SKRIPSI STUDI PENERAPAN METODE F.J. MOCK DAN STATISTIK ...
Post on 02-Oct-2021
6 Views
Preview:
Transcript
SKRIPSI
STUDI PENERAPAN METODE F.J. MOCK DAN STATISTIK UNTUK
MENGHITUNG DEBIT ANDALAN PLTA BAKARU KABUPATEN
PINRANG
OLEH :
SUTRISNO
105 81 01620 11
FERDHY SETIAWAN SAPUTRA
105 81 01569 11
JURUSAN TEKNIK SIPIL PENGAIRAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2017
ii
STUDI PENERAPAN METODE F.J. MOCK DAN STATISTIK UNTUK
MENGHITUNG DEBIT ANDALAN PLTA BAKARU KABUPATEN
PINRANG
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Makassar
Disusun dan Diajukan Oleh :
SUTRISNO
105 81 01620 11
FERDHY SETIAWAN SAPUTRA
105 81 01569 11
JURUSAN TEKNIK SIPIL PENGAIRAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2017
v
vi
v
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum, Wr. Wb
Alhamdulillahi rabbilalamin, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam
yang memberikan segala rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan proposal ujian seminar ini dengan baik.
Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu persyaratan yang harus dipenuhi
dalam rangka menyelesaikan program studi pada jurusan sipil dan perencanaan
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar. Adapun judul tugas akhir
kami adalah : “STUDI PENERAPAN METODE FJ. MOCK DAN
STATISTIK UNTUK MENGHITUNG DEBIT ANDALAN PLTA BAKARU
KABUPATEN PINRANG”
Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis mendapatkan banyak masukan
yang berguna dari berbagai pihak sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan.
Oleh karna itu dengan segala ketulusan serta keikhlasan hati, kami mengucapkan
terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada :
1. Ayahanda Suryadi dan ibunda Suriatin yang selalu menyebut saya dalam
setiap doanya dan selalu memberikan dukungan moril. Mereka adalah kekuatan
saya dan alasan saya untuk menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Hamzah Al Imran, S.T., M.T. sebagai Dekan Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Makassar
3. Bapak Muh. Syafaat S. Kuba, S.T. sebagai Ketua Jurusan Sipil Fakultas
Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar
vi
4. Bapak Riswal K. S.T, M.T. Selaku pembimbing 1 dan bapak Amrullah
Mansida, S.T., M.T. selaku pembimbing 11, yang telah meluangkan banyak
waktu, memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga tugas akhir ini dapat
selesai sebagaimana yang kami harpkan.
5. Bapak dan ibu dosen serta staf pegawai pada Fakultas Teknik atas segala
waktunya telah mendidik dan melayani kami selama mengikuti proses belajar
mengajar di Universitas Muhammadiyah Makassar.
6. Rekan-rekan mahasiswa fakultas teknik, terkhusus saudara angkatan 2011 yang
banyak membantu dan memberi dukungan dalam menyelesaikan tugas akhir
ini.
Pada akhir penulisan tugas akhir ini, penulis menyadari bahwa tugas akhir
ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis meminta saran dan kritik
sehingga laporan tugas akhir ini dapat lebih baik dan menambah pengetahuan
kami dalam menulis laporan selanjutnya. Semoga laporan tugas akhir ini dapat
berguna bagi penulis khususnya dan untuk pembaca pada umumnya.
Wasalamu’alaikum, Wr. Wb.
Makassar, 22 Januari 2017
Penulis
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii
DAFTAR NOTASI ............................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 2
C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 2
D. Manfaaat Penelitian ................................................................................ 3
E. Batasan Masalah..................................................................................... 3
F. Sistematika Penulisan ............................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Daerah Aliran Sungai ............................................................................. 5
B. Waduk .................................................................................................... 7
C. Hidrologi .............................................................................................. 10
D. Analisa Debit Andalan ......................................................................... 17
viii
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi Dan Waktu Penelitian .............................................................. 34
B. Data Dan Sumber Data......................................................................... 35
C. Metode Analisa Data ............................................................................ 35
D. Diagram Alir Penelitian ....................................................................... 36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kondisi Topografi ................................................................................ 37
B. Data Hidrologi ...................................................................................... 38
C. Menhitung Debit Andalan PLTA Bakaru Dengan Metode Mock ....... 44
D. Mengitung Debit Andalan PLTA Bakaru Dengan Metode Statistik ... 60
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 64
B. Saran ..................................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 66
LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
1. Jaringan sungai dan tingkatannya (triadmojo, 2010) 6
2. Sungai ciuung (Blogspot, 2015) 7
3. Waduk (lamonganokeke, 2013) 7
4. Irigasi (galeri pustaka, 2013) 8
5. Pusat listrik tenaga air waduk bakaru (galeri pustaka, 2013) 9
6. Penyediaan air baku (berita nasional, 2016) 9
7. Siklus Hidrologi (raharjabayu, 2011) 11
8. Peta kabupaten mamasa 34
9. Diagram alir penelitian 35
10. Peta potografi lokasi penelitian 36
11. Letak stasiun pengamatan hujan 37
12. Grafik hasil peritungan debit andalan dengan metode FJ. Mock
Stasiun Mamasa 57
13. Grafik hasil peritungan debit andalan dengan metode FJ. Mock
Stasiun Sumarorong 58
14. Grafik hasil peritungan debit andalan dengan metode FJ. Mock
Stasiun Bakaru 58
15. Grafik hasil debit andalan PLTA Bakaru metode statistic 59
x
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
1. Exposed surface m (bappenas 2006) 20
2. Nilai debit andalan untuk berbagai macam kegiatan
(soemarto, 1995) 28
3. Hubungan Antara Koefisien Varian Dengan Reduksi K
(Nugroho Hadisusanto, 2010) 29
4. Perhitungan curah hujan metode Polygon Thissen 38
5. Data curah hujan bulanan stasiun Mamasa 39
6. Data curah hujan bulanan stasiun Sumarorong 40
7. Data curah hujan bulanan stasiun Bakaru 40
8. Rata-rata suhu udara rata-rata klimatologi stasiun banga-banga 40
9. Rata-rata lamanya penyinaran matahari klimatologi
stasiun banga-banga 41
10. Rata-rata titik embun klimatologi stasiun banga-banga 41
11. Rata-rata radiasi matahari klimatologi stasiun banga-banga 42
12. Rata-rata kecepatan Angin klimatologi stasiun banga-banga 42
13. Debit rata-rata bulanan waduk Bakaru 42
14. Data curah hujan setengah bulanan stasiun Mamasa 43
15. Data curah hujan setengah bulanan stasiun Sumarorong 43
16. Data curah hujan setengah bulanan stasiun Bakaru 44
17. Data Jumlah Hari ujan setenga bulanan 44
18. Jumlah hari 0,5 bulanan 45
xi
19. Besaran nilai Ra untuk wilayah Indonesia antara 5o LU
sampai 10o LS 47
20. Hubungan suhu dengan nila ea, W dan f(t) 47
21. Besaran angka koreksi c bulanan untuk rumus penman 49
22. Nilai parameter untuk bulan januari 49
23. Nilai ea, W, f(t), Ra, dan nilai c 50
24. Hasil Perhitungan evapotranspirasi 51
25. Perhitungan debit metode F.J Mock stasiun bakaru tahun 2007 52
26. Rekapitulasi debit bulanan metode F.J Mock stasiun mamasa 53
27. Debit andalan metode F.J Mock stasiun Mamasa 53
28. Rekapitulasi debit bulanan metode F.J Mock stasiun sumarorong 54
29. Debit andalan metode F.J Mock stasiun sumarorong 54
30. Rekapitulasi debit bulanan metode F.J Mock stasiun Bakaru 55
31. Debit andalan metode F.J Mock stasiun Bakaru 55
32. Rekapitulasi debit andalan stasiun Mamasa, Sumarorong,
dan Bakaru 56
33. Debit rata-rata bulanan waduk Bakaru 60
34. Debit rata-rata bulan Januari 61
35. Hasil debit andalan PLTA Bakaru metode statistic 62
xii
DAFTAR NOTASI
1. Q = Debit
2. DRO = Direct runoff
3. BS = Base flow
4. Ws = Water surplus
5. i = Infiltrasi
6. GS = Groundwater storage
7. R = Curah hujan
8. E = Evapotranspirasi
9. A = Luas DAS.
10. n = Jumlah titik-titik pengamatan
11. R1, R2,..Rn = Curah hujan disetiap titik pengamanan
12. Eto = Evapotranspirasi potensial
13. c = Faktor pergantian kondisi cuaca akibat siang dan malam
14. W = Faktor berat yang mempengaruhi penyinaran matahari pada
15. (1-W) = Faktor berat sebagai pengaruh angin dan kelembaban pada Eto
16. (ea-ad) = Perbedaan tekanan uap air jenuh dengan tekanan uap air nyata
17. F(u) =Fungsi pengaruh angin pada Eto
18. Eto = Evapotranspirasi potensial
19. Ea = Evapotranspirasi aktual
20. m = Perbandingan permukaan tanah
21. d = Jumlah hari kering atau hari tanpa hujan dalam satu bulan
22. P = Presipitasi atau curah hujan
xiii
23. E = Evapotranspirasi.
24. BS = Base flow
25. I = Infiltrasi
26. If = Koefisien infiltrasi (i = 0 – 1,0)
27. GS = Penyimpanan air tanah (groundwater storage)
28. K = Konstanta resesi aliran bulanan
29. Gsom = Groundwater storange bulan sebelumnya.
30. DRO = Limpasan Permukaan (direct runoff)
31. MSE = Mean Squared Error
32. Yi = Rataan hasil perhitungan
33. Y’I = Rataan hasil pengukuran langsung
34. n = Merupakan jumlah data.
35. Ӿ = nilai rata-rata variat
36. X = nilai variat
37. S = standar deviasi
38. Ӿ = nilai rata-rata variat
39. Cv = koevisien variasi
40. S = standar deviasi
41. Q90 = debit andalan untuk PLTA
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sungai diibaratkan sebagai urat nadi dalam tubuh manusia, sementra air
mengalir dalam urat tersebut adalah seumpama darah. Tanpa urat nadi darah tidak
mungkin mengirimkan berbagai zat makanan yang di butuhkan oleh semua bagian
tubuh manusia. Demikian juga tanpa sungai atau apabila sungai sudah tercemar
maka manusia akan sulit mendapatkan air yang layak, namun juga akan mahal.
Sungai tempat air mengalir dan membawa kebutuhan hidup manusia dan
berbagai mahluk lain yang dilaluinya, merupakan bagian dari ekosistem air
tawar. Meskipun luasan sungai dan jumlah air yang mengalir didalamnya sangat
sedikit, jika dibandingkan dengan luas dan jumlah air yang ada di laut, namun
sungai memiliki peranan penting secara langsung bagi kehidupan manusia dan
mahluk di sekitarnya. Bila harus mendatangkan air dari laut, tentunya semakin
mahal dan lama, juga dibutuhkan teknologi tinggi untuk mentawarkan air laut
tersebut.
Daerah aliran sungai yang ada di Indonesia sebanyak 5.950 DAS yang
dimanfaatkan sebagai saluran irigasi, PDAM dan PLTA. Sungai Mamasa
mrupakan sumber air PLTA Bakaru dengan menyuplai energi listrik untuk
Sulawesi Selatan sebesar 126 MW atau 30 % kebutuhan energi listrik sulsel.
PLTA Bakaru mempunyai dua turbin dengan kebutuhan debit setiap
turbinnya sebesar 22.5 m3/dt atau 45 m
3/dt untuk dua turbin. Dengan demikian
2
kebutuan debit air harus diolah untuk memenuhi kebutuhan PLTA tersebut.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, jumlah air mengalami penurunan sekitar
10-35 m3/dt, itu artinya jumlah debit tidak dapat melayani kebutuhan turbin PLTA
Bakaru.
Menurunnya jumlah debit dari tahun ketahun pada sungai mamasa
disebabkan karna fluktuasi debit sungai mamasa yang tidak teratur. Selain itu juga
karna jumlah sedimentasi yang semakin meningkat. (dinas PSDA provinsi Sulsel
2006).
Karena kondisi debit sungai mamasa yang cenderung menurun, maka
diperlukan analisis debit andalan untuk mengetaui sejauh mana potensi debit
memenuhi kebutuhan debit PLTA Bakaru sehingga kami memilih judul “Studi
Penerapan Fj. Mock Dan Metode Statistik Untuk Menghitung Debit Andalan
PLTA Bakaru Kabupaten Pinrang”.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dari penelelitian
ini adalah sebagai berikut:
1) Berapa besar debit andalan yang masuk ke waduk PLTA Bakaru
menggunakan metode Fj. Mock dan statistik
2) Bagaimana keseimbangan air kebutuhan debit PLTA dengan sungai
Mamasa?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
3
Tujuan dilakukan penelitian ini :
1) Untuk mengetahui berapa besar debit andalan sungai Mamasa dengan
menggunakan metode Fj. Mock dan statistik untuk keutuhan debit PLTA
Bakaru. !
2) Untuk mengetahui bagaimana keseimbangan air kebutuhan debit PLTA
Bakaru. !
Kegunaan dari penelitian diharapkan menjadi bahan informasi yang dapat
digunakan untuk mengetahui ketersediaan air sungai dalam rangka pengembangan
sumber daya air.
D. Manfaat Penelitian
Adapun beberapa manfaat yang di peroleh dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1) Dengan melakukan penelitian ini kami lebih mengetahui tentang sungai
mamasa dan keadaan sekitar sungai mamasa.
2) Dengan melakukan penelitian ini kami lebih mengetahui tentang metode
metode yang di gunakan untuk menghitung debit andalan.
3) Dengan melakukan penelitian ini kami lebih mengetahui jumlah debit
andalan pada sungai mamasa.
4) Dengan melakukan penelitian ini kami lebih mengetahui jumlah debit yang
di butuhkan PLTA bakaru.
5) Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.
4
E. Batasan Masalah
Penelitian ini hanya di batasi hal-hal sebagai berikut :
1) Penelitian ini di fokuskan pada perhitungan debit andalan dengan
menggunakan metode mock dan ranking.
2) Perhitungan debit di sungai mamasa.
F. Sistematika penulisan
BAB I PENDAHULUAN ; pendahuluan akan menguraikan tentang, latar
belakang, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, manfaat penelitian,
batasan masalah, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ; tinjauan pustaka akan menguraikan
tentang, daerah aliran sungai, waduk, hidrologi, analisa idrologi, data hidrologi,
debit, debit andalan, analisa debit andalan, metode mock, dan metode statistik.
BAB III METODELOGI PENELITIAN ; metodologi penelitian akan
menguraikan tentang , waktu dan tempat, jenis dan sumber data, metode
penelitian, prosedur penelitian, dan digram alir penelitian.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ; hasil dan pembahasan
menguraikan tentang, keadaan umum lokasi, hasil perhitungan curah hujan, hasil
perhitungan evapotranspirasi, hasil perhitungan debit, hasil perhitungan kalibrasi,
dan hasil perhitungan debit andalan.
BAB V PENUTUP ; Ba ini merupakan penutup ang berisi tentang
kesimpulan dari hasil penelitian ini, serta saran-saran dari penulis yang berkaitan
dengan faktor pendukung dan faktor penghambat yang dialami selama penelitian
ini berguna untuk ilmu aplikasi kerekayasaan dan penelitian selanjutnya.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Daerah Aliran Sungai (DAS)
Daerah aliran sungai adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu
kesatuan dengan sungai dan anak anak sungainya, yang berfungsi menampung,
menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke
laut secara alami, yang batas didarat merupakan pemisah topografis dan batas
dilaut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan.
(Asdakchay, 1995).
Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang secara
topografi dibatasi oleh punggung-punggung gunung yang menampung dan
menyimpan air hujan untuk kemudian menyalurkannya kelaut melalui sungai
utama. Wilayah daratan tersebut dinamakan daerah tangkapan air (catchment
area) yang merupakan suatu ekosistem dengan komponen utama terdiri dari
sumber daya alam (tanah, air dan vegetasi) dan sumber daya manusianya (Asdak,
1995).
Keberadaan DAS/Sub DAS secara yuridis formal tertuang dalam peraturan
pemerintah No. 33 tahun 1970 tentang perencanaan hutan. Dimana DAS dibatasi
sebagai suatu daerah tertentu, yang bentuk dan sifat alamnya sedemikin rupa,
sehingga merupakan suatu kesatuan dengan sungai dan anak sungainya yang
melalui daerah tersebut, dalam fungsi untuk menampung air yang berasal dari
curah hujan, penyimpanan serta pengalirannya dihimpun dan ditata berdasarkan
6
hukum alam sekelilingnya demi keseimbangan daerah tersebut (AsdakChay,
1995).
Gambar 1. Jaringan sungai dan areanya. (Triadmojo, 2010)
1. Pengertian Sungai
Sungai merupakan jalan air alami, mengalir menuju samudera, danau, laut,
atau ke sungai yang lain. Pada beberapa kasus, sebuah sungai secara sederhana
mengalir meresap ke dalam tanah sebelum menemukan badan air lainnya. Melalui
sungai merupakan cara yang biasa bagi air hujan yang turun di daratan untuk
mengalir ke laut atau tampungan air yang besar seperti danau. Sungai terdiri dari
beberapa bagian, bermula dari mata air yang mengalir ke anak sungai. Beberapa
anak sungai akan bergabung untuk membentuk sungai utama. Aliran air biasanya
berbatasan dengan saluran dasar dan tebing di sebelah kiri dan kanan. Penghujung
sungai di mana sungai bertemu laut dikenal sebagai muara sungai. Manfaat
terbesar sebuah sungai adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum,
sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnyapotensial
untuk dijadikan objek wisata sungai (Ahira: 2011).
7
Gambbar 2. Sungai iuung (cerita114.blogspot.co.id/2015)
B. Waduk
Waduk atau reservoir (etimologi: réservoir dari bahasa Perancis berarti
"gudang") adalah danau alam atau danau buatan, kolam penyimpan atau
pembendungan sungai yang bertujuan untuk menyimpan air. Waduk dapat
dibangun di lembah sungai pada saat pembangunan sebuah bendungan atau
penggalian tanah atau teknik konstruksi konvensional seperti pembuatan tembok
atau menuang beton. Istilah 'reservoir' dapat juga digunakan untuk menjelaskan
penyimpanan air di dalam tanah seperti sumber air di bawah sumur minyak atau
sumur air.
Sedangkan waduk menurut pengertian umum adalah tempat pada
permukaan tanah yang digunakan untuk menampung air saat terjadi kelebihan
air/musim penghujan sehingga air itu dapat dimanfaatkan pada musim kering.
Sumber air waduk terutama berasal dari aliran permukaan di tambah dengan air
hujan langsung.
8
Sebuah waduk membangkitkan hidroelektrisitas termasuk turbin air yang
terhubung dengan penahan badan air dengan pipa berdiameter besar. Turbin ini
membangkitkan perangkat yang mungkin berada pada dasar bendungan atau
lainnya yang jauh jaraknya. Beberapa waduk menghasilkan hidroelektrisitas
menggunakan pompa yang diisi ulang seperti waduk tingkat tinggi yang diisi
dengan air menggunakan pompa elektrik berkinerja tinggi pada waktu kerika
permintaann listrik rendah dan kemudian menggunakan air yang tersimpan untuk
membangkitkan elektrisitas dengan melepas air yang tersimpan kedalam waduk
tingkat rendah ketika permintaan listrik tinggi. Sistem seperti ini disebut skema
pump-storage.
Gambar 3. Waduk (lamonganoke.wordpress.com/2013)
Fungsi waduk adalah untuk memenuhi kebutuhan antara lain :
1. Irigasi
Pada saat musim penghujan, hujan yang turun di daerah tangkapan air
sebagian besar akan mengalir ke sungai. Kelebihan air yang terjadi dapat di
tampung waduk sebagai persediaan sehingga pada saat musim kemarau tiba air
9
tersebut dapat digunakan untuk berbagai keperluan antara lain irigasi lahan
pertanian.
Gambar 4. Saluran irigasi (www.galeripustaka.com/ 2013)
2. PLTA
Dalam menjalankan fungsinya sebagai PLTA, waduk dikelola untuk
mendapatkan kapasitas listrik yang dibutuhkan. Pembangkit Listrik Tenaga Air
(PLTA) adalah suatu system pembangkit listrik yang biasanya terintegrasi dalam
bendungan dengan memanfaatkan energi mekanis aliran air untuk memutar turbin
yang kemudian akan diubah menjadi tenaga listrik oleh generator.
Gambar 5. Pusat listrik tenaga air Bakaru (www.galeripustaka.com/ 2013)
10
3. Penyediaan air baku
Air baku adalah air bersih yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan
air minum dan air rumah tangga. Waduk selain sebagai sumber pengairan
persawahan juga dimanfaatkan sebagai sumber penyediaan air baku untuk bahan
baku air minum dan air rumah tangga. Air yang dipakai harus memenuhi
persyaratan sesuai kegunaannya.
Gambar 5. Penyediaan air baku (m.republika.co.id/berita/nasional/daerah/2016)
C. Hidrologi
Hidrologi (berasal dari Bahasa Yunani: Yδρoλoγια, Yδωρ+Λoγos,
Hydrologia, "ilmu air") adalah cabang ilmu Geografi yang mempelajari
pergerakan, distribusi, dan kualitas air di seluruh Bumi, termasuk siklus hidrologi
dan sumber daya air. Orang yang ahli dalam bidang hidrologi disebut hidrolog,
bekerja dalam bidang ilmu bumi dan ilmu lingkungan, serta teknik sipil dan
teknik lingkungan. (Effendi, 2003)
11
Kajian ilmu hidrologi meliputi hidrometeorologi(air yang berada di udara
dan berwujud gas), potamologi(aliran permukaan), limnologi (air permukaan yang
relatif tenang seperti danau; waduk) geohidrologi(air tanah), dan kriologi(air yang
berwujud padat seperti es dan salju) dan kualitas air. Penelitian Hidrologi juga
memiliki kegunaan lebih lanjut bagi teknik lingkungan, kebijakan lingkungan,
serta perencanaan. Hidrologi juga mempelajari perilaku hujan terutama meliputi
periode ulang curah hujan karena berkaitan dengan perhitungan banjir serta
rencana untuk setiap bangunan teknik sipil antara lain bendung, bendungan dan
jembatan.
Hidrologi juga didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari sistem
kejadian air di atas tanah, permukaan tanah, dan di dalam tanah. Definisi tersebut
terbatas pada hidrologi rekayasa. Secara luas hidrologi meliputi pula berbagai
bentuk air, termasuk transformasi antara keadaan cair, padat, dan gas dalam
atmosfir, diatas dan di bawah permukaan tanah. Di dalamnya tercakup pula air
laut yang merupakan sumber dan penyimpan air yang mengaktifkan kehidupan di
planet bumi ini (Pekerjaan Umum, 1989).
Air merupakan salah satu senyawa kimia yang terdapat di alam secara
berlimpah-limpah. Namun, ketersediaan air yang memenuhi syarat bagi keperluan
manusia relatif sedikit karena dibatasi oleh berbagai faktor. Di muka bumi ini
terdapat lebih dari 97% air laut yang tidak dapat digunakan oleh manusia secara
langsung. Dari 3% air yang tersisa, 2% diantaranya tersimpan sebagai gunung es
(glacier) di kutub dan uap air, yang juga tidak dapat dimanfaatkan secara
langsung. Air yang benar-benar tersedia bagi keperluan manusia hanya 0,62%,
12
meliputi air yang terdapat di danau, sungai, dan air tanah yang memadai bagi
konsumsi manusia hanya 0,003% dari seluruh air yang ada (Effendi, 2003).
Air di muka bumi ini selalu mengalami siklus hidrologi dimana siklus
hidrologi merupakan rangkaian proses berpindahnya air permukaan bumi dari
suatu tempat ke tempat lainnya hingga kembali ke tempat asalnya. Air naik ke
udara dari permukaan laut atau dari daratan melalui evaporasi. Air di atmosfer
dalam bentuk uap air atau awan bergerak dalam massa yang besar di atas benua
dan dipanaskan oleh radiasi tanah. Panas membuat uap air lebih naik lagi
sehingga cukup tinggi/dingin untuk terjadi kondensasi. Uap air berubah jadi
embun dan seterusnya jadi hujan atau salju. Curahan (precipitation) turun ke
bawah, ke daratan atau langsung ke laut. Air yang tiba di daratan kemudian
mengalir di atas permukaan sebagai sungai, terus kembali ke laut. Air yang tiba di
daratan kemudian mengalir di atas permukaan sebagai sungai, terus kembali ke
laut melengkapi siklus air (Effendi, 2003).
Gambar 6. Siklus Hidrologi (Raharjabayu, 2011).
Hal-hal ang terdapat dalam hidrologi antara lain :
13
1. Analisis Hidrologi
Analisis hidrlologi adalah suatu analisis yang bertujuan untuk menghitung
potensi air yang ada pada daerah tertentu, untuk dapat dimanfaatkan dan
dikembangkan serta mengendalikan potensi air untuk kepentingan masyarakat di
sekitar daerah tersebut. Analisis hidrologi merupakan dasar kesepakatan seluruh
pihak yang bersangkutan terhadap segala aspek, oleh karena itu perlu di uraikan
secara jelas sepenuhnya mengenai analisis kebutuhan air dan tersedianya air.
Dalam hal ini juga mencakup analisa debit airan.
Data hujan yang baik di perlukan dalam melakukan analisis hidrologi,
sedangkan untuk mendapatkan data yang berkualitas biasanya tidak mudah. Data
hujan hasil pencatatan yang tersedia biasanya dalam kondisi tidak menerus dan
apabila terputusnya rangkaian data hanya beberapa saat kemungkinan tidak
menimbulkan masalah, akan tetapi untuk kurun waktu yang lama tentu akan
menimbulkan masalah di dalam melakukan analisis. Menghadapi kondisi data
seperti ini langkah yang dapat ditempuh adalah dengan melihat akan kepentingan
dari sasaran yang dituju, apakah data kosong tersebut perlu diisi kembali. Kualitas
datayang tersedia akan ditentukan oleh alat ukur dan manajemen pengelolaannya.
Analisis hidrologi merupakan salah satu bagian dari keseluruhan rangkaian
dalam perencanaan bangunan air seperti sistem drainase, gorong-gorong (baca
juga: metode pelaksanaan gorong-gorong pipa beton bertulang), tanggul penahan
banjir dan sebagainya.
14
2. Data Hidrologi
Kumpulan variete-variete biasanya disebut data. Penelitian terhadap
potensi air permukaan atau air tanah beserta pengembanganya, serta studi untuk
perencanaan proyek-proyek konservasi dan penggunaan air merupakan contoh
bidang-bidang yang memerlukan data hidrologi. Data hidrologi harus memenuhi
standar, dapat dipercayai, mempunyai ketelitian dan ketepatan untuk dapat
digunakan. Setiap negara mempunyai jaring-jaring hidrologi dan
hidrometeorologinya sendiri, cara pengumpulan serta analisis data sendiri. Karena
alasan sejarah atau alasan lain berbagai negara di dunia mempunyai cara yang
sangat beragam dalam pengumpulan data dan dalam memprosesdata (Soemarto,
1995).
Data hidrologi adalah kumpulan keterangan atau fakta mengenai fenomena
hidrologi (hydrologic phenomena). Data hidrologi merupakan bahan informasi
yang sangat penting dalam pelaksanaan inventarisasi sumber-sumber air,
pemanfaatan dan pengelolaan sumber-sumber air yang tepat dan rehabilitasi
sumber-sumber alam seperti air, tanah dan hutan yang telah rusak. Fenomena
hidrologi seperti besarnya curah hujan, temperatur, penguapan, lama penyinaran
matahari, kecepatan angin, debit sungai, tinggi muka air sungai, kecepatan aliran,
konsentrasi sedimen sungai akan selalu berubah menurut waktu. Dengan demikian
suatu nilai dari sebuah data hidrologi itu hanya dapat diukur satu kali dan nilainya
tidak akan sama atau tidak dapat terjadi lagi pada waktu yang berlainan sesuai
dengan fenomena pada saat pengukuran nilai itu dilaksanakan (Soewarno, 1995).
15
Kesimpulan yang dibuat dari suatu penelitian hidrologi diharapkan dapat
berlaku untuk suatu persoalan secara keseluruhan dan bukan sebagian saja. Akan
tetapi dalam pelaksanaan suatu penelitian hampir tidak mungkin untuk
melaksanakan pengukuran atau pengumpulan dari seluruh variabel secara
lengkap. Faktor waktu, tenaga, dan biaya umumnya menjadi faktor pembatas.
Pada kenyataannya penelitian dilakukan dengan mengamati atau mengukur
sampel yang dapat mewakili populasi yang diteliti. Misalnya untuk mengetahui
jumlah total dari debit yang mengalir dari suatu pos duga air dalam satu tahun
adalah tidak mungkin dilakukan dengan mengukur debit setiap saat dalam selama
satu tahun, akan tetapi dengan melakukan pengukuran tinggi muka air dalam satu
tahun dengan menggunakan alat duga air otomatik dan melakukan pengukuran
debit secara periodik, misalnya satu kali setiap 15 hari, dan kemudian melakukan
pengolahan data dengan prosedur yang telah ditentukan sehingga debit dalam satu
tahun dapat dihitung (Soewarno, 1995).
3. Debit
Debit merupakan jumlah air yang mengalir di dalam saluran atau sungai
perunit waktu. Metode yang umum diterapkan untuk menetapkan debit sungai
adalah metode profil sungai (cross section). Pada metode ini debit merupakan
hasil perkalian antara luas penampang vertikal sungai (profil sungai) dengan
kecepatan aliran air. Debit (kecepatan aliran) merupakan komponen penting yang
berhubungan dengan permasalahan DAS seperti erosi, sedimentasi, banjir dan
longsor. Oleh karena itu, pengukuran debit harus dilakukan dalam monitoring
DAS (Rahayu, 2009).
16
Lengkung aliran debit (Discharge Rating Curve), adalah kurva yang
menunjukkan hubungan antara tinggi muka air dan debit pada lokasi tertentu.
Debit volume air yang melalui penampang basah sungai dalam satuan waktu
tertentu, biasanya dinyatakan dalam satuan m3/s.. Data pengukuran analiran
tersebut digambarkan pada kertas arithmatik atau kertas logaritmik, tergantung
pada kondisi lokasi yang bersangkutan. Tinggi muka air digambarkan pada sumbu
vertical sedang debit sumbu horizontal (Rahayu, 2009).
Debit aliran sungai adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang
melewati suatu penampang melintang sungai per satuan waktu. Dalam sistem
satuan SI besarnya debit di nyatakan dala satuan meter kubik per detik (m3/dt)
Sungai dari satau atau beberapa aliran sumber air yang berada di
ketinggian, umpamanya disebuah puncak bukit atau gunung yang tinggi, dimana
air hujan sangat banyak jatuh di daerah itu, kemudian terkumpul di bagian yang
cekung, lama kelamaan dikarenakan sudah terlalu penuh, akhirnya mengalir
keluar melalui bagian bibir cekungan yang paling mudah tergerus air.Selanjutnya
air itu akan mengalir di atas permukaan tanah yang paling rendah, mungkin mula-
mula merata, namun karena ada bagian-bagian dipermukaan tanah yang tidak
begitu keras, maka mudahlah terkikis, sehingga menjadi alur-alur yang tercipta
makin hari makin panjang, seiring dengan makin deras dan makin seringnya air
mengalir di alur itu. Semakin panjang dan semakin dalam, alur itu akan berbelok,
atau bercabang, apabila air mengalir disitu terhalang oleh batu sebesar alur itu,
atau batu yang banyak, demikian juga dengan sungai dibawah permukaan tanah,
terjadi dari air yang mengalir dari atas, kemudian menemukan bagian-bagian yang
17
dapat di tembus kebawah permukaan tanah dan mengalir kearah dataran rendah
yang rendah. Lama kelamaan sungai itu akan semakin lebar.
4. Debit Andalan.
Debit andalan adalah debit yang diharapkan selalu tersedia sepanjang
tahun dengan resiko kegagalan yang diperhitungkan sekecil mungkin. Apabila
ditetapkan debit andalan untuk keperluan PLTA 90 % maka resiko kegagalannya
adalah 10 %, ini terjadi pada debit pengambilan lebih kecil dari pada debit yyang
diperhitungkan. (Nugroho Hadisusanto, 2010)
Data debit andalan pada umumnya diperlukan untuk perencanaan
pengembangan air irigasi, air baku dan pembangkit tenaga listrik tenaga air
(PLTA), yaitu untuk menentukan perhitungan persediaan air pada bangunan
pengambilan. Agar mendapatkan perhitungan debit andalan yang baik, untuk itu
diperlukan data penatatan debit dengan jangka waktu panjang, hal ini untuk
mengurangi teradinya penyimpangan data perhitungan yang terlalu besar. Pada
perhitungan debit andalan, pada umumnya dilakukan dengan cara merangking
atau debit rata-rata bulanan, setengah bulanan atau debit rata-rata sepuluh harian,
yang ditetapkan berdasarkan pola oprasi bendung atau bendungan. (Nugroho
Hadisusanto, 2010)
Perhitungan ketersediaan air atau debit andalan diperlukan untuk
perhitungan neraca air sehingga dapat diketahui kemampuan air mengairi areal
layanan. Analisa debit andalan dilakukan dengan pendekatan berbeda-beda
tergantung dari data yang tersedia.
18
1) Jika terdapat pencatatan debit yang panjang, debit andalan dihitung
berdasarkan data debit dengan menggunakan probabilitas keberhasilan 80% .
2) Jika terdapat pencatatan debit tetapi hanya dalam periode pendek, maka debit
andalan dihitung berdasarkan data curah hujan, akan tetapi parameter yang
digunakan dikalibrasi terhadap data debit yang ada .
3) Jika tidak terdapat pencatatan debit, maka debit andalan dihitung berdasarkan
data curah hujan dihitung dengan menggunakan metode F.J.Mock (Pekerjaan
Umum, 2010).
Adapun metode metode yang saya gunakan dalam menghitung debit
andalan adalah :
5. Analisa Debit Andalan
` Analisis debit andalan dapat langsung dilakukan dengan menggunakan
metode statistik. Jika data alirannya terbatas dan data hujan cukup panjang maka
data aliran tersebut dapat dibangkitkan dengan menggunakan metode dengan
pendekatan modeling hujan-aliran. Contoh model hujan aliran yang dapat
digunakan antara lain Nreca dan Mock. Model Mock lebih sering dipakai,
dibandingkan model lainnya karena model ini dikembangkan di Indonesia,
penerapannya mudah dan menggunakan data yang relatif sedikit. Perhitungannya
didasarkan pada data curah hujan, evaporasi, kondisi DAS dan karakteristik
hidrologi daerah tinjauan (Nugroho Hadisusanto, 2010).
19
1) Metode Fj. Mock
Metoda Mock adalah suatu metode untuk memperkirakan keberadaan air
berdasarkan konsep water balance. Keberadaan air yang dimaksud disini adalah
besarnya debit suatu daerah aliran sungai. Data yang digunakan untuk
memperkirakan debit ini berupa data klimatologi dan karakteristik daerah aliran
sungai. Metoda Mock dikembangkan oleh Dr. F. J. Mock berdasarkan atas daur
hidrologi. Metode Mock merupakan salah satu dari sekian banyak metode yang
menjelaskan hubungan rainfall-runoff. Mock dikembangkan untuk menghitung
debit bulanan rata-rata. Data-data yang dibutuhkan dalam perhitungan debit
dengan metoda Mock ini adalah data klimatologi, luas dan penggunaan lahan dari
catchment area (Bappenas, 2006).
Neraca air atau keseimbangan air (water balance) merupakan penjelasan
mengenai hubungan antara aliran air ke dalam (inflow) dan aliran ke luar (outflow)
di suatu daerah untuk periode tertentu dari proses sirkulasi air. Pendekatan neraca
air adalah pendekatan ilmu fisika yaitu konsep kekekalan massa, massa suatu
materi tidak bertambah maupun berkurang tetapi hanya berubah bentuk dan
berpindah tempat (Junaedi, 2009).
Proses perhitungan yang dilakukan dalam metode Mock sebagai berikut:
(Hesti, 2011).
1. Perhitungan evapotranspirasi potensial (metode Penman)
2. Perhitungan evapotranspirasi aktual
3. Perhitungan water surplus
4. Perhitungan base flow dan direct runoff.
20
Metode F.J. Mock digunakan dalam menghitung keseimbangan air. Data
yang dibutuhkan dalam perhitungan ini antara lain hujan bulanan rata-rata (mm),
jumlah hari hujan bulanan rata-rata (hari), evapotranspirasi, limpasan permukaan,
tampungan tanah dan aliran dasar (base flow). Metode Mock dirumuskan sebagai
berikut: (Bappenas, 2006).
(a) Presipitasi (Curah Hujan)
Presipitasi adalah curahan atau turunnya air dari atmosfer ke permukaan
bumi dan laut dalam bentuk berbeda, yaitu curah hujan di daerah tropis dan curah
hujan serta salju di daerah beriklim sedang Curah hujan rata-rata bulanan dapat di
hitung dengan menggunakan metode rata-rata aljabar, metode ishoyet, dan metode
theissen.
Metode Mock menggunakan curah hujan bulanan rata-rata. Perhitungan
curah hujan rata-rata digunakan metode rata-rata aljabar karena dengan cara ini
data yang diperoleh lebih objektif jika dibandingkan dengan cara isohyet, di mana
faktor subjektif ikut menentukan. Metode theissen akan memberikan hasil yang
lebih teliti daripada cara aljabar tetapi untuk penentuan titik pengamatannya dan
pemilihan ketinggian akan mempengaruhi ketelitian yang akan didapat juga
seandainya untuk penentuan kembali jaringan segitiga jika terdapat kekurangan
pengamatan pada salah satu titik pengamatan. Perhitungancurah hujan rata-rata
bulanan dengan metode rata-rata aljabar (Arithmatic mean method) adalah sebagai
berikut: (Sosrodarsono 1987 dalam Pangestuti, 2007). R1
( )
Di mana:
21
R = Curah hujan daerah
n = Jumlah titik-titik pengamatan
R1, R2, … Rn = Curah hujan disetiap titik pengamanan
(b) Evapotranspirasi
Evaporasi adalah proses dimana air berubah menjadi uap air dan berpindah
dari permukaan. Air menguap dari berbagai permukaan seperti danau, sungai,
tanah, dan vegetasi yang basah. Transpirasi adalah proses penguapan air yang
terkandung dalam lapisan tanaman menguap ke atmosfer. Transpirasi tergantung
pada pasokan energi, gradien tekanan uap air, dan angin. Maka, radiasi matahari,
suhu udara, kelembaban udara, dan angin harus dipertimbangkan ketika
menentukan nilai transpirasi (Allen, R.G. et al., 1998).
Evapotranspirasi merupakan faktor penting dalam memprediksi debit dari
data curah hujan dan klimatologi dengan menggunakan metoda Mock. Alasannya
adalah karena evapotranspirasi ini memberikan nilai yang besar untuk terjadinya
debit dari suatu daerah aliran sungai. Evapotranspirasi diartikan sebagai
kehilangan air dari lahan dan permukaan air dari suatu daerah aliran sungai akibat
kombinasi proses evaporasi dan transpirasi. Lebih rinci tentang evapotranspirasi
potensial dan evapotranspirasi aktual diuraikan di bawah ini (Bappenas, 2006).
a) Evapotranspirasi aktual
Evapotranspirasi aktual adalah evapotranspirasi yang terjadi pada kondisi
air yang tersedia terbatas. Evapotranspirasi aktual dipengaruhi oleh proporsi
permukaan luar yang tidak tertutupi tumbuhan hijau (exposed surface) pada
22
musim kemarau dan jumlah hari hujan dalam bulan yang bersangkutan. Penentuan
harga evapotranspirasi actual ditentukan berdasarkan persamaan :
Et* = W((0,75.Rs)-Rn1)+(1-W).f(u).(ea-ed)………………..……………………..2
Dimana :
Et* = evapotranspirasi actual
W = factor berat yang mempengaruhi penyinaran matahari pada
evapotranspirasi actual
(1-W) = factor berat sebagai pengaruh angin dan kelembaban pada Et
F(u) = fungsi pengaruh angin pada Et, dimana u merupakan kecepatan angin
rata-rata.
(ea-ed) = perbedaan tekanan uap air jenuh dengan tekanan uap air nyata.
Rs = (0,25+0,54 * (n/N)) * Ra……………………………………………..……..3
Dimana :
(n/N) = lamanya penyinaran matahari
Ra = Angka angot
ed = ea.Rh……………………………………...…………………………………4
Dimana :
ed = tekanan uap nyata
ea = tekanan uap jenuh
Rh = kelembaban relative
( ) ( ( √ ))……………………………..……………………5
Dimana :
F(ed) = fungsi tekanan uap nyata
23
Ed = tekanan uap nyata
f(n/N) = 0,1+(0,9.(n/N))…………………………………………………………..6
dimana :
f(n/N) = fungsi lamanya penyinaran matahari
(n/N) = lamanya penyinaran matahari
Rn1 = f(t).f(ed).f(n/N)…………………………...…………………………………7
Dimana :
F(ed) = fungsi tekanan uap nyata
f(n/N) = fungsi lamanya penyinaran matahari
f(t) = fungsi suhu
f(u) = 0,27 .(1+(0,86.u))…………………………..………………………………8
Dimana :
F(u) = fungsi kecepatan angin
U = kecepatan angin
(ea-ed) = nilai ea dikurang dengan nilai ed……………………………………….9
Dimana :
ed = tekanan uap nyata
ea = tekanan uap jenuh
b) Evapotranspirasi potensial
Evapotranspirasi potensial adalah evapotranspirasi yang mungkin terjadi
pada kondisi air yang tersedia berlebihan. Faktor penting yang mempengaruhi
evapotranspirasi potensial adalah tersedianya air yang cukup banyak. Jika jumlah
air selalu tersedia secara berlebihan dari yang diperlukan oleh tanaman selama
24
proses transpirasi, maka jumlah air yang ditranspirasikan relatif lebih besar
dibandingkan apabila tersedianya air di bawah keperluan. Beberapa rumus empiris
untuk menghitung evapotranspirasi potensial adalah rumus empiris dari:
Thornthwaite, Blaney-Criddle, Penman dan Turc-Langbein-Wundt. Metoda Mock
menggunakan rumus empiris dari Penman. Rumus empiris Penman
memperhitungkan banyak data klimatologi yaitu temperatur, radiasi matahari,
kelembaban, dan kecepatan angin sehingga hasilnya relatif lebih akurat.
Perhitungan evaporasi potensial Penman didasarkan pada keadaan bahwa agar
terjadi evaporasi diperlukan panas (Bappenas, 2006).
Evapotranspirasi potensial dapat dihitung dengan menggunakan metode Penman
yang diformulasikan sebagai berikut: (Standar Perencanaan Irigasi KP 01:221).
Eto = Et . c……………………………………………………………..………..10
Dimana:
Eto = Evapotranspirasi potensial
c = Faktor pergantian kondisi cuaca akibat siang dan malam
Et = evopotranspirasi actual
(c) Kelebihan air (Water surplus)
Water surplus didefinisikan sebagai air hujan (presipitasi) yang telah
mengalami evapotranspirasi dan mengisi tampungan tanah (soil storage). Water
surplus ini berpengaruh langsung pada infiltrasi atau perkolasi dan total runoff
yang merupakan komponen debit. Rumus water surplus adalah sebagai berikut:
(Standar Perencanaan Irigasi KP 01:221).
25
Dimana:
WS = Water surplus
R = Presipitasi atau curah hujan
Ea = Evapotranspirasi.
(d) Aliran dasar sungai (Base flow)
Base flow adalah sebagian hujan yang terperkolasi ke dalam menembus
lapisan tanah dan pada akhirnya akan mengisi saluran sungai. Base flow
merupakan selisih antara infiltrasi dengan perubahan groundwater storage, dalam
bentuk persamaan: (Bappenas, 2006).
Dimana:
BS = Base flow
I = Infiltrasi
GS = penyimpanan air tanah
Base flow dipengaruhi oleh dua faktor yaitu infiltrasi dan perubahan
groundwater storage. Penjelasan lebih rinci mengenai infiltrasi dan groundwater
storage diuraikan di bawah ini:
a) Infiltrasi
Proses masuknya air hujan kedalam tanah dan turun ke permukaan air
tanah di sebut infiltrasi. Proses infiltrasi melibatkan tiga proses yang saling tidak
tergantung yaitu, proses masuknya air hujan melalui pori-pori permukaan tanah,
26
tertampungnya air hujan tersebut di dalam tanah dan proses mengalirnya air
tersebut ke tempat lain (Basak, 1999).
Infiltrasi ditaksir berdasarkan kondisi porositas tanah dan kemiringan
daerah pengaliran. Daya infiltrasi ditentukan oleh permukaan lapisan atas dari
tanah. Misalnya kerikil mempuyai daya infiltrasi yang lebih tinggi dibandingkan
dengan tanah liat yang kedap air. Untuk lahan yang terjal dimana air sangat cepat
menikis diatas permukaan tanah sehingga air tidak dapat sempat berinfltrasi yang
menyebabkan daya infiltrasi lebih kecil. Formula dari infiltrasi ini sebagai berikut:
(Basak, 1999).
Dimana:
I = Infiltrasi
If = Koefisien infiltrasi (i = 0 – 1,0)
WS = Kelebihan air (Water surplus)
Koefisien infiltrasi (if), adalah koefisien yang didasarkan pada kondisi
porositas tanah dan kemiringan daerah pengaliran. Koefisien infiltrasi mempunyai
nilai yang besar jika tanah bersifat porous, sifat bulan kering dan kemiringan
lahannya tidak terjal. Karena dipengaruhi sifat bulan maka if ini bisa berbeda-
beda untuk tiap bulan. Harga minimum koefisien infiltrasi bisa dicapai karena
kondisi lahan yang terjal dan air tidak sempat mengalami infiltrasi (Bappenas,
2006).
b) Penyimpanan air tanah (Groundwater storage)
27
Infiltrasi terus terjadi sampai mencapai zona tampungan air tanah
(groundwater storage, disingkat GS). Dalam metode ini, besarnya groundwater
storage (GS) dipengaruhi oleh: (Bappenas, 2006).
1) Infiltrasi (i). Semakin besar infiltrasi maka groundwater storage semakin
besar pula, dan begitu pula sebaliknya.
2) Konstanta resesi aliran bulanan (k). Konstanta resesi aliran bulanan
(monthlyflow recession constan) disimbolkan dengan k adalah proporsi dari
air tanah bulan lalu yang masih ada bulan sekarang. Nilai k ini cenderung
lebih besar pada bulan basah.
3) Groundwater storage bulan sebelumnya (GSom). Nilai ini diasumsikan
sebagai konstanta awal, dengan anggapan bahwa
water balance merupakan siklus tertutup yang ditinjau selama rentang
waktu menerus tahunan tertentu. Dengan demikian maka nilai asumsi awal bulan
pertama tahun pertama harus dibuat sama dengan nilai bulan terakhir tahun
terakhir.
Dari ketiga faktor di atas, Mock merumuskan sebagai berikut:
* ( ) +
Dimana:
GS = Penyimpanan air tanah (groundwater storage)
K = Konstanta resesi aliran bulanan (k= 0,4-0,7)
I = infiltrasi
(e) Limpasan permukaan (Direct runoff)
28
Limpasan permukaan adalah air yang mengalir di atas permukaan tanah
baik sebagai aliran tipis di permukaan tanah atau sebagai aliran disaluran (Basak,
1999).
Limpasan permukaan berasal dari Water surplus yang telah mengalami
infiltrasi. Jadi direct runoff dihitung dengan persamaan: (Bappenas, 2006).
Dimana:
DRO = Limpasan Permukaan (direct runoff)
WS = Kelebihan air (Water surplus)
I = Infiltrasi.
(f) Kalibrasi parameter
Sebelum melakukan perhitungan ketersediaan air sungai, terlebih dahulu
dilakukan proses kalibrasi untuk masukan yang menentukan parameter sebagai
data masukan yang optimal. Parameter-parameter yang dikalibrasi pada metode
Mock yaitu kelembaban tanah maksimum (SMC), koefisien infiltrasi (if),koefisien
resesi (k), Initial Soil Moisture(ISM) dan Initial Ground Water Storage (IGWS)
(Kironoto A, 1994).
Kalibrasi (calibration) terhadap satu model adalah proses pemilihan
kombinasi parameter. Dengan kata lain, proses optimalisasi inilai parameter untuk
meningkatkan koherensi antara respon hidrologi DAS yang teramati dan
tersimulasi. Koherensi ini (ketepatan antara yang terukur dan terhitung) dapat
diamati secara kualitatif, misalnya dengan membandingkan hidrograf debit
29
terukur dan terhitung. Umumnya koherensi ini dinilai secara kuantitatif (Indarto,
2006).
Pada prinsipnya, metode kalibrasi yang ada bisa dibedakan menjadi tiga,
yaitu: (Indarto, 2006).
a) Coba-coba (Trial and Error)
Dalam hal ini, nilai parameter dicocokan secara manual dengan cara coba-
coba. Metode ini paling banyak digunakan dan direkomendasikan, khususnya
untuk model yang komplek. Dimana sebuah grafik yang bagus sudah dianggap
mewakili hasil simulasi.
b) Otomatis
Dalam hal ini, sebuah algoritma dipakai untuk menentukan nilai fungsi
objektif dan digunakan untuk mencari kombinasi dan permutasi parameter
sebanyak mungkin untuk menentukan tingkat keakuratan yang optimum.
c) Kombinasi
Dalam hal ini, kalibrasi secara otomatis dilakukan untuk menentukan
parameter, selanjutnya digunakan trial and error untuk menentukan detail
kombinasi yang optimal.
Metode kalibrasi yang banyak digunakan untuk pemodelan hujan-aliran
adalah trial and error. Hal itu disebabkan karena proses penggunaannya cukup
sederhana, cepat dan membutuhkan pengalaman. Pengalaman tersebut biasanya
didapat dari 5 sampai15 kali percobaan. Persamaan yang digunakan dengan
menggunakan metode coba-coba (trial and error) yaitu sebagai berikut: (Indarto,
2006)
30
∑ (
)
Dimana:
MSE = Mean Squared Error
Yi = Rataan hasil perhitungan
Y’I = Rataan hasil pengukuran langsung
n = Merupakan jumlah data.
2) Metode Statistik
Perhitungan debit andalan dengan menggunakan metode statistic
dilakukan apabila tersedia data pencatatan debit seri jangka panjang, hal ini untuk
menghindari angka penyimpangan perhitungan yang besar, dianjurkan lebih baik
apabila digunakan data pencatatan debit minimal 10 tahun. Setelah data disusun
pada table pencatatan debit minimal 10 tahun. Setelah data disusun pada table
pencatatan debit, selanjutnya ditetapkan prosentase debit andalan yang diharapkan
seperti halnya pada metode rangking (Nugroho Hadisusanto, 2010)
Adeapun langkah-langkah perhitungan metode statistik dapat dilakukan
sebagai berikut :
(a) Ditabelkan data dbit rata-rata bulanan, setengah bulanan atau sepuluh harian.
(b) Dihitung nilai Xrata-rata
∑
…………………………………………………………………….17
Dimana :
31
Ӿ : nilai rata-rata variat
X : nilai variat
n : jumlah data
(c) Menghitung nilai standar deviasi
√∑( )
…………………………………………………………….18
Dimana
S : standar deviasi
Ӿ : nilai rata-rata variat
X : nilai variat
n : jumlah data
(d) Menghitung nilai koefisien variasi
………………………………………………………...……………19
Dimana
Cv : koevisien variasi
S : standar deviasi
Ӿ : nilai rata-rata variat
(e) Debit andalan yang diharapkan misalnya untuk keperluan PLTA dapat
dihitung dengan rumus Q90
.……………………………………...…………………….20
Dimana
Q90 : debit andalan untuk PLTA
S : standar deviasi
32
Ӿ : nilai rata-rata variat
Tabel 2. Nilai debit andalan untuk berbagai macam kegiatan
Kegiatan Keandalan
Penyediaan air minum 99%
Penyediaan air industry 95 – 98%
Penyediaan air irigasi 80%
Daerah beriklim setengah lembab 70 – 85%
Daerah beriklim kering 80 – 95%
Pembangkit listrik tenaga air 85 – 90%
Sumber: Soemarto, 1995.
(f) Nilai k ditetapkan berdasarkan table 3 yang besarnya tergantung pada nilai
koefisien variasi.
Table 3. Hubungan Antara Koefisien Varian Dengan Reduksi K
Kemun
gkinan
Rata-
rata
kemungkinan dalam prosen sama dengan atau lebih besar memberikan nilai
raviasi
99
-
95
-
80
-
50
-
20
+
5
+
1
+
0,1
+
0,1
-
Cv
50.0 2.33 1.65 0.84 0.00 0.84 1.64 2.33 3.09 3.72 0.000
49.3 2.25 1.62 0.85 0.02 0.84 1.67 2.40 3.22 3.75 0.033
48.7 2.18 1.59 0.85 0.04 0.83 1.70 2.47 3.39 4.18 0.067
47.3 2.14 1.56 0.85 0.06 0.82 1.72 2.55 3.56 4.42 0.100
46.7 2.04 1.53 0.85 0.07 0.81 1.75 2.62 3.78 4.70 0.136
46.4 1.98 1.49 0.86 0.09 0.80 1.77 2.70 3.88 4.96 0.166
45.5 1.94 1.46 0.85 0.10 0.79 1.79 2.77 4.05 5.24 0.197
44.9 1.85 1.43 0.85 0.11 0.78 1.81 2.84 4.24 5.52 0.230
44.2 1.79 1.40 0.84 0.13 0.77 1.82 2.90 4.37 5.84 0.262
43.7 1.74 1.37 0.84 0.14 0.76 1.84 2.97 4.55 6.44 0.292
43.2 1.68 1.34 0.84 0.15 0.75 1.85 3.03 4.72 6.40 0.324
42.7 1.63 1.31 0.83 0.16 0.73 1.86 3.09 4.87 6.74 0.351
42.2 1.58 1.29 0.82 0.17 0.72 1.87 3.15 5.04 7.02 0.381
41.7 1.54 1.26 0.82 0.18 0.71 1.88 3.21 5.19 7.31 0.409
41.3 1.49 1.23 0.81 0.19 0.69 1.88 3.26 5.35 7.62 0.436
40.8 1.45 1.21 0.81 0.20 0.68 1.89 3.31 5.51 7.92 0.462
40.4 1.44 1.18 0.80 0.21 0.67 1.89 3.36 5.66 8.26 0.490
40.0 1.38 1.16 0.79 0.22 0.65 1.89 3.40 5.80 8.58 0.517
39.6 1.34 1.14 0.78 0.22 0.64 1.89 3.44 5.96 8.88 0.544
39.2 1.34 1.12 0.78 0.23 0.69 1.89 3.48 6.10 9.20 0.570
38.8 1.28 1.10 0.77 0.24 0.61 1.89 3.52 6.25 9.54 0.596
38.4 1.25 1.08 0.76 0.24 0.60 1.89 3.55 6.39 9.79 0.620
38.1 1.22 1.96 0.76 0.25 0.59 1.89 3.59 6.54 10.12 0.643
37.7 1.20 1.04 0.75 0.25 0.58 1.88 3.62 6.65 10.43 0.667
37.4 1.17 1.02 0.74 0.26 0.57 1.88 3.65 6.77 10.72 0.691
33
37.1 1.15 1.00 0.74 0.26 0.56 1.88 3.67 6.90 10.95 0.713
36.8 1.12 0.99 0.73 0.26 0.55 1.87 3.70 7.02 11.25 0.734
36.6 1.10 0.97 0.72 0.27 0.54 1.87 3.72 7.43 11.55 0.755
36.3 1.08 0.96 0.72 0.27 0.53 1.86 3.74 7.25 11.80 0.776
36.0 1.06 0.95 0.71 0.27 0.52 1.86 3.76 7.36 12.10 0.796
35.5 1.01 0.93 0.71 0.28 0.51 1.85 3.78 7.47 12.36 0.8189
35.1 1.01 0.90 0.69 0.28 0.49 1.84 3.81 7.65 12.85 0.857
34.7 0.98 0.88 0.68 0.29 0.47 1.83 3.84 7.84 13.36 0.859
34.2 0.95 0.86 0.67 0.29 0.46 1.81 3.87 8.00 13.83 0.930
33.9 0.92 0.84 0.66 0.29 0.44 1.80 3.89 8.16 14.23 0.966
30.0 9.00 0.82 0.65 0.29 0.42 1.78 3.91 8.30 14.70 1.000
32.3 0.84 0.78 0.63 0.30 0.39 1.75 3.93 8.60 15.62 1.081
30.4 0.80 0.74 0.62 0.30 0.37 1.74 3.95 8.86 16.45 1.155
Sumber (Nugroho Hadisusanto, 2010)
Data debit yang akan digunakan dalam perhitungan debit andalan harus diuji
secara statistik; Data debit bulanan atau 2 mingguan atau 10 harian digunakan untuk
perhitungan debit andalan pada perencanaan irigasi. Data debit bulanan digunakan
untuk perhitungan debit andalan pada perencanaan PLTA dan air baku untuk kasus
tanpa waduk. Data debit harian digunakan untuk perhitungan debit andalan pada
perhitungan suplai air untuk domestik atau sedimentasi perhitungan debit andalan
dengan analisis lengkung kekerapan digunakan untuk perencanaan berbagai
pemanfaatan air dimana probabilitas yang digunakan disesuaikan dengan persyaratan
dalam perencanaan tersebut (Bappenes, 2006).
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Dan Waktu Penelitian
lokasi penelitian ini direncanakan di Waduk PLTA Bakaru. Merupakan
bagian dari DAS Mamasa yang secara administrasi berada di dua provinsi yaitu,
provinsi Sulawesi Barat yang merupakan bagian hulu Sub DAS Mamasa dan
Provinsi Sulawesi Selatan yang merupakan bagian hilir DAS Mamasa. Ada lima
kabupten yang berada di DAS Mamasa, Kabupaten Mamasa dan Kabupaten
Polman di Sulawesi Barat, Dan Kabupaten Pinrang, Kabupaten Enrekang, serta
Kabupaten Tana Toraja di Sulawesi Selatan. Sedangkan waktu penelitian ini
direncanakan pada bulan februari 2017.
Gambar 7. lokasi waduk PLTA Bakar
35
B. Data Dan Sumber Data
Penelitian ini membutuhkan data-data sebagai berikut :
1) Data Sekunder, adapun data sekunder yang di gunakan adalah :
(a) Data debit selama 10 tahun, yaitu tahun 2007-2016
(b) Data curah hujan selama 10 tahun, yaitu tahun 2007-2016
(c) Data klimatologi (data temperature, data radiasi matahari, data
kelembaman, data kecepatan angin, dan data tekanan uap) selama 12 tahun,
yaitu tahun 2007-2016
(d) Data luas daerah aliran sungai mamasa
2) Data Primer, berupa Narasumber yang terdiri dari beragam posisi yang
berkaitan dengan tugas dinas/ badan/ kantor terkait untuk klarifikasi data-data,
pihak swasta, masyarakat sipil, dan tokoh masyarakat.
Adapun sumber data yang kami peroleh yaitu dari PU PSDA sulawesi
selatan dan langsung dari kantor PLTA Bakaru, serta waduk Bakaru.
C. Metode Analisis Data
Adapun analisa data yang kami lakukan adalah sebagai berikut :
1) Untuk menghitung debit andalan dengan menggunakan metode mok
digunakan data curah hujan, evapotranspirasi (data temperature, data radiasi
matahari, data kelembaman, data kecepatan angin, data tekanan uap), dan luas
daerah aliran sungai.
2) Menghitung debit andalan dengan menggunakan metode statistik dengan
probabilitas 90% di gunakan data debit 10 tahun yaitu mulai tahun 2007-
2016. Adapun rumus yang digunakan yaitu
36
3) Kebutuhan debit andalan untuk PLTA Bakarau sebanyak 90 % untuk dua
turbinnya. Keseimbangannya dapat kita ketahui dari hasil perhitungan.
D. Diagram Alir Penelitian
tidak
Gambar 8. Diagram alir penelitian
Studi Literatur
Penentuan Lokasi Penelitian
Pengambilan Data
Data Curah Hujan
Wilayah Periode 10 Thn
Data Klimatologi Periode 10 Thn
Data Debit Sungai Mamasa Periode 10 Thn
Validasi
Kecukupan
Analisis Debit Andalan
a. Metode Fj. Mock b. Metode Statistik
Keseimbangan Debit Yang Tersedia
Dengan Kebutuhan untuk PLTA
stop
start
37
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kondisi Topografi
Secara administratif lokasi penelitian terletak di Desa Ulusaddang
Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang, Propinsi Sulawesi Selatan Unit PT.
PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra, dan Sulbar Sektor Pembangkitan
Bakaru. Sedangkan secara astronomis terletak pada koordinat 119o35’00” –
119o36’30” BT dan 3
o24’50” – 3
o27’10” LS.
Gambar 9. Peta potografi lokasi penelitian
Lokasi penelitian
38
B. Data Hidrologi
`Adapun stasiun cura hujan yang tersebar pada wilayah sub DAS
Mamasa antara lain :
a) Stasiun mamasa yang terletak di bagian hulu Sub DAS Mamasa. Pada titik
kordinat, 119o22’3.720” BT dan 2
o56’47.400” LS. Periode pengamatan dari
tahun 2007-2016.
b) Stasiun sumarorong yang terletak dibagian tengah Sub DAS mamasa. Pada
titik kordinat, 119o19’52.680” BT dan 3
o10’50.880” LS. Periode pengamatan
dari tahun 2007-2016.
c) Stasiun Bakaru yang terletak dibagian hilir Sub DAS Mamasa. Pada titik
koordinat, : 119o40’58.376” BT dan 3
o29’23.976” LS. Peiode pengamatan
dari tahun 2007-2016
Gambar 10. Letak stasiun pengamatan hujan
MAMASA
SUMARORONG
BAKARU
39
Dalam pembaasan ini, kita memahami bahwa dalam menghitung curah
hujan, penelitian ini dapat memperoleh metode thiessen seperti yang pada gambar
6, rerata curah hujan dalam tiga stasiun ini dilihat dari kondisi lapangan dan data
ketinggian elevasi.
Luas Sub DAS Mamasa = 115481,45 Ha
Luas pengaruh: koefisien thiessen:
Luas tadah hujan stasiun Mamasa (A1) = 44150,17 w1 = 38,23 %
Luas tadah hujan stasiun Sumarorong (A2) = 46521,12 w2 = 40,28 %
Luas tadah hujan stasiun Bakaru (A3) = 24810,16 w3 = 21,48 %
115481,45
Tabel 4. Perhitungan curah hujan metode Polygon Thissen
No Tahun Kondisi/Tanggal Stasiun Rata-Rata Max
Mamasa Sumarorong Bakaru Thissen
1 2007 1 5/4/2007 53 0 7 20.00
2 27/1/207 2 84 0 28.67 28.67
3 12/6/2007 0 0 68 22.67
2 2008 1 2/5/2008 65 55 10 43.33
2 16/5/2008 0 66 0 22.00 43.33
3 3/12/2008 30 12 50 30.67
3 2009 1 9/11/2009 69 10 0 26.33
2 18/2/2009 0 310 0 103.33 103.33
3 27/3/2009 0 0 60 20.00
4 2010 1 18/5/2010 32 2 2 12.00
2 6/9/2010 0 63 54 39.00 39.00
3 6/1/2010 2 0 54 18.67
5 2011 1 31/7/2011 16 1 0 5.67
2 7/3/2011 0 42 6 16.00 17.67
3 25/4/2011 0 0 53 17.67
40
Table 4. (lanjutan)
No Tahun Kondisi/Tanggal Stasiun Rata-Rata Max
Mamasa Sumarorong Bakaru Thissen
6 2012 1 26/4/2012 35 15 11 20.33
2 17/9/2012 1 43 12 18.67 20.3
3
3 19/2/2012 2 4 38 14.67
7 2013 1 8/5/2013 20 0 5 8.33
2 22/4/2013 16 24 44 28.00 28.0
0
3 22/4/2013 16 24 44 28.00
8 2014 1 16/0/2014 17 0 0 5.67
2 30/3/2014 0 35 37 24.00 24.0
0
3 30/3/2014 0 35 37 24.00
9 2015 1 6/4/2015 42 10 9 20.33
2 15/9205 0 30 0 10.00 20.3
3
3 13/3/205 0 3 37 13.33
10 2016 1 3/5/2016 10 16 3 9.67
2 17/11/2016 0 36 29 21.67 21.6
7
3 1/12/2016 0 10 39 16.33 Sumber : hasil perhitungan
Adapun data yang digunakan antara lain :
1. Data curah hujan
a) Data curah hujan stasiun mamasa tahun 2007-2016
Tabel 5. Data curah hujan bulanan stasiun Mamasa
Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
2007 244 83 44 205 176 112 63 0 163 163 141 158
2008 367 149 5 51 224 194 25 3 25 0 102 105
2009 233 260 273 333 95 164 119 97 61 168 353 259
2010 0 0 70 0 130 62 20 2 0 80 115 78
2011 44 9 46 31 30 1 36 7 16 7 13 57
2012 5 49 37 116 77 1 10 1 3 1 1 1
2013 5 34 51 72 134 47 73 29 30 48 15 0
2014 6 0 0 0 67 45 0 0 0 32 15 0
2015 3 0 10 92 8 0 0 0 0 0 11 32
2016 24 0 0 0 10 0 0 0 0 0 0 0
(Sumber: PT. PLN Sektor Bakaru)
41
b) Data curah hujan stasiun sumarorong tahun 2007-2016
Tabel 6. Data curah hujan bulanan stasiun Sumarorong
Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
2007 425 152 58 0 153 104 0 45 0 138 0 153
2008 319 189 223 356 439 267 3 0 0 0 151 134
2009 147 532 146 279 266 26 12 0 0 50 113 396
2010 0 0 46 0 190 77 10 99 260 202 188 157
2011 84 20 75 39 21 1 43 29 11 19 110 101
2012 23 181 131 227 125 83 65 38 89 77 103 98
2013 29 90 69 111 2 0 1 4 2 1 34 19
2014 60 16 77 48 23 89 93 120 13 2 35 22
2015 65 87 126 192 112 89 16 10 2 8 155 143
2016 100 101 102 157 129 154 59 28 29 0 121 18
(Sumber: PT. PLN Sektor Bakaru)
c) Data cuah hujan stasiun bakaru tahun 2007-2006
Tabel 7. Data curah hujan bulanan stasiun Bakaru
Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
2007 13 69 155 263 179 249 86 42 21 18 49 93
2008 114 21 103 84 77 49 0 0 300 42 141 125
2009 35 58 137 73 75 66 13 15 0 18 26 62
2010 0 0 126 0 95 0 45 137 269 185 227 181
2011 142 71 136 157 48 1 1 3 16 25 106 180
2012 53 144 132 136 78 82 73 16 41 67 49 67
2013 97 131 92 164 107 50 72 50 4 0 17 37
2014 57 29 85 76 14 73 72 128 5 0 17 43
2015 24 83 156 123 45 49 0 0 0 0 25 58
2016 149 133 146 135 130 57 59 16 22 0 120 39
(Sumber: PT. PLN Sektor Bakaru)
2. Data Klimatologo Stasiun Banga-Banga
a) Data suhu udara
Tabel 8. Rata-rata suhu udara rata-rata klimatologi stasiun banga-banga
Tahun Bulan
Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
2007 36.5 32.5 35.7 35.9 35.5 35.5 35.3 35.4 35.5 33.6
2008 27.4 28.0 27.4 27.0 27.2 26.3 26.6 27.0 28.7 27.4
2009 27.0 27.0 27.0 27.0 26.5 27.0 26.3 26.7 26.7 26.6
2010 26.3 26.3 26.3 26.1 24.6 24.7 25.7 25.7 26.2 26.1
2011 25.3 25.7 25.7 25.5 25.1 25.1 25.5 25.3 25.7 25.4
2012 25.6 25.4 25.3 24.7 25.0 24.4 24.1 24.1 25.6 24.0
2013 35.1 34.2 20.4 19.8 19.4 18.9 18.5 18.5 18.5 19.4
2014 24.7 24.6 24.7 24.5 24.0 24.1 24.5 24.5 25.4 24.8
2015 34.6 33.3 33.2 33.2 33.5 33.9 33.8 33.8 33.4 31.3
2016 32.5 32.6 33.3 32.1 32.5 32.3 32.2 32.2 32.7 31.9
Rata rata 29.5 28.96 27.9 27.576 27.33 27.22 27.253 27.323 27.838 27.05 Sumber : PU DAS Makassar
42
b) Data lamanya penyinaran matahari
Tabel 9. Rata-rata lamanya penyinaran matahari klimatologi stasiun banga-banga
Tahun Bulan
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
2007 0 4.8 7.8 5.2 4.6 7.4 7.0 8.7 8.3 6.5 7.8 7.2
2008 4.6 6.5 7.6 6.5 6.8 6.0 8.8 9.1 9.5 9.5 9.0 6.5
2009 6.4 7.5 7.2 6.8 6.7 5.7 6.4 7.2 7.9 8.1 5.0 4.0
2010 6.7 4.7 2.5 7.1 7.0 7.0 5.8 5.4 7.2 7.6 7.1 4.1
2011 5.7 6.0 7.3 7.0 7.2 7.9 7.4 9.1 10.5 8.0 8.1 7.7
2012 6.6 9.6 6.8 8.4 6.8 6.1 6.4 5.8 6.9 8.1 9.6 9.9
2013 0 0 5.1 4.78 5.45 5 7.6 8.2 7.4 7.7 6.2 4.83
2014 4.7 3.8 4.6 5.3 5.4 4.6 5.1 6.3 8.7 9.0 7.6 6.8
2015 3.7 4.5 7.7 5.46 6.39 4.3 3.9 6.2 5.3 6 5 4.3
2016 4.14 4.75 6.17 7.2 5.7 4.9 8.04 8.3 8.2 8.7 7.1 5.78
Rata-rata 4.25 5.22 6.28 6.37 6.20 5.89 6.64 7.43 7.99 7.92 7.25 6.1 Sumber : PU DAS Makassar
c) Data Titik embun
Tabel 10. Rata-rata titik embun klimatologi stasiun banga-banga
tahun Bulan
jan feb mar apr may jun jul aug sep oct nov dec
2007 0 12.6 8.2 4.5 7.4 7.1 7.6 8.6 5.3 3.4 3.6 5.1
2008 14.4 9.3 7.8 7.4 3.9 12.0 13.6 22.2 15.5 11.5 7.2 8.8
2009 153.8 101.2 69.9 30.9 27.6 2.0 10.2 37.1 13.7 7.9 8.9 35.6
2010 57.4 24.3 2.9 1.4 7.0 4.3 18.6 35.7 7.6 2.8 3.1 13.5
2011 24.1 41.2 20.0 7.2 7.7 22.0 36.7 40.3 19.3 16.0 23.8 26.9
2012 81.2 12.5 18.3 29.7 10.7 16.1 35.1 15.5 15.5 12.2 13.5 26.3
2013 30.4 85.7 44.7 20.6 23.6 40.7 36.8 68.2 45.5 43.6 30.4 39.9
2014 85.9 87.1 79.3 33.7 50.2 98.1 112.7 103.0 116.5 69.3 57.6 80.0
2015 68.3 92.7 102 107.4 83.7 85.1 95.2 96.1 82.3 67.1 48.7 82.4
2016 76.4 53.3 72.7 91.5 102.6 102.8 102.2 89.3 84.4 57.4 49.8 61.1
Rata2 59.2 52.0 42.6 33.4 32.4 39.0 46.9 51.6 40.6 29.1 24.7 38.0 Sumber : PU DAS Makassar
d) Data radiasi matahari
Table 11. Rata-rata radiasi matahari klimatologi stasiun banga-banga
Tahun Bulan Rata-
Rata Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
2007 0 5.5 5.5 4.7 6.6 6.3 6.6 7.2 7.1 4.8 4.3 6.1 5.39
2008 6.5 6.8 9.0 8.2 8.5 8.2 7.9 6.8 7.9 6.4 6.0 6.6 7.40
2009 8.4 6.8 3.2 5.7 5.6 4.2 6.1 7.6 6.0 8.4 7.1 7.4 6.37
2010 6.3 7.4 6.7 8.4 8.5 9.0 9.3 7.4 7.1 7.6 6.3 5.7 7.47
2011 5.8 6.7 7.8 7.3 7.5 8.4 8.2 6.7 8.8 7.6 7.2 7.2 7.43
2012 7.7 6.9 6.7 8.8 8.2 7.2 6.2 6.8 6.0 6.5 6.8 6.7 7.04
2013 6.7 6.5 7.9 7.3 8.2 8.9 9 7.6 7.7 6.4 7.5 7.6 7.60
43
Tabel 11. lanjutan
2014 7.8 8.7 8.4 8.2 8.0 7.7 8.6 7.4 8.7 8.3 7.3 7.5 8.05
2015 7.2 8.4 8.7 8.8 8 7.7 7.7 7.4 7.1 6.2 7.7 8.3 7.76
2016 8 8.3 7.8 7.4 7.3 7.3 6.4 6.9 8.0 8.3 8.1 7.8 7.63 Sumber : PU DAS Makassar
e) Data keepatan angin
Tabel 12. Rata-rata kecepatan Angin klimatologi stasiun banga-banga
Thun Bulan Rata-
Rata Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
2007 0 12.6 8.2 4.5 7.4 7.1 7.6 8.6 5.3 3.4 3.6 5.1 6.1
2008 14.4 9.3 7.8 7.4 3.9 12.0 13.6 22.2 15.5 11.5 7.2 8.8 11.1
2009 153.8 101. 69.9 30.9 27.6 2.0 10.2 37.1 13.7 7.9 8.9 35.6 41.5
2010 57.4 24.3 2.9 1.4 7.0 4.3 18.6 35.7 7.6 2.8 3.1 13.5 14.8
2011 24.1 41.2 20.0 7.2 7.7 22.0 36.7 40.3 19.3 16.0 23.8 64.0 26.8
2012 81.2 12.5 18.3 29.7 10.7 16.1 35.1 15.5 15.5 12.2 13.5 40.9 25.1
2013 70.0 85.7 78.4 52.5 23.6 40.7 49.7 68.2 75.5 43.6 72.9 8.4 55.7
2014 85.9 87.1 79.3 33.7 50.2 110.1 162.7 173.0 116.5 69.3 57.6 66.2 90.9
2015 68.3 92.7 112 127 83.7 85.1 95.2 103.6 82.3 67.1 48.7 60.1 85.5
2016 76.4 53.3 72.7 91.5 102.6 102.8 102.2 89.3 84.4 57.4 49.8 61.1 78.6 Sumber : PU DAS Makassar
3. Data debit waduk Bakaru
Tabel 13. Debit rata-rata bulanan waduk Bakaru
Tahun Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
2007 47.54 56.20 41.23 56.45 90.73 78.22 69.16 36.15 33.10 32.47 52.33 71.94
2008 46.03 21.04 58.29 100.46 39.75 71.14 36.69 30.15 28.38 36.86 115.28 81.99
2009 72.96 64.62 50.11 63.62 71.17 40.24 32.41 21.75 16.41 16.84 16.76 30.04
2010 33.11 57.08 45.56 42.85 85.51 66.39 47.42 77.57 101.4 93.34 131.40 123.7
2011 67.25 42.86 60.46 68.75 66.91 39.13 28.21 20.32 23.23 19.49 61.34 76.53
2012 44.40 44.63 57.57 88.89 82.50 48.66 52.59 27.66 22.66 27.88 48.85 83.42
2013 52.93 59.53 37.99 95.18 101.2 73.33 78.96 67.16 37.83 30.08 53.92 87.42
2014 67.33 28.31 35.12 56.29 63.10 73.75 61.82 37.39 25.03 18.90 29.54 63.15
2015 45.98 57.29 64.97 101.48 68.60 52.46 31.08 18.62 13.69 12.89 18.91 26.12
2016 32.51 63.33 77.29 131.60 108.9 83.72 62.94 45.13 50.52 107.79 101.21 79.03
Rata-
rata 51.00 49.49 52.86 80.56 77.85 62.70 50.13 38.19 35.23 39.65 62.95 72.34
Sumber : PU DAS Makassar
44
C. Menghitung Debit Andalan Dengan Menggunakan Metode Mock
1) Tabelkan curah huan setengah bulanan
Tabel 14. Data curah hujan setengah bulanan stasiun Mamasa
No TAHUN
BULAN
JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
1 2007 64 180 52 31 21 23 152 53 79 97 81 31 32 31 0 0 82 81 87 76 83 58 73 85
2 2008 57 310 64 85 5 0 45 6 224 0 136 58 25 0 3 0 18 7 0 0 5 97 0 105
3 2009 62 171 109 151 96 171 96 237 45 50 82 82 34 85 64 33 12 49 149 19 159 194 139 120
4 2010 0 0 0 0 50 20 0 0 72 58 39 23 20 0 1 1 0 0 16 63 61 54 63 16
5 2011 16 28 4 5 27 19 10 22 13 16 0 1 17 18 6 1 16 0 4 3 13 0 32 25
6 2012 3 2 12 37 30 7 45 70 35 42 1 0 10 0 0 0 0 3 0 0 0 1 0 0
7 2013 1 5 30 4 12 39 36 36 62 72 39 8 30 43 18 11 29 1 24 24 15 0 0 0
8 2014 0 6 0 0 0 0 0 0 32 35 28 16 0 0 0 0 0 0 8 24 15 0 0 0
9 2015 3 0 0 0 0 10 60 31 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 22 11
10 2016 24 0 0 0 0 0 0 0 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Rerata 23 70 27 31 24 29 44 46 58 37 41 22 17 18 9 5 16 14 29 21 35 42 33 36
Sumber : PT. PLN Sector Bakaru
Tabel 15. setengah bulanan stasiun sumarorong Data curah hujan
No TAHUN
BULAN
JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
1 2007 92 333 120 32 43 15 0 0 2 111 26 78 0 0 8 37 0 0 40 98 0 0 75 78
2 2008 75 244 78 111 93 130 197 159 323 116 232 35 3 0 0 0 0 0 0 0 12 139 0 134
3 2009 0 147 188 344 35 111 85 194 266 0 0 26 10 2 20 2 13 16 39 11 81 32 117 279
4 2010 0 0 0 0 26 19 0 0 110 80 91 83 10 0 37 61 144 116 67 135 115 73 105 53
5 2011 49 35 8 12 50 25 277 12 0 21 0 1 20 23 0 29 11 0 1 18 75 35 26 74
6 2012 15 9 55 126 87 44 127 100 36 89 37 46 47 18 0 38 10 79 38 39 52 51 84 14
7 2013 15 14 60 30 37 32 84 27 0 1 0 0 0 1 4 0 3 0 1 0 7 27 6 14
8 2014 56 6 15 1 32 45 30 18 2 21 59 31 85 8 55 65 1 11 1 1 8 27 4 18
9 2015 35 31 80 7 67 59 144 48 84 28 39 50 0 16 0 10 0 2 2 6 110 45 104 39
10 2016 57 43 58 43 47 55 63 94 59 70 73 81 47 12 8 20 29 0 0 0 32 89 18 0
Rerata 39 86 66 71 52 54 101 65 88 54 56 43 22 8 13 26 21 22 19 31 49 52 54 70
Sumber : PT. PLN Sector Bakaru
43
45
Tabel 16. Data curah hujan setengah bulanan stasiun bakaru
No TAHUN
BULAN
JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
1 2007 9 4 29 40 53 102 153 110 115 64 164 85 23 63 10 32 21 0 8 10 30 19 67 26
2 2008 28 86 15 6 65 38 52 32 54 23 41 8 0 0 0 0 155 145 21 21 98 43 125 0
3 2009 25 10 0 58 43 94 63 10 51 24 10 56 5 8 15 17 0 14 0 18 0 26 10 52
4 2010 10 23 13 21 36 89 4 7 61 34 0 0 37 7 63 74 145 124 93 92 133 94 145 36
5 2011 52 90 20 51 54 82 57 100 13 36 0 1 1 0 3 16 0 3 23 93 13 64 116 31
6 2012 29 25 45 100 70 61 58 78 47 30 42 40 30 43 7 9 5 36 20 47 13 35 35 32
7 2013 66 32 108 23 51 40 85 79 57 50 41 9 32 40 44 6 4 7 0 5 1 16 1 35
8 2014 50 7 5 25 21 64 60 16 7 7 55 19 68 4 19 109 0 4 9 10 2 16 1 41
9 2015 22 1 59 24 103 52 79 43 30 15 23 26 16 20 18 7 12 9 5 11 3 25 34 24
10 2016 49 101 62 72 82 64 38 96 86 44 21 36 30 28 11 5 22 12 11 17 18 102 39 0
Rerata 34 38 36 42 58 69 65 57 52 33 40 28 24 21 19 28 36 35 19 32 31 44 57 28
Sumber : PT. PLN Sector Bakaru
Tabel 17. Data jumlah hari hujan setengah bulanan
TAHUN
BULAN
JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
2007 1 1 5 4 5 10 10 8 7 5 8 7 1 13 2 4 3 4 1 2 2 3 7 2
2008 3 5 2 2 7 5 7 5 5 3 8 1 4 1 3 2 7 7 3 4 6 6 7 0
2009 3 2 7 4 6 7 4 3 4 4 1 3 1 1 2 7 2 2 3 2 1 3 1 1
2010 6 10 8 6 7 5 14 2 8 3 7 2 3 2 2 3 1 1 4 4 10 5 12 4
2011 12 14 13 10 10 11 13 15 7 5 11 9 9 9 1 5 7 3 7 9 11 9 14 12
2012 10 10 6 7 12 14 12 9 5 13 7 5 5 3 4 5 3 3 2 8 4 5 9 9
2013 9 9 8 10 12 9 3 4 11 11 8 11 9 4 7 1 10 2 5 3 8 5 11 15
2014 15 8 8 7 8 7 14 6 12 15 14 13 15 16 11 4 7 9 2 4 5 8 15 14
2015 15 12 2 4 14 8 8 8 7 9 7 12 9 9 9 4 9 1 1 1 1 2 8 7
2016 9 12 11 18 8 1 10 14 10 4 10 8 3 7 3 2 12 3 1 2 1 2 11 12 Sumber : PT. PLN Sector Bakaru
44
46
Tabel 18. Data jumlah hari 0,5 bulanan
TAHUN
BULAN
JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
2006 10 9 10 9 10 10 10 10 12 10 9 8 3 2 3 3 2 2 6 7 7 7 14 14
2007 10 5 9 8 7 7 7 6 7 6 5 5 7 7 6 11 9 6 7 77 8 7 14 13
2008 10 8 10 9 6 7 11 10 6 5 6 5 4 3 6 5 3 2 2 3 7 6 10 10
2009 9 8 7 6 6 6 4 4 4 4 3 4 2 1 1 1 1 1 4 4 5 5 8 8
2010 13 13 11 12 11 10 11 11 6 6 10 10 10 9 1 1 5 5 8 8 10 10 13 13
2011 10 10 7 6 13 13 7 7 9 9 6 6 5 5 4 5 3 3 5 5 5 4 9 9
2012 9 9 11 11 6 6 8 7 11 11 10 9 10 10 4 4 1 1 2 1 7 6 13 13
2013 12 11 7 6 11 10 9 9 14 13 14 13 14 14 7 6 4 3 3 3 6 6 15 14
2014 14 13 9 9 8 8 8 8 8 8 9 8 11 10 7 6 1 1 1 1 2 1 7 6
2015 11 10 8 8 12 12 7 7 7 7 9 9 6 5 3 2 1 1 1 1 2 1 11 12
Sumber : PT PLN Bakaru
46
47
Tabel 19. Besaran nilai Ra untuk wilayah Indonesia antara 5o LU sampai 10
o LS
Bulan Lintang Utara Lintang Selatan
5 4 2 0 2 4 6 8 10
Januari 13.0 14.3 14.7 15.0 15.3 15.5 15.8 16.1 16.1
Februari 14.0 15.0 15.3 15.5 15.7 15.8 16.0 16.1 16.0
Maret 15.0 15.5 15.6 15.7 15.7 15.6 15.6 15.5 15.3
April 15.1 15.5 15.3 15.3 15.1 14.9 14.7 14.4 14.0
Mei 15.3 14.9 14.6 14.4 14.1 13.8 13.4 13.1 12.6
Juni 15.0 14.4 14.2 13.9 13.5 13.2 12.8 12.4 12.6
Juli 15.1 14.6 14.3 14.1 13.7 13.4 13.1 12.7 11.8
Agustus 15.3 15.1 14.9 14.8 14.5 14.3 14.0 13.7 12.2
September 15.1 15.3 15.3 15.3 15.2 15.1 15.0 14.9 13.3
Oktober 15.7 15.1 15.3 15.4 15.5 15.6 15.7 15.8 14.6
November 14.8 14.5 14.8 15.1 15.3 15.5 15.8 16.0 15.6
Desember 14.6 14.1 14.4 14.8 15.1 15.4 15.7 16.0 16.0
Sumber : FAO 1997
Tabel 20. Hubungan suhu dengan nila ea, W dan f(t) Suhu (°C) ea (mbar) w f(t)
24.0 29.85 0.735 15.40
24.2 30.21 0.737 15.45
24.4 30.57 0.739 15.50
24.6 30.94 0.741 15.55
24.8 31.31 0.743 15.60
25.0 31.69 0.745 15.65
25.2 32.06 0.747 15.70
25.4 32.45 0.749 15.75
25.6 32.83 0.751 15.80
25.8 33.22 0.753 15.85
26.0 33.62 0.755 15.90
26.2 34.02 0.757 15.94
26.4 34.42 0.759 15.98
26.6 34.83 0.761 16.02
26.8 35.25 0.763 16.04
27.0 35.66 0.765 16.10
27.2 36.09 0.767 16.14
27.4 36.50 0.769 16.18
27.6 36.94 0.771 16.22
27.8 37.37 0.773 16.26
28.0 37.81 0.775 16.30
28.2 38.25 0.777 16.34
28.4 38.70 0.779 16.38
28.6 39.14 0.781 16.42
28.8 39.61 0.783 16.46
29.0 40.06 0.785 16.50
Sumber : FAO 1997
48
Tabel 21. Besaran angka koreksi c bulanan untuk rumus penman
Bulan c
Januari 1.10
Februari 1.10
Maret 1.00
April 0.90
Mei 0.90
Juni 0.90
Juli 0.90
Agustus 1.00
September 1.10
Oktober 1.10
November 1.10
Desember 1.10 Sumber : FAO 1997
2) Menghitung Evapotranspirasi
Langkah kerja menghitung evapotranspirasi
Tabel 22. Nilai parameter untuk bulan januari
Parameter Satuan Jan
Suhu (t) °C 26.2
Sinar Matahari(n/N) % 4.3
Kelembaban Relatif(Rh) % 24.8
Kecepatan angin (u) m/dt 5.7 Sumber : PU DAS Makassar
Tabel 23. Nilai ea, W, f(t), Ra, dan nilai c
ea 34.200
w 0.757
f(t) 15.94
Ra 13.0
c 1.10
1-w 0.243 Sumber : PU DAS Makassar
(1) Mengitung Rs
Rs = (0,25+0,54 * (n/N)) * Ra
Rs = (0,25+0,54 x (4,3)) x 13,0
Rs = 0,44 mm/hari
49
(2) Menghitung ed (tekanan uap nyata)
ed = ea.Rh
ed = 34,2 x 24,8
ed = 8,49 mbar
(3) Menghitung f(ed) (fungsi tekanan uap nyata)
f( ) ( ( √ ))
f(ed) = (0,34-(0,44 x 8,490.5
)
f(ed)= 0,327 mbar
(4) Menghitung f(n/N) (fungsi lamanya penyinaran matahari)
f(n/N) = 0,1+(0,9.(n/N))
f(n/N) = 0,1 + (0,9 x (4,3)
f(n/N) = 0,14
(5) Menghitung f(u) (fungsi kecepatan angin)
f(u) = 0,27 .(1+(0,86.u))
f(u) = 0,27 x (1+(0,86 x 5,7))
f(u) = 0,51 m/dt
(6) Menghitung Rn1
Rn1 = f(t).f(ed).f(n/N)
Rn1 = 15,94 x 0,327 x 0,14
Rn1 = 0,72 mm/hari
(7) Menghitung (ea-ed)
(ea-ed) = ea – ed
(ea-ed) = 34,2 – 8,49
50
(ea-ed) = 25,71 mbar
(8) Menghitung Et* (evapotranspirasi actual)
Et* = W((0,75.Rs)-Rn1)+(1-W).f(u).(ea-ed)
Et* = 0,757((0,5 x 0,44) – 0,72) + (0,243 x 0,51 x 25,71)
Et* = 2,06 mm/hari
(9) Menghitung Eto (evapotranspirasi potensial)
Eto = c x Et*
Eto = 1,10 x 2,06
Eto = 2,27 mm/hari
Untuk mengitung bulan selanjutnya dilakukan dengan cara dan rumus
yang sama, dan untuk melihat hasil dari perhitungan bulan selanjutnya silahkan
lihat tabel 24 dibawah ini .
51
Tabel 24. Hasil Perhitungan evapotranspirasi
Parameter Satuan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Suhu (t) °C 26.2 28.5 29.5 29.0 27.9 27.6 27.3 27.2 27.3 27.3 27.8 27.1
Sinar Matahari(n/N) % 4.3 5.2 6.3 6.4 6.2 5.9 6.6 7.4 8.0 7.9 7.3 6.1 Kelembaban Relatif(Rh)
% 24.8 27.6 27.7 27.6 27.5 27.4 27.4 27.4 27.3 27.7 27.8 27.5
Kecepatan angin (u) m/dt 59.2 52.0 42.6 33.4 32.4 39.0 46.9 51.6 40.6 29.1 24.7 38.0
w 0.757 0.781 0.785 0.785 0.773 0.771 0.769 0.767 0.769 0.769 0.777 0.767
Ra mm/hari 13.0 14.0 15.0 15.1 15.3 15.0 15.10 15.30 15.1 15.7 14.80 14.6
Rs mm/hari 0.44 0.58 0.74 0.76 0.75 0.70 0.79 0.90 0.95 0.98 0.85 0.70
f(t) 15.94 16.42 16.50 16.50 16.26 16.22 16.18 16.14 16.18 16.18 16.26 16.14
ea mbar 34.20 39.14 40.06 40.06 37.81 36.94 36.50 36.09 36.50 36.50 37.37 36.09
ed mbar 8.49 10.79 11.09 11.06 10.41 10.10 9.99 9.88 9.96 10.10 10.40 9.92
f(ed) mbar 0.327 0.326 0.325 0.325 0.326 0.326 0.326 0.326 0.326 0.326 0.326 0.326
f(n/N) 0.14 0.15 0.16 0.16 0.16 0.15 0.16 0.17 0.17 0.17 0.17 0.15
f(u) m/dt 0.51 0.45 0.37 0.35 0.28 0.34 0.41 0.45 0.35 0.25 0.22 0.33
Rn1 mm/dt 0.72 0.79 0.84 0.84 0.83 0.81 0.84 0.88 0.91 0.90 0.88 0.82
ea-ed mbar 25.71 28.35 28.97 29.00 27.40 26.84 26.51 26.21 26.54 26.40 26.97 26.17
Et* mm/hari 2.06 5.06 4.36 2.48 2.94 2.75 2.97 3.40 2.09 1.34 1.34 1.90
c 1.10 1.10 1.00 0.90 0.90 0.90 0.90 1.00 1.10 1.10 1.10 1.10
Eto mm/hari 2.27 5.56 4.36 2.23 2.65 2.47 2.67 3.40 2.30 1.47 1.47 2.09
Sumber : hasil perhitungan
51
52
5) Mengitung Debit Andalan Dengan Metode Mock
Adapun langkah langkah untuk menghitung debit andalan dengan
menggunakan metode mock adalah sebagai berikut :
Untuk tahun 2007 januari I
(1) Curah hujan = 9 (data tabel 16)
(2) Hari hujan (n) = 1 (data tabel 17)
(3) Jumlah hari per 0.5 bulan (hari) = 10 (data tabel 18)
(4) Evapotranspirasi Eto (mm/hari) = 2,27 (tabel 27)
(5) Evapotranspirasi Eto (mm/0.5 bulan )
= Evapotranspirasi Eto (mm/hari) x jumlah hari per 0.5 bulan (hari)
= 2,27 x 10
= 22,7
(6) E/Ep (mm 0.5 bulan)
= (lahan terbuka /20) x (18/hari huan)
= (40/20) x (18/1)
= 34
(7) E1 = Eto – E (mm 0.5 bulan)
= Evapotranspirasi Eto (mm/0.5 bulan ) - E/Ep (mm 0.5 bulan)
= 22,77 – 34
= -11,3
(8) P – E1
= 9 – (-11,3)
= 20,31
53
(9) Tampungan tanah
= kelembaban tanah – tampungan awal
= 50 – 60
= -10
(10) Air lebih (s)
= (P-E1) – tampungan tanah
= 20,31 – (-10)
= 30,31
(11) Infiltrasi
= koefisien infiltrasi x air lebih
= 0,8 x 30,31
= 24,2
(12) 0.5 x (1 + k ) x Infiltrasi
=0,5 x (1 + 0,5) x 24,2
= 18,2
(13) K x Vn-1(tampungan awal)
= 0,5 x 60
= 30
(14) Volume tampungan Vn
= (0.5 x (1 + k ) x Infiltrasi) x (K x Vn-1(tampungan awal))
= 18,2 x 30
= 48,2
(15) Λvn = Vn – Vn-1
54
= volume tampungan – tampungan awal
= 48,2 – 60
= -11,8
(16) Aliran dasar (BF)
= infiltrasi - Λvn
= 24,1 – (-11,8)
= 36,1
(17) Aliran langsun (DRO)
= air lebih – infiltrasi
= 30,31 – 24,1
= 6,1
(18) Aliran sungai (mm/0.5 bulan)
= aliran dasar + aliran langsung
= 6,12 + 6,1
= 42,1
(19) Debit sungai (m3/dtk)
= (((aliran sungai 0.5 bln) * A *1000) / ((jumlah hari per 0.5 bulan)
*24*3600)
= (42,1 x 21,48 x 1000) / ( 10 x 24 x 3600)
= 4,83
(20) Debit sungai (L/dt)
= Debit sungai (m3/dtk) x 1000
=4,83 x 1000 = 4826,6
55
Menghitung debit andalan dengan metode mock
Luas Cathment Area = 21,48 km2
Kelembaban Tanah Maks.SMC = 50.0 mm
Koef. Infiltrasi, i = 0.80 mm
Koef. Resesi, k = 0.5 mm
Tampungan Awal = 60.0 mm
Tabel 25. Perhitungan debit metode F.J Mock stasiun bakaru tahun 2007
No. URAIAN KET
JAN
PEB
MAR
APRI
MEI
JUNI
JULI
AGS'
SEPT'
OKT'
NOP'
DES'
JUMLAH
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
EVAPOTRANSPIRASI TERBATAS (E1)
1 Curah Hujan, P
(mm/0.5 bl) [data] 9 4 29 40 53 102 153 110 115 64 164 85 23 63 10 32 21 6 8 10 30 19 67 26 1243.00
2 Hari Hujan, n (hari) [data] 1 1 5 4 5 10 10 8 7 5 8 7 1 13 2 4 3 4 1 2 2 3 7 2
115.00
3 Jumlah hari per 0.5
bulan (hari) [data] 10 9 10 9 10 10 10 10 12 10 9 8 3 2 3 3 2 2 6 7 7 7 14 11 184.00
4 Evapotranspirasi,
ETo (mm/hr) [data] 2.27 2.27 5.56 5.56 4.36 4.36 2.23 2.23 2.65 2.65 2.47 2.47 2.67 2.67 3.40 3.40 2.30 2.30 1.47 1.47 1.47 1.47 2.09 2.09 65.92
5 Evapotranspirasi,
ETo (mm/0.5 bl) [(4) x (3)] 22.7 20.4 55.6 50.1 43.6 43.6 22.3 22.3 31.8 26.5 22.3 19.8 8.0 5.3 10.2 10.2 4.6 4.6 8.8 10.3 10.3 10.3 29.3 23.0 516.00
6 Lahan Terbuka, m
% [data] 40 40 40 40 40 30 30 30 30 40 30 30 40 30 40 40 40 40 40 40 40 40 30 40 880.00
7 E/Ep (mm/0.5 bl) ( m/20 )*(
18-n) 34.0 34.0 26.0 28.0 26.0 12.0 12.0 15.0 16.5 26.0 15.0 16.5 34.0 7.5 32.0 28.0 30.0 28.0 34.0 32.0 32.0 30.0 16.5 32.0 597.00
8 E1 = ETo - E
(mm/0.5 bl) [(5)-(7) -11.3 -13.6 29.6 22.1 17.6 31.6 10.3 7.3 15.3 0.5 7.3 3.3 -26.0 -2.2 -21.8 -17.8 -25.4 -23.4 -25.2 -21.7 -21.7 -19.7 12.8 -9.0 -81.00
KESEIMBANGAN AIR
9 P - E1 [(1)-(8)] 20.31 17.58 -0.63 17.93 35.40 70.40 142.65 102.65 99.74 63.53 156.73 81.71 48.98 65.15 31.79 49.79 46.39 29.39 33.17 31.70 51.68 38.68 54.24 35.01 1324.00
10 Tampungan Tanah -10.0 -10.0 -10.0 -10.0 -10.0 -10.0 -10.0 -10.0 -10.0 -10.0 -10.0 -10.0 -10.0 -10.0 -10.0 -10.0 -10.0 -10.0 -10.0 -10.0 -10.0 -10.0 -10.0 -10.0 -240.00
11 Kelembaban Tanah
(SM) data 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 1200.00
12 Air Lebih (S) [(9)-(10)] 30.3 27.6 9.4 27.9 45.4 80.4 152.7 112.7 109.7 73.5 166.7 91.7 59.0 75.2 41.8 59.8 56.4 39.4 43.2 41.7 61.7 48.7 64.2 45.0 1564.00
LIMPASAN DAN TAMPUNGAN AIRTANAH
13 Infiltrasi [i x (12)] 24.2 22.1 7.5 22.3 36.3 64.3 122.1 90.1 87.8 58.8 133.4 73.4 47.2 60.1 33.4 47.8 45.1 31.5 34.5 33.4 49.3 38.9 51.4 36.0 1251.20
14 0.5 x ( 1 + k) x l 18.2 16.5 5.6 16.8 27.2 48.2 91.6 67.6 65.8 44.1 100.0 55.0 35.4 45.1 25.1 35.9 33.8 23.6 25.9 25.0 37.0 29.2 38.5 27.0 938.40
15 k x V (n-1) [k x (16)] 30.0 24.1 20.3 13.0 14.9 21.1 34.6 63.1 65.4 65.6 54.9 77.4 66.2 50.8 48.0 36.5 36.2 35.0 29.3 27.6 26.3 31.7 30.4 34.5 936.90
16 Volume Tampungan
V(n) [(14)+(15)] 48.2 40.6 25.9 29.7 42.1 69.3 126.2 130.7 131.2 109.7 154.9 132.5 101.6 95.9 73.0 72.4 70.0 58.7 55.2 52.6 63.3 60.9 69.0 61.5 1875.30
17 ΔV(n) = V(n) - V(n-
1)
[(16n)-
(16n-1)] -11.8 -18.6 -18.4 -7.4 -5.8 -5.0 -4.1 -40.6 -43.4 -50.9 -21.5 -59.1 -54.4 -35.8 -39.6 -24.6 -24.9 -27.1 -20.7 -19.3 -14.0 -21.9 -17.6 -25.5 -611.98
18 Aliran Dasar , BF=1-
dV(n) [(13)-(17)] 36.1 40.6 25.9 29.7 42.1 69.3 126.2 130.7 131.2 109.7 154.9 132.5 101.6 95.9 73.0 72.4 70.0 58.7 55.2 52.6 63.3 60.9 69.0 61.5 1863.17
19 Aliran Langsung,
DRO [(12)-(13)] 6.1 5.5 1.9 5.6 9.1 16.1 30.5 22.5 21.9 14.7 33.3 18.3 11.8 15.0 8.4 12.0 11.3 7.9 8.6 8.3 12.3 9.7 12.8 9.0 312.80
20 Aliran Sungai
(mm/0.5 bl) [(18)+(19)] 42.1 46.2 27.8 35.3 51.2 85.4 156.8 153.2 153.1 124.4 188.2 150.8 113.4 110.9 81.4 84.3 81.3 66.5 63.9 61.0 75.7 70.6 81.8 70.5 2175.97
21 Debit Sungai (m3/dt) 4.83 5.88 3.19 4.50 5.86 9.78 17.96 17.56 14.62 14.26 23.97 21.60 43.32 63.56 31.09 32.22 46.58 38.12 12.20 9.98 12.39 11.56 6.70 7.34 459.04
22 Debit Sungai (l/det) (21)x1000 4826.6 5876.0 3187.0 4496.2 5864.8 9782.2 17963 17559 14623.1 14256.7 23966.3 21601.1 43320.5 63556.7 31085.1 32216.3 46583.9 38116.7 12196.3 9981.3 12385.2 11557.8 6697.5 7343.9 459043.16
55
56
Sumber : perhitungan
Tabel 26. Kesimpulan hasil perhitungan debit metode F.J. Mock stasiun Bakaru
No Uraian Jumlah Pertahun
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
1 Curah Hujan (mm/0.5 bulan) 1243.00 661.0 539.0 1227.00 919.0 940.0 832.0 619.0 661.00 984.00
2 Hari Hujan, n (hari) 115.00 326.0 150.0 106.00 216.0 164.0 176.0 218.0 160.00 162.00
3 Jumlah hari per 0.5 bulan (hari) 184.00 105.0 71.0 121.00 216.0 170.0 172.0 228.0 165.00 159.00
4 Evapotranspirasi, ETo (mm/hr) 65.92 65.9 65.9 65.92 75.5 75.5 75.5 75.5 75.45 75.45
5 Evapotranspirasi, ETo (mm/0.5 bl) 516.00 272.4 230.5 337.79 647.6 505.8 511.2 642.5 476.76 460.88
6 Lahan Terbuka, m % 880.00 740.0 840.0 880.00 760.0 820.0 780.0 760.0 780.00 800.00
7 E/Ep (mm/0.5 bl) 597.00 172.0 508.0 609.00 354.0 470.0 432.0 351.0 459.00 472.00
8 E1 = ETo - E (mm/0.5 bl) -81.00 100.4 -277.5 -271.21 293.6 35.8 79.2 291.5 17.76 -11.12
9 P - E1 1324.00 560.6 816.5 1498.21 625.4 904.2 752.8 327.5 643.24 995.12
10 Tampungan Tanah -240.00 189.2 15.8 0.00 0.0 0.0 -3.3 -3.3 6.60 -5.63
11 Kelembaban Tanah (SM) 1200.00 4820.4 4934.1 3750.15 4789.5 5066.5 5239.0 3068.2 4919.39 5545.51
12 kelebihan air ( water surplus) 1564.00 371.4 800.7 1498.21 625.4 904.2 756.1 330.8 636.64 1000.75
13 Infiltrasi 1251.20 297.1 640.6 1198.57 500.3 723.4 604.9 264.6 509.31 800.60
14 0.5 x ( 1 + k) x l 938.40 222.8 480.4 898.93 375.2 542.5 453.7 198.5 381.98 600.45
15 k x V (n-1) 936.90 282.6 519.2 855.16 386.4 563.1 506.7 252.5 401.12 625.13
16 Volume Tampungan V(n) 1875.30 505.5 999.6 1754.09 761.6 1105.6 960.4 451.0 783.10 1225.58
17 ΔV(n) = V(n) - V(n-1) -611.98 25.7 21.0 82.49 -54.9 -9.4 -32.5 -1.0 34.94 -5.55
18 Aliran Dasar , BF=1-dV(n) 1863.17 271.4 619.5 1116.08 555.2 732.7 637.4 265.6 474.37 806.14
19 Aliran Langsung, DRO 312.80 74.3 160.1 299.64 125.1 180.8 151.2 66.2 127.33 200.15
20 Aliran Sungai (mm/0.5 bl) 2175.97 345.7 779.7 1415.72 680.3 913.6 788.6 331.8 601.69 1006.29
21 Debit Sungai (m3/dt) 459.04 157.0 464.5 736.56 94.8 195.2 241.9 49.2 274.57 334.92
22 Debit Sungai (l/det) 459043.16 157020.1 464523.4 736561.45 94835.1 195176.8 241863.8 49158.0 274567.33 334918.64
Sumber : perhitungan
57
Tabel 27. Kesimpulan hasil perhitungan debit metode F.J. Mock stasiun Sumarorong
No Uraian Jumlah Pertahun
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
1 Curah Hujan (mm/0.5 bulan) 832.0 619.0 539.0 1227.00 919.0 940.0 832.0 619.0 661.00 984.00
2 Hari Hujan, n (hari) 176.0 218.0 150.0 106.00 216.0 164.0 176.0 218.0 160.00 162.00
3 Jumlah hari per 0.5 bulan (hari) 172.0 228.0 71.0 121.00 216.0 170.0 172.0 228.0 165.00 159.00
4 Evapotranspirasi, ETo (mm/hr) 75.5 75.5 65.9 65.92 75.5 75.5 75.5 75.5 75.45 75.45
5 Evapotranspirasi, ETo (mm/0.5 bl) 511.2 642.5 230.5 337.79 647.6 505.8 511.2 642.5 476.76 460.88
6 Lahan Terbuka, m % 780.0 760.0 840.0 880.00 760.0 820.0 780.0 760.0 780.00 800.00
7 E/Ep (mm/0.5 bl) 432.0 351.0 508.0 609.00 354.0 470.0 432.0 351.0 459.00 472.00
8 E1 = ETo - E (mm/0.5 bl) 79.2 291.5 -277.5 -271.21 293.6 35.8 79.2 291.5 17.76 -11.12
9 P - E1 752.8 327.5 816.5 1498.21 625.4 904.2 752.8 327.5 643.24 995.12
10 Tampungan Tanah -3.3 -3.3 15.8 0.00 0.0 0.0 -3.3 -3.3 6.60 -5.63
11 Kelembaban Tanah (SM) 5239.0 3068.2 4934.1 3750.15 4789.5 5066.5 5239.0 3068.2 4919.39 5545.51
12 kelebihan air ( water surplus) 756.1 330.8 800.7 1498.21 625.4 904.2 756.1 330.8 636.64 1000.75
13 Infiltrasi 604.9 264.6 640.6 1198.57 500.3 723.4 604.9 264.6 509.31 800.60
14 0.5 x ( 1 + k) x l 453.7 198.5 480.4 898.93 375.2 542.5 453.7 198.5 381.98 600.45
15 k x V (n-1) 506.7 252.5 519.2 855.16 386.4 563.1 506.7 252.5 401.12 625.13
16 Volume Tampungan V(n) 960.4 451.0 999.6 1754.09 761.6 1105.6 960.4 451.0 783.10 1225.58
17 ΔV(n) = V(n) - V(n-1) -32.5 -1.0 21.0 82.49 -54.9 -9.4 -32.5 -1.0 34.94 -5.55
18 Aliran Dasar , BF=1-dV(n) 637.4 265.6 619.5 1116.08 555.2 732.7 637.4 265.6 474.37 806.14
19 Aliran Langsung, DRO 151.2 66.2 160.1 299.64 125.1 180.8 151.2 66.2 127.33 200.15
20 Aliran Sungai (mm/0.5 bl) 788.6 331.8 779.7 1415.72 680.3 913.6 788.6 331.8 601.69 1006.29
21 Debit Sungai (m3/dt) 241.9 49.2 464.5 736.56 94.8 195.2 241.9 49.2 274.57 334.92
22 Debit Sungai (l/det) 241863.8 49158.0 464523.4 736561.45 94835.1 195176.8 241863.8 49158.0 274567.33 334918.64
Sumber : perhitungan
58
Tabel 28. Kesimpulan hasil perhitungan debit metode F.J. Mock stasiun Mamasa
No Uraian Jumlah Pertahun
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
1 Curah Hujan (mm/0.5 bulan) 661.00 661.0 539.0 1227.00 919.0 940.0 832.0 619.0 661.00 984.00
2 Hari Hujan, n (hari) 160.00 326.0 150.0 106.00 216.0 164.0 176.0 218.0 160.00 162.00
3 Jumlah hari per 0.5 bulan (hari) 165.00 105.0 71.0 121.00 216.0 170.0 172.0 228.0 165.00 159.00
4 Evapotranspirasi, ETo (mm/hr) 75.45 65.9 65.9 65.92 75.5 75.5 75.5 75.5 75.45 75.45
5 Evapotranspirasi, ETo (mm/0.5 bl) 476.76 272.4 230.5 337.79 647.6 505.8 511.2 642.5 476.76 460.88
6 Lahan Terbuka, m % 780.00 740.0 840.0 880.00 760.0 820.0 780.0 760.0 780.00 800.00
7 E/Ep (mm/0.5 bl) 459.00 172.0 508.0 609.00 354.0 470.0 432.0 351.0 459.00 472.00
8 E1 = ETo - E (mm/0.5 bl) 17.76 100.4 -277.5 -271.21 293.6 35.8 79.2 291.5 17.76 -11.12
9 P - E1 643.24 560.6 816.5 1498.21 625.4 904.2 752.8 327.5 643.24 995.12
10 Tampungan Tanah 6.60 189.2 15.8 0.00 0.0 0.0 -3.3 -3.3 6.60 -5.63
11 Kelembaban Tanah (SM) 4919.39 4820.4 4934.1 3750.15 4789.5 5066.5 5239.0 3068.2 4919.39 5545.51
12 kelebihan air ( water surplus) 636.64 371.4 800.7 1498.21 625.4 904.2 756.1 330.8 636.64 1000.75
13 Infiltrasi 509.31 297.1 640.6 1198.57 500.3 723.4 604.9 264.6 509.31 800.60
14 0.5 x ( 1 + k) x l 381.98 222.8 480.4 898.93 375.2 542.5 453.7 198.5 381.98 600.45
15 k x V (n-1) 401.12 282.6 519.2 855.16 386.4 563.1 506.7 252.5 401.12 625.13
16 Volume Tampungan V(n) 783.10 505.5 999.6 1754.09 761.6 1105.6 960.4 451.0 783.10 1225.58
17 ΔV(n) = V(n) - V(n-1) 34.94 25.7 21.0 82.49 -54.9 -9.4 -32.5 -1.0 34.94 -5.55
18 Aliran Dasar , BF=1-dV(n) 474.37 271.4 619.5 1116.08 555.2 732.7 637.4 265.6 474.37 806.14
19 Aliran Langsung, DRO 127.33 74.3 160.1 299.64 125.1 180.8 151.2 66.2 127.33 200.15
20 Aliran Sungai (mm/0.5 bl) 601.69 345.7 779.7 1415.72 680.3 913.6 788.6 331.8 601.69 1006.29
21 Debit Sungai (m3/dt) 274.57 157.0 464.5 736.56 94.8 195.2 241.9 49.2 274.57 334.92
22 Debit Sungai (l/det) 274567.33 157020.1 464523.4 736561.45 94835.1 195176.8 241863.8 49158.0 274567.33 334918.64
Sumber : perhitungan
56
Dan untuk menghitung tahun selanjutnya serta untuk menghitung stasiun
mamasa dan sumarorong dilakukan dengan cara dan rumus yang sama. Dan untuk
mengetahui hasil dari Q90 dari ketiga stasiun tersebut silahkan lihat tabel dan
grafik dibawah ini.
Tabel 29. Rekapitulasi debit bulanan metode F.J Mock stasiun mamasa
Tah
un
Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2007 114.58 5.59 1.07 0.17 9.05 15.57 20.98 20.98 8.56 6.45 64.09 102.44
2008 18.16 81.45 85.90 63.05 45.94 84.03 19.09 10.79 5.23 0.89 26.23 44.24
2009 107.01 72.65 92.87 86.67 56.63 87.90 30.09 35.09 10.90 5.08 79.70 110.12
2010 39.52 2.87 0.00 0.00 0.00 0.00 10.70 29.67 11.44 0.11 29.80 14.79
2011 15.56 0.57 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
2012 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
2013 4.51 0.97 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2.02 2.60 7.48 1.08
2014 8.59 0.73 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
2015 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
2016 8.44 12.87 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Rer
ata 31.63 17.77 17.98 14.99 11.16 18.75 8.08 9.65 3.81 1.51 20.73 27.26 Sumber : perhitungan
Tabel 27. Debit andalan metode F.J Mock stasiun Mamasa
no urut
P Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1 9.09 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
2 18.18 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
3 27.27 4.51 0.57 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
4 36.36 8.44 0.73 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
5 45.45 8.59 0.97 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
6 54.54 15.56 2.87 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2.02 0.11 7.48 1.08
7 63.63 18.16 5.59 0.00 0.00 0.00 0.00 10.70 10.79 5.23 0.89 26.23 14.79
8 72.72 39.52 12.87 1.07 0.17 9.05 15.57 19.09 20.98 8.56 2.60 29.80 44.24
9 81.81 107.01 72.65 85.90 63.05 45.94 84.03 20.98 29.67 10.90 5.08 64.09 102.44
10 90.99 114.58 81.45 92.87 86.67 56.63 87.90 30.09 35.09 11.44 6.45 79.70 110.12
Q90 107.01 72.65 85.90 63.05 45.94 84.03 20.98 29.67 10.90 5.08 64.09 102.44
Sumber : perhitungan
57
0,000
22,500
45,000
67,500
90,000
112,500
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
De
bit
an
dal
an (
m3 /
dt)
Bulan
Gambar 11. Grafik debit andalan metode F.J Mock stasiun Mamasa
Tabel 28. Rekapitulasi debit bulanan metode F.J Mock stasiun sumarorong
Tahun
Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2007 114.58 5.59 34.80 52.45 49.32 0.01 28.80 9.80 0.88 9.60 31.09 48.27
2008 13.28 79.74 33.22 55.03 87.97 65.66 60.92 15.99 0.24 18.50 8.98 26.39
2009 96.13 15.80 101.60 71.49 57.99 64.12 19.42 2.05 0.65 4.09 114.14 207.50
2010 35.97 2.87 0.00 0.00 0.00 63.74 40.22 18.80 7.87 12.78 72.46 120.67
2011 22.05 1.47 12.98 0.00 0.00 0.00 0.00 1.69 2.41 0.64 0.59 1.21
2012 18.37 47.89 1.31 3.41 9.65 11.98 18.98 10.02 0.16 3.98 25.96 11.96
2013 23.67 7.31 0.12 20.90 0.00 0.00 0.00 5.60 2.02 5.11 0.00 0.00
2014 6.08 1.33 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
2015 2.95 10.35 0.55 0.31 6.22 4.01 1.91 0.68 0.35 5.45 39.09 22.03
2016 19.13 95.80 60.00 0.60 5.01 11.22 7.09 4.88 6.80 10.99 41.23 10.86
Rerata 35.220 26.815 24.458 20.419 21.615 22.074 17.734 6.951 2.138 7.114 33.355 44.890
Sumber : perhitungan
Tabel 29. Debit andalan metode F.J Mock stasiun sumarorong
no urut P Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1 9.0909 2.95 1.33 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
2 18.182 6.08 1.47 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.68 0.16 0.64 0.00 0.00
3 27.273 13.28 2.87 0.12 0.00 0.00 0.00 0.00 1.69 0.24 3.98 0.59 1.21
4 36.364 18.37 5.59 0.55 0.31 0.00 0.01 1.91 2.05 0.35 4.09 8.98 10.86
5 45.455 19.13 7.31 1.31 0.60 5.01 4.01 7.09 4.88 0.65 5.11 25.96 11.96
6 54.545 22.05 10.35 12.98 3.41 6.22 11.22 18.98 5.60 0.88 5.45 31.09 22.03
7 63.636 23.67 15.80 33.22 20.90 9.65 11.98 19.42 9.80 2.02 9.60 39.09 26.39
8 72.727 35.97 47.89 34.80 52.45 49.32 63.74 28.80 10.02 2.41 10.99 41.23 48.27
9 81.818 96.13 79.74 60.00 55.03 57.99 64.12 40.22 15.99 6.80 12.78 72.46 120.67
10 90.909 114.58 95.80 101.60 71.49 87.97 65.66 60.92 18.80 7.87 18.50 114.14 207.50
Q90 96.13 79.74 60.00 55.03 57.99 64.12 40.22 15.99 6.80 12.78 72.46 120.67
Sumber : perhitungan
58
0,000
45,000
90,000
135,000
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
De
bit
an
dal
an (
m3 /
dt)
Bulan
Gambar 12. Grafik debit andalan metode F.J Mock stasiun sumarorong
Tabel 30. Rekapitulasi debit bulanan metode F.J Mock stasiun Bakaru
Tahun
Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2007 114.58 5.59 34.80 52.45 49.32 40.21 28.80 9.80 0.88 9.60 31.39 23.57
2008 4.22 7.90 0.64 0.16 9.92 25.49 9.46 9.38 0.24 2.50 4.22 15.75
2009 110.02 15.80 101.60 0.94 0.53 20.62 19.42 2.05 0.65 4.09 25.97 98.76
2010 20.23 6.89 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 18.80 7.87 12.78 56.06 102.77
2011 22.55 8.19 12.98 0.37 0.19 0.03 0.01 0.02 0.00 0.00 0.00 2.78
2012 19.40 82.89 1.50 0.44 0.19 3.50 17.85 10.28 0.16 3.98 15.69 6.03
2013 23.30 9.02 1.79 48.11 2.36 2.90 2.66 5.60 2.02 5.11 5.46 1.14
2014 14.85 3.67 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
2015 2.76 6.15 0.33 0.12 0.03 0.01 0.00 0.00 0.35 5.45 39.09 8.76
2016 16.01 95.80 60.00 5.11 45.48 5.86 1.79 3.43 6.80 10.99 52.23 12.84
Rerata 34.792 24.191 21.364 10.770 10.802 9.863 7.999 5.936 1.897 5.450 23.011 27.240 Sumber : perhitungan
Tabel 31. Debit andalan metode F.J Mock stasiun Bakaru
no
urut P
Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1 9.099 2.76 3.67 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
2 18.18 4.22 5.59 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1.14
3 27.27 14.85 6.15 0.33 0.12 0.03 0.01 0.00 0.02 0.16 2.50 4.22 2.78
4 36.36 16.01 6.89 0.64 0.16 0.19 0.03 0.01 3.43 0.24 3.98 5.46 6.03
5 45.45 19.40 7.90 1.50 0.37 0.19 2.90 1.79 9.38 0.35 4.09 15.69 8.76
6 54.54 20.23 8.19 1.79 0.44 0.53 3.50 2.66 10.28 0.65 5.11 25.97 12.84
7 63.63 22.55 9.02 12.98 0.94 2.36 5.86 9.46 2.05 0.88 5.45 31.39 15.75
8 72.72 23.30 15.80 34.80 5.11 9.92 20.62 17.85 5.60 2.02 9.60 39.09 23.57
9 81.81 110.02 82.89 60.00 48.11 45.48 25.49 19.42 9.80 6.80 10.99 52.23 98.76
10 90.99 114.58 95.80 101.60 52.45 49.32 40.21 28.80 18.80 7.87 12.78 56.06 102.77
Q90 110.02 82.89 60.00 48.11 45.48 25.49 19.42 9.80 6.80 10.99 52.23 98.76 Sumber : perhitungan
59
0,000
22,500
45,000
67,500
90,000
112,500
135,000
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
De
bit
an
dal
an (
m3 /
dt)
Debit
0
45
90
135
Jan feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
De
bit
an
dal
an (
m3/d
t)
Bulan
Kebutuhan PLTA BkaruDebit andalan stasiun MamasaDebit andalan stasiun sumarorongDebit andalan stasiun bakaru
Gambar 13. Grafik debit andalan metode F.J Mock stasiun Bakaru
Tabel 32. Rekapitulasi debit andalan stasiun Mamasa, Sumarorong, dan Bakaru
Stasiun
Q
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Mamasa 107.01 72.65 85.90 63.05 45.94 84.03 20.98 29.67 10.90 5.08 64.09 102.44
Sumarorong 96.13 79.74 60.00 55.03 57.99 64.12 40.22 15.99 6.80 12.78 72.46 120.67
Bakaru 110.02 82.89 60.00 48.11 45.48 25.49 19.42 9.80 6.80 10.99 52.23 98.76
Sumber : perhitungan
Gambar 14. Grafik rekapitulasi debit andalan metode F.J Mock antara kebutuhan
PLTA, stasiun Mamasa, stasiun Sumarorong, stasiun Bakaru
60
Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa debit andalan dengan
menggunakan metode mock ada beberapa bulan yang tidak mencapai 45 m3/dtk,
itu artinya ada beberapa bulan yan tidak memenuhi kebutuhan debit PLTA
bakaru yaitu pada stasiun Mamasa bulan uli, agustus, September, dan oktober.
Pada stasiun sumarorong pada bulan agustus, September, dan oktober. Dan pada
stasiun Bakaru yakni pada bulan juni, juli, agustus, September, dan oktober.
Sehinnga terjadi ketidak seimbangan kebutuhan debit PLTA Bakaru dengan
sungai Mamasa pada bulan-bulan tersebut.
D. Menghitung Debit Andalan PLTA Bakaru Dengan Metode Statistik
Tabel 33. Debit rata-rata bulanan waduk Bakaru
Tahun Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
2007 47.54 56.20 41.2 56.45 90.73 78.22 69.16 36.15 33.10 32.47 52.33 71.94
2008 46.03 21.04 58.3 100.4 39.75 71.14 36.69 30.15 28.38 36.86 115.28 81.99
2009 72.96 64.62 50.1 63.62 71.17 40.24 32.41 21.75 16.41 16.84 16.76 30.04
2010 33.11 57.08 45.5 42.85 85.51 66.39 47.42 77.57 101.4 93.34 131.4 123.7
2011 67.25 42.86 60.4 68.75 66.91 39.13 28.21 20.32 23.23 19.49 61.34 76.53
2012 44.40 44.63 57.6 88.89 82.50 48.66 52.59 27.66 22.66 27.88 48.85 83.42
2013 52.93 59.53 37.9 95.18 101.2 73.33 78.96 67.16 37.83 30.08 53.92 87.42
2014 67.33 28.31 35.1 56.29 63.10 73.75 61.82 37.39 25.03 18.90 29.54 63.15
2015 45.98 57.29 64.9 101.5 68.60 52.46 31.08 18.62 13.69 12.89 18.91 26.12
2016 32.51 63.33 77.3 131.6 108.9 83.72 62.94 45.13 50.52 107.79 101.21 79.03
Rata-
rata 51.00 49.49 52.8 80.56 77.85 62.70 50.13 38.19 35.23 39.65 62.95 72.34
Sumber : PU DAS Makassar
Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung deit andalan dengan
menggunakan metode statistic yaitu :
Adapun langkah-langkah untuk menghitung debit andalan dengan
menngunakan metode statistic yaitu :
61
1. Debit andalan untuk bulan januari
1) Tabelkan data debit rata-rata bulanan
Tabel 34. Debit rata-rata bulan Januari
Tahun Januari
X (X-Xrata-rata)
2007 47.54 12.00
2008 46.03 24.74
2009 72.96 482.07
2010 33.11 320.20
2011 67.25 263.93
2012 44.40 43.61
2013 52.93 3.71
2014 67.33 266.54
2015 45.98 25.24
2016 32.51 342.03
jumlah 510.04 1784.06
rata-rata 51.004 Sumber : PU DAS makassar
2) Dihitung nilai Xrata-rata
∑
=
= 51,004
3) Menghitung nilai standar deviasi
√∑( )
= √
= √
= 12,36
62
4) Menghitung nilai koefisien deviasi
=
= 0,24
5) Mengitung debit andalan untuk PLTA dengan Q90
= 51,004 + 1,40 x 12,36
= 68,31 m3/dtk
Untuk menghitung debit andalan dengan menggunakan metode statistic
setiap bulannya, dilakukan dengan rumus dan langkah-langkah yang sama seperti
diatas. Dan untuk mengetahui hasil rekapnya, silahkan lihat tabel 25 dibawah ini.
Table 35. Hasil debit andalan PLTA Bakaru metode statistic
Tahun Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
2007 47.54 56.20 41.23 56.45 90.73 78.22 69.16 36.15 33.10 32.47 52.33 71.94
2008 46.03 21.04 58.29 100.46 39.75 71.14 36.69 30.15 28.38 36.86 115.28 81.99
2009 72.96 64.62 50.11 63.62 71.17 40.24 32.41 21.75 16.41 16.84 16.76 30.04
2010 33.11 57.08 45.56 42.85 85.51 66.39 47.42 77.57 101.4 93.34 131.40 123.76
2011 67.25 42.86 60.46 68.75 66.91 39.13 28.21 20.32 23.23 19.49 61.34 76.53
2012 44.40 44.63 57.57 88.89 82.50 48.66 52.59 27.66 22.66 27.88 48.85 83.42
2013 52.93 59.53 37.99 95.18 101.26 73.33 78.96 67.16 37.83 30.08 53.92 87.42
2014 67.33 28.31 35.12 56.29 63.10 73.75 61.82 37.39 25.03 18.90 29.54 63.15
2015 45.98 57.29 64.97 101.48 68.60 52.46 31.08 18.62 13.69 12.89 18.91 26.12
2016 32.51 63.33 77.29 131.60 108.97 83.72 62.94 45.13 50.52 107.8 101.21 79.03
Rata-
rata 51.00 49.49 52.86 80.56 77.85 62.70 50.13 38.19 35.23 39.65 62.95 72.34
Q90 68.3 68.92 70.49 115.2 104.70 84.2 72.2 60.2 59.99 69.52 104.04 106.8
sumber : hasil perhhitungan
63
0,00
22,50
45,00
67,50
90,00
112,50
135,00
jan feb mar apr may jun jul aug sep oct nov dec
De
bit
Wad
uk
(m³/
dtk
)
Bulan
Gambar 14. Grafik hasil debit andalan PLTA Bakaru metode statistic
Dari hasil perhitungan debit andalan PLTA Bakaru dengan menggunakan
metode statistic, dapat dilihat bahwa hasil debit andalan setiap bulannya mencapai
45m3/dtk. Itu artinya kebutuhan debit untuk PLTA bakaru dengan debit sungai
Mamasa terjadi keseimbangan.
64
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam upaya untuk mengetahui jumlah debit andalan PLTA Bakaru
dengan menggunakan dua metode yaitu metode F.J Mok dan Statistik serta untuk
mengetahui keseimbangan antara kebutuhan PLTA Bakaru dengan sungai
Mamasa pada kabupaten Pinrang, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1) Hasil analisis debit andalan dengan menggunakan metode mock ada beberapa
bulan yang tidak mencapai 45 m3/dtk, itu artinya ada beberapa bulan yan tidak
memenuhi kebutuhan debit PLTA bakaru yaitu pada stasiun Mamasa bulan
Juli, agustus, September, dan oktober. Pada stasiun sumarorong pada bulan
agustus, September, dan oktober. Dan pada stasiun Bakaru yakni pada bulan
juni, juli, agustus, September, dan oktober. Sehinnga terjadi ketidak
seimbangan kebutuhan debit PLTA Bakaru dengan sungai Mamasa pada
bulan-bulan tersebut.
2) Sedangkan analisis debit andalan dengan menggunakan metode statistic
menunjukan pada bulan Januari sebesar 68.31 m3/dtk, Februari 68.92 m
3/dtk,
Maret 70.49 m3/dtk, April 115.26 m
3/dtk, Mei 104.70 m
3/dtk, Juni 84.24
m3/dtk, Juli 72.23 m
3/dtk, Agustus 60.17 m
3/dtk, September 59.99 m
3/dtk,
Oktober 69.52 m3/dtk, November 104.04 m
3/dtk, dan Desember 106.85
m3/dtk. Dan debit terbesar yaitu pada bulan april 115.26 m
3/dtk, dan terkecil
pada bulan September 59.99 m3/dtk.
65
3) Kebutuhan PLTA Bakaru dengan metode mock ada beberapa bulan yang tidak
terpenuhi, itu artinya terjadi ketidak seimbangan pada bulan-bulan tersebut
antara kebutuhan PLTA Bakaru dengan sungai mamasa. Sedangkan kebutuhan
PLTA Bakaru dengan metode statistic relative terpenuhi pada musim kering
dan musim hujan, itu artinya terjadi keseimbangan antara kebutuhan PLTA
Bakaru dengan sunai Mamasa.
B. Saran
Setelah kami melakukan penelitian ini, berikut ada beberapa saran dari
penelitian ini untuk peneliti berikutnya serta untuk pengelola PLTA Bakaru
1) Bagi yang ingin melakukan penelitian dengan metode yang sama, alangkah
lebih baiknya sebelum melakukan penelitian sebaiknya terlebih dahulu
melakukan pengecekan apakah data-data yang diperlukan dalam penelitian
tersedia atau tidak.
2) Untuk pengelola waduk PLTA bakaru, sebaiknya mengelola waduk PLTA
Bakaru lebih baik lagi, agar tidak terjadi penumpukan sedimentasi yang dapat
mengurangi pemasukan debit ke waduk Bakaru.
66
DAFTAR PUSTAKA
Asdak, Chay. (1995). Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai,
UGM press, yogyakarta.
Allen, et all. 1998. Crop Evapotranspiration. FAO Irrigation and Drainage Paper.
Abdul wahid, (2013). “Model Perkembangan Laju Sedimentasi di waduk Bakaru
Akibat Erosi yang Terjadi di Hulu Sub DAS Mamasa Propinsi Sulawesi
Selatan”,http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/SMARTEK/article/view
/576, diakses februari 2017
Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika, www.bmkg.go.id diakses
Februari 2017 .
Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional), (2006).Identifikasi
Masalah Pengelolaan Sumber Daya Air di Pulau Jawa. Prakarsa Strategis
Pengelolaan Sumber Daya Air Mengatasi Banjir dan Kekeringan di Pulau
Jawa. Buku 2, Laporan Akhir.
Basak, N.N.,1999. Irrigation Engineering. Tata Mc Graw-Hill Publishing
Company Limited, New Delhi.
Dapertemen kehutanan, (2000). Pedoman Penyelenggaraan Pengelolaan Daera
Aliran Sungai. Direktorat Rehabilitasi Lahan Dan Konservasi Tanah,
Jakarta.
Dapertemen kehutanan, (2006). Glossary pengelolaan daera aliran sungai. Badan
Penelitian Dan Pengembangan Kehutanan. Balai Penelitian Dan
Pengembangan Kehutanan. Balai Penelitian Dan Pengembangan
Teknologi Pengelolaan DAS Indonesia Bagian Timur.
Dept. Pekeraan Umum, (1989). Metode Perhitungan Debit Banjir SK SNI M-18-
989-F. Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan. Bandung.
Direktorat Jendral Pengairan,Departemen Pekerjaan Umum. 1986. Standar
Perencanaan Irigasi: Kriteria Perencanaan Jaringan Irigasi (KP-01), CV
Erlangga Persada. Bandung.
Effendi, H. (2003). Telaah kualitas air bagi pengelolaan sumber daya dan
lingkungan perairan. Etakan kelima. Yogyakarta : kanisius
Gambar sungai iung. Cerita114.blogspot.co.id/2015 diakses 15 februari 2017
67
Gambar waduk, saluran irigasi, PLTA. www.galeripustaka.om/2013. Diakses 15
februari 2017.
Hadisusanto, Nugroho. (2010). Aplikasi Hidrologi, jogja Mediautama,Yogyakarta
Harsyono, Bangun. (1997). Pengelolaan Air Irigasi. Dinas Pertanian Jawa Timur.
Kartasaputra. Ir. A. G. Dan Sutedjo Mulyani. 1986. Teknologi Perairan
Pertanian. Penerbit Bina Aksara. Jakarta.
Haeruman, H. (1994).Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Lokakarya
Pengelolaan Das Terpadu, Cisarva Boggor.
https://id.wikipedia.org/wiki/Hidrologi diakses Februari 2017
http://kumpulengineer.blogspot.co.id/2014/03/analisis-hidrologi-dalam-
perencanaan.html diakses Februari 2017
Indra, zulfikar. (2012). Analisis Debit Sungai Munte Dengan Metode Mock Dan
Metode Nreca Untuk Kebutuhan Pembangkit Listrik Tenaga Air, jurnal
sipil.
https://id.scribd.com/document/328037447/ ANALISIS-TOPOGRAFI-DASAR
WADUK-PLTA-BAKARU-KECAMATAN-LEMBANG-KABUPATEN
PINRANG-SULAWESI-SELATAN-TAHUN-2010-DAN-2014. Diakses
14 maret 2017
Indarto, 2006. Kalibrasi Model IHACRES Untuk Simulasi Neraca Air Harian Di
DAS Bedadung, Jawa Timur, Indonesia. Media Teknik Sipil. Juli 2006 :
111-122.
Junaidi, 2009, www.konsultanstatistik.com/2009/03/regresi-linear denganvariabel.
html, Regresi Linear. Diakses 15 februari 2017.
Kironoto, B.A., and Graf, W.H., (1994), Turbulence Characteristics in Rough
Non-Uniform Open–Channel Flow, Water Maritime and Energy –
Proceedings of The Institution of Civil Engineers, Vol.112
Martha, J., dan Edidarma, W., (1983). Mengenal dasar-dasar hidrologi. Penerrbit
Nova.
Pemerintah, kabupaten, mamasa. BPS Mamasa finalisasi, jurnal adobe raider.
Penerbit poka AMPL.
M.republik.co.id/berita/nasional/daerah(2016). Gambar penyediaan air baku.
68
Pemerintah RI, “Undang-undang Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2004,
“TentangSumber Daya Air”, www.bpkp.go.id/uu/filedownload/2/39/213.
bpkp diakses 15 Februari 2017.
Runi Asmaranto,ST,MT et.al, ”Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk
Identifikasi Lahan Kritis dan Arahan Fungsi Lahan Daerah Aliran Sungai
Sampean, www.jurnalpengairan.ub.ac.id diakses diakses 15 februari 2017.
Raharjabayu. (2011). Gambar Siklus Hidrologi
Rahayu, dkk. (2009). Monitoring Air Di Daerah Aliran Sungai, World
Agroforestry Centre-Southeast Asia Regional Office. 104 p, Bogor
Sudirman, Diding. (1999). Penerapan Metoda Mock Untuk Menghitung Debit
Andalan Di Sub Daerah Pengaliran Sungai Citarum Hulu, Jurnal Adobe Raider.
Sosrodarsono, Suyono, dkk. 1987. Hidrologi untuk pengairan. Penerbit pradnya
paramita. Jakarta.
Said, Sri Mawar. (2013). Model Optimasi Sumber Daya Air Plta Bakaru Dalam
Mengantisipasi Perkembangan Beban Pada Sistem Kelistrikan Sulselbar.
Jurnal adobe rafyider.
Siklus Hidrologi, puspitaphysic.blogspot.com, diakses februari 2017
Soewarno, 1995. Hidrologi Aplikasi Metode Statistik untuk Analisa Data, Jilid 1
Nova, Bandung
Soemarto, C.D, (1995). Hidrologi Teknik, Penerbit Erlangga. Jakarta
Tambun, nohanamian. (2006). Perhitungan Debit Andalan Sebagai Sumber Air
Bersih Pdam Jayapura. Jurnal Adobe Raidar.
Triadmojo. (2010). Gambar jaringan sungai dan areanya
Wahid, Abdul. (2007). Identifikasi kondisi sedimentasi di wadik PLTA Bakaru.
Jurnal sains dan teknologi seri iolmu-ilmu pertanian vol 7, no. 1.
(http://www.pascaunhas.net/jurnal.pdf) diakses feruari 2017.
Wahid, Abdul. (2011). Analisa faktor-faktor yang memepengaruhi debit sungai
mamasa, jurnal smartek.
LAMPIRAN
PENCATATAN CURAH HUJAN TAHUN : 2007
Mamasa
TANGGAL JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC KETERANGAN
PENCATATAN
1 4 7 11 5 11 23 44 4
2 4 7 2 1 2 5 10 4
3 11 2 12 2 11
4 11 2 5
5 3 3 6 53 24 10 44 5 1
6 1 15 1 1 2
7 10 11 1 25
8 6 2 2 2
9 1 1 22 20 32 3
10 3 5 6 1 8 41
Jumlah 38 45 13 99 79 59 11 0 44 53 64 66
11 3 5 7 8 9 6 2
12 11 2 22 21 19 6
13 5 17 15 6 3
14 3 5 13 1 2
15 4 1 18 21
16 18 3 3 1 3 1 1
17 3 4 1 2 2
18 12 1 1 6 1 7 34
19 37 34 12
20 28 2 5 1 1 4 6
Jumlah 106 30 13 63 42 29 41 0 38 34 23 50
21 11 29 2 30 12 7
22 4 7 1 7 12 1
23 6 1 3 12 8 3
24 14 1 2 20
25 6 1 8 8 2
26 11 7 18 3 4 13 3
27 2 4 3 6 4 20 21 20 6
28 22 9 2 2 5
29 9 3 1 1 10 11 2
30 11 1 8 8 2
31 4 28 10
Jumlah 100 8 18 43 55 24 11 0 81 76 54 42
Jumlah
per bulan 244 83 44 205 176 112 63 0 163 163 141 158
Jumlah hari hujan
28 14 12 19 18 17 8 0 10 13 16 22
Hujan
max 37 18 7 53 34 32 21 0 44 25 44 41 53
Rata - rata 9 6 4 11 10 7 8 0 16 0 9 7
Rata - rata 1 64 52 21 152 79 81 32 0 82 87 83 73
1/2 bln 2 180 31 23 53 97 31 31 0 81 76 58 85
PENCATATAN CURAH HUJAN
TAHUN : 2008
Mamasa
TANGGAL JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC KETERANGAN
PENCATATAN
1 1 25 15 10 1
2 4 2 65 20
3 11 1 40 21
4 5 5 1 10 5 2
5 1 4
6 2 15 10 15
7 8 1
8 3 22 2
9 6 5 11 30
10 2 4
Jumlah 27 21 5 45 155 101 25 3 0 0 3 0
11 - 57 23
12 3 6 12 12 8 2
13 4
14 2 10
15 25 23 10
16 15 8 12 4
17 2 5
18 34 9
19 54 17
20 5 2 21
Jumlah 140 84 0 0 69 68 0 0 18 0 6 0
21 6 6 4 4
22 10 7
23 1 10
24 2
25 32 10 15
26 2 5 12 12
27 3 3 4 33 25.1
28 23 10 2 22 30.2
29 56 19 15.5
30 30 3 3
31 45 15.6
Jumlah 200 44 0 6 0 25 0 0 7 0 93 105
Jumlah per bulan
367 149 5 51 224 194 25 3 25 0 102 105
Jumlah hari hujan
25 19 1 9 7 12 2 2 3 0 10 7
Hujan
max 56 23 5 22 65 30 15 2 10 0 33 30 65
Rata - rata 15 8 5 6 32 0 0 0 0 0 10 15
Rata - rata 1 57 64 5 45 224 136 25 3 18 0 5 0
1/2 bln 2 310 85 0 6 0 58 0 0 7 0 97 105
PENCATATAN CURAH HUJAN TAHUN : 2009
Mamasa
TANGGAL JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC KETERANGAN
PENCATATAN
1 11 12 8 32 1 14 16 3
2 10 1 1 2 2 2 6 6
3 9 13 2 10 1 6 2 8
4 5 7 8 9 1 3 3
5 1 1 11 5 3
6 5 9 3 18 5 7 23
7 1 1 2 5 20 27 8 6 3 24
8 6 6 3 2 1 7 3 24
9 15 20 35 14 2 3 2 13 69 5
10 25 12 8 8 29 1
Jumlah 38 98 68 50 27 69 21 37 12 52 143 100
11 15 10 7 18 10
12 1 1 1 3 43 4 1
13 8 30 6 3 1 2
14 16 2 4 7 22
15 21 18 12 2 23 26 1 14
16 40 45 6 5 14 5 2 1 8
17 11 58 2 25 10 1 24 14
18 3 1 4 5 2 13 12
19 20 20 9 1 3 1 8 28
20 10 1 27 7 15 26
Jumlah 57 51 84 130 27 47 42 32 35 110 77 127
21 10 25 15 4 13 20
22 1 1 1 12 7 25 1
23 25 15 15 3 18 22 1
24 30 26 26 1 23
25 5 10 10 60 4 1 1
26 28 17 15 56 2 12 3 5 1
27 15 10 23 3 10 6
28 5 4 4 6 1
29 10 27 31 10 2 10 23
30 14 15 1 2 29 1 24 1
31 4 8 10 2
Jumlah 138 111 121 153 41 48 56 28 14 6 133 32
Jumlah
per bulan 233 260 273 333 95 164 119 97 61 168 353 259
Jumlah
hari hujan 20 21 15 17 15 19 16 11 10 19 28 26
Hujan
max 30 40 45 60 25 25 29 27 27 43 69 28 69
Rata - rata 12 12 18 20 6 9 7 9 6 9 13 10
Rata - rata 1 62 109 96 96 45 82 34 64 12 149 159 139
1/2 bln 2 171 151 177 237 50 82 85 33 49 19 194 120
PENCATATAN CURAH HUJAN
TAHUN : 2010
Mamasa
TANGGAL JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC KETERANGAN
PENCATATAN
1 2 10 15 23
2 9.6 7 7
3 1.8 2 7
4 0.4 6.6 2 1 4
5 30 0.8 1 9 1 7 15
6 4 2 5 1 7 7
7 2.4 9.2 1 7 3 1
8 4.2 4.2 3 1 1 7 0
9 1 2.2 1 1 4 3
10 5.2 5 7 -
Jumlah 0 0 47 0 41 24 20 1 0 15 51 60
11 0.2 5.2 1
12 1.6 3.6 13 1 2
13 0.8 5.6 2 2
14 5 2
15 16 0
16 6 0
17 1 1 2 0 0
18 32 2 2
19 3 1 0
20 7 4 0 1
Jumlah 0 0 3 0 73 21 0 0 0 6 14 6
21 3 13.4 1.4 0.8
22 4 8.8 7.2
23 6 0.2 0.8 2.0 1.2
24 1 1.4 0.4 0.4
25 10.8 11.4 15.2 0.2
26 0.4 0.8 9.8 3.2
27 0.6 1 11.0 3.2 2.0
28 1.6 14.4 4.4 1.0
29 2.4 1.4 1.8 6.0 0.6
30 2.2 1.8 1.8 6.2 0.6
31 3.8 0.2
Jumlah 0 0 20 0 15 16 0 1 0 58 50 12
Jumlah
per bulan 0 0 70 0 130 62 20 2 0 80 115 78
Jumlah
hari hujan 0 0 16 0 22 18 4 2 0 17 27 22
Hujan
max 0 0 30 0 32 13 10 1 0 14 15 23 32
Rata - rata 0 0 4 0 6 3 5 1 0 5 4 4
Rata - rata 1 0 0 50 0 72 39 20 1 0 16 61 63
1/2 bln 2 0 0 20 0 58 23 0 1 0 63 54 16
PENCATATAN CURAH HUJAN
TAHUN : 2011
Mamasa
TANGGAL JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC KETERANGAN
PENCATATAN
1 2.2 0.6 2.6 0.4 0.4 2.2
2 0.4 1.6 0.4 13.4
3 0.2 0.2 8.6 11.2
4 1.4 0.2 2.2 4.2 1.0
5 2.6 1.8 1.8 0.2 1.2 0.2
6 3.4 0.2 0.2 0.8
7 5.4 1.2 10.4
8 2.0 0.8
9 0.6 0.2 0.6
10 4.4 2.2 0.6 0.2 0.6
Jumlah 15 4 12 4 3 0 12 1 16 0 13 14
11 0.2 3.2 0.2 0.6 0.2
12 4.4 1.2 0.8 9.8
13 4.6 0.6 3.4 4.8 7.0
14 0.4 2.6 2.2 3.8 0.2 0.4 2.8
15 0.2 0.2 1.2 6.6 0.2 1.4 0.2
16 1.0 1.0 2.4 0.2 0.2 0.4
17 5.8 1.6 0.2 0.2 0.2
18 4.2 2.2 0.2 0.2
19 0.4 3.0 1.0 0.2 0.2
20 2.4 4.6 0.4 1.2 0.2 1.4
Jumlah 9 5 25 10 15 0 6 6 0 4 0 19
21 0.6 0.6 2.6 0.8 0.2
22 3.4 2.8 10.0 0.8 0.2 13.0
23 1.4 2.2 1.0 0.2 5.4
24 0.6 0.2 2.0 0.2 2.0
25 5.0 0.4 0.2
26 3.0 0.6 0.6 0.4 0.6 0.2
27 2.2 2.8 0.2 2.4
28 2.0 1.2 0.2 6.8 0.4 0.2 0.8
29 1.2 0.2 0.4 0.8
30 0.4 0.2 0.8 0.2 0.6 0.2 0.8
31 1.6 0.2 0.6 16.0 0.4
Jumlah 20 1 9 17 12 1 17 1 0 3 0 24
Jumlah
per bulan 44 9 46 31 30 1 36 7 16 7 13 57
Jumlah
hari hujan 23 7 21 18 21 4 19 8 4 6 1 21
Hujan
max 5 5 6 10 7 0 16 5 9 3 13 13 16
Rata - rata 2 1 2 2 1 0 2 1 4 1 13 3
Rata - rata 1 16 4 27 10 13 0 17 6 16 4 13 32
1/2 bln 2 28 5 19 22 16 1 18 1 0 3 0 25
PENCATATAN CURAH HUJAN
TAHUN : 2012
Mamasa
TANGGAL JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC KETERANGAN
PENCATATAN
1 2.2 2.8 11.0 6.0 0.2
2 0.2 1.8 3.8 0.2
3 1.0 3.0 2.8 10.6 0.2
4 0.0 0.8 7.8 5.0
5 0.2 1.0 2.4 0.2 0.2 0.2
6 5.6 10.0
7 0.2 0.2
8 4.4 8.2
9 0.8 6.4 10.2 1.0
10 0.2 0.8 2.2
Jumlah 1 4 28 35 34 1 10 0 0 0 0 0
11 1.0 2.8 0.4 4.4 0.2
12 0.4 1.6 0.2
13 2.8 3.6
14 0.8 0.2 0.2
15 0.2 1.8 0.4 2.0 0.8
16 3.8 3.0 0.2 0.2
17 0.6 1.0 4.8 9.0 0.2 1.0 0.2
18 5.4 3.4 4.4 0.2 0.2
19 0.4 2.0 1.8 1.0 0.2
20 2.2 1.0 0.4 0.2 0.2
Jumlah 3 23 5 23 14 0 0 0 2 0 0 0
21 1.2 0.2
22 3.8 2.0 0.6
23 2.6 2.0 7.2
24 0.2 1.0 2.2 7.2 0.2
25 0.2 14.8 7.0
26 1.4 2.4 35.2 4.2
27 0.6 2.0 1.0 2.2 0.2 0.2 0.2
28 4.0 0.2 0.2 0.2
29 6.6 0.2 0.2
30 0.2 0.2
31 0.4 1.0 0.2
Jumlah 1 23 4 58 28 0 0 0 1 0 0 0
Jumlah
per bulan 5 49 37 116 77 1 10 1 3 1 1 1
Jumlah
hari hujan 12 21 17 26 16 2 2 3 10 3 4 4
Hujan
max 1 7 8 35 11 1 10 0 1 0 0 0 35
Rata - rata 0 2 2 4 5 1 5 0 0 0 0 0
Rata - rata 1 3 12 30 45 35 1 10 0 0 0 0 0
1/2 bln 2 2 37 7 70 42 0 0 0 3 0 1 0
PENCATATAN CURAH HUJAN
TAHUN : 2013
Stasiun
Mamasa
TANGGAL JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC KETERANGAN
PENCATATAN
1 2.4 14.2 0.2 3.4 0.2
2 0.2 3.2 2.4 4.4 1.2 6.6 0.2 1.8 1.6
3 0.2 2.4 0.2 2.6 1.6 0.6 2.4
4 3.8 2.4 0.2 0.2 0.8 4.0 3.8
5 0.2 6.6 2.4 0.8 2.0 0.2 8.0 1.2 0.6
6 9.0 0.4 2.6 0.2 13.8 0.4 0.6 10.4 6.6
7 1.6 5.6 5.3 1.6 0.2 1.4
8 7.4 5.0 19.6 0.4 4.0
9 4.4 3.4 1.0 1.0 1.2 0.4 1.0
10 0.2 0.4 5.2 3.0 6.2 0.2
Jumlah 0 26 11 29 45 27 18 14 20 8 15 0
11 1.2 3.4 0.4 2.4 0.4
12 1.2 1.2 6.6 6.6 1.2
13 1.0 0.8 4.2 2.0 2.0
14 0.2 0.4 1.8 2.0 0.4 8.0 1.0 7.4
15 0.4 0.8 3.6 0.8 3.4 1.8 16.4
16 0.2 0.8 13.0 5.2 17.0
17 0.2 5.2 5.6 4.2 1.6
18 9.4 1.6 18.2 0.6
19 0.4 13.6 5.2 0.8 1.0 0.2 3.0
20 0.2 0.4 0.2 1.2 0.2
Jumlah 0 5 15 13 34 13 50 15 9 38 0 0
21 3.4 0.6 0.2 0.2
22 2.4 2.2 0.2 0.4
23 5.4 16.0 0.2
24 2.4 1.6 1.0 2.2
25 0.2 2.4 1.4 4.0 0.6 0.4
26 2.4 16.4 1.8 1.6
27 1.8 3.8 2.4 1.6 2.6 1.2 2.2
28 0.8 2.4 0.2 1.6 4.8 0.4 1.2
29 0.8 2.4 0.6 1.0 0.2
30 0.8 2.4 8.6
31 2.4 18.0 0.2
Jumlah 4 4 25 30 55 7 5 1 1 2 0 0
Jumlah
per bulan 5 34 51 72 134 47 73 29 30 48 15 0
Jumlah
hari hujan 9 13 18 26 28 18 23 18 7 10 6 0
Hujan
max 2 9 14 16 20 14 18 7 10 17 7 0 20
Rata - rata 1 3 3 3 5 3 3 2 4 5 3 0
Rata - rata 1 1 30 12 36 62 39 30 18 29 24 15 0
1/2 bln 2 5 4 39 36 72 8 43 11 1 24 0 0
PENCATATAN CURAH HUJAN
TAHUN : 2014
Stasiun
Mamasa
TANGGAL JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC KETERANGAN
PENCATATAN
1 8.6 6.2 0.2
2 5.6 0.4 1.8 1.6
3 0.2 2.4
4 0.2 2.2 4.0 3.8
5 1.2 0.6
6 6.6
7 0.4
8
9 2.0 2.0 1.0
10 2.0 3.0
Jumlah 0 0 0 0 19 14 0 0 0 8 15 0
11 2.0 2.8
12 3.0 0.2
13 3.0 3.6
14 1.6 6.8
15 0.2 4.2 0.8
16 5.8 17.0
17 1.0 1.6
18 0.2
19 3.4 3.0
20 0.2 0.4 13.4
Jumlah 6 0 0 0 19 28 0 0 0 22 0 0
21 0.2
22 0.2
23 1.8
24 1.8
25 0.8
26 2.6
27 2.2
28 2.0
29 1.4 0.2
30 15.6
31 6.2
Jumlah 0 0 0 0 30 3 0 0 0 2 0 0
Jumlah
per bulan 6 0 0 0 67 45 0 0 0 32 15 0
Jumlah
hari hujan 3 0 0 0 22 15 0 0 0 9 6 0
Hujan
max 6 0 0 0 16 13 0 0 0 17 7 0 17
Rata - rata 2 0 0 0 3 3 0 0 0 4 3 0
Rata - rata 1 0 0 0 0 32 28 0 0 0 8 15 0
1/2 bln 2 6 0 0 0 35 16 0 0 0 24 0 0
PENCATATAN CURAH HUJAN
TAHUN : 2015
Stasiun
Mamasa
TANGGAL JAN FEB MAR APR MAY JUN
JU
L AUG SEP OCT NOV DEC KETERANGAN
PENCATATAN
1 0.2
2 0.4 2.6 1.8 4.8
3 0.2 2.8 2.0
4 0.6 2.0 2.4
5 0.6 1.6 1.0 0.2
6 42.0 0.2 0.2
7 0.6 10.0
8 0.4 0.8
9 0.6 0.4 0.6
10 1.2 0.2
Jumlah 2 0 0 53 8 0 0 0 0 0 0 17
11 1.2 1.6
12 3.2 3.4
13 0.6 2.2 0.2
14 0.2 0.6
15
16 3.0
17 13.8
18 5.2 2.2 2.2
19 3.6 6.4 6.4
20 0.2 1.2 1.2
Jumlah 1 0 0 33 0 0 0 0 0 0 10 15
21
22 0.6
23 0.2
24 0.8 2.0 0.4
25 0.2 1.6 0.2
26 1.2 0.8
27 0.2
28 2.0
29 6.0 0.2 0.6
30 0.2 0.2
31 0.2
Jumlah 0 0 10 6 0 0 0 0 0 0 1 1
Jumlah
per bulan 3 0 10 92 8 0 0 0 0 0 11 32
Jumlah
hari hujan 7 0 6 24 8 0 0 0 0 0 5 15
Hujan
max 1 0 6 42 2 0 0 0 0 0 6 10 42
Rata - rata 0 0 2 4 1 0 0 0 0 0 2 2
Rata - rata 1 3 0 0 60 8 0 0 0 0 0 0 22
1/2 bln 2 0 0 10 31 0 0 0 0 0 0 11 11
PENCATATAN CURAH HUJAN
TAHUN : 2016
Stasiun
Mamasa
TANGGAL JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC KETERANGAN
PENCATATAN
1 0.4
2 0.4
3 1.8 10.4
4
5
6
7
8
9 8.4
10 6.4
Jumlah 17 0 0 0 10 0 0 0 0 0 0 0
11 0.2
12 3.4
13 3.4
14
15
16
17
18
19
20
Jumlah 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Jumlah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah
per bulan 24 0 0 0 10 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah
hari hujan 8 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
Hujan
max 8 0 0 0 10 0 0 0 0 0 0 0 10
Rata - rata 3 0 0 0 10 0 0 0 0 0 0 0
Rata - rata 1 24 0 0 0 10 0 0 0 0 0 0 0
1/2 bln 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PENCATATAN CURAH
HUJAN
TAHUN : 2007
Stasiun
Sumarorong
TANGGAL JAN FEB
MA
R APR MAY
JU
N JUL AUG SEP
OC
T NOV DEC KETERANGAN
PENCATATAN
1 5 16 2 6 2
2 3 26 7
20 16
3 3 30 1
4 23 7 2 1 1
5 16 5
6 4 1 2 19
7 3 14 10 14 7
8 10 15 16
9 10 6
10 8 1
Jumlah 85 88 39 0 23 2 0 6 0 40 0 49
11 2 15 2
12 2 16
13 3 19 2 24
14 1 20
15 4 2 2
16 8 15 1 15
17 6 7 15
18 14 2 2 2 5
19 65 3 3 2 4
20 3 6 1
Jumlah 95 51 7 0 43 43 0 8 0 15 0 31
21 6 15
22 1 1 1
23 18 2 9 7 2
24 44 5 9 9 18 26
25 31 1 8 4
26 12 2 12 3 2 5
27 84 4 6 30 4 8
28 12 2 2 1 2 9 2
29 6 18 1 10 28 14
30 28 10 12 14
31 3 3 37
Jumlah 245 13 12 0 87 59 0 31 0 83 0 73
Jumlah
per bulan 425 152 58 0 153 104 0 45 0 138 0 153
Jumlah
hari hujan 28 17 11 0 15 13 0 9 0 12 0 17
Hujan
max 84 30 15 0 37 30 0 10 0 28 0 26 84
Rata - rata 15 9 5 0 10 8 0 5 0 12 0 9
Rata - rata 1 92 120 43 0 42 26 0 8 0 40 0 75
1/2 bln 2 333 32 15 0 111 78 0 37 0 98 0 78
PENCATATAN CURAH HUJAN
TAHUN : 2008
Stasiun
Sumarorong
TANGGAL JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC KETERANGAN
PENCATATAN
1 2 3 15 3 3 3 3
2 16 5 20 3 55 13
3 1 19 31 31
4 1 8 8 42 42 31
5 2 2 2
6 9 24 24
7 7 30 30 30 10
8 16 5 5 12 12 12 0.5
9 6 10 10 12
10 30 30 10 0.5
Jumlah 49 31 58 150 229 168 3 0 0 0 11 0
11 2 5 45 15
12 5 21 9 16 16
13 24 2 2 8 8 8
14 5 5 12 12 12 0.6
15 35 7 13 13 13
16 8 10 66 66
17 7 7 10 10 10 0.7 0.7
18 5 10 24 4 4 4 25
19 22 22
20 14 14 14 0.5 0.5
Jumlah 39 96 88 141 188 92 0 0 0 0 27 1
21 10 10 0.3 0.3
22 15 15 15 15 15 15
23
24 26
25 4 8 8 1 1 1
26 5 10 10 12 15 15
27 30 5 5 6 6 6 40 40
28 25 14 14 16 32 32
29 55 6 10 10
30 25 5 9 0.5 0.5
31 61 10 20.1
Jumlah 231 62 77 65 22 7 0 0 0 0 113 133
Jumlah
per bulan 319 189 223 356 439 267 3 0 0 0 151 134
Jumlah
hari hujan 19 19 20 25 21 20 1 0 0 0 14 10
Hujan
max 61 35 24 66 66 31 3 0 0 0 40 40 66
Rata - rata 17 10 11 14 21 13 0 0 0 0 11 13
Rata - rata 1 75 78 93 197 323 232 3 0 0 0 12 0
1/2 bln 2 244 111 130 159 116 35 0 0 0 0 139 134
PENCATATAN CURAH
HUJAN
TAHUN : 2009
Stasiun
Sumarorong
TANGGAL JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC KETERANGAN
PENCATATAN
1 15 8 15 10 4 15 24
2 21 10 21 10 10 35
3 31 31 12
4 10 2 2 19
10
5 19 15
6 24
7 14 18 10 10 3 15
8 10
9 21 10 10 10 10
10 23 23
Jumlah 0 77 16 43 201 0 10 20 13 39 60 81
11 15 21
12 24 32 15
13 6 19 10
14 41 29 10 15
15 25 11 21
16 15 15 11
17 0.7 23 7 7 10 31
18 310 2 2
25
19 15 14 29
20 0.5 0.5 13
Jumlah 16 445 43 93 65 0 0 0 0 0 42 121
21 0.3 10 30
22 20 1 1
23 9 21
24 9 9 6 6 6 6
25 1 1 10 5 5 24
26 20 29 13
27 15 6 28
28 20 2 18 10 12
29 10
18 18 11 40
30 10 10 10 5 41
31 35 37 2 2 30
Jumlah 130 10 87 143 0 26 2 2 16 11 11 194
Jumlah per bulan
147 532 146 279 266 26 12 0 0 50 113 396
Jumlah
hari hujan 11 13 14 21 13 3 2 0 0 6 11 17
Hujan max
35 310 37 32 31 11 10 0 0 15 15 41 310
Rata - rata 13 41 10 13 20 9 6 0 0 8 10 23
Rata - rata 1 0 188 35 85 266 0 10 20 13 39 81 117
1/2 bln 2 147 344 111 194 0 26 2 2 16 11 32 279
PENCATATAN CURAH HUJAN
TAHUN : 2010
Stasiun
Sumarorong
TANGGAL JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC KETERANGAN
PENCATATAN
1 4.4 3.6 7.8 0.2 0.2 19.8 4.6 6.8
2 4.0 7.6 2.6 0.2 18.0 31.2
3 14.6 37.0 4.8 0.2 10.2 1.0
4 0.4 0.4 2.2 14.0 2.4 27.0 39.4
5 9.8 19.6 7.8 2.4 0.2 11.6 1.6 9.6 9.2
6 0.2 8.2 1.8 0.2 6.0 63.0 2.2 0.2 7.2
7 20.4 0.2 0.2 9.0 12.0 10.6 3.4
8 1.6 1.0 15.8 5.4 9.4 0.4 6.6 0.6
9 0.8 1.8 10.8 0.8 2.2 8.8 1.8
10 2.0 14.0 4.6 2.4 11.8 1.2 2.8
Jumlah 0 0 19 0 88 0 10 36 109 38 97 103
11 4.6 9.8 1.4 12.4 9.2 0.2
12 2.0 0.2 2.0 2.0 4.6 0.2
13 0.6 1.4 0.4 1.2 4.2 0.2
14 3.0 1.2 16.6 17.6 13.8 0.6
15 7.6 0.2 0.2 0.2 0.2
16 6.6 0.6 6.4 1.0 13.6
17 5.4 4.4 5.4 2.4 3.2
18 2.2 0.2 1.2 24.4 3.2 13.0
19 0.2 0.8 0.8 13.6 8.4
20 2.4 0.4 1.4 2.0 4.6 1.2
Jumlah 0 0 7 0 39 0 0 10 84 35 47 15
21 14.6 4.6 4.2 2.4 6.6 4.4
22 2.4 8.6 15.0 3.2 15.4
23 0.2 6.2 1.6 5.4
24 3.6 27.6 1.8 2.6 3.0 5.2 2.2
25 7.0 2.4 0.3 6.0 9.2 19.4 10.4 5.6
26 4.6 2.4 0.2 2.4 2.8 10.0 4.0
27 2.6 8.2 2.8 13.6 6.6 5.6
28 24.8 9.0 9.4 4.8 19.8 4.4 5.6
29 0.6 0.2 15.4 4.6 1.6 11.8 0.6
30 0.8 0.2 21.6 6.0 13.4 43.6 2.6
31 3.8 4.6 9.2 6.8
Jumlah 0 0 19 0 64 77 0 53 67 130 44 39
Jumlah
per bulan 0 0 46 0 190 77 10 99 260 202 188 157
Jumlah
hari hujan 0 0 16 0 31 25 3 24 29 22 26 22
Hujan
max 0 0 10 0 25 37 8 14 63 44 27 39 63
Rata - rata 0 0 3 0 6 7 3 0 9 9 7 7
Rata - rata 1 0 0 26 0 110 91 10 37 144 67 115 105
1/2 bln 2 0 0 19 0 80 83 0 61 116 135 73 53
PENCATATAN CURAH HUJAN
TAHUN : 2011
Stasiun
Sumarorong
TANGGAL JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC KETERANGAN
PENCATATAN
1 0.2 0.2 0.4 1.6 1.6
2 1.0 6.0
3 2.8 0.2 1.4 3.4 7.2
4 0.2 2.8 0.2 4.4
5 22.8 4.8 0.3 6.6 5.8
6 5.6 10.0 0.2
7 3.4 41.6 22.0 0.2
8 0.2 0.4
9 2.8 3.5 11.2 3.6
10 19.4 9.0 0.2 0.6
Jumlah 36 8 45 19 0 0 9 0 11 0 56 24
11 3.8 4.4 11.2 2.4 1.4
12 1.4 0.2 7.6 0.6
13 0.4 16.4 1.2
14 7.8 0.2 0.2
15 0.2 0.2
16 8.4 0.2 0.2 0.2 2.8
17 20.8 4.2 1.4 2.4
18 1.8 0.8 14.0 1.0 2.0 2.2
19 0.4 16.6 0.2 1.4 1.2
20 7.2 0.2 0.2 34.4
Jumlah 29 0 25 9 18 0 30 0 0 2 24 46
21 0.2 0.4 0.8 1.0 1.2 1.0 9.2 1.8 0.2
22 2.6 3.2 0.2 0.5
23 10.6 2.0 10.2 3.8 3.4
24 0.2 11.8 3.4 0.4 5.6 0.8 10.6
25 0.8 0.2 2.2
26 4.6 3.0 2.2
27 0.6 0.2 1.0 6.2
28 1.2 1.0 0.8 0.2 6.4
29 1.0 0.2 12.4 1.8
30 0.2 0.6 14.4 7.6 0.4
31 0.6 1.4 5.0 0.2 0.2
Jumlah 19 12 4 10 3 1 4 29 0 17 30 31
Jumlah
per bulan 84 20 75 39 21 1 43 29 11 19 110 101
Jumlah
hari hujan 20 5 7 10 9 2 10 5 5 10 25 25
Hujan
max 23 12 42 19 17 1 14 14 6 10 22 34 42
Rata - rata 4 4 11 4 2 0 0 0 0 0 4 4
Rata - rata 1 49 8 50 27 0 0 20 0 11 1 75 26
1/2 bln 2 35 12 25 12 21 1 23 29 0 18 35 74
PENCATATAN CURAH
HUJAN
TAHUN : 2012
Stasiun
Sumarorong
TANGGAL JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC KETERANGAN
PENCATATAN
1 6.2 1.0 23.2 4.0 10.0 0.4 8.8 2.8
2 6.8 1.2 0.4 0.2 0.2 2.6 37.8
3 8.6 22.8 3.6 8.8 0.2 0.2 21.2
4 0.6 5.6 7.2 0.2 0.0
5 1.0 1.6 1.0 0.6 25.2
6 0.2 18.6 4.0 3.8 1.2 8.2
7 0.4 2.0 18.4 0.4
8 0.2 6.4 3.4 0.2 0.4 11.2
9 0.2 1.0 6.4 27.6 5.2 3.2
10 1.2 0.2 0.2 0.2 13.0
Jumlah 10 10 65 62 34 17 33 0 1 29 52 38
11 1.4 0.2 0.2 25.2 0.4 3.8
12 3.2 0.2 2.0 6.6 1.0 33.4
13 2.8 2.6 8.4 3.6 0.8 6.0
14 15.6 8.4 35.6 9.2 8.4 5.6
15 29.8 10.2 1.6 1.4 0.4 7.2 1.4
16 3.0 13.6 1.4 1.4 0.2 0.4
17 0.2 1.6 22.2 3.6 42.8 5.6
18 5.8 5.2 13.0 2.6 1.2 0.2 15.2 0.8 1.6
19 3.6 11.6 29.2 0.2 1.0 1.8 3.6 13.0 5.0
20 7.0 7.6 10.4 8.2 0.8 1.2
Jumlah 5 65 41 125 37 33 22 0 70 30 8 46
21 1.0 2.2 0.2 0.2 0.2
22 1.4 2.2 2.4 0.2 2.2 0.6
23 2.4 17.4 10.8 0.2 0.2 1.4 8.0 6.0
24 1.2 17.8 0.2 1.4 8.0 0.4 0.6 1.8 0.2
25 1.2 1.4 18.8 4.6 0.4 0.2 0.2 24.6
26 25.2 13.2 15.0 18.0 0.4 7.6 2.2 0.2 5.2 1.4
27 0.2 26.4 0.2 2.0 4.2 22.0 15.0
28 23.0 0.6 2.2 9.6 0.2 10.0 0.6
29 6.0 0.2 5.2 0.2 0.6 0.6 0.6 8.6
30 4.4 0.6 0.6 4.6 7.8 1.2 1.2 1.6
31 0.4 11.0 0.4 1.8 0.2 2.8
Jumlah 9 106 25 40 54 33 10 38 17 18 44 14
Jumlah
per bulan 23 181 131 227 125 83 65 38 89 77 103 98
Jumlah
hari hujan 11 24 21 24 19 22 18 12 11 21 16 9
Hujan
max 9 30 23 36 22 13 18 22 43 13 25 38 43
Rata - rata 2 8 6 9 7 4 4 3 8 4 6 11
Rata - rata 1 15 55 87 127 36 37 47 0 10 38 52 84
1/2 bln 2 9 126 44 100 89 46 18 38 79 39 51 14
PENCATATAN CURAH
HUJAN
TAHUN : 2013
Stasiun
Sumarorong
TANGGAL JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC KETERANGAN
PENCATATAN
1 1.8 3.6 0.2 0.2
2 4.8 23.4 0.2 0.4
3 1.8 0.2 2.4 0.2 2.0
4 0.2 0.8 0.6 0.8
5 3.4 3.2 3.2 0.2 0.4
6 13.4 0.4 18.8 0.6 0.2 2.0
7 1.0 14.2 1.0 0.2 0.2 0.2
8 11.6 3.0 3.4 0.2
9 1.6 0.4 0.2 3.8 0.4 0.2
10 0.2 11.0 0.4 0.4
Jumlah 14 57 18 41 0 0 0 4 2 1 0 6
11 15.2 10.8 6.0
12 0.2 0.6 0.2 0.4
13 1.8 24.4
14 1.2 0.6 1.6 6.8 0.4
15 0.6 2.0 1.2 0.4 0.4
16 9.8 0.2 16.0
17 21.8 0.2
18 2.8 0.2 8.6 2.6
19 4.8 0.6 1.4 0.4
20 0.2 4.8 0.2 0.2 0.2
Jumlah 1 15 51 45 0 0 1 0 0 0 32 3
21 0.8 1.4 0.2 0.2
22 24.4 0.2 1.6
23 0.0 2.4
24 0.8 0.4
25 0.8 0.4
26 0.2
27 3.8 17.4 0.6
28 2.6
29 2.6
30 2.6 4.8
31 2.0
Jumlah 13 17 0 25 1 0 0 0 0 0 2 11
Jumlah
per bulan 29 90 69 111 2 0 1 4 2 1 34 19
Jumlah
hari hujan 16 15 13 14 2 1 4 5 8 2 15 12
Hujan
max 5 23 22 24 1 0 0 2 1 1 16 5 24
Rata - rata 2 6 5 8 1 0 0 1 0 1 2 2
Rata - rata 1 15 60 37 84 0 0 0 4 3 1 7 6
1/2 bln 2 14 30 32 27 1 0 1 0 0 0 27 14
PENCATATAN CURAH HUJAN
TAHUN : 2014
Stasiun
Sumarorong
TANGGAL JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC KETERANGAN
PENCATATAN
1 0.4 3.0 17.4 0.6 0.2
2 4.0 10.2 6.4 0.8 1.4 4.8 34.4 0.4
3 2.4 0.4 8.2 0.2 5.6 0.2
4 0.4 2.2 4.2 0.4 0.6 5.8 0.6 0.8
5 4.0 1.6 0.4 0.2 0.4
6 1.6 11.2 2.8 0.8 0.2 22.2 0.2 2.0
7 0.2 0.2 3.2 0.8 0.2 0.2 0.2
8 17.0 11.2 7.4 14.2 0.4 0.2
9 16.0 0.2 0.2 3.2 16.4 7.8
10 3.6 4.6 6.4
Jumlah 39 15 31 16 2 32 82 55 0 1 0 4
11 0.2 17.2 0.4 0.8 6.0
12 3.2 0.2 0.4
13 2.4 1.6
14 4.8 13.2 7.2 2.4 0.6
15 4.4 1.4 1.0 0.8 0.2 0.4
16 5.6 0.2 2.6 0.4 16.0
17 0.2 1.8 0.2 0.2 3.8 5.4 0.2 4.2
18 0.4 1.0 1.8 8.6 2.6
19 0.8 0.4 1.0 8.0 0.4 3.2 0.2 0.4
20 0.2 2.8 7.4 13.6 0.2
Jumlah 21 1 4 15 2 38 11 23 9 0 33 7
21 0.2 9.4 1.2 0.2 0.2
22 0.2 0.4 2.8 0.2 0.2 0.2 1.6
23 0.4 3.4 1.0 1.6 0.2 0.0 2.4
24 1.6 2.6 0.2 1.6 0.4
25 11.8 0.8 0.4
26 0.2 1.0 1.8 0.2
27 1.0 0.2 0.6 0.6
28 6.0 0.4 0.2 0.6
29 1.8 20.8 0.2
30 35.4 1.2 13.4 8.8 4.8
31 6.6 2.8 2.0 2.0
Jumlah 0 1 42 17 19 20 0 42 4 1 2 11
Jumlah
per bulan 60 16 77 48 23 89 93 120 13 2 35 22
Jumlah
hari hujan 12 7 12 15 18 21 14 19 13 5 16 13
Hujan
max 17 11 35 13 6 17 22 34 5 1 16 5 35
Rata - rata 5 2 6 3 1 4 7 6 1 0 2 2
Rata - rata 1 54 15 32 30 2 59 85 55 1 1 8 4
1/2 bln 2 6 1 45 18 21 31 8 65 11 1 27 18
PENCATATAN CURAH HUJAN
TAHUN : 2015
Stasiun
Sumarorong
TANGGAL JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC KETERANGAN
PENCATATAN
1 5.8 25.0 3.6 11.8 0.2
2 8.0 5.8 0.2 25.0 1.2 1.2 5.2 16.2
3 5.0 5.8 0.4 2.2 15.0 7.4 0.2 0.8
4 5.8 1.0 9.0 9.8
5 2.2 5.8 10.6 0.2 0.2 0.2 9.4 0.2
6 3.8 10.2 5.6 2.8
7 1.2 0.2 1.2 9.6 12.2 8.2 1.6
8 19.4 4.0 20.6 2.0 10.4 7.6
9 0.2 0.2 20.6 1.0 0.2 15.8 22.2
10 20.0 16.6 1.8 20.4 0.8 2.0 5.2 4.2
Jumlah 17 72 33 116 61 34 0 0 0 2 61 56
11 1.6 5.4 1.8 9.6 3.6 0.2 12.0 13.4
12 0.6 0.2 15.4 9.2 0.4 1.8
13 4.6 25.8 0.2 0.8 0.4
14 2.4 4.8 0.2 3.4 4.2 4.2
15 11.0 0.8 2.2 10.0 1.0 30.4 30.4
16 1.6 6.4 4.4 5.8 0.2 0.2 2.4 2.4
17 0.2 0.8 0.2 0.4 15.8 15.8
18 8.0 0.6 5.6 5.6
19 4.8 0.2 7.2 5.4 5.4
20 4.0 9.2 0.2 2.8 0.2 0.2
Jumlah 20 14 43 55 24 13 3 0 0 0 78 77
21 2.4 0.6 3.2 0.2 0.2 0.2
22 2.0 2.6 4.2
23 0.4 0.6 8.0 18.0 0.4
24 13.0 2.8 0.2 8.4 0.4 0.2
25 0.6 11.4 15.6 0.2 1.0 0.2
26 4.4 0.2 4.8 4.2 0.2 7.0
27 5.8 0.2 4.8 1.6 0.4
28 5.8 11.8 0.2 7.6 0.2
29 5.8 11.8 0.4 0.2 1.2 13.0
30 5.8 1.6 1.8 0.4 3.8 1.2 0.4
31 5.8 1.6 0.2 4.4 5.6 2.2
Jumlah 29 0 50 20 26 42 13 10 2 6 15 10
Jumlah
per bulan 65 87 126 192 112 89 16 10 2 8 155 143
Jumlah
hari hujan 14 15 25 26 26 18 7 5 2 3 24 22
Hujan
max 11 20 26 25 20 18 4 8 1 6 30 30 30
Rata - rata 5 6 5 7 4 5 2 2 1 3 6 7
Rata - rata 1 35 80 67 144 84 39 0 0 0 2 110 104
1/2 bln 2 31 7 59 48 28 50 16 10 2 6 45 39
PENCATATAN CURAH
HUJAN
TAHUN : 2016
Stasiun
Sumarorong
TANGGAL JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC KETERANGAN
PENCATATAN
1 1.2 8.6 7.0 4.6 1.0 1.0
2 5.2 0.6 10.8 7.4 5.4 10.2 15.0
3 0.4 0.6 8.8 16.0 5.4 3.6 0.6 0.2
4 0.2 3.4 2.8 2.2 0.6 0.4 3.0 4.2
5 3.0 8.4 1.8 1.6 0.2 0.6 5.4
6 13.8 3.8 0.6 10.4 1.6
7 7.0 0.8 0.2 5.0 4.2 3.4 0.6
8 1.0 1.4 1.6 3.4 0.2 0.2 12.0
9 10.8 3.2 5.2 6.8 2.0 1.0 16.4 0.2
10 0.6 10.0 6.4 1.4 10.6 13.8 0.6 0.2
Jumlah 26 36 38 39 49 46 18 8 21 0 12 18
11 3.0 21.2 5.6 0.8 13.2 13.2 0.2
12 16.4 0.4 1.6 2.4 11.0 0.2 1.2
13 10.4 0.2 0.8 0.4 0.8 7.2 15.2
14 0.4 0.4 15.0 2.2 0.4 0.2 1.0
15 0.4 0.2 8.2 10.2 8.8 4.0 1.8
16 1.4 1.2 1.6 8.2 9.6 0.2 0.2
17 3.0 3.2 0.4 2.0 0.2 2.4 35.6
18 2.0 1.2 3.4 1.2 1.6 2.6 6.4
19 10.6 2.8 13.2 11.6 2.0 0.2 2.8
20 5.0 0.4 5.4 5.2 0.4 0.4 0.4 1.6
Jumlah 52 31 19 53 33 31 35 0 8 0 66 0
21 6.8 1.6 4.0 8.4 4.6 0.2 5.8 0.2 6.0
22 4.8 6.8 2.4 4.8 0.2 1.6 7.8
23 8.8 7.4 0.2 20.6 0.2
24 1.4 3.6 1.0 5.6 0.4 4.8
25 0.4 6.8 9.0 23.0 16.8 0.2 7.2
26 6.2 5.2 0.2 0.8 22.2
27 8.0 0.2 0.2 6.4 1.0 4.4 0.2 3.6
28 3.8 3.6 1.4 4.2 18.6 8.0
29 0.4 5.0 3.6 0.4 1.4 0.4 8.8
30 11.2 23.8 13.0 0.8
31 4.2 2.6
Jumlah 21 34 44 66 47 76 6 19 0 0 42 0
Jumlah
per bulan 100 101 102 157 129 154 59 28 29 0 121 18
Jumlah
hari hujan 22 24 29 25 21 29 15 9 9 0 21 4
Hujan
max 16 21 11 24 23 22 16 19 10 0 36 15 36
Rata - rata 5 4 4 6 6 5 4 3 3 0 6 4
Rata - rata 1 57 58 47 63 59 73 47 8 29 0 32 18
1/2 bln 2 43 43 55 94 70 81 12 20 0 0 89 0
PENCATATAN CURAH HUJAN
TAHUN : 2007
Bakar
u
TANGGAL JA
N
FE
B
MA
R APR
MA
Y JUN
JU
L AUG
SE
P
OC
T
NO
V
DE
C KETERANGAN PENCATATA
N
1 6 13 6
2 4 3 4 10 8
3 6 4 3 20 6
4 6 6
12
5 18 7 4 6 8
6 9 25
7 12 18
8 38 2 23 4
9 5 28 30 5
10 32 22
Jumlah 0 21 40 126 105 16 23 4 21 0 30 27
11 5 10 14 6 6
12 7 68
13 8 9
14 8 10 58 25
15 9 8 10 8
16 9 15 4 10
17 22 1
18 25 7 4.0 8
19 8 6 4
20 5
Jumlah 9 25 81 31 10 155 13 14 0 8 10 41
21 4 4 5
22 5 4
23 6 12 6 6 25
24 10 8 3
25 5 3 24 6 4 4
26 8 16 7 2
27 4 48 10 8
28 18 8 15 14 20 3 20 5
29
5 6 12 4
30 6 18 6 2 2
31 6 10
Jumlah 4 23 34 106 64 78 50 24 0 10 9 25
Jumlah
per bulan 13 69 155 263 179 249 86 42 21 18 49 93
Jumlah
hari hujan 2 9 15 19 12 15 14 6 3 3 5 9
Hujan
max 9 18 25 48 30 68 23 42 12 8 20 25 68
Rata - rata 7 8 0 14 15 17 6 6 7 6 10 10
Rata - rata 1 9 29 53 153 115 164 23 10 21 8 30 67
1/2 bln 2 4 40 102 110 64 85 63 32 0 10 19 26
PENCATATAN CURAH HUJAN
TAHUN :
2008
Bakar
u
TANGGAL
JA
N
FE
B
MA
R
AP
R
MA
Y
JU
N
JU
L
AU
G
SE
P
OC
T
NO
V
DE
C
KETERANGA
N
PENCATATA
N
1 8 10 4 6
2 10 7 10 10 10 4 10
3 12 12 4 15 50
4 8 4 20 4 10 10
5 6 12 20
6 6 30 8
7 15
8 5 15
9 15 20
10 8 20 18
Jumlah 28 15 52 24 54 22 0 0 85 0 55 101
11 15 8 30 8 6
12 4 20 8
13 5 8 4 20 18
14 8 5 3 18
15 5 25
16 8 30
17 15 5 10
18 20
19 6 20
20 5 25
Jumlah 0 0 33 34 0 27 0 0 170 21 53 24
21 8 8 5 15 5 5
22 6 4 8 30 4
23 8 6 10 10
24 4
25
26 20 4 5
27 3 4 6
28 5 2
29
8 8
30
31 50 7
Jumlah 86 6 18 26 23 0 0 0 45 21 33 0
Jumlah
per bulan 114 21 103 84 77 49 0 0 300 42 141 125
Jumlah
hari hujan 8 4 12 12 8 9 0 0 14 7 12 7
Hujan
max 50 8 15 15 20 8 0 0 30 8 25 50 50
Rata - rata 14 5 9 7 10 5 0 0 0 0 12 18
Rata -
rata 1 28 15 65 52 54 41 0 0 155 21 98 125
1/2 bln 2 86 6 38 32 23 8 0 0 145 21 43 0
PENCATATAN CURAH HUJAN
TAHUN : 2009
Bakaru
TANGGAL JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC KETERANGAN
PENCATATAN
1 8
2 15
3 10
4
5 5
6 4
7 4
8 8
9
10 5 10
Jumlah 19 0 8 18 14 0 0 10 0 0 0 0
11 7 5
12 6 6 40 10
13 8 7
14 8 10
15 6 30 5 5
16 5 10
17 3 8 6 8 40
18 8 6
19 12
20 2 10
Jumlah 16 0 63 53 45 16 5 5 0 18 0 50
21 2 40 8
22 8
23 3
24 40
25 8 12
26 8
27 5 60 5 10 10
28 5
29
8
30
31 6
Jumlah 0 58 66 2 16 50 8 0 0
0 26 12
Jumlah
per bulan 35 58 137 73 75 66 13 15 0 18 26 62
Jumlah
hari hujan 5 4 11 7 9 4 2 2 0 2 3 3
Hujan
max 15 40 60 40 30 40 8 10 0 10 10 40 60
Rata - rata 7 15 12 10 8 17 7 8 0 9 9 21
Rata - rata 1 25 0 43 63 51 10 5 15 0 0 0 10
1/2 bln 2 10 58 94 10 24 56 8 0 0 18 26 52
PENCATATAN CURAH HUJAN
TAHUN : 2010
Bakaru
TANGGAL JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC KETERANGAN
PENCATATAN
1 0.8 1.8 1.8 27.8 3.0 19.2
2 0.2 4.6 0.8 6.2 15.0
3 0.2 6.0 22.4 30.2 19.8
4 0.6 0.4 9.6 24.6 13.2
5 13.0 2.4 0.8 2.0 17.8 8.8
6 6.0 2.2 0.6 54.4 9.6 0.2 3.4
7 0.2 5.2 0.2 2.6 6.2 21.2 13.8
8 2.4 0.2 12.8 45.4 10.2 2.2 16.0
9 1.0 1.0 1.8 10.6 1.2 7.2 0.4
10 9.6 2.6 9.8 5.6 5.8 - 0.2 34.0
Jumlah 0 0 34 0 22 0 12 58 119 58 113 144
11 0.2 2.4 8.2 0.6
12 0.8 0.2 24.4 7.0 2.6 6.0
13 0.6 8.6 1.0 3.8 1.2 0.2 2.2
14 0.8 21.8 0.2 0.4 0.4 9.6 32.0 11.4 1.6
15 0.2 5.8
16 2.6 0.2 5.2 1.8 13.4 0.6
17 5.8 0.2 4.8 0.2 0.2 1.6
18 1.2 5.6 1.4 5.4 3.2 1.0
19 2.2 2.0 14.0 43.8 0.2 2.2 0.2
20 1.2 3.2 4.8 0.8 1.4 17.6 2.2
Jumlah 0 0 5 0 53 0 33 24 82 44 57 7
21 1.6 9.0 0.2 2.4 0.2 4.4 19.8 5.6
22 0.4 1.2 24.0 3.6 10.2 9.4
23 0.2 9.8 0.4 19.0 2.0 8.4
24 5.6 4.8 2.8 0.4
25 48.2 0.4 9.0 16.4 9.0 0.2
26 11.6 0.2 25.0 2.4 3.8
27 14.8 1.6 1.8 20.4
28 0.2 20.2 3.0 1.2 4.4 6.0
29
0.4 0.2 7.6 6.0 0.2
30 3.4 19.8 6.2 2.2
31 6.0 2.6
Jumlah 0 0 87 0 20 0 0 54 68 83 57 30
Jumlah
per bulan 0 0 126 0 95 0 45 137 269 185 227 181
Jumlah
hari hujan 0 0 26 0 22 1 9 21 24 25 27 23
Hujan
max 0 0 48 0 22 0 24 24 54 32 30 34 54
Rata - rata 0 0 5 0 4 0 5 0 11 0 8 8
Rata - rata 1 0 0 36 0 61 0 37 63 145 93 133 145
1/2 bln 2 0 0 89 0 34 0 7 74 124 92 94 36
PENCATATAN CURAH HUJAN
TAHUN : 2011
Bakaru
TANGGAL JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC KETERANGAN
PENCATATAN
1 0.2 5.4 0.2 0.2 0.8
2 0.4 3.6 5.4 0.2 0.8
3 3.8 4.2 0.2 13.0 6.6
4 7.4 3.2 2.6 2.2 0.2 2.8 3.6 1.6
5 5.6 10.2 0.2 0.4 4.2 19.0
6 0.6 3.0 8.8 1.4
7 6.4 5.6 10.2
8 0.2 0.4 0.8
9 13.6 0.2 23.3 21.8
10 11.8 23.4 2.0
Jumlah 21 20 37 30 12 0 1 0 16 0 51 54
11 8.8 13.2 0.2 11.4
12 0.6 1.4 0.8 30.0
13 0.2 1.2 0.2 0.4 0.4 9.6
14 21.4 0.4 1.0 0.6 0.4
15 0.2 0.6 24.4 0.2 2.2 0.4
16 6.8 1.0 0.2 5.6
17 0.2 28.0 4.2 29.8
18 25.4 0.8 17.8 9.2 16.4
19 14.0 0.8 4.6 2.0
20 5.4 41.2 16.4 2.8 6.0 16.0
Jumlah 83 41 63 48 21 0 0 0 0 3 52 75
21 0.2 5.2 9.6 0.2 2.4
22 3.6 7.0 4.0 3.4 25.0
23 2.4 0.2 3.6 8.8
24 14.0 3.0 0.4 1.0 0.4
25 2.0 1.0 0.2 53.2 0.2
26 8.2 10.8 0.2 0.8 4.6
27 7.0 3.8 0.2 - 4.8
28 0.6 0.2 0.8 2.2 1.8 0.2 13.4 0.8 6.2
29 0.2 0.2 0.2 0.8 4.6
30 6.2 8.0 0.2 0.8 6.2
31 0.6 11.2 2.6 0.2
Jumlah 39 9 36 79 16 1 0 3 0 23 3 52
Jumlah
per bulan 142 71 136 157 48 1 1 3 16 25 106 180
Jumlah
hari hujan 24 11 24 20 13 7 4 1 3 6 15 22
Hujan
max 25 41 28 53 9 0 0 3 13 13 30 30 53
Rata -
rata 6 6 6 8 4 0 0 3 5 4 7 8
Rata -
rata 1 52 20 54 57 13 0 1 0 16 3 93 64
1/2 bln 2 90 51 82 100 36 1 0 3 0 23 13 116
PENCATATAN CURAH HUJAN
TAHUN : 2012
Bakaru
TANGGAL JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC KETERANGAN
PENCATATAN
1 9.0 18.8 7.6 3.4 4.6 1.6 5.6 2.2 0.6
2 1.2 1.4 0.4 0.2 4.4 0.2
3 7.4 10.0 2.0 8.4 0.4 0.4 0.2
4 0.2 16.8 2.0 1.2 16.6 1.2
5 11.0 0.0 0.4 0.2 0.2 6.4
6 0.2 3.0 1.0 2.8 4.4 1.2
7 0.6 2.0 10.6 1.4
8 9.0 3.4 0.2 0.4
9 3.8 1.6 3.6 11.8 9.8 1.0
10 1.5 0.2 8.0 0.4 22.0 3.0 0.4
Jumlah 13 31 59 35 47 23 17 6 0 7 13 1
11 1.2 0.2 18.6 0.4 5.6 0.6
12 7.8 1.6 7.0 0.4 10.6 3.4 9.8 6.0
13 0.2 1.6 0.4 0.2 4.0 1.4 13.4
14 2.2 1.0 3.6 2.2 0.2 4.4 0.2 8.4
15 6.2 9.6 1.8 0.6 0.2 5.2 1.6 5.6
16 11.2 0.2 6.0 0.6 0.4
17 0.2 0.2 3.2 32.0 0.4 11.6 0.6
18 2.6 7.6 4.2 6.8 5.0 4.2
19 0.2 37.8 8.0 6.2 0.2 0.6 1.4 10.8 3.0 1.0
20 4.2 8.6 4.0 5.0 1.2
Jumlah 16 69 28 48 8 25 53 1 32 21 2 33
21 0.2 1.2 0.2
22 0.2 2.6 3.6 0.4 0.4 15.4
23 9.4 0.4 0.2 1.8 0.2
24 0.2 1.2 2.4 4.0 0.2 16.6 2.8
25 3.4 10.8 0.8 2.6 0.2 1.4 0.4
26 0.4 11.2 10.8 3.0 0.2 1.2 7.4 1.4
27 17.6 26.0 6.8 18.0 0.2 1.6 4.4 5.4 10.8
28 0.2 8.4 4.2 0.2 0.4 3.2 11.4 1.0
29 4.0 1.0 4.8 1.0 0.2 0.2 1.4 1.2
30 5.8 2.0 5.2 11.4 25.4 0.4 5.4 3.8 1.4 4.4 2.8
31 0.4 6.0 1.4 2.0 0.2 15.8
Jumlah 24 44 45 54 23 34 3 9 8 39 33 32
Jumlah
per bulan 53 144 132 136 78 82 73 16 41 67 49 67
Jumlah
hari hujan 16 21 25 27 21 18 16 11 8 19 15 12
Hujan
max 18 38 19 19 17 25 32 5 12 17 15 16 38
Rata - rata 3 7 5 5 4 5 5 0 0 0 3 6
Rata - rata 1 29 45 70 58 47 42 30 7 5 20 13 35
1/2 bln 2 25 100 61 78 30 40 43 9 36 47 35 32
PENCATATAN CURAH HUJAN
TAHUN : 2013
Bakaru
TANGGAL JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC KETERANGAN
PENCATATAN
1 35.4 1.6 8.4 0.2 0.8 0.2
2 0.6 4.6 1.4 3.6 22.6 1.0
3 5.4 0.2 0.2 0.2 1.2 1.0 1.8 1.0 0.4
4 0.6 0.2 0.0 0.2 0.6 0.4
5 6.0 1.2 7.6 3.0 1.2 0.2
6 5.0 9.2 4.0 3.2 13.2 3.4
7 0.2 13.4 3.8 0.8 2.2 3.4 1.4
8 4.2 0.2 3.0 4.6 2.2 3.0
9 2.8 10.8 30.2 0.2 1.2 4.6 0.4
10 24.8 0.2 0.2 5.2 2.4 1.2
Jumlah 51 66 17 41 21 13 31 31 4 0 0 1
11 13.6 20.4 3.4 10.0 0.4 0.4
12 0.2 1.4 9.4
13 0.4 0.2 22.6 11.8 2.2
14 14.4 20.8 20.0 0.4 1.2 0.4 0.6
15 0.2 20.8 0.2 18.4 5.6 12.6
16 0.2 1.2 0.8 3.4 1.0
17 0.2 0.8 0.2 4.2
18 8.0 0.2 0.2 1.4 9.8 1.8
19 2.8 0.2 5.8 1.4 4.0 2.2
20 1.0 6.2 3.6 0.2 22.2 30.6 1.6 1.2
Jumlah 16 59 39 50 62 29 35 16 0 0 16 7
21 0.2 0.2 0.4 0.6 1.2
22 43.8 0.4 0.4
23 15.8 0.2 0.8
24 0.2 13.4 0.3 1.4
25 1.0 0.2 9.4 3.0 1.4
26 4.8 21.4 3.8 1.8 1.0
27 4.2 5.6 6.0 3.0 0.4
28 6.8 0.2 1.4 6.6
29 6.8 1.2 7.0 0.4
30 6.8 1.8 0.8 0.8 13.0
31 - 0.4 2.8 0.4 12.8
Jumlah 31 6 35 73 25 8 6 3 0 0 2 28
Jumlah
per bulan 97 131 92 164 107 50 72 50 4 0 17 37
Jumlah
hari hujan 18 19 17 20 27 16 17 9 4 1 8 12
Hujan
max 35 25 21 44 22 10 31 23 1 0 10 13 44
Rata - rata 5 7 5 8 4 3 4 6 1 0 2 3
Rata - rata 1 66 108 51 85 57 41 32 44 4 0 1 1
1/2 bln 2 32 23 40 79 50 9 40 6 0 0 16 35
PENCATATAN CURAH HUJAN
TAHUN : 2014
Bakaru
TANGGAL JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC KETERANGAN
PENCATATAN
1 0.2 28.8 8.0 10.8
2 2.0 3.4 14.2 1.0 6.6 1.4
3 0.4 3.4 0.4
4 0.4 2.0 6.0 0.2 0.6 0.4
5 3.0 2.4 0.2 0.2
6 10.0 8.6 1.6 5.2
7 7.8 0.8 17.2 1.2
8 7.0 3.6 0.8 3.2 13.8
9 3.2 0.4 6.0 6.6 13.8 13.6 0.4
10 3.2 2.8 0.2 4.0 4.0 0.2
Jumlah 34 3 21 55 6 41 55 19 0 0 0 1
11 3.2 3.8 0.8 0.4 0.4
12
13 3.2 3.6
14 9.8 0.6 0.4 5.4 5.6
15 0.4 1.2 5.2 0.4 1.0 6.5
16 5.4 0.2 7.2 0.2 1.0
17 1.8 0.4 3.4 2.8 7.6
18 0.2 0.6 0.2 0.4 9.8 1.8
19 14.6 0.4 0.2 0.4 0.8 0.8 3.0 0.2 2.2
20 1.0 2.6 3.0 3.0 6.4 1.6 1.2
Jumlah 23 16 5 6 2 18 17 20 4 0 15 11
21 1.0 0.2 0.2 11.0 0.2 1.2
22 0.2 0.4 0.2 0.4
23 8.8 3.8 0.4 0.8
24 0.6 0.6 0.8
25 10.2 0.2 1.4
26 0.2 0.2 1.8 26.0 1.8
27 0.2 26.0 0.4 0.4
28 2.4 26.0
29 0.6 0.4 0.4
30 0.2 37.2 1.4 12.4 13.0
31 21.6 0.6 12.8
Jumlah 1 10 59 15 6 15 0 89 1 0 2 31
Jumlah
per bulan 57 29 85 76 14 73 72 128 5 0 17 43
Jumlah
hari hujan 15 7 14 17 15 18 12 14 7 1 7 14
Hujan
max 10 15 37 29 6 17 14 26 3 0 10 13 37
Rata - rata 4 4 6 4 1 4 6 9 0 0 2 3
Rata - rata 1 50 5 21 60 7 55 68 19 0 0 0 1
1/2 bln 2 7 25 64 16 7 19 4 109 4 0 16 41
PENCATATAN CURAH HUJAN
TAHUN : 2015
Bakaru
TANGGAL JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC KETERANGAN
PENCATATAN
1
0.8 0.2 1.8
2 2.6 20.2 24.0 0.4 3.0 8.0
3 2.8 18.8 0.4 0.2 8.2 13.6
4 1.8 0.2 3.4 1.8 3.0
5 11.8 0.2 3.0 0.6 0.6 3.0
6 1.6 8.8 0.2 0.4
7 0.6 6.2 5.4 4.0 0.2
8 25.4 16.0 3.4 4.4 0.8
9 5.8 0.2 18.6 0.2 5.2
10 0.2 15.2 7.0 0.8 5.8 0.2
Jumlah 20 54 62 65 13 22 0 0 0 0 0 34
11 1.6 2.8 3.6 5.6 0.2 0.8
12 0.2 0.2 4.0 7.8 0.2
13 36.8 0.8 3.0
14 0.4 2.4 0.8 0.2
15 2.0 0.2 1.4 4.8 0.2
16 1.4 11.6 15.2 15.2 0.2 0.4
17 0.6 0.8 0.2 0.2
18 0.2 7.0
19 0.4 0.2 2.2 3.4 3.4
20 3.4 2.4 0.4
Jumlah 4 20 60 33 17 1 0 0 0 0 3 11
21 5.4 1.8
22 4.0 11.4
23 8.4 0.2 0.2 1.0 15.2
24 3.6 7.8 12.2
25 7.0 8.8 2.6 11.6
26 1.8 0.2 0.2 0.2 1.4
27 0.2 0.2 0.4
28 3.6 0.2
29 2.8 0.2 11.4 9.4
30 2.6 1.8 0.2 0.2
31 2.6 1.8
Jumlah 0 8 34 24 15 26 0 0 0 0 22 14
Jumlah
per bulan 24 83 156 123 45 49 0 0 0 0 25 58
Jumlah
hari hujan 9 14 24 27 21 16 0 0 0 0 6 13
Hujan
max 12 25 37 24 11 15 0 0 0 0 12 14 37
Rata - rata 3 6 6 5 2 3 0 0 0 0 4 4
Rata - rata 1 22 59 103 79 30 23 0 0 0 0 0 34
1/2 bln 2 1 24 52 43 15 26 0 0 0 0 25 24
PENCATATAN CURAH HUJAN
TAHUN : 2016
Bakaru
TANGGAL JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC KETERANGAN
PENCATATAN
1
14.4 5.0 1.0 0.6 1.6 38.6
2 1.2 3.6 8.4 5.0 4.4 1.6
3 4.0 8.0 0.4 3.8 2.8 0.2 2.6 0.2
4 4.4 11.6 4.0 0.2 7.6 1.6
5 8.2 11.6 0.4 1.6 10.4 0.2
6 7.8 0.8 0.2 0.2 0.4 2.2 0.8
7 1.2 0.8 0.4 3.2 6.8
8 9.8 3.4 0.2 0.8 12.0 0.2
9 10.4 4.8 0.2 7.2 0.2 3.0
10 13.4 6.6 6.2 0.6 2.8 0.6 12.6 0.2
Jumlah 39 48 55 17 33 17 16 11 14 0 0 39
11 12.8 7.6 0.6 0.6 12.6
12 9.6 0.2 0.2 9.6 1.0 2.0 9.0
13 9.8 0.2 0.4 4.6 9.0
14 0.2 9.8 6.2 1.2 0.2 1.6
15 0.6 0.6 13.8 2.0 2.0 0.4
16 26.4 0.6 13.4 5.4 0.2
17 29.2 0.4 2.2 0.6 1.2 29.2
18 29.2 3.6 3.0 8.4 1.0 2.4 1.0
19 2.2 9.2 0.2 0.2 20.4 0.4 0.8 1.0
20 2.6 8.0 1.0
Jumlah 73 49 33 48 46 5 20 0 8 0 49 0
21 1.4 3.4 3.4 11.2 12.2 0.6 23.0 1.8
22 7.6 3.6 0.2 0.4 0.6 2.0
23 8.2 21.4 0.2 7.4 0.2
24 7.8 4.6 6.8 1.4 0.4 0.2
25 1.0 5.6 0.4 8.4 13.8 3.4
26 4.6 3.6 8.4 0.4 2.6
27 0.2 0.4 16.0 0.2 3.8
28 4.6 4.4 8.4 14.2 4.2 25.0
29 19.4 6.0 9.6 5.6 1.2 1.6 0.2 3.2
30 0.2 5.0 13.4 13.0 38.6
31 3.4 1.2
Jumlah 37 36 59 69 51 34 23 4 0 0 71 0
Jumlah
per bulan 149 133 146 135 130 57 59 16 22 0 120 39
Jumlah
hari hujan 17 22 29 28 23 22 12 7 10 0 12 2
Hujan
max 29 26 21 16 20 14 23 8 7 0 39 39 39
Rata - rata 9 6 5 5 6 3 5 2 2 0 10 20
Rata - rata 1 49 62 82 38 44 21 30 11 22 0 18 39
1/2 bln 2 101 72 64 96 86 36 28 5 0 0 102 0
top related