SKRIPSI PENGUKURAN NILAI SUMBER DAYA MANUSIA …
Post on 16-Oct-2021
10 Views
Preview:
Transcript
SKRIPSI
PENGUKURAN NILAI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP
PELAPORAN NERACA DAN LABA RUGI PADA
PT. BANK SULSELBAR
MAKASSAR
AYU AMBARWATI105730380212
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2016
PENGUKURAN NILAI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP
PELAPORAN NERACA DAN LABA RUGI PADA
PT. BANK SULSELBAR
MAKASSAR
AYU AMBARWATI105730380212
Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Pada Jurusan Akuntansi
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2016
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Judul Skripsi : PENGUKURAN NILAI SUMBER DAYA MANUSIATERHADAP
PELAPORAN NERACA DAN LABA RUGI PADA PT.BANK
SULSELBAR MAKASSAR.
Nama Mahasiswa : AYU AMBARWATI
Stambuk : 105730380212
Program Studi : AKUNTANSI
Fakultas : EKONOMI DAN BISNIS
Perguruan Tinggi : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Menyatakan bahwa skripsi ini telah diperiksa dan diujikan di depan panitia PengujiSkripsi Strata 1 (S1) pada hari Jum’at, 4 November 2016 pada program studi Akuntansi FakultasEkonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar
Makassar, 14 November 2016
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Dr.H.Andi Rustam,SE.,MM.AK.CA.CPAI Ramly,SE.,M.Si
Mengetahui:
Dekan, Ketua Prodi,
Dr. H. Mahmud Nuhung, SE, MA Ismail Badollahi, SE., M.Si.AK.,CA
KTAM: 497794 NBM : 1073428
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi atas nama Ayu Ambarwati, Nim 105730380212 ini telah diperiksa dan
diterima oleh Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan Surat
Keputusan Rektor Universitas Muhamamadiyah Makasssar Nomor:
Tahun 1438 H/2016 M dan telah dipertahankan didepan penguji pada hari
jum’at 4 November 2016 M sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Makassar, 14 November 2016
Panitia Ujian :
1. Pengawas Umum : Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE.MM (............................)
(Rektor U nismuh Makassar)
2. Ketua : Dr. H. Mahmud Nuhung, MA (............................)
(Dekan Fakultas Ekonomi & Bisnis)
3. Sekertaris : Drs. H. Sultan Sarda, MM (............................)(WD 1 Fak. Ekonomi & Bisnis)
4. Penguji
1. Dr.H. Andi Rustam,SE.,MM.AK.CA (………………...)
2. Saida Said,SE.,M.AK (............................)
3.Dr.H.Agussalim HR.,SE,MM (............................)
4. Hj.Lily Ibrahim, SE.,M.SI (............................)
iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini
Nama Mahasiswa : Ayu Ambarwati
Nomor Stambuk : 105730380212
Program Studi : Stara Satu (S1)
Jurusan : Akuntansi
Judul Skripsi :Pengukuran Nilai Sumber Daya Manusia Terhadap
Pelaporan Neraca Dan Laba Rugi Pada PT.Bank SulSelbar
Makassar.
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim
penguji adalah ASLI hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain
ataupun di buatkan oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan saya
bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, 14 November 2016
Yang menyatakan
Ayu Ambarwati
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Bahwa tiada orang yang dapatkan, kecuali yang ia usahakan, Dan bahwa
usahanya akan kelihatan nantinya (Q.S An Najm ayat 39-40)
Jangan terlalu memikirkan masa lalu karena telah pergi dan selesai,
dan jangan terlalu memikirkan masa depan hingga dia datang sendiri.
Karna jika melakukan yang terbaik hari ini maka hari esok akan lebih
baik
Apa yang kita tanam itulah yang akan kita tunai. Karena
curahan hujan tidak memilih-milih apakah pohon apel atau
hanya semak belukar.
Persembahan
Setiap goresan ini adalah wujud dari keagungan dan kasih sayang
diberikan Allah SWT kepada umatnya.
Setiap detik waktu menyelesaikan karya tulis ini merupakan getaran
doa kedua orang tua, sodara dan orang-orang terkasih yang mengalir
tiada henti.
Setiap pancaran semangat dalam penulisan ini merupakan dorongan
dan dukungan dari sahabat-sahabat ku tercinta.
vi
ABSTRAK
AYU AMBARWATI. 2016. Pengukuran Nilai Sumber Daya ManusiaTerhadap Pelaporan Neraca Dan Laba Rugi Pada PT. Bank SulSelbarMakassar, dibimbing oleh H.Andi Rustam dan Ramly .
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode persamaan regresi linearsederhana .Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh pengukuran nilaiakuntansi SDM (biaya pelatihan karyawan) terhadap laporan keuangan (neracadan laba rugi).
Adapun datanya berupa laporan keuangan, dan data yang diperoleh dalambentuk tulisan yang berupa gambaran umum perusahaan, yaitu pengumpulan datamelalui wawancara langsung dibagian akuntansi dan SDM yang berkaitan denganmasalah yang diteliti pada PT. Bank SulSelbar Makassar.
Hasil penelitian disimpulkan, bahwa akuntansi SDM (biaya pelatihankaryawan) berpengaruh positif terhadap laporan keuangan (Neraca dan LabaRugi)
Kata Kunci : Pengukuran kinerja Sumber daya manusia yang efektif dan efisien
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur atas izin dan petunjuk Allah SWT,
sehingga skripsi dengan Judul : “Pengukuran Nilai Sumber Daya Manusia
Terhadap Pelaporan Neraca Dan Laba Rugi Pada PT. Bank Sulselbar
Makassar.” dapat diselesaikan. Puji syukur kepada Allah SWT atas apa yang
diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan karya ini yang tidak dapat
diucapkan dengan kata-kata dan dituliskan dengan kalimat apapun. Salam dan
salawat atas junjungan Rasulullah Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat,
dan orang-orang yang senantiasa berada dalam panutan beliau untuk mencari
kemaslahatan hingga akhir zaman.
Teristimewa, penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang
tuaku Arrahman dan St. Marwah, yang tiada batas memberi doa tulus dan
dukungan yang tiada habisnya. Saudara dan keluarga atas segala pengorbanan,
dukungan dan doa restu demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga
apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya
penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.
Begitu pula penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak
disampaikan dengan hormat kepada :
1. Bapak Dr. H. Abd. Rahman Rahim SE.,MM., Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar
2. Bapak Dr. H. Mahmud Nunung M.A, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Ismail Badollahi, SE., M.Si. Ak., CA, Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Dr.H.Andi Rustam,SE.,MM.Ak.CA selaku pembimbing I dan Bapak
Ramli SE.,M.Si. selaku pembimbing ke II, yang telah memberikan bimbingan
dan perhatian dengan penuh kesabaran dan ketulususan sampai
terselesaikannya skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan banyak ilmu dan berbagi
keterampilan selama penulis menimba ilmu di Jurusan Akuntansi Universitas
Muhammadiyah Makassar.
6. .Para karyawan dan Karyawati serta staff di Bank SULSELBAR makassar
yang telah membantu selama penulis meneliti.
7. Kepada kakak tercinta ku Anita Oktav yang selalu memberikan motivasi dan
dukungan, sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini
8. Kepada kakak ku kamaludin yang selalu memberikan dukungan dan
senantiasa menasehati penulis, berbagi suka dan duka sehinnga penulis bisa
menyelesaikan skripsi ini.
9. Sahabat penulis yang telah mengisi sejarah hidup selama ini
HELKYHENDYAR, Abd. Haris, Erlena, Nur Asri, Sumarni, dan Eni Suhaeni.
10. Rekan seperjuangan Jurusan Akuntansi Angkatan 2012 terkhusus kelas AK 6
Universitas Muhammadiyah Makassar, terima kasih atas solidaritas yang
ix
diberikan selama menjalani perkuliahan, semoga keakraban dan kebersamaan
kita untuk selamanya.
11. Semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak sempat disebutkan
satu persatu semoga menjadi ibadah dan mendapat imbalan dari-Nya.
Akhirnya, Tiada gading yang tak retak, tak ada makhluk yang sempurna.
Demikian pula dalam penulisan skripsi ini, masih terdapat kekurangan yang
tentunya membutuhkan perbaikan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran,
kritik yang Sifatnya membangun dari para pembaca.
Tiada imbalan yang dapat diberikan oleh penulis, hanya kepada Allah
SWT penulis menyerahkan segalanya dan semoga bantuan yang diberikan selama
ini bernilai ibadah disisi-Nya Amin…
Makassar, November 2016
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................... iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... v
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR................................................................................... vii
DAFTAR ISI.................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. Latar Belakang ........................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................... ....4
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................5
D. Manfaat Penelitian...................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................6
A. Konsep Akuntansi Sumber daya Manusia (ASDM) ..............................6
B. Pengukuran Nilai Sumber Daya Manusia ..............................................14
C. Pengertian Neraca...................................................................................21
D. Pengertian Laba Rugi .............................................................................24
E. Kerangka Pikir........................................................................................28
F. Hipotesis............................................................................................. ....29
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... ....30
A. Tempat Dan Waktu Penelitian.................................................................30
B. Metode Pengumpulan Data......................................................................30
C. Jenis Dan Sumber Data............................................................................30
xi
D. Metode Analisis.................................................................................... .. 31
E. Definisi Operasional ................................................................................33
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN.......................................34
A. Sejarah Singkat .......................................................................................34
B. Visi Dan Misi...........................................................................................37
C. Strategi Dan Kebijakan Manajemen.......................................................39
D. Nilai-Nilai Dasar......................................................................................42
E. Struktur Organisasi ..................................................................................43
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................47
A. Pengukuran Nilai SDM Terhadap Neraca dan Laba Rugi.....................47
B. Penyajian Sumber Daya Manusia Dalam Laporan Keuangan...............47
C. Penerapan Konsep Akuntansi SDM Dalam Laporan Keuangan ............49
D. Deskripsi Variabel Penelitian ................................................................50
E. Hasil Analisis Data ..................................................................................57
F. Persamaan Regresi Linear Sederhana......................................................60
G. Analisis Akuntansi SDM Terhadap Neraca Dan Laba Rugi ...............63
H. Keterbatasan Penelitian ..........................................................................64
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................65
A. Kesimpulan ...........................................................................................65
B. Saran......................................................................................................65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perbandingan Neraca berdasarkan Akuntansi SDM....................... 23
Tabel 1.2 Perbandingan Laporan Laba Rugi berdasarkanAkuntansi SDM ..... 27
Tabel 1.3 Operasional Variabel Penelitian................................................... 51
Table 1.4 Lap. Biaya Pelatihan Karyawan................................................. 52
Table 1.5 Data Yang Dikumpulkan ............................................................... 57
Tabel 1.6 Nilai X2,Y2, XY .......................................................................... 58
Tabel 1.7 Nilai X2,Y2, XY ............................................................................... 59
Tabel 1.8 Analisis Regresi Linear Sederhana laporan Neraca........................ 61
Tabel 1.9 Analisis Regresi Linear Sederhana laporan Laba Rugi .................. 62
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan
selama suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan
kinerja perusahaan dan menggambarkan posisi keuangan perusahaan. Menurut
Soemarsono (2004: 34)
Laporan keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat
keputusan, terutama pihak diluar perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil
usaha perusahaan”.
Menurut PSAK (Revisi 2009),“Laporan Keuangan adalah suatu penyajian
terstuktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas”. Unsur yang
berkaitan secara langsung dengan posisi keuangan adalah aset, kewajiban ,dan
ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja nampak
dalam laporan laba rugi. Salah satu unsur yang berkaitan secara langsung dengan
posisi keuangan adalah aset. Asset adalah sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan
baik berupa tetap ataupun lancar dan lainnya yang dipakai perusahaan dalam
mengembangkan dan meciptakan produk usahanya.
Hartanto 2001 (Analisa Laporan Keuangan) yang dimaksud asset adalah
segala sesuatu yang memiliki nilai ekonomi, termasuk didalamnya ketrampilan
seorang mekanik, keahlian seorang Dokter, kepiawaian seorang pengusaha dan
lain-lain.
2
Berpijak pada beberapa definisi tersebut, sebenarnya karyawan atau sumber
daya manusia, sebenarnya juga merupakan asset. Sehingga mestinya termasuk
dalam kekayaan perusahaan yang mestinya dicantumkan dalam Neraca.
Salah satu fungsi akuntansi adalah melakukan pengukuran termasuk
pengukuran prestasi, hasil usaha, laba maupun posisi keuangan.Pengukuran laba
dan modal ini bukan saja penting untuk menentukan prestasi perusahaan, tetapi
juga penting sebagai informasi bagi pembagian laba, penentuan kebijakan
investasi, pembayaran pajak, zakat, bonus, dan pembagian hasil. Pengukuran laba
dan modal yang dilakukan oleh profesi lain, misalnya fiskus atau perpajakan,
pemegang saham, analis keuangan, pengusaha, ekonomi, bahkan, siapa pun yang
bergerak dalam dunia bisnis termasuk ibu – ibu yang melakukan bisnis dipasar , di
kampung pasti memiliki ide atau pendapat tentang perhitungan laba.
Siapapun yang melakukan kegiatan bisnis pasti memiliki alasan ekonomis
mengapa ia terus melakukan bisnis . Biasanya alasan tradisional itu adalah untuk
mendapatkan laba. Oleh karena itu, si pelaku bisnis itu sendiri pasti memiliki
pandangan tentang apa yang dimaksudkannya sebagai laba dan bagaimana
menentukan laba tersebut.
Di era globalisasi dewasa ini peran Sumber Daya Manusia(SDM) dirasakan
semakin penting bagi suatu kegiatan usaha . Kualitas sumber daya manusia
sangat menentukan keberhasilan atau tidaknya pencapaian tujuan organisasi.
Sumber daya manusia adalah sumber daya organisasi yang paling vital dan
diakui sebagai Asset yang paling berharga bagi badan usaha.
3
SDM yang berkualitas yang berlandaskan Semangat profesionalisme dalam
menangani bisnis merupakan kunci sukses yang utama bagi suatu organisasi dan
juga merupakan suatu nilai tersendiri bagi suatu organisasi. Pada perusahaan jasa
dan industri yang berskala besar, sumber daya manusia merupakan salah satu
faktor penting dalam proses pencapaian tujuan perusahaan yaitu menghasilkan
laba maksimum untuk jangka panjang.
Sumber daya manusia yang berkualitas sangat berperan dalam menjalankan
kegiatan operasional perusahaan ,mendayagunakan sumber daya-sumber daya lain
dalam perusahaan, dan menjalankan strategi bisnis secara optimal.
Banyak organisasi yang ada pada dasarnya berpendapat bahwa SDM
merupakan bagian dari aset organisasi, karena SDM yang dimilikinya telah
terbukti mampu meningkatkan kinerja organisasi tersebut. Selama ini telah
banyak organisasi besar menyadari sepenuhnya peranan dominan sumber daya
manusia sebagai salah satu faktor utama penunjang keberhasilan organisasi.
Bagi suatu perusahaan merupakan suatu kerugian yang besar karena hal
tersebut akan membuang biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan untuk
membina atau mendidik Sumber daya manusia yang diperolehn yaitu .Kerugian
lainnya adalah hilangnya kesempatan memanfaatkan sumber daya manusia
tersebut untuk meningkatkan keuntungan yang biasa diperoleh perusahaan yang
mungkin dapat juga mengancam kelangsungan hidup perusahaan yang belum
mempunyai sistem perekrutan serta pendidikan sumber daya manusia yang baik.
Mengingat betapa petingnya sumber daya manusia dalam pencapaian tujuan
perusahaan dan dalam mencapai optimalisasi kinerja perusahaan, maka tidak
4
berlebihanlah perlunya akuntansi sumber daya manusia. Akuntansi sumber daya
manusia adalah akuntansi untuk manusia sebagai suatu sumber organisasi.
Pengertian ini menjelaskan bahwa akuntansi sumber daya manusia adalah proses
yang mencakup pengindenifikasian dan pengukuran biaya yang dikeluarkan untuk
aktiva manusia, mencakup biaya untuk merekrut, memperkerjakan, melatih dan
mengembangkan aktiva manusia.
Akuntansi Sumber Daya Manusia adalah suatu pengakuan bahwa orang-
orang merupakan modal manusia maupun aktiva manusia.Teori ekonomi dari
modal manusia didasarkan pada konsep bahwa manusia memiliki keterampilan,
pengalaman, dan pengetahuan yang merupakan bentuk dari modal, yang disebut
dengan “modal manusia”.
Berdasarkan latar belakang diatas masalah yang telah di uraikan di atas
maka penulis tertarik untuk mengambil judul “ Pengukuran Nilai Sumber Daya
Manusia Terhadap Pelaporan Neraca Dan Laba Rugi Pada PT.Bank
SulSelbar Makassar
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang tadi, maka permasalahan yang akan diteliti
dan di bahas adalah sebagai berikut :
Apakah Pengukuran Nilai Sumber Daya Manusia Berpengaruh Terhadap
Pelaporan Neraca Dan Laba Rugi Pada PT. Bank SulSelbar Makassar.
5
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui Pengukuran Nilai Sumber Daya Manusia Berpengaruh Terhadap
Pelaporan Neraca Dan Laba Rugi
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi PT. Bank SulSelbar
Sebagai masukan bagi pihak manajmen mengenai bentuk pelaporan atas
Pengukuran nilai sumber daya manusia
2. Bagi Universitas Muhamadiyah Makassar
Berguna sebagai informasi dan masukan untuk penelitian yang akan datang
yang membahas topik pernasalahan yang sama.
3. Bagi Peneliti
Menambah Pengetahuan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
akuntansi sumber daya manusia serta pengalaman dalam hal peneliti.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Akuntansi Sumber Daya Manusia
1. Pengertian Akuntansi Sumber Daya Manusia
Menurut The American Association Committe in Human Resource
dalam buku (Tunggal,2004) ASDM adalah the processf of identying and
measuring data about human resource and sommunicating this information to
interest parties (proses pengidentifikasian dan pengukuran data menganai
sumber daya manusia dan mengkomunikasikan informasi ini terhadap pihak-
pihak yang berkepintangan).
Akuntansi sumber daya manusia (Human Resource Accounting)
meliputi konsep sumber daya manusia sebagai aktiva, penentuan biaya yang
diinvestasikan dan hubungannya dengan biaya-biaya hasil pakai, estimasi dan
menyediakan ketelitian ekonomi tentang nilai
Lako (2001): Akuntansi sumber daya manusia adalah sebuah proses
pengidentifikasi dan pengukuran data tentang sumber daya manusia dan
pengomunikasiannya atas informasi-informasi yang termasuk di dalamnya
kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa akuntansi
sumber daya manusia dapat diartikan sebagai suatu proses pengukuran dan
pelaporan biaya serta nilai manusia sebagai sumber daya organisasi dan
pelaporan hasil-hasilnya kepada pihak yang berkepentingan.
7
Dengan demikian pada proses akuntansi sumber daya manusia
terkadang unsur pengukuran, pelaporan, data tentang manusia dan organisasi.
Data tentang manusia dalam hal ini berupa biaya-biaya untuk seleksi,
penerimaan, pelatihan dan pengembangan kemampuan pegawai serta informasi
lainnya yang berupa tingkat pendidikan,pengalaman, usia, keadaan kesehatan
dan lain sebagainya.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan mendefinisikan bahwa Aktivaa adalah sumber daya yang dikuasai
oleh Perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat
ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan. Selanjutnya,
disebutkan dalam PSAK tersebut bahwa Manfaat ekonomi masa depan yang
terwujud dalam aktiva adalah potensi dari aktiva tersebut untuk memberikan
sumbangan, baik langsung maupun tidak langsung, arus kas dan setara kas
kepada perusahaan.Potensi tersebut dapat berbentuk sesuatu yang produktif
dan merupakan bagian dari aktivitas operasional perusahaan.
Berdasarkan definisi aktiva diatas, sumber daya manusia mestinya
menjadi bagian dari aktiva, sebab sumber daya manusia diperoleh dengan
pengorbanan yang cukup besar, mempunyai masa manfaat jangka panjang dan
dapat memberi kontribusi (sumbangan secara langsung) terhadap nilai maupun
kinerja perusahaan. Faktor yang mendukung kondisi ini adalah ketika sebuah
perusahaan akan melakukan merger atau adanya perubahan kepemilikan, pasti
faktor sumber daya manusia menjadi pertimbangan utama. Hal tersebut
menunjukkan bahwa perusahaan makin mengakui keberadaan manusia sebagai
8
aktiva yang pengakuan akan aktiva sumber daya manusia ini dalam bentuk
diadakan pengkapitalisasian dari biaya-biaya sumber daya manusia yang telah
dikeluarkan oleh perusahaan yang pada metode akuntansi konvensional
dijadikan biaya pada periode berjalan.
Namun hal ini masih sulit diterapkan, dengan alasan masih sulitnya
mengukur atau menilai aktiva sumber daya manusia sebab aktiva manusia
bukan aktiva yang bertahan lama dan sangat mungkin berpindah sehingga
sulit untuk melalukan proses evaluasi dengan menggunakan metode secara
formal.
2. Pengukuran Sumber Daya Manusia Sebagai Suatu Aktiva (Human
Asse)
Sampai saat ini masih terdapat perbedaan di kalangan akuntan bahwa
sumber daya manusia merupakan bagian dari aset perusahaan yang harus
dilaporkan di neraca, meskipun mereka telah sepakat bahwa sumber daya
manusia merupakan asset perusahaan yang sangat besar kontribusinya
dalam memberikan manfaat ekonomis masa depan ke perusahaan. Upaya
memasukkan sumber daya manusia sebagai asset dalam neraca terganjal
karena harus memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset perusahaan
(Sudarno, 2010).
Menurut pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) menyatakan
bahwa aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai
akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan
9
diharapkan akan diperoleh perusahaan. Ada beberapa kriteria yang harus
diperhatikan apabila suatu objek dapat disebut sebagai aktiva yaitu :
a. Memberi manfaat atau jasa ekonomis pada masa yang akan datang
b. Hak menguasai manfaat ekonomi tersebut ada pada perusahaan
c. Berasal dari transaksi atau peristiwa masa lalu
d. Dinyatakan dalam satuan moneter
Agar investasi sumber daya manusia dapat dikelompokan sebagai
aktiva maka keempat kriteria di atas harus dapat diterapkan pada sumber daya
manusia. untuk kriteria yang pertama tidak menjadai masalah. Pengeluaran-
Pengeluaran untuk sumber daya manusia yaitu pengeluaran untuk perolehan
dan pengembangan sumber daya manusia mempunyai manfaat tidak hanya
dalam periode terjadinya pengeluaran saja. Tetapi juga memberikan manfaat
utuk beberapa periode. Demikian juga kriteria ketiga dan keempat,
pengeluaran-pengeluaran untuk sumber daya manusia tersebut memang telah
terjadi periode yang lalu dan dinyatakan dalam satuan uang/moneter.yang
menjadi masalah adalah kriteria kedua. Ada anggapan bahwa sumber daya
manusia tidak termasuk sebagai aktiva karena manusia tidak dimiliki oleh
perusahaan.Anggapan tersebut tidak benar. Maksud dari kata “dimiliki” pada
kriteria kedua yaitu bahwa secara hukum sumber daya manusia memang tidak
dapat dimiliki oleh perusahaan, tetapi perusahaan mempunyai hak untuk
memperoleh kerja sama dari kemampuan sumber daya manusia itu untuk
memberikan jasa dalam proses kegiatan produksi sesuai dengan biaya yang
dikorbankan untuk sumber daya manusia itu pada masa yang lalu atau lebih
10
merupakan hak operasional yang dimiliki oleh perusahaan untuk memperoleh
keuntungan dan manfaat dari sumber daya manusia. Secara hukum, perusahaan
tidak dapat memiliki aktiva tersebut karena sumber daya manusia dapat
melakukan pemutusan hubungan kerja dengan perusahaan di tempat ia bekerja.
Dengan syarat tidak melanggar perjanjian Kontrak kerja yang telah ditetapkan
oleh perusahaan. Pemilikan sumber daya manusia secara ekonomis dapat
dilihat pada perekonomian modern seperti sekarang ini yaitu sering
dilakukannya jual beli antar perusahaan.
3. Ruang Lingkup Akuntnasi Sumber Daya Manusia
Secara skematis, ruang lingkup akuntansi sumber daya manusia
mencakup komponen-komponen sebagai berikut :
Human Resource Accounting
Human Resource Value
Accounting
Human Resource Cost Accounting
Human cost Personal cost
11
1. Human Resource Cost Accounting (HRCA) merupakan pengukuran dan
pelaporan biaya yang timbul untuk pencarian, pengembangan, dan
penggantian tenaga kerja sebagai sumber daya organisai.
Adapun dua jenis biaya yang berkepentingan dengan HRCA yaitu:
1. Personal Cost Accounting adalah biaya yang berhubungan dengan fungsi
proses manajmen personalia dalam pencarian dan pengembangan sumber
daya manusia.
2. Human Assets Accounting adalah biaya yang berkaitan dengan berbagai
usaha pencarian dan pngembangan pada bagian tingkatan personel.
3. Human Resource Value Accounting adalah Pengukuran terhadap nilai
sekarang dari manfaat yang di harapkan akan di peroleh dari sumber daya
manusia.
4. Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia
Laporan keuangan merupakan salah satu bentuk informasi keuangan
yang disajikan Perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, baik
yang ada di dalam maupun di luar perusahaan. Akuntansi sumber daya manusia
dalam laporan keuangan disajikan dalam sisi aktiva pada pos investasi sumber
daya manusia dan pada sisi modal pada pos modal sumber daya manusia
sebesar nilai total investasi sumber daya manusia.
Sedangkan nilai amortisasi sumber daya manusia masuk ke dalam
Laporan Laba Rugi perusahaan sebagai pengurang biaya operasional
perusahaan yang diakui sebesar jumlah biaya untuk pengembangan sumber
12
daya manusia dibagi taksiran umur ekonomis sumber daya manusia pada
Periode bersangkutan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat suatu tingkatan ketidakpastian
yang berkaitan sejauh mana “futue service potensial” dari seorang karyawan
akan benar benar direalisasi.
5. Tujuan Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia
Tujuan penerapan akuntansi sumber daya manusia adalah sebagai
berikut:
1. Menyediakan kerangka kerja untuk membantu manajer dalam menggunakan
sumber daya manusia secara efektif dan efisien
2. Menyediakan informasi yang di butuhkan bagi user dalam memperoleh,
mengembangkan, menempatkan, kengkonversi, menggunakan,
mengevaluasi, dan menghargai sumber daya manusia.
3. Menyediakan alat ukur biaya (cost), nilai (value) dari manusia bagi
organisasi untuk di gunakan dalam mengambil keputusan.
4. Memotivasi manajer untuk menghargai segala akibat dari pengambilan
keputusan usaha atas sumber daya manusia (Human resource).
Dari beberapa pernyataan di atas, dapat di simpulkan bahwa tujuan
akuntansi sumber daya manusia ini adalah memberikan informasi tentang
sumber daya manusia dalam suatu perusahaan yang berguna dalam
pengambilan keputusan. Tujuan utama dari akuntansi sumber daya manusia
adalah untuk membantu manajer perusahaan dalam mengukur efektivitas dan
efesiensi sumber daya manusia. Hal ini semakin penting terutama dalam bisnis
13
yang semakin kompetitif sehingga di perlukan managenent strategi yang tepat
dalam mengelola sumber daya manusia. Akuntansi sumber daya manusia
merupakan suatu pengakuan yang tegas atas dasar pemikiran manusia yang
merupakan sumber daya organisasi yang sangat berharga dan merupakan
bagian integral dari perpaduan sumber daya.
6. Kendala Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia
Akuntansi sumber daya manusia sebagai suatu konsep sampai dengan
sekarang ini belum dapat di terima sebagai suatu GAAP (Generally Accepted
Accounting Principles) atau prinsip-prinsp yang berlaku umum, hal ini
disebabkan karena adanya syarat pengukuran suatu item tertentu sebagai suatu
asset yang diatur dalam FASB no.5 (Tunggal, 2004) yaitu :
a. Measurement (dapat diukur)
FASB no.5 menjelaskan bahwa ada lima atribut yang dapat digunakan
dalam mengukur suatu Aktiva yaitu : Historical cost, Current cost,Current
market value, Net realizable (settlement) value, 0pPresent (or discounted)
value of future cash flow
Dari atribut pengukuran yang baru disebutkan di atas, Konsep
pengukuran human resource telah memiliki kriteria, namun memiliki
kelemahan yang ada pada masing-masing metode pengukurannya, Kalaupun
human resource diakui sebagai sautu asset akan mengalami Kesulitan dalam
pengamortisasian secara rasional dalam penyajian laporan keuangan.
14
b. Relevance dan reliability
Suatu informasi dikatakan relevan jika informasi itu dapat memiliki
kapasitas untuk membuat suatu perbedaan antara para investor,Kreditor, dan
pengambil keputusan lainnya. Agar informasi itu relevan,maka harus
memenuhi tiga sifat yang merupakan kualitas utama relevan, yaitu
mempunyai nilai prediksi, nilai umpan balik (feedback value), dan tepat
waktu. Informasi yang dapat diandalkan merupakan informasi yang harus
memenuhi sifat dapat diperiksa (verifiability), netral, dan menyajikan hal
yang sebenarnya (representationally faithfull). Informasi akuntansi dapat
dikatakan handal jika pengaruh penyajiannya bebas dari Kesalahan dan bias
yang digunakan para pengambil keputusan lain. Dalam hal ini, human
resource mengalami kendala berupa subjektivitas dalam pengukuran nilai
prediksi serta estimated useful life.
B. Pengukuran Nilai Sumber Daya Manusia
Untuk mengukur Nilai sumber daya manusia menggunakan beberapa
Metode :
1. Metode Pengukuran Moneter
Definisi biaya dalam arti luas adalah “pengorbanan sumber ekonomi
yang diukur dalam satuan yang telah terjadi ataupun yang kemungkinan akan
terjadi di masa yang akan datang”(Mulyadi, 2000).
15
Ukuran moneter dalam menilai sumber daya manusia dapat di lakukan
dengan lima model yaitu:
a. Metode histori/harga perolehan
Metode ini mengukur nilai sumber daya manusia berdasarkan akumulasi
biaya yang telah dikeluarkan untuk melakukan penarikan tenaga kerja, seleksi,
pelatihan, penempatan, dan pembinaan personalia yang bersangkutan.
Akuntansi ini merupakan harga cost yang akan diamortisasi selama masa
kerja yang bersangkutan. Dengan demikian, perlakuannya sama dengan aktiva
tetapi lainnya. Perlakuan untuk metode ini bersifat praktis dan objektif karena
datanya dapat diuji Kebenarannya. Kelemahan metode ini adalah:
1. Nilai ekonomi suatu aktiva yang berupa sumber daya manusia tidak perlu
sesuai dengan biaya historisnya.
2. Setiap apresiasi atau amortisasi kemungkinan akan bersifat subjektif karena
tidak menghubungkannya pada setiap kenaikan atau penurunan apapun
dalam produktivitas aktiva sumber daya manusia.
3. Biaya historis tidak menghasilkan nilai sumber daya manusia yang dapat di
perbandingkn karena biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk setiap
sumber daya manusia itu berbeda-beda
b. Metode biaya pengganti mengukur nilai tenaga kerja dengan menaksir
berapa biaya yang akan di keluarkan untuk mendapatkan pegawai yang
sama atau dapat juga di hitung untuk menaksirkan yang akan di keluarkan
untuk merekrut, melatih, menepatkan, dan mengembangkan pegawai yang
sama kualitasnya dengan yang ada sekarang.
16
Kelemahan metode ini adalah
1. Perusahaan mungkin memiliki seorang karyawan tertentu yang nilainya
lebih besar dari pada pengganti relevannya.
2. Kemungkinan tidak ada pengganti yang sepadan bagi aktiva yang berupa
sumber daya manusia tertentu
3. Adanya kesulitan untuk menaksir biaya pengganti seluruh sumber daya
manusia karena setiap sumber daya manusia itu mempunyai taksiran yang
berbeda-beda.
c. Metode biaya kesempatan
Metode ini mengukur nilai sumber daya manusia melalui proses
penawaran yang bersifat kompetitif yang di lakukan secara intern dengan
didasarkan pada konsep “ opportunity cost” . Di sini investment centre manajer
menawarkan pegawai langkah yang ingin di rekrut. Penawaran hanya kepada
pegawai yang di anggap dan di nilai langkah karena hanya mereka yang
menjadi dasar pengukuran. Dengan kata lain karyawan yang tidak di anggap
langkah tidak dimasukan ke dalam dasar aktiva sumber daya manusia suatu
perusahaan.
Keuntungan metode ini adalah mendorong persaingan di antara
investmen centre agar dapat memberikan sumbangan income (ROI) yang
paling besar
Letak kelemahan model ini adalah:
1. Pemilihan atas kriteria langkah dinilai bersifat subyektif dan diskriminatif
17
2. Pembagian yang kurang menguntungkan dapat dikatakan tidak mampu
menawarkan penarikan karyawan yang lebih baik.
d. Metode kompensasi
Metode ini mengukur nilai sumber daya manusia dengan melihat nilai
kompensasinya dimasa yang akan datang.
Rumus menghitungnya adalah sebagai berikut :
Keterangan:
Vt : Nilai Sumber daya seseorang pada usia
I (t) : Pendapatan yang bersangkutan sampai saat pensiun
r : Tingkat diskon/ diskonto untuk seseorang
T : Umur pensiun
Oleh karena itu Vt merupakan suatu nilai eks jabatan dengan anggapan I
(t) diperoleh hanya dengan pengunduran diri dan oleh Vt mengabaikan
kemungkinan kematian sebelum pengunduran diri, maka Lev dan Schwartz
menyempurnakan rumusnya sebagai berikut
E(V∗𝑡) = ∑ Pτ(t + 1) ∑I ∗ I
t − τ(1 + r)
t
i=t
𝑡
𝑡=𝜏
𝑉𝑡 = ∑𝐼 (t)
(1 + r) t − r
𝑇
𝑡=𝜏
18
Keterangan :
I*I : Penghasilan dimasa datang
E (V*t) : Nilai yang di harapkan dari Human resource
Pt (t) : Probalitas Kematian seseorang pada umur (t)
Kelemahan utama dari metode ini adalah sifatnya yang subjektif
sehubungan dengan penentuan tingkat gaji di masa datang, jangka waktu yang
di harapakan dalam perusahaan dan tingkat diskonto.
e. Metode penyusaian upah di masa yang didiskontokan
Model ini di lakukan dengan penyusaian terhadap nilai kompensasi yang
akan diterima oleh pegawai. Discounted dari gaji yang akan datang disesuaikan
dengan efficienty factor yang di maksudkan untuk mengukur efektifitas relatif
dari nilai sumber daya manusia suatu perusahaan.
Efficiency factor yang merupakan ROI perusahaan tertentu dibandingkan
dengan keseluruhhan perusahaan dalam suatu ekonomi pada saat tertentu
dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
RF : Tingkat laba akuntansi asset yang dimiliki oleh keseluruhan
perusahaan pada tahun ke-i
RE : Tingkat laba akuntansi asset yang dimiliki oleh Keseluruhan
perusahaan pada tahun ke-i
i : Tahun (0-4)
Efficiency Ratio =5 +
𝑅𝐹𝑅𝐸 + 4
𝑅𝐹𝑅𝐸 + 2
𝑅𝐹𝑅𝐸 +
𝑅𝐹𝑅𝐸
15
19
Justifikasi rasio ini adalah untuk menunjukan bahwa perbedaan
kemampuan perusahaan mendapatkan laba disebabkan oleh perbedaan prestasi
sumber daya manusia.
2. Metode Pengukuran Non Moneter
Disamping ukuran kuantitatif atau moneter di atas, sebenarnya masih ada
beberapa metode yang dapat digunakan untuk menilai sumber daya manusia
misalnya menggunakan metode non moneter.
Beberapa metode menilai sumber daya manusia dengan tehnik non
moneter adalah sebagai berikut :
1. Mendaftar kemampuan dan keahlian seseorang
Disini setiap sumber daya manusia dibuat buku, file, atau personal
recordnya yang berisi tentang keahlian, pengalaman, pendidikan, jabatan,
yang sudah pernah dicapai, dan lain-lain.
2. Pembuatan rating atau ranking atas prestasi seseorang
Dalam menilai prestasi seseorang dapat menggunakan rating, ranking,
atau checklist. Yang dijadikan nilai bisa tingkat pendidikan, tenure atau
pengalaman, dan sebagainya.
3. Penilaian terhadap potensi seseorang
Yang diukur adalah potensi seseorang apabila seseorang itu
dipromosikan atau dipindahkan kebagian lain sehingga perusahaan akan
mengetahui mengenai potensinya diberikan tugas baru.
20
4. Pengukuran sikap
Umumnya yang digunakan untuk mengetahui informasi mengenai
tendesi seseorang untuk menyatakan perasaanya tentang suatu objek.
Misalnya yang di tanyakan adalah sikap mereka terhadap pekerjaan, gaji,
kualitas, dan lain-lain
5. Subjective Expected Utility
Disini digabungkan nilai antara lain subjektif seseorang dengan tingkat
keyakinannya mengenai akan terjadinya suatu kejadian. Metode
psychophysical dikembangkan untuk mengukur utilitas dan probability
subjektive dengan menggunakan skala besaran.
6. Model Likert-Bower
Model ini berupaya mengukur variabel yang menentukan efektivitas
organisasi personalia suatu perusahaan. Kuisioner dibuat berdasarkan survey
organization yang didesain untuk mengukur iklim organisasi. Hasilnya
dapat digunakan sebagai dasar untuk mengukur asset sumber daya manusia
dari segi persepsi karyawan tentang situasi kerja disuatu perusahaan.
Kemudian digabungkan pendekatan perilaku dan ekonomi maka lahirlah
nilai sumber daya manusia. Untuk memasukan perilaku dalam penilaian
organisasi ini maka diperlukan dua kriteria yaitu:
1. Perilaku harus didefinisikan sehingga secara signifikan dipengaruhi oleh
struktur kerja
2. Ukuran dan biaya untuk masing-masing perilaku tanpa harus mutually
exclusive
21
C. Pengertian Neraca
1. Neraca
Menurut firdaus A.Dunia (2005: 16) mendefinisikan bahwa neraca
merupakan suatu daftar yang menunjukan posisi keuangan (aktiva, Kewajiban,
dan ekuitas) pada tanggal tertentu,biasanya pada penutupan hari terakhir dari
suatu bulan dan tahun tertentu.
a. Aktiva
Aktiva dapat berupa barang yang berwujud seperti tanah, gedung,
peralatan kantor, uang tunai dan simpanan di bank, Aktiva dapat pula berupa
sesuatu yang tidak berwujud, misalnya hak paten dan royalty.
Menurut standar akuntansi keuangan (2007) aktiva adalah sumber
daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu
dan dari mana manfaat ekonomi masa depan diharapkan akan diperoleh
perusahaan:
Jenis-Jenis aktiva dibagi dalam dua kelompok besar yaitu :
1. Aktiva lancar adalah sekelompok kas dan akitva lainnya yang dapat
diharapakan untuk dicairkan atau diukur menjadi uang tunai, dijual
dalam periode berikutnya ( paling lama satu tahun atau dalam perputaran
kegiatan perusahaan yang normal).
2. Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap
pakai atau dengan dibangun lebih dahulu yang digunakan dala operasi
perusahaan dan mempunyai masa mafaat lebih dari satu tahun.
22
b. Kewajiban
Menurut standar akuntansi keuangan (2007) Kewajiban merupakan
hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu,
penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya
yang mengandung manfaat ekonomi.
Jenis-jenis kewajiban sebagai berikut:
1. Kewajiban lancar atau kewajiban-kewajiban jangka pendek adalah
kewajiban yang pelunasannya memerlukan sumber-sumber yang akan di
golongkan dalam aktiva lancar atau dengan menimbulkan suatu
kewajiban baru.
2. Kewajiban jangka panjang digunakan untuk menunjukan kewajiban-
kewajiban yang pelunasanya akan dilakukan dalam waktu lebih dari satu
tahun atau dilunasi dari sumber-sumber yang bukan dari kelompok
aktiva.
c. Ekuitas
Menurut standar akuntasi keuangan (2007) ekuitas adalah hak residual
atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban
23
Tabel 1.1
Perbandingan Neraca berdasarkan
Akuntansi SDM dengan Akuntansi Konvesional
Keterangan Konvesional ASDM
Aktiva lancar
Aktiva tetap
Kelabihan harga pembelian
subsidiary
Net Investasi Aktiva SDM
Aktiva Lain
$.10.944.693
1.682.357
1.180.704
0
166.417
$.10.944.693
1.682.357
1.180.704
942.194
166.417
Total Aktiva 13.982.171 14.924.365
Utang dan Modal
Utang lancar
Utang jangka panjang
Deffered Kompensasi
Deffered income tax dedukasi
karena biaya
SDM
Modal saham
Agio saham
Keuangan
SDM
3.651.573
2.179.000
77.491
0
1.087.211
3.951.843
3.035.053
0
3.651.573
2.179.000
77.491
471.097
1.087.211
3.951.843
3.035.053
Total Utang dan Modal 13.982.171 14.924.365
24
D. Pengertian Laba Rugi
1. Definisi labaRugi
Laporan laba rugi menurut Harahap (2006) adalah menggambarkan
hasil yang diperoleh atau diterima oleh perusahaan selama satu periode
tertentu, serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan hasil tersebut,
Hasil dikurangi biaya-biaya merupakan laba atau rugi. Kalau hasil lebih besar
dari biaya berarti laba, sebaliknya kalau hasil lebih kecil dari biaya-biaya
berarti rugi.
Menurut Hanafi dan Halim (2005) Laporan laba rugi adalah lebih
meringkaskan hasil dari kegiatan perusahaan selanma periode akuntansi
tertentu
Sedangkan pengertian laporan laba rugi menurut Soemarsono (2005)
adalah ikhtisar pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk jangka waktu
tertentu. Laporan laba rugi menunjukan hasil usaha suatu perusahaan dalam
jangka tertentu”.
Dari pengertian- pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud laporan laba rugi adalah suatu laporan yang menunjukan
pendapatan-pendapatan dan beban-beban dari perusahaan untuk suatu periode
tertentu. Dari uraian diatas dapat dilihat pentingnya laporan laba rugi yaitu
sebagai alat untuk mengetahui kemajuan yang dicapai perusahaan dan juga
mengetahui berapakah hasil bersih atau laba yang didapat dalam suatu periode.
25
2. Prinsip-Prinsip Umum Laporan Laba Rugi
Walaupun belum ada keseragaman tentang susunan laporan laba rugi
bagi tiap-tiap perusahaan, namun prinsip yang umumnya diterapkan adalah
sebagai berikut :
1. Bagian yang pertama menunjukkan penghasilan yang diperoleh dari
usaha pokok perusahaan (penjualan barang dagang atau memberikan
service) diikuti dengan harga pokok dari barang atau service yang dijual,
sehingga diperoleh laba kotor.
2. Bagian kedua menunjukkan biaya-biaya opeational yang terdiri dari
biaya penjualan dan biaya umum atau administrasi.
3. Bagian ketiga menunjukkan hasil-hasil yang diperoleh diluar operasi
pokok prusahaan, yang diikuti dengan biaya-biaya yang terjadi diluar
usaha pokok perusahaan .
4. Bagian keempat menunjukkan laba atau rugi yang insidentil (extra
ordinary gain or loss) sehingga akhirnya diperoleh laba bersih sebelum
pajak pendapatan.
3. Elemen-Elemen Laporan Laba Rugi
Ada tiga elemen pokok dalam laporan laba rugi antara lain :
1. Pendapatan Operasional
Didefinisikan sebagai asset masuk atau asset yang naik nilainya atau
hutang yang semakin berkurang atau kombinasi ketiga hal dimuka,
selama periode dimana perusahaan memproduksi dan menyerahkan
26
barang atau memberikan jasa, atau aktivitas lain yang merupakan operasi
pokok perusahaan.
2. Beban Operasional
Didefinisikan sebagai asset keluar atau pihak lain memanfaatkan asset
perusahaan atau munculnya hutang atau kombinasi antara ketiganya
selama periode dimana perusahaan memproduksi dan menyerahkan
barang, memberikan jasa, atau melaksanakan aktivitas lain yang
merupakan operasi pokok perusahaan.
3. Untung dan Rugi
Untung yang didefinisikan sebagai kenaikan modal saham dari
transaksi yang bersifat insidentil dan bukan merupakan kegiatan pokok
perusahaan dan dari transaksi lainnya yang mempengaruhi perusahaan
selama periode tertentu, kecuali yang berasal dari pendapatan operasional
dan investasi pemilik saham. Rugi didefinisikan sebagai penurunan
modal saham dari transaksi yang bersifat insidentil dan bukan merupakan
kegiatan pokok perusahaan dan dari transaksi lainnya yang
mempengaruhi perusahaan selama periode tertentu, kecuali yang berasal
dari beban operasional dan distribusi ke pemilik saham.
27
Tabel 1.2
Perbandingan Laporan Laba Rugi berdasarkan
Akuntansi SDM dengan Akuntansi Konvesional
Keterangan Konvesional ASDM
Penjualan bersih
Harga pokok penjualan
$.28.164.181
(18.252.181)
$.28.164.181
(18.252.181)
Laba bersih
By.Penjualan & umum
9.912.000
(7.546.118)
9.912.000
(7.546.118)
Laba Bersih
Biaya Lain
2.365.882
(250.412)
2.365.882
(250.412)
Laba sebelum pph
Naik (turun) aktiva SDM
2.115.470
0
2.115.470
(43.900)
Laba sebelum PPh
PPH
2.115.470
(1.030.000)
2.071.570
(1.008.050)
Laba bersih 1.085.470 1.063.520
28
E. Kerangka Pikir
Adapun faktor yang berhubungan dengan pelaporan akuntansi sumber
daya manusia adalah biaya SDM, pengukuran nilai SDM, dan kendala
penerapan akuntansi SDM. Namun tidak semua variabel diteliti dalam
penelitian ini,dengan pertimbangan Kepentingan peneliti dilapangan,
Keterbatasan Kemampuan dan waktu peneliti. Peneliti hanya meneliti beberapa
variabel saja yaitu biaya SDM dan Pengukuran nilai SDM, maka kerangka
Konsep serta variabel dalam penelitian ini secara sistematis dapat digunakan
sebagai berikut :
BANK SULSELBAR
Pelaporan Neraca dan Laba Rugi
HASIL
Pengukuran Nilai SDM
29
F. Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini menyatakan bahwa Pengukuran nilai SDM
berpengaruh terhadap pelaporan neraca dan laba rugi pada PT. Bank
SulSelbar Makassar
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penenlitian
Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Bank SulSelbar Makassar.
Pelaksanaan penelitian ini berlangsung selama kurang lebih dua bulan yaitu
mulai Bulan April sampai Bulan Juni 2016.
B. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penulisan
ini maka metode yang akan digunakan penulis adalah :
1. Observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung pada PT.Bank Indonesia
SulSelbar Makassar
2. Interview, yaitu penelitian yang dilakukan dengan jalan wawancara
langsung dengan pimpinan kantor atau instansi pemerintah atau lembaga
terkait yang dapat menunjang penelitian ini
C. Jenis dan Sumber Data
Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan berupa
pernyataan atau penjelasan.
2. Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk
angka-angka.
31
Sedangkan Sumber Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh penulis dari hasil observasi maupun
hasil wawancara pada PT.Bank SulSelbar Makassar
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dengan jalan mengumpulkan
dokumen dari sumber lainnya. Jenis data ini meliputi penjelasan dari
beberapa staf dan dokumen serta formulir yang berkaitan dengan masalah
yang di bahas.
D. Metode Analisis
Dalam penelitian penulis menggunakan Analisis Regresi Linear
Sederhana yang dapat memberikan gambaran yang sebenarnya tentang
Pengukuran Nilai Sumber Daya Manusia terhadap pelaporan Neraca dan
Laba Rugi.
Analisis Regresi linear Sederhana
Dengan mengunakan analisis Regresi linear Sederhana, guna mengetahi
pengaruh nilai SDM (biaya pelatihan karyawan) terhadap laporan keuangan
( Laba rugi) yaitu dengan rumus dibawah ini :
Menghitung Konstanta (a) :
a = (∑ 𝑦) (∑ 𝑥2) - (∑ 𝑦) (∑ 𝑥𝑦)
n (∑ 2) – (∑ )2
b. Menghitung koefisien regresi (b)
b = n(∑ 𝑥𝑦) (∑ 𝑥 ) - (∑ 𝑦)
(∑ xy2 ) – (∑ 𝑥)2
32
Keterangan :
Y = Laporan Keuangan (laba Rugi)
X = Nilai Sumber Daya Manusia (Biaya pelatihan karyawan)
a = Konstan (nilai Y apabila X= 0)
b = Konstan regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
𝐄. Definisi Operasional
𝟏. Variabel independen
Biaya SDM
Pengertian Biaya-biaya yang terjadi untuk mendapatkan atau
menggantikar yawan
Cara ukur Wawancara
Hasil
ukur
1. Dikapitalisasi adalah di laporankan dalam neraca
2. Dibiayakan adalah dilaporkan dalam laba rugi
Skala ukur Ordinal
33
Pengukuran nilai SDM
Pengertian Menghitung Nilai SDM sebagai asset perusahaan
untuk di laporkan dalam Neraca
Cara Ukur Wawancara
Hasil Ukur 1. Pengukuran Moneter
Pengukuran moneter adalah pengukuran
berdasarkan akumulasi biaya yang telah
dikeluarkan untuk melakukan penerimaan tenaga
kerja, pelatihan, dan penempatan.
2. Pengukuran Non Moneter
Pengukuran non moneter adalah berdasarkan
manfaat yang diperoleh karyawan, seperti menjadi
lebih mampu dan lebih ahli
2.Variabel dependen
Pelaporan Akuntansi SDM
Pengertian Laporan yang mencakup kapitalisasi dan
amortisasi dari investasi SDM, dan
pembebanan dalam laba rugi
Cara ukur Wawancara
Hasil Ukur 1. Biaya SDM dilaporkan sebagai investasi
dalam Neraca
2. Biaya SDm dilaporkan sebagai beban dalam
laporan laba rugi
Hasil Ukur Cardinal
34
34
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. SEJARAH SINGKAT
PT. Bank SulSelbar (dahulu BPD Sulawesi Selatan) didirikan atas dasar
Surat Keputusan penguasa daerah Sulawesi Selatan – Tenggara No.
044/KPTS/PerPerda/61 tertanggal 02 Januari 1961 dan ditandatangani oleh
Panglima Komando Daerah Militer atau Kodam XIV Hasanuddin, yakni Kol. Inf.
M. Yusuf.
PT. Bank SulSelbar semula berbentuk Perseroan Terbatas dengan PT. Bank
SulSel – Tenggara berdasarkan akte notaris A. Raden Kardiman di Jakarta No. 95
tanggal 23 Januari 1961 berkedudukan di Makassar. Kemudian berdasarkan akte
notaris A. Raden Kardiman di Jakarta No, 67 tanggal 17 Juli, nama PT. PT. Bank
SulSel – Tenggara statusnya diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah TK I
Sulawesi Selatan – Tenggara, yang memiliki modal besar Rp. 250.000.000,- (dua
ratus lima puluh juta rupiah).
Peraturan Daerah No. 002 Tahun 1964 untuk pertama kalinya diadakan
perubahan dengan Peraturan Daerah No. 002 Tahun 1964 dengan isi perubahan:
1. Nama Bank Pembangunan Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan – Tenggara
diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah TK I Sulawesi Selatan.
2. Modal dasar sebesar Rp. 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah)
diubah menjadi Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah).
35
Hal ini sebagai akibat pemisahan antara provinsi Daerah TK. I Sulawesi
Selatan dengan Daerah TK. I Sulawesi Tenggara. Sesuai dengan Peraturan
Daerah No. 002 tahun 1964 untuk ketiga kalinya diadakan perubahan dengan
Peraturan Daerah Propinsi Tk. I Sulawesi Selatan No. 11 tahun 1963 dengan
perubahan tersebut modal dasar sebesar Rp. 6.000.000.000,- (enam milyar rupiah)
menjadi sebesar Rp. 25.000.000.000,- (dua puluh lima milyar rupiah).
Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulawesi Selatan didirikan atas dasar
Keputusan Penguasa Daerah Sulawesi Selatan – Tenggara No.
004/KTPS/PerPerda/61, tertanggal 02 Januari 1961 yang berlokasi di jalan Dr.
Ratulangi No. 16 Makassar. Begitu pesatnya perkembangan Bank Pembangunan
Daerah (BPD) Sulawesi Selatan sehingga dirasakan perlu untuk membuka kantor
cabang, cabang pembantu dan kantor kas, di mana letak kantor Cabang Utama di
jalan Dr. Ratulangi No. 16 Makassar sedangkan kantor cabang terletak di
beberapa Kabupaten, antara lain Maros, Pare-Pare, Sidrap, Pinrang, Polmas,
Makale, Mamuju, Palopo, Sengkang, Bone, Sinjai, Bulukumba, Jeneponto, dan
Bantaeng. Kantor cabang pembantu terletak di kabupaten Majene, Soppeng,
Barru, Pangkep, Gowa, Takalar, Enrekang dan kantor kas terletak di Kantor
Dipenda TK I. Sulawesi Selatan, Kantor Gubernur Tk. I Kantor gabungan dinas-
dinas, kantor PU Tk I Sulawesi Selatan dan BPD Selayar.
Perseroan kemudian mengalami perubahan nama dari PT Bank
Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan menjadi PT Bank Pembangunan Daerah
Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat berdasarkan Akta Pernyataan Tentang
Keputusan Para Pemegang Saham sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang
36
Saham Perseroan Terbatas PT Bank Sulsel No. 16 Tanggal 10 Februari 2011 yang
dibuat di hadapan Rakhmawati Laica Marzuki, SH, Notaris di Makassar.
Perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia dengan nomor AHU-11765.AH.01.02 Tahun 2011 tentang
Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan. Tambahan No. 1655/2005.
Perseroan telah didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Makassar
dengan No. TDP.503/0590/DP-0480/KPP tanggal 3 Januari 2005.
Pada Tahun 2007, Perseroan telah membentuk Unit Usaha Syariah yang
menjalankan kegiatan usaha perbankan dengan prinsip-prinsip Syariah.
Pelaksanannya dimulai sejak 28 April 2007 dengan Surat Izin Prinsip dari Bank
Indonesia No. 9/20/DPbS/Mks tanggal 20 April 2007 perihal Persetujuan Prinsip
Pembukaan Kantor Cabang Syariah. Dilanjutkan dengan meresmikan pembukaan
Kantor Cabang Syariah Sengkang pada tanggal 28 April 2007. Disusul dengan
pembukaan Kantor Cabang Syariah Maros pada tanggal 28 Nopember 2007 dan
Kantor Cabang Syariah Makassar pada tanggal 30 Desember2008.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.24 tanggal 15 Agustus
2008 yang dibuat di hadapan Rakhmawati Laica Marzuki, S.H., Notaris di
Makassar,jo Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang
diaktakan No. 02 tanggal 1 Mei 2009 yang dibuat oleh Notaris Rakhmawati Laica
Marzuki, SH telahdilakukan perubahan Anggaran Dasar Perseroan yaitu dengan
meningkatkan besarnya modal dasar menjadi sebesar Rp1.600.000.000.000,
perubahan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Surat Keputusannya No: AHU–46963.AH.01.02 Tahun 2009
37
tanggal 30 September 2009. Perseroan kemudian mengalami perubahan nama dari
PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan menjadi PT Bank Pembangunan
Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat berdasarkan Akta Pernyataan
Tentang Keputusan Para Pemegang Saham sebagai Pengganti Rapat Umum
Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT Bank Sulsel No. 16 Tanggal 10 Februari
2011 yang dibuatdi hadapan Rakhmawati Laica Marzuki, SH, Notaris diMakassar.
Perubahan ini telah memperoleh persetujuandari Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia dengannomor AHU-11765.AH.01.02 Tahun 2011 tentang
Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan.
B. VISI DAN MISI
1. VISI :
Menjadi bank kebanggan dan pilihan utama membangunan kawasan Timur
indonesia
Arti visi :
Bank Kebanggaan: Bank SulSelbar berkeinginan untuk memberikan rasa
bangga kepada masyarakat dengan menyediakan produk yang kompetitif dan
bernilai tinggi serta layanan yang berkualitas.
Pilihan Utama: Bank SulSelbar berkeinginan untuk menjadi bank of choice
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan layanan dan jasa perbankan
dimanapun kami berada.
38
Membangun Kawasan Timur Indonesia: Bank SulSelbar berkeinginan
untuk menjadi market leader yang menyediakan layanan dan jasa perbankan yang
berkualitas di Kawasan Indonesia Timur serta turut berkontribusi aktif dalam
pembangunan di Kawasan Indonesia Timur.
2. MISI
1. Memberikan pelayanan prima yang prima yang berkualitas dan terpercaya
2. Mitra strategi pemda dalam menggerakan sector riil
3. Memberikan nilai tambah optimum bagi stakeholder.
Arti misi
1. Memberikan Pelayanan Prima yang berkualitas dan terpercaya
a) Bank SulSelbar memberikan solusi layanan yangcepat dan akurat
b) Bank SulSelbar didukung oleh sistem dan teknologi terkini untuk
memenuhi kebutuhan produk dan layanaan perbankan yang handal
2. Mitra Strategis PEMDA dalam menggerakkan sektor riil
a) Bank SulSelbar menjadi bank pilihan utama Pemerintah Provinsi Sulawesi
Selatan dan Sulawesi Barat dalam pengelolaan keuangan
b) Bank SulSelbar menjadi kontributor deviden tertinggi bagi Pemerintah
Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat di antara BUMD yangada di
daerah.
c) Bank SulSelbar secara profesional mendukungprogram – program
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat di berbagai
sektoruntuk mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan di masa
kini dan masa mendatang.
39
3. Memberikan nilai tambah optimum bagi stakeholder
a) Bank SulSelbar menciptakan dan menyediakanproduk dan layanan yang
kompetitif dan berkualitas.
b) Bank SulSelbar berupaya untuk menyelaraskanprogram tanggung jawab
sosial perusahaan dengan program-program Pemerintah ProvinsiSulawesi
Selatan dan Sulawesi Barat.
c) Bank SulSelbar senantiasa berupaya untukmengembangkan sumber daya
manusia yang berkualitas dan profesional serta meningkatkankesejahteraan
karyawan dan pengurus secara berkesinambungan.
d) Bank SulSelbar meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap
lingkungan.
C. STRATEGI DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN
Berdasarkan visi dan misinya maka strategi dan kebijakan pengembangan
usaha yang diterapkan oleh manajemen :
1. Bidang Operasional
a. Memberikan kredit kepada pengusaha kecil dan menengah secara selektif
dengan tetap mengacu pada prinsip prudential banking.
b. Meningkatkan kinerja keuangan dengan mempertahankan rasio-rasio
keuangan yang sehat.
2. Bidang Manajemen dan Organisasi
a. Menerapkan Good Corporate Governance dan kebijakan pengendalian
risiko dalam pengolahan usaha.
40
b. Melakukan penyempurnaan struktur organisasi berdasarkan kebutuhan bank
dan prinsip efektifitas.
3. Bidang Penunjang
a. Mengembangkan teknologi sistem informasi yang mengarah pada
terintegrasinya sistem administrasi keuangan di seluruh jaringan kantor dan
melakukan review.
b. Mengembangkan jaringan kantor dan ATM untuk lebih mendekatkan
layanan perbankan kepada masyarakat.
4. Kebijakan Manajemen
a. Menyalurkan dana dalam bentuk kredit maupun penempatan dengan
memerhatikan prinsip kehati-hatian.
b. Mengupayakan pertumbuhan yang wajar dan berkesinambungan dengan
cara melakukan penghematan biaya, pengembangan jaringan kantor serta
penerapan kepatuhan terhadap prinsip kehati-hatian.
5. Target Pasar
a. Penyaluran Dana
Sebagaimana tahun lalu, target pasar perkreditan PT. Bank SulSel
cenderung mengarah kepada pengusaha menengah ke bawah (pasar ritel)
dan berpegang pada prinsip kehati-hatian. Dalam rangka mendukung
program Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan untuk meningkatkan
pemberdayaan ekonomi rakyat, maka penyaluran kredit diarahkan kepada
pengembangan sektor usaha kecil/menengah, baik yang bergerak dan tidak
bergerak, utamanya yang padat karya.
41
Dalam menjalankan visi dan misinya, PT. Bank SulSel melakukan aktivitas
penghimpunan dan penggunaan dana sebagai berikut :
a. Penghimpun dana yang berasal dari simpanan masyarakat dan Pemda
berupa: Giro, Deposito ,Tabungan
a) Simpeda (Simpanan Pembangunan Daerah)
b) Tapemda (Tabungan Pembangunan Daerah)
c) Tabungan Haji PT. Bank SulSel
b. Penggunaan dana disalurkan dalam bentuk kredit kepada masyarakat dengan
berbagai jenis dan sektor ekonomi yang terdiri dari :
1) Kredit Umum
a) KIB (Kredit Investasi Biasa)
b) KMK (Kredit Modal Kerja)
c) KUM (Kredit Usaha Mandiri)
d) KUL (Kredit Umum Lainnya)
2) Kredit Program
a) KKPA (Kredit Kepada Koperasi Primer untuk Anggaran)
b) KUK – DAS (Kredit untuk Konservasi Daerah Aliran Sungai)
c) KPRS/KPRSS (Kredit Pemilikan Rumah Sederhana/Rumah Sangat
Sederhana)
c. Jasa-jasa bank disamping aktivitas penghimpun dan penggunaan dana. PT.
Bank SulSel juga memberikan jasa-jasa perbankan lainnya antara lain:
1) Kiriman uang
2) Inkasso
42
D. NILAI-NILAI DASAR
Nilai – nilai budaya Bank Sulselbar ditetapkan berdasarkan Surat
Keputusan Direksi No. SK/159/DIR/ XII/2010 tanggal 31 Desember 2010 tentang
Penetapan Nilai – Nilai Budaya Kerja PT Bank Sulsel.
1. Profesional
Kami selalu meningkatkan kemampuan untuk menjadi ahli dibidangnya agar
dapat memahami arah dan tujuan kerja, bertanggung jawab terhadap hasil yang
dicapai dan menghasilkan kinerja yang cepat, tepat dan akurat.
2. Inovasi
Kami mengembangkan ide baru untuk menghasilkan sistem,
teknologi,produk dan layanan unggulan dan dapat memberikan nilai tambah
kepada stakeholder dan siap untuk mengantisipasi perubahan.
3. Kerjasama
Kami meningkatkan sinergi antar individu, unit kerja dan institusidengan
membagi fungsi dan peran yang sesuai serta tetapmemperhatikan hubungan baik
antar individu dengan prinsip kesetaraan untuk mencapai sasaran perusahaan.
4. Integritas
Kami berpegang teguh pada etika bisnis perusahaan, jujur, satunyakata
dengan perbuatan dan mengutamakan kepentingan perusahaan di atas
kepentingan pribadi.
43
E.STRUKTUR ORGANISASI
RUPS
Dewan Komisaris KOMITE
Direktur Utama
Direktur Umum Direktur PemasaranDirektur Kepatuhan
DewanPengawasSyariah
KLP JabatanFungsional KOMITESatker Manj.
Risiko
Wakil
SatkerKepatuhan
Wakil
Div.Akun. &Tek Info
Wakil
Div. Sek.
& UmumWakil
Div. SDM
Wakil
Div.Treasury
Wakil
Div.Kredit
Wakil
Unit UsahaSyariah
Wakil
SKAI
Wakil
Dv. Pernc. &Pengemb.
Wakil
Bag. Pems &
Treasury
Bag. Akun. &
Pelaporan
Bag. Kredit
Khusus
Bag. Kredit
Program
Bag. Kredit
UM
KM
Bag.Modal &
Jasa
Bag. Pasar Uang
Bag. Dana
SYARIAH
Bag. Adm
Bag. SDM
Bag. Hum
as
Bag. Logistik
Bag. RT
Bag. Akun. &
Laporan
Bag TeknologiInform
asi
Bag. HK
Bag. PR
Bag. Pengendl.Risiko
Bag. Adm
.Pelaporan
SYARIAH
Bag. Penlt. &Pengem
bangan
Bag. Perenc.A
nggaran
44
1.Susunan Organisasi
a. Organisasi Bank disusun berdasarkan fungsi, tugas dan kebutuhan Bank
dengan tujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas di semua bidang.
b. Dalam melakukan fungsi organisasi sebagaimana dimaksud ayat 1 pasal ini,
maka tata kerja yang merupakan rincian tugas, wewenang dan tanggung
jawab masing-masing unit kerja akan diatur lebih lanjut dalam suatu Surat
Keputusan Direksi yang disesuaikan dengan Kebutuhan Bank.
c. Susunan Organisasi Bank yang terdiri dari Kantor Pusat dan Kantor-Kantor
cabang di bawahnya
d. Tugas dan fungsi dari masing-masing Susunan Organisasi dapat dilihat pada
pasal 5 sampai dengan pasal 20 dalam Surat Keputusan ini.
e. Untuk kelancaran pelaksanaan tugas-tugas, divisi/SKAI serta kantor
cabang dibantu oleh satuan-satuan struktural dan/atau fungsional yang
disesuaikan dengan kebutuhan dan bertanggung jawab kepada masing-
masing Pemimpin Divisi/SKAI dan Pemimpin Cabang.
2. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
a. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah pemegang kekuasaan
tertinggi pada Organisasi Bank.
b. Untuk merumuskan Kebijakan umum, menjalankan pengawasan,
pengendalian dan pembinaan Bank dibentuk Dewan Pengawas yang
bertanggung jawab kepada pemegang saham.
45
3. Dewan Pengawas
a. Dewan Pengawas terdiri dari sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang anggota
dan sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang anggota, dimana salah seorang
diantaranya ditunjuk sebagai ketua.
b. Dewan Pengawas mempunyai tugas menetapkan Kebijakan Umum Bank
dan melakukan Pengawasan, Pengendalian dan Pembinaan terhadap Bank.
4. Direksi
a. Direksi terdiri dari 4 (empat) orang Direktur utama, Direktur Umum,
Direktur Pemasaran, dan Direktur Kepatuhan.
b. Direktur Utama mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi dalam
pelaksanaan tugas-tugas antara anggota Direksi dan melakukan pembinaan
serta pengendalian terhadap SKAI/Divisi/Cabang berdasarkan Azas
keseimbangan dan keserasian.
5. Divisi SKAI
Divisi dan SKAI merupakan unsur pembantu utama Direksi yang jumlah,
nama serta tugas-tugasnya disesuaikan dengan kebutuhan yang ditetapkan
oleh intern Bank.
6. Divisi Administrasi Keuangan dan Pengolahan Data Elektronika (PDE)
Divisi Administrasi Keuangan dan Pengolahan Data Elektronika (PDE)
mempunyai tugas pokok merencanakan dan merumuskan Kebijakan Umum
Direksi dalam bidang Administrasi Keuangan dan PDE.
46
7. Divisi Sekretariat dan Umum
Divisi Sekretariat dan Umum mempunyai tugas pokok merencanakan dan
merumuskan Kebijakan Umum Direksi dalam bidang Kesekretariatan,
Kearsipan, Bidang Hubungan Masyarakat, Hukum, Bidang Logistik, dan
Kerumahtanggaan.
8. Divisi Sumber Daya Manusia
Divisi Sumber Daya Manusia mempunyai tugas pokok merencanakan dan
merumuskan Kebijakan Umum Direksi dalam bidang Sumber Daya Manusia
termasuk administrasi personalia serta pengembangan sumber daya manusia.
9. Divisi Treasuri
Divisi Treasuri mempunyai tugas pokok merencanakan dan merumuskan
Kebijakan Umum Direksi dalam bidang Treasuri dan Pelayanan Jasa
Perbankan baik dalam negeri maupun hubungan luar negeri.
10. Divisi Kredit
Divisi Kredit mempunyai tugas pokok merencanakan dan merumuskan
Kebijakan Umum Direksi bidang perkreditan termasuk pengendalian dan
penyelamatan kredit.
11. Divisi Perencanaan, Pengembangan dan Kepatuhan
Divisi Perencanaan, Pengembangan dan Kepatuhan mempunyai tugas
pokok merencanakan dan merumuskan Kebijakan Umum Direksi dalam
bidang Perencanaan dan Pengembangan serta menetapkan langkah-langkah
yang diperlukan guna memastikan kepatuhan Bank .
47
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pengukuran Nilai Sumber Daya Manusia Berpengaruh Terhadap
Pelaporan Neraca dan Laba Rugi Pada PT. Bank Sulselbar Makassar.
Hasil penelitan menunjukan bahwa Pengukuran Nilai Sumber Daya
Manusia berpengaruh terhadap pelaporan Neraca dan Laba rugi pada PT. Bank
SulSelbar Makassar. Pengukuran Nilai Sumber Daya Manusia mempunyai
hubungan positif semakin baik kualitas sumber daya manusia maka semakin baik
juga pelaporan Neraca dan Laba Rugi pada PT. Bank SulSelbar Makassar.
Berpengaruh Pengukuran Nilai Sumber Daya Manusia terhadap Pelaporan
Neraca Dan Laba Rugi PT. Bank SulSelbar Makassar, dalam menghasilkan suatu
informasi yang bernilai disini menyangkut dua elemen yaitu informasi yang
dihasilkan dan sumber daya yang menghasilkannya. Dalam menghasilkan
pelaporan Neraca dan Laba rugi yang bernilai keandalan adalah dengan adanya
sumber daya manusia yang terampil dan mempunyai keahlian dibidang akuntansi.
Keahlian ini dapat dicapai dengan adanya kemauan untuk terus belajar dan
mengasah kemampuan di bidang akuntansi
B. Penyajian Sumber Daya Manusia Dalam Laporan Keuangan
Laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan,kinerja, serta perubahan posisi keuangan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi
.maka disamping akuntansi harus menerapkan prinsip akuntansi yang berlaku
umum, juga harus memenuhi persyaratan kwalitas laporan keuangan .
48
Relevasi laporan keuangan dapat diartikan bahwa laporan keuangan dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan
kepuutusan yang tepat dan ekonomis. Menurut hemat kamil hal tersebut belum
dapat berfungsi dengan baik, apabila laporan keuangan belum memberlakukan
sumber daya manusia sebagai bagian dari asset. Akuntansi konvesional
memperlakukan investasi dalam sumber daya manusia sebagai biaya dari pada
aktiva. Praktek akuntansi yang memperlakukan investasi dalam sumber daya
manusia sebagai biaya, berakibat pada perhitungan laba rugi dan neraca menjadi
tidak akurat, karena akuntansi memperlakukan semua pengeluaran yang dilakukan
untuk memperoleh atau mengembangkan sumber daya manusia sebagai biaya
selama periode terjadi, dari pada mengkapitalisasi dan mengamortisasi biaya-
biaya tersebut selama masa manfaatnya . neraca menjadi tidak akurat karena total
aktiva menjadi tidak riil,karena memasukan aktiva manusia dalam akuntansi,
padahal mestinya setiap rupiah yang dilakukan oleh manajmen untuk
mendapatkan aktiva manusia diperlakukan sebagai asset. Karena disamping
nilainya material, manfaatnya melebihi perode pengeluarannya.
Disisi lain laporan laba rugi yang disajikan juga untuk mencerminkan
kondisi yang sebenarnya, sebab biaya yang dikeluarkan untuk mengadakan/
memperoleh sumber daya manusia, melatih sumber daya manusia dan biaya
sumber daya manusia lainnya, menjadi beban (pengurang) dari pendapatan yang
diperoleh pada periopde dimana biaya tersebut di keluarkan
49
C. Penerapan Konsep Akuntansi Sumber Daya Manusia Dalam Laporan
Keuangan PT. SulSelbar
1. Sumber Daya Manusia Sebagai Beban
Sumber Daya Manusia sebagai beban. pengeluaran seperti gaji, tunjangan,
lembur pakaian dinas dan pajak dalam akuntansi sumber daya manusia memang
diakui sebagai beban dengan pertimbangan bahwa biaya tersebut memang
pengorbanan atau beban perusahaan yang wajib dipenuhi sebagai upah
pengabdian pada perusahaan. Pembayaran dengan pengakuan beban di anggap
sebagai hal-hal yang dikorbankan atau hak karyawan untuk memotivasi dalam
menjalankan mereka dalam perusahaan.
Dengan demikian perusahaan dalam penerapan akuntansi sumber daya
manusia membuat laporan keuangan tetap menganggap biaya yang dikeluarkan
perusahaan untuk sumber daya manusia dibagi menjadi dua yaitu SDM sebagai
beban dan SDM sebagai asset. Hal ini yang membedakan pandangan yang lazim
digunakan pada umumnya yaitu dimana semua biaya yang dikeluarkan untuk
SDM dianggap sebagai beban sehingga laporan laba perusahaan melonjak turus
drastic saat pengeluaran perushaan lagi besar-besarnya dalam penanganan
pegawai. Padahal perusahaan bias menerapkan akuntansi sumber daya manusia
sebagai selusi dalam membuat laporan keuangan tampak sebagai mana semestinya
Hal ini yang membuktikan bahwa hari ini dilakukan pengerbonan demi
mendapatkan pegawai-pegawai berkualitas, pegawai-pegawai yang cerdas dan
intelektual dalam penggunaan tehnelogi, dan hasil dari pengorbanan mampu
dirasakan beberapa tahun kedepan sehingga dalam penerapan akuntansi sumber
50
daya manusia dikenal dengan system amortasi (5 tahun standar aktiva terpendek).
Sebab pegawai yang kurang uptade mempengaruhi target perusahaan yang
tentunya menginginkan pengembangan melalui kerja pintar dan tepat. Sehingga
program rekrut,pelatihan, dan pendidikan bahkan seminar dianggap sebagai asset
yang mampu memberi pengaruh besar dalam peningkatan laba perusahaan
beberapa tahun kedepan. Perbedaan atau perbandingan sebelum dan sesudah
pengunaan akutansi sumber daya manusia biasa terihat pada jumlah laba
perusahaan
2. Sumber Daya Manusia Sebagai Asset
Pengeluaran biaya untuk merekrut dan mengembangkan karyawan dengan
pelatihan oleh PT. Bank SulSelbar Makassar dicatat sebagai beban operasional
perperiodenya, maka dari itu sumber daya manusia tidak menjadi investasi yang
di miliki PT. Bank Sulselbar Makassar.
Yang dimaksud dengan asset adalah sumber daya yang dapat berupa
benda atau hak yang dikuasai dan sebelimnya diperoleh oleh perusahaan melalui
transaksi atau kejadian atau kegiatan masa lalu. Untuk dapat diakui sebagai asset.
Kekayaan atau sumber daya tersebut harus bisa di ukur menggunakan satuan mata
uang.
D. Deskripsi Variabel Penelitian
1. Akuntansi Sumber Daya Manusia
Pada penelitan ini pengukuran nilai sumber daya manusia (Biaya Pelatihan
Karyawan) dijadikan sebagai variable penelitian yang merupakan variable bebas.
Objek penelitian pada PT. Bank SulSelbar Makassar. dimana populasi dan
51
sampel adalah laporan keuangan ( Neraca dan Laba Rugi ) selama empat periode
yaitu tahun 2012-2015 yang disusun dalam periode tahunan.
2. Laporan Keuangan
Pada penelitian ini laporan keuangan yang dijadikan variable penelitian
adalah laporan Neraca dan laba rugi pada PT. Bank SulSebar Makassar selama
empat periode yaitu tahu 2012-2015.
3. Operasional Variabel Penelitian
Operasioanal variabel merupakan upaya penelitan secara rinci dan indikator-
indikatornya. adapun operasional variabel pada penelitan ini dapat dilihat sebagai
berikut:
Table 1.3 Operasional Variabel Penelitian
Variabel Definisi Variabel Indikator
Sumber daya
manusia
(biaya pelatihan
karyawan)
(x)
Proses pengukuran dan
pengidentifikasian sumber
daya manusia melalui
pelatihan maupun
pengembangan sumber
daya manusia sebagai
sumber organisasi suatu
perusahaan
1. Pengetahuan
2. Keterampilan
3. Sikap
Laporan Keuangan
( Neraca laba rugi)
(Y)
Laporan tertulis yang
memberikan informasi
tentang posisi keuangan
dan berubahan-perubahan
serta hasil yang di capai
selama periode tertentu
1. Relevan
2. Andal
3. Dapat di
bandingkan
4. Dapat di pahami
52
Adapun biaya pelatihan karyawan dari keseluruhan sampel tersebut yang
dihitung pertahun selama empat periode (2012-2015)
Table 1.4 Lap. Biaya Pelatihan Karyawan
Jenis Biaya
Pelatihan
2012
2013
2014
2015
Biaya Pelatihan Dasar 7.192 11.746 11.017 11.358
Biaya Pelatihan
fungsional
275.279 312.355 337.008 416.347
Biaya Pelatihan
Manajerial
7.125 11.289 11.017 11.358
Biaya Pelatihan Lain-
lain
8.068 15.000 15.444 15.500
Total biaya pelatihan 297.664 350.390 364.576 454.563
Sumber : Data telah diolah PT. Bank SulSelbar Makassar
Data pada tabel diatas adalah total biaya pelatihan karyawan yang dilakukan
pada PT.Bank SulSelbar Makassar. tiap tahun mulai dari periode 2012-2015.
Dimana pelatihan tersebut dilakukan sebanyak dua kali dari masing-masing
pelatihan dalam setahun dan dianggap berpengaruh terhadap pelaporan keuangan
( Neraca Laba Rugi) dan jika kita lihat ada perubahan biaya yang dikeluarkan
oleh PT.bank Sulselbar yaitu pada tahun 2012- 2015 yaitu pada tahun 2012 biaya
yang keluarkan sebasar 297.664 dan mengalami kenaikan pada tahun 2015 yaitu
53
sebesar 454.563 artinya bahwa PT.Bank Sulselbar lebih memperhatikan kualitas
SDM dilihat dari bertambahnya biaya pelatihan karywan pertahunya .
Adapun laporan Neraca yang di maksud dapat dilihat pada lampiran dan
laba rugi yang di maksud yaitu :
LAPORAN LABA RUGI PT.BANK SULSELBAR
MAKASSAR PER. 31 DESEMBER 2012
Sumber : Data telah diolah PT. Bank SulSelbar Makassar
Beban Usaha
- Pendapatan bunga 1.246.025
- Biaya Bunga 375.340.
- Pendapatan bunga bersih 721.404.
- Pendapatan operasional Lainnya 260.926
- Beban Operasional Lainnya 597.822
Laba (Rugi) Operasional 384.508
- Laba (Rugi) Sebelum Pajak 376.631
- Pajak kini 106.090
- Pajak Tangguhan (7.188)
- Laba (Rugi) Setelah Pajak 277.729
- Laba Operasional Bersih Per Saham 717.952
Laba Bersih 529.419
54
LAPORAN LABA RUGI PT.BANK SULSELBAR
MAKASSAR PER. 31 DESEMBER 2013
Sumber : Data telah diolah PT. Bank SulSelbar Makassar
Beban Usaha
- Pendapatan Bunga 1.246.025
- Biaya Bunga 339.919
- Pendapatan bunga bersih 912.106
- Pendapatan operasional Lainnya 56.996
- Beban Operasional Lainnya 524.732
Laba (Rugi) Operasional 444.370
- Laba (Rugi) Sebelum Pajak 433.027
- Pajak kini 122.201
- Pajak Tangguhan (4.995)
- Laba (Rugi) Setelah Pajak 315.821
- Laba Operasional Bersih Per Saham 761.121
Laba Bersih 551.241
55
LAPORAN LABA RUGI PT.BANK SULSELBAR
MAKASSAR PER. 31 DESEMBER 2014
Sumber : Data telah diolah PT. Bank SulSelbar Makassar
Beban Usaha
- Pendapatan Bunga 1.434.306
- Biaya Bunga 412.680
- Pendapatan bunga bersih 1.021.626
- Pendapatan operasional Lainnya 59.240
- Beban Operasional Lainnya 532.263
Laba (Rugi) Operasional 548.603
- Laba (Rugi) Sebelum Pajak 539.945
- Pajak kini 138.318
- Pajak Tangguhan 1.331
- Laba (Rugi) Setelah Pajak 400.297
- Laba Operasional Bersih Per Saham 917.453
Laba Bersih 680.376
56
LAPORAN LABA RUGI PT.BANK SULSELBAR
MAKASSAR PER. 31 DESEMBER 2015
Sumber : Data telah diolah PT. Bank SulSelbar Makassar
Beban Usaha
- Pendapatan Bunga 1.664.159
- Biaya Bunga 491.259
- Pendapatan bunga bersih 1.172.901
- Pendapatan operasional Lainnya 67.182
- Beban Operasional Lainnya 555.568
Laba (Rugi) Operasional 684.515
- Laba (Rugi) Sebelum Pajak 674.819
- Pajak kini 173.312
- Pajak Tangguhan 428
- Laba (Rugi) Setelah Pajak 501.177
- Laba Operasional Bersih Per Saham 1.020.132
Laba Bersih 763.053
57
E. Hasil Analisis Data
Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah persamaan
regresi linier sederhana untuk menjelaskan sejauh mana hubungan sebab akibat
antar variabel faktor penyebab terhadap variabel akibatnya. Faktor penyebab pada
umumnya dilambangkan dengan X atau disebut juga dengan Prediktor sedangkan
variabel akibat dilambangkan Y atau disebut juga dengan Respon. Dalam
penelitian ini model penelitian regresi linier sederhana yang disusun untuk
mengetahui pengaruh nilai SDM (biaya pelatihan karyawan) terhadap laporan
keuangan ( Neraca dan Laba rugi). Secara bersama-sama adalah Y= a+ bX.
Adapun data yang telah dikumpulkan dari total biaya pelatihan periode
2012-2015 dan laporan Neraca serta laba rugi sebagai berikut :
Tabel 1.5 Data Yang Dikumpulkan
Tahun Akuntasi SDM
(Pelatihan Karyawan)
Laporan keuangan
(Neraca)
Laporan Keuangan
(Laba Rugi)
2012 297.664 6.463.990 529.419
2013 350.390 6.893.640 551.241
2014 364.576 7.846.253 680.376
2015 454.563 8.981.018 763.053
Sumber : Data telah diolah PT. Bank SulSelbar Makassar
Data pada tabel di atas merupakan total biaya pelatihan karyawan pertahun
(periode 2012-2015) dan total dari laporan Neraca dan laba rugi periode 2012-
2015. Yang kemudian akan dianalisis dengan menggunakan persamaan regresi
linier sederhana untuk mengetahui pengaruh nilai SDM (biaya pelatihan karyawan
) terhadap laporan keuangan ( Neraca dan laba rugi) pada PT.Bank SulSelbar
Makassar.
58
Adapun analisi data Mengunakan perasamaan regresi linear sederhana Pada
laporan Neraca diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 1.6 Nilai X2,Y2, XY dan Total dari masing-masing
Tahun
Sumber
Daya
Manusia
(X)
Laporan
Neraca
(Y)
X2
Y2
XY
2012
297.664
6.463.990
88.603.87
41.783.166.721
19.240.971.197
2013
350.390
6.893.640
122.773.16
47.522.272.449
24.154.625.196
2014
364.576
7.846.253
132.915.67
61.563.686.140
28.605.555.337
2015
454.563
8.981.018
206.627.52
80.658.684.316
40.824.384.851
Total
1.467.193
30.184.901
550.920.22
312.186.493.942
112.825.536.581
Sumber : Data telah diolah PT. Bank SulSelbar Makassar.
Perhitungan nilai a dan b berdasarkan persamaan regresi linear sederhan
a. Menghitung Konstanta (a) :
a = (∑ 𝑦) (∑ 𝑥2) - (∑ 𝑦) (∑ 𝑥𝑦)
n (∑ x2) – (∑ 𝑥)2
a = (30.184.901) (550.920.22) – (30.184.901) (112.825.536.581)
4(550.920.22) – ((1.467.193)2
a = 0.89
b. Menghitung koefisien regresi (b)
b = n(∑ 𝑥𝑦) (∑ 𝑥 ) - (∑ 𝑦)
(∑ xy2) – (∑ 𝑥)2
59
b= 4 (112.825.536.581) (1.467.193) – (30.184.901)
(112.825.536.581) – (1.467.193)
2
b = - 6.46
1. Adapun analisi data Mengunakan perasamaan regresi linear sederhana Pada
lapora Laba Rugi diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 1.7 Nilai X2,Y
2, XY dan Total dari masing-masing
Tahun
Sumber
Daya
Manusia
(X)
Laporan
Laba Rugi
(Y)
X2
Y2
XY
2012
297.664
529.419
88.603.87
280.284.447.561
157.588.977.216
2013
350.390
551.241
122.773.16
303.866.640.081
193.149.333.990
2014
364.576
680.376
132.915.67
462.911.501.376
248.048.760.576
2015
454.563
763.053
206.627.52
582.249.880.809
346.855.660.839
Total
1.467.193
2.524.089
550.920.22
1.429.312.469.827
945.642.732.522
Sumber : Data telah diolah PT. Bank SulSelbar Makassar.
Perhitungan nilai a dan b berdasarkan persamaan regresi linear sederhana
a. Menghitung Konstanta (a) :
a = (∑ 𝑦) (∑ 𝑥2) - (∑ 𝑦) (∑ 𝑥𝑦)
n (∑ x2) – (∑ 𝑥)2
a = (2.524.089) (550.920.22) – (2.524.089) (945.642.732.522)
4 (550.920.22) – ((1.467.193)2
60
a = 0.46
Dari hasil analisis menggunakan metode regerisi linear sederhana
dihasilkan bahwa nilai konstan (Y) sebesar 0.46 artinya bahwa nilai (Y) bernilai
Positif. terjadi hubungan positif antara biaya pelatihan dan laporan laba rugi
Menghitung koefisien regresi
b = n(∑ 𝑥𝑦) (∑ 𝑥 ) - (∑ 𝑦)
(∑ xy2 ) – (∑ 𝑥)2
b= 4 (945.642.732.522) (1.467.193) – (2.524.089)
(945.642.732.522) – (1.467.193)
2
b = - 0.05X
Dari hasil analisis menggunakan metode regerisi linear sederhana
dihasilkan bahwa nilai konstan (X) sebesar -0.05 artinya bahwa nilai (X) bernilai
negatif artinya terjadi hubungan negatif antara biaya pelatihan dan laporan laba
rugi
F. Persamaan Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu
variabel independen (X) dengan Variabel dependen (Y) analisisi ini untuk
mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan dependen dengan
apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen
apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang
digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Dalam penelitian ini persamaan
regresi liniear sederhana yang disusun untuk mengetahui pengaruh antara
Pengukuran Nilai sumber daya manusia (biaya pelatihan karyawan) (sebagai
61
variabel independen) terhadap laporan keuangan ( Neraca dan laba rugi) (sebagai
variabel dependen) secara bersama-sama adalah Y= a= bX dalam melakukan
analisis nilai sumber daya manusia (X) terhadap laporan keuangan (Y) Digunakan
analisi regresi sederhana . Dan diperoleh hasil sebagai berikut
Tabel 1.8 Analisis Regresi Linear Sederhana laporan Neraca
Tahun
Sumber
Daya
Manusia
(X)
Laporan
Neraca
(Y)
X2
Y2
XY
2012
297.664
6.463.990
88.603.87
41.783.166.721
19.240.971.197
2013
350.390
6.893.640
122.773.16
47.522.272.449
24.154.625.196
2014
364.576
7.846.253
132.915.67
61.563.686.140
28.605.555.337
2015
454.563
8.981.018
206.627.52
80.658.684.316
40.824.384.851
Total
1.467.193
30.184.901
550.920.22
312.186.493.942
112.825.536.581
Sumber : Data telah diolah PT. Bank SulSelbar Makassar.
Hasil analisis regresi sederhana yang diperoleh maka koefisien untuk
variabel bebas X = dan Konstan sebesar sebagai model persamaan regresi Yang
diperoleh adalah:
Y= + X
Dimana :
Y = Laporan Keuangan ( Neraca laba Rugi)
X = Nilai Sumber Daya Manusia (Biaya pelatihan karyawan)
a = Konstan (nilai Y apabila X= 0)
62
b = Konstan regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
a. Nilai konstan (Y) sebesar 0.89 artinya jika biaya pelatihan karyawan (X)
nilainya adalah 0, maka laporan Neraca (Y) nilainya positif yaitu sebesar 0.89
b. Koefisien regresi b = - 6.46 Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan
negatif antara biaya pelatihan dengan laporan Neraca semakin naik biaya
pelatihan maka semakin meningkatkat nilai pada laporan Neraca.
Tabel 1.9 Analisis Regresi Linear Sederhana laporan Laba Rugi
Tahun
Sumber
Daya
Manusia
(X)
Laporan
Laba
Rugi
(Y)
X2
Y2
XY
2012 297.664 529.419 88.603.87 280.284.447.561 157.588.977.216
2013 350.390 551.241 122.773.16 303.866.640.081 193.149.333.990
2014 364.576 680.376 132.915.67 462.911.501.376 248.048.760.576
2015 454.563 763.053 206.627.52 582.249.880.809 346.855.660.839
Total 1.467.193 2.524.089 550.920.22 1.429.312.469.827 945.642.732.522
Sumber : Data telah diolah PT. Bank SulSelbar Makassar.
Hasil analisis regresi sederhana yang diperoleh maka koefisien untuk
variabel bebas X = - 0.05 dan konstan sebesar 0.46 sebagai model persamaan
regresi Yang diperoleh adalah:
Y= 0.46+ -0.05 X
Dimana :
Y = Laporan Keuangan ( Neraca dan laba Rugi)
X = Nilai Sumber Daya Manusia (Biaya pelatihan karyawan)
a = Konstan (nilai Y apabila X= 0)
b = Konstan regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
63
a. Nilai konstan (Y) sebesar 0.46 artinya jika biaya pelatihan karyawan (X)
nilainya adalah 0 maka laporan Laba Rugi (Y) nilainya positif yaitu sebesar
0.46
b. Koefisien regresi b = - 0.05 Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan
negatif antara biaya pelatihan dengan laporan laba rugi .semakin naik biaya
pelatihan maka semakin meningkat nilai pada laporan laba rugi.
G. Analisis Akuntansi Sumber Daya Manusia Terhadap Laporan Neraca
Dan Laba Rugi
Salah satu sumber informasi yag penting bagi para pengguna laporan
keuangan dalam pengambilan suatu keputusan ekonomi adalah melalui laporan
keuangan, namun tidak dapat dipungkiri bahwa laporan keuangan masih memiliki
banyak kekurangan dalam menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh beberapa
pihak karena dibutuhkan analisis atas laporan keuangan.
Analisis akuntansi adalah kegiatan yang dilakukan sebelum seorang yang
akan melakukan analisis keuangan atas laporan keuangan perusahaan.
Dengan sumber daya manusia untuk meningkatkan keuntungan yang bisa
diperoleh perusahaan yang mungkin dapat juga mengancam kelangsung hidup
perusahaan yang belum mempunyai sistim perekrutan serta pendidikan sumber
daya manusia yang baik. Akuntansi sumber daya manusia juga dapat membantu
para manajer memanfaatkan sumber daya manusia secara efektif dan efesien
untuk itu diperlukannya analisis laporan keuangan .
Hal ini dapat dilihat jika nilai SDM (biaya pelatihan karyawan ) meningkat
pada tahun ke tahun yang mengakibatkan laporan neraca dan laba rugi juga
64
meningakat seperti yang kita lihat pada tahun 2012-2013 biaya latihan karyawan
sebesar 297.664 meningkat menjadi 350.390 mengakibatkan laporan neraca dan
laba rugi juga meningkat yaitu laporan neraca dari 6.463.990 menjadi 6.893.640
dan laporan laba rugi dari 529.419 menjadi 551.241 artinya semakin besar biaya
pelatahin karyawan yang dikeluarkan oleh perusahaan maka semakin meningkat
juga laporan neraca dan laba rugi dan begitu juga pada tahun 2014 dan 2015 biaya
pelatihan karyawan semakin meningkat dan menyebabkan meningkat juga laporan
neraca dan laba rugi.
H. Keterbatasan penelitian
1. Keterbatasan dalam pengambilan data pada penelitian ini adalah data sekunder,
sehinnga penelitian tidak dapat mengendalikan dan mengawasi kemungkinan
terjadi kesalahan dalam perhitungan.
2. Keterbatasan dalam dalam mengambil variabel yang digunakan pada
penelitian, yaitu hanya terbatas pada variabel-variabel akuntansi saja dengan
tidak memperhatikan faktor-faktor lainnya seperti kondisi ekonomi, inflasi,
politik dan sebagainya.
3. Keterbatasan dalam menggunakan variabel X (sumber daya manusia) yang
hanya diawali oleh satu variabel saja, yaitu biaya pelatihan karyawan. Padahal
masih ada banyak variabel lain yang dapat digunakan dalam penelitian ini.
65
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
pengukuran nilai SDM (biaya pelatihan karyawan) dan pelaporan keuangan(
Neraca dan laba rugi) berpengaruh.
2. Hal ini dapat dilihat jika Nilai SDM (biaya pelatihan karyawan) meningkat
maka akan berpengaruh pada pelaporan keuangan ( Neraca Laba Rugi) artinya
jika biaya pelatihan karyawan yang dikeluarkan oleh perusahaan meningkat
maka laporan Neraca dan Laba Rugi juga akan meningkat.
3. Dilihat dari meningkatnya biaya pelatihan karyawan pasti akan meningkat
juga kemampuan dan keterampilan karyawan.
B. Saran
1. Kepada pimpinan harus menambah lagi biaya pelatihan karyawan agar
keahlian karyawan juga meningkat
2. Bagi peneliti berikutnya diharapkan menambah variabel X lainnya yang
berhubungan dengan Nilai SDM karena sangat dimungkinkan nilai SDM
lainnya yang tidak dimasukan dalam penelitian ini berpengaruh terhadap
pelaporan Neraca Laba Rugi.
DAFTAR PUSTAKA
Anoname. 2005. Buku pimtar Akuntansi Panduan Dalam menjurnal. ProgramPeduli Peningkatan mutu SDM. Jakarta.
Bakri, Aswan. 2007. prinsip-prinsp Akuntansi.Jakarta
Dunia ,Firdaus A.2005. Pengantar Akuntansi, BukuSatu .Edisi 2.Penerbit :Fakults Ekonomi UI, Jakarta.
Garison;Noreen. 2007. Akuntansi Manajerial .Diterjemahkan oleh NuriHinduan.Buku2. Edisi 11.Jakarta : Salemba Empat.
Hartanto,2001. Analisis Laporan Keuangan. Edisi pertama.Cetakan keempat,Yogyakarta:AMP YKPN.
Ikatan Akuntansi Indonesia , 2007.Standar Akuntansi Keuagan.Jakarta :SalembaEmpat
Lako, Andreas. 2001. Akuntansi Sumber Daya Manusia: Pengakuan danPelaporan Sumber Daya Manusia Sebagai Asset Organisasi, UPP – AMPYKPN. Yogakarta
Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim, 2005, “Analisis Laporan Keuangan”,Yogyakarta.
Sudarno,2010.”Akuntansi Sumber Daya Manusia: Perlakuan danPengukuran”,Jurnal Akuntansi Universitas Jember,Volume 8 Nomor 1
Sutriani, Endang. 2013 Pengukuran Nilai Sumber Daya Manusia TerhadapPelaporan Akuntansi PadaPT.Bank Rakyat Indonesia Kab. Pinrang.Skripsi. Makassar. Universitas Muhammadiyah Makassar.
Sofyan, Harahap. 2011. Teori Akuntansi Edisi Refisi 2011, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Sofyan, Harahap. 2006. Analisis Kritis Atas LaporanKeuangan. Edisipertama,Raja Grafindo Persada,Jakarta.
Soemarsono. 2004 . Akuntansi Suatu Pengantar.Jakarta: Salemba Empat.
, 2005. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat.
Tunggal, Amin W. 2004. ASDM proses pengidentifikasian dan pengukuranmengenai sumber daya manusia.
L A M P I R A N
RIWAYAT HIDUP
Ayu Ambarwati, lahir tepatnya pada tanggal 17 Mei 1994
Bertempat di woro anak kedua dari dua bersaudara, buah hati
dari pasangan suami istri Arrahman dan ST.Marwah.
Penulis mulai pendidikan di bangku Sekolah Dasar di
SDN inpres woro 2 pada tahun 2001 tamat pada tahun 2006. Kemudian
melanjutkan pendidikan SMPN 2 Madapangga pada tahun 2006 tamat pada tahun
2009, dan melanjutkan pendidikan di MA Al-Husayni kota bima pada tahun 2009
tamat pada tahun 2012.
Pada tahun 2012, penulis mengikuti tes seleksi masuk perguruan tinggi
swasta di Universitas Muhammadiyah Makassar dan dinyatakan lulus pada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis , jurusan Akuntansi, Program Studi Strata Satu (S1).
Berkat rahmat Allah Subbhanahuwataala dan iringan Do’a dari orang tua,
saudara, dan semua sahabat perjuangan panjang penulis dalam mengikuti
pendidikan di perguruan tinggi ini dapat berhasil dengan tersusunya skripsi ini
yang berjudul “Pengukuran Nilai Sumber Daya Manusia Terhadap Pelaporan
Neraca Dan Laba Rugi .” Pada PT. Bank SulSelbar Makassar.”
top related