RENCANA JADWAL PUT II - centralomega.comcentralomega.com/cfind/source/files/prospektus ringkas cor - ki final.pdf · Apabila seluruh HMETD dalam PUT II ini dilaksanakan, maka nilai

Post on 07-Jun-2019

225 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

Transcript

RENCANA JADWAL PUT II

Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)

28 Februari 2019

Tanggal Efektif Pernyataan Pendaftaran dari OJK 28 Mei 2019

Tanggal DPS yang berhak memperoleh HMETD(Recording Date)

17 Juni 2019

Tanggal Distribusi HMETD 18 Juni 2019

Tanggal Terakhir Perdagangan Saham dengan HMETD (Cum-Right)

- Di Pasar Regular dan Pasar Negosiasi 13 Juni 2019

- Di Pasar Tunai 17 Juni 2019

Tanggal Mulai Perdagangan Saham tanpa HMETD (Ex-Right)

- Di Pasar Regular dan Pasar Negosiasi 14 Juni 2019

- Di Pasar Tunai 18 Juni 2019

Tanggal Pencatatan Efek di BEI 19 Juni 2019

Tanggal Awal Perdagangan HMETD 19 Juni 2019

Tanggal Akhir Perdagangan HMETD 25 Juni 2019

Tanggal Awal Pelaksanaan HMETD 19 Juni 2019

Tanggal Akhir Pelaksanaan HMETD 25 Juni 2019

Tanggal Akhir pembayaran yang berasal dari pesanan efek tambahan

27 Juni 2019

Tanggal Awal penyerahan saham yang berasal dari HMETD 20 Juni 2019

Tanggal Akhir penyerahan saham yang berasal dari HMETD

26 Juni 2019

Tanggal Penjatahan 28 Juni 2019

Tanggal Pengembalian kelebihan uang pesanan yang tidak terpenuhi

02 Juli 2019

PUT II Jumlah efek dalam bentuk saham yang akan diterbitkan sebanyak-banyaknya 9.585.019.220 (sembilan miliar lima ratus delapan puluh lima juta sembilan belas ribu dua ratus dua puluh) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus Rupiah) setiap saham yang merupakan saham baru yang berasal dari portepel melalui mekanisme PUT II . Pemegang saham Perseroan yang namanya dengan sah tercatat dalam DPS Perseroan pada tanggal 17 Juni 2019 sampai dengan pukul 16.15 WIB berhak mendapatkan HMETD. Setiap pemegang 10 (sepuluh) Saham Lama akan mendapatkan 17 (tujuh belas) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) Saham Baru dengan kisaran Harga Pelaksanaan Rp 200,- (dua ratus Rupiah) sampai dengan Rp 250,- (dua ratus lima puluh) setiap sahamnya yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pembelian Saham Baru. Apabila seluruh HMETD dalam PUT II ini dilaksanakan, maka nilai PUT II ini sebanyak-banyaknya Rp 2.396.254.805.000,- (Dua triliun tiga ratus sembilan puluh enam miliar dua ratus lima puluh empat juta delapan ratus lima ribu Rupiah).

Struktur Permodalan dan Pemegang Saham Perseroan

Susunan pemegang saham Perseroan berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perseroan yaitu PT Sinartama Gunita,per tanggal 15 April 2019 adalah sebagai berikut:

Keterangan

Jumlah Saham Nilai Nominal %

Modal Dasar 20.000.000.000 2.000.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

PT Jinsheng Mining 4.396.091.950 439.609.195.000 77,969

Johnny N. Wiraatmadja (Komisaris Utama) 144.543.824 14.454.382.400 2,564

Kiki Hamidja ja (Direktur Utama) 142.399.972 14.239.997.200 2,526

Feni Si lviani Budiman (Direktur Keuangan) 13.510.600 1.351.060.000 0,240

Andi Jaya (Direktur) 1.163.766 116.376.600 0,021

Publ ik (< 5%) 775.775.763 77.577.576.300 13,759

Treasury Stock*) 164.760.725 16.476.072.500 2,922

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 5.638.246.600 563.824.660.000 100,00

Jumlah Saham dalam Portepel 14.361.753.400 1.436.175.340.000

Nilai Nominal Rp100,- per saham

*) Saham yang telah dibeli kembali oleh Perseroan dan dicatat sebagai Treasury Stock oleh

Perseroan tidak memiliki hak dalam Penawaran Umum Terbatas

Proforma Struktur Permodalan dan Pemegang Saham setelah PUT II

Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam PUT II ini dilaksanakan seluruhnya oleh pemegang saham Perseroan dan Treasury Stok tidak memiliki hak dalam PUT II ini, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah PUT II secara proforma adalah sebagai berikut:

Jumlah Saham Nilai Nominal % Jumlah Saham Nilai Nominal %

Modal Dasar 20,000,000,000 2,000,000,000,000 20,000,000,000 2,000,000,000,000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

PT Jinsheng Mining 4,396,091,950 439,609,195,000 77.969 11,869,448,265 1,186,944,826,500 79.431

Johnny N. Wiraatmadja (Komisaris Utama) 144,543,824 14,454,382,400 2.564 390,268,324 39,026,832,400 2.612

Kiki Hamidjaja (Direktur Utama) 142,399,972 14,239,997,200 2.526 384,479,924 38,447,992,400 2.573

Feni Silviani Budiman (Direktur Keuangan) 13,510,600 1,351,060,000 0.240 36,478,620 3,647,862,000 0.244

Andi Jaya (Direktur) 1,163,766 116,376,600 0.021 3,142,168 314,216,800 0.021

Publik (< 5%) 775,775,763 77,577,576,300 13.759 2,094,594,560 209,459,456,000 14.017

Treasury Stock*) 164,760,725 16,476,072,500 2.922 164,760,725 16,476,072,500 1.103

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 5,638,246,600 563,824,660,000 100.000 14,943,172,586 1,494,317,258,600 100.000

Jumlah Saham dalam Portepel 14,361,753,400 1,436,175,340,000 6,035,957,175 603,595,717,500

Keterangan

Sebelum PUT II Sesudah PUT II

Nilai Nominal Rp100,- per saham Nilai Nominal Rp100,- per saham

*) Saham yang telah dibeli kembali oleh Perseroan dan dicatat sebagai Treasury Stock oleh Perseroan tidak memiliki hak dalam Penawaran Umum Terbatas

Apabila dalam PUT II ini, hanya hanya JM sebagai pemegang saham utama yang melaksanakan haknya, sementara seluruh pemegang saham Publik (< 5 %) tidak melaksanakan haknya untuk membeli Saham Baru dan Treasury Stock tidak memiliki hak dalam PUT II ini, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah PUT II secara proforma adalah sebagai berikut:

Jumlah Saham Nilai Nominal % Jumlah Saham Nilai Nominal %

Modal Dasar 20.000.000.000 2.000.000.000.000 20.000.000.000 2.000.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

PT Jinsheng Mining 4.396.091.950 439.609.195.000 77,969 7.796.091.950 779.609.195.000 86,257

Johnny N. Wiraatmadja (Komisaris Utama) 144.543.824 14.454.382.400 2,564 144.543.824 14.454.382.400 1,599

Kiki Hamidjaja (Direktur Utama) 142.399.972 14.239.997.200 2,526 142.399.972 14.239.997.200 1,576

Feni Silviani Budiman (Direktur Keuangan) 13.510.600 1.351.060.000 0,240 13.510.600 1.351.060.000 0,149

Andi Jaya (Direktur) 1.163.766 116.376.600 0,021 1.163.766 116.376.600 0,013

Publik (< 5%) 775.775.763 77.577.576.300 13,759 775.775.763 77.577.576.300 8,583

Treasury Stock*) 164.760.725 16.476.072.500 2,922 164.760.725 16.476.072.500 1,823

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 5.638.246.600 563.824.660.000 100,000 9.038.246.600 903.824.660.000 100,000

Jumlah Saham dalam Portepel 14.361.753.400 1.436.175.340.000 11.428.132.287 1.142.813.228.700

Keterangan

Sebelum PUT II Sesudah PUT II

Nilai Nominal Rp100,- per saham Nilai Nominal Rp100,- per saham

*) Saham yang telah dibeli kembali oleh Perseroan dan dicatat sebagai Treasury Stock oleh Perseroan tidak

memiliki hak dalam Penawaran Umum Terbatas

Dengan memperhatikan bahwa jumlah Saham Baru yang diterbitkan dalam PUT II ini seluruhnya sebanyak-banyaknya 9.585.019.220 (sembilan miliar lima ratus delapan puluh lima juta sembilan belas ribu dua ratus dua puluh) saham, maka pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT II ini sesuai dengan HMETD-nya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan sahamnya (dilusi) dalam jumlah maksimum sebesar 62,27% (enam puluh dua koma dua puluh tujuh persen). Saham Baru yang berasal dari PUT II ini akan dicatatkan pada BEI bersama dengan saham-saham yang telah dicatatkan sebelumnya oleh Perseroan. Dengan demikian, jumlah saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan pada BEI menjadi sebanyak-banyaknya 14.943.172.585 (empat belas miliar sembilan ratus empat puluh tiga juta seratus tujuh puluh dua ribu lima ratus delapan puluh lima) saham atau 100% (seratus persen) dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh Perseroan. Perseroan bersama-sama pemegang saham utama akan memperhatikan ketentuan yang berlaku di pasar modal, termasuk ketentuan dalam Peraturan No. I-A yang ditetapkan Direksi BEI tertanggal 26 Desember 2018 tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat yang mengatur mengenai jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham bukan pengendali dan bukan pemegang saham utama paling sedikit 50.000.000 (lima puluh juta) saham dan paling sedikit 7,5% (tujuh koma lima persen) dari jumlah saham dalam modal disetor. Jumlah Pemegang Saham paling sedikit 300 (tiga ratus) Nasabah Pemilik Rekening.

RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPROLEH DARI PUT II

Dana yang diperoleh dari hasil PUT II ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan sebagai modal kerja termasuk untuk menjamin ketersediaan dana dalam rangka

memenuhi kebutuhan permodalan baik Perseroan maupun bagi keperluan Entitas Anak bila sewaktu-waktu dibutuhkan. Untuk merespon kebijakan pemerintah dalam peningkatan nilai tambah mineral, Perseroan melalui entitas anak yaitu CORII telah menyelesaikan pembangunan fasilitas pemurnian Nikel (smelter) dengan produk yang dihasilkan berupa Ferro Nikel (FeNi) tahap pertama pada tahun 2017 yang berkapasitas produksi 100.000 ton FeNi. Dari kapasitas produksi terpasang, baru sekitar 50% tingkat produksi yang dihasilkan dari smelter itu. Selama tahun 2018 Perseroan telah memproduksi FeNi sebanyak 46.841 Ton. Perseroan menginginkan terjadinya optimalisasi produksi untuk smelter yang telah dibangun guna mencapai tingkat efisiensi yang diharapkan. Untuk itu dibutuhkan pasokan bijih nikel guna mencapai tingkat optimalisasi dari kapasitas produksi yang diharapkan. Kebutuhan akan bijih nikel untuk proses produksi di smelter dipasok oleh anak perusahaan yaitu MPR dan IMN. Kedua anak perusahaan tersebut tentunya membutuhkan tambahan modal kerja guna meningkatkan kapasitas produksinya dengan cara menambah operator-operator yang mengerjakan penambangan bijih nikel. Kapasitas produksi dari MPR dan IMN pada saat propektus ini disusun baru mencapai 13% dari kapasitas yang dimiliki

IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

Tabel berikut ini menggambarkan Ikhtisar Data Keuangan penting Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017. Data keuangan penting tersebut berasal dari Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2018 dan 2017 yang telah diaudit oleh Jacinta Mirawati dari Kantor Akuntan Publik Mirawati Sensi Idris dengan opini Wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan.

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

(Dalam Rupiah)

2018 2017

Jumlah Aset Lancar 810.246.912.624 495.209.951.135

Jumlah Aset Tidak Lancar 1.846.218.319.766 1.772.345.875.835

JUMLAH ASET 2.656.465.232.390 2.267.555.826.969

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 992.665.913.482 618.715.726.891

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 586.975.995.010 479.402.858.334

JUMLAH LIABILITAS 1.579.641.908.492 1.098.118.585.225

Jumlah Ekuitas 878.132.445.108 930.677.762.898

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 2.656.465.232.390 2.267.555.826.969

LAPORAN POSISI KEUANGAN31 Desember

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian

(dalam rupiah)

2018 2017

Penjualan 518,585,515,663 56,338,867,827

Beban Pokok Penjualan (475,880,145,938) (13,495,638,746)

Laba (Rugi) Kotor 42,705,369,725 42,843,229,081

Jumlah Beban Usaha 82,934,239,037 92,489,376,050

Rugi Usaha (40,228,869,312) (49,646,146,969)

Beban Lain- Lain Bersih (80,688,315,471) (9,084,106,541)

Laba (Rugi) Sebelum Pajak (120,917,184,783) (58,730,253,510)

Penghasilan Pajak Bersih (27,370,107,634) (14,136,505,156)

Rugi Tahun Berjalan (93,547,077,149) (44,593,748,354)

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN-LAIN 933,159,303 (30,333,896)

Jumlah Laba (Rugi ) Komprehensif

Rugi Periode Berjalan (92,613,917,846) (44,624,082,250)

Laba yang Dapat Diatribusikan kepada :

Pemilik Entitas Induk (53,280,039,192) (33,658,777,389)

Kepentingan Non Pengendali (40,267,037,957) (10,965,304,861)

Jumlah (93,547,077,149) (44,624,082,250)

Laba (Rugi) Bersih per Saham Dasar (9.73) (6.13)

Laporan Arus Kas Konsolidasian

2018 2017

Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Penerimaan dari Pelanggan 520,311,377,339 93,739,249,640

Pembayaran kepada Kontraktor, Pemasok dan Lainnya (361,453,483,048) (64,446,468,500)

Pembayaran kepada karyawan (77,020,827,587) (14,279,681,885)

Pendapatan Bunga 1,003,077,843 5,863,073,473

Restitusi Pajak 8,751,396,728 -

Kas Bersih dihasilkan dari (digunakan untuk) Aktivitas Operasi 91,591,541,275 20,876,172,728

Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Hasil Penjualan Aset Tetap 56,350,000 -

Kenaikan biaya eksplorasi dan pengembangan (2,161,241,866) (13,782,899,907)

Pembayaran bunga yang dikapitalisasi ke aset tetap (22,270,807,643) (34,750,535,233)

Perolehan Aset Tetap (95,732,310,665) (329,079,360,101)

Penjualan Surat berharga medium term notes - 7,500,000,000

Investasi pada Ventura Bersama - (38,732,400,000)

Kas Bersih dihasilkan dari (digunakan untuk) Aktivitas Investasi (120,108,010,174) (408,845,195,241)

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Penerimaan pinjaman dari lembaga keuangan

Jangka Panjang 630,977,775,401 206,816,375,818

Jangka Pendek 746,416,826,507 977,198,182,153

Pembayaran pinjaman dari lembaga keuangan

Jangka Panjang (640,677,834,318) (30,123,392,558)

Jangka Pendek (709,435,478,739) (849,143,347,872)

Penerimaan uang muka penjualan investasi pada entitas anak

tanpa kehilangan pengendalian 36,010,000,000

Pembayaran Liabilitas Sewa Pembiayaan (433,376,123) (1,314,024,941)

Pembayaran Beban Bunga (41,699,479,729) (128,124,559)

Pembayaran Biaya Reklamasi -

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 21,158,432,999 303,305,668,041

PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KASA (7,358,035,900) (84,663,354,472)

Kas dan Setara Kas Awal Tahun 20,393,795,335 104,811,014,771

Pengaruh perubahan kurs mata uang asing 1,150,597,062 246,135,035

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 14,186,356,497 20,393,795,334

31 Desember

2018 2017

RASIO PERTUMBUHAN (%)

Pendapatan Usaha 820,48 N/A

Rugi Usaha (18,97) (35,81)

Rugi Bersih Komprehensif 107,54 157,79

Jumlah Aset 17,15 20,86

Jumlah Liabilitas 43,85 65,83

Jumlah Ekuitas (7,92) (3,68)

RASIO PROFITABILITAS (%)

Rugi Usaha / Jumlah Ekuitas (3,74) (4,25)

Rugi Bersih / Jumlah Ekuitas (8,69) (3,81)

Rugi Bersih / Jumlah Aset (3,52) (1,97)

Laba (rugi) / Pendapatan (18,04) (79,15)

Marjin Laba Usaha (7,76) (88,12)

Marjin Laba Bersih (18,04) (79,15)

RASIO LIKUIDITAS (%)

Aset Lancar / Liabilitas Jangka

Pendek 81,62 80,04

RASIO SOLVABILITAS (%)

Total Aset / Total Liabilitas 168,17 206,49

Total Ekuitas / Total Liabilitas 55,59 84,75

31 Desember

Rasio Keuangan

ANALISA DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN

1. UMUM

Sejak Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) pada November 2011 dengan jumlah saham baru yang ditawarkan sebanyak 983.736.000 dengan nominal Rp. 500,- setiap saham dan ditawarkan dengan Harga Penawaran Rp. 1.000,- setiap saham. Bersamaan dengan PUT I Perseroan juga telah menerbitkan Waran Seri I sebanyak 36.434.666 lembar dengan periode pelaksanaan selama 3 tahun yang dimulai sejak 8 Juni 2012 sampai dengan tangal 5 Desember 2014 dengan harga pelaksanaan sebesar Rp1.250,-, maka anggaran Dasar Perseroan telah terjadi perubahan dan perubahan terakhir kali dengan Akta no.24 tanggal 31 Juli 2015 dari Dewi Kusumawati, S.H., notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-AH.01.03-0959915 Tahun 2015 tanggal 27 Agustus 2015 dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-3546443.AH.01.11 Tahun 2015 tanggal 27 Agustus 2015.

2. ANALISA LAPORAN KEUANGAN

Analisis dan pembahasan berikut ini diambil dari laporan keuangan Perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018. Laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yang telah diaudit oleh Jacinta Mirawati dari Kantor Akuntan Publik Mirawati Sensi Idris dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan dan Laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yang telah diaudit oleh Jacinta Mirawati dari Kantor Akuntan Publik Mirawati Sensi Idris dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian

a. Penjualan

Di tahun 2018 Perseroan membukukan penjualan sebesar Rp518,58 miliar.. Penjualan ini meningkat 820,45% atau sebesar Rp462,24 miliar dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp56,33 miliar. Peningkatan ini disebabkan terutama telah meningkatnya penjualan ekspor Perseoan.

b. Beban Pokok Penjualan

Beban pokok penjualan dari penjualan bijih nikel dan Feronikel di tahun 2018 dan 2017 masing-masing sebesar Rp475,88 miliar dan Rp13,50 miliar. Peningkatan beban pokok penjualan ini sebesar 3.426% atau sebesar Rp462,38 miliar seiring dengan peningkatan jumlah produksi Perseroan dalam aktifitas penambangan nikel secara total sebesar 440.225 ton melalui anak perusahaan yaitu MPR dan IMN.

c. Beban Usaha

Beban Usaha di tahun 2018 dan 2017 masing-masing sebesar Rp82,93 miliar dan Rp92,49 miliar atau menurun sebesar 10,3%. Hal ini merupakan upaya Perseroan dalam melanjutkan strategi optimalisasi beban-beban umum dan administrasi seperti gaji karyawan, kantor, dan honorarium tenaga ahli.

d. Laba (Rugi) Usaha

Rugi usaha di tahun 2018 dan 2017 masing-masing sebesar Rp40,23 miliar dan Rp49,64 miliar atau mengalami penurunan sebesar 18,97%.

e. Rugi Tahun Berjalan

Rugi tahun berjalan Perseroan tahun 2018 adalah sebesar Rp93,54 miliar, naik 109,78% dibandingkan dengan rugi tahun berjalan 2017 sebesar Rp44,59 miliar. Peningkatan kerugian ini disebabkan karena adanya kerugian selisih kurs sebesar Rp.39,87 miliar, meningkat 349,91% dari tahun sebelumnya sebesar Rp8,86 miliar dan beban bunga pinjaman sebesar Rp41,70 miliar, meningkat 32.446% dari tahun sebelumnya sebesar Rp0,13 miliar

f. Laba (Rugi) per Saham Dasar

Laba per saham dasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar minus Rp9,73 dan Rp 6,13.

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian a. Jumlah Aset Per tanggal 31 Desember 2018, total aset Perseroan mengalami kenaikan sebesar 17,15% dari Rp2,267 triliun di tahun 2017 menjadi Rp2,656 trililun. Kenaikan ini disebabkan karena adanya peningkatan aset lancar sebesar 63,62% dan aset tidak lancar sebesar 4,17% yang terutama disebabkan oleh kenaikan Piutang Usaha sebesar Rp96,73 miliar dan kenaikan Persediaan sebesar Rp.95,96 miliar. Kenaikan tersebut disebabkan oleh adanya peningkatan aktivitas produksi Perseroan di tahun 2018.

Aset Lancar

Jumlah aset lancar per tanggal 31 Desember 2018 naik sebesar 63,62% menjadi Rp810,24 miliar dibandingkan jumlah aset lancar per tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp495,2 miliar. Kenaikan aset lancar ini terutama disebabkan karena peningkatan pada Piutang Usaha, Persediaan dan Uang Muka sehubungan dengan adanya pembelian bahan baku untuk produksi FeNi yang meningkat di tahun 2018. Pada akhir tahun 2018 Perseroan mencatatkan persediaan sebesar Rp353,4 miliar, naik 37,27% dari Rp 257,4 miliar. Aset Tidak Lancar Aset tidak lancar meningkat sebesar 4,17% dari Rp1,77 triliun di tahun 2017 menjadi Rp1,84 triliun, yang terutama disebabkan oleh peningkatan aset tetap bersih naik sebesar Rp 36,01 miliar dan peningkatan aset pajak tangguhan sebesar Rp 31,74 miliar. b. Jumlah Liabilitas Liabilitas

Jumlah liabilitas Perseroan pada akhir tahun 2018 naik signifikan 43,85% menjadi Rp1,57 triliun dibandingkan Rp1,09 triliun pada tahun 2017. Kenaikan tersebut disebabkan oleh naiknya liabilitas jangka pendek sebesar 60,44% dari Rp618,7 milar di tahun 2017 menjadi Rp992,7 miliar, sementara liabilitas jangka panjang naik 22,44% dari Rp479,4 miliar di tahun 2017 menjadi Rp586,9 miliar.

Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas jangka pendek naik sebesar 60,44% dari Rp618,7 milar di tahun 2017 menjadi Rp992,6 miliar, yang terutama disebabkan terutama pada Utang Usaha sebesar 501,74% yang merupakan utang pembelian bahan baku dan bahan pembantu. Selain itu juga terjadinya peningkatan Uang Muka penjualan sebesar Rp 123,7 miliar atau 64,52% dan peningkatan utang terhadap lembaga keuangan sebesar Rp 53,6 miliar atau 21,71%.

Liabilitas Jangka Panjang

Liabilitas jangka panjang naik 22,44% dari Rp479,4 miliar pada tahun 2017 menjadi Rp586,9 miliar pada tahun 2018 yang terutama disebabkan oleh peningkatan Pinjaman Pihak Ketiga atau Lembaga Keuangan sebesar 23,72% atau 108 miliar.

c. Jumlah Ekuitas Tabel berikut ini merupakan komposisi total ekuitas Perseroan pada posisi per 31 Desember 2018 dan 2017.

Ekuitas Perseroan dan entitas anak mengalami penurunan sebesar Rp52,5 miliar atau 5,65% yang disebabkan terutama meningkatnya saldo rugi Perseroan sebesar Rp52,5 miliar atau 49,02%. Seiring dengan kerugian bersih yang dialami Perseroan pada tahun berjalan

FAKTOR RISIKO

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan dan anak perusahaan tidak terlepas dari berbagai faktor risiko yang dapat mempengaruhi kinerja Perseroan. Semua faktor risiko baik risiko utama, risiko usaha yang bersifat material baik secara langsung maupun tidak langsung yang dapat mempengaruhi hasil usaha dan kondisi keuangan Perseroan serta risiko umum yang diuraikan dalam Prospektus ini disusun berdasarkan bobot risiko yang memberikan dampak paling besar hingga paling kecil terhadap kinerja usaha dan keuangan yang dihadapi Perseroan. Berikut ini uraian dari faktor risiko yang dihadapi oleh Perseroan dan anak perusahaannya sebagai berikut: A. Risiko Utama yang mempengaruhi Perseroan Perseroan sebagai Perusahaan Induk memiliki ketergantungan pada pendapatan Anak Perusahaan. B. Risiko Usaha Yang Berkaitan dengan Perseroan

1. Risiko Tingginya Biaya Ekspansi 2. Risiko Pembatalan atau Pemutusan Kontrak Jual Beli 3. Risiko Keterlambatan Pembayaran 4. Risiko atas fluktuasi Harga Komoditi Nikel 5. Risiko Produksi 6. Risiko Nilai Tukar 7. Risiko Sumber Daya Manusia

8. Risiko Persaingan Usaha 9. Risiko Bencana Alam

C. Risiko Umum yang dihadapi oleh Perseroan

1. Risiko Makro Ekonomi 2. Risiko Kepatuhan 3. Risiko Hukum 4. Risiko Stratejik 5. Risiko Kebijakan Pemerintah

Rincian mengenai faktor risiko dapat dilihat pada Bab VI Prospektus ini

(Dalam Rupiah)

2018 2017

EKUITAS

Modal Saham 563.824.660.000 563.824.660.000

Cadangan Umum 517.429.165.789 517.429.165.789

Agio Saham (49.428.217.500) (49.428.217.500)

Saldo Laba (Akumulasi Rugi) (150.867.250.181) (101.147.845.391)

Jumlah Ekuitas 880.958.358.108 930.677.762.898

LAPORAN POSISI KEUANGAN31 Desember

KEJADIAN DAN TRANSAKSI PENTING SETELAH TANGGAL INDEPENDEN

Tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha Perseroan dan Anak Perusahaan yang terjadi setelah tanggal Laporan Auditor Independen No. 00406/2.1090/AU.1/02/0154-2/1/III/2019 tertanggal 25 Maret 2019 atas laporan keuangan konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018 dan 2017 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Mirawati Sensi Idris dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan, yang perlu diungkapkan dalam Prospektus ini.

KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA, SERTA

KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA

A. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN

Posisi Perseroan dan Perusahaan Anak dalam kelompok usaha Perseroan

Keterangan Singkatan: MBR : PT Mega Buana Resources CORII : PT COR Industri Indonesia MPR : PT Mega Pasific Resources IMN : PT Itamatra Nusantara BKA : PT Bumi Konawe Abadi MOA : PT Macrolink Omega Adiperkasa

*) MOA adalah perusahaan ventura bersama (joint venture Company) antara Perseroan dengan PT Macrolink Nickel Development. MOA bergerak di bidang pengolahan dan pemurnian bijih nikel (smelter)

Keterangan tentang Pengendali dan atau Pemegang Saham Utama

Pemegang Saham Pengendali Perseroan adalah JM yang merupakan Perusahaan Penanaman Modal Asing yang didirikan pada tanggal 7 Maret 2007 di Jakarta. Informasi selengkapnya diuraikan pada Keterangan tentang Pemegang Saham berbentuk badan hukum.

PERSEROAN

MBR MPR

CORII

MOAIMN

40%99% 99%

24%

99%

50%50%

BKA

31% 5%

Vivi Persia (2%)

Yenny Setiawan

(7,2%)

Ho Hie Pet

(4,8%)

Andrew Tanujaya

(2%)

PT DANPAC RESOURCES KALBAR

(76%)

Kiki Hamidjaja(50%)

Yoevan Wiraatmaja (50%)

PT JINSHENG MINING (77,97%)

Treasury Stock(2,92%)

Publik < 5%(13,78%)

PERSEROAN

Calvin Tanujaya

(2%)

Erlin Wijaya

(6%)

Pemegang Saham Utama Perseroan adalah Yoevan Wiraatmaja dan Kiki Hamidjaja yang masing-masing memiliki 50% saham PT Danpac Resources Kalbar yang memiliki 76% pada JM.

Pengurus dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Central Omega Resources, Tbk No.16 tertanggal 29 Juni 2018, yang dibuat oleh Dewi Kusumawati, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 11 Juli 2018 dengan No.AHU-AH.01.03-0220547 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0088778.AH.01.11.Tahun 2018 tanggal 11 Juli 2018, susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dengan masa jabatan sampai dengan 28 Juni 2023, adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris

- Komisaris Utama : Johnny N. Wiraatmadja - Komisaris independen : Bastian Purnama - Komisaris : Kurniadi Atmosasmito

Direksi

- Direktur Utama : Kiki Hamidjaja - Direktur : Feni Silviani Budiman - Direktur : Andi Jaya

Kegiatan Usaha

Kegiatan usaha Perseroan sampai saat prospektus ini dibuat adalah pertambangan bijih nikel yang terintegrasi dengan smelter melalui anak-anak perusahaan. Kegiatan operasi pertambangan bijih nikel dilaksanakan oleh MPR, IMN yang berlokasi di desa Petasia, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah dan BKA yang berlokasi di desa Sawa, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, sedangkan kegiatan smelter dilakukan oleh CORII yang berlokasi di desa petasia, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Ekspor Bijih Nikel Hasil tambang yang diperoleh Anak Perusahaan adalah Bijih Nikel yang masih dalam bentuk asalan (raw) digunakan sebagai bahan baku untuk dimurnikan dalam smelter. BKA dan MPR mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 2011. BKA mulai melaksanakan penjualan bijih nikel sejak bulan Maret 2011 dan kemudian MPR pada bulan Juli 2011. IMN mulai berproduksi dan melaksanakan penjualan pada tahun 2012. Seluruh produksi dari bijih nikel dijual secara ekspor ke China. Sampai dengan bulan Desember 2013, jumlah bijih nikel yang berhasil dijual adalah sebanyak 3,6 juta ton. Pada tahun 2014, Perseroan menghentikan kegiatan operasi berupa produksi dan ekspor bijih nikel. Penghentian kegiatan ini merupakan wujud kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan Peraturan Pemerintah (PP) No. 1 Tahun 2014 yang mengharuskan pemegang kontrak karya untuk membangun smelter sehubungan dengan kewajiban melakukan pemurnian hasil penambangan di dalam negeri. Dengan demikian, ekspor komoditas nikel hanya dapat dilakukan oleh smelter. Penghentian kegiatan operasi penambangan Perseroan juga mencakup kegiatan operasi Anak Perusahaan, yaitu MPR dan IMN yang beroperasi di Morowali Utara, Sulawesi Tengah serta BKA yang beroperasi di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Sebagai akibat berhentinya kegiatan operasi Anak Perusahaan tersebut di atas, maka tidak ada produk tambang bijih nikel yang dihasilkan maupun diekspor di tahun 2014, 2015 dan 2016. Pada awal tahun 2017, Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan mengenai relaksasi ekspor mineral mentah terbatas dalam bentuk PP Nomor 1 Tahun 2017 dan Peraturan Menteri Energi dan

Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 5 Tahun 2017. Dalam ketentuan ini bijih nikel kadar rendah dapat diekspor asalkan memenuhi syarat-syarat yang dinyatakan dalam peraturan tersebut. Perseroan akan mendukung kebijakan ini agar dapat berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang positif bagi pembangunan industri mineral khususnya pertambangan nikel di Indonesia. Hal ini tentunya merupakan peluang yang baik bagi Perseroan. Perseroan telah menggunakan kesempatan ini untuk bisa mendapatkan tambahan pendapatan dari penjualan bijih nikel kadar rendah yang dimiliki saat ini. Dengan diberlakukannya kedua peraturan ini, maka Perseroan memiliki kesempatan untuk dapat melakukan ekspor bijih nikel dengan kadar Ni < 1,70% untuk jangka waktu 5 tahun dengan kuota 815.000 ton per tahun (sesuai dengan kapasitas Input Smelter FeNi). Pada tahun 2017 Perseroan melalui Anak perusahaan, MPR dan IMN telah mendapatkan Rekomendasi Persetujuan Ekspor Bijih Nikel kadar rendah (Ni <1,7%) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan jumlah sebesar 818.827 WMT/tahun. Pada tanggal 30 Agustus 2017, berdasarkan persetujuan No. 03.PE-08.17.0015 dari Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri, MPR, entitas anak, memperoleh persetujuan ekspor bijih nikel dengan kadar <1,7% (kurang dari satu koma tujuh persen) sebanyak 700.000 ton untuk periode sampai 21 Agustus 2018. Pada tanggal 2 November 2017, berdasarkan persetujuan No. 03.PE-08.17.0024 dari Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri, IMN, entitas anak, memperoleh persetujuan ekspor bijih nikel dengan kadar <1,7% (kurang dari satu koma tujuh persen) sebanyak 118.827 ton untuk periode sampai 18 September 2018. Dengan didapatnya izin untuk melaksanakan ekspor bijih nikel, maka pada tahun 2017, Perseroan telah melaksanakan penjualan bijih nikel sebanyak 118.050 ton dengan tujuan negara China. Tabel Realisasi Izin Ekspor Tahun 2017

Lokal Ekspor Total

1 MPR 700,000 199,376 144,406 118,050 262,456

2 IMN 118,027 174,065 180,214 - 180,214

818,027 373,441 324,620 118,050 442,670

Sumber : Perseroan

Jumlah

(dalam ton )

Perusahaan Kuota Ekspor ProduksiPenjualan

No

Tahun 2018

Lokal Ekspor Total

1 MPR 160,378 69,553 55,120 124,673

2 IMN 279,847 162,216 110,345 272,561

- 440,225 231,769 165,465 397,234

Sumber : Perseroan

(dalam Ton)

Jumlah

Perusahaan Kuota Ekspor ProduksiPenjualan

No

Pembangunan Smelter

Dalam industri pertambangan bijih mineral, bijih yang ditambang dari alam biasanya masih tercampur dengan kotoran yaitu material bawaan yang tidak diinginkan. Selain harus dibersihkan, material bawaan harus juga dimurnikan agar dapat terurai dan dipisahkan. Smelter merupakan fasilitas pemurnian hasil tambang yang berfungsi untuk memisahkan material yang tidak diinginkan sehingga dapat meningkatkan kandungan logam seperti timah, nikel, tembaga, emas dan perak hingga mencapai tingkat yang memenuhi standar sebagai bahan baku akhir sebelum digunakan dalam industri-industri lainnya.

Dalam ketentuan yang dikeluarkan oleh Pemerintah melalui UU tentang Mineral dan Batubara No. 4 tahun 2009, terdapat kewajiban bagi setiap pemegang IUP dan IUPK Operasi Produksi untuk melakukan pengolahan dan pemurnian hasil penambangan di dalam negeri. Ketentuan ini berlaku efektif sejak bulan Februari 2014. Kewajiban untuk membangunan smelter ini bertujuan untuk: • Menambah nilai jual dari mineral sebab nilai jualnya akan jauh berbeda jika sudah diolah, bukan

lagi berbentuk bijih atau konsentrat dan pengotor atau bijih masih bisa dimanfaatkan. • Merangsang dan meningkatkan investor dari dalam dan luar negeri untuk masuk ke dalam

industri nikel di Indonesia. • Membuka lapangan kerja baru. Perseroan memiliki sasaran dari strategi jangka panjang dengan masuk ke dalam industri pengolahan dan pemurnian bijih nikel untuk menghasilkan produk yang memiliki nilai tambah seperti FeNi. Rencana pembangunan smelter dengan total kapasitas 300.000 ton Ferro Nickel (FeNi) per tahun yang semula direncanakan dalam tiga tahap dipersingkat menjadi dua tahap, yakni: • Tahap pertama di tahun 2017 dengan kapasitas 100.000 ton FeNi per tahun menggunakan

teknologi Blast Furnace; • Tahap kedua mulai tahun 2020 dengan kapasitas 200.000 ton FeNi per tahun menggunakan

teknologi Electric Furnace. Untuk menindaklanjuti rencana tersebut, Perseroan melakukan kerjasama strategis dengan PT Macrolink Nickel Development (MND) dan membentuk anak perusahaan, CORII, dengan porsi kepemilikan masing-masing, Perseroan 60% dan MND 40%. CORII mengoperasikan smelter dengan teknologi blast furnace dengan kapasitas 100.000 ton FeNi/tahun. Pembangunan smelter dimulai pada tahun 2015 berlokasi desa Petasia, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Pada tahun 2017 Smelter telah mulai melakukan uji coba produksi dan kemudian berproduksi secara komersial pada tahun 2018. Sampai akhir tahun 2018 smelter CORII telah mampu berproduksi sebanyak 53.158 ton/tahun. Berikut adalah tabel Produksi dan Penjualan dari smelter Perseroan melalui CORII

Masa Percobaan Komersial Total

1 2017 32,896 24,904 - 24,904

2 2018 46,841 18,258 25,539 43,797

79,737 43,162 25,539 68,701

Sumber : Perseroan

Jumlah

(dalam Ton)

Tahun ProduksiPenjualan

No

Prospek Usaha

Nikel (Ni) adalah logam dengan warna putih keperakan berkilau tinggi, Dalam keadaan murni nikel bersifat lunak, namun jika dipadukan dengan besi, krom dan logam lainnya dapat menjadi bahan berbentuk metal yang keras seperti baja nirkarat atau sering disebut stainless steel. Nikel merupakan bahan galian yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi karena penggunaannya baik pada masa kini dan masa yang akan datang terus meningkat serta oleh karena faktor persediaan nikel yang terbatas. Jumlah cadangan nikel Indonesia adalah nomor enam di dunia setelah Australia, New Kaledonia, Brasil, Rusia dan Kuba (USGS 2015, Bloomberg, April 2015). Menurut data ESDM, cadangan nikel di Indonesia dalam bentuk bijih adalah sebesar 1,2 miliar ton atau dalam bentuk metal adalah sebesar 50 juta ton. Di tengah-tengah masyarakat, produk-produk yang menggunakan nikel dapat ditemukan dengan mudah, seperti sendok garpu bertuliskan stainless steel, velg ban mobil atau motor, blok mesin mobil hingga komponen pesawat terbangpun terbuat dari nikel. Penggunaan nikel untuk produksi stainless steel sangat tinggi, yaitu mencapai hampir 65% dari konsumsi nikel dunia. Nikel juga berperan penting dalam teknologi baterai isi ulang dan akan memainkan peran yang besar dalam sejarah pengembangan kendaraan listrik (mobil listrik).

Saat ini penggunaan mobil listrik sudah semakin meningkat, hal ini disebabkan oleh kian meningkatnya kesadaran atas tingkat kerusakan iklim yang disebabkan oleh efek buruk akibat pemakaian energi yang berbasis bahan bakar karbon. Pemakaian mobil listrik dunia tumbuh signifikan dengan pertumbuhan rata-rata 45% sejak tahun 2011. Menurut Bloomberg Energy Finance, pada tahun 2025 sekitar 2,5% dari populasi mobil di dunia adalah mobil listrik. Sedangkan pada tahun 2040 populasinya meningkat menjadi 35%. Berbagai jenis varian dari mobil listrik yang sudah dikembangkan antara lain HEV (Hybrid Electric Vehicle), PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle), BEV (Battery Electric Vehicle), FCEV (Fuel Cell Electric Vehicle). Industri baterai merupakan industri yang akan menopang perkembangan mobil listrik. Perkembangan industri baterai sejalan dengan program Pemerintah dalam rangka upaya pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT). Produk baterai dalam bentuk baterai isi ulang semakin meningkat seiring dengan pemakaian yang meluas dalam produk-produk di masyarakat seperti perangkat komputer portabel, perangkat elektronika, drone, robot ukuran mikro, smartphone, peralatan medis hingga pemancar telekomunikasi. Terdapat lima jenis baterai yang diproduksi saat ini yang digunakan baik oleh industri mobil listrik maupun elektronik. Dari kelima jenis baterai tersebut, dua di antaranya yang paling banyak digunakan adalah jenis NCM (Nickel Cobalt Manganese) dan NCA (Nickel Cobalt Alumunium) dimana nikel menjadi komponen utamanya. Kedua jenis baterai tersebut mempunyai densitas energi sangat tinggi (5-7 kali aki timbal), cepat penuh ketika diisi ulang, tahan lama ketika digunakan dan stabil saat pemakaian sehingga bisa lebih menjamin keselamatan saat beroperasi Dengan melihat akan kebutuhan pasar nikel yang akan tumbuh pesat di masa yang akan datang, maka diproyeksikan harga nikel dunia akan terus meningkat. Bank dunia dalam Laporan Forcast Commodity Report, memperkirakan harga spot rata-rata untuk nikel akan bergerak landai pada tahun 2018 menjadi USD 10.559 per metrik ton dari USD 10.100 pada tahun 2017. Dalam dekade berikutnya, harga nikel akan naik menjadi $ 18.000 per metrik ton. Berikut gambaran harga nikel sampai tahun 2030 menurut Bank Dunia.

EKUITAS

Tabel di bawah ini menggambarkan posisi ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 yang angka-angkanya diambil dari laporan keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2018 dan 2017 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Mirawati Sensi Idris dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan.

Sejak Penawaran Umum Terbatas I yang dilakukan Perseroan hingga Prospektus ini diterbitkan, telah mengalami perubahan modal dasar. Struktur Permodalan dan Pemegang Saham terakhir Perseroan adalah berdasarkan Akta no.24 tanggal 31 Juli 2015 dari Dewi Kusumawati,S.H., notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No.AHU-AH.01.03-0959915 Tahun 2015

(Dalam Rupiah)

2018 2017

EKUIT A S

M odal Saham 563,824,660,000 563,824,660,000

Cadangan Umum 517,429,165,789 517,429,165,789

Agio Saham (49,428,217,500) (49,428,217,500)

Saldo Laba (Akumulasi Rugi) (150,867,250,181) (101,147,845,391)

Jumlah Ekuitas 880,958,358,108 930,677,762,898

Kepentingan Non Pengendali 198,690,878,790 238,759,478,846

Jumlah Ekuitas (Defisiensi M odal) 1,079,649,236,898 1,169,437,241,744

JUM LA H LIA B ILIT A S D A N EKUIT A S 2,656,465,232,390 2,267,555,826,969

LA P OR A N P OSISI KEUA N GA N31 D esember

tanggal 27 Agustus 2015 dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-3546443.AH.01.11 Tahun 2015 tanggal 27 Agustus 2015.

Perseroan telah mengajukan Pernyataan Pendaftaran kepada OJK melalui surat No. 036/COR/IV/19 pada tanggal 16 April 2019 sehubungan dengan rencana PUT II dalam rangka penerbitan HMETD atas saham yang terdiri dari sebanyak-banyaknya 9.585.019.220 (sembilan miliar lima ratus delapan puluh lima juta sembilan belas ribu dua ratus dua puluh) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus Rupiah) dengan Harga Pelaksanaan Rp100,- (seratus Rupiah).

KEBIJAKAN DIVIDEN

KEBIJAKAN DIVIDEN Besarnya pembayaran dividen tunai akan dikaitkan dengan keuntungan yang diperoleh Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan, dengan tanpa mengurangi hak dari RUPS Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku di bidang Perbankan. Manajemen Perseroan menetapkan rasio pembagian dividen terhadap laba bersih Perseroan minimum 10% (sepuluh persen) setelah dikurangi dana cadangan, rencana kegiatan pendanaan, rencana pengeluaran modal serta modal kerja Perseroan dari laba bersih konsolidasi Perseroan untuk setiap tahunnya.

Tidak ada negative covenants sehubungan dengan pembatasan pihak ketiga dalam rangka pembagian dividen.

PERPAJAKAN

Sebagai perusahaan publik, Perseroan taat kepada aturan perpajakan yang berlaku, diantaranya Undang-Undang No.6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP) sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU No. 36 Tahun 2008.

Per 31 Desember 2018, Perseroan memiliki Utang pajak dengan jumlah Rp5.361.449.344,- dimana sebesar Rp1.336.812.674,- telah dipenuhi oleh Perseroan.

CALON PEMBELI SAHAM DALAM PUT II INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN SAHAM YANG DIBELI MELALUI PUT II INI

LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang ikut membantu dan berperan dalam Penawaran Umum ini adalah sebagai berikut:

1. Auditor Independen : Kantor Akuntan Publik Mirawati Sensi Indris

2. Konsultan Hukum : Irma & Solomon

3 Notaris : Dewi Kusumawati, SH Jakarta Selatan

4. Biro Administrasi Efek : PT SINARTAMA GUNITA

Semua Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang turut serta dalam Penawaran

Umum ini menyatakan dengan tegas tidak terafiliasi baik secara langsung maupun tidak

langsung dengan Perseroan sebagaimana tertera di dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun

1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal.

top related