Transcript
TEORI BARANG-BARANG PUBLIK
PENDAHULUAN
Dalam bab ini, kita menggambarkan dan menganalisa sifat khusus barang-barang publik. Penting
dipahami mengapa perlu membedakan barang-barang publik dengan barang-barang lainnya. Kita
ingin tahu apakah barang-barang publik disediakan sesuai dengan keinginan masyarakat. Kita
ingin tahu apakah terdapat sejumlah barang-barang publik yang paling efisien secara ekonomi.
Kita juga ingin tahu kapan sejumlah barang publik yang diinginkan akan tersedia melalui
transaksi pertukaran secara sukarela antara masyarakat dalam pasar bebas dan kapan proses
politik harus digunakan.
Membedakan antara Barang Publik Murni dan Barang Swasta Murni
Inti yang dimaksud oleh barang publik dapat dijelaskan dengan menggambarkan bentuk yang
paling ekstrim dan dengan membedakannya dari barang non publik, misalnya barang swasta.
Pada akhirnya, tidak perlu terlalu membesar-besarkan perbedaan antara barang publik dan
barang swasta, namun sekarang kita hanya tertarik untuk menunjukkan perbedaan tersebut.
Barang publik secara umum diartikan berdasarkan tingkat dua karakteristik utama yang
dimilikinya : (1) konsumsi bersama (non rivalry) dan (2) non eksklusif.
Konsumsi bersama mengacu pada ide bahwa ada beberapa barang yang manfaatnya dapat
dinikmati oleh lebih dari satu orang pada waktu yang sama. Misalnya, John dan Bruce dapat
menikmati cahaya di kantor mereka secara bersamaan. Konsumsi John terhadap cahaya tidak
akan mengurangi jumlah cahaya yang tersedia bagi Bruce. Dalam kasus ini, konsumsi John dan
konsumsi Bruce dikatakan non-rival. Ada banyak contoh barang yang menawarkan konsumsi
non-rival. Dua orang dapat menonton sepak bola tanpa mengurangi kenikmatan orang lain.
Pekerjaan seorang diplomat atau perlindungan kapal nuklir dapat dinikmati oleh seluruh
masyarakat, dan manfaat yang diterima seseorang tidak mengurangi manfaat yang diterima orang
lain.
Ada beberapa barang yang tidak bersifat konsumsi bersama. Dua orang tidak dapat
mengkonsumsi burger secara bersama-sama. Manfaat dan kepuasan John memakan burger tidak
akan tersedia bagi Bruce. Ketika konsumsi barang oleh seseorang tidak dapat dikonsumsi oleh
orang lain, konsumsi dua orang tersebut disebut rival.
Karakteristik kedua yang membedakan barang publik dengan barang swasta adalah non-
eksklusifitas. Untuk beberapa barang, kemampuan teknik untuk mengecualikan konsumsi orang-
orang yang tidak membayar merupakan hal rutin. Untuk barang lain, pengecualian tersebut tidak
dimungkinkan. Hanya karena terdapat suplai pizza tidak berarti semua orang dapat
menikmatinya. Jika anda tidak membayar penjual pizza, anda tidak akan mendapat pizza
tersebut.
Non-eksklusifitas terjadi ketika seseorang dapat menikmati manfaat barang baik dengan
membayar maupun tidak. Misalnya, jika lingkungan telah menyemprot nyamuk, sulit untuk
mencegah orang lain yang tidak membayar untuk menikmati hasil semprotan tersebut. Atau
dengan skala yang lebih luas, jika terdapat sistem pertahanan negara, semua penduduk dapat
memperoleh manfaat baik membayar pajak atau tidak. Ini tidak berarti bahwa perusahaan
pencari-keuntungan akan mensuplai barang yang bersifat non-eksklusifitas.
Gambar 2-1 menunjukkan spektrum barang dan jasa. Tingkat kebersamaan diukur oleh
sumbu horizontal. Skala dimulai dari nol, menunjukkan konsumsi rival absolut, sampai 1.0
merupakan konsumsi non-rival mutlak. Tingkat pengecualian diukur oleh sumbu vertikal. Skala
juga dimulai dari nol, merupakan kasus pengecualian tidak mungkin secara tehnis, sampai 1.0
merupakan kondisi dimana biaya pengecualian tidak diperlukan.
Barang dan jasa di dunia nyata menunjukkan tingkat kebersamaan dan pengecualian
diantara nol dan 1.0. Untuk menunjukkan bahwa barang berada diantara spektrum yang luas
ditunjukkan dalam gambar 2.1 bukan pada titik A dan B, misalnya kasus cahaya. Misalnya John
berbadan besar, yang menutupi cahaya untuk Bruce. Sehingga tingkat kebersamaan cahaya
kurang dari 1.0.
Demikian juga, apakah burger merupakan barang yang tidak memberikan manfaat
kepada orang lain yang tidak memakannya? Burger yang enak dapat membahagiakan seseorang.
Dan bagaimana dengan burger basi? Orang yang memakannya akan menceritakan kepada orang
lain. Berdasarkan alasan ini, burger menunjukkan tingkat kebersamaan lebih dari nol.
Juga perlu diketahui bahwa dalam pengertian yang murni mekanis, pengecualian selalu
dimungkinkan. Mengecualikan orang untuk menikmati burger cukup sederhana. Anda dapat
menyewa seseorang untuk memberi burger kepada pelanggan yang telah membayar,
mengecualikan orang untuk menikmati siaran TV lebih sulit dan mahal. Alat pengacak dan
teknik rekening digunakan sehingga hanya orang yang membayar yang dapat menonton. Untuk
barang lain, proses pengecualian lebih murah; untuk barang yang lain lagi mahal, dan untuk
barang tertentu seperti pertahanan sangat mahal. Dalam gambar 2-1, pertahanan lebih dekat
dengan titik A; sedangkan siaran TV lebih tinggi dari titik A.
Semakin tinggi tingkat kebersamaan dan semakin rendah tingkat pengecualian, maka
barang tersebut merupakan barang publik. Sebaliknya, semakin rendah tingkat kebersamaan dan
semakin tinggi tingkat pengecualian, barang tersebut merupakan barang swasta. Barang swasta
terletak di bagian kiri atas dan barang publik terletak di bagian kanan bawah gambar 2-1.
Istilah barang publik murni sering ditemui dalam buku keuangan publik dan merupakan
pengertian ilmiah yang digunakan untuk menggambarkan barang hipotesa yang memberikan
konsumsi non-rival sempurna dan tingkat pengecualian nol. Ini berada pada titik A. Sama
halnya, barang swasta murni dianggap barang hipotesa yang manfaatnya dikonsumsi secara rival
dengan tingkat pengecualian 1.0. Barang ini ada pada titik B. Meski bukan gambaran barang
dunia nyata, konsep ini sangat berguna ketika kita membahas kemampuan pasar swasta dan
institusi sektor publik untuk menyediakan jumlah barang dan jasa yang diinginkan masyarakat
secara efisien.
Barang Publik, Penyediaan Publik dan Produksi Publik
Membedakan antara barang publik dan swasta membantu kita memahami barang apa yang perlu
disediakan oleh pemerintah melalui proses politik dan barang apa yang disediakan pasar swasta
dengan pertukaran sukarela. Barang-barang yang memiliki tingkat pengecualian yang rendah dan
tingkat kebersamaan yang tinggi akan disediakan oleh pemerintah; barang-barang yang tingkat
pengecualian tinggi dan tingkat kebersamaan rendah, disediakan oleh pasar swasta. Pertahanan
dan kehakiman merupakan contoh barang yang disediakan pemerintah; daging dan kentang
merupakan contoh barang yang disediakan swasta.
Perlu diketahui bahwa keterlibatan pemerintah dalam penyediaan barang dan jasa tertentu
tidak sama dengan produksi barang dan jasa pemerintah. Secara umum , ketika disediakan
pemerintah merupakan tingkat pelayanan yang disediakan secara seragam di antara sejumlah
penduduk. Melalui kelompok kerja lembaga pemerintah, kita dapat memutuskan kebutuhan
sistem nuklir dan kantor pos dengan ukuran tertentu. Ini tidak berarti bahwa nuklir harus
dibangun di pabrik milik pemerintah atau bahwa surat harus dikirim oleh pegawai pemerintah
melalui truk milik pemerintah yang dibuat oleh pabrik yang dimiliki pemerintah. Keputusan-
keputusan mengenai penyediaan dan produksi dapat dipisahkan. Apakah ada alasan untuk
berharap bahwa nuklir dapat dibangun di pabrik milik pemerintah lebih baik/ lebih murah
daripada di pabrik swasta? Apakah pegawai pemerintah akan mengirim surat lebih cepat dan
tepat daripada pegawai perusahaan swasta?
Menentukan apakah pemerintah harus memproduksi suatu barang atau tidak
membutuhkan perbandingan biaya yang rumit. Jasa-jasa tertentu dapat diproduksi secara publik
karena unsur pengendalian yang dimilikinya. Pendidikan Sekolah Dasar dan menengah di
produksi secara publik, anggota AD dan AL merupakan pegawai pemerintah karena organisasi
tersebut memiliki unsur pengendalian dan keseragaman yang tidak tersedia di tempat lain.
Kita tidak boleh menyepelekan dampak tradisi. Untuk berapa generasi pelayanan pos,
sistem pertahanan, dan sistem pendidikan telah di produksi secara publik. Faktanya bahwa ini
telah dilakukan dengan cara tersebut merupakan pendapat untuk mempertahankan cara tersebut.
Mereka yang mempertanyakan potensi keinginan pengirim surat swasta atau penggunaan
sekolah swasta harus menunjukkan bahwa manfaat perubahan sistem lebih besar daripada biaya
perubahan.
Efisiensi dalam Pasar Barang Swasta Murni dan Barang Publik Murni
Rencana institusi diperlukan untuk menerjemahkan keinginan masyarakat dan biaya produksi
barang menjadi kegiatan dan sasaran ekonomi yang nyata. Sistem organisasi bebas terdiri dari
salah satu rencana institusi tersebut. Namun, keputusan ekonomi juga dapat dibuat melalui
proses politik. Di bagian ini kita akan menunjukkan peran institusi pengambil-keputusan
alternatif yang menjelaskan tentang apa yang disebut jumlah barang publik dan swasta yang
efisien.
Barang Swasta Murni
Organisasi bebas dan pertukaran sukarela merupakan rencana institusi untuk memproduksi dan
mendistribusikan barang dan jasa. Keinginan masyarakat akan barang-barang dapat dilihat dari
kekuatan permintaan pasar, dan biaya sumber daya yang dibutuhkan untuk memproduksi barang-
barang terlihat dari konsep penawaran pasar. Peminta dan penawar saling berkomunikasi melalui
pasar dan saling memenuhi kebutuhan melalui sejumlah transaksi yang saling menguntungkan.
Ide pokok efisiensi ekonomi dalam kasus barang swasta dapat dilihat pada gambar 2-2a.
Diagram ini menunjukkan interaksi penawaran dan permintaan dalam pasar persaingan untuk
barang swasta murni. Harga per unit diukur pada sumbu vertikal. Kurva permintaan pasar diberi
simbol DD. Ini merupakan kurva permintaan normal yang curam ke bawah yang menunjukkan
bahwa semakin murah harga, semakin besar jumlah barang yang diminta. Penawaran pasar diberi
simbol S. Ini merupakan kurva penawaran normal yang curam ke atas yang menunjukkan bahwa
semakin besar jumlah barang yang ditawarkan dengan harga tinggi.
Keseimbangan tercapai dalam pasar pada harga PE dan jumlah barang QE. Yaitu, pada
harga PE jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah barang yang diminta. Tidak ada
harga lain yang dianggap seimbang. Jika harga lebih tinggi dari PE, jumlah barang yang
ditawarkan melebihi dari yang diminta. Situasi ini tidak dapat terus berlangsung kecuali jika
pihak produsen tertarik untuk terus meningkatkan jumlah cadangan barang yang tidak terjual.
Barang yang tidak terjual menurunkan kekuatan ekonomi pada harga. Sebaliknya, pada harga
yang lebih rendah dari PE, jumlah barang yang diminta melebihi dari yang ditawarkan.
Masyarakat menginginkan barang lebih dari yang tersedia. Tidak berarti bahwa situasi ini akan
terus berlangsung. Akan terdapat pelanggan yang kecewa, kita berharap bahwa terdapat tekanan
untuk menaikkan harga. Pada PE tidak ada kelebihan penawaran dan kelebihan permintaan, dan
tidak ada kekuatan ekonomi untuk meningkatkan atau menurunkan harga barang.
Pasar atau industri pada gambar 2-2a berada dalam keseimbangan ekonomi. Tapi,
apakah karakteristik ekonomi keseimbangan ini dapat dianggap hal yang diinginkan? Pasar yang
ditunjukkan dianggap kompetitif dan bukan monopolistik. Ini berarti bahwa ada beberapa
pembeli dan penjual yang bertransaksi untuk produk yang homogen. Ini berarti bahwa
masyarakat memahami kondisi pasar. Ini juga berarti bahwa perusahaan bebas keluar dan masuk
industri. Tidak ada konsumen yang dipaksa membeli barang. Hanya jika manfaat yang
diharapkan dari konsumsi melebihi harga yang dibayar konsumen. Dan dari sisi lain pasar, tidak
ada yang dipaksa memproduksi barang. Jika keuntungan dari faktor-faktor produksi lebih rendah
daripada yang diperlukan untuk tetap menggunakannya dalam industri, mereka akan keluar dari
industri, sehingga tidak ada yang dipaksa untuk ada dalam industri. Dalam pasar persaingan ada
kebebasan ekonomi dan harus dianggap hal yang diinginkan. Selain itu, dalam pasar ini semua
pihak memperoleh manfaat dari transaksi mereka; tidak ada pihak yang kalah.
Pengertian keseimbangan jumlah barang QE, juga dapat dianggap jumlah yang
diinginkan yang dapat dipahami dengan asumsi bahwa untuk beberapa alasan jumlah yang
berbeda ada pada pasar. Misalnya, dianggap bahwa jumlah Q1 lebih kecil dari QE ditawarkan
untuk dijual. Dalam hal ini, harga yang masyarakat secara sukarela membayar Q1e akan
melebihi kombinasi nilai Q1c semua faktor produksi yang dibutuhkan untuk memproduksi unit
tambahan. Interpretasi ketidaksamaan di atas akan terlihat bahwa masyarakat menginginkan
lebih banyak barang daripada Q1. Hal yang menarik dari pasar persaingan adalah bahwa pasar
ini menjawab keinginan tersebut.
Sama halnya dengan Q2 yang lebih besar daripada QE. Juga dapat ditunjukkan menjadi
tingkat output yang tidak efisien. Pada Q2 biaya produksi unit tambahan melebihi apa yang mau
dibayar masyarakat secara sukarela (pada output Q2, Q2f > Q2g). Ketika masyarakat tidak
menganggap barang seimbang dengan sumber daya yang dibutuhkan untuk memproduksinya,
maka jumlah barang terlalu banyak. Hal yang menarik dari pasar persaingan adalah bahwa pasar
akan merespon penilaian tersebut. QE lebih kecil daripada Q2.
Pada keseimbangan, harga mencerminkan penilaian masyarakat terhadap manfaat yang
mereka peroleh dari mengkonsumsi barang dan biaya faktor produksi yang dibutuhkan untuk
memproduksi unit tambahan. Sehingga dalam pasar tersebut, harga yang bersedia dibayar
masyarakat untuk barang tidak lebih besar atau lebih kecil dari nilai sumber daya yang
digunakan.
Karakter lain pasar persaingan untuk barang swasta murni terlihat dari mempelajari
proses agregat yang digunakan untuk membuat kurva penawaran pasar dan kurva permintaan
pasar. Pada gambar 2-2a, S mewakili kurva penawaran pasar atau industri ini mewakili berapa
banyak barang yang dihasilkan dari semua produsen dengan harga yang berbeda. Ini diperoleh
dengan mengkombinasikan secara horizontal kurva penawaran semua individu yang
memproduksi barang. Gambar 2-2b menunjukkan proses agregat.
DD adalah kurva permintaan pasar dan dibuat dengan menambahkan kurva permintaan
setiap konsumen barang. Proses bagaimana kurva permintaan ditambahkan dapat dipahami
dengan asumsi bahwa pasar terdiri dari dua konsumen, Alice dan Barbara, DaDa adalah
permintaan Alice, DbDb adalah permintaan Barbara, untuk menurunkan permintaan kurva
individu yang ditambahkan secara horizontal. Yaitu, pada harga PE, jumlah barang yang diminta
Alice adalah PEh, jumlah yang diminta Barbara adalah PEk, dan jumlah kombinasi permintaan
mereka adalah PEh + PEk = PEm. Teknik pembentukan ini mencerminkan ide bahwa untuk
barang swasta murni secara konsep dimungkinkan untuk orang-orang yang berbeda secara
bersama-sama mengkonsumsi berbagai jumlah barang yang berbeda. Ciri utama dari hasil
tersebut adalah bahwa dimungkinkan bagi orang dengan selera barang yang berbeda untuk secara
bersama-sama memenuhi keinginan mereka terhadap barang. Masyarakat tidak dipaksa untuk
mengkonsumsi jumlah barang yang seragam. Jika mereka ingin barang, mereka dapat
membelinya. Jika tidak suka, mereka dapat keluar dari pasar dan dikecualikan dari manfaat
untuk mengkonsumsinya.
Dua hal penting muncul dari pembahasan di atas. Pertama, hasil pasar persaingan bebas
dapat memuaskan seluruh pihak. Tidak ada yang dirugikan. Partisipasi dalam pasar bersifat
sukarela. Faktor produksi dibayar dengan jumlah yang tidak kurang dari yang akan mereka
terima jika digunakan di manapun, dan masyarakat dapat menyesuaikan konsumsi mereka pada
tingkat yang sesuai dengan kemakmuran mereka.
Hal kedua sangat jelas. Yaitu, keseluruhan efisiensi sistem pasar bebas tergantung pada
ketepatan kurva permintaan dan penawaran. Jika masyarakat tidak memiliki keinginan atau
biaya produksi tidak tercermin dalam kurva penawaran pasar, hasil transaksi dalam pasar swasta
tidak dapat dianggap efisien, kondisi masalah ini akan dibahas nanti dalam bab ini.
Kita harus kagum pada hasil yang dicapai oleh pasar persaingan sempurna. Seperti
komputer besar yang menyerap banyak data dan memberikan solusi kepada banyak masalah.
Kita bertanya keuntungan apa yang di dapat dalam menggunakan proses politik daripada sistem
pasar untuk mengatasi masalah menyediakan barang swasta murni proses politik melibatkan
pengambilan keputusan kelompok daripada pengambilan keputusan individu. Anggota DPR
atau badan pemerintah dapat diminta untuk memutuskan berapa banyak barang yang
digambarkan pada gambar 2-2a harus diproduksi dan didistribusikan. Apakah keputusan mereka
lebih kecil daripada pasar? Mereka harus memikirkan berapa banyak masyarakat yang
menginginkan barang dan berapa besar biayanya. Mereka akan membuat keputusan atas dasar
pilihan mereka sendiri. Ini membuat pekerjaan mereka mudah, tetapi tidak memuaskan
konstituen mereka. Jika mereka mempertimbangkan pilihan konstituen mereka, mereka harus
menggunakan sistem pengumpulan data yang jelas. mereka akan menggunakan jajak pendapat
atau membaca tajuk rencana. Instrumen ini kuno dibandingkan kekuatan pengumpulan
informasi dalam pasar, selain itu, tidak jelas bahwa, jika pasar tidak ada, masyarakat mampu
menunjukkan keinginan mereka akan barang. Apa yang kita ingin tahu adalah berapa banyak
barang yang diinginkan masyarakat. Jika politisi bertanya apa yang masyarakat inginkan tetapi
tidak menjelaskan berapa besar biayanya, informasi yang diterima tidak mengarah pada hasil
yang efisien.
Proses politik juga tidak secepat pasar dalam melihat kesalahan atau perubahan kondisi
ekonomi. Perusahaan dapat bangkrut tanpa mengganggu kegiatan seluruh industri. Tidak mudah
bagi badan pemerintah untuk mengetahui kapan ia menyediakan terlalu banyak jasa dan kapan
mubazir, ketidakefisienannya sendiri dapat ditutupi dalam operasi seluruh sektor publik.
Distribusi barang dan tidak akan sama jika proses politik digunakan daripada pasar.
Daripada mendistribusikan barang atas dasar keinginan untuk membayar, barang dapat
didistribusikan secara seragam atau sesuai kebutuhan. Distribusi seragam misalnya setiap
keluarga menerima 2 lusin jeruk setiap pagi, tidak efektif. Masyarakat yang tidak peduli akan
berusaha menukarnya dengan barang yang mereka inginkan. Distribusi menurut kebutuhan juga
bernasib sama. Singkatnya dari sudut pandang efisiensi hanya sedikit alasan untuk menggunakan
proses politik sebagai ganti proses pasar dalam menyediakan barang swasta murni.
Barang Publik Murni
Sekarang kita lihat kasus barang publik murni. Masyarakat memerlukan barang publik dan
barang swasta, dan produksi barang publik menggunakan sumber-sumber daya yang berharga.
Ini berarti bahwa kita dapat mengambarkan hubungan antara keinginan masyarakat terhadap
barang-barang tersebut dan biayanya melalui analisis penawaran dan permintaan. Analisis
penawaran dan permintaan barang publik murni hampir mirip dengan barang swasta murni. Ada
beberapa perbedaan utama. Penawaran agregat, S, dan permintaan agregat, D (a+b) untuk barang
publik murni dijelaskan pada gambar 2-3. Harga diukur pada sumbu vertikal dan jumlah barang
pada sumbu horizontal. Perpotongan penawaran dan permintaan menunjukkan bahwa terdapat
keseimbangan harga dan jumlah barang publik. Yaitu harga barang pada saat jumlah barang yang
ditawarkan sama dengan jumlah barang yang diminta, atau dilihat dari sudut yang berbeda, pada
jumlah barang QE, harga penawaran sama dengan harga permintaan.
Kita dapat menguji keseimbangan ini dengan melihat kekuatan ekonomi apa yang
bergerak pada berbagai kombinasi harga dan jumlah barang. Pada harga lebih tinggi dari PE,
jumlah barang yang ditawarkan melebihi jumlah yang diminta. Ketidakseimbangan akan
menurunkan harga. Jika sebaliknya harga per unit lebih rendah dari PE, ada kelebihan
permintaan dan harga akan naik.
Tapi, keseimbangan ini tidak sama persis dengan keseimbangan dalam kasus barang
swasta murni, perbedaan utama adalah fakta bahwa barang publik bersifat konsumsi bersama.
Dalam kasus barang publik murni tidak dimungkinkan bagi satu orang untuk mengkonsumsi
jumlah yang berbeda dari konsumsi orang lain. Kondisi penting ini harus diperhitungkan dalam
membuat kurva permintaan agregat untuk barang publik. Kurva permintaan individu utk barang
swasta murni ditambahkan secara horizontal karena pada harga yang ada dimungkinkan bagi dua
individu untuk mengkonsumsi jumlah barang yang berbeda, karena dalam kasus barang publik
murni individu harus mengkonsumsi jumlah barang yang sama, menambahkan kurva permintaan
individu secara horizontal untuk membentuk kurva permintaan agregat tidak masuk akal. Dalam
kasus barang publik murni, dimana konsumsi barang bersifat non-rival sempurna, dengan tingkat
kebersamaan 1.0, kita harus menambahkan kurva permintaan secara vertikal.
Dalam gambar 2-3 ada dua orang, Alice dan Barbara, meminta barang publik murni.
Permintaan Alice Da; Barbara Db, Barbara memiliki permintaan barang yang lebih tinggi karena
pada setiap tingkat output dia bersedia membayar lebih tinggi daripada Alice. Karena kurva
permintaan ditambahkan secara vertikal, jarak QEe sama dengan jarak QEc + QEd.
Kita telah menetapkan bahwa QE adalah tingkat keseimbangan output. Kita juga dapat
menunjukkan bahwa ini merupakan tingkat output yang efisien. Pada QE nilai yang diberikan
masyarakat kepada barang sama dengan biaya memproduksinya. Tidak ada jumlah yang lebih
kecil atau lebih besar dalam pengertian ini. Pada jumlah barang Q1, nilai kombinasi yang
diberikan pada barang, Q1f = Q1h + Q1 g lebih besar daripada biaya yang digunakan, Q1j
dalam memproduksinya. Masyarakat menginginkan lebih banyak barang daripada yang tersedia.
Sehingga Q1 kurang dari jumlah barang yang efisien secara ekonomi. Sebaliknya jumlah Q2,
menjadi terlalu besar. Pada tingkat output ini, biaya Q2k untuk setiap unit barang tambahan
melebihi jumlah yang bersedia dibayar oleh dua peminta, misalnya Q2m. Masyarakat
menginginkan jumlah yang lebih kecil daripada yang ditawarkan. Secara efisiensi ekonomi,
jumlah barang ini adalah QE yang tidak lebih besar atau lebih kecil.
Karakteristik keseimbangan efisien dalam pasar barang publik berbeda dari pasar barang
swasta. Dalam pasar persaingan barang swasta, suatu harga ditetapkan dan masyarakat berusaha
memaksimalkan kesejahteraan mereka dengan menyesuaikan konsumsi individu mereka. Untuk
barang publik murni, jumlah barang sama untuk semua orang dan harga yang berbeda di antara
konsumen. Pada gambar 2-3 keseimbangan jumlah barang adalah QE, dimana Alice membayar
harga Pa dan Barbara membayar harga Pb. Pa dan Pb mengacu pada jumlah pajak atau harga
pajak. Mereka menunjukkan bagaimana biaya total barang publik dibagi antara Alice dan
Barbara. Jumlah Pa dan Pb ditambahkan ke PE, harga keseimbangan dalam pasar. Sehingga
untuk barang publik, masyarakat harus menyesuaikan harga, misalnya jumlah pajak mereka,
bukan jumlah barang untuk mencapai kepuasan maksimum dari konsumsi mereka terhadap
barang publik. Dalam contoh kita, Barbara harus membayar harga yang lebih tinggi dari Alice.
Selain itu, efisiensi dalam pasar barang publik mirip dengan barang swasta. Semua pihak dalam
pasar hipotesa barang publik adalah pemenang, tidak ada yang kalah. Penawar dan kedua
peminta memperoleh keuntungan dari transaksi.
Model abstrak gambar 2-3 berbeda dari kenyataan, tetapi memberikan wawasan tentang
cara kerja sektor publik. Pemerintah memberikan sejumlah barang dan jasa yang sebagian besar
barang publik. Sistem pertahanan dan kehakiman merupakan contoh nyata. Pelayanan ini tidak
dibiayai oleh iuran tertentu, tetapi melalui pajak umum, unsur yang terpenting adalah pajak
pendapatan. Orang yang memiliki pendapatan kena pajak yang sama membayar jumlah pajak
yang sama., tetapi orang yang pendapatan kena pajak yang berbeda membayar jumlah pajak
yang berbeda. Secara umum, masyarakat mengkonsumsi jumlah barang publik yang sama dan
membayar harga yang berbeda.
Kebanyakan masyarakat menerima perlunya pajak pendapatan atas dasar keadilan, bukan
efisiensi, pajak mendistribusikan biaya barang yang ditawarkan pemerintah di antara penduduk
sesuai dengan kemampuannya untuk membayar. Semakin besar pendapatan yang anda miliki,
semakin besar kemampuan untuk membayar, semakin banyak yang anda bayar. Meski banyak
kebenaran tentang ide ini tetapi tidak menjelaskan gambar keseluruhan. Gambar 2-3
menunjukkan bahwa untuk mencapai efisiensi dalam pasar barang publik murni, orang yang
memiliki permintaan lebih kuat, Barbara, harus membayar lebih untuk tiap unit barang daripada
orang dengan permintaan yang lebih lemah. Sehingga permintaan seseorang untuk barang publik
secara positif berhubungan dengan tingkat pendapatan mereka, pajak pendapatan dapat dianggap
efisiensi dan keadilan.
Penumpang Gratis
Gambar 2-3 menunjukkan bahwa terdapat posisi keseimbangan efisien secara ekonomi dalam
pasar sempurna untuk barang publik murni. Tapi, tidak menunjukkan bahwa terdapat rencana
institusi untuk menjamin bahwa solusi efisien atau solusi yang hampir efisien akan dicapai.
Sebaliknya, ada alasan untuk mempercayai bahwa hal yang bertentangan adalah benar.
Contoh kita berasumsi bahwa kurva permintaan individu secara akurat mencerminkan keinginan
masyarakat terhadap barang. Misalnya satu atau dua individu memutuskan untuk menutupi
keinginannya. Tujuan perilaku itu adalah untuk memperoleh manfaat sebagai penumpang gratis
(free rider). Karena manfaat barang publik murni tersedia baik seseorang membayar atau tidak,
mengapa harus membayar? Jika anda menutupi keinginan, tetapi orang lain tidak. Ada peluang
bahwa niat baik masih tersedia buat anda dengan biaya nol.
Apa yang terjadi jika Alice memutuskan untuk menutupi keinginannya terhadap barang?
Dalam situasi ini, kurva permintaan pasar menjadi milik Barbara. Harga keseimbangan menjadi
Pf dan jumlah barang keseimbangan menjadi Qf. Alice tidak akan menerima barang publik
sebanyak sebelumnya (Qf lebih kecil dari QE) tetapi ia mendapatkannya secara gratis. Barbara
juga berusaha menjadi penumpang gratis. Jika keinginannya diketahui, kurva permintaan Alice
menjadi permintaan pasar dan Barbara mendapat jumlah Qg bebas biaya. Jika Alice dan Barbara
berusaha menjadi penumpang gratis, maka terjadi kegagalan pasar. Meski keduanya
menginginkan barang, tetapi tidak ada permintaan sama sekali terhadap barang tersebut. Meski
terdapat jumlah barang publik yang efisien dan kesepakatan pembagian biaya yang efisien antara
dua orang, pertukaran sukarela antara dua orang tidak dapat dihitung untuk tiba pada solusi. Ini
terjadi ketika kelompok pembagian dibuat antara beberapa individu yang merasa bahwa perilaku
mereka sebagai penumpang gratis dpt diketahui oleh orang lain. Dalam situasi ini, proses politik
lebih tepat daripada pasar untuk membuka keinginan masyarakat.
Efisiensi Pareto
Kita telah membahas penawaran dan permintaan barang swasta dan barang publik secara
terpisah. Secara singkat kita akan melihat barang swasta dan barang publik dalam model tunggal.
Ini akan meningkatkan pemahaman kita tentang karakteristik alokasi sumber daya yang efisien
dan adil.
Kita telah menjelaskan efisiensi ekonomi dalam pasar sebagai kondisi dimana harga
barang sama dengan biaya marjinal produksi barang dan manfaat marjinal mengkonsumsinya.
Ada pernyataan yang lebih umum tentang kriteria efisiensi. Disebut Efisiensi Pareto dan
menyatakan bahwa suatu keadaan lebih diinginkan dibandingkan yang lain jika menghasilkan
perbaikan satu individu atau lebih tanpa merugikan kesejahteraan orang lain. Ketika satu titik
dicapai dimana memperbaiki sejumlah orang akan merugikan kesejahteraan orang lain,
dikatakan telah mencapai titik optimal Pareto. Optimalitas Pareto merupakan kriteria hati-hati. Ia
menolak setiap gerakan yang membahayakan setiap orang meski manfaat untuk beberapa orang
akan merugikan orang lain.
Optimalitas Pareto merupakan sasaran sistem pertukaran sukarela. Dalam kasus barang
swasta, mengapa dua individu bebas melakukan transaksi kecuali keduanya merasa situasi
ekonomi mereka akan meningkat? Jika masyarakat merasa keadaan ekonomi mereka akan
memburuk dengan melakukan kontrak, mereka tidak akan melakukannya. Jika kita menganggap
transaksi ekonomi sebagai bentuk sistem pemilikan, kita dapat mengatakan bahwa keputusan
pertukaran sukarela dibuat atas dasar kesepakatan bersama.
Gambar 2-4 menjelaskan efisiensi dan Optimalitas Pareto seperti pada perdagangan
barang swasta oleh masyarakat. Gambar 2-4 merupakan diagram kotak yang menunjukkan
distribusi dua barang swasta, X dan Y di antara dua orang, Alice dan Barbara. Dimensi kotak
berhubungan dengan jumlah barang yang tersedia untuk distribusi. Jumlah barang bersifat tetap.
Terdapat jumlah OXT barang X dan OYT barang Y. Setiap titik dalam kotak mewakili distribusi
total di antara masyarakat. Contohnya, pada titik 1, total OXT barang X dibagi sehingga Alice
menerima jumlah OXA dan Barbara memiliki sisanya XAXT. Alice memiliki jumlah OYA
barang Y dan Barbara sisanya YAYT. Lihat bahwa jumlah barang yang dimiliki Alice diukur
dari titik asal O, dan jumlah barang yang dimiliki Barbara diukur dari titik asal O’, di sudut
kanan atas kotak.
Alice menerima jumlah kepuasan dari konsumsi jumlah OXA dan OYA. Tetapi ada
kombinasi lain X dan Y yang memberikan tingkat kepuasan yang sama. Kombinasi barang pada
titik 4 mengandung lebih banyak X dan lebih sedikit Y daripada kombinasi di titik 1. Jika
kepuasan bertambah dari lebih banyak X dikurangi oleh hilangnya kepuasan dari sedikit Y, dua
titik 1 dan 4 mewakili kombinasi alternatif X dan Y yang menghasilkan kepuasan yang sama.
Garis A1yg menghubungkan titik-titik ini dan lainnya juga mewakili tingkat kepuasan yang sama
yang disebut kurva Indifference. Kombinasi dua barang yang menawarkan tingkat kepuasan
yang lebih tinggi ada pada kurva indifference yang lebih tinggi; kombinasi yang menawarkan
kepuasan yang lebih rendah ada pada kurva indifference yang lebih rendah. Untuk setiap
individu kisaran kepuasan potensial dari konsumsi sejumlah barang dapat digambarkan dengan
keluarga kurva indifference sehingga terdapat kurva indifference untuk Alice yang melewati titik
2 dan titik 3, dimana titik 3 mewakili tingkat kepuasan yang lebih tinggi dari titik 2.
Tingkat kepuasan berbeda yang dicapai Barbara dari konsumsi X dan Y juga diwakili
oleh sejumlah kurva indifference. Karena kita menggunakan diagram kotak dengan titik asal
Barbara di sudut kanan atas, bentuk kurva nampak terbalik dibandingkan kurva Alice. Titik 1
dan 3 ada pada kurva indifference B1. Kurva indifference yang melewati titik 2 mewakili tingkat
kesejahteraan yang lebih tinggi daripada titik 1. Kurva indifference pada titik 4 (tidak ada pada
gambar 2-4) mewakili tingkat kepuasan yang lebih tinggi untuk Barbara.
Anggap bahwa distribusi barang titik asal ada pada titik 1. Apakah ini distribusi dua
barang yang paling diinginkan atau apakah ada distribusi lain yang dianggap superior? Menurut
kriteria yang ditetapkan oleh konsep efisiensi Pareto, setiap distribusi yang diwakili titik dalam
wilayah yang diarsir pada gambar 2-4 atau batas-batasnya merupakan suatu peningkatan.
Perubahan dalam distribusi barang yang diwakili titik 1 ke titik 2 merupakan efisiensi Pareto
karena kurva indifference yang melewati titik 2 mewakili tingkat kepuasan yang lebih tinggi
untuk kedua orang. Alice dan Barbara dapat menukar jumlah XAX’A dan YAY”A dan keduanya
akan lebih baik, lihat bahwa pertukaran menghasilkan distribusi baru yang ada pada B1 ke kanan
titik 1 merupakan efisiensi Pareto. Dalam kasus tersebut, kepuasan Barbara tidak berubah, tetapi
keadaan Alice lebih baik. Hal serupa pada perubahan di A1 ke kanan titik 1 juga efisiensi Pareto.
Disini kesejahteraan Alice tidak berubah, tetapi tingkat kepuasan ekonomi Barbara menjadi lebih
baik. Perbaikan kesejahteraan berakhir ketika titik yang dicapai dimana kurva indifference dua
individu bersinggungan. Contoh titik 2. Jika titik persinggungan dicapai, setiap peningkatan
kesejahteraan seseorang pasti merugikan orang lain.
Karena kita telah menetapkan bahwa ada distribusi komoditas yang lebih superior
daripada titik 1, pertanyaannya adalah bagaimana masyarakat mendapat dari titik awal sampai
posisi yang diinginkan. Di dunia pertukaran sukarela dan pasar bebas serta barang swasta murni,
kita tidak menganggap titik 1 sebagai keseimbangan. Ada keuntungan perdagangan yang
diperoleh kedua pihak. Tapi, apa yang membuat pertukaran sukarela bekerja dalam latar ini
adalah bahwa secara konseptual dimungkinkan untuk setiap orang mengkonsumsi jumlah
berbeda untuk barang yang sama. Kita berharap cepat atau lambat kedua orang menyadari
bahwa mereka akan mendapat manfaat dari perdagangan. Dimensi pasti dari tawar menawar ini
tidak dapat diprediksi, tetapi gerakan kearah posisi yang diinginkan dapat dijamin.
Efisiensi dan Keadilan dalam Model Keseimbangan Umum
Konsep efisiensi Pareto dapat digunakan untuk menilai angka relatif dari berbagai kombinasi
barang yang meliputi barang publik murni dan barang swasta murni. Asumsikan kemampuan
ekonomi memproduksi dua barang, barang publik murni dan barang swasta murni, serta hanya
ada dua orang. Ekonomi ini digambarkan dalam empat bagan di gambar 2-5. Bagan (1)
menunjukkan kurva kemungkinan produksi untuk ekonomi keseluruhan. Jumlah barang publik
diukur pada sumbu vertikal; jumlah barang swasta murni pada sumbu horizontal, kurva ini,
sering disebut kurva transformasi, menunjukkan berbagai kombinasi dua barang yang dapat
diproduksi oleh ekonomi yang menggunakan seluruh sumber daya dan teknologinya. Kurva
transformasi menunjukkan bahwa jika semua sumber daya digunakan untuk memproduksi
barang publik, total output berjumlah OC. Jika sebaliknya semua sumber daya digunakan untuk
produksi barang swasta, jumlah total adalah OX unit.
Bagan (2) dan (3) menggambarkan kesejahteraan ekonomi potensial untuk Alice dan
Barbara dari konsumsi penawaran barang publik dan swasta yang tersedia. Efisiensi Pareto dapat
digunakan untuk menentukan kombinasi barang publik dan swasta yang diinginkan. Mari kita
gunakan sebagai titik awal situasi dimana tidak ada barang publik. Ekonomi yang beroperasi
dengan tenaga penuh akan mampu memproduksi OX unit barang swasta yang dapat dibagi di
antara dua orang. Asumsikan bahwa pembagian tersebut Alice memiliki jumlah Oa dan Barbara
memiliki jumlah Ob. Bagan (2) menunjukkan kurva indifference A1 untuk Alice melewati titik
a. Kurva indifference untuk Barbara B1 melewati b ditunjukkan dalam bagan (3). Kurva-kurva
indifference ini mewakili tingkat kepuasan yang diterima setiap orang dari jumlah barang swasta
mereka yang ada. Tidak ada barang publik dalam kasus ini. Tingkat kepuasan dua orang diukur
sebagai A dan B, direkam sebagai titik S dalam bagan (4). Bagan (4) akan digunakan untuk
menunjukkan batas efisiensi dan keadilan yang dapat dicapai dalam ekonomi yang menyediakan
barang publik dan swasta.
Sekarang kita bandingkan situasi diatas dengan keadaan yang mencakup barang publik
dan barang swasta. Asumsikan bahwa PG barang publik akan disediakan. Karena berkaitan
dengan barang publik murni, ini berarti jumlah total PG tersedia sama untuk kedua orang. {lihat
bagaimana garis PG diperoleh dari bagan (1), (2), dan (3)}. Adanya ekonomi bertenaga penuh,
biaya kesempatan PG adalah XX2 dalam barang swasta. Ini merupakan jumlah barang swasta
yang harus digunakan ekonomi bertenaga penuh untuk memproduksi PG barang publik. Bagan
(2) menunjukkan bahwa Alice sama sejahteranya pada titik (i) dan titik c. Kedua titik ada pada
kurva indifference yang sama. Dengan kata lain, jika Alice harus mengorbankan aa2 barang
swasta untuk memperoleh PG barang publik, tingkat kepuasan ekonominya tidak berubah. Tapi,
adanya tingkat output tenaga penuh potensi ekonomi, dimungkinkan untuk meninggalkan Alice
pada kurva indifferencenya, A, dan pada saat yang sama meningkatkan tingkat kesejahteraan
Barbara. Ini dapat dilihat dengan memusatkan perhatian pada ketersediaan barang swasta bagi
Barbara. Ekonomi mampu memproduksi PG barang publik dan OX2 barang swasta. Tapi, kita
telah menetapkan bahwa Oa2 adalah jumlah barang swasta yang harus dikombinasikan dengan
PG barang publik untuk mencegah tingkat kepuasan Alice berada di bawah tingkat yang dicapai
dari paket yang tidak ada barang publik dan Oa barang swasta. Tetapi karena OX2 barang swasta
dapat disediakan, ini berarti bahwa jumlah barang swasta yang tersedia untuk konsumsi Barbara
adalah OX2 dikurangi Oa2. Jumlah yang tersisa untuk Barbara akan lebih besar dari yang
dimiliki sebelumnya. Ini terjadi jika a2a lebih besar dari X2X, dan terjadi jika Alice sangat ingin
memperoleh barang publik. Pada bagan (3) kita lihat bahwa kombinasi barang yang tersedia
untuk Barbara adalah PG barang publik dan Ob2 barang swasta. Kombinasi ini ada pada titik (ii)
dan akan membantunya bergerak ke arah tingkat kepuasan yang lebih tinggi daripada yang
dicapai sebelum barang publik tersedia. Yaitu, kurva indifference yang melewati titik (ii), B2 dan
mewakili utilitas total yang lebih besar daripada B1.
Metode analisis kita membantu untuk menentukan berapa tinggi tingkat kesejahteraan
yang dapat dicapai Barbara jika kesejahteraan Alice tetap pada jumlah yang berkaitan dengan
kurva indifference A1. Solusi diperoleh dengan menurunkan garis putus-putus bd di bagan (3).
Fungsi ini menunjukkan jumlah barang swasta yang tersedia untuk Barbara pada berbagai jumlah
barang publik yang berbeda. Pada kondisi bahwa Alice menerima kombinasi barang publik dan
barang swasta yang berkaitan dengan titik-titik pada kurva indifference A1. Garis bd dapat
disebut garis kemungkinan konsumsi. Awalnya melengkung, tapi akan membengkok terbalik ke
arah sumbu vertikal. Titik persinggungan antara bd dan kurva indifference Barbara B1
menunjukkan kemungkinan tingkat kesejahteraan yang tertinggi yang dapat ia capai. Ini terjadi
pada titik (iii) dan direkam pada bagan (4) sebagai titik horizontal di kanan titik S.
Titik (iii) mewakili titik Optimalitas Pareto. Ini jelas superior dibanding titik S karena
kesejahteraan Barbara telah meningkat sebanyak mungkin sementara Alice tidak dirugikan. Ide
hanya membantu keadaan Barbara untuk meningkat bersifat kebetulan. Lebih rasional untuk
mempertimbangkan berapa banyak kepuasan ekonomi Alice yang dapat meningkat tanpa
merugikan Barbara. Dalam kasus ini, kita akan melarang Barbara untuk mengkonsumsi
kombinasi barang publik dan swasta yang ada pada kurva indifference B1. Untuk menentukan
berapa banyak keadaan Alice dapat ditingkatkan, kita akan menurunkan garis kemungkinan
konsumsinya ae. Titik persinggungan antara ae dan kurva indifference Alice AH menunjukkan
tingkat kesejahteraan tertinggi yang dapat ia capai tanpa merugikan Barbara. Titik persinggungan
terjadi pada titik (iv) di bagan (2) dan juga direkam pada panel (4) secara langsung di atas titik S.
Titik (iii) jelas superior dibanding titik S. Dalam kasus pertama, posisi Barbara
meningkat; kasus kedua, posisi Alice meningkat. Ini merupakan contoh ekstrim. Ada alternatif
selain memberi semua keuntungan pada kepuasan satu orang. Kedua orang dapat meningkatkan
kondisi mereka dengan membawa barang publik dalam ekonomi. Pada bagan (4) garis yang
menghubungkan titik (iii) dan (iv) mewakili sejumlah posisi yang menunjukkan pembagian
relatif. Garis ini disebut “Batas Efisiensi Pareto”.
Apa yang telah kita tunjukkan adalah yang dibandingkan dengan S yang merupakan titik
asal kita dan yang tidak meliputi barang publik, disana terdapat sejumlah titik yang superior dan
meliputi barang publik. Gerakan dari S ke atas menguntungkan Alice, gerakan dari S ke kanan
menguntungkan Barbara, dan gerakan dari S ke atas secara diagonal dan ke kanan membagi
keuntungan antara Alice dan Barbara. Menurut kriteria efisiensi Pareto setiap titik di wilayah
berarsir pada bagan (4) dianggap lebih diinginkan daripada titik S. Tapi, kriteria efisiensi Pareto
tidak dapat membantu kita membedakan antara titik-titik pada batas. Alasannya adalah
kurangnya ketegasan bahwa, ketika kita bergerak pada batas, keuntungan kesejahteraan pada
seseorang harus merugikan orang lain.
Bagan (4) menunjukkan bahwa kriteria efisiensi tidak cukup untuk menentukan
campuran barang publik dan swasta masyarakat. Apakah ada titik pada batas efisiensi yang
dipandang terbaik? Apakah ada cara untuk menentukan apakah perpindahan kesejahteraan dari
satu orang ke orang lain mengakibatkan peningkatan kesejahteraan secara keseluruhan? Garis
kesejahteraan sosial (SWC1, SWC2, SWC3) pada bagan (4) merupakan simbol geometri
pertukaran tersebut. Jika kurva tersebut bisa digambar, titik persinggungan antara batas efisiensi
Pareto dan SWC2 akan menunjukkan alokasi sumber daya yang paling efisien dan adil di dunia
barang publik dan swasta. Tapi, garis kesejahteraan sosial lebih mudah digambar daripada
diketahui. Menurunkan kurva tersebut membutuhkan kemampuan untuk membuat perbandingan
utilitas antar pribadi, pekerjaan yang kita semua bisa lakukan, tetapi belum tentu sama. Tapi,
yang tersisa adalah gambaran keseluruhan efisiensi ekonomi yang meliputi barang publik dan
barang swasta. Kita telah menunjukkan peran organisasi bebas dan pertukaran sukarela dalam
membantu memperkirakan jumlah barang swasta yang efisien. Apa yang akan dibahas adalah
rencana institusi yang membantu kita menentukan jumlah barang publik yang efisien dan adil.
Penyediaan Pasar Bebas Barang Publik Murni
Ketika jumlah orang dalam kelompok pembagian kecil, pertukaran sukarela dapat setidaknya
pada tahap tertentu, diharapkan untuk memproduksi tingkat output efisien Pareto untuk barang
publik. Untuk menjelaskannya kita menggunakan gambar 2-6. Kita menggunakan dua orang,
atau dua kelompok. Barang yang dipermasalahkan adalah barang publik murni. Kurva
permintaan agregat DA+B adalah jumlah vertikal kurva permintaan individu. Kurva penawaran
agregat adalah garis horizontal S. Tingkat output efisien terjadi pada titik C dimana penawaran
sama dengan permintaan. Jumlah barang efisien adalah GE, dan biaya akan dibagi di antara dua
orang, dimana Alice membayar GEe dan Barbara membayar GEd. Ini merupakan hasil dari
sistem pertukaran sukarela yang diperlukan pada tingkat minimum bahwa setiap orang
menunjukkan keinginannya terhadap barang. Anggap bahwa meski Barbara bersedia
menunjukkan keinginannya terhadap barang, Alice berusaha menjadi penumpang gratis. Jika
Alice menutupi keinginanny, maka keseimbangan dicapai pada titik b dimana kurva permintaan
Barbara memotong kurva penawaran. Tingkat output pada titik b adalah G1 yang lebih sedikit
dari jumlah efisien GE. Posisi ini tidak mewakili keseimbangan stabil karena kedua individu
dapat memperoleh keuntungan dari penawaran barang yang lebih besar.
Untuk menunjukkan keuntungan potensial bagi masyarakat dengan memiliki jumlah
barang publik yang lebih besar, kita menggunakan konsep surplus konsumen.
Pada titik b, G1 adalah barang yang tersedia. Manfaat bruto yang diterima Barbara dari
konsumsi G1 sama dengan bidang ODBbG1. Karena Barbara sendiri menunjukkan keinginannya
terhadap barang, ia akan membayar seluruh biaya yang sama dengan bidang persegi panjang
OgbG1. Ini memberikan Barbara manfaat netto (surplus konsumen) yang sama dengan bidang
segitiga gDBb. Alice bertindak sebagai penumpang gratis dan menerima G1 barang publik bebas
biaya. Manfaat bruto dan netto Alice (surplus konsumen) diwakili oleh bidang ODAfG1.
Keuntungan potensial Barbara dari unit tambahan barang publik tergantung pada tingkat
mana Alice bersedia membayar biaya unit tambahan ini. Jika Alice bersedia membayar lebih dari
perbedaan antara biaya unit tambahan barang dan penilaian Barbara terhadap manfaat yang ia
terima dari konsumsi jumlah tambahan, posisi Barbara akan meningkat. Dan jika jumlah yang
sama ini lebih sedikit daripada nilai manfaat yang Alice terima, maka posisi Alice akan
meningkat juga.
Jarak vertikal antara S dan DB mengukur jumlah biaya unit tambahan (melewati G1)
barang melebihi nilai yang Barbara berikan pada konsumsi unit barang ekstra. Sehingga, jika
Alice bersedia membayar jumlah itu, Barbara tidak akan lebih buruk daripada G1; dan jika Alice
bersedia membayar lebih daripada jumlah tersebut, posisi Barbara akan meningkat. Jumlah ini
diletakkan pada diagram sebagai garis G1I dan mewakili pembayaran minimum yang harus
diterima Barbara untuk mempengaruhinya menambah pembelian barang diatas G1.
Jarak vertikal antara DA dan sumbu horizontal menunjukkan berapa banyak Alice
menilai unit tambahan barang dan jumlah yang Alice dapat bayar tanpa merugikan posisinya.
Jika Alice membayar kurang dari ini, posisi Alice meningkat. Gambar 2-6 menunjukkan bahwa
untuk unit tambahan awal melewati G1, jumlah yang Alice harus bayar lebih sedikit dari jumlah
yang bersedia ia bayar untuk memperoleh unit barang ekstra. Yaitu, G1f lebih besar daripada
jumlah yang ditunjukkan oleh tinggi garis G1I. Berapa banyak unit ekstra yang kita berharap
disetujui oleh Alice dan Barbara? Jawabannya adalah bahwa terdapat keuntungan bersama dari
perdagangan sampai titik GE. Melewati jumlah GE, jumlah minimum yang Alice harus bayar
melebihi nilai barang itu baginya. Solusi menarik ini adalah bahwa ia mengarah pada output GE
yang telah kita tentukan yang merupakan tingkat output efisien.
Apa yang juga menarik adalah bahwa terdapat berbagai skema pembagian biaya yang
konsisten dengan keseimbangan ini. Biaya total penambahan unit G1GE adalah G1bcGE. Dari
jumlah ini, Alice akan membayar sebanyak G1feGE atau sama sedikitnya dengan G1eGE.
Sisanya harus dibayar oleh Barbara. Pembagian biaya tergantung pada keahlian tawar menawar
kedua pihak. Tapi hasil Optimal Pareto dimungkinkan sebagai hasil pertukaran sukarela, bahkan
dalam kasus barang publik murni.
Ketika jumlah orang yang terlibat sedikit, proses pada gambar 2-6 dapat berlangsung.
Tapi, ketika kelompok besar, penumpang gratis akan meluas; pertukaran sukarela terhenti; dan
proses politik harus digunakan untuk menentukan berapa banyak barang yang akan disediakan
dan bagaimana biaya didistribusikan di antara penduduk. Kemampuan proses politik untuk
menyediakan sejumlah barang publik yang efisien akan dibahas dalam bab 10.
Eksternalitas
Analisis di atas menjelaskan apa yang dimaksud dengan tingkat output efisien dan menjelaskan
bagaimana sistem pertukaran sukarela diperhitungkan untuk mencapai situasi yang mendekati
jumlah yang dapat disediakan. Tapi pembahasan tersebut bersifat ekstrim. Hanya
mempertimbangkan barang swasta murni dan barang publik murni. Dalam kenyataan, kita harus
mengetahui bahwa barang-barang memiliki karakteristik “swasta” dan ‘publik’. Analisis barang
swasta dan barang publik dapat dikombinasikan untuk membantu kita memahami kebutuhan
potensial aktivitas sektor publik yang berkaitan dengan beberapa barang yang dapat
dikelompokkan sebagai barang swasta. Juga membantu kita memahami mengapa sangat rasional
untuk beberapa barang disediakan oleh sektor swasta dan sektor publik.
Kadang-kadang pertukaran sukarela mempengaruhi masyarakat selain yang secara
langsung terlibat dalam transaksi tersebut. Produksi baja, contohnya, dapat mengotori udara dan
membebani biaya pada masyarakat yang bukan produsen atau pembeli baja. Dan hasil karya
orang berpendidikan dapat memberi manfaat bagi orang lain selain orang tersebut atau institusi
yang ia didik. Dampak ekstra ini disebut dampak pihak ketiga atau eksternalitas. Ketika
eksternalitas ada pada tingkat signifikan, tindakan publik dibutuhkan untuk membantu
masyarakat mendekati tingkat output efisien untuk barang dan jasa. Gambar 2-7 dan 2-8
digunakan untuk menggambarkan masalah tersebut. Gambar 2-7 menunjukkan pasar yang
dianggap kompetitif, untuk barang tertentu. Ada kurva permintaan normal yang curam ke bawah
D dan kurva penawaran yang curam ke atas S. Tingkat QM merupakan jumlah keseimbangan
yang diharapkan dari pertukaran swasta secara murni dan mewakili jumlah barang efisien secara
ekonomi jika kurva permintaan menunjukkan keinginan masyarakat terhadap barang, dan kurva
penawaran mencerminkan biaya produksi.
Tapi, gambar 2-7 menunjukkan kasus dimana terdapat divergensi antara biaya pasar
(atau swasta) dan konsep yang lebih luas yang disebut biaya sosial. Kurva penawaran
dilambangkan S menunjukkan semua biaya swasta yang dikaitkan dengan produksi barang
tertentu. Secara geometri, diturunkan sebagai jumlah horizontal kurva biaya marjinal perusahaan
industri. Kurva S menunjukkan bahwa ada biaya diatas biaya yang diakui dalam pasar. Jarak
vertikal antara S dan S’ menunjukkan besarnya eksternalitas. Perpotongan antara S’ dan D
menunjukkan bahwa tingkat output yang efisien secara ekonomi dalam pasar ini adalah QS. Satu
cara untuk mencapai tingkat output efisien adalah menyediakan mekanisme untuk meletakkan
biaya eksternal pada pihak-pihak yang melakukan transaksi. Jika ini dapat dilakukan, maka biaya
telah diinternalisasi. Jika sebaliknya, semua biaya tidak dapat diinternalisasi, diperlukan campur
tangan pemerintah dan membatasi output secara langsung.
Dari sudut pandang konseptual, terlihat bahwa pajak dapat digunakan untuk
mempengaruhi pasar pada posisi dimana keseimbangan tingkat output menjadi QS. Pada gambar
2-7 kita berasumsi bahwa biaya eksternal dapat diukur dan diwakili oleh jumlah dolar konstan
per unit. Jika pajak per unit sama dengan bc; besarnya eksternalitas, dibebankan pada pembelian
barang, keseimbangan tingkat output akan jatuh pada QS. Dalam prakteknya sulit untuk
mengukur biaya eksternal dengan tepat. Mengukur kerugian akibat asap atau polusi air tidak
mudah. Ada alasan untuk menyakini bahwa dimana kita mengetahui bahwa ada biaya eksternal
signifikan, pajak dapat menggerakkan masyarakat ke arah penggunaan sumber daya yang lebih
efisien.
Catat dalam gambar 2-7 isu penting adalah mendapat tingkat output sampai QS dan
terlihat bahwa tingkat pajak bc per unit adalah apa yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
Tetapi siapa yang membayar pajak? Dampak awal pajak bukan pada penawar atau peminta.
Untuk menggambarkan pajak yang dibebankan pada penawar, kita memindahkan kurva
penawaran dari S ke S’, Jika sebaliknya pajak dibebankan pada pembeli, situasi digambarkan
dengan menurunkan kurva permintaan ke D’. Kita dapat melihat bahwa hasilnya sama dalam
setiap kasus dan bahwa beban akhir pajak adalah sama siapapun yang bertanggungjawab untuk
membayarnya. Harga bruto yang sekarang dibayar konsumen menjadi lebih mahal. Sebelum
pajak dikenakan, jumlahnya sama dengan QMa, dengan pajak, harga keseimbangan adalah QSb.
Sebaliknya harga netto yang diterima produsen menurun karena dikenakan pajak. Tanpa pajak,
harga netto produsen QMa; dengan pajak menjadi QSc. Sehingga dalam kasus ini, dampak pajak
dibagi oleh kedua pihak yang bertransaksi.
Eksternalitas dapat terjadi pada sisi manfaat dan sisi biaya. Gambar 2-8 menunjukkan
divergensi antara permintaan pasar terhadap produk dan total permintaan sosial. Kurva
permintaan pasar D adalah jumlah horisontal kurva-kurva permintaan masyarakat yang ada di
pasar. Adanya kurva permintaan yang lebih tinggi D’ menunjukkan bahwa ada manfaat eksternal
bagi masyarakat selain yang bersedia membayar. Jarak vertikal antara D dan D’ adalah ukuran
manfaat tersebut. Manfaat eksternal adalah sifat barang publik murni. Manfaat vaksinasi lebih
besar dari yang disuntikkan, dan manfaat panti jompo lebih besar dari penghuninya. Gambar 2-8
menunjukkan bahwa pertukaran sukarela akan memproduksi sedikit barang daripada yang
diinginkan secara sosial. Transaksi pasar biasa akan memproduksi output QM, tetapi kita dapat
mengukur manfaat ekstra jumlah barang yang diinginkan secara sosial adalah QS. Bagaimana
masyarakat dapat pindah ke arah yang tepat? Sampai tingkat bahwa masyarakat menerima
manfaat ini baik membayar atau tidak, kita akan menemui masalah penumpang gratis, misalnya
mereka yang menutupi keinginannya. Pemerintah dapat menggunakan skema subsidi utk
mendorong output dalam pasar ini. Subsidi bc per unit akan menggerakkan masyarakat kepada
output yang diinginkan. Catat bahwa subsidi dapat diberikan kepada penawar atau peminta. Hasil
netto akan sama, subsidi yang diberikan kepada pengguna akan meningkatkan kurva permintaan
ke D’, dan subsidi kepada produsen akan menurunkan kurva penawaran ke S’. Setiap perubahan
menghasilkan output QS yang diinginkan secara sosial.
Analisis gambar 2-8 memberikan satu pembenaran utama bagi hibah bantuan bersyarat
dari pemerintah pusat ke daerah. Secara umum diyakini bahwa dalam memutuskan sejumlah
barang dan jasa yang disediakan, pemerintah daerah tidak akan mempertimbangkan manfaat
kepada bukan penduduk atau masyarakat di luar wilayahnya. Contohnya adalah fasilitas
kesehatan. Secara tradisional fungsi ini dilakukan oleh pemerintah daerah dan manfaatnya
dinikmati oleh penduduk lokal. Pengunjung dan turis dapat menggunakan rumah sakit yang
dibiayai daerah; rumah sakit daerah dapat melakukan proyek penelitian yang bertanggungjawab
mencari obat penyakit berbahaya; program kesehatan publik daerah dapat efektif dalam
menghentikan penyebaran penyakit. Tapi, apakah pemerintah daerah memberikan sumber daya
yang cukup untuk program tersebut? Jawabannya mungkin tidak. Dalam memutuskan ukuran
fasilitas tersebut, penduduk daerah dan anggota DPRD hanya akan mempertimbangkan manfaat
dan biaya yang mempengaruhi mereka secara langsung. Untuk menghindari kecenderungan
mengurangi pelayanan penting maka pemerintah pusat menawarkan hibah dengan tujuan
tertentu. Subsidi dimaksudkan untuk mempengaruhi daerah agar meningkatkan tingkat
pengeluaran pada fungsi tertentu. Hibah diberi syarat yaitu dana harus digunakan utk fungsi
tertentu. Hibah juga memiliki ciri yang sesuai. Yaitu jumlah uang pemerintah pusat yang
diberikan pada daerah digunakan untuk fungsi tersebut. jika semua manfaat dapat diukur dengan
mudah, pembiayaan daerah dengan pembiayaan pusat dalam proyek akan mencerminkan rasio
manfaat yang diterima daerah terhadap manfaat eksternal. Pada gambar 2-8, bc mewakili hibah
per unit output dan QSc porsi daerah untuk biaya per unit output.
Sebelum kita mengakhiri bab ini, kita harus melihat kemungkinan mencapai alokasi
sumber daya yang efisien melalui pertukaran sukarela. Kondisi dimana masyarakat akan
melakukan tawaran untuk mencapai tingkat output optimum secara sosial, meski fakta bahwa
ada eksternalitas, telah dibahas oleh pendapat brilian Robert H. Coase. Karyanya yang sering
disebut sebagai teorema Coase.
Sekarang kita lihat kasus perusahaan, dalam memproduksi barang, menghasilkan asap
dan asap tersebut merupakan biaya eksternal yang tidak dihitung perusahaan. Pada gambar 2-9
keuntungan perusahaan digambarkan oleh kurva B1, yaitu kurva keuntungan marjinal.
Keuntungan total perusahaan akan maksimal pada Qf dimana keuntungan marjinal dari
memproduksi output tambahan adalah nol. Asap menciptakan biaya yang harus diperhitungkan
jika alokasi sumber daya yang efisien akan dicapai. Anggap dampak asap lebih rendah daripada
sewa yang pemilik tanah di wilayah terkena asap bebankan atas properti mereka. Kurva B2 pada
gambar 2-9 adalah kurva biaya marjinal (atau non manfaat marjinal) yang mewakili biaya ini.
Tingkat output yang diinginkan secara sosial adalah QS karena ini adalah tingkat output
yang memaksimalkan total kombinasi manfaat kepada perusahaan dan pemilik tanah. Manfaat
bagi perusahaan adalah dalam bentuk keuntungan; manfaat bagi pemilik tanah adalah kenaikan
sewa yang diharapkan dari menurunnya tingkat asap. QS terjadi bila B1 dan B2 berpotongan.
Tetapi apakah jumlah QS akan dicapai melalui proses tawar menawar dan pertukaran
sukarela? Kita berharap bahwa perusahaan yang hanya tertarik memaksimalkan keuntungan akan
memproduksi jumlah Qf. Tetapi Qf bukan tingkat output keseimbangan. Selama B2 tidak sama
dengan B1, perusahaan dan pemilik tanah dapat memperoleh keuntungan dari tawar menawar.
Contohnya, pada QH, B2>B1. Pada output ini keuntungan potensial bagi pemilik tanah dari
pengurangan sedikit dalam output dan asap adalah QHb, dan pemilik tanah akan meningkatkan
posisi ekonominya dengan membayar perusahaan lebih sedikit dari QHb untuk pengurangan
output tersebut. Tetapi ada keuntungan potensial bagi perusahaan juga. Selama jumlah yang
dibayar pemilik tanah kepada perusahaan melebihi QHc, perusahaan juga memperoleh
keuntungan. Berapa banyak yang akan dibayar pemilik tanah kepada perusahaan tergantung pada
kemampuan tawar dua orang tersebut. hanya pada QS dimana B1=B2 memiliki keuntungan
bersama dari tawar menawar yang dilakukan untuk pemilik tanah dan perusahaan.
Juga lihat tingkat output QG. Ini merupakan tingkat output yang akan diharapkan jika
perusahaan dilarang oleh hukum untuk menciptakan asap tanpa ganti rugi kepada korban. Tetapi
jika masyarakat dibolehkan menawar, QG bukan menjadi tingkat output keseimbangan. Dalam
kasus ini, dimana B1 lebih besar dari B2, perusahaan dapat memperoleh keuntungan dengan
mengkompensasi mereka yang terkena asap, dan ada kompensasi yang cukup besar sehingga
yang terkena asap juga memperoleh keuntungan.
Di awal bab ini, kita menyarankan bahwa pajak dapat dikenakan untuk mengurangi
akibat biaya eksternal yang tidak diinginkan. Analisis gambar 2-9 membuat kita waspada dalam
memutuskan suatu tindakan. Dampak apa yang bisa diharapkan dari pengenaan pajak? Pajak
QSa per unit akan menurunkan kurva keuntungan marjinal perusahaan ke T1. Tingkat output
dimana perusahaan akan memaksimalkan keuntungan adalah QS, yang merupakan tingkat yang
diinginkan secara sosial. Masalahnya adalah bahwa jika perusahaan dan korban saling tawar, QS
bukan output keseimbangan, tingkat yang lebih rendah (QJ) akan dicapai. Sehingga, dalam kasus
ini, tidak hanya pajak tidak dikenakan tetapi lebih buruk, pengenaan pajak akan menjamin hasil
yang tidak efisien.
Kemampuan dan kesediaan masyarakat untuk tawar menawar satu sama lain tidak boleh
disepelekan. Tapi, kita tidak boleh menyimpulkan dari analisis ini bahwa sektor publik tidak
pernah dibutuhkan untuk menginternalisasikan biaya dan manfaat. Tawar menawar di atas akan
terjadi bila hanya ada sedikit masyarakat yang terlibat dalam masalah dan bila biaya tawar
menawar cukup murah.
Ringkasan
Barang publik dapat dibedakan dengan barang swasta. Barang publik di konsumsi oleh lebih dari
satu orang pada waktu yang sama, dan sulit untuk mengecualikan masyarakat untuk menikmati
manfaat barang publik karena tidak membayar. Barang swasta sebaliknya tidak menawarkan
konsumsi bersama. Konsumsi barang swasta oleh satu orang tidak dimungkinkan di konsumsi
orang lain. Juga mudah mengecualikan orang yang tidak membayar dari konsumsi barang
swasta.
Secara umum, kita berharap pasar swasta menyediakan barang swasta dan proses politik
untuk menjamin penawaran barang publik. Kita tidak memperhitungkan pasar swasta utk
menyediakan barang publik secara memadai, karena kita berharap bahwa dalam pasar swasta ada
kecenderungan masyarakat untuk menjadi penumpang gratis untuk manfaat barang-barang yang
tidak dapat mereka tolak.
Kita dapat mendefinisikan kondisi efisiensi untuk barang swasta dan barang publik.
Untuk barang swasta, jumlah efisien terjadi bila harga pasar sama dengan biaya produksi
marjinal dan manfaat marjinal yang dinikmati setiap konsumen. Untuk barang publik murni yang
harus dinikmati bersama oleh semua konsumen. Efisiensi perlu bahwa jumlah manfaat marjinal
barang yang diterima masyarakat sama dengan biaya marjinalnya.
Konsep efisiensi Pareto digunakan untuk menilai efisiensi keseluruhan ekonomi yang
menyediakan barang swasta dan publik. Optimalitas Pareto dicapai bila kesejahteraan ekonomi
seseorang dapat ditingkatkan dengan mengorbankan kesejahteraan orang lain. Optimalitas Pareto
tidak memberikan jawaban khusus terhadap masalah alokasi dan distribusi sumber daya
masyarakat yang terbaik. Tapi ia memberikan sejumlah solusi yang efisien. Kita tidak berharap
untuk mengamati dunia nyata sebagai penawaran barang swasta atau publik yang efisien secara
sempurna. Kita tidak memiliki pasar swasta persaingan sempurna, dan pemerintah tidak
memiliki pengetahuan sempurna tentang keinginan masyarakat terhadap barang publik, maupun
menghitung bagian pajak yang dibutuhkan untuk menjamin efisiensi.
Pasar swasta dan pertukaran sukarela dibutuhkan untuk menyediakan barang swasta, dan
kadang-kadang mereka dibutuhkan untuk menyediakan barang publik murni. Tapi, bila jumlah
orang yang berbagi barang publik sangat banyak, maka membutuhkan pemerintah.
http://materibelajar.wordpress.com/2008/12/17/teori-barang-publik/
top related