Transcript
SUARA PARAU
Kamis, 14 Maret 2013
• Merupakan istilah yang digunakan oleh penderita untuk menggambarkan perubahan kualitas suara yang dirasakan terjadi peningkatan kebutuhan aliran udara untuk menghasilkan suara yang diinginkan.
• Dapat disertai dengan penurunan volume dan durasi bersuara maksimal.
Suara mjd kasar, bernada rendah, pendek.
• Etiologi :a. Mukosa, Sub Mukosa Laring‒ Laringitis Akut‒ Laringitis Kronis‒ Adanya Lesi / Massa‒ Pembentukan Jaringan Parut‒ Idiopatik ( Autoimmune )‒ Hipotiroid‒ dll
b. Abnormalitas Sistem Saraf, Ligamentum Vokalis
‒ Atrofi Pita Suara‒ Paralisis Pita Suara
c. Abnormalitas Sendi Krikoaritenoid‒ Rheumatoid Arthritis
d. Abnormalitas Fungsi Laring‒ Muscular Tension Dysphonia
Vocal Abuse
• Perilaku / tindakan yang dapat menyebabkan trauma pd pita suara– Terlalu banyak bicara / bernyanyi
– Terlalu banyak membersihkan tenggorokan
– Batuk
– Berteriak
–Menghirup iritan ( bahan kimia, rokok )
dll
Vocal Misuse
• Kesalahan dalam menggunakan suara– Berbicara dengan nada yang terlalu rendah / tinggi
– Berbicara terlalu keras
Laryngitis Akut
• Merupakan infeksi akut pada laringUmumnya merupakan kelanjutan dr rhinofaringitis (common cold)
• Etiologi :– Infeksi Virus Inflamasi Sistemik
Adenovirus, Influenza Virus– Infeksi Bakteri Inflamasi Lokal
Haemophillus influenzaeStreptococcus pneumoniaeStreptococcus beta haemolyticus
• Gejala :– Demam–Malaise– Suara Parau s.d afonia– Produksi sekret meningkat, kadang disertai darah– Nyeri Telan / Bicara– Sesak Napas
• Pemeriksaan :Mukosa Laring dan Pita Suara Hiperemi & Oedema
• Penatalaksanaan :– Istirahat Bicara ( 2 – 3 hari )
– Hindari iritasi pada faring dan laring
( merokok, makanan pedas, minuman dingin )
– Terapi simptomatik
– Antibiotika ( kalau perlu )
– Trakeostomi / ETT
Laringitis Kronis
• Non Spesifik
• Spesifik– Laringitis Tuberkulosa
– Laringitis Luetika
Non Spesifik
• Etiologi :– Infeksi Jalan Napas
Sinusitis Kronis, Bronkitis Kronis
– Iritasi
Vocal abuse / misuse
• Gejala :– Suara parau menetap– Rasa tersangkut di tenggorokan– Pasien mendehem tanpa sekret ok mukosa menebal
• Pemeriksaan :–Mukosa laring tampak hiperemi– Pita suara tampak hiperemi, oedema, dapat
ditemukan bercak – bercak putih
• Penatalaksanaan :– Pengobatan peradangan di hidung, faring serta
bronkhus yang menjadi penyebab.
– Vocal rest
Laringitis Tuberkulosa
• Infeksi sekunder dari TBC Paru
• Etiologi :
Mycobacterium tuberculosa
• Gejala :– Rasa kering, panas dan tertekan di daerah laring
– Suara parau berlangsung berminggu-minggu, sedangkan pada stadium lanjut dpt timbul afonia.
– Batuk lama, kadang disertai darah (hemoptisis)
– Nyeri telan yg hebat
– Keadaan umum buruk
( Demam, Keringat Dingin, Penurunan BB )
• Gambaran Klasik :– Lesi di komisura posterior
–Mukosa kemerahan
– Eksudat berwarna kekuningan
– Nodul kecil-kecil
– Ulserasi
– Korda vokalis posterior tak rata
(mouse eaten appearance)
– Granulasi / tuberkuloma
• Terapi :– Terapi TBC Paru Primer dan Sekunder
Laringitis TBC
INH + PRZ + Rifampicin Tiap hari slm 2 bln
INH + Rifampicin 3x seminggu slm 4 bln
– Vocal rest
– Terapi simptomatik
Vocal Nodule
• Singer’s nodule
• Terbentuk nodul pada 1/3 anterior dan 1/3 tengah pita suara.
karena kedua daerah ini mendapatkan tekanan terbanyak saat pita suara bertemu tekanan terus menerus kerusakan nodul
• Penatalaksanaan– Vocal rest
– Voice therapy
– Ekstirpasi melalui BLM
top related