Student Centered Learning uisu
Post on 08-Dec-2015
257 Views
Preview:
DESCRIPTION
Transcript
LATAR BELAKANG“ I lecture, you listen “: 80% waktu pembelajaran Activitas mahasiswa minimal Mahasiswa cenderung bersikap pasip
(receiver) Mahasiswa tdk dapat “ think outside the box” Prior knowledge mahasiswa tidak diaktifkan Transfer pengetahuan satu arah Tdk ada proses transformasi ilmu Dosen menjadi sumber informasi utama Materi tidak bersifat onstktual Soft skils mahasswa tidak berkembang
Learning strategy : a continuum SPICES TRADITIONAL
• Student - centered
• Problem – based
• Integration
• Community oriented
• Electives
• Systematic
• Teacher – centered
• Information gathering
• Discipline – based
• Hospital oriented
• Standard program
• Apprenticeship – based
Pengajaran menjadi misi utama
Teacher centered
Instruction paradigm
Student cenered
Learning paradigm
Pengajaran menjadi misi utama
Pembelajaran menjadi misi utama
Learner-centered education LCE terdiri dari dua komponen yang saling
melenkapi :
1. Tanggung jawab pembelajaran berad di tangan mahasiswa
1. Pembelajaran memerlukan instruktut yang berfungsi sebagai “presenter of fasilitator of knowledge” dan bukan sebagai “ source of all kenowlwdge”
The 7 principal for good parctice Relatied to LCE1. Encourages student-faculty contact2. Encourages cooperation among student3. Encourages active learning4. Givest prompt feedback5. Emphasizes time on task6. Communicates high expectaions7. Respects diverse talent and ways of
learning
Student-centred learning SCL merupaka strategi pembelajaran yg
menempatkan mahasiswa sebagai peserta didik yang :
- Aktif dan mandiri - Bersikap sbg “adult learner “ - Bertanggung jawab atas pembelajarannya - Mampu belajar “ beyond the classroom” - Kelak menjadi “ long life learner “ - Memiliki jiwa “enterpreneur “
Dalam SCL pengajar beralih fungsi sbg fasilitator
Filosofi Student-centered learning Para mahasiswa dan kebutuhan mereka merupakan
kekuatan dan pendorong bagi perubahan sikap dan perilaku dosen
Institusi melihat para mahasiswa sebagai asset yg bernilai tingi dan pening sbg generasi penerus
Institusi membangun lingkungan yg kondusif untuk pembelajaran agar para mahasiwa menjadi “ adult & active learner”
Dosen membantu dan melayani para mahasiswa sgb mitra dalam pembelajaran untuk mencari dan memenuhi kebutuhan mereka
Filosofi Student-centered learning
Institusi memberikan kesempatan pd mahasiswa untuk mengembangkan diri mereka sbg pemimpin
Dosen memahami berbagai macam konteks yng dimilikipara mahasiswa : ras, etnik, gender, ketidak mampuan fisik, sosial ekonomi, serta umur.
Keputusan institusi didasrakan pada yang terbaik bagi mahasiswa dan memberika bantuan pada mereka dalam pencapaian keberhasilan studi
Pembelajaran akan efektif bila : Para mahasiswa bertanggung jawab
sepenuhnya terhadap pembelajarannya
Para mahasiswa bersikap kooperatif, kolaboratif, dan suportif
Para mahasiswa dapat memperanggungjawabkan dalam pembelajaran baru sebagai adult learner
Kelas bersifat student-centerea
Mahasiswa aktif Mereka mampu mengembangkan
keterampilan dan berfikir secara kritis
Mereka mampu mengembangkan sistem dukunan sosial untuk pembelajarannya
Mereka mampu memilih gaya pembelajaran yang paling efektif
Mereka mampu mengembangka sikap sebagai “ long life learner “
Unsur-unsur pembelajaran kooperatif Seluruh anggota kelompok harus bersikap saling
membutuhkan secara positif
Seluruh anggota kelompok harus bekerja sama secara individual
Seluruh anggota kelompok harus memiliki rasa tanggunggugat
Seluruh anggota kelompok harus menggunakan keterampilan dinamika kelompok
Seluruh anggota kelompok harus mengevaluasi proses mereka
Hambatan dalam pembelajaran kooperatif The free-rider effect : anggota kelompok tidak
termotivasi untuk berpartisipasi
The sucker effect : Anggota kelompok menolak untuk memberikan informasi lebih banyak dari apa yang dia berikan pada saat diskusi
The rich-get-richer effect : Anggota kelompok dengan kemampuan dan motivasi yg lebih tinggi mengambilalih peran kunci untuk kepentingan pribadi
Androgogy : adult learning
Oang dewasa bersikap independen dalam menentukan tujuan pembelajaran
Orang dewasa kaya akan pengalaman dan juga kaya dengan sumber pembelajaran
Orang dewasa menghargai pembelajaran yang bersifat terpadu dengan tuntutan hidup sehari-hari (kontekstal)
Orang dewasa lebih tertarik dengan pendekatan permasalahan daripada subjek yang terpisah
Orang dewasa lebih termotivasi untuk belajar oleh dorongan internal dari pada eksternal
top related