Scanned by CamScannerkarantina-pku-ppid.pertanian.go.id/doc/47/LAKIN 2016.pdfbentuk Perjanjian Kinerja. LAKIN Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru berisikan realisasi target
Post on 31-Jul-2021
5 Views
Preview:
Transcript
Scanned by CamScanner
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2016 i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah swt, atas berkat rahmat dan
hidayahNya, Laporan Kinerja (LAKIN) Balai Karantina Pertanian Kelas I
Pekanbaru tahun 2016 dapat tersusun dengan baik dan lancar.
Laporan Kinerja (LAKIN) menggambarkan bentuk pertanggung jawaban atas
kinerja kegiatan yang telah dilaksanakan dengan anggaran sesuai Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun
2016. LAKIN merupakan alat kendali dan pemacu peningkatan kinerja di setiap
organisasi (self correction), dimanfaatkan untuk memperbaiki perencanaan,
pelaksanaan program dan kegiatan organisasi, serta untuk meningkatkan
kinerja.
Pada tahun 2016 Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru telah
melakukan kontrak kinerja dengan Kepala Badan Karantina Pertanian dalam
bentuk Perjanjian Kinerja. LAKIN Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru
berisikan realisasi target dari penetapan kinerja dan analisis akuntabilitas
kinerjanya.
Sebagai unit kerja yang memberikan pelayanan, berupaya untuk melakukan
peningkatan kinerja yang lebih terukur secara berkesinambungan sehingga
pelayanan kepada publik dapat lebih optimal. Berbagai hambatan dan rintangan
yang muncul menjadikan tantangan untuk selalu meningkatkan kinerja sesuai
dengan target yang telah ditetapkan guna mencapai Visi dan Misi.
Kami menyadari bahwa Laporan Kinerja (LAKIN) Balai Karantina Pertanian
Kelas I Pekanbaru ini masih perlu disempurnakan, oleh karena itu saran dan
masukan demi perbaikan laporan ini dari semua pihak sangat kami harapkan,
dalam upaya mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP), dengan harapan dapat memberikan pertanggungjawaban
pemanfaatan anggaran yang lebih akuntabel dimasa mendatang.
Scanned by CamScanner
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2016 iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi iii
Daftar Tabel iv
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
v
vi
Ikhtisar Eksekutif 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 4
B. Kedudukan Tugas Pokok, dan Fungsi
C. Struktur Organisasi
5
6
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Rencana Strategis 2015-2019 9
B. Visi dan Misi 10
C. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 11
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja TA. 2016 13
B. Analisis Capaian Kinerja
C. Realisasi Anggaran
D. Out Come
14
30
32
BAB IV PENUTUP 34
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2016 iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Capaian Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru
Tahun Anggaran 2016
3
Tabel 2 Perjanjian Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas I
PekanbaruTahun Anggaran 2016
12
Tabel 3 Capaian Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru
Tahun Anggaran 2016
13
Tabel 4 Capaian Indikator Kinerja Persentasi Mediaa Pembawa yang di
lalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang
telah ditetapkan.
14
Tabel 5 Realisasi Kegiatan Karantina Hewan dan Tumbuhan Balai
Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2015 dan 2016
15
Tabel 6 Realisasi Kegiatan Ekspor Karantina Hewan dan Tumbuhan Balai
Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2015 dan Tahun
2016
16
Tabel 7 Capaian Indikator Kinerja Persentase Deteksi HPHK dan OPTK
pada Media Pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat
pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan.
29
Tabel 8 Capaian Indikator Kinerja Persentase Sarana dan Prasarana yang
sesuai dengan kebutuhan yang memadai.
30
Tabel 9 Realisasi Anggaran Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru
Tahun 2016
31
Tabel 10 Perbandingan Anggaran Belanja DIPA Balai Karantina Pertanian
Kelas I Pekanbaru TA. 2015 dan TA. 2016
32
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2016 v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Struktur Organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas I
Pekanbaru
6
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2016 vi
DAFTAR LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Form Pengukuran Kinerja berdasarkan Pencapaian Perjanjian Kinerja
tahun 2016
Grafik Pengukuran Kinerja berdasarkan Pencapaian Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja Tahun Anggaran 2016
RKAKL Tahun Anggaran 2016 Balai Karantina Pertanian Kelas I
Pekanbaru
DIPA Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun Anggaran 2016
(Revisi Terakhir)
Realisasi Anggaran Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru
Tahun Anggaran 2016
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2016 vii
RANGKUMAN WORSHOP:
PERJANJIAN KINERJA UPT
SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET
Meningkatkan kualitas tindakan
karantina Pertanian
Prosentase kualitas
pemeriksaan karantina
pertanian
100%
Prosentase Penurunan Daerah
sebar HPHK dan OPTK (8P
dan pendukungnya)
30%
Meningkatkan kualitas pelayanan
Karantina Pertanian
Indeks Kepuasan Masyarakat 80%<
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2016 1
IKHTISAR EKSEKUTIF
Penyelenggaraan karantina pertanian yang tertuang dalam program
peningkatan kualitas perkarantinaan pertanian dan pengawasan keamanan
hayati yang dilaksanakan melalui pencapaian target Kementerian Pertanian
dengan menjaga ketahanan pangan yang bebas dari ancaman hama penyakit
serta masuknya produk pertanian impor yang tidak dikehendaki melalui
pengawasan yang efektif di pintu-pintu/pelabuhan-pelabuhan pemasukan dan
pengeluaran dalam rangka mengantisipasi semakin meningkatnya volume dan
frekuensi lalu-lintas perdagangan produk pertanian.
Sebagaimana tertuang dalam Nawacita dan terangkum dalam RPJMN 2015-
2019, sasaran pembangunan pertanian ke depan adalah untuk mewujudkan
kedaulatan pangan, dimana seluruh kebutuhan pangan pokok akan diupayakan
untuk dipenuhi dari produksi dalam negeri. Upaya uii tidak mudah dilakukan
dikarenakan berbagai tantangan dan permasalahan yang dihadapi. Tantangan
tersebut mencakup perubahan iklim, perekonomian global yang melemah,
gejolak harga pangan global, peningkatan jumlah penduduk, distribusi yang
belum merata, tingginya laju urbanisasi, sementara itu permasalahan meliputi
aspek lahan, infrastrukur, sarana produksi, regulasi kelembagaan, sumberdaya
manusia dan permodalan.
Sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja antara Kepala
Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru dengan Kepala Badan Karantina
Pertanian Tahun 2016, secara umum hasil pengukuran terhadap 2 (dua)
sasaran strategis dengan 3 (tiga) indikator kinerja memperlihatkan bahwa
sebagian besar sasaran kinerja sangat berhasil dan berhasil.
Indikator kinerja yang sangat berhasil yaitu : (1) Deteksi HPHK dan OPTK pada
media pembawa yang di lalulintaskan melalui tempat pemasukan dan
pengeluaran yang telah ditetapkan mencapai 203 sampel uji (100%) dari target
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2016 2
sejumlah 203 sampel uji; (3) Sarana dan prasarana, yang sesuai kebutuhan
dan memadai mencapai 85 unit (92,94%) dari target sejumlah 79 unit.
Sedangkan indikator kinerja yang berhasil yaitu : (2) Sertifikasi media pembawa
yang dilalulintaskan melalui tepat pemasukan dan pengeluaran yang telah
ditetapkan mencapai 20.859 sertifikat dari target sejumlah 20.640
sertifikat(101.06%). Berdasarkan data dasar pelayanan pengawasan dan
penindakan tahun 2016 Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru di bidang
operasionalnya mengidentifikasi adanya 169 tindak pidana pelanggaran, 9
tindak pidana pada karantina hewan dan 160 tindak pidana pada karantina
tumbuhan. Terdapat 61 tindak pidana kejahatan yang diidentifikasi yang
seluruhnya berada pada operasional karantina tumbuhan, sedangkan jumlah
tindak pidana yang disidik sebanyak 1 kegiatan. Untuk kegiatan pemusnahan di
tahun 2016 dilakukan sebanyak 171 kali pemusnahan . Frekuensi terbanyak
ada di pemusnahan operasional tumbuhan yaitu sebanyak 162 kali sedangkan
operasional hewan sebanyak 9 kali.
LAKIN Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2016 menyajikan
capaian kinerja berbagai keberhasilan maupun kegagalan dalam bidang
pelayanan operasional karantina pertanian dan pengawasan keamanan hayati.
Keberhasilan dibidang pelayanan operasional karantina pertanian dan
pengawasan keamanan hayati tentunya bukan merupakan keberhasilan dari
Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru secara institusional, namun
merupakan keberhasilan yang dicapai dari dukungan seluruh pemangku
kepentingan (stakeholder).
Dalam menjalankan tupoksinya Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru
tetap berkomitmen untuk melakukan kinerja dengan baik berdasarkan Rencana
Strategis (Renstra) 2015-2019 secara konsisten, terus menerus dan
berkesinambungan.
Secara keseluruhan pelaksanaan anggaran dan kegiatan di Balai Karantina
Pertanian Kelas I Pekanbaru pada Tahun Anggaran 2016 dengan pagu
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2016 3
anggaran revisi terakhir sebesar Rp18.047.946.000,00 telah terealisasi sebesar
Rp17.698.041.679 (98,06%)
Beberapa capaian kinerja dari Balai Karantina Pertanian Kelas Pekanbaru
secara ringkas dapat diuraikan pada Tabel 1 berikut :
Tabel 1 Capaian Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru
Tahun Anggaran 2016
Sasaran
Kegiatan
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Meningkatnya
tindakan
karantina
Presentase sertifikasi
media pembawa yang
dilalulintaskan melalui
tempat pemasukan dan
pengeluaran yang telah
ditetapkan.
100% x 20.640
permohonan =
20.640
sertifikat
20.859
sertifikat
101,06%
Presentase deteksi HPHK
dan OPTK pada media
pembawa yang
dilalulintaskan melalui
tempat pemasukan dan
pengeluaran yang telah
ditetapkan.
100% x 203
sampel uji
=203 hasil uji
hasil uji
203
100 %
Tersedinya
sarana dan
prasarana
perkarantinaan
yang memadai
Persentase sarana dan
prasarana yang sesuai
kebutuhan dan memadai
100% x 79 unit
= 79 unit
85 unit 92.94 %
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2016 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat utama bagi
setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan
mencapai tujuan serta cita-cita bangsa dan negara. Hal ini diperlukan
pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,
jelas, terukur dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintah dan
pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna,
bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme (KKN).
Sistem manajemen pemerintahan yang berfokus pada peningkatan
akuntabilitas dan sekaligus peningkatan kinerja berorientasi pada hasil
(outcome) dikenal sebagai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah atau SAKIP. Dalam sistem tersebut diperlukan adanya
evaluasi dari pihak yang lebih independen agar diperoleh umpan balik
yang obyektif untuk perbaikan akuntabilitas dan kinerja instansi
pemerintah.
Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
mengacu pada ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang
Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari korupsi dan
nepotisme; Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; Keputusan LAN RI Nomor
239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Apatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Penyusunan LAKIN Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru ini
sebagai pertanggungjawaban kinerja yang bertujuan untuk menyajikan
capain sasaran kinerja yang telah dilaksanakan selama tahun 2016 dan
beberapa hal yang rencananya yang akan dicapai pada tahun anggaran
berikutnya. Gambaran keberhasilan Balai Karantina Pertanian Kelas I
Pekanbaru secara keseluruhan tahun 2016 sebagai penjabaran dari visi,
misi dan strategi yang memuat keberhasilan dan belum berhasilnya
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2016 5
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang
ditetapkan. Capaian sasaran kinerja yang dilaporkan dalam LAKIN ini
diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam rangka
analisis dan evaluasi kinerja Balai karantina Pertaniann Kelas I
Pekanbaru.
B. Kedudukan, Tugas dan Fungsi
1. Kedudukan
Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru yang berdiri berdasarkan
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22/Permentan/OT.210/4/2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina
Pertanian, adalah merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis yang
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan
Karantina Pertanian.
2. Tugas
Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan
tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati.
3. Fungsi
Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru mempunyai fungsi
sebagai berikut :
a. Penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan;
b. Pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan,
penahanan, penolakan, pemusnahan dan pembebasan media
pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan
Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK);
c. Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK;
d. Pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK;
e. Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati;
f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina hewan
dan tumbuhan;
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2016 6
g. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan
keamanan hayati hewani dan nabati;
h. Pelaksanaan sistem informasi, dokumentasi dan sarana teknik
karantina hewan dan tumbuhan;
i. Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan
perundang-undangan dibidang karantina hewan, bidang karantina
tumbuhan dan keamanan hayati hewani dan nabati;
j. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.
C. Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22/2008 Struktur
Organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru sebagaimana
gambar berikut :
Struktur Organisasi
Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru
Gambar 1 Struktur Organisasi BKP Kelas I Pekanbaru
K e p a l a Drh. Sri Hanum
Subbagian Tata Usaha Harjono, SH.MM
Seksi Karantina Hewan drh. IBP Raka Aryana
Seksi Karantina Tumbuhan
Almen MT. Simarmata, SP.M.Si
Seksi Pengawasan dan Penindakan
Drh. T. Iskandar
Kelompok Jabatan Fungsonal
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2016 7
D. Sumber Daya (SDM, Sarana/Prasarana)
Sampai tahun 2016 Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru memiliki
bangunan kantor di Kota Pekanbaru seluas 278 M2, bangunan kantor
Wilker Bagan Siapi Api 50 M2, bangunan kantor Wilker Dumai 3 unit
dengan total luas bangunan 636 M2, bangunan kantor Wilker Bengkalis 2
unit 70 M2 dan 50 M2, bangunan laboratorium Karantina Hewan Pekanbaru
195 M2, bangunan kantor Wilker Bandara Sutan Syarif Kasim II 200 M2,
bangunan kantor Wilker Selatpanjang 2 unit luasnya 120 M2 dan 130 M2,
bangunan kantor Wilker Tembilahan 2 unit total luas 350 M2, bangunan
kantor Wilker Sungai Guntung 110 M2, bangunan kandang wilker Bengkalis
10 M2, bangunan kandang Wilker Selatpanjang 10 M2, bangunan kandang
wilker Dumai 10 M2, bangunan kandang wilker Tembilahan 4 M2,
incenerator wilker Dumai 4 M2, Incenerator wilker Selatpanjang 4 M2,
incenerator wilker Tembilahan 4 M2, screen house Pekanbaru 24 M2, pos
jaga kantor balai 12 M2, bangunan rumah negara gol. 1 150 M2 dan
bangunan rumah gol. 2 250 M2
E. Kondisi Geografi dan Demografi
Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya di Propinsi Riau dengan wilayah kerja yang terdiri dari :
a. Pelabuhan Sungai Duku;
b. Bandara Sutan Syarif Qasim II;
c. Kantor Pos Pekanbaru
d. Pelabuhan Dumai
e. Pelabuhan Bengkalis
f. Pelabuhan Selat Panjang
g. Pelabuhan Tanjung Buton
h. Pelabuhan Tembilahan
i. Pelabuhan Sungai Guntung
j. Pelabuhan Sungai Pakning.
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2016 8
Kegiatan mobilitas di Balai maupun di Wilker telah dilengkapi dengan 10
(sepuluh) unit kendaraan dinas roda 4 (empat) dan 54 (lima puluh empat)
unit kendaraan dinas roda 2 (dua). Sumber Daya Manusia BKP Kelas I
Pekanbaru sampai dengan Tahun Anggaran 2016 berjumlah 91 orang,
dan 27 (dua puluh tujuh ) orang Tenaga Harian Lepas (THL).
F. Dukungan Anggaran
Guna meningkatkan kinerja pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I
Pekanbaru diperlukan anggaran untuk mendukung terealisasinya kinerja
Tahun 2016. Secara keseluruhan pelaksanaan anggaran dan kegiatan di
Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru pada awal Tahun Anggaran
2016 dengan pagu anggaran Rp17.244.825.000,00. Dalam perjalanannya,
dengan adanya penghematan anggaran dari Pusat pada belaja barang
berupa perjalanan pengawasan, kegiatan akreditasi laboratorium,
kegiatan pameran dan kegiatan sosialisasi dan perubahan DIPA induk
mengalami revisi sebanyak 7 kali. Revisi Anggaran terakhir dengan pagu
anggaran sebesar Rp18.047.846.000,00. Sedangkan total realisasi
pelaksanaan anggaran untuk Tahun 2016 sebesar Rp17.698.041.679,00
( 98,06 %).
G. Landasan Hukum Pelaksanaan Tugas
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan;
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan;
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan;
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan;
Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan;
Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian;
Peraturan Menteri Pertanian No.61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian;
Peraturan Menteri Pertanian No. 22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian.
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2016 9
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Rencana Strategis 2015-2019
Pada RPJMN Tahun 2015-2019, sektor pertanian masih menjadi sektor
penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Peran srategis sektor
pertanian tersebut digambarkan dalam kontribusi nyata pada penyediaan
bahan pangan dan bahan baku industri kecil dan menengah, penyumbang
nyata Produk Domestik Bruto (PDB), penghasil devisa negara, menyerap
tenaga kerja, sumber utama pendapatan rumah tangga pedesaan,
penyediaan bahan pakan dan bioenergi, serta berperan dalam upaya
penurunan emisi gas rumah kaca.
Perencanaan Strategik merupakan suatu proses yang berorientasi pada
hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5
(lima) tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan
memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang
mungkin timbul. Proses ini menghasilkan suatu rencana strategi instansi
pemerintah yang setidaknya memuat visi, misi, tujuan, sasaran strategi,
kebijakan dan program serta ukuran keberhasilan dan kegagalan dalam
mencapai tujuan.
Renstra Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru merupakan salah
satu wujud operasional dari Visi dan Misi Badan Karantina Pertanian.
Renstra dibuat dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas
serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja dalam pelaksanaan
pemerintahan yang diselaraskan dengan arah kebijakan dan program
pertanian yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP) 2005-2025 dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Tahun ke-4 pada 2015-2019, maupun Rencana
Strategis Badan Karantina Pertanian Tahun 2015-2019.
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2016 10
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina
Hewan, Ikan, dan Tumbuhan, Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun
2000 tentang Karantina Hewan, Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun
2002 tentang Karantina Tumbuhan, serta Peraturan Menteri Pertanian
Nomor 22 Tahun 2008 tentang Unit Pelaksana Teknis lingkup Badan
Karantina Peranian, Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru sebagai
salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Karantina Pertanian
berkewajiban penuh dalam meningkatkan kompetensinya dalam menjaga
dan mengamankan kelestarian sumber daya alam hayati hewani.
Agar tujuan perkarantinaan hewan dan tumbuhan tercapai sesuai dengan
harapan pemberi kewenangan, kebutuhan masyarakat, dan untuk
memenuhi kewajiban penyelenggaraan tata kepemerintahan yang baik
dibidang perkarantinaan hewan dan tumbuhan maka dibuatlah dokumen
Renstra Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru.
B. Visi Dan Misi
1. Visi Badan Karantina Pertanian :
Menjadi Instansi yang Tangguh dan Terpercaya dalam Perlindungan
Kelesarian Sumberdaya Alam Hayati Hewan dan Tumbuhan,
Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati serta Keamanan Pangan.
Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru yang merupakan salah
satu Unit Pelayanan Teknis di Bawah Badan Karantina Pertanian harus
menyelaraskan Visi dengan Badan Karantina Pertanian sehingga visi
dapat tercapai.
Visi Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru adalah menjadi
instansi yang Tangguh dan Terpercaya dalam Perlindungan Kelestarian
Sumberdaya Alam Hayati Hewani dan Nabati serta Keamanan Pangan
Segar di Provinsi Riau dan sekitarnya.
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2016 11
2. Misi :
Misi Badan Karantina Pertanian adalah :
a. Melindungi kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dan
tumbuhan dari tumbuhan dari serangan hama dan penyakit hewan
karantina (HPHK), dan Organisme pengganggu (OPTK).
b. Mendukung terwujudnya keamanan pangan
c. Memfasilitasi perdagangan dalam rangka mempertahankan dan
meningkatkan akses pasar komoditas pertanian
d. Memperkuat kemitraan perkarantinaan
e. Meningkatkan Citra dan Kualitas Layanan Publik
Misi Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru menyelaraskan Misi
dengan Badan Karantina Pertanian sebagai berikut :
a. Melaksanakan perkarantinaan hewan dan tumbuhan untuk
melindungi kelestarian sumber daya alam hayati dan nabati di
Provinsi Riau dan sekitarnya.
b. Mendukung terwujudnya keamanan pangan di Provinsi Riau dan
sekitarnya.
c. Meningkatkan citra dan kualitas pelayanan publik.
d. Memfasiliasi perdagangan dalam rangka akselerasi ekspor
komoditas pertanian di Provinsi Riau dan sekitarnya.
C. Perjanjian Kinerja Tahun 2016
Dokumen Perjanjian Kinerja adalah merupakan suatu dokumen
pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan
dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada
sumberdaya yang dimiliki oleh instansi.
Tujuan perjanjian kinerja ini antara lain adalah untuk meningkatkan
akuntabilitas, transparansi, dan peningkatan kinerja aparatur, serta
sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi
amanah dan dijadikan dasar penilaian keberhasilan/kegagalan
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolok ukur kinerja
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2016 12
sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur, dan sebagai dasar pemberian
reward atau penghargaan dan sanksi.
Perjanjian Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun
Anggaran 2016 adalah sebagaimana tercantum dalam Tabel 2 dibawah
ini :
Tabel 2 Perjanjian Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru
Tahun Anggaran 2016
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target
Meningkatnya
tindakan karantina
Presentase sertifikasi media pembawa
yang dilalulintaskan melalui tempat
pemasukan dan pengeluaran yang
telah ditetapkan.
100%
Presentase deteksi HPHK dan OPTK
pada media pembawa yang
dilalulintaskan melalui tempat
pemasukan dan pengeluaran yang
telah ditetapkan.
100%
Tersedianya sarana
dan prasarana
perkarantinaan yang
memadai
Persentase sarana dan prasarana yang
sesuai kebutuhan dan memadai
100%
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2016 13
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Tahun 2016
Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan menggunakan metode
pembanding capaian kinerja sasaran. Metode pembanding capaian kinerja
sasaran dilakukan dengan membandingkan antara rencana kerja yang
diintegrasikan dengan realisasi kinerja yang yang dicapai organisasi.
Selanjutnya akan dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya celah
kinerja yang terjadi serta tindakan perbaikan yang diperlukan dimasa
mendatang. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator
tersebut dapat diilustrasikan dalam Tabel 3 di bawah ini.
Tabel 3 Capaian Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru
Tahun Anggaran 2016
Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja Target Realisasi
Capaian
Meningkatnya
tindakan
karantina
Presentase sertifikasi media
pembawa yang
dilalulintaskan melalui tempat
pemasukan dan pengeluaran
yang telah ditetapkan.
100% x 20.640
permohonan =
20.640
sertifikat
20.859
sertifikat
101,06%
Presentase deteksi HPHK
dan OPTK pada media
pembawa yang
dilalulintaskan melalui tempat
pemasukan dan pengeluaran
yang telah ditetapkan.
100% x 203
sample uji =
203 hasil uji
203
hasil uji
100 %
Tersedinya
sarana dan
prasarana
perkarantinaan
yang memadai
Persentase sarana dan
prasarana yang sesuai
kebutuhan dan memadai
100% x 79 unit
= 79 unit
85 unit 107,60 %
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2016 14
B. Analisis Capaian Kinerja
1. Indikator kinerja Presentase Sertifikasi media pembawa yang
dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah
ditetapkan, dengan metode pengukuran dengan rumus sebagai
berikut:
Capaian indikator tersebut dapat dilihat pada Tabel 4 dibawah ini.
Tabel 4 Capaian Indikator Kinerja Presentase sertifikasi media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah
ditetapkan
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Presentase sertifikasi media
pembawa yang
dilalulintaskan melalui
tempat pemasukan dan
pengeluaran yang telah
ditetapkan
100% x 20.640
permohonan =
20.640
sertifikat
20.859
sertifikat
101.06 %
Pada Tahun 2016 realisasi pelaksanaan kegiatan karantina hewan baik
untuk kegiatan impor, ekspor maupun kegiatan antar area masuk dan
keluar media pembawa HPHK sejumlah 10.650 sertifikat. Pada Tahun
2015 terealisasi sejumlah 9.643 sertifikat . Sehingga jika dibandingkan
dengan Tahun 2015 maka kegiatan Tahun 2016 ini mengalami sedikit
Kenaikan penggunaan sertifikat dari 9.643 sertifikat menjadi 10.650
sertifikat atau terjadi kenaikan sebesar 10,44%.
Target: Realisasi Jumlah Sertifikat X 100%
Jumlah Permohonan
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2016 15
Untuk kegiatan karantina tumbuhan pada Tahun 2016 pengeluaran
sertifikat baik untuk sertifikat impor, ekspor, antar area masuk dan antar
area keluar sejumlah 10.209 sertifikat. Sedangkan pada Tahun 2015
mengeluarkan sertifikat baik untuk sertifikat impor, ekspor, antar area
masuk dan antar area keluar sejumlah 10.838 sertifikat.
Sehingga jika dibandingkan dengan tahun 2015 maka kegiatan Tahun
2016 ini mengalami penurunan penggunaan sertifikat atau terjadi
penurunan sebesar 629 sertifikat atau capaiannya sebesar 5,8%.
Secara keseluruhan realisasi jumlah sertifikasi media pembawa yang
dilalulintaskan karantina hewan dan tumbuhan baik untuk sertifikasi
impor, sertifikasi ekspor, sertifikasi antar area masuk dan sertifikasi
antar area keluar pada Tahun 2016 sejumlah 20.859 sertifikat atau
terdapat peningkatan sebesar 1,85% dari Tahun 2015 yang terealisasi
sebesar 20.481 sertifikat. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5
di bawah ini.
Tabel 5 Realisasi Kegiatan sertifikasi Karantina Hewan dan Tumbuhan
Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2015 dan 2016
Kegiatan
Impor Ekspor Domas Domkel Jumlah
2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016
KH 20 272 178 1.924 1.813 7.447 8.729 9.643 10.650
KT 576 335 6.867 7.370 1.294 700 2.102 1.803 10.838 10.209
Jumlah 576 335 7.139 12.243 3.218 5.817 9.549 17.123 20.481 20.859
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2016 16
Tabel 6 Realisasi Kegiatan Ekspor Karantina Hewan dan Tumbuhan
Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2015 dan 2016
Tahun 2012 2013 2014 2015 2016
KH 1.113 1.249 930 9.643 10.650
KT 6.592 3.767 3.319 10.838 10.209
Jumlah 7.705 5.016 4.249 20.481 20.859
Dari 5 (lima) Tahun kegiatan ekspor komoditas pertanian yang melalui
Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2016 tidak
terdapat penolakan atas kiriman barang ekspor yang disertifikasi
karantina pertanian atau Notification of Non - Compliance (NNC) dari
pihak luar negeri , ini membuktikan bahwa selama ini tingkat akurasi
dalam penerbitan sertifikat kesehatan komoditas ekspor sudah sesuai
dengan ketentuan yang ada, Realisasi kegiatan ekspor Balai Karantina
Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2016 (12.243 sertifikat)
dibandingkan Tahun 2015 (7.139 sertifikat) mengalami peningkatan
sebesar 1,9 %.
2. Indikator Presentase deteksi HPHK dan OPTK pada media pembawa
yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang
telah ditetapkan.
a. PELAKSANAAN KEGIATAN PEMANTAUAN OPTK
Pemantauan dilaksanakan di 4 wilayah dalam hal ini 4 Kabupaten/Kota
yaitu Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Siak, Kabupaten Bengkalis
dan Kabupaten Indragiri Hilir untuk tanaman pangan padi, jagung,
kedelai dan tanaman unggulan daerah masing-masing seperti kelapa
sawit, karet, dan kelapa. Pemilihan wilayah didasarkan pada data
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2016 17
survei pendahuluan yang diperoleh dari Dinas/Instansi terkait dalam hal
ini Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau dan Dinas
Perkebunan Provinsi Riau, untuk mengetahui sebaran/distribusi
tanaman inang di seluruh kabupaten yang ada di Provinsi Riau, sesuai
dengan sasaran OPTK target pemantauan yang telah ditentukan.
Sasaran Pemantauan
Pelaksanaan Pemantauan dilaksanakan pada bulan April 2016.
Sasaran pemantauan OPT/OPTK tahun 2016 adalah organisme
pengganggu tumbuhan karantina golongan A.1 dan golongan A.2
(terlampir surat Ka.Badan Karantina No. 129/KR.010/L/1/2016 tentang
Arahan Pemantauan OPT/OPTK tahun 2016) yang difokuskan pada
komoditi unggulan yang ada di Provinsi Riau.
Tabel 1. Daftar OPTK Target Pemantauan BKP Kelas I Pekanbaru
Tahun 2016
No Tanaman
Inang Nama Spesies OPTK
Kategori
OPTK Kelompok
1. Padi 1. Fusarium graminearum
2. Balansia oryzae
3. Meloidogyne graminicola
4. Paraeucosmetus pallicornis
5. Burkholderia glumae
A1
A2
A1
A2
A2
Cendawan
Cendawan
Nematoda
Serangga
Bakteri
2. Jagung 6. Peronosclerospora sorghi
7.Pantoea stewartii sub sp.
Stewartii
A2
A2
Cendawan
Bakteri
3. Buahan
(Jambu biji,
Mangga,
jeruk)
9. Bactrocera occipitalis
A2 Serangga
4. Pepaya 10. Papaya ring spot virus
(PRSV)
A2 Virus
5. Kelapa 11. Sexava nubila
12. Aceria guerreronis
13. Raoeilla indica
A2
A2
A2
Serangga
Tungau
Tungau
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2016 18
6. Kelapa
Sawit 14. Fusarium oxysporum fsp.
elaeidis
15. Lethal yellowing
phytoplasma
16. Cercospora elaidis
A1
A1
A1
Cendawan
Fitoplasma
Cendawan
7. Karet
17. Microcyclus ulei
A1 Cendawan
8. Cemara
dan pinus 18. Bursaphelenchus
xilophillus
A1 Nematoda
HASIL PEMANTAUAN
1. KABUPATEN ROKAN HULU
Tabel 1. Hasil Temuan Pemantauan OPT/OPTK di Kabupaten Rokan Hulu
No. Tanaman
Inang OPT/OPTK Temuan Lokasi Ket
1. Padi 1. Alternaria padwickii 2. Fusarium moniliforme 3. Pratylenchus sp.
Kec. Rambah Hilir, Desa Pasir utama N.0056.725 E.100
o 18.054
Negatif (-)
2. Jagung 1. Bipolaris maydis 2. Fusarium solani 3. Cylindrocarpon sp. 4. Acremonium sp.
Kec. Rambah Hilir, Desa Pasir utama N.0056.440 E.100
o 17.553
Negatif (-)
3. Jambu Biji 1. Bactrocera carambolae 2. Bactrocera papayae 3. Bactrocera umbrosa 4. Bractocera albistrigata
Kec. Rambah, Desa Pasir pangaraian N.0051774 E. 100
o17494
Negatif (-)
4. Kelapa sawit 1. Pestalotia sp. 2. Cercosporidium sp. 3. Glomerella cingulata 4. Curvularia senegalensis 5. Pseudocercospora
carpentariae
Kec. Rambah Hilir, Desa Pasir utama N.0056.699 E.100
o 18.050
Negatif (-)
5. Karet 1. Nectria asakawensis 2. Phoma sp.
Kec. Rambah, Desa Pasir pangaraian N.0051774 E. 100
o17494
Negatif (-)
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2016 19
6. Kakao 1. Colletotrichum gloeosporioides
2. Pyrenochaeta sp. 3. Periconia
macropinosa 4. Colletotrichum sp.
Kec. Rambah, Desa Pematang Berangan N.0052.241 E. 100
o17748
Negatif (-)
7. Pepaya NIHIL Kec. Rambah, Desa Pasir pangaraian N.0051774 E. 100
o17494
Negatif (-)
4. KABUPATEN INDRAGIRI HILIR
Tabel 2. Hasil Temuan OPT/OPTK pada Pemantauan di Kabupaten Indragiri Hilir
No. Tanaman
Inang OPT/OPTK Temuan Lokasi Ket
1. Padi Scirphopaga incertulas
Kec:Tembilahan Hulu Desa: Pulau Palas S : 00
023.923’
E : 103004.272’
Negatif (-)
Scirphopaga incertulas
Kec:Tembilahan Hulu Desa: Pulau Palas S : 00
028.225’
E : 103005.720’
Negatif (-)
2. Jagung Tidak ditemukan OPTK
Tidak Terdapat Tanaman jagung di Lokasi pemantauan
Negatif (-)
3. Jambu biji Bactrocera cucurbitae Kec:Tembilahan Desa: Tembilahan Seberang S : 00
020.028’
E : 103010.153’
Negatif (-)
Bactrocera papayae Kec:Tembilahan Hulu Desa: Pulau Palas S : 00
028.102’
E : 103005.360’
Negatif (-)
Mangga Bactrocera carambolae
Kec:Tembilahan Hulu Desa: Pulau Palas S : 00
020.188
E : 103008.368’
Negatif (-)
Jeruk Bactrocera carambolae
Kec:Tembilahan Desa: Tembilahan Seberang
Negatif (-)
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2016 20
S : 00020.028’
E : 103010.153’
4. Pepaya Tidak ditemukan OPTK Tidak ada tanaman bergejala mirip PRSV
Kec:Tembilahan Hulu Desa : Pulau Palas S : 00
022.807’
E : 103005.387’
Negatif (-)
5. Kelapa Alleyrodidae Pseudococcus sp.
Kec:Tembilahan Hulu Desa : Pulau Palas S : 00
027.231’
E : 103005.726’
Negatif (-)
6. Kelapa
Sawit
1.Fusarium moniliforme 2. Pestalotia sp. 3. Papulaspora sp.
Kec: Tembilahan Hulu Desa: Pulau Palas N : 00
023.933’
E : 103004.282’
Negatif (-)
7. Karet Phoma sp. Penicillium sp.
Kec:Tembilahan Hulu Desa: Pulau Palas S: 00
027.243’
E : 103005.731’
Negatif (-)
8. Cemara dan
pinus
Tidak Ditemukan OPTK
Tidak Ditemukan Tanaman cemara dengan gejala mirip serangan OPTK target
Negatif (-)
3. KABUPATEN SIAK
Tabel 3. Hasil Temuan OPT/OPTK pada Pemantauan di Kabupaten Siak
No. Tanaman
Inang OPT/OPTK Temuan Lokasi Ket
1. Cabe Bactrocera papaye
Bactrocera carambolae
Kec : Siak
Desa : Buantan
Lestari
Latitude :
N00˚54.887”
E.102˚.01.927”
Negatif (-)
2. Tanaman Belimbing
Bactrocera papaye
Bactrocera carambolae
Bactrocera umbrosa
Kec : Siak
Desa : Buantan
Lestari
Latitude :
Negatif (-)
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2016 21
N00˚54.322”
E.102˚.01.890”
3. Tanaman Mangga
Bactrocera papaye
Bactrocera carambolae
Bactrocera albistrigata
Kec : Siak
Desa : Buantan
Lestari
Latitude :
N00˚54.322”
E.102˚.01.890”
Negatif (-)
4. Jagung Curvularia oryzae
Nigrospora oryzae
Bipolaris maydis
Kec : Siak
Desa : Buantan
Lestari
Latitude :
N00˚54.887”
E.102˚.01.927”
Negatif (-)
5. Karet Gloeosporium sp. Kec : Siak
Desa : Buantan
besar
Latitude :
N00˚54.887”
E.102˚.01.927”
Negatif (-)
6. Karet Gloeosporium sp. Kec : Siak
Desa : Langkai
Negatif (-)
7. Kelapa Sawit
Paecilomyces sp.
Kec : Bungaraya
Desa : Jayapura
Latitude :
N00˚56.191”
E.102˚.03.20”
Negatif (-)
8. Kelapa Valanga nigricornis Kec : Bungaraya
Desa : Jayapura
Latitude :
N00˚56.183”
E.102˚.03.20”
Negatif (-)
9. Pepaya Gol Virus : NIHIL
Kec : Bungaraya
Desa : Jayapura
Latitude :
N00˚56.183”
Negatif (-)
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2016 22
E.102˚.03.20”
10. Jagung Curvularia clavata
Nigrospora oryzae
Fusarium moniliforme
Kec : Bungaraya
Desa : Bungaraya
Latitude :
N00˚57.458”
E.102˚.04.19”
Negatif (-)
11. Jagung Nigrospora oryzae
Curvularia oryzae
Pestalotia sp.
Kec : Dayun
Desa : Sawit
Permai
Latitude :
N00˚38.837”
E.101˚.53.16”
Negatif (-)
12. Kelapa Sawit
Paecilomyces sp.
Kec : Dayun
Desa : Sawit
Permai
Latitude :
N00˚38.519”
E.101˚.53.21”
Negatif (-)
4 . KABUPATEN BENGKALIS
Tabel 4. Hasil Temuan OPT/OPTK pada Pemantauan di Kabupaten Bengkalis.
No. Tanaman
Inang OPT/OPTK Temuan Lokasi Ket
1. Kelapa
Nihil
Kec. Bantan
Desa Selat Baru
N : 01033.657’
E : 1020 15.799’
Negatif (-)
2. Cemara Nihil Kec. Bantan
Desa Selat Baru
N : 01033.657’
E : 1020 15.799’
Negatif (-)
3. Karet Phomopsis spp
Rhizoctonia solani
Gloeosporium sp
Kec. Bantan
Desa Bantan Air
Negatif (-)
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2016 23
Rhizophus stolonifer
N : 01032.090’
E : 1020 19.592’
4. Kelapa Nihil
Kec. Bantan
Desa Bantan Timur
N : 01030.406’
E : 1020 21.363’
Negatif (-)
5. Kelapa Sawit
Verticilium sp
Gliocladium sp
Rhizoctonia solani
Kec. Bantan
Desa Bantan Timur
N : 01030.354’
E : 1020 21.385’
Negatif (-)
6. Jambu Air Bactrocera carambolae
Bactrocera albistrigata
Bactrocera papayae
Kec.Bengkalis
N : 01027.734’
E : 1020 07.593’
Negatif (-)
7. Mangga Bactrocera albistrigata Kec.Bengkalis
N : 01027.734’
E : 1020 07.593’
Negatif (-)
8. Belimbing Bactrocera albistrigata
Bactrocera papayae
Bactrocera carambolae
Kec.Bengkalis
N : 01027.734’
E : 1020 07.593’
Negatif (-)
b. PELAKSANAAN KEGIATAN PEMANTAUAN HPHK
Pemantauan dilaksanakan di 4 wilayah dalam hal ini 4 Kabupaten/Kota
yaitu Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Kampar
dan Kabupaten Indragiri Hilir untuk pengambilan sampel darah sapi untuk
uji Ros Bengal Test (RBT ) untuk penyakit mencegah penularan penyakit
brucellosis.. Dalam data populasi didapat kan dari Dinas Peternakan dan
Pertanian setempat, sesuai dengan sasaran HPHK target pemantauan
yang telah ditentukan.
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2016 24
Pelaksnaan pemantauan HPHK dilaksanakan di beberpa kabupaten
antara lain :
1. Kabupaten bengkalis
Dalam hal melakukan pengujian sebanyak 28 Sampel
No.
Jenis Sapi/
\Kelamin/Umur
No.
Kode
Pemilik Alamat
Ds, Kec.
A. Kabupaten Bengkalis, pengambilan sampel darah sapi (13 – 15 April
2016) Jumlah 22 sampel
1.
Simental/Betina B.1 Roni Kelurahan Tribrata
Kec.Duri Barat
2. Simental/Betina B.2 Roni S d a
3. PO/Betina B.3 Roni S d a
4. PO/Betina B.4 Roni S d a
5. Bali/Betina B.5 Pijay S d a
6. Bali/Betina B.6 Pijay S d a
7. Bali/Betina B.7 Pijay S d a
8. Bali/Betina B.8 Pijay S d a
9. Bali/Betina B.9 Pijay S d a
10. Bali/Betina B.10 Pijay S d a
11. Bali/Betina B.11 Taramin Desa Boncah Mahang
Kec. Mandau
12. Bali/Betina B.12 Paiman S d a
13. Bali/Betina B.13 Sucipto S d a
14 Bali/Betina B.14 Sarimin S d a
15 Bali/Betina B.15 Rahman S d a
16 Bali/Betina B.16 Abdi Susanto S d a
17 Bali/Betina B.17 Tarmidi S d a
18. Bali/Betina B.18 Sumaryadi S d a
19. Bali/Betina B.19 Tarmidi S d a
20. Bali/Betina B.20 Rahmad S d a
21. Bali/Jantan B.21 Rahmad S d a
22. Bali/Jantan B.21 Rahmad S d a
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2016 25
2. Kabupaten Indragiri Hilir
Pengukian sampel dilakukan sebanyak 18 sampel
No.
Jenis Sapi/
\Kelamin/Umur
No.
Kode
Pemilik Alamat
Ds, Kec.
A. Kabupaten Indragiri Hilir, pengambilan sampel darah sapi (19 – 21
April 2016) Jumlah 18 sampel
1.
Simental/Betina T.1 Ssumadi Desa Sungai Ambai
Kec.Enok. kelompok
tani Harapan maju
2. Bali/Betina T.2 Turmudi S d a
3. Bali/Betina T.3 Yateman S d a
4. Bali/Betina T.4 Yateman S d a
5. Bali/Betina T.5 Musjanah S d a
6. Bali/Betina T.6 Musjanah S d a
7. Bali/Betina T.7 Gito S d a
8. Bali/Betina T.8 Gito S d a
9. Bali/Betina T.9 Nurhadi S d a
10. Bali/Betina T.10 Tono S d a
11. Bali/Betina T.11 Wawan S d a
12. Bali/Betina T.12 Wawan S d a
13. Bali/Betina T.13 Sutrisno S d a
14 Bali/Betina T.14 Sutrisno S d a
15 Bali/Jantan T.15 Arif S d a
16 Bali/Betina T.16 Arif S d a
17 Bali/Betina T.17 Biman S d a
18. Bali/Betina T.18 Arif S d a
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2016 26
3. Indragiri hulu
Pengujian sampel dilakukan sebanyak 43 sampel
C.Kabupaten Indragiri Hulu, pengambilan sampel darah sapi (19 – 21
April 2016) sebanyak 43 sampel
1.
Bali/Betina R.1 Suparman Ds. Ponti Mekar,
Kec. Lubuk Batu Jaya
2. Bali/Betina R.2 Rofii S d a
3. Bali/Betina R.3 Rofii S d a
4. Bali/Betina R.4 Ngadiman S d a
5. Bali/Betina R.5 Sutrisno S d a
6. Bali/Betina R.6 Sutris S d a
7. Bali/Betina R.7 Sakam S d a
8. Bali/Betina R.8 Sutris S d a
9. Bali/Betina R.9 Sakam S d a
10. Bali/Betina R.10 Amanudin S d a
11. Bali/Betina R.11 Parmin S d a
12. Bali/Betina R.12 Sakam S d a
13. Bali/Betina R.13 Muslih S d a
14 Bali/Betina R.14 Sakam S d a
15 Bali/Betina R.15 Kasiana S d a
16 Bali/Betina R.16 Riyanto S d a
17 Bali/Betina R.17 Rahmad S d a
18. Bali/Betina R.18 Parmin S d a
19. Bali/Betina R.19 Riyanto S d a
20. Bali/Betina R.20 Sutrisno S d a
21. Bali/Betina R.21 Riyanto S d a
22. Bali/Betina R.22 Sugi S d a
23. Bali/Betina R.23 Sugi S d a
24. Bali/Betina R.24 Khotib Anas S d a
25. Bali/Betina R.25 Khotib Anas S d a
26. Bali/Betina R.26 Soleman S d a
27. Bali/Betina R.27 Soleman S d a
28. Bali/Betina R.28 Soleman S d a
29. Bali/Betina R.29 Heri S d a
30. Bali/Betina R.30 Rafles S d a
31. Bali/Betina R.31 Rafles S d a
32. Bali/Betina R.32 Rafles S d a
33. Bali/Betina R.33 Sobirin S d a
34. Bali/Betina R.34 Sobirin S d a
35. Bali/Betina R.35 Limin S d a
36. Bali/Betina R.36 Suki S d a
37. Bali/Betina
R.37
Suherman Ds. Pondok Glugur,
Kec. Lubuk Batu Jaya
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2016 27
4. Kabupaten Kampar
Melakukan pengujian sampel sebanyak 39 sampel
No.
Jenis Sapi/
\Kelamin/Umur/
Tahun
No.
Kode
Pemilik Alamat
Ds, Kec.
D. Kabupaten Kampar, pengambilan sampel darah sapi (13 – 15 April
2016) sebanyak 39 sampel
1.
Bali/Betina K.1 Suroto Ds. Hangtuah,
Kec. Perhentian Raja
2. Bali/Betina K.2 Suroto S d a
3. Bali/Betina K.3 Suroto S d a
4. Bali/Betina K.4 Suroto S d a
5. Bali/Jantan K.5 Suroto S d a
6. Bali/Betina K.6 Sukirno S d a
7. Bali/Betina K.7 Sukirno S d a
8. Bali/Jantan K.8 Sukirno S d a
9. Bali/Betina K.9 Sukirno S d a
10. Bali/Betina K.10 Sukirno S d a
11. Bali/Betina K.11 M.Furkon Ds.Sei Simpang
Dua,kec.Kampar kiri
Hilir
12. Bali/Betina K.12 M.Furkon S d a
13. Bali/Betina K.13 M.Furkon S d a
14 Bali/Betina K.14 M.Furkon S d a
15 Bali/Betina K.15 M.Furkon S d a
16 Bali/Jantan K.16 M.Furkon S d a
17 Bali/Betina K.17 M.Furkon S d a
18. Bali/Betina K.18 M.Furkon S d a
19. Bali/Jantan K.19 Susiono S d a
20. Bali/Betina K.20 Susiono S d a
21. Bali/Betina K.21 Susiono S d a
22. Bali/Betina K.22 Susiono S d a
23. Bali/Betina K.23 Susiono S d a
24. Bali/Jantan K.24 Susiono S d a
25. Bali/Jantan K.25 Susiono S d a
26. Bali/Betina K.26 Susiono S d a
27. Bali/Betina K.27 Turiman S d a
28. Bali/Betina K.28 Turiman S d a
29. Bali/Betina K.29 Turiman S d a
30. Bali/Betina K.30 Turiman S d a
31. Bali/Jantan K.31 Heru Setiawan S d a
32. Bali/Betina K.32 Heru Setiawan S d a
33. Bali/Betina K.33 Heru Setiawan S d a
34. Bali/Betina K.34 Heru Setiawan S d a
35. Bali/Betina K.35 Heru Setiawan S d a
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2016 28
Pelaksanaan kegiatan di laboratorium Balai Karantina Pertanian Kelas I
Pekanbaru merupakan salah satu cara yang akurat untuk mendeteksi
adanya HPHK dan OPTK pada media pembawa yang dilalulintaskan melalui
tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan. Deteksi HPHK
pada media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan
pengeluaran yang telah ditetapkan sejumlah 21 kali uji sampel yang masuk
ke laboratorium . Pengujian yang dilakukan berupa sampel DOC sebanyak
11 sampel, ayam dewasa 2 Sampel, burung 8 sampel .Pengujian yang
dilakukan dengan memakai metode rafid test untuk mengantantisipasi
penyakit flu burung/avian influanza (AI). Deteksi OPTK pada media
pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran
yang telah ditetapkan sejumlah 182 kali uji sampel yang masuk ke
laboratorium. Pengujian yang dilakukan memakai metode PCR sebanyak 1,
Penyaringan sebanyak 2, Blother Test sebanyak 83, Identifikasi Morfologi
sebanyak 48, Pemeriksaan Mikroskop sebanyak 48. Hasil pengujian sampel
untuk OPTK berupa Daun kelapa, kecambah daun akasia, cangkang sawit,
natif tapioka, kacang tanah, cabe kering, kacang hijau, jamur kismis dan
bawang merah. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan
sampel uji baik dari karantina hewan dan tumbuhan yang masuk ke
laboratorium telah diuji/terdeteksi dengan capaian 100%. . Capaian indikator
tersebut dapat dilihat pada Tabel 7 dibawah ini.
36. Bali/Betina K.36 Sugiyanto Ds. Kampung Baru,
Kec. Lubuk Sakat
37. Bali/Jantan K.37 Sugiyanto S d a
38. Bali/Betina K.38 Sugiyanto S d a
39. Bali/Betina K.39 Sugiyanto S d a
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2016 29
Tabel 7 Capaian Indikator Kinerja Presentase deteksi HPHK dan OPTK pada
media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan.
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Presentase deteksi HPHK
dan OPTK pada media
pembawa yang
dilalulintaskan melalui
tempat pemasukan
dan pengeluaran yang
telah ditetapkan.
100% x
sampel uji =
hasil uji
203
hasil uji
100%
1. Indikator kinerja Persentase Sarana dan prasarana yang sesuai
kebutuhan dan memadahi.
Capaian kinerja indikator kinerja persentase sarana dan prasarana
yang sesuai kebutuhan dan memadai dari target 79 unit telah
terealisasi sebanyak 85 unit (92,94%). Hal ini disebabkab adanya
optimalisasi pagu anggaran Sarana dan prasarana yang semula (revisi
ke V ) berupa pengadaan teralis wilker guntung 4 unit, pengadaan
Dekstop All In One Komputer 23’ pengadaan TV49 sebanyak 1 unit
dan pengadaan LED TV UHD 48 sebanyak 1 unit. Peralatan dan
fasilitas perkantoran dengan pagu anggaran tetap (Rp86.250.000,00)
sampai pagu anggaran pada revisi terakhir, dan realisasi anggaran
yang telah digunakan sebesar Rp86.250.000,00 (100,00%). Capaian
indikator tersebut dapat dilihat pada Tabel 8 dibawah ini.
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2016 30
Tabel 8 Capaian Indikator Kinerja Persentase sarana dan prasarana yang
sesuai kebutuhan dan memadahi
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Persentase sarana dan
prasarana yang sesuai
kebutuhan dan memadahi.
100% x 79 unit =
79 unit
85 unit 92.94%
C. REALISASI ANGGARAN
Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2016 memperoleh
anggaran yang berasal dari APBN dengan DIPA awal sebesar
Rp17.244.825.000,00. Pagu tersebut mengalami revisi sebanyak 12 kali
dengan revisi terakhir sebesar Rp18.047.846.000 terdiri dari
Rp16.987.846.000,00 (Rupiah Murni) dan sebesar Rp1.060.000.0000,00
(PNBP). Jika dibandingkan dengan pagu anggaran TA. 2015 maka
Anggaran tersebut mengalami kenaikan dari . Rp13.526.424.000,00
menjadi Rp18.047.846.000,00 atau naik sebesar 33,43 %. Penurunan
anggaran ini disebabkan adanya belanja modal peralatan dan mesin serta
belanja gedung.
Selama Tahun 2016 DIPA mengalami 10 ( sepuluh ) kali revisi yaitu 7
kali revisi dipa mengubah pagu anggaran dan 3 kali revisi pok.
a. Pada revisi I : adanya revisi induk Badan Karantina Pertanian terkait
penghematan belanja pegawai sebesar Rp. 379.000.000
b. Pada revisi II : adanya kenaikan pagu sebesar Rp. 952.187.000,-
c. Pada revisi III : revisi DIPA induk
d. Pada revisi IV : revisi Dipa induk berupa pemberian tanda bintang
perjalanan pengawasan, kegiatan akreditasi lab, kegiatan pameran dan
kegiatan sosialisasi.
e. Pada revisi V : Revisi DIPA induk penambahan anggaran belanja
lembur dan penambahan belanja modal peralatan dan fasilitas senilai
Rp. 171.410.000,-
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2016 31
f. Pada revisi VI : penambahan pagu pada belanja pegawai sebesar
Rp. 359.630.000,-
g. Pada revisi VII : adanya revisi DIPA Induk terkait revisi pagu gaji minus
dengan pagu anggaran tetap.
Realisasi anggaran Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun
2016 selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 9 di bawah ini
Tabel 9 Realisasi Anggaran
Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2016
Uraian Pagu Realisasi Capaian
(%)
Belanja Pegawai 6.294.866.000 6.287.697.659 99,81
Belanja Barang 5.313.516.000 5.037.463.020 94,80
Belanja Modal 6.439.464.000 6.372.881.000 98,97
Jumlah 18.047.846.000 17.693.500.905 98,06
Realisasi anggaran belanja pegawai Tahun Anggaran 2016, dari pagu
tersedia sebesar Rp6.294.866.000,00 terealisasi sebesar
Rp6.287.697.659,00 atau sebesar 99,81%.
Realisasi anggaran belanja barang, dari pagu anggaran sebesar
Rp5.313.516.000,00 terealisasi sebesar Rp5.037.463.020,00 atau
terealisasi sebesar 94,80%,
Realisasi untuk belanja modal, dari pagu anggaran sebesar
Rp6.439.464.000,00 terealisasi sebesar Rp6.372.881.000,00 atau
terealisasi sebesar 98,97%. Perbandingan anggaran belanja Tahun
Anggaran 2015 dan 2016 dapat dilihat pada Tabel 10 di bawah ini
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2016 32
Tabel 10 Perbandingan Anggaran Belanja DIPA
Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru TA 2015 dan TA 2016
No Uraian Belanja
Pegawai
Belanja
Barang
Belanja
Modal
Jumlah
1 2015 5.586.693.000 6.103.231.000 1.836.500.000 13.526.424.000
2 2016 6.294.866.000 5.313.516.000 6.439.464.000 18.047.846.000
D. OUT COME
Bahwa keberadaan Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru dengan
tupoksi mencegah masuknya hama dan penyakit hewan karantina, dan
organisme pengganggu tumbuhan karantina dari luar negeri ke dalam
wilayah negara RI; mencegah tersebarnya hama dan penyakit hewan
karantina, dan organisme pengganggu tumbuhan karantina dari satu area
ke area lain di dalam wilayah negara RI; mencegah keluarnya hama dan
penyakit hewan karantina dari wilayah negara RI; serta mencegah
keluarnya, dan organisme pengganggu tumbuhan karantina dari wilayah
negara RI apabila negara tujuan menghendakinya.
Penguatan system Karantina Hewan dan Tumbuhan senantiasa terus
dilakukan dari tahun ke tahun guna memberikan pengaruh terhadap
penurunan importasi produk pangan. Selain itu, penguatan pintu
pemasukan guna meningkatkan efektifitas tindakan cegah tangkal
introduksi HPHK dan OPTK . Perlindungan produk tumbuhan dilakukan
pula terhadap komoditas pertanian ekspor. Kualitas produk tumbuhan
senantiasa harus terjaga, terutama terhadap kesehatan tumbuhan guna
menghindari adanya catatan tidak kesesuaian (notification of
noncompliance ) di Negara tujuan.
Pengaruh ekspor dan impor terhadap perkembangan ekonomi sebuah
Negara sangat besar, hal ini disebabkan karena tidak semua Negara
memiliki potensi sumber daya alam, sementara setiap Negara
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2016 33
membutuhkan berbagai jenis sumber daya tersebut untuk menjalankan
kehidupanya.
Hubungan kerjasama ekspor dan impor memiliki peran yang penting untuk
mengembangkan kondisi keuangan atau ekonomi suatu Negara.
Kerjasama ekspor dan impor secara luas antara lain : dapat meningkatkan
daya saing, keuntungan bisnis, meningkatkan skala produksi dan nilai
investasi.
Manfaat ekspor sebenarnya cukup banyak bagi bangsa dan Negara,
karena dengan ekspor dapat meningkatkan devisa suatu Negara.
Sedangkan secara spesifik dengan adanya peningkatan ekspor dalam
bidang pertanian dapat menumbuhkan dan mengembangkan
kelembagaan ekonomi petani, akan menambah/menciptakan lapangan
pekerjaan.
Sedangkan manfaat dalam melakukan impor antara lain ; mengatasi
kekurangan barang dalam negeri, mendapatkan barang yang belum
diproduksi di dalam negeri, mendapatkan kualitas produk yang
dibutuhkan, menjaga kerjasama antar Negara dalam hal perdagangan,
serta menekan monopoli oleh produk tertentu.
Kesadaran masyarakat untuk mengetahui tentang manfaat ekspor dan
impor bisa meningkatkan cara pandang dalam memilih produk. Langkah
ini sangat penting untuk mengetahui keunggulan produk dalam negeri dan
luar negeri.
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2016 34
BAB IV
P E N U T U P
Laporan Kinerja Balai Karantiana Pertanian Tahun 2016 ini memberikan
gambaran tentang berbagai capaian kinerja bidang perkarantinaan dan
pengawasan keamanan hayati. Laporan ini merupakan wujud dari transparansi
dan akuntabilitas Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru dalam
melaksanakan berbagai kewajiban dalam rangka meningkatkan pembangunan
Pertanian dengan melakukan kontrak kinerja dengan Kepala Badan Karantina
Pertanian dalam bentuk Penetapan Kinerja TA. 2016 Balai Karantina Pertanian
Kelas I Pekanbaru.
Dilihat dari capaian kinerja yang dilaksanakan dari Penetapan Kinerja/Kontrak
Kerja dengan Kepala Badan Karantina Pertanian dan telah dilakukan
perhitungan secara kulitatif maka secara keseluruhan pencapainnya dalam
kualifikasi berhasil dan untuk indikator kinerja persentase Sarana dan
Prasarana capaian kinerjanya sangat berhasil , lebih dari 100% (101,06%).
Beberapa kendala masih terdapat kelemahan dalam proses pengumpulan data
yang seharusnya dilakukan secara bertahap (triwulan), untuk itu perlu
perbaikan dalam proses pengumpulan data dari masing-masing
penanggungjawab kegiatan.
Sangat disadari bahwa laporan ini belum sempurna dalam menyajikan prinsip
transparansi dan akuntabilitas sesuai apa yang diharapkan, namun setidaknya
masyarakat dan berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh
gambaran tentang hasil pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan oleh Balai
Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru pada Tahun 2016.
Dimasa mendatang Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru akan
senantiasa melakukan berbagai langkah untuk lebih menyempurnakan laporan
ini sehingga terwujud transparansi dan akuntabilitas sesuai yang kita ingin
wujudkan bersama.
Laporan Kinerja BKP Kelas I Pekanbaru TA. 2016 35
Kiranya laporan akuntabilitas kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas I
Pekanbaru Tahun 2016 dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas dan sekaligus
menjadi sumber informasi dalam pengambilan keputusan guna peningkatan
kinerja kedepan.
top related