yang telah

                  diubah dengan PP Nomor 33 Tahun 2004 tentang Kewenangan Pemerintah Pusat

                  dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom)

                  Implementasi MBS akan berlangsung secara efektif dan efesien apabila

                  didukung oleh sumber daya manusia yang professional untuk mengoperasikan

                  sekolah dana yang cukup agar sekolah mampu menggaji staf sesuai dengan

                  fungsinya sarana prasarana yang memadai untuk mendukung proses belajar-

                  mengajar serta dukungan masyarakat yang tinggiPadahal kondisi sekolah sangat

                  bervariasi dilihat dari kualitas lokasi sekolah dan partisipasi masyarakat (orang

                  tua) Kualifikasi sekolah bervariasi dari sekolah yang sangat maju sampai

                  sekolah yang sangat ketinggalan sedangkan lokasi sekolah bervariasi dari sekolah

                  yang terletak di perkotaan sampai sekolah yang letaknya di daerah terpencil

                  Demikian pula partisipasi orang tua bervariasi dari yang partisipasinya tinggi

                  sampai yang kurang bahkan tidak berpartisipasi sama sekaliOleh karena itu agar

                  MBS dapat diimplementasikan secara optimal perlu adanya pengelompokkan

                  sekolah berdasarkan tingkat kemampuan manajemen masing-masing Menurut

                  Buku pedoman MBS yang diterbitkan Ditjen Kelembagaan Agama Islam 2004

                  35

                  ada empat tahapan implementasi MBS yaitu sosialisasi piloting pelaksanaan

                  dan diseminasi

                  Tahap sosialisasi merupakan tahap penting mengingat luasnya wilayah nusantara

                  terutama daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh media informasi baik cetak

                  maupun elektronik Ini bahkan menjadi lebih sulit karena masyarakat Indonesia

                  pada umumnya tidak mudah menerima perubahan Banyak perubahan baik

                  personal maupun organisasional memerlukan pengetahuan dan keterampilan baru

                  Dalam mengefektifkan pencapaian tujuan perubahan diperlukan kejelasan tujuan

                  dan cara yang tepat baik menyangkut aspek proses maupun pengembangan

                  Tahap piloting merupakan tahap uji coba agar penerapan konsep MBS tidak

                  mengandung resiko Efektifitas model uji coba memerlukan persyaratan dasar

                  yaitu akseptabilitas akuntabilitas reflikabilitas dan substainabilitas

                  Akseptabilitas artinya adanya penerimaan dari para tenaga kependidikan

                  khususnya guru dan kepala sekolah sebagai pelaksana dan penanggungjawab

                  pendidikan di sekolah

                  Akuntabilitas artinya bahwa program MBS harus dapat

                  dipertanggungjawabkan baik secara konsep opersional maupun pendanaannya

                  Reflikabilitas artinya MBS yang diujicobakan dapat direflikasi di Sekolah lain

                  sehingga perlakuan yang diberikan kepada sekolah uji coba dapat dilaksanakan di

                  sekolah lain Sementara sustainabilitas artinya program tersebut dapat dijaga

                  kesinambungannya setelah dilakukan ujicoba Tahap pelaksanaan merupakan

                  tahap untuk melakukan berbagai diskusi curah pendapat dan lokakarya mini

                  antara kelompok kerja MBS dengan berbagai unsur terkait yakni guru kepala

                  36

                  sekolah pengawas tokoh agama pengusaha dan para akademisi Sedang tahap

                  diseminasi merupakan tahapan memasyarakatkan MBS yang telah diujicobakan

                  ke berbagai sekolah dapat mengimplementasikan secara efektif dan efisien sesuai

                  dengan kondisi masing-masing

                  Kewenangan penuh dan luas bagi sekolah untuk mengembangkan lembaga

                  menjadi sebuah pendidikan yang mandiri maju dan mandiri serta

                  bertanggungjawab terimplementasikan dalam bentuk manajemen yang berbasis

                  sekolah Kepala sekolah perlu memiliki pengetahuan perencanaan dan pandangan

                  yang luas tentang kependidikan yang harus ditumbuhkembangkan dengan

                  meningkatkan sikap kepedulian semangat belajar disiplin kerja keteladanan dan

                  hubungan manusiawi sebagai modal perwujudan iklim kerja yang kondusif

                  Impelementasi MBS di Indonesia perlu didukung oleh perubahan mendasar dalam

                  kebijakan pengelolaan sekolah dengan memperhatikan iklim yang kondusif

                  dalam perencanaan pengorganisasian pelaksanaan pengawasan pendidikan

                  d Karakteristik Manajemen Berbasis Sekolah

                  MBS memiliki karakteristik yang perlu dipahami oleh sekolah yang

                  akan menerapkannya Dengan kata lain jika sekolah ingin sukses dalam

                  menerapkan MBS sejumlah karakteristik MBS perlu dimiliki Karakteristik MBS

                  tidak dapat dipisahkan dengan karakteristik sekolah efektif Jika MBS merupakan

                  wadahkerangka sekolah efektif merupakan isinya Oleh karena itu karakteristik

                  MBS memuat secara inklusif elemen-elemen sekolah efektif yang dikategorikan

                  menjadi input proses dan output

                  37

                  Dalam menguraikan karakteristik MBS pendekatan system yaitu input

                  proses dan output digunakan untuk memandunya Hal ini didasari oleh pengertian

                  bahwa sekolah merupakan sebuah system sehingga penguraian karakteristik MBS

                  (yang juga karakteristik sekolah efektif didasarkan pada input proses dan

                  output) Uraian berikut dimulai dari output dan diakhiri dengan input karena

                  output memiliki tingkat kepentingan tertinggi sedangkan proses memiliki tingkat

                  kepentingan satu tingkat lebih rendah dari output dan input memiliki tingkat

                  kepentingan dua tingkat lebih rendah dari output

                  1 Output yang Diharapkan

                  Sekolah memiliki output yang diharapkan Output sekolah adalah prestasi

                  sekolah yang dihasilkan melalui proses pembelajaran dan manajemen di sekolah

                  Pada umummya output dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu output berupa

                  prestasi akademik (academic achievement) dan output berupa prestasi non-

                  akademik (nonacademic achievement) Output prestasi akademik misalnya

                  NUANNUNAS lomba karya ilmiah remaja lomba (Bahasa Inggris Matematika

                  Fisika) cara berpikir (kritis kreatif divergen nalar rasional induktif deduktif

                  dan ilmiah) Output nonakademik misalnya akhlakbudi pekerti dan prilaku

                  social yang baik seperti bebas narkoba kejujuran kerjasama yang baik rasa kasih

                  sayang yang tinggi terhadap sesama solidaritas yang tinggi toleransi

                  kedisiplinan kerajinan prestasi olahraga kesenian dan kepramukaan

                  2 Proses

                  Sekolah yang efektif pada umumnya memiliki sejumlah karakteristik proses

                  sebagai berikut

                  38

                  a Proses Belajar Mengajar dengan Efektivitas yang Tinggi

                  Sekolah yang menerapkan MBS memiliki efektifitas proses belajar

                  mengajar (PBM) yang tinggi Hal ini ditunjukkan oleh sifat PBM yang

                  menekankan pada pemberdayaan peserta didik PBM bukan sekedar

                  memorisasi dan recall atau penekanan pada penguasaan pengetahuan

                  tentang apa yang diajarkan (logos) tetapi lebih menekankan pada

                  internalisasi tentang apa yang diajarkan sehingga tertanam dan bertanam

                  dan berfungsi sebagai muatan nurani dan dihayati (ethos) serta

                  dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari oleh peserta didik (pathos)

                  PBM yang efektif juga lebih menekankan pada belajar mengetahui

                  (learning to know) belajar bekerja (learning to do) belajar hidup bersama

                  (learning to live together) dan belajar menjadi diri sendiri (learning to

                  be)

                  b Kepemimpinan sekolah yang kuat

                  Pada sekolah yang menerapkan MBS kepala sekolah memiliki peran yang

                  kuat dalam mengoordinasikan menggerakkan dan nenyerasikan semua

                  sumberdaya pendidikan yang tersedia Kepemimpinan kepala sekolah

                  merupakan salah satu factor yang dapat mendorong sekolah sekolah untuk

                  dapat mewujudkan visi misi tujuan dan sasaran sekolahnya melalui

                  program-program yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap Oleh

                  karena itu kepala sekolah dituntut memiliki kemampuan manajemen dan

                  kepemimpinan yang tangguh agar mampu mengambil keputusan dan

                  inisiatif prakarsa untuk meningkatkan mutu sekolah Secara umum kepala

                  39

                  sekolah yang tangguh memiliki kemampuan memobilisasi sumberdaya

                  sekolah terutama sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan sekolah

                  c Lingkungan Sekolah yang Aman dan Tertib

                  Sekolah memiliki lingkungan (iklim) belajar yang aman tertib dan

                  nyaman sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan

                  nyaman (enjoyable learning) Karena itu sekolah yang efektif selalu

                  menciptakan iklim sekolah yang aman nyaman dan tertib melalui

                  pengupayaan factor-faktor yang dapat menumbuhkan iklim tersebut

                  Dalam hal ini kepala sekolah memegang peranan yang sangat penting

                  d Pengelolaan Tenaga Kependidikan yang Efektif

                  Tenaga kependidikan terutama guru merupakan jiwa dari sekolah

                  Sekolah hanyalah merupakan wadah dan sekolah yang menerapkan MBS

                  menyadari tentang hal ini Oleh karena itu pengelolaan tenaga

                  kependidikan mulai dari analisa kebutuhan perencanaan pengembangan

                  evaluasi kinerja hubungan kerja hingga imbal jasa merupakan garapan

                  penting bagi seorang kepala sekolah Pada pengembangan tenaga

                  kependidikan hal tersebut harus dilakukan secara terus-menerus

                  mengingat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian

                  pesat Tenaga kependidikan yang diperlukan untuk menyukseskan MBS

                  adalah tenaga kependidikan yang mempunyai komitmen tinggi dan selalu

                  mampu dan sanggup menjalankan tugasnya dengan baik

                  e Sekolah Memiliki Budaya Mutu

                  Budaya mutu tertanam di sanubari semua warga sekolah sehingga setiap

                  perilaku selalu didasari oleh profesionalisme Budaya mutu memiliki

                  40

                  elemen-elemen sebagai berikut (a) informasi kualitas harus digunakan

                  untuk perbaikan bukan untuk mengadilimengontrol orang (b)

                  kewenangan harus sebatas pada tanggung jawab (c) hasil harus diikuti

                  penghargaan (rewards) atau sanksi (punishment) (d) kolaborasi dan

                  sinergi bukan kompetisi harus menjadi basis untuk kerjasama (e) warga

                  sekolah merasa aman terhadap pekerjaannya (f) atmosfir keadaan

                  (fairness) harus ditanamkan (g) imbas jasa harus sepadan dengan nilai

                  pekerjaannya dan (h) warga sekolah merasa memiliki sekolah

                  f Sekolah Memiliki Teamwork yang Kompak Cerdas dan Dinamis

                  Kebersamaan (teamwork) merupakan karakteristik yang dituntut oleh

                  MBS karena output pendidikan merupakan hasil kolektif warga sekolah

                  bukan hasil individual Olah karena itu budaya kerjasama antar fungsi dan

                  antar individu dalam sekolah harus menjadi kebiasaan hidup sehari-hari

                  warga sekolah

                  g Sekolah Memiliki Kewenangan (Kemandirian)

                  Sekolah memiliki kewenangan untuk melakukan yang terbaik bagi

                  sekolahnya sehingga dituntut untuk memiliki kemampuan dan

                  kesanggupan kerja yang tidak selalu bergantung pada atasan Untuk

                  menjadi mandiri sekolah harus memiliki sumberdaya yang cukup untuk

                  menjalankan tugasnya

                  h Partisipasi yang Tinggi dari Warga Sekolah dan Masyarakat

                  Sekolah yang menerapkan MBS memiliki karakteristik bahwa partisipasi

                  warga sekolah dan masyarakat merupakan bagian kehidupannya Hal ini

                  41

                  dilandasi oleh keyakinan bahwa makin tinggi tingkat partisipasi makin

                  besar rasa memiliki makin besar rasa memiliki makin besar pula rasa

                  tanggungjawab dan makin besar rasa tanggungjawab makin besar pula

                  tingkat dedikasinya

                  i Sekolah Memiliki Keterbukaan (Transparansi) Manajemen

                  Keterbukaantransparansi dalam pengelolaan sekolah merupakan

                  karakteristik sekolah yang menerapkan MBS Keterbukaantransparansi ini

                  ditunjukkan dalam pengambilan keputusan perencanaan dan pelaksanaan

                  kegiatan penggunaan uang dan sebagainya yang selalu melibatkan pihak-

                  pihak terkait sebagai alat control

                  j Sekolah Memiliki Kemauan untuk Berubah (Psikologis dan Fisik)

                  Perubahan harus merupakan sesuatu yang menyenangkan bagi semua

                  warga sekolah Sebaliknya kemapanan merupakan musuh sekolah Tentu

                  saja yang dimaksud dengan perubahan adalah peningkatan baik bersifat

                  fisik maupun psikologis Artinya setiap perubahan dilakukan hasilnya

                  diharapkan lebih baik dari sebelumnya (ada peningkatan) terutama mutu

                  peserta didik

                  k Sekolah Melakukan Evaluasi dan Perbaikan Secara Berkelanjutan

                  Evaluasi belajar secara teratur bukan hanya ditujukan untuk mengetahui

                  tingkat daya serap dan kemampuan peserta didik tetapi yang terpenting

                  adalah bagaimana memanfaatkan hasil evaluasi belajar tersebut untuk

                  memperbaiki dan menyempurnakan proses belajar mengajar di sekolah

                  Oleh karena itu fungsi evaluasi menjadi sangat penting dalam rangka

                  42

                  meningkatkan mutu peserta didik dan mutu sekolah secara keseluruhan

                  dan terus menerus Perbaikan secara terus menerus harus menjadi

                  kebiasaan warga sekolah Tiada hari tanpa perbaikan Oleh karena itu

                  harus ada system mutu yang baku sebagai acuan bagi perbaikan System

                  mutu yang dimaksud harus mencakup struktur organisasi tanggung jawab

                  prosedur proses dan sumberdaya untuk menerapkan manajemen mutu

                  l Sekolah Responsif dan Antisipatif terhadap Kebutuhan

                  Sekolah selalu tanggapresponsive terhadap berbagai aspirasi yang muncul

                  bagi peningkatan mutu Oleh karena itu sekolah harus selalu dapat

                  membaca lingkungan dan menanggapinya secara cepat dan tepat Sekolah

                  dituntut untuk tidak hanya mampu menyesuaikan diri terhadap

                  perubahantuntutan akan tetapi juga mampu mengantisipasi hal-hal yang

                  mungkin akan terjadi Menjemput bola adalah padanan kata yang tepat

                  bagi istilah antisipasi

                  m Memiliki Komunikasi yang Baik

                  Sekolah yang efektif umumnya memiliki komunikasi yang baik terutama

                  antar warga sekolah dan juga antara sekolah dan masyarakat sehingga

                  kegiatan yang dilakukan oleh tiap-tiap warga sekolah dapat diketahui

                  Dengan cara seperti itu keterpaduan semua kegiatan sekolah dapat

                  diupayakan untuk mencapai tujuan dan sasaran sekolah yang telah dipatok

                  Selain itu komunikasi yang baik juag akan membentuk teamwork yang

                  kuat kompak dan cerdas sehingga berbagai kegiatan sekolah dapat

                  dilakukan secara merata oleh warga sekolah

                  43

                  n Sekolah Memiliki Akuntabilitas

                  Akuntabilitas adalah bentuk pertanggungjawaban yang harus dilakukan

                  sekolah terhadap keberhasilan program yang telah dilaksanakan

                  Akuntabilitas ini berbentuk laporan prestasi yang dicapai dan dilaporkan

                  kepada pemerintah orangtua siswa dan masyarakat Berdasarkan laporan

                  hasil program tersebut pemerintah dapat menilai apakah program MBS

                  telah mencapai tujuan yang dikehendaki atau tidak Jika berhasil

                  pemerintah perlu memberikan penghargaan kepada sekolah yang

                  bersangkutan sehingga dapat menjadi factor pendorong untuk terus

                  meningkatkan kinerjanya di masa yang akan datang Akan tetapi jika

                  program tidak berhasil pemerintah perlu memberikan teguran sebagai

                  hukuman atas kinerjanya yang dianggap tidak memenuhi syarat Demikian

                  pula para orangtua siswa dan anggota masyarakat dapat memberikan

                  penilaian apakah program ini dapat meningkatkan prestasi anaknya secara

                  individual dan kinerja sekolah secara keseluruhan Apabila hal ini berhasil

                  dilakukan orangtua peserta didik perlu memberikan semangat dan

                  dorongan untuk peningkatan program yang akan datang Akan tetapi jika

                  program tersebut kurang berhasil orangtua siswa dan masyarakat berhak

                  meminta pertanggungjawaban dan penjelasan sekolah atas kegagalan

                  program MBS yang telah dilakukan Dengan cara seperti ini sekolah tidak

                  akan main-main dalam melaksanakan program pada tahun-tahun yang

                  akan datang

                  o Manajemen Lingkungan Hidup Sekolah Baik

                  Sekolah efektif melaksanakan manajemen lingkungan hidup sekolah

                  secara efektif Sekolah memiliki perencanaan pengorganisasian

                  pelaksanaan pengoordinasian dan pegevaluasian pendidikan kecakapan

                  hidup (program adiwiyata) yang dikembangkan secara terus menerus dari

                  waktu ke waktu Sekolah melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan

                  pengetahuan keterampilan dan kesadaran warga sekolah tentang nilai-

                  44

                  nilai lingkungan hidup dan mampu mengubah perilaku dan sikap warga

                  sekolah untuk menuju lingkungan hidup yang sehat

                  p Sekolah Memiliki Kemampuan Menjaga Sustainabilitas

                  Sekolah yang efektif juga memiliki kemampuan untuk menjaga

                  kelangsungan hidupnya (sustainabilitas) baik dalam program maupun

                  pendanaannya Sustainabilitas program dapat dilihat dari berkelanjutan

                  program-program yang telah dirintis sebelumnya dan bahkan berkembang

                  menjadi program-program baru yang belum pernah ada sebelumnya

                  Sustainabilitas pendanaan dapat ditunjukkan oleh kemampuan sekolah

                  dalam mempertahankan besarnya dana yang dimiliki dan bahkan makin

                  besar jumlahnya Sekolah memiliki kemampuan menggali sumberdana

                  dari masyarakat dan tidak sepenuhnya menggantungkan subsidi dari

                  pemerintah bagi sekolah-sekolah negeri

                  3 Input Pendidikan

                  a Memiliki Kebijakan Tujuan dan Sasaran Mutu yang Jelas

                  Secara formal sekolah menyatakan dengan jelas tentang keseluruhan

                  kebijakan tujuan dan sasaran sekolah yang berkaitan dengan mutu

                  Kebijakan tujuan dan sasaran mutu tersebut dinyatakan oleh kepala

                  sekolah dan disosialisasikan kepada semua warga sekolah sehingga

                  tertanam pemikiran tindakan kebiasaan hingga sampai pada kepemilikan

                  karakter mutu oleh warga sekolah

                  b Sunberdaya Tersedia dan Siap

                  Sumberdaya merupakan input penting yang diperlukan untuk

                  kelangsungan proses pendidikan di sekolah Tanpa sumberdaya yang

                  45

                  memadai proses pendidikan di sekolah tidak akan berlangsung secara

                  memadai dan pada akhirnya sasaran sekolah tidak akan tercapai

                  Sunberdaya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu sumberdaya manusia

                  dan sumberdaya selebihnya (uang peralatan perlengkapan bahan dan

                  sebagainya) dengan penegasan bahwa sumberdaya selebihnya tidak

                  memunyai arti apapun bagi perwujudan sasaran sekolah tanpa campur

                  tangan sumberdaya manusia

                  Secara umum sekolah yang menerapkan MBS harus memiliki tingkat

                  kesiapan sumberdaya yang memadai untuk menjalankan proses

                  pendidikan Artinya segala sumberdaya yang diperlukan untuk

                  menjalankan proses pendidikan harus tersedia dan dalam keadaan siap Ini

                  bukan berarti bahwa sumberdaya yang ada harus mahal tetapi sekolah

                  yang bersangkutan dapat memanfaatlkan keberadaan sumberdaya yang ada

                  di lingkungan sekolahnya Oleh karena itu diperlukan kepala sekolah

                  yang mampu memobilisasi sumberdaya yang ada di sekitarnya

                  c Staf yang Kompeten dan Berdedikasi Tinggi

                  Meskipun pada butir (b) telah disinggung tentang ketersediaan dan

                  kesiapan sumberdaya manusia (staf) pada butir ini perlu ditekankan lagi

                  karena staf merupakan jiwa sekolah Sekolah yang efektif pada umumnya

                  memiliki staf yang mampu (konpeten) dan berdedikasi tinggi terhadap

                  sekolahnya Implikasinya jelas yaitu bagi sekolah yang ingin memiliki

                  efektivitas yang tinggi kepemilikan staf yang kompeten dan berdedikasi

                  tinggi merupakan suatu keharusan

                  46

                  d Memiliki Harapan Prestasi yang Tinggi

                  Sekolah yang menerapkan MBS mempunyai dorongan dan harapan yang

                  tinggi untuk meningkatkan prestasi peserta didik dan sekolahnya Kepala

                  sekolah memiliki komitmen dan motivasi yang kuat untuk meningkatkan

                  mutu sekolah secara optimal Guru memiliki komitmen dan harapan yang

                  tinggi bahwa anak didiknya dapat mencapai tingkat prestasi yang

                  maksimal walaupun dengan segala keterbatasan sumberdaya pendidikan

                  yang ada di sekolah Peserta didik juga memunyai motivasi untuk selalu

                  meningkatkan diri untuk berprestasi sesuai dengan bakat dan

                  kemampuannya Harapan terbesar dari ketiga unsure sekolah ini

                  merupakan salah satu factor yang menyebabkan sekolah selalu dinamis

                  untuk menjadi lebih baik dari keadaan sebelumnya

                  e Focus pada Pelanggan (Khususnya Siswa)

                  Pelanggan terutama siswa harus menjadi focus dari semua kegiatan

                  sekolah Artinya semua input dan proses yang dikerahkan di sekolah

                  tujuan utamanya adalah meningkatkan mutu dan kepuasan peserta didik

                  Konsekuensi logis dari semua hal tersebut adalah penyiapan input dan

                  proses belajar mengajar harus benar-benar mewujudkan sosok utuh mutu

                  dan kepuasan yang diharapkan dari siswa

                  f Input Manajemen

                  Sekolah yang menerapkan MBS memiliki input manajemen yang memadai

                  untuk menjalankan roda sekolah Kepala sekolah dalam mengatur dan

                  mengurus sekolahnya menggunakan sejumlah input manajemen

                  47

                  Kelengkapan dan kejelasan input manajemen akan membantu kepala

                  sekolah mengelola sekolahnya dengan efektif Input manajemen yang

                  dimaksud meliputi tugas yang jelas rencana yang rinci dan sistematis

                  program yang mendukung bagi pelaksanaan rencana ketentuan-ketentuan

                  (aturan main) yang jelas sebagai panutan bagi warga sekolahnya untuk

                  bertindak dan adanya system pengendalian mutu yang efektif dan efesien

                  untuk meyakinkan agar sasaran yang telah disepakati dapat dicapai

                  B Kerangka Pikir

                  Kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di

                  Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa merupakan suatu hal yang harus

                  dilaksanakan dan tidak terpisahkan sesuai dengan konsep dan karakteristik MBS

                  MBS yang mengetengahkan prinsip-prinsip yang demokratis partispatif

                  dan akuntabilitas pada hakekatnya merupakan desentralisasi kewenangan yang

                  lebih besar dalam mengelolah sekolahnya sehingga sekolah lebih mandiri lebih

                  berdaya dalam mengembangkan program yang disesuaikan dengan potensi yang

                  dimilikinya Dalam menerapkan kepemimpinan dalam pekerjaan dengan

                  subdimensi membangun profesional kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan

                  kewenangan kepada bawahannya sesuai dengan job description Dalam proses

                  pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat botton up dan

                  melalui tahapan-tahapan musyawarah dan rapat pola komunikasi bercorak

                  terbuka dan berlangsung timbal balik sesuia dengan norma yang telah disepakai

                  bersama Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru dan

                  48

                  tenaga kependidikan dan administratir sangat penting sehingga mereka

                  bersemangat dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka

                  meningkatkan mutu pendidikan

                  Konsep MBS diharapkan dapat menciptakan pemimpin yang dapat

                  memimpin membimbing mengontrol perilaku dan perasaan orang lain di bawah

                  kepengawasannya dalam melaksanakan tugas sebagai pemimpin (leadership) di

                  sekolah

                  Menurur Suryadi (2009 7) bahwa khusus di sekolah dasar kepala sekolah

                  selaku pemimpin diharapkan menerapkan MBS dalam melaksanakan program-

                  program yang ada di sekolah secara mandiri untuk mencapai tujuan dan sasaran

                  manajemen yang mencakup peran dan fungsi kepala sekolah sebagai

                  a Edukator yaitu kepala sekolah melakukan bimbingan pengarahan kepada

                  guru dan siswa dalam melaksanakan tugas atau kewajibannya serta selalu

                  berusaha mengembangkan profesionalisme pendidik dan menjadi tauladan

                  yang baik dalam berbagai hal

                  b Leader yaitu kepala sekolah mampu menampilkan pribadinya memiliki

                  visi dan misi serta mampu berkomonikasi dan mengmbil keputusan

                  c Motivator yaitu kepala sekolah sering memberikan motivasi baik fisik

                  maupun psikis Kepala sekolah tidak pelit memberikan penghargaan

                  berupa pujian bila melihat bawahannya menerjakan tugas dengan baik dan

                  menyampaikan teguran secara terhormat untuk perbaikan

                  49

                  BAGAN KERANGKA PIKIR

                  C Definisi Operasional Variabel

                  1 Kepemimpinan (Ledership) dalam pengertian umum adalah suatu proses

                  mempengaruhi melalui kekuatan untuk mengarahkan dan mendorong

                  seseorang atau kelompok agar mengerahkan tenaganya untuk mencapai

                  sasaran yang dirumuskan bersama dalam hal memimpin membimbing

                  mengontrol perilaku perasaan terhadap orang lain yang ada dibawah

                  pengawasannya

                  KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

                  1 Edukator 2 Leader 3 Motivator

                  PENERAPAN MBS

                  1 Pelimpahan dan Distribusi kewenangan

                  2 Mekanisme pembuatan keputusan

                  3 Proses penetapan kebijakan

                  4 Membangun pola komunikasi

                  5 Melakukan pengawasan

                  6 Memberikan motivasi dan suasana kerja yang kondusif

                  50

                  2 Efektivitas kepemimpinan adalah serangkaian kegiatan yang akan

                  dilakukan oleh seorang pemimpin untuk mengukur tingkat pencapaian proses

                  kepeimpinannya

                  3 Manajemen Berbasis Sekolah adalah sebagai model manajemen yang

                  memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah memberi

                  fleksibilitaskeluwesan kepada sekolah dan mendorong partisipasi secara

                  langsung warga sekolah

                  4 Pelimpahan dan distribusi kewenangan

                  Salah satu kompotensi profesional Kepala sekolah adalah menerapkan

                  kepemimpinan dalam pekerjaandengan subdimensi mengembangkan

                  profesional kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan kewenangan kepada

                  bawahannya sesuai dengan job description

                  5 Mekanisme pembuatan keputusan

                  Pengambilan keputusan merupakan salah satu hal terpenting dalam

                  manajemen Pengambilan keputusan tidak dapat dipisahkan dari

                  kepemimpinan Untuk mengetahui mekanisme pembuatan keputusan yang

                  dilakukan oleh kepala sekolah sebagai manajer

                  6 Proses penetapan kebijakan

                  Dalam mengambil suatu kebijakan kepala sekolah melaksanakan rapat

                  khusus untuk menampung usulan dan aspirasiSebelum diambil kebijakan

                  terlebih dahulu disosialisasikan kepada warga sekolah untuk menampung

                  aspirasi maka dibuatlah kebijakan sambil memantu perkembangannya

                  51

                  7 Membangun pola komunikasi

                  Untuk mengetahui bagaimana kepala sekolah dalam membangun pola

                  komunikasi yaitu dengan komunikasi dua arah antara orang lain dan dirinya

                  Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara

                  dirinya dengan orang lain

                  8 Melakukan pengawasan

                  Kepala sekolah memiliki tugas untuk melakukan pengawasan pembinaan

                  atau bimbingan kepada guru dan tenaga kependidikan serta administrator

                  9 Memberikan motivasi dan membangun suasana kerja yang kondusif

                  Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru tenaga

                  kependidikan dan administratir sangat penting sehingga mereka bersemangat

                  dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka meningkatkan mutu

                  pendidikan Motivasi bisa diberikan dalam bentuk hadiah atau hukuman

                  baik fisik maupun non-fisik Dalam memberikan motivasi kepala sekolah

                  mempertimbangkan rasa keadilan dan kelayakan karena hal ini penting bagi

                  kepala sekolah untuk menciptakan iklim yang kondusif

                  10 Edukator yaitu kepala sekolah melakukan bimbingan pengarahan kepada

                  guru dan siswa dalam melaksanakan tugas atau kewajibannya serta selalu

                  berusaha mengembangkan profesionalisme pendidik dan menjadi tauladan

                  yang baik dalam berbagai halsehingga dapat dicontoh anak didiknya

                  11 Leader yaitu kepala Sekolah mampu menampilkan pribadinya memiliki visi

                  dan misi serta mampu berkomonikasi dan mengambil keputusan

                  52

                  12 Motivator yaitu kepala sekolah sering memberikan motivasi baik fisik

                  maupun psikis Kepala sekolah tidak pelit memberikan penghargaan berupa

                  pujian bila melihat bawahannya mengerjakan tugas dengan baik dan

                  menyampaikan teguran secara terhormat untuk perbaikan

                  53

                  BAB III

                  METODE PENELITIAN

                  A Desain dan Jenis Penelitian

                  Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian kualitatif yaitu

                  penelitian yang menggambarkan keadaan sebenarnya Dalam menganalisis data

                  menggunakan model strategi analisis deskriptif

                  B Lokasi dan Waktu Penelitian

                  Lokasi penelitian dilaksanakan di sekolah yang ada di Kecamatan Manuju

                  Kabupaten Gowa Adapun yang melatar belakangi sehingga lokasi tersebut

                  ditetapkan sebagai objek yakni berdasarkan pertimbangan bahwa Kecamatan

                  Manuju sejak tahun 2005 telah melaksanakan program MBS kerja sama

                  Pemerintah Kabupaten Gowa dengan UNICEF Penelitian ini dilaksanakan sejak

                  bulan September sampai bulan Nopember 2013

                  C Fokus Penelitian dan Informan

                  1 Fokus Penelitian

                  Pada dasarnya yang dimaksud dengan fokus penelitian adalah jumlah

                  keseluruhan objek yang dijadikan sebagai sasaran penelitian Untuk

                  mendeskripsikan tentang data penelitian diperlukan objek data yang relevan

                  dengan masalah yang diteliti Cara untuk mengumpulkan data dilakukan dengan

                  meneliti seluruh anggota atau objek yang diharapkan dapat memberikan

                  keterangan yang diperlukan seluruh anggota atau objek disebut informan Bila

                  dikaitkan dengan keadaan objek penelitian ini maka yang menjadi sasaran

                  54

                  penelitian adalah 6 kepala sekolah dari 16 kepala sekolah di Kecamatan Manuju

                  Kabupaten Gowa Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut

                  Tabel 1

                  Deskripsi Keadaan Informan Kepala Sekolah

                  No Nama Kepala Sekolah Umur Pendidikan Tempat Tugas

                  1 Hj Irnawati SPd 45 Tahun S1 SDI Pattallikang

                  2 Asrul Bani SPd 51 Tahun S1 SDI Pattiro

                  3 H Idris Dolo SPd 45 Tahun S1 SDI Tanakaraeng

                  4 Muh Yunus SPdMSi

                  44 Tahun S2 SDI Lata

                  5 Muh Harun SPd 42 Tahun S1 SDI Kananga

                  6 SudirmanSPdMM 45 Tahun S2 SD Uminda

                  Data primer bulan September 2013

                  2 Informan

                  Informan penelitian adalah sasaran penelitian yang jumlahnya bisa tidak

                  sama dengan keadaan secara menyeluruh dari fokus penelitian hanya

                  menggambarkan secara kualitatif penelitian hal ini sesuai dengan penafsiran

                  secara umum

                  Berhubung pelaksanaan wawancara mendalam pada penelitian kualitatif

                  memakai waktu yang lama maka jumlah informan yang dipakai dalam penelitian

                  biasanya sangat terbatasUntuk mendapatkan informan kunci yang tepat sesuai

                  dengan fokus penelitianmaka informan diambil berdasarkan perposif sampling

                  (pengambilan informan sesuai kebutuhan) Sumber informasi dalam penelitian

                  55

                  diambil baik dari data primer maupun sekunder Sumber informasi kunci (Key

                  informan) yaitu kepala sekolah dan sumber informasi penunjang (Supportive

                  informan )yang terdiri dari gurukomite sekolah dan pengawas dengan perincian

                  6 orang kepala sekolah 6 orang guru 4 orang komite dan 1 orang pengawas

                  TKSD

                  Tabel 2 Deskripsi Keadaan Informan Pengawas Ketua Komite dan Guru

                  No Nama Informan Umur Jabatan

                  1 Abd Azis SPd MM 52 tahun Pengawas TKSD

                  2 N Dg Nakku 60 tahun Ketua komite

                  3 H Sampara Rate SSos 47 tahun Ketua Komite

                  4 Mustafa SPdi 40 tahun Ketua Komite

                  5 Zainuddin 40 tahun Ketua Komite

                  6 Marliang SPd 44 tahun Guru

                  7 Muhammadong SPd 35 tahun Guru

                  8 Basriati SPd 43 tahun Guru

                  9 Abd RahmanSPd 43 tahun Guru

                  10 Abd GaffarSPdi 40 tahun Guru

                  11 Abd HafidSPd 43 tahun Guru Data primer bulan September 2013

                  D Jenis dan Sumber Data

                  Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder

                  a Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari

                  informan misalnya kepala sekolah guru komite sekolah siswa yang

                  menjadi objek penelitian kepemimpinan

                  56

                  b Data Sekunder

                  Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui dokumentasi pada sampel

                  penelitian di Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa seperti daftar hadir dan

                  hasil kerja lainnya Sumber data adalah para kepala sekolah guru komite

                  sekolah orang tua siswa dan siswa di Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

                  E Teknik Pengumpulan Data

                  Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut

                  1 Observasi hal ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan tentang

                  kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS yang menjadi objek

                  penelitian

                  2 Wawancara dengan guru komite dan pengawas SD untuk mengungkap

                  bagaimana proses kepemimpinan kepala sekolah dalam kinerja sekolah

                  3 Dokumentasi untuk melihat bagaimana kualitas kepemimpinan kepala

                  sekolah dalam penerapan MBS yang dimaksud dengan melihat dokumen-

                  dokumen sebagai hasil dari pekerjaannya

                  4 Kuesioner berupa penyataan tertutup dengan menggunakan skala Likert

                  untuk mengungkap variabel kepemimpinan kepala sekolah dalam

                  penerapan MBS

                  F Teknik Analisis Data

                  Moleong (2011330) mengemukakan dalam proses analisis data dimulai

                  dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu

                  observasi wawancara dokumentasi dan kuesioner Setelah itu mengadakan

                  reduksi data yang dilakukan dengan membuat abstraksi yaitu usaha membuat

                  57

                  rangkuman kemudian menyusunnya dalam satuan-satuan sambil membuat

                  pengelolaan data Dalam proses analisis data penelitian kualitatif terdapat 3

                  komponen penting yaitu reduksi data sajian data dan penarikan kesimpulan atau

                  verifikasi

                  Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis

                  interaktif yaitu analisis yang dilakukan dalam bentuk interaktif dari para kepala

                  sekolah guru-guru dan komite sekolah Peneliti menggunakan analisis interaktif

                  dengan alasan karena dalam penelitian kualitatif menggunakan proses siklus yaitu

                  pada waktu pengumpulan data peneliti selalu membuat reduksi data dan sajian

                  data kemudian data tersebut dikumpulkan berupa notescatatan di lapangan yang

                  terdiri dari berbagai deskripsi dan refleksi Pemeriksaan keabsahan data dengan

                  triangulasi Pemeriksaan keabsahan data dengan triangulasi menurut Moleong

                  (2011330) adalah teknik pemeriksaan data dengan memanfaatkan sesuatu yang

                  lain untuk membandingkan dari berbagai sudut sehingga dicapai suatu

                  keabsahan (validitas) yang tinggirdquo Untuk mengecek kebenaran data dalam

                  penelitian ini digunakan tiga teknik triangulasi yang dikemukakan Sugiyono

                  (2009125) yaitu Triangulasi sumber triangulasi waktu triangulasi teknik dan

                  member chek

                  58

                  BAB IV

                  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

                  Dalam bab ini akan ditampilkan data dari pembahasan menyangkut

                  variabel penelitian sebagai tindak lanjut dari hasil pengumpulan data dengan

                  instrumen wawancara observasi dan dokumentasi Setelah melakukan penelitian

                  langsung terhadap sasaran penelitian yang telah ditetapkan dalam batasan dan

                  rumusan masalah sesuai prosedur metode penelitian yang telah ditetapkan

                  A Deskripsi Lokasi Penelitian

                  Data yang disajikan dalam penelitian ini adalah data tentang

                  Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan MBS di Sekolah Dasar

                  Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

                  1Gambaran Tentang Keadaan Sekolah Dasar di Kecamatan Manuju

                  Berdasarkan hasil wawancara dengan berbagai pihak antara lain kepala

                  sekolah guru komite sekolah pengawas dan kompenen sekolah lainnya serta hasil

                  studi dokumentasi diperoleh gambaran umum sekolah dasar yang ada di

                  Kecamatan Manuju sebagai berikut

                  a Jumlah sekolah dasar 17 sekolah yang melaksanakan pengelolaan berdasarkan

                  program kerja yang di tuangkan dalam RKSRKAS yang ditetapkan melalui

                  rapat kerja tahunan atau musyawarah dengan melibatkan semua komponen

                  sekolah seperti kepala sekolahgurustaforang tua siswakomite sekolah

                  dengan pihak-pihak lainnya yang terkait

                  b Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya sebagai lembaga formal di

                  bawah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga berupaya dengan

                  59

                  Meningkatkan peran dan sekolah dalam pengembangan ilmu

                  pengetahuan melalui peningkatan kualitas dan sumber daya

                  kependidikan

                  Memberikan bekal kemamupuan dasar sebagai perluasan serta

                  peningkatan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di

                  sekolah

                  Mempersiapkan out put untuk mengikuti pendidikan selanjutnya

                  Dalam melaksanakan tugas pokok tersebuttelah mennyusun sebuah

                  rencana strategis untuk 4 tahun kedepan yang dijabarkan dalam rencana

                  kerja sekolah dalam bentuk tahunan (RKT) dengan membuat

                  visimisitujuan dan sasaran

                  Salah satu kompotensi profesional kepala sekolah adalah menerapkan

                  kepemimpinan dalam pekerjaandengan subdimensi mengembangkan profesional

                  kebijaksanaan sekolahdan mendistribusiakan kewenangan kepada bawahannya

                  sesuai dengan joc description

                  2 Kepala sekolah

                  Kepala sekolah mempunyai tugas memimpin dan bertanggung jawab

                  terhadap seluruh kegiatan pembelajaran di sekolah Kepala sekolah berfungsi dan

                  bertugas sebagai edukator pemimpinleader motivator rincian tugasnya sebagai

                  berikut

                  1 Kepala sekolah sebagai Edukator

                  Kepala sekolah selaku edukator bertugas melaksanakan proses belajar

                  mengajar secara efektif dan efisien (lihat tugas guru)

                  60

                  2 Kepala sekolah selaku PimpinanLeader

                  a Dapat dipercaya jujur dan bertanggungjawab

                  b Memahami kondisi kondisi guru karyawan dan siswa

                  c Memiliki visi dan memahami misi sekolah

                  d Mengambil keputusan urusan intern dan ekstern sekolah

                  e Membuat mencari dan memilih gagasan baru

                  3 Kepala sekolah sebagai Motivator

                  a Mengatur ruang kantor yang konduktif untuk bekerja

                  b Mengatur ruang kantor yang konduktif untuk KBMBK

                  c Mengatur ruang laboratorium yang konduktif untuk praktikum

                  d Mengatur ruang perpustakaan yang konduktif untuk belajar

                  e Mengatur halamanlingkungan sekolah yang sejuk dan teratur

                  f Menciptakan hubungan kerja yang harmonis sesama guru dan karyawan

                  g Menciptakan hubungan kerja yang harmonis antar sekolah dan lingkungan

                  h Menerapkan prinsip penghargaan dan hukum Dalam melaksanakan

                  tugasnya kepala sekolah dapat mendelegasikan kepada guru yang

                  dianggap senior

                  Untuk mencapai tujuan secara optimal diperlukan adanya jadwal kerja kepala

                  sekolah yang meliputi kegiatan rutin harian mingguan bulanan

                  semesteran dan tahunan

                  1 Kegiatan Harian

                  a Memeriksa daftar hadir guru tenaga teknis pendidikan dan tenaga tata

                  usaha

                  61

                  b Mengatur dan memeriksa kegiatan 5K di sekolah (Keamanan Kebersihan

                  Ketertiban Keindahan dan Kekeluargaan)

                  c Memeriksa program satuan pelajaran guru dan persiapan lainnya yang

                  menunjang proses belajar mengajar

                  d Menyelesaikan surat-surat menerima tamu dan menyelenggarakan

                  pekerjaan kantor lainnya

                  e Mengatasi kasus yang terjadi pada hari itu

                  2 Kegiatan Mingguan

                  a Upacara bendera pada hari Senin dan hari istimewa lainnya

                  b Memeriksa agenda dan menyelesaikan surat-surat

                  c Mengadakan rapat dengan guru-guru pada hari Sabtu

                  d Memeriksa keuangan sekolah

                  e Mengatur menyediakan perlengkapan lainnya

                  3 Kegiatan bulanan

                  a Mengecek penyelesaian kegiatan laporan bulanan rencana keperluan

                  perlengkapan kantor sekolah dan rencana belanja bulanan

                  b Melaksanakan pemeriksaan umum antara lain

                  - Agenda kelas

                  - Daftar hadir guru dan pegawai tata usaha

                  - Kumpulan bahan evaluasi berikut bahan analisisnya

                  - Kumpulan program satuan pelajaran

                  - Diagram pencapaian kurikulum

                  - Diagram daya serap muridsiswa

                  62

                  - Buku catatan pelaksanaan harian

                  - Memberikan petunjuk catatan kepada guru-guru tentang siswa

                  yang perlu diperhatikan kasus yang perlu diketahui dalam rangka

                  kegiatan pembinaan siswa

                  c Penutupan buku

                  d Pertanggung jawaban keuangan

                  e Evaluasi terhadap persediaan penggunaan dan bahan praktek

                  f Kegiatan semester

                  g Menyelenggarakan perbaikan alat sekolah alat kantordan alat

                  praktek

                  h Mengecek pengisian buku induk siswa

                  B Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan MBS

                  Berikut ini akan diuraikan hasil kajian lapangan yang berkaitan dengan

                  variabel penelitian yaitu Kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS

                  Tampilan kepemimpinan kepala sekolah diperoleh dari hasil wawancara langsung

                  baik dengan kepala sekolah maupun dengan elemen lain yang masih dalam

                  lingkup sekolah Penerapan MBS merupakan bukti fisik hasil tampilan kepala

                  sekolah dan komponen lainnya dalam kaitannya dengan pengelolaan pendidikan

                  Bukti fisik MBS ini dikumpulkan berdasarkan pedoman observasi yang diisi

                  langsung oleh peneliti pada saat mengadakan uji lapangan

                  Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan kepala sekolah guru

                  komite sekolahdan pengawas seputar upayanya dalam memajukan sekolah yang

                  terindikasikan melalui peranan kepala sekolah sebagai edukator leader dan

                  63

                  motivator diperoleh jawaban rata-rata positif seperti pertanyaan tentang

                  peranannya

                  1 Kepala sekolah sebagai edukator

                  Kepala sekolah ternyata telah sedang dan terus melakukan upaya

                  bimbingan pengarahan kepada guru dan siswa dalam melaksanakan tugas atau

                  kewajibannya serta selalu berusaha mengembangkan profesionalisme pendidik

                  dan menjadi tauladan yang baik dalam berbagai hal

                  Pelaksanaan MBS pada tingkat sekolah kepala sekolah sebagai figur

                  kunci dalam mendorong perkembangan dan kemajuan sekolah Kepala sekolah

                  sebagai pendidik selain mengatur sekolah secara umum juga memberikan

                  pembelajaran baik pada guru dan siswai oleh karena itu maka kepala sekolah

                  juga menjadi guru dalam bidang bimbingan dan penyuluhan Membimbing guru

                  dalam menyusun melaksanakan program pembelajaran sampai tehnik evaluasi

                  bagian dari pekerjaan yang dilaksanakan oleh kepala sekolah

                  Dalam rangka mengarahkan dan membimbing siswa dalam kegiatan ekstra

                  kuriluler kepala sekolah juga mengirimkan siswai untuk mengikuti perlombaan

                  hal ini dimaksudkan untuk membekali siswai nya pengetahuan baru dan

                  pengalaman juga untuk mengembangkan kemampuan komunikasi intra dan

                  antarpersonal Dalam kerangka mengimplementasikan MBS kepala sekolah juga

                  menginformasikan apa yang telah diraih oleh sekolah berupa prestasi-prestasi baik

                  guru atapun siswa sebagai akuntabilitas publik kepada stakeholder di luar sekolah

                  Dengan demikian peningkatan profesionalisme guru tidak luput dari perhatian

                  kepala sekolah seperti mengikutsertakan guru-guru dalam berbagai penataran dan

                  64

                  pelatihan Peran kepala sekolah sebagai pendidik dalam bingkai pelaksanaan

                  MBS

                  Kepala sekolah juga memberi contoh dalam mendidik misalkan dengan

                  mengajar 6 jam seminggu sebelum mengajar kepala sekolah membuat program

                  tahunan program semester syllabus rencana pembelajaran analisis sistem

                  evaluasi Hal ini dilakukan untuk memberi tauladan kepada rekan kerja atau guru-

                  guru yang lain

                  2 Kepala sekolah sebagai leader

                  Mampu menampilkan pribadinya memiliki visimisi serta mampu

                  berkomunikasi dan mengambil keputusan Salah satu fungsi kepala sekolah adalah

                  sebagai pemimpin Sifat-sifat kepala sekolah sebagaimana diurai di atas telah

                  menunjukan sikap sebagai seorang pemimpin yang demokratis misalkan dalam

                  mengambil keputusan selalu didasarkan pada hasil musyawarah dengan semua

                  komponen dan dapat mendengarkan suara-suara yang dari bawah Kepala sekolah

                  sudah melakukan proses pengarahan dan mempengaruhi berbagai aktifitas yang

                  berhubungan dengan tugas-tugas guru dan semua aktifitas sekolah

                  Mengatur orang adalah suatu hal yang kompleks karena orang yang diatur

                  (bawahan) dan orang yang mengatur (pemimpin) sering mempunyai penadapat

                  pengalaman kematangan jiwa kemauan dan kemampuan menghadapi situasi

                  yang berbeda Kepala sekolah juga dalam menghadapi keadaan tersebut sering

                  melihat situasi dan kondisi sebelum mengambil keputusan yang tepat

                  Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa kepala sekolah memiliki

                  kematangan baik dari sisi pekerjaan ataupun psikologis Dalam hal ini kepala

                  65

                  sekolah dengan kematangan pekerjaannya memiliki pengetahuan dan pengalaman

                  untuk melaksanakan tugas-tugasnya dan dengan kematangan psikologis dapat

                  memotivasi orang lain untuk melakukan pekerjaan

                  Kepala sekolah mempunyai pola kepemimpinan yang bersifat demokratis

                  dan situasional yang didukung oleh sistem organisasi dengan ciri-ciri antara lain

                  1) dalam mengambil kebijakan selalu dilakukan musyawarah terlebih dahulu

                  dengan komponen sekolah 2) organisasi sekolah telah berbadan hukum dalam

                  bentuk yayasan 3) kegiatan sekolah berjalan secara vertical dan horizontal

                  Kepemimpinan kepala sekolah tumbuh berkembang atas dasar

                  kompetensi yang dimiliki berupa

                  a) kompetensi profesional meliputi menyusun perencanaan madarsah

                  mengelola kelembagaan sekolah menerapkan kepemimpinan dalam

                  pekerjaan mengelola sarana dan prasarana mengelola tenaga kependidikan

                  mengelola hubungan sekolah dan masyarakat mengelola sistem informasi

                  sekolah mengelola kesiswaan mengelola pengembangan kurikulum dan

                  kegiatan belajar mengajar mengelola ketatausahaan dan keuangan sekolah

                  melakukan supervisi melakukan evaluasi dan menciptakan budaya dan iklim

                  kerja yang kondusif

                  b) kompetensi wawasan kependidikan dan manajemen meliputi

                  menguasai landasan pendidikan menguasai kebijakan pendidikan dan

                  menguasai konsep kepemimpinan dan manajemen pendidikan

                  c) kompetensi kepribadian berupa bertaqwa kepada Tuhan YME berakhlak

                  mulia memiliki etos kerja yang tinggi bersikap terbuka berjiwa pemimpin

                  66

                  mampu mengendalikan diri mampu mengembangkan diri dan memiliki

                  integritas kepribadian dan 4) kompetensi sosial meliputi mampu bekerja

                  sama denganorang lain berpartisipasi dalm kegiatan kelembagaan dan

                  berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan sesuai dengan job description

                  yang telah dibuat kepala sekolah mendistribusikan tugas dan kewenangan

                  kepada komponen-komponen sekolah Hal ini dilakukan untuk mencapai

                  tujuan secara efektif dan efisien karena kepemimpinan yang efektif dapat

                  melibatkan dan menggerakan semua komponen atau stakeholders Kepala

                  sekolah dalam menggerakan komponen-komponen sekolah selain dengan

                  memberikan petunjuk dan pengarahan juga memberikan contoh kepada

                  bawahan yang merupakan rekan kerja Beliau sadar bahwa sulit untuk

                  mencapai visi dan misi sekolah tanpa bekerja sama dan sama-sama kerja

                  dengan diarahkan dan diberi tauladan Sebagai seorang yang bijaksana dalam

                  mengambil keputusan Biasanya kepala sekolah mendengarkan masukan-

                  masukan sebagai data untuk dianalisis Dalam membuat keputusan pada

                  tingkat sekolah dalam kerangka MBS pertama kepala sekolah berkonsultasi

                  dengan komite sekolah yang terdiri dari kepala sekolah sendiri pengawas

                  perwakilan guru orang tua siswa anggota masyarakat dan staf sekolah

                  Kedua komite melakukan pengukuran kebutuhan sekolah Ketiga komite

                  mengembangkan perencanaan tindakan yang mencakup tujuan dan sasaran

                  yang terukur Keempat mengambil keputusan dengan mendengarkan saran-

                  saran dari komite Untuk mengambil keputusan yang rasional dibutuhkan

                  kreativitas Kreativitas memungkinkan kepala sekolah lebih menghargai dan

                  67

                  memahami masalah termasuk melihat masalah yang tidak dapat dilihat orang

                  lain

                  3 Kepala sekolah sebagai motivator

                  Sering memberikan motivasi baik berupa fisik maupun psikis Kepala

                  sekolah tidak pelit memberikan penghargaan berupa pujian bila melihat

                  bawahannya mengerjakan tugas dengan baik dan juga menyampaikan teguran

                  secara terhormat untuk perbaikan Motivasi merupakan kegiatan yang

                  mengakibatkan menyalurkan dan memelihara manusia

                  Kepala sekolah menyadari betul bahwa motivasi subyek yang penting bagi

                  seorang pemimpinmaka kemudian kepala sekolah berusaha bagaimana dapat

                  menggerakan orang lain untuk mencapai tujuan Sifat-sifat kepala sekolah juga

                  cukup dikagumi dengan keikhlasan dan kesabarannya oleh guru-guru hidup yang

                  sederhana menjadi kepribadiannya bersikap tawakal dan pengabdian yang penuh

                  dedikasi Dalam menciptakan suasan kerja yang kondusif dan dapat menjadi

                  panutan bagi komponen sekolah Peranan inovator ditunjukan dalam bentuk

                  kemampuan membangun inovasi mengadopsi atau memodifikasi gagasan baru

                  yang berguna bagi kepentingan sekolah Berkaitan perannya sebagai inovator

                  kepala sekolah mampu mengatur lingkungan sekolah dan menciptakan hubungan

                  kerja yang harmonis dan kondusif

                  Hasil wawancara dengan dengan pedoman model kedua berkaitan dengan

                  pertanyaan seputar kewenangan kepala sekolah mekanisme pembuatan

                  keputusan proses penetapan keputusan pola komunikasi proses pengawasan

                  68

                  proses aktualisasi idesaran pemberian motivasi kondisi kesetiaan dan suasana

                  kerja Item-item tersebut disampaikan oleh IRN Oktober 2013

                  Sebagai kepala sekolah ia senantiasa mengedepankan musyawarah dan

                  konsultasi kepada komite sekolah Pembuatan keputusan dan proses penetapan

                  kebijakan juga dilakukan berdasarkan masukan dari semua elemen sekolah Pola

                  komunikasi yang dikembangkan pula bercorak terbuka dan berlangsung timbal

                  balik sesuai dengan norma yang disepakati bersama

                  Proses pengawasan bersifat wajar dan sesuai dengan standar norma yang

                  seharusnya Ide dan saran dari semua urusan terus dikembangkan untuk lebih

                  menyempurnakan program sekolah Pembagian tugas mengajar dan lainnya

                  ditetapkan berdasarkan forum rapat yang demokratis Dalam hal pemberian

                  motivasi kepala sekolah tidak enggan memberikan pujian dan terus mendorong

                  prestasi para guru dan staf sesuai kemampuan masing-masing Kesetiaan seluruh

                  aparat kepada kepala sekolah berlangsung secara wajar dengan nuansa

                  tenggangrasa dan teposeliro Suasana kerja berlangsung penuh kekeluargaan

                  kompak dan solid dalam menggalang keberhasilan sekolah untuk mencapai

                  tujuan

                  Jawaban pengawas seputar kepemimpinan kepala sekolah adalah sebagai

                  berikut Kewenangan dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar bersifat

                  luwes dan terbuka artinya kewenangan lebih banyak didelegasikan kepada

                  bawahan sebatas yang mampu dikerjakan Mekanisme pembuatan keputusan dan

                  penetapan kebijakn berciri bottom up yang berarti memperhatikan masukan atau

                  saran dari bawah Pola komunikasi berjalan dua arah (komunikatif) sehingga

                  69

                  setiap masalah apapun dapat dipecahkan bersama Proses pengawasan sesuai

                  dengan job discription tata tertib yang telah disepakati bersama

                  Aktualisasi idesaran dari semua unsur sekolah terus meningkat seiring

                  dengan kesempatan yang dibuka secara lebar oleh kepala sekolah Pembuatan

                  surat keputusan pembagian tugas guru dan staf terlebih dahulu didiskusikan

                  dengan berbagai pihak terkait agar terus terpelihara tanggungjawab dan rasa

                  memiliki

                  Potensi yang dimiliki oleh sumber daya sekolah terus dibina dan

                  dikembangkan demi optimalnya hasil kinerja yang diraih Kondisi kesetiaan dan

                  suasana kerja menunjukkan pola kolegialitas dengan merasa ikhlas beramal dan

                  penuh kesejukan

                  Salah seorang guru mengemukakan pendapatnya tentang prototype kepala

                  sekolahnya antara lain meskipun sudah lazim seorang pimpinan memiliki

                  kewenangan yang luas atau otonom namun beliau lebih menghargai potensi yang

                  dimiliki stafnya sehingga tidak sedikit terjadi pelimpahan wewenang Proses

                  pembuatan keputusan dan kebijakan melaui tahapan-tahapan yang kesemuaannya

                  ditempuh dengan musyawarahrapat komite atau dewan guru Bentuk komunikasi

                  dijalankan secara dialogis dan multi arah dalam arti mengacu kepada potensi

                  yang dimiliki oleh komite sekolah atau guru dan staf Proses pengawasan

                  berlangsung melalui evaluasi tugas mengajar persiapan pemeriksaan mengajar

                  dan evaluai secara keseluruhan yang berkaitan dengan mutu pendidikan Proses

                  aktualisasi idesaran antara lain berupa penampungan aspirasi musyawarah

                  langsung dan evaluasi substansi ide atau saran Mekanisme pembagian tugas

                  70

                  bersandarkan pada rencana program dan struktur sekolah yang ada

                  Terselenggaranya pembagian tugas atas kontrak tugas selama 1 (satu) tahun

                  ajaran Pemberian motivasi diwarnai oleh penghargaan terhadap staf untuk

                  mengikuti diklat seminar diskusi panel dan kegiatan positif lainnya Pendapat

                  Kepala Urusan Tata Usaha tentang figur kepala sekolah adalah Menyangkut

                  kewenangan beliau tidak menjadikan dirinya pemegang kewenangan mutlak

                  tetapi tidak sedikit kewenangan yang dilimpahkan kepada bawahannya Proses

                  pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat bottom up

                  melalui tahapan musyawarah dan rapat Pola komunikasi yang terjadi antar unsur

                  sekolah secara timbal balik serta bersifat terbuka sesuai dengan norma yang

                  disepakati bersama Proses pengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah

                  mengarah kepada sikap tingkah laku atau perbuatan yang dilakukan oleh guru

                  staf dan siswa secara wajar sesuai dengan standar Kepala sekolah sangat peduli

                  terhadap masukan ide dan saran dari semua komponen sekolah karena sangat

                  berguna dalam menambah referensi pada saat pembuatan keputusan dan

                  penetapan kebijakan Mekanisme pembagian tugas berjalan menurut permintaan

                  yang dikaitkan dengan kondisi sekolah melalui forum rapat yang demokratis

                  Beliau selalu berkesempatan memberikan motivasi dan mendorong prestasi guru

                  dan staf menuju hasil kerja yang optimal Kepala sekolah membiasakan

                  mengedepankan tenggang rasa dan tepo seliro sehingga terbangun kondisi

                  tanggungjawab dan suasana kerja yang kompak solid penuh kekeluargaan saling

                  percaya serta saling menghormati dan menghargai

                  71

                  C Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah

                  1 Pelimpahan dan Distribusi kewenangan

                  Salah satu kompotensi profesional kepala sekolah adalah menerapkan

                  kepemimpinan dalam pekerjaan dengan subdimensi mengembangkan profesional

                  kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan kewenangan kepada bawahannya

                  sesuai dengan job description

                  Dalam hal ini sebagai mana disampaikan informan A sebagai berikut

                  Saya menggunakan kewenangan sesuai dengan aturan main yang telah disepakati dan tunduk terhadap aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Saya juga menyusun struktur organisasi dan sesuai kewenangan yang saya miliki saya memilih orang yang kompeten untuk menjalankan tugas kemudian saya membuat job deskription dan semua pekerjaan dibagi habis sesuai dengan fungsinya masing-masing

                  (Wawancara dengan informan IRN Oktober 2013)

                  Untuk menguatkan pernyataan yang disampaikan oleh informan IRNmaka

                  dapat dikutip hasil wawancara dengan informan guru yaitu

                  Kewenangan yang dimiliki oleh kepala sekolah seharusnya kewenangan yang luas dan otonom karena menjadi figur sentral dalam memegang kewenangan yang ada di sekolah sesuai dengan jabatan akan tetapi kepala sekolah tidak demikian beliau lebih menghormati dan menghargai seluruh potensi yang ada dengan melimpahkan sebgaian wewenangnya sesuai dengan tingkatannya

                  (Wawancara dengan informan MLG Oktober 2013)

                  Beberapa kewenangan kepala sekolah diantaranya kepala sekolah sebagai

                  pemimpin formal yakni kepala sekolah dipilih dan diangkat oleh pemerintah

                  dan diserahi tanggungjawab untuk mengelola segala sesuatu yang melekat pada

                  72

                  lembaga tersebut diangkat dengan surat keputusan oleh atasan yang mempunyai

                  kewenangan dalam pengangkatan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang

                  berlaku

                  Secara hirarkis mempunyai atasan atasan yang lebih tinggi dan memilki

                  bawahan

                  Memiliki hak kepangkatan gaji dan karier

                  Terikat oleh kewajiban peraturan dan ketentuan yang berlaku

                  Berkewajiban dan bertanggungjawab atas keberhasilan sekolah dalam

                  pencapaian tujuan

                  Kepala sekolah bertanggungjawab terhadap kelancaran pelaksanaan proses

                  pembelajaran di sekolah Untuk melaksanakan fungsinya dengan baik maka

                  kepala sekoah harus memahami menguasai dan mampu menganalisis kebutuhan-

                  kebutuhan sekolah dalam usaha meningkatkan kualitas proses pembelajaran

                  Kepala sekolah sebagai pemimpin harus berperan aktif dan kreatif secara optimal

                  dalam melibatkan berbagai komponen khususnya guru sebagai tenaga pengajar

                  murid sebagai subjek didik sarana dan fasilitas sekolah lainnya

                  Kepala sekolah memiliki kewenangan yang luas untuk menyelenggarakan pelaksanaan proses belajar mengajar sesuai dengan aturan yang dibuat oleh segenap keluarga besar tetapi dia tidak bertindak secara otoriter akan tetapi lebih bersifat terbuka dengan banyak mendelegasikan wewenang kepada orang lain atau ldquobawahanrdquo sebatas yang mampu dikerjakan

                  (wawancara dengan informan AHFD Oktober 2013)

                  Komite memberi kewenangan penuh kepada kepala sekolah untuk menyelenggarakan pelaksanaan proses belajar mengajar sesuai dengan aturan Komite dilibatkan dalam berbagai keputusan penting yang

                  73

                  menyangkut kemajuan kualitas pendidikan di SD (Wawancara dengan informan NDN Oktober 2013)

                  Kedudukan komite dalam sekolah merupakan unsur yang sangat penting

                  dan merupakan salah satu pilar MBS Jika dulu masyarakat hanya sebagai objek

                  atau sasaran pendidikan maka sekarang komite atau masyarakat dijadikan sebagai

                  mitra atau subjek dengan kata lain pemerintah dan masyarakat bersinerji

                  membangun pendidikan

                  Untuk itu komite telah masuk dalam struktur kependidikan di sekolah secara

                  formal yang ditandai dengan keikutsertaan komite dalam beberapa komponen

                  administrasi kepala sekolah seperti yang dilakukan di beberapa sekolah di

                  Kecamatan Manuju

                  Jadi jika kita sudah memahami komite sebagai bagian dari keluarga besar

                  pendidikan maka tugas kepala sekolah bersama dengan guru menjalankan

                  program yang telah disusun bersama sesuai mekanisme Dari hasil wawancara

                  dengan informan tersebut di atas penulis melihat bahwa sesuai dengan job

                  description yang telah dibuat kepala sekolah mendistribusikan tugas dan

                  kewenangan kepada kompon-komponen sekolah Hal ini dilakukan untuk

                  mencapai tujuan secara efektif dan efisien karena kepemimpinan yang efektif

                  dapat melibatkan dan menggerakkan semua komponen atau stakeholder

                  Sekolah dalam menggerakkan komponen-komponen sekolah selain

                  dengan memberikan petunjuk dan pengarahan juga memberikan contoh kepada

                  bawahan yang merupakan rekan kerja Kepala sekolah sadar bahwa sulit untuk

                  mencapai visi dan misi sekolah tanpa bekerja sama dan sama-sama kerja dengan

                  diarahkan dan diberi tauladan

                  74

                  Salah seorang guru mengemukakan pendapatnya tentang protatif kepala

                  sekolahnya antara lain meskipun sudah lazim seorang pemimpin memiliki

                  kewenangan yang luas atau otonom namun kepala sekolah lebih menghargai

                  potensi yang dimiliki stafnya sehingga tidak sedikit terjadi pelimpahan

                  wewenang Selanjunya mekanisme pembagian tugas berdasarkan pada rencana

                  program dan struktur sekolah yang ada Terselenggaranya pembagian tugas atas

                  kontrak selama satu tahun ajaran Mekanisme pembagian tugas berjalan

                  menurut permintaan yang dikaitkan dengan kondisi sekolah melalui forum rapat

                  yang demokratis

                  Dalam kerangka implementasi MBS kepala sekolah melakukan

                  Pertama Perencanaan dengan matang dengan menentukan tujuan dan strategi

                  untuk mencapai tujuan Kedua Mengorganisasikan kepala sekolah mendesain

                  dan membuat struktur organisasi termasuk dalam menjalankan pekerjaan dan

                  mencari sumber daya pendukung yang paling sesuai seperti Bendahara

                  pustakawan pembina pramuka pembina UKS dan kepanitiaan baik permanen

                  maupun temporer

                  Dari hasil kajian tersebut di atas menurut penulis ada beberapa point yang

                  dapat diperoleh oleh kepala sekolah bila ia melakukan pelimpahan dan distribusi

                  kewenangan itu diantaranya adalah

                  1 Pelimpahan kewenangan memungkinkan manajer (kepala sekolah)

                  dapat mencapai lebih dari bila ia mengerjakan semuanya dengan

                  sendiri Delegasi wewenang dari atasan kepada bawahan merupakan

                  proses yang diperlukan dalam meningkatkan efisiensi penyelesaian

                  seluruh tugas-tugas dan tanggung dan jawab

                  75

                  2 Pelimpahan kewenangan memungkinkan manajer (kepala sekolah)

                  memusatkan tenaganya pada tugas-tugas prioritas yang lebih penting

                  3 Pelimpahan kewenangan memungkinkan bawahan (guru pegawai)

                  untuk tumbuh dan berkembang bahkan dapat digunakan sebagai alat

                  untuk belajar dari kesalahan

                  4 Pelimpahan kewenangan dibutuhkan karena manajer tidak selalu

                  mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan

                  Mereka mungkin menguasai ldquothe big picturerdquo tetapi tidak cukup

                  terperinci

                  Sejalan dengan tiori Sondang P Siagian mengemukakan

                  ldquoBetapapun seorang eksekutif berusaha untuk melakukan tugasnyadapat

                  dipastikan bahwa ia tidak akan mampu melakukan semua tugas tersebut

                  sendirian Bahkan semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi ia

                  semakin memerlukan bantuan semakin banyak pihak meskipun pada analisa

                  terakhir tanggungjawab untuk mengambil keputusan dalam mengemudikan

                  organisasi terletak dipundaknya seorang Hal ini merupakan kenyataan pada

                  semua bentuk dan jenis organisasi Oleh karena itu salah satu ciri yang perlu

                  dimiliki oleh seorang eksekutif adalah keberaniannya untuk mendelegasikan

                  wewenangnya sebagian kepada para eksekutif yang lebih rendah tingkat

                  kedudukannya dan jabatannya dalam organisasirdquo

                  2 Mekanisme Pembuatan Keputusan

                  Pengambilan keputusan merupakan salah satu hal terpenting dalam

                  manajemen Pengambilan keputusan tidak dapat dipisahkan dari kepemimpinan

                  Untuk mengetahui mekanisme pembuatan keputusan yang dilakukan oleh kepala

                  76

                  sekolah sebagai manajer maka dapat dilihat sebagaimana yang diungkapkan oleh

                  informan A B adalah sebagai berikut

                  Langkah-langkah yang biasa saya lakukan adalah melalui musyawarah kecuali dalam hal-hal tertentu yang sifatnya mendesakterpaksa (emergensi) saya mengambil keputusan sebagai seorang pemimpin saya harus sering mengambil keputusan dengan mengambil resiko terkecil dan kemaslahatan yang banyak dengan meminta masukan dari para guru (Wawancara dengan informan A B Oktober 2013)

                  Menurut penulis tehnik pengambilan keputusan seperti yang dilakukan

                  oleh beberapa kepala sekolah ini dilandasi oleh keyakinan bahwa jika seseorang

                  dilibatkan dalam pengambilan keputusan maka yang bersangkutan akan ada rasa

                  memiliki terhadap keputusan tersebut sehingga yang bersangkutan akan

                  bertanggungjawab untuk mencapai tujuan sekolah singkatnya makin besar tingkat

                  partisipasi makin besar pula rasa memiliki dan makin besar rasa memiliki makin

                  besar pula rasa tanggungjawab dan makin besar rasa tanggungjawab makin besar

                  pula dedikasinya Tentu saja pelibatan warga sekolah dalam pengambilan

                  keputusan harus mempertimbangkan keahlian dan relevansinya dengan tujuan

                  pengambilan keputusan sekolah

                  Pengambilan keputusan merupakan salah satu konsep dasar dari MBS

                  Adapun yang dimaksud pengambilan keputusan adalah suatu cara untuk

                  mengambil keputusan melalui penciptaan lingkungan yang terbuka dan

                  demokratis dimana warga sekolah didorong untuk terlibat langsung dalam proses

                  pengambilan keputusan yang dapat berkonstribusi terhadap pencapaian tujuan

                  sekolah Esensi proses pengambilan keputusan adalah untuk mencari wilayah

                  kesamaan antara kelompok-kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah

                  77

                  yaitu kepala sekolah guru siswa orang tua siswa dan pemerintahyayasan

                  Wilayah kesamaan inilah yang menjadi modal dasar untuk menumbuhkan rasa

                  memiliki bagi semua kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah dan ini

                  dapat dilakukan secara efektif melalui pelibatan semua kelompok kepentingan

                  dalam proses pengambilan keputusan

                  Menurut penulis bahwa kepala sekolah sebagai leader mampu

                  menampilkan pribadinya memiliki visi dan misi serta mampu berkomunikasi dan

                  mengambil keputusan Salah satu fungsi kepala sekolah adalah sebagai pemimpin

                  sifat-sifat kepala sekolah sebagaimana diuraikan di atas telah menunjukkan sikap

                  sebagai seorang pemimpin yang demokratis misalnya dalam mengambil

                  keputusan selalu didasarkan pada hasil musyawarah dengan semua

                  komponen dan dapat mendengarkan suara-suara yang dari bawah

                  Sebagai seorang kepala sekolah memutuskan sesuatu yang menyangkut

                  sekolah tersebut harus dengan jalan musyawarah sebab sebagaimana telah diatur

                  dalam mekanisme pendidikan juga telah diamatkan UUD 1945 dimana seluruh

                  warga negara berhak dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa Keputusan

                  yang sifatnya insidentil dapat diminimalisir dengan adanya program penyusunan

                  RKS dan RKAS yang dibuat satu tahun atau lebih sebagai acuan sekolah agar

                  kegiatan yang nantinya dilaksanakan sistematis dan terkoordinasi Dengan

                  demikian adanya skedul yang telah disusun dan disahkan oleh sekolah dan pihak

                  terkait maka diharapkan indikator yang diharapkan dapat tercapai tanpa harus

                  menerima konsekwensi yang besar sebab semua telah dipetakan dengan baik

                  Untuk menguatkan pernyataan yang disampaikan oleh informan AB maka dapat

                  dikutip hasil wawancara dengan informan guru yaitu

                  78

                  Pembuatan keputusan cenderung bersifat bottom up dengan mekanisme pertama mengidentifikasi berbagai komponen yang menjadi bahan pembuatan keputusan dari seluruh komunitas sekolah kedua pengumpulan dan pemilihan komponen-komponen sesuai dengan skala prioritas ketiga mempersiapkan draft pembuatan keputusan untuk dibahas pada proses penetapan kebijakan

                  (Wawancara dengan informan AR Oktober 2013)

                  Kepala sekolah dalam pandangan guru sebagai seorang yang bijaksana

                  dalam mengambil keputusan biasanya kepala sekolah mendengarkan masukan-

                  masukan sebagai data untuk dianalisis Dalam membuat keputusan pada tingkat

                  sekolah dalam kerangka MBS Pertama kepala sekolah berkonsultasi dengan

                  komite sekolah yang terdiri dari kepala sekolah sendiri pengawas perwakilan

                  guru orang tua siswa anggota masyarakat dan staf sekolah Kedua komite

                  melakukan pengukuran kebutuhan sekolah Ketiga komite mengembangkan

                  perencanaan tindakan yang mencakup tujuan dan sasaran yang terukur

                  Keempat mengambil keputusan dengan mendengarkan saran-saran dan komite

                  Sejak adanya MBS masyarakat bebas mengungkapkan unek-uneknya

                  kepada pemerintah atau dalam hal ini penyelenggara pendidikan di sekolah yang

                  diistilahkan dengan aspirasi arus bawah PSM sebagai salah satu pilar MBS

                  merupakan wadah yang diakui pemerintah Tidak dapat dipungkiri yang namanya

                  mengelola sebuah institusi pasti ada tantangan dan hambatan Untuk itu sebagai

                  kepala maupun guru penyelenggara pendidikan harus peka mengamati fenomena-

                  fenomena sosial yang terjadi dan menyangkut warga sekolah Jadi dalam

                  mengatasi suatu persoalan harus didasarkan pada beberapa aspek yaitu

                  menentukan skala prioritas masalahnya karena dengan mengetahui pokok

                  79

                  masalah maka kita tentunya dapat mengetahui substansi persoalannya sehingga

                  jika semua informasi telah lengkap dan akurat barulah diputuskan

                  Setiap keputusan yang diambil seringnya dilakukan melalui musyawarah hal ini sering saya melihat bahwa kepala sekolah tidak memaksakan keinginannya saja tapi dengan hasil musywarah setelah melalui proses dari bawah Keputusan menjadi salah satu pijakan pelaksanaan organisasi dan sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan

                  (Wawancara dengan informan MHD Oktober 2013)

                  Sebagaimana diuraikan pada beberapa komentar di atas bahwa

                  musyawarah merupakan mekanisme pengambilan keputusan yang terbaik Dalam

                  musyawarah tidak ada pihak yang diuntungkan maupun yang dirugikan yang ada

                  adalah masing-masing pihak melahirkan suatu kesepakatan untuk satu tujuan

                  dan kebaikan bersama Keputusan yang dibuat dari hasil musyawarah tentunya

                  apapun konsekwensinya menjadi tanggungan bersama sebab semua akibatnya

                  telah dipertimbangkan bersama-sama Keputusan berdasarkan musyawarah

                  akan menjadi suatu program yang lebih fundamental untuk diaplikasikan karena

                  telah disepakati oleh forum yang berkepentingan

                  Setiap keputusan yang diambil sudah ada mekanismenya dengan

                  mempertimbangkan hasil masukan dan hasil analisis yang juga

                  dikonsultasikan kepada kami Kepala sekolah lebih bersifat mendengar

                  dari pihak lain dan keputusan didasarkan atas pertimbangan itu namun

                  kami menyerahkan akhirnya kepada beliau yang menentukan

                  (Wawancara dengan informan SPR Oktober 2013 )

                  Beberapa kepala sekolah telah melibatkan seluruh personil dalam

                  menyusun perencanaan sehingga perencanaan yang dibuat dapat diterima oleh

                  semua pihak dan menyangkut berbagai hal dengan pertimbangan yang matang

                  80

                  selanjutnya perencanaan tersebut dilaksanakan melalui berbagai metode demi

                  optimalisasi pelaksanaan suatu rencana Apabila fungsi manajemen dilaksanakan

                  maka akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja guru atau pegawai secara

                  keseluruhan demi pencapaian tujuan organisasi sekolah

                  Peranan kepala sekolah sebagai pengambil keputusan merupakan peran

                  yang paling penting dari peranan yang lain seperti informasional dan

                  interpersonal Ada empat peran sebagai pengambil keputusan yaitu enterpreneur

                  artinya kepala sekolah berusaha memperbaiki penampilan sekolah Disturbance

                  handler artinya memperhatikan gangguan yang timbul di sekolah Resource

                  allocater artinya menyediakan segala sumber daya sekolah Negotiator roles

                  artinya kepala sekolah harus mampu untuk mengadakan pembicaraan dan

                  musyawarah dengan pihak luar (Wahyosumidjo 200294) Lebih lanjut

                  menambahkan bahwa dalam pengambilan keputusan kepala sekolah berperan

                  sebagai manajer artinya berperan dalam proses pendayagunaan seluruh sumber

                  organisasi dan pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan

                  Pada dasarnya seluruh kegiatan yang berlangsung dalam sebuah sekolah

                  merupakan akibat atau konsekuensi dari berbagai keputusan yang diambil

                  pimpinan Apakah pada akhirnya sekolah berhasil mencapai sasaran secara

                  efisien atau sebaliknya mengalami kegagalan ditentukan oleh ketepatan dari

                  berbagai keputusan yang diambil pimpinan

                  Untuk mendukung proses pengambilan keputusan yang tepat setiap

                  sekolah perlu memiliki sistem pengelolaan informasi yang baik karena setiap

                  keputusan memerlukan dukungan informasi yang cepat tepat dan akurat

                  81

                  Kebutuhan sistem seperti itu semakin dirasakan ketika kita dihadapkan pada

                  persaingan terbuka yang semakin ketat seperti sekarang ini

                  Dukungan dari berbagai perangkat telekomunikasi dan teknologi

                  informasi (hardware maupun software) sangat besar artinya dalam

                  mengembangkan sistem informasi yang handal rapi dan fungsional Satu hal lagi

                  yang perlu dikemukakan kaitannya dengan pengambilan keputusan ialah bahwa

                  tingkat partisipasi anggota dalam pelaksanaan setiap keputusan yang diambil akan

                  sangat menentukan keberhasilan pencapaian sasaran keputusan yang

                  bersangkutan

                  Oleh karena itu sangat bijaksana apabila pimpinan berusaha untuk sejauh

                  mungkin mengambil keputusan yang bersifat kelompok dengan cara melibatkan

                  bawahan sehingga tanggungjawab bawahan dalam mengimplementasikan

                  keputusan tersebut semakin besar dalam interaksi antara kepala dengan guru-guru

                  sebagai bawahan lebih terlihat sikap subjekti

                  3 Proses Penetapan kebijakan

                  Dalam mengambil suatu kebijakan kepala sekolah melaksanakan rapat

                  khusus untuk menampung usulan dan aspirasi Sebelum diambil kebijakan

                  terlebih dahulu disosialisasikan kepada warga sekolah untuk menampung aspirasi

                  maka dibuatlah kebijakan sambil memantu perkembangannya Hal ini dikuatkan

                  oelh informan kepala sekolah sebagai berikut

                  Untuk menghasilkan kebijakan yang maksimal dalam kerangka MBS saya pastikan dulu untuk mendapatkan informasi yang cukupDalam mengimplementasikan MBS ada 4 lngkah yang saya lakukan antara lain 1)sekolah membentuk dewan sekolah yang terdiri dari kepala sekolah perwakilan guru orang tua siswa anggota masyarakat staf sekolah dan siswa2) selanjutnya dewan sekolah melakukan pengukuran kebutuhan

                  82

                  sekolah 3) dewan sekolah mengembangkan perencanaan tindakan yang mencakup tujuan dan sasaran dan 4) mengambil keputusan untuik membuat program-program untuk kemajuan sekolah

                  (Wawancara dengan informan ID November 2013)

                  Penerapan MBS sangat ditentukan oleh pola pikir dan sumber daya

                  manusia yang menjalankannya butuh ide atau gagasan yang cemerlang dalam

                  menjabarkan apa makna dari beberapa program MBS Untuk itu dalam

                  penerapannya saya mempunyai 4 formulasi khusus 1)sekolah membentuk

                  dewan sekolah yang terdiri dari kepala sekolah perwakilan guru orang tua siswa

                  anggota masyarakat staf sekolah dan siswa artinya kita melakukan

                  pengorganisasian terhadap beberapa potensi yang dianggap mampu membantu

                  mengatasi atau mengerjakan kegiatan tersebut 2) selanjutnya dewan sekolah

                  melakukan pengukuran kebutuhan sekolah dengan kata lain kita harus

                  menginventarisir komponen apa saja yang kita butuhkan guna menghasilkan

                  kebijakan tersebut 3) dewan sekolah mengembangkan perencanaan tindakan yang

                  mencakup tujuan dan sasaran maksudnya adalah tim yang telah kita bentuk

                  mengidentifikasi merencanakan dan menyusun tindakan yang akan dijalankan

                  dengan tetap mempertimbangkan esensinya dan 4) mengambil keputusan untuik

                  membuat program-program untuk kemajuan sekolah Yaitu kebijakan yang

                  diterapkan nantinya merupakan kebijakan unggulan

                  Melihat setiap keputusan yang sudah disepakati bersama sebagai bahan muasyawarah Mengundang khusus dan memusyawarahkannya setiap personil terkait terutama orang-orang penting pengambil kebijakan antara lain kepala sekolah SD ketua Komite Sebelum diambil kebijakan terlebih disosialisasikan kepada warga sekolah untuk menampung aspirasi Setelah mempertimbangkan usul dan aspirasi maka dibuatlah kebijakan sambil memantau perkembangannya

                  83

                  (Wawancara dengan informan MYS November 2013)

                  Hasil keputusan yang telah menjadi sebuah kebijakan merupakan

                  mekanisme yang harus pula dipatuhi oleh setiap anggota musyawarah atau pihak-

                  pihak yang berkepentingan sebab sebelum keluarnya kebijakan tersebut telah

                  diundang orang-orang yang mempunyai kepentingan pada lembaga tersebut

                  seperti komite sekolah dan warga sekolah maupun masyarakat yang terkait baik

                  secara formal maupun informal Namun pun begitu tetap saja kebijakan

                  tersebut harus senantiasa dievaluasi implementasinya apakah masih relevan atau

                  perlu dilakukan suatu perubahan

                  Sebelum mengambil kebijakan biasanya kepala sekolah mengadakan rapat khusus untuk menampung usulan dan aspirasi kemudian dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan mendengarkan masukan-masukan dari peserta rapat yang kemudian diambil keputusan Setelah itu hasilnya disosialisasikan kepada semua warga sekolah

                  (Wawancara dengan informan AA November 2013)

                  Penulis melihat bahwa kepala sekolah juga sering mengadakan rapat

                  internal antar kepala sekolah dan guru untuk menentukan hari dan tanggal serta

                  siapa saja yang harus diundang dalam proses pengambilan suatu keputusan

                  setelah semua disiapkan oleh pihak sekolah maka musyawarahpun dilakukan

                  yang didahului dengan mendengarkan masukan dari para komite atau warga

                  masyarakat serta pengawas pendidikan sebagai narasumber membahas penentuan

                  kebijakan yang akan diputuskan Dan lahirlah sebuah konsensus atau keputusan

                  bersama dan disosialisasikan kepada warga masyarakat maupun sekolah serta

                  pihak-pihak yang terkait Ukuran kebijakan yang dibuat oleh kepala sekolah

                  dalam rangka kepentingan bersama sehingga kepala sekolah dalam hal tertentu

                  84

                  mengkonsultasikannya kepada kami dan selalu kami dukung Setiap pengambilan

                  kebijakan kami selalu diberi tahu hasilnya sambil memberi hasil manfaat dan

                  mudaratnya

                  Kebijakan kepala sekolah lahir dari hasil musyawarah Untuk itu sebagai

                  guru kita berkewajiban menjalankan kebijakan itu sesuai dengan porsinya

                  Dalam setiap pengambilan keputusan kepala sekolah senantiasa mencari

                  masukan dari guru sehingga kami pun merasa bagian dari kebijakan tersebut

                  Seluruh potensi pengambilan kebijakan diikutsertakan dalam musyawarah untuk diminta usulan dan aspirasi dari seluruh peserta rapatHasil pertimbangan yang matang dijadikan suatu kebijakan (Wawancara dengan informan MTF Oktober 2013)

                  Pengawas kepala sekolah guru komite dan para anggota dan para

                  undangan lainnya adalah merupakan potensi pengambilan sebuah keputusan Dari

                  merekalah ide-ide cemerlang diharapkan lahir dalam proses pengambilan sebuah

                  kebijakan Dan dari ide-ide cemerlang itulah beberapa diantaranya akan dijadikan

                  sebagai ide pokok menentukan suatu kebijakan yang menjadi sebuah

                  keputusanSebagai kepala sekolah ia senantiasa mengedepankan musyawarah dan

                  konsultasi kepada komite sekolah Pembuatan keputusan dan proses penetapan

                  kebijakan juga dilakukan berdasarkan masukan dari semua elemen sekolah

                  Pola komunikasi yang dikembangkan pula bercorak terbuka dan

                  berlangsung timbal balik sesuai dengan norma yang disepakati bersama Proses

                  pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat bottom up

                  melalui tahapan musyawarah dan rapat

                  4 Membangun pola komunikasi

                  Untuk mengetahui bagaimana kepala sekolah dalam membangun pola

                  komunikasiyaitu dengan komunikasi dua arah antara orang lain dan dirinya

                  85

                  Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara dirinya

                  dengan orang lain Maka dapat dilihat dari hasil wawancara dengan informan

                  kepala sekolah sebagai berikut

                  Saya melakukan komunikasi dua arah dengan baik dengan warga sekolah ataupun denga masyarakat Saya menjelaskan kepada semua stakeholder semua program yang saya telah sedang dan akan dilakukan agar dipahami oleh semua pihak

                  (Wawancara dengan informan IRN Oktober 2013)

                  Dalam penerapan MBS kepala sekolah dalam membangun komunikasi

                  kepala sekolah senantiasa menginformasikan apa yang telah diraih oleh sekolah

                  berupa prestasi-prestasi baik guru ataupun siswa sebagai akuntabilitas publik

                  kepada stakeholder di luar sekolah

                  Sebagaimana telah dijelaskan dalam juknis maupun mekanisme penerapan

                  MBS bahwa sekolah harus transparan dalam manajemen pelajaran manajemen

                  pembelajaran dan manajemen administrasi keuangan agar semua pihak tidak

                  saling mencurigai dan pada akhirnya tercipta akselarasi antar kepala sekolah

                  guru komite dan masyarakat secara luas

                  Menurut saya kepala sekolah melakukan komunikasi dengan timbal balik baik yang terjadi antara kepala sekolah dengan guru dan staf ataupun antar mereka Kepala sekolah membangun pola komunikasi terbuka tetapi sesuai dengan norma yang disepakati bersama

                  (Wawancara dengan informan MHRN Oktober 2013)

                  Penulis melihat dari beberapa sekolah bahwa kepala sekolah dalam

                  membangun komunikasi pola komunikasi yang dikembangkan bercorak terbuka

                  dan berlangsung timbal balik sesuai dengan norma yang disepakati bersama Pola

                  komunikasi berjalan dua arah (komunikatif) sehingga setiap masalah apapun

                  86

                  dapat dipecahkan bersama Bentuk komunikasi dijalankan secara dialogis dan

                  multi arah dalam arti mengacu kepada potensi yang dimiliki oleh komite sekolah

                  atau guru dan staf

                  Menurut penulis komunikasi yang baik antar berbagai personil harus

                  dikembangkan demikian rupa untuk mencapai hasil seoptimal mungkin Kurang

                  komunikasi akan mengakibatkan kurangnya hasil yang dapat diwujudkan bahkan

                  sering gagal dalam mencapai tujuan Dalam suatu sekolah yang hubungan

                  antarpersonalnya kurang harmunis acuh tak acuh satu sama lain dalam berbagai

                  masalah pendidikan karena setiap personil menghadapi masalah pekerjaannya

                  masing-masing dan mencari alternatif pemecahan masalah tersebut sendiri-

                  sendiri Alangkah berat dan tidak sejalannya pemecahan-pemecahan yang diambil

                  masing-masing tersebut Karena itu kepala sekolah mempunyai kewajiban untuk

                  membina komunikasi dengan sebaik-baiknya agar para guru mau dan mampu

                  bekerja sama untuk meningkatkan kemampuan dan kinerjanya

                  Kepala sekolah cukup komunikatif dalam menyampaikan segala hal yang berkaitan dengan kepemimpinannya Dia mampu memainkan peranannya sebagai seorang manajer atau pimpinan yang baik Komunikasi yang dipakai dua arah antara orang lain dan dirinya Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara dirinya dengan orang lain Bahkan dia minta dikritik apabila kurang pas bahkan dia membuka layanan surat baik terbuka atau pun rahasia asal sifatnya untuk membangun Dia berani dikoreksi ataupun dimintai saran dan pendapat

                  (Wawancara dengan informan AGFR September 2013)

                  Seorang kepala sekolah dituntut untuk memahami betul akan sistem

                  hubungan komunikasi yang ada agar di dalam melaksanakan tugas-tugas

                  senantiasa dapat memperkecil kemungkinan timbulnya hambatan yang merugikan

                  dalam membina kerja sama dalam menyelenggarakan sekolah secara keseluruhan

                  87

                  Saya kira kepala sekolah sudah melakukan komunikasi yang cukup efektif berkaitan dengan berbagai hal Komunikasinya yang dipakai dua arah antara orang lain dan dirinya Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara dirinya dengan orang lain Bahkan dia minta dikritik apabila kurang pas bahkan dia membuka layanan surat baik terbuka atau pun rahasia asal sifatnya untuk membangun Dia berani dikoreksi ataupun dimintai saran dan pendapat

                  (Wawancara dengan informan ZND Nopember 2013)

                  Dari hasil wawancara dengan beberapa informan tersebut penulis

                  melihat di beberapa sekolah bahwa pola komunikasi berjalan dua arah

                  sehingga setiap masalah apapun dapat dipecahkan bersama Bentuk komunikasi

                  dijalankan secara dialogis dan multi arah dalam arti mengacu kepada potensi

                  yang dimiliki oleh komite sekolah atau guru dan staf

                  Menurut penulis keterampilan komunikasi sangat penting bagi kepala

                  sekolah karena hampir sebagian tugas dan pekerjaan kepala sekolah senantiasa

                  melibatkan orang lain Komunikasi yang efektif akan sangat membantu

                  keberhasilan organisasi secara keseluruhan

                  Dalam pelaksanaan MBS pengembangan komunikasi antar personil yang

                  sehat harus senantiasa dikembangkan baik oleh kepala sekolah maupun oleh guru

                  dan personil lainnya Komunikasi yang terbina akan memberikan kemudahan dan

                  keringanan dalam melaksanakan serta memecahkan pekerjaan di sekolah yang

                  menjadi tugas bersama

                  Seorang kepala sekolah harus membangun komunikasi terhadap

                  bawahan yang dipimpinnya bahkan kepada siapa saja yang dianggap memiliki

                  hubungan emosional apakah dia masyarakat atau dunia usaha yang kesemuanya

                  itu merupakan aspek-aspek pendukung sebagai manager Komunikasi dua arah

                  sangat diperlukan bagi seorang kepala sekolah agar terjadi interaksi yang lebih

                  88

                  interaktif sehingga apabila tercipta suasana keakraban maka potensi yang

                  ada dapat dikembangkan demikian pula dengan persoalan akan dapat diatasi

                  dengan bantuan semua pihak Pemimpin haruslah menyadari bahwa menjadi

                  seorang pimpinan tidak sama menjadi seorang raja Tetapi pimpinan adalah

                  seorang yang diserahi amanah oleh publik untuk sebuah institusi pendidikan

                  yaitu sekolah

                  5 Melakukan pengawasan

                  Kepala sekolah meiliki tugas untuk melakukan pengawasan pembinaan

                  atau bimbingan kepada guru dan tenaga kependidikan serta administrator

                  Untuk mengetahui hal ini maka dapat dilihat dari hasil wawancara dengan

                  informan 3 kepala sekolah sebagai berikut

                  Dalam kaitannya kepala sekolah dengan supervisi pendidikan saya melakukan langkah-langkah antara lain Melaksanakan program supervisi melalui adanya program supervisi kelas dadakan (inspeksi) dan kegiatan ekstrakurikuler Supervisi dilakukan dengan membuat instrumen guna mengukur tingkat keberhasilannya Saya memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja guru dan karyawan maupun untuk pengembangan Sekolah Hasil supervisi dikomunikasikan agar menjadi timbal balik bagi kepentingan lembaga ataupun kepentingan peningkatan kualitas guru atau karyawan

                  (Wawancara dengan informan SDR Oktober 2013)

                  Penulis melihat dibeberapa sekolah bahwa dalam proses pengawasan yang

                  dilakukan kepala sekolah berlangsung melalui evaluasi tugas mengajar

                  persiapan permeriksaan mengajar dan evaluasi secara keseluruhan yang

                  berkaitan dengan mutu pendidikan

                  Sesuai perkembangan keadaan yang sudah demikian maju maka kepala

                  sekolah sebagai pemimpin harus berwawasan luas dan memahami menghayati

                  89

                  dan melaksanakan fungsi dan kedudukannya sebagai Top Manager pada lembaga

                  pendidikan formal itu Untuk itu sebelum tim supervisi akademik yang dalam hal

                  ini pengawas sekolah datang sebaiknya sebagai tuan rumah harus membenahi diri

                  dengan mengecek semua kelengkapan administrasi pembelajaran dan keuangan

                  Dengan berbekal informasi dari hasil supervisi tahun lalu kita mendapat

                  gambaran tentang keadaan yang terjadi sebelumnya untuk dijadikan bahan

                  rujukan perubahan yang lebih baik ke masa mendatang

                  Untuk menguatkan pernyataan yang disampaikan oleh informan kepala

                  sekolah maka dapat dikutip hasil wawancara dengan informan yaitu

                  Pengawasan terhadap sikap tingkah laku perbuatan atau kegiatan yang dilakukan guru dan staf secara wajar Norma-norma pengawasan sering disosialisasikan kepada guru staf dan seluruh siswa agar dapat dilaksanakan

                  (Wawancara dengan informan AA Oktober 2013)

                  Tingkat kemampuan berfikir yang dimiliki oleh kepala sekolah haruslah

                  memiliki kecerdasan yang tinggi agar dapat menghubungkan antara bagian-bagian

                  dari pengetahuannya dengan mudah dan menafsirkan kecenderungan-

                  kecenderungan baik yang ada di internal sekolah maupun di luar sekolah Hal ini

                  diperlukan dalam menganalisis data dan fakta yang muncul dan berkembang

                  dalam lingkungan organisasi dan menafsirkan kecenderungan-kecenderungan

                  yang akan terjadi sehingga mudah direspon diantisipasi untuk kepentingan warga

                  sekolah

                  Akan sesuai standar yang pertama dilakukan adalah dengan melihat kepada job yang diberikan kepada masing-masing berbeda antara guru dengan staf Kalau dipandang tugas pokoknya berjalan tak jarang ia

                  90

                  memberi semacam pujian dan bagi yang belum berjalan tertib ia memberi support atau memanggilnya dengan gayanya tersendiri sehingga tidak merasa tersinggung termasuk mengawasi dalam hal kecakapan tingkah laku dan sikapnya Terhadap siswa juga dilakukan dengan menerapkan tata tertib yang harus diikuti antara hak siswa dan kewajiban siswa sehingga siswa mempunyai hak dan kewajiban yang tentunya berbeda halnya dengan warga sekolah lainnya

                  (Wawancara dengan informan BST Oktober 2013)

                  Kepala sekolah harus pula memiliki kemampuan untuk mengendalikan

                  perasaannya dalam menghadapi hambatan-hambatan atau masalah-masalah

                  terutama pada saat-saat kritis yang dihadapi sekolah Jadi kepemimpinan berarti

                  kemampuan untuk mempengaruhi menggerakkan dan mengarahkan orang lain

                  untuk mencapai suatu tujuan tertentu Dengan demikian pengertian

                  kepemimpinan akan timbul dimanapun asalkan unsur-unsurnya terpenuhi yaitu

                  Orang-orang yang mempengaruhi menggerakkan atau mengarahkan yang

                  disebut pemimpin termasuk penerapan tata tertib kepada siswa agar sejak dini

                  siswa mengetahui hak dan kewajibannya

                  Pengawasan terhadap sikap tingkah laku perbuatan atau kegiatan yang dilakukan guru dan staf secara wajar Aturan-aturan pengawasan sering disosialisasikan kepada guru staf dan seluruh siswa agar dapat dilaksanakan sesuai standar

                  (Wawancara dengan informan SPROktober 2013 )

                  Kepala sekolah sebagai manajer pendidikan harus mampu menguasai dan

                  memiliki keterampilan berkomunikasi demi kelancaran pelaksanaan tugas-

                  tugasnya Disamping itu harus mampu memahami kondisi dan kemampuan yang

                  dimiliki sipenerima pesan agar semua aturan yang dibuat baik oleh pemerintah

                  91

                  secara umum maupun tata tertib sekolah dapat diterima dengan dan dilaksanakan

                  dengan penuh dedikasi oleh semua warga sekolah sesuai porsinya

                  Maka berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan tersebut di

                  atas maka dapat dikatakan bahwa kepala sekolah sebagai supervisor dalam

                  melakukan pengawasan ia mampu melaksanakan program-program pengawasan

                  lewat supervisi untuk meningkatkan kinerja guru dan karyawan sekolah dan

                  menjadi feed-back bagi kepentingan sekolah Sebagai supervisor maka kepala

                  sekolah berkewajiban untuk memberikan pembinaan atau bimbingan kepada para

                  guru dan tenaga kependidikan

                  Tentunya sebelum melakukan pembinaan kepada orang lain kepala

                  sekolah terlebih dahulu membina diri sendiri supervisi ini dapat dilakukan di

                  dalam kelas Hasil kerja supervisi itu kemudian dikomunikasikan dengan pihak

                  terkait untuk menjadi bahan perbaikan bagi guru maupun untuk kepentingan

                  sekolah

                  Kepala sekolah juga telah melaksanakan fungsi dan tugasnya sebagai

                  seorang manajer ia mampu menyusun program dan mengoptimalkan seluruh

                  sumber daya yang ada Karena kepala sekolah bukan hanya sebagai pemimpin

                  saja seperti yang telah dikemukakan di atas Sebagai seorang manajer kepala

                  sekolah juga memerankan fungsi manajerial dengan melakukan proses

                  perencanaan pengorganisasian menggerakkan dan pengawasan

                  Proses pengawasan berlangsung melalui evaluasi tugas mengajar

                  persiapan pemeriksaan mengajar dan evaluai secara keseluruhan yang berkaitan

                  dengan mutu pendidikan Proses aktualisasi idesaran antara lain berupa

                  92

                  penampungan aspirasi musyawarah langsung dan evaluasi substansi ide atau

                  saran

                  6 Memberikan Motivasi Dan Membangun Suasana Kerja Yang Kondusif

                  Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru tenaga

                  kependidikan dan administratir sangat penting sehingga mereka bersemangat

                  dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka meningkatkan mutu

                  pendidikan Motivasi bisa diberikan dalam bentuk hadiah atau hukuman baik

                  fisik maupun non-fisik Dalam memberikan motivasi kepala sekolah

                  mempertimbangkan rasa keadilan dan kelayakan karena hal ini penting bagi

                  kepala sekolah unutk menciptakan iklim yang kondusif Untuk mengetahui hal ini

                  dapat dilihat dari hasil wawancara dengan informan ID yaitu

                  Saya sebagai kepala sekolah dalam kaitannya dengan pemberian motivasi diantaranya dengan memberikan penghargaan baik berupa materil maupun immateril kepada guru staf yang berprestasi Saya juga mendorong guru atau staf untuk selalu mengembangkan diri melalui penyediaan bukudan pelatihan Tapi saya tidak segan menegur dan memberikan sanksi sesuai dengan tingkat kesalahan agar tujuan dapat tercapai

                  (Wawancara dengan informan ID Oktober 2013)

                  Penulis melihat bahwa kepala sekolah dalam melaksanakan fungsinya

                  sebagai seorang motivator sering memberikan motivasi baik berupa fisik maupun

                  psikis Kepala sekolah tidak pelit memberikan penghargaan berupa pujian bila

                  melihat bawahannya mengerjakan tugas dengan baik dan juga menyampaikan

                  teguran secara terhormat untuk perbaikan Berkaitan perannya sebagai motivator

                  93

                  kepala sekolah mampu mengatur lingkungan sekolah dan menciptakan hubungan

                  kerja yang harmonis dan kondusif

                  Seorang kepala sekolah dituntut untuk memahami betul akan sistem

                  hubungan komunikasi yang ada agar di dalam melaksanakan tugas-tugas

                  senantiasa dapat memperkecil kemungkinan timbulnya hambatan yang merugikan

                  dalam membina kerja sama dalam menyelenggarakan sekolah secara keseluruhan

                  Kepala sekolah harus kreatif dan mampu memiliki ide-ide dan inisiatif yang

                  menunjang perkembangan sekolah Ide kreatifnya dapat digunakan untuk

                  membuat perencanaan melaksanakan program pengajaran dan melaksanakan

                  pengawasan dan pembinaan serta evaluasi dalam meningkatkan proses belajar

                  mengajar Jadi jika kesemua hal tersebut berjalan dengan selaras maka seorang

                  kepala sekolah juga harus menunjukkan penghargaannya dihadapan warga

                  sekolah apakah dengan memberikan apresiasi positif atau pemberian paket

                  hadiah Menanggapi hasil wawacara dengan informan tersebut di atas menurut

                  penulis motivasi yang dilakukan oleh kepala sekolah dengan memberikan

                  penghargaan ini sangat penting untuk meningkatkan profesionalismne tenaga

                  kependidikan dan untuk mengurangi kegiatan yang kurang produktif

                  Melalui penghargaan ini para tenaga kependidikan dapat dirangsang untuk

                  meningkatkan profesionalisme kerjanya secara positif dan produktif Pelaksanaan

                  penghargaan dapat dikaitkan dengan prestasi tenaga kependidikan secara terbuka

                  sehingga mereka memiliki peluang untuk meraihnya Kepala sekolah harus

                  berusaha menggunakan penghargaan ini secara tepat efektif dan efisien untuk

                  menghindari dampak negatif yanmg ditimbulkannya

                  94

                  Selanjutnya hasil wawancara dengan informan guru yaitu

                  Tercipta suasana kerja yang penuh kekeluargaan yaitu adanya saling percaya saling menghormati dan saling menghargai seluruh komunitas sekolah selalu kompak dan solid dalam mengusung keberhasilan sekolah untuk mencapai tujuan Kepala sekolah tidak enggan memberikan pujian terhadap hasil kerja yang maksimal tetapi juga tidak canggung dalam menyampaikan kritik terhadap hasil kerja yang belum optimal Kepala sekolah terus mendorong prestasi sempurna para guru dan staf sesuai kemampuan masing-masing

                  (Wawancara dengan informan AHFD Oktober 2013)

                  Untuk menjaga normalisasi organisasi maka kepala sekolah harus berperan

                  aktif dalam membangun komunikasi dengan guru-guru atau pegawai agar

                  lingkungan sekolah secara internal dapat berjalan tanpa adanya masalah-masalah

                  yang dapat mengganggu proses belajar mengajar Dengan adanya komunikasi

                  yang aktif antara guru-guru pegawai dan kepala sekolah akan menyebabkan

                  masalah-masalah yang ada dapat diselesaikan dengan cepat sehingga tidak

                  mempengaruhi proses pelaksanaan belajar mengajar di sekolah tersebut Dengan

                  kata lain kepala sekolah harus objektif dan berimbang dalam menerapkan

                  kebijakan dan wewenangnya di sekolah serta membagi tugas kepada bawahan

                  sesuai dengan porsi dan kompetensinya

                  Kepala sekolah tidak enggan memberikan penghargaan terhadap hasil kerja yang maksimal tetapi juga tidak segan dalam hal mengkoreksi terhadap guru atau karyawan yang lainnya bila melihat hal yang kurang sesuai Kepala sekolah terus mendorong prestasi para guru dan staf sesuai kemampuan masing-masing Kepala sekolah juga berusaha menciptakan suasana kerja yang penuh kekeluargaan yaitu adanya saling percaya saling menghormati dan saling menghargai

                  (Wawancara dengan informan MLG Oktober 2013 )

                  95

                  Kepala sekolah mengembangkan pepatah ing ngarso sung tulodo ing madya mangun karso dan tut wuri handayani sehingga semuanya berjalan bersama dan kerja bersama sehingga hasilnya pun hasil bersama Kepala Sekolah selalu memberi motivasi kepada seluruh potensi yang ada dengan memberi dukungan menumbuhkan kemampuan percaya diri Dengan tampilnya kepercayan diri seluruh kegiatan menjadi tidak canggung untuk dilaksanakan Tidak segan-segan sekali-kali kepala sekolah memberikan pujian terhadap hasil kerja yang dicapainya Kepala sekolah menciptakan suasana yang sejuk dan tenang dan belum pernah ada gejolak jika ada sesuatu hal yang kurang pas ada mekanismenya tersendiri Kepala sekolah menciptakan suasana bahwa di tempat ini kita bekerja dan di tempat ini juga modal ibadah serta di tempat ini kita hidup sehingga tidak ada hal yang membuat tidak nyaman Maka dibangunlah suasana kebersamaan yang penuh kekeluargaa

                  (Wawancara dengan informan SPR Oktober 2013)

                  Kepala sekolah adalah sosok pemimpin yang terpandang di lingkungan

                  masyarakat sekolah ia juga merupakan pusat tauladan bagi masyarakat sekolah

                  dan warga masyarakat di sekitar sekolah Karena itu penampilan kepala sekolah

                  harus berperan kreatif dan aktif untuk mengembangkan kebudayaan yang menjadi

                  tauladan bagi masyarakat sekitarnya Tingkat kemampuan seorang kepala sekolah

                  dalam melaksanakan fungsinya atau tugas-tugas jabatannya itulah yang akan

                  menentukan apakah ia dapat menjadi administrator pendidikan di sekolah yang

                  bertanggngjawab terhadap pelaksanaan perogram pembelajaran dan pendidikan

                  Seorang kepala sekolah harus berani mengatakan yang benar adalah benar dan

                  yang salah adalah salah Agar proses inovasi di sekolah dapat berjalan dengan

                  baik kepala sekolah perlu dan harus bertindak sebagai pemimpin (leader) dan

                  bukan bertindak sebagai bos Seorang pemimpin terkadang menerima masukan

                  dari bawahannya melalui diskusi sedangkan seorang bos terkadang memberikan

                  perintah kepada bawahannya dan biasanya tidak mau menerima masukan dari

                  96

                  bawahannya Dengan demikian maka kekeluargaan yang kondusif akan senantiasa

                  terpelihara bagi semua warga sekolah dan akan menjadi tradisi turun temurun

                  Sebagai motivator maka kepala sekolah harus selalu memberikan

                  motivasi kepada guru tenaga kependidikan dan adminnistrator sehingga mereka

                  bersemangat dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka

                  meningkatkan mutu pendidikan Motivasi bisa diberikan dalam bentuk hadiah

                  atau hukumanbaik fisik maupun non fisiknamun dalam memberikan motivasi ini

                  harus dipertimbangkan rasa keadilan dan kelayakannya Dalam hal ini penting

                  bagi kepala sekolah untuk menciptakan iklim kondusif ( Nurkolis2005121-122)

                  Keterampilan komunikasi sangat penting bagi kepala sekolah karena

                  hampir sebagian tugas dan pekerjaan kepala sekolah senantiasa melibatkan orang

                  lain Komunikasi yang efektif akan sangat membantu keberhasilan organisasi

                  secara keseluruhan

                  D Pembahasan

                  Kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di

                  Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa merupakan suatu hal yang harus

                  dilaksanakan dan tidak terpisahkan sesuai dengan konsep dan karakteristik MBS

                  MBS yang mengetengahkan prinsip-prinsip yang demokratis partispatif

                  dan akuntabilitas pada hakekatnya merupakan desentralisasi kewenangan yang

                  lebih besar dalam mengelolah sekolahnya sehingga sekolah lebih mandiri lebih

                  berdaya dalam mengembangkan program yang disesuaikan dengan potensi yang

                  dimilikinya Berdasarkan pengamatan peneliti bahwa para kepala sekolah dasar di

                  kecamatan Manuju dalam menerapkan kepemimpinan dalam pekerjaan dengan

                  97

                  subdimensi membangun profesional kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan

                  kewenangan kepada bawahannya sesuai dengan job description Dalam proses

                  pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat botton up dan

                  melalui tahapan-tahapan musyawarah dan rapat pola komunikasi bercorak

                  terbuka dan berlangsung timbal balik sesuai dengan norma yang telah disepakai

                  bersama Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru dan

                  tenaga kependidikan dan administratif sangat penting sehingga mereka

                  bersemangat dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka

                  meningkatkan mutu pendidikan

                  Konsep MBS diharapkan dapat menciptakan pemimpin yang dapat memimpin

                  membimbing mengontrol perilaku dan perasaan orang lain di bawah

                  kepengawasannya dalam melaksanakan tugas sebagai pemimpin (leadership) di

                  sekolah Kepala sekolah merupakan guru yang memiliki kompetensi tinggi dan

                  diberi tanggung jawab sebagai pemimpin di satuan pendidikan tertentu Pada

                  tanggungjawab seorang pemimpin dalam hal ini kepala sekolah melekat

                  keterampilan-keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin

                  kependidikan seperti dikemukakan oleh Tim Dosen AP UPI Bandung (2012125)

                  Keterampilan-keterampilan tersebut adalah 1) keterampilan dalam memimpin 2)

                  keterampilan dalam hubungan insani 3) keterampilan dalam proses kelompok 4)

                  keterampilan dalam administrasi personil dan 5) keterampilan dalam menilai

                  Pada akhirnya dalam diri seorang pemimpin melekat tuntutan kompetensi-

                  kompetensi yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

                  98

                  Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 yakni kompetensi kewirausahaan kompetensi

                  supervisi kompetensi manejerial kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian

                  Peneliti melihat bahwa para kepala sekolah dasar di Kecamatan Manuju

                  telah memiliki keterampilan seperti yang disebutkan di atas Keterampilan dalam

                  memimpin tampak dalam pertemuan-pertemuan rutin yang dilaksanakan di

                  berbagai kesempatan baik dalam perencanaan pelaksanaan maupun evaluasi

                  kegiatan Membagi dan menyerahkan tanggungjawab juga dilakukan dalam

                  berbagai kegiatan dan kesempatan misalnya dalam rapat pembagian tugas

                  mengajar Pemberdayaan guru tata usaha sekolah secara maksimal sesuai dengan

                  bidang yang ditangani (kesiswaan sarana prasarana kurikulum dan hubungan

                  masyarakat) bukti bahwa pekerjaan tidak ditangani sendiri Keterampilan dalam

                  hubungan insani yang ada dalam diri kepala sekolah terungkap dalam sikap saling

                  menghargai Sikap penghargaan ditunjukkan oleh kepala sekolah dengan

                  perlakuan yang wajar dan penuh sikap hormat kepada bawahan Pada waktu-

                  waktu tertentu bahkan setiap hari beliau menyempatkan diri untuk bergabung

                  bersama-sama guru di ruang guru atau dengan staf tata usaha di tata usaha

                  Kesempatan itu digunakan untuk sekedar menyapa minum atau baca koran

                  bersama Ada keakraban dalam kekerabatan yang dibangun oleh kepala sekolah

                  Beliau meupakan pribadi yang luwes ini berarti kepala sekolah telah

                  melaksanakan peran dan fungsinya sebagai educator leader dan motivator

                  Untuk mengimplementasikan MBS secara efektif dan efisien kepala

                  sekolah perlu memiliki pengetahuan kepemimpinan perencanaan dan pandangan

                  yang luas tentang sekolah dan pendidikan Wibawa kepala sekolah harus

                  99

                  ditumbuhkembangkan dengan meningkatkan sikap kepedulian semangat belajar

                  disiplin kerja keteladanan dan hubungan manusiawi sebagai model perwujudan

                  iklim kerja yang kondusif Lebih lanjut kepala sekolah dituntut untuk melakukan

                  supervisi kelas membina dan memberikan saran-saran positif kepada guru

                  (Mulyasa 200457)

                  Tuntutan kemandirian dalam pengelolaan sekolah merupakan tuntutan

                  yang mendesak untuk dilakukan Kemandirian pengelolaannya bagi peneliti

                  merupakan indicator tersendiri dari keberhasilan pelaksanaan MBS Prinsip

                  pengelolaan murni dan otonom tanpa ketergantungan sama sekali merupakan

                  suatu kemustahilan Sekolah dasar di Kecamatan Manuju dalam beberapa hal

                  masih bergantung kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah Tidak

                  dipungkiri sama sekali ketergantungan itu menjadi semakin kuat manakala

                  kepemimpinan tidak terlaksana dengan baik Sehingga peneliti menganggap

                  bahwa implementasi MBS di Kecamatan Manuju sudah sesuai dengan

                  konsepkarakteristik MBS

                  100

                  BAB V

                  KESIMPULAN DAN SARAN

                  Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan kepemimpinan kepala

                  sekolah dalam penerapan Manajemen Berbasis Sekolah di Sekolah Dasar

                  Kecamatan Manuju Kab Gowa dapat dikemukakan sebagai berikut

                  A Kesimpulan

                  1 Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan Manajemen Berbasis

                  Sekolah yang meliputi Kepala sekolah sebagai

                  a Edukator yaitu kepala sekolah telah dan sedang dan terus melakukan

                  bimbingan pengarahan kepada guru dan siswa dalam melaksanakan tugas

                  atau kewajibannya serta selalu berusaha mengembangkan profesionalisme

                  pendidik dan menjadi tauladan yang baik dalam berbagai hal

                  b Leader yaitu kepala sekolah menampilkan pribadinya sebagai seorang

                  pemimpin memiliki visi dan misi mampu berkomunikasi dan mengambil

                  keputusan

                  c Motivator yaitu kepala sekolah sering memberikan motivasi baik berupa

                  dalam bentuk fisik maupun psikis

                  2 Penerapan MBS di Sekolah Dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

                  kepala sekolah dalam berbagai hal membangun komitmen bersama yaitu

                  Kekompakan Kebersamaan dan Kekeluargaan (3 K) terhadap sasaran

                  organisasi dan memberikan kewenangan berupa kepercayaan kepada para

                  pengikutnya yaitu guru staf dan karyawan untuk mencapai sasaran

                  101

                  Jalannya organisasi bukan digerakan oleh birokrasi tetapi oleh

                  kesadaran bersama hal ini sejalan dengan karakteristik MBS dimana

                  kewenangan sekolah dalam pengelolaan sangat luas juga adanya partisipasi

                  aktif dari stakeholder Namun tidak dipungkiri bahwa prinsip pengelolaan

                  murni dan otonom tanpa ketergantungan sama sekali dari pemerintah pusat

                  dan pemerintah daerah merupakan hal suatu kemustahilan apalagi jika

                  kepemimpinan kepala sekolah tidak terlaksana dengan baik

                  B Saran-Saran

                  1 Kepada para kepala sekolah dasar di Kecamatan Manuju Kab Gowa pada

                  umumnya dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk terus

                  mengembangkan lembaga yang dipimpinnya Disarankan agar prestasi yang

                  sudah dicapai sekarang ini dapat didesiminasikan kepada sekolah lain

                  sehingga kehadiran sekolah dasar ini dapat memberikan kontribusi yang

                  positif bagi kemajuan lingkungan di sekitarnya

                  2 Kepada para kepala sekolah disarankan untuk menjadikan hasil penelitian ini

                  sebagai salah satu pedoman dalam memimpin sekolahnya Perlu kiranya

                  dikembangkan MBS yang sehat sesuai dengan tujuan diterapkannya MBS

                  serta karakteristik MBS

                  3 Kepada birokrasi disarankan agar selalu memantau kinerja kepala sekolah

                  serta perkembangan penerapan MBS di wilayahnya karena pada dasarnya

                  dewan pendidik (kepala sekolah guru) memiliki potensi yang cukup tinggi

                  untuk berkreasi dan meningkatkan kinerja namun banyak factor yang

                  menghambat mereka dalam mengembangkan berbagai potensinya secara

                  optimal Oleh karena itu sangat dirasakan perlunya pembinaan yang kontinu

                  dan berkesinambungan dengan program yang terarah dan sistematis terhadap

                  para guru dan personil pendidikan lain di sekolah

                  102

                  DAFTAR PUSTAKA

                  Anwar 2003 Perilaku dalam Pencapaian Tujuan Organisasi Bulan Bintang

                  Jakarta

                  Arcaro 2006 Transformasi Sekolah Bermutu Terpadu P T Sarana Panca Karya Bandung

                  Budiningsih 2004 (Tesis) Pengaruh Kepemimpinan Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten

                  Depdiknas 2007 Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah Direktorat Pendidikan Menengah Umum Jakarta

                  Dharma 2000 Kepemimpinan adalah Proses Mempengaruhi Kegiatan Gema Media Jakarta

                  Ditjen Kelembagaan Agama Islam 2004 Buku Pedoman MBS Balitbang Jakarta

                  Djatmiko 2002 Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan AV Publisher Jakarta

                  FachruddinJSPareke 2004 Jurnal Kepemimpinan Transformasional dan Prilaku Kerja bawahan

                  Hamalik Oemar 1991 Manajemen dan Organisasi Gramedia Jakarta

                  HandokoTHani 1999 Manajemen edisi 2 BPPEPustaka Karya Jakarta

                  Marjohan 2007 Artikel Tanggung jawab Kepala Sekolah atas Mutu Pendidikan wwwedu-artcies-com

                  MBE 2007 Jurnal Peran Kepala Sekolah dan Komite Sekolah http Imberprojectnetmbe 59html

                  Moleong Lexy J 2011 Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja

                  Mulyasa Emco 2002 Manajemen Berbasis Sekolah tentang Konsep Strategi dan Implementasi PT Remaja Rosdakarya Bandung

                  Mulyasa Emco 2004 Manajemen Berbasis Sekolah Rosadakarya Bandung

                  Mulyasa Emco 2011 Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Jakarta Bumi Aksara

                  103

                  Northouse (2001) Transformational leadershipThe Transformation of Managers and associatis

                  Nurkolis 2005 Manajemen Berbasis Sekolah PT Gramedia Widiasarana Indonesia Jakarta

                  Pareka FachruddinJS 2004 Jurnal Kepemimpinan Transformasional dan Prilaku Kerja Bawahan

                  Pawar dan Eastman 1997 Penelitian tentang Kepemimpinan Transformasional

                  Permendiknas RI Nomor 13 Tahun 2007 tentang Kompetensi Kepala Sekolah

                  Pidarta 1988 Hambatan-hambatan dalam pengembangan pendidikan Kencana Predana Media Group Jakarta

                  PP Nomor 33 Tahun 2004 tentang Kewenangan Pemerintah Pusat dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom

                  Rohiat 2010 Manajemen Sekolah tentang Teori Dasar dan Praktek PT Reftika Aditama Bandung

                  Santoso Thomas B 2001 Jurnal Manajemen Sekolah di Masa Kini

                  Setznick 1982 Organization Structure and Process

                  Siagian Sondang P 1994 Manajemen Strategik Bumi Aksara Bandung

                  Stoner James AF 1982 Managementsixth edition Mc Graw-Hill Book Company New York

                  Sudaryanto 2005 (Tesis) Pengaruh Pola Kepemimpinan terhadap Kinerja guru dalam Kerangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Jawa Timur

                  Sugiyono 2003 Indikator Kinerja PT Gramedia Jakarta

                  Sugiyono 2009 Memahami Penelitian kualitatif Bandung Alfabeta

                  Sujoko 2006 (Tesis) Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Lingkungan kerja dalam Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah terhadap Kinerja SMU Negeri 5 Sukoharjo

                  Suryadi 2009 Manajemen Mutu Berbasis Sekolah tentang Konsep dan Aplikasi PT Sarana Panca Karya Nusa

                  Tim Dosen Administrasi Pendidikan 2012 Manajemen Pendidikan Alfabeta Bandung

                  104

                  Umar 2002 Komponen dan Aspek Kinerja Angkasa Bandung

                  Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Direktorat Depdiknas Jakarta

                  Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Desentralisasi Pengelolaan Pendidikan Direktorat Depdiknas Jakarta

                  Wahyudi 2009 Kepemimpinan Kepala Sekolah Bandung Alfabeta

                  Wahyusumidjo 2002 Peranan Kepala Sekolah Sebagai Pengambil Keputusan Rosdakarya Bandung

                  Xaviery 2007 Jurnal Benarkah Wajah Sekolah Ada pada Kepala Sekolahwwwtikkysuwantiknowordpresscom

                  • Sampulpdf (p1-7)
                  • Scan Berkaspdf (p8-10)
                  • TESIS HJ JUMIATIpdf (p11-114)

                    3

                    bertanggung jawab transparan cerdas memahami tugas dan kewajibannya

                    memahami anggotanya mampu memotivasi dan berbagai sifat baik yang terdapat

                    dalam diri seorang pemimpin Ia sadar bahwa pemimpin memiliki arti sebagai

                    kemampuan untuk memengaruhi dirinya sendiri dan orang lain melalui

                    keteladanan nilai-nilai serta prinsip yang akan membawa kebahagiaan dunia dan

                    akhirat Seorang yang mendapat amanah sebagai eksekutif dan menunjukkan

                    nilai-nilai moral tersebut sehingga mereka akan memimpin berdasarkan prinsip

                    (principle centered leadership) Bagi seorang muslim memimpin berarti

                    memberikan arah atau visi berdasarkan nilai-nilai ruhaniah Mereka menampilkan

                    diri sebagai teladan dan memberikan aspirasi bagi bawahannya untuk

                    melaksanakan tugas sebagai keterpanggilan Ilahi Sehingga mereka memimpin

                    berdasarkan visi atau mampu melihat dan menjangkau ke masa depan (visionary

                    leadership)

                    Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang menentukan kesuksesan

                    implementasi MBS Sebagaimana dikemukakan oleh Nurkolis setidaknya ada

                    empat alasan kenapa diperlukan figur pemimpin yaitu

                    1) Banyak orang memerlukan figur pemimpin

                    2) Dalam beberapa situasi seorang pemimpin perlu tampil mewakili

                    kelompoknya

                    3) Sebagai tempat pengambilalihan resiko bila terjadi tekanan terhadap

                    kelompoknya

                    4) Sebagai tempat untuk meletakkan kekuasaan

                    Minarti (201265) menyatakan bahwa MBS memberikan keleluasaan

                    kepada sekolah untuk mengelola potensi yang dimiliki dengan melibatkan semua

                    4

                    unsure stakeholder untuk mencapai peningkatan kualitas sekolah tersebut Karena

                    sekolah memiliki kewenangan yang sangat luas itu maka kehadiran figure

                    pemimpin menjadi sangat penting Kepemimpinan yang baik tentunya sangat

                    berdampak pada tercapainya tujuan organisasi karena pemimpin memiliki

                    pengaruh terhadap kinerja yang dipimpinya Kemampuan untuk mempengaruhi

                    suatu kelompok untuk mencapai tujuan merupakan bagian dari kepemimpinan

                    Konsep kepemimpinan erat sekali hubungannya dengan konsep kekuasaan

                    Dengan kekuasaan pemimpin memperoleh alat untuk mempengaruhi perilaku para

                    pengikutnya Terdapat beberapa sumber dan bentuk kekuasaan yaitu kekuasaan

                    dengan paksaan legitimasi keahlian penghargaan referensi informasi dan

                    hubungan

                    Sekolah adalah organisasi yang kompleks dan unik sehingga memerlukan

                    tingkat koordinasi yang tinggi Oleh sebab itu kepala sekolah yang berhasil yaitu

                    tercapainya tujuan sekolah serta tujuan dari para individu yang ada di dalam

                    lingkungan sekolah harus memahami dan menguasai peranan organisasi dan

                    hubungan kerja sama antara individu Untuk membantu para kepala sekolah di

                    dalam mengorganisasikan sekolah secara tepat diperlukan adanya satu esensi

                    pemikiran yang teoritis hierarki kewibawaan dan mekanisme demi pencapaian

                    kordinasi di lingkungan sekolah Kepala sekolah perlu juga memahami teori

                    organisasi formal yang akan bermanfaat untuk menggambarkan (depict) hubungan

                    kerja sama antara struktur dan hasil (outcomes) sebuah sekolah

                    Upaya meningkatkan mutu hasil belajar kepala sekolah mempunyai

                    pengaruh yang dominan dan merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap

                    5

                    keberhasilan sekolah yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan pendidikan

                    Setiap tingkah laku kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan diarahkan untuk

                    membantu pencapaian tujuan pendidikan sehingga kepala sekolah harus mampu

                    menugasi memeriksa mengukur hasil kerja para guru di sekolah yang

                    dipimpinnya

                    Pada Pasal 5 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

                    tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa setiap warga Negara

                    mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu

                    Pendidikan yang bermutu dapat dicapai jika kepala sekolah melakonkan

                    kepemimpinannya secara efektif Oleh sebab itu maka kepemimpinan yang

                    menjadi perhatian utama oleh para praktisi dan akademisi Hal ini disebabkan

                    karena para pemimpin organisasi termasuk di sekolah memiliki posisi sentral

                    dalam menggerakkan seluruh komponen atau sumber daya untuk mencapai tujuan

                    organisasi Pandangan yang lebih tegas mengenai pentingnya peran

                    kepemimpinan dalam rangka pencapaian kinerja organisasi berbicara tentang

                    kinerja organisasi dalam hal ini sekolah tidak lain sesungguhnya adalah

                    pencapaian visi organisasi tersebut pencapaian visi sekolah sesungguhnya adalah

                    kinerja sekolah tersebut Kepala sekolah dalam mewujudkan visi sekolahnya perlu

                    ditunjang oleh kemampuan kepala sekolah dalam menjalankan roda

                    kepemimpinannya Oleh sebab itu maka peningkatan mutu pendidikan yang

                    merupakan kinerja sekolah harus segera dilaksanakan dengan menata faktor-

                    faktor yang mempengaruhi kinerja kepala sekolah

                    6

                    Terkait dengan peran kepala sekolah di atas MBE Project

                    (httpwwwmbeprojectnetmbe59html) melaporkan bahwa Kepala sekolah

                    mempunyai dua peran utama pertama sebagai pemimpin institusi bagi para guru

                    dan kedua memberikan pimpinan dalam manajemen Pembaharuan pendidikan

                    melalui MBS dan komite sekolah yang diperkenalkan sebagai bagian dari

                    desentralisasi pendidikan memberikan kepada kepala sekolah kesempatan yang

                    lebih besar untuk menerapkan dengan lebih mantap berbagai fungsi dari kedua

                    peran tersebut

                    Banyak kepala sekolah telah menyesuaikan kinerjanya agar memenuhi

                    situasi baru di sekolah dan di masyarakat dan menerapkan perubahan-perubahan

                    Mereka menyadari bahwa mereka harus lebih menjadi kolega dari pada atasan

                    dari para guru dan bekerjasama lebih erat dengan para guru dan masyarakat dalam

                    menangani permasalahan-permasalahan pendidikan Beberapa perubahan kinerja

                    kepala sekolah yang dilaporkan termasuk

                    (1) manajemen terbuka-menjadi transparan akuntabel dan melibatkan banyak

                    pihak dalam perencanaan keuangan dan pengembangan program sekolah

                    bersama sama dengan para guru dan masyarakat luas

                    (2) menciptakan dan mengelola suasana belajar yang ramah dan positif di

                    sekolah dan

                    (3) terbuka dan mendukung inovasi

                    Kinerja seorang kepala sekolah harus dilihat pada komponen EMASLIM

                    (Educator Manager Administrator Supervisor Leader Innovator Motivator)

                    Bahkan ranah Entrepreneurship juga harus menjadi garapan seorang kepala

                    7

                    sekolah Sejak dikembangkan MBS di tahun 2000-an seorang kepala sekolah

                    harus sanggup mengembangkan kegiatan produksijasa sekolah sebagai sumber

                    belajar harus mampu pula menjadi seorang pelaksana proyek bangunan untuk

                    swakelola block grant di lingkungan sekolahnya dan peran lainnya yang

                    terkadang bisa menyebabkan munculnya anggapan bahwa seorang kepala sekolah

                    sudah melakukan kesalahan dan penyimpangan karena tidak lazimnya ditemui

                    pada dua dekade yang lalu

                    Berhubungan dengan peran kepala sekolah di atas hasil kajian

                    mengungkapkan bahwa kepala sekolah di Kecamatan Manuju kurang

                    mendapatkan bimbingan khusus tentang pengelolaan manajemen yang terbuka

                    dan partisipatif serta kurang melakukan kontrol terhadap proses dan hasil yang

                    dicapai di setiap sekolah Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh kepala

                    sekolah kurang melibatkan stakeholders sebagai pemangku kepentingan di

                    sekolah sehingga cenderung masih otoriter padahal sekolah yang mampu

                    mendorong warganya (guru peserta didik karyawan orang tua peserta didik

                    tokoh masyarakat) berkontribusi untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan

                    keputusan terhadap pencapaian tujuan sekolah merupakan suatu proses yang

                    demokratis Hal ini dilandasi oleh keyakinan bahwa jika seseorang dilibatkan

                    (berpartisipasi) dalam pengambilan keputusan maka yang bersangkutan akan ada

                    rdquorasa memilikirdquo terhadap keputusan tersebut sehingga yang bersangkutan juga

                    akan bertanggungjawab dan berdedikasi sepenuhnya untuk mencapai tujuan

                    sekolah Semakin besar tingkat partisipasi makin besar pula rasa memiliki makin

                    besar sara memiliki makin besar pula rasa tanggung jawab makin besar rasa

                    8

                    tanggung jawab makin besar pula dedikasinya Tentu saja pelibatan warga

                    sekolah dalam pengambilan keputusan harus mempertimbangkan keahlian batas

                    kewenangan dan relevansinya dengan tujuan pengambilan keputusan sekolah

                    Dalam Perspektif ke depan mengisyaratkan bahwa kepala sekolah juga

                    harus mampu berperan sebagai figur dan mediator bagi perkembangan

                    masyarakat dan lingkungannya Pelaksanaan peran fungsi dan tugas tersebut

                    tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena saling terkait dan saling

                    mempengaruhi serta menyatu dalam pribadi seorang kepala sekolah yang

                    profesional Kepala sekolah yang demikianlah yang akan mampu mengelola

                    sekolah secara efektif dan efisien dan mampu mendorong visi menjadi aksi dalam

                    paradigma baru manajemen pendidikan

                    Perkembangan tugas dan tanggung jawab kepala sekolah mensyaratkan

                    kinerja yang tinggi Program pengembangan kepala sekolah umunnya berdasarkan

                    pada hasil pengamatan sporadis di lapangan Selain itu penilaian tentang kinerja

                    kepala sekolah yang dikaitkan dengan faktor-faktor internal yang berpengaruh

                    terhadap kinerjanya perlu dilakukan Identifikasi faktor-faktor yang

                    mempengaruhi kinerja kepala sekolah bagaimana hubungan antar faktor tersebut

                    dan bagaimana pengaruhnya terhadap kinerja kepala sekolah perlu diketahui

                    dalam usaha rmeningkatkan kinerja mereka sehingga pelaksanaan kegiatan

                    pendidikan yang berorientasi pada peningkatan mutu segera tercapai

                    Motivasi kerja serta terjaminnya kerja sama yang harmonis dan

                    kompetisi secara sehat tidak ada tekanan tumbuhnya keinginan untuk maju dan

                    9

                    berprestasi bagi guru dan personil lainnya di sekolah sangat ditentukan oleh

                    kepemimpinan kepala sekolah

                    Program kerja sama dengan pihak UNICEF dengan pemerintah Kabupaten

                    Gowa tentang implementasi Program MBS di sekolah dasar sangat berpengaruh

                    terhadap kepemimpinan kepala sekolah Program kerja sama yang dilaksanakan

                    selama ini sejalan dengan pola bidang pendidikan yang diatur dalam UU No20

                    Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dengan pasal 51 menyatakan

                    pengadaan satuan pendidikan anak usia dini dan pendidikan menengah

                    didasarkan pada standar pelayanan minimum dengan prinsip MBS

                    Sekolah yang menerapkan manajemen mutu para kepala sekolahnya

                    memiliki peran yang kuat dalam mengoordinasikan menggerakkan dan

                    menyerasikan semua sumber daya pendidikan yang tersedia Kepemimpinan

                    kepala sekolah merupakan salah satu factor yang dapat mendorong untuk dapat

                    mewujudkan visi misi tujuan sasaran sekolahnya melalui program-program yang

                    dilaksanakan secara terencana dan bertahap Oleh karena itu kepala sekolah

                    dituntut mempunyai kemampuan manajemen dan kepemimpinan yang memadai

                    agar mampu mengambil inisiatifprakarsa untuk meningkatkan mutu sekolah

                    Sebagai dukungan teori maka berikut ini diuraikan beberapa hasil-hasil

                    penelitian terdahulu yang relevan sebagai berikut

                    Budiningsih (2004) dari hasil penelitiannya yang berjudul ldquoPengaruh

                    Kepemimpinan Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai Dinas

                    Pendidikan Kabupaten Klatenrdquo menunjukkan bahwa baik secara parsial maupun

                    stimultan ada pengaruh dan signifikan antara kepemimpinan motivasi dan

                    10

                    lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten

                    Secara variabel berbeda peneliti hanya fokus pada pola pengambilan keputusan

                    Sudaryanto (2005) meneliti mengenai ldquo Pengaruh pola Kepemimpinan Terhadap

                    Kinerja Guru dalam Kerangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah

                    (MPMBS) di Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Jawa Timur bahwa

                    kepemimpinan dengan MBS dapat meningkatkan kemampuan guru dalam proses

                    belajar mengajar Sujoko (2006) hasil penelitiannya yang berjudul ldquoPengaruh

                    Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Lingkungan Kerja dalam penerapan MBS

                    terhadap Kinerja guru SMU Negeri 3 Sukoharjordquo menunjukkan bahwa baik

                    secara parsial maupun simultan kepemimpinan kepala sekolah dan lingkungan

                    kerja berpengaruh terhadap kinerja guru SMU Negeri 3 Sukoharjo

                    Penelitian yang dilakukan ketiganya tentang kepemimpinan kepala sekolah dalam

                    penerapan MBS perlu diterapkan oleh seorang pemimpin dalam melaksanakan

                    tugas Penerapan MBS secara teori memberikan kemungkinan hasil yang lebih

                    baik dalam kepemimpinan

                    Berdasarkan masalah dan dukungan teori dari hasil penelitian tersebut di

                    atas penulis terdorong untuk melakukan penelitian tentang ldquo Kepemimpinan

                    kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di Kecamatan Manuju

                    Kabupaten Gowa ldquo

                    B Rumusan Masalah

                    Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas rumusan masalah

                    yang dibahas dalam penelitian ini adalah

                    11

                    1 Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS di

                    sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

                    2 Apakah implementasi MBS sudah sesuai konsepkarakteristik MBS di

                    sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

                    C Tujuan Penelitian

                    Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah

                    1 Untuk mengetahui kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS

                    di sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

                    2 Untuk mengetahui implementasi MBS sudah sesuai konsepkarakteristik

                    MBS di sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

                    D Manfaat Hasil Penelitian

                    Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun

                    secara praktis

                    1 Manfaat Teoretis

                    a Sebagai masukan untuk menambah perbendaharaan kepemimpinan

                    kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di Kecamatan

                    Manuju Kabupaten Gowa

                    b Sebagai penambah kepustakaan untuk hasil penelitian mengenai

                    kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS di sekolah

                    dasar

                    12

                    2 Manfaat Praktis

                    a Hasil penelitian ini digunakan untuk menjadi pedoman bagi para

                    kepala sekolah sebagai penguat teori kepemimpinan dalam penerapan

                    MBS

                    b Bagi peneliti dapat menambah wawasan pengetahuan pengalaman

                    dan meningkatkan kemampuan dalam melakukan kepemimpinan di

                    tempat tugas

                    13

                    BAB II

                    TINJAUAN PUSTAKA

                    A Tinjauan Pustaka

                    1 Kepemimpinan

                    a Definisi dan Hakikat Kepemimpinan

                    Definisi sebagai rumusan tentang ruang lingkup dan ciri-ciri suatu konsep

                    yang menjadi pokok pembicaraan sempat menimbulkan selisih paham para pakar

                    dari satu pihak berpendapat membicarakan definisi akan sungguh-sungguh

                    merupakan suatu maut tetapi definisi tentang suatu pokok persoalan diperlukan

                    Demikian pula walaupun ada di antara para pakar berpendapat definisi suatu

                    pokok pembicaraan (subject matter) tidak akan dapat membantu banyak tujuan

                    tetapi satu pendekatan yang memiliki alasan kuat tampil bahwa definisi

                    memberikan satu landasan pemahaman fenomena untuk dipelajari Dari definisi

                    sesuatu pokok permasalahan (subject matter) akan dapat diperoleh keterangan

                    atau frase yang mengungkapkan makna atau ciri-ciri utama dari subject matter

                    tersebut baik berupa orang benda proses atau kegiatan

                    Para peneliti biasanya mendefinisikan rdquokepemimpinanldquo menurut

                    pandangan pribadi mereka serta aspek-aspek fenomena dari kepentingan yang

                    paling baik bagi para pakar yang bersangkutang Bahkan stogdil membuat

                    kesimpulan bahwa There are almostas many definitions of leadership as there

                    are persons who have attempted to define the concept Kepemimpinan

                    diterjemahkan ke dalam istilah sifat-sifat perilaku pribadi pengaruh terhadap

                    orang lain pola-pola interaksi hubungan kerja sama antarperan kedudukan dari

                    14

                    satu jabatn administratif dan persepsi dari lain-lain tentang legitimasi pengaruh

                    Dari definisi yang berbeda-beda tersebut mengandung kesamaan asumsi yang

                    bersifat umum seperti

                    a di dalam satu fenomena kelompok melibatkan interaksi antara dua orang atau

                    lebih

                    b di dalam melibatkan proses mempengaruhi di mana pengaruh yang sengaja

                    (intentional influence) digunakan oleh pemimpin terhadap para bawahan

                    Disamping kesamaan asumsi yang umum di dalam definisi tersebut juga

                    memiliki kelainan sedikit yang bersifat umum pula seperti

                    a siapa yang mempergunakan pengaruh

                    b tujuan daripada usaha untuk mempengaruhi dan

                    c dan cara pengaruh itu dipergunakan

                    Kepemimpinan memiliki peranan yang dominan dalam sebuah organisasi

                    Peranan yang dominan tersebut dapat mempengaruhi moral kepuasan kerja

                    keamanan kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi

                    Sebagaimana dikatakan (Handoko 1999 286) bahwa pemimpin juga memainkan

                    peranan kritis dalam membantu kelompok organisasi atau masyarakat untuk

                    mencapai tujuan Kemampuan dan keterampilan kepemimpinan adalah faktor

                    penting dan efektifitas seorang manajer Bila organisasi dapat

                    mengidentifikasikan kualitas yang berhubungan dengan kepemimpinan

                    kemampuan mengidentifikasikan perilaku dan tehnik-tehnik kepemimpinan

                    efektif Kepemimpinan dalam bahasa inggris tersebut leadership berarti being a

                    leader power of leading atau the qualities of leader (Tanjung 2006 8)

                    15

                    Secara bahasa makna kepemimpinan itu adalah kekuatan atau kualitas

                    seseorang pemimpin dalam mengarahkan apa yang dipimpinnya untuk mencapai

                    tujuan (Handoko1999 293) Seperti halnya manajemen kepemimpinan atau

                    leadership telah didefinisikan oleh banyak para ahli antaranya adalah Stoner

                    mengemukakan bahwa kepemimpinan manajerial dapat didefinisikan sebagai

                    suatu proses mengarahkan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari

                    sekelompok anggota yang selain berhubungan dengan tugasnya

                    Ada beberapa pendapat tentang kepemimpinan Menurut Mulyasa

                    (2002107) kepemimpinan adalah suatu kegiatan untuk mempengaruhi orang-

                    orang yang diarahkan terhadap pencapaian tujuan organisasi Dharma (2000 42)

                    menyatakan bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan

                    seseorang atau kelompok orang untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu

                    Pendapat Siagian menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan dan

                    keterampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan suatu kerja

                    untuk mempengaruhi perilaku orang lain terutama bawahannya untuk berpikir dan

                    bertindak sehingga melalui perilaku yang positif ia memberikan sumbangsih nyata

                    dalam pencapaian tujuan organisasi (Anwar2003 66) Transformasi sekolah

                    bermutu terpadu diawali dengan mengadopsi dedikasi bersama terhadap mutu

                    oleh dewan sekolah administrator staf siswa guru dan komunitas (Arcaro

                    2006 10) Oleh karena itu pemimpin seharusnya dapat memandu menuntun

                    membimbing memberi atau membangun motivasi kerja mengemudikan

                    organisasi menjalin jaringan komunikasi yang lebih baik sehingga mampu

                    membawa para bawahan untuk mencapai tujuan yang direncanakan

                    16

                    Kartono (dalam Anwar 2003 67) menyatakan bahwa pada setiap

                    kepemimpinan minimal mencakup tiga unsur yakni 1) ada seorang pemimpin

                    yang memimpin mempengaruhi dan memberikan bimbingan 2) ada bawahan

                    yang dikendalikan 3) ada tujuan yang diperjuangkan melalui serangkaian

                    kegiatan

                    Seorang pemimpin hendaknya dapat membentuk memperhatikan memelihara

                    dan menjaga kehendak dan keperluan atasan kepada bawahan dengan baik

                    mampu bekerja sama mencapai tujuan bersama (keberhasilan tim) Jadi

                    kepemimpinan dalam pengambilan keputusan merupakan proses mengubah sikap

                    dan perilaku seseorang atau sekelompok orang baik secara langsung maupun tidak

                    langsung sehingga terjadi peningkatan dan produktivitas kerjanya lebih baik dan

                    ada peningkatan Pada dasarnya kepemimpinan dapat dibagi menjadi lima tipe

                    yaitu 1) otokratik 2) paternalistik 3) kharismatik 4) Laissez Faire dan 5)

                    demokratik (Djatmiko2002 52-54)

                    a Tipe otokratik pengambilan keputusan dilakukan sendiri oleh pimpinan

                    hubungannya dengan bawahan menggunakan pendekatan formal berdasarkan

                    kedudukan dan status berorientasi pada kekuasaan

                    b Tipe paternalistic pengambilan keputusan dilakukan sendiri oleh pimpinan

                    hubungannya dengan bawahan lebih banyak bersifat bapak dan anak

                    Pemimpin menganggap bawahan sebagai orang yang belum dewasa sehingga

                    pemimpin bersikap terlalu melindungi bawahan

                    c Tipe kharimatik menekankan pada dua hal yakni pemimpin berusaha agar

                    tugas-tugas dapat terselenggara dengan sebaik-baiknya dan memberikan kesan

                    17

                    bahwa hubungan dengan bawahan didasarkan pada relasional bukan

                    kekuasaan

                    d Tipe laissez faire semua pekerjaan dan tanggung jawab dilakukan sendiri oleh

                    bawahan Pemimpin hanya merupakan simbol dan tidak memiliki

                    keterampilan teknis Situasi kerja bawahan tidak terpimpin tidak terkontrol

                    dan tanpa disiplin kerja

                    e Tipe demokratik tipe ini dipandang paling ideal Dalam proses pengambilan

                    keputusan pemimpin mengikut sertakan bawahan Pemimpin cenderung

                    memperlakukan bawahan sebagai rekan kerja menjaga keseimbangan antara

                    hubungan formal dan informal juga menjaga keseimbangan antara orientasi

                    penyelesaian tugas dan orientasi hubungan yang bersifat relasional

                    Kepemimpinan adalah bagian penting manjemen tetapi tidak sama dengan

                    manajemen Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang

                    untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran

                    Manajemen mencakup kepemimpinan tetapi juga mencakup fungsi lainnya

                    seperti perencanaan penorganisasian pengawasan dan evaluasi Kepemimpinan

                    atau leadership dalam pengertian umum menunjukkan suatu proses kegiatan

                    dalam hal memimpin membimbing mengontrol perilaku perasaan serta tingkah

                    laku terhadap orang lain yang ada dibawah pengawasannya

                    b Kepemimpinan Transformational

                    Kepemimpinan transformasional dapat didefinisikan sebagai gaya

                    kepemimpinan yang mengutamakan pemberian kesempatan dan atau mendorong

                    semua unsur yang ada dalam sekolah untuk bekerja atas dasar sistem nilai (values

                    18

                    system) yang luhur sehingga semua unsur yang ada di sekolah (guru siswa

                    pegawai orangtua siswa masyarakat dan sebagainya) bersedia tanpa paksaan

                    berpartisipasi secara optimal dalam mencapai tujuan ideal sekolah

                    Secara sederhana kepemimpinan transformasional dapat diartikan sebagai

                    proses untuk merubah dan mentransformasikan individu agar mau berubah dan

                    meningkatkan dirinya yang didalamnya melibatkan motif dan pemenuhan

                    kebutuhan serta penghargaan terhadap para bawahan Terdapat empat faktor untuk

                    menuju kepemimpinan tranformasional yang dikenal sebutan 4 I yaitu idealized

                    influence inspirational motivation intellectual stimulation dan individual

                    consideration

                    1 Idealized influence kepala sekolah merupakan sosok ideal yang dapat

                    dijadikan sebagai panutan bagi guru dan karyawannya dipercaya

                    dihormati dan mampu mengambil keputusan yang terbaik untuk

                    kepentingan sekolah

                    2 Inspirational motivation kepala sekolah dapat memotivasi seluruh guru

                    dan karyawannnya untuk memiliki komitmen terhadap visi organisasi dan

                    mendukung semangat team dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan di

                    sekolah

                    3 Intellectual Stimulation kepala sekolah dapat menumbuhkan kreativitas

                    dan inovasi di kalangan guru dan stafnya dengan mengembangkan

                    pemikiran kritis dan pemecahan masalah untuk menjadikan sekolah ke

                    arah yang lebih baik

                    19

                    4 Individual consideration kepala sekolah dapat bertindak sebagai pelatih

                    dan penasihat bagi guru dan stafnya

                    Berdasarkan hasil kajian literatur yang dilakukan Northouse (2001)

                    menyimpulkan bahwa seseorang yang dapat menampilkan kepemimpinan

                    transformasional ternyata dapat lebih menunjukkan sebagai seorang pemimpin

                    yang efektif dengan hasil kerja yang lebih baik Oleh karena itu merupakan hal

                    yang amat menguntungkan jika para kepala sekolah dapat menerapkan

                    kepemimpinan transformasional di sekolahnya Karena kepemimpinan

                    transformasional merupakan sebuah rentang yang luas tentang aspek-aspek

                    kepemimpinan maka untuk bisa menjadi seorang pemimpin transformasional

                    yang efektif membutuhkan suatu proses dan memerlukan usaha sadar dan

                    sunggug-sungguh dari yang bersangkutan Northouse (2001) memberikan

                    beberapa tips untuk menerapkan kepemimpinan transformasional yakni sebagai

                    berikut

                    1 Berdayakan seluruh bawahan untuk melakukan hal yang terbaik untuk

                    organisasi

                    2 Berusaha menjadi pemimpin yang bisa diteladani yang didasari nilai yang

                    tinggi

                    3 Dengarkan semua pemikiran bawahan untuk mengembangkan semangat

                    kerja sama

                    4 Ciptakan visi yang dapat diyakini oleh semua orang dalam organisasi

                    20

                    5 Bertindak sebagai agen perubahan dalam organisasi dengan memberikan

                    contoh bagaimana menggagas dan melaksanakan suatu perubahan

                    6 Menolong organisasi dengan cara menolong orang lain untuk

                    berkontribusi terhadap organisasi

                    c Fungsi Kepemimpinan

                    Dalam kehidupan organisasi fungsi kepemimpinan adalah bagian dari

                    tugas utama yang harus dilaksanakan Tetapi untuk merumuskan apa yang

                    dimaksud fungsi kepemimpinan adalah sulit sama sulitnya memberikan definisi

                    tentang kepemimpinan itu sendiri Kesulitan ini terjadi sebab kepemimpinan

                    menarik perhatian para pakar untuk menelitinya sehingga melahirkan penelitian

                    kepemimpinan yang berbeda-beda hamper sebanyak mereka para pakar yang

                    melakukan penelitian Berbagai macam pendekatan di bidang kepemimpinan

                    lahirlah pendekatan sifat perilaku situasi dan pendekatan kontigensi untuk lebih

                    memahami fungsi kepemimpinan lebih lanjut perlu lebih dahulu mempelajari

                    makna yang terkandung dalam definisi antara lain

                    a membangkitkan kepercayaan dan loyalitas bawahan

                    b mengomunikasikan gagasan kepada orang lain

                    c dengan berbagai cara memengaruhi orang lain

                    dseorang pemimpin adalah seorang besar yang dikagumi dan mempesona dan

                    dibanggakan oleh para bawahan

                    Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi atau

                    serangkaian tugas-tugas yang harus dilaksanakan seorang pemimpin atau yang

                    21

                    lazim disebut fungsi pemimpin menurut pendapat dari pakar adalah sebagai

                    berikut

                    a James AFStoner (1982) agar kelompok dapat beoperasi secara efektif seorang

                    pemimpin mempunyai dua fungsi pokok yaitu

                    1 task related atau problem solving function dalam fungsi ini pemimpin

                    memberikan saran dalam pemecahan masalah serta memberikan

                    sumbangan informasi dan pendapat

                    2 group maintenance function atau social function meliputi pemimpin

                    membantu kelompok beroperasi lebih lancer pemimpin memberikan

                    persetujuan bagi anggota kelompok misalnya menjembatani kelompok

                    yang sedang berselisih pendapat memerhatikan diskusi kelompok Seorang

                    pemimpin yang efektif adalah seorang pemimpin mampu menampilkan

                    kedua fungsi tersebut dengan jelas

                    b Selznick dalam bukunya Organization Structure and Process (1982176)

                    mengemukakan ada empat tugas seorang pemimpin

                    1 mendefinisikan misi dan peranan organisasi (involves the definition of the

                    institutional organizational mission and role)

                    2 pengejawantahan tujuan organisasi (the institutional embodiment of

                    purpose)

                    3 mempertahankan keutuhan organisasi (to defend the organizationrsquos

                    integration)

                    4 mengendalikan konflik internal yang terjadi di dalam organisasi (the

                    ordering of internal conflict)

                    22

                    2 Kepemimpinan Kepala Sekolah

                    a Sekolah Sebagai Sistem

                    Sekolah sebagai sistem artinya semua elemen atau unsure yang ada di

                    sekolah sebagai satu kesatuan yang utuh tidak terpisahkan satu dengan yang lain

                    seperti siswa guru kepala sekolah gedung alat peraga dan perangkat

                    pembelajaran dan sebagainya

                    Dalam era kemandirian sekolah dan era MBS tugas dan tanggung jawab

                    yang pertama dan yang utama dari para pimpinan sekolah adalah menciptakan

                    sekolah yang mereka pimpin menjadi semakin efektif dalam arti menjadi semakin

                    bermanfaat bagi sekolah itu sendiri dan bagi masyarakat luas penggunanya Agar

                    tugas dan tanggung jawab para pimpinan sekolah tersebut menjadi nyata kiranya

                    mereka perlu memahami mendalami dan menerapkan beberapa konsep ilmu

                    manajemen yang dewasa ini telah dikembang-mekarkan oleh pemikir-pemikir

                    dalam dunia bisnis

                    Konsep ilmu manajemen tersebut memiliki nilai (dalam arti values) yang

                    tidak akan menjerumuskan dunia pendidikan kita ke arah bisnis yang dapat

                    merugikan atau mengecewakan masyarakat luas penggunanya (Thomas B

                    Santoso 2001) Sekolah sebagai sistem adalah sekolah yang memberdayakan

                    seluruh komponen yang ada di dalamnya secara terpadu satu sama lain saling

                    berkaitan erat mendorong kegiatan sekolah untuk mencapai tujuan antara lain

                    input proses output dan outcome (Depdiknas 20075)

                    23

                    b Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Sekolah

                    Kepemimpinan merupakan salah satu elemen penting dalam mencapai

                    mempertahankan dan meningkatkan kinerja organisasi Konseptualisasi teori-teori

                    kepemimpinan telah menarik perhatian dan diskusi panjang para peneliti dan para

                    praktisi Menurut Pawar dan Eastman (1997) penelitian tentang kepemimpinan

                    lebih ditekankan pada kepemimpinan transformasional Penelitian di bidang ini

                    telah dilakukan baik dalam rangka mencari konsepsi yang tepat terhadap gaya

                    kepemimpinan yang paling efektif maupun prasyarat-prasyarat kontekstual yang

                    harus diciptakan agar proses kepemimpinan tersebut efektif (Fahruddin Js Pareke

                    2004)

                    Menurut Wahyudi (200964) menyatakan bahwa kepala sekolah harus

                    bertindak sebagai manajer dan pemimpin yang efektif Sebagai manajer ia harus

                    mampu mengatur agar semua potensi sekolah dapat berfungsi secara optimal Hal

                    ini dapat dilakukan jika kepala sekolah mampu melakukan fungsi-fungsi

                    manajemen dengan baik meliputi (1) perencanaan (2) pengorganisasian (3)

                    pengarahan dan (4) pengawasan Kepala sekolah adalah pelaksana suatu tugas

                    yang sarat dengan harapan dan pembaharuan kemasan cita-cita mulia pendidikan

                    kita secara tidak langsung diserahkan kepada kepala sekolah singkatnya kepala

                    sekolah merupakan tokoh sentral pendidikan Sekolah sebagai suatu komunitas

                    pendidikan membutuhkan seorang figur pemimpin yang dapat mendayagunakan

                    semua potensi yang ada dalam sekolah untuk suatu visi dan misi sekolah Pada

                    level ini kepala sekolah sering dianggap satu atau identik bahkan secara begitu

                    saja dikatakan bahwa wajah sekolah ada pada kepala sekolahnya Akhirnya

                    24

                    kepala sekolah berperanan sebagai manager yang mengelola sekolah sayang

                    sekali kalau kedua peran itu yakni sebagai tokoh sentral dan manajer dalam

                    sekolah diharubirukan oleh ketidakmampuan mengatasi aneka krisis yang ada

                    dalam sekolah (Xaviery 2007)

                    c Kepala Sekolah sebagai Pengambil Keputusan

                    Peranan kepala sekolah sebagai pengambil keputusan merupakan peran

                    yang paling penting dari peranan yang lain seperti informasional dan

                    interpersonal Ada empat peran sebagai pengambil keputusan yaitu enterpreneur

                    artinya kepala sekolah berusaha memperbaiki penampilan sekolah Disturbance

                    handler artinya memperhatikan gangguan yang timbul di sekolah resource

                    allocater artinya menyediakan segala sumber daya sekolah negotiator roles

                    artinya kepala sekolah harus mampu untuk mengadakan pembicaraan dan

                    musyawarah dengan pihak luar (Wahyosumidjo 200294) Lebih lanjut

                    menambahkan bahwa dalam pengambilan keputusan kepala sekolah berperan

                    sebagai manajer artinya berperan dalam proses pendayagunaan seluruh sumber

                    organisasi dan pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan

                    Adapun tanggung jawab pembinaan dari kepala sekolah antara lain

                    identifikasi (rekuritmen seleksi) pengangkatan (pekerjaan awal pekerjaan

                    berikutnya pekerjaan yang dibeda-bedakan) penyesuaian (kurikulum guru-guru

                    siswa masyarakat) penilaian (waktu alasan sasaran cara) perbaikan (observasi

                    kelas pertemuan individu kunjungan kelas asosiasi profesi perpustakaan

                    profesi program mengajar siswa program pelatihan inservice) Di samping

                    tanggung jawab proses kepala sekolah juga bertanggung jawab atas input

                    25

                    sekolah yang mencakup tujuan prioritas dan kontrol sumber daya daya

                    manusia (human resource) dan sumber material Kepala sekolah sebagai pejabat

                    formal manajer pemimpin pendidik dan kepala sekolah sebagai staf seperti

                    halnya pemimpin organisasi yang lain jabatan kepala sekolah juga memerlukan

                    persyaratan universal yang perlu dimiliki oleh siapapun yang akan menduduki

                    pemimpin Kepala sekolah mempunyai dua peran utama pertama sebagai

                    pemimpin institusi bagi para guru dan kedua memberikan pimpinan dalam

                    manajemen Pembaharuan pendidikan melalui MBS dan komite sekolah yang

                    diperkenalkan sebagai bagian dari desentralisasi memberikan kepada kepala

                    sekolah kesempatan yang lebih besar untuk menerapkan dengan lebih mantap

                    berbagai fungsi-fungsi dari kedua peran yang ada tersebut (Jurnal MBE 2007)

                    Pada dasarnya seluruh kegiatan yang berlangsung dalam sebuah sekolah

                    merupakan akibat atau konsekuensi dari berbagai keputusan yang diambil

                    pimpinan Apakah pada akhirnya sekolah berhasil mencapai sasaran secara efisien

                    atau sebaliknya mengalami kegagalan ditentukan oleh ketepatan dari berbagai

                    keputusan yang diambil pimpinan Untuk mendukung proses pengambilan

                    keputusan yang tepat setiap sekolah perlu memiliki sistem pengelolaan informasi

                    yang baik karena setiap keputusan memerlukan dukungan informasi yang cepat

                    tepat dan akurat Kebutuhan sistem seperti itu semakin dirasakan ketika kita

                    dihadapkan pada persaingan terbuka yang semakin ketat seperti sekarang ini

                    Dukungan dari berbagai perangkat telekomunikasi dan teknologi informasi

                    (hardware maupun software) sangat besar artinya dalam mengembangkan sistem

                    informasi yang handal rapi dan fungsional Satu hal lagi yang perlu dikemukakan

                    26

                    kaitannya dengan pengambilan keputusan ialah bahwa tingkat partisipasi anggota

                    dalam pelaksanaan setiap keputusan yang diambil akan sangat menentukan

                    keberhasilan pencapaian sasaran keputusan yang bersangkutan Oleh karena itu

                    sangat bijaksana apabila pimpinan berusaha untuk sejauh mungkin mengambil

                    keputusan yang bersifat kelompok dengan cara melibatkan bawahan sehingga

                    tanggungjawab bawahan dalam mengimplementasikan keputusan tersebut

                    semakin besar dalam interaksi antara kepala dengan guru-guru sebagai bawahan

                    lebih terlihat sikap subjektif Guru yang sering menemui kepala walau sembrono

                    dalam mengajar maka itulah yang dianggap baik dan loyal sehingga bisa tinggi

                    dalam penilaian DP3-nya Sedangkan guru yang biasa saja pada hal sangat

                    bertanggung jawab dalam pelaksanaan KBM karena kurang ngomong maka

                    dinilai biasa-biasa saja Jadi inilah akibat kepala sekolah yang malas mengadakan

                    turba (turun ke bawah) untuk meninjau guru-guru dan sekaligus menjalin

                    hubungan sosial dan emosional

                    Seperti yang kita kenal tentang tipe guru secara umum yaitu guru yang

                    suka menolak gagasan kepala yang karena dianggap kurang tepat dan guru yang

                    suka lsquonrimorsquo atau guru yang berwatak lsquoyes-manrsquo Guru yang pertama selalu

                    menghadapi kesukaran karena adanya benturan-benturan pendapat dengan sang

                    kepala Dan sebetulnya tentang pendekatan ada mereka yang melakukan tapi

                    caranya kerap kurang mengena Seorang guru wanita mengatakan bahwa ada

                    kepala yang dekat dengan bawahan tetapi tetap mempunyai wibawa Sebenarnya

                    inilah kepala yang mempunyai tipe lsquoleadershiprsquo amp ini adalah tipe kepala yang

                    dapat dijadikan kepala unggulan Dan ada pula kepala yang dekat dengan

                    27

                    bawahan tetapi dibawa lalu saja ini terjadi karena ia tidak punya potensi dan

                    bakat dan berhak untuk dimutasikan sebagai guru biasa saja (Marjohan 2007)

                    Kepala sekolah dituntut memiliki beberapa kompetensi dasar yang

                    diisyaratkan oleh Anwar (200377) bahwa kompetensi yang dimiliki kepala

                    sekolah mengacu pada tiga hal yakni menunjuk pada karakteristik pribadi

                    pemimpin yang tercermin pada setiap sikap dan tindakannya mengacu pada suatu

                    kemampuan untuk melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin yang diperoleh

                    melalui pendidikan dan pelatihan dan menunjuk pada suatu kinerja yang bersifat

                    rasional dan memenuhi spesifikasi tertentu untuk mendeskripsikan tingkat kinerja

                    seorang pegawai perlu adanya komponen yang jelas sebagai aspek penilaian

                    Sebagaimana diungkapkan Umar (2002 104) bahwa komponen kinerja

                    meliputi kualitas pekerjaan kejujuran inisiatif kehadiran sikap kerjasama

                    keandalan pengetahuan tentang pekerjaan tanggung jawab dan pemanfaatan

                    waktu Dalam pendapat lain dinyatakan bahwa indikator kinerja meliputi kualitas

                    kerja kuantitas etika kreatifitas pengetahuan kemandirian dan tanggung jawab

                    (Sugiyono 2003 235)

                    3 Manajemen Berbasis Sekolah

                    a Pengertian MBS

                    Secara bahasa MBS berasal dari tiga katayaitu manajemen berbasis dan

                    sekolah Manajemen adalah proses menggunakan sumber daya secara efektif

                    untuk mencapai sasaran Berbasis memiliki kata dasar basis yang berarti dasar

                    atau asas Sekolah adalah lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat untuk

                    menerima dan memberikan pelajaran Berdasarkan makna leksikal tersebut maka

                    28

                    MBS dapat diartikan sebagai penggunaan sumber (Nurkolis 2005 172) daya

                    yang berasaskan pada sekolah itu sendiri dalam proses pengajaran atau

                    pembelajaran

                    Gagasan MBS dalam Bahasa Inggris School-Based Management pada

                    dewasa ini menjadi perhatian para pengelolaan pendidikan mulai dari tingkat

                    pusat provinsi kabupatenkota sampai dengan tingkat Sekolah Sebagaimana

                    dimaklumi gagasan ini semakin mengemuka setelah dikeluarkannya kebijakan

                    desentralisasi pengelolaan pendidikan seperti disyaratkan oleh UU Nomor 32

                    Tahun 2004 Produk hukum tersebut mengisyaratkan terjadinya pergeseran

                    kewenangan dalam pengelolaan pendidikan dan melahirkan wacana akuntabilitas

                    pendidikan Gagasan MBS perlu dipahami dengan baik oleh seluruh pihak yang

                    berkepentingan (stakeholder) dalam penyelenggaraan pendidikan khususnya

                    sekolah karena implementasi MBS tidak sekedar membawa perubahan dalam

                    kewenangan akademik Sekolah dan tatanan pengelolaan sekolah akan tetapi

                    membawa perubahan pula dalam pola kebijakan dan orientasi partisipasi orang tua

                    dan masyarakat dalam pengelolaan sekolah Minarti Sri (201265)

                    mengemukakan MBS sebagai sistem pengelolaan persekolahan yang memberikan

                    kewenangan dan kekuasaan kepada institusi sekolah untuk mengatur kehidupan

                    sesuai dengan potensi tuntutan dan kebutuhan sekolah yang bersangkutan Dalam

                    MBS sekolah merupakan institusi yang memiliki full authority and responsibility

                    untuk secara mandiri menetapkan program-program pendidikan (kurikulum) dan

                    implikasinya terhadap berbagai kebijakan sekolah sesuai dengan visi misi dan

                    tujuan pendidikan yang hendak dicapai sekolah

                    29

                    Dalam konteks manajemen pendidikan menurut MBS berbeda dari

                    manajemen pendidikan sebelumnya yang semua serba diatur dari pemerintah

                    pusat Sebaliknya manajemen pendidikan model MBS ini berpusat pada sumber

                    daya yang ada di sekolah itu sendiri Dengan demikian akan terjadi perubahan

                    paradigma manajemen sekolah yaitu yang semula diatur oleh birokrasi di luar

                    sekolah menuju pengelolaan yang berbasis pada potensi internal sekolah itu

                    sendiri Dari asal usul peristilahan MBS adalah terjemahan langsung dari School-

                    Based Management (SBM) Istilah ini mula-mula muncul di Amerika Serikat pada

                    tahun 1970-an sebagai alternatif untuk mereformasi pengelolaan pendidikan atau

                    sekolah Reformasi itu dapat diperlukan karena kinerja sekolah selama puluhan

                    tahun tidak dapat menunjukan peningkatan yang berarti dalam memenuhi tuntutan

                    perubahan lingkungan sekolah Dengan demikian pada hakekatnya MBS

                    merupakan desentralisasi kewenangan yang memandang sekolah secara

                    individual Sebagai bentuk alternatif sekolah dalam program desentralisasi bidang

                    pendidikan maka otonomi diberikan agar sekolah dapat leluasa mengelola

                    sumberdaya dengan mengalokasikannya sesuai dengan prioritas kebutuhan di

                    samping agar sekolah lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat Secara umum

                    manajemen berbasis sekolahSekolah dapat diartikan sebagai model manajemen

                    yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong

                    pengambilan keputusan parsitipatif yang melibatkan secara langsung semua

                    warga sekolah (guru siswa kepala sekolah karyawan orangtua siswa dan

                    masyarakat) untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan

                    nasional

                    30

                    Menurut Rohiat (201047) bahwa sekolah memiliki kewenangan yang

                    lebih besar dalam mengelola sekolahnya secara mandiri dan lebih berdaya dalam

                    mengembangkan program yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang

                    dimilikinya Demikian juga dengan pengambilan keputusan partisipatif yaitu

                    pelibatan warga sekolah secara langsung dalam pengambilan keputusan maka

                    rasa memiliki warga sekolah dapat meningkat Peningkatan rasa memiliki ini akan

                    menyebabkan peningkatan rasa tanggungjawab dan peningkatan rasa

                    tanggungjawabdan peningkatan rasa tanggungjawab akan meningkatkan dedikasi

                    warga sekolah terhadap sekolahnya Inilah esensi pengambilan keputusan

                    partisipatif Baik peningkatan otonomi sekolah maupun pengambilan keputusan

                    partisipatif tersebut kesemuanya ditujukan untuk meningkatkan mutu sekolah

                    berdasarkan kebijakan pendidikan nasional yang berlaku

                    b Tujuan dan Alasan Menerapkan MBS

                    MBS di Indonesia yang menggunakan muncul karena beberapa alasan

                    sebagaimana diungkapkan oleh Nurkolis antara lain pertama sekolah lebih

                    mengetahui kekeuatan kelemahan peluang dan ancaman bagi dirinya sehingga

                    sekolah dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia untuk

                    memajukan sekolahnya Kedua sekolah lebih mengetahui kebutuhannya Ketiga

                    keterlibatan warga sekolah dan masyarakat dalam pengambilan keputusan dapat

                    menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat

                    Menurut bank dunia terdapat beberapa alasan diterapkannya MBS antara

                    lain alasan ekonomis politis professional efisiensi administrasi finansial

                    prestasi siswa akuntabilitas dan efektifitas sekolah Tujuan penerapan MBS

                    31

                    adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara umum baik itu

                    menyangkut kualitas pembelajaran kualitas kurikulum kualitas sumber daya

                    manusia baik guru maupun tenaga kependidikan lainnya dan kualitas pelayanan

                    pendidikan secara umumBagi sumber daya manusia peningkatan kualitas bukan

                    hanya meningkatnya pengetahuan dan ketrampilannya melainkan meningkatkan

                    kesejahteraanya pula Keuntungan-keuntungan penerapan MBS sebagaimana

                    dikutip dari hasil pertemuan The American Association of School Administration

                    The National Association of Elementary School Principal The National of

                    Secondary School Principal Pertama secara formal MBS dapat memahami

                    keahlian dan kemampuan orang-orang yang bekerja di sekolah

                    Kedua meningkatkan moral guru Ketiga keputusan yang diambil sekolah

                    mengalami akuntabilitas Hal ini terjadi karena konstituen sekolah mengalami

                    andil yang cukup dalam setiap pengambilan kepurusan Keempat menyesuaikan

                    sumber keuangan terhadap tujuan instruksioanl yang dikembangkan di sekolah

                    Kelima menstimulasi munculnya pemimpin baru di sekolah Keputusan yang

                    diambil pada tingkat sekolah tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya peran

                    seorang pemimpin Keenam meningkatkan kualitas kuantitas dan fleksibilitas

                    komunikasi tiap komunitas sekolah dalam rangka mencapai kebutuhan sekolah

                    c Strategi Implementasi MBS

                    MBS merupakan strategi peningkatan kualitas pendidikan melalui otoritas

                    pengambilan keputusan dari pemerintah daerah ke sekolah Dalam hal ini sekolah

                    dipandang sebagai unit dasar pengembangan yang bergantung pada redistribusi

                    otoritas pengambilan keputusan di dalamnya terkandung desentralisasi

                    32

                    kewenangan yang diberikan kepada sekolah untuk membuat keputusan Dengan

                    demikian pada hakekatnya MBS merupakan desentralisasi kewenangan yang

                    memandang sekolah secara individual Sebagai bentuk alternative sekolah dalam

                    program desentralisasi bidang pendidikan maka otonomi diberikan agar sekolah

                    dapat leluasa mengelola sumber daya dengan mengalokasikannya sesuai dengan

                    prioritas kebutuhan disamping agar sekolah lebih tanggap terhadap kebutuhan

                    setempat Merupakan suatu model manajemen yang memberikan otonomi lebih

                    besar kepada sekolah dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan

                    keputusan secara partisipatif dalam memenuhi kebutuhan mutu sekolah atau untuk

                    mencapai sasaran mutu sekolah Keputusan partisipatif yang dimaksud adalah

                    cara pengambilan keputusan melalui penciptaan lingkungan yang terbuka dan

                    demokratik dimana warga sekolah (guru siswa karyawan orangtua siswa tokoh

                    masyarakat) didorong untuk terlibat langsung dalam proses pengambilan

                    keputusan yang dapat berkonstribusi terhadap pencapaian tujuan sekolah MBS

                    menyediakan layanan pendidikan yang komprehensif dan tanggap terhadap

                    kebutuhan masyarakat sekolah setempat Karena siswa biasanya datang dari

                    berbagai latar belakang kesukuan dan tingkat sosial salah satu perhatian sekolah

                    harus ditujukan pada asas pemerataan (peluang yang sama untuk memperoleh

                    kesempatan dalam bidang sosial ekonomi dan politik) di pihak lain Sekolah

                    juga harus meningkatkan efisiensi partisipasi dan mutu serta bertanggung jawab

                    kepada masyarakat dan pemerintah Ciri-ciri MBS bisa diketahui antara lain dari

                    sudut sejauh mana sekolah dapat mengoptimalkan kemampuan manajemen

                    sekolah terutama dalam pemberdayaan sumber daya yang ada menyangkut

                    33

                    sumber daya kepala sekolah dan guru partisipasi masyarakat pendapatan daerah

                    dan orang tua juga anggaran sekolah

                    Secara konsepsional MBS diharapkan membawa dampak terhadap

                    peningkatan kerja sekolah dalam hal mutu efisiensi manajemen keuangan

                    pemerataan kesempatan dan pencapaian tujuan politik (perkembangan iklim

                    demokrasi) suatu bangsa lewat perubahan kebijakan desentralisasi di berbagai

                    aspek seperti politik edukatif administrasi manajemen dan anggaran

                    pendidikan Konsekuensi penerapan MBS menjadi tanggung jawab dan ditangani

                    oleh Sekolah secara profesional untuk mencapai tujuan yang diinginkan

                    Aspek-aspek yang menjadi bidang garapan Sekolah meliputi

                    a Perencanaan dan evaluasi program Sekolah

                    b Pengelolaan kurikulum yang bersifat inklusif

                    c Pengelolaan proses belajar mengajar

                    d Pengelolaan ketenagaan

                    e Pengelolaan perlengkapan dan peralatan

                    f Pengelolaan keuangan

                    g Pelayanan siswa

                    h Hubungan Sekolah-masyarakat

                    i Pengelolaan iklim Sekolah

                    Seperti telah dinyatakan di atas konsep MBS dalam prakteknya

                    menggambarkan sifat-sifat otonomi Sekolah dan oleh karenanya sering pula

                    disebut sebagai Site-Based Management yang merujuk pada perlunya

                    memperhatikan kondisi dan potensi kelembagaan setempat dalam mengelola

                    34

                    sekolah Makna berbasis sekolah dalam konsep MBS sama sekali tidak

                    meninggalkan kebijakan-kebijakan startegis yang ditetapkan oleh pemerintah

                    pusat atau daerah otonomi Misalnya standar kompetensi siswa standar materi

                    pelajaran pokok standar penguasaan minimum standar pelayanan minimum

                    penetapan kalender pendidikan dan jumlah jam belajar efektif setiap tahun dan

                    lain-lain (lihat UU No 202003 Pasal 51 PP Nomor 25 Tahun 2000 yang telah

                    diubah dengan PP Nomor 33 Tahun 2004 tentang Kewenangan Pemerintah Pusat

                    dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom)

                    Implementasi MBS akan berlangsung secara efektif dan efesien apabila

                    didukung oleh sumber daya manusia yang professional untuk mengoperasikan

                    sekolah dana yang cukup agar sekolah mampu menggaji staf sesuai dengan

                    fungsinya sarana prasarana yang memadai untuk mendukung proses belajar-

                    mengajar serta dukungan masyarakat yang tinggiPadahal kondisi sekolah sangat

                    bervariasi dilihat dari kualitas lokasi sekolah dan partisipasi masyarakat (orang

                    tua) Kualifikasi sekolah bervariasi dari sekolah yang sangat maju sampai

                    sekolah yang sangat ketinggalan sedangkan lokasi sekolah bervariasi dari sekolah

                    yang terletak di perkotaan sampai sekolah yang letaknya di daerah terpencil

                    Demikian pula partisipasi orang tua bervariasi dari yang partisipasinya tinggi

                    sampai yang kurang bahkan tidak berpartisipasi sama sekaliOleh karena itu agar

                    MBS dapat diimplementasikan secara optimal perlu adanya pengelompokkan

                    sekolah berdasarkan tingkat kemampuan manajemen masing-masing Menurut

                    Buku pedoman MBS yang diterbitkan Ditjen Kelembagaan Agama Islam 2004

                    35

                    ada empat tahapan implementasi MBS yaitu sosialisasi piloting pelaksanaan

                    dan diseminasi

                    Tahap sosialisasi merupakan tahap penting mengingat luasnya wilayah nusantara

                    terutama daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh media informasi baik cetak

                    maupun elektronik Ini bahkan menjadi lebih sulit karena masyarakat Indonesia

                    pada umumnya tidak mudah menerima perubahan Banyak perubahan baik

                    personal maupun organisasional memerlukan pengetahuan dan keterampilan baru

                    Dalam mengefektifkan pencapaian tujuan perubahan diperlukan kejelasan tujuan

                    dan cara yang tepat baik menyangkut aspek proses maupun pengembangan

                    Tahap piloting merupakan tahap uji coba agar penerapan konsep MBS tidak

                    mengandung resiko Efektifitas model uji coba memerlukan persyaratan dasar

                    yaitu akseptabilitas akuntabilitas reflikabilitas dan substainabilitas

                    Akseptabilitas artinya adanya penerimaan dari para tenaga kependidikan

                    khususnya guru dan kepala sekolah sebagai pelaksana dan penanggungjawab

                    pendidikan di sekolah

                    Akuntabilitas artinya bahwa program MBS harus dapat

                    dipertanggungjawabkan baik secara konsep opersional maupun pendanaannya

                    Reflikabilitas artinya MBS yang diujicobakan dapat direflikasi di Sekolah lain

                    sehingga perlakuan yang diberikan kepada sekolah uji coba dapat dilaksanakan di

                    sekolah lain Sementara sustainabilitas artinya program tersebut dapat dijaga

                    kesinambungannya setelah dilakukan ujicoba Tahap pelaksanaan merupakan

                    tahap untuk melakukan berbagai diskusi curah pendapat dan lokakarya mini

                    antara kelompok kerja MBS dengan berbagai unsur terkait yakni guru kepala

                    36

                    sekolah pengawas tokoh agama pengusaha dan para akademisi Sedang tahap

                    diseminasi merupakan tahapan memasyarakatkan MBS yang telah diujicobakan

                    ke berbagai sekolah dapat mengimplementasikan secara efektif dan efisien sesuai

                    dengan kondisi masing-masing

                    Kewenangan penuh dan luas bagi sekolah untuk mengembangkan lembaga

                    menjadi sebuah pendidikan yang mandiri maju dan mandiri serta

                    bertanggungjawab terimplementasikan dalam bentuk manajemen yang berbasis

                    sekolah Kepala sekolah perlu memiliki pengetahuan perencanaan dan pandangan

                    yang luas tentang kependidikan yang harus ditumbuhkembangkan dengan

                    meningkatkan sikap kepedulian semangat belajar disiplin kerja keteladanan dan

                    hubungan manusiawi sebagai modal perwujudan iklim kerja yang kondusif

                    Impelementasi MBS di Indonesia perlu didukung oleh perubahan mendasar dalam

                    kebijakan pengelolaan sekolah dengan memperhatikan iklim yang kondusif

                    dalam perencanaan pengorganisasian pelaksanaan pengawasan pendidikan

                    d Karakteristik Manajemen Berbasis Sekolah

                    MBS memiliki karakteristik yang perlu dipahami oleh sekolah yang

                    akan menerapkannya Dengan kata lain jika sekolah ingin sukses dalam

                    menerapkan MBS sejumlah karakteristik MBS perlu dimiliki Karakteristik MBS

                    tidak dapat dipisahkan dengan karakteristik sekolah efektif Jika MBS merupakan

                    wadahkerangka sekolah efektif merupakan isinya Oleh karena itu karakteristik

                    MBS memuat secara inklusif elemen-elemen sekolah efektif yang dikategorikan

                    menjadi input proses dan output

                    37

                    Dalam menguraikan karakteristik MBS pendekatan system yaitu input

                    proses dan output digunakan untuk memandunya Hal ini didasari oleh pengertian

                    bahwa sekolah merupakan sebuah system sehingga penguraian karakteristik MBS

                    (yang juga karakteristik sekolah efektif didasarkan pada input proses dan

                    output) Uraian berikut dimulai dari output dan diakhiri dengan input karena

                    output memiliki tingkat kepentingan tertinggi sedangkan proses memiliki tingkat

                    kepentingan satu tingkat lebih rendah dari output dan input memiliki tingkat

                    kepentingan dua tingkat lebih rendah dari output

                    1 Output yang Diharapkan

                    Sekolah memiliki output yang diharapkan Output sekolah adalah prestasi

                    sekolah yang dihasilkan melalui proses pembelajaran dan manajemen di sekolah

                    Pada umummya output dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu output berupa

                    prestasi akademik (academic achievement) dan output berupa prestasi non-

                    akademik (nonacademic achievement) Output prestasi akademik misalnya

                    NUANNUNAS lomba karya ilmiah remaja lomba (Bahasa Inggris Matematika

                    Fisika) cara berpikir (kritis kreatif divergen nalar rasional induktif deduktif

                    dan ilmiah) Output nonakademik misalnya akhlakbudi pekerti dan prilaku

                    social yang baik seperti bebas narkoba kejujuran kerjasama yang baik rasa kasih

                    sayang yang tinggi terhadap sesama solidaritas yang tinggi toleransi

                    kedisiplinan kerajinan prestasi olahraga kesenian dan kepramukaan

                    2 Proses

                    Sekolah yang efektif pada umumnya memiliki sejumlah karakteristik proses

                    sebagai berikut

                    38

                    a Proses Belajar Mengajar dengan Efektivitas yang Tinggi

                    Sekolah yang menerapkan MBS memiliki efektifitas proses belajar

                    mengajar (PBM) yang tinggi Hal ini ditunjukkan oleh sifat PBM yang

                    menekankan pada pemberdayaan peserta didik PBM bukan sekedar

                    memorisasi dan recall atau penekanan pada penguasaan pengetahuan

                    tentang apa yang diajarkan (logos) tetapi lebih menekankan pada

                    internalisasi tentang apa yang diajarkan sehingga tertanam dan bertanam

                    dan berfungsi sebagai muatan nurani dan dihayati (ethos) serta

                    dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari oleh peserta didik (pathos)

                    PBM yang efektif juga lebih menekankan pada belajar mengetahui

                    (learning to know) belajar bekerja (learning to do) belajar hidup bersama

                    (learning to live together) dan belajar menjadi diri sendiri (learning to

                    be)

                    b Kepemimpinan sekolah yang kuat

                    Pada sekolah yang menerapkan MBS kepala sekolah memiliki peran yang

                    kuat dalam mengoordinasikan menggerakkan dan nenyerasikan semua

                    sumberdaya pendidikan yang tersedia Kepemimpinan kepala sekolah

                    merupakan salah satu factor yang dapat mendorong sekolah sekolah untuk

                    dapat mewujudkan visi misi tujuan dan sasaran sekolahnya melalui

                    program-program yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap Oleh

                    karena itu kepala sekolah dituntut memiliki kemampuan manajemen dan

                    kepemimpinan yang tangguh agar mampu mengambil keputusan dan

                    inisiatif prakarsa untuk meningkatkan mutu sekolah Secara umum kepala

                    39

                    sekolah yang tangguh memiliki kemampuan memobilisasi sumberdaya

                    sekolah terutama sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan sekolah

                    c Lingkungan Sekolah yang Aman dan Tertib

                    Sekolah memiliki lingkungan (iklim) belajar yang aman tertib dan

                    nyaman sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan

                    nyaman (enjoyable learning) Karena itu sekolah yang efektif selalu

                    menciptakan iklim sekolah yang aman nyaman dan tertib melalui

                    pengupayaan factor-faktor yang dapat menumbuhkan iklim tersebut

                    Dalam hal ini kepala sekolah memegang peranan yang sangat penting

                    d Pengelolaan Tenaga Kependidikan yang Efektif

                    Tenaga kependidikan terutama guru merupakan jiwa dari sekolah

                    Sekolah hanyalah merupakan wadah dan sekolah yang menerapkan MBS

                    menyadari tentang hal ini Oleh karena itu pengelolaan tenaga

                    kependidikan mulai dari analisa kebutuhan perencanaan pengembangan

                    evaluasi kinerja hubungan kerja hingga imbal jasa merupakan garapan

                    penting bagi seorang kepala sekolah Pada pengembangan tenaga

                    kependidikan hal tersebut harus dilakukan secara terus-menerus

                    mengingat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian

                    pesat Tenaga kependidikan yang diperlukan untuk menyukseskan MBS

                    adalah tenaga kependidikan yang mempunyai komitmen tinggi dan selalu

                    mampu dan sanggup menjalankan tugasnya dengan baik

                    e Sekolah Memiliki Budaya Mutu

                    Budaya mutu tertanam di sanubari semua warga sekolah sehingga setiap

                    perilaku selalu didasari oleh profesionalisme Budaya mutu memiliki

                    40

                    elemen-elemen sebagai berikut (a) informasi kualitas harus digunakan

                    untuk perbaikan bukan untuk mengadilimengontrol orang (b)

                    kewenangan harus sebatas pada tanggung jawab (c) hasil harus diikuti

                    penghargaan (rewards) atau sanksi (punishment) (d) kolaborasi dan

                    sinergi bukan kompetisi harus menjadi basis untuk kerjasama (e) warga

                    sekolah merasa aman terhadap pekerjaannya (f) atmosfir keadaan

                    (fairness) harus ditanamkan (g) imbas jasa harus sepadan dengan nilai

                    pekerjaannya dan (h) warga sekolah merasa memiliki sekolah

                    f Sekolah Memiliki Teamwork yang Kompak Cerdas dan Dinamis

                    Kebersamaan (teamwork) merupakan karakteristik yang dituntut oleh

                    MBS karena output pendidikan merupakan hasil kolektif warga sekolah

                    bukan hasil individual Olah karena itu budaya kerjasama antar fungsi dan

                    antar individu dalam sekolah harus menjadi kebiasaan hidup sehari-hari

                    warga sekolah

                    g Sekolah Memiliki Kewenangan (Kemandirian)

                    Sekolah memiliki kewenangan untuk melakukan yang terbaik bagi

                    sekolahnya sehingga dituntut untuk memiliki kemampuan dan

                    kesanggupan kerja yang tidak selalu bergantung pada atasan Untuk

                    menjadi mandiri sekolah harus memiliki sumberdaya yang cukup untuk

                    menjalankan tugasnya

                    h Partisipasi yang Tinggi dari Warga Sekolah dan Masyarakat

                    Sekolah yang menerapkan MBS memiliki karakteristik bahwa partisipasi

                    warga sekolah dan masyarakat merupakan bagian kehidupannya Hal ini

                    41

                    dilandasi oleh keyakinan bahwa makin tinggi tingkat partisipasi makin

                    besar rasa memiliki makin besar rasa memiliki makin besar pula rasa

                    tanggungjawab dan makin besar rasa tanggungjawab makin besar pula

                    tingkat dedikasinya

                    i Sekolah Memiliki Keterbukaan (Transparansi) Manajemen

                    Keterbukaantransparansi dalam pengelolaan sekolah merupakan

                    karakteristik sekolah yang menerapkan MBS Keterbukaantransparansi ini

                    ditunjukkan dalam pengambilan keputusan perencanaan dan pelaksanaan

                    kegiatan penggunaan uang dan sebagainya yang selalu melibatkan pihak-

                    pihak terkait sebagai alat control

                    j Sekolah Memiliki Kemauan untuk Berubah (Psikologis dan Fisik)

                    Perubahan harus merupakan sesuatu yang menyenangkan bagi semua

                    warga sekolah Sebaliknya kemapanan merupakan musuh sekolah Tentu

                    saja yang dimaksud dengan perubahan adalah peningkatan baik bersifat

                    fisik maupun psikologis Artinya setiap perubahan dilakukan hasilnya

                    diharapkan lebih baik dari sebelumnya (ada peningkatan) terutama mutu

                    peserta didik

                    k Sekolah Melakukan Evaluasi dan Perbaikan Secara Berkelanjutan

                    Evaluasi belajar secara teratur bukan hanya ditujukan untuk mengetahui

                    tingkat daya serap dan kemampuan peserta didik tetapi yang terpenting

                    adalah bagaimana memanfaatkan hasil evaluasi belajar tersebut untuk

                    memperbaiki dan menyempurnakan proses belajar mengajar di sekolah

                    Oleh karena itu fungsi evaluasi menjadi sangat penting dalam rangka

                    42

                    meningkatkan mutu peserta didik dan mutu sekolah secara keseluruhan

                    dan terus menerus Perbaikan secara terus menerus harus menjadi

                    kebiasaan warga sekolah Tiada hari tanpa perbaikan Oleh karena itu

                    harus ada system mutu yang baku sebagai acuan bagi perbaikan System

                    mutu yang dimaksud harus mencakup struktur organisasi tanggung jawab

                    prosedur proses dan sumberdaya untuk menerapkan manajemen mutu

                    l Sekolah Responsif dan Antisipatif terhadap Kebutuhan

                    Sekolah selalu tanggapresponsive terhadap berbagai aspirasi yang muncul

                    bagi peningkatan mutu Oleh karena itu sekolah harus selalu dapat

                    membaca lingkungan dan menanggapinya secara cepat dan tepat Sekolah

                    dituntut untuk tidak hanya mampu menyesuaikan diri terhadap

                    perubahantuntutan akan tetapi juga mampu mengantisipasi hal-hal yang

                    mungkin akan terjadi Menjemput bola adalah padanan kata yang tepat

                    bagi istilah antisipasi

                    m Memiliki Komunikasi yang Baik

                    Sekolah yang efektif umumnya memiliki komunikasi yang baik terutama

                    antar warga sekolah dan juga antara sekolah dan masyarakat sehingga

                    kegiatan yang dilakukan oleh tiap-tiap warga sekolah dapat diketahui

                    Dengan cara seperti itu keterpaduan semua kegiatan sekolah dapat

                    diupayakan untuk mencapai tujuan dan sasaran sekolah yang telah dipatok

                    Selain itu komunikasi yang baik juag akan membentuk teamwork yang

                    kuat kompak dan cerdas sehingga berbagai kegiatan sekolah dapat

                    dilakukan secara merata oleh warga sekolah

                    43

                    n Sekolah Memiliki Akuntabilitas

                    Akuntabilitas adalah bentuk pertanggungjawaban yang harus dilakukan

                    sekolah terhadap keberhasilan program yang telah dilaksanakan

                    Akuntabilitas ini berbentuk laporan prestasi yang dicapai dan dilaporkan

                    kepada pemerintah orangtua siswa dan masyarakat Berdasarkan laporan

                    hasil program tersebut pemerintah dapat menilai apakah program MBS

                    telah mencapai tujuan yang dikehendaki atau tidak Jika berhasil

                    pemerintah perlu memberikan penghargaan kepada sekolah yang

                    bersangkutan sehingga dapat menjadi factor pendorong untuk terus

                    meningkatkan kinerjanya di masa yang akan datang Akan tetapi jika

                    program tidak berhasil pemerintah perlu memberikan teguran sebagai

                    hukuman atas kinerjanya yang dianggap tidak memenuhi syarat Demikian

                    pula para orangtua siswa dan anggota masyarakat dapat memberikan

                    penilaian apakah program ini dapat meningkatkan prestasi anaknya secara

                    individual dan kinerja sekolah secara keseluruhan Apabila hal ini berhasil

                    dilakukan orangtua peserta didik perlu memberikan semangat dan

                    dorongan untuk peningkatan program yang akan datang Akan tetapi jika

                    program tersebut kurang berhasil orangtua siswa dan masyarakat berhak

                    meminta pertanggungjawaban dan penjelasan sekolah atas kegagalan

                    program MBS yang telah dilakukan Dengan cara seperti ini sekolah tidak

                    akan main-main dalam melaksanakan program pada tahun-tahun yang

                    akan datang

                    o Manajemen Lingkungan Hidup Sekolah Baik

                    Sekolah efektif melaksanakan manajemen lingkungan hidup sekolah

                    secara efektif Sekolah memiliki perencanaan pengorganisasian

                    pelaksanaan pengoordinasian dan pegevaluasian pendidikan kecakapan

                    hidup (program adiwiyata) yang dikembangkan secara terus menerus dari

                    waktu ke waktu Sekolah melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan

                    pengetahuan keterampilan dan kesadaran warga sekolah tentang nilai-

                    44

                    nilai lingkungan hidup dan mampu mengubah perilaku dan sikap warga

                    sekolah untuk menuju lingkungan hidup yang sehat

                    p Sekolah Memiliki Kemampuan Menjaga Sustainabilitas

                    Sekolah yang efektif juga memiliki kemampuan untuk menjaga

                    kelangsungan hidupnya (sustainabilitas) baik dalam program maupun

                    pendanaannya Sustainabilitas program dapat dilihat dari berkelanjutan

                    program-program yang telah dirintis sebelumnya dan bahkan berkembang

                    menjadi program-program baru yang belum pernah ada sebelumnya

                    Sustainabilitas pendanaan dapat ditunjukkan oleh kemampuan sekolah

                    dalam mempertahankan besarnya dana yang dimiliki dan bahkan makin

                    besar jumlahnya Sekolah memiliki kemampuan menggali sumberdana

                    dari masyarakat dan tidak sepenuhnya menggantungkan subsidi dari

                    pemerintah bagi sekolah-sekolah negeri

                    3 Input Pendidikan

                    a Memiliki Kebijakan Tujuan dan Sasaran Mutu yang Jelas

                    Secara formal sekolah menyatakan dengan jelas tentang keseluruhan

                    kebijakan tujuan dan sasaran sekolah yang berkaitan dengan mutu

                    Kebijakan tujuan dan sasaran mutu tersebut dinyatakan oleh kepala

                    sekolah dan disosialisasikan kepada semua warga sekolah sehingga

                    tertanam pemikiran tindakan kebiasaan hingga sampai pada kepemilikan

                    karakter mutu oleh warga sekolah

                    b Sunberdaya Tersedia dan Siap

                    Sumberdaya merupakan input penting yang diperlukan untuk

                    kelangsungan proses pendidikan di sekolah Tanpa sumberdaya yang

                    45

                    memadai proses pendidikan di sekolah tidak akan berlangsung secara

                    memadai dan pada akhirnya sasaran sekolah tidak akan tercapai

                    Sunberdaya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu sumberdaya manusia

                    dan sumberdaya selebihnya (uang peralatan perlengkapan bahan dan

                    sebagainya) dengan penegasan bahwa sumberdaya selebihnya tidak

                    memunyai arti apapun bagi perwujudan sasaran sekolah tanpa campur

                    tangan sumberdaya manusia

                    Secara umum sekolah yang menerapkan MBS harus memiliki tingkat

                    kesiapan sumberdaya yang memadai untuk menjalankan proses

                    pendidikan Artinya segala sumberdaya yang diperlukan untuk

                    menjalankan proses pendidikan harus tersedia dan dalam keadaan siap Ini

                    bukan berarti bahwa sumberdaya yang ada harus mahal tetapi sekolah

                    yang bersangkutan dapat memanfaatlkan keberadaan sumberdaya yang ada

                    di lingkungan sekolahnya Oleh karena itu diperlukan kepala sekolah

                    yang mampu memobilisasi sumberdaya yang ada di sekitarnya

                    c Staf yang Kompeten dan Berdedikasi Tinggi

                    Meskipun pada butir (b) telah disinggung tentang ketersediaan dan

                    kesiapan sumberdaya manusia (staf) pada butir ini perlu ditekankan lagi

                    karena staf merupakan jiwa sekolah Sekolah yang efektif pada umumnya

                    memiliki staf yang mampu (konpeten) dan berdedikasi tinggi terhadap

                    sekolahnya Implikasinya jelas yaitu bagi sekolah yang ingin memiliki

                    efektivitas yang tinggi kepemilikan staf yang kompeten dan berdedikasi

                    tinggi merupakan suatu keharusan

                    46

                    d Memiliki Harapan Prestasi yang Tinggi

                    Sekolah yang menerapkan MBS mempunyai dorongan dan harapan yang

                    tinggi untuk meningkatkan prestasi peserta didik dan sekolahnya Kepala

                    sekolah memiliki komitmen dan motivasi yang kuat untuk meningkatkan

                    mutu sekolah secara optimal Guru memiliki komitmen dan harapan yang

                    tinggi bahwa anak didiknya dapat mencapai tingkat prestasi yang

                    maksimal walaupun dengan segala keterbatasan sumberdaya pendidikan

                    yang ada di sekolah Peserta didik juga memunyai motivasi untuk selalu

                    meningkatkan diri untuk berprestasi sesuai dengan bakat dan

                    kemampuannya Harapan terbesar dari ketiga unsure sekolah ini

                    merupakan salah satu factor yang menyebabkan sekolah selalu dinamis

                    untuk menjadi lebih baik dari keadaan sebelumnya

                    e Focus pada Pelanggan (Khususnya Siswa)

                    Pelanggan terutama siswa harus menjadi focus dari semua kegiatan

                    sekolah Artinya semua input dan proses yang dikerahkan di sekolah

                    tujuan utamanya adalah meningkatkan mutu dan kepuasan peserta didik

                    Konsekuensi logis dari semua hal tersebut adalah penyiapan input dan

                    proses belajar mengajar harus benar-benar mewujudkan sosok utuh mutu

                    dan kepuasan yang diharapkan dari siswa

                    f Input Manajemen

                    Sekolah yang menerapkan MBS memiliki input manajemen yang memadai

                    untuk menjalankan roda sekolah Kepala sekolah dalam mengatur dan

                    mengurus sekolahnya menggunakan sejumlah input manajemen

                    47

                    Kelengkapan dan kejelasan input manajemen akan membantu kepala

                    sekolah mengelola sekolahnya dengan efektif Input manajemen yang

                    dimaksud meliputi tugas yang jelas rencana yang rinci dan sistematis

                    program yang mendukung bagi pelaksanaan rencana ketentuan-ketentuan

                    (aturan main) yang jelas sebagai panutan bagi warga sekolahnya untuk

                    bertindak dan adanya system pengendalian mutu yang efektif dan efesien

                    untuk meyakinkan agar sasaran yang telah disepakati dapat dicapai

                    B Kerangka Pikir

                    Kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di

                    Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa merupakan suatu hal yang harus

                    dilaksanakan dan tidak terpisahkan sesuai dengan konsep dan karakteristik MBS

                    MBS yang mengetengahkan prinsip-prinsip yang demokratis partispatif

                    dan akuntabilitas pada hakekatnya merupakan desentralisasi kewenangan yang

                    lebih besar dalam mengelolah sekolahnya sehingga sekolah lebih mandiri lebih

                    berdaya dalam mengembangkan program yang disesuaikan dengan potensi yang

                    dimilikinya Dalam menerapkan kepemimpinan dalam pekerjaan dengan

                    subdimensi membangun profesional kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan

                    kewenangan kepada bawahannya sesuai dengan job description Dalam proses

                    pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat botton up dan

                    melalui tahapan-tahapan musyawarah dan rapat pola komunikasi bercorak

                    terbuka dan berlangsung timbal balik sesuia dengan norma yang telah disepakai

                    bersama Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru dan

                    48

                    tenaga kependidikan dan administratir sangat penting sehingga mereka

                    bersemangat dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka

                    meningkatkan mutu pendidikan

                    Konsep MBS diharapkan dapat menciptakan pemimpin yang dapat

                    memimpin membimbing mengontrol perilaku dan perasaan orang lain di bawah

                    kepengawasannya dalam melaksanakan tugas sebagai pemimpin (leadership) di

                    sekolah

                    Menurur Suryadi (2009 7) bahwa khusus di sekolah dasar kepala sekolah

                    selaku pemimpin diharapkan menerapkan MBS dalam melaksanakan program-

                    program yang ada di sekolah secara mandiri untuk mencapai tujuan dan sasaran

                    manajemen yang mencakup peran dan fungsi kepala sekolah sebagai

                    a Edukator yaitu kepala sekolah melakukan bimbingan pengarahan kepada

                    guru dan siswa dalam melaksanakan tugas atau kewajibannya serta selalu

                    berusaha mengembangkan profesionalisme pendidik dan menjadi tauladan

                    yang baik dalam berbagai hal

                    b Leader yaitu kepala sekolah mampu menampilkan pribadinya memiliki

                    visi dan misi serta mampu berkomonikasi dan mengmbil keputusan

                    c Motivator yaitu kepala sekolah sering memberikan motivasi baik fisik

                    maupun psikis Kepala sekolah tidak pelit memberikan penghargaan

                    berupa pujian bila melihat bawahannya menerjakan tugas dengan baik dan

                    menyampaikan teguran secara terhormat untuk perbaikan

                    49

                    BAGAN KERANGKA PIKIR

                    C Definisi Operasional Variabel

                    1 Kepemimpinan (Ledership) dalam pengertian umum adalah suatu proses

                    mempengaruhi melalui kekuatan untuk mengarahkan dan mendorong

                    seseorang atau kelompok agar mengerahkan tenaganya untuk mencapai

                    sasaran yang dirumuskan bersama dalam hal memimpin membimbing

                    mengontrol perilaku perasaan terhadap orang lain yang ada dibawah

                    pengawasannya

                    KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

                    1 Edukator 2 Leader 3 Motivator

                    PENERAPAN MBS

                    1 Pelimpahan dan Distribusi kewenangan

                    2 Mekanisme pembuatan keputusan

                    3 Proses penetapan kebijakan

                    4 Membangun pola komunikasi

                    5 Melakukan pengawasan

                    6 Memberikan motivasi dan suasana kerja yang kondusif

                    50

                    2 Efektivitas kepemimpinan adalah serangkaian kegiatan yang akan

                    dilakukan oleh seorang pemimpin untuk mengukur tingkat pencapaian proses

                    kepeimpinannya

                    3 Manajemen Berbasis Sekolah adalah sebagai model manajemen yang

                    memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah memberi

                    fleksibilitaskeluwesan kepada sekolah dan mendorong partisipasi secara

                    langsung warga sekolah

                    4 Pelimpahan dan distribusi kewenangan

                    Salah satu kompotensi profesional Kepala sekolah adalah menerapkan

                    kepemimpinan dalam pekerjaandengan subdimensi mengembangkan

                    profesional kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan kewenangan kepada

                    bawahannya sesuai dengan job description

                    5 Mekanisme pembuatan keputusan

                    Pengambilan keputusan merupakan salah satu hal terpenting dalam

                    manajemen Pengambilan keputusan tidak dapat dipisahkan dari

                    kepemimpinan Untuk mengetahui mekanisme pembuatan keputusan yang

                    dilakukan oleh kepala sekolah sebagai manajer

                    6 Proses penetapan kebijakan

                    Dalam mengambil suatu kebijakan kepala sekolah melaksanakan rapat

                    khusus untuk menampung usulan dan aspirasiSebelum diambil kebijakan

                    terlebih dahulu disosialisasikan kepada warga sekolah untuk menampung

                    aspirasi maka dibuatlah kebijakan sambil memantu perkembangannya

                    51

                    7 Membangun pola komunikasi

                    Untuk mengetahui bagaimana kepala sekolah dalam membangun pola

                    komunikasi yaitu dengan komunikasi dua arah antara orang lain dan dirinya

                    Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara

                    dirinya dengan orang lain

                    8 Melakukan pengawasan

                    Kepala sekolah memiliki tugas untuk melakukan pengawasan pembinaan

                    atau bimbingan kepada guru dan tenaga kependidikan serta administrator

                    9 Memberikan motivasi dan membangun suasana kerja yang kondusif

                    Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru tenaga

                    kependidikan dan administratir sangat penting sehingga mereka bersemangat

                    dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka meningkatkan mutu

                    pendidikan Motivasi bisa diberikan dalam bentuk hadiah atau hukuman

                    baik fisik maupun non-fisik Dalam memberikan motivasi kepala sekolah

                    mempertimbangkan rasa keadilan dan kelayakan karena hal ini penting bagi

                    kepala sekolah untuk menciptakan iklim yang kondusif

                    10 Edukator yaitu kepala sekolah melakukan bimbingan pengarahan kepada

                    guru dan siswa dalam melaksanakan tugas atau kewajibannya serta selalu

                    berusaha mengembangkan profesionalisme pendidik dan menjadi tauladan

                    yang baik dalam berbagai halsehingga dapat dicontoh anak didiknya

                    11 Leader yaitu kepala Sekolah mampu menampilkan pribadinya memiliki visi

                    dan misi serta mampu berkomonikasi dan mengambil keputusan

                    52

                    12 Motivator yaitu kepala sekolah sering memberikan motivasi baik fisik

                    maupun psikis Kepala sekolah tidak pelit memberikan penghargaan berupa

                    pujian bila melihat bawahannya mengerjakan tugas dengan baik dan

                    menyampaikan teguran secara terhormat untuk perbaikan

                    53

                    BAB III

                    METODE PENELITIAN

                    A Desain dan Jenis Penelitian

                    Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian kualitatif yaitu

                    penelitian yang menggambarkan keadaan sebenarnya Dalam menganalisis data

                    menggunakan model strategi analisis deskriptif

                    B Lokasi dan Waktu Penelitian

                    Lokasi penelitian dilaksanakan di sekolah yang ada di Kecamatan Manuju

                    Kabupaten Gowa Adapun yang melatar belakangi sehingga lokasi tersebut

                    ditetapkan sebagai objek yakni berdasarkan pertimbangan bahwa Kecamatan

                    Manuju sejak tahun 2005 telah melaksanakan program MBS kerja sama

                    Pemerintah Kabupaten Gowa dengan UNICEF Penelitian ini dilaksanakan sejak

                    bulan September sampai bulan Nopember 2013

                    C Fokus Penelitian dan Informan

                    1 Fokus Penelitian

                    Pada dasarnya yang dimaksud dengan fokus penelitian adalah jumlah

                    keseluruhan objek yang dijadikan sebagai sasaran penelitian Untuk

                    mendeskripsikan tentang data penelitian diperlukan objek data yang relevan

                    dengan masalah yang diteliti Cara untuk mengumpulkan data dilakukan dengan

                    meneliti seluruh anggota atau objek yang diharapkan dapat memberikan

                    keterangan yang diperlukan seluruh anggota atau objek disebut informan Bila

                    dikaitkan dengan keadaan objek penelitian ini maka yang menjadi sasaran

                    54

                    penelitian adalah 6 kepala sekolah dari 16 kepala sekolah di Kecamatan Manuju

                    Kabupaten Gowa Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut

                    Tabel 1

                    Deskripsi Keadaan Informan Kepala Sekolah

                    No Nama Kepala Sekolah Umur Pendidikan Tempat Tugas

                    1 Hj Irnawati SPd 45 Tahun S1 SDI Pattallikang

                    2 Asrul Bani SPd 51 Tahun S1 SDI Pattiro

                    3 H Idris Dolo SPd 45 Tahun S1 SDI Tanakaraeng

                    4 Muh Yunus SPdMSi

                    44 Tahun S2 SDI Lata

                    5 Muh Harun SPd 42 Tahun S1 SDI Kananga

                    6 SudirmanSPdMM 45 Tahun S2 SD Uminda

                    Data primer bulan September 2013

                    2 Informan

                    Informan penelitian adalah sasaran penelitian yang jumlahnya bisa tidak

                    sama dengan keadaan secara menyeluruh dari fokus penelitian hanya

                    menggambarkan secara kualitatif penelitian hal ini sesuai dengan penafsiran

                    secara umum

                    Berhubung pelaksanaan wawancara mendalam pada penelitian kualitatif

                    memakai waktu yang lama maka jumlah informan yang dipakai dalam penelitian

                    biasanya sangat terbatasUntuk mendapatkan informan kunci yang tepat sesuai

                    dengan fokus penelitianmaka informan diambil berdasarkan perposif sampling

                    (pengambilan informan sesuai kebutuhan) Sumber informasi dalam penelitian

                    55

                    diambil baik dari data primer maupun sekunder Sumber informasi kunci (Key

                    informan) yaitu kepala sekolah dan sumber informasi penunjang (Supportive

                    informan )yang terdiri dari gurukomite sekolah dan pengawas dengan perincian

                    6 orang kepala sekolah 6 orang guru 4 orang komite dan 1 orang pengawas

                    TKSD

                    Tabel 2 Deskripsi Keadaan Informan Pengawas Ketua Komite dan Guru

                    No Nama Informan Umur Jabatan

                    1 Abd Azis SPd MM 52 tahun Pengawas TKSD

                    2 N Dg Nakku 60 tahun Ketua komite

                    3 H Sampara Rate SSos 47 tahun Ketua Komite

                    4 Mustafa SPdi 40 tahun Ketua Komite

                    5 Zainuddin 40 tahun Ketua Komite

                    6 Marliang SPd 44 tahun Guru

                    7 Muhammadong SPd 35 tahun Guru

                    8 Basriati SPd 43 tahun Guru

                    9 Abd RahmanSPd 43 tahun Guru

                    10 Abd GaffarSPdi 40 tahun Guru

                    11 Abd HafidSPd 43 tahun Guru Data primer bulan September 2013

                    D Jenis dan Sumber Data

                    Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder

                    a Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari

                    informan misalnya kepala sekolah guru komite sekolah siswa yang

                    menjadi objek penelitian kepemimpinan

                    56

                    b Data Sekunder

                    Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui dokumentasi pada sampel

                    penelitian di Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa seperti daftar hadir dan

                    hasil kerja lainnya Sumber data adalah para kepala sekolah guru komite

                    sekolah orang tua siswa dan siswa di Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

                    E Teknik Pengumpulan Data

                    Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut

                    1 Observasi hal ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan tentang

                    kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS yang menjadi objek

                    penelitian

                    2 Wawancara dengan guru komite dan pengawas SD untuk mengungkap

                    bagaimana proses kepemimpinan kepala sekolah dalam kinerja sekolah

                    3 Dokumentasi untuk melihat bagaimana kualitas kepemimpinan kepala

                    sekolah dalam penerapan MBS yang dimaksud dengan melihat dokumen-

                    dokumen sebagai hasil dari pekerjaannya

                    4 Kuesioner berupa penyataan tertutup dengan menggunakan skala Likert

                    untuk mengungkap variabel kepemimpinan kepala sekolah dalam

                    penerapan MBS

                    F Teknik Analisis Data

                    Moleong (2011330) mengemukakan dalam proses analisis data dimulai

                    dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu

                    observasi wawancara dokumentasi dan kuesioner Setelah itu mengadakan

                    reduksi data yang dilakukan dengan membuat abstraksi yaitu usaha membuat

                    57

                    rangkuman kemudian menyusunnya dalam satuan-satuan sambil membuat

                    pengelolaan data Dalam proses analisis data penelitian kualitatif terdapat 3

                    komponen penting yaitu reduksi data sajian data dan penarikan kesimpulan atau

                    verifikasi

                    Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis

                    interaktif yaitu analisis yang dilakukan dalam bentuk interaktif dari para kepala

                    sekolah guru-guru dan komite sekolah Peneliti menggunakan analisis interaktif

                    dengan alasan karena dalam penelitian kualitatif menggunakan proses siklus yaitu

                    pada waktu pengumpulan data peneliti selalu membuat reduksi data dan sajian

                    data kemudian data tersebut dikumpulkan berupa notescatatan di lapangan yang

                    terdiri dari berbagai deskripsi dan refleksi Pemeriksaan keabsahan data dengan

                    triangulasi Pemeriksaan keabsahan data dengan triangulasi menurut Moleong

                    (2011330) adalah teknik pemeriksaan data dengan memanfaatkan sesuatu yang

                    lain untuk membandingkan dari berbagai sudut sehingga dicapai suatu

                    keabsahan (validitas) yang tinggirdquo Untuk mengecek kebenaran data dalam

                    penelitian ini digunakan tiga teknik triangulasi yang dikemukakan Sugiyono

                    (2009125) yaitu Triangulasi sumber triangulasi waktu triangulasi teknik dan

                    member chek

                    58

                    BAB IV

                    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

                    Dalam bab ini akan ditampilkan data dari pembahasan menyangkut

                    variabel penelitian sebagai tindak lanjut dari hasil pengumpulan data dengan

                    instrumen wawancara observasi dan dokumentasi Setelah melakukan penelitian

                    langsung terhadap sasaran penelitian yang telah ditetapkan dalam batasan dan

                    rumusan masalah sesuai prosedur metode penelitian yang telah ditetapkan

                    A Deskripsi Lokasi Penelitian

                    Data yang disajikan dalam penelitian ini adalah data tentang

                    Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan MBS di Sekolah Dasar

                    Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

                    1Gambaran Tentang Keadaan Sekolah Dasar di Kecamatan Manuju

                    Berdasarkan hasil wawancara dengan berbagai pihak antara lain kepala

                    sekolah guru komite sekolah pengawas dan kompenen sekolah lainnya serta hasil

                    studi dokumentasi diperoleh gambaran umum sekolah dasar yang ada di

                    Kecamatan Manuju sebagai berikut

                    a Jumlah sekolah dasar 17 sekolah yang melaksanakan pengelolaan berdasarkan

                    program kerja yang di tuangkan dalam RKSRKAS yang ditetapkan melalui

                    rapat kerja tahunan atau musyawarah dengan melibatkan semua komponen

                    sekolah seperti kepala sekolahgurustaforang tua siswakomite sekolah

                    dengan pihak-pihak lainnya yang terkait

                    b Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya sebagai lembaga formal di

                    bawah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga berupaya dengan

                    59

                    Meningkatkan peran dan sekolah dalam pengembangan ilmu

                    pengetahuan melalui peningkatan kualitas dan sumber daya

                    kependidikan

                    Memberikan bekal kemamupuan dasar sebagai perluasan serta

                    peningkatan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di

                    sekolah

                    Mempersiapkan out put untuk mengikuti pendidikan selanjutnya

                    Dalam melaksanakan tugas pokok tersebuttelah mennyusun sebuah

                    rencana strategis untuk 4 tahun kedepan yang dijabarkan dalam rencana

                    kerja sekolah dalam bentuk tahunan (RKT) dengan membuat

                    visimisitujuan dan sasaran

                    Salah satu kompotensi profesional kepala sekolah adalah menerapkan

                    kepemimpinan dalam pekerjaandengan subdimensi mengembangkan profesional

                    kebijaksanaan sekolahdan mendistribusiakan kewenangan kepada bawahannya

                    sesuai dengan joc description

                    2 Kepala sekolah

                    Kepala sekolah mempunyai tugas memimpin dan bertanggung jawab

                    terhadap seluruh kegiatan pembelajaran di sekolah Kepala sekolah berfungsi dan

                    bertugas sebagai edukator pemimpinleader motivator rincian tugasnya sebagai

                    berikut

                    1 Kepala sekolah sebagai Edukator

                    Kepala sekolah selaku edukator bertugas melaksanakan proses belajar

                    mengajar secara efektif dan efisien (lihat tugas guru)

                    60

                    2 Kepala sekolah selaku PimpinanLeader

                    a Dapat dipercaya jujur dan bertanggungjawab

                    b Memahami kondisi kondisi guru karyawan dan siswa

                    c Memiliki visi dan memahami misi sekolah

                    d Mengambil keputusan urusan intern dan ekstern sekolah

                    e Membuat mencari dan memilih gagasan baru

                    3 Kepala sekolah sebagai Motivator

                    a Mengatur ruang kantor yang konduktif untuk bekerja

                    b Mengatur ruang kantor yang konduktif untuk KBMBK

                    c Mengatur ruang laboratorium yang konduktif untuk praktikum

                    d Mengatur ruang perpustakaan yang konduktif untuk belajar

                    e Mengatur halamanlingkungan sekolah yang sejuk dan teratur

                    f Menciptakan hubungan kerja yang harmonis sesama guru dan karyawan

                    g Menciptakan hubungan kerja yang harmonis antar sekolah dan lingkungan

                    h Menerapkan prinsip penghargaan dan hukum Dalam melaksanakan

                    tugasnya kepala sekolah dapat mendelegasikan kepada guru yang

                    dianggap senior

                    Untuk mencapai tujuan secara optimal diperlukan adanya jadwal kerja kepala

                    sekolah yang meliputi kegiatan rutin harian mingguan bulanan

                    semesteran dan tahunan

                    1 Kegiatan Harian

                    a Memeriksa daftar hadir guru tenaga teknis pendidikan dan tenaga tata

                    usaha

                    61

                    b Mengatur dan memeriksa kegiatan 5K di sekolah (Keamanan Kebersihan

                    Ketertiban Keindahan dan Kekeluargaan)

                    c Memeriksa program satuan pelajaran guru dan persiapan lainnya yang

                    menunjang proses belajar mengajar

                    d Menyelesaikan surat-surat menerima tamu dan menyelenggarakan

                    pekerjaan kantor lainnya

                    e Mengatasi kasus yang terjadi pada hari itu

                    2 Kegiatan Mingguan

                    a Upacara bendera pada hari Senin dan hari istimewa lainnya

                    b Memeriksa agenda dan menyelesaikan surat-surat

                    c Mengadakan rapat dengan guru-guru pada hari Sabtu

                    d Memeriksa keuangan sekolah

                    e Mengatur menyediakan perlengkapan lainnya

                    3 Kegiatan bulanan

                    a Mengecek penyelesaian kegiatan laporan bulanan rencana keperluan

                    perlengkapan kantor sekolah dan rencana belanja bulanan

                    b Melaksanakan pemeriksaan umum antara lain

                    - Agenda kelas

                    - Daftar hadir guru dan pegawai tata usaha

                    - Kumpulan bahan evaluasi berikut bahan analisisnya

                    - Kumpulan program satuan pelajaran

                    - Diagram pencapaian kurikulum

                    - Diagram daya serap muridsiswa

                    62

                    - Buku catatan pelaksanaan harian

                    - Memberikan petunjuk catatan kepada guru-guru tentang siswa

                    yang perlu diperhatikan kasus yang perlu diketahui dalam rangka

                    kegiatan pembinaan siswa

                    c Penutupan buku

                    d Pertanggung jawaban keuangan

                    e Evaluasi terhadap persediaan penggunaan dan bahan praktek

                    f Kegiatan semester

                    g Menyelenggarakan perbaikan alat sekolah alat kantordan alat

                    praktek

                    h Mengecek pengisian buku induk siswa

                    B Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan MBS

                    Berikut ini akan diuraikan hasil kajian lapangan yang berkaitan dengan

                    variabel penelitian yaitu Kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS

                    Tampilan kepemimpinan kepala sekolah diperoleh dari hasil wawancara langsung

                    baik dengan kepala sekolah maupun dengan elemen lain yang masih dalam

                    lingkup sekolah Penerapan MBS merupakan bukti fisik hasil tampilan kepala

                    sekolah dan komponen lainnya dalam kaitannya dengan pengelolaan pendidikan

                    Bukti fisik MBS ini dikumpulkan berdasarkan pedoman observasi yang diisi

                    langsung oleh peneliti pada saat mengadakan uji lapangan

                    Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan kepala sekolah guru

                    komite sekolahdan pengawas seputar upayanya dalam memajukan sekolah yang

                    terindikasikan melalui peranan kepala sekolah sebagai edukator leader dan

                    63

                    motivator diperoleh jawaban rata-rata positif seperti pertanyaan tentang

                    peranannya

                    1 Kepala sekolah sebagai edukator

                    Kepala sekolah ternyata telah sedang dan terus melakukan upaya

                    bimbingan pengarahan kepada guru dan siswa dalam melaksanakan tugas atau

                    kewajibannya serta selalu berusaha mengembangkan profesionalisme pendidik

                    dan menjadi tauladan yang baik dalam berbagai hal

                    Pelaksanaan MBS pada tingkat sekolah kepala sekolah sebagai figur

                    kunci dalam mendorong perkembangan dan kemajuan sekolah Kepala sekolah

                    sebagai pendidik selain mengatur sekolah secara umum juga memberikan

                    pembelajaran baik pada guru dan siswai oleh karena itu maka kepala sekolah

                    juga menjadi guru dalam bidang bimbingan dan penyuluhan Membimbing guru

                    dalam menyusun melaksanakan program pembelajaran sampai tehnik evaluasi

                    bagian dari pekerjaan yang dilaksanakan oleh kepala sekolah

                    Dalam rangka mengarahkan dan membimbing siswa dalam kegiatan ekstra

                    kuriluler kepala sekolah juga mengirimkan siswai untuk mengikuti perlombaan

                    hal ini dimaksudkan untuk membekali siswai nya pengetahuan baru dan

                    pengalaman juga untuk mengembangkan kemampuan komunikasi intra dan

                    antarpersonal Dalam kerangka mengimplementasikan MBS kepala sekolah juga

                    menginformasikan apa yang telah diraih oleh sekolah berupa prestasi-prestasi baik

                    guru atapun siswa sebagai akuntabilitas publik kepada stakeholder di luar sekolah

                    Dengan demikian peningkatan profesionalisme guru tidak luput dari perhatian

                    kepala sekolah seperti mengikutsertakan guru-guru dalam berbagai penataran dan

                    64

                    pelatihan Peran kepala sekolah sebagai pendidik dalam bingkai pelaksanaan

                    MBS

                    Kepala sekolah juga memberi contoh dalam mendidik misalkan dengan

                    mengajar 6 jam seminggu sebelum mengajar kepala sekolah membuat program

                    tahunan program semester syllabus rencana pembelajaran analisis sistem

                    evaluasi Hal ini dilakukan untuk memberi tauladan kepada rekan kerja atau guru-

                    guru yang lain

                    2 Kepala sekolah sebagai leader

                    Mampu menampilkan pribadinya memiliki visimisi serta mampu

                    berkomunikasi dan mengambil keputusan Salah satu fungsi kepala sekolah adalah

                    sebagai pemimpin Sifat-sifat kepala sekolah sebagaimana diurai di atas telah

                    menunjukan sikap sebagai seorang pemimpin yang demokratis misalkan dalam

                    mengambil keputusan selalu didasarkan pada hasil musyawarah dengan semua

                    komponen dan dapat mendengarkan suara-suara yang dari bawah Kepala sekolah

                    sudah melakukan proses pengarahan dan mempengaruhi berbagai aktifitas yang

                    berhubungan dengan tugas-tugas guru dan semua aktifitas sekolah

                    Mengatur orang adalah suatu hal yang kompleks karena orang yang diatur

                    (bawahan) dan orang yang mengatur (pemimpin) sering mempunyai penadapat

                    pengalaman kematangan jiwa kemauan dan kemampuan menghadapi situasi

                    yang berbeda Kepala sekolah juga dalam menghadapi keadaan tersebut sering

                    melihat situasi dan kondisi sebelum mengambil keputusan yang tepat

                    Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa kepala sekolah memiliki

                    kematangan baik dari sisi pekerjaan ataupun psikologis Dalam hal ini kepala

                    65

                    sekolah dengan kematangan pekerjaannya memiliki pengetahuan dan pengalaman

                    untuk melaksanakan tugas-tugasnya dan dengan kematangan psikologis dapat

                    memotivasi orang lain untuk melakukan pekerjaan

                    Kepala sekolah mempunyai pola kepemimpinan yang bersifat demokratis

                    dan situasional yang didukung oleh sistem organisasi dengan ciri-ciri antara lain

                    1) dalam mengambil kebijakan selalu dilakukan musyawarah terlebih dahulu

                    dengan komponen sekolah 2) organisasi sekolah telah berbadan hukum dalam

                    bentuk yayasan 3) kegiatan sekolah berjalan secara vertical dan horizontal

                    Kepemimpinan kepala sekolah tumbuh berkembang atas dasar

                    kompetensi yang dimiliki berupa

                    a) kompetensi profesional meliputi menyusun perencanaan madarsah

                    mengelola kelembagaan sekolah menerapkan kepemimpinan dalam

                    pekerjaan mengelola sarana dan prasarana mengelola tenaga kependidikan

                    mengelola hubungan sekolah dan masyarakat mengelola sistem informasi

                    sekolah mengelola kesiswaan mengelola pengembangan kurikulum dan

                    kegiatan belajar mengajar mengelola ketatausahaan dan keuangan sekolah

                    melakukan supervisi melakukan evaluasi dan menciptakan budaya dan iklim

                    kerja yang kondusif

                    b) kompetensi wawasan kependidikan dan manajemen meliputi

                    menguasai landasan pendidikan menguasai kebijakan pendidikan dan

                    menguasai konsep kepemimpinan dan manajemen pendidikan

                    c) kompetensi kepribadian berupa bertaqwa kepada Tuhan YME berakhlak

                    mulia memiliki etos kerja yang tinggi bersikap terbuka berjiwa pemimpin

                    66

                    mampu mengendalikan diri mampu mengembangkan diri dan memiliki

                    integritas kepribadian dan 4) kompetensi sosial meliputi mampu bekerja

                    sama denganorang lain berpartisipasi dalm kegiatan kelembagaan dan

                    berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan sesuai dengan job description

                    yang telah dibuat kepala sekolah mendistribusikan tugas dan kewenangan

                    kepada komponen-komponen sekolah Hal ini dilakukan untuk mencapai

                    tujuan secara efektif dan efisien karena kepemimpinan yang efektif dapat

                    melibatkan dan menggerakan semua komponen atau stakeholders Kepala

                    sekolah dalam menggerakan komponen-komponen sekolah selain dengan

                    memberikan petunjuk dan pengarahan juga memberikan contoh kepada

                    bawahan yang merupakan rekan kerja Beliau sadar bahwa sulit untuk

                    mencapai visi dan misi sekolah tanpa bekerja sama dan sama-sama kerja

                    dengan diarahkan dan diberi tauladan Sebagai seorang yang bijaksana dalam

                    mengambil keputusan Biasanya kepala sekolah mendengarkan masukan-

                    masukan sebagai data untuk dianalisis Dalam membuat keputusan pada

                    tingkat sekolah dalam kerangka MBS pertama kepala sekolah berkonsultasi

                    dengan komite sekolah yang terdiri dari kepala sekolah sendiri pengawas

                    perwakilan guru orang tua siswa anggota masyarakat dan staf sekolah

                    Kedua komite melakukan pengukuran kebutuhan sekolah Ketiga komite

                    mengembangkan perencanaan tindakan yang mencakup tujuan dan sasaran

                    yang terukur Keempat mengambil keputusan dengan mendengarkan saran-

                    saran dari komite Untuk mengambil keputusan yang rasional dibutuhkan

                    kreativitas Kreativitas memungkinkan kepala sekolah lebih menghargai dan

                    67

                    memahami masalah termasuk melihat masalah yang tidak dapat dilihat orang

                    lain

                    3 Kepala sekolah sebagai motivator

                    Sering memberikan motivasi baik berupa fisik maupun psikis Kepala

                    sekolah tidak pelit memberikan penghargaan berupa pujian bila melihat

                    bawahannya mengerjakan tugas dengan baik dan juga menyampaikan teguran

                    secara terhormat untuk perbaikan Motivasi merupakan kegiatan yang

                    mengakibatkan menyalurkan dan memelihara manusia

                    Kepala sekolah menyadari betul bahwa motivasi subyek yang penting bagi

                    seorang pemimpinmaka kemudian kepala sekolah berusaha bagaimana dapat

                    menggerakan orang lain untuk mencapai tujuan Sifat-sifat kepala sekolah juga

                    cukup dikagumi dengan keikhlasan dan kesabarannya oleh guru-guru hidup yang

                    sederhana menjadi kepribadiannya bersikap tawakal dan pengabdian yang penuh

                    dedikasi Dalam menciptakan suasan kerja yang kondusif dan dapat menjadi

                    panutan bagi komponen sekolah Peranan inovator ditunjukan dalam bentuk

                    kemampuan membangun inovasi mengadopsi atau memodifikasi gagasan baru

                    yang berguna bagi kepentingan sekolah Berkaitan perannya sebagai inovator

                    kepala sekolah mampu mengatur lingkungan sekolah dan menciptakan hubungan

                    kerja yang harmonis dan kondusif

                    Hasil wawancara dengan dengan pedoman model kedua berkaitan dengan

                    pertanyaan seputar kewenangan kepala sekolah mekanisme pembuatan

                    keputusan proses penetapan keputusan pola komunikasi proses pengawasan

                    68

                    proses aktualisasi idesaran pemberian motivasi kondisi kesetiaan dan suasana

                    kerja Item-item tersebut disampaikan oleh IRN Oktober 2013

                    Sebagai kepala sekolah ia senantiasa mengedepankan musyawarah dan

                    konsultasi kepada komite sekolah Pembuatan keputusan dan proses penetapan

                    kebijakan juga dilakukan berdasarkan masukan dari semua elemen sekolah Pola

                    komunikasi yang dikembangkan pula bercorak terbuka dan berlangsung timbal

                    balik sesuai dengan norma yang disepakati bersama

                    Proses pengawasan bersifat wajar dan sesuai dengan standar norma yang

                    seharusnya Ide dan saran dari semua urusan terus dikembangkan untuk lebih

                    menyempurnakan program sekolah Pembagian tugas mengajar dan lainnya

                    ditetapkan berdasarkan forum rapat yang demokratis Dalam hal pemberian

                    motivasi kepala sekolah tidak enggan memberikan pujian dan terus mendorong

                    prestasi para guru dan staf sesuai kemampuan masing-masing Kesetiaan seluruh

                    aparat kepada kepala sekolah berlangsung secara wajar dengan nuansa

                    tenggangrasa dan teposeliro Suasana kerja berlangsung penuh kekeluargaan

                    kompak dan solid dalam menggalang keberhasilan sekolah untuk mencapai

                    tujuan

                    Jawaban pengawas seputar kepemimpinan kepala sekolah adalah sebagai

                    berikut Kewenangan dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar bersifat

                    luwes dan terbuka artinya kewenangan lebih banyak didelegasikan kepada

                    bawahan sebatas yang mampu dikerjakan Mekanisme pembuatan keputusan dan

                    penetapan kebijakn berciri bottom up yang berarti memperhatikan masukan atau

                    saran dari bawah Pola komunikasi berjalan dua arah (komunikatif) sehingga

                    69

                    setiap masalah apapun dapat dipecahkan bersama Proses pengawasan sesuai

                    dengan job discription tata tertib yang telah disepakati bersama

                    Aktualisasi idesaran dari semua unsur sekolah terus meningkat seiring

                    dengan kesempatan yang dibuka secara lebar oleh kepala sekolah Pembuatan

                    surat keputusan pembagian tugas guru dan staf terlebih dahulu didiskusikan

                    dengan berbagai pihak terkait agar terus terpelihara tanggungjawab dan rasa

                    memiliki

                    Potensi yang dimiliki oleh sumber daya sekolah terus dibina dan

                    dikembangkan demi optimalnya hasil kinerja yang diraih Kondisi kesetiaan dan

                    suasana kerja menunjukkan pola kolegialitas dengan merasa ikhlas beramal dan

                    penuh kesejukan

                    Salah seorang guru mengemukakan pendapatnya tentang prototype kepala

                    sekolahnya antara lain meskipun sudah lazim seorang pimpinan memiliki

                    kewenangan yang luas atau otonom namun beliau lebih menghargai potensi yang

                    dimiliki stafnya sehingga tidak sedikit terjadi pelimpahan wewenang Proses

                    pembuatan keputusan dan kebijakan melaui tahapan-tahapan yang kesemuaannya

                    ditempuh dengan musyawarahrapat komite atau dewan guru Bentuk komunikasi

                    dijalankan secara dialogis dan multi arah dalam arti mengacu kepada potensi

                    yang dimiliki oleh komite sekolah atau guru dan staf Proses pengawasan

                    berlangsung melalui evaluasi tugas mengajar persiapan pemeriksaan mengajar

                    dan evaluai secara keseluruhan yang berkaitan dengan mutu pendidikan Proses

                    aktualisasi idesaran antara lain berupa penampungan aspirasi musyawarah

                    langsung dan evaluasi substansi ide atau saran Mekanisme pembagian tugas

                    70

                    bersandarkan pada rencana program dan struktur sekolah yang ada

                    Terselenggaranya pembagian tugas atas kontrak tugas selama 1 (satu) tahun

                    ajaran Pemberian motivasi diwarnai oleh penghargaan terhadap staf untuk

                    mengikuti diklat seminar diskusi panel dan kegiatan positif lainnya Pendapat

                    Kepala Urusan Tata Usaha tentang figur kepala sekolah adalah Menyangkut

                    kewenangan beliau tidak menjadikan dirinya pemegang kewenangan mutlak

                    tetapi tidak sedikit kewenangan yang dilimpahkan kepada bawahannya Proses

                    pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat bottom up

                    melalui tahapan musyawarah dan rapat Pola komunikasi yang terjadi antar unsur

                    sekolah secara timbal balik serta bersifat terbuka sesuai dengan norma yang

                    disepakati bersama Proses pengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah

                    mengarah kepada sikap tingkah laku atau perbuatan yang dilakukan oleh guru

                    staf dan siswa secara wajar sesuai dengan standar Kepala sekolah sangat peduli

                    terhadap masukan ide dan saran dari semua komponen sekolah karena sangat

                    berguna dalam menambah referensi pada saat pembuatan keputusan dan

                    penetapan kebijakan Mekanisme pembagian tugas berjalan menurut permintaan

                    yang dikaitkan dengan kondisi sekolah melalui forum rapat yang demokratis

                    Beliau selalu berkesempatan memberikan motivasi dan mendorong prestasi guru

                    dan staf menuju hasil kerja yang optimal Kepala sekolah membiasakan

                    mengedepankan tenggang rasa dan tepo seliro sehingga terbangun kondisi

                    tanggungjawab dan suasana kerja yang kompak solid penuh kekeluargaan saling

                    percaya serta saling menghormati dan menghargai

                    71

                    C Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah

                    1 Pelimpahan dan Distribusi kewenangan

                    Salah satu kompotensi profesional kepala sekolah adalah menerapkan

                    kepemimpinan dalam pekerjaan dengan subdimensi mengembangkan profesional

                    kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan kewenangan kepada bawahannya

                    sesuai dengan job description

                    Dalam hal ini sebagai mana disampaikan informan A sebagai berikut

                    Saya menggunakan kewenangan sesuai dengan aturan main yang telah disepakati dan tunduk terhadap aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Saya juga menyusun struktur organisasi dan sesuai kewenangan yang saya miliki saya memilih orang yang kompeten untuk menjalankan tugas kemudian saya membuat job deskription dan semua pekerjaan dibagi habis sesuai dengan fungsinya masing-masing

                    (Wawancara dengan informan IRN Oktober 2013)

                    Untuk menguatkan pernyataan yang disampaikan oleh informan IRNmaka

                    dapat dikutip hasil wawancara dengan informan guru yaitu

                    Kewenangan yang dimiliki oleh kepala sekolah seharusnya kewenangan yang luas dan otonom karena menjadi figur sentral dalam memegang kewenangan yang ada di sekolah sesuai dengan jabatan akan tetapi kepala sekolah tidak demikian beliau lebih menghormati dan menghargai seluruh potensi yang ada dengan melimpahkan sebgaian wewenangnya sesuai dengan tingkatannya

                    (Wawancara dengan informan MLG Oktober 2013)

                    Beberapa kewenangan kepala sekolah diantaranya kepala sekolah sebagai

                    pemimpin formal yakni kepala sekolah dipilih dan diangkat oleh pemerintah

                    dan diserahi tanggungjawab untuk mengelola segala sesuatu yang melekat pada

                    72

                    lembaga tersebut diangkat dengan surat keputusan oleh atasan yang mempunyai

                    kewenangan dalam pengangkatan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang

                    berlaku

                    Secara hirarkis mempunyai atasan atasan yang lebih tinggi dan memilki

                    bawahan

                    Memiliki hak kepangkatan gaji dan karier

                    Terikat oleh kewajiban peraturan dan ketentuan yang berlaku

                    Berkewajiban dan bertanggungjawab atas keberhasilan sekolah dalam

                    pencapaian tujuan

                    Kepala sekolah bertanggungjawab terhadap kelancaran pelaksanaan proses

                    pembelajaran di sekolah Untuk melaksanakan fungsinya dengan baik maka

                    kepala sekoah harus memahami menguasai dan mampu menganalisis kebutuhan-

                    kebutuhan sekolah dalam usaha meningkatkan kualitas proses pembelajaran

                    Kepala sekolah sebagai pemimpin harus berperan aktif dan kreatif secara optimal

                    dalam melibatkan berbagai komponen khususnya guru sebagai tenaga pengajar

                    murid sebagai subjek didik sarana dan fasilitas sekolah lainnya

                    Kepala sekolah memiliki kewenangan yang luas untuk menyelenggarakan pelaksanaan proses belajar mengajar sesuai dengan aturan yang dibuat oleh segenap keluarga besar tetapi dia tidak bertindak secara otoriter akan tetapi lebih bersifat terbuka dengan banyak mendelegasikan wewenang kepada orang lain atau ldquobawahanrdquo sebatas yang mampu dikerjakan

                    (wawancara dengan informan AHFD Oktober 2013)

                    Komite memberi kewenangan penuh kepada kepala sekolah untuk menyelenggarakan pelaksanaan proses belajar mengajar sesuai dengan aturan Komite dilibatkan dalam berbagai keputusan penting yang

                    73

                    menyangkut kemajuan kualitas pendidikan di SD (Wawancara dengan informan NDN Oktober 2013)

                    Kedudukan komite dalam sekolah merupakan unsur yang sangat penting

                    dan merupakan salah satu pilar MBS Jika dulu masyarakat hanya sebagai objek

                    atau sasaran pendidikan maka sekarang komite atau masyarakat dijadikan sebagai

                    mitra atau subjek dengan kata lain pemerintah dan masyarakat bersinerji

                    membangun pendidikan

                    Untuk itu komite telah masuk dalam struktur kependidikan di sekolah secara

                    formal yang ditandai dengan keikutsertaan komite dalam beberapa komponen

                    administrasi kepala sekolah seperti yang dilakukan di beberapa sekolah di

                    Kecamatan Manuju

                    Jadi jika kita sudah memahami komite sebagai bagian dari keluarga besar

                    pendidikan maka tugas kepala sekolah bersama dengan guru menjalankan

                    program yang telah disusun bersama sesuai mekanisme Dari hasil wawancara

                    dengan informan tersebut di atas penulis melihat bahwa sesuai dengan job

                    description yang telah dibuat kepala sekolah mendistribusikan tugas dan

                    kewenangan kepada kompon-komponen sekolah Hal ini dilakukan untuk

                    mencapai tujuan secara efektif dan efisien karena kepemimpinan yang efektif

                    dapat melibatkan dan menggerakkan semua komponen atau stakeholder

                    Sekolah dalam menggerakkan komponen-komponen sekolah selain

                    dengan memberikan petunjuk dan pengarahan juga memberikan contoh kepada

                    bawahan yang merupakan rekan kerja Kepala sekolah sadar bahwa sulit untuk

                    mencapai visi dan misi sekolah tanpa bekerja sama dan sama-sama kerja dengan

                    diarahkan dan diberi tauladan

                    74

                    Salah seorang guru mengemukakan pendapatnya tentang protatif kepala

                    sekolahnya antara lain meskipun sudah lazim seorang pemimpin memiliki

                    kewenangan yang luas atau otonom namun kepala sekolah lebih menghargai

                    potensi yang dimiliki stafnya sehingga tidak sedikit terjadi pelimpahan

                    wewenang Selanjunya mekanisme pembagian tugas berdasarkan pada rencana

                    program dan struktur sekolah yang ada Terselenggaranya pembagian tugas atas

                    kontrak selama satu tahun ajaran Mekanisme pembagian tugas berjalan

                    menurut permintaan yang dikaitkan dengan kondisi sekolah melalui forum rapat

                    yang demokratis

                    Dalam kerangka implementasi MBS kepala sekolah melakukan

                    Pertama Perencanaan dengan matang dengan menentukan tujuan dan strategi

                    untuk mencapai tujuan Kedua Mengorganisasikan kepala sekolah mendesain

                    dan membuat struktur organisasi termasuk dalam menjalankan pekerjaan dan

                    mencari sumber daya pendukung yang paling sesuai seperti Bendahara

                    pustakawan pembina pramuka pembina UKS dan kepanitiaan baik permanen

                    maupun temporer

                    Dari hasil kajian tersebut di atas menurut penulis ada beberapa point yang

                    dapat diperoleh oleh kepala sekolah bila ia melakukan pelimpahan dan distribusi

                    kewenangan itu diantaranya adalah

                    1 Pelimpahan kewenangan memungkinkan manajer (kepala sekolah)

                    dapat mencapai lebih dari bila ia mengerjakan semuanya dengan

                    sendiri Delegasi wewenang dari atasan kepada bawahan merupakan

                    proses yang diperlukan dalam meningkatkan efisiensi penyelesaian

                    seluruh tugas-tugas dan tanggung dan jawab

                    75

                    2 Pelimpahan kewenangan memungkinkan manajer (kepala sekolah)

                    memusatkan tenaganya pada tugas-tugas prioritas yang lebih penting

                    3 Pelimpahan kewenangan memungkinkan bawahan (guru pegawai)

                    untuk tumbuh dan berkembang bahkan dapat digunakan sebagai alat

                    untuk belajar dari kesalahan

                    4 Pelimpahan kewenangan dibutuhkan karena manajer tidak selalu

                    mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan

                    Mereka mungkin menguasai ldquothe big picturerdquo tetapi tidak cukup

                    terperinci

                    Sejalan dengan tiori Sondang P Siagian mengemukakan

                    ldquoBetapapun seorang eksekutif berusaha untuk melakukan tugasnyadapat

                    dipastikan bahwa ia tidak akan mampu melakukan semua tugas tersebut

                    sendirian Bahkan semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi ia

                    semakin memerlukan bantuan semakin banyak pihak meskipun pada analisa

                    terakhir tanggungjawab untuk mengambil keputusan dalam mengemudikan

                    organisasi terletak dipundaknya seorang Hal ini merupakan kenyataan pada

                    semua bentuk dan jenis organisasi Oleh karena itu salah satu ciri yang perlu

                    dimiliki oleh seorang eksekutif adalah keberaniannya untuk mendelegasikan

                    wewenangnya sebagian kepada para eksekutif yang lebih rendah tingkat

                    kedudukannya dan jabatannya dalam organisasirdquo

                    2 Mekanisme Pembuatan Keputusan

                    Pengambilan keputusan merupakan salah satu hal terpenting dalam

                    manajemen Pengambilan keputusan tidak dapat dipisahkan dari kepemimpinan

                    Untuk mengetahui mekanisme pembuatan keputusan yang dilakukan oleh kepala

                    76

                    sekolah sebagai manajer maka dapat dilihat sebagaimana yang diungkapkan oleh

                    informan A B adalah sebagai berikut

                    Langkah-langkah yang biasa saya lakukan adalah melalui musyawarah kecuali dalam hal-hal tertentu yang sifatnya mendesakterpaksa (emergensi) saya mengambil keputusan sebagai seorang pemimpin saya harus sering mengambil keputusan dengan mengambil resiko terkecil dan kemaslahatan yang banyak dengan meminta masukan dari para guru (Wawancara dengan informan A B Oktober 2013)

                    Menurut penulis tehnik pengambilan keputusan seperti yang dilakukan

                    oleh beberapa kepala sekolah ini dilandasi oleh keyakinan bahwa jika seseorang

                    dilibatkan dalam pengambilan keputusan maka yang bersangkutan akan ada rasa

                    memiliki terhadap keputusan tersebut sehingga yang bersangkutan akan

                    bertanggungjawab untuk mencapai tujuan sekolah singkatnya makin besar tingkat

                    partisipasi makin besar pula rasa memiliki dan makin besar rasa memiliki makin

                    besar pula rasa tanggungjawab dan makin besar rasa tanggungjawab makin besar

                    pula dedikasinya Tentu saja pelibatan warga sekolah dalam pengambilan

                    keputusan harus mempertimbangkan keahlian dan relevansinya dengan tujuan

                    pengambilan keputusan sekolah

                    Pengambilan keputusan merupakan salah satu konsep dasar dari MBS

                    Adapun yang dimaksud pengambilan keputusan adalah suatu cara untuk

                    mengambil keputusan melalui penciptaan lingkungan yang terbuka dan

                    demokratis dimana warga sekolah didorong untuk terlibat langsung dalam proses

                    pengambilan keputusan yang dapat berkonstribusi terhadap pencapaian tujuan

                    sekolah Esensi proses pengambilan keputusan adalah untuk mencari wilayah

                    kesamaan antara kelompok-kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah

                    77

                    yaitu kepala sekolah guru siswa orang tua siswa dan pemerintahyayasan

                    Wilayah kesamaan inilah yang menjadi modal dasar untuk menumbuhkan rasa

                    memiliki bagi semua kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah dan ini

                    dapat dilakukan secara efektif melalui pelibatan semua kelompok kepentingan

                    dalam proses pengambilan keputusan

                    Menurut penulis bahwa kepala sekolah sebagai leader mampu

                    menampilkan pribadinya memiliki visi dan misi serta mampu berkomunikasi dan

                    mengambil keputusan Salah satu fungsi kepala sekolah adalah sebagai pemimpin

                    sifat-sifat kepala sekolah sebagaimana diuraikan di atas telah menunjukkan sikap

                    sebagai seorang pemimpin yang demokratis misalnya dalam mengambil

                    keputusan selalu didasarkan pada hasil musyawarah dengan semua

                    komponen dan dapat mendengarkan suara-suara yang dari bawah

                    Sebagai seorang kepala sekolah memutuskan sesuatu yang menyangkut

                    sekolah tersebut harus dengan jalan musyawarah sebab sebagaimana telah diatur

                    dalam mekanisme pendidikan juga telah diamatkan UUD 1945 dimana seluruh

                    warga negara berhak dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa Keputusan

                    yang sifatnya insidentil dapat diminimalisir dengan adanya program penyusunan

                    RKS dan RKAS yang dibuat satu tahun atau lebih sebagai acuan sekolah agar

                    kegiatan yang nantinya dilaksanakan sistematis dan terkoordinasi Dengan

                    demikian adanya skedul yang telah disusun dan disahkan oleh sekolah dan pihak

                    terkait maka diharapkan indikator yang diharapkan dapat tercapai tanpa harus

                    menerima konsekwensi yang besar sebab semua telah dipetakan dengan baik

                    Untuk menguatkan pernyataan yang disampaikan oleh informan AB maka dapat

                    dikutip hasil wawancara dengan informan guru yaitu

                    78

                    Pembuatan keputusan cenderung bersifat bottom up dengan mekanisme pertama mengidentifikasi berbagai komponen yang menjadi bahan pembuatan keputusan dari seluruh komunitas sekolah kedua pengumpulan dan pemilihan komponen-komponen sesuai dengan skala prioritas ketiga mempersiapkan draft pembuatan keputusan untuk dibahas pada proses penetapan kebijakan

                    (Wawancara dengan informan AR Oktober 2013)

                    Kepala sekolah dalam pandangan guru sebagai seorang yang bijaksana

                    dalam mengambil keputusan biasanya kepala sekolah mendengarkan masukan-

                    masukan sebagai data untuk dianalisis Dalam membuat keputusan pada tingkat

                    sekolah dalam kerangka MBS Pertama kepala sekolah berkonsultasi dengan

                    komite sekolah yang terdiri dari kepala sekolah sendiri pengawas perwakilan

                    guru orang tua siswa anggota masyarakat dan staf sekolah Kedua komite

                    melakukan pengukuran kebutuhan sekolah Ketiga komite mengembangkan

                    perencanaan tindakan yang mencakup tujuan dan sasaran yang terukur

                    Keempat mengambil keputusan dengan mendengarkan saran-saran dan komite

                    Sejak adanya MBS masyarakat bebas mengungkapkan unek-uneknya

                    kepada pemerintah atau dalam hal ini penyelenggara pendidikan di sekolah yang

                    diistilahkan dengan aspirasi arus bawah PSM sebagai salah satu pilar MBS

                    merupakan wadah yang diakui pemerintah Tidak dapat dipungkiri yang namanya

                    mengelola sebuah institusi pasti ada tantangan dan hambatan Untuk itu sebagai

                    kepala maupun guru penyelenggara pendidikan harus peka mengamati fenomena-

                    fenomena sosial yang terjadi dan menyangkut warga sekolah Jadi dalam

                    mengatasi suatu persoalan harus didasarkan pada beberapa aspek yaitu

                    menentukan skala prioritas masalahnya karena dengan mengetahui pokok

                    79

                    masalah maka kita tentunya dapat mengetahui substansi persoalannya sehingga

                    jika semua informasi telah lengkap dan akurat barulah diputuskan

                    Setiap keputusan yang diambil seringnya dilakukan melalui musyawarah hal ini sering saya melihat bahwa kepala sekolah tidak memaksakan keinginannya saja tapi dengan hasil musywarah setelah melalui proses dari bawah Keputusan menjadi salah satu pijakan pelaksanaan organisasi dan sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan

                    (Wawancara dengan informan MHD Oktober 2013)

                    Sebagaimana diuraikan pada beberapa komentar di atas bahwa

                    musyawarah merupakan mekanisme pengambilan keputusan yang terbaik Dalam

                    musyawarah tidak ada pihak yang diuntungkan maupun yang dirugikan yang ada

                    adalah masing-masing pihak melahirkan suatu kesepakatan untuk satu tujuan

                    dan kebaikan bersama Keputusan yang dibuat dari hasil musyawarah tentunya

                    apapun konsekwensinya menjadi tanggungan bersama sebab semua akibatnya

                    telah dipertimbangkan bersama-sama Keputusan berdasarkan musyawarah

                    akan menjadi suatu program yang lebih fundamental untuk diaplikasikan karena

                    telah disepakati oleh forum yang berkepentingan

                    Setiap keputusan yang diambil sudah ada mekanismenya dengan

                    mempertimbangkan hasil masukan dan hasil analisis yang juga

                    dikonsultasikan kepada kami Kepala sekolah lebih bersifat mendengar

                    dari pihak lain dan keputusan didasarkan atas pertimbangan itu namun

                    kami menyerahkan akhirnya kepada beliau yang menentukan

                    (Wawancara dengan informan SPR Oktober 2013 )

                    Beberapa kepala sekolah telah melibatkan seluruh personil dalam

                    menyusun perencanaan sehingga perencanaan yang dibuat dapat diterima oleh

                    semua pihak dan menyangkut berbagai hal dengan pertimbangan yang matang

                    80

                    selanjutnya perencanaan tersebut dilaksanakan melalui berbagai metode demi

                    optimalisasi pelaksanaan suatu rencana Apabila fungsi manajemen dilaksanakan

                    maka akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja guru atau pegawai secara

                    keseluruhan demi pencapaian tujuan organisasi sekolah

                    Peranan kepala sekolah sebagai pengambil keputusan merupakan peran

                    yang paling penting dari peranan yang lain seperti informasional dan

                    interpersonal Ada empat peran sebagai pengambil keputusan yaitu enterpreneur

                    artinya kepala sekolah berusaha memperbaiki penampilan sekolah Disturbance

                    handler artinya memperhatikan gangguan yang timbul di sekolah Resource

                    allocater artinya menyediakan segala sumber daya sekolah Negotiator roles

                    artinya kepala sekolah harus mampu untuk mengadakan pembicaraan dan

                    musyawarah dengan pihak luar (Wahyosumidjo 200294) Lebih lanjut

                    menambahkan bahwa dalam pengambilan keputusan kepala sekolah berperan

                    sebagai manajer artinya berperan dalam proses pendayagunaan seluruh sumber

                    organisasi dan pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan

                    Pada dasarnya seluruh kegiatan yang berlangsung dalam sebuah sekolah

                    merupakan akibat atau konsekuensi dari berbagai keputusan yang diambil

                    pimpinan Apakah pada akhirnya sekolah berhasil mencapai sasaran secara

                    efisien atau sebaliknya mengalami kegagalan ditentukan oleh ketepatan dari

                    berbagai keputusan yang diambil pimpinan

                    Untuk mendukung proses pengambilan keputusan yang tepat setiap

                    sekolah perlu memiliki sistem pengelolaan informasi yang baik karena setiap

                    keputusan memerlukan dukungan informasi yang cepat tepat dan akurat

                    81

                    Kebutuhan sistem seperti itu semakin dirasakan ketika kita dihadapkan pada

                    persaingan terbuka yang semakin ketat seperti sekarang ini

                    Dukungan dari berbagai perangkat telekomunikasi dan teknologi

                    informasi (hardware maupun software) sangat besar artinya dalam

                    mengembangkan sistem informasi yang handal rapi dan fungsional Satu hal lagi

                    yang perlu dikemukakan kaitannya dengan pengambilan keputusan ialah bahwa

                    tingkat partisipasi anggota dalam pelaksanaan setiap keputusan yang diambil akan

                    sangat menentukan keberhasilan pencapaian sasaran keputusan yang

                    bersangkutan

                    Oleh karena itu sangat bijaksana apabila pimpinan berusaha untuk sejauh

                    mungkin mengambil keputusan yang bersifat kelompok dengan cara melibatkan

                    bawahan sehingga tanggungjawab bawahan dalam mengimplementasikan

                    keputusan tersebut semakin besar dalam interaksi antara kepala dengan guru-guru

                    sebagai bawahan lebih terlihat sikap subjekti

                    3 Proses Penetapan kebijakan

                    Dalam mengambil suatu kebijakan kepala sekolah melaksanakan rapat

                    khusus untuk menampung usulan dan aspirasi Sebelum diambil kebijakan

                    terlebih dahulu disosialisasikan kepada warga sekolah untuk menampung aspirasi

                    maka dibuatlah kebijakan sambil memantu perkembangannya Hal ini dikuatkan

                    oelh informan kepala sekolah sebagai berikut

                    Untuk menghasilkan kebijakan yang maksimal dalam kerangka MBS saya pastikan dulu untuk mendapatkan informasi yang cukupDalam mengimplementasikan MBS ada 4 lngkah yang saya lakukan antara lain 1)sekolah membentuk dewan sekolah yang terdiri dari kepala sekolah perwakilan guru orang tua siswa anggota masyarakat staf sekolah dan siswa2) selanjutnya dewan sekolah melakukan pengukuran kebutuhan

                    82

                    sekolah 3) dewan sekolah mengembangkan perencanaan tindakan yang mencakup tujuan dan sasaran dan 4) mengambil keputusan untuik membuat program-program untuk kemajuan sekolah

                    (Wawancara dengan informan ID November 2013)

                    Penerapan MBS sangat ditentukan oleh pola pikir dan sumber daya

                    manusia yang menjalankannya butuh ide atau gagasan yang cemerlang dalam

                    menjabarkan apa makna dari beberapa program MBS Untuk itu dalam

                    penerapannya saya mempunyai 4 formulasi khusus 1)sekolah membentuk

                    dewan sekolah yang terdiri dari kepala sekolah perwakilan guru orang tua siswa

                    anggota masyarakat staf sekolah dan siswa artinya kita melakukan

                    pengorganisasian terhadap beberapa potensi yang dianggap mampu membantu

                    mengatasi atau mengerjakan kegiatan tersebut 2) selanjutnya dewan sekolah

                    melakukan pengukuran kebutuhan sekolah dengan kata lain kita harus

                    menginventarisir komponen apa saja yang kita butuhkan guna menghasilkan

                    kebijakan tersebut 3) dewan sekolah mengembangkan perencanaan tindakan yang

                    mencakup tujuan dan sasaran maksudnya adalah tim yang telah kita bentuk

                    mengidentifikasi merencanakan dan menyusun tindakan yang akan dijalankan

                    dengan tetap mempertimbangkan esensinya dan 4) mengambil keputusan untuik

                    membuat program-program untuk kemajuan sekolah Yaitu kebijakan yang

                    diterapkan nantinya merupakan kebijakan unggulan

                    Melihat setiap keputusan yang sudah disepakati bersama sebagai bahan muasyawarah Mengundang khusus dan memusyawarahkannya setiap personil terkait terutama orang-orang penting pengambil kebijakan antara lain kepala sekolah SD ketua Komite Sebelum diambil kebijakan terlebih disosialisasikan kepada warga sekolah untuk menampung aspirasi Setelah mempertimbangkan usul dan aspirasi maka dibuatlah kebijakan sambil memantau perkembangannya

                    83

                    (Wawancara dengan informan MYS November 2013)

                    Hasil keputusan yang telah menjadi sebuah kebijakan merupakan

                    mekanisme yang harus pula dipatuhi oleh setiap anggota musyawarah atau pihak-

                    pihak yang berkepentingan sebab sebelum keluarnya kebijakan tersebut telah

                    diundang orang-orang yang mempunyai kepentingan pada lembaga tersebut

                    seperti komite sekolah dan warga sekolah maupun masyarakat yang terkait baik

                    secara formal maupun informal Namun pun begitu tetap saja kebijakan

                    tersebut harus senantiasa dievaluasi implementasinya apakah masih relevan atau

                    perlu dilakukan suatu perubahan

                    Sebelum mengambil kebijakan biasanya kepala sekolah mengadakan rapat khusus untuk menampung usulan dan aspirasi kemudian dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan mendengarkan masukan-masukan dari peserta rapat yang kemudian diambil keputusan Setelah itu hasilnya disosialisasikan kepada semua warga sekolah

                    (Wawancara dengan informan AA November 2013)

                    Penulis melihat bahwa kepala sekolah juga sering mengadakan rapat

                    internal antar kepala sekolah dan guru untuk menentukan hari dan tanggal serta

                    siapa saja yang harus diundang dalam proses pengambilan suatu keputusan

                    setelah semua disiapkan oleh pihak sekolah maka musyawarahpun dilakukan

                    yang didahului dengan mendengarkan masukan dari para komite atau warga

                    masyarakat serta pengawas pendidikan sebagai narasumber membahas penentuan

                    kebijakan yang akan diputuskan Dan lahirlah sebuah konsensus atau keputusan

                    bersama dan disosialisasikan kepada warga masyarakat maupun sekolah serta

                    pihak-pihak yang terkait Ukuran kebijakan yang dibuat oleh kepala sekolah

                    dalam rangka kepentingan bersama sehingga kepala sekolah dalam hal tertentu

                    84

                    mengkonsultasikannya kepada kami dan selalu kami dukung Setiap pengambilan

                    kebijakan kami selalu diberi tahu hasilnya sambil memberi hasil manfaat dan

                    mudaratnya

                    Kebijakan kepala sekolah lahir dari hasil musyawarah Untuk itu sebagai

                    guru kita berkewajiban menjalankan kebijakan itu sesuai dengan porsinya

                    Dalam setiap pengambilan keputusan kepala sekolah senantiasa mencari

                    masukan dari guru sehingga kami pun merasa bagian dari kebijakan tersebut

                    Seluruh potensi pengambilan kebijakan diikutsertakan dalam musyawarah untuk diminta usulan dan aspirasi dari seluruh peserta rapatHasil pertimbangan yang matang dijadikan suatu kebijakan (Wawancara dengan informan MTF Oktober 2013)

                    Pengawas kepala sekolah guru komite dan para anggota dan para

                    undangan lainnya adalah merupakan potensi pengambilan sebuah keputusan Dari

                    merekalah ide-ide cemerlang diharapkan lahir dalam proses pengambilan sebuah

                    kebijakan Dan dari ide-ide cemerlang itulah beberapa diantaranya akan dijadikan

                    sebagai ide pokok menentukan suatu kebijakan yang menjadi sebuah

                    keputusanSebagai kepala sekolah ia senantiasa mengedepankan musyawarah dan

                    konsultasi kepada komite sekolah Pembuatan keputusan dan proses penetapan

                    kebijakan juga dilakukan berdasarkan masukan dari semua elemen sekolah

                    Pola komunikasi yang dikembangkan pula bercorak terbuka dan

                    berlangsung timbal balik sesuai dengan norma yang disepakati bersama Proses

                    pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat bottom up

                    melalui tahapan musyawarah dan rapat

                    4 Membangun pola komunikasi

                    Untuk mengetahui bagaimana kepala sekolah dalam membangun pola

                    komunikasiyaitu dengan komunikasi dua arah antara orang lain dan dirinya

                    85

                    Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara dirinya

                    dengan orang lain Maka dapat dilihat dari hasil wawancara dengan informan

                    kepala sekolah sebagai berikut

                    Saya melakukan komunikasi dua arah dengan baik dengan warga sekolah ataupun denga masyarakat Saya menjelaskan kepada semua stakeholder semua program yang saya telah sedang dan akan dilakukan agar dipahami oleh semua pihak

                    (Wawancara dengan informan IRN Oktober 2013)

                    Dalam penerapan MBS kepala sekolah dalam membangun komunikasi

                    kepala sekolah senantiasa menginformasikan apa yang telah diraih oleh sekolah

                    berupa prestasi-prestasi baik guru ataupun siswa sebagai akuntabilitas publik

                    kepada stakeholder di luar sekolah

                    Sebagaimana telah dijelaskan dalam juknis maupun mekanisme penerapan

                    MBS bahwa sekolah harus transparan dalam manajemen pelajaran manajemen

                    pembelajaran dan manajemen administrasi keuangan agar semua pihak tidak

                    saling mencurigai dan pada akhirnya tercipta akselarasi antar kepala sekolah

                    guru komite dan masyarakat secara luas

                    Menurut saya kepala sekolah melakukan komunikasi dengan timbal balik baik yang terjadi antara kepala sekolah dengan guru dan staf ataupun antar mereka Kepala sekolah membangun pola komunikasi terbuka tetapi sesuai dengan norma yang disepakati bersama

                    (Wawancara dengan informan MHRN Oktober 2013)

                    Penulis melihat dari beberapa sekolah bahwa kepala sekolah dalam

                    membangun komunikasi pola komunikasi yang dikembangkan bercorak terbuka

                    dan berlangsung timbal balik sesuai dengan norma yang disepakati bersama Pola

                    komunikasi berjalan dua arah (komunikatif) sehingga setiap masalah apapun

                    86

                    dapat dipecahkan bersama Bentuk komunikasi dijalankan secara dialogis dan

                    multi arah dalam arti mengacu kepada potensi yang dimiliki oleh komite sekolah

                    atau guru dan staf

                    Menurut penulis komunikasi yang baik antar berbagai personil harus

                    dikembangkan demikian rupa untuk mencapai hasil seoptimal mungkin Kurang

                    komunikasi akan mengakibatkan kurangnya hasil yang dapat diwujudkan bahkan

                    sering gagal dalam mencapai tujuan Dalam suatu sekolah yang hubungan

                    antarpersonalnya kurang harmunis acuh tak acuh satu sama lain dalam berbagai

                    masalah pendidikan karena setiap personil menghadapi masalah pekerjaannya

                    masing-masing dan mencari alternatif pemecahan masalah tersebut sendiri-

                    sendiri Alangkah berat dan tidak sejalannya pemecahan-pemecahan yang diambil

                    masing-masing tersebut Karena itu kepala sekolah mempunyai kewajiban untuk

                    membina komunikasi dengan sebaik-baiknya agar para guru mau dan mampu

                    bekerja sama untuk meningkatkan kemampuan dan kinerjanya

                    Kepala sekolah cukup komunikatif dalam menyampaikan segala hal yang berkaitan dengan kepemimpinannya Dia mampu memainkan peranannya sebagai seorang manajer atau pimpinan yang baik Komunikasi yang dipakai dua arah antara orang lain dan dirinya Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara dirinya dengan orang lain Bahkan dia minta dikritik apabila kurang pas bahkan dia membuka layanan surat baik terbuka atau pun rahasia asal sifatnya untuk membangun Dia berani dikoreksi ataupun dimintai saran dan pendapat

                    (Wawancara dengan informan AGFR September 2013)

                    Seorang kepala sekolah dituntut untuk memahami betul akan sistem

                    hubungan komunikasi yang ada agar di dalam melaksanakan tugas-tugas

                    senantiasa dapat memperkecil kemungkinan timbulnya hambatan yang merugikan

                    dalam membina kerja sama dalam menyelenggarakan sekolah secara keseluruhan

                    87

                    Saya kira kepala sekolah sudah melakukan komunikasi yang cukup efektif berkaitan dengan berbagai hal Komunikasinya yang dipakai dua arah antara orang lain dan dirinya Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara dirinya dengan orang lain Bahkan dia minta dikritik apabila kurang pas bahkan dia membuka layanan surat baik terbuka atau pun rahasia asal sifatnya untuk membangun Dia berani dikoreksi ataupun dimintai saran dan pendapat

                    (Wawancara dengan informan ZND Nopember 2013)

                    Dari hasil wawancara dengan beberapa informan tersebut penulis

                    melihat di beberapa sekolah bahwa pola komunikasi berjalan dua arah

                    sehingga setiap masalah apapun dapat dipecahkan bersama Bentuk komunikasi

                    dijalankan secara dialogis dan multi arah dalam arti mengacu kepada potensi

                    yang dimiliki oleh komite sekolah atau guru dan staf

                    Menurut penulis keterampilan komunikasi sangat penting bagi kepala

                    sekolah karena hampir sebagian tugas dan pekerjaan kepala sekolah senantiasa

                    melibatkan orang lain Komunikasi yang efektif akan sangat membantu

                    keberhasilan organisasi secara keseluruhan

                    Dalam pelaksanaan MBS pengembangan komunikasi antar personil yang

                    sehat harus senantiasa dikembangkan baik oleh kepala sekolah maupun oleh guru

                    dan personil lainnya Komunikasi yang terbina akan memberikan kemudahan dan

                    keringanan dalam melaksanakan serta memecahkan pekerjaan di sekolah yang

                    menjadi tugas bersama

                    Seorang kepala sekolah harus membangun komunikasi terhadap

                    bawahan yang dipimpinnya bahkan kepada siapa saja yang dianggap memiliki

                    hubungan emosional apakah dia masyarakat atau dunia usaha yang kesemuanya

                    itu merupakan aspek-aspek pendukung sebagai manager Komunikasi dua arah

                    sangat diperlukan bagi seorang kepala sekolah agar terjadi interaksi yang lebih

                    88

                    interaktif sehingga apabila tercipta suasana keakraban maka potensi yang

                    ada dapat dikembangkan demikian pula dengan persoalan akan dapat diatasi

                    dengan bantuan semua pihak Pemimpin haruslah menyadari bahwa menjadi

                    seorang pimpinan tidak sama menjadi seorang raja Tetapi pimpinan adalah

                    seorang yang diserahi amanah oleh publik untuk sebuah institusi pendidikan

                    yaitu sekolah

                    5 Melakukan pengawasan

                    Kepala sekolah meiliki tugas untuk melakukan pengawasan pembinaan

                    atau bimbingan kepada guru dan tenaga kependidikan serta administrator

                    Untuk mengetahui hal ini maka dapat dilihat dari hasil wawancara dengan

                    informan 3 kepala sekolah sebagai berikut

                    Dalam kaitannya kepala sekolah dengan supervisi pendidikan saya melakukan langkah-langkah antara lain Melaksanakan program supervisi melalui adanya program supervisi kelas dadakan (inspeksi) dan kegiatan ekstrakurikuler Supervisi dilakukan dengan membuat instrumen guna mengukur tingkat keberhasilannya Saya memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja guru dan karyawan maupun untuk pengembangan Sekolah Hasil supervisi dikomunikasikan agar menjadi timbal balik bagi kepentingan lembaga ataupun kepentingan peningkatan kualitas guru atau karyawan

                    (Wawancara dengan informan SDR Oktober 2013)

                    Penulis melihat dibeberapa sekolah bahwa dalam proses pengawasan yang

                    dilakukan kepala sekolah berlangsung melalui evaluasi tugas mengajar

                    persiapan permeriksaan mengajar dan evaluasi secara keseluruhan yang

                    berkaitan dengan mutu pendidikan

                    Sesuai perkembangan keadaan yang sudah demikian maju maka kepala

                    sekolah sebagai pemimpin harus berwawasan luas dan memahami menghayati

                    89

                    dan melaksanakan fungsi dan kedudukannya sebagai Top Manager pada lembaga

                    pendidikan formal itu Untuk itu sebelum tim supervisi akademik yang dalam hal

                    ini pengawas sekolah datang sebaiknya sebagai tuan rumah harus membenahi diri

                    dengan mengecek semua kelengkapan administrasi pembelajaran dan keuangan

                    Dengan berbekal informasi dari hasil supervisi tahun lalu kita mendapat

                    gambaran tentang keadaan yang terjadi sebelumnya untuk dijadikan bahan

                    rujukan perubahan yang lebih baik ke masa mendatang

                    Untuk menguatkan pernyataan yang disampaikan oleh informan kepala

                    sekolah maka dapat dikutip hasil wawancara dengan informan yaitu

                    Pengawasan terhadap sikap tingkah laku perbuatan atau kegiatan yang dilakukan guru dan staf secara wajar Norma-norma pengawasan sering disosialisasikan kepada guru staf dan seluruh siswa agar dapat dilaksanakan

                    (Wawancara dengan informan AA Oktober 2013)

                    Tingkat kemampuan berfikir yang dimiliki oleh kepala sekolah haruslah

                    memiliki kecerdasan yang tinggi agar dapat menghubungkan antara bagian-bagian

                    dari pengetahuannya dengan mudah dan menafsirkan kecenderungan-

                    kecenderungan baik yang ada di internal sekolah maupun di luar sekolah Hal ini

                    diperlukan dalam menganalisis data dan fakta yang muncul dan berkembang

                    dalam lingkungan organisasi dan menafsirkan kecenderungan-kecenderungan

                    yang akan terjadi sehingga mudah direspon diantisipasi untuk kepentingan warga

                    sekolah

                    Akan sesuai standar yang pertama dilakukan adalah dengan melihat kepada job yang diberikan kepada masing-masing berbeda antara guru dengan staf Kalau dipandang tugas pokoknya berjalan tak jarang ia

                    90

                    memberi semacam pujian dan bagi yang belum berjalan tertib ia memberi support atau memanggilnya dengan gayanya tersendiri sehingga tidak merasa tersinggung termasuk mengawasi dalam hal kecakapan tingkah laku dan sikapnya Terhadap siswa juga dilakukan dengan menerapkan tata tertib yang harus diikuti antara hak siswa dan kewajiban siswa sehingga siswa mempunyai hak dan kewajiban yang tentunya berbeda halnya dengan warga sekolah lainnya

                    (Wawancara dengan informan BST Oktober 2013)

                    Kepala sekolah harus pula memiliki kemampuan untuk mengendalikan

                    perasaannya dalam menghadapi hambatan-hambatan atau masalah-masalah

                    terutama pada saat-saat kritis yang dihadapi sekolah Jadi kepemimpinan berarti

                    kemampuan untuk mempengaruhi menggerakkan dan mengarahkan orang lain

                    untuk mencapai suatu tujuan tertentu Dengan demikian pengertian

                    kepemimpinan akan timbul dimanapun asalkan unsur-unsurnya terpenuhi yaitu

                    Orang-orang yang mempengaruhi menggerakkan atau mengarahkan yang

                    disebut pemimpin termasuk penerapan tata tertib kepada siswa agar sejak dini

                    siswa mengetahui hak dan kewajibannya

                    Pengawasan terhadap sikap tingkah laku perbuatan atau kegiatan yang dilakukan guru dan staf secara wajar Aturan-aturan pengawasan sering disosialisasikan kepada guru staf dan seluruh siswa agar dapat dilaksanakan sesuai standar

                    (Wawancara dengan informan SPROktober 2013 )

                    Kepala sekolah sebagai manajer pendidikan harus mampu menguasai dan

                    memiliki keterampilan berkomunikasi demi kelancaran pelaksanaan tugas-

                    tugasnya Disamping itu harus mampu memahami kondisi dan kemampuan yang

                    dimiliki sipenerima pesan agar semua aturan yang dibuat baik oleh pemerintah

                    91

                    secara umum maupun tata tertib sekolah dapat diterima dengan dan dilaksanakan

                    dengan penuh dedikasi oleh semua warga sekolah sesuai porsinya

                    Maka berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan tersebut di

                    atas maka dapat dikatakan bahwa kepala sekolah sebagai supervisor dalam

                    melakukan pengawasan ia mampu melaksanakan program-program pengawasan

                    lewat supervisi untuk meningkatkan kinerja guru dan karyawan sekolah dan

                    menjadi feed-back bagi kepentingan sekolah Sebagai supervisor maka kepala

                    sekolah berkewajiban untuk memberikan pembinaan atau bimbingan kepada para

                    guru dan tenaga kependidikan

                    Tentunya sebelum melakukan pembinaan kepada orang lain kepala

                    sekolah terlebih dahulu membina diri sendiri supervisi ini dapat dilakukan di

                    dalam kelas Hasil kerja supervisi itu kemudian dikomunikasikan dengan pihak

                    terkait untuk menjadi bahan perbaikan bagi guru maupun untuk kepentingan

                    sekolah

                    Kepala sekolah juga telah melaksanakan fungsi dan tugasnya sebagai

                    seorang manajer ia mampu menyusun program dan mengoptimalkan seluruh

                    sumber daya yang ada Karena kepala sekolah bukan hanya sebagai pemimpin

                    saja seperti yang telah dikemukakan di atas Sebagai seorang manajer kepala

                    sekolah juga memerankan fungsi manajerial dengan melakukan proses

                    perencanaan pengorganisasian menggerakkan dan pengawasan

                    Proses pengawasan berlangsung melalui evaluasi tugas mengajar

                    persiapan pemeriksaan mengajar dan evaluai secara keseluruhan yang berkaitan

                    dengan mutu pendidikan Proses aktualisasi idesaran antara lain berupa

                    92

                    penampungan aspirasi musyawarah langsung dan evaluasi substansi ide atau

                    saran

                    6 Memberikan Motivasi Dan Membangun Suasana Kerja Yang Kondusif

                    Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru tenaga

                    kependidikan dan administratir sangat penting sehingga mereka bersemangat

                    dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka meningkatkan mutu

                    pendidikan Motivasi bisa diberikan dalam bentuk hadiah atau hukuman baik

                    fisik maupun non-fisik Dalam memberikan motivasi kepala sekolah

                    mempertimbangkan rasa keadilan dan kelayakan karena hal ini penting bagi

                    kepala sekolah unutk menciptakan iklim yang kondusif Untuk mengetahui hal ini

                    dapat dilihat dari hasil wawancara dengan informan ID yaitu

                    Saya sebagai kepala sekolah dalam kaitannya dengan pemberian motivasi diantaranya dengan memberikan penghargaan baik berupa materil maupun immateril kepada guru staf yang berprestasi Saya juga mendorong guru atau staf untuk selalu mengembangkan diri melalui penyediaan bukudan pelatihan Tapi saya tidak segan menegur dan memberikan sanksi sesuai dengan tingkat kesalahan agar tujuan dapat tercapai

                    (Wawancara dengan informan ID Oktober 2013)

                    Penulis melihat bahwa kepala sekolah dalam melaksanakan fungsinya

                    sebagai seorang motivator sering memberikan motivasi baik berupa fisik maupun

                    psikis Kepala sekolah tidak pelit memberikan penghargaan berupa pujian bila

                    melihat bawahannya mengerjakan tugas dengan baik dan juga menyampaikan

                    teguran secara terhormat untuk perbaikan Berkaitan perannya sebagai motivator

                    93

                    kepala sekolah mampu mengatur lingkungan sekolah dan menciptakan hubungan

                    kerja yang harmonis dan kondusif

                    Seorang kepala sekolah dituntut untuk memahami betul akan sistem

                    hubungan komunikasi yang ada agar di dalam melaksanakan tugas-tugas

                    senantiasa dapat memperkecil kemungkinan timbulnya hambatan yang merugikan

                    dalam membina kerja sama dalam menyelenggarakan sekolah secara keseluruhan

                    Kepala sekolah harus kreatif dan mampu memiliki ide-ide dan inisiatif yang

                    menunjang perkembangan sekolah Ide kreatifnya dapat digunakan untuk

                    membuat perencanaan melaksanakan program pengajaran dan melaksanakan

                    pengawasan dan pembinaan serta evaluasi dalam meningkatkan proses belajar

                    mengajar Jadi jika kesemua hal tersebut berjalan dengan selaras maka seorang

                    kepala sekolah juga harus menunjukkan penghargaannya dihadapan warga

                    sekolah apakah dengan memberikan apresiasi positif atau pemberian paket

                    hadiah Menanggapi hasil wawacara dengan informan tersebut di atas menurut

                    penulis motivasi yang dilakukan oleh kepala sekolah dengan memberikan

                    penghargaan ini sangat penting untuk meningkatkan profesionalismne tenaga

                    kependidikan dan untuk mengurangi kegiatan yang kurang produktif

                    Melalui penghargaan ini para tenaga kependidikan dapat dirangsang untuk

                    meningkatkan profesionalisme kerjanya secara positif dan produktif Pelaksanaan

                    penghargaan dapat dikaitkan dengan prestasi tenaga kependidikan secara terbuka

                    sehingga mereka memiliki peluang untuk meraihnya Kepala sekolah harus

                    berusaha menggunakan penghargaan ini secara tepat efektif dan efisien untuk

                    menghindari dampak negatif yanmg ditimbulkannya

                    94

                    Selanjutnya hasil wawancara dengan informan guru yaitu

                    Tercipta suasana kerja yang penuh kekeluargaan yaitu adanya saling percaya saling menghormati dan saling menghargai seluruh komunitas sekolah selalu kompak dan solid dalam mengusung keberhasilan sekolah untuk mencapai tujuan Kepala sekolah tidak enggan memberikan pujian terhadap hasil kerja yang maksimal tetapi juga tidak canggung dalam menyampaikan kritik terhadap hasil kerja yang belum optimal Kepala sekolah terus mendorong prestasi sempurna para guru dan staf sesuai kemampuan masing-masing

                    (Wawancara dengan informan AHFD Oktober 2013)

                    Untuk menjaga normalisasi organisasi maka kepala sekolah harus berperan

                    aktif dalam membangun komunikasi dengan guru-guru atau pegawai agar

                    lingkungan sekolah secara internal dapat berjalan tanpa adanya masalah-masalah

                    yang dapat mengganggu proses belajar mengajar Dengan adanya komunikasi

                    yang aktif antara guru-guru pegawai dan kepala sekolah akan menyebabkan

                    masalah-masalah yang ada dapat diselesaikan dengan cepat sehingga tidak

                    mempengaruhi proses pelaksanaan belajar mengajar di sekolah tersebut Dengan

                    kata lain kepala sekolah harus objektif dan berimbang dalam menerapkan

                    kebijakan dan wewenangnya di sekolah serta membagi tugas kepada bawahan

                    sesuai dengan porsi dan kompetensinya

                    Kepala sekolah tidak enggan memberikan penghargaan terhadap hasil kerja yang maksimal tetapi juga tidak segan dalam hal mengkoreksi terhadap guru atau karyawan yang lainnya bila melihat hal yang kurang sesuai Kepala sekolah terus mendorong prestasi para guru dan staf sesuai kemampuan masing-masing Kepala sekolah juga berusaha menciptakan suasana kerja yang penuh kekeluargaan yaitu adanya saling percaya saling menghormati dan saling menghargai

                    (Wawancara dengan informan MLG Oktober 2013 )

                    95

                    Kepala sekolah mengembangkan pepatah ing ngarso sung tulodo ing madya mangun karso dan tut wuri handayani sehingga semuanya berjalan bersama dan kerja bersama sehingga hasilnya pun hasil bersama Kepala Sekolah selalu memberi motivasi kepada seluruh potensi yang ada dengan memberi dukungan menumbuhkan kemampuan percaya diri Dengan tampilnya kepercayan diri seluruh kegiatan menjadi tidak canggung untuk dilaksanakan Tidak segan-segan sekali-kali kepala sekolah memberikan pujian terhadap hasil kerja yang dicapainya Kepala sekolah menciptakan suasana yang sejuk dan tenang dan belum pernah ada gejolak jika ada sesuatu hal yang kurang pas ada mekanismenya tersendiri Kepala sekolah menciptakan suasana bahwa di tempat ini kita bekerja dan di tempat ini juga modal ibadah serta di tempat ini kita hidup sehingga tidak ada hal yang membuat tidak nyaman Maka dibangunlah suasana kebersamaan yang penuh kekeluargaa

                    (Wawancara dengan informan SPR Oktober 2013)

                    Kepala sekolah adalah sosok pemimpin yang terpandang di lingkungan

                    masyarakat sekolah ia juga merupakan pusat tauladan bagi masyarakat sekolah

                    dan warga masyarakat di sekitar sekolah Karena itu penampilan kepala sekolah

                    harus berperan kreatif dan aktif untuk mengembangkan kebudayaan yang menjadi

                    tauladan bagi masyarakat sekitarnya Tingkat kemampuan seorang kepala sekolah

                    dalam melaksanakan fungsinya atau tugas-tugas jabatannya itulah yang akan

                    menentukan apakah ia dapat menjadi administrator pendidikan di sekolah yang

                    bertanggngjawab terhadap pelaksanaan perogram pembelajaran dan pendidikan

                    Seorang kepala sekolah harus berani mengatakan yang benar adalah benar dan

                    yang salah adalah salah Agar proses inovasi di sekolah dapat berjalan dengan

                    baik kepala sekolah perlu dan harus bertindak sebagai pemimpin (leader) dan

                    bukan bertindak sebagai bos Seorang pemimpin terkadang menerima masukan

                    dari bawahannya melalui diskusi sedangkan seorang bos terkadang memberikan

                    perintah kepada bawahannya dan biasanya tidak mau menerima masukan dari

                    96

                    bawahannya Dengan demikian maka kekeluargaan yang kondusif akan senantiasa

                    terpelihara bagi semua warga sekolah dan akan menjadi tradisi turun temurun

                    Sebagai motivator maka kepala sekolah harus selalu memberikan

                    motivasi kepada guru tenaga kependidikan dan adminnistrator sehingga mereka

                    bersemangat dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka

                    meningkatkan mutu pendidikan Motivasi bisa diberikan dalam bentuk hadiah

                    atau hukumanbaik fisik maupun non fisiknamun dalam memberikan motivasi ini

                    harus dipertimbangkan rasa keadilan dan kelayakannya Dalam hal ini penting

                    bagi kepala sekolah untuk menciptakan iklim kondusif ( Nurkolis2005121-122)

                    Keterampilan komunikasi sangat penting bagi kepala sekolah karena

                    hampir sebagian tugas dan pekerjaan kepala sekolah senantiasa melibatkan orang

                    lain Komunikasi yang efektif akan sangat membantu keberhasilan organisasi

                    secara keseluruhan

                    D Pembahasan

                    Kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di

                    Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa merupakan suatu hal yang harus

                    dilaksanakan dan tidak terpisahkan sesuai dengan konsep dan karakteristik MBS

                    MBS yang mengetengahkan prinsip-prinsip yang demokratis partispatif

                    dan akuntabilitas pada hakekatnya merupakan desentralisasi kewenangan yang

                    lebih besar dalam mengelolah sekolahnya sehingga sekolah lebih mandiri lebih

                    berdaya dalam mengembangkan program yang disesuaikan dengan potensi yang

                    dimilikinya Berdasarkan pengamatan peneliti bahwa para kepala sekolah dasar di

                    kecamatan Manuju dalam menerapkan kepemimpinan dalam pekerjaan dengan

                    97

                    subdimensi membangun profesional kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan

                    kewenangan kepada bawahannya sesuai dengan job description Dalam proses

                    pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat botton up dan

                    melalui tahapan-tahapan musyawarah dan rapat pola komunikasi bercorak

                    terbuka dan berlangsung timbal balik sesuai dengan norma yang telah disepakai

                    bersama Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru dan

                    tenaga kependidikan dan administratif sangat penting sehingga mereka

                    bersemangat dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka

                    meningkatkan mutu pendidikan

                    Konsep MBS diharapkan dapat menciptakan pemimpin yang dapat memimpin

                    membimbing mengontrol perilaku dan perasaan orang lain di bawah

                    kepengawasannya dalam melaksanakan tugas sebagai pemimpin (leadership) di

                    sekolah Kepala sekolah merupakan guru yang memiliki kompetensi tinggi dan

                    diberi tanggung jawab sebagai pemimpin di satuan pendidikan tertentu Pada

                    tanggungjawab seorang pemimpin dalam hal ini kepala sekolah melekat

                    keterampilan-keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin

                    kependidikan seperti dikemukakan oleh Tim Dosen AP UPI Bandung (2012125)

                    Keterampilan-keterampilan tersebut adalah 1) keterampilan dalam memimpin 2)

                    keterampilan dalam hubungan insani 3) keterampilan dalam proses kelompok 4)

                    keterampilan dalam administrasi personil dan 5) keterampilan dalam menilai

                    Pada akhirnya dalam diri seorang pemimpin melekat tuntutan kompetensi-

                    kompetensi yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

                    98

                    Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 yakni kompetensi kewirausahaan kompetensi

                    supervisi kompetensi manejerial kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian

                    Peneliti melihat bahwa para kepala sekolah dasar di Kecamatan Manuju

                    telah memiliki keterampilan seperti yang disebutkan di atas Keterampilan dalam

                    memimpin tampak dalam pertemuan-pertemuan rutin yang dilaksanakan di

                    berbagai kesempatan baik dalam perencanaan pelaksanaan maupun evaluasi

                    kegiatan Membagi dan menyerahkan tanggungjawab juga dilakukan dalam

                    berbagai kegiatan dan kesempatan misalnya dalam rapat pembagian tugas

                    mengajar Pemberdayaan guru tata usaha sekolah secara maksimal sesuai dengan

                    bidang yang ditangani (kesiswaan sarana prasarana kurikulum dan hubungan

                    masyarakat) bukti bahwa pekerjaan tidak ditangani sendiri Keterampilan dalam

                    hubungan insani yang ada dalam diri kepala sekolah terungkap dalam sikap saling

                    menghargai Sikap penghargaan ditunjukkan oleh kepala sekolah dengan

                    perlakuan yang wajar dan penuh sikap hormat kepada bawahan Pada waktu-

                    waktu tertentu bahkan setiap hari beliau menyempatkan diri untuk bergabung

                    bersama-sama guru di ruang guru atau dengan staf tata usaha di tata usaha

                    Kesempatan itu digunakan untuk sekedar menyapa minum atau baca koran

                    bersama Ada keakraban dalam kekerabatan yang dibangun oleh kepala sekolah

                    Beliau meupakan pribadi yang luwes ini berarti kepala sekolah telah

                    melaksanakan peran dan fungsinya sebagai educator leader dan motivator

                    Untuk mengimplementasikan MBS secara efektif dan efisien kepala

                    sekolah perlu memiliki pengetahuan kepemimpinan perencanaan dan pandangan

                    yang luas tentang sekolah dan pendidikan Wibawa kepala sekolah harus

                    99

                    ditumbuhkembangkan dengan meningkatkan sikap kepedulian semangat belajar

                    disiplin kerja keteladanan dan hubungan manusiawi sebagai model perwujudan

                    iklim kerja yang kondusif Lebih lanjut kepala sekolah dituntut untuk melakukan

                    supervisi kelas membina dan memberikan saran-saran positif kepada guru

                    (Mulyasa 200457)

                    Tuntutan kemandirian dalam pengelolaan sekolah merupakan tuntutan

                    yang mendesak untuk dilakukan Kemandirian pengelolaannya bagi peneliti

                    merupakan indicator tersendiri dari keberhasilan pelaksanaan MBS Prinsip

                    pengelolaan murni dan otonom tanpa ketergantungan sama sekali merupakan

                    suatu kemustahilan Sekolah dasar di Kecamatan Manuju dalam beberapa hal

                    masih bergantung kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah Tidak

                    dipungkiri sama sekali ketergantungan itu menjadi semakin kuat manakala

                    kepemimpinan tidak terlaksana dengan baik Sehingga peneliti menganggap

                    bahwa implementasi MBS di Kecamatan Manuju sudah sesuai dengan

                    konsepkarakteristik MBS

                    100

                    BAB V

                    KESIMPULAN DAN SARAN

                    Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan kepemimpinan kepala

                    sekolah dalam penerapan Manajemen Berbasis Sekolah di Sekolah Dasar

                    Kecamatan Manuju Kab Gowa dapat dikemukakan sebagai berikut

                    A Kesimpulan

                    1 Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan Manajemen Berbasis

                    Sekolah yang meliputi Kepala sekolah sebagai

                    a Edukator yaitu kepala sekolah telah dan sedang dan terus melakukan

                    bimbingan pengarahan kepada guru dan siswa dalam melaksanakan tugas

                    atau kewajibannya serta selalu berusaha mengembangkan profesionalisme

                    pendidik dan menjadi tauladan yang baik dalam berbagai hal

                    b Leader yaitu kepala sekolah menampilkan pribadinya sebagai seorang

                    pemimpin memiliki visi dan misi mampu berkomunikasi dan mengambil

                    keputusan

                    c Motivator yaitu kepala sekolah sering memberikan motivasi baik berupa

                    dalam bentuk fisik maupun psikis

                    2 Penerapan MBS di Sekolah Dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

                    kepala sekolah dalam berbagai hal membangun komitmen bersama yaitu

                    Kekompakan Kebersamaan dan Kekeluargaan (3 K) terhadap sasaran

                    organisasi dan memberikan kewenangan berupa kepercayaan kepada para

                    pengikutnya yaitu guru staf dan karyawan untuk mencapai sasaran

                    101

                    Jalannya organisasi bukan digerakan oleh birokrasi tetapi oleh

                    kesadaran bersama hal ini sejalan dengan karakteristik MBS dimana

                    kewenangan sekolah dalam pengelolaan sangat luas juga adanya partisipasi

                    aktif dari stakeholder Namun tidak dipungkiri bahwa prinsip pengelolaan

                    murni dan otonom tanpa ketergantungan sama sekali dari pemerintah pusat

                    dan pemerintah daerah merupakan hal suatu kemustahilan apalagi jika

                    kepemimpinan kepala sekolah tidak terlaksana dengan baik

                    B Saran-Saran

                    1 Kepada para kepala sekolah dasar di Kecamatan Manuju Kab Gowa pada

                    umumnya dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk terus

                    mengembangkan lembaga yang dipimpinnya Disarankan agar prestasi yang

                    sudah dicapai sekarang ini dapat didesiminasikan kepada sekolah lain

                    sehingga kehadiran sekolah dasar ini dapat memberikan kontribusi yang

                    positif bagi kemajuan lingkungan di sekitarnya

                    2 Kepada para kepala sekolah disarankan untuk menjadikan hasil penelitian ini

                    sebagai salah satu pedoman dalam memimpin sekolahnya Perlu kiranya

                    dikembangkan MBS yang sehat sesuai dengan tujuan diterapkannya MBS

                    serta karakteristik MBS

                    3 Kepada birokrasi disarankan agar selalu memantau kinerja kepala sekolah

                    serta perkembangan penerapan MBS di wilayahnya karena pada dasarnya

                    dewan pendidik (kepala sekolah guru) memiliki potensi yang cukup tinggi

                    untuk berkreasi dan meningkatkan kinerja namun banyak factor yang

                    menghambat mereka dalam mengembangkan berbagai potensinya secara

                    optimal Oleh karena itu sangat dirasakan perlunya pembinaan yang kontinu

                    dan berkesinambungan dengan program yang terarah dan sistematis terhadap

                    para guru dan personil pendidikan lain di sekolah

                    102

                    DAFTAR PUSTAKA

                    Anwar 2003 Perilaku dalam Pencapaian Tujuan Organisasi Bulan Bintang

                    Jakarta

                    Arcaro 2006 Transformasi Sekolah Bermutu Terpadu P T Sarana Panca Karya Bandung

                    Budiningsih 2004 (Tesis) Pengaruh Kepemimpinan Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten

                    Depdiknas 2007 Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah Direktorat Pendidikan Menengah Umum Jakarta

                    Dharma 2000 Kepemimpinan adalah Proses Mempengaruhi Kegiatan Gema Media Jakarta

                    Ditjen Kelembagaan Agama Islam 2004 Buku Pedoman MBS Balitbang Jakarta

                    Djatmiko 2002 Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan AV Publisher Jakarta

                    FachruddinJSPareke 2004 Jurnal Kepemimpinan Transformasional dan Prilaku Kerja bawahan

                    Hamalik Oemar 1991 Manajemen dan Organisasi Gramedia Jakarta

                    HandokoTHani 1999 Manajemen edisi 2 BPPEPustaka Karya Jakarta

                    Marjohan 2007 Artikel Tanggung jawab Kepala Sekolah atas Mutu Pendidikan wwwedu-artcies-com

                    MBE 2007 Jurnal Peran Kepala Sekolah dan Komite Sekolah http Imberprojectnetmbe 59html

                    Moleong Lexy J 2011 Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja

                    Mulyasa Emco 2002 Manajemen Berbasis Sekolah tentang Konsep Strategi dan Implementasi PT Remaja Rosdakarya Bandung

                    Mulyasa Emco 2004 Manajemen Berbasis Sekolah Rosadakarya Bandung

                    Mulyasa Emco 2011 Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Jakarta Bumi Aksara

                    103

                    Northouse (2001) Transformational leadershipThe Transformation of Managers and associatis

                    Nurkolis 2005 Manajemen Berbasis Sekolah PT Gramedia Widiasarana Indonesia Jakarta

                    Pareka FachruddinJS 2004 Jurnal Kepemimpinan Transformasional dan Prilaku Kerja Bawahan

                    Pawar dan Eastman 1997 Penelitian tentang Kepemimpinan Transformasional

                    Permendiknas RI Nomor 13 Tahun 2007 tentang Kompetensi Kepala Sekolah

                    Pidarta 1988 Hambatan-hambatan dalam pengembangan pendidikan Kencana Predana Media Group Jakarta

                    PP Nomor 33 Tahun 2004 tentang Kewenangan Pemerintah Pusat dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom

                    Rohiat 2010 Manajemen Sekolah tentang Teori Dasar dan Praktek PT Reftika Aditama Bandung

                    Santoso Thomas B 2001 Jurnal Manajemen Sekolah di Masa Kini

                    Setznick 1982 Organization Structure and Process

                    Siagian Sondang P 1994 Manajemen Strategik Bumi Aksara Bandung

                    Stoner James AF 1982 Managementsixth edition Mc Graw-Hill Book Company New York

                    Sudaryanto 2005 (Tesis) Pengaruh Pola Kepemimpinan terhadap Kinerja guru dalam Kerangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Jawa Timur

                    Sugiyono 2003 Indikator Kinerja PT Gramedia Jakarta

                    Sugiyono 2009 Memahami Penelitian kualitatif Bandung Alfabeta

                    Sujoko 2006 (Tesis) Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Lingkungan kerja dalam Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah terhadap Kinerja SMU Negeri 5 Sukoharjo

                    Suryadi 2009 Manajemen Mutu Berbasis Sekolah tentang Konsep dan Aplikasi PT Sarana Panca Karya Nusa

                    Tim Dosen Administrasi Pendidikan 2012 Manajemen Pendidikan Alfabeta Bandung

                    104

                    Umar 2002 Komponen dan Aspek Kinerja Angkasa Bandung

                    Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Direktorat Depdiknas Jakarta

                    Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Desentralisasi Pengelolaan Pendidikan Direktorat Depdiknas Jakarta

                    Wahyudi 2009 Kepemimpinan Kepala Sekolah Bandung Alfabeta

                    Wahyusumidjo 2002 Peranan Kepala Sekolah Sebagai Pengambil Keputusan Rosdakarya Bandung

                    Xaviery 2007 Jurnal Benarkah Wajah Sekolah Ada pada Kepala Sekolahwwwtikkysuwantiknowordpresscom

                    • Sampulpdf (p1-7)
                    • Scan Berkaspdf (p8-10)
                    • TESIS HJ JUMIATIpdf (p11-114)

                      4

                      unsure stakeholder untuk mencapai peningkatan kualitas sekolah tersebut Karena

                      sekolah memiliki kewenangan yang sangat luas itu maka kehadiran figure

                      pemimpin menjadi sangat penting Kepemimpinan yang baik tentunya sangat

                      berdampak pada tercapainya tujuan organisasi karena pemimpin memiliki

                      pengaruh terhadap kinerja yang dipimpinya Kemampuan untuk mempengaruhi

                      suatu kelompok untuk mencapai tujuan merupakan bagian dari kepemimpinan

                      Konsep kepemimpinan erat sekali hubungannya dengan konsep kekuasaan

                      Dengan kekuasaan pemimpin memperoleh alat untuk mempengaruhi perilaku para

                      pengikutnya Terdapat beberapa sumber dan bentuk kekuasaan yaitu kekuasaan

                      dengan paksaan legitimasi keahlian penghargaan referensi informasi dan

                      hubungan

                      Sekolah adalah organisasi yang kompleks dan unik sehingga memerlukan

                      tingkat koordinasi yang tinggi Oleh sebab itu kepala sekolah yang berhasil yaitu

                      tercapainya tujuan sekolah serta tujuan dari para individu yang ada di dalam

                      lingkungan sekolah harus memahami dan menguasai peranan organisasi dan

                      hubungan kerja sama antara individu Untuk membantu para kepala sekolah di

                      dalam mengorganisasikan sekolah secara tepat diperlukan adanya satu esensi

                      pemikiran yang teoritis hierarki kewibawaan dan mekanisme demi pencapaian

                      kordinasi di lingkungan sekolah Kepala sekolah perlu juga memahami teori

                      organisasi formal yang akan bermanfaat untuk menggambarkan (depict) hubungan

                      kerja sama antara struktur dan hasil (outcomes) sebuah sekolah

                      Upaya meningkatkan mutu hasil belajar kepala sekolah mempunyai

                      pengaruh yang dominan dan merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap

                      5

                      keberhasilan sekolah yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan pendidikan

                      Setiap tingkah laku kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan diarahkan untuk

                      membantu pencapaian tujuan pendidikan sehingga kepala sekolah harus mampu

                      menugasi memeriksa mengukur hasil kerja para guru di sekolah yang

                      dipimpinnya

                      Pada Pasal 5 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

                      tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa setiap warga Negara

                      mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu

                      Pendidikan yang bermutu dapat dicapai jika kepala sekolah melakonkan

                      kepemimpinannya secara efektif Oleh sebab itu maka kepemimpinan yang

                      menjadi perhatian utama oleh para praktisi dan akademisi Hal ini disebabkan

                      karena para pemimpin organisasi termasuk di sekolah memiliki posisi sentral

                      dalam menggerakkan seluruh komponen atau sumber daya untuk mencapai tujuan

                      organisasi Pandangan yang lebih tegas mengenai pentingnya peran

                      kepemimpinan dalam rangka pencapaian kinerja organisasi berbicara tentang

                      kinerja organisasi dalam hal ini sekolah tidak lain sesungguhnya adalah

                      pencapaian visi organisasi tersebut pencapaian visi sekolah sesungguhnya adalah

                      kinerja sekolah tersebut Kepala sekolah dalam mewujudkan visi sekolahnya perlu

                      ditunjang oleh kemampuan kepala sekolah dalam menjalankan roda

                      kepemimpinannya Oleh sebab itu maka peningkatan mutu pendidikan yang

                      merupakan kinerja sekolah harus segera dilaksanakan dengan menata faktor-

                      faktor yang mempengaruhi kinerja kepala sekolah

                      6

                      Terkait dengan peran kepala sekolah di atas MBE Project

                      (httpwwwmbeprojectnetmbe59html) melaporkan bahwa Kepala sekolah

                      mempunyai dua peran utama pertama sebagai pemimpin institusi bagi para guru

                      dan kedua memberikan pimpinan dalam manajemen Pembaharuan pendidikan

                      melalui MBS dan komite sekolah yang diperkenalkan sebagai bagian dari

                      desentralisasi pendidikan memberikan kepada kepala sekolah kesempatan yang

                      lebih besar untuk menerapkan dengan lebih mantap berbagai fungsi dari kedua

                      peran tersebut

                      Banyak kepala sekolah telah menyesuaikan kinerjanya agar memenuhi

                      situasi baru di sekolah dan di masyarakat dan menerapkan perubahan-perubahan

                      Mereka menyadari bahwa mereka harus lebih menjadi kolega dari pada atasan

                      dari para guru dan bekerjasama lebih erat dengan para guru dan masyarakat dalam

                      menangani permasalahan-permasalahan pendidikan Beberapa perubahan kinerja

                      kepala sekolah yang dilaporkan termasuk

                      (1) manajemen terbuka-menjadi transparan akuntabel dan melibatkan banyak

                      pihak dalam perencanaan keuangan dan pengembangan program sekolah

                      bersama sama dengan para guru dan masyarakat luas

                      (2) menciptakan dan mengelola suasana belajar yang ramah dan positif di

                      sekolah dan

                      (3) terbuka dan mendukung inovasi

                      Kinerja seorang kepala sekolah harus dilihat pada komponen EMASLIM

                      (Educator Manager Administrator Supervisor Leader Innovator Motivator)

                      Bahkan ranah Entrepreneurship juga harus menjadi garapan seorang kepala

                      7

                      sekolah Sejak dikembangkan MBS di tahun 2000-an seorang kepala sekolah

                      harus sanggup mengembangkan kegiatan produksijasa sekolah sebagai sumber

                      belajar harus mampu pula menjadi seorang pelaksana proyek bangunan untuk

                      swakelola block grant di lingkungan sekolahnya dan peran lainnya yang

                      terkadang bisa menyebabkan munculnya anggapan bahwa seorang kepala sekolah

                      sudah melakukan kesalahan dan penyimpangan karena tidak lazimnya ditemui

                      pada dua dekade yang lalu

                      Berhubungan dengan peran kepala sekolah di atas hasil kajian

                      mengungkapkan bahwa kepala sekolah di Kecamatan Manuju kurang

                      mendapatkan bimbingan khusus tentang pengelolaan manajemen yang terbuka

                      dan partisipatif serta kurang melakukan kontrol terhadap proses dan hasil yang

                      dicapai di setiap sekolah Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh kepala

                      sekolah kurang melibatkan stakeholders sebagai pemangku kepentingan di

                      sekolah sehingga cenderung masih otoriter padahal sekolah yang mampu

                      mendorong warganya (guru peserta didik karyawan orang tua peserta didik

                      tokoh masyarakat) berkontribusi untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan

                      keputusan terhadap pencapaian tujuan sekolah merupakan suatu proses yang

                      demokratis Hal ini dilandasi oleh keyakinan bahwa jika seseorang dilibatkan

                      (berpartisipasi) dalam pengambilan keputusan maka yang bersangkutan akan ada

                      rdquorasa memilikirdquo terhadap keputusan tersebut sehingga yang bersangkutan juga

                      akan bertanggungjawab dan berdedikasi sepenuhnya untuk mencapai tujuan

                      sekolah Semakin besar tingkat partisipasi makin besar pula rasa memiliki makin

                      besar sara memiliki makin besar pula rasa tanggung jawab makin besar rasa

                      8

                      tanggung jawab makin besar pula dedikasinya Tentu saja pelibatan warga

                      sekolah dalam pengambilan keputusan harus mempertimbangkan keahlian batas

                      kewenangan dan relevansinya dengan tujuan pengambilan keputusan sekolah

                      Dalam Perspektif ke depan mengisyaratkan bahwa kepala sekolah juga

                      harus mampu berperan sebagai figur dan mediator bagi perkembangan

                      masyarakat dan lingkungannya Pelaksanaan peran fungsi dan tugas tersebut

                      tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena saling terkait dan saling

                      mempengaruhi serta menyatu dalam pribadi seorang kepala sekolah yang

                      profesional Kepala sekolah yang demikianlah yang akan mampu mengelola

                      sekolah secara efektif dan efisien dan mampu mendorong visi menjadi aksi dalam

                      paradigma baru manajemen pendidikan

                      Perkembangan tugas dan tanggung jawab kepala sekolah mensyaratkan

                      kinerja yang tinggi Program pengembangan kepala sekolah umunnya berdasarkan

                      pada hasil pengamatan sporadis di lapangan Selain itu penilaian tentang kinerja

                      kepala sekolah yang dikaitkan dengan faktor-faktor internal yang berpengaruh

                      terhadap kinerjanya perlu dilakukan Identifikasi faktor-faktor yang

                      mempengaruhi kinerja kepala sekolah bagaimana hubungan antar faktor tersebut

                      dan bagaimana pengaruhnya terhadap kinerja kepala sekolah perlu diketahui

                      dalam usaha rmeningkatkan kinerja mereka sehingga pelaksanaan kegiatan

                      pendidikan yang berorientasi pada peningkatan mutu segera tercapai

                      Motivasi kerja serta terjaminnya kerja sama yang harmonis dan

                      kompetisi secara sehat tidak ada tekanan tumbuhnya keinginan untuk maju dan

                      9

                      berprestasi bagi guru dan personil lainnya di sekolah sangat ditentukan oleh

                      kepemimpinan kepala sekolah

                      Program kerja sama dengan pihak UNICEF dengan pemerintah Kabupaten

                      Gowa tentang implementasi Program MBS di sekolah dasar sangat berpengaruh

                      terhadap kepemimpinan kepala sekolah Program kerja sama yang dilaksanakan

                      selama ini sejalan dengan pola bidang pendidikan yang diatur dalam UU No20

                      Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dengan pasal 51 menyatakan

                      pengadaan satuan pendidikan anak usia dini dan pendidikan menengah

                      didasarkan pada standar pelayanan minimum dengan prinsip MBS

                      Sekolah yang menerapkan manajemen mutu para kepala sekolahnya

                      memiliki peran yang kuat dalam mengoordinasikan menggerakkan dan

                      menyerasikan semua sumber daya pendidikan yang tersedia Kepemimpinan

                      kepala sekolah merupakan salah satu factor yang dapat mendorong untuk dapat

                      mewujudkan visi misi tujuan sasaran sekolahnya melalui program-program yang

                      dilaksanakan secara terencana dan bertahap Oleh karena itu kepala sekolah

                      dituntut mempunyai kemampuan manajemen dan kepemimpinan yang memadai

                      agar mampu mengambil inisiatifprakarsa untuk meningkatkan mutu sekolah

                      Sebagai dukungan teori maka berikut ini diuraikan beberapa hasil-hasil

                      penelitian terdahulu yang relevan sebagai berikut

                      Budiningsih (2004) dari hasil penelitiannya yang berjudul ldquoPengaruh

                      Kepemimpinan Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai Dinas

                      Pendidikan Kabupaten Klatenrdquo menunjukkan bahwa baik secara parsial maupun

                      stimultan ada pengaruh dan signifikan antara kepemimpinan motivasi dan

                      10

                      lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten

                      Secara variabel berbeda peneliti hanya fokus pada pola pengambilan keputusan

                      Sudaryanto (2005) meneliti mengenai ldquo Pengaruh pola Kepemimpinan Terhadap

                      Kinerja Guru dalam Kerangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah

                      (MPMBS) di Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Jawa Timur bahwa

                      kepemimpinan dengan MBS dapat meningkatkan kemampuan guru dalam proses

                      belajar mengajar Sujoko (2006) hasil penelitiannya yang berjudul ldquoPengaruh

                      Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Lingkungan Kerja dalam penerapan MBS

                      terhadap Kinerja guru SMU Negeri 3 Sukoharjordquo menunjukkan bahwa baik

                      secara parsial maupun simultan kepemimpinan kepala sekolah dan lingkungan

                      kerja berpengaruh terhadap kinerja guru SMU Negeri 3 Sukoharjo

                      Penelitian yang dilakukan ketiganya tentang kepemimpinan kepala sekolah dalam

                      penerapan MBS perlu diterapkan oleh seorang pemimpin dalam melaksanakan

                      tugas Penerapan MBS secara teori memberikan kemungkinan hasil yang lebih

                      baik dalam kepemimpinan

                      Berdasarkan masalah dan dukungan teori dari hasil penelitian tersebut di

                      atas penulis terdorong untuk melakukan penelitian tentang ldquo Kepemimpinan

                      kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di Kecamatan Manuju

                      Kabupaten Gowa ldquo

                      B Rumusan Masalah

                      Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas rumusan masalah

                      yang dibahas dalam penelitian ini adalah

                      11

                      1 Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS di

                      sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

                      2 Apakah implementasi MBS sudah sesuai konsepkarakteristik MBS di

                      sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

                      C Tujuan Penelitian

                      Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah

                      1 Untuk mengetahui kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS

                      di sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

                      2 Untuk mengetahui implementasi MBS sudah sesuai konsepkarakteristik

                      MBS di sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

                      D Manfaat Hasil Penelitian

                      Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun

                      secara praktis

                      1 Manfaat Teoretis

                      a Sebagai masukan untuk menambah perbendaharaan kepemimpinan

                      kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di Kecamatan

                      Manuju Kabupaten Gowa

                      b Sebagai penambah kepustakaan untuk hasil penelitian mengenai

                      kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS di sekolah

                      dasar

                      12

                      2 Manfaat Praktis

                      a Hasil penelitian ini digunakan untuk menjadi pedoman bagi para

                      kepala sekolah sebagai penguat teori kepemimpinan dalam penerapan

                      MBS

                      b Bagi peneliti dapat menambah wawasan pengetahuan pengalaman

                      dan meningkatkan kemampuan dalam melakukan kepemimpinan di

                      tempat tugas

                      13

                      BAB II

                      TINJAUAN PUSTAKA

                      A Tinjauan Pustaka

                      1 Kepemimpinan

                      a Definisi dan Hakikat Kepemimpinan

                      Definisi sebagai rumusan tentang ruang lingkup dan ciri-ciri suatu konsep

                      yang menjadi pokok pembicaraan sempat menimbulkan selisih paham para pakar

                      dari satu pihak berpendapat membicarakan definisi akan sungguh-sungguh

                      merupakan suatu maut tetapi definisi tentang suatu pokok persoalan diperlukan

                      Demikian pula walaupun ada di antara para pakar berpendapat definisi suatu

                      pokok pembicaraan (subject matter) tidak akan dapat membantu banyak tujuan

                      tetapi satu pendekatan yang memiliki alasan kuat tampil bahwa definisi

                      memberikan satu landasan pemahaman fenomena untuk dipelajari Dari definisi

                      sesuatu pokok permasalahan (subject matter) akan dapat diperoleh keterangan

                      atau frase yang mengungkapkan makna atau ciri-ciri utama dari subject matter

                      tersebut baik berupa orang benda proses atau kegiatan

                      Para peneliti biasanya mendefinisikan rdquokepemimpinanldquo menurut

                      pandangan pribadi mereka serta aspek-aspek fenomena dari kepentingan yang

                      paling baik bagi para pakar yang bersangkutang Bahkan stogdil membuat

                      kesimpulan bahwa There are almostas many definitions of leadership as there

                      are persons who have attempted to define the concept Kepemimpinan

                      diterjemahkan ke dalam istilah sifat-sifat perilaku pribadi pengaruh terhadap

                      orang lain pola-pola interaksi hubungan kerja sama antarperan kedudukan dari

                      14

                      satu jabatn administratif dan persepsi dari lain-lain tentang legitimasi pengaruh

                      Dari definisi yang berbeda-beda tersebut mengandung kesamaan asumsi yang

                      bersifat umum seperti

                      a di dalam satu fenomena kelompok melibatkan interaksi antara dua orang atau

                      lebih

                      b di dalam melibatkan proses mempengaruhi di mana pengaruh yang sengaja

                      (intentional influence) digunakan oleh pemimpin terhadap para bawahan

                      Disamping kesamaan asumsi yang umum di dalam definisi tersebut juga

                      memiliki kelainan sedikit yang bersifat umum pula seperti

                      a siapa yang mempergunakan pengaruh

                      b tujuan daripada usaha untuk mempengaruhi dan

                      c dan cara pengaruh itu dipergunakan

                      Kepemimpinan memiliki peranan yang dominan dalam sebuah organisasi

                      Peranan yang dominan tersebut dapat mempengaruhi moral kepuasan kerja

                      keamanan kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi

                      Sebagaimana dikatakan (Handoko 1999 286) bahwa pemimpin juga memainkan

                      peranan kritis dalam membantu kelompok organisasi atau masyarakat untuk

                      mencapai tujuan Kemampuan dan keterampilan kepemimpinan adalah faktor

                      penting dan efektifitas seorang manajer Bila organisasi dapat

                      mengidentifikasikan kualitas yang berhubungan dengan kepemimpinan

                      kemampuan mengidentifikasikan perilaku dan tehnik-tehnik kepemimpinan

                      efektif Kepemimpinan dalam bahasa inggris tersebut leadership berarti being a

                      leader power of leading atau the qualities of leader (Tanjung 2006 8)

                      15

                      Secara bahasa makna kepemimpinan itu adalah kekuatan atau kualitas

                      seseorang pemimpin dalam mengarahkan apa yang dipimpinnya untuk mencapai

                      tujuan (Handoko1999 293) Seperti halnya manajemen kepemimpinan atau

                      leadership telah didefinisikan oleh banyak para ahli antaranya adalah Stoner

                      mengemukakan bahwa kepemimpinan manajerial dapat didefinisikan sebagai

                      suatu proses mengarahkan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari

                      sekelompok anggota yang selain berhubungan dengan tugasnya

                      Ada beberapa pendapat tentang kepemimpinan Menurut Mulyasa

                      (2002107) kepemimpinan adalah suatu kegiatan untuk mempengaruhi orang-

                      orang yang diarahkan terhadap pencapaian tujuan organisasi Dharma (2000 42)

                      menyatakan bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan

                      seseorang atau kelompok orang untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu

                      Pendapat Siagian menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan dan

                      keterampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan suatu kerja

                      untuk mempengaruhi perilaku orang lain terutama bawahannya untuk berpikir dan

                      bertindak sehingga melalui perilaku yang positif ia memberikan sumbangsih nyata

                      dalam pencapaian tujuan organisasi (Anwar2003 66) Transformasi sekolah

                      bermutu terpadu diawali dengan mengadopsi dedikasi bersama terhadap mutu

                      oleh dewan sekolah administrator staf siswa guru dan komunitas (Arcaro

                      2006 10) Oleh karena itu pemimpin seharusnya dapat memandu menuntun

                      membimbing memberi atau membangun motivasi kerja mengemudikan

                      organisasi menjalin jaringan komunikasi yang lebih baik sehingga mampu

                      membawa para bawahan untuk mencapai tujuan yang direncanakan

                      16

                      Kartono (dalam Anwar 2003 67) menyatakan bahwa pada setiap

                      kepemimpinan minimal mencakup tiga unsur yakni 1) ada seorang pemimpin

                      yang memimpin mempengaruhi dan memberikan bimbingan 2) ada bawahan

                      yang dikendalikan 3) ada tujuan yang diperjuangkan melalui serangkaian

                      kegiatan

                      Seorang pemimpin hendaknya dapat membentuk memperhatikan memelihara

                      dan menjaga kehendak dan keperluan atasan kepada bawahan dengan baik

                      mampu bekerja sama mencapai tujuan bersama (keberhasilan tim) Jadi

                      kepemimpinan dalam pengambilan keputusan merupakan proses mengubah sikap

                      dan perilaku seseorang atau sekelompok orang baik secara langsung maupun tidak

                      langsung sehingga terjadi peningkatan dan produktivitas kerjanya lebih baik dan

                      ada peningkatan Pada dasarnya kepemimpinan dapat dibagi menjadi lima tipe

                      yaitu 1) otokratik 2) paternalistik 3) kharismatik 4) Laissez Faire dan 5)

                      demokratik (Djatmiko2002 52-54)

                      a Tipe otokratik pengambilan keputusan dilakukan sendiri oleh pimpinan

                      hubungannya dengan bawahan menggunakan pendekatan formal berdasarkan

                      kedudukan dan status berorientasi pada kekuasaan

                      b Tipe paternalistic pengambilan keputusan dilakukan sendiri oleh pimpinan

                      hubungannya dengan bawahan lebih banyak bersifat bapak dan anak

                      Pemimpin menganggap bawahan sebagai orang yang belum dewasa sehingga

                      pemimpin bersikap terlalu melindungi bawahan

                      c Tipe kharimatik menekankan pada dua hal yakni pemimpin berusaha agar

                      tugas-tugas dapat terselenggara dengan sebaik-baiknya dan memberikan kesan

                      17

                      bahwa hubungan dengan bawahan didasarkan pada relasional bukan

                      kekuasaan

                      d Tipe laissez faire semua pekerjaan dan tanggung jawab dilakukan sendiri oleh

                      bawahan Pemimpin hanya merupakan simbol dan tidak memiliki

                      keterampilan teknis Situasi kerja bawahan tidak terpimpin tidak terkontrol

                      dan tanpa disiplin kerja

                      e Tipe demokratik tipe ini dipandang paling ideal Dalam proses pengambilan

                      keputusan pemimpin mengikut sertakan bawahan Pemimpin cenderung

                      memperlakukan bawahan sebagai rekan kerja menjaga keseimbangan antara

                      hubungan formal dan informal juga menjaga keseimbangan antara orientasi

                      penyelesaian tugas dan orientasi hubungan yang bersifat relasional

                      Kepemimpinan adalah bagian penting manjemen tetapi tidak sama dengan

                      manajemen Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang

                      untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran

                      Manajemen mencakup kepemimpinan tetapi juga mencakup fungsi lainnya

                      seperti perencanaan penorganisasian pengawasan dan evaluasi Kepemimpinan

                      atau leadership dalam pengertian umum menunjukkan suatu proses kegiatan

                      dalam hal memimpin membimbing mengontrol perilaku perasaan serta tingkah

                      laku terhadap orang lain yang ada dibawah pengawasannya

                      b Kepemimpinan Transformational

                      Kepemimpinan transformasional dapat didefinisikan sebagai gaya

                      kepemimpinan yang mengutamakan pemberian kesempatan dan atau mendorong

                      semua unsur yang ada dalam sekolah untuk bekerja atas dasar sistem nilai (values

                      18

                      system) yang luhur sehingga semua unsur yang ada di sekolah (guru siswa

                      pegawai orangtua siswa masyarakat dan sebagainya) bersedia tanpa paksaan

                      berpartisipasi secara optimal dalam mencapai tujuan ideal sekolah

                      Secara sederhana kepemimpinan transformasional dapat diartikan sebagai

                      proses untuk merubah dan mentransformasikan individu agar mau berubah dan

                      meningkatkan dirinya yang didalamnya melibatkan motif dan pemenuhan

                      kebutuhan serta penghargaan terhadap para bawahan Terdapat empat faktor untuk

                      menuju kepemimpinan tranformasional yang dikenal sebutan 4 I yaitu idealized

                      influence inspirational motivation intellectual stimulation dan individual

                      consideration

                      1 Idealized influence kepala sekolah merupakan sosok ideal yang dapat

                      dijadikan sebagai panutan bagi guru dan karyawannya dipercaya

                      dihormati dan mampu mengambil keputusan yang terbaik untuk

                      kepentingan sekolah

                      2 Inspirational motivation kepala sekolah dapat memotivasi seluruh guru

                      dan karyawannnya untuk memiliki komitmen terhadap visi organisasi dan

                      mendukung semangat team dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan di

                      sekolah

                      3 Intellectual Stimulation kepala sekolah dapat menumbuhkan kreativitas

                      dan inovasi di kalangan guru dan stafnya dengan mengembangkan

                      pemikiran kritis dan pemecahan masalah untuk menjadikan sekolah ke

                      arah yang lebih baik

                      19

                      4 Individual consideration kepala sekolah dapat bertindak sebagai pelatih

                      dan penasihat bagi guru dan stafnya

                      Berdasarkan hasil kajian literatur yang dilakukan Northouse (2001)

                      menyimpulkan bahwa seseorang yang dapat menampilkan kepemimpinan

                      transformasional ternyata dapat lebih menunjukkan sebagai seorang pemimpin

                      yang efektif dengan hasil kerja yang lebih baik Oleh karena itu merupakan hal

                      yang amat menguntungkan jika para kepala sekolah dapat menerapkan

                      kepemimpinan transformasional di sekolahnya Karena kepemimpinan

                      transformasional merupakan sebuah rentang yang luas tentang aspek-aspek

                      kepemimpinan maka untuk bisa menjadi seorang pemimpin transformasional

                      yang efektif membutuhkan suatu proses dan memerlukan usaha sadar dan

                      sunggug-sungguh dari yang bersangkutan Northouse (2001) memberikan

                      beberapa tips untuk menerapkan kepemimpinan transformasional yakni sebagai

                      berikut

                      1 Berdayakan seluruh bawahan untuk melakukan hal yang terbaik untuk

                      organisasi

                      2 Berusaha menjadi pemimpin yang bisa diteladani yang didasari nilai yang

                      tinggi

                      3 Dengarkan semua pemikiran bawahan untuk mengembangkan semangat

                      kerja sama

                      4 Ciptakan visi yang dapat diyakini oleh semua orang dalam organisasi

                      20

                      5 Bertindak sebagai agen perubahan dalam organisasi dengan memberikan

                      contoh bagaimana menggagas dan melaksanakan suatu perubahan

                      6 Menolong organisasi dengan cara menolong orang lain untuk

                      berkontribusi terhadap organisasi

                      c Fungsi Kepemimpinan

                      Dalam kehidupan organisasi fungsi kepemimpinan adalah bagian dari

                      tugas utama yang harus dilaksanakan Tetapi untuk merumuskan apa yang

                      dimaksud fungsi kepemimpinan adalah sulit sama sulitnya memberikan definisi

                      tentang kepemimpinan itu sendiri Kesulitan ini terjadi sebab kepemimpinan

                      menarik perhatian para pakar untuk menelitinya sehingga melahirkan penelitian

                      kepemimpinan yang berbeda-beda hamper sebanyak mereka para pakar yang

                      melakukan penelitian Berbagai macam pendekatan di bidang kepemimpinan

                      lahirlah pendekatan sifat perilaku situasi dan pendekatan kontigensi untuk lebih

                      memahami fungsi kepemimpinan lebih lanjut perlu lebih dahulu mempelajari

                      makna yang terkandung dalam definisi antara lain

                      a membangkitkan kepercayaan dan loyalitas bawahan

                      b mengomunikasikan gagasan kepada orang lain

                      c dengan berbagai cara memengaruhi orang lain

                      dseorang pemimpin adalah seorang besar yang dikagumi dan mempesona dan

                      dibanggakan oleh para bawahan

                      Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi atau

                      serangkaian tugas-tugas yang harus dilaksanakan seorang pemimpin atau yang

                      21

                      lazim disebut fungsi pemimpin menurut pendapat dari pakar adalah sebagai

                      berikut

                      a James AFStoner (1982) agar kelompok dapat beoperasi secara efektif seorang

                      pemimpin mempunyai dua fungsi pokok yaitu

                      1 task related atau problem solving function dalam fungsi ini pemimpin

                      memberikan saran dalam pemecahan masalah serta memberikan

                      sumbangan informasi dan pendapat

                      2 group maintenance function atau social function meliputi pemimpin

                      membantu kelompok beroperasi lebih lancer pemimpin memberikan

                      persetujuan bagi anggota kelompok misalnya menjembatani kelompok

                      yang sedang berselisih pendapat memerhatikan diskusi kelompok Seorang

                      pemimpin yang efektif adalah seorang pemimpin mampu menampilkan

                      kedua fungsi tersebut dengan jelas

                      b Selznick dalam bukunya Organization Structure and Process (1982176)

                      mengemukakan ada empat tugas seorang pemimpin

                      1 mendefinisikan misi dan peranan organisasi (involves the definition of the

                      institutional organizational mission and role)

                      2 pengejawantahan tujuan organisasi (the institutional embodiment of

                      purpose)

                      3 mempertahankan keutuhan organisasi (to defend the organizationrsquos

                      integration)

                      4 mengendalikan konflik internal yang terjadi di dalam organisasi (the

                      ordering of internal conflict)

                      22

                      2 Kepemimpinan Kepala Sekolah

                      a Sekolah Sebagai Sistem

                      Sekolah sebagai sistem artinya semua elemen atau unsure yang ada di

                      sekolah sebagai satu kesatuan yang utuh tidak terpisahkan satu dengan yang lain

                      seperti siswa guru kepala sekolah gedung alat peraga dan perangkat

                      pembelajaran dan sebagainya

                      Dalam era kemandirian sekolah dan era MBS tugas dan tanggung jawab

                      yang pertama dan yang utama dari para pimpinan sekolah adalah menciptakan

                      sekolah yang mereka pimpin menjadi semakin efektif dalam arti menjadi semakin

                      bermanfaat bagi sekolah itu sendiri dan bagi masyarakat luas penggunanya Agar

                      tugas dan tanggung jawab para pimpinan sekolah tersebut menjadi nyata kiranya

                      mereka perlu memahami mendalami dan menerapkan beberapa konsep ilmu

                      manajemen yang dewasa ini telah dikembang-mekarkan oleh pemikir-pemikir

                      dalam dunia bisnis

                      Konsep ilmu manajemen tersebut memiliki nilai (dalam arti values) yang

                      tidak akan menjerumuskan dunia pendidikan kita ke arah bisnis yang dapat

                      merugikan atau mengecewakan masyarakat luas penggunanya (Thomas B

                      Santoso 2001) Sekolah sebagai sistem adalah sekolah yang memberdayakan

                      seluruh komponen yang ada di dalamnya secara terpadu satu sama lain saling

                      berkaitan erat mendorong kegiatan sekolah untuk mencapai tujuan antara lain

                      input proses output dan outcome (Depdiknas 20075)

                      23

                      b Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Sekolah

                      Kepemimpinan merupakan salah satu elemen penting dalam mencapai

                      mempertahankan dan meningkatkan kinerja organisasi Konseptualisasi teori-teori

                      kepemimpinan telah menarik perhatian dan diskusi panjang para peneliti dan para

                      praktisi Menurut Pawar dan Eastman (1997) penelitian tentang kepemimpinan

                      lebih ditekankan pada kepemimpinan transformasional Penelitian di bidang ini

                      telah dilakukan baik dalam rangka mencari konsepsi yang tepat terhadap gaya

                      kepemimpinan yang paling efektif maupun prasyarat-prasyarat kontekstual yang

                      harus diciptakan agar proses kepemimpinan tersebut efektif (Fahruddin Js Pareke

                      2004)

                      Menurut Wahyudi (200964) menyatakan bahwa kepala sekolah harus

                      bertindak sebagai manajer dan pemimpin yang efektif Sebagai manajer ia harus

                      mampu mengatur agar semua potensi sekolah dapat berfungsi secara optimal Hal

                      ini dapat dilakukan jika kepala sekolah mampu melakukan fungsi-fungsi

                      manajemen dengan baik meliputi (1) perencanaan (2) pengorganisasian (3)

                      pengarahan dan (4) pengawasan Kepala sekolah adalah pelaksana suatu tugas

                      yang sarat dengan harapan dan pembaharuan kemasan cita-cita mulia pendidikan

                      kita secara tidak langsung diserahkan kepada kepala sekolah singkatnya kepala

                      sekolah merupakan tokoh sentral pendidikan Sekolah sebagai suatu komunitas

                      pendidikan membutuhkan seorang figur pemimpin yang dapat mendayagunakan

                      semua potensi yang ada dalam sekolah untuk suatu visi dan misi sekolah Pada

                      level ini kepala sekolah sering dianggap satu atau identik bahkan secara begitu

                      saja dikatakan bahwa wajah sekolah ada pada kepala sekolahnya Akhirnya

                      24

                      kepala sekolah berperanan sebagai manager yang mengelola sekolah sayang

                      sekali kalau kedua peran itu yakni sebagai tokoh sentral dan manajer dalam

                      sekolah diharubirukan oleh ketidakmampuan mengatasi aneka krisis yang ada

                      dalam sekolah (Xaviery 2007)

                      c Kepala Sekolah sebagai Pengambil Keputusan

                      Peranan kepala sekolah sebagai pengambil keputusan merupakan peran

                      yang paling penting dari peranan yang lain seperti informasional dan

                      interpersonal Ada empat peran sebagai pengambil keputusan yaitu enterpreneur

                      artinya kepala sekolah berusaha memperbaiki penampilan sekolah Disturbance

                      handler artinya memperhatikan gangguan yang timbul di sekolah resource

                      allocater artinya menyediakan segala sumber daya sekolah negotiator roles

                      artinya kepala sekolah harus mampu untuk mengadakan pembicaraan dan

                      musyawarah dengan pihak luar (Wahyosumidjo 200294) Lebih lanjut

                      menambahkan bahwa dalam pengambilan keputusan kepala sekolah berperan

                      sebagai manajer artinya berperan dalam proses pendayagunaan seluruh sumber

                      organisasi dan pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan

                      Adapun tanggung jawab pembinaan dari kepala sekolah antara lain

                      identifikasi (rekuritmen seleksi) pengangkatan (pekerjaan awal pekerjaan

                      berikutnya pekerjaan yang dibeda-bedakan) penyesuaian (kurikulum guru-guru

                      siswa masyarakat) penilaian (waktu alasan sasaran cara) perbaikan (observasi

                      kelas pertemuan individu kunjungan kelas asosiasi profesi perpustakaan

                      profesi program mengajar siswa program pelatihan inservice) Di samping

                      tanggung jawab proses kepala sekolah juga bertanggung jawab atas input

                      25

                      sekolah yang mencakup tujuan prioritas dan kontrol sumber daya daya

                      manusia (human resource) dan sumber material Kepala sekolah sebagai pejabat

                      formal manajer pemimpin pendidik dan kepala sekolah sebagai staf seperti

                      halnya pemimpin organisasi yang lain jabatan kepala sekolah juga memerlukan

                      persyaratan universal yang perlu dimiliki oleh siapapun yang akan menduduki

                      pemimpin Kepala sekolah mempunyai dua peran utama pertama sebagai

                      pemimpin institusi bagi para guru dan kedua memberikan pimpinan dalam

                      manajemen Pembaharuan pendidikan melalui MBS dan komite sekolah yang

                      diperkenalkan sebagai bagian dari desentralisasi memberikan kepada kepala

                      sekolah kesempatan yang lebih besar untuk menerapkan dengan lebih mantap

                      berbagai fungsi-fungsi dari kedua peran yang ada tersebut (Jurnal MBE 2007)

                      Pada dasarnya seluruh kegiatan yang berlangsung dalam sebuah sekolah

                      merupakan akibat atau konsekuensi dari berbagai keputusan yang diambil

                      pimpinan Apakah pada akhirnya sekolah berhasil mencapai sasaran secara efisien

                      atau sebaliknya mengalami kegagalan ditentukan oleh ketepatan dari berbagai

                      keputusan yang diambil pimpinan Untuk mendukung proses pengambilan

                      keputusan yang tepat setiap sekolah perlu memiliki sistem pengelolaan informasi

                      yang baik karena setiap keputusan memerlukan dukungan informasi yang cepat

                      tepat dan akurat Kebutuhan sistem seperti itu semakin dirasakan ketika kita

                      dihadapkan pada persaingan terbuka yang semakin ketat seperti sekarang ini

                      Dukungan dari berbagai perangkat telekomunikasi dan teknologi informasi

                      (hardware maupun software) sangat besar artinya dalam mengembangkan sistem

                      informasi yang handal rapi dan fungsional Satu hal lagi yang perlu dikemukakan

                      26

                      kaitannya dengan pengambilan keputusan ialah bahwa tingkat partisipasi anggota

                      dalam pelaksanaan setiap keputusan yang diambil akan sangat menentukan

                      keberhasilan pencapaian sasaran keputusan yang bersangkutan Oleh karena itu

                      sangat bijaksana apabila pimpinan berusaha untuk sejauh mungkin mengambil

                      keputusan yang bersifat kelompok dengan cara melibatkan bawahan sehingga

                      tanggungjawab bawahan dalam mengimplementasikan keputusan tersebut

                      semakin besar dalam interaksi antara kepala dengan guru-guru sebagai bawahan

                      lebih terlihat sikap subjektif Guru yang sering menemui kepala walau sembrono

                      dalam mengajar maka itulah yang dianggap baik dan loyal sehingga bisa tinggi

                      dalam penilaian DP3-nya Sedangkan guru yang biasa saja pada hal sangat

                      bertanggung jawab dalam pelaksanaan KBM karena kurang ngomong maka

                      dinilai biasa-biasa saja Jadi inilah akibat kepala sekolah yang malas mengadakan

                      turba (turun ke bawah) untuk meninjau guru-guru dan sekaligus menjalin

                      hubungan sosial dan emosional

                      Seperti yang kita kenal tentang tipe guru secara umum yaitu guru yang

                      suka menolak gagasan kepala yang karena dianggap kurang tepat dan guru yang

                      suka lsquonrimorsquo atau guru yang berwatak lsquoyes-manrsquo Guru yang pertama selalu

                      menghadapi kesukaran karena adanya benturan-benturan pendapat dengan sang

                      kepala Dan sebetulnya tentang pendekatan ada mereka yang melakukan tapi

                      caranya kerap kurang mengena Seorang guru wanita mengatakan bahwa ada

                      kepala yang dekat dengan bawahan tetapi tetap mempunyai wibawa Sebenarnya

                      inilah kepala yang mempunyai tipe lsquoleadershiprsquo amp ini adalah tipe kepala yang

                      dapat dijadikan kepala unggulan Dan ada pula kepala yang dekat dengan

                      27

                      bawahan tetapi dibawa lalu saja ini terjadi karena ia tidak punya potensi dan

                      bakat dan berhak untuk dimutasikan sebagai guru biasa saja (Marjohan 2007)

                      Kepala sekolah dituntut memiliki beberapa kompetensi dasar yang

                      diisyaratkan oleh Anwar (200377) bahwa kompetensi yang dimiliki kepala

                      sekolah mengacu pada tiga hal yakni menunjuk pada karakteristik pribadi

                      pemimpin yang tercermin pada setiap sikap dan tindakannya mengacu pada suatu

                      kemampuan untuk melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin yang diperoleh

                      melalui pendidikan dan pelatihan dan menunjuk pada suatu kinerja yang bersifat

                      rasional dan memenuhi spesifikasi tertentu untuk mendeskripsikan tingkat kinerja

                      seorang pegawai perlu adanya komponen yang jelas sebagai aspek penilaian

                      Sebagaimana diungkapkan Umar (2002 104) bahwa komponen kinerja

                      meliputi kualitas pekerjaan kejujuran inisiatif kehadiran sikap kerjasama

                      keandalan pengetahuan tentang pekerjaan tanggung jawab dan pemanfaatan

                      waktu Dalam pendapat lain dinyatakan bahwa indikator kinerja meliputi kualitas

                      kerja kuantitas etika kreatifitas pengetahuan kemandirian dan tanggung jawab

                      (Sugiyono 2003 235)

                      3 Manajemen Berbasis Sekolah

                      a Pengertian MBS

                      Secara bahasa MBS berasal dari tiga katayaitu manajemen berbasis dan

                      sekolah Manajemen adalah proses menggunakan sumber daya secara efektif

                      untuk mencapai sasaran Berbasis memiliki kata dasar basis yang berarti dasar

                      atau asas Sekolah adalah lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat untuk

                      menerima dan memberikan pelajaran Berdasarkan makna leksikal tersebut maka

                      28

                      MBS dapat diartikan sebagai penggunaan sumber (Nurkolis 2005 172) daya

                      yang berasaskan pada sekolah itu sendiri dalam proses pengajaran atau

                      pembelajaran

                      Gagasan MBS dalam Bahasa Inggris School-Based Management pada

                      dewasa ini menjadi perhatian para pengelolaan pendidikan mulai dari tingkat

                      pusat provinsi kabupatenkota sampai dengan tingkat Sekolah Sebagaimana

                      dimaklumi gagasan ini semakin mengemuka setelah dikeluarkannya kebijakan

                      desentralisasi pengelolaan pendidikan seperti disyaratkan oleh UU Nomor 32

                      Tahun 2004 Produk hukum tersebut mengisyaratkan terjadinya pergeseran

                      kewenangan dalam pengelolaan pendidikan dan melahirkan wacana akuntabilitas

                      pendidikan Gagasan MBS perlu dipahami dengan baik oleh seluruh pihak yang

                      berkepentingan (stakeholder) dalam penyelenggaraan pendidikan khususnya

                      sekolah karena implementasi MBS tidak sekedar membawa perubahan dalam

                      kewenangan akademik Sekolah dan tatanan pengelolaan sekolah akan tetapi

                      membawa perubahan pula dalam pola kebijakan dan orientasi partisipasi orang tua

                      dan masyarakat dalam pengelolaan sekolah Minarti Sri (201265)

                      mengemukakan MBS sebagai sistem pengelolaan persekolahan yang memberikan

                      kewenangan dan kekuasaan kepada institusi sekolah untuk mengatur kehidupan

                      sesuai dengan potensi tuntutan dan kebutuhan sekolah yang bersangkutan Dalam

                      MBS sekolah merupakan institusi yang memiliki full authority and responsibility

                      untuk secara mandiri menetapkan program-program pendidikan (kurikulum) dan

                      implikasinya terhadap berbagai kebijakan sekolah sesuai dengan visi misi dan

                      tujuan pendidikan yang hendak dicapai sekolah

                      29

                      Dalam konteks manajemen pendidikan menurut MBS berbeda dari

                      manajemen pendidikan sebelumnya yang semua serba diatur dari pemerintah

                      pusat Sebaliknya manajemen pendidikan model MBS ini berpusat pada sumber

                      daya yang ada di sekolah itu sendiri Dengan demikian akan terjadi perubahan

                      paradigma manajemen sekolah yaitu yang semula diatur oleh birokrasi di luar

                      sekolah menuju pengelolaan yang berbasis pada potensi internal sekolah itu

                      sendiri Dari asal usul peristilahan MBS adalah terjemahan langsung dari School-

                      Based Management (SBM) Istilah ini mula-mula muncul di Amerika Serikat pada

                      tahun 1970-an sebagai alternatif untuk mereformasi pengelolaan pendidikan atau

                      sekolah Reformasi itu dapat diperlukan karena kinerja sekolah selama puluhan

                      tahun tidak dapat menunjukan peningkatan yang berarti dalam memenuhi tuntutan

                      perubahan lingkungan sekolah Dengan demikian pada hakekatnya MBS

                      merupakan desentralisasi kewenangan yang memandang sekolah secara

                      individual Sebagai bentuk alternatif sekolah dalam program desentralisasi bidang

                      pendidikan maka otonomi diberikan agar sekolah dapat leluasa mengelola

                      sumberdaya dengan mengalokasikannya sesuai dengan prioritas kebutuhan di

                      samping agar sekolah lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat Secara umum

                      manajemen berbasis sekolahSekolah dapat diartikan sebagai model manajemen

                      yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong

                      pengambilan keputusan parsitipatif yang melibatkan secara langsung semua

                      warga sekolah (guru siswa kepala sekolah karyawan orangtua siswa dan

                      masyarakat) untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan

                      nasional

                      30

                      Menurut Rohiat (201047) bahwa sekolah memiliki kewenangan yang

                      lebih besar dalam mengelola sekolahnya secara mandiri dan lebih berdaya dalam

                      mengembangkan program yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang

                      dimilikinya Demikian juga dengan pengambilan keputusan partisipatif yaitu

                      pelibatan warga sekolah secara langsung dalam pengambilan keputusan maka

                      rasa memiliki warga sekolah dapat meningkat Peningkatan rasa memiliki ini akan

                      menyebabkan peningkatan rasa tanggungjawab dan peningkatan rasa

                      tanggungjawabdan peningkatan rasa tanggungjawab akan meningkatkan dedikasi

                      warga sekolah terhadap sekolahnya Inilah esensi pengambilan keputusan

                      partisipatif Baik peningkatan otonomi sekolah maupun pengambilan keputusan

                      partisipatif tersebut kesemuanya ditujukan untuk meningkatkan mutu sekolah

                      berdasarkan kebijakan pendidikan nasional yang berlaku

                      b Tujuan dan Alasan Menerapkan MBS

                      MBS di Indonesia yang menggunakan muncul karena beberapa alasan

                      sebagaimana diungkapkan oleh Nurkolis antara lain pertama sekolah lebih

                      mengetahui kekeuatan kelemahan peluang dan ancaman bagi dirinya sehingga

                      sekolah dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia untuk

                      memajukan sekolahnya Kedua sekolah lebih mengetahui kebutuhannya Ketiga

                      keterlibatan warga sekolah dan masyarakat dalam pengambilan keputusan dapat

                      menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat

                      Menurut bank dunia terdapat beberapa alasan diterapkannya MBS antara

                      lain alasan ekonomis politis professional efisiensi administrasi finansial

                      prestasi siswa akuntabilitas dan efektifitas sekolah Tujuan penerapan MBS

                      31

                      adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara umum baik itu

                      menyangkut kualitas pembelajaran kualitas kurikulum kualitas sumber daya

                      manusia baik guru maupun tenaga kependidikan lainnya dan kualitas pelayanan

                      pendidikan secara umumBagi sumber daya manusia peningkatan kualitas bukan

                      hanya meningkatnya pengetahuan dan ketrampilannya melainkan meningkatkan

                      kesejahteraanya pula Keuntungan-keuntungan penerapan MBS sebagaimana

                      dikutip dari hasil pertemuan The American Association of School Administration

                      The National Association of Elementary School Principal The National of

                      Secondary School Principal Pertama secara formal MBS dapat memahami

                      keahlian dan kemampuan orang-orang yang bekerja di sekolah

                      Kedua meningkatkan moral guru Ketiga keputusan yang diambil sekolah

                      mengalami akuntabilitas Hal ini terjadi karena konstituen sekolah mengalami

                      andil yang cukup dalam setiap pengambilan kepurusan Keempat menyesuaikan

                      sumber keuangan terhadap tujuan instruksioanl yang dikembangkan di sekolah

                      Kelima menstimulasi munculnya pemimpin baru di sekolah Keputusan yang

                      diambil pada tingkat sekolah tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya peran

                      seorang pemimpin Keenam meningkatkan kualitas kuantitas dan fleksibilitas

                      komunikasi tiap komunitas sekolah dalam rangka mencapai kebutuhan sekolah

                      c Strategi Implementasi MBS

                      MBS merupakan strategi peningkatan kualitas pendidikan melalui otoritas

                      pengambilan keputusan dari pemerintah daerah ke sekolah Dalam hal ini sekolah

                      dipandang sebagai unit dasar pengembangan yang bergantung pada redistribusi

                      otoritas pengambilan keputusan di dalamnya terkandung desentralisasi

                      32

                      kewenangan yang diberikan kepada sekolah untuk membuat keputusan Dengan

                      demikian pada hakekatnya MBS merupakan desentralisasi kewenangan yang

                      memandang sekolah secara individual Sebagai bentuk alternative sekolah dalam

                      program desentralisasi bidang pendidikan maka otonomi diberikan agar sekolah

                      dapat leluasa mengelola sumber daya dengan mengalokasikannya sesuai dengan

                      prioritas kebutuhan disamping agar sekolah lebih tanggap terhadap kebutuhan

                      setempat Merupakan suatu model manajemen yang memberikan otonomi lebih

                      besar kepada sekolah dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan

                      keputusan secara partisipatif dalam memenuhi kebutuhan mutu sekolah atau untuk

                      mencapai sasaran mutu sekolah Keputusan partisipatif yang dimaksud adalah

                      cara pengambilan keputusan melalui penciptaan lingkungan yang terbuka dan

                      demokratik dimana warga sekolah (guru siswa karyawan orangtua siswa tokoh

                      masyarakat) didorong untuk terlibat langsung dalam proses pengambilan

                      keputusan yang dapat berkonstribusi terhadap pencapaian tujuan sekolah MBS

                      menyediakan layanan pendidikan yang komprehensif dan tanggap terhadap

                      kebutuhan masyarakat sekolah setempat Karena siswa biasanya datang dari

                      berbagai latar belakang kesukuan dan tingkat sosial salah satu perhatian sekolah

                      harus ditujukan pada asas pemerataan (peluang yang sama untuk memperoleh

                      kesempatan dalam bidang sosial ekonomi dan politik) di pihak lain Sekolah

                      juga harus meningkatkan efisiensi partisipasi dan mutu serta bertanggung jawab

                      kepada masyarakat dan pemerintah Ciri-ciri MBS bisa diketahui antara lain dari

                      sudut sejauh mana sekolah dapat mengoptimalkan kemampuan manajemen

                      sekolah terutama dalam pemberdayaan sumber daya yang ada menyangkut

                      33

                      sumber daya kepala sekolah dan guru partisipasi masyarakat pendapatan daerah

                      dan orang tua juga anggaran sekolah

                      Secara konsepsional MBS diharapkan membawa dampak terhadap

                      peningkatan kerja sekolah dalam hal mutu efisiensi manajemen keuangan

                      pemerataan kesempatan dan pencapaian tujuan politik (perkembangan iklim

                      demokrasi) suatu bangsa lewat perubahan kebijakan desentralisasi di berbagai

                      aspek seperti politik edukatif administrasi manajemen dan anggaran

                      pendidikan Konsekuensi penerapan MBS menjadi tanggung jawab dan ditangani

                      oleh Sekolah secara profesional untuk mencapai tujuan yang diinginkan

                      Aspek-aspek yang menjadi bidang garapan Sekolah meliputi

                      a Perencanaan dan evaluasi program Sekolah

                      b Pengelolaan kurikulum yang bersifat inklusif

                      c Pengelolaan proses belajar mengajar

                      d Pengelolaan ketenagaan

                      e Pengelolaan perlengkapan dan peralatan

                      f Pengelolaan keuangan

                      g Pelayanan siswa

                      h Hubungan Sekolah-masyarakat

                      i Pengelolaan iklim Sekolah

                      Seperti telah dinyatakan di atas konsep MBS dalam prakteknya

                      menggambarkan sifat-sifat otonomi Sekolah dan oleh karenanya sering pula

                      disebut sebagai Site-Based Management yang merujuk pada perlunya

                      memperhatikan kondisi dan potensi kelembagaan setempat dalam mengelola

                      34

                      sekolah Makna berbasis sekolah dalam konsep MBS sama sekali tidak

                      meninggalkan kebijakan-kebijakan startegis yang ditetapkan oleh pemerintah

                      pusat atau daerah otonomi Misalnya standar kompetensi siswa standar materi

                      pelajaran pokok standar penguasaan minimum standar pelayanan minimum

                      penetapan kalender pendidikan dan jumlah jam belajar efektif setiap tahun dan

                      lain-lain (lihat UU No 202003 Pasal 51 PP Nomor 25 Tahun 2000 yang telah

                      diubah dengan PP Nomor 33 Tahun 2004 tentang Kewenangan Pemerintah Pusat

                      dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom)

                      Implementasi MBS akan berlangsung secara efektif dan efesien apabila

                      didukung oleh sumber daya manusia yang professional untuk mengoperasikan

                      sekolah dana yang cukup agar sekolah mampu menggaji staf sesuai dengan

                      fungsinya sarana prasarana yang memadai untuk mendukung proses belajar-

                      mengajar serta dukungan masyarakat yang tinggiPadahal kondisi sekolah sangat

                      bervariasi dilihat dari kualitas lokasi sekolah dan partisipasi masyarakat (orang

                      tua) Kualifikasi sekolah bervariasi dari sekolah yang sangat maju sampai

                      sekolah yang sangat ketinggalan sedangkan lokasi sekolah bervariasi dari sekolah

                      yang terletak di perkotaan sampai sekolah yang letaknya di daerah terpencil

                      Demikian pula partisipasi orang tua bervariasi dari yang partisipasinya tinggi

                      sampai yang kurang bahkan tidak berpartisipasi sama sekaliOleh karena itu agar

                      MBS dapat diimplementasikan secara optimal perlu adanya pengelompokkan

                      sekolah berdasarkan tingkat kemampuan manajemen masing-masing Menurut

                      Buku pedoman MBS yang diterbitkan Ditjen Kelembagaan Agama Islam 2004

                      35

                      ada empat tahapan implementasi MBS yaitu sosialisasi piloting pelaksanaan

                      dan diseminasi

                      Tahap sosialisasi merupakan tahap penting mengingat luasnya wilayah nusantara

                      terutama daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh media informasi baik cetak

                      maupun elektronik Ini bahkan menjadi lebih sulit karena masyarakat Indonesia

                      pada umumnya tidak mudah menerima perubahan Banyak perubahan baik

                      personal maupun organisasional memerlukan pengetahuan dan keterampilan baru

                      Dalam mengefektifkan pencapaian tujuan perubahan diperlukan kejelasan tujuan

                      dan cara yang tepat baik menyangkut aspek proses maupun pengembangan

                      Tahap piloting merupakan tahap uji coba agar penerapan konsep MBS tidak

                      mengandung resiko Efektifitas model uji coba memerlukan persyaratan dasar

                      yaitu akseptabilitas akuntabilitas reflikabilitas dan substainabilitas

                      Akseptabilitas artinya adanya penerimaan dari para tenaga kependidikan

                      khususnya guru dan kepala sekolah sebagai pelaksana dan penanggungjawab

                      pendidikan di sekolah

                      Akuntabilitas artinya bahwa program MBS harus dapat

                      dipertanggungjawabkan baik secara konsep opersional maupun pendanaannya

                      Reflikabilitas artinya MBS yang diujicobakan dapat direflikasi di Sekolah lain

                      sehingga perlakuan yang diberikan kepada sekolah uji coba dapat dilaksanakan di

                      sekolah lain Sementara sustainabilitas artinya program tersebut dapat dijaga

                      kesinambungannya setelah dilakukan ujicoba Tahap pelaksanaan merupakan

                      tahap untuk melakukan berbagai diskusi curah pendapat dan lokakarya mini

                      antara kelompok kerja MBS dengan berbagai unsur terkait yakni guru kepala

                      36

                      sekolah pengawas tokoh agama pengusaha dan para akademisi Sedang tahap

                      diseminasi merupakan tahapan memasyarakatkan MBS yang telah diujicobakan

                      ke berbagai sekolah dapat mengimplementasikan secara efektif dan efisien sesuai

                      dengan kondisi masing-masing

                      Kewenangan penuh dan luas bagi sekolah untuk mengembangkan lembaga

                      menjadi sebuah pendidikan yang mandiri maju dan mandiri serta

                      bertanggungjawab terimplementasikan dalam bentuk manajemen yang berbasis

                      sekolah Kepala sekolah perlu memiliki pengetahuan perencanaan dan pandangan

                      yang luas tentang kependidikan yang harus ditumbuhkembangkan dengan

                      meningkatkan sikap kepedulian semangat belajar disiplin kerja keteladanan dan

                      hubungan manusiawi sebagai modal perwujudan iklim kerja yang kondusif

                      Impelementasi MBS di Indonesia perlu didukung oleh perubahan mendasar dalam

                      kebijakan pengelolaan sekolah dengan memperhatikan iklim yang kondusif

                      dalam perencanaan pengorganisasian pelaksanaan pengawasan pendidikan

                      d Karakteristik Manajemen Berbasis Sekolah

                      MBS memiliki karakteristik yang perlu dipahami oleh sekolah yang

                      akan menerapkannya Dengan kata lain jika sekolah ingin sukses dalam

                      menerapkan MBS sejumlah karakteristik MBS perlu dimiliki Karakteristik MBS

                      tidak dapat dipisahkan dengan karakteristik sekolah efektif Jika MBS merupakan

                      wadahkerangka sekolah efektif merupakan isinya Oleh karena itu karakteristik

                      MBS memuat secara inklusif elemen-elemen sekolah efektif yang dikategorikan

                      menjadi input proses dan output

                      37

                      Dalam menguraikan karakteristik MBS pendekatan system yaitu input

                      proses dan output digunakan untuk memandunya Hal ini didasari oleh pengertian

                      bahwa sekolah merupakan sebuah system sehingga penguraian karakteristik MBS

                      (yang juga karakteristik sekolah efektif didasarkan pada input proses dan

                      output) Uraian berikut dimulai dari output dan diakhiri dengan input karena

                      output memiliki tingkat kepentingan tertinggi sedangkan proses memiliki tingkat

                      kepentingan satu tingkat lebih rendah dari output dan input memiliki tingkat

                      kepentingan dua tingkat lebih rendah dari output

                      1 Output yang Diharapkan

                      Sekolah memiliki output yang diharapkan Output sekolah adalah prestasi

                      sekolah yang dihasilkan melalui proses pembelajaran dan manajemen di sekolah

                      Pada umummya output dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu output berupa

                      prestasi akademik (academic achievement) dan output berupa prestasi non-

                      akademik (nonacademic achievement) Output prestasi akademik misalnya

                      NUANNUNAS lomba karya ilmiah remaja lomba (Bahasa Inggris Matematika

                      Fisika) cara berpikir (kritis kreatif divergen nalar rasional induktif deduktif

                      dan ilmiah) Output nonakademik misalnya akhlakbudi pekerti dan prilaku

                      social yang baik seperti bebas narkoba kejujuran kerjasama yang baik rasa kasih

                      sayang yang tinggi terhadap sesama solidaritas yang tinggi toleransi

                      kedisiplinan kerajinan prestasi olahraga kesenian dan kepramukaan

                      2 Proses

                      Sekolah yang efektif pada umumnya memiliki sejumlah karakteristik proses

                      sebagai berikut

                      38

                      a Proses Belajar Mengajar dengan Efektivitas yang Tinggi

                      Sekolah yang menerapkan MBS memiliki efektifitas proses belajar

                      mengajar (PBM) yang tinggi Hal ini ditunjukkan oleh sifat PBM yang

                      menekankan pada pemberdayaan peserta didik PBM bukan sekedar

                      memorisasi dan recall atau penekanan pada penguasaan pengetahuan

                      tentang apa yang diajarkan (logos) tetapi lebih menekankan pada

                      internalisasi tentang apa yang diajarkan sehingga tertanam dan bertanam

                      dan berfungsi sebagai muatan nurani dan dihayati (ethos) serta

                      dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari oleh peserta didik (pathos)

                      PBM yang efektif juga lebih menekankan pada belajar mengetahui

                      (learning to know) belajar bekerja (learning to do) belajar hidup bersama

                      (learning to live together) dan belajar menjadi diri sendiri (learning to

                      be)

                      b Kepemimpinan sekolah yang kuat

                      Pada sekolah yang menerapkan MBS kepala sekolah memiliki peran yang

                      kuat dalam mengoordinasikan menggerakkan dan nenyerasikan semua

                      sumberdaya pendidikan yang tersedia Kepemimpinan kepala sekolah

                      merupakan salah satu factor yang dapat mendorong sekolah sekolah untuk

                      dapat mewujudkan visi misi tujuan dan sasaran sekolahnya melalui

                      program-program yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap Oleh

                      karena itu kepala sekolah dituntut memiliki kemampuan manajemen dan

                      kepemimpinan yang tangguh agar mampu mengambil keputusan dan

                      inisiatif prakarsa untuk meningkatkan mutu sekolah Secara umum kepala

                      39

                      sekolah yang tangguh memiliki kemampuan memobilisasi sumberdaya

                      sekolah terutama sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan sekolah

                      c Lingkungan Sekolah yang Aman dan Tertib

                      Sekolah memiliki lingkungan (iklim) belajar yang aman tertib dan

                      nyaman sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan

                      nyaman (enjoyable learning) Karena itu sekolah yang efektif selalu

                      menciptakan iklim sekolah yang aman nyaman dan tertib melalui

                      pengupayaan factor-faktor yang dapat menumbuhkan iklim tersebut

                      Dalam hal ini kepala sekolah memegang peranan yang sangat penting

                      d Pengelolaan Tenaga Kependidikan yang Efektif

                      Tenaga kependidikan terutama guru merupakan jiwa dari sekolah

                      Sekolah hanyalah merupakan wadah dan sekolah yang menerapkan MBS

                      menyadari tentang hal ini Oleh karena itu pengelolaan tenaga

                      kependidikan mulai dari analisa kebutuhan perencanaan pengembangan

                      evaluasi kinerja hubungan kerja hingga imbal jasa merupakan garapan

                      penting bagi seorang kepala sekolah Pada pengembangan tenaga

                      kependidikan hal tersebut harus dilakukan secara terus-menerus

                      mengingat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian

                      pesat Tenaga kependidikan yang diperlukan untuk menyukseskan MBS

                      adalah tenaga kependidikan yang mempunyai komitmen tinggi dan selalu

                      mampu dan sanggup menjalankan tugasnya dengan baik

                      e Sekolah Memiliki Budaya Mutu

                      Budaya mutu tertanam di sanubari semua warga sekolah sehingga setiap

                      perilaku selalu didasari oleh profesionalisme Budaya mutu memiliki

                      40

                      elemen-elemen sebagai berikut (a) informasi kualitas harus digunakan

                      untuk perbaikan bukan untuk mengadilimengontrol orang (b)

                      kewenangan harus sebatas pada tanggung jawab (c) hasil harus diikuti

                      penghargaan (rewards) atau sanksi (punishment) (d) kolaborasi dan

                      sinergi bukan kompetisi harus menjadi basis untuk kerjasama (e) warga

                      sekolah merasa aman terhadap pekerjaannya (f) atmosfir keadaan

                      (fairness) harus ditanamkan (g) imbas jasa harus sepadan dengan nilai

                      pekerjaannya dan (h) warga sekolah merasa memiliki sekolah

                      f Sekolah Memiliki Teamwork yang Kompak Cerdas dan Dinamis

                      Kebersamaan (teamwork) merupakan karakteristik yang dituntut oleh

                      MBS karena output pendidikan merupakan hasil kolektif warga sekolah

                      bukan hasil individual Olah karena itu budaya kerjasama antar fungsi dan

                      antar individu dalam sekolah harus menjadi kebiasaan hidup sehari-hari

                      warga sekolah

                      g Sekolah Memiliki Kewenangan (Kemandirian)

                      Sekolah memiliki kewenangan untuk melakukan yang terbaik bagi

                      sekolahnya sehingga dituntut untuk memiliki kemampuan dan

                      kesanggupan kerja yang tidak selalu bergantung pada atasan Untuk

                      menjadi mandiri sekolah harus memiliki sumberdaya yang cukup untuk

                      menjalankan tugasnya

                      h Partisipasi yang Tinggi dari Warga Sekolah dan Masyarakat

                      Sekolah yang menerapkan MBS memiliki karakteristik bahwa partisipasi

                      warga sekolah dan masyarakat merupakan bagian kehidupannya Hal ini

                      41

                      dilandasi oleh keyakinan bahwa makin tinggi tingkat partisipasi makin

                      besar rasa memiliki makin besar rasa memiliki makin besar pula rasa

                      tanggungjawab dan makin besar rasa tanggungjawab makin besar pula

                      tingkat dedikasinya

                      i Sekolah Memiliki Keterbukaan (Transparansi) Manajemen

                      Keterbukaantransparansi dalam pengelolaan sekolah merupakan

                      karakteristik sekolah yang menerapkan MBS Keterbukaantransparansi ini

                      ditunjukkan dalam pengambilan keputusan perencanaan dan pelaksanaan

                      kegiatan penggunaan uang dan sebagainya yang selalu melibatkan pihak-

                      pihak terkait sebagai alat control

                      j Sekolah Memiliki Kemauan untuk Berubah (Psikologis dan Fisik)

                      Perubahan harus merupakan sesuatu yang menyenangkan bagi semua

                      warga sekolah Sebaliknya kemapanan merupakan musuh sekolah Tentu

                      saja yang dimaksud dengan perubahan adalah peningkatan baik bersifat

                      fisik maupun psikologis Artinya setiap perubahan dilakukan hasilnya

                      diharapkan lebih baik dari sebelumnya (ada peningkatan) terutama mutu

                      peserta didik

                      k Sekolah Melakukan Evaluasi dan Perbaikan Secara Berkelanjutan

                      Evaluasi belajar secara teratur bukan hanya ditujukan untuk mengetahui

                      tingkat daya serap dan kemampuan peserta didik tetapi yang terpenting

                      adalah bagaimana memanfaatkan hasil evaluasi belajar tersebut untuk

                      memperbaiki dan menyempurnakan proses belajar mengajar di sekolah

                      Oleh karena itu fungsi evaluasi menjadi sangat penting dalam rangka

                      42

                      meningkatkan mutu peserta didik dan mutu sekolah secara keseluruhan

                      dan terus menerus Perbaikan secara terus menerus harus menjadi

                      kebiasaan warga sekolah Tiada hari tanpa perbaikan Oleh karena itu

                      harus ada system mutu yang baku sebagai acuan bagi perbaikan System

                      mutu yang dimaksud harus mencakup struktur organisasi tanggung jawab

                      prosedur proses dan sumberdaya untuk menerapkan manajemen mutu

                      l Sekolah Responsif dan Antisipatif terhadap Kebutuhan

                      Sekolah selalu tanggapresponsive terhadap berbagai aspirasi yang muncul

                      bagi peningkatan mutu Oleh karena itu sekolah harus selalu dapat

                      membaca lingkungan dan menanggapinya secara cepat dan tepat Sekolah

                      dituntut untuk tidak hanya mampu menyesuaikan diri terhadap

                      perubahantuntutan akan tetapi juga mampu mengantisipasi hal-hal yang

                      mungkin akan terjadi Menjemput bola adalah padanan kata yang tepat

                      bagi istilah antisipasi

                      m Memiliki Komunikasi yang Baik

                      Sekolah yang efektif umumnya memiliki komunikasi yang baik terutama

                      antar warga sekolah dan juga antara sekolah dan masyarakat sehingga

                      kegiatan yang dilakukan oleh tiap-tiap warga sekolah dapat diketahui

                      Dengan cara seperti itu keterpaduan semua kegiatan sekolah dapat

                      diupayakan untuk mencapai tujuan dan sasaran sekolah yang telah dipatok

                      Selain itu komunikasi yang baik juag akan membentuk teamwork yang

                      kuat kompak dan cerdas sehingga berbagai kegiatan sekolah dapat

                      dilakukan secara merata oleh warga sekolah

                      43

                      n Sekolah Memiliki Akuntabilitas

                      Akuntabilitas adalah bentuk pertanggungjawaban yang harus dilakukan

                      sekolah terhadap keberhasilan program yang telah dilaksanakan

                      Akuntabilitas ini berbentuk laporan prestasi yang dicapai dan dilaporkan

                      kepada pemerintah orangtua siswa dan masyarakat Berdasarkan laporan

                      hasil program tersebut pemerintah dapat menilai apakah program MBS

                      telah mencapai tujuan yang dikehendaki atau tidak Jika berhasil

                      pemerintah perlu memberikan penghargaan kepada sekolah yang

                      bersangkutan sehingga dapat menjadi factor pendorong untuk terus

                      meningkatkan kinerjanya di masa yang akan datang Akan tetapi jika

                      program tidak berhasil pemerintah perlu memberikan teguran sebagai

                      hukuman atas kinerjanya yang dianggap tidak memenuhi syarat Demikian

                      pula para orangtua siswa dan anggota masyarakat dapat memberikan

                      penilaian apakah program ini dapat meningkatkan prestasi anaknya secara

                      individual dan kinerja sekolah secara keseluruhan Apabila hal ini berhasil

                      dilakukan orangtua peserta didik perlu memberikan semangat dan

                      dorongan untuk peningkatan program yang akan datang Akan tetapi jika

                      program tersebut kurang berhasil orangtua siswa dan masyarakat berhak

                      meminta pertanggungjawaban dan penjelasan sekolah atas kegagalan

                      program MBS yang telah dilakukan Dengan cara seperti ini sekolah tidak

                      akan main-main dalam melaksanakan program pada tahun-tahun yang

                      akan datang

                      o Manajemen Lingkungan Hidup Sekolah Baik

                      Sekolah efektif melaksanakan manajemen lingkungan hidup sekolah

                      secara efektif Sekolah memiliki perencanaan pengorganisasian

                      pelaksanaan pengoordinasian dan pegevaluasian pendidikan kecakapan

                      hidup (program adiwiyata) yang dikembangkan secara terus menerus dari

                      waktu ke waktu Sekolah melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan

                      pengetahuan keterampilan dan kesadaran warga sekolah tentang nilai-

                      44

                      nilai lingkungan hidup dan mampu mengubah perilaku dan sikap warga

                      sekolah untuk menuju lingkungan hidup yang sehat

                      p Sekolah Memiliki Kemampuan Menjaga Sustainabilitas

                      Sekolah yang efektif juga memiliki kemampuan untuk menjaga

                      kelangsungan hidupnya (sustainabilitas) baik dalam program maupun

                      pendanaannya Sustainabilitas program dapat dilihat dari berkelanjutan

                      program-program yang telah dirintis sebelumnya dan bahkan berkembang

                      menjadi program-program baru yang belum pernah ada sebelumnya

                      Sustainabilitas pendanaan dapat ditunjukkan oleh kemampuan sekolah

                      dalam mempertahankan besarnya dana yang dimiliki dan bahkan makin

                      besar jumlahnya Sekolah memiliki kemampuan menggali sumberdana

                      dari masyarakat dan tidak sepenuhnya menggantungkan subsidi dari

                      pemerintah bagi sekolah-sekolah negeri

                      3 Input Pendidikan

                      a Memiliki Kebijakan Tujuan dan Sasaran Mutu yang Jelas

                      Secara formal sekolah menyatakan dengan jelas tentang keseluruhan

                      kebijakan tujuan dan sasaran sekolah yang berkaitan dengan mutu

                      Kebijakan tujuan dan sasaran mutu tersebut dinyatakan oleh kepala

                      sekolah dan disosialisasikan kepada semua warga sekolah sehingga

                      tertanam pemikiran tindakan kebiasaan hingga sampai pada kepemilikan

                      karakter mutu oleh warga sekolah

                      b Sunberdaya Tersedia dan Siap

                      Sumberdaya merupakan input penting yang diperlukan untuk

                      kelangsungan proses pendidikan di sekolah Tanpa sumberdaya yang

                      45

                      memadai proses pendidikan di sekolah tidak akan berlangsung secara

                      memadai dan pada akhirnya sasaran sekolah tidak akan tercapai

                      Sunberdaya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu sumberdaya manusia

                      dan sumberdaya selebihnya (uang peralatan perlengkapan bahan dan

                      sebagainya) dengan penegasan bahwa sumberdaya selebihnya tidak

                      memunyai arti apapun bagi perwujudan sasaran sekolah tanpa campur

                      tangan sumberdaya manusia

                      Secara umum sekolah yang menerapkan MBS harus memiliki tingkat

                      kesiapan sumberdaya yang memadai untuk menjalankan proses

                      pendidikan Artinya segala sumberdaya yang diperlukan untuk

                      menjalankan proses pendidikan harus tersedia dan dalam keadaan siap Ini

                      bukan berarti bahwa sumberdaya yang ada harus mahal tetapi sekolah

                      yang bersangkutan dapat memanfaatlkan keberadaan sumberdaya yang ada

                      di lingkungan sekolahnya Oleh karena itu diperlukan kepala sekolah

                      yang mampu memobilisasi sumberdaya yang ada di sekitarnya

                      c Staf yang Kompeten dan Berdedikasi Tinggi

                      Meskipun pada butir (b) telah disinggung tentang ketersediaan dan

                      kesiapan sumberdaya manusia (staf) pada butir ini perlu ditekankan lagi

                      karena staf merupakan jiwa sekolah Sekolah yang efektif pada umumnya

                      memiliki staf yang mampu (konpeten) dan berdedikasi tinggi terhadap

                      sekolahnya Implikasinya jelas yaitu bagi sekolah yang ingin memiliki

                      efektivitas yang tinggi kepemilikan staf yang kompeten dan berdedikasi

                      tinggi merupakan suatu keharusan

                      46

                      d Memiliki Harapan Prestasi yang Tinggi

                      Sekolah yang menerapkan MBS mempunyai dorongan dan harapan yang

                      tinggi untuk meningkatkan prestasi peserta didik dan sekolahnya Kepala

                      sekolah memiliki komitmen dan motivasi yang kuat untuk meningkatkan

                      mutu sekolah secara optimal Guru memiliki komitmen dan harapan yang

                      tinggi bahwa anak didiknya dapat mencapai tingkat prestasi yang

                      maksimal walaupun dengan segala keterbatasan sumberdaya pendidikan

                      yang ada di sekolah Peserta didik juga memunyai motivasi untuk selalu

                      meningkatkan diri untuk berprestasi sesuai dengan bakat dan

                      kemampuannya Harapan terbesar dari ketiga unsure sekolah ini

                      merupakan salah satu factor yang menyebabkan sekolah selalu dinamis

                      untuk menjadi lebih baik dari keadaan sebelumnya

                      e Focus pada Pelanggan (Khususnya Siswa)

                      Pelanggan terutama siswa harus menjadi focus dari semua kegiatan

                      sekolah Artinya semua input dan proses yang dikerahkan di sekolah

                      tujuan utamanya adalah meningkatkan mutu dan kepuasan peserta didik

                      Konsekuensi logis dari semua hal tersebut adalah penyiapan input dan

                      proses belajar mengajar harus benar-benar mewujudkan sosok utuh mutu

                      dan kepuasan yang diharapkan dari siswa

                      f Input Manajemen

                      Sekolah yang menerapkan MBS memiliki input manajemen yang memadai

                      untuk menjalankan roda sekolah Kepala sekolah dalam mengatur dan

                      mengurus sekolahnya menggunakan sejumlah input manajemen

                      47

                      Kelengkapan dan kejelasan input manajemen akan membantu kepala

                      sekolah mengelola sekolahnya dengan efektif Input manajemen yang

                      dimaksud meliputi tugas yang jelas rencana yang rinci dan sistematis

                      program yang mendukung bagi pelaksanaan rencana ketentuan-ketentuan

                      (aturan main) yang jelas sebagai panutan bagi warga sekolahnya untuk

                      bertindak dan adanya system pengendalian mutu yang efektif dan efesien

                      untuk meyakinkan agar sasaran yang telah disepakati dapat dicapai

                      B Kerangka Pikir

                      Kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di

                      Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa merupakan suatu hal yang harus

                      dilaksanakan dan tidak terpisahkan sesuai dengan konsep dan karakteristik MBS

                      MBS yang mengetengahkan prinsip-prinsip yang demokratis partispatif

                      dan akuntabilitas pada hakekatnya merupakan desentralisasi kewenangan yang

                      lebih besar dalam mengelolah sekolahnya sehingga sekolah lebih mandiri lebih

                      berdaya dalam mengembangkan program yang disesuaikan dengan potensi yang

                      dimilikinya Dalam menerapkan kepemimpinan dalam pekerjaan dengan

                      subdimensi membangun profesional kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan

                      kewenangan kepada bawahannya sesuai dengan job description Dalam proses

                      pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat botton up dan

                      melalui tahapan-tahapan musyawarah dan rapat pola komunikasi bercorak

                      terbuka dan berlangsung timbal balik sesuia dengan norma yang telah disepakai

                      bersama Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru dan

                      48

                      tenaga kependidikan dan administratir sangat penting sehingga mereka

                      bersemangat dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka

                      meningkatkan mutu pendidikan

                      Konsep MBS diharapkan dapat menciptakan pemimpin yang dapat

                      memimpin membimbing mengontrol perilaku dan perasaan orang lain di bawah

                      kepengawasannya dalam melaksanakan tugas sebagai pemimpin (leadership) di

                      sekolah

                      Menurur Suryadi (2009 7) bahwa khusus di sekolah dasar kepala sekolah

                      selaku pemimpin diharapkan menerapkan MBS dalam melaksanakan program-

                      program yang ada di sekolah secara mandiri untuk mencapai tujuan dan sasaran

                      manajemen yang mencakup peran dan fungsi kepala sekolah sebagai

                      a Edukator yaitu kepala sekolah melakukan bimbingan pengarahan kepada

                      guru dan siswa dalam melaksanakan tugas atau kewajibannya serta selalu

                      berusaha mengembangkan profesionalisme pendidik dan menjadi tauladan

                      yang baik dalam berbagai hal

                      b Leader yaitu kepala sekolah mampu menampilkan pribadinya memiliki

                      visi dan misi serta mampu berkomonikasi dan mengmbil keputusan

                      c Motivator yaitu kepala sekolah sering memberikan motivasi baik fisik

                      maupun psikis Kepala sekolah tidak pelit memberikan penghargaan

                      berupa pujian bila melihat bawahannya menerjakan tugas dengan baik dan

                      menyampaikan teguran secara terhormat untuk perbaikan

                      49

                      BAGAN KERANGKA PIKIR

                      C Definisi Operasional Variabel

                      1 Kepemimpinan (Ledership) dalam pengertian umum adalah suatu proses

                      mempengaruhi melalui kekuatan untuk mengarahkan dan mendorong

                      seseorang atau kelompok agar mengerahkan tenaganya untuk mencapai

                      sasaran yang dirumuskan bersama dalam hal memimpin membimbing

                      mengontrol perilaku perasaan terhadap orang lain yang ada dibawah

                      pengawasannya

                      KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

                      1 Edukator 2 Leader 3 Motivator

                      PENERAPAN MBS

                      1 Pelimpahan dan Distribusi kewenangan

                      2 Mekanisme pembuatan keputusan

                      3 Proses penetapan kebijakan

                      4 Membangun pola komunikasi

                      5 Melakukan pengawasan

                      6 Memberikan motivasi dan suasana kerja yang kondusif

                      50

                      2 Efektivitas kepemimpinan adalah serangkaian kegiatan yang akan

                      dilakukan oleh seorang pemimpin untuk mengukur tingkat pencapaian proses

                      kepeimpinannya

                      3 Manajemen Berbasis Sekolah adalah sebagai model manajemen yang

                      memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah memberi

                      fleksibilitaskeluwesan kepada sekolah dan mendorong partisipasi secara

                      langsung warga sekolah

                      4 Pelimpahan dan distribusi kewenangan

                      Salah satu kompotensi profesional Kepala sekolah adalah menerapkan

                      kepemimpinan dalam pekerjaandengan subdimensi mengembangkan

                      profesional kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan kewenangan kepada

                      bawahannya sesuai dengan job description

                      5 Mekanisme pembuatan keputusan

                      Pengambilan keputusan merupakan salah satu hal terpenting dalam

                      manajemen Pengambilan keputusan tidak dapat dipisahkan dari

                      kepemimpinan Untuk mengetahui mekanisme pembuatan keputusan yang

                      dilakukan oleh kepala sekolah sebagai manajer

                      6 Proses penetapan kebijakan

                      Dalam mengambil suatu kebijakan kepala sekolah melaksanakan rapat

                      khusus untuk menampung usulan dan aspirasiSebelum diambil kebijakan

                      terlebih dahulu disosialisasikan kepada warga sekolah untuk menampung

                      aspirasi maka dibuatlah kebijakan sambil memantu perkembangannya

                      51

                      7 Membangun pola komunikasi

                      Untuk mengetahui bagaimana kepala sekolah dalam membangun pola

                      komunikasi yaitu dengan komunikasi dua arah antara orang lain dan dirinya

                      Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara

                      dirinya dengan orang lain

                      8 Melakukan pengawasan

                      Kepala sekolah memiliki tugas untuk melakukan pengawasan pembinaan

                      atau bimbingan kepada guru dan tenaga kependidikan serta administrator

                      9 Memberikan motivasi dan membangun suasana kerja yang kondusif

                      Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru tenaga

                      kependidikan dan administratir sangat penting sehingga mereka bersemangat

                      dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka meningkatkan mutu

                      pendidikan Motivasi bisa diberikan dalam bentuk hadiah atau hukuman

                      baik fisik maupun non-fisik Dalam memberikan motivasi kepala sekolah

                      mempertimbangkan rasa keadilan dan kelayakan karena hal ini penting bagi

                      kepala sekolah untuk menciptakan iklim yang kondusif

                      10 Edukator yaitu kepala sekolah melakukan bimbingan pengarahan kepada

                      guru dan siswa dalam melaksanakan tugas atau kewajibannya serta selalu

                      berusaha mengembangkan profesionalisme pendidik dan menjadi tauladan

                      yang baik dalam berbagai halsehingga dapat dicontoh anak didiknya

                      11 Leader yaitu kepala Sekolah mampu menampilkan pribadinya memiliki visi

                      dan misi serta mampu berkomonikasi dan mengambil keputusan

                      52

                      12 Motivator yaitu kepala sekolah sering memberikan motivasi baik fisik

                      maupun psikis Kepala sekolah tidak pelit memberikan penghargaan berupa

                      pujian bila melihat bawahannya mengerjakan tugas dengan baik dan

                      menyampaikan teguran secara terhormat untuk perbaikan

                      53

                      BAB III

                      METODE PENELITIAN

                      A Desain dan Jenis Penelitian

                      Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian kualitatif yaitu

                      penelitian yang menggambarkan keadaan sebenarnya Dalam menganalisis data

                      menggunakan model strategi analisis deskriptif

                      B Lokasi dan Waktu Penelitian

                      Lokasi penelitian dilaksanakan di sekolah yang ada di Kecamatan Manuju

                      Kabupaten Gowa Adapun yang melatar belakangi sehingga lokasi tersebut

                      ditetapkan sebagai objek yakni berdasarkan pertimbangan bahwa Kecamatan

                      Manuju sejak tahun 2005 telah melaksanakan program MBS kerja sama

                      Pemerintah Kabupaten Gowa dengan UNICEF Penelitian ini dilaksanakan sejak

                      bulan September sampai bulan Nopember 2013

                      C Fokus Penelitian dan Informan

                      1 Fokus Penelitian

                      Pada dasarnya yang dimaksud dengan fokus penelitian adalah jumlah

                      keseluruhan objek yang dijadikan sebagai sasaran penelitian Untuk

                      mendeskripsikan tentang data penelitian diperlukan objek data yang relevan

                      dengan masalah yang diteliti Cara untuk mengumpulkan data dilakukan dengan

                      meneliti seluruh anggota atau objek yang diharapkan dapat memberikan

                      keterangan yang diperlukan seluruh anggota atau objek disebut informan Bila

                      dikaitkan dengan keadaan objek penelitian ini maka yang menjadi sasaran

                      54

                      penelitian adalah 6 kepala sekolah dari 16 kepala sekolah di Kecamatan Manuju

                      Kabupaten Gowa Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut

                      Tabel 1

                      Deskripsi Keadaan Informan Kepala Sekolah

                      No Nama Kepala Sekolah Umur Pendidikan Tempat Tugas

                      1 Hj Irnawati SPd 45 Tahun S1 SDI Pattallikang

                      2 Asrul Bani SPd 51 Tahun S1 SDI Pattiro

                      3 H Idris Dolo SPd 45 Tahun S1 SDI Tanakaraeng

                      4 Muh Yunus SPdMSi

                      44 Tahun S2 SDI Lata

                      5 Muh Harun SPd 42 Tahun S1 SDI Kananga

                      6 SudirmanSPdMM 45 Tahun S2 SD Uminda

                      Data primer bulan September 2013

                      2 Informan

                      Informan penelitian adalah sasaran penelitian yang jumlahnya bisa tidak

                      sama dengan keadaan secara menyeluruh dari fokus penelitian hanya

                      menggambarkan secara kualitatif penelitian hal ini sesuai dengan penafsiran

                      secara umum

                      Berhubung pelaksanaan wawancara mendalam pada penelitian kualitatif

                      memakai waktu yang lama maka jumlah informan yang dipakai dalam penelitian

                      biasanya sangat terbatasUntuk mendapatkan informan kunci yang tepat sesuai

                      dengan fokus penelitianmaka informan diambil berdasarkan perposif sampling

                      (pengambilan informan sesuai kebutuhan) Sumber informasi dalam penelitian

                      55

                      diambil baik dari data primer maupun sekunder Sumber informasi kunci (Key

                      informan) yaitu kepala sekolah dan sumber informasi penunjang (Supportive

                      informan )yang terdiri dari gurukomite sekolah dan pengawas dengan perincian

                      6 orang kepala sekolah 6 orang guru 4 orang komite dan 1 orang pengawas

                      TKSD

                      Tabel 2 Deskripsi Keadaan Informan Pengawas Ketua Komite dan Guru

                      No Nama Informan Umur Jabatan

                      1 Abd Azis SPd MM 52 tahun Pengawas TKSD

                      2 N Dg Nakku 60 tahun Ketua komite

                      3 H Sampara Rate SSos 47 tahun Ketua Komite

                      4 Mustafa SPdi 40 tahun Ketua Komite

                      5 Zainuddin 40 tahun Ketua Komite

                      6 Marliang SPd 44 tahun Guru

                      7 Muhammadong SPd 35 tahun Guru

                      8 Basriati SPd 43 tahun Guru

                      9 Abd RahmanSPd 43 tahun Guru

                      10 Abd GaffarSPdi 40 tahun Guru

                      11 Abd HafidSPd 43 tahun Guru Data primer bulan September 2013

                      D Jenis dan Sumber Data

                      Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder

                      a Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari

                      informan misalnya kepala sekolah guru komite sekolah siswa yang

                      menjadi objek penelitian kepemimpinan

                      56

                      b Data Sekunder

                      Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui dokumentasi pada sampel

                      penelitian di Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa seperti daftar hadir dan

                      hasil kerja lainnya Sumber data adalah para kepala sekolah guru komite

                      sekolah orang tua siswa dan siswa di Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

                      E Teknik Pengumpulan Data

                      Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut

                      1 Observasi hal ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan tentang

                      kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS yang menjadi objek

                      penelitian

                      2 Wawancara dengan guru komite dan pengawas SD untuk mengungkap

                      bagaimana proses kepemimpinan kepala sekolah dalam kinerja sekolah

                      3 Dokumentasi untuk melihat bagaimana kualitas kepemimpinan kepala

                      sekolah dalam penerapan MBS yang dimaksud dengan melihat dokumen-

                      dokumen sebagai hasil dari pekerjaannya

                      4 Kuesioner berupa penyataan tertutup dengan menggunakan skala Likert

                      untuk mengungkap variabel kepemimpinan kepala sekolah dalam

                      penerapan MBS

                      F Teknik Analisis Data

                      Moleong (2011330) mengemukakan dalam proses analisis data dimulai

                      dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu

                      observasi wawancara dokumentasi dan kuesioner Setelah itu mengadakan

                      reduksi data yang dilakukan dengan membuat abstraksi yaitu usaha membuat

                      57

                      rangkuman kemudian menyusunnya dalam satuan-satuan sambil membuat

                      pengelolaan data Dalam proses analisis data penelitian kualitatif terdapat 3

                      komponen penting yaitu reduksi data sajian data dan penarikan kesimpulan atau

                      verifikasi

                      Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis

                      interaktif yaitu analisis yang dilakukan dalam bentuk interaktif dari para kepala

                      sekolah guru-guru dan komite sekolah Peneliti menggunakan analisis interaktif

                      dengan alasan karena dalam penelitian kualitatif menggunakan proses siklus yaitu

                      pada waktu pengumpulan data peneliti selalu membuat reduksi data dan sajian

                      data kemudian data tersebut dikumpulkan berupa notescatatan di lapangan yang

                      terdiri dari berbagai deskripsi dan refleksi Pemeriksaan keabsahan data dengan

                      triangulasi Pemeriksaan keabsahan data dengan triangulasi menurut Moleong

                      (2011330) adalah teknik pemeriksaan data dengan memanfaatkan sesuatu yang

                      lain untuk membandingkan dari berbagai sudut sehingga dicapai suatu

                      keabsahan (validitas) yang tinggirdquo Untuk mengecek kebenaran data dalam

                      penelitian ini digunakan tiga teknik triangulasi yang dikemukakan Sugiyono

                      (2009125) yaitu Triangulasi sumber triangulasi waktu triangulasi teknik dan

                      member chek

                      58

                      BAB IV

                      HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

                      Dalam bab ini akan ditampilkan data dari pembahasan menyangkut

                      variabel penelitian sebagai tindak lanjut dari hasil pengumpulan data dengan

                      instrumen wawancara observasi dan dokumentasi Setelah melakukan penelitian

                      langsung terhadap sasaran penelitian yang telah ditetapkan dalam batasan dan

                      rumusan masalah sesuai prosedur metode penelitian yang telah ditetapkan

                      A Deskripsi Lokasi Penelitian

                      Data yang disajikan dalam penelitian ini adalah data tentang

                      Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan MBS di Sekolah Dasar

                      Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

                      1Gambaran Tentang Keadaan Sekolah Dasar di Kecamatan Manuju

                      Berdasarkan hasil wawancara dengan berbagai pihak antara lain kepala

                      sekolah guru komite sekolah pengawas dan kompenen sekolah lainnya serta hasil

                      studi dokumentasi diperoleh gambaran umum sekolah dasar yang ada di

                      Kecamatan Manuju sebagai berikut

                      a Jumlah sekolah dasar 17 sekolah yang melaksanakan pengelolaan berdasarkan

                      program kerja yang di tuangkan dalam RKSRKAS yang ditetapkan melalui

                      rapat kerja tahunan atau musyawarah dengan melibatkan semua komponen

                      sekolah seperti kepala sekolahgurustaforang tua siswakomite sekolah

                      dengan pihak-pihak lainnya yang terkait

                      b Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya sebagai lembaga formal di

                      bawah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga berupaya dengan

                      59

                      Meningkatkan peran dan sekolah dalam pengembangan ilmu

                      pengetahuan melalui peningkatan kualitas dan sumber daya

                      kependidikan

                      Memberikan bekal kemamupuan dasar sebagai perluasan serta

                      peningkatan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di

                      sekolah

                      Mempersiapkan out put untuk mengikuti pendidikan selanjutnya

                      Dalam melaksanakan tugas pokok tersebuttelah mennyusun sebuah

                      rencana strategis untuk 4 tahun kedepan yang dijabarkan dalam rencana

                      kerja sekolah dalam bentuk tahunan (RKT) dengan membuat

                      visimisitujuan dan sasaran

                      Salah satu kompotensi profesional kepala sekolah adalah menerapkan

                      kepemimpinan dalam pekerjaandengan subdimensi mengembangkan profesional

                      kebijaksanaan sekolahdan mendistribusiakan kewenangan kepada bawahannya

                      sesuai dengan joc description

                      2 Kepala sekolah

                      Kepala sekolah mempunyai tugas memimpin dan bertanggung jawab

                      terhadap seluruh kegiatan pembelajaran di sekolah Kepala sekolah berfungsi dan

                      bertugas sebagai edukator pemimpinleader motivator rincian tugasnya sebagai

                      berikut

                      1 Kepala sekolah sebagai Edukator

                      Kepala sekolah selaku edukator bertugas melaksanakan proses belajar

                      mengajar secara efektif dan efisien (lihat tugas guru)

                      60

                      2 Kepala sekolah selaku PimpinanLeader

                      a Dapat dipercaya jujur dan bertanggungjawab

                      b Memahami kondisi kondisi guru karyawan dan siswa

                      c Memiliki visi dan memahami misi sekolah

                      d Mengambil keputusan urusan intern dan ekstern sekolah

                      e Membuat mencari dan memilih gagasan baru

                      3 Kepala sekolah sebagai Motivator

                      a Mengatur ruang kantor yang konduktif untuk bekerja

                      b Mengatur ruang kantor yang konduktif untuk KBMBK

                      c Mengatur ruang laboratorium yang konduktif untuk praktikum

                      d Mengatur ruang perpustakaan yang konduktif untuk belajar

                      e Mengatur halamanlingkungan sekolah yang sejuk dan teratur

                      f Menciptakan hubungan kerja yang harmonis sesama guru dan karyawan

                      g Menciptakan hubungan kerja yang harmonis antar sekolah dan lingkungan

                      h Menerapkan prinsip penghargaan dan hukum Dalam melaksanakan

                      tugasnya kepala sekolah dapat mendelegasikan kepada guru yang

                      dianggap senior

                      Untuk mencapai tujuan secara optimal diperlukan adanya jadwal kerja kepala

                      sekolah yang meliputi kegiatan rutin harian mingguan bulanan

                      semesteran dan tahunan

                      1 Kegiatan Harian

                      a Memeriksa daftar hadir guru tenaga teknis pendidikan dan tenaga tata

                      usaha

                      61

                      b Mengatur dan memeriksa kegiatan 5K di sekolah (Keamanan Kebersihan

                      Ketertiban Keindahan dan Kekeluargaan)

                      c Memeriksa program satuan pelajaran guru dan persiapan lainnya yang

                      menunjang proses belajar mengajar

                      d Menyelesaikan surat-surat menerima tamu dan menyelenggarakan

                      pekerjaan kantor lainnya

                      e Mengatasi kasus yang terjadi pada hari itu

                      2 Kegiatan Mingguan

                      a Upacara bendera pada hari Senin dan hari istimewa lainnya

                      b Memeriksa agenda dan menyelesaikan surat-surat

                      c Mengadakan rapat dengan guru-guru pada hari Sabtu

                      d Memeriksa keuangan sekolah

                      e Mengatur menyediakan perlengkapan lainnya

                      3 Kegiatan bulanan

                      a Mengecek penyelesaian kegiatan laporan bulanan rencana keperluan

                      perlengkapan kantor sekolah dan rencana belanja bulanan

                      b Melaksanakan pemeriksaan umum antara lain

                      - Agenda kelas

                      - Daftar hadir guru dan pegawai tata usaha

                      - Kumpulan bahan evaluasi berikut bahan analisisnya

                      - Kumpulan program satuan pelajaran

                      - Diagram pencapaian kurikulum

                      - Diagram daya serap muridsiswa

                      62

                      - Buku catatan pelaksanaan harian

                      - Memberikan petunjuk catatan kepada guru-guru tentang siswa

                      yang perlu diperhatikan kasus yang perlu diketahui dalam rangka

                      kegiatan pembinaan siswa

                      c Penutupan buku

                      d Pertanggung jawaban keuangan

                      e Evaluasi terhadap persediaan penggunaan dan bahan praktek

                      f Kegiatan semester

                      g Menyelenggarakan perbaikan alat sekolah alat kantordan alat

                      praktek

                      h Mengecek pengisian buku induk siswa

                      B Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan MBS

                      Berikut ini akan diuraikan hasil kajian lapangan yang berkaitan dengan

                      variabel penelitian yaitu Kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS

                      Tampilan kepemimpinan kepala sekolah diperoleh dari hasil wawancara langsung

                      baik dengan kepala sekolah maupun dengan elemen lain yang masih dalam

                      lingkup sekolah Penerapan MBS merupakan bukti fisik hasil tampilan kepala

                      sekolah dan komponen lainnya dalam kaitannya dengan pengelolaan pendidikan

                      Bukti fisik MBS ini dikumpulkan berdasarkan pedoman observasi yang diisi

                      langsung oleh peneliti pada saat mengadakan uji lapangan

                      Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan kepala sekolah guru

                      komite sekolahdan pengawas seputar upayanya dalam memajukan sekolah yang

                      terindikasikan melalui peranan kepala sekolah sebagai edukator leader dan

                      63

                      motivator diperoleh jawaban rata-rata positif seperti pertanyaan tentang

                      peranannya

                      1 Kepala sekolah sebagai edukator

                      Kepala sekolah ternyata telah sedang dan terus melakukan upaya

                      bimbingan pengarahan kepada guru dan siswa dalam melaksanakan tugas atau

                      kewajibannya serta selalu berusaha mengembangkan profesionalisme pendidik

                      dan menjadi tauladan yang baik dalam berbagai hal

                      Pelaksanaan MBS pada tingkat sekolah kepala sekolah sebagai figur

                      kunci dalam mendorong perkembangan dan kemajuan sekolah Kepala sekolah

                      sebagai pendidik selain mengatur sekolah secara umum juga memberikan

                      pembelajaran baik pada guru dan siswai oleh karena itu maka kepala sekolah

                      juga menjadi guru dalam bidang bimbingan dan penyuluhan Membimbing guru

                      dalam menyusun melaksanakan program pembelajaran sampai tehnik evaluasi

                      bagian dari pekerjaan yang dilaksanakan oleh kepala sekolah

                      Dalam rangka mengarahkan dan membimbing siswa dalam kegiatan ekstra

                      kuriluler kepala sekolah juga mengirimkan siswai untuk mengikuti perlombaan

                      hal ini dimaksudkan untuk membekali siswai nya pengetahuan baru dan

                      pengalaman juga untuk mengembangkan kemampuan komunikasi intra dan

                      antarpersonal Dalam kerangka mengimplementasikan MBS kepala sekolah juga

                      menginformasikan apa yang telah diraih oleh sekolah berupa prestasi-prestasi baik

                      guru atapun siswa sebagai akuntabilitas publik kepada stakeholder di luar sekolah

                      Dengan demikian peningkatan profesionalisme guru tidak luput dari perhatian

                      kepala sekolah seperti mengikutsertakan guru-guru dalam berbagai penataran dan

                      64

                      pelatihan Peran kepala sekolah sebagai pendidik dalam bingkai pelaksanaan

                      MBS

                      Kepala sekolah juga memberi contoh dalam mendidik misalkan dengan

                      mengajar 6 jam seminggu sebelum mengajar kepala sekolah membuat program

                      tahunan program semester syllabus rencana pembelajaran analisis sistem

                      evaluasi Hal ini dilakukan untuk memberi tauladan kepada rekan kerja atau guru-

                      guru yang lain

                      2 Kepala sekolah sebagai leader

                      Mampu menampilkan pribadinya memiliki visimisi serta mampu

                      berkomunikasi dan mengambil keputusan Salah satu fungsi kepala sekolah adalah

                      sebagai pemimpin Sifat-sifat kepala sekolah sebagaimana diurai di atas telah

                      menunjukan sikap sebagai seorang pemimpin yang demokratis misalkan dalam

                      mengambil keputusan selalu didasarkan pada hasil musyawarah dengan semua

                      komponen dan dapat mendengarkan suara-suara yang dari bawah Kepala sekolah

                      sudah melakukan proses pengarahan dan mempengaruhi berbagai aktifitas yang

                      berhubungan dengan tugas-tugas guru dan semua aktifitas sekolah

                      Mengatur orang adalah suatu hal yang kompleks karena orang yang diatur

                      (bawahan) dan orang yang mengatur (pemimpin) sering mempunyai penadapat

                      pengalaman kematangan jiwa kemauan dan kemampuan menghadapi situasi

                      yang berbeda Kepala sekolah juga dalam menghadapi keadaan tersebut sering

                      melihat situasi dan kondisi sebelum mengambil keputusan yang tepat

                      Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa kepala sekolah memiliki

                      kematangan baik dari sisi pekerjaan ataupun psikologis Dalam hal ini kepala

                      65

                      sekolah dengan kematangan pekerjaannya memiliki pengetahuan dan pengalaman

                      untuk melaksanakan tugas-tugasnya dan dengan kematangan psikologis dapat

                      memotivasi orang lain untuk melakukan pekerjaan

                      Kepala sekolah mempunyai pola kepemimpinan yang bersifat demokratis

                      dan situasional yang didukung oleh sistem organisasi dengan ciri-ciri antara lain

                      1) dalam mengambil kebijakan selalu dilakukan musyawarah terlebih dahulu

                      dengan komponen sekolah 2) organisasi sekolah telah berbadan hukum dalam

                      bentuk yayasan 3) kegiatan sekolah berjalan secara vertical dan horizontal

                      Kepemimpinan kepala sekolah tumbuh berkembang atas dasar

                      kompetensi yang dimiliki berupa

                      a) kompetensi profesional meliputi menyusun perencanaan madarsah

                      mengelola kelembagaan sekolah menerapkan kepemimpinan dalam

                      pekerjaan mengelola sarana dan prasarana mengelola tenaga kependidikan

                      mengelola hubungan sekolah dan masyarakat mengelola sistem informasi

                      sekolah mengelola kesiswaan mengelola pengembangan kurikulum dan

                      kegiatan belajar mengajar mengelola ketatausahaan dan keuangan sekolah

                      melakukan supervisi melakukan evaluasi dan menciptakan budaya dan iklim

                      kerja yang kondusif

                      b) kompetensi wawasan kependidikan dan manajemen meliputi

                      menguasai landasan pendidikan menguasai kebijakan pendidikan dan

                      menguasai konsep kepemimpinan dan manajemen pendidikan

                      c) kompetensi kepribadian berupa bertaqwa kepada Tuhan YME berakhlak

                      mulia memiliki etos kerja yang tinggi bersikap terbuka berjiwa pemimpin

                      66

                      mampu mengendalikan diri mampu mengembangkan diri dan memiliki

                      integritas kepribadian dan 4) kompetensi sosial meliputi mampu bekerja

                      sama denganorang lain berpartisipasi dalm kegiatan kelembagaan dan

                      berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan sesuai dengan job description

                      yang telah dibuat kepala sekolah mendistribusikan tugas dan kewenangan

                      kepada komponen-komponen sekolah Hal ini dilakukan untuk mencapai

                      tujuan secara efektif dan efisien karena kepemimpinan yang efektif dapat

                      melibatkan dan menggerakan semua komponen atau stakeholders Kepala

                      sekolah dalam menggerakan komponen-komponen sekolah selain dengan

                      memberikan petunjuk dan pengarahan juga memberikan contoh kepada

                      bawahan yang merupakan rekan kerja Beliau sadar bahwa sulit untuk

                      mencapai visi dan misi sekolah tanpa bekerja sama dan sama-sama kerja

                      dengan diarahkan dan diberi tauladan Sebagai seorang yang bijaksana dalam

                      mengambil keputusan Biasanya kepala sekolah mendengarkan masukan-

                      masukan sebagai data untuk dianalisis Dalam membuat keputusan pada

                      tingkat sekolah dalam kerangka MBS pertama kepala sekolah berkonsultasi

                      dengan komite sekolah yang terdiri dari kepala sekolah sendiri pengawas

                      perwakilan guru orang tua siswa anggota masyarakat dan staf sekolah

                      Kedua komite melakukan pengukuran kebutuhan sekolah Ketiga komite

                      mengembangkan perencanaan tindakan yang mencakup tujuan dan sasaran

                      yang terukur Keempat mengambil keputusan dengan mendengarkan saran-

                      saran dari komite Untuk mengambil keputusan yang rasional dibutuhkan

                      kreativitas Kreativitas memungkinkan kepala sekolah lebih menghargai dan

                      67

                      memahami masalah termasuk melihat masalah yang tidak dapat dilihat orang

                      lain

                      3 Kepala sekolah sebagai motivator

                      Sering memberikan motivasi baik berupa fisik maupun psikis Kepala

                      sekolah tidak pelit memberikan penghargaan berupa pujian bila melihat

                      bawahannya mengerjakan tugas dengan baik dan juga menyampaikan teguran

                      secara terhormat untuk perbaikan Motivasi merupakan kegiatan yang

                      mengakibatkan menyalurkan dan memelihara manusia

                      Kepala sekolah menyadari betul bahwa motivasi subyek yang penting bagi

                      seorang pemimpinmaka kemudian kepala sekolah berusaha bagaimana dapat

                      menggerakan orang lain untuk mencapai tujuan Sifat-sifat kepala sekolah juga

                      cukup dikagumi dengan keikhlasan dan kesabarannya oleh guru-guru hidup yang

                      sederhana menjadi kepribadiannya bersikap tawakal dan pengabdian yang penuh

                      dedikasi Dalam menciptakan suasan kerja yang kondusif dan dapat menjadi

                      panutan bagi komponen sekolah Peranan inovator ditunjukan dalam bentuk

                      kemampuan membangun inovasi mengadopsi atau memodifikasi gagasan baru

                      yang berguna bagi kepentingan sekolah Berkaitan perannya sebagai inovator

                      kepala sekolah mampu mengatur lingkungan sekolah dan menciptakan hubungan

                      kerja yang harmonis dan kondusif

                      Hasil wawancara dengan dengan pedoman model kedua berkaitan dengan

                      pertanyaan seputar kewenangan kepala sekolah mekanisme pembuatan

                      keputusan proses penetapan keputusan pola komunikasi proses pengawasan

                      68

                      proses aktualisasi idesaran pemberian motivasi kondisi kesetiaan dan suasana

                      kerja Item-item tersebut disampaikan oleh IRN Oktober 2013

                      Sebagai kepala sekolah ia senantiasa mengedepankan musyawarah dan

                      konsultasi kepada komite sekolah Pembuatan keputusan dan proses penetapan

                      kebijakan juga dilakukan berdasarkan masukan dari semua elemen sekolah Pola

                      komunikasi yang dikembangkan pula bercorak terbuka dan berlangsung timbal

                      balik sesuai dengan norma yang disepakati bersama

                      Proses pengawasan bersifat wajar dan sesuai dengan standar norma yang

                      seharusnya Ide dan saran dari semua urusan terus dikembangkan untuk lebih

                      menyempurnakan program sekolah Pembagian tugas mengajar dan lainnya

                      ditetapkan berdasarkan forum rapat yang demokratis Dalam hal pemberian

                      motivasi kepala sekolah tidak enggan memberikan pujian dan terus mendorong

                      prestasi para guru dan staf sesuai kemampuan masing-masing Kesetiaan seluruh

                      aparat kepada kepala sekolah berlangsung secara wajar dengan nuansa

                      tenggangrasa dan teposeliro Suasana kerja berlangsung penuh kekeluargaan

                      kompak dan solid dalam menggalang keberhasilan sekolah untuk mencapai

                      tujuan

                      Jawaban pengawas seputar kepemimpinan kepala sekolah adalah sebagai

                      berikut Kewenangan dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar bersifat

                      luwes dan terbuka artinya kewenangan lebih banyak didelegasikan kepada

                      bawahan sebatas yang mampu dikerjakan Mekanisme pembuatan keputusan dan

                      penetapan kebijakn berciri bottom up yang berarti memperhatikan masukan atau

                      saran dari bawah Pola komunikasi berjalan dua arah (komunikatif) sehingga

                      69

                      setiap masalah apapun dapat dipecahkan bersama Proses pengawasan sesuai

                      dengan job discription tata tertib yang telah disepakati bersama

                      Aktualisasi idesaran dari semua unsur sekolah terus meningkat seiring

                      dengan kesempatan yang dibuka secara lebar oleh kepala sekolah Pembuatan

                      surat keputusan pembagian tugas guru dan staf terlebih dahulu didiskusikan

                      dengan berbagai pihak terkait agar terus terpelihara tanggungjawab dan rasa

                      memiliki

                      Potensi yang dimiliki oleh sumber daya sekolah terus dibina dan

                      dikembangkan demi optimalnya hasil kinerja yang diraih Kondisi kesetiaan dan

                      suasana kerja menunjukkan pola kolegialitas dengan merasa ikhlas beramal dan

                      penuh kesejukan

                      Salah seorang guru mengemukakan pendapatnya tentang prototype kepala

                      sekolahnya antara lain meskipun sudah lazim seorang pimpinan memiliki

                      kewenangan yang luas atau otonom namun beliau lebih menghargai potensi yang

                      dimiliki stafnya sehingga tidak sedikit terjadi pelimpahan wewenang Proses

                      pembuatan keputusan dan kebijakan melaui tahapan-tahapan yang kesemuaannya

                      ditempuh dengan musyawarahrapat komite atau dewan guru Bentuk komunikasi

                      dijalankan secara dialogis dan multi arah dalam arti mengacu kepada potensi

                      yang dimiliki oleh komite sekolah atau guru dan staf Proses pengawasan

                      berlangsung melalui evaluasi tugas mengajar persiapan pemeriksaan mengajar

                      dan evaluai secara keseluruhan yang berkaitan dengan mutu pendidikan Proses

                      aktualisasi idesaran antara lain berupa penampungan aspirasi musyawarah

                      langsung dan evaluasi substansi ide atau saran Mekanisme pembagian tugas

                      70

                      bersandarkan pada rencana program dan struktur sekolah yang ada

                      Terselenggaranya pembagian tugas atas kontrak tugas selama 1 (satu) tahun

                      ajaran Pemberian motivasi diwarnai oleh penghargaan terhadap staf untuk

                      mengikuti diklat seminar diskusi panel dan kegiatan positif lainnya Pendapat

                      Kepala Urusan Tata Usaha tentang figur kepala sekolah adalah Menyangkut

                      kewenangan beliau tidak menjadikan dirinya pemegang kewenangan mutlak

                      tetapi tidak sedikit kewenangan yang dilimpahkan kepada bawahannya Proses

                      pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat bottom up

                      melalui tahapan musyawarah dan rapat Pola komunikasi yang terjadi antar unsur

                      sekolah secara timbal balik serta bersifat terbuka sesuai dengan norma yang

                      disepakati bersama Proses pengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah

                      mengarah kepada sikap tingkah laku atau perbuatan yang dilakukan oleh guru

                      staf dan siswa secara wajar sesuai dengan standar Kepala sekolah sangat peduli

                      terhadap masukan ide dan saran dari semua komponen sekolah karena sangat

                      berguna dalam menambah referensi pada saat pembuatan keputusan dan

                      penetapan kebijakan Mekanisme pembagian tugas berjalan menurut permintaan

                      yang dikaitkan dengan kondisi sekolah melalui forum rapat yang demokratis

                      Beliau selalu berkesempatan memberikan motivasi dan mendorong prestasi guru

                      dan staf menuju hasil kerja yang optimal Kepala sekolah membiasakan

                      mengedepankan tenggang rasa dan tepo seliro sehingga terbangun kondisi

                      tanggungjawab dan suasana kerja yang kompak solid penuh kekeluargaan saling

                      percaya serta saling menghormati dan menghargai

                      71

                      C Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah

                      1 Pelimpahan dan Distribusi kewenangan

                      Salah satu kompotensi profesional kepala sekolah adalah menerapkan

                      kepemimpinan dalam pekerjaan dengan subdimensi mengembangkan profesional

                      kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan kewenangan kepada bawahannya

                      sesuai dengan job description

                      Dalam hal ini sebagai mana disampaikan informan A sebagai berikut

                      Saya menggunakan kewenangan sesuai dengan aturan main yang telah disepakati dan tunduk terhadap aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Saya juga menyusun struktur organisasi dan sesuai kewenangan yang saya miliki saya memilih orang yang kompeten untuk menjalankan tugas kemudian saya membuat job deskription dan semua pekerjaan dibagi habis sesuai dengan fungsinya masing-masing

                      (Wawancara dengan informan IRN Oktober 2013)

                      Untuk menguatkan pernyataan yang disampaikan oleh informan IRNmaka

                      dapat dikutip hasil wawancara dengan informan guru yaitu

                      Kewenangan yang dimiliki oleh kepala sekolah seharusnya kewenangan yang luas dan otonom karena menjadi figur sentral dalam memegang kewenangan yang ada di sekolah sesuai dengan jabatan akan tetapi kepala sekolah tidak demikian beliau lebih menghormati dan menghargai seluruh potensi yang ada dengan melimpahkan sebgaian wewenangnya sesuai dengan tingkatannya

                      (Wawancara dengan informan MLG Oktober 2013)

                      Beberapa kewenangan kepala sekolah diantaranya kepala sekolah sebagai

                      pemimpin formal yakni kepala sekolah dipilih dan diangkat oleh pemerintah

                      dan diserahi tanggungjawab untuk mengelola segala sesuatu yang melekat pada

                      72

                      lembaga tersebut diangkat dengan surat keputusan oleh atasan yang mempunyai

                      kewenangan dalam pengangkatan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang

                      berlaku

                      Secara hirarkis mempunyai atasan atasan yang lebih tinggi dan memilki

                      bawahan

                      Memiliki hak kepangkatan gaji dan karier

                      Terikat oleh kewajiban peraturan dan ketentuan yang berlaku

                      Berkewajiban dan bertanggungjawab atas keberhasilan sekolah dalam

                      pencapaian tujuan

                      Kepala sekolah bertanggungjawab terhadap kelancaran pelaksanaan proses

                      pembelajaran di sekolah Untuk melaksanakan fungsinya dengan baik maka

                      kepala sekoah harus memahami menguasai dan mampu menganalisis kebutuhan-

                      kebutuhan sekolah dalam usaha meningkatkan kualitas proses pembelajaran

                      Kepala sekolah sebagai pemimpin harus berperan aktif dan kreatif secara optimal

                      dalam melibatkan berbagai komponen khususnya guru sebagai tenaga pengajar

                      murid sebagai subjek didik sarana dan fasilitas sekolah lainnya

                      Kepala sekolah memiliki kewenangan yang luas untuk menyelenggarakan pelaksanaan proses belajar mengajar sesuai dengan aturan yang dibuat oleh segenap keluarga besar tetapi dia tidak bertindak secara otoriter akan tetapi lebih bersifat terbuka dengan banyak mendelegasikan wewenang kepada orang lain atau ldquobawahanrdquo sebatas yang mampu dikerjakan

                      (wawancara dengan informan AHFD Oktober 2013)

                      Komite memberi kewenangan penuh kepada kepala sekolah untuk menyelenggarakan pelaksanaan proses belajar mengajar sesuai dengan aturan Komite dilibatkan dalam berbagai keputusan penting yang

                      73

                      menyangkut kemajuan kualitas pendidikan di SD (Wawancara dengan informan NDN Oktober 2013)

                      Kedudukan komite dalam sekolah merupakan unsur yang sangat penting

                      dan merupakan salah satu pilar MBS Jika dulu masyarakat hanya sebagai objek

                      atau sasaran pendidikan maka sekarang komite atau masyarakat dijadikan sebagai

                      mitra atau subjek dengan kata lain pemerintah dan masyarakat bersinerji

                      membangun pendidikan

                      Untuk itu komite telah masuk dalam struktur kependidikan di sekolah secara

                      formal yang ditandai dengan keikutsertaan komite dalam beberapa komponen

                      administrasi kepala sekolah seperti yang dilakukan di beberapa sekolah di

                      Kecamatan Manuju

                      Jadi jika kita sudah memahami komite sebagai bagian dari keluarga besar

                      pendidikan maka tugas kepala sekolah bersama dengan guru menjalankan

                      program yang telah disusun bersama sesuai mekanisme Dari hasil wawancara

                      dengan informan tersebut di atas penulis melihat bahwa sesuai dengan job

                      description yang telah dibuat kepala sekolah mendistribusikan tugas dan

                      kewenangan kepada kompon-komponen sekolah Hal ini dilakukan untuk

                      mencapai tujuan secara efektif dan efisien karena kepemimpinan yang efektif

                      dapat melibatkan dan menggerakkan semua komponen atau stakeholder

                      Sekolah dalam menggerakkan komponen-komponen sekolah selain

                      dengan memberikan petunjuk dan pengarahan juga memberikan contoh kepada

                      bawahan yang merupakan rekan kerja Kepala sekolah sadar bahwa sulit untuk

                      mencapai visi dan misi sekolah tanpa bekerja sama dan sama-sama kerja dengan

                      diarahkan dan diberi tauladan

                      74

                      Salah seorang guru mengemukakan pendapatnya tentang protatif kepala

                      sekolahnya antara lain meskipun sudah lazim seorang pemimpin memiliki

                      kewenangan yang luas atau otonom namun kepala sekolah lebih menghargai

                      potensi yang dimiliki stafnya sehingga tidak sedikit terjadi pelimpahan

                      wewenang Selanjunya mekanisme pembagian tugas berdasarkan pada rencana

                      program dan struktur sekolah yang ada Terselenggaranya pembagian tugas atas

                      kontrak selama satu tahun ajaran Mekanisme pembagian tugas berjalan

                      menurut permintaan yang dikaitkan dengan kondisi sekolah melalui forum rapat

                      yang demokratis

                      Dalam kerangka implementasi MBS kepala sekolah melakukan

                      Pertama Perencanaan dengan matang dengan menentukan tujuan dan strategi

                      untuk mencapai tujuan Kedua Mengorganisasikan kepala sekolah mendesain

                      dan membuat struktur organisasi termasuk dalam menjalankan pekerjaan dan

                      mencari sumber daya pendukung yang paling sesuai seperti Bendahara

                      pustakawan pembina pramuka pembina UKS dan kepanitiaan baik permanen

                      maupun temporer

                      Dari hasil kajian tersebut di atas menurut penulis ada beberapa point yang

                      dapat diperoleh oleh kepala sekolah bila ia melakukan pelimpahan dan distribusi

                      kewenangan itu diantaranya adalah

                      1 Pelimpahan kewenangan memungkinkan manajer (kepala sekolah)

                      dapat mencapai lebih dari bila ia mengerjakan semuanya dengan

                      sendiri Delegasi wewenang dari atasan kepada bawahan merupakan

                      proses yang diperlukan dalam meningkatkan efisiensi penyelesaian

                      seluruh tugas-tugas dan tanggung dan jawab

                      75

                      2 Pelimpahan kewenangan memungkinkan manajer (kepala sekolah)

                      memusatkan tenaganya pada tugas-tugas prioritas yang lebih penting

                      3 Pelimpahan kewenangan memungkinkan bawahan (guru pegawai)

                      untuk tumbuh dan berkembang bahkan dapat digunakan sebagai alat

                      untuk belajar dari kesalahan

                      4 Pelimpahan kewenangan dibutuhkan karena manajer tidak selalu

                      mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan

                      Mereka mungkin menguasai ldquothe big picturerdquo tetapi tidak cukup

                      terperinci

                      Sejalan dengan tiori Sondang P Siagian mengemukakan

                      ldquoBetapapun seorang eksekutif berusaha untuk melakukan tugasnyadapat

                      dipastikan bahwa ia tidak akan mampu melakukan semua tugas tersebut

                      sendirian Bahkan semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi ia

                      semakin memerlukan bantuan semakin banyak pihak meskipun pada analisa

                      terakhir tanggungjawab untuk mengambil keputusan dalam mengemudikan

                      organisasi terletak dipundaknya seorang Hal ini merupakan kenyataan pada

                      semua bentuk dan jenis organisasi Oleh karena itu salah satu ciri yang perlu

                      dimiliki oleh seorang eksekutif adalah keberaniannya untuk mendelegasikan

                      wewenangnya sebagian kepada para eksekutif yang lebih rendah tingkat

                      kedudukannya dan jabatannya dalam organisasirdquo

                      2 Mekanisme Pembuatan Keputusan

                      Pengambilan keputusan merupakan salah satu hal terpenting dalam

                      manajemen Pengambilan keputusan tidak dapat dipisahkan dari kepemimpinan

                      Untuk mengetahui mekanisme pembuatan keputusan yang dilakukan oleh kepala

                      76

                      sekolah sebagai manajer maka dapat dilihat sebagaimana yang diungkapkan oleh

                      informan A B adalah sebagai berikut

                      Langkah-langkah yang biasa saya lakukan adalah melalui musyawarah kecuali dalam hal-hal tertentu yang sifatnya mendesakterpaksa (emergensi) saya mengambil keputusan sebagai seorang pemimpin saya harus sering mengambil keputusan dengan mengambil resiko terkecil dan kemaslahatan yang banyak dengan meminta masukan dari para guru (Wawancara dengan informan A B Oktober 2013)

                      Menurut penulis tehnik pengambilan keputusan seperti yang dilakukan

                      oleh beberapa kepala sekolah ini dilandasi oleh keyakinan bahwa jika seseorang

                      dilibatkan dalam pengambilan keputusan maka yang bersangkutan akan ada rasa

                      memiliki terhadap keputusan tersebut sehingga yang bersangkutan akan

                      bertanggungjawab untuk mencapai tujuan sekolah singkatnya makin besar tingkat

                      partisipasi makin besar pula rasa memiliki dan makin besar rasa memiliki makin

                      besar pula rasa tanggungjawab dan makin besar rasa tanggungjawab makin besar

                      pula dedikasinya Tentu saja pelibatan warga sekolah dalam pengambilan

                      keputusan harus mempertimbangkan keahlian dan relevansinya dengan tujuan

                      pengambilan keputusan sekolah

                      Pengambilan keputusan merupakan salah satu konsep dasar dari MBS

                      Adapun yang dimaksud pengambilan keputusan adalah suatu cara untuk

                      mengambil keputusan melalui penciptaan lingkungan yang terbuka dan

                      demokratis dimana warga sekolah didorong untuk terlibat langsung dalam proses

                      pengambilan keputusan yang dapat berkonstribusi terhadap pencapaian tujuan

                      sekolah Esensi proses pengambilan keputusan adalah untuk mencari wilayah

                      kesamaan antara kelompok-kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah

                      77

                      yaitu kepala sekolah guru siswa orang tua siswa dan pemerintahyayasan

                      Wilayah kesamaan inilah yang menjadi modal dasar untuk menumbuhkan rasa

                      memiliki bagi semua kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah dan ini

                      dapat dilakukan secara efektif melalui pelibatan semua kelompok kepentingan

                      dalam proses pengambilan keputusan

                      Menurut penulis bahwa kepala sekolah sebagai leader mampu

                      menampilkan pribadinya memiliki visi dan misi serta mampu berkomunikasi dan

                      mengambil keputusan Salah satu fungsi kepala sekolah adalah sebagai pemimpin

                      sifat-sifat kepala sekolah sebagaimana diuraikan di atas telah menunjukkan sikap

                      sebagai seorang pemimpin yang demokratis misalnya dalam mengambil

                      keputusan selalu didasarkan pada hasil musyawarah dengan semua

                      komponen dan dapat mendengarkan suara-suara yang dari bawah

                      Sebagai seorang kepala sekolah memutuskan sesuatu yang menyangkut

                      sekolah tersebut harus dengan jalan musyawarah sebab sebagaimana telah diatur

                      dalam mekanisme pendidikan juga telah diamatkan UUD 1945 dimana seluruh

                      warga negara berhak dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa Keputusan

                      yang sifatnya insidentil dapat diminimalisir dengan adanya program penyusunan

                      RKS dan RKAS yang dibuat satu tahun atau lebih sebagai acuan sekolah agar

                      kegiatan yang nantinya dilaksanakan sistematis dan terkoordinasi Dengan

                      demikian adanya skedul yang telah disusun dan disahkan oleh sekolah dan pihak

                      terkait maka diharapkan indikator yang diharapkan dapat tercapai tanpa harus

                      menerima konsekwensi yang besar sebab semua telah dipetakan dengan baik

                      Untuk menguatkan pernyataan yang disampaikan oleh informan AB maka dapat

                      dikutip hasil wawancara dengan informan guru yaitu

                      78

                      Pembuatan keputusan cenderung bersifat bottom up dengan mekanisme pertama mengidentifikasi berbagai komponen yang menjadi bahan pembuatan keputusan dari seluruh komunitas sekolah kedua pengumpulan dan pemilihan komponen-komponen sesuai dengan skala prioritas ketiga mempersiapkan draft pembuatan keputusan untuk dibahas pada proses penetapan kebijakan

                      (Wawancara dengan informan AR Oktober 2013)

                      Kepala sekolah dalam pandangan guru sebagai seorang yang bijaksana

                      dalam mengambil keputusan biasanya kepala sekolah mendengarkan masukan-

                      masukan sebagai data untuk dianalisis Dalam membuat keputusan pada tingkat

                      sekolah dalam kerangka MBS Pertama kepala sekolah berkonsultasi dengan

                      komite sekolah yang terdiri dari kepala sekolah sendiri pengawas perwakilan

                      guru orang tua siswa anggota masyarakat dan staf sekolah Kedua komite

                      melakukan pengukuran kebutuhan sekolah Ketiga komite mengembangkan

                      perencanaan tindakan yang mencakup tujuan dan sasaran yang terukur

                      Keempat mengambil keputusan dengan mendengarkan saran-saran dan komite

                      Sejak adanya MBS masyarakat bebas mengungkapkan unek-uneknya

                      kepada pemerintah atau dalam hal ini penyelenggara pendidikan di sekolah yang

                      diistilahkan dengan aspirasi arus bawah PSM sebagai salah satu pilar MBS

                      merupakan wadah yang diakui pemerintah Tidak dapat dipungkiri yang namanya

                      mengelola sebuah institusi pasti ada tantangan dan hambatan Untuk itu sebagai

                      kepala maupun guru penyelenggara pendidikan harus peka mengamati fenomena-

                      fenomena sosial yang terjadi dan menyangkut warga sekolah Jadi dalam

                      mengatasi suatu persoalan harus didasarkan pada beberapa aspek yaitu

                      menentukan skala prioritas masalahnya karena dengan mengetahui pokok

                      79

                      masalah maka kita tentunya dapat mengetahui substansi persoalannya sehingga

                      jika semua informasi telah lengkap dan akurat barulah diputuskan

                      Setiap keputusan yang diambil seringnya dilakukan melalui musyawarah hal ini sering saya melihat bahwa kepala sekolah tidak memaksakan keinginannya saja tapi dengan hasil musywarah setelah melalui proses dari bawah Keputusan menjadi salah satu pijakan pelaksanaan organisasi dan sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan

                      (Wawancara dengan informan MHD Oktober 2013)

                      Sebagaimana diuraikan pada beberapa komentar di atas bahwa

                      musyawarah merupakan mekanisme pengambilan keputusan yang terbaik Dalam

                      musyawarah tidak ada pihak yang diuntungkan maupun yang dirugikan yang ada

                      adalah masing-masing pihak melahirkan suatu kesepakatan untuk satu tujuan

                      dan kebaikan bersama Keputusan yang dibuat dari hasil musyawarah tentunya

                      apapun konsekwensinya menjadi tanggungan bersama sebab semua akibatnya

                      telah dipertimbangkan bersama-sama Keputusan berdasarkan musyawarah

                      akan menjadi suatu program yang lebih fundamental untuk diaplikasikan karena

                      telah disepakati oleh forum yang berkepentingan

                      Setiap keputusan yang diambil sudah ada mekanismenya dengan

                      mempertimbangkan hasil masukan dan hasil analisis yang juga

                      dikonsultasikan kepada kami Kepala sekolah lebih bersifat mendengar

                      dari pihak lain dan keputusan didasarkan atas pertimbangan itu namun

                      kami menyerahkan akhirnya kepada beliau yang menentukan

                      (Wawancara dengan informan SPR Oktober 2013 )

                      Beberapa kepala sekolah telah melibatkan seluruh personil dalam

                      menyusun perencanaan sehingga perencanaan yang dibuat dapat diterima oleh

                      semua pihak dan menyangkut berbagai hal dengan pertimbangan yang matang

                      80

                      selanjutnya perencanaan tersebut dilaksanakan melalui berbagai metode demi

                      optimalisasi pelaksanaan suatu rencana Apabila fungsi manajemen dilaksanakan

                      maka akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja guru atau pegawai secara

                      keseluruhan demi pencapaian tujuan organisasi sekolah

                      Peranan kepala sekolah sebagai pengambil keputusan merupakan peran

                      yang paling penting dari peranan yang lain seperti informasional dan

                      interpersonal Ada empat peran sebagai pengambil keputusan yaitu enterpreneur

                      artinya kepala sekolah berusaha memperbaiki penampilan sekolah Disturbance

                      handler artinya memperhatikan gangguan yang timbul di sekolah Resource

                      allocater artinya menyediakan segala sumber daya sekolah Negotiator roles

                      artinya kepala sekolah harus mampu untuk mengadakan pembicaraan dan

                      musyawarah dengan pihak luar (Wahyosumidjo 200294) Lebih lanjut

                      menambahkan bahwa dalam pengambilan keputusan kepala sekolah berperan

                      sebagai manajer artinya berperan dalam proses pendayagunaan seluruh sumber

                      organisasi dan pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan

                      Pada dasarnya seluruh kegiatan yang berlangsung dalam sebuah sekolah

                      merupakan akibat atau konsekuensi dari berbagai keputusan yang diambil

                      pimpinan Apakah pada akhirnya sekolah berhasil mencapai sasaran secara

                      efisien atau sebaliknya mengalami kegagalan ditentukan oleh ketepatan dari

                      berbagai keputusan yang diambil pimpinan

                      Untuk mendukung proses pengambilan keputusan yang tepat setiap

                      sekolah perlu memiliki sistem pengelolaan informasi yang baik karena setiap

                      keputusan memerlukan dukungan informasi yang cepat tepat dan akurat

                      81

                      Kebutuhan sistem seperti itu semakin dirasakan ketika kita dihadapkan pada

                      persaingan terbuka yang semakin ketat seperti sekarang ini

                      Dukungan dari berbagai perangkat telekomunikasi dan teknologi

                      informasi (hardware maupun software) sangat besar artinya dalam

                      mengembangkan sistem informasi yang handal rapi dan fungsional Satu hal lagi

                      yang perlu dikemukakan kaitannya dengan pengambilan keputusan ialah bahwa

                      tingkat partisipasi anggota dalam pelaksanaan setiap keputusan yang diambil akan

                      sangat menentukan keberhasilan pencapaian sasaran keputusan yang

                      bersangkutan

                      Oleh karena itu sangat bijaksana apabila pimpinan berusaha untuk sejauh

                      mungkin mengambil keputusan yang bersifat kelompok dengan cara melibatkan

                      bawahan sehingga tanggungjawab bawahan dalam mengimplementasikan

                      keputusan tersebut semakin besar dalam interaksi antara kepala dengan guru-guru

                      sebagai bawahan lebih terlihat sikap subjekti

                      3 Proses Penetapan kebijakan

                      Dalam mengambil suatu kebijakan kepala sekolah melaksanakan rapat

                      khusus untuk menampung usulan dan aspirasi Sebelum diambil kebijakan

                      terlebih dahulu disosialisasikan kepada warga sekolah untuk menampung aspirasi

                      maka dibuatlah kebijakan sambil memantu perkembangannya Hal ini dikuatkan

                      oelh informan kepala sekolah sebagai berikut

                      Untuk menghasilkan kebijakan yang maksimal dalam kerangka MBS saya pastikan dulu untuk mendapatkan informasi yang cukupDalam mengimplementasikan MBS ada 4 lngkah yang saya lakukan antara lain 1)sekolah membentuk dewan sekolah yang terdiri dari kepala sekolah perwakilan guru orang tua siswa anggota masyarakat staf sekolah dan siswa2) selanjutnya dewan sekolah melakukan pengukuran kebutuhan

                      82

                      sekolah 3) dewan sekolah mengembangkan perencanaan tindakan yang mencakup tujuan dan sasaran dan 4) mengambil keputusan untuik membuat program-program untuk kemajuan sekolah

                      (Wawancara dengan informan ID November 2013)

                      Penerapan MBS sangat ditentukan oleh pola pikir dan sumber daya

                      manusia yang menjalankannya butuh ide atau gagasan yang cemerlang dalam

                      menjabarkan apa makna dari beberapa program MBS Untuk itu dalam

                      penerapannya saya mempunyai 4 formulasi khusus 1)sekolah membentuk

                      dewan sekolah yang terdiri dari kepala sekolah perwakilan guru orang tua siswa

                      anggota masyarakat staf sekolah dan siswa artinya kita melakukan

                      pengorganisasian terhadap beberapa potensi yang dianggap mampu membantu

                      mengatasi atau mengerjakan kegiatan tersebut 2) selanjutnya dewan sekolah

                      melakukan pengukuran kebutuhan sekolah dengan kata lain kita harus

                      menginventarisir komponen apa saja yang kita butuhkan guna menghasilkan

                      kebijakan tersebut 3) dewan sekolah mengembangkan perencanaan tindakan yang

                      mencakup tujuan dan sasaran maksudnya adalah tim yang telah kita bentuk

                      mengidentifikasi merencanakan dan menyusun tindakan yang akan dijalankan

                      dengan tetap mempertimbangkan esensinya dan 4) mengambil keputusan untuik

                      membuat program-program untuk kemajuan sekolah Yaitu kebijakan yang

                      diterapkan nantinya merupakan kebijakan unggulan

                      Melihat setiap keputusan yang sudah disepakati bersama sebagai bahan muasyawarah Mengundang khusus dan memusyawarahkannya setiap personil terkait terutama orang-orang penting pengambil kebijakan antara lain kepala sekolah SD ketua Komite Sebelum diambil kebijakan terlebih disosialisasikan kepada warga sekolah untuk menampung aspirasi Setelah mempertimbangkan usul dan aspirasi maka dibuatlah kebijakan sambil memantau perkembangannya

                      83

                      (Wawancara dengan informan MYS November 2013)

                      Hasil keputusan yang telah menjadi sebuah kebijakan merupakan

                      mekanisme yang harus pula dipatuhi oleh setiap anggota musyawarah atau pihak-

                      pihak yang berkepentingan sebab sebelum keluarnya kebijakan tersebut telah

                      diundang orang-orang yang mempunyai kepentingan pada lembaga tersebut

                      seperti komite sekolah dan warga sekolah maupun masyarakat yang terkait baik

                      secara formal maupun informal Namun pun begitu tetap saja kebijakan

                      tersebut harus senantiasa dievaluasi implementasinya apakah masih relevan atau

                      perlu dilakukan suatu perubahan

                      Sebelum mengambil kebijakan biasanya kepala sekolah mengadakan rapat khusus untuk menampung usulan dan aspirasi kemudian dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan mendengarkan masukan-masukan dari peserta rapat yang kemudian diambil keputusan Setelah itu hasilnya disosialisasikan kepada semua warga sekolah

                      (Wawancara dengan informan AA November 2013)

                      Penulis melihat bahwa kepala sekolah juga sering mengadakan rapat

                      internal antar kepala sekolah dan guru untuk menentukan hari dan tanggal serta

                      siapa saja yang harus diundang dalam proses pengambilan suatu keputusan

                      setelah semua disiapkan oleh pihak sekolah maka musyawarahpun dilakukan

                      yang didahului dengan mendengarkan masukan dari para komite atau warga

                      masyarakat serta pengawas pendidikan sebagai narasumber membahas penentuan

                      kebijakan yang akan diputuskan Dan lahirlah sebuah konsensus atau keputusan

                      bersama dan disosialisasikan kepada warga masyarakat maupun sekolah serta

                      pihak-pihak yang terkait Ukuran kebijakan yang dibuat oleh kepala sekolah

                      dalam rangka kepentingan bersama sehingga kepala sekolah dalam hal tertentu

                      84

                      mengkonsultasikannya kepada kami dan selalu kami dukung Setiap pengambilan

                      kebijakan kami selalu diberi tahu hasilnya sambil memberi hasil manfaat dan

                      mudaratnya

                      Kebijakan kepala sekolah lahir dari hasil musyawarah Untuk itu sebagai

                      guru kita berkewajiban menjalankan kebijakan itu sesuai dengan porsinya

                      Dalam setiap pengambilan keputusan kepala sekolah senantiasa mencari

                      masukan dari guru sehingga kami pun merasa bagian dari kebijakan tersebut

                      Seluruh potensi pengambilan kebijakan diikutsertakan dalam musyawarah untuk diminta usulan dan aspirasi dari seluruh peserta rapatHasil pertimbangan yang matang dijadikan suatu kebijakan (Wawancara dengan informan MTF Oktober 2013)

                      Pengawas kepala sekolah guru komite dan para anggota dan para

                      undangan lainnya adalah merupakan potensi pengambilan sebuah keputusan Dari

                      merekalah ide-ide cemerlang diharapkan lahir dalam proses pengambilan sebuah

                      kebijakan Dan dari ide-ide cemerlang itulah beberapa diantaranya akan dijadikan

                      sebagai ide pokok menentukan suatu kebijakan yang menjadi sebuah

                      keputusanSebagai kepala sekolah ia senantiasa mengedepankan musyawarah dan

                      konsultasi kepada komite sekolah Pembuatan keputusan dan proses penetapan

                      kebijakan juga dilakukan berdasarkan masukan dari semua elemen sekolah

                      Pola komunikasi yang dikembangkan pula bercorak terbuka dan

                      berlangsung timbal balik sesuai dengan norma yang disepakati bersama Proses

                      pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat bottom up

                      melalui tahapan musyawarah dan rapat

                      4 Membangun pola komunikasi

                      Untuk mengetahui bagaimana kepala sekolah dalam membangun pola

                      komunikasiyaitu dengan komunikasi dua arah antara orang lain dan dirinya

                      85

                      Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara dirinya

                      dengan orang lain Maka dapat dilihat dari hasil wawancara dengan informan

                      kepala sekolah sebagai berikut

                      Saya melakukan komunikasi dua arah dengan baik dengan warga sekolah ataupun denga masyarakat Saya menjelaskan kepada semua stakeholder semua program yang saya telah sedang dan akan dilakukan agar dipahami oleh semua pihak

                      (Wawancara dengan informan IRN Oktober 2013)

                      Dalam penerapan MBS kepala sekolah dalam membangun komunikasi

                      kepala sekolah senantiasa menginformasikan apa yang telah diraih oleh sekolah

                      berupa prestasi-prestasi baik guru ataupun siswa sebagai akuntabilitas publik

                      kepada stakeholder di luar sekolah

                      Sebagaimana telah dijelaskan dalam juknis maupun mekanisme penerapan

                      MBS bahwa sekolah harus transparan dalam manajemen pelajaran manajemen

                      pembelajaran dan manajemen administrasi keuangan agar semua pihak tidak

                      saling mencurigai dan pada akhirnya tercipta akselarasi antar kepala sekolah

                      guru komite dan masyarakat secara luas

                      Menurut saya kepala sekolah melakukan komunikasi dengan timbal balik baik yang terjadi antara kepala sekolah dengan guru dan staf ataupun antar mereka Kepala sekolah membangun pola komunikasi terbuka tetapi sesuai dengan norma yang disepakati bersama

                      (Wawancara dengan informan MHRN Oktober 2013)

                      Penulis melihat dari beberapa sekolah bahwa kepala sekolah dalam

                      membangun komunikasi pola komunikasi yang dikembangkan bercorak terbuka

                      dan berlangsung timbal balik sesuai dengan norma yang disepakati bersama Pola

                      komunikasi berjalan dua arah (komunikatif) sehingga setiap masalah apapun

                      86

                      dapat dipecahkan bersama Bentuk komunikasi dijalankan secara dialogis dan

                      multi arah dalam arti mengacu kepada potensi yang dimiliki oleh komite sekolah

                      atau guru dan staf

                      Menurut penulis komunikasi yang baik antar berbagai personil harus

                      dikembangkan demikian rupa untuk mencapai hasil seoptimal mungkin Kurang

                      komunikasi akan mengakibatkan kurangnya hasil yang dapat diwujudkan bahkan

                      sering gagal dalam mencapai tujuan Dalam suatu sekolah yang hubungan

                      antarpersonalnya kurang harmunis acuh tak acuh satu sama lain dalam berbagai

                      masalah pendidikan karena setiap personil menghadapi masalah pekerjaannya

                      masing-masing dan mencari alternatif pemecahan masalah tersebut sendiri-

                      sendiri Alangkah berat dan tidak sejalannya pemecahan-pemecahan yang diambil

                      masing-masing tersebut Karena itu kepala sekolah mempunyai kewajiban untuk

                      membina komunikasi dengan sebaik-baiknya agar para guru mau dan mampu

                      bekerja sama untuk meningkatkan kemampuan dan kinerjanya

                      Kepala sekolah cukup komunikatif dalam menyampaikan segala hal yang berkaitan dengan kepemimpinannya Dia mampu memainkan peranannya sebagai seorang manajer atau pimpinan yang baik Komunikasi yang dipakai dua arah antara orang lain dan dirinya Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara dirinya dengan orang lain Bahkan dia minta dikritik apabila kurang pas bahkan dia membuka layanan surat baik terbuka atau pun rahasia asal sifatnya untuk membangun Dia berani dikoreksi ataupun dimintai saran dan pendapat

                      (Wawancara dengan informan AGFR September 2013)

                      Seorang kepala sekolah dituntut untuk memahami betul akan sistem

                      hubungan komunikasi yang ada agar di dalam melaksanakan tugas-tugas

                      senantiasa dapat memperkecil kemungkinan timbulnya hambatan yang merugikan

                      dalam membina kerja sama dalam menyelenggarakan sekolah secara keseluruhan

                      87

                      Saya kira kepala sekolah sudah melakukan komunikasi yang cukup efektif berkaitan dengan berbagai hal Komunikasinya yang dipakai dua arah antara orang lain dan dirinya Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara dirinya dengan orang lain Bahkan dia minta dikritik apabila kurang pas bahkan dia membuka layanan surat baik terbuka atau pun rahasia asal sifatnya untuk membangun Dia berani dikoreksi ataupun dimintai saran dan pendapat

                      (Wawancara dengan informan ZND Nopember 2013)

                      Dari hasil wawancara dengan beberapa informan tersebut penulis

                      melihat di beberapa sekolah bahwa pola komunikasi berjalan dua arah

                      sehingga setiap masalah apapun dapat dipecahkan bersama Bentuk komunikasi

                      dijalankan secara dialogis dan multi arah dalam arti mengacu kepada potensi

                      yang dimiliki oleh komite sekolah atau guru dan staf

                      Menurut penulis keterampilan komunikasi sangat penting bagi kepala

                      sekolah karena hampir sebagian tugas dan pekerjaan kepala sekolah senantiasa

                      melibatkan orang lain Komunikasi yang efektif akan sangat membantu

                      keberhasilan organisasi secara keseluruhan

                      Dalam pelaksanaan MBS pengembangan komunikasi antar personil yang

                      sehat harus senantiasa dikembangkan baik oleh kepala sekolah maupun oleh guru

                      dan personil lainnya Komunikasi yang terbina akan memberikan kemudahan dan

                      keringanan dalam melaksanakan serta memecahkan pekerjaan di sekolah yang

                      menjadi tugas bersama

                      Seorang kepala sekolah harus membangun komunikasi terhadap

                      bawahan yang dipimpinnya bahkan kepada siapa saja yang dianggap memiliki

                      hubungan emosional apakah dia masyarakat atau dunia usaha yang kesemuanya

                      itu merupakan aspek-aspek pendukung sebagai manager Komunikasi dua arah

                      sangat diperlukan bagi seorang kepala sekolah agar terjadi interaksi yang lebih

                      88

                      interaktif sehingga apabila tercipta suasana keakraban maka potensi yang

                      ada dapat dikembangkan demikian pula dengan persoalan akan dapat diatasi

                      dengan bantuan semua pihak Pemimpin haruslah menyadari bahwa menjadi

                      seorang pimpinan tidak sama menjadi seorang raja Tetapi pimpinan adalah

                      seorang yang diserahi amanah oleh publik untuk sebuah institusi pendidikan

                      yaitu sekolah

                      5 Melakukan pengawasan

                      Kepala sekolah meiliki tugas untuk melakukan pengawasan pembinaan

                      atau bimbingan kepada guru dan tenaga kependidikan serta administrator

                      Untuk mengetahui hal ini maka dapat dilihat dari hasil wawancara dengan

                      informan 3 kepala sekolah sebagai berikut

                      Dalam kaitannya kepala sekolah dengan supervisi pendidikan saya melakukan langkah-langkah antara lain Melaksanakan program supervisi melalui adanya program supervisi kelas dadakan (inspeksi) dan kegiatan ekstrakurikuler Supervisi dilakukan dengan membuat instrumen guna mengukur tingkat keberhasilannya Saya memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja guru dan karyawan maupun untuk pengembangan Sekolah Hasil supervisi dikomunikasikan agar menjadi timbal balik bagi kepentingan lembaga ataupun kepentingan peningkatan kualitas guru atau karyawan

                      (Wawancara dengan informan SDR Oktober 2013)

                      Penulis melihat dibeberapa sekolah bahwa dalam proses pengawasan yang

                      dilakukan kepala sekolah berlangsung melalui evaluasi tugas mengajar

                      persiapan permeriksaan mengajar dan evaluasi secara keseluruhan yang

                      berkaitan dengan mutu pendidikan

                      Sesuai perkembangan keadaan yang sudah demikian maju maka kepala

                      sekolah sebagai pemimpin harus berwawasan luas dan memahami menghayati

                      89

                      dan melaksanakan fungsi dan kedudukannya sebagai Top Manager pada lembaga

                      pendidikan formal itu Untuk itu sebelum tim supervisi akademik yang dalam hal

                      ini pengawas sekolah datang sebaiknya sebagai tuan rumah harus membenahi diri

                      dengan mengecek semua kelengkapan administrasi pembelajaran dan keuangan

                      Dengan berbekal informasi dari hasil supervisi tahun lalu kita mendapat

                      gambaran tentang keadaan yang terjadi sebelumnya untuk dijadikan bahan

                      rujukan perubahan yang lebih baik ke masa mendatang

                      Untuk menguatkan pernyataan yang disampaikan oleh informan kepala

                      sekolah maka dapat dikutip hasil wawancara dengan informan yaitu

                      Pengawasan terhadap sikap tingkah laku perbuatan atau kegiatan yang dilakukan guru dan staf secara wajar Norma-norma pengawasan sering disosialisasikan kepada guru staf dan seluruh siswa agar dapat dilaksanakan

                      (Wawancara dengan informan AA Oktober 2013)

                      Tingkat kemampuan berfikir yang dimiliki oleh kepala sekolah haruslah

                      memiliki kecerdasan yang tinggi agar dapat menghubungkan antara bagian-bagian

                      dari pengetahuannya dengan mudah dan menafsirkan kecenderungan-

                      kecenderungan baik yang ada di internal sekolah maupun di luar sekolah Hal ini

                      diperlukan dalam menganalisis data dan fakta yang muncul dan berkembang

                      dalam lingkungan organisasi dan menafsirkan kecenderungan-kecenderungan

                      yang akan terjadi sehingga mudah direspon diantisipasi untuk kepentingan warga

                      sekolah

                      Akan sesuai standar yang pertama dilakukan adalah dengan melihat kepada job yang diberikan kepada masing-masing berbeda antara guru dengan staf Kalau dipandang tugas pokoknya berjalan tak jarang ia

                      90

                      memberi semacam pujian dan bagi yang belum berjalan tertib ia memberi support atau memanggilnya dengan gayanya tersendiri sehingga tidak merasa tersinggung termasuk mengawasi dalam hal kecakapan tingkah laku dan sikapnya Terhadap siswa juga dilakukan dengan menerapkan tata tertib yang harus diikuti antara hak siswa dan kewajiban siswa sehingga siswa mempunyai hak dan kewajiban yang tentunya berbeda halnya dengan warga sekolah lainnya

                      (Wawancara dengan informan BST Oktober 2013)

                      Kepala sekolah harus pula memiliki kemampuan untuk mengendalikan

                      perasaannya dalam menghadapi hambatan-hambatan atau masalah-masalah

                      terutama pada saat-saat kritis yang dihadapi sekolah Jadi kepemimpinan berarti

                      kemampuan untuk mempengaruhi menggerakkan dan mengarahkan orang lain

                      untuk mencapai suatu tujuan tertentu Dengan demikian pengertian

                      kepemimpinan akan timbul dimanapun asalkan unsur-unsurnya terpenuhi yaitu

                      Orang-orang yang mempengaruhi menggerakkan atau mengarahkan yang

                      disebut pemimpin termasuk penerapan tata tertib kepada siswa agar sejak dini

                      siswa mengetahui hak dan kewajibannya

                      Pengawasan terhadap sikap tingkah laku perbuatan atau kegiatan yang dilakukan guru dan staf secara wajar Aturan-aturan pengawasan sering disosialisasikan kepada guru staf dan seluruh siswa agar dapat dilaksanakan sesuai standar

                      (Wawancara dengan informan SPROktober 2013 )

                      Kepala sekolah sebagai manajer pendidikan harus mampu menguasai dan

                      memiliki keterampilan berkomunikasi demi kelancaran pelaksanaan tugas-

                      tugasnya Disamping itu harus mampu memahami kondisi dan kemampuan yang

                      dimiliki sipenerima pesan agar semua aturan yang dibuat baik oleh pemerintah

                      91

                      secara umum maupun tata tertib sekolah dapat diterima dengan dan dilaksanakan

                      dengan penuh dedikasi oleh semua warga sekolah sesuai porsinya

                      Maka berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan tersebut di

                      atas maka dapat dikatakan bahwa kepala sekolah sebagai supervisor dalam

                      melakukan pengawasan ia mampu melaksanakan program-program pengawasan

                      lewat supervisi untuk meningkatkan kinerja guru dan karyawan sekolah dan

                      menjadi feed-back bagi kepentingan sekolah Sebagai supervisor maka kepala

                      sekolah berkewajiban untuk memberikan pembinaan atau bimbingan kepada para

                      guru dan tenaga kependidikan

                      Tentunya sebelum melakukan pembinaan kepada orang lain kepala

                      sekolah terlebih dahulu membina diri sendiri supervisi ini dapat dilakukan di

                      dalam kelas Hasil kerja supervisi itu kemudian dikomunikasikan dengan pihak

                      terkait untuk menjadi bahan perbaikan bagi guru maupun untuk kepentingan

                      sekolah

                      Kepala sekolah juga telah melaksanakan fungsi dan tugasnya sebagai

                      seorang manajer ia mampu menyusun program dan mengoptimalkan seluruh

                      sumber daya yang ada Karena kepala sekolah bukan hanya sebagai pemimpin

                      saja seperti yang telah dikemukakan di atas Sebagai seorang manajer kepala

                      sekolah juga memerankan fungsi manajerial dengan melakukan proses

                      perencanaan pengorganisasian menggerakkan dan pengawasan

                      Proses pengawasan berlangsung melalui evaluasi tugas mengajar

                      persiapan pemeriksaan mengajar dan evaluai secara keseluruhan yang berkaitan

                      dengan mutu pendidikan Proses aktualisasi idesaran antara lain berupa

                      92

                      penampungan aspirasi musyawarah langsung dan evaluasi substansi ide atau

                      saran

                      6 Memberikan Motivasi Dan Membangun Suasana Kerja Yang Kondusif

                      Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru tenaga

                      kependidikan dan administratir sangat penting sehingga mereka bersemangat

                      dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka meningkatkan mutu

                      pendidikan Motivasi bisa diberikan dalam bentuk hadiah atau hukuman baik

                      fisik maupun non-fisik Dalam memberikan motivasi kepala sekolah

                      mempertimbangkan rasa keadilan dan kelayakan karena hal ini penting bagi

                      kepala sekolah unutk menciptakan iklim yang kondusif Untuk mengetahui hal ini

                      dapat dilihat dari hasil wawancara dengan informan ID yaitu

                      Saya sebagai kepala sekolah dalam kaitannya dengan pemberian motivasi diantaranya dengan memberikan penghargaan baik berupa materil maupun immateril kepada guru staf yang berprestasi Saya juga mendorong guru atau staf untuk selalu mengembangkan diri melalui penyediaan bukudan pelatihan Tapi saya tidak segan menegur dan memberikan sanksi sesuai dengan tingkat kesalahan agar tujuan dapat tercapai

                      (Wawancara dengan informan ID Oktober 2013)

                      Penulis melihat bahwa kepala sekolah dalam melaksanakan fungsinya

                      sebagai seorang motivator sering memberikan motivasi baik berupa fisik maupun

                      psikis Kepala sekolah tidak pelit memberikan penghargaan berupa pujian bila

                      melihat bawahannya mengerjakan tugas dengan baik dan juga menyampaikan

                      teguran secara terhormat untuk perbaikan Berkaitan perannya sebagai motivator

                      93

                      kepala sekolah mampu mengatur lingkungan sekolah dan menciptakan hubungan

                      kerja yang harmonis dan kondusif

                      Seorang kepala sekolah dituntut untuk memahami betul akan sistem

                      hubungan komunikasi yang ada agar di dalam melaksanakan tugas-tugas

                      senantiasa dapat memperkecil kemungkinan timbulnya hambatan yang merugikan

                      dalam membina kerja sama dalam menyelenggarakan sekolah secara keseluruhan

                      Kepala sekolah harus kreatif dan mampu memiliki ide-ide dan inisiatif yang

                      menunjang perkembangan sekolah Ide kreatifnya dapat digunakan untuk

                      membuat perencanaan melaksanakan program pengajaran dan melaksanakan

                      pengawasan dan pembinaan serta evaluasi dalam meningkatkan proses belajar

                      mengajar Jadi jika kesemua hal tersebut berjalan dengan selaras maka seorang

                      kepala sekolah juga harus menunjukkan penghargaannya dihadapan warga

                      sekolah apakah dengan memberikan apresiasi positif atau pemberian paket

                      hadiah Menanggapi hasil wawacara dengan informan tersebut di atas menurut

                      penulis motivasi yang dilakukan oleh kepala sekolah dengan memberikan

                      penghargaan ini sangat penting untuk meningkatkan profesionalismne tenaga

                      kependidikan dan untuk mengurangi kegiatan yang kurang produktif

                      Melalui penghargaan ini para tenaga kependidikan dapat dirangsang untuk

                      meningkatkan profesionalisme kerjanya secara positif dan produktif Pelaksanaan

                      penghargaan dapat dikaitkan dengan prestasi tenaga kependidikan secara terbuka

                      sehingga mereka memiliki peluang untuk meraihnya Kepala sekolah harus

                      berusaha menggunakan penghargaan ini secara tepat efektif dan efisien untuk

                      menghindari dampak negatif yanmg ditimbulkannya

                      94

                      Selanjutnya hasil wawancara dengan informan guru yaitu

                      Tercipta suasana kerja yang penuh kekeluargaan yaitu adanya saling percaya saling menghormati dan saling menghargai seluruh komunitas sekolah selalu kompak dan solid dalam mengusung keberhasilan sekolah untuk mencapai tujuan Kepala sekolah tidak enggan memberikan pujian terhadap hasil kerja yang maksimal tetapi juga tidak canggung dalam menyampaikan kritik terhadap hasil kerja yang belum optimal Kepala sekolah terus mendorong prestasi sempurna para guru dan staf sesuai kemampuan masing-masing

                      (Wawancara dengan informan AHFD Oktober 2013)

                      Untuk menjaga normalisasi organisasi maka kepala sekolah harus berperan

                      aktif dalam membangun komunikasi dengan guru-guru atau pegawai agar

                      lingkungan sekolah secara internal dapat berjalan tanpa adanya masalah-masalah

                      yang dapat mengganggu proses belajar mengajar Dengan adanya komunikasi

                      yang aktif antara guru-guru pegawai dan kepala sekolah akan menyebabkan

                      masalah-masalah yang ada dapat diselesaikan dengan cepat sehingga tidak

                      mempengaruhi proses pelaksanaan belajar mengajar di sekolah tersebut Dengan

                      kata lain kepala sekolah harus objektif dan berimbang dalam menerapkan

                      kebijakan dan wewenangnya di sekolah serta membagi tugas kepada bawahan

                      sesuai dengan porsi dan kompetensinya

                      Kepala sekolah tidak enggan memberikan penghargaan terhadap hasil kerja yang maksimal tetapi juga tidak segan dalam hal mengkoreksi terhadap guru atau karyawan yang lainnya bila melihat hal yang kurang sesuai Kepala sekolah terus mendorong prestasi para guru dan staf sesuai kemampuan masing-masing Kepala sekolah juga berusaha menciptakan suasana kerja yang penuh kekeluargaan yaitu adanya saling percaya saling menghormati dan saling menghargai

                      (Wawancara dengan informan MLG Oktober 2013 )

                      95

                      Kepala sekolah mengembangkan pepatah ing ngarso sung tulodo ing madya mangun karso dan tut wuri handayani sehingga semuanya berjalan bersama dan kerja bersama sehingga hasilnya pun hasil bersama Kepala Sekolah selalu memberi motivasi kepada seluruh potensi yang ada dengan memberi dukungan menumbuhkan kemampuan percaya diri Dengan tampilnya kepercayan diri seluruh kegiatan menjadi tidak canggung untuk dilaksanakan Tidak segan-segan sekali-kali kepala sekolah memberikan pujian terhadap hasil kerja yang dicapainya Kepala sekolah menciptakan suasana yang sejuk dan tenang dan belum pernah ada gejolak jika ada sesuatu hal yang kurang pas ada mekanismenya tersendiri Kepala sekolah menciptakan suasana bahwa di tempat ini kita bekerja dan di tempat ini juga modal ibadah serta di tempat ini kita hidup sehingga tidak ada hal yang membuat tidak nyaman Maka dibangunlah suasana kebersamaan yang penuh kekeluargaa

                      (Wawancara dengan informan SPR Oktober 2013)

                      Kepala sekolah adalah sosok pemimpin yang terpandang di lingkungan

                      masyarakat sekolah ia juga merupakan pusat tauladan bagi masyarakat sekolah

                      dan warga masyarakat di sekitar sekolah Karena itu penampilan kepala sekolah

                      harus berperan kreatif dan aktif untuk mengembangkan kebudayaan yang menjadi

                      tauladan bagi masyarakat sekitarnya Tingkat kemampuan seorang kepala sekolah

                      dalam melaksanakan fungsinya atau tugas-tugas jabatannya itulah yang akan

                      menentukan apakah ia dapat menjadi administrator pendidikan di sekolah yang

                      bertanggngjawab terhadap pelaksanaan perogram pembelajaran dan pendidikan

                      Seorang kepala sekolah harus berani mengatakan yang benar adalah benar dan

                      yang salah adalah salah Agar proses inovasi di sekolah dapat berjalan dengan

                      baik kepala sekolah perlu dan harus bertindak sebagai pemimpin (leader) dan

                      bukan bertindak sebagai bos Seorang pemimpin terkadang menerima masukan

                      dari bawahannya melalui diskusi sedangkan seorang bos terkadang memberikan

                      perintah kepada bawahannya dan biasanya tidak mau menerima masukan dari

                      96

                      bawahannya Dengan demikian maka kekeluargaan yang kondusif akan senantiasa

                      terpelihara bagi semua warga sekolah dan akan menjadi tradisi turun temurun

                      Sebagai motivator maka kepala sekolah harus selalu memberikan

                      motivasi kepada guru tenaga kependidikan dan adminnistrator sehingga mereka

                      bersemangat dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka

                      meningkatkan mutu pendidikan Motivasi bisa diberikan dalam bentuk hadiah

                      atau hukumanbaik fisik maupun non fisiknamun dalam memberikan motivasi ini

                      harus dipertimbangkan rasa keadilan dan kelayakannya Dalam hal ini penting

                      bagi kepala sekolah untuk menciptakan iklim kondusif ( Nurkolis2005121-122)

                      Keterampilan komunikasi sangat penting bagi kepala sekolah karena

                      hampir sebagian tugas dan pekerjaan kepala sekolah senantiasa melibatkan orang

                      lain Komunikasi yang efektif akan sangat membantu keberhasilan organisasi

                      secara keseluruhan

                      D Pembahasan

                      Kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di

                      Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa merupakan suatu hal yang harus

                      dilaksanakan dan tidak terpisahkan sesuai dengan konsep dan karakteristik MBS

                      MBS yang mengetengahkan prinsip-prinsip yang demokratis partispatif

                      dan akuntabilitas pada hakekatnya merupakan desentralisasi kewenangan yang

                      lebih besar dalam mengelolah sekolahnya sehingga sekolah lebih mandiri lebih

                      berdaya dalam mengembangkan program yang disesuaikan dengan potensi yang

                      dimilikinya Berdasarkan pengamatan peneliti bahwa para kepala sekolah dasar di

                      kecamatan Manuju dalam menerapkan kepemimpinan dalam pekerjaan dengan

                      97

                      subdimensi membangun profesional kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan

                      kewenangan kepada bawahannya sesuai dengan job description Dalam proses

                      pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat botton up dan

                      melalui tahapan-tahapan musyawarah dan rapat pola komunikasi bercorak

                      terbuka dan berlangsung timbal balik sesuai dengan norma yang telah disepakai

                      bersama Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru dan

                      tenaga kependidikan dan administratif sangat penting sehingga mereka

                      bersemangat dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka

                      meningkatkan mutu pendidikan

                      Konsep MBS diharapkan dapat menciptakan pemimpin yang dapat memimpin

                      membimbing mengontrol perilaku dan perasaan orang lain di bawah

                      kepengawasannya dalam melaksanakan tugas sebagai pemimpin (leadership) di

                      sekolah Kepala sekolah merupakan guru yang memiliki kompetensi tinggi dan

                      diberi tanggung jawab sebagai pemimpin di satuan pendidikan tertentu Pada

                      tanggungjawab seorang pemimpin dalam hal ini kepala sekolah melekat

                      keterampilan-keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin

                      kependidikan seperti dikemukakan oleh Tim Dosen AP UPI Bandung (2012125)

                      Keterampilan-keterampilan tersebut adalah 1) keterampilan dalam memimpin 2)

                      keterampilan dalam hubungan insani 3) keterampilan dalam proses kelompok 4)

                      keterampilan dalam administrasi personil dan 5) keterampilan dalam menilai

                      Pada akhirnya dalam diri seorang pemimpin melekat tuntutan kompetensi-

                      kompetensi yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

                      98

                      Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 yakni kompetensi kewirausahaan kompetensi

                      supervisi kompetensi manejerial kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian

                      Peneliti melihat bahwa para kepala sekolah dasar di Kecamatan Manuju

                      telah memiliki keterampilan seperti yang disebutkan di atas Keterampilan dalam

                      memimpin tampak dalam pertemuan-pertemuan rutin yang dilaksanakan di

                      berbagai kesempatan baik dalam perencanaan pelaksanaan maupun evaluasi

                      kegiatan Membagi dan menyerahkan tanggungjawab juga dilakukan dalam

                      berbagai kegiatan dan kesempatan misalnya dalam rapat pembagian tugas

                      mengajar Pemberdayaan guru tata usaha sekolah secara maksimal sesuai dengan

                      bidang yang ditangani (kesiswaan sarana prasarana kurikulum dan hubungan

                      masyarakat) bukti bahwa pekerjaan tidak ditangani sendiri Keterampilan dalam

                      hubungan insani yang ada dalam diri kepala sekolah terungkap dalam sikap saling

                      menghargai Sikap penghargaan ditunjukkan oleh kepala sekolah dengan

                      perlakuan yang wajar dan penuh sikap hormat kepada bawahan Pada waktu-

                      waktu tertentu bahkan setiap hari beliau menyempatkan diri untuk bergabung

                      bersama-sama guru di ruang guru atau dengan staf tata usaha di tata usaha

                      Kesempatan itu digunakan untuk sekedar menyapa minum atau baca koran

                      bersama Ada keakraban dalam kekerabatan yang dibangun oleh kepala sekolah

                      Beliau meupakan pribadi yang luwes ini berarti kepala sekolah telah

                      melaksanakan peran dan fungsinya sebagai educator leader dan motivator

                      Untuk mengimplementasikan MBS secara efektif dan efisien kepala

                      sekolah perlu memiliki pengetahuan kepemimpinan perencanaan dan pandangan

                      yang luas tentang sekolah dan pendidikan Wibawa kepala sekolah harus

                      99

                      ditumbuhkembangkan dengan meningkatkan sikap kepedulian semangat belajar

                      disiplin kerja keteladanan dan hubungan manusiawi sebagai model perwujudan

                      iklim kerja yang kondusif Lebih lanjut kepala sekolah dituntut untuk melakukan

                      supervisi kelas membina dan memberikan saran-saran positif kepada guru

                      (Mulyasa 200457)

                      Tuntutan kemandirian dalam pengelolaan sekolah merupakan tuntutan

                      yang mendesak untuk dilakukan Kemandirian pengelolaannya bagi peneliti

                      merupakan indicator tersendiri dari keberhasilan pelaksanaan MBS Prinsip

                      pengelolaan murni dan otonom tanpa ketergantungan sama sekali merupakan

                      suatu kemustahilan Sekolah dasar di Kecamatan Manuju dalam beberapa hal

                      masih bergantung kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah Tidak

                      dipungkiri sama sekali ketergantungan itu menjadi semakin kuat manakala

                      kepemimpinan tidak terlaksana dengan baik Sehingga peneliti menganggap

                      bahwa implementasi MBS di Kecamatan Manuju sudah sesuai dengan

                      konsepkarakteristik MBS

                      100

                      BAB V

                      KESIMPULAN DAN SARAN

                      Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan kepemimpinan kepala

                      sekolah dalam penerapan Manajemen Berbasis Sekolah di Sekolah Dasar

                      Kecamatan Manuju Kab Gowa dapat dikemukakan sebagai berikut

                      A Kesimpulan

                      1 Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan Manajemen Berbasis

                      Sekolah yang meliputi Kepala sekolah sebagai

                      a Edukator yaitu kepala sekolah telah dan sedang dan terus melakukan

                      bimbingan pengarahan kepada guru dan siswa dalam melaksanakan tugas

                      atau kewajibannya serta selalu berusaha mengembangkan profesionalisme

                      pendidik dan menjadi tauladan yang baik dalam berbagai hal

                      b Leader yaitu kepala sekolah menampilkan pribadinya sebagai seorang

                      pemimpin memiliki visi dan misi mampu berkomunikasi dan mengambil

                      keputusan

                      c Motivator yaitu kepala sekolah sering memberikan motivasi baik berupa

                      dalam bentuk fisik maupun psikis

                      2 Penerapan MBS di Sekolah Dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

                      kepala sekolah dalam berbagai hal membangun komitmen bersama yaitu

                      Kekompakan Kebersamaan dan Kekeluargaan (3 K) terhadap sasaran

                      organisasi dan memberikan kewenangan berupa kepercayaan kepada para

                      pengikutnya yaitu guru staf dan karyawan untuk mencapai sasaran

                      101

                      Jalannya organisasi bukan digerakan oleh birokrasi tetapi oleh

                      kesadaran bersama hal ini sejalan dengan karakteristik MBS dimana

                      kewenangan sekolah dalam pengelolaan sangat luas juga adanya partisipasi

                      aktif dari stakeholder Namun tidak dipungkiri bahwa prinsip pengelolaan

                      murni dan otonom tanpa ketergantungan sama sekali dari pemerintah pusat

                      dan pemerintah daerah merupakan hal suatu kemustahilan apalagi jika

                      kepemimpinan kepala sekolah tidak terlaksana dengan baik

                      B Saran-Saran

                      1 Kepada para kepala sekolah dasar di Kecamatan Manuju Kab Gowa pada

                      umumnya dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk terus

                      mengembangkan lembaga yang dipimpinnya Disarankan agar prestasi yang

                      sudah dicapai sekarang ini dapat didesiminasikan kepada sekolah lain

                      sehingga kehadiran sekolah dasar ini dapat memberikan kontribusi yang

                      positif bagi kemajuan lingkungan di sekitarnya

                      2 Kepada para kepala sekolah disarankan untuk menjadikan hasil penelitian ini

                      sebagai salah satu pedoman dalam memimpin sekolahnya Perlu kiranya

                      dikembangkan MBS yang sehat sesuai dengan tujuan diterapkannya MBS

                      serta karakteristik MBS

                      3 Kepada birokrasi disarankan agar selalu memantau kinerja kepala sekolah

                      serta perkembangan penerapan MBS di wilayahnya karena pada dasarnya

                      dewan pendidik (kepala sekolah guru) memiliki potensi yang cukup tinggi

                      untuk berkreasi dan meningkatkan kinerja namun banyak factor yang

                      menghambat mereka dalam mengembangkan berbagai potensinya secara

                      optimal Oleh karena itu sangat dirasakan perlunya pembinaan yang kontinu

                      dan berkesinambungan dengan program yang terarah dan sistematis terhadap

                      para guru dan personil pendidikan lain di sekolah

                      102

                      DAFTAR PUSTAKA

                      Anwar 2003 Perilaku dalam Pencapaian Tujuan Organisasi Bulan Bintang

                      Jakarta

                      Arcaro 2006 Transformasi Sekolah Bermutu Terpadu P T Sarana Panca Karya Bandung

                      Budiningsih 2004 (Tesis) Pengaruh Kepemimpinan Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten

                      Depdiknas 2007 Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah Direktorat Pendidikan Menengah Umum Jakarta

                      Dharma 2000 Kepemimpinan adalah Proses Mempengaruhi Kegiatan Gema Media Jakarta

                      Ditjen Kelembagaan Agama Islam 2004 Buku Pedoman MBS Balitbang Jakarta

                      Djatmiko 2002 Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan AV Publisher Jakarta

                      FachruddinJSPareke 2004 Jurnal Kepemimpinan Transformasional dan Prilaku Kerja bawahan

                      Hamalik Oemar 1991 Manajemen dan Organisasi Gramedia Jakarta

                      HandokoTHani 1999 Manajemen edisi 2 BPPEPustaka Karya Jakarta

                      Marjohan 2007 Artikel Tanggung jawab Kepala Sekolah atas Mutu Pendidikan wwwedu-artcies-com

                      MBE 2007 Jurnal Peran Kepala Sekolah dan Komite Sekolah http Imberprojectnetmbe 59html

                      Moleong Lexy J 2011 Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja

                      Mulyasa Emco 2002 Manajemen Berbasis Sekolah tentang Konsep Strategi dan Implementasi PT Remaja Rosdakarya Bandung

                      Mulyasa Emco 2004 Manajemen Berbasis Sekolah Rosadakarya Bandung

                      Mulyasa Emco 2011 Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Jakarta Bumi Aksara

                      103

                      Northouse (2001) Transformational leadershipThe Transformation of Managers and associatis

                      Nurkolis 2005 Manajemen Berbasis Sekolah PT Gramedia Widiasarana Indonesia Jakarta

                      Pareka FachruddinJS 2004 Jurnal Kepemimpinan Transformasional dan Prilaku Kerja Bawahan

                      Pawar dan Eastman 1997 Penelitian tentang Kepemimpinan Transformasional

                      Permendiknas RI Nomor 13 Tahun 2007 tentang Kompetensi Kepala Sekolah

                      Pidarta 1988 Hambatan-hambatan dalam pengembangan pendidikan Kencana Predana Media Group Jakarta

                      PP Nomor 33 Tahun 2004 tentang Kewenangan Pemerintah Pusat dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom

                      Rohiat 2010 Manajemen Sekolah tentang Teori Dasar dan Praktek PT Reftika Aditama Bandung

                      Santoso Thomas B 2001 Jurnal Manajemen Sekolah di Masa Kini

                      Setznick 1982 Organization Structure and Process

                      Siagian Sondang P 1994 Manajemen Strategik Bumi Aksara Bandung

                      Stoner James AF 1982 Managementsixth edition Mc Graw-Hill Book Company New York

                      Sudaryanto 2005 (Tesis) Pengaruh Pola Kepemimpinan terhadap Kinerja guru dalam Kerangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Jawa Timur

                      Sugiyono 2003 Indikator Kinerja PT Gramedia Jakarta

                      Sugiyono 2009 Memahami Penelitian kualitatif Bandung Alfabeta

                      Sujoko 2006 (Tesis) Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Lingkungan kerja dalam Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah terhadap Kinerja SMU Negeri 5 Sukoharjo

                      Suryadi 2009 Manajemen Mutu Berbasis Sekolah tentang Konsep dan Aplikasi PT Sarana Panca Karya Nusa

                      Tim Dosen Administrasi Pendidikan 2012 Manajemen Pendidikan Alfabeta Bandung

                      104

                      Umar 2002 Komponen dan Aspek Kinerja Angkasa Bandung

                      Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Direktorat Depdiknas Jakarta

                      Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Desentralisasi Pengelolaan Pendidikan Direktorat Depdiknas Jakarta

                      Wahyudi 2009 Kepemimpinan Kepala Sekolah Bandung Alfabeta

                      Wahyusumidjo 2002 Peranan Kepala Sekolah Sebagai Pengambil Keputusan Rosdakarya Bandung

                      Xaviery 2007 Jurnal Benarkah Wajah Sekolah Ada pada Kepala Sekolahwwwtikkysuwantiknowordpresscom

                      • Sampulpdf (p1-7)
                      • Scan Berkaspdf (p8-10)
                      • TESIS HJ JUMIATIpdf (p11-114)

                        5

                        keberhasilan sekolah yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan pendidikan

                        Setiap tingkah laku kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan diarahkan untuk

                        membantu pencapaian tujuan pendidikan sehingga kepala sekolah harus mampu

                        menugasi memeriksa mengukur hasil kerja para guru di sekolah yang

                        dipimpinnya

                        Pada Pasal 5 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

                        tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa setiap warga Negara

                        mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu

                        Pendidikan yang bermutu dapat dicapai jika kepala sekolah melakonkan

                        kepemimpinannya secara efektif Oleh sebab itu maka kepemimpinan yang

                        menjadi perhatian utama oleh para praktisi dan akademisi Hal ini disebabkan

                        karena para pemimpin organisasi termasuk di sekolah memiliki posisi sentral

                        dalam menggerakkan seluruh komponen atau sumber daya untuk mencapai tujuan

                        organisasi Pandangan yang lebih tegas mengenai pentingnya peran

                        kepemimpinan dalam rangka pencapaian kinerja organisasi berbicara tentang

                        kinerja organisasi dalam hal ini sekolah tidak lain sesungguhnya adalah

                        pencapaian visi organisasi tersebut pencapaian visi sekolah sesungguhnya adalah

                        kinerja sekolah tersebut Kepala sekolah dalam mewujudkan visi sekolahnya perlu

                        ditunjang oleh kemampuan kepala sekolah dalam menjalankan roda

                        kepemimpinannya Oleh sebab itu maka peningkatan mutu pendidikan yang

                        merupakan kinerja sekolah harus segera dilaksanakan dengan menata faktor-

                        faktor yang mempengaruhi kinerja kepala sekolah

                        6

                        Terkait dengan peran kepala sekolah di atas MBE Project

                        (httpwwwmbeprojectnetmbe59html) melaporkan bahwa Kepala sekolah

                        mempunyai dua peran utama pertama sebagai pemimpin institusi bagi para guru

                        dan kedua memberikan pimpinan dalam manajemen Pembaharuan pendidikan

                        melalui MBS dan komite sekolah yang diperkenalkan sebagai bagian dari

                        desentralisasi pendidikan memberikan kepada kepala sekolah kesempatan yang

                        lebih besar untuk menerapkan dengan lebih mantap berbagai fungsi dari kedua

                        peran tersebut

                        Banyak kepala sekolah telah menyesuaikan kinerjanya agar memenuhi

                        situasi baru di sekolah dan di masyarakat dan menerapkan perubahan-perubahan

                        Mereka menyadari bahwa mereka harus lebih menjadi kolega dari pada atasan

                        dari para guru dan bekerjasama lebih erat dengan para guru dan masyarakat dalam

                        menangani permasalahan-permasalahan pendidikan Beberapa perubahan kinerja

                        kepala sekolah yang dilaporkan termasuk

                        (1) manajemen terbuka-menjadi transparan akuntabel dan melibatkan banyak

                        pihak dalam perencanaan keuangan dan pengembangan program sekolah

                        bersama sama dengan para guru dan masyarakat luas

                        (2) menciptakan dan mengelola suasana belajar yang ramah dan positif di

                        sekolah dan

                        (3) terbuka dan mendukung inovasi

                        Kinerja seorang kepala sekolah harus dilihat pada komponen EMASLIM

                        (Educator Manager Administrator Supervisor Leader Innovator Motivator)

                        Bahkan ranah Entrepreneurship juga harus menjadi garapan seorang kepala

                        7

                        sekolah Sejak dikembangkan MBS di tahun 2000-an seorang kepala sekolah

                        harus sanggup mengembangkan kegiatan produksijasa sekolah sebagai sumber

                        belajar harus mampu pula menjadi seorang pelaksana proyek bangunan untuk

                        swakelola block grant di lingkungan sekolahnya dan peran lainnya yang

                        terkadang bisa menyebabkan munculnya anggapan bahwa seorang kepala sekolah

                        sudah melakukan kesalahan dan penyimpangan karena tidak lazimnya ditemui

                        pada dua dekade yang lalu

                        Berhubungan dengan peran kepala sekolah di atas hasil kajian

                        mengungkapkan bahwa kepala sekolah di Kecamatan Manuju kurang

                        mendapatkan bimbingan khusus tentang pengelolaan manajemen yang terbuka

                        dan partisipatif serta kurang melakukan kontrol terhadap proses dan hasil yang

                        dicapai di setiap sekolah Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh kepala

                        sekolah kurang melibatkan stakeholders sebagai pemangku kepentingan di

                        sekolah sehingga cenderung masih otoriter padahal sekolah yang mampu

                        mendorong warganya (guru peserta didik karyawan orang tua peserta didik

                        tokoh masyarakat) berkontribusi untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan

                        keputusan terhadap pencapaian tujuan sekolah merupakan suatu proses yang

                        demokratis Hal ini dilandasi oleh keyakinan bahwa jika seseorang dilibatkan

                        (berpartisipasi) dalam pengambilan keputusan maka yang bersangkutan akan ada

                        rdquorasa memilikirdquo terhadap keputusan tersebut sehingga yang bersangkutan juga

                        akan bertanggungjawab dan berdedikasi sepenuhnya untuk mencapai tujuan

                        sekolah Semakin besar tingkat partisipasi makin besar pula rasa memiliki makin

                        besar sara memiliki makin besar pula rasa tanggung jawab makin besar rasa

                        8

                        tanggung jawab makin besar pula dedikasinya Tentu saja pelibatan warga

                        sekolah dalam pengambilan keputusan harus mempertimbangkan keahlian batas

                        kewenangan dan relevansinya dengan tujuan pengambilan keputusan sekolah

                        Dalam Perspektif ke depan mengisyaratkan bahwa kepala sekolah juga

                        harus mampu berperan sebagai figur dan mediator bagi perkembangan

                        masyarakat dan lingkungannya Pelaksanaan peran fungsi dan tugas tersebut

                        tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena saling terkait dan saling

                        mempengaruhi serta menyatu dalam pribadi seorang kepala sekolah yang

                        profesional Kepala sekolah yang demikianlah yang akan mampu mengelola

                        sekolah secara efektif dan efisien dan mampu mendorong visi menjadi aksi dalam

                        paradigma baru manajemen pendidikan

                        Perkembangan tugas dan tanggung jawab kepala sekolah mensyaratkan

                        kinerja yang tinggi Program pengembangan kepala sekolah umunnya berdasarkan

                        pada hasil pengamatan sporadis di lapangan Selain itu penilaian tentang kinerja

                        kepala sekolah yang dikaitkan dengan faktor-faktor internal yang berpengaruh

                        terhadap kinerjanya perlu dilakukan Identifikasi faktor-faktor yang

                        mempengaruhi kinerja kepala sekolah bagaimana hubungan antar faktor tersebut

                        dan bagaimana pengaruhnya terhadap kinerja kepala sekolah perlu diketahui

                        dalam usaha rmeningkatkan kinerja mereka sehingga pelaksanaan kegiatan

                        pendidikan yang berorientasi pada peningkatan mutu segera tercapai

                        Motivasi kerja serta terjaminnya kerja sama yang harmonis dan

                        kompetisi secara sehat tidak ada tekanan tumbuhnya keinginan untuk maju dan

                        9

                        berprestasi bagi guru dan personil lainnya di sekolah sangat ditentukan oleh

                        kepemimpinan kepala sekolah

                        Program kerja sama dengan pihak UNICEF dengan pemerintah Kabupaten

                        Gowa tentang implementasi Program MBS di sekolah dasar sangat berpengaruh

                        terhadap kepemimpinan kepala sekolah Program kerja sama yang dilaksanakan

                        selama ini sejalan dengan pola bidang pendidikan yang diatur dalam UU No20

                        Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dengan pasal 51 menyatakan

                        pengadaan satuan pendidikan anak usia dini dan pendidikan menengah

                        didasarkan pada standar pelayanan minimum dengan prinsip MBS

                        Sekolah yang menerapkan manajemen mutu para kepala sekolahnya

                        memiliki peran yang kuat dalam mengoordinasikan menggerakkan dan

                        menyerasikan semua sumber daya pendidikan yang tersedia Kepemimpinan

                        kepala sekolah merupakan salah satu factor yang dapat mendorong untuk dapat

                        mewujudkan visi misi tujuan sasaran sekolahnya melalui program-program yang

                        dilaksanakan secara terencana dan bertahap Oleh karena itu kepala sekolah

                        dituntut mempunyai kemampuan manajemen dan kepemimpinan yang memadai

                        agar mampu mengambil inisiatifprakarsa untuk meningkatkan mutu sekolah

                        Sebagai dukungan teori maka berikut ini diuraikan beberapa hasil-hasil

                        penelitian terdahulu yang relevan sebagai berikut

                        Budiningsih (2004) dari hasil penelitiannya yang berjudul ldquoPengaruh

                        Kepemimpinan Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai Dinas

                        Pendidikan Kabupaten Klatenrdquo menunjukkan bahwa baik secara parsial maupun

                        stimultan ada pengaruh dan signifikan antara kepemimpinan motivasi dan

                        10

                        lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten

                        Secara variabel berbeda peneliti hanya fokus pada pola pengambilan keputusan

                        Sudaryanto (2005) meneliti mengenai ldquo Pengaruh pola Kepemimpinan Terhadap

                        Kinerja Guru dalam Kerangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah

                        (MPMBS) di Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Jawa Timur bahwa

                        kepemimpinan dengan MBS dapat meningkatkan kemampuan guru dalam proses

                        belajar mengajar Sujoko (2006) hasil penelitiannya yang berjudul ldquoPengaruh

                        Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Lingkungan Kerja dalam penerapan MBS

                        terhadap Kinerja guru SMU Negeri 3 Sukoharjordquo menunjukkan bahwa baik

                        secara parsial maupun simultan kepemimpinan kepala sekolah dan lingkungan

                        kerja berpengaruh terhadap kinerja guru SMU Negeri 3 Sukoharjo

                        Penelitian yang dilakukan ketiganya tentang kepemimpinan kepala sekolah dalam

                        penerapan MBS perlu diterapkan oleh seorang pemimpin dalam melaksanakan

                        tugas Penerapan MBS secara teori memberikan kemungkinan hasil yang lebih

                        baik dalam kepemimpinan

                        Berdasarkan masalah dan dukungan teori dari hasil penelitian tersebut di

                        atas penulis terdorong untuk melakukan penelitian tentang ldquo Kepemimpinan

                        kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di Kecamatan Manuju

                        Kabupaten Gowa ldquo

                        B Rumusan Masalah

                        Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas rumusan masalah

                        yang dibahas dalam penelitian ini adalah

                        11

                        1 Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS di

                        sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

                        2 Apakah implementasi MBS sudah sesuai konsepkarakteristik MBS di

                        sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

                        C Tujuan Penelitian

                        Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah

                        1 Untuk mengetahui kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS

                        di sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

                        2 Untuk mengetahui implementasi MBS sudah sesuai konsepkarakteristik

                        MBS di sekolah dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

                        D Manfaat Hasil Penelitian

                        Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun

                        secara praktis

                        1 Manfaat Teoretis

                        a Sebagai masukan untuk menambah perbendaharaan kepemimpinan

                        kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di Kecamatan

                        Manuju Kabupaten Gowa

                        b Sebagai penambah kepustakaan untuk hasil penelitian mengenai

                        kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS di sekolah

                        dasar

                        12

                        2 Manfaat Praktis

                        a Hasil penelitian ini digunakan untuk menjadi pedoman bagi para

                        kepala sekolah sebagai penguat teori kepemimpinan dalam penerapan

                        MBS

                        b Bagi peneliti dapat menambah wawasan pengetahuan pengalaman

                        dan meningkatkan kemampuan dalam melakukan kepemimpinan di

                        tempat tugas

                        13

                        BAB II

                        TINJAUAN PUSTAKA

                        A Tinjauan Pustaka

                        1 Kepemimpinan

                        a Definisi dan Hakikat Kepemimpinan

                        Definisi sebagai rumusan tentang ruang lingkup dan ciri-ciri suatu konsep

                        yang menjadi pokok pembicaraan sempat menimbulkan selisih paham para pakar

                        dari satu pihak berpendapat membicarakan definisi akan sungguh-sungguh

                        merupakan suatu maut tetapi definisi tentang suatu pokok persoalan diperlukan

                        Demikian pula walaupun ada di antara para pakar berpendapat definisi suatu

                        pokok pembicaraan (subject matter) tidak akan dapat membantu banyak tujuan

                        tetapi satu pendekatan yang memiliki alasan kuat tampil bahwa definisi

                        memberikan satu landasan pemahaman fenomena untuk dipelajari Dari definisi

                        sesuatu pokok permasalahan (subject matter) akan dapat diperoleh keterangan

                        atau frase yang mengungkapkan makna atau ciri-ciri utama dari subject matter

                        tersebut baik berupa orang benda proses atau kegiatan

                        Para peneliti biasanya mendefinisikan rdquokepemimpinanldquo menurut

                        pandangan pribadi mereka serta aspek-aspek fenomena dari kepentingan yang

                        paling baik bagi para pakar yang bersangkutang Bahkan stogdil membuat

                        kesimpulan bahwa There are almostas many definitions of leadership as there

                        are persons who have attempted to define the concept Kepemimpinan

                        diterjemahkan ke dalam istilah sifat-sifat perilaku pribadi pengaruh terhadap

                        orang lain pola-pola interaksi hubungan kerja sama antarperan kedudukan dari

                        14

                        satu jabatn administratif dan persepsi dari lain-lain tentang legitimasi pengaruh

                        Dari definisi yang berbeda-beda tersebut mengandung kesamaan asumsi yang

                        bersifat umum seperti

                        a di dalam satu fenomena kelompok melibatkan interaksi antara dua orang atau

                        lebih

                        b di dalam melibatkan proses mempengaruhi di mana pengaruh yang sengaja

                        (intentional influence) digunakan oleh pemimpin terhadap para bawahan

                        Disamping kesamaan asumsi yang umum di dalam definisi tersebut juga

                        memiliki kelainan sedikit yang bersifat umum pula seperti

                        a siapa yang mempergunakan pengaruh

                        b tujuan daripada usaha untuk mempengaruhi dan

                        c dan cara pengaruh itu dipergunakan

                        Kepemimpinan memiliki peranan yang dominan dalam sebuah organisasi

                        Peranan yang dominan tersebut dapat mempengaruhi moral kepuasan kerja

                        keamanan kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi

                        Sebagaimana dikatakan (Handoko 1999 286) bahwa pemimpin juga memainkan

                        peranan kritis dalam membantu kelompok organisasi atau masyarakat untuk

                        mencapai tujuan Kemampuan dan keterampilan kepemimpinan adalah faktor

                        penting dan efektifitas seorang manajer Bila organisasi dapat

                        mengidentifikasikan kualitas yang berhubungan dengan kepemimpinan

                        kemampuan mengidentifikasikan perilaku dan tehnik-tehnik kepemimpinan

                        efektif Kepemimpinan dalam bahasa inggris tersebut leadership berarti being a

                        leader power of leading atau the qualities of leader (Tanjung 2006 8)

                        15

                        Secara bahasa makna kepemimpinan itu adalah kekuatan atau kualitas

                        seseorang pemimpin dalam mengarahkan apa yang dipimpinnya untuk mencapai

                        tujuan (Handoko1999 293) Seperti halnya manajemen kepemimpinan atau

                        leadership telah didefinisikan oleh banyak para ahli antaranya adalah Stoner

                        mengemukakan bahwa kepemimpinan manajerial dapat didefinisikan sebagai

                        suatu proses mengarahkan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari

                        sekelompok anggota yang selain berhubungan dengan tugasnya

                        Ada beberapa pendapat tentang kepemimpinan Menurut Mulyasa

                        (2002107) kepemimpinan adalah suatu kegiatan untuk mempengaruhi orang-

                        orang yang diarahkan terhadap pencapaian tujuan organisasi Dharma (2000 42)

                        menyatakan bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan

                        seseorang atau kelompok orang untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu

                        Pendapat Siagian menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan dan

                        keterampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan suatu kerja

                        untuk mempengaruhi perilaku orang lain terutama bawahannya untuk berpikir dan

                        bertindak sehingga melalui perilaku yang positif ia memberikan sumbangsih nyata

                        dalam pencapaian tujuan organisasi (Anwar2003 66) Transformasi sekolah

                        bermutu terpadu diawali dengan mengadopsi dedikasi bersama terhadap mutu

                        oleh dewan sekolah administrator staf siswa guru dan komunitas (Arcaro

                        2006 10) Oleh karena itu pemimpin seharusnya dapat memandu menuntun

                        membimbing memberi atau membangun motivasi kerja mengemudikan

                        organisasi menjalin jaringan komunikasi yang lebih baik sehingga mampu

                        membawa para bawahan untuk mencapai tujuan yang direncanakan

                        16

                        Kartono (dalam Anwar 2003 67) menyatakan bahwa pada setiap

                        kepemimpinan minimal mencakup tiga unsur yakni 1) ada seorang pemimpin

                        yang memimpin mempengaruhi dan memberikan bimbingan 2) ada bawahan

                        yang dikendalikan 3) ada tujuan yang diperjuangkan melalui serangkaian

                        kegiatan

                        Seorang pemimpin hendaknya dapat membentuk memperhatikan memelihara

                        dan menjaga kehendak dan keperluan atasan kepada bawahan dengan baik

                        mampu bekerja sama mencapai tujuan bersama (keberhasilan tim) Jadi

                        kepemimpinan dalam pengambilan keputusan merupakan proses mengubah sikap

                        dan perilaku seseorang atau sekelompok orang baik secara langsung maupun tidak

                        langsung sehingga terjadi peningkatan dan produktivitas kerjanya lebih baik dan

                        ada peningkatan Pada dasarnya kepemimpinan dapat dibagi menjadi lima tipe

                        yaitu 1) otokratik 2) paternalistik 3) kharismatik 4) Laissez Faire dan 5)

                        demokratik (Djatmiko2002 52-54)

                        a Tipe otokratik pengambilan keputusan dilakukan sendiri oleh pimpinan

                        hubungannya dengan bawahan menggunakan pendekatan formal berdasarkan

                        kedudukan dan status berorientasi pada kekuasaan

                        b Tipe paternalistic pengambilan keputusan dilakukan sendiri oleh pimpinan

                        hubungannya dengan bawahan lebih banyak bersifat bapak dan anak

                        Pemimpin menganggap bawahan sebagai orang yang belum dewasa sehingga

                        pemimpin bersikap terlalu melindungi bawahan

                        c Tipe kharimatik menekankan pada dua hal yakni pemimpin berusaha agar

                        tugas-tugas dapat terselenggara dengan sebaik-baiknya dan memberikan kesan

                        17

                        bahwa hubungan dengan bawahan didasarkan pada relasional bukan

                        kekuasaan

                        d Tipe laissez faire semua pekerjaan dan tanggung jawab dilakukan sendiri oleh

                        bawahan Pemimpin hanya merupakan simbol dan tidak memiliki

                        keterampilan teknis Situasi kerja bawahan tidak terpimpin tidak terkontrol

                        dan tanpa disiplin kerja

                        e Tipe demokratik tipe ini dipandang paling ideal Dalam proses pengambilan

                        keputusan pemimpin mengikut sertakan bawahan Pemimpin cenderung

                        memperlakukan bawahan sebagai rekan kerja menjaga keseimbangan antara

                        hubungan formal dan informal juga menjaga keseimbangan antara orientasi

                        penyelesaian tugas dan orientasi hubungan yang bersifat relasional

                        Kepemimpinan adalah bagian penting manjemen tetapi tidak sama dengan

                        manajemen Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang

                        untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran

                        Manajemen mencakup kepemimpinan tetapi juga mencakup fungsi lainnya

                        seperti perencanaan penorganisasian pengawasan dan evaluasi Kepemimpinan

                        atau leadership dalam pengertian umum menunjukkan suatu proses kegiatan

                        dalam hal memimpin membimbing mengontrol perilaku perasaan serta tingkah

                        laku terhadap orang lain yang ada dibawah pengawasannya

                        b Kepemimpinan Transformational

                        Kepemimpinan transformasional dapat didefinisikan sebagai gaya

                        kepemimpinan yang mengutamakan pemberian kesempatan dan atau mendorong

                        semua unsur yang ada dalam sekolah untuk bekerja atas dasar sistem nilai (values

                        18

                        system) yang luhur sehingga semua unsur yang ada di sekolah (guru siswa

                        pegawai orangtua siswa masyarakat dan sebagainya) bersedia tanpa paksaan

                        berpartisipasi secara optimal dalam mencapai tujuan ideal sekolah

                        Secara sederhana kepemimpinan transformasional dapat diartikan sebagai

                        proses untuk merubah dan mentransformasikan individu agar mau berubah dan

                        meningkatkan dirinya yang didalamnya melibatkan motif dan pemenuhan

                        kebutuhan serta penghargaan terhadap para bawahan Terdapat empat faktor untuk

                        menuju kepemimpinan tranformasional yang dikenal sebutan 4 I yaitu idealized

                        influence inspirational motivation intellectual stimulation dan individual

                        consideration

                        1 Idealized influence kepala sekolah merupakan sosok ideal yang dapat

                        dijadikan sebagai panutan bagi guru dan karyawannya dipercaya

                        dihormati dan mampu mengambil keputusan yang terbaik untuk

                        kepentingan sekolah

                        2 Inspirational motivation kepala sekolah dapat memotivasi seluruh guru

                        dan karyawannnya untuk memiliki komitmen terhadap visi organisasi dan

                        mendukung semangat team dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan di

                        sekolah

                        3 Intellectual Stimulation kepala sekolah dapat menumbuhkan kreativitas

                        dan inovasi di kalangan guru dan stafnya dengan mengembangkan

                        pemikiran kritis dan pemecahan masalah untuk menjadikan sekolah ke

                        arah yang lebih baik

                        19

                        4 Individual consideration kepala sekolah dapat bertindak sebagai pelatih

                        dan penasihat bagi guru dan stafnya

                        Berdasarkan hasil kajian literatur yang dilakukan Northouse (2001)

                        menyimpulkan bahwa seseorang yang dapat menampilkan kepemimpinan

                        transformasional ternyata dapat lebih menunjukkan sebagai seorang pemimpin

                        yang efektif dengan hasil kerja yang lebih baik Oleh karena itu merupakan hal

                        yang amat menguntungkan jika para kepala sekolah dapat menerapkan

                        kepemimpinan transformasional di sekolahnya Karena kepemimpinan

                        transformasional merupakan sebuah rentang yang luas tentang aspek-aspek

                        kepemimpinan maka untuk bisa menjadi seorang pemimpin transformasional

                        yang efektif membutuhkan suatu proses dan memerlukan usaha sadar dan

                        sunggug-sungguh dari yang bersangkutan Northouse (2001) memberikan

                        beberapa tips untuk menerapkan kepemimpinan transformasional yakni sebagai

                        berikut

                        1 Berdayakan seluruh bawahan untuk melakukan hal yang terbaik untuk

                        organisasi

                        2 Berusaha menjadi pemimpin yang bisa diteladani yang didasari nilai yang

                        tinggi

                        3 Dengarkan semua pemikiran bawahan untuk mengembangkan semangat

                        kerja sama

                        4 Ciptakan visi yang dapat diyakini oleh semua orang dalam organisasi

                        20

                        5 Bertindak sebagai agen perubahan dalam organisasi dengan memberikan

                        contoh bagaimana menggagas dan melaksanakan suatu perubahan

                        6 Menolong organisasi dengan cara menolong orang lain untuk

                        berkontribusi terhadap organisasi

                        c Fungsi Kepemimpinan

                        Dalam kehidupan organisasi fungsi kepemimpinan adalah bagian dari

                        tugas utama yang harus dilaksanakan Tetapi untuk merumuskan apa yang

                        dimaksud fungsi kepemimpinan adalah sulit sama sulitnya memberikan definisi

                        tentang kepemimpinan itu sendiri Kesulitan ini terjadi sebab kepemimpinan

                        menarik perhatian para pakar untuk menelitinya sehingga melahirkan penelitian

                        kepemimpinan yang berbeda-beda hamper sebanyak mereka para pakar yang

                        melakukan penelitian Berbagai macam pendekatan di bidang kepemimpinan

                        lahirlah pendekatan sifat perilaku situasi dan pendekatan kontigensi untuk lebih

                        memahami fungsi kepemimpinan lebih lanjut perlu lebih dahulu mempelajari

                        makna yang terkandung dalam definisi antara lain

                        a membangkitkan kepercayaan dan loyalitas bawahan

                        b mengomunikasikan gagasan kepada orang lain

                        c dengan berbagai cara memengaruhi orang lain

                        dseorang pemimpin adalah seorang besar yang dikagumi dan mempesona dan

                        dibanggakan oleh para bawahan

                        Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi atau

                        serangkaian tugas-tugas yang harus dilaksanakan seorang pemimpin atau yang

                        21

                        lazim disebut fungsi pemimpin menurut pendapat dari pakar adalah sebagai

                        berikut

                        a James AFStoner (1982) agar kelompok dapat beoperasi secara efektif seorang

                        pemimpin mempunyai dua fungsi pokok yaitu

                        1 task related atau problem solving function dalam fungsi ini pemimpin

                        memberikan saran dalam pemecahan masalah serta memberikan

                        sumbangan informasi dan pendapat

                        2 group maintenance function atau social function meliputi pemimpin

                        membantu kelompok beroperasi lebih lancer pemimpin memberikan

                        persetujuan bagi anggota kelompok misalnya menjembatani kelompok

                        yang sedang berselisih pendapat memerhatikan diskusi kelompok Seorang

                        pemimpin yang efektif adalah seorang pemimpin mampu menampilkan

                        kedua fungsi tersebut dengan jelas

                        b Selznick dalam bukunya Organization Structure and Process (1982176)

                        mengemukakan ada empat tugas seorang pemimpin

                        1 mendefinisikan misi dan peranan organisasi (involves the definition of the

                        institutional organizational mission and role)

                        2 pengejawantahan tujuan organisasi (the institutional embodiment of

                        purpose)

                        3 mempertahankan keutuhan organisasi (to defend the organizationrsquos

                        integration)

                        4 mengendalikan konflik internal yang terjadi di dalam organisasi (the

                        ordering of internal conflict)

                        22

                        2 Kepemimpinan Kepala Sekolah

                        a Sekolah Sebagai Sistem

                        Sekolah sebagai sistem artinya semua elemen atau unsure yang ada di

                        sekolah sebagai satu kesatuan yang utuh tidak terpisahkan satu dengan yang lain

                        seperti siswa guru kepala sekolah gedung alat peraga dan perangkat

                        pembelajaran dan sebagainya

                        Dalam era kemandirian sekolah dan era MBS tugas dan tanggung jawab

                        yang pertama dan yang utama dari para pimpinan sekolah adalah menciptakan

                        sekolah yang mereka pimpin menjadi semakin efektif dalam arti menjadi semakin

                        bermanfaat bagi sekolah itu sendiri dan bagi masyarakat luas penggunanya Agar

                        tugas dan tanggung jawab para pimpinan sekolah tersebut menjadi nyata kiranya

                        mereka perlu memahami mendalami dan menerapkan beberapa konsep ilmu

                        manajemen yang dewasa ini telah dikembang-mekarkan oleh pemikir-pemikir

                        dalam dunia bisnis

                        Konsep ilmu manajemen tersebut memiliki nilai (dalam arti values) yang

                        tidak akan menjerumuskan dunia pendidikan kita ke arah bisnis yang dapat

                        merugikan atau mengecewakan masyarakat luas penggunanya (Thomas B

                        Santoso 2001) Sekolah sebagai sistem adalah sekolah yang memberdayakan

                        seluruh komponen yang ada di dalamnya secara terpadu satu sama lain saling

                        berkaitan erat mendorong kegiatan sekolah untuk mencapai tujuan antara lain

                        input proses output dan outcome (Depdiknas 20075)

                        23

                        b Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Sekolah

                        Kepemimpinan merupakan salah satu elemen penting dalam mencapai

                        mempertahankan dan meningkatkan kinerja organisasi Konseptualisasi teori-teori

                        kepemimpinan telah menarik perhatian dan diskusi panjang para peneliti dan para

                        praktisi Menurut Pawar dan Eastman (1997) penelitian tentang kepemimpinan

                        lebih ditekankan pada kepemimpinan transformasional Penelitian di bidang ini

                        telah dilakukan baik dalam rangka mencari konsepsi yang tepat terhadap gaya

                        kepemimpinan yang paling efektif maupun prasyarat-prasyarat kontekstual yang

                        harus diciptakan agar proses kepemimpinan tersebut efektif (Fahruddin Js Pareke

                        2004)

                        Menurut Wahyudi (200964) menyatakan bahwa kepala sekolah harus

                        bertindak sebagai manajer dan pemimpin yang efektif Sebagai manajer ia harus

                        mampu mengatur agar semua potensi sekolah dapat berfungsi secara optimal Hal

                        ini dapat dilakukan jika kepala sekolah mampu melakukan fungsi-fungsi

                        manajemen dengan baik meliputi (1) perencanaan (2) pengorganisasian (3)

                        pengarahan dan (4) pengawasan Kepala sekolah adalah pelaksana suatu tugas

                        yang sarat dengan harapan dan pembaharuan kemasan cita-cita mulia pendidikan

                        kita secara tidak langsung diserahkan kepada kepala sekolah singkatnya kepala

                        sekolah merupakan tokoh sentral pendidikan Sekolah sebagai suatu komunitas

                        pendidikan membutuhkan seorang figur pemimpin yang dapat mendayagunakan

                        semua potensi yang ada dalam sekolah untuk suatu visi dan misi sekolah Pada

                        level ini kepala sekolah sering dianggap satu atau identik bahkan secara begitu

                        saja dikatakan bahwa wajah sekolah ada pada kepala sekolahnya Akhirnya

                        24

                        kepala sekolah berperanan sebagai manager yang mengelola sekolah sayang

                        sekali kalau kedua peran itu yakni sebagai tokoh sentral dan manajer dalam

                        sekolah diharubirukan oleh ketidakmampuan mengatasi aneka krisis yang ada

                        dalam sekolah (Xaviery 2007)

                        c Kepala Sekolah sebagai Pengambil Keputusan

                        Peranan kepala sekolah sebagai pengambil keputusan merupakan peran

                        yang paling penting dari peranan yang lain seperti informasional dan

                        interpersonal Ada empat peran sebagai pengambil keputusan yaitu enterpreneur

                        artinya kepala sekolah berusaha memperbaiki penampilan sekolah Disturbance

                        handler artinya memperhatikan gangguan yang timbul di sekolah resource

                        allocater artinya menyediakan segala sumber daya sekolah negotiator roles

                        artinya kepala sekolah harus mampu untuk mengadakan pembicaraan dan

                        musyawarah dengan pihak luar (Wahyosumidjo 200294) Lebih lanjut

                        menambahkan bahwa dalam pengambilan keputusan kepala sekolah berperan

                        sebagai manajer artinya berperan dalam proses pendayagunaan seluruh sumber

                        organisasi dan pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan

                        Adapun tanggung jawab pembinaan dari kepala sekolah antara lain

                        identifikasi (rekuritmen seleksi) pengangkatan (pekerjaan awal pekerjaan

                        berikutnya pekerjaan yang dibeda-bedakan) penyesuaian (kurikulum guru-guru

                        siswa masyarakat) penilaian (waktu alasan sasaran cara) perbaikan (observasi

                        kelas pertemuan individu kunjungan kelas asosiasi profesi perpustakaan

                        profesi program mengajar siswa program pelatihan inservice) Di samping

                        tanggung jawab proses kepala sekolah juga bertanggung jawab atas input

                        25

                        sekolah yang mencakup tujuan prioritas dan kontrol sumber daya daya

                        manusia (human resource) dan sumber material Kepala sekolah sebagai pejabat

                        formal manajer pemimpin pendidik dan kepala sekolah sebagai staf seperti

                        halnya pemimpin organisasi yang lain jabatan kepala sekolah juga memerlukan

                        persyaratan universal yang perlu dimiliki oleh siapapun yang akan menduduki

                        pemimpin Kepala sekolah mempunyai dua peran utama pertama sebagai

                        pemimpin institusi bagi para guru dan kedua memberikan pimpinan dalam

                        manajemen Pembaharuan pendidikan melalui MBS dan komite sekolah yang

                        diperkenalkan sebagai bagian dari desentralisasi memberikan kepada kepala

                        sekolah kesempatan yang lebih besar untuk menerapkan dengan lebih mantap

                        berbagai fungsi-fungsi dari kedua peran yang ada tersebut (Jurnal MBE 2007)

                        Pada dasarnya seluruh kegiatan yang berlangsung dalam sebuah sekolah

                        merupakan akibat atau konsekuensi dari berbagai keputusan yang diambil

                        pimpinan Apakah pada akhirnya sekolah berhasil mencapai sasaran secara efisien

                        atau sebaliknya mengalami kegagalan ditentukan oleh ketepatan dari berbagai

                        keputusan yang diambil pimpinan Untuk mendukung proses pengambilan

                        keputusan yang tepat setiap sekolah perlu memiliki sistem pengelolaan informasi

                        yang baik karena setiap keputusan memerlukan dukungan informasi yang cepat

                        tepat dan akurat Kebutuhan sistem seperti itu semakin dirasakan ketika kita

                        dihadapkan pada persaingan terbuka yang semakin ketat seperti sekarang ini

                        Dukungan dari berbagai perangkat telekomunikasi dan teknologi informasi

                        (hardware maupun software) sangat besar artinya dalam mengembangkan sistem

                        informasi yang handal rapi dan fungsional Satu hal lagi yang perlu dikemukakan

                        26

                        kaitannya dengan pengambilan keputusan ialah bahwa tingkat partisipasi anggota

                        dalam pelaksanaan setiap keputusan yang diambil akan sangat menentukan

                        keberhasilan pencapaian sasaran keputusan yang bersangkutan Oleh karena itu

                        sangat bijaksana apabila pimpinan berusaha untuk sejauh mungkin mengambil

                        keputusan yang bersifat kelompok dengan cara melibatkan bawahan sehingga

                        tanggungjawab bawahan dalam mengimplementasikan keputusan tersebut

                        semakin besar dalam interaksi antara kepala dengan guru-guru sebagai bawahan

                        lebih terlihat sikap subjektif Guru yang sering menemui kepala walau sembrono

                        dalam mengajar maka itulah yang dianggap baik dan loyal sehingga bisa tinggi

                        dalam penilaian DP3-nya Sedangkan guru yang biasa saja pada hal sangat

                        bertanggung jawab dalam pelaksanaan KBM karena kurang ngomong maka

                        dinilai biasa-biasa saja Jadi inilah akibat kepala sekolah yang malas mengadakan

                        turba (turun ke bawah) untuk meninjau guru-guru dan sekaligus menjalin

                        hubungan sosial dan emosional

                        Seperti yang kita kenal tentang tipe guru secara umum yaitu guru yang

                        suka menolak gagasan kepala yang karena dianggap kurang tepat dan guru yang

                        suka lsquonrimorsquo atau guru yang berwatak lsquoyes-manrsquo Guru yang pertama selalu

                        menghadapi kesukaran karena adanya benturan-benturan pendapat dengan sang

                        kepala Dan sebetulnya tentang pendekatan ada mereka yang melakukan tapi

                        caranya kerap kurang mengena Seorang guru wanita mengatakan bahwa ada

                        kepala yang dekat dengan bawahan tetapi tetap mempunyai wibawa Sebenarnya

                        inilah kepala yang mempunyai tipe lsquoleadershiprsquo amp ini adalah tipe kepala yang

                        dapat dijadikan kepala unggulan Dan ada pula kepala yang dekat dengan

                        27

                        bawahan tetapi dibawa lalu saja ini terjadi karena ia tidak punya potensi dan

                        bakat dan berhak untuk dimutasikan sebagai guru biasa saja (Marjohan 2007)

                        Kepala sekolah dituntut memiliki beberapa kompetensi dasar yang

                        diisyaratkan oleh Anwar (200377) bahwa kompetensi yang dimiliki kepala

                        sekolah mengacu pada tiga hal yakni menunjuk pada karakteristik pribadi

                        pemimpin yang tercermin pada setiap sikap dan tindakannya mengacu pada suatu

                        kemampuan untuk melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin yang diperoleh

                        melalui pendidikan dan pelatihan dan menunjuk pada suatu kinerja yang bersifat

                        rasional dan memenuhi spesifikasi tertentu untuk mendeskripsikan tingkat kinerja

                        seorang pegawai perlu adanya komponen yang jelas sebagai aspek penilaian

                        Sebagaimana diungkapkan Umar (2002 104) bahwa komponen kinerja

                        meliputi kualitas pekerjaan kejujuran inisiatif kehadiran sikap kerjasama

                        keandalan pengetahuan tentang pekerjaan tanggung jawab dan pemanfaatan

                        waktu Dalam pendapat lain dinyatakan bahwa indikator kinerja meliputi kualitas

                        kerja kuantitas etika kreatifitas pengetahuan kemandirian dan tanggung jawab

                        (Sugiyono 2003 235)

                        3 Manajemen Berbasis Sekolah

                        a Pengertian MBS

                        Secara bahasa MBS berasal dari tiga katayaitu manajemen berbasis dan

                        sekolah Manajemen adalah proses menggunakan sumber daya secara efektif

                        untuk mencapai sasaran Berbasis memiliki kata dasar basis yang berarti dasar

                        atau asas Sekolah adalah lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat untuk

                        menerima dan memberikan pelajaran Berdasarkan makna leksikal tersebut maka

                        28

                        MBS dapat diartikan sebagai penggunaan sumber (Nurkolis 2005 172) daya

                        yang berasaskan pada sekolah itu sendiri dalam proses pengajaran atau

                        pembelajaran

                        Gagasan MBS dalam Bahasa Inggris School-Based Management pada

                        dewasa ini menjadi perhatian para pengelolaan pendidikan mulai dari tingkat

                        pusat provinsi kabupatenkota sampai dengan tingkat Sekolah Sebagaimana

                        dimaklumi gagasan ini semakin mengemuka setelah dikeluarkannya kebijakan

                        desentralisasi pengelolaan pendidikan seperti disyaratkan oleh UU Nomor 32

                        Tahun 2004 Produk hukum tersebut mengisyaratkan terjadinya pergeseran

                        kewenangan dalam pengelolaan pendidikan dan melahirkan wacana akuntabilitas

                        pendidikan Gagasan MBS perlu dipahami dengan baik oleh seluruh pihak yang

                        berkepentingan (stakeholder) dalam penyelenggaraan pendidikan khususnya

                        sekolah karena implementasi MBS tidak sekedar membawa perubahan dalam

                        kewenangan akademik Sekolah dan tatanan pengelolaan sekolah akan tetapi

                        membawa perubahan pula dalam pola kebijakan dan orientasi partisipasi orang tua

                        dan masyarakat dalam pengelolaan sekolah Minarti Sri (201265)

                        mengemukakan MBS sebagai sistem pengelolaan persekolahan yang memberikan

                        kewenangan dan kekuasaan kepada institusi sekolah untuk mengatur kehidupan

                        sesuai dengan potensi tuntutan dan kebutuhan sekolah yang bersangkutan Dalam

                        MBS sekolah merupakan institusi yang memiliki full authority and responsibility

                        untuk secara mandiri menetapkan program-program pendidikan (kurikulum) dan

                        implikasinya terhadap berbagai kebijakan sekolah sesuai dengan visi misi dan

                        tujuan pendidikan yang hendak dicapai sekolah

                        29

                        Dalam konteks manajemen pendidikan menurut MBS berbeda dari

                        manajemen pendidikan sebelumnya yang semua serba diatur dari pemerintah

                        pusat Sebaliknya manajemen pendidikan model MBS ini berpusat pada sumber

                        daya yang ada di sekolah itu sendiri Dengan demikian akan terjadi perubahan

                        paradigma manajemen sekolah yaitu yang semula diatur oleh birokrasi di luar

                        sekolah menuju pengelolaan yang berbasis pada potensi internal sekolah itu

                        sendiri Dari asal usul peristilahan MBS adalah terjemahan langsung dari School-

                        Based Management (SBM) Istilah ini mula-mula muncul di Amerika Serikat pada

                        tahun 1970-an sebagai alternatif untuk mereformasi pengelolaan pendidikan atau

                        sekolah Reformasi itu dapat diperlukan karena kinerja sekolah selama puluhan

                        tahun tidak dapat menunjukan peningkatan yang berarti dalam memenuhi tuntutan

                        perubahan lingkungan sekolah Dengan demikian pada hakekatnya MBS

                        merupakan desentralisasi kewenangan yang memandang sekolah secara

                        individual Sebagai bentuk alternatif sekolah dalam program desentralisasi bidang

                        pendidikan maka otonomi diberikan agar sekolah dapat leluasa mengelola

                        sumberdaya dengan mengalokasikannya sesuai dengan prioritas kebutuhan di

                        samping agar sekolah lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat Secara umum

                        manajemen berbasis sekolahSekolah dapat diartikan sebagai model manajemen

                        yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong

                        pengambilan keputusan parsitipatif yang melibatkan secara langsung semua

                        warga sekolah (guru siswa kepala sekolah karyawan orangtua siswa dan

                        masyarakat) untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan

                        nasional

                        30

                        Menurut Rohiat (201047) bahwa sekolah memiliki kewenangan yang

                        lebih besar dalam mengelola sekolahnya secara mandiri dan lebih berdaya dalam

                        mengembangkan program yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang

                        dimilikinya Demikian juga dengan pengambilan keputusan partisipatif yaitu

                        pelibatan warga sekolah secara langsung dalam pengambilan keputusan maka

                        rasa memiliki warga sekolah dapat meningkat Peningkatan rasa memiliki ini akan

                        menyebabkan peningkatan rasa tanggungjawab dan peningkatan rasa

                        tanggungjawabdan peningkatan rasa tanggungjawab akan meningkatkan dedikasi

                        warga sekolah terhadap sekolahnya Inilah esensi pengambilan keputusan

                        partisipatif Baik peningkatan otonomi sekolah maupun pengambilan keputusan

                        partisipatif tersebut kesemuanya ditujukan untuk meningkatkan mutu sekolah

                        berdasarkan kebijakan pendidikan nasional yang berlaku

                        b Tujuan dan Alasan Menerapkan MBS

                        MBS di Indonesia yang menggunakan muncul karena beberapa alasan

                        sebagaimana diungkapkan oleh Nurkolis antara lain pertama sekolah lebih

                        mengetahui kekeuatan kelemahan peluang dan ancaman bagi dirinya sehingga

                        sekolah dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia untuk

                        memajukan sekolahnya Kedua sekolah lebih mengetahui kebutuhannya Ketiga

                        keterlibatan warga sekolah dan masyarakat dalam pengambilan keputusan dapat

                        menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat

                        Menurut bank dunia terdapat beberapa alasan diterapkannya MBS antara

                        lain alasan ekonomis politis professional efisiensi administrasi finansial

                        prestasi siswa akuntabilitas dan efektifitas sekolah Tujuan penerapan MBS

                        31

                        adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara umum baik itu

                        menyangkut kualitas pembelajaran kualitas kurikulum kualitas sumber daya

                        manusia baik guru maupun tenaga kependidikan lainnya dan kualitas pelayanan

                        pendidikan secara umumBagi sumber daya manusia peningkatan kualitas bukan

                        hanya meningkatnya pengetahuan dan ketrampilannya melainkan meningkatkan

                        kesejahteraanya pula Keuntungan-keuntungan penerapan MBS sebagaimana

                        dikutip dari hasil pertemuan The American Association of School Administration

                        The National Association of Elementary School Principal The National of

                        Secondary School Principal Pertama secara formal MBS dapat memahami

                        keahlian dan kemampuan orang-orang yang bekerja di sekolah

                        Kedua meningkatkan moral guru Ketiga keputusan yang diambil sekolah

                        mengalami akuntabilitas Hal ini terjadi karena konstituen sekolah mengalami

                        andil yang cukup dalam setiap pengambilan kepurusan Keempat menyesuaikan

                        sumber keuangan terhadap tujuan instruksioanl yang dikembangkan di sekolah

                        Kelima menstimulasi munculnya pemimpin baru di sekolah Keputusan yang

                        diambil pada tingkat sekolah tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya peran

                        seorang pemimpin Keenam meningkatkan kualitas kuantitas dan fleksibilitas

                        komunikasi tiap komunitas sekolah dalam rangka mencapai kebutuhan sekolah

                        c Strategi Implementasi MBS

                        MBS merupakan strategi peningkatan kualitas pendidikan melalui otoritas

                        pengambilan keputusan dari pemerintah daerah ke sekolah Dalam hal ini sekolah

                        dipandang sebagai unit dasar pengembangan yang bergantung pada redistribusi

                        otoritas pengambilan keputusan di dalamnya terkandung desentralisasi

                        32

                        kewenangan yang diberikan kepada sekolah untuk membuat keputusan Dengan

                        demikian pada hakekatnya MBS merupakan desentralisasi kewenangan yang

                        memandang sekolah secara individual Sebagai bentuk alternative sekolah dalam

                        program desentralisasi bidang pendidikan maka otonomi diberikan agar sekolah

                        dapat leluasa mengelola sumber daya dengan mengalokasikannya sesuai dengan

                        prioritas kebutuhan disamping agar sekolah lebih tanggap terhadap kebutuhan

                        setempat Merupakan suatu model manajemen yang memberikan otonomi lebih

                        besar kepada sekolah dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan

                        keputusan secara partisipatif dalam memenuhi kebutuhan mutu sekolah atau untuk

                        mencapai sasaran mutu sekolah Keputusan partisipatif yang dimaksud adalah

                        cara pengambilan keputusan melalui penciptaan lingkungan yang terbuka dan

                        demokratik dimana warga sekolah (guru siswa karyawan orangtua siswa tokoh

                        masyarakat) didorong untuk terlibat langsung dalam proses pengambilan

                        keputusan yang dapat berkonstribusi terhadap pencapaian tujuan sekolah MBS

                        menyediakan layanan pendidikan yang komprehensif dan tanggap terhadap

                        kebutuhan masyarakat sekolah setempat Karena siswa biasanya datang dari

                        berbagai latar belakang kesukuan dan tingkat sosial salah satu perhatian sekolah

                        harus ditujukan pada asas pemerataan (peluang yang sama untuk memperoleh

                        kesempatan dalam bidang sosial ekonomi dan politik) di pihak lain Sekolah

                        juga harus meningkatkan efisiensi partisipasi dan mutu serta bertanggung jawab

                        kepada masyarakat dan pemerintah Ciri-ciri MBS bisa diketahui antara lain dari

                        sudut sejauh mana sekolah dapat mengoptimalkan kemampuan manajemen

                        sekolah terutama dalam pemberdayaan sumber daya yang ada menyangkut

                        33

                        sumber daya kepala sekolah dan guru partisipasi masyarakat pendapatan daerah

                        dan orang tua juga anggaran sekolah

                        Secara konsepsional MBS diharapkan membawa dampak terhadap

                        peningkatan kerja sekolah dalam hal mutu efisiensi manajemen keuangan

                        pemerataan kesempatan dan pencapaian tujuan politik (perkembangan iklim

                        demokrasi) suatu bangsa lewat perubahan kebijakan desentralisasi di berbagai

                        aspek seperti politik edukatif administrasi manajemen dan anggaran

                        pendidikan Konsekuensi penerapan MBS menjadi tanggung jawab dan ditangani

                        oleh Sekolah secara profesional untuk mencapai tujuan yang diinginkan

                        Aspek-aspek yang menjadi bidang garapan Sekolah meliputi

                        a Perencanaan dan evaluasi program Sekolah

                        b Pengelolaan kurikulum yang bersifat inklusif

                        c Pengelolaan proses belajar mengajar

                        d Pengelolaan ketenagaan

                        e Pengelolaan perlengkapan dan peralatan

                        f Pengelolaan keuangan

                        g Pelayanan siswa

                        h Hubungan Sekolah-masyarakat

                        i Pengelolaan iklim Sekolah

                        Seperti telah dinyatakan di atas konsep MBS dalam prakteknya

                        menggambarkan sifat-sifat otonomi Sekolah dan oleh karenanya sering pula

                        disebut sebagai Site-Based Management yang merujuk pada perlunya

                        memperhatikan kondisi dan potensi kelembagaan setempat dalam mengelola

                        34

                        sekolah Makna berbasis sekolah dalam konsep MBS sama sekali tidak

                        meninggalkan kebijakan-kebijakan startegis yang ditetapkan oleh pemerintah

                        pusat atau daerah otonomi Misalnya standar kompetensi siswa standar materi

                        pelajaran pokok standar penguasaan minimum standar pelayanan minimum

                        penetapan kalender pendidikan dan jumlah jam belajar efektif setiap tahun dan

                        lain-lain (lihat UU No 202003 Pasal 51 PP Nomor 25 Tahun 2000 yang telah

                        diubah dengan PP Nomor 33 Tahun 2004 tentang Kewenangan Pemerintah Pusat

                        dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom)

                        Implementasi MBS akan berlangsung secara efektif dan efesien apabila

                        didukung oleh sumber daya manusia yang professional untuk mengoperasikan

                        sekolah dana yang cukup agar sekolah mampu menggaji staf sesuai dengan

                        fungsinya sarana prasarana yang memadai untuk mendukung proses belajar-

                        mengajar serta dukungan masyarakat yang tinggiPadahal kondisi sekolah sangat

                        bervariasi dilihat dari kualitas lokasi sekolah dan partisipasi masyarakat (orang

                        tua) Kualifikasi sekolah bervariasi dari sekolah yang sangat maju sampai

                        sekolah yang sangat ketinggalan sedangkan lokasi sekolah bervariasi dari sekolah

                        yang terletak di perkotaan sampai sekolah yang letaknya di daerah terpencil

                        Demikian pula partisipasi orang tua bervariasi dari yang partisipasinya tinggi

                        sampai yang kurang bahkan tidak berpartisipasi sama sekaliOleh karena itu agar

                        MBS dapat diimplementasikan secara optimal perlu adanya pengelompokkan

                        sekolah berdasarkan tingkat kemampuan manajemen masing-masing Menurut

                        Buku pedoman MBS yang diterbitkan Ditjen Kelembagaan Agama Islam 2004

                        35

                        ada empat tahapan implementasi MBS yaitu sosialisasi piloting pelaksanaan

                        dan diseminasi

                        Tahap sosialisasi merupakan tahap penting mengingat luasnya wilayah nusantara

                        terutama daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh media informasi baik cetak

                        maupun elektronik Ini bahkan menjadi lebih sulit karena masyarakat Indonesia

                        pada umumnya tidak mudah menerima perubahan Banyak perubahan baik

                        personal maupun organisasional memerlukan pengetahuan dan keterampilan baru

                        Dalam mengefektifkan pencapaian tujuan perubahan diperlukan kejelasan tujuan

                        dan cara yang tepat baik menyangkut aspek proses maupun pengembangan

                        Tahap piloting merupakan tahap uji coba agar penerapan konsep MBS tidak

                        mengandung resiko Efektifitas model uji coba memerlukan persyaratan dasar

                        yaitu akseptabilitas akuntabilitas reflikabilitas dan substainabilitas

                        Akseptabilitas artinya adanya penerimaan dari para tenaga kependidikan

                        khususnya guru dan kepala sekolah sebagai pelaksana dan penanggungjawab

                        pendidikan di sekolah

                        Akuntabilitas artinya bahwa program MBS harus dapat

                        dipertanggungjawabkan baik secara konsep opersional maupun pendanaannya

                        Reflikabilitas artinya MBS yang diujicobakan dapat direflikasi di Sekolah lain

                        sehingga perlakuan yang diberikan kepada sekolah uji coba dapat dilaksanakan di

                        sekolah lain Sementara sustainabilitas artinya program tersebut dapat dijaga

                        kesinambungannya setelah dilakukan ujicoba Tahap pelaksanaan merupakan

                        tahap untuk melakukan berbagai diskusi curah pendapat dan lokakarya mini

                        antara kelompok kerja MBS dengan berbagai unsur terkait yakni guru kepala

                        36

                        sekolah pengawas tokoh agama pengusaha dan para akademisi Sedang tahap

                        diseminasi merupakan tahapan memasyarakatkan MBS yang telah diujicobakan

                        ke berbagai sekolah dapat mengimplementasikan secara efektif dan efisien sesuai

                        dengan kondisi masing-masing

                        Kewenangan penuh dan luas bagi sekolah untuk mengembangkan lembaga

                        menjadi sebuah pendidikan yang mandiri maju dan mandiri serta

                        bertanggungjawab terimplementasikan dalam bentuk manajemen yang berbasis

                        sekolah Kepala sekolah perlu memiliki pengetahuan perencanaan dan pandangan

                        yang luas tentang kependidikan yang harus ditumbuhkembangkan dengan

                        meningkatkan sikap kepedulian semangat belajar disiplin kerja keteladanan dan

                        hubungan manusiawi sebagai modal perwujudan iklim kerja yang kondusif

                        Impelementasi MBS di Indonesia perlu didukung oleh perubahan mendasar dalam

                        kebijakan pengelolaan sekolah dengan memperhatikan iklim yang kondusif

                        dalam perencanaan pengorganisasian pelaksanaan pengawasan pendidikan

                        d Karakteristik Manajemen Berbasis Sekolah

                        MBS memiliki karakteristik yang perlu dipahami oleh sekolah yang

                        akan menerapkannya Dengan kata lain jika sekolah ingin sukses dalam

                        menerapkan MBS sejumlah karakteristik MBS perlu dimiliki Karakteristik MBS

                        tidak dapat dipisahkan dengan karakteristik sekolah efektif Jika MBS merupakan

                        wadahkerangka sekolah efektif merupakan isinya Oleh karena itu karakteristik

                        MBS memuat secara inklusif elemen-elemen sekolah efektif yang dikategorikan

                        menjadi input proses dan output

                        37

                        Dalam menguraikan karakteristik MBS pendekatan system yaitu input

                        proses dan output digunakan untuk memandunya Hal ini didasari oleh pengertian

                        bahwa sekolah merupakan sebuah system sehingga penguraian karakteristik MBS

                        (yang juga karakteristik sekolah efektif didasarkan pada input proses dan

                        output) Uraian berikut dimulai dari output dan diakhiri dengan input karena

                        output memiliki tingkat kepentingan tertinggi sedangkan proses memiliki tingkat

                        kepentingan satu tingkat lebih rendah dari output dan input memiliki tingkat

                        kepentingan dua tingkat lebih rendah dari output

                        1 Output yang Diharapkan

                        Sekolah memiliki output yang diharapkan Output sekolah adalah prestasi

                        sekolah yang dihasilkan melalui proses pembelajaran dan manajemen di sekolah

                        Pada umummya output dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu output berupa

                        prestasi akademik (academic achievement) dan output berupa prestasi non-

                        akademik (nonacademic achievement) Output prestasi akademik misalnya

                        NUANNUNAS lomba karya ilmiah remaja lomba (Bahasa Inggris Matematika

                        Fisika) cara berpikir (kritis kreatif divergen nalar rasional induktif deduktif

                        dan ilmiah) Output nonakademik misalnya akhlakbudi pekerti dan prilaku

                        social yang baik seperti bebas narkoba kejujuran kerjasama yang baik rasa kasih

                        sayang yang tinggi terhadap sesama solidaritas yang tinggi toleransi

                        kedisiplinan kerajinan prestasi olahraga kesenian dan kepramukaan

                        2 Proses

                        Sekolah yang efektif pada umumnya memiliki sejumlah karakteristik proses

                        sebagai berikut

                        38

                        a Proses Belajar Mengajar dengan Efektivitas yang Tinggi

                        Sekolah yang menerapkan MBS memiliki efektifitas proses belajar

                        mengajar (PBM) yang tinggi Hal ini ditunjukkan oleh sifat PBM yang

                        menekankan pada pemberdayaan peserta didik PBM bukan sekedar

                        memorisasi dan recall atau penekanan pada penguasaan pengetahuan

                        tentang apa yang diajarkan (logos) tetapi lebih menekankan pada

                        internalisasi tentang apa yang diajarkan sehingga tertanam dan bertanam

                        dan berfungsi sebagai muatan nurani dan dihayati (ethos) serta

                        dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari oleh peserta didik (pathos)

                        PBM yang efektif juga lebih menekankan pada belajar mengetahui

                        (learning to know) belajar bekerja (learning to do) belajar hidup bersama

                        (learning to live together) dan belajar menjadi diri sendiri (learning to

                        be)

                        b Kepemimpinan sekolah yang kuat

                        Pada sekolah yang menerapkan MBS kepala sekolah memiliki peran yang

                        kuat dalam mengoordinasikan menggerakkan dan nenyerasikan semua

                        sumberdaya pendidikan yang tersedia Kepemimpinan kepala sekolah

                        merupakan salah satu factor yang dapat mendorong sekolah sekolah untuk

                        dapat mewujudkan visi misi tujuan dan sasaran sekolahnya melalui

                        program-program yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap Oleh

                        karena itu kepala sekolah dituntut memiliki kemampuan manajemen dan

                        kepemimpinan yang tangguh agar mampu mengambil keputusan dan

                        inisiatif prakarsa untuk meningkatkan mutu sekolah Secara umum kepala

                        39

                        sekolah yang tangguh memiliki kemampuan memobilisasi sumberdaya

                        sekolah terutama sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan sekolah

                        c Lingkungan Sekolah yang Aman dan Tertib

                        Sekolah memiliki lingkungan (iklim) belajar yang aman tertib dan

                        nyaman sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan

                        nyaman (enjoyable learning) Karena itu sekolah yang efektif selalu

                        menciptakan iklim sekolah yang aman nyaman dan tertib melalui

                        pengupayaan factor-faktor yang dapat menumbuhkan iklim tersebut

                        Dalam hal ini kepala sekolah memegang peranan yang sangat penting

                        d Pengelolaan Tenaga Kependidikan yang Efektif

                        Tenaga kependidikan terutama guru merupakan jiwa dari sekolah

                        Sekolah hanyalah merupakan wadah dan sekolah yang menerapkan MBS

                        menyadari tentang hal ini Oleh karena itu pengelolaan tenaga

                        kependidikan mulai dari analisa kebutuhan perencanaan pengembangan

                        evaluasi kinerja hubungan kerja hingga imbal jasa merupakan garapan

                        penting bagi seorang kepala sekolah Pada pengembangan tenaga

                        kependidikan hal tersebut harus dilakukan secara terus-menerus

                        mengingat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian

                        pesat Tenaga kependidikan yang diperlukan untuk menyukseskan MBS

                        adalah tenaga kependidikan yang mempunyai komitmen tinggi dan selalu

                        mampu dan sanggup menjalankan tugasnya dengan baik

                        e Sekolah Memiliki Budaya Mutu

                        Budaya mutu tertanam di sanubari semua warga sekolah sehingga setiap

                        perilaku selalu didasari oleh profesionalisme Budaya mutu memiliki

                        40

                        elemen-elemen sebagai berikut (a) informasi kualitas harus digunakan

                        untuk perbaikan bukan untuk mengadilimengontrol orang (b)

                        kewenangan harus sebatas pada tanggung jawab (c) hasil harus diikuti

                        penghargaan (rewards) atau sanksi (punishment) (d) kolaborasi dan

                        sinergi bukan kompetisi harus menjadi basis untuk kerjasama (e) warga

                        sekolah merasa aman terhadap pekerjaannya (f) atmosfir keadaan

                        (fairness) harus ditanamkan (g) imbas jasa harus sepadan dengan nilai

                        pekerjaannya dan (h) warga sekolah merasa memiliki sekolah

                        f Sekolah Memiliki Teamwork yang Kompak Cerdas dan Dinamis

                        Kebersamaan (teamwork) merupakan karakteristik yang dituntut oleh

                        MBS karena output pendidikan merupakan hasil kolektif warga sekolah

                        bukan hasil individual Olah karena itu budaya kerjasama antar fungsi dan

                        antar individu dalam sekolah harus menjadi kebiasaan hidup sehari-hari

                        warga sekolah

                        g Sekolah Memiliki Kewenangan (Kemandirian)

                        Sekolah memiliki kewenangan untuk melakukan yang terbaik bagi

                        sekolahnya sehingga dituntut untuk memiliki kemampuan dan

                        kesanggupan kerja yang tidak selalu bergantung pada atasan Untuk

                        menjadi mandiri sekolah harus memiliki sumberdaya yang cukup untuk

                        menjalankan tugasnya

                        h Partisipasi yang Tinggi dari Warga Sekolah dan Masyarakat

                        Sekolah yang menerapkan MBS memiliki karakteristik bahwa partisipasi

                        warga sekolah dan masyarakat merupakan bagian kehidupannya Hal ini

                        41

                        dilandasi oleh keyakinan bahwa makin tinggi tingkat partisipasi makin

                        besar rasa memiliki makin besar rasa memiliki makin besar pula rasa

                        tanggungjawab dan makin besar rasa tanggungjawab makin besar pula

                        tingkat dedikasinya

                        i Sekolah Memiliki Keterbukaan (Transparansi) Manajemen

                        Keterbukaantransparansi dalam pengelolaan sekolah merupakan

                        karakteristik sekolah yang menerapkan MBS Keterbukaantransparansi ini

                        ditunjukkan dalam pengambilan keputusan perencanaan dan pelaksanaan

                        kegiatan penggunaan uang dan sebagainya yang selalu melibatkan pihak-

                        pihak terkait sebagai alat control

                        j Sekolah Memiliki Kemauan untuk Berubah (Psikologis dan Fisik)

                        Perubahan harus merupakan sesuatu yang menyenangkan bagi semua

                        warga sekolah Sebaliknya kemapanan merupakan musuh sekolah Tentu

                        saja yang dimaksud dengan perubahan adalah peningkatan baik bersifat

                        fisik maupun psikologis Artinya setiap perubahan dilakukan hasilnya

                        diharapkan lebih baik dari sebelumnya (ada peningkatan) terutama mutu

                        peserta didik

                        k Sekolah Melakukan Evaluasi dan Perbaikan Secara Berkelanjutan

                        Evaluasi belajar secara teratur bukan hanya ditujukan untuk mengetahui

                        tingkat daya serap dan kemampuan peserta didik tetapi yang terpenting

                        adalah bagaimana memanfaatkan hasil evaluasi belajar tersebut untuk

                        memperbaiki dan menyempurnakan proses belajar mengajar di sekolah

                        Oleh karena itu fungsi evaluasi menjadi sangat penting dalam rangka

                        42

                        meningkatkan mutu peserta didik dan mutu sekolah secara keseluruhan

                        dan terus menerus Perbaikan secara terus menerus harus menjadi

                        kebiasaan warga sekolah Tiada hari tanpa perbaikan Oleh karena itu

                        harus ada system mutu yang baku sebagai acuan bagi perbaikan System

                        mutu yang dimaksud harus mencakup struktur organisasi tanggung jawab

                        prosedur proses dan sumberdaya untuk menerapkan manajemen mutu

                        l Sekolah Responsif dan Antisipatif terhadap Kebutuhan

                        Sekolah selalu tanggapresponsive terhadap berbagai aspirasi yang muncul

                        bagi peningkatan mutu Oleh karena itu sekolah harus selalu dapat

                        membaca lingkungan dan menanggapinya secara cepat dan tepat Sekolah

                        dituntut untuk tidak hanya mampu menyesuaikan diri terhadap

                        perubahantuntutan akan tetapi juga mampu mengantisipasi hal-hal yang

                        mungkin akan terjadi Menjemput bola adalah padanan kata yang tepat

                        bagi istilah antisipasi

                        m Memiliki Komunikasi yang Baik

                        Sekolah yang efektif umumnya memiliki komunikasi yang baik terutama

                        antar warga sekolah dan juga antara sekolah dan masyarakat sehingga

                        kegiatan yang dilakukan oleh tiap-tiap warga sekolah dapat diketahui

                        Dengan cara seperti itu keterpaduan semua kegiatan sekolah dapat

                        diupayakan untuk mencapai tujuan dan sasaran sekolah yang telah dipatok

                        Selain itu komunikasi yang baik juag akan membentuk teamwork yang

                        kuat kompak dan cerdas sehingga berbagai kegiatan sekolah dapat

                        dilakukan secara merata oleh warga sekolah

                        43

                        n Sekolah Memiliki Akuntabilitas

                        Akuntabilitas adalah bentuk pertanggungjawaban yang harus dilakukan

                        sekolah terhadap keberhasilan program yang telah dilaksanakan

                        Akuntabilitas ini berbentuk laporan prestasi yang dicapai dan dilaporkan

                        kepada pemerintah orangtua siswa dan masyarakat Berdasarkan laporan

                        hasil program tersebut pemerintah dapat menilai apakah program MBS

                        telah mencapai tujuan yang dikehendaki atau tidak Jika berhasil

                        pemerintah perlu memberikan penghargaan kepada sekolah yang

                        bersangkutan sehingga dapat menjadi factor pendorong untuk terus

                        meningkatkan kinerjanya di masa yang akan datang Akan tetapi jika

                        program tidak berhasil pemerintah perlu memberikan teguran sebagai

                        hukuman atas kinerjanya yang dianggap tidak memenuhi syarat Demikian

                        pula para orangtua siswa dan anggota masyarakat dapat memberikan

                        penilaian apakah program ini dapat meningkatkan prestasi anaknya secara

                        individual dan kinerja sekolah secara keseluruhan Apabila hal ini berhasil

                        dilakukan orangtua peserta didik perlu memberikan semangat dan

                        dorongan untuk peningkatan program yang akan datang Akan tetapi jika

                        program tersebut kurang berhasil orangtua siswa dan masyarakat berhak

                        meminta pertanggungjawaban dan penjelasan sekolah atas kegagalan

                        program MBS yang telah dilakukan Dengan cara seperti ini sekolah tidak

                        akan main-main dalam melaksanakan program pada tahun-tahun yang

                        akan datang

                        o Manajemen Lingkungan Hidup Sekolah Baik

                        Sekolah efektif melaksanakan manajemen lingkungan hidup sekolah

                        secara efektif Sekolah memiliki perencanaan pengorganisasian

                        pelaksanaan pengoordinasian dan pegevaluasian pendidikan kecakapan

                        hidup (program adiwiyata) yang dikembangkan secara terus menerus dari

                        waktu ke waktu Sekolah melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan

                        pengetahuan keterampilan dan kesadaran warga sekolah tentang nilai-

                        44

                        nilai lingkungan hidup dan mampu mengubah perilaku dan sikap warga

                        sekolah untuk menuju lingkungan hidup yang sehat

                        p Sekolah Memiliki Kemampuan Menjaga Sustainabilitas

                        Sekolah yang efektif juga memiliki kemampuan untuk menjaga

                        kelangsungan hidupnya (sustainabilitas) baik dalam program maupun

                        pendanaannya Sustainabilitas program dapat dilihat dari berkelanjutan

                        program-program yang telah dirintis sebelumnya dan bahkan berkembang

                        menjadi program-program baru yang belum pernah ada sebelumnya

                        Sustainabilitas pendanaan dapat ditunjukkan oleh kemampuan sekolah

                        dalam mempertahankan besarnya dana yang dimiliki dan bahkan makin

                        besar jumlahnya Sekolah memiliki kemampuan menggali sumberdana

                        dari masyarakat dan tidak sepenuhnya menggantungkan subsidi dari

                        pemerintah bagi sekolah-sekolah negeri

                        3 Input Pendidikan

                        a Memiliki Kebijakan Tujuan dan Sasaran Mutu yang Jelas

                        Secara formal sekolah menyatakan dengan jelas tentang keseluruhan

                        kebijakan tujuan dan sasaran sekolah yang berkaitan dengan mutu

                        Kebijakan tujuan dan sasaran mutu tersebut dinyatakan oleh kepala

                        sekolah dan disosialisasikan kepada semua warga sekolah sehingga

                        tertanam pemikiran tindakan kebiasaan hingga sampai pada kepemilikan

                        karakter mutu oleh warga sekolah

                        b Sunberdaya Tersedia dan Siap

                        Sumberdaya merupakan input penting yang diperlukan untuk

                        kelangsungan proses pendidikan di sekolah Tanpa sumberdaya yang

                        45

                        memadai proses pendidikan di sekolah tidak akan berlangsung secara

                        memadai dan pada akhirnya sasaran sekolah tidak akan tercapai

                        Sunberdaya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu sumberdaya manusia

                        dan sumberdaya selebihnya (uang peralatan perlengkapan bahan dan

                        sebagainya) dengan penegasan bahwa sumberdaya selebihnya tidak

                        memunyai arti apapun bagi perwujudan sasaran sekolah tanpa campur

                        tangan sumberdaya manusia

                        Secara umum sekolah yang menerapkan MBS harus memiliki tingkat

                        kesiapan sumberdaya yang memadai untuk menjalankan proses

                        pendidikan Artinya segala sumberdaya yang diperlukan untuk

                        menjalankan proses pendidikan harus tersedia dan dalam keadaan siap Ini

                        bukan berarti bahwa sumberdaya yang ada harus mahal tetapi sekolah

                        yang bersangkutan dapat memanfaatlkan keberadaan sumberdaya yang ada

                        di lingkungan sekolahnya Oleh karena itu diperlukan kepala sekolah

                        yang mampu memobilisasi sumberdaya yang ada di sekitarnya

                        c Staf yang Kompeten dan Berdedikasi Tinggi

                        Meskipun pada butir (b) telah disinggung tentang ketersediaan dan

                        kesiapan sumberdaya manusia (staf) pada butir ini perlu ditekankan lagi

                        karena staf merupakan jiwa sekolah Sekolah yang efektif pada umumnya

                        memiliki staf yang mampu (konpeten) dan berdedikasi tinggi terhadap

                        sekolahnya Implikasinya jelas yaitu bagi sekolah yang ingin memiliki

                        efektivitas yang tinggi kepemilikan staf yang kompeten dan berdedikasi

                        tinggi merupakan suatu keharusan

                        46

                        d Memiliki Harapan Prestasi yang Tinggi

                        Sekolah yang menerapkan MBS mempunyai dorongan dan harapan yang

                        tinggi untuk meningkatkan prestasi peserta didik dan sekolahnya Kepala

                        sekolah memiliki komitmen dan motivasi yang kuat untuk meningkatkan

                        mutu sekolah secara optimal Guru memiliki komitmen dan harapan yang

                        tinggi bahwa anak didiknya dapat mencapai tingkat prestasi yang

                        maksimal walaupun dengan segala keterbatasan sumberdaya pendidikan

                        yang ada di sekolah Peserta didik juga memunyai motivasi untuk selalu

                        meningkatkan diri untuk berprestasi sesuai dengan bakat dan

                        kemampuannya Harapan terbesar dari ketiga unsure sekolah ini

                        merupakan salah satu factor yang menyebabkan sekolah selalu dinamis

                        untuk menjadi lebih baik dari keadaan sebelumnya

                        e Focus pada Pelanggan (Khususnya Siswa)

                        Pelanggan terutama siswa harus menjadi focus dari semua kegiatan

                        sekolah Artinya semua input dan proses yang dikerahkan di sekolah

                        tujuan utamanya adalah meningkatkan mutu dan kepuasan peserta didik

                        Konsekuensi logis dari semua hal tersebut adalah penyiapan input dan

                        proses belajar mengajar harus benar-benar mewujudkan sosok utuh mutu

                        dan kepuasan yang diharapkan dari siswa

                        f Input Manajemen

                        Sekolah yang menerapkan MBS memiliki input manajemen yang memadai

                        untuk menjalankan roda sekolah Kepala sekolah dalam mengatur dan

                        mengurus sekolahnya menggunakan sejumlah input manajemen

                        47

                        Kelengkapan dan kejelasan input manajemen akan membantu kepala

                        sekolah mengelola sekolahnya dengan efektif Input manajemen yang

                        dimaksud meliputi tugas yang jelas rencana yang rinci dan sistematis

                        program yang mendukung bagi pelaksanaan rencana ketentuan-ketentuan

                        (aturan main) yang jelas sebagai panutan bagi warga sekolahnya untuk

                        bertindak dan adanya system pengendalian mutu yang efektif dan efesien

                        untuk meyakinkan agar sasaran yang telah disepakati dapat dicapai

                        B Kerangka Pikir

                        Kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di

                        Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa merupakan suatu hal yang harus

                        dilaksanakan dan tidak terpisahkan sesuai dengan konsep dan karakteristik MBS

                        MBS yang mengetengahkan prinsip-prinsip yang demokratis partispatif

                        dan akuntabilitas pada hakekatnya merupakan desentralisasi kewenangan yang

                        lebih besar dalam mengelolah sekolahnya sehingga sekolah lebih mandiri lebih

                        berdaya dalam mengembangkan program yang disesuaikan dengan potensi yang

                        dimilikinya Dalam menerapkan kepemimpinan dalam pekerjaan dengan

                        subdimensi membangun profesional kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan

                        kewenangan kepada bawahannya sesuai dengan job description Dalam proses

                        pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat botton up dan

                        melalui tahapan-tahapan musyawarah dan rapat pola komunikasi bercorak

                        terbuka dan berlangsung timbal balik sesuia dengan norma yang telah disepakai

                        bersama Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru dan

                        48

                        tenaga kependidikan dan administratir sangat penting sehingga mereka

                        bersemangat dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka

                        meningkatkan mutu pendidikan

                        Konsep MBS diharapkan dapat menciptakan pemimpin yang dapat

                        memimpin membimbing mengontrol perilaku dan perasaan orang lain di bawah

                        kepengawasannya dalam melaksanakan tugas sebagai pemimpin (leadership) di

                        sekolah

                        Menurur Suryadi (2009 7) bahwa khusus di sekolah dasar kepala sekolah

                        selaku pemimpin diharapkan menerapkan MBS dalam melaksanakan program-

                        program yang ada di sekolah secara mandiri untuk mencapai tujuan dan sasaran

                        manajemen yang mencakup peran dan fungsi kepala sekolah sebagai

                        a Edukator yaitu kepala sekolah melakukan bimbingan pengarahan kepada

                        guru dan siswa dalam melaksanakan tugas atau kewajibannya serta selalu

                        berusaha mengembangkan profesionalisme pendidik dan menjadi tauladan

                        yang baik dalam berbagai hal

                        b Leader yaitu kepala sekolah mampu menampilkan pribadinya memiliki

                        visi dan misi serta mampu berkomonikasi dan mengmbil keputusan

                        c Motivator yaitu kepala sekolah sering memberikan motivasi baik fisik

                        maupun psikis Kepala sekolah tidak pelit memberikan penghargaan

                        berupa pujian bila melihat bawahannya menerjakan tugas dengan baik dan

                        menyampaikan teguran secara terhormat untuk perbaikan

                        49

                        BAGAN KERANGKA PIKIR

                        C Definisi Operasional Variabel

                        1 Kepemimpinan (Ledership) dalam pengertian umum adalah suatu proses

                        mempengaruhi melalui kekuatan untuk mengarahkan dan mendorong

                        seseorang atau kelompok agar mengerahkan tenaganya untuk mencapai

                        sasaran yang dirumuskan bersama dalam hal memimpin membimbing

                        mengontrol perilaku perasaan terhadap orang lain yang ada dibawah

                        pengawasannya

                        KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

                        1 Edukator 2 Leader 3 Motivator

                        PENERAPAN MBS

                        1 Pelimpahan dan Distribusi kewenangan

                        2 Mekanisme pembuatan keputusan

                        3 Proses penetapan kebijakan

                        4 Membangun pola komunikasi

                        5 Melakukan pengawasan

                        6 Memberikan motivasi dan suasana kerja yang kondusif

                        50

                        2 Efektivitas kepemimpinan adalah serangkaian kegiatan yang akan

                        dilakukan oleh seorang pemimpin untuk mengukur tingkat pencapaian proses

                        kepeimpinannya

                        3 Manajemen Berbasis Sekolah adalah sebagai model manajemen yang

                        memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah memberi

                        fleksibilitaskeluwesan kepada sekolah dan mendorong partisipasi secara

                        langsung warga sekolah

                        4 Pelimpahan dan distribusi kewenangan

                        Salah satu kompotensi profesional Kepala sekolah adalah menerapkan

                        kepemimpinan dalam pekerjaandengan subdimensi mengembangkan

                        profesional kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan kewenangan kepada

                        bawahannya sesuai dengan job description

                        5 Mekanisme pembuatan keputusan

                        Pengambilan keputusan merupakan salah satu hal terpenting dalam

                        manajemen Pengambilan keputusan tidak dapat dipisahkan dari

                        kepemimpinan Untuk mengetahui mekanisme pembuatan keputusan yang

                        dilakukan oleh kepala sekolah sebagai manajer

                        6 Proses penetapan kebijakan

                        Dalam mengambil suatu kebijakan kepala sekolah melaksanakan rapat

                        khusus untuk menampung usulan dan aspirasiSebelum diambil kebijakan

                        terlebih dahulu disosialisasikan kepada warga sekolah untuk menampung

                        aspirasi maka dibuatlah kebijakan sambil memantu perkembangannya

                        51

                        7 Membangun pola komunikasi

                        Untuk mengetahui bagaimana kepala sekolah dalam membangun pola

                        komunikasi yaitu dengan komunikasi dua arah antara orang lain dan dirinya

                        Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara

                        dirinya dengan orang lain

                        8 Melakukan pengawasan

                        Kepala sekolah memiliki tugas untuk melakukan pengawasan pembinaan

                        atau bimbingan kepada guru dan tenaga kependidikan serta administrator

                        9 Memberikan motivasi dan membangun suasana kerja yang kondusif

                        Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru tenaga

                        kependidikan dan administratir sangat penting sehingga mereka bersemangat

                        dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka meningkatkan mutu

                        pendidikan Motivasi bisa diberikan dalam bentuk hadiah atau hukuman

                        baik fisik maupun non-fisik Dalam memberikan motivasi kepala sekolah

                        mempertimbangkan rasa keadilan dan kelayakan karena hal ini penting bagi

                        kepala sekolah untuk menciptakan iklim yang kondusif

                        10 Edukator yaitu kepala sekolah melakukan bimbingan pengarahan kepada

                        guru dan siswa dalam melaksanakan tugas atau kewajibannya serta selalu

                        berusaha mengembangkan profesionalisme pendidik dan menjadi tauladan

                        yang baik dalam berbagai halsehingga dapat dicontoh anak didiknya

                        11 Leader yaitu kepala Sekolah mampu menampilkan pribadinya memiliki visi

                        dan misi serta mampu berkomonikasi dan mengambil keputusan

                        52

                        12 Motivator yaitu kepala sekolah sering memberikan motivasi baik fisik

                        maupun psikis Kepala sekolah tidak pelit memberikan penghargaan berupa

                        pujian bila melihat bawahannya mengerjakan tugas dengan baik dan

                        menyampaikan teguran secara terhormat untuk perbaikan

                        53

                        BAB III

                        METODE PENELITIAN

                        A Desain dan Jenis Penelitian

                        Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian kualitatif yaitu

                        penelitian yang menggambarkan keadaan sebenarnya Dalam menganalisis data

                        menggunakan model strategi analisis deskriptif

                        B Lokasi dan Waktu Penelitian

                        Lokasi penelitian dilaksanakan di sekolah yang ada di Kecamatan Manuju

                        Kabupaten Gowa Adapun yang melatar belakangi sehingga lokasi tersebut

                        ditetapkan sebagai objek yakni berdasarkan pertimbangan bahwa Kecamatan

                        Manuju sejak tahun 2005 telah melaksanakan program MBS kerja sama

                        Pemerintah Kabupaten Gowa dengan UNICEF Penelitian ini dilaksanakan sejak

                        bulan September sampai bulan Nopember 2013

                        C Fokus Penelitian dan Informan

                        1 Fokus Penelitian

                        Pada dasarnya yang dimaksud dengan fokus penelitian adalah jumlah

                        keseluruhan objek yang dijadikan sebagai sasaran penelitian Untuk

                        mendeskripsikan tentang data penelitian diperlukan objek data yang relevan

                        dengan masalah yang diteliti Cara untuk mengumpulkan data dilakukan dengan

                        meneliti seluruh anggota atau objek yang diharapkan dapat memberikan

                        keterangan yang diperlukan seluruh anggota atau objek disebut informan Bila

                        dikaitkan dengan keadaan objek penelitian ini maka yang menjadi sasaran

                        54

                        penelitian adalah 6 kepala sekolah dari 16 kepala sekolah di Kecamatan Manuju

                        Kabupaten Gowa Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut

                        Tabel 1

                        Deskripsi Keadaan Informan Kepala Sekolah

                        No Nama Kepala Sekolah Umur Pendidikan Tempat Tugas

                        1 Hj Irnawati SPd 45 Tahun S1 SDI Pattallikang

                        2 Asrul Bani SPd 51 Tahun S1 SDI Pattiro

                        3 H Idris Dolo SPd 45 Tahun S1 SDI Tanakaraeng

                        4 Muh Yunus SPdMSi

                        44 Tahun S2 SDI Lata

                        5 Muh Harun SPd 42 Tahun S1 SDI Kananga

                        6 SudirmanSPdMM 45 Tahun S2 SD Uminda

                        Data primer bulan September 2013

                        2 Informan

                        Informan penelitian adalah sasaran penelitian yang jumlahnya bisa tidak

                        sama dengan keadaan secara menyeluruh dari fokus penelitian hanya

                        menggambarkan secara kualitatif penelitian hal ini sesuai dengan penafsiran

                        secara umum

                        Berhubung pelaksanaan wawancara mendalam pada penelitian kualitatif

                        memakai waktu yang lama maka jumlah informan yang dipakai dalam penelitian

                        biasanya sangat terbatasUntuk mendapatkan informan kunci yang tepat sesuai

                        dengan fokus penelitianmaka informan diambil berdasarkan perposif sampling

                        (pengambilan informan sesuai kebutuhan) Sumber informasi dalam penelitian

                        55

                        diambil baik dari data primer maupun sekunder Sumber informasi kunci (Key

                        informan) yaitu kepala sekolah dan sumber informasi penunjang (Supportive

                        informan )yang terdiri dari gurukomite sekolah dan pengawas dengan perincian

                        6 orang kepala sekolah 6 orang guru 4 orang komite dan 1 orang pengawas

                        TKSD

                        Tabel 2 Deskripsi Keadaan Informan Pengawas Ketua Komite dan Guru

                        No Nama Informan Umur Jabatan

                        1 Abd Azis SPd MM 52 tahun Pengawas TKSD

                        2 N Dg Nakku 60 tahun Ketua komite

                        3 H Sampara Rate SSos 47 tahun Ketua Komite

                        4 Mustafa SPdi 40 tahun Ketua Komite

                        5 Zainuddin 40 tahun Ketua Komite

                        6 Marliang SPd 44 tahun Guru

                        7 Muhammadong SPd 35 tahun Guru

                        8 Basriati SPd 43 tahun Guru

                        9 Abd RahmanSPd 43 tahun Guru

                        10 Abd GaffarSPdi 40 tahun Guru

                        11 Abd HafidSPd 43 tahun Guru Data primer bulan September 2013

                        D Jenis dan Sumber Data

                        Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder

                        a Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari

                        informan misalnya kepala sekolah guru komite sekolah siswa yang

                        menjadi objek penelitian kepemimpinan

                        56

                        b Data Sekunder

                        Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui dokumentasi pada sampel

                        penelitian di Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa seperti daftar hadir dan

                        hasil kerja lainnya Sumber data adalah para kepala sekolah guru komite

                        sekolah orang tua siswa dan siswa di Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

                        E Teknik Pengumpulan Data

                        Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut

                        1 Observasi hal ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan tentang

                        kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS yang menjadi objek

                        penelitian

                        2 Wawancara dengan guru komite dan pengawas SD untuk mengungkap

                        bagaimana proses kepemimpinan kepala sekolah dalam kinerja sekolah

                        3 Dokumentasi untuk melihat bagaimana kualitas kepemimpinan kepala

                        sekolah dalam penerapan MBS yang dimaksud dengan melihat dokumen-

                        dokumen sebagai hasil dari pekerjaannya

                        4 Kuesioner berupa penyataan tertutup dengan menggunakan skala Likert

                        untuk mengungkap variabel kepemimpinan kepala sekolah dalam

                        penerapan MBS

                        F Teknik Analisis Data

                        Moleong (2011330) mengemukakan dalam proses analisis data dimulai

                        dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu

                        observasi wawancara dokumentasi dan kuesioner Setelah itu mengadakan

                        reduksi data yang dilakukan dengan membuat abstraksi yaitu usaha membuat

                        57

                        rangkuman kemudian menyusunnya dalam satuan-satuan sambil membuat

                        pengelolaan data Dalam proses analisis data penelitian kualitatif terdapat 3

                        komponen penting yaitu reduksi data sajian data dan penarikan kesimpulan atau

                        verifikasi

                        Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis

                        interaktif yaitu analisis yang dilakukan dalam bentuk interaktif dari para kepala

                        sekolah guru-guru dan komite sekolah Peneliti menggunakan analisis interaktif

                        dengan alasan karena dalam penelitian kualitatif menggunakan proses siklus yaitu

                        pada waktu pengumpulan data peneliti selalu membuat reduksi data dan sajian

                        data kemudian data tersebut dikumpulkan berupa notescatatan di lapangan yang

                        terdiri dari berbagai deskripsi dan refleksi Pemeriksaan keabsahan data dengan

                        triangulasi Pemeriksaan keabsahan data dengan triangulasi menurut Moleong

                        (2011330) adalah teknik pemeriksaan data dengan memanfaatkan sesuatu yang

                        lain untuk membandingkan dari berbagai sudut sehingga dicapai suatu

                        keabsahan (validitas) yang tinggirdquo Untuk mengecek kebenaran data dalam

                        penelitian ini digunakan tiga teknik triangulasi yang dikemukakan Sugiyono

                        (2009125) yaitu Triangulasi sumber triangulasi waktu triangulasi teknik dan

                        member chek

                        58

                        BAB IV

                        HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

                        Dalam bab ini akan ditampilkan data dari pembahasan menyangkut

                        variabel penelitian sebagai tindak lanjut dari hasil pengumpulan data dengan

                        instrumen wawancara observasi dan dokumentasi Setelah melakukan penelitian

                        langsung terhadap sasaran penelitian yang telah ditetapkan dalam batasan dan

                        rumusan masalah sesuai prosedur metode penelitian yang telah ditetapkan

                        A Deskripsi Lokasi Penelitian

                        Data yang disajikan dalam penelitian ini adalah data tentang

                        Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan MBS di Sekolah Dasar

                        Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

                        1Gambaran Tentang Keadaan Sekolah Dasar di Kecamatan Manuju

                        Berdasarkan hasil wawancara dengan berbagai pihak antara lain kepala

                        sekolah guru komite sekolah pengawas dan kompenen sekolah lainnya serta hasil

                        studi dokumentasi diperoleh gambaran umum sekolah dasar yang ada di

                        Kecamatan Manuju sebagai berikut

                        a Jumlah sekolah dasar 17 sekolah yang melaksanakan pengelolaan berdasarkan

                        program kerja yang di tuangkan dalam RKSRKAS yang ditetapkan melalui

                        rapat kerja tahunan atau musyawarah dengan melibatkan semua komponen

                        sekolah seperti kepala sekolahgurustaforang tua siswakomite sekolah

                        dengan pihak-pihak lainnya yang terkait

                        b Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya sebagai lembaga formal di

                        bawah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga berupaya dengan

                        59

                        Meningkatkan peran dan sekolah dalam pengembangan ilmu

                        pengetahuan melalui peningkatan kualitas dan sumber daya

                        kependidikan

                        Memberikan bekal kemamupuan dasar sebagai perluasan serta

                        peningkatan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di

                        sekolah

                        Mempersiapkan out put untuk mengikuti pendidikan selanjutnya

                        Dalam melaksanakan tugas pokok tersebuttelah mennyusun sebuah

                        rencana strategis untuk 4 tahun kedepan yang dijabarkan dalam rencana

                        kerja sekolah dalam bentuk tahunan (RKT) dengan membuat

                        visimisitujuan dan sasaran

                        Salah satu kompotensi profesional kepala sekolah adalah menerapkan

                        kepemimpinan dalam pekerjaandengan subdimensi mengembangkan profesional

                        kebijaksanaan sekolahdan mendistribusiakan kewenangan kepada bawahannya

                        sesuai dengan joc description

                        2 Kepala sekolah

                        Kepala sekolah mempunyai tugas memimpin dan bertanggung jawab

                        terhadap seluruh kegiatan pembelajaran di sekolah Kepala sekolah berfungsi dan

                        bertugas sebagai edukator pemimpinleader motivator rincian tugasnya sebagai

                        berikut

                        1 Kepala sekolah sebagai Edukator

                        Kepala sekolah selaku edukator bertugas melaksanakan proses belajar

                        mengajar secara efektif dan efisien (lihat tugas guru)

                        60

                        2 Kepala sekolah selaku PimpinanLeader

                        a Dapat dipercaya jujur dan bertanggungjawab

                        b Memahami kondisi kondisi guru karyawan dan siswa

                        c Memiliki visi dan memahami misi sekolah

                        d Mengambil keputusan urusan intern dan ekstern sekolah

                        e Membuat mencari dan memilih gagasan baru

                        3 Kepala sekolah sebagai Motivator

                        a Mengatur ruang kantor yang konduktif untuk bekerja

                        b Mengatur ruang kantor yang konduktif untuk KBMBK

                        c Mengatur ruang laboratorium yang konduktif untuk praktikum

                        d Mengatur ruang perpustakaan yang konduktif untuk belajar

                        e Mengatur halamanlingkungan sekolah yang sejuk dan teratur

                        f Menciptakan hubungan kerja yang harmonis sesama guru dan karyawan

                        g Menciptakan hubungan kerja yang harmonis antar sekolah dan lingkungan

                        h Menerapkan prinsip penghargaan dan hukum Dalam melaksanakan

                        tugasnya kepala sekolah dapat mendelegasikan kepada guru yang

                        dianggap senior

                        Untuk mencapai tujuan secara optimal diperlukan adanya jadwal kerja kepala

                        sekolah yang meliputi kegiatan rutin harian mingguan bulanan

                        semesteran dan tahunan

                        1 Kegiatan Harian

                        a Memeriksa daftar hadir guru tenaga teknis pendidikan dan tenaga tata

                        usaha

                        61

                        b Mengatur dan memeriksa kegiatan 5K di sekolah (Keamanan Kebersihan

                        Ketertiban Keindahan dan Kekeluargaan)

                        c Memeriksa program satuan pelajaran guru dan persiapan lainnya yang

                        menunjang proses belajar mengajar

                        d Menyelesaikan surat-surat menerima tamu dan menyelenggarakan

                        pekerjaan kantor lainnya

                        e Mengatasi kasus yang terjadi pada hari itu

                        2 Kegiatan Mingguan

                        a Upacara bendera pada hari Senin dan hari istimewa lainnya

                        b Memeriksa agenda dan menyelesaikan surat-surat

                        c Mengadakan rapat dengan guru-guru pada hari Sabtu

                        d Memeriksa keuangan sekolah

                        e Mengatur menyediakan perlengkapan lainnya

                        3 Kegiatan bulanan

                        a Mengecek penyelesaian kegiatan laporan bulanan rencana keperluan

                        perlengkapan kantor sekolah dan rencana belanja bulanan

                        b Melaksanakan pemeriksaan umum antara lain

                        - Agenda kelas

                        - Daftar hadir guru dan pegawai tata usaha

                        - Kumpulan bahan evaluasi berikut bahan analisisnya

                        - Kumpulan program satuan pelajaran

                        - Diagram pencapaian kurikulum

                        - Diagram daya serap muridsiswa

                        62

                        - Buku catatan pelaksanaan harian

                        - Memberikan petunjuk catatan kepada guru-guru tentang siswa

                        yang perlu diperhatikan kasus yang perlu diketahui dalam rangka

                        kegiatan pembinaan siswa

                        c Penutupan buku

                        d Pertanggung jawaban keuangan

                        e Evaluasi terhadap persediaan penggunaan dan bahan praktek

                        f Kegiatan semester

                        g Menyelenggarakan perbaikan alat sekolah alat kantordan alat

                        praktek

                        h Mengecek pengisian buku induk siswa

                        B Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan MBS

                        Berikut ini akan diuraikan hasil kajian lapangan yang berkaitan dengan

                        variabel penelitian yaitu Kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS

                        Tampilan kepemimpinan kepala sekolah diperoleh dari hasil wawancara langsung

                        baik dengan kepala sekolah maupun dengan elemen lain yang masih dalam

                        lingkup sekolah Penerapan MBS merupakan bukti fisik hasil tampilan kepala

                        sekolah dan komponen lainnya dalam kaitannya dengan pengelolaan pendidikan

                        Bukti fisik MBS ini dikumpulkan berdasarkan pedoman observasi yang diisi

                        langsung oleh peneliti pada saat mengadakan uji lapangan

                        Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan kepala sekolah guru

                        komite sekolahdan pengawas seputar upayanya dalam memajukan sekolah yang

                        terindikasikan melalui peranan kepala sekolah sebagai edukator leader dan

                        63

                        motivator diperoleh jawaban rata-rata positif seperti pertanyaan tentang

                        peranannya

                        1 Kepala sekolah sebagai edukator

                        Kepala sekolah ternyata telah sedang dan terus melakukan upaya

                        bimbingan pengarahan kepada guru dan siswa dalam melaksanakan tugas atau

                        kewajibannya serta selalu berusaha mengembangkan profesionalisme pendidik

                        dan menjadi tauladan yang baik dalam berbagai hal

                        Pelaksanaan MBS pada tingkat sekolah kepala sekolah sebagai figur

                        kunci dalam mendorong perkembangan dan kemajuan sekolah Kepala sekolah

                        sebagai pendidik selain mengatur sekolah secara umum juga memberikan

                        pembelajaran baik pada guru dan siswai oleh karena itu maka kepala sekolah

                        juga menjadi guru dalam bidang bimbingan dan penyuluhan Membimbing guru

                        dalam menyusun melaksanakan program pembelajaran sampai tehnik evaluasi

                        bagian dari pekerjaan yang dilaksanakan oleh kepala sekolah

                        Dalam rangka mengarahkan dan membimbing siswa dalam kegiatan ekstra

                        kuriluler kepala sekolah juga mengirimkan siswai untuk mengikuti perlombaan

                        hal ini dimaksudkan untuk membekali siswai nya pengetahuan baru dan

                        pengalaman juga untuk mengembangkan kemampuan komunikasi intra dan

                        antarpersonal Dalam kerangka mengimplementasikan MBS kepala sekolah juga

                        menginformasikan apa yang telah diraih oleh sekolah berupa prestasi-prestasi baik

                        guru atapun siswa sebagai akuntabilitas publik kepada stakeholder di luar sekolah

                        Dengan demikian peningkatan profesionalisme guru tidak luput dari perhatian

                        kepala sekolah seperti mengikutsertakan guru-guru dalam berbagai penataran dan

                        64

                        pelatihan Peran kepala sekolah sebagai pendidik dalam bingkai pelaksanaan

                        MBS

                        Kepala sekolah juga memberi contoh dalam mendidik misalkan dengan

                        mengajar 6 jam seminggu sebelum mengajar kepala sekolah membuat program

                        tahunan program semester syllabus rencana pembelajaran analisis sistem

                        evaluasi Hal ini dilakukan untuk memberi tauladan kepada rekan kerja atau guru-

                        guru yang lain

                        2 Kepala sekolah sebagai leader

                        Mampu menampilkan pribadinya memiliki visimisi serta mampu

                        berkomunikasi dan mengambil keputusan Salah satu fungsi kepala sekolah adalah

                        sebagai pemimpin Sifat-sifat kepala sekolah sebagaimana diurai di atas telah

                        menunjukan sikap sebagai seorang pemimpin yang demokratis misalkan dalam

                        mengambil keputusan selalu didasarkan pada hasil musyawarah dengan semua

                        komponen dan dapat mendengarkan suara-suara yang dari bawah Kepala sekolah

                        sudah melakukan proses pengarahan dan mempengaruhi berbagai aktifitas yang

                        berhubungan dengan tugas-tugas guru dan semua aktifitas sekolah

                        Mengatur orang adalah suatu hal yang kompleks karena orang yang diatur

                        (bawahan) dan orang yang mengatur (pemimpin) sering mempunyai penadapat

                        pengalaman kematangan jiwa kemauan dan kemampuan menghadapi situasi

                        yang berbeda Kepala sekolah juga dalam menghadapi keadaan tersebut sering

                        melihat situasi dan kondisi sebelum mengambil keputusan yang tepat

                        Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa kepala sekolah memiliki

                        kematangan baik dari sisi pekerjaan ataupun psikologis Dalam hal ini kepala

                        65

                        sekolah dengan kematangan pekerjaannya memiliki pengetahuan dan pengalaman

                        untuk melaksanakan tugas-tugasnya dan dengan kematangan psikologis dapat

                        memotivasi orang lain untuk melakukan pekerjaan

                        Kepala sekolah mempunyai pola kepemimpinan yang bersifat demokratis

                        dan situasional yang didukung oleh sistem organisasi dengan ciri-ciri antara lain

                        1) dalam mengambil kebijakan selalu dilakukan musyawarah terlebih dahulu

                        dengan komponen sekolah 2) organisasi sekolah telah berbadan hukum dalam

                        bentuk yayasan 3) kegiatan sekolah berjalan secara vertical dan horizontal

                        Kepemimpinan kepala sekolah tumbuh berkembang atas dasar

                        kompetensi yang dimiliki berupa

                        a) kompetensi profesional meliputi menyusun perencanaan madarsah

                        mengelola kelembagaan sekolah menerapkan kepemimpinan dalam

                        pekerjaan mengelola sarana dan prasarana mengelola tenaga kependidikan

                        mengelola hubungan sekolah dan masyarakat mengelola sistem informasi

                        sekolah mengelola kesiswaan mengelola pengembangan kurikulum dan

                        kegiatan belajar mengajar mengelola ketatausahaan dan keuangan sekolah

                        melakukan supervisi melakukan evaluasi dan menciptakan budaya dan iklim

                        kerja yang kondusif

                        b) kompetensi wawasan kependidikan dan manajemen meliputi

                        menguasai landasan pendidikan menguasai kebijakan pendidikan dan

                        menguasai konsep kepemimpinan dan manajemen pendidikan

                        c) kompetensi kepribadian berupa bertaqwa kepada Tuhan YME berakhlak

                        mulia memiliki etos kerja yang tinggi bersikap terbuka berjiwa pemimpin

                        66

                        mampu mengendalikan diri mampu mengembangkan diri dan memiliki

                        integritas kepribadian dan 4) kompetensi sosial meliputi mampu bekerja

                        sama denganorang lain berpartisipasi dalm kegiatan kelembagaan dan

                        berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan sesuai dengan job description

                        yang telah dibuat kepala sekolah mendistribusikan tugas dan kewenangan

                        kepada komponen-komponen sekolah Hal ini dilakukan untuk mencapai

                        tujuan secara efektif dan efisien karena kepemimpinan yang efektif dapat

                        melibatkan dan menggerakan semua komponen atau stakeholders Kepala

                        sekolah dalam menggerakan komponen-komponen sekolah selain dengan

                        memberikan petunjuk dan pengarahan juga memberikan contoh kepada

                        bawahan yang merupakan rekan kerja Beliau sadar bahwa sulit untuk

                        mencapai visi dan misi sekolah tanpa bekerja sama dan sama-sama kerja

                        dengan diarahkan dan diberi tauladan Sebagai seorang yang bijaksana dalam

                        mengambil keputusan Biasanya kepala sekolah mendengarkan masukan-

                        masukan sebagai data untuk dianalisis Dalam membuat keputusan pada

                        tingkat sekolah dalam kerangka MBS pertama kepala sekolah berkonsultasi

                        dengan komite sekolah yang terdiri dari kepala sekolah sendiri pengawas

                        perwakilan guru orang tua siswa anggota masyarakat dan staf sekolah

                        Kedua komite melakukan pengukuran kebutuhan sekolah Ketiga komite

                        mengembangkan perencanaan tindakan yang mencakup tujuan dan sasaran

                        yang terukur Keempat mengambil keputusan dengan mendengarkan saran-

                        saran dari komite Untuk mengambil keputusan yang rasional dibutuhkan

                        kreativitas Kreativitas memungkinkan kepala sekolah lebih menghargai dan

                        67

                        memahami masalah termasuk melihat masalah yang tidak dapat dilihat orang

                        lain

                        3 Kepala sekolah sebagai motivator

                        Sering memberikan motivasi baik berupa fisik maupun psikis Kepala

                        sekolah tidak pelit memberikan penghargaan berupa pujian bila melihat

                        bawahannya mengerjakan tugas dengan baik dan juga menyampaikan teguran

                        secara terhormat untuk perbaikan Motivasi merupakan kegiatan yang

                        mengakibatkan menyalurkan dan memelihara manusia

                        Kepala sekolah menyadari betul bahwa motivasi subyek yang penting bagi

                        seorang pemimpinmaka kemudian kepala sekolah berusaha bagaimana dapat

                        menggerakan orang lain untuk mencapai tujuan Sifat-sifat kepala sekolah juga

                        cukup dikagumi dengan keikhlasan dan kesabarannya oleh guru-guru hidup yang

                        sederhana menjadi kepribadiannya bersikap tawakal dan pengabdian yang penuh

                        dedikasi Dalam menciptakan suasan kerja yang kondusif dan dapat menjadi

                        panutan bagi komponen sekolah Peranan inovator ditunjukan dalam bentuk

                        kemampuan membangun inovasi mengadopsi atau memodifikasi gagasan baru

                        yang berguna bagi kepentingan sekolah Berkaitan perannya sebagai inovator

                        kepala sekolah mampu mengatur lingkungan sekolah dan menciptakan hubungan

                        kerja yang harmonis dan kondusif

                        Hasil wawancara dengan dengan pedoman model kedua berkaitan dengan

                        pertanyaan seputar kewenangan kepala sekolah mekanisme pembuatan

                        keputusan proses penetapan keputusan pola komunikasi proses pengawasan

                        68

                        proses aktualisasi idesaran pemberian motivasi kondisi kesetiaan dan suasana

                        kerja Item-item tersebut disampaikan oleh IRN Oktober 2013

                        Sebagai kepala sekolah ia senantiasa mengedepankan musyawarah dan

                        konsultasi kepada komite sekolah Pembuatan keputusan dan proses penetapan

                        kebijakan juga dilakukan berdasarkan masukan dari semua elemen sekolah Pola

                        komunikasi yang dikembangkan pula bercorak terbuka dan berlangsung timbal

                        balik sesuai dengan norma yang disepakati bersama

                        Proses pengawasan bersifat wajar dan sesuai dengan standar norma yang

                        seharusnya Ide dan saran dari semua urusan terus dikembangkan untuk lebih

                        menyempurnakan program sekolah Pembagian tugas mengajar dan lainnya

                        ditetapkan berdasarkan forum rapat yang demokratis Dalam hal pemberian

                        motivasi kepala sekolah tidak enggan memberikan pujian dan terus mendorong

                        prestasi para guru dan staf sesuai kemampuan masing-masing Kesetiaan seluruh

                        aparat kepada kepala sekolah berlangsung secara wajar dengan nuansa

                        tenggangrasa dan teposeliro Suasana kerja berlangsung penuh kekeluargaan

                        kompak dan solid dalam menggalang keberhasilan sekolah untuk mencapai

                        tujuan

                        Jawaban pengawas seputar kepemimpinan kepala sekolah adalah sebagai

                        berikut Kewenangan dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar bersifat

                        luwes dan terbuka artinya kewenangan lebih banyak didelegasikan kepada

                        bawahan sebatas yang mampu dikerjakan Mekanisme pembuatan keputusan dan

                        penetapan kebijakn berciri bottom up yang berarti memperhatikan masukan atau

                        saran dari bawah Pola komunikasi berjalan dua arah (komunikatif) sehingga

                        69

                        setiap masalah apapun dapat dipecahkan bersama Proses pengawasan sesuai

                        dengan job discription tata tertib yang telah disepakati bersama

                        Aktualisasi idesaran dari semua unsur sekolah terus meningkat seiring

                        dengan kesempatan yang dibuka secara lebar oleh kepala sekolah Pembuatan

                        surat keputusan pembagian tugas guru dan staf terlebih dahulu didiskusikan

                        dengan berbagai pihak terkait agar terus terpelihara tanggungjawab dan rasa

                        memiliki

                        Potensi yang dimiliki oleh sumber daya sekolah terus dibina dan

                        dikembangkan demi optimalnya hasil kinerja yang diraih Kondisi kesetiaan dan

                        suasana kerja menunjukkan pola kolegialitas dengan merasa ikhlas beramal dan

                        penuh kesejukan

                        Salah seorang guru mengemukakan pendapatnya tentang prototype kepala

                        sekolahnya antara lain meskipun sudah lazim seorang pimpinan memiliki

                        kewenangan yang luas atau otonom namun beliau lebih menghargai potensi yang

                        dimiliki stafnya sehingga tidak sedikit terjadi pelimpahan wewenang Proses

                        pembuatan keputusan dan kebijakan melaui tahapan-tahapan yang kesemuaannya

                        ditempuh dengan musyawarahrapat komite atau dewan guru Bentuk komunikasi

                        dijalankan secara dialogis dan multi arah dalam arti mengacu kepada potensi

                        yang dimiliki oleh komite sekolah atau guru dan staf Proses pengawasan

                        berlangsung melalui evaluasi tugas mengajar persiapan pemeriksaan mengajar

                        dan evaluai secara keseluruhan yang berkaitan dengan mutu pendidikan Proses

                        aktualisasi idesaran antara lain berupa penampungan aspirasi musyawarah

                        langsung dan evaluasi substansi ide atau saran Mekanisme pembagian tugas

                        70

                        bersandarkan pada rencana program dan struktur sekolah yang ada

                        Terselenggaranya pembagian tugas atas kontrak tugas selama 1 (satu) tahun

                        ajaran Pemberian motivasi diwarnai oleh penghargaan terhadap staf untuk

                        mengikuti diklat seminar diskusi panel dan kegiatan positif lainnya Pendapat

                        Kepala Urusan Tata Usaha tentang figur kepala sekolah adalah Menyangkut

                        kewenangan beliau tidak menjadikan dirinya pemegang kewenangan mutlak

                        tetapi tidak sedikit kewenangan yang dilimpahkan kepada bawahannya Proses

                        pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat bottom up

                        melalui tahapan musyawarah dan rapat Pola komunikasi yang terjadi antar unsur

                        sekolah secara timbal balik serta bersifat terbuka sesuai dengan norma yang

                        disepakati bersama Proses pengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah

                        mengarah kepada sikap tingkah laku atau perbuatan yang dilakukan oleh guru

                        staf dan siswa secara wajar sesuai dengan standar Kepala sekolah sangat peduli

                        terhadap masukan ide dan saran dari semua komponen sekolah karena sangat

                        berguna dalam menambah referensi pada saat pembuatan keputusan dan

                        penetapan kebijakan Mekanisme pembagian tugas berjalan menurut permintaan

                        yang dikaitkan dengan kondisi sekolah melalui forum rapat yang demokratis

                        Beliau selalu berkesempatan memberikan motivasi dan mendorong prestasi guru

                        dan staf menuju hasil kerja yang optimal Kepala sekolah membiasakan

                        mengedepankan tenggang rasa dan tepo seliro sehingga terbangun kondisi

                        tanggungjawab dan suasana kerja yang kompak solid penuh kekeluargaan saling

                        percaya serta saling menghormati dan menghargai

                        71

                        C Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah

                        1 Pelimpahan dan Distribusi kewenangan

                        Salah satu kompotensi profesional kepala sekolah adalah menerapkan

                        kepemimpinan dalam pekerjaan dengan subdimensi mengembangkan profesional

                        kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan kewenangan kepada bawahannya

                        sesuai dengan job description

                        Dalam hal ini sebagai mana disampaikan informan A sebagai berikut

                        Saya menggunakan kewenangan sesuai dengan aturan main yang telah disepakati dan tunduk terhadap aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Saya juga menyusun struktur organisasi dan sesuai kewenangan yang saya miliki saya memilih orang yang kompeten untuk menjalankan tugas kemudian saya membuat job deskription dan semua pekerjaan dibagi habis sesuai dengan fungsinya masing-masing

                        (Wawancara dengan informan IRN Oktober 2013)

                        Untuk menguatkan pernyataan yang disampaikan oleh informan IRNmaka

                        dapat dikutip hasil wawancara dengan informan guru yaitu

                        Kewenangan yang dimiliki oleh kepala sekolah seharusnya kewenangan yang luas dan otonom karena menjadi figur sentral dalam memegang kewenangan yang ada di sekolah sesuai dengan jabatan akan tetapi kepala sekolah tidak demikian beliau lebih menghormati dan menghargai seluruh potensi yang ada dengan melimpahkan sebgaian wewenangnya sesuai dengan tingkatannya

                        (Wawancara dengan informan MLG Oktober 2013)

                        Beberapa kewenangan kepala sekolah diantaranya kepala sekolah sebagai

                        pemimpin formal yakni kepala sekolah dipilih dan diangkat oleh pemerintah

                        dan diserahi tanggungjawab untuk mengelola segala sesuatu yang melekat pada

                        72

                        lembaga tersebut diangkat dengan surat keputusan oleh atasan yang mempunyai

                        kewenangan dalam pengangkatan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang

                        berlaku

                        Secara hirarkis mempunyai atasan atasan yang lebih tinggi dan memilki

                        bawahan

                        Memiliki hak kepangkatan gaji dan karier

                        Terikat oleh kewajiban peraturan dan ketentuan yang berlaku

                        Berkewajiban dan bertanggungjawab atas keberhasilan sekolah dalam

                        pencapaian tujuan

                        Kepala sekolah bertanggungjawab terhadap kelancaran pelaksanaan proses

                        pembelajaran di sekolah Untuk melaksanakan fungsinya dengan baik maka

                        kepala sekoah harus memahami menguasai dan mampu menganalisis kebutuhan-

                        kebutuhan sekolah dalam usaha meningkatkan kualitas proses pembelajaran

                        Kepala sekolah sebagai pemimpin harus berperan aktif dan kreatif secara optimal

                        dalam melibatkan berbagai komponen khususnya guru sebagai tenaga pengajar

                        murid sebagai subjek didik sarana dan fasilitas sekolah lainnya

                        Kepala sekolah memiliki kewenangan yang luas untuk menyelenggarakan pelaksanaan proses belajar mengajar sesuai dengan aturan yang dibuat oleh segenap keluarga besar tetapi dia tidak bertindak secara otoriter akan tetapi lebih bersifat terbuka dengan banyak mendelegasikan wewenang kepada orang lain atau ldquobawahanrdquo sebatas yang mampu dikerjakan

                        (wawancara dengan informan AHFD Oktober 2013)

                        Komite memberi kewenangan penuh kepada kepala sekolah untuk menyelenggarakan pelaksanaan proses belajar mengajar sesuai dengan aturan Komite dilibatkan dalam berbagai keputusan penting yang

                        73

                        menyangkut kemajuan kualitas pendidikan di SD (Wawancara dengan informan NDN Oktober 2013)

                        Kedudukan komite dalam sekolah merupakan unsur yang sangat penting

                        dan merupakan salah satu pilar MBS Jika dulu masyarakat hanya sebagai objek

                        atau sasaran pendidikan maka sekarang komite atau masyarakat dijadikan sebagai

                        mitra atau subjek dengan kata lain pemerintah dan masyarakat bersinerji

                        membangun pendidikan

                        Untuk itu komite telah masuk dalam struktur kependidikan di sekolah secara

                        formal yang ditandai dengan keikutsertaan komite dalam beberapa komponen

                        administrasi kepala sekolah seperti yang dilakukan di beberapa sekolah di

                        Kecamatan Manuju

                        Jadi jika kita sudah memahami komite sebagai bagian dari keluarga besar

                        pendidikan maka tugas kepala sekolah bersama dengan guru menjalankan

                        program yang telah disusun bersama sesuai mekanisme Dari hasil wawancara

                        dengan informan tersebut di atas penulis melihat bahwa sesuai dengan job

                        description yang telah dibuat kepala sekolah mendistribusikan tugas dan

                        kewenangan kepada kompon-komponen sekolah Hal ini dilakukan untuk

                        mencapai tujuan secara efektif dan efisien karena kepemimpinan yang efektif

                        dapat melibatkan dan menggerakkan semua komponen atau stakeholder

                        Sekolah dalam menggerakkan komponen-komponen sekolah selain

                        dengan memberikan petunjuk dan pengarahan juga memberikan contoh kepada

                        bawahan yang merupakan rekan kerja Kepala sekolah sadar bahwa sulit untuk

                        mencapai visi dan misi sekolah tanpa bekerja sama dan sama-sama kerja dengan

                        diarahkan dan diberi tauladan

                        74

                        Salah seorang guru mengemukakan pendapatnya tentang protatif kepala

                        sekolahnya antara lain meskipun sudah lazim seorang pemimpin memiliki

                        kewenangan yang luas atau otonom namun kepala sekolah lebih menghargai

                        potensi yang dimiliki stafnya sehingga tidak sedikit terjadi pelimpahan

                        wewenang Selanjunya mekanisme pembagian tugas berdasarkan pada rencana

                        program dan struktur sekolah yang ada Terselenggaranya pembagian tugas atas

                        kontrak selama satu tahun ajaran Mekanisme pembagian tugas berjalan

                        menurut permintaan yang dikaitkan dengan kondisi sekolah melalui forum rapat

                        yang demokratis

                        Dalam kerangka implementasi MBS kepala sekolah melakukan

                        Pertama Perencanaan dengan matang dengan menentukan tujuan dan strategi

                        untuk mencapai tujuan Kedua Mengorganisasikan kepala sekolah mendesain

                        dan membuat struktur organisasi termasuk dalam menjalankan pekerjaan dan

                        mencari sumber daya pendukung yang paling sesuai seperti Bendahara

                        pustakawan pembina pramuka pembina UKS dan kepanitiaan baik permanen

                        maupun temporer

                        Dari hasil kajian tersebut di atas menurut penulis ada beberapa point yang

                        dapat diperoleh oleh kepala sekolah bila ia melakukan pelimpahan dan distribusi

                        kewenangan itu diantaranya adalah

                        1 Pelimpahan kewenangan memungkinkan manajer (kepala sekolah)

                        dapat mencapai lebih dari bila ia mengerjakan semuanya dengan

                        sendiri Delegasi wewenang dari atasan kepada bawahan merupakan

                        proses yang diperlukan dalam meningkatkan efisiensi penyelesaian

                        seluruh tugas-tugas dan tanggung dan jawab

                        75

                        2 Pelimpahan kewenangan memungkinkan manajer (kepala sekolah)

                        memusatkan tenaganya pada tugas-tugas prioritas yang lebih penting

                        3 Pelimpahan kewenangan memungkinkan bawahan (guru pegawai)

                        untuk tumbuh dan berkembang bahkan dapat digunakan sebagai alat

                        untuk belajar dari kesalahan

                        4 Pelimpahan kewenangan dibutuhkan karena manajer tidak selalu

                        mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan

                        Mereka mungkin menguasai ldquothe big picturerdquo tetapi tidak cukup

                        terperinci

                        Sejalan dengan tiori Sondang P Siagian mengemukakan

                        ldquoBetapapun seorang eksekutif berusaha untuk melakukan tugasnyadapat

                        dipastikan bahwa ia tidak akan mampu melakukan semua tugas tersebut

                        sendirian Bahkan semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi ia

                        semakin memerlukan bantuan semakin banyak pihak meskipun pada analisa

                        terakhir tanggungjawab untuk mengambil keputusan dalam mengemudikan

                        organisasi terletak dipundaknya seorang Hal ini merupakan kenyataan pada

                        semua bentuk dan jenis organisasi Oleh karena itu salah satu ciri yang perlu

                        dimiliki oleh seorang eksekutif adalah keberaniannya untuk mendelegasikan

                        wewenangnya sebagian kepada para eksekutif yang lebih rendah tingkat

                        kedudukannya dan jabatannya dalam organisasirdquo

                        2 Mekanisme Pembuatan Keputusan

                        Pengambilan keputusan merupakan salah satu hal terpenting dalam

                        manajemen Pengambilan keputusan tidak dapat dipisahkan dari kepemimpinan

                        Untuk mengetahui mekanisme pembuatan keputusan yang dilakukan oleh kepala

                        76

                        sekolah sebagai manajer maka dapat dilihat sebagaimana yang diungkapkan oleh

                        informan A B adalah sebagai berikut

                        Langkah-langkah yang biasa saya lakukan adalah melalui musyawarah kecuali dalam hal-hal tertentu yang sifatnya mendesakterpaksa (emergensi) saya mengambil keputusan sebagai seorang pemimpin saya harus sering mengambil keputusan dengan mengambil resiko terkecil dan kemaslahatan yang banyak dengan meminta masukan dari para guru (Wawancara dengan informan A B Oktober 2013)

                        Menurut penulis tehnik pengambilan keputusan seperti yang dilakukan

                        oleh beberapa kepala sekolah ini dilandasi oleh keyakinan bahwa jika seseorang

                        dilibatkan dalam pengambilan keputusan maka yang bersangkutan akan ada rasa

                        memiliki terhadap keputusan tersebut sehingga yang bersangkutan akan

                        bertanggungjawab untuk mencapai tujuan sekolah singkatnya makin besar tingkat

                        partisipasi makin besar pula rasa memiliki dan makin besar rasa memiliki makin

                        besar pula rasa tanggungjawab dan makin besar rasa tanggungjawab makin besar

                        pula dedikasinya Tentu saja pelibatan warga sekolah dalam pengambilan

                        keputusan harus mempertimbangkan keahlian dan relevansinya dengan tujuan

                        pengambilan keputusan sekolah

                        Pengambilan keputusan merupakan salah satu konsep dasar dari MBS

                        Adapun yang dimaksud pengambilan keputusan adalah suatu cara untuk

                        mengambil keputusan melalui penciptaan lingkungan yang terbuka dan

                        demokratis dimana warga sekolah didorong untuk terlibat langsung dalam proses

                        pengambilan keputusan yang dapat berkonstribusi terhadap pencapaian tujuan

                        sekolah Esensi proses pengambilan keputusan adalah untuk mencari wilayah

                        kesamaan antara kelompok-kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah

                        77

                        yaitu kepala sekolah guru siswa orang tua siswa dan pemerintahyayasan

                        Wilayah kesamaan inilah yang menjadi modal dasar untuk menumbuhkan rasa

                        memiliki bagi semua kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah dan ini

                        dapat dilakukan secara efektif melalui pelibatan semua kelompok kepentingan

                        dalam proses pengambilan keputusan

                        Menurut penulis bahwa kepala sekolah sebagai leader mampu

                        menampilkan pribadinya memiliki visi dan misi serta mampu berkomunikasi dan

                        mengambil keputusan Salah satu fungsi kepala sekolah adalah sebagai pemimpin

                        sifat-sifat kepala sekolah sebagaimana diuraikan di atas telah menunjukkan sikap

                        sebagai seorang pemimpin yang demokratis misalnya dalam mengambil

                        keputusan selalu didasarkan pada hasil musyawarah dengan semua

                        komponen dan dapat mendengarkan suara-suara yang dari bawah

                        Sebagai seorang kepala sekolah memutuskan sesuatu yang menyangkut

                        sekolah tersebut harus dengan jalan musyawarah sebab sebagaimana telah diatur

                        dalam mekanisme pendidikan juga telah diamatkan UUD 1945 dimana seluruh

                        warga negara berhak dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa Keputusan

                        yang sifatnya insidentil dapat diminimalisir dengan adanya program penyusunan

                        RKS dan RKAS yang dibuat satu tahun atau lebih sebagai acuan sekolah agar

                        kegiatan yang nantinya dilaksanakan sistematis dan terkoordinasi Dengan

                        demikian adanya skedul yang telah disusun dan disahkan oleh sekolah dan pihak

                        terkait maka diharapkan indikator yang diharapkan dapat tercapai tanpa harus

                        menerima konsekwensi yang besar sebab semua telah dipetakan dengan baik

                        Untuk menguatkan pernyataan yang disampaikan oleh informan AB maka dapat

                        dikutip hasil wawancara dengan informan guru yaitu

                        78

                        Pembuatan keputusan cenderung bersifat bottom up dengan mekanisme pertama mengidentifikasi berbagai komponen yang menjadi bahan pembuatan keputusan dari seluruh komunitas sekolah kedua pengumpulan dan pemilihan komponen-komponen sesuai dengan skala prioritas ketiga mempersiapkan draft pembuatan keputusan untuk dibahas pada proses penetapan kebijakan

                        (Wawancara dengan informan AR Oktober 2013)

                        Kepala sekolah dalam pandangan guru sebagai seorang yang bijaksana

                        dalam mengambil keputusan biasanya kepala sekolah mendengarkan masukan-

                        masukan sebagai data untuk dianalisis Dalam membuat keputusan pada tingkat

                        sekolah dalam kerangka MBS Pertama kepala sekolah berkonsultasi dengan

                        komite sekolah yang terdiri dari kepala sekolah sendiri pengawas perwakilan

                        guru orang tua siswa anggota masyarakat dan staf sekolah Kedua komite

                        melakukan pengukuran kebutuhan sekolah Ketiga komite mengembangkan

                        perencanaan tindakan yang mencakup tujuan dan sasaran yang terukur

                        Keempat mengambil keputusan dengan mendengarkan saran-saran dan komite

                        Sejak adanya MBS masyarakat bebas mengungkapkan unek-uneknya

                        kepada pemerintah atau dalam hal ini penyelenggara pendidikan di sekolah yang

                        diistilahkan dengan aspirasi arus bawah PSM sebagai salah satu pilar MBS

                        merupakan wadah yang diakui pemerintah Tidak dapat dipungkiri yang namanya

                        mengelola sebuah institusi pasti ada tantangan dan hambatan Untuk itu sebagai

                        kepala maupun guru penyelenggara pendidikan harus peka mengamati fenomena-

                        fenomena sosial yang terjadi dan menyangkut warga sekolah Jadi dalam

                        mengatasi suatu persoalan harus didasarkan pada beberapa aspek yaitu

                        menentukan skala prioritas masalahnya karena dengan mengetahui pokok

                        79

                        masalah maka kita tentunya dapat mengetahui substansi persoalannya sehingga

                        jika semua informasi telah lengkap dan akurat barulah diputuskan

                        Setiap keputusan yang diambil seringnya dilakukan melalui musyawarah hal ini sering saya melihat bahwa kepala sekolah tidak memaksakan keinginannya saja tapi dengan hasil musywarah setelah melalui proses dari bawah Keputusan menjadi salah satu pijakan pelaksanaan organisasi dan sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan

                        (Wawancara dengan informan MHD Oktober 2013)

                        Sebagaimana diuraikan pada beberapa komentar di atas bahwa

                        musyawarah merupakan mekanisme pengambilan keputusan yang terbaik Dalam

                        musyawarah tidak ada pihak yang diuntungkan maupun yang dirugikan yang ada

                        adalah masing-masing pihak melahirkan suatu kesepakatan untuk satu tujuan

                        dan kebaikan bersama Keputusan yang dibuat dari hasil musyawarah tentunya

                        apapun konsekwensinya menjadi tanggungan bersama sebab semua akibatnya

                        telah dipertimbangkan bersama-sama Keputusan berdasarkan musyawarah

                        akan menjadi suatu program yang lebih fundamental untuk diaplikasikan karena

                        telah disepakati oleh forum yang berkepentingan

                        Setiap keputusan yang diambil sudah ada mekanismenya dengan

                        mempertimbangkan hasil masukan dan hasil analisis yang juga

                        dikonsultasikan kepada kami Kepala sekolah lebih bersifat mendengar

                        dari pihak lain dan keputusan didasarkan atas pertimbangan itu namun

                        kami menyerahkan akhirnya kepada beliau yang menentukan

                        (Wawancara dengan informan SPR Oktober 2013 )

                        Beberapa kepala sekolah telah melibatkan seluruh personil dalam

                        menyusun perencanaan sehingga perencanaan yang dibuat dapat diterima oleh

                        semua pihak dan menyangkut berbagai hal dengan pertimbangan yang matang

                        80

                        selanjutnya perencanaan tersebut dilaksanakan melalui berbagai metode demi

                        optimalisasi pelaksanaan suatu rencana Apabila fungsi manajemen dilaksanakan

                        maka akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja guru atau pegawai secara

                        keseluruhan demi pencapaian tujuan organisasi sekolah

                        Peranan kepala sekolah sebagai pengambil keputusan merupakan peran

                        yang paling penting dari peranan yang lain seperti informasional dan

                        interpersonal Ada empat peran sebagai pengambil keputusan yaitu enterpreneur

                        artinya kepala sekolah berusaha memperbaiki penampilan sekolah Disturbance

                        handler artinya memperhatikan gangguan yang timbul di sekolah Resource

                        allocater artinya menyediakan segala sumber daya sekolah Negotiator roles

                        artinya kepala sekolah harus mampu untuk mengadakan pembicaraan dan

                        musyawarah dengan pihak luar (Wahyosumidjo 200294) Lebih lanjut

                        menambahkan bahwa dalam pengambilan keputusan kepala sekolah berperan

                        sebagai manajer artinya berperan dalam proses pendayagunaan seluruh sumber

                        organisasi dan pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan

                        Pada dasarnya seluruh kegiatan yang berlangsung dalam sebuah sekolah

                        merupakan akibat atau konsekuensi dari berbagai keputusan yang diambil

                        pimpinan Apakah pada akhirnya sekolah berhasil mencapai sasaran secara

                        efisien atau sebaliknya mengalami kegagalan ditentukan oleh ketepatan dari

                        berbagai keputusan yang diambil pimpinan

                        Untuk mendukung proses pengambilan keputusan yang tepat setiap

                        sekolah perlu memiliki sistem pengelolaan informasi yang baik karena setiap

                        keputusan memerlukan dukungan informasi yang cepat tepat dan akurat

                        81

                        Kebutuhan sistem seperti itu semakin dirasakan ketika kita dihadapkan pada

                        persaingan terbuka yang semakin ketat seperti sekarang ini

                        Dukungan dari berbagai perangkat telekomunikasi dan teknologi

                        informasi (hardware maupun software) sangat besar artinya dalam

                        mengembangkan sistem informasi yang handal rapi dan fungsional Satu hal lagi

                        yang perlu dikemukakan kaitannya dengan pengambilan keputusan ialah bahwa

                        tingkat partisipasi anggota dalam pelaksanaan setiap keputusan yang diambil akan

                        sangat menentukan keberhasilan pencapaian sasaran keputusan yang

                        bersangkutan

                        Oleh karena itu sangat bijaksana apabila pimpinan berusaha untuk sejauh

                        mungkin mengambil keputusan yang bersifat kelompok dengan cara melibatkan

                        bawahan sehingga tanggungjawab bawahan dalam mengimplementasikan

                        keputusan tersebut semakin besar dalam interaksi antara kepala dengan guru-guru

                        sebagai bawahan lebih terlihat sikap subjekti

                        3 Proses Penetapan kebijakan

                        Dalam mengambil suatu kebijakan kepala sekolah melaksanakan rapat

                        khusus untuk menampung usulan dan aspirasi Sebelum diambil kebijakan

                        terlebih dahulu disosialisasikan kepada warga sekolah untuk menampung aspirasi

                        maka dibuatlah kebijakan sambil memantu perkembangannya Hal ini dikuatkan

                        oelh informan kepala sekolah sebagai berikut

                        Untuk menghasilkan kebijakan yang maksimal dalam kerangka MBS saya pastikan dulu untuk mendapatkan informasi yang cukupDalam mengimplementasikan MBS ada 4 lngkah yang saya lakukan antara lain 1)sekolah membentuk dewan sekolah yang terdiri dari kepala sekolah perwakilan guru orang tua siswa anggota masyarakat staf sekolah dan siswa2) selanjutnya dewan sekolah melakukan pengukuran kebutuhan

                        82

                        sekolah 3) dewan sekolah mengembangkan perencanaan tindakan yang mencakup tujuan dan sasaran dan 4) mengambil keputusan untuik membuat program-program untuk kemajuan sekolah

                        (Wawancara dengan informan ID November 2013)

                        Penerapan MBS sangat ditentukan oleh pola pikir dan sumber daya

                        manusia yang menjalankannya butuh ide atau gagasan yang cemerlang dalam

                        menjabarkan apa makna dari beberapa program MBS Untuk itu dalam

                        penerapannya saya mempunyai 4 formulasi khusus 1)sekolah membentuk

                        dewan sekolah yang terdiri dari kepala sekolah perwakilan guru orang tua siswa

                        anggota masyarakat staf sekolah dan siswa artinya kita melakukan

                        pengorganisasian terhadap beberapa potensi yang dianggap mampu membantu

                        mengatasi atau mengerjakan kegiatan tersebut 2) selanjutnya dewan sekolah

                        melakukan pengukuran kebutuhan sekolah dengan kata lain kita harus

                        menginventarisir komponen apa saja yang kita butuhkan guna menghasilkan

                        kebijakan tersebut 3) dewan sekolah mengembangkan perencanaan tindakan yang

                        mencakup tujuan dan sasaran maksudnya adalah tim yang telah kita bentuk

                        mengidentifikasi merencanakan dan menyusun tindakan yang akan dijalankan

                        dengan tetap mempertimbangkan esensinya dan 4) mengambil keputusan untuik

                        membuat program-program untuk kemajuan sekolah Yaitu kebijakan yang

                        diterapkan nantinya merupakan kebijakan unggulan

                        Melihat setiap keputusan yang sudah disepakati bersama sebagai bahan muasyawarah Mengundang khusus dan memusyawarahkannya setiap personil terkait terutama orang-orang penting pengambil kebijakan antara lain kepala sekolah SD ketua Komite Sebelum diambil kebijakan terlebih disosialisasikan kepada warga sekolah untuk menampung aspirasi Setelah mempertimbangkan usul dan aspirasi maka dibuatlah kebijakan sambil memantau perkembangannya

                        83

                        (Wawancara dengan informan MYS November 2013)

                        Hasil keputusan yang telah menjadi sebuah kebijakan merupakan

                        mekanisme yang harus pula dipatuhi oleh setiap anggota musyawarah atau pihak-

                        pihak yang berkepentingan sebab sebelum keluarnya kebijakan tersebut telah

                        diundang orang-orang yang mempunyai kepentingan pada lembaga tersebut

                        seperti komite sekolah dan warga sekolah maupun masyarakat yang terkait baik

                        secara formal maupun informal Namun pun begitu tetap saja kebijakan

                        tersebut harus senantiasa dievaluasi implementasinya apakah masih relevan atau

                        perlu dilakukan suatu perubahan

                        Sebelum mengambil kebijakan biasanya kepala sekolah mengadakan rapat khusus untuk menampung usulan dan aspirasi kemudian dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan mendengarkan masukan-masukan dari peserta rapat yang kemudian diambil keputusan Setelah itu hasilnya disosialisasikan kepada semua warga sekolah

                        (Wawancara dengan informan AA November 2013)

                        Penulis melihat bahwa kepala sekolah juga sering mengadakan rapat

                        internal antar kepala sekolah dan guru untuk menentukan hari dan tanggal serta

                        siapa saja yang harus diundang dalam proses pengambilan suatu keputusan

                        setelah semua disiapkan oleh pihak sekolah maka musyawarahpun dilakukan

                        yang didahului dengan mendengarkan masukan dari para komite atau warga

                        masyarakat serta pengawas pendidikan sebagai narasumber membahas penentuan

                        kebijakan yang akan diputuskan Dan lahirlah sebuah konsensus atau keputusan

                        bersama dan disosialisasikan kepada warga masyarakat maupun sekolah serta

                        pihak-pihak yang terkait Ukuran kebijakan yang dibuat oleh kepala sekolah

                        dalam rangka kepentingan bersama sehingga kepala sekolah dalam hal tertentu

                        84

                        mengkonsultasikannya kepada kami dan selalu kami dukung Setiap pengambilan

                        kebijakan kami selalu diberi tahu hasilnya sambil memberi hasil manfaat dan

                        mudaratnya

                        Kebijakan kepala sekolah lahir dari hasil musyawarah Untuk itu sebagai

                        guru kita berkewajiban menjalankan kebijakan itu sesuai dengan porsinya

                        Dalam setiap pengambilan keputusan kepala sekolah senantiasa mencari

                        masukan dari guru sehingga kami pun merasa bagian dari kebijakan tersebut

                        Seluruh potensi pengambilan kebijakan diikutsertakan dalam musyawarah untuk diminta usulan dan aspirasi dari seluruh peserta rapatHasil pertimbangan yang matang dijadikan suatu kebijakan (Wawancara dengan informan MTF Oktober 2013)

                        Pengawas kepala sekolah guru komite dan para anggota dan para

                        undangan lainnya adalah merupakan potensi pengambilan sebuah keputusan Dari

                        merekalah ide-ide cemerlang diharapkan lahir dalam proses pengambilan sebuah

                        kebijakan Dan dari ide-ide cemerlang itulah beberapa diantaranya akan dijadikan

                        sebagai ide pokok menentukan suatu kebijakan yang menjadi sebuah

                        keputusanSebagai kepala sekolah ia senantiasa mengedepankan musyawarah dan

                        konsultasi kepada komite sekolah Pembuatan keputusan dan proses penetapan

                        kebijakan juga dilakukan berdasarkan masukan dari semua elemen sekolah

                        Pola komunikasi yang dikembangkan pula bercorak terbuka dan

                        berlangsung timbal balik sesuai dengan norma yang disepakati bersama Proses

                        pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat bottom up

                        melalui tahapan musyawarah dan rapat

                        4 Membangun pola komunikasi

                        Untuk mengetahui bagaimana kepala sekolah dalam membangun pola

                        komunikasiyaitu dengan komunikasi dua arah antara orang lain dan dirinya

                        85

                        Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara dirinya

                        dengan orang lain Maka dapat dilihat dari hasil wawancara dengan informan

                        kepala sekolah sebagai berikut

                        Saya melakukan komunikasi dua arah dengan baik dengan warga sekolah ataupun denga masyarakat Saya menjelaskan kepada semua stakeholder semua program yang saya telah sedang dan akan dilakukan agar dipahami oleh semua pihak

                        (Wawancara dengan informan IRN Oktober 2013)

                        Dalam penerapan MBS kepala sekolah dalam membangun komunikasi

                        kepala sekolah senantiasa menginformasikan apa yang telah diraih oleh sekolah

                        berupa prestasi-prestasi baik guru ataupun siswa sebagai akuntabilitas publik

                        kepada stakeholder di luar sekolah

                        Sebagaimana telah dijelaskan dalam juknis maupun mekanisme penerapan

                        MBS bahwa sekolah harus transparan dalam manajemen pelajaran manajemen

                        pembelajaran dan manajemen administrasi keuangan agar semua pihak tidak

                        saling mencurigai dan pada akhirnya tercipta akselarasi antar kepala sekolah

                        guru komite dan masyarakat secara luas

                        Menurut saya kepala sekolah melakukan komunikasi dengan timbal balik baik yang terjadi antara kepala sekolah dengan guru dan staf ataupun antar mereka Kepala sekolah membangun pola komunikasi terbuka tetapi sesuai dengan norma yang disepakati bersama

                        (Wawancara dengan informan MHRN Oktober 2013)

                        Penulis melihat dari beberapa sekolah bahwa kepala sekolah dalam

                        membangun komunikasi pola komunikasi yang dikembangkan bercorak terbuka

                        dan berlangsung timbal balik sesuai dengan norma yang disepakati bersama Pola

                        komunikasi berjalan dua arah (komunikatif) sehingga setiap masalah apapun

                        86

                        dapat dipecahkan bersama Bentuk komunikasi dijalankan secara dialogis dan

                        multi arah dalam arti mengacu kepada potensi yang dimiliki oleh komite sekolah

                        atau guru dan staf

                        Menurut penulis komunikasi yang baik antar berbagai personil harus

                        dikembangkan demikian rupa untuk mencapai hasil seoptimal mungkin Kurang

                        komunikasi akan mengakibatkan kurangnya hasil yang dapat diwujudkan bahkan

                        sering gagal dalam mencapai tujuan Dalam suatu sekolah yang hubungan

                        antarpersonalnya kurang harmunis acuh tak acuh satu sama lain dalam berbagai

                        masalah pendidikan karena setiap personil menghadapi masalah pekerjaannya

                        masing-masing dan mencari alternatif pemecahan masalah tersebut sendiri-

                        sendiri Alangkah berat dan tidak sejalannya pemecahan-pemecahan yang diambil

                        masing-masing tersebut Karena itu kepala sekolah mempunyai kewajiban untuk

                        membina komunikasi dengan sebaik-baiknya agar para guru mau dan mampu

                        bekerja sama untuk meningkatkan kemampuan dan kinerjanya

                        Kepala sekolah cukup komunikatif dalam menyampaikan segala hal yang berkaitan dengan kepemimpinannya Dia mampu memainkan peranannya sebagai seorang manajer atau pimpinan yang baik Komunikasi yang dipakai dua arah antara orang lain dan dirinya Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara dirinya dengan orang lain Bahkan dia minta dikritik apabila kurang pas bahkan dia membuka layanan surat baik terbuka atau pun rahasia asal sifatnya untuk membangun Dia berani dikoreksi ataupun dimintai saran dan pendapat

                        (Wawancara dengan informan AGFR September 2013)

                        Seorang kepala sekolah dituntut untuk memahami betul akan sistem

                        hubungan komunikasi yang ada agar di dalam melaksanakan tugas-tugas

                        senantiasa dapat memperkecil kemungkinan timbulnya hambatan yang merugikan

                        dalam membina kerja sama dalam menyelenggarakan sekolah secara keseluruhan

                        87

                        Saya kira kepala sekolah sudah melakukan komunikasi yang cukup efektif berkaitan dengan berbagai hal Komunikasinya yang dipakai dua arah antara orang lain dan dirinya Sering meminta informasi dan masukan tentang hubungan kerja antara dirinya dengan orang lain Bahkan dia minta dikritik apabila kurang pas bahkan dia membuka layanan surat baik terbuka atau pun rahasia asal sifatnya untuk membangun Dia berani dikoreksi ataupun dimintai saran dan pendapat

                        (Wawancara dengan informan ZND Nopember 2013)

                        Dari hasil wawancara dengan beberapa informan tersebut penulis

                        melihat di beberapa sekolah bahwa pola komunikasi berjalan dua arah

                        sehingga setiap masalah apapun dapat dipecahkan bersama Bentuk komunikasi

                        dijalankan secara dialogis dan multi arah dalam arti mengacu kepada potensi

                        yang dimiliki oleh komite sekolah atau guru dan staf

                        Menurut penulis keterampilan komunikasi sangat penting bagi kepala

                        sekolah karena hampir sebagian tugas dan pekerjaan kepala sekolah senantiasa

                        melibatkan orang lain Komunikasi yang efektif akan sangat membantu

                        keberhasilan organisasi secara keseluruhan

                        Dalam pelaksanaan MBS pengembangan komunikasi antar personil yang

                        sehat harus senantiasa dikembangkan baik oleh kepala sekolah maupun oleh guru

                        dan personil lainnya Komunikasi yang terbina akan memberikan kemudahan dan

                        keringanan dalam melaksanakan serta memecahkan pekerjaan di sekolah yang

                        menjadi tugas bersama

                        Seorang kepala sekolah harus membangun komunikasi terhadap

                        bawahan yang dipimpinnya bahkan kepada siapa saja yang dianggap memiliki

                        hubungan emosional apakah dia masyarakat atau dunia usaha yang kesemuanya

                        itu merupakan aspek-aspek pendukung sebagai manager Komunikasi dua arah

                        sangat diperlukan bagi seorang kepala sekolah agar terjadi interaksi yang lebih

                        88

                        interaktif sehingga apabila tercipta suasana keakraban maka potensi yang

                        ada dapat dikembangkan demikian pula dengan persoalan akan dapat diatasi

                        dengan bantuan semua pihak Pemimpin haruslah menyadari bahwa menjadi

                        seorang pimpinan tidak sama menjadi seorang raja Tetapi pimpinan adalah

                        seorang yang diserahi amanah oleh publik untuk sebuah institusi pendidikan

                        yaitu sekolah

                        5 Melakukan pengawasan

                        Kepala sekolah meiliki tugas untuk melakukan pengawasan pembinaan

                        atau bimbingan kepada guru dan tenaga kependidikan serta administrator

                        Untuk mengetahui hal ini maka dapat dilihat dari hasil wawancara dengan

                        informan 3 kepala sekolah sebagai berikut

                        Dalam kaitannya kepala sekolah dengan supervisi pendidikan saya melakukan langkah-langkah antara lain Melaksanakan program supervisi melalui adanya program supervisi kelas dadakan (inspeksi) dan kegiatan ekstrakurikuler Supervisi dilakukan dengan membuat instrumen guna mengukur tingkat keberhasilannya Saya memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja guru dan karyawan maupun untuk pengembangan Sekolah Hasil supervisi dikomunikasikan agar menjadi timbal balik bagi kepentingan lembaga ataupun kepentingan peningkatan kualitas guru atau karyawan

                        (Wawancara dengan informan SDR Oktober 2013)

                        Penulis melihat dibeberapa sekolah bahwa dalam proses pengawasan yang

                        dilakukan kepala sekolah berlangsung melalui evaluasi tugas mengajar

                        persiapan permeriksaan mengajar dan evaluasi secara keseluruhan yang

                        berkaitan dengan mutu pendidikan

                        Sesuai perkembangan keadaan yang sudah demikian maju maka kepala

                        sekolah sebagai pemimpin harus berwawasan luas dan memahami menghayati

                        89

                        dan melaksanakan fungsi dan kedudukannya sebagai Top Manager pada lembaga

                        pendidikan formal itu Untuk itu sebelum tim supervisi akademik yang dalam hal

                        ini pengawas sekolah datang sebaiknya sebagai tuan rumah harus membenahi diri

                        dengan mengecek semua kelengkapan administrasi pembelajaran dan keuangan

                        Dengan berbekal informasi dari hasil supervisi tahun lalu kita mendapat

                        gambaran tentang keadaan yang terjadi sebelumnya untuk dijadikan bahan

                        rujukan perubahan yang lebih baik ke masa mendatang

                        Untuk menguatkan pernyataan yang disampaikan oleh informan kepala

                        sekolah maka dapat dikutip hasil wawancara dengan informan yaitu

                        Pengawasan terhadap sikap tingkah laku perbuatan atau kegiatan yang dilakukan guru dan staf secara wajar Norma-norma pengawasan sering disosialisasikan kepada guru staf dan seluruh siswa agar dapat dilaksanakan

                        (Wawancara dengan informan AA Oktober 2013)

                        Tingkat kemampuan berfikir yang dimiliki oleh kepala sekolah haruslah

                        memiliki kecerdasan yang tinggi agar dapat menghubungkan antara bagian-bagian

                        dari pengetahuannya dengan mudah dan menafsirkan kecenderungan-

                        kecenderungan baik yang ada di internal sekolah maupun di luar sekolah Hal ini

                        diperlukan dalam menganalisis data dan fakta yang muncul dan berkembang

                        dalam lingkungan organisasi dan menafsirkan kecenderungan-kecenderungan

                        yang akan terjadi sehingga mudah direspon diantisipasi untuk kepentingan warga

                        sekolah

                        Akan sesuai standar yang pertama dilakukan adalah dengan melihat kepada job yang diberikan kepada masing-masing berbeda antara guru dengan staf Kalau dipandang tugas pokoknya berjalan tak jarang ia

                        90

                        memberi semacam pujian dan bagi yang belum berjalan tertib ia memberi support atau memanggilnya dengan gayanya tersendiri sehingga tidak merasa tersinggung termasuk mengawasi dalam hal kecakapan tingkah laku dan sikapnya Terhadap siswa juga dilakukan dengan menerapkan tata tertib yang harus diikuti antara hak siswa dan kewajiban siswa sehingga siswa mempunyai hak dan kewajiban yang tentunya berbeda halnya dengan warga sekolah lainnya

                        (Wawancara dengan informan BST Oktober 2013)

                        Kepala sekolah harus pula memiliki kemampuan untuk mengendalikan

                        perasaannya dalam menghadapi hambatan-hambatan atau masalah-masalah

                        terutama pada saat-saat kritis yang dihadapi sekolah Jadi kepemimpinan berarti

                        kemampuan untuk mempengaruhi menggerakkan dan mengarahkan orang lain

                        untuk mencapai suatu tujuan tertentu Dengan demikian pengertian

                        kepemimpinan akan timbul dimanapun asalkan unsur-unsurnya terpenuhi yaitu

                        Orang-orang yang mempengaruhi menggerakkan atau mengarahkan yang

                        disebut pemimpin termasuk penerapan tata tertib kepada siswa agar sejak dini

                        siswa mengetahui hak dan kewajibannya

                        Pengawasan terhadap sikap tingkah laku perbuatan atau kegiatan yang dilakukan guru dan staf secara wajar Aturan-aturan pengawasan sering disosialisasikan kepada guru staf dan seluruh siswa agar dapat dilaksanakan sesuai standar

                        (Wawancara dengan informan SPROktober 2013 )

                        Kepala sekolah sebagai manajer pendidikan harus mampu menguasai dan

                        memiliki keterampilan berkomunikasi demi kelancaran pelaksanaan tugas-

                        tugasnya Disamping itu harus mampu memahami kondisi dan kemampuan yang

                        dimiliki sipenerima pesan agar semua aturan yang dibuat baik oleh pemerintah

                        91

                        secara umum maupun tata tertib sekolah dapat diterima dengan dan dilaksanakan

                        dengan penuh dedikasi oleh semua warga sekolah sesuai porsinya

                        Maka berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan tersebut di

                        atas maka dapat dikatakan bahwa kepala sekolah sebagai supervisor dalam

                        melakukan pengawasan ia mampu melaksanakan program-program pengawasan

                        lewat supervisi untuk meningkatkan kinerja guru dan karyawan sekolah dan

                        menjadi feed-back bagi kepentingan sekolah Sebagai supervisor maka kepala

                        sekolah berkewajiban untuk memberikan pembinaan atau bimbingan kepada para

                        guru dan tenaga kependidikan

                        Tentunya sebelum melakukan pembinaan kepada orang lain kepala

                        sekolah terlebih dahulu membina diri sendiri supervisi ini dapat dilakukan di

                        dalam kelas Hasil kerja supervisi itu kemudian dikomunikasikan dengan pihak

                        terkait untuk menjadi bahan perbaikan bagi guru maupun untuk kepentingan

                        sekolah

                        Kepala sekolah juga telah melaksanakan fungsi dan tugasnya sebagai

                        seorang manajer ia mampu menyusun program dan mengoptimalkan seluruh

                        sumber daya yang ada Karena kepala sekolah bukan hanya sebagai pemimpin

                        saja seperti yang telah dikemukakan di atas Sebagai seorang manajer kepala

                        sekolah juga memerankan fungsi manajerial dengan melakukan proses

                        perencanaan pengorganisasian menggerakkan dan pengawasan

                        Proses pengawasan berlangsung melalui evaluasi tugas mengajar

                        persiapan pemeriksaan mengajar dan evaluai secara keseluruhan yang berkaitan

                        dengan mutu pendidikan Proses aktualisasi idesaran antara lain berupa

                        92

                        penampungan aspirasi musyawarah langsung dan evaluasi substansi ide atau

                        saran

                        6 Memberikan Motivasi Dan Membangun Suasana Kerja Yang Kondusif

                        Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru tenaga

                        kependidikan dan administratir sangat penting sehingga mereka bersemangat

                        dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka meningkatkan mutu

                        pendidikan Motivasi bisa diberikan dalam bentuk hadiah atau hukuman baik

                        fisik maupun non-fisik Dalam memberikan motivasi kepala sekolah

                        mempertimbangkan rasa keadilan dan kelayakan karena hal ini penting bagi

                        kepala sekolah unutk menciptakan iklim yang kondusif Untuk mengetahui hal ini

                        dapat dilihat dari hasil wawancara dengan informan ID yaitu

                        Saya sebagai kepala sekolah dalam kaitannya dengan pemberian motivasi diantaranya dengan memberikan penghargaan baik berupa materil maupun immateril kepada guru staf yang berprestasi Saya juga mendorong guru atau staf untuk selalu mengembangkan diri melalui penyediaan bukudan pelatihan Tapi saya tidak segan menegur dan memberikan sanksi sesuai dengan tingkat kesalahan agar tujuan dapat tercapai

                        (Wawancara dengan informan ID Oktober 2013)

                        Penulis melihat bahwa kepala sekolah dalam melaksanakan fungsinya

                        sebagai seorang motivator sering memberikan motivasi baik berupa fisik maupun

                        psikis Kepala sekolah tidak pelit memberikan penghargaan berupa pujian bila

                        melihat bawahannya mengerjakan tugas dengan baik dan juga menyampaikan

                        teguran secara terhormat untuk perbaikan Berkaitan perannya sebagai motivator

                        93

                        kepala sekolah mampu mengatur lingkungan sekolah dan menciptakan hubungan

                        kerja yang harmonis dan kondusif

                        Seorang kepala sekolah dituntut untuk memahami betul akan sistem

                        hubungan komunikasi yang ada agar di dalam melaksanakan tugas-tugas

                        senantiasa dapat memperkecil kemungkinan timbulnya hambatan yang merugikan

                        dalam membina kerja sama dalam menyelenggarakan sekolah secara keseluruhan

                        Kepala sekolah harus kreatif dan mampu memiliki ide-ide dan inisiatif yang

                        menunjang perkembangan sekolah Ide kreatifnya dapat digunakan untuk

                        membuat perencanaan melaksanakan program pengajaran dan melaksanakan

                        pengawasan dan pembinaan serta evaluasi dalam meningkatkan proses belajar

                        mengajar Jadi jika kesemua hal tersebut berjalan dengan selaras maka seorang

                        kepala sekolah juga harus menunjukkan penghargaannya dihadapan warga

                        sekolah apakah dengan memberikan apresiasi positif atau pemberian paket

                        hadiah Menanggapi hasil wawacara dengan informan tersebut di atas menurut

                        penulis motivasi yang dilakukan oleh kepala sekolah dengan memberikan

                        penghargaan ini sangat penting untuk meningkatkan profesionalismne tenaga

                        kependidikan dan untuk mengurangi kegiatan yang kurang produktif

                        Melalui penghargaan ini para tenaga kependidikan dapat dirangsang untuk

                        meningkatkan profesionalisme kerjanya secara positif dan produktif Pelaksanaan

                        penghargaan dapat dikaitkan dengan prestasi tenaga kependidikan secara terbuka

                        sehingga mereka memiliki peluang untuk meraihnya Kepala sekolah harus

                        berusaha menggunakan penghargaan ini secara tepat efektif dan efisien untuk

                        menghindari dampak negatif yanmg ditimbulkannya

                        94

                        Selanjutnya hasil wawancara dengan informan guru yaitu

                        Tercipta suasana kerja yang penuh kekeluargaan yaitu adanya saling percaya saling menghormati dan saling menghargai seluruh komunitas sekolah selalu kompak dan solid dalam mengusung keberhasilan sekolah untuk mencapai tujuan Kepala sekolah tidak enggan memberikan pujian terhadap hasil kerja yang maksimal tetapi juga tidak canggung dalam menyampaikan kritik terhadap hasil kerja yang belum optimal Kepala sekolah terus mendorong prestasi sempurna para guru dan staf sesuai kemampuan masing-masing

                        (Wawancara dengan informan AHFD Oktober 2013)

                        Untuk menjaga normalisasi organisasi maka kepala sekolah harus berperan

                        aktif dalam membangun komunikasi dengan guru-guru atau pegawai agar

                        lingkungan sekolah secara internal dapat berjalan tanpa adanya masalah-masalah

                        yang dapat mengganggu proses belajar mengajar Dengan adanya komunikasi

                        yang aktif antara guru-guru pegawai dan kepala sekolah akan menyebabkan

                        masalah-masalah yang ada dapat diselesaikan dengan cepat sehingga tidak

                        mempengaruhi proses pelaksanaan belajar mengajar di sekolah tersebut Dengan

                        kata lain kepala sekolah harus objektif dan berimbang dalam menerapkan

                        kebijakan dan wewenangnya di sekolah serta membagi tugas kepada bawahan

                        sesuai dengan porsi dan kompetensinya

                        Kepala sekolah tidak enggan memberikan penghargaan terhadap hasil kerja yang maksimal tetapi juga tidak segan dalam hal mengkoreksi terhadap guru atau karyawan yang lainnya bila melihat hal yang kurang sesuai Kepala sekolah terus mendorong prestasi para guru dan staf sesuai kemampuan masing-masing Kepala sekolah juga berusaha menciptakan suasana kerja yang penuh kekeluargaan yaitu adanya saling percaya saling menghormati dan saling menghargai

                        (Wawancara dengan informan MLG Oktober 2013 )

                        95

                        Kepala sekolah mengembangkan pepatah ing ngarso sung tulodo ing madya mangun karso dan tut wuri handayani sehingga semuanya berjalan bersama dan kerja bersama sehingga hasilnya pun hasil bersama Kepala Sekolah selalu memberi motivasi kepada seluruh potensi yang ada dengan memberi dukungan menumbuhkan kemampuan percaya diri Dengan tampilnya kepercayan diri seluruh kegiatan menjadi tidak canggung untuk dilaksanakan Tidak segan-segan sekali-kali kepala sekolah memberikan pujian terhadap hasil kerja yang dicapainya Kepala sekolah menciptakan suasana yang sejuk dan tenang dan belum pernah ada gejolak jika ada sesuatu hal yang kurang pas ada mekanismenya tersendiri Kepala sekolah menciptakan suasana bahwa di tempat ini kita bekerja dan di tempat ini juga modal ibadah serta di tempat ini kita hidup sehingga tidak ada hal yang membuat tidak nyaman Maka dibangunlah suasana kebersamaan yang penuh kekeluargaa

                        (Wawancara dengan informan SPR Oktober 2013)

                        Kepala sekolah adalah sosok pemimpin yang terpandang di lingkungan

                        masyarakat sekolah ia juga merupakan pusat tauladan bagi masyarakat sekolah

                        dan warga masyarakat di sekitar sekolah Karena itu penampilan kepala sekolah

                        harus berperan kreatif dan aktif untuk mengembangkan kebudayaan yang menjadi

                        tauladan bagi masyarakat sekitarnya Tingkat kemampuan seorang kepala sekolah

                        dalam melaksanakan fungsinya atau tugas-tugas jabatannya itulah yang akan

                        menentukan apakah ia dapat menjadi administrator pendidikan di sekolah yang

                        bertanggngjawab terhadap pelaksanaan perogram pembelajaran dan pendidikan

                        Seorang kepala sekolah harus berani mengatakan yang benar adalah benar dan

                        yang salah adalah salah Agar proses inovasi di sekolah dapat berjalan dengan

                        baik kepala sekolah perlu dan harus bertindak sebagai pemimpin (leader) dan

                        bukan bertindak sebagai bos Seorang pemimpin terkadang menerima masukan

                        dari bawahannya melalui diskusi sedangkan seorang bos terkadang memberikan

                        perintah kepada bawahannya dan biasanya tidak mau menerima masukan dari

                        96

                        bawahannya Dengan demikian maka kekeluargaan yang kondusif akan senantiasa

                        terpelihara bagi semua warga sekolah dan akan menjadi tradisi turun temurun

                        Sebagai motivator maka kepala sekolah harus selalu memberikan

                        motivasi kepada guru tenaga kependidikan dan adminnistrator sehingga mereka

                        bersemangat dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka

                        meningkatkan mutu pendidikan Motivasi bisa diberikan dalam bentuk hadiah

                        atau hukumanbaik fisik maupun non fisiknamun dalam memberikan motivasi ini

                        harus dipertimbangkan rasa keadilan dan kelayakannya Dalam hal ini penting

                        bagi kepala sekolah untuk menciptakan iklim kondusif ( Nurkolis2005121-122)

                        Keterampilan komunikasi sangat penting bagi kepala sekolah karena

                        hampir sebagian tugas dan pekerjaan kepala sekolah senantiasa melibatkan orang

                        lain Komunikasi yang efektif akan sangat membantu keberhasilan organisasi

                        secara keseluruhan

                        D Pembahasan

                        Kepemimpinan kepala sekolah dalam penerapan MBS sekolah dasar di

                        Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa merupakan suatu hal yang harus

                        dilaksanakan dan tidak terpisahkan sesuai dengan konsep dan karakteristik MBS

                        MBS yang mengetengahkan prinsip-prinsip yang demokratis partispatif

                        dan akuntabilitas pada hakekatnya merupakan desentralisasi kewenangan yang

                        lebih besar dalam mengelolah sekolahnya sehingga sekolah lebih mandiri lebih

                        berdaya dalam mengembangkan program yang disesuaikan dengan potensi yang

                        dimilikinya Berdasarkan pengamatan peneliti bahwa para kepala sekolah dasar di

                        kecamatan Manuju dalam menerapkan kepemimpinan dalam pekerjaan dengan

                        97

                        subdimensi membangun profesional kebijaksanaan sekolah dan mendistribusikan

                        kewenangan kepada bawahannya sesuai dengan job description Dalam proses

                        pembuatan keputusan dan penetapan kebijakan cenderung bersifat botton up dan

                        melalui tahapan-tahapan musyawarah dan rapat pola komunikasi bercorak

                        terbuka dan berlangsung timbal balik sesuai dengan norma yang telah disepakai

                        bersama Peranan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru dan

                        tenaga kependidikan dan administratif sangat penting sehingga mereka

                        bersemangat dan bergairah dalam menjalankan tugasnya dalam rangka

                        meningkatkan mutu pendidikan

                        Konsep MBS diharapkan dapat menciptakan pemimpin yang dapat memimpin

                        membimbing mengontrol perilaku dan perasaan orang lain di bawah

                        kepengawasannya dalam melaksanakan tugas sebagai pemimpin (leadership) di

                        sekolah Kepala sekolah merupakan guru yang memiliki kompetensi tinggi dan

                        diberi tanggung jawab sebagai pemimpin di satuan pendidikan tertentu Pada

                        tanggungjawab seorang pemimpin dalam hal ini kepala sekolah melekat

                        keterampilan-keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin

                        kependidikan seperti dikemukakan oleh Tim Dosen AP UPI Bandung (2012125)

                        Keterampilan-keterampilan tersebut adalah 1) keterampilan dalam memimpin 2)

                        keterampilan dalam hubungan insani 3) keterampilan dalam proses kelompok 4)

                        keterampilan dalam administrasi personil dan 5) keterampilan dalam menilai

                        Pada akhirnya dalam diri seorang pemimpin melekat tuntutan kompetensi-

                        kompetensi yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

                        98

                        Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 yakni kompetensi kewirausahaan kompetensi

                        supervisi kompetensi manejerial kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian

                        Peneliti melihat bahwa para kepala sekolah dasar di Kecamatan Manuju

                        telah memiliki keterampilan seperti yang disebutkan di atas Keterampilan dalam

                        memimpin tampak dalam pertemuan-pertemuan rutin yang dilaksanakan di

                        berbagai kesempatan baik dalam perencanaan pelaksanaan maupun evaluasi

                        kegiatan Membagi dan menyerahkan tanggungjawab juga dilakukan dalam

                        berbagai kegiatan dan kesempatan misalnya dalam rapat pembagian tugas

                        mengajar Pemberdayaan guru tata usaha sekolah secara maksimal sesuai dengan

                        bidang yang ditangani (kesiswaan sarana prasarana kurikulum dan hubungan

                        masyarakat) bukti bahwa pekerjaan tidak ditangani sendiri Keterampilan dalam

                        hubungan insani yang ada dalam diri kepala sekolah terungkap dalam sikap saling

                        menghargai Sikap penghargaan ditunjukkan oleh kepala sekolah dengan

                        perlakuan yang wajar dan penuh sikap hormat kepada bawahan Pada waktu-

                        waktu tertentu bahkan setiap hari beliau menyempatkan diri untuk bergabung

                        bersama-sama guru di ruang guru atau dengan staf tata usaha di tata usaha

                        Kesempatan itu digunakan untuk sekedar menyapa minum atau baca koran

                        bersama Ada keakraban dalam kekerabatan yang dibangun oleh kepala sekolah

                        Beliau meupakan pribadi yang luwes ini berarti kepala sekolah telah

                        melaksanakan peran dan fungsinya sebagai educator leader dan motivator

                        Untuk mengimplementasikan MBS secara efektif dan efisien kepala

                        sekolah perlu memiliki pengetahuan kepemimpinan perencanaan dan pandangan

                        yang luas tentang sekolah dan pendidikan Wibawa kepala sekolah harus

                        99

                        ditumbuhkembangkan dengan meningkatkan sikap kepedulian semangat belajar

                        disiplin kerja keteladanan dan hubungan manusiawi sebagai model perwujudan

                        iklim kerja yang kondusif Lebih lanjut kepala sekolah dituntut untuk melakukan

                        supervisi kelas membina dan memberikan saran-saran positif kepada guru

                        (Mulyasa 200457)

                        Tuntutan kemandirian dalam pengelolaan sekolah merupakan tuntutan

                        yang mendesak untuk dilakukan Kemandirian pengelolaannya bagi peneliti

                        merupakan indicator tersendiri dari keberhasilan pelaksanaan MBS Prinsip

                        pengelolaan murni dan otonom tanpa ketergantungan sama sekali merupakan

                        suatu kemustahilan Sekolah dasar di Kecamatan Manuju dalam beberapa hal

                        masih bergantung kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah Tidak

                        dipungkiri sama sekali ketergantungan itu menjadi semakin kuat manakala

                        kepemimpinan tidak terlaksana dengan baik Sehingga peneliti menganggap

                        bahwa implementasi MBS di Kecamatan Manuju sudah sesuai dengan

                        konsepkarakteristik MBS

                        100

                        BAB V

                        KESIMPULAN DAN SARAN

                        Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan kepemimpinan kepala

                        sekolah dalam penerapan Manajemen Berbasis Sekolah di Sekolah Dasar

                        Kecamatan Manuju Kab Gowa dapat dikemukakan sebagai berikut

                        A Kesimpulan

                        1 Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Penerapan Manajemen Berbasis

                        Sekolah yang meliputi Kepala sekolah sebagai

                        a Edukator yaitu kepala sekolah telah dan sedang dan terus melakukan

                        bimbingan pengarahan kepada guru dan siswa dalam melaksanakan tugas

                        atau kewajibannya serta selalu berusaha mengembangkan profesionalisme

                        pendidik dan menjadi tauladan yang baik dalam berbagai hal

                        b Leader yaitu kepala sekolah menampilkan pribadinya sebagai seorang

                        pemimpin memiliki visi dan misi mampu berkomunikasi dan mengambil

                        keputusan

                        c Motivator yaitu kepala sekolah sering memberikan motivasi baik berupa

                        dalam bentuk fisik maupun psikis

                        2 Penerapan MBS di Sekolah Dasar Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

                        kepala sekolah dalam berbagai hal membangun komitmen bersama yaitu

                        Kekompakan Kebersamaan dan Kekeluargaan (3 K) terhadap sasaran

                        organisasi dan memberikan kewenangan berupa kepercayaan kepada para

                        pengikutnya yaitu guru staf dan karyawan untuk mencapai sasaran

                        101

                        Jalannya organisasi bukan digerakan oleh birokrasi tetapi oleh

                        kesadaran bersama hal ini sejalan dengan karakteristik MBS dimana

                        kewenangan sekolah dalam pengelolaan sangat luas juga adanya partisipasi

                        aktif dari stakeholder Namun tidak dipungkiri bahwa prinsip pengelolaan

                        murni dan otonom tanpa ketergantungan sama sekali dari pemerintah pusat

                        dan pemerintah daerah merupakan hal suatu kemustahilan apalagi jika

                        kepemimpinan kepala sekolah tidak terlaksana dengan baik

                        B Saran-Saran

                        1 Kepada para kepala sekolah dasar di Kecamatan Manuju Kab Gowa pada

                        umumnya dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk terus

                        mengembangkan lembaga yang dipimpinnya Disarankan agar prestasi yang

                        sudah dicapai sekarang ini dapat didesiminasikan kepada sekolah lain

                        sehingga kehadiran sekolah dasar ini dapat memberikan kontribusi yang

                        positif bagi kemajuan lingkungan di sekitarnya

                        2 Kepada para kepala sekolah disarankan untuk menjadikan hasil penelitian ini

                        sebagai salah satu pedoman dalam memimpin sekolahnya Perlu kiranya

                        dikembangkan MBS yang sehat sesuai dengan tujuan diterapkannya MBS

                        serta karakteristik MBS

                        3 Kepada birokrasi disarankan agar selalu memantau kinerja kepala sekolah

                        serta perkembangan penerapan MBS di wilayahnya karena pada dasarnya

                        dewan pendidik (kepala sekolah guru) memiliki potensi yang cukup tinggi

                        untuk berkreasi dan meningkatkan kinerja namun banyak factor yang

                        menghambat mereka dalam mengembangkan berbagai potensinya secara

                        optimal Oleh karena itu sangat dirasakan perlunya pembinaan yang kontinu

                        dan berkesinambungan dengan program yang terarah dan sistematis terhadap

                        para guru dan personil pendidikan lain di sekolah

                        102

                        DAFTAR PUSTAKA

                        Anwar 2003 Perilaku dalam Pencapaian Tujuan Organisasi Bulan Bintang

                        Jakarta

                        Arcaro 2006 Transformasi Sekolah Bermutu Terpadu P T Sarana Panca Karya Bandung

                        Budiningsih 2004 (Tesis) Pengaruh Kepemimpinan Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten

                        Depdiknas 2007 Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah Direktorat Pendidikan Menengah Umum Jakarta

                        Dharma 2000 Kepemimpinan adalah Proses Mempengaruhi Kegiatan Gema Media Jakarta

                        Ditjen Kelembagaan Agama Islam 2004 Buku Pedoman MBS Balitbang Jakarta

                        Djatmiko 2002 Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan AV Publisher Jakarta

                        FachruddinJSPareke 2004 Jurnal Kepemimpinan Transformasional dan Prilaku Kerja bawahan

                        Hamalik Oemar 1991 Manajemen dan Organisasi Gramedia Jakarta

                        HandokoTHani 1999 Manajemen edisi 2 BPPEPustaka Karya Jakarta

                        Marjohan 2007 Artikel Tanggung jawab Kepala Sekolah atas Mutu Pendidikan wwwedu-artcies-com

                        MBE 2007 Jurnal Peran Kepala Sekolah dan Komite Sekolah http Imberprojectnetmbe 59html

                        Moleong Lexy J 2011 Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja

                        Mulyasa Emco 2002 Manajemen Berbasis Sekolah tentang Konsep Strategi dan Implementasi PT Remaja Rosdakarya Bandung

                        Mulyasa Emco 2004 Manajemen Berbasis Sekolah Rosadakarya Bandung

                        Mulyasa Emco 2011 Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Jakarta Bumi Aksara

                        103

                        Northouse (2001) Transformational leadershipThe Transformation of Managers and associatis

                        Nurkolis 2005 Manajemen Berbasis Sekolah PT Gramedia Widiasarana Indonesia Jakarta

                        Pareka FachruddinJS 2004 Jurnal Kepemimpinan Transformasional dan Prilaku Kerja Bawahan

                        Pawar dan Eastman 1997 Penelitian tentang Kepemimpinan Transformasional

                        Permendiknas RI Nomor 13 Tahun 2007 tentang Kompetensi Kepala Sekolah

                        Pidarta 1988 Hambatan-hambatan dalam pengembangan pendidikan Kencana Predana Media Group Jakarta

                        PP Nomor 33 Tahun 2004 tentang Kewenangan Pemerintah Pusat dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom

                        Rohiat 2010 Manajemen Sekolah tentang Teori Dasar dan Praktek PT Reftika Aditama Bandung

                        Santoso Thomas B 2001 Jurnal Manajemen Sekolah di Masa Kini

                        Setznick 1982 Organization Structure and Process

                        Siagian Sondang P 1994 Manajemen Strategik Bumi Aksara Bandung

                        Stoner James AF 1982 Managementsixth edition Mc Graw-Hill Book Company New York

                        Sudaryanto 2005 (Tesis) Pengaruh Pola Kepemimpinan terhadap Kinerja guru dalam Kerangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Jawa Timur

                        Sugiyono 2003 Indikator Kinerja PT Gramedia Jakarta

                        Sugiyono 2009 Memahami Penelitian kualitatif Bandung Alfabeta

                        Sujoko 2006 (Tesis) Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Lingkungan kerja dalam Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah terhadap Kinerja SMU Negeri 5 Sukoharjo

                        Suryadi 2009 Manajemen Mutu Berbasis Sekolah tentang Konsep dan Aplikasi PT Sarana Panca Karya Nusa

                        Tim Dosen Administrasi Pendidikan 2012 Manajemen Pendidikan Alfabeta Bandung

                        104

                        Umar 2002 Komponen dan Aspek Kinerja Angkasa Bandung

                        Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Direktorat Depdiknas Jakarta

                        Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Desentralisasi Pengelolaan Pendidikan Direktorat Depdiknas Jakarta

                        Wahyudi 2009 Kepemimpinan Kepala Sekolah Bandung Alfabeta

                        Wahyusumidjo 2002 Peranan Kepala Sekolah Sebagai Pengambil Keputusan Rosdakarya Bandung

                        Xaviery 2007 Jurnal Benarkah Wajah Sekolah Ada pada Kepala Sekolahwwwtikkysuwantiknowordpresscom

                        • Sampulpdf (p1-7)
                        • Scan Berkaspdf (p8-10)
                        • TESIS HJ JUMIATIpdf (p11-114)

                          top related