TEKNIK PENYUSUNAN LAPORAN INDIVIDU DAN KELOMPOK HASIL AKREDITASI SMP/MTs
Post on 29-Jan-2016
158 Views
Preview:
DESCRIPTION
Transcript
TEKNIK PENYUSUNAN LAPORAN INDIVIDU DAN
KELOMPOKHASIL AKREDITASI SMP/MTs
MATERI VII
Disampaikan pada :TOT Asesor Akreditasi SMP/MTs
Bali, 21-25 Oktober 2012Batam, 28 Oktober – 1 November 2012
Makassar, 5-9 November 2012
1
Melalui pemaparan materi dan diskusi peserta pelatihan dapat memahami dan mampu
menyusun laporan visitasi secara individu dan kelompok
TUJUAN
2
Form A adalah form untuk mencatat hasil penilaian asesor secara individual berdasarkan isian instrumen akreditasi oleh sekolah/ madrasah dibandingkan dengan hasil visitasi asesor.
Form A ini merupakan laporan individu sebagai bahan untuk dimusyawarahkan atau dikompromikan dengan asesor lain untuk menyusun laporan tim.
Pengisian Laporan Individu (Form A)
4
Langkah-langkah Pengisian Form A
1. Tuliskan hasil penilaian menurut sekolah/madrasah ke kolom 2 dalam bentuk angka dengan ketentuan huruf A = 4; B = 3; C = 2; D = 1, dan E = 0.
2. Tuliskan hasil penilaian menurut asesor ke kolom 3 dalam bentuk angka, dengan ketentuan huruf A = 4; B = 3; C = 2; D = 1, dan E = 0.
3. Berilah catatan pada kolom 4, apabila ada perbedaan penilaian antara sekolah/madrasah dengan asesor.
5
No Butir
Skor Butir MenurutCatatan /Penjelasan
Sekolah/Madrasah Menurut Asesor (1) (2) (3) (4)
123456789
1011121314151617
Jumlah
Format Laporan Individu 1. Standar Isi
Format A
6
No Butir
Skor Butir MenurutCatatan /Penjelasan
Sekolah/Madrasah Menurut Asesor (1) (2) (3) (4)
181920212223242526272829
Jumlah
2. Standar Proses
Format A
7
Pengisian Laporan Kelompok (Form B)
Laporan kelompok (laporan asesor I dan II secara bersama-sama) menggunakan Form B.
Skor yang diperoleh bukan skor asesor I ditambah asesor II kemudian dibagi 2 (dua), akan tetapi merupakan hasil kesepakatan asesor I dan II, setelah mempertimbangkan kondisi sebenarnya dan bukti yang ada di sekolah/ madrasah.
Setiap skor butir hendaknya benar-benar merupakan hasil kesepakatan berdasarkan musyawarah dan pemahaman bersama antara asesor I dan II terhadap kondisi sebenarnya dan bukti yang ada. 8
Langkah-langkah Pengisian Form B
1. Tuliskan hasil penilaian (skor butir) menurut kesepakatan asesor I dan II ke dalam kolom 3 dalam bentuk huruf (A, B, C, D, atau E).
2. Konversikan huruf yang telah dituliskan di kolom 3 ke kolom 4 dalam bentuk angka dengan ketentuan huruf A = 4; B = 3; C = 2; D = 1, dan E = 0.
3. Kalikan nilai Bobot Butir yang terdapat pada kolom 2 dengan skor butir yang ada pada kolom 4, dan hasilnya dimasukkan ke dalam kolom 5. Hasil perkalian ini disebut Skor Tertimbang Perolehan.
4. Jumlahkan Skor Tertimbang Perolehan untuk setiap standar secara vertikal dan tuliskan hasilnya pada (kolom 5) baris terakhir tiap komponen Form B. Skor hasil penjumlahan ini disebut Jumlah Skor Tertimbang Perolehan.
5. Lakukan penilaian untuk standar yang lain dengan cara yang sama, seperti pada langkah 1 hingga langkah 4.
9
No Butir Bobot Butir Skor Butir
Skor Tertimbang PerolehanHuruf Angka
(1) (2) (3) (4) (5)
1 3 A 4 12
2 3 A 4 12
3 3 A 4 12
4 3 C 2 6
5 3 B 3 9
6 2 A 4 8
7 2 B 3 6
8 2 B 3 6
9 3 B 3 9
10 3 C 2 6
11 3 A 4 12
12 2 D 1 2
13 2 B 3 6
14 3 C 2 6
15 3 A 4 12
16 3 E 0 0
17 2 C 2 4
Jumlah 128
Format Laporan Kelompok 1. Standar
IsiFormat B
10
Rekapitulasi Nilai Akhir Hasil Akreditasi (Form C)
1. Form C adalah form untuk merekap seluruh hasil pengisian Form B. Penghitungan dilakukan secara bersama-sama antara asesor I dan II.
2. Penghitungan hendaknya dilakukan secara cermat, hati-hati, dan dilakukan pengecekan ulang, sehingga tidak terjadi kesalahan yang merugikan pihak manapun.
11
Langkah-langkah Pengisian Form C
1. Pindahkan atau masukkan seluruh Jumlah Skor Tertimbang Perolehan tiap-tiap standar yang ada pada lembar penilaian Form B ke dalam Form C kolom 5
2. Penghitungan hendaknya dilakukan secara cermat, HitunglahNilai Komponen untuk setiap komponen akreditasi dengan cara: Jumlah Skor Tertimbang Perolehan (kolom 5) dibagidengan Jumlah Skor Tertimbang Maksimum (kolom 4) Kemudian dikalikan dengan Bobot Komponen (kolom 3) dan hasilnya dimasukan pada kolom Nilai Komponen Akreditasi (kolom 6).
Nilai Komponen Jumlah Skor Tertimbang Perolehan Akreditasi = ------------------------------------------------------ x Bobot Komponen Jumlah Skor Tertimbang Maksimum
12
Langkah-langkah Pengisian Form C (lanjutan)
3. Hitunglah Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan untuk setiap komponen dihitung dengan cara: Nilai Komponen Akreditasi (kolom 6) dibagi dengan Bobot Komponen (kolom 3) kemudian dikalikan dengan 100 (seratus) dan hasilnya dimasukkan pada kolom Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan (kolom 7).
Nilai Komponen Akreditasi Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan = ------------------------------------ x 100 Bobot Komponen
13
Langkah-langkah Pengisian Form C (lanjutan)
4. Nilai Akhir Akreditasi diperoleh dengan cara menjumlahkan Nilai Komponen dari setiap komponen akreditasi.
Nilai Akhir Akreditasi dituliskan dalam bentuk bilangan bulat tanpa koma. Ketentuan pembulatan Nilai Akhir Akreditasi adalah sebagai berikut: jika lebih dari 0,50 dibulatkan menjadi 1; jika sama dengan 0,50 dibulatkan menjadi 1;
dan jika kurang dari 0,50 dibulatkan menjadi 0.
14
No. Komponen AkreditasiBobot
Komponen
Jumlah Skor Tertimbang Maksimum
Jumlah Skor Tertimbang Perolehan
Nilai Komponen Akreditasi
Nilai Komponen Akreditasi
Skala Ratusan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5):(4)x(3) (7)=(6):(3)x100
1 Isi 13 180 128 9,24 71
2 Proses 15 136 125 13,79 92
3 Kompetensi Lulusan 13 240 208 11,27 87
4 Pendidik & Tendik 15 288 244 12,71 85
5 Sarana & Prasarana 12 308 296 11,53 96
6 Pengelolaan 11 244 198 8,93 81
7 Pembiayaan 10 296 210 7,09 71
8 Penilaian Pendidikan 11 244 205 9,24 84
Nilai Akhir Akreditasi 83,80
Nilai Akhir Akreditasi (pembulatan) 84
Contoh: Rekapitulasi Nilai Akreditasi Komponen dan Nilai Akhir Akreditasi SMP/MTs
Format C
15
Sekolah/Madrasah dinyatakan Terakreditasi jika memenuhi seluruh kriteria berikut.
1. Memperoleh Nilai Akhir Akreditasi sekurang-kurangnya 56.2. Tidak lebih dari dua Nilai Komponen Akreditasi Skala
Ratusan kurang dari 56.3. Tidak ada Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan
kurang dari 40.
Sekolah/Madrasah dinyatakan Tidak Terakreditasi (TT), jika
tidak memenuhi kriteria di atas.
Kriteria Status Akreditasi
16
Sekolah/Madrasah memperoleh peringkat akreditasi sebagai berikut.
1. Peringkat akreditasi A (Sangat Baik), jika memperoleh Nilai Akhir Akreditasi (NA) sebesar 86 sampai dengan 100, atau 86 < NA < 100.
2. Peringkat akreditasi B (Baik), jika memperoleh Nilai Akhir Akreditasi sebesar 71 sampai dengan 85, atau 71 < NA < 85.
3. Peringkat akreditasi C (Cukup Baik), jika memperoleh Nilai Akhir Akreditasi sebesar 56 sampai dengan 70, atau 56 < NA < 70.
Pemeringkatan Hasil Akreditasi
17
No. Komponen AkreditasiBobot
Komponen
Jumlah Skor Tertimbang Maksimum
Jumlah Skor Tertimbang Perolehan
Nilai Komponen Akreditasi
Nilai Komponen Akreditasi Skala
Ratusan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5):(4)x(3) (7)=(6):(3)x100
1 Isi 13 180 128 9,24 71
2 Proses 15 136 125 13,79 92
3 Kompetensi Lulusan 13 240 208 11,27 87
4 Pendidik & Tendik 15 288 244 12,71 85
5 Sarana & Prasarana 12 308 296 11,53 96
6 Pengelolaan 11 244 198 8,93 81
7 Pembiayaan 10 296 210 7,09 71
8 Penilaian Pendidikan 11 244 205 9,24 84
Nilai Akhir Akreditasi 83,80
Nilai Akhir Akreditasi (pembulatan) 84
Contoh: Rekapitulasi Nilai Akreditasi Komponen dan Nilai Akhir Akreditasi SMP/MTs
Format C
Status Akreditasi : Terakreditasi / Tidak Terakreditasi
Peringkat Akreditasi : A / B / C
18
Berdasarkan hasil visitasi, tuliskan saran dan rekomendasi untuk setiap standar dalam rangka pembinaan, pengembangan dan peningkatan mutu sekolah/madrasah.
(Saran-saran bersifat teknis dan spesifik sesuai hasil temuan untuk setiap standar)
1. Standar Isi
FORMAT SARAN-REKOMENDASI
19
SARAN DAN REKOMENDASI
Berdasarkan hasil temuan di lapangan selama pelaksanaan visitasi, asesor … Memberikan saran-saran sesuai
dengan temuan di lapangan untuk setiap komponen;
Menyusun rekomendasi untuk sekolah/madrasah sesuai dengan kondisi objektif sekolah/madrasah. 2
4
Hasil akreditasi disertai dengan rekomendasi untuk tindak lanjut kepada sekolah/madrasah, sesuai fungsi akreditasi sebagai sistem evaluasi, pengawasan dan peningkatan mutu.
Rekomendasi dan penjelasan harus bersifat deskriptif dan spesifik untuk mempermudah sekolah/madrasah melakukan perbaikan internal berdasarkan saran asesor tentang cara mengatasi berbagai kendala dan permasalahan.
REKOMENDASI DAN PENJELASAN
25
Rekomendasi merupakan catatan, arahan, saran dan/atau masukan untuk perbaikan dan peningkatan suatu, sistem proses dan kepemimpinan dalam suatu organisasi, yang didasarkan kepada hasil temuan dari lapangan.
PENGERTIAN REKOMENDASI
26
Memberikan gambaran kepada sekolah/madrasah tentang bagaimana cara mengatasi berbagai kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam meningkatkan mutu sekolah/madrasah.
TUJUAN PEMBERIAN REKOMENDASI
27
Rekomendasi ditujukan kepada sistem, proses kelembagaan dan atau kepada individu, pemimpin dan anggota organisasi sekolah/madrasah.
RUANG LINGKUP REKOMENDASIRUANG LINGKUP REKOMENDASI
28
RUMUSAN REKOMENDASIRUMUSAN REKOMENDASI
Dirumuskan berdasarkan kekurangan dan kelemahan yang merupakan hasil temuan dari lapangan.
Harus sistematik dan merupakan solusi atas kekurangan dan kelemahan tersebut.
Merupakan alternatif pemecahan masalah yang operasional dan dapat dikerjakan/visibel.
Ditujukan kepada proses dan sistem: kelembagaan, unit kerja, atau individu (kepemimpinan/anggota) dalam organisasi.
Solusi terhadap suatu permasalahan dapat direkomendasikan beberapa alternatif pemecahan.
29
CONTOH REKOMENDASI (1)
Rekomendasi:- Sekolah/Madrasah agar
mengajukan bantuan ruang kelas baru kepada Dinas Pendidikan atau Direktorat terkait. ATAU
- Sekolah/Madrasah agar membatasi penerimaan siswa baru, sesuai dengan kapasitas/jumlah ruang kelas.
Data: Jumlah ruang kelas tidak sesuai/memadai
dibandingkan dengan jumlah rombongan belajar.
30
CONTOH 2:
Data:Terdapat 6 guru di sekolah ini yang belum memiliki kualifikasi pendidikan sarjana (S1)
Rekomendasi: Kepala sekolah agar mendorong
dan mencari sumber dana (beasiswa) bagi 6 guru di sekolah ini mengikuti pendidikan sarjana (S1).
31
CONTOH 3:Data: Sekolah memiliki jumlah buku
pelajaran atau buku referensi lainnya yang kurang memadai.
Rekomendasi: Sekolah perlu melakukan upaya
pemenuhan buku sesuai jenis dan jumlah yang dibutuhkan (buku teks, BSE= buku sekolah elektronik) 3
2
top related