Tanda Gjl Klinis Gg Jiwa 2011
Post on 12-Dec-2015
29 Views
Preview:
DESCRIPTION
Transcript
PENDAHULUAN
• TANDA = OBJEKTIF → DIOBSERVASI KLINIKUS (AGITASI)
• SIMTOM = SUBJEKTIF → KELUHAN
PERASAAN SEDIH• BATASNYA TIDAK BEGITU TEGAS• SERING JUGA BERTUMPANG TINDIH• GANGGUAN PSIKIATRI SERING SINDROM
2
PENAMPILAN
Sikap terhadap pemeriksa kooperatif, seduktif, defensif, hostilitas,dll
Aktivitas psikomotor cara berjalan, menerisme, hiperaktif, streotipi,
dll
Deskripsi umum pakaian, rambut, kuku, kesehatan,kemarahan, ketakutan, apatis, kelihatan
tua/muda, gelisah, tegang, dll
3
PEMBICARAAN
lambat, cepat, tertekan, ragu-ragu
emosional, monoton, keras, gagap
pelo, kumat-kamit, ekolali
spontanitas, produktivitas
cara dan waktu bereaksi,
kata-kata yang diucapkan, prosodi
4
MOOD DAN AFEK
MOODMOOD– Emosi yang menetap dan perpasif yang Emosi yang menetap dan perpasif yang
mewarnai persepsi seseorang terhadap duniamewarnai persepsi seseorang terhadap dunia– Cara pasien mengungkapkan perasaannya; Cara pasien mengungkapkan perasaannya;
kedalaman, intensitas, durasi, fluktuasi, kedalaman, intensitas, durasi, fluktuasi, depresi, iritabel, cemas, marah, kosong, ngeri, depresi, iritabel, cemas, marah, kosong, ngeri, eforia, anhedonia (kehilangan minat dan eforia, anhedonia (kehilangan minat dan menarik diri dari semua aktivitas sehari-hari menarik diri dari semua aktivitas sehari-hari atau yang menyenangkan), aleksitimia atau yang menyenangkan), aleksitimia (ketidakmampuan atau sulit merasakan emosi)(ketidakmampuan atau sulit merasakan emosi)
5
LANJUTAN
AFEK (EKSPRESI EMOSI YANG TERLIHAT)- Luas, terbatas, tumpul, datar, dangkal- Sulit memulai, mempertahankan, atau
mengakhiri respons emosi- Keserasiannya dengan isi pikiran,
budaya, dan seting pemeriksaanAfek Terbatas (penurunan ringan intensitas tonus
perasaan)Afek Tumpul (penurunan berat dalam intensitas
tonus perasaan)Afek Datar (tidak ada atau hampir tidak ada tanda-
tanda ekspresi afek)
6
PIKIRAN DAN PERSEPSI
BENTUK PIKIRAN
Bentuk Pikiran yaitu ide-ide dan cara menghubungkan ide-ide. Normal ide-ide dihubungkan secara logis dan langsung ke tujuan. Bila tidak terjadi gangguan berfikir formal
PENILAIAN
a. Produktivitas → ide sangat berlebihan, sangat sedikit, lompatan ide, berpikir cepat, lambat, ragu-ragu; berbicara spontan atau bila ditanya, tidak spontan
7
LANJUTAN
b. Kontinuitas Pikiran
• apakah pertanyaan dijawab dengan
benar, terarah ke tujuan, relevan atau tidak• asosiasi longgar (ide tidak berkaitan atau tidak
behubungan, pindah dari satu topik ke topik lain), hubungan sebab-akibat tidak ada, tidak logis, tangensial, sirkumstansial, berele-tele, mengelak, perseveratif, bloking, dan tidak bisa berkomunikasi secara verbal dengan adekuat
8
LANJUTAN
• Tangensial → tidak relevan, ide pokok tidak pernah dibicarakan
• Sirkumstansial : gangguan asosiasi pikiran dan pembicaraan; memasukkan hal-hal yang tidak perlu atau pikiran tak sesuai sebelum sampai ke ide yang pokok.
• Klang asosiasi: pembicaraan dibentuk oleh bunyi bukan oleh maksud; hubungan kata tidak logis,
9
LANJUTAN
• Perseperatif; pengulangan patologi respons verbal yang sama terhadap pertanyaan berbeda; pengulangan terus- menerus kata-kata atau konsep tertentu selama percakapan.
• Bloking: pembicaraan berhenti tiba-tiba, sejenak, sebelum ide selesai, setelah itu seseorang tidak dapat mengingat topik yang sedang dibicarakan.
• Distraktibilitas: tidak bisa memusatkan perhatian, perhatian mudah teralih ke fenomena lingkungan yang tak relevan.
10
LANJUTAN
C. Gangguan Bahasa
gangguan yang menunjukkan terganggunya jiwa seperti inkoheren, pembicaraan tak dimengerti (word salad), klang asosiasi, neologisme
11
LANJUTAN
• Inkoheren: komunikasi tidak menyambung, disorganisasi dan tidak dapat dipahami
• Word salad: penggabungan kata atau kalimat yang tidak dapat dipahami
• Neologisme: pembentukan kata-kata baru/kalimat yang tidak dapat dimengerti
12
ISI PIKIR
• Preokopasi: terfokus pada ide tertentu secara terus-menerus
• Obsesi: dorongan untuk memikirkan sesuatu berulang kali; ide muncul berulang-ulang, menetap, dorongan yang tidak dapat dibuang dari kesadaran oleh alasan apapun atau logika
• Fobia: ketakutan yang kuat, tak realistis, patologik, menetap, terhadap objek,atau situasi. Subyek tersebut menyadari ketakutannya tidak logis, tetapi ia tidak bisa mengatasinya. Biasanya subyek menghindar dari objek atau situasi tersebut.
13
Jenis Phobia
• Simple Phobia : Ketakutan berlebihan thd obyek/situasi tertentu yg sifatnya terbatas. Msl takut laba-laba atau ular
• Social Phobia : Takut terhadap lingkungan orang-orang.
• Acrophobia : Ketakutan pada tempat yg tinggi • Agoraphobia : Ketakutan pada tempat terbuka • Algophobia : Ketakutan terhadap rasa sakit
14
Jenis phobia
• Claustrophobia : Ketakutan terhadap tempat tertutup
• Xenophobia : Ketakutan terhadap orang asing • Zoophobia : Ketakutan terhadap binatang
15
GANGGUAN ISI PIKIR
• Waham: suatu kepercayaan yang salah, diyakini oleh subyek tesebut sebagai fakta, tidak dapat dikoreksi meskipun diperlihatkan bukti-bukti. Kepercayaan tersebut tidak sesuai dengan budaya
• Ide Rujukan: misinterpretasi terhadap peristiwa-peristiwa di luar dirinya. Seolah-olah kejadian di luar dirujuk pada dirinya
16
Jenis Waham (1)• Delusi Bizarre : Suatu keyakinan salah yg aneh,
sangat tdk masuk akal. Msl makhluk angkasa luar telah memasang elektrode di otak pasien
• Delusi yg sistematis : Keyakinan yg salah yg berhubungan dg peristiwa tertentu. Msl merasa dikejar –kejar FBI, CIA, Mafia atau bosnya
• Mood-congruent delusion, Delusi dg mood yg sesuai, msl penderita merasa sedih krn yakin telah menyebabkan kerusakan dunia
;j
17
Jenis Waham (2)
• Mood –incongruent delusion : Delusi yg isinya tdk mempunyai hub dg mood atau mood netral, misal pasien depresi dg delusi pikirannya dikontrol atau pikirannya dpt memancar
• Delusi nihilistik : Keyakinan yg salah bahwa dirinya, orang lain atau dunia ini tidak ada
• Delusi somatik : Keyakinan yg salah yg menyangkut fsi tbh seseorang, msl merasa yakin otaknya sdh mencair
18
JENIS - JENIS WAHAM (3)
• Waham kejar: kepercayaan bahwa akan dianiaya atau diusik
• Waham menyalahkan diri sendiri: keyakinan membuat kesalahan besar, penyesalan yang dalam.
• Waham kemiskinan: kepercayaan bahwa semua miliknya akan hilang
19
JENIS WAHAM
• Waham kontrol: keyakinan yang salah bahwa keinginan, pikiran, perasaan dikontrol oleh kekuatan eksternal
• Waham kebesaran: penggambaran seseorang yang berlebihan tentang identitasnya, kekuatannya, atau pentingnya orang tsb.
• Waham ketidaksetiaan: kepercayaan yang salah bahwa pasangannya tidak setia
20
JENIS WAHAM
• Waham rujukan: kepercayaan bahwa peristiwa-peristiwa atau perilaku orang lain, objek, merujuk pada dirinya (meyakini orang sedang membicarakan dirinya, orang dalam TV atau radio membicarakannya)
• Penyiaran pikiran: kepercayaan seseorang bahwa pikirannya disiarkan atau diproyeksikan ke lingkungan
• Penyisipan pikiran: kepercayaan seseorang bahwa ada pikiran lain disisipkan ke dalam otaknya oleh orang lain atau kekuatan lain.
• Penarikan pikiran: kepercayaan seseorang bahwa pikirannya atau idenya ditarik dari otaknya oleh orang atau kekuatan lain
21
GANGGUAN PERSEPSI
– Halusinasi : persepsi sensorik palsu, terjadi tanpa ada stimulus eksternal
– Halusinasi akustik (dengar), visual (penglihatan), olfaktorik (penciuman), taktil (raba), dan gustatorik (pengecapan)
– Ilusi; mispersepsi terhadap stimulus eksternal– Depersonalisasi: merasa asing dengan diri
sendiri atau bagian dari diri– Derealisasi: merasa asing dengan dunia
sekitar atau merasa lingkungan berubah
22
Kesadaran
Kesadaran/Sensorium Kondisi kesigapan mental individu dlm menanggapi rangsang dari luar maupun dari dalam diri. Gangguan kesadaran seringkali merupakan pertanda kerusakan otak
Kemampuan seseorang dalam melakukan relasi dan limitasi keadaan sekitarnya
23
Tingkat kesadaran
• Kesadaran Jernih Dream like state • Apatia • Somnolensi • Sopor • Koma • Kesadaran berkabut • Delirium• Twilight state
24
Tingkat kesadaran
Kesadaran jernih Derajat optimal dari kesigapan mental individu dalam menanggapi rangsang dari luar maupun dari dalam. Individu mampu memahami apa yang terjadi pada diri dan lingkungannya, serta bereaksi secara memadai
Disorientasi : gg orientasi waktu, tempat, orang
25
Tingkat kesadaran
Apatia Individu berespon lambat terhadap stimulus dari luar. Orang dengan kesadaran apatis tampak tak acuh terhadap situasi sekitarnya
Somnolensi Kesadaran menurun yang cenderung tidur.Orang dengan kesadaran somnolen tampak selalu mengantuk & bereaksi lambat
26
Tingkat kesadaran
Sopor Penurunan kesadaran berat. Nyaris tidak berespon terhadap stimulus dari luar atau hanya memberi respon minimal terhadap rangsangan kuat
Koma Derajat penurunan kesadaran paling berat. Individu tidak dapat bereaksi terhadap rangsang dari luar
27
Tingkat kesadaran
Kesadaran berkabut Individu tdk mampu berpikir jernih & berespon scr memadai terhadap situasi disekitarnya. Tampak bingung, sulit memusatkan perhatian & mengalami disorientasi StuporKurangnya reaksi & kepedulian thd keadaan sekitar
28
Tingkat kesadaran
Delirium Perubahan kulitas kesadaran, disertai gg kognitif luas. Perilaku berfluktuasi, suatu saat gaduh gelisah, lain waktu apatis. Sering disertai halusinasi atau ilusi. Biasanya sulit untuk memusatkan , mempertahankan dan mengalihkan perhatian
29
Tingkat kesadaran
Dream like state Gg kualitas kesadaran pd serangan epilepsi psikomotor. Tak menyadari apa yg dilakukan, meski spt melakukan aktivitas N. Tidak bereaksi thd perangsangan
Twilight state Kulitas kesadaran berubah, sering pd GMO,respon terbatas, impulsiv, emosi labil.
30
Kognisi
• Kemampuan utk mengenal/mengetahui benda/keadaan/situasi, yg dikaitkan dg pengalaman pembelajaran & kapasitas intelegensi seseorang.
• Termasuk fsi kognisi : memori/daya ingat, konsentrasi, perhatian, orientasi, kemampuan berbahasa, berhitung, visuospasil, fsi eksekutif, abstraksi , taraf intelegensi
31
ORIENTASI DAN KONSENTRASI
Orientasi: waktu (mengetahui hari, waktu, lama di RS, dll), tempat, dan orang (mengenal pemeriksa, peran atau nama lawan bicaranya, dll). Seing pd gg organik otak
Konsentrasi: kemampuan memusatkan, mempertahankan, dan mengalihkan perhatian. Pasien mampu melakukan tugas 100-7 (7 kali), bisa melakukan perkalian yang mudah seperti 5x4, atau mengetahui jumlah koin 100 untuk pecahan Rp. 1000,-
32
Memori/daya ingat
• Proses pengelolaan informasi, meliputi perekaman, penyimpanan, dan pemanggilan kembali
• Gangguan daya ingat 1. Amnesia 2. Paramnesia
33
MEMORI
• Jangka panjang; peristiwa-peristiwa penting ketika kanak-kanak atau remaja
• Jangka pendek; beberapa hari yang lewat, yang dilakukan kemarin, yang dimakan pagi tadi, dll.
• Segera; kemampuan mengulang enam bilangan ke depan atau dari belakang, segera setelah disebutkan pemeriksa.
34
Amnesia
• Ketidakmampuan mengingat sebagian atau seluruh pengalaman masa lalu.
• Dpt disebabkan Gg otak organik,spt Kontusio serebri, maupun faktor psikologik spt gg stres pasca trauma
• Amnesia anterograd : hilangnya memori setelah waktu kejadian
• Amnesia retrograd : hilangnya memori sebelum waktu kejadian
35
Paramnesia
• Distorsi ingatan /ingatan palsu • Dpt disebabkan faktor organik spt pd
demensia , dpt ok faktor psikologik misal gg disosiasi
Jenis Paramnesia • Konfabulasi : ingatan palsu utk isi kekosongan
memori . Sering pada Demensia • déjà vu : merasa mengenali situasi baru, yg
sesungguhnya belum dikenalnya
36
Paramnesia lanjutan…..
• Jamais Vu : merasa asing terhadap situasi yg justru pernah dialaminya
• Hiperamnesia : ingatan mendalam & berlebihan terhadap suatu pengalaman
• Screen memory : secara sadar menutupi ingatan akan pengalaman yg menyakitkan/traumatis dg ingatan yg lebih dapat ditoleransi
• Letologia : Ketidakmampuan bersifat sementara dalam menemukan kata yg tepat
37
PIKIRAN ABSTRAK
Kemampuan mengambil hal-hal yang pokok dari satu keseluruhan (a whole), membagi-bagi keseluruhan menjadi bagian-bagian, berpikir secara simbolik
Cara seseorang mengkonseptualisasikan idenya
Persamaan (antara apel dan pir), perbedaan-perbedaan, mengartikan pribahasa, cocoknya jawaban.
38
TILIKAN
Kesadaran atau pengertian seseorang tentang kondisinya
- menyangkal penuh kalau sakit
- sedikit menyadari kalau sakit dan perlu pertolongan tetapi pada saat yang sama juga menyangkalnya
- menyadari kalau sakit tetapi menyalahkan orang lain, faktor eksternal, faktor organik, atau medik lainnya
39
LANJUTAN
- tilikan intelektual mngetahui bahwa penyakit disebabkan oleh perasaan yang tak rasional atau tetapi tidak menerapkan pengetahuan tersebut untuk yad
- tilikan emosional; kesadaran emosional tentang yang menyebabkan sakit, kesadaran itu menyebabkan terjadinya perubahan keperibadian, membuka diri untuk pendapat yang baru, konsep diri, orang-orang penting dalam hidupnya
40
Motor Behaviour (Conation)Aspek kejiwaan yg meliputi impuls-impuls, motivasi , harapan, semangat, instink, dan cita-cita yg diekspresikan dalam bentuk perilaku atau aktivitas motorik
• Ekopraksi : Menirukan gerakan seseorang secara patologis
• Katatonia : Anomali motorik pd gangguan non organik
41
Katatonia
• Katalepsi : Mempertahankan satu posisi tidak bergerak secara terus menerus
• Excitement : Agitasi, aktivitas motorik tanpa tujuan yg tidak dipengaruhi oleh stimulus eksternal
• Stupor : Aktivitas motorik sangat lambat, seringkali bahkan tidak bergerak (immobil), dan tidak menyadari keadaan sekitarnya
42
Katatonia
• Rigiditas : Posisi atau postur tubuh yg kaku, yg melawan setiap usaha utk merubahnya
• Posturing : Membentuk satu posisi tubuh yg tidak lazim atau aneh, yg dipertahankan dlm beberapa waktu lama
• Fleksibilitas serea : Mempertahankan satu posisi tbh yg tdk lazim atau aneh, dipertahankan dlm waktu yg lama
43
Motor Behavior lanjutan…..
• Negativisme : Menolak atau bertahan tanpa motivasi, terhadap semua usaha utk menggerakkan atau semua perintah
• Katapleksi : Secara tiba-tiba tonus otot menghilang & lemah dg berbagai keadaan emosional sebagai faktor pencetus
• Stereotipi : Menirukan suatu pola tertentu suatu gerakan atau pembicaraan
44
Motor behavior
• Manerisme : Gerakan involunter yg menetap • Otomatisme : Melakukan gerakan secara
otomatis/gerakan yg menunjukkan aktivitas yg tidak disadari
• Otomatisme perintah : Secara otomatis mengikuti suatu perintah
• Mutisme : Tidak bersuara tanpa adanya anomali struktural
45
Overaktivitas
• Agitasi psikomotorik : Overaktivitas kognitif & motorik yg biasanya tidak produktif & tdk berespon thdp tekanan dari dalam
• Hiperaktif/hiperkinesia : Gelisah, agresif, destruktif, biasanya berhubungan dg kelainan organik
• Tic : Gerakan motorik yg involunter & spasmodik
46
Overaktivitas
• Sonambulisme /Sleep walking : Aktivitas motorik selama tidur
• Akathisia : Perasaan subyektif mengenai ketegangan otot karena efek sekunder obat antipsikotik atau medikasi lain dg gjl gelisah, mondar-mandir/pacing, bolak-balik duduk & berdiri, dapat salah tafsir dg agitasi psikotik
47
Kompulsi
Adanya impuls yg tdk dapat dikontrol untuk melakukan aktivitas yg berulangkali • Dipsomania : Dorongan utk minum alkohol •Kleptomania : Dorongan utk mencuri •Nymphomania : Kebutuhan berlebihan untuk melakukan koitus pd wanita •Satyriasis : Kebutuhan berlebihan utk melakukan koitus pd pria
48
Kompulsi
• Trikotilomania : Dorongan utk mencabuti rambut
• Ritual : Dorongan untuk melakukan aktivitas secara otomatis utk mengurangi kecemasan
49
Motor Behavior
• Hipoaktif (Hipokinesis) : Menurunnya aktivitas motorik & kognitif spt retardasi psikomotorik, pikiran, pembicaraan, dan gerakan yg nampak lambat
• Mimikri : Suka meniru tk laku anak-anak • Agresi : Dorongan yg kuat utk melakukan
tindakan memaksa /menyerang dg motorik pd afek kemarahan & permusuhan
50
IMPULSIVITAS
• Acting out : Melakukan suatu tindakan tanpa menyadari akibat negatifnya, fantasi yg secara impulsiv muncul dalam perilaku
• Pengontrolan impuls bisa didapat dari riwayat pasien saat ini atau perilaku yang diobservasi selama wawancara
51
top related