Sinkop - Gadar

Post on 12-Jul-2016

27 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

keperawatan

Transcript

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

SINKOP

1. Adi Putra 201363101112. Christoper Vinsen 201363101203. Fitri Rahmayanti 201363201304. Hepiantos Limas Meriko 201363101345. Mega Selpia 201363201426. Rahmi Karisman 201363101527. Septa Dwianta 201363201598. Utin Feny Karmila .E 20136320168

Disusun OlehKelompok 2 :

DEFINISI• Sinkop berasal dari bahasa

Yunani yang terdiri dari kata syn dan koptein yang artinya memutuskan.

• Sehingga definisi sinkop (menurut European Society of Cardiology: ESC), adalah suatu gejala dengan karakteristik klinik kehilangan kesadaran yang tiba-tiba dan bersifat sementara, dan biasanya menyebabkan jatuh.

• Syncope merupakan suatu mekanisme tubuh dalam mengantisipasi perubahan suplai darah ke otak dan biasanya terjadi secara mendadak dan sebentar atau kehilangan kesadaran dan kekuatan postural tubuh serta kemampuan untuk berdiri karena pengurangan aliran darah ke otak.

• Pingsan, "blacking out", atau syncope juga bisa diartikan sebagai kehilangan kesadaran sementara yang diikuti oleh kembalinya kesiagaan penuh.

ETIOLOGI

Secara garis besar, penyebab sinkopdiklasifikasikan ke dalam 5 kelompok:1. Jantung dan sirkulasi• Sinkop Vasodepressor

Merupakan penyebab yang paling lazim cenerung bersifat familial.Sinkop vasodepressor terjadi jika individu yang rentan berhadapan dengan situasi yang membuat stress.

Gejala : kegelisahan, pucat, kelemahan, mendesah, menguap, diaphoresis, dan nausea

• Hipotensi Orthostatik Definisi Hipotensi Orthostatik adalah apabila terjadi penurunan tekanan darah sistolik 20mmHg atau tekanan darah diastolik 10 mmHg pada posisi berdiri selama 3 menit.Gejala seperti kepala terasa ringan, pusing, gangguan penglihatan, lemah, berbedebar-debar, hingga sinkop

2. Etiologi MetabolikPenyebab metabolik pada sinkop sangat jarang, hanya berkisar 5% dari seluruh episode sinkop.Beberapa contoh antara lain: Hipoksia, Hiperventilasi, Hipoglikemia, Intoksikasi alcohol,

3. Etiologi neurologicSerangan iskemik sementara (TIA; transient ischemic attact) dapat menyebabkan sinkop tetapi jarang terjadi.Dan jika terjadi, terdapat manifestasi neurologic seperti migrain dan kejang

4. Sinkop RefleksSinkop refleks disebabkan oleh gangguan pengisian jantung sebelah kanan dan hipoperfusi serebral keseluruhan.Pasien biasanya sedang berdiri tegak sebelum suatu episode karena pengumpulan darah akibat gravitasi berperan dalam penyebabnya

5. Lain-lain• Sinkop batuk : Keadaan ini

merupakan keadaan langka yang terjadi akibat serangan batuk yang mendadak dan biasanya dijumpai pada laki-laki yang menderita bronchitis kronis.

• Sinkop pascamiksiSuatu keadaan yang biasanya terlihat pada lansia selama atau sesudah urinasi. Khususnya setelah bangkit dari posisi berbaring.

• PsikogenikSerangan ansietas atau kecemasan acapkali diinterpretasikan sebagai perasaan mau pingsan tanpa kehilangan kesadaran yang sesungguhnya

• Nyeri ligamentosa atau visceral berat• Dapat juga terjadi sebagai kelanjutan

vertigo berat

PATHWAYS

MANIFESTASI KLINIS• Manifestasi pada pasien sinkop

bervariasi tergantung dari etiologinya:

• Pada umumnya orang dengan sinkop akan mengalami gejala yang meliputi pusing, penglihatan kabur, berkunang-kunang, berkeringat, dan pucat.

Pertolongan Pertama pada Korban Pingsan

Stanley M. Zildo dikutip dari bukunya "First Aid, Cara Benar

Pertolongan Pertama dan Penanganan Darurat".

• Rebahkan korban, angkat kaki setinggi 15 - 25 cm meskipun ada kemungkinan kepalanya terluka.

• Buka jalan pernapasan, lakukan penapasan buatan jika perlu.

• Buka baju, khususnya di sekitar leher korban.

• Bila korban muntah, miringkan atau balikkan kepalanya untuk mencegah tersedak

• Secara pelan-pelan, usap wajahnya dengan menggunakan air dingin dan jangan disiramkan ke muka korban.

• Periksa kembali seluruh tubuh untuk melihat apakah terdapat bengkak atau perubahan bentuk yang disebabkan karena jatuh.

• Jangan diberi minum meskipun korban sudah pulih kembali.

• Bila pertolongan tidak berhasil dalam beberapa menit, bawa korban ke dokter atau paramedis.

KONSEP ASUHAN KEPERAWATANA. PengkajianAktivitas dan istirahat: kelemahanSirkulasi: Riwayat penyakit jantung, penyakit katup jantung, aritmia, gagal jantung dllEliminasi: Inkontinensia urin / alvi, AnuriaNutrisi: Nausea, vomitus, disfagiaSensori neural: Kesemutan/kebas, penglihatan

berkurang,reaksi dan ukuran pupilNyeri / kenyamanan: Gelisah, pusingRespirasi: HyperpneaInteraksi social: kelemahan dalam berkomunikasi

Diagnosa Keperawatan• 1. Gangguan perfusi jaringan

serebral b.d penurunan aliran oksigen ke serebral

• 2. Penurunan curah jantung b/d adanya gangguan airan darah ke otot jantung

• 3. Gangguan perfusi jaringan b/d penurunan sirkulasi darah perifer, penghentian aliran arteri-vena

Intervensi Keperawatan1. Penurunan curah jantung b/d adanya

gangguan aliran darah ke otot jantung• Tujuan : aliran darah jantung

adekuat• Kriteria hasil : perabaan nadi kuat, tekanan

darah normal• Intervensi : Periksa ABC dan jika

diperlukan bebaskan jalan nafas dan pijat jantung

• Pantau frekuensi nadi, RR, TD secara teraturRasional: mengatasi kondisi gawat pasien  lebih awal dapat memperbaiki prognosis

• Periksa keadaan jantung klien dg pemeriksaan EKGRasional: Pemeriksaan EKG memberikan gambaran kondisi jantung dan membantu menentukan alternatif pengobatan selanjutnya

2. Gangguan perfusi jaringan b/d penurunan sirkulasi darah perifer; penghentian aliran arteri-vena

• Tujuan: pemenuhan oksigen dan darah pada jaringan terpenuhi.

• Kriteria hasil: Tidak terdapat tanda sianosis dan hipoksia jaringan

• Intervensi: Observasi adanya pucat, sianosis, belang, kulit dingin/lembab, catat kekuatan nadi periferRasional: Vasokonstriksi sistemik yang diakibatkan oleh penurunan curah jantung mungkin dibuktikan oleh penurunan perfusi kulit dan penurunan nadi

• Dorong latihan kaki aktif/pasifRasional: Menurunkan stasis vena, meningkatkan aliran balik vena dan menurunkan resiko tromboplebitis

• Pantau pernafasanRasional: Pompa jantung yang gagal dapat mencetuskan distres pernafasan

3. Gangguan perfusi jaringan serebral b.d penurunan aliran oksigen ke serebral

• Kriteria hasil: TTV stabil, pasien berkomunikasi dan berorientasi dengan baik.

• Tujuan: kebutuhan darah, oksigen di otak terpenuhi, perfusi jaringan efektif.

• Intervensi: Pantau tanda-tanda vitalRasional: Tanda vital merupakan salah satu indikator keadaan umum dan sirkulasi pasien

• Posisikan pasien dengan syok kaki diangkat 45 derajat Rasional: Membantu memperbaiki venous return ke jantung dan selanjutnya meningkat cerebral blood flow

• Pantau tingkat kesadaranRasional: Tingkat kesadaran seseorang juga dipengaruhi oleh perfusi oksigen ke otak

• Berikan terapi O2 yang adekuatRasional: mencegah hipoksia otak lebih berat

TERIMAKASIH

top related