Rumah Kita - perumnas.co.idperumnas.co.id/www/uploads/2013/03/RUMAH_KITA_1212.pdfcATATAN ceo rumah kita / Desember 2012 - Januari 2013 H 3 J elang tutup tahun biasanya berbagai rencana
Post on 03-May-2019
214 Views
Preview:
Transcript
Rumah KitaBuletin Perumnas
www.perumnas.co.id
EDISI : DESEMBER 2012 - JANUARI 2013
Tahun Baru Rencana
Baru
DAri reDAksi
2 Pembina : Direksi Perum Perumnas
2 Pemimpin Umum : Ramdan Yacoeb
2 Wakil Pemimpin Umum : Maryana
2 Pemimpin redaksi : Rini Isrofiah
2 Wakil Pemimpin redaksi : Zidan Litansyah
2 redaksi : Asrial Aras, Andik Purmawanto,
Tatag Hastungkoro
2 Fotografer : Happy Mauludy
2 iklan & sirkulasi : Arum Angesti & Tatag Hastungkoro
2 Alamat redaksi : Kantor Pusat Perum Perumnas,
Jl. D.I. Panjaitan Kav. 11, Jakarta 13340
2 Telp : (021) 8194807, 8193802
2 email : humasperumnas@yahoo.co.id
2 Web : www.perumnas.co.id
Tentang Cover
Salam jumpa. Semoga kita selalu diberikan kesehatan dan kemudahan dalam aktifitas sehari-hari. Lagi dan lagi Perumnas mendapatkan penghargaan. Kali ini Perumnas meraih penghargaan pada Indonesia Quality Awards 2012.
Penghargaan ini dari tahun sebelumnya pada posisi band “Early Improvement” meningkat menjadi band “Good Performance”. Selain itu juga berhasil mendapatkan penghargaan “Silver” pada Performance Excellent Growth”.
Indonesia Quality Awards adalah penghargaan pencapaian keunggulan kinerja organisasi. Ukurannya berdasarkan hasil assessment menurut kriteria Malcolm Baldrige. Kegiatan ini diselenggarakan oleh IQA Foundation secara periodik setiap tahun. Tahun ini adalah awards yang ke delapan kalinya.
Direktur Utama Perumnas, Himawan Arief menyampaikan bahwa penghargaan ini akan memberikan manfaat, terutama pada peningkatan kinerja perusahaan. Juga mendorong pertumbuhan serta menjadi komitmen peningkatan nilai perusahaan kedepannya agar terus lebih baik.
Nah, selain itu di edisi akhir tahun ini kami juga memberikan berbagai informasi. Dan bersyukur dalam akhir tahun ini Perumnas banyak melakukan langkah-langkah strategis, semuanya kami informasikan untuk Anda. Selain kinerja perusahaan yang terus membaik juga beberapa rencana berbagai pengembangan bisnis. Contohnya, rencananya membangun properti komersial, sinergi dengan BUMN untuk membangun rusunami dan kota baru.
Akhir kata, kami seluruh redaksi Rumah Kita mengucapkan Selamat Tahun Baru 2013 dan semoga sukses. Bravo.
Rumah Kita
2 H rumah kita / Desember 2012 - Januari 2013
Selamat Hari Natal 2012dan
Tahun Baru 2013
Direksi Perum Perumnas
mengucapkan
cATATAN ceo
rumah kita / Desember 2012 - Januari 2013 H 3
Jelang tutup tahun biasanya berbagai rencana
di tahun mendatang selalu menjadi bagian tak
terpisahkan. Nah. Salah satu amanah yang telah
sama-sama kita sepakati dalam Rakornas (rapat
kordinasi nasional) pada akhir bulan Oktober
lalu adalah Perumnas tetap fokus membangun rumah untuk
rakyat.
Perumnas adalah satu-satunya BUMN yang ditugaskan
membangun rumah untuk rakyat. Di tahun 2013 mendatang,
Perumnas akan mengupayakan membangun 1000 rumah
untuk PNS di 20 Kabupaten/ Kota. Pembangunan ini
dilakukan di atas lahan yang dimiliki Perumnas ataupun juga
dilahan milik Pemerintah Daerah (Pemda) setempat.
Secara hitungan pada 2013 mendatang pembangunan
rumah PNS akan dilakukan untuk 20 Kabupaten/ Kota.
Dimana saat ini prosesnya baru di enam Kabupaten antara
lain Bima dan Tarakan. Selain itu proyeksi Perumnas 2013
adalah meningkatkan jumlah produksi rumah dengan
menambah lahan. Dibeberapa lokasi lahannya sudah dimiliki
untuk penambahan ekspansi pengembangan rumah untuk
rakyat ini seperti di di Jambi, Manado dan Mojokerto.
Dan beberapa lokasi lagi juga sedang dipertimbangkan
pembelian lahannya seperti di Palembang, Bogor,
Makassar, Bekasi dan Lampung. Rencana pembelian atau
penambahan lahan ini tak lepas dari usulan berbagai kantor
Regional Perumnas yang tersebar di berbagai daerah.
Dimana persediaan lahan Perumnas saat ini jumlahnya
mencapai 2.051 hektar yang tersebar di berbagai lokasi
seluruh Indonesia.
Selain itu rencana besar lainnya yang akan diaplikasikan
pada 2013 adalah memaksimalkan potensi aset lahan
yang berada di kawasan-kawasan strategis. Perumnas di
tahun 2013 akan memproyeksikan sebesar 15-20 persen
untuk membangun properti komersil. Langkah ini harus
dilakukan agar adanya keseimbangan, karena di satu sisi
mengembangkan rumah misi, disisi lain mendapatkan
keuntungan dari subsidi silang.
Untuk tahap awal, Semarang dan Bandung adalah lokasi
yang akan dikembangkan pembangunan properti komersial
dengan konsep kondotel dan apartemen. Beberapa kota
besar lainnya seperti di Makassar, Medan dan lainnya juga
terus kita lihat prospeknya terkait demand ataupun pasarnya.
Ini semua tak lain untuk mengoptimalkan sisa-sisa lahan
yang dimiliki di kawasan strategis untuk meningkatkan dan
memperbaiki profitabilitas Perumnas.
Selain itu rencana lain seperti membangun rumah susun
di kota-kota besar merupakan salah satu ekspansi Perumnas
di tahun mendatang. Permintaan akan hunian vertikal
dengan konsep rusunami ini sangat besar. Sementara
program lain yang juga akan dilakukan adalah melakukan
peremajaan peremajaan rumah susun yang dimiliki
Perumnas.
Semua rencana ini tak lepas dari target yang
dicanangkan di tahun 2013. Dimana target tersebut
lebih besar 20 persen dari tahun ini yang pencapaian
pendapatannya sekitar Rp1,1 triliun. Atas nama direksi
saya berharap berbagai rencana besar ini dapat terealisasi
tentunya dengan dukungan semua pihak tak terkecuali
keluarga besar Perumnas. Selamat Tahun Baru 2013.
Tahun Baru, rencana Baru
Berlokasi di Perumahan Bumi Parung
Panjang, Perumnas melakukan prosesi
dimulainya pembangunan rumah
wartawan. Peresmian ini ditandai
dengan melakukan pengecoran dinding
rumah yang dilakukan oleh Deputi Perumahan
Formal Kementerian Perumahan Rakyat Pangihutan
Marpaung. Selain itu Direktur Utama Perumnas
Himawan Arief juga melakukan pengecoran dinding
rumah dengan didampingi seluruh jajaran direksi
Perumnas.
Rencananya rumah wartawan yang akan dibangun
di perumahan yang memiliki luas mencapai 354 hektar
ini sebanyak 520 unit. Pembangunan rumah wartawan
yang digagas oleh kantor Kementerian Perumahan
Rakyat ini akan rampung paling cepat dalam waktu
4 sampai dengan 6 bulan. “Untuk tahap awal
rencananya terdiri dari 520 unit dengan berbagai tipe,”
jelas Himawan Arief, Direktur Utama Perumnas.
Sementara Deputi Perumahan Formal Kementerian
Perumahan Rakyat Pangihutan Marpaung
mengatakan, ide pembangunan rumah ini berawal
dari pertemuannya dengan organisasi wartawan
PWI. “Saat itu satu pertanyaan kita, apakah wartawan
memerlukan bantuan perumahan dan apa yang sudah
dilakukan organisasi soal ini.
Perumnas Mulai Bangun rumah Wartawan
4 H rumah kita / Desember 2012 - Januari 2013
Aksi korPorAsi
“Ternyata peminatnya cukup banyak, maka kita
pun gerak cepat. Apalagi sebelumnya direncanakan
di kawasan Citayam Depok, Jawa Barat namun harga
lahannya sudah mahal. Makanya kita menggandeng
Perumnas yang merupakan developernya
pemerintah,” jelas Pangihutan.
Lebih jauh Himawan mengatakan, di kawasan
Perumahan Bumi Parung Panjang ini terdiri dari 5
sektor. Dimana baru dua sektor yang dikembangkan
dengan jumlah unit rumah dan yang sudah dihuni
mencapai hampir 4 ribu kepala keluarga.
Direktur Pemasaran Perumnas, Muhammad Nawir
menambahkan, harga rumah khusus wartawan ini
untuk tipe 36 dengan luas tanah 72 meter persegi ini
adalah Rp 85 juta. ’’Angka ini lebih rendah daripada
standar rumah FLPP di daerah Parung Panjang yaitu
Rp 95 juta. Tipe rumah yang kami tawarkan beragam
mulai dari tipe 36/72, 36/84, 36/90, 36/105, dan
45/106,’’ terang Nawir.
Berbicara lokasi, kawasan ini diuntungkan dengan
adanya akses jalur kereta langsung menuju Jakarta.
Dari lokasi stasiun terdekat dengan perumahan
hanya memakan waktu 45 menit menuju stasiun
Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dengan adanya fasilitas
seperti ini diyakini ke depannya Parung Panjang akan
menjadi daerah yang berkembang.
Perlu diketahui konsep pembangunan perumahan
ini dibangun dengan sistem cetak. Pasalnya, rumah
dengan sistem cetak ini terbukti lebih tahan terhadap
goyangan gempa dibandingkan rumah dengan batu
bata atau batako. Kedepannya Paul mengharapkan,
jika dimungkinkan rumah serupa akan dikembangkan
di lokasi lainnya.
rumah kita / Desember 2012 - Januari 2013 H 5
Aksi korPorAsi
BUMN
Perum Perumnas dan PT Hutama
Karya (persero) bersinergi
membangun 3 tower rumah susun
sederhana senilai Rp 240 miliar
untuk penduduk berpenghasilan
menengah ke bawah di Jakarta. Pembangunan
rumah susun yang berlokasi di Kemayoran,
Jakarta Pusat ini tak lain buah dari hasil
pertemuan dengan Gubernur DKI Jakarta Joko
Widodo (Jokowi) yang difasilitasi Menteri BUMN
Dahlan Iskan beberapa bulan lalu.
Deputi Bidang Restrukturisasi dan
Perencanaan Strategis Kementerian BUMN,
Pandu Djajanto menjelaskan kerjasama
pembangunan rusun ini merupakan kontribusi
BUMN melalui dana sinergi perusahaan plat
merah. Dana ini biasa disebut dana PKBL
(Program Kemitraan Bina Lingkungan).
Kementerian Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) menargetkan dapat mengucurkan dana
untuk program kemitraan dan bina lingkungan
(PKBL) sebesar Rp6,16 triliun. Dana PKBL tersebut
meningkat sebesar 28,33 persen dibandingkan
dana PKBL pada tahun lalu sebesar Rp4,8
triliun. Kementerian BUMN menargetkan untuk
mengucurkan dana PKBL sebesar Rp6,16 triliun.
Dana tersebut terdiri dari dana pada program
kemitraan sebesar Rp3,59 triliun dan program bina
lingkungan sebesar Rp2,57 triliun.
Deputi Menteri BUMN Bidang Restrukturisasi dan
Perencanaan Strategis Pandu Djayanto mengatakan,
terkait pembangunan rusun yang dilakukan
Perumnas dan Hutama karya merupakan bagian dari
program PKBL BUMN.
“Dana pembangunan tower tersebut berasal
dari dana PKBL BUMN. Rusun sederhana ini
diperuntukkan bagi masyarakat kelas menengah ke
bawah, Perumahan ini diharapkan dapat mengurangi
angka kemiskinan di Jakarta. Saya harap Perumnas
dan Hutama Karya dapat kembali ke visinya untuk
menyejahterakan masyarakat Indonesia,” jelas
Pandu.
Lebih jauh Pandu menjelaskan, rusun sederhana
tersebut dapat menampung sekitar 1.000 kepala
keluarga. Perumahan ini diharapkan dapat
mengurangi angka kemiskinan di DKI Jakarta. “Saya
harap Perumnas dan Hutama Karya dapat kembali
ke visinya untuk menyejahterakan masyarakat
Dua BUMN Kolaborasi
Bangun Rusun
6 H rumah kita / Desember 2012 - Januari 2013
BUMN
Indonesia,” tegas Pandu.
Proyek kolaborasi ini merupakan bagian
dari penyelesaian masalah hunian untuk
kalangan menengah bawah yang merupakan
masalah kronis Jakarta sebagai ibukota
Negara. Ini program bersama BUMN yang juga
menggandeng pemerintah provinsi DKI Jakarta.
“Hunian untuk kelas menengah bawah ini 70
persen tipenya berukuran 21 meter persegi,”
tegas Himawan Arif, Direktur Utama Perumnas.
Lebih jauh Himawan menegaskan,
pembangunan tower rumah susun sederhana
ini sepenuhnya menggunakan dana PKBL
Kementerian BUMN. Untuk membangun satu
tower rumah membutuhkan dana sekitar Rp
80 miliar. Dimana setiap satu tower terdiri dari
450 sampai 500 unit sehingga totalnya bisa
mencapai antara 1300 sampai 1500 unit.
Rusun yang berlokasi di Kemayoran
ini ditargetkan akan rampung lebih kurang
dalam waktu setahun dan dapat dihuni pada
awal tahun 2014. Nah, dalam pemasarannya
Perumnas akan melalukan seleksi ketat agar
program atau proyek yang ditujukan untuk kalangan
menengah bawah ini tepat sasaran.
Untuk itu agar tepat sasaran, akan ada spesifikasi
dan syarat gaji dalam pengajuan pembelian. “Soal
batasan gaji atau pendapatan calon pembeli ini masih
dikaji, mudah-mudahan dalam waktu dekat dapat
ketahuan batasannya berapa besar, baru dari sini
mulai dipasarkan, jelas Himawan.
Dari total unit rusun yang ada di Kemayoran ini
tak semuanya dipasarkan dengan cara dijual. Sekitar
30 persen dari total unit yang ada akan dipasarkan
dengan konsep sewa. Ini merupakan bagian dari
strategi untuk mereka yang memang benar-benar tak
mampu membeli. Selain itu uang dari sewa ini akan
dimanfaatkan untuk keperluan lain terkait perawatan
bangunan dan juga untuk membangun tower
selanjutnya.
Rencananya selain di Kemayoran konsep rusun
yang sama juga akan dibangun di kawasan Pondok
Kopi-Klender, Jakarta Timur. Saat ini masih menunggu
proses izin dari pemerintah provinsi DKI Jakarta.
Diharapkan di lokasi ini pembangunannya dapat
dilakukan dalam pertengahan tahun depan.
rumah kita / Desember 2012 - Januari 2013 H 7
Program 1000 tower rumah susun dalam beberapa tahun belakangan tak dipungkiri kurang bergairah. Tak banyak proyek baru yang bermunculan, walaupun ada jumlahnya terbatas.
Padahal menurut Setyo Maharso, Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), sejak digulirkan pada 2007 lalu, total anggota REI yang mengantongi izin sebanyak 258. “Tapi yang baru membangun baru sekitar 40 persen,” jelasnya.
Berbagai kendala soal program ini kerap muncul tak ada sinkroniasi soal izin, pajak dan lainnya terkait dengan pemerintah daerah, seperti yang terjadi di Jakarta. Hal ini terjadi saat peralihan kepemimpinan kepala daerah di Jakarta berpindah dari Sutiyoso ke Fauzi Bowo. Dimana saat itu banyak pengembang yang membangun rusunami malah kena segel karena
aturan yang berubah soal KLB. Nah dalam dua terakhir ini euforia apartemen murah
atau rusunami ini yang dibanderol dengan harga paling tinggi Rp144 juta berjalan lambat. Saat ini harga tersebut berubah menjadi Rp216 juta namun sayangnya masih terganjal soal regulasi di mentri keuangan dan masih ada kendala dalam aplikasinya.
Masalah ini diakui oleh Maharso sebagai kendala. Tak dipungkiri ada beberapa pengembang yang urung melanjutkan bisnisnya. tapi banyak pula yang melanjutkan proyeknya. Reorientasi konsep tepatnya,rusunami dirubah konsepnya menjadi apartemen kelas menengah. Terbukti jualan para pengembang ini direspon positif oleh pasar.
Ceruk Pasar
“Melihat berbagai kendala ini kita sebagai pengembang dan juga sebagai pebisnis tak tinggal diam.
RusunamiAda Ceruk Pasar di Kelas Menengah
NAsioNALNAsioNAL
8 H rumah kita / Desember 2012 - Januari 2013
NAsioNAL
rumah kita / Desember 2012 - Januari 2013 H 9
Berbagai cara kita lakukan agar bisnisn tetap berjalan. Dan terbukti pasar masih merespon dengan baik harga apartemen menengah dengan kisaran Rp200-an juta hingga Rp500-an juta,” jelas Maharso
Sementara Panangian Simanungkalit, Pengamat Properti mangatakan, bahwa pasar apartemen kelas menengah bawah ini sejatinya sangat besar potensi pasarnya. Saat ini, mobilitas penduduk di kota-kota besar seperti di Jakarta cukup tinggi.
“Di siang hari, jumlah penduduk di DKI Jakarta bisa mencapai angka 12 juta lebih. Sedangkan di malam hari, saat orang-orang kembali dari tempat kerja di Jakarta menuju rumahnya di daerah-daerah pinggiran, jumlahnya akan berkurang menjadi sekitar 8 juta. Ini potensi pasar yang harus dimaksimalkan,” jelas Panangian.
Program 1000 tower rusunami tersebut jika kembali di support bersama oleh seluruh pemangku kepentingan sangat memberikan manfaat. Sehingga masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dapat memiliki rumah layak huni di daerah perkotaan. Selain itu, rusunami juga bisa menjadi solusi mengurangi mobilitas penduduk dari tempat tinggal menuju tempat kerjanya. Semoga ceruk pasar ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai developer karena memang kebutuhannya ada.
Sementara Zulfi Syarif Koto, Ketua Housing and Urban Development (HUD) Institute mengatakan, walau berjalan tersendat tapi tak dipungkiri ada celah pasar yang bisa dimaksimalkan. “Dari sini para pengembang tahu ada pasar yang cukup besar untuk hunian dengan kisaran harga Rp200 juta sampai
NAsioNAL
Rp400 juta, walaupun tanpa subsidi seperti FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) dari pemerintah, “ terang Zulfi.
Sementara Muhammad Nawir, Direktur Pemasaran Perumnas mengatakan bahwa proses pembiayaan rusunami atau apartemen menengah ini menggunakan bunga komersial yang tak jauh bunganya dari FLPP. “Kondisi pembangunan 1000 menara rusunami ini memberikan wacana baru bagi pengembang dengan konsep pembangunan apartemen low-end dengan harga berkisar Rp250an juta sampai Rp400 juta,” jelasnya.
Ya, sebelum program 1000 menara rusunami jarang ada apartemen seharga Rp250 juta. Berbagai nara sumber di atas sepakat dan optimis program ini akan berjalan kembali. Untuk itu perlu dukungan dan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengeluarkan aplikasi di lapangan.
BUMN
Menjelang akhir tahun Perum Perumnas berkolaborasi dengan beberapa BUMN. Salah satunya adalah dengan PT Perkebunan Nusantara II, dengan membuat perusahaan bersama untuk membangun perumahan dan
pemukiman di lahan eks perkebunan di Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Rencananya akan dikembangkan perumahan sebanyak 17.000 unit ditujukan bagi karyawan PTPN II, dan masyarakat umum.
Kesepakatan kerjasama yang dilakukan pada tanggal 20 Desember 2012 lalu ini diawali dengan penandatangan perjanjian pendirian perusahaan patungan, yakni PT Nusa Dua Bekala dan PT Propernas Nusa Dua. Perusahaan patungan itu akan mengelola lahan tidak produktif, yang merupakan eks kebun Bekala milik PTPN II seluas 854,26 hektar di Desa Simalingkar, Kecamatan Pancur Batu.
PT Nusa Dua Bekala memiliki komposisi kepemilikan saham PT PN II sebesar 99 persen, dan Perum Perumnas 1 persen. Perusahaan ini mengelola lahan eks Kebun Bekala. Adapun PT Propernas Nusa Dua, dengan komposisi kepemilikan saham PT PN II 49 persen dan Perumnas 51 persen, akan melaksanakan perencanaan, pengembangan, pembangunan fasilitas, pengelolaan kawasan, serta pengembangan kawasan komersial.
Sinergi antar-BUMN untuk pemanfaatan lahan skala besar ini merupakan yang terbesar. Sasaran pembangunan rumah adalah masyarakat berpenghasilan menengah bawah. Pada tahap awal, pihaknya siap memasok 200 unit rumah pada tahun depan. Ia menambahkan, pengembangan kawasan juga akan dilengkapi dengan sarana komersial dan pendukung.
Nantinya secara keseluruhan dalam rencana pengembangannya akan terdiri dari 17 ribu unit rumah. Selain juga diperuntukan untuk pekerja eks PTPN II juga untuk masyarakat umum. Dimana 60-70 persen dari rumah yang dikembangkan ini diperuntukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah atau menengah ke bawah.
Himawan Arief, Direktur Utama Perumnas mengatakan, berharap dukungan maksimal pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam kemudahan perizinan dan aksesibilitas. “Penggarapan seluruh kawasan direncanakan berlangsung dalam 10 tahun ke depan,” tambahnya.
Perkebunan yang didirikan sejak zaman penjajahan Belanda itu tergerus oleh perkembangan kota di sekelilingnya. Pengembangan potensi lingkungan perkebunan perlu
dilakukan agar perusahaan tidak kehilangan peluang nilai tambah atas pertumbuhan yang terjadi di sekeliling.
“Pemerintah harus membuat akses terutama jalan. Akses jalan harus baik agar kawasan tersebut berkembang dengan baik juga. Secara paralel tim kami sudah mendiskusikan hal ini jauh-jauh hari. Kita akan mempercepat program tersebut,” kata Himawan.
Terkait harga rumah tersebut belum dapat dipublikasikan karena masih dalam perhitungan “Jika mengatakan harga, kita lihat pada peraturan menteri perumahan rakyat. Jika di bawah standar menteri perumahan tidak ada PPN dan akan dapat bantuan prasarana,” kata Himawan
Sementara Direktur Utama PTPN II (Persero) Batara Muda Nasution mengemukakan, sinergi antar-BUMN didasari kewajiban PTPN II terhadap karyawan dan karyawan yang telah pensiun berupa santunan hari tua yang sangat besar, sehingga digulirkan alternatif kompensasi santunan hari tua kepada karyawan berupa rumah siap huni.
Saat ini, total lahan milik PTPN II yang tidak produktif mencapai 20.000 hektar di Langkat dan Deli Serdang, termasuk lahan yang bersengketa dengan masyarakat sekitar seluas 5.800 hektar. Lahan sengketa itu kini dalam penyelesaian, dan diharapkan ke depan dapat dioptimalkan untuk pengembangan kota baru.
Karena masih banyak lahan milik BUMN tidak produktif dan menjadi beban dalam pengelolaan asetnya. Maka diperlukan pengelolaan cerdas untuk dipakai atau dikembangkan dalam bisnis lain jika lahan tersebut sudah tak produktif. Semoga kerja sama ini menjadi contoh untuk sinergi BUMN ke depan. Karena ujung-ujungnya masyarakat yang akan diuntungkan karena akan mudah memiliki rumah impiannya.
Perumnas – PTPN II
Sinergi Lahirkan Kota Baru
10 H rumah kita / Desember 2012 - Januari 2013
Bumi Tamalanrea Permai awalnya hanya
nama sebuah daerah saja. Di tahun
1987 Perumnas masuk ke kawasan
ini mengembangkan perumahan
kelas menengah bawah. Dalam
perkembangannya karena lokasinya yang strategis dekat
dengan bandara, kampus Universitas Hasanudin dan
fasilitas lainnya, maka mau tak mau reorientasi konsep
pun harus dilakukan agar tetap eksis.
Dari total lahan seluas 350 hektar, yang sudah
terdevelop sekitar 330 hektar. Nah, lahan yang tersisa
sekitar 20 hektar inilah yang pengembangannya
diarahkan untuk rumah kelas menengah atas.
Pengembangan ini ditargetkan akan rampung hingga
tahun 2014 dengan ukuran rumah mulai dari tipe 36
meter persegi hingga 70 meter persegi dengan luas
lahan antara 120 meter persegi hingga 200 meter
persegi.
Menurut M Anwar, Manager Proyek Bumi
Tamalanrea Permai, setiap tahun ditargetkan 200
unit rumah terjual. “Dimana saat ini sudah terjual
sekitar 600 unit rumah dengan berbagai tipe. Untuk
mempercepat jualan kita melakukan berbagai promosi
marketing yang menguntungkan konsumen,” jelasnya.
Nah untuk medorong penjualan , baru-baru ini
Bumi Tamalanrea Permai baru saja meluncurkan
fasilitas komersail berupa pasar modern. Prosesi
groundbreaking ini menandai dimulainya pembangunan
pasar tradisional bergaya modern.
Pasar ini terdiri dari 308 unit kios dan 102 lapak yang
dikembangkan di atas lahan seluas 1 hektar. Terbagi
dalam dua lantai, bagian bawah untuk kios kering
(pakaian dan aksesoris rumah tangga) dan lantai atas
untuk kios basah (sembako dan sebagainya). Saat ini
penjualannya sudah sekitar 90 persen, sementara 12
unit ruko yang ada sudah
terjual habis,” terang Anwar.
Lebih jauh Anwar
menjelaskan fasilitas
ini sudah direncanakan
sejak setahun lalu yang
merupakan wujud
komitmen Perumnas untuk
memberikan fasilitas bagi
warga Bumi Tamalanrea
Permai. Kehadiran pasar ini
nantinya diharapkan akan
memberikan kemudahan
warga dalam memenuhi
kebutuhannya.
Hal ini juga sejalan
dengan harapan
Pemerintah kota Makassar yang sudah sejak lama
memimpikan hadirnya fasilitas pasar di kawasan
Perumahan Bumi Tamalanrea Permai. ‘’Ini adalah
peluang investasi yang sangat menarik dan
mengundang masyarakat Makassar dan sekitarnya.
Untuk mendapatkan informasi mengenai Pasar Sentral
BTP bisa mendatangi kantor marketing Pasar Bumi
Tamalanrea Permai yang berada di gerbang masuk
perumahan,” jelas Anwar.
Ada Pasar Modern di Bumi Tamalanrea Permai (BTP)
regioNAL
rumah kita / Desember 2012 - Januari 2013 H 11
12 H rumah kita / Desember 2012 - Januari 2013
Pasar industri properti tahun depan
akan tetap berkilau. Mengingat
perkembangan ekonomi yang terus
membaik dan bertumbuh. Hal inilah
yang diyakini bahwa tahun depan
sektor properti akan tetap berkembang. Nah, tak mau
ketinggalan dalam melakukan ekspansi bisnisnya,
Perumnas berencana akan membangun Hotel,
apartemen dan Kondotel di dua kota besar pada
tahun depan.
Selain itu peluang ini tentunya akan maksimal
mengingat permintaan industri meeting, incentives,
conventious and exhibitions (MICE) diyakini akan
terus menguat karena pemerintah terus mendorong
industri MICE ini berjalan lebih baik. Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendorong dan
mempromosikan beberapa kota besar maupunm
kecil sebagai tujuan MICE, seperti Jakarta, Bandung,
Semarang, Medan Makassar, Manado, Mataram,
Yokyakarta dan Surabaya.
Rencana ini adalah salah satu bagian besar
dari business plan Perumnas di 2013. Dimana
lahan-lahan Perumnas yang potensial di lokasi-lokasi
strategis akan dimanfaatkan untuk pengembangan
bisnis komersial. Karena akan lebih bermanfaat
dan mendatangkan keuntungan untuk memperkuat
pengembangan produk properti yang lainnya.
Direktur utama Perum Perumnas Himawan Arief
mengatakan, dua kota besar yang akan di bangun
tersebut adalah Semarang (Jawa Tengah) dan Bandung
(Jawa Barat). “Kedua kota besar ini memang sangat
strategis, jadi kami targetkan tahun depan atau
pertengahan tahun sudah bisa di mulai pekerjaan
fisiknya,” jelas Himawan.
Konsepnya adalah hunian jangkung atau apartemen
kelas menengah yang dikombinasikan dengan kondotel.
Karena setelah dilakukan riset pasar, jenis produk tersebut
cocok dikembangkan di kedua kota tersebut. selain itu
beberapa kota besar lainnya yang bisnis propertinya
sedang berkembang, perumnas juga akan siap masuk ke
daerah tersebut.
Menurut Himawan, proyek terpadu Hotel, kondotel
dan apartemen, merupakan target perusahaan dalam
membidik pasar premium yang demand pasarnya saat
ini masih sangat besar. “Sebenarnya sudah lama di
Perumnas Siapkan Properti Komersial di 2013
Aksi korPorAsi
rumah kita / Desember 2012 - Januari 2013 H 13
rencanakan dan ada di beberapa tempat, tetapi tahun
depan yang sudah siap ada dua lokasi Semarang dan
Bandung,” kata Himawan.
Dimana lahan-lahan pengembangan konsep
Urusan membeli rumah bukan hal mudah. Apalagi untuk membeli rumah pertama. Tak semata pen-galaman pertama yang menarik tapi juga juga
bisa pengalaman yang akan menengtukan karena rumah tersebut akan ditempati selamanya.
Nah, dalam ilmu feng shui pun menganjurkan kita untuk memastikan hunian menerima energi yang baik dari ling-kungannya, yang bisa didapatkan mulai dari pintu utama yang kokoh hingga bersirkulasi sempurna ke berbagai ruang dalam hunian.
Nah, sebelum membeli calon istana kita, ada baiknya memperhatikan beberapa hal berikut, utamanya menyang-kut harga. Pertama, periksalah harga jual hunian apakah sebanding dengan lokasinya. Bila perlu, bertanyalah kepada agen-agen properti sekitar menyoal perkembangan harga bangunan di lokasi tersebut.
Di samping itu, besaran harga ini juga bakal memastikan kecukupan kita dalam membayar cicilan, termasuk asuran-sinya. Pasalnya, bila hendak memperolah kredit pemilikan rumah (KPR) dari bank, maka syarat utamanya, semisal jumlah utang bulanan diproyeksikan tidak boleh lebih dari 36 persen dari pendapatan kotor bulanan, harus terpenuhi. Dan jika secara finansial sudah mencukupi, maka tidak ada
alasan untuk menunda membeli rumah.Lalu ada baiknya juga kita menegok beberapa promosi
perumahan di media cetak, elektronik, maupun spanduk di jalan-jalan. Biasanya para pengembang juga turut meng-gelar diskon khusus pada ajang promosinya ini. Namun, jangan lupa untuk tetap meneliti dengan cermat dengan melakukan survei lokasi terlebih dahulu.
Bagi yang membeli rumah sekunder atau rumah seken yang telah dihuni oleh orang lain, amatlah dianjurkan untuk mencari tahu dengan teliti disertai beberapa pertanyaan untuk memperjelas alasan pemilik sebelumnya menjual rumah tersebut.
Karena, jika kita sudah tahu alasannya, maka dengan mudah bisa menawar harga rumah itu. Karena, harga hu-nian akan menjadi amat murah bila ternyata kita mengeta-hui bahwa sebenarnya pemilik rumah sebelumnya tengah membutuhkan uang.
Selain itu, ketika kondisi perekonomian tidak stabil, semisal tingkat inflasi tinggi, banyak industri yang macet, dan angka pengangguran makin tinggi, juga dipercaya merupakan saat yang tepat membeli hunian. Pasalnya, harga jual hunian yang saat tersebut lesu bakalan naik signifikan bila kondisi perekonomian telah pulih kembali.
Lihat Harga Baru Beli
properti komersial ini adalah lahan milik Perumnas.
Lahan ini berada diberbagai kota besar dan berada di
kawasan-kawasan strategis. Seperti lahan di Semarang
lokasinya berada di kawasan Simpang Lima yang
merupakan jantung Ibukota Jawa Tengah.
Untuk di Semarang, lahan yang disiapkan seluas
5250 meter persegi. Dimana pada pertengahan tahun
atau Juni-Juli akan dilakukan Groundbreaking proyek 1
tower hotel dan satu tower apertemen dan dibawahnya
akan dibangun kawasan komersial, baik perkantoran,
ritel dan lainnya. Rencananya apartemen tersebut
tingginya 26 lantai yang terdiri dari 250 unit.
Sedangkan untuk yang di Bandung yang berlokasi
di kawasan Suropati luasnya 4000 meter persegi yang
rencananya akan dikembangkan kondotel. Kedua
proyek ini ditargetkan bakal selesai pada akhir tahun
2014 mendatang. “Kami tetap optimis bisa sesuai
target, kita sudah berpengalaman soal properti,” tegas
Himawan.
Aksi korPorAsi
Dalam industri properti antara perbankan dan pengembang bagaikan dua mata uang yang tak terpisahkan. Keduanya saling membutuhkan yang ujung-ujungnya
adalah untuk kebutuhan konsumen dalam memiliki rumah. Apalagi rumah sederhana tapak peran perbankan dalam hal ini sangat diperlukan agar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dapat memiliki hunian yang layak.
Nah, salah satu perbankan plat merah yang paling mendominasi penyaluran kredit rumah subsidi melalui program KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan adalah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Data Kementerian Perumahan Rakyat hingga 5 Desember lalu masih didominasi oleh BTN.
Dimana realisasi KPR FLPP sampai 5 Desember 2012 lalu masih didominasi oleh BTN Konvensional dan BTN Syariah. Selama periode tersebut, BTN Konvensional mencapai 55.120 unit dari target 50.000 unit. Sementara BTN Syariah sebanyak 2.746 dari target 2.933. Sebelumnya, Kementerian Perumahan Rakyat menyatakan bahwa BTN merupakan penyalur KPR bersubsidi teraktif, dengan persentase penyaluran kredit mencapai lebih dari 90%
Rencananya tahun mendatang Bank Tabungan Negara targetkan dapat menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk 120 ribu unit rumah pada tahun depan. Dana yang dipersiapkan untuk merealisasikan target ini mencapai Rp7 triliun.
Iqbal Latanro, Direktur Utama Bank BTN optimistis target tersebut bisa dicapai, meski realisasi penyaluran KPR bersubsidi tahun ini sekitar 50 ribu unit rumah. Tak dipungkiri realisasi penyaluran FLPP tahun ini memang sedikit molor waktunya karena ada kendala. “Untuk tahun ini kami baru mulai salurkan di pertengahan tahun. Sedangkan di tahun depan, kami
sudah bisa mulai di awal tahun. Jadi kami yakin dapat mencapai target itu,” kata Iqbal.
Dia menambahkan, realisasi penyaluran KPR Bersubsidi dengan skema FLPP tahun ini menelan biaya sebesar Rp2,5 triliun. Keseluruhan 50 ribu unit rumah yang disalurkan menggunakan skema FLPP tersebut sudah termasuk jumlah 20 ribu unit rumah konversi.
“Sebelumnya rumah dengan tipe di bawah 36 meter persegi tidak diperbolehkan menggunakan skema FLPP, tetapi setelah ada putusan Mahkamah Konstitusi, rumah yang semula menggunakan kredit komersial itu kami konversikan menjadi menggunakan skema FLPP,” tegas Iqbal.
BTN Siapkan 7 Triliun untuk KPR FLPP 2013
PeMBiAyAANPeMBiAyAAN
14 H rumah kita / Desember 2012 - Januari 2013
rumah kita / Desember 2012 - Januari 2013 H 15
PerisTiWA
Pada tanggal 4 Desember 2012 lalu diadakan acara pisah sambut Dewan Pengawas (Dewas) Perumnas. Ismanto anggota Dewas yang lama
digantikan oleh Gumilang Hardjakoesoema. Acara ini berlangsung di kantor pusat Perumnas Jl. DI Panjaitan, Jakarta Timur.
Pada tanggal 19 Desember 2012 lalu diadakan penandatanganan MoU dan Perjanjian Kerjasama antara Perumnas dan Bank BJB. Kerjasama ini terkait penyaluran pembiayaan diperuntukan bagi proyek perumahan Perumnas seluruh Indonesia.
Pada 15 Desember lalu berlokasi di kawasan Sentra
Timur Residence, Jakarta Timur. Direktur Pemasaran Perumnas, Muhammad Nawir melakukan acara groundbreaking pembangunan tower Ruby. Sentra Timur Residence adalah kawasan mixed use development yang dikembangkan bersama antara Perumnas dan PT Bakrieland Development.
top related