Stroma Sumsum Tulang

Post on 28-Dec-2015

153 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

hemopoesisproses pembentukan darahkompartemen daraheritropoietin

Transcript

Dr. Hj. Utari, PA

STROMA SUMSUM TULANG

SEL DARAHProses pembentukan sel darah disebut hemopoiesis

Pada proses ini semua sel darah berasal dari sel induk hemopoietik pluripotensial. Sel-sel induk ini berproliferasi, berkembang dan menjadi berbagai bentuk sel darah matang khusus di dalam sumsum tulang dan organ limfoid.

Hemopoiesis terjadi pada berbagai bagian tubuh, tergantung tahap perkembangan individu itu.

Pada embrio, hemopoiesis terjadi di dalam kantong kuning telur (yolk sac), dan pada tahap perkembangan lebih lanjut terjadi di hati limfa,dan limfo nodus.

Setelah lahir, hemopoiesis hampir seluruhnya berlangsung di dalam sumsum merah berbagai tulang (pada neonatus, semua susmsun tulang adalah merah).

Pada orang dewasa, sumsum merah ditemukan pada tulang pipih tengkorak, sternum dan iga, vertebra, dan tulang pelvis.

Tulang lainnya secara berangsur menimbun lemak. Sumsumnya menjadi kuning dan tidak dapat lagi melakukan fungsi hemopoiesis.

Pada sediaan sumsum tulang merah, semua sel darah yang berkembang sulit dibedakan. Sel-selnya saling berhimpun, berbagai jenis sel berbaur menjadi satu, meski sebagian bentuk sediaan sering berkelompok.

Sediaan ini dipulas dengan hematoxilin-eosin. Dengan perbesaran lemah, sedikit sekali ciri sitoplasma yang tampak kecuali granula eosinofilik yang terpulas terang di dalam sel prekursor eosinofilik.

Setiap jenis sel darah berbeda dengan sediaan sumsum tulang yang diperlihatkan di bawah dengan perbesaran lebih kuat untuk lebih menampakkan rincian sitoplasma serta intinya.

Stroma jaringan ikat retikuler pada sumsum ditutupi terutama sel-sel hemopoietik.

Pada daerah yang kurang padat, tampak jaringan retikular dan sel-sel retikular yang memanjang.

Juga tampak beberapa jenis pembuluh darah yang mengandung retikulosit dalam lumennya.

Secara mencolok juga tampak sel lemak besar di dalam sumsum tulang ini, masing-masing dengan vakuol besar (karena lemaknya telah larut selama proses pembuatannya) dan sedikit sitoplasma perifer yang mengelilingi inti.

Sel lain yang mudah dikenali adalah megakarion besar dengan lobulasi inti yang bervariasi

Banyak eritrosit terdapat di dalam sumsum tulang.

Sel eritrosit yang paling mudah dikenali adalah monoblast yang bercirikan inti kecil terpulas gelap, banyak sel normoblast juga menampakkan kegiatan mitosis.

Eritroblas polikromatik sering tampak berkelompok atau tampak seperti sarang.

Sel ini lebih besar dari normoblast, dengan inti lebih besar yang menampakkan distribusi kromatin seperti ‘papan catur’

Eritroblast basofilik adalah sel yang lebih besar, dengan inti besar, kurang padat dan sitoplasma basofilik.

Pada sel darah seri granulositik, yang paling mudah dikenali adalah heterofil polimorfonuklear (sesuai dengan neutrofil pada manusia) dan eosinofil.

Bentuk mudanya, metameilosit berinti bentuk tapal kuda.

Mielosit heterofilik memiliki inti besar, bulat, atau lonjong.

Sel yang lebih sukar dikenali adalah sel retikuler primitif yang tampak pucat

Terminologi lain yang dipakai di klinik untuk bentuk eritrosit yang berkembang

Proeritroblas : RubriblasEritroblas basofilik : ProrubrisitEritroblas polikromatofilik: RubrisitNormoblas (eritoblas ortokromatofilik) : metarubrisit

Gambar sediaan sumsum tulang hemopoietik kelinci, disuntik denga tinta India. Partikel karbon telah dimakan oleh makrofag stroma dan oleh makrofag tetap/terfiksasi yang berdekatan dengan endotel sinusoid.

Termakan dan terkumpulnya parikel karbon oada ini pada beberapa sel fagositik dapat menutupi intinya

Kadang-kadang, terlihat sel retikuar jaringan ikat, namun sering tertutup oleh sel-sel darah yang berlembang. Dapat juga dikenali berbagai sel eritrosit dan granulosit, selain megakariosit.

top related