Strategi Coca Cola Untuk UAS
Post on 07-Feb-2016
47 Views
Preview:
DESCRIPTION
Transcript
MANAJEMEN STRATEGI INTERNASIONAL PERUSAHAAN MANUFAKTUR COCA
COLA AMATIL INDONESIA
PORTOFOLIO
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
MANAJEMEN STRATEGI BISNIS INTERNASIONAL
yang dibina oleh Dr. Syihabudhin, S.E., M.Si.,
oleh
Fajar Surya Ari Anggara
130413817145
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
Mei 2014
Coca Cola Amatil Indonesia
sumber: http://www.Coca Cola Amatil Indonesia.com
Sejarah Coca Cola
Seorang ahli farmasi dari Atlanta dan seorang veteran tentara yang bernama John Pemberton
membuat suatu tonik kesehatan berbuih pada tahun 1886 yang resepnya sangat dirahasiakan,
tetapi diduga mengandung air, gula, sari daun coca, kafein dari kacang cola, caramel, asam
fosfor, vanilla, jus lemon, jeruk, minyak lemon, pala, kayu manis dan ketumbar. Minuman ini
dapat membangkitkan semangat di siang hari di daerah selatan AS yang lingkungannya
mudah membuat orang mengantuk. Akuntan Pemberton yang berbakat, Frank Robinson
seorang Yankee yang pandai berbisnis mencarikan modal, menemukan nama yang mudah
diingat itu, dan membantu mendirikan sebuah perusahaan untuk memperkenalkan minuman
ini ke pasar. Seorang penjaga toko yang kemudian menjadi ahli obat-obatan, Asa Chandler,
dalam rangka mencari peluang bisnis, membeli perusahaan Coca Cola Co, yang masih muda
pada tahun 1891 seharga US$ 2.300. Robinson tetap dipertahankan sebagai karyawan dan
bersama dengan Chandler, dirintis jalan pembangunan merek dan iklan yang dikemudian hari
menjadi legenda Coca Cola.
Perusahaan menyelengarakan kontes desain yang menghasilkan botol berlekuk yang sekarang
sangat populer dan ditemukan oleh sebuah perusahaan gelas di Indiana. Selain itu juga Coca
Cola diasosiasikan sebagai gerakan anti alkohol yang pada waktu itu menjadi masalah sosial
dengan judul kampanye ‘Minuman Nasional Anti Alkohol’. Karena kontroversial, mereka
menghilangkan unsur kokain dari minuman itu. Pada saat Candler dipilih sebagai walikota
Atlanta pada tahun 1916, Coca Cola dijual oleh keluarga Candler kepada bankir dan
perancang transaksi keuangan Ernest Woodrufff dengan harga yang pada waktu itu tergolong
luar biasa yaitu US$ 25 juta. Woodruff menunjuk anaknya Robert yang berusia 33 tahun
menjadi presiden dan membawa perusahaan menjadi perusahaan publik dengan harga saham
US$ 40 per lembar.
Dihitung nilai riilnya, maka jika dijual pada tahun 1998 harga mula-mula sebesar US$ 40 per
lembar saham tersebut bisa bernilai lebih dari US$ 6 juta. Kata yang paling terkenal di planet
ini setelah ‘okay’ adalah Coca Cola. Merek ini secara rutin berada di puncak peringkat brand
power, jauh melebihi nama-nama besar lainnya seperti Microsoft, IBM, General Electric,
Ford, dan Disney. Merek Coca Cola sendiri bernilai lebih dari US$ 72,5 milyar menurut
perusahaan konsultan merek Interbrand.
Coca Cola Amatil Indonesia
Visi
Visi kami menyediakan kerangka Roadmap kami dan pedoman setiap aspek dari bisnis kami
dengan menggambarkan apa yang kami butuhkan untuk menyempurnakan untuk melanjutkan
menuju keberhasilan yang mendukung, kualitas pertumbuhan.
• People : Be a great place to work where people are inspired to be the best they can be.
• Portfolio : Bring to the world a portfolio of quality beverage brands that anticipate and
satisfy people's desires and needs.
• Partners : Nurture a winning network of customers and suppliers, together we create
mutual, enduring value.
• Planet : Be a responsible citizen that makes a difference by helping build and support
sustainable communities.
• Profit : Maximize long-term return to shareowners while being mindful of our overall
responsibilities.
• Productivity : Be a highly effective, lean and fast-moving organization.
Misi
Our Roadmap starts with our mission, which is enduring. It declares our purpose as a
Amatil Indonesia and serves as the standard against which we weigh our actions and
decisions.
1. To refresh the world...
2. To inspire moments of optimism and happiness...
3. To create value and make a difference.
Menurut pandangan pribadi, visi dan misi perusahaan Coca-cola sesuai dengan realita apabila
dibandingkan dengan kemajuan perusahaan coca-cola saat ini sehingga tidak diperlukan
adanya revisi dari kelompok kami. Dalam penjabaran visi dan misinya perusahaan tersebut
memperhatikan berbagai aspek, diantaranya corporate social responsibilities, lingkungan, dan
berbagai kepentingan perusahaan untuk menuju keberhasilan.
Visi Coca-cola merupakan kerangka bagi perusahaan dan memandu setiap aspek bisnisnya
dengan menjelaskan apa yang diperlukan untuk mencapai dan melanjutkan kualitas
pertumbuhan beberapa aspek. Coca-cola Amatil Indonesia ingin menjadi tempat yang tepat
untuk bekerja di mana orang-orang terinspirasi untuk melakukan pekerjaan sesuai
kemampuan terbaiknya. Perusahaan juga ingin memaksimalkan laba jangka panjang dan
memiliki produktivitas yang sangat efektif dan efisien.
Sedangkan misi Coca-cola Amatil Indonesia menjadi awal proses bisnisnya. Misi tersebut
menyatakan tujuannya sebagai perusahaan dan menyajikan sebagai standar yang dapat
digunakan sebagai pertimbangan untuk menetapkan tindakan dan keputusan untuk
memperbarui dunia, memberikan inspirasi untuk meningkatkan optimisme dan kebahagiaan,
dan menciptakan nilai serta membuat perbedaan.
Lokasi PT Coca Cola Amatil Indonesia di Indonesia
Strategi PT Coca Cola Amatil Indonesia di Indonesia dalam menghadapi dunia usaha
yang semakin kompetitif
Coca Cola Amatil Indonesia merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi
minuman ringan terbesar yang masih tumbuh dan berkembang saat ini. Coca Cola Amatil
Indonesia masih mendominasi sebagai industri minuman ringan dan menetapkan standar
kompetisi yang sangat tinggi. Banyak faktor yang berkontribusi terhadap kesuksesan Coca
Cola Amatil Indonesia namun faktor faktor tersebut dapat dikategorikan tiga hal yang utama.
Komitmen, Inovasi, dan Investasi.
Coca Cola Amatil Indonesia berkomitmen untuk menjadi bagian dari perusahaan yang
bersaing dalam skala global sehingga hal ini dapat dilihat dari beberapa hal, salah satunya
pada pemasaran global yang dimiliki. Dalam hal pemasaran, COca Cola Amatil Indonesia
berperan sebagai pelopor model pemasaran modern dalam hal minuman ringan. Mereka juga
menjadi pioner dalam bagaimana cara mengiklankan dan bagaimana cara yang digunakan
untuk mendapatkan minat pemirsa iklan. Akibatnya, ketika kita ingin meminum minuman
ringan, hal yang paling terbesit ada di ingatan konsumen adalah iklan dari pada coca cola
yang dapat mengikat minat konsumen. Dalam hal globalisasi, coca cola menjadi pemain
penting dalam persaingan bisnis saat ini yang mendorong perusahaan untuk bersaing pada
skala yang lebih besar, yaitu skala global dan Coca Cola mampu menjawabnya. Teknologi
yang dimiliki coca cola berperan penting dalam menghadapi perubahan bisnis dan hal inui
mampu mendukung berkembangnya operasi bisnis untuk merambah skala global dan
memproduksi berbagai macam produk terhadap berbagai macam pasar di seluruh dunia yang
bersifat potensial dan menguntungkan (feasible and profitable). pandangan global ini dimulai
dari strategi pemasaran coca cola yang mengadopsi filosofi "kami ingin mengajari dunia
untuk bernyanyi" dalam setiap iklan komersial coca cola. Akibatnya, coca cola amatil
indonesia berperan terhadap beberapa bagian untuk mendukung coca cola company untuk
memenuhi pasar global.
Dalam hal inovasi, Coca Cola telah berhasil dan tumbuh di setiap perubahan pasar yang
terjadi karena kehandalan inovasi yang sistematis dan meluncurkan produk baru. Coca cola
memulai strategi bisnisnya berdasarkan filosofi "bersaing untuk kemenangan inovasi".
Perusahaan ini berhasil menghasilkan produk produk minuman ringan berdasarkan selera
sebagian besar konsumen di masing masing negara. Inovasi tidak hanya pada bagian produksi
saja. Namun kepedulian konsumen menjadi bagian dari langkah inovasi coca cola amatil
Indonesia. Layanan Pelanggan yang mencakup permohonan menjadi pelanggan, alat
pendingin, pemesanan produk baik dari outlet tradisional maupun modern, serta hal lain yang
terkait dengan distribusi atau penjualan.Layanan Konsumen yang mencakup informasi
produk, kualitas produk dan kemasan,kegiatan promosi produk. Pertanyaan Umum yang
mencakup penelitian, praktek kerja/magang dan lowongan pekerjaan di CCBI, permohonan
kunjungan ke pabrik CCBI, penawaran jasa dan produk untuk CCBI.
Investasi Pembotolan Perusahaan Induk, Coca Cola Company. Ini merupakan strategi yang
tidak dimiliki oleh perusahaan sejenis lain (pesaing) dalam bisnis makanan minuman adalah
Coca Cola Company komitmen terhadap peningkatan investasi dalam pembotolannya,
kapabilitas bagian depan, peralatan, dan karyawan/pelatihan. Segmen ini telah berkinerja
dengan baik untuk Coca Cola Company selama beberapa tahun terakhir. Coca Cola Company
menjadi pembotol nomor 1 di Jerman. Coca Cola Company berfokus pada rancangan rute
menuju pasar dan pengoptimalan prasaran operasi pembotolannya di India. Belum lama ini
Coca Cola Company mengakuisisi Kerry Beverages Limited dan Apollinaris GmbH.
Strategi pembotolan jangka panjang ini adalah mengurangi kepemilikan saham pembotolan
dan atau menjual saham perusahaan ke penerima investasi (investee) di perusahaan pembotol.
Di bawah ini beberapa investeeutama di mana Coca Cola Company tidak mempunyai
kepemilikan saham sepenuhnya pada akhir tahun 2006:
1. Coca Cola Enterprises Inc, yang memiliki kira kiran 35 persen atas perusahaan ini
yang merupakan pembotol minuman Coca Cola terbesar dunia. Pada 2006, penjualan
sirup, sari, dan produk jadi oleh perusahaan untuk Coca Cola Enterprises sekitar $5,4
miliar. Pada 2006, Coca Cola Enterprises memproduksi kira kira 60 persen dari
volume unit peti untuk Coca Cola.
2. Coca Cola Hellenic Botling Company S.A (Coca Cola HBC), yang memiliki kira kira
23 persen atas perusahaan ini, yang membotolkan produk Coca Cola di Armenia,
Austria, Bulagria, Nigeria, Polandia, dan negara-negara lainnya. Pada 2006, 44 persen
bisnis dilakukan untuk Coca Cola Company.
3. Coca Cola FEMSA, S.A.B de C.V (Coca Cola FEMSA), yang memiliki kira kira 32
persen atas perusahaan ini, 62 persen dari bisnis tersebut dilakukan untuk Coke.
Contoh negara yang dilayani Kolombia, Meksiko, Argentina, dan Brasil.
4. Coca Cola Amatil Limited (Coca Cola Amatil), yang memiliki kira-kira 32 persen
atas perusahaan ini, 50 persen bisnisnya adalah untuk Coke. Beberapa negara yang
dilayani adalah Selandia Baru, Korea Selatan, Indonesia, dan Australia.
(Sumber: Davidb, Fred R, 2009)
Coca-Cola Amatil Indonesia merupakan salah satu produsen dan distributor minuman
ringan terkemuka di Indonesia. Perusahaan ini memproduksi dan mendistribusikan
produk-produk berlisensi dari The Coca-Cola Amatil Indonesia. Coca-Cola Amatil
Indonesia merupakan nama dagang yang terdiri dari perusahaan-perusahaan patungan
antara perusahaan- perusahaan lokal yang dimiliki oleh pengusaha-pengusaha
independen dan Coca-Cola Amatil Limited, yang merupakan salah satu produsen dan
distributor terbesar produk-produk Coca-Cola di dunia. Semua produk yang dijual dan
didistribusikan oleh Coca-Cola Amatil Indonesia diproduksi di Indonesia. Saat ini
terdapat 10 pabrik pembotolan yang tersebar di seluruh Indonesia. Walaupun kebijakan
dan pengembangan produksi diarahkan oleh National Office yang berkedudukan di
Cibitung, Bekasi, setiap pabrik memiliki manajemen yang memiliki pengalaman luas dan
kualifikasi yang tinggi dalam memproduksi dan mengelola berbagai aspek teknis dan
pengawasan mutu. Semua pabrik diwajibkan mematuhi dan bahkan kerap kali
melampaui berbagai ketentuan internasional dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, dan secara teratur melaksanakan audit di bidang pengawasan mutu, lingkungan,
kesehatan dan keselamatan kerja. Selama ini pabrik-pabrik kami di Indonesia telah
menerima berbagai penghargaan dari The Coca-Cola Amatil Indonesia atas pencapaian
standar yang melampaui standar yang ditetapkan untuk pabrik-pabrik sejenis di berbagai
lokasi lain di dunia.
Kekuatan Internal Coca-Cola Amatil Indonesia
1. Brand Image yang sudah dikenal masyarakat luas. Brand Image menyebabkan kesetiaan
pelanggan terhadap produk (brand loyalty).
2. Ramuan rahasia yang tidak dimiliki produk lain. Sari rasa untuk "Coca-Cola” dibuat di
pabrik-pabrik The Coca-Cola Amatil Indonesia dan hingga kini tetap merupakan rahasia
dagang terbesar di dunia.
3. Memiliki Sumber Daya Manusia yang besar dan terlatih. Coca-cola Amatil Indonesia
memiliki tim khusus yang bertugas meningkatkan keterampilan fungsi teknis, bidang
manajemen, dan kepemimpinan karyawan.
4. Pelayanan terhadap pelanggan dan konsumen. Misalnya, Coca-Cola Amatil Indonesia
(CCBI) menyediakan National Contact Centre (NCC), yaitu pusat layanan bagi pelanggan
dan konsumen di seluruh Indonesia. NCC berfungsi sebagai media bagi para pelanggan dan
konsumen yang membutuhkan informasi atau layanan apapun terkait dengan Perusahaan dan
produk-produk Coca-Cola. Layanan dari NCC meliputi:
Layanan Pelanggan yang mencakup permohonan menjadi pelanggan, alat
pendingin, pemesanan produk baik dari outlet tradisional maupun modern,
serta hal lain yang terkait dengan distribusi atau penjualan;
Layanan Konsumen yang mencakup informasi produk, kualitas produk dan
kemasan,kegiatan promosi produk;
Pertanyaan Umum yang mencakup penelitian, praktek kerja/magang dan
lowongan pekerjaan di CCBI, permohonan kunjungan ke pabrik CCBI,
penawaran jasa dan produk untuk CCBI.
5. Memiliki kepedulian terhadap lingkungan. PT Coca-Cola Amatil Indonesia memiliki
komitmen untuk senantiasa memahami, mencegah dan memperkecil setiap dampak buruk
terhadap lingkungan sehubungan dengan kegiatan produksi minuman ringan, serta terus
berupaya memberikan pelayanan dan produk berkualitas yang diharapkan konsumen maupun
pelanggan, dan menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi seluruh karyawan.
6. Perkembangan inovasi secara terus-menerus. Selain berinovasi pada produk-produk baru,
Coca-Cola selalu meningkatkan kualitasnya.
7. Strategi pemasaran yang baik. Strategi pemasaran Coca-Cola mempunyai ciri khas
tersendiri, yang unik dan kreatif. Berbagai program promosi diadakan sesuai dengan event
yang sedang berlangsung, baik melalui konser musik, pameran, promo penukaran tutup botol,
hadiah kejutan, maupun iklan TV.
8. Sistem Informasi yang memadai. Pengembangan pendekatan manajemen Sistem Informasi
(Information System / IS) yang terarah pada organisasi merupakan bentuk pengaruh evolusi
teknologi terhadap dunia usaha dewasa ini.
9. Kemasan produk yang menarik dan harga yang kompetitif. Coca-Cola juga mencoba
mengembangkan desain kemasan minuman, serta meningkatkan kualitasnya. Setelah
meluncurkan Frestea dalam kemasan botol, pada akhir tahun 2002, Coca-Cola Indonesia
meluncurkan Frestea dalam kemasan Tetra Wedge yang lebih mudah dan praktis untuk
dibawa. Pada akhir 2003, Coca-Cola, Sprite, dan Fanta hadir dalam kemasan kaleng ramping
baru yang unik. Pada tahun 2004 ini, Coca-Cola hadir dengan inovasi terbaru yaitu botol
gelas berbobot lebih ringan 30 % dengan desain mungil, imut, tapi kuat. Inovasi kemasan
produk akan terus dikembangkan sesuai dengan perkembangan teknologi terbaru.
Kelemahan Internal Coca-cola Amatil Indonesia
1. Coca-cola Amatil Indonesia tidak menghasilkan produk organik Di Amerika sedang
mengembangkan produk organik, dan perkembangannya telah mencapai 70%. Dan
sampai saat ini pun produk organik semakin popular. Sedangkan Coca-cola Amatil
Indonesia tidak mengadakan inovasi dalam hal produk organik, padahal hal ini dapat
dijadikan peluang bisnis yang potensial.
2. Sebagian pengecer mempunyai kontrak ekslusif dengan PepsiCo. Sebagian perusahaan
beverage seperti Pepsi Co. telah melakukan kontrak ekslusif dengan restoran-restoran
misalnya saja KFC, Mac D, dan lainnya. Sehingga Coca Cola tidak bisa masuk ke area
tersebut.
3. Soft drinks tidak baik untuk kesehatan Soft drinks tidak punya nilai gizi (dalam hal vitamin
dan mineral). Mereka punya kandungan gula lebih tinggi, lebih asam, dan banyak zat
aditif seperti pengawet dan pewarna. Sementara orang suka meminum soft drink dingin
setelah makan, Akibatnya, Tubuh kita mempunyai suhu optimum 37 supaya enzim
pencernaan berfungsi. Suhu dari soft drink dingin jauh di bawah 37, terkadang
mendekati 0. Hal ini mengurangi keefektivan dari enzim dan memberi tekanan pada
sistem pencernaan kita, mencerna lebih sedikit makanan. Bahkan makanan tersebut
difermentasi. Makanan yang difermentasi menghasilkan bau, gas, sisa busuk dan racun,
yang diserap oleh usus, di edarkan oleh darah ke seluruh tubuh. Penyebaran racun ini
mengakibatkan pembentukan macam-macam penyakit.
Analisis lingkungan eksternal akan menghasilkan peluang dan ancaman perusahaan.
Lingkungan eksternal perusahaan terdiri dari tiga perangkat faktor, yaitu lingkungan jauh,
lingkungan industri, dan lingkungan operasional. Lingkungan jauh terdiri dari dari faktor-
faktor yang bersumber dari luar, dan biasanya tidak berkaitan dengan situasi operasi
perusahaan tertentu, yaitu faktor ekonomi, sosial-budaya, teknologi, demografi, politik-
hukum, dan ekologi. Lingkungan industri terdiri dari persaingan di antara anggota industri,
hambatan masuk, produk substitusi, daya tawar pembeli, dan daya tawar pemasok.
Lingkungan operasional meliputi faktor-faktor yang mempengaruhi situasi persaingan
perusahaan, yaitu posisi bersaing, profil pelanggan, pemasok, kreditor, dan pasar tenaga
kerja. Ketiga faktor tesebut memunculkan peluang dan ancaman dalam memasarkan dan
mengembangkan produk. Berikut ini adalah analisis dari ketiga lingkungan tersebut yang
dapat digunakan untuk menentukan peluang dan ancaman bagi Coca-cola.
Lingkungan eksternal perusahaan terdiri dari tiga perangkat faktor, yaitu lingkungan jauh,
lingkungan industri, dan lingkungan operasional. Lingkungan jauh terdiri dari dari faktor-
faktor yang bersumber dari luar, dan biasanya tidak berkaitan dengan situasi operasi
perusahaan tertentu, yaitu faktor ekonomi, sosial-budaya, teknologi, demografi, politik-
hukum, dan ekologi. Lingkungan industri terdiri dari persaingan di antara anggota industri,
hambatan masuk, produk substitusi, daya tawar pembeli, dan daya tawar pemasok.
Lingkungan operasional meliputi faktor-faktor yang mempengaruhi situasi persaingan
perusahaan, yaitu posisi bersaing, profil pelanggan, pemasok, kreditor, dan pasar tenaga
kerja.
InternalKekuatan (S)1. Brand Image yang sudah dikenal
masyarakat luas (Worlds leading brand)
2. Skala operasi bisnis yang sangat besar
3. Sistem Manajemen Supply Chain yang begitu kuat
4. Perkembangan inovasi secara terus menerus mulai dari sektor produksi, supply chain, hingga pemasaran
Kelemahan (W)1. Belum mampu untuk
merambah sektor lain selain minuman ringan seperti pesaing utama Pepsi dan Danone
2. Produk coca cola yang berkategori produk minuman ringan yang memiliki dampak tidak baik untuk kesehatan.
3. Coca cola Amatil Indonesia memiliki banyak pilihan produk namun hanya beberapa produk saja yang dikenal konsumen sebagai bagian dari coca cola.
Eks
tern
al Peluang (O)1. Pertumbuhan pasar
minuman ringan dalam botol yang menuntut inovasi dari perusahan minuman ringan lain/
2. Adanya beberapa pasar yang belum terjamah (untouched markets)
3. Masih banyak produk yang diminati namun belum dikenal konsumen sebagai bagian dari coca cola
Kekuatan - peluang1. Menganalisis pasar pada
tahap perencanaan produk yang menyediakan informasi agar ide sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
2. Mengevaluasi produk saat pengembangan, perkenalan, dan pemantauan kinerja produk yang sudah ada.
3. Memutuskan target pasar dan strategi penentuan posisi dalam memasarkan produk.
Kelemahan- peluang1. Mengandalkan para grosir
maupun pengecernya untuk menjamah pasar yang belum tersentuh.
2. Mengandalkan para grosir maupun pengecer untuk menarik minat konsumen terhadap produk coca cola lainnya.
3. Melakukan promosi produk yang belum dikenal konsumen secara intens di media massa maupun melalui beberapa acara umum.
Ancaman (T)1. Adanya isu dampak
kesehatan dari konsumsi minuman ringan
2. Persaingan minuman ringan yang semakin kompetitif dan mengarah kepada manfaat nutrisi.
3. Pertumbuhan yang mulai lambat dari sektor minuman berkarbonasi
Kekuatan –Ancaman1. Merancang harga secara
fleksibel untuk mengatasi perubahan dan ketidakpastian.
2. Memperhatikan produk tertentu yang diproduksi dan atau produk yang sering dibeli konsumen.
3. Mengadakan perjanjian penempatan merek pada produk-produk yang dibuat
4. Melayani aktivitas-aktivitas permohonan spesifikasi produk, permohonan rincian, pemrosesan pembelian.
Kelemahan - Ancaman1. Mengadakan perluasan
produk dengan diversifikasi dan melakukan inovasi.
2. Melakukan Riset and Development yang intensif atas produknya.
3. Memantau perkembangan pesaing yang kompetitif.
4. Menekan biaya produksi dengan efektif dan efisien.
Faktor-faktor strategi eksternal Bobot RatingSkor yang
dibobotkan
Peluang:
Persaingan global yang menuntut inovasi 0,20 4 0,80
Untouched markets 0,15 3 0,45
Konsumen belum mengenal varian lain 0,15 2 0,30
Ancaman:
Pertumbuhan pasar minuman karbonasi
yang melambat0,15 4 0,60
Adanya isu dampak buruk terhadap
kesehatan0,20 3 0,60
Persaingan minuman ringan bernutrisi
yang semakin kompetitif0,15 2 0,30
Total 1,00 3,05
Faktor-faktor strategi internal Bobot RatingSkor yang
dibobotkan
Kekuatan:
Brand Image yang sudah dikenal 0,10 4 0,40
Skala operasi bisnis yang sangat besar 0,10 2 0,20
Sistem Manajemen Supply Chain yang kuat 0,15 3 0,45
Perkembangan inovasi secara terus menerus 0,15 1 0,15
Kelemahan:
Belum mampu untuk merambah sektor lain 0,20 4 0,80
Dampak karbonasi untuk kesehatan. 0,15 3 0,45
Hanya beberapa produk saja yang dikenal 0,15 2 0,30
Total 1,00 2,75
Skor bobot total
Internal
I II ( I:2,75) (E: 3,05) III
IV V VI
VII VIII IX
Kuadran II = Strategi Tumbuh dan membangun
Dapat dilakukan dengan cara strategi intensif melalui penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan
pengembangan produk.
Faktor-faktor Utama Bobot
Pengembangan
produk
Pengembangan
pasar
AS TAS AS TAS
Kekuatan
Brand Image yang sudah dikenal 0,10 2 0,20 2 0,20
Skala operasi bisnis yang sangat
besar0,10 4 0,40 4 0,40
Sistem Manajemen Supply Chain
yang kuat0,15 3 0,45 4 0,60
Perkembangan inovasi secara terus
menerus 0,15 4 0,60 4 0,60
Kelemahan
Belum mampu untuk merambah
sektor lain 0,20 3 0,60 1 0,20
Dampak karbonasi untuk kesehatan. 0,15 4 0,60 1 0,15
Hanya beberapa produk saja yang
dikenal 0,15 3 0,45 1 0,15
Peluang
Persaingan global yang menuntut 0,20 4 0,80 4 0,80
1,02,03,04,0
3,0
2,0
1,0
Eks
tern
al
inovasi
Untouched markets 0,15 3 0,45 3 0,45
Konsumen belum mengenal
varian lain0,15 4 0,60 4 0,60
Ancaman
Pertumbuhan pasar minuman
karbonasi yang melambat0,15 2 0,30 2 0,30
Adanya isu dampak buruk
terhadap kesehatan0,20 3 0,60 4 0,80
Persaingan minuman ringan
bernutrisi yang semakin
kompetitif
0,15 4 0,60 2 0,30
Total 6,65 5,65
Dari hasil kuantitatif tersebut, dua strategi alternative antara berfokus pada pengembangan
produk lebih besar daripada berfokus pengembangan pasar untuk dipilih oleh coca cola
amatil indonesia. Terlihat dari keseluruhan daya tarik total sebesar 6,65 dengan 5,65, analisis
tersebut mengindikasikan bahwa bisnis ini perlu berfokus pada pengembangan produk.
Perlu diketahui bahwa semua pabrik diwajibkan mematuhi dan bahkan kerap kali melampaui
berbagai ketentuan internasional dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan secara
teratur melaksanakan audit di bidang pengawasan mutu, lingkungan, kesehatan dan
keselamatan kerja. Selama ini pabrik-pabrik coca cola amatil di Indonesia telah menerima
berbagai penghargaan dari The Coca-Cola Company atas pencapaian standar yang
melampaui standar yang ditetapkan untuk pabrik-pabrik sejenis di berbagai lokasi lain di
dunia. Hal ini merupakan modal utama untuk focus terhadap pengembangan produk.
Perusahaan harus menerapkan strategi grow and build agar dapat tetap mempertahankan
persaingan pada industri minuman ringan. Seperti yang telah dilakukan beberapa waktu lalu
lewat produk baru yang diluncurkan Coke Zero Calories. Namun hal ini perlu diimbangi
dengan edukasi terhadap konsumen dan masyarakat luas akan manfaat dan informasi penting
yang berkaitan dengan produk baru ini. Bentuk konkretnya, dapat diwujudkan melalui
pendekatan kepada beberapa key channel seperti foodcourt atau cafeteria di beberapa rumah
sakit, universitas, perkantoran, pusat olahraga, taman hiburan, dan beberapa titik fasilitas
umum lainnya. Nilai tambah yang terdapat pada produk yang telah dimiliki oleh Coca Cola
Amatil Indonesia dapat tersalurkan dengan efektif terhadap konsumen dan masyarakat secara
luas.
Hal lain yang dapat dilakukan Coca Cola Amatil Indonesia guna berfokus pada
pengembangan produk yaitu melalui program duta Coca Cola Amatil Indonesia atau CCAI-
Youth Ambassador. Telah kita ketahui bahwa sebagian besar konsumen perusahaan CCAI
adalah kaum muda sehinggan program ini dinilai efektif untuk mensinergikan antara peran
konsumen dalam menyalurkan atau menginformasikan mengenai nilai tambah yang terdapat
pada produk produk CCAI. Di sisi lain, hal ini mampu mendapatkan pandangan positif dari
beberapa stakeholder dan shareholder bahwa CCAI memiliki kepedulian besar terhadap
pengembangan potensi dan pengetahuan pemuda terutama di Indonesia dalam menjawab
tantangan persaingan global.
Kesimpulan
Posisi PT. Coca-Cola Amatil Indonesia harus bisa menggunakan kekuatan dengan
memanfaatkan peluang. Dua kata yang paling sering terucap dari mulut penggemar minuman
ringan adalah pepsi dan coca cola. Tidak diragukan lagi bahwa kedua produsen minuman
ringan tersebut senang jika merek mereka dipakai untuk mengkomunikasikan kebutuhan dan
atau keinginan minuman ringan dengan menyebut nama. Namun, perusahaan manakah yang
paling banyak memiliki konsumen setia. Terdapat banyak jenis produk minuman ringan dalam
Coca Cola Amatil Indonesia. Dengan semakin canggih dan berkembangnya pengetahuan dan
teknologi masyarakat mulai berfikir cerdas dan menuntut adanya produk yang tidak hanya
menguntungkan dari harga tapi juga dari segi manfaat ekonomis. Coca Cola Amatil Indonesia
sebagai perusahaan yang sudah mapan sudah dapat membaca kondisi ini sehingga cepat
tanggap dalam memenuhi tuntutan perubahan global baik dari segi competitor maupun
keinginan konsumen melalui berbagai program yang dirancang dan berkelanjutan. Misalnya,
melalui CCAI-Youth Ambassador, yang mampu mensinergikan antara peran konsumen
dengan informasi nilai tambah yang terdapat pada produk produk Coca Cola Amatil Indonesia
terhadap masyarakat luas.
Daftar Pustaka
Davida, Fred R, 2009, Manajemen Strategis Konsep, Edisi 12, Salemba Empat, Jakarta.
Davidb, Fred R, 2009, Manajemen Strategis Kasus, Edisi 12, Salemba Empat, Jakarta.
Narsa, Made. Perubahan Lingkungan Bisnis dan Pengaruhnya Terhadap Sistem Manajemen
Biaya. Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 2, No. 1, Mei 2000: 1 – 8.
http://puslit.petra.ac.id/journals/accounting/ diakses 09022104
Pearce II John A. And R.B. Robinson., 2007, Strategic Management-Formulation,
Implementation, and Control, Terjemahan oleh Yanivi Bachtiar., & Christine, Salemba
Empat, Jakarta.
Wheelen, Thomas L. dan J. David Hunger. 2003, Management Strategis, Terjemahan oleh
Julianto Agung S. SE., S. Kom, : Penerbit ANDI, Jakarta.
http://www.Coca Cola Amatil Indonesia.com/images/Coca Cola Amatil
Indonesia_AR13_tcm13-383757.pdf diakses pada tanggal 16 Mei 2014
http://www.Coca Cola Amatil Indonesia.com/sustainability.html diakses pada tanggal 16 Mei
2014
top related