Religious Leaders
Post on 07-Dec-2015
15 Views
Preview:
DESCRIPTION
Transcript
PERMASALAHAN
Mungkinkah lembaga-lembaga agama mempunyai orang-orang yang dapat memimpin lembaganya untuk menjadi unsur yang lebih konstruktif bagi pembangunan masyarakat yang baik?
Dapatkah suatu visi yang baru, dirumuskan secara menarik, profetis, melahirkan iman yang dibutuhkan oleh mereka yang berpotensi memimpin untuk berani menanggung resiko, membangun kekuatan, dan membuat usaha baru yang lebih tegas dalam memimpin?
JAMAN ANTI PEMIMPIN? Dapatkah kita membangun bentuk-bentuk
baru dari kepemimpinan religius yang diterima oleh masyarakat dewasa ini sebagai realistis dan berguna?
Mungkin dibutuhkan bahasa yang baru, konsep yang baru, ketrampilan baru
Untuk itu kita perlu mendefinisikan kembali arti spirit, memimpin, agama, alienasi (keterasingan), nabi, teologi, dan iman
SPIRIT (ROH) Seringkali dimaksudkan sebagai prinsip
hidup atau kekuatan yang menghidupkan dalam diri mahluk hidup
Namun definisi itu belum ada dimensi nilainya, perlu definisi yang lebih mengena
Roh adalah kekuatan hidup yang mendorong orang untuk melayani orang lain
Rohaniwan, refleksi teologis, buah kontemplasi yang tidak menggerakkan manusia yang berkarya di dunia dengan semangat melayani tidak ada gunanya
MEMIMPIN Adalah berjalan di depan untuk
menunjukkan jalan/arah Bukan sekedar berjalan di depan parade
yang sudah tertentu arahnya Namun khususnya pada saat arah itu tidak
jelas atau jalan itu berbahaya Karena itu memimpin berarti berani ambil
resiko, berani mencoba
RELIGIUS
Berarti mengikat kembali, mengembalikan pada Tuhan/jalan yang benar, mengutuhkan, menyembuhkan
Dari apa? Kesesatan atau keterasingan, terutama ketidakpedulian orang/lembaga pada sesamanya manusia
Orang/lembaga dewasa ini tidak tergerak untuk melayani manusia
Walau mereka sebenarnya mampu tidak mau memberi suatu yang konstruktif, peran yang mendukung masyarakat. Mungkin karena mereka ini tidak fokus pada misinya tersebut
JADI RELIGIUS ADALAHSegala pengaruh atau tindakan yang mengikat/mengutuhkan/memperbaiki
kembali orang-orang yang terasing tersebut menjadi peduli, melayani, konstruktif
Membimbing mereka untuk membangun dan melaksanakan lembaga pelayanan
Melindungi orang dari keterasingan yang membahayakan dan memberi tujuan dan makna hidup mereka
KEPEMIMPINAN RELIGIUS
Adalah tindakan untuk menyembuhkan atau melindungi orang dari penyakit:
>>Keterasingan/ketidakpedulian yang tersebar luas di segala sektor masyarakat
>>Ketidakmampuan atau keengganan sekian banyak lembaga untuk melayani
Kedua penyakit itu saling berhubungan Ujian bagi kepemimpinan religius adalah
efektivitasnya menyembuhkan atau melindungi umat manusia dari dua penyakit itu
RELASI PEMIMPIN-PENGIKUT Pemimpin yang baik dapat berelasi timbal-
balik dengan yang dipimpinnya Mempunyai pengikut cukup banyak dan
setia untuk mewujudkan kekuatan efektif dalam usahanya
Di antara pengikutnya ada orang yang dapat memimpin
Dan melanjutkan kepemimpinan
NABI Adalah orang yang mendapat inspirasi
yang bila diwujudkan akan dapat membawa penyembuhan
Seorang nabi yang bukan pemimpin tak punya pengikut, bahkan tak ada yang mendengarkan seperti suara di padang gurun
Kadang ada nabi yang suaranya baru diperhatikan sesudah kematiannya
NABI AKAN EFEKTIF Bila dia mempunyai cukup kekuatan untuk
mempengaruhi pengikutnya pada masa hidupnya
Bila sebelum inspirasi yang disampaikannya ada orang-orang yang terbuka atau bahkan menunggu-nunggu atau mencari-cari suara kenabian
Bila ada pemimpin yang mendengarkan dan mewujudkan pesan inspiratif si nabi
PEMIMPIN-NABI-PENCARI Ketiganya berhubungan erat dalam menemukan
dan mewujudkan suara kebenaran dan kadang dimiliki sekaligus oleh seseorang
Nabi membawa visi dan inspirasi yang dibutuhkan untuk mewarnai/mengubah masyarakat
Pencari membawa keterbukaan, kesungguhan mencari, penilaian kritis
Pemimpin mempunyai kekuatan mempengaruhi didukung ketekunan, keteguhan, dan keberanian untuk mencoba dan menanggung resiko
TEOLOGI
Adalah pencarian rasional atas pertanyaan religius, didukung oleh refleksi kritis atas keprihatinan bersama (masyarakat)
Teologi dibutuhkan untuk menguji kebenaran inspirasi yang sering muncul dari intuisi kenabian
Teologi juga dibutuhkan untuk menguraikan inspirasi itu agar dapat dipahami oleh orang sederhana ataupun kaum intelektual yang kritis
IMAN- KEYAKINAN Dapat eksplisit, terumuskan dengan baik, atau
implisit dan subyektif Pemimpin religius memiliki keyakinan tersebut Kepercayaan dan kemauan untuk dipimpin dari
pengikut tergantung dari apakah keyakinan pemimpin itu dipahami dan diterima
Kebenaran iman tidak ditentukan oleh agamanya, namun oleh kemampuan iman itu melindungi dan menyembuhkan umat dari 2 penyakit tersebut: ketidakpedulian dan keengganan melayani demi terbangunnya masyarakat yang baik
MASYARAKAT YANG BAIK
Tiga kekuatan yang bekerja sama memungkinkan terbangunnya masyarakat yang baik:
Para pencari yang terbuka untuk dipimpin oleh pelayan yang keyakinannya mereka terima
Suara kenabian yang membahas permasalahan dewasa ini secara realistis dan didengarkan
Pemimpin religius yang berpengaruh didukung oleh teologi dan iman
Baik nabi ataupun pemimpin religius (yang mungkin ada dalam 1 pribadi) adalah juga lebih dulu pencari dan pelayan
KEPEMIMPINAN YANG MEMBUAT IMAN MENJADI KEYAKINAN
Barangkali mustahil untuk mengharapkan semua orang dari berbagai kepercayaan untuk bekerjasama membangun masyarakat yang baik
Namun kita boleh berharap bahwa ada cukup orang dari berbagai kepercayaan untuk menemukan dasar yang sama untuk mempengaruhi masyarakat atau bertindak untuk merangkul atau menyembuhkan orang yang kurang peduli (terasing) seraya membangun dan memelihara lembaga yang melayani, atau yang melindungi orang pada umumnya dari bahaya keterasingan/ketidakpedulian dan memberi tujuan dan makna bagi hidup mereka
BERTEOLOGI
Teologi dalam arti ini adalah pencarian rasional bagi persoalan religius, didukung oleh refleksi kritis atas keprihatinan bersama dewasa ini demi terwujudnya masyarakat yang bersatu, penuh kasih, dan kepedulian
Tanpa ini kepercayaan tradisional akan gagal untuk memberi dasar iman sebagai keyakinan bagi kebanyakan orang, termasuk kelompok(umat) nya sendiri
Inilah tantangan bagi pemimpin religius
TANTANGAN Dalam bahasa jaman ini menyusun lewat
penelitian rasional dan visi profetis, keyakinan yang menyemangati tindakan dan pengaruh yang menyatukan, menyembuhkan ketidakpedulian manusia, dan membuat lembaga-lembaga lebih melayani
IMAN PEMIMPIN RELIGIUS
Adalah keyakinan yang dikomunikasikan bahwa suatu tujuan yang disepakati bersama dapat dan layak untuk dicapai
Namun iman seperti itu juga dapat dimiliki kelompok penjahat, maka perlu dimensi keadilan dan belaskasih sebagai tujuan
Setiap pengaruh atau tindakan yang mengutuhkan-menyembuhkan orang yang tidak peduli menjadi “orang yang peduli, melayani, membangun”, dan membimbing mereka untuk membangun dan memelihara lembaga yang melayani atau yang melindungi orang kebanyakan dari bahaya ketidakpedulian serta memberi tujuan dan makna bagi hidup mereka.
MENGETAHUI YANG TAK DIKETAHUI
Seorang pemimpin harus memenuhi tuntutan intelektual yang tak terukur secara akademis yakni:
Mengetahui yang tak diketahui Melihat lebih dahulu apa yang tak dilihatInilah yang membuatnya menjadi pemimpin,
yang keputusannya lebih baik, lebih kreatif dari orang kebanyakan
Kreativitas umumnya adalah penemuan seperti yang dilakukan ilmuwan, seniman, atau penulis puisi
INTUISIAdalah rasa akan adanya pola, kemampuan untuk
mengeneralisasi berdasar apa yang telah terjadi sebelumnya
Pemimpin yang bijak tahu kapan mengatakan intuisi ini, seraya menyadari bahwa perkataannya bukan kebenaran abadi
Dua ketegangan dalam memutuskan: Ketegangan untuk menahan keputusan sampai
sebanyak mungkin informasi masuk Ketegangan untuk harus membuat keputusan
ketika sebenarnya informasi belum cukupDalam hal ini kepercayaan pada pemimpin
didasarkan pengalaman akan kebijaksanaannya berdasarkan data yang dimiliki dan kepekaan pada perasaan dan kebutuhan yang dipimpinnya
MERUMUSKAN INTUISI Intuisi akan lebih berharga dan dipercaya
bila terumuskan Tanggapan intuitif atas suatu situasi
langsung kurang berguna Pemahaman yang terumuskan dengan
baik sehingga memberi kerangka yang dapat diandalkan untuk membuat keputusan (apalagi yang penting) sangat dibutuhkan
MELIHAT LEBIH DULU Orang yang bijak adalah yang selalu melihat
“sekarang” sebagai konsep yang bergerak dimana masa lampau, kini dan akan datang sebagai suatu kesatuan organis
Inilah yang membuatnya punya pemahaman intuitif berdasarkan keseluruhan peristiwa-peristiwa dari masa lampau, lewat masa kini, menuju masa depan
Ia sekaligus sejarawan, analis masa kini, dan nabi – bukan 3 peran yang terpisah
SOAL IMAN Hidup seperti itu adalah soal iman Seorang pemimpin yang pelayan menanggung
beban orang lain, berjalan lebih dahulu melewati jalan yang seringkali sulit dan penuh pergulatan dengan keyakinan berbekal pengalaman dan pengetahuan yang perlu pada tingkat kesadaran, maka dalam suatu situasi tertentu pemahaman intuitif akan muncul untuk menunjukkan kinerja yang terbaik.(Luk 12:12)
Inilah yang membuatnya damai di saat yang penuh ketidakpastian, percaya penuh bahwa pemahaman jalan keluar pasti akan tiba
KELALAIAN ETIS Kelalaian atau pengabaian seorang pemimpin
untuk melihat lebih jauh dapat dilihat sebagai kelalaian etis
Karena kompromi etis (mis. Korupsi yang meluas) dewasa ini seringkali merupakan kelalaian masa lalu untuk sungguh berusaha melihat lebih dahulu apa yang akan terjadi saat ini, dan mengambil tindakan yang tepat pada saat masih bebas untuk bertindak
Banyak orang bersalah (tak punya kepedulian) dewasa ini dianggap lumrah alias tak bersalah karena tak ada pilihan lain
Dan ini terjadi karena kelalaian untuk melihat lebih dahulu dan kelalaian untuk menindaklanjuti ketika masih ada kebebasan untuk bertindak
HIDUP DALAM DUA KESADARAN Kesadaran dalam dunia nyata- dengan perhatian,
tanggungjawab, efektif, berkiblat pada nilai Mengambil jarak, mengatasinya, melihat peristiwa
sehari-hari dan dirinya yang sangat terlibat dalam perspektif sejarah dan memproyeksikan ke masa depan yang tak terbatas
Inilah yang membuat orang dapat melihat lebih dahulu apa yang tak terlihat
Inilah yang membuat orang hidup dan bertindak dalam dunia nyata dengan nurani yang lebih jelas
KEKUATAN DALAM Kemampuan untuk mengetahui yang tak
diketahui dan melihat lebih dahulu apa yang tak dilihat inilah yang menjadi dimensi kekuatan dalam seorang pemimpin yang memberinya kepercayaan diri dan membangun kepercayaan pada para pengikutnya
Tanpa ini pengikutnya akan berpaling pada orang lain yang diyakini tahu dengan lebih baik arah dan makna hidup ini
Tentu saja kemampuan itu juga harus disertai integritas dan dedikasi untuk melayani bila ingin membangun iman sebagai keyakinan
PEMIMPIN RELIGIUS DEWASA INI Mengatakan yang sama dengan eksekutif yang
serakah dari lembaga lain Menganggap memimpin sama dengan managing,
administering, manipulating Kurang punya iman yang dibutuhkan untuk
memimpin, sumber kekuatan dalam yang mereka yakini dan diyakini pengikutnya, puas dengan iman doktrin
Umumnya mereka orang yang cari aman. Hanya pemimpin yang punya iman sejati yakin
akan kemampuannya untuk menarik dan mempertahankan pengikutnya dalam menempuh perjalanan yang penuh resiko.
JOHN WOOLMAN
Seorang Quaker yang hidup pertengahan abad 18 Dengan keyakinannya ia mengunjungi para
Quakers yang waktu itu kaya dan punya banyak budak dengan 2 pertanyaan pokok:
Apa akibat yang disebabkan memiliki budak bagimu sebagai manusia bermoral?
Lembaga macam apa yang akan kamu wariskan kepada anak-anakmu?
Dengan tekun selama 30 tahun, ia terus mengunjungi mereka satu persatu hingga akhirnya tahun 1770 tak seorang Quaker pun memiliki budak (sekitar 100 th sebelum perang untuk menghapus perbudakan yang mengorbankan banyak jiwa)
NIKOLAI GRUNDTVIG
Bapak sekolah menengah rakyat Denmark ini hidup di abad ke 19
Masa itu Denmark negara feodal dengan rakyat jelata hidup sebagai buruh tani
Ia mengkonsepkan sekolah menengah rakyat untuk mengajarkan sejarah, mitologi, dan puisi kepada rakyat jelata Denmark yang menerimanya dengan antusias, sementara kaum terpelajar malah berpaling dengan sinis darinya
Grundtvig sendiri tidak mendirikan sekolah itu, namun ia bertekun selama 50 tahun menyemangati berdirinya sekolah-sekolah itu
THE SPIRIT IS POWER
Bukan pengetahuan, namun roh/semangat lah yang penuh kuasa
Sabda hidup dalam bahasa ibu Hidup nyata adalah ujian akhir Disemangati oleh sekolah itu banyak anak muda
petani mulai belajar di sekolah pertanian dan mendirikan koperasi
Ketika pasar jagung dunia ambruk, sementara jagung itu eksport utama mereka, para petani muda itu dengan cerdik mengubah eksport mereka menjadi mentega dan dendeng
Dengan kekuatan semangat nasional serta ekonomi itu mereka dapat mengembalikan kemerdekaan Denmark setelah perang Dunia I
top related