SISTEM INVESTASI SAHAM DI PT. SURYAMU UNIT USAHA WERU ...
Post on 15-Oct-2021
7 Views
Preview:
Transcript
i
SISTEM INVESTASI SAHAM DI PT. SURYAMU UNIT USAHA WERU DALAM
PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus: PT. SURYAMU Sukoharjo dan
Toko SURYAMU Weru, Sukoharjo)
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Progam Studi Strata I pada
Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam
Oleh:
NAJIB YAMAN
NIM: I000160056
PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
1
SISTEM INVESTASI SAHAM DI PT. SURYAMU UNIT USAHA WERU DALAM
PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus: PT. SURYAMU Sukoharjo dan
Toko SURYAMU Weru, Sukoharjo)
ABSTRAK
PT. SURYAMU merupakan sebuah usaha perdagangan dalam bentuk grosir untuk
melayani outlet-outlet SURYAMU yang melayani kebutuhan warga Muhammadiyah dan
masyarakat secara umum di Sukoharjo dan sekitarnya. Dalam sistem investasi saham
didalamnya belum banyak diketahui oleh nasabah pemegang saham. Serta apakah sistem
investasi saham pada PT. SURYAMU sudah sesuai dengan hukum Islam. Pada metode
penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian lapangan dengan menggunakan
pendekatan kualitatif. Dengan langsung melakukan observasi di PT. SURYAMU,
wawancara dengan pihak pengelola, dan dokumentasi kegiatan di lapangan penelitian.
Analisis data menggunakan metode analisis deduktif yaitu data umum ke data khusus.
Hasil penelitian ini, peneliti mendapatkan bahwa sistem investasi saham di PT.
SURYAMU unit usaha Weru telah sesuai dengan hukum Islam dengan menggunakan
akad syirkah ‘inan dengan pengembangan konsep syirkah musahamah yaitu kerjasama
dalam bentuk surat saham.
Kata Kunci: investasi, saham, syirkah, kerjasama, hukum Islam.
ABSTRACT
PT. SURYAMU is a wholesale trade business to serve SURYAMU outlets that serve the
needs of Muhammadiyah residents and the general public in Sukoharjo and surrounding
areas. In the stock investment system therein is not widely known by shareholder
customers. As well as whether the stock investment system at PT. SURYAMU is in
accordance with Islamic law. In this research method the researcher used the field
research method using a qualitative approach. By directly making observations at PT.
SURYAMU, interviews with management, and documentation of activities in the
research field. Data analysis uses deductive analysis methods, namely general data to
2
specific data. The results of this study, researchers found that the stock investment system
at PT. SURYAMU's Weru business unit is in accordance with Islamic law by using the
syirkah ‘an agreement with the development of the concept of syirkah musahamah,
namely cooperation in the form of a share certificate.
Keywords: investment, shares, syirkah, cooperation, Islamic law.
1. PENDAHULUAN
Muhammadiyah sebagai organisasi islam yang aktif dalam dakwah dan memajukan
masyarakat agar terciptanya masyarakat islam yang sebenar-benarnya telah banyak
melakukan upaya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam bidang ekonomi.
Melalui MEK (Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan) yang mempunyai visi
‘Berkembangnya kapasitas dan bangkitnya kembali etos ekonomi Muhammadiyah untuk
meningkatkan pemberdayaan ekonomi dan kesejahteraan ummat’ dalam geraknya untuk
mengembangkan AUMK (Amal Usaha Muhammadiyah Komersial).
Pada tanggal 7 Juli 2017, Panitia Pendirian Badan Usaha Milik Muhammadiyah
(Pimpinan Daerah Muhammadiyah) Sukoharjo telah berhasil merumuskan dan
mengesahkan salah satu Amal Usaha Muhammadiyah di Bidang Ekonomi
Muhammadiyah sektor riil pertama kali dalam sejarah dalam bentuk Perseroan Terbatas,
dengan total penggalian saham pendiri sebanyak 1.851 lembar dengan senilai Rp.
185.100.000,-, kemudian diberi nama PT. Surya Mentari Suka Makmur (SURYAMU),
yaitu merupakan sebuah usaha perdagangan dalam bentuk grosir untuk melayani outlet-
outlet SURYAMU yang melayani kebutuhan warga Muhammadiyah dan masyarakat
secara umum di Sukoharjo dan sekitarnya. Dalam pelaksanaanya melalui PDM
Sukoharjo, Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan telah melakukan salah satu bagian jihad
ekonomi yang menjadi hasil dari Muktamar Muhammadiyah ke 47 di Makassar.
Dalam awal pendiriannya di tahun 2017, Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan
tidak lupa untuk melibatkan peran aktif warga Muhammadiyah dan kaum Muslimin pada
umumnya untuk mewujudkan peningkatan pemberdayaan ekonomi umat. Sudah ada 3
3
(tiga) outlet cabang unit usaha SURYAMU. Salah satu outlet cabang dari SURYAMU
ini berada di Kecamatan Weru, Sukoharjo.
Dengan mewakilkan PDM Sukoharjo sebagai pemegang kepemilikan saham
menyebarkan lembar saham kepada warga Muhammadiyah khususnya di daerah
Sukoharjo senilai Rp. 100.000,-/lembar saham diharapkan mampu untuk meningkatkan
rasa memiliki dari warga Muhammadiyah kepada SURYAMU yang dikembangkan.
Lewat sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya membangkitkan
kesejahteraan ekonomi ummat, warga Muhammadiyah saling berpartisipasi dalam
pengembangan BUMM ini dengan membeli beberapa lembar saham SURYAMU dengan
harapan bisa membangkitkan perekonomian ummat.
Dalam perkembangan tahun ketiga (2019) ini BUMM PDM Sukoharjo telah
berhasil meningkatkan pengumpulan saham sebanyak 11.487 lembar, atau senilai Rp.
1.148.700.000,-. Pembelian lembar saham ini adalah bentuk investasi bagi setiap warga
Muhammadiyah agar modal yang diinvestasikan tidak hanya melihat soal keuntungan
namun juga mengambil berkah dari setiap proses yang ada.
Semangat yang tinggi dari Warga Muhammadiyah dalam membeli dan memiliki
lebar saham di SURYAMU tentu adalah hal positif. Dan pengelolaan BUMM yang
berada dibawah persyarikatan Muhammadiyah ini tentu telah terstruktur, dan terorganisir
dengan baik. Namun belum banyak warga Muhammadiyah yang pada umumnya belum
tahu tentang sistematika investasi saham di SURYAMU ini menurut hukum Islam.
2. METODE
Dalam hal metodologi, peneltian ini adalah jenis penelitian lapangan dengan
menggunakan pendekatan kualitatif. Yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada individu secara utuh.1
Analisis data menggunakan metode analisis deduktif, yaitu data umum untuk data
spesifik. Peneliti memfokuskan data penelitiannya di lapangan, data sangat penting dan
1Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif,(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002) Cet. XVII,
hlm,3.
4
teori akan dibangun dari temuan data dilapangan . 2 Metode ini digunakan untuk
menggambarkan data yang dikumpulkan oleh peneliti baik hasil wawancara dan
dokumentasi di SURYAMU.Weru.
Penulis menggunakan data primer dan data sekunder, data primer yaitu data yang
diperoleh secara langsung dari hasil wawancara, dan alat lainya di lembaga tempat
peneliti meneliti yaitu PT. SURYAMU unit Weru. Sedangkan data sekunder adalah data
yang di peroleh dari file, catatan dan atau media penunjang lainnya. 3 Metode
Pengumpulan Data yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu: 1) Wawancara, dan
2) Dokumentasi.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Sistem Investasi Saham PT. SURYAMU Unit Usaha Weru
Outlet Outlet SURYAMU Weru adalah salah satu unit usaha PT. SURYAMU yang
bergerak dalam usaha perdagangan ritel pada umumnya.Pendirian outlet SURYAMU
Weru adalah bentuk keikutsertaan bagi warga persyarikatan Muhammadiyah agar
tumbuh rasa memiliki terhadap outlet SURYAMU Weru ini.Bagi warga Muhammadiyah
yang ingin berpartisipasi dalam investasi saham bisa diperoleh dengan harga Rp
100.000,- dan dana pembuatan Kartu Tanda Muhammadiyah (jika belum memiliki).4
Dalam perjalanan usaha PT. SURYAMU telah mengalami perkembangan yang
sangat pesat, pemberdayaan ekonomi dari ummat dan untuk ummat telah banyak
dirasakan secara luas. Terbukti dalam jumlah perolehan lembar sampai Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) 2020 tercatat 11.487 lembar atau senilai Rp. 1.1487.000.000,-
(Satu miliar seratus empat puluh delapan juta tujuh ratus ribu rupiah) yang dimana telah
diinvestasikan untuk usaha toko outlet SURYAMU Weru, outlet SURYAMU Nguter,
2Burhan Bungin, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Raja Grafindo Persada,
2001), 31. 3 P.Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktik, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2015) Cet. VII,
hlm. 87-88 4Wawancara dengan Sularno, anggota bidang sosialisasi saham PT. SURYAMU untuk PCM Weru.
5
distributor AirMu, Payment Point Online Bank (PPOB), Gula Maniskita dan Minyak
Goreng Fortune5
Dalam ijab dan qobul akad kerjasama agar bisa disepakati bersama pihak
pemegang saham dan pengelola telah ada kwitansi sebagai bukti kesepakatan dan
dijelaskan pula maksud dan tujuan akad kersama ini. Saham boleh dijual namun tidak
boleh dikembalikan kepada pengelola. Setiap calon pemegang saham akan dijelaskan
bahwa transaksi kerjasama ini berbentuk akad musyarakah dan tidak bisa menentukan
keuntungan bagi hasil dengan kesepakan bahwa pemilik modal saham menyerahkan
modalnya untuk dikelola oleh pengelola
Akad yang dilaksanakan secara lisan dan tertulis.Akad lisan yang berupa
pengucapan ijab oleh pemegang saham dan pernyataan qabul pihak kedua untuk
menerimanya oleh pihak PT. SURYAMU. Dan akad tertulis dengan adanya bukti surat
kepemilikan pemegang saham dalam wujud lembar saham yang didalamnya meliputi
nama dan alamat pemegang saham, nomor surat saham, nilai nominal saham, dan
tangggal keluar saham yang telah sesuai dengan akta notaris pendirian PT. SURYAMU.
Dengan menyertakan modal dalam bentuk saham, investor atau warga Muhammadiyah
telah ridho modal nya digunakan sebagai danapengembagan PT. SURYAMU dan
merupakan salah satu bentuk penanaman modal pada suatu badan usaha (PT.
SURYAMU) dengan tujuan untuk memiliki hak kepemilikan atas perusahaan serta
mendapat hasil deviden dalam setahun sekali.
3.2 Analisa Hukum Islam Terhadap Sistem Investasi Saham PT. SURYAMU Unit
Usaha Weru
Dalam pembahasan sebelumya telah dijelaskan bahwa saham yang diterbitkan oleh PT.
SURYAMU dapat diklasifikasikan sebagai berikut; jika dipandang dari segi kepemilikan
merupakan saham ismiyah (saham atas nama), jika dipandang dari segi harga merupakan
saham yang berbentuk al-qimatul ismiyah (harga saham tertera dalam lembar saham yang
dimiliki oleh pemiliknya), jika dipandang dari segi pengelolaannya merupakan saham
ra’sul maal (saham pendiri), jika dipandang dari segi keberadaan haknya merupakan
saham ‘adiyah (saham utama).
5Laporan RUPS Tahun 2020 BUMM PT.SURYAMU
6
Jika dilihat dari tinjauan fiqh hukum Islam, akad kerjasama yang dilakukan oleh
PT. SURYAMU unit usaha Weru ini adalah boleh dan halal dengan menggunakan
syirkah al-‘inan yaitu akad kerjasama dua pihak atau lebih mengumpulkan harta dengan
disyaratkan tidak harus sama dalam jumlah modalnya untuk menjalankan usaha bersama-
sama, dan bagi hasil keuntungan dan kerugian sesuai kesepakatan awal, dan dua pihak
atau lebih melakukan kerjasama dalam modal agar dijalankan masing-masing pihak atau
oleh salah satu pihak dari pihak lain (dengan ijin pihak investor lain) atau PT.
SURYAMU yang berserikat dengan satu ketentuan bahwa pihak yang menjalankan usaha
mendapat bagian untung lebih banyak dari sekedar modal yang dikeluarkan dengan
memperhatikan kerjanya dan dalam prakteknya disini shohibul mal atau investor juga
sebagai pengelola PT. SURYMU. Dalam hal tersebut telah memenuhi rukun dan syarat
akad syirkah ‘inan sebagai berikut:
Rukun dan syarat syirkah ‘inan adalah sebuah usaha yang harus dilakukan dalam
akad syirkah. Jumhur Ulama membagi rukun dan syarat syirkah ‘inan menjadi empat
ketentuan sebagai berikut:6
1. Ijab dan Qabul
Ijab dan qabul harus diucapkan dengan jelas dalam akad dengan memperhatikan
hal-hal berikut:
a. Akad tertulis
b. Adanya kontrak saat penerimaan dan penawaran
c. Penawaran dan permintaan disampaikan dalam tujuan akad.
2. Pihak yang Berserikat
a. Berkompeten
b. Menyiapkan dana sesuai dengan kontrak
c. Mempunyai hak untuk mengelola usaha yang dimodali atau memberikan hak
kuasa pada mitra kerjanya.
d. Larangan menggunakan modal bersama untuk kepentingan pribadi.
6Drs. Ismail, MBA., AK. Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 179-180
7
3. Objek Akad
a. Modal pribadi yang berupa uang tunai atau asset yang dapat dinilai
b. Partisipasi kerja dilakukan bersama-sama atau tidak harus sama, sesuai
kedudukan masing-masing pemodal dalam kontrak dan jika mendapat
keuntungan atau kerugian harus jelas tertuang dalam kontrak dan ditanggung
bersama-sama.
4. Syarat Syirkah ‘Inan
a. Mengucapkan kalimat berupa izin oleh pihak yang berserikat kepada pihak lain
yang akan mengelola modal bersama.
b. Antar pemodal saling mempercayai satu sama lain
c. Mencampurkan seluruh modal baik berupa uang atau modal jenis lainnya.
Para pihak berbagi keuntungan dan kerugian yang telah disepakati bersama.
Walaupun porsi untuk modal usaha dan kerja tidak harus sama.7
Dalam pembagian hasil keuntungan akad syirkah ‘inan disesuaikan dengan
jumlah nilai modal setiap pemegang saham, bukan dengan kinerja tiap pemegang
saham.Jika dianalisa dari segi pelaksanaannya PT. SURYAMU memang belum
mendapatkan bagi hasil keuntungan dari jumlah akhir penjualan yang bisa diperoleh
pemegang saham disetiap tahunnya yang telah dirapatkan disetiap tutup buku akhir tahun.
Pembahasan bab sebelumnya telah disebutkan bahwa pada RUPS 2020, dikarenakan
outlet secara umum masih merugi, maka BUMM Pimpinan Daerah Sukoharjo
menetapkan kebijakan mengembalikan Fee Manajemen 10% Gross Profit dan masuk
kedalam Pendanaan Lain-Lain senilai Rp. 13.337764,-, sehingga kerugian dapat ditekan
menjadi Rp. 16.212.726,-. 8 Jika dilihat dari ketentuan akta notaris pendirian PT.
SURYAMU tentang anggaran dasar dalam Penggunaan Laba dan Pembagian Deviden
7Abdul Ghofur Anshori, Pokok-Pokok Hukum Perjanjian Islam Di Indonesia
(Yogyakarta: Citra Media, 2006), h. 122.
8Laporan RUPS Tahun 2020 BUMM PT.SURYAMU
8
telah disebutkan bahwa jika dalam perhitungan laba/rugi pada suatu tahun buku
mengalami kerugian, maka kerugian itu akan tetap dicatat dalam perhitungan laba/rugi.9
Jika dalam suatu kerjasama untuk menjalankan suatu usaha telah mengalami
kerugian, maka kerugian tersebut juga harus ditanggung secara bersamaan.Para pengurus
juga telah berusaha dalam mengelola modal para investor agar dialokasikan secara baik
dan transparan.Walaupun secara naluri, setiap orang pasti menginginkan bahwa setiap
modal yang dia investasikan bisa mendapatkan keuntungan dari modal awal.
Para Ulama juga telah menghukumi bahwa jika dalam akad kerjasama mengalami
kerugian, maka kerugian tersebut ditanggung oleh para pihak secara proporsional agar
tidak ada pihak yang merasa dicurangi.Para pengurus pun juga telah melaporkan hasil
dari neraca keuangan selama satu tahun dalam RUPS secara mendetail dan transparan.
Menurut pandangan penulis akad kerjasama di PT. SURYAMU unit usaha Weru
adalah sah menurut hukum Islam. Karena jumlah modal para pemegang saham tidak
diharuskan sama, dan tidak dibatasi berapa modal yang ditanamkan serta para pengurus
dari PT. SURYAMU sebagai pihak yang berwenang dan bertanggung jawab dalam
jalannya usaha berbeda kinerjanya dengan pihak lain sebagai pemegang saham. Jumhur
ulama membolehkan selagi tidak dilakukannya perkara-perkara yang bisa menyebabkan
batalnya akad syirkah.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pendirian outlet SURYAMU Weru adalah bentuk keikutsertaan bagi warga persyarikatan
Muhammadiyah agar tumbuh rasa memiliki terhadap outlet SURYAMU Weru ini. Dalam
ijab dan qobul akad kerjasama, telah ada kwitansi agar bisa disepakati bersama pihak
pemegang saham dan pengelola serta dijelaskan pula maksud dan tujuan akad kerjasama
ini. Akad yang dilaksanakan secara lisan dan tertulis. Akad lisan yang berupa pengucapan
9 Kutipan Akta Notaris Pendirian PT. SURYAMU, Anggaran Dasar Tentang Penggunaan Laba dan
Pembagian Deviden.
9
ijab oleh pemegang saham dan pernyataan qabul pihak kedua untuk menerimanya oleh
pihak PT. SURYAMU. Dan akad tertulis dengan adanya bukti surat kepemilikan
pemegang saham dalam wujud lembar saham yang didalamnya meliputi nama dan alamat
pemegang saham, nomor surat saham, nilai nominal saham, dan tangggal keluar saham
yang telah sesuai dengan akta notaris pendirian PT. SURYAMU dan merupakan salah
satu bentuk penanaman modal pada PT. SURYAMU dengan tujuan untuk memiliki hak
kepemilikan atas perusahaan serta mendapat hasil deviden dalam setahun sekali.
Sistem akad kerjasama yang dilakukan oleh PT. SURYAMU unit usaha Weru jika
dilihat dari tinjauan hukum Islam adalah boleh dan halal dengan menggunakan syirkah
al-‘inan yaitu akad kerjasama dua pihak atau lebih mengumpulkan harta dengan
disyaratkan tidak harus sama dalam jumlah modalnya untuk menjalankan usaha bersama-
sama, dan bagi hasil keuntungan dan kerugian sesuai kesepakatan awal, dan dua pihak
atau lebih melakukan kerjasama dalam modal agar dijalankan masing-masing pihak atau
oleh salah satu pihak dari pihak lain (dengan ijin pihak investor lain) atau PT.
SURYAMU yang berserikat dengan satu ketentuan bahwa pihak yang menjalankan usaha
mendapat bagian untung lebih banyak dari sekedar modal yang dikeluarkan dengan
memperhatikan kerjanya dan dalam prakteknya disini shohibul mal atau investor juga
sebagai pengelola PT. SURYAMU.
4.2 Saran
Memaksimalkan seluruh modal saham yang ada di PT. SURYAMU agar semua unit
usaha dan distribusi dapat dikelola lebih baik lagi untuk kedepannya serta melakukan
berbagai inovasi dalam peningkatan pelayanan nasabah pemegang saham
10
Melakukan Melakukan pembaruan akad yang lebih terperinci karena konsep akad
musyarakah telah berkembang dari waktu ke waktu. Yang semula akad musyarakah yang
masih umum menjadi akad syirkah ‘inan.
DAFTAR PUSTAKA
al-Nishri. Rafiq Yunus. 2007 Fiqh Muamalat al-Maliyah. Damaskus: Dar al-Qalam.
Anshori, Abdul Ghofur. 2006. Pokok-Pokok Hukum Perjanjian Islam Di Indonesia. Yogyakarta:
Citra Media.
Bungin . Burhan. 2001. Metode Penelitian Kualitatif . Bandung: PT Raja Grafindo Persada.
Ismail. 2006. Perbankan Syariah. Jakarta: Kencana.
Laporan RUPS Tahun 2020 BUMM PT.SURYAMU
Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Cet. XVII.
Subagyo . P. Joko. 2015. Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktik. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Suhendi. Hendi. 2016. Fikih Muamalah. Jakarta:Rajawali Pers
Wawancara dengan Fery Kurniawan, S.Kom. Direktur Operasional PT. SURYAMU
Wawancara dengan Sularno, anggota bidang sosialisasi saham PT. SURYAMU untuk PCM
Weru.
top related