RENCANA KERJA (RENJA) - diskepang.riau.go.iddiskepang.riau.go.id/home/download/renja_2019.pdf · Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) merupakan acuan perencanaan
Post on 05-Mar-2019
273 Views
Preview:
Transcript
i
J a l a n K u a n t a n R a y a N o . 2 7 P e k a n b a r u T e l p / F a x . ( 0 7 6 1 ) 2 0 8 2 0 d i s k e p a n g . r i a u . g o . i d
2019
RENCANA KERJA (RENJA)
DOKUMEN RANCANGAN AKHIR
i
KATA PENGANTAR
Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) merupakan
acuan perencanaan SKPD selama satu tahun dan merupakan penjabaran per
tahun dari RPJMD. Adapun penyusunan Renja SKPD merupakan amanat dari
Undang-Undang No. 25 Tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional. Sedangkan aturan secara rinci diacu dari Permendagri Nomor 86 Tahun
2017.
Rencana Kerja Tahun 2019 disusun sebagai implementasi dari tahapan
perencanaan tahunan. Penyusunan Rencana Kerja (RENJA) merupakan faktor
mendasar guna lebih mengarahkan tujuan serta sasaran perencanaan
pembangunan daerah yang berkesinambungan dan dapat dipertanggung
jawabkan. Diharapkan penyusunan Rencana ini dapat memberikan
arah/pedoman untuk rencana tindak kegiatan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi
Riau Tahun 2019.
Namun demikian, disadari bahwa hasil yang dicapai masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran terhadap materi dan substansi pokok
RENJA tersebut sangat diharapkan, sehingga terjadi peningkatan kualitas rencana
yang berkelanjutan. Akhirnya, kepada semua pihak yang membantu penyusunan
Renja ini kami ucapkan terima kasih, semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati
dan melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Amin.
Pekanbaru, 20 September 2018
Dinas Ketahanan Pangan
Provinsi Riau
Ir. DARMANSYAH NIP. 195902071985 03 1 009
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii
BAB I ................................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1 1.2 Landasan Hukum .................................................................................................. 5 1.3 Maksud dan Tujuan............................................................................................... 7 1.4 Sistematika Penulisan ........................................................................................... 8
BAB II .................................................................................................................................. 9
HASIL EVALUASI RENJA PERANGKAT DAERAH TAHUN 2017 ........................ 9 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja Perangkat Daerah Tahun 2017 dan Capaian
Renstra Perangkat Daerah ..................................................................................... 9 2.2 Analisis Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah ................................................... 31 2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah ............. 46
2.4 Review Terhadap Rancangan Awal RKPD ........................................................ 52 2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat ..................................... 60
BAB III .............................................................................................................................. 63 TUJUAN DAN SASARAN PERANGKAT DAERAH .................................................. 63
3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional ............................................................. 63
3.2 Tujuan dan Sasaran Renja Perangkat Daerah .................................................... 67
3.3 Program dan Kegiatan......................................................................................... 70
BAB IV ............................................................................................................................... 74
RENCANA KERJA DAN PENDANAAN PERANGKAT DAERAH ......................... 74 BAB V ................................................................................................................................ 80 PENUTUP ......................................................................................................................... 80
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja Perangkat Daerah dan Pencapaian Pencapaian Renstra Perangkat Daerah s.d. Tahun 2018 ........ 23
Tabel 2. 2 Pencapaian Kinerja Pelayanan Daerah Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau ................................................................................................... 34
Tabel 2. 3 Kebutuhan Pangan Tahun 2014 - 2017 .................................................. 35 Tabel 2. 4 Produksi Komoditas Pangan Provinsi Riau Tahun 2014 - 2017 .................. 36 Tabel 2. 5 Pasokan Komoditas Pangan Provinsi Riau Tahun 2014 – 2017 .................. 36 Tabel 2. 6 Ketersediaan (Produksi + Pasokan) Tahun 2014 - 2017 ........................... 37 Tabel 2. 7 Rasio Produksi dan Konsumsi Komoditas Beras dan Jagung Menurut
Kabupaten/Kota Provinsi Riau Tahun 2017 ............................................. 39 Tabel 2. 8 Perkembangan Rasio Produksi dan Konsumsi Komoditi Sayur-sayuran
dan Buah-buahan di Provinsi Riau Tahun 2013-2017 .............................. 39 Tabel 2. 9 Rasio Produksi dan Konsumsi Komoditas Sayur-sayuran dan Buah-
buahan Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Riau Tahun 2017 .................... 40 Tabel 2. 10 Rasio Produksi dan Konsumsi Daging Ruminansia dan Unggas Menurut
Kabupaten/Kota Provinsi Riau Tahun 2017 ............................................. 41 Tabel 2. 11 Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi Menurut Kabupaten/Kota di
Provinsi Riau Tahun 2012 – 2017 .......................................................... 41 Tabel 2. 12 Skor PPH Ketersediaan Tahun 2013 - 2017 ............................................. 42 Tabel 2. 13 Konsumsi Energi Penduduk di Provinsi Riau Tahun 2012 – 2017 ............... 42 Tabel 2. 14 Konsumsi Protein Penduduk di Provinsi Riau Tahun 2012 – 2017 .............. 43 Tabel 2. 15 Ketersediaan Pangan utama Beras Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
Riau Tahun 2012-2017 ......................................................................... 43 Tabel 2. 16 Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah .......................................................................... 47 Tabel 2. 17 Review terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun 2019 ............................. 54 Tabel 2. 18 Usulan Program dan Kegiatan dari Pemangku Kepentingan Tahun 2019 .. 61 Tabel 3. 1 Target Kinerja Program (IKP) Badan Ketahanan Pangan Tahun
2015–2019 65
Tabel 3. 2 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan ............................................... 68
Tabel 3. 3 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau ........................................................................... 70
Tabel 3. 4 Rumusan Rencana Program dan Kegiatan Perangkat Daerah Tahun 2019 . 71
Tabel 4. 1 Rencana Kerja Perangkat Daerahn Tahun 2019 dan Perkiraan Maju 2020 Pemerintah Provinsi Riau 75
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan setiap daerah harus menyusun rencana
pembangunan daerah secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap
terhadap perubahan, dengan jenjang perencanaan yaitu perencanaan jangka panjang,
perencanaan jangka menengah maupun perencanaan tahunan. Selanjutnya dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 yang pedoman pelaksanaannya diatur pada
Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 yang diperbaharui dengan Permendagri Nomor 86
Tahun 2017 menjelaskan langkah-langkah dalam penyusunan produk perencanaan
pembangunan yang mencakup Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD),
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Strategis Satuan
Kerja Perangkat Daerah (Renstra Perangkat Daerah), Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD), Kebijakan Umum Anggaran/Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA/PPAS)
serta Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja Perangkat Daerah).
Secara hierarki penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah merupakan produk
dasar bagi penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang merupakan penjabaran
dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, diserasikan dengan Rencana
Kerja Pemerintah dan menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Anggaran
Pembangunan Belanja Daerah (RAPBD). Karenanya, sebagai dokumen perencanaan
daerah, Renja Perangkat Daerah mempunyai kedudukan yang strategis, yaitu
menjembatani antara perencanaan strategis jangka menengah dengan perencanaan dan
penganggaran tahunan yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah.
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau merupakan suatu lembaga yang
berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 4 Tahun 2016 Tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Riau memiliki tugas pokok dan fungsi untuk
membantu Gubernur dalam melaksanakan tugas di bidang ketahanan pangan.
Pencapaian Ketahanan Pangan dilakukan dengan berlandaskan pada Kemandirian Pangan
dan Kedaulatan Pangan. Kemandirian pangan diartikan bahwa pangan yang beraneka
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 2
ragam harus dapat dipenuhi dari kemampuan dalam negeri dengan memanfaatkan
potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan lokal secara
bermartabat. Sedangkan kedaulatan pangan menekankan hak negara dan bangsa yang
secara mandiri menentukan kebijakan Pangan yang menjamin hak atas Pangan bagi
rakyat dan yang memberikan hak bagi masyarakat untuk menentukan sistem Pangan
yang sesuai dengan potensi sumber daya lokal.
Implementasi kebijakan dan program pembangunan ketahanan pangan
dilaksanakan dengan memperhatikan sub-sistem ketahanan pangan, yang mencakup: (1)
Sub-sistem ketersediaan pangan; (2) Sub-sistem keterjangkauan pangan; serta (3) Sub-
sistem konsumsi pangan dan gizi. Dengan demikian, kebijakan dan program
pembangunan ketahanan pangan diarahkan untuk mengusahakan pencapaian ketahanan
pangan bagi negara hingga tingkat perseorangan dengan berlandaskan pada kemandirian
dan kedaulatan pangan.
Berdasarkan kerangka pikir diatas, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau sebagai
Satuan Kerja Perangkat Daerah menyusun Dokumen Rancangan Akhir Rencana Kerja
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau tahun 2019. Dokumen Rancangan Akhir Rencana
Kerja ini disusun dengan mengacu pada RPJMD dan RKPD Provinsi Riau serta Revisi
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 2015 - 2019.
Sebagaimana Visi Gubernur Riau, yaitu : “Terwujudnya Provinsi Riau yang
maju, masyarakat sejahtera, berbudaya melayu dan berdaya saing tinggi,
menurunnya kemiskinan, tersedianya lapangan kerja, serta Pemantapan
Aparatur “. Visi tersebut merupakan cita-cita untuk mewujudkan Provinsi Riau yang
mempunyai pemerintah dan masyarakat yang tangguh, unggul, menerapkan nilai-nilai
budaya melayu, dan memiliki kemampuan untuk tumbuh dan berkembang, sarana
prasarana yang baik, berkualitas dan berteknologi tinggi, masyarakatnya makmur,
tersedianya lapangan pekerjaan, terhapusnya kemiskinan dan profesionalisme aparatur.
Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan dengan memperhatikan kondisi dan
permasalahan yang ada, tantangan ke depan, serta memperhitungkan peluang yang
dimiliki, maka ditetapkan 9 (sembilan) misi RPJMD Provinsi Riau 2014 - 2019, sebagai
berikut :
1. Meningkatkan pembangunan infrasturktur
2. Meningkatkan mutu pendidikan
3. Meningkatkan pelayanan kesehatan
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 3
4. Memberantas kemiskinan
5. Mewujudkan pemerintah yang handal dan terpecaya serta pemantapan kehidupan
politik
6. Pembangunan masyarakat yang berdaya melayu, beriman dan bertaqwa
7. Memperkuat pembangunan pertanian dan perkebunan
8. Meningkatkan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta pariwisata
9. Meningkatkan peran swasta dalam pembangunan
Pembangunan ketahanan pangan merupakan perwujudan misi yang ke-7 yaitu
“Memperkuat Pembangunan Pertanian dan Perkebunan”. Misi ini diarahkan untuk
Meningkatnya pembangunan sektor pertanian (tanaman pangan, perkebunan,
kehutanan, peternakan dan perikanan), dengan kebijakan pengalokasian anggaran yang
proporsional dan pembangunan yang berkeadilan. Afirmasi pelaksanaan misi melalui
kemudahan akses permodalan, dukungan teknologi dan informasi, jaminan ketahanan
pangan, kemandirian energi, peningkatan kesejahteraan pekerja, mewujudkan keadilan
gender dan perlindungan anak, perluasan akses dan kualitas pelayanan dasar,
penciptaan dan perluasan lapangan kerja, peningkatan produktivitas industri dan nilai
investasi yang didukung reformasi agraria.
Merujuk pada misi tersebut, tujuan pembangunan ketahanan pangan sangat
berkaitan dengan pencapaian tujuan mewujudkan kemandirian desa melalui kedaulatan
pangan dengan sasaran meningkatkan ketersediaan, distribusi, keterjangkauan, kualitas,
keamanan pangan berbasis sumber daya lokal dan penanganan rawan pangan serta
penyediaan cadangan pangan pemerintah dan masyarakat.
Adapun bagan alir tahapan penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah dapat
dilihat pada bagan berikut ini :
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 4
Gambar 1.1 Bagan Alir Tahapan Penyusunan Renja OPD Provinsi Riau
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 5
Penyusunan Renja dilakukan dengan memperhatikan keterpaduan dan
sinkronisasi antar kegiatan dalam satu program maupun antar program yang ditetapkan,
serta memperhatikan keselarasan program pemerintah pusat melalui kementerian terkait
dengan menghimpun usulan dari kabupaten/kota di dalam proses perencanaan
pembangunan Ketahanan Pangan. Untuk memperoleh keterpaduan dan sinkronisasi
pelaksanan program dan kegiatan yang telah direncanakan, telah dilalui tahapan dan
mekanisme perencanaan tingkat daerah seperti Rapat Koordinasi Ketahanan Pangan,
Forum Perangkat Daerah Provinsi Riau, dan tahapan Musrenbang guna merumuskan
perencanaan tahun 2019.
1.2 Landasan Hukum
Penyusunan Rencana Kerja Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau Tahun 2019
menggunakan landasan yang dijadikan sebagai acuan dalam penyusunannya antara lain:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4421);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4700);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Rebublik Indonesia Tahun 2014 Nomor
204, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587); sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 6
Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82);
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817) ;
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2016 Tentang
Perangkat Daerah ;
8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis dalam Penyusunan dan atau
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah ( Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 994);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017
Tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan
Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
11. Peraturan Menteri Pertanian No.43/Permentan/OT.010/8/2016 tentang Pedoman
Nomenklatur, Tugas dan Fungsi Dinas Urusan Pangan dan Dinas Urusan
Pertanian Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota;
12. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Provinsi Riau
(Lembaran Daerah Provinsi Riau Tahun 2008 Nomor 2);
13. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 4 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Dan
Susunan Perangkat Daerah Provinsi Riau (Lembaran Daerah Provinsi Riau
Tahun 2016 Nomor 4);
14. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 12 Tahun 2017 tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rencana
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 7
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Riau Tahun 2005-2025
(Lembaran Daerah Provinsi Riau Tahun 2016 Nomor 12);
15. Peraturan Gubernur Riau Nomor 73 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta tata Kerja Dinas Ketahanan Pangan Provinsi
Riau;
16. Peraturan Gubernur Riau Nomor 82 Tahun 2017 Tentang Pembentukan Unit
Pelaksana Teknis Pada Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau;
17. Rencana Strategis (Revisi) Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau Tahun 2014-
2019.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud
Maksud penyusunan Dokumen Rancangan Akhir Renja Dinas Ketahanan Pangan Provinsi
Riau Tahun 2019 adalah sebagai pedoman penyusunan perencanaan anggaran program
dan kegiatan pembangunan Ketahanan Pangan yang selanjutnya dituangkan dalam RKA
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau.
Tujuan
Adapun tujuan kegiatan penyusunan Dokumen Rancangan Akhir Renja Perangkat Daerah
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau adalah:
1. Sebagai acuan pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2019 pada Dinas
Ketahanan Pangan Provinsi Riau;
2. Untuk memberikan arahan dan pedoman dalam pelaksanaan program dan
kegiatan pembangunan Ketahanan Pangan untuk mencapai sasaran dan tujuan
yang ditetapkan;
3. Sebagai acuan dalam melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program
dan kegiatan pembangunan Ketahanan Pangan.
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 8
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Dokumen Rancangan Akhir Rancangan Kerja Dinas Ketahanan
Pangan Tahun Anggaran 2019 ini mengacu pada Permendagri Nomor 86 Tahun 2017
dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Sistematika Penulisan
BAB II. Hasil Evaluasi Renja Perangkat Daerah Tahun 2017
2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Perangkat Daerah Tahun 2017 dan Capaian
Renstra Perangkat Daerah
2.2. Analisis Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah
2.4. Review Terhadap Rancangan Akhir RKPD
2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat
BAB III. Tujuan dan Sasaran Perangkat Daerah
3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional
3.2. Tujuan dan Sasaran Renja Perangkat Daerah
3.3. Program dan Kegiatan
BAB IV. Rencana Kerja dan Pendanaan Perangkat Daerah
BAB V. Penutup
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 9
BAB II
HASIL EVALUASI RENJA PERANGKAT DAERAH TAHUN 2017
2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja Perangkat Daerah Tahun 2017 dan Capaian Renstra Perangkat Daerah
Kegiatan evaluasi hasil pelaksanaan Rencana Kerja Dinas Ketahanan
Pangan ditujukan untuk mengidentifikasi kemampuan Dinas Ketahanan
Pangan dalam melaksanakan program dan kegiatannya, mengidentifikasi
realisasi capaian target kinerja program dan kegiatan Renstra Dinas
Ketahanan Pangan serta hambatan dan permasalahan yang terjadi.
Tercapai tidaknya pelaksanaan program dan kegiatan yang telah
disusun dapat dilihat dari laporan kinerja dan laporan keuangan. Laporan
kinerja merupakan ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap
tentang capaian kinerja yang disusun berdasarkan rencana kerja yang
ditetapkan dalam rangka pelaksanaan APBD.
Rencana Kerja Pemerintahan Daerah (RKPD) Dinas Ketahanan Pangan
Provinsi Riau Tahun 2019 merupakan pelaksanaan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Riau
Tahun 2014-2019 (Revisi). Adapun penyusunan Renja Dinas Ketahanan Pangan
Provinsi Riau Tahun 2019, memperhatikan beberapa unsur pokok
yang merupakan dasar evaluasi yang akan dilakukan pada masa mendatang,
sebagai berikut :
a. Masalah yang dihadapi dan sumberdaya yang akan
digunakan serta pengalokasiannya;
b. Tujuan yang dikehendaki; dan
c. Sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya.
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 10
Selain hal terurai diatas, penyusunan Renja Dinas Ketahanan Pangan
Provinsi Riau Tahun 2019 juga memperhatikan hal sebagai berikut :
a. Hasil evaluasi capaian kinerja tahun 2017 sebagai entry point dalam
penyusunan perencanaan tahun 2019; dan
b. Memperhatikan keberlanjutan (sustainable development) untuk menjaga
stabilitas dan konsistensi pembangunan.
Alokasi anggaran yang diterima oleh Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau
menurut DPPA Tahun 2017 adalah sebesar Rp.11.666.090.260,- Dari keseluruhan
kegiatan yang terdiri dari 8 program dan 50 kegiatan. Sedangkan Alokasi Anggaran 2018
yang diterima Dinas Ketahanan Pangan menurut DPA 2018 adalah sebesar Rp.
8.777.726.980,00 yang terdiri dari 6 Program dan 30 kegiatan.
Dalam evaluasi pelaksanaan Renja Tahun 2017 terdapat keunikan karena
adanya perbedaan program dan kegiatan dengan program dan kegiatan tahun 2018,
sehingga tidak dapat benar-benar disandingkan capaian program dan kegiatannya.
Hal ini disebabkan karena dokumen perencanaan tahun 2017 disusun mengacu pada
dokumen rencana strategis periode 2009-2014. Sementara untuk tahun 2015-2019
telah mengacu pada dokumen perencanaan strategis periode 2015-2019 yang
nomenklatur program dan kegiatan dirumuskan sesuai dengan Visi dan Misi Kepala
Daerah terpilih dan kebutuhan organisasi, sehingga apabila dibandingkan dengan
Tahun 2017 akan muncul perbedaan nomenklatur program, kegiatan dan juga
indikator kinerja. Namun demikian, core business Dinas Ketahanan Pangan sebagai
organisasi perencana tidak berubah, sehingga meskipun terjadi perubahan nomenklatur
program dan kegiatan maka dalam evaluasi pelaksanaan Renja Tahun 2017 masih dapat
disandingkan sebagaimana disajikan dalam tabel 1 (Tabel T-C.29, Lampiran
Permendagri 86 Tahun 2017).
Dari Hasil Rekapitulasi Evaluasi Pelaksanaan Renja 2017 dan Pencapaian Renstra
Dinas Ketahanan Pangan s/d Tahun 2018 lampiran Tabel 1 (Tabel T-C.29, Lampiran
Permendagri 86 Tahun 2017) kegiatan yang tidak memenuhi target, kegiatan yang
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 11
memenuhi target dan kegiatan yang melebihi target sebanyak 0 (nol) kegiatan
(tidak ada kegiatan yang melebihi target). Dengan rincian sebagai berikut :
Apabila dikaitkan dengan pencapaian target RENSTRA perangkat daerah
berdasarkan realisasi program dan kegiatan pelaksanaan RENJA pada tahun 2017
terdapat 8 program dan 50 Kegiatan yang telah memenuhi target kinerja hasil/keluaran
pada tahun 2017 terealisasi pada masing-masing kegiatan sebanyak 100 % seperti
terlihat pada tabel 1 (Tabel T-C.29, Lampiran Permendagri 86 Tahun 2017) dibawah
(terlampir).
Selanjutnya jika dikaitkan dengan pencapaian target RENSTRA perangkat daerah
sampai dengan tahun berjalan yakni tahun 2018 ada 36 kegiatan yang tidak memenuhi
target kinerja hasil/keluaran yang direncanakan sebagaimana berikut :
1. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air Dan Listrik dengan target 36
bulan terealisasi sebanyak 24 bulan atau 66,67 % kegiatan ini berupa pembayaran
Rekening telepon, rekening listrik, internet dan pembayaran TV berlangganan yang
merupakan indikator dari kegiatan ini. Sisa dari target akan dilaksanakan pada tahun
2019 sebanyak 12 bulan hal ini juga menjadi penyebab tidak tercapainya sasaran
target tersebut.
2. Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor dengan target 36 bulan terealisasi
sebanyak 24 bulan atau 66,67 % kegiatan ini berupa pembayaran Honor tenaga
kebersihan yang bertanggung jawab terhadap kebersihan 2 (dua) gedung kantor
(Depan dan Belakang) dan juga merupakan indikator dari kegiatan ini. Sisa dari
target akan dilaksanakan pada tahun 2019 sebanyak 12 bulan, hal ini juga menjadi
penyebab tidak tercapainya sasaran target tersebut.
3. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor dengan target 36 bulan terealisasi sebanyak 24
bulan atau 66,67 % kegiatan ini berupa rentang waktu penyediaan alat tulis kantor
yang terdiri dari 41 unit alat tulis kantor dan juga merupakan indikator dari kegiatan
ini. Sisa dari target akan dilaksanakan pada tahun 2019 sebanyak 12 bulan, hal ini
juga menjadi penyebab tidak tercapainya sasaran target tersebut.
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 12
4. Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan Dan Penggandaan dengan target 36 bulan
terealisasi sebanyak 24 bulan atau 66,67 % kegiatan ini berupa rentang waktu
penyediaan barang cetakan dan penggandaan selama 1 tahun melayani kebutuhan
administrasi kantor dan juga merupakan indikator dari kegiatan ini. Sisa dari target
akan dilaksanakan pada tahun 2019 sebanyak 12 bulan, hal ini juga menjadi
penyebab tidak tercapainya sasaran target tersebut.
5. Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
dengan target 36 bulan terealisasi sebanyak 24 bulan atau 66,67 % kegiatan ini
berupa rentang waktu penyediaan Komponen Instalasi Listrik selama 1 tahun yang
terdiri dari 22 jenis dan juga merupakan indikator dari kegiatan ini. Sisa dari target
akan dilaksanakan pada tahun 2019 sebanyak 12 bulan, hal ini juga menjadi
penyebab tidak tercapainya sasaran target tersebut.
6. Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan Dan Peraturan Perundang-Undangan dengan
target 36 bulan terealisasi sebanyak 24 bulan atau 66,67 % kegiatan ini berupa
rentang waktu penyediaan Bahan Bacaan Dan Peraturan Perundang-Undangan
selama 1 tahun yang terdiri dari 3 media cetak, 10 buku dan 5.220 penggandaan
peraturan perundang-undangan sekaligus merupakan indikator dari kegiatan ini. Sisa
dari target akan dilaksanakan pada tahun 2019 sebanyak 12 bulan, hal ini juga
menjadi penyebab tidak tercapainya sasaran target tersebut.
7. Kegiatan Penyediaan Makanan Dan Minuman dengan target 15.146 box terealisasi
sebanyak 7.658 box atau 50,56 % kegiatan ini berupa jumlah makanan dan minuman
yang telah diberikan selama 1 tahun untuk keperluan rapat bulanan, mingguan,
makan tamu dan snack tamu sekaligus merupakan indikator dari kegiatan ini. Sisa
dari target akan diusulkan pada tahun 2019 sebanyak 7.488 box, hal ini juga menjadi
penyebab tidak tercapainya sasaran target tersebut.
8. Kegiatan Rapat-Rapat Koordinasi Dan Konsultasi Ke Luar Daerah dengan target 192
kali terealisasi sebanyak 124 kali atau 64,58 % kegiatan ini berupa frekwensi rapat
koordinasi dan konsultasi kedalam dan luar daerah yang telah dilaksanakan selama 1
tahun untuk keperluan perjalanan dinas dalam dan luar daerah sekaligus merupakan
indikator dari kegiatan ini. Sisa dari target akan diusulkan pada tahun 2019 sebanyak
68 kali, hal ini juga menjadi penyebab tidak tercapainya sasaran target tersebut.
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 13
9. Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor dengan target 24 unit terealisasi
sebanyak 17 unit atau 70,83 % kegiatan ini berupa jumlah perlengkapan gedung
kantor yang diadakan yang telah dilaksanakan sekaligus merupakan indikator dari
kegiatan ini. Sisa dari target telah diusulkan pada tahun 2019 sebanyak 7 unit tetapi
pada saat pembahasan di Bappeda kegiatan ini ditiadakan sehingga sasaran target
tidak akan tercapai ditahun 2019.
10. Kegiatan Pengadaan Meubelur dengan target 93 unit terealisasi sebanyak 43 unit
atau 46,24 % kegiatan ini berupa jumlah penggandaan mebeleur yang diadakan
sekaligus merupakan indikator dari kegiatan ini. Sisa dari target telah diusulkan pada
tahun 2019 sebanyak 50 unit tetapi pada saat pembahasan di Bappeda kegiatan ini
ditiadakan sehingga sasaran target tidak akan tercapai ditahun 2019.
11. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan dengan target 6 unit terealisasi
sebanyak 4 unit atau 66,67 % kegiatan ini berupa jumlah mobil jabatan yang
dipelihara sekaligus merupakan indikator dari kegiatan ini. Sisa dari targetkan
diusulkan pada tahun 2019 sebanyak 2 unit yaitu mobil kepala dinas dan sekretaris.
Keterbatasan anggaran yang diterima juga menjadi factor penyebab pengalokasian
anggaran terhadap kegiatan ini.
12. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor dengan target 22 unit terealisasi
sebanyak 14 unit atau 63,64 % kegiatan ini berupa jumlah mobil jabatan yang
dipelihara sekaligus merupakan indikator dari kegiatan ini. Sisa dari targetkan
diusulkan pada tahun 2019 sebanyak 8 unit, hal ini juga menjadi penyebab tidak
tercapainya sasaran target tersebut.
13. Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala peralatan dan perlengkapan kantor dengan
target 22 unit terealisasi sebanyak 12 unit atau 54,55 % kegiatan ini berupa jumlah
Pemeliharaan rutin/berkala peralatan dan perlengkapan kantor yang dipelihara
sekaligus merupakan indikator dari kegiatan ini. Sisa dari target telah diusulkan pada
tahun 2019 sebanyak 10 unit, hal ini juga menjadi penyebab tidak tercapainya
sasaran target tersebut.
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 14
14. Kegiatan Penyediaan Jasa Keamanan Kantor dengan target 36 bulan terealisasi
sebanyak 24 bulan atau 66,67 % kegiatan ini berupa pembayaran Honor tenaga
keamanan yang bertanggung jawab terhadap keamanan kantor (Depan dan
Belakang) dan juga merupakan indikator dari kegiatan ini. Sisa dari target akan
dilaksanakan pada tahun 2019 sebanyak 12 bulan, hal ini juga menjadi penyebab
tidak tercapainya sasaran target tersebut.
15. Kegiatan Pembinaan Fisik dan Mental Aparatur dengan target 400 orang terealisasi
sebanyak 320 orang atau 80 % kegiatan ini berupa penyediaan makanan dan
minuman untuk senam untuk 80 orang x 3 minggu x 11 bulan dan juga merupakan
indikator dari kegiatan ini. Sisa dari target akan dilaksanakan pada tahun 2019
sebanyak 80 orang, hal ini juga menjadi penyebab tidak tercapainya sasaran target
tersebut.
16. Kegiatan Pendidikan Dan Pelatihan Formal dengan target 36 orang terealisasi
sebanyak 15 orang atau 50 % kegiatan ini berupa pendidikan dan pelatihan yang
dan juga merupakan indikator dari kegiatan ini. Sisa dari target akan dilaksanakan
pada tahun 2019 sebanyak 21 orang, hal ini juga menjadi penyebab tidak tercapainya
sasaran target tersebut.
17. Kegiatan Pemantauan dan Analisis Akses Harga Pangan Pokok dengan target 250 kali
terealisasi sebanyak 102 kali atau 40,80 % kegiatan ini berupa pengumpulan data
dan pemantauan terhadap harga yang beredar dipasar yang dilakukan oleh
Enumerator terutama di hari-hari besar keagamaan diprovinsi dan 12 Kab/Kota
meliputi data ketersediaan, harga pasokan dan akses pangan hal ini juga merupakan
indikator dari kegiatan ini. Sisa dari target akan dilaksanakan pada tahun 2019
sebanyak 148 kali, hal ini juga menjadi penyebab tidak tercapainya sasaran target
tersebut.
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 15
18. Kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Pangan dengan target 72 kelompok terealisasi
sebanyak 48 kelompok atau 66,67 % kegiatan ini berupa penyerahan barang kepada
kelompok masyarakat diantaranya berupa alat pengolahan pangan, Alat pengiris
pisang, alat pengering kripik, kompor gas dan tungku, kuali besi/Stanlis No. 26, Serok
besar, Alat pengiris singkong, periuk besi besar, mesin penepung, mesin pengaduk
adonan, ampia, pengempres plastic dan alat pembuatan tepung beras. Alat yang
diberikan sesuai dengan keperluan kelompok yang sudah dikoordinasikan ditahun
sebelumnya, hal ini juga merupakan indikator dari kegiatan ini. Sisa dari target akan
dilaksanakan pada tahun 2019 sebanyak 24 kelompok.
19. Kegiatan Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah Riau dengan target 200
ton terealisasi sebanyak 22,51 ton atau 11,26 % kegiatan ini berupa bantuan pangan
pokok beras hal ini juga merupakan indikator dari kegiatan ini. Sisa dari target akan
dilaksanakan pada tahun 2019 sebanyak 177,49 ton, pelaksanaan bantuan ini bekerja
sama dengan Bulog dalam hal penyimpanan beras yang telah dibeli, ssat ini stok
beras dari cadangan pangan pemerintah yang ada digudang adalah sebanyak 305.7
ton, penumpukan beras belum disalurkan karena belum terjadi bencana, hal ini juga
menjadi penyebab tidak tercapainya sasaran target tersebut.
20. Kegiatan Analisis Ketersediaan Pangan Wilayah dengan target 9 buku terealisasi
sebanyak 7 buku atau 77,78 % kegiatan ini berupa pengumpulan data prognosa
ketersediaan pangan sub round dan Neraca Bahan Makanan yang dilakukan oleh
Enumerator terutama di hari-hari besar keagamaan diprovinsi dan 12 Kab/Kota hal ini
juga merupakan indikator dari kegiatan ini. Sisa dari target akan dilaksanakan pada
tahun 2019 sebanyak 2 buku, tetapi pada saat pembahasan dengan TAPD dan
Bappeda anggaran utk kegiatan ini ditiadakan, hal ini juga menjadi penyebab tidak
tercapainya sasaran target tersebut.
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 16
21. Kegiatan Analisis Ketersediaan Pangan Wilayah dengan target 9 buku terealisasi
sebanyak 7 buku atau 77,78 % kegiatan ini berupa pengumpulan data prognosa
ketersediaan pangan sub round dan Neraca Bahan Makanan yang dilakukan oleh
Enumerator terutama di hari-hari besar keagamaan diprovinsi dan 12 Kab/Kota hal ini
juga merupakan indikator dari kegiatan ini. Sisa dari target akan dilaksanakan pada
tahun 2019 sebanyak 2 buku, tetapi pada saat pembahasan dengan TAPD dan
Bappeda anggaran utk kegiatan ini ditiadakan, hal ini juga menjadi penyebab tidak
tercapainya sasaran target tersebut.
22. Kegiatan Pengembangan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) dengan target
39 peta terealisasi sebanyak 26 peta atau 66,67 % kegiatan ini berupa pembuatan
peta daerah kerawanan pangan melalui buku SKPG yang diterbitkan hal ini juga
merupakan indikator dari kegiatan ini. Sisa dari target akan dilaksanakan pada tahun
2019 sebanyak 13 Peta, tetapi pada saat pembahasan dengan TAPD dan Bappeda
anggaran dirasionalisasi sehingga output ikut berkurang dari target yg telah
ditetapkan.
23. Kegiatan Pengembangan Kawasan Mandiri Pangan dengan target 20 kawasan
terealisasi sebanyak 4 kawasan atau 20 % kegiatan ini berupa penyerahan bantuan
ke kelompok. Kegiatan ini dulunya bernama Pengembangan Desa Mandiri Pangan,
tetapi karena terjadi perubahan arah lokasi di tingkat pusat, yang saat ini lebih
difokuskan ke daerah kawasan terutama daerah perbatasan/pesisir. hal ini juga
merupakan indikator dari kegiatan ini. Sisa dari target akan dilaksanakan pada tahun
2019 sebanyak 16 kawasan, tetapi pada saat pembahasan dengan TAPD dan
Bappeda anggaran dirasionalisasi sehingga output ikut berkurang dari target yg telah
ditetapkan.
24. Kegiatan Gerakan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang
dan Aman (B2SA) dengan target 39.120 orang terealisasi sebanyak 23.620 orang
atau 60,38 % kegiatan ini berupa pemberian makan kepada anak sekolah melalui
gerakan pangan lokal d 8 kab/kota, hal ini juga merupakan indikator dari kegiatan ini.
Sisa dari target akan dilaksanakan pada tahun 2019 sebanyak 15.500 orang, tetapi
pada saat pembahasan dengan TAPD dan Bappeda anggaran dirasionalisasi sehingga
output ikut berkurang dari target yg telah ditetapkan.
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 17
25. Kegiatan Lomba Cipta Menu B2SA Tingkat Provinsi dan Nasional dengan target 15
jenis pangan terealisasi sebanyak 6 jenis pangan atau 60,38 % kegiatan ini berupa
perlombaan menu pangan local yang dilakukan mulai ditingkat kab/kota, tingkat
provinsi dan tingkat nasional , hal ini juga merupakan indikator dari kegiatan ini. Sisa
dari target akan dilaksanakan pada tahun 2019 sebanyak 9 jenis pangan, tetapi pada
saat pembahasan dengan TAPD dan Bappeda anggaran dirasionalisasi sehingga
output ikut berkurang dari target yg telah ditetapkan.
26. Kegiatan Analisis Situasi Konsumsi Pangan Penduduk dengan target 45 jenis pangan
terealisasi sebanyak 18 jenis pangan atau 40 % kegiatan ini berupa pengambilan
data ke rumah tangga dengan metode survey dan wawancara perihal makanan yg
dikonsumsi yang selanjutnya diolah dengan sistim analisis yang sudah tetapkan , hal
ini juga merupakan indikator dari kegiatan ini. Sisa dari target akan dilaksanakan
pada tahun 2019 sebanyak 22 jenis, tetapi pada saat pembahasan dengan TAPD dan
Bappeda anggaran dirasionalisasi sehingga output ikut berkurang dari target yg telah
ditetapkan.
27. Kegiatan Pengelolaan Pemanfaatan Pekarangan/Peran Perempuan Dalam Ketahanan
Pangan dengan target 7.456 KK pangan terealisasi sebanyak 4.456 KK atau 59,76 %
kegiatan ini berupa Pola Pelatihan pemanfaatan pekarangan Model Veltikultur, hal ini
juga merupakan indikator dari kegiatan ini. Sisa dari target akan dilaksanakan pada
tahun 2019 sebanyak 3.000 KK, tetapi pada saat pembahasan dengan TAPD dan
Bappeda anggaran dirasionalisasi sehingga output ikut berkurang dari target yg telah
ditetapkan.
28. Kegiatan Pengembangan Pangan Lokal dengan target 60 unit pangan terealisasi
sebanyak 40 unit atau 66,67 % kegiatan ini berupa pemberian bantuan unit
pengolahan pangan lokal, hal ini juga merupakan indikator dari kegiatan ini. Sisa dari
target akan dilaksanakan pada tahun 2019 sebanyak 20 unit, tetapi pada saat
pembahasan dengan TAPD dan Bappeda anggaran dirasionalisasi sehingga output
ikut berkurang dari target yg telah ditetapkan.
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 18
29. Kegiatan Pengembangan Pangan Lokal dengan target 60 unit pangan terealisasi
sebanyak 40 unit atau 66,67 % kegiatan ini berupa pemberian bantuan unit
pengolahan pangan lokal, hal ini juga merupakan indikator dari kegiatan ini. Sisa dari
target akan dilaksanakan pada tahun 2019 sebanyak 20 unit, tetapi pada saat
pembahasan dengan TAPD dan Bappeda anggaran dirasionalisasi sehingga output
ikut berkurang dari target yg telah ditetapkan.
30. Kegiatan Penyusunan Peraturan Daerah (PERDA) Ketahanan Pangan Provinsi Riau
dengan target 2 Ranperda terealisasi sebanyak 1 ranperda atau 50 % kegiatan ini
berupa pembuatan Ranperda regulasi ketahanan pangan, hal ini juga merupakan
indikator dari kegiatan ini. tetapi pada saat pembahasan dengan TAPD dan Bappeda
anggaran dirasionalisasi sehingga kegiatan ditiadakan.
31. Kegiatan Penghargaan Adikarya Pangan Nusantara dengan target 3 kali terealisasi
sebanyak 2 kali atau 66,67 % kegiatan ini berupa pelaksanaan kegiatan Dewan
Ketahanan Pangan tetapi pada tahun 2018 terjadi pergeseran output menjadi
pelaksanaan seminar sagu, hal ini juga merupakan indikator dari kegiatan ini. tetapi
pada saat pembahasan dengan BKAD terjadi pergeseran.
32. Kegiatan Pengawasan Keamanan Pangan dengan target 96 sampel terealisasi
sebanyak 48 sampel atau 50 % kegiatan ini berupa pengujian residu pestisida di
lokasi kebun buah dan sayur , hal ini juga merupakan indikator dari kegiatan ini. Sisa
dari target akan dilaksanakan pada tahun 2019 sebanyak 48 sampel, tetapi pada saat
pembahasan dengan TAPD dan Bappeda anggaran dirasionalisasi sehingga output
ikut berkurang dari target yg telah ditetapkan.
33. Kegiatan Sertifikasi Pangan Segar (Buah dan Sayur) dengan target 40 orang pelaku
usaha terealisasi sebanyak 20 pelaku usaha atau 50 % kegiatan ini berupa pengujian
residu pestisida di lokasi kebun buah dan sayur dan pengeluaran sertifikat prima 3 ,
hal ini juga merupakan indikator dari kegiatan ini. Sisa dari target akan dilaksanakan
pada tahun 2019 sebanyak 20 pelaku usaha, tetapi pada saat pembahasan dengan
TAPD dan Bappeda anggaran dirasionalisasi sehingga output ikut berkurang dari
target yg telah ditetapkan.
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 19
34. Kegiatan Partisipasi Dalam Pelaksanaan Pameran Tahunan dengan target 5 event
terealisasi sebanyak 4 event atau 80 % kegiatan ini berupa pelaksanaan pameran
meliputi sewa stand, isi stand, hal ini juga merupakan indikator dari kegiatan ini. Sisa
dari target akan dilaksanakan pada tahun 2019 sebanyak 1 event pameran Riau expo.
35. Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Ketahanan Pangan dengan
target 5 sistem terealisasi sebanyak 2 sistem atau 40 % kegiatan ini berupa
pelaksanaan perawatan jaringan dan pembuatan system informasi ketahanan pangan
berupa data-data ketahanan pangan yang diupload oleh tim yang telah ditunjuk
sebagai penanggung jawab, hal ini juga merupakan indikator dari kegiatan ini. Sisa
dari target akan dilaksanakan pada tahun 2019 sebanyak 3 sistem.
Terkaitkan dengan pencapaian target RENSTRA perangkat daerah sampai dengan
tahun berjalan yakni tahun 2018 ada 19 kegiatan (Penyediaan Jasa Surat Menyurat,
Penyediaan Jasa Administrasi kantor, Penyusunan Laporan Capaian Kinerja Dan Ikhtisar
Realisasi Kinerja OPD, Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran, Penyusunan
Rencana Kerja OPD, Rapat Koordinasi pada setiap OPD, Penyusunan Penetapan Kinerja
(PENJA), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Laporan, Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP), Pengembangan dan Pemberdayaan Cadangan Pangan Masyarakat,
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Ketahanan Pangan, Koordinasi dan Sinkronisasi
Perencanaan Pembangunan Ketahanan Pangan, Kegiatan Peningkatan Kapasitas dan
Operasional Pengembangan Kelembagaan Dewan Ketahanan Pangan, Penanganan
Daerah Rawan Pangan (PDRP), Pemberdayaan Gapoktan dalam Penyedia Pangan
Masyarakat se Provinsi Riau, Pengembangan dan Pemberdayaan Ketersediaan Pangan
Sagu sebagai Pangan Alternatif, Penguatan Jaringan Ketersediaan dan Distribusi Pangan
antar Wilayah (Lokal dan Regional), Peningkatan Kompetensi SDM Keamanan Pangan
dan kegiatan Penyusunan Statistik Pangan) yang telah memenuhi target kinerja
hasil/keluaran yang direncanakan dengan realisasi 100 %. Beberapa kegiatan juga tidak
dapat disandingkan karena pada tahun 2018 tidak lagi dialokasi kan akibat rasionalisasi
dengan Tim TAPD dan Bappeda dapat dilihat pada tabel 1 (Tabel T-C.29, Lampiran
Permendagri 86 Tahun 2017) dibawah ini (terlampir).
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 20
Capaian tertinggi (melampaui)/melebihi target kinerja program dan kegiatan
terdapat pada Kegiatan Pengadaan Peralatan Gedung Kantor dengan target 63 jenis
terealisasi sebanyak 64 jenis atau 101,59 % kegiatan ini berupa jumlah perlengkapan
gedung kantor yang diadakan yang telah dilaksanakan sekaligus merupakan indikator
dari kegiatan ini. Dan Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor dengan
target 6 jenis terealisasi sebanyak 16 jenis atau 266,67 % kegiatan ini berupa jumlah
gedung kantor yang dipelihara yang sekaligus juga merupakan indikator dari kegiatan ini.
Faktor-faktor yang menyebabkan tidak tercapainya / rendahnya target adalah
karena:
1. Masih ada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) yang lamban dalam
penyerahan SPJ ke Bendahara Pengeluaran sehingga terlambatnya pengajuan GU
berikutnya;
2. Lambatnya dalam pencairan keuangan kegiatan;
3. Kurang memadainya sarana dan prasarana (peralatan komputer) sehingga
mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas;
4. Masih rendahnya Sumber Daya Manusia Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau
untuk menunjang pencapaian kinerja pada Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau;
5. Perencanaan kegiatan 2018 dan 2019 belum dilaksanakan, sehingga target pada
akhir Renstra belum sepenuhnya tercapai.
6. Ada nya perubahan program dan kegiatan yang berbeda sehingga tidak dapat
disandingkan realisasi program/kegiatannya.
7. Perubahan indikator setiap tahun anggaran juga menjadikan sulit untuk
disandingkan.
8. Rasionalisasi anggaran menyebabkan beberapa program dan kegiatan ditiadakan
dengan alesan skala prioritas.
9. Belum adanya koordinasi yang baik dari perangkat daerah terkait dengan
pelaksanaan/kegiatan yang diselenggarakan untuk kabupaten/kota,
10. Masih kurangnya pemahaman tentang kegiatan/program yang akan
diselenggarakan baik Kabupaten/kota,
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 21
11. Sering terjadinya beberapa kegiatan diambil alih oleh perangkat daerah terkait pada
pertengahan tahun anggaran berjalan, sehingga pagu anggaran yang sudah kita
rancang di kabupaten/kota tidak bisa direalisasikan/kembali ke kas daerah.
12. Belum adanya penetapan program/kegiatan yang pasti baik di Kabupaten/kota.
13. Kesalahan prediksi target dan tidak adanya tindak lanjut kegiatan juga menjadi
faktor penyebab.
Implikasi yang timbul terhadap target capaian program Renstra Perangkat Daerah,
Implikasi merupakan dampak atau suatu kesimpulan dari target capaian Program Renstra
Perangkat Daerah adalah sebagai berikut:
1. Terhadap program yang realisasinya telah memenuhi target sesuai Renstra Perangkat
Daerah Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau berdampak positif bagi kelancaran
administrasi perkantoran pada khususnya dan kepada masyarakat pada umumnya,
2. Terhadap program yang realisasinya belum memenuhi target sesuai Renstra
Perangkat Daerah Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau berdampak pada laporan
kinerja realisasi keuangan perangkat daerah.
3. Tidak tercapainya target kinerja program berimplikasi terhadap target kinerja sasaran
dan kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD yang telah
ditetapkan dalam RENSTRA.
4. Para perencanaan kegiatan harus melihat hasil dan dampak dari program kegiatan,
dengan tidak melihat berapa besar anggaran yang akan disediakan untuk program
kegiatan.
5. Tersedianya informasi/data yang memadai dalam penyusunan dokumen
perencanaan pembangunan ketahanan pangan di Provinsi Riau.
Kebijakan yang harus dilakukan untuk mempercepat pelaksanaan realisasi program
kegiatan untuk mencapai target kinerja pelayanan pada Dinas Ketahanan pangan Provinsi
Riau :
1. Dilakukan pengendalian dan pengawasan dalam setiap tahapan/langkah pekerjaan
untuk mengetahui apakah kegiatan telah sesuai dengan rencana dan
aturan yang berlaku agar kualitas dan sasaran kegiatan sesuai dengan yang ingin
dicapai;
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 22
2. Kasubbag Keuangan, Perlengkapan, dan Pengelolaan Barang Milik Daerah
memerintahkan kepada Bendahara Pengeluaran untuk mengatur kembali teknis
pencairan dana sesuai aliran kas yang tersedia;
3. Perlu adanya koordinasi yang lebih matang kepada para pelaksana Kegiatan (PPTK)
yang menangani kegiatan,
4. Perlu adanya koordinasi kepada instansi terkait masalah pelimpahan kegiatan yang
akan dilaksanakan di kabupaten/kota.
5. Kerjasama dengan pihak stakehoders maupun SKPD, terkait dengan data dan
informasi yang dibutuhkan hendaknya lebih ditingkatkan, sehingga ketidaksesuaian
data dan informasi dapat diminimalisir, yang selanjutnya perencanaan dan
pengambilan kebijakan manajemen kepegawaian semakin tepat.
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 23
Tabel 2. 1
(Tabel T-C.29, Lampiran Permendagri 86 Tahun 2017)
Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja Perangkat Daerah dan
Pencapaian Renstra Perangkat Daerah s.d. Tahun 2018 (Tahun Berjalan)
Provinsi Riau Nama Perangkat Daerah : Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau
Kode Urusan/ Bidang Urusan Pemerintah daerah dan
program/ Kegiatan
Indikator Kinerja Program (outcomes)/Kegiatan (output)
Target Kinerja Capaian Program (Renstra PD)
Tahun 2019
Realisasi Target Kinerja Hasil
Program dan
Keluaran Kegiatan
s.d Tahun 2016
(Tahun n-3)
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun 2017 (n-2) Target
program dan
kegiatan {Renja
Perangkat Daerah
tahun 2018 (n-1)}
Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra Perangkat Daerah s.d. tahun
Berjalan
Target RKPD
Tahun 2017 (Tahun n-2)
Realisasi RKPD
Tahun 2017 (Tahun n-2)
Tingkat Realisasi (%)
Realisasi Capaian
Program dan Kegiatan s.d. Tahun 2018
{Tahun berjalan (n-1)}
Tingkat Capaian Realisasi Target
Renstra (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)=(7)/(6)*100 (9) (10)=(5)+(7)+(9) (11)=(10)/(4)*100
Urusan Wajib
Bidang Urusan Ketahanan Pangan
1.02.1.02.03.01.01.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Persentase layanan administrasi perkantoran yang baik
100 %
1.02.1.02.03.01.01.002
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air Dan Listrik
Rentang waktu penyediaan jasa komunikasi, air, dan listrik
36 bulan 0 12 12 100,00 12 24,00 66,67
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 24
1.02.1.02.03.01.01.008
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Rentang waktu penyediaan jasa kebersihan kantor
36 bulan 0 12 12 100,00 12 24,00 66,67
1.02.1.02.03.01.01.010
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Rentang waktu penyediaan alat tulis kantor
36 bulan 0 12 12 100,00 12 24,00 66,67
1.02.1.02.03.01.01.011
Penyediaan Barang Cetakan Dan Penggandaan
Rentang waktu penyediaan barang cetakan dan pengadaan
36 bulan 0 12 12 100,00 12 24,00 66,67
1.02.1.02.03.01.01.012
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
Rentang waktu penyediaan komponen instalasi listrik
36 bulan 0 12 12 100,00 12 24,00 66,67
1.02.1.02.03.01.01.015
Penyediaan Bahan Bacaan Dan Peraturan Perundang-Undangan
Rentang waktu penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
36 bulan 0 12 12 100,00 12 24,00 66,67
1.02.1.02.03.01.01.017
Penyediaan Makanan Dan Minuman
jumlah makanan dan minuman yang disediakan
14.553 box 0 2.488 1.895 76,17 5.170 7.065,00 48,55
1.02.1.02.03.01.01.018
Rapat-Rapat Koordinasi Dan Konsultasi Ke Luar Daerah
Frekuensi rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
192 kali 0 60 60 100,00 64 124,00 64,58
1.02.03.01.01.001
Penyediaan Jasa Surat Menyurat
jumlah surat yang dikirim 100 surat 0 100 37 37,00 - 37,00 37,00
1.02.03.01.01.023
Penyediaan Jasa Administrasi Kantor
rentang waktu penyediaan jasa administrasi kantor
bulan 12 6 50,00 6,00
1.02.1.02.03.01.01.019
Penyediaan Jasa Keamanan Kantor
Rentang waktu penyediaan jasa Keamanan kantor
36 bulan 0 12 12 100,00 12 24,00 66,67
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 25
1.02.1.02.03.01.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Persentase kecukupan sarana dan prasarana kerja aparatur yang sesuai dengan standar kerja
100 % 100
1.02.03.01.02.007
Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
Jumlah perlengakapan gedung yang diadakan
45 unit 9 9 100,00 - 1
8,00 17,78
1.02.03.01.02.009
Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
Jumlah peralatan gedung kantor yang diadakan
105 unit 21 21 100,00 - 21,00 20,00
1.02.03.01.02.010
Pengadaan Mebeleur Jumlah pengadaan mebeleur yang diadakan
48 unit 31 31 100,00 1 32,00 66,67
1.02.1.02.03.01.02.022
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
Jumlah gedung kantor yang dipelihara
6 Unit 0 2 2 100,00 2 4,00 66,67
1.02.1.02.03.01.02.023
Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan
Jumlah mobil jabatan yang dipelihara
22 Unit 0 7 7 100,00 7 14,00 63,64
1.02.1.02.03.01.02.030
Pemeliharaan rutin/berkala peralatan dan perlengkapan kantor
Jumlah peralatan dan perlengkapan kantor yang dipelihara
22 Unit 0 10 10 100,00 2 12,00 54,55
1.02.1.02.03.01.03
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Persentase meningkatnya kualitas dan disiplin aparatur
100 % 100
1.02.1.02.03.01.03.006
Pembinaan Fisik dan Mental Aparatur
Jumlah ASN yang dibina fisik dan mentalnya
400 orang 160 80 80 100,00 80 320,00 80,00
1.02.03.06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Persentase ketepatan penyampaian laporan
100 %
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 26
1.02.03.06.001
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja Dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
jumlah laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD yang disusun
16 dokumen 4 4 100,00 4,00 25,00
1.02.03.06.003
Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran
jumlah pelaporan prognosis realisasi anggaran yang disusun
20 dokumen 5 5 100,00 5,00 25,00
1.02.03.06.005
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
jumlah laporan Rencana Kerja SKPD
12 dokumen 3 3 100,00 3,00 25,00
1.02.03.06.006
Rapat Koordinasi pada setiap SKPD
Jumlah peserta Rakor 400 orang 100 60 60,00 60,00 15,00
1.02.03.06.009
Penyusunan Penetapan Kinerja (PENJA), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Laporan Ekuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
jumlah laporan Penetapan Kinerja (PENJA), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
12 dokumen 3 3 100,00 3,00 25,00
1.02.1.02.03.01.05
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase meningkatnya kualitas sumberdaya aparatur sipil negara
100 % 100
1.02.1.02.03.01.05.001
Pendidikan Dan Pelatihan Formal
Jumlah ASN yang mengikuti pendidikan dan pelatihan formal
36 orang 0 3 3 100,00 15 18,00 50,00
1.02.03.1.02.03.01.15
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
1. Skor Pola Pangan harapan (PPH)
83,5 Skor 83
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 27
1.02.03.1.02.03.01.15.030
Gerakan Penganekaragaman Pangan
Jumlah peserta gerakan 39.120 orang 0 9.820 9.820 100,00 13.800 23.620,00 60,38
1.02.03.1.02.03.01.15.013
Analisis Situasi Konsumsi Pangan Penduduk
Jenis kelompok pangan yang dianalisis
45 Jenis 0 9 9 100,00 9 18,00 40,00
1.02.03.1.02.03.01.15.014
Pengelolaan Pemanfaatan Pekarangan/Peran Perempuan Dalam Ketahanan Pangan
Jumlah KK yang menerima bantuan
7.456 KK 0 576 576 100,00 3.880 4.456,00 59,76
1.02.03.1.02.03.01.15.015
Pengembangan Pangan Lokal
Jumlah unit pengolah pangan lokal
60 unit 0 20 20 100,00 20 40,00 66,67
1.02.03.1.02.03.01.15.012
Lomba Cipta Menu B2SA Tingkat Provinsi dan Nasional
Jumlah menu pangan lokal yang dilombakan
15 jenis pangan lokal
0 3 3 100,00 3 6,00 40,00
1.02.03.1.02.03.01.15.031
Sertifikasi dan Pengawasan Pangan Segar
Jumlah pengawasan keamanan pangan segar dan komoditi yang disertifikasi
240 sampel pengawasan
- - - - 48 48,00 20,00
10 komoditi 10 10,00 100,00
10 komoditi surveylan
10 10,00 100,00
2. Persentase penguatan cadangan pangan
80% 80% 80%
1.02.03.1.02.03.01.15.005
Analisis Ketersediaan Pangan Wilayah
Jenis kelompok pangan yang dianalisis
65 jenis 0 13 13 100,00 13 26,00 40,00
1.02.03.1.02.03.01.15.009
Pengembangan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)
Jumlah buku SKPG 5 judul buku 0 1 1 100,00 1 2,00 40,00
1.02.03.1.02.03.01.15.032
Pengembangan Kawasan Mandiri
Jumlah kawasan 20 kawasan 0 - 4 4,00 20,00
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 28
Pangan
1.02.03.1.02.03.01.15.033
Penghargaan Adikarya Pangan Nusantara (APN) dan Koodinasi Dewan Ketahanan Pangan
Jumlah kategori, peserta rapat, dan jumlah rekomendasi yang dihasilkan
25 kategori 0 - 5 5,00 20,00
250 orang 0 - 50 50,00 20,00
10 rekomendasi 0 - 2 2,00 20,00
1.02.03.1.02.03.01.15.001
Pemantauan dan Analisis Harga Pangan Pokok
Frekwensi pemantauan dan jenis pangan yang dianalisis
250 kali 0 52 52 100,00 50 102,00 40,80
1.02.03.1.02.03.01.15.001
Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah Riau
Jumlah Bantuan Pangan Pokok Beras
200 ton 0 20 - - 2,512 2,51 1,26
1.02.03.1.02.03.01.15.036
Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat
Jumlah gapoktan penerima bantuan
10 gapoktan 0 2 2,00 20,00
1.02.03.15.004.
Pengembangan dan Pemberdayaan Cadangan Pangan Masyarakat
Jumlah kelompok penerima bantuan
76 kelompok 19 19 100,00 19,00 25,00
1.02.03.15.006.
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Ketahanan Pangan
Frekuensi Monev yang dilaksanakan
96 kali 24 24 100,00 24,00 25,00
1.02.03.15.007.
Koordinasi dan Sinkronisasi Perencanaan Pembangunan Ketahanan Pangan
Jumlah Peserta 144 orang peserta
36 36 100,00 36,00 25,00
1.02.03.15.010.
Peningkatan Kapasitas dan Operasional Pengembangan Kelembagaan Dewan Ketahanan Pangan
Jumlah rekomendasi 8 rekomendasi 2 2 100,00 2,00 25,00
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 29
1.02.03.15.017.
Pemberdayaan Gapoktan dalam Penyedia Pangan Masyarakat se Provinsi Riau
Jumlah Gapoktan penerima bantuan
120 gapoktan 30 30 100,00 30,00 25,00
1.02.03.15.020
Pengembangan dan Pemberdayaan Ketersediaan Pangan Sagu sebagai Pangan Alternatif
Jumlah kelompok penerima bantuan
80 kelompok 20 20 100,00 20,00 25,00
1.02.03.15.021
Penguatan Jaringan Ketersediaan dan Distribusi Pangan antar Wilayah (Lokal dan Regional)
Jumlah jaringan distribusi yang dikerjasamakan
8 jaringan 2 2 100,00 2,00 25,00
1.02.03.15.024
Penghargaan Adikarya Pangan Nusantara
Jumlah pemberian penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara
4 kali 1 1 100,00 1,00 25,00
1.02.03.15.028
Pengawasan Keamanan Pangan
Jumlah pengawasan mutu keamanan pangan segar
192 sampel 48 48 100,00 48,00 25,00
1.02.03.15.029
Sertifikasi Pangan Segar (Buah dan Sayur)
Jumlah sertifikat prima 3 80 komoditi 20 20 100,00 20,00 25,00
1.02.03.16 Program Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan
Persentase Pengawasan dan Pembinaan Kemanan Pangan
95 % 100
1.02.03.16.003
Peningkatan Kompetensi SDM Keamanan Pangan
Jumlah SDM 96 orang 24 24 100,00 24,00 25,00
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 30
3.00.01.1.02.03.01.15
Program Pengembangan Data/Informasi
Persentase Ketersediaan data/ informasi ketahanan pangan
100 % 100
3.00.01.1.02.03.01.15.006
Partisipasi Dalam Pelaksanaan Pameran Tahunan
Jumlah Event yang diikuti 5 event 0 3 3 100,00 1 4,00 80,00
3.00.01.1.02.03.01.15.013
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Ketahanan Pangan
Jumlah Sistem Informasi yang dikembangkan
5 sistem 0 1 1 100,00 1 2,00 40,00
3.00.01.1.02.03.01.15.074
Monitoring, Evaluasi, Pelaporan, dan Statistik Ketahanan Pangan
1. Frekuensi Monev yang dilaksanakan; 2. Jumlah buku statistik pangan
12 kali 0 12 12,00 100,00
1 judul buku 0 - 1 1,00 100,00
3.00.01.15.014
Penyusunan Statistik Pangan
Jumlah Buku Statistik Pangan 5 buku 1 1 100,00 1,00 20,00
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 31
2.2 Analisis Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
Acuan dalam menganalisis kinerja pelayanan Dinas Ketahanan
Pangan masih mengacu pada analis kinerja pelayanan Badan Ketahanan
Pangan. Berdasarkan indikator kinerja dapat menggunakan Standar
Pelayanan Minimum (SPM) untuk mengukur jenis dan mutu pelayanan dasar
serta Indikator Kinerja Kunci (IKK). Perubahan urusan Ketahanan Pangan
dalam UU No. 23 Tahun 2014 dari Urusan Wajib Pelayanan Dasar menjadi
Urusan Wajib Non Pelayanan Dasar belum diikuti dengan perubahan SPM.
SPM Bidang Ketahanan Pangan berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian
Nomor : 65/Permentan/OT.140/12/2010 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota. Tingkat
Pencapaian Standar Pelayanan Minimal berdasarkan rencana tingkat
pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) standar umum yang akan
dicapai adalah sebagai berikut :
a. Mewujudkan masyarakat yang makmur dan sejahtera;
b. Memandirikan masyarakat di bidang Pertanian, Perkebunan dan
Kehutanan di seluruh kecamatan yang ada dalam Provinsi Riau;
c. Meningkatnya kinerja Penyuluh Pertanian, Penyuluh Perikanan dan
Penyuluh Kehutanan dalam memberikan pelayanan Pertanian,
Perkebunan dan Kehutanan kepada masyarakat;
d. Tersedianya barang dan terbayarnya gaji pegawai secara maksimal
dengan persentase 100%.
Berdasarkan pada Perda Provinsi Riau Nomor 73 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah maka Dinas Ketahanan
Pangan mempunyai tugas membantu Gubernur dalam melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang ketahanan pangan.
Adapun kewenangan yang menyertainya adalah menyusun kebijakan,
program dan kegiatan yang dibutuhkan guna membantu Gubernur dalam
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
ketahanan pangan, dengan fungsi yang melekat yaitu :
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 32
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang ketahanan pangan;
2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di
bidang ketahanan pangan;
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang ketahanan pangan; dan
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Urusan ketahanan pangan berdasarkan berdasarkan Pergub Nomor
82 Tahun 2017 dengan Nomenklatur “Dinas Ketahanan Pangan” memiliki
struktur seperti gambar dibawah ini.
Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Ketahanan Pangan
Provinsi Riau dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang bertanggung jawab langsung
kepada Gubernur Riau, dengan susunan organisasi seperti yang disajikan pada
gambar berikut:
Acuan dalam menganalisis kinerja pelayanan OPD berdasarkan indikator
kinerja dapat menggunakan Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk mengukur jenis
dan mutu pelayanan dasar, dan IKU (Indikator Kinerja Utama), sesuai dengan PP
Nomor 8 tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah. Capaian kinerja pelayanan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau
berdasarkan indikator yang telah ditetapkan pada periode sebelumnya yang
mengacu kepada uraian tugas pokok, fungsi dan struktur organisasi, pelaksanaan
kapasitas pelayanan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau.
Keberhasilan kinerja Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau dapat dilihat dari
pencapaian indikator dan yang telah ditetapkan. Hasil keberhasilan kinerja pelayanan
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau dapat dilihat pada Tabel 2 (Tabel.T-C.30)
berikut ini :
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 34
No Indikator *) SPM/Standar
Nasional IKK (PP-6/08)
Target Renstra SKPD Realisasi Capaian Proyeksi
Catatan Analisa
Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
1
- -
a. Ketersediaan Pangan :
- Energi (Kk/Kap/Hari)
2400 2400 2400 2400 2400 3.168 N/A 3180 3185
- Protein(Gram/Kap/Hari)
63 63 63 63 63 75,12 N/A 76 76.5
b. Penguatan Cadangan Pangan pemerintah(CPP) Provinsi (Beras/Ton)
60%
120 120 120 120 140 N/A 120 120
2 Ketersediaan Pangan utama (Beras/Ton)
750.000 825.000 850.000 825.000 850.000 843.661 N/A 840.000 850.000
3
c Konsumsi Pangan :
- Energi (Kk/Kap/Hari)
2.050 2.125 2.150 2.150 2.150 2.081 N/A 2.085 2.090
- Protein(Gram/Kap/Hari)
55 55 55 55 55 59,8 N/A 60 55
4 Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi 85%
82,5 83 83,5 84 84,9 N/A 85 85,5
Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan 85 85,5 86 86,5 84,85 N/A 86 86,5
5 Penanganan Kerawanan Pangan 60% 60 60 60 60 25%
6 Persentase Ketersediaan Informasi Harga Pangan
100% 100 100 100 100 100 N/A 100 100
7 Persentase Pengawasan Keamanan Pangan 80% 80 80 80 80 84,44 N/A 80 80
(Tabel T-C.30, Lampiran Permendagri No. 86 Tahun 2017)
Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Dinas Ketahanan Pangan
Provinsi Riau
Tabel 2. 2
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 35
Secara umum, kondisi ketahanan pangan Riau 2017 - 2018 semakin baik dan
kondusif. Hal tersebut ditunjukkan oleh beberapa indikator berikut :
a. Produksi komoditas pangan strategis menunjukkan pertumbuhan yang positif.
b. Ketersediaan pangan cukup mantap dan mampu mencukupi kebutuhan bagi
seluruh penduduk Riau.
c. Harga pangan relatif stabil dan terjangkau masyarakat baik secara umum
maupun menjelang hari besar keagamaan.
d. Peningkatan kualitas konsumsi dan keberagaman pola konsumsi
masyarakatyang nantinya diharapkan terjadi peningkatan IPM (Indeks
Pembangunan Manusia).
e. Peran serta masyarakat dalam upaya pemantapan ketahanan pangan
semakin meningkat.
Tabel 2. 3 Kebutuhan Pangan Tahun 2014 - 2017
No Komoditi Pangan Tahun Pert (%)
2014 2015 2016 2017
1 Beras
652.876
666.162
679.351
695.752 1,6
2 Jagung
53.220
50.790
35.105
30.560 -12,9
3 Kedelai
24.135
50.550
41.606
42.611 15,3
4 Kc. Tanah
9.901
9.788
8.516
7.390 -7,1
5 Kc. Hijau
13.614
8.745
7.606
6.591 -16,6
6 Ubi Jalar
8.446
8.446
11.702
11.984 9,1
7 Ubi Kayu
85.065
85.065
63.710
55.460 -10,1
8 Sagu
5.430
6.142
26.654
27.297 49,7
9 Buah-buahan
190.040
190.040
174.226
178.432 -1,6
10 Sayuran
293.807
293.807
299.695
306.930 1,1
11 Daging
54.458
54.458
53.958
81.892 10,7
12 Telur
45.175
49.030
55.908
57.258 6,1
13 Ikan
166.468
230.290
205.431
178.831 1,8
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 36
1.602.635
1.703.313
1.663.468
1.680.989 Sumber Data : 1. Olahan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau dan
2. Angka konsumsi berdasarkan servey konsumsi BKP Riau
Tabel 2. 4 Produksi Komoditas Pangan Provinsi Riau Tahun 2014 - 2017
No Komoditi Pangan Tahun Pert (%)
2014 2015 2016 2017
1 Beras
245.625 247.144
234.356
229.468 -1,7
2 Jagung
28.651
30.870
32.850
30.768 1,8
3 Kedelai
2.332
2.145
2.654
1.119 -16,8
4 Kc. Tanah
1.134
1.036
913
798 -8,4
5 Kc. Hijau
645
598
650
448 -8,7
6 Ubi Jalar
8.038
6.562
4.904
4.802 -12,1
7 Ubi Kayu
117.287
103.599
105.992
124.509 1,5
8 Sagu
216.083
366.032
326.755
326.355 10,9
9 Buah-buahan
224.749
180.362
199.140
193.401 -3,7
10 Sayuran
171.189
153.967
199.095
243.962 9,3
11 Daging
59.488
65.707
65.287
70.909 4,5
12 Telur
4.757
4.909 6.273
6.453 6,9
13 Ikan
211.342
209.686
321.507
541.253 26,5
1.291.320
1.372.617
1.500.137
1.774.004 Sumber Data : ATAP BPS Provinsi Riau, Dinas TPH dan Perkebunan Riau, Olahan Diskepang Riau
Tabel 2. 5 Pasokan Komoditas Pangan Provinsi Riau Tahun 2014 – 2017
No Komoditi Pangan Pasokan Pangan Pert (%)
2014 2015 2016 2017
1 Beras
578.838
596.203,00
605.414
611.468 1,4
2 Jagung
9.089
9.248,00
9.340
9.412 0,9
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 37
3 Kedelai
72.686
73.417,00
73.784
73.969 0,4
4 Kc. Tanah
14.654
15.011,30
15.086
15.162 0,9
5 Kc. Hijau
11.371
11.542,29
11.548
11.554 0,4
6 Ubi Jalar
4.974
5.116,07
6.907
8.081 12,9
7 Ubi Kayu
4.337
4.339,00
103.672
103.723 121,1
8 Sagu
- -
-
- -
9 Buah-buahan
175.869
177.593,21
178.925
179.820 0,6
10 Sayuran
311.632
317.718,00
319.307
319.370 0,6
11 Daging
12.999
13.431,00
14.774
15.513 4,5
12 Telur
54.631
55.591,03
55.691
55.734 0,6
13 Ikan
67.095
67.372,46
67.474
67.507 0,2
1.318.175
1.346.582,36
1.462.099,88
1.471.587,71 Sumber Data : Dinas Ketahanan Pangan Povinsi Riau
Tabel 2. 6 Ketersediaan (Produksi + Pasokan) Tahun 2014 - 2017
No Komoditi Pangan Ketersediaan Pangan Pert (%)
2014 2015 2016 2017
1 Beras
824.463
843.347
839.771
840.936 0,5
2 Jagung
37.740
40.118
42.190
40.180 1,6
3 Kedelai
75.018
75.562
76.438
75.088 0,0
4 Kc. Tanah
15.788
16.047
15.999
15.960 0,3
5 Kc. Hijau
12.016
12.140
12.198
12.002 0,0
6 Ubi Jalar
13.012
11.678
11.811
12.883 -0,2
7 Ubi Kayu
121.624
107.938
209.664
228.232 17,0
8 Sagu
216.083
366.032
326.755
326.355 10,9
9 Buah-buahan
400.618
357.955
378.065
373.221 -1,8
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 38
10 Sayuran
482.821
471.685
518.402
563.332 3,9
11 Daging
72.487
79.138
80.061
86.422 4,5
12 Telur
59.388
60.500
61.964
62.187 1,2
13 Ikan
278.437
277.058
388.981
608.760 21,6
2.609.496
2.719.199
2.962.237
3.245.591 Sumber Data : ATAP BPS Provinsi Riau, Dinas TPH dan Perkebunan Riau, Olahan Diskepang Riau
Gambar 2. 1 Harga Pangan Tahun 2017
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 39
Tabel 2. 7 Rasio Produksi dan Konsumsi Komoditas Beras dan Jagung
Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Riau Tahun 2017
No Kabupaten/Kota Produksi 2017 Konsumsi (ton) Rasio
Beras Jagung Beras Jagung Beras Jagung
01. Kuantan Singingi
17.648
191
33.567
64
0,53
2,97
02. Indragiri Hulu
7.203
2.317
44.506
85
0,16
27,20
03. Indragiri Hilir
60.323
10.218
75.473
144
0,80
70,74
04. Pelalawan
20.443
3.503
45.853
88
0,45
39,92
05. Siak
21.975
633
48.636
93
0,45
6,80
06. Kampar
18.207
3.603
86.984
166
0,21
21,64
07. Rokan Hulu
19.540
4.420
67.006
128
0,29
34,47
08. Bengkalis
17.587
1.173
58.424
112
0,30
10,49
09. Rokan Hilir
36.537
821
71.025
136
0,51
6,04
10. Kepulauan Meranti
6.915
1.400
19.155
37
0,36
38,19
11 Pekanbaru
14
2.442
114.019
218
0,00
11,19
12 Dumai
3.076
47
31.103
60
0,10
0,79
Jumlah 229.468 30.768 695.752 1.332 0,33 23,10
Sumber Data : Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau
Tabel 2. 8 Perkembangan Rasio Produksi dan Konsumsi Komoditi Sayur-
sayuran dan Buah-buahan di Provinsi Riau Tahun 2013-2017
Komoditas Tahun Pertumbuhan
2013 2014 2015 2016 2017 /Tahun (%)
Produksi (ton)
1. Sayuran 88.767 171.189 139.661 140.225 129.380 7,83
2. Buah-Buahan 206.119 224.749 172.504 195.976 243.962 3,43
Konsumsi (ton)
1. Sayuran 293.820 301.377 308.972 316.597 324.240 1,99
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 40
2. Buah-Buahan 165.915 170.182 174.471 178.777 183.093 1,99
Perimbangan (ton)
1. Sayuran (205.053) (130.188) (169.311) (176.372) (194.861) -1,01
2. Buah-Buahan 40.204 54.567 (1.967) (17.199) (60.869) 8,65
Rasio
1. Sayuran 0,3 0,57 0,45 0,44 0,40 5,87
2. Buah-Buahan 1,24 1,32 0,99 1,1 1,33 1,45 Sumber Data : Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau
Tabel 2. 9 Rasio Produksi dan Konsumsi Komoditas Sayur-sayuran dan
Buah-buahan Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Riau Tahun 2017
No. Kabupaten/Kota Produksi (Ton) Konsumsi (Ton) Rasio
Sayuran
Buah-
buahan Sayuran
Buah-
buahan Sayuran
Buah-
buahan
01. Kuantan Singingi
1.682
12.547
15.643
8.833
0,11
1,42
02. Indragiri Hulu
11.139
32.350
20.741
11.712
0,54
2,76
03. Indragiri Hilir
5.720
19.679
35.173
19.861
0,16
0,99
04. Pelalawan
1.915
4.149
21.369
12.067
0,09
0,34
05. Siak
23.941
34.562
22.666
12.799
1,06
2,70
06. Kampar
52.669
52.073
40.537
22.891
1,30
2,27
07. Rokan Hulu
7.467
23.063
31.227
17.633
0,24
1,31
08. Bengkalis
14.641
14.663
27.227
15.375
0,54
0,95
09. Rokan Hilir
2.726
10.854
33.100
18.691
0,08
0,58
10. Kepulauan Meranti
2.840
6.477
8.927
5.041
0,32
1,28
11 Pekanbaru
25.381
9.144
53.136
30.005
0,48
0,30
12 Dumai
5.868
24.442
14.495
8.185
0,40
2,99
Jumlah
155.983
243.962
324.240
183.093
0,48
1,33
Sumber Data : Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 41
Tabel 2. 10 Rasio Produksi dan Konsumsi Daging Ruminansia dan Unggas
Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Riau Tahun 2017
No. Kabupaten/Kota Produksi (Ton) Konsumsi (Ton) Rasio
Ruminansia Unggas Ruminansia Unggas Ruminansia Unggas
01. Kuantan Singingi
434
2.566
450
2.762
0,96
0,93
02. Indragiri Hulu
699
8.066
596
3.663
1,17
2,20
03. Indragiri Hilir
517
7.456
1.011
6.211
0,51
1,20
04. Pelalawan
576
6.841
614
3.774
0,94
1,81
05. Siak
879
2.453
652
4.003
1,35
0,61
06. Kampar
1.586
4.187
1.165
7.159
1,36
0,58
07. Rokan Hulu
1.894
9.395
898
5.514
2,11
1,70
08. Bengkalis
616
1.360
783
4.808
0,79
0,28
09. Rokan Hilir
404
496
952
5.845
0,42
0,08
10. Kepulauan Meranti
207
966
257
1.576
0,81
0,61
11 Pekanbaru
3.087
13.652
1.528
9.383
2,02
1,45
12 Dumai
490
2.082
417
2.560
1,18
0,81
Jumlah
11.389
59.520
9.321
57.258
1,22
1,04
Sumber Data : Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau
Tabel 2. 11 Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi Menurut
Kabupaten/Kota di Provinsi Riau Tahun 2012 – 2017
No Kabupaten/
Kota 2012 2013 2014 2015 2016 2017
1 Kuantan Singingi 77,6 80,4 79,6 79,5 82,5 -
2 Indragiri Hulu 76,0 79,6 80,1 77,5 82,5 -
3 Indragiri Hilir 75,8 80,6 80,4 79,5 84,5 -
4 Pelalawan 75,5 83,6 84,1 79,5 84,5 -
5 Siak 78,3 80,5 81,2 81,5 84,5 -
6 Kampar 79,2 - - 81,5 82,5 -
7 Rohul 76,9 83,6 83,9 84,5 84,5 -
8 Bengkalis 79,3 81,2 83,6 81,5 84,0 -
9 Rohil 77,3 81,4 82,2 79,5 82,5 -
10 Kep. Meranti 75,6 80,5 81,4 79,5 85,0 -
11 Pekanbaru 77,4 84,6 84,8 85,1 84,5 -
12 Dumai 79,5 82,1 83,6 84,5 82,5 -
Provinsi Riau 79,5 82,7 82,8 81,5 84,5 84,9
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 42
Tabel 2. 12. Skor PPH Ketersediaan Tahun 2013 - 2017
No Kabupaten/Kota 2013 2014 2015 2016 2017
01. Kuantan Singingi 80,4 79,6 79,5 82,5 82,61
02. Indragiri Hulu 79,6 80,1 77,5 82,5 82,65
03. Indragiri Hilir 80,6 80,4 79,5 84,5 84,60
04. Pelalawan 83,6 84,1 79,5 84,5 84,66
05. Siak 80,5 81,2 81,5 84,5 84,68
06. Kampar - - 81,5 82,5 82,60
07. Rokan Hulu 83,6 83,9 84,5 84,5 84,62
08. Bengkalis 81,2 83,6 81,5 84,0 84,14
09. Rokan Hilir 81,4 82,2 79,5 82,5 82,62
10. Kepulauan Meranti 80,5 81,4 79,5 85,0 85,14
11 Pekanbaru 84,6 84,8 85,1 84,5 84,64
12 Dumai 82,1 83,6 84,5 82,5 82,63
Provinsi Riau 82,7 82,8 81,5 84,5 84,85
Sumber Data : Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau
Tabel 2. 13 Konsumsi Energi Penduduk di Provinsi Riau Tahun 2012 – 2017
No Kelompok Pangan Konsumsi Energi Kkal/Kap/Hari
2012 2013 2014 2015 2016 2017
1 Padi-padian 1221 1217 1161 1204 1123 1167
2 Umbi-Umbian 64 73 70 73 86 45
3 Pangan Hewani 136 175 167 170 160 254
4 Minyak dan Lemak 276 257 231 235 364 297
5
Buah Biji
Berminyak 65 61 96 121 98 50
6 Kacang-Kacangan 77 76 74 72 74 48
7 Gula 123 149 99 119 115 104
8 Sayur dan Buah 51 71 75 89 105 86
9 Lain-Lain - - - - - 29
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 43
Total Energi 2013 2079 1973 2083 2125 2081
Sumber Data : Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau
Tabel 2. 14 Konsumsi Protein Penduduk di Provinsi Riau Tahun 2012 – 2017
No Kelompok Pangan Konsumsi Protein (Gram/Kap/Hari)
2012 2013 2014 2015 2016 2017
1 Padi-padian 23 23,47 23,32 23,62 27,1 26,4
2 Umbi-Umbian 3 3,11 3,02 1,48 0,5 0,5
3 Pangan Hewani 20 19,68 13,3 19,29 21,8 23,3
4 Minyak dan Lemak 1 1,27 7,09 0,37 0 0
5 Buah Biji Berminyak
1 0,84 0,98 1,67 0,8 0,6
6 Kacang-Kacangan 4 4,05 2,7 3,83 4,6 4,8
7 Gula - 0,17 0,36 0,29 0 0
8 Sayur dan Buah - 0,08 0,98 1,98 2,8 2,9
9 Lain-Lain - - - - 1,3 1,3
Total Energi 52 52,67 51,75 52,53 58,9 59,8
Tabel 2. 15 Ketersediaan Pangan utama Beras Menurut Kabupaten/Kota di
Provinsi Riau Tahun 2012-2017
No. Kabupaten/Kota 2012 2013 2014 2015 2016 2017
1 Kuantan Singingi 42,612 41,186 41,383 41,776 41,393 40,703
2 Indragiri Hulu 54,044 52,685 53,411 54,425 54,385 53,968
3 Indragiri Hilir 95,244 92,052 92,541 93,546 92,831 91,518
4 Pelalawan 47,856 48,100 50,256 52,771 54,355 55,601
5 Siak 56,899 55,900 57,087 58,600 58,984 58,975
6 Kampar 103,283 101,162 103,007 105,412 105,807 105,476
7 Rokan Hulu 73,645 73,247 75,749 78,730 80,259 81,251
8 Bengkalis 73,133 70,888 71,428 72,311 71,825 70,844
9 Rokan Hilir 83,414 81,880 83,564 85,696 86,218 86,124
10 Kep. Meranti 25,005 24,014 23,967 24,073 23,715 23,227
11 Pekanbaru 134,942 132,220 134,754 137,995 138,598 138,258
12 Dumai 37,739 36,804 37,318 38,013 38,004 37,715
Jumlah 827,818 810,137 824,463 843,347 846,373 843,661
Sumber Data : Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau
Jika dilihat Tabel 2 (Tabel T-C.30, Lampiran Permendagri No. 86 Tahun
2017) di atas, hasil pencapaian kinerja pelayanan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi
Riau menunjukkan keberhasilan pencapaian dapat dilihat bahwa realisasi dari tahun
ke tahun terus meningkat, peningkatan capaian indikator ini dipengaruhi oleh
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 44
pemahaman masyarakat terhadap pola konsumsi yang beragam, berimbang, bergizi
dan aman sehingga pola pangan harapan baik itu ketersediaan maupun konsumsi
yang ideal dapat tercapai .
Dari Indikator kinerja Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan diperoleh
hasil bahwa tingkat ketersedian energi dan protein pada tahun 2017, ternyata sudah
melebihi Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan. Jika dilihat dari skor PPH
ketersediaan pada tabel dibawah terjadi peningkatan jumlah dan komposisi atau
ketersediaan pangan dengan rasio capaian berkisar 100 %. Dengan pendekatan
PPH ini, keadaan perencanaan penyediaan dan konsumsi pangan penduduk
diharapkan tidak hanya dapat memenuhi kecukupan gizi (Nutritional Adequacy),
tetapi sekaligus mempertimbangkan keseimbangan gizi (Nutritional Balance) yang
didukung oleh cita rasa (Palatability), daya cerna (Digestability), daya terima
masyarakat (Acceptability), kuantitas dan kemampuan daya beli (Affortability).
Indikator kinerja Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi, realisasi pada
tahun 2017 lebih rendah jika dibandingkan dengan targetnya, namun jika
dibandingkan tahun-tahun sebelumnya serta dibandingkan dengan target nasional
skor pola pangan harapan masih lebih ditingkatkan lagi pencapaiannya. Hal ini
disebabkan pola konsumsi masyarakat belum ideal yang ditunjukkan oleh konsumsi
yang masih kurang untuk kelompok pangan hewani, sayur dan buah serta umbi-
umbian dan kelebihan konsumsi untuk kelompok pangan kacang-kacangan dan
lemak/minyak, kelompok pangan yang dikonsumsi mendekati ideal adalah padi-
padian dan gula.
Antar daerah agroekologi mempunyai kesamaan pola keragaman konsumsi
kelompok pangan. Kelompok pangan penyumbang energi terbesar untuk provinsi
Riau dan semua tipe agroekologi adalah padi-padian. Pola sumbangan energi dari
kelompok pangan untuk Provinsi Riau dan semua agroekologi adalah padi-padian >
minyak dan lemak > kacangkacangan > pangan hewani > sayuran dan buah > gula
> kelompok pangan lainnya = buah dan biji berlemak > umbi-umbian.
Skor PPH untuk Provinsi Riau tahun 2017 adalah 84,85 akan tetapi jika
dibandingkan dengan saran PPH ideal pada tahun 2015 sebesar 95,0 maka skor PPH
Provinsi Riau belum mencapai skor PPH yang ditargetkan. Namun jika didasarkan
pada skor PPH Provinsi Riau sesuai dengan prediksi. Skor PPH di Provinsi Riau
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 45
dipengaruhi oleh tipe agroekologi. Skor PPH tertinggi terdapat pada tipe agroekologi
pertaniannya yaitu 83,53 diikuti oleh agroekologi perikanan 81,61 dan agroekologi
kota sebesar 80,20. Secara umum, konsumsi kelompok pangan yang berlebih untuk
seluruh daerah agroekologi adalah minyak dan lemak serta kacang-kacangan.
Kelompok gula mempunyai tingkat konsumsi yang hampir ideal. Kelompok pangan
yang masih kurang dikonsumsi adalah padi-padian, sayur dan buah, pangan hewani,
umbi-umbian. Pola konsumsi kelompok pangan antar tipe agroekologi di Provinsi
Riau hampir sama.
Hal ini juga disebabkan Pola konsumsi pangan penduduk provinsi Riau masih
terdapat ketimpangan :
1. Masih tingginya konsumsi padi-padian terutama beras
2. Masih rendahnya konsumsi pangan hewani, umbi-umbian, serta sayur dan buah.
3. Pemanfaatan sumber-sumber pangan lokal seperti umbi, jagung, dan sagu
masih rendah
4. Kualitas konsumsi pangan masyarakat yang ditunjukkan dengan skor Pola
Pangan Harapan (PPH) masih belum mencapai kondisi ideal
5. Diperlukan upaya untuk menganekaragamkan konsumsi pangan masyarakat
menuju skor PPH yang ideal agar hidup sehat, aktif, dan produktif.
6. Kebijakan terfokus pada peningkatan produksi dan belum mempertimbangkan
kecukupan gizi (nutrition sensitive production system)
Dengan demikian diharapkan pengembangan pangan wilayah antar daerah
agroekologi di Provinsi Riau dapat diseragamkan. Hal yang perlu dilakukan adalah
dengan memberikan penyuluhan, sosialisasi kepada masyarakat tentang sumber
pangan alternatif yang berbasis sumber pangan lokal sehingga pola pangan
masyarakat lebih beragam dan tidak tergantung pada beras.
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 46
2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah
Berdasarkan pada gambaran umum kondisi daerah pada bab
sebelumnya dan sesuai Pasal 258 UU No. 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah dimana daerah melaksanakan pembangunan untuk
peningkatan dan pemerataan; pendapatan masyarakat; kesempatan kerja;
lapangan berusaha; akses dan kualitas pelayanan publik; dan daya saing
daerah. Secara keseluruhan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan UU
tersebut telah memperlihatkan hasil yang cukup menggembirakan hingga
tahun 2014, namun pada tahun 2015 mengalami perlambatan.
Hal ini terlihat dari semakin memburuknya indikator pembangunan
daerah terutama terkait dengan pertumbuhan ekonomi akibat penurunan
harga komoditas utama seperti minyak bumi dan komoditas perkebunan yang
selama ini telah menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi provinsi
Riau.
Pelaksanaan tugas dan fungsi Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan
Provinsi Riau sangat dipengaruhi oleh kondisi faktor internal dan faktor
eksternal. Kondisi sumber daya manusia, dukungan anggaran, sarana dan
prasarana serta kelembagaan dan tata laksana penyelenggaraan tugas,
mempunyai peran besar terhadap kerberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi
dalam menghadapi dinamika pembangunan dan perubahan lingkungan
strategis di Riau.
Sumber daya yang ada dan tersedia tersebut harus dapat
dimanfaatkan secara optimal guna terwujudnya pencapaian tujuan organisasi
sesuai visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Beberapa
permasalahan yang dihadapi perlu segera dicarikan solusi penyelesaiannya
agar potensi yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal. Beberapa
permasalahan yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi Dinas
Ketahanan Pangan Provinsi Riau terlihat dari pemetaan permasalahan seperti
table di bawah ini :
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 47
Tabel 2. 16 Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah
No. Masalah Pokok Masalah Akar Masalah
(1) (2) (3) (4)
1. Tingginya penurunan rasio
produksi pangan terhadap kebutuhan selama periode tahun
2010-2014, seperti beras turun
sebesar 11,87% per tahun, jagung turun sebesar 17,06%
per tahun. Penurunan rasio produksi ini terutama
disebabkan oleh laju peningkatan luas panen pada
komoditas tidak sebanding
dengan perkembangan jumlah penduduk;
1. Perlunya Meningkatkan
kapasitas produksi pangan melalui
penetapan lahan abadi
untuk produksi pangan dalam rencana tata
ruang wilayah dan meningkatkan kualitas
lingkungan serta sumberdaya lahan dan
air.
1. Perlunya Implementasi
Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 27 Tahun
2010 tentang
Perlindungan Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan.
2. Rendahnya rasio produksi dan konsumsi daging ruminansia
hanya mencapai 0,37;
1. Perlunya peningkatan Produksi Daging Sapi
untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan
Hewani.
1. Implementasi kebijakan teknologi tepat guna.
2. Implementasi kebijakan pelarangan pemotongan
sapi betina produktif (Perda No.1 Tahun 2017
tentang Pengendalian
Ternak Sapi dan Kerbau Betina Produktif).
3. Implementasi diversifikasi pangan
daging.
3. Sumber produksi dan distribusi
pangan belum diatur secara baik sehingga akses produksi dan
konsumsi belum terjangkau oleh
seluruh lapisan masyarakat;
1. Meningkatkan
efektivitas dan efisiensi distribusi dan
perdagangan pangan
melalui pengembangan infrastruktur distribusi,
pengembangan jaringan pemasaran
dan distribusi antar
daerah serta membuka daerah yang terisolir,
pengembangan sistem informasi pasar, dan
penguatan lembaga
pemasaran daerah. 2. Menjaga Stabilitas
Harga Pangan, melalui
1. Pengembangan Sistem
Resi Gudang. 2. Penetapan Harga
Pembelian Pemerintah
(HPP). 3. Implementasi Peraturan
Gubernur Riau Nomor 12 Tahun 2013 tentang
Pengelolaan Cadangan
Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) Provinsi
Riau; 4. Implementasi Peraturan
Gubernur Riau Nomor 38
Tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Pengembangan Cadangan
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 48
peningkatan peranan
Lembaga pembeli gabah dan Lembaga
usaha ekonomi pedesaan,
pengembangan sistem
tunda jual , pengembangan sistem
informasi dan monitoring produksi,
konsumsi, harga dan stok minimal bulanan.
Pangan Daerah;
5. Implementasi Peraturan Gubernur Riau Nomor 41
Tahun 2013 tentang Pemberdayaan Gabungan
Kelompok Tani
(Gapoktan) sebagai Penyedia Pangan
Masyarakat se-Provinsi Riau;
4. Tingginya ketergantungan impor pangan;
1. Pengembangan pangan lokal.
1. Mendorong Beras Analog sagu, mie sagu kering,
mie instan sagu,
macaroni sagu mengunakan bahan baku
lokal agar mengurangi ketergantungan akan
pangan impor, termasuk impor beras.
5. Penganekaragaman/diversifikasi pangan masih terbatas;
1. Perlunya peningkatan Skor Pola Pangan
Harapan (PPH) melalui
promosi konsumsi pangan lokal (umbi-
umbian), sayuran dan buah-buahan, serta
pangan hewani. 2. Perlunya
pengembangan dan
percepatan diversifikasi konsumsi pangan
berbasis pangan lokal melalui pengkajian
berbagai teknologi
tepat guna dan terjangkau mengenai
pengolahan pangan berbasis sagu dan
pengembangan aneka
pangan lokal lainnya. 3. Perlunya peningkatan
pelayanan gizi dan kesehatan kepada
masyarakat miskin yang terintegrasi
dengan program
penanggulangan kemiskinan dan
keluarga berencana.
1. Implementasi Penetapan Pola Pangan Harapan
(PPH) sebagai salah satu
indikator keberhasilan Pembangunan Daerah
dalam RPJMD Riau Tahun 2014-2019.
2. Implementasi Peraturan Gubernur Riau Nomor :
24 Tahun 2010 tentang
Percepatan Penganekaragaman
Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya
Lokal.
3. Perlunya Penguatan kelembagaan pedesaan
seperti Posyandu, PKK, dan Dasa Wisma dalam
pengawasan dan
pemantauan tumbuh kembang anak serta
tindak lanjut (rujukan) masalah gizi buruk.
4. Implementasi Optimalisasi Otoritas
Kompetensi Keamanan
Pangan Daerah (OKKPD) yang telah dibentuk
berdasarkan Keputusan Gubernur Riau Nomor :
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 49
4. Perlunya penguatan
pengawasan dan pembinaan keamanan
pangan.
Nomor: Kpts. 826/X/2017
tanggal 6 Oktober 2017; tentang Penunjukan
Dinas Ketahanan Pangan Daerah sebagai
pelaksana Otoritas
Kompetensi Keamanan Pangan Daerah Riau.
5. Implementasi Peraturan Gubernur Riau Nomor 82
Tahun 2017 Tentang Pembentukan Unit
Pelaksana Teknis
Pengawasan mutu dan keamanan pangan segar
Pada Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau;
6. Masih rendahnya ketahanan pangan rumah tangga di
wilayah rawan pangan.
1. Perlunya meningkatkan kemampuan rumah
tangga dalam mengakses pangan
untuk memenuhi
kebutuhan setiap anggota rumah tangga
dalam jumlah dan mutu yang memadai.
2. Mendorong,
mengembangkan dan membangun, serta
memfasilitasi peran serta masyarakat dalam
pemenuhan pangan
sebagai implementasi Pemenuhan hak atas
pangan.
1. Implementasi Peraturan Gubernur Riau Nomor:
37 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Kegiatan Desa Mandiri
Pangan;
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah
A. Tantangan
1) Belum meratanya pengendalian harga gabah pada tingkat petani disaat
panen raya.
2) Laju alih fungsi lahan pertanian ke non-pertanian yang cukup tinggi
mengancam ketersediaan pangan daerah;
3) Masih ada beberapa daerah yang mengalami kerawanan pangan baik kronis
akibat kondisi yang marginal, miskin struktural maupun kerawanan pangan
transien akibat bencana alam mengakibatkan kondisi ketahanan pangan
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 50
menjadi sangat rentan;
4) Belum efisiennya distribusi pangan;
5) Skor pola pangan harapan belum optimal, sehingga pola konsumsi
masyarakat belum ideal;
6) Kemampuan produksi dan pelaku usaha pangan di dalam menjamin mutu
dan keamanan pangan segar dan olahan yg dihasilkan belum optimal;
7) Masih besarnya potensi dan peluang pasar lokal maupun luar negeri yang
belum dapat dimanfaatkan secara optimal karena mutu dan keamanan
produk belum memenuhi standar mutu pangan.
8) Perilaku masyarakat yang masih cenderung sulit merubah pola makan
(pangan alternatif yang berasal sumber pangan lokal).
9) Pola konsumsi masyarakat masih tergantung pada salah satu komoditi yaitu
beras/padi dan terjadi pergeseran pola konsumsi kearah konsumsi berbahan
baku Sagu.
B. Peluang
Sedangkan peluang yang dimiliki dalam upaya peningkatan pemberian pelayanan
ketahanan pangan yaitu :
1) Besarnya jumlah penduduk Provinsi Riau merupakan pasar produk pangan
sekaligus penggerak ekonomi daerah.
2) Tingkat pendidikan masyarakat dan pengetahuan tentang pangan yang
semakin tinggi memberikan peluang bagi percepatan proses peningkatan
kesadaran gizi masyarakat.
3) Masih cukup luasnya lahan pekarangan masyarakat yang tersedia sebagai
sarana peningkatan cadangan pangan tingkat rumah tangga.
4) Terbukanya peluang usaha pangan lokal yang berkualitas sebagai salah satu
ikon di Provinsi Riau.
5) Perkembangan teknologi informatika, perhubungan, dan transportasi yang
sangat pesat hingga ke pelosok daerah menjadi penunjang penting bagi
keberhasilan pembangunan ketahanan pangan.
6) Terbukanya koordinasi dengan Dinas/Instansi terkait meliputi Dinas Pertanian
dan Perkebunan; Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan; Dinas Kelautan
dan perikanan; Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan; Dinas Koperasi dan UKM;
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 51
Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar; Dinas Kesehatan; dan Badan
POM serta Bulog.
7) Adanya intervensi pemerintah dalam upaya pengendalian harga gabah yang
dilaksanakan oleh Bulog, dan Lembaga Pembelian Gabah.
8) Terbentuknya kelompok Afinitas Mandiri pada setiap program dan kegiatan
yang bersifat kepenyuluhan yang mendorong peningkatan pendapatan
masyarakat miskin.
9) Terbukanya jalur arus lalu lintas distribusi pangan antara Povinsi, Kabupaten
dan Kota.
10) Meningkatnya permintaan masyarakat terhadap pangan yang beragam dan
bermutu Adanya komitmen Pemerintah Provinsi Riau dan pemerintah
Kabupaten dalam upaya pengentasan kemiskinan.
11) Adanya Kebijakan Nasional Percepatan penganekaragaman Konsumsi Pangan
(P2KP).
12) Adanya kebijakan pemerintah provinsi dalam hal penerapan prinsip partisipasi
masyarakat yaitu keterlibatan masyarakat dalam perencanaan, perumusan,
implementasi dan evaluasi kebijakan pembangunan.
Untuk mewujudkan Provinsi Riau yang maju, sejahtera dan berdaya saing
tinggi, semakin menghadapi banyak permasalahan dan persoalan pembangunan
internal maupun eksternal serta perlunya koordinasi yang baik antar wilayah dan
antar sektor. Permasalahan dan persoalan yang dihadapi Provinsi Riau meliputi
Kapasitas dan kualitas masyarakat serta pemerintahan yang masih rendah,
ketahanan sosial budaya, hasil produk sumberdaya alam yang senantiasa mengalami
penurunan harga sementara sektor lain yang seharusnya menjadi basis pertumbuhan
ekonomi seperti industri dan inovasi belum mampu menggantikan kontribusi
sumberdaya alam pertambangan dan pertanian. Belum mampunya sektor industri
dan inovasi untuk menjadi pengganti basis ekonomi akibat dari belum tersrtukturnya
dengan baik dan mendalam sektor industri tersebut, padahal dengan menurunan
harga komoditas utama baik hasil migas dan pertanian seharusnya akan memberikan
keuntungan yang lebih tinggi bagi sektor industri karena sektor industri akan
mendapatkan bahan baku yang lebih murah.
Berbagai permasalahan utama pembangunan ketahanan pangan yang
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 52
dihadapi, tantangan dan potensi yang dapat dikembangkan mendasari perumusan isu
strategis pembangunan ketahanan pangan. Perumusan dilaksanakan dengan
mempertimbangkan pengaruh terhadap pencapaian sasaran pembangunan
ketahanan pangan provinsi Riau, merupakan tugas dan tanggung jawab Dinas
Ketahanan Pangan, luasnya dampak yang ditimbulkan terhadap daerah dan
masyarakat dan kemudahan untuk dikelola.
Adapun isu strategis tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tingginya penurunan rasio produksi pangan terhadap kebutuhan selama periode
tahun 2010-2014, seperti beras turun sebesar 11,87% per tahun, jagung turun
sebesar 17,06% per tahun. Penurunan rasio produksi ini terutama disebabkan
oleh laju peningkatan luas panen pada komoditas tidak sebanding dengan
perkembangan jumlah penduduk;
2. Rendahnya rasio produksi dan konsumsi daging ruminansia hanya mencapai
0,37;
3. Sumber produksi dan distribusi pangan belum diatur secara baik sehingga akses
produksi dan konsumsi belum terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat;
4. Tingginya ketergantungan impor pangan;
5. Penganekaragaman/diversifikasi pangan masih terbatas; dan
6. Masih rendahnya ketahanan pangan rumah tangga di wilayah rawan pangan.
2.4 Review Terhadap Rancangan Awal RKPD
Review terhadap RKPD dimaksudkan untuk membandingkan antara rumusan
hasil identifikasi kebutuhan program dan kegiatan berdasarkan analisis kebutuhan
yang telah mempertimbangkan kinerja pencapaian target Renstra Dinas Ketahanan
Pangan dan tingkat kinerja yang dicapai oleh Dinas Ketahanan Pangan, dengan
arahan Kepala Daerah terkait prioritas program dan kegiatan serta pagu indikatif
yang disediakan untuk Dinas Ketahanan Pangan berdasarkan RKPD.
RKPD Tahun 2019 berpedoman pada RPJMD 2014-2019 (revisi) dengan
memperhatikan kebijakan-kebijakan Nasional dan Provinsi yang relevan. Rancangan
awal RKPD Provinsi Riau tahun 2019 telah disusun dan sebelum ditetapkan menjadi
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 53
dokumen RKPD, perlu dilakukan review terhadap rancangan awal tersebut untuk
mengakomodir kebutuhan OPD yang belum tercantum dalam rancangan RKPD.
Rencana program dan kegiatan dalam Revisi Renstra Dinas Ketahanan Pangan
Provinsi Riau Tahun 2014 - 2019 merupakan penjabaran dari RPJMD Pemerintah
Provinsi Riau yang terdiri dari dari program yang menunjang secara langsung
pencapaian visi dan misi dan program prioritas dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan daerah. Program prioritas untuk mendukung pencapaian tujuan
pembangunan ketahanan pangan yang dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan
pada urusan pangan.
Pada Tabel 15 (Tabel T-C.31, Lampiran Permendagri 86 Tahun 2017) ini,
diperlukan:
1. Perbaikan indikator pada program/kegiatan, agar lebih tajam dan tepat sasaran,
terutama kegiatan-kegiatan teknis;
2. Penambahan pagu kegiatan OPD, penambahan atau pengurangan target kinerja
dan pagu kegiatan, serta perubahan lokasi dan kelompok sasaran kegiatan;
3. Adanya penambahan target capaian, lokasi dan penyesuaian dengan kebutuhan
tahun berjalan.
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 54
Tabel 2. 17
Kode
Urusan/ Bidang Urusan Pemerintah
daerah dan program/ Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcomes)/Kegiatan (output)
Target Kinerja Capaian Program (Renstra PD)
Tahun 2019
Realisasi Target
Kinerja Hasil Program
dan Keluaran
Kegiatan s.d Tahun 2016 (Tahun n-3)
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun 2017 (n-2) Target program
dan kegiatan {Renja Perangkat
Daerah tahun 2018 (n-1)}
Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra Perangkat Daerah s.d. tahun
Berjalan
Target RKPD Tahun 2017 (Tahun n-2)
Realisasi RKPD
Tahun 2017 (Tahun n-2)
Tingkat Realisasi (%)
Realisasi Capaian Program dan Kegiatan s.d. Tahun 2018
{Tahun berjalan (n-1)}
Tingkat Capaian Realisasi Target
Renstra (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)=(7)/(6)*100 (9) (10)=(5)+(7)+(9)
(11)=(10)/(4)*100
Urusan Wajib
Bidang Urusan Ketahanan Pangan
1.02.1.02.03.01.01. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Persentase layanan administrasi perkantoran yang baik
100
% 100
1.02.1.02.03.01.01.002. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air Dan Listrik
Rentang waktu penyediaan jasa komunikasi, air, dan listrik
36
bulan 0 12
12
100,00
12
24,00
66,67
1.02.1.02.03.01.01.008. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Rentang waktu penyediaan jasa kebersihan kantor
36
bulan 0 12
12
100,00
12
24,00
66,67
1.02.1.02.03.01.01.010. Penyediaan Alat Tulis Kantor
Rentang waktu penyediaan alat tulis kantor
36
bulan 0 12
12
100,00
12
24,00
66,67
Program/Kegiatan Lokasi Indikator KinerjaTarget
Capaian Pagu Indikatif Program/Kegiatan Lokasi Indikator Kinerja
Target
Capaian Pagu Indikatif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
BELANJA LANGSUNG (BL) 5.211.375.700 BELANJA LANGSUNG (BL) 5.211.375.700
I Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Persentase layanan administrasi
perkantoran yang baik
100% 1.177.907.300 Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Persentase layanan
administrasi perkantoran yang
baik
100% 1.177.907.300
1 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber
Daya Air Dan Listrik
Pekanbaru Rentang waktu penyediaan jasa
komunikasi, air, dan listrik
12 bulan 320.000.000 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya
Air Dan Listrik
Pekanbaru Rentang waktu penyediaan jasa
komunikasi, air, dan listrik
12 bulan 320.000.000
2 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor Pekanbaru Rentang waktu penyediaan jasa
kebersihan kantor
12 bulan 188.067.300 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor Pekanbaru Rentang waktu penyediaan jasa
kebersihan kantor
12 bulan 188.067.300
3 Penyediaan Alat Tulis Kantor Pekanbaru Rentang waktu penyediaan alat tulis kantor 12 bulan 80.000.000 Penyediaan Alat Tulis Kantor Pekanbaru Rentang waktu penyediaan alat
tulis kantor
12 bulan 80.000.000
4 Penyediaan Barang Cetakan Dan
Penggandaan
Pekanbaru Rentang waktu penyediaan barang
cetakan dan penggandaan
12 bulan 50.000.000 Penyediaan Barang Cetakan Dan
Penggandaan
Pekanbaru Rentang waktu penyediaan
barang cetakan dan
penggandaan
12 bulan 50.000.000
5 Penyediaan Komponen Instalasi
Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
Pekanbaru Rentang waktu penyediaan komponen
instalasi listrik
12 bulan 30.000.000 Penyediaan Komponen Instalasi
Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
Pekanbaru Rentang waktu penyediaan
komponen instalasi listrik
12 bulan 30.000.000
6 Penyediaan Bahan Bacaan Dan Peraturan
Perundang-Undangan
Pekanbaru Rentang waktu penyediaan Bahan Bacaan
Dan Peraturan Perundang-Undangan
12 bulan 20.000.000 Penyediaan Bahan Bacaan Dan Peraturan
Perundang-Undangan
Pekanbaru Rentang waktu penyediaan
Bahan Bacaan Dan Peraturan
Perundang-Undangan
12 bulan 20.000.000
7 Penyediaan Makanan Dan Minuman Pekanbaru Jumlah Makanan dan Minuman yang
Disediakan
5176 Box 103.440.000 Penyediaan Makanan Dan Minuman Pekanbaru Jumlah Makanan dan Minuman
yang Disediakan
5176 Box 103.440.000
8 Penyediaan Jasa Keamanan Kantor Pekanbaru Rentang Waktu Penyediaan Jasa
Keamanan Kantor
12 bulan 86.400.000 Penyediaan Jasa Keamanan Kantor Pekanbaru Rentang Waktu Penyediaan Jasa
Keamanan Kantor
12 bulan 86.400.000
9 Rapat-Rapat Koordinasi Dan Konsultasi Ke
Luar Daerah
Provinisi/Nasi
onal
Frekuensi Rapat Koordinasi dan Konsultasi
Keluar dan Kedalam Daerah
1 tahun 300.000.000 Rapat-Rapat Koordinasi Dan Konsultasi Ke
Luar Daerah
Provinisi/Nasio
nal
Frekuensi Rapat Koordinasi dan
Konsultasi Keluar dan Kedalam
Daerah
1 tahun 300.000.000
Tabel 4
Hasil Analisis Kebutuhan Catatan
Penting
Provinsi Riau
Review Terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun 2019
(Tabel T-C.31, Lampiran Permendagri 86 Tahun 2017)
Rancangan Awal RKPD
OPD : DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI RIAU
No.
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 55
1.02.1.02.03.01.01.011. Penyediaan Barang Cetakan Dan Penggandaan
Rentang waktu penyediaan barang cetakan dan pengadaan
36
bulan 0 12
12
100,00
12
24,00
66,67
1.02.1.02.03.01.01.012. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
Rentang waktu penyediaan komponen instalasi listrik
36
bulan 0 12
12
100,00
12
24,00
66,67
1.02.1.02.03.01.01.015. Penyediaan Bahan Bacaan Dan Peraturan Perundang-Undangan
Rentang waktu penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
36
bulan 0 12
12
100,00
12
24,00
66,67
1.02.1.02.03.01.01.017. Penyediaan Makanan Dan Minuman
jumlah makanan dan minuman yang disediakan
15.146
box 0 2.488
2.488
100,00
5.170
7.658,00
50,56
1.02.1.02.03.01.01.018. Rapat-Rapat Koordinasi Dan Konsultasi Ke Luar Daerah
Frekuensi rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
192
kali 0 60
60
100,00
64
124,00
64,58
1.02.1.02.03.01.01.019. Penyediaan Jasa Keamanan Kantor
Rentang waktu penyediaan jasa Keamanan kantor
36
bulan 0 12
12
100,00
12
24,00
66,67
1.02.1.02.03.01.02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Persentase kecukupan sarana dan prasarana kerja aparatur yang sesuai dengan standar kerja
100
% 100
1.02.1.02.03.01.02.022. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
Jumlah gedung kantor yang dipelihara
6
Unit 0 2
2
100,00
2
4,00
66,67
1.02.1.02.03.01.02.023. Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan
Jumlah mobil jabatan yang dipelihara
22
Unit 0 7
7
100,00
7
14,00
63,64
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 56
1.02.1.02.03.01.02.030. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan dan perlengkapan kantor
Jumlah peralatan dan perlengkapan kantor yang dipelihara
22
Unit 0 10
10
100,00
2
12,00
54,55
1.02.1.02.03.01.03. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Persentase meningkatnya kualitas dan disiplin aparatur
100
% 100
1.02.1.02.03.01.03.006. Pembinaan Fisik dan Mental Aparatur
Jumlah ASN yang dibina fisik dan mentalnya
400
orang 160 80
80
100,00
80
320,00
80,00
1.02.1.02.03.01.05. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase meningkatnya kualitas sumberdaya aparatur sipil negara
100
% 100
1.02.1.02.03.01.05.001. Pendidikan Dan Pelatihan Formal
Jumlah ASN yang mengikuti pendidikan dan pelatihan formal
36
orang 0 3
3
100,00
15
18,00
50,00
1.02.03.1.02.03.01.15. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
1. Skor Pola Pangan harapan (PPH)
83,5
Skor 83
1.02.03.1.02.03.01.15.030. Gerakan Penganekaragaman Pangan
Jumlah peserta gerakan
39.120
orang 0 9.820
9.820
100,00
13.800
23.620,00
60,38
1.02.03.1.02.03.01.15.013. Analisis Situasi Konsumsi Pangan Penduduk
Jenis kelompok pangan yang dianalisis
45
Jenis 0 9
9
100,00
9
18,00
40,00
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 57
1.02.03.1.02.03.01.15.014. Pengelolaan Pemanfaatan Pekarangan/Peran Perempuan Dalam Ketahanan Pangan
Jumlah KK yang menerima bantuan
7.456
KK 0 576
576
100,00
3.880
4.456,00
59,76
1.02.03.1.02.03.01.15.015. Pengembangan Pangan Lokal
Jumlah unit pengolah pangan lokal
60
unit 0 20
20
100,00
20
40,00
66,67
1.02.03.1.02.03.01.15.012. Lomba Cipta Menu B2SA Tingkat Provinsi dan Nasional
Jumlah menu pangan lokal yang dilombakan
15
jenis pangan lokal
0 3
3
100,00
3
6,00
40,00
1.02.03.1.02.03.01.15.031. Sertifikasi dan Pengawasan Pangan Segar
Jumlah pengawasan keamanan pangan segar dan komoditi yang disertifikasi
240
sampel pengawasan
-
-
-
-
48
48,00
20,00
10
komoditi 10
10,00
100,00
10
komoditi surveylan
10
10,00
100,00
2. Persentase penguatan cadangan pangan
80% 80% 80%
1.02.03.1.02.03.01.15.005. Analisis Ketersediaan Pangan Wilayah
Jenis kelompok pangan yang dianalisis
65
jenis 0 13
13
100,00
13
26,00
40,00
1.02.03.1.02.03.01.15.009. Pengembangan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)
Jumlah buku SKPG 5
judul buku 0 1
1
100,00
1
2,00
40,00
1.02.03.1.02.03.01.15.032. Pengembangan Kawasan Mandiri Pangan
Jumlah kawasan 20
kawasan 0 -
4
4,00
20,00
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 58
1.02.03.1.02.03.01.15.033. Penghargaan Adikarya Pangan Nusantara (APN) dan Koodinasi Dewan Ketahanan Pangan
Jumlah kategori, peserta rapat, dan jumlah rekomendasi yang dihasilkan
25
kategori 0 -
5
5,00
20,00
250
orang 0 -
50
50,00
20,00
10
rekomendasi
0 -
2
2,00
20,00
1.02.03.1.02.03.01.15.001. Pemantauan dan Analisis Harga Pangan Pokok
Frekwensi pemantauan dan jenis pangan yang dianalisis
250
kali 0 52
52
100,00
50
102,00
40,80
110
jenis 0 21
21
100,00
22
43,00
39,09
1.02.03.1.02.03.01.15.003. Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah Riau
Jumlah Bantuan Pangan Pokok Beras
200
ton 0 20
20
100,00
2,512
22,51
11,26
1.02.03.1.02.03.01.15.036. Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat
Jumlah gapoktan penerima bantuan
10
gapoktan 0 -
2
2,00
20,00
3.00.01.1.02.03.01.15. Program Pengembangan Data/Informasi
Persentase Ketersediaan data/ informasi ketahanan pangan
100
% 100
3.00.01.1.02.03.01.15.006. Partisipasi Dalam Pelaksanaan Pameran Tahunan
Jumlah Event yang diikuti
5
event 0 3
3
100,00
1
4,00
80,00
3.00.01.1.02.03.01.15.013. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Ketahanan Pangan
Jumlah Sistem Informasi yang dikembangkan
5
sistem 0 1
1
100,00
1
2,00
40,00
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 59
3.00.01.1.02.03.01.15.074. Monitoring, Evaluasi, Pelaporan, dan Statistik Ketahanan Pangan
1. Frekuensi Monev yang dilaksanakan; 2. Jumlah buku statistik pangan
12
kali 0 -
12
12,00
100,00
1
judul buku 0 -
1
1,00
100,00
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 60
2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau menyusun usulan program dan kegiatan
yang diusulkan para pemangku kepentingan, baik dari kelompok masyarakat terkait
langsung dengan pelayanan, LSM, asosiasi, perguruan tinggi maupun dari OPD
Provinsi dan kabupaten/kota yang langsung ditujukan, maupun berdasarkan hasil
pengumpulan informasi dari penelitian lapangan dan pengamatan pelaksanaan Rapat
Koordinasi serta pelaksanaan Musrenbang di tingkat Kab/Kota.
Kajian usulan program dan kegiatan dari masyarakat merupakan bagian dari
kegiatan jaring aspirasi terkait kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan,
terhadap prioritas dan sasaran pelayanan serta kebutuhan pembangunan tahun yang
direncanakan, sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Ketahanan Pangan Provinsi
Riau. Adapun deskripsi yang disajikan dalam penelaahan usulan program dan
kegiatan masyarakat, secara umum sebagai berikut :
1. Penjelasan tentang proses bagaimana usulan program/kegiatan usulan
pemangku kepentingan tersebut diperoleh berdasarkan hasil inventarisasi
usulan-usulan program/kegiatan dari masyarakat;
2. Penjelasan tentang kesesuaian usulan tersebut dikaitkan dengan isu penting
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi OPD; dan
3. Rekapitulasi usulan program/kegiatan yang sesuai dengan isu-isu penting
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi OPD.
Hasil usulan program dan kegiatan dari masyarakat disajikan dalam bentuk seperti di
bawah ini :
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 61
Tabel 2. 18
No. Program/Kegiatan Indikator Kinerja Catatan1 2 4 6
I Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Kegiatan :
1 Kab. Kep. Meranti : 1 paket Rp 25.000.000,00
2 Kab. Bengkalis : 1 paket Rp 25.000.000,00
3 Kab. Inhil : 1 paket Rp 25.000.000,00
4 Kab. Pelalawan : 1 paket Rp 25.000.000,00
4 paket Rp 100.000.000,00
1 Kota Pekanbaru : 6 paket Rp 9.000.000,00
2 Kab. Kampar : 6 paket Rp 9.000.000,00
3 Kab. Kuansing : 6 paket Rp 9.000.000,00
4 Kab. Inhu : 6 paket Rp 7.500.000,00
5 Kab. Inhil : 7 paket Rp 10.500.000,00
6 Kab. Pelalawan : 6 paket Rp 9.000.000,00
7 Kab. Rokan Hulu : 6 paket Rp 9.000.000,00
8 Kab. Rokan Hilir : 6 paket Rp 9.000.000,00
9 Kab. Siak : 6 paket Rp 9.000.000,00
10 Kota Dumai : 6 paket Rp 9.000.000,00
11 Kab. Bengkalis : 7 paket Rp 10.500.000,00
12 Kab. Kep. Meranti : 7 paket Rp 10.500.000,00
75 paket Rp 111.000.000,00
3. 1 Kota Pekanbaru : 1 paket Rp 1.250.000,00
2 Kab. Kampar : 1 paket Rp 1.250.000,00
3 Kab. Kuansing : 1 paket Rp 1.250.000,00
4 Kab. Inhu : 1 paket Rp 1.250.000,00
5 Kab. Inhil : 1 paket Rp 1.250.000,00
6 Kab. Pelalawan : 1 paket Rp 1.250.000,00
7 Kab. Rokan Hulu : 1 paket Rp 1.250.000,00
8 Kab. Rokan Hilir : 1 paket Rp 1.250.000,00
9 Kab. Siak : 1 paket Rp 1.250.000,00
10 Kota Dumai : 1 paket Rp 1.250.000,00
11 Kab. Bengkalis : 1 paket Rp 1.250.000,00
12 Kab. Kep. Meranti : 1 paket Rp 1.250.000,00
12 paket Rp 15.000.000,00
Besaran/ Volume5
Tabel 5
Provinsi Riau
Usulan Program dan Kegiatan dari Pemangku Kepentingan Tahun 2019
(Tabel T-C.32, Lampiran Permendagri 86 Tahun 2017)
4 paket untuk 4
kelompok
masyarakat
1 paket = Rp.
25.000.000,-
Belanja bibit tanaman beserta
kelengkapannya (rak) yang akan
diserahkan kepada kelompok masyarakat
75 paket untuk 12
kab/kota
1 paket = Rp.
1.500.000,-
Gerakan cinta sagu (bahan makanan dari
sagu pada event-event tertentu di 12
kab/kota)
12 paket untuk
6000 orang di 12
kab/kota
1 paket = (500
orang x Rp.
25.000 =
1.250.00,-)
OPD : DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI RIAU
Pengadaan alat pengolahan pangan lokal
(sagu) yang akan diserahkan kepada
kelompok masyarakat
JUMLAH
JUMLAH
Gerakan Penganekaragaman Pangan
JUMLAH
2. Pengelolaan Pemanfaatan
Pekarangan/Peran Perempuan Dalam
Ketahanan Pangan
Lokasi3
1. Pengembangan Pangan Lokal
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 62
1 Kab. Inhil : 1 paket Rp 26.456.000,00
2 Kab. Rokan Hulu : 1 paket Rp 26.456.000,00
3 Kab. Siak : 1 paket Rp 26.456.000,00
3 paket Rp 79.368.000,00
5. Analisis Situasi Konsumsi Pangan
Penduduk
Pertemuan di provinsi untuk pengawalan
skor PPH
- -
1 Kab. Inhu : 1 kelompok Rp 5.000.000,00
2 Kab. Inhil : 2 kelompok Rp 10.000.000,00
3 Kab. Siak : 1 kelompok Rp 5.000.000,00
4 Kab. Rokan Hulu : 2 kelompok Rp 10.000.000,00
5 Kab. Bengkalis : 2 kelompok Rp 10.000.000,00
6 Kab. Rokan Hilir : 2 kelompok Rp 10.000.000,00
10 kelompok Rp 50.000.000,00
1 Kab. Siak
(Gapoktan Sumber
Rezeki)
: 1 paket 9,26 ton
2 Kab. Siak
(Gapoktan Mulia
Tani)
: 1 paket 9,26 ton
2 paket 18,52 ton
108 sampel, yang
terdiri dari:
-
Pestisida+Mikroba:
48 sampel -Uji cepat
pestisida: 30
sampel -Uji cepat khlorin:
30 sampel
9. Sertifikasi Pangan Segar (Buah dan Sayur) Melakukan pengawasan jaminan mutu
pangan segar (Prima dan Pangan Segar
Asal Tumbuhan/PSAT)
- - 25 Sampel
Sertifikasi, 33
Sampel Surveilen,
5 register PSAT dan
25 orang aparat)
10 paket untuk 10
kelompok di 6
kab/kota
1 paket = Rp.
5.000.000,-
Belanja pengadaan gabah untuk gapoktan 2 paket untuk 2
gapoktan
1 paket = 9,26
ton
Melakukan pengawasan (Pestisida /
Mikroba / Khlorin) pangan segar di pasar
tradisional/modern, baik secara uji cepat
rapid test kit, maupun dengan uji
laboratorium
- -
12 Kabupaten/Kota
JUMLAH
8. Pengawasan dan Pembinaan Keamanan
Pangan
12 Kabupaten/Kota
JUMLAH
7. Pemberdayaan Gapoktan dalam Penyedia
Pangan Masyarakat se Provinsi Riau
JUMLAH
-
6. Pengembangan dan Pemberdayaan
Cadangan Pangan Masyarakat
Bantuan cadangan pangan lokal (beras
analog, tepung sagu dan mie sagu)
kepada kelompok, lumbung gapoktan
4. Pengembangan Kawasan Mandiri Pangan Belanja barang (bibit tanaman, ternak,
pakan, alat dan mesin) yang akan
diserahkan kepada masyarakat
3 paket untuk 3
kab/kota
1 paket = Rp.
26.456.000,-
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 63
BAB III
TUJUAN DAN SASARAN PERANGKAT DAERAH
3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional
VISI
Visi merupakan suatu gambaran tentang keadaan masa depan yang berisikan
cita dan citra yang ingin diwujudkan. Visi akan dicapai dengan kerja keras dan dalam
kurun waktu yang telah ditentukan, mengingat sasaran akan berkembang terus
sesuai dengan kondisi lingkungan strategis pembangunan ketahanan pangan. Dalam
rangka ikut mendukung pembangunan nasional, Badan Ketahanan Pangan
mempunyai visi tahun 2015-2019, yaitu:
“Terwujudnya ketahanan pangan melalui penganekaragaman pangan
berbasis sumber daya lokal berlandaskan kedaulatan pangan dan
kemandirian pangan”.
MISI
Badan Ketahanan Pangan harus berperan sebagai “lead institution” dalam
mengoordinasikan perumusan kebijakan ketahanan pangan yang meliputi aspek
ketersediaan pangan, keterjangkauan pangan, dan pemanfaatan pangan. Dalam
rangka memainkan peran tersebut sehingga dapat mencapai visi yang telah
ditetapkan maka Badan Ketahanan Pangan mengemban misi tahun 2015-2019,
sebagai berikut:
1. Meningkatkan ketersediaan pangan yang beragam berbasis sumber daya lokal;
2. Memantapkan penanganan kerawanan pangan;
3. Meningkatkan keterjangkauan pangan masyarakat untuk pangan pokok;
4. Mewujudkan penganekaragaman konsumsi pangan masyarakat berbasis
sumberdaya, kelembagaan dan budaya lokal;
5. Mewujudkan keamanan pangan segar.
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 64
TUJUAN
Pelaksanaan pembangunan ketahanan pangan bertujuan untuk mewujudkan
pemantapan ketahanan pangan masyarakat sampai tingkat perseorangan secara
berkelanjutan, dengan cara :
1. Memperkuat penyediaan pangan yang beragam berbasis sumber daya lokal;
2. Menurunkan jumlah penduduk rawan pangan;
2. Memperkuat sistem distribusi dan stabilisasi harga pangan pokok;
3. Meningkatkan konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman
melalui penguatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat;
4. Meningkatkan konsumsi pangan masyarakat untuk memenuhi kecukupan gizi
yang bersumber dari pangan lokal;
5. Meningkatkan keamanan pangan segar.
SASARAN STRATEGIS
Sasaran strategis merupakan indikator kinerja dalam pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan oleh Badan Ketahanan Pangan tahun 2015-2019 adalah sebagai
berikut :
1. Meningkatnya ketersediaan pangan yang beragam;
2. Menurunnya jumlah penduduk rawan pangan;
3. Stabilnya harga pangan pokok di tingkat produsen dan konsumen;
4. Meningkatnya keragaman konsumsi pangan yang sehat dan aman;
5. Meningkatnya konsumsi pangan masyarakat sesuai angka kecukupan gizi (AKG);
6. Tercapainya keamanan pangan segar.
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 65
Tabel 3. 1 Target Kinerja Program (IKP) Badan Ketahanan Pangan
Tahun 2015–2019
Sumber : Renstra BKP Tahun 2015-2019 (Revisi Ke-1)
ARAH KEBIJAKAN BADAN KETAHANAN PANGAN
Undang-Undang No. 18 Tahun 2012 tentang pangan mengamanatkan
bahwa penyelenggaraan pangan dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan
dasar manusia yang memberikan manfaat secara adil, merata dan
berkelanjutan berdasarkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan dan
ketahanan pangan.
Searah dengan kebijakan pangan serta memperhatikan kondisi
ketahanan pangan masyarakat selama periode 5 (lima) tahun terakhir
tersebut, maka arah kebijakan Badan Ketahanan Pangan adalah untuk
pemantapan ketahanan pangan, yang meliputi aspek ketersediaan pangan,
keterjangkauan pangan dan pemanfaatan pangan.
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 66
Kebijakan ketahanan pangan dalam aspek ketersediaan pangan,
difokuskan pada: (a) peningkatan ketersediaan pangan yang beranekaragam
berbasis potensi sumberdaya lokal; dan (b) memantapkan penanganan
kerawanan pangan untuk mengurangi jumlah penduduk miskin dan
kelaparan.
Dalam aspek keterjangkauan pangan, difokuskan pada: (a) stabilisasi
pasokan dan harga pangan; serta (b) pengelolaan cadangan pangan.
Sedangkan pada aspek pemanfaatan pangan, difokuskan pada: (a)
percepatan penganekaragaman konsumsi pangan bebasis sumber daya dan
kearifan lokal; dan ditunjang dengan (b) pengawasan mutu dan keamanan
pangan segar.
Dalam implementasi kebijakan tersebut, diperlukan dukungan kebijakan
antara lain: (a) peningkatan koordinasi, dan sinergitas lintas sektor dalam
pengelolaan ketersediaan dan penanganan rawan pangan, distribusi, harga
dan cadangan pangan serta konsumsi dan keamanan pangan, (b)
peningkatan dukungan penelitian dan pengembangan pangan, (c)
peningkatan kerjasama internasional, (d) peningkatan pemberdayaan dan
peran serta masyarakat, (e) penguatan kelembagaan dan koordinasi
ketahanan pangan, dan (f) dorongan terciptanya kebijakan makro ekonomi
dan perdagangan yang kondusif bagi ketahanan pangan.
STRATEGI BADAN KETAHANAN PANGAN
Arah kebijakan pemantapan ketahanan pangan tersebut dilakukan
dengan 5 (lima) strategi utama, meliputi:
1. Memprioritaskan pembangunan ekonomi berbasis pertanian dan
perdesaan untuk: (a) meningkatkan kapasitaas produksi pangan
domestik; (b) menyediakan lapangan kerja; dan (c) meningkatkan
pendapatan masyarakat;
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 67
2. Pemenuhan pangan bagi kelompok masyarakat terutama masyarakat
miskin kronis dan transien (akibat bencana alam, sosial dan ekonomi)
melalui pendistribusian bantuan pangan;
3. Pemberdayaan masyarakat supaya mampu memanfaatkan pangan
beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) berbasis sumber daya
lokal;
4. Promosi dan edukasi kepada masyarakat untuk memanfaatkan pangan
B2SA berbasis sumber daya lokal;
5. Penanganan keamanan pangan segar.
3.2 Tujuan dan Sasaran Renja Perangkat Daerah
Tujuan Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan dengan
memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada, tantangan kedepan,
serta memperhitungkan peluang yang dimiliki, maka ditetapkan 9 (sembilan)
misi RPJMD Provinsi Riau 2014 - 2019, sebagai berikut:
1) Meningkatkan Pembangunan Insfrastruktur.
2) Meningkatkan Pelayanan Pendidikan.
3) Meningkatkan Pelayanan Kesehatan.
4) Menurunkan Kemiskinan.
5) Mewujudkan Pemerintahan yang Handal dan Terpercaya serta
Pemantapan Kehidupan Politik.
6) Pembangunan Masyarakat yang Berbudaya Melayu, Beriman dan
Bertaqwa.
7) Memperkuat Pembangunan Pertanian dan Perkebunan.
8) Meningkatkan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta
Pariwisata.
9) Meningkatkan Peran Swasta Dalam Pembangunan.
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 68
Dari 9 misi RPJMD Provinsi Riau Tahun 2014-2019 yang sudah
mengalami perubahan ini, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau
mendukung salah satu misi yaitu misi ke 7 (tujuh) yakni ; ‘Memperkuat
Pembangunan Pertanian dan Perkebunan yang bertujuan :
1) Mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan dan pemenuhan konsumsi
pangan yang cukup, bermutu dan bergizi seimbang.
2) Meningkatkan nilai tambah produksi pertanian dan perkebunan.
3) Meningkatkan kesejahteraan Petani.
Strategi dan arah kebijakan pembangunan ketahanan pangan
merupakan rumusan perencanaan komprehensif berdasarkan arah kebijakan
tahunan dalam mencapai tujuan dan sasaran dengan efektif dan efisien.
Untuk mewujudkan visi Gubernur 2014 - 2019 yang dilaksanakan melalui 1
misi dan agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran, maka
dirumuskan strategi dan arah kebijakan kurun waktu 5 (lima) tahun sebagai
berikut :
Tabel 3. 2 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan
Visi : “Terwujudnya Provinsi Riau yang maju, masyarakat sejahtera, berbudaya Melayu dan berdaya saing tinggi, menurunnya kemiskinan, tersedianya lapangan kerja serta pemantapan aparatur”.
Misi 7 : Memperkuat Pembangunan Pertanian dan Perkebunan
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Tercapainya ketersediaan dan konsumsi pangan masyarakat sesuai standar Pola Pangan Harapan (PPH)
Terwujudnya Pola Pangan Harapan di Provinsi Riau (PPH Ketersediaan dan PPH Konsumsi)
1. Peningkatan ketersediaan dan Pemantauan Cadangan Pangan Masyarakat
2. Pengembangan Cadangan pangan pemerintah dan Masyarakat.
3. Meningkatkan sistem distribusi pangan dan pemantauan harga pangan secara berkala.
4. Peningkatan Kemandirian dan Penanganan Kerentanan Pangan di Masyarakat.
5. Penganekaragaman
1. Memberikan bantuan cadangan pangan pemerintah daerah dan bantuan cadangan pangan masyarakat.
2. Menguatkan sistem jaringan distribusi dan harga secara berkala.
3. Memberikan bantuan kepada kelompok afinitas dan penguatan Kawasan/desa mandiri pangan.
4. Penyediaan dan pengembangan Lumbung Pangan (Fisik Lumbung, Lantai Jemur dan RMU).
5. Melakukan promosi konsumsi pangan lokal (umbi-umbian),
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 69
konsumsi pangan berbasis sumberdaya local melalui pemanfaatan pekarangan dan pengolahan pangan berbasis sumberdaya local.
6. Meningkatkan kesadaran pelaku usaha dan konsumen terhadap mutu dan keamanan produk pangan.
sayuran dan buah-buahan, serta pangan hewani.
6. Mendorong Beras Analog sagu, mie sagu kering, mie instan sagu, macaroni sagu atau mengunakan bahan baku lokal lainnya agar mengurangi ketergantungan akan pangan impor, termasuk impor beras.
7. Mendorong Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal.
8. Memberikan bantuan bibit pekarangan untuk peningkatan kualitas konsumsi dan peningkatan pendapatan Rumah Tangga.
9. Penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
10. Penguatan pengawasan mutu dan pembinaan keamanan pangan segar.
11. Penguatan Sistem Informasi Ketahanan Pangan secara berkala.
Tujuan dan sasaran pada Renja Perangkat Daerah akan memberikan arahan
pada setiap urusan pemerintahan daerah baik urusan wajib pelayanan dasar dan non
pelayan dasar; urusan pilihan; dan fungsi penunjang urusan dalam menyusun
Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra) SKPD dalam
mendukung tercapainya misi tersebut.
Selanjutnya untuk mewujudkan tujuan dan sasaran tersebut, maka setiap
sasaran ditetapkan sasaran indikator yang akan menjadi target pencapaian misi
kepala daerah. Perubahan sasaran indikator dan target pencapaian misi kepala
daerah didasari pada penyesuaian terhadap pergeseran kewenangan, penetapan
indikator yang bersifat outcome dan atau impact, perkembangan terkini serta
penempatan sasaran dan indikator yang lebih sesuai untuk pencapaian misi kepada
daerah yang nantinya diperlukan untuk menjaga kesinambungan pembangunan
ketahanan pangan yang sekaligus mengakomodasi berbagai perubahan secara
dinamis (sustain and change) menuju terwujudnya ketahanan pangan Provinsi Riau
lebih baik dan lebih sejahtera.
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 70
Dari satu tujuan pelayanan Dinas Ketahanan Pangan, telah ditetapkan
sebanyak satu (1) sasaran indikator dan 2 (dua) sasaran indikator diantaranya
memerlukan dukungan kabupaten kota. Adapun target pencapaian yang telah
dicapai dan yang telah disesuaikan dari masing-masing tujuan dan sasaran jangka
menengah pelayanan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau diuraikan dalam Tabel 7
di bawah ini :
Tabel 3. 3 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas
Ketahanan Pangan Provinsi Riau
NO TUJUAN SASARAN
INDIKATOR
TUJUAN/ SASARAN
TARGET KINERJA TUJUAN/SASARAN PADA TAHUN KE-
2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Tercapainya
ketersediaan dan konsumsi
pangan
masyarakat sesuai
standar Pola Pangan
Harapan
(PPH)
Terwujudnya
Pola Pangan Harapan di
Povinsi Riau
Skor Pola
Pangan Harapan (PPH)
Ketersediaan 83 84 85 85,5 86
Skor Pola
Pangan Harapan (PPH)
Konsumsi 81 82 82,5 83 83,5
3.3 Program dan Kegiatan
Program dan kegiatan merupakan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
serta upaya yang dilakukan untuk mengetahui capaian keberhasilan sasaran dan
tujuan. Program dimaksud merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan
terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan OPD guna mencapai sasaran
tertentu. Dengan adanya program dan kegiatan diharapkan pula dapat
menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi.
Program dan kegiatan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau yang
direncanakan untuk periode Tahun 2019 dan 2020 dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 71
Tabel 3. 4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 6
BELANJA LANGSUNG (BL) 5.211.375.700 12.366.733.150
I Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Persentase layanan administrasi
perkantoran yang baik
100% 1.177.907.300 100% 1.766.860.950
1 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air
Dan Listrik
Rentang waktu penyediaan jasa
komunikasi, air, dan listrik
Pekanbaru 12 bulan 320.000.000 APBD 12 bulan 480.000.000
2 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor Rentang waktu penyediaan jasa
kebersihan kantor
Pekanbaru 12 bulan 188.067.300 APBD 12 bulan 282.100.950
3 Penyediaan Alat Tulis Kantor Rentang waktu penyediaan alat tulis kantor Pekanbaru 12 bulan 80.000.000 APBD 12 bulan 120.000.000
4 Penyediaan Barang Cetakan Dan Penggandaan Rentang waktu penyediaan barang
cetakan dan penggandaan
Pekanbaru 12 bulan 50.000.000 APBD 12 bulan 75.000.000
5 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor
Rentang waktu penyediaan komponen
instalasi listrik
Pekanbaru 12 bulan 30.000.000 APBD 12 bulan 45.000.000
6 Penyediaan Bahan Bacaan Dan Peraturan
Perundang-Undangan
Rentang waktu penyediaan Bahan Bacaan
Dan Peraturan Perundang-Undangan
Pekanbaru 12 bulan 20.000.000 APBD 12 bulan 30.000.000
7 Penyediaan Makanan Dan Minuman Jumlah Makanan dan Minuman yang
Disediakan
Pekanbaru 5176 Box 103.440.000 APBD 5176 Box 155.160.000
8 Penyediaan Jasa Keamanan Kantor Rentang Waktu Penyediaan Jasa
Keamanan Kantor
Pekanbaru 12 bulan 86.400.000 APBD 12 bulan 129.600.000
9 Rapat-Rapat Koordinasi Dan Konsultasi Ke Luar
Daerah
Frekuensi Rapat Koordinasi dan Konsultasi
Keluar dan Kedalam Daerah
Provinisi/Nasional 1 tahun 300.000.000 APBD 1 tahun 450.000.000
KodeUrusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah
dan Program/KegiatanIndikator Kinerja Program/Kegiatan
Rencana Tahun 2019
Catatan
Penting
Rencana Tahun 2020
LokasiTarget capaian
kinerja
Kebutuhan
Dana/pagu
indikatif
Sumber
Dana
Target capaian
kinerja
Kebutuhan
Dana/pagu
indikatif
OPD : DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI RIAU
Tabel 8
(Tabel T-C.33, Lampiran Permendagri 86 Tahun 2017)
Rumusan Rencana Program dan Kegiatan Perangkat Daerah Tahun 2019
Dan Prakiraan Maju Tahun 2020
Provinsi Riau
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 72
I I Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur
Persentase kecukupan sarana dan
prasarana kerja aparatur yang sesuai
dengan standar kerja
100% 637.272.000 100% 955.908.000
10 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor Jumlah perlengkapan gedung yang
diadakan
Pekanbaru 6 unit 50.000.000 APBD 6 unit 75.000.000
11 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor Jumlah peralatan gedung kantor yang
diadakan
Pekanbaru 16 unit 90.000.000 APBD 16 unit 135.000.000
12 Pengadaan Mebeleur jumlah pengadaan meubeler yang
diadakan
Pekanbaru 45 unit 90.000.000 APBD 45 unit 135.000.000
13 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Jumlah Gedung kantor yang dipelihara Pekanbaru 2 gedung 148.860.000 APBD 2 gedung 223.290.000
14 Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan Jumlah mobil jabatan yang dipelihara Pekanbaru 1 unit 54.040.000 APBD 1 unit 81.060.000
15 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan
Dinas/Operasional
Jumlah kendaraan dinas/operasional yang
dipelihara
Pekanbaru 7 unit 104.372.000 APBD 7 unit 156.558.000
16 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan dan
perlengkapan kantor
Jumlah Peralatan dan Perlengkapan
kantor yang terpelihara
Pekanbaru 182 unit 50.000.000 APBD 182 unit 75.000.000
17 Pengolaan Barang Milik Daerah Jumlah dokumen barang milik daerah yang
disusun
Pekanbaru 1 dokumen 50.000.000 APBD 1 dokumen 75.000.000
- -
I I I Program Peningkatan Disiplin Aparatur Persentase meningkatnya kualitas dan
disiplin aparatur
100% 104.750.000 100% 157.125.000
18 Pembinaan Fisik dan Mental Aparatur Jumlah ASN yang Dibina Fisik dan
Mentalnya
Pekanbaru 90 Orang 104.750.000 APBD 90 Orang 157.125.000
- -
IV Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
Persentase meningkatnya kualitas
sumberdaya aparatur sipil negara
100% 50.000.000 100% 50.000.000
19 Pendidikan Dan Pelatihan Formal Jumlah ASN yang Mengikuti Pendidikan
dan Pelatihan Formal
Pekanbaru 10 Orang 50.000.000 APBD 10 Orang 75.000.000
- -
V. Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Persentase ketepatan penyampaian
laporan
100% 200.000.000 100% 300.000.000
20 Penyusunan Rencana Kerja SKPD Jumlah Dokumen Rencana Kerja Pekanbaru 3 Dokumen 50.000.000 APBD 3 Dokumen 75.000.000
21 Penyusunan Rencana Strategis SKPD Jumlah Dokumen RENSTRA Pekanbaru 1 Dokumen 50.000.000 APBD 1 Dokumen 75.000.000
22 Penyusunan Pelaporan Keuangan Penyampaian
OPD dan PPKD
Jumlah Tenaga Akuntansi Pekanbaru 2 orang 100.000.000 APBD 2 orang 150.000.000
VI. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Skor PPH; Persentase Penguatan
cadangan pangan
83,5 ; 85 Persen 2.798.446.400 83,5 ; 85
Persen
8.395.339.200
23 Pemantauan dan Analisis Akses Harga Pangan
Pokok
Frekuensi pemantauan dan Jenis Pangan
yang dianalisis
Provinsi Riau 1152 kali
pemantauan, 22
jenis bahan
pangan
75.748.000 APBD 1152 kali
pemantauan, 22
jenis bahan
pangan
227.244.000
24 Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah
Riau
Jumlah Bantuan Pangan Pokok Beras Provinsi Riau 5,5 ton 132.540.000 APBD 17 ton 397.620.000
25 Pengembangan dan Pemberdayaan Cadangan
Pangan Masyarakat
Jumlah kelompok penerima bantuan Provinsi Riau 10 kelompok 100.000.000 APBD 12 kelompok 300.000.000
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 73
26 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Ketahanan
Pangan
Jumlah Peserta Provinsi Riau 24 orang 50.000.000 APBD 24 orang 150.000.000
27 Pengembangan Sistem Kewaspadaan Pangan dan
Gizi (SKPG)
Jumlah Peserta Provinsi Riau 24 orang 50.000.000 APBD 24 orang 150.000.000
28 Lomba Cipta Menu B2SA Tingkat Provinsi dan
Nasional
Jumlah Menu Pangan Lokal yang
dilombakan
Provinsi Riau 3 Jenis 400.000.000 APBD 3 Jenis 1.200.000.000
29 Pengelolaan Pemanfaatan Pekarangan/Peran
Perempuan Dalam Ketahanan Pangan
Terlaksananya Kegiatan Pengelolaan
Lahan Pekarangan
Provinsi Riau 12 Kabupaten Kota 245.070.000 APBD 12 Kabupaten
Kota
735.210.000
30 Pengembangan Pangan Lokal Jumlah unit pengolah pangan lokal Non
Beras Non Terigu
Provinsi Riau 4 paket 150.000.000 APBD 8 paket 450.000.000
31 Pemberdayaan Gapoktan dalam Penyedia Pangan
Masyarakat se-Provinsi Riau
Jumlah Gapoktan Provinsi Riau 2 Gapoktan 225.000.000 APBD 4 Gapoktan 675.000.000
32 Pengembangan dan Pemberdayaan Ketersediaan
Pangan Sagu sebagai pangan alternatif
Jumlah kelompok penerima bantuan Provinsi Riau 1 kelompok 225.000.000 APBD 3 kelompok 675.000.000
33 Penghargaan Adikarya Pangan Nusantara Jumlah kategori yang dinilai Provinsi Riau 4 Kategori 75.000.000 APBD 4 Kategori 225.000.000
34 Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan Jumlah Pangan Segar yang diawasi Provinsi Riau 108 sampel 150.000.000 APBD 108 sampel 450.000.000
35 Sertifikasi Pangan Segar (buah dan sayur) Jumlah pangan segar yang disertifikasi Provinsi Riau 25 Sertifikat 400.000.000 APBD 25 Sertifikat 1.200.000.000
36 Gerakan Penganekaragaman Pangan Jumlah Peserta Gerakan Provinsi Riau 6000 orang 273.530.000 APBD 9000 orang 820.590.000
37 Pengembangan Kawasan Mandiri Pangan Jumlah Kawasan Provinsi Riau 3 Kelompok 146.558.400 APBD 5Kelompok 439.675.200
38 Analisis Situasi Konsumsi Pangan Jumlah Dokumen Provinsi Riau 1 Dokumen 100.000.000 APBD 1 Dokumen 300.000.000
VII. Program Pengembangan Data/Informasi Persentase ketersedian
data/informasi;
Persentase ketersediaan data sektoral
per kewenangan
urusan
100 %; 100 % 243.000.000 100 %; 100 % 729.000.000
39 Partisipasi Dalam Pelaksanaan Pameran Tahunan Jumlah Event yang diikuti Provinsi Riau 1 Event 50.000.000 APBD 3 Event 150.000.000
40 Pengembangan Sistem Informasi Manajemen
Ketahanan Pangan
Jumlah Sistem Informasi yang
dikembangkan
Provinsi Riau 1 Sistem 143.000.000 APBD 1 Sistem 429.000.000
41 Penyusunan Statistik Pangan Jumlah Buku Statistik Pangan Provinsi Riau 1 judul buku 50.000.000 APBD 1 judul buku 150.000.000
- -
BELANJA LANGSUNG (BL) 5.211.375.700 12.366.733.150
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 74
BAB IV
RENCANA KERJA DAN PENDANAAN PERANGKAT DAERAH
Rencana program dan kegiatan dalam Dokumen Rancangan Akhir Renja Dinas
Ketahanan Pangan Provinsi Riau Tahun 2019 berdasarkan hasil input sistem RKPD
online (http://rkpd.riau.go.id/), pada tahapan Finalisasi Rancangan Akhir RKPD,
adalah sebagai berikut :
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 75
Tabel 4. 1 RENCANA KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN 2019 DAN PRAKIRAAN MAJU 2020
PEMERINTAH PROVINSI RIAU
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 80
BAB V
PENUTUP
Rencana Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan
Pangan Provinsi Riau pada Tahun 2019 telah disusun dalam dokumen Rencana Kerja
(Renja) OPD ini berdasarkan acuan dokumen-dokumen perencanaan di tingkat
vertikal sekaligus mempertimbangkan berbagai hasil analisis terhadap perkembangan
terbaru kondisi masyarakat maupun kebutuhan OPD.
Pada tahun 2019 Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau telah merencanakan
Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan sebanyak 6 program dan 41 kegiatan.
Perencanaan memang bukan segala-galanya, tetapi tanpa proses perencanaan yang
baik maka pelaksanaan program dan kegiatan tidak akan berjalan baik. Dengan
disusunnya dokumen Renja OPD ini diharapkan perencanaan program dan kegiatan
di Dinas Ketahanan Pangan dapat lebih matang, sehingga mempermudah proses
pelaksanaan dan pertanggungjawaban serta mampu memberi kontribusi terhadap
capaian target pembangunan provinsi Riau.
Renja Tahun 2019 adalah panduan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas
Ketahanan Pangan Provinsi Riau untuk Tahun Anggaran 2019. Kesiapan sumber
daya manusia, pendanaan dan ketatalaksanaan serta komitmen dari pimpinan dan
staf Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau merupakan faktor penentu keberhasilan
pelaksanaan Renja ini. Keberhasilan pelaksanaan Renja juga akan sangat
menentukan pencapaian target-target kinerja dalam Renstra Revisi 2014-2019
(target di tahun 2019-nya).
Dokumen Rancangan Akhir Renja Tahun 2019
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 81
Renja Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau 2019 ini harus menjadi acuan
kerja dari semua bidang-bidang yang ada sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
masing-masing dan dilaksanakan secara akuntabel dengan senantiasa berorientasi
pada peningkatan kinerja Dinas Ketahanan Pangan. Selain digunakan sebagai
pedoman untuk melakukan kegiatan yang dilaksanakan dalam satu tahun bagi
seluruh jajaran Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau pada tahun 2019, Renja ini
dapat tercapai bila dilaksanakan dengan penuh dedikasi dan kerja keras oleh sumber
daya manusia Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau dan hasilnya diharapkan
mampu memberikan kontribusi positif bagi Pemerintah Provinsi Riau untuk
mewujudkan good governance di lingkungan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau.
top related