Ruang lingkup perencanaan program penyuluhan
Post on 01-Dec-2014
4633 Views
Preview:
DESCRIPTION
Transcript
RUANG LINGKUP PERENCANAAN PROGRAM
PENYULUHANKELOMPOK
1. Nurwidodo (H0811064)
2. Paksi Patrianti (H0811066)
3. Pramudya Setya D (H0811067)
4. Rahma Rizky W (H0811071)
Perubahan Terencana
Perubahan terencana pada hakekatnya merupakan suatu proses yang dinamis, yang direncanakan oleh seseorang (secara individu atau yang tergabung dalam suatu lembaga sosial).
Pengertian tentang Perencanaan Program Penyuluhan
Perencanaan adalah suatu proses pengambilan keputusan yang berdasar fakta, mengenai kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan demi tercapainya tujuan yang diharapkan atau yang dikehendaki.
Beberapa pokok pikiran perencanaan program: Perencanaan program merupakan suatu proses yang
berkelanjutan. Perencanaan program dirumuskan oleh banyak pihak. Perencanaan program dirumuskan berdasar fakta. Perencanaan program meliputi perumusan tentang
keadaan, masalah, tujuan, dan cara (kegiatan) untuk mencapai tujuan yang telah diteetapkan itu.
Perencanaan program dinyatakan secara tertulis.
Arti Penting Perencanaan Program Penyuluhan
Memberikan acuan dalam mempertimbangkan secara seksama tentang apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara melaksanakannya.
Tersedianya acuan tertulis yang dapat digunakan oleh masyarakat (umum).
Sebagai pedoman pengambilan keputusan terhadap adanya usul/saran penyempurnaan yang “baru”.
Memantapkan tujuan-tujuan yang ingin dan harus dicapai, yang perkembangannya dapat diukur dan dievaluasi.
Memberikan pengertian yang jelas terhadap pemilihan tentang:
Kepentingannya dari masalah-masalah insidental
Pemantapan dari perubahan-perubahan sementara Mencegah kesalahartian tentang tujuan akhi, dan
megembangkan kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan maupun yang tidak dirasakan.
Memberikan kelangsungan dalam diri personel, selama proses perubahan berlangsung.
Membantu pengembangan kepemimpinan. Menghindarkan pemborosan sumberdaya dan
merangsang efisiensi pada umumnya. Menjamin kelayakan kegiatan yang dilakukan di
dalam masyarakat dan yang dilaksanankan sendiri oleh masyarakat setempat.
Ukuran Perencanaan Program yang Baik
Analisis fakta dan keadaan
Pemilihan masalah berdasarkan pada kebutuhan
Jelas dan menjamin keluwesan
Merumuskan tujuan dan pemecahan masalah yang menjanjikan kepuasan
Menjaga keseimbangan
Pekerjaan yang jelas
Proses yang berkelanjutan
Merupakan proses belajar dan mengajar
Merupakan proses koordinasi
Memberikan kesempatan evaluasi proses dan hasilnya
Filosofi Program Penyuluhan
Menurut Dahama dan Bhatnagar (1980):
Bekerja berdasarkan kebutuhan yang dirasakan (felt need)
Bekerja dilandasi oleh anggapan bahwa masyarakat ingin dibebaskan dari penderitaan dan kemiskinan
Harus dianggap bahwa masyarakat menginginkan “kebebasan” baik dalam menentukan/memilih garis hidupnya sendiri dan memutuskan bentuk-bentuk ekonomi, kepercayaan, lembaga politik dan pendidikan yang mereka inginkan demi tercapainya perbaikan mutu kehidupan mereka.
Nilai-nilai di dalam masyarakat harus dipertimbangkan selayaknya.
Membantu dirinya sendiri.
Masyarakat adalah sumberdaya yang terbesar
Program mencakup perubahan sikap,kebiasaan dan pola pikir.
Lingkup Materi Program penyuluhan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
• Optimasi pemanfaatan sumberdaya untuk kegiatan produksi dengan selalu memperhatikan konservasi sumberdaya alam dan pengelolaan limbah yang ditimbulkannya.
• Efisiensi sistem produksi,yang tidak hanya mempertimbangkan efisiensi teknis saja tetapi juga efisiensi ekonomisnya.
• Efisiensi sistem pemasaran produksi.• Pengelolaan usaha,termasuk pengelolaan ekonomi rumah
tangga.• Pengembangan sumberdaya keluarga (terutama pemuda
dan wanita).• Pengembangan kelembagaan-ekonomi dan kelembagaan
sosial.• Pembinaan kepemimpinan, baik kepemimpinan dalam
keluarga,kepemimpinan di lingkungan pekerjaan,maupun kepemimpinan dalam kelembagaan ekonomi dan kelembagaan sosial.
Program-
program yang
berkaitan
dengan pengembangan sistem
penyuluhan yang
meliputi:
• Pengembangan organisasi dan administrasi penyuluhan
• Pengembangan sistem kerja penyuluhan.• Pengembangan proses belajar-mengajar dalam
penyuluhan.• Pengembangan metoda,materi,dan perlengkapan
penyuluhan.• Pengembangan kelembagaan penunjang kegiatan
penyuluhan.
Program-
program yang
berkaitan
dengan pengembangan karier
penyuluh.
• Berkaitan dengan hal itu ,beberapa hal yang juga perlu diperhatikan di dalam perumusan program penyuluhan adalah:
• Sistem pelatihan• Sistem penyuluhan• Sistem kenaikan pangkat dan jaminan hari
tuanya
Keberhasilan Perencanaan Program Penyuluhan
Identifikasi sistem sosial yang bersangkutan Identifikasi mengenai “key individual” dalam struktur
kekuasaan dari masyarakat menerima manfaat. Penerima tujuan program oleh key – individual Peran serta secara aktif key – individual dan individu
dalam masyarakat Dorongan aktif dari setiap individu dalam masyarakat
Legimitasi Perencanaan Program Penyuluhan
Menurut Beal dan Bohlen (1955) mengemukakan tahapan – tahapan yang harus dilalui oleh setiap ide sebelum menjadi aksi adalah sebagai berikut :
Inisiasi dari aksi -------- legimitasi ide – ide ------ organisasi dan perencanaan
1. Pengertian Legimitasi Secara harfiah = Pengakuan atau pengesahan
Di dalam proses perencanaan program, legimitasi diartikan sebagai proses pengesahan atau suatu proses persetujuan atas ide-ide tentang perubahan yang diinginkan. Artinya ide – ide perubahan yang akan dilaksanakan harus memperoleh pengesahan terlebih dahulu dari pihak yang memiliki kekuasaan sebagai penentu kebijakan atas segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat.
2. Makna legimitasi dalam perubahan berencana Legimitasi merupakan tahapan dalam proses perubahan
berencana yang berupa pengakuan atau pengesahan ide-ide tentang perubahan agar ide-ide tersebut memperoleh dukungan dan partisipasi masyarakat jika ide-ide tersebut akan dilaksanakan.
3. Pemberi legimitasi Pemberi legimitasi adalah semua pihak yang memegang
fungsi pengambilan keputusan atas segala sesuatu yang berkaitan dengan segala macam aspek kehidupan masyarakat banyak.
4. Faktor - faktor yang mempengaruhi pemberi legimitasi Legimitasi atas idde- ide akan bergantung pada:
Kemampuan “penyuluh” untuk merancang dan mengorganisasikan perubahan berencana.
Kesesuaian ide dengan kebutuhan masyarakat .
Upaya para “penyuluh” untuk meyakinkan para penentu kebijakan tentang arti penting (manfaat,tujuan) yang dapat diharapkan dari pelaksanaan ide – ide yang ditawarkan.
Menurut Sumayao , 1986: Ada tiga hal yang perlu diperhatikan bagi
diperolehnya legimitasi atas ide- ide perubahan berencana yang mencakup :
Karakteristik ide Lingkungan kegiatan yang mempengaruhi Partisipasi yang diharapkan
Tahapan Perencanaan Program Penyuluhan
1. Pengumpulan Data Keadaan
Merupakan kegiatan pengumpulan data dasar (database) yang diperlukan untuk menentukan masalah, tujuan, dan cara mencapai tujuan atau kegiatan yang akan direncanakan. Karena itu data yang dikumpulkan harus mencakup: Keadaan Sumberdaya (SDA, SDM, Kelembagaan,
sarana dan prasarana)
Teknolgi yang telah digunakan
Peraturan
2. Analisis Data Keadaan Analisis tentang deskripsi data keadaan
Penilaian atas keadaan sumberdaya, teknologi, dan peraturan yang ada, dan
Pengelompokan data-keadaan kedalam : Data aktual dan data potensial.
Keadaan yang ingin dicapai dan yang sudah dapat dicapai.
Teknologi yang dapat digunakan/dikembangkan dan yang sudah digunakan.
Peraturan-peraturan yang sudah berlaku dan yang dapat diberlakukan.
3. Identifikasi masalahIdentifikasi masalah merupakan upaya untuk merumuskan hal-hal yang tidak dikehendaki atau faktor-faktor yang menyebabkan tidak tercapainya tujuan yang dikehendaki.
Identifikasi masalah dapat dilakukan dengan menganalisis kesenjangan:
Antara data potensial dengan data aktual
Antara keadaan yang ingin dicapai dengan yang sudah dicapai
Antara teknologi yang seharusnya dilakukan/diterapkan dengan yang sudah diterapkan, dan
Antara peraturan yang harus dilaksanakan/diberlakukan dengan praktek atau kenyataan yang dijumpai dalam penerapan peraturan-peraturan tersebut.
4. Pemilihan Masalah Yang Ingin Dipecahkan
Hal yang diperlukan dalam perencanaan pogram penyuluhan adalah:
a. Pemilihan pemecahan masalah yang benar-benar menyangkut kebutuhan nyata (real need) yang sudah dirasakan masyarakat
b. Pemilihan pemecahan masalah yang segera diupayakan
c. Pemilihan pemecahan masalah-masalah strategis
d. Melakukan analisis terhadap impact-point
5. Perumusan Tujuan-tujuan dan Penerima Manfaat
Dalam perumusan tujuan ini, perlu diperhatikan agar penerima manfaat yang hendak dicapai haruslah “realistis” baik ditinjau dari kemampuan sumberdaya maupun dapat memecahkan semua permasalahan sampai tuntas, tetapi dapat dirumuskan secara bertahap dengan target-target yang realistis
6. Perumusan Alternatif Pemecahan Masalah
Menurut Bredfield (1966), acuan untuk merumuskan tujuan:
Pertimbangkan semua kemungkinan yang dapat diusahakan untuk memecahkan masalah.
Kesampingkan pemecahan-pemecahan masalah yang di luar kemampuan penyuluhnya sendiri.
Rumuskan hasil atau penerima manfaat kegiatan yang akan dapat dicapai.
Tingkat kemudahan dan kompleksitas pemecahan masalah.
Tingkat penerimaan masyarakat atas pemecahan masalah yang direncanakandan ingin dicapai.
Apakah pemecahan masalah tersebut dapat dilaksanakan/tidak.
7. Penetapan Cara Mencapai Tujuan/ Rencana Kegiatan
Perumusan cara mencapai tujuan seperti itu biasanya dirumuskan dalam suatu bentuk “Rencana Kegiatan” yang mencangkup: Data keadaan Rumusan masalah (impact point) Tujuan dan penerima manfaat yang hendak dicapai Cara mencapai tujuan terdiri dari :
Metoda yang dipilih Bahan dan peralatan yang diperlukan Jumlah unit kegiatan Frekuensi kegiatan Pihak yang dilibatkan Lokasi kegiatan Waktu yang direncanakan Jumlah dan sumber dana yang diperlukan
8. Pengesahan Program Penyuluhan
Pengesahan program penyuluhan tidak cukup hanya diberikan oleh pengusaha sebagai penentu kebijakan pembangunan, tetapi lebih penting dari itu, harus memperoleh pengesahan dari tokoh-tokoh masyarakat penerima manfaat penyuluhan.
9. Pelaksanaan Kegiatan
Masalah utama yang harus diperhatikan didalam pelaksanaan kegiatan adalah harus memperoleh partisipasi sebesar-besarnya dari masyarakat penerima manfaat. Karena itu, pelaksanaan kegiatan harus dilakukan pada waktu yang tepat serta di lokasi yang tepat.
10. Rencana Evaluasi
Rencana evaluasi mencakup: Evaluasi awal (perencanaan), evaluasi selama
pelaksanaan kegiatan (on-going evaluation), dan evaluasi akhir.
Evaluasi fisik dan non fisik (pengelolaan administrasi dan keuangan)
Evaluasi tujuan dan proses, fisik (produktivitas) dan non fisik (perubahan perilaku penerima manfaat, efektivitas kelembagaan)
11. Rekonsiderasi
Rekonsiderasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mempertimbangkan kembali rumusan perencanaan program yang ada. Rekonsiderasi diperlukan jika menghadapi keadaan luar keadaan “normal”, seperti bencana alam, kenaikan harga, dan adanya kebijakan baru.
SEKIAN, TERIMAKAS
IH
top related